peran bioteknologi dalam pertambangan

33
BIOTEKNOLOGI PENAMBANGAN LOGAM

Transcript of peran bioteknologi dalam pertambangan

BIOTEKNOLOGI PENAMBANGAN LOGAM

Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi dengan menggunakan makhluk hidup sebagai alat bantu untuk menghasilkan produk atau jasa guna kepentingan manusia

Perngertian Bioteknologi

Perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi,

genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan

jasa.

pengertian Penambangan Logam

penambangan logam merupakan proses pengambilan material berupa logam-logam yang dapat diekstraksi dari dalam bumi.

Bioteknologi dalam Penambangan Logam

Untuk mengetahui pemanfaatan agen biologi dalam penambangan logam diperlukan suatu ilmu yang mengkaji dan menganalisis proses pertambangan tersebut. Diantaranya adalah melalui “Biohidrometalurgi”, yang merupakan ilmu dan teknologi yang mengkaji proses pengolahan dan perekayasaan mineral dan logam.

Bioteknologi dalam penambangan logam memanfaatkan mikroorganisme yang berkaitan dengan proses penambangan itu sendiri, sehingga secara keseluruhan proses pertambangan melibatkan agen biologi berupa mikroba . Misalnya: Thiobacillus ferrooxidan berperan

memisahkan logam dari bijihnya sehingga didapat logam berkualitas

tinggi.

Di Indonesia, sampai saat ini pemanfaatan mikroorganisme untuk bidang pertambangan logam masih belum optimal atau bisa dikatakan belum dimulai, atau sekadar wacana. Sementara potensi atau kemampuan mikroganisme dalam membantu menambang logam di alam sudah terbukti nyata.

Dari sisi mikroorganismenya, kondisi iklim yang tropis mendukung keberadaan kelompok bakteri pelepasan logam yang hidup baik pada kondisi mesofilik, yang menghendaki suhu yang hangat.

Indonesia sebagai negara tropis yang kaya akan cadangan berbagai mineral, tambang dalam jumlah banyak dan berlimpah dengan berbagai mikroorganisme, mempunyai peluang yang cerah untuk melaksanakan Bioleaching

Bioteknologi

pertambangan

Bioleaching Biooksidasi Bioremidiasi

Menurut Bosecker (1987) Bioleaching merupakan suatu proses ekstraksi logam yang dilakukan dengan bantuan

bakteri yang mampu mengubah senyawa logam yang tidak dapat larut menjadi senyawa logam sulfat yang dapat larut dalam air melalui reaksi biokimia.

1. Bioleaching

Prinsipnya: mengubah sifat fisik dan kimia bahan tambang sehingga logam dapat diekstraksi dengan cara yang lebih ekonomis.

Bakteri yang digunakan dalam proses tersebut Thiobacillus ferrooxidansBakteri ini termasuk sel

berbentuk batang motil Dapat diisolasi dari sungai, kanal, tanah sulfat diasamkan, drainase limbah tambang dan daerah pertambangan lainnya. Thiobacilli ini disesuaikan dengan variasi yang luas dari suhu dan pH dan dapat dengan mudah diisolasi dan diperkaya.

Bakteri Thiobacillus ferrooxidans

Thiobacillus adalah organisme autotrofik obligat, artinya mereka membutuhkan molekul anorganik sebagai donor elektron dan karbon anorganik (seperti karbon dioksida) sebagai sumber. Tidak membentuk spora, mereka Gram-negatif Proteobacteria. Siklus hidup mereka adalah khas bakteri, dengan reproduksi oleh fisi sel.

Dalam metabolisemenya tergolong bakteri kemoautotrof. Kemoautotrof adalah organisme yang dapat memanfaatkan energi dari

reaksi kimia untuk membuat makanan sendiri dari bahan anorganik.

Bakteri kemoautotrof menggunakan energi kimia dari oksidasi molekul anorganik (belerang, dan besi ) untuk menyusun makanannya.Dalam prosesnya bakteri ini membutuhkan

oksigen.

Thiobacillus tidak membentuk spora,Termasuk Gram-negatif Proteobacteria.Siklus hidup mereka adalah khas bakteri, dengan reproduksi oleh fisi sel.

Teknik Bioleaching

Mekanisme reaksi pelepasan logam

Reaksi pelepasan logam biasanya meliputi pengubahan cebakan logam yang tidak larut, biasanya berupa sulfida, menjadi senyawa yang larut dan logam yang diinginkan lebih mudah dimurnikan atau diekstrak.

Bakteri pelepas logam dapat melakukan perubahan ini secara langsung dengan mengoksidasi sulfida logam sehingga terbentuk besi ferri, asam sulfat dan sulfat logam dan hasil logam tergantung jenis cebakanya.

Beberapa reaksi pelepasan logam sebagai hasil serangan bakteri T. ferrooxidans langsung adalah ;

4FeS2(pirit ) + 15O2 + H2O à 2 Fe2(SO4)3 + 2H2SO4….. 1

4CuFeS2 (khalkopirit) + 17 O2 + H2SO4 à4CuSO4 + 2Fe(SO4)3 + 2H2O…2

2FeAsS (arsenopirit) + 2O2 + H2O à 2FeSO4 + 2 H2SO4 …3

CuS (kovelit)  + 2O2 à CuSO4 ……4

Pelepasan logam dari mineral oleh bakteri dapat juga secara tidak langsung. Seperti diperlihatkan pada reaksi berikut ; 4FeS2 (pirit) + 2Fe(SO4)3 à 6Fe(SO4) + 4S…….. 5

CuS (kovelit) + Fe2 (SO4)3 à CuSO4 + 2F(SO4) + S………..6

Peranan Mikroba Dalam Siklus BesiSiklus logam oleh mikroba salah satu

indikasi paling jelas menunjukan bahwa tanah tidak bersifat inert. Tanpa adanya siklus logam, maka transformasi logam tidak mungkin

terjadi. Mikroba pentrasnformsi logam penting dalam pembentukan tanah dan produksi biji logam. Mikroorganisme

memiliki peranan penting dalam mengekstark logam-logam menjadi bijih

logam grade rendah, mengasamkan limbah, dan mencemari penyediaan air.

Logam Fe merupakan dari logam dlam tanah. Tramformasi Fe adalah dengan oksidasi untuk memperoleh sumber

energi dan reduksi yang menggunkan logam tersebut sebagai elektron

aseptor. Besi juga mengubah bahan-bahan organik

(asimilasi/imobilisasi) dan bentuk organik kembali ke bentuk anorganik (mineralisasi) .(Waluyo,lud. 2009).

Lanjutan..

Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Bakteri Thiobacillus

ferrooxidansKeuntungan :1. Dapat meningkatkan kecepatan

proses pencucian secara keseluruhan

2. Dapat mengoksidasi senyawa belerang disekelilingnya

3. Dapat mengubah tembaga sulfida yang tidak larut dalam air menjadi tembaga sulfat yang larut dalam air.

LANJUTAN…

4. Sebagai bakteri kemolitotrof yaitu bakteri yang dapat mengambil dan mengumpulkan racun ion – ion logam beracun yang bermanfaat memindahkan polutan dari air limbah dengan bantuan bioremediasi dapat membantu produsen logam

menghemat energi, mengurangi polusi dan demikian menekan biaya produksi.

Kerugian 1. Produk sampingan lain dari

metabolisme (asam sulfat) bakteri T. ferrooxidans kadang-kadang berhubungan dengan korosi oksidatif dari beton dan pipa. (Kuenen, J. Gijs, et al.1992). Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam

melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi

keberlangsungan hidupnya.

2. Lingkungan: Kimia racun terkadang dihasilkan dalam proses ini. Asam sulfat dan ion H+ yang telah terbentuk dapat bocor ke dalam tanah dan air permukaan berubah jadi asam, menyebabkan kerusakan lingkungan.

Gambar permukaan logam yang terkorosi

biooksidasi oksidasi yang dilakukan dengan bantuan mikroorganisme.

Oksidasi tekanan udara dilakukan dengan cara menyuntikkan oksigen ke dalam larutan disaat proses ekstraksi berlangsung.

Penggilingan halus dilakukan untuk memperoleh logam emas yang bebas ( terlepas dari perangkapnya).

Proses biooksidasi pada umumnya semua logam sama seperti pada biooksidasi tembaga.

Emas atau Au yang sudah terlepas ini berikutnya akan dikomplekskan dengan larutan sianida (CN-) dengan menggnakan metode tradisional untuk memeroleh emas murni.

Namun tidak seperti proses leaching pada tembaga yang menggunakan kolam atau dump yang besar, proses leaching pada emas ini dilakukan dalam tank bioeaktor kecil.

Bioteknologi dapat digunakan untuk meningkatkan perolehan minyak bumi dengan memanfaatkan bakteri dan/atau enzim yang dikenal dengan MEOR (microbial enhanced oil recovery) atau EEOR (enzyme enhanced oil recovery). Teknik penambangan minyak bumi konvensional masih menyisakan sekitar 70% minyak di dalam reservoir. Minyak tersebut berupa “minyak berat” (heavy oil/viscous crude) yang sulit diangkat dengan pemompaan serta minyak yang terjerap di pori-pori batuan. Penggunaan bioteknologi tersebut dalam skala lapang mampu meningkatkan produksi 60% hingga lebih dari 100% pada sumur-sumur tua (Moon, 2008).

THANKS FOR YOUR ATTENTION