laporan hasil aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar

85
i LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) OPTIMALISASI PENYESUAIAN ANTARA JUMLAH RESEP DENGAN JUMLAH PASIEN TERDAFTAR MELALUI REKAM RESEP PASIEN DI UPTD PUSKESMAS WUNA KECAMATAN BARANGKA KABUPATEN MUNA BARAT PESERTA LATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XIV OLEH NAMA : YULIANTO, AMF NIP : 19870603 201903 1 008 NDH : A34 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2020

Transcript of laporan hasil aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar

i

LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR

APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI PENYESUAIAN ANTARA JUMLAH RESEP DENGAN JUMLAH

PASIEN TERDAFTAR MELALUI REKAM RESEP PASIEN DI UPTD

PUSKESMAS WUNA KECAMATAN BARANGKA KABUPATEN MUNA BARAT

PESERTA LATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XIV

OLEH

NAMA : YULIANTO, AMF

NIP : 19870603 201903 1 008

NDH : A34

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

TAHUN 2020

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

Nama : Yulianto, AMF

NIP : 19870603 201903 1 008

Jabatan : Asisten Apoteker Terampil

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Wuna

OPTIMALISASI PENYESUAIAN ANTARA JUMLAH RESEP DENGAN JUMLAH

PASIEN TERDAFTAR MELALUI REKAM RESEP PASIEN DI UPTD

PUSKESMAS WUNA KECAMATAN BARANGKA KABUPATEN MUNA BARAT

DINYATAKAN TELAH DISETUJUI DAN DISEPAKATI UNTUK

DISEMINARKAN

Kendari, 01 Desember 2020

COACH MENTOR

GAFARUDDIN SE., M. Si DARSILAN, SKM

NIP. 19620402 199203 1 009 NIP. 19711231 199203 1 032

MENGETAHUI :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SYAHRUDDIN NURDIN,SE

Pembina Utama Muda Gol. IV/c

NIP. 19660621 199012 1 001

iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

Nama : Yulianto, AMF

NIP : 19870603 201903 1 008

Jabatan : Asisten Apoteker Terampil

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Wuna

OPTIMALISASI PENYESUAIAN ANTARA JUMLAH RESEP DENGAN JUMLAH

PASIEN TERDAFTAR MELALUI REKAM RESEP PASIEN DI UPTD

PUSKESMAS WUNA KECAMATAN BARANGKA KABUPATEN MUNA BARAT

TELAH DITERIMA DAN DIPERBAIKI SESUAI MASUKAN DARI PENGUJI,

COACH DAN MENTOR PADA TANGGAL 30 NOVEMBER 2020

Menyetujui,

COACH

GAFARUDDIN,SE.,M.Si

NIP. 19620402 199203 1 009

PENGUJI

SYAHRUDDIN NURDIN,SE

NIP.19660621 199012 1 001

MENTOR

DARSILAN, SKM

NIP. 19711231 199203 1 032

MENGETAHUI :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SYAHRUDDIN NURDIN,SE Pembina Utama Muda Gol. IV/c

NIP. 19660621 199012 1 001

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,

taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan hasil

Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Penyesuaian Antara Jumlah Resep Dengan

Jumlah Pasien Terdaftar di UPTD Puskesmas Wuna Kecamatan Barangka

Kabupaten Muna Barat”. Penyusunan hasil aktualisasi bertujuan untuk memenuhi

persyaratan pelatihan dasar CPNS Golongan II Angkatan XIV, XV, XVI Lingkup

Pemerintah Kabupaten Kota tahun 2020.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan hasil aktualisasi ini dapat

terwujud karena bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Dengan sepenuh hati penulis

mengucapksn terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua saya Sahimuddin, S. Pd dan Wa Ode Ato yang selalu memberi

semangat dan doanya.

2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi

tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS.

3. Kepala Dinas Badan Kepegawaian Kabupaten Muna Barat yang telah

mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS.

4. Bapak Gafaruddin, SE., M, Si selaku Coach dan Bapak Darsilan, SKM selaku

Mentor yang senantiasa membimbing, memberikan arahan dan masukkan dalam

penyusunan laporan hasil aktualisasi ini.

5. Seluruh WidyaIswara yang telah memberikan banyak ilmu terkait nilai dasar

ASN yang sangat bermanfaat khususnya pada saat kegiatan aktualisasi dan

habituasi di unit kerja.

6. Segenap Panitia penyelenggara yang telah memfasilitasi kami dalam pelatihan

dasar CPNS ini.

7. Istri tersayang Muliyaningrum, Am. Keb dan anak tersayang Ulul Azmi Altamis,

Saiqa Farzana Ulia yang selalu memberi dukungan semangat dan doanya.

8. Saudara-saudara seperjuangan dalam pelatihan dasar CPNS dan segala pihak

yang telah membantu dalam proses penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang mendasar pada

laporan hasil aktualisasi ini, oleh karena itu kami berharap kepada semua pihak untuk

memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan

v

laporan hasil aktualisasi ini. Penulis juga berharap semoga laporan hasil aktualisasi ini

dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang

implementasi nilai-nilai "ANEKA" dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan

masyarakat.

Kendari, 01 Desember 2020

Yulianto, AMF

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii

HALAMAN PENGESHAN ..................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Tujuan ........................................................................................................... 3

C. Manfaat ......................................................................................................... 3

D. Ruang Lingkup ............................................................................................. 3

E. Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

A. Profil Puskesmas ........................................................................................... 5

B. Letak Geografis ............................................................................................ 6

C. Visi Misi Organisasi dan Nilai-Nilai Organisasi .......................................... 6

D. Struktur Organisasi ....................................................................................... 7

E. Nilai-Nilai ANEKA ...................................................................................... 8

BAB III RANCANGAN AKTUALISAI

A. Identifikasi Isu .............................................................................................. 16

B. Pemilihan Isu Core Isu .................................................................................. 17

C. Isu Prioritas Dan Isu Terpilih ....................................................................... 17

D. Analisis Problem Tree .................................................................................. 17

E. Gagasan Pemecah Isu ................................................................................... 18

F. Kegiatan Dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu .......................................... 18

G. Perkiraan Hambatan Dan Solusi ................................................................... 19

H. Rencana Habituasi ........................................................................................ 19

vii

I. Analisis Keterkaitan Nilai Aneka Dengan Kegiatan Sekaligus Keterkaitan

Dengan Tujuan, Visi dan Misi Organisasi .................................................... 20

J. Jadwal Aktualisasi ........................................................................................ 28

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Terwujudnya Konsultasi dan Koordinasi untuk menggalang dukungan

dan mematangkan persiapan pelaksanaan kegiatan ...................................... 30

B. Terwujudnya Rekam Resep Pasien .............................................................. 39

C. Terwujudnya Kegiatan Pencatatan Riwayat Pengobatan Pasien .................. 45

D. Terwujudnya Penyesuaian Antara Jumlah Resep dengan Jumlah Pasien

Terdaftar ....................................................................................................... 48

E. Terwujudnya Evaluasi Kegiatan ................................................................... 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 56

B. Saran ............................................................................................................. 56

C. Rencana Tindak Lanjut ................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Jumlah Penduduk Miskin

Per Desa di UPTD Puskesmas Wuna ....................................................... 5

Tabel 2. 2 Nilai dan Indikator Akuntabilitas ........................................................... 8

Tabel 2. 3 Nilai dan Indikator Nasionalisme ........................................................... 9

Tabel 2. 4 Nilai dan Indikator Etika Publik ............................................................. 10

Tabel 2. 5 Nilai dan Indikator Komitmen Mutu ...................................................... 11

Tabel 2. 6 Nilai dan Indikator Anti Korupsi ............................................................ 12

Tabel 3. 1 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi ...................................... 16

Tabel 3. 2 Analisis Penetapan Isu Metode APKL ................................................... 17

Tabel 3. 3 Keterkaitan Subtansi ............................................................................... 20

Tabel 3. 4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................................................... 28

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Sturuktur Organisasi UPTD Puskesmas Wuna ................................. 8

Gambar 4. 1 Menemui pimpinan serta menyampaikan rancangan aktualisasi ...... 31

Gambar 4. 2 Adanya surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi ........................... 32

Gambar 4. 3 Diperolehnya jadwal agenda pertemuan konsultasi dan koordinasi . 32

Gambar 4. 4 Membuat undangan Pertemuan ......................................................... 34

Gambar 4. 5 Penyebaran Undangan Secara Langsung .......................................... 34

Gambar 4. 6 Penyebaran Undangan Lewat Media sosial dan Papan Informasi

Puskesmas ........................................................................................... 34

Gambar 4. 7 Persiapan Ruangan Rapat Konsultasi dan Koordinasi ..................... 36

Gambar 4. 8 Membuat Notulen Rapat Konsultasi dan Koordinasi ........................ 36

Gambar 4. 9 Membuat Daftar Hadir Peserta Rapat ............................................... 37

Gambar 4. 10 Pelaksanaan Rapat Konsultasi Dan Koordinasi ............................. 37

Gambar 4. 11 Membuat Lembaran Surat Pernyataan Dukungan .......................... 39

Gambar 4. 12 Penjelasan Kembali Rancangan Aktualisasi Pada Stakeholder

Puskesmas Wuna Yang Tidak Hadir ................................................. 39

Gambar 4. 13 Membuat Lembaran Daftar Kebutuhan Pengadaan Rekam

Resep ................................................................................................. 41

Gambar 4. 14 Memperlihatkan Daftar Kebutuhan Pengadaan Rekam Resep

Pasien Kepada Pimpinan .................................................................. 41

Gambar 4. 15 Rekam Resep Pasien ........................................................................ 42

Gambar 4. 16 Alur Pelayanan Mendapatkan Resep ............................................... 43

Gambar 4. 17 Memperlihatkan Rekam Resep dan Alur Pelayanan Pendapatkan

Resep Kepada Pimpinan ................................................................... 44

Gambar 4. 18 Lembaran Surat Pernyataan Persetujuan ........................................ 44

Gambar 4. 19 Pengumpulan Resep Setiap Harinya ................................................ 46

Gambar 4. 20 Pemberian Nomor Pada Lembaran Resep Setiap Harinya ............. 47

Gambar 4. 21 Mencatat Lembar Resep Pasien Pada Rekam Resep Pasien ........... 48

Gambar 4. 22 Menghitung Jumlah Resep Yang Masuk .......................................... 50

Gambar 4. 23 Menghitung Jumlah Pasien Terdaftar Di Buku Pendaftaran .......... 51

Gambar 4. 24 Mencatat Kesesuaian Jumlah Resep Dengan Jumlah Pasien

Terdaftar ........................................................................................... 52

Gambar 4. 25 Lembaran Hasil Evaluasi Kegiatan ................................................. 54

Gambar 4. 26 Lembaran Hasil Evaluasi Kegiatan ................................................. 55

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara

sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas,

profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,

dan nepotisme. Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri

sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi

pemerintahan.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN

menurut UU No. 5 Tahun 2014 adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah

dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi

tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji

berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pegawai

ASN) berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan

pemersatu bangsa. Dari salah satu fungsi tersebut pelayan publik dapat

diselenggarakan oleh instansi pemerintah salah satunya pelayanan jasa di puskesmas.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan

preventif di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan puskesmas merupakan pelayanan

kesehatan yang diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat, mencangkup

perencanaan, evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang dituangkan dalam suatu

system. Salah satu persyaratan puskesmas untuk menjalankan pelayanan kesehatan

harus memenuhi ketenagaan ( dokter, tenaga kesehatan lainnya, tenaga nonkesehatan)

dan kefarmasian.

Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

kesehatan termasuk didalamnya pelayanan kefarmasian di puskesmas yang merupakan

unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota. Puskesmas perlu ditunjang

dengan pelayanan kefarmasian yang bermutu sehingga apoteker dan asisten apoteker

sebagai tenaga farmasi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

2

perilaku agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien. Pelayanan kefarmasian

meliputi pengelolaan sumber daya (SDM, sarana prasarana, sediaan farmasi dan

perbekalan kesehatan serta administrasi) dan pelayanan farmasi klinik (penerimaan

resep, peracikan obat, penyerahan obat, informasi obat dan pencatatan atau

penyimpanan resep) dengan memanfaatkan tenaga, dana, prasarana, sarana dan

metode tatalaksana yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan yg ditetapkan.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan

kefarmasian, namun kenyataannya bahwa pelayanan kefarmasian di puskesmas belum

diterapkan secara optimal. Salahsatu faktor yang menjadi penyebabnya antara lain

belum adanya apoteker atau asisten apoteker sehingga memberikan dampak terhadap

mutu pelayanan kesehatan. Kondisi faktual ini berdampak pada UPTD Puskesmas

Wuna khususnya di Internal Puskesmas sehingga menimbulkan beberapa isu yaitu : 1)

Belum optimalnya pelaksanaan penulisan tanggal kadaluarsa pada kartu stok. 2)

Belum optimalnya penyimpanan sediaan farmasi pada kondisi yang sesuai, layak dan

menjamin stabilitasnya. 3) Belum optimalnya penyesuaian antara jumlah resep dan

jumlah pasien terdaftar. 4) Belum adanya etiket dalam pemberian sediaan farmasi

sesuai permintaan resep. 5) Belum adanya plastik kemasan obat dalam pemberian

sediaan farmasi per pasien.

Berdasarkan isu-isu tersebut maka UPTD Puskesmas Wuna ingin

meningkatkan mutu pelayan dengan kondisi yang diharapkan yaitu : 1) Melakukan

penulisan tanggal kadaluarsa pada kartu stok sediaan farmasi dan perbekalan

kesehatan. 2) Penyimpanan sediaan farmasi pada kondisi yang sesuai, layak dan

menjamin stabilitasnya. 3) Kesesuaian Jumlah resep dengan jumlah pasien terdaftar. 4)

Mengadakan etiket dalam memberikan sediaan farmasi sesuai permintaan resep. 5)

Mengadakan plastik kemasan obat dalam memberikan sediaan farmasi per pasien.

Sehubungan dengan kondisi faktual dan kondisi yang diharapkan maka

penulis tertarik untuk mengangkat tema “Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

Sebagai Asisten Apoteker Terampil Dalam Upaya Optimalisasi Penyesuaian

Antara Jumlah Resep Dengan Jumlah Pasien Terdaftar Melalui Rekam Resep

Pasien di UPTD Puskesmas Wuna Kecamatan Barangka Kabupaten Muna

Barat”.

3

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari Aktualisasi ini adalah terwujudnya penerapan

Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), Whole of Govemment (WOG),

pelayanan publik dan manajemen ASNmelalui Pelaksanaan Kebijakan Publik,

Pelayan Publik dan Pemersatu Bangsa.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari Aktualisasi ini adalah tersedianya rekaman

kesesuaian riwayat pemberian obat pasien dengan jumlah pasien terdaftar di

UPTD Puskesmas Wuna Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat.

C. Manfaat

1. Bagi Penulis

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA dan peran serta

kedudukan ASN, kepribadian diri semakin terbentuk dengan baik sehingga dapat

bekerja secara professional, disiplin, jujur, memiliki etika dan kreatif yang

mendorong capaian kinerja yang lebih baik.

2. Bagi Organisasi

Dapat bermanfaat untuk kinerja PNS yang menjadi semakin baik

sehingga akan membuat pelayanan di instansi semakin baik, suasana kerja yang

menyenangkan dalam melayani masyarakat serta membantu pencapaian visi misi

instansi sehingga citra instansi di masyarakat semakin meningkat.

3. Bagi Masyarakat

Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik, mermutu,

profesional dan merata, dari petugas kesehatan sebagai wujud aktualisasi nilai-

nilai dasar ANEKA.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah menggunakan rekam

resep pasien untuk terwujudnya kesesuaian jumlah resep dengan jumlah pasien

terdaftar di UPTD Puskesmas Wuna Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat.

4

E. Jadwal Kegiatan

Kegiatan aktualisasi (habituasi) ini dijadwalkan selama 30 hari sesuai dengan

kalender akademik “off class” yang laksanakan di UPTD Puskesmas Wuna Kecamatan

Barangka Kabupaten Muna Barat.

5

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN

KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

A. Profil Puskesmas

1. Wilayah Kerja

Puskesmas Wuna merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat tingkat

pertama yang di fungsikan pada tanggal 1991, berada di desa Wuna melayani

8 desa tahun 2012 dan pada tahun 2013 dimekar menjadi 5 desa; 3 desa dari kec.

Barangka dan 2 desa dari Kec. Sawerigadi, dengan luas wilayah + 1503 ha yang

mayoritas masyarakatnya bertani.

Jumlah penduduk Wilayah kerja Puskesmas Wuna tahun 2018 adalah

3.9 jiwa yang terdiri dari 1083 KK dan terdiri dari 2181 masyarakat miskin.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel penduduk perdesa di bawah ini sbb:

Tabel 2. 1 : Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Jumlah Penduduk Miskin

Per Desa di UPTD Puskesmas Wuna

No. Nama Desa Jumlah

Penduduk

Jumlah KK Penduduk Miskin

1 Waulai 732 221 324

2 Wuna 836 226 606

3 Lafinde 555 156 278

4 Nihi 1064 291 522

5 Maperaha 787 189 284

JUMLAH 3974 1083 2181

Sumber : Pendataan Terpadu Staf UPTD Puskesmas Wuna Tahun 2019

2. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Wuna sebanyak 43 orang

dengan rincian 11 orang sebagai ASN, tenaga honorer 13 orang dan tenaga

sukarela 19 orang. Tenaga kesehatan tersebut terdiri dari berbagai profesi seperti

kesehatan masyarakat, perawat, Gizi, bidan, farmasi dan lain sebagainya. Namun

pada bulan Februari dan September 2019 UPTD Puskesmas wuna mendapat

tambahan tenaga kesehatan dari Kementrian Kesehatan melalui Nusantara Sehat

6

individu yang terdiri dari 1 orang tenaga Dokter Umum, 1 orang tenaga Analisis

Kesehatan, dan 1 orang tenaga Gizi serta tambahan tenaga kesehatan dari

pengangkatan CPNS sebanyak 10 orang yang terdiri 1 orang tenaga Dokter Gigi,

2 orang tenaga Apoteker, 1 orang tenaga Asisten Apoteker, 1 orang tenaga

perawat Gigi, 1 orang tenaga Gizi, 1 orang tenaga Kesehatan Masyarakat dan 3

orang tenaga Perawat.

3. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan Puskesmas Wuna yang ada berupa 1 Unit Gedung

Utama, 2 unit perumahan dokter (dokter umum dan doker gigi). Puskesmas wuna

juga mempunyai Satu (1) pustu yang berada di desa Nihi dan Tiga (3) Poskesdes

yaitu Poskesdes Waulai yang berada di Desa Waulai, Poskesdes Lafinde yang

berada di Desa Lafinde, dan Poskesdes Maperaha yang berada di Desa Maperaha.

B. Letak Geografis

Jarak puskesmas dengan ibu kota kecamatan adalah + 5 km dan jarak

puskesmas dengan ibu kota kabupaten adalah + 6 km dengan sarana transportasi

darat. Adapun Batas wilayah kerja puskesmas Wuna adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan wilayah Puskesmas Guali

Sebelah Timur : Berbatasan dengan wilayah Puskesmas Barangka

Sebelah selatan : Berbatasan dengan wilayah Puskesmas Lawa

Sebelah barat : Berbatasan dengan wilayah Puskesmas Kampolano dan

Puskesmas Marobea

C. Visi Misi Organisasi Dan Nilai-Nilai Organisasi

1. Visi

Dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan, UPTD Puskesmas Wuna

mempunyai Visi ”Puskesmas Wuna Sebagai Pelayanan Bermutu Dan Mandiri

Menuju Masyarakat Yang Sehat”.

2. Misi

Untuk mewujudkan Visi tersebut, Misi UPTD Puskesmas Wuna sebagai berikut :

Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional, merata dan

terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang optimal.

7

Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku sehat dan hidup dalam

lingkungan yang sehat.

Meningkatkan peran aktif masyarakat terhadap pelayanan masyarakat.

3. Nilai-Nilai Organisasi

Puskesmas wuna mempunyai Moto “Melayani Dengan Hati Kepuasan

Anda Harapan Kami” sehingga timbul Tata Nilai “TERSENYUM” yang berupa

singkatan dari gabungan beberapa kata yaitu Tertib, Sehat, Empati, Nyaman,

Utuh, dan Merata.

D. Sruktur Organisasi

A. Tugas Pokok

Dasar Hukum Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

: 367/Menkes/per/V/2009 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional asisten

apoteker dan angka kreditnya yaitu : melakukan kegiatan penyiapan kefarmasian,

melakukan kegiatan pekerjaan kefarmasian, pengelola perbekalan farmasi dan

pelayanan farmasi klinik.

2. Rincian Tugas

Menerima perbekalan farmasi

Memeriksa perbekalan farmasi

Menyimpan perbekalan farmasi

Menerima resep

Menyeleksi persyaratan administrasi resep

Menghitung harga obat

Menyiapkan obat sesuai permintaan resep

Membuat etiket sesuai permintaan resep

Mengemas perbekalan farmasi per pasien

Menyiapkan kebutuhan obat untuk tiap kali pemakaian

Membuat rincian pemakaian obat dan biayanya

Mendistribusikan perbekalan farmasi

Menyusun laporan stock of name

Mengontrol dan menyerahkan perbekalan farmasi yang rusak dan mendekati

exp date ke unit logistic

Menjadi angota organisasi profesi

8

Mengikuti seminar dan pelatihan sebagai penunjang dalam melakukan

pekerjaan kefarmasian

3. Gambar Struktur Organisasi

Gambar 2. 1. Sturuktur Organisasi UPTD Puskesmas Wuna

E. Nilai-Nilai ANEKA

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi

untuk memenuhi tanggung jawab dan amanahnya. Amanah seorang PNS adalah

menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, indikatornya adalah sebagai berikut :

Tabel 2. 2 : Nilai dan Indikator Akuntabilitas

Nilai Indikator 1) Tanggung Jawab

Menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara tuntas dan dengan

hasil terbaik serta mampu mempertanggung jawabkan

2) Jujur Memberikan laporan kinerja dengan memberikan bukti nyata

dari hasil dan proses yang dilakukan

9

3) Kejelasan Target

Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk

mencapai tujuan dengan melalui identifikasi program atas

kebijakan yang perlu dilakukan, siapa yang bertanggung

jawab, kapan akan dilaksanakan, dan biaya yang dibutuhkan

4) Netral Menunjukkan sikap netralitas PNS dan kepentingan tertentu

5) Orientasi Publik

Mengutamakan kepentingan Masyarakat diatas kepentingan

pribadi dan golongan

6) Adil

Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan ketidakjujuran

7) Transparan Keterbukaan dalam melakukan kegiatan organisasi

8) Konsisten Melakukan Tindakan yang telah disepakati dan sesuai

peraturan perundangan yang berlaku dari waktu ke waktu

9) Partisipatif Terlibat secara mental dan emosi kepada pencapaian tujuan

dan ikut bertanggung jawab didalamnya

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk

mengaktualisasikan nilai dasar nasionalisme. Adapun nilai-nilai indikatornya

adalah sebagai berikut :

Tabel 2. 3 : Nilai dan Indikator Nasionalisme

Nilai Indikator 1. Ketuhanan 1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas

2) Menghormati kemerdekaan beragama

3) Membina kerukunan hidup antar umat beragama

2. Kemanusiaan 1) Mencintai sesama manusia

2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

3) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat

martabat

4) Membela kebenaran dan keadilan

10

3. Persatuan 1) Mengutamakan keutuhan bangsa

2) Rela Berkorban

3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bernegara tanah

air Indonesia baik dalam pikiran, ucapan dan perbuatan

4) Memajukan pergaulan antar sesama manusia

5) Menjaga persatuan dalam keberagaman

4. Kerakyatan 1) Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama

2) Mendahulukan kepentingan bersama

3) Tidak memaksakan kehendak

4) Melaksanakan hasil musyawarah mufakat

5) Bertanggung jawab atas keputusan bersama

6) Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku dan

budaya

5. Keadilan Sosial 1) Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong-royongan.

2) Mendahulukan kewajiban daripada hak

3) Gemar menolong orang lain

4) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan publik

5) Mengembangkan pola hidup sederhana

6) Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya

3. Etika Publik

Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan

baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung

jawab pelayanan publik.Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai berikut :

Tabel 2. 4 : Nilai dan Indikator Etika Publik

Nilai Indikator

1. Jujur 1) Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam memberikan

pelayanan

2) Tidak membebani masyarakat

3) Menjalankan tugas sesuai hati nurani yang bersih

2. Terbuka 1) Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang berlaku

2) Siap menerima masukan dari pihak lain

3) Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan tugas dan

11

fungsinya

3. Tulus 1) Ikhlas dalam memberikan pelayanan

2) Memberikan pelayanan tanpa pamrih

4. Sopan 1) Membiasakan atau membudayakan senyum, sapa, santun dan

ramah dalam memberikan pelayanan

2) Saling menghargai dan berkomunikasi baik

3) Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat

5. Transparansi 1) Memberikan Informasi secara benar dan tidak menyesatkan

2) Tidak menyalahgunakan informasi untuk mencari keuntungan

pribadi atau golongan

6. Bersikap hormat 1) Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain

2) Mengindahkan nasehat orang lain

3) Membantu / meringankan setiap urusan orang lain

4) Menjunjung tinggi harga diri dan martabat sesama manusia

7. Bertanggung jawab

terhadap barang milik

Negara

1) Menggunakan barang milik negara sesuai peruntukannya

2) Tidak menjual barang milik negara

3) Memelihara dan tidak merusak barang milik Negara

8. Tidak diskriminatif

dan adil

1) Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan

2) Tidak membeda-bedakan ras dan suku dan agama dalam

memberikan pelayanan.

3) Berperilaku adil/ proporsional dalam menjalankan tugas

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan

berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai

beriku :

Tabel 2. 5 : Nilai dan Indikator Komitmen Mutu

Nilai Indikator

1. Efektif 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat

2) Mencapai target

3) Berhasil guna

2. Efisien 1) Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat

12

2) Bekerja berdaya guna dan bertepat guna

3) Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan

3. Inovatif 1) Menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat

4. Orientasi Mutu 1) Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan masyarakat

2) Bekerja cepat, tepat ramah

3) Melayani dengan hati

4) Melindungi dan mengayomi

5) Melakukan perbaikan kelanjutan

5. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan

tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik

secara langsung maupun tidak langsung. Adapun nilai-nilai indikatornya adalah

sebagai berikut:

Tabel 2. 6 : Nilai dan Indikator Anti Korupsi

Nilai Indikator

1. Jujur 1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat

melakukan pengadaan

2) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat

pengawasan proyek

3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat

melakukan inventarisasi aset milik Negara

2.Peduli 1) Tidak membiarkan orang lain merusak atau

menghilangkan barang inventaris dan kekayaan instansi

2) Bersedia memberi keterangan atas kasus

penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara yang

sedang dilakukan penanganan berwajib

3. Mandiri 1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan

urusannya

2) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa apapun

pada petugas/ pejabat yang telah melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya

13

3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam

melaksanakan tugas pokoknya

4. Disiplin 1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum

2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan peraturan yang berlaku

5. Tanggung Jawab 1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk

menguntungkan diri sendiri/ orang lain dan korporasi

dan dapat merugikan keuangan negara

2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksaan

pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya

6. Kerja keras 1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta

imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang

menjadi tugas dan tanggung jawabnya

2) Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai

aturan

3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan

hasil terbaik

7. Sederhana 1) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk

mendapatkan hasil terbaik

2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah

melakukan upaya maksimal.

3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan

mempengaruhi pelaksaan tugas pokoknya

4) Menggunakan dan memelihara aset Negara

8 Berani 1) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan

hukum dan dapat merugikan negara

2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta

9. Adil 1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang berlaku

secara konsisten pada semua orang

2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya

14

6. Manajemen ASN

Manajemen ASN berkaitan dengan mengatur SDM yaitu ASN untuk

menunjang pembangunan NKRI, berikut indikator nilai manajemen ASN.

Kepastian Hukum

Profesionalitas

Porporsionalitas

Keterpaduan

Delegasi

Netralitas

Kesejahteraan

Akuntabilitas

Efektif dan Efisien

Keterbukaan

Non Diskriminatif

Persatuan dan Kesatuan

7. WOG

Upaya kolaborasi penyatuan kerjasama untuk menangani permasalahan

atau mempermudah layanan publik, berikut indikator nilai WOG :

Koordinasi

Kolaborasi

Komunikasi

Sinkronis

8. Pelayanan Publik

Merupakan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI yang mana

berkomitmen agar pelayanan publik semakin lebih baik, indikator nilai pelayanan

publik adalah :

Kesederhanaan

Kejelasan

Kepastian waktu

Akurat

Keamanan

15

Kelengkapan Sarana dan Prasarana

Kemudahan Akses

Displin / Sapa / Ramah

Kenyamanan

16

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3. 1 : Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi

No. Tupoksi Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Rumusan Isu

1 2 3 4 5 1.

Memeriksa perbekalan farmasi

Belum terlaksananya penulisan tanggal kadaluarsa sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan pada kartu stok

Melakukan penulisan tanggal kadaluarsa pada kartu stok sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

Belum optimalnya pelaksanaan penulisan tanggal kadaluarsa pada kartu stok

2.

Menyimpan perbekalan farmasi

Kurangnya tempat penyimpanan sediaan farmasi pada kondisi yg sesuai, layak dan menjamin stabilitasnya

Penyimpanan sediaan farmasi pada kondisi yang sesuai, layak dan menjamin stabilitasnya

Belum optimalnya penyimpanan sediaan farmasi pada kondisi yang sesuai, layak dan menjamin stabilitasnya

3. Menyeleksi persyaratan administrasi resep

Belum sesuainya antara jumlah resep dengan jumlah pasien terdaftar

Kesesuaian Jumlah resep dengan jumlah pasien terdaftar melalui rekam resep pasien

Belum Optimalnya Penyesuaian Antara Jumlah Resep Dengan Jumlah Pasien Terdaftar

4. Membuat etiket sesuai permintaan resep

Belum terlaksananya pemberian etiket pada sediaan farmasi sesuai permintaan resep

Mengadakan etiket dalam memberikan sediaan farmasi sesuai permintaan resep

Belum adanya etiket dalam pemebrian sediaan farmasi sesuai permintaan resep

5. Mengemas perbekalan farmasi per pasien

Belum terlaksananya pemberian plastik kemasan obat per pasien

Mengadakan plastik kemasan obat dalam memberikan sediaan farmasi per pasien

Belum adanya plastik kemasan obat dalam pemberian sediaan farmasi per pasien

17

B. Pemilihan Isu Core Isu

Dalam memilih core isu digunakan Matrik APKL, hasil pembobotan atas hasil

identifikasi Isu tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 2 : Analisis Penetapan Isu Metode APKL

No. ISU Kriteria Skor

Total Prioritas A (1-5)

P (1-5)

K (1-5)

9 (1-5)

1. Belum optimalnya pelaksanaan penulisan tanggal kadaluarsa pada kartu stok

2 2 5 4 13 IV

2. Belum optimalnya penyimpanan sediaan farmasi pada kondisi yang sesuai, layak dan menjamin stabilitasnya

3 2 3 4 12 V

3. Belum optimalnya penyesuaian antara jumlah resep dengan jumlah pasien terdaftar

5 5 5 5 20 I

4. Belum adanya etiket dalam pemebrian sediaan farmasi sesuai permintaan resep

5 3 4 4 16 II

5. Belum adanya plastik kemasan obat dalam pemberian sediaan farmasi per pasien

5 3 3 4 15 III

C. Isu Prioritas atau Isu Terpilih

Berdasarkan hasil tapisan isu menggunakan APKL maka isu utama yang terpilih

adalah “Belum optimalnya penyesuaian antara jumlah resep dengan jumlah pasien

terdaftar”

D. Analisis Problem Tree

Bila isu prioritas tersebut diatas tidak segera dipicahkan, maka akan terjadi :

1. Belum adanya data riwayat pembeian obat pada pasien

2. Belum adanya koordinasi antar sesama staf puskesmas

3. Belum terlaksananya prosedur pelayanan resep yang baik di puskesmas

4. Akan terjadi penyalagunaan wewenang yang tidak sesuai dengan tugasnya

5. Akan terjadi penggunaan obat yang tidak bertanggung jawab

18

E. Gagasan Pemecah Isu

Untuk menyelesaikan isu terpilih atau core isu adalah dengan :

Optimalisasi Penyesuaian Antara Jumlah Resep Dengan Jumlah Pasien

Terdaftar Melalui Rekam Resep Pasien

F. Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu

Kegiatan adalah langkah-langkah kerja yang harus dilakukan agar gagasan

bisa terwujud atau isu terpilih terpecahkan sedangkan Tahapan Kegiatan adalah

langkah-langkah yang harus ditempuh agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan

sukses.

Untuk memecahkan isu tersebut kegiatan dan tahapan kegiatan yang saya

rencanakan adalah sebagai berikut :

A. Terwujudnya Konsultasi dan Koordinasi untuk menggalang dukungan dan

mematangkan persiapan pelaksanaan kegiatan dengan tahapan sebagai berikut :

A. 1. Persiapan Pelaksanaan Konsultasi

A. 2. Pembuatan Undangan Pertemuan

A. 3. Pelaksanaan rapat konsultasi dan koordinasi

A. 4. Pernyataan dukungan

B. Terwujudnya Rekam Resep Pasien dengan tahapan sebagai berikut :

B. 1. Persiapan Pengadaan Rekam Resep Pasien

B. 2. Pengadaan Rekam Resep Pasien

B. 3. Konsultasi Kembali Kepimpinan Agar Mendapatkan Pernyataan Persetujuan

C. Terwujudnya Kegiatan Pencatatan Riwayat Pengobatan Pasien dengan tahapan

sebagai berikut :

C. 1. Mengumpulkan lembaran resep pasien

C. 2. Memberi nomor pada lembaran resep pasien

C. 3. Mencatat lembaran resep pasien pada rekam resep pasien

D. Terwujudnya Penyesuaian Antara Jumlah Resep dengan Jumlah Pasien Terdaftar

dengan tahapan sebagai berikut :

D. 1. Menghitung Jumlah Resep Yang Masuk

D. 2. Menghitung Jumlah Pasien Terdaftar direkam medik

D. 3. Mencatat Kesesuaian Jumlah Resep dengan Jumlah Pasien Terdaftar

19

E. Terwujudnya Evaluasi Kegiatan

E. 1. Mengumpulkan aspek yang akan dievaluasi

E. 2. Melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan

G. Perkiraan Hambatan Dan Solusi

1. Hambatan

Hambatan yang mungkin terjadi adalah mengumpulkan rekan kerja karena adanya

jadwal shift serta membentuk komitmen bersama antara rekan kerja puskesmas

agar tidak terjadi ketidaksamaan dan ketidak nyamanan.

2. Solusi

Solusi untuk mengatasi kemungkinan hambatan adalah mengundang rekan kerja

melalui media sosial Whatshapp Grup Puskesmas serta pada saat rapat konsultasi

dan koordinasi pimpinan menjelaskan tujuan, manfaat dan dampak dari kegiatan

rancangan aktualisasi.

H. Rencana Habituasi

Nilai dasar yang akan diterapkan dalam kegiatan rutin sehari-hari adalah kedisiplinan,

sopan santun, jujur, tanggungjawab, cermat, berintegritas, efektif, efisien dan inovatif.

20

I. Analisis Keterkaitan Nilai Dengan Kegiatan Sekaligus Keterkaitan Dengan Tujuan, Visi dan Misi Organisasi

Tabel 3. 3 : Keterkaitan Subtansi

No Kegiatan Tahapan Hasil Kontribusi Nilai-Nilai ANEKA Substansi

Kontribusi Kegiatan

Pencapaian Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Pencapaian

Penguatan Nilai-nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 1 Terwujudnya

Konsultasi dan Koordinasi untuk menggalang dukungan dan mematangkan persiapan pelaksanaan kegiatan

1. Persiapan Pelaksanaan Konsultasi

- Agenda Pertemuan

Akuntabilitas : Pencatatan agenda pertemuan di tujukan untuk pertanggung jawaban dan transparansi Nasionalisme : Agenda pertemuan disusun dalam bentuk yang sederhana Etika Publik : Mencatat agenda pertemuan dengan cermat Komiten Mutu : Persiapan dilakukan agar agenda pertemuan dapat terlaksana dengan efektifitas dan efisien Anti Korupsi : Persiapan dilakukan dengan kerja keras, mandiri dan penuh tanggung jawab

Visi : Puskesmas wuna sebagai pelayanan bermutu dan mandiri menuju masyarakat yang sehat Misi : Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional, merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pelaksanaan ini merupakan pengamalan nilai Akuntabel dan Adil

2. Membuat Undangan Pertemuan

- Undangan - Undangan lewat

media sosial whatshap Grup puskesmas

Akuntabilitas : Membuat undangan sebagai wujud tanggung jawab Nasionalisme : Undangan pertemuan dibuat sebagai wujud saling menghormati Etika Publik : membuat undangan dengan cermat sebagai wujud transparansi

21

Komiten Mutu : Undangan dilakukan agar rapat dapat terlaksana dengan efektifitas dan efisien Anti Korupsi : Penyebaran undangan dilakukan dengan kerja keras dan penuh tanggung jawab

3. Pelaksanaan rapat konsultasi dan koordinasi

- Daftar hadir - Catatan saran hasil

konsultasi - Dokumentasi kegiatan

Akuntabilitas : Konsultasi dilakukan untuk meyakinkan stakeholder puskesmas wuna agar dapat dipercaya untuk melaksanakan kegiatan yang dirancang. Nasionalisme : Dalam konsultasi dengan stakeholder puskesmas wuna akan menghargai pendapat pimpinan dan tidak memaksakan kehendak Etika Publik : Saat konsultasi dengan stakeholder puskesmas wuna akan digunakan bahasa yang sopan dan sikap menghormati Komiten Mutu : konsultasi dengan stakeholder puskesmas wuna akan efektif untuk kesuksessan pelaksanaan kegiatan Anti Korupsi : Saat konsultasi dengan stakeholder puskesmas wuna akan disampaikan segala informasi dan rencana kegiatan secara jujur, terbuka

22

dan transparansi 4. Pernyataan

dukungan - Adanya pernyataan

dukungan Akuntabilitas : Pernyataan dukungan dibuat secara tertulis sebagai wujud transparan, partisipatif pimpinan dan stakeholder Nasionalisme : Penyampaian pernyataan dukungan dilakukan untuk membangun rasa persaudaraan dan semangat kekeluargaan Etika Publik : Permintaan pernyataan dukungan dilakukan dengan cara yang sopan, bersikap hormat dan saling menghargai Komiten Mutu : Pernyataan dukungan sebagai wujud efektifitas stakeholder puskesmas wuna Anti Korupsi : Pernyataan dukungan merupakan perwujudan kepedulian pimpinan dan stakeholder puskesmas wuna

2 Terwujudnya Rekam Resep Pasien

1. Persiapan Pengadaan Rekam Resep Pasien

- Daftar Kebutuhan Pengadaan Rekam Resep Pasien

Akuntabilitas : Pencatatan daftar kebutuhan ditujukan untuk pertanggung jawaban dan transparan Nasionalisme : Daftar kebutuhan dibuat dalam bentuk yang sederhana Etika Publik : Mencatat daftar kebutuhan pengadaan rekam resep pasien dengan

Misi Meningkatkan pelyanan masyarakat yang optimal.

Pelaksanaan ini merupakan pengamalan Nilai Kredibel

23

jujur, tulus dan cermat Komitmen Mutu : Persiapan dilakukan agar pekerjaan pengadaan rekam resep pasien dapat terlaksana dengan efektif itas dan efisien Anti Korupsi : Persiapan pengadaan rekam resep dilakukan secara mandiri

2. Pengadaan Rekam Resep Pasien

- Rekam resep pasien (bentuk riwayat pemberian obat pasien)

Akuntabilitas : Pengadaan Rekam resep pasien dilakukan secara transparan dan konsisten terhadap tindakan Nasionalisme : Pengadaan Rekam resep dilakukan secara kemanusian dan mandiri Etika Publik : Pengadaan rekam Resep dilakukan secara tulus dan sesuai hati nurani Komitmen Mutu : Pengadaan rekam resep sebagai wujud inovatif Anti Korupsi : Pengadaan rekam resep merupakan wujud kepedulian

3. Konsultsi kembali Kepada Pimpinan Agar Mendapatkan Pernyataan Persetujuan

- Pernyataan persetujuan oleh pimmpinan

- Dokumentasi kegiatan konsultasi

Akuntabilitas : Konsultasi kembali dilakukan untuk menunjukkan rekam resep pasien kepada pimpinan sebagai wujud konsisten melakukan tindakan yang telah disepakati Nasionalisme :

24

Dalam konsultasi kembali dengan pimpinan akan menghargai dan menghormati keputusan pimpinan Etika Publik : Saat konsultasi kembali dengan pimpinan akan digunakan bahasa yang sopan dan sikap menghormati Komiten Mutu : Konsultasi kembali dengan pimpinan akan meningkatkan efektifitas Anti Korupsi : Saat konsultasi kembali dengan pimpinan diperlihatkan rekam resep pasien secara berani dan transparan.

3 Terwujudnya Kegiatan Pencatatan Riwayat Pengobatan Pasien

1. Mengumpulkan lembaran resep pasien

- Dokumentasi pengumpulan resep

Akuntabilitas : Mengumpulkan lembaran resep pasien sebagai wujud partisipatif Nasionalisme : Mengumpulkan lembaran resep pasien sebagai wujud mendahulukan kewajiban Etika Publik : Mengumpulkan lembaran resep pasien secara tulus, iklas serta berperilaku adil Komitmen Mutu : Mengumpulkan lembaran resep pasien secara cermat untuk meningkatkan Efisien, Anti Korupsi : Mengumpulkan lembaran resep pasien secara mandiri

Misi Meningkatkan pelyanan masyarakat yang optimal.

Pelaksanaan ini merupakan pengamalan nilai Ikhlas, peduli dan Adil

25

dan tanggung jawab

2. Memberi nomor pada lembaran resep pasien

- Dokumentasi memberikan nomor resep

Akuntabilitas: Melakukan pemberian nomor pada lembaran resep secara jujur, konsisten dan trasparan Nasionalisme : Melakukan pemberian nomor pada lembaran resep sebagai wujud menghormati hak orang lain Etika Publik: Melakukan pemberian nomor pada lembaran resep secara tulus dan tidak diskriminatif Komitmen Mutu : Melakukan pemberian nomor pada lembaran resep secara tepat dan cermat sehingga lebih efisien Anti Korupsi : Melakukan pemberian nomor pada lembaran resep secara mandiri dengan penuh tanggung jawab

3. Mencatat lembaran resep pasien pada rekam resep pasien

- Dokumentasi catatan rekam resep pasien

Akuntabilitas: Mencatat lembaran resep pasien penulis melakukan secara jujur dan transparan Nasionalisme : Mencatat lembaran resep pasien sebagai wujud

26

menghormati hak orang lain dan menolong orang lain Etika Publik: Mencatat lembaran resep pasien dengan tulus dan tidak diskriminatif Komitmen Mutu: Mencatat lembaran resep pasien sebagai wujud efektifitas dan efisien Anti Korupsi : Mencatat lembaran resep pasien penulis melakukan secara mandiri dan jujur serta sebagai wujud kepedulian

4 Terwujudnya Penyesuaian Antara Jumlah Resep dengan Jumlah Pasien

1. Menghitung Jumlah Resep Yang Masuk

- Dokumentasi menghitung jumlah resep

Akuntabilitas : Menghitung jumlah resep yang masuk secara konsisten dan jujur Nasionalisme : Menghitung jumlah resep sebagai wujud mengakui dan menghargai hasil yang diperoleh dari proses yang dilakukan Etika Publik : Menghitung jumlah resep yang masuk secara tulus dan jujur Komitmen mutu : Menghitung jumlah resep yang masuk sebagai wujud

Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional, merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Meningkatkan pelyanan masyarakat yang optimal.

Pelaksanaan ini merupakan pengamalan nilai Mandiri dan Kerja keras

27

untuk meningkatkan efektifitas dan efisien Anti Korupsi : Menghitung jumlah resep yang masuk secara mandiri dan jujur serta dengan penuh tanggung jawab

2. Menghitung Jumlah Pasien Terdaftar direkam medik

- Dokumentasi menghitung jumlah pasien terdaftar

Akuntabilitas: Menghitung jumlah pasien terdaftar melakukan secara konsisten dan jujur Nasionalisme : Menghitung jumlah pasien terdaftar mengakui dan menghargai hasil yang diperoleh Etika Publik: Menghitung jumlah pasien terdaftar melakukan secara tulus dan jujur Komitmen Mutu: Menghitung jumlah pasien terdaftar pada buku pendaftaran sebagai wujud untuk meningkatkan efektifitas dan efisien Anti Korupsi : Menghitung jumlah pasien terdaftar penulis melakukan secara mandiri dan jujur serta dengan penuh tanggung jawab

3. Mencocokkan Jumlah Resep

- Dokumentasi dalam mencocokkan jumlah

Akuntabilitas: Mencatat kesesuaian

28

dengan Jumlah Pasien Terdaftar.

resep dan jumlah pasien terdaftar

jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien terdaftar penulis melakukan secara jujur dan konsisten Nasionalisme : Mencatat kesesuaian jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien terdaftar sebagai wujud melakukan kegiatan kemanusiaan dan menolong orang lain Etika Publik: Mencatat kesesuaian jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien terdaftar dengan tulus, jujur dan transparansi Komitmen Mutu: Mencatat kesesuaian jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien terdaftar sebagai wujud efektifitas dan efisien untuk bekerja berdaya guna dan bertepat guna Anti Korupsi : Mencatat kesesuaian jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien terdaftar penulis melakukan secara mandiri dan jujur

29

5 Mengevaluasi kegiatan 1. Mengumpulkan aspek yang akan dievaluasi

- Dokumentasi peninjauan ulang kegiatan

Akuntabilitas : Melakukan evaluasi kegiatan sebagai wujud kejelasan target untuk mencapai tujuan dan konsisten melakukan tindakan Nasionalisme : Membuat lembaran evaluasi dalam bentuk sederhana sebagai wujud tanggung jawab Etika Publik : Melakukan evaluasi kegiatan secara terbuka dan transparansi Komitmen Mutu : Melakukan evaluasi kegiatan sebagai wujud efektitas dan efisien dalam menjalankan kegiatan Anti Korupsi : Melakukan evaluasi kegiatan secara mandiri, disiplin, dan kerja keras sehingga mendapatkan hasil terbaik

Misi Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional, merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Meningkatkan pelyanan masyarakat yang optimal.

Pelaksanaan ini merupakan pengamalan nilai Mandiri dan Kerja keras serta Akuntabel

2. Melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan

- Catatan hasil evaluasi Akuntabilitas : Melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan sebagai wujud pertanggungjawaban kepada pimpimpinan Nasinalisme : Melaporkan hasil evaluasi

30

kepada pimpinan sebagai wujud menghargai dan menghormati kekedudukan pimpinan Etika Publik : Melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan penulis menggunakan bahasa yang sopan dan bersikap hormat kepada pimpinan Komitmen Mutu : Melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan sebagai wujud efektifitas dan efisien dalam pencapaian tujuan Anti Korupsi : Melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan penulis memperlihatkan lembaran hasil evaluasi sebagai wujud tanggung jawab dan kerja keras dalam menjalankan tugas

31

J. Jadwal Aktualisasi

Seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi (habituasi) ini dijadwalkan selama 30 hari sesuai dengan kalender akademik “off class” dari Panitia Pelatihan

Dasar CPNS Golongan II Lingkup Pemerintah Kabupaten Muna Barat bekerja sama dengan BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara. Rincian jadwal kegiatan setiap

harinya dipaparkan pada tabel berikut :

Tabel 3. 4 : Jadwal Kegiatan Aktualisasi No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Oktober

Hari Ke- November Hari Ke-

31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1. Konsultasi dan Koordinasi a. Persiapan b. Undangan c. Rapat konsultasi dan Kordinasi d. Pernyataan dukungan 2. Pengadaan Rekam Resep a. Persiapan Pengadaan Rekam Resep

Pasien

b. Pengadaan Rekam Resep c. Konsultasi Kembali Kepimpinan 3. Pencatatan Riwayat Pengobatan

Pasien

a. Mengumpulkan lembaran resep

pasien

32

b. Memberi nomor pada lembaran

resep pasien

c. Mencatat lembaran resep pasien

pada rekam resep pasien

4. Penyesuaian Antara Jumlah Resep

dengan Jumlah Pasien Terdaftar

a. Menghitung Jumlah Resep Yang

Masuk

b. Menghitung Jumlah Pasien

Terdaftar direkam medik

c. Mencocokkan Jumlah Resep

dengan Jumlah Pasien Terdaftar

5. Mengevaluasi Kegiatan a. Mengumpulkan aspek yang akan

dievaluasi

b. Melaporkan hasil evaluasi kepada

pimpinan

33

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

Penerapan nilai-nilai dasar ASN yang berdasarkan pada ANEKA (Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) terkait dengan kegiatan

yang akan dilakukan di Unit kerja, tertera pada uraian kegiatan dibawah ini :

A. Terwujudnya Konsultasi dan Koordinasi untuk menggalang dukungan dan

mematangkan persiapan pelaksanaan kegiatan

Konsultasi dan koordinasi merupakan kegiatan untuk menjalin komunikasi

antara rekan kerja staf Puskesmas demi mencapai satu kesatuan dengan kesepakatan

masing-masing pihak agar tidak terjadi kesalahan dalam bekerja baik mengganggu pihak

yang satu dengan pihak yang lainnya.

A. 1. Persiapan Pelaksanaan Konsultasi

Pada tahapan kegiatan ini dimulai dari menemui pimpinan di ruangan

pimpinan, menyampaikan maksud dan tujuan rancangan aktualisasi kepada pimpinan,

berkonsultasi tentang kondisi ketidaksesuaian antara jumlah resep dan jumlah pasien

terdaftar, mengatur jadwal pertemuan konsultasi dan koordinasi antara rekan kerja,

serta mendengarkan dan mencatat arahan yang disampaikan oleh pimpinan. Tahapan

kegiatan ini menghasilkan output terlaksananya konsultasi dengan pimpinan, adanya

surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi, diperolehnya arahan dan masukan serta

jadwal agenda pertemuan konsultasi dan koordinasi antara rekan kerja staf puskesmas.

a. Keterkaitan dengan nilai ANEKA :

Pada Saat Menghadap Pimpinan Penulis menyampaikan rancangan

aktualisasi kepada pimpinan dengan jelas, berkonsultasi dengan penuh

tanggung jawab tentang kondisi ketidaksesuaian antara jumlah resep dengan

jumlah pasien terdaftar serta mencatat arahan dari pimpinan dan jadwal

agenda pertemuan ditujukan untuk bentuk pertanggung jawaban dan

transparansi (Akuntabilitas).

Pada saat menghadap pimpinan penulis menyampaikan rancangan aktualisasi

kepada pimpinan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar untuk menyamakan persepsi atas rancangan aktualisasi yang diajukan

serta menyusun agenda pertemuan dalam bentuk yang sederhana

(Nasionalisme).

34

Pada saat menghadap pimpinan penulis menyampaikan rancangan aktualisasi

kepada pimpinan dengan sikap yang sopan, terbuka dan mencatat jadwal

agenda pertemuan dengan cermat (Etika Publik).

Pada saat menghadap pimpinan penulis mendengarkan arahan pimpinan dan

mencatat persiapan yang akan dilakukan agar agenda pertemuan dapat

terlaksana dengan efektifitas dan efisien (Komitmen Mutu).

Pada saat menghadap pimpinan penulis mendengarkan arahan pimpinan serta

menyadari persiapan agenda pertemuan harus dilakukan dengan kerja keras,

mandiri, dan penuh tanggung jawab (Anti Krupsi).

b. Tahapan Persiapan Pelaksanaan Konsultasi

Persiapan pelaksanaan konsultasi merupakan tahapan untuk

mendapatkan surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi serta jadwal agenda

pertemuan konsultasi dan koordinasi antara rekan kerja staf puskesmas. Apabila

ini tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab maka

akan menimbulkan kesalahpahaman pimpinan terhadap kegiatan yang akan

dilakukan serta kegiatan tidak akan terlaksana dengan baik.

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumentasi kegiatan (Terlampir)

Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi (Terlampir)

Catatan Jadwal Agenda Pertemuan Konsultasi dan Koordinasi (Terlampir)

Gambar 4. 1 : Menemui pimpinan serta menyampaikan rancangan aktualisasi

35

Gambar 4. 2 : Adanya surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi

Gambar 4. 3 : Diperolehnya jadwal agenda pertemuan konsultasi dan koordinasi

A. 2. Pembuatan Undangan Pertemuan

Pada tahapan kegiatan ini dimulai dengan membuat undangan pertemuan

konsultasi dan koordinasi, penyebaran undangan pada rekan kerja staf puskesmas

secara langsung serta penyebaran undangan melalui media sosial Whatshapp Grup

Puskesmas dan menempel undangan pada papan informasi Puskesmas. Tahapan

kegiatan ini menghasilkan output adanya undangan pertemuan konsultasi dan

koordinasi dengan waktu dan tempat yang telah disepakati bersama pimpinan, adanya

penyebaran undangan secara langsung dan melalui media sosial Whatshapp Grup

Puskesmas serta melalui penempelan undangan pada papan informasi puskesmas.

36

a. Keterkaitan dengan nilai ANEKA :

Pada tahapan ini penulis membuat undangan pertemuan sebagai wujud

tanggung jawab terhadap pelaksanaan pertemuan konsultasi dan koordinasi

antara rekan kerja staf puskesmas pada waktu dan tempat yang telah

disepakati bersama pimpinan (Akuntabilitas).

Pada tahapan ini penulis membuat undangan pertemuan sebagai wujud saling

menghormati antara rekan kerja staf puskesmas (Nasionalisme).

Pada tahapan ini penulis membuat undangan dengan cermat sebagai wujud

transparansi terhadap pelaksanaan pertemuan konsultasi dan koordinasi

antara rekan kerja staf puskesmas (Etika Publik).

Pada tahapan ini penulis membuat undangan pertemuan agar rapat konsultasi

dan koordinasi antara rekan kerja staf puskesmas dapat terlaksana dengan

efektifitas dan efisien (Komitmen Mutu).

Pada tahapan ini penulis menyebarkan undangan pertemuan konsultasi dan

koordinasi antara rekan kerja staf puskesmas dengan kerja keras dan penuh

tanggung jawab (Anti Korupsi).

b. Tahapan Pembuatan Undangan

Pembuatan undangan pertemuan merupakan wujud tanggung jawab dan

saling menghormati antara rekan kerja staf puskesmas serta merupakan informasi

secara benar dan tidak menyesatkan untuk mengundang rekan kerja staf

puskesmas dalam rapat konsultasi dan koordinasi antara rekan kerja staf

puskesmas sesuai dengan waktu dan tempat yang disepakati bersama pimpinan.

Apabila tahapan ini tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab, kerja keras

dan transparansi maka akan menimbulkan tidak terjadinya pertemuan konsultasi

dan koordinasi antara rekan kerja staf puskesmas serta mengakibatkan tidak

lancarnya kegiatan aktualisasi.

c. Bukti pelaksanaan kegiatan

Dokumentasi kegiatan (Terlampir)

Lembar Undangan Pertemuan (Terlampir)

Penyebaran Undangan Secara langsung (Terlampir)

Penyebaran Undangan Lewat Media Sosial Whatshapp Grup Puskesmas

(Terlampir)

Menempel Undangan Pada Papan Informasi Puskesmas (Terlampir)

37

Gambar 4. 4 : Membuat undangan pertemuan

Gambar 4. 5 : Penyebaran undangan secara langsung

Gambar 4. 6 : Penyebaran undangan lewat media sosial dan papan informasi

puskesmas.

38

A. 3. Pelaksanaan Rapat Konsultasi dan Koordinasi

Pada tahapan kegiatan ini dimulai dengan membuat notulen dan daftar hadir

peserta rapat serta mempersiapkan ruangan sosialisasi dan koordinasi yang bersih dan

nyaman. Tahapan kegiatan ini menghasilkan output adanya notulen rapat yang berisi

catatan saran dan kesimpulan hasil sosialisasi, adanya lembaran daftar hadir peserta

rapat, serta adanya dokumentasi terlaksananya rapat kosultasi dan koordinasi.

a. Keterkaitan dengan nilai ANEKA :

Pada saat rapat konsultasi dan koordinasi penulis menyampaikan maksud dan

tujuan rancangan aktualisasi sebagai bentuk konsistensi penulis serta

konsultasi dilakukan untuk meyakinkan stakeholder puskesmas wuna agar

dapat dipercaya untuk melaksanakan kegiatan yang dirancang

(Akuntabilitas).

Pada saat rapat konsultasi dan koordinasi penulis menyampaikan maksud dan

tujuan rancangan aktualisasi untuk menciptakan kerja sama yang baik dalam

pelayanan resep serta dalam konsultasi dan koordinasi dengan stakeholder

puskesmas wuna akan menghargai pendapat pimpinan dan tidak

memaksakan kehendak (Nasionalisme).

Pada saat rapat konsultasi dan koordinasi penulis menyampaikan maksud dan

tujuan rancangan aktualisasi dengan stakeholder puskesmas wuna akan

menggunakan bahasa jyang sopan dan sikap menghormati (Etika Publik).

Pada saat rapat konsultasi dan koordinasi penulis mengarahkan stakeholder

puskesmas wuna bekerja secara orientasi mutu sehingga konsultasi dan

koordinasi rancangan aktualisasi dengan stakeholder puskesmas wuna akan

efektif untuk kesuksessan pelaksanaan kegiatan aktualisasi (Komitmen

Mutu).

Pada saat rapat konsultasi dan koordinasi dengan stakeholder puskesmas

wuna penulis akan menyampaikan segala informasi dan rencana kegiatan

aktualisasi secara jujur, terbuka dan transparansi (Anti Korupsi).

b. Tahapan Pelaksanaan Rapat

Pelaksanaan rapat konsultasi dan koordinasi merupakan tahapan untuk

menjalin kerja sama dengan stakeholder puskesmas wuna untuk melakukan

pelyanan resep dipuskesmas sesuai dengan alur pelayanan resep dipuskesmas

sehingga nantinya akan menghasilkan kesesuaian antara jumlah resep dengan

39

jumlah pasien terdaftar. Apabila tahapan ini tidak dilakukan maka tidak adanya

penyampaian segala informasi mengenai rencana kegiatan aktualisasi secara

jujur, terbuka dan transparansi serta tidak terjalinnya kerja sama yang baik

dengan stakeholder puskesmas wuna.

c. Bukti pelaksanaan kegiatan

Dokumentasi Kegiatan (Terlampir)

Lembar Notulen Rapat Konsultasi Dan Koordinasi (Terlampir)

Lembar Daftar Hadir Peserta Rapat (Terlampir)

Gambar 4. 7 : Persiapan ruangan rapat konsultasi dan koordinasi

Gambar 4. 8 : Membuat notulen rapat konsultasi dan koordinasi

40

Gambar 4. 9 : Membuat daftar hadir peserta rapat

Gambar 4. 10 : Pelaksanaan rapat konsultasi dan koordinasi

A. 4. Pernyataan Dukungan

Pada tahapan kegiatan ini dimulai dengan membuat surat pernyataan

dukungan kegiatan aktualisasi, diakhir rapat konsultasi dan koordinasi permintaan

pernyataan dukungan dilakukan sebagai wujud kepedulian pimpinan dan seluruh

stakeholder puskesmas wuna. Permintaan pernyataan dukungan juga dilakukan pada

stakeholder puskesmas wuna yang tidak mengikuti rapat konsultasi dan koordinasi,

penulis mengumpulkan kembali stakeholder puskesms wuna yang tidak hadir serta

menjelaskan kembali maksud dan tujuan rancangan aktualisasi. Tahapan kegiatan ini

menghasilkan output adanya surat pernyataan dukungan kegiatan aktualisasi serta

dokumentasi penyampaian kembali maksud dan tujuan rancangan aktualisasi kepada

41

stakeholder puskesmas wuna yang tidak hadir dalam rapat konsultasi dan koordinasi

serta ikut terlibat dalam pernyataan dukungan.

a. Keterkaitan dengan nilai ANEKA :

Pada tahapan ini penulis membuat surat pernyataan dukungan secara tertulis

sebagai wujud transparan dan partisipatif kepada pimpinan serta stakeholder

puskesmas wuna (Akuntabilitas).

Pada tahapan ini penulis menyampaikan permintaan dukungan untuk

membangun rasa persaudaraan serta semangat kekeluargaan dan menjaga

persatuan dalam keberagaman (Nasionalisme).

Pada tahapan ini penulis menyampaikan permintaan dukungan dengan cara

yang sopan, bersikap hormat agar saling menghargai dan berkomunikasi

dengan baik (Etika Publik).

Pada tahapan ini pernyataan dukungan merupakan wujud efektifitas

stakeholder puskesmas wuna untuk melakukan perbaikan berkelanjutan

dalam melakukan tindakan yang telah disepakati bersama ( Komitmen

Mutu).

Pada tahapan ini pernyataan dukungan merupakan perwujudan tanggung

jawab serta kepedulian pimpinan dan stakeholder puskesmas wuna (Anti

Korupsi).

b. Tahapan Pernyataan Dukungan

Pembuatan surat pernyataan dukungan merupakan perwujudan untuk

melibatkan pimpinan serta stakeholder puskesmas wuna secara mental dan emosi

dalam melakukan tindakan pelayanan resep yang telah disepakati bersama serta

ikut bertanggung jawab di dalamnya. Apabila tahapan ini tidak dilakukan maka

stakeholder puskesmas wuna tidak merasa ikut bertanggung jawab dalam

melakukan tindakan pelayanan resep yang benar sehingga dalam menjalankan

tugas tidak tepat dan tidak cermat.

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumentasi Kegiatan (Terlampir)

Lembaran Surat Pernyataan Dukungan Kegiatan Aktualisasi (Terlampir)

Penjelasan Kembali Rancangan Aktualisasi Pada Stakeholder Puskesmas

Wuna Yang Tidak Hadir Serta Ikut Terlibat Dalam Pernyataan Dukungan

(Terlampir).

42

Gambar 4. 11 : Membuat lembaran surat pernyataan dukungan

Gambar 4. 12 : Penjelasan kembali rancangan aktualisasi pada stakeholder

puskesmas wuna yang tidak hadir

B. Terwujudnya Rekam Resep Pasien

Rekam resep pasien merupakan buku yang digunakan untuk mencatat resep

yang masuk keapotek yang harus ditulis oleh asisten apoteker setiap hari, sebagai catatan

riwayat penggunaan obat pasien, bukti bahwa suatu kegiatan pemberian obat kepada

pasien telah dilakukan serta sebagai sumber data untuk melakukan penyesuaian antara

jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien terdaftar.

B. 1. Persiapan Pengadaan Rekam Resep Pasien

Pada tahapan kegiatan ini dimulai dengan pembuatan daftar kebutuhan

pengadaan rekam resep pasien yang meliputi penetapan alat dan bahan yang akan

digunakan dan seberapa banyak jumlah alat dan bahan yang akan digunakan serta

43

memperlihatkan daftar kebutuhan pengadaan rekam resep pasien kepada pimpinan.

Tahapan kegiatan ini menghasilkan output adanya daftar kebutuhan pengadaan rekam

resep pasien yang diketahui oleh pimpinan sebagai wujud transparansi dalam

melakukan tahapan kegiatan.

a. Keterkaitan dengan nilai ANEKA :

Pada tahapan ini penulis membuat daftar kebutuhan pengadaan rekam resep

pasien ditujukan untuk bentuk pertanggung jawaban dan transparan kepada

pimpinan (Akuntabilitas).

Pada tahapan ini penulis membuat daftar kebutuhan pengadaan rekam resep

pasien dalam bentuk yang sederhana (Nasionalisme).

Pada tahapan ini penulis mencatat daftar kebutuhan pengadaan rekam resep

pasien dengan jujur, tulus dan cermat (Etika Publik).

Penulis mempersiapkan pengadaan rekam resep pasien agar pekerjaan

pengadaan rekam resep pasien dapat terlaksana dengan efektif dan efisien

(Komitmen Mutu).

Penulis Mempersiapkan pengadaan rekam resep pasien secara mandiri dan

tidak melakukan perbutan curang pada saat mencatat daftar kebutuhan

pengadaan rekam resep pasien (Anti Korupsi).

b. Tahapan Persiapan Pengadaan Rekam Resep

Persiapan pengadaan rekam resep pasien merupakan tahapan kegiatan

untuk mencapai tujuan adanya rekam resep pasien yang meliputi pembuatan

daftar kebutuhan dan memperlihatkan daftar kebutuhan kepada pimpinan agar

diketahui kebutuhan apa saja yang perlu dipersiapkan dan pimpinan ikut

berpartisipasi dalam pengerjaan pengadaan rekam resep pasien segingga dapat

terlaksana dengan efektif dan efisien. Apabila tahapan ini tidak dilakukan maka

kebutuhan pembuatan rekam resep pasien tdak diketahui oleh pimpinan dan

pimpinan tidak ikut berpartisipasi sehingga dalam pengerjaan pengadaan rekam

resep pasien kurang efektif dan efisien.

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumentasi Kegiatan (Terlampir)

Lembaran Daftar Kebutuhan Pengadaan Rekam Resep Pasien (Terlampir)

Memperlihatkan Daftar Kebutuhan Pengadaan Rekam Resep Pasien Kepada

Pimpinan (Terlampir)

44

Gambar 4. 13 : Membuat lembaran daftar kebutuhan pengadaan rekam resep

Gambar 4. 14 : Memperlihatkan daftar kebutuhan pengadaan rekam resep

pasien kepada pimpinan

B. 2. Pengadaan Rekam Resep Pasien

Pada tahapan kegian ini dimulai dengan membuat format rekam resep Pasien,

memprint hasil format rekam resep pasien dan menjilid hasil print secara hard cover

serta membuat alur pelayanan mendapatkan resep. Tahapan kegiatan ini menghasilkan

output adanya alur pelayanan mendapatkan resep, adanya rekam resep pasien yang

didalamnya berisi mengenai riwayat pemberian obat pasien, jumlah resep yang masuk

setiap harinya, dan jumlah pasien terdaftar setiap harinya.

a. Keterkaitan dengan nilai ANEKA :

Penulis melakukan pengadaan rekam resep pasien secara transparan dan

melakukan bukti nyata dari proses yang dilakukan serta konsisten terhadap

45

tindakan yang dilakukan (Akuntabilitas).

Penulis melakukan pengadaan rekam resep pasien sebagai wujud

kemanusian serta melaksanakan hasil rapat konsultasi dan koordinasi

(Nasionalisme).

Penulis melakukan pengadaan rekaam resep pasien secara tulus dan sesuai

hati nurani (Etika Publik).

Penulis melakukan pengadaan rekam resep pasien sebagai wujud inovatif

yang bermanfaat bagi masyarakat (Komitmen Mutu).

Penulis melakukan pengadaan rekam resep pasien sebagai wujud kepedulian

kepada masyarakat (Anti Korupsi).

b. Tahapan Pengadaan Rekam Resep

Pengadaan rekam resep pasien merupakan tahapan kegiatan yang

bertujuan agar diperolenya catatan riwayat penggunaan obat pasien, dan

diperolehnya sumber data untuk melakukan penyesuaian antara jumlah resep

yang masuk dengan jumlah pasien terdaftar. Apabila tahapan ini tidak dilakukan

maka tidak adanya catatan riwayat penggunaan obat pasien serta tidak adanya

data kesesuaian antara jumlah resep dengan jumlah pasien terdaftar.

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumentasi Kegiatan (Terlampir)

Rekam Resep pasien (Terlampir)

Alur Pelayanan Mendapatkan Resep (Terlampir)

Gambar 4. 15 : Rekam resep pasien

46

Gambar 4. 16 : Alur pelayanan mendapatkan resep

B. 3. Konsultasi Kembali Kepimpinan Agar Mendapatkan Pernyataan Persetujuan

Pada tahapan kegiatan ini dimulai dengan membuat lembar pernyataan

persetujuan, menemui pimpinan di ruangan pimpinan, menyampaikan serta

memperlihatkan alur pelayanan mendapatkan resep dan rekam resep pasien yang telah

selesai dibuat. Tahapan kegiatan ini menghasilkan output adanya lembar pernyataan

persetujuan oleh pimpinan sebagai wujud bahwa rekam resep dan alur pelayanan

mendapatkan resep yang telah dibuat sesuai dengan yang diharapkan dan disepakati

bersama.

a. Keterkaitan dengan nilai ANEKA :

Penulis melakukan konsultasi kembali untuk menunjukkan rekam resep

pasien kepada pimpinan sebagai wujud konsisten melakukan tindakan yang

telah disepakati (Akuntabilitas).

Dalam melakukan konsultasi kembali dengan pimpinan, penulis menghargai

dan menghormati keputusan pimpinan (Nasionalisme).

Pada saat melakukan konsultasi kembali dengan pimpinan penulis

menggunakan bahasa yang sopan dan bersikap hormat kepada pimpinan

(Etika Publil).

Penulis melakukan konsultasi kembali dengan pimpinan agar meningkatkan

efektifitas dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan (Komitmen Mutu).

Pada saat melakukan konsultasi kembali dengan pimpinan penulis

memperlihatkan rekam resep pasien dan alur pelayanan mendapatkan resep

secara berani dan transparan (Anti Korupsi).

47

b. Tahapan Konsultasi Kembali Pimpinan

Konsultasi kembali kepada pimpinan merupakan tahapan kegiatan agar

mendapatkan pernyataan persetujuan oleh pimpinan bahwa rekam resep dan alur

pelayanan mendapatkan resep yang telah dibuat sesuai dengan yang diharapkan dan

disepakati bersama. Apabila tahapan ini tidak dilakukan maka tdak adanya pernyataan

persetujuan dari pimpinan untuk mengadakan rekam resep pasien serta alur pelayanan

mendapatkan resep sehingga kegiatan aktualisasi penulis tidak terlaksan dengan baik.

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumentasi Kegiatan (Terlampir)

Lembaran Surat Pernyataan Persetujuan (Terlampir)

Memperlihatkan Rekam Resep dan Alur Pelayanan Pendapatkan Resep

Kepada Pimpinan (Terlampir)

Gambar 4. 17 : Memperlihatkan rekam resep dan alur pelayanan pendapatkan

resep kepada pimpinan

Gambar 4. 18 : Lembaran surat pernyataan persetujuan

48

C. Terwujudnya Kegiatan Pencatatan Riwayat Pengobatan Pasien

Pencatatan riwayat pengobatan pasien merupakan kegiatan pengumpulan data

secara teratur dan tambahan informasi berdasarkan pada kenyataan yang ada untuk

menunjang tercapainya kesesuai antara jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien

terdaftar sehingga terwujudnya tertip administrasi dalam melayani masyarakat.

C. 1. Mengumpulkan Lembaran Resep Pasien

Pada tahapan kegiatan ini dilakukan pengumpulan lembaran resep pasien

untuk memperoleh resep pasien dalam rangka mencapai tujuan pencatatan riwayat

pengobatan pasien. Tahapan kegiatan ini menghasilkan output adanya pengumpulan

resep pasien setiap harinya.

a. Keterkaitan dengan nilai ANEKA :

Penulis mengumpulkan lembaran resep pasien sebagai wujud partisipatif

dalam melakukan tindakan untuk mencapai tujuan (Akuntabilitas).

Penulis mengumpulkan lembaran resep pasien sebagai wujud mendahulukan

kewajiban dalam melaksanakan tugas (Nasionalisme).

Penulis mengumpulkan lembaran resep secara tulus dan iklas serta

berperilaku adil dalam menjalankan tugas (Etika Publik).

Dalam mengumpulkan lembaran resep, penulis bekerja dengan cermat untuk

meningkatkan efisien dalam mencapai tujuan (Komitmen Mutu).

Penulis pengumpulkan lembaran resep secara mandiri dan tanggung jawab

untuk mendapatkan hasil terbaik (Anti Korupsi).

b. Tahapan Mengumpulkan Lembaran Resep

Mengumpulkan lembaran resep pasien merupakan tahapan kegiatan

untuk memperoleh resep sebagai sumber data untuk pencatatan riwayat

pengobatan pasien. Apabila tahapan ini tidak dilakukan maka tidak diperolehnya

resep sehingga pencatatan riwayat pengobatan pasien tidak terlaksana dan

kegiatan aktualisasi tidak berjalan dengan baik.

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumnetasi Kegiatan (Terlampir)

Pengumpulan Resep Setiap Harinya (Terlampir)

49

Gambar 4. 19 : Pengumpulan resep setiap harinya

C. 2. Memberi Nomor Pada Lembaran Resep

Pada tahapan kegiatan ini dimulai dengan memberikan nomor pada lembaran

resep untuk memberikan urutan petunjuk mengenai identitas pasien sehingga

mempermudah dalam proses pencatatan. Tahapan kegiatan ini menghasilkan output

adanya pemberian nomor pada lembaran resep setiap harinya.

a. Keterkaitan dengan nilai ANEKA :

Penulis melakukan pemberian nomor pada lembaran resep secara jujur,

konsiten dan transpran (Akuntabilitas).

Penulis melakukan pemberian nomor pada lembaran resep sebagai wujud

menghormati hak orang lain dalam pelayanan (Nasionalisme).

Penulis melakukan pemberian nomor pada lembaran resep secara tulus dan

tidak diskriminatif dalam menjalankan tugas (Etika Publik).

Penulis melakukan pemberian nomor pada lembaran resep secara tepat dan

cermat sehingga lebih efisien (Komitmen Mutu).

Penulis melakukan pemberian nomor pada lembaran resep secara mandiri

dengan penuh tanggung jawab (Anti Korupsi).

b. Tahapan Memberi Nomor Lembaran Resep

Memberi nomor pada lembaran resep merupakan petunjuk mengenai

identitas pasien agar diketahui urutannya. Apabila tahapan ini tidak dilakukan

maka urutan identitas pasien tidak diketahui sehinga mempersulit dalam proses

pencatatan pada rekam resep pasien nantinya.

50

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumentasi Kegiatan (Terlampir)

Pemberian Nomor Pada Lembaran Resep Setiap Harinya.

Gambar 4. 20 : Pemberian nomor pada lembaran resep setiap harinya

C. 3. Mencatat Lembaran Resep Pasien Pada Rekam Resep Pasien

Pada tahapan kegiatan ini dilakukan pencatatan setiap lembaran resep pasien

pada rekam resep pasien sebagai tambahan informasi berdasarkan pada kenyataan

yang ada mengenai riwayat pemberian obat pasien. Tahapan kegiatan ini

menghasilkan output adanya catatan riwayat pemberian obat pasien pada rekam resep

pasien.

a. Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA :

Pada saat mencatat lembaran resep pasien penulis melakukan secara jujur

dan transparan menyelesaikan pekerjaan serta mampu mempertanggung

jawabkan (Akuntabilitas).

Penulis mencatat lembaran resep pasien sebagai wujud menghormati hak

orang lain dan menolong orang lain (Nasionalisme).

Penulis mencatat lembaran resep pasien dengan tulus dan tidak diskriminatif

serta tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan tugas (Etika Publik).

Penulis mencatat lembaran resep pasien sebagai wujud efektifitas dan efisien

untuk memenuhi kebutuhan pasien menganai riwayat pemberian obat pasien

(Komitmen Mutu).

Pada saat mencatat lembaran resep pasien penulis melakukan secara mandiri

51

dan jujur serta sebagai wujud kepedulian terhadap kebutuhan pasien (Anti

Korupsi).

b. Tahapan Mencatat Lembaran Resep

Mencatat lembaran resep pasien pada rekam resep pasien merupakan

tambahan informasi berdasarkan pada kenyataan yang ada mengenai riwayat

pemberian obat pasien untuk menunjang tercapainya kesesuai antara jumlah resep

yang masuk dengan jumlah pasien terdaftar sehingga terwujudnya tertip

administrasi dalam melayani masyarakat. Apabila tahapan kegiatan ini tidak

dilakukan maka tidak adanya catatan riwayat pemberian obat pasien sebagai

kebutuhan pasien serta tidak diperolehnya bukti data untuk menunjang

tercapainya kesesuai antara jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien

terdaftar.

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumentasi Kegiatan (Terlampir)

Mencatat Lembaran Resep Pasien Pada Rekam Resep Pasien (Terlampir)

Gambar 4. 21 : Mencatat lembar resep pasien pada rekam resep pasien

D. Terwujudnya Penyesuaian Antara Jumlah Resep Dengan Jumlah Pasien Terdaftar

Penyesuaian antara jumlah resep dengan jumlah pasien terdaftar merupakan

kegiatan yang dibuat dalam proses pencatatan kesesuaian antara jumlah resep dengan

jumlah pasien terdaftar untuk menunjukkan adanya keselarasan atau kecocokan secara

nyata dan dapat dipercaya.

52

4. 1. Menghitung Jumlah Resep Yang Masuk

Pada tahapan kegiatan ini dimulai dengan mengitung jumlah resep yang

masuk diapotek sehingga diketahui berapa banyakanya resep yang masuk diapotek.

Tahapan kegiatan ini menghasilkan output diketahuinya jumlah resep yang masuk

diapotek setiap harinya.

a. Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA :

Pada saat menghitung jumlah resep yang masuk penulis melakukan secara

konsisten dan jujur sehingga diperoleh hasil yang akurat dari proses yang

dilakukan (Akuntabilitas).

Pada saat menghitung jumlah resep yang masuk penulis mengakui dan

menghargai hasil yang diperoleh dari proses yang dilakukan

(Nasionalisme).

Pada saat menghitung jumlah resep yang masuk penulis melakukan secara

tulus dan jujur sehingga diperoleh hasil yang dapat dipercaya (Etika

Publik).

Penulis menghitung jumlah resep yang masuk diapotek sebagai wujud untuk

meningkatkan efektifitas dan efisien (Komitmen Mutu).

Pada saat menghitung jumlah resep yang masuk penulis melakukan secara

mandiri dan jujur serta dengan penuh tanggung jawab (Anti Korupsi).

b. Tahapan Menghitung Jumlah Resep

Menghitung jumlah resep yang masuk merupakan tahapan kegiatan

untuk diketahuinya berapa banyaknya resep yang masuk diapotek setiap harinya.

Apabila tahapan kegitan ini tidak dilakukan maka tidak diketahuinya jumlah

resep yang masuk diapotek setiap harinya.

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumentasi Kegiatan (Terlampir)

Menghitung Jumlah Resep Yang Masuk (Terlampir)

53

Gambar 4. 22 : Menghitung jumlah resep yang masuk

D. 2. Menghitung Jumlah Pasien Terdaftar

Pada tahapan kegiatan ini dimulai dengan mengitung jumlah pasien terdaftar

pada buku pendaftaran sehingga diketahui berapa banyakanya pasien terdaftar setia

harinya. Tahapan kegiatan ini menghasilkan output diketahuinya jumlah pasien

terdaftar pada buku pendaftaran setiap harinya.

a. Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA :

Pada saat menghitung jumlah pasien terdaftar penulis melakukan secara

konsisten dan jujur sehingga diperoleh hasil yang akurat dari proses yang

dilakukan (Akuntabilitas).

Pada saat menghitung jumlah pasien terdaftar penulis mengakui dan

menghargai hasil yang diperoleh dari proses yang dilakukan

(Nasionalisme).

Pada saat menghitung jumlah pasien terdaftar penulis melakukan secara

tulus dan jujur sehingga diperoleh hasil yang dapat dipercaya (Etika

Publik).

Penulis menghitung jumlah pasien terdaftar pada buku pendaftaran sebagai

wujud untuk meningkatkan efektifitas dan efisien (Komitmen Mutu).

Pada saat menghitung jumlah pasien terdaftar penulis melakukan secara

mandiri dan jujur serta dengan penuh tanggung jawab (Anti Korupsi).

b. Tahapan Menghitung Jumlah Pasien Terdaftar

Menghitung jumlah pasien terdaftar merupakan tahapan kegiatan untuk

diketahuinya berapa banyakanya pasien yang melakukan kunjungan dipuskesmas

54

dan terdaftar pada buku pendaftaran setiap harinya. Apabila tahapan kegitan ini

tidak dilakukan maka tidak diketahuinya jumlah pasien yang berkunjung dan

terdaftar setiap harinya.

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumentasi Kegiatan (Terlampir)

Menghitung Jumlah Pasien Terdaftar (Terlampir)

Gambar 4. 23 : Menghitung jumlah pasien terdaftar di buku pendaftaran

D. 3. Mencatat Kesesuaian Jumlah Resep Dengan Jumlah Pasien Terdaftar

Pada tahapan kegiatan ini dilakukan pencatatan jumlah banyaknya lembaran

resep yang masuk diapotek dan jumlah banyaknya pasien yang terdaftar pada buku

pendaftaran serta keterangan adanya kesesuaian antara jumlah resep dan jumlah

pasien terdaftar. Tahapan kegiatan ini menghasilkan output adanya catatan

kesesuaian antara jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien terdaftar

a. Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA :

Pada saat mencatat kesesuaian jumlah resep yang masuk dengan jumlah

pasien terdaftar penulis melakukan secara jujur dan konsisten menyelesaikan

pekerjaan serta dapat dipertanggung jawabkan (Akuntabilitas).

Penulis mencatat kesesuaian jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien

terdaftar sebagai wujud melakukan kegiatan kemanusiaan dan menolong

orang lain (Nasionalisme).

Penulis mencatat kesesuaian jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien

terdaftar dengan tulus, jujur dan transparansi (Etika Publik).

55

Penulis mencatat kesesuaian jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien

terdaftar sebagai wujud efektifitas dan efisien untuk bekerja berdaya guna

dan bertepat guna (Komitmen Mutu).

Pada saat mencatat kesesuaian jumlah resep yang masuk dengan jumlah

pasien terdaftar penulis melakukan secara mandiri dan jujur untuk

memperoleh hasil yang baik (Anti Korupsi).

b. Tahapan Mencatat Kesesuaian

Mencatat kesesuaian jumlah resep yang masuk dengan jumlah pasien

terdaftar merupakan tahapan kegiatan untuk menunjukkan adanya keselarasan

atau kecocokan secara nyata dan dapat dipercaya antara jumlah resep dengan

jumlah pasien terdaftar. Apabila tahapan kegiatan ini tidak dilakukan maka tidak

adanya bukti nyata dan dapat dipercaya yang menunjukkan adanya keselarasan

atau kecocokan antara jumlah resep dengan jumlah pasien terdaftar.

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumentasi Kegiatan (Terlampir)

Mencatat Kesesuaian Jumlah Resep Dengan Jumlah Pasien Terdaftar

(Terlampir)

Gambar 4. 24 : Mencatat kesesuaian jumlah resep dengan jumlah pasien

terdaftar

E. Terwujudnya Evaluasi Kegiatan

Evaluasi kegiatan merupakan proses identifikasi untuk mengukur atau menilai

apakah sebuah kegiatan dilaksanakan sesuai perencanaan dan berhasil mencapai tujuan atau

tidak sehingga dapat mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan.

56

E. 1. Menentukan Aspek Yang Akan Dievaluasi

Pada tahapan kegiatan ini dimulai dengan menentukan aspek-aspek kegiatan

yang akan dievaluasi, membuat lembaran evaluasi dan melakukan evaluasi penilaian.

Tahapan kegiatan ini menghasilkan output adanya lembaran hasil evaluasi penilaian

terhadap setiap aspek-aspek kegiatan.

a. Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA :

Penulis melakukan evaluasi kegiatan sebagai wujud kejelasan target untuk

mencapai tujuan dan konsisten melakukan tindakan (Akuntabilitas).

Penulis membuat lembaran evaluasi dalam bentuk sederhana sebagai wujud

tanggung jawab dan mengakui kegiatan telah dilakukan (Nasionalisme).

Penulis melakukan evaluasi kegiatan secara terbuka dan transparansi

sehingga tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan tugas (Etika

Publik).

Penulis melakukan evaluasi kegiatan sebagai wujud efektitas dan efisien

dalam menjalankan kegiatan (Komitmen Mutu).

Penulis melakukan evaluasi kegiatan secara mandiri, disiplin, dan kerja

keras sehingga mendapatkan hasil terbaik (Anti Korupsi).

b. Tahapan Menentukan Aspek Evaluasi

Menentukan aspek yang akan dievaluasi merupakan tahapan kegiatan

sebelum melaksanakan evaluasi penilaian untuk menentukan aspek-aspek

kegiatan yang akan dievaluasi yang menjadi kunci penentu keberhasilan atau

kegagalan kegiatan. Apabila tahapan kegiatan ini tidak dilakukan maka tidak

adanya eveluasi penilaian kegiatan terhadap aspek-aspek kegiatan yang

menunjukkan terlaksanya aspek-aspek kegiatan dengan sangat baik atau kurang

baik.

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumentasi kegiatan (Terlampir)

Lembaran Hasil Evaluasi Kegiatan

57

Gambar 4. 25 : Lembaran hasil evaluasi kegiatan

E. 2. Melaporkan Hasil Evaluasi Kepada Pimpinan

Pada tahapan kegiatan ini dimulai dari menemui pimpinan di ruangan

pimpinan, melaporkan hasil evaluasi yang sudah dilakukan dengan memperlihatkan

lembaran hasil evaluasi kepada pimpinan sehingga pimpinan mengetahui. Tahapan

kegiatan ini menghasilkan output adanya lembaran hasil evaluasi yang ditanda

tangani oleh pimpinan sebagai wujud pemimpin mengetahui hasil evaluasi yang

dilakukan.

a. Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA :

Penulis melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan sebagai wujud

pertanggungjawaban kepada pimpimpinan terhadap penilaian kegiatan yang

telah dilakukan (Akuntabilitas).

Penulis melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan sebagai wujud

menghargai dan menghormati kekedudukan pimpinan (Nasionalisme).

Pada saat melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan penulis menggunakan

bahasa yang sopan dan bersikap hormat kepada pimpinan (Etika Publil).

Penulis melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan sebagai wujud efektifitas

dan efisien dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan (Komitmen Mutu).

Pada saat melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan penulis

memperlihatkan lembaran hasil evaluasi sebagai wujud tanggung jawab dan

kerja keras dalam menjalankan tugas (Anti Korupsi).

58

b. Tahapan Melaporkan Hasil Evaluasi

Melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan merupakan tahapan kegiatan

agar pimpinan mengetahui penilaian terhadap aspek-aspek kegiatan yang

dievaluasi apakah sudah terlaksana dengan sangat baik atau kurang baik. Apabila

tahapan ini tidak dilakukan maka pimpinan tidak mengetahui adanya penilaian

evaluasi sehingga lembar evaluasi tidak ditandatangani oleh pimpinan.

c. Bukti Pelaksanaan Kegiatan

Dokumentasi Kegiatan (Terlampir)

Melaporkan Hasil Evaluasi Kepada Pimpinan (Terlampir)

Gambar 4. 26 : Lembaran hasil evaluasi kegiatan yang ditanda tangani

pimpinan

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan hasil aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu perwujudan nilai-nilai

dasar ASN dalam menjalankan tugas, yang diperoleh penulis selama mengikuti kegiatan

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XIV, XV, dan XVI. Dari hasil pelaksanaan

seluruh kegiatan aktualisasi “Optimalisasi Penyesuaian Antara Jumlah Resep

Dengan Jumlah Pasien Terdaftar Di UPTD Puskesmas Wuna Kecamatan

Barangka Kabupaten Muna Barat” dengan menerapkan nilainilai dasar ASN berupa

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA),

maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Teraktualisasinya nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas sehari hari sebagai

Asisten Apoteker khususnya dalam pelaksanaan kegiatan dan tahap kegiatan

aktualisasi.

b. Terwujudnya rekam resep pasien sebagai catatan riwayat penggunaan obat pasien,

bukti bahwa suatu kegiatan pemberian obat kepada pasien telah dilakukan serta

sebagai sumber data untuk melakukan penyesuaian antara jumlah resep yang masuk

dengan jumlah pasien terdaftar.

c. Terwujudnya penyesuaian antara jumlah resep dengan jumlah pasien terdaftar yang

menunjukkan adanya keselarasan atau kecocokan secara nyata dan dapat dipercaya.

B. Saran

Berdasarkan apa yang telah dilakukan pada kegiatan aktualisasi maka penulis

menyarankan beberapa masukan sebagai berikut :

a. Puskesmas wuna harus segera melaksanakan evaluasi terhadap alur pelayanan

dipuskesmas agar kedepannya dapat dimaksimalkan sehingga terwujudnya tertip

administrasi dalam melayani masyarakat.

b. Adanya kesadaran tanggung jawab dan peran aktif dari setiap stakeholder puskesmas

wuna terhadap tugas masing-masing khususnya petugas pendaftaran sehingga

terwujudnya penyesuaian antara jumlah resep dengan jumlah pasien terdaftar.

C. Rencana Tindak Lanjut

Menindak lanjuti kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan maka penulis akan tetap

menjalankan aktualisasi demi terwujudnya penyesuaian antara jumlah resep dengan

jumlah pasien terdaftar, Terwujudnya rekam resep pasien sebagai catatan riwayat

60

penggunaan obat pasien, terwujudnya tertip administrasi dalam melayani masyarakat,

sehingga menghasilkan pelayanan yang bermutu.

.

61

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. Republik Indonesia. (2017). Aktualisasi: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai negeri sipil golongen III . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. Republik Indonesia. (2017). Akuntabilitas: Modul

Pelatihan Dasar Calon Pegawai negeri sipil golongen III . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. Republik Indonesia. (2017). Nasionalisme: Modul

Pelatihan Dasar Calon Pegawai negeri sipil golongen III . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. Republik Indonesia. (2017). Etika Publik: Modul

Pelatihan Dasar Calon Pegawai negeri sipil golongen III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. Republik Indonesia. (2017). Komitmen Mutu: Modul

Pelatihan Dasar Calon Pegawai negeri sipil golongen III . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. Republik Indonesia. (2017). Anti Korupsi: Modul

Pelatihan Dasar Calon Pegawai negeri sipil golongen III . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. Republik Indonesia. (2017). Pelayanan Publik: Modul

Pelatihan Dasar Calon Pegawai negeri sipil golongen III . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. Republik Indonesia. (2017). Manajemen Aparatur Sipil

Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai negeri sipil golongen III . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

62

63

64

Dokumentasi A. 1. Persiapan Pelaksanaan Konsultasi

Menemui pimpinan serta menyampaikan rancangan aktualisasi

Adanya surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi

Diperolehnya jadwal agenda pertemuan konsultasi dan koordinasi

65

A. 2. Pembuatan Undangan Pertemuan Membuat undangan pertemuan

Penyebaran Undangan Secara Langsung

Penyebaran Undangan Lewat Media sosial dan Papan Informasi puskesmas

66

A. 3. Pelaksanaan rapat konsultasi dan koordinasi Persiapan ruangan rapat konsultasi dan koordinasi

Membuat notulen rapat konsultasi dan koordinasi

Membuat daftar hadir peserta rapat

67

Pelaksanaan rapat konsultasi dan koordinasi A. 4. Pernyataan Dukungan

Membuat lembaran surat pernyataan dukungan

Penjelasan kembali rancangan aktualisasi pada stakeholder puskesmas wuna yang tidak hadir

68

69

Dokumentasi B. 1. Persiapan Pengadaan Rekam Resep

Membuat lembaran daftar kebutuhan pengadaan rekam resep

Memperlihatkan daftar kebutuhan pengadaan rekam resep pasien kepada pimpinan

B. 2. Pengadaan Rekam Resep Pasien Rekam resep pasien

70

Alur pelayanan mendapatkan resep

B. 3. Konsultasi Kembali Kepimpinan Agar Mendapatkan Pernyataan Persetujuan

Memperlihatkan rekam resep dan alur pelayanan pendapatkan resep kepada pimpinan

Lembaran surat pernyataan persetujuan

71

72

Dokumentasi C. 1. Mengumpulkan Lembaran Resep Pasien

Pengumpulan resep setiap harinya

C. 2. Memberi Nomor Pada Lembaran Resep Pasien

Pemberian nomor pada lembaran resep setiap harinya

C. 3. Mencatat Lembaran Resep Pasien Pada Rekam Resep Pasien Mencatat lembar resep pasien pada rekam resep pasien

73

74

Dokumentasi D. 1. Menghitung Jumlah Resep Yang Masuk

Menghitung jumlah resep yang masuk

D. 2. Menghitung Jumlah Pasien Terdaftar

Menghitung jumlah pasien terdaftar di buku pendaftaran

D. 3. Mencatat Kesesuaian Jumlah Resep Dengan Jumlah Pasien Terdaftar

Mencatat kesesuaian jumlah resep dengan jumlah pasien terdaftar

75

76

Dokumentasi E. 1. Menentukan Aspek Yang Akan Di Evaluasi

Lembaran hasil evaluasi kegiatan E. 2. Melaporkan Hasil Evaluasi Kepada Pimpinan

Lembaran hasil evaluasi kegiatan yang ditanda tangani pimpinan