Praktikum ELDAS : Pengenalan Komponen Alat Elektronika Dasar

11
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR Pengenalan Alat Ukur ListrikDisusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Elektronika Dasar Dosen Drs. Agus Danawan, M.Si, Oleh Hannan Husain (1304467) Rahayu Dwi Harnum (1305957) LABORATORIUM ELEKTRONIKA PROGRAM STUDI FISIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

Transcript of Praktikum ELDAS : Pengenalan Komponen Alat Elektronika Dasar

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

“Pengenalan Alat Ukur Listrik”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah Elektronika Dasar

Dosen Drs. Agus Danawan, M.Si,

Oleh

Hannan Husain (1304467)

Rahayu Dwi Harnum (1305957)

LABORATORIUM ELEKTRONIKA

PROGRAM STUDI FISIKA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

A. Judul

Pengenalan Alat Ukur Listrik

B. Tujuan

1. Pengenalan alat ukur listrik pada pengeluaran

2. Pengukuran beda tegangan DC dan AC dari power supplay

3. Pengukuran hambatan

C. Landasan Teori

Jenis kelistrikan umumnya ada dua jenis, yaitu arus listrik searah (Direct Current)

dan arus listrik bolak-balik (Alternating Current). Macam-macam listrik sendiri terbagi

menjadi dua yaitu, listrik dinamis dan listrik statis. Kelistrikan memiliki besaran-besaran

seperti Ohm, Volt, Ampere dan lainnya yang nilainya dapat diketahui menggunakan alat-

alat listrik.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa dasar pengertian mengenai listrik dinamis

berasal dari dasar pengertian listrik statis. Ilmuwan menyatakan bahwa listrik dinamis

adalah aliran elektron didalam sebuah konduktor dengan arah aliran arus listrik

berlawanan arah dengan pergerakan elektron. Dasar berfikir berikutnya adalah jika

besaran arus listrik dapat diukur, maka besaran kelistrikan lainnya dapat diukur pula

menggunakan sebuah alat ukur arus listrik yang di beri nama galvanometer.

Galvanometer berfungsi untuk mengukur arus. Jenis dari galvanometer ada dua,

yaitu galvanometer balistik D’Arsonval dan galvanometer sumbu putar D’Arsonval.

Galvanometer D’Arsonval bekerja berdasarkan prinsip kerja alat yang dirancang oleh

Oersted, yaitu suatu alat yang terdiri dari sebuah kompas yang dililiti oleh kawat

konduktor. Jika arus listrik dialirkan pada lilitan kawat, maka akan timbul medan magnet

disekitar lilitan kawat tersebut yang akan mengakibatkan penyimpangan pada jarum

kompas. Besar penyimpangan jarum kompas tersebut sebanding dengan besarnya arus

yang mengalir didalam kawat. Ditinjau dari fungsi kerjanya, galvanometer terbagi

kedalam dua jenis, yaitu galvanometer kumparan berputar yang digunakan untuk

mengukur arus dibawah 1A, dan galvanometer besi berputar yang digunakan untuk

mengukur arus diatas 1A.

Untuk melakukan proses pengukuran besaran listrik pada umumnya

menggunakan peralatan pengukuran yang kompak agar pekerjaan menjadi lebih efisien.

Peralatan pengukuran tersebut umumnya terdiri dari amperemeter, voltmeter, dan

ohmmeter yang kemudian dikenal dengan nama multimeter atau multitester. Multimeter

menggunakan satu buah galvanometer kumparan putar sebagai alat pengukurnya. Fungsi

dari multimeter ialah sebagai alat pengukur arus, pengukur tegangan atau pengukur

hambatan dengan umumnya dirancang untuk pengukuran besaran arus searah, tegangan

searah, besaran tegangan listrik bolak-balik dan nilai hambatan.

Alat pengukuran besaran listrik lainnya adalah osiloskop. Osiloskop ialah alat

yang dapat melukiskan bentuk kurva suatu osilasi dan bekerja berdasarkan aktifitas dari

sinar katoda. Pada proses terjadinya sinar katoda, untuk melucutkan elektron dibutuhkan

medan listrik yang cukup tinggi agar osiloskop dapat memperlihatkan bentuk besaran

listrik.

D. Alat dan bahan

E. Prosedur Percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Mengkalibrasi Alat Ukur

Alat dan Bahan Jumlah

Osiloskop 1 buah

Power Supplay 1 buah

Kabel Penghubung secukupnya

Audio Generator 1 buah

Kamera 1 buah

Resistor secukupnya

Solder 1 buah

Timah secukupnya

Multitester digital 1 buah

Multitester Analog 1 buah

3. Melakukan percobaan A, percobaan B, dan percobaan C

Percobaan A (Pengukuran Perioda dan Frekuensi dari audio generator)

1. Putar amplitudo setengah putaran, posisikan jarum audio generator menunjuk

pada 500 Hz dan tekan pada posisi gelombang sinusoidal.

2. Ukur perioda dan frekuensi keluaran dengan menggunakan frekuensi motor

dan osiloskop yang suka kalibrasi. Bandingkan hasilnya! beri penjelasan.

3. Lakukan langkah C 1 dan 2 dengan menggunakan frekuensi keluaran audio

generator 1kHz dan 10kHz.

4. Lakukan langkah C 1, 2, 3 dengan dengan menggunakan gelombang

sinusoidal.

Percobaan B (pengukuran beda tegangan DC dan AC power supplay)

1. On-kan power supplay kemudian tekan pada posisi DC dan putar

potensiometer sehingga VU meter menunjukkan 6 volt.

2. Ukur beda tegangan listrik keluaran power supplay menggunakan voltmeter

analog, digital, dan osiloskop yang sudah dikalibrasi. Bandingkan hasilnya!

Beri penjelasan.

3. Ulangi langkah B2 dan B3 dengan posisi AC dan putar potensiometer

sehingga VU meter menunjukkan 6 volt

4. Ulangi langkah B2 dan B3 dengan posisi AC dan putar potensiometer

sehingga VU meter menunjukkan 6 volt.

Percobaan C

1. Ukur hambatan titik A-B pada rangkaian seri, parallel, dan gabungan

menggunakan ohmmeter digital dan analog.

2. Lakuan perhitungan hambatan antara titik A-B dengan menggunakan

pembacaan gelang warna

3. Bandingkan hasil 1 dan 2 , lakukan analisis terhadap kedua hasil ini setelah

menghitung toleransi hambatan.

4. Mencatat data hasil percobaan

5. Setelah selesai, merapihkan kembali alat-alat praktikum yang telah digunakan

pada tempatnya.

F. Data percobaan

Percobaan A

Gelombang Sinusoidal

f (Audio

Generator)

Sweep

Time

S (Jumlah

Kotak /

Gelombang)

500 Hz 1 ms 2

1000 Hz 1 ms 1

10000 Hz 1 ms 0,1

Gelombang Persegi

Percobaan B

Tegangan pada Power Supply

f (Audio

Generator)

Sweep

Time

S (Jumlah

Kotak /

Gelombang)

500 Hz 1 ms 2

1000 Hz 1 ms 1

10000 Hz 1 ms 0,1

AC DC

6 V 6 V

Percobaan C

Hambatan resistor : 1200, 5%

Multitester

Analog

Multitester

Digital

Seri Paralel Seri Paralel

3600 390 3,575 397

G. Pengolahan Data

Praktikum A (Menghitung Frekuensi)

Gelombang Sinusoidal Gelombang Persegi

1.

Frekuensi Sumber (Audio Generator) = 500 Hz

(perioda)

Frekuensi Sumber (Audio Generator) = 500 Hz

(perioda)

2.

Frekuensi Sumber (Audio Generator) = 1000

Hz

(perioda)

Frekuensi Sumber (Audio Generator) = 1000

Hz

(perioda)

3.

Frekuensi Sumber (Audio Generator) = 10000

Hz

(perioda)

Frekuensi Sumber (Audio Generator) = 10000

Hz

(perioda)

Praktikum B (Menghitung Tegangan)

Arus DC (Direct Current)

Arus AC (Alternating Current)

Praktikum C (Menghitung Resistor)

Warna Pada Resistor

Coklat Merah Merah, Emas = 1200 , 5%

- Penghitungan dengan tiga resistor secara manual : Ω

- Penghitungan dengan tiga resistor dengan menggunakan alat ;

- Penghitungan secara Manual

Seri

Paralel

Analog (Ω) Digital (Ω) Nilai toleransi 5%

Seri 3600 3575 ( 3420 s.d 3780 ) Ω

Paralel 390 397 ( 380 s.d 420 ) Ω

H. Analisis

Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan, diperoleh bahwa :

Untuk percobaan A didapat hasil eksperimen yang menunjukkan bahwa besar

frekuensi pada audio generator yang sebelumnya telah ditentukan sesuai dengan

hasil dari perhitungan yang diperoleh dari osiloskop dengan gelombang sinusoidal

dan gelombang persegi.

Untuk percobaan B dihasilkan bahwa tegangan AC maupun tegangan DC yang

diperoleh dari pengambilan data dari power supplay, Voltmeter Analog, dan

Volmeter Digital menunjukkan nilai yang hampir sama (memiliki nilai yang

saling mendekat) hanya saja nilai tegangan yang diperoleh memiliki angka

ketdakpastian yg berbeda-beda. Untuk tegangan yang dihasilkan dari osiloskop

memiliki nilai yang cukup jauh berbeda.

Untuk percobaan C dihasilkan bahwa besar resistor yang dihubungkan seri yang

dihitung secara manual dan melalui Voltmeter Analog memiliki nilai yang sama.

Akan tetapi untuk resistor yang diukur menggunakan volmeter digital memiliki

nilai yang berbeda (tidak sama) dengan hasil pengukuran yang lainnya.

Untuk nilai resistor yang dihubungkan secara paralel yang diukur secara

manual ataupun dengan alat ukur voltmeter, hasilnya berbeda akan tetapi nilainya

tidak terlalu jauh.

Untuk prcobaan B dan C, ada beberapa nilai data hasil percobaan yang

tidak sesuai. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor yang

mempengaruhi hasil percobaan seperti adanya kasalahan paralaks, kurangnya

ketelitian alat ukur, pengambilan angka ketidakpastian saat perhitungan, dll.

Untuk menghindari terjadinya kesalahan tersebut maka harus dilakukan beberapa

langkah seperti pemilihan alat instrumen yang baik, dll.

I. Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh :

- Percobaan A

Data yang dihasilkan berdasarkan gelombang persegi dan gelombang sinusoidal.

f (Audio Generator) F (Osiloskop)

500 Hz 500 Hz

1000 Hz 1000 Hz

10000 Hz 10000 Hz

- Percobaan B

Untuk percobaan ini dihasilakan nilai tegangan dari beberapa alat pengukuran

tegangan.

- Percobaan C

J. Daftar Pustaka

Fadjar, Purwanto HM, Agus Danawan dan Yuyu Rachmat Tayubi. 2009.

Elektronika Dasar. Bandung : Bagian Penerbitan Pendidikan Fisika UPI.

Alat yang digunakan AC DC

Power Supplay 6 V 6 V

Osiloskop 7,5 V 8 V

Voltmeter Digital 6,16 V 6,32 V

Voltmeter analog 6,43 V 6,43 V

Seri (Ω) Paralel (Ω)

Analog 3600 390

Digital 3575 397

Manual 3600 400

K. Lampiran