TANAMAN KUNYIT

47
TANAMAN KUNYIT (Kurkuma Longa. Linn. Syn) I. Klasifikasi Kunyit (Kurkuma Longa. Linn. Syn) Kunir, kunyit, temulawak (Curcuma longa Linn. syn atau Curcuma domestica Val.) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia, bahkan Afrika. Kunyit (Curcuma domestica Val) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura). Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan dengan pembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan dengan bunga) Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 1 Gambar 1

Transcript of TANAMAN KUNYIT

TANAMAN KUNYIT (Kurkuma Longa. Linn. Syn)

I. Klasifikasi Kunyit (Kurkuma Longa. Linn. Syn)

Kunir, kunyit, temulawak (Curcuma longa Linn. syn atau Curcuma

domestica Val.) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli

dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami

persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia,

bahkan Afrika. Kunyit (Curcuma domestica Val) termasuk salah

satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini

meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara.

Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean,

Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan

beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma

(Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa),

koneng (Sunda), konyet (Madura).

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan dengan pembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan dengan bunga)

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 1

Gambar 1

Kelas : Liliopsida (biji berkeping satu atau monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)

Genus : Curcuma

Spesies: Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val

Nama latin dari kunyit adalah Curcuma longa Linn. syn. Curcuma

domestica Val. Ia merupakan tanaman dimana bagian pentingnya

justru terdapat pada bagian akar yang berupa umbi. Kunyit

berkerabat dengat dengan lengkuas, temu giring, jahe, temu

hitam, temu lawak, dan lain-lain.

II. Morfologi Kunyit

Gambar 2

Kunyit merupakan tanaman terna, berbatang semu, tinggi

dapat mencapai 40 – 100 cm. Bentuk batangnya semu, tegak,

bulat dan basah, membentuk rimpang dengan warna hijau

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 2

kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun

tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40

cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna

hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari

pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3

cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan

pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang

berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga

kekuning-kuningan.

Kunyit mampu membentuk rimpang, berwarna oranye, bila tua

dan tunas mudanya berwarna putih, membentuk rumpun yang

rapat. Berakar serabut berwarna coklat muda. Setiap tanaman

berdaun 3 – 10 helai, panjang daun beserta pelepahnya sampai

70 cm, helaian daun berbentuk lanset memanjang, berwarna

hijau dan hanya bagian atas dekat pelepahnya berwarna agak

keunguan, panjang 28 – 85 cm, lebar 10 – 25 cm. Bunga muncul

dari batang semu panjang 10 – 15 cm. Bunga warnanya

putih/kuning pucat, pangkal bunga warnanya putih.

Kunyit yang mempunyai nama latin Curcuma domestica

Val. merupakan tanaman yang mudah diperbanyak dengan stek

rimpang dengan ukuran 20-25 gram stek. Bibit rimpang harus

cukup tua. Kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang tata

pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap

tahun dan di tempat yang sedikit terlindung. Tapi untuk

menghasilkan rimpang yang lebih besar diperlukan tempat yang

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 3

lebih terbuka. Rimpang kunyit berwarna kuning sampai kuning

jingga.

Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan ketinggian 40-100

cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk

rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari

pelepah daun ( agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur

( lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12.5 cm dan

pertulangan menyirip dengan  warna hijau pucat. Berbunga

majemuk, berambut, dan bersisik dari pucuk batang semu,

panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1.5

cm, serta berwrna putih/ kekuningan. Ujung dan pangkal daun

runcing serta tepi daun rata. Kulit luar rimpang berwarna

jingga kecoklatan dan daging buah merah jingga kekuning-

kuningan (Johani, 2002).

Menurut Steenis (2006), tanaman yang termasuk family

Zingiberaceae ini merupakan tanaman herba menahun dengan akar

rimpang. Batang tegak. Daun kerap kali jelas 2 baris dengan

pelepah yang memeluk batang dan lidah diantara batas pelepah

dan helain daun. Bunga zygomorph, berkelamin 2. Kelopak

berbentuk tabung dengan ujung yang bertaju kerap kali

terbelah serupa pelepah. Daun mahkota 3, pada pangkalnya

melekat. Benang sari sempurna 1, penghubung benang sari kerap

kali lebar, ruang sari 2. Staminodia hampir selalu 3. Bakal

buah tenggelam tenggelam, beruang 3 atau 1. Tangkai putik

sangat langsing, dengan ujung terjepit di antara kedua benang

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 4

sari. Kepala sari melebar. Buah kotak kebanyakan berkatup 3,

kadang-kadang tidak pecah.

Menurut Tjitrosoepomo ( 2005), rimpang ( rhizoma )

sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat di

dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar dan dari

ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan

dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Rimpang disamping

digunakan sebagai alat perkembangbiakan juga merupakan tempat

penimbunan zat-zat makanan cadangan. Akar tinggal pada kunyit

memiliki ciri-ciri yaitu berbentuk bulat atau jorong,

bergaris tengah ±5 cm, panjangnya sekitar 2 cm sampai 6 cm,

lebar sekitar 1 cm sampai 3 cm. Bagian tepi akar tersebut

berkeriput, bagian luar bewarna coklat muda kemerah-merahan.

III. Asal Tanaman

Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat

tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis.

Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas

kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-

1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal

dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan

Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut

tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit,

kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini

banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina

Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 5

IV. Cara Penyebaran di Indonesia

Tanaman kunyit ( Curcuma domestica Val.) adalah sejenis

tanaman yang termasuk familia Zingiberaceae, tempat tumbuhnya

terutama di pulau Jawa (Kartasapoetra, 1996). Termasuk salah

satu  tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini

meliputi wilayah asia khususnya asia tenggara. Tanaman ini

kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia,

Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap bangsa Asia

umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini. Baik sebagai

pelengkap bumbu masak, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan

kecantikan (Arisandi, 2008).

Ketersediaan tanaman kunyit di Indonesia bisa dibilang

sangat melimpah. Tanaman ini bisa dijumpai hampir di seluruh

wilayah Indonesia. Terutama di pulau Jawa. Dan biasanya

tumbuh  di daerah tropis dan subtropis termasuk Thailand,

Maalaysia, dan kawasan Asia Tenggara lain. Di Indonesia,

sentra penanaman kunyit di Jawa Tengah, dengan produksi

mencapai 12.323 kg/ha. Untuk mendapatkan kunyit sangat mudah

karena hampir disemua pasar-pasar tradisional maupun di

swalayan banyak dijumpai penjual–penjual kunyit. Awalnya

tanaman ini merupakan tanaman yang tumbuh di daerah hutan dan

lahan-lahan kosong. Namun Indonesia, tanaman ini umumnya

sudah mulai dijadikan sebagai tanaman obat keluarga bersama

jahe, kencur, dan lain-lain yang banyak ditanam di pekarangan

rumah.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 6

V. Komposisi dan Kandungan

Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang

disebut kurkuminoid yang terdiri dari

kurkumin ,desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat-

zat manfaat lainnya.

Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 %

Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 – 5 %

Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak atsiri /

Volatil oil ( Keton sesquiterpen , turmeron , tumeon 60%,

Zingiberen 25%,felandren , sabinen , borneol dan sineil ).

Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein30%, Pati 8%, Vitamin C

45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium)

sisanya.

VI. Jenis-Jenis Kunyit

Beberapa jenis kunyit yang ada di Indonesia dan biasa

digunakan di masyarakat sebagai obat tradisional/jamu.

a. Temu Mangga

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Divisi : Spermatophyta

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 7

Gambar 3

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma mangga Val.

1) Morfologi Tanaman Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.)

Temu mangga (Curcuma mangga Val.van Zip.) famili

Zingiberaceae merupakan tanaman asli daerah Indo-

malesian, tersebar dari Indo-China, Taiwan, Thailand,

Pasifik hingga Australia Utara. Beberapa nama daerah

adalah Temu mangga, kunyit putih, kunir putih, temu

bayangan, temu poh (Jawa), temu pao (Madura), temu

mangga, temu putih (Melayu), koneng joho, koneng lalap,

konneng pare, koneng bodas (Sunda), dan nama asingnya

adalah temu pauh (Malaysia), kha min khao (Thailand).

Dinamakan temu mangga karena aroma rimpangnya spesifik

seperti aroma mangga, dapat dikonsumsi sebagai simplisia

(diiris, dikeringkan dan direbus) instant, asinan,

permen/manisan, sirup, selai, lalapan (rimpang segar),

dan botokan.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 8

Gambar 4. Morfologitemu mangga a: rumpunyang berbunga; b:

Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan

tanaman semak berumur tahunan. Tanaman ini mempunyai

tinggi 50-75 cm, bentuk batang semu yang tersusun dari

pelepah-pelepah daun. Daun berwarna hijau, berbentuk

seperti mata lembing bulat lonjong di bagian ujung dan

pangkalnya. Panjang daun 30-60 cm dengan lebar daun 7,5-

12,5 cm, tangkai daunnya panjang sama dengan panjang

daunnya. Permukaan atas dan bawah daun agak licin, tidak

berbulu. Tanaman ini mempunyai bunga majemuk berbentuk

bulir yang muncul dari bagian ujung batang. Mahkota bunga

berwarna kuning mudaatau hijau keputihan, panjang 2,5 cm.

Kunyit putih memiliki rimpang berbentuk bulat, renyah,

dan mudah dipatahkan. Kulitnya dipenuhi semacam akar

serabut yang halus hingga menyerupai rambut. Rimpang

utamanya keras, bila dibelah tampak daging buah berwarna

kekuning-kuningan di bagian luar dan putih kekuningan di

bagan tengahnya. Rimpang berbau aromatis seperti bau

mangga, dan rasanya mirip mangga sehingga masyarakat

menyebutnya temu mangga.

Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) memiliki

morfologi yang dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai

berikut:

2) Syarat Tumbuh Tanaman Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.)

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 9

a. Iklim dan Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yang sesuai untuk penanaman kunyit

putih berkisar 250-1000 meter diatas permukaan laut

(mdpl). Untuk mendapatkan target produksi dan mutu yang

optimal, ketinggian tempat penanaman sekitar 500 mdpl

(Syukur, 2003).

b. Syarat Tanah

Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) termasuk

jenis tanaman yang toleran terhadap jenis tanah, namun

pertumbuhan akan baik apabila jenis tanah yang

digunakan untuk pertumbuan tanaman ini yaitu tanah liat

berpasir (lempung berpasir) yang gembur, subur, dan

pengairan baik. Untuk memperoleh tanah yang subur dan

gembur, tanah diolah secara sempurna dan cukup dalam,

serta ditambahkan pupuk organik (kotoran ternak atau

kompos.

c. Curah Hujan

Curah hujan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

kunyit putih (Curcuma mangga Val.). Pada awal

pertumbuhan hingga umur 5 bulan setelah ditanam,

tanaman ini membutuhkan curah hujan yang cukup besar,

yaitu sekitar 900-4000 mm per tahun dengan bulan kering

kurang dari 5 bulan per tahun. Setelah berumur lebih

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 10

dari 5 bulan diharapkan curah hujan berangsur-angsur

berkurang sehingga memungkinkan sinar matahari

bertambah banyak sampai rimpang siap panen.

d. Kebutuhan Cahaya

Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) dapat tumbuh

baik dengan cahaya penuh maupun ternaung (tertutup)

atau cahaya matahari tidak langsung mengenai tanaman.

Dari sisi produksi Kunyit putih (Curcuma mangga Val.)

yang ditanam dibawah naungan, mempunyai berat yang

tidak jauh berbeda dangan yang ditanam didaerah cahaya

matahari penuh. Namun dari sisi kandungan minyak atsiri

yang dihasilkan dari pertanaman dengan cahaya penuh

lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman dibawah

naungan berat (Syukur, 2003).

e. Kelembapan Udara

Suhu untuk pertumbuhan kunyit putih (Curcuma mangga

Val.) yang optimal berkisar antar 25-30 C. Ketinggian

tempat di atas 1.200 mdpl dengan suhu di bawah 24 C

masih dapat tumbuh, tetapi harus melalui adaptasi yang

cukup lama atau memerlukan perlakuan khusus.

3) Kandungan Kimia Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.)

Rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) mengandung

bahan minyak atsiri, amilum, tanin, gula dan damar

(Muhisah, 1999) Syukur (2003). Komponen yang terdapat

dalam rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) yaitu

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 11

myrcene (81,4%), β-ocimene (5,1%), β-pinene (3,7%), α-

pinene (2,9%), minyak atsiri (0,28%), dan kurkumin (3%).

Selain itu rimpang dan daunnya mengandung saponin,

flavonoid dan polifenol (Kardinan dan Taryono, 2003).

4) Manfaat Tanaman Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.)

Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan

salah satu obat tradisional yang banyak digunakan oleh

masyarakat. Rimpangnya digunakan untuk mengurangi rasa

nyeri saat haid, penambah nafsu makan, penurun panas

tubuh, penyempitan peranakan, mengobati masuk angin, dan

gatal-gatal (Muhlisah, 1999) Syukur (2003). Selain itu,

dapat memperkecil rahim, menyempikan vagina, mengeringkan

luka operasi kanker payudara, mengobati maag, peradangan

akibat gangguan wasir, radang tenggorokan, diare, lemah

syahwat, penangkal racun, dan menghambat pertumbuhan

kanker.

Cara penggunaan tanaman kunyit putih:

a. Untuk pencegahan dan pengobatan kanker, penggunaan

Kunyit Putih dapat di komsumsi langsung maupun dengan

diolah dengan mencampurkan dengan bahan ramuan lainnya.

Secara umum mengolah kunyit putih dengan dikeringkan.

Untuk mencegah kanker, biasanya kunyit putih diiris

kecil-kecil kemudian dikeringkan. Setelah kering ambil

sekitar 100 gram kemudian direbus dengan 5 gelas air

sampai mendidih dan air rebusan tersisa 3 gelas saja.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 12

Saring dan dinginkan. Air rebusan kunyit putih jika

digunakan untuk mencegah kanker serta untuk

meningkatkan daya tahan tubuh sebaiknya dikomsumsi

selama 3 bulan secara rutin dengan dosis 2 gelas sehari

dengan komsumsi 3 bulan dapat menignkatkan daya tahan

tubuh 5 sampai 10 tahun kedepan karena masing-masing

manusia memiliki kemampuan berbeda-beda efek dari

komsumsi kunyit putih pada bulan awal akan menimbulkan

buang air lebih sering, badan terasa lemas, dan pening.

Untuk mengatasi masalah yang biasa timbul ini

disarankan untuk mengkomsumsi makanan bergizi dan

banyak mengandung vitamin dan memperbanyak minum air

putih.

b. Pengobatan gangguan pencernaan, untuk mengobati

gangguan pencernaan dapat dikomsumsi langsung dengan

mengambil 1 rimpang yang sudah dibersihkan  kemudian

dikupas dan langsung dikunyah.

c. Penggunaan sebagai obat luar, dengan diparut dan

dicampur dengan asam kawak dapat pula dicampur dengan

minyak kelapa kemudian dibalurkan pada bagian yang

sakit. Cara ini digunakan untuk luka lebam, bangkak,

dan bisul.

d. Mengobati masuk angin, ambil 200 gram kunyit putih,

dicuci sampai bersih, kupas dan kemudian diparut, hasil

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 13

parutan diperas dan air perasan di rebus. Air rebusan

dapat dicampur dengan madu.

Selain dari pemanfaatan dengan mengolah sendiri,saat

sekarang ini sudah banyak produsen obat herbal yang mulai

memproduksi kunyit putih/temu putih ini kedalam berbagai

bentuk misalnya kapsul dengan tujuan agar lebih mudah

dikomsumsi. Penggunaan kunyit putih tidak memiliki efek

samping, namun yang perlu diperhatikan bahwa kunyit putih

sebaiknya tidak digunakan pada ibu hamil karena dapat

menimbulkan keguguran dan ank-anak dibawah 3-5 tahun.

b. Temu Putih

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan dengan bunga)

Kelas : Liliopsida (biji berkeping satu atau monokotil)

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma zedoaria

A. Morfologi Tanaman

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 14

Gambar 5

Curcuma zedoaria (Rosc), di Indonesia disebut temu putih,

temu kuning. Menurut Hong, Kim, Lee, tumbuhan ini berasal

dari Himalaya, India, dan terutama tersebar di negara-

negara Asia meliputi China, vietnam, dan Jepang. Curcuma

zedoaria (Rosc) tumbuh liar di Sumatra (Gunung Dempo), di

hutan jati Jawa Timur, banyak dijumpai di Jawa Barat dan

Jawa Tengah, di ketinggian sampai 1000 dpl. Tumbuhan ini

berupa terna tahunan, tinggi mencapai 2 m, tumbuh tidak

berkelompok. Daun berbentuk lanset memanjang berwarna

merah lembayung di sepanjang tulang tengahnya. Bunga

keluar dari rimpang samping, menjulang ke atas membentuk

bongkol bunga yang besar. Mahkota bunga berwarna putih,

dengan tepi bergaris merah tipis atau kuning. Rimpang

berwarna putih atau kuning muda, rasa sangat pahit.

B. Kandungan Kimia

a. Kandungan kimia rimpang Curcuma zedoaria Rosc terdiri

dari : kurkuminoid (diarilheptanoid), minyak atsiri,

polisakarida serta golongan lain.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 15

b. Diarilheptanoid yang telah diketahui meliputi :

kurkumin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, dan

1,7 bis (4-hidroksifenil)-1,4,6-heptatrien-3-on.

c. Minyak atsiri berupa cairan kental kuning emas

mengandung : monoterpen dan sesquiterpen. Monoterpen

Curcuma zedoaria terdiri dari : monoterpen hidrokarbon

(alfa pinen, D-kamfen), monoterpen alkohol (D-borneol),

monoterpen keton (D-kamfer), monoterpen oksida

(sineol).

d. Seskuiterpen dalam Curcuma zedoaria terdiri dari

berbagai golongan dan berdasarkan penggolongan yang

dilakukan terdiri dari : golongan bisabolen, elema,

germakran, eudesman, guaian dan golongan spironolakton.

e. Kandungan lain meliputi : etil-p-metoksisinamat, 3,7-

dimetillindan-5-asam karboksilat (Windono dkk, 2002).

C. Aktivitas Farmakologi

a. Aktivitas hepatoprotektor

Aktivitas hepatoprotektor dari suatu senyawa secara

eksperimental pada hewan percobaan, dapat dilakukan

dengan cara membandingkan aktivitas metabolisme hepar

yang dirusak oleh senyawa-senyawa hepatotoksik,

misalnya CCl4, faloidin, alfa amanitin dan D-

galaktosamin dengan hepar yang telah dilindungi oleh

zat hepatoprotektor. Fungsi hepar dapat diketahui

melalui aktivitas SGOT, SGPT, perpanjangan waktu tidur

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 16

heksobarbital, ekskresi urin p-oksifenil asam piruvat

dan sebagainya. Ekstrak metanol rimpang temu putih

Curcuma zedoaria Rosc. menunjukkan perpanjangan waktu

tidur heksobarbital pada mencit, dan zat aktif yang

menunjukkan efek tersebut adalah sesquiterpen :

germakron, kurzerenon dan germakron epoksida.

b. Aktivitas antimikroba

Ekstrak etanol Curcuma zedoaria g/cakram kertas) mampu

menghambat pertumbuhan Micrococus luteus,(5

Enterococci faecalis ATCC 29213, tetapi tidak

menghambat pertumbuhan Eschericia coli ATCC 2922 dan

ATCC 35213. minyak atsiri rimoang Curcuma zedoaria Rosc.

menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap

Staphilococcus aureus, Vibrio comma dan Escherichia

coli. Ekstrak etanol rimpang kering Curcuma zedoaria

menunjukkan efek antifungi, dengan senyawa aktifetil-p-

metoksisinamat (EPMS).

c. Aktivitas antiradang

Kurkumin yang terkandung dalam rimpang temu putih

terbukti memiliki efek antiradang. Aktifitas antiradang

kurkumin pertama kali dilaporkan oleh Grieve pada tahun

1971. pada percobaan tersebut dilaporkan bahwa kurkumin

sangat aktif dalam menghambat peradangan baik secara

akut maupun kronis pada model hewan percobaan. Pada

percobaan akut, kurkumin memiliki potensi yang hampir

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 17

sama dengan fenilbutason dan kortison. Sedangkan pada

percobaan kronis kurkumin hanya menunjukkan setengah

potensi fenilbutason.

d. Aktivitas antikanker

Ekstrak etanol rimpang Curcuma zedoaria menunjukkan

aktivitas menghambat sel-sel OVCAR-3 ( Cell-line kanker

ovarium manusia). Isolasi yang dipantau dengan

bioaktivitas hambatan terhadap sel OVSCAR-3

menghasilkan senyawa aktif demetoksi kurkumin. Ekstrak

etanol 70% turmeric memperlihatkan penghambatan pada

sel normal dan bersifat sitotoksis pada sel lymphoma

pada konsentrasi 0,4 mg/ml. Ekstrak etanol turmeric

juga menunjukkan penghambatan fase mitosis pada sel

mamalia secara in vitro dengan menghambat pembentukan

kromosom.

e. Aktivitas insektisida

Ekstrak diklormetan rimpang Curcuma zedoaria

menunjukkan aktivitas insektisida terhadap larva nyamuk

Aedes aegypti, larva Plutella xylostella dan

Callosobruchus maculatus dewasa. Fraksinasi dipandu

aktivitas, menunjukkan bahwa zat aktif insektisida

terhadap larva A. aegypti adalah furanodien (LC50 =

0,56 g/ml).

f. Aktivitas antioksidan

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 18

Kurkumin yang terkandung dalam rimpang temu putih

diindikasikan juga sebagai antioksidan. Kereaktifan

antioksidan kurkumin pertama kali dilaporkan oleh

Sharma pada tahun 1972 melalui uji in vitro maupun in

vivo, membuktikan kemampuan kurkumin dalam menghambat

lipid peroksidase (LPO) tanpa dan dengan karagenin.

Selanjutnya kurkumin menunjukkan pula aktivitas yang

baik sebagai penangkap superoksid, lebih dibanding

aktivitas analognya demetoksikurkumin. Hal ini

menunjukkan pula bahwa gugus fenolik memberi sumbangan

yang nyata sebagai penangkap superoksid, dan keberadaan

gugus metoksi pada posisi ortho terhadap gugus fenolik

akan menaikkan aktivitas penangkap radikal superoksid

VII. Syarat Pertumbuhan Kunyit

1. Iklim

Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang

memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga

tanaman ini sangat baik hidup pada tempat-tempat terbuka

atau sedikit naungan.

Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah yang memiliki

curah hujan 1000-4000 mm/tahun. Bila ditanam di daerah

curah hujan < 1000 mm/tahun, maka system pengairan harus

diusahakan cukup & tertata baik. Budidaya Kunyit dpt

dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan yang paling

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 19

baik adalah pada penanaman awal musim hujan. Suhu udara

yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30°C.

2. Media Tanam

Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur, pada tanah yang

dicangkul dgn baik akan menghasilkan umbi yang berlimpah.

Jenis tanah yang diinginkan adalah tanah ringan dgn bahan

organik tinggi, tanah lempung berpasir yang terbebas dari

genangan air/sedikit basa.

3. Ketinggian Tempat

Kunyit tumbuh baik di dataran rendah (mulai < 240 m

dpl) sampai dataran tinggi (> 2000 m dpl). Produksi

optimal + 12 ton/ha dicapai pada ketinggian 45 m dpl.

VIII. Pedoman Budidaya Kunyit

1. Pembibitan

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 20

Cara BudidayaTanaman Kunyit

Gambar 7

a. Persyaratan Bibit : Bibit kunyit yang baik berasal dari

pemecahan rimpang, karena lebih mudah tumbuh. Syarat

bibit yang baik : berasal dari tanaman yang tumbuh

subur, segar, sehat, berdaun banyak & hijau, kokoh,

terhindar dari serangan penyakit; cukup umur/berasal

dari rimpang yang telah berumur > 7-12 bulan; bentuk,

ukuran, & warna seragam; memiliki kadar air cukup; benih

telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup;

terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit,

kerikil).

b. Penyiapan Bibit : Rimpang bahan bibit dipotong agar

diperoleh ukuran & dgn berat yang seragam serta utk

memperkirakan banyaknya mata tunas/rimpang. Bekas

potongan ditutup dgn abu dapur/sekam atau merendam

rimpang yang dipotong dgn larutan fungisida (benlate &

agrymicin) guna menghindari tumbuhnya jamur. Tiap

potongan rimpang maksimum memiliki 1-3 mata tunas, dgn

berat antara 20-30 gram & panjang 3-7 cm.

c. Teknik Penyemaian Bibit. Pertumbuhan tunas rimpang

kunyit dapat dirangsang dgn cara : mengangin-anginkan

rimpang di tempat teduh atau lembab selama 1-1,5 bulan,

dgn penyiraman 2 kali sehari (pagi & sore hari). Bibit

tumbuh baik bila disimpan dalam suhu kamar (25-28°C).

Selain itu menempatkan rimpang diantara jerami pada suhu

udara sekitar 25-28°C. & merendam bibit pada larutan ZPT

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 21

(zat pengatur tumbuh) selama 3 jam. ZPT yang sering

digunakan adalah larutan atonik (1 cc/1,5 liter air) &

larutan G-3 (500-700 ppm). Rimpang yang akan direndam

larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42 jam pada

suhu udara 35°C. Jumlah anakan atau berat rimpang dapat

ditingkatkan dgn jalan direndam pada larutan

pakloburazol sebanyak 250 ppm.

d. Pemindahan Bibit Kunyit: Bibit yang telah siap lalu

ditempatkan pada persemaian, dimana rimpang akan muncul

tunas telah tanaman berumur 1-1,5 bulan. Setelah tunas

tumbuh 2-3 cm maka rimpang sudah dapat ditanam di lahan.

Pemindahan bibit yang telah bertunas harus dilakukan

secara hati-hati guna menghindari agar tunas yang telah

tumbuh tdk rusak. Bila ada tunas/akar bibit yang saling

terkait maka akar tersebut dipisahkan dgn hati-hati lalu

letakkan bibit dalam wadah tertentu utk memudahkan

pengangkutan bibit ke lokasi lahan. Jika jarak antara

tempat pembibitan dgn lahan jauh maka bibit perlu

dilindungi agar tetap lembab & segar ketika tiba di

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 22

Gambar 8. Cara penyamaiandengan jerami

lokasi. Selama pengangkutan, bibit yang telah bertunas

jangan ditumpuk.

2. Pengolahan Media Tanam

a. Persiapan Lahan : Lokasi penanaman dapat berupa lahan

tegalan, perkebunan atau pekarangan. Penyiapan lahan utk

kebun kunyit sebaiknya dilakukan 30 hari sebelum tanam.

b. Pembukaan Lahan : Lahan yang akan ditanami dibersihkan

dari gulma & dicangkul secara manual atau menggunakan

alat mekanik guna menggemburkan lapisan top soil & sub

soil juga sekaligus mengembalikan kesuburan tanah. Tanah

dicangkul pada kedalaman 20-30 cm kemudian

diistirahatkan selama 1-2 minggu agar gas-gas beracun

yang ada dalam tanah menguap & bibit penyakit/hama yang

ada mati karena terkena sinar matahari.

c. Pembentukan Bedengan : Lahan kemudian dibedeng dgn lebar

60-100 cm & tinggi 25-45 cm dgn jarak antar bedengan 30-

50 cm.

d. Pemupukan (sebelum tanam) : utk mempertahankan

kegemburan tanah, meningkatkan unsur hara dalam tanah,

drainase, & aerasi yang lancar, dilakukan

dengan.menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke dalam

lahan/dalam lubang tanam & dibiarkan 1 minggu. Tiap

lubang tanam membutuhkan pupuk kandang 2,5-3 kg.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 23

3. Teknik Penanaman : Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan

adalah 0,50-0,65 ton. Maka diharapkan akan diperoleh

produksi rimpang sebesar 20-30 ton/ha.

a. Penentuan Pola Tanaman : Bibit kunyit yang telah

disiapkan kemudian ditanam ke dalam lubang berukuran 5-

10 cm dgn arah mata tunas menghadap ke atas. Tanaman

kunyit ditanam dgn dua pola, yaitu penanaman di awal

musim hujan dgn pemanenan di awal musim kemarau (7-8

bulan) atau penanaman di awal musim hujan & pemanenan

dilakukan dgn dua kali musim kemarau (12-18 bulan).

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 24

Gambar 9. Cara mempersiapkanlahan dalam bentuk bedengan(atas) dan petakan (bawah)

Kedua pola tersebut dilakukan pada masa tanam yang sama,

yaitu pada awal musim penghujan. Perbedaannya hanya

terletak pada masa panennya.

b. Pembutan Lubang Tanam : Lubang tanam dibuat di atas

bedengan/petakan dgn ukuran lubang 30 x 30 cm dgn

kedalaman 60 cm. Jarak antara lubang adalah 60 x 60 cm.

c. Cara Penanaman : Teknik penanaman dgn perlakuan stek

rimpang dalam nitro aromatik sebanyak 1 ml/liter pada

media yang diberi mulsa ternyata berpengaruh nyata

terhadap pertumbuhan & vegetatif kunyit, sedangkan

penggunaan zat pengatur tumbuh IBA (indolebutyric acid)

sebanyak 200 mg/liter pada media yang sama berpengaruh

nyata terhadap pembentukan rimpang kunyit.

d. Perioda Tanam : Masa tanam kunyit yaitu pada awal musim

hujan sama seperti tanaman rimpang-rimpangan lainnya.

Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan

membutuhkan air cukup banyak utk pertumbuhannya.

Walaupun rimpang tanaman ini nantinya dipanen muda yaitu

7 – 8 bulan tetapi pertanaman selanjutnya tetap

diusahakan awal musim hujan.

4. Pemeliharaan Tanaman

a. Penyulaman : Apabila ada rimpang kunyit yang tdk tumbuh

atau pertumbuhannya buruk, maka dilakukan penanaman

susulan (penyulaman) rimpang lain yang masih segar &

sehat.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 25

b. Penyiangan : Penyiangan & pembubunan perlu dilakukan utk

menghilangkan rumput liar (gulma) yang mengganggu

penyerapan air, unsur hara & mengganggu perkembangan

tanaman. Kegiatan ini dilakukan 3-5 kali bersamaan dgn

pemupukan & penggemburan tanah. Penyiangan pertama

dilakukan pada saat tanaman berumur ½ bulan & bersamaan

dgn ini maka dilakukan pembubunan guna merangsang

rimpang agar tumbuh besar & tanah tetap gembur.

c. Pembubunan : Seperti halnya tanaman rimpang lainnya,

pada kunyit pekerjaan pembubunan ini diperlukan utk

menimbun kembali daerah perakaran dgn tanah yang melorot

terbawa air. Pembubunan bermanfaat utk memberikan

kondisi media sekitar perakaran lebih baik sehingga

rimpang akan tumbuh subur & bercabang banyak. Pembubunan

biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan &

biasanya dilakukan secara rutin setiap 3 – 4 bulan

sekali.

5. Pemupukan :

a. Pemupukan Organik : Penggunaan pupuk kandang dapat

meningkatkan jumlah anakan, jumlah daun, & luas area

daun kunyit secara nyata. Kombinasi pupuk kandang

sebanyak 45 ton/ha dgn populasi kunyit 160.000/ha

menghasilkan produksi sebanyak 29,93 ton/ha.

b. Pemupukan Konvensional : Selain pupuk dasar (pada awal

penanaman), tanaman kunyit perlu diberi pupuk susulan

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 26

kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar

yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha.

Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang & pupuk

buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; & ZK 10

gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang

berumur 4 bulan. dgn pemberian pupuk ini diperoleh

peningkatan hasil sebanyak 38% atau 7,5 ton rimpang

segar/ha. Pemupukan juga dilakukan dgn pupuk nitrogen

(60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), & K2O (75 kg/ha). Pupuk P

diberikan pada awal tanam, pupuk N & K diberikan pada

awal tanam (1/3 dosis) & sisanya (2/3 dosis) diberikan

pada saat tanaman berumur 2 bulan & 4 bulan. Pupuk

diberikan dgn ditebarkan secara merata di sekitar

tanaman atau dalam bentuk alur & ditanam di sela-sela

tanaman.

c. Pengairan & Penyiraman : Tanaman kunyit termasuk tanaman

tdk tahan air. Oleh sebab itu drainase & pengaturan

pengairan perlu dilakukan secermat mungkin, agar tanaman

terbebas dari genangan air sehingga rimpang

tidak .membusuk. Perbaikan drainase baik untuk

melancarkan & mengatur aliran air serta sebagai

penyimpan air di saat musim kemarau.

d. Waktu Penyemprotan Pestisida : Penyemprotan pestisida

dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama

penyakit.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 27

e. Pemulsaan : Sedapat mungkin pemulsaan dgn jerami

dilakukan diawal tanam utk menghindari kekeringan tanah,

kerusakan struktur tanah (menjadi tdk gembur/padat) &

mencegah tumbuhnya gulma secara berlebihan. Jerami

dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara

lubang tanaman.

IX. Hama dan Penyakit

1. Hama

Ulat penggerek akar (Dichcrosis puntifera.). Gejala:

pada pangkal akar dimana tunas daun menjadi layu & lama

kelamaan tunas menjadi kering lalu membusuk. Pengendalian:

tanaman disemprot/ditaburkan insektisida furadan G-3.

2. Penyakit

a. Busuk bakteri rimpang : Gejala: kulit akar tanaman

menjadi keriput & mengelupas, kemudian rimpang lama

kelamaan membusuk & keropos. Pengendalian: mencegah

terjadi genangan air pada lahan, mencegah terlukanya

rimpang; penyemprotan fungisida dithane M-45.

b. Karat daun kunyit. Penyebab : Taphrina macullans Bult &

Colletothrium capisici atau oleh kutu daun yang disebut

Panchaetothrips. Gejala: timbulnya warna coklat (karat)

pada helaian daun; bila penyakit ini menyerang tanaman

dewasa/ daun yang tua maka tdk akan.mempengaruhi

produksinya sebaliknya jika menyerang tanaman/daun muda,

menyebabkan tanaman tersebut menjadi mati. Pengendalian:

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 28

Dilakukan dgn mengurangi kelembaban;Penyemprotan

insektisida, seperti dgn agrotion 2 cc/liter atau dgn

fungisida dithane M-45 secara teratur selama seminggu

sekali.

c. Gulma : Gulma potensial pada pertanaman kunyit ini

adalah gulma kebun yang umum yaitu alang-alang, rumput

teki, rumput lulangan, ageratum, & gulma berdaun lebar

lainnya.

Dalam pertanian organik yang tdk menggunakan bahan-bahan

kimia berbahaya melainkan dgn bahan-bahan yang ramah

lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal

pertanaman utk menghindari serangan hama & penyakit

tersebut yang dikenal dgn PHT (Pengendalian Hama Terpadu)

yang komponennya adalah sbb:

a. Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu

memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama &

penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak

awal pertanaman

b. Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami

c. Menggunakan varietas-varietas unggul yang tahan

terhadap serangan hama & penyakit.

d. Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dgn

tenaga manusia.

e. Menggunakan teknik-teknik budidaya yang baik

misalnya budidaya tumpang sari dgn pemilihan tanaman yang

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 29

saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa

tanamnya utk memutuskan siklus penyebaran hama & penyakit

potensial.

f. Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami

yang ramah lingkungan & tdk menimbulkan residu toksik

baik pada bahan tanaman yang dipanen ma maupun pada

tanah. 

Disamping itu penggunaan bahan ini hanya dalam keadaan

darurat berdasarkan atas kerusakan ekonomi yang diperoleh

dari hasil pengamatan. Beberapa tanaman yang dapat

dimanfaatkan sbg pestisida nabati & digunakan dalam

pengendalian hama antara lain adalah:

1. Tembakau (Nicotiana tabacum ) yang mengandung

nikotin utk insektisida kontak sbg fumigan atau racun

perut. Aplikasi utk serangga kecil misalnya Aphids.

2. Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang

mengandung piretrin yang dapat digunakan sbg insektisida

sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang

aplikasinya dgn semprotan. Aplikasi pada serangga seperti

lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, & lalat buah.

3. Tuba (Derris elliptica & Derris malaccensis) yang

mengandung rotenone utk insektisida kontak yang

diformulasikan dalam bentuk hembusan & semprotan.

4. Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang

mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 30

Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap

seperti wereng & serangga pengunyah seperti hama

penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini

juga efektif utk menanggulangi serangan virus RSV, GSV &

Tungro.

5. Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya

mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat

digunakan sbg insektisida & larvasida.

6. Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya

mengandung komponen utama asaron & biasanya digunakan utk

racun serangga danpembasmi cendawan, serta hama gudang

Callosobrocus.

X. Panen

1. Ciri & Umur Panen : Tanaman kunyit siap dipanen pada umur

8-18 bulan, saat panen yang terbaik adalah pada umur

tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua.

Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar & lebih banyak

bila dibandingkan dgn masa panen pada umur kunyit 7-8

bulan. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen ditandai

dgn berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi

kelayuan/perubahan warna daun & batang yang semula hijau

berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati).

2. Cara Panen : Pemanenan dilakukan dgn cara membongkar

rimpang dgn cangkul/garpu. Sebelum dibongkar, batang & daun

dibuang terlebih dahulu. Selanjutnya rimpang yang telah

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 31

dibongkar dipisahkan dari tanah yang melekat lalu

dimasukkan dalam karung agar tdk rusak.

3. Periode Panen : Panen kunyit dilakukan dimusim kemarau

karena pada saat itu sari/zat yang terkandung didalamnya

mengumpul. Selain itu kandungan air dalam rimpang sudah

sedikit sehingga memudahkan proses pengeringannya.

4. Perkiraan Hasil Panen : Berat basah rimpang bersih/rumpun

yang diperoleh dari hasil panen mencapai 0,71 kg. Produksi

rimpang segar/ha biasanya antara 20-30 ton.

XI. Pascapanen

1. Penyortiran Basah & Pencucian : Sortasi pada bahan segar

dilakukan utk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah,

sisa tanaman, & gulma. Setelah selesai, timbang jumlah

bahan hasil penyortiran & tempatkan dalam wadah plastik utk

pencucian. Pencucian dilakukan dgn air bersih, jika perlu

disemprot dgn air bertekanan tinggi. Amati air bilasannya &

jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau

dua kali lagi. Hindari pencucian yang terlalu lama agar

kualitas & senyawa aktif yang terkandung didalam tidak

larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari

karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran & banyak

mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai,

tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa

air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu

tempatkan dalam wadah plastik/ember.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 32

2. Perajangan : Jika perlu proses perajangan, lakukan degan

pisau stainless steel & alasi bahan yang akan dirajang dgn

talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dgn

ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan,

timbang hasilnya & taruh dalam wadah plastik/ember.

Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dgn mesin

pemotong.

3. Pengeringan : Pengeringan dapat dilakukan dgn 2 cara, yaitu

dgn sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan

rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar

airnya dibawah 8%. pengeringan dgn sinar matahari dilakukan

diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tdk

saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik

kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata.

Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yang lembab &

dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi.

Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50 o C - 60 o

C. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven

& pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah

pengeringan, timbang jumlah rimpang yang dihasilkan.

4. Penyortiran Kering : Selanjutnya lakukan sortasi kering

pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan

bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah

atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil

penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 33

5. Pengemasan : Setelah bersih, rimpang yang kering

dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang

bersih & kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya).

Berikan label yang jelas pada wadah tersebut,

yang.menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu,

nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih &

metode penyimpanannya.

6. Penyimpanan : Kondisi gudang harus dijaga agar tdk lembab &

suhu tdk melebihi 30 o C & gudang harus memiliki ventilasi

baik & lancar, tdk bocor, terhindar dari kontaminasi bahan

lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan,

memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari

langsung), serta bersih & terbebas dari hama gudang.

XII. Manfaat Tumbuhan Kunyit

1. Mafaat Kunyit bagi Kesehatan

a. Sebagai Penguat Daya Ingat (Anti Alzheimer)

Kunyit (Curcuma domestica) merupakan salah satu jenis

tanaman obat yang banyak memiliki manfaat, di antaranya

sebagai bumbu masak (terutama kare), pewarna makanan,

minuman, tekstil dan kosmetik. Tanaman ini telah

dikenal sejak lama di Indonesia dan penggunaannya cukup

banyak dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pola

hidup dewasa ini yang cenderung moderen dengan gejala

serba instan, menjadikan penyakit yang berkembang di

masyarakat juga beragam. Dalam sepuluh tahun terakhir,

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 34

banyak penyakit yang mencuat di masyarakat di antaranya

aids, kanker, flu burung dan bahkan gejala pikun dini.

Kondisi ini membuat masyarakat mulai berfikir untuk

mencari pengobatan alternatif secara konvensional di

samping pengobatan moderen. 

Salah satu tanaman obat yang berpeluang sebagai

pengganti pengobatan kimiawi yang dapat memperlam-at

datangnya penyakit pikun adalah kunyit. Penggunaan

tanaman ini biasanya berupa bubuk atau tepung kunyit

yang diracik ke dalam bumbu masak. Rimpang kunyit

sangat ber-manfaat sebagai antikoagul-an, menurunkan

tekanan darah, obat cacing, abat asma, penambah

darah,obat sakit perut, diare, usus buntu dan rematik.

Selain ber-khasiat dalam pengobatan, rimpang kunyit

juga banyak digunakan untuk bahan pewarna, bahan

campuran kosmetika, bakterisida, fungisida dan

stimulan.

Penyakit Alzheimer adalah sejenis penyakit pikun yang

umum terjadi pada manusia yang mulai memasuki usia tua

(manula). Secara alamiah, pikun biasa terjadi pada

setiap orang karena kondisi fisik otak menurun. Namun

pikunpun dapat di-perlambat datangnya dengan meng-

gunakan kunyit dalam bentuk bum-bu kare. Kunyit sebagai

bahan bumbu kare yang banyak dipakai dalam berbagai

resep masakan dirasakan dapat mempertahankan kualitas

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 35

otak hingga usia lanjut. Salah satu bukti adalah manula

yang berada di negara-negara Asia tetap memiliki

ingatan baik di usia lanjut karena mereka rajin

mengkonsumsi bumbu kare.

Hasil penelitian Dr. Tze-Pin Ng dari Universitas

Nasional Singapura (NUS) pada 1.010 manula berusia 60

tahun sampai 93 di tahun 2003, menunjukkan bahwa manula

yang rajin mengkonsumsi bumbu kare memiliki daya ingat

yang lebih tinggi dibandingkan mereka jarang atau yang

tidak pernah sama sekali. Hal ini mungkin akan membuat

kita penasaran dan ingin tahu. Ternyata rahasianya

terletak pada zat pewarna kuning (kurkumin) yang

terdapat di dalam rimpang kunyit yang diguna-kan dalam

membuat bumbu kare tersebut. Kurkumin pada kunyit me-

miliki fungsi yang sangat penting dalam mengobati

berbagai jenis penyakit karena senyawa tersebut dapat

berfungsi sebagai anti tumor promoter, antioksidan,

anti mikroba, anti radang dan anti virus. Selain itu

kurkumin pada kunyit ternyata juga berperan dalam

meningkatkan sistem imunitas tubuh.

Tepung kunyit yang akan dijadikan bahan racikan bumbu

kare dapat dibuat dari umbi kunyit yang telah

dikeringkan. Ditinjau dari segi kemudahannya, umbi yang

telah di iris lalu dikeringkan, akan lebih mudah

digiling untuk dijadikan tepung. Di negara-negara

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 36

konsumen seperti Amerika Serikat dan Inggris, tepung

kunyit digunakan secara langsung sebagai bumbu pewarna

makanan, dan bahan baku pembuatan oleoresin. Di India,

tepung kunyit merupakan salah satu bahan dasar untuk

pembuatan bumbu kare (curry powder) yang merupakan

campuran homogen dari berbagai jenis tepung kunyit.

Dengan rutin mengkonsumsi bumbu kare, akan dapat

menurunkan resiko serangan penyakit Alzheimer yang bisa

menyebabkan pikun total karena kondisi fisik otak yang

terus menurun. Namun, pada penggunaan yang berlebihan

pun bagi orang lanjut usia dapat menimbulkan efek sakit

perut, gangguan hati atau ginjal. Dari hasil kesimpulan

para peneliti yang dilaporkan dalam American Journal of

Epidemiologi Edisi 1 November 2006, menyatakan bahwa

bumbu kari sangat berpotensi mencegah alzheimer karena

dilihat dari kemanjurannya dan tidak beracun. Hasil

penelitian ini merupakan bukti pertama yang menunjukkan

hubungan antara konsumsi kare dengan kemampuan kognitif

otak.

b. Kunyit dapat mencegah panas dalam. Ambil 1 biji kunyit

yang agak besar, lalu bersihkan kunyit sampai tidak

tersisa lagi bekas tanah yang menempel. Kuliti sampai

bersih, parut kunyit sampai mempunyai bagian-bagian

yang kecil. Sisihkan. Ambil gula merah dan potong

secukupnya, campurkan keduanya bersamaan dengan

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 37

menggunakan air panas. Aduk dan sampai terlihat

mengental, lalu parutan kunyit tadi Anda saring, dan

minum selagi hangat. Lakukan terus, sampai panas dalam

Anda hilang.

c. Kunyit dapat mencegah keputihan. Ambil 2 ruas kunyit,

satu genggam daun beluntas, satu gagang asam, sepotong

gula aren. Bersihkan dulu semua bahan, lalu bahan

direbus secara bersamaan sampai air mendidih, jika

sudah mendidih, saring bahan dan minumlah secara rutin,

satu gelas per hari.

d. Mencegah gatal-gatal dan penyakit kulit. Ambil 1 ruas

kunyit, bersihkan lalu parut kunyit. Ambil biji cengkeh

lalu ditumbuk, parutan kunyit tadi Anda campurkan

dengan tumbukan biji cengkeh dan bunga melati. Remas-

remas, lalu balurkan pada tubuh yang gatal. Untuk

mencegah luka, Anda cukup mencampurkan parutan kunyit

dan asam kawak, balurkan sampai luka mongering dan

tidak terasa sakit lagi.

e. Mencegah rasa tidak nyaman dimulut seperti sariawan,

bengkak pada mulut, dan gatal-gatal pada tenggorokan.

Bersihkan kunyit terlebih dahulu, lalu parut kunyit dan

campurkan air perasannya dengan sedikit garam. Lakukan

terus sampai rasa sakit hilang.

f. Akar kunyit dipercaya dapat menyembuhkan penyakit

rematik dan bengkak-bengkak pada tubuh Anda.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 38

g. Karena kunyit mempunyai kandungan antioksidan yang

tinggi, kunyit dipercaya dapat menurunkan kolesterol,

dan menyempitkan arteri, selain itu kunyit dapat

mencegah penyakit serangan jantung mendadak.

h. Kunyit yang mempunyai kandungan vitamin C dan E yang

tinggi juga karatenoid ini adalah sejenis makanan

herbal yang dapat menghalangi oksigen berlebih yang

masuk dalam badan. Oleh karena itulah, selain

meningkatkan daya tahan tubuh, kunyit juga dapat

mencegah masuk angin.

2. Manfaat Kunyit dalam Bidang Industri

Zat warna alam untuk bahan tekstil pada umumnya

diperoleh dari hasil ekstrak berbagai bagian tumbuhan

seperti akar, kayu, daun, biji ataupun bunga. Pengrajin-

pengrajin batik telah banyak mengenal tumbuhan-tumbuhan

yang dapat mewarnai bahan tekstil beberapa  diantaranya

adalah : daun pohon nila (indofera), kayu tegeran

(Cudraina javanensis), kunyit (Curcuma), teh, akar

mengkudu (Morinda citrifelia), kulit soga jambal

(Pelthophorum ferruginum), kesumba (Bixa orelana), daun

jambu biji (Psidium guajava).

Bahan tekstil yang diwarnai dengan zat warna alam

adalah bahan-bahan yang  berasal dari serat alam

contohnya sutera,wol dan kapas (katun). Bahan-bahan dari

serat sintetis seperti polyester , nilon dan lainnya

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 39

tidak memiliki afinitas atau daya tarik terhadap zat

warna alam sehingga bahan-bahan ini sulit terwarnai

dengan zat warna alam. Bahan dari sutera pada umumnya

memiliki afinitas paling bagus terhadap zat warna alam

dibandingkan dengan bahan dari kapas. Berikut akan

dijelaskan proses dalam mewarnai kain dengan menggunakan

ekstrak rimpang kunyit :

a. Menyiapkan kain polos putih berukuran 30 cm x 30 cm

yang akan diberi pewarna alami (ekstrak rimpang

kunyit).

b. Memotong kunyit dan menghancurkannya dengan blender

untuk membuat ekstrak rimpang kunyit.

c. Memberi sedikit air lalu dibuat larutan kunyit

(disaring dan diambil airnya).

d. Masukkan ekstrak rimpang kunyit ke dalam gelas plastik

dan siapkan kain polos putih tadi.

e. Kemudian lakukan pengadukan kain putih tadi agar warna

merata.

f. Setelah beberapa menit dan warna merata, angkat kain,

dan bilas dengan air bersih.

g. Kemudian lakukan pencelupan kain kembali ke dalam

ekstrak rimpang kunyit sebanyak 3x untuk mendapatkan

hasil warna yang signifikan.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 40

h. Kemudian bilas dengan air bersih dan angin-anginkan

kain sampai benar-benar kering (di tempat teduh agar

warnanya tidak belang).

Jika ekstrak kurang memberi warna yang signifikan pada

kain maka diperlukan persiapan sebelum dilakukan

pencelupan dengan larutan zat warna alam pada kain katun

dan sutera perlu dilakukan beberapa proses persiapan

sebagai berikut:

a. Proses mordanting

Bahan tekstil yang hendak diwarna harus diproses

mordanting terlebih dahulu. Proses  mordanting ini

dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik zat warna

alam terhadap bahan  tekstil serta berguna untuk

menghasilkan kerataan dan ketajaman warna yang baik.

b. Pembuatan larutan fixer (pengunci warna)

Pada proses pencelupan bahan tekstil dengan zat

warna alam dibutuhkan proses fiksasi (fixer) yaitu

proses penguncian warna setelah bahan dicelup dengan

zat warna alam agar warna memiliki ketahanan luntur

yang baik. Ada 3 jenis larutan fixer yang biasa

digunakan yaitu  tunjung (FeSO4), tawas, atau kapur

tohor (CaCO3).

c. Proses Pencelupan Dengan Zat Warna Alam

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 41

Setelah bahan dimordanting dan larutan fixer siap

maka proses pencelupan bahan tekstil  dapat segera

dilakukan dengan jalan sebagai berikut:

1. Siapkan larutan zat warna alam hasil proses

ekstraksi rimpang kunyit dalam tempat pencelupan.

2. Masukkan bahan tekstil yang telah dimordanting

kedalam larutan zat warna alam dan diproses

pencelupan selama 15 – 30 menit. 

3. Pencelupan dengan zat warna alam biasanya dilakukan

dengan berulang-ulang untuk mendapatkan warna yang

diinginkan. Artinya setelah dicelup kemudian

diatuskan (dianginkan  beberapa waktu), dicelup lagi

berulangkali hingga diperoleh warna yang diinginkan

kemudian baru dikeringkan.

4. Kemudian masukkan bahan kedalam larutan fixer dan

bahan diproses dalam larutan fixer selama 10 menit.

5. Bilas dan cuci bahan lalu keringkan. Bahan telah

selesai diwarnai dengan larutan zat warna alam.

6. Amati warna yang dihasilkan.

3. Manfaat dan Khasiat Kunyit Untuk Kecantikan

1. Kunyit untuk Mencegah Penuaan Dini

Nutrisi yang terkandung dalam kunyit memiliki

khasiat untuk memulihkan kerutan serta menghambat

penuaan. Caranya dengan menggunakan kunyit sebagai

marker.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 42

2. Kunyit Untuk Mencegah Rambut Rontok

Rambut rontok mungkin sangat mengkhawatirkan bagi

kita. Untuk mencegahnya kita perlu mengambil langkah

untuk melakukan pecegahan. Salah satu caranya dengan

mengoleskan parutan kunyit pada kepala.

3. Kunyit untuk menghaluskan Kulit dan mengangkat sel

kulit mati

Memiliki kulit yang kasar atau berkerak akan

sangat mengganggu penampilan. Maka dari itu perlu

menghaluskan dengan cara yang alami menggunakan

kunyit. Caranya dengan mengoleskan kunyit yang telah

dicampur minyak kelapa pada bagian kulit yang kasar

serta berikan pijitan ringan. Untuk mengangkat sel

kulit mati, buat kunyit menjadi scrub dengan

mencampurkan kunyit dengan tepung chickpea.

4. Kunyit untuk mengatasi Jerawat

Nutrisi yang terkandung dalam kunyit memiliki

khasiat untuk memulihkan wajah dari jerawat. Caranya

dengan menggunakan kunyit sebagai marker.

5. Kunyit untuk mengatasi kulit berminyak

Nutrisi yang terkandung dalam kunyit memiliki

khasiat untuk mengurangi minyk pada kulit wajah.

Caranya dengan menggunakan kunyit sebagai marker.

XIII. Khasiat dan Kreatifitas Pengolahan Kunyit

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 43

Gambar 9

1. Memperlancar ASI Bahan

a. Rimpang kunyit ditumbuk sampai halus dan dibalurkan

seputar payudara sekali setiap 2 hari terutama pada masa

awal menyusui. Haid tidak lancar.

b. Rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok

Teh biji pala, 1/2 genggam daun srigading.  Semua bahan

ditumbuk halus, direbus dgn 1 liter air sampai mendidih,

saring dinginkan.Minum 1 gelas sehari.

2. Sakit Keputihan

Dua rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang

buah asam, 1 potong gula aren.  Semua bahan tersebut

direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian di

saring. Minum 1 gelas sehari.

3. Perut mulas pada saat haid

Satu rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar

4 cm, 2 rimpang kencur sebesar 4 cm.  Semua  bahan  dicuci

bersih dan diparut, ambil airnya.  Tambahkan perasan jeruk

nipis, diseduh dgn stengah gelas air panas, kemudian

saring. Tambahkan garam dan gula sesuai selera.  Minum pada

hari pertama haid.

4. Diabetes mellitus

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 44

Gambar 9

Tiga rimpang kunyit + 1/2 sendok the garam direbus dgn 1

liter air sampai mendidih kemudian saring dan dinginkan. 

Minum rebusan stengah gelas 2x seminggu

5. Tifus

2 rimpang kunyit + 1 bonggol sere + 1 lembar daun

sambiloto ditumbuk halus, tambahkan 1 gelas air hangat,

aduk rata kemudian disaring.  Minuman ini diminum sekali

sehari selama 1 minggu.

6. Berak lender

1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4  sendok makan

kapur sirih direbus bersama 2 gelas air sampai mendidih dan

tinggal 1 gelas.  Saring.  Minum pagi dan sore masing2

stengah gelas.

7. Usus buntu

1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong

gula kelapa/aren. Garam secukupnya.   Kunyit diparut dan

jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan bahan yang

lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian

disaring.  Minum setiap pagi setelah makan.

8. Disentri

1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya. 

Semua bahan  direbus dengan 2 gelas air sampai  tinggal 1

gelas kemudian disaring.  Diminum  sampai sembuh

9. Cangkrang (Waterproken)

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 45

2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng, ditumbuk sampai

halus, kemudian oleskan dibagian yg sakit

10. Amandel

Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok

madu.  Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya,

kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat,

diaduk sampai merata dan disaring.  Minum secara rutin 2

hari sekali

11. Morbili

1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle ditumbuk

sampai halus dan oleskan kebagian yg sakit.

XIV. Efek Samping Kunyit

Selain memiliki banyak manfaat bagi tubuh, mengkonsumsi

kunyit secara berlebihan juga menimbulkan efek samping bagi

tubuh. Beberapa orang mengalami masalah sakit pada perut

serta diare.

1. Menimbulkan Masalah Pada Lambung

Efek samping mengkonsumsi kunyit dalam jangka waktu

panjang akan menyebabkan masalah pada lambung. Hal

tersebut karena sifat pedas yang terkandung dalam kunyit.

2. Ganguan pada Rahim

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 46

Efek samping mengkonsumsi kunyit secara berlebihan

pada wanita hamil dapat menstimulasi rahim yang dapat

mendorong aliran menstruasi.

3. Efek kemoterapi

Dari penelitian, kunyit mempunyai efek pada

kemoterapi. Sehingga bagi Anda yang sedang dalam proses

kemoterapi untuk tidak mengkonsumsi kunyit.

Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 47