LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN ...

145
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS JUDUL : “OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) MELALUI PEDOMAN DAN PENERAPAN STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SPO) DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN” Oleh : HUSTI IRYANI KANDRO., S.Kep., Ners NDH : 16 PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LII LINGKUP KAB. KONAWE KEPULAUAN TAHUN 2020 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI 2020

Transcript of LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN ...

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

JUDUL :

“OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

(PPI) MELALUI PEDOMAN DAN PENERAPAN STANDAR

OPERATIONAL PROSEDUR (SPO)

DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Oleh :

HUSTI IRYANI KANDRO., S.Kep., Ners

NDH : 16

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LII

LINGKUP KAB. KONAWE KEPULAUAN TAHUN 2020

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2020

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

(PPI) MELALUI PEDOMAN DAN PENERAPAN STANDAR

OPERATIONAL PROSEDUR (SPO)

DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Oleh :

HUSTI IRYANI KANDRO., S.Kep., Ners

NDH : 16

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LII

LINGKUP KAB. KONAWE KEPULAUAN TAHUN 2020

PEMERINTAH KAB. KONAWE KEPULAUAN

BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2020

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

(PPI) MELALUI PEDOMAN DAN PENERAPAN STANDAR

OPERATIONAL PROSEDUR (SPO)

DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Oleh :

HUSTI IRYANI KANDRO., S.Kep., Ners

NDH :16

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: Juni 2020

di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH,

HJ. PUTRI MASE S. Ikom

NIP. 196302251983032014

MENTOR,

SITI YUSNI., AMK

NIP. 19780519200012200

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

(PPI) MELALUI PEDOMAN DAN PENERAPAN STANDAR

OPERATIONAL PROSEDUR (SPO)

DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Oleh :

HUSTI IRYANI KANDRO., S.Kep., Ners

NDH: 16

Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor

pada Seminar Rancangan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal, Juni 2020 dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktulisasikan pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan

III Angkatan LII Tahun 2020

Kendari, Juni 2020

PENGUJI,

Drs. Sahabuddin., Msi

NIP. 196212071982031 003

COACH,

HJ. PUTRI MASE., S.Ikom

NIP. 196302251983032014

MENTOR,

SITI YUSNI., AMK

NIP. 19780519200012200

Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si

NIP. 19620407 198103 2 002

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI

“OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

(PPI) MELALUI PEDOMAN DAN PENERAPAN STANDAR

OPERATIONAL PROSEDUR (SPO)

DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Oleh :

HUSTI IRYANI KANDRO., S.Kep., Ners

NIP : 19930624201903 2 006

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: Juni 2020

COACH,

HJ. PUTRI MASE., S.Ikom

NIP. 196302251983032014

MENTOR,

SITI YUSNI., AMK

NIP. 19780519200012200

iv

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI

RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Oleh :

HUSTI IRYANI KANDRO., S.Kep.,Ners

NIP. 19930624201903 2 006

Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor

pada Seminar/ Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan

Pada tanggal : 2020

Kendari, Juni 2020

PENGUJI,

Drs. SAHABUDDIN., Msi

NIP. 196212071982031 003

COACH,

HJ. PUTRI MASE., S.Ikom

NIP. 196302251983032014

MENTOR,

SITI YUSNI., AMK

NIP:19780519200012200

Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si

NIP. 19620407 198103 2 002

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan

aktualisasi dan habituasi yang berjudul “Optimalisasi Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi (PPI) di RSUD Kab. Konawe Kepulauan” sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Pemerintah

Kabupaten Konawe Kepulauan bekerja sama dengan Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan pada

Rancangan aktualisasi ini diharapkan mampu mencerminkan nilai-nilai dasar

profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meliputi materi tentang Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang

dapat diterapkan di unit kerja.

Penulisan Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ini tidak terlepas dari

bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah turut serta membantu

penyusunan rancangan ini kepada :

1. Muh. Tahir., SH., MH selaku narasumber atau penguji, yang akan

memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat

diterapkan dengan baik.

2. Ibu Sitti Yusni, AMK selaku mentor yang telah memberikan masukan dan

arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Hj. Putri Mase., S. Ikom yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada

penulis sehingga rancangan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.

4. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama

kegiatanPelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LII.

5. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

Angkatan LII.

iv

v

6. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III khususnya

Angkatan LII atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.

7. Bapak, Ibu, Adik-Adikku, Dan Rekan-Rakan kelas A serta seluruh pihak

yang telah mendukung, terima kasih atas doa, dukungan dan bantuan moral,

material maupun spiritual.

Penulis menyadari bahwa dalam rancangan aktualisasi dan habituasi ini

masih banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap kepada semua pihak agar

memberikan saran dan juga kritik yang membangun untuk penyempurnaan

aktualisasi ini. Semoga Rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan

juga dapat diterapkan di lingkungan kerja dengan sebaik-baiknya, serta dapat

dikembangan lebih lanjut. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga

rancangan aktualisai ini bermanfaat bagi semua pihak.

Kendari, Maret 2020

Penulis

v

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii

PRAKATA ............................................................................................................ iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Tujuan .....................................................................................................10

C. Manfaat .................................................................................................. 11

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI

DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN

ISU........................................................................................................................ 12

A. Gambaran Umum Organisasi……..........................................................12

1. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi………………….............................. 15

2. Struktur Organisasi……………………..............................................16

3. Tugas Pokok Dan fungsi Organisasi.....................................................17

B. Nilai Dasar ASN……………..……………………………….………...18

C. Kedudukan dan Peran ASN…………………………………………….18

D. Penetapan Isu Dan Dampaknya……………………………………….. 18

. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai

ANEKA ........................................................................................... 19

B. Jadwal Rencana Aktualisasi .............................................................. 34

C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ................................... 36

vi

vii

BAB V PENUTUP.................................................................................... 67

A. Kesimpulan ........................................................................... 67

B. Saran……….......................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi yang terdiri dari pegawai negeri

dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja di instansi

pemerintah. ASN memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan

dan pelayanan publik. Sejumlah keputusan-keputusan strategis mulai dari

perumusan hingga pelaksaanannya berpotensi memiliki dampak bagi masyarakat

luas. ASN diharapkan mampu memperbaiki manajemen pemerintahan yang

beorientasi pada pelayanan publik karena ASN tidak lagi berorientasi melayani

atasannya melainkan melayani masyarakat. Aturan ini menempatkan ASN sebagai

sebuah profesi yang bebas dari intervensi politik dan akan menerapkan sistem

karier terbuka yang mengutamakan prinsip profesionalisme yang memiliki

kompetensi, kualifikasi, kinerja, transparansi, objektivitas serta bebas dari KKN

yang berbasis pada manajemen sumber daya manusia dan mengedepankan sistem

merit menuju terwujudnya birokrasi pemerintahan yang profesional.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara menimbang bahwa diperlukan pembangunan Aparatur Sipil Negara yang

memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih

dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan

pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur

perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pembangunan tersebut diharapkan

dapat berkontribusi positif bagi pencapaian cita-cita dan tujuan bangsa seperti yang

tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

tahun 1945.

ASN dalam menjalankan fungsinya secara professional sebagai pelaksana

kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu

1

2

bangsa, penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) menjadi hal yang sangat

penting. Pemahaman serta internalisasi nilai-nilai ANEKA harus ditanamkan sejak

ASN menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Salah satunya dengan cara

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA, yang akan dilaksanakan di tempat

kerja. Dalam proses membentuk ASN yang professional dan mewujudkan visi dan

misi organisasi melalui kegiatan aktualisasi, penulis bermaksud untuk

mengidentifikasi, hambatan, masalah dan literasi dalam pelaksanaan tugas, fungsi

dan tanggungjawab sebagai profesi ASN khususnya sebagai perawat di RSUD Kab.

Konawe Kepulauan.

Balai kesehatan merupakan unit kesehatan yang menyelenggarakan dengan

penuh segala upaya yang mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada pada

masyarakat. RSUD Kab. Konawe Kepulauan mempunyai tugas melaksanakan

sebagian kegiatan teknis operasional dalam menyelenggarakan upaya kesehatan

strata kedua di dalam dan di luar gedung untuk mengatasi masalah kesehatan di

Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai Rumah sakit satu satunya di Kab. Konawe

Kepulauan RSUD Konawe Kepulauan juga mempunyai peran dalam memberikan

pelayanan medis dasar.

Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan, RSUD Kab. Konawe Kepulauan juga

diwajibkan menyelenggarakan Keselamatan Pasien sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Kesehatan No 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.

Pengaturan Keselamatan Pasien bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan

fasilitas pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen risiko dalam seluruh

aspek pelayanan yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Salah satu

sasaran keselamatan pasien berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 11

tahun 2017 tersebut adalah mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan.

Pedoman mengenai Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) tertuang di

dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 27 tahun 2017 tentang Pedoman

Pencegahan dan Pengendalian infeksi diFasilita .

3

Pelayanan Kesehatan. Tujuan pengorganisasian program PPI adalah

mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang didapat serta ditularkan di

antara pasien, staf, tenaga professional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga sukarela,

mahasiswa, dan pengunjung. Berdasarkan PMK No. 27 tahun 2017 tersebut RSUD

Kab. Konawe Kepulauan sebagai salah satu fasilitas kesehatan juga diharuskan

melaksanakan PPI.

Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) adalah upaya untuk mencegah

dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan

masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan. Pelaksanaan Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertujuan untuk melindungi

pasien, petugas kesehatan, pengunjung yang menerima pelayanan kesehatan serta

masyarakat dalam lingkungannya dengan cara memutus siklus penularan penyakit

infeksi melalui kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi. Kewaspadaan

standar yaitu kewaspadaan yang utama. Salah satu komponen utama yang harus

dilaksanakan dan dipatuhi dalam kewaspadaan standar yaitu kebersihan tangan.

Hand hygiene atau praktik cuci tangan saat ini dipertimbangkan sebagai

salah satu elemen kunci terpenting dalam upaya pencegahan infeksi. Praktik hand

hygiene telah memiliki bukti ilmiah yang cukup bahwa apabila dilakukan dengan

benar dapat secara signifikan mengurangi risiko perpindahan infeksi di fasilitas

kesehatan. Kebersihan tangan (hand hygiene) merupakan tolok ukur dalam upaya

pencegahan penyebaran resistensi antimikroba dan mengurangi infeksi. Namun

demikian kepatuhan tenaga kesehatan RSUD Kab. Konawe Kepulauan. penerapan

praktik kebersihan tangan (hand hygiene) pada saat pelayanan kesehatan masih

belum optimal karena banyak petugas kesehatan sebelum dan sesudah kontak

dengan pasien tidak selalu melakukan cuci tangan atau melakukan cuci tangan akan

tetapi tidak sesuai dengan standar. Kebersihan tangan petugas kesehatan sangat

penting karena dapat menjadi media perpindahan bakteri patogen ke pasien,

namun praktik cuci tangan ini terindikasi berisiko tinggi tidak

4

dipatuhi oleh tenaga kesehatan, seperti pada saat sebelum kontak dengan pasien

atau prosedur antiseptik.

Kewaspadaan standar yang juga dirasa mendesak untuk diterapkan di RSUD

Kab. Konawe Kepulauan yaitu pemakaian alat pelindung diri (APD), penerapan

etika batuk dan bersin, serta praktik menyuntik dan aman. Hal ini didasari oleh

fenomena yang ditemui di RSUD Kab. Konawe Kepulauan terutama di Rawat inap

antara lain: 1) sering ditemui petugas kesehatan tidak menggunakan alat pelindung

diri (APD) yang memadai saat melakukan tindakan ke pasien; 2) pemberian obat

injeksi kadangkala tidak langsung habis dan sisanya untuk pemberian berikutnya;

3) dalam pemberian injeksi menggunakan cairan pelarut yang digunakan untuk

lebih dari satu pasien; 3) etika batuk petugas kesehatan belum sesuai dengan

standar; 4) sering ditemui pengunjung dan pasien yang batuk dengan tidak

mempraktikkan etika batuk.

B. Tujuan

Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan rancangan aktualisasi nilai-

nilai dasar ASN ini adalah sebagai berikut:

1. Umum

Menjadikan RSUD Kab. Konawe Kepulauan sebagai fasilitas kesehatan yang

berintegritas, berkualitas dengan menyelenggarakan dan mengatasi masalah-

masalah kesehatan yang ada pada masyarakat melalui dengan upaya

mengoptimalkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) sehingga tercapai

derajat kesehatan setinggi-tinginya untuk masayarakat Kab. Konawe Kepulauan

2. Khusus

Meningkatkan dan mengoptimalkan kualitas kerja tim Pencegahan dan

pengendalian infeksi (PPI) dalam upaya mencegah dan meminimalkan

terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar

fasilitas pelayanan kesehatan sehingga dapat melindungi pasien, petugas

kesehatan, pengunjung yang menerima pelayanan kesehatan serta masyarakat

dalam lingkungannya dengan cara memutus siklus penularan penyakit infeksi

melalui kewaspadaan standar

5

C. Manfaat

Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

a. Mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan serta menghabituasikan

nilai-nilai ANEKA di lingkungan RSUD Kab. Konawe Kepulauan

b. Menjadi perawat yang mampu menjalankan fungsi sebagai pelaksana

kebijakan, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki

integritas dan profesional di lingkungan RSUD Kab. Konawe Kepulauan

c. Memahami cara mengoptimalkan pencegahan dan pengendalian infeksi

di RSUD Konawe Kepulauan.

2. Bagi Instansi RSUD Kab. Konawe Kepulauan

a. Rancangan aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan

pengembangan mutu pelayanan kesehatan diRSUD Kab. Konawe

Kepulauan.

b. Membantu terwujudnya visi dan misi, tujuan organisasi serta

menguatkan nilai-nilai instansi RSUD Kab. Konawe Kepulauan

3. Bagi masyarakat dan Stakeholder

Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan

harapannya dalam bidang kesehatan masyarakat di Kab. Konawe

Kepulauan.

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Ruang lingkup Kegiatan Aktualisasi ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu

nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti

Korupsi serta Nilai Pelayanan public, Manajemen Aparatur Sipil Negara, dan

Whole of Government (WOG).

6 12

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN RANCANGAN AKTUALISASI

A. Gambaran Umum Organisasi

1. Profil Organisasi

Secara geografis Kabupaten Konawe Kepulauan terletak di sebelah timur

daratan Provinsi Sulawesi Tenggara, berada di dataran Pulau Wawonii dengan

ibu Kota Kabupaten terletak di Langara. Wilayah pemerintahan Kabupaten

Konawe Kepulauan terdiri dari 7 kecamatan dengan jumlah penduduk pada tahun

2016 sebesar 33.707 jiwa dengan jumlah masyarakat miskin sebanyak 20.539

jiwa atau 64% dari total penduduk.

Kabupaten Konawe Kepulauan Ibukotanya Langara Kecamatan Wawonii

Barat, 53 km dari Kota Kendari, secara geografis terletak di bagian selatan

Khatulistiwa, melintang dari Utara ke Selatan antara 03°68’ dan 04°16’ Lintang

Selatan, membujur dari Barat ke Timur antara 122°56’ dan 123°16’ Bujur Timur.

Luas wilayah daratan Kabupaten Konawe Kepulauan 86.761Km2, 77,28 Ha atau

11,38%. Jarak Kabupaten Konawe Kepulauan dari ibu Kota Provinsi Sulawesi

Tenggara berjarak 29 Mil laut atau sebanding 46,4 Km jarak darat dengan

menggunakan sarana transportasi laut (kapal).

RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan saat ini mempunyai kapasitas 24 tempat

tidur terdiri dari :

NO

RUANG JUMLAH

1 Interna 10

2 Bedah 8

3 Kebidanan 2

4 Anak 4

Jumlah 24

7

Kedudukan Organisasi

Berdasarkan Undang Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 5

menyatakan bahwa Rumah Sakit mempunyai fungsi yaitu :

1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehhatan sesuai dengan

standar pelayanan Rumah Sakit;

2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;

3. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka

peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;

4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang

kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

2. Visi Misi Organisasi

Visi

Menjadi Rumah Sakit yang berkualitas dan menjadi kepercayaan publik di

Kabupaten Konawe Kepulauan

Misi

1. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan

mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan

2. Menyelenggarakan Pendidikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan yang

bermutu dan beretika untuk penunjang pelayanan

3. Menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang berkompetensi dan

professional di bidangnya

4. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan

mutakhir

5. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesionalisme, integritas,

beretika, dan akuntabel

3. Struktur Organisasi

Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan Nomor 2 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Konawe

Kepulauan (Lembaran Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2016

Nomor 3); Adapun struktur organisasi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 Tentang

Pedoman Organisasi Rumah Sakit adalah sebagai berikut :

1. Direktur, yang merupakan pimpinan rumah sakit;

2. Kepala Sub Bagian Perencanaan

3. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

8

4. Kepala Seksi Pelayanan Medis

5. Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan

6. Kepala Seksi Penunjang Medis

7. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari :

a) Komite Medis

b) Komite Keperawatan

c) Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

d) Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien

e) Komite K3

f) Komite Etik

g) Komite Nakes Lainnya

8. Instalasi-Instalasi dan Unit

Instalasi di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan terdiri dari :

a) Instalasi Gawat Darurat ( IGD )

b) Instalasi Farmasi

c) Instalasi Gizi

d) Unit Laboratorium

e) Instalasi Rawat Jalan

f) Instalasi Rawat Inap

g) Instalasi Rekam Medis

h) Unit CSSD

i) Unit Loundry

Adapun Bagan struktur organisasi RSUDKabupaten Konawe Kepulauan sebagai

berikut :

9

Sumber Daya Manusia RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

Jenis dan Jumlah Ketenagaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe

Kepulauan Tahun 2017menurut Kualifikasi Pendidikan sebanyak 113 Orang.

Tabel Tenaga Kesehatan di RSUD Kabupaten Konawe KepulauanTahun

2017

NO KUALIFIKASI

PENDIDIKAN PNS

HONOR/

KONTRAK JUMLAH

I Tenaga Medis

1 Dokter Umum +

Interesensif 3 4 7

2 Dokter Spesialis Bedah - - -

3 Dokter Spesialis Penyakit

Dalam - - -

4 Dokter Spesialis Kes.Anak - - -

5 Dokter Spesialis Obgyn - - -

6 Dokter Spes THT - - -

7 Dokter Spes Anastesi - - -

10

7 Dokter Gigi 1 1

Sub Total 4 4 8

II Tenaga Keperawatan

1 Perawat Profesional (Ners) 23 9 32

2 Sarajana Keperawatan - 2 2

3 Perawat Vokasi (D3/D4) 4 23 27

4 Perawat Kesehatan Gigi

( AMKG ) 6 2 8

5 Bidan 6 19 25

6 Fisioterapis - 1 1

Sub Total 39 56 95

III Tenaga Kefarmasian

1 Apoteker 4 1 5

2 S1 Farmasi 1 1 1

3 D3 Farmasi - 6 6

Sub Total 5 8 12

IV Tenaga Kesehatan

Masyarakat

1 S2 Kesehatan Masyarakat - - -

2 S1 Kesehatan Masyarakat 9 2 11

Sub Total 11 2 11

V Tenaga Gizi

1 S1 Gizi - 2 2

2 D3 Gizi 4 1 5

3 Tenaga Gizi lainnya - - -

Sub Total 4 3 7

VII Tenaga Penunjang Medis

1 Radiografer 2 - 2

2 Elektromedis 1 - 1

3 Analis Kesehatan 5 3 8

4 Sanitarian 3 1 1

5 Perekam Medis 4 - 4

Sub Total 15 4 16

IX Sarjana Muda / Sarjana Non Kesehatan

1 S1 Komputer - 1 1

11

2 D1 Komputer - - -

3 D3 Lainnya - - -

Sub Total - 1 1

X SLTA / SLTP / SD

1 SMA Sederajat 1 9 9

2 SLTP Sederajat - - -

Sub Total 1 9 9

JUMLAH TOTAL 79 96 175

Sumber :Data Primer per Januari Tahun 2020

Fasilitas Kesehatan RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

9. Pelayanan Rawat Jalan

a) Poliklinik Umum

Unit pelayanan yang menangani kasus-kasus untuk konsultasi rawat

jalan. Memiliki unit layanan konsultasi dokter umum dan dilengkapi

tempat pemeriksaan dan peralatan. Unit ini diatangani oleh satu orang

dokter umum dan tiga orang perawat.

b) Poliklinik Gigi

Unit pelayanan yang menangani pemeriksaan dan perawatan gigi

dengan jenis-jenis pelayanan seperti : ekstraksi gigi, pembersihan plak

dan karang gigi, penambalan gigi dan pemeliharaan gigi. Unit ini

dilengkapi dengan satu dental unit yang ditangani oleh satu orang

dokter gigi dan enam orang perawat gigi.

c) Poliklinik KIA

Unit pelayanan ini menangani pemeriksaan untuk konsultasi rawat

jalan kebidanan dan Keluarga Berencana, Program KB (layanan alat

kontrasepsi), pemeriksaan kehamilan dan post melahirkan. Poliklinik

ini ditangani oleh bidan yang jaga pada saat shift pagi.

10. Unit Gawat Darurat

Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus yang bersifat kegawat

daruratan, yang terdiri dari kasus darurat bedah dan darurat non

bedah. Unit ini ditangani oleh 5 dokter umum dan 22 orang perawat.

Untuk menunjang kinerja dan kelancaran pelayanan selama 24 jam

unit ini juga ditunjang oleh unit-unit yang lain misalnya : farmasi,

gizi, laboratorium dan lain-lain.

11. Pelayanan Rawat Inap Obgin

Pelayanan rawat inap memegang peranan penting dalam menunjukan

kemampuan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang

12

diberikan oleh sebuah rumah sakit, dengan kapasitas tempat tidur dan

jumlah tenaga bidan 25 orang. Pelayanan rawat inap diharapkan

mampu menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan yang prima.

12. Pelayanan Rawat Inap anak

Unit pelayanan ini menagani kasus-kasus yang terjadi pada anak. Unit

ini ditangani oleh dokter umum dan 21orang tenaga perawat.

13. Pelayanan Rawat Inap Penyakit Dalam

Unit pelayanan ini menagani kasus-kasus yang terjadi pada anak dan

dewasa. Unit ini ditangani oleh dokter umum dan 21 orang tenaga

perawat dan bidan.

14. Pelayanan Penunjang Lainnya

a) Instalasi Farmasi

Pelayanan yang diberikan oleh Apotek RSUD Kabupaten

Konawe Kepulauan berupa penyediaan obat-obatan dan bahan

habis pakai bagi pasien rawat jalan dan rawat inap. Unit ini buka

24 jam yang ditangani oleh 5 orang Apoteker dan 6 orang

asisten Apoteker.

b) Laboratorium

Instalasi ini merupakan penunjang dalam upaya menentukan

diagnose penyakit pasien secara tepat dan akurat. Tindakan atau

treatment medis yang akan diberikan kepada pasien sangat

mempertimbangkan hasil laboratorium yang diperoleh. Jenis-

jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat dilaksanakan di

RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan terdiri dari : pemeriksaan

darah rutin, kolesterol, asam urat, gula darah, urine, dan BTA.

Unit ini ditangani oleh 8 orang analis.

c) Instalasi Gizi

Instalasi Gizi RSU Negara menangani gizi untuk pasien rawat

inap (pengadaan makanan pasien). Unit ini ditangani oleh 4

orang tenaga gizi.

4. Tugas dan Fungsi Perawat Ahli Pertama (UU No. 35 Tahun 2019)

1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;

2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;

3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;

4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;

5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;

13

6. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko

infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;

7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada

pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;

8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak

pada pelayanan kesehatan;

9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;

10. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;

(Sumber : Uraian Tugas dan Fungsi Perawat, Jabatan Fungsional Perawat dan

Angka Kreditnya Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019, Jakarta :

Menpan RB, 2019)

B. Nilai-Nilai Dasar ASN

Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai

seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya

sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN

maka perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kata yang sering kali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk

dipahami. Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung

jawab. Responsibiltas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan

akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau instansi

untuk memenuhi tang gung jawab yang menjadi amanah.

Menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, adapun indikator nilainya, yaitu :

a. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan

memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan

dengan memberikan contoh pada orang lain (lead by example) .

b. Transparansi

Transparansi memiliki tujuan mendorong komunikasi yang lebih besar dan

kerjasama antara kelompok internal dan eksternal, memberikan perlindungan

14

terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan

keputusan.

c. Integritas

Integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi

semua hukum yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat

memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan atau stakeholders.

d. Tanggungjawab (Responsibilitas)

Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan

kewajiban bagi setiap individu dan lembaga bahwa ada suatu konsekuensi dari

setiap tindakan yang telah dilakukan karena adanya tuntutan untuk

bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.

e. Keadilan

Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara

dan dipromosikan oleh pemimpin pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab

itu, ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan

dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak

optimal.

f. Kepercayaan

Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan itu yang

akan melahirkan akuntabilitas.

g. Keseimbangan

Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya

keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan

kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik

juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian

(skill) yang dimiliki.

h. Kejelasan

Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan

tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan

sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

i. Konsistensi

Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah

kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap

tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya

komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.

15

(Sumber: Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan

III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015)

2. Nasionalisme

Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang

mnegandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut

kemerdekaan atau membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat.

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya

sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap

seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.

Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta

yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang

diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,

kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau

kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan

bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia

serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan

kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling

mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.

(Sumber: Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan

III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015).

3. Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang

harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral

mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya

dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi

tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan

dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan

tanggung jawab pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN,

yakni sebagai berikut :

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;

b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

16

g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;

h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,

berdaya guna, berhasil guna, dan santun;

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir.

(Sumber: Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2015).

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi

pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain :

a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;

b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil

tanpa menimbulkan pemborosan;

c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;

d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang dipersepsi individu

terhadapt produk atau jasa.

(Sumber: Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2015).

5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruption yang artinya kerusakan,

kebobrokan, dan kebusukan. Dalam bahasa Yunani Corruptio perbuatan yang tidak

baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,

melanggar norma-norma agama, material, mental, dan umum.

Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:

a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang

sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi

yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak

bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;

b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari

suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara

materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;

17

c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang

berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;

d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung

yang mengatur;

e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang

lain;

f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);

g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita

kerjakan dalam bentuk apapun;

h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap

apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;

i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun

perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

C. Kedudukan dan Peran ASN

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-

tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin

professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil

negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki

integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari

praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas

bagi masyarakat.

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN

yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih

menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu

tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan

perkembangan jaman.Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain :

1. Kepastian hukum;

2. Profesionalitas;

3. Proporsionalitas;

4. Keterpaduan;

5. Delegasi;

6. Netralitas;

7. Akuntabilitas;

8. Efektif dan efisien;

18

9. Keterbukaan;

10. Non diskriminatif;

11. Persatuan;

12. Kesetaraan;

13. Keadilan;

14. Kesejahteraan

2. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk

pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah

dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam

pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima

adalah:

a. Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat

pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

b. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara

pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk

mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang

diselenggarakan tersebut.

c. Responsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan

memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan

jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan

layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

d. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh

dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar

perbedaan identitas warga negara.

e. Mudah dan Murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi

berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang

mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu

ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah

19

tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi

mandat konstitusi.

f. Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan

yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan

dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang

murah.

g. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat

dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat

dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan

yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

h. Akuntabel

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat

dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.

Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan

tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka

kepada masyarakat luas melalui media publik.

i. Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat

melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi

kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat

(Sumber: Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara, 2017).

3. Whole Of Govemment

Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan

pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari

keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna

mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan

pelayanan publik.

Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori

hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:

1.Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

2. Penyertaan,yaitu strategi dengan mempertimbangkan dampak;

a. Dialog atau pertukaran informasi;

b. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.

3. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

20

a. Joint working, atau kolaborasi sementara;

b. Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada

pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;

c. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai

mekanisme integratif.

4. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

a. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu

besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;

b. Union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak;

merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.

(Sumber: Whole of Government, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara, 2017).

D. Identifikasi Isu, Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan, dan Penetapan Isu

Kedudukan serta peran PNS dalam NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole of

Government dan Pelayanan Publik merupakan prinsip kegiatan aktualisasi dan

habituasi yang akan dilaksanakan di RSUD Kab. Konawe Kepulauan dengan

menerapkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan

Anti Korupsi (ANEKA). Berdasarkan uraian latar belakang di atas, beberapa isu yang

ditemukan oleh penulis terkait dengan manajemen ASN, Whole of Government, dan

pelayanan publik dapat di identifikasi sebagai berikut:

21

No

Identifikasi

Isu

Sumber

Isu

Kondisi Saat Ini

Kondisi yang

Diharapkan

1. Belum

optimalnya

pelaksanaan

discharge

planning

(perencanaa

n pulang)

pada pasien

rawat inap di

RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan

Manajeme

n ASN,

Pelayanan

Publik

Perawat belum

optimal dalam

melaksanakan

discharge

planning pada

pasien rawat inap

Belum tersedianya

media pendidikan

kesehatan

penunjang

discharge planning

Belum

tersedianya form discharge

planning

Perawat

melaksanakan

discharge

planning pada

pasien rawat

inap secara

optimal

2. Rendahnya praktik cuci

tangan

petugas di

RSUD

Kab.

Konawe

Kepulauan sesuai standar WHO

Pelayanan Publik

Masih banyak petugas yang belum

menerapkan 5

moment cuci tangan

dan belum

mementingkan APD

Petugas tertib 5 moment cuci tangan dan patuh APD

3. Kurang optimalnya

sistem

pertukaran

jaga perawat

di RSUD

Kab.

Konawe

Kepulauan

Pelayanan Publik

Belum adanya SOP pertukaran jaga antar perawat Buku bantu pertukaran jaga kurang komunikatif

Ada SOP

pertukaran jaga yang disepakati sesuai komitmen bersama Buku bantu

pertukaran

jaga yang

lebih

komunikatif

4. Pelaksanaan asuhan keperawatan mandiri belum berjalan optimal

Pelayanan Publik

Perawat lebih banyak menjalankan tugas yang bersifat kolaboratif Perawat menjalankan asuhan keperawatan mandiri hanya sebatas rutinitas

Perawat lebih tanggap dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan

baik yang

bersifat

mandiri

maupun

kolaboratif

5. Pelayanan gawat darurat masih belum Optimal

Manajeme n ASN, Pelayanan Publik

Ruang pelayanan

gawat darurat

masih belum

representative

Beberapa perawat

RSUD Kab.

Konawe kepulauan

belum memiliki

sertifikat BTCLS

(basic trauma and

cardiac life

support) dan ada

yang sudah

Ruang

pelayanan

gawat darurat

di RSUD

Kab. Konawe

Kepulauan

lebih

representative

dengan

ditunjang

fasilitas yang

memadai

Tabel Indentifikasi Isu :

22

No Identifikasi

Isu

Sumber

Isu

Kondisi Saat Ini Kondisi yang

Diharapkan

Pemberian obat injeksi

kadangkala tidak

langsung habis dan sisanya untuk pemberian

berikutnya.

Dalam pemberian

injeksi menggunakan

cairan pelarut yang digunakan untuk lebih

dari satu pasien.

Etika batuk petugas

kesehatan belum sesuai dengan

standar.

Sering ditemui

pengunjung dan pasien

yang batuk dengan

tidak mempraktikkan

etika batuk.

- Belum adanya

Pedoman atau

literature terkini

sebagai penguat

program ppi agar ppi

terus berjalan di rumah

sakit

tindakan kepada

pasien,

menerapkan etika

batuk dan bersin

dan praktik

menyuntik yang

aman

No

Identifikasi

Isu

Sumber

Isu

Kondisi Saat Ini Kondisi yang

Diharapkan

kadaluwarsa dan

harus di update.

Semua perawat

di RSUD

Konawe

Kepulauan

minimal

memiliki

sertifikat

BTCLS 6. Belum optimalnya pendokument asian asuhan keperawatan pasien rawat inap di RSUD Kab. Konawe Kepulauan

Pelayanan Publik

Saat menerima pasien baru rawat inap, perawat lebih fokus mendokumentasikan kegiatan yang bersifat administratif, sementara asuhan keperawatan yang menjadi ruhnya perawat justru terabaikan. Padahal pendokumentasian asuhan keperawatan juga merupakan tugas pokok jabatan perawat dan merupakan salah satu

butir sasaran kinerja

perawat.

Perawat lebih menyadari dan melaksanakan tugasnya sebagai perawat untuk mendokumentas ikan asuhan keperawatan

7. Belum optimalnya

upaya

pencegahan

dan pengendalian

infeksi (PPI) di RSUD Konawe Kepulauan

Manajeme n ASN,

Pelayanan

Publik

Banyak pegawai yang belum mengetahui dan melaksanakan pengendalian infeksi.

Banyak ditemui petugas kesehatan yang tidak melakukan cuci tangan sesuai

standar setelah

kontak dengan

pasien.

Petugas kesehatan

sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

tidak selalu

melakukan cuci tangan.

Sering ditemui petugas kesehatan tidak menggunakan alat pelindung diri

(APD) yang memadai saat melakukan

tindakan ke pasien.

Pegawai khususnya dokter, perawat, dan bidan

mengetahui

serta melaksanakan

cegahan dan

pengendalian

infeksi di RSUD

Kab. Konawe

Kepulauan

Pegawai

khususnya

dokter, perawat,

dan bidan

menerapkan

kebersihan

tangan,

menggunakan alat

perlindungan

diri (APD) saat

melakukan

23

19 Dari hasil analisis penentuan perbandingan skala perioritas ditetapkan

isu yang dipilih dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang

akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Hasil perumusan isu yang

terpilih adalah “Belum optimalnya upaya pencegahan dan pengendalian

infeksi (PPI) di RSUD Kab Konawe Kepulauan.

2. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan

Dampak apabila program pengendalian infeksi di tidak optimal, maka

akan menyebabkan:

a. Tidak terpenuhinya visi RSUD Kab. Konawe Kepulauan untuk

menjadi balai kesehatan ibu dan anak yang perama dan terbaik melalui

upaya kesehatan terpadu dan bermutu.

b. Resiko terjadinya infeki nososomial lebih tinggi.

c. Keselamatan pasien dan pegawai di RSUD Kab. Konawe Kepulauan

kurang terjamin dan terlindungi.

d. Menurunnya mutu pelayanan baik secara langsung maupun tidak

langsung terhadap pasien dan keluarga pasien.

e. Tidak terciptanya budaya mutu dalam aspek keamanan pelayanan

E. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Nilai

ANEKA

Rencana kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di RSUD Kab.

Konawe Kepulauan sesuai dengan pedoman Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

yaitu ANEKA dan berprinsip pada Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan

Whole of Government (WoG). Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi

dibuat berdasarkan identifikasi isu dan penentuan skala perioritas Isu yang

paling dibutuhkan dan paling tinggi tingkat keseriusan masalahnya

(Serioussness) serta perkembangan isu tersebut jika tidak dipecahkan

Sumber kegiatan berasal dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan

Tupoksi, surat tugas pimpinan dan inovasi, maka isu tersebut akan di

breakdown menjadi kegiatan-kegiatan yang bersumber dari Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP) dan Tupoksi, Perintah Pimpinan maupun Inovasi yang

diciptakan untuk mendukung pekerjaan yang dilaksanakan guna mendapat

hasil yang maksimal.

Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rencana operasional

pelaksanaan aktualisasi dan habituasi yang akan diterapkan oleh penulis

selama 30 hari kerja mulai tanggal 6 Maret 2020 sampai dengan 12 April 2020

diRSUD Kab. Konawe Kepulauan Rancangan kegiatan aktualisasi disajikan

secara rinci sebagai beriku

24

Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit kerja : RSUD Kab. Konawe Kepulauan

Identifikasi Isu : Isu yang ditemukan di lingkungan RSUD Kab. Konawe

Kepulauan:

1. Belum optimalnya pelaksanaan discharge planning

(perencanaan pulang) pada pasien Instalasi rawat inap

di RSUD Kab. Konawe Kepulauan

2. Rendahnya praktik cuci tangan petugas di RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

3. Kurang optimalnya sistem pertukaran jaga

perawat di RSUD Kab. Konawe Kepulauan

4. Pelaksanaan asuhan keperawatan mandiri belum

berjalan optimal

5. Pelayanan gawat darurat masih belum optimal

6. Belum optimalnya pendokumentasian asuhan

keperawatan pasien Instalasi rawat inap di RSUD Kab

Konawe Kepulauan

7. Belum optimalnya upaya pencegahan dan

pengendalian infeksi (PPI) di RSUD Kab. Konawe

Kepulauan

Isu yang diangkat :Belum optimalnya upaya pencegahan

dan pengendalian infeksi (PPI) di RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

Gagasan Pemecahan Isu :Optimalisasi upaya pencegahan dan

pengendalian infeksi (PPI) Melalui Pedoman

dan Sandar operasional prosedur (SPO) di

RSUD Kab. Konawe Kepulauan

Tujuan Gagasan Pemecahan Isu :Agar Masyarakat terhindar Terhindar dari

Healthcare Associated Infections (Hais) atau

Infeksi yang berasal dari Rumah sakit

sehingga mencapai Kesejatraan, Kesehatan,

dan kepuasan Pelayanan di RSUD Kab.

Konawe kepulauan.

Rencana kegiatan :Mengukur tingkat pengetahuan dan

pelaksanaan pencegahan dan pengendalian

infeksi terhadap seluruh pegawai di RSUD

Kab. Konawe Kepulauan

25

2. Merestrukturisasi tim pencegahan dan pengendalian

infeksi (PPI)

3. Membuat pedoman pengendalian dan pencegahan

infeksi (PPI) di RSUD Kab. Konawe Kepulauan

4. Menyusun pedoman kewaspadaan standar: 1)

kebersihan tangan (hand hygiene) mengacu pada

standar WHO terkini, 2) penggunaan alat pelindung diri

(APD), 3) etika batuk dan bersin, 4) serta praktik

menyuntik yang aman.

5. Mengadakan penyegaran materi mengenai PPI

kepada petugas di RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

6. Membuat media informasi: kewaspadaan standar:

1) kebersihan tangan (hand hygiene) mengacu pada

standar WHO terkini, 2) penggunaan alat pelindung

diri (APD), 3) etika batuk dan bersin, 4) serta praktik

menyuntik yang aman.

7. Melakukan evaluasi pengetahuan dan

pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi

terhadap seluruh pegawai di RSUD Kab. Konawe

Kepulauan

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

(ANEKA)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Dampak jika

kegiatan tidak

dilaksanakan

1

.

Mengukur

tingkat

pengetahuan

dan

pelaksanaan pencegahan dan

pengendalian

infeksi terhadap

seluruh

pegawai di

RSUD Konawe

Kepulauan.

Sumber kegiatan:

inovasi

Terukurnya tingkat

pengetahuan &

pelaksanaan

pencegahan &

pengendalian infeksi pada seluruh petugas di

RSUD Kab. Konawe

kepulauan

Berkontribusi

dalam pencapaian

Misi RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan yang ke 1 yaitu

“Mewujudkan

pelayanan yang

berkualitas dan

terakreditasi

dengan

mengutamakan

keselamatan

pasien serta

kepuasan

pelanggan”

Kegiatan ini

memberikan

penguatan

nilai di

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan

yaitu

Professional

dan

perlindungan

diri

Tidak dapat

diketahui

tingkat

pengetahuan

dan pelaksanaan PPI sebelum

dilaksanakan

tindakan

aktualisasi

sehingga tidak

dapat

dibandingkat

dengan hasil

setelah

aktualisasi

1. Melakukan studi literatur/ mencari referensi untuk memperoleh kejelasan materi

tentang PPI dan

materi dapat

dipertanggung

jawabkan

1. Materi tentang PPI

Akuntabilitas: Kejelasan, tanggung

jawab dalam melakukan

pencarian

materi/literature PPI

Nasionalisme:

Pemahaman dan

implementasi nilai-nilai

kemanusiaan dalam

mendapatkan literature

materi PPI untuk

kepentingan pelayanan

terpadu

Etika Publik:

Memberikan Informasi

secara benar akan

metode PPI di Rumah sakit

Komitmen Mutu

Berinovasi dalam

meningkatkan kinerja

dengan upaya mencari

materi ppi

Anti Korupsi:

Mandiri dan peduli akan

kesejatraan masyarakat

terutama pasien di

rumah sakit

2. Berkonsultasi

dengan RSUD Kab.

Konawe Kepulauan atau

IPCN tentang isi

pertanyaan dalam angket

dan daftar pertanyaan lembar observasi dengan

sopan dan santun

2. Berita acara konsultasi

Akuntabilitas: Integritas atasan dan bawahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit Nasionalisme: Berkonsultasi/

bermusyawarah

kepada direktur

dan IPCN adalah

salah satu wujud

atas

mendukungnya

program dan

kegiatan untuk

meningkatkan

kualitas ppi dirumah sakit Etika Publik: berkonsultasi sopan dan santun Kepada direktur dan IPCN tentang isi pertanyaan dalam angket

Komitmen Mutu:

Adaptif, dan

responsive dalam

menerima

masukan dan saran

tentang kegiatan

yang akan dicapai

Anti Korupsi

bertanggung

jawab selama proses kegiatan

berlangsung

3. Menyusun angket

mengenai tingkat

pengetahuan dan

lembar observasi

pelaksanaan pencegahan

dan pengendalian

infeksi oleh pegawai

di RSUD Kab. Konawe Kepulauan Gagasan

didorong oleh

adanya keinginan

untuk perubahan

(inovasi)

3. Daftar

pertanyaan

mengenai tingkat

pengetahuan dan

lembar observasi

pelaksanaan

pencegahan dan

pengendalian

infeksi oleh

petugas di

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan

Akuntabilitas: Integritas dan transparansi dalam menyusun angket dan mengobservasi pelaksanaan ppi Nasionalisme: Melakukan aksi nyata dalam memajukan kesejatraan pasien Etika Publik: Tidak menyalahgunakan informasi yang berasal dari data pengetahuan petugas Komitmen mutu: Meningkatkan kinerja dan pelayanan melalui inovasi Anti Korupsi: Kerja keras dalam menyusun angket mengenai tingkat pengetahuan petugas

23 2

3

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

(ANEKA)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Dampak jika

kegiatan tidak

dilaksanakan

4. Menyebarkan angket kepada seluruh

pegawai di RSUD

Kab.Konawe Kepulauan sehingga

informasi yang ingin

digali dapat diketahui

oleh semua pegawai

secara transparan

4. Angket yang telah diisi oleh pegawai

Akuntabilitas: Transparan kepada seluruh petugas tentang pengetahuan petugas tentang ppi di rumah sakit Nasional: Menjadikan pengetahuan petugas tentang ppi menjadi salah satu Impelementasi kemanusiaan Etika Publik: Kejujuran atas pengetahuan petugas tentang ppi Komitemn mutu: Efisien dan efektif serta memudahkan petugas untuk mengetahui manfaat ppi di rumah sakit Anti Korupsi: Tanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan guna tercapaikanya mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit

5. Melakukan observasi kepada petugas kesehatan untuk mengetahui dengan jelas mengenai pelaksanaan cuci

tangan, penggunaan

APD, etika batuk,

dan praktik menyuntik

yang aman

5. Lembar observasi yang diisi oleh petugas kesehatan

Akuntabilitas: Kejelasan mengenai pelaksanaan cuci tangan, penggunaan APD, etika batuk, dan praktek menyuntik yang aman Nasionalisme: Menjadikan pengetahuan petugas tentang ppi menjadi salah satu Impelementasi kemanusiaan Etika Publik: Sopan santun, Ramah dalam mengkaji dan mengobservasi sejauh mana kepatuhan petugas dalam pelaksanaan program ppi Komitmen Mutu: Responsif terhadap petugas yang tidak mengikuti pengendalian infeksi rumah sakit dan yang mengikuti Anti Korupsi: Peduli akan kesejatraan dan keselamatan petugas dan pasien untuk mengendalikan pencegahan infeksi

24

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan (ANEKA)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Dampak jika

kegiatan tidak

dilaksanakan

6. Membuat tabulasi

data dan

menyimpulkan hasil secara jujur apa

adanya dan penuh

tangungjawab

6. Kesimpulan hasil

pelaksanaan upaya

pencegahan dan pengendalian

infeksi oleh

Petugas di RSUD

Kab. Konawe

Kepulauan

Akuntabilitas: bertanggung jawab akan hasil dari tabulasi yang diperoleh dari pengetahuan petugas mengenai ppi Nasional: Implementasi nilai-nilai kebijaksanaan dalam menyimpulkan data petugas Etika public: Tidak diskriminatif dan memaparkan secara jelas dalam mengolah data Komitmen Mutu: Tabulasi data adalah salah satu langkah yang efektif dan efesien untuk mengetahui berapa banyak dan sejauhmana pengetahuan petugas tentang ppi

Anti korupsi: Jujur atas hasil yang didapatkan dari tabulasi data petugas

2.

Merestrukturisasi tim pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)

Sumber

kegiatan:

Penugasan

pimpinan

1. Berkonsultasi

Dengan Direktur RSUD

Kab. Konawe Kepulauan

dan IPCN mengenai calon

anggota tim PPI

Terbentuknya

struktur baru tim PPI 1. Berita acara konsultasi

Akuntabilitas: Konsistensi dan tanggung jawab atasan dan bawahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit untuk membentuk tim ppi Nasionalisme: Membahas dan membentuk anggota tim ppi dengan (Musyawarah) melalui kebijakan direktur Etika Publik: Berkonsultasi dengan sopan dan santun dapat membentuk komunikasi yang baik untuk mencapai harapan Komitmen Mutu: Berkonsultasi dengan direktur atau IPCN secara Adaptif Responsif tentang perekrutan anggota tim ppi Anti Korupsi:

Berkontribusi dalam

pencapaian

Misi RSUD

Kab. Konawe

Kepulauan

yang ke 3 yaitu

“Menyediakan sumber daya

manusia

kesehatan yang

berkompetensi

dan

professional

dibidangnya

Kegiatan ini memberikan

penguatan kepada

filosofi RSUD

Kab. Konawe

Kepulauan yaitu

keselamatan dan

kesehatan pasien diwujudkan

dengan

profesionalism e

dan kebanggan

dalam pelayanan

Tidak ada petugas yang

fokus pada

upaya

pencegahan dan

pengendalian

infeksi

2. Mengusulkannama-

nama calon angota

tim secara adil

dengan

mempertimbangkan

kompetensi dan tupoksinya

2. Daftar nama petugas yang akan

dijadikan anggota tim

PPI

Akuntabilitas: Usul/mengemukaka n pendapat/ Partisipatif secara jujur dan jelas

Nasionalisme Mengusulkan dan menjelaskan secara Adil (sila ke 5) kompetensi anggota yang diusulkan Etika Publik: Tidak diskriminatif Komitmen Mutu: Inovatif mengusulkan anggota tim yang berkompeten dan minat ppi Anti Korupsi: Berani mengusulkan nama-nama yang betul-betul berminat dan memiliki kompeten di ppi

3. Mengusulkan untuk pembuatan SK tim

PPI RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

3. Adanya SK tim PPI di RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan

Akuntabilitas: Partisipatif mengusulkan pembuatan SK tim ppi kepada pimpinan Nasionalisme: Membentuk tim menjadikan kinerja lebih baik sesuai dengan sila ke 3 Persatuan Indonesia Etika Publik Tidak diskriminatif kepada calon anggota yang tim yang berkompeten di ppi Komitmen mutu: Berinovasi membentuk dan mengupayakan tim ppi Anti Korupsi: Jujur dan terbuka akan kemampuan tim yang diusulkan

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

(ANEKA)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Dampak jika

kegiatan tidak

dilaksanakan

3. Membuat pedoman dan

SPO

pengendalian

dan pencegahan

infeksi (PPI) di

RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

Sumber

kegiatan:

inovasi

Adanya pedoman pengendalian dan

pencegahan infeksi

(PPI) terkini untuk

digunakan di BKMIA

Kartini

Berkontribusi dalam pencapaian

Misi di RSUD

Kab. Konawe

Kepulauan yang

ke 2 “Menyelenggrakan Pendidikan, Pelatihan, dan penelitia kesehatan yang bermutu dan beretika untuk penunjang pelayanan ”

Kegiatan ini memberikan

penguatan

kepada filosofi

Di RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan yaitu

keselamatan dan kesehatan Pasien

diwujudkan

dengan

profesionalism e

dan kebanggan

dalam pelayanan

Tidak adanya pedoman yang

dijadikan

rujukan dalam

pelaksanaan PPI 1. Melakukan studi literatur/ mencari referensi materi tentang PPI dengan jelas dan dapat

dipertanggung

jawabkan

1. Adanya sumber literatur yang dijadikan rujukan penyusunan buku PPI

Akuntabilitas: Jujur, dan Tanggujawab dalam

memilih dan membuat

literature yang dijadikan

pedoman untuk

kepentingan pasien dan

petugas

Nasionalisme:

Mencerdaskan petugas

dengan mencari

literature pedoman terkini dalam

pencegahan dan

pengendalian infeksi

Etika Publik:

Tulus membantu mencari

dan menyampaikan

literature atau pedoman

ppi

Komitmen Mutu:

Berinovasi menemukan

dan mencari literature pedoman terkini,

terintegrasi dan dan

sesuai standar ppi

Anti Korupsi:

Peduli terhadap

Kinerja dan pedoman

yang kuat untuk

dipertanggung jawabkan

sebagai acuan ppi

25

2. Menyusun pedoman pengendalian dan

pencegahan infeksi

(PPI) yang akan

digunakan di

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan Mencantumkan sumber

referensi pada daftar

pustaka sebagai

bentuk penghargaan

terhadap karya

orang lain dan

menghindari plagiasi. Pedoman disusun

dengan inovasi dan

berorientasi mutu

2. Adanya buku pedoman PPI D Kab. Konawe Kepulauan

Akuntabilitas: Konsistensi dan kejelasan materi pedoman kuat untuk ppi di rumah sakit Nasionalisme: Mencerdaskan petugas dengan mencari literature pedoman terkini ppi EtikaPublik: penghargaan terhadap karya orang lain dan menghindari plagiasi. Komitmen Mutu: inovasi, berorientasi mutu dari pedoman yang terkini, tersandar, dan siap diajdikan acuan ppi dalam pelayanan di rumah sakit AntiKorupsi: Peduli terhadap

Kinerja dan pedoman

yang kuat untuk dipertanggung jawabkan

sebagai acuan ppi

26 2

6

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

(ANEKA)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Dampak jika

kegiatan tidak

dilaksanakan

3. Berkonsultasi

Dengan Direktur

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan atau IPCLN

dengan sopan dan

santun untuk persetujuan/pengesa

han isi buku

3. Lembar pengesahan

oleh Direktur RSUD Kab. Konawe

Kepulauan

Akuntabiltas: Integritas atasan dan bawahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit

Nasionalisme: Berkonsultasi/

bermusyawarah

kepada direktur

dan IPCN adalah salah satu wujud

atas

mendukungnya

program dan

kegiatan untuk

meningkatkan

kualitas ppi

dirumah sakit Etika Publik: berkonsultasi sopan dan santun Kepada direktur dan IPCN tentang persetujuan pengesahan pedoman

Komitmen Mutu:

Adaptif, dan

responsive dalam

menerima

masukan dan saran

tentang kegiatan yang akan dicapai

AntiKorupsi: Peduli terhadap

Kinerja dan pedoman

yang kuat dipertanggung

jawabkan sebagai acuan

ppi

Etika Publik:

Berkonsultasi,

sopan dan santun

27

4. Menyusun pedoman

kewaspadaan

standar: 1)

kebersihan

tangan (hand

hygiene)

mengacu pada

standar WHO

terkini, 2) penggunaan alat

pelindung diri

(APD), 3) etika

batuk dan bersin,

4) serta praktik

menyuntik yang aman.

Sumber

kegiatan:

inovasi

1 . Merujuk pada pedoman PPI RSUD Kab. Konawe Kepulauan dengan jelas dan dapat di pertangung jawabakan

Adanya pedoman kewaspadaan

standar:

1) kebersihan tangan

(hand hygiene)

mengacu pada standar

WHO terkini,

2) penggunaan alat

pelindung diri (APD), 3) etika batuk dan bersin, 4) serta praktik menyuntik yang aman

dengan standar terkini untuk digunakan di

RSUD di Kab. Konawe

Kepulauan

Akuntabilitas: Jelas serta Tanggujawab dalam memilih dan membuat literature yang dijadikan pedoman Kewaspadaan standar Nasionalisme:

Mencerdaskan petugas

dengan mencari

literature pedoman

terkini dalam

pencegahan dan

pengendalian infeksi

Etika Publik:

Mengefektifkn

penyusunan sehingga

lebih bermanfaat ketika menyampaikan pedoman

Komitmen Mutu:

Berinovasi Menyusun

pedoman terkini,

terintegrasi dan dan

sesuai standar

Anti Korupsi:

Peduli menyusun

pedoman

Berkontribusi dalam pencapaian

Misi RSUD kab.

Konawe

Kepulauan yang

ke 2 “Menyelenggrakan Pendidikan, Pelatihan, dan penelitia kesehatan yang bermutu dan beretika untuk penunjang pelayanan”

Kegiatan ini memberikan

penguatan

kepada filosofi

RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan yaitu

keselamatan dan

kesehatan Pasien

diwujudkan dengan

profesionalism e

dan kebanggan

dalam pelayanan

Tidak adanya pedoman untuk

pelaksanaan

kewaspadaan

standar yang

bisa dijadikan

rujukan

1. Adanya buku pedoman PPI RSUD Kab. Konawe Kepulauan

28

o.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

(ANEKA)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Dampak jika

kegiatan tidak

dilaksanakan

5. Mengadakan penyegaran

materi mengenai

PPI kepada

petugas di

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan

Sumber

kegiatan:

Inovasi &

SKP

Adanya peningkatan pengetahuan dan

keterampilan

petugas kesehatan di

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan tentang

PPI sesuai dengan

standar terkini.

Berkontribusi dalam pencapaian Misi RSUD kab. Konawe Kepulauan yang ke 2 “Menyelenggrakan Pendidikan, Pelatihan, dan penelitia kesehatan yang bermutu dan beretika untuk penunjang pelayanan”

Kegiatan ini memberikan

penguatan

kepada filosofi

RSUD Kab.

Konawe Kepulauan yaitu

keselamatan dan

kesehatan

Pasien

diwujudkan

dengan

profesionalism e

dan kebanggan

dalam

pelayanan

Defisiensi pengetahuan

petugas tentang

PPI

1. Berkoordinasi (musyawarah)

Dengan Direktur

RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

dan bagian tata

usaha untuk

menentukan waktu, tempat pemateri i untuk kegiatan penyegaran materi mengenai PPI

1. Tersedianya waktu, tempat,

dan dana untuk

kegiatan

penyegaran

materi PPI

Akuntabilitas: Integritas atasan dan bawahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan

Nasionalisme: Bermusyawarah

kepada direktur salah

satu wujud

atasdidukungnya

program ppi dirumah sakit Etika Publik: Berkoordinasi dengan sopan dan santun Kepada direktur dan tentang isi persiapan eduksai materi

Komitmen Mutu:

Adaptif, dan responsive dalam

menerima masukan

saran dicapai

Anti Korupsi

bertanggung

jawab selama proses

kegiatan berlangsung

2. M en yi a pka n r a n ca n ga n s os i a l i sa s i m a t er i da n Membuat SAP (satuan acara penyuluhan) tentang materi dan program ppi

1. tesedianya materi, waktu dan tempat serta media yang digunakan

Akuntabilitas: Jelas serta Tanggujawab dalam memilih dalam membuat materi soasialisasi ppi

Nasionalisme:

Mencerdaskan petugas

dengan sosialisasi pedoman

terkini dalam pencegahan

dan pengendalian infeksi

Etika Publik:

Mengefektifkan

penyusunan sehingga lebih bermanfaat ketika

menyampaikan pedoman

Komitmen Mutu:

Berinovasi Menyusun

pedoman terkini,

terintegrasi dan dan sesuai

standar

Anti Korupsi:

Peduli menyusun pedoman

3. Membuat undangan resmi dan melakukan kerjasama secara sopan dengan IPCN

2. Adanya undangan untuk penyegaran materi ppi dan didukung oleh IPCN

Akuntabilitas: Jujur dan jelas dalam membuat undangan kerja sama soasialisasi ppi dengan IPCN Nasionalisme: Malakukan kerjasama (sila 4) untuk mencapai terlaksana nya kegiatan yang diharapkan

Etika publik:

Sopan dalam mengajak

IPCN untuk bekerja sama

Anti Korupsi: memeberikan informasi secara jelas

29 2

9

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

(ANEKA)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Dampak jika

kegiatan tidak

dilaksanakan

4. Membuat undangan

untuk petugas

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan sebagai

bentuk penghormatan dalam meminta

kehadirannya

3. Adanya undangan

untuk Petugas

RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan

Akuntabilitas: Jujur dan jelas dalam membuat undangan soasialisasi ppi Kepada semua petugas Nasionalisme: Sebagai bentuk penghormatan untuk mencapai terlaksana nya kegiatan yang diharapkan

Etika publik:

Sopan santun dalam

mengajak petugas untuk

menerima penyegaran

materi ppi

Komitmen Mutu:

Adaptif responsive ketika mengajak petugas dalam

penerimaan materi ppi

Anti Korupsi:

memeberikan informasi

secara jelas melalui

undangan

5. Pemaparan materi untuk memberikan

kejelasan kepada

audience

4. Materi dari narasumber

Akuntabilitas: Kejelasan dari program dan pengetahuan tentang ppi di rumah sakit

Nasionalisme:

Mencerdaskan petugas

dengan materi dalam

pencegahan dan

pengendalian infeksi

Etika Publik:

Mengefektifkn dan

mengefesienkan materi

sehingga lebih

bermanfaat untuk audience

Komitmen Mutu:

Berinovasi

Menyampaikan pedoman

terkini, terintegrasi dan

dan sesuai standar

Anti Korupsi:

Peduli, jujur dan berani

menyampaikan pedoman

yang sebenarnya

6. Membuat dokumentasi kegiatan untuk pertanggungja waban

5. Berita acara, daftar hadir, notula dan foto kegiatan

Akuntabilitas: Bukti pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah terlaksana Nasionalisme: Bentuk bukti penghargaan perjuangan yang telah dicapai Etika Publik: Tulus memberikan edukasi dan penjelasana mengenai pentingnya ppi di rumah sakit Komitmen mutu: Kualitas bukti terlaksananya kegiatan berdsarkan dokumentasi yang ada Antikorupsi: Jujur dan bertanggungjawab dengan kegiatan

6. Membuat media informasi:

kewaspadaan

standar: 1)

kebersihan

tangan (hand

hygiene)

mengacu pada

standar WHO

terkini, 2) penggunaan alat

pelindung

Adanya media informasi (pamflet

dan leaflet) mengenai

kewaspadaan standar;

1) kebersihan tangan

(hand hygiene)

mengacu pada standar

WHO terkini, 2) penggunaan alat pelindung diri (APD), 3) etika batuk dan bersin, 4) serta

Berkontribusi dalam pencapaian

Misi RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan yang

ke 2 “Menyelenggrakan Pendidikan, Pelatihan, dan penelitia kesehatan yang bermutu dan beretika untuk penunjang pelayanan”

Kegiatan ini memberikan

penguatan nilai

di RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan

Informasi yang telah didapatkan

dapat dilupakan

jika tidak

terpapar secara

terus menerus

30 3

0

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

(ANEKA)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Dampak jika

kegiatan tidak

dilaksanakan

diri (APD), 3)

etika batuk dan

bersin, 4) serta

praktik

menyuntik

yang aman.

Sumber

kegiatan:

Inovasi &

SKP

praktik menyuntik yang

aman,

yang dapat dilihat

setiap saat oleh petugas

kesehatan maupun oleh

pasien

1. Melakukan studi literatur/ mencari referensi materi tentang kewaspadaan standar yang jelas dan dapat

dipertanggungjawa

bkan

1. Adanya sumber literatur yang dijadikan rujukan

Akuntabilitas: Jujur, dan Tanggujawab dalam

memilih dan membuat

literature kewaspadaan

standar untuk pelayanan

Nasionalisme:

Mencerdaskan petugas

dengan mencari

literature terkini tentang

kewaspadaan standar

Etika Publik:

Tulus membantu mencari dan menyampaikan

literature kewaspadaan

standar

Komitmen Mutu:

Berinovasi menemukan

dan mencari literature

pedoman terkini,

terintegrasi dan sesuai

standar

Anti Korupsi:

Peduli terhadap Kinerja dan pedoman

yang kuat sebagai acuan

ppi

2. Membuat media informasi inovatif dalam bentuk leaflet

dan pamflet dalam

rangka peningkatan

mutu pelayanan

2. Leaflet dan pamflet: a. Cuci tangan

mengacu pada standar WHO terkini

b. 6 (enam)

momen cuci

tangan

c. Penggunaan alat

pelindung diri

(APD)

d. Etika batuk dan

bersin

Akuntabilitas: Konsistensi dan kejelasan dalam penyaluran media edukatif Nasionalisme: Mencerdaskan petugas dan pasien dengan melalui media leaflet/pamflet EtikaPublik: penghargaan terhadap karya orang lain dan menghindari plagiasi. Komitmen Mutu: inovasi, berorientasi mutu dari isi leaflet dan pamphlet untuk kepentingan pelayanan yang terstandarisasi AntiKorupsi: Peduli terhadap

Kinerja, kerja keras

dalam mencapai

kebrhasilan pelayanan

yang baik

31

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

(ANEKA)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Dampak jika

kegiatan tidak

dilaksanakan

e. Praktik menyuntik

yang aman.

3. Berkonsultasi dengan IPCN

untuk

persetujuan/pengesa

han media informasi;

leaflet dan pamflet

3. Lembar persetujuan oleh

kepala RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

Akuntabilitas: Integritas sesama sejawat dalam meningkatkan kualitas pelayanan

Nasionalisme: Bermusyawarah

kepada IPCN salah

satu wujud

mendukungnya

program ppi

dirumah sakit Etika Publik: Berkonsultasi dengan sopan dan santun Kepada IPCN tentang isi Leaflet/pamfhlet eduksai materi

Komitmen Mutu: Adaptif, dan

responsive dalam

menerima

masukan saran

yang dicapai Anti Korupsi bertanggung jawab selama proses kegiatan berlangsung

31

4. Mempublikasikan media kewaspadaan

standar di lingkungan

RSUD kab. Konawe

Kepulauan untuk

memberikan informasi

publik yang

berorientasi mutu

dengan cara

menempelkan pamflet di titik-titik strategis

dan menempatkan

leaflet di ruang

tunggu pasien

4. Leaflet tersedia di ruang tunggu pasien

dan pamflet

terpasang di titik-

titik strategis

Akuntabilitas: Kejelasan dari media edukatif tentang kewaspadaan standar

Nasionalisme:

Mencerdaskan

petugas/pasien dengan media leaflet tentang

kewaspadaan standar

Etika Publik:

Mengefektifkn dan

mengefesienkan materi

sehingga lebih

bermanfaat untuk

petugas dan pasien

Komitmen Mutu:

Berinovasi

Menyampaikan pedoman

terkini, berdsarkan orientasi mutu yang

terintegrasi dan sesuai

standar

Anti Korupsi:

Peduli, jujur dan berani

menyampaikan

kewaspadaan standar

yang sebenarnya

32

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

(ANEKA)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Dampak jika

kegiatan tidak

dilaksanakan

7. Melakukan evaluasi pengetahuan

dan pelaksanaan

pencegahan

dan

pengendalian

infeksi

terhadap

seluruh pegawai diRSUD Kab. Konawe Kepulauan Sumber

kegiatan:

inovasi

Adanya hasil pengukuran tingkat pengetahuan dan

pelaksanaan pencegahan infeksi

setelah dilakukan

serangkaian kegiatan

optimalisasi upaya PPI

Berkontribusi dalam pencapaian Misi

RSUD kab. Konawe Kepulauan

yang ke 1 yaitu

“Mewujudkan

pelayanan yang

berkualitas dan

terakreditasi

dengan

mengutamakan

keselamatan pasien

serta kepuasan

pelanggan”

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai di

RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan

Tidak dapat dibandingkan antara hasil

pengkajian sebelum

aktualisasi dan

setelah

dilakukan

aktualisasi

1. Menyiapkan angket mengenai tingkat pengetahuan dan lembar observasi pelaksanaan

pencegahan dan

pengendalian infeksi

oleh pegawai di

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan

Menyampaikan hasil

evaluasi sebagai

bentuk transparansi dan pertanggungjawab an

1. Daftar pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan dan lembar observasi pelaksanaan

pencegahan dan

pengendalian

infeksi oleh Petugas

Akuntabilitas: Transparansi dan Tanggujawab dalam

Menyiapkan angket untuk mengukur tingkat

pengetahuan petugas

akan ppi

Nasionalisme: Sebagai bentuk penghormatan untuk mencapai terlaksana nya kegiatan yang diharapkan

Etika Publik:

Tulus dan tidak

diskriminatif dalam

menyiapkan angket

Komitmen Mutu:

Berinovasi menyiapkan

dan menyebar angket

pengetahuan terintegrasi

dan sesuai standar

Anti Korupsi:

Jujur dan bertanggung

jawab terhadap Angket yang disiapkan

32

2. Menyebarkan angket kepada seluruh

petugas sehingga

informasi yang ingin

digali dapat diketahui

oleh semua pegawai

secara transparan

2. Angket yang telah diisi oleh petugas

Akuntabilitas: Kejelasan dari angket tingkat pengetahuan petugas mengenai ppi

Nasionalisme:

Menggali pengetahuan

petugas dengan bermusyawarah tentang

ppi adalah dengan

melalui angket

Etika Publik:

Mengefektifkan

informasi mengenai

pengetahuan tantang ppi

dengan angket

Komitmen Mutu:

Berinovasi menegtahui

pemahaman tentang ppi

dan program ppi dengan angket, berdsarkan

orientasi mutu yang

terintegrasi dan sesuai

standar

Anti Korupsi:

Peduli, jujur dan berani

menyampaikan

pengetahuan tentang ppi

dan manfaat ppi di

rumah sakit

17

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

(ANEKA)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

3. Melakukan

observasi kepada

petugas kesehatan

mengenai pelaksanaan

(Kewaspadaan

standar) cuci tangan,

penggunaan APD,

etika batuk, dan

praktik menyuntik

yang aman. Pengamatan dilakukan

secara jujur apa

adanya dengan

tidak memihak

3. Lembar observasi

yang diisioleh

peserta

Akuntabilitas:

Bertanggung jawab

dengan memberikan

penilaian mengenai

pelaksanaan petugas

dalam pelaksanaan

Kewaspadaan standar

Nasionalisme:

Memberi penilaian

pengamatan pelaksanaan

kewaspadaan standar

petugas secara adil dan

makmur sesuai sila ke 2

Etika Publik:

Melakukan pengamatan

secara efisien dan efektif

Komitmen Mutu:

Berinovasi berdasarkan

orientasi mutu

pelaksanaan kepatuhan

kewaspadaan standar

Antikorupsi: jujur tidak memihak pada

pengamatan dan

penilaian terhadap

petugas

18

4. Membuat tabulasi data dan

menyimpulkan hasil

dengan jujur sesuai

kondisi yang sebenarnya, tidak

memanipulasi data

dan data disajikan

secara transparan

sehingga kualitas

data tetap terjaga

4. Kesimpulan hasil pelaksanaan

upaya pencegahan

dan pengendalian

infeksi oleh petugas

Akuntabilitas: Transparan dalam membuat tabulasi bentuk mengkoreksi kelayakan dan kemampuan petugas dalam penerapkan kewaspadaan standar ppi di rumah sakit Nasionalisme:

Memberi penilaian

pengamatan pelaksanaan

kewaspadaan standar

petugas secara adil dan

makmur sesuai sila ke 2

Etika publik: Tidak memanipulasi Data adalah bentuk

kejujuran dalam

mengolah data yang

relevan demi kemajuan pelayanan dirumah sakit

Komitmen mutu:

Data yang benar dan

relevan menunjang

Orientasi mutu pelayanan

dirumah sakit yang

sebenarnya

Anti korupsi: Jujur melakukan tabulasi data berdasarkan data yang real

19

BAB III

CAPAIAN AKTUALISASI

A. KENDALA DAN ANTISIPASI

No Uraian Tugas Kendala/permasalahan Antisipasi/solusi

1 2 3 4

1 Mengukur tingkat

pengetahuan dan

pelaksanaan

pencegahan dan

pengendalian infeksi

terhadap seluruh

pegawai di RSUD

Kab. Konawe

Kepulauan

Mengingat semua petugas

mempunyai tugas pokok dan

fungsi yang berbeda dan

mempunyai jadwal shif dinas

yang berbeda-beda sehingga

sulit untuk menemui mereka

Sebelum tatap muka ,

penulis menelpon

terlebih dahulu dan

mengundang masing-

masing unit untuk

mengisi angket pre test

yang disediakan

2 Merestrukturisasi tim

pencegahan dan

pengendalian infeksi

(PPI)

Masih ada yang kurang

berminat masuk tim PPI

karena beban kerja dan

program PPI yang terlalu

banyak

Menanyakan dan

menawarkan jika betul-

betul berkompeten

masuk di TIM PPI dan

tidak menggangu tugas

pokok dan fungsi

3 Membuat pedoman

pengendalian dan

pencegahan infeksi

(PPI) di RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

Sulitnya menghubungi rumah

sakit yang setipe dan telah

terakreditasi yang mempunyai

pedoman lengkap dan

terupdate mengenai regulasi

PPIRS

Berkonsultasi bersama

IPCN kemudian

mencarikan solusi

untuk menghubungi

IPCN Rumah sakit lain

yang setipe

4 Menyusun pedoman

kewaspadaan standar:

1) kebersihan tangan

(hand hygiene)

mengacu pada standar

WHO terkini,2)

20

penggunaan alat

pelindung diri (APD),

3) etika batuk dan

bersin, 4) serta praktik

menyuntik yang

aman.

5 Mengadakan

penyegaran materi

mengenai PPI kepada

petugas di RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

Mengingat semua petugas

mempunyai tugas pokok dan

fungsi yang berbeda dan

mempunyai jadwal shif dinas

yang berbeda-beda sehingga

sulit untuk menemui mereka

Membuat undangan dan

membagikan di setiap

ruangan

6 Membuat media

informasi:

kewaspadaan standar:

1) kebersihan tangan

(hand hygiene)

mengacu pada standar

WHO terkini, 2)

penggunaan alat

pelindung diri (APD),

3) etika batuk dan

bersin, 4) serta praktik

menyuntik yang aman

Belum ada percetakan benner,

kertas leaflet bagus di Langara

Peserta harus memesan

dikendari

7 Melakukan evaluasi

pengetahuan dan

pelaksanaan

pencegahan dan

pengendalian infeksi

terhadap seluruh

pegawai di RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

Masih adanya petugas yang

kurang paham pentingnya

PPIRS

Melakukan observasi

langsung secara berkala

petugas, tenaga medis

termasuk dalam

melakukan tindakan

aceptic kepada pasien

21

B. Hasil Aktualisasi

Tabel 3.1 Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai dasar PNS

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keontribusi Output/Hasil

Kegiatan terhadap

penguatan NDS

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

Subtitusi

Tambahan

1

.

Mengukur

tingkat

pengetahuan

dan

pelaksanaan

pencegahan dan

pengendalian

infeksi terhadap

seluruh pegawai di

RSUD Konawe

Kepulauan.

Sumber

kegiatan:

inovasi

Terukurnya tingkat

pengetahuan &

pelaksanaan

pencegahan &

pengendalian infeksi

pada seluruh petugas di

RSUD Kab. Konawe

kepulauan

Dengan

berkontribusi

mengujur tingkat

pengetahuan

petugas tentang

pelaksanaan PPI

maka dapat

meningkatkan

dalam pencapaian Misi RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan yang

ke 1 yaitu

“Mewujudkan

pelayanan yang

berkualitas dan

terakreditasi

dengan

mengutamakan

keselamatan

pasien serta kepuasan

pelanggan”

1. Melakukan studi literatur/ mencari referensi untuk memperoleh kejelasan materi

tentang PPI dan

materi dapat

dipertanggung jawabkan

1. Memperoleh Materi tentang PPI

Akuntabilitas: Mendapatkan kejelasan,

tanggung jawab dalam

melakukan pencarian

materi/literature PPI

Nasionalisme:

Memiliki Pemahaman

dan implementasi nilai-

nilai kemanusiaan

dalam mendapatkan literature materi PPI

untuk kepentingan

pelayanan terpadu

Etika Publik:

Memberikan Informasi

secara benar akan

metode PPI di Rumah

sakit

Komitmen Mutu

Dapata berinovasi

dalam meningkatkan kinerja dengan upaya

mencari materi ppi

Anti Korupsi:

Menjadi mandiri dan

peduli akan kesejatraan

masyarakat terutama

pasien di rumah sakit

22

2. Berkonsultasi

dengan RSUD Kab.

Konawe Kepulauan atau

IPCN tentang isi

pertanyaan dalam angket

dan daftar pertanyaan lembar observasi dengan

sopan dan santun

2. Berita acara Konsultasi

Akuntabilitas: Integritas atasan dan bawahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit Nasionalisme: Berkonsultasi/

bermusyawarah

kepada direktur

dan IPCN adalah

salah satu wujud

atas

mendukungnya

program dan

kegiatan untuk

meningkatkan

kualitas ppi dirumah sakit Etika Publik: berkonsultasi sopan dan santun Kepada direktur dan IPCN tentang isi pertanyaan dalam angket

Komitmen Mutu:

Adaptif, dan

responsive dalam

menerima

masukan dan saran

tentang kegiatan

yang akan dicapai

Anti Korupsi

bertanggung

jawab selama proses kegiatan

berlangsung

23

3. Menyusun angket

mengenai tingkat

pengetahuan dan

lembar observasi

pelaksanaan pencegahan

dan pengendalian

infeksi oleh pegawai

di RSUD Kab. Konawe Kepulauan Gagasan

didorong oleh

adanya keinginan

untuk perubahan

(inovasi)

3. Daftar

pertanyaan

mengenai tingkat

pengetahuan dan

lembar observasi

pelaksanaan

pencegahan dan

pengendalian

infeksi oleh

petugas di

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan

Akuntabilitas: Integritas dan transparansi dalam menyusun angket dan mengobservasi pelaksanaan ppi Nasionalisme: Melakukan aksi nyata dalam memajukan kesejatraan pasien Etika Publik: Tidak menyalahgunakan informasi yang berasal dari data pengetahuan petugas Komitmen mutu: Meningkatkan kinerja dan pelayanan melalui inovasi Anti Korupsi: Kerja keras dalam menyusun angket mengenai tingkat pengetahuan petugas

24

23 2

3

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap penguatan NDS

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

subtitusi

tambahan

4. Menyebarkan angket kepada seluruh

pegawai di RSUD Kab.Konawe

Kepulauan sehingga

informasi yang ingin

digali dapat diketahui

oleh semua pegawai

secara transparan

4. Mendapatkan Angket yang telah diisi oleh pegawai

Akuntabilitas: Menjadi transparan kepada seluruh petugas tentang pengetahuan petugas tentang ppi di rumah sakit Nasional: Menjadikan pengetahuan petugas tentang ppi menjadi salah satu Impelementasi kemanusiaan Etika Publik: Menjadikan kejujuran atas pengetahuan petugas tentang ppi Komitemn mutu: Menjadi efisien dan efektif serta memudahkan petugas untuk mengetahui manfaat ppi di rumah sakit Anti Korupsi: Tanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan guna tercapaikanya mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit

25

5. Melakukan observasi kepada petugas kesehatan untuk mengetahui dengan Jelas mengenai pelaksanaan cuci tangan, penggunaan APD, etika batuk, dan praktik menyuntik yang aman

5. Lembar observasi yang diioleh petugas kesehatan

Akuntabilitas: Kejelasan mengenai pelaksanaan cuci tangan, penggunaan APD, etika batuk, dan praktek menyuntik yang aman Nasionalisme: Menjadikan pengetahuan petugas tentang ppi menjadi salah satu Impelementasi kemanusiaan Etika Publik: Sopan santun, Ramah dalam mengkaji dan mengobservasi sejauh mana kepatuhan petugas dalam pelaksanaan program ppi Komitmen Mutu: Responsif terhadap petugas yang tidak mengikuti pengendalian infeksi rumah sakit dan yang mengikuti Anti Korupsi: Peduli akan kesejatraan dan keselamatan petugas dan pasien untuk mengendalikan pencegahan infeksi

26

24

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keontribusi Output/Hasil

Kegiatan terhadap

penguatan NDS

Kontribusi

terhadap Visi

Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

subtitusi

tambahan

6. Membuat tabulasi

data dan

menyimpulkan hasil

secara jujur apa

adanya dan penuh

tangungjawab

6. Kesimpulan hasil

pelaksanaan upaya

pencegahan dan

pengendalian

infeksi oleh

Petugas di RSUD

Kab. Konawe Kepulauan

Akuntabilitas: bertanggung jawab akan hasil dari tabulasi yang diperoleh dari pengetahuan petugas mengenai ppi Nasional: Implementasi nilai-nilai kebijaksanaan dalam menyimpulkan data petugas Etika public: Tidak diskriminatif dan memaparkan secara jelas dalam mengolah data Komitmen Mutu: Tabulasi data adalah salah satu langkah yang efektif dan efesien untuk mengetahui berapa banyak dan sejauhmana pengetahuan petugas tentang ppi

Anti korupsi: Jujur atas hasil yang didapatkan dari tabulasi data petugas

27

2.

Merestrukturisasi tim pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)

Sumber

kegiatan:

Penugasan

pimpinan

1. Berkonsultasi

Dengan Direktur RSUD

Kab. Konawe Kepulauan

dan IPCN mengenai calon

anggota tim PPI

Terbentuknya

struktur baru tim PPI 1. Terbentuknya TIM PPI

Akuntabilitas: Konsistensi dan tanggung jawab atasan dan bawahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit untuk membentuk tim ppi Nasionalisme: Membahas dan membentuk anggota tim ppi dengan (Musyawarah) melalui kebijakan direktur Etika Publik: Berkonsultasi dengan sopan dan santun dapat membentuk komunikasi yang baik untuk mencapai harapan Komitmen Mutu: Berkonsultasi dengan direktur atau IPCN secara Adaptif Responsif tentang perekrutan anggota tim ppi Anti Korupsi:

Berkontribusi dalam

pencapaian

Misi RSUD

Kab. Konawe

Kepulauan

yang ke 3 yaitu

“Menyediakan sumber daya

manusia

kesehatan yang

berkompetensi

dan

professional

dibidangnya

2. Mengusulkannama-

nama calon angota

tim secara adil

dengan mempertimbangkan

kompetensi dan

tupoksinya

2. Daftar nama petugas yang akan

dijadikan anggota tim

PPI

Akuntabilitas: Usul/mengemukaka n pendapat/ Partisipatif secara jujur dan jelas

Nasionalisme Mengusulkan dan menjelaskan secara Adil (sila ke 5) kompetensi anggota yang diusulkan Etika Publik: Tidak diskriminatif Komitmen Mutu: Inovatif mengusulkan anggota tim yang berkompeten dan minat ppi Anti Korupsi: Berani mengusulkan nama-nama yang betul-betul berminat dan memiliki kompeten di ppi

28

3. Mengusulkan untuk

pembuatan SK tim

PPI RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

3. Adanya SK tim PPI di RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan

Akuntabilitas: Partisipatif mengusulkan pembuatan SK tim ppi kepada pimpinan Nasionalisme: Membentuk tim menjadikan kinerja lebih baik sesuai dengan sila ke 3 Persatuan Indonesia Etika Publik Tidak diskriminatif kepada calon anggota yang tim yang berkompeten di ppi Komitmen mutu: Berinovasi membentuk dan mengupayakan tim ppi Anti Korupsi: Jujur dan terbuka akan kemampuan tim yang diusulkan

29

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keontribusi

Output/Hasil

Kegiatan terhdap

penguatan NDS

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

subtitusi

tambahan

3. Membuat pedoman & SPO pengendalian dan pencegahan infeksi (PPI) di RSUD Kab. Konawe Kepulauan

Sumber

kegiatan:

inovasi

Adanya pedoman pengendalian dan

pencegahan infeksi

(PPI) terkini untuk

digunakan di BKMIA

Kartini

Membuat SPO PPI termaksud peserta berkontribusi dalam pencapaian

Misi di RSUD

Kab. Konawe

Kepulauan yang

ke 2 “Menyelenggrakan Pendidikan, Pelatihan, dan penelitia kesehatan yang bermutu dan beretika untuk penunjang pelayanan ”

30

1. Melakukan studi literatur/mencari referensi materi tentang PPI dengan jelas dan dapat

dipertanggung

jawabkan

1. Adanya sumber literatur yang dijadikan rujukan penyusunan buku PPI

Akuntabilitas: Jujur, dan Tanggujawab dalam

memilih dan membuat literature yang dijadikan

pedoman untuk

kepentingan pasien dan

petugas

Nasionalisme:

Mencerdaskan petugas

dengan mencari

literature pedoman

terkini dalam

pencegahan dan

pengendalian infeksi

Etika Publik: Tulus membantu mencari

dan menyampaikan

literature atau pedoman

ppi

Komitmen Mutu:

Berinovasi menemukan

dan mencari literature

pedoman terkini,

terintegrasi dan dan

sesuai standar ppi

Anti Korupsi: Peduli terhadap

Kinerja dan pedoman

yang kuat untuk

dipertanggung jawabkan

sebagai acuan ppi

31

25

2. Menyusun pedoman pengendalian dan

pencegahan infeksi

(PPI) yang akan

digunakan di

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan

2. Adanya buku pedoman PPI D Kab. Konawe Kepulauan

Akuntabilitas: Konsistensi dan kejelasan materi pedoman kuat untuk ppi di rumah sakit Nasionalisme: Mencerdaskan petugas dengan mencari literature pedoman terkini ppi EtikaPublik: penghargaan terhadap karya orang lain dan menghindari plagiasi. Komitmen Mutu: inovasi, berorientasi mutu dari pedoman yang terkini, tersandar, dan siap diajdikan acuan ppi dalam pelayanan di rumah sakit AntiKorupsi: Peduli terhadap

Kinerja dan pedoman

yang kuat untuk

dipertanggung jawabkan

sebagai acuan ppi

32

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keontribusi

Output/Hasil

Kegiatan terhadap

penguatan NDS

Kontribusi

terhadap Visi

Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

subtitusi

tambahan

3. Berkonsultasi

Dengan Direktur

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan atau IPCLN

dengan sopan dan santun untuk

persetujuan/pengesa

han isi buku

3. Lembar pengesahan

oleh Direktur

RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan

Akuntabiltas: Integritas atasan dan bawahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit

Nasionalisme: Berkonsultasi/

bermusyawarah

kepada direktur dan

IPCN adalah salah satu

wujud atas mendukungnya

program dan kegiatan

untuk meningkatkan

kualitas ppi dirumah

sakit Etika Publik: berkonsultasi sopan dan santun Kepada direktur dan IPCN tentang persetujuan pengesahan pedoman

Komitmen Mutu:

Adaptif, dan

responsive dalam

menerima masukan

dan saran tentang

kegiatan yang akan

dicapai AntiKorupsi: Peduli terhadap

Kinerja dan pedoman yang

kuat dipertanggung jawabkan

sebagai acuan ppi

33

26 2

6

27

28

o.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiata

n

Keterkaitan Keontribusi

Output/Hasil

Kegiatan terhadap

penguatan NDS

Kontribusi

terhadap Visi

Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Dampak jika

kegiatan tidak

dilaksanakan

5. Mengadakan penyegaran

materi mengenai

PPI kepada

petugas di RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan

Adanya peningkatan pengetahuan dan

keterampilan

petugas kesehatan di

RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan tentang PPI sesuai dengan

standar terkini.

Berkontribusi dalam pencapaian Misi RSUD kab. Konawe Kepulauan yang ke 2 “Menyelen

Kegiatan ini memberikan

penguatan

kepada filosofi

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan yaitu

keselamatan dan

kesehatan Pasien

Defisiensi pengetahuan petugas tentang PPI

4. Menyusun pedoman

kewaspadaan

standar: 1)

kebersihan

tangan (hand

hygiene)

mengacu pada

standar WHO

terkini, 2) penggunaan alat

pelindung diri

(APD), 3) etika

batuk dan bersin,

4) serta praktik

menyuntik yang aman.

Sumber

kegiatan:

inovasi

1 . Merujuk pada pedoman PPI RSUD Kab. Konawe Kepulauan dengan jelas dan dapat di pertangung jawabakan

Adanya pedoman kewaspadaan

standar:

1) kebersihan tangan

(hand hygiene)

mengacu pada standar

WHO terkini, 2)

penggunaan alat

pelindung diri (APD), 3) etika batuk dan bersin, 4) serta praktik menyuntik yang aman dengan standar terkini untuk digunakan di RSUD di Kab. Konawe Kepulauan

Akuntabilitas: Jelas serta Tanggujawab dalam memilih dan membuat literature yang dijadikan pedoman Kewaspadaan standar Nasionalisme:

Mencerdaskan petugas

dengan mencari literature

pedoman terkini dalam

pencegahan dan

pengendalian infeksi

Etika Publik:

Mengefektifkn penyusunan

sehingga lebih bermanfaat

ketika menyampaikan

pedoman

Komitmen Mutu:

Berinovasi Menyusun

pedoman terkini, terintegrasi

dan dan sesuai standar

Anti Korupsi:

Peduli menyusun pedoman

Menyusun pedoman dan SPO PPI dapat berkontribusi dalam

pencapaian

Misi RSUD kab. Konawe

Kepulauan

yang ke 2 “Menyelenggrakan Pendidikan, Pelatihan, dan penelitia kesehatan yang bermutu dan beretika untuk penunjang pelayanan”

1. Adanya buku pedoman PPI RSUD Kab. Konawe Kepulauan

34

Sumber

kegiatan:

Inovasi &

SKP

1. Berkoordinasi (musyawarah) Dengan Direktur

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan dan bagian

tata usaha untuk

menentukan waktu,

tempat pemateri i untuk kegiatan penyegaran materi mengenai PPI

1. Tersedianya waktu, tempat,

dan dana untuk

kegiatan

penyegaran

materi PPI

Akuntabilitas: Integritas atasan dan bawahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan

Nasionalisme: Bermusyawarah

kepada direktur salah

satu wujud

atasdidukungnya

program ppi dirumah

sakit Etika Publik: Berkoordinasi dengan sopan dan santun Kepada direktur dan tentang isi persiapan eduksai materi

Komitmen Mutu:

Adaptif, dan

responsive dalam

menerima masukan

saran dicapai

Anti Korupsi

bertanggung jawab selama proses kegiatan

berlangsung

ggrakan Pendidikan, Pelatihan, dan penelitia kesehatan yang bermutu dan beretika untuk penunjang pelayanan”

diwujudkan

dengan

profesionalism e

dan kebanggan

dalam pelayanan

35

2. M en yi a pka n r a n ca n ga n s os i a l i sa s i m a t er i d a n Membuat SAP (satuan acara penyuluhan) tentang materi dan program ppi

1. tesedianya materi, waktu dan tempat serta media yang digunakan

Akuntabilitas: Jelas serta Tanggujawab dalam memilih dalam membuat materi soasialisasi ppi

Nasionalisme:

Mencerdaskan petugas

dengan sosialisasi pedoman

terkini dalam pencegahan

dan pengendalian infeksi

Etika Publik:

Mengefektifkan penyusunan

sehingga lebih bermanfaat ketika menyampaikan

pedoman

Komitmen Mutu:

Berinovasi Menyusun

pedoman terkini, terintegrasi

dan dan sesuai standar

Anti Korupsi:

Peduli menyusun pedoman

3. Membuat undangan resmi dan melakukan kerjasama secara sopan dengan IPCN

2. Adanya undangan untuk penyegaran materi ppi dan didukung oleh IPCN

Akuntabilitas: Jujur dan jelas dalam membuat undangan kerja sama soasialisasi ppi dengan IPCN Nasionalisme: Malakukan kerjasama (sila 4) untuk mencapai terlaksana nya kegiatan yang diharapkan

Etika publik:

Sopan dalam mengajak IPCN

untuk bekerja sama

Anti Korupsi: memeberikan informasi secara jelas

36

29 2

9

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keontribusi Output/Hasil

Kegiatan terhadap penguatan NDS

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiaran

subtitusi

tambahan

4. Membuat undangan

untuk petugas

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan sebagai

bentuk penghormatan dalam meminta

kehadirannya

3. Adanya undangan

untuk Petugas

RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan

Akuntabilitas: Jujur dan jelas dalam membuat undangan soasialisasi ppi Kepada semua petugas Nasionalisme: Sebagai bentuk penghormatan untuk mencapai terlaksana nya kegiatan yang diharapkan

Etika publik:

Sopan santun dalam

mengajak petugas untuk

menerima penyegaran

materi ppi

Komitmen Mutu:

Adaptif responsive ketika mengajak petugas dalam

penerimaan materi ppi

Anti Korupsi:

memeberikan informasi

secara jelas melalui

undangan

37

5. Pemaparan materi untuk memberikan

kejelasan kepada

audience

4. Materi dari narasumber

Akuntabilitas: Kejelasan dari program dan pengetahuan tentang ppi di rumah sakit

Nasionalisme:

Mencerdaskan petugas

dengan materi dalam

pencegahan dan

pengendalian infeksi

Etika Publik:

Mengefektifkn dan

mengefesienkan materi

sehingga lebih bermanfaat

untuk audience

Komitmen Mutu:

Berinovasi Menyampaikan

pedoman terkini,

terintegrasi dan dan sesuai

standar

Anti Korupsi:

Peduli, jujur dan berani

menyampaikan pedoman

yang sebenarnya

38

6. Membuat dokumentasi kegiatan untuk pertanggungja waban

5. Berita acara, daftar hadir, notula dan foto kegiatan

Akuntabilitas: Bukti pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah terlaksana Nasionalisme: Bentuk bukti penghargaan perjuangan yang telah dicapai Etika Publik: Tulus memberikan edukasi dan penjelasana mengenai pentingnya ppi di rumah sakit Komitmen mutu: Kualitas bukti terlaksananya kegiatan berdsarkan dokumentasi yang ada Antikorupsi: Jujur dan bertanggungjawab dengan kegiatan

6. Membuat media informasi:

kewaspadaan

standar: 1)

kebersihan

tangan (hand

hygiene)

mengacu pada

standar WHO

terkini, 2) penggunaan alat

pelindung

Adanya media informasi (pamflet

dan leaflet) mengenai

kewaspadaan standar;

1) kebersihan tangan

(hand hygiene)

mengacu pada standar

WHO terkini, 2) penggunaan alat pelindung diri (APD), 3) etika batuk dan bersin, 4) serta

Membuat media informasi dapat berkontribusi dalam

pencapaian Misi

RSUD Kab.

Konawe

Kepulauan yang ke 2 “Menyelenggrakan Pendidikan, Pelatihan, dan penelitia kesehatan yang bermutu dan beretika untuk penunjang pelayanan”

39

30 3

0

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

(ANEKA)

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Dampak jika

kegiatan tidak

dilaksanakan

diri (APD), 3)

etika batuk dan

bersin, 4) serta

praktik

menyuntik

yang aman.

Sumber

kegiatan:

Inovasi &

SKP

praktik menyuntik yang

aman,

yang dapat dilihat

setiap saat oleh petugas

kesehatan maupun oleh

pasien

1. Melakukan studi literatur/ mencari referensi materi tentang kewaspadaan standar yang jelas dan dapat

dipertanggungjawa

bkan

1. Adanya sumber literatur yang dijadikan rujukan

Akuntabilitas: Jujur, dan Tanggujawab dalam

memilih dan membuat

literature kewaspadaan

standar untuk pelayanan

Nasionalisme:

Mencerdaskan petugas

dengan mencari

literature terkini tentang

kewaspadaan standar

Etika Publik:

Tulus membantu mencari dan menyampaikan

literature kewaspadaan

standar

Komitmen Mutu:

Berinovasi menemukan

dan mencari literature

pedoman terkini,

terintegrasi dan sesuai

standar

Anti Korupsi:

Peduli terhadap Kinerja dan pedoman

yang kuat sebagai acuan

ppi

40

2. Membuat media informasi inovatif dalam bentuk leaflet

dan pamflet dalam

rangka peningkatan

mutu pelayanan

2. Leaflet dan pamflet: a. Cuci tangan

mengacu pada standar WHO terkini

b. 6 (enam)

momen cuci

tangan

c. Penggunaan alat

pelindung diri

(APD)

d. Etika batuk dan

bersin

Akuntabilitas: Konsistensi dan kejelasan dalam penyaluran media edukatif Nasionalisme: Mencerdaskan petugas dan pasien dengan melalui media leaflet/pamflet EtikaPublik: penghargaan terhadap karya orang lain dan menghindari plagiasi. Komitmen Mutu: inovasi, berorientasi mutu dari isi leaflet dan pamphlet untuk kepentingan pelayanan yang terstandarisasi AntiKorupsi: Peduli terhadap

Kinerja, kerja keras

dalam mencapai

kebrhasilan pelayanan

yang baik

41

31

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keontribusi

Output/Hasil

Kegiatan

terhadap

penguatan NDS

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

subtitusi

tambahan

e. Praktik menyuntik

yang aman.

3. Berkonsultasi dengan IPCN

untuk

persetujuan/pengesa

han media informasi;

leaflet dan pamflet

3. Lembar persetujuan oleh

kepala RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

Akuntabilitas: Integritas sesama sejawat dalam meningkatkan kualitas pelayanan

Nasionalisme: Bermusyawarah

kepada IPCN salah

satu wujud

mendukungnya

program ppi

dirumah sakit Etika Publik: Berkonsultasi dengan sopan dan santun Kepada IPCN tentang isi Leaflet/pamfhlet eduksai materi

Komitmen Mutu: Adaptif, dan

responsive dalam

menerima

masukan saran

yang dicapai Anti Korupsi bertanggung jawab selama proses kegiatan berlangsung

42

31

4. Mempublikasikan media kewaspadaan

standar di lingkungan

RSUD kab. Konawe

Kepulauan untuk

memberikan informasi

publik yang

berorientasi mutu

dengan cara

menempelkan pamflet di titik-titik strategis

dan menempatkan

leaflet di ruang

tunggu pasien

4. Leaflet tersedia di ruang tunggu pasien

dan pamflet

terpasang di titik-

titik strategis

Akuntabilitas: Kejelasan dari media edukatif tentang kewaspadaan standar

Nasionalisme:

Mencerdaskan

petugas/pasien dengan media leaflet tentang

kewaspadaan standar

Etika Publik:

Mengefektifkn dan

mengefesienkan materi

sehingga lebih

bermanfaat untuk

petugas dan pasien

Komitmen Mutu:

Berinovasi

Menyampaikan pedoman

terkini, berdsarkan orientasi mutu yang

terintegrasi dan sesuai

standar

Anti Korupsi:

Peduli, jujur dan berani

menyampaikan

kewaspadaan standar

yang sebenarnya

43

32

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keontribusi

Output/Hasil

Kegiatan

terhadap

penguatan

NDS

Kontribusi

terhadap Visi Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan

subtitusi

tambahan

7. Melakukan evaluasi pengetahuan

dan

pelaksanaan

pencegahan

dan pengendalian

infeksi

terhadap

seluruh pegawai diRSUD Kab. Konawe Kepulauan Sumber

kegiatan:

inovasi

Adanya hasil pengukuran tingkat pengetahuan dan

pelaksanaan

pencegahan infeksi

setelah dilakukan

serangkaian kegiatan optimalisasi upaya PPI

Melakukan evaluasi pengetahuan PPI termaksud berkontribusi dalam pencapaian Misi

RSUD kab. Konawe

Kepulauan yang ke 1

yaitu “Mewujudkan

pelayanan yang

berkualitas dan

terakreditasi dengan

mengutamakan

keselamatan pasien serta kepuasan

pelanggan”

44

1. Menyiapkan angket mengenai tingkat pengetahuan dan lembar observasi pelaksanaan pencegahan dan

pengendalian infeksi

oleh pegawai di

RSUD Kab. Konawe

Kepulauan

Menyampaikan hasil

evaluasi sebagai

bentuk transparansi dan pertanggungjawab an

1. Daftar pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan dan lembar observasi pelaksanaan pencegahan dan

pengendalian

infeksi oleh Petugas

Akuntabilitas: Transparansi dan Tanggujawab dalam

Menyiapkan angket

untuk mengukur

tingkat pengetahuan

petugas akan ppi

Nasionalisme: Sebagai bentuk penghormatan untuk mencapai terlaksana nya kegiatan yang diharapkan

Etika Publik: Tulus dan tidak

diskriminatif dalam

menyiapkan angket

Komitmen Mutu:

Berinovasi

menyiapkan dan

menyebar angket

pengetahuan

terintegrasi dan sesuai

standar

Anti Korupsi:

Jujur dan bertanggung jawab terhadap

Angket yang disiapkan

45

2. Menyebarkan angket kepada seluruh petugas sehingga informasi yang ingin digali dapat diketahui oleh semua pegawai secara transparan

2. Angket yang telah diisi oleh petugas

Akuntabilitas: Kejelasan dari angket tingkat pengetahuan petugas mengenai ppi

Nasionalisme: Menggali pengetahuan

petugas dengan

bermusyawarah

tentang ppi adalah

dengan melalui angket

Etika Publik:

Mengefektifkan

informasi mengenai

pengetahuan tantang

ppi dengan angket

Komitmen Mutu: Berinovasi menegtahui pemahaman tentang ppi dan program ppi dengan angket, berdsarkan orientasi

mutu yang terintegrasi

dan sesuai standar

Anti Korupsi:

Peduli, jujur dan berani menyampaikan

pengetahuan tentang

ppi dan manfaat ppi di

rumah sakit

46

No.

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil

Kegiatan

Keontribusi

Output/Hasil

Kegiatan

terhadap

penguatan NDS

Kontribusi

terhadap Visi

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

Kegiatan subtitusi

tambahan

3. Melakukan

observasi kepada

petugas kesehatan

mengenai pelaksanaan

(Kewaspadaan

standar) cuci tangan,

penggunaan APD,

etika batuk, dan

praktik menyuntik

yang aman.

Pengamatan dilakukan secara jujur apa

adanya dengan

tidak memihak

3. Lembar observasi

yang diisioleh

peserta

Akuntabilitas:

Bertanggung jawab

dengan memberikan

penilaian mengenai

pelaksanaan petugas dalam

pelaksanaan Kewaspadaan

standar

Nasionalisme:

Memberi penilaian

pengamatan pelaksanaan

kewaspadaan standar

petugas secara adil dan

makmur sesuai sila ke 2

Etika Publik:

Melakukan pengamatan

secara efisien dan efektif

Komitmen Mutu:

Berinovasi berdasarkan

orientasi mutu

pelaksanaan kepatuhan

kewaspadaan standar

Antikorupsi: jujur tidak memihak pada

pengamatan dan penilaian

terhadap petugas

4. Membuat tabulasi data dan menyimpulkan

hasil dengan jujur sesuai

kondisi yang sebenarnya,

tidak memanipulasi data

dan data disajikan secara

transparan sehingga kualitas

data tetap terjaga

4. Kesimpulan hasil pelaksanaan

upaya pencegahan dan

pengendalian infeksi oleh petugas

Akuntabilitas: Transparan dalam membuat tabulasi bentuk mengkoreksi kelayakan dan kemampuan petugas dalam penerapkan kewaspadaan standar ppi di rumah sakit Nasionalisme:

Memberi penilaian

pengamatan pelaksanaan

kewaspadaan standar

47

32

33 3

3

Kendari, April 2020

petugas secara adil dan

makmur sesuai sila ke 2

Etika publik: Tidak memanipulasi Data adalah bentuk

kejujuran dalam mengolah

data yang relevan demi

kemajuan pelayanan dirumah sakit

Komitmen mutu:

Data yang benar dan

relevan menunjang

Orientasi mutu pelayanan

dirumah sakit yang Anti

korupsi:

Jujur melakukan tabulasi

data berdasarkan data

sebenarnya yang real

Menyetujui,

Coach

Hj. Putri Mase, S.Ikom

NIP. 19630225 198303 2 014

Peserta

Husti Iryani Kandro, S.Kep.,Ns.

NIP. 19930624 201903 2 006

48

17

C. DESKRIPSI KEGIATAN

Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan sejak tanggal 06 Maret 2020 s/d 12

Maret 2020 di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan yang terdiri dari 5 kegiatan, dengan

rincian kegiatan disertai pembuktian kegiatan sebagai berikut :

Judul kegiatan No. 1 Mengukur tingkat pengetahuan dan pelaksanaan

pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap seluruh

pegawai di RSUD Kab. Konawe Kepulauan

Tanggal pelaksanaan Kegiatan 09 Maret 2020 – 12 Maret 2020

Daftar Lampiran bukti kegiatan

/Evidence

1. Dokumentasi menyiapkan dan mencari materi/literatur

tentang PPI

2. Dokumentasi berkonsultasi bersama pimpinan dengan

RSUD Kab. Konawe Kepulauan atau Mentor tentang

isi pertanyaan dalam angket

3. Dokumentasi menyusun angket mengenai tingkat

pengetahuan pencegahan dan pengendalian infeksi

olehpetugasdi RSUD Kab. Konawe Kepulauan

4. Dokumentasi menyebarkan angket kepada seluruh

pegawai di RSUD Kab. Konawe Kepulauan

5. Dokumentasi melakukan observasi kepada petugas

kesehatan untuk mengetahui dengan jelas mengenai

pelaksanaan cuci tangan, penggunaan APD, etika

batuk, dan praktik menyuntik yang aman

6. Dokumentasi membuat tabulasi data dan

menyimpulkan hasil

Uraian kegiatan yang dilaksanakan

1. Menyiapkan dan mencari materi/literature tentang PPI

a. Akuntabilitas: Menyiapkan dan mencari materi/literature dengan penuh tanggung

jawab sebagai wujud kejelasan antara pimpinan dan bawahan

b. Nasionalisme: Menyiapkan materi/literatur tentang PPI dilakukan dengan bahasa

indonesia yang mudah dipahami dan penuh kejujuran

c. Etika Publik: Bahan materi/literatur yang akan dikonsulkan disiapkan dengan

cermat & tulus

d. Komitmen Mutu: Materi yang disiapkan dapat dibuktikan secara fisik dan efisien

18

e. Anti Korupsi: dilakukan dengan kerja keras serta disiplin dalam melakukan

kegiatan.

Dokumentasi

Gambar 3.1.1 Mencari/menyiapkan materi/literaur tentang PPI

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika bahan materi/literature tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab,maka

pertemuan dengan pimpinan akan berjalan tidak memenuhi komitmen mutu dan

nilai-nilai kesopanan serta integritas sebagai seorang ASN.

2) Nasionalisme

Jika bahan materi/literature tidak disiapkan dengan cara yang jujur, maka akan

menimbulkan hilangnya kepercayaan dari pimpinan yang akan menurunkan

integritasnya sebagai ASN, hal ini akan mempengaruhi kinerja.

19

3) Etika Publik

Jika bahan materi/literature tidak disiapkan dengan memperhatikan secara

seksama dan cermat, maka akan berpotensi terjadi kesalah pemahaman dari

pimpinan sehingga berpotensi mengacaukan atau menghambat pelaksanaan

aktualisasi dan habituasi.

4) Komitmen Mutu

Jika bahan materi/literature tidak dapat dibuktikan secara fisik maka berpotensi

gagalnya komunikasi dan koordinasi dengan atasan, kurangnya kepercayaan dari

atasan,yang berdampak pada kegiatan aktualisasi dan habituasi yang berpotensi

terhambat.

5) AntiKorupsi

Jika bahan materi/literature tidak dilakukan dengan disiplin, maka akan

membuang-buang waktu dan menghambat kegiatan lainnya

2. Melakukan konsultasi bersama pimpinan RSUD Kab. Konawe Kepulauan dan

Mentor tentang materi PPI

a. Akuntabilitas

Melakukan pertemuan dalam hal ini tentang literatur PPI sekaligus meminta izin

kepada pimpinan untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi selama 1bulan di Instalasi

Rawat Inap RSUD Kab. Konawe Kepulauan. Pertemuan dilakukan dengan tanggung

jawab

b. Nasionalisme

menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan menunjukkan nilai

Persatuan Indonesia.

c. Etika Publik

Saat melakukan pertemuan kepada Pimpinan/Mentor saya menyampaikan rancangan

aktualisasi dengan sopan santun dan Hormat kepada beliau agar tercipta suasana

yang nyaman saat pertemuan berlangsung

d. Komitmen Mutu

memahami arahan dan Responsif

e. Anti Korupsi

jujur dan tanggap

Dokumentasi

20

Gambar 3.1.2 Pertemuan dengan Pimpinan

21

Gambar 3.1.3 Pertemuan dengan Mentor

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika pertemuan tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab,maka pelaksanaan

aktualisasi dan habituasi akan berjalan tidak terarah,terukur dan berpotensi

terhambat

22

2) Nasionalisme

Jika pertemuan tidak dilakukan dengan penghormatan yang baik dari bawahan

kepada pimpinan,maka akan menimbulkan hilangnya kekuatan persatuan mencapai

tujuan atau kinerja organisasi yang optimal dan terhambatnya atau gagalnya

pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

3) EtikaPublik

Jika pertemuan tidak dilakukan dengan sopan santun, maka akan menyebabkan

potensi terhambatnya pelaksanaan aktualisasi

4) Komitmen Mutu

Jika pertemuan tidak dilakukan dengan memperhatikan secara seksama dan

mencatatnya, maka akan terjadi kesalah pemahaman dalam menerima dan mengerti

arahan dan saran yang diberikan sehingga berpotensi mengacaukan atau

menghambat pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

5) AntiKorupsi

Jika pertemuan tidak dilakukan dengan memperhatikan kerja atau waktu kerja

pimpinan maka akan menyebabkan terhambatnya manajemen RSUD Kab. Konawe

Kepulauan atau kinerja pimpinan dalam tugasnya.

Dokumentasi

Gambar 3.1.4 Lembar Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi

23

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika persetujuan tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab maka berpotensi

menurunkan integritas yang berpengaruh pada kinerja.

2) Nasionalisme

Jika persetujuan dengan pimpinan tidak dilakukan dengan penghormatan dan

kepatuhan maka berpotensi menurunkan rasa respect dan kepercayaan.

3) Etika Publik

Jika persetujuan dengan pimpinan tidak dilakukan dengan sopan santun, maka

akan berpotensi terhamb atau gagalnya pelaksanaan aktualisasi

4) Komitmen Mutu

Jika persetujuan dengan pimpinan tidak dilakukan dengan memahami arahan dari

pimpinan, maka potensi kesalahan prosedur dan maksud dari arahan tersebut akan

terjadi sehingga mengganggu pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

5) Anti Korupsi

Jika persetujuan dengan pimpinan tidak dilakukan dengan jujur dan tanggap, maka

potensi terhambat bahkan gagalnya pelaksanaan aktualisasi akan terjadi

3. Menyusun angket mengenai tingkat pengetahuan pencegahan dan pengendalian

infeksi oleh petugas di RSUD Kab. Konawe Kepulauan

a. Akuntabilitas

Integritas dan transparansi dalam menyusun angket dan mengobservasi pelaksanaan

pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)

b. Nasionalisme

Melakukan aksi nyata dalam memajukan kesejatraan pasien dengan memberikan angket

kepada petugas

c. Etika Publik

Tidak menyalahgunakan informasi yang berasal dari data pengetahuan petugas

d. Komitmen mutu

Meningkatkan kinerja dan pelayanan melalui inovasi

e. Anti Korupsi

Kerja keras dalam menyusun angket mengenai tingkat pengetahuan petugas

24

Dokumentasi

Gambar 3.1.5 Penyusunan Angket mengenai tingkat pengetahuan PPI Petugas

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Tidak dapat diketahui tingkat pengetahuan dan pelaksanaan PPI sebelum dilaksanakan

tindakan aktualisasi sehingga tidak dapat dibandingkan dengan hasil setelah aktualisasi

maka berpotensi menurunkan integritas yang berpengaruh pada kinerja.

2) Nasionalisme

Jika penyusunan angket tidak dilakukan secara baik dengan penuh tanggung jawab dan

kepatuhan maka berpotensi menurunkan rasa respect dan kepercayaan.

3) Etika Publik

Jika penyusunan angket tidak dilakukan secara bai dengan sopan santun, maka akan

berpotensi terhambat atau gagalnya pelaksanaan aktualisasi

4) Komitmen Mutu

Jika penyusunan angket tidak dilakukan maka potensi kesalahan prosedur sehingga

mengganggu pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

5) Anti Korupsi

Jika penyususnan angket tidak dilakukan dengan jujur dan tanggap, maka potensi

terhambat bahkan gagalnya pelaksanaan aktualisasi akan terjadi

25

4. Menyebarkan angket kepada seluruh pegawai diRSUD Kab. Konawe Kepulauan

a. Akuntabilitas

Transparan kepada seluruh petugas tentang pengetahuan petugas tentang ppi di rumah

sakit

b. Nasionalisme

Menjadikan pengetahuan petugas tentang ppi menjadi salah satu Impelementasi

kemanusiaan

c. Etika Publik

Kejujuran atas pengetahuan petugas tentang ppi

d. Komitemn mutu

Efisien dan efektif serta memudahkan petugas untuk mengetahui manfaat ppi di rumah

sakit

e. Anti Korupsi

Tanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan guna tercapaikanya mutu dan kualitas

pelayanan rumah sakit

Dokumetasi:

Gambar 3.1.6 Menyebarkan angket Kepada seluruh Petugas (Pre test)

26

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika angket tidak disebar secara merata dengan penuh tanggung jawab, maka

pelaksanaan aktualisasi dan habituasi akan berjalan tidak terarah, terukur dan

berpotensi terhambat

2) Nasionalisme

Jika angket tidak disebar dengan baik, maka akan menimbulkan hilangnya

kekuatan persatuan mencapai tujuan atau kinerja organisasi yang optimal dan

terhambatnya atau gagalnya pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

3) EtikaPublik

Jika angket tidak disebar dengan baik dan sopan santun, maka akan menyebab

kanpotensi terhambatnya pelaksanaan aktualisasi

4) Komitmen Mutu

Jika angket tidak tidak disebar dengan baik dengan memperhatikan secara seksama

dan mencatatnya, maka akan berpotensi mengacaukan atau menghambat

pelaksanaan aktualisasi danha bituasi

5) Anti Korupsi

Jika angket tidak disebar dengan memperhatikan kerja atau waktu kerja petugas

maka akan menyebabkan terhambatnya manajemen RSUD Kab. Konawe

Kepulauan atau kinerja petugas dalam tugasnya.

5. Melakukan observasi kepada petugas kesehatan untuk mengetahui dengan jelas

mengenai pelaksanaan cuci tangan, penggunaan APD, etika batuk, danpraktik

menyuntikyang aman

a. Akuntabilitas

Kejelasan mengenai pelaksanaan cuci tangan, penggunaan APD, etika batuk, dan praktek

menyuntik yang aman

b. Nasionalisme

Menjadikan pengetahuan petugas tentang ppi menjadi salah satu Impelementasi

kemanusiaan

c. Etika Publik:

Sopan santun, Ramah dalam mengkaji dan mengobservasi sejauh mana kepatuhan

petugas dalam pelaksanaan program PPI

27

d. Komitmen Mutu

Responsif terhadap petugas yang tidak mengikuti pengendalian infeksi rumah sakit dan

yang mengikuti

e. Anti Korupsi

Peduli akan kesejatraan dan keselamatan petugas dan pasien untuk mengendalikan

pencegahan infeksi

Dokumentasi

Gambar 3.1.7 Lembar Observasi surveilans kepatuhan petugas dalam pelaksanaan

cuci tangan, dan penggunaan APD

28

Gambar 3.1.8 Observasi surveilans terhadap kepatuhan petugas dalam pelaksanaan cuci

tangan menggunakan desinfektan dan penggunaan APD sebelum melakukan perlakuan

kepada pasien

Analisis Dampak

a. Akuntabilitas

Jika tidak melakukan observasi kepada petugas kesehatan untuk mengetahui dengan jelas

mengenai pelaksanaan cuci tangan, penggunaan APD, etika batuk, dan praktik

menyuntik yang aman dengan penuh tanggung jawab, maka pelaksanaan aktualisasi dan

habituasi akan berjalan tidak terarah tidak dan berpotensi terhambat penyebaran infeksi

semakin tinggi

b. Nasionalisme

Jika tidak melakukanobservasi kepada petugas kesehatan untuk mengetahui dengan jelas

mengenai pelaksanaan cuci tangan, penggunaan APD, etika batuk, danpraktik menyuntik

yang aman maka akan menimbulkan hilangnya perlindungan terhadap penyebaran infeksi

sehingga kinerja organisasi tidak optimal dan berpengaruh ataupelaksanaanaktualisasi

danhabituasi

29

c. Etika Publik

Jika tidak melakukan observasi kepada petugas kesehatan untuk mengetahui dengan jelas

mengenai pelaksanaan cuci tangan, penggunaan APD, etika batuk, danpraktik

menyuntikyang aman dengan baik dan sopan santun, maka akan menyebabkan potensi

terhambatnya pelaksanaan aktualisasi

d. Komitmen Mutu

Jika tidak melakukan observasi kepada petugas kesehatan untuk mengetahui dengan jelas

mengenai pelaksanaan cuci tangan, penggunaan APD, etika batuk, danpraktik menyuntik

yang aman dengan baik dengan memperhatikan secara seksama dan mencatatnya, maka

akan berpotensi mengacaukan atau menghambat pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

e. Anti Korupsi

Jika tidak melakukan observasi kepada petugas kesehatan untuk mengetahui dengan jelas

mengenai pelaksanaan cuci tangan, penggunaan APD, etika batuk, danpraktik

menyuntikyang aman dengan memperhatikan kerja atau waktu kerja petugas maka akan

menyebabkan terhambatnya manajemen RSUD Kab. Konawe Kepulauan atau kinerja

petugas dalam tugasnya.

6. Membuat tabulasi data dan menyimpulkan hasil

a. Akuntabilitas:

Bertanggung jawab akan hasil dari tabulasi yang diperoleh dari pengetahuan petugas

mengenai PPI

b. Nasionalisme

Implementasi nilai-nilai kebijaksanaan dalam menyimpulkan data petugas

c. Etika Publik

Tidak diskriminatif dan memaparkan secara jelas dalam mengolah data

d. Komitmen Mutu:

Tabulasi data adalah salah satu langkah yang efektif dan efesien untuk mengetahui

berapa banyak dan sejauhmana pengetahuan petugas tentang PPI

e. Anti Korupsi

Jujur atas hasil yang didapatkan dari tabulasi data petugas

30

Dokumentasi

Gambar: 3.1.9 Dokumentasi membuat tabulasi data dan menyimpulkan hasil nilai

rata-rata peserta pre test

31

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika tidak membuat tabulasi data dan menyimpulkan hasil dengan penuh tanggung

jawab, maka pelaksanaan aktualisasi dan habituasi akan berjalan tidak terarah,

terukur dan berpotensi terhambat

2) Nasionalisme

Jika tidak membuat tabulasi data dan menyimpulkan hasil disebar dengan baik,

maka akan menimbulkan hilangnya kekuatan persatuan mencapai tujuan atau

kinerja organisasi yang optimal dan terhambatnya atau gagalnya pelaksanaan

aktualisasi dan habituasi

3) EtikaPublik

Jika tidak membuat tabulasi data dan menyimpulkan hasil dengan baik dan sopan

santun, maka akan menyebabkan potensi terhambatnya pelaksanaan aktualisasi

4) Komitmen Mutu

Jika tidak membuat tabulasi data dan menyimpulkan hasil dengan baik dengan

memperhatikan secara seksama dan mencatatnya, maka akan berpotensi

mengacaukan atau menghambat pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

5) AntiKorupsi

Jikatidak membuat tabulasi data dan menyimpulkan hasil tidak memperhatikan

kerja atau waktu kerja petugas maka akan menyebabkan terhambatnya manajemen

RSUD Kab. Konawe Kepulauan atau kinerja petugas dalam tugasnya.

A. Kedudukan dan Peran ASN

Mengukur tingkat pengetahuan dan pelaksanaan PPI seluruh petugas dan Konsultasi

dengan Pimpinan/Mentor dilakukan dengan antusias (passionate), cara terbaik

(progressive), dan penuh kesabaran (patience) sebagai wujud sinergitas dengan lintas

program, pimpinan, dan mentor (WoG) agar optimalisasi kualitas mutu hasil pelayan public

dan kerjasama yang optimal tercapai.

B. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan terlaksananya pengukuran tingkat pengetahuan dan pelaksanaan PPI terhadap

petugas melalui pertemuan dan persetujuan dari mentor dan direktur dapat mewujudkan Visi

RSUD Kab Konawe kepulauan “Menjadi Rumah sakit yang berkualitas dan menjadi

kepercayaan public di Kabupaten Konawe Kepulauan”.

C. Analisis Manfaat

Terlaksananya kegiatan menentukan terlaksananya kegiatan aktualisasi, dapat memberikan

32

kepastian pelaksanaan kegiatan sosialisasi, sehingga Peserta dapat menginformasikan kepada

petugas dan mempersiapkan segala kebutuhan agar kegiatan berjalan lancar.

Judul kegiatan No. 2 Merestrukturisasi TIM Pencegahan dan

pengendalian infeksi (PPI)

Tanggal pelaksanaan Kegiatan 13 Maret 2020

Daftar Lampiran bukti kegiatan

/Evidence

1. Dokumentasi Berkonsultasi Dengan Direktur

RSUD Kab. Konawe Kepulauan dan IPCN

mengenai calon anggota tim PPI

2. Lampiran Daftar nama petugas yang akan

dijadikan anggota tim PPI

3. Lampiran SK tim PP di RSUD Kab. Konawe

Kepulauan

Uraian kegiatan yang dilaksanakan

1. Berkonsultasi dengan Direktur RSUD Kab. Konawe Kepulauan dan IPCN

mengenai calon anggotatimPPI

a. Akuntabilitas

pertemuan dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan transparan agar pimpinan

dan IPCN mengetahui kegiatan yang akan dilakukan.

b. Nasionalisme

Pertemmuan dilakukan penuhpenghormatan agar tercipta suasana yang nyaman

selama pertemuan berlangsung.

c. Etika Publik

Pertemuan dilakukan dengan sopansantun agar pimpinana dan IPCN merasa

nyaman dalam proses diskusi

d. Komitmen Mutu

Pertemuan dilakukan bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan secara detail

dan seksama.

e. Anti Korupsi

pertemuaan dilakukan agar tidak mengganggu pekerjaanatau waktukerjapimpinan

dan IPCN

33

Dokumentasi

Gambar 3.2.1 Berkonsultasi Dengan IPCN mengenai calon anggota tim PPI

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika pertemuan tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan transparan, maka

pelaksanaan aktualisasi dan habituasi akan berjalan tidak terarah, terukur dan

berpotensi terhambat

2) Nasionalisme

Jika pertemuan tidak dilakukan dengan penghormatan yang baik maka akan

menimbulkan hilangnya kekuatan persatuan mencapai tujuan atau kinerja

organisasi yang optimal dan terhambatnya atau gagalnya pelaksanaan aktualisasi

dan habituasi

3) EtikaPublik

Jika pertemuan tidak dilakukan dengan sopan santun, maka akan menyebabkan

potensi terhambatnya pelaksanaan aktualisasi

4) KomitmenMutu

Jika pertemuan tidak dilakukan dengan menjelaskan secara detail dan seksama

mencatatnya, maka akan terjadi kesalahpemahaman dalam menerima dan mengerti

maksud dan tujuan kegiatan sehingga berpotensi mengacaukan atau menghambat

34

pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

5) AntiKorupsi

Jika pertemuan tidak dilakukan dengan memperhatikan pekerjaan atau waktu

kerja perawatmaka akan menyebabkan terhambatnya manajemen pekerjaan

perawat di Instalasi rawat Inap

2. Mengusulkan nama-nama nama calon angota tim secara adil dengan

mempertimbangkan kompetensi dan tupoksinya

a. Akuntabilitas

Peserta membahas Usul/mengemukakan pendapat/Partisipatif secara jujur dan jelas

rencana kegiatan yang akan dilakukan Kepada IPCN dan disetujui pleh pimpinan

dengan tanggung jawab dan menyampaikan segalanya secara transparansi dan jujur.

b. Nasionalisme

Meminta saran dan usul yaitu menghormati pendapat orang lain sertapada saat

melakukan koordinasi untuk menghasilkan keputusan bersama yang menjunjung

tinggi nilai musyawarah, mengusulkan dan menjelaskan secara Adil (sila ke 5)

kompetensi anggota yang diusulkan

c. Etika Publik

Sopan santun & ramah. Tidak diskriminatif

d. Komitmen Mutu

Memahami rencana kegiatan sosialisasi yang akan dilaksanakan Inovatif

mengusulkan anggota tim yang berkompeten dan minat PPI

e. Anti Korupsi

Jujur dantanggap Berani mengusulkan nama-nama yang betul-betul berminat dan

memiliki kompeten di

PPI

Dokumentasi :

35

Gambar 3.2.3 Lampiran Pengusulan Nama-nama tim PPIRS kepada Kasubag

Kepegawaian (KTU) untuk pembuatan SK TIM PPIRS

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika pengusulan tim PPI tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab, maka

kemudahan manajemen dan organiasi tim penncegah pengedaliinfeksi di rumah

sakidalam pelaksanaan kegiatan akan terganggu

2) Nasionalisme

Jika pengusulann tim ppi tidak dilakukan dengan penghormatan yang baik, maka

berpotensi akan menghambat tercapainya pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

3) EtikaPublik

Jika pertemuan pembahasan tidak dilakukan dengan sopan santun dan etika yang

baik, maka berpotensi akan menghambat pelaksanaan aktualisasi dan habituasi di

lingkup Instalasi Rawat Inap RSUD Kab. Konawe Kepulauan.

4) AntiKorupsi

Jika pertemuan tidak dilakukan dengan penuh kepatuhan dan kejujuran, maka akan

menghambat pelaksanaan aktualisasi secara tepat dan terukur sasaran

36

3. Mengusulkan untukpembuatan SKtim PPIRSUD Kab. Konawe Kepulauan

a. Akuntabilitas

Dalam tahapan pengusulan SK Tim PPIRS peserta melakukan dengan tanggung

jawab dan Partisipatif, mengusulkan anggota sesuai dengan kompeten dan minat

anggota dalam tim yang mampu bekerja sama dan mendukung keberhasilan tim

PPIRS

b. Nasionalisme

Mengusulkan pembuatan SK Tim PPIRS oleh pimpinan sekiranya agar mencatat

saran dan arahan yang disampaikan dilakukan dengan penuh penghormatan agar

bersatu membentuk tim yang menjadikan kinerja lebih baik

c. Etika Publik

Tulus dalam mengusulkan pembuatan SK Tim PPIRS agar Tidak diskriminatif

kepada calon anggota yang tim yang berkompeten di PPI

d. Komitmen Mutu

Pengusulan nama-nama tim anggota PPIRS agar memperhatikan dengan seksama

dan mencatatnya, secara inovatif, berinovasi membentuk dan mengupayakan tim PPI

e. Anti Korupsi

Mengusulkan anggota Tim PPIRS dilakukan dengan jujur dan penuh tanggung

jawab sesuai dengan saran dan arahan yang disampaikan jujur dan terbuka akan

kemampuan tim yang diusulkan

Dokumentasi SK TIM PPIRS

37

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika dalam tahapan pengusulan SK Tim PPIRS tidak dilakukan dengan penuh

tanggung jawab maka berpotensi menurunkan integritas yang berpengaruh pada

kinerja pelayanan RSUD

2) Nasionalisme

Jika dalam tahapan pengusulan SK Tim PPIRS tidak dilakukan dengan

penghormatan dan kepatuhan maka berpotensi menurunkan rasa respect dan

kepercayaan pimpinan.

3) Etika Publik

Jika dalam tahapan pengusulan SK Tim PPIRS tidak dilakukan dengan sopan

santun, maka akan berpotensi terhambat atau gagalnya pelaksanaan aktualisasi dan

pembentukan tim

4) Komitmen Mutu

Jika tahapan pengusulan SK Tim PPIRS tidak dilakukan dengan memahami arahan

dari pimpinan, maka potensi kesalahan prosedur dan maksud dari arahan tersebut

akan terjadi sehingga mengganggu pelaksanaan aktualisasi dan habituasi dan kinerja

petugas dalam memberikan pelayanan di RSUD

5) Anti Korupsi

Jika dalam tahapan pengusulan SK Tim PPIRS tidak dilakukan dengan jujur dan

tanggap, maka potensi terhambat bahkan gagalnya pelaksanaan aktualisasi akan

terjadi

A. Kedudukan dan Peran ASN

Pertemuan dengan perawat dilakukan dengan antusias (passionate), cara terbaik

(progressive), dan penuh kesabaran (patience) sebagai wujud sinergitas dengan lintas

program, pimpinan, dan mentor (WoG) agar optimalisasi kualitas mutu hasil pelayan

public dan kerjasama yang optimal tercapai.

B. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan terlaksananya pertemuan dan persetujuan dari perawat instalasi rawat inap maka

menjawab misi pertama “Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi

dengan mengutamakan keselamatan serta kepuasan pasien”

C. Analisis Manfaat

Terlaksananya kegiatan menentukan jadwal dan tempat kegiatan sosialisasi, dapat

38

memberikan kepastian pelaksanaan kegiatan sosialisasi, sehingga Peserta dapat

menginformasikan kepada Petugas di RSUD kab. Konawe Kepulauan dan

mempersiapkan segala kebutuhan agar kegiatan berjalan lancar.

Judul kegiatan No. 3 Membuat pedoman dan SPO pengendalian dan

pencegahan infeksi (PPI) di RSUD Kab. Konawe

Kepulauan

Tanggal pelaksanaan kegiatan 13 Maret 2020 – 19 Maret 2020

Daftar lampiran bukti kegiatan

/Evidence

1. Dokumentasi mencari referensi materi tentang

PPI dengan Jelas dan dapat dipertanggung

jawabkan

2. Dokumentasi Adanya buku pedoman PPI RSUD

Kab. Konawe Kepulauan

3. Dokumentasi Lembar pengesahan oleh Direktur

RSUD Kab. Konawe Kepulauan

Uraian kegiatan yang dilaksanakan

1. Melakukan studi literatur/ mencari referensi materi tentang PPI

a. Akuntabilitas

Pencarian literature/mencari referensi materi PPI dengan jelas Jujur, dan

Tanggujawab dalam memilih dan membuat literature yang dijadikan pedoman untuk

kepentingan pasien dan petugas

b. Nasionalisme

Mencerdaskan petugas dengan mencari literature pedoman terkini dalam pencegahan

dan pengendalian infeksi pada pasien di RSUD Kab. Konawe Kepulauan

c. Etika Publik

Tulus membantu mencari dan menyampaikan literature atau pedoman ppi untuk

meningkatkan kualitas keberhasilan tim ppi dalam pelayanan petugas kepada pasien

di RSUD Kab. Konawe Kepulauan

d. Komitmen Mutu

Berinovasi menemukan dan mencari literature pedoman terkini, terintegrasi dan dan

sesuai standar ppi agar kualitas pelayanan RSUD Kab. Konawe Kepulauan semakin

baik dan lebih aman untuk pasien

e. Anti Korupsi

39

Peduli terhadap pedoman yang kuat untuk dipertanggung jawabkan sebagai acuan

Tim PPI untuk melakukan perubahan kinerja yang lebih baik

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika pencariaan liteatur PPI tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab maka

tujuan membuat pedoman sebagai media pengingat dan petunjuk tidak akan

terlaksana dengan baik

2) Nasionalisme

Jika pencarian literature tidak dilakukan kecerdasan petugas tidak terbentuk

makaakan menimbulkan keraguan petugas akan terlaksananya PPIRS sehingga

pengambilan keputusan pelayanan yang salah dan menjadikan kerugian kemanan

diri pasien

3) Etika Publik

Jika pencarian literature dan pedoman dibuat tidak dilakukan dengan menggunakan

ketulusan maka hasil yang didapatkan tidak maksimal dan akan menjadikan

kekeliruan pada pedoman tersebut.

4) Komitmen Mutu

Jika pencarian literature tidak dilakukan dengan berinovasi dengan baik maka akan

terjadi kurangnya daya tarik petugas pemberi asuhan dalam mempelajari

pedoman tersebut

5) Anti Korupsi

Jika pencarian literature tidak dilakukan dengan jujur dan peduli maka akan

menimbulkan tidak berkualitasnya pedoman sehingga dapat menghambat

pelaksanaan petugas.

2. Menyusun pedoman pengendalian dan pencegahan infeksi (PPI) yang akan

digunakan di RSUD Kab. Konawe Kepulauan, Mencantumkan sumber referensi

pada daftar pustaka sebagai bentuk penghargaan terhadapkarya orang lain dan

menghindari plagiasi.

a. Akuntabilitas

Saat menyusun pedoman dengan penuh tanggung jawab dan jujur sehingga dapat

Konsistensi dan kejelasan materi pedoman kuat untuk ppi di rumah sakit

b. Komitmen Mutu

Menyususn pedoman PPIRS diperlukan kehati-hatian, teliti dan tuntas agar hasilnya

40

baik, sehingga maksud dan tujuan tersampaikan. Sehingga dapat Mencerdaskan

petugas

c. Nasionalisme

Dilakukan dengan berinovatif, teliti agar tujuan dalam penyusunan pedoman dapat

dipahami dan ini merupakan salah satu bentukcinta tanah air adalah berkontribusi

dengan membuat inovasi

d. Etika Publik

Menyusun pedoman PPIRS diperlukan pula Kerja sama kepada pihak lain sebagai

bentuk keselarasan materi untuk meningkatkan keselamatan kerja dan keselamatn

pasien diberbagai rumah sakitdan penghargaan terhadapkarya oranglaindan

menghindari plagiasi dengan mencantumkan daftar pustaka.

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika penyusunan pedoman tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab maka

pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak akan terlaksana dengan baik sebab sebagai

acuan PPI dalam melakukan tupoksinya

2) Nasionalisme

Jika penyusunan pedoman dilakukan dengan tidak berinovatif, dan teliti maka tujuan

akan tidak tercapai akibat kendala yang dialami dan pedoman akan sulit untuk dipahami.

3) Etika Publik

Jika penyusunan pedoman tidak mengedepankan kerja sama maka prinsip sinergitas

tidak tercapai sehingga salah satu penerapan prinsip ASN tidak tercapai

4) Komitmen Mutu

Jika penyusunan pedoman tidak dilakukan dengan kehati-hatian, teliti dan tuntas maka

kendala akan terjadi dan akan menghasilkan hasil yang kurang baik

5) Anti Korupsi

Jika penyusunan pedoman tidak dilakukan dengan tidak jujur maka pelaksanaan

kegiatan aktualisasi tidak akan terlaksana dengan baik

3. Berkonsultasi Dengan Direktur RSUD Kab. Konawe Kepulauan atau IPCN dengan

sopan dan santun untuk persetujuan/pengesahan isi (pedoman)

1. Akuntabiltas

Persetujuan/pengesahan pedoman oleh pimpinan merupakan wujud Integritas atasan

41

dan bawahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit

2. Nasionalisme

Berkonsultasi/ bermusyawarah kepada direktur dan IPCN dan menyetujui

penyususnan pedoman PPI adalah salah satu wujud atas mendukungnya program dan

kegiatan untuk meningkatkan kualitas PPI dirumah sakit

3. EtikaPublik

Berkonsultasi sopan dan santun kepada direktur dan IPCN tentang persetujuan

pengesahan pedoman PPIRS merupakan bentuk penghormatan kepada pimpinan atas

suatu kegiatan yang dijalankan PPI di RSUD Kab. Konawe Kepulauan sehingga

bernilai legal

4. Komitmen Mutu

Mendapatkan persetujuan/pengesahan pedoman PPI merupakan hal yangAdaptif, dan

responsive dalam menerima masukan dan saran tentang kegiatan yang akan dicapai

5. AntiKorupsi

Mendapatkan persetujuan darin pimpinan atas apa yang dikonsultasikan adalah sikap

peduli terhadap kinerja untuk pelayanan di RSUD Kab. Konawe Kepulauan sehingga

pedoman itu menjadi kuat dan terdukung

Analisis Dampak

1) Akuntabiltas

Jika Persetujuan/pengesahan pedoman oleh pimpinan tidak dilakukan maka tidak aka

nada wujud Integritas atasan dan bawahan sehingga kualitas pelayanan di rumah sakit

menjadi tidak maksimal

2) Nasionalisme

Jika berkonsultasi/bermusyawarah kepada direktur dan IPCN tidak dilakukandan tidak

ada persetujuan penyususnan pedoman PPI maka wujud atas program dan kegiatan

kualitas ppi dirumah sakit tidak semakin berkurang

3) Etika Publik

Jika berkonsultasi sopan dan santun kepada direktur dan IPCN tentang persetujuan

pengesahan pedoman PPIRS tidak dilakukan maka bentuk penghormatan tidak ada

kepada pimpinan atas suatu kegiatan yang dijalankan PPI di RSUD Kab. Konawe

Kepulauan sehingga bernilai illegal atau tidak resmi

4) Komitmen Mutu

Jika tidak mendapatkan persetujuan/pengesahan pedoman PPI merupakan hal yang

42

maladaptif, dan iresponsive sehingga masukan dan saran tentang kegiatan tidak akan

dicapai

5) Anti Korupsi:

Jika tidak mendapatkan persetujuan darin pimpinan atas apa yang dikonsultasikan

maka tidak akan ada sikap peduli terhadap kinerja untuk pelayanan di RSUD Kab.

Konawe Kepulauan sehingga pedoman itu menjadi lemah dan tidak terdukung

Judul kegiatan No. 4 Menyusun pedoman kewaspadaan standar: 1)

kebersihan tangan (hand hygiene) mengacupada

standar WHO terkini, 2) penggunaan alat

pelindung diri (APD), 3) etikabatukdan

bersin,4)serta praktik menyuntik yangaman.

Tanggal pelaksanaan Kegiatan 18 Maret 2020 – 23 Maret 2020

Daftar Lampiran bukti kegiatan

/Evidence

1. Dokumentasi adanya pedoman (SPO)

kewaspadaan standar: 1) kebersihan tangan (hand

hygiene) mengacupada standar WHO terkini, 2)

penggunaan alat pelindung diri (APD), 3) etika

batuk dan bersin, 4) serta praktik menyuntik yang

aman

Uraian kegiatan yang dilaksanakan

1. Merujuk Pada Pedoman PPI RSUD Kab. Konawe Kepulauan

a. Akuntabilitas

Menyusun pedoman kewaspadaan standar dengan Jelas serta tanggungjawab dalam

memilih dan membuat literature yang dijadikan pedoman Kewaspadaan standar

b. Nasionalisme

Menyusun pedoman kewaspadaan standar dapatmencerdaskan petugas dengan mencari

literature pedoman terkini dalam pencegahan dan pengendalian infeksi

c. Etika Publik

Menyusun pedoman kewaspadaan standardapat mengefektifkan penyusunan sehingga

lebih bermanfaat ketika menyampaikan pedoman

d. Komitmen Mutu

43

Menyusun pedoman kewaspadaan standar denganberinovasi Menyusun pedoman

terkini, terintegrasi dan dan sesuai standar

e. Anti Korupsi

Menyusun pedoman kewaspadaan standar dengan peduli menyusun pedoman

Dokumentasi SPO Penggunaan APD

A. Kedudukan dan Peran ASN

Pelaksanaan menyusun pedoman kewaspadaan standar: 1) kebersihan tangan (hand

hygiene) mengacu pada standar who terkini, 2) penggunaan alat pelindung diri (apd), 3)

etika batuk dan bersin, 4) serta praktik menyuntik yang aman dilakukan dengan antusias

(passionate), cara terbaik (progressive), dan penuhk esabaran (patience) sebagai wujud

sinergitas dengan lintas program, pimpinan, dan mentor (WoG) agar optimalisasi kualitas

mutu hasil pelayan public dan kerjasama yang optimal tercapai.

B. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan adanya pedoman kewaspadaan standar: 1) kebersihan tangan (hand hygiene)

mengacu pada standar who terkini, 2) penggunaan alat pelindung diri (apd), 3) etika batuk

dan bersin, 4)serta praktik menyuntik yang aman dapat mendukung Misi

“Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan yang bermutu dan

44

beretika untuk menunjang pelayanan”

C. Analisis Manfaat

Adanya pedoman kewaspadaan standar: 1) kebersihan tangan (hand hygiene)

mengacupada standar who terkini, 2) penggunaan alat pelindung diri (apd), 3)

etikabatukdan bersin,4)serta praktik menyuntik yangaman dapat memberikan kepastian

atau kejelasandan dalam bekerja sesuai tupoksi, sehingga ASN dapat mempersiapkan diri

dan segala kebutuhan agar kegiatan berjalan lancar.

Judul kegiatan No. 5 Mengadakan penyegaran materi PPI Kepada

petugas di RSUD Kab. Konawe Kepulauan

Tanggal pelaksanaan Kegiatan 18 Maret 2020 – 23 Maret 2020

Daftar Lampiran bukti kegiatan

/Evidence

1. Dokumentasi berkoordinasi dengan pimpinan dan

bagian KTU untuk menetukan waktu dan tempat

terkait kegiatan penyegaran materi PPI

2. Dokumentasiundangan, daftar hadir, materi, daftar

pertanyaan dan post test

3. Dokumentasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi

Uraian kegiatan yang dilaksanakan

1. Berkoordinasi dengan mentor dan KTU untuk melaksanakan kegiatan penyegaran

materi PPI

a. Akuntabilitas

Konsultasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab integritas atasan dapat

meningkatkan kualitas pelayanan sebagai wujud kejelasan wewenang antara pimpinan

dan bawahan

b. Nasionalisme

Konsultasi kepada pimpinan dengan penghormatan merupakan salah satu wujud atas

didukungnya program PPI di RSUD

c. Etika Publik

Berkoordinasi dengan pimpinan dengan sopansantun, dari persiapan sampai adukasi

materi adalah wujud penghargaan kepada atasan

d. KomitmenMutu

Berkordinasi memperhatikan dengan seksama dan mencatatnya secara adaptif, dan

responsive dalam menerima saran

45

e. AntiKorupsi

Berkoordinasi dengan tidak mengganggu kerja atau waktu kerja pimpinan dan

menjelaskan selama kegiatan berlangsung dengan penuh tanggung jawab.

Dokumentasi

Gambar 3.5.1 Berkoordinasi dengan KTU terkait kegiatan sosialisasi penyegaran

materi PPI

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika konsultasi tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab, maka pelaksanaan

aktualisasi dan habituasi akan berjalan tidak terarah, terukur dan berpotensi terhambat

2) Nasionalisme

Jika konsultasi tidak dilakukan dengan penghormatan yang baik dari bawahan kepada

pimpinan, maka akan menimbulkan hilangnya kekuatan persatuan mencapai tujuan atau

kinerja organisasi yang optimal dan terhambatnya atau gagalnya pelaksanaan aktualisasi

dan habituasi

3) Etika Publik

Jika konsultasi tidak dilakukan dengan sopan santun, maka akan menyebabkan

potensi terhambatnya pelaksanaan aktualisasi

4) Komitmen Mutu

Jika konsultasi tidak dilakukan dengan memperhatikan secara seksama dan

mencatatnya, maka akan terjadi kesalah pemahaman dalam menerima dan mengerti

arahan dan saran yang diberikan sehingga berpotensi mengacaukan atau menghambat

46

pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

5) Anti Korupsi

Jika konsultasi tidak dilakukan dengan memperhatikan kerja atau waktu kerja pimpinan

maka akan menyebabkan terhambatnya manajemen atau kinerja pimpinan dalam

tugasnya

2. Menyiapkan rancangan sosialisasi materi dan membuat SAP (Satuan Acara

Penyuluhan) tentang materi dan program PPI

a. Akuntabilitas

Jelas serta tangggung jawab dalam memilih dan membuat materi penyegaran PPI

merupakan wujud tindakan sungguh-sungguh saat memberikan materi terbaik pada

petugas RSUD untuk meningkatkan kualitas pelayanan

b. Nasionalisme

Mencerdaskan petugas dengan sosialisasi pedoman terkini tentang pencegahan dan

pengendalian infeksi

c. Etika Publik

Mengefektifkan penyusunan rancangan materi sehingga lebih bermanfaat dan

tersampaikan dengan baik ketika dijelaskan kepada petugas

d. Komitmen Mutu

Menyiapkan rancangan materi dengan Berinovasi menyusun pedoman terkini,

terintegrasi dan sesuai standar dan kebutuhan rumah sakit

e. Anti Korupsi

Menyiapkan rancangan sosialisasi dengan rasa peduli, sehingga hasil yang didapakan

dapat lebih baik dan menunjang kualitas susunan pedoman

Dokumentasi:

47

Gambar 3.5.2 SAP Hand Hygiene

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika tidak menyiapkan materi sosialisasi maka tidak ada kejelasan serta tangggung

jawab sehingga saat memberikan materi menjadi kurang baik Kepada petugas RSUD

dan dapat menurunkan kualitas pelayanan

2) Nasionalisme

Jika tidak menyiapkan materi sosialisasi dengan baik maka rencana mencerdaskan

petugas dengan sosialisasi pedoman terkini tentang pencegahan dan pengendalian

infeksi tidak akan terlaksana dan program ppi tidak akan berjalan

3) Etika Publik

Jika tidak menyiapkan materi sosialisasi maka keefektifan penyusunan rancangan

materi tidak terlalu bermanfaat dan tersampaikan dengan baik ketika dijelaskan kepada

petugas dan sulit untuk tersampaikan dengan baik

4) Komitmen Mutu

Jika tidak menyiapkan materi sosialisasi PPI tidak dengan berinovasi melalui pedoman

terkini, tidak terintegrasi dan tidak sesuai standar maupun tidak sesuai kebutuhan

rumah sakit maka semua akan individu terkait mengalami kerugian.

48

5) Anti Korupsi

Jika tidak menyiapkan rancangan sosialisasi dengan rasa peduli, maka hasil yang

didapakan tidak lebih baik dan tidak menunjang kualitas susunan pedoman

3. Membuat Undangan, daftar hadir, materi sosialisasi, daftar pertanyaan post test

a. Akuntabilitas

Membuat undangan, daftar hadir, materi sosilaisasi, dan daftar pertanyaan dilakukan

dengan penuh tanggung jawab

b. Nasionalisme

Menggunakan bahasa Indonesia yang mudah di pahami

c. EtikaPublik

Dilakukan dengan tulus untuk menyelenggrakan sosialisasi penyegaran materi PPI kepada

petugas

d. KomitmenMutu

efektif dan efisien, menggunakan waktu dan tempat agar sosialisasi berjalan baik dan

khidmat dan peserta ikut aktif dalam menyaksiakan sosialisasi

Anti Korupsi

jujur dan adil dalam menjelaskan dan memberikan isi materi sosialisasi mengayomi

semua peserta yang mengikuti sosialisasi dan memberikan arahan yang baik

terkait materi

Dokumentasi:

49

Gambar 3.5.3 Membuat Undangan, daftar hadir, materi sosialisasi, daftar pertanyaan

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab, maka tujuan dari

kegiatan ini tidak akan tercapai.

2) Nasionalisme

Jika tidak menggunakan bahasa yang sopan & santun, akan sulit untuk dipahami tujuan

dari kegiatan sosialisasi penyegaran materi PPI sehingga berpotensi menghambat

pelaksanaan aktualisasi

3) Etika Publik

Jika kegiatan sosialisasi tidak mengedepankan kerja sama maka prinsip sinergitas tidak

tercapai sehingga salah satu penerapan prinsip ASN tidak tercapai

4) Komitmen Mutu

Jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan teliti dan tuntas maka kendala dalam capaian

menyiapkan bahan sosialisasi tidak akan menghasilkan hasil yang baik.

5) Anti Korupsi

50

Jika dilakukan dengan tidak jujur dan adil maka pelaksanaan kegiatan aktualisasi

tidakakan terlaksana dengan baik

4. Pemaparan materi untuk memberikan kejelasan kepada audience

a. Akuntabilitas

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dilakukan dengan penuh tanggung jawab,

menyampaikan materi sosialisasi dengan jujur dan benar

b. Nasionalisme

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan menunjukkan nilai Persatuan Indonesia,

selain itu nilai dasar terdapat pada saat diskusi dengan audiens yaitu menghormati

pendapat orang lain,

c. Etika Publik

Materi disampaikan dengan sopan dan tetap menghormati audiens sebagai teman

sejawat

d. KomitmenMutu

Sosialisasi dengan efisiensi dan efektifitas serta berinovasi dalam menyampaikan

materi agar mudah dimengerti oleh peserta sosialisasi, dengan demikian tujuan dari

sosialisasi dapat tercapai dengan cepat dan mudah

e. Anti Korupsi

Dilakukan dengan jujur dan adil maka pelaksanaan kegiatan aktualisasi akan terlaksana

dengan baik

Dokumentasi :

51

Gambar 3.5.4 Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Penyegaran Materi PPI Dasar

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab, maka tujuan dari

kegiatan ini tidak akan tercapai.

2) Nasionalisme

Jika tidak menggunakan bahasa yang sopan & santun, akan sulit untuk dipahami tujuan

52

dari kegiatan sosialisasi penyegaran materi PPI sehingga berpotensi menghambat

pelaksanaan aktualisasi

3) Etika Publik

Jika koordinasi tidak dilakukan dengan sopan santun dan etika yang baik, maka

berpotensi akan menghambat pelaksanaan sosialisasi yang akan dilakukan.

4) Komitmen Mutu

Jika dalam tahapan ini, peserta tidak menyampaikan materi sosialisasi dengan efisien,

efektifitas serta berinovasi, maka akan sulit dimengerti oleh peserta sosialisasi. Dengan

demikian, tujuan dari sosialisasi tidak dapat tercapai

5) Anti Korupsi

Jika dilakukan dengan tidak jujur dan adil maka pelaksanaan kegiatan aktualisasi

tidakakan terlaksana dengan baik

A. Kedudukan dan Peran ASN

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi penyegaran materi PPI dilakukan dengan antusias

(passionate), cara terbaik (progressive), dan penuh kesabaran (patience) sebagai wujud

sinergitas dengan lintas program, pimpinan,dan mentor (WoG) agar optimalisasi kualitas

mutu hasil pelayan public dan kerjasama yang optimal tercapai.

B. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan terlaksananya Sosialisasitentang pentingnya pencegahan dan pengendalian infeksi

di RSUD Kab. Konawe Kepulauan dikalangan PPA dan petugas lainnya mendukung

misiRSUD Kab. Konawe kepulauan yakni Menyediakan Sumber Daya Manusia Kesehatan

yang berkompetensi dan profesional dibidangnya

C. Analisis Manfaat

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi penyegaran materi PPI di RSUD Kab. Konawe

Kepulauan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta kepatuhan dan kepahaman

petugas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi dalam memberikan pelayanan

kepada pasien untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.

53

Judul kegiatan No. 6 Membuat media informasi kewaspadaan standar:

kebersihan tangan (hand hygiene) mengacupada

standar WHO terkini, 2) penggunaan alat pelindung

diri (APD),

Tanggal pelaksanaan Kegiatan 24 Maret 2020 – 06 April 2020

Daftar Lampiran bukti kegiatan

/Evidence

1. Dokumentasi Kesediaan Laeflet dan Benner

2. Dokumentasi lembar persetujuan oleh pimpinan (IPCN)

Uraian kegiatan yang dilaksanakan

1. Melakukan studi literature/ mencari referensi materi kewaspadaa standar

a. Akuntabilitas

Jujur dan tanggung jawab dalam memilih dan membuat literature kewaspadaan

standar dilakukansebagai wujud kejelasan materi

b. Nasionalisme

Mencari literature terkini tentang kewaspadaaan standar sebagai wujud mecerdaskan

petugas

c. Etika Publik

Tulus membantu dan mencari litertur guna meningkatkan kesejatraan keehatan di

lingkungan RSUD dan sebagai bentuk lancarya kegiatan aktualisasi

d. Komitmen Mutu

Berinovasi menemukan dan mencari literature pedoman terkini terintegrasi dan sesuai

dengan standar

e. AntiKorupsi

Peduli terhadap kinerja petugas melalui pedoman yang sebagai acuan pencegah dan

penegndali infeksi di RSUD

Dokumentasi:

Gambar 3.6.1 Dokumentasi membuat SPO kewaspadaan standar

54

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Jika peserta tidak Jujur dan tidak bertanggung jawab dalam memilih dan membuat

literature kewaspadaan standar makatidakakan ada kejelasan materi yang disusun

2) Nasionalisme

Jika tidak mencari literature terdahulu tentang kewaspadaaan standar maka petugas

tidak mendapatkan kelimuan kesehatan terbaru

3) Etika Publik

Jika tidak tulus untuk membantu dan mencari litertur makaakan menurunkan kesejatraan

keehatan di lingkungan RSUD dan kegiatan aktualisasi pun akan terhambat

4) Komitmen Mutu

Jika tidak berinovasi menemukan dan mencari literature pedoman terkini terintegrasi dan

sesuai dengan standar maka keselamatan dan keamanan pasien akan terbengkalai dan

resiko tinggi infeksi akan terjadi

5) Anti Korupsi

Jika tidak peduli terhadap kinerja petugas melalui pedoman yang sebagai acuan

pencegah dan pengendali infeksi di RSUD maka peserta akan membuat sesuai dengan

keinginannya

2. Membuat media informasi inovatif dalam bentuk leaflet

a. Akuntabilitas

Konsisten dan kejelasan dalam peyaluran media edukatif

b. Nasionalisme

Melakukan tanpa adanya diskriminatif bahan dan mrek dan dilakukan secara jujur

guna mencerdaskan petugas, pengunjung melalui media leaflet atau benner

c. Etika Publik

Penghargaan terhadap karya orang lain dan menghindari plagiasi

d. Komitmen Mutu

Inovasi, berorientasi mutu, dari isi leaflet untuk kepentingan pelayanan yang

tersandarisasi

e. Anti Korupsi

Peduli terhadap kinerja,kerja, keras dalam mencapai keberhasilan pelayanan yang baik

Dokumentasi :

55

Gambar 3.6.2 Media edukatif Hand Hygiend & Five Momment

56

Gambar 3.6.3 Media edukatif Penggunaan APD & Etika Batuk Bersin

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

Tidak Konsisten dan tidak jelas dalam peyaluran media edukatif mempengaruhi kulitas

isi media edukatif (leaflet)

2) Nasionalisme

Melakukan dengan diskriminatif bahan dan mereka dan dilakukan secara tidak jujur

guna dapat menurunkan kepercayaan diri dalam membuat media pamflet atau

benner

3) Etika Publik

Tidak adanya penghargaan terhadap karya orang lain dapat menimbulkan plagiasi

4) Komitmen Mutu

Tidak berInovasi, tidak berorientasi dapat menurunkan mutu dari isi leaflet

sehingga pelayanan berdampak tidak tersandarisasi

5) Anti Korupsi

Tidak peduli terhadap kinerja, kerja, keras dapat menggalkan keberhasilan pelayanan

shingga menjadi buruk

3. Berkonsultasi dengan IPCN untuk persetujuan media informasi, leaflet

a. Akuntabilitas

Integritas sesame sejawat dalam meningkatkan kualitas pelayanan

57

b. Nasionalisme

Bermusyawarah kepada IPCN salah satu wujud mendukungnya program PPI dirumah

sakit

c. Etika Publik

Berkonsultasi dengan sopan santun kepada IPCN tentang isi leaflet edukasi materi

d. Komitmen Mutu

Adaptif dan responsive dalam menerima masukan saran yang akan dicapai

e. Anti Korupsi

Bertanggung jawab selama proses kegiatan berlangsung

Dokumentasi:

Gambar 3.6.4 Konsultasi Kepada IPCN sekaligus meminta persetujuan untuk

penyebaran media edukatif

Analisis Dampak:

1) Akuntabilitas

Jika tidak berkonsultasi dengan IPCN maka tidak ada akan nada Integritas sesame

sejawat dalam meningkatkan kualitas pelayanan

2) Nasionalisme

Jika tidak bermusyawarah kepada IPCN maka tidak ada wujud mendukungnya

program PPI dimana IPCN merupakan pengendali PPI

58

3) Etika Publik

Jika tidak berkonsultasi dengan sopan dan santun kepada IPCN tentang isi leaflet

edukasi materi maka tidak adanya rasa penghargaan sesama sejawat

4) Komitmen Mutu

Jika tidak ada sikap Adaptif dan responsive dalam menerima masukan saran dari

IPCN maka kualitas mutu leaflet yang dikonsulkasn kurang memenuhi standard dan

kualitas

5) Anti Korupsi

Jika konsultasi bersama IPCN tidak dilakukan maka tidak akan ada rasa tanggung

jawab selama proses kegiatan berlangsung

4. Mempublikasikan Media Kewaspadaan standar dilingkungan RSUD Kab. Konawe

kepulauan

a. Akuntabilitas

Kejelasan dari media edukatif tentang kewaspadaan standar

b. Nasionalisme

Mencerdaskan petugas/pengunjung dengan media leaflet tentang kewaspadaan standar

c. Etika Publik

Mengefektifkan dan mengefesienkan materi sehingga lebih bermanfaat untuk petugas

dan pengunjung

d. Komitmen mutu

Berinovasi menyampaikan pedoman terkini, berdasarkan orientasi mutu yang

terintegrasi dan sesuai standar

e. Anti Korupsi

Peduli Jujur dan berani menyampaikan kewaspadaan standar yang sebenarnya

59

Gambar 3.6.5 Dokumentasi Kesediaan pamphlet hand Hygiene di lingkungan RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

Gambar 3.6.6 Kesediaan Leaflet Hand hygiene, Etika batuk di tempat yang dapat di

jangkau pengunjung dan petugas RSUD kab. Konawe Kepulauan

60

Analisis Dampak

1) Akuntabilitas

2) Jika tidak ada Kejelasan dari media edukatif tentang kewaspadaan standar maka

kualitas media akan kurang tersampaikan

3) Nasionalisme

Media akan kurang mengedukatif petugas/pengunjung jika dibuat dengan sungguh-

sungguh

4) Etika Publik

Jika tidak Mengefektifkan dan mengefesienkan materi maka akan kurang bermanfaat

untuk petugas dan pengunjung

5) Komitmen mutu

Jika tidak dilakukan dengan berinovasi dalam menyampaikan pedoman terkini, maka

orientasi mutu tidak akan terintegrasi dan tidak terstandar

6) Anti Korupsi

Jika sikap peduli,Jujur dan berani tidak ada saat menyampaikan kewaspadaan standar

yang sebenarnya maka kualitas media akan tidak tersampaikan dengan baik dan akan

menimbulkan kekeliruan

A. Kedudukan dan Peran ASN

Pelaksanaan Kegiatan mempublikasikan media kewaspadaan standar dilingkungan RSUD

Kab. Konawe kepulauan dilakukan dengan antusias (passionate), cara terbaik (progressive),

danpenuh kesabaran (patience) sebagai wujud sinergitas dengan lintas program, pimpinan,

dan mentor (WoG) agar optimalisasi kualitas mutu hasil pelayan public dan kerjasama yang

optimal tercapai.

B. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan mempublikasikan media kewaspadaan standar dilingkungan RSUD Kab. Konawe

kepulauan dikalangan petugas dan pengunjung lainnya dapat mendukung misi RSUD Kab.

Konawe kepulauan yakni Menyediakan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang

berkompetensi dan profesional dibidangnya

C. Analisis Manfaat

Pelaksanaan kegiatan mempublikasikan media kewaspadaan standar dilingkungan RSUD

Kab. Konawe kepulauandapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta kepatuhan dan

kepahaman petugas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi dalam memberikan

pelayanan kepada pasien untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.

61

Judul kegiatan No. 7 Melakukan evaluasi pengetahuan dan

pelaksanaan pencegahan dan pengendalian

infeksi terhadap seluruh pegawai diRSUD Kab.

Konawe Kepulauan

Tanggal pelaksanaan Kegiatan 24 Maret 2020 – 06 April 2020

Daftar Lampiran bukti

kegiatan /Evidence

1. Dokumentasi hasil pengukuran tingkat

pengetahuan dan pelaksanaan pencegahan infeksi

setelah dilakukan serangkaian kegiatan

optimalisasi upaya PPI

2. Dokumentasi daftar pertanyaan mengenai tingkat

pengetahuan dan lembar observasi pelaksanaan

pencegahan dan pengendalian infeksi oleh

Petugas

3. Dokumentasi angket yang telah diisi oleh petugas

62

Uraian kegiatan yang dilaksanakan

1. Menyiapkan angket mengenai tingkat pengetahuan dan lembar observasi

pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi oleh pegawai di RSUD Kab.

Konawe Kepulauan

a. Akuntabilitas: Transparansi dan Tanggujawab dalam Menyiapkan angket untuk

mengukur tingkat pengetahuan petugas akan ppi

b. Nasionalisme:

Sebagai bentuk penghormatan untuk mencapai terlaksana nya kegiatan yang

diharapkan

c. Etika Publik:

Tulus dan tidak diskriminatif dalam menyiapkan angket

d. Komitmen Mutu:

Berinovasi menyiapkan dan menyebar angket pengetahuan terintegrasi dan sesuai

standar

e. Anti Korupsi:

Jujur dan bertanggung jawab terhadap Angket yang disiapkan

Gambar 3.7.1 Daftar pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan petugas

63

Analisis Dampak:

1. Akuntabilitas: Jika Transparansi dan Tanggujawab tidak dilakukan dalam

Menyiapkan angket untuk mengukur tingkat pengetahuan petugas akan ppi maka

petugas akan sulit memahami isi angket

2. Nasionalisme:

Jika menyiapkan angket tidak memakai bahasa yang jelas dan santun maka angket

akan sulit dipahami sehingga sulit untuk mencapai terlaksannya kegiatan yang

diharapkan dengan baik

3. Etika Publik:

Jika tidak tulus dan diskriminatif dalam menyiapkan angket maka akan menurunkan

kesejatraan keehatan di lingkungan RSUD dan kegiatan aktualisasi pun akan terhambat

4. Komitmen Mutu:

Jika tidak berinovasi menyiapkan dan menyebar angket pengetahuan terintegrasi

dan sesuai standar maka keselamatan dan keamanan pasien akan terbengkalai dan

resiko tinggi infeksi akan terjadi

5. Anti Korupsi:

Jika tidak jujur dan tidak bertanggung jawab terhadap angket yang disiapkan maka

peserta akan membuat sesuai dengan keinginannya tanpa adanya mafaat pada

angket tersebut

2. Menyebarkan angket kepada seluruh petugas

a. Akuntabilitas:

Menyebarkan angket kepada seluruh petugas dapat memberikan kejelasan dari

tingkat pengetahuan petugas mengenai ppi tersebut

b. Nasionalisme:

Menggali pengetahuan petugas dengan bermusyawarah tentang ppi adalah dengan

melalui angket

c. Etika Publik:

Mengefektifkan informasi mengenai pengetahuan tantang ppi dengan angket

d. Komitmen Mutu:

Berinovasi menegtahui pemahaman tentang ppi dan program ppi dengan angket,

berdsarkan orientasi mutu yang terintegrasi dan sesuai standar

e. Anti Korupsi:

Peduli, jujur dan berani menyampaikan pengetahuan tentang ppi dan manfaat ppi di

rumah sakit

64

Gambar 3.7.2 Dokumentasi angket yang telah diisi oleh petugas

65

Analisis Dampak

1. Akuntabilitas:

Jika tidak menyebarkan angket kepada seluruh petugas tidak dapat memberikan

kejelasan sejauh mana tingkat pengetahuan petugas mengenai ppi tersebut

2. Nasionalisme:

Jika tidak menyebarkan angket maka kita tidak dapat Menggali pengetahuan

petugas dengan bermusyawarah tentang ppi

3. Etika Publik:

Jika tidak dapat menyebarkan angket berakibat tidak mengefektifkan informasi

mengenai pengetahuan petugas tentang ppi

4. Komitmen Mutu:

Jika tidak berinovasi mengetahui pemahaman tentang ppi dan program ppi dengan

angket, maka orientasi mutu tidak akan terintegrasi sesuai standar

5. Anti Korupsi:

Jika tidak peduli, jujur dan berani menyampaikan pengetahuan tentang ppi dan

manfaat ppi di rumah sakit maka program dan kualitas PPI di RSUD semakin

menurun

4. Membuat tabulasi data

a. Akuntabilitas:

Transparan dalam membuat tabulasi bentuk mengkoreksi kelayakan dan kemampuan

petugas dalam penerapkan kewaspadaan standar ppi di rumah sakit

b. Nasionalisme:

Memberi penilaian pengamatan pelaksanaan kewaspadaan standar petugas secara adil

dan makmur sesuai sila ke 2

c. Etika publik:

Tidak memanipulasi Data adalah bentuk kejujuran dalam mengolah data yang relevan

demi kemajuan pelayanan dirumah sakit

d. Komitmen mutu:

Data yang benar dan relevan menunjang Orientasi mutu pelayanan dirumah sakit yang

sebenarnya

e. Anti korupsi:

Jujur melakukan tabulasi data berdasarkan data yang real

66

Dokumentasi:

Gambar 3.7.3 Dokumentasi hasil pengukuran tingkat pengetahuan dan

pelaksanaan pencegahan infeksi setelah dilakukan serangkaian kegiatan

optimalisasi upaya PPI

Analisis Dampak:

1. Akuntabilitas:

Jika tidak transparan dalam membuat tabulasi maka tidak dapat mengkoreksi

kelayakan dan kemampuan petugas dalam penerapkan kewaspadaan standar ppi di

rumah sakit

2. Nasionalisme:

Jika tidak memberi penilaian pengamatan pelaksanaan kewaspadaan standar petugas

maka tidak dapat mengetahui sejauhmana petugas menegetahui PPI secara adil dan

makmur

67

Kendari, April 2020

Peserta

HUSTI IRYANI KANDRO,S.Kep., Ns

NIP. 19930624 201903 2 006

3. Etika publik:

Jika memanipulasi data dilakukan maka akan terjadi bentuk kebohongan dalam

mengolah data yang palsu sehingga justru pelayanan dirumah sakit akan semakin

buruk

4. Komitmen mutu:

Data yang salah dan tidak relevan akan menurunkan Orientasi mutu pelayanan

dirumah sakit yang sebenarnya

5. Anti korupsi:

Jika tidak jujur melakukan tabulasi data berdasarkan data yang real maka kerugian

terjadi Kepada petugas baik segi pengetahuan maupun pelayanan yang buruk untuk

pasien akan terjadi.

A. Kedudukan dan Peran ASN

Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Evaluasi dilakukan pengetahuan

pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap seluruh pegawai diRSUD Kab. Konawe

Kepulauan dengan antusias (passionate), caraterbaik (progressive), dan penuh kesabaran

(patience) sebagai wujud sinergitas dengan lintas program, pimpinan, dan mentor

(WoG) agar optimalisasi kualitas mutu hasil pelayan public dan kerja sama yang

optimal tercapai.

B. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisas

Dengan adanya evaluasi pengetahuan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian

infeksi terhadap seluruh pegawai diRSUD Kab. Konawe Kepulauan maka menjawab

misi RS yakni misi ketiga yakni Menyediakan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang

berkompetensi dan profesional dibidangnya

C. Analisis Manfaat

Dengan dibuatnya laporan hasil evaluasi menghasilkan bukti konkrit kegiatan

yang dapat di pertanggungjawabkan sebagai seorang ASN yang berintegritas sesuai

dengan nilai-nilai dasar ASN.

68

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Isu yang terpilih dalam aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS

adalah “Belum optimalnya upaya pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)

di RSUD Kab. Konawe Kepulauan. Oleh karena itu perlu dilaksanakan

kegiatan yang mengarah pada optimalisasi pencegahan dan pengendalian

infeksi di RSUD kab. Konawe Kepulauan agar mutu pelayanan kepada

pelanggan dapat lebih optimal. Adapun kegiatan yang yang dilaksanakan

berjumlah 7 (Tujuh) kegiatan.

2. Sebanyak 7 (Tujuh) kegiatan Akan dilaksanakan mulai tanggal 6 Maret 2020

sampai dengan 12 April 2020. Seluruh kegiatan akan dilakukan sebagai

perwujudan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari nilai ANEKA yaitu

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.

3. Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini penting dalam rangka menunjang

Visi RSUD Kab. Konawe Kepulauan, yaitu: “Menjadi rumah sakit yang

berkualitas dan menjadi kepercayaan public di Kab. Konawe Kepulauan, yaitu:

1. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan

mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan

2. Menyelenggarakan Pendidikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan yang

bermutu dan beretika untuk penunjang pelayanan

3. Menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang berkompetensi dan

professional di bidangnya

4. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan

mutakhir

5. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesionalisme, integritas,

beretika, dan akuntabel

B. SARAN

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang disertai nilai-nilai

dasar PNS bias memberikan dampak positif baik untuk pribadi, institusi

maupun masyarakat. Adapun rekomendasi agar nilai- nilai dasar PNS

diterapkan secara berkelanjutan:

1. Untuk Peserta Latsar

69

Hendaknya nilai-nilai dasar PNS diaktuliasasi dan dihabituasikan pada

setiap pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi agar

dapat menjadi ASN yang profesional dan pembawa perubahan yang

positif.

2. Untuk Institusi

Hendaknya nilai-nilai dasar PNS diterapkan oleh semua perawat di RSUD

Kab. Konawe Kepulauan sehingga visi, misi dan nilai-nilai organisasi

RSUD Kab. Konawe Kepulauan dapat tercapai dengan baik.

C. Rencana Tindak Lanjut

Diharapkan kegiatan pelaksanaan pengendalian infeksi di RSUD Kab.

Konawe kepulauan dapat membantu membantu menunjang kualitas pelayanan di

RSUD kab. Konawe Kepulauan dengan :

a. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan

risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;

b. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada

pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;

c. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang

berdampak pada pelayanan kesehatan;

d. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit

menular;

70