laporan aktualisasi nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil - IMT
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of laporan aktualisasi nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil - IMT
PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN XVIII
YOGYAKARTA
2021
Disusun Oleh :
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
Nomor Presensi : 03/ LATSAR / Golongan II / Angkatan XVIII / 2021
NIP : 199005062020122009
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA OPTIMALISASI EDUKASI DINI
PADA PASIEN POST PARTUM TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA OPTIMALISASI EDUKASI DINI
PADA PASIEN POST PARTUM TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI
INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN
Disusun Oleh :
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
Nomor Presensi : 03/ LATSAR / Golongan II / Angkatan XVIII / 2021
NIP : 199005062020122009
PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN XVIII
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat
dan kuasa-Nya sehingga Laporan Aktualisasi ini dapat terselesaikan. Adapun judul Laporan
ini adalah “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil sebagai Bidan
Terampil Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi Dini pada Pasien Post Partum Tentang
Perawatan Luka Perineum di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sleman”.
Laporan Aktualisasi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021. Dalam penyusunan
laporan aktualisasi ini, tidak sedikit kendala dan hambatan yang ditemui penulis. Namun
atas bantuan dan dukungan berbagai pihak, akhirnya laporan aktualisasi ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Orang tua, suami dan keluarga yang selalu memberikan dukungan semangat dan doa
dengan penuh keikhlasan.
2. Bapak Drs. YB. Jarot Budi Harjo selaku Kepala Badan Diklat dan Pelatihan Daerah
Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan, dukungan fasilitas, sarana
dan prasarana selama pelatihan dasar CPNS tahun 2021.
3. Ibu Yulia Rustiyaningsih, S.IP, M.P.A. selaku Coach yang telah membimbing dan
memberikan masukan serta saran dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini.
4. Bapak Hendra Ari Wibawa, S. Kep,. NS selaku Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat
RSUD Sleman sekaligus mentor yang telah memberikan arahan, dukungan dan
bimbingan dalam penulisan Laporan Aktualisasi.
5. Seluruh Widyaiswara dan staf Badan Diklat DIY yang telah membekali dan
menyalurkan ilmu kepada penulis.
6. Teman-teman Pelatihan Dasar Golongan II angkatan XVIII yang telah berjuang dan
bekerja sama selama mengikuti pelatihan Dasar.
7. Seluruh rekan sejawat Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman yang banyak membantu
penulis selama mengikuti Pelatihan Dasar.
8. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu kelancaran dan
terselesaikannya laporan aktualisasi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan aktualisasi
ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kemajuan hasil
yang lebih baik.
Yogyakarta 13 Desember 2021
Penulis,
Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb.
NIP. 199005062020122009
ii
ABSTRAK
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Nilai-Nilai Dasar
Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Bidan Terampil Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi
Dini Pada Pasien Post Partum Tentang Perawatan Luka Perineum di Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan edukasi
pasien terhadap perawatan mandiri luka perineum yang diberikan secara sebelum pasien
dipindahkan di ruang perawatan nifas dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS.
Terdapat beberapa isu yang ditemukan di instansi atau tempat penulis bekerja, diantaranya
adalah kurang optimalnya penempatan dan kesiapan APD di ruang kebidanan IGD, kurang
optimalnya edukasi dini pada pasien post partum tentang perawatan luka perineum dan
rendahnya minat pasien terhadap penggunaan KB IUD post plasenta pada pasien post
partum.
Penulis mengangkat isu yang mendominasi yaitu kurang optimalnya edukasi dini pada
pasien post partum tentang perawatan luka perineum. Isu tersebut ditetapkan menggunakan
metode USG dengan nilai urgency: 5, seriousness: 5, growth; 5, total nilai 15. Penilaian
tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan yang timbul akibat dari edukasi
perawatan perineum yang belum menyeluruh, kurangnya pemahaman pasien tentang
perawatan luka perineum, edukasi dilakukan pada saat pasien selesai perawatan rawat inap
dan belum adanya bahan edukasi pasien tentang perawatan mandiri luka perineum.
Berdasarkan isu utama yang diangkat, penulis menetapkan beberapa gagasan pemecah
isu antara lain dengan pembuatan satuan acara penyuluhan (SAP) tentang perawatan mandiri
luka perineum, pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan mandiri luka perineum,
pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan jahitan perineum dan
pelaksanaan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi dapat terlaksana dengan baik dan lancar serta
mencapai target kegiatan 100%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai
ANEKA bagi pegawai ASN merupakan sebuah landasan dalam menjalankan tupoksi sehari-
hari, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas diri dan meningkatnya kualitas
pelayanan kepada publik.
Kata kunci : edukasi dini, perawatan mandiri luka jahitan perineum, nilai-nilai ANEKA
iii
DAFTAR ISI
LAPORAN AKTUALISASI ............................................................................................i
BERITA ACARA LAPORAN AKTUALISASI............................................................ ii
PERNYATAAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................iv
ABSTRAK ....................................................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................ix
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................................... x
BAB I ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Peran Organisasi Dalam Lingkup NKRI ............................................................. 1
B. Visi dan Misi Organisasi ..................................................................................... 2
C. Nilai Organisasi ................................................................................................... 3
D. Struktur Organisasi .............................................................................................. 5
E. Tugas dan Fungsi Organisasi ............................................................................... 6
F. Kondisi Organisasi............................................................................................. 11
BAB II ........................................................................................................................... 19
AGENDA AKTUALISASI ........................................................................................... 19
A. Latar Belakang Pemilihan Isu ............................................................................ 19
B. Proses Aktualisasi .............................................................................................. 27
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Pada Kegiatan 1…………… ... .27
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Pada Kegiatan 2 ....…… ....... …43
3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Pada Kegiatan 3 .... .............. ….58
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Pada Kegiatan 4 .... .......... …….73
BAB III .......................................................................................................................... 86
PENUTUP ..................................................................................................................... 88
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 88
B. Saran ................................................................................................................. 88
C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS .................. 89
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 91
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................ 92
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Gedung pelayanan terpadu RSUD Sleman…..……………..……………….. 1
Gambar 2. Struktur organisasi RSUD Sleman……..…………...................…………….. 5
Gambar 3. Struktur organisasi ruang IGD RSUD Sleman...................………………….. 8
Gambar 4. Lokasi RSUD Sleman di Google Maps...........................................................12
Gambar 5. Penempatan APD di IGD RSUD Sleman.......................…..………………...21
Gambar 6. Register pasien di rawat inap.…….………..…………………………….......23
Gambar 7. Register pasien kebidanan di IGD.....….…...………………………………..24
Gambar 8. Diagram fishbone………………………………………..…………………..25
Gambar 9. Draf konsep pembuatan satuan acara penyuluhan….……..…….………......36
Gambar 10. Kegiatan pembuatan draf konsep pembuatan SAP..................….…………..36
Gambar 11. Tangkap layar pencarian materi penyuluhan…….……..……………….......37
Gambar 12. Kegiatan penyusunan satuan acara penyuluhan….……..……………….......37
Gambar 13. Tangkap layar satuan acara penyuluhan…...........................………………...38
Gambar 14. Kegiatan mengkonsultasikan satuan acara yang telah
dibuat...……………...39
Gambar 15. Kegiatan mengkonsultasikan standar prosedur operasional...……...………..39
Gambar 16. Standar prosedur operasional tentang perawatan mandiri luka perineum…..39
Gambar 17. Draf konsep pembuatan media edukasi berupa lembar balik...................…...51
Gambar 18. Kegiatan pembuatan draf konsep pembuatan lembar balik..........…………...51
Gambar 19. Tangkap layar aplikasi di smartphone yang digunakan dalam proses desain
lembar balik................................................................................. …………...52
Gambar 20. Kegiatan pengumpulan materi untuk pembuatan standar prosedur operasional
dan gambar animasi untuk lembar balik...............................…………….......52
Gambar 21. Tangkap layar pencarian gambar animasi........................…………………...53
Gambar 22. Kegiatan pembuatan lembar balik menggunakan aplikasi di smartphone…..53
Gambar 23. Tangkap layar proses desain lembar balik……............................…………...54
Gambar 24. Kegiatan konsultasi dengan tim PKRS..............................……………….......54
Gambar 25. Lembar balik tentang perawatan luka perineum................…………………..55
Gambar 26. Tangkap layar koordinasi dengan sejawat bidan tentang pelaksaan kegiatan
edukasi..........................….............................………………..........................67
Gambar 27. Mempersiapkan lembar balik agar selalu siap untuk digunakan…..………...67
Gambar 28. Foto kegiatan pelaksanaan edukasi pada pasien...................………………...68
Gambar 29. Foto kegiatan pelaksanaan kegiatan edukasi pada pasien....................……...68
Gambar 30. Foto kegiatan persetujuan pemberian edukasi dan informasi pasien...……...68
Gambar 31. Foto lembar edukasi dan pemberian informasi pasien.....................…...........69
Gambar 32. Foto kegiatan pelaksanaan sesi tanya jawab dengan pasien.............…….......69
Gambar 33. Foto kegiatan melibatkan keluarga atau pendamping ibu bersalin…...……..70
Gambar 34. Foto kegiatan mobilisasi dini pasien post partum dengan luka jahitan
perineum................................................................................………………..81
v
Gambar 35. Foto kegiatan peran serta dukungan keluarga terhadap mobilisasi dini pasien
post partum dengan luka jahitan perineum...........................……………......81
Gambar 36. Grafik angka infeksi nifas pasien post partum di bangsal perawatan nifas....82
Gambar 37. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum bulan
September 2021...............................................................................................82
Gambar 38. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum bulan
Oktober 2021...................................................................................................83
Gambar 39. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum bulan
November 2021...............................................................................................83
Gambar 40. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum tanggal
1 - 11 Desember 2021.....................................................................................84
Gambar 41. Grafik length of stay pasien post partum dengan luka perineum mulai tanggal
1 September – 11 Desember 2021.........................……………….................84
Gambar 42. Foto kegiatan pelaksanaan kegiatan setelah timeline kegiatan edukasi
selesai…......................................................................................................... 85
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Struktur organisasi RSUD Sleman...…………………….……………….…….. 5
Tabel 2. Ketenagaan ruang IGD RSUD Sleman …............………………………..…….. 8
Tabel 3. Sarana prasarana IGD RSUD Sleman….....................………………………….13
Tabel 4. Klasifikasi sumber daya manusia RSUD Sleman berdasarkan golongan
kepangkatan…………….…................................................................................15
Tabel 5. Klasifikasi sumber daya manusia RSUD Sleman berdasarkan jenis jabatan.....16
Tabel 6. Klasifikasi pegawai menurut jenis kelamin...............………...……………….16
Tabel 7. Sumber daya manusia di RSUD Sleman.....................…………………………16
Tabel 8. Pengelompokkan Isu Kontemporer…….............................…………………….20
Tabel 9. Data komplikasi nifas di ruang Nusa Indah 2 (bangsal perawatan kebidanan)
tahun 2020…….........................………………………………………………...22
Tabel 10. Penetapan isu……...………….………. ………………………………………..24
Tabel 11. Keterangan nilai score USG.…………………………….……………………...25
Tabel 12. Tabel rencana aksi.................…………………………………………………...87
vii
DAFTAR ISTILAH
APD : alat pelindung diri
Boot : sepatu boot
Face shield : pelindung wajah
Google : kaca mata pelindung
Handscoon : sarung tangan medis
Hazmat : baju pelindung diri yang digunakan untuk melindungi dari material
berbahaya termasuk patogen, kuman dan penyakit berbahaya
lainnya agar tidak mencapai bagian dalam tubuh manusia yang
rentan
IGD : Instalasi Gawat Darurat
IUD : Intra Uterine Device
KB : Keluarga Berencana
Neonatus : bayi berusia sebelum 28 hari
Nifas : masa sejak seorang ibu melahirkan hingga enam minggu setelah
melahirkan
Nurse cap : penutup kepala
Obsgyn : obstetri dan gynecology
Perineum : otot, kulit dan jaringan yang ada diantara kelamin dan anus
Post partum : masa sejak bayi lahir dan plasenta bayi dilahirkan hingga kandungan
kembali seperti saat sebelum hamil
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Posisi Organisasi Dalam Lingkup NKRI
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Unit Organisasi
bersifat khusus dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman yang berlokasi di jalur
strategis Jalan raya Yogyakarta–Magelang atau jalan Bhayangkara 48, Murangan,
Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD bertipe/kelas B Pendidikan berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/601/2018 tentang Penetapan Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman sebagai Rumah Sakit Pendidikan Satelit untuk Fakultas
Kedokteran UGM.
Gambar 1. Gedung pelayanan terpadu RSUD Sleman
RSUD Sleman yang sejak awal lebih dikenal sebagai “Rumah Sakit Murangan”
memiliki sejarah eksistensi yang panjang sejak zaman penjajahan Belanda, Jepang hingga
masa kemerdekaan. Pada Zaman Kolonial Belanda dikenal sebagai Klinik Pabrik Gula di
Medari, hingga kemudian sempat dikenal pula sebagai Klinik Rumah Sakit Bethesda,
Yogyakarta, di Medari. Akan tetapi Semenjak Proklamasi kemerdekaan, masyarakat
Kabupaten Sleman, Kulon Progo, hingga Magelang wilayah timur lebih mengenal sebagai
”Rumah Sakit Murangan”. Bahkan hingga sekarang meskipun nama ”RSUD Sleman”
sudah ditetapkan sejak tahun 1977, namun nama ”Rumah Sakit Murangan” lebih lekat dan
lebih familiar bagi masyarakat stakeholders.
Tahun 1977 RSUD Sleman dinyatakan berdiri secara resmi sebagai Rumah Sakit
Umum Pemerintah dengan tipe D berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah
Departemen Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 01065/Kanwil/1977.
Status tipe D ini dimiliki RSUD Sleman selama lebih dari sepuluh tahun. Perubahan
tipe/kelas D ke kelas C diperoleh pada tanggal 15 Pebruari 1988. Setelah berjalan selama
13 tahun sebagai RSUD tipe/kelas C, RSUD Sleman dinaikkan tipenya, setelah dinyatakan
memenuhi persyaratan dalam penilaian Tim Departemen Kesehatan RI. Kenaikan kelas C
ke kelas B Non-Pendidikan tersebut diperoleh dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1631/Menkes/SK/XII/2003 tentang Peningkatan Kelas Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman Milik Pemerintah Kabupaten Sleman pada tanggal 3 Desember
2
2003. Pada akhir tahun 2010 RSUD Sleman dinyatakan telah memenuhi syarat untuk
ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah, berdasarkan Keputusan Bupati Sleman,
nomor 384/Kep.KDH/A/2010.
Berikut beberapa capaian yang telah diperoleh RSUD Sleman hingga tahun 2020 :
1. Tahun 2011 RSUD Sleman memperoleh kelulusan atas Penilaian Akreditasi Rumah
Sakit 16 Pelayanan dengan status “PENUH” dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS).
2. Tahun 2015 lulus atas Penilaian Akreditasi Rumah Sakit 16 Pelayanandari Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) versi 2012 dengan status “PARIPURNA”.
3. Tahun 2020 lulus dengan predikat “PARIPURNA” atas Penilaian Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) SNARS Edisi I berdasarkan nomor sertifikat KARS-
SERT/503/V/2019 pada tanggal 8 Mei 2019.
B. Visi dan Misi Organisasi
1. Pemerintah Kabupaten Sleman
a. Visi Kabupaten Sleman
Visi Pemerintah Kabupaten Sleman berdasarkan Peraturan Daerah Sleman
Nomor 3 Tahun 2021 tentang RPJMD Tahun 2021-2026, visi pemerintah kabupaten
Sleman : “Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera,
Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong“
b. Misi Kabupaten Sleman
Misi Pemerintah Kabupaten Sleman berdasarkan Peraturan Daerah Sleman
Nomor 3 Tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Sleman :
1) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dengan dukungan teknologi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan dan
kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
3) Membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan
kesejahteraan.
4) Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai macam
ancaman dan bencana.
5) Membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
terwujudnya kabupaten cerdas.
6) Menguatkan budaya masyarakat yang saling menghargai dan jiwa gotong
royong.
2. Visi dan Misi RSUD Sleman
a. Visi RSUD Sleman
Visi RSUD Sleman adalah “Menjadi Rumah Sakit Andalan masyarakat menuju
terwujudnya Sleman Smart Regency pada Tahun 2021.”
b. Misi RSUD Sleman :
1) Meningkatkan Tata kelola RSUD Sleman dengan didukung sistem Informasi
manajemen terintegrasi.
3
2) Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan
tenaga Kesehatan.
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau semua
lapisan masyarakat sepuluh tahun.
c. Tujuan RSUD Sleman
1) Tujuan yang ingin dicapai melalui misi pertama adalah :
a) Menguatkan Tata Kelola Rumah Sakit
b) Meningkatkan pengelolaan prasarana dan sarana Rumah Sakit
c) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
2) Tujuan yang ingin dicapai melalui misi kedua adalah meningkatkan mutu
pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan.
3) Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ketiga adalah Meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat.
C. Nilai Organisasi
1. Nilai organisasi Kabupaten Sleman
Menurut Perbup Sleman No 14 Tahun 2018 tentang pelaksanaan budaya
pemerintahan SATRIYA di Kabupaten Sleman, mempunyai nilai organisasi sebagai
berikut :
a. Selaras artinya dalam kehidupan selalu menjaga keselarasan dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
b. Akal Budi Luhur artinya keluhuran jati diri seseorang merupakan pengejawantahan
peri kemanusiaannya.
c. Teladan-Keteladanan artinya dapat dijadikan panutan atau teladan sebagai contoh
oleh lingkungannya.
d. Rela Melayani artinya memberikan pelayanan sesuai dengan kehendak masyarakat.
e. Inovatif artinya melakukan pembaharuan kearah positif sesuai dengan arah
kemajuan individu dan kelompok.
f. Yakin dan Percaya Diri artinya melaksanakan tugas selalu didasari keyakinan dan
percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa kemajuan baik ke intern
dan ekstern.
g. Ahli Profesional artinya mempunyai kompetensi komitmen dan prestasi pada
pekerjaannya.
2. Nilai RSUD Sleman
Upaya untuk mewujudkan visi dan misi didasari dengan berbagai nilai dasar. Nilai-
nilai dasar menjiwai dan menjadi pegangan/pedoman bagi direksi, satuan kerja
manajemen, satuan kerja produksi (staf medis, keperawatan, dan fungsional lain), dan
seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Nilai-nilai dasar
organisasi untuk mencapai visi dan misi RSUD Sleman adalah sebagai berikut :
a. Profesionalisme, bahwa dalam melaksanakan tugas dan atau kewajiban harus
dilandasi oleh :
1) Standar pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur yang harus
dipatuhi dalam melaksanakan tugas profesinya.
4
2) Kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan kemampuan,
keahlian, dan kewenangannya.
3) Integritas yaitu kesadaran dalam bersikap untuk melaksanakan tugas
dengan menjunjung tinggi etika.
4) Responsif yaitu sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi yang
berkembang khususnya dalam melaksanakan tugas profesinya.
5) Kebersamaan, bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di rumah sakit
hanya akan dicapai apabila melibatkan peran seluruh komponen karyawan
secara sinergis. Konsekuensinya adalah bahwa dalam melaksanakan tugas
dimanapun posisinya dalam organisasi harus dilandasi oleh sikap,
tanggung jawab dan kepentingan bersama diantara seluruh anggota
organisasi.
b. Transparansi, bahwa berbagai data dan informasi yang secara substantif dan
normatif boleh/dapat dikonsumsi atau diketahui oleh pihak lain (dalam/luar
organisasi) maka akses terhadap informasi tersebut harus dibuka dengan tetap
memegang prinsip kehati-hatian dan kewajiban untuk menjaga rahasia negara
dan jabatan.
c. Disiplin, bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi oleh
ketaatan dan kepatuhan tanpa paksaan dan atau tanpa pengawasan, melainkan
dengan kesadaran yang tinggi terhadap peraturan, dan norma yang berlaku.
d. Tanggung jawab, bahwa dalam melaksanakan tugas atau kewajiban harus
memegang teguh prinsip kehati-hatian dan kesadaran akan segala resiko yang
akan terjadi sehingga tugas tidak hanya sekedar dilaksanakan melainkan
dengan dilandasi semangat agar diperoleh hasil yang memuaskan dari segala
aspek.
e. Efisien, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu didasarkan
pada upaya pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil optimal atau
pengorbanan sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil maksimal baik dari
sisi biaya, waktu, tenaga maupun sumberdaya lain.
f. Kepuasan pelanggan, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu
diorientasikan pada upaya mencapai kualitas optimal (pelayanan prima)
sehingga tercapai kepuasan konsumen/masyarakat (customer satisfaction)
sebagai pelanggan RSUD Sleman
D. Struktur Organisasi
Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi struktur organisasi RSUD Sleman mengacu
pada Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 88 Tahun 2018 Tentang
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis RSUD Sleman
pada Dinas Kesehatan sesuai gambar berikut ini :
5
Gambar 2. Struktur organisasi RSUD Sleman
Tabel 1. Struktur organisasi RSUD Sleman
No Nama Jabatan
1 dr. Cahya Purnama, M.Kes Plt. Direktur
2 drg. Senik Windyati, M.Kes Wakil Direktur Administrasi dan
Keuangan
3 dr. Cholis Noor Mutaslimah, MPH Wakil Direktur Pelayanan
4 Tri Saktiyono, SST Kepala Bagian Tata Usaha
5 Dra. Sri Suratini Kepala Bagian Keuangan dan Aset
6 Fahmi Khoiri, SS, M.Ec Kepala Bagian Perencanaan dan
Pengembangan
7 dr. Patimah Hariyati Kepala Bidang Pelayanan Medis dan
Pengembangan Mutu
8 drg. Siti Nurchasanah, M.Kes Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
dan Pelayanan Penunjang
9 drg. Ike Senja Rahmadiyani Kepala Bidang Sarana Pelayanan
Kesehatan dan Teknologi Informasi
10 Sri Wandansari Agustini, SKM Kepala Sub Bagian Umum & Rumah
Tangga
11 Eko Raharjo, SKM, MPH Kepala Sub Bagian Kepegawaian
12 Agustin Eny Prasetyawati, SH Kepala Sub Bagian Hukum dan
Hubungan Masyarakat
6
13 Arini Wulandari, SE, Ak Kepala Sub Bagian Keuangan &
Akuntansi
14 Dini Nurul Hayati, SH Kepala Sub Bagian Pengelolaan Aset
15 Endriana Kuswandari, S.KM Kepala Sub Bagian Penjaminan
16 Any Sofiatun, SKM Kepala Sub Bagian Perencanaan &
Evaluasi
17 Sulistiowati, S.Gz Kepala Sub Bagian Pendidikan,
Penelitian, dan Pengembangan
18 dr. Umi Lathifah Kepala Seksi Pelayanan Medis
19 Mukh Fatoni, S.Kep.Ners Kepala Seksi Pengembangan Mutu
20 Ratih Pramudyaningrum,
S.Kep.Ners, M.Kep Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
21 Wawan Kusugiharjo, SKM, M.Kes Kepala Seksi Pelayanan Penunjang
22 Haryanto, SKM, M.Kes Kepala Seksi Sarana Pelayanan
Kesehatan
23 Kepala Seksi Teknologi Informasi
dan Komunikasi
E. Tugas dan Fungsi Organisasi
1. Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman berdasarkan Peraturan Bupati Sleman
Nomor 48 Tahun 2009 tentang uraian tugas, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman, yang diberlakukan sejak 31 Desember 2009. Uraian tugas, fungsi dan
tata kerja RSUD Sleman masih menggunakan Peraturan Bupati Sleman Nomor 48
Tahun 2009. Hal ini dikarenakan belum adanya pejabat yang sesuai dengan SOTK
Peraturan Bupati Sleman Nomor 44.3 Tahun 2020 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi, Tugas Fungsi dan Tata Kerja Unit Organisasi Bersifat Khusus Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman pada Dinas Kesehatan belum dilantik sehingga RSUD
Sleman masih menggunakan pejabat SOTK yang lama. Dalam melaksanakan tugas
tersebut RSUD Sleman menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat
b. Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat
c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan masyarakat
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Rumah Sakit Umum daerah Sleman sesuai dengan keahlian, jenis dan jumlah jabatan
fungsional sesuai dengan kebutuhan. Setiap bidang dipimpin oleh kepala yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur. Setiap seksi
dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang. Setiap subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada kepala bagian. Kelompok Jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas
7
dikoordinasikan oleh tenaga fungsional yang ditunjuk dan berada dibawah serta
bertanggung jawab kepada kepala Direktur melalui Wakil Direktur.
2. Unit Kerja
a. Profil IGD RSUD Sleman
Pada Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman No 001 Tahun
2018 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
dijelaskan tentang pelayanan gawat darurat yang diuraikan sebagai berikut:
1) Pelayanan Gawat Darurat buka 24 jam terus menerus, 7 hari seminggu terbagi
dalam 3 shift.
2) Setiap pasien yang ke IGD harus mendaftar di tempatpendaftaran.
3) Pelayanan Gawat Darurat dipimpin oleh sekurang-kurangnya Dokter Umum
yang memiliki sertifikat ATLS/ ACLS yang masih berlaku dan dibantu oleh
seorang Kepala Ruang Keperawatan yang memiliki sertifikat PPGD/BTCLS
yang masih berlaku.
4) Pelayanan gawat darurat di RSUD Sleman merupakan pelayanan gawat
darurat level III.
5) Pelayanan gawat darurat tanpa membayar uang muka.
6) Dalam memberikan pelayanan harus selalu menghormati dan melindungi
hak- hak pasien.
7) Selain menangani kasus “true emergency” IGD juga melayani kasus “false
emergency” yang pelayanannya berdasarkan tingkat kegawatan pasien dan
bukan berdasarkan urut kedatangan pasien.
8) Pasien “death on arrival” (DOA) tidak dilakukan resusitasi kecuali atas
permintaan keluarga dan harus diberi nomor rekam medis.
9) Karena tidak tersedianya ruang transit khusus jenazah, pemindahan pasien
meninggal di dan IGD pasien DOA ke kamar jenazah dilakukan kurang dari
2 jam post-mortem.
10) Persalinan normal di IGD dilakukan oleh dokter jaga IGD atau bidan jaga
IGD yang telah memiliki sertifikat asuhan persalinan normal (APN).
11) Pasien-pasien yang terindikasi menular maupun infeksius dapat diterima di
IGD dan ditempatkan secara terpisah dari pasien lainnya.
12) Dokter umum yang bertugas di IGD harus memiliki sertifikat PPGD/ BLS/
ACLS/ ATLS yang masih berlaku.
13) Pada shift jaga, salah satu perawat yang bertugas memiliki sertfikat PPGD/
BTCLS yang masih berlaku sebagai penanggung jawab shift.
14) Obat dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku harus selalu tersedia.
15) Setiap pasien yang datang ke IGD dilakukan triase untuk mendapatkan
pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.
16) Triage di IGD dilakukan oleh dokter jaga atau perawat IGD.
17) Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnostik/ terapi/ spesimen dan
tindakan medis yang tidak tersedia di Rumah Sakit dilakukan rujukan ke
Rumah Sakit lain, termasuk juga bagi pasien yang memerlukan rujukan rawat
inap yang diindikasikan karena penyakitnya.
8
18) Bila terjadi bencana, baik yang terjadi di dalam atau di luar rumah sakit, IGD
siap untuk melakukan penanggulangan bencana.
19) Setiap petugas/ staf IGD wajib mengikuti pelatihan yang sudah
diprogramkan.
Gambar 3. Struktur organisasi ruang IGD RSUD Sleman
Keterangan :
Kepala Instalasi Gawat Darurat : dr. Nurul Hikma Tazkiana
Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat : Hendra Ari W, S.Kep., Ns
Perawat Primer : Sufiana p, S.Kep., Ns
Bidan Primer / Koordinator : Komariyah, A.Md.Keb
Ketua Tim Jaga / PJTS : Budiono, AMK
Irchama Budi D, AMK
Dista Darma Satya, AMK
Septian Anggi D S, AMK
b. Ketenagaan Ruang IGD
SDM di IGD RSUD Sleman terdiri dari
1) Dokter : 17 Dokter umum dengan sertifikasi ACLS dan ATLS
2) Perawat : 20 orang ( Ners 3 orang, D3 Keperawatan 17 orang)
3) Bidan : 11 orang (D4 Kebidanan 1 orang, D3 Kebidanan 10 orang)
4) Admi : 1 orang
5) Konsulen : Dokter spesialis sesuai jadwal
Tabel 2. Ketenagaan ruang IGD RSUD Sleman
No Nama Jabatan Pendidikan Status
Pegawai
1. Hendra Ari Wibawa,
S.Kep., Ns Kepala Ruang Ners PNS
9
2. Sufiana Puspita
Dewi,S.kep., Ns Perawat Primer Ners PNS
3 Komariyah,Amd Keb Bidan Primer DIII Keb PNS
4. Budiono, AMK PJTS DIII Kep PNS
5. Dista Darma Satya, AMK PJTS DIII Kep BLUD
6. Septian Anggi Dwi
Saputra, Amk PJTS DIII Kep PNS
7. Irchama Budi D, AMK PJTS DIII Kep PNS
8. Sumiati Balla, AMK Perawat
Assosiate DIII Kep PNS
9. Agus Sutiono, AMK Perawat
Assosiate DIII Kep PNS
10. Arga Adi Gunawan, AMK Perawat
Assosiate DIII Kep PNS
11. Agus Supardal,AMK Perawat
Assosiate DIII Kep PNS
12. Andri Kurniawan, S.Kep.,
Ns
Perawat
Assosiate Ners BLUD
13. Aurel Septiana E P, AMK Perawat
Assosiate DIII Kep BLUD
14. Kusaninul Wakhid, AMK Perawat
Assosiate DIII Kep PNS
15. Iqbal Fahmi,AMK Perawat
Assosiate DIII Kep PNS
16. Retno Ambarwati, AMK Perawat
Assosiate DIII Kep PNS
17. Setiyo Rahmat, AMK Perawat
Assosiate DIII Kep PNS
18. Imas Wulansari, AMK Perawat
Assosiate DIII Kep CPNS
19. Misbakhul Anam,AMK Perawat
Assosiate DIII Kep PNS
20. Imam Tauhid, AMK Perawat
Assosiate DIII Kep PNS
21. Enggar
Widyaningrum,Amd Keb
Bidan
Assosiate DIII Keb PNS
22. Shinta Maharani,Amd Keb Bidan
Assosiate DIII Keb BLUD
23. Atun Dwi Rohayati,Amd
Keb
Bidan
Assosiate DIII Keb PNS
10
24. Fitriana Rahayu,Amd Keb Bidan
Assosiate DIII Keb CPNS
25. Zukriyah,Amd Keb Bidan
Assosiate DIII Keb PNS
26. Ardian Deta Dewanti,
A.Md.Keb
Bidan
Assosiate DIII Keb CPNS
27. Kastinani,S.Tr.Keb Bidan
Assosiate DIV Keb PNS
28. Rahma Yusnida
Havara,Amd Keb
Bidan
Assosiate DIII Keb PNS
29 Puspita Wardani,Amd Keb Bidan
Assosiate DIII Keb CPNS
30. Dyah Anjar, A.Md.Keb Bidan
Assosiate DIII Keb PNS
31. Hasnan, S.Ftr, Fisio Administrasi S1 Fisio
c. Pegawai / Bidan
Tugas jabatan fungsional bidan terampil berdasarkan Pemenpan Nomor 36
Tahun 2019 :
1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis
2) Melakukan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan
3) Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan
4) Memfasilitasi informed choice dan / atau informed consent
5) Melakukan tindakan pencegahan infeksi
6) Memberikan nutrisi dan rehidrasi / oksigenisasi / personal hygiene
7) Memberikan vitamin / suplemen pada klien / pemeriksaan asuhan kebidanan
kasus fisiologis
8) Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil
9) Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai
dengan kebutuhan
10) Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis
11) Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis
12) Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis
13) Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis
14) Melakukan pengkajian pada ibu nifas
15) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ketiga
pasca persalinan (KF 1)
16) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan
(KF2)
17) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan
(KF3)
11
18) Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan
19) Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal
20) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal
21) Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR)
22) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan
23) Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom
24) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan
25) Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi
26) Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah
kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah
27) Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita)
28) Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
29) Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan
30) Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak
sekolah.
F. Kondisi Organisasi
1. Letak Organisasi
Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110° 33′ 00″ dan 110° 13′
00″ Bujur Timur, 7° 34′ 51″ dan 7° 47′ 30″ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Sleman
sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah, sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah, sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang,
Propinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan berbatasan dengan Kota Yogyakarta,
Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi D.I.Yogyakarta.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Satuan Kerja Organisasi
Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman yang berlokasi
di jalur strategis Jalan raya Jogjakarta–Magelang atau Jalan Bhayangkara 48, Murangan,
Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD pertama yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sleman,
dan memiliki sejarah panjang sejak zaman penjajahan Belanda, Jepang hingga masa
kemerdekaan.
12
Gambar 4. Lokasi RSUD Sleman di Google Maps
2. Sarana dan Prasarana
a. Sarana dan Prasarana RSUD Sleman
Bangunan pelayanan dan kantor per 31 Desember 2018, seluas 38.764
m2 berdiri di atas tanah seluas 29.673 m2. Secara lebih detail luasan tanah
dan bangunan tersebut terdiri:
1) Lokasi lama rumah sakit di dusun Murangan, Triharjo, Sleman, luas tanah
12.417 m2 dengan luas bangunan 7.802,21 m2
2) Lokasi tanah sebelah barat sungai untuk bangunan Gedung Layanan
Terpadu (GPT), Bangsal Kenanga, Laundry ,Hemodialisa (HD) dan MDR
di lahan dengan luas tanah 9.962 m2( luas bangunan 21.471 m2)
3) Bangunan Poliklinik Multi Drugs Resistance (MDR) untuk penanganan
penyalahgunaan obat di lahan sebelah Bangsal Kenanga dengan luas
bangunan 217,5 m2
4) Tanah untuk titik kumpul RSUD Sleman (Barat Laut GPT RSUD Sleman)
seluas 1.103 m2
5) Tanah untuk perluasan parkir RSUD Sleman (Utara GPT RSUD Sleman)
seluas 2.574 m2
6) Luas Tanah untuk bangunan IPAL seluas 856 m2
7) Bangunan Ramp yang berada di samping bangunan bangsal Alamanda
dan Cempaka berdiri dengan luas bangunan 221.5 m2
8) Bangunan Jembatan Penghubung GPT dan Cempaka Lantai II 308,972 m2
9) Lokasi rumah dinas RSUD Sleman di dusun Durenan, Triharjo, Sleman,
luas tanah 2.500 m2 dengan luas bangunan 726 m2
Area seluas tersebut diatas digunakan untuk Pelayanan Rumah Sakit
meliputi: Fasilitas untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat dari aspek
bangunan merupakan bagian dari jumlah luasan bangunan yang disebutkan diatas
digunakan untuk :
13
1) Instalasi pelayanan rawat jalan (16 poliklinik spesialis / subspesialis)
2) Instalasi pelayanan rawat darurat (IGD 24 jam)
3) Instalasi Perawatan khusus (ICU 11TT)
4) Instalasi Rawat Inap (10 ruang/bangsal: 3 TT Kelas VVIP, 6 TT Kelas
VIP, 30 TT Kelas I,40 TT Kelas II, 82 TT Kelas III, 23 TT Isolasi COVID-19,
4 TT Isolasi Immunocompromise, 5 TT Isolasi Airbone dan 32 TT Non
Kelas) sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Nomor
344/Kep.Dir/2020
5) Instalasi Bedah sentral (5 ruang operasi non COVID-19 dan 2 kamar
operasi COVID-19)
6) Ruang Bersalin (VK)
7) Instalasi Patologi Klinik (Laboratorium Klinik)
8) Instalasi Patologi Anatomi
9) Instalasi Radiologi
10) Instalasi Rehabilitasi Medik
11) Instalasi Farmasi
12) Instalasi Gizi
13) Instalasi Pemulasaraan Jenazah
14) Instalasi Rekam Medik (termasuk ruang pendaftaran rawat jalan/inap &
IGD)
15) Kassa (Ruang pelayanan administrasi keuangan)
16) BPD DIY Cabang Sleman kantor Kas RSUD Sleman
17) Bank Sleman kantor kas RSUD Sleman
18) Bangunan Masjid Da’arut Taqwa
19) Ruang Pelayanan Rohaniawan
20) Askes/ BPJS Center
21) Bank Darah RS (BDRS)
22) Central Sterile Supply Department(CSSD)
23) Pelayanan Jaminan Kesehatan
24) Bangunan Kantin dan Minimarket “HospitaMart”
Kondisi bangunan lainnya, berupa bangunan kantor untuk manajemen
yang terdiri dari: ruang-ruang untuk Direktur/Wakil Direktur, Bagian Tata
Usaha, Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, serta Bidang Penunjang
dan Sarana.
b. Sarana dan prasarana ruang IGD
Tabel 3. Sarana prasarana IGD RSUD Sleman
No Nama barang Jumlah Kondisi Barang
1 Troli Tindakan 1 Baik
2 Infant warmer 1 Baik
3 Cardiotopografi 2 Baik
4 USG 1 Baik
5 Bed gyn / gynecolog exam table electric 1 Baik
14
6 Bed Gyn 1 Baik
7 Examination lamp 1 Baik
8 Lampu tindakan/examination lamp 1 Baik
9 Lampu operasi 1 Baik
10 Baby incubator 1 Baik
11 Infant warmer 1 Perlu perbaikan
12 Suction baby 1 Baik
13 Dopler (fetal monitoring) 1 Baik
14 Film fiewer 1 Perlu perbaikan
15 Brankar hidarulic Stecher 2 Baik
16 Baby bed 1 Perlu perbaikan
17 Pengukur panjang badan anak 1 Baik
18 Ambubag child& neonatal 1 Baik
19 Pulse oxymeter neonatus 1 Baik
20 Neopuff 1 Baik
21 Suction pump 2 Baik
22 Inkubator transport 1 Baik
23 Sphygmomanometer 1 Baik
24 Suction anak 1 Baik
25 Laringoskop bayi 2 Baik
26 Vacum suction infant 1 Baik
27 Vacuum extractor 1 Baik
28 Blood Pressure Monitor 1 Baik
29 Timbangan bayi 1 Baik
30 Troli tindakan 1 Baik
31 Laringoskop ibu 1 Baik
32 EKG 1 Perlu perbaikan
33 Troli EKG 1 Baik
34 Suction THT 1 Baik
35 CPAP 1 Perlu perbaikan
36 Bed side monitor 2 Baik
37 Troli alkes 1 Baik
38 Stetoskop anak 1 Baik
39 Instrumental cabinet 1 Baik
40 Hepafilter 2 Baik
41 Humidifier 2 Baik
42 Timbangan 1 Baik
43 Examamination lamp 1 Baik
44 Trolley emergency 1 Baik
45 Troley barang 3 Baik
46 monitor cctv SHARP 1 Baik
15
47 Monitor CCTV 1 Baik
48 Brankar 5 Baik
49 Brankar Putih Biru Tua 7 Baik
50 Brankar hijau 2 Perlu perbaikan
51 Brankar hitam 4 Perlu perbaikan
52 Nurse Station Set 1 Baik
53 Video Laryngoscope 1 Baik
54 Syringe pump 6 Baik
55 Oksimetri 3 Baik
56 infus pump 6 Baik
57 blood warmer 2 Baik
58 Nebuliser 1 Baik
59 suction tank 4 Baik
60 vena sectie set 3 Baik
61 face shield helm kuning 19 Baik
62 Google 45 Baik
63 sepatu boot 20 Baik
c. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di RSUD Sleman terdiri dari tiga bagian besar, yakni :
1) Pejabat struktural
2) Fungsional
3) Tenaga lain (tenaga fungsional umum, yang terdiri dari : staf struktural, dan
staf di instalasi pelayanan)
Secara status kepegawaian sumber daya aparatur di RSUD Sleman, terdiri
dari :
1) Pegawai negeri sipil
2) Pegawai tidak tetap (kontrak)
3) Pegawai tidak tetap (kontrak) non database
4) Pegawai harian lepas
Klasifikasi sumber daya manusia di RSUD Sleman berdasarkan golongan
kepangkatan disajikan dalam tabel dan grafik sebagai berikut :
Tabel 4. Klasifikasi sumber daya manusia RSUD Sleman berdasarkan golongan
kepangkatan
Golongan
Kepangkatan
2016 2017 2018 2019 2020
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
Golongan I 2 0.526 1 0.270 1 0.278 1 0.238 1 0.243
Golongan II 77 20.263 86 23.243 75 20.833 61 14.524 86 20.874
Golongan III 275 72.368 256 69.189 258 71.667 332 79.048 301 73.058
16
Golongan IV 26 6.842 27 7.297 26 7.222 26 6.190 24 5.825
Jumlah 380 100 370 100 360 100 420 100 412 100
Tabel 5. Klasifikasi sumber daya PNS di RSUD Sleman berdasarkan jenis
jabatan
No Jenis
Jabatan
2016 2017 2018 2019 2020
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Struktural 13 3.421 13 3.514 10 2.778 10 2.381 13 3.155
2 Fungsional 279 73.421 272 73.514 270 75,0 270 64.286 335 81.311
3 Lainnya
/staf
88 23.158 85 22.973 80 22.22 80 19.048 64 15.534
Jumlah 380 100 370 100 360 100 360 85.714 412 100
Tabel 6. Klasifikasi pegawai menurut jenis kelamin
No Jenis
kelamin
2016 2017 2018 2019 2020
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Laki-laki 117 30.789 111 30.000 107 29.722 120 28.571 119 28.333
2 Perempuan 263 69.211 259 70.000 253 70.278 300 71.429 293 69.762
3 Jumlah 380 100 370 100 360 100.00 420 100 412 98.095
Tabel 7. Sumber daya manusia di RSUD Sleman
No Jenis Spesifikasi Pendidikan PNS Non PNS
1 S2. Spesialis 33 11
2 S2. Kesehatan 7 0
3 S2. Manajemen 0 0
4 S2. Psikologi 1 0
5 S2. Keperawatan 1 0
6 S1. Dokter Umum 10 8
7 S1. Dokter Gigi 1 0
8 S1. Apoteker 9 4
9 S1. Keperawatan 21 8
10 S1. Kebidanan 2 0
11 S1. Kes. Masy. 2 2
12 S1. Tek.lingkungan 0 0
13 S1. Akutansi 0 3
14 S1. Ek. Akuntansi 1 0
15 S1. Ek. Manajemen 5 0
16 S1. Hukum 0 2
17 S1. Sosial-Admneg 1 0
18 S1. Komputer 2 0
19 S1.Psikologi 0 0
17
20 S1.Radiodiagnostik 1 0
21 S1. Manajemen 0 3
22 S1. Teknik 0 1
23 S1. Komunikasi 0 1
24 S1. Pendidikan 1 0
25 S1. Terapan Kesehatan 0 2
26 S1. Fisioterapi 0 1
27 D4. Gizi 2 0
28 D4. Teknofsk Nuklir 1 0
29 D4. Kesh. Lingk. 2 0
30 D4. Keperawatan 15 0
31 D4. Anesthesi 2 0
32 D3. Keperawatan 141 63
33 D3. Kebidanan 31 16
34 D3. Anestesi 0 0
35 D3. Rawat Gigi 2 2
36 D3. Fisioterapi 5 1
37 D3. Okupasi 0 1
38 D3 Ter.Wicara 0 2
39 D3. Radiologi 2 5
40 D3. Analis Kes. 8 4
41 D3. Gizi 2 0
42 D3. Analis Kes. 0 4
43 D3.Tek. Elkt. Medk 3 3
44 D3. Kesh Lingk. 4 6
45 D3. Rekam Medis 9 7
46 D3. Teknik Mesin 0 0
47 D3. Analis Farmasi 2 5
48 D3. Pendidikan 1 0
49 D3. Komputer 0 2
50 D3. Pustaka 1 0
51 D3. Administrasi RS 0 10
52 D3. Akuntansi 0 4
53 D1. Transfusi 0 5
54 D1. Kebidanan 0 0
55 SPK 2 0
56 SPRG 1 0
57 SMAK 2 0
58 SAA/SMF 11 2
59 SPAG 1 0
60 Pekarya Kesh 4 0
18
61 SMEA (SMK) 10 0
62 STM (SMK) 13 9
63 SMT 0 1
64 SMA 25 8
65 SPG 1 1
66 KPAA 1 0
67 SMP 10 2
68 SD 1 5
Jumlah 412 214
19
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
A. Latar Belakang Pemilihan Isu
1. Identifikasi Isu Kontemporer
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), disebutkan bahwa Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pegawai negeri sipil memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Pelayanan publik adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, setiap peserta pelatihan dasar
CPNS diwajibkan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang terdiri
dari : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Tenaga kesehatan sebagai pelaksana kebijakan publik berwenang untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Tenaga kesehatan di sebuah instansi Kesehatan contohnya rumah sakit, dapat
dikelompokkan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki, antara lain
meliputi tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan
masyarakat dan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian
medis, dan tenaga kesehatan lainnya.
Rumah sakit yang merupakan suatu organisasi yang berfungsi
menyelenggarakan pelayan kesehatan secara komprehensif kepada masyarakat.
Rumah sakit sebagai sebuah institusi pelayanan kesehatan profesional menghadirkan
dokter, perawat, bidan dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No 340/MENKES/PER/III/2010, “Rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.” Berdasarkan definisi tersebut, rumah sakit tidak hanya penyedia
pelayanan perawatan dan rehabilitasi, namun juga pelayanan pencegahan serta
peningkatan kesehatan, tempat pendidikan dan pelatihan paramedis, hingga tempat
penelitian serta pengembangan ilmu di bidang kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman saat ini merupakan Satuan Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman
yang berlokasi di jalur strategis Jalan raya Yogyakarta–Magelang atau jalan
20
Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD pertama yang dimiliki
Pemerintah Kabupaten Sleman, dengan status kelembagaan sebagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang merupakan bagian dari Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Sleman. Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan profesional di
rumah sakit yang bertugas memberikan pelayanan kebidanan secara kompehensif
khususnya terkait reproduksi, kehamilan, proses melahirkan hingga pasca melahirkan.
Dalam mewujudkan pelayanan kebidanan yang maksimal di rumah sakit, selain
diwujudkan dengan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia maupun dengan
pemenuhan fasilitas penunjang. Namun dalam perlaksanaannya terdapat beberapa
kendala yang dihadapi. Beberapa masalah tersebut, penulis angkat sebagai isu agar
nantinya dapat menjadi perhatian untuk ditemukan solusi dari permasalahan tersebut.
Isu tersebut penulis jadikan sorotan antara lain :
Tabel 8. Pengelompokkan Isu Kontemporer
No Identifikasi Isu Kondisi saat ini Kondisi yang
diharapkan
Pengelompokan
isu
1 Kurang
optimalnya
penempatan dan
kesiapan APD di
ruang kebidanan
IGD
Tindakan
penanganan pasien
yang harus segera
menjadi tertunda
karena harus
mengambil APD
karena tidak
ditempatkan dalam
satu area
Optimalnya
penempatan dan
kesiapan APD di
ruang tindakan
obsgyn agar tindakan
emergency dapat
segera ditangani
karena sudah tidak
perlu mengumpulkan
APD terlebih dahulu
Pelayanan publik
2 Kurang
optimalnya
edukasi dini
pada pasien
post partum
tentang
perawatan luka
perineum
Pasien post
partum yang
melahirkan di
IGD merasa
khawatir untuk
bergerak ketika
akan
dipindahkan ke
ruang rawat inap
serta kurang
pemahaman
pasien tentang
cara merawat
luka jahitan
perineum
Optimalnya edukasi
dini pada pasien post
partum tentang
perawatan luka
perineum
Pelayanan publik
21
3 Rendahnya
minat pasien
terhadap
penggunaan KB
IUD post
plasenta pada
pasien post
partum
Pasien takut untuk
dilakukan
pemasangan KB
IUD post plasenta
untuk
menjarangkan
kehamilan
Tingginya minat
pasien yang
menggunakan KB
IUD post plasenta
sebagai upaya untuk
menjarangkan
kehamilan
Pelayanan publik
Berikut ini adalah uraian dari permasalahan di atas disertai dengan data
pendukung :
a. Kurang optimalnya penempatan dan kesiapan APD ruang tindakan kebidanan di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman
Pelayanan gawat darurat di instalasi gawat darurat merupakan pelayanan
yang dilakukan secara cepat, tepat dan akurat. Pada umumnya tindakan
dilakukan dengan segera demi upaya menghindari timbulnya komplikasi yang
tidak diharapkan. Sebagai salat satu unit yang beresiko sebagai tempat penularan
infeksi yang tinggi, kesiapan APD di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman
belum optimal. APD yang tidak pada satu titik sehingga membutuhkan waktu
untuk menggunaannya yang mengakibatkan tertundanya tindakan yang harus
dilakukan segera. APD yang tidak berada pada satu tempat antara lain masker
bedah, masker N95, apron, face shield, nurse cap, boot, google, handscoon steril
maupun hazmat. Penempatan APD di lemari APD, sedangkan masker N95,
apron, handscoon steril dan nurse cap di apotek. Hal ini dapat diatasi dengan
penempatan APD dalam satu titik sehingga petugas tidak perlu berlarian untuk
mendapatkan APD sesuai dengan yang standar dalam memberikan pelayanan.
Kesiapan APD untuk digunakan dalam pelayanan pun diperlukan untuk
menunjang pelayanan yang cepat.
Gambar 5. Penempatan APD di IGD RSUD Sleman
22
b. Kurang optimalnya edukasi dini tentang perawatan luka perineum pada pasien
post partum di ruang Instalasi Gawat Darurat
Kasus ibu hamil yang datang dalam keadaan sudah memasuki tahap
persalinan banyak ditemukan di IGD. Tidak sedikit ibu hamil tersebut dalam
proses pengurusan rawat inap, sudah tidak dapat ditunda tindakan persalinannya.
Pada kondisi tersebut menyebabkan pasien harus dilakukan pertolongan
persalinan di IGD. Ketika semua tindakan telah selesai dilakukan, pasien
dikelola untuk segera diantar ke ruang perawatan agar pasien dapat beristirahat
setelah proses panjang persalinan. Namun temuan di lapangan menunjukkan
bahwa pada bulan September 2021, terdapat 7 dari 10 ibu bersalin yang terdapat
luka jalan lahir dan mendapat tindakan jahit perineum mengatakan bahwa pasien
takut untuk bergerak karena takut jahitan dapat terbuka jika terlalu banyak
bergerak. Selain itu pasien banyak menanyakan bagaimana perawatan mandiri
untuk luka jahitan tersebut.
Secara teori, seharusnya luka jahitan perineum sudah melalui proses
penyembuhan sampai dengan 7 hari pasca bersalin dan akan pulih total dalam
waktu 6 minggu. Namun dalam bulan September 2021 terdapat kasus pasien
mengalami dehisensi luka perineum yang sudah jarang terjadi. Hal tersebut
menggambarkan bahwa perlunya pasien mendapatkan edukasi dini tentang
perawatan luka jahitan perineum.
Tabel 9. Data komplikasi nifas di ruang Nusa Indah 2 (bangsal perawatan
kebidanan) tahun 2020
No Bulan Jumlah
1. Januari 8
2. Februari 2
3. Maret 12
4. April 2
5. Mei 2
6. Juni 1
7. Juli 5
8. Agustus 3
9. September 4
10. Oktober 5
11. November 6
12. Desember 8
Jumlah 58
23
Gambar 6. Register pasien rawat inap
c. Rendahnya minat pasien terhadap penggunaan KB IUD post plasenta pada
pasien post partum
Pelayanan kebidanan di RSUD Sleman dilaksanakan secara satu kesatuan
oleh berbagai unit antara lain instalasi gawat darurat, poliklinik kebidanan, ruang
bersalin, runag nifas dan ruang bayi. Sebagai instalasi gawat darurat, diharapkan
dapat menangani berbagai tindakan dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan
yang tidak hanya berpusat pada kehamilan, persalinan, maupun pelayanan pasca
melahirkan saja. Tetapi sebagai satu kesatuan fungsi, bidan di instalasi gawat
darurat juga mempunyai peran serta dalam mendukung upaya pemerintah dalam
menjalankan program keluarga berencana yang pada umumnya dilayani di
poliklinik kebidanan. Salah satu upayanya adalah dengan memotivasi pasien
terhadap penggunaan KB IUD post plasenta yang penggunaannya dapat
dilakukan pada saat proses persalinan maupun pada saat operasi caesar
berlangsung. Hal tersebut memudahkan bagi pasien agar tidak perlu meluangkan
waktu khusus untuk melakukan pemasangan IUD di suatu pelayanan kesehatan.
Penggunaan KB IUD post plasenta juga dapat mengurangi kehawatiran pasien
dan rasa nyaman saat menjalani proses pemasangan IUD. Pemasangan IUD post
plasenta dapat dilakukan pada saat pasien masih menjalani tahapan persalinan.
Namun dalam pelaksanaannya pada bulan September 2021, ditemukan 9 dari 10
pasien post partum di IGD yang melahirkan secara spontan dan 8 pasien yang
menjalani operasi caesar emergency menolak ketika ditawarkan untuk dilakukan
pemasangan KB IUD post plasenta sebagai upaya menjarangkan kehamilan.
Diketahui dari data register bulan September 2021, terdapat pasien dengan
riwayat operasi caesar kurang dari 2 tahun yang hendak melahirkan. Merupakan
resiko tinggi bagi pasien untuk melahirkan anak selanjutnya jika riwayat operasi
caesar sebelumnya kurang dari 2 tahun. Resiko tersebut antara lain perdarahan,
robekan dinding rahim maupun komplikasi lainnya.
Dari hasil tanya jawab dengan pasien, dikemukakan bahwa pasien merasa
takut dengan tindakan pemasangan KB IUD post plasenta tersebut. Rasa takut
tersebut dikarenakan pasien tidak mengerti tentang proses pemasangan KB IUD.
24
Pasien takut merasa nyeri pada saat pemasangan dan takut dengan mitos yang
beredar di masyarakat bahwa IUD dapat hilang dari rahim.
Gambar 7. Register pasien kebidanan di IGD
2. Penetapan Isu
Dari beberapa isu permasalahan tersebut dianalisis menggunakan teknik USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu alat untuk
menentukan prioritas isu yang harus diselesaikan dengan teknik scoring. Menentukan
tingkat urgency, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-
5. Isu yang memiliki skor tertinggai merupakan isu prioritas. Penjelasan USG adalah
sebagai berikut :
a. Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk
diselesaikan makan semakin tinggi tingkat urgency masalah tersebut.
b. Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap
organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi
seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa, sumber daya atau
sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi maka
semakin tinggi tingkat serius masalah tersebut.
c. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang
masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah
yang cepat berkembang tentunya semakin prioritas untuk segera diatasi.
Berdasarkan masing-masing aspek USG, berikut ini adalah penjabaran dari
kondisi tersebut :
Tabel 10. Penetapan Isu
No Kondisi saat ini Penilaian Kriteria Total
Nilai
Rangking
U S G
1. Kurang optimalnya penempatan
dan kesiapan APD di ruang
tindakan kebidanan
4 4 5 13 2
25
2. Kurang optimalnya edukasi
dini tentang perawatan luka
perineum pada pasien post
partum di IGD RSUD Sleman
5 5 5 15 1
3. Rendahnya minat pasien terhadap
penggunaan KB IUD post
plasenta pada pasien post partum
4 4 3 11 3
Tabel 11. Keterangan nilai score USG
Urgency = Mendesak Seriousness = Kegawatan Growth = Pertumbuhan
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat
3. Isu Yang Diangkat
Berdasarkan analisis isu kontemporer menggunakan metode USG diatas, maka
dapat disimpulkan isu tentang belum optimalnya edukasi tentang perawatan perineum
pada pasien post partum di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman memenuhi semua
kriteria Urgency, Seriousness dan dan Growth sehingga diangkat pada kegiatan
aktualisasi ini karena memiliki skor paling tinggi dari pada isu lainnya.
Fishbone diagram digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab
masalah. Analisis fishbone diagram berupaya memahami persoalan dengan
memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait serta menekankan pada hubungan
sebab akibat. Berikut penggambaran penyebab masalah yang dilihat dari hubungan
sebab-akibat (cause and effect) atas isu yang diangkat digambarkan dalam diagram
fishbone untuk memahami persoalan dengan memetakan isu berdasarkan cabang-
cabang terkait.
Gambar 8. Diagram fishbone
26
Dari analisis fishbone terdapat beberapa akar masalah penyebab edukasi tentang
perawatan perineum pada pasien post partum di IGD RSUD Sleman yang kurang
optimal. Berikut ini uraian penyebab masalah :
1. Edukasi perawatan perineum yang belum menyeluruh.
2. Kurangnya pemahaman pasien tentang perawatan luka perineum.
3. Edukasi dilakukan pada saat pasien selesai perawatan rawat inap.
4. Tidak adanya bahan edukasi pasien tentang perawatan luka perineum
4. Penetapan Judul
Dari beberapa faktor tersebut, kegiatan yang dapat dilakukan sebagai bidan
terampil selama masa aktualisasi adalah melakukan optimalisasi edukasi dini pasien
tentang perawatan luka perineum agar masa pemulihan pasien dapat dilalui dengan
nyaman tanpa adanya rasa takut jahitan dapat terbuka dan personal hygiene pasien
tetap dapat dilakukan. Maka judul laporan aktualisasi ini adalah :
“LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA OPTIMALISASI EDUKASI
DINI PADA PASIEN POST PARTUM TENTANG PERAWATAN LUKA
PERINEUM DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SLEMAN”
5. Gagasan Pemecahan Isu
Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang dipilih, serta sebagai uraian
lebih lanjut mengenai judul yang telah ditetapkan, dirancang berbagai bentuk kegiatan
yang dilakukan dalam tahap aktualisasi. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan
kegiatan yang secara realistis telah dilaksanakan selama masa aktualisasi di
lingkungan kerja penulis atas persetujuan mentor, yaitu :
a. Pembuatan satuan acara penyuluhan (SAP) tentang perawatan luka perineum
1) Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum
2) Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai dengan konsep SAP
yang telah dibuat
3) Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka perineum yang telah dibuat
kepada atasan
b. Pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan luka perineum untuk pasien
post partum di IGD RSUD Sleman
1) Merencanakan pembuatan media edukasi pasien
2) Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum
3) Membuat media edukasi berupa lembar balik
c. Pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan jahitan
perineum
1) Merencanakan kegiatan edukasi pada pasien post partum yang melahirkan di
IGD
2) Melakukan edukasi pada pasien post partum tentang perawatan luka
perineum
27
3) Melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi pemahaman pasien tentang edukasi
yang telah diberikan
d. Pelaksanaan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
1) Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi dan melakukan
aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap menjaga personal hygiene
2) Melaporkan hasil evaluasi kegiatan
3) Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi
B. Proses Aktualisasi
Laporan Mingguan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 1
Kegiatan /
Sub Kegiatan /
Output
Kegiatan :
Pembuatan satuan acara penyuluhan tentang perawatan luka
perineum
Sub Kegiatan :
1. Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka
perineum.
2. Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai
dengan konsep SAP yang telah dibuat.
3. Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka perineum
yang telah dibuat kepada atasan.
Output Kegiatan :
• Konsep pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum
• Tersusunnya SAP tentang perawatan luka perineum
• Feedback untuk penyempurnaan SAP yang dibuat
Tanggal 6 s.d. 10 November 2021
Tingkat Pencapaian Kegiatan pembuatan satuan acara penyuluhan tentang
perawatan luka perineum terlaksana dengan tingkat
pencapaian sebesar 100% dengan indikator capaian :
1. Tersusunnya draf konsep pembuatan satuan acara
penyuluhan.
2. Tersusunnya satuan acara penyuluhan tentang perawatan
luka perineum.
3. Mentor setuju dengan satuan acara penyuluhan yang telah
disusun.
28
Deskripsi Proses Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka
perineum
Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu merancang
konsep pembuatan satuan acara penyuluhan yang akan
disusun. Pada tahapan ini penulis membuat draf satuan acara
penyuluhan dan mengumpulkan materi yang akan
dicantumkan dalam satuan acara penyuluhan. Pengumpulan
materi diambil dari jurnal maupun karya tulis ilmiah yang
dibuat dalam 10 tahun terakhir sesuai perkembangan ilmu
yang ada.
Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai
dengan konsep SAP yang telah dibuat
Setelah membuat draf satuan acara penyuluhan dan
mengumpulkan materi yang akan dicantumkan dalam satuan
acara penyuluhan, kemudian dilakukan kegiatan menyusun
satuan acara penyuluhan sesuai format SAP kegiatan. Satuan
acara penyuluhan disesuaikan dengan kondisi pasien yang
akan diberikan penyuluhan/edukasi.
Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka
perineum yang telah dibuat kepada atasan
Kegiatan setelah merencanakan pembuatan satuan acara
penyuluhan dan menyusun satuan acara penyuluhan adalah
mengkonsultasikan hasil pada atasan. Persetujuan atasan
sangat diperlukan untuk dapat dilanjutkan pada tahap
selanjutnya.
Hambatan Hambatan yang dihadapi dalam pembuatan satuan acara
penyuluhan tentang perawatan luka perineum ini adalah
banyaknya materi tentang perawatan luka perineum bagi ibu
post partum.
Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan dalam membuat satuan acara
penyuluhan tersebut adalah dengan merangkum pertanyaan
yang sering diajukan oleh pasien tentang perawatan luka
perineum dan ketakutan yang pasien hadapi dalam masa
pemulihan.
Daftar Lampiran 1. Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka
perineum.
• Draf konsep pembuatan satuan acara penyuluhan
• Kegiatan pembuatan draf konsep pembuatan SAP
• Tangkap layar pencarian materi penyuluhan
2. Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai
dengan konsep SAP yang telah dibuat.
29
• Kegiatan penyusunan satuan acara penyuluhan
• Tangkap layar satuan acara penyuluhan
3. Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka perineum
yang telah dibuat kepada atasan.
• Kegiatan mengkonsultasikan satuan acara yang telah
dibuat
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
Kegiatan 1
Pembuatan satuan acara penyuluhan tentang perawatan luka perineum
• Manajemen ASN:
Implementasi seorang ASN yang dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab, kejujuran, dan profesionalitas. Dalam pembuatan satuan acara
penyuluhan harus akurat dan teliti sehingga satuan acara penyuluhan tersebut dapat
terealisasi dengan baik agar tujuan dibuatnya satuan acara penyuluhan dapat
maksimal.
• Pelayanan Publik:
Membuat satuan acara penyuluhan sebagai dasar melakukan kegiatan pemberian
edukasi pada pasien post partum di IGD tentang perawatan luka perineum merupakan
upaya meningkatkan pelayanan kebidanan di fasilitas kesehatan.
• Whole Of Goverment:
Implementasi whole of government dalam pelaksanaan penyusunan satuan acara
penyuluhan adalah mengutamakan koordinasi, diskusi, dan kerjasama yang
melibatkan sejawat di IGD RSUD Sleman agar dapat tersusun dengan baik.
Sub Kegiatan:
a. Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum
• AKUNTABILITAS
Profesional :
Membuatan satuan acara penyuluhan merupakan salah satu tugas bidan
sebagai pemberi layanan dan dalam perencanaannya harus sesuai dengan
kewenangan jabatannya sebagai seorang bidan.
Kejelasan :
Seorang CPNS bidan merumuskan konsep pembuatan satuan acara
penyuluhan terfokus pada perawatan luka perineum pada pasien post partum.
Tanggung jawab :
Seorang CPNS bidan merumuskan satuan acara penyuluhan merupakan
bagian dari bentuk peran serta dan kewajiban seorang bidan dalam pemberian
pelayanan edukasi kepada pasien.
30
• NASIONALISME
Rela berkorban :
Nilai pengorbanan seorang CPNS bidan dapat dilihat dalam kegiatan
merumuskan konsep pembuatan satuan acara penyuluhan yang membutuhkan
pemikiran mendalam agar fungsinya dapat optimal.
Mengutamakan kepentingan publik :
Seorang CPNS bidan melakukan kegiatan membuat konsep satuan acara
penyuluhan bertujuan agar kegiatan edukasi yang dilakukan bermanfaat bagi
kepentingan pasien yang telah dilakukan edukasi oleh bidan.
Musyawarah :
Seorang CPNS bidan dalam merumuskan satuan acara penyuluhan,
dilakukan diskusi dengan teman sejawat bidan agar hasil dapat optimal sesuai
kebutuhan edukasi pasien.
• ETIKA PUBLIK
Cermat :
Seorang CPNS bidan menentukan konsep satuan acara penyuluhan dengan
teliti, hati-hati dan menggali materi yang dibutuhkan pasien tentang perawatan
luka perineum yang digunakan untuk kegiatan edukasi.
Taat aturan :
Seorang CPNS bidan merumuskan satuan acara penyuluhan mengacu pada
aturan yang berlaku di instansi. Pemilihan materi tentang perawatan luka
perineum diambil dari jurnal maupun karya tulis ilmiah yang disusun dalam
waktu 10 tahun terakhir.
Sopan :
Seorang CPNS bidan dalam merumuskan pembuatan SAP, melakukan
diskusi dengan teman sejawat bidan dengan tutur kata dan tingkah laku yang
baik.
• KOMITMEN MUTU
Orientasi pada hasil :
Seorang CPNS bidan berupaya dalam perencanaan pembuatan satuan
acara penyuluhan agar maksimal manfaat pengunaannya sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan edukasi.
Efektif :
Seorang CPNS bidan merumuskan konsep pembuatan satuan acara
penyuluhan bertujuan agar kegiatan edukasi dapat dilakukan optimal dalam
pelaksanaannya.
31
• ANTI KORUPSI
Kerja keras :
Seorang CPNS bidan berupaya dengan sungguh-sungguh dalam
pembuatan satuan acara penyuluhan.
Amanah :
Seorang CPNS bidan merumuskan satuan acara penyuluhan sesuai dengan
rencana kerja yang ditugaskan.
Disiplin :
Seorang CPNS bidan melakukan kegiatan tepat waktu sesuai dengan
kesepakatan telah dibuat.
b. Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai dengan konsep SAP
yang telah dibuat
• AKUNTABILITAS
Tanggung jawab :
Seorang CPNS bidan bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai
bidan dalam kegiatan menyusun satuan acara penyuluhan sebagai acuan untuk
melakukan edukasi kepada pasien.
Profesional :
Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan sesuai dengan
kewenangan bidan tanpa mengesampingkan kondisi pasien.
Integritas :
Seorang CPNS bidan dalam menyusun satuan acara penyuluhan
merupakan bentuk tanggung jawab dan kewajiban seorang bidan dalam
melakukan tugasnya.
• NASIONALISME
Musyawarah :
Seorang CPNS bidan melakukan diskusi dengan sejawat bidan tentang
materi satuan acara penyuluhan. Berbagai masukan dan saran dibutuhkan agar
satuan acara penyuluhan tersebut tersusun dengan baik dan sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Rela berkorban :
Seorang CPNS bidan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
menyusun satuan acara penyuluhan yang akan digunakan dalam kegiatan
edukasi pasien.
Persatuan :
Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan sebagai kesatuan
agar dalam pemberian edukasi yang diberikan dalam seragam menjadi satu
acuan untuk rekan sejawat bidan lainnya.
32
• ETIKA PUBLIK
Sopan :
Seorang CPNS bidan menghargai ide masukan atau gagasan yang
diberikan oleh sejawat bidan dalam penyusunan satuan acara penyuluhan.
Taat aturan :
Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan berpedoman
dengan SOP yang berlaku di instansi.
Cermat :
Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan dengan hati-hati
dan teliti agar dapat efisien digunakan untuk edukasi.
• KOMITMEN MUTU
Inovasi :
Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan dengan menarik
sehingga dapat membuat pasien tertarik dan termotivasi tentang cara perawatan
luka perineum.
Efisien :
Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan sesuai
kebutuhan. Edukasi yang akan diberikan kepada pasien tidak membuat pasien
bosan terhadap materi yang diberikan.
• ANTI KORUPSI
Disiplin :
Seorang CPNS bidan tepat waktu dalam penyusunan dan mengerjakannya
sesuai dengan rencana pembuatan satuan acara penyuluhan yang telah disusun
sebelumnya.
Kerja keras :
Seorang CPNS bidan menyusun satuan acara penyuluhan telah
menunjukkan salah satu bentuk etos kerja seorang bidan dalam memberikan
layanan untuk kepentingan pasien.
Mandiri :
Seorang CPNS bidan mampu bekerja sendiri menyusun satuan acara
penyuluhan dengan memperhatikan masukan dari teman sejawat bidan lainnya.
c. Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka perineum yang telah dibuat
kepada atasan
• AKUNTABILITAS
Integritas :
Seorang CPNS bidan bertanggung jawab secara jabatan dengan
mengkomunikasikan satuan acara penyuluhan kepada atasan. Atasan sebagai
pimpinan merupakan pemberi kewenangan dalam pelaksaan kegiatan para
stafnya.
33
Tanggung jawab :
Kegiatan konsultasi kepada atasan merupakan bentuk pertanggung
jawaban seorang CPNS bidan kepada atasannya.
Profesional :
Seorang CPNS bidan melakukan konsultasi tentang satuan acara
penyuluhan yang dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku.
• NASIONALISME
Persatuan :
Seorang CPNS bidan telah berusaha menyatukan gagasan dalam
pembuatan satuan acara panyuluhan agar terlaksana tujuan bersama dalam
upaya peningkatan pelayanan kepada pasien.
Musyawarah :
Seorang CPNS bidan menerima masukan maupun saran dari atasan
sebagai upaya perbaikan terhadap satuan acara penyuluhan yang telah disusun.
Mengutamakan kepentingan publik :
Seorang CPNS bidan berupaya melakukan konsultasi satuan acara
penyuluhan agar dapat digunakan dengan baik untuk kegiatan edukasi pasien.
• ETIKA PUBLIK
Hormat :
Seorang CPNS bidan mengkonsultasikan kepada atasan dengan baik dan
sopan sebagai bagian dari sikap menghormati atasan sebagai seorang pimpinan.
Sopan :
Seorang CPNS bidan selalu menghormati atasan baik dalam tutur kata
maupun sikap terhadap atasan.
Ramah :
Seorang CPNS bidan dalam melakukan konsultasi menggunakan nada
bicara yang baik kepada atasan.
• KOMITMEN MUTU
Efektif :
Mengkonsultasikan satuan acara penyuluhan yang telah disusun agar
maksimal pemanfaatannya dalam pelayanan pasien.
Efisien :
Mengkonsultasikan satuan acara penyuluhan harus jelas pada kegiatan
yang akan dilakukan.
34
• ANTI KORUPSI
Disiplin :
Tepat waktu dan sesuai dengan aturan yang berlaku di instansi.
Mengkonsultasikan satuan acara penyuluhan kepada atasan merupakan
implementasi dalam menjalankan aturan yang berlaku.
Berani :
Melakukan perbaikan terhadap saran dan masukan yang diberikan oleh
atasan.
Kerja keras :
Seorang CPNS bidan dengan sungguh-sungguh melakukan konsultasi
dengan atasan tentang satuan acara penyuluhan yang telah dibuat.
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan pembuatan satuan acara penyuluhan untuk edukasi dini tentang
perawatan luka jahitan perineum bagi pasien post partum di IGD RSUD Sleman yaitu
kontribusi untuk penguatan birokrasi menuju pemerintahan yang efektif, efisien, bersih,
akuntabel dan menghadirkan pelayanan publik yang prima. Dengan dirancangnya
pembuatan SAP edukasi pasien tentang perawatan luka perineum untuk pasien post
partum di IGD RSUD Sleman diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan
konsultasi bagi pasien post partum untuk menunjang hidup yang sehat dalam masa
pemulihan pasien sesuai dengan misi dalam upaya peningkatan pelayanan pendidikan
dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Penguatan nilai-nilai organisasi:
Kegiatan pembuatan satuan acara penyuluhan edukasi pasien tentang perawatan
luka jahitan perineum untuk pasien post partum ini selaras dengan nilai-nilai SATRIYA
yaitu:
• Inovatif : Selalu berusaha melakukan pembaharuan yang bersifat ke arah positif
guna meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penggunaan SAP edukasi tentang
perawatan luka perineum pada pasien post partum merupakan hal baru yang belum
tersedia sebelumnya di IGD RSUD Sleman.
• Yakin dan Percaya Diri : Dalam menjalankan tugas selalu didasari atas keyakinan
dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilakukan akan memberikan kemajuan dan
manfaat yang baik bagi pasien yang melahirkan di RSUD Sleman.
• Akal Budi Luhur-Jatidiri : Dalam melakukan kegiatan pembuatan satuan acara
penyuluhan edukasi dini pasien tentang perawatan luka perineum untuk pasien post
partum ini selalu mengutamakan budi luhur dimana selalu menjunjung tinggi etika
dan berkomunikasi dengan santun dan bersedia menerima masukan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Berdasarkan kegiatan membuat satuan acara penyuluhan tentang perawatan luka
perineum yang telah dilaksanakan, makna yang diperoleh adalah dalam melaksanakan
tugas diperlukan tanggung jawab untuk menyelesaikan kegiatan dengan baik. Dalam
kegiatan ini diperlukan pula kecermatan dan ketelitian dalam mencari materi terbaru.
35
Penulis kembali mendapatan update ilmu walaupun tidak sedang dalam proses
pembelajaran
Yogyakarta, 10 November 2021
Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,
Mentor Peserta Diklat
Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb
NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009
36
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 1
Pembuatan satuan acara penyuluhan tentang perawatan luka perineum
1. Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum
Hari, tanggal : Sabtu, 6 November 2021 – Minggu, 7 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan : Merencanakan pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum
Gambar 9. Draf konsep pembuatan satuan acara penyuluhan
Gambar 10. Kegiatan pembuatan draf konsep pembuatan SAP
37
Gambar 11. Tangkap layar pencarian materi penyuluhan
Catatan Hasil Pembuatan Satuan Acara Penyuluhan Tentang Perawatan Luka
Perineum
1. Tujuan perawatan luka perineum
2. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka perineum
3. Dampak jika luka perineum tidak dirawat dengan tepat
4. Cara perawatan mandiri luka perineum
2. Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai dengan konsep SAP yang telah
dibuat.
Hari, tanggal : Senin, 8 November 2021 – Selasa, 9 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan : Menyusun SAP tentang perawatan luka perineum sesuai dengan
konsep SAP yang telah dibuat
Gambar 12. Kegiatan penyusunan satuan acara penyuluhan
38
Gambar 13. Tangkap layar satuan acara penyuluhan
Catatan Hasil Penyusunan SAP Tentang Perawatan Luka Perineum
1. Satuan acara penyuluhan dibuat menyesuaikan kondisi dan situasi pada saat
pelaksanaan edukasi.
2. Satuan acara penyuluhan dibuat secara terperinci dalam sub kegiatannya.
3. Materi yang dicantumkan adalah tentang perawatan mandiri luka perineum.
39
3. Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka perineum yang telah dibuat kepada
atasan
Hari, tanggal : Rabu, 10 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan : Mengkonsultasikan SAP tentang perawatan luka perineum yang telah
dibuat kepada atasan
Gambar 14. Kegiatan mengkonsultasikan satuan acara yang telah dibuat
Gambar 15. Kegiatan mengkonsultasikan standar prosedur operasional
Gambar 16. Standar prosedur operasional tentang perawatan mandiri luka
perineum
40
Catatan Hasil Konsultasi Kepada Atasan
1. Masukan untuk diberikan penekanan pada permasalahan yang dialami oleh pasien.
2. Konsultasikan SPO kepada bagian keperawatan.
3. Lanjutkan pada pembuatan media edukasi
41
Berita Acara Kegiatan 1
Berita Acara
Hari/Tanggal : Sabtu, 6 November 2021 - Rabu, 10 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Kegiatan : Pembuatan satuan acara penyuluhan tentang perawatan luka perineum
1. Tersusunnya konsep pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum
2. Tersusunnya SAP tentang perawatan luka perineum
3. Adanya feedback untuk penyempurnaan SAP yang telah dibuat
4. Pembuatan SPO tentang perawatan mandiri luka perineum
5. Konsultasi SAP dan SPO pada atasan
Yogyakarta, 10 November 2021
Mengetahui,
Mentor Peserta Diklat
Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb
NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009
42
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 1
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
NIP : 199005062020122009
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Pangkat / Golongan : Pengatur / IIc
Jabatan : Bidan Terampil
Dasar Pelaksanaan : LATSAR CPNS Gol. II 2021
Pelaksanaan Kegiatan : 6 November 2021 – 10 November 2021
Lokasi : IGD RSUD Sleman
Hasil Pekerjaan :
1. Tersusunnya konsep pembuatan SAP tentang perawatan luka perineum
2. Tersusunnya SAP tentang perawatan luka perineum
3. Adanya feedback untuk penyempurnaan SAP yang telah dibuat
4. Tersusunnya SPO baru tentang perawatan mandiri luka perineum yang sebelumnya belum
ada.
Yogyakarta, 10 November 2021
Mengetahui, Diajukan Oleh,
Mentor Peserta Diklat
Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb
NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009
43
Laporan Mingguan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 2
Kegiatan /
Sub Kegiatan /
Output
Kegiatan :
Pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan luka perineum
untuk pasien post partum di IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan :
1. Merencanakan pembuatan media edukasi pasien
2. Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum
3. Membuat media edukasi berupa lembar balik
Output Kegiatan :
• Konsep pembuatan media edukasi berupa lembar balik
• Materi edukasi yang akan dicantumkan dalam lembar balik
• Tersusunnya media edukasi berupa lembar balik
Tanggal 11 s.d. 15 November 2021
Tingkat Pencapaian Kegiatan pembuatan media edukasi tentang perawatan luka
perineum terlaksana dengan tingkat pencapaian sebesar 100%.
Dengan indikator capaian:
1. Tersusunnya draf konsep pembuatan media edukasi.
2. Terkumpulnya materi tentang perawatan luka perineum yang
dicantumkan dalam lembar balik.
3. Tersedianya lembar balik sebagai media edukasi.
4. Lebar balik yang dibuat telah mendapat persetujuan dari
PKRS untuk digunakan sebagai media edukasi pasien.
Deskripsi Proses Merencanakan pembuatan media edukasi pasien
Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu merancang konsep
pembuatan media edukasi yang akan dibuat. Pada tahapan ini
penulis membuat draf lembar balik untuk memudahkan dalam
proses pembuatan. Pembuatan lembar balik akan direcanakan
dibuat dengan aplikasi yang mencantumkan gambar animasi
sebagai pendukung agar dapat terlihat menarik. Pada prosesnya,
melakukan koordinasi dengan tim PKRS sebagai pengurusan legal
pembuatan media edukasi.
Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum
Setelah membuat konsep pembuatan media, penulis
melakukan pengumpulan materi dan gambar-gambar animasi yang
dicantumkan dalam lembar balik. Materi edukasi diperoleh dari
SAP yang telah dibuat sebelumnya.
44
Membuat media edukasi berupa lembar balik
Kegiatan setelah merencanakan pembuatan media edukasi
dan mengumpulkan materi maupun gambar animasi adalah
menyusun dan mendesain lembar edukasi menggunakan aplikasi.
Hasil desain dikonsultasikan kepada tim PKRS untuk
mendapatkan koreksi dan masukan. Setelah revisi lembar balik
telah dilakukan, tim PKRS memberikan bukti legal berupa nomor
yang dicantumkan dalam lembar balik. Setelah lengkap semua
komponen, dilakukan pencetakan lembar balik untuk dapat
digunakan sebagai media edukasi pasien.
Hambatan Hambatan yang dihadapi dalam media edukasi tentang perawatan
luka perineum ini adalah pengumpulan gambar animasi,
penggunaan aplikasi desain dan panjangnya proses legal
pembuatan media edukasi rumah sakit. Proses konsultasi yang
membutuhkan waktu lama dikarenakan tim PKRS yang
mempunyai banyak kegiatan dari rumah sakit. Tanpa persetujuan
legal dari tim PKRS, lembar balik yang dibuat tidak dapat
digunakan sebagai media edukasi pasien.
Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan dalam membuat satuan acara
penyuluhan tersebut adalah dengan membuat draf lembar balik
sebelum dikonsultasikan dengan tim PKRS agar dapat efisien
ketika konsultasi. Solusi untuk pengumpulan gambar animasi
diperoleh dari situs pencarian di internet yang sesuai dengan
materi, sedangkan solusi untuk penggunaan aplikasi adalah
meminta bimbingan dan bantuan kepada suami dan keluarga
dalam pengoperasian aplikasi yang digunakan.
Daftar Lampiran 1. Merencanakan pembuatan media edukasi pasien
• Draf konsep pembuatan media edukasi
• Kegiatan pembuatan draf konsep pembuatan media edukasi
• Tangkap layar aplikasi yang digunakan dalam proses design
2. Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum
• Kegiatan pengumpulan materi edukasi
• Tangkap layar pencarian gambar animasi
• Tangkap layar materi dalam satuan acara penyuluhan
3. Membuat media edukasi berupa lembar balik
• Kegiatan pembuatan media lembar balik
• Proses design lembar balik
• Kegiatan konsultasi dengan tim PKRS
• Hasil lembar balik
45
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
Kegiatan 2
Pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan luka perineum untuk pasien post
partum di IGD RSUD Sleman
• Manajemen ASN:
Implementasi seorang ASN yang dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab, kejujuran, dan profesionalitas. Dalam pembuatan media edukasi tentang
perawatan luka perineum pada pasien post partum tersebut harus akurat dan teliti sehingga
media edukasi tersebut dalam maksimal pemanfaatnya pada saat edukasi pada pasien
dilakukan.
• Pelayanan Publik:
Implementasi seorang ASN dalam pelayanan publik adalah dengan membuat media
edukasi untuk pasien post partum di IGD RSUD Sleman tentang perawatan luka
perineum. Media tentang perawatan luka perineum tersebut digunakan untuk
mengoptimalkan pemberian edukasi kepada pasien. Diharapkan dengan media tersebut,
tujuan edukasi yang dilakukan dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
• Whole Of Goverment:
Implementasi seorang ASN dalam pelaksaan whole of government adalah dengan
selalu mengutamakan koordinasi, diskusi, dan kerjasama yang melibatkan sejawat di
RSUD Sleman. Seorang bidan tidak dapat bekerja sendiri tanpa kerjasama dengan sejawat
profesi lain di sebuah instansi.
Sub Kegiatan:
a. Merencanakan pembuatan media edukasi pasien
• AKUNTABILITAS
Profesional :
Seorang CPNS bidan dalam perumusan konsep pembuatan media edukasi
pasien sesuai dengan kewenangan jabatan bidan.
Kejelasan :
Seorang CPNS bidan dalam perencanaan pembuatan media edukasi memiliki
tujuan kegiatan yang terfokus yaitu berupa lembar balik.
Tanggung Jawab :
Seorang CPNS bidan dalam perumusan pembuatan media lembar balik sesuai
dengan komitmen awal penyediaan media edukasi berupa lembar balik.
• NASIONALISME
Rela berkorban :
Nilai rela berkorban seorang CPNS bidan dapat dilihat dalam kegiatan
merumuskan konsep pembuatan media edukasi pasien yang membutuhkan
pemikiran mendalam agar fungsinya dapat optimal.
46
Mengutamakan kepentingan publik :
Seorang CPNS bidan dalam merencanakan pembuatan media edukasi adalah
untuk upaya optimalisasi pelayanan edukasi kepada pasien.
Musyawarah :
Seorang CPNS bidan dalam kegiatan perencaan pembuatan media edukasi
melakukan diskusi dengan pihak terkait di instansi rumah sakit.
• ETIKA PUBLIK
Cermat :
Seorang CPNS bidan menentukan isi materi yang akan dicantumkan dalam
media edukasi harus jelas dan menyeluruh agar pasien sebagai penerima edukasi
dapat memahami materi yang diedukasi dengan mudah.
Taat aturan :
Seorang CPNS bidan dalam melakukan perencanaan pembuatan media
edukasi melalui tahapan sesuai dengan kebijakan aturan yang telah ditetapkan di
instansi.
• KOMITMEN MUTU
Orientasi pada hasil :
Seorang CPNS bidan selalu berupaya dalam perencanaan pembuatan media
edukasi agar dengan sangat menarik agar maksimal manfaat dalam pengunaannya
saat kegiatan edukasi dilakukan.
Efisien :
Seorang CPNS bidan dalam merencankan pembuatan media edukasi dengan
upaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari media yang akan dibuat.
Inovatif :
Seorang CPNS bidan dalaam merencanakan pembuatan media edukasi
memiliki pemikiran yang menarik sehingga lembar balik yang dibuat sebagai media
edukasi dapat tersusun dengan baik dan menarik bagi pasien.
• ANTI KORUPSI
Jujur :
Seorang CPNS bidan harus selalu mencantumkan sumber referensi tentang
materi yang dicantumkan dalam daftar pustaka guna menghindari plagiatisme yang
bukan merupakan sikap seorang ASN.
Kerja keras :
Seorang CPNS bidan melakukan dengan sungguh-sungguh dalam
perencanaan pembuatan media edukasi untuk pasien.
47
b. Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum
• AKUNTABILITAS
Integritas :
Seorang CPNS bidan melakukan diskusi dengan maksud agar sejawat bidan
di IGD mengetahui tentang edukasi perawatan luka perineum sehingga dapat
memberikan masukan dan saran yang bersifat membangun.
Professional :
Seorang CPNS bidan mengumpulkan materi yang akan dicantumkan dalam
media edukasi harus sesuai dengan tugas dan jabatannya sebagai seorang bidan.
Konsisten :
Seorang CPNS bidan dalam mengumpulkan materi maupun gambar
pendukung sesuai dengan materi yang di buat sebelumnya pada satuan acara
penyuluhan.
• NASIONALISME
Musyawarah :
Seorang CPNS bidan melakukan diskusi dengan sejawat bidan tentang materi
edukasi untuk dapat memberikan saran dan masukan. Kegiatan berdiskusi tersebut
merupakan bentuk kolaborasi sebagai sejawat bidan dalam upaya meningkatkan
pelayanan kepada pasien.
Persatuan :
Seorang CPNS bidan harus mau mendengarkan, menerima dan menyatukan
masukan dan saran yang diberikan oleh sejawat bidan dalam mengumpulkan materi
yang akan dicantumkan dalam lembar balik.
• ETIKA PUBLIK
Sopan :
Seorang CPNS bidan harus selalu menghargai ide masukan atau gagasan
apapun yang diberikan oleh sejawat bidan yang bersifat membangun agar tujuan
pemberian pelayanan kepada pasien dapat maksimal.
Cermat :
Seorang CPNS bidan harus teliti dalam memilih sumber yang informasi yang
akurat dan terkini tentang perawatan luka perineum pada pasien post partum.
• KOMITMEN MUTU
Orientasi pada hasil:
Kegiatan berdiskusi yang dilakukan oleh CPNS bidan dengan sejawat bidan
lainnya bertujuan untuk mendapatkan umpan balik sehingga dapat meningkatkan
edukasi yang diberikan.
Efektif :
Seorang CPNS bidan mengumpulkan materi yang berguna dalam upaya
peningkatan pemenuhan kebutuhan pasien.
48
Efisien :
Seorang CPNS bidan mengumpulkan materi dan gambar dengan cepat
sehingga lembar balik dapat dibuat sesuai dengan waktu yang ditentukan.
• ANTI KORUPSI
Kerja keras :
Seorang CPNS bidan dengan sungguh-sungguh mencurahkan pikiran, waktu
dan tenaga dalam menyusun materi tentang perawatan luka perineum sebagai bahan
edukasi yang akan diberikan kepada pasien agar dapat meningkatnya pemahaman
pasien terhadap perawatan luka perineum.
Mandiri :
Selain mau menerima pendapat dan masukan dari sejawat lain, seorang CPNS
bidan harus mampu bekerja tanpa bergantung pada orang lain maupun sejawat lain.
c. Membuat media edukasi berupa lembar balik
• AKUNTABILITAS
Konsisten :
Seorang CPNS bidan dalam membuat lembar balik sesuai materi dan konsep
pembuatan media edukasi yang telah disusun sebelumnya.
Integritas :
Pembuatan media edukasi merupakan salah satu bentuk amanah yang
dijalankan oleh seorang CPNS bidan sesuai tugas dan fungsi seorang bidan dalam
pelayanan pasien.
Profesional :
Seorang CPNS bidan dalam membuat media edukasi dilakukan dengan
menggunakan aplikasi yang sesuai sehingga lembar balik yang dibuat dapat
memuaskan.
• NASIONALISME
Mengutamakan kepentingan publik :
Seorang CPNS bidan selalu mengutamakan pembuatan media edukasi yang
dapat digunakan sesuai kebutuhan pasien untuk meningkatkan dan memudahkan
pemahaman pasien tentang edukasi yang diberikan.
Rela berkorban :
Seorang CPNS bidan harus fokus menyediakan waktu dan pikiran dalam
proses pembuatan media edukasi pasien.
Cinta tanah air :
Seorang CPNS bidan dalam membuat media edukasi, mencantumkan logo
instansi sebagai bentuk pengakuan dan rasa bangga terhadap instansi.
49
• ETIKA PUBLIK
Cermat :
Seorang CPNS bidan membuat media edukasi secara lengkap dengan teliti dan
hati-hati agar media edukasi tersebut bermanfaat dalam kegiatan edukasi yang akan
dilakukan.
Taat aturan :
Seorang CPNS bidan membuat media edukasi berdasarkan aturan yang belaku
dalam instansi.
• KOMITMEN MUTU
Orientasi pada hasil :
Seorang CPNS bidan dalam membuat media edukasi semenarik mungkin agar
pasien merasa antusias dengan materi yang diberikan dan pemahamannya dapat
diterima dengan mudah oleh pasien.
Kreatif :
Seorang CPNS bidan membuat media edukasi semenarik mungkin agar
pasien merasa tertarik dengan materi edukasi yang diberikan.
Efektif :
Seorang CPNS bidan membuat media edukasi sesuai dengan kondisi untuk
memudahkan penggunaan lembar balik dalam pelayanan.
• ANTI KORUPSI
Berani :
Seorang CPNS bidan dapat bertanggung jawab atas isi dari lembar balik dan
dapat mempertahankan argumentasi tentang isi dari media edukasi yang dibuat
berdasarkan fakta dan data yang ada.
Disiplin :
Seorang CPNS bidan membuat media edukasi sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
Kerja keras :
Seorang CPNS bidan membuat media edukasi dengan semangat agar hasil
yang diperoleh dapat maksimal.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Kegiatan pembuatan bahan edukasi pasien tentang perawatan luka jahitan perineum
untuk pasien post partum di IGD RSUD Sleman yaitu kontribusi untuk penguatan birokrasi
menuju pemerintahan yang efektif, efisien, bersih, akuntabel dan menghadirkan pelayanan
publik yang prima. Dengan dirancangnya pembuatan bahan edukasi pasien tentang
perawatan luka perineum untuk pasien post partum di IGD RSUD Sleman diharapkan akan
meningkatkan kualitas pelayanan konsultasi bagi pasien untuk menunjang hidup yang sehat
dalam masa pemulihan pasien sesuai dengan misi dalam upaya peningkatan pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
50
Penguatan nilai-nilai organisasi:
Kegiatan pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan luka jahitan perineum untuk
pasien post partum ini selaras dengan nilai-nilai SATRIYA yaitu:
• Inovatif : Selalu berusaha melakukan pembaharuan yang bersifat ke arah positif guna
meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penggunaan media edukasi tentang perawatan
luka perineum pada pasien post partum merupakan hal baru yang belum tersedia
sebelumnya di IGD RSUD Sleman.
• Yakin dan Percaya Diri : Dalam menjalankan tugas selalu didasari atas keyakinan dan
penuh percaya diri bahwa apa yang dilakukan akan memberikan kemajuan dan manfaat
yang baik bagi pasien yang melahirkan di RSUD Sleman.
• Akal Budi Luhur-Jatidiri : Dalam melakukan kegiatan pembuatan media edukasi pasien
tentang perawatan luka perineum untuk pasien post partum ini selalu mengutamakan budi
luhur dimana selalu menjunjung tinggi etika dan berkomunikasi dengan santun dan
bersedia menerima masukan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Berdasarkan kegiatan membuat lembar balik sebagai media edukasi tentang perawatan
luka perineum yang telah dilaksanakan, makna yang diperoleh adalah dalam melaksanakan
tugas diperlukan tanggung jawab untuk menyelesaikan kegiatan dengan baik. Dalam kegiatan
ini diperlukan pula kecermatan dan ketelitian dalam mencari materi terbaru. Penulis
mempelajari proses pembuatan design yang selama ini belum pernah dilakukan. Proses
pengajuan legal memberikan pengalaman koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan
peraturan yang berlaku di instansi.
Yogyakarta, 15 November 2021
Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,
Mentor Peserta Diklat
Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb
NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009
51
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 2
Pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan luka perineum untuk pasien post
partum di IGD RSUD Sleman
1. Merencanakan pembuatan media edukasi pasien tentang perawatan luka perineum
untuk pasien post partum di IGD RSUD Sleman
Hari, tanggal : Kamis, 11 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan : Merencanakan pembuatan media edukasi tentang perawatan luka
perineum
Gambar 17. Draf konsep pembuatan media edukasi berupa lembar balik
Gambar 18. Kegiatan pembuatan draf konsep pembuatan lembar balik
52
Gambar 19. Tangkap layar aplikasi di smartphone yang digunakan dalam proses desain
lembar balik
2. Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum
Hari, tanggal : Jumat, 12 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan : Mengumpulkan materi edukasi perawatan luka perineum
Gambar 20. Kegiatan pengumpulan materi untuk pembuatan standar prosedur
operasional dan gambar animasi untuk lembar balik
53
Gambar 21. Tangkap layar pencarian gambar animasi
3. Membuat media edukasi berupa lembar balik
Hari, tanggal : Sabtu, 13 November 2021 – Senin, 15 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan : Membuat media edukasi berupa lembar balik
Gambar 22. Kegiatan pembuatan lembar balik menggunakan aplikasi di smartphone
54
Gambar 23. Tangkap layar proses desain lembar balik
Gambar 24. Kegiatan konsultasi dengan tim PKRS
56
Berita Acara Kegiatan 2
Berita Acara
Hari/Tanggal : Kamis, 11 November 2021 - Senin, 15 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Kegiatan : Pembuatan satuan acara penyuluhan tentang perawatan luka perineum
1. Terencana dengan baik pembuatan media edukasi pasien
2. Terkumpulnya materi dan gambar animasi pendukung yang dilampirkan di lembar balik
3. Tersusun desain lembar balik
4. Pembuatan lembar balik
Yogyakarta, 15 November 2021
Mengetahui,
Mentor Peserta Diklat
Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb
NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009
57
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 2
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
NIP : 199005062020122009
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Pangkat / Golongan : Pengatur / IIc
Jabatan : Bidan Terampil
Dasar Pelaksanaan : LATSAR CPNS Gol. II 2021
Pelaksanaan Kegiatan : 11 November 2021 – 15 November 2021
Lokasi : IGD RSUD Sleman
Hasil Pekerjaan :
1. Terencana dengan baik pembuatan media edukasi untuk pasien
2. Tersusunnya satuan acara penyuluhan baru tentang perawatan mandiri luka perineum
3. Terkumpul materi dan gambar animasi yang dicantumkan pada media lembar balik
4. Tersusunnya media edukasi berupa lembar balik sesuai dengan SPO yang telah dibuat
5. Lembar balik siap untuk digunakan
Yogyakarta, 15 November 2021
Mengetahui, Diajukan Oleh,
Mentor Peserta Diklat
Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb
NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009
58
Laporan Mingguan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 3
Kegiatan /
Sub Kegiatan /
Output
Kegiatan :
Pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan
jahitan perineum
Sub Kegiatan :
1. Merencanakan kegiatan edukasi pada pasien post partum yang
melahirkan di IGD
2. Melakukan edukasi pada pasien post partum tentang perawatan
luka perineum
3. Melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi pemahaman pasien
tentang edukasi yang telah diberikan
Output Kegiatan :
1. Terencana dengan baik kegiatan edukasi pada pasien
2. Terlaksananya kegiatan edukasi pasien
3. Pasien paham tentang perawatan luka perineum
Tanggal 16 November s.d. 3 Desember 2021
Tingkat Pencapaian Kegiatan pemberian edukasi dini pasien post partum tentang
perawatan luka dan jahitan perineum dapat terlaksana dengan
tingkat pencapaian sebesar 100%. Dengan indikator capaian:
1. Terencana dengan baik kegiatan edukasi pada pasien
2. Terlaksananya kegiatan edukasi pasien
3. Pasien paham tentang perawatan luka perineum
4. Pasien mampu untuk mempraktekkan mandiri cara merawat
luka perineum
5. Pasien mengerti bahwa luka jahitan perineum tidak
mengganggu aktifitas sehari-hari ibu nifas
6. Pasien mengerti tentang asupan nutrisi yang diperlukan untuk
mempercepat penyembuhan luka jahitan perineum
Deskripsi Proses Merencanakan kegiatan edukasi pada pasien post partum
yang melahirkan di IGD
Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu merencanakan
kegiatan edukasi. Perencanaan kegiatan edukasi dilakukan pada
pasien post partum yang melahirkan di IGD RSUD Sleman.
Kegiatan edukasi dilakukan pada semua pasien post partum baik
pasien yang baru pertama kali melahirkan maupun pasien yang
sudah pernah melahirkan. Kegiatan edukasi yang diberikan telah
direncanakan tidak hanya mengenai cara perawatan luka jahitan
perineum saja, melainkan meliputi tentang faktor yang
mempengaruhi penyembuhannya dan juga dampak apabila tidak
dilakukan perawatan dengan baik dan benar.
59
Pada pelaksanaan perencanaan kegiatan edukasi, dilakukan
koordinasi dengan teman sejawat bidan untuk turut serta
melakukan kegiatan edukasi pasien post partum tentang perawatan
luka perineum. Koordinasi dilakukan melalui grup whatsapp agar
semua sejawat bidan di IGD dapat mengetahui tentang kegiatan
tersebut. Selain itu, penulis menempatkan lembar balik di meja
nurse station agar selalu siap untuk digunakan dalam memberikan
edukasi kepada pasien.
Melakukan edukasi pada pasien post partum tentang
perawatan luka perineum
Setelah melakukan perencanaan kegiatan edukasi dengan
berkoordinasi dengan rekan sejawat bidan, waktu pelaksanaan
kegiatan edukasi dimulai sesuai dengan rencana kegiatan yang
telah dibuat. Proses edukasi dilakukan pada semua pasien post
partum baik yang baru pertama kali melahirkan maupun pasien
yang sudah pernah melahirkan. Kegiatan edukasi dilakukan setelah
tindakan penjahitan luka perineum selesai dilakukan, yaitu pada
saat observasi kala IV dalam rangkaian proses pertolongan
persalinan. Kegiatan edukasi dilakukan dengan menggunakan
media edukasi berupa lembar balik yang telah dibuat pada kegiatan
sebelumnya.
Melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi pemahaman pasien
tentang edukasi yang telah diberikan
Pada tahapan setelah pelaksanaan kegiatan edukasi, dilakukan
sesi tanya jawab pada pasien tentang materi yang diberikan. Pasien
dipersilahkan mengajukan pertanyaan tentang perawatan luka
jahitan perineum. Namun pada pelaksanan sesi tanya jawab
tersebut, pasien mupun keluarga dipersilahkan juga menanyakan
hal lain tentang masa nifas selain perawatan luka jahitan perineum.
Bagi pasien yang tidak mengajukan pertanyaan dan mengatakan
telah mengerti tentang cara perawatan mandiri luka perineum,
pasien diminta untuk menyebutkan apa saja yang harus dilakukan
untuk merawat luka jahitan perineum. Feed back tersebut
diperlukan untuk mengetahui bahwa proses edukasi telah diterima
dengan baik oleh pasien dan keluarga.
Hambatan Hambatan yang dihadapi dalam pemberian edukasi tentang
perawatan luka perineum ini adalah terdapat sebagian pasien yang
beranggapan bahwa perawatan luka perineum tidak diperlukan
karena merasa bahwa luka pasti akan sembuh. Hambatan lain yang
ditemukan dalam pemberian edukasi tersebut adalah pemahaman
pasien yang diperlukan edukasi berulang. Sebagian pasien yang
60
diberikan edukasi mengatakan bahwa telah mengerti tentang
materi edukasi yang diberikan, namun pada saat diminta untuk
menyebutkan kembali, pasien merasa bingung.
Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pemberian edukasi pasien
tentang perawatan luka jahitan perineum adalah dengan memberikan
penjelasan kembali poin-poin yang belum dimengerti oleh pasien.
Edukasi dilakukan dengan perlahan sesuai dengan kemampuan pasien
dalam menerima informasi. Selain itu, ikut serta melibatkan keluarga
pendamping pasien untuk turut serta mengingatkan dan mendukung
pasien melakukan perawatan luka jahitan perineum.
Daftar Lampiran 1. Merencanakan kegiatan edukasi pada pasien post partum yang
melahirkan di IGD
• Tangkap layar koordinasi dengan sejawat bidan tentang
pelaksaan kegiatan edukasi
• Mempersiapkan lembar balik agar selalu siap untuk
digunakan
2. Melakukan edukasi pada pasien post partum tentang perawatan
luka perineum
• Foto kegiatan pelaksanaan edukasi
• Foto kegiatan pelaksanaan kegiatan edukasi pada pasien
• Foto kegiatan persetujuan pemberian edukasi dan informasi
pasien
• Foto lembar edukasi dan pemberian informasi pasien
3. Melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi pemahaman pasien
tentang edukasi yang telah diberikan
• Foto kegiatan pelaksanaan sesi tanya jawab
• Foto kegiatan melibatkan keluarga atau pendamping ibu
bersalin
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
Kegiatan 3
Pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan jahitan perineum
• Manajemen ASN:
Implementasi seorang ASN yang dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab, kejujuran, dan profesionalitas adalah dengan dilakukan pemberian
edukasi pasien post partum terutama pasien dengan luka dan jahitan perineum tentang
perawatan perineum yang merupakan suatu bentuk asuhan sayang ibu yang diterapkan
oleh seorang bidan pemberi layanan.
• Pelayanan Publik:
Implementasi seorang ASN dalam pelayanan publik adalah dengan diadakan
kegiatan pemberian edukasi pasien post partum terutama pasien dengan luka dan jahitan
perineum tentang perawatan perineum. Kegiatan ini bertujuan agar pasien post partum
61
dapat menjalani masa pemulihan dengan baik sehingga tidak tejadi komplikasi lebih
lanjut. Pencegahan komplikan merupakan suatu cara untuk memberikan pelayanan yang
optimal kepada pasien.
• Whole Of Goverment:
Implementasi seorang ASN dalam pelaksaan whole of government adalah dengan
kegiatan pemberian edukasi pasien post partum terutama pasien dengan luka dan jahitan
perineum tentang perawatan perineum dilakukan dengan memerlukan kerjasama dari
bebarapa pihak yaitu bidan, dokter dan perawat sehingga pelaksanaannya dapat optimal
dan mencapai tujuan yang diharapkan bersama.
Sub Kegiatan:
a. Merencanakan kegiatan edukasi pada pasien post partum yang melahirkan di
IGD
• AKUNTABILITAS
Profesional :
Seorang CPNS bidan dalam merencanakan kegiatan edukasi merupakan
suatu bentuk tanggung jawabnya sebagai bidan sebagai pemberi layanan kepada
pasien.
Integritas :
Seorang CPNS bidan merencanakan kegiatan edukasi dengan penuh
tanggung jawab sesuai dengan tugas dan kewenangan jabatan bidan.
Kejelasan :
Seorang CPNS bidan mempunyai tujuan sasaran pasien yang jelas yaitu
kepada pasien post partum dalam melakukan kegiatan edukasi perawatan luka
perineum.
• NASIONALISME
Mengutamakan kepentingan publik :
Seorang CPNS bidan dalam melakukan perencanaan edukasi, harus
berorientasi tentang kebutuhan pasien. Perencanaan dibuat agar dalam pemberian
edukasi tidak berbelit dan langsung pada tujuan pemahaman yang belum pasien
ketahui.
Musyawarah :
Seorang CPNS bidan merencanakan kegiatan edukasi harus mau menerima
saran dan masukan dari sejawat lain.
Keadilan :
Seorang CPNS bidan merencanakan pemberian edukasi kepada semua ibu
post partum di IGD tanpa membeda-bedakan.
• ETIKA PUBLIK
Cermat :
62
Seorang CPNS bidan dalam merencanakan kegiatan edukasi harus selalu hati-
hati dan teliti. Kegiatan direncanakan sesuai kebutuhan pasien yang akan diberikan
edukasi.
Taat aturan :
Seorang CPNS bidan dalam merencanakan kegiatan edukasi harus sesuai
dengan aturan yang berlaku di instansi.
• KOMITMEN MUTU
Efisien :
Seorang CPNS bidan dalam merencanakan kegiatan edukasi pada pasien
sesuai kebutuhan pemahaman pasien agar pasien tidak merasa bosan terhadap
edukasi yang akan diberikan.
Kreatif :
Seorang CPNS bidan dalam merencanakan kegiatan edukasi semenarik
mungkin agar pasien antusias dengan edukasi yang diberikan.
Efektif :
Seorang CPNS bidan merencanakan kegiatan edukasi pada waktu yang tepat
saat pasien sudah merasa nyaman dan aman.
• ANTI KORUPSI
Berani :
Seorang CPNS bidan harus mampu mengambil sikap untuk dapat peduli
dengan kekhawatiran pasien dan terhadap kebutuhan pemahamannya.
Kerja keras :
Seorang CPNS bidan merencanakan kegiatan edukasi dengan baik dan
bersungguh-sungguh agar pelaksanaannya dapat optimal.
Disiplin :
Seorang CPNS bidan merencanakan kegiatan edukasi secara teratur dan
menyeluruh kepada semua pasien sesai dengan perencanaan tujuan awal edukasi.
b. Melakukan edukasi pada pasien post partum tentang perawatan luka perineum
• AKUNTABILITAS :
Tanggung jawab :
Sebagai seorang CPNS bidan harus mampu memberikan edukasi kepada
pasien yang membutuhkan pemahaman tentang kebutuhan diri pasien yang
merupakan tugasnya sebagai seorang bidan dalam memberikan layanan.
Professional :
Seorang CPNS bidan harus melakukan kegiatan edukasi sesuai dengan tugas
dan fungsi jabatannya sebagai bidan pemberi layanan.
Integritas :
63
Seorang CPNS bidan melaksanakan perannya sebagai pemberi edukasi
kepada pasien sesuai dengan kewenangan jabatannya.
• NASIONALISME
Rela berkorban :
Seorang CPNS bidan harus rela meluangkan waktu dan tenaga untuk
memberikan edukasi tentang perawatan luka perineum kepada pasien sebagai upaya
peningkatan pelayanan pada pasien post partum.
Keadilan :
Seorang CPNS bidan dalam memberikan pelayanan tidak diperbolehkan
membedakan perlakuan berbeda antar pasien dengan status apapun.
Mengutamakan kepentingan publik :
Seorang CPNS bidan meluangkan waktu disela kesibukan dalam
mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan untuk memberikan edukasi
kepada pasien yang merupakan suatu tanggung jawab kepada publik.
• ETIKA PUBLIK
Sopan :
Seorang CPNS bidan melakukan kegiatan edukasi kepada pasien dengan
menggunakan bahasa yang baik, ramah dan jelas agar pasien dapat menerima
dengan baik materi edukasi yang diberikan.
Santun :
Seorang CPNS bidan harus menjaga sikap dan tutur kata yang baik pada saat
memberikan edukasi kepada pasien.
Ramah :
Seorang CPNS bidan memberikan edukasi kepada pasien dengan rasa
kekeluargaan dan menyenangkan.
• KOMITMEN MUTU
Efisiensi :
Dalam melakukan edukasi seorang CPNS bidan melakukan secara singkat dan
cermat tanpa berbelit dan berulang-ulang agar tercapai tujuan pesien paham
terhadap edukasi yang diberikan.
Efektif :
Seorang CPNS bidan memberikan edukasi secara sesuai dengan kebutuhan
dan tidak berulang-ulang.
Orientasi pada hasil :
Seorang CPNS bidan memberikan edukasi kepada pasien dengan jelas agar
pasien mengerti dan memahami tentang edukasi yang diberikan.
64
• ANTI KORUPSI
Mandiri :
Seorang CPNS bidan harus mampu melakukan edukasi kepada pasien tanpa
bergantung pada sejawat lain dalam memberikan asuhan.
Peduli :
Seorang CPNS bidan harus mengerti kondisi pasien pada saat pelaksanaan
edukasi tentang perawatan luka perineum.
Berani :
Seorang CPNS bidan memberikan edukasi dengan siap sedia dan mampu
menunjukkan diri sebagai pemberi edukasi.
c. Melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi pemahaman pasien tentang edukasi yang
telah diberikan
• AKUNTABILITAS
Kejelasan :
Sebagai seorang CPNS bidan memberikan edukasi tentang perawatan luka
perineum kepada pasien agar pasien post partum yang melahirkan di IGD dapat
mengerti dan jelas sehingga dapat menerapkannya saat proses pemulihan pasien.
Profesional :
Seorang CPNS bidan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pasien sesuai
dengan kewenangan jabatannya sebagai bidan.
Tanggung jawab :
Seorang CPNS bidan memiliki tugas untuk memberikan pemahaman kepada
pasien sehingga pasien dapat mengerti tentang kesehatan dirinya.
• NASIONALISME
Toleransi :
Seorang CPNS bidan harus tetap mampu memperhatikan kondisi pasien post
partum yang sedang dalam masa pemulihan. Tidak diperbolehkan menuntut pasien
untuk dapat segera menjadi sesuai harapan bidan.
Mengutamakan kepentingan publik :
Seorang CPNS bidan melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi untuk menilai
pemahaman pasien yang merupakan salah satu target dilakukan kegiatan edukasi.
Keadilan :
Seorang CPNS bidan memberikan kesempatan yang sama bagi semua pasien
untuk mengajukan pertanyaan yang belum dimengerti tentang perawatan luka
perineum pada pasien post partum.
• ETIKA PUBLIK
Sopan :
Seorang CPNS bidan menggunakan tutur kata yang baik dalam berkomunikasi
dengan pasien dan keluarga agar pasien dan keluarga dapat dengan sukarela
menerima dan memahami edukasi yang diberikan.
65
Ramah :
Seorang CPNS bidan harus menggunakan bahasa yang tidak mengintimidasi
dan bersikap kekeluargaan agar pasien merasa nyaman.
Santun :
Seorang CPNS bidan melakukan sesi tanya jawab dengan menggunakan
bahasa yang baik dan lemah lembut.
• KOMITMEN MUTU
Efektif :
Sebagai seorang CPNS bidan memberikan edukasi kepada pasien agar pasien
tersebut dapat mempraktekan hasil edukasi dalam kegiatan sehari-hari. Diharapkan
pasien dapat menjalani proses pemulihan dengan baik sehingga tidak terjadi
komplikasi apapun.
Orientasi pada hasil :
Seorang CPNS bidan melakukan sesi tanya jawab dimaksudkan agar
peningkatan pemahaman pasien tentang perawatan luka perineum dapat tercapai.
Efisien :
Seorang CPNS bidan melakukan sesi tanya jawab dengan jelas dan singkat
agar pasien mengerti dengan mudah tentang pembahasan yang sedang dilakukan.
• ANTI KORUPSI
Berani :
Seorang CPNS bidan dengan sigap dan mampu dalam menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh pasien dalam memberikan asuhan.
Jujur :
Seorang CPNS bidan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pasien
harus dengan sebenar-benarnya sesuai dengan perkembangan terkini ilmu
kebidanan.
Kerja keras :
Seorang CPNS bidan dengan sungguh-sungguh menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh pasien dan keluarga.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Tersampaikannya penjelasan pada ibu post partum tentang perawatan luka perineum dan
cara menjaga personal hygiene secara jelas, detail, dan transparan dimaksudkan pasien
paham pada perawatan luka jahitan selama menjalani rawat inap maupun saat sudah berada
di rumah. Hal tersebut berkontribusi pada pencapaian misi RS yang mengacu kepada misi
Pemda Sleman, yakni “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau”.
Penguatan nilai-nilai organisasi:
Kegiatan pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan jahitan perineum
ini selaras dengan nilai-nilai SATRIYA yaitu:
66
• Rela melayani :
Seorang bidan menunjukkan sikap rela melayani ibu post partum dengan
memberikan edukasi dini tentang cara perawatan luka jahitan perineum dan cara menjaga
personal hygiene untuk meningkatkan pelayanan.
• Ahli-profesional
Seorang bidan memberikan edukasi dini tentang cara perawatan luka perineum dan
cara menjaga personal hygiene dengan profesional, sesuai dengan ilmu dan pengalaman
yang dimiliki agar pasien paham pada perawatan luka jahitan perineum saat di ruang
perawatan maupun saat di rumah.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Berdasarkan kegiatan pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan
jahitan perineum yang telah dilaksanakan, makna yang diperoleh adalah dalam melaksanakan
tugas diperlukan tanggung jawab untuk menyelesaikan kegiatan dengan baik. Memberikan
edukasi kepada pasien merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab seorang bidan
terhadap jabatannya. Dalam kegiatan ini diperlukan pula kepedulian, keberanian dan
tanggung jawab terhadap pasien sebagai klien. Dalam kegiatan ini diperlukan wawasan yang
luas tentang perkembangan ilmu kebidanan, sehingga sebagai seorang bidan yang
berwawasan luas dapat dengan baik memberikan pemahaman tentang pemdidikan kesehatan
pasien.
Yogyakarta, 3 Desember 2021
Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,
Mentor Peserta Diklat
Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb
NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009
67
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 3
Pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan jahitan perineum
Sub Kegiatan :
1. Merencanakan kegiatan edukasi pada pasien post partum yang melahirkan di IGD
Hari, tanggal : Selasa, 16 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan : Mensosialisasikan dan koordinasi kegiatan edukasi pasien post
partum tentang perawatan luka perineum kepada rekan bidan
Gambar 26. Tangkap layar koordinasi dengan sejawat bidan
tentang pelaksaan kegiatan edukasi
Gambar 27. Mempersiapkan lembar balik agar selalu siap untuk digunakan
68
2. Melakukan edukasi pada pasien post partum tentang perawatan luka perineum
Hari, tanggal : Selasa, 16 November 2021 – Jumat, 3 Desember 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan : Melakukan edukasi edukasi pasien post pasien post partum tentang
perawatan luka perineum
Gambar 28. Foto kegiatan pelaksanaan edukasi pada pasien
Gambar 29. Foto kegiatan pelaksanaan kegiatan edukasi pada pasien
Gambar 30. Foto kegiatan persetujuan pemberian edukasi dan informasi pasien
69
Gambar 31. Foto lembar edukasi dan pemberian informasi pasien
3. Melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi pemahaman pasien tentang edukasi yang telah
diberikan
Hari, tanggal : Selasa, 16 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan : Melakukan sesi tanya jawab dengan pasien dan keluarga tentang
perawatan luka perineum
Gambar 32. Foto kegiatan pelaksanaan sesi tanya jawab dengan pasien
71
Berita Acara Kegiatan 3
Berita Acara
Hari/Tanggal : Selasa, 16 November 2021 – Jumat, 3 Desember 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Kegiatan : Pemberian edukasi pasien post partum tentang perawatan luka dan jahitan
perineum
1. Terencana dengan baik kegiatan edukasi pada pasien
2. Terlaksananya kegiatan edukasi pasien
3. Pasien paham tentang perawatan luka perineum
4. Antusiasme keluarga terhadap penyembuhan pasien
Yogyakarta, 3 Desember 2021
Mengetahui,
Mentor Peserta Diklat
Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb
NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009
72
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 3
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
NIP : 199005062020122009
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Pangkat / Golongan : Pengatur / IIc
Jabatan : Bidan Terampil
Dasar Pelaksanaan : LATSAR CPNS Gol. II 2021
Pelaksanaan Kegiatan : 16 November 2021 – 3 Desember 2021
Lokasi : IGD RSUD Sleman
Hasil pekerjaan :
1. Terencana dengan baik kegiatan edukasi pada pasien
2. Terlaksananya kegiatan edukasi pasien
3. Pasien paham tentang perawatan luka perineum
Yogyakarta, 3 Desember 2021
Mengetahui, Diajukan Oleh,
Mentor Peserta Diklat
Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb
NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009
73
Laporan Mingguan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 4
Kegiatan /
Sub Kegiatan /
Output
Kegiatan : Pelaksanaan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
Sub Kegiatan :
1. Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi
dan melakukan aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap
menjaga personal hygiene
2. Melaporkan hasil evaluasi kegiatan
3. Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi
Output Kegiatan :
1. Pasien mengerti secara jelas semua materi yang diberikan
2. Terlaporkannya hasil evaluasi kegiatan.
3. Kegiatan edukasi terus berlanjut.
Tanggal 4 s.d. 11 Desember 2021
Tingkat Pencapaian Kegiatan pelaksanaan evaluasi Tindakan yang telah dilakukan
tentang edukasi dini tentang perawatan luka dan jahitan perineum
pada pasien post partum di IGD dapat terlaksana dengan tingkat
pencapaian sebesar 100%. Dengan indikator capaian:
1. Pasien dan keluarga mengerti tentang cara perawatan luka
perineum, faktor yang mempengaruhi penyembuhan dan
dampaknya jika tidak dilakukan dengan baik dan benar.
2. Terlaporkannya kegiatan edukasi kepada atasan.
3. Keberhasilan edukasi yang dilihat dari ketepatan kepulangan
pasien post partum normal dan tidak ditemukan adanya kasus
dehisensi luka perineum.
4. Meningkatkan kepercayaan diri ibu post partum dalam
menjalani masa nifas dengan nyaman.
5. Meningkatnya antusiasme pasien dan keluarga tentang
perawatan luka perineum.
6. Berlanjutnya kegiatan edukasi pasien tentang perawatan
mandiri luka perineum.
Deskripsi Proses Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi
dan melakukan aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap
menjaga personal hygiene
Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu memberikan
dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi dan melakuakn
aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap menjaga personal
hygiene. Pada tahapan ini, bidan memberikan motivasi dan
dukungan secara lisan kepada pasien dan keluarga untuk
melakukan mobilisasi. Dukungan diberikan saat pasien pertama
kali melakukan mobilisasi dengan berpindah dari bed melahirkan
ke bed brankar untuk dipindahkan ke ruang perawatan. Bidan
74
menganjurkan kepada pasien untuk melakukan aktivitas ke toilet
secara mandiri dengan didampingi keluarga.
Melaporkan hasil evaluasi kegiatan
Setelah selesai kegiatan edukasi dan motivasi kepada pasien
selama masa aktualisasi, bidan melakukan pelaporan hasil
kegiatan kepada atasan bahwa kegiatan edukasi pasien berhasil
sesuai dengan tujuan dan harapan. Data yang dilaporkan meliputi
jumlah pasien yang melahirkan di IGD selama masa pelaksanaan
kegiatan, hasil feedback pasien dan keluarga tentang perawatan
mandiri luka perineum serta kenyamanan pasien dalam masa nifas,
tingkat kepatuhan pulang pasien post partum normal dari ruang
perawatan dan angka kejadian dehisensi luka perineum setelah
perawatan di RSUD Sleman.
Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi
Pada tahapan setelah pelaporan evaluasi kegiatan, dilakukan
monitoring keberlangsungan pelaksanaan edukasi pada pasien.
Diharapkan setelah kegiatan aktualiasasi selesai, pelaksanaan
edukasi pasien tetap berlangsung bagi pasien post partum di IGD
RSUD Sleman sehingga angka kejadian infeksi masa nifas di
RSUD Sleman dapat menurun.
Hambatan Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan evaluasi kegiatan
yang dilakukan adalah tantangan meningkatkan semangat ibu
untuk dapat melakukan mobilisasi dini. Selain itu, pelaporan hasil
evaluasi kegiatan aktualisasi yang dilakukan tidak dilaksanakan
dalam waktu satu bulan penuh, sehingga penulis kesulitan dalam
menyajikan data. Hambatan lain dalam proses evaluasi kegiatan
yang telah dilakukan adalah harus memilah satu-persatu data
register pasien di IGD maupun di bangsal perawatan nifas.
Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan
evaluasi adalah dengan menciptakan suasana aman dan nyaman
kepada pasien agar lebih dapat berhati-hati dalam melakukan kegiatan.
Sedangkan kesulitan dalam penyajian data pemberian edukasi pasien
dibuat dengan sistem perbandingan. Pada pelaksanaan evaluasi penulis
mencari adalah dengan memberikan penjelasan kembali poin-poin
yang belum dimengerti oleh pasien. Edukasi dilakukan dengan
perlahan sesuai dengan kemampuan pasien dalam menerima
informasi. Selain itu, ikut serta melibatkan keluarga pendamping
pasien untuk turut serta mengingatkan dan mendukung pasien
melakukan perawatan luka jahitan perineum.
75
Daftar Lampiran 1. Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi dan
melakukan aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap menjaga
personal hygiene
• Foto kegiatan mobilisasi dini pasien post partum dengan
luka jahitan perineum
• Foto kegiatan peran serta dukungan keluarga terhadap
mobilisasi dini pasien post partum dengan luka jahitan
perineum
2. Melaporkan hasil evaluasi kegiatan
• Grafik angka infeksi nifas pasien post partum di bangsal
perawatan nifas
• Grafik length of stay rawat inap pasien post partum dengan
luka perineum tanggal 1 September – 11 Desember 2021
3. Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi
• Foto kegiatan pelaksanaan kegiatan edukasi setelah timeline
kegiatan edukasi selesai
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
Kegiatan 4
Pelaksanaan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan
• Manajemen ASN:
Implementasi manajemen ASN dalam kegiatan evaluasi ini diharapkan memberikan
hasil positif dalam menunjang masa pemulihan pasien post partum dengan luka jahitan
perineum. Kegiatan evaluasi ini menunjukkan sikap jujur, tanggung jawab dan
profesionalitas seorang ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya
• Pelayanan Publik:
Implementasi pelayanan publik dalam proses evaluasi ini dimaksudkan agar
pengetahuan dan kesadaran pasien tentang perawatan luka jahitan perineum meningkat
sehingga tidak mengganggu aktivitas ibu sehari-hari terutama dalam masa pemulihan.
Peningkatan pemahaman pasien dan penurunan jumlah komplikasi pada ibu post partum
adalah merupakan tujuan pelayanan pasien.
• Whole of Government (WOG)
Implementasi whole of government dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi ini,
seorang bidan melakukan koordinasi dengan rekan bidan dan perawat di IGD agar
kegiatan edukasi lanjutan bagi pasien post partum dengan luka jahitan perineum di IGD
dapat meningkat.
Sub Kegiatan:
a. Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi dan melakukan
aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap menjaga personal hygiene
76
• AKUNTABILITAS
Kepemimpinan :
Seorang CPNS bidan harus mampu menjadi penggerak dan penyemangat
pasien untuk segera pulih dari kondisi pasca melahirkan.
Tanggung jawab :
Memberikan dukungan kepada pasien merupakan salah satu bentuk upaya
seorang CPNS bidan dalam melakukan tugas dan fungsi jabatannya.
Konsistensi :
Seorang CPNS bidan memberikan dukungan merupakan suatu bentuk
melaksanakan tugas sesuai dengan wewenangnya.
• NASIONALISME
Toleransi :
Seorang CPNS bidan harus mampu memahami kondisi pasien untuk
melakukan aktivitas dalam menjalani masa pemulihan. Tidak diperbolehkan
mengesampingkan pendapat pasien tentang dirinya.
Keadilan :
Seorang CPNS bidan harus melakukan suatu hal terhadap pasien tanpa
membedakan pasien dan tindakan dilakukan sesuai kebutuhan pasien.
Mengutamakan kepentingan publik :
Seorang CPNS bidan melakukan kegiatan yang mendukung pemenuhan
kebutuhan pasien.
• ETIKA PUBLIK
Sopan :
Seorang CPNS bidan menggunakan tutur kata yang baik dalam berkomunikasi
dengan pasien dan keluarga.
Ramah :
Seorang CPNS bidan dalam berkomunikasi dengan pasien harus selalu
menggunakan bahasa yang tidak mengintimidasi dan menunjukkan sikap
kekeluargaan untuk membangun kepercayaan pasien terhadap bidan.
Santun :
Seorang CPNS bidan memberikan dukungan dengan lemah lembut dan
tingkah laku yang baik.
• KOMITMEN MUTU
Orientasi pada hasil :
Sebagai seorang CPNS bidan melakukan pelayanan diharapkan agar pasien
mampu melakukan aktivitas tanpa rasa takut dalam menjalani masa pemulihannya
setelah melahirkan.
77
Kreatif :
Seorang bidan memberikan dukungan semangat dan motivasi terhadap pasien
menggunakan kata-kata yang menarik dan dengan cara yang menarik untuk
mendorong semangat pasien terhadap upaya peningkatan kesehatan dirinya.
Orientasi pada hasil :
Seorang CPNS bidan memberikan dukungan kepada pasien bertujuan untuk
meningkatkan derajat Kesehatan pasien agar lebih baik.
• ANTI KORUPSI
Peduli :
Seorang CPNS bidan menghargai kondisi pasien post partum yang sedang
dalam masa pemulihan.
Berani :
Seorang CPNS bidan mampu dan mau untuk berinteraksi dengan pasien salah
satunya dengan memberikan motivasi dan dukungan kepada pasien.
Disiplin :
Seorang CPNS bidan selalu berusaha konsisten memotivasi pasien untuk
dapat beraktivitas secara mandiri.
b. Melaporkan hasil evaluasi kegiatan
• AKUNTABILITAS
Kejelasan target :
Seorang CPNS bidan dalam meberikan edukasi mempunyai tujuan agar pasien
mengerti dan jelas tentang perawatan luka jahitan perineum dan tidak ada kendala
dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Tanggung jawab :
Seorang CPNS bidan mempunyai tugas untuk melaporkan kegiatan yang telah
dilakukan kepada atasan setelah kegiatan edukasi dilakukan.
Integritas :
Seorang CPNS bidan dalam melaporkan hasil kegiatan merupakan bentuk
loyalitas terhadap pekerjaan.
• NASIONALISME
Toleransi:
Seorang CPNS bidan harus dapat menghargai pendapat atasan dan bersedia
menerima kritik dan saran yang diberikan.
Mengutamakan kepentingan publik :
Kegiatan pelaporan evaluasi dimaksudkan sebagai upaya peningkatan kualitas
pelayan seorang CPNS bidan dalam menjalankan tugasnya di pelayanan.
Persatuan :
Seorang CPNS bidan dalam melaporkan hasil kegiatan merupakan suatu
bentuk kesatuan rencana dan pandangan dengan atasan dan rekan sejawat bidan lain.
78
• ETIKA PUBLIK
Sopan :
Seorang CPNS bidan menggunakan tutur kata yang baik dan bersikap hormat
dalam berkomunikasi dengan atasan.
Taat aturan :
Seorang CPNS bidan wajib menaati peraturan yang berlaku, salah satunya
dengan melaporkan kegiatan yang dilakukan kepada atasan.
Cermat :
Seorang CPNS bidan dalam melaporkan hasil evaluasi kegiatan dengan teliti
dan hati-hati agar tidak ada kesalahan dalam penyampaian.
• KOMITMEN MUTU
Orientasi pada hasil :
Seorang CPNS bidan harus dapat memberikan layanan optimal dengan
mengadakan suatu kegiatan. Kegiatan tersebut sebagai upaya peningkatan
pemberian layanan kepada pasien.
Efisien :
Seorang CPNS bidan melakukan kegiatan pelaporan kepada atasan dengan
singkat, jelas dan mudah dipahami.
• ANTI KORUPSI
Jujur :
Seorang CPNS bidan melaporkan hasil kegiatan sesuai kenyataan dan tidak
mengada-ada.
Amanah :
Seorang CPNS bidan dalam melakukan kegiatan sesuai dengan tugas yang
telah diberikan dari sejak persiapan sampai dengan kegiatan pelaporan.
Kerja keras :
Seorang CPNS bidan bekerja dengan sungguh-sungguh menyajikan data yang
akurat dan mudah dipahami.
c. Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi
• AKUNTABILITAS
Tanggung jawab :
Seorang CPNS bidan bertugas penuh atas kegiatan yang dilakukan sehingga
kegiatan tersebut tidak terhenti setelah proses aktualisasi selesai.
Profesional :
Seorang CPNS bidan memonitor agar pelaksanaan kegiatan tidak berhenti
setelah kegiatan aktualisasi selesai dilaksanakan.
Konsistensi :
Seorang CPNS bidan secara disiplin dan teratur melaksanakan kegiatan yang
telah disepakati sebelumnya.
79
• NASIONALISME
Cinta tanah air :
Seorang CPNS bidan melakukan kegiatan dengan harapan dapat
meningkatkan pelayan yang optimal di pelayanan kesehatan milik pemerintah.
Rela berkorban :
Walaupun kegiatan telah selesai, seorang CPNS bidan tetap harus meluangkan
waktu dan tenaganya untuk melanjutkan kegiatan edukasi sebagai upaya dalam
meningkatkan pelayanan terhadap pasien.
Mengutamakan kepentingan publik :
Seorang CPNS bidan melanjutkan kegiatan edukasi walaupun pelaksanaan
aktualisasi telah selesai dilakukan.
• ETIKA PUBLIK
Cermat :
Seorang CPNS bidan dengan teliti memonitor kegiatan edukasi, jika dalam
pelaksanaannya terdapat kendala untuk dapat dikaji ulang agar peningkatan
pelayanan tetap optimal.
Taat aturan :
Seorang CPNS bidan harus selalu memastikan keberlangsungan kegiatan
sesuai yang telah disepakati bersama dengan atasan.
• KOMITMEN MUTU
Efektif :
Seorang CPNS bidan melakukan monitor terhadap keberlangsungan kegiatan
edukasi agar layanan pasien tetap optimal.
Inovatif :
Jika terdapat kendala dalam keberlangsungan pelaksanaan kegiatan
selanjutnya, seorang CPNS bidan akan berkontribusi memberikan solusi pemecahan
masalah agar kegiatan tidak terhenti.
Orientasi pada hasil :
Seorang CPNS bidan melanjutkan kegiatan edukasi agar angka kejadian
infeksi pada pasien dapat dikontrol.
• ANTI KORUPSI
Amanah :
Seorang CPNS bidan harus mampu menjalankan komitmen yang telah dibuat.
Disiplin :
Seorang CPNS bidan tetap melaksanakan kegiatan sesuai dengan harapan dan
tujuan yang telah disepakati bersama.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Terlaksananya proses kegiatan edukasi dini pada ibu post partum tentang cara menjaga
kebersihan dan cara merawat luka perineum yang secara jelas, detail, dan transparan
80
dimaksudkan pasien paham dan dapat mempraktikkannya secara mandiri. Kegiatan
diharapkan mampu memberikan hasil positif sesuai peran dan fungsi bidan sebagai pemberi
asuhan. Hal tersebut berkontribusi pada pencapaian misi RS yang mengacu kepada misi
Pemda Sleman, yakni “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau”.
Penguatan Nilai Organisasi
Ahli-pofesional
Seorang bidan memberikan asuhan sesuai dengan kewenangan tugas dan jabatan yang
telah ditetapkan dalam peraturan yang berlaku.
Inovatif
Seorang bidan berinovasi dalam memberikan pelayanan untuk meningkatkan upaya
optimalisasi pengetahuan pasien agar pasien dapat menjalani masa pemulihan dengan baik.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Berdasarkan kegiatan pelaporan hasil evaluasi kegiatan ini, makna yang diperoleh adalah
dalam melaksanakan tugas diperlukan tanggung jawab untuk menyelesaikan kegiatan dengan
baik. Dalam kegiatan ini diperlukan tanggung jawab penulis sebagai bidan pelaksana kepada
atasan. Diharapkan kegiatan edukasi pada pasien ini dapat terus berjalan demi kepentingan
pasien.
Yogyakarta, 11 Desember 2021
Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,
Mentor Peserta Diklat
Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb
NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009
81
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 4
Pelaksanaan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
Sub Kegiatan :
1. Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi dan melakukan aktivitas lain
pasca persalinan dengan tetap menjaga personal hygiene
Hari, tanggal : Selasa, 16 November 2021 – Jumat, 11 Desember 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan : Memberikan dukungan pasien untuk melakukan mobilisasi dan
melakukan aktivitas lain pasca persalinan dengan tetap menjaga
personal hygiene
Gambar 34. Foto kegiatan mobilisasi dini pasien post partum dengan luka jahitan
perineum
Gambar 35. Foto kegiatan peran serta dukungan keluarga terhadap mobilisasi dini pasien
post partum dengan luka jahitan perineum
82
2. Melaporkan hasil evaluasi kegiatan
Hari, tanggal : Selasa, 16 November 2021 – Jumat, 11 Desember 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan : Melaporkan hasil edukasi
Gambar 36. Grafik angka infeksi nifas pasien post partum di bangsal perawatan nifas
Gambar 37. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum bulan
September 2021
0
2
4
6
8
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
ANGKA INFEKSI NIFAS PASIEN POST
PARTUM DI BANGSAL PERAWATAN NIFAS
71%
29%
LENGTH ON STA6 PASIEN POST
PARTUM DENGAN LUKA PERINEUM
BULAN SEPTEMBER 2021
1 HARI
≥ 2 HARI
83
Gambar 38. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum bulan Oktober
2021
Gambar 39. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum bulan
November 2021
Catatan : Kejadian penundaan kepulangan pasien post partum dengan luka jahitan perineum
selama masa aktualisasi kegiatan edukasi (16 November 2021 – 3 Desember
2021) adalah sebanyak 2 pasien. Namun pasien tersebut tidak melahirkan di IGD.
83%
17%
LENGTH OF STAY PASIEN POST
PARTUM DENGAN LUKA PERINEUM
BULAN OKTOBER 2021
1 HARI
≥ 2 HARI
74%
26%
LENGTH OF STAY PASIEN POST PARTUM
DENGAN LUKA PERINEUM BULAN
NOVEMBER 2021
1 HARI
≥ 2 HARI
84
Gambar 40. Diagram length of stay pasien post partum dengan luka perineum
tanggal 1 – 11 Desember 2021
Gambar 41. Grafik length of stay rawat inap pasien post partum dengan luka perineum
Tanggal 1 September – 11 Desember 2021
1 HARI 100%
≥ 2 HARI0%
LENGTH STAY PASIEN POST PARTUM DENGAN LUKA PERINEUM TANGGAL 1 -
11 DESEMBER 2021
1 HARI ≥ 2 HARI
0
10
20
30
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
LENGTH OF STAY RAWAT INAP PASIEN
POST PARTUM DENGAN LUKA
JAHITAN PERINEUM
1 HARI ≥ 2 HARI
85
3. Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi
Hari, tanggal : Sabtu, 4 Desember 2021 – Sabtu, 11 Desember 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Sub Kegiatan : Memonitor keberlangsungan pelaksanaan edukasi
Gambar 42. Foto kegiatan pelaksanaan kegiatan edukasi
setelah timeline kegiatan edukasi selesai
86
Berita Acara Kegiatan 4
Berita Acara
Hari/Tanggal : Sabtu, 4 Desember 2021 - Sabtu, 11 Desember 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Kegiatan : Pelaksanaan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
1. Meningkatnya aktivitas mobilisasi dini pasien post partum
2. Terlaporkannya dengan baik hasil evaluasi kegiatan edukasi pasien
3. Tetap terlaksananya kegiatan edukasi pasien post partum di IGD RSUD Sleman setelah
jadwal kegiatan aktualisasi tentang edukasi selesai.
Yogyakarta, 11 Desember 2021
Mengetahui,
Mentor Peserta Diklat
Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb
NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009
87
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 4
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
NIP : 199005062020122009
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Pangkat / Golongan : Pengatur / IIc
Jabatan : Bidan Terampil
Dasar Pelaksanaan : LATSAR CPNS Gol. II 2021
Pelaksanaan Kegiatan : 4 Desember 2021 – 11 Desember 2021
Lokasi : IGD RSUD Sleman
Hasil Pekerjaan :
1. Meningkatnya aktivitas mobilisasi dini pasien post partum
2. Laporan hasil evaluasi kegiatan edukasi pasien
3. Tetap terlaksananya kegiatan edukasi pasien post partum di IGD RSUD Sleman
4. Adanya penurunan kasus infeksi nifas dan peningkatan aktivitas mobilisasi pasien post
partum
Yogyakarta, 11 Desember 2021
Mengetahui, Diajukan Oleh,
Mentor Peserta Diklat
Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns Ardian Deta Dewanti, A.Md.Keb
NIP. 198802062010011004 NIP. 199005062020122009
88
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai
Bidan Terampil dalam Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi Dini Tentang Perawatan Luka
Perineum pada Pasien Post Partum di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman disusun dalam rangka untuk memberikan informasi proses pencapaian dari
rancangan aktualisasi yang dibuat oleh penulis dengan berperan aktif selama bekerja 30
hari di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.
Penulis telah menyelesaikan seluruh kegiatan yang sudah direncanakan dalam
Rancangan Aktualisasi dengan baik dengan tingkat capaian 100% dengan dukungan
dan bantuan Mentor, rekan-rekan perawat dan bidan di instalasi gawat darurat Sleman.
Kemudian berdasarkan uraian kegiatan dan analisis aktualisasi yang telah diuraikan diatas
dapat disimpulkan bahwa :
1. Empat kegiatan utama direncanakan kegiatan eduaksi pasien post partum tentang
perawatan luka perineum dapat terlaksana 100% selama satu bulan aktulisasi di tempat
kerja.
2. Empat kegiatan tersebut menghasilkan beberapa output, di antaranya tersedianya
satuan acara peyuluhan dan standar prosedur operasional perawatan mandiri luka
perineum, tersedianya media lembar balik untuk edukasi pasien, peningkatan
kerjasama bidan di IGD, penurunan kejadian infeksi pada ibu post partum,
peningkatan aktivitas mobilisasi ibu dan peningkatan pemahaman ibu tentang
perawatan luka perineum.
3. Penerapan nilai – nilai ANEKA sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan
aktualisasi dan melaksanakan tupoksi sehari – hari. Hal ini bertujuan guna
meningkatkan kualitas diri yang akan berdampak pada meningkatnya pelayanan
kepada publik yakni peserta diklat, pengajar dan mitra kerja sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan pengguna kepada instansi.
B. Saran
Berdasarkan aktualisasi yang telah dilakukan selama satu bulan, penulis dapat
memiliki beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Direktur RSUD Sleman untuk selalu memberikan dukungan dan motivasi
serta dapat memfasilitasi kepada seluruh karyawan RSUD Sleman agar selalu
berinovasi dan bersemangat dalam melakukan pelayanan sehingga pelayanan
menjadi lebih optimal.
2. Ibu Kepala Instalasi IGD RSUD Sleman untuk selalu memberikan arahan dan motivasi
kepada seluruh karyawan di IGD RSUD Sleman.
3. Kepala Ruang IGD RSUD Sleman untuk selalu memberikan arahan dan
dukungan kepada seluruh karyawan IGD RSUD Sleman dalam berinovasi.
4. Seluruh rekan kerja, baik dokter, perawat dan bidan, agar selalu bekerja sama dengan
baik, selalu mendukung satu sama lain, dalam melakukan pelayanan kepada pasien
89
sehingga pelayanan di IGD lebih optimal dengan memberikan edukasi kepada pasien
yang membutuhkan pemahaman untuk meningkatkan kesehatan pasien.
C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Penulis berharap keempat kegiatan yang telah terlaksana kelak tidak hanya
berakhir dalam 30 hari selama aktualisasi ini melainkan terus terhabituasi dengan
tetap menyesuaikan perkembangan kebijakan serta situasi kondisi di lapangan.
Berikut adalah aksi penyempurnaan aktualisasi nilai – nilai PNS yang akan penulis
rencanakan :
1. Tetap melaksanakan kegiatan edukasi yang telah dilakukan.
2. Memotivasi rekan sejawat bidan dalam meningkatkan kegiatan edukasi kepada pasien.
Dengan adanya rencana penyempurnaan nilai-nilai aktualisasi PNS tersebut,
penulis berharap dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang disebutkan dalam
Pasal 3 Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
yang sangat berkaitan erat dengan nilai nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Hal ini penulis harapkan
supaya mampu menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Selain itu juga
diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dalam
menjalankan tugas sebagai ASN diantaranya :
Tabel 12. Tabel rencana aksi
No Nilai Dasar Rencana
1. Akuntabilitas
Mempunyai perencanaan yang jelas berorientasi
terhadap hasil dan tujuan pada setiap kegiatan.
Bertanggung jawab terhadap tugas yang direncanakan
dan melaksanakannya secara konsisten.
Melaporkan pada atasan seluruh rencana kegiatan dan
hasil yang telah dicapai.
Senantiasa bekerja secara professional dengan terus
membuka diri untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan.
2. Nasionalisme
Dalam menjalankan tugas senantiasa mengedepankan
nilai – nilai religius dengan taat terhadap Tuhan YME.
Memberikan sebuah pelayanan kepada masyarakat
dengan adil dan menghormati nilai – nilai
kemanusiaan.
Melakukan musyawarah untuk menyelesaikan suatu
permasalahan dan mendapatkan mufakat.
Memiliki sikap yang tidak anti terhadap kritik dan saran
yang membangun dari orang lain demi kemajuan diri.
Mengerjakan tugas dengan disiplin sesuai dengan batas
waktu yang telah ditentukan.
Senantiasa taat terhadap peraturan – peraturan.
90
Memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
3. Etika Publik
Selalu menghormati dan bersikap sopan serta bertutur
kata yang santun kepada orang lain.
Melaksanakan tugas dan melakukan pelayanan publik
secara cermat dan teliti.
Mampu berkerja sesuai target dengan mengedepankan
kefektifitasan dan keefisiensian.
Menjalankan tugas sesuai dengan kaidah dan petunjuk
yang telah diberikan atasan.
Demikian laporan aktualisasi ini penulis susun dengan harapan dapat memberikan
manfaat kepada semua pihak. Melalui kegiatan ini diharapkan nilai-nilai dasar profesi PNS
(ANEKA) dapat teraktualisasi dalam kegiatan sehari-hari secara berkelanjutan sehingga
meningkatkan semangat serta etos kerja ASN untuk mewujudkan ASN yang bermartabat,
berintegritas dan mampu memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020.
Jakarta: 2021
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS : Akuntabilitas.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
: Nasionalisme.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
: Etika Publik.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
: Komitmen Mutu.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
: Anti Korupsi.
Panduan Penyusunan dan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Budaya Pemerintah
Satriya di Kabupaten Sleman.
Peraturan Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/ MENKES/ PER/ III Tahun 2008 tentang Rekam
Medis
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan.
Tim Widyaiswara, Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta. 2021.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Pemerintah
Republik Indonesia
Lampiran 1. Lembar Konsultasi Rancangan Aktualisasi Coach
FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN COACH
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb.
NIP : 199005062020122009
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Jabatan : Bidan Terampil
Isu : Kurang optimalnya edukasi tentang perawatan luka perineum pada
pasien post partum di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman
Judul : Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
sebagai Bidan Terampil dalam Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi
Dini Tentang Perawatan Luka Perineum pada Pasien Post Partum di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Coach : Yulia Rustiyaningsih, S.IP, M.P.A.
Kegiatan 1: Pemilihan dan Pengelompokkan Isu Rancangan Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Tanggapan Coach Paraf
1. Bimbingan pemilihan isu dan pengelompokkan Isu
Rancangan Aktualisasi.
Bukti Bimbingan :
• Pemilihan isu
harus didiskusikan
dengan mentor.
• Dalam memilih
isu harus ada
fakta/data terkait.
• Gagasan
pemecahan isu
minimal berupa 4
kegiatan, yang
masing-masing
minimal memiliki
3 sub kegiatan.
Kegiatan 2: Koreksi Rancangan Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Tanggapan Coach Paraf
1.
2.
Bukti Bimbingan :
Bukti Bimbingan :
• Sistematika
penulisan
rancangan
aktualisasi
• Kegiatan pada
rancangan
aktualisasi
dilakukan secara
runtut
• Penyusunan
jadwal kegiatan
dilakukan per
minggu
• Pendahuluan pada
identifikasi isu
terlalu luas
• Perbaikan pada
diagram fishbone
• Penjelasan lebih
detail mengenai
penerapan
ANEKA
Lampiran 2. Lembar Konsultasi Rancangan Aktualisasi Mentor
FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN MENTOR
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb.
NIP : 199005062020122009
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Jabatan : Bidan Terampil
Isu : Kurang optimalnya edukasi tentang perawatan luka perineum pada
pasien post partum di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman
Judul : Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
sebagai Bidan Terampil dalam Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi
Dini Tentang Perawatan Luka Perineum pada Pasien Post Partum di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Mentor : Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns
Kegiatan 1: Identifikasi dan Penetapan Isu kontemporer
No Tahap Kegiatan Tanggapan Mentor Paraf
1.
Melakukan konsultasi terkait isu
kontemporer dan penetapan isu yang
akan diangkat dalam Rancangan
Aktualisasi.
Bukti Bimbingan :
• Penambahan data sebagai
bukti pendukung isu
• Pemilihan isu menurut
dengan analisis USG
Kegiatan 2: Konsultasi Rancangan Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Tanggapan Mentor Paraf
1. Konsultasi gagasan pemecahan
masalah dan hasil rancangan
aktualisasi
Bukti Bimbingan :
• Tahapan kegiatan gagasan
pemecah isu dalam 4
tahapan.
• Perlu penambahan bukti
pada kegiatan
Lampiran 3. Lembar Konsultasi Aktualisasi Coach
FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN COACH
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb.
NIP : 199005062020122009
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Jabatan : Bidan Terampil
Isu : Kurang optimalnya edukasi tentang perawatan luka perineum pada
pasien post partum di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman
Judul : Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil sebagai Bidan Terampil
dalam Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi Dini Tentang Perawatan
Luka Perineum pada Pasien Post Partum di Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Coach : Yulia Rustiyaningsih, S.IP, M.P.A.
No Tahap Kegiatan Tanggapan Coach Paraf
1.
Bimbingan penulisan Laporan
Aktualisasi dan laporan mingguan
aktualisasi
• Laporan mingguan
dilaporkan sesuai
matriks
• Segera upload ke LMS
kegiatan perminggunya
2.
Bimbingan laporan aktualisasi BAB
1 – 4
• Data sumber daya di
organisasi dijadikan satu
sata secara global
• Sesuaikan tanggal
dengan rencana seminar
aktualisasi
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Aktualisasi Mentor
FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN MENTOR
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb.
NIP : 199005062020122009
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Jabatan : Bidan Terampil
Isu : Kurang optimalnya edukasi tentang perawatan luka perineum pada
pasien post partum di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman
Judul : Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil sebagai Bidan Terampil
dalam Dalam Upaya Optimalisasi Edukasi Dini Tentang Perawatan
Luka Perineum pada Pasien Post Partum di Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Mentor : Hendra Ari Wibawa, S.Kep., Ns
No Tahap Kegiatan Tanggapan Mentor Paraf
1.
Melakukan konsultasi pelaksanaan
aktualisasi
• Laksanakan sesuai jadwal
dalam rancangan
aktualisasi
2.
Konsultasi kegiatan 1
• Tonjolkan kebutuhan
edukasi pasien yang
sering dibutuhkan pasien
• Acc satuan acara
penyuluhan
3.
Konsultasi pembuatan standar
prosedur operasional
• SPO sudah sesuai format
pembuatan
• Persingkat materi dalam
pengertian
4. Konsultasi hasil desain lembar balik
dengan tim PKRS
• Acc cetak lembar balik
5.
Konsultasi kegiatan 2 • Lanjutkan kegiatan 3
6.
Konsultasi hasil kegiatan 3 • Lanjutkan kegiatan 4
7.
Konsultasi pelaporan hasil evaluasi
kegiatan 4
• Buat grafik untuk
menunjukkan bahwa
kegiatan berhasil
memberikan manfaat
8. Konsultasi laporan aktualisasi • Susun Laporan
Aktualisasi
Lampiran 9. Lembar Form Masukan Rancangan Aktualisasi Mentor
LEMBAR CATATAN MASUKAN/PERBAIKAN MENTOR
LATSAR CPNS KABUPATEN SLEMAN
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
Instansi : RSUD Sleman
Latsar CPNS Angkatan : XVIII
Nomor Presensi : 03
Yogyakarta, 5 November 2021
Mentor
Hendra Ari Wibawa, S. Kep,. NS
Catatan Mentor :
Lanjutkan kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat
Lampiran 12. Lembar Form Masukan Aktualisasi Mentor
LEMBAR CATATAN MASUKAN/PERBAIKAN MENTOR
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI LATSAR
CPNS KABUPATEN SLEMAN
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
Instansi : RSUD Sleman
Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun : 2021
Nomor Presensi : 03
Yogyakarta, 17 Desember 2021
Mentor
Hendra Ari Wibawa, S. Kep,. NS
Catatan Mentor :
Segera kumpulkan laporan
Lampiran 13. Lembar Komitmen Revisi Rancangan Aktualisasi
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon (0274) 417704
Fax (0274) 411801 Website : http://diklat.jogjaprov.go.id Email : [email protected]
SURAT PERNYATAAN KOMITMEN
Yang bertanda di bawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
NIP : 199005062020122009
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Menyatakan bersedia untuk melakukan revisi sesuai dengan masukan dari Penguji,
Mentor, dan Coach terhadap hasil Seminar Rancangan Aktualisasi. Demikian surat
pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Yogyakarta, 5 November 2021
Yang Menyatakan
Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
NIP. 199005062020122009
MATRIKS KEGIATAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA OPTIMALISASI EDUKASI DINI PADA PASIEN POST PARTUM TENTANG
PERAWATAN LUKA PERINEUM DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN
No Kegiatan November 2021 Desember 2021
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
Pembuatan
satuan acara
penyuluhan
(SAP)
2
Pembuatan
media edukasi
pasien tentang
perawatan
luka perineum
3
Pemberian
edukasi pasien
post partum
4
Pelaksaan
evaluasi
tindakan
Keterangan :
: Pelaksanaan Kegiatan
: Hari Minggu
Lampiran 12. Lembar Form Masukan Aktualisasi Mentor
LEMBAR CATATAN MASUKAN/PERBAIKAN MENTOR
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI LATSAR
CPNS KABUPATEN SLEMAN
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
Instansi : RSUD Sleman
Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun : 2021
Nomor Presensi : 03
Yogyakarta, 17 Desember 2021
Mentor
Hendra Ari Wibawa, S. Kep,. NS
Catatan Mentor :
Segera kumpulkan laporan
Lampiran 13. Lembar Komitmen Revisi Rancangan Aktualisasi
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon (0274) 417704
Fax (0274) 411801 Website : http://diklat.jogjaprov.go.id Email : [email protected]
SURAT PERNYATAAN KOMITMEN
Yang bertanda di bawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021
Nama : Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
NIP : 199005062020122009
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Menyatakan bersedia untuk melakukan revisi sesuai dengan masukan dari Penguji,
Mentor, dan Coach terhadap hasil Seminar Rancangan Aktualisasi. Demikian surat
pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Yogyakarta, 5 November 2021
Yang Menyatakan
Ardian Deta Dewanti, A.Md. Keb
NIP. 199005062020122009
MATRIKS KEGIATAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA OPTIMALISASI EDUKASI DINI PADA PASIEN POST PARTUM TENTANG
PERAWATAN LUKA PERINEUM DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN
No Kegiatan November 2021 Desember 2021
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
Pembuatan
satuan acara
penyuluhan
(SAP)
2
Pembuatan
media edukasi
pasien tentang
perawatan
luka perineum
3
Pemberian
edukasi pasien
post partum
4
Pelaksaan
evaluasi
tindakan
Keterangan :
: Pelaksanaan Kegiatan
: Hari Minggu