PENGENALAN BATUAN BEKU

10
BAB II PENGENALAN BATUAN BEKU Batuan adalah bahan penyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat atau kumpulan mineral yang telah mengeras.Batuan di alam terdapat 3 macam jenis batuan,salah satunya batuan beku,batuan yang terbentuk akibat pendingan magma. II.1.Pengertian Batuan Beku Batuan beku ( berasal dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Magma adalah zat cair – liat – pijar yang merupakan senyawa silikat dan ada di bawah kondisi tekanan dan suhu tinggi di dalam tubuh bumi (mantle dan crust) 5

Transcript of PENGENALAN BATUAN BEKU

BAB IIPENGENALAN BATUAN BEKU

Batuan adalah bahan penyusun kerak bumi dan

merupakan suatu agregat atau kumpulan mineral yang

telah mengeras.Batuan di alam terdapat 3 macam jenis

batuan,salah satunya batuan beku,batuan yang terbentuk

akibat pendingan magma.

II.1.Pengertian Batuan Beku

Batuan beku ( berasal dari Bahasa Latin: ignis,

"api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma

yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses

kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan

intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai

batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal

dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah

ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses

pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses

berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau

perubahan komposisi. Magma adalah zat cair – liat –

pijar yang merupakan senyawa silikat dan ada di bawah

kondisi tekanan dan suhu tinggi di dalam tubuh bumi

(mantle dan crust)

5

II.2. Klasifikasi Batuan Beku

Seperti halnya dengan batuan yang lainya,batuan

beku atau igneous rock diklasifikasikan berdasarkan

tempat terbentuknya, warna, kimia, tekstur, dan

mineraloginya.

1. Berdasarkan tempat terbentuknya batuan beku

dibedakan atas:

a. Batuan beku Plutonik, yaitu batuan beku yang

terbentuk jauh di perut bumi.

b. Batuan beku Hipabisal, yaitu batuan beku yang

terbentu tidak jauh dari permukaan bumi

c. Batuan beku vulkanik, yaitu batuan beku yang

terbentuk di permukaan bumi

6

7

Berdasarkan warnanya, mineral pembentuk batuan

beku ada dua yaitu mineral mafic (gelap) seperti

olivin, piroksen, amphibol dan biotit, dan mineral

felsic (terang) seperti Feldspar, muskovit, kuarsa dan

feldspatoid.

2. Klasifikasi batuan beku berdasarkan warnanya

yaitu:

a. Leucocratic rock, kandungan mineral mafic < 30%

b. Mesocratic rock, kandungan mineral mafic 30% -

60%

c. Melanocratic rock, kandungan mineral mafic 60% -

90%

d. Hypermalanic rock, kandungan mineral mafic > 90%

3. Berdasarkan kandungan kimianya yaitu kandungan

SiO2-nya batuan beku diklasifikasikan menjadi

empat yaitu:

a. Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2 > 65%,

contohnya Granit, Ryolit.

b. Batuan beku menengah (intermediat), kandungan

SiO2 65% - 52%. Contohnya Diorit, Andesit

c. Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2 52% -

45%, contohnya Gabbro, Basalt

d. Batuan beku ultra basa (ultra basic), kandungan

SiO2 < 30%

8

II.3. Cara Pemerian Batuan Beku Cara pendeskripsian batuan beku didasarkan oleh

tekstur,struktur,dan komposisi

1) Jenis Batuan

Jenis batuan disini adalah apakah batuan beku

tersebut adalah batuan beku intrusi yaitu batuan beku

yang pembekuan magma terjadi dibawah permukaan atau

batuan beku ekstrusi yaitu batuan beku yang proses

pembekuan magmanya terjadi dipermukaan.

2) Warna

Warna segar batuan beku bervariasi dari hitam, abu-

abu dan putih cerah. Warna ini sangat dipengaruhi

oleh komposisi mineral penyusun batuan beku itu

sendiri. Apabila terjadi percampuran mineral berwarna

gelap dengan mineral berwarna terang maka warna

batuan beku dapat hitam berbintik-bintik putih, abu-

abu berbercak putih, atau putih berbercak hitam,

tergantung warna mineral mana yang dominan dan mana

yang kurang dominan. Pada batuan beku tertentu yang

banyak mengandung mineral berwarna merah daging maka

warnanya menjadi putih-merah daging.

3) Tekstur

Ketika batuan beku membeku pada keadaan temperatur

dan tekanan yang tinggi di bawah permukaan dengan

waktu pembekuan cukup lama maka mineral-mineral

penyusunya memiliki waktu untuk membentuk sistem

9

kristal tertentu dengan ukuran mineral yang relatif

besar. Sedangkan pada kondisi pembekuan dengan

temperatur dan tekanan permukaan yang rendah,

mineral-mineral penyusun batuan beku tidak sempat

membentuk sistem kristal tertentu, sehingga

terbentuklah gelas (obsidian) yang tidak memiliki

sistem kristal, dan mineral yang terbentuk biasanya

berukuran relatif kecil. Berdasarkan hal di atas

tekstur batuan beku dapat dibedakan berdasarkan:

a.Derajat Kristalisasi (Tabel 1).

1. Holokristalin adalah batuan beku yang hampir

seluruhnya disusun oleh kristal

2. Hipokristalin adalah batuan beku yang

tersusun oleh kristal dan gelas

3. Holohyalin adalah batuan beku seluruhnya

tersusun oleh gelas

Tabel 1. Drajat kristalisasi

Derajat Kristalisasi Gambar

a.Holokristalin

b.Hipokristalin

c.Holohyalin

b. Ukuran Butir (Grain size)

10

1. Faneritik, yaitu batuan beku yang hampir

seluruhmya tersusun oleh mineral-mineral yang

berukuran kasar,sehingga dapat dilihat dengan

jelas

2. Afanitik, yaitu batuan beku yang hampir

seluruhnya tersusun oleh mineral berukuran

halus tidak dapat dilihat dengan mata secara

jelas

c. Hubungan Kristal

1. Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun

batuannya hampir sama,yang termasuk dalam

Equigranular :

a. Panidiomorphic granural: bila mineralnya euhedral

b. Hipidiomorphic granural: bila mineralnya subhedral

c. Allotriomorphic granural: bila mineralnya anhedral

2. Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun

batuannya tidak sama ,yang termasuk dalam

Inequigranular :

a. Porfiritik: Fenokris dalan massa ddsar/matrik

kristal-kristal kecil (faneroporfiritik)

b. Vitroferik (Vitrophyric): Fenokris (mineral

sulung) dalam massa dasar/matrik gelas

c. Poilikitik: Fenokris diinklusi oleh mineral

lain yang lebih kecil.

d. Glomeroporphyritic: Fenokris mengumpul.

11

4) Struktur

Terkadang dilapangan kita dapat mengidentifikasi

batuan beku dengan struktur luarnya, struktur

tersebut bila dilihat dan diraba akan telihat dan

terasa berbeda dengan batuan lain (Gambar 2).

a. Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan

suatu masa batuan yang terlihat seragam.

b. Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan

lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini

terbentuk akibat pelepasan gas pada saat

pembekuan.

c. Skoria: berlubang besar tidak teratur

d. Xenolitis: batuan beku diinklusi pecahan

batuan lain.

Gambar 2.Macam-macam struktur batuan beku(Sumber :Miftahussalam,2013,Dalam buku Panduan

Praktikum Geologi Dasar)

5) Komposisi mineral

12

Komposisi mineral batuan beku dibagi menjadi 3

macam :

a. Berdasarkan terbentuknya terdiri dari

1. Mineral Utama (Essential mineral): mineral ini

menjadi penentu penamaan batuan beku. Contoh:

Kuarsa, feldspar, mika, amphibol, piroksin,

dan olivin.

2. Mineral sekunder (Secondary mineral): mineral-

mineral ini terbentuk dari mineral primer yang

mengalami proses pelapukan (mekanik, kimia,

biologi), hidrotermal atau metamorfisme.

Contoh: Kalsit, serpentin, klorit, serosit dan

koalin.

3. Mineral tambahan (Accessories mineral): mineral

yang terbentuk oleh kristalisasi magmadan

terbentuknya pun setelah mineral primer dan

sekunder terbentuk,jadi mineral ini adalaha

mineral yang paling akhir dibentuk,walapun

begitu mineral ini mempunyai nilai ekonomis

tinggi (kehadiran mineral ini ± 5%). Contoh:

hematit, magmatit, kromit, apatit, zikron,

rutil, dan ilmenit

b. Berdasarkan warna terang dan warna gelap di

bagi menjadi:

1. Mineral Asam (Felsic), tersusun dari mineral-

mineral yang berwarna terang dan cerah serta

13

mempunyai berat jenis kecil atau

ringan,mineral ini kaya akan silika dan

alumina , Contoh: kuarsa, feldspar (ortoklas),

feldspar (plagioklas), atau muscovit (mika

putih)

2. Mineral Basa (Mafic) tersusun dari mineral-

mineral yang berwarna gelap dan mempunyai

berat jenis besar atau berat.kaya akan besi,

magnesium dan kalsium,Contoh: biotit (mika

hitam), piroksin (augit), amphibol

(hornblenda) atau olivin.

c. Klasifikasi batuan beku berdasarkan kandungan

silica dapat dilihat di tabel 2. Tabel 2.Klasifikasi batuan beku berdasarkan presentase

Silika (SiO2)

NoJenis Batu Beku Kandungan

Silika1. Asam (Acid) >66%2. Intermediate 52-66%3. Basic (Basic) 45-52%4. Ultrabasa <45%

d. Seri Reaksi Bowen adalah mineral-mineral yang

menyusun batuan beku menurut Bowen yang tersusun

dalam urutan kristalisasi (Gambar 3).

14

Gambar 3.Seri Reaksi BowenAnonim,2014.

6) PetrogenesaPetrogenesa untuk batuan beku, sebagai sumbernya

adalah magma lau magma terebut mengalami

pembekuan,baik itu intrusif yaitu batuan beku yang

terbentuk di dalam permukaan bumi atau pun ekstrusif

yaitu batuan beku yang proses pembekuannya terjadi di

luar permukaan bumi.

7) Penamaan

Klasifikasi, penamaan dan pengenalan batuan beku

erat hubungannya dengan proses pembentukannya, yaitu

urutan kristalisasi mineral pembentuk batuan,

seperti yang dinyatakan oleh reaksi bowen yang

menghasilkan susunan mineral yang berbeda-beda dan

tekstur yang berbeda. Perbedaan sususnan mineral ini

disebut difrensiasi magma.