Sistem Jaringan

14
BAB I PENDAHULUAN a. Dasar Telekomunikasi Jaringan Privat merupakan sebuah jaringan yang dibangun oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan, institusi atau bahkan seseorang dilingkungan internalnya sendiri, dengan harapan komunikasi internal dapat dilakukan dengan lebih cepat, aman, dan murah. Contohnya adalah PBX (Private Branch eXchange), LAN (Local Area Network), dan VPN (Virtual Private Network). Jaringan Privat Jaringan Publik adalah jaringan yang dibangun oleh pemerintah maupun penyedia jasa telekomunikasi kepada publik, baik yang berorientasi profit maupun non-profit, sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkannya dalam bertukar informasi. Contohnya adalah PSTN, ISDN, PLMN, Internet, MPLS, dsb. 1 | Jaringan Lokal akses Radio

Transcript of Sistem Jaringan

BAB I

PENDAHULUAN

a. Dasar Telekomunikasi

Jaringan Privat merupakan sebuah jaringan yang

dibangun oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan,

institusi atau bahkan seseorang dilingkungan

internalnya sendiri, dengan harapan komunikasi

internal dapat dilakukan dengan lebih cepat, aman,

dan murah. Contohnya adalah PBX (Private Branch

eXchange), LAN (Local Area Network), dan VPN (Virtual

Private Network).

Jaringan Privat

Jaringan Publik adalah jaringan yang dibangun

oleh pemerintah maupun penyedia jasa telekomunikasi

kepada publik, baik yang berorientasi profit maupun

non-profit, sehingga masyarakat luas dapat

memanfaatkannya dalam bertukar informasi. Contohnya

adalah PSTN, ISDN, PLMN, Internet, MPLS, dsb.

1 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian Jaringan Lokal Akses Radio

Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)  adalah

menyediakan sambungan antara pelanggan dengan sentral

local menggunakan teknologi radio secara total atau

parsial, digunakan untuk mempercepat ketersediaan

jaringan local sehingga dapat mempercepat layanan

terutama pada area yang kompetitif. Namun JARLOKAR

juga biasa disebut WLL (WIRELESS LOCAL LOOP). Contoh

lain JARLOKAR antara lain Seluler,WiFi ,Wimax.

2 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

Jaringan Publik

Jaringan Lokal Akses Radio

Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu

jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan

gelombang radio sebagai media tranmisinya: link

terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk

memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna

dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan

tunggal ke seluruh kampus

LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang

menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara

perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang

merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang

tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b,

802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan

mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau

akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level

keamanan seperti WEP dan atau WPA.

3 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

b. Sejarah dan Perkembangan Jaringan Lokal Akses

Radio

Dengan perkembangan teknologi maka penerima

dapat menjadi lebih kecil dan sistem penerimaan lebih

peka. Perkembangan ini memungkinkan penerima bergerak

pada satu area terbatas. Dalam arti pesawat pelanggan

tidak dapat bekerja di luar daerahnya karena tidak

terdaftar / dikenali oleh sentral.

c. Media Transmisi Jaringan Lokal Akses Radio

GSM

Sejarah dan Perkembangan GSM

GSM muncul pada pertengahan 1991 dan

dijadikan standar telekomunikasi selular untuk

seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication

Standard Institute). Pengoperasian GSM secara

komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal

terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang

kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk

bisa dijadikan standar. Pada September 1992,

standar type approval untuk handphone disepakati

dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan

item pengujian dalam memproduksi GSM. GSM telah

mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya

yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang

4 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM

adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi

frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut,

akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin

besar per satuan sel.Pemakaian GSM kemudian meluas

ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia

awalnya menggunakan sistem telepon selular analog

yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System)

dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Pengguna GSM

pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir

tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai

1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan

berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler

yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Spesifikasi Teknis GSM

Di Eropa, pada awalnya GSM di desain untuk

beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi

ini, frekuensi uplinksnya digunakan frekuensi 890–

915 MHz, sedangkan frekuensi downlinksnya

menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang

digunakan adalah 25 Mhz (915–80 = 960–35 = 25

Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari

keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124

kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk

sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124

semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan

5 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah

pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang

lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba

menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band

frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-

1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi

1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM

dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal

dengan sebutan GSM 1800, dimana tersedia bandwidth

sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz).

Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz

sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka

pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375

kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga

digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian

dikenal dengan nama GSM-R.

Arsitektur GSM

Karakteristiknya yang  open standard

interface (memungkinkan vendor-vendor untuk  ikut 

mengembangkan  instrumennya pada sisi  jaringan

network), jangkauan luas  (roaming access),

interoperabilitas serta kemudahan penggunaan SIM

card pada handset  yang  berbeda tanpa  mengurangi

fungsi  konektivitasnya ini  merupakan beberapa 

faktor yang menyebabkan perkembangan jaringan

GSM(Global System for Mobile Communication) 

6 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

sedemikian pesat pada kurun waktu beberapa tahun

terakhir.

LTE(Long Term Evolution)

Teknologi seluler terus dikembangkan mulai dari

GSM/GPRS/EDGE (2G), UMTS/HSPA (3G), dan teknologi

LTE. LTE adalah standar terbaru dalam teknologi

jaringan seluler dibandingkan GSM/EDGE and UMTS/HSPA.

LTE adalah sebuah nama baru dari layanan yang

mempunyai kemampuan tinggi dalam sistem komunikasi

bergerak yang merupakan langkah menuju generasi ke-4

(4G) dari teknologi radio yang dirancang untuk

meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan telepon

mobile. LTE adalah suatu proyek dalam third

generation partnership project (3GPP). Evolusi

jaringan seluler sampai ke teknologi LTE ditunjukkan

pada Gambar dibawah ini:

Evolusi Jaringan dari 2G ke 4G(LTE)

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa LTE

merupakan evolusi dari jaringan seluler yang

7 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

dipersiapkan untuk teknologi 4G. Tujuan pengembangan

teknologi pada 3GPP adalah :

1. Kebutuhan pengembangan jaringan 3G dalam waktu

yang akan datang.

2. Kebutuhan pelanggan akan kecepatan data yang

tinggi dan quality of service (QOS).

3. Pengembangan teknologi packet switching.

4. Mengurangi biaya operasional karena arsitektur

jaringan yang sederhana.

Teknologi LTE memiliki beberapa keuntungan antara

lain:

1. Efisiensi spektrum dan throughput yang tinggi, LTE

menggunakan OFDM pada arah downlink, dimana teknik

ini tahan terhadap interferensi akibat lintasan

jamak dan menggunakan single-carrier- FDMA (SC-

FDMA) pada arah uplink yang memiliki peak average

power ratio (PAPR) rendah. Selain itu LTE juga

mendukung antena multiple input multiple output

(MIMO) yang dapat meningkatkan BER dan bit rate .

2. Latency yang rendah, Jaringan LTE memiliki setup

time dan transfer delay yang sangat rendah, serta

waktu handover yang rendah .

8 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

3. Mendukung bandwidth yang bervariasi, Yaitu 1.4,

3, 5, 10, 15 and 20 MHz.

4. Memiliki arsitektur jaringan yang sederhana, Hanya

ada eNodeB pada evolved UMTS terrestrial radio

access (E-UTRAN).

5. Kompatibel dengan teknologi 3GPP sebelumnya dan

teknologi lainnya.

6. Mendukung frequency division duplex (FDD) dan time

division duplex (TDD).

Arsitektur LTE

Arsitektur jaringan LTE dirancang untuk tujuan

mendukung trafik packet switching dengan mobilitas

tinggi, quality of service (QOS), dan latency yang

kecil. Pendekatan packet switching ini memperbolehkan

semua layanan termasuk layanan voice menggunakan

koneksi paket. Oleh karena itu pada arsitektur jaringan

LTE dirancang sesederhana mungkin, yaitu hanya terdiri

dari dua node yaitu eNodeB dan mobility management

entity/gateway (MME/GW).

Semua interface jaringan pada LTE adalah berbasis

internet protocol (IP). eNodeB saling terkoneksi dengan

interface X2 dan terhubung dengan MME/SGW melalui

interface S1 seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2.2.

Pada LTE terdapat 2logical gateway, yaitu serving

gateway (S-GW) dan packet data network gateway (P-GW).

S-GW bertugas untuk melanjutkan dan menerima paket ke

9 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

dan dari eNodeB yang melayani user equipment (UE). P-GW

menyediakan interface dengan jaringan packet data

network (PDN), seperti internet dan IMS. Selain itu P-

GW juga melakukan beberapa fungsi lainnya, seperti

alokasi alamat, packet filtering, dan routing.

Macam-macam Konfigurasi Antena Pada LTE

Pada konfigurasi LTE, mengkombinasikan jumlah

antenna, baik dibagian pengirim maupun di penerima

sesuai dengan tujuan sistem jaringan yang diinginkan.

1. Single Input Multiple Output (SIMO)

Menggunakan 1 buah antena pada ENodeB dan

user equipment (UE) harus memiliki minimal dua

antena penerima . Konfigurasi menggunakan teknik

maximum ratio combining (MRC) pada aliran data

yang diterima untuk memperbaiki SNR pada kondisi

propagasi yang buruk, sehingga sinyal yang akan

diproses selanjutnya adalah sinyal dengan kualitas

SNR terbaik.

Konfigurasi SIMO

2. Multiple Input Single Ouput (MISO)

10 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

Jumlah antena pada mode ini pada sisi penerima

antena lebih dari satu Konfigurasi Antena ini

digunakan untuk skema transmit diversity dan tipe

beam forming yang berbeda. Tujuan utama beam

forming adalah untuk memperbaiki SNR dan tentunya

memperbaiki kapasitas sistem dan daerah layanan.

3. Multiple Input Multiple Output (MIMO)

Teknik ini menggunakan antena lebih dari satu,

baik di penerima maupun di pengirim. Ini berfungsi

untuk meningkatkan bit rate dan perbaikan BER.

Transmisi dengan teknik MIMO mendukung konfigurasi

dua atau empat antena pengirim dan dua atau empat

antena penerima. Konfigurasi MIMO yang mungkin

pada arah downlink adalah MIMO 2x2, MIMO2x4, MIMO

4x2, dan MIMO 4x4.

11 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

Konfigurasi MISO

4. Adaptive Modulation coding (AMC)

LTE menggunakan modulasi dan pengkodean adaptif

AMC untuk memperbaiki throughput. Teknik ini

memvariasikan teknik modulasi dan pengkodean yang

digunakan sesuai dengan kondisi kanal dari masing-

masing user. Apabila kondisi link baik, LTE akan

menggunakan teknik modulasi tingkat tinggi (lebih

banyak bit/simbol), dimana akan meningkatkan

kapasitas dan bit rate jaringan. Sebaliknya ketika

kondisi kanal buruk misalnya akibat fading, maka

LTE dapat merubahnya ke teknik modulasi tingkat

lebih rendah untuk menjaga link margin radio yang

sudah ditetapkan. Pada LTE digunakan 3 jenis

modulasi, yaitu QPSK, 16- QAM, dan 64- QAM

BAB III

12 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

PENUTUPKesimpulan

1. Jaringan Privat merupakan sebuah jaringan yang

dibangun oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan,

institusi atau bahkan seseorang dilingkungan

internalnya sendiri, dengan harapan komunikasi

internal dapat dilakukan dengan lebih cepat, aman,

dan murah

2. Jaringan Publik adalah jaringan yang dibangun oleh

pemerintah maupun penyedia jasa telekomunikasi

kepada publik, baik yang berorientasi profit maupun

non-profit, sehingga masyarakat luas dapat

memanfaatkannya dalam bertukar informasi.

3. Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)  adalah

menyediakan sambungan antara pelanggan dengan sentral

local menggunakan teknologi radio secara total atau

parsial, digunakan untuk mempercepat ketersediaan

jaringan local sehingga dapat mempercepat layanan

terutama pada area yang kompetitif

4. Contoh JARLOKAR antara lain Seluler,WiFi ,Wimax.

5. GSM Karakteristiknya yang  open standard interface

(memungkinkan vendor-vendor untuk  ikut 

mengembangkan  instrumennya pada sisi  jaringan

network)

6. LTE adalah standar terbaru dalam teknologi jaringan

seluler dibandingkan GSM/EDGE and UMTS/HSPA. LTE

13 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o

adalah sebuah nama baru dari layanan yang mempunyai

kemampuan tinggi dalam sistem komunikasi bergerak

yang merupakan langkah menuju generasi ke-4 (4G)

Daftar pustaka

http://yudypangumpia.files.wordpress.com/2012/06/jaringan-akses.docx

http://elektro.widyakartika.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/DASAR-SISTEM-TELEKOMUNIKASI-II.pptx

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29936/4/Chapter%20II.pdf

14 | J a r i n g a n L o k a l a k s e s R a d i o