TANAMAN KUNYIT
Transcript of TANAMAN KUNYIT
TANAMAN KUNYIT (Kurkuma Longa. Linn. Syn)
I. Klasifikasi Kunyit (Kurkuma Longa. Linn. Syn)
Kunir, kunyit, temulawak (Curcuma longa Linn. syn atau Curcuma
domestica Val.) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli
dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami
persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia,
bahkan Afrika. Kunyit (Curcuma domestica Val) termasuk salah
satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini
meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean,
Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan
beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma
(Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa),
koneng (Sunda), konyet (Madura).
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan dengan pembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan dengan bunga)
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 1
Gambar 1
Kelas : Liliopsida (biji berkeping satu atau monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Curcuma
Spesies: Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val
Nama latin dari kunyit adalah Curcuma longa Linn. syn. Curcuma
domestica Val. Ia merupakan tanaman dimana bagian pentingnya
justru terdapat pada bagian akar yang berupa umbi. Kunyit
berkerabat dengat dengan lengkuas, temu giring, jahe, temu
hitam, temu lawak, dan lain-lain.
II. Morfologi Kunyit
Gambar 2
Kunyit merupakan tanaman terna, berbatang semu, tinggi
dapat mencapai 40 – 100 cm. Bentuk batangnya semu, tegak,
bulat dan basah, membentuk rimpang dengan warna hijau
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 2
kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun
tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40
cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna
hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari
pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3
cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan
pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang
berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga
kekuning-kuningan.
Kunyit mampu membentuk rimpang, berwarna oranye, bila tua
dan tunas mudanya berwarna putih, membentuk rumpun yang
rapat. Berakar serabut berwarna coklat muda. Setiap tanaman
berdaun 3 – 10 helai, panjang daun beserta pelepahnya sampai
70 cm, helaian daun berbentuk lanset memanjang, berwarna
hijau dan hanya bagian atas dekat pelepahnya berwarna agak
keunguan, panjang 28 – 85 cm, lebar 10 – 25 cm. Bunga muncul
dari batang semu panjang 10 – 15 cm. Bunga warnanya
putih/kuning pucat, pangkal bunga warnanya putih.
Kunyit yang mempunyai nama latin Curcuma domestica
Val. merupakan tanaman yang mudah diperbanyak dengan stek
rimpang dengan ukuran 20-25 gram stek. Bibit rimpang harus
cukup tua. Kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang tata
pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap
tahun dan di tempat yang sedikit terlindung. Tapi untuk
menghasilkan rimpang yang lebih besar diperlukan tempat yang
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 3
lebih terbuka. Rimpang kunyit berwarna kuning sampai kuning
jingga.
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan ketinggian 40-100
cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk
rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari
pelepah daun ( agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur
( lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12.5 cm dan
pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga
majemuk, berambut, dan bersisik dari pucuk batang semu,
panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1.5
cm, serta berwrna putih/ kekuningan. Ujung dan pangkal daun
runcing serta tepi daun rata. Kulit luar rimpang berwarna
jingga kecoklatan dan daging buah merah jingga kekuning-
kuningan (Johani, 2002).
Menurut Steenis (2006), tanaman yang termasuk family
Zingiberaceae ini merupakan tanaman herba menahun dengan akar
rimpang. Batang tegak. Daun kerap kali jelas 2 baris dengan
pelepah yang memeluk batang dan lidah diantara batas pelepah
dan helain daun. Bunga zygomorph, berkelamin 2. Kelopak
berbentuk tabung dengan ujung yang bertaju kerap kali
terbelah serupa pelepah. Daun mahkota 3, pada pangkalnya
melekat. Benang sari sempurna 1, penghubung benang sari kerap
kali lebar, ruang sari 2. Staminodia hampir selalu 3. Bakal
buah tenggelam tenggelam, beruang 3 atau 1. Tangkai putik
sangat langsing, dengan ujung terjepit di antara kedua benang
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 4
sari. Kepala sari melebar. Buah kotak kebanyakan berkatup 3,
kadang-kadang tidak pecah.
Menurut Tjitrosoepomo ( 2005), rimpang ( rhizoma )
sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat di
dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar dan dari
ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan
dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Rimpang disamping
digunakan sebagai alat perkembangbiakan juga merupakan tempat
penimbunan zat-zat makanan cadangan. Akar tinggal pada kunyit
memiliki ciri-ciri yaitu berbentuk bulat atau jorong,
bergaris tengah ±5 cm, panjangnya sekitar 2 cm sampai 6 cm,
lebar sekitar 1 cm sampai 3 cm. Bagian tepi akar tersebut
berkeriput, bagian luar bewarna coklat muda kemerah-merahan.
III. Asal Tanaman
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat
tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis.
Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas
kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-
1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal
dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan
Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut
tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit,
kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini
banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina
Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 5
IV. Cara Penyebaran di Indonesia
Tanaman kunyit ( Curcuma domestica Val.) adalah sejenis
tanaman yang termasuk familia Zingiberaceae, tempat tumbuhnya
terutama di pulau Jawa (Kartasapoetra, 1996). Termasuk salah
satu tanaman rempah dan obat, habitat asli tanaman ini
meliputi wilayah asia khususnya asia tenggara. Tanaman ini
kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia,
Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap bangsa Asia
umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini. Baik sebagai
pelengkap bumbu masak, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan (Arisandi, 2008).
Ketersediaan tanaman kunyit di Indonesia bisa dibilang
sangat melimpah. Tanaman ini bisa dijumpai hampir di seluruh
wilayah Indonesia. Terutama di pulau Jawa. Dan biasanya
tumbuh di daerah tropis dan subtropis termasuk Thailand,
Maalaysia, dan kawasan Asia Tenggara lain. Di Indonesia,
sentra penanaman kunyit di Jawa Tengah, dengan produksi
mencapai 12.323 kg/ha. Untuk mendapatkan kunyit sangat mudah
karena hampir disemua pasar-pasar tradisional maupun di
swalayan banyak dijumpai penjual–penjual kunyit. Awalnya
tanaman ini merupakan tanaman yang tumbuh di daerah hutan dan
lahan-lahan kosong. Namun Indonesia, tanaman ini umumnya
sudah mulai dijadikan sebagai tanaman obat keluarga bersama
jahe, kencur, dan lain-lain yang banyak ditanam di pekarangan
rumah.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 6
V. Komposisi dan Kandungan
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang
disebut kurkuminoid yang terdiri dari
kurkumin ,desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat-
zat manfaat lainnya.
Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 %
Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 – 5 %
Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak atsiri /
Volatil oil ( Keton sesquiterpen , turmeron , tumeon 60%,
Zingiberen 25%,felandren , sabinen , borneol dan sineil ).
Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein30%, Pati 8%, Vitamin C
45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium)
sisanya.
VI. Jenis-Jenis Kunyit
Beberapa jenis kunyit yang ada di Indonesia dan biasa
digunakan di masyarakat sebagai obat tradisional/jamu.
a. Temu Mangga
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 7
Gambar 3
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma mangga Val.
1) Morfologi Tanaman Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.)
Temu mangga (Curcuma mangga Val.van Zip.) famili
Zingiberaceae merupakan tanaman asli daerah Indo-
malesian, tersebar dari Indo-China, Taiwan, Thailand,
Pasifik hingga Australia Utara. Beberapa nama daerah
adalah Temu mangga, kunyit putih, kunir putih, temu
bayangan, temu poh (Jawa), temu pao (Madura), temu
mangga, temu putih (Melayu), koneng joho, koneng lalap,
konneng pare, koneng bodas (Sunda), dan nama asingnya
adalah temu pauh (Malaysia), kha min khao (Thailand).
Dinamakan temu mangga karena aroma rimpangnya spesifik
seperti aroma mangga, dapat dikonsumsi sebagai simplisia
(diiris, dikeringkan dan direbus) instant, asinan,
permen/manisan, sirup, selai, lalapan (rimpang segar),
dan botokan.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 8
Gambar 4. Morfologitemu mangga a: rumpunyang berbunga; b:
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan
tanaman semak berumur tahunan. Tanaman ini mempunyai
tinggi 50-75 cm, bentuk batang semu yang tersusun dari
pelepah-pelepah daun. Daun berwarna hijau, berbentuk
seperti mata lembing bulat lonjong di bagian ujung dan
pangkalnya. Panjang daun 30-60 cm dengan lebar daun 7,5-
12,5 cm, tangkai daunnya panjang sama dengan panjang
daunnya. Permukaan atas dan bawah daun agak licin, tidak
berbulu. Tanaman ini mempunyai bunga majemuk berbentuk
bulir yang muncul dari bagian ujung batang. Mahkota bunga
berwarna kuning mudaatau hijau keputihan, panjang 2,5 cm.
Kunyit putih memiliki rimpang berbentuk bulat, renyah,
dan mudah dipatahkan. Kulitnya dipenuhi semacam akar
serabut yang halus hingga menyerupai rambut. Rimpang
utamanya keras, bila dibelah tampak daging buah berwarna
kekuning-kuningan di bagian luar dan putih kekuningan di
bagan tengahnya. Rimpang berbau aromatis seperti bau
mangga, dan rasanya mirip mangga sehingga masyarakat
menyebutnya temu mangga.
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) memiliki
morfologi yang dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai
berikut:
2) Syarat Tumbuh Tanaman Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.)
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 9
a. Iklim dan Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang sesuai untuk penanaman kunyit
putih berkisar 250-1000 meter diatas permukaan laut
(mdpl). Untuk mendapatkan target produksi dan mutu yang
optimal, ketinggian tempat penanaman sekitar 500 mdpl
(Syukur, 2003).
b. Syarat Tanah
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) termasuk
jenis tanaman yang toleran terhadap jenis tanah, namun
pertumbuhan akan baik apabila jenis tanah yang
digunakan untuk pertumbuan tanaman ini yaitu tanah liat
berpasir (lempung berpasir) yang gembur, subur, dan
pengairan baik. Untuk memperoleh tanah yang subur dan
gembur, tanah diolah secara sempurna dan cukup dalam,
serta ditambahkan pupuk organik (kotoran ternak atau
kompos.
c. Curah Hujan
Curah hujan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
kunyit putih (Curcuma mangga Val.). Pada awal
pertumbuhan hingga umur 5 bulan setelah ditanam,
tanaman ini membutuhkan curah hujan yang cukup besar,
yaitu sekitar 900-4000 mm per tahun dengan bulan kering
kurang dari 5 bulan per tahun. Setelah berumur lebih
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 10
dari 5 bulan diharapkan curah hujan berangsur-angsur
berkurang sehingga memungkinkan sinar matahari
bertambah banyak sampai rimpang siap panen.
d. Kebutuhan Cahaya
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) dapat tumbuh
baik dengan cahaya penuh maupun ternaung (tertutup)
atau cahaya matahari tidak langsung mengenai tanaman.
Dari sisi produksi Kunyit putih (Curcuma mangga Val.)
yang ditanam dibawah naungan, mempunyai berat yang
tidak jauh berbeda dangan yang ditanam didaerah cahaya
matahari penuh. Namun dari sisi kandungan minyak atsiri
yang dihasilkan dari pertanaman dengan cahaya penuh
lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman dibawah
naungan berat (Syukur, 2003).
e. Kelembapan Udara
Suhu untuk pertumbuhan kunyit putih (Curcuma mangga
Val.) yang optimal berkisar antar 25-30 C. Ketinggian
tempat di atas 1.200 mdpl dengan suhu di bawah 24 C
masih dapat tumbuh, tetapi harus melalui adaptasi yang
cukup lama atau memerlukan perlakuan khusus.
3) Kandungan Kimia Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.)
Rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) mengandung
bahan minyak atsiri, amilum, tanin, gula dan damar
(Muhisah, 1999) Syukur (2003). Komponen yang terdapat
dalam rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) yaitu
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 11
myrcene (81,4%), β-ocimene (5,1%), β-pinene (3,7%), α-
pinene (2,9%), minyak atsiri (0,28%), dan kurkumin (3%).
Selain itu rimpang dan daunnya mengandung saponin,
flavonoid dan polifenol (Kardinan dan Taryono, 2003).
4) Manfaat Tanaman Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.)
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan
salah satu obat tradisional yang banyak digunakan oleh
masyarakat. Rimpangnya digunakan untuk mengurangi rasa
nyeri saat haid, penambah nafsu makan, penurun panas
tubuh, penyempitan peranakan, mengobati masuk angin, dan
gatal-gatal (Muhlisah, 1999) Syukur (2003). Selain itu,
dapat memperkecil rahim, menyempikan vagina, mengeringkan
luka operasi kanker payudara, mengobati maag, peradangan
akibat gangguan wasir, radang tenggorokan, diare, lemah
syahwat, penangkal racun, dan menghambat pertumbuhan
kanker.
Cara penggunaan tanaman kunyit putih:
a. Untuk pencegahan dan pengobatan kanker, penggunaan
Kunyit Putih dapat di komsumsi langsung maupun dengan
diolah dengan mencampurkan dengan bahan ramuan lainnya.
Secara umum mengolah kunyit putih dengan dikeringkan.
Untuk mencegah kanker, biasanya kunyit putih diiris
kecil-kecil kemudian dikeringkan. Setelah kering ambil
sekitar 100 gram kemudian direbus dengan 5 gelas air
sampai mendidih dan air rebusan tersisa 3 gelas saja.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 12
Saring dan dinginkan. Air rebusan kunyit putih jika
digunakan untuk mencegah kanker serta untuk
meningkatkan daya tahan tubuh sebaiknya dikomsumsi
selama 3 bulan secara rutin dengan dosis 2 gelas sehari
dengan komsumsi 3 bulan dapat menignkatkan daya tahan
tubuh 5 sampai 10 tahun kedepan karena masing-masing
manusia memiliki kemampuan berbeda-beda efek dari
komsumsi kunyit putih pada bulan awal akan menimbulkan
buang air lebih sering, badan terasa lemas, dan pening.
Untuk mengatasi masalah yang biasa timbul ini
disarankan untuk mengkomsumsi makanan bergizi dan
banyak mengandung vitamin dan memperbanyak minum air
putih.
b. Pengobatan gangguan pencernaan, untuk mengobati
gangguan pencernaan dapat dikomsumsi langsung dengan
mengambil 1 rimpang yang sudah dibersihkan kemudian
dikupas dan langsung dikunyah.
c. Penggunaan sebagai obat luar, dengan diparut dan
dicampur dengan asam kawak dapat pula dicampur dengan
minyak kelapa kemudian dibalurkan pada bagian yang
sakit. Cara ini digunakan untuk luka lebam, bangkak,
dan bisul.
d. Mengobati masuk angin, ambil 200 gram kunyit putih,
dicuci sampai bersih, kupas dan kemudian diparut, hasil
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 13
parutan diperas dan air perasan di rebus. Air rebusan
dapat dicampur dengan madu.
Selain dari pemanfaatan dengan mengolah sendiri,saat
sekarang ini sudah banyak produsen obat herbal yang mulai
memproduksi kunyit putih/temu putih ini kedalam berbagai
bentuk misalnya kapsul dengan tujuan agar lebih mudah
dikomsumsi. Penggunaan kunyit putih tidak memiliki efek
samping, namun yang perlu diperhatikan bahwa kunyit putih
sebaiknya tidak digunakan pada ibu hamil karena dapat
menimbulkan keguguran dan ank-anak dibawah 3-5 tahun.
b. Temu Putih
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan dengan bunga)
Kelas : Liliopsida (biji berkeping satu atau monokotil)
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma zedoaria
A. Morfologi Tanaman
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 14
Gambar 5
Curcuma zedoaria (Rosc), di Indonesia disebut temu putih,
temu kuning. Menurut Hong, Kim, Lee, tumbuhan ini berasal
dari Himalaya, India, dan terutama tersebar di negara-
negara Asia meliputi China, vietnam, dan Jepang. Curcuma
zedoaria (Rosc) tumbuh liar di Sumatra (Gunung Dempo), di
hutan jati Jawa Timur, banyak dijumpai di Jawa Barat dan
Jawa Tengah, di ketinggian sampai 1000 dpl. Tumbuhan ini
berupa terna tahunan, tinggi mencapai 2 m, tumbuh tidak
berkelompok. Daun berbentuk lanset memanjang berwarna
merah lembayung di sepanjang tulang tengahnya. Bunga
keluar dari rimpang samping, menjulang ke atas membentuk
bongkol bunga yang besar. Mahkota bunga berwarna putih,
dengan tepi bergaris merah tipis atau kuning. Rimpang
berwarna putih atau kuning muda, rasa sangat pahit.
B. Kandungan Kimia
a. Kandungan kimia rimpang Curcuma zedoaria Rosc terdiri
dari : kurkuminoid (diarilheptanoid), minyak atsiri,
polisakarida serta golongan lain.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 15
b. Diarilheptanoid yang telah diketahui meliputi :
kurkumin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, dan
1,7 bis (4-hidroksifenil)-1,4,6-heptatrien-3-on.
c. Minyak atsiri berupa cairan kental kuning emas
mengandung : monoterpen dan sesquiterpen. Monoterpen
Curcuma zedoaria terdiri dari : monoterpen hidrokarbon
(alfa pinen, D-kamfen), monoterpen alkohol (D-borneol),
monoterpen keton (D-kamfer), monoterpen oksida
(sineol).
d. Seskuiterpen dalam Curcuma zedoaria terdiri dari
berbagai golongan dan berdasarkan penggolongan yang
dilakukan terdiri dari : golongan bisabolen, elema,
germakran, eudesman, guaian dan golongan spironolakton.
e. Kandungan lain meliputi : etil-p-metoksisinamat, 3,7-
dimetillindan-5-asam karboksilat (Windono dkk, 2002).
C. Aktivitas Farmakologi
a. Aktivitas hepatoprotektor
Aktivitas hepatoprotektor dari suatu senyawa secara
eksperimental pada hewan percobaan, dapat dilakukan
dengan cara membandingkan aktivitas metabolisme hepar
yang dirusak oleh senyawa-senyawa hepatotoksik,
misalnya CCl4, faloidin, alfa amanitin dan D-
galaktosamin dengan hepar yang telah dilindungi oleh
zat hepatoprotektor. Fungsi hepar dapat diketahui
melalui aktivitas SGOT, SGPT, perpanjangan waktu tidur
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 16
heksobarbital, ekskresi urin p-oksifenil asam piruvat
dan sebagainya. Ekstrak metanol rimpang temu putih
Curcuma zedoaria Rosc. menunjukkan perpanjangan waktu
tidur heksobarbital pada mencit, dan zat aktif yang
menunjukkan efek tersebut adalah sesquiterpen :
germakron, kurzerenon dan germakron epoksida.
b. Aktivitas antimikroba
Ekstrak etanol Curcuma zedoaria g/cakram kertas) mampu
menghambat pertumbuhan Micrococus luteus,(5
Enterococci faecalis ATCC 29213, tetapi tidak
menghambat pertumbuhan Eschericia coli ATCC 2922 dan
ATCC 35213. minyak atsiri rimoang Curcuma zedoaria Rosc.
menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap
Staphilococcus aureus, Vibrio comma dan Escherichia
coli. Ekstrak etanol rimpang kering Curcuma zedoaria
menunjukkan efek antifungi, dengan senyawa aktifetil-p-
metoksisinamat (EPMS).
c. Aktivitas antiradang
Kurkumin yang terkandung dalam rimpang temu putih
terbukti memiliki efek antiradang. Aktifitas antiradang
kurkumin pertama kali dilaporkan oleh Grieve pada tahun
1971. pada percobaan tersebut dilaporkan bahwa kurkumin
sangat aktif dalam menghambat peradangan baik secara
akut maupun kronis pada model hewan percobaan. Pada
percobaan akut, kurkumin memiliki potensi yang hampir
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 17
sama dengan fenilbutason dan kortison. Sedangkan pada
percobaan kronis kurkumin hanya menunjukkan setengah
potensi fenilbutason.
d. Aktivitas antikanker
Ekstrak etanol rimpang Curcuma zedoaria menunjukkan
aktivitas menghambat sel-sel OVCAR-3 ( Cell-line kanker
ovarium manusia). Isolasi yang dipantau dengan
bioaktivitas hambatan terhadap sel OVSCAR-3
menghasilkan senyawa aktif demetoksi kurkumin. Ekstrak
etanol 70% turmeric memperlihatkan penghambatan pada
sel normal dan bersifat sitotoksis pada sel lymphoma
pada konsentrasi 0,4 mg/ml. Ekstrak etanol turmeric
juga menunjukkan penghambatan fase mitosis pada sel
mamalia secara in vitro dengan menghambat pembentukan
kromosom.
e. Aktivitas insektisida
Ekstrak diklormetan rimpang Curcuma zedoaria
menunjukkan aktivitas insektisida terhadap larva nyamuk
Aedes aegypti, larva Plutella xylostella dan
Callosobruchus maculatus dewasa. Fraksinasi dipandu
aktivitas, menunjukkan bahwa zat aktif insektisida
terhadap larva A. aegypti adalah furanodien (LC50 =
0,56 g/ml).
f. Aktivitas antioksidan
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 18
Kurkumin yang terkandung dalam rimpang temu putih
diindikasikan juga sebagai antioksidan. Kereaktifan
antioksidan kurkumin pertama kali dilaporkan oleh
Sharma pada tahun 1972 melalui uji in vitro maupun in
vivo, membuktikan kemampuan kurkumin dalam menghambat
lipid peroksidase (LPO) tanpa dan dengan karagenin.
Selanjutnya kurkumin menunjukkan pula aktivitas yang
baik sebagai penangkap superoksid, lebih dibanding
aktivitas analognya demetoksikurkumin. Hal ini
menunjukkan pula bahwa gugus fenolik memberi sumbangan
yang nyata sebagai penangkap superoksid, dan keberadaan
gugus metoksi pada posisi ortho terhadap gugus fenolik
akan menaikkan aktivitas penangkap radikal superoksid
VII. Syarat Pertumbuhan Kunyit
1. Iklim
Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang
memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga
tanaman ini sangat baik hidup pada tempat-tempat terbuka
atau sedikit naungan.
Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah yang memiliki
curah hujan 1000-4000 mm/tahun. Bila ditanam di daerah
curah hujan < 1000 mm/tahun, maka system pengairan harus
diusahakan cukup & tertata baik. Budidaya Kunyit dpt
dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan yang paling
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 19
baik adalah pada penanaman awal musim hujan. Suhu udara
yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30°C.
2. Media Tanam
Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur, pada tanah yang
dicangkul dgn baik akan menghasilkan umbi yang berlimpah.
Jenis tanah yang diinginkan adalah tanah ringan dgn bahan
organik tinggi, tanah lempung berpasir yang terbebas dari
genangan air/sedikit basa.
3. Ketinggian Tempat
Kunyit tumbuh baik di dataran rendah (mulai < 240 m
dpl) sampai dataran tinggi (> 2000 m dpl). Produksi
optimal + 12 ton/ha dicapai pada ketinggian 45 m dpl.
VIII. Pedoman Budidaya Kunyit
1. Pembibitan
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 20
Cara BudidayaTanaman Kunyit
Gambar 7
a. Persyaratan Bibit : Bibit kunyit yang baik berasal dari
pemecahan rimpang, karena lebih mudah tumbuh. Syarat
bibit yang baik : berasal dari tanaman yang tumbuh
subur, segar, sehat, berdaun banyak & hijau, kokoh,
terhindar dari serangan penyakit; cukup umur/berasal
dari rimpang yang telah berumur > 7-12 bulan; bentuk,
ukuran, & warna seragam; memiliki kadar air cukup; benih
telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup;
terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit,
kerikil).
b. Penyiapan Bibit : Rimpang bahan bibit dipotong agar
diperoleh ukuran & dgn berat yang seragam serta utk
memperkirakan banyaknya mata tunas/rimpang. Bekas
potongan ditutup dgn abu dapur/sekam atau merendam
rimpang yang dipotong dgn larutan fungisida (benlate &
agrymicin) guna menghindari tumbuhnya jamur. Tiap
potongan rimpang maksimum memiliki 1-3 mata tunas, dgn
berat antara 20-30 gram & panjang 3-7 cm.
c. Teknik Penyemaian Bibit. Pertumbuhan tunas rimpang
kunyit dapat dirangsang dgn cara : mengangin-anginkan
rimpang di tempat teduh atau lembab selama 1-1,5 bulan,
dgn penyiraman 2 kali sehari (pagi & sore hari). Bibit
tumbuh baik bila disimpan dalam suhu kamar (25-28°C).
Selain itu menempatkan rimpang diantara jerami pada suhu
udara sekitar 25-28°C. & merendam bibit pada larutan ZPT
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 21
(zat pengatur tumbuh) selama 3 jam. ZPT yang sering
digunakan adalah larutan atonik (1 cc/1,5 liter air) &
larutan G-3 (500-700 ppm). Rimpang yang akan direndam
larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42 jam pada
suhu udara 35°C. Jumlah anakan atau berat rimpang dapat
ditingkatkan dgn jalan direndam pada larutan
pakloburazol sebanyak 250 ppm.
d. Pemindahan Bibit Kunyit: Bibit yang telah siap lalu
ditempatkan pada persemaian, dimana rimpang akan muncul
tunas telah tanaman berumur 1-1,5 bulan. Setelah tunas
tumbuh 2-3 cm maka rimpang sudah dapat ditanam di lahan.
Pemindahan bibit yang telah bertunas harus dilakukan
secara hati-hati guna menghindari agar tunas yang telah
tumbuh tdk rusak. Bila ada tunas/akar bibit yang saling
terkait maka akar tersebut dipisahkan dgn hati-hati lalu
letakkan bibit dalam wadah tertentu utk memudahkan
pengangkutan bibit ke lokasi lahan. Jika jarak antara
tempat pembibitan dgn lahan jauh maka bibit perlu
dilindungi agar tetap lembab & segar ketika tiba di
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 22
Gambar 8. Cara penyamaiandengan jerami
lokasi. Selama pengangkutan, bibit yang telah bertunas
jangan ditumpuk.
2. Pengolahan Media Tanam
a. Persiapan Lahan : Lokasi penanaman dapat berupa lahan
tegalan, perkebunan atau pekarangan. Penyiapan lahan utk
kebun kunyit sebaiknya dilakukan 30 hari sebelum tanam.
b. Pembukaan Lahan : Lahan yang akan ditanami dibersihkan
dari gulma & dicangkul secara manual atau menggunakan
alat mekanik guna menggemburkan lapisan top soil & sub
soil juga sekaligus mengembalikan kesuburan tanah. Tanah
dicangkul pada kedalaman 20-30 cm kemudian
diistirahatkan selama 1-2 minggu agar gas-gas beracun
yang ada dalam tanah menguap & bibit penyakit/hama yang
ada mati karena terkena sinar matahari.
c. Pembentukan Bedengan : Lahan kemudian dibedeng dgn lebar
60-100 cm & tinggi 25-45 cm dgn jarak antar bedengan 30-
50 cm.
d. Pemupukan (sebelum tanam) : utk mempertahankan
kegemburan tanah, meningkatkan unsur hara dalam tanah,
drainase, & aerasi yang lancar, dilakukan
dengan.menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke dalam
lahan/dalam lubang tanam & dibiarkan 1 minggu. Tiap
lubang tanam membutuhkan pupuk kandang 2,5-3 kg.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 23
3. Teknik Penanaman : Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan
adalah 0,50-0,65 ton. Maka diharapkan akan diperoleh
produksi rimpang sebesar 20-30 ton/ha.
a. Penentuan Pola Tanaman : Bibit kunyit yang telah
disiapkan kemudian ditanam ke dalam lubang berukuran 5-
10 cm dgn arah mata tunas menghadap ke atas. Tanaman
kunyit ditanam dgn dua pola, yaitu penanaman di awal
musim hujan dgn pemanenan di awal musim kemarau (7-8
bulan) atau penanaman di awal musim hujan & pemanenan
dilakukan dgn dua kali musim kemarau (12-18 bulan).
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 24
Gambar 9. Cara mempersiapkanlahan dalam bentuk bedengan(atas) dan petakan (bawah)
Kedua pola tersebut dilakukan pada masa tanam yang sama,
yaitu pada awal musim penghujan. Perbedaannya hanya
terletak pada masa panennya.
b. Pembutan Lubang Tanam : Lubang tanam dibuat di atas
bedengan/petakan dgn ukuran lubang 30 x 30 cm dgn
kedalaman 60 cm. Jarak antara lubang adalah 60 x 60 cm.
c. Cara Penanaman : Teknik penanaman dgn perlakuan stek
rimpang dalam nitro aromatik sebanyak 1 ml/liter pada
media yang diberi mulsa ternyata berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan & vegetatif kunyit, sedangkan
penggunaan zat pengatur tumbuh IBA (indolebutyric acid)
sebanyak 200 mg/liter pada media yang sama berpengaruh
nyata terhadap pembentukan rimpang kunyit.
d. Perioda Tanam : Masa tanam kunyit yaitu pada awal musim
hujan sama seperti tanaman rimpang-rimpangan lainnya.
Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan
membutuhkan air cukup banyak utk pertumbuhannya.
Walaupun rimpang tanaman ini nantinya dipanen muda yaitu
7 – 8 bulan tetapi pertanaman selanjutnya tetap
diusahakan awal musim hujan.
4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman : Apabila ada rimpang kunyit yang tdk tumbuh
atau pertumbuhannya buruk, maka dilakukan penanaman
susulan (penyulaman) rimpang lain yang masih segar &
sehat.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 25
b. Penyiangan : Penyiangan & pembubunan perlu dilakukan utk
menghilangkan rumput liar (gulma) yang mengganggu
penyerapan air, unsur hara & mengganggu perkembangan
tanaman. Kegiatan ini dilakukan 3-5 kali bersamaan dgn
pemupukan & penggemburan tanah. Penyiangan pertama
dilakukan pada saat tanaman berumur ½ bulan & bersamaan
dgn ini maka dilakukan pembubunan guna merangsang
rimpang agar tumbuh besar & tanah tetap gembur.
c. Pembubunan : Seperti halnya tanaman rimpang lainnya,
pada kunyit pekerjaan pembubunan ini diperlukan utk
menimbun kembali daerah perakaran dgn tanah yang melorot
terbawa air. Pembubunan bermanfaat utk memberikan
kondisi media sekitar perakaran lebih baik sehingga
rimpang akan tumbuh subur & bercabang banyak. Pembubunan
biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan &
biasanya dilakukan secara rutin setiap 3 – 4 bulan
sekali.
5. Pemupukan :
a. Pemupukan Organik : Penggunaan pupuk kandang dapat
meningkatkan jumlah anakan, jumlah daun, & luas area
daun kunyit secara nyata. Kombinasi pupuk kandang
sebanyak 45 ton/ha dgn populasi kunyit 160.000/ha
menghasilkan produksi sebanyak 29,93 ton/ha.
b. Pemupukan Konvensional : Selain pupuk dasar (pada awal
penanaman), tanaman kunyit perlu diberi pupuk susulan
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 26
kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar
yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha.
Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang & pupuk
buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; & ZK 10
gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang
berumur 4 bulan. dgn pemberian pupuk ini diperoleh
peningkatan hasil sebanyak 38% atau 7,5 ton rimpang
segar/ha. Pemupukan juga dilakukan dgn pupuk nitrogen
(60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), & K2O (75 kg/ha). Pupuk P
diberikan pada awal tanam, pupuk N & K diberikan pada
awal tanam (1/3 dosis) & sisanya (2/3 dosis) diberikan
pada saat tanaman berumur 2 bulan & 4 bulan. Pupuk
diberikan dgn ditebarkan secara merata di sekitar
tanaman atau dalam bentuk alur & ditanam di sela-sela
tanaman.
c. Pengairan & Penyiraman : Tanaman kunyit termasuk tanaman
tdk tahan air. Oleh sebab itu drainase & pengaturan
pengairan perlu dilakukan secermat mungkin, agar tanaman
terbebas dari genangan air sehingga rimpang
tidak .membusuk. Perbaikan drainase baik untuk
melancarkan & mengatur aliran air serta sebagai
penyimpan air di saat musim kemarau.
d. Waktu Penyemprotan Pestisida : Penyemprotan pestisida
dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama
penyakit.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 27
e. Pemulsaan : Sedapat mungkin pemulsaan dgn jerami
dilakukan diawal tanam utk menghindari kekeringan tanah,
kerusakan struktur tanah (menjadi tdk gembur/padat) &
mencegah tumbuhnya gulma secara berlebihan. Jerami
dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara
lubang tanaman.
IX. Hama dan Penyakit
1. Hama
Ulat penggerek akar (Dichcrosis puntifera.). Gejala:
pada pangkal akar dimana tunas daun menjadi layu & lama
kelamaan tunas menjadi kering lalu membusuk. Pengendalian:
tanaman disemprot/ditaburkan insektisida furadan G-3.
2. Penyakit
a. Busuk bakteri rimpang : Gejala: kulit akar tanaman
menjadi keriput & mengelupas, kemudian rimpang lama
kelamaan membusuk & keropos. Pengendalian: mencegah
terjadi genangan air pada lahan, mencegah terlukanya
rimpang; penyemprotan fungisida dithane M-45.
b. Karat daun kunyit. Penyebab : Taphrina macullans Bult &
Colletothrium capisici atau oleh kutu daun yang disebut
Panchaetothrips. Gejala: timbulnya warna coklat (karat)
pada helaian daun; bila penyakit ini menyerang tanaman
dewasa/ daun yang tua maka tdk akan.mempengaruhi
produksinya sebaliknya jika menyerang tanaman/daun muda,
menyebabkan tanaman tersebut menjadi mati. Pengendalian:
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 28
Dilakukan dgn mengurangi kelembaban;Penyemprotan
insektisida, seperti dgn agrotion 2 cc/liter atau dgn
fungisida dithane M-45 secara teratur selama seminggu
sekali.
c. Gulma : Gulma potensial pada pertanaman kunyit ini
adalah gulma kebun yang umum yaitu alang-alang, rumput
teki, rumput lulangan, ageratum, & gulma berdaun lebar
lainnya.
Dalam pertanian organik yang tdk menggunakan bahan-bahan
kimia berbahaya melainkan dgn bahan-bahan yang ramah
lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal
pertanaman utk menghindari serangan hama & penyakit
tersebut yang dikenal dgn PHT (Pengendalian Hama Terpadu)
yang komponennya adalah sbb:
a. Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu
memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama &
penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak
awal pertanaman
b. Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami
c. Menggunakan varietas-varietas unggul yang tahan
terhadap serangan hama & penyakit.
d. Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dgn
tenaga manusia.
e. Menggunakan teknik-teknik budidaya yang baik
misalnya budidaya tumpang sari dgn pemilihan tanaman yang
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 29
saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa
tanamnya utk memutuskan siklus penyebaran hama & penyakit
potensial.
f. Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami
yang ramah lingkungan & tdk menimbulkan residu toksik
baik pada bahan tanaman yang dipanen ma maupun pada
tanah.
Disamping itu penggunaan bahan ini hanya dalam keadaan
darurat berdasarkan atas kerusakan ekonomi yang diperoleh
dari hasil pengamatan. Beberapa tanaman yang dapat
dimanfaatkan sbg pestisida nabati & digunakan dalam
pengendalian hama antara lain adalah:
1. Tembakau (Nicotiana tabacum ) yang mengandung
nikotin utk insektisida kontak sbg fumigan atau racun
perut. Aplikasi utk serangga kecil misalnya Aphids.
2. Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang
mengandung piretrin yang dapat digunakan sbg insektisida
sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang
aplikasinya dgn semprotan. Aplikasi pada serangga seperti
lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, & lalat buah.
3. Tuba (Derris elliptica & Derris malaccensis) yang
mengandung rotenone utk insektisida kontak yang
diformulasikan dalam bentuk hembusan & semprotan.
4. Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang
mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 30
Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap
seperti wereng & serangga pengunyah seperti hama
penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini
juga efektif utk menanggulangi serangan virus RSV, GSV &
Tungro.
5. Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya
mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat
digunakan sbg insektisida & larvasida.
6. Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya
mengandung komponen utama asaron & biasanya digunakan utk
racun serangga danpembasmi cendawan, serta hama gudang
Callosobrocus.
X. Panen
1. Ciri & Umur Panen : Tanaman kunyit siap dipanen pada umur
8-18 bulan, saat panen yang terbaik adalah pada umur
tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua.
Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar & lebih banyak
bila dibandingkan dgn masa panen pada umur kunyit 7-8
bulan. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen ditandai
dgn berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi
kelayuan/perubahan warna daun & batang yang semula hijau
berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati).
2. Cara Panen : Pemanenan dilakukan dgn cara membongkar
rimpang dgn cangkul/garpu. Sebelum dibongkar, batang & daun
dibuang terlebih dahulu. Selanjutnya rimpang yang telah
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 31
dibongkar dipisahkan dari tanah yang melekat lalu
dimasukkan dalam karung agar tdk rusak.
3. Periode Panen : Panen kunyit dilakukan dimusim kemarau
karena pada saat itu sari/zat yang terkandung didalamnya
mengumpul. Selain itu kandungan air dalam rimpang sudah
sedikit sehingga memudahkan proses pengeringannya.
4. Perkiraan Hasil Panen : Berat basah rimpang bersih/rumpun
yang diperoleh dari hasil panen mencapai 0,71 kg. Produksi
rimpang segar/ha biasanya antara 20-30 ton.
XI. Pascapanen
1. Penyortiran Basah & Pencucian : Sortasi pada bahan segar
dilakukan utk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah,
sisa tanaman, & gulma. Setelah selesai, timbang jumlah
bahan hasil penyortiran & tempatkan dalam wadah plastik utk
pencucian. Pencucian dilakukan dgn air bersih, jika perlu
disemprot dgn air bertekanan tinggi. Amati air bilasannya &
jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau
dua kali lagi. Hindari pencucian yang terlalu lama agar
kualitas & senyawa aktif yang terkandung didalam tidak
larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari
karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran & banyak
mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai,
tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa
air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu
tempatkan dalam wadah plastik/ember.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 32
2. Perajangan : Jika perlu proses perajangan, lakukan degan
pisau stainless steel & alasi bahan yang akan dirajang dgn
talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dgn
ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan,
timbang hasilnya & taruh dalam wadah plastik/ember.
Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dgn mesin
pemotong.
3. Pengeringan : Pengeringan dapat dilakukan dgn 2 cara, yaitu
dgn sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan
rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar
airnya dibawah 8%. pengeringan dgn sinar matahari dilakukan
diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tdk
saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik
kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata.
Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yang lembab &
dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi.
Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50 o C - 60 o
C. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven
& pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah
pengeringan, timbang jumlah rimpang yang dihasilkan.
4. Penyortiran Kering : Selanjutnya lakukan sortasi kering
pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan
bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah
atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil
penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 33
5. Pengemasan : Setelah bersih, rimpang yang kering
dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang
bersih & kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya).
Berikan label yang jelas pada wadah tersebut,
yang.menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu,
nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih &
metode penyimpanannya.
6. Penyimpanan : Kondisi gudang harus dijaga agar tdk lembab &
suhu tdk melebihi 30 o C & gudang harus memiliki ventilasi
baik & lancar, tdk bocor, terhindar dari kontaminasi bahan
lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan,
memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari
langsung), serta bersih & terbebas dari hama gudang.
XII. Manfaat Tumbuhan Kunyit
1. Mafaat Kunyit bagi Kesehatan
a. Sebagai Penguat Daya Ingat (Anti Alzheimer)
Kunyit (Curcuma domestica) merupakan salah satu jenis
tanaman obat yang banyak memiliki manfaat, di antaranya
sebagai bumbu masak (terutama kare), pewarna makanan,
minuman, tekstil dan kosmetik. Tanaman ini telah
dikenal sejak lama di Indonesia dan penggunaannya cukup
banyak dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pola
hidup dewasa ini yang cenderung moderen dengan gejala
serba instan, menjadikan penyakit yang berkembang di
masyarakat juga beragam. Dalam sepuluh tahun terakhir,
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 34
banyak penyakit yang mencuat di masyarakat di antaranya
aids, kanker, flu burung dan bahkan gejala pikun dini.
Kondisi ini membuat masyarakat mulai berfikir untuk
mencari pengobatan alternatif secara konvensional di
samping pengobatan moderen.
Salah satu tanaman obat yang berpeluang sebagai
pengganti pengobatan kimiawi yang dapat memperlam-at
datangnya penyakit pikun adalah kunyit. Penggunaan
tanaman ini biasanya berupa bubuk atau tepung kunyit
yang diracik ke dalam bumbu masak. Rimpang kunyit
sangat ber-manfaat sebagai antikoagul-an, menurunkan
tekanan darah, obat cacing, abat asma, penambah
darah,obat sakit perut, diare, usus buntu dan rematik.
Selain ber-khasiat dalam pengobatan, rimpang kunyit
juga banyak digunakan untuk bahan pewarna, bahan
campuran kosmetika, bakterisida, fungisida dan
stimulan.
Penyakit Alzheimer adalah sejenis penyakit pikun yang
umum terjadi pada manusia yang mulai memasuki usia tua
(manula). Secara alamiah, pikun biasa terjadi pada
setiap orang karena kondisi fisik otak menurun. Namun
pikunpun dapat di-perlambat datangnya dengan meng-
gunakan kunyit dalam bentuk bum-bu kare. Kunyit sebagai
bahan bumbu kare yang banyak dipakai dalam berbagai
resep masakan dirasakan dapat mempertahankan kualitas
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 35
otak hingga usia lanjut. Salah satu bukti adalah manula
yang berada di negara-negara Asia tetap memiliki
ingatan baik di usia lanjut karena mereka rajin
mengkonsumsi bumbu kare.
Hasil penelitian Dr. Tze-Pin Ng dari Universitas
Nasional Singapura (NUS) pada 1.010 manula berusia 60
tahun sampai 93 di tahun 2003, menunjukkan bahwa manula
yang rajin mengkonsumsi bumbu kare memiliki daya ingat
yang lebih tinggi dibandingkan mereka jarang atau yang
tidak pernah sama sekali. Hal ini mungkin akan membuat
kita penasaran dan ingin tahu. Ternyata rahasianya
terletak pada zat pewarna kuning (kurkumin) yang
terdapat di dalam rimpang kunyit yang diguna-kan dalam
membuat bumbu kare tersebut. Kurkumin pada kunyit me-
miliki fungsi yang sangat penting dalam mengobati
berbagai jenis penyakit karena senyawa tersebut dapat
berfungsi sebagai anti tumor promoter, antioksidan,
anti mikroba, anti radang dan anti virus. Selain itu
kurkumin pada kunyit ternyata juga berperan dalam
meningkatkan sistem imunitas tubuh.
Tepung kunyit yang akan dijadikan bahan racikan bumbu
kare dapat dibuat dari umbi kunyit yang telah
dikeringkan. Ditinjau dari segi kemudahannya, umbi yang
telah di iris lalu dikeringkan, akan lebih mudah
digiling untuk dijadikan tepung. Di negara-negara
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 36
konsumen seperti Amerika Serikat dan Inggris, tepung
kunyit digunakan secara langsung sebagai bumbu pewarna
makanan, dan bahan baku pembuatan oleoresin. Di India,
tepung kunyit merupakan salah satu bahan dasar untuk
pembuatan bumbu kare (curry powder) yang merupakan
campuran homogen dari berbagai jenis tepung kunyit.
Dengan rutin mengkonsumsi bumbu kare, akan dapat
menurunkan resiko serangan penyakit Alzheimer yang bisa
menyebabkan pikun total karena kondisi fisik otak yang
terus menurun. Namun, pada penggunaan yang berlebihan
pun bagi orang lanjut usia dapat menimbulkan efek sakit
perut, gangguan hati atau ginjal. Dari hasil kesimpulan
para peneliti yang dilaporkan dalam American Journal of
Epidemiologi Edisi 1 November 2006, menyatakan bahwa
bumbu kari sangat berpotensi mencegah alzheimer karena
dilihat dari kemanjurannya dan tidak beracun. Hasil
penelitian ini merupakan bukti pertama yang menunjukkan
hubungan antara konsumsi kare dengan kemampuan kognitif
otak.
b. Kunyit dapat mencegah panas dalam. Ambil 1 biji kunyit
yang agak besar, lalu bersihkan kunyit sampai tidak
tersisa lagi bekas tanah yang menempel. Kuliti sampai
bersih, parut kunyit sampai mempunyai bagian-bagian
yang kecil. Sisihkan. Ambil gula merah dan potong
secukupnya, campurkan keduanya bersamaan dengan
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 37
menggunakan air panas. Aduk dan sampai terlihat
mengental, lalu parutan kunyit tadi Anda saring, dan
minum selagi hangat. Lakukan terus, sampai panas dalam
Anda hilang.
c. Kunyit dapat mencegah keputihan. Ambil 2 ruas kunyit,
satu genggam daun beluntas, satu gagang asam, sepotong
gula aren. Bersihkan dulu semua bahan, lalu bahan
direbus secara bersamaan sampai air mendidih, jika
sudah mendidih, saring bahan dan minumlah secara rutin,
satu gelas per hari.
d. Mencegah gatal-gatal dan penyakit kulit. Ambil 1 ruas
kunyit, bersihkan lalu parut kunyit. Ambil biji cengkeh
lalu ditumbuk, parutan kunyit tadi Anda campurkan
dengan tumbukan biji cengkeh dan bunga melati. Remas-
remas, lalu balurkan pada tubuh yang gatal. Untuk
mencegah luka, Anda cukup mencampurkan parutan kunyit
dan asam kawak, balurkan sampai luka mongering dan
tidak terasa sakit lagi.
e. Mencegah rasa tidak nyaman dimulut seperti sariawan,
bengkak pada mulut, dan gatal-gatal pada tenggorokan.
Bersihkan kunyit terlebih dahulu, lalu parut kunyit dan
campurkan air perasannya dengan sedikit garam. Lakukan
terus sampai rasa sakit hilang.
f. Akar kunyit dipercaya dapat menyembuhkan penyakit
rematik dan bengkak-bengkak pada tubuh Anda.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 38
g. Karena kunyit mempunyai kandungan antioksidan yang
tinggi, kunyit dipercaya dapat menurunkan kolesterol,
dan menyempitkan arteri, selain itu kunyit dapat
mencegah penyakit serangan jantung mendadak.
h. Kunyit yang mempunyai kandungan vitamin C dan E yang
tinggi juga karatenoid ini adalah sejenis makanan
herbal yang dapat menghalangi oksigen berlebih yang
masuk dalam badan. Oleh karena itulah, selain
meningkatkan daya tahan tubuh, kunyit juga dapat
mencegah masuk angin.
2. Manfaat Kunyit dalam Bidang Industri
Zat warna alam untuk bahan tekstil pada umumnya
diperoleh dari hasil ekstrak berbagai bagian tumbuhan
seperti akar, kayu, daun, biji ataupun bunga. Pengrajin-
pengrajin batik telah banyak mengenal tumbuhan-tumbuhan
yang dapat mewarnai bahan tekstil beberapa diantaranya
adalah : daun pohon nila (indofera), kayu tegeran
(Cudraina javanensis), kunyit (Curcuma), teh, akar
mengkudu (Morinda citrifelia), kulit soga jambal
(Pelthophorum ferruginum), kesumba (Bixa orelana), daun
jambu biji (Psidium guajava).
Bahan tekstil yang diwarnai dengan zat warna alam
adalah bahan-bahan yang berasal dari serat alam
contohnya sutera,wol dan kapas (katun). Bahan-bahan dari
serat sintetis seperti polyester , nilon dan lainnya
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 39
tidak memiliki afinitas atau daya tarik terhadap zat
warna alam sehingga bahan-bahan ini sulit terwarnai
dengan zat warna alam. Bahan dari sutera pada umumnya
memiliki afinitas paling bagus terhadap zat warna alam
dibandingkan dengan bahan dari kapas. Berikut akan
dijelaskan proses dalam mewarnai kain dengan menggunakan
ekstrak rimpang kunyit :
a. Menyiapkan kain polos putih berukuran 30 cm x 30 cm
yang akan diberi pewarna alami (ekstrak rimpang
kunyit).
b. Memotong kunyit dan menghancurkannya dengan blender
untuk membuat ekstrak rimpang kunyit.
c. Memberi sedikit air lalu dibuat larutan kunyit
(disaring dan diambil airnya).
d. Masukkan ekstrak rimpang kunyit ke dalam gelas plastik
dan siapkan kain polos putih tadi.
e. Kemudian lakukan pengadukan kain putih tadi agar warna
merata.
f. Setelah beberapa menit dan warna merata, angkat kain,
dan bilas dengan air bersih.
g. Kemudian lakukan pencelupan kain kembali ke dalam
ekstrak rimpang kunyit sebanyak 3x untuk mendapatkan
hasil warna yang signifikan.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 40
h. Kemudian bilas dengan air bersih dan angin-anginkan
kain sampai benar-benar kering (di tempat teduh agar
warnanya tidak belang).
Jika ekstrak kurang memberi warna yang signifikan pada
kain maka diperlukan persiapan sebelum dilakukan
pencelupan dengan larutan zat warna alam pada kain katun
dan sutera perlu dilakukan beberapa proses persiapan
sebagai berikut:
a. Proses mordanting
Bahan tekstil yang hendak diwarna harus diproses
mordanting terlebih dahulu. Proses mordanting ini
dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik zat warna
alam terhadap bahan tekstil serta berguna untuk
menghasilkan kerataan dan ketajaman warna yang baik.
b. Pembuatan larutan fixer (pengunci warna)
Pada proses pencelupan bahan tekstil dengan zat
warna alam dibutuhkan proses fiksasi (fixer) yaitu
proses penguncian warna setelah bahan dicelup dengan
zat warna alam agar warna memiliki ketahanan luntur
yang baik. Ada 3 jenis larutan fixer yang biasa
digunakan yaitu tunjung (FeSO4), tawas, atau kapur
tohor (CaCO3).
c. Proses Pencelupan Dengan Zat Warna Alam
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 41
Setelah bahan dimordanting dan larutan fixer siap
maka proses pencelupan bahan tekstil dapat segera
dilakukan dengan jalan sebagai berikut:
1. Siapkan larutan zat warna alam hasil proses
ekstraksi rimpang kunyit dalam tempat pencelupan.
2. Masukkan bahan tekstil yang telah dimordanting
kedalam larutan zat warna alam dan diproses
pencelupan selama 15 – 30 menit.
3. Pencelupan dengan zat warna alam biasanya dilakukan
dengan berulang-ulang untuk mendapatkan warna yang
diinginkan. Artinya setelah dicelup kemudian
diatuskan (dianginkan beberapa waktu), dicelup lagi
berulangkali hingga diperoleh warna yang diinginkan
kemudian baru dikeringkan.
4. Kemudian masukkan bahan kedalam larutan fixer dan
bahan diproses dalam larutan fixer selama 10 menit.
5. Bilas dan cuci bahan lalu keringkan. Bahan telah
selesai diwarnai dengan larutan zat warna alam.
6. Amati warna yang dihasilkan.
3. Manfaat dan Khasiat Kunyit Untuk Kecantikan
1. Kunyit untuk Mencegah Penuaan Dini
Nutrisi yang terkandung dalam kunyit memiliki
khasiat untuk memulihkan kerutan serta menghambat
penuaan. Caranya dengan menggunakan kunyit sebagai
marker.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 42
2. Kunyit Untuk Mencegah Rambut Rontok
Rambut rontok mungkin sangat mengkhawatirkan bagi
kita. Untuk mencegahnya kita perlu mengambil langkah
untuk melakukan pecegahan. Salah satu caranya dengan
mengoleskan parutan kunyit pada kepala.
3. Kunyit untuk menghaluskan Kulit dan mengangkat sel
kulit mati
Memiliki kulit yang kasar atau berkerak akan
sangat mengganggu penampilan. Maka dari itu perlu
menghaluskan dengan cara yang alami menggunakan
kunyit. Caranya dengan mengoleskan kunyit yang telah
dicampur minyak kelapa pada bagian kulit yang kasar
serta berikan pijitan ringan. Untuk mengangkat sel
kulit mati, buat kunyit menjadi scrub dengan
mencampurkan kunyit dengan tepung chickpea.
4. Kunyit untuk mengatasi Jerawat
Nutrisi yang terkandung dalam kunyit memiliki
khasiat untuk memulihkan wajah dari jerawat. Caranya
dengan menggunakan kunyit sebagai marker.
5. Kunyit untuk mengatasi kulit berminyak
Nutrisi yang terkandung dalam kunyit memiliki
khasiat untuk mengurangi minyk pada kulit wajah.
Caranya dengan menggunakan kunyit sebagai marker.
XIII. Khasiat dan Kreatifitas Pengolahan Kunyit
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 43
Gambar 9
1. Memperlancar ASI Bahan
a. Rimpang kunyit ditumbuk sampai halus dan dibalurkan
seputar payudara sekali setiap 2 hari terutama pada masa
awal menyusui. Haid tidak lancar.
b. Rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok
Teh biji pala, 1/2 genggam daun srigading. Semua bahan
ditumbuk halus, direbus dgn 1 liter air sampai mendidih,
saring dinginkan.Minum 1 gelas sehari.
2. Sakit Keputihan
Dua rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang
buah asam, 1 potong gula aren. Semua bahan tersebut
direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian di
saring. Minum 1 gelas sehari.
3. Perut mulas pada saat haid
Satu rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar
4 cm, 2 rimpang kencur sebesar 4 cm. Semua bahan dicuci
bersih dan diparut, ambil airnya. Tambahkan perasan jeruk
nipis, diseduh dgn stengah gelas air panas, kemudian
saring. Tambahkan garam dan gula sesuai selera. Minum pada
hari pertama haid.
4. Diabetes mellitus
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 44
Gambar 9
Tiga rimpang kunyit + 1/2 sendok the garam direbus dgn 1
liter air sampai mendidih kemudian saring dan dinginkan.
Minum rebusan stengah gelas 2x seminggu
5. Tifus
2 rimpang kunyit + 1 bonggol sere + 1 lembar daun
sambiloto ditumbuk halus, tambahkan 1 gelas air hangat,
aduk rata kemudian disaring. Minuman ini diminum sekali
sehari selama 1 minggu.
6. Berak lender
1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4 sendok makan
kapur sirih direbus bersama 2 gelas air sampai mendidih dan
tinggal 1 gelas. Saring. Minum pagi dan sore masing2
stengah gelas.
7. Usus buntu
1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong
gula kelapa/aren. Garam secukupnya. Kunyit diparut dan
jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan bahan yang
lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian
disaring. Minum setiap pagi setelah makan.
8. Disentri
1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya.
Semua bahan direbus dengan 2 gelas air sampai tinggal 1
gelas kemudian disaring. Diminum sampai sembuh
9. Cangkrang (Waterproken)
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 45
2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng, ditumbuk sampai
halus, kemudian oleskan dibagian yg sakit
10. Amandel
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok
madu. Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya,
kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat,
diaduk sampai merata dan disaring. Minum secara rutin 2
hari sekali
11. Morbili
1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle ditumbuk
sampai halus dan oleskan kebagian yg sakit.
XIV. Efek Samping Kunyit
Selain memiliki banyak manfaat bagi tubuh, mengkonsumsi
kunyit secara berlebihan juga menimbulkan efek samping bagi
tubuh. Beberapa orang mengalami masalah sakit pada perut
serta diare.
1. Menimbulkan Masalah Pada Lambung
Efek samping mengkonsumsi kunyit dalam jangka waktu
panjang akan menyebabkan masalah pada lambung. Hal
tersebut karena sifat pedas yang terkandung dalam kunyit.
2. Ganguan pada Rahim
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 46
Efek samping mengkonsumsi kunyit secara berlebihan
pada wanita hamil dapat menstimulasi rahim yang dapat
mendorong aliran menstruasi.
3. Efek kemoterapi
Dari penelitian, kunyit mempunyai efek pada
kemoterapi. Sehingga bagi Anda yang sedang dalam proses
kemoterapi untuk tidak mengkonsumsi kunyit.
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn) Page 47