Sistem Jaringan
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Sistem Jaringan
BAB I
PENDAHULUAN
a. Dasar Telekomunikasi
Jaringan Privat merupakan sebuah jaringan yang
dibangun oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan,
institusi atau bahkan seseorang dilingkungan
internalnya sendiri, dengan harapan komunikasi
internal dapat dilakukan dengan lebih cepat, aman,
dan murah. Contohnya adalah PBX (Private Branch
eXchange), LAN (Local Area Network), dan VPN (Virtual
Private Network).
Jaringan Privat
Jaringan Publik adalah jaringan yang dibangun
oleh pemerintah maupun penyedia jasa telekomunikasi
kepada publik, baik yang berorientasi profit maupun
non-profit, sehingga masyarakat luas dapat
memanfaatkannya dalam bertukar informasi. Contohnya
adalah PSTN, ISDN, PLMN, Internet, MPLS, dsb.
1 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Jaringan Lokal Akses Radio
Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar) adalah
menyediakan sambungan antara pelanggan dengan sentral
local menggunakan teknologi radio secara total atau
parsial, digunakan untuk mempercepat ketersediaan
jaringan local sehingga dapat mempercepat layanan
terutama pada area yang kompetitif. Namun JARLOKAR
juga biasa disebut WLL (WIRELESS LOCAL LOOP). Contoh
lain JARLOKAR antara lain Seluler,WiFi ,Wimax.
2 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
Jaringan Publik
Jaringan Lokal Akses Radio
Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu
jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan
gelombang radio sebagai media tranmisinya: link
terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk
memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna
dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan
tunggal ke seluruh kampus
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang
menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara
perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang
merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang
tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b,
802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan
mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau
akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level
keamanan seperti WEP dan atau WPA.
3 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
b. Sejarah dan Perkembangan Jaringan Lokal Akses
Radio
Dengan perkembangan teknologi maka penerima
dapat menjadi lebih kecil dan sistem penerimaan lebih
peka. Perkembangan ini memungkinkan penerima bergerak
pada satu area terbatas. Dalam arti pesawat pelanggan
tidak dapat bekerja di luar daerahnya karena tidak
terdaftar / dikenali oleh sentral.
c. Media Transmisi Jaringan Lokal Akses Radio
GSM
Sejarah dan Perkembangan GSM
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan
dijadikan standar telekomunikasi selular untuk
seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication
Standard Institute). Pengoperasian GSM secara
komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal
terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang
kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk
bisa dijadikan standar. Pada September 1992,
standar type approval untuk handphone disepakati
dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan
item pengujian dalam memproduksi GSM. GSM telah
mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya
yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang
4 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM
adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi
frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut,
akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin
besar per satuan sel.Pemakaian GSM kemudian meluas
ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia
awalnya menggunakan sistem telepon selular analog
yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System)
dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Pengguna GSM
pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir
tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai
1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan
berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler
yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Spesifikasi Teknis GSM
Di Eropa, pada awalnya GSM di desain untuk
beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi
ini, frekuensi uplinksnya digunakan frekuensi 890–
915 MHz, sedangkan frekuensi downlinksnya
menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang
digunakan adalah 25 Mhz (915–80 = 960–35 = 25
Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari
keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124
kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk
sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124
semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan
5 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah
pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang
lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba
menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band
frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-
1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi
1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM
dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal
dengan sebutan GSM 1800, dimana tersedia bandwidth
sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz).
Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz
sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka
pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375
kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga
digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian
dikenal dengan nama GSM-R.
Arsitektur GSM
Karakteristiknya yang open standard
interface (memungkinkan vendor-vendor untuk ikut
mengembangkan instrumennya pada sisi jaringan
network), jangkauan luas (roaming access),
interoperabilitas serta kemudahan penggunaan SIM
card pada handset yang berbeda tanpa mengurangi
fungsi konektivitasnya ini merupakan beberapa
faktor yang menyebabkan perkembangan jaringan
GSM(Global System for Mobile Communication)
6 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
sedemikian pesat pada kurun waktu beberapa tahun
terakhir.
LTE(Long Term Evolution)
Teknologi seluler terus dikembangkan mulai dari
GSM/GPRS/EDGE (2G), UMTS/HSPA (3G), dan teknologi
LTE. LTE adalah standar terbaru dalam teknologi
jaringan seluler dibandingkan GSM/EDGE and UMTS/HSPA.
LTE adalah sebuah nama baru dari layanan yang
mempunyai kemampuan tinggi dalam sistem komunikasi
bergerak yang merupakan langkah menuju generasi ke-4
(4G) dari teknologi radio yang dirancang untuk
meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan telepon
mobile. LTE adalah suatu proyek dalam third
generation partnership project (3GPP). Evolusi
jaringan seluler sampai ke teknologi LTE ditunjukkan
pada Gambar dibawah ini:
Evolusi Jaringan dari 2G ke 4G(LTE)
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa LTE
merupakan evolusi dari jaringan seluler yang
7 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
dipersiapkan untuk teknologi 4G. Tujuan pengembangan
teknologi pada 3GPP adalah :
1. Kebutuhan pengembangan jaringan 3G dalam waktu
yang akan datang.
2. Kebutuhan pelanggan akan kecepatan data yang
tinggi dan quality of service (QOS).
3. Pengembangan teknologi packet switching.
4. Mengurangi biaya operasional karena arsitektur
jaringan yang sederhana.
Teknologi LTE memiliki beberapa keuntungan antara
lain:
1. Efisiensi spektrum dan throughput yang tinggi, LTE
menggunakan OFDM pada arah downlink, dimana teknik
ini tahan terhadap interferensi akibat lintasan
jamak dan menggunakan single-carrier- FDMA (SC-
FDMA) pada arah uplink yang memiliki peak average
power ratio (PAPR) rendah. Selain itu LTE juga
mendukung antena multiple input multiple output
(MIMO) yang dapat meningkatkan BER dan bit rate .
2. Latency yang rendah, Jaringan LTE memiliki setup
time dan transfer delay yang sangat rendah, serta
waktu handover yang rendah .
8 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
3. Mendukung bandwidth yang bervariasi, Yaitu 1.4,
3, 5, 10, 15 and 20 MHz.
4. Memiliki arsitektur jaringan yang sederhana, Hanya
ada eNodeB pada evolved UMTS terrestrial radio
access (E-UTRAN).
5. Kompatibel dengan teknologi 3GPP sebelumnya dan
teknologi lainnya.
6. Mendukung frequency division duplex (FDD) dan time
division duplex (TDD).
Arsitektur LTE
Arsitektur jaringan LTE dirancang untuk tujuan
mendukung trafik packet switching dengan mobilitas
tinggi, quality of service (QOS), dan latency yang
kecil. Pendekatan packet switching ini memperbolehkan
semua layanan termasuk layanan voice menggunakan
koneksi paket. Oleh karena itu pada arsitektur jaringan
LTE dirancang sesederhana mungkin, yaitu hanya terdiri
dari dua node yaitu eNodeB dan mobility management
entity/gateway (MME/GW).
Semua interface jaringan pada LTE adalah berbasis
internet protocol (IP). eNodeB saling terkoneksi dengan
interface X2 dan terhubung dengan MME/SGW melalui
interface S1 seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2.2.
Pada LTE terdapat 2logical gateway, yaitu serving
gateway (S-GW) dan packet data network gateway (P-GW).
S-GW bertugas untuk melanjutkan dan menerima paket ke
9 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
dan dari eNodeB yang melayani user equipment (UE). P-GW
menyediakan interface dengan jaringan packet data
network (PDN), seperti internet dan IMS. Selain itu P-
GW juga melakukan beberapa fungsi lainnya, seperti
alokasi alamat, packet filtering, dan routing.
Macam-macam Konfigurasi Antena Pada LTE
Pada konfigurasi LTE, mengkombinasikan jumlah
antenna, baik dibagian pengirim maupun di penerima
sesuai dengan tujuan sistem jaringan yang diinginkan.
1. Single Input Multiple Output (SIMO)
Menggunakan 1 buah antena pada ENodeB dan
user equipment (UE) harus memiliki minimal dua
antena penerima . Konfigurasi menggunakan teknik
maximum ratio combining (MRC) pada aliran data
yang diterima untuk memperbaiki SNR pada kondisi
propagasi yang buruk, sehingga sinyal yang akan
diproses selanjutnya adalah sinyal dengan kualitas
SNR terbaik.
Konfigurasi SIMO
2. Multiple Input Single Ouput (MISO)
10 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
Jumlah antena pada mode ini pada sisi penerima
antena lebih dari satu Konfigurasi Antena ini
digunakan untuk skema transmit diversity dan tipe
beam forming yang berbeda. Tujuan utama beam
forming adalah untuk memperbaiki SNR dan tentunya
memperbaiki kapasitas sistem dan daerah layanan.
3. Multiple Input Multiple Output (MIMO)
Teknik ini menggunakan antena lebih dari satu,
baik di penerima maupun di pengirim. Ini berfungsi
untuk meningkatkan bit rate dan perbaikan BER.
Transmisi dengan teknik MIMO mendukung konfigurasi
dua atau empat antena pengirim dan dua atau empat
antena penerima. Konfigurasi MIMO yang mungkin
pada arah downlink adalah MIMO 2x2, MIMO2x4, MIMO
4x2, dan MIMO 4x4.
11 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
Konfigurasi MISO
4. Adaptive Modulation coding (AMC)
LTE menggunakan modulasi dan pengkodean adaptif
AMC untuk memperbaiki throughput. Teknik ini
memvariasikan teknik modulasi dan pengkodean yang
digunakan sesuai dengan kondisi kanal dari masing-
masing user. Apabila kondisi link baik, LTE akan
menggunakan teknik modulasi tingkat tinggi (lebih
banyak bit/simbol), dimana akan meningkatkan
kapasitas dan bit rate jaringan. Sebaliknya ketika
kondisi kanal buruk misalnya akibat fading, maka
LTE dapat merubahnya ke teknik modulasi tingkat
lebih rendah untuk menjaga link margin radio yang
sudah ditetapkan. Pada LTE digunakan 3 jenis
modulasi, yaitu QPSK, 16- QAM, dan 64- QAM
BAB III
12 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
PENUTUPKesimpulan
1. Jaringan Privat merupakan sebuah jaringan yang
dibangun oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan,
institusi atau bahkan seseorang dilingkungan
internalnya sendiri, dengan harapan komunikasi
internal dapat dilakukan dengan lebih cepat, aman,
dan murah
2. Jaringan Publik adalah jaringan yang dibangun oleh
pemerintah maupun penyedia jasa telekomunikasi
kepada publik, baik yang berorientasi profit maupun
non-profit, sehingga masyarakat luas dapat
memanfaatkannya dalam bertukar informasi.
3. Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar) adalah
menyediakan sambungan antara pelanggan dengan sentral
local menggunakan teknologi radio secara total atau
parsial, digunakan untuk mempercepat ketersediaan
jaringan local sehingga dapat mempercepat layanan
terutama pada area yang kompetitif
4. Contoh JARLOKAR antara lain Seluler,WiFi ,Wimax.
5. GSM Karakteristiknya yang open standard interface
(memungkinkan vendor-vendor untuk ikut
mengembangkan instrumennya pada sisi jaringan
network)
6. LTE adalah standar terbaru dalam teknologi jaringan
seluler dibandingkan GSM/EDGE and UMTS/HSPA. LTE
13 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o
adalah sebuah nama baru dari layanan yang mempunyai
kemampuan tinggi dalam sistem komunikasi bergerak
yang merupakan langkah menuju generasi ke-4 (4G)
Daftar pustaka
http://yudypangumpia.files.wordpress.com/2012/06/jaringan-akses.docx
http://elektro.widyakartika.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/DASAR-SISTEM-TELEKOMUNIKASI-II.pptx
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29936/4/Chapter%20II.pdf
14 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o