laporan aktualisasi nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan pns

161
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS JUDUL : PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN/ DETEKSI DINI PENYAKIT HEPATITIS MELALUI PENYULUHAN DI KELURAHAN WAKANGKA UPTD PUSKESMAS WILAYAH KECAMATAN KAPONTORI KABUPATEN BUTON Oleh : FITRIA ANDE, A.Md.Kep NDH : 7 PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXII TAHUN 2021 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI 2021

Transcript of laporan aktualisasi nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan pns

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

JUDUL :

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN/

DETEKSI DINI PENYAKIT HEPATITIS MELALUI PENYULUHAN

DI KELURAHAN WAKANGKA UPTD PUSKESMAS WILAYAH

KECAMATAN KAPONTORI KABUPATEN BUTON

Oleh :

FITRIA ANDE, A.Md.Kep

NDH : 7

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II

ANGKATAN XXII TAHUN 2021

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2021

i

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan/ Deteksi Dini Penyakit Hepatitis Melalui Penyuluhan Di Kelurahan Wakangka

UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton”

Oleh :

FITRIA ANDE,A.Md.Kep NIP : 19940426 202012 2 023

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal : 28 Oktober 2021

COACH,

NURNIA, SE NIP. 19651231 199112 2 002

MENTOR,

WD. SIMPINA SARIYNTA, AMG NIP. 19760510 200012 2 001

ii

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan/ Deteksi Dini Penyakit Hepatitis Melalui Penyuluhan Di Kelurahan Wakangka

UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton”

Oleh :

FITRIA ANDE,A.Md.Kep NIP : 19940426 202012 2 023

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal : 28 Oktober 2021

Kendari, 28 Oktober 2021

PENGUJI,

NASRUDDIN, SP. MP

NIP. 19650215 199803 1 005

COACH,

NURNIA, SE

NIP. 19651231 199112 2 002

MENTOR,

WD. SIMPINA SARINYTA, AMG NIP. 19760510 200012 2 001

Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, S.E

NIP. 19660621 199012 1 001

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Aktualisasi

nilai-nilai dasar ASN dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Pemeriksaan/ Deteksi Dini Penyakit Hepatitis Melalui Penyuluhan Di Kelrahan

Wakangka UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton”

Tujuan dari pembuatan Laporan Aktualisasi ini adalah sebagai bagian dari tugas dalam

pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Buton Golongan II angkatan XXII

tahun 2021. Aktualisasi dan Habituasi secara substansi dimaksudkan untuk meningkatkan

kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri

dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi

(ANEKA).

Dalam menyelesaian rancangan aktualisasi nilai-nilai ASN ini, penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Bupati Buton Drs. La Bakry, M.Si yang Buton atas segala dukungan yang

menyetujui untuk dilaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021.

2. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama

kegiatan berlangsung.

3. Bapak Drs. Awaluddin selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Buton beserta jajarannya

yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II.

4. Ibu Nurnia, SE selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada

penulis sehingga Laporan Aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.

5. Bapak Nasruddin,SP. MP. Selaku penguji.

6. Ibu Wa Ode Simpina Sariynta, AMG selaku mentor atas semua arahan, motivasi,

dukungan, masukan dan bimbingan selama penyelesaian Rancangan Aktualisasi.

7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan

pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di

instansi.

8. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan latsar.

iv

9. Orangtua, dan Saudara tercinta yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan,

motivasi dan bantuan selama penulis mengikuti Latsar CPNS.

10. Keluarga besar UPTD Puskesmas Kapontori atas dukungan dan kerjasamanya.

11. Keluarga besar peserta Latsar CPNS Angkatan XX, XXI dan XXII tahun 2021.

Penulis berharap semoga Laporan Aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai “ANEKA”

dengan prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik dan Whole of

Government dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.

Penulis sadar bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena

itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik

yang membangun untuk penyempurnaan Laporan Aktualisasi ini.

Kendari, 28 Oktober 2021

Penulis

Fitria Ande, A.Md.Kep

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja dan gambar puskesmas Kapontori ............................ 6

Gambar 4.1 Menyiapkan bahan konsul (Rancangan Kegiatan) ................................. 54

Gambar 4.2 Melakukan pertemuan dengan Pimpinan ................................................ 55

Gambar 4.3 Mencatat arahan dari mentor .................................................................. 56

Gambar 4.4 Surat persetujuan dari mentor ................................................................. 57

Gambar 4.5 Menyiapkan kuisioner ............................................................................ 58

Gambar 4.6 Mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil ...................................... 59

Gambar 4.7 Membagikan kuisioner kepada ibu hamil (pre tes)................................. 60

Gambar 4.8 Mencari bahan leaflet ............................................................................. 61

Gambar 4.9 Mendesain leaflet .................................................................................... 62

Gambar 4.10 Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan

desain pembuatan Leaflet ..................................................................... 63

Gambar 4.11 Mencetak leaflet.................................................................................... 64

Gambar 4.12 Membuat jadwal penyuluhan ................................................................ 65

Gambar 4.13 Menyiapkan bahan penyuluhan ............................................................ 66

Gambar 4.14 Membagikan leaflet kepada ibu hamil .................................................. 67

Gambar 4.15 Mempersentasikan materi penyuluhan ................................................. 68

Gambar 4.16 Membagikan kuisioner pada ibu hamil (post test) ................................ 69

Gambar 4.17 Menyiapkan alat dan bahan .................................................................. 71

Gambar 4.18 Melakukan pemeriksaan HbsAg ........................................................... 72

Gambar 4.19 Mencatat hasil pemeriksaan .................................................................. 73

Gambar 4.20 Mengumpulkan dokumen-dokumen ..................................................... 75

Gambar 4.21 Menganalisis hasil pri dan post tes ....................................................... 77

Gambar 4.22 Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan meminta surat

telah menyelesaikan aktualisasi dari pimpinan .................................... 78

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Data Sarana dan Prasarana Di PuskesmasKapontoriTahun 2021 ................ 6

Tabel 2.2 Tabel tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Wil. Kec. Kapontori ............. 7

Tabel 2.3 Data ibu hamil di UPTD UPTD Puskesmas Wil. Kec. Kapontori ............... 7

Tabel 2.4 Identifikasi Isu ............................................................................................ 21

Tabel 2.5 Penetapan isu melalui matriks APKL........................................................... 2

Tabel 3.1 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi .................................................. 30

Tabel 3.2 Estimasi Biaya Aktualisasi ......................................................................... 48

Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ................................................................. 49

Tabel 4.1 Kendala dan antisipasi dalam aktualisasi dan habituasi ............................. 51

Tabel 4.2 Hasil Aktualisasi ......................................................................................... 53

Tabel 4.3 Tabel Analisis Dampak .............................................................................. 79

Tabel 4.4 Matriks Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN............................................... 87

Tabel 4.5 Matriks Keterkaitan dengan Visi, Misi dan Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi .................................................................................................. 90

Tabel 4.6 Matriks Kedudukan dan Peran ASN .......................................................... 90

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Tujuan ............................................................................................................... 3

C. Manfaat ............................................................................................................. 4

D. Ruang Lingkup ................................................................................................. 4

E. Tempat dan Waktu ........................................................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI

NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

A. Deskripsi Organisasi ......................................................................................... 5

B. Struktur Organisasi ......................................................................................... 10

C. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara ......................................................... 11

D. Nilai-nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI .......................... 18

E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya ....................................................... 20

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu ....................................................... 29

B. Deskripsi Kegiatan .......................................................................................... 29

BAB IV CAPAIAN HASIL AKTUALISASI

DAN NILAI – NILAI DASAR ASN

A. Kendala dan Antisipasi ................................................................................ 51

B. Hasil Aktualisasi ........................................................................................... 53

C. Analisis Dampak .......................................................................................... 79

D. Faktor Kunci Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan ...................................... 91

viii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 92

B. Saran ............................................................................................................. 92

C. Rencana Tindak Lanjut ................................................................................. 93

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi

pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada

instansi pemerintah (UU No 5 tahun 2014). Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tiga

fungsi penting yaitu sebagai pelayan publik, pembuat dan pelaksana kebijakan, serta

perekat dan pemersatu bangsa. ASN juga mempunyai peran yang amat penting dalam

rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,

demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan

kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945 (LAN, 2017).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2014, Pusat Kesehatan

Masyarakat (puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan

lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Menurut peraturan MENPAN-RB Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan

Fungsional Perawat. Pejabat Fungsional Perawat yang selanjutnya disebut Perawat adalah

PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat

yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan dalam membeikan asuhan

kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun

sehat.

Hepatitis merupakan istilah umum dari peradangan sel – sel hati yang bisa

disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit), obat – obatan (termasuk obat tradisional),

konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimmune. Hepatitis dapat

disebabkan oleh berbagai macam virus seperti virus hepatitis A (HAV), hepatitis B

(HBV), hepatitis C (HCV), hepatitis D (HDV) dan hepatitis E (HEV) (Herydkk, 2019).

2

Menurut WHO (World Health Organization) penyakit Hepatitis B disebabkan

oleh virus hepatitis B dan menjadi masalah kesehatan global utama. Prevalensi Hepatitis

B tertinggi di sub- Sahara Afrika dan Asia Timur, di mana antara 5-10% populasi orang

dewasa terinfeksi kronis. Tingkat infeksi kronis yang tinggi juga ditemukan di Amazon

dan bagian selatan Eropa timur dan tengah. Di Timur Tengah dan anak benua India,

diperkirakan 2-5% populasi umum terinfeksi kronis. Kurang dari 1% populasi Eropa

Barat dan Amerika Utara terinfeksi secara kronis (WHO, 2016).

Pada kehamilan, risiko terinfeksi virus HBV sebenarnya sama dengan wanita

tidak hamil di usia yang sama dan dapat timbul di ketiga trimester kehamilan. Risiko

yang diperoleh wanita hamil yang terinfeksi HBV antara lain dapat mengalami abortus,

persalinan prematur dan perdarahan. Ibu hamil yang terinfeksi HBV juga dapat

menularkan infeksi secara vertikal ke janin yang dikandungnya saat persalinan maupun

segera setelah persalinan. Bayi yang tertular HBV 90% memiliki peluang mengidap

hepatitis B kronik selama hidup dan berpeluang besar menderita sirosis hepatis dan

kanker hati (Rahmadona, dkk, 2018).

Tingkat pengetahuan sangatlah penting untuk mencegah terjadinya Hepatitis B

terhadap ibu maupun bayi itu sendiri. Karena diketahui Hepatitis B merupakan penyakit

berbahaya yang dapat menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) dan kematian. Oleh

karena itu ibu harus meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit hepatitis B ini sedini

mungkin untuk mencegah terjadinya hepatitis B dan demi kelangsungan hidup ibu dan

bayi itu sendiri, karena itu dibutuhkan tingkat pengetahuan yang tinggi untuk mencegah

terjadinya hepatitis B dan penularan secara vertikal (Zulfian, dkk, 2018).

Pemeriksaan hepatitis B pada ibu hamil dilakukan melalui pemeriksaan darah

dengan menggunakan ViroChek HBsAg. HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen)

merupakan antigen permukaan yang ditemukan pada virus hepatitis B yang memberikan

arti adanya infeksi hepatitis B. Bayi yang lahir dari ibu yang terdeteksi Hepatitis B

(HBsAg Reaktif) diberi vaksin pasif yaitu HBIg (Hepatitis B Imunoglobulin) sebelum 24

jam kelahiran disampingi munisasi aktif sesuai program Nasional (HB0, HB1, HB2 dan

HB3). HBIg merupakan serum antibody spesifik Hepatitis B yang memberikan

perlindungan langsung kepada bayi (Kemenkes RI, 2017).

3

Berdasarkan hasil pengamatan langsung dan informasi dari rekan sejawat di unit

kerja, penulis menemukan bahwa banyak ibu hamil yang tidak mengetahui pentingnya

pemeriksaan hepatitis selama kehamilan. Adapun faktor yang mempengaruhi kurangnya

pengetahuan ibu yaitu kurangnya dukungan dari keluarga, kurangnya pemanfaatan media,

dan belum tersedianya media edukasi. Sehingga penulis berinisiatif untuk membuat

laporan aktualisasi dengan judul Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Pemeriksaan/ Deteksi Dini Penyakit Hepatitis Melalui Penyuluhan Di UPTD Puskesmas

Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Terwujudnya aktualisasi nilai dasar ASN yang terkandung dalam nilai dasar

ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

Korupsi) dan mengetahui kedudukan profesi peran ASN dalam NKRI (Manajemen

ASN, Whole of government, pelayanan public) Serta dapat menyelesaikan

permasalahan dan memberikan perubahan yang positif bagi lingkungan kerja kita.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus rancangan aktualisasi adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu

hamil tentang pentingnya pemeriksaan/ deteksi dini penyakit hepatitis selama

kehamilan di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori.

C. Manfaat

1. Bagi Peserta

Rancangan aktualisasi dibuat agar diharapkan peserta dapat menerapkan

nilai-nilai dasar ASN dan menambah pengalaman dan meningkatkan kinerja

peserta.

2. Bagi Organisasi

Mendukung visi dan misi organisasi dalam meningkatkan upaya promotif dan

preventif di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori

Kabupaten Buton.

4

3. Bagi Stake Holder

Meningkatkan derajat kesehatan pada ibu hamil serta menambah pengetahuan ibu

hamil tentang pentingnya pemeriksaan/ Deteksi dini penyakit hepatitis.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi meliputi tugas pokok dan fungsi perawat dalam

bidang pelayanan dan promosi kesehatan di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan

Kapontori Kabupaten Buton yaitu tepatnya di Kelurahan Wakangka.

E. Waktu dan Tempat

a. Waktu

Aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 22 September 2021 sampai dengan 25

Oktober.

b. Tempat

Aktualisasi akan dilakukan di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori

Kabupaten Buton.

5

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN

KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

A. DESKRIPSI ORGANISASI

1. Profil Organisasi

Berdasarkan PERMENKES No 75 Tahun 2014 tentang pusat kesehatan

masyarakat menyatakan bahwa kedudukan puskesmas yaitu:

a. Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam sistem kesehatan nasional,

khususnya sub sistem upaya kesehatan.

b. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab

menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/ kota

dan;

c. Dalam sistem pemerintah daerah memiliki jalur koordinasi horizontal dengan

pelayanan kesehatan primer lainnya.

Puskesmas kapontori merupakan puskesmas yang berada di Kecamatan

Kapontori Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara administrasi

puskesmas kapontori merupakan unit pelayanan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten

Buton yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di

kecamatan kapontori. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten dan

merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan

kesehatan di Indonesia.

Wilayah kerja UPTD Puskesmas kapontori berbatasan dengan Yakni:

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Hutan Lambusango.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton.

c. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bukit Asri Wilayah Kerja Puskesmas

Tuangila.

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Wakalambe Wilayah Kerja Puskesmas

Barangka.

Luas wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kapontori adalah 333 km2. Jarak

dari Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori ke ibukota Kabupaten adalah ± 100

km. Jumlah desa 4 (Empat) dan jumlah Kelurahan 2 (Dua) yang ada di wilayah kerja

Puskesmas, sehingga seluruhnya berjumlah 6 (Enam) desa/kelurahan. Sedangkan

6

jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kapontori berjumlah 4.723

jiwa dan 1.220 KK.

Berikut adalah Peta wilayah Kerja Puskesmas Kapontori yang terdiri dari 4

desa dan 2 kelurahan:

Gambar 2. 1. Peta Wilayah Kerja dan gambar puskesmas Kapontori

Jumlah Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas

Kapontori adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1.Data Sarana dan Prasarana Di PuskesmasKapontoriTahun 2021

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH

1 PuskesmasPembantu 2 Buah

2 Polindes 1 Buah

3 Poskesdes 1 Buah

4 Puskesmas Keliling Roda Empat 1 Buah

5 Rumah Tunggu 1 Buah

6 Kendaraan Roda 2 Puskesmas 6 Buah

7 IPAL 1 Buah

8 Apotek 0 Buah

9 Toko Obat 1 Buah

10 Posyandu Balita 10 Buah

11 PosyanduLansia 6 Buah

12 Posbindu 10 Buah

7

Tenaga kesehatan pada tahun 2021 di Puskesmas Kapontori. Berjumlah 70 orang,

sebagai mana tergambar pada tabel berikut :

Tabel 2.2 Tabel tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Wil. Kec. Kapontori

No Tenaga Kesehatan Status Ketenagaan

PNS CPNS PTT NS MAGANG JUMLAH

1. Dokter Umum 1 0 1 2

2. Dokter Gigi 1 0 0 1

3. Kesehatan Masyarakat 2 0 7 9

4. Kesehatan lingkungan 0 0 0 1 1

5. Tenaga Kefarmasian 1 0 1 2

6. Keperawatan 10 3 10 23

7. Perawat Gigi 1 1 0 2

8. Kebidanan 8 1 10 4 2 25

9. Gizi 2 0 0 0 2

10. Ahli Teknologi Laboratorium 0 1 1 2

11. Rekam medik 0 1 0 0 1

Jumlah 26 7 30 5 2 70

Sumber : Data Puskesmas Tahun 2021

Tabel 2.3 Data ibu hamil di UPTD UPTD Puskesmas Wil. Kec. Kapontori

No. Desa/ kelurahan Jumlah Ibu Hamil

1 Desa waondowolio 3

2 Desa Wambulu 5

3 Kelurahan Wakangka 15

4 Kelurahan Watumotobe 5

5 Desa Lambusango Timur 3

6 Desa Lambusango 7

8

2. Visi, Misi Dan Nilai Organisasi

1) Visi Organisasi

Adapun visi dari UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatana Kapontori yaitu

meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

2) Misi Organisasi

Adapun Misi dari UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatana Kapontori adalah

sebagai berikut :

a. Meningkatkan pelayanan yang bermutu

b. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

d. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program kesehatan

3) Nilai Organisasi

Berikut ini adalah tata nilai dari UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan

Kapontori :

Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik

Unggul

: Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan pasien

Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta

keselamatan pasien

Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan yang terbaik

4) Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi

a. Tugas Pokok

Tugas pokok melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan di wilayah kerja dalam rangka mendukung terwujudnya

kecamatan sehat.

b. Fungsi Organisasi

a) Penyelenggaraan UKM Tingkat Pertama di wilayah kerja dengan cara :

1. Melaksanakan perencanaan bedasarkan analisa masalah kesehatan

masyarakat dan analisa kebutuhan pelayanan yang diperlukan.

2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan

3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan.

9

4. Menggerakan masyarakat untuk mengidentidikasi dan menyelesaikan

masalah kesehtan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang

beerjasama dengan sektor lain terkait.

5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya

kesehatan berbasis masyarakat.

6. Melaksanan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas.

7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.

8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu

dan cakupan pelayanan kesehatan.

9. Memberikan rekomendasi terkati masalah kesehatan masyarakat, termasuk

dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan

penyakit.

b) Penyelenggaraan UKP Tingkat Pertama di wilayah kerja dengan cara :

1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,

berkesinambungan dan bermutu.

2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya

promotif dan preventif.

3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan

dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.

5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinasi dan

kerjasama inter dan antar profesi.

6. Melaksanakan rekam medis.

7. Melaksanana pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan

akses Pelayanan Kesehatan.

8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.

9. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan

kesehatan tingkat pertama di wialayah kerjanya.

10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan

Sistem Rujukan.

11. Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.

10

B. STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS KAPONTORI

KECAMATAN KAPONTORI

KABUPATEN BUTON

TAHUN 2021

KETUA TIM MUTU

drg. SANTY AMALIA

KEUANGAN

BENDAHARA BOK

FATAHUDIN, SKM

BENDAHARA JKN/JAMPERSAL

SUARNY MADYA IBRAHIM

BENDAHARA PENERIMAAN

MEMI IRAWANA, A.Md. Kep

BENDAHARA PENGELUARAN

SUHAIDA, S. Kep

SP 2 TP

FITRIA ANDE, A.Md. Kep

P2 SURVAILANS

MEMI IRAWANA, A. Md. Kep

P2 ISPA/DIARE/KECACINGAN

WA ODE SRI REZKY BUCHARI, AM. Keb

KEFARMASIAN

WILDA R, A.Md. Farm

LABORATORIUM

LINDA HARDIYANTI SYARIF, A. Md. AK

UGD

PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT

drg. SANTY AMALIA

PELAYANAN KIA & KB

NURHASNA, AM. Keb

dr. ZASKIA AZZAHRAH WIJAYANTI

PELAYANAN AN KONSELING

PENANGGUNG JAWAB

UKM ESENSIAL

PERBAIKAN GIZI

PENANGGUNG JAWAB

UKM PENGEMBANGAN

KEPALA PUSKESMAS

WA ODE SIMPINA SARIYNTA, AMG

KEPALA TATA USAHA

IRSYAD, S. Kep

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

RIBKHA HANSWATI, AMK

KOORDINATOR

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)/LAYANAN KLINIS

dr. WA ODE ASLINI

RAWAT INAP

dr. WA ODE ASLINI

PEMERIKSAAN UMUM

dr. WA ODE ASLINI

KOORDINATOR

SUMIATI

P2 MALARIA/FILARIASIS/RABIES/DBD

KESEHATAN JIWA

SAYYIDAH MADYA IBRAHIM, A. Md. Keb

PERKESMAS

HASNIAH BATU, Amd. Kep

KESEHATAN KERJA

SUHAIDA, S. Kep

KESEHATAN OLAHRAGA

UKS/UKGS

HATRA

SUARNY MADYA IBRAHIM

KIA/KB

NURHASNA, Amd. Keb

P2 TB/KUSTA/FRAMBUSIA

ENOS YON PIRSAH, AMK

P2 IMUNISASI

PROMKES

MUHAMMAD IDHAM, SKM, MM

KESLIMG

RIBKHA HANSWATI, AMK

PUSTUWAONDOWOLIO

BIDAN DESAWATUMOTOBE

POSKESDESWAMBULU

PUSTUWAKANGKA

BIDAN DESALAMBUSANGO TIMUR

POLINDESLAMBUSANGO

1. SRI MULIANA, A.Md. Keb2. LENA SUSIANTI, A.Md. Keb

1. TITIN IRIANI, A.Md. Keb2. HARTATI, A.Md. Keb

1. FITRIANY SYARIF, AM.Keb2. SAYYIDAH MADYA IBRAHIM, A.Md. Keb

1. APRIYAN RAMADHAN, AM.Keb2. RATMIN SANIU, A.Md. Keb

1. NURHASNA, AM.Keb2. HUSNI, A.Md.Keb

1. NURWADA, A.Md.Keb2. TRINITA ANGELINA RARU BUAR, A.Md.Keb

11

C. NILAI - NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk

memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan

masyarakat (publik trust) kepada birokrasi akan semakin menguat karena aparaturnya

mampu berperan sebagai kontrol demokrasi, mencegah korupsi dan penyalahgunaan

kekuasaan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Nilai-nilai akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana

pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya;

2. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh

individu maupun kelompok/instansi;

3. Integritas : konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung

tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan;

4. Tanggung Jawab : kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di

sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat

sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban;

5. Keadilan : kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik

menyangkut benda atau orang;

6. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.

Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas;.

7. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka

diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan

kapasitas;

8. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran

yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan, dan

9. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai

pada tercapai tujuan akhir.

12

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara

sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara

potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan

identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan

(Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri dan

pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara. Dengan nasionalisme yang

kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,

bangsa, dan negara. Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan

manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai

Pancasila.

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,

yaitu :

a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap

Tuhan Yang Maha Esa;

2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai

dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan

yang adil dan beradab;

3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk

agama dengan penganut kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang

Maha Esa;

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

5. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa kepada orang lain.

b. Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya

sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa;

13

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap

manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis

kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya;

3. Berani membela kebenaran dan keadilan;

4. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia; dan

5. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa

lain.

c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan

bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan

golongan;

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila

diperlukan;

3. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia;

4. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,

dan keadilan sosial; dan

5. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

d. Sila Keempat : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan

Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia

mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama;

2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan

bersama;

3. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil

musyawarah;

4. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan

pribadi dan golongan; dan

5. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral

kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,

nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi

kepentingan bersama.

14

e. Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana

kekeluargaan dan kegotong royongan;

1. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama;

2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;

3. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri;

4. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan

terhadap orang lain; dan

5. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial.

3. Etika Publik

Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk

menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya perlindungan hak-hak

individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan

hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai

nila-nilai yang dianut. Adapun indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu :

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;

2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik

Indonesia 1945;

3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;

6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;

8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;

9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,

berdaya guna, berhasil guna, dan santun;

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;

12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan

14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat

sistem karir.

15

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang

tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu

merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,

dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukran baik/ buruk.Bidang

apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan

secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stake holder.

a. Nilai-nilai komitmen mutu :

1. Efektivitas : dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai

dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target

yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target

(rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan

juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan;

2. Efisiensi : dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan untuk

menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya,

waktu, tenaga, dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi

ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan

untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu;

3. Inovasi : dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk

melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan dari pihak

eksternal misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus

mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi

setiap individu untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur

penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme

layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan sekedar menjalankan

atau menggugurkan tugas rutin, dan

4. Orientasi mutu : mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk

mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk

mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah

dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam

pelayanan.

16

b. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam mengevaluasi kualitas

pelayanan, yaitu :

1. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

pegawai, dan sarana komunikasi;

2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan

dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;

3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan

dengan tanggap;

4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat

dipercaya; dan

5. Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,

dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.

5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan,

dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi

kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa

menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, kelurga, masyarakat dan

kehidupan yang lebih luas, kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu

yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku lembaga yang menangani tindak

pidana korupsi bersama para pakar anti korupsi telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar

anti korupsi sebagai berikut :

a. Jujur

Jujur merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti korupsi, karena

tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai hal,

termasuk dalam kehidupan sosial.

b. Mandiri

Mandiri memiliki arti tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam

berbagai hal. Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting harus dimiliki

oleh seorang pemimpin, karena tanpa kemandirian seseorang tidak akan mampu

memimpin orang lain.

17

c. Disiplin

Disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan. Sebaliknya untuk

mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin. Manfaat dari dapat

mencpai tujuan dengan waktu yang lebih efisien.

d. Tanggung jawab

Tanggung jawab akan memiliki kecenderungan menyelesaikan tugas dengan

lebih baik. Penerapan nilai tanggung jawaban antara lain dapat diwujudkan dalam

bentuk menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh, menjaga amanah dan

kepercayaan yang diberikan.

e. Kerja keras

Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan terkandung

teka, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian, ketabahan,

keteguhan dan pantang mundur.

f. Sederhana

Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan

masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan untuk

tidak hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya.

g. Berani

Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela

kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan sebagainya.

h. Adil

Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial,

secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke- 2 dan ke-5, serta UUD 1945.

Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa

yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar

hukum.

18

D. NILAI-NILAI DASAR KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN

yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih

menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu

tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan

zaman. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS)

dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

2. Pelayanan Publik

Amanat UUD 1945 bahwa layanan untuk kepentingan publik menjadi tanggung

jawab pemerintah. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan

publik kepada pemerintah. Keberhasilan institusi pemerintah memberikan layanan

kepada masyarakat akan sangat bergantung pada mutu sumberdaya manusia serta

bagaimana potensi mereka. ASN sebagai sumber daya manusia yang dimiliki oleh

pemerintah untuk melaksanakan amanah UUD 1945 memiliki fungsi sebagai pelayan

publik yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan prima kepada

masyarakat.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan

bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi

setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam

pelayanan publik, yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan

(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan

kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

Prinsip-pinsip pelayanan prima antara lain:

a. Responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan;

b. Membangun visi dan misi pelayanan;

c. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan;

d. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait bagaimana memberikan

pelayanan yang baik;

19

e. Memberikan apresiasi kepada pegawai.

Beberapa etiket dasar yang seharusnya dilakukan oleh ASN antara lain :

a. Politeness (sikap sopan);

b. Respectful (sikap menghormati dan menghargai pihak lain);

c. Attentive (sikap penuh perhatian);

d. Cooperatif (sikap suka menolong);

e. Tolerance (sikap tenggang rasa);

f. Informality (sikap ramah);

g. Self Control (sikap menguasai diri dan mengendalikan emosi.

3. Whole Of Government (WoG)

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang

menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam

ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan tujuan pembangunan

kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga

dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah

kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi

penataan institusi formal maupun informal.

1. Penguatan koordinasi antar lembaga, penguatan koordinasi dapat dilakukan jika

jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan

manageable. Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat

dilakukan lebih mudah;

2. Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga terpisah dan

permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian

adalah salah satu cara melakukan WoG;

3. Membentuk gugus tugas yang merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang

dilakukan di luar struktur formal, yang sifatnya tidak permanen; dan

4. Koalisi sosial, ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar

sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam

koordinasi ini.

20

Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek antara

lain adalah : kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi, serta

kepemimpinan.

Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan juga dalam

5 macam pola pelayanan yang masing-masing diuaraikan sebagaimana berikut ini :

1. Pola Pelayanan Teknis Fungsional

2. Pola Pelayanan Satu Atap

3. Pola Pelayanan Satu Pintu

4. Pola Pelayan Terpusat

5. Pola Pelayanan Elektronik

E. IDENTIFIKASI ISU DAN ANALISIS DAMPAKNYA

1. Penetapan Isu

Sebelum menetapkan judul aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan

penetapan isu.Isu-isu ditemukan dari hasil pengamatan ASN di lingkungan

instansinya. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu

tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan oleh penulis. Dari hasil

identifikasi tersebut akan menghasilkan isu yang layak diangkat dan dijadikan

rancangan aktualisasi. Beberapa isu ditemukan oleh penulis di UPTD Puskesmas

Wilayah Kecamatan Kapontori yaitu sebagai berikut :

1) Kurangnya kesadaran individu/ masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan

sehat di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori.

2) Ketidakefektifan penanggung jawab laporan bulanan untuk mengumpulkan

laporan tepat waktu di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori.

3) Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan/ deteksi dini

penyakit hepatitis di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori.

21

Tabel 2.4 Identifikasi Isu

No. Tupoksi Isu Teridentifikasi Deskripsi Keterkaitan dengan

Agenda III

1. Mengajarkan perilaku

hidup bersih dan sehat

pada individu/

masyarakat dalam

rangka melakukan

upaya promotif

Kurangnya kesadaran

individu/ masyarakat

tentang perilaku hidup

bersih dan sehat

Manajemen ASN : ASN tetap

bertindak profesional dalam

memberikan pelayanan kepada

masyarakat secara maksimal.

Whole of Government :

Melakukan koordinasi dengan

pimpinan dan rekan sejawat/

promkes.

Pelayanan Publik :

Dalam rangka mewujudkan

pelayanan publik yang maksimal

tidak terlepas dari nilai

konsisten dan komitmen dari

seluruh pihak di Puskesmas.

2. Mengumpulkan dan

mengecek laporan

bulanan di Puskesmas

Ketidakefektifan

penanggung jawab

laporan bulanan untuk

mengumpulkan

laporan tepat waktu

Manajemen ASN :

ASN perlu bersikap professional

dalam hal mengumpulkan

laporan bulanan tepat waktu.

Whole of Government : Melakukan koordinasi dengan

pimpinan dan pihak- pihak lain

untuk mendapatkan solusi yang

efektif dan efisien dalam

pengumpulan laporan bulanan.

Pelayanan Publik :

Dalam penyelenggaraan

pelayanan publik dibutuhkan

parsitipatif dari para staf.

3. Memberikan

penyuluhan pada ibu

hamil dan keluarga

tentang hepatitis

Kurangnya

pengetahuan ibu hamil

tentang pentingnya

pemeriksaan/ deteksi

dini penyakit hepatitis

Manajemen ASN :

ASN perlu menjalankan

Profesionalisme dalam

mengedukasi ibu hamil agar

mengetahui pentingnya

pemeriksaan hepatitis selama

kehamilan.

Whole Of Government :

Kerja sama dan koordinasi dari

pihak- pihak terkait untuk

mendapatkan informasi yang

efektif dan efisien dalam

memberikan penyuluhan untuk

meningkatkan pengetahuan ibu

22

hamil.

Pelayanan publik :

Peningkatan pengetahuan dan

edukasi kepada ibu hamil

merupakan salah satu bentuk

layanan publik di bidang

promosi Kesehatan.

Isu-isu yang ada menyangkut Manajemen ASN, Whole of Government, dan

Pelayanan Publik yang telah diidentifikasi kemudian ditentukan satu isu yang akan

diangkat menjadi isu utama yang akan menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan yang

akan dilakukan selama habituasi. Program Aktualisasi dan habituasi dibuat

berdasarkan identifikasi isu dengan melihat dari apakah isu tersebut aktual, merupakan

isu yang problematik, memenuhi kekhalayakan atau menyangkut kepentingan

bersama dan juga apakah isu tersebut layak untuk dipecahkan (APKL). Secara lebih

rinci, penjelasan terkait APKL adalah sebagai berikut :

1) Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat diperbincangkan dalam masyarakat

2) Problematik, isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga

perlu dicarikan segera solusinya

3) Kekhalayakan, isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak

4) Kelayakan, isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan

inisiatif pemecahan masalahnya.

23

Tabel 2.5 Penetapan isu melalui matriks APKL

No Isu teridentifikasi Kriteria skor

Total Rangking A P K L

1 Kurangnya kesadaran individu/

masyarakat tentang perilaku hidup

bersih dan sehat

4 4 5 5 18 2

2 Ketidakefektifan penanggung jawab

laporan bulanan untuk mengumpulkan

laporan tepat waktu

5 4 4 4 17 3

3 Kurangnya pengetahuan ibu hamil

tentang pentingnya pemeriksaan/ deteksi

dini penyakit hepatitis

5 5 5 5 20 1

Keterangan :

1 : sangat tidak berpengaruh

2 : Tidak berpengaruh

3 : Kurang berpengaruh

4 : Berpengaruh

5 : Sangat Berpengaruh

24

2. Analisis Dampak

Kurangnya pengetahuan ibu

hamil tentang pentingnya

pemeriksaan/ deteksi dini

penyakit hepatitis

Kurangnya dukungan keluarga Kurangnya pemanfaatan

media

Belum tersediannya media

edukasi

Penyuluhan Pembuatan leaflet

sebagai media informasi

Ketidaktahuan ibu hamil tentang

pentingnya pemeriksaan/ deteksi

dini penyakit hepatitis

Pemeriksaan HbsAg

25

Berdasarkan teknik analisis isu di atas maka dipilih penyebab isu adalah

kurangnya dukungan keluarga, kurangnya pemanfaatan media, dan belum tersedianya

media edukasi

Oleh karena itu, penulis mengajukan pemecahan solusi kreatif dengan

melakukan pembuatan leaflet sebagai media edukasi, penyuluhan dan pemeriksaan

HbsAg. Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan penulis dapat memberikan

informasi yang bermanfaat bagi ibu hamil secara efektif dan efisien dalam

meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil serta menghindari risiko selama kehamilan.

26

MATERI HEPATITIS PADA IBU HAMIL

A. PENGERTIAN HEPATITIS

Hepatitis adalah peradangan hati serius yang bisa dengan mudah ditularkan ke orang

lain. Tidak mengherankan jika banyak ibu hamil yang sama sekali tidak sadar bahwa

mereka terinfeksi virus hepatitis. Biasanya karena gejalanya yang hanya bisa dirasakan

samar-samar, atau mungkin tidak muncul sama sekali. Dan tentunya, jika terdiagnosis

memiliki hepatitis saat hamil, salah satu kekhawatiran terbesar adalah mengenai

dampaknya pada kehamilan itu sendiri juga pada anak dalam kandungan.

B. PENYEBAB

Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai macam virus seperti virus hepatitis A

(HAV), hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), hepatitis D (HDV) dan hepatitis E (HEV).

Virus ini terdapat di dalam darah atau cairan tubuh penderita, seperti cairan vagina dan

sperma. Selain itu ada beberapa penyebab lain yang dapat menyebabkan seseorang rentan

menderita hepatitis, di antaranya pengguna narkoba suntik dan Bergonta ganti pasangan

saat berhubungan seksual.

C. CARA PENULARAN

Penyakit ini menular melalui kontak langsung dengan darah atau luka terbuka dari

penderita. Juga dapat menular melalui ciuman, percikan air liur ketika batuk atau bersin.

Sekitar 90% wanita hamil dengan infeksi hepatitis B akut akan “mewarisi” virus

tersebut ke bayi mereka. Sekitar 10-20% wanita dengan infeksi hepatitis B kronis akan

menularkannya. Sekitar 4% ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis C akan

menyebarkannya ke bayi mereka. Risiko penyebaran penyakit dari ibu ke anak juga terkait

dengan seberapa banyak jumlah virus (viral load) dalam tubuh ibu dan apakah dia juga

terinfeksi oleh HIV. Hepatitis B dan C menyebar melalui darah dan cairan tubuh yang

terinfeksi, misal cairan vagina atau air mani.

27

D. GEJALA

Adapun gejala hepatitis yaitu mual dan muntah, selalu kecapekan, kehilangan nafsu

makan, demam, sakit perut (terutama di sisi kanan atas, lokasi hati berada), sakit pada otot

dan persendian, serta jaundice alias penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang

menguning), atau mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.

E. AKIBAT YANG DITIMBULKAN

Jika tidak tertangani dengan baik, hepatitis saat hamil bisa menyebabkan penyakit

parah, risiko yang diperoleh wanita hamil yang terinfeksi HBV antara lain dapat

mengalami abortus, persalinan prematur dan perdarahan. Ibu hamil yang terinfeksi HBV

juga dapat menularkan infeksi secara vertikal ke janin yang dikandungnya saat persalinan

maupun segera setelah persalinan.

Kehamilan itu sendiri tidak akan mempercepat proses penyakit atau

memperburuknya, walaupun jika hati sudah terbebani dan terluka dengan sirosis, ini dapat

meningkatkan risiko ibu hamil mengalami perlemakan hati. Perlemakan hati selama

kehamilan yang akut mungkin terkait kekurangan enzim yang biasanya diproduksi oleh

hati yang memungkinkan wanita hamil untuk memetabolisme asam lemak. Kondisi ini

dapat dengan cepat menjadi parah, dan juga bisa memengaruhi anak yang belum lahir

(yang mungkin juga lahir dengan kekurangan enzim ini). Komplikasi lain yang dapat

terjadi pada ibu dengan hepatitis saat hamil adalah batu empedu, yang sering menimbulkan

penyakit kuning selama kehamilan. Ini terjadi pada 6% dari semua kehamilan, sebagian

karena perubahan garam empedu selama kehamilan. Selain itu, kantung empedu

mengosongkan diri lebih lambat selama kehamilan, yang berarti cairan empedu

menggenang lebih lama di hati dan risiko batu empedu pun naik.

Bayi dalam kandungan pada umumnya tidak terpengaruh oleh virus hepatitis milik

ibunya selama kehamilan. Namun, mungkin ada beberapa peningkatan risiko tertentu saat

persalinan, seperti bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat rendah (BBLR), atau

kelainan anatomi dan fungsi tubuh bayi (terutama pada infeksi hepatitis B kronis). Risiko

lainnya adalah bayi bisa terinfeksi saat lahir. Bayi mungkin terinfeksi hepatitis B saat lahir

jika ibu positif memiliki virusnya. Biasanya, penyakit ini diteruskan ke anak yang terkena

paparan darah dan cairan vagina ibu selama proses persalinan. Infeksi virus hepatitis B bisa

28

sangat parah pada bayi. Apabila anak terinfeksi virus hepatitis B semasa kecil, sebagian

besar kasusnya akan berlanjut menjadi kronis. Hepatitis kronis inilah yang bisa berakibat

buruk pada kesehatan anak di kemudian hari, yaitu berupa kerusakan hati (sirosis) dan

kadang kanker hati (terutama jika disertai infeksi virus hepatitis C).

F. CARA PENCEGAHAN

Saat melakukan pemeriksaan dinyatakan positif virus hepatitis B, biasanya ibu akan

diberikan vaksin yang memperkuat sistem imunitas tubuh guna mencegah perkembangan

virus dalam tubuh. Vaksin ini aman diberikan pada ibu hamil dengan janin yang tengah

berkemban. Dalam kasus yang lebih parah, biasanya dokter akan memberikan obat

antivirus guna mencegah perkembangan virus hepatitis B pada janin.

G. DIIT PENDERITA HEPATITIS

Beberapa pantangan yan harus dihindari antara lain :

1. Semua makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging kambing dan babi,

jerohan, otak, es krim, susu full cream, keju, mentega / margarine, minyak serta

makanan bersantan seperti gulai, kare atau gudeg.

2. Makanan yang dikalengkan seperti sarden dan korned.

3. Kue atau camilan berlemak, seperti kue tart, gorengan, fast food.

4. Bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,

mentimun, durian, nangka.

5. Bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, cuka, jahe.

6. Minuman yang mengandung alkohol dan soda.

Bahan makanan yang baik dikonsumsi untuk penderita Hepatitis berupa :

1. Sumber hidrat arang seperti nasi, roti putih, umbi-umbian.

2. Sumber protein seperti telur, ikan, daging, ayam, tempe, tahu, kacang hijau, sayuran

dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.

3. Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna seperti gula-gula,

sari buah, selai, sirup, manisan dan madu.

29

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu

Berdasarkan isu yang telah ditetapkan, gagasan kreatif/ terpilih adalah meningkatkan

pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan/ deteksi dini penyakit hepatitis. Kegiatan-

kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor.

b. Melakukan pendataan awal pengetahuan ibu hamil tentang penyakit hepatitis selama

kehamilan

c. Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi

d. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil

e. Melakukan pemeriksaan HbsAg

f. Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan.

Kegiatan ini berfokus pada penyuluhan dan pemeriksaan HbsAg pada ibu hamil.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi ibu hamil

tentang pentingnya pemeriksaan/ deteksi dini penyakit hepatitis secara efektif dan efisien

dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil serta menghindari risiko selama

kehamilan di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori. Gagasan pemecahan isu

ini akan dilakukan penyuluhan dan pemeriksaan HbsAg pada ibu hamil.

B. Deskripsi Kegiatan

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Identifikasi Isu : Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya

pemeriksaan/ deteksi dini penyakit hepatitis

Judul yang diangkat : Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan/ Deteksi

Dini Penyakit Hepatitis Melalui Penyuluhan Di Kelurahan

Wakangka UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori

Kabupaten Buton.

30

Tabel 3.1

Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi

1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor.

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan

Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap

Visi-

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1. Melakukan

konsultasi dengan

kepala puskesmas

selaku mentor

1. Menyiapkan

bahan konsultasi

Tersedianya

bahan

konsultasi

Akuntabilitas :

Transaparansi dengan

pimpinan dalam merencanakan

kegiatan aktualisasi.

Nasionalisme : Bahan

konsultasi menggunakan bahasa

indonesia yang baik dan benar

sebagai bentuk cinta tanah air.

Etika Publik :

Jujur dalam menyampaikan

informasi.

Komitmen Mutu : Inofatif

dalam menyediakan bahan

konsultasi.

Anti korupsi : Bertanggung

Kegiatan ini mendukung :

“Visi dari Puskesmas yaitu

meningkatkan pelayanan

kesehatan yang

berkualitas”.

Dan mendukung Misi dari

Puskesmas yaitu :

Meningkatkan pelayanan

yang bermutu.

Kegiatan ini didukung oleh

tata nilai Organisasi :

Profesional : Memiliki

kompentensi dan

kemampuan dalam

memberikan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk

memberikan pelayananan

yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan

pasien.

Solid : Memiliki sikap

kerjasama yang kuat untuk

meningkatkan pelayanan

31

jawab dalam menyediakan

bahan konsultasi.

kesehatan yang terbaik.

2. Melakukan

pertemuan

dengan

Pimpinan

Mendapatkan

arahan dan

bimbingan

Akuntabilitas : Melakukan

pertemuan dengan pimpinan

secara Transparansi.

Nasionalisme :

disiplin sesuai dengan jadwal

yang telah di buat.

Etika Pulik :

sikap hormat dan sopan santun

selama melakukan konsultasi

Komitmen Mutu :

mengefisiensikan waktu yang

ada.

Anti Korupsi :

Berani dalam melakukan

pertemuan dengan Pimpinan.

3. Mencatat

petunjuk dan

arahan

Adanya catatan

petunjuk dan

arahan pimpinan

Akuntabilitasi : Bertanggung

jawab terhadap petunjuk dan

arahan dari pimpinan.

32

pimpinan

Nasionalisme : Bijaksana

dalam melaksanakan arahan dari

pimpinan.

Etika publik : cermat dalam

menjalankan arahan dari

pimpinan.

Komitmen mutu :

Melaksanakan arahan dari

pimpinan secara Efektif

Anti korupsi : jujur dalam

melaksanakan arahan dari

pimpinan.

4. Membuat surat

persetujuan dari

pimpinan

Adanya surat

persetujuan dari

pimpinan

Akuntabilitasi : Transparansi

dalam membuat surat

persetujuan dari pimpinan

Nasionalisme : menggunakan

bahasa Indonesia yang benar

sebagai bentuk cinta tanah air

Etika publik : berintegritas

dalam membuat surat

persetujuan dari pimpinan.

Komitmen mutu : cepat dan

33

tepat waktu dalam menyiapkan

surat persetujuan dari pimpinan.

Anti Korupsi : mandiri dalam

membuat surat persetujuan dari

pimpinan.

Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :

Konsultasi dengan pimpinan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan

tugasnya (Manajemen ASN). Adanya surat Persetujuan dari pimpinan menunjukkan suatu bentuk koordinasi terhadap pimpinan (WoG Whole of Goverment).

Dalam pembuatan Surat persetujuan menekankan pada nilai cepat, akurat dan dan daya guna (Pelayanan Publik).

Prediksi hambatan Mentor/Atasan tidak ada di tempat

Rencana Antisipasi Membuat jadwal pertemuan kembali

Dampak Hambatan Tidak adanya izin dari mentor/ pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan aktualisasi

34

2. Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan

Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap

Visi-

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

2. Melakukan

pendataan awal

tentang

pengetahuan ibu

hamil

1. Menyiapkan

kuisioner

2. Mengatur

jadwal

pertemuan

Adanya kuisioner

Adanya jadwal

pertemuan

Akuntabilitas : Bertanggung

jawab dalam menyiapkan

kuisioner

Nasionalisme : Menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan

benar sebagai bentuk cinta tanah

air

Etika publik : cermat dalam

membuat kuisioner

Komitmen mutu : efisien dalam

melakukan tugas

Anti korupsi : mandiri dalam

melakukan tugas.

Akuntabilitas : Bertanggung

jawab dalam melakukan kegiatan

Nasionalisme : kerja sama

Kegiatan ini mendukung:

“Visi dari Puskesmas

yaitu meningkatkan

pelayanan kesehatan

yang berkualitas”.

Dan mendukung Misi

dari Puskesmas yaitu

sebagai berikut :

1. Meningkatkan

pelayanan yang

bermutu

2. Meningkatkan akses

pelayanan kesehatan.

Kegiatan ini didukung oleh

tata nilai Organisasi

Profesional : Memiliki

kompentensi dan

kemampuan dalam

memberikan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk

memberikan pelayananan

yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan

pasien.

Amanah : Bersikap jujur

dan dapat menjagan

kerahasiaan serta

keselamatan pasien.

Solid : Memiliki sikap

35

dengan ibu

hamil

3. Membagikan

kuisioner pada

ibu hamil (Pre

tes)

Kuisioner di

bagikan kepada

ibu hamil

dengan ibu hamil dalam

melakukan tugas

Etika publik : berintegritas

tinggi dalam melaksanakan

tugas.

Komitmen mutu : berinovatif

dalam melaksanakan kegiatan

Anti korupsi : sederhana dalam

mengatur jadwal pertemuan.

Akuntabilitasi : dalam

membagikan kuisioner harus jelas

Nasionalisme : dalam melakukan

tugas selalu menghormati hak

orang lain

Etika publik: Sopan saat

membagikan kuisioner

Komitmen mutu : efektif dalam

membagikan kuisioner.

Anti korupsi : mandiri dalam

melakukan tugas.

kerjasama yang kuat untuk

meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

36

Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :

Mendata ibu hamil dalam melakukan kegiatan aktualisasi menunjukkan kode ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya

(Manajemen ASN). Adanya Kuisioner sebagai bentuk kerja sama dengan ibu hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan kuisioner menekankan

pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik).

Prediksi Hambatan Jadwal pertemuan dengan ibu hamil dapat berubah

Rencana Antisipasi Mengatur kembali jadwal kegiatan

Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancar

3. Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan Mata

Pelatihan

Kontribusi terhadap

Visi-

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

3. Membuat leaflet 1. Mencari bahan

leaflet tentang

pentingnya

pemeriksaan

Hepatitis pada

ibu hamil

Terkumpulnya

bahan tentang

pentingnya

pemeriksaan

Hepatitis pada ibu

hamil.

Akuntabilitas : bertanggung

jawab dalam mencari bahan leaflet.

Nasionalisme : kerja keras dalam

mencari bahan leaflet.

Etika publik : cermat dalam

mencari bahan leaflet.

Komitmen mutu : cepat dan

tepat dalam mencari bahan leaflet.

Kegiatan ini mendukung:

“Visi dari Puskesmas

yaitu meningkatkan

pelayanan kesehatan

yang berkualitas”.

Dan mendukung Misi

dari Puskesmas yaitu

Kegiatan ini didukung oleh

tata nilai Organisasi :

Profesional : Memiliki

kompentensi dan

kemampuan dalam

memberikan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk

37

2. Mendesain leaflet

3. Konsultasi

dengan mentor

terkait bahan

dan desain

pembuatan

Adanya desain

leaflet

Terlapornya

pengumpulan

bahan materi

pada atasan/

mentor

Anti korupsi : mandiri dalam

mencari bahan leaflet.

Akuntabilitas : tanggung jawab

dalam melaksanakan tugas.

Nasionalisme : Menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan

benar sebagai bentuk cinta tanah

air

Etika publik : cepat dan tepat

dalam mengumpulkan bahan leaflet

Komitmen mutu : inovatif dalam

mendesain leaflet

Anti korupsi : sederhana dalam

mendesain leaflet

Akuntabilitas :

Berkonsultasi dengan atasan

tentang bahan materi sebagai

bentuk tanggung jawab

Nasionalisme :

sebagai berikut :

1. Meningkatkan

pelayanan yang

bermutu.

2. Meningkatkan akses

pelayanan kesehatan.

memberikan pelayananan

yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan

pasien.

Solid : Memiliki sikap

kerjasama yang kuat untuk

meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

38

Leaflet

4. Mencetak

leaflet

Tercetaknya leaflet

Menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar sebagai

bentuk cinta tanah air

Etika publik :

Saat berkoordinasi dengan mentor

tetap berperilaku ramah, sopan

dan santun.

Komitmen Mutu : Dalam

pengambilan materi dapat berjalan

dengan efisien dan efektif

Anti Korupsi : pengumpulan

bahan materi diperoleh dengan

jujur dan transparan.

Akuntabilitasi : transparansi

Nasionalisme : semangat bertugas

Etika publik: cermat

Komitmen mutu : cepat dan

tepat waktu

Anti korupsi : mandiri dalam

menyiapkan leaflet

39

Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :

Pembuatan leaflet sebagai bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas

tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas (mentor) tentang leaflet sebagai media informasi kepada ibu

hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan leaflet menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik).

Prediksi Hambatan Jika pembuatan leaflet tidak dilakukan

Rencana Antisipasi Membuat leaflet sesuai dengan rencana kegiatan

Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancer

4. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan

Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap

Visi-

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

4. Melakukan

penyuluhan kepada

ibu hamil.

1. Membuat

jadwal

penyuluhan

Adanya jadwal

penyuluhan

Akuntabilitas : Bertanggung

jawab dengan apa yang telah

ditentukan

Nasionalisme : Amanah dalam

menentukan jadwal.

Etika publik : Jujur dalama

menyampaikan informasi

Komitmen mutu : Efektif

dalam melakukan penyuluhan

Kegiatan ini mendukung :

“Visi dari Puskesmas yaitu

meningkatkan pelayanan

kesehatan yang

berkualitas”.

Dan mendukung Misi dari

Puskesmas yaitu sebagai

berikut :

Kegiatan ini didukung oleh

tata nilai Organisasi :

Profesional : Memiliki

kompentensi dan

kemampuan dalam

memberikan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk

memberikan pelayananan

40

2. Menyiapkan

bahan

penyuluhan

Adanya bahan

penyuluhan

Anti korupsi : mandiri dalam

melaksanakan tugas.

Akuntabilitas : bertanggung

jawab dalam menyiapkan bahan

penyuluhan.

Nasionalisme : Menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan

benar sebagai bentuk cinta

tanah air

Etika publik : cepat dan tepat

dalam menyiapkan bahan

penyuluhan.

Komitmen mutu : inovatif

dalam menyiapkan bahan

penyuluhan.

Anti korupsi : sederhana

dalam menyiapkan bahan

penyuluhan.

1. Meningkatkan

pelayanan yang

bermutu

2. Meningkatkan akses

pelayanan kesehatan.

3. Mendorong

kemandirian

masyarakat untuk hidup

bersih dan sehat.

4. Meningkatkan peran

serta masyarakat untuk

mendukung program

kesehatan

yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan

pasien.

Amanah : Bersikap jujur

dan dapat menjagan

kerahasiaan serta

keselamatan pasien.

Solid : Memiliki sikap

kerjasama yang kuat untuk

meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

41

3. Membagikan

leaflet kepada

ibu hamil

4. Mempersentasik

an materi

penyuluhan

sesuai dengan

keilmuan secara

jelas, sopan dan

santun.

Leaflet dibagikan

kepada ibu hamil

Adanya

penyuluhan

Akuntabilitas : Jelas dalam

menentukan sasaran penyuluhan.

Nasionalisme : Menggunakan

bahasa indonesia yang baik dan

benar sebagai bentuk cinta

tanah air.

Etika publik : Jujur dalam

menyampaikan informasi

Komitmen mutu : Efektif

dalam melakukan penyuluhan

Anti korupsi : mandiri dalam

melakukan tugas.

Akuntabilitas : Profesional

dalam melakukan penyuluhan

Nasionalisme : Menggunakan

bahasa indonesia yang baik dan

benar sebagai bentuk cinta

tanah air.

Etika publik : Jujur dalam

menyampaikan informasi

42

5. Membagikan

kuisioner (post

tes)

Kuisioner telah

dibagikan kepada

ibu hamil.

Komitmen mutu : Efektif

dalam melakukan penyuluhan

Anti korupsi : mandiri dalam

mempersentasikan penyuluhan.

Akuntabilitasi : dalam

membagikan kuisioner harus

jelas

Nasionalisme : dalam

melakukan tugas selalu

menghormati hak orang lain

Etika publik: Sopan saat

membagikan kuisioner

Komitmen mutu : efektif

dalam membagikan kuisioner.

Anti korupsi : mandiri dalam

melakukan tugas.

Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :

Pembuatan bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam

melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan ibu hamil dilibatkan sebagai bentuk dari Whole of Goverment. Dalam

melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada ibu hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk Pelayanan Publik.

43

Prediksi Hambatan Jadwal pertemuan dengan ibu hamil dapat berubah

Rencana Antisipasi Mengatur kembali jadwal kegiatan

Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancar

5. Melakukan pemeriksaan HbsAg

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan

Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap

Visi-

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

5. Melakukan

pemeriksaan

HbsAg

1. Menyiapkan

alat dan bahan

2. Melakukan

Tersedianya alat

dan bahan

Pemeriksaan telah

Akuntabilitas : Bertanggung

jawab dengan apa yang telah

disediakan

Nasionalisme : kerja keras

dalam menyiapkan alat dan

bahan.

Etika publik : Jujur dalam

menyampaikan informasi

Komitmen mutu : Efektif

dalam melakukan kegiatan

Anti korupsi : mandiri dalam

menyiapkan alat dan bahan.

Akuntabilitas : profesional

Kegiatan ini mendukung :

“Visi dari Puskesmas yaitu

meningkatkan pelayanan

kesehatan yang

berkualitas”.

Dan mendukung Misi dari

Puskesmas adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatkan

pelayanan yang

bermutu

2. Meningkatkan akses

pelayanan kesehatan.

Kegiatan ini didukung oleh

tata nilai Organisasi :

Profesional : Memiliki

kompentensi dan

kemampuan dalam

memberikan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk

memberikan pelayananan

yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan

pasien.

Amanah : Bersikap jujur

dan dapat menjagan

44

pemeriksaan

HBsAg

3. Mencatat hasil

pemeriksaan

dilakukan

Adanya catatan

pemeriksaan

dalam melaksanakan tugas

Nasionalisme : Menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan

benar sebagai bentuk cinta

tanah air

Etika publik : Tidak

diskriminatif dalam melakukan

pelayanan

Komitmen mutu : Efektif

dalam melakukan pemeriksaan

Anti korupsi : sederhana

dalam melakukan pemeriksaan.

Akuntabilitas : Jelas mencatat

hasil pemeriksaan.

Nasionalisme : Menggunakan

bahasa indonesia yang baik dan

benar sebagai bentuk cinta

tanah air.

Etika publik : Jujur dalam

mencatat hasil pemeriksaan.

3. Mendorong

kemandirian

masyarakat untuk hidup

bersih dan sehat.

4. Meningkatkan peran

serta masyarakat untuk

mendukung program

kesehatan

kerahasiaan serta

keselamatan pasien.

Solid : Memiliki sikap

kerjasama yang kuat untuk

meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

45

Komitmen mutu : Efektif

dalam mencatat hasil

pemeriksaan.

Anti korupsi : mandiri dalam

mencatat hasil pemeriksaan.

Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :

Pemeriksaan HbsAg merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam

melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam melaksanakan kegiatan Pemeriksaan HbsAg kepada ibu hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk

Pelayanan Publik.

Prediksi Hambatan Alat pemeriksaan HbsAg habis

Rencana Antisipasi Permintaan pengadaan ke dinkes

Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancar

46

6. Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan

Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap

Visi-

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

6. Melakukan

evaluasi kegiatan

dan melaporkan

hasilnya kepada

pimpinan.

1. Mengumpulkan

dokumen-

dokumen (hasil

pemeriksaan

HbsAg,

Kuisioner)

2. Menganalisis

hasil pre dan

post tes

Tersedianya

dokumen-

dokumen

Tersedianya hasil

analisis

Akuntabilitas : mengumpulkan

dokemen secara terintegritas..

Nasionalisme : kerja keras

dalam dalam mengumpulkan

dokumen.

Etika publik : bertanggung

jawab atas dokumen yang di

kumpulkan.

Komitmen mutu : Efektif

dalam melakukan kegiatan

Anti korupsi : mandiri dalam

mengumpulkaan dokumen.

Akuntabilitas : transparansi

dalam menyusun laporan

Nasionalisme : Menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan

Kegiatan ini mendukung :

“Visi dari Puskesmas yaitu

meningkatkan pelayanan

kesehatan yang

berkualitas”.

Dan mendukung Misi dari

Puskesmas adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatkan

pelayanan yang

bermutu.

Kegiatan ini didukung oleh

tata nilai Organisasi :

Profesional : Memiliki

kompentensi dan

kemampuan dalam

memberikan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk

memberikan pelayananan

yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan

pasien.

Amanah : Bersikap jujur

dan dapat menjagan

kerahasiaan serta

keselamatan pasien.

Solid : Memiliki sikap

47

3. Melaporkan

hasil kegiatan

ke pimpinan

dan meminta

surat telah

menyelesaikan

aktualisasi dari

pimpinan

Adanya laporan

hasil kegiatan

benar sebagai bentuk cinta

tanah air

Etika publik : Jujur dalam

menyusun laporan

Komitmen mutu : Efektif

dalam menyusun laporan.

Anti korupsi : Sederhana

dalam menyusun laporan.

Akuntabilitas : Bertanggung

jawab atas laporan hasil

kegiatan.

Nasionalisme : Menggunakan

bahasa indonesia yang baik dan

benar sebagai bentuk cinta

tanah air.

Etika publik : Jujur dalam

menyampaikan laporan hasil

kegiatan.

Komitmen mutu : Efektif

dalam melaporkan hasil

kerjasama yang kuat untuk

meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

48

pemeriksaan.

Anti korupsi : Disiplin waktu

dalam menyampaikan laporan

hasil kegiatan.

Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :

Dalam mengevaluasi hasil kegiatan dan melaporkan kepada pimpinan merupakan sikap yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan

berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Berkoordinasi kepada Pimpinan dalam melaporkan hasil kegiatan (Whole of Goverment).

Prediksi hambatan Mentor/Atasan tidak ada di tempat

Rencana Antisipasi Membuat jadwal pertemuan kembali

Dampak Hambatan Tidak adanya izin dari mentor/ pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan aktualisasi

Tabel 3.2 estimasi Biaya Aktualisasi

No. Uraian kegiatan Volume Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)

1 Kertas A4 1 Rim 60.000 60.000

2 Penjilidan 3 Rangkap 5.000 15.000

3 Pencetakan leaflet 20 Lembar 5.000 75.000

4 Alat HbsAg 20 Pcs - -

5 Handscoon 20 Pcs - -

6 Lancet 20 Buah - -

7 Alcohol swab 20 Buah - -

Sumber Dana Pribadi dan Sumber Dana Puskesmas

49

Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan Tahapan 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Melakukan

konsultasi dengan

kepala puskesmas

selaku mentor

Menyiapkan bahan konsultasi

Melakukan pertemuan dengan Pimpinan

Mencatat petunjuk dan arahan pimpinan

Membuat surat persetujuan dari pimpinan

Melakukan

pendataan awal

tentang

pengetahuan ibu

hamil

Menyiapkan kuisioner

Mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil

Membagikan kuisioner pada ibu hamil (pre

test)

Pembuatan Leaflet

sebagai media

edukasi

Mencari bahan leaflet tentang pentingnya

pemeriksaan Hepatitis pada ibu hamil

Mendesain leaflet

Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan

desain pembuatan Leaflet

Mencetak leaflet

Melakukan

penyuluhan

kepada ibu hamil

Membuat jadwal penyuluhan

Menyiapkan bahan penyuluhan

Membagikan leaflet kepada ibu hamil

Mempersentasikan materi penyuluhan sesuai

dengan keilmuan secara jelas, sopan dan santun

Membagikan kuisioner pada ibu hamil (post

test)

50

Melakukan

pemeriksaan

HbsAg

Menyiapkan alat dan bahan

Melakukan pemeriksaan HbsAg

Mencatat hasil pemeriksaan

Melakukan

evaluasi kegiatan

dan melaporkan

hasilnya kepada

pimpinan

Mengumpulkan dokumen-dokumen (hasil

pemeriksaan HbsAg, Kuisioner pre dan post)

Menganalisis hasil pre dan post tes

Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan

meminta surat telah menyelesaikan aktualisasi

dari pimpinan

51

BAB IV

CAPAIAN HASIL AKTUALISASI DAN NILAI – NILAI DASAR ASN

A. Kendala dan Antisipasi

Habituasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah proses pembiasaan pada/atau dengan

“sesuatu” supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan suatu kegiatan yang bersifat

instrinsik pada lingkungan kerja. Untuk melakukan kebiasaan itu tentunya diperlukan suatu

rancangan yang benar-benar tepat, agar apa yang kita lakukan tidak sia- sia. Dalam

melaksanakan aktualisasi ditempat kerja ini tentunya akan ditemui beberapa kendala yang akan

dihadapi, oleh sebab itu perlu kita lakukan langkah-langkah antisipasi.

Adapun kendala dan antisipasinya, yaitu sesuai dengan tabel berikut:

Tabel 4.1 .Kendala dan antisipasi dalam aktualisasi dan habituasi

Kegiatan Kendala Antisipasi

Kegiatan 1

Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor

1. Menyiapkan bahan

konsultasi

2. Melakukan pertemuan

dengan Pimpinan

3. Mencatat petunjuk dan

arahan pimpinan

4. Membuat surat persetujuan

dari pimpinan

Tidak ada kendala saat

berkonsultasi dan meminta

persetujuan dengan mentor

serta berjalan sesuai rencana.

Rancangan kegiatan tetap

disiapkan sesuai dengan

rencana kegiatan aktualisasi.

Kegiatan 2

Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil 1. Menyiapkan kuisioner

2. Mengatur jadwal pertemuan

dengan ibu hamil

3. Membagikan kuisioner pada

ibu hamil

Tidak ada kendala saat

menyiapkan bahan kuisioner

sebagai alat untuk mengetahui

tingkat pengeahuan ibu hamil

tentang penyakit hepatitis.

Rancangan kegiatan tetap

disiapkan sesuai dengan

rencana kegiatan aktualisasi.

52

Kegiatan 3

Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi

1. Mencari bahan leaflet

tentang pentingnya

pemeriksaan Hepatitis pada

ibu hamil

2. Mendesain leaflet

3. Konsultasi dengan mentor

terkait bahan dan desain

pembuatan Leaflet

4. Mencetak leaflet

Tidak ada kendala saat

membuat dan berkonsultasi

dengan mentor terkait

pembuatan leaflet

Segala sesuatunya tetap

dilakukan sesuai rencana

kegiatan aktualisasi.

Kegiatan 4

Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.

1. Membuat jadwal

penyuluhan

2. Menyiapkan bahan

penyuluhan

3. Membagikan leaflet kepada

ibu hamil

4. Mempersentasikan materi

penyuluhan sesuai dengan

keilmuan secara jelas, sopan

dan santun

5. Membagikan kuisioner post

tes

Tidak ada kendala saat

membuat dan

mempersentasikan materi

penyuluhan kepada ibu hamil

tentang penyakit hepatitis

Rancangan kegiatan tetap

dilakukan sesuai dengan

rencana kegiatan aktualisasi.

Kegiatan 5

Melakukan pemeriksaan HbsAg

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Melakukan pemeriksaan

HBsAg

3. Mencatat hasil pemeriksaan

Tidak ada kendala saat

melakukan pemeriksaan

kepada ibu hamil

Rancangan kegiatan tetap

dilakukan sesuai dengan

rencana kegiatan aktualisasi

53

Kegiatan 6

Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan

1. Mengumpulkan dokumen-

dokumen (hasil

pemeriksaan HbsAg,

Kuisioner)

2. Menganalisis hasil pre dan

post tes

3. Melaporkan hasil kegiatan

ke pimpinan dan meminta

surat telah menyelesaikan

aktualisasi dari pimpinan.

Tidak ada kendala dalam

menyusun laporan hasil

evaluasi.

Rancangan kegiatan tetap

dilakukan sesuai dengan

rencana kegiatan aktualisasi

B. Hasil Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi ini mulai dilaksanakan sejak tanggal 26 September sampai tanggal 22

Oktober 2021 di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori. Capaian hasil aktualisasi

direalisasikan berdasarkan 6 (enam) kegiatan rancangan aktualisasi yang telah dibuat dengan

menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

Anti Korupsi) sebagaimana tertuang pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Hasil Aktualisasi

Kegiatan 1

Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor

Tanggal Pelaksanaan

Kegiatan

27 September 2021 s.d 28 September 2021

Tahap 1

Menyiapkan bahan konsultasi

Waktu : 27 September 2021

Output : Tersedianya bahan konsultasi

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas :

Penulis mempersiapkan bahan konsultasi secara Transaparansi dengan

pimpinan agar konsultasi berjalan sesuai tujuan yang diharapkan.

Nasionalisme : Dalam menyiapkan bahan konsultasi penulis menggunakan

bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.

Etika Publik :

Dalam menyampaikan informasi penulis bersikap Jujur agar konsultasi

berjalan sesuai tujuan yang diharapkan..

Komitmen Mutu : penulis berInofatif dalam menyediakan bahan konsultasi.

54

Anti korupsi : Dalam menyediakan bahan konsultasi penulis Bertanggung

jawab.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.1 menyiapkan bahan konsul (Rancangan Kegiatan)

Tahap 2 Melakukan pertemuan dengan Pimpinan

Waktu : 28 September 2021

Output : Mendapatkan arahan dan bimbingan

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : Setelah berada ditempat tugas penulis melakukan pertemuan

dengan pimpinan secara Transparansi.

Nasionalisme : Penulis disiplin Melakukan pertemuan dengan Pimpinan

sesuai dengan jadwal yang telah di buat.

Etika Pulik :

Selama melakukan konsultasi dengan pimpinan, penulis bersikap hormat dan

sopan santun.

Komitmen Mutu : Selama melakukan konsultasi dengan pimpinan, penulis

mengefisiensikan waktu yang ada.

Anti Korupsi : Selama melakukan konsultasi dengan pimpinan, penulis

Berani.

55

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.2 Melakukan pertemuan dengan Pimpinan

Tahap 3 Mencatat petunjuk dan arahan pimpinan

Waktu : 28 September 2021

Output : Adanya catatan petunjuk dan arahan pimpinan

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitasi : Penulis Bertanggung jawab terhadap petunjuk dan arahan

dari pimpinan dalam melakukan kegiatan aktualisasi.

Nasionalisme : Penulis harus Bijaksana dalam melaksanakan arahan dari

pimpinan dalam melakukan kegiatan aktualisasi.

Etika publik : dengan Cermat penulis menjalankan arahan dari pimpinan

agar kegiatan aktualisasi berjalan sesuai yang diharapkan.

Komitmen mutu : Penulis melaksanakan arahan dari pimpinan secara Efektif

agar kegiatan aktualisasi berjalan sesuai yang diharapkan.

Anti korupsi : penulis bersikap Jujur dalam melaksanakan arahan dari

pimpinan agar kegiatan aktualisasi berjalan sesuai yang diharapkan.

56

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.3 mencatat arahan dari mentor

Tahap 4 Membuat surat persetujuan dari pimpinan

Waktu : 28 September 2021

Output : Adanya surat persetujuan dari pimpinan

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitasi : Dalam membuat surat persetujuan dari pimpinan, penulis

bersikap secara Transparansi.

Nasionalisme : Dalam menyusun surat persetujuan penulis menggunakan

bahasa Indonesia yang benar sebagai bentuk cinta tanah air

Etika publik : Penulis berintegritas dalam membuat surat persetujuan dari

pimpinan.

Komitmen mutu : Dalam menyiapkan surat persetujuan dari pimpinan ,

penulis cepat dan tepat waktu.

Anti Korupsi : Penulis mandiri dalam membuat surat persetujuan dari

pimpinan.

57

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.4 surat persetujuan dari mentor

Kontribusi terhadap

visi dan misi

Organisasi

Kegiatan ini mendukung :

“Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang

berkualitas”.

Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu :

Meningkatkan pelayanan yang bermutu.

Penguatan Nilai-

Nilai Organisasi

Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi :

Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan pasien.

Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

Keterkaitan dengan

Peran dan Kedudukan

ASN

Konsultasi dengan pimpinan merupakan kegiatan aktualisasi yang

menunjukkan kode ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi

dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Adanya surat Persetujuan

dari pimpinan menunjukkan suatu bentuk koordinasi terhadap pimpinan (WoG

Whole of Goverment). Dalam pembuatan Surat persetujuan menekankan pada

nilai cepat, akurat dan dan daya guna (Pelayanan Publik).

58

Kegiatan 2

Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil

Tanggal Pelaksanaan

Kegiatan

Waktu : 29 September 2021 s.d 04 Oktober 2021

Tahap 1 Menyiapkan kuisioner

Waktu : 29 - 30 September 2021

Output : Adanya kuisioner

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : Penulis Bertanggung jawab dalam menyiapkan kuisioner

Nasionalisme : Penulis Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

sebagai bentuk cinta tanah air

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis cermat dalam membuat

kuisioner

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis efisien dalam

melakukan tugas

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mandiri dalam

melakukan tugas.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.5 menyiapkan kuisioner

Tahap 2 Mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil

Waktu : 01 Oktober 2021

Output : Adanya jadwal pertemuan

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : penulis Bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan

Nasionalisme : Penulis menjalin kerja sama dengan ibu hamil dalam

melakukan tugas agar kegiatan aktualisasi berjalan sesuai yang diharapkan.

Etika publik : Penulis berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugas agar

59

kegiatan berjalan sesuai yang diharapkan.

Komitmen mutu : Penulis berinovatif dalam melaksanakan kegiatan agar

berjalan sesuai yang diharapkan.

Anti korupsi : Dalam mengatur jadwal pertemuan penulis membuat secara

sederhana.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.6 Mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil

Tahap 3 Membagikan kuisioner pada ibu hamil (pre test)

Waktu : 04 Oktober 2021

Output : Kuisioner di bagikan kepada ibu hamil

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitasi : dalam melakukan kegiatan ini penulis membagikan kuisioner

secara jelas agar kegiatan berjalan sesuai yang diharapkan.

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis selalu menghormati

hak orang lain agar kegiatan berjalan sesuai yang diharapkan.

Etika publik: dalam melakukan kegiatan ini penulis membagikan kuisioner

secara Sopan.

Komitmen mutu : penulis melakukan kegiatan ini secara efektif dalam

membagikan kuisioner.

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mandiri dalam

melakukan tugas.

60

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.7 membagikan kuisioner kepada ibu hamil (pre tes)

Kontribusi terhadap

visi dan misi

Organisasi

Kegiatan ini mendukung:

“Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang

berkualitas”.

Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu

2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

Penguatan Nilai-

Nilai Organisasi

Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi

Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan pasien.

Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta

keselamatan pasien.

Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

Keterkaitan dengan

Peran dan Kedudukan

ASN

Mendata ibu hamil dalam melakukan kegiatan aktualisasi menunjukkan kode

ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan

tugasnya (Manajemen ASN). Adanya Kuisioner sebagai bentuk kerja sama

dengan ibu hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan kuisioner

menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik).

61

Kegiatan 3

Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi

Tanggal Pelaksanaan

Kegiatan

Waktu : 05 s.d 08 Oktober 2021

Tahap 1 Mencari bahan leaflet tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada ibu

hamil

Waktu : 05 Oktober 2021

Output : Terkumpulnya bahan tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada

ibu hamil.

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis bertanggung jawab

dalam mencari bahan leaflet.

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis bekerja keras dalam

mencari bahan leaflet.

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis cermat dalam mencari

bahan leaflet.

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis cepat dan tepat

dalam mencari bahan leaflet.

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mandiri dalam mencari

bahan leaflet.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.8 mencari bahan leaflet

62

Tahap 2 Mendesain leaflet

Waktu : 06 Oktober 2021

Output : Adanya desain leaflet

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis bertanggung jawab

dalam melaksanakan tugas mendesain leaflet.

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis cepat dan tepat dalam

mengumpulkan bahan leaflet

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis berinovatif dalam

mendesain leaflet agar menarik

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mendesain leaflet secara

sederhana dan menarik.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.9 mendesain leaflet

Tahap 3 Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan Leaflet

Waktu : 07 Oktober 2021

Output : Terlapornya pengumpulan bahan materi

pada atasan/ mentor

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas :

dalam melakukan kegiatan ini penulis berkonsultasi dengan atasan tentang

bahan materi sebagai bentuk tanggung jawab.

Nasionalisme :

dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa Indonesia yang

63

baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.

Etika publik :

dalam melakukan kegiatan ini penulis saat berkoordinasi dengan mentor tetap

berperilaku ramah, sopan dan santun.

Komitmen Mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis mengambil materi

secara efisien dan efektif agar kegiatan berjalan sesuai yang diharapkan.

Anti Korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mengumpulkan bahan

materi secara jujur dan transparan.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.10 konsultasi dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan

Leaflet

Tahap 4 Mencetak leaflet

Waktu : 08 Oktober 2021

Output : Tercetaknya leaflet

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitasi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mencetak leaflet

secara transparansi

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis semangat dalam

bertugas agar kegiatan aktualisasi terlaksana sesuai harapan.

Etika publik: dalam melakukan kegiatan ini penulis dengan cermat mencetak

leaflet.

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis cepat dan tepat

64

waktu mencetak leaflet agar kegiatan aktualisasi terlaksana sesuai harapan.

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam

menyiapkan leaflet

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.11 mencetak leaflet

Kontribusi terhadap

visi dan misi

Organisasi

Kegiatan ini mendukung:

“Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang

berkualitas”.

Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu.

2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

Penguatan Nilai-

Nilai Organisasi

Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi :

Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan pasien.

Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

Keterkaitan dengan

Peran dan Kedudukan

ASN

Pembuatan leaflet sebagai bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi

yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan

berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN).

Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas (mentor) tentang leaflet sebagai

media informasi kepada ibu hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam

pembuatan leaflet menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna

(Pelayanan Publik).

65

Kegiatan 4

Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.

Tanggal

Pelaksanaan Kegiatan

Waktu : 11 s.d 14 Oktober 2021

Tahap 1 Membuat jadwal penyuluhan

Waktu : 11 Oktober 2021

Output : Adanya jadwal penyuluhan

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis Bertanggung jawab

dengan apa yang telah ditentukan dalam pembuatan jadwal

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis Amanah dalam

menentukan jadwal.

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis Jujur dalam

menyampaikan informasi

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis Efektif dalam

melakukan penyuluhan

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mandiri dalam

melaksanakan tugas.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.12 membuat jadwal penyuluhan

66

Tahap 2 Menyiapkan bahan penyuluhan

Waktu : 12 – 13 Oktober 2021

Output : Adanya bahan penyuluhan

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis bertanggung jawab

dalam menyiapkan bahan penyuluhan

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis cepat dan tepat dalam

menyiapkan bahan penyuluhan

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis inovatif dalam

menyiapkan bahan penyuluhan

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis sederhana dalam

menyiapkan bahan penyuluhan.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.13 Menyiapkan bahan penyuluhan

67

Tahap 3 Membagikan leaflet kepada ibu hamil

Waktu : 14 Oktober 2021

Output : Leaflet dibagikan kepada ibu hamil

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis, Jelas menentukan

sasaran penyuluhan.

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa

indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam

menyampaikan informasi

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam

melakukan penyuluhan

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam

melakukan tugas.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.14 Membagikan leaflet kepada ibu hamil

68

Tahap 4 Mempersentasikan materi penyuluhan sesuai dengan keilmuan secara jelas,

sopan dan santun

Waktu : 14 Oktober 2021

Output : Adanya penyuluhan

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Profesional

dalam melakukan penyuluhan

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa

indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam

menyampaikan informasi

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif

dalam melakukan penyuluhan

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam

mempersentasikan penyuluhan.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.15 Mempersentasikan materi penyuluhan

69

Tahap 5 Membagikan kuisioner pada ibu hamil (post test)

Waktu : 14 Oktober 2021

Output : Kuisioner telah di bagikan kepada ibu hamil

Akuntabilitasi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara jelas

membagikan kuisioner post tes kepada ibu hamil.

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis melakukan tugas selalu

menghormati hak orang lain

Etika publik: dalam melakukan kegiatan ini penulis brsikap Sopan saat

membagikan kuisioner post tes kepada ibu hamil.

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara efektif dalam

membagikan kuisioner post tes kepada ibu hamil.

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam

melakukan tugas post tes kepada ibu hamil.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.16 Membagikan kuisioner pada ibu hamil (post test)

Kontribusi terhadap

visi dan misi

Organisasi

Kegiatan ini mendukung :

“Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang

berkualitas”.

Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu

2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program

kesehatan

70

Penguatan Nilai-

Nilai Organisasi

Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi :

Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan pasien.

Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta

keselamatan pasien.

Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

Keterkaitan dengan

Peran dan Kedudukan

ASN

Pembuatan bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi yang

menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan

berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam

melaksanakan kegiatan penyuluhan ibu hamil dilibatkan sebagai bentuk dari

Whole of Goverment. Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada ibu

hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk Pelayanan Publik.

Kegiatan 5

Melakukan pemeriksaan HbsAg

Tanggal Pelaksanaan

Kegiatan

Waktu : 14 s.d 15 Oktober 2021

Tahap 1 Menyiapkan alat dan bahan

Waktu : September 2021

Output : Tersedianya alat dan bahan

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis Bertanggung jawab

dengan apa yang telah disediakan.

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis kerja keras dalam

menyiapkan alat dan bahan.

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam

menyampaikan informasi.

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam

melakukan kegiatan

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam

menyiapkan alat dan bahan.

71

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.17 Menyiapkan alat dan bahan

Tahap 2 Melakukan pemeriksaan HbsAg

Waktu : 14 s.d 15 Oktober 2021

Output : Pemeriksaan telah dilakukan

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara profesional

dalam melakukan pemeriksaan HbsAg.

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis Tidak diskriminatif

dalam melakukan pelayanan pemeriksaan HbsAg.

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam

melakukan pemeriksaan HbsAg.

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara sederhana dalam

melakukan pemeriksaan HbsAg.

Bukti Kegiatan/

Evidence

72

Gambar 4.18 Melakukan pemeriksaan HbsAg

Tahap 3 Mencatat hasil pemeriksaan

Waktu : 14 s.d 15 Oktober 2021

Output : Adanya catatan pemeriksaan

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jelas mencatat

hasil pemeriksaan.

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara menggunakan

bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam

mencatat hasil pemeriksaan.

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam

mencatat hasil pemeriksaan.

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam

mencatat hasil pemeriksaan.

73

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.19 Mencatat hasil pemeriksaan

Kontribusi terhadap

visi dan misi

Organisasi

Kegiatan ini mendukung :

“Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang

berkualitas”.

Dan mendukung Misi dari Puskesmas adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu

2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program

kesehatan

Penguatan Nilai-

Nilai Organisasi

Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi :

Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan pasien.

Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta

keselamatan pasien.

Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

74

Keterkaitan dengan

Peran dan Kedudukan

ASN

Pemeriksaan HbsAg merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode

ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam

melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam melaksanakan kegiatan

Pemeriksaan HbsAg kepada ibu hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk

Pelayanan Publik.

Kegiatan 6

Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan

Tanggal Pelaksanaan

Kegiatan

Waktu : 18 s.d 21 Oktober 2021

Tahap 1 Mengumpulkan dokumen-dokumen (hasil pemeriksaan HbsAg, Kuisioner pre

dan post)

Waktu : 18 Oktober 2021

Output : Tersedianya dokumen-dokumen

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis mengumpulkan

dokemen secara terintegritas.

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis bekerja keras dalam

mengumpulkan dokumen.

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis bertanggung jawab atas

dokumen yang di kumpulkan.

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam

melakukan kegiatan

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam

mengumpulkaan dokumen.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Pre tes

75

Post tes

Hasil pemeriksaan

HbsAg

Gambar 4.20 Mengumpulkan dokumen-dokumen

Tahap 2 Menganalisis hasil pri dan post tes

Waktu : 18 Oktober 2021

Output : Tersedianya hasil analisis

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara transparansi

menyusun menganalisis hasil pri dan post tes

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air

76

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam

menganalisis hasil pri dan post tes.

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam

menganalisis hasil pri dan post tes.

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Sederhana dalam

menganalisis hasil pri dan post tes.

Bukti Kegiatan/

Evidence

0

10

20

30

40

50

60

70

80

skor pre test

77

Gambar 4.21 menganalisis hasil pri dan post tes

Keterangan : Berdasarkan data tersebut diatas maka tingkat pengetahuan

tentang pemeriksaan/ deteksi dini penyakit hepatitis pada ibu hamil telah

mencapai 100 %, berdasarkan hasil kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan.

84

86

88

90

92

94

96

98

100

102

skor post test

0

20

40

60

80

100

120

skor pre tes

skor post tes

78

Tahap 3 Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan meminta surat telah

menyelesaikan aktualisasi dari pimpinan

Waktu : 21 Oktober 2021

Output : Adanya laporan hasil kegiatan

Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:

Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis Bertanggung jawab

atas laporan hasil kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan.

Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa

indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.

Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam

menyampaikan laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam

melaporkan hasil laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Disiplin waktu

dalam menyampaikan laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Bukti Kegiatan/

Evidence

Gambar 4.22 Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan meminta surat telah

menyelesaikan aktualisasi dari pimpinan

79

Kontribusi terhadap

visi dan misi

Organisasi

Kegiatan ini mendukung :

“Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang

berkualitas”.

Dan mendukung Misi dari Puskesmas adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu.

Penguatan Nilai-

Nilai Organisasi

Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi :

Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan pasien.

Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta

keselamatan pasien.

Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

Keterkaitan dengan

Peran dan Kedudukan

ASN

Dalam mengevaluasi hasil kegiatan dan melaporkan kepada pimpinan

merupakan sikap yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung

Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen

ASN). Berkoordinasi kepada Pimpinan dalam melaporkan hasil kegiatan

(Whole of Goverment).

C. Analisis Dampak

Tabel 4.3 Tabel Analisis Dampak

Kegiatan 1

Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor.

Tahapan kegiatan

1. Menyiapkan bahan konsultasi

2. Melakukan pertemuan dengan Pimpinan

3. Mencatat petunjuk dan arahan pimpinan

4. Membuat surat persetujuan dari pimpinan

Dampak Positif Dampak Negatif

Apabila penulis dalam melaksanakan

kegiatan melakukan konsultasi dengan

mentor menanamkan nilai-nilai dasar ASN

yaitu ANEKA, maka kegiatan ini akan

terlaksana dengan baik dan bisa saja

memberikan dampak yang baik pula.

Adapun dampaknya sebagai berikut :

- Akuntabilitas

Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan

melakukan konsultasi dengan mentor tidak

menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu

ANEKA, maka kegiatan ini tidak akan

terlaksana dengan baik dan bisa saja

memberikan dampak yang kurang baik pula.

Adapun dampaknya sebagai berikut :

- Akuntabilitas

80

Apabila menerapkan nilai dasar tanggung

jawab dan transparan dalam menyiapkan

bahan konsultasi dan saat berkonsultasi

dengan atasan maka dapat meningkatkan

kepercayaan atasan sehingga aktualisasi

berjalan lancar

- Nasionalisme

Apabila penulis menyampaikan dengan

menggunakan bahasa Indonesia yang baik

dan benar, atasan dapat memahami isi

aktualisasi.

- Etika Publik

Apabila saat berkonsultasi dengan atasan

bersikap sopan dan ramah, maka atasan

cenderung akan menghormati pendapat

penulis dan dapat mempermudah proses

persetujuan aktualisasi.

- Komitmen Mutu

Apabila penulis memanfaatkan waktu

dengan efektif dan efisien maka kegiatan

berkonsultasi dengan atasan akan berjalan

sesuai rencana.

- Anti Korupsi

Apabila penulis bertanggung jawab, jujur,

serta mandiri dalam memanfaatkan waktu

maka aktualisasi dapat berjalan sesuai

rancangan jadwal.

Apabila tidak menerapkan nilai dasar tanggung

jawab dan transparan dalam menyiapkan

bahan konsultasi dan saat berkonsultasi

dengan atasan maka dapat mengurangi

kepercayaan atasan sehingga aktualisasi pun

menjadi terhambat.

- Nasionalisme

Apabila penulis menyampaikan dengan

menggunakan bahasa yang tidak dimengerti,

atasan tidak dapat memahami isi aktualisasi.

- Etika Publik

Apabila saat berkonsultasi dengan atasan tidak

bersikap sopan dan ramah, maka atasan

cenderung tidak akan menghormati pendapat

penulis dan dapat menghambat proses

persetujuan aktualisasi.

- Komitmen Mutu

Apabila penulis tidak memanfaatkan waktu

dengan efektif dan efisien maka kegiatan

berkonsultasi atasan akan mundur dan

menghambat kegiatan yang lainnya.

- Anti Korupsi

Apabila penulis tidak bertanggung jawab,

jujur, serta mandiri dalam memanfaatkan

waktu maka aktualisasi tidak dapat berjalan

sesuai rancangan jadwal.

Kegiatan 2

Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil

Tahapan kegiatan

1. Menyiapkan kuisioner

2. Mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil

3. Membagikan kuisioner pada ibu hamil

Dampak Positif Dampak Negatif

Apabila penulis dalam melaksanakan

kegiatan melakukan pendataan awal tentang

pengetahuan ibu hamil dengan menanamkan

nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA, maka

kegiatan ini akan terlaksana dengan baik dan

bisa saja memberikan dampak yang baik

Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan

melakukan pendataan awal tentang pengetahuan

ibu hamil tidak menanamkan nilai-nilai dasar

ASN yaitu ANEKA, maka kegiatan ini tidak

akan terlaksana dengan baik dan bisa saja

memberikan dampak yang kurang baik pula.

81

pula. Adapun dampaknya sebagai berikut :

- Akuntabilitas

Dengan adanya sikap yang bertanggung

jawab dan jelas saat mengumpulkan

bahan materi maka bahan yang

diperoleh dapat dijadikan sebagai

dasar membuat kuisioner untuk

memahami tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang pemeriksaan hepatitis.

- Nasionalisme

Penulis menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar, serta menghormati

hak orang lain dalam melakukan

pendataan awal pengetahuan ibu hamil

agar mudah dipahami oleh ibu hamil

sehingga mempermudah aktualisasi.

- Etika Publik

Dengan bersikap cermat dan berintegritas

tinggi dalam menyiapkan kuisioner serta

sopan dalam membagikan kuisioner akan

mempermudah proses aktualisasi.

- Komitmen Mutu

Dengan sikap kreatif dan inovatif dalam

pembuatan kuisioner menyebabkan

pertanyaan yang ingin disampaikan mudah

dimengerti dan dipahami oleh ibu hamil.

- Anti Korupsi

Dengan adanya kemandirian dalam

mengumpulkan bahan kuisioner untuk

data awal maka akan menambah wawasan

dan pengalaman penulis dalam

melaksanakan aktualisasi.

Adapun dampaknya sebagai berikut :

- Akuntabilitas

Apabila tidak menerapkan nilai dasar tanggung

jawab dan jelas saat mengumpulkan bahan

materi untuk membuat kuisioner akan dapat

menghambat proses aktualisasi.

- Nasionalisme

Apabila penulis menyampaikan dengan

menggunakan bahasa yang tidak dimengerti,

serta tidak menghormati hak orang lain, maka

proses aktualisasi akan terhambat dan dapat

memberikan dampak yang buruk.

- Etika Publik

Apabila saat menyiapkan kuisioner kurang

cermat dan tidak berperilaku sopan ketika

membagikan kuisioner maka akan dapat

menghambat proses aktualisasi dan akan

memberikan dampak yang buruk.

- Komitmen Mutu

Jika tidak bersikap kreatif dan inovatif dalam

pembuatan kuisioner dapat menyebabkan

pertanyaan yang ingin disampaikan tidak

mudah dimengerti dan dipahami oleh ibu

hamil.

- Anti Korupsi

Tidak adanya kemandirian dalam

mengumpulkan bahan kuisioner untuk data

awal maka tidak akan menambah wawasan

dan pengalaman penulis dalam melaksanakan

aktualisasi.

82

Kegiatan 3

Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi

Tahapan kegiatan

1. Mencari bahan leaflet tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada ibu hamil

2. Mendesain leaflet

3. Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan Leaflet

4. Mencetak leaflet

Dampak Positif Dampak Negatif

Apabila penulis dalam melaksanakan

kegiatan membuat leaflet menanamkan nilai-

nilai dasar ASN yaitu ANEKA, maka

kegiatan ini akan terlaksana dengan baik dan

bisa saja memberikan dampak yang baik

pula. Adapun dampaknya sebagai berikut:

- Akuntabilitas:

Dengan adanya sikap bertanggung jawab

dan transparan saat mengumpulkan

bahan materi maka bahan yang

diperoleh dapat dijadikan sebagai

dasar untuk membuat leaflet. Dan juga

masyarakat bisa mendapatkan informasi

yang benar.

- Nasionalisme

Dengan adanya sikap semangat dan kerja

keras dalam membuat leaflet maka hasil

yang dicapai memuaskan. Selanjutnya

senantiasa menghargai atasan saat

berkonsultasi agar tidak menimbulkan

ketersinggungan atasan yang bisa

berdampak pada proses aktualisasi.

- Etika Publik

Dalam membuat leaflet perlu cermat,

cepat dan tepat, apabila terdapat beberapa

kendala dalam pelaksanaannya, maka akan

dapat diselesaikan. Selanjutnya adanya

sikap ramah dan sopan menerima saran-

saran atasan maka atasan bisa memberikan

gagasan yang solutif jika terdapat kendala

dalam membuat leaflet.

Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan

membuat leaflet tidak menanamkan nilai-nilai

dasar ASN yaitu ANEKA, maka kegiatan ini

tidak akan terlaksana dengan baik dan bisa saja

memberikan dampak yang kurang baik pula.

Adapun dampaknya sebagai berikut:

- Akuntabilitas:

Apabila membuat leaflet dilakukan dengan

tidak bertanggung jawab dan transparan saat

mengumpulkan bahan materi maka bahan

yang diperoleh sulit untuk dijadikan

sebagai dasar untuk membuat leaflet. Dan

juga masyarakat bisa mendapatkan informasi

yang tidak benar

- Nasionalisme

Jika tidak memiliki sikap semangat dan kerja

keras dalam membuat leaflet maka hasil yang

dicapai tidak memuaskan. Selanjutnya jika

tidak menghargai atasan saat berkonsultasi

dapat menimbulkan ketersinggungan atasan

yang bisa berdampak pada proses aktualisasi.

- Etika Publik

Jika dalam membuat leaflet tidak cermat,

cepat dan tepat, maka apabila terdapat

beberapa kendala dalam pelaksanaannya,

akan sulit untuk diselesaikan. Tidak adanya

ramah dan sopan ketika menerima saran-

saran atasan maka atasan enggan

memberikan gagasan yang solutif jika

83

- Komitmen Mutu

Dengan sikap kreatif dalam pembuatan

leaflet menyebabkan informasi yang ingin

disampaikan mudah dimengerti dan

dipahami oleh ibu hamil.

- Anti Korupsi

Dengan adanya kemandirian, jujur dan

sederhana dalam mengumpulkan bahan

dan mendesain leaflet, maka pembuatan

leaflet dapat berjalan lancar.

terdapat kendala dalam membuat leaflet.

- Komitmen Mutu

Jika tidak kreatif dalam pembuatan leaflet

dapat menyebabkan informasi yang ingin

disampaikan tidak mudah dimengerti dan

dipahami oleh ibu hamil.

- Anti Korupsi

Tidak adanya kemandirian, jujur dan

sederhana dalam mengumpulkan bahan dan

mendesain leaflet, maka pembuatan leaflet

dapat berjalan lancar.

Kegiatan 4

Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.

Tahapan kegiatan

1. Membuat jadwal penyuluhan

2. Menyiapkan bahan penyuluhan

3. Membagikan leaflet kepada ibu hamil

4. Mempersentasikan materi penyuluhan sesuai dengan keilmuan secara jelas, sopan dan santun

5. Membagikan kuisioner post tes

Dampak Positif Dampak Negatif

Apabila penulis dalam melaksanakan

kegiatan penyuluhan menanamkan nilai-

nilai dasar ASN yaitu ANEKA, maka

kegiatan ini akan terlaksana dengan baik dan

bisa saja memberikan dampak yang baik

pula. Adapun dampaknya sebagai berikut:

- Akuntanbilitas

Dengan sikap tanggung jawab dan

profesional dalam menyiapkan dan

melaksanakan penyuluhan maka kegiatan

penyuluhan dapat terlaksana dengan baik.

- Nasionalisme

Dalam menyampaikan penyuluhan penulis

menggunakan bahasa indonesia yang baik

dan benar sehingga peserta penyuluhan

dapat memahami dengan baik materi

penyuluhan yang disampaikan.

Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan

penyuluhan tidak menanamkan nilai-nilai dasar

ASN yaitu ANEKA, maka kegiatan ini tidak akan

terlaksana dengan baik dan bisa saja memberikan

dampak yang kurang baik pula. Adapun

dampaknya sebagai berikut:

- Akuntanbilitas

Jika tidak ada sikap tanggung jawab dan

profesional dalam menyiapkan dan

melaksanakan penyuluhan maka kegiatan

penyuluhan tidak dapat terlaksana dengan

baik.

- Nasionalisme

Apabila dalam menyampaikan penyuluhan

penulis tidak menggunakan bahasa indonesia

yang baik dan benar maka peserta

penyuluhan tidak dapat memahami dengan

baik materi penyuluhan yang disampaikan.

84

- Etika Publik

Dengan adanya sikap jujur saat melakukan

penyuluhan akan mempermudah

pelaksanaan penyuluhan.

- Komitmen Mutu

Jika pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan

secara efektif maka kegiatan aktualisasi

akan terlaksana dengan baik.

- Anti Korupsi

Dengan adanya sikap kemandirian dalam

menyampaikan penyuluhan, maka akan

menambah wawasan dan pengalaman

penulis selama melakukan kegiatan

aktualisasi.

- Etika Publik

Jika tidak adanya jujur saat melakukan

penyuluhan maka akan menghambat

pelaksanaan penyuluhan.

- Komitmen Mutu

Jika pelaksanaan penyuluhan tidak

dilaksanakan secara efektif dan efisien maka

kegiatan aktualisasi tidak akan terlaksana

dengan baik.

- Anti Korupsi

Apabila tidak adanya sikap kemandirian

dalam menyampaikan penyuluhan, maka

tidak akan menambah wawasan dan

pengalaman penulis selama melakukan

kegiatan aktualisasi.

Kegiatan 5

Melakukan pemeriksaan HbsAg

Tahapan kegiatan

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Melakukan pemeriksaan HBsAg

3. Mencatat hasil pemeriksaan

Dampak Positif Dampak Negatif

Apabila penulis dalam melaksanakan

kegiatan konseling dan pemberian leaflet

menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu

ANEKA, maka kegiatan ini akan terlaksana

dengan baik dan bisa saja memberikan

dampak yang baik pula. Adapun dampaknya

sebagai berikut:

- Akuntanbilitas

Dengan adanya sikap profesional dan

bertanggung jawab pada saat melakukan

pemeriksaan maka kegiatan akan berjalan

dengan baik.

- Nasionalisme

Dalam melakukan kegiatan penulis

menggunakan bahasa indonesia yang baik

dan benar sehingga ibu hamil dapat

memahami dengan baik tentang

Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan

konseling dan pemberian leaflet tidak

menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu

ANEKA, maka kegiatan ini tidak akan terlaksana

dengan baik dan bisa saja memberikan dampak

yang kurang baik pula. Adapun dampaknya

sebagai berikut:

- Akuntanbilitas

Jika tidak ada sikap profesional dan

bertanggung jawab pada saat melakukan

pemeriksaan maka kegiatan tidak akan

berjalan dengan baik.

- Nasionalisme

Apabila dalam melakukan kegiatan penulis

tidak menggunakan bahasa indonesia yang

baik dan benar maka ibu hamil tidak dapat

memahami dengan baik tentang pemeriksaan

85

pemeriksaan yang dilakukan.

- Etika Publik

Dengan adanya sikap jujur dan tidak

diskriminatif maka pasien akan lebih

nyaman saat dilakukan pemeriksaan.

- Komitmen Mutu

Apabila saat melakukan pemeriksaan

dilakukan secara efektif maka kegiatan

aktualisasi akan terlaksana dengan baik.

- Anti Korupsi

Jika penulis menggunakan bahasa yang

sederhana dan mandiri maka pasien dapat

memahami tentang pemeriksaan yang

dilakukan.

yang dilakukan.

- Etika Publik

Apabila tidak adanya sikap jujur dan

diskriminatif maka pasien tidak akan nyaman

saat dilakukan pemeriksaan.

- Komitmen Mutu

Apabila saat melakukan pemeriksaan tidak

dilakukan secara efektif maka kegiatan

aktualisasi tidak akan terlaksana dengan baik.

- Anti Korupsi

Jika penulis tidak menggunakan bahasa yang

sederhana dan tidak mandiri maka pasien

tidak dapat memahami tentang pemeriksaan

yang dilakukan.

Kegiatan 6

Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan

Tahapan kegiatan

1. Mengumpulkan dokumen-dokumen (hasil pemeriksaan HbsAg, Kuisioner)

2. Menganalisis hasil pri dan post tes

3. Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan meminta surat telah menyelesaikan aktualisasi dari

pimpinan

Dampak Positif Dampak Negatif

Apabila penulis dalam melaksanakan

kegiatan evaluasi dan pelaporan

menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu

ANEKA, maka kegiatan ini akan terlaksana

dengan baik dan bisa saja memberikan

dampak yang baik pula. Adapun dampaknya

sebagai berikut:

- Akuntabilitas

Dengan adanya sikap bertanggung jawab,

transparan dan terintegrasi dalam

menginput data maka data yang terinput

benar sesuai hasil kegiatan.

- Nasionalisme

Apabila penulis dalam melaksanakan

evaluasi bekerja keras maka evaluasi pun

akan berjalan optimal.

Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan

evaluasi dan pelaporan tidak menanamkan

nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA, maka

kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik

dan bisa saja memberikan dampak yang

kurang baik pula. Adapun dampaknya sebagai

berikut:

- Akuntabilitas

Apabila penulis tidak bertanggung jawab,

transparan dan terintegrasi dalam menginput

data maka data yang terinput tidak akan

sesuai hasil kegiatan.

- Nasionalisme

Apabila penulis dalam melaksanakan evaluasi

tidak bekerja keras maka evaluasi pun tidak

akan optimal .

86

- Etika Publik

Apabila penulis bertanggung jawab dalam

melaksankan evaluasi maka akan berjalan

optimal. Selain itu juga selalu jujur pada

atasan maka pelaporan kegiatan akan

berjalan dengan baik.

- Komitmen Mutu

Apabila melaksanakan evaluasi dilakukan

secara efektif dan efisien maka kegiatan

ini akan berjalan maksimal.

- Anti Korupsi

Apabila dalam melaksanakan evaluasi

secara disiplin, maka kegiatan aktualisasi

akan berjalan sesuai jadwal.

- Etika Publik

Apabila penulis tidak bertanggung jawab

dalam melaksankan evaluasi maka tidak akan

berjalan optimal. Selain itu juga apabila tidak

jujur pada atasan maka pelaporan kegiatan

tidak berjalan dengan baik.

- Komitmen Mutu

Apabila melaksanakan evaluasi tidak

dilakukan secara efektif maka kegiatan ini

akan kurang maksimal.

- Anti Korupsi

Apabila dalam melaksanakan evaluasi tidak

disiplin, maka kegiatan aktualisasi akan

berjalan sesuai jadwal.

87

Tabel 4.4 Matriks Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN

Nilai dasar aneka Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6

Jumlah 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3

Ak

un

tab

ilit

as

Tanggung jawab 10 Transparansi 5 Partisipatif Profesional 2 Adil Integritas 1 Konsisten Jujur Kejelasan target 4

Na

sio

na

lism

e

Bekerja keras 3 Disiplin Saling menghormati 2 Bijaksana 1 Religious Adil Kerja sama 1 Rela berkorban Amanah 1 Sederhana Tidak memaksakan kehendak

Semangat 1

88

Nilai dasar aneka Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6

Jumlah 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3

Mengutamakan kepentingan publik

Cinta tanah air 12 Etos kerja

Eti

ka

Pu

bli

k

Cermat 4 Jujur 8 Integritas 2 Menjaga rahasia Cepat dan tepat 3 Tanggung jawab Ramah 1 Sopan 4 Santun 1 Adil Tidak diskriminatif 1 Hormat 1 Tulus Terbuka

Kom

itm

en

Mu

tu

Orientasi mutu Inovatif 4

Efisien 3

Efektif 13

Responsif 3

89

Nilai dasar aneka Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6 Jumlah

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3

An

ti K

oru

psi

Mandiri 11

Jujur 2

Kerja keras

Sederhana 5

Disiplin 1

Adil

Transparansi 1

Tanggung jawab 1

Berani 1

90

Tabel 4.5 Matriks Keterkaitan dengan Visi, Misi dan Penguatan

Nilai-Nilai Organisasi

Indikator Sub indikator Kegiatan

1 2 3 4 5 6

Visi Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas

Misi

2. Meningkatkan pelayanan yang bermutu

2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program kesehatan.

Tata nilai

Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang terbaik.

Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang

berorientasi pada kepuasan pasien.

Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjaga kerahasiaan serta

keselamatan pasien.

Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan yang terbaik.

Tabel 4.6 Matriks Kedudukan dan Peran ASN

KETERKAITAN DENGAN

KEDUDUKAN DAN PERAN ASN KEGIATAN

1

KEGIATAN

2

KEGIATAN

3

KEGIATAN

4

KEGIATAN

5

KEGIATAN

6

Manajemen ASN

Pelayanan Publik

WOG

91

D. Faktor Kunci Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan

Adapun hal-hal yang menjadi kunci keberhasilan dari pelaksanaan aktualisasi ini

adalah sebagai berikut:

1. Dukungan dari Kepala Puskesmas sebagai mentor dalam memberikan saran dan

masukan selama kegiatan aktualisasi sehingga kegiatan aktualisasi berjalan baik dan

lancar;

2. Adanya bimbingan dari coach selama pelaksanaan aktualisasi;

3. Usaha yang sungguh – sungguh dari penulis untuk menyelesaikan setiap tahapan

kegiatan;

4. Saat berada di puskesmas, menyusun hal – hal yang dikerjakan untuk mendukung

penyelesaian kegiatan aktualisasi;

5. Ibu hamil dapat berkomunikasi dan menyimak dengan baik tetang hal-hal yang

disampaikan oleh petugas saat kegiatan penyuluhan;

6. Kerja sama yang baik dengan ibu hamil saat kegiatan pemeriksaan HbsAg;

7. Menjaga komunikasi dengan baik dan sopan selama kegiatan.

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan

dari tanggal 27 September 2021 sampai dengan 21 Oktober 2021 di UPTD Puskesmas

Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton dengan menerapkan nilai-nilai dasar

ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi

(ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :

1. Jumlah kegiatan yang terlaksana ada 6 kegiatan dengan jumlah tahapan masing-masing

kegiatan 3-5 tahapan sesuai dengan rancangan aktualisasi, dimana semua nilai-nilai

ANEKA teraktualisasi dalam setiap tahapannya.

2. Penyuluhan dilaksanakan di Kelurahan Wakangka wilayah kerja Puskesmas Kapontori

dengan menggunakan media leaflet, didesain semenarik mungkin sehingga peserta

tertarik untuk membaca, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, singkat, dan jelas

dari sumber terpercaya.

3. Dengan terlaksananya kegiatan penyuluhan di Kelurahan Wakangka wilayah kerja

UPTD Puskesmas Kapontori Kabupaten Buton dapat meningkatkan pengetahuan ibu

hamil tentang pentingnya pemeriksaan/deteksi dini penyakit hepatitis telah mencapai

100 %. Hal ini dapat dilihat dari skoring pada kuisioner yang telah dilakukan sebelum

dan sesudah penyuluhan, yang telah dimasukan dalam bentuk diagram.

B. Saran

1. Mengingat manfaat dan pentingnya habituasi nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan

tugas dan fungsi sebagai ASN maka sebaiknya pelatihan ataupun seminar berkaitan

dengan nilai ANEKA tidak hanya dilakukan dalam lingkup ASN namun seluruh lapisan

instansi maupun institusi penyelenggara negara yang berkaitan dengan pelayanan publik

milik pemerintah sehinggga terbentuk sebuah kesadaran nasional yang orientasinya

pada peningkatan mutu disegala aspek kehidupan.

93

2. Diharapkan kegiatan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan/deteksi dini penyakit

hepatitis pada ibu hamil mendapat perhatian khusus dari tenaga kesehatan di UPTD

Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori serta partisipasi ibu hamil dalam melakukan

pemeriksaan hepatitis/deteksi dini selama kehamilan dalam mendukung program

Kementrian Kesehatan yaitu Eliminasi Penyakit Hepatitis pada Ibu Hamil.

C. Rencana Tindak Lanjut

Setelah pelaksanaan aktualisasi “Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Pemeriksaan/ Deteksi Dini Penyakit Hepatitis Di Kelurahan Wakangka UPTD Puskesmas

Wilayah Kecamatan Kapontori” maka rencana tindak lanjut yang akan dilakukan adalah :

1. Komitmen yang kuat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima pada

masyarakat umum dan ibu hamil pada khususnya.

2. Berkoordinasi dengan bidan desa agar turut serta ikut andil dalam menginformasikan

kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan hepatitis sedini mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:

Akuntabilitas. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:

Nasionalisme. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:

Etika Publik. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:

Komitmen Mutu. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:

Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:

Whole of Government. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:

Pelayanan Publik. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:

Anti Korupsi. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur

Sipil Negara.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional

Perawat.

JADWAL KEGIATAN

STRATEGI PEMBIBINGAN OLEH COACH

STRATEGI PEMBIBINGAN OLEH MENTOR

PENGENDALIAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Nama : Fitria Ande, A.Md.Kep

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori

Waktu Pelaksanaan : 27 September s.d 25 Oktober

kegiatan Tahapan 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 1

2

3

4

2 1

2

3

3 1

2

3

4

4 1

2

3

4

5

5 1

2

3

6 1

2

3

Pengendalian Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

(Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan )

1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor.

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap Visi-

Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor

1. Menyiapkan bahan konsultasi

Tersedianya bahan konsultasi

Akuntabilitas : Transaparansi dengan pimpinan dalam merencanakan kegiatan aktualisasi. Nasionalisme : Bahan konsultasi menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air. Etika Publik : Jujur dalam menyampaikan informasi. Komitmen Mutu : Inofatif dalam menyediakan bahan konsultasi. Anti korupsi : Bertanggung jawab dalam menyediakan bahan konsultasi.

Kegiatan ini mendukung : “Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu : Meningkatkan pelayanan yang bermutu.

Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi : Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang berorientasi pada kepuasan pasien. Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.

2. Melakukan pertemuan dengan Pimpinan

Mendapatkan arahan dan bimbingan

Akuntabilitas : Melakukan pertemuan dengan pimpinan secara Transparansi. Nasionalisme : disiplin sesuai dengan jadwal yang telah di buat. Etika Pulik : sikap hormat dan sopan santun selama melakukan konsultasi Komitmen Mutu : mengefisiensikan waktu yang ada. Anti Korupsi : Berani dalam melakukan pertemuan dengan Pimpinan.

3. Mencatat petunjuk dan arahan pimpinan

Adanya catatan petunjuk dan arahan pimpinan

Akuntabilitasi : Bertanggung jawab terhadap petunjuk dan arahan dari pimpinan. Nasionalisme : Bijaksana dalam melaksanakan arahan dari pimpinan. Etika publik : cermat dalam menjalankan arahan dari pimpinan. Komitmen mutu : Melaksanakan

arahan dari pimpinan secara Efektif Anti korupsi : jujur dalam melaksanakan arahan dari pimpinan.

4. Membuat surat persetujuan dari pimpinan

Adanya surat persetujuan dari pimpinan

Akuntabilitasi : Transparansi dalam membuat surat persetujuan dari pimpinan Nasionalisme : menggunakan bahasa Indonesia yang benar sebagai bentuk cinta tanah air Etika publik : berintegritas dalam membuat surat persetujuan dari pimpinan. Komitmen mutu : cepat dan tepat waktu dalam menyiapkan surat persetujuan dari pimpinan. Anti Korupsi : mandiri dalam membuat surat persetujuan dari pimpinan.

Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI : Konsultasi dengan pimpinan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Adanya surat Persetujuan dari pimpinan menunjukkan suatu bentuk koordinasi terhadap pimpinan (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan Surat persetujuan menekankan pada nilai cepat, akurat dan dan daya guna (Pelayanan Publik).

Prediksi hambatan Mentor/Atasan tidak ada di tempat

Rencana Antisipasi Membuat jadwal pertemuan kembali Dampak Hambatan Tidak adanya izin dari mentor/ pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan aktualisasi

2. Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap Visi-

Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

2. Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil

1. Menyiapkan kuisioner

2. Mengatur jadwal pertemuan

Adanya kuisioner Adanya jadwal pertemuan

Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam menyiapkan kuisioner Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air Etika publik : cermat dalam membuat kuisioner Komitmen mutu : efisien dalam melakukan tugas Anti korupsi : mandiri dalam melakukan tugas. Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan Nasionalisme : kerja sama

Kegiatan ini mendukung: “Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan

pelayanan yang bermutu

2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang berorientasi pada kepuasan pasien. Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta keselamatan pasien. Solid : Memiliki sikap

dengan ibu hamil

3. Membagikan kuisioner pada ibu hamil (Pre tes)

Kuisioner di bagikan kepada ibu hamil

dengan ibu hamil dalam melakukan tugas Etika publik : berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugas. Komitmen mutu : berinovatif dalam melaksanakan kegiatan Anti korupsi : sederhana dalam mengatur jadwal pertemuan. Akuntabilitasi : dalam membagikan kuisioner harus jelas Nasionalisme : dalam melakukan tugas selalu menghormati hak orang lain Etika publik: Sopan saat membagikan kuisioner Komitmen mutu : efektif dalam membagikan kuisioner. Anti korupsi : mandiri dalam melakukan tugas.

kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.

Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI : Mendata ibu hamil dalam melakukan kegiatan aktualisasi menunjukkan kode ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Adanya Kuisioner sebagai bentuk kerja sama dengan ibu hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan kuisioner menekankan

pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik). Prediksi Hambatan Jadwal pertemuan dengan ibu hamil dapat berubah Rencana Antisipasi Mengatur kembali jadwal kegiatan Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancer

3. Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap Visi-

Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

3. Membuat leaflet 1. Mencari bahan leaflet tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada ibu hamil

2. Mendesain leaflet

Terkumpulnya bahan tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada ibu hamil. Adanya desain leaflet

Akuntabilitas : bertanggung jawab dalam mencari bahan leaflet. Nasionalisme : kerja keras dalam mencari bahan leaflet. Etika publik : cermat dalam mencari bahan leaflet. Komitmen mutu : cepat dan tepat dalam mencari bahan leaflet. Anti korupsi : mandiri dalam mencari bahan leaflet. Akuntabilitas : tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

Kegiatan ini mendukung: “Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan

pelayanan yang bermutu.

2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi : Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang berorientasi pada kepuasan pasien. Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan

3. Konsultasi

dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan Leaflet

Terlapornya pengumpulan bahan materi pada atasan/ mentor

benar sebagai bentuk cinta tanah air Etika publik : cepat dan tepat dalam mengumpulkan bahan leaflet Komitmen mutu : inovatif dalam mendesain leaflet Anti korupsi : sederhana dalam mendesain leaflet Akuntabilitas : Berkonsultasi dengan atasan tentang bahan materi sebagai bentuk tanggung jawab Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air Etika publik : Saat berkoordinasi dengan mentor tetap berperilaku ramah, sopan dan santun. Komitmen Mutu : Dalam pengambilan materi dapat berjalan dengan efisien dan efektif

kesehatan yang terbaik.

4. Mencetak leaflet

Tercetaknya leaflet

Anti Korupsi : pengumpulan bahan materi diperoleh dengan jujur dan transparan. Akuntabilitasi : transparansi Nasionalisme : semangat bertugas Etika publik: cermat Komitmen mutu : cepat dan tepat waktu Anti korupsi : mandiri dalam menyiapkan leaflet

Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI : Pembuatan leaflet sebagai bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas (mentor) tentang leaflet sebagai media informasi kepada ibu hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan leaflet menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik). Prediksi Hambatan Jika pembuatan leaflet tidak dilakukan Rencana Antisipasi Membuat leaflet sesuai dengan rencana kegiatan Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancer

4. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap Visi-

Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

4. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.

1. Membuat jadwal penyuluhan

2. Menyiapkan bahan penyuluhan

Adanya jadwal penyuluhan Adanya bahan penyuluhan

Akuntabilitas : Bertanggung jawab dengan apa yang telah ditentukan Nasionalisme : Amanah dalam menentukan jadwal. Etika publik : Jujur dalama menyampaikan informasi Komitmen mutu : Efektif dalam melakukan penyuluhan Anti korupsi : mandiri dalam melaksanakan tugas. Akuntabilitas : bertanggung jawab dalam menyiapkan bahan penyuluhan. Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air Etika publik : cepat dan tepat

Kegiatan ini mendukung : “Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan

pelayanan yang bermutu

2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk

Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi : Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang berorientasi pada kepuasan pasien. Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta keselamatan pasien. Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.

3. Membagikan leaflet kepada ibu hamil

4. Mempersentasikan materi

Leaflet dibagikan kepada ibu hamil Adanya penyuluhan

dalam menyiapkan bahan penyuluhan. Komitmen mutu : inovatif dalam menyiapkan bahan penyuluhan. Anti korupsi : sederhana dalam menyiapkan bahan penyuluhan. Akuntabilitas : Jelas dalam menentukan sasaran penyuluhan. Nasionalisme : Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air. Etika publik : Jujur dalam menyampaikan informasi Komitmen mutu : Efektif dalam melakukan penyuluhan Anti korupsi : mandiri dalam melakukan tugas. Akuntabilitas : Profesional dalam melakukan penyuluhan

mendukung program kesehatan

penyuluhan sesuai dengan keilmuan secara jelas, sopan dan santun.

5. Membagikan

kuisioner (post tes)

Kuisioner telah dibagikan kepada ibu hamil.

Nasionalisme : Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air. Etika publik : Jujur dalam menyampaikan informasi Komitmen mutu : Efektif dalam melakukan penyuluhan Anti korupsi : mandiri dalam mempersentasikan penyuluhan. Akuntabilitasi : dalam membagikan kuisioner harus jelas Nasionalisme : dalam melakukan tugas selalu menghormati hak orang lain Etika publik: Sopan saat membagikan kuisioner Komitmen mutu : efektif dalam membagikan kuisioner. Anti korupsi : mandiri dalam melakukan tugas.

Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI : Pembuatan bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan ibu hamil dilibatkan sebagai bentuk dari Whole of Goverment. Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada ibu hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk Pelayanan Publik. Prediksi Hambatan Jadwal pertemuan dengan ibu hamil dapat berubah Rencana Antisipasi Mengatur kembali jadwal kegiatan Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancer

5. Melakukan pemeriksaan HbsAg

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap Visi-

Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

5. Melakukan pemeriksaan HbsAg

1. Menyiapkan alat dan bahan

Tersedianya alat dan bahan

Akuntabilitas : Bertanggung jawab dengan apa yang telah disediakan Nasionalisme : kerja keras dalam menyiapkan alat dan bahan. Etika publik : Jujur dalam menyampaikan informasi Komitmen mutu : Efektif dalam melakukan kegiatan Anti korupsi : mandiri dalam

Kegiatan ini mendukung : “Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Dan mendukung Misi dari Puskesmas adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan

pelayanan yang

Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi : Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang berorientasi pada kepuasan

2. Melakukan pemeriksaan HBsAg

3. Mencatat hasil pemeriksaan

Pemeriksaan telah dilakukan Adanya catatan pemeriksaan

menyiapkan alat dan bahan. Akuntabilitas : profesional dalam melaksanakan tugas Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air Etika publik : Tidak diskriminatif dalam melakukan pelayanan Komitmen mutu : Efektif dalam melakukan pemeriksaan Anti korupsi : sederhana dalam melakukan pemeriksaan. Akuntabilitas : Jelas mencatat hasil pemeriksaan. Nasionalisme : Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air. Etika publik : Jujur dalam mencatat hasil pemeriksaan.

bermutu 2. Meningkatkan akses

pelayanan kesehatan. 3. Mendorong

kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program kesehatan

pasien. Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta keselamatan pasien. Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.

Komitmen mutu : Efektif dalam mencatat hasil pemeriksaan. Anti korupsi : mandiri dalam mencatat hasil pemeriksaan.

Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI : Pemeriksaan HbsAg merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam melaksanakan kegiatan Pemeriksaan HbsAg kepada ibu hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk Pelayanan Publik. Prediksi Hambatan Alat pemeriksaan HbsAg habis Rencana Antisipasi Permintaan pengadaan ke dinkes Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancer

Menyetujui Kendari

COACH Peserta Diklat

NURNIA, SE FITRIA ANDE, A.Md.Kep NIP. 19651231 199112 2 002 NIP. 19940426 20212 2 023

Strategi Pembimbingan dan Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan Bimbingan oleh Mentor)

Tanggal Kegiatan Tahapan

kegiatan Output Dokumentasi

28-09-2021 Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor

Melakukan pertemuan dengan Pimpinan

Mendapatkan arahan dan bimbingan

07-10-2021 Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi

Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan Leaflet

Mendapatkan arahan dan bimbingan

21-10-2021 Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan

Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan

Laporan hasil kegiatan di setujui oleh mentor

Strategi Pembimbingan dan Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan Bimbingan oleh Coach)

Tanggal Kegiatan Output Dokumentasi 28-09-2021 konsultasi dengan

coach tentang saran/ arahan dari mentor tentang penambahan wilayah sasaran pada judul.

Coach menyetujui

06-10-2021 Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi dan kuisioner sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil

Coach menyetujui

13-10-2021 Konsultasi tentang pembuatan SAP

Coach menyetujui pembuatan SAP

21-10-2021 Konsultasi hasil kesimpulan dan saran serta rencana tindak lanjut.

Coach menyetujui

Kegiatan 1

MENYIAPKAN BAHAN KONSULTASI

MELAKUKAN PERTEMUAN DENGAN PIMPINAN

CATATAN ARAHAN DAN SARAN PIMPINAN

SURAT PERSETUJUAN

Berkonsutasi dengan mentor

Kegiatan 2

MENYIAPKAN KUISIONER

MENGATUR JADWAL PERTEMUAN DENGAN IBU HAMIL

MEMBAGIKAN KUISIONER PADA IBU HAMIL (PRE TES)

Bertemu bidan desa untuk mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil sekaligus mengambil data ibu hamil

Membagikan kuisioner kepada ibu hamil (pre tes)

Kegiatan 3

Mencari bahan leaflet

Mendesain leaflet

Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan Leaflet

Mencetak leaflet

Mencari bahan untuk pembuatan leaflet

Mendesain leaflet

Berkonsultasi dengan mentor tentang hasil pembuatan leaflet

Mencetak leaflet

Kegiatan 4

MEMBUAT JADWAL PENYULUHAN

MENYIAPKAN BAHAN PENYULUHAN

MEMBAGIKAN LEAFLET KEPADA IBU HAMIL

MEMPERSENTASIKAN MATERI PENYULUHAN

MEMBAGIKAN KUISIONER (POST TES)

Bertemu dengan ibu hamil untuk menentukan jadwal kegiatan penyuluhan

Membagikan leaflet

Melakukan penyuluhan

Membagikan kuisioner untuk post tes

Kegiatan 5

MENYIAPKAN ALAT DAN BAHAN

MELAKUKAN PEMERIKSAAN HBSAG

MENCATAT HASIL PEMERIKSAAN

Menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan HbsAg

Melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan HbsAg

Melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan HbsAg

Kegiatan 6

MENGUMPULKAN DOKUMEN-DOKUMEN

MENYUSUN LAPORAN

MELAPORKAN HASIL KEGIATAN KE PIMPINAN

h

Hasil pre tes

Hasil post tes

Laporan hasil kegiatan aktualisasi

Melaporkan hasil kegiatan aktualisasi kepada mentor

0

10

20

30

40

50

60

70

80

skor pre test

8486889092949698

100102

skor post test

0

20

40

60

80

100

120

skor pre tesskor post tes