nilai dasar, peran dan kedudukan - LAPORAN AKTUALISASI

97
NILAI-NIL PENINGKATAN KEPA TAMBAH DARAH (T LEAFLET DI W PELA PE BADAN PE P LAPORAN AKTUALISASI LAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKO TTD) MELALUI SOSIALISASI MENGGU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KONTUK Oleh : NUR KHAIRIA, A.Md.Gz NDH : 16 ATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN I ANGKATAN XI TAHUN 2020 EMERINTAH KABUPATEN MUNA BEKERJASAMA DENGAN ENGEMBANGAN SUMBER DAYA MA PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI 2020 N PNS ONSUMSI TABLET UNAKAN MEDIA KOWUNA II ANUSIA

Transcript of nilai dasar, peran dan kedudukan - LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR

PENINGKATAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET

TAMBAH DARAH (TTD) MELALUI SOSIALISASI MENGGUNAKAN MEDIA

LEAFLET DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS K

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI

LAPORAN AKTUALISASI NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN

PENINGKATAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET

TAMBAH DARAH (TTD) MELALUI SOSIALISASI MENGGUNAKAN MEDIA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KONTUKOWUNA

Oleh :

NUR KHAIRIA, A.Md.Gz NDH : 16

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II

ANGKATAN XI TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2020

PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PENINGKATAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET

TAMBAH DARAH (TTD) MELALUI SOSIALISASI MENGGUNAKAN MEDIA

ONTUKOWUNA

II

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

ii

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp.3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MELALUI SOSIALISASI MENGGUNAKAN MEDIA

LEAFLET DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KONTUKOWUNA

Oleh : NUR KHAIRIA, A.Md.Gz

NIP. 19941227 201903 2 024

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 22 Juni 2020

Di Hotel Srikandi Provinsi Sulawesi Tenggara

Kendari, 22 Juni 2020

COACH,

HARIANTO, S.Sos NIP. 19681031 199112 1 001

MENTOR,

RAMLAN, S.Gz.,M.Gizi NIP. 19770112 200012 1 002

iii

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp.3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

JUDUL :

PENINGKATAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MELALUI SOSIALISASI MENGGUNAKAN MEDIA

LEAFLET DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KONTUKOWUNA

Oleh : NUR KHAIRIA, A.Md.Gz

NIP. 19941227 201903 2 024

Telah diterima dan diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor

pada Seminar/Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan

pada tanggal 22 Juni 2020

Kendari, 22 Juni 2020

PENGUJI,

AHMAD, S.Sos.,M.AP

NIP. 19721231 199203 1 015

COACH,

HARIANTO, S.Sos

NIP. 19681031 199112 1 001

Mengetahui : KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si NIP. 19620407 198103 2 002

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahka

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

nilai dasar ASN dengan judul

Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (

Leaflet Di Wilayah Kerja Puskesmas K

Penulisan laporan

satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II

Angkatan XI Tahun 2020 yang diselenggarakan di Hotel Srikandi sebagai bentuk

pemahaman konseptual

Puskesmas Kontukowuna

Dalam menyelesaian

menyampaikan terima kasih kepada:

1. L.M. Rusman Emba, ST. Selaku

kesempatan kepada kami untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil Tahun anggaran 2020.

2. Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE., M.Si Kepala

Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memfasilitasi kegiatan Latsar ini

sehingga berjalan dengan lancar.

3. Drs. Sukarman L., selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Muna yang telah memfasilitasi k

dengan lancar.

4. Harianto, S.Sos selaku

arahan kepada penulis sehingga

5. Ahmad, S.Sos., M.AP

kepada penulis sehingga

6. Ramlan, S.Gz., M.Gizi

arahan sehingga laporan

7. Keluarga yang telah mendukung, mendoakan serta memberi bantuan sehingga

semua kegiatan Pelatihan Dasar CPNS dapat terselesaikan dengan baik.

iv

KATA PENGANTAR

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan

nilai dasar ASN dengan judul “Peningkatan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam

Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Melalui Sosialisasi Menggunakan Media

Di Wilayah Kerja Puskesmas Kontukowuna”

laporan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini disusun sebagai salah

satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II

Tahun 2020 yang diselenggarakan di Hotel Srikandi sebagai bentuk

pemahaman konseptual dan internalisasi nilai-nilai dasar ASN yang diterapkan di

ontukowuna.

Dalam menyelesaian laporan aktualisasi nilai-nilai ASN ini, penulis

rima kasih kepada:

man Emba, ST. Selaku Bupati Muna yang telah berkenan memberikan

kesempatan kepada kami untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil Tahun anggaran 2020.

Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE., M.Si Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya

Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memfasilitasi kegiatan Latsar ini

sehingga berjalan dengan lancar.

Drs. Sukarman L., selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Muna yang telah memfasilitasi kegiatan Latsar ini sehingga berjalan

Harianto, S.Sos selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan

arahan kepada penulis sehingga laporan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.

Ahmad, S.Sos., M.AP selaku penguji yang telah memberikan kritik dan saran

kepada penulis sehingga laporan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.

Ramlan, S.Gz., M.Gizi selaku mentor yang telah memberikan masukan

laporan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan

Keluarga yang telah mendukung, mendoakan serta memberi bantuan sehingga

semua kegiatan Pelatihan Dasar CPNS dapat terselesaikan dengan baik.

n segala rahmat dan

laporan aktualisasi nilai-

Peningkatan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam

i Sosialisasi Menggunakan Media

nilai dasar ASN ini disusun sebagai salah

satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II

Tahun 2020 yang diselenggarakan di Hotel Srikandi sebagai bentuk

nilai dasar ASN yang diterapkan di

nilai ASN ini, penulis

Bupati Muna yang telah berkenan memberikan

kesempatan kepada kami untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon

Badan Pengembangan Sumber Daya

Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memfasilitasi kegiatan Latsar ini

Drs. Sukarman L., selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

egiatan Latsar ini sehingga berjalan

pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan

aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.

enguji yang telah memberikan kritik dan saran

aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.

mentor yang telah memberikan masukan dan

aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Keluarga yang telah mendukung, mendoakan serta memberi bantuan sehingga

semua kegiatan Pelatihan Dasar CPNS dapat terselesaikan dengan baik.

v

8. Seluruh Widyaiswara, dan Panitia yang telah memberikan ilmu, bimbingannya,

dukungan dan fasilitas selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II

Angkatan XI

9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XI atas inspirasi,

kekompakan, bantuan, dan dukungannya.

10. Teruntuk teman kamar 119 “Panggilan Darurat” Kiki, Fiska, April dan Nisa

yang telah menemani selama latsar dan menghibur penulis dikala susah serta

telah membantu dalam pembuatan laporan aktualisasi ini.

Penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai

“ANEKA” dengan prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik

dan Whole of Government dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan

masyarakat.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

laporan ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan

saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan laporan

aktualisasi ini.

Kendari, 22 Juni 2020

Penulis

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. viii

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Tujuan ........................................................................................................... 4

C. Manfaat ......................................................................................................... 4

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ............................................................ 4

BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP, NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN ASN DAN PENETAPAN ISU ........................................................... 6

A. Deskripsi Organisasi ..................................................................................... 6

B. Struktur Organisasi ..................................................................................... 10

C. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ..................................................................... 11

D. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ......................... 16

E. Penetapan Isu dan Dampaknya ................................................................. 19

F. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ......................................... 22

BAB III. CAPAIAN AKTUALISASI ......................................................................... 35

A. Kendala dan Antisipasi ............................................................................... 35

B. Hasil Aktualisasi ......................................................................................... 38

C. Analisis Dampak ......................................................................................... 64

BAB IV. PENUTUP ................................................................................................ 69

A. Kesimpulan ................................................................................................. 69

B. Saran .......................................................................................................... 69

C. Rencana Tindak Lanjut ............................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 70

LAMPIRAN ............................................................................................................ 71

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Distribusi Jumlah Penduduk ................................................................... 7

Tabel 2.2. Data Kepegawaian ............................................................................... 10

Tabel 2.3. Identifikasi Isu ....................................................................................... 20

Tabel 2.4. Skala Liker ............................................................................................ 21

Tabel 2.5. Penetapan Isu ...................................................................................... 22

Tabel 2.6. Rancangan Kegiatan ............................................................................ 23

Tabel 3.1. Kendala Dan Antisipasi ........................................................................ 35

Tabel 3.2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan .......................................................... 38

Tabel 3.2. Hasil Aktualisasi ................................................................................... 42

Tabel 3.3. Analisis Dampak ................................................................................... 64

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi ........................................................................... 10

Gambar 3.1. Konsultasi Dengan Pimpinan ........................................................... 43

Gambar 3.2. Bahan Konsultasi .............................................................................. 43

Gambar 3.3. Pencatatan Arahan Pimpinan ........................................................... 44

Gambar 3.4. Arahan Pimpinan .............................................................................. 44

Gambar 3.5. Penandatanganan Surat Persetujuan ............................................... 45

Gambar 3.6. Surat Persetujuan ............................................................................. 46

Gambar 3.7. Koordinasi Bersama Bidan-Bidan Desa ........................................... 47

Gambar 3.8. Bahan Koordinasi Bersama Bidan Desa .......................................... 47

Gambar 3.9. Mencatat Semua Masukan Bidan-Bidan Desa ................................. 48

Gambar 3.10. Saran dan Masukan ....................................................................... 49

Gambar 3.11. Meminta Persetujuan Bidan Koordinator ........................................ 50

Gambar 3.12. Surat Persetujuan Bidan Koordinator ............................................. 50

Gambar 3.13. Persiapan Materi ............................................................................ 51

Gambar 3.14. Referensi dari Internet .................................................................... 52

Gambar 3.15. Pembuatan Satuan Acara Konseling (SAK) ................................... 53

Gambar 3.16. Satuan Acara Konseling (SAK)....................................................... 53

Gambar 3.17. Pembuatan Leaflet ......................................................................... 54

Gambar 3.18. Lembar Leaflet ................................................................................ 54

Gambar 3.19. Memberikan Leaflet Dan Melakukan Konseling Gizi ...................... 56

Gambar 3.20. Konseling pertemuan kedua/pemeriksaan Leaflet .......................... 57

Gambar 3.21. Konseling pertemuan kedua/pemeriksaan Leaflet .......................... 58

Gambar 3.22. Evaluasi Kepatuhan Ibu Hamil........................................................ 59

Gambar 3.23. Mengumpulkan Bahan dan Alat Aktualisasi ................................... 60

Gambar 3.24. Pembuatan Laporan Aktualisasi ..................................................... 61

Gambar 3.25. Laporan Hasil Aktualisasi ............................................................... 62

Gambar 3.26. Konsultasi Kepada Pimpinan Terkait Evaluasi Kegiatan ................ 63

Gambar 3.27. Surat Persetujuan ........................................................................... 63

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai

ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina

kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan

pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan

kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4)

tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib

memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

(CPNS) selama satu tahun masa percobaan. MerujukPeraturan Pemerintah Nomor

11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa percobaan

yang dilaksanakan untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan

kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan

memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Membentuk sosok ASN profesional serat kompetensi perlu dilaksanakan

pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar). Dalam Peraturan Kepala Lembaga

Administrasi Negara (LAN) No. 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II, ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang

strategis untuk mewujudkan ASN yang profesional adalah Pelatihan Dasar.

Pelatihan Dasar ASN pola baru ini juga diharapkan dapat membentuk

karakter ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi:

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang

dapat disingkat menjadi ANEKA. Setelah mempelajari kelima nilai dasar, penulis

telah diklat dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang

menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN. Agar aktualisasi nilai-

nilai dasar profesi ASN dapat dilaksanakan dengan baik, maka penulis telah diklat

perlu membuat rancangan aktualisasi kelima dasar tersebut yang dituangkan di

dalam suatu dokumen rancangan aktualisasi yang kemudian akan aktualisasikan di

tempat tugas masing-masing.

2

Dengan adanya pelatihan dan pendidikan pembentukan PNS profesional,

maka penyelenggaraan negara dapat berjalan dengan baik khususnya dibidang

pembangunan kesehatan baik diseluruh sektor fasilitas kesehatan, dalam hal ini

fasilitas kesehatan pertama yaitu Puskesmas yang diatur dalam Menteri Kesehatan

Nomor 75 Tahun 2014 tentang fungsi dan wewenang puskesmas dalam

penyelenggaraan pembangunan puskesmas.

Puskesmas merupakan unit teknis yang bertanggung jawab untuk

menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah

kecamatan yang mempunyai fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan

masyarakat, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan

tingkat pertama dalam rangka pencapaian keberhasilan fungsi puskesmas sebagai

ujung tombak pembangunan bidang kesehatan. Salah satu upaya kesehatan

masyarakat di Puskesmas yaitu melalui program gizi masyarakat.

Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status

gizi masyarakat. Jika masukan gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang

dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi defisiensi zat gizi. Apabila defisiensi zat

gizi terjadi pada ibu hamil dan dibiarkan berlangsung lama, maka dapat menimbulkan

dampak yang buruk bagi kesehatan Ibu salah satunya terjadinya masalah gizi yaitu

Anemia bahkan dapat menyebabkan kematian pada ibu (Aisyah, dkk, 2013)

Anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan dimana kadar haemoglobin di

bawah 11 gr/dl. Kekurangan zat besi pada ibu hamil akan meningkatkan risiko

melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, lahir sebelum waktunya, risiko

perdarahan sebelum dan/atau pada saat persalinan yang dapat menyebabkan

kematian ibu dan bayinya. Pada bayi dalam kandungan dapat mengalami gangguan

pertumbuhan dan perkembangan, tidak dapat mencapai tinggi optimal atau biasa

yang disebut sebagai stunting (pendek) dan anak menjadi kurang cerdas (Handayani,

2013).

Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 70 % atau 7 dari 10

wanita hamil menderita anemia. Prevalensi anemia secara nasional berdasarkan

hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 adalah sebesar 37,1% dengan

proporsi yang hampir sama antara wilayah perkotaan (36,4%) dan perdesaan

(37,8%). Ibu hamil di Provinsi Sulawesi Tenggara menderita anemia sebesar 19,5%

(Riskesdas, 2007).

3

Faktor resiko terjadinya anemia dalam kehamilan adalah rendahnya asupan

zat besi, absorpsi zat besi rendah, yang dapat disebabkan dari konsumsi makanan

yang mengandung fitat dan fenol serta rendahnya konsumsi tablet zat besi (Aditianti,

dkk, 2015). Pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya penanggulangan anemia,

di antaranya dengan memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) sebanyak 90 tablet

selama masa kehamilan pada wanita hamil. Pendistribusian TTD juga telah dilakukan

melalui Puskesmas dan Posyandu (Aditianti, dkk, 2015).

Berdasarkan tingkat konsumsi tablet tambah darah dalam Riskesdas 2013,

hanya ada 33.3% ibu hamil yang mengkonsumsi minimal 90 hari selama kehamilan.

Sedangkan di Sulawesi Tenggara hanya ada 23,0% yang megkonsumsi minimal 90

hari selama kehamilan. Sebuah studi formatif yang dilakukan di wilayah Program

Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM) pada tahun 2014 menunjukkan

bahwa hanya 54.5% ibu hamil mengkonsumsi 90 tablet tambah darah yang diberikan

kepada mereka (Kemenkes RI dan Millenium Challenge Account Indonesia, 2015)

Kepatuhan terhadap konsumsi tablet tambah darah di Indonesia masih

sangat rendah, yang secara umum diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan

mengenai tablet tambah darah, diantaranya adalah tentang efek samping,

penyerapan besi, makanan dan obat yang mengganggu penyerapan besi serta mitos

atau kepercayaan yang salah, seperti anggaan bahwa tablet tambah darah adalah

obat generik sehingga dianggap tidak bagus jika terlalu banyak dikonsumsi

(Martianto, Drajat, 2017).

Pengetahuan dan kesadaran ataupun sikap ibu akan pentingnya

mengkonsumsi tablet tambah darah selama kehamilan dapat ditingkatkan dengan

dilakukan tindakan agar dapat menambah pemahaman ibu hamil diantaranya yaitu

dengan melakukan konseling pada ibu hamil.Konseling kesehatan merupakan

kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan memberikan pesan,

menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tau dan mengerti,

tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan

kesehatan (Puspitasari, 2013).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis telah tertarik untuk melakukan

aktualisasi dengan judul “Peningkatan Kepatuhan Ibu hamil dalam Mengkonsumsi

Tablet Tambah Darah (TTD) Melalui sosialisasi menggunakan media Leaflet di

Wilayah Kerja Puskesmas Kontukowuna”

4

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Teraktualisasinya nilai-nilai konsepsi dasar (ANEKA) dan kedudukan serta

peran ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis telah sebagai Nutrisionis

Terampil di Wilayah Kerja Puskesmas Kontukowuna.

2. Tujuan Khusus

Meningkatkan kepatuhan Ibu Hamil dalam mengkonsumsi Tambah Darah (TTD)

di Wilayah Kerja Puskesmas Kontukowuna.

C. Manfaat

1. Manfaat Untuk Penulis telah

Terwujudnya karakter ASN berjiwa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat menularkan energi positif di

lingkungan sekitar khususnya dalam lingkup unit kerja. Sehingga dapat

meningkatkan kinerja dalam pelayanan gizi di Puskesmas Kontukowuna

2. Manfaat Untuk Organisasi

Dapat memberikan manfaat kepada seluruh tenaga kesehatan Puskesmas

Kontukowuna dari aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk

mendukung Visi dan Misi Puskesmas Kontukowuna

3. Manfaat Untuk Masyarakat

Tercapainya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat secara optimal dan

meningkatkan der ajat kesehatan secara umum dan khususnya upaya kesehatan

gizi berbasis masyarakat.

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan Sosialisasi dengan menggunakan media leaflet pada Ibu hamil

dimulai dengan melakukan konsultasi kepada pimpinan, koordinasi lintas program,

membuat media edukasi dan media kontrol, pelaksanaan konseling gizi, evaluasi

hingga pembuatan laporan hasil aktualisasi.

Ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kontukowuna selama ini

diberikan Tablet Tambah Darah (TTD) tapi sebagian besar Ibu tidak patuh dalam

mengkonsumsinya. Hal tersebut disebabkan kurang pahamnya Ibu Hamil terhadap

manfaat dari TTD. Jika pada saat kehamilan ibu tidak memenuhi kebutuhan zat gizi

5

besi (Fe) maka ibu akan menderita masalah gizi anemia yang akan melahirkan anak

stunting (pendek).

Untuk menghindari tingginya angka stunting, maka perancang ingin

memberikan sosialisasi berupa konseling gizi kepada ibu hamil untuk meningkatkan

pemahaman agar ibu patuh dalam mengkonsumsi TTD. Konseling gizi dilaksanakan

dengan cara door to door dan dilakukan semaksimal mungkin agar Ibu cepat paham

dan kepatuhan ibu meningkat. Konseling dilakukan kepada Ibu hamil yang masa

kehamilannya trimester 2. Kegiatan ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas

Kontukowuna yang terdapat Ibu hamil dengan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas,

nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi sebagai Aparatur Sipil

Negara (ASN).

6

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP, NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN ASN DAN PENETAPAN ISU

A. Deskripsi Organisasi

1. Profil Organisasi

Puskesmas Kontukowuna adalah merupakan salah satu Puskesmas

yang berada di Kabupaten Muna. Tepatnya berada di Desa

Bahutara,Kecamatan Kontukowuna,yang berjarak ± 35 km dari Kota Raha.

Wilayah kerja Puskesmas Kontukowuna adalah terdiri dari enam (6)

Desa, yaitu :

a) Desa Bahutara

b) Desa Kilambibito

c) Desa Kontukowuna

d) Desa Lembo

e) Desa Kafoofo

f) Desa Lahorio

Kecamatan Kontukowuna memiliki luas wilayah 70,56 km, dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Wadaga, Kabupaten

Muna Barat.

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tongkuno dan

Kecamatan Kabawo.

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kabawo dan

Kabangka.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kabangka.

Jumlah penduduk yang ada di Wilayah Puskesmas Kontukowuna sebanyak

4.834 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1.558 KK. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

7

Tabel 2.1. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Kontukowuna Kabupaten Muna Tahun 2019

Sumber: Data sekunder PIS-PK 2019

2. Visi, Misi dan Tata Nilai

a) Visi

Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan yang bermutu menuju masyarakat sehat,

mandiri dan berbudaya.

b) Misi

1) Memberikan pelayanan yang bermutu menuju masyarakat merata dan

terjangkau

2) Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal

3) Mendorong dan meningkatkan kemandirian masyarakat bersih melalui

perilaku hidup bersih dan sehat

c) Motto

“Kesembuhan danKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kami”

d) Tata Nilai

- Senyum, Sapa, Salam, Santun

- Inovatif, Adil Dalam Pelayanan

- Gelorakan semangat prima

- Amanah menjaga kesehatan pasien

3. Tenaga kesehatan

SDM Kesehatan di daerah terdiri dari SDM Kesehatan yang bertugas di unit

kesehatan (sarana pelayanan dan non pelayanan) di Kabupaten/Kota, dengan status

No. Nama Desa Jumlah KK

Jumlah Penduduk Jum.

L P

1. Desa Bahutara 438 530 561 1.091

2. Desa Kilambibito 89 199 207 406

3. Desa Kontukowuna 158 350 399 749

4. Desa Lembo 204 339 480 819

5. Desa Kafoofo 152 351 372 685

6. Desa Lahorio 208 467 506 973

Jumlah 1.249 2.236 2.525 4.723

8

kepegawaian PNS, CPNS, Honorer. SDM Kesehatan tersebut bekerja di Puskesmas

Kontukowuna.

Data Sumber Daya Kesehatan (SDM Kesehatan) yang terkumpul belum

sepenuhnya dapat menggambarkan SDM Kesehatan secara lengkap.

Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan

masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia yang

dimiliki terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan

yang ada di Puskesmas Kontukowuna dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 2.2 Data Kepegawaian di Kecamatan Kontukowuna Kabupaten Muna Tahun 2019

No Jenis Tenaga Status Jumlah

PNS/CPNS Tenaga Kontrak

Honorer Sukarela

1 Dokter Umum 1 - - - 1

2 Dokter Gigi - 1 - - 1

3 S2 Manajemen 1 - - - 1

4 S1 Keperawatan 2 - 3 - 5

5 D4 Kebinaan 2 - - - 2

6 S1 Kesmas 2 2 - - 4

7 S1 Farmasi - 1 1 - 2

8 D4 Kebidanan 1 - 1 - 2

9 Ahli Madya Gizi 2 - 1 - 3

10 D3 Keperawatan 5 1 10 1 17

11 D3 Keperawatan Gigi

- - 2 - 2

12 D3 Kebidanan 7 - 19 - 26

13 D3 Kesling 1 - 1 - 2

14 D3 Farmasi - - - 1 1

15 D3 Analis - 1 - - 1

16 Administrasi - - 1 - 1

Jumlah 24 6 39 2 71

4. Tupoksi atau uraian tugas Nutrisionis Terampil

Tupoksi atau uraian tugas Nutrisionis Terampil yang dimuat dalam

KEPMENPAN NOMOR 23/KEP/M.PAN/4/2001, antara lain sebagai berikut :

9

1. Mengumpulkan data gizi dalam rangka menyusun rencana tahunan;

2. Mengumpulkan data gizi dalam rangka menyusun rencana 3 bulanan;

3. Mengumpulkan data gizi dalam rangka menyusun rencana bulanan;

4. Mengumpulkan data anak balita, ibu hamil dan buteki untuk pemberian

makanan tambahan, penyuluhan dan pemulihan pada anak balita dengan

status gizi kurang;

5. Mengumpulkan data makanan kelompok sasaran setempat untuk penilaian

mutu gizi, makanan dan dietetik;

6. Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), umur di unit

atau wilayah kerja secara bulanan bagi anak balita;

7. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai

kebutuhan;

8. Melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau wilayah kerja;

9. Mencatat dan melaporkan hasil pengukuran BB, TB, dan Umur;

10. Mencatat dan melaporkan hasil pengukuran LILA;

11. Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau penyuluhan gizi;

12. Menyediakan kapsul Vitamin A;

13. Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, Umur di tingkat desa meliputi

sasaran, status gizi, dan SKDN, secara bulanan pada posyandu;

14. Memantau kegiatan PMT balita; dan

15. Melakukan konseling gizi.

10

B. Struktur Organisasi

GAMBAR 2.1. STRUKTUR ORGANISASI

UKM Esensial dan Keperawatan Kesmas

Kepegawaian Keuangan Rumah TanggaSistem Informasi Puskesmas

BOK JKN JAMPERSAL

Wa Lati, Amd. Keb

Nurlia, Amd. Kep Asmawati, Amd.Keb Safaria, AMK Sarningsih Dingis, A.Md.Keb

Abubakar, SKM

UKP Kefarmasian dan Lab

dr. Indah Wardhani Purna.L.H

Imran, S.Kep Safaria, AMK Surdini Antika, Amd.Keb

Promosi Kesehatan dan UKS

Darmina, SKM

Kesehatan Lingkungan

Hamsia, AMKL

KIA - KB

UKM Pengembangan

drg. Dian Megawati

Jiwa

Lisrawati, Amd.Kep

Pelkes Gigi Masyarakat

Kesehatan Olahraga

Ahmad Dafi, Amd.Kep

Kesehatan Indera / Mata

Ilmiarti, AMK

Gizi

Nurdia Eba, AMG

Perkesmas

Zuriati Dihasa, AMK

Kesehatan Gigi / Mulut

Wa Ode Liana, AMG

KIA - KB

Rahmi, STr. Keb

Kesehatan Tradisional

Zuriati Dihasa, AMK

Sitti Rahmayani, Amd.Kg

Jaringan Pelayanan PKM dan Jejaring Fasyankes

Wa Lati, Am.Keb

Bidan Desa

Wa Lati, Am.Keb

Pemeriksaan Umum

Wa Ode Harpenas, S.Kep

Gawat Darurat

Sitti Zuhraeni, AMK

Gizi

Nurdia Eba, AMG

Jejaring Fasyankes

Wa Darma, AMK

Kesehatan Lansia

Imran, AMK

P2P

ST Fatmawati, SKM

ISPA

Frambusia

Persalinan / PONED

Rahmawati, Amd.Keb

Kefarmasian

Waode Sarmimin, S.Farm

Labaratorium

Fatmawati, AMAK

Filaria

Kecacingan

Wd Munarti

Juni Harianti, Amd.Kep

Imran, S.Kep

Sitti Zuhraeni, AMK

Diare

Nurlia, AMK

DBD

IMS

Zuriati Dihasa, AMK

Surveilans

ST FATMAWATI, SKM

Kepala Puskesmas

Ramlan, S.Gz., M.Gizi

Kasubag Tata Usaha

Imran, S.Kep

Imunisasi

Wa Darma, AMK

TB / Kusta

Juni Harianti, Amd.Kep

Malaria

Zuriati Dihasa, AMK

Safaria, AMK

HIV

Sitti Zuhraeni, AMK

11

C. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN

Aparatur Sipil Negara yang kemudian dapat disingkat ASN harus memiliki

pemahaman (internalisasi) dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Nilai

dasar yang harus dimiliki oleh setiap ASN adalah Akuntabilitas ASN, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu,dan Anti korupsi yang dikenal dengan akronim menjadi

ANEKA. Setiap ASN yang profesional harus memiliki integritas untuk menginternalisasi

dan mengaktualisasi nilai-nilai ANEKA dalam menjalankan tugas dan kewajibannya

sehari-hari. Berdasarakan dari kelima nilai dasar ANEKA tersebut, yang harus

ditanamkan kepada setiap pegawai ASN, maka perlu dijelaskan indikator-indikator dari

ANEKA, sebagai landasan teori yaitu:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Dalam banyak

hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibiltas atau tanggung

jawab.Namun, pada dasarnya kedua konsep tersebut memiliki arti yang

berbeda.Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan

akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai (Lembaga

Administrasi Negara, 2015).

PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang tepat

ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani

masyarakat secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Terdapat beberapa nilai dasar yang merujuk kepada akuntabilitas, yaitu :

a) Jujur

Terkait dengan kepatuhan tehadap hukum dan pera turan yang diterapkan.

b) Integritas

Kewajiban mematuhi semua peraturan, dan dapat memberikan kepercayaan

public.

c) Adil

Memperlakukan Masyarakat secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik.

d) Tanggung Jawab

12

Konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan.

e) Mendahulukan kepentingan public

Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok

dan pribadi.

f) Transparan

Mendorong komunikasi dan kerjasama serta memberikan perlindungan dari

pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan

sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat.

g) Kejelasan Wewenang

Gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi keeenangan, tujuan dan hasil

yang diharapkan.

h) Konsisten

Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan.

i) Netral

Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah

keterlibatan PNS dalam politik praktis.

Agar nilai akuntabilitas dapat diterapkan secara profesional terdapat

beberapa indikator keberhasilan akuntabilitas, yaitu :

Menginternalisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas dan kepentingan publik.

a. Mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,

antara kepentingan publik dengan kepentingan pribadi, kelompok dan

sektor.

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah

keterlibatan PNS dalam politik praktis memperlakukan masyarakat secara

sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

c. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan

sebagai penyelenggara pemerintahan.

13

2. Nasionalisme

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Bukan

sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam

menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.ASN yang

memiliki nasionalisme yang kuat memiliki orientasi berpikir mementingkan

kepentingan publik, bangsa dan negara serta mampu menerapkan nilai-nilai

pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaan dalam setiap

pelaksanaan fungsi dan tugasnya sesuai bidangnya masing-masing (Lembaga

Administrasi Negara, 2015).

Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme pancasila diantaranya adil

dan tidak diskriminasi, profesional dan berintegritas, menjunjung tinggi keadilan dan

kedisiplinan. Untuk mewujudkan ASN dengan semangat nasionalisme tinggi,

beberapa indikator yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan adalah sebagai

berikut:

a) Memiliki pemahaman tentang keragaman bangsa dilihat aspek sejarah, budaya,

dan tingkat kemajuan sosial ekonomi dan implikasinya terhadap manajemen

kebijakan dan pelayanan publik.

b) Mengenali nilai-nilai perjuangan kemerdekaan, keteladanan dari para pendiri

bangsa, dan menjadikannya sebagai sumber motivasi dan inspirasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

c) Menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan

sebagai modal sosial dan kultural penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang

menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab

pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik

untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara

penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi dan kebijaksanaan didalam

14

pelayanan publik (Haryatmoko, 2001).Sementara itu, nilai-nilai dasar etika public,

yaitu:

a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;

b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar 1945 Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;

f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

g) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public;

h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;

i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur tanggap, cepat, tepat, akurat,

berdaya guna, berhasil guna dan santun;

j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

k) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;

l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan

n) Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir.

4. Komitmen mutu

Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada

pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan

melampaui harapan.Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk

mencapai hasil kerja. Mutu juga dapat digunakan sebagai alat pembeda atau

pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain

sebagai pesaing. Dalam meningkatkan mutu terdapat 4 komponen yang harus

dipenuhi yaitu, efektifitas, efisiensi, kreatifitas dan inovasi.

a) Efektifitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan

yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang dikerjakannya. Efektifitas

organisasi tidak hanya diukur dari performance untuk mencapai target sesuai

15

rencana baik dari aspek mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber

daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan

pelanggan (customer).

b) Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk

mencapai tujuan organisasional. Efisiensi dapat diukur dari ketepatan realisasi

penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga

dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan

alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur

(penghematan biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan

kegiatan).

c) Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana seseorang mencoba

menemukan hubungan-hubungan baru untuk memperoleh jawaban baru

terhadap suatu masalah. Kreatifitas pada umumnya berkaitan dengan

kemampuan dan keuletan untuk berupaya menemukan ide-ide ataupun hal-hal

baru. Tuntutan globalisasi yang tengah melanda dunia di berbagai sektor

pelayanan publik menjadikan masyarakat semakin kritis untuk mendapatkan

pelayanan terbaik dari pemerintah. Oleh karena itu setiap pelayanan harus

diupayakan selalu dapat dicari pemecahan permasalahan yang ada untuk dapat

dicarikan solusi yang dapat segera dikerjakan secara kreatif.

d) Inovasi adalah kegiatan yang meliputi seluruh proses menciptakan dan

menanarkan jasa atau barang baik yang sifatnya baru, lebih baik atau lebih

murah dibandingkan dengan yang tersedia sebelumnya. Sebuah inovasi dapat

berupa produk atau jasa yang baru, teknologi proses produksi yang baru, sistem

struktur dan administrasi baru atau rencana baru bagi anggota administrasi

(Richad L Daft,2010).Nilai-nilai dasar dalam menjalankan komitmen mutu yaitu:

1) Adanya komitmen bagi kepuasan masyarakat;

2) Pemberian layanan yang cepat, tepat dan senyum;

3) Pemberian layanan yang dapat memberikan perlindungan kepada public;

4) Pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah; dan

5) Upaya perbaikan secara berkelanjutan.

16

5. Anti korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,

kebobrokan, dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa

karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang

lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan kehidupan yang lebih luas yang tidak

hanya berdampak buruk dalam kurun waktu yang pendek, namun juga secara

jangka panjang (Lembaga Administrasi Negara, 2015).

Adapun nilai-nilai anti korupsi yang diidentifikasi oleh KPK yaitu jujur, peduli,

mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras sederhana, berani dan adil. Agar

prilaku anti korupsi dapat diwujudkan, maka terdapat beberapa indikator

keberhasilan, yaitu:

a. Mampu mengidentifikasi sikap dan perilaku yang mengarah dan atau termasuk

prilaku korupsi;

b. Mampu menjelaskan cara-cara menghindari prilaku korupsi; dan

c. Mampu menjelaskan risiko dari tindakan korupsi bagi dirinya, keluarga, dan

masyarakat secara keseluruhan.

D. Nilai-nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN

yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi Politik,

bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN kebih

menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu

tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan

perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya ASN terdiri atas:

a) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan

b) Pegawai pemerintah dengan perjanjian Kerja (PPPK).

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan

kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas

dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk

17

menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN berfungsi sebagai

berikut :

a) Pelaksana kebijakan public ;

b) Pelayanan public; dan

c) Perekat pemersatu bangsa.

Dengan melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik dapat

meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, mak

setiap ASN diberikan Hak, setalah mendapatkan Hak ASN berkewajiban sesuai

dengan tugas dan tanggung jawabnnya ASN sebagai profesi berlandaskan

pada kode etik dan kode prilaku. Kode etik dank kode prilaku ASN bertujuan

untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.Kode Etik dan Kode prilaku yang

diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan

Birokrasi Pemerintahaan.

2. Whole Of Government (WOG)

a) Pengertian WoG

Sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan

upaya upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang

lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan

kebijakan, Manajemen program dan pelayanan publik.

b) Cara WoG

1) Koordinasi;

2) Integrasi; dan

3) Kedekatan dan pelibatan.

c) Praktek WoG

Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan yaitu :

1) Penguatan koordinasi antar lembaga;

2) Membentuk lembaga koordinasi khusus;

3) Membentuk gugus tugas; dan

4) Koalisi social.

18

d) Tantangan dalam Praktek WoG

1) Kapasitas SDM dan Institusi;

2) Nilai dan budaya organisasi; dan

3) Kepemimpinan.

e) Praktek WoG dalam pelayanan Publik

Pola Pelayanan WoG terdiri dari 5, yaitu sebagai berikut :

1) Pola Pelayanan Teknis Fungsional;

2) Pola Pelayanan satu atap;

3) Pola pelayanan satu pintu;

4) Pola pelayanan terpusat; dan

5) Pola pelayanan elektronik.

3. Pelayanan Publik

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik

menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,

dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan

publik.

Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu Pertama, organisasi

penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima layanan (pelanggan) yaitu orang,

masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang

diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan) barang atau jasa

publik adalah barang atau jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) Excludability

(ekskludabilitas) yang rendah. Barang atau jasa publik murni yang memiliki ciri-ciri :

a. Tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider problem,

non rivalry dan non excludable serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan

secara kolektif.

b. Perkembangan paradigm pelayanan public dari Old public administration (OPA),

New Public Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service

(NPS).

19

Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan

prima adalah partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif, mudah dan murah,

efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.

E. Penetapan Isu dan Dampaknya

1. Identifikasi Isu

Dalam penulis telahan rancangan aktualisasi ini, dari hasil observasi

ditemukan beberapa isu dalam tugas dan fungsi pokok di Wilayah Kerja Puskesmas

Kontukowuna. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak

diangkat dan dijadikan rancangan aktualisasi. Berikut disajikan identifikasi isu dari

isu-isu yang ada.

Tabel 2.3 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan

No Tugas dan

Fungsi Bermasalah

Identifikasi Isu

Kondisi Saat Ini Kondisi Yang

Diharapkan

1. Partisipasi

masyarakat

keposyandu

(D/S)

Belum

optimalnya

tingkat

partisipasi

masyarakat

keposyandu

Persentase

partisipasi

masyarakat (D/S)

keposyandu

belum mencapai

target.

Persentase

partisipasi

masyarakat (D/S)

keposyandu

mencapai target.

2. ASI Eksklusif Rendahnya

pengetahuan

ibu tentang

pentingnya

ASI eksklusif

Persentase ASI

eksklusif masih

rendah (belum

mencapai target)

Persentase ASI

eksklusif

meningkat

(mencapai

target)

20

3. Kepatuhan

Ibu hamil

mengkonsum

si Tablet

Tambah

Darah (TTD)

Rendahnya

kepatuhan ibu

hamil dalam

mengkonsumsi

konsumsi TTD

Presentasi Ibu

hamil konsumsi

TTD <90 %

Terlaksanya

kegiatan

konseling gizi

dan

meningkatnya

kepatuhan Ibu

Hamil dalam

mengkonsumsi

TTD.

2. Penetapan isu

Tehnik analisis yang digunakan untuk menetapkan atau memprioritaskan isu

yang akan ditindak lanjuti yaitu dengan menggunakan metode analisa APKL.

Dengan cara menentukan tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-

nya, selanjutnya menentukan skala dengan menggunakan skalai likers yaitu dengan

menggunakan nilai 1-5 .Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perengkingan

merupakan isu prioritas.

a. Aktual: Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat;

b. Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu

dicarikan solusinya sesegera mungkin;

c. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak; dan

d. Kelayakan: Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif

pemecahan masalah.

Keempat aspek tersebut diukur dengan menggunakan skala Likert sesuai

dengan table berikut.

Tabel 2.4 Skala Likers

Bobot Keterangan

5 Sangat berpengaruh

4 Berpengaruh

3 Kurang berpengaruh

2 Tidak Berpengaruh

1 SangatTidak berpengaruh

Sumberdata : (2019)

21

Tabel 2.5

Penetapan Isu dengan Metode Analisis

Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL)

NO ISSUE ANALISIS

JUMLAH Rank A P K L

1 Belum optimalnya tingkat

partisipasi masyarakat

keposyandu di wilayah kerja

Puskesmas Kontukowuna

4 4 3 3 14 III

2 Rendahnya pengetahuan ibu

tentang pentingnya ASI eksklusif

di wilayah kerja Puskesmas

Kontukowuna

4 5 4 4 17 II

3 Rendahnya kepatuhan Ibu Hamil

dalam mengkonsumsi Tablet

Tambah Darah (TTD) di wilayah

kerja Puskesmas Kontukowuna

5 5 5 4 19 I

Berdasarkan scoring dari Skala Likert pada analisis isu metode APKL diatas

didapatkan hasil isu prioritas yang memiliki peringkat teratas adalah “Rendahnya

kepatuhan Ibu Hamil dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) di Wilayah

Kerja Puskesmas Kontukowuna”.

3. Analisis Faktor Penyebab Isu

Adapun faktor penyebab isu adalah : Masih rendahnya kepatuhan Ibu Hamil dalam

mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) di Wilayah Kerja Puskesmas

Kontukowuna.

4. Solusi

Rendahnya kepatuhan Ibu Hamil dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah

(TTD) maka solusi yang akan dilakukan yaitu melakukan sosialisasi dengan bantuan

leaflet untuk meningkatkan kepatuhan ibu hamil tersebut.

22

5. Analisis Dampak Isu

Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “rendahnya kepatuhan Ibu Hamil

dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) di Wilayah Kerja Puskesmas

Kontukowuna” ini tidak dituntaskan melalui solusi pemecahan isu, antara lain:

1) Ibu hamil tidak paham akan bahayanya jika tidak mengkonsumsi TTD

2) Mempengaruhi kesehatan ibu hamil selama masa kehamilannya

3) Ibu hamil yang tidak mengkonsumsi TTD dapat melahirkan bayi BBLR yang

beresiko tinggi dalam morbiditas dan mortalitasnya

4) Meningkatnya angka stunting karena tidak terpenuhinya gizi Ibu pada saat

kehamilannya.

5) Mempengaruhi persalinannya hingga berakibat fatal (meninggal)

6) Mutu pelayanan gizi di puskesmas tidak optimal

F. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi 1. Unit Kerja : Puskesmas Kontukowuna Kabupaten Muna

2. Isu Yang Diangkat : Rendahnya kepatuhan Ibu Hamil dalam

mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) di

Wilayah Kerja Puskesmas Kontukowuna

3. Gagasan Pemecahan : Peningkatan Kepatuhan Ibu hamil dalam

Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Melalui

sosialisasi menggunakan media Leaflet di Wilayah

Kerja Puskesmas Kontukowuna.

4. Tujuan Gagasan

Pemecahan Isu

: Untuk meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) di

wilayah kerja puskesmas Kontukowuna

23

Tabel 2.6 Rancangan Kegiatan

1. Kegiatan I

NO Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi mata pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi & Misi Organisasi

Penguatan nilai organisasi

1 Konsultasi dengan atasan terkait aktualisasi yang akan dilaksanakan

Menghadap dan konsultasi dengan pimpinan terkait aktualisasi yang akan dilksanakan

Terlaksanya konsultasi yang dibuktikan dengan foto/dokumentasi

Akuntabilitas : Bertanggung jawab dan Transparan dalam konsultasi dengan pimpinan. Nasionalisme : Selalu bersikap hormat kepada pimpinan saat dilaksanakan konsultasi. Etika Publik : Berbicara dengan sopan dan santun dalam konsultasi dengan pimpinan. Komitmen Mutu : Efektifitas dan efisien dalam konsultasi dengan pimpinan. Anti Korupsi : Bersikap jujur pada saat berkonsultasi dengan pimpinan.

Kegiatan ini merupakan penerapan nilai dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap visi puskesmas, yaitu : Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan yang Bermutu Menuju Masyarakat yang Sehat, Mandiri dan Berbudaya.

Adanya Nilai-nilai organisasasi yaitu bersifat sopan Santun sehingga Terciptanya rasa saling menghormati, saling menghargai, komunikasi yang baik antar rekan bekerja

Mencatat arahan atau petunjuk hasil konsultasi

Tersedianya catatan masukan dan saran dari pimpinan dibuktikan

Akuntabilitas: Mencatat arahan atau petunjuk hasil konsultasi dengan jelas dan tanggung jawab

24

dengan foto dan dokumen.

Nasionalisme: Mencatat arahan atau petunjuk hasil konsultasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Etika Publik: Teliti dan cermat dalam pencatatan arahan dan petunjuk hasil konsultasi. Komitmen Mutu: Efektif dalam mencatat arahan dan petunjuk hasil konsultasi Antikorupsi: Jujur dan tanggung jawab dalam pencatatan.

Menyampaikan surat persetujuan dilaksanakannya rancangan aktualisasi kepada pimpinan untuk dikoreksi dan ditandatangani

Tersedianya surat persetujuan dari pimpinan yang telah ditanda-tangani

Akuntabilitas: Transparan dan tanggung jawab dalam menyampaikan surat persetujuan. Nasionalisme : Jujur dalam menyampaikan surat persetujuan. Etika Publik : Bersikap sopan dan santun saat menyampaikan persetujuan pimpinan.

25

Komitmen Mutu : Efektif dan efisien dalam menyampaikan surat persetujuan. Anti Korupsi : Jujur dan tanggung jawab pada penyampaian surat persetujuan.

2. Kegiatan II

NO Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi mata

pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi

& Misi Organisasi

Penguatan nilai organisasi

2 Melakukan lintas program yaitu dengan programer bidan (Bidan Desa)

Melakukan koordinasi dengan programer bidan terkait rancangan aktualisasi

Terlaksananya koordinasi yang dibuktikan dengan foto/dokumentasi

Akuntabilitas : Bertanggung jawab dan Transparan dalam koordinasi lintas program. Nasionalisme : Selalu bersikap hormat dalam koordinasi lintas program. Etika Publik : Berbicara dengan sopan dan santun dalam koordinasi lintas program. Komitmen Mutu : Efektifitas dan efisien dalam koordinasi lintas

Koordinasi dengan programer bidan merupakan penerapan nilai dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap visi puskesmas, yaitu : Menjadi Puskesmas dengan

Adanya Nilai-nilai organisasasi yaitu bersifat sopan Santun sehingga Terciptanya rasa saling menghormati, saling menghargai, komunikasi yang baik antar rekan bekerja serta dapat bekerja sama dengan baik.

26

program Anti Korupsi : Bersikap jujur dan adil pada saat dalam koordinasi lintas program.

Pelayanan yang Bermutu Menuju Masyarakat yang Sehat, Mandiri dan Berbudaya

Mencatat saran dan masukan yang diberikan programer bidan.

Tersedianya catatan saran dan masukan dibuktikan dengan foto dan dokumen.

Akuntabilitas: Mencatat saran dan masukan dengan jelas dan tanggung jawab Nasionalisme: Mencatat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Etika Publik: Teliti dan cermat dalam mencatat saran dan masukan Komitmen Mutu: Efektif dalam mencatat saran dan masukan Antikorupsi: Jujur dan tanggung jawab dalam pencatatan.

Meminta persetujuan oleh pimpinan bidan desa (bidan kordinator)

Tersedianya surat persetujuan yang telah ditanda-tangani.

Akuntabilitas: Transparan dan tanggung jawab dalam meminta persetujuan. Nasionalisme : Jujur dalam meminta persetujuan. Etika Publik :

27

Bersikap sopan dan santun saat meminta persetujuan. Komitmen Mutu : Efektif dan efisien dalam meminta persetujuan. Anti Korupsi : Jujur dan tanggung jawab pada saat meminta persetujuan

3. Kegiatan III

NO Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi mata pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi & Misi Organisasi

Penguatan nilai organisasi

3 Membuat media edukasi sebagai alat konseling gizi

Mempersiapkan materi dan bahan untuk media edukasi konseling gizi

Tersedianya materi konseling gizi dibuktikan dengan foto/dokumentasi

Akuntabilitas : Tanggung jawab dalam mencari bahan konseling. Nasionalisme: Menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam mempersiapkan materi Etika Publik : Jujur dalam menyiapkan materi dan bahan untuk media edukasi.

Membuat media edukasi merupakan penerapan Nilai dasar ANEKA yang juga berkontribusi terhadap misi puskesmas, yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia di Puskesmas.

Adanya nilai nilai organisasasi yaitu inisiatif dimana memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan serta

28

Komitmen Mutu: Menyiapkan materi dan bahan media edukasi yang bermutu. Anti korupsi: Mandiri dan tanggung jawab dalam menyiapkan materi dan bahan media edukasi.

memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan

Pembuatan Satuan Acara Konseling (SAK)

Tersedianya SAK dibuktikan dengan foto dan dokumen

Akuntabilitas: Tanggung jawab dalam pembuatan Satuan Acara Konseling (SAK) Nasionalisme: Menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam membuat Satuan Acara Konseling (SAK) Etika Publik: Jujur dalam pembuatan Satuan Acara Konseling (SAK) Komitmen Mutu: Membuat Satuan Acara Konseling (SAK) yang bermutu Anti Korupsi: Mandiri dan tanggung jawab dalam membuat Satuan Acara Konseling (SAK)

Pembuatan lefleat sebagai

Tersedianya media edukasi

Akuntabilitas: Tanggung jawab dalam

29

media eduakasi gizi dan media kontrol

(leaflet) dibuktikan dengan foto dan dokumen

pembuatan Leaflet. Nasionalisme: Menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam pembuatan leaflet. Etika Publik: Jujur dalam memberikan informasi yang akan dimasukkan kedalam Leaflet. Komitmen Mutu: Inovatif dalam pembuatan Leaflet. Anti Korupsi: Tekun dan kerja keras dalam pembuatan Leaflet.

4. Kegiatan IV

NO Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi mata pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi & Misi Organisasi

Penguatan nilai organisasi

4 Melaksanakan tata laksana konseling gizi terstandar pada ibu hamil

Memberikan media edukasi berupa leaflet dan menjelaskan materi konseling yang telah disiapkan.

Sasaran Mendapatkan leaflet dan edukasi gizi terstandar yaitu konseling gizi dibuktikan dengan

Akuntabilitas: Tanggung jawab dan transparan dalam melaksanakan konseling gizi. Nasionalisme: Saling menghormati saat terlaksananya

Konseling gizi ini berkontribusi terhadap misi puskesmas yaitu Memberikan Pelayanan Kesehatan yang

Adanya nilai nilai organisasasi yaitu Senyum, Sapa, Salam, Santun serta Inovatif, adil dalam

30

foto/dokumentasi.

konseling gizi Etika publik: Tulus dalam memberikan konseling gizi Komitmen Mutu: Efektifitas dan efisien dalam menjelaskan konseling gizi. Anti korupsi: Adil dan tidak membeda-bedakan sasaran saat melakukan konseling gizi.

Berkualitas, Merata, dan Terjangkau

pelayanan agar terciptanya feedback dan komunikasi yang baik.

Melakukan kunjungan ulang kedua untuk pemberian edukasi dan memeriksa Leaflet yang diberikan.

Sasaran mendapatkan edukasi ulang dibuktikan dengan foto/dokumentasi

Akuntabilitas: konsisten dalam melaksanakan konseling gizi dan pemeriksaan leaflet. Nasionalisme: Jujur dan adil pada saat memberikan konseling ulang dan pemeriksaan leaflet. Etika publik: Cermat dan sopan saat memberikan konseling ulang dan pemeiksaan leaflet. Komitmen Mutu: Efektifitas dan efisien dalam melakukan konseling ulang dan

31

pemeriksaan leaflet. Anti korupsi: Adil dan tidak membeda-bedakan sasaran saat melakukan konseling gizi dan pemeriksaan leaflet.

Melakukan kunjungan ulang ketiga untuk pemberian edukasi dan memeriksa Leaflet yang diberikan.

Sasaran mendapatkan edukasi ulang dibuktikan dengan foto/dokumentasi

Akuntabilitas: konsisten dalam melaksanakan konseling gizi dan pemeriksaan leaflet. Nasionalisme: Jujur dan adil pada saat memberikan konseling ulang dan pemeriksaan leaflet. Etika publik: Cermat dan sopan saat memberikan konseling ulang dan pemeiksaan leaflet. Komitmen Mutu: Efektifitas dan efisien dalam melakukan konseling ulang dan pemeriksaan leaflet. Anti korupsi: Adil dan tidak membeda-bedakan sasaran saat melakukan konseling gizi dan pemeriksaan leaflet.

32

Melakukan evaluasi kepatuhan Ibu hamil

Adanya hasil evaluasi dibuktikan dokumen edukasi (Leaflet) yang sudah terisi.

Akuntabilitas : Integritas dan transparan saat melakukan evaluasi. Nasionalisme : Jujur dalam melakukan evaluasi Etika Publik : Terbuka dan bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi Komitmen Mutu : Efektif dan efisien dalam melakukan evaluasi Anti Korupsi : Adil dalam melakukan evaluasi.

6. Kegiatan V

NO Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi mata pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi & Misi Organisasi

Penguatan nilai organisasi

5. Melakukan konsultasi kepada pimpinan terkait hasil laporan ke giatan aktualisasi.

Membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi

Terlaksananya pembuatan laporan hasil yang dibuktikan foto/dokumentasi

Akuntabilitas : Tanggung jawab dalam membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan Nasionalisme: Menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam pembuatan

Kegiatan ini merupakan penerapan nilai dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap visi puskesmas,

Adanya Nilai-nilai organisasasi yaitu bersifat sopan Santun sehingga Terciptanya

33

laporan hasil. Etika Publik : cermat dan integritas yang tinggi dalam pembuatan laporan hasil. Komitmen Mutu: Inovatitif dan efektif dalam pembuatan laporan hasil.dan berorientasi pada mutu Anti korupsi: Menyajikan informasi secara jujur dan bekerja keras dalam pembuatan laporan hasil.

yaitu : Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan yang Bermutu Menuju Masyarakat yang Sehat, Mandiri dan Berbudaya.

rasa saling menghormati, saling menghargai, komunikasi yang baik antar rekan bekerja

Konsultasi laporan hasil kegiatan aktualisasi dengan pimpinan (mentor)

Terlaksanya konsultasi dibuktikan foto/dokumentasi

Akuntabilitas: bertanggung jawab, transparansi, menjelaskan kepada atasan tentang laporan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi Nasionalisme: menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berkonsultasi Etika Publik: sopan dan ramah saat meminta kesediaan waktu atasan, tanggap dan mencermati setiap arahan atasan.

34

Komitmen mutu: Efektif dan efisien dalam memanfaatkan waktu bertemu dengan atasan. Anti korupsi : Menyajikan informasi dalam laporan hasil secara benar

Meminta persetujuan atasan mengenai laporan hasil kegiatan aktualisasi yang dinyatakan selesai.

Adanya persetujuan mentor terkait laporan hasil kegiatan aktualisasi dibuktikan foto/dokumentasi

Akuntabilitas: Transparan dan tanggung jawab dalam meminta persetujuan. Nasionalisme : Jujur dalam meminta persetujuan. Etika Publik : Bersikap sopan dan santun saat meminta persetujuan. Komitmen Mutu : Efektif dan efisien dalam meminta persetujuan. Anti Korupsi : Jujur dan tanggung jawab pada saat meminta persetujuan

Menyetujui

Coach

Harianto, S.Sos

NIP. 19681031 199112 1 001

Kendari, 26 Maret 2020

Peserta

NUR KHAIRIA, A.Md.Gz NIP. 19941227 201903 2 024

35

BAB III

CAPAIAN AKTUALISASI

A. Kendala dan Antisipasi

Dalam proses pelaksanaan aktualisasi, kendala mungkin saja terjadi,

namun demikian sebagai ASN memiliki tanggung jawab dan komitmen

yang tinggi untuk mengantisipasinya dengan cara sebagaimna tergambar

dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Kendala dan Antisipasi

KEGIATAN KENDALA ANTISIPASI

KEGIATAN 1 Konsultasi dengan atasan terkait aktualisasi yang akan dilaksanakan

TAHAP 1 Menghadap dan konsultasi dengan pimpinan terkait aktualisasi yang akan dilksanakan

Tidak ada kendala saat berkonsultasi dengan pimpinan dan berjalan sesuai yang direncanakan

Kegiatan tetap disiapkan sesuai rencana kegiatan Aktualisasi.

TAHAP 2 Mencatat arahan atau petunjuk hasil konsultasi

Tidak ada kendala saat pemberian arahan dari pimpinan

Pencatatan arahan dan hasil konsultasi dari pimpinan.

TAHAP 3 Menyampaikan surat persetujuan dilaksanakannya rancangan aktualisasi kepada pimpinan untuk dikoreksi dan ditandatangani

Adanya koreksi penulis telahan dan isi surat persetujuan.

Memperbaiki surat persetujuan sesuai arahan pimpinan.

KEGIATAN 2 Melakukan pertemuan/rapat untuk mendapatkan dukungan kerja sama/stake holder dengan bidan-bidan Desa.

TAHAP 1 Melakukan pertemuan dengan bidan terkait rancangan aktualisasi

Tidak semua bidan desa berada ditempat saat dilaksanakan diskusi berhubung sebagian bidan menjalani isolasi mandiri akibat covid-19.

Diskusi tetap dilakukan. Untuk bidan yang tidak berada ditempat diberikankan hasil diskusi berupa jadwal kegiatan aktualisasi.

TAHAP 2 Mencatat saran dan

Tidak ada kendala

Pencatatan saran dan

36

masukan yang diberikan programer bidan.

saat pencatatan saran dan masukan.

masukan bidan-bidan desa.

TAHAP 3 Mencatat saran dan masukan yang diberikan programer bidan

Tidak ada kendala saat Menandatangani surat persetujuan

Surat persetujuan telah disiapkan.

KEGIATAN 3 Membuat media edukasi sebagai alat konseling gizi

TAHAP 1 Mempersiapkan materi dan bahan untuk media edukasi konseling gizi

Tidak ada kendala saat pencarian materi dan bahan media edukasi

Mengumpulkan referensi-referensi materi tentang tablet tambah darah dari internet.

TAHAP 2 Pembuatan Satuan Acara Konseling (SAK)

Tidak ada kendala saat pembuatan SAK

Menyiapkan materi yang akan disusun dalam pembuatan SAK.

Menyiapkan printer dan kertas

TAHAP 3 Pembuatan lefleat sebagai media eduakasi gizi dan media kontrol

Tidak ada kendala saat pembuatan leaflet

Membuat desain leaflet yang menarik dan mudah dimengerti.

Menyiapkan printer dan kertas

KEGIATAN 4 Melaksanakan tata laksana konseling gizi terstandar pada ibu hamil

TAHAP 1 Memberikan media edukasi berupa lembar leaflet kepada sasaran ibu hamil.

Pada saat melakukan door to door, sebagian ibu hamil berada dikebun.

Konseling dilakukan dengan tetap menerapkan protokol covid-19

Melakukan kunjungan ulang pada waktu yang berbeda.

Menyediakan leaflet yang cukup untuk sasaran ibu hamil

Menggunakan masker dan jaga jarak.

TAHAP 2 Melakukan kunjungan

Sebagian leaflet

Menyiapkan leaflet

37

ulang kedua untuk pemberian edukasi dan memeriksa Leaflet yang diberikan.

yang dibagikan untuk ibu hamil sobek dan mudah kusut.

yang lebih tebal dan awet untuk digunakan.

Memberikan saran kepada ibu untuk menyimpan Leaflet ditempat yang aman dan mudah diingat.

Memberikan edukasi ulang dengan singkat dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

TAHAP 3 Melakukan kunjungan ulang ketiga untuk pemberian edukasi dan memeriksa Leaflet yang diberikan.

Tidak ada kendala saat pemberian konseling ulang dan pemeriksaan leaflet.

Memberikan edukasi dan memeriksa leaflet

TAHAP 4 Melakukan evaluasi kepatuhan Ibu hamil

Tidak ada kendala pada saat melakukan evalusai

Mengumpulkan leaflet yang diberikan kepada ibu hamil dan dilakukan dievaluasi.

KEGIATAN 5 Melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait evaluasi kegiatan aktualisasi.

TAHAP 1 Membuat laporan hasil aktualisasi

Tidak ada kendala saat pembuatan laporan hasil

Tersedianya laporan hasil aktualisasi.

TAHAP 2 Konsultasi laporan hasil kegiatan aktualisasi dengan pimpinan (mentor)

Adanya masukan dan saran pada isi dan penulis telahan laporan hasil aktualisasi

Melakukan perbaikan laporan sesuai arahan pimpinan (mentor)

TAHAP 3 Meminta persetujuan Pimpian mengenai laporan hasil kegiatan aktualisasi yang dinyatakan selesai.

Tidak ada kendala saat meminta persetujuan

Menyiapkan surat persetujuan.

38

B. Hasil Aktualisasi

Untuk mencapai hasil aktualisasi yang optimal, maka tingkat pencapaian aktualisasi diperoleh melalui kegiatan yg telah

dirancang dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)

dengan gambaran capaian seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

No Rancangan Kegiatan

Aktualisasi

Pelaksanaan Kegiatan

Aktualisasi Output/Hasil

Waktu

Pelaksanaan Ket

1 Konsultasi dengan pimpinan

terkait aktualisasi yang akan

dilaksanakan.

Tahapan Kegiatan :

1. Menghadap dan konsultasi dengan pimpinan terkait aktualisasi yang akan dilksanakan.

2. Mencatat arahan atau petunjuk hasil konsultasi

3. Menyampaikan surat persetujuan dilaksanakannya rancangan aktualisasi kepada pimpinan untuk dikoreksi dan ditandatangani

Konsultasi dengan pimpinan

terkait aktualisasi yang akan

dilaksanakan.

Tahapan Kegiatan :

1. Menghadap dan konsultasi dengan pimpinan terkait aktualisasi yang akan dilksanakan.

2. Mencatat arahan atau petunjuk hasil konsultasi

3. Menyampaikan surat persetujuan dilaksanakannya rancangan aktualisasi kepada pimpinan untuk dikoreksi dan ditandatangani

Terlaksanya konsultasi

yang dibuktikan dengan

foto/dokumentasi

Tersedianya catatan

masukan dan saran dari

pimpinan dibuktikan

dengan foto dan

dokumen.

Tersedianya surat

persetujuan dari

pimpinan yang telah

ditanda-tangani

01 April 2020 Terlaksana

39

2 Melakukan pertemuan/rapat

untuk mendapatkan dukungan

kerja sama/stake holder dengan

bidan-bidan Desa.

Tahapan Kegiatan :

1. Melakukan pertemuan

dengan bidan terkait

rancangan aktualisasi

2. Mencatat saran dan

masukan yang diberikan

programer bidan.

3. Meminta persetujuan oleh

pimpinan bidan desa (bidan

kordinator)

Melakukan pertemuan/rapat

untuk mendapatkan dukungan

kerja sama/stake holder dengan

bidan-bidan Desa.

Tahapan Kegiatan :

1. Melakukan pertemuan

dengan bidan terkait

rancangan aktualisasi

2. Mencatat saran dan

masukan yang diberikan

programer bidan.

3. Meminta persetujuan oleh

pimpinan bidan desa (bidan

kordinator)

Terlaksananya

pertemuan yang

dibuktikan dengan

foto/dokumentasi

Tersedianya catatan

saran dan masukan

dibuktikan dengan foto

dan dokumen.

Tersedianya surat

persetujuan yang telah

ditanda-tangani

02 April 2020 Terlaksana

3 Membuat media edukasi

sebagai alat konseling gizi.

Tahapan Kegiatan :

1. Mempersiapkan materi dan

bahan untuk media edukasi

konseling gizi

2. Pembuatan Satuan Acara

Konseling (SAK)

3. Pembuatan lefleat sebagai

Membuat media edukasi

sebagai alat konseling gizi.

Tahapan Kegiatan :

1. Mempersiapkan materi dan

bahan untuk media edukasi

konseling gizi

2. Pembuatan Satuan Acara

Konseling (SAK)

3. Pembuatan lefleat sebagai

Tersedianya materi

konseling gizi

dibuktikan dengan

foto/dokumentasi

Tersedianya SAK

dibuktikan dengan foto

dan dokumen

Tersedianya media

edukasi (leaflet)

03 – 04 April

2020

Terlaksana

40

media eduakasi gizi dan

media kontrol

media eduakasi gizi dan

media kontrol

dibuktikan dengan foto

dan dokumen

4 Melaksanakan tata laksana

konseling gizi terstandar pada

ibu hamil .

Tahapan Kegiatan :

1. Memberikan media edukasi

berupa leaflet dan

menjelaskan materi

konseling yang telah

disiapkan.

2. Melakukan kunjungan ulang

kedua untuk pemberian

edukasi dan memeriksa

Leaflet yang diberikan.

3. Melakukan kunjungan ulang

ketiga untuk pemberian

edukasi dan memeriksa

Leaflet yang diberikan

4. Melakukan evaluasi

kepatuhan Ibu hamil

Melaksanakan tata laksana

konseling gizi terstandar pada

ibu hamil .

Tahapan Kegiatan :

1. Memberikan media edukasi

berupa leaflet dan

menjelaskan materi

konseling yang telah

disiapkan.

2. Melakukan kunjungan ulang

kedua untuk pemberian

edukasi dan memeriksa

Leaflet yang diberikan.

3. Melakukan kunjungan ulang

ketiga untuk pemberian

edukasi dan memeriksa

Leaflet yang diberikan.

4. Melakukan evaluasi

kepatuhan Ibu hamil

Sasaran Mendapatkan

leaflet dan edukasi gizi

terstandar yaitu

konseling gizi

dibuktikan dengan

foto/dokumentasi

Sasaran mendapatkan

edukasi ulang

dibuktikan dengan

foto/dokumentasi

Sasaran mendapatkan

edukasi ulang

dibuktikan dengan

foto/dokumentasi.

Adanya hasil evaluasi

dibuktikan dokumen

edukasi (Leaflet) yang

sudah terisi.

06 April – 05

Mei 2020

Terlaksana

5 Membuat Laporan Hasil

Aktualisasi yang akan

dikonsultasikan kepada

Membuat Laporan Hasil

Aktualisasi yang akan

dikonsultasikan kepada

Tersedianya bahan dan

alat aktualisasi

Terlaksananya

06 – 08 Mei

2020

Terlaksana

41

pimpinan/mentor

Tahapan Kegiatan :

1. Mengumpulkan Bahan

Laporan Aktualisasi

2. Menyelesaikan Laopran

Aktualisasi

3. Konsultasi kepada pimpinan

tentang laporan aktualisasi

dan meminta persetujuan

pimpinan.

pimpinan/mentor

Tahapan Kegiatan :

1. Mengumpulkan Bahan

Laporan Aktualisasi

2. Menyelesaikan Laopran

Aktualisasi

3. Konsultasi kepada pimpinan

tentang laporan aktualisasi

dan meminta persetujuan

pimpinan.

pembuatan laporan

hasil yang dibuktikan

foto/dokumentasi

Terlaksananya

konsultasi dibuktikan

foto/dokumentasi

42

Tabel 3.3 Hasil Aktualisasi

1. Kegiatan I

KEGIATAN 1: Konsultasi dengan pimpinan terkait aktualisasi yang akan dilaksanakan

Tahap 1 Menghadap dan konsultasi dengan pimpinan terkait aktualisasi yang akan dilksanakan

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Rabu, 01 April 2020

Output Terlaksanya konsultasi yang dibuktikan dengan foto/dokumentasi

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas : Dalam melakukan konsultasi, penulis telah mengutarakan dengan jelas dan transparan serta melakukan kegiatan dengan penuh tanggung jawab. Nasionalisme : Pada saat konsultasi tercipta saling menghormati antara penulis dan pimpinan. Etika Publik : Pada saat konsultasi penulis telah bersikap sopan dan santun kepada pimpinan. Komitmen Mutu : Dalam konsultasi penulis telah melakukan dengan efektif dan efisien sehingga dapat meyakinkan pimpinan dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi Anti Korupsi : Pada saat konsultasi penulis telah bersikap jujur atas rencana kegiatan aktualisasi.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan konsultasi ini menerapkan nilai-nilai dasar yaitu Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap visi puskesmas, yaitu: Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan yang Bermutu Menuju Masyarakat yang Sehat, Mandiri dan Berbudaya.

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan Konsultasi ini didasari nilai-nilai organisasasi yaitu bersifat sopan santun sehingga Terciptanya rasa saling menghormati, saling menghargai, komunikasi yang baik antar rekan bekerja.

43

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.1 Konsultasi dengan pimpinan)

(Gambar 3.2 Bahan Konsultasi)

Tahap 2 Mencatat arahan atau petunjuk hasil konsultasi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Rabu, 01 April 2020

Output Tersedianya catatan masukan dan saran dari pimpinan dibuktikan dengan foto dan dokumen

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas :

Penulis telah mencatat arahan atau petunjuk hasil konsultasi dengan penuh tanggung jawab dan jelas. Nasionalisme :

Pada saat mencatat saran dan masukan pimpinan, penulis telah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Etika Publik :

Dalam pencatatan arahan dan petunjuk konsultasi penulis telah melakukan dengan teliti dan cermat. Komitmen Mutu :

Pada saat mencatat arahan dan petunjuk hasil konsultasi penulis telah telah menggunakan waktu yang efektif. Anti Korupsi :

Penulis telah mencatat semua arahan dan petunjuk

hasil konsultasi dengan jujur dan penuh tanggung

44

jawab.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan konsultasi ini menerapkan nilai-nilai dasar yaitu Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap visi puskesmas, yaitu: Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan yang Bermutu Menuju Masyarakat yang Sehat, Mandiri dan Berbudaya.

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan Konsultasi ini didasari nilai-nilai organisasasi yaitu bersifat sopan santun sehingga Terciptanya rasa saling menghormati, saling menghargai, komunikasi yang baik antar rekan bekerja.

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.3 Pencatatan arahan pimpinan)

(Gambar 3.4 Arahan Pimpinan)

Tahap 3 Membuat surat persetujuan dilaksanakannya aktualisasi kepada pimpinan untuk dikoreksi dan ditandatangani

45

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Rabu, 01 April 2020

Output Tersedianya surat persetujuan dari pimpinan yang telah ditanda-tangani

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas: Penulis telah menyampaikan surat persetujuan kepada pimpinan dengan sikap yang transparan dan tanggung jawab. Nasionalisme : Penulis telah bersikap Jujur dalam menyampaikan surat persetujuan kepada pimpinan. Etika Publik : Penulis telah bersikap sopan dan santun saat menyampaikan persetujuan kepada pimpinan Komitmen Mutu : Penulis telah menyampaikan surat persetujuan dengan waktu yang efektif dan efisien kepada pimpinan Anti Korupsi : Penulis telah menyampaikan surat persetujuan dengan jujur dan tanggung jawab kepada pimpinan.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan konsultasi ini menerapkan nilai-nilai dasar yaitu Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap visi puskesmas, yaitu: Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan yang Bermutu Menuju Masyarakat yang Sehat, Mandiri dan Berbudaya.

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan Konsultasi ini didasari nilai-nilai organisasasi yaitu bersifat sopan santun sehingga Terciptanya rasa saling menghormati, saling menghargai, komunikasi yang baik antar rekan bekerja.

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.5 Penandatangan Surat Persetujuan)

46

(Gambar 3.6 Surat Persetujuan)

2. Kegiatan II

KEGIATAN 2: Melakukan pertemuan/rapat untuk mendapatkan dukungan kerja sama/stake holder dengan bidan-bidan Desa

Tahap 1 Melakukan pertemuan dengan bidan terkait kegiatan aktualisasi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Kamis, 02 April 2020

Output Terlaksananya diskusi yang dibuktikan dengan foto/dokumentasi

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas : Pada saat melakukan pertemuan dengan bidan desa penulis telah bersikap tanggung jawab dan Transparan. Nasionalisme : Dalam berlangsungnya pertemuan dengan bidan desa penulis selalu bersikap hormat. Etika Publik : Pada saat melakukan pertemuan dengan bidan desa penulis telah berbicara dengan sopan dan santun. Komitmen Mutu : Penulis telah melakukan pertemuan dengan bidan desa dengan menggunakan waktu yang efektif dan

47

efisien. Anti Korupsi : Pada saat melakukan koordinasi lintas program penulis telah telah bersikap jujur dan adil.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan koordinasi dengan programer bidan menerapkan nilai dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap visi puskesmas, yaitu: Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan yang Bermutu Menuju Masyarakat yang Sehat, Mandiri dan Berbudaya

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini didasari Nilai-nilai organisasasi yaitu bersifat sopan santun sehingga Terciptanya rasa saling mengh/ormati, saling menghargai, komunikasi yang baik antar rekan bekerja serta dapat bekerja sama dengan baik.

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.7 Koordinasi bersama bidan-bidan desa)

(Gambar 3.8 Bahan Koordinasi Bersama Bidan

Desa)

Tahap 2 Mencatat masukan dan saran yang diberikan bidan-bidan Desa

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Kamis, 02 April 2020

Output Tersedianya catatan masukan dan saran dibuktikan dengan foto dan dokumen.

48

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas: Dalam menulis catatan perbaikan jadwal kegiatan beserta masukan dan saran dari programer bidan penulis telah telah melakukan dengan tranpsaran dan bertanggung jawab. Nasionalisme: Penulis telah telah melakukakan pencatatan dengan amanah. Etika Publik: Dalam pencatatan arahan dan petunjuk konsultasi, penulis telah bersifat terbuka. Komitmen Mutu: Dalam melakukan pencatatan penulis telah menanamkan sikap yang efisien dan bermutu. Antikorupsi: dalam pencatatan masukan dari programer bidan penulis telah bersifat jujur dan tanggung jawab.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan koordinasi dengan programer bidan menerapkan nilai dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap visi puskesmas, yaitu: Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan yang Bermutu Menuju Masyarakat yang Sehat, Mandiri dan Berbudaya

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini didasari Nilai-nilai organisasasi yaitu bersifat sopan santun sehingga Terciptanya rasa saling mengh/ormati, saling menghargai, komunikasi yang baik antar rekan bekerja serta dapat bekerja sama dengan baik.

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.9 Mencatat saran dan bidan-bidan desa)

49

(Gambar 3.10 Saran dan Masukan)

Tahap 3 Meminta persetujuan oleh pimpinan bidan desa (bidan kordinator)

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Kamis, 02 April 2020

Output Tersedianya surat persetujuan yang telah ditanda-tangani.

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas: Penulis telah meminta persetujuan programer bidan dengan sikap yang transparan dan tanggung jawab. Nasionalisme : Penulis telah bersikap Jujur dalam meminta persetujuan kepada programer bidan. Etika Publik : Penulis telah bersikap sopan dan santun saat meminta persetujuan kepada programer bidan. Komitmen Mutu : Penulis telah meminta persetujuan kepada programer bidan dengan waktu yang efekti dan efisien. Anti Korupsi : Penulis telah meminta persetujuan kepada programer bidan dengan jujur dan tanggung jawab.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan koordinasi dengan programer bidan menerapkan nilai dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap visi puskesmas, yaitu: Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan yang Bermutu Menuju Masyarakat yang Sehat, Mandiri

50

dan Berbudaya

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini didasari Nilai-nilai organisasasi yaitu bersifat sopan santun sehingga Terciptanya rasa saling mengh/ormati, saling menghargai, komunikasi yang baik antar rekan bekerja serta dapat bekerja sama dengan baik.

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.11 Meminta Persetujuan Bidan

koordinator)

(Gambar 3.12 Surat Persetujuan Bidan Koordinator)

51

3. Kegiatan III

KEGIATAN 3: Membuat media edukasi sebagai alat konseling gizi

Tahap 1 Mempersiapkan materi dan bahan untuk media edukasi konseling gizi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Jumat, 03 April 2020

Output Tersedianya materi konseling gizi dibuktikan dengan foto/dokumentasi

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas : Penulis telah tanggung jawab dalam mempersiapkan materi dan bahan untuk membuat media edukasi. Nasionalisme: Dalam mempersiapkan materi penulis telah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Etika Publik : Penulis telah bersikap jujur dalam mempersiapkan materi dan bahan untuk pembuatan media edukasi konseling gizi. Komitmen Mutu: Penulis telah mempersiapkan materi dan bahan media edukasi yang bermutu. Anti korupsi: Penulis telah mempersiapkan materi dan bahan media edukasi dengan mandiri dan penuh tanggung jawab.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan pembuatan media edukasi menerapan Nilai dasar ANEKA yang juga berkontribusi terhadap misi puskesmas, yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia di Puskesmas.

Penguatan Nilai Organisasi

Pembuatan media edukasi ini didasari nilai nilai organisasasi yaitu inisiatif dimana memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan serta memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan.

52

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.13 Persiapan Materi)

(Gambar 3.14 Referensi dari Internet)

Tahap 2 Pembuatan Satuan Acara Konseling (SAK)

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Sabtu, 04 April 2020

Output Tersedianya SAK dibuktikan dengan foto dan dokumen

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas : Penulis telah bertanggung jawab dalam membuat satuan acara konseling (SAK). Nasionalisme: Dalam membuat satuan acara konseling (SAK) penulis telah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Etika Publik : Penulis telah bersikap jujur dalam membuat satuan acara konseling (SAK). Komitmen Mutu: Penulis telah membuat satuan acara konseling (SAK) yang bermutu. Anti korupsi: Penulis telah membuat satuan acara konseling (SAK) dengan mandiri dan penuh tanggung jawab.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan pembuatan media edukasi menerapan Nilai dasar ANEKA yang juga berkontribusi terhadap misi puskesmas, yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia di

53

Puskesmas.

Penguatan Nilai Organisasi

Pembuatan media edukasi ini didasari nilai nilai organisasasi yaitu inisiatif dimana memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan serta memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan.

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.15 Pembuatan SAK)

(Gambar 3.16 Satuan Acara Konseling/SAK)

Tahap 3 Pembuatan lefleat sebagai media eduakasi gizi dan media kontrol

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Sabtu, 04 April 2020

Output Tersedianya media edukasi (leaflet) dibuktikan dengan foto dan dokumen

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas : Penulis telah bertanggung jawab dalam pembuatan media edukasi leaflet.

54

Nasionalisme: Dalam pembuatan leaflet penulis telah menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga leaflet mudah dipahami. Etika Publik : Pada saat pembuatan leaflet penulis telah melakukan dengan jujur dalam memberi informasi. Komitmen Mutu: Penulis telah berinovasi dalam pembuatan media edukasi leaflet. Anti korupsi: Penulis telah memberikan sikap tekun dan kerja keras dalam pembuatan media edukasi leaflet.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan pembuatan media edukasi menerapan Nilai dasar ANEKA yang juga berkontribusi terhadap misi puskesmas, yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia di Puskesmas.

Penguatan Nilai Organisasi

Pembuatan media edukasi ini didasari nilai nilai organisasasi yaitu inisiatif dimana memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan serta memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan.

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.17 Pembuatan leaflet)

(Gambar 3.18 Lembar Leaflet)

55

4. Kegiatan IV

KEGIATAN 4: Melaksanakan tata laksana konseling gizi terstandar pada ibu hamil

Tahap 1 Memberikan media edukasi berupa leaflet dan menjelaskan materi konseling yang telah disiapkan.

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Senin, 06 April 2020

Output Ibu Hamil telah mendapatkan leaflet dan edukasi gizi terstandar yaitu konseling gizi dibuktikan dengan foto/dokumentasi.

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas: Penulis telah bertanggung jawab dan transparan dalam melaksanakan konseling gizi. Nasionalisme: Dalam melaksanakan konseling gizi penulis dan sasaran saling menghormati satu sama lain. Etika publik: Penulis telah memberikan konseling dengan sikap yang tulus. Komitmen Mutu: Pada saat memberikan konseling gizi penulis menggunakan waktu yang efektif dan efisien sehingga konseling berlangsung dengan baik. Anti korupsi: Penulis telah melakukan konseling gizi dengan rasa adil dan tidak membeda-bedakan sasaran.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan konseling gizi ini berkontribusi terhadap misi puskesmas yaitu Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas, Merata, dan Terjangkau

Penguatan Nilai Organisasi

Pada kegiatan konseling gizi didasari nilai nilai organisasasi yaitu Senyum, Sapa, Salam, Santun serta Inovatif, adil dalam pelayanan agar terciptanya feedback dan komunikasi yang baik.

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

56

(Gambar 3.19 Memberikan leaflet dan melakukan

konseling gizi)

Tahap 2 Melakukan kunjungan ulang kedua untuk pemberian edukasi dan memeriksa Leaflet yang diberikan.

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Rabu, 15 April 2020

Output Ibu Hamil telah mendapatkan edukasi ulang dibuktikan dengan foto/dokumentasi

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas: Penulis telah melakukan edukasi ulang dan pemeriksaan leaflet dengan konsisten dan penuh tanggung jawab. Nasionalisme: Dalam memberikan konseling ulang dengan penuh tanggung jawab dan penulis teleh memeriksa leaflet dengan jujur dan adil. Etika publik: Penulis telah melakukan konseling ulang dengan sikap yang sopan serta memeriksa leflet dengan cermat. Komitmen Mutu: Dalam melakukan konseling ulang dan pemeriksaan leaflet, penulis menggunakan waktu yang efektifitas dan efisien. Anti korupsi: Penulis telah melakukan konseling gizi ulang dan melakukan pemeriksaan leaflet dengan rasa adil dan tidak membeda-bedakan sasaran..

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan konseling gizi ini berkontribusi terhadap misi puskesmas yaitu Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas, Merata, dan Terjangkau

Penguatan Nilai Organisasi

Pada kegiatan konseling gizi didasari nilai nilai organisasasi yaitu Senyum, Sapa, Salam, Santun serta Inovatif, adil dalam pelayanan agar terciptanya feedback dan komunikasi yang baik.

57

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.20 Konseling pertemuan

kedua/pemeriksaan Leaflet)

Tahap 3 Melakukan kunjungan ulang untuk pemberian edukasi dan memeriksa Leaflet yang diberikan.

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Sabtu, 25 April 2020

Output Ibu Hamil Telah mendapatkan edukasi ulang dibuktikan dengan foto/dokumentasi

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas: Penulis telah melakukan edukasi ulang dan pemeriksaan leaflet dengan konsisten dan penuh tanggung jawab. Nasionalisme: Dalam memberikan konseling ulang dengan penuh tanggung jawab dan penulis teleh memeriksa leaflet dengan jujur dan adil.

58

Etika publik: Penulis telah melakukan konseling ulang dengan sikap yang sopan serta memeriksa leflet dengan cermat. Komitmen Mutu: Dalam melakukan konseling ulang dan pemeriksaan leaflet, penulis menggunakan waktu yang efektifitas dan efisien. Anti korupsi: Penulis telah melakukan konseling gizi ulang dan melakukan pemeriksaan leaflet dengan rasa adil dan tidak membeda-bedakan sasaran..

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan konseling gizi ini berkontribusi terhadap misi puskesmas yaitu Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas, Merata, dan Terjangkau

Penguatan Nilai Organisasi

Pada kegiatan konseling gizi didasari nilai nilai organisasasi yaitu Senyum, Sapa, Salam, Santun serta Inovatif, adil dalam pelayanan agar terciptanya feedback dan komunikasi yang baik.

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3. 21 Konseling pertemuan

ketiga/pemeriksaan Leaflet)

Tahap 4 Melakukan evaluasi kepatuhan Ibu hamil

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Selasa, 05 Mei 2020

Output Tersedianya hasil evaluasi dibuktikan dokumen

59

edukasi (Leaflet) yang sudah terisi

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas : Penulis telah melakukan evaluasi dengan sikap yang Integritas dan transparan. Nasionalisme : Dalam melakukan evaluasi kepatuhan ibu hamil, penulis bersikap jujur. Etika Publik : Penulis telah melakukan evaluasi dengan terbuka dan bertanggung jawab. Komitmen Mutu : Penulis telah melakukan evaluasi deng Efektif dan efisien. Anti Korupsi : Dalam melakukan evaluasi kepatuhan ibu hamil penulis bersikap adil dan tidak membeda-bedakan.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam kegiatan evaluasi kepatuhan ibu hamil ini berkontribusi terhadap misi puskesmas yaitu Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas, Merata, dan Terjangkau

Penguatan Nilai Organisasi

Pada kegiatan evaluasi kepatuhan ibu hamil didasari nilai nilai organisasasi yaitu Senyum, Sapa, Salam, Santun serta Inovatif, adil dalam pelayanan agar terciptanya feedback dan komunikasi yang baik.

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.22 Evaluasi Kepatuhan Ibu Hamil)

5. Kegiatan V

KEGIATAN 5: Membuat Laporan Hasil Aktualisasi yang akan di Konsultasikan kepada pimpinan/mentor

Tahap 1 Mengumpulkan Bahan Laporan Aktualisasi

Tanggal Pelaksanaan

Rabu, 06 Mei 2020

60

Kegiatan

Output Tersedianya Bahan Aktualisasi yang akan dibuatkan laporan hasil.

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas : Penulis telah melakukan pengumpulan bahan aktualisasi untuk dibuatkan laporan hasil pelaksaan kegiatan aktualisasi dengan penuh tanggung jawab. Nasionalisme: Dalam pengumpulan bahan aktualisasi penulis telah melakukan jujur. Etika Publik : Penulis telah mengumpulkan bahan aktualisasi dengan cermat. Komitmen Mutu: Penulis telah mengumpulkan bahan aktualisasi dengan efektif. Anti korupsi: Penulis telah bekerja keras dalam mengumpulkan bahan aktualisasi.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam melakukan kegiatan ini diterapkan nilai dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap visi puskesmas, yaitu: Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan yang Bermutu Menuju Masyarakat yang Sehat, Mandiri dan Berbudaya.

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini didasari oleh ilai-nilai organisasasi yaitu bersifat sopan Santun sehingga Terciptanya rasa saling menghormati, saling menghargai, komunikasi yang baik antar rekan bekerja

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.23 Mengumpulkan Bahan dan Alat Aktualisasi)

Tahap 2 Menyelesaikan Laporan Aktualisasi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Kamis, 07 Mei 2020

Output Tersedianya Laporan Aktualisasi.

61

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas: Penulis telah melakukan pembuatan laporan hasil pelaksaan kegiatan aktualisasi dengan penuh tanggung jawab. Nasionalisme: Dalam pembuatan laporan hasil aktualisasi penulis telah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Etika Publik : Penulis telah melakukan pembuatan laporan hasil aktualisasi dengan cermat dan bersikap integritas tinggi. Komitmen Mutu: Penulis telah membuat laporan hasil dengan menggunakan sikap yang inovatif dan efektif serta berorientasi pada mutu Anti korupsi: Penulis telah bekerja keras membuat laporan hasil serta melakukan dengan jujur.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam melakukan kegiatan ini diterapkan nilai dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap visi puskesmas, yaitu: Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan yang Bermutu Menuju Masyarakat yang Sehat, Mandiri dan Berbudaya.

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini didasari oleh ilai-nilai organisasasi yaitu bersifat sopan santun sehingga Terciptanya rasa saling menghormati, saling menghargai, komunikasi yang baik antar rekan bekerja

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.24 Pembuatan Laporan AKtualisasi)

62

(Gambar 3.25 Laporan Hasil Aktualisasi)

Tahap 3 Konsultasi kepada pimpinan tentang laporan aktualisasi dan meminta persetujuan pimpinan

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Jumat, 08 Mei 2020

Output Terlaksananya Konsultasi dengan pimpinan dan tersedianya surat pesetujuan.

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas: Penulis telah melakukan konsultasi laporan hasil kegiatan dengan bertanggung jawab, transparansi. Nasionalisme: Penulis telah melakukan konsultasi hasil kegiatan aktualisasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Etika Publik: Penulis telah melakukan konsultasi hasil kegiatan aktualisasi dengan sopan dan ramah. Komitmen mutu: Pada saat melakukan konsultasi laporan hasil penulis telah melakukan waktu dengan efektif dan efisie.. Anti korupsi : Penulis telah melakukan konsultasi laporan hasil yang berisi informasi yang benar kepada pimpinan/mentor. Penulis telah

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam melakukan kegiatan ini diterapkan nilai dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap visi puskesmas, yaitu: Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan yang Bermutu

63

Menuju Masyarakat yang Sehat, Mandiri dan Berbudaya.

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini didasari oleh ilai-nilai organisasasi yaitu bersifat sopan santun sehingga Terciptanya rasa saling menghormati, saling menghargai, komunikasi yang baik antar rekan bekerja

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/Evidence

(Gambar 3.26 Konsultasi Laporan Aktualisasi)

(Gambar 3.27 Surat Persetujuan)

64

C. Analisis Dampak

Tabel 3.3 Analisis Dampak

DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF

KEGIATAN 1 Konsultasi dengan pimpinan terkait aktualisasi yang akan dilaksanakan TAHAPAN:

1. Menghadap dan konsultasi dengan pimpinan terkait aktualisasi yang akan dilksanakan

2. Mencatat arahan atau petunjuk hasil konsultasi 3. Menyampaikan surat persetujuan dilaksanakannya rancangan

aktualisasi kepada pimpinan untuk dikoreksi dan ditandatangani. Apabila dalam melaksanakan kegiatan melaporkan rencana kegiatan aktualisasi pada pimpinan dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai dasar, maka akan berdampak pada: Akuntabilitas: Kegiatan konsultasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab sehingga dapat terlaksana dan terciptanya kejelasan tentang perancangan aktualisasi dan target yang akan dicapai; Nasionalisme: adanya rasa hormat penulis telah terhadap pimpinan sehingga konsultasi terlaksana dengan baik. Etika Publik: adanya sikap sopan dan santun pada saat konsultasi akan menciptakan keharmonisan selama berjalannya konsultasi serta pimpinan akan merespon dengan baik; Komitmen Mutu: Konsultasi dilakukan dengan efektifitas dan efisien sehingga dapat berjalan dengan teratur dan jelas serta dapat meyakinkan pimpinan bahwa rancangan aktualisasi ini mampu meningkatkan mutu sasaran maupun yang terkait; Anti korupsi: Bersikap jujur pada konsultasi akan mewujudkan kepercayaan pimpinan pada perancang dalam

Apabila dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi pada pimpinan tidak dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai dasar, maka akan berdampak pada: Akuntabilitas: Tidak adanya tanggung jawab serta kejelasan perancang pada target yang ingin dicapai; Nasionalisme: Konsultasi tidak berjalan dengan baik sehingga tidak dapat menghasilkan hasil yang baik pula; Etika Publik: Jika tidak adanya sikap sopan dan santun dalam konsultasi, maka tidak adanya keharmonisan pimpinan dengan perancang, serta pimpinan akan kurang merespon saat kita ingin melakukan konsultasi kembali; Komitmen Mutu: tidak adanya sikap efektifitas dan efisien dapat mengakibatkan kurangnya keyakinan pimpinan dengan rancangan kegiatan yang akan dilakukan serta waktu konsultasi akan sia-sia; Anti korupsi: Tidak terciptanya kepercayaan pimpinan kepada perancang sehingga kegiatan aktualisasi akan terhambat dan tidak berjalan dengan baik

65

melaksanakan aktualisasi.

KEGIATAN 2 Melakukan pertemuan/rapat untuk mendapatkan dukungan kerja sama/stake holder dengan bidan-bidan Desa TAHAPAN:

1. Melakukan pertemuan dengan bidan terkait rancangan aktualisasi 2. Mencatat saran dan masukan yang diberikan programer bidan 3. Meminta persetujuan oleh pimpinan bidan desa (bidan kordinator)

Apabila dalam melakukan lintas program didasari dengan menanamkan nilai-nilai dasar, maka akan berdampak pada: Akuntabilitas: dengan adanya sikap tanggung jawab dan transparan dalam melakukan koordinasi maka akan mewujudkan kegiatan akan berjalan dengan baik serta terciptanya kejelasan tentang target yang akan dicapai; Nasionalisme: adanya rasa hormat penulis telah terhadap program lain sehingga koordinasi terlaksana dengan baik dan akan menciptakan kerjasama yang baik; Etika Publik: adanya sikap sopan dan santun pada saat koordinasi akan menciptakan keharmonisan antar program dan akan mengahasilkan respon yang baik tentang rancangan kegiatan; Komitmen Mutu: dengan menerapkan sikap efektifitas dan efisien pada saat koordinasi maka akan menghasilkan proses kegiatan berjalan dengan teratur dan jelas, sehingga perancang maupun program lain mendapatkan hasil yang baik; Anti korupsi: Bersikap jujur dan adil pada saat koordinasi akan mewujudkan kepercayaan antar program dalam melaksanakan aktualisasi sehingga aktualisasi dapat berjalan dengan baik;

Apabila dalam dalam melakukan lintas program didasari tidak didasari dengan menanamkan nilai-nilai dasar, maka akan berdampak pada: Akuntabilitas: tidak adanya tanggung jawab dalam melakukan koordinasi akan mengakibatkan koordinasi tidak berjalan dengan baik serta tidak adanya kejelasan dari hasil yang ingin dicapai; Nasionalisme: tidak adanya rasa hormat perancang pada program lain akan mengakibatkan koordinasi tidak berjalan dengan baik serta tidak adanya kerjasama antar program; Etika Publik: Jika tidak adanya sikap sopan dan santun dalam melakukan koordinasi, maka tidak adanya keharmonisan dan respon baik antar program; Komitmen Mutu: tidak adanya sikap efektifitas dan efisien dalam koordinasi dapat menghambat berjalannya kegiatan sehingga tidak mendapatkan hasil baik bagi perancang maupun program lain; Anti korupsi: tidak terciptanya kepercayaan program lain sehingga kegiatan aktualisasi akan terhambat dan tidak berjalan dengan baik;

66

KEGIATAN 3 Membuat media edukasi sebagai alat konseling gizi TAHAPAN:

1. Mempersiapkan materi dan bahan untuk media edukasi konseling gizi

2. Pembuatan Satuan Acara Konseling (SAK) 3. Pembuatan lefleat sebagai media eduakasi gizi dan media kontrol

Apabila dalam kegiatan pembuatan media edukasi didasari oleh nilai-nilai dasar, maka akan berdampak pada: Akuntabilitas: adanya sikap tanggung jawab dalam pembuatan media edukasi maka perancang akan menghasilkan media edukasi yang diinginkan dengan kesesuaian materi yang telah ditetapkan; Nasionalisme: Menggunakan bahasa yang baik dan benar akan menghasilkan media edukasi yang mudah dipahami oleh sasaran; Etika Publik: adanya sikap jujur dalam pembuatan media sehingga akan menghasilkan media dengan informasi yang benar; Komitmen Mutu: adanya sikap inovatif pada pembuatan me dia edukasi akan mewujudkan media dengan informasi yang bermutu sehingga sasaran mendapatkan hasil yang baik; Anti korupsi: adanya sifat kerja keras dalam membuat media edukasi sehingga menghasilkan media yang dibutuhkan dalam melaksanakan konseling gizi pada sasaran;

Apabila dalam kegiatan pembuatan media edukasi tidak didasari oleh nilai-nilai dasar, maka akan berdampak pada: Akuntabilitas: tidak adanya sikap tanggung jawab dalam pembuatan meduai edukasi akan berdampak pada hasil yang tidak sesuai dengan materi yang telah ditetapkan; Nasionalisme: Tidak adanya bahasa yang baik dan benar dalam pembuatan media edukasi maka akan menghasilkan media edukasi yang tidak mudah dipahami oleh sasaran; Etika Publik: tidak adanya sikap jujur akan berdampak pada media edukasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan informasi yang benar sehingga dapat merugikan sasaran; Komitmen Mutu: tidak adanya sifat inovatif akan berdampak pada media yang dihasilkan tidak akan bermutu sehingga konseling tidak berjalan dengan efektif dan efisien; Anti korupsi: kurangnya sifat kerja keras dalam membuat media edukasi maka akan berdampak pada media dengan hasil yang tidak memuaskan;

KEGIATAN 4 Melaksanakan tata laksana konseling gizi terstandar pada ibu hamil TAHAPAN:

1. Memberikan media edukasi berupa leaflet dan menjelaskan materi konseling yang telah disiapkan.

2. Melakukan kunjungan ulang kedua untuk pemberian edukasi dan memeriksa Leaflet yang diberikan.

3. Melakukan kunjungan ulang ketiga untuk pemberian edukasi dan memeriksa Leaflet yang diberikan.

4. Melakukan evaluasi kepatuhan Ibu hamil.

Apabila dalam melakukan kegiatan konseling gizi didasari nilai-nilai

Dengan tidak menerapkan nilai-nilai dasar dalam kegiatan ini, maka

67

dasar, maka akan berdampak pada: Akuntabilitas: adanya sifat tanggung jawab dan transparan dalam konseling gizi dapat mewujudkan informasi yang diberikan akan jelas dan sesuai sehingga sasaran mampu memahami materi tersebut; Nasionalisme: adanya sifat saling menghormati pada saat konseling akan mewujudkan feedback/respon balik antar konsultan maupun sasaran, sehingga konsultasi berjalan dengan baik; Etika Publik: adanya sikap tulus konsultan kepada sasaran akan menciptkan keyakinan sasaran dalam menerima informasi yang diberikan; Komitmen Mutu: adanya sifat efektifitas dan efisien dalam menjelaskan materi sehingga proses konseling berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; Anti korupsi: adanya sifat adil dan tidak membeda-bedakan sasaran dalam melakukan konseling akan mewujudkan saling menghargai antar konsultan dan sasaran sehingga proses konseling akan berlangsung dengan baik dan teratur;

akan berdampak pada: Akuntabilitas: tidak adanya sifat tanggung jawab dan transparan akan berdampak pada materi yang diberikan tidak sesuai sehingga sasaran tidak akan memahami materi dan media edukasi yang diberikan; Nasionalisme: tidak adannya sifat saling menghormati akan mengakibatkan tidak adanya respon antar konsultan dan sasaran sehingga konseling gizi tidak berjalan dengan baik; Etika Publik: tidak adanya sifat tulus akan mengakibatkan acuh tak acuh konsultan dan sasaran dalam memberi dan menerima informasi; Komitmen Mutu: tidak adanya sifat efektifitas dan efisien akan mengakibatkan proses konseling tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; Anti korupsi: tidak adanya sifat adil dan suka membeda-bedakan sasaran saat melakukan konseling akan mengakibatkan tidak terciptanya sikap saling menghargai serta berdampak pada proses konseling tidak berjalan dengan baik dan teratur;

KEGIATAN 5

Membuat Laporan Hasil Aktualisasi yang akan dikonsultasikan kepada

pimpinan/mentor

Tahapan Kegiatan :

1. Mengumpulkan Bahan Laporan Aktualisasi

2. Menyelesaikan Laopran Aktualisasi

3. Konsultasi kepada pimpinan tentang laporan aktualisasi dan

meminta persetujuan pimpinan.

Apabila dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait evaluasi kegiatan aktualisasi didasari nilai-nilai dasar, maka akan berdampak pada: Akuntabilitas: adanya sikap tanggung jawab dan

Apabila dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait evaluasi kegiatan aktualisasi tidak didasari nilai-nilai dasar, maka akan berdampak pada: Akuntabilitas: Tidak adanya sikap tanggung jawab

68

transparan akan mewujudkan laporan aktualisasi yang dilampirkan benar-benar dilakukan sehingga isi dalam hasil aktualisasi merupakan informasi yang benar serta pada saat konsultasi dapat berjalan dengan baik; Nasionalisme: Menggunakan bahasa yang baik saat berkonsultasi akan membantu berjalannya konsultasi sehingga hasil yang disajikan penulis telah mudah dimengerti pimpinan/mentor;

Etika Publik: Dengan adanya sikap sopan dan ramah akan membuat konsultasi berjalan dengan baik karena akan membuat pimpinan merasa nyaman untuk menanggapi serta memberikan setiap arahan dalam perbaikan laporan; Komitmen Mutu: Konsultasi dengan efektif dan efisien dapat membuat waktu yang digunakan tidak terlalu lama tetapi hasil konsultasi yang didapatkan benar dan jelas; Anti Korupsi: Menyajikan iformasi/hasil dengan benar akan membuat pimpinan memeriksa dengan jelas sehingga pimpinan dapat memberikan masukan maupun arahan dalam perbaikan hasil aktualisali;

maupun transparan dalam melakukan konsultasi akan menghasilkan hasil kegiatan tidak berjalan dengan baik; Nasionalisme: Tidak adanya bahasa yang baik saat berkonsultasi akan berdampak pada hasil konsultasi yang terhambat karena penulis tidak memahami apa isi dari laporan hasil tersebut; Etika Publik: Tidak adanya sikap sopan dan ramah saat berkonsultasi maka tidak terwujudnya rasa nyaman antara penulis dan pimpinan/mentor. Komitmen Mutu: tidak adanya sikap efektifitas dan efisien dapat mengakibatkan kurangnya keyakinan pimpinan dengan rancangan kegiatan yang akan dilakukan serta waktu konsultasi akan sia-sia; Anti korupsi: tidak menyajikan informasi yang benar akan berdampak dengan hasil yang akan dikonsultasikan.

69

BAB V

PUNUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil aktualisasi pada kegiatan Latsar di Hotel Srikandi Kendari Tanggal

26 Maret 2020 dan habituasi mulai tanggal 01 April 2020 sampai dengan 8 Mei 2020

di Puskesmas Kontukowuna dapat disimpulkan :

1. Seluruh kegiatan pada rancangan aktualisasi yang telah dibuat dapat

dilaksanakan.

2. Kegiatan aktualisasi selama di Puskesmas Kontukowuna Kabupaten Muna telah

memenuhi nilai-nilai dasar profesi ASN, ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika public, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)

3. Penerapan ANEKA dapat membentuk ASN yang profesional sebagai pelayanan

masyarakat yang profesional.

4. Penerapan pemecahan isu berjalan secara baik dalam rangka penyelesaian

masalah.

5. Kepatuhan Ibu hamil meningkat setelah dilakukannya konseling dengan

menggunakan media kontrol leaflet.

B. Saran

Nilai-nilai dasar profesi ASN, ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) diharapkan dapat terus diaktualisasikan

dalam proses melakukan tugas pokok dan fungsi sebagai pelayan public di

Puskesmas Kontukowuna sehingga tercapainya distribusi informasi dokumen yang

dibutuhkan sebagai wujud pelayanan publik di kabupaten Muna.

C. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Setelah selesainya kegiatan aktualisasi ini, diharapkan kepada pihak kepala

puskesmas tetap mengizinkan untuk melakukan kegiatan ini, guna mendukung

kepatuhan Ibu Hamil dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Dengan

adanya kegiatan ini kami harapkan dapat membantu menurunkan angka

stunting/pendek pada anak dan diharapkan kepada bidan-bidan Desa untuk tetap

berkerja sama dalam kegiatan ini.

70

DAFTAR PUSTAKA

Aditianti, dkk. 2015. Pendampingan Minum Tablet Tambah Darah (Ttd) Dapat Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi Ttd Pada Ibu Hamil Anemia (Family And Cadre Supports Increased Iron Pils Compliance In Anemic Pregnant. Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi

Lembaga Administrasi Negara RI. Akuntabilitas: Modul palatihan dasar calon PNS,

LAN RI, Jakarta, 2015 Lembaga Administrasi Negara RI. Nasionalisme: Modul palatihan dasar calon PNS,

LAN RI, Jakarta, 2015 Lembaga Administrasi Negara RI. Etika publik: Modul palatihan dasar calon PNS,

LAN RI, Jakarta, 2015 Lembaga Administrasi Negara RI. Komitment Mutu: Modul palatihan dasar calon

PNS, LAN RI, Jakarta, 2015 Lembaga Administrasi Negara RI. Anti Korupsi: Modul palatihan dasar calon PNS,

LAN RI, Jakarta, 2015 Lembaga Administrasi Negara RI. Manajemen ASN: Modul palatihan dasar calon

PNS, LAN RI, Jakarta, 2017 Lembaga Administrasi Negara RI. Whole of Government: Modul palatihan dasar

calon PNS, LAN RI, Jakarta, 2017 Lembaga Administrasi Negara RI. Pelayan Publik: Modul palatihan dasar calon PNS,

LAN RI, Jakarta, 2017 Widya, B. 2012. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi dengan Kepatuhan

Konsumsi Tablet Besi Folat Pada Ibu Hamil. Universitas Diponegoro Semarang. Artikel Ilmiah

LAMPIRAN

SATUAN ACARA KONSELING (SAK)

Pokok pembahasan : Tablet Tambah Darah (TTD)/Tablet besi

Sasaran : Ibu hamil

Konselor : Nur khairia, A.Md.Gz

A. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah dilakukan konseling, ibu hamil dapat memahami tentang tablet tambah

darah (TTD)/Tablet besi

2. Tujuan khusus

a. Ibu hamil memahami pengertian TTD

b. Ibu hamil memahami kebutuhan zat besi

c. Ibu hamil memahami manfaat TTD

d. Ibu hamil memahami dampak kekurangan zat besi

e. Ibu hamil memahami cara minum TTD

f. Ibu hamil memahami efek minum TTD

B. Penatalaksanaan Kegiatan

1. Topik

Tablet Tambah Darah (TTD)/Tablet besi

2. Sasaran

Ibu Hamil

3. Tempat

Rumah Warga

4. Waktu

± 20 menit

5. Metode

Konseling

6. Media/Alat

- Leaflet

7. Materi

- Pengertian TTD

- Kebutuhan zat besi

- Manfaat TTD

- Dampak kekurangan zat besi

- Waktu dan cara minum TTD

- Efek samping minum TTD

C. Susunan Acara Konseling

Kegiatan Sasaran Waktu

Pendahuluan a. Memberi salam dan

memperkenalkan diri

dengan baik

b. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

c. Menjelaskan materi

secara umum pada

target

- Memperhatikan dan

menjawab salam

- Memperhatikan

- Memperhatikan serta

merespon

5 menit

Proses Memberikan penjelasan

tentang :

- Pengertian TTD

- Kebutuhan zat besi

- Manfaat TTD

- Dampak kekurangan

zat besi

- Waktu dan cara minum

TTD

- Efek samping minum

TTD

Memperhatikan 10 menit

Penutup a. Memberikan

kesimpulan

b. Menutup pertemuan

dan member salam

penutup

- Memperhatikan

- Memperhatikan dan

menjawab salam

5 menit

D. Materi Konseling

1. Pengertian Tablet Tambah Darah (TTD)/Tablet Besi

Tablet Fe (Zat Besi) atau lebih sering disebut Tablet Tambah Darah

merupakan suplemen penambah darah yang sangat dibutuhkan oleh Ibu Hamil

guna mencegah terjadinya Anemia selama kehamilan.

2. Kebutuhan zat besi

Pada masa kehamilan akan terjadi hemodilusi (pengenceran darah)

sehingga terjadi penurunan hemoglobin. Kebutuhan zat besi meningkat untuk

meningkatkan produksi sel darah merah. Ibu hamil memerlukan 3,5mg/4mg besi

perhari. Jumlah tersebut setara dengan 1 tablet besi/hari.Selama kehamilan

minimal meminum 90 Tablet.

3. Manfaat tablet Tablet tambah darah

Tablet Tambah Darah/Tablet Besi sangat penting bagi kesehatan Ibu

Hamil, diantaranya yaitu :

1) Mencegah Anemia

2) Mencegah terjadinya pendarahan pada saat persalinan.

3) Dapat membantu asupan nutrisi untuk janin

4) Dapat membantu system pertahanan tubuh

4. Dampak Kekurangan zat besi

Kekurangan zat besi akan berdampak pada kehamilan, diantaranya :

a. Bahaya kehamilan

Keguguran

Persalinan prematur

Hambatan tumbuh kembang janin selama kehamilan

Mudah terjadi infeksi

Muntah secara berlebihan

Pendarahan selama kehamilan

Ketuban pecah dini.

b. Bahaya saat persalinan

Gangguan kontraksi dan kekuatan mengejang

Kala dua berlangsung lama, kala tiga dapat terjadinya pendarahan selama

persalinan

Kala empat dapat terjadinya pendarahan pasca persalinan

c. Bahaya saat nifas

Terjadi pendarahan saat nifas

Terjadi infeksi setelah persalinan

JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 20 1 2 3 4 5 6 7 8

I

II

III

I

II

III

I

II

III

I

II

III

IV

I

II

III

APRIL MEINO KEGIATAN TAHAP

Konsultasi dengan pimpinan

terkait aktualisasi yang akan

dilaksanakan

Melakukan pertemuan/rapat

untuk mendapatkan dukungan

kerja sama/stake holder dengan

bidan-bidan Desa.

Membuat media edukasi

sebagai alat konseling gizi

Melaksanakan tata laksana

konseling gizi terstandar pada

ibu hamil

Membuat Laporan Hasil

Aktualisasi yang akan di

Konsultasikan kepada

pimpinan/mentor

1

2

3

4

5

Peserta Latsar

Nur Khairia, A.Md.Gz

NIP. 19941227 201903 2 024

MATRIKS HABITUASI

Nilai-Nilai Dasar Indikator Kegiatan

I II III I II III I II III I II III IV I II III

Tanggung Jawab 14

Transparan 8

Kejelasan 2

Konsisten 2

Integritas 1

Menghormati 3

Cinta Tanah Air 7

Teliti 2

Cermat 3

Jujur 6

Adil 2

Sopan 8

Jujur 3

Tulus 1

Cermat 3

Terbuka 1

Integritas Tinggi 1

Ramah 1

Efektif 13

Efisien 10

Mutu 2

Inovatif 2

Jujur 8

Tanggung Jawab 8

Adil 5

Mandiri 2

Tekun 1

kerja Keras 2

TotalTahapan Kegiatan

Anti Korupsi

Komitmen Mutu

Etika Publik

Nasionalisme

Akuntabilitas

Kegiatan 1 kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5

MATRIKS KETERKAITAN DENGAN VISI MISI DAN PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5

VISIBeriman dan bertakwa, berprestasi, ramah lingkungan, berjiwa nasional, serta

berdaya saing nasional 3

Memberikan pelayanan yang bermutu menuju masyarakat merata dan

terjangkau 4

Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal 1

Mendorong dan meningkatkan kemandirian masyarakat bersih melalui perilaku

hidup bersih dan sehat 0

Senyum 1

Sapa 1

Salam 1

Santun 3

Inovatif 2

Adil 1

Semangat 0

Amananah 0

TOTAL

MISI

TATA NILAI

SUB INDIKATORINDIKATORKEGIATAN

MATRIKS KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

Manajemen ASN

Pelayanan Publik

Whole of Government (WoG)

KETERKAITAN DENGAN KEDUDUKAN DAN

PERAN ASNKEGIATAN 1 KEGIATAN 2 KEGIATAN 3 KEGIATAN 4 KEGIATAN 5