Laporan Sistem Pernafasan

31
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA “ SISTEM PERNAFASAN ” OLEH : Nama : Sholihatunnisa Kelas : STIFA B NIM : 13.01.131 LABORATORIUM FARMAKOLOGI FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

Transcript of Laporan Sistem Pernafasan

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

“ SISTEM PERNAFASAN ”

OLEH :

Nama : Sholihatunnisa

Kelas : STIFA B

NIM : 13.01.131

LABORATORIUM FARMAKOLOGI FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

MAKASSAR

2014

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pernafasan merupakan pertukaran O2 dan CO2

antara sel-sel tubuh serta lingkungan.

Pernapasanjuga merupakan peristiwa penghirup udara

dari luar yang mengandung O2 dan mengeluarkan CO2

sebagai sisa dari oksidasi dari tubuh.

Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat

pada bagian luar menutupi dan melindungi permukaan

tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang

melapisi rongga-rongga; lubang-lubang masuk pada

permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan

kelenjar mukosa.

Lapisan kulit terdiri atasepidermis, dermis,

dan subkutan/hypodermis. Epidermis terdiri atas

beberapalapisan yaitu stratum korneum, stratum

lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan

stratum basal.

Respirasi merupakan proses penguraian bahan

makanan yang menghasilkan energi. Respirasi

dilakukan oleh semua makhluk hidup dan semua

penyusun tubuh, baik sel tumbuhan maupun sel hewan

dan manusia. Respirasi ini di lakukan baik siang

maupun malam.

Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu

oksigen (O2 ) yang dibutuhkan untuk metabolisme

sel dan karbondioksida ( CO2 ) yang dihasilkan

dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh

melalui paru-paru pengambilan udara masuk ke dalam

tubuh disebut inspirasi atau menarik nafas.

I.2. Maksud DanTujuan

I.2.1. Maksud Percobaan

Untuk mengetahui dan memahami struktur

anatomi dan fisiologi dari kulit dan saluran

pernapasan.

I.2.2. Tujuan Percobaan

1. Untuk melihat serta mengamati bagian-bagian

sistem pernapsan hewan coba mencit (Mus

muluscus).

2. Mengatur volume ekspirasi biasa dan ekspirasi

kuat digunakan spirotes pada probandus.

I.3. Prinsip Percobaan

1. Penentuan struktur anatomi dan fisiologi dari

saluran pernapasan pada mencit ( Mus muluscus )

berdasarkan proses pembedahan.

2. Penentuan volume ekspirasi biasa dan kuat

berdasarkan pengukuran menggunakan spirotes.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Teori Umum

Kulit adalah salah satu organ yang paling

berat, sekitar 16% berat tubuh total kulit terdiri

dari lapisan epitel yang berasal dari ertoderm,

epidermis, dan suatu lapisan jaringan penyambung

yang berasal dari mesoderm dermis atau

korium.perbatasan dermis dan epidermis tidak

teratur, dermis yang disebut papilla saring

bertautan dengan invaginasi epidermis yang dinamakan

epidermalridges. Dibawah dermis terletak hypodermis

atau jaringan subkutan, suatu jaringan penyambung

jarang banyak mengandung sel-sel adipose. Hypodermis

tidak dianggap sebagai bagian kulit, menghubungkan

kulit secara longgar dengan jaringan-jaringan

longgar dibawahnya. Anggota epidermis terdiri atas

rambut, kuku, kelenjar sebase, dan kelenjar

keringat. ( Penuntun Anatomi dan fisiologi

manusia2014 ).

Sistem pernapasan berperan penting untuk

mengatur pertukaran oksigen dan karbon dioksida

antara udara dan darah. Oksigen diperlukan oleh

semua sel untuk menghasilkan sumber energy,

adenosine trifosfat ( ATP ). Karbon dioksida

dihasilkan oleh sel-sel yang secara metabolis aktif

dan membentuk asam yang harus di buang dari tubuh

untuk melakukan pertukaran gas. Sistem

kardiovaskuler dan system respirasi harus bekerja

sama. Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk

perfusi darah melalui paru. Sistem pernapasan

melakukan dua fungsi terpisah, ventilasi dan

respirasi. ( Buku Satu Patofisiologi. 2009 ).

Fungsi sistem pernapasan adalah untuk

mengambil oksigen (O2 ) dari atmosfer ke dalam sel-

sel tubuh dan untuk mengtransfor karbon dioksida

( CO2 ) yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke

atmosfer. Organ-organ respiratorik juga berfungsi

dalam produksi wicara dan berperan dalam

keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan

benda asing, dan pengaturan hormonal tekanan darah.

Respirasi melibatkan proses berikut:

1. Ventilasi pulmonar ( pernapasan ) adalah jalan

masuk dan keluar udara dari saluran pernapasan dan

paru-paru.

2. Respirasi eksternal adalah difusi O2 dan CO2

antara udara dalam paru dan kapiler pulmonary.

3. Respirasi internal adalah difusi O2 dan CO2 antara

sel darah dan sel-sel jaringan.

4. Respirasi selular adalah penggunaan O2 oleh sel-

sel tubuh untuk produksi energi, dan pelepasan

produk oksidasi ( CO2 dan air ) oleh sel-sel

tubuh.

Rongga hidung dan nasal :

1. Hidung eksternal berbentuk piramid disertai dengan

suatu akar dan dasar. Bagian ini tersusun dari

kerangka kerja tulang, kartilago hialin dan

jaringan fibroareolar.

a. Septum nasal membagi hidung menjadi sisi kiri

dan sisi kanan rongga nasal. Bagian anterior

septum adalah kartilago.

b. Naris ( nostril ) eksternal dibatasi oleh

kartilago nasal.

1. Kartilago nasal lateral terletak di bawah

jembatan hidung.

2. Ala besar dan ala kecil kartilago

mengelilingi nostril.

c. Tulang hidung

1. Tulang nasal

2. Vomer

3. Lantai rongga nasal

4. Langit0langit rongga nasal

5. Konka ( turbinatum ) nasalis superior, tengah

dan inferior

6. Meatus superior, medial dan inferior.

d. Empat panjang sinus paranasal ( frontal,

etmoid, maksilar dan sphenoid ) adalah kantong

tertutup pada bagian frontal etmoid, maksilar

dan sphenoid. Sinus ini dilapisi membrane

mukosa.

2. Membran mukosa nasal

a. Struktur

1. Kulit pada bagian eksternal permukaan hidung

yang mendukung folikelrambut, keringat dan

kelenjar sebasea, merentang sampai vestibula

yang terletak di dalam nostril.

2. Dibagian rongga nasal yang lebih dalam,

epithelium respiratonik membentuk mukosa yang

melapisi ruang nasal selebihnya.

b. Fungsi

1. Penyaringan partikel kecil

2. Penghangatan dan pelembaban udara yang masuk

3. Resepsi ordo

Faring adalah tabung muskular berukuran 12,5

cm yang merentang dari bagiandasar tulang

tengkorak sampai esophagus. Faring terbagi menjadi

nasofaring, orofaring dan laringofaring.

Laring ( kotak suara ) menghubungkan faring

dengan trakea. Laring adalah tabung pendek berbentuk

seperti kotak triangular dan ditopang oleh Sembilan

kartilago : tigaberpasangan dan tiga tidak

berpasangan.

1. Kartilago tidak berpasangan

a. Kartilago tiroid

b. Kartilago krikoid

c. Epiglottis

2. Kartilago berpasangan

a. Kartilago aritenoid

b. Kartilago kornikulata

c. Kartilago kuneiform

3. Dua pasang lipatan lateral membagi rongga laring

a. Pasangan bagian atas adalah lipatan ventikular

b. Pasangan bagian bawah adalah pita suara sejati

Trakea ( pipa udara ) adalah tuba dengan

panjang 10cm sampai 12 cmda lian eter 2,5 cm serta

terletak di atas permukaan anterior esophagus. Tuba

ini merentang dari laring pada area vertebra serviks

keenam sampai rea vertebra toraks kelima tempatnya

membelah menjadi dua bronkus utama.

Percabangan bronkus

1. Beonkus primer ( utama ) kanan

2. Bronki sekunderdan tertier

3. Bronki disebut ekstrapulmonar samapai memasuki

paru-paru, setelah itu disebut intrapulmonar

4. Percabangan bronkial adalah struktur mendasar dari

kedua paru-paru.

Paru-paru adalah organ berbentuk piramidspons

dan berisi udara terletak dalam rongga toraks.

( anatomi dan fisiologi untuk pemula. 2003 )

Adapun bagian-bagian yang mungkin dapat

digambarkan dalam pernapasan yaitu : ( anatomi dan

fisiologi manusia. 2007 ).

® O2-hidung-trakea-alveoli-pembuluh kapiler

alveolus-ikatan O2 dengan hb-jantung-seluruh tubuh

sampai ke setiap sel.

® CO2-membran alveoli-kapiler-alveoli-bronchroli-

bronchus-trakea-hidung.

Penyakit infeksi saluran nafas, proses

infeksi dapat saluran pernapasan atas atau bawah

atau keduanya. Infeksi ini dapat di sebebkan oleh

virus, bakteri, riketsia, fungi, atau protozoa dan

bersifat ringan, sembuh sendiri atau menurunkan

fungsi individu. ( Patofisiologi Untuk Keperawatan.

2000 ).

Infeksi saluran nafas bagian atas ( ISPA ),

saluran pernapasan atas berfungsi menghangatkan,

melembabkan dan menyaring udara. Bersama udara,

masuk berbagai patogen, yang dapat nyangkut di

hidung, farings ( tonsial ), larings atau trakea

dan dapat berproliferasi, bila daya tahan tubuh

menurun.penyebaran infeksi ( bila terjadi )

tergantung pada pertahanan tubuh pula dan dari

virulensi kuman yang bersangkutan. (Patofisiologi

Untuk Keperawatan. 2000 )

Infeksi saluran nafasbagian bawah

( ISPB ),proses iniinfeksi saluran pernapasan dapat

disebabkan oleh patogen yang mengenai saluaran

pernapasan atas, infeksi ini menimbulkan berbagai

gambaran patologis dan klinis bergantung pada

ketahanan hospes dan virulensi organism.

( patofisiologi untuk keperawatan.2000).

II.2.Uraian Bahan

a. Kloroform ( farmakope indonesia edisi III p:151

)

Nama resmi : CHLOROFORMUM

Nama lain : kloroform

RM/BM : CHCl3/119,38

Pemerian : cairan mudah menguap, tidak

berwarna, bau khas, rasamanis dan

membakar

Kelarutan : larut dalam 20 bagian air, mudah

larut dalam etanol mutlak, dalam

eter,dalam sebagian besar pelarut

organik, dalam minyak atsiri, dan

dalam minyak lemak.

Penyimpanan : dalam wadah tertutupbaik, sejuk,

terlindung dari cahaya

Kegunaan : sebagai pembius

b. Alkohol ( farmakope indonesia edisi III p:65)

Nama resmi : AETHANOLUM

Nama lain : etanol, alkohol

RM/BM : C2H6O

Pemerian : cairan tidak berwarna,

jernih,mudah menguap, dan

mudah bergerak, bau khas, rasa

panas, mudah terbakar,

dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan : Sangat mudah larut

dalam air, dalam

kloroform dan eter

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat,

terlindung dari cahaya, di

tempat sejuk jauh dari nyala

api

Kegunaan : membersihkan darah mencit

II.3. Uraian Hewan

II.3.1. karakteristik hewan coba

® Mencit ( Mus muluscus )

Masa pubertas : 4-5 hari

Masa beranak : 7-18 bulan

Masa hamil : 19-21 hari

Jumlah sekali lahir : 10-12 ekor

Masa hidup : 1,3-3,0 tahun

Masa tumbuh : 30 hari

Masa menyusui : 21 hari

Frekuensi kehamilan : 6-10 kali

Laju respirasi : 94-163/menit

Tekanan darah : 113-147/81-106 mmHg

Volume darah : 78-80 mmHg

Luas permukaan tubuh : 20 gr/36 cm

II.3.2. klasifikasi hewan coba

® Mencit ( Mus musculus )

Kingdom :Aanimalia

Phylum : Chordata

Sub phylum : Vetebrata

Class : Mamalia

Sub class : Rodentia

Family : Muridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

II.4. Uraian Probandus

II.4.1. karakteristik probandus

Suhu tubuh manusia : 37 °c

Suhu meninggal : sekitar 20 °c

Produksi panas otot : sampai 90%

Bobot badan (dewasa ) : rata-rata 70

kg

Sifat tubuh manusia : konstan mudah

Tekanan darah normal : 120 mmHg

Lama kehamilan : 9 bulan 10 hari

II.4.2. klasifikasi probandus

Regnum : Animalia

Filum : Chordata

Class : Mamalia

Ordo : Primata

Family : Homonidat

Sub family : Homoninae

Bangsa : Homonini

Genus : Homo

Spesies : Homo sapiens

Frekuensi kehamilan : 6-10 kali

Suhu tubuh : 36,5-38,0 °c

Laju respirasi : 94-163/menit

Tekanan darah : 113-147/81-106

mmHg

Volume darah : 78-80 mmHg

Luasa permukaan tubuh : 20 gr/36 cm

BAB III

METODE KERJA

III.1. Alat Dan Bahan

III.1.1. Alat percobaan

Adapun alat yang di gunakan pada percobaan

ini adalah benang, gunting bedah, papan

bedah,pinset, pisau bedah, toples, paku mading.

III.1.2. Bahan percobaan

Adapun bahan yang di gunakan adalah kloroform

III.2. Cara kerja

1. Penyiapan hewan coba

a. Hewan coba berupa mencit yang sehat

b. Di timbang mencit yang digunakan

2. Perlakuan hewan coba

a. Disiapkan toples yang telah diisi kapas dan

kloroform

b. Dimasukkan mencit ke dalam toples

c. Dikeluarkan mencit setelah mencit sudah terbius

d. Mencit diletakkan di atas papan bedah lalu

diikat kaki mencit hingga terlentang

e. Selanjutnya di bedah mencit sesuai dengan

prosedur dan dikeluarkan organnya

3. Perlakuan probandus

a. Probandus melakukan ekspirasi kuat dan biasa

dan diukur volume ekspirasinya menggunakan

spirometer

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV.1. TABEL PENGAMATAN

NO. PROBANDUS VOLUME EKSPIRASI KUAT

VOLUME

EKSPIRASI

BIASA

1.

Wahyuddin

( 18 thn, 80

kg )

3900 mL 400 mL

2.

Hamrah

( 18 thn, 39

kg )

1800 mL 100 mL

3.

Mika Lolang

( 19 thn. 60

kg )

3200 mL 300 mL

4.

Irsanti

(19 thn. 35

kg)

1500 mL 500 mL

5.

Sholihatunnis

a

( 19 thn. 40

kg )

900 mL 100 mL

6.

Muh. Fahri

( 19 thn. 68

kg )

2900 mL 200 mL

7.

Sri Munika

( 18 thn. 54

kg )

1700 mL 500 mL

8.

Jelfany

( 18 thn, 52

kg )

1200 mL 100 mL

BAB V

PEMBAHASAN

Kulit adalah salah satu organ yang paling berat

kira-kira beratnya 16% dari besar tubuh total. Kulit

terdiri dari lapisan epitel yang berasal dari epidermis

dan suatu lapisan jaringan penyambung yang berasal dari

masoderm atau kalium. Pembatasan dermis dan epidermis

tidak teratur dan tonjolan dermis yang disebut saling

bertautan dengan inuganasi yang dinamakan epidermis

ridges.

Kulit memiliki tiga lapisandengan fungsi yang

berbeda-beda:

1. Epidermis adalah jaringan skuoasa bertingkat yang

mengalami keratinisasi, ada lima lapisan yakni:

a. Straktum corneum

Terdiri dari sel gepeng yang mati, tidak

terinti, dan mengandung keratin

b. Stratum lusidum

Sel gepeng tanpa inti, dengan ketebalan kira-

kira 4-7 sel

c. Stratum granulosum

Terdiri atas sel gepeng berkulit kasar dan

berinti sel-sel tersebut hanya sejajar dengan

2-3 lapisan permukaan kulit

d. Stratum spinosum

Lapisan yang tebal dan terdiri dari banyak

glikogen

e. Stratum basal

Bentuknya selindris, dengan inti lonjong di

dalamnya terdapat butir-burtir halus yang

disebut melanin warna

2. Lapisan dermis adalah lapisan ke dua dari kulit,

mengandung pembuluh darah, limfe, saraf dan

felikel rambut. Lapisan dermis terbagi atas:

a. Lapisan papilar

Di sebut juga jaringan ikat yang mengikat

tenggang yang berfungsi member nutrisi

pada kulit di tasnya

b. Lapisan retikuler

Di sebut juga lapisan jaringan ikat yang

padat berfungsi sebagai penghubung antara

lapisan dermis dengan subkutan

3. Subkutan (hypodermis) adalah lapisan ketiga yang

mengikat kulit dengan organ-organ yang ada di

bawahnya yang mengandung banyak lemak

Ekspirasi, pada saat otot-otot akan kendor

lagi (diagrafma) akan menjadi cekung muskulus

interkostalis miring lagi dan emikian rongga

dada menjadi kecil kembali, maka udara akan

di dorong keluar jadi proses respirasi atau

pernapasan ini terjadi karena adanya

perbedaan tekanan antara rongga piura dan

paru-paru.

A. Pernafasan dada

Penafasan dada terjadi karena otot antara

tulang rusuk berkontraksi sehingga rususk

terangkat dan akibatnya volume rongga dada

membesar. Membesarnya rongga dada ini membuat

tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru

mengembang pada saat paru-paru mengembang, tekana

udara di luar lebih besar dari pada di dalam paru-

paru,akibatnya udara masuk. Sebaliknya saat otot

antar tulang rusuk berkontrakasi, tulang rusuk

turun akibatnya volume rongga dada mengisi

sehingga tekanan di dalamnyapun naik, pada keadaan

ini paru-paru mengisi sehingga udara keluar.

B. Pernapasan perut

Pernapasa ini terjadi karena gerakan diagrafma

jika otot diagrafma berkontraksi, rongga dad akan

membesar dan paru-paru mengembang dan akibatnya udara

akan masuk ke dalam paru-paru saat otot diagrafma

relaksasi, (diagrafma kembali ke dalam keadaan

semula).saat rongga itu, rongga dada akan menyempit,

mendorong paru-paru sehingga mengempis selanjutnya

udara paru-paru akan keluar

Penyakit-penyakit pada gangguan pencernaan.

1 Bronchitis akut

Adalah kondisi umum yang di sebabkan oleh infeksi

dan inhalan yang mengakibatkan inflamasi lapisan mukosa

percobaan hakeabronkiat penyebab infeksi penyebab

paling umum dari akan menyekap virus infulensa,

adenonrus dan organisme mycoplasma pneumoniae,bronkiris

menyebabkan sekret mucus berlebih.bronki membengkak,

disfungsi silia yanh menggambarkan aliran udara

respirasi. Gejala bronchitis akut adalah batuk,dengan

banyak puraleh mungkin ada ronki kering

2 Asma bronchial

Adalah obstruksi jalai napas akut, episodik yang

di akibatkan oleh rangsangan yang tidak menimbulkan

respon pada orang sehat. Asma telah di definisikan

sebagai gangguan yang di karasteristikkan oleh paru

krismal tebulensi mengi dan dispea yang tidak di sertai

oleh penyakit jantung atau penyakit lain.

3 Atelektasis

Adalah penyakit restriktif akut akibat pelapisnya

jaringan paru yang tadinya berlobang atau mengembang

paru yang tidak sempurna saat lahir dua perubahan utama

pada aterisklorosis adalah kompresi jaringan paru oleh

sumber nalveoli

4 Tuberkolosis

Adalah infeksi yang di sebab kan oleh bakteri

tuberkolosis atau bakteri yang tahan asam

Pada percobaan kali ini probandus dengan umur 18

tahun dan berta badan 80 kg volume espirasi kuat aalah

3900 ml dan volume ekspirasi biasa adalah 400 ml,

volume ekspirasi probandus tidak sesuai dengan

literature , volume ekspirasi yang normal adalah ± 1100

ml, ini di karenakan probandus memiliki berat bana yang

berlebih dan juga probandus merupakan perokok aktif

sehingga jumlah volume pernapasan berbeda dengan

literatur. Pada probandus yang keduadengan umur 18

tahun dan berat badan 39 kg, volume ekspirasi kuat 1800

ml dan volume ekspirasi biasa adalah 100 ml, volume

ekspirasi probandus hamper mendekati volume ekspirasi

yang sebenarnya yaitu ± 1100 ml karena probandus dapat

bernapas dengan normal dan pada percobaan ke tiga

probandus dengan umur 19 kg, dan berat badan 60

kg,volume ekspirasi kuatnya ialah 3200 ml, dan volume

ekspirasi biasa 300 ml, volume ekspirasinya tidak

sesuai denga literature di karenakan probandus memiliki

berat badan yang berlebih dan pada probandus yang ke

empat dengan umur 19 tahun dan berat badan 35 kg,

dengan volume ekspirasi kuat adalah 1500 ml, dan volume

ekspirasi biasanya ialah 500 ml volume ekspirasi

probandus sesuai dengan literature karena berat badan

dari probandus normal itulah yang membuat volume

ekspirasi menjadi normal. Pada probandus ke lima dengan

berat badan 40 kg dan berumur 19 tahun,dengan volume

ekspirasi kutnya adalah 900 ml dan vol ekspurasi

biasanya ialah 100 ml vlue ekspirasi probandus tidak

sesuai dengan literature di karenakan karena si

probandus memuliki riwayat penyakit jantung yang

mengakibatkan nafas dari ptobandusagak pendek dan

probandus yang ke enam denga umu 19 tahun dan berat

badab 68 kg,volume ekspirasinya adalah 2900 ml, dan

ekspirasi biasanya ialah 200 volume ekspirasi probandus

yang ke enam tidak sesuai dengan literature karena

dikarenakan berat badan probandus agak berlebihan. Pada

probandus yang ke tujuh dengan umur 18 tahun dan berat

54 kg, dengan volume ekspirasi kuat 1700 ml, dan volume

ekpirasi biasanya ialah 500 ml, ini sesuai dengan

literature karena probandus memiliki berat badan yang

normal.dan pada probandus ke terakhir yang berumur 18

tahun dan memiliki berat badan 52 kg, volume ekspirasi

kuatnya ialah 1200 ml, dan volume ekspirasi biasanya

ialah 100 ml, pada probandus ini sesuai dengan

literature arena memiliki berat badan yang normal.

Lapisan kulit pada tubuh memiliki ukuran yang sama

dan kecuali telapak tangan,telapak kaki,dan bibir

memiliki ketebalan bede dengan kulit lainnya ,

Penyakit pda kulit ialah

a. Panu

Ialah mempunya dampak pada kulit yang lumayan

gatal jamur merupakan penyebab utama

timbulnya panu

b. Kudis

Tungau yang telapak kaki adalah penyebab

kudis ini muncul gerakan dari tungau yang di

kenal dengan sarcoptes scabies penyebab gatal

yang luar biasa pada kulit yang terkena

kudis.

BAB VI

PENUTUP

VI.1 KESIMPULAN

Pada percobaan kali ini dapat di simpulkan bahwa

untuk volume eskpirasi kuat antara 900 sampai 3900 dan

voleme ekspirasi biasa 100 sampai 500 ml

VI.2 SARAN

Sebaiknya, asisten selalu mengawasi praktikan,

pada saat melakukan praktikum, agar tidak terjadi

kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan .

DAFTAR PUSTAKA

1. Tim Penyusun. 2014. Penuntun Praktikum Anatomi dan

Fisiologi

Manusia. STIFA. Makassar

2. Elizabeth, J. Cornin.2009. “ Buku Saku Patofisologi

“ . EGC : Jakarta

3. Saloane, Ethel. 2009. “ Anatomi dan Fisiologi

Manusia untuk Pemula“.

EGC. Jakarta

4. Setiadi.2007. “ Anatomi Dan Fisiologi Manusia. Graha

Ilmu.

Yogyakarta

5. Tambayong. Jan. Dr. 2009. “ Patofisiologi Untuk

Keperawatan “. EGC.

Jakarta

6. Dirjen POM. 1979. “ Farmakope Indonesia Edisi III “.

Departemen

Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

7. Malole, M.BM. 1989. “ Penggunaan Hewan – Hewan

Percobaan Di

labaoratorium “. Bogor