ISI LENGKAP kel 1 BK PRISOS
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of ISI LENGKAP kel 1 BK PRISOS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah adolescene atau remaja berasal dari bahasa
Latin (adolescere), sementara kata bendanya yaitu
adolescentia=remaja, yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolescence, seperti yang
dipergunakan saat ini mempunyai arti yang lebih luas
yaitu mencakup kematangan mental, emosional, sosial,
dan fisik.
Pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna pada saat
masa puber berakhir, dan juga belum sepenuhnya sempurna
pada masa awal remaja. Terdapat penurunan dalam laju
pertumbuhan dan perkembangan internal lebih menonjol
daripada perkembangan eksternal. Hal ini tidak mudah
diamati dan diketahui sebagaimana halnya pertumbuhan
dan betar badan atau seperti perkembangan ciri-ciri
seks sekunder.
Oleh karena itu pada masa remaja, tidak sedikit
individu yang merasa terganggu akan ketidaksempurnaan
fisiknya yang memang belum tumbuh sepenuhnya secara
sempurna yang tidak menutup kemungkinan memberikan
pengaruh pada kepercayaan dirinya. Dalam penyusunan
makalah ini, penulis memberikan pembahasan mengenai
1
pertumbuhan aspek fisik pada remaja beserta
permasalahan-permasalahan yang dialaminya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik dan tugas
perkembangan pada fase bayi, fase pra
sekolah, fase anak-anak, fase remaja dan
fase dewasa?
2. Apa saja permasalahan yang muncul pada
fase bayi, fase pra sekolah, fase anak-
anak, fase remaja dan fase dewasa?
3. Bagaimanakah alternate atau solusi untuk
menyelesaikan permasalahan pada setiap
fase?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik dan tugas
perkembangan pada fase bayi, fase pra
sekolah, fase anak-anak, fase remaja dan
fase dewasa
2. Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang
muncul pada fase bayi, fase pra sekolah,
fase anak-anak, fase remaja dan fase dewasa
3. Untuk mengetahui alternate atau solusi
untuk menyelesaikan permasalahan pada
setiap fase
2
D. manfaat
Mempelajari perkembangan dalam setiap fase
kehidupan bagi seorang konselor atau calon konselor
itu sangat penting. Beberapa manfaat yang akan kita
dapatkan dari makalah ini adalah seorang konselor atau
pendidik dapat memahami perbedaan setiap siswa,
sehingga dapat memilih system pembelajaran yang cocok
dan bias menciptakan iklim atau suasana belajar yang
kondusif di dalam kelas. Pengetahuan tentang
perkembangan peserta didik akan membantu kita untuk
merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu
dari peserta didik. Kita juga akan mempunyai
pengetahuan yang nyata tentang peserta didik, misalnya
akan diketahui pada umur berapa peserta didik mulai
berbicara dan mulai mampu berpikir abstrak atau akan
diketahui pula pada umur berapa peserta didik tertentu
akan memperoleh keterampilan perilaku dan emosi khusus.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
Perkembangan Fisik Dalam Setiap Fase Kehidupan
A. FASE BAYI
1. Karakteristik& Tugas Perkembangan
Berat Badan
Pada usia empat bulan, berat bayi biasanya
bertambah dua kali lipat. Pada usia satu tahun berat
bayi rata-rata tiga kali berat ketika lahir.
Peningkatan berat tubuh selama bayi terutama disebabkan
karena peningkatan jaringan lemak.
Tinggi Badan
Pada usia empat bulan, ukuran bayi antara 23- 24
inci; pada usia satu tahun, antara 28 sampai 30 inci,
dan pada usia dua tahun, antara 32 - 34 inci.
Proporsi fisik
Pertumbuhan kepala berkurang pada masa bayi
sedangkan pertumbuhan badan dan tungkai meningkat. Jadi
bayi berangsur-angsur menjadi tampak lebih ramping dan
tidak gempal pada masa akhir bayi
Tulang
4
Jumlah tulang meningkat selama masa
bayi.Penugerasan tulang dimulai pada awal tahun
pertama, tetapi belum selesai hingga masa pubertas.
Ubun-ubun atau daerah otak yang lunak 50% tertutup pada
usia delapan belas bulan, dan hampir semua bayi ubun-
ubunnya tertutup pada usia dua tahun.
Otot dan lemak
Urat-Otot sudah ada sejak lahir namun belum
berkembang.Urat-otot berkembang lambat selama masa bayi
dan lemah. Sebaliknya, jaringan lemak berkembang pesat,
sebagian karena tingginya kadar lemak pada susu yang
merupakan makan pokok bayi.
Bangun tubuh
Selama tahun kedua, ketika proporsi tubuh berubah,
bayi mulai memperlihatkan kecenderungan karakteristik
bangun tubuhnya.Tiga bentuk tubuh yang paling lazim
adalah ektomorfik, yang cenderung panjang dan langsing,
endomorfik, yang cenderung bulat dan gemuk, dan
mesomorfik, yang cenderung berat, keras dan persegi
panjang.
Gigi
Rata-rata bayi mempunyai empat hingga enam gigi
pada usia satu tahun dan enam belas gig pada usia dua
tahun. Gigi yang pertama muncul adalah gigi depan,
5
sedangkan yang terakhir adalah geraham. Empat gigi susu
terakhir biasanya muncul pada tahun pertama masa kanak-
kanak. Permasalahan yang terjadi ketika munculnya gigi,
bayi biasanya merasa kurang nyaman pada bagian sekitar
gigi yg akan tumbuh sehingga biasanya bayi menjadi suka
mengigit apa pun yang ada di dekatnya.
Susunan saraf
Pada waktu lahir, berat otak adalah seperdelapan
dari berat total. Pertambahan berat otak paling pesat
pada usia dua tahun. Otak kecil yang berperan paling
penting untuk menjaga keseimbangan dan pengendalian
tubuh, pertumbuhan berat tiga kali lipat pada tahun
pertama setelah kelahiran.Ini berlaku juga untuk otak
besar.Sel-sel belum matang, pada waktu kelahiran dan
terus berkembang setelah kelahiran.
Perkembangan organ perasa
Pada usia tiga bulan, otot mata sudah cukup
terkoordinasi untuk memungkinkan bayi melihat sesuat
degan jelas dan nyata dan sel-sel kerucut sudah
berkembang dengan baik untuk memungkinkan melihat
warna. Pendengaran berkembang pesat pada masa
bayi.Penciuman dan pengecapan sudah berkembang dengan
baik sejak lahir dan terus membaik pada masa bayi. Bayi
6
sangat peka terhadap semua rangsangan kulit seperti
tekanan,rasa sakit, dan suhu.
B. FASE PRA-SEKOLAH
1. Karakteristik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnya.Dengan meningkatnya pertumbuhan
tubuh, baik menyangkut ukuran berat dan tinggi, maupun
kekuatannya memungkinkan anak untuk dapat lebih
mengembangkan keterampilan fisiknya, dan eksplorasi
terhadap lingkungannya dengan tanpa bantuan dari
orangtuanya.Perkembangan system syaraf pusat memberikan
kesiapan kepada anak untuk lebih dapat meningkatkan
pemahaman dan penguasaan terhadap tubuhnya.
Proporsi tubuhnya berubah secara dramatis, seperti
pada usia tiga tahun, rata-rata tingginya sekitar 80-90
cm, dan beratnya sekitar 10-13 kg; sedangkan pada usia
lima tahun, tingginya sudah mencapai sekitar 100-110
cm. Tulang kakinya tumbuh dengan cepat, namun
pertumbuhan tengkoraknya tidak secepat usia sebelumnya.
Pertumbuhan tulang-tulangnya semakin besar dan
kuat.Pertumbuhan giginya semakin lengkap/komplit
sehingga dia sudah menyenangi makanan padat, seperti
daging, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
7
2. Tugas Perkembangan
Pertumbuhan biologis pada masa ini sangat pesat,
tetapi secara sosiologis mereka hanya mengenal
lingkungan keluarga sehingga keluarga harus mampu
mempersiapkan anak memasuki lingkungan social yang
lebih luas, terutama persiapan memasuki sekolah. Tugas
perkembangan pada masa ini meliputi kegiatan belajar :
Pengenalan/pengetahuan akan namanya dan bagian-
bagian tubuhnya.
Kemampuan untuk mengidentifikasi fungsi-fungsi
tubuh
Pemahaman bahwa walaupun setiap individu berbeda
dalam penampilannya, seperti perbedaan dalam warna
rambut, kulit, dan mata, atau tingginya, namun
semua orang memiliki kesamaan karakteristik fisik
yang sama.
Menerima bahwa semua orang memiliki keterbatasan
dalam kemampuannya seperti setiap orang dapat
berjalan, berlari, atau melompat, tetapi tidak ada
seorang pun yang dapat terbang.
Kemampuan untuk memahami bahwa tubuh itu berubah
secara konstan, dan pertumbuhan fisik itu berawal
dengan kelahiran dan berakhir dengan kematian.
Pemahaman akan pentingnya tidur, dan juga sebagai
dua siklus kehidupan yang penting bagi kehidupan
8
Mengetahui kesadaran sensori (merasa, melihat,
mendengar, mencium, dan menyentuh/meraba)
Memahami keterbatasan fisik, seperti lelah, sakit
dan melemah.
C. FASE ANAK-ANAK (USIA SEKOLAH)
1. Karakteristik
Anak sekolah dasar umumnya berusia 6-12 tahun.
Secara fisik, anak SD memiliki karakteristik sendiri
yang berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan
sesudanya.Perkembangan fisik peserta didik usia SD/MI
yaitu pada usia 6 sampai dengan 12 tahun meliputi
pertumbuhan tinggi dan berat badan. Perubahan proporsi
atau perbandingan antar bagian tubuh yang membentuk
postur tubuh, pertumbuhan tulang, gigi, otot, dan
lemak.Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak
menentukan ketrampilan anak bergerak. Pertumbuhan dan
perkembangan mempengaruhi cara memandang dirinya
sendiri dan orang lain, yang berdampak dalam melakukan
penyesuaian dengan dirinya dan orang lain.
Anak SD kelas-kelas awal umumnya memiliki proporsi
tubuh yang kurang seimbang.Kekurang seimbangan ini
sedikit demi sedikit mulai berkurang sampai terlihat
perbedaannya ketika anak mencapai kelas 5 atau 6.Pada
kelas akhir lazimnya proporsi tubuh anak sudah
mendekati seimbang.Berdasarkan tipologi Sheldon
9
(Hurlock, 1980) ada tiga kemungkinan bentuk primer anak
SD, yaitu:
1. Bentuk tubuh endomorph: yang tampak dari luar
berbentuk gemuk dan berbadan besar.
2. Bentuk tubuh mesomorf: kelihatannya kokoh, kuat,
dan lebih kekar.
3. Berat tubuh ektomorf: tampak jangkung, dada pipih,
lemah dan seperti tak berotot.
a. Pertumbuhan Tulang, Gigi, Otot dan Lemak.
1. Pertumbuhan tulang pada peserta didik usia SD/MI
cenderung lambat dibandingkan anak awal dan remaja.
2. Pengerasan tulang dan tulang rawan menjadi tulang
keras berlangsung terus sampai akhir masa remaja.
3. Pertumbuhan tulang terjadi tidak serempak dan
kecepatannya berbeda, tergantung pada hormone, gizi
dan zat mineral yang dikonsumsi.
4. Pada dua tahun terakhir masa anak akhir dimana
terjadi periode lemak, terjadi pembengkokkan tulang
karena tulang belum/tidak cukup keras menompang
berat badan.
5. Pergantian gigi susu menjadi gigi tetap terjadi
pada peserta didik usia SD/MI menjadi peristiwa
penting karena dapat mempengaruhi perilaku anak.
6. Perkembangan susunan syaraf pada otak dan tulang
belakang mempengaruhi perkembangan indra dan
10
berpikir anak yang berdampak pada kemampuan anak
dalam belajar.
2. Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan pada masa anak adalah:
Belajar keterampilan fisik yang diperlukan seperti:
a. Dasar-dasar keterampilan untuk menulis dan
menggambar
b. Keterampilan berolahraga (seperti senam) atau
menggunakan alat-alat olahraga
c. Gerakan-gerakan permainan, seperti meloncat,
memanjat dan berlari
d. Baris-berbaris secara sederhanan untuk
menannamkan kebiasaan kedisiplinan dan
ketertiban
e. Belajar geraka-gerakan ibadah shalat
D. FASE REMAJA
1. Karakteristik
Fase remaja dimulai saat masa kanak-kanak
berakhir, dan ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik
yang cepat, para ahli kebanyakan sependapat bahwa
rentang masa remaja itu berlangsung dari sekitar 11-13
tahun sampai 18-20 tahun menurut umur kalender
kelahiran seseorang (Achmad Juntika Nurihsan & Mubiar
Agustin, 2011; 55). Dalam masa 6-7 tahun masa remaja
11
terjadi perkembangan dan pertumbuhan fisik yang
terjadi sangat cepat. Dalam masa remaja perkembangan
dan pertumbuhan fisik remaja ditandai dengan
perkembangan seksualitas remaja dengan munculnya ciri-
ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder.
Pertumbuhan fisik belum sempurna pada saat masa
puber berakhir, dan juga belum sepenuhnya sempurna pada
masa akhir masa awal remaja.Terdapat penurunan dalam
laju pertumbuhan dan perkembangan internal lebih
menonjol daripada perkembangan eksternal.Hal ini tidak
mudah diamati dan diketahui sebagaimana halnya
perubahan tinggi dan berat tubuh atau seperti
perkembangan ciri-ciri sekunder.
Perubahan Tubuh Selama Masa Remaja
1. Perubahan eksternal
Tinggi: Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi
yang matang antara usia tujuh belas dan delapan
belas tahun, dan rata-rata nak lelaki kira-kira
setahun sesudahnya.
Berat: perubahan berat badan mengikuti jadwal yang
sama dengan perubahan tinggi. Tetapi perkembangan
badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh
yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau
tidak mengandung lemak sama sekali.
12
Proporsi tubuh: berbagai anggota tubuh lambat laun
mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya,
badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan
tidak laggi kelihatan terlalu panjang.
Organ seks: baik organ seks pria maupun organ seks
wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa
remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai
beberapa tahun kemudian.
Ciri-ciri seks sekunder: ciri-ciri seks sekunder yang
utama berada pada tingkat perkembangan yang matang
pada akhir masa remaja.
2. Perubahan internal
Sistem pencernaan: perut menjadi lebih panjang dan
tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus
bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot
di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih
tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat dan
kerongkongan bertambah panjang
Sistem peredaran darah: jantung tumbuh pesat selama
masa remaja: pada usia tujuh belas atau delapan
belas, beratnya duabelas kali berat pada waktu
lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah
meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana
jantung sudah matang.
13
Sistem pernapasan: kapasitas paru-paru anak
perempuan hampir matang pada usia tujuh belas
tahun; anak laki-laki mencapai tingkat kematangan
beberapa tahun kemudian.
Sistem Endokrin: kegiatan gonad yang meningkat pada
masa puber menyebabkan ketidakseimbangan sementara
dari seluruh sistem endokrin pada awal masa puber.
Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan
berfungsi , meskipun belum mencapai ukuran matang
sampai masa akhir remaja atau masa dewasa awal.
Jaringan tubuh: perkembangan kerangka berhenti rata-
rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan
selain tulang, terus berkembang terus berkembang
sampai tulang mencapai ukuran matang, khususnya
bagi perkembangan jaringan otot.
2. Tugas Perkembangan
Terkait dengan tugas perkembangan remaja, William Kay
mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu
sebagai berikut :
a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman
kualitasnya.
b. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau
figur-figur yang mencapai otoritas.
14
c. Mengembangkan keterampilan komunikasi
interpersonal dan belajar bergaul dengan teman
sebaya atau orang lain, baik secara individu
maupun kelompok.
d. Menemukan manusia model yang dijadikan
identitasnya.
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan
terhadap kemampuannya sendiri
f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan
diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau
falsafah hidup (Weltanschauung).
g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri
(sikap/perilaku) kenak-kanakan
Dalam tugas perkembangan yang dikemukakan oleh
Havigurts, tugas perkembangan yang harus dicapai dalam
hal perkembangan fisik yaitu menerima keadaan fisik dan
menggunakannya secara efektif.Hakikat tugas
perkembangan ini bertujuan agar remaja merasa bangga
atau bersikap toleran terhadap fisiknya, menggunakan
dan memelihara fisiknya secara efektif, dan merasa puas
dengan fisiknya tersebut.
E. FASE DEWASA
1. Karakteristik
Pada umumnya psikolog menetapkan usia 20-an
sebagai awal masa dewasa dan berlangsung sampai sekitar
usia 40-45 tahun, dan pertengahan masa dewasa
15
berlangsung dari usia 40-45 tahun hingga usia 65-an,
serta masa dewasa lanjut atau masa tua berlangsung dari
usia 65-an sampai meninggal, demikian pandangan dari
Robert S. Feldman, penulis buku “Understanding Psychology”.
Dalam perkembangannya terdapat beberapa aspek
yang mengalami perubahan dan yang paling terlihat
adalah perkembangan fisik pada masa dewasa.Pada awal
masa dewasa kemampuan fisik mencapai puncaknya, dan
sekaligus mengalami penurunan selama periode ini.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai perubahan fisik
pada setiap fase masa dewasa beserta karakteristiknya.
A. Fase Dewasa Awal (Early Adulthood)
Dewasa awal adalah masa peralihan dari
ketergantungan ke masa mandiri, baik dari segi
ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan
pandangan tentang masa depan sudah lebih realistis.
Menurut Hurlock (1990), dewasa awal dimulai pada
umur 18 tahun sampai 40 tahun, dimana saat perubahan
fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya
kemampuan produktif. Dari segi fisik, masa dewasa
awal adalah masa dari puncak perkembangan
fisik.Perkembanagan fisik sesudah masa ini mengalami
degradasi sedikit demi sedikit mengikuti
bertambahnya umur. Pada masa dewasa awal motivasi
untuk meraih sesuatu yang sangat besar didukung oleh
kekuatan fisik yang prima, sehingga ada stereotipe
16
yang mengatakan bahwa masa dewasa awal adalah masa
ketika kekuatan fisik lebih dominan daripada
kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.
Ciri-ciri fisik dewasa awal, yaitu:
Efisiensi fisik mencapai puncaknya, terutama pada
usia 23-27 tahun;
Kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat
yang paling tinggi, pada perempuan menjadi masa
kesuburan yang baik;
Kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak;
B.Fase Dewasa Tengah/Madya (Middle Adulthood)
Masa dewasa madya dimulai pada usia 40 tahun
sampai 60 tahun. Masa usia dewasa madya diartikan
sebagai suatu masa menurunnya keterampilan fisik yang
sudah mulai agak melemah, termasuk fungsi-fungsi alat
indera, dan mengalami sakit dengan penyakit tertentu
yang belum pernah dialami (rematik, asam urat dll).
Menurut Hurlock (1980), baik pria maupun wanita
selalu ketakutan akan penampilan fisiknya, pada masa
ini akan menghambat kemampuannya untuk mempertahankan
pasangan mereka. Penelitian Nowark (1977) yang
dikutip dari Santrock (1995), menemukan bahwa
perempuan yang berusia dewasa madya menganggap tanda-
tanda penuaan sebagai pengaruh negatif terhadap
penampilan fisiknya. Ciri-ciri fisik dewasa
tengah/madya, yaitu:
17
Berat badan bertambah, bahu seringkali membentuk
bulat, dan terjadi penggemukan seluruh tubuh yang
membuat perut kelihatan menonjol sehingga seseorang
kelihatan lebih pendek;
Otot menjadi lembek dan mengendur disekitar dagu,
pada lengan dibagian atas dan perut;
Mulai menurunnya kekuatan fisik, fungsi motorik dan
sensori;
Gangguan pada persendian, tungkai, lengan yang
membuat mereka sulit berjalan dan memegang benda
yang jarang terjadi pada usia muda;
Mulai terjadinya proses menua secara gradual,
maksudnya terlihat tanda-tanda bahwa dirinya mulai
tua, seperti tumbuhnya uban di kepala, rambut
tumbuh lebih lambat dan kurang subur, adanya
kerutan-kerutan pada bagian wajah, kemampuan fungsi
mata berkurang.
Rambut pada pria mulai jarang, menipis, dan terjadi
kebotakan pada bagian atas kepala, rambut di
hidung, telinga, dan bulu mata menjadi lebih kaku
Rambut pada wanita semakin tipis dan rambut di atas
bibir dan dagu bertambah banyak;
Terjadinya perubahan-perubahan seksual. Kaum laki-
laki dapat mengalami Climacterium dan wanita dapat
mengalami Menopause. Climacterium dan menopause
merupakan tanda berhentinya kemampuan menghasilkan
18
keturunan dan dapat menimbulkan penyakit Melancholia
involutive (cemas dan merasa diri tak berguna)
peristiwa ini bagi laki-laki lebih lambat datangnya
daripada wanita
Ciri-ciri fisik sindrom Menopause:
a. Sistem reproduksi menurun dan berhenti
b. Penampilan kewanitaan menurun
c. Ketidaknyamanan fisik
d. Berat badan bertambah
e. Penonjolan pada jari
f. Perubahan kepribadian
Ciri-ciri sindrom Climacterium pada pria:
a. Rusaknya fungsi organ seksual
b. Nafsu seksual menurun
c. Penampilan kelakian menurun
d. Gelisah akan kepribadian
e. Ketidaknyamanan fisik
f. Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh.
2. Tugas Perkembangan
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah
tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-
fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi
sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela
19
orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya
juga akan mengalami kesulitan.
Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan
fisik dan fisiologis
Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup
sebagai individu
Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang
dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
Mencapai dan mempertahankan prestasi yang
memuaskan dalam karir pekerjaan
Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu
senggang yang dewasa
Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara
secara penuh.
F. FASE DEWASA AKHIR (USIA LANJUT)
1. Karakteristik
Usia lanjut merupakan periode kemunduran. Seperti
yang telah ditekankan berulang-ulang bahwa orang tidak
pernah bersifat statis.Karena itu orang sering berubah
secara konstan. Periode selama usia lanjut, ketika
kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan dan
bertahap dan pada waktu kompensasi terhadap penurunan
ini dapat dilakukan, dikenal sebagai “senescene” yaitu
masa proses menjadi tua. Seseorang akan menjadi orang
20
semakin tua pada usia lima puluh atau enampuluh,
tergantung pada laju kemunduran fisik dan mentalnya.
Pemunduran itu sebagian datang dari faktor fisik dan
sebagian lagi dari faktor psikologis. Penyebab
kemunduran fisik ini merupakan suatu perubahan pada
sel-sel tubuh bukan karena penyakit khusus tapi karena
proses menua.
2. Tugas Perkembangan
Menurut Hurlock(1997) tugas perkembangan fisik
usia lanjut yaitu menyesuaikan diri terhadap perubahan
fisik bagi usia lanjut. Yang dimaksud dengan
penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan
orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan atau
konflik akibat perubahan – perubahan fisik, maupun
sosial – psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk
mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri
dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan
kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat
sehingga dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan dirinya
tanpa menimbulkan masalah baru.
Perubahan yang terjadi pada usia lanjut meliputi :
(1) Perubahan penampilan
Bischof mengatakan bahwa menua berarti “peralihan
dari kacamata bifocal ke trifocal dan dari gigi
palsu ke kematian”. Pendapat semacam ini
21
menyarankan bahwa kebanyakan tanda-tanda yang
paling jelas dari usia lanjut hanyalah perubahan
pada wajah. Bahkan wanita yang menggunakan
kosmetik sekalipun tetap terlihat perubahan pada
wajahnya. Tangan juga dapat menyingkapkan usia
seseorang. Sama seperti wajah, tangan lebih banyak
berubah seiring bertambahnya usia daripada bagian-
bagian badan yang lainnya, dan perubahan ini
sering tidak dapat disembunyikan. Perubahan
penampilan yang sering terjadi selama usia lanjut
biasanya seperti dagu berlipat dua atau tiga, bahu
membungkuk, tangan menjadi kurus kering, kulit
berkerut, rambut menipis dan sebagainya.
(2) Perubahan bagian dalam tubuh
Walaupun perubahan bagian dalam tubuh (perubahan
internal) tidak dapat diamati seperti pada bagian
luar namun perubahan tersebut juga jelas terjadi
dan menyebar ke seluruh organ bagian dalam
juga.Perubahan yang terjadi pada kerangka tubuh
diakibatkan dari mengerasnya tulang-tulang,
menumpuknya garam mineral dan modifikasi pada
susunan organ tulang bagian dalam. Akibatnya
tulang menjadi mengapur dan mudah retak atau
patah, dan sembuhnya lambat sesuai dengan
bertambahnya usia.
(3) Perubahan pada fungsi fisiologis
22
Disamping berbagai perubahan yang sudah dijelaskan
tadi juga terjadi perubahan pada fungsi
organ.Misalnya orang yang sudah tua tidak tahan
terhadap dingin atau panas, hal ini disebabkan
oleh menurunnya fungsi pembuluh darah pada
kulit.Perubahan dalam hal pencernaan mungkin
merupakan perubahan hal yang paling kelihatan
dalam fungsi pengaturan pencernaan. Kesulitan
dalam makan sebagian diakibatkan oleh gigi yang
ompong, yang merupakan gejala umum bagi orang usia
lanjut dan juga karena daya pencium dan perasa
menjadi kurang tajam. Ketahanan dan kemampuan
bekerja menurun karena mengendornya otot-otot dan
kelemahan yang bersifat menyeluruh mengakibatkan
orang berusia lanjut semakin sulit melakukan
pekerjaan yang mengandalkan otot.
(4) Perubahan panca indra
Pada usia lanjut fungsi seluruh organ penginderaan
kurang mempunyai sensitivitas dan efisiensi kerja
disbanding yang dimiliki oleh orang yang lebih
muda.
(5) Perubahan seksual
Masa berhentinya reproduksi keturunan (klimaterik)
pada pria datang belakangan dibanding masa
menopause pada wanita, dan memerlukan masa yang
lebih lama.Klimaterik pada pria mempunyai dua efek
23
umum.Pertama, terjadinya penyusutan atau penurunan
cirri-ciri seks sekunder.Misalnya perubahan suara,
titik nada suara meninggi, kekerasan otot menurun
menjadi lembek dan badan menjadi berkurang
keindahannya.Secara umum orang berusia lanjut
berkurang kelaki- lakiannya dan wanita berkurang
keluwesannya setelah masa menopause terjadi.
Kedua, klimaterik pada pria mempengaruhi fungsi
seksual.Walaupun potensi seksual telah berkurang,
tetapi tidak berarti bahwa keinginan seksual
menurun, atau kemampuan untuk melakukan hubungan
seksual menurun.Terdapat bukti bahwa pengaruh
budaya terhadap menurun atau meningkatnya
kemampuan dan keinginan untuk melakukan hubungan
seksual lebih besar dibanding perubahan
fisik.Pengaruh kebudayaan terhadap seseorang atau
masyarakat menimbulkan kecemasan yang berpengaruh
terhadap sikap dan perilaku seksual pria maupun
wanita.pria dan wanita sering menahan diri untuk
melakukan hubungan seksual pada usia atau
menghindari perkawinan ulang, karena sikap social
yang tidak menyenangkan tehadap hubungan seksual
antara orang berusia lanjut dan keraguan terhadap
kemampuan seksual mereka. Kekuatan terhadap
keinginan seksual pada usia lanjut sangat
tergantung pada kesehatan seseorang secara umum
24
dan cara penyesuaian seksual yang dilakukan pada
awal masa kehidupan. Bagi mereka yang penyesuaian
seksualnya di masa remaja buruk, terbukti akan
lebih cepat kehilangan kemampuan seksualnya
dibanding mereka yang melakukan penyesuaian dengan
baik.
BAB III
PERMASALAHAN YANG MUNCUL DAN ALTERNATIF SOLUSI
1. Permasalahan pada fase bayi
Permasalahan pada perkembangan fisik biasanya terjadi
karena proses kelahiran, kelahiran prematur, ibu
kekurangan gizi ketika masa kehamilan yang
mengakibatkan pertumbuhan bayi tertingal dengan bayi-
bayi seusianya.
Alkohol dan rokok. Alkohol dan rokok telah terbukti
secara medis bisa menimbulkan gangguan kehamilan
yang menyebabkan bayi mengalami cacat bawaan.
Alkohol memiliki sifat mampu menimbulkan gangguan
pada perkembangan embrio janin sehingga perkembangan
fisik janin tidak sempurna. Bayi kemungkinan besar
bisa mengalami kelainan fisik dan fungsi
otak.Alkohol yang dikonsumsi oleh ibu hamil masuk ke
tubuh janin melalui plasenta yang akan merusak
25
perkembangan fungsi otak janin, kondisi terparah
bisa menyebabkan kegagalan janin.
Obat. Penggunaan obat-obatan saat kehamilan juga
harus diawasi dan tidak boleh sembarangan karena
bisa membahayakan janin.Pada trimester pertama ibu
hamil dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi obat tanpa
konsultasi dokter kandungan atau bidan.Apa pun yang
dikonsumsi oleh ibu akan memberikan pengaruh yang
besar terhadap kesehatan janin.
Radiasi. Paparan radiasi sinar X dan radiasi nuklir
terutama pada trimester pertama kehamilan
dikhawatirkan bisa menimbulkan kelainan kongenital.
Adanya riwayat radiasi yang cukup besar
dikhawatirkan akan mengakibatkan mutasi pada gen dan
menyebabkan kelainan pada janin yang bisa
menyebabkan cacat fisik. Radiasi untuk keperluan
diagnostik atau pengobatan diawal kehamilan
sebaiknya dihindari, khususnya kehamilan trimester
pertama.
Zat kimia. Beberapa bahan kimia seperti merkuri dan
raksa dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayi.
Sebaiknya ibu hamil tidak mengkonsumsi makanan yang
mengandung bahan pengawet dan pewarna, juga
menghindari penggunaan insektisida, cat rambut, juga
make up yang mengandung merkuri dan timbal. Riset
menunjukkan merkuri yang masuk ke tubuh ibu dapat
26
masuk dan kemudian mengendap pada tubuh janin.
Kelainan pada bayi akibat zat kimia berupa
keterbelakangan mental, bisu, buta, dan kejang.
Faktor gizi. Malnutrisi banyak menyebabkan gangguan
kehamilan dan kelahiran bayi cacat terutama bagi
bayi dari keluarga kurang mampu. Kekurangan vitamin
A, B, K, kalsium, yodium, magnesium, asam folat,
zinc, tiamin, dan riboflavin bisa menyebabkan bayi
cacat saat dilahirkan. Kekurangan tiap jenis nutrisi
menyebabkan efek yang berbeda pada bayi, namun
secara umum mampu menyebabkan kelainan seperti cacat
jantung, kaki pincang, bibir sumbing, hidrosephalus,
buta, keterbelakangan mental, dan ukuran tubuh
kecil. Yang terparah bisa menyebabkan kegagalan
janin.
Faktor Genetik. Faktor genetik yang diturunkan oleh
orang tua memberikan kontribusi yang cukup besar
pada kelainan janin. Kelainan gen tunggal merupakan
cacat yang diwariskan orang tua ke bayi, penyebabnya
adalah kerusakan enzim yang berfungsi memecah asam
amino fenilalanin. Kelainan kromosom, salah satunya
bisa menyebabkan keterbelakangan mental. Dan
kelainan multifaktoral, yang disebabkan karena
mutasi DNA dan efek zat berbahaya pada janin,
kelainan yang terjadi misalnya kelainan tulang
belakang dan volume otak yang tidak sempurna.
27
Solusinya :
Untuk menghindari bayi terlahir cacat atau
premature, maka banyak hal yang harus diperhatikan
oleh ibu hamil. Diantaranya menghindari penggunaan
obat dan bahan kimia tanpa sepengetahuan dokter,
memperhatikan nutrisi untuk ibu hamil, tidak merokok
dan meminum alkohol, hindari ketegangan emosional
seperti stress yang berlebihan, hindari sikap
penolakan terhadap janin, dan berusaha menjalankan
pola hidup yang sehat.
2. Permasalahan pada masa anak-anak
a. Masalah Motorik
Permasalahan yang sering terjadi pada anak usia
dini/ taman kanak-kanak adalah anak masih labil atau
sulit menggerakkan bagian tubuh secara harmonis.
Misalnya: berjalan, berlari, menangkap, melempar.
Selain itu juga belum sempurnanya kordinasi dalam
mengontrol motorik kasar, misalnya jika ditugaskan
untuk berjalan tanpa menyentuh temannya.
b. Masalah Penglihatan
Permasalahan yang ditimbulkan dari gangguan
penglihatan juga bisa menyebabkan gangguan ingatan.
28
Gangguan ingatan tersebut antara lain:
a. Tidak mampu menyebutkan benda tanpa ada bendanya.
b. Tidak mampu menguraikan benda-benda yang dilihat
dari beberapa aspek, misalnya bentuk, warna, fungsi
dan sebagainya.
c. Tidak mampu mencari bagian yang hilang dari suatu
bentuk atau gambar.
d. Tidak mampu mengurutkan kembali satu seri gambar
yang diacak.
c. Masalah Pendengaran
Permasalahan pendengaran yang terjadi pada anak
usia dini/ taman kanak-kanak antara lain:
a. Tidak mampu menirukan berbagai suara tertentu.
b. Tidak mampu mendengarkan persamaan-persamaan
dalam kata-kata yang bersajak.
c. Tidak mampu menceritakan kembali kejadian.
d. Tidak mampu mengulangi kembali urutan cerita.
e. Dan lain-lain.
d. Masalah Berbahasa
Berbahasa merupakan keterampilan dalam
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Untuk
anak usia dini/ taman kanak-kanak, keterampilan
yang diutamakan adalah mendengaran dan berbicara.
Masalah berbahasa yang dialami anak usia Taman
29
Kanak-kanak berawal dari ketidakmampuan mendengar dan
memahami bahasa lisan yang diucapkan orang-orang di
sekelilingnya.
Perkembangan fisik pada anak usia sekolah dasar
merupakan perkembangan pesat karena menunjukan bentuk
tubuhnya yang semakin berkembang. serta selama masa ini
terjadi, terutama bertambahnya ukuran system rangka dan
otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Maka
menimbulkan suatu permasalahan seperti anak merasa malu
memiliki badan yang gemuk. Penting tidaknya ukuran
tubuh anak secara psikologis akan sangat tergantung
pada bagaimana reaksi teman sebayanya terhadap ukuran
tubuhnya. Pada dasarnya anak tidak akan terlalu
memperhatikan ukuran tubuh teman bermainnya, kecuali
bila ada tanda-tanda tubuh yang terlihat begitu
mencolok. Bagi seorang anak reaksi yang diperlihatkan
teman sebayanya terhadap ukuran tubuhnya mempunyai
makna yang sangat pnting.
Solusinya :
Sebagai orang tua, kita harus mampu melihat sejak
dini permasalahan tumbuh kembang anak. Orang tua dengan
cermat melihat perkembangan anaknya jika ada yang
bermasalah maka orang tua segera mengatasi
permasalahnnya tersebut. Selain itu, untuk masalah
perkembangan fisik yang dialami anak usia sekolah,
30
orang tua memberikan pemahaman bahwa perubahan pada
tubuh itu wajar dan setiap orang mengalaminya, sehingga
anak tidak cemas atau minder.
3. Permasalahan pada fase remaja
Perubahan fisik selalu disertai oleh perubahan sikap
dan perilaku. Perilaku mereka mendadak semakin sulit
diduga dan sering agak melawan nilai dan norma sosial
yang berlaku. Oleh karena itu masa ini sering dinamakan
sebagai masa negatif atau masa pancaroba. Pada saat
irama pertumbuhan sedikit lambat dan perubahan tubuhnya
telah sempurna maka akan terjadi keseimbangan kembali.
Karena sedang terjadi perubahan beberapa kelenjar
pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam
bentuk ukuran tubuhnya, anak-anak remaja ini secara
fisik sering merasa sangat tidak nyaman, sering
mengeluh, gelisah, nafsu makan berkurang, mengalami
gangguan pencernaan, sakit kepala, sakit punggung, dan
sebagainya karena tubuhnya bertambah besar dan panjang.
Gangguan ini lebih banyak menghinggapi anak perempuan
daripada anak laki-laki.
Anak-anak remaja terlalu memerhatikan keadaan
tubuhnya yang sedang mengalami proses perubahan.
Tanggapan atas perubahan dirinya itu dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu mereka yang terlalu memerhatikan
normal atau tidak dirinya dan mereka yang terlalu
31
memikirkan tepat atau tidaknya kehidupan kelaminnya.
Jika mereka memerhatikan teman sebayanya, kemudian
dirinya berebeda dari mereka maka akan muncul pikiran
tentang normal tidaknya dirinya. Misalnya, perbedaan
dalam hal kecepatan pertumbuhan dapat menimbulkan
kekhawatiran dalam dirinya. Anak-anak yang cepat dan
lebih awal tumbuh sering merasa khawatir bahwa pada
masa dewasanya nanti, tubuhnya akan terlalu besar dan
tinggi, sedangkan anak yang mulai tumbuh pendek sampai
dewasa akan an kehidupan merasa khawatir pertumbuhan
dan kehidupan kelaminnya tidak akan berkembang secara
normal.
Apabila tertinggal dari teman sebayanya dalam hal
minat dan kegiatan lain, atau kurang berminat dalam
kegiatan sebayanya, mereka lalu khawatir apakah mereka
akan menjadi dewasa. Terlalu memerhatikan keadaan
kehidupan kelaminnya juga merupakan hal yang biasa
terjadi dalam tahap ini. Pada saat seorang mencapai
remaja, dalam pikirannya telah terbentuk konsep
mengenai wajar-tidaknya kehidupan kelamin dalam
penampilan seseorang. Konsep ini terbentuk melalui
pengalaman si anak sehari-hari misalnya dari televisi,
buku cerita, komik, atau dari orang-orang
disekelilingnya yang dikagumi. Bila mereka berpendapat
bahwa dirinya tidak wajar. Sayangngnya, konsep yang
32
telah terbentuk ini sukar sekali dihilangkan, bahkan
mungkin dapat menetap seumur hidupnya.
Solusinya :
sebagai orang tua yang masih bisa mendidik anak-
anaknya marilah kita lebih jeli lagi dalam mengontrol
anak-anak baik yang masih dibawah umur atau yang sudah
tua.Selaku orang tua marilah motivasi dan beri dukungan
kepada anak-anak kita,yang biar nantinya anak remaja
kita tidak merasa minder di hadapan teman-
temannya,mungkin dilain pihak anak tersebut terasa
terasing dari teman-teman yang lain,sehingga orang tua
harus lebih terus men-support anak remajanya biar bisa
lebih dari teman-teman yang normal,dan harus percaya
diri dengan keadaan diri kita sendiri berkat
keberhasilan bukanlah dari orang lain melainkan pada
diri sendiri.
Yang pasti, Orang tua dan guru merupakan model bagi
anak. Untuk dapat membantu menangani permasalahan anak
dengan tepat, orang tua danguru diharapkan memiliki
beberapa karakteristik sebagai persyaratannya. Beberapa
karakteristik di bawah ini setidaknya dapat membantu
mempermudah orang tua dan guru dalam menangani
permasalahan yang dihadapi anak:
1. Kesabaran
2. Penuh kasih sayang
33
3. Penuh perhatian
4. Ramah
5. Toleransi terhadap anak
6. Empati
7. Penuh kehangatan
8. Menerima anak apa adanya
9. Adil
10. Dapat memahami perasaan anak
11. Pemaaf terhadap anak
12. Menghargai anak
13. Memberi kebebasan terhadap anak
14. Menciptakan hubungan yang akrab dengan anak
4. Permasalahan masa dewasa
Layaknya masa remaja, masa dewasa tidak luput dari
permasalahan seputar perubahan fisiknya.Perubahan fisik
yang signifikan terjadi pada masa dewasa ini terutama
pada masa dewasa madya. Adapun beberapa perubahan fisik
mulai tampak lebih awal di usia 30 tahun, tetapi pada
beberapa titik atau bagian terjadi di usia 40 tahun,
menurunnya perkembangan fisik menunjukan bahwa masa
dewasa madya telah datang. Beberapa perubahan fisik
yang terjadi pada masa dewasa terutama pada saat
memasuki masa dewasa madya antara lain:
1. Timbulnya uban
34
2. Kulit mulai keriput
3. Gigi yang menguning
4. Tubuh semakin lama semakin pendek karena otot-otot
melemah.
5. Punggung orang dewasa melemah kerena piringan
sendi di tulang belakang mengalami penurunan.
6. Tulang-tulang bergeser lebih dekat antara yang
satu dengan yang lainnya, misalnya, seorang laki-
laki yang tingginya 5 kaki 10 inci pada usia 30
tahun barang kali akan menjadi 5 kaki 9 7/8 inci di
usia 50 tahun, dan mungkin akan menjadi 5 kaki 9 1/4
pada usia 60 tahun.
7. Sulit melihat objek-objek yang dekat. Daya
akomondasi mata, kemampuan untuk memfokuskan dan
mempertahankan gambar pada retina mengalami
penurunan paling tajam pada usia 40 dan 59 tahun.
8. Penurunan pada sensitivitas pendengaran.
9. Menopause. Pada usia dewasa madya ini mereka akan
mengalami periode menopause, dimana pada periode ini
haid dan kemampuan bereproduksi akan berhenti secara
keseluruhan, sehingga dapat menyebabkan gejala yang
tidak menyenangkan bagi wanita, seperti hot-flushses,
mual, letih, dan cepatnya denyut jantung. Hal ini
disebabkan oleh menurunnya produksi hormon ekstrogen
oleh indung telur.
35
10. Penurunan kebugaran fisik. Masalah kesehatan utama
pada masa dewasa madya antara lain penyakit kanker,
kardivaskuler, dan obesitas.
11. Menurunnya vitalitas dalam hal
seksualitas.Perubahan-perubahan fisik tersebut
menyebabkan perubahan pula terhadap kondisi psikis
individu. Menurut Hurlock (1980), baik pria maupun
wanita selalu terdapat ketakutan dan kecemasan pada
masa ini yang disebabkan karena perubahan pada segi
fisiknya membuat mereka merasa penampilannya akan
menghambat kemampuannya untuk mempertahankan
pasangan mereka, atau mengurangi daya tarik lawan
jenis. Hal ini mengurangi rasa percaya diri
seseorang yang selanjutnya berpengaruh dalam hal
hubungan intim dengan pasangannya.
Solusinya :
Seiring berjalannya usia, orang dewasa dalam hal fisik
mengalami penurunan, untuk menghadapi hal itu hendaknya
orang dewasa memahami bahwa tidak selamanya mereka akan
muda dan harus dengan sadar menerima semua itu. Hal
yang harus dilakukan adalah menjalani pola hidup yang
sehat, sehingga resiko untuk terkena penyakit seperti
kanker, obesitas dan lain-lain berkurang. untuk
menghilangkan kelelahan setelah beraktivitas selama
seminggu maka dilakukan rekreasi. Rekreasi tidak harus
36
mahal, dapat disesuaikan denga kondisi serta kemampuan.
Hubungan antar sesama yang sehat, pertahankan hubungan
yang baik dengan keluarga dan teman-teman, karena hidup
sehat bukan hanya sehat jasmani dan rohani tetapi juga
harus sehat sosial. Dengan adanya hubungan yang baik
dengan keluarga dan teman-teman dapat membuat hidup
lebih berarti yang selanjutnya akan mendorong seseorang
untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya karena ingin lebih lama menikmati
kebersamaan dengan orang-orang yang dicintai dan
disayangi.
5. Permasalahan pada usia lanjut
Terkait dengan permasalahan yang dialami oleh lansia,
mencakup beberapa hal sebagai berikut :
1). Perkembangan Fisik
Permaslahan yang hadapi terkait dengan masalah
pekembangan fisik yang mulai melemah, seperti
seringnya terjadi radang persendian ketika melakukan
aktivitas yang cukup berat, Indra pengelihatan yang
mulai kabur, Indra pendengaran yang mulai berkurang
berfungsi dengan baik, Serta daya tahan tubuh yang
menurun, sehingga sering mengalami sakit (masuk angin,
flu)
2). Perkembangan Kognitif ( Intelektual )
37
Permasalahan yang hadapi terkait dengan masalah
pekembangan kognitif, antara lain: Mulai melemahnya
daya ingat terhadap sesuatu hal,Sulit untuk
bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar
3). Perkembangan Emosional
Permaslahan yang hadapi terkait dengan masalah
pekembangan emosional, antara lain: Rasa ingin
berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga tingkat
perhatian menjadi sangat besar, Sering marah apabila
ada sesuatu yang kurang sesuai dengan kehendak pribadi,
Sering stress akibat masalah ekonomi yang kurang
terpenuhi.
4). Perkembangan Spiritual
Permaslahan yang hadapi terkait dengan masalah
pekembangan spiritual, antara lain : Kesulitan untuk
menghafal ayat Al-Qur’an karena daya ingat yang mulai
menurun, Merasa kurang tenang ketika mengetahui anggota
keluarganya belum mengerjakan sholat lima waktu.
Solusinya :
Orang yang telah lanjut usia identik dengan
menurunnya daya tahan tubuh dan mengalami berbagai
macam penyakit. Lansia akan memerlukan obat yang jumlah
atau macamnya tergantung dari penyakit yang diderita,
38
Pemberian nutrisi yang baik dan cukup sangat diperlukan
lansia,misalnya pemberian asupan gizi yang cukup serta
mengandung serat dalam jumlah yang besar yang bersumber
pada buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi
dengan jumlah bertahap. Olah raga teratur dan sesuai
dengan kapasitas kemampuanya.Istirahat, tidur yang
cukup serta Memeriksa kesehatan secara teratur.
Berkanaan dengan Emosi : Lebih mendekatkan diri kepada
ALLAH dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepadaNya.
Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi
tenang.
Hindari stres, hidup yang penuh tekanan akan
merusak kesehatan, merusak tubuh dan wajahpun menjadi
nampak semakin tua. Stres juga dapat menyebabkan atau
memicu berbagai penyakit seperti stroke, asma, darah
tinggi, penyakit jantung dan lain-lain. Tersenyum dan
tertawa sangat baik, karena akan memperbaiki mental dan
fisik secara alami. Penampilan kita juga akan tampak
lebih menarik dan lebih disukai orang lain. Tertawa
membantu memandang hidup dengan positif dan juga
terbukti memiliki kemampuan untuk menyembuhkan. Tertawa
juga ampuh untuk mengendalikan emosi kita yang tinggi
dan juga untuk melemaskan otak kita dari kelelahan.
39
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sepanjang perjalanan kehidupnya, individu
mengalami beberapa fase yang harus dilalui dalam setiap
periode tertentu, dimana fase sebelumnya dapat
dikatakan sebagai prasyarat bagi individu tersebut
untuk dapat melanjutkan kehidupannya ke pada tahap
selanjutnya. Permasalahan yang menyertainya pun sangat
beragam pada setiap fasenya, terutama terkait
pertumbuhan fisiknya seperti pertambahan tinggi badan,
40
berat badan, pertumbuhan tulang dan gigi serta kekuatan
dan daya tahan tubuhnya yang berangsur-angsur berubah
seiring pertambahan usia. Maka dari itu individu harus
dapat menemukan suatu cara atau strategi untuk dapat
mengatasi permasalahan yang menyertai setiap fase
pertumbuhan tersebut agar individu dapat strugle dan
dapat mempertahankan kehidupannya.
Di samping individu sendiri yang harus
bertanggung jawab akan hidupnya sendiri dalam arti
memiliki kemandirian dalam menjalani kehidupannya,
individu selama menjalani kehidupannya dan melewati
setiap fase hidupnya tidak dapat dipungkiri bahwa
mereka pasti memerlukan bantuan dari orang lain, entah
itu orang tua, keluarga, teman sebaya, maupun
masyarakat yang lebih luas dalam pertumbuhannya.
Terutama pasa fase bayi, fase pra-sekolah dan fase
anak-anak di sini peran orang tua sangat signifikan
terhadap keoptomalan pertumbuhan individu. Orang tua
dapat dikatakan sebagai penentu akan keberhasilan
individu dalam pertumbuhan dan perkembangannya,
terutama terkait dalam pencapaian tugas-tugas
perkembangan dalam fase bayi dan anak-anak.
Berbeda dengan fase dewasa, individu diharapkan
mempunyai kemamdirian yang penuh dan bertanggung jawab
akan dirinya sendiri. Mereka tidak bergantung pada
41
orang lain dalam pemcapaian tugas-tugas perkembangan
masa dewasa ini, bahkan mereka diharapkan untuk dapat
membimbing individu lain yang labih muda (remaja). Lain
lagi dengan fase lansia, pada fase ini individu kembali
memerlukan orang lain untuk melalui fase terakhir dalam
kehidupannya, namun bukan pada bantuan atau bimbingan
untuk tumbuh melainkan lebih kepada kebutuhan untuk
diakui, diperhatikan, rasa aman dan tentram dalam fase
terakhir hidunya.
B. Rekomendasi
Dalam tugas perkembangan yang dikemukakan oleh
Havighurst, tugas perkembangan yang harus dicapai dalam
hal perkembangan fisik yaitu menerima keadaan fisik dan
menggunakannya secara efektif. Maka, kita sebagai
individu harus merasa bangga atau bersikap toleran
terhadap fisiknya, menggunakan dan memelihara fisiknya
secara efektif, dan merasa puas dengan fisiknya
tersebut.Perkembangan fisik pasti sejalan dengan
perkembangan psikomotorik. Oleh karena itu, individu
yang sedang mengalami proses perkembangan fisik dan
psikomotorik harus mampu menyeimbangkan perkembangan
fisik dan psikomotoriknya tersebut dengan
mengoptimalkan potensi yang dia miliki. Karakteristik
perkembangan fisik individu sejalan dengan pertambahan
42
usia. Semakin bertambah usia individu, maka fisiknya
juga akan terus berkembang. Maka kita harus selalu
mengoptimalkan fisik kita sampai batas akhir, karena
setelah melewati batas optimal,akan dilanjutkan dengan
penurunan kemampuan fisik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2010. Alasan bayu lahir tak sempurna. [Online].
Tersedia: Tersedia:
http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1910950/te
rungkap-alasan-bayi-lahir-tak-sempurna-
#.US0qIzBHJNN[26 Februari 2013]
Anonim.2010.psikologi perkembangan lansia.
[online]Tersedia:
http://shulizwanto08.wordpress.com/2010/01/12/psik
ologi-perkembangan-lansia/.[28 Februari 2014]
43
Anonim.. 2012, Cara Mengindari Bayi Lahir Cacat [Online].
Tersedia: http://www.inibayiku.com/blog/cara-
mengindari-bayi-lahir-cacat/ [28 Februari 2014].
Army, revy. 2010. Perkembangan dan cara belajar anak di
SD. [Online]. Tersedia:
http://revyarmy.wordpress.com/2010/04/01/perkemban
gan-dan-cara-belajar-anak-di-sd/[ 24 Februari
2013]
Desmita. 2007. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Fendi. 2012. Perkembangan dan pertumbuhan fisik anak usia
prasekolah .[Online]. Tersedia:
http://fendipepeh.wordpress.com/2012/04/26/perkemb
angan-dan-pertumbuhan-fisik-anak-usia-0-
prasekoloah/[26 Februari 2013]
Fitri,azalia.2012.Pertumbuhan fisik remaja.
[Online].Tersedia:
http://aejeongfithree.blogspot.com/2012/12/pertumb
uhan-fisik-remaja.html.[28 Februasri 2014]
Hidayat, taufik. 2012. Karakteristik perkembangan fisik.
[Online]. Tersedia:
http://taufikhidayat93.blogspot.com/2012/05/karakt
eristik-perkembangan-fisik-dan.html[ 24 Februari
2013]
44
Hurlock,E.B.2002.Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan
sepanjang rentang kehidupan (edisi 5). Jakarta:
Erlangga.
Juntika, Achmad. (2011). Dinamika Perkembangan Anak
dan Remaja. Bandung: refika Aditama.
Kambaton,Harto.2013. Permasalahan anak usia dini.
[Online].Tersedia: http://harto1988.blogspot.com/.
[28 Februari 2014]
Mubin & Cahyadi, Ani . 2006. Psikologi Perkembangan.
Jakarta: Quantum Teaching
Utami, Sri Halman. 2012. Perkembangan Fisik Dewasa dan
Lansia.[Online]. Tersedia
:http://utamitamii.blogspot.com/2012/09/perkembang
an-fisik-dewasa-lansia_16.html [01 Maret 2013]
Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak &
Remaja. Bandung: Rosda.
45