Sistem Pengaturan Komputer 1 Laporan Project Akhir Semester 5 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA...
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Sistem Pengaturan Komputer 1 Laporan Project Akhir Semester 5 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA...
Sistem Pengaturan Komputer 1
Laporan Project Akhir Semester 5
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS)
Desain Perancangan dan Algoritma
Simulasi Sistem Kontrol pada Proses
Pembakaran Keramik Dekorasi
M. Yogi Ardiansyah, Shinta Orisandy, Fitria Dwi Indah Kusuma, Derry Pratama, M. Iqbal Arifhan
7611040031, 7611040034, 7611040039, 7611040041, 7611040052
3 D4 Teknik Komputer B
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
Kampus PENS, Jalan Raya ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia
Abstrak – Paper ini berisi tentang
desain perancangan dan algoritma
simulasi sistem kontrol pada proses
pembakaran keramik dekorasi.
Desain perancangannya meliputi
desain hardware, desain software,
desain mekanik, dan desain sensor.
Desain mekanik yang digunakan
berupa motor servo yang digunakan
untuk menggerakkan belt yang
selanjutnya berfungsi untuk
mengontrol tuas kompor untuk
mengatur nyala api pada kompor
yang digunakan untuk proses
pembakaran. Desain hardware yang
digunakan berupa minimum system
ATMega 128 yang merupakan
komponen utama dalam proyek ini
yang bertugas untuk mengolah data
yang diterima oleh sensor suhu LM35
yang selanjutnya data tersebut akan
digunakan untuk menggerakkan
motor servo. Sedangkan desain
software menggunakan CodeVision
AVR untuk memprogram minimum
system ATMega 128 agar dapat
digunakan untuk melakukan kontrol
terhadap motor servo. Desain yang
terakhir yaitu desain sensor suhu LM
35 yang selanjutnya digunakan untuk
mengetahui suhu air selama proses
pembakaran berlangsung yang
selanjutnya akan ditampilkan pada
sebuah display LCD, dimana air
tersebut berfungsi untuk
mensimulasikan proses pembakaran
keramik.
I. PENDAHULUAN
eramik merupakan salah satu
bahan yang paling dibutuhkan
dalam pembangunan rumah saat
ini. Permintaan konsumen terhadap
kebutuhan akan keramik menjadi
semakin meningkat terutama keramik
dekorasi. Sedangkan seperti yang
diketahui bahwa proses pembuatan
keramik itu sendiri tidak mudah serta
memerlukan tingkat ketelitian yang
tinggi sehingga memakan waktu yang
lama. Proses pembuatan keramik itu
sendiri perlu melalui proses
pembakaran dengan suhu yang sangat
tinggi agar diperoleh hasil yang
maksimal. Proses pembakaran keramik
untuk setiap jenis keramik itu sendiri
membutuhkan suhu yang berbeda-beda,
dan jika suhu yang digunakan pada
proses pembakaran keramik tersebut
K
Sistem Pengaturan Komputer 1
Laporan Project Akhir Semester 5
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS)
tidak sesuai dalam artian suhunya tidak
stabil atau naik turun, maka keramik
yang dihasilkan akan menjadi suatu
produk gagal yang tidak akan laku jika
dijual di pasaran sehingga pengusaha
keramik akan merugi jika hal tersebut
sering terjadi.
Berdasarkan penjelasan tersebut,
diketahui bahwa suhu merupakan salah
satu variabel penting dalam proses
pembuatan keramik yang menjadi kunci
utama hasil dari keramik yang di
produksi. Oleh karena itu, dirasa perlu
adanya simulasi untuk melakukan
kontrol terhadap suhu pembakaran
keramik dekorasi agar suhu pada saat
pembakaran keramik tersebut dapat
stabil atau tidak naik turun sehingga
dapat menghasilkan keramik yang bagus
dan mengurangi tingkat kemungkinan
kegagalan produksi yang dapat
menyebabkan kerugian bagi pengusaha
keramik.
II. DESAIN PERANCANGAN
Desain perancangan untuk project
simulasi proses pembakaran keramik
dekorasi ini terdiri dari desain hardware,
desain software, desain mekanik dan
desain sensor.
a. Desain Hardware
Desain hardware yang digunakan
untuk kelengkapan project ini berupa
minimum system yang memiliki desain
skematik seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1. Untuk lebih jelasnya, desain
minimum system yang dibuat
ditunjukkan pada Gambar 2. Minimum
system yang dibuat sudah termasuk di
dalamnya yaitu mikrokontroller ATMega
128.
Gambar 1. Skematik Minimum System ATMega
128
Gambar 2. Skematik Minimum System ATMega
128
Minimum system ini merupakan
komponen utama dalam pembuatan
project ini, yang bertugas untuk
mengolah data yang diterima dari sensor
suhu LM35 yang selanjutnya
mengirimkan perintah ke motor servo
untuk menggerakkan belt yang
terhubung ke tuas kompor untuk
Sistem Pengaturan Komputer 1
Laporan Project Akhir Semester 5
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS)
melakukan kontrol terhadap nyala api
kompor pada saat pembakaran
berlangsung.
Selain desain skematik minimum
system, juga terdapat desain skematik
board minimum system yang ditunjukkan
pada Gambar 3.
Gambar 3. Board Minimum System ATMega 128
Berdasarkan skematik minimum
system dan board minimum system yang
telah dibuat, maka pada Gambar 4
berikut menunjukkan desain hardware
minimum system yang telah dibuat.
Gambar 4. Desain hardware minimum system
b. Desain Mekanik
Desain mekanik yang digunakan
pada project ini terdiri dari motor servo
yang digunakan untuk menggerakkan
belt yang terhubung ke tuas kompor
untuk melakukan kontrol terhadap nyala
api kompor selama proses pembakaran
berlangsung. Motor servo mengontrol
nyala api melalui belt yang terhubung ke
tuas pada kompor yang digunakan sesuai
dengan suhu yang telah diatur
sebelumnya sehingga suhu pembakaran
tidak naik turun. Untuk lebih jelasnya
desain mekanik yang dibuat ditunjukkan
pada Gambar 5.
Gambar 5. Desain Mekanik Proyek
Bentuk nyata dari desain mekanik
proyek yang ditunjukkan pada Gambar 5,
di implementasikan ke dalam alat yang
memiliki perancangan mekanik seperti
yang ditunjukkan pada gambar 6.
Gambar 6. Implementasi Desain Mekanik pada
Alat
Sistem Pengaturan Komputer 1
Laporan Project Akhir Semester 5
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS)
c. Desain Software
Software yang digunakan dalam
pembuatan project ini adalah CodeVision
AVR yang berguna agar seluruh desain
yang telah dibuat dapat di operasikan
dengan baik.
Program yang dibuat digunakan
untuk memprogram minimum system
yang merupakan komponen utama
dalam project ini. Dengan menggunakan
program yang telah dibuat, pembacaan
data oleh sensor suhu LM35 dapat
diterima dengan baik oleh minimum
system dan dapat ditampilkan pada
display LCD. Dari data yang diterima
tersebut, jika suhu yang terbaca oleh
sensor suhu LM35 telah melebihi batas
suhu maksimal, maka minimum system
akan memerintahkan motor servo untuk
menggerakkan belt yang terhubung
dengan tuas kompor agar dapat
menyesuaikan nyala api kompor sesuai
dengan suhu yang telah ditentukan.
d. Desain Sensor
Sensor yang digunakan dalam
pembuatan project ini adalah sensor
suhu yaitu LM35. Sensor suhu LM35 ini
berperan untuk membaca suhu air yang
dipanaskan agar suhu air yang
dipanaskan tersebut dapat terkontrol
dan dikendalikan oleh minimum system.
Gambar 7 berikut menunjukkan desain
sensor suhu LM35.
Gambar 7. Desain Sensor Suhu LM35
III. ALGORITMA GERAK MOTOR UNTUK
MENSTABILKAN NYALA API
Untuk menstabilkan nyala api
kompor, digunakan motor servo yang
digunakan untuk menggerakan belt yang
dikaitkan ke tuas kompor. Cara kerja
tuas kompor adalah naik dan turun
untuk membesarkan dan mengecilkan
api kompor. Suhu air maksimal diatur
sebesar 50 derajat Celcius. Apabila suhu
air mencapai diatas suhu maksimal,
maka motor servo diatur untuk
menggerakkan belt yang terhubung ke
tuas kompor untuk mengecilkan nyala
api. Sebaliknya, apabila suhu air kurang
dari batas suhu maksimal, maka motor
servo akan diatur untuk menggerakkan
belt yang terhubung ke tuas kompor
untuk membesarkan nyala api.
Pembacaan suhu diatur
menggunakan sensor suhu. Sensor suhu
adalah alat yang digunakan untuk
merubah besaran panas menjadi
besaran listrik yang dapat dengan
mudah dianalisis besarnya.
Sensor termal berupa IC
LM35 adalah komponen elektronika
yang memiliki fungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik
dalam bentuk tegangan. IC LM35 adalah
sebagai sensor suhu yang terkemas
dalam bentuk Integrated Circuit. Sensor
ini mempunyai koefisien sebesar 10
mV/°C yang berarti bahwa setiap
kenaikan suhu 1°C maka akan terjadi
kenaikan tegangan sebesar 10 mV. LM35
tidak memerlukan pengkalibrasian atau
penyetilan dari luar karena ketelitiannya
sampai lebih kurang seperempat derajat
celcius. Pada komponen ini mempunyai
jangkauan (range) pengukuran suhu
Sensor suhu LM35
Sistem Pengaturan Komputer 1
Laporan Project Akhir Semester 5
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS)
yang cukup besar, dari suhu –55°C
sampai 150°C, serta tingkat ketelitian
pengukuran cukup tinggi. Setiap
perubahan suhu 1°C tegangan keluaran
berubah sebesar 0,01 volt (10 mV).
Komponen ini bekerja pada arus 450 mA
sampai 5 mA serta mempunyai
impedansi masukan kurang dari 1W.
Berikut ini merupakan flowchart
cara kerja sistem yang ditunjukkan pada
gambar 8.
Gambar 8. Flowchart Cara Kerja Sistem
Berdasarkan Gambar 8, terlihat
bahwa input yang digunakan adalah air
yang selanjutnya dipanaskan. Mulanya,
api kompor dinyalakan terlebih dahulu
dengan posisi tuas berada di tengah-
tengah. Selanjutnya, sensor suhu LM35
akan membaca kenaikan suhu pada air
selama di panaskan. Jika suhu tidak
stabil, motor servo akan menstabilkan
kondisi nyala api kompor dengan cara
menaikkan atau menurunkan tuas
kompor dengan melihat kondisi suhu air.
Sebaliknya, jika suhu air stabil, maka
motor servo tidak akan digerakkan.
Output akhir yang diharapkan adalah
suhu air yang dipanaskan dapat menjadi
stabil.
Untuk lebih memperjelas
penjelasan flowchart pada Gambar 8,
berikut juga terdapat diagram alir yang
ditunjukkan pada Gambar 9.
Gambar 9. Diagram Alir Cara Kerja Sistem
IV. PENGUJIAN DAN ANALISA
a. Pengujian Nyala Api Kompor
Kompor yang digunakan pada
pembuatan proyek ini adalah kompor
tradisional yang menggunakan bahan
bakar minyak tanah. Untuk menyalakan
api kompor, sumbu kompor harus diatur
secara presisi pada bagian atas dan
bawah lingkar sumbu yang pada bagian
dasar kompor, diberi minyak tanah. Pada
bagian atas sumbu, diberi api untuk
menyalakan kompor tersebut. Gambar
10 menunjukkan kompor tradisional
Kompor menyala dan air mulai dipanaskan
Sensor suhu LM35 membaca suhu air
Data hasil pembacaan sensor ditampilkan pada LCD dan diolah pada minimum system
Minimum system mengirimkan perintah pada motor servo untuk menggerakkan belt
Belt mengatur tuas kompor hingga suhu air menunjukkan 50 derajat celcius
START
Api Kompor Menyala
LM 35 mendeteksi suhu air
Motor servo menggerakkan belt untuk menstabilkan kondisi nyala api kompor
Suhu air stabil
END
Jika suhu
tidak stabil
Jika suhu
stabil
Sistem Pengaturan Komputer 1
Laporan Project Akhir Semester 5
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS)
yang digunakan dan Gambar 11
menunjukkan nyala api kompor.
Gambar 10. Kompor Tradisional yang digunakan
Gambar 11. Nyala Api pada Kompor Tradisional
yang digunakan
b. Pengujian Pergerakan Motor Servo
Motor servo yang digunakan
adalah motor servo paralax yang
digunakan untuk mengontrol nyala api
kompor melalui belt yang terhubung ke
tuas kompor. Motor servo tersebut
dihubungkan dengan minimum system
yang mengontrol pembacaan sensor
suhu LM35. Gambar 12 menunjukkan
motor servo paralax yang digunakan.
Gambar 12. Motor Servo dan Belt
c. Pengujian Sensor Suhu LM35
Sensor suhu LM35 digunakan
untuk mendeteksi suhu air yang
dipanaskan menggunakan kompor
tradisional. Sensor suhu LM35 memiliki
3 kaki yang terdiri dari VCC, ground dan
data. Pembacaan sensor suhu LM35 ini
ditampilkan melalui LCD yang
berukuran 2x16.
d. Pengujian Keseluruhan Sistem
Pengujian keseluruhan sistem
dalam proyek ini menunjukkan
bagaimana cara motor servo
menstabilkan nyala api melalui
pembacaan sensor suhu LM35. Air yang
dipanaskan sebanyak 600 ml pada
sebuah panci yang memiliki diameter 18
cm. Pada bagian tutup panci, diberi
lubang sebagai tempat untuk
menggantung sensor suhu LM35. Tuas
kompor mula-mula di atur pada posisi
tengah, selanjutnya ketika suhu
mencapai suhu maksimal sebesar 50
derajat celcius, maka motor servo diatur
untuk menggerakkan belt yang
terhubung ke tuas kompor untuk
mengecilkan nyala api. Sebaliknya,
apabila suhu air kurang dari batas suhu
maksimal sebesar 50 derajat, maka
motor servo akan diatur untuk
Belt Motor Servo
Sistem Pengaturan Komputer 1
Laporan Project Akhir Semester 5
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS)
menggerakkan belt yang terhubung ke
tuas kompor untuk membesarkan nyala
api. Gambar 13 menunjukkan
perancangan dari keseluruhan sistem.
Gambar 13. Perancangan Keseluruhan Sistem
V. KESIMPULAN
Project ini merupakan project
akhir semester pada mata kuliah Sistem
Pengaturan Komputer yang mengambil
tema tentang simulasi sistem kontrol
pada proses pembakaran keramik
dekorasi. Alat yang dibuat ini bertujuan
untuk memberikan kemudahan dalam
melakukan kontrol terhadap
pembakaran keramik. Pada project ini,
pembakaran keramik di simulasikan
dengan air yang dipanaskan dengan
batas suhu maksimal sebesar 50 derajat
celcius. Untuk mengontrol suhu air yang
dipanaskan tersebut, digunakan motor
servo yang dihubungkan ke belt yang
digunakan untuk mengatur tuas kompor
agar nyala api dapat disesuaikan dengan
suhu yang telah di setting sebelumnya.
Untuk mengetahui suhu selama
pembakaran berlangsung digunakan
sensor suhu LM35 yang mana hasil dari
pembacaan sensor suhu tersebut akan
ditampilkan pada sebuah display LCD.
Alat yang dibuat ini telah cukup bisa
mewakili simulasi sistem kontrol pada
pembakaran keramik dekorasi, sehingga
suhu pembakaran tidak perlu diatur
secara manual, dan dapat mengurangi
tingkat kegagalan produksi yang di
akibatkan oleh ketidakstabilan suhu
selama proses pembakaran berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://shotamedia.com/2008/12/
sensor-suhu-lm35/
[2] Adnan Rachmat Anom Besari, Dwi
Kurnia Basuki, Gigih Prabowo,
Reza Hilman Milzam, Nuril Esti
Khomariah, Dewi Rahma Wati, Tri
Suliswanto. ”Desain Perancangan
dan Algoritma Robot Tari
Humanoid ERISA versi 1.0”.
Poiteknik Elektronika Negeri
Surabaya. 2013
Sistem Pengaturan Komputer 1
Laporan Project Akhir Semester 5
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS)
LAMPIRAN
#include <mega128.h>
#include <alcd.h>
#include <delay.h>
// Declare your global variables here
void lcd_us4(unsigned short xx){
lcd_putchar((xx%10000)/1000 + 0x30);
lcd_putchar((xx%1000)/100 + 0x30);
lcd_putchar((xx%100)/10 + 0x30);
lcd_putchar(xx%10 + 0x30);
}
void lcd_us3(unsigned short xx){
lcd_putchar((xx%1000)/100 + 0x30);
lcd_putchar((xx%100)/10 + 0x30);
lcd_putchar(xx%10 + 0x30);
}
void lcd_us2(unsigned short xx){
lcd_putchar((xx%100)/10 + 0x30);
lcd_putchar(xx%10 + 0x30);
}
void ServoKanan(unsigned char step)
{ unsigned char i=0;
for(i=0;i<step;i++)
{
PORTD.3=1;
delay_us(1700);
PORTD.3=0;
delay_ms(20);
}
}
void ServoKiri(unsigned char step)
{ unsigned char i=0;
for(i=0;i<step;i++)
{
PORTD.3=1;
delay_us(1300);
PORTD.3=0;
delay_ms(20);
}
}
void ServoTengah(unsigned char step)
{ unsigned char i=0;
for(i=0;i<step;i++)
{
PORTD.3=1;
delay_us(1500);
PORTD.3=0;
delay_ms(20);
}
}
#define ADC_VREF_TYPE 0x00
// Read the AD conversion result
unsigned int read_adc(unsigned char adc_input)
{
ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff);
// Delay needed for the stabilization of the ADC input voltage
delay_us(10);
// Start the AD conversion
ADCSRA|=0x40;
// Wait for the AD conversion to complete
while ((ADCSRA & 0x10)==0);
ADCSRA|=0x10;
return ADCW;
}
void lcd_us(unsigned short xx){
Sistem Pengaturan Komputer 1
Laporan Project Akhir Semester 5
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS)
// Start the AD conversion
ADCSRA|=0x40;
// Wait for the AD conversion to complete
while ((ADCSRA & 0x10)==0);
ADCSRA|=0x10;
return ADCW;
}
void lcd_us(unsigned short xx){
lcd_putchar((xx%10000)/1000 + 0x30);
lcd_putchar((xx%1000)/100 + 0x30);
lcd_putchar((xx%100)/10 + 0x30);
lcd_putchar(xx%10 + 0x30);
}
float suhu;
float ceksyuhu(char sampling)
{ char i=0;
float syuhu;
for(i=0;i<sampling;i++)
{
syuhu+=read_adc(0)/sampling;
//syuhu/=sampling;
}
syuhu=((syuhu*5.0)/1024)/0.01;
return syuhu;
}
char xstring[100];
unsigned char lcd;
unsigned int counter,Posisi;
#include <stdio.h>
#define Toleransi 5
void PID(){
static short int LastError, Rate;
float Error, Steer;
static char kP=1,kD=0;
Error=55-suhu;
Rate = Error - LastError;
LastError = Error;
Steer = ((Error*kP) + (Rate*kD));
//Maju(Ki,Ka);
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_puts("");
sprintf(xstring,"%.2f %.2f",Error,Steer);
lcd_puts(xstring);
if(Steer<-Toleransi&&Posisi>0)
{//lcd_puts(" T"); //Turun
Posisi--;ServoKanan(3);
}
else if(Steer>Toleransi&&Posisi<12)
{//lcd_puts(" A"); //Naik
Posisi++;ServoKiri(5);
}
else
{//lcd_puts(" D"); //Diam
}
lcd_gotoxy(14,0);
lcd_us2(Posisi);
}
void main(void)
{
{
// Declare your local variables here
// Input/Output Ports initialization
// Port A initialization
Sistem Pengaturan Komputer 1
Laporan Project Akhir Semester 5
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS)
lcd_us2(Posisi);
}
void main(void)
{
{
lcd_init(16);
}
while (1)
{
// Place your code here
counter=0;Posisi=0;
lcd_clear();
lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts(" Kompor Mledhug ");
lcd_gotoxy(0,1); lcd_puts(" Wuwuwuwuwu.. ");
delay_ms(550);
for(lcd=0;lcd<=15;lcd++)
{ lcd_gotoxy(lcd,0);
lcd_putchar(' ');
lcd_gotoxy(lcd,1);
lcd_putchar(' ');
lcd_gotoxy(15-lcd,0);
lcd_putchar(' ');
lcd_gotoxy(15-lcd,1);
lcd_putchar(' ');
delay_ms(150);
}
lcd_clear();
DDRE=0xFF;
DDRD=0xFF;
//1.5 tengah
//1.3 kanan
//1.7 kiri
while(1)
{
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_puts("Suhu:");
suhu=((read_adc(7)*5.0)/1024)/0.01;
sprintf(xstring,"%.2f",suhu);
lcd_puts(xstring) ;
//ServoTengah(1);
if(counter==2000)
{ PID();
counter=0;
}
//ServoKiri();
//ServoKanan(3);
//PORTE.3=0;
//delay_ms(1000);
counter++;
}
}
}