laporan manajemen tanaman sayuran
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of laporan manajemen tanaman sayuran
PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT
DENGAN PERLAKUAN PUPUK ORGANIK
( KOTORAN SAPI )
Oleh :
AGUS BUDI UTOMO
PRODI DIII AGROBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI JAMBI
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT penguasa semesta alam karena atasijin dan karunia-Nya lah saya masih dapat menyelesaikan tugaslaporan mata kuliah Manajemen Tanaman Sayuran dengan judul“Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat Dengan Perlakuan PupukORGANIK ( KOTORAN SAPI )”.
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen Ibu 1. Dr. Ir. NertySoverda M.S. 2. Ir. Ardiyaningsih Puji Lestari M.P yang telahmemberikan bantuan serta cara – cara pembuatan laporan inisehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini tepat padawaktunya.
Dan tak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih kepadaseluruh pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan demiterselesainya tugas laporan ini.
saya sadari dalam penyusunan dan penulisan laporan ini masihbanyak kekurangan maka dari itu saya mengharapkan kritik dansaran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTARISI............................................................................................................................. ii
BAB IPENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 LatarBelakang..................................................................................................................... 1
1.2 RumusanMasalah................................................................................................................ 1
1.3Tujuan.................................................................................................................................. 1
1.4Manfaat................................................................................................................................ 2
BAB II TINJAUANPUSTAKA................................................................................................ 3
2.1. Botani Tanaman Kangkung Darat.......................................................................................3
2.2 Sarat Tumbuh Tanaman Kangkung......................................................................................4
2.3 Peranan Pupuk Kandang Terhadap TanamanKangkung......................................................5
2.4Manajemen...........................................................................................................................5
BAB III METODOLOGIIII...................................................................................................... 6
3.1 WaktuPelaksanaan.............................................................................................................. 6
3.2 Alat danBahan..................................................................................................................... 6
3.3 CaraKerja............................................................................................................................ 6
BAB IVPEMBAHASAN.......................................................................................................... 8
4.1 Hasil dan Pembahasan.........................................................................................................8
4.2
Marketing.....................................................
..............................................................
...........9
BAB VPENUTUP...................................................................................................................10
5.1Kesimpulan.........................................................................................................................10
5.2Saran...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kangkung (Ipomoea Spp.) merupakan salah satu sayuran yangtumbuh baik di daerah tropis. Di Indonesia terdapat dua macamkangkung yang dibudidayakan secara komersial, yakni kangkungdarat (Ipomoea reptans) dan kangkung air (Ipomoea aquatica).Perbedaan utama dua jenis kangkung ini adalah pada bentuk daun
dan warna bunga. Kangkung darat berwarna hijau terang denganujung daun yang runcing. Warna bunga kangkung darat putih.Sedangkan kangkung air daunnya berwarna hijau agak gelapdengan ujung yang membulat atau lebih tumpul sehingga terlihatlebih lebar. Warna bunga kangkung air cenderung ungu. Selainperbedaan fisik, kebiasaan cara memanen dua jenis kangkung iniberbeda pula. Kangkung darat di panen dengan cara dicabut,sedangkan kangkung air dipanen dengnan cara dipotong.
Saat ini kangkung darat lebih banyak beredar di pasar-pasar komersial dibanding kangkung air. Kangkung air lebihbanyak dikonsumsi dan ditanam secara subsisten olehmasyarakat. Budidaya kangkung darat sangat mudah, karenasayuran ini bersiklus panen cepat dan relatif tahan hama.Karena itulah, harga kangkung dipasaran relatif murahdibanding jenis sayuran lain. Untuk meningkatkan nilai tambah,kita bisa melakukan budidaya kangkung darat secara organik.Harga kangkung darat organik relatif lebih tinggi. Kangkungdarat ini hanya bisa tumbuh di lahan kering. Ciri - cirinyaadalah batangnya lebih kecil dan berwarna putih kehijauan,daunnya lebih tipis dan lebih lunak, bila dimasak lebih cepatlayu/matang, dan memiliki bunga yang berwarna putih bersih.
Penanaman kangkung darat di Jambi umumnya hanya sebagaitanaman budidaya yang di kelola sendiri untuk kebutuhan hidupsehari – hari. Tetapi karena adanya kebutuhan sayuran dipasaran maka tanaman kangkung darat menjadi salah satu sayuranyang banyak di cari oleh konsumen. Bukan hanya di edarkan dipasaran, kangkung darat juga sering kali di jual oleh penjualsayur dengan menggunakan kendaraan keliling suatu kompleksperumahan bahkan sampai di berbagai desa tetangga.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pupuk ORGANIK ( KOTORAN SAPI ) berpengaruhterhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat ?Apakah adaperbedaan pertumbuhan antara tanaman yang di beri perlakuanpupuk kcl dengan tanaman yang tidak di beri perlakuan apapun?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh pupuk ORGANIK ( KOTORAN SAPI )terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat.Untuk mengetahui
adakah perbedaan pertumbuhan antara tanaman yang di beriperlakuan pupuk ORGANIK ( KOTORAN SAPI ) dengan tanaman yangtidak di beri perlakuan apapun.
1.4 Manfaat
Dapat bermanfaaat bagi masyarakat khususnya di Jambi agarlebih membudidayakan kangkung darat. Dapat berfungsi sebagaisumber informasi bagi masyarakat. Masyarakat dapat mengetahuikegunaan lain dari pupuk kotoran sapii.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Botani Tanaman Kankung Darat
Tanaman kangkung darat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantea ( tumbuhan )
Subkingdom : Tracheobionta ( berpembuluh )
Superdivisio : Spermatophyta ( menghasilkan biji )
Divisio : Magnoliophyta ( berbunga )
Kelas : Magnoliapsida ( berkeping dua / dikotil )
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Convolvulaceae ( suku kankung – kangkungan )
Genus : Ipomea
Spesies : Ipomea reptans Poir
Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran rendahdan dataran tinggi. Kangkung merupakan jenis tanaman sayurandaun dan termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung
panjang, berwarna hijau keputih-putihan yang merupakan sumbervitamin pro vitamin A.
Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam yaitu:
Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan,danKangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah.
Petanian Organik adalah sebuah bentuk solusi baru gunamenghadapi kebuntuan yang dihadapi petani sehubungan denganmaraknya intervensi barang-barang sintetis atas duniapertanian sekarang ini. Dapat dilihat, mulai dari pupuk,insektisida, perangsang tumbuh, semuanya telah dibuat daribahan-bahan yang disintesis dari senyawa-senyawa murni(biasanya un organik) di laboratorium. Pertanian organik dapatmemberi perlindungan terhadap lingkungan dan konservasi sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui, memperbaiki kualitas hasilpertanian, menjaga pasokan produk pertanian sehingga harganyarelatif stabil, serta memiliki orientasi dan memenuhikebutuhan hidup ke arah permintaan pasar.
Peranan Kalium
Kalium merupakan satu-satunya kation monovalen yangesensial bagi tanaman. Peranan utama kalium dalam tanamanialah sebagai aktivator berbagai enzim. Dengan adanya kaliumyang tersedia dalam tanah menyebabkan:
- Ketegaran tanaman terjamin
- Merangsang pertumbuhan akar
- Tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit
- Memperbaiki kualitas bulir
- Dapat mengurangi pengaruh kematangan yang dipercepat olehposfor
- Mampu mengatasi kekurangan air pada tingkat tertentu.
Kekurangan Kalium menyebabkan
- Pertumbuhan kerdil
- Daun kelihatan kering dan terbakar pada sisi-sisinya.
- Menghambat pembentukan hidrat arang pada biji.
- Permukaan daun memperlihatkan gejala klorotik yang tidakmerata
- Munculnya bercak coklat mirip gejala penyakit pada bagianyang berwarna hijau gelap.
Kelebihan kalium menyebabkan
Daun cepat menua sebagai akibat kadar magnesium daun dapatmenurun, kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehinggaaktifitas fotosintesa terganggu.
2.2 Sarat Tumbuh
a. Tanah
Baik di dataran tinggi maupun dataran rendah, tanamansayuran dapat ditanam di tanah-tanah ataupun di sawah.Menurut strukturnya, tanah yang baik untuk ditanami sayuranialah tanah yang memiliki struktur remah, tanah itu mengandungpasir 50-60%, lumpur 25-35%, dan liat 15-25%. Tanah sepertiitu saat musim kemarau, tidak banyak kehilangan air, begitujuga saat musim penghujan, air mudah meresap dalam tanah.
b. Iklim
a. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun.Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panasdan beriklim dingin
b. Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman iniberkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanamankangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan disekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian,
kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehinggakangkung dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agakrimbun.
c. Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka ataumendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung(ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi)tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panasterik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat yangagak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehinggadisukai konsumen.
d. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik100 m tinggi tempat, maka temperatur udara turun 1 derajat C.Apabila kangkung ditanam di tempat yang terlalu panas, makabatang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak disukaikonsumen.
2.3 Peranan Pupuk Kandang Terhadap Tanaman Kangkung
Faktor jenis pupuk tidak memberikan pengaruh yang berbedaterhadap pertumbuhan kangkung maupun caisim. Pada kangkung,pertumbuhannya lebih dipengaruhi oleh faktor dosis aplikasi,terutama dari berat basah akar dan berat kering totalnya.Kotoran ayam dan sapi memang memiliki karakteristika yangberbeda.
Dari segi kadar air dan NPK-nya, kotoran ayam dan sapisangat berbeda. Menurut Mul Mulyani Sutedja (1988: 99), kadarair dan NPK kotoran sapi padat secara berturutan adalah 85 %,0,4 %,0,2 % dan 0,1 %, sedangkan untuk kotoran ayam adalah 55% (air), 1 % (N), 0,8 % (P2O5) dan 0,4 (K2O). Menurut Ajwa danTabatabai (1974 : 175-182), perbedaan kotoran ayam dan sapijuga dapat dilihat dari pH, Kadar C-organik, Total N dan N-anorganiknya.
Karakteristik kotoran ayam adalah : pH = 7, N total 5,59(%), C-organik (30,2 %), C:N (6), dan 6430 mgKg -1 (N-anorganik). Sedangkan kotoran sapi adalah pH = 5,2 (pH),Corganik (45,4 %), C:N =23, total N = 2,32 dan N-anorganik =2840 mg.Kg -1. Dilihat dari kandungan haranya, kotoranayamlebih baik dibanding kotoran sapi, namun efektivitasketerserapannya sangat tergantung dari banyak faktor. Dari
fakta yang ditemukan, penggunaan kotoran ayam dan sapi tidakmemberikan 13 perbedaan pengaruh pada ertumbuhan kangkungmaupun caisim, walaupun kedua jenis kompos memilikikarakteristika yang berbeda.
Tidak adanya beda pengaruh antar kedua jenis dapatdisebabkan karena kualitas fisik tanah yang terbentuk daripenambahan kedua jenis pupuk kandang relatif sama. Perbedaanpertumbuhan kangkung lebih ditentukan oleh dosis aplikasi,dapat disebabkan karena kualitas tanah yang terbentuk daripenambahan variasi dosis pupuk kandang tersebut berbeda. Disisi lain, faktor jenis dan dosis aplikasi kompos ternyatalebih menentukan tingkat pertumbuhan akar dan berat keringtotal pada kangkung, namun tidakpada caisim. Perbedaan responantara kangkung dan caisim lebih disebabkan oleh perbedaankarakter tanamannya.
2.4 Manajemen
Dalam proses manajemen tanaman kangkung ini kami bekerjasama. Tidak ada pembagian tugas khusus, jadi dalam prosesperencanaa, pengawasan, dan kerja kami lakukan bersama-sama,agar tanaman kangkung dapat tumbuh dengan baik
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilakukan di Kebun Praktikum Milik FakultasPertanian, Universitas Jambi. Sejak tanggal 18/03/2015 S/Dpemanenan.
Penanaman dilakukan tanggal 25/03/2015
Pemanenan dilakukan 27/04/2015
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat
i. Meteran
ii. Cangkul
iii. Parang
b. Bahan
i. Benih kangkung
ii. Pupuk kandang sapi ( 4 kg)
iii. Air
3.3 Cara Kerja
a. Menyiapkan lahan untuk tanaman kangkung ( membalik
top soil dan menghilangkan gulma ) dengan ukuran, lebar
petakan 100cm, panjang petakan 200cm, jarak antar ulangan
75cm, jarak antar petakan dalam ulangan 50cm.
b. Memberikan pupuk kandang 4kg 1x2m.
c. Menggemburkan tanah dan mencampur pupuk kandang.
d. Meratakan permukaan tanah.
e. Membuat larikan tempat menanam benih kangkung sedalam
2-3 cm. dengan jarak tanam antar larikan 10 cm.
f. Menyebar benih kangkung secara merata dengan jarak
antar lubang tanam 20 x20 cm, masing-masing lubang tanam
diberi 3 benih.
g. Menutup benih dengan tanah tipis-tipis.
h. Melakukan perawatan dengan penyiraman dan penyiangan.
i. Memanen tanaman kangkung setelah berumur ± 1 bulan
dengan cara mencabut tanaman beserta akarnya.
j. Bersihkan tanah yang terbawa pada akar.
k. Ikat kangkung hasil panen 10 tanaman/ikat.
4.1 Hasil dan Pembahasan
Budidaya kangkung dimulai dengan pengolahan lahan.
Pengolahan lahan dilakukan dengan mencangkul lahan sampai
gembur sehari sebelum benih kangkung disebar di lahan.
Pengolahan lahan meliputi pembuatan bedengan dengan ukuran 1 m
x 2 m, menghilangkan gulma dan membalik top soil. Lebar
bedengan dibuat 1 m agar memudahkan pemeliharaan tanaman saat
penyiangan atau penjarangan tanaman. Lahan tidak langsung
ditanami kangkung setelah pengolahan lahan bertujuan agar
cendawan atau mikroorganisme yang dapat menggagu pertumbuhan
tanaman mati terkena sinar matahari.
Sebelum ditanam perlu ditambahkan pupuk kandang sebagai
nutrisi awal pertumbuhan benih kangkung. Kebutuhan pupuk
kandang 4 kg, Jarak tanam kangkung 20 cm x 20 cm, dengan luas
lahan 2x1 m. Varietas kangkung yang ditanam adalah panah merah.
Benih kangkung langsung ditanam pada lubang tanam yang telah
dibuat tanpa melalui penyemaian. Benih kangkung berukuran
besar, mudah tumbuh dan harga benih tidak mahal, sehingga
kangkung tidak masuk dalam tanaman yang perlu disemai sebelum
di tanam. Setelah benih kangkung ditanam, tutup benih dengan
tanah halus sampai benih tidak terlihat dari permukaan tanah.
Tujuannya agar benih terjaga kelembabannya.
Pemeliharaan yang diperhatikan adalah ketersediaan air.
Kangkung membutuhkan banyak air karena berbatang sukulen.
Pengairan sangat diperlukan setelah tanam, terutama bila
tanaman layu pada siang hari. Penyiraman kangkung dilakukan
menggunakan sprinkler. Kangkung mulai berkecambah 1 minggu
setelah tanam (mst). Pemeliharaan tanaman secara intensif
dilakukan saat tanaman masih muda, pengendalian gulma saat
tanaman masih muda sangat penting agar gulma tidak tumbuh
dominan di antara tanaman kangkung. Gulma menyaingi cahaya,
air, dan cahaya yang dapat mengurangi hasil, maka pengendalian
gulma perlu dilakukan dini pada penanaman benih secara
langsung. Pengendalian OPT khususnya hama dilakukan secara
mekanik. Hama yang mengganggu adalah belalang. Pegendalian
dilakukan dengan mengambil belalang yang terlihat pada tanaman
kangkung.
Panen kangkung dilakukan setelah tanaman kangkung berumur
4 mst. hasil panen kangkung adalah 21 ikat per bedengan dengan
luas lahan 1x2 m2. Panen dilakukan sekali waktu dengan mencabut
tanaman sampai akarnya. Untuk menjaga kesegaran, kagkung yang
telah dipanen diletakkan di tempat yang teduh dan merendam
bagian akar dengan air sebelum diikat.
4.2 Marketing
Untuk pemasarannya sendiri, kami menjual kepada
mahasiswa/i yang tinggal didaerah mendalo seharga Rp.1000,-
perikat.
Jumlah kangkung yang kami hasilkan sebanyak 10 ikat, jadi
10x1000 = 10.000.
Jadi hasil penjualan kangkung kami adalah sebanyak Rp.10.000,-
b. Pengairan mempengaruhi pertumbuhan kangkung.
c. Penyiangan gulma penting dilakukan saat umur kangkung
masih muda.
d. Rata-rata panen kangkung 10 ikat per bedengan.
e. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan kangkung darat
perlu mendapatkan penyiraman yang baik 2 kali sehari pada
musim kemarau.
f. Dalam budidaya kangkung, penambahan pupuk kandang atau
pupuk kompos pada pengolahan tanah sangat diperlukan.
g. Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman
ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun
5.2 Saran
Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan hasilnya
memuaskan sebaiknya memperhatikan dosis dan aturan pemupukan
dengan benar. Karena tanaman membutuhkan perawatan yang
baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search=tanamankangkugdigorontalo
http://bursabibit.com/jualbenihkangkungyogadigorontalo
http://id.wikipedia.org/wiki/Kangkung
Edi, Syafri dan Ahmad Yusri. 2009. Budidaya Kangkung Darat Semi
Organik. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.
jambi.litbang.deptan.go.id
Palada, M.C. dan L.C. Chang. 2009. Budidaya Dan Produksi Benih
Kangkung. www.litbang.deptan.go.id.