laporan aktualisasi nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil - IMT

161
PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN XVIII YOGYAKARTA 2021 Disusun Oleh : Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb Nomor Presensi : 03/ LATSAR / Golongan II / Angkatan XVIII / 2021 NIP : 199005062020122009 LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA OPTIMALISASI EDUKASI DINI PADA PASIEN POST PARTUM TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN

Transcript of laporan aktualisasi nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil - IMT

PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN II ANGKATAN XVIII

YOGYAKARTA

2021

Disusun Oleh :

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

Nomor Presensi : 03/ LATSAR / Golongan II / Angkatan XVIII / 2021

NIP : 199005062020122009

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA OPTIMALISASI EDUKASI DINI

PADA PASIEN POST PARTUM TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM

DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA OPTIMALISASI EDUKASI DINI

PADA PASIEN POST PARTUM TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI

INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN

Disusun Oleh :

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

Nomor Presensi : 03/ LATSAR / Golongan II / Angkatan XVIII / 2021

NIP : 199005062020122009

PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN II ANGKATAN XVIII

YOGYAKARTA

2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat

dan kuasa-Nya sehingga Laporan Aktualisasi ini dapat terselesaikan. Adapun judul Laporan

ini adalah “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil sebagai Bidan

Terampil Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi Dini pada Pasien Post Partum Tentang

Perawatan Luka Perineum di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sleman”.

Laporan Aktualisasi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021. Dalam penyusunan

laporan aktualisasi ini, tidak sedikit kendala dan hambatan yang ditemui penulis. Namun

atas bantuan dan dukungan berbagai pihak, akhirnya laporan aktualisasi ini dapat

terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

1. Orang tua, suami dan keluarga yang selalu memberikan dukungan semangat dan doa

dengan penuh keikhlasan.

2. Bapak Drs. YB. Jarot Budi Harjo selaku Kepala Badan Diklat dan Pelatihan Daerah

Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan, dukungan fasilitas, sarana

dan prasarana selama pelatihan dasar CPNS tahun 2021.

3. Ibu Yulia Rustiyaningsih, S.IP, M.P.A. selaku Coach yang telah membimbing dan

memberikan masukan serta saran dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini.

4. Bapak Hendra Ari Wibawa, S. Kep,. NS selaku Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat

RSUD Sleman sekaligus mentor yang telah memberikan arahan, dukungan dan

bimbingan dalam penulisan Laporan Aktualisasi.

5. Seluruh Widyaiswara dan staf Badan Diklat DIY yang telah membekali dan

menyalurkan ilmu kepada penulis.

6. Teman-teman Pelatihan Dasar Golongan II angkatan XVIII yang telah berjuang dan

bekerja sama selama mengikuti pelatihan Dasar.

7. Seluruh rekan sejawat Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman yang banyak membantu

penulis selama mengikuti Pelatihan Dasar.

8. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu kelancaran dan

terselesaikannya laporan aktualisasi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan aktualisasi

ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kemajuan hasil

yang lebih baik.

Yogyakarta 13 Desember 2021

Penulis,

Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb.

NIP. 199005062020122009

ii

ABSTRAK

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Nilai-Nilai Dasar

Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Bidan Terampil Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi

Dini Pada Pasien Post Partum Tentang Perawatan Luka Perineum di Instalasi Gawat Darurat

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan edukasi

pasien terhadap perawatan mandiri luka perineum yang diberikan secara sebelum pasien

dipindahkan di ruang perawatan nifas dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS.

Terdapat beberapa isu yang ditemukan di instansi atau tempat penulis bekerja, diantaranya

adalah kurang optimalnya penempatan dan kesiapan APD di ruang kebidanan IGD, kurang

optimalnya edukasi dini pada pasien post partum tentang perawatan luka perineum dan

rendahnya minat pasien terhadap penggunaan KB IUD post plasenta pada pasien post

partum.

Penulis mengangkat isu yang mendominasi yaitu kurang optimalnya edukasi dini pada

pasien post partum tentang perawatan luka perineum. Isu tersebut ditetapkan menggunakan

metode USG dengan nilai urgency: 5, seriousness: 5, growth; 5, total nilai 15. Penilaian

tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan yang timbul akibat dari edukasi

perawatan perineum yang belum menyeluruh, kurangnya pemahaman pasien tentang

perawatan luka perineum, edukasi dilakukan pada saat pasien selesai perawatan rawat inap

dan belum adanya bahan edukasi pasien tentang perawatan mandiri luka perineum.

Berdasarkan isu utama yang diangkat, penulis menetapkan beberapa gagasan pemecah

isu antara lain dengan pembuatan satuan acara penyuluhan (SAP) tentang perawatan mandiri

luka perineum, pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan mandiri luka perineum,

pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan jahitan perineum dan

pelaksanaan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.

Kegiatan aktualisasi dan habituasi dapat terlaksana dengan baik dan lancar serta

mencapai target kegiatan 100%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai

ANEKA bagi pegawai ASN merupakan sebuah landasan dalam menjalankan tupoksi sehari-

hari, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas diri dan meningkatnya kualitas

pelayanan kepada publik.

Kata kunci : edukasi dini, perawatan mandiri luka jahitan perineum, nilai-nilai ANEKA

iii

DAFTAR ISI

LAPORAN AKTUALISASI ............................................................................................i

BERITA ACARA LAPORAN AKTUALISASI............................................................ ii

PERNYATAAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................iv

ABSTRAK ....................................................................................................................... v

DAFTAR ISI ..................................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................................ix

DAFTAR ISTILAH ......................................................................................................... x

BAB I ............................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

A. Peran Organisasi Dalam Lingkup NKRI ............................................................. 1

B. Visi dan Misi Organisasi ..................................................................................... 2

C. Nilai Organisasi ................................................................................................... 3

D. Struktur Organisasi .............................................................................................. 5

E. Tugas dan Fungsi Organisasi ............................................................................... 6

F. Kondisi Organisasi............................................................................................. 11

BAB II ........................................................................................................................... 19

AGENDA AKTUALISASI ........................................................................................... 19

A. Latar Belakang Pemilihan Isu ............................................................................ 19

B. Proses Aktualisasi .............................................................................................. 27

1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Pada Kegiatan 1…………… ... .27

2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Pada Kegiatan 2 ....…… ....... …43

3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Pada Kegiatan 3 .... .............. ….58

4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Pada Kegiatan 4 .... .......... …….73

BAB III .......................................................................................................................... 86

PENUTUP ..................................................................................................................... 88

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 88

B. Saran ................................................................................................................. 88

C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS .................. 89

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 91

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................ 92

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gedung pelayanan terpadu RSUD Sleman…..……………..……………….. 1

Gambar 2. Struktur organisasi RSUD Sleman……..…………...................…………….. 5

Gambar 3. Struktur organisasi ruang IGD RSUD Sleman...................………………….. 8

Gambar 4. Lokasi RSUD Sleman di Google Maps...........................................................12

Gambar 5. Penempatan APD di IGD RSUD Sleman.......................…..………………...21

Gambar 6. Register pasien di rawat inap.…….………..…………………………….......23

Gambar 7. Register pasien kebidanan di IGD.....….…...………………………………..24

Gambar 8. Diagram fishbone………………………………………..…………………..25

Gambar 9. Draf konsep pembuatan satuan acara penyuluhan….……..…….………......36

Gambar 10. Kegiatan pembuatan draf konsep pembuatan SAP..................….…………..36

Gambar 11. Tangkap layar pencarian materi penyuluhan…….……..……………….......37

Gambar 12. Kegiatan penyusunan satuan acara penyuluhan….……..……………….......37

Gambar 13. Tangkap layar satuan acara penyuluhan…...........................………………...38

Gambar 14. Kegiatan mengkonsultasikan satuan acara yang telah

dibuat...……………...39

Gambar 15. Kegiatan mengkonsultasikan standar prosedur operasional...……...………..39

Gambar 16. Standar prosedur operasional tentang perawatan mandiri luka perineum…..39

Gambar 17. Draf konsep pembuatan media edukasi berupa lembar balik...................…...51

Gambar 18. Kegiatan pembuatan draf konsep pembuatan lembar balik..........…………...51

Gambar 19. Tangkap layar aplikasi di smartphone yang digunakan dalam proses desain

lembar balik................................................................................. …………...52

Gambar 20. Kegiatan pengumpulan materi untuk pembuatan standar prosedur operasional

dan gambar animasi untuk lembar balik...............................…………….......52

Gambar 21. Tangkap layar pencarian gambar animasi........................…………………...53

Gambar 22. Kegiatan pembuatan lembar balik menggunakan aplikasi di smartphone…..53

Gambar 23. Tangkap layar proses desain lembar balik……............................…………...54

Gambar 24. Kegiatan konsultasi dengan tim PKRS..............................……………….......54

Gambar 25. Lembar balik tentang perawatan luka perineum................…………………..55

Gambar 26. Tangkap layar koordinasi dengan sejawat bidan tentang pelaksaan kegiatan

edukasi..........................….............................………………..........................67

Gambar 27. Mempersiapkan lembar balik agar selalu siap untuk digunakan…..………...67

Gambar 28. Foto kegiatan pelaksanaan edukasi pada pasien...................………………...68

Gambar 29. Foto kegiatan pelaksanaan kegiatan edukasi pada pasien....................……...68

Gambar 30. Foto kegiatan persetujuan pemberian edukasi dan informasi pasien...……...68

Gambar 31. Foto lembar edukasi dan pemberian informasi pasien.....................…...........69

Gambar 32. Foto kegiatan pelaksanaan sesi tanya jawab dengan pasien.............…….......69

Gambar 33. Foto kegiatan melibatkan keluarga atau pendamping ibu bersalin…...……..70

Gambar 34. Foto kegiatan mobilisasi dini pasien post partum dengan luka jahitan

perineum................................................................................………………..81

v

Gambar 35. Foto kegiatan peran serta dukungan keluarga terhadap mobilisasi dini pasien

post partum dengan luka jahitan perineum...........................……………......81

Gambar 36. Grafik angka infeksi nifas pasien post partum di bangsal perawatan nifas....82

Gambar 37. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum bulan

September 2021...............................................................................................82

Gambar 38. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum bulan

Oktober 2021...................................................................................................83

Gambar 39. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum bulan

November 2021...............................................................................................83

Gambar 40. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum tanggal

1 - 11 Desember 2021.....................................................................................84

Gambar 41. Grafik length of stay pasien post partum dengan luka perineum mulai tanggal

1 September – 11 Desember 2021.........................……………….................84

Gambar 42. Foto kegiatan pelaksanaan kegiatan setelah timeline kegiatan edukasi

selesai…......................................................................................................... 85

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Struktur organisasi RSUD Sleman...…………………….……………….…….. 5

Tabel 2. Ketenagaan ruang IGD RSUD Sleman …............………………………..…….. 8

Tabel 3. Sarana prasarana IGD RSUD Sleman….....................………………………….13

Tabel 4. Klasifikasi sumber daya manusia RSUD Sleman berdasarkan golongan

kepangkatan…………….…................................................................................15

Tabel 5. Klasifikasi sumber daya manusia RSUD Sleman berdasarkan jenis jabatan.....16

Tabel 6. Klasifikasi pegawai menurut jenis kelamin...............………...……………….16

Tabel 7. Sumber daya manusia di RSUD Sleman.....................…………………………16

Tabel 8. Pengelompokkan Isu Kontemporer…….............................…………………….20

Tabel 9. Data komplikasi nifas di ruang Nusa Indah 2 (bangsal perawatan kebidanan)

tahun 2020…….........................………………………………………………...22

Tabel 10. Penetapan isu……...………….………. ………………………………………..24

Tabel 11. Keterangan nilai score USG.…………………………….……………………...25

Tabel 12. Tabel rencana aksi.................…………………………………………………...87

vii

DAFTAR ISTILAH

APD : alat pelindung diri

Boot : sepatu boot

Face shield : pelindung wajah

Google : kaca mata pelindung

Handscoon : sarung tangan medis

Hazmat : baju pelindung diri yang digunakan untuk melindungi dari material

berbahaya termasuk patogen, kuman dan penyakit berbahaya

lainnya agar tidak mencapai bagian dalam tubuh manusia yang

rentan

IGD : Instalasi Gawat Darurat

IUD : Intra Uterine Device

KB : Keluarga Berencana

Neonatus : bayi berusia sebelum 28 hari

Nifas : masa sejak seorang ibu melahirkan hingga enam minggu setelah

melahirkan

Nurse cap : penutup kepala

Obsgyn : obstetri dan gynecology

Perineum : otot, kulit dan jaringan yang ada diantara kelamin dan anus

Post partum : masa sejak bayi lahir dan plasenta bayi dilahirkan hingga kandungan

kembali seperti saat sebelum hamil

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Posisi Organisasi Dalam Lingkup NKRI

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Unit Organisasi

bersifat khusus dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman yang berlokasi di jalur

strategis Jalan raya Yogyakarta–Magelang atau jalan Bhayangkara 48, Murangan,

Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD bertipe/kelas B Pendidikan berdasarkan Keputusan

Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/601/2018 tentang Penetapan Rumah

Sakit Umum Daerah Sleman sebagai Rumah Sakit Pendidikan Satelit untuk Fakultas

Kedokteran UGM.

Gambar 1. Gedung pelayanan terpadu RSUD Sleman

RSUD Sleman yang sejak awal lebih dikenal sebagai “Rumah Sakit Murangan”

memiliki sejarah eksistensi yang panjang sejak zaman penjajahan Belanda, Jepang hingga

masa kemerdekaan. Pada Zaman Kolonial Belanda dikenal sebagai Klinik Pabrik Gula di

Medari, hingga kemudian sempat dikenal pula sebagai Klinik Rumah Sakit Bethesda,

Yogyakarta, di Medari. Akan tetapi Semenjak Proklamasi kemerdekaan, masyarakat

Kabupaten Sleman, Kulon Progo, hingga Magelang wilayah timur lebih mengenal sebagai

”Rumah Sakit Murangan”. Bahkan hingga sekarang meskipun nama ”RSUD Sleman”

sudah ditetapkan sejak tahun 1977, namun nama ”Rumah Sakit Murangan” lebih lekat dan

lebih familiar bagi masyarakat stakeholders.

Tahun 1977 RSUD Sleman dinyatakan berdiri secara resmi sebagai Rumah Sakit

Umum Pemerintah dengan tipe D berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah

Departemen Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 01065/Kanwil/1977.

Status tipe D ini dimiliki RSUD Sleman selama lebih dari sepuluh tahun. Perubahan

tipe/kelas D ke kelas C diperoleh pada tanggal 15 Pebruari 1988. Setelah berjalan selama

13 tahun sebagai RSUD tipe/kelas C, RSUD Sleman dinaikkan tipenya, setelah dinyatakan

memenuhi persyaratan dalam penilaian Tim Departemen Kesehatan RI. Kenaikan kelas C

ke kelas B Non-Pendidikan tersebut diperoleh dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 1631/Menkes/SK/XII/2003 tentang Peningkatan Kelas Rumah

Sakit Umum Daerah Sleman Milik Pemerintah Kabupaten Sleman pada tanggal 3 Desember

2

2003. Pada akhir tahun 2010 RSUD Sleman dinyatakan telah memenuhi syarat untuk

ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah, berdasarkan Keputusan Bupati Sleman,

nomor 384/Kep.KDH/A/2010.

Berikut beberapa capaian yang telah diperoleh RSUD Sleman hingga tahun 2020 :

1. Tahun 2011 RSUD Sleman memperoleh kelulusan atas Penilaian Akreditasi Rumah

Sakit 16 Pelayanan dengan status “PENUH” dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit

(KARS).

2. Tahun 2015 lulus atas Penilaian Akreditasi Rumah Sakit 16 Pelayanandari Komisi

Akreditasi Rumah Sakit (KARS) versi 2012 dengan status “PARIPURNA”.

3. Tahun 2020 lulus dengan predikat “PARIPURNA” atas Penilaian Komisi Akreditasi

Rumah Sakit (KARS) SNARS Edisi I berdasarkan nomor sertifikat KARS-

SERT/503/V/2019 pada tanggal 8 Mei 2019.

B. Visi dan Misi Organisasi

1. Pemerintah Kabupaten Sleman

a. Visi Kabupaten Sleman

Visi Pemerintah Kabupaten Sleman berdasarkan Peraturan Daerah Sleman

Nomor 3 Tahun 2021 tentang RPJMD Tahun 2021-2026, visi pemerintah kabupaten

Sleman : “Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera,

Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong“

b. Misi Kabupaten Sleman

Misi Pemerintah Kabupaten Sleman berdasarkan Peraturan Daerah Sleman

Nomor 3 Tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Sleman :

1) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dengan dukungan teknologi

untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan dan

kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.

3) Membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan

kesejahteraan.

4) Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai macam

ancaman dan bencana.

5) Membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung

terwujudnya kabupaten cerdas.

6) Menguatkan budaya masyarakat yang saling menghargai dan jiwa gotong

royong.

2. Visi dan Misi RSUD Sleman

a. Visi RSUD Sleman

Visi RSUD Sleman adalah “Menjadi Rumah Sakit Andalan masyarakat menuju

terwujudnya Sleman Smart Regency pada Tahun 2021.”

b. Misi RSUD Sleman :

1) Meningkatkan Tata kelola RSUD Sleman dengan didukung sistem Informasi

manajemen terintegrasi.

3

2) Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan

tenaga Kesehatan.

3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau semua

lapisan masyarakat sepuluh tahun.

c. Tujuan RSUD Sleman

1) Tujuan yang ingin dicapai melalui misi pertama adalah :

a) Menguatkan Tata Kelola Rumah Sakit

b) Meningkatkan pengelolaan prasarana dan sarana Rumah Sakit

c) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup

2) Tujuan yang ingin dicapai melalui misi kedua adalah meningkatkan mutu

pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan.

3) Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ketiga adalah Meningkatkan kualitas

kesehatan masyarakat.

C. Nilai Organisasi

1. Nilai organisasi Kabupaten Sleman

Menurut Perbup Sleman No 14 Tahun 2018 tentang pelaksanaan budaya

pemerintahan SATRIYA di Kabupaten Sleman, mempunyai nilai organisasi sebagai

berikut :

a. Selaras artinya dalam kehidupan selalu menjaga keselarasan dan keseimbangan

hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.

b. Akal Budi Luhur artinya keluhuran jati diri seseorang merupakan pengejawantahan

peri kemanusiaannya.

c. Teladan-Keteladanan artinya dapat dijadikan panutan atau teladan sebagai contoh

oleh lingkungannya.

d. Rela Melayani artinya memberikan pelayanan sesuai dengan kehendak masyarakat.

e. Inovatif artinya melakukan pembaharuan kearah positif sesuai dengan arah

kemajuan individu dan kelompok.

f. Yakin dan Percaya Diri artinya melaksanakan tugas selalu didasari keyakinan dan

percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa kemajuan baik ke intern

dan ekstern.

g. Ahli Profesional artinya mempunyai kompetensi komitmen dan prestasi pada

pekerjaannya.

2. Nilai RSUD Sleman

Upaya untuk mewujudkan visi dan misi didasari dengan berbagai nilai dasar. Nilai-

nilai dasar menjiwai dan menjadi pegangan/pedoman bagi direksi, satuan kerja

manajemen, satuan kerja produksi (staf medis, keperawatan, dan fungsional lain), dan

seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Nilai-nilai dasar

organisasi untuk mencapai visi dan misi RSUD Sleman adalah sebagai berikut :

a. Profesionalisme, bahwa dalam melaksanakan tugas dan atau kewajiban harus

dilandasi oleh :

1) Standar pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur yang harus

dipatuhi dalam melaksanakan tugas profesinya.

4

2) Kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan kemampuan,

keahlian, dan kewenangannya.

3) Integritas yaitu kesadaran dalam bersikap untuk melaksanakan tugas

dengan menjunjung tinggi etika.

4) Responsif yaitu sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi yang

berkembang khususnya dalam melaksanakan tugas profesinya.

5) Kebersamaan, bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di rumah sakit

hanya akan dicapai apabila melibatkan peran seluruh komponen karyawan

secara sinergis. Konsekuensinya adalah bahwa dalam melaksanakan tugas

dimanapun posisinya dalam organisasi harus dilandasi oleh sikap,

tanggung jawab dan kepentingan bersama diantara seluruh anggota

organisasi.

b. Transparansi, bahwa berbagai data dan informasi yang secara substantif dan

normatif boleh/dapat dikonsumsi atau diketahui oleh pihak lain (dalam/luar

organisasi) maka akses terhadap informasi tersebut harus dibuka dengan tetap

memegang prinsip kehati-hatian dan kewajiban untuk menjaga rahasia negara

dan jabatan.

c. Disiplin, bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi oleh

ketaatan dan kepatuhan tanpa paksaan dan atau tanpa pengawasan, melainkan

dengan kesadaran yang tinggi terhadap peraturan, dan norma yang berlaku.

d. Tanggung jawab, bahwa dalam melaksanakan tugas atau kewajiban harus

memegang teguh prinsip kehati-hatian dan kesadaran akan segala resiko yang

akan terjadi sehingga tugas tidak hanya sekedar dilaksanakan melainkan

dengan dilandasi semangat agar diperoleh hasil yang memuaskan dari segala

aspek.

e. Efisien, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu didasarkan

pada upaya pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil optimal atau

pengorbanan sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil maksimal baik dari

sisi biaya, waktu, tenaga maupun sumberdaya lain.

f. Kepuasan pelanggan, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu

diorientasikan pada upaya mencapai kualitas optimal (pelayanan prima)

sehingga tercapai kepuasan konsumen/masyarakat (customer satisfaction)

sebagai pelanggan RSUD Sleman

D. Struktur Organisasi

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi struktur organisasi RSUD Sleman mengacu

pada Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 88 Tahun 2018 Tentang

Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis RSUD Sleman

pada Dinas Kesehatan sesuai gambar berikut ini :

5

Gambar 2. Struktur organisasi RSUD Sleman

Tabel 1. Struktur organisasi RSUD Sleman

No Nama Jabatan

1 dr. Cahya Purnama, M.Kes Plt. Direktur

2 drg. Senik Windyati, M.Kes Wakil Direktur Administrasi dan

Keuangan

3 dr. Cholis Noor Mutaslimah, MPH Wakil Direktur Pelayanan

4 Tri Saktiyono, SST Kepala Bagian Tata Usaha

5 Dra. Sri Suratini Kepala Bagian Keuangan dan Aset

6 Fahmi Khoiri, SS, M.Ec Kepala Bagian Perencanaan dan

Pengembangan

7 dr. Patimah Hariyati Kepala Bidang Pelayanan Medis dan

Pengembangan Mutu

8 drg. Siti Nurchasanah, M.Kes Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan

dan Pelayanan Penunjang

9 drg. Ike Senja Rahmadiyani Kepala Bidang Sarana Pelayanan

Kesehatan dan Teknologi Informasi

10 Sri Wandansari Agustini, SKM Kepala Sub Bagian Umum & Rumah

Tangga

11 Eko Raharjo, SKM, MPH Kepala Sub Bagian Kepegawaian

12 Agustin Eny Prasetyawati, SH Kepala Sub Bagian Hukum dan

Hubungan Masyarakat

6

13 Arini Wulandari, SE, Ak Kepala Sub Bagian Keuangan &

Akuntansi

14 Dini Nurul Hayati, SH Kepala Sub Bagian Pengelolaan Aset

15 Endriana Kuswandari, S.KM Kepala Sub Bagian Penjaminan

16 Any Sofiatun, SKM Kepala Sub Bagian Perencanaan &

Evaluasi

17 Sulistiowati, S.Gz Kepala Sub Bagian Pendidikan,

Penelitian, dan Pengembangan

18 dr. Umi Lathifah Kepala Seksi Pelayanan Medis

19 Mukh Fatoni, S.Kep.Ners Kepala Seksi Pengembangan Mutu

20 Ratih Pramudyaningrum,

S.Kep.Ners, M.Kep Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan

21 Wawan Kusugiharjo, SKM, M.Kes Kepala Seksi Pelayanan Penunjang

22 Haryanto, SKM, M.Kes Kepala Seksi Sarana Pelayanan

Kesehatan

23 Kepala Seksi Teknologi Informasi

dan Komunikasi

E. Tugas dan Fungsi Organisasi

1. Organisasi

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman berdasarkan Peraturan Bupati Sleman

Nomor 48 Tahun 2009 tentang uraian tugas, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum

Daerah Sleman, yang diberlakukan sejak 31 Desember 2009. Uraian tugas, fungsi dan

tata kerja RSUD Sleman masih menggunakan Peraturan Bupati Sleman Nomor 48

Tahun 2009. Hal ini dikarenakan belum adanya pejabat yang sesuai dengan SOTK

Peraturan Bupati Sleman Nomor 44.3 Tahun 2020 tentang Pembentukan, Susunan

Organisasi, Tugas Fungsi dan Tata Kerja Unit Organisasi Bersifat Khusus Rumah

Sakit Umum Daerah Sleman pada Dinas Kesehatan belum dilantik sehingga RSUD

Sleman masih menggunakan pejabat SOTK yang lama. Dalam melaksanakan tugas

tersebut RSUD Sleman menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat

b. Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat

c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan masyarakat

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya

Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Rumah Sakit Umum daerah Sleman sesuai dengan keahlian, jenis dan jumlah jabatan

fungsional sesuai dengan kebutuhan. Setiap bidang dipimpin oleh kepala yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur. Setiap seksi

dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang. Setiap subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada kepala bagian. Kelompok Jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas

7

dikoordinasikan oleh tenaga fungsional yang ditunjuk dan berada dibawah serta

bertanggung jawab kepada kepala Direktur melalui Wakil Direktur.

2. Unit Kerja

a. Profil IGD RSUD Sleman

Pada Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman No 001 Tahun

2018 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

dijelaskan tentang pelayanan gawat darurat yang diuraikan sebagai berikut:

1) Pelayanan Gawat Darurat buka 24 jam terus menerus, 7 hari seminggu terbagi

dalam 3 shift.

2) Setiap pasien yang ke IGD harus mendaftar di tempatpendaftaran.

3) Pelayanan Gawat Darurat dipimpin oleh sekurang-kurangnya Dokter Umum

yang memiliki sertifikat ATLS/ ACLS yang masih berlaku dan dibantu oleh

seorang Kepala Ruang Keperawatan yang memiliki sertifikat PPGD/BTCLS

yang masih berlaku.

4) Pelayanan gawat darurat di RSUD Sleman merupakan pelayanan gawat

darurat level III.

5) Pelayanan gawat darurat tanpa membayar uang muka.

6) Dalam memberikan pelayanan harus selalu menghormati dan melindungi

hak- hak pasien.

7) Selain menangani kasus “true emergency” IGD juga melayani kasus “false

emergency” yang pelayanannya berdasarkan tingkat kegawatan pasien dan

bukan berdasarkan urut kedatangan pasien.

8) Pasien “death on arrival” (DOA) tidak dilakukan resusitasi kecuali atas

permintaan keluarga dan harus diberi nomor rekam medis.

9) Karena tidak tersedianya ruang transit khusus jenazah, pemindahan pasien

meninggal di dan IGD pasien DOA ke kamar jenazah dilakukan kurang dari

2 jam post-mortem.

10) Persalinan normal di IGD dilakukan oleh dokter jaga IGD atau bidan jaga

IGD yang telah memiliki sertifikat asuhan persalinan normal (APN).

11) Pasien-pasien yang terindikasi menular maupun infeksius dapat diterima di

IGD dan ditempatkan secara terpisah dari pasien lainnya.

12) Dokter umum yang bertugas di IGD harus memiliki sertifikat PPGD/ BLS/

ACLS/ ATLS yang masih berlaku.

13) Pada shift jaga, salah satu perawat yang bertugas memiliki sertfikat PPGD/

BTCLS yang masih berlaku sebagai penanggung jawab shift.

14) Obat dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku harus selalu tersedia.

15) Setiap pasien yang datang ke IGD dilakukan triase untuk mendapatkan

pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.

16) Triage di IGD dilakukan oleh dokter jaga atau perawat IGD.

17) Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnostik/ terapi/ spesimen dan

tindakan medis yang tidak tersedia di Rumah Sakit dilakukan rujukan ke

Rumah Sakit lain, termasuk juga bagi pasien yang memerlukan rujukan rawat

inap yang diindikasikan karena penyakitnya.

8

18) Bila terjadi bencana, baik yang terjadi di dalam atau di luar rumah sakit, IGD

siap untuk melakukan penanggulangan bencana.

19) Setiap petugas/ staf IGD wajib mengikuti pelatihan yang sudah

diprogramkan.

Gambar 3. Struktur organisasi ruang IGD RSUD Sleman

Keterangan :

Kepala Instalasi Gawat Darurat : dr. Nurul Hikma Tazkiana

Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat : Hendra Ari W, S.Kep., Ns

Perawat Primer : Sufiana p, S.Kep., Ns

Bidan Primer / Koordinator : Komariyah, A.Md.Keb

Ketua Tim Jaga / PJTS : Budiono, AMK

Irchama Budi D, AMK

Dista Darma Satya, AMK

Septian Anggi D S, AMK

b. Ketenagaan Ruang IGD

SDM di IGD RSUD Sleman terdiri dari

1) Dokter : 17 Dokter umum dengan sertifikasi ACLS dan ATLS

2) Perawat : 20 orang ( Ners 3 orang, D3 Keperawatan 17 orang)

3) Bidan : 11 orang (D4 Kebidanan 1 orang, D3 Kebidanan 10 orang)

4) Admi : 1 orang

5) Konsulen : Dokter spesialis sesuai jadwal

Tabel 2. Ketenagaan ruang IGD RSUD Sleman

No Nama Jabatan Pendidikan Status

Pegawai

1. Hendra Ari Wibawa,

S.Kep., Ns Kepala Ruang Ners PNS

9

2. Sufiana Puspita

Dewi,S.kep., Ns Perawat Primer Ners PNS

3 Komariyah,Amd Keb Bidan Primer DIII Keb PNS

4. Budiono, AMK PJTS DIII Kep PNS

5. Dista Darma Satya, AMK PJTS DIII Kep BLUD

6. Septian Anggi Dwi

Saputra, Amk PJTS DIII Kep PNS

7. Irchama Budi D, AMK PJTS DIII Kep PNS

8. Sumiati Balla, AMK Perawat

Assosiate DIII Kep PNS

9. Agus Sutiono, AMK Perawat

Assosiate DIII Kep PNS

10. Arga Adi Gunawan, AMK Perawat

Assosiate DIII Kep PNS

11. Agus Supardal,AMK Perawat

Assosiate DIII Kep PNS

12. Andri Kurniawan, S.Kep.,

Ns

Perawat

Assosiate Ners BLUD

13. Aurel Septiana E P, AMK Perawat

Assosiate DIII Kep BLUD

14. Kusaninul Wakhid, AMK Perawat

Assosiate DIII Kep PNS

15. Iqbal Fahmi,AMK Perawat

Assosiate DIII Kep PNS

16. Retno Ambarwati, AMK Perawat

Assosiate DIII Kep PNS

17. Setiyo Rahmat, AMK Perawat

Assosiate DIII Kep PNS

18. Imas Wulansari, AMK Perawat

Assosiate DIII Kep CPNS

19. Misbakhul Anam,AMK Perawat

Assosiate DIII Kep PNS

20. Imam Tauhid, AMK Perawat

Assosiate DIII Kep PNS

21. Enggar

Widyaningrum,Amd Keb

Bidan

Assosiate DIII Keb PNS

22. Shinta Maharani,Amd Keb Bidan

Assosiate DIII Keb BLUD

23. Atun Dwi Rohayati,Amd

Keb

Bidan

Assosiate DIII Keb PNS

10

24. Fitriana Rahayu,Amd Keb Bidan

Assosiate DIII Keb CPNS

25. Zukriyah,Amd Keb Bidan

Assosiate DIII Keb PNS

26. Ardian Deta Dewanti,

A.Md.Keb

Bidan

Assosiate DIII Keb CPNS

27. Kastinani,S.Tr.Keb Bidan

Assosiate DIV Keb PNS

28. Rahma Yusnida

Havara,Amd Keb

Bidan

Assosiate DIII Keb PNS

29 Puspita Wardani,Amd Keb Bidan

Assosiate DIII Keb CPNS

30. Dyah Anjar, A.Md.Keb Bidan

Assosiate DIII Keb PNS

31. Hasnan, S.Ftr, Fisio Administrasi S1 Fisio

c. Pegawai / Bidan

Tugas jabatan fungsional bidan terampil berdasarkan Pemenpan Nomor 36

Tahun 2019 :

1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis

2) Melakukan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan

3) Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan

4) Memfasilitasi informed choice dan / atau informed consent

5) Melakukan tindakan pencegahan infeksi

6) Memberikan nutrisi dan rehidrasi / oksigenisasi / personal hygiene

7) Memberikan vitamin / suplemen pada klien / pemeriksaan asuhan kebidanan

kasus fisiologis

8) Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil

9) Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai

dengan kebutuhan

10) Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis

11) Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis

12) Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis

13) Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis

14) Melakukan pengkajian pada ibu nifas

15) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ketiga

pasca persalinan (KF 1)

16) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan

(KF2)

17) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan

(KF3)

11

18) Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan

pendampingan

19) Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal

20) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal

21) Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir

Rendah (BBLR)

22) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan

anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan

23) Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom

24) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan

reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada

individu/keluarga sesuai kebutuhan

25) Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk

remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi

26) Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga

Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah

kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah

27) Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga

Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita)

28) Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

29) Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung

Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan

30) Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak

sekolah.

F. Kondisi Organisasi

1. Letak Organisasi

Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110° 33′ 00″ dan 110° 13′

00″ Bujur Timur, 7° 34′ 51″ dan 7° 47′ 30″ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Sleman

sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah, sebelah

timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah, sebelah barat

berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang,

Propinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan berbatasan dengan Kota Yogyakarta,

Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi D.I.Yogyakarta.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Satuan Kerja Organisasi

Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman yang berlokasi

di jalur strategis Jalan raya Jogjakarta–Magelang atau Jalan Bhayangkara 48, Murangan,

Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD pertama yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sleman,

dan memiliki sejarah panjang sejak zaman penjajahan Belanda, Jepang hingga masa

kemerdekaan.

12

Gambar 4. Lokasi RSUD Sleman di Google Maps

2. Sarana dan Prasarana

a. Sarana dan Prasarana RSUD Sleman

Bangunan pelayanan dan kantor per 31 Desember 2018, seluas 38.764

m2 berdiri di atas tanah seluas 29.673 m2. Secara lebih detail luasan tanah

dan bangunan tersebut terdiri:

1) Lokasi lama rumah sakit di dusun Murangan, Triharjo, Sleman, luas tanah

12.417 m2 dengan luas bangunan 7.802,21 m2

2) Lokasi tanah sebelah barat sungai untuk bangunan Gedung Layanan

Terpadu (GPT), Bangsal Kenanga, Laundry ,Hemodialisa (HD) dan MDR

di lahan dengan luas tanah 9.962 m2( luas bangunan 21.471 m2)

3) Bangunan Poliklinik Multi Drugs Resistance (MDR) untuk penanganan

penyalahgunaan obat di lahan sebelah Bangsal Kenanga dengan luas

bangunan 217,5 m2

4) Tanah untuk titik kumpul RSUD Sleman (Barat Laut GPT RSUD Sleman)

seluas 1.103 m2

5) Tanah untuk perluasan parkir RSUD Sleman (Utara GPT RSUD Sleman)

seluas 2.574 m2

6) Luas Tanah untuk bangunan IPAL seluas 856 m2

7) Bangunan Ramp yang berada di samping bangunan bangsal Alamanda

dan Cempaka berdiri dengan luas bangunan 221.5 m2

8) Bangunan Jembatan Penghubung GPT dan Cempaka Lantai II 308,972 m2

9) Lokasi rumah dinas RSUD Sleman di dusun Durenan, Triharjo, Sleman,

luas tanah 2.500 m2 dengan luas bangunan 726 m2

Area seluas tersebut diatas digunakan untuk Pelayanan Rumah Sakit

meliputi: Fasilitas untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat dari aspek

bangunan merupakan bagian dari jumlah luasan bangunan yang disebutkan diatas

digunakan untuk :

13

1) Instalasi pelayanan rawat jalan (16 poliklinik spesialis / subspesialis)

2) Instalasi pelayanan rawat darurat (IGD 24 jam)

3) Instalasi Perawatan khusus (ICU 11TT)

4) Instalasi Rawat Inap (10 ruang/bangsal: 3 TT Kelas VVIP, 6 TT Kelas

VIP, 30 TT Kelas I,40 TT Kelas II, 82 TT Kelas III, 23 TT Isolasi COVID-19,

4 TT Isolasi Immunocompromise, 5 TT Isolasi Airbone dan 32 TT Non

Kelas) sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Nomor

344/Kep.Dir/2020

5) Instalasi Bedah sentral (5 ruang operasi non COVID-19 dan 2 kamar

operasi COVID-19)

6) Ruang Bersalin (VK)

7) Instalasi Patologi Klinik (Laboratorium Klinik)

8) Instalasi Patologi Anatomi

9) Instalasi Radiologi

10) Instalasi Rehabilitasi Medik

11) Instalasi Farmasi

12) Instalasi Gizi

13) Instalasi Pemulasaraan Jenazah

14) Instalasi Rekam Medik (termasuk ruang pendaftaran rawat jalan/inap &

IGD)

15) Kassa (Ruang pelayanan administrasi keuangan)

16) BPD DIY Cabang Sleman kantor Kas RSUD Sleman

17) Bank Sleman kantor kas RSUD Sleman

18) Bangunan Masjid Da’arut Taqwa

19) Ruang Pelayanan Rohaniawan

20) Askes/ BPJS Center

21) Bank Darah RS (BDRS)

22) Central Sterile Supply Department(CSSD)

23) Pelayanan Jaminan Kesehatan

24) Bangunan Kantin dan Minimarket “HospitaMart”

Kondisi bangunan lainnya, berupa bangunan kantor untuk manajemen

yang terdiri dari: ruang-ruang untuk Direktur/Wakil Direktur, Bagian Tata

Usaha, Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, serta Bidang Penunjang

dan Sarana.

b. Sarana dan prasarana ruang IGD

Tabel 3. Sarana prasarana IGD RSUD Sleman

No Nama barang Jumlah Kondisi Barang

1 Troli Tindakan 1 Baik

2 Infant warmer 1 Baik

3 Cardiotopografi 2 Baik

4 USG 1 Baik

5 Bed gyn / gynecolog exam table electric 1 Baik

14

6 Bed Gyn 1 Baik

7 Examination lamp 1 Baik

8 Lampu tindakan/examination lamp 1 Baik

9 Lampu operasi 1 Baik

10 Baby incubator 1 Baik

11 Infant warmer 1 Perlu perbaikan

12 Suction baby 1 Baik

13 Dopler (fetal monitoring) 1 Baik

14 Film fiewer 1 Perlu perbaikan

15 Brankar hidarulic Stecher 2 Baik

16 Baby bed 1 Perlu perbaikan

17 Pengukur panjang badan anak 1 Baik

18 Ambubag child& neonatal 1 Baik

19 Pulse oxymeter neonatus 1 Baik

20 Neopuff 1 Baik

21 Suction pump 2 Baik

22 Inkubator transport 1 Baik

23 Sphygmomanometer 1 Baik

24 Suction anak 1 Baik

25 Laringoskop bayi 2 Baik

26 Vacum suction infant 1 Baik

27 Vacuum extractor 1 Baik

28 Blood Pressure Monitor 1 Baik

29 Timbangan bayi 1 Baik

30 Troli tindakan 1 Baik

31 Laringoskop ibu 1 Baik

32 EKG 1 Perlu perbaikan

33 Troli EKG 1 Baik

34 Suction THT 1 Baik

35 CPAP 1 Perlu perbaikan

36 Bed side monitor 2 Baik

37 Troli alkes 1 Baik

38 Stetoskop anak 1 Baik

39 Instrumental cabinet 1 Baik

40 Hepafilter 2 Baik

41 Humidifier 2 Baik

42 Timbangan 1 Baik

43 Examamination lamp 1 Baik

44 Trolley emergency 1 Baik

45 Troley barang 3 Baik

46 monitor cctv SHARP 1 Baik

15

47 Monitor CCTV 1 Baik

48 Brankar 5 Baik

49 Brankar Putih Biru Tua 7 Baik

50 Brankar hijau 2 Perlu perbaikan

51 Brankar hitam 4 Perlu perbaikan

52 Nurse Station Set 1 Baik

53 Video Laryngoscope 1 Baik

54 Syringe pump 6 Baik

55 Oksimetri 3 Baik

56 infus pump 6 Baik

57 blood warmer 2 Baik

58 Nebuliser 1 Baik

59 suction tank 4 Baik

60 vena sectie set 3 Baik

61 face shield helm kuning 19 Baik

62 Google 45 Baik

63 sepatu boot 20 Baik

c. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di RSUD Sleman terdiri dari tiga bagian besar, yakni :

1) Pejabat struktural

2) Fungsional

3) Tenaga lain (tenaga fungsional umum, yang terdiri dari : staf struktural, dan

staf di instalasi pelayanan)

Secara status kepegawaian sumber daya aparatur di RSUD Sleman, terdiri

dari :

1) Pegawai negeri sipil

2) Pegawai tidak tetap (kontrak)

3) Pegawai tidak tetap (kontrak) non database

4) Pegawai harian lepas

Klasifikasi sumber daya manusia di RSUD Sleman berdasarkan golongan

kepangkatan disajikan dalam tabel dan grafik sebagai berikut :

Tabel 4. Klasifikasi sumber daya manusia RSUD Sleman berdasarkan golongan

kepangkatan

Golongan

Kepangkatan

2016 2017 2018 2019 2020

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

Golongan I 2 0.526 1 0.270 1 0.278 1 0.238 1 0.243

Golongan II 77 20.263 86 23.243 75 20.833 61 14.524 86 20.874

Golongan III 275 72.368 256 69.189 258 71.667 332 79.048 301 73.058

16

Golongan IV 26 6.842 27 7.297 26 7.222 26 6.190 24 5.825

Jumlah 380 100 370 100 360 100 420 100 412 100

Tabel 5. Klasifikasi sumber daya PNS di RSUD Sleman berdasarkan jenis

jabatan

No Jenis

Jabatan

2016 2017 2018 2019 2020

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

1 Struktural 13 3.421 13 3.514 10 2.778 10 2.381 13 3.155

2 Fungsional 279 73.421 272 73.514 270 75,0 270 64.286 335 81.311

3 Lainnya

/staf

88 23.158 85 22.973 80 22.22 80 19.048 64 15.534

Jumlah 380 100 370 100 360 100 360 85.714 412 100

Tabel 6. Klasifikasi pegawai menurut jenis kelamin

No Jenis

kelamin

2016 2017 2018 2019 2020

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

1 Laki-laki 117 30.789 111 30.000 107 29.722 120 28.571 119 28.333

2 Perempuan 263 69.211 259 70.000 253 70.278 300 71.429 293 69.762

3 Jumlah 380 100 370 100 360 100.00 420 100 412 98.095

Tabel 7. Sumber daya manusia di RSUD Sleman

No Jenis Spesifikasi Pendidikan PNS Non PNS

1 S2. Spesialis 33 11

2 S2. Kesehatan 7 0

3 S2. Manajemen 0 0

4 S2. Psikologi 1 0

5 S2. Keperawatan 1 0

6 S1. Dokter Umum 10 8

7 S1. Dokter Gigi 1 0

8 S1. Apoteker 9 4

9 S1. Keperawatan 21 8

10 S1. Kebidanan 2 0

11 S1. Kes. Masy. 2 2

12 S1. Tek.lingkungan 0 0

13 S1. Akutansi 0 3

14 S1. Ek. Akuntansi 1 0

15 S1. Ek. Manajemen 5 0

16 S1. Hukum 0 2

17 S1. Sosial-Admneg 1 0

18 S1. Komputer 2 0

19 S1.Psikologi 0 0

17

20 S1.Radiodiagnostik 1 0

21 S1. Manajemen 0 3

22 S1. Teknik 0 1

23 S1. Komunikasi 0 1

24 S1. Pendidikan 1 0

25 S1. Terapan Kesehatan 0 2

26 S1. Fisioterapi 0 1

27 D4. Gizi 2 0

28 D4. Teknofsk Nuklir 1 0

29 D4. Kesh. Lingk. 2 0

30 D4. Keperawatan 15 0

31 D4. Anesthesi 2 0

32 D3. Keperawatan 141 63

33 D3. Kebidanan 31 16

34 D3. Anestesi 0 0

35 D3. Rawat Gigi 2 2

36 D3. Fisioterapi 5 1

37 D3. Okupasi 0 1

38 D3 Ter.Wicara 0 2

39 D3. Radiologi 2 5

40 D3. Analis Kes. 8 4

41 D3. Gizi 2 0

42 D3. Analis Kes. 0 4

43 D3.Tek. Elkt. Medk 3 3

44 D3. Kesh Lingk. 4 6

45 D3. Rekam Medis 9 7

46 D3. Teknik Mesin 0 0

47 D3. Analis Farmasi 2 5

48 D3. Pendidikan 1 0

49 D3. Komputer 0 2

50 D3. Pustaka 1 0

51 D3. Administrasi RS 0 10

52 D3. Akuntansi 0 4

53 D1. Transfusi 0 5

54 D1. Kebidanan 0 0

55 SPK 2 0

56 SPRG 1 0

57 SMAK 2 0

58 SAA/SMF 11 2

59 SPAG 1 0

60 Pekarya Kesh 4 0

18

61 SMEA (SMK) 10 0

62 STM (SMK) 13 9

63 SMT 0 1

64 SMA 25 8

65 SPG 1 1

66 KPAA 1 0

67 SMP 10 2

68 SD 1 5

Jumlah 412 214

19

BAB II

AGENDA AKTUALISASI

A. Latar Belakang Pemilihan Isu

1. Identifikasi Isu Kontemporer

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara. Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), disebutkan bahwa Pegawai

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri

sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat

pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau

diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pegawai negeri sipil memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan

publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Pelayanan publik adalah kegiatan

atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,

jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan

publik.

Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018

tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, setiap peserta pelatihan dasar

CPNS diwajibkan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang terdiri

dari : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

Tenaga kesehatan sebagai pelaksana kebijakan publik berwenang untuk

menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.

Tenaga kesehatan di sebuah instansi Kesehatan contohnya rumah sakit, dapat

dikelompokkan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki, antara lain

meliputi tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan

masyarakat dan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian

medis, dan tenaga kesehatan lainnya.

Rumah sakit yang merupakan suatu organisasi yang berfungsi

menyelenggarakan pelayan kesehatan secara komprehensif kepada masyarakat.

Rumah sakit sebagai sebuah institusi pelayanan kesehatan profesional menghadirkan

dokter, perawat, bidan dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Menurut Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No 340/MENKES/PER/III/2010, “Rumah sakit adalah

institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan

gawat darurat.” Berdasarkan definisi tersebut, rumah sakit tidak hanya penyedia

pelayanan perawatan dan rehabilitasi, namun juga pelayanan pencegahan serta

peningkatan kesehatan, tempat pendidikan dan pelatihan paramedis, hingga tempat

penelitian serta pengembangan ilmu di bidang kesehatan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman saat ini merupakan Satuan Kerja

Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman

yang berlokasi di jalur strategis Jalan raya Yogyakarta–Magelang atau jalan

20

Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD pertama yang dimiliki

Pemerintah Kabupaten Sleman, dengan status kelembagaan sebagai Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) yang merupakan bagian dari Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten Sleman. Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan profesional di

rumah sakit yang bertugas memberikan pelayanan kebidanan secara kompehensif

khususnya terkait reproduksi, kehamilan, proses melahirkan hingga pasca melahirkan.

Dalam mewujudkan pelayanan kebidanan yang maksimal di rumah sakit, selain

diwujudkan dengan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia maupun dengan

pemenuhan fasilitas penunjang. Namun dalam perlaksanaannya terdapat beberapa

kendala yang dihadapi. Beberapa masalah tersebut, penulis angkat sebagai isu agar

nantinya dapat menjadi perhatian untuk ditemukan solusi dari permasalahan tersebut.

Isu tersebut penulis jadikan sorotan antara lain :

Tabel 8. Pengelompokkan Isu Kontemporer

No Identifikasi Isu Kondisi saat ini Kondisi yang

diharapkan

Pengelompokan

isu

1 Kurang

optimalnya

penempatan dan

kesiapan APD di

ruang kebidanan

IGD

Tindakan

penanganan pasien

yang harus segera

menjadi tertunda

karena harus

mengambil APD

karena tidak

ditempatkan dalam

satu area

Optimalnya

penempatan dan

kesiapan APD di

ruang tindakan

obsgyn agar tindakan

emergency dapat

segera ditangani

karena sudah tidak

perlu mengumpulkan

APD terlebih dahulu

Pelayanan publik

2 Kurang

optimalnya

edukasi dini

pada pasien

post partum

tentang

perawatan luka

perineum

Pasien post

partum yang

melahirkan di

IGD merasa

khawatir untuk

bergerak ketika

akan

dipindahkan ke

ruang rawat inap

serta kurang

pemahaman

pasien tentang

cara merawat

luka jahitan

perineum

Optimalnya edukasi

dini pada pasien post

partum tentang

perawatan luka

perineum

Pelayanan publik

21

3 Rendahnya

minat pasien

terhadap

penggunaan KB

IUD post

plasenta pada

pasien post

partum

Pasien takut untuk

dilakukan

pemasangan KB

IUD post plasenta

untuk

menjarangkan

kehamilan

Tingginya minat

pasien yang

menggunakan KB

IUD post plasenta

sebagai upaya untuk

menjarangkan

kehamilan

Pelayanan publik

Berikut ini adalah uraian dari permasalahan di atas disertai dengan data

pendukung :

a. Kurang optimalnya penempatan dan kesiapan APD ruang tindakan kebidanan di

Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman

Pelayanan gawat darurat di instalasi gawat darurat merupakan pelayanan

yang dilakukan secara cepat, tepat dan akurat. Pada umumnya tindakan

dilakukan dengan segera demi upaya menghindari timbulnya komplikasi yang

tidak diharapkan. Sebagai salat satu unit yang beresiko sebagai tempat penularan

infeksi yang tinggi, kesiapan APD di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman

belum optimal. APD yang tidak pada satu titik sehingga membutuhkan waktu

untuk menggunaannya yang mengakibatkan tertundanya tindakan yang harus

dilakukan segera. APD yang tidak berada pada satu tempat antara lain masker

bedah, masker N95, apron, face shield, nurse cap, boot, google, handscoon steril

maupun hazmat. Penempatan APD di lemari APD, sedangkan masker N95,

apron, handscoon steril dan nurse cap di apotek. Hal ini dapat diatasi dengan

penempatan APD dalam satu titik sehingga petugas tidak perlu berlarian untuk

mendapatkan APD sesuai dengan yang standar dalam memberikan pelayanan.

Kesiapan APD untuk digunakan dalam pelayanan pun diperlukan untuk

menunjang pelayanan yang cepat.

Gambar 5. Penempatan APD di IGD RSUD Sleman

22

b. Kurang optimalnya edukasi dini tentang perawatan luka perineum pada pasien

post partum di ruang Instalasi Gawat Darurat

Kasus ibu hamil yang datang dalam keadaan sudah memasuki tahap

persalinan banyak ditemukan di IGD. Tidak sedikit ibu hamil tersebut dalam

proses pengurusan rawat inap, sudah tidak dapat ditunda tindakan persalinannya.

Pada kondisi tersebut menyebabkan pasien harus dilakukan pertolongan

persalinan di IGD. Ketika semua tindakan telah selesai dilakukan, pasien

dikelola untuk segera diantar ke ruang perawatan agar pasien dapat beristirahat

setelah proses panjang persalinan. Namun temuan di lapangan menunjukkan

bahwa pada bulan September 2021, terdapat 7 dari 10 ibu bersalin yang terdapat

luka jalan lahir dan mendapat tindakan jahit perineum mengatakan bahwa pasien

takut untuk bergerak karena takut jahitan dapat terbuka jika terlalu banyak

bergerak. Selain itu pasien banyak menanyakan bagaimana perawatan mandiri

untuk luka jahitan tersebut.

Secara teori, seharusnya luka jahitan perineum sudah melalui proses

penyembuhan sampai dengan 7 hari pasca bersalin dan akan pulih total dalam

waktu 6 minggu. Namun dalam bulan September 2021 terdapat kasus pasien

mengalami dehisensi luka perineum yang sudah jarang terjadi. Hal tersebut

menggambarkan bahwa perlunya pasien mendapatkan edukasi dini tentang

perawatan luka jahitan perineum.

Tabel 9. Data komplikasi nifas di ruang Nusa Indah 2 (bangsal perawatan

kebidanan) tahun 2020

No Bulan Jumlah

1. Januari 8

2. Februari 2

3. Maret 12

4. April 2

5. Mei 2

6. Juni 1

7. Juli 5

8. Agustus 3

9. September 4

10. Oktober 5

11. November 6

12. Desember 8

Jumlah 58

23

Gambar 6. Register pasien rawat inap

c. Rendahnya minat pasien terhadap penggunaan KB IUD post plasenta pada

pasien post partum

Pelayanan kebidanan di RSUD Sleman dilaksanakan secara satu kesatuan

oleh berbagai unit antara lain instalasi gawat darurat, poliklinik kebidanan, ruang

bersalin, runag nifas dan ruang bayi. Sebagai instalasi gawat darurat, diharapkan

dapat menangani berbagai tindakan dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan

yang tidak hanya berpusat pada kehamilan, persalinan, maupun pelayanan pasca

melahirkan saja. Tetapi sebagai satu kesatuan fungsi, bidan di instalasi gawat

darurat juga mempunyai peran serta dalam mendukung upaya pemerintah dalam

menjalankan program keluarga berencana yang pada umumnya dilayani di

poliklinik kebidanan. Salah satu upayanya adalah dengan memotivasi pasien

terhadap penggunaan KB IUD post plasenta yang penggunaannya dapat

dilakukan pada saat proses persalinan maupun pada saat operasi caesar

berlangsung. Hal tersebut memudahkan bagi pasien agar tidak perlu meluangkan

waktu khusus untuk melakukan pemasangan IUD di suatu pelayanan kesehatan.

Penggunaan KB IUD post plasenta juga dapat mengurangi kehawatiran pasien

dan rasa nyaman saat menjalani proses pemasangan IUD. Pemasangan IUD post

plasenta dapat dilakukan pada saat pasien masih menjalani tahapan persalinan.

Namun dalam pelaksanaannya pada bulan September 2021, ditemukan 9 dari 10

pasien post partum di IGD yang melahirkan secara spontan dan 8 pasien yang

menjalani operasi caesar emergency menolak ketika ditawarkan untuk dilakukan

pemasangan KB IUD post plasenta sebagai upaya menjarangkan kehamilan.

Diketahui dari data register bulan September 2021, terdapat pasien dengan

riwayat operasi caesar kurang dari 2 tahun yang hendak melahirkan. Merupakan

resiko tinggi bagi pasien untuk melahirkan anak selanjutnya jika riwayat operasi

caesar sebelumnya kurang dari 2 tahun. Resiko tersebut antara lain perdarahan,

robekan dinding rahim maupun komplikasi lainnya.

Dari hasil tanya jawab dengan pasien, dikemukakan bahwa pasien merasa

takut dengan tindakan pemasangan KB IUD post plasenta tersebut. Rasa takut

tersebut dikarenakan pasien tidak mengerti tentang proses pemasangan KB IUD.

24

Pasien takut merasa nyeri pada saat pemasangan dan takut dengan mitos yang

beredar di masyarakat bahwa IUD dapat hilang dari rahim.

Gambar 7. Register pasien kebidanan di IGD

2. Penetapan Isu

Dari beberapa isu permasalahan tersebut dianalisis menggunakan teknik USG

(Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu alat untuk

menentukan prioritas isu yang harus diselesaikan dengan teknik scoring. Menentukan

tingkat urgency, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-

5. Isu yang memiliki skor tertinggai merupakan isu prioritas. Penjelasan USG adalah

sebagai berikut :

a. Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk

diselesaikan makan semakin tinggi tingkat urgency masalah tersebut.

b. Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap

organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi

seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa, sumber daya atau

sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi maka

semakin tinggi tingkat serius masalah tersebut.

c. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang

masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah

yang cepat berkembang tentunya semakin prioritas untuk segera diatasi.

Berdasarkan masing-masing aspek USG, berikut ini adalah penjabaran dari

kondisi tersebut :

Tabel 10. Penetapan Isu

No Kondisi saat ini Penilaian Kriteria Total

Nilai

Rangking

U S G

1. Kurang optimalnya penempatan

dan kesiapan APD di ruang

tindakan kebidanan

4 4 5 13 2

25

2. Kurang optimalnya edukasi

dini tentang perawatan luka

perineum pada pasien post

partum di IGD RSUD Sleman

5 5 5 15 1

3. Rendahnya minat pasien terhadap

penggunaan KB IUD post

plasenta pada pasien post partum

4 4 3 11 3

Tabel 11. Keterangan nilai score USG

Urgency = Mendesak Seriousness = Kegawatan Growth = Pertumbuhan

5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat

4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat

3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat

2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat

1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat

3. Isu Yang Diangkat

Berdasarkan analisis isu kontemporer menggunakan metode USG diatas, maka

dapat disimpulkan isu tentang belum optimalnya edukasi tentang perawatan perineum

pada pasien post partum di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman memenuhi semua

kriteria Urgency, Seriousness dan dan Growth sehingga diangkat pada kegiatan

aktualisasi ini karena memiliki skor paling tinggi dari pada isu lainnya.

Fishbone diagram digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab

masalah. Analisis fishbone diagram berupaya memahami persoalan dengan

memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait serta menekankan pada hubungan

sebab akibat. Berikut penggambaran penyebab masalah yang dilihat dari hubungan

sebab-akibat (cause and effect) atas isu yang diangkat digambarkan dalam diagram

fishbone untuk memahami persoalan dengan memetakan isu berdasarkan cabang-

cabang terkait.

Gambar 8. Diagram fishbone

26

Dari analisis fishbone terdapat beberapa akar masalah penyebab edukasi tentang

perawatan perineum pada pasien post partum di IGD RSUD Sleman yang kurang

optimal. Berikut ini uraian penyebab masalah :

1. Edukasi perawatan perineum yang belum menyeluruh.

2. Kurangnya pemahaman pasien tentang perawatan luka perineum.

3. Edukasi dilakukan pada saat pasien selesai perawatan rawat inap.

4. Tidak adanya bahan edukasi pasien tentang perawatan luka perineum

4. Penetapan Judul

Dari beberapa faktor tersebut, kegiatan yang dapat dilakukan sebagai bidan

terampil selama masa aktualisasi adalah melakukan optimalisasi edukasi dini pasien

tentang perawatan luka perineum agar masa pemulihan pasien dapat dilalui dengan

nyaman tanpa adanya rasa takut jahitan dapat terbuka dan personal hygiene pasien

tetap dapat dilakukan. Maka judul laporan aktualisasi ini adalah :

“LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA OPTIMALISASI EDUKASI

DINI PADA PASIEN POST PARTUM TENTANG PERAWATAN LUKA

PERINEUM DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH SLEMAN”

5. Gagasan Pemecahan Isu

Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang dipilih, serta sebagai uraian

lebih lanjut mengenai judul yang telah ditetapkan, dirancang berbagai bentuk kegiatan

yang dilakukan dalam tahap aktualisasi. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan

kegiatan yang secara realistis telah dilaksanakan selama masa aktualisasi di

lingkungan kerja penulis atas persetujuan mentor, yaitu :

a. Pembuatan satuan acara penyuluhan (SAP) tentang perawatan luka perineum

1) Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum

2) Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai dengan konsep SAP

yang telah dibuat

3) Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka perineum yang telah dibuat

kepada atasan

b. Pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan luka perineum untuk pasien

post partum di IGD RSUD Sleman

1) Merencanakan pembuatan media edukasi pasien

2) Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum

3) Membuat media edukasi berupa lembar balik

c. Pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan jahitan

perineum

1) Merencanakan kegiatan edukasi pada pasien post partum yang melahirkan di

IGD

2) Melakukan edukasi pada pasien post partum tentang perawatan luka

perineum

27

3) Melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi pemahaman pasien tentang edukasi

yang telah diberikan

d. Pelaksanaan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

1) Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi dan melakukan

aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap menjaga personal hygiene

2) Melaporkan hasil evaluasi kegiatan

3) Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi

B. Proses Aktualisasi

Laporan Mingguan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 1

Kegiatan /

Sub Kegiatan /

Output

Kegiatan :

Pembuatan satuan acara penyuluhan tentang perawatan luka

perineum

Sub Kegiatan :

1. Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka

perineum.

2. Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai

dengan konsep SAP yang telah dibuat.

3. Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka perineum

yang telah dibuat kepada atasan.

Output Kegiatan :

• Konsep pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum

• Tersusunnya SAP tentang perawatan luka perineum

• Feedback untuk penyempurnaan SAP yang dibuat

Tanggal 6 s.d. 10 November 2021

Tingkat Pencapaian Kegiatan pembuatan satuan acara penyuluhan tentang

perawatan luka perineum terlaksana dengan tingkat

pencapaian sebesar 100% dengan indikator capaian :

1. Tersusunnya draf konsep pembuatan satuan acara

penyuluhan.

2. Tersusunnya satuan acara penyuluhan tentang perawatan

luka perineum.

3. Mentor setuju dengan satuan acara penyuluhan yang telah

disusun.

28

Deskripsi Proses Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka

perineum

Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu merancang

konsep pembuatan satuan acara penyuluhan yang akan

disusun. Pada tahapan ini penulis membuat draf satuan acara

penyuluhan dan mengumpulkan materi yang akan

dicantumkan dalam satuan acara penyuluhan. Pengumpulan

materi diambil dari jurnal maupun karya tulis ilmiah yang

dibuat dalam 10 tahun terakhir sesuai perkembangan ilmu

yang ada.

Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai

dengan konsep SAP yang telah dibuat

Setelah membuat draf satuan acara penyuluhan dan

mengumpulkan materi yang akan dicantumkan dalam satuan

acara penyuluhan, kemudian dilakukan kegiatan menyusun

satuan acara penyuluhan sesuai format SAP kegiatan. Satuan

acara penyuluhan disesuaikan dengan kondisi pasien yang

akan diberikan penyuluhan/edukasi.

Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka

perineum yang telah dibuat kepada atasan

Kegiatan setelah merencanakan pembuatan satuan acara

penyuluhan dan menyusun satuan acara penyuluhan adalah

mengkonsultasikan hasil pada atasan. Persetujuan atasan

sangat diperlukan untuk dapat dilanjutkan pada tahap

selanjutnya.

Hambatan Hambatan yang dihadapi dalam pembuatan satuan acara

penyuluhan tentang perawatan luka perineum ini adalah

banyaknya materi tentang perawatan luka perineum bagi ibu

post partum.

Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan dalam membuat satuan acara

penyuluhan tersebut adalah dengan merangkum pertanyaan

yang sering diajukan oleh pasien tentang perawatan luka

perineum dan ketakutan yang pasien hadapi dalam masa

pemulihan.

Daftar Lampiran 1. Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka

perineum.

• Draf konsep pembuatan satuan acara penyuluhan

• Kegiatan pembuatan draf konsep pembuatan SAP

• Tangkap layar pencarian materi penyuluhan

2. Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai

dengan konsep SAP yang telah dibuat.

29

• Kegiatan penyusunan satuan acara penyuluhan

• Tangkap layar satuan acara penyuluhan

3. Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka perineum

yang telah dibuat kepada atasan.

• Kegiatan mengkonsultasikan satuan acara yang telah

dibuat

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :

Kegiatan 1

Pembuatan satuan acara penyuluhan tentang perawatan luka perineum

• Manajemen ASN:

Implementasi seorang ASN yang dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh

tanggung jawab, kejujuran, dan profesionalitas. Dalam pembuatan satuan acara

penyuluhan harus akurat dan teliti sehingga satuan acara penyuluhan tersebut dapat

terealisasi dengan baik agar tujuan dibuatnya satuan acara penyuluhan dapat

maksimal.

• Pelayanan Publik:

Membuat satuan acara penyuluhan sebagai dasar melakukan kegiatan pemberian

edukasi pada pasien post partum di IGD tentang perawatan luka perineum merupakan

upaya meningkatkan pelayanan kebidanan di fasilitas kesehatan.

• Whole Of Goverment:

Implementasi whole of government dalam pelaksanaan penyusunan satuan acara

penyuluhan adalah mengutamakan koordinasi, diskusi, dan kerjasama yang

melibatkan sejawat di IGD RSUD Sleman agar dapat tersusun dengan baik.

Sub Kegiatan:

a. Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum

• AKUNTABILITAS

Profesional :

Membuatan satuan acara penyuluhan merupakan salah satu tugas bidan

sebagai pemberi layanan dan dalam perencanaannya harus sesuai dengan

kewenangan jabatannya sebagai seorang bidan.

Kejelasan :

Seorang CPNS bidan merumuskan konsep pembuatan satuan acara

penyuluhan terfokus pada perawatan luka perineum pada pasien post partum.

Tanggung jawab :

Seorang CPNS bidan merumuskan satuan acara penyuluhan merupakan

bagian dari bentuk peran serta dan kewajiban seorang bidan dalam pemberian

pelayanan edukasi kepada pasien.

30

• NASIONALISME

Rela berkorban :

Nilai pengorbanan seorang CPNS bidan dapat dilihat dalam kegiatan

merumuskan konsep pembuatan satuan acara penyuluhan yang membutuhkan

pemikiran mendalam agar fungsinya dapat optimal.

Mengutamakan kepentingan publik :

Seorang CPNS bidan melakukan kegiatan membuat konsep satuan acara

penyuluhan bertujuan agar kegiatan edukasi yang dilakukan bermanfaat bagi

kepentingan pasien yang telah dilakukan edukasi oleh bidan.

Musyawarah :

Seorang CPNS bidan dalam merumuskan satuan acara penyuluhan,

dilakukan diskusi dengan teman sejawat bidan agar hasil dapat optimal sesuai

kebutuhan edukasi pasien.

• ETIKA PUBLIK

Cermat :

Seorang CPNS bidan menentukan konsep satuan acara penyuluhan dengan

teliti, hati-hati dan menggali materi yang dibutuhkan pasien tentang perawatan

luka perineum yang digunakan untuk kegiatan edukasi.

Taat aturan :

Seorang CPNS bidan merumuskan satuan acara penyuluhan mengacu pada

aturan yang berlaku di instansi. Pemilihan materi tentang perawatan luka

perineum diambil dari jurnal maupun karya tulis ilmiah yang disusun dalam

waktu 10 tahun terakhir.

Sopan :

Seorang CPNS bidan dalam merumuskan pembuatan SAP, melakukan

diskusi dengan teman sejawat bidan dengan tutur kata dan tingkah laku yang

baik.

• KOMITMEN MUTU

Orientasi pada hasil :

Seorang CPNS bidan berupaya dalam perencanaan pembuatan satuan

acara penyuluhan agar maksimal manfaat pengunaannya sebagai dasar

pelaksanaan kegiatan edukasi.

Efektif :

Seorang CPNS bidan merumuskan konsep pembuatan satuan acara

penyuluhan bertujuan agar kegiatan edukasi dapat dilakukan optimal dalam

pelaksanaannya.

31

• ANTI KORUPSI

Kerja keras :

Seorang CPNS bidan berupaya dengan sungguh-sungguh dalam

pembuatan satuan acara penyuluhan.

Amanah :

Seorang CPNS bidan merumuskan satuan acara penyuluhan sesuai dengan

rencana kerja yang ditugaskan.

Disiplin :

Seorang CPNS bidan melakukan kegiatan tepat waktu sesuai dengan

kesepakatan telah dibuat.

b. Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai dengan konsep SAP

yang telah dibuat

• AKUNTABILITAS

Tanggung jawab :

Seorang CPNS bidan bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai

bidan dalam kegiatan menyusun satuan acara penyuluhan sebagai acuan untuk

melakukan edukasi kepada pasien.

Profesional :

Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan sesuai dengan

kewenangan bidan tanpa mengesampingkan kondisi pasien.

Integritas :

Seorang CPNS bidan dalam menyusun satuan acara penyuluhan

merupakan bentuk tanggung jawab dan kewajiban seorang bidan dalam

melakukan tugasnya.

• NASIONALISME

Musyawarah :

Seorang CPNS bidan melakukan diskusi dengan sejawat bidan tentang

materi satuan acara penyuluhan. Berbagai masukan dan saran dibutuhkan agar

satuan acara penyuluhan tersebut tersusun dengan baik dan sesuai dengan

kebutuhan pasien.

Rela berkorban :

Seorang CPNS bidan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

menyusun satuan acara penyuluhan yang akan digunakan dalam kegiatan

edukasi pasien.

Persatuan :

Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan sebagai kesatuan

agar dalam pemberian edukasi yang diberikan dalam seragam menjadi satu

acuan untuk rekan sejawat bidan lainnya.

32

• ETIKA PUBLIK

Sopan :

Seorang CPNS bidan menghargai ide masukan atau gagasan yang

diberikan oleh sejawat bidan dalam penyusunan satuan acara penyuluhan.

Taat aturan :

Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan berpedoman

dengan SOP yang berlaku di instansi.

Cermat :

Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan dengan hati-hati

dan teliti agar dapat efisien digunakan untuk edukasi.

• KOMITMEN MUTU

Inovasi :

Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan dengan menarik

sehingga dapat membuat pasien tertarik dan termotivasi tentang cara perawatan

luka perineum.

Efisien :

Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan sesuai

kebutuhan. Edukasi yang akan diberikan kepada pasien tidak membuat pasien

bosan terhadap materi yang diberikan.

• ANTI KORUPSI

Disiplin :

Seorang CPNS bidan tepat waktu dalam penyusunan dan mengerjakannya

sesuai dengan rencana pembuatan satuan acara penyuluhan yang telah disusun

sebelumnya.

Kerja keras :

Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan telah

menunjukkan salah satu bentuk etos kerja seorang bidan dalam memberikan

layanan untuk kepentingan pasien.

Mandiri :

Seorang CPNS bidan mampu bekerja sendiri menyusun satuan acara

penyuluhan dengan memperhatikan masukan dari teman sejawat bidan lainnya.

c. Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka perineum yang telah dibuat

kepada atasan

• AKUNTABILITAS

Integritas :

Seorang CPNS bidan bertanggung jawab secara jabatan dengan

mengkomunikasikan satuan acara penyuluhan kepada atasan. Atasan sebagai

pimpinan merupakan pemberi kewenangan dalam pelaksaan kegiatan para

stafnya.

33

Tanggung jawab :

Kegiatan konsultasi kepada atasan merupakan bentuk pertanggung

jawaban seorang CPNS bidan kepada atasannya.

Profesional :

Seorang CPNS bidan melakukan konsultasi tentang satuan acara

penyuluhan yang dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku.

• NASIONALISME

Persatuan :

Seorang CPNS bidan telah berusaha menyatukan gagasan dalam

pembuatan satuan acara panyuluhan agar terlaksana tujuan bersama dalam

upaya peningkatan pelayanan kepada pasien.

Musyawarah :

Seorang CPNS bidan menerima masukan maupun saran dari atasan

sebagai upaya perbaikan terhadap satuan acara penyuluhan yang telah disusun.

Mengutamakan kepentingan publik :

Seorang CPNS bidan berupaya melakukan konsultasi satuan acara

penyuluhan agar dapat digunakan dengan baik untuk kegiatan edukasi pasien.

• ETIKA PUBLIK

Hormat :

Seorang CPNS bidan mengkonsultasikan kepada atasan dengan baik dan

sopan sebagai bagian dari sikap menghormati atasan sebagai seorang pimpinan.

Sopan :

Seorang CPNS bidan selalu menghormati atasan baik dalam tutur kata

maupun sikap terhadap atasan.

Ramah :

Seorang CPNS bidan dalam melakukan konsultasi menggunakan nada

bicara yang baik kepada atasan.

• KOMITMEN MUTU

Efektif :

Mengkonsultasikan satuan acara penyuluhan yang telah disusun agar

maksimal pemanfaatannya dalam pelayanan pasien.

Efisien :

Mengkonsultasikan satuan acara penyuluhan harus jelas pada kegiatan

yang akan dilakukan.

34

• ANTI KORUPSI

Disiplin :

Tepat waktu dan sesuai dengan aturan yang berlaku di instansi.

Mengkonsultasikan satuan acara penyuluhan kepada atasan merupakan

implementasi dalam menjalankan aturan yang berlaku.

Berani :

Melakukan perbaikan terhadap saran dan masukan yang diberikan oleh

atasan.

Kerja keras :

Seorang CPNS bidan dengan sungguh-sungguh melakukan konsultasi

dengan atasan tentang satuan acara penyuluhan yang telah dibuat.

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Kegiatan pembuatan satuan acara penyuluhan untuk edukasi dini tentang

perawatan luka jahitan perineum bagi pasien post partum di IGD RSUD Sleman yaitu

kontribusi untuk penguatan birokrasi menuju pemerintahan yang efektif, efisien, bersih,

akuntabel dan menghadirkan pelayanan publik yang prima. Dengan dirancangnya

pembuatan SAP edukasi pasien tentang perawatan luka perineum untuk pasien post

partum di IGD RSUD Sleman diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan

konsultasi bagi pasien post partum untuk menunjang hidup yang sehat dalam masa

pemulihan pasien sesuai dengan misi dalam upaya peningkatan pelayanan pendidikan

dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

Penguatan nilai-nilai organisasi:

Kegiatan pembuatan satuan acara penyuluhan edukasi pasien tentang perawatan

luka jahitan perineum untuk pasien post partum ini selaras dengan nilai-nilai SATRIYA

yaitu:

• Inovatif : Selalu berusaha melakukan pembaharuan yang bersifat ke arah positif

guna meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penggunaan SAP edukasi tentang

perawatan luka perineum pada pasien post partum merupakan hal baru yang belum

tersedia sebelumnya di IGD RSUD Sleman.

• Yakin dan Percaya Diri : Dalam menjalankan tugas selalu didasari atas keyakinan

dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilakukan akan memberikan kemajuan dan

manfaat yang baik bagi pasien yang melahirkan di RSUD Sleman.

• Akal Budi Luhur-Jatidiri : Dalam melakukan kegiatan pembuatan satuan acara

penyuluhan edukasi dini pasien tentang perawatan luka perineum untuk pasien post

partum ini selalu mengutamakan budi luhur dimana selalu menjunjung tinggi etika

dan berkomunikasi dengan santun dan bersedia menerima masukan.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan

ini:

Berdasarkan kegiatan membuat satuan acara penyuluhan tentang perawatan luka

perineum yang telah dilaksanakan, makna yang diperoleh adalah dalam melaksanakan

tugas diperlukan tanggung jawab untuk menyelesaikan kegiatan dengan baik. Dalam

kegiatan ini diperlukan pula kecermatan dan ketelitian dalam mencari materi terbaru.

35

Penulis kembali mendapatan update ilmu walaupun tidak sedang dalam proses

pembelajaran

Yogyakarta, 10 November 2021

Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,

Mentor Peserta Diklat

Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb

NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009

36

LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 1

Pembuatan satuan acara penyuluhan tentang perawatan luka perineum

1. Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum

Hari, tanggal : Sabtu, 6 November 2021 – Minggu, 7 November 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan : Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum

Gambar 9. Draf konsep pembuatan satuan acara penyuluhan

Gambar 10. Kegiatan pembuatan draf konsep pembuatan SAP

37

Gambar 11. Tangkap layar pencarian materi penyuluhan

Catatan Hasil Pembuatan Satuan Acara Penyuluhan Tentang Perawatan Luka

Perineum

1. Tujuan perawatan luka perineum

2. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka perineum

3. Dampak jika luka perineum tidak dirawat dengan tepat

4. Cara perawatan mandiri luka perineum

2. Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai dengan konsep SAP yang telah

dibuat.

Hari, tanggal : Senin, 8 November 2021 – Selasa, 9 November 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan : Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai dengan

konsep SAP yang telah dibuat

Gambar 12. Kegiatan penyusunan satuan acara penyuluhan

38

Gambar 13. Tangkap layar satuan acara penyuluhan

Catatan Hasil Penyusunan SAP Tentang Perawatan Luka Perineum

1. Satuan acara penyuluhan dibuat menyesuaikan kondisi dan situasi pada saat

pelaksanaan edukasi.

2. Satuan acara penyuluhan dibuat secara terperinci dalam sub kegiatannya.

3. Materi yang dicantumkan adalah tentang perawatan mandiri luka perineum.

39

3. Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka perineum yang telah dibuat kepada

atasan

Hari, tanggal : Rabu, 10 November 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan : Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka perineum yang telah

dibuat kepada atasan

Gambar 14. Kegiatan mengkonsultasikan satuan acara yang telah dibuat

Gambar 15. Kegiatan mengkonsultasikan standar prosedur operasional

Gambar 16. Standar prosedur operasional tentang perawatan mandiri luka

perineum

40

Catatan Hasil Konsultasi Kepada Atasan

1. Masukan untuk diberikan penekanan pada permasalahan yang dialami oleh pasien.

2. Konsultasikan SPO kepada bagian keperawatan.

3. Lanjutkan pada pembuatan media edukasi

41

Berita Acara Kegiatan 1

Berita Acara

Hari/Tanggal : Sabtu, 6 November 2021 - Rabu, 10 November 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Kegiatan : Pembuatan satuan acara penyuluhan tentang perawatan luka perineum

1. Tersusunnya konsep pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum

2. Tersusunnya SAP tentang perawatan luka perineum

3. Adanya feedback untuk penyempurnaan SAP yang telah dibuat

4. Pembuatan SPO tentang perawatan mandiri luka perineum

5. Konsultasi SAP dan SPO pada atasan

Yogyakarta, 10 November 2021

Mengetahui,

Mentor Peserta Diklat

Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb

NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009

42

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 1

Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

NIP : 199005062020122009

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Pangkat / Golongan : Pengatur / IIc

Jabatan : Bidan Terampil

Dasar Pelaksanaan : LATSAR CPNS Gol. II 2021

Pelaksanaan Kegiatan : 6 November 2021 – 10 November 2021

Lokasi : IGD RSUD Sleman

Hasil Pekerjaan :

1. Tersusunnya konsep pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum

2. Tersusunnya SAP tentang perawatan luka perineum

3. Adanya feedback untuk penyempurnaan SAP yang telah dibuat

4. Tersusunnya SPO baru tentang perawatan mandiri luka perineum yang sebelumnya belum

ada.

Yogyakarta, 10 November 2021

Mengetahui, Diajukan Oleh,

Mentor Peserta Diklat

Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb

NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009

43

Laporan Mingguan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 2

Kegiatan /

Sub Kegiatan /

Output

Kegiatan :

Pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan luka perineum

untuk pasien post partum di IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan :

1. Merencanakan pembuatan media edukasi pasien

2. Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum

3. Membuat media edukasi berupa lembar balik

Output Kegiatan :

• Konsep pembuatan media edukasi berupa lembar balik

• Materi edukasi yang akan dicantumkan dalam lembar balik

• Tersusunnya media edukasi berupa lembar balik

Tanggal 11 s.d. 15 November 2021

Tingkat Pencapaian Kegiatan pembuatan media edukasi tentang perawatan luka

perineum terlaksana dengan tingkat pencapaian sebesar 100%.

Dengan indikator capaian:

1. Tersusunnya draf konsep pembuatan media edukasi.

2. Terkumpulnya materi tentang perawatan luka perineum yang

dicantumkan dalam lembar balik.

3. Tersedianya lembar balik sebagai media edukasi.

4. Lebar balik yang dibuat telah mendapat persetujuan dari

PKRS untuk digunakan sebagai media edukasi pasien.

Deskripsi Proses Merencanakan pembuatan media edukasi pasien

Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu merancang konsep

pembuatan media edukasi yang akan dibuat. Pada tahapan ini

penulis membuat draf lembar balik untuk memudahkan dalam

proses pembuatan. Pembuatan lembar balik akan direcanakan

dibuat dengan aplikasi yang mencantumkan gambar animasi

sebagai pendukung agar dapat terlihat menarik. Pada prosesnya,

melakukan koordinasi dengan tim PKRS sebagai pengurusan legal

pembuatan media edukasi.

Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum

Setelah membuat konsep pembuatan media, penulis

melakukan pengumpulan materi dan gambar-gambar animasi yang

dicantumkan dalam lembar balik. Materi edukasi diperoleh dari

SAP yang telah dibuat sebelumnya.

44

Membuat media edukasi berupa lembar balik

Kegiatan setelah merencanakan pembuatan media edukasi

dan mengumpulkan materi maupun gambar animasi adalah

menyusun dan mendesain lembar edukasi menggunakan aplikasi.

Hasil desain dikonsultasikan kepada tim PKRS untuk

mendapatkan koreksi dan masukan. Setelah revisi lembar balik

telah dilakukan, tim PKRS memberikan bukti legal berupa nomor

yang dicantumkan dalam lembar balik. Setelah lengkap semua

komponen, dilakukan pencetakan lembar balik untuk dapat

digunakan sebagai media edukasi pasien.

Hambatan Hambatan yang dihadapi dalam media edukasi tentang perawatan

luka perineum ini adalah pengumpulan gambar animasi,

penggunaan aplikasi desain dan panjangnya proses legal

pembuatan media edukasi rumah sakit. Proses konsultasi yang

membutuhkan waktu lama dikarenakan tim PKRS yang

mempunyai banyak kegiatan dari rumah sakit. Tanpa persetujuan

legal dari tim PKRS, lembar balik yang dibuat tidak dapat

digunakan sebagai media edukasi pasien.

Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan dalam membuat satuan acara

penyuluhan tersebut adalah dengan membuat draf lembar balik

sebelum dikonsultasikan dengan tim PKRS agar dapat efisien

ketika konsultasi. Solusi untuk pengumpulan gambar animasi

diperoleh dari situs pencarian di internet yang sesuai dengan

materi, sedangkan solusi untuk penggunaan aplikasi adalah

meminta bimbingan dan bantuan kepada suami dan keluarga

dalam pengoperasian aplikasi yang digunakan.

Daftar Lampiran 1. Merencanakan pembuatan media edukasi pasien

• Draf konsep pembuatan media edukasi

• Kegiatan pembuatan draf konsep pembuatan media edukasi

• Tangkap layar aplikasi yang digunakan dalam proses design

2. Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum

• Kegiatan pengumpulan materi edukasi

• Tangkap layar pencarian gambar animasi

• Tangkap layar materi dalam satuan acara penyuluhan

3. Membuat media edukasi berupa lembar balik

• Kegiatan pembuatan media lembar balik

• Proses design lembar balik

• Kegiatan konsultasi dengan tim PKRS

• Hasil lembar balik

45

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :

Kegiatan 2

Pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan luka perineum untuk pasien post

partum di IGD RSUD Sleman

• Manajemen ASN:

Implementasi seorang ASN yang dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh

tanggung jawab, kejujuran, dan profesionalitas. Dalam pembuatan media edukasi tentang

perawatan luka perineum pada pasien post partum tersebut harus akurat dan teliti sehingga

media edukasi tersebut dalam maksimal pemanfaatnya pada saat edukasi pada pasien

dilakukan.

• Pelayanan Publik:

Implementasi seorang ASN dalam pelayanan publik adalah dengan membuat media

edukasi untuk pasien post partum di IGD RSUD Sleman tentang perawatan luka

perineum. Media tentang perawatan luka perineum tersebut digunakan untuk

mengoptimalkan pemberian edukasi kepada pasien. Diharapkan dengan media tersebut,

tujuan edukasi yang dilakukan dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

• Whole Of Goverment:

Implementasi seorang ASN dalam pelaksaan whole of government adalah dengan

selalu mengutamakan koordinasi, diskusi, dan kerjasama yang melibatkan sejawat di

RSUD Sleman. Seorang bidan tidak dapat bekerja sendiri tanpa kerjasama dengan sejawat

profesi lain di sebuah instansi.

Sub Kegiatan:

a. Merencanakan pembuatan media edukasi pasien

• AKUNTABILITAS

Profesional :

Seorang CPNS bidan dalam perumusan konsep pembuatan media edukasi

pasien sesuai dengan kewenangan jabatan bidan.

Kejelasan :

Seorang CPNS bidan dalam perencanaan pembuatan media edukasi memiliki

tujuan kegiatan yang terfokus yaitu berupa lembar balik.

Tanggung Jawab :

Seorang CPNS bidan dalam perumusan pembuatan media lembar balik sesuai

dengan komitmen awal penyediaan media edukasi berupa lembar balik.

• NASIONALISME

Rela berkorban :

Nilai rela berkorban seorang CPNS bidan dapat dilihat dalam kegiatan

merumuskan konsep pembuatan media edukasi pasien yang membutuhkan

pemikiran mendalam agar fungsinya dapat optimal.

46

Mengutamakan kepentingan publik :

Seorang CPNS bidan dalam merencanakan pembuatan media edukasi adalah

untuk upaya optimalisasi pelayanan edukasi kepada pasien.

Musyawarah :

Seorang CPNS bidan dalam kegiatan perencaan pembuatan media edukasi

melakukan diskusi dengan pihak terkait di instansi rumah sakit.

• ETIKA PUBLIK

Cermat :

Seorang CPNS bidan menentukan isi materi yang akan dicantumkan dalam

media edukasi harus jelas dan menyeluruh agar pasien sebagai penerima edukasi

dapat memahami materi yang diedukasi dengan mudah.

Taat aturan :

Seorang CPNS bidan dalam melakukan perencanaan pembuatan media

edukasi melalui tahapan sesuai dengan kebijakan aturan yang telah ditetapkan di

instansi.

• KOMITMEN MUTU

Orientasi pada hasil :

Seorang CPNS bidan selalu berupaya dalam perencanaan pembuatan media

edukasi agar dengan sangat menarik agar maksimal manfaat dalam pengunaannya

saat kegiatan edukasi dilakukan.

Efisien :

Seorang CPNS bidan dalam merencankan pembuatan media edukasi dengan

upaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari media yang akan dibuat.

Inovatif :

Seorang CPNS bidan dalaam merencanakan pembuatan media edukasi

memiliki pemikiran yang menarik sehingga lembar balik yang dibuat sebagai media

edukasi dapat tersusun dengan baik dan menarik bagi pasien.

• ANTI KORUPSI

Jujur :

Seorang CPNS bidan harus selalu mencantumkan sumber referensi tentang

materi yang dicantumkan dalam daftar pustaka guna menghindari plagiatisme yang

bukan merupakan sikap seorang ASN.

Kerja keras :

Seorang CPNS bidan melakukan dengan sungguh-sungguh dalam

perencanaan pembuatan media edukasi untuk pasien.

47

b. Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum

• AKUNTABILITAS

Integritas :

Seorang CPNS bidan melakukan diskusi dengan maksud agar sejawat bidan

di IGD mengetahui tentang edukasi perawatan luka perineum sehingga dapat

memberikan masukan dan saran yang bersifat membangun.

Professional :

Seorang CPNS bidan mengumpulkan materi yang akan dicantumkan dalam

media edukasi harus sesuai dengan tugas dan jabatannya sebagai seorang bidan.

Konsisten :

Seorang CPNS bidan dalam mengumpulkan materi maupun gambar

pendukung sesuai dengan materi yang di buat sebelumnya pada satuan acara

penyuluhan.

• NASIONALISME

Musyawarah :

Seorang CPNS bidan melakukan diskusi dengan sejawat bidan tentang materi

edukasi untuk dapat memberikan saran dan masukan. Kegiatan berdiskusi tersebut

merupakan bentuk kolaborasi sebagai sejawat bidan dalam upaya meningkatkan

pelayanan kepada pasien.

Persatuan :

Seorang CPNS bidan harus mau mendengarkan, menerima dan menyatukan

masukan dan saran yang diberikan oleh sejawat bidan dalam mengumpulkan materi

yang akan dicantumkan dalam lembar balik.

• ETIKA PUBLIK

Sopan :

Seorang CPNS bidan harus selalu menghargai ide masukan atau gagasan

apapun yang diberikan oleh sejawat bidan yang bersifat membangun agar tujuan

pemberian pelayanan kepada pasien dapat maksimal.

Cermat :

Seorang CPNS bidan harus teliti dalam memilih sumber yang informasi yang

akurat dan terkini tentang perawatan luka perineum pada pasien post partum.

• KOMITMEN MUTU

Orientasi pada hasil:

Kegiatan berdiskusi yang dilakukan oleh CPNS bidan dengan sejawat bidan

lainnya bertujuan untuk mendapatkan umpan balik sehingga dapat meningkatkan

edukasi yang diberikan.

Efektif :

Seorang CPNS bidan mengumpulkan materi yang berguna dalam upaya

peningkatan pemenuhan kebutuhan pasien.

48

Efisien :

Seorang CPNS bidan mengumpulkan materi dan gambar dengan cepat

sehingga lembar balik dapat dibuat sesuai dengan waktu yang ditentukan.

• ANTI KORUPSI

Kerja keras :

Seorang CPNS bidan dengan sungguh-sungguh mencurahkan pikiran, waktu

dan tenaga dalam menyusun materi tentang perawatan luka perineum sebagai bahan

edukasi yang akan diberikan kepada pasien agar dapat meningkatnya pemahaman

pasien terhadap perawatan luka perineum.

Mandiri :

Selain mau menerima pendapat dan masukan dari sejawat lain, seorang CPNS

bidan harus mampu bekerja tanpa bergantung pada orang lain maupun sejawat lain.

c. Membuat media edukasi berupa lembar balik

• AKUNTABILITAS

Konsisten :

Seorang CPNS bidan dalam membuat lembar balik sesuai materi dan konsep

pembuatan media edukasi yang telah disusun sebelumnya.

Integritas :

Pembuatan media edukasi merupakan salah satu bentuk amanah yang

dijalankan oleh seorang CPNS bidan sesuai tugas dan fungsi seorang bidan dalam

pelayanan pasien.

Profesional :

Seorang CPNS bidan dalam membuat media edukasi dilakukan dengan

menggunakan aplikasi yang sesuai sehingga lembar balik yang dibuat dapat

memuaskan.

• NASIONALISME

Mengutamakan kepentingan publik :

Seorang CPNS bidan selalu mengutamakan pembuatan media edukasi yang

dapat digunakan sesuai kebutuhan pasien untuk meningkatkan dan memudahkan

pemahaman pasien tentang edukasi yang diberikan.

Rela berkorban :

Seorang CPNS bidan harus fokus menyediakan waktu dan pikiran dalam

proses pembuatan media edukasi pasien.

Cinta tanah air :

Seorang CPNS bidan dalam membuat media edukasi, mencantumkan logo

instansi sebagai bentuk pengakuan dan rasa bangga terhadap instansi.

49

• ETIKA PUBLIK

Cermat :

Seorang CPNS bidan membuat media edukasi secara lengkap dengan teliti dan

hati-hati agar media edukasi tersebut bermanfaat dalam kegiatan edukasi yang akan

dilakukan.

Taat aturan :

Seorang CPNS bidan membuat media edukasi berdasarkan aturan yang belaku

dalam instansi.

• KOMITMEN MUTU

Orientasi pada hasil :

Seorang CPNS bidan dalam membuat media edukasi semenarik mungkin agar

pasien merasa antusias dengan materi yang diberikan dan pemahamannya dapat

diterima dengan mudah oleh pasien.

Kreatif :

Seorang CPNS bidan membuat media edukasi semenarik mungkin agar

pasien merasa tertarik dengan materi edukasi yang diberikan.

Efektif :

Seorang CPNS bidan membuat media edukasi sesuai dengan kondisi untuk

memudahkan penggunaan lembar balik dalam pelayanan.

• ANTI KORUPSI

Berani :

Seorang CPNS bidan dapat bertanggung jawab atas isi dari lembar balik dan

dapat mempertahankan argumentasi tentang isi dari media edukasi yang dibuat

berdasarkan fakta dan data yang ada.

Disiplin :

Seorang CPNS bidan membuat media edukasi sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan.

Kerja keras :

Seorang CPNS bidan membuat media edukasi dengan semangat agar hasil

yang diperoleh dapat maksimal.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :

Kegiatan pembuatan bahan edukasi pasien tentang perawatan luka jahitan perineum

untuk pasien post partum di IGD RSUD Sleman yaitu kontribusi untuk penguatan birokrasi

menuju pemerintahan yang efektif, efisien, bersih, akuntabel dan menghadirkan pelayanan

publik yang prima. Dengan dirancangnya pembuatan bahan edukasi pasien tentang

perawatan luka perineum untuk pasien post partum di IGD RSUD Sleman diharapkan akan

meningkatkan kualitas pelayanan konsultasi bagi pasien untuk menunjang hidup yang sehat

dalam masa pemulihan pasien sesuai dengan misi dalam upaya peningkatan pelayanan

pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

50

Penguatan nilai-nilai organisasi:

Kegiatan pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan luka jahitan perineum untuk

pasien post partum ini selaras dengan nilai-nilai SATRIYA yaitu:

• Inovatif : Selalu berusaha melakukan pembaharuan yang bersifat ke arah positif guna

meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penggunaan media edukasi tentang perawatan

luka perineum pada pasien post partum merupakan hal baru yang belum tersedia

sebelumnya di IGD RSUD Sleman.

• Yakin dan Percaya Diri : Dalam menjalankan tugas selalu didasari atas keyakinan dan

penuh percaya diri bahwa apa yang dilakukan akan memberikan kemajuan dan manfaat

yang baik bagi pasien yang melahirkan di RSUD Sleman.

• Akal Budi Luhur-Jatidiri : Dalam melakukan kegiatan pembuatan media edukasi pasien

tentang perawatan luka perineum untuk pasien post partum ini selalu mengutamakan budi

luhur dimana selalu menjunjung tinggi etika dan berkomunikasi dengan santun dan

bersedia menerima masukan.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini:

Berdasarkan kegiatan membuat lembar balik sebagai media edukasi tentang perawatan

luka perineum yang telah dilaksanakan, makna yang diperoleh adalah dalam melaksanakan

tugas diperlukan tanggung jawab untuk menyelesaikan kegiatan dengan baik. Dalam kegiatan

ini diperlukan pula kecermatan dan ketelitian dalam mencari materi terbaru. Penulis

mempelajari proses pembuatan design yang selama ini belum pernah dilakukan. Proses

pengajuan legal memberikan pengalaman koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan

peraturan yang berlaku di instansi.

Yogyakarta, 15 November 2021

Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,

Mentor Peserta Diklat

Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb

NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009

51

LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 2

Pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan luka perineum untuk pasien post

partum di IGD RSUD Sleman

1. Merencanakan pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan luka perineum

untuk pasien post partum di IGD RSUD Sleman

Hari, tanggal : Kamis, 11 November 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan : Merencanakan pembuatan media edukasi tentang perawatan luka

perineum

Gambar 17. Draf konsep pembuatan media edukasi berupa lembar balik

Gambar 18. Kegiatan pembuatan draf konsep pembuatan lembar balik

52

Gambar 19. Tangkap layar aplikasi di smartphone yang digunakan dalam proses desain

lembar balik

2. Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum

Hari, tanggal : Jumat, 12 November 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan : Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum

Gambar 20. Kegiatan pengumpulan materi untuk pembuatan standar prosedur

operasional dan gambar animasi untuk lembar balik

53

Gambar 21. Tangkap layar pencarian gambar animasi

3. Membuat media edukasi berupa lembar balik

Hari, tanggal : Sabtu, 13 November 2021 – Senin, 15 November 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan : Membuat media edukasi berupa lembar balik

Gambar 22. Kegiatan pembuatan lembar balik menggunakan aplikasi di smartphone

54

Gambar 23. Tangkap layar proses desain lembar balik

Gambar 24. Kegiatan konsultasi dengan tim PKRS

55

Gambar 25. Lembar balik tentang perawatan luka perineum

56

Berita Acara Kegiatan 2

Berita Acara

Hari/Tanggal : Kamis, 11 November 2021 - Senin, 15 November 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Kegiatan : Pembuatan satuan acara penyuluhan tentang perawatan luka perineum

1. Terencana dengan baik pembuatan media edukasi pasien

2. Terkumpulnya materi dan gambar animasi pendukung yang dilampirkan di lembar balik

3. Tersusun desain lembar balik

4. Pembuatan lembar balik

Yogyakarta, 15 November 2021

Mengetahui,

Mentor Peserta Diklat

Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb

NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009

57

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 2

Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

NIP : 199005062020122009

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Pangkat / Golongan : Pengatur / IIc

Jabatan : Bidan Terampil

Dasar Pelaksanaan : LATSAR CPNS Gol. II 2021

Pelaksanaan Kegiatan : 11 November 2021 – 15 November 2021

Lokasi : IGD RSUD Sleman

Hasil Pekerjaan :

1. Terencana dengan baik pembuatan media edukasi untuk pasien

2. Tersusunnya satuan acara penyuluhan baru tentang perawatan mandiri luka perineum

3. Terkumpul materi dan gambar animasi yang dicantumkan pada media lembar balik

4. Tersusunnya media edukasi berupa lembar balik sesuai dengan SPO yang telah dibuat

5. Lembar balik siap untuk digunakan

Yogyakarta, 15 November 2021

Mengetahui, Diajukan Oleh,

Mentor Peserta Diklat

Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb

NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009

58

Laporan Mingguan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 3

Kegiatan /

Sub Kegiatan /

Output

Kegiatan :

Pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan

jahitan perineum

Sub Kegiatan :

1. Merencanakan kegiatan edukasi pada pasien post partum yang

melahirkan di IGD

2. Melakukan edukasi pada pasien post partum tentang perawatan

luka perineum

3. Melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi pemahaman pasien

tentang edukasi yang telah diberikan

Output Kegiatan :

1. Terencana dengan baik kegiatan edukasi pada pasien

2. Terlaksananya kegiatan edukasi pasien

3. Pasien paham tentang perawatan luka perineum

Tanggal 16 November s.d. 3 Desember 2021

Tingkat Pencapaian Kegiatan pemberian edukasi dini pasien post partum tentang

perawatan luka dan jahitan perineum dapat terlaksana dengan

tingkat pencapaian sebesar 100%. Dengan indikator capaian:

1. Terencana dengan baik kegiatan edukasi pada pasien

2. Terlaksananya kegiatan edukasi pasien

3. Pasien paham tentang perawatan luka perineum

4. Pasien mampu untuk mempraktekkan mandiri cara merawat

luka perineum

5. Pasien mengerti bahwa luka jahitan perineum tidak

mengganggu aktifitas sehari-hari ibu nifas

6. Pasien mengerti tentang asupan nutrisi yang diperlukan untuk

mempercepat penyembuhan luka jahitan perineum

Deskripsi Proses Merencanakan kegiatan edukasi pada pasien post partum

yang melahirkan di IGD

Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu merencanakan

kegiatan edukasi. Perencanaan kegiatan edukasi dilakukan pada

pasien post partum yang melahirkan di IGD RSUD Sleman.

Kegiatan edukasi dilakukan pada semua pasien post partum baik

pasien yang baru pertama kali melahirkan maupun pasien yang

sudah pernah melahirkan. Kegiatan edukasi yang diberikan telah

direncanakan tidak hanya mengenai cara perawatan luka jahitan

perineum saja, melainkan meliputi tentang faktor yang

mempengaruhi penyembuhannya dan juga dampak apabila tidak

dilakukan perawatan dengan baik dan benar.

59

Pada pelaksanaan perencanaan kegiatan edukasi, dilakukan

koordinasi dengan teman sejawat bidan untuk turut serta

melakukan kegiatan edukasi pasien post partum tentang perawatan

luka perineum. Koordinasi dilakukan melalui grup whatsapp agar

semua sejawat bidan di IGD dapat mengetahui tentang kegiatan

tersebut. Selain itu, penulis menempatkan lembar balik di meja

nurse station agar selalu siap untuk digunakan dalam memberikan

edukasi kepada pasien.

Melakukan edukasi pada pasien post partum tentang

perawatan luka perineum

Setelah melakukan perencanaan kegiatan edukasi dengan

berkoordinasi dengan rekan sejawat bidan, waktu pelaksanaan

kegiatan edukasi dimulai sesuai dengan rencana kegiatan yang

telah dibuat. Proses edukasi dilakukan pada semua pasien post

partum baik yang baru pertama kali melahirkan maupun pasien

yang sudah pernah melahirkan. Kegiatan edukasi dilakukan setelah

tindakan penjahitan luka perineum selesai dilakukan, yaitu pada

saat observasi kala IV dalam rangkaian proses pertolongan

persalinan. Kegiatan edukasi dilakukan dengan menggunakan

media edukasi berupa lembar balik yang telah dibuat pada kegiatan

sebelumnya.

Melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi pemahaman pasien

tentang edukasi yang telah diberikan

Pada tahapan setelah pelaksanaan kegiatan edukasi, dilakukan

sesi tanya jawab pada pasien tentang materi yang diberikan. Pasien

dipersilahkan mengajukan pertanyaan tentang perawatan luka

jahitan perineum. Namun pada pelaksanan sesi tanya jawab

tersebut, pasien mupun keluarga dipersilahkan juga menanyakan

hal lain tentang masa nifas selain perawatan luka jahitan perineum.

Bagi pasien yang tidak mengajukan pertanyaan dan mengatakan

telah mengerti tentang cara perawatan mandiri luka perineum,

pasien diminta untuk menyebutkan apa saja yang harus dilakukan

untuk merawat luka jahitan perineum. Feed back tersebut

diperlukan untuk mengetahui bahwa proses edukasi telah diterima

dengan baik oleh pasien dan keluarga.

Hambatan Hambatan yang dihadapi dalam pemberian edukasi tentang

perawatan luka perineum ini adalah terdapat sebagian pasien yang

beranggapan bahwa perawatan luka perineum tidak diperlukan

karena merasa bahwa luka pasti akan sembuh. Hambatan lain yang

ditemukan dalam pemberian edukasi tersebut adalah pemahaman

pasien yang diperlukan edukasi berulang. Sebagian pasien yang

60

diberikan edukasi mengatakan bahwa telah mengerti tentang

materi edukasi yang diberikan, namun pada saat diminta untuk

menyebutkan kembali, pasien merasa bingung.

Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pemberian edukasi pasien

tentang perawatan luka jahitan perineum adalah dengan memberikan

penjelasan kembali poin-poin yang belum dimengerti oleh pasien.

Edukasi dilakukan dengan perlahan sesuai dengan kemampuan pasien

dalam menerima informasi. Selain itu, ikut serta melibatkan keluarga

pendamping pasien untuk turut serta mengingatkan dan mendukung

pasien melakukan perawatan luka jahitan perineum.

Daftar Lampiran 1. Merencanakan kegiatan edukasi pada pasien post partum yang

melahirkan di IGD

• Tangkap layar koordinasi dengan sejawat bidan tentang

pelaksaan kegiatan edukasi

• Mempersiapkan lembar balik agar selalu siap untuk

digunakan

2. Melakukan edukasi pada pasien post partum tentang perawatan

luka perineum

• Foto kegiatan pelaksanaan edukasi

• Foto kegiatan pelaksanaan kegiatan edukasi pada pasien

• Foto kegiatan persetujuan pemberian edukasi dan informasi

pasien

• Foto lembar edukasi dan pemberian informasi pasien

3. Melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi pemahaman pasien

tentang edukasi yang telah diberikan

• Foto kegiatan pelaksanaan sesi tanya jawab

• Foto kegiatan melibatkan keluarga atau pendamping ibu

bersalin

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :

Kegiatan 3

Pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan jahitan perineum

• Manajemen ASN:

Implementasi seorang ASN yang dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh

tanggung jawab, kejujuran, dan profesionalitas adalah dengan dilakukan pemberian

edukasi pasien post partum terutama pasien dengan luka dan jahitan perineum tentang

perawatan perineum yang merupakan suatu bentuk asuhan sayang ibu yang diterapkan

oleh seorang bidan pemberi layanan.

• Pelayanan Publik:

Implementasi seorang ASN dalam pelayanan publik adalah dengan diadakan

kegiatan pemberian edukasi pasien post partum terutama pasien dengan luka dan jahitan

perineum tentang perawatan perineum. Kegiatan ini bertujuan agar pasien post partum

61

dapat menjalani masa pemulihan dengan baik sehingga tidak tejadi komplikasi lebih

lanjut. Pencegahan komplikan merupakan suatu cara untuk memberikan pelayanan yang

optimal kepada pasien.

• Whole Of Goverment:

Implementasi seorang ASN dalam pelaksaan whole of government adalah dengan

kegiatan pemberian edukasi pasien post partum terutama pasien dengan luka dan jahitan

perineum tentang perawatan perineum dilakukan dengan memerlukan kerjasama dari

bebarapa pihak yaitu bidan, dokter dan perawat sehingga pelaksanaannya dapat optimal

dan mencapai tujuan yang diharapkan bersama.

Sub Kegiatan:

a. Merencanakan kegiatan edukasi pada pasien post partum yang melahirkan di

IGD

• AKUNTABILITAS

Profesional :

Seorang CPNS bidan dalam merencanakan kegiatan edukasi merupakan

suatu bentuk tanggung jawabnya sebagai bidan sebagai pemberi layanan kepada

pasien.

Integritas :

Seorang CPNS bidan merencanakan kegiatan edukasi dengan penuh

tanggung jawab sesuai dengan tugas dan kewenangan jabatan bidan.

Kejelasan :

Seorang CPNS bidan mempunyai tujuan sasaran pasien yang jelas yaitu

kepada pasien post partum dalam melakukan kegiatan edukasi perawatan luka

perineum.

• NASIONALISME

Mengutamakan kepentingan publik :

Seorang CPNS bidan dalam melakukan perencanaan edukasi, harus

berorientasi tentang kebutuhan pasien. Perencanaan dibuat agar dalam pemberian

edukasi tidak berbelit dan langsung pada tujuan pemahaman yang belum pasien

ketahui.

Musyawarah :

Seorang CPNS bidan merencanakan kegiatan edukasi harus mau menerima

saran dan masukan dari sejawat lain.

Keadilan :

Seorang CPNS bidan merencanakan pemberian edukasi kepada semua ibu

post partum di IGD tanpa membeda-bedakan.

• ETIKA PUBLIK

Cermat :

62

Seorang CPNS bidan dalam merencanakan kegiatan edukasi harus selalu hati-

hati dan teliti. Kegiatan direncanakan sesuai kebutuhan pasien yang akan diberikan

edukasi.

Taat aturan :

Seorang CPNS bidan dalam merencanakan kegiatan edukasi harus sesuai

dengan aturan yang berlaku di instansi.

• KOMITMEN MUTU

Efisien :

Seorang CPNS bidan dalam merencanakan kegiatan edukasi pada pasien

sesuai kebutuhan pemahaman pasien agar pasien tidak merasa bosan terhadap

edukasi yang akan diberikan.

Kreatif :

Seorang CPNS bidan dalam merencanakan kegiatan edukasi semenarik

mungkin agar pasien antusias dengan edukasi yang diberikan.

Efektif :

Seorang CPNS bidan merencanakan kegiatan edukasi pada waktu yang tepat

saat pasien sudah merasa nyaman dan aman.

• ANTI KORUPSI

Berani :

Seorang CPNS bidan harus mampu mengambil sikap untuk dapat peduli

dengan kekhawatiran pasien dan terhadap kebutuhan pemahamannya.

Kerja keras :

Seorang CPNS bidan merencanakan kegiatan edukasi dengan baik dan

bersungguh-sungguh agar pelaksanaannya dapat optimal.

Disiplin :

Seorang CPNS bidan merencanakan kegiatan edukasi secara teratur dan

menyeluruh kepada semua pasien sesai dengan perencanaan tujuan awal edukasi.

b. Melakukan edukasi pada pasien post partum tentang perawatan luka perineum

• AKUNTABILITAS :

Tanggung jawab :

Sebagai seorang CPNS bidan harus mampu memberikan edukasi kepada

pasien yang membutuhkan pemahaman tentang kebutuhan diri pasien yang

merupakan tugasnya sebagai seorang bidan dalam memberikan layanan.

Professional :

Seorang CPNS bidan harus melakukan kegiatan edukasi sesuai dengan tugas

dan fungsi jabatannya sebagai bidan pemberi layanan.

Integritas :

63

Seorang CPNS bidan melaksanakan perannya sebagai pemberi edukasi

kepada pasien sesuai dengan kewenangan jabatannya.

• NASIONALISME

Rela berkorban :

Seorang CPNS bidan harus rela meluangkan waktu dan tenaga untuk

memberikan edukasi tentang perawatan luka perineum kepada pasien sebagai upaya

peningkatan pelayanan pada pasien post partum.

Keadilan :

Seorang CPNS bidan dalam memberikan pelayanan tidak diperbolehkan

membedakan perlakuan berbeda antar pasien dengan status apapun.

Mengutamakan kepentingan publik :

Seorang CPNS bidan meluangkan waktu disela kesibukan dalam

mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan untuk memberikan edukasi

kepada pasien yang merupakan suatu tanggung jawab kepada publik.

• ETIKA PUBLIK

Sopan :

Seorang CPNS bidan melakukan kegiatan edukasi kepada pasien dengan

menggunakan bahasa yang baik, ramah dan jelas agar pasien dapat menerima

dengan baik materi edukasi yang diberikan.

Santun :

Seorang CPNS bidan harus menjaga sikap dan tutur kata yang baik pada saat

memberikan edukasi kepada pasien.

Ramah :

Seorang CPNS bidan memberikan edukasi kepada pasien dengan rasa

kekeluargaan dan menyenangkan.

• KOMITMEN MUTU

Efisiensi :

Dalam melakukan edukasi seorang CPNS bidan melakukan secara singkat dan

cermat tanpa berbelit dan berulang-ulang agar tercapai tujuan pesien paham

terhadap edukasi yang diberikan.

Efektif :

Seorang CPNS bidan memberikan edukasi secara sesuai dengan kebutuhan

dan tidak berulang-ulang.

Orientasi pada hasil :

Seorang CPNS bidan memberikan edukasi kepada pasien dengan jelas agar

pasien mengerti dan memahami tentang edukasi yang diberikan.

64

• ANTI KORUPSI

Mandiri :

Seorang CPNS bidan harus mampu melakukan edukasi kepada pasien tanpa

bergantung pada sejawat lain dalam memberikan asuhan.

Peduli :

Seorang CPNS bidan harus mengerti kondisi pasien pada saat pelaksanaan

edukasi tentang perawatan luka perineum.

Berani :

Seorang CPNS bidan memberikan edukasi dengan siap sedia dan mampu

menunjukkan diri sebagai pemberi edukasi.

c. Melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi pemahaman pasien tentang edukasi yang

telah diberikan

• AKUNTABILITAS

Kejelasan :

Sebagai seorang CPNS bidan memberikan edukasi tentang perawatan luka

perineum kepada pasien agar pasien post partum yang melahirkan di IGD dapat

mengerti dan jelas sehingga dapat menerapkannya saat proses pemulihan pasien.

Profesional :

Seorang CPNS bidan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pasien sesuai

dengan kewenangan jabatannya sebagai bidan.

Tanggung jawab :

Seorang CPNS bidan memiliki tugas untuk memberikan pemahaman kepada

pasien sehingga pasien dapat mengerti tentang kesehatan dirinya.

• NASIONALISME

Toleransi :

Seorang CPNS bidan harus tetap mampu memperhatikan kondisi pasien post

partum yang sedang dalam masa pemulihan. Tidak diperbolehkan menuntut pasien

untuk dapat segera menjadi sesuai harapan bidan.

Mengutamakan kepentingan publik :

Seorang CPNS bidan melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi untuk menilai

pemahaman pasien yang merupakan salah satu target dilakukan kegiatan edukasi.

Keadilan :

Seorang CPNS bidan memberikan kesempatan yang sama bagi semua pasien

untuk mengajukan pertanyaan yang belum dimengerti tentang perawatan luka

perineum pada pasien post partum.

• ETIKA PUBLIK

Sopan :

Seorang CPNS bidan menggunakan tutur kata yang baik dalam berkomunikasi

dengan pasien dan keluarga agar pasien dan keluarga dapat dengan sukarela

menerima dan memahami edukasi yang diberikan.

65

Ramah :

Seorang CPNS bidan harus menggunakan bahasa yang tidak mengintimidasi

dan bersikap kekeluargaan agar pasien merasa nyaman.

Santun :

Seorang CPNS bidan melakukan sesi tanya jawab dengan menggunakan

bahasa yang baik dan lemah lembut.

• KOMITMEN MUTU

Efektif :

Sebagai seorang CPNS bidan memberikan edukasi kepada pasien agar pasien

tersebut dapat mempraktekan hasil edukasi dalam kegiatan sehari-hari. Diharapkan

pasien dapat menjalani proses pemulihan dengan baik sehingga tidak terjadi

komplikasi apapun.

Orientasi pada hasil :

Seorang CPNS bidan melakukan sesi tanya jawab dimaksudkan agar

peningkatan pemahaman pasien tentang perawatan luka perineum dapat tercapai.

Efisien :

Seorang CPNS bidan melakukan sesi tanya jawab dengan jelas dan singkat

agar pasien mengerti dengan mudah tentang pembahasan yang sedang dilakukan.

• ANTI KORUPSI

Berani :

Seorang CPNS bidan dengan sigap dan mampu dalam menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh pasien dalam memberikan asuhan.

Jujur :

Seorang CPNS bidan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pasien

harus dengan sebenar-benarnya sesuai dengan perkembangan terkini ilmu

kebidanan.

Kerja keras :

Seorang CPNS bidan dengan sungguh-sungguh menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh pasien dan keluarga.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :

Tersampaikannya penjelasan pada ibu post partum tentang perawatan luka perineum dan

cara menjaga personal hygiene secara jelas, detail, dan transparan dimaksudkan pasien

paham pada perawatan luka jahitan selama menjalani rawat inap maupun saat sudah berada

di rumah. Hal tersebut berkontribusi pada pencapaian misi RS yang mengacu kepada misi

Pemda Sleman, yakni “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan

pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau”.

Penguatan nilai-nilai organisasi:

Kegiatan pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan jahitan perineum

ini selaras dengan nilai-nilai SATRIYA yaitu:

66

• Rela melayani :

Seorang bidan menunjukkan sikap rela melayani ibu post partum dengan

memberikan edukasi dini tentang cara perawatan luka jahitan perineum dan cara menjaga

personal hygiene untuk meningkatkan pelayanan.

• Ahli-profesional

Seorang bidan memberikan edukasi dini tentang cara perawatan luka perineum dan

cara menjaga personal hygiene dengan profesional, sesuai dengan ilmu dan pengalaman

yang dimiliki agar pasien paham pada perawatan luka jahitan perineum saat di ruang

perawatan maupun saat di rumah.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini:

Berdasarkan kegiatan pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan

jahitan perineum yang telah dilaksanakan, makna yang diperoleh adalah dalam melaksanakan

tugas diperlukan tanggung jawab untuk menyelesaikan kegiatan dengan baik. Memberikan

edukasi kepada pasien merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab seorang bidan

terhadap jabatannya. Dalam kegiatan ini diperlukan pula kepedulian, keberanian dan

tanggung jawab terhadap pasien sebagai klien. Dalam kegiatan ini diperlukan wawasan yang

luas tentang perkembangan ilmu kebidanan, sehingga sebagai seorang bidan yang

berwawasan luas dapat dengan baik memberikan pemahaman tentang pemdidikan kesehatan

pasien.

Yogyakarta, 3 Desember 2021

Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,

Mentor Peserta Diklat

Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb

NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009

67

LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 3

Pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan jahitan perineum

Sub Kegiatan :

1. Merencanakan kegiatan edukasi pada pasien post partum yang melahirkan di IGD

Hari, tanggal : Selasa, 16 November 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan : Mensosialisasikan dan koordinasi kegiatan edukasi pasien post

partum tentang perawatan luka perineum kepada rekan bidan

Gambar 26. Tangkap layar koordinasi dengan sejawat bidan

tentang pelaksaan kegiatan edukasi

Gambar 27. Mempersiapkan lembar balik agar selalu siap untuk digunakan

68

2. Melakukan edukasi pada pasien post partum tentang perawatan luka perineum

Hari, tanggal : Selasa, 16 November 2021 – Jumat, 3 Desember 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan : Melakukan edukasi edukasi pasien post pasien post partum tentang

perawatan luka perineum

Gambar 28. Foto kegiatan pelaksanaan edukasi pada pasien

Gambar 29. Foto kegiatan pelaksanaan kegiatan edukasi pada pasien

Gambar 30. Foto kegiatan persetujuan pemberian edukasi dan informasi pasien

69

Gambar 31. Foto lembar edukasi dan pemberian informasi pasien

3. Melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi pemahaman pasien tentang edukasi yang telah

diberikan

Hari, tanggal : Selasa, 16 November 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan : Melakukan sesi tanya jawab dengan pasien dan keluarga tentang

perawatan luka perineum

Gambar 32. Foto kegiatan pelaksanaan sesi tanya jawab dengan pasien

70

Gambar 33. Foto kegiatan melibatkan keluarga atau pendamping ibu bersalin

71

Berita Acara Kegiatan 3

Berita Acara

Hari/Tanggal : Selasa, 16 November 2021 – Jumat, 3 Desember 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Kegiatan : Pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan jahitan

perineum

1. Terencana dengan baik kegiatan edukasi pada pasien

2. Terlaksananya kegiatan edukasi pasien

3. Pasien paham tentang perawatan luka perineum

4. Antusiasme keluarga terhadap penyembuhan pasien

Yogyakarta, 3 Desember 2021

Mengetahui,

Mentor Peserta Diklat

Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb

NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009

72

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 3

Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

NIP : 199005062020122009

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Pangkat / Golongan : Pengatur / IIc

Jabatan : Bidan Terampil

Dasar Pelaksanaan : LATSAR CPNS Gol. II 2021

Pelaksanaan Kegiatan : 16 November 2021 – 3 Desember 2021

Lokasi : IGD RSUD Sleman

Hasil pekerjaan :

1. Terencana dengan baik kegiatan edukasi pada pasien

2. Terlaksananya kegiatan edukasi pasien

3. Pasien paham tentang perawatan luka perineum

Yogyakarta, 3 Desember 2021

Mengetahui, Diajukan Oleh,

Mentor Peserta Diklat

Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb

NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009

73

Laporan Mingguan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 4

Kegiatan /

Sub Kegiatan /

Output

Kegiatan : Pelaksanaan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

Sub Kegiatan :

1. Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi

dan melakukan aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap

menjaga personal hygiene

2. Melaporkan hasil evaluasi kegiatan

3. Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi

Output Kegiatan :

1. Pasien mengerti secara jelas semua materi yang diberikan

2. Terlaporkannya hasil evaluasi kegiatan.

3. Kegiatan edukasi terus berlanjut.

Tanggal 4 s.d. 11 Desember 2021

Tingkat Pencapaian Kegiatan pelaksanaan evaluasi Tindakan yang telah dilakukan

tentang edukasi dini tentang perawatan luka dan jahitan perineum

pada pasien post partum di IGD dapat terlaksana dengan tingkat

pencapaian sebesar 100%. Dengan indikator capaian:

1. Pasien dan keluarga mengerti tentang cara perawatan luka

perineum, faktor yang mempengaruhi penyembuhan dan

dampaknya jika tidak dilakukan dengan baik dan benar.

2. Terlaporkannya kegiatan edukasi kepada atasan.

3. Keberhasilan edukasi yang dilihat dari ketepatan kepulangan

pasien post partum normal dan tidak ditemukan adanya kasus

dehisensi luka perineum.

4. Meningkatkan kepercayaan diri ibu post partum dalam

menjalani masa nifas dengan nyaman.

5. Meningkatnya antusiasme pasien dan keluarga tentang

perawatan luka perineum.

6. Berlanjutnya kegiatan edukasi pasien tentang perawatan

mandiri luka perineum.

Deskripsi Proses Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi

dan melakukan aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap

menjaga personal hygiene

Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu memberikan

dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi dan melakuakn

aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap menjaga personal

hygiene. Pada tahapan ini, bidan memberikan motivasi dan

dukungan secara lisan kepada pasien dan keluarga untuk

melakukan mobilisasi. Dukungan diberikan saat pasien pertama

kali melakukan mobilisasi dengan berpindah dari bed melahirkan

ke bed brankar untuk dipindahkan ke ruang perawatan. Bidan

74

menganjurkan kepada pasien untuk melakukan aktivitas ke toilet

secara mandiri dengan didampingi keluarga.

Melaporkan hasil evaluasi kegiatan

Setelah selesai kegiatan edukasi dan motivasi kepada pasien

selama masa aktualisasi, bidan melakukan pelaporan hasil

kegiatan kepada atasan bahwa kegiatan edukasi pasien berhasil

sesuai dengan tujuan dan harapan. Data yang dilaporkan meliputi

jumlah pasien yang melahirkan di IGD selama masa pelaksanaan

kegiatan, hasil feedback pasien dan keluarga tentang perawatan

mandiri luka perineum serta kenyamanan pasien dalam masa nifas,

tingkat kepatuhan pulang pasien post partum normal dari ruang

perawatan dan angka kejadian dehisensi luka perineum setelah

perawatan di RSUD Sleman.

Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi

Pada tahapan setelah pelaporan evaluasi kegiatan, dilakukan

monitoring keberlangsungan pelaksanaan edukasi pada pasien.

Diharapkan setelah kegiatan aktualiasasi selesai, pelaksanaan

edukasi pasien tetap berlangsung bagi pasien post partum di IGD

RSUD Sleman sehingga angka kejadian infeksi masa nifas di

RSUD Sleman dapat menurun.

Hambatan Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan evaluasi kegiatan

yang dilakukan adalah tantangan meningkatkan semangat ibu

untuk dapat melakukan mobilisasi dini. Selain itu, pelaporan hasil

evaluasi kegiatan aktualisasi yang dilakukan tidak dilaksanakan

dalam waktu satu bulan penuh, sehingga penulis kesulitan dalam

menyajikan data. Hambatan lain dalam proses evaluasi kegiatan

yang telah dilakukan adalah harus memilah satu-persatu data

register pasien di IGD maupun di bangsal perawatan nifas.

Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan

evaluasi adalah dengan menciptakan suasana aman dan nyaman

kepada pasien agar lebih dapat berhati-hati dalam melakukan kegiatan.

Sedangkan kesulitan dalam penyajian data pemberian edukasi pasien

dibuat dengan sistem perbandingan. Pada pelaksanaan evaluasi penulis

mencari adalah dengan memberikan penjelasan kembali poin-poin

yang belum dimengerti oleh pasien. Edukasi dilakukan dengan

perlahan sesuai dengan kemampuan pasien dalam menerima

informasi. Selain itu, ikut serta melibatkan keluarga pendamping

pasien untuk turut serta mengingatkan dan mendukung pasien

melakukan perawatan luka jahitan perineum.

75

Daftar Lampiran 1. Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi dan

melakukan aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap menjaga

personal hygiene

• Foto kegiatan mobilisasi dini pasien post partum dengan

luka jahitan perineum

• Foto kegiatan peran serta dukungan keluarga terhadap

mobilisasi dini pasien post partum dengan luka jahitan

perineum

2. Melaporkan hasil evaluasi kegiatan

• Grafik angka infeksi nifas pasien post partum di bangsal

perawatan nifas

• Grafik length of stay rawat inap pasien post partum dengan

luka perineum tanggal 1 September – 11 Desember 2021

3. Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi

• Foto kegiatan pelaksanaan kegiatan edukasi setelah timeline

kegiatan edukasi selesai

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :

Kegiatan 4

Pelaksanaan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan

• Manajemen ASN:

Implementasi manajemen ASN dalam kegiatan evaluasi ini diharapkan memberikan

hasil positif dalam menunjang masa pemulihan pasien post partum dengan luka jahitan

perineum. Kegiatan evaluasi ini menunjukkan sikap jujur, tanggung jawab dan

profesionalitas seorang ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya

• Pelayanan Publik:

Implementasi pelayanan publik dalam proses evaluasi ini dimaksudkan agar

pengetahuan dan kesadaran pasien tentang perawatan luka jahitan perineum meningkat

sehingga tidak mengganggu aktivitas ibu sehari-hari terutama dalam masa pemulihan.

Peningkatan pemahaman pasien dan penurunan jumlah komplikasi pada ibu post partum

adalah merupakan tujuan pelayanan pasien.

• Whole of Government (WOG)

Implementasi whole of government dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi ini,

seorang bidan melakukan koordinasi dengan rekan bidan dan perawat di IGD agar

kegiatan edukasi lanjutan bagi pasien post partum dengan luka jahitan perineum di IGD

dapat meningkat.

Sub Kegiatan:

a. Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi dan melakukan

aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap menjaga personal hygiene

76

• AKUNTABILITAS

Kepemimpinan :

Seorang CPNS bidan harus mampu menjadi penggerak dan penyemangat

pasien untuk segera pulih dari kondisi pasca melahirkan.

Tanggung jawab :

Memberikan dukungan kepada pasien merupakan salah satu bentuk upaya

seorang CPNS bidan dalam melakukan tugas dan fungsi jabatannya.

Konsistensi :

Seorang CPNS bidan memberikan dukungan merupakan suatu bentuk

melaksanakan tugas sesuai dengan wewenangnya.

• NASIONALISME

Toleransi :

Seorang CPNS bidan harus mampu memahami kondisi pasien untuk

melakukan aktivitas dalam menjalani masa pemulihan. Tidak diperbolehkan

mengesampingkan pendapat pasien tentang dirinya.

Keadilan :

Seorang CPNS bidan harus melakukan suatu hal terhadap pasien tanpa

membedakan pasien dan tindakan dilakukan sesuai kebutuhan pasien.

Mengutamakan kepentingan publik :

Seorang CPNS bidan melakukan kegiatan yang mendukung pemenuhan

kebutuhan pasien.

• ETIKA PUBLIK

Sopan :

Seorang CPNS bidan menggunakan tutur kata yang baik dalam berkomunikasi

dengan pasien dan keluarga.

Ramah :

Seorang CPNS bidan dalam berkomunikasi dengan pasien harus selalu

menggunakan bahasa yang tidak mengintimidasi dan menunjukkan sikap

kekeluargaan untuk membangun kepercayaan pasien terhadap bidan.

Santun :

Seorang CPNS bidan memberikan dukungan dengan lemah lembut dan

tingkah laku yang baik.

• KOMITMEN MUTU

Orientasi pada hasil :

Sebagai seorang CPNS bidan melakukan pelayanan diharapkan agar pasien

mampu melakukan aktivitas tanpa rasa takut dalam menjalani masa pemulihannya

setelah melahirkan.

77

Kreatif :

Seorang bidan memberikan dukungan semangat dan motivasi terhadap pasien

menggunakan kata-kata yang menarik dan dengan cara yang menarik untuk

mendorong semangat pasien terhadap upaya peningkatan kesehatan dirinya.

Orientasi pada hasil :

Seorang CPNS bidan memberikan dukungan kepada pasien bertujuan untuk

meningkatkan derajat Kesehatan pasien agar lebih baik.

• ANTI KORUPSI

Peduli :

Seorang CPNS bidan menghargai kondisi pasien post partum yang sedang

dalam masa pemulihan.

Berani :

Seorang CPNS bidan mampu dan mau untuk berinteraksi dengan pasien salah

satunya dengan memberikan motivasi dan dukungan kepada pasien.

Disiplin :

Seorang CPNS bidan selalu berusaha konsisten memotivasi pasien untuk

dapat beraktivitas secara mandiri.

b. Melaporkan hasil evaluasi kegiatan

• AKUNTABILITAS

Kejelasan target :

Seorang CPNS bidan dalam meberikan edukasi mempunyai tujuan agar pasien

mengerti dan jelas tentang perawatan luka jahitan perineum dan tidak ada kendala

dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Tanggung jawab :

Seorang CPNS bidan mempunyai tugas untuk melaporkan kegiatan yang telah

dilakukan kepada atasan setelah kegiatan edukasi dilakukan.

Integritas :

Seorang CPNS bidan dalam melaporkan hasil kegiatan merupakan bentuk

loyalitas terhadap pekerjaan.

• NASIONALISME

Toleransi:

Seorang CPNS bidan harus dapat menghargai pendapat atasan dan bersedia

menerima kritik dan saran yang diberikan.

Mengutamakan kepentingan publik :

Kegiatan pelaporan evaluasi dimaksudkan sebagai upaya peningkatan kualitas

pelayan seorang CPNS bidan dalam menjalankan tugasnya di pelayanan.

Persatuan :

Seorang CPNS bidan dalam melaporkan hasil kegiatan merupakan suatu

bentuk kesatuan rencana dan pandangan dengan atasan dan rekan sejawat bidan lain.

78

• ETIKA PUBLIK

Sopan :

Seorang CPNS bidan menggunakan tutur kata yang baik dan bersikap hormat

dalam berkomunikasi dengan atasan.

Taat aturan :

Seorang CPNS bidan wajib menaati peraturan yang berlaku, salah satunya

dengan melaporkan kegiatan yang dilakukan kepada atasan.

Cermat :

Seorang CPNS bidan dalam melaporkan hasil evaluasi kegiatan dengan teliti

dan hati-hati agar tidak ada kesalahan dalam penyampaian.

• KOMITMEN MUTU

Orientasi pada hasil :

Seorang CPNS bidan harus dapat memberikan layanan optimal dengan

mengadakan suatu kegiatan. Kegiatan tersebut sebagai upaya peningkatan

pemberian layanan kepada pasien.

Efisien :

Seorang CPNS bidan melakukan kegiatan pelaporan kepada atasan dengan

singkat, jelas dan mudah dipahami.

• ANTI KORUPSI

Jujur :

Seorang CPNS bidan melaporkan hasil kegiatan sesuai kenyataan dan tidak

mengada-ada.

Amanah :

Seorang CPNS bidan dalam melakukan kegiatan sesuai dengan tugas yang

telah diberikan dari sejak persiapan sampai dengan kegiatan pelaporan.

Kerja keras :

Seorang CPNS bidan bekerja dengan sungguh-sungguh menyajikan data yang

akurat dan mudah dipahami.

c. Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi

• AKUNTABILITAS

Tanggung jawab :

Seorang CPNS bidan bertugas penuh atas kegiatan yang dilakukan sehingga

kegiatan tersebut tidak terhenti setelah proses aktualisasi selesai.

Profesional :

Seorang CPNS bidan memonitor agar pelaksanaan kegiatan tidak berhenti

setelah kegiatan aktualisasi selesai dilaksanakan.

Konsistensi :

Seorang CPNS bidan secara disiplin dan teratur melaksanakan kegiatan yang

telah disepakati sebelumnya.

79

• NASIONALISME

Cinta tanah air :

Seorang CPNS bidan melakukan kegiatan dengan harapan dapat

meningkatkan pelayan yang optimal di pelayanan kesehatan milik pemerintah.

Rela berkorban :

Walaupun kegiatan telah selesai, seorang CPNS bidan tetap harus meluangkan

waktu dan tenaganya untuk melanjutkan kegiatan edukasi sebagai upaya dalam

meningkatkan pelayanan terhadap pasien.

Mengutamakan kepentingan publik :

Seorang CPNS bidan melanjutkan kegiatan edukasi walaupun pelaksanaan

aktualisasi telah selesai dilakukan.

• ETIKA PUBLIK

Cermat :

Seorang CPNS bidan dengan teliti memonitor kegiatan edukasi, jika dalam

pelaksanaannya terdapat kendala untuk dapat dikaji ulang agar peningkatan

pelayanan tetap optimal.

Taat aturan :

Seorang CPNS bidan harus selalu memastikan keberlangsungan kegiatan

sesuai yang telah disepakati bersama dengan atasan.

• KOMITMEN MUTU

Efektif :

Seorang CPNS bidan melakukan monitor terhadap keberlangsungan kegiatan

edukasi agar layanan pasien tetap optimal.

Inovatif :

Jika terdapat kendala dalam keberlangsungan pelaksanaan kegiatan

selanjutnya, seorang CPNS bidan akan berkontribusi memberikan solusi pemecahan

masalah agar kegiatan tidak terhenti.

Orientasi pada hasil :

Seorang CPNS bidan melanjutkan kegiatan edukasi agar angka kejadian

infeksi pada pasien dapat dikontrol.

• ANTI KORUPSI

Amanah :

Seorang CPNS bidan harus mampu menjalankan komitmen yang telah dibuat.

Disiplin :

Seorang CPNS bidan tetap melaksanakan kegiatan sesuai dengan harapan dan

tujuan yang telah disepakati bersama.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Terlaksananya proses kegiatan edukasi dini pada ibu post partum tentang cara menjaga

kebersihan dan cara merawat luka perineum yang secara jelas, detail, dan transparan

80

dimaksudkan pasien paham dan dapat mempraktikkannya secara mandiri. Kegiatan

diharapkan mampu memberikan hasil positif sesuai peran dan fungsi bidan sebagai pemberi

asuhan. Hal tersebut berkontribusi pada pencapaian misi RS yang mengacu kepada misi

Pemda Sleman, yakni “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan

pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau”.

Penguatan Nilai Organisasi

Ahli-pofesional

Seorang bidan memberikan asuhan sesuai dengan kewenangan tugas dan jabatan yang

telah ditetapkan dalam peraturan yang berlaku.

Inovatif

Seorang bidan berinovasi dalam memberikan pelayanan untuk meningkatkan upaya

optimalisasi pengetahuan pasien agar pasien dapat menjalani masa pemulihan dengan baik.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini:

Berdasarkan kegiatan pelaporan hasil evaluasi kegiatan ini, makna yang diperoleh adalah

dalam melaksanakan tugas diperlukan tanggung jawab untuk menyelesaikan kegiatan dengan

baik. Dalam kegiatan ini diperlukan tanggung jawab penulis sebagai bidan pelaksana kepada

atasan. Diharapkan kegiatan edukasi pada pasien ini dapat terus berjalan demi kepentingan

pasien.

Yogyakarta, 11 Desember 2021

Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,

Mentor Peserta Diklat

Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb

NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009

81

LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 4

Pelaksanaan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

Sub Kegiatan :

1. Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi dan melakukan aktivitas lain

pasca persalinan dengan tetap menjaga personal hygiene

Hari, tanggal : Selasa, 16 November 2021 – Jumat, 11 Desember 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan : Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi dan

melakukan aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap menjaga

personal hygiene

Gambar 34. Foto kegiatan mobilisasi dini pasien post partum dengan luka jahitan

perineum

Gambar 35. Foto kegiatan peran serta dukungan keluarga terhadap mobilisasi dini pasien

post partum dengan luka jahitan perineum

82

2. Melaporkan hasil evaluasi kegiatan

Hari, tanggal : Selasa, 16 November 2021 – Jumat, 11 Desember 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan : Melaporkan hasil edukasi

Gambar 36. Grafik angka infeksi nifas pasien post partum di bangsal perawatan nifas

Gambar 37. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum bulan

September 2021

0

2

4

6

8

SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

ANGKA INFEKSI NIFAS PASIEN POST

PARTUM DI BANGSAL PERAWATAN NIFAS

71%

29%

LENGTH ON STA6 PASIEN POST

PARTUM DENGAN LUKA PERINEUM

BULAN SEPTEMBER 2021

1 HARI

≥ 2 HARI

83

Gambar 38. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum bulan Oktober

2021

Gambar 39. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum bulan

November 2021

Catatan : Kejadian penundaan kepulangan pasien post partum dengan luka jahitan perineum

selama masa aktualisasi kegiatan edukasi (16 November 2021 – 3 Desember

2021) adalah sebanyak 2 pasien. Namun pasien tersebut tidak melahirkan di IGD.

83%

17%

LENGTH OF STAY PASIEN POST

PARTUM DENGAN LUKA PERINEUM

BULAN OKTOBER 2021

1 HARI

≥ 2 HARI

74%

26%

LENGTH OF STAY PASIEN POST PARTUM

DENGAN LUKA PERINEUM BULAN

NOVEMBER 2021

1 HARI

≥ 2 HARI

84

Gambar 40. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum

tanggal 1 – 11 Desember 2021

Gambar 41. Grafik length of stay rawat inap pasien post partum dengan luka perineum

Tanggal 1 September – 11 Desember 2021

1 HARI 100%

≥ 2 HARI0%

LENGTH STAY PASIEN POST PARTUM DENGAN LUKA PERINEUM TANGGAL 1 -

11 DESEMBER 2021

1 HARI ≥ 2 HARI

0

10

20

30

SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

LENGTH OF STAY RAWAT INAP PASIEN

POST PARTUM DENGAN LUKA

JAHITAN PERINEUM

1 HARI ≥ 2 HARI

85

3. Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi

Hari, tanggal : Sabtu, 4 Desember 2021 – Sabtu, 11 Desember 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Sub Kegiatan : Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi

Gambar 42. Foto kegiatan pelaksanaan kegiatan edukasi

setelah timeline kegiatan edukasi selesai

86

Berita Acara Kegiatan 4

Berita Acara

Hari/Tanggal : Sabtu, 4 Desember 2021 - Sabtu, 11 Desember 2021

Tempat : IGD RSUD Sleman

Kegiatan : Pelaksanaan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

1. Meningkatnya aktivitas mobilisasi dini pasien post partum

2. Terlaporkannya dengan baik hasil evaluasi kegiatan edukasi pasien

3. Tetap terlaksananya kegiatan edukasi pasien post partum di IGD RSUD Sleman setelah

jadwal kegiatan aktualisasi tentang edukasi selesai.

Yogyakarta, 11 Desember 2021

Mengetahui,

Mentor Peserta Diklat

Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb

NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009

87

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 4

Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

NIP : 199005062020122009

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Pangkat / Golongan : Pengatur / IIc

Jabatan : Bidan Terampil

Dasar Pelaksanaan : LATSAR CPNS Gol. II 2021

Pelaksanaan Kegiatan : 4 Desember 2021 – 11 Desember 2021

Lokasi : IGD RSUD Sleman

Hasil Pekerjaan :

1. Meningkatnya aktivitas mobilisasi dini pasien post partum

2. Laporan hasil evaluasi kegiatan edukasi pasien

3. Tetap terlaksananya kegiatan edukasi pasien post partum di IGD RSUD Sleman

4. Adanya penurunan kasus infeksi nifas dan peningkatan aktivitas mobilisasi pasien post

partum

Yogyakarta, 11 Desember 2021

Mengetahui, Diajukan Oleh,

Mentor Peserta Diklat

Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb

NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009

88

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai

Bidan Terampil dalam Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi Dini Tentang Perawatan Luka

Perineum pada Pasien Post Partum di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah

Sleman disusun dalam rangka untuk memberikan informasi proses pencapaian dari

rancangan aktualisasi yang dibuat oleh penulis dengan berperan aktif selama bekerja 30

hari di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.

Penulis telah menyelesaikan seluruh kegiatan yang sudah direncanakan dalam

Rancangan Aktualisasi dengan baik dengan tingkat capaian 100% dengan dukungan

dan bantuan Mentor, rekan-rekan perawat dan bidan di instalasi gawat darurat Sleman.

Kemudian berdasarkan uraian kegiatan dan analisis aktualisasi yang telah diuraikan diatas

dapat disimpulkan bahwa :

1. Empat kegiatan utama direncanakan kegiatan eduaksi pasien post partum tentang

perawatan luka perineum dapat terlaksana 100% selama satu bulan aktulisasi di tempat

kerja.

2. Empat kegiatan tersebut menghasilkan beberapa output, di antaranya tersedianya

satuan acara peyuluhan dan standar prosedur operasional perawatan mandiri luka

perineum, tersedianya media lembar balik untuk edukasi pasien, peningkatan

kerjasama bidan di IGD, penurunan kejadian infeksi pada ibu post partum,

peningkatan aktivitas mobilisasi ibu dan peningkatan pemahaman ibu tentang

perawatan luka perineum.

3. Penerapan nilai – nilai ANEKA sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan

aktualisasi dan melaksanakan tupoksi sehari – hari. Hal ini bertujuan guna

meningkatkan kualitas diri yang akan berdampak pada meningkatnya pelayanan

kepada publik yakni peserta diklat, pengajar dan mitra kerja sehingga dapat

meningkatkan kepercayaan pengguna kepada instansi.

B. Saran

Berdasarkan aktualisasi yang telah dilakukan selama satu bulan, penulis dapat

memiliki beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Direktur RSUD Sleman untuk selalu memberikan dukungan dan motivasi

serta dapat memfasilitasi kepada seluruh karyawan RSUD Sleman agar selalu

berinovasi dan bersemangat dalam melakukan pelayanan sehingga pelayanan

menjadi lebih optimal.

2. Ibu Kepala Instalasi IGD RSUD Sleman untuk selalu memberikan arahan dan motivasi

kepada seluruh karyawan di IGD RSUD Sleman.

3. Kepala Ruang IGD RSUD Sleman untuk selalu memberikan arahan dan

dukungan kepada seluruh karyawan IGD RSUD Sleman dalam berinovasi.

4. Seluruh rekan kerja, baik dokter, perawat dan bidan, agar selalu bekerja sama dengan

baik, selalu mendukung satu sama lain, dalam melakukan pelayanan kepada pasien

89

sehingga pelayanan di IGD lebih optimal dengan memberikan edukasi kepada pasien

yang membutuhkan pemahaman untuk meningkatkan kesehatan pasien.

C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Penulis berharap keempat kegiatan yang telah terlaksana kelak tidak hanya

berakhir dalam 30 hari selama aktualisasi ini melainkan terus terhabituasi dengan

tetap menyesuaikan perkembangan kebijakan serta situasi kondisi di lapangan.

Berikut adalah aksi penyempurnaan aktualisasi nilai – nilai PNS yang akan penulis

rencanakan :

1. Tetap melaksanakan kegiatan edukasi yang telah dilakukan.

2. Memotivasi rekan sejawat bidan dalam meningkatkan kegiatan edukasi kepada pasien.

Dengan adanya rencana penyempurnaan nilai-nilai aktualisasi PNS tersebut,

penulis berharap dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang disebutkan dalam

Pasal 3 Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

yang sangat berkaitan erat dengan nilai nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Hal ini penulis harapkan

supaya mampu menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana

kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Selain itu juga

diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dalam

menjalankan tugas sebagai ASN diantaranya :

Tabel 12. Tabel rencana aksi

No Nilai Dasar Rencana

1. Akuntabilitas

Mempunyai perencanaan yang jelas berorientasi

terhadap hasil dan tujuan pada setiap kegiatan.

Bertanggung jawab terhadap tugas yang direncanakan

dan melaksanakannya secara konsisten.

Melaporkan pada atasan seluruh rencana kegiatan dan

hasil yang telah dicapai.

Senantiasa bekerja secara professional dengan terus

membuka diri untuk meningkatkan kemampuan dan

pengetahuan.

2. Nasionalisme

Dalam menjalankan tugas senantiasa mengedepankan

nilai – nilai religius dengan taat terhadap Tuhan YME.

Memberikan sebuah pelayanan kepada masyarakat

dengan adil dan menghormati nilai – nilai

kemanusiaan.

Melakukan musyawarah untuk menyelesaikan suatu

permasalahan dan mendapatkan mufakat.

Memiliki sikap yang tidak anti terhadap kritik dan saran

yang membangun dari orang lain demi kemajuan diri.

Mengerjakan tugas dengan disiplin sesuai dengan batas

waktu yang telah ditentukan.

Senantiasa taat terhadap peraturan – peraturan.

90

Memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

3. Etika Publik

Selalu menghormati dan bersikap sopan serta bertutur

kata yang santun kepada orang lain.

Melaksanakan tugas dan melakukan pelayanan publik

secara cermat dan teliti.

Mampu berkerja sesuai target dengan mengedepankan

kefektifitasan dan keefisiensian.

Menjalankan tugas sesuai dengan kaidah dan petunjuk

yang telah diberikan atasan.

Demikian laporan aktualisasi ini penulis susun dengan harapan dapat memberikan

manfaat kepada semua pihak. Melalui kegiatan ini diharapkan nilai-nilai dasar profesi PNS

(ANEKA) dapat teraktualisasi dalam kegiatan sehari-hari secara berkelanjutan sehingga

meningkatkan semangat serta etos kerja ASN untuk mewujudkan ASN yang bermartabat,

berintegritas dan mampu memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020.

Jakarta: 2021

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS : Akuntabilitas.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

: Nasionalisme.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

: Etika Publik.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

: Komitmen Mutu.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

: Anti Korupsi.

Panduan Penyusunan dan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Budaya Pemerintah

Satriya di Kabupaten Sleman.

Peraturan Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata

Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/ MENKES/ PER/ III Tahun 2008 tentang Rekam

Medis

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan.

Tim Widyaiswara, Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta. 2021.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Pemerintah

Republik Indonesia

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi Rancangan Aktualisasi Coach

FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN COACH

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb.

NIP : 199005062020122009

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Jabatan : Bidan Terampil

Isu : Kurang optimalnya edukasi tentang perawatan luka perineum pada

pasien post partum di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum

Daerah Sleman

Judul : Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil

sebagai Bidan Terampil dalam Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi

Dini Tentang Perawatan Luka Perineum pada Pasien Post Partum di

Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Coach : Yulia Rustiyaningsih, S.IP, M.P.A.

Kegiatan 1: Pemilihan dan Pengelompokkan Isu Rancangan Aktualisasi

No Tahap Kegiatan Tanggapan Coach Paraf

1. Bimbingan pemilihan isu dan pengelompokkan Isu

Rancangan Aktualisasi.

Bukti Bimbingan :

• Pemilihan isu

harus didiskusikan

dengan mentor.

• Dalam memilih

isu harus ada

fakta/data terkait.

• Gagasan

pemecahan isu

minimal berupa 4

kegiatan, yang

masing-masing

minimal memiliki

3 sub kegiatan.

Kegiatan 2: Koreksi Rancangan Aktualisasi

No Tahap Kegiatan Tanggapan Coach Paraf

1.

2.

Bukti Bimbingan :

Bukti Bimbingan :

• Sistematika

penulisan

rancangan

aktualisasi

• Kegiatan pada

rancangan

aktualisasi

dilakukan secara

runtut

• Penyusunan

jadwal kegiatan

dilakukan per

minggu

• Pendahuluan pada

identifikasi isu

terlalu luas

• Perbaikan pada

diagram fishbone

• Penjelasan lebih

detail mengenai

penerapan

ANEKA

Lampiran 2. Lembar Konsultasi Rancangan Aktualisasi Mentor

FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN MENTOR

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb.

NIP : 199005062020122009

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Jabatan : Bidan Terampil

Isu : Kurang optimalnya edukasi tentang perawatan luka perineum pada

pasien post partum di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum

Daerah Sleman

Judul : Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil

sebagai Bidan Terampil dalam Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi

Dini Tentang Perawatan Luka Perineum pada Pasien Post Partum di

Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Mentor : Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns

Kegiatan 1: Identifikasi dan Penetapan Isu kontemporer

No Tahap Kegiatan Tanggapan Mentor Paraf

1.

Melakukan konsultasi terkait isu

kontemporer dan penetapan isu yang

akan diangkat dalam Rancangan

Aktualisasi.

Bukti Bimbingan :

• Penambahan data sebagai

bukti pendukung isu

• Pemilihan isu menurut

dengan analisis USG

Kegiatan 2: Konsultasi Rancangan Aktualisasi

No Tahap Kegiatan Tanggapan Mentor Paraf

1. Konsultasi gagasan pemecahan

masalah dan hasil rancangan

aktualisasi

Bukti Bimbingan :

• Tahapan kegiatan gagasan

pemecah isu dalam 4

tahapan.

• Perlu penambahan bukti

pada kegiatan

Lampiran 3. Lembar Konsultasi Aktualisasi Coach

FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN COACH

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb.

NIP : 199005062020122009

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Jabatan : Bidan Terampil

Isu : Kurang optimalnya edukasi tentang perawatan luka perineum pada

pasien post partum di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum

Daerah Sleman

Judul : Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil sebagai Bidan Terampil

dalam Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi Dini Tentang Perawatan

Luka Perineum pada Pasien Post Partum di Instalasi Gawat Darurat

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Coach : Yulia Rustiyaningsih, S.IP, M.P.A.

No Tahap Kegiatan Tanggapan Coach Paraf

1.

Bimbingan penulisan Laporan

Aktualisasi dan laporan mingguan

aktualisasi

• Laporan mingguan

dilaporkan sesuai

matriks

• Segera upload ke LMS

kegiatan perminggunya

2.

Bimbingan laporan aktualisasi BAB

1 – 4

• Data sumber daya di

organisasi dijadikan satu

sata secara global

• Sesuaikan tanggal

dengan rencana seminar

aktualisasi

3. Bimbingan laporan aktualisasi

• Tambahkan alinea

penutup di rencana aksi

Lampiran 4. Lembar Konsultasi Aktualisasi Mentor

FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN MENTOR

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb.

NIP : 199005062020122009

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Jabatan : Bidan Terampil

Isu : Kurang optimalnya edukasi tentang perawatan luka perineum pada

pasien post partum di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum

Daerah Sleman

Judul : Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil sebagai Bidan Terampil

dalam Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi Dini Tentang Perawatan

Luka Perineum pada Pasien Post Partum di Instalasi Gawat Darurat

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Mentor : Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns

No Tahap Kegiatan Tanggapan Mentor Paraf

1.

Melakukan konsultasi pelaksanaan

aktualisasi

• Laksanakan sesuai jadwal

dalam rancangan

aktualisasi

2.

Konsultasi kegiatan 1

• Tonjolkan kebutuhan

edukasi pasien yang

sering dibutuhkan pasien

• Acc satuan acara

penyuluhan

3.

Konsultasi pembuatan standar

prosedur operasional

• SPO sudah sesuai format

pembuatan

• Persingkat materi dalam

pengertian

4. Konsultasi hasil desain lembar balik

dengan tim PKRS

• Acc cetak lembar balik

5.

Konsultasi kegiatan 2 • Lanjutkan kegiatan 3

6.

Konsultasi hasil kegiatan 3 • Lanjutkan kegiatan 4

7.

Konsultasi pelaporan hasil evaluasi

kegiatan 4

• Buat grafik untuk

menunjukkan bahwa

kegiatan berhasil

memberikan manfaat

8. Konsultasi laporan aktualisasi • Susun Laporan

Aktualisasi

Lampiran 5. Undangan Rancangan Aktualisasi Mentor

Lampiran 6. Surat Pernyataan Kesanggupan Mentor

Lampiran 7. Lembar Form Masukan Rancangan Aktualisasi Penguji

Lampiran 8. Lembar Form Masukan Rancangan Aktualisasi Coach

Lampiran 9. Lembar Form Masukan Rancangan Aktualisasi Mentor

LEMBAR CATATAN MASUKAN/PERBAIKAN MENTOR

LATSAR CPNS KABUPATEN SLEMAN

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

Instansi : RSUD Sleman

Latsar CPNS Angkatan : XVIII

Nomor Presensi : 03

Yogyakarta, 5 November 2021

Mentor

Hendra Ari Wibawa, S. Kep,. NS

Catatan Mentor :

Lanjutkan kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat

Lampiran 10. Lembar Form Masukan Aktualisasi Penguji

Lampiran 11. Lembar Form Masukan Aktualisasi Coach

Lampiran 12. Lembar Form Masukan Aktualisasi Mentor

LEMBAR CATATAN MASUKAN/PERBAIKAN MENTOR

EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI LATSAR

CPNS KABUPATEN SLEMAN

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

Instansi : RSUD Sleman

Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun : 2021

Nomor Presensi : 03

Yogyakarta, 17 Desember 2021

Mentor

Hendra Ari Wibawa, S. Kep,. NS

Catatan Mentor :

Segera kumpulkan laporan

Lampiran 13. Lembar Komitmen Revisi Rancangan Aktualisasi

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon (0274) 417704

Fax (0274) 411801 Website : http://diklat.jogjaprov.go.id Email : [email protected]

SURAT PERNYATAAN KOMITMEN

Yang bertanda di bawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

NIP : 199005062020122009

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Menyatakan bersedia untuk melakukan revisi sesuai dengan masukan dari Penguji,

Mentor, dan Coach terhadap hasil Seminar Rancangan Aktualisasi. Demikian surat

pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Yogyakarta, 5 November 2021

Yang Menyatakan

Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

NIP. 199005062020122009

MATRIKS KEGIATAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA OPTIMALISASI EDUKASI DINI PADA PASIEN POST PARTUM TENTANG

PERAWATAN LUKA PERINEUM DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN

No Kegiatan November 2021 Desember 2021

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1

Pembuatan

satuan acara

penyuluhan

(SAP)

2

Pembuatan

media edukasi

pasien tentang

perawatan

luka perineum

3

Pemberian

edukasi pasien

post partum

4

Pelaksaan

evaluasi

tindakan

Keterangan :

: Pelaksanaan Kegiatan

: Hari Minggu

Lampiran 6. Presensi Selama Melaksanakan Aktualisasi

Lampiran 6. Slide Presentasi Seminar Rancangan Aktualisasi

Lampiran 6. Slide Presentasi Seminar Rancangan Aktualisasi

Lampiran 12. Lembar Form Masukan Aktualisasi Mentor

LEMBAR CATATAN MASUKAN/PERBAIKAN MENTOR

EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI LATSAR

CPNS KABUPATEN SLEMAN

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

Instansi : RSUD Sleman

Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun : 2021

Nomor Presensi : 03

Yogyakarta, 17 Desember 2021

Mentor

Hendra Ari Wibawa, S. Kep,. NS

Catatan Mentor :

Segera kumpulkan laporan

Lampiran 13. Lembar Komitmen Revisi Rancangan Aktualisasi

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon (0274) 417704

Fax (0274) 411801 Website : http://diklat.jogjaprov.go.id Email : [email protected]

SURAT PERNYATAAN KOMITMEN

Yang bertanda di bawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021

Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

NIP : 199005062020122009

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Menyatakan bersedia untuk melakukan revisi sesuai dengan masukan dari Penguji,

Mentor, dan Coach terhadap hasil Seminar Rancangan Aktualisasi. Demikian surat

pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Yogyakarta, 5 November 2021

Yang Menyatakan

Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb

NIP. 199005062020122009

MATRIKS KEGIATAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA OPTIMALISASI EDUKASI DINI PADA PASIEN POST PARTUM TENTANG

PERAWATAN LUKA PERINEUM DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN

No Kegiatan November 2021 Desember 2021

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1

Pembuatan

satuan acara

penyuluhan

(SAP)

2

Pembuatan

media edukasi

pasien tentang

perawatan

luka perineum

3

Pemberian

edukasi pasien

post partum

4

Pelaksaan

evaluasi

tindakan

Keterangan :

: Pelaksanaan Kegiatan

: Hari Minggu

Lampiran 6. Presensi Selama Melaksanakan Aktualisasi

Lampiran 6. Slide Presentasi Seminar Rancangan Aktualisasi

Lampiran 6. Slide Presentasi Seminar Rancangan Aktualisasi