RISALAH KBK LENGKAP
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of RISALAH KBK LENGKAP
PENDAHULUAN
A. UMUM
a
.
Tema Risalah : Menekan Banyaknya Lembaga Pendidikan Non Formal yang
Tidak Memperpanjang Ijin Operasionalnya.
b
.
Judul
Risalah
: Menekan Banyaknya Lembaga Pendidikan Non Formal yang
Tidak Mengurus Perpanjangan Ijin Operasionalnya
Melalui SMILE sebesar 90 % selama 3 bulan di Dinas
Dikbudmudora Kota Madiun.
c
.
Visi : Terwujudnya Pelayanan Cepat dan Lancar (PECEL)
d
.
Misi : Meningkatkan mutu pelayanan proses perijinan Lembaga
Pendidikan Masyarakat.
Mempermudah layanan perijinan secara profesional
e
.
Motto : PECEL NYAMPLENG ( Pelayanan Cepat, Lancar, Nyaman,
Pasti dan Lengkap )
B. PROFIL KELOMPOK BUDAYA KERJA
NAMA KBK : SMILETanggal
Dibentuk: 02 Januari 2013 Usia Rata-rata
: 30 – 50
tahun
Fasilitator: Endang Liliek
Utami, M.Pd
Pendidikan Rata-
rata: S1
Ketua: Slamet Hariyadi,
S.PdJumlah Pertemuan : 12x
Sekretaris : Hamdan, S.KOM. Kehadiran Rata-rata : 90%Anggota : Periode Kegiatan : 1) Sawal Harianto, S.Pd
2) Sumiati, S.H.
6) Andik W., S.Pd.
7) Hari K.
Hal 1 dari 60
3) Drs. Suwanda
4) Ratmo, S.Pd.
5) Putut, S.Pd.
8) Teguh,SSn.
9) Jasmi, S.Pd,M.Pd.
10) Sumini, S.Pd.,M.Pd.
Hal 2 dari 60
C. TEMA YANG TELAH DISELESAIKAN KELOMPOK BUDAYA KERJA
Tahun Tema Risalah Judul Risalah Prestasi2013 Menekan Banyaknya
Lembaga Pendidikan Non
Formal yang Tidak
Memperpanjang Ijin
Operasionalnya.
Menekan Banyaknya
Lembaga Pendidikan Non
Formal yang Tidak
Mengurus Perpanjangan
Ijin Operasionalnya
Melalui SMILE sebesar
90 % selama 3 bulan di
Dinas Dikbudmudora Kota
Madiun.
D. JADWAL RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN
LANGKAH KEGIATANTAHUN 2013 JUMLAH
PERTEMUANJuni Juli Agustus RENC REAL
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PLAN
1
.Menentukan Tema & Judul
`1 1
2
.Menganalisa Penyebab 2 2
3
.
Menguji & Menentukan
Penyebab Dominan3 2
DO4
.
Membuat Rencana Perbaikan &
Melakukan Perbaikan3 3
CHECK5
.Meneliti Hasil 3 2
ACTION
6
.Membuat Standar Baru 1 1
7
.
Mengumpulkan Data Baru &
Rencana Berikutnya1 1
Keterangan RENCANA REALISASI TOTALMINGGU 14 12
Hal 3 dari 60
E. GAMBAR ALUR PROSES (FLOW CHART)
ALUR PROSES PENGURUSAN IJIN LEMBAGA PENDIDIKAN
Hal 4 dari 60
LEMBAGA PEND. MAS
Mengajukan Perijinan
TU DINASPeriksa Berkas
PROSESVerifikasi Berkas
SesuaiTIDAK
YABerkas diterima Unit PNF
Penyusunan &
Pengetikan Naskah
SK
NASKAH DITERIMASEKRETARIA
TPEMKOT
Benar
PERIKSA LAYOUT &
TATA NASKAH
TIDAK
YA
NASKAH DITERIMAWALIKOTA
PENANDA TANGANAN SK
SK Diserahkan
PNFI
PENYERAHANSK Pada Lembaga
Selesai
YA
TIDAK
LEMBAGA MENERIMA
SK
LEMBAGABEROPERASI/
LEGAL
YA
TIDAK
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN OLEH
UNIT PNFI
Habis Masa Berlaku Ijin
LEMBAGA BEROPERASI
TIDAK
YA
UNIT PNFI MEMBERI SURAT TEGURAN 1,2 / SANKSI
ADMINISTRATIF (Pasal 22 Perwali )
Perpanjangan Ijin
YA
TIDAK
F. STRUKTUR ORGANISASI DAN POSISI KBK
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN,KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
Hal 5 dari 60
G. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun (Dinas
Dikbudmudora) sebagai bagian dari lembaga pelayanan publik yang bergerak
dalam bidang pelayanan masyarakat dalam bidang pendidikan dari tingkat pra
sekolah sampai Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan, serta pelayanan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan lembaga-lembaga pendidikan di Kota Madiun.
Dinas Dikbudmudora dalam melaksanakan fungsi dan peranannya mempunyai
unit-unit pelayanan sesuai dengan bidang masing-masing, baik terkait dengan
ketenagaan/kepegawaian sampai dengan pelayanan masyarakat dalam bidang
penyelenggaraan pendidikan. Unit tersebut diantaranya adalah, Sekretariat,
Kepegawaian, Keuangan, Sarana Prasarana, Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kebudayaan, Pendidikan Luar sekolah serta beberapa seksi bidang lainnya.
Pendidikan nonformal sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26 ayat 1 merupakan
bagian dari system pendidikan nasional merupakan jalur pendidikan di luar
pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang
yang diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat,
selanjutnya dalam ayat 2 dinyatakan Pendidikan nonformal berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan
pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan
kepribadian profesional” dan ayat (3) menyatakan bahwa “pendidikan nonformal
meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan
kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta
pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik”.
Dalam penyelenggaraannya lembaga-lembaga pendidikan non formal ini dibina
dan diawasi oleh Dinas Dikbudmudora melalui unit PNFI (Pendidikan Non Formal
Informal). Pada unit ini lembaga-lembaga Pendidikan non formal dan lembaga
Hal 6 dari 60
kursus dalam penyelenggaraannya diperiksa dan diawasi baik dari proses
perijinan sampai dengan pengawasan pelaksanaan operasionalnya.
Dalam perjalanannya unit PNFI mempunyai beberapa masalah baik secara
internal maupun eksternal terkait dengan proses pelayanan publik terutama
dalam bidang proses penyelenggaraan lembaga-lembaga kursus dan pendidikan
non formal dalam kapasitasnya sebagai unit yang bekerja untuk memonitoring
dan memberikan pelayanan bagi lembaga-lembaga tersebut. Pelayanan yang
diberikan oleh unit ini diantaranya adalah penerbitan perijinan
penyelenggaraan lembaga pendidikan non formal di wilayah Kota Madiun.
Regulasi dan ketentuan dari perijinan penyelenggaraan penididikan non formal
ini telah diatur dalam Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 17 Tahun 2011
tentang Ijin Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal yaitu Pasal 17 sampai
dengan 25.
Hal 7 dari 60
Sampai dengan akhir tahun 2012 tercatat kurang lebih 67 lembaga kursus
dan pelatihan non formal, 39 kelompok bermain dan Taman Kanak-kanak, 32
PAUD, serta 3 lembaga Penitipan Anak (TPA). Akan tetapi setelah dilakukan
pengawasan di lapangan ternyata masih ada 2 lembaga pendidikan masyarakat
yang belum tercatat sebagai lembaga yang berijin resmi dari Dindikbudmudora
Kota Madiun, 34 lembaga Pendidikan masyarakat yang telah habis masa berlaku
ijin operasionalnya akan tetatpi belum melakukan perpanjangan ijin serta ada
5 Lembaga Pendidikan Masyarakat telah mengajukan ijin operasional tetapi
belum memenuhi syarat. Temuan ini melatarbelakangi Kelompok Budaya Kerja
(KBK) SMILE Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun
untuk melakukan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kinerja unit PNFI dalam melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan
pelayanan kepada lembaga pendidikan non formal, terutama untuk meningkatkan
kesadaran penyelenggara lembaga pendidikan non formal untuk mengurus
perijinan, dalam hal ini KBK SMILE menuangkannya dalam bentuk risalah dengan
judul “Menekan Banyaknya Lembaga Pendidikan Non Formal yang Tidak Mengurus
Perpanjangan Ijin Operasionalnya Melalui SMILE sebesar 90 % selama 3 bulan di Dinas
Dikbudmudora Kota Madiun”.
.
Hal 8 dari 60
LANGKAH I :
MENETAPKAN TEMA DAN JUDUL
1.1 TEMA RISALAH
KBK SMILE dalam penulisan risalah ini membagi permasalahan yang akan
dibahas kedalam 2 Kelompok masalah. Permaslahan tersebut dapat
digambarkan dalam sebuah tabel sebagai berikut :
1. Lembaga-lembaga pendidikan non formal dan kursus yang telah
melaksanakan proses perijinan dan memperoleh legalitas dari
Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda
dan Olah Raga Kota madiun.
No Lembaga-lembaga yang telah Berijin Jumlah
1 Lembaga Pendidikan Komputer 132 Lembaga Pendidikan Bahasa 153 Lembaga Bimbingan Belajar 124 Lembaga Kursus Keterampilan 225 Lembaga Pendidikan Kesehatan 36 Lembaga Pendidikan Pariwisata dan
Perhotelan2
7 Kelompok Bermain 398 Pos PAUD 329 TPA (Tempat Penitipan Anak) 3
Jumlah Lembaga Berijin 141
2. Ada 2 lembaga pendidikan nonformal yang tidak berijin akan
tetapi telah beropersi dan dari 141 Lembaga Pendidikan Non Formal
yang telah terdaftar terdapat 34 lembaga yang telah berakhir masa
berlaku ijin operasionalnya akan tetapi tidak mengurus perpanjangan
ijin serta 5 Lembaga Pendidikan Masyarakat telah mengajukan ijin
operasional tetapi belum memenuhi syarat.
1.1.1. Inventarisasi Masalah
Hal 9 dari 60
Sumber Data : Data perijinan lembaga Pendidikan Masyarakat
Periode Masalah : Juni s/d Juli 2013
NO. MASALAH JUMLAHLEMBAGA
TEMUANDARI INSTRUMEN
1. Lembaga Pendidikan Non Formal yang telah telah habis masa berlaku ijinya
34 AnggotaKBK
Daftar Nama Lembaga Kursus/Pend
2. Lembaga Pendidikan Nonformal yang sudah pernah mengajukan ijin namun belum memenuhi syarat
5 AnggotaKBK
Daftar Nama Lembaga Kursus/Pend
3. Lembaga yang belum berijindan belum pernah mengajukan perijinan
2 AnggotaKBK
Lembar Kuisioner
1.1.2. Stratifikasi Data Masalah
No. Masalah Frekuensi
% % Kumulatif
1. Lembaga Pendidikan Non Formalyang telah habis masa berlakuijinya
34 82,93 82,93
2. Lembaga Pendidikan Nonformal yang sudah pernah mengajukan ijin namun belum memenuhi syarat
5 12,20 95,12
3. Lembaga yang belum berijin dan belum pernah mengajukan perijinan
2 4,88 100,00
Jumlah 41 100,00
Hal 10 dari 60
Kesimpulan:
Berdasarkan Diagram Pareto diatas, masalah terbesar adalah masih banyak
lembaga yang mengabaikan pentingya mengurus perijinan sehingga KBK
sepakat untuk menetapkan TEMA :
Menekan Banyaknya Lembaga Pendidikan Non Formal yang Tidak Memperpanjang
Ijin Operasionalnya.
Hal 11 dari 60
1.1.3 Alasan Pemilihan Tema
a. Quality : Dengan banyaknya lembaga tidak mengurus
perpanjangan ijin operasionalnya maka penjaminan
mutu terhadap sebuah lembaga pendidikan nonformal
tidak ada, dengan demikian lembaga tersebut tidak
legal secara hukum yang pada akhirnya berdampak
pula pada hasil akhir dari tujuan pendidikan
nonformal pada khususnya dan pendidikan nasional
pada umumnya, sebaliknya dengan banyaknya
penyelenggaraan pendidikan yang memenuhi standar
legal/peraturan akan mampu meningkatkan kwalitas
pendidikan baik skala mikro maupun makro.
b. Cost : Ditinjau dari segi pembiayaan, dengan semakin
banyaknya lembaga yang telah legal menuntut untuk
ditingkatkannya pembiayaan terutama dalam bidang
pembinaan lembaga pendidikan non formal dan fungsi-
fungsi pengawasan serta ketenagaan dibidang
pengawasan.
c. Delivery : Kinerja sebuah lembaga yang tidak mendapatkan
legalitas akan terhambat karena faktor legalitas
adalah menjadi faktor utama bahwa lembaga tersebut
diakui secara umum dan secara hukum.
d. Safety : Lembaga yang tidak mengurus perijinan menjadi
lembaga yang lemah secara hukum sehingga
perlindungan terhadap kelangsungan pelaksanaan
lembaga pendidikan menjadi rendah karena tidak
adanya lembaga penjamin mutu pendidikan yang legal,
dan pada akhirnya lembaga tersebut mendapatkan
sanksi yang jelas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Perlindungan
secara hukum terhadap lembaga non formal di Kota
Madiun yang legal/berijin mutlak diberikan oleh Hal 12 dari 60
Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Dikbudmudora
Kota Madiun.
e. Morality : Banyaknya jumlah Lembaga Pendidikan Non Formal yang
tidak legal dimata masyarakat menjadi barometer
tidak maju dan tidak berkembangnya mutu pendidikan,
dan sebaliknya dengan banyaknya Lembaga Pendidikan
Nonformal yang legal akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap mutu pendidikan terutama
pendidikan non formal di Kota Madiun.
Hal 13 dari 60
1.2 JUDUL RISALAH
Tabel lembaga yang habis masa berlaku perijinannya.
Sumber Data : Data Perijinan Lembaga Pendidikan
Masyarakat
Periode Data : Juni s/d Juli 2013
Pencatat/Pengolah Data : Sawal Harianto, S.Sos.
No. Masalah
Frekuensi
%%
Kumulatif
1 Lembaga Pendidikan Komputer 10 29,41 29,41
2 Lembaga Pendidikan Bahasa 9 26,47 55,88
3 Lembaga Bimbingan Belajar 7 20,59 76,47
4 Lembaga Kursus Keterampilan 4 11,76 88,24
5 Lembaga Pendidikan Kesehatan 3 8,82 97,066 Lembaga Pendidikan Pariwisata dan
Perhotelan1
2,94 100,00Jumlah
34100,00
Hal 14 dari 60
Tabel diatas menunjukkan bahwa masih banyak lembaga yang belum melakukan proses perijinan dengan benar, sehingga sampai dengan April 2013 lembaga tersebut masih tercatat sebagai lembaga pendidikan yang belum berijin atau telah berijin namun masa berlaku perijinannya telah berakhir dan harus dilakukan pembetulan dan perpanjangan ijin.
Berdasarkan Diagram Pareto diatas, masalah terbesar adalah masih ada lembaga yang belum mengurus perijinan dengan benar pada Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Madiun sehingga KBK SMILE sepakat untuk menetapkan judul risalah :
“Menekan Banyaknya Lembaga Pendidikan Non Formal yang Tidak Mengurus Perpanjangan Ijin Operasionalnya Melalui SMILE sebesar 90 % selama 3 bulan di Dinas Dikbudmudora Kota Madiun”.
Komentar Pimpinan :……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Madiun, …...... Juni 2013
Diajukan oleh : Disetujui oleh : Diajukan oleh :Ketua KBK,
Slamet Hariyadi, S.PdNIP. 19681229 199308 1
002
Kepala Dinas PendidikanKebudayaan Pemuda dan Olah
Raga Kota Madiun,
Suyoto, S.IP.NIP. 19681107 198809 1 001
Fasilitator,
Endang Liliek Utami,M.Pd.
NIP. 19611125 198403 2005
Hal 15 dari 60
LANGKAH II :
MENGANALISA PENYEBAB
2.1. INVENTARISASI PENYEBAB
Inventarisasi Penyebab dilakukan untuk mengetahui secara mendasar
mengenai penyebab-penyebab baik internal maupun eksternal terkait
dengan proses penerbitan perijinan lembaga pendidikan.
Tabel Inventarisasi Penyebab
No. Penyebab
1. Proses perijinan terlalu rumit2. Pra syarat untuk mengurus perijinan terlalu banyak3. Lamanya proses perijinan
4. Pendapat tanpa ijin tetap bisa beroperasi dan mendapatkan siswa
5. Belum mengetahui Prosedur yang benar dalam pengurusan ijin
6. Belum mengetahui dampak hukum bagi lembaga yang tidak berijin
7. Belum mengetahui dampak positif/manfaat dari perijinan yangdimiliki
8. Infrastruktur gedung belum memadai9. SDM PNFI kurang10. Sarana pendukung belum memadai11. Rendahnya penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi12. Kesiapan petugas kurang maksimal13. Pengawasan perijinan kurang maksimal14. Sosialisasi proses pembuatan perijinan masih kurang
15. Standar Operasional (SOP) pelayanan belum efektif dan efisien
16. Belum adanya Pelatihan dan Sosialisai terhadap Lembaga Pendidikan Nonformal yang telah berijin
17. Belum adanya tindakan tegas terhadap lembaga pendidikan nonformal yang beroperasi tanpa ijin
18. Belum adanya standar khusus yang memudahkan dalam penulisanSK
19. Masih adanya kesalahan proses penulisan dan layout naskah
Hal 16 dari 60
No. Penyebab
SK20. Proses Verifikasi data yang lambat21. Pemrosesan Perijinan belum bisa dilakukan satu atap
22. Anggapan asal ada uang lembaga tetap bisa dijalankan meskipun tanpa ijin resmi dari pemerintah
23. Kinerja yang belum maksimal pada unit PNFI
24. Sosialisasi Peraturan Walikota No. 17 tahun 2011 masih kurang
25. Fungsi Pengawasan Belum Berjalan dengan baik
26. Pembinaan terhadap Lembaga Pendidikan Yang telah berijin belum maksimal
27. Dukungan dana belum maksimal28. Belum adanya penilik PNFI29. Belum jelasnya job Desktription dalam Unit PNFI30. Biaya Operasional tinggi31. Alat Sering Rusak32. Perawatan alat cetak masih kurang33. Perangkat TIK Belum online34. Kesadaran Lembaga untuk mengurus perijinan rendah35. Tingkat efesiensi dan efektifitas rendah36. Belum dibangun jaringan computer/internet37. Pemilik Lembaga Pendidikan Enggan Mengurus Ijin
38. Tidak ada Penghargaan Terhadap Lembaga Pendidikan Berprestasi
2.2. STRATIFIKASI PENYEBAB
FAKTORManusia Metode Material Mesin Lingkungan
1. SDM PNFI kurang
1. Proses perijinan terlalu rumit
1.Infrastruktur gedung belum memadai
1.Sarana pendukung belum memadai
1.Pendapat tanpa ijin tetap bisa beroperasi dan mendapatkan siswa
2. Rendahnya penguasaan
2. Pra syarat untuk mengurus perijinan terlalu banyak
2.Pemrosesan Perijinanbelum
2.Alat Sering Rusak
2.Belum mengetahuiProsedur yang benar dalam pengurusan ijin
Hal 17 dari 60
FAKTORManusia Metode Material Mesin LingkunganTeknologi Informasi dan Komunikasi
bisa dilakukansatu atap
3. Kesiapan petugas kurang maksimal
3. Lamanya prosesperijinan
3.Dukungan dana belum maksimal
3.Perawatan alatcetak masih kurang
3.Belum mengetahuidampak hukum bagi lembaga yang tidak berijin
4. Kinerja yangbelum maksimalpada unit PNFI
4. Pengawasan perijinan kurang maksimal
4.Biaya Operasional tinggi
4.Perangkat TIK Belum online
4.Belum mengetahuidampak positif/manfaat dari perijinan yang dimiliki
5. Belum adanyapenilik PNFI
5. Fungsi Pengawasan Belum Berjalan dengan baik
5.Belum dibangun jaringan computer/internet
5.Anggapan asal ada uang lembagatetap bisa dijalankan meskipun tanpa ijin resmi dari pemerintah
6. Pemilik Lembaga Pendidikan Enggan MengurusIjin
6. Pembinaan terhadap Lembaga Pendidikan Yang telah berijin belum maksimal
6.Sosialisasi Peraturan Walikota No. 17 tahun 2011 masihkurang
7. Kesadaran Lembaga untuk mengurusperijinan rendah
7. Sosialisasi proses pembuatan perijinan masih kurang
7.Belum adanya tindakan tegas terhadap lembagapendidikan non formal yang beroperasi tanpaijin
8. Tidak ada Penghargaan
8. Belum adanya Pelatihan dan Sosialisi yang berkesinambungan
Hal 18 dari 60
FAKTORManusia Metode Material Mesin LingkunganTerhadapLembaga Pendidikan Berprestasi
terhadap Lembaga Pendidikan Nonformal yang telah berijin
9. Standar Operasional (SOP) pelayanan belum efektif dan efisien
10. Belum adanya standar khusus yang memudahkan dalam penulisan SK
11. Masih adanya kesalahan proses penulisan dan layout naskah SK
12. Proses Verifikasi data yang lambat
13. Belum jelasnyajob Desktription dalam Unit PNFI
14. Tingkat efesiensi dan efektifitas rendah
Hal 19 dari 60
2.3. DIAGRAM TULANG IKAN
2.3.1. Strukturisasi Penyebab (Fishbone Diagram)
Hal 20 dari 60
Banyaknya Lembaga Non Formal Yang Tidak MengurusPerpanjangan
Metode Nominal Group Technic (NGT) duri terkecil untuk menentukan penyebab yang diduga dominan.NGT DINILAI BERDASARKAN JUMLAH MASALAH JIKA 8 MASALAH BRRTI 1 – 8 Nomor Penilaian… tidak sampai 10
NO. Penyebab
Nilai Jumlah
RankingAgt.
1Agt.2
Agt.3
Agt.4
Agt.5
Agt.6
Agt.7
Agt.8
Agt.9
Agt.10
1Pembinaan terhadap LembagaPendidikan Yang telah berijin belum maksimal
8 8 7 6 7 8 8 7 7 7 73 3
2Tidak ada Penghargaan Terhadap Lembaga Pendidikan Berprestasi
6 5 5 4 5 5 6 4 5 5 50 4
3 SDM PNFI kurang 9 8 8 7 6 8 8 7 7 7 75 2
4Standar Operasional (SOP) pelayanan belum efektif dan efisien
5 5 4 6 4 4 4 6 6 5 49 5
5
Belum adanya tindakan tegas terhadap lembaga pendidikan non formal yangberoperasi tanpa ijin
4 3 3 3 2 3 2 5 5 4 34 6
6Sosialisasi Peraturan Walikota No. 17 tahun 2011masih kurang
10 9 9 9 8 10 10 8 9 9 91 1
7Belum jelasnya job Desktription dalam Unit PNFI
2 2 4 5 3 3 3 3 4 4 33 7
Hal 21 dari 60
LANGKAH III :
MENGUJI & MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN
3.1. PENGUJIAN CALON PENYEBAB YANG DIDUGA DOMINAN
Periode Pengujian : Juli s/d Agustus 2013
Sumber Data : Data Pengamatan
Data-data sebagai sebab yang dianggap dominan sebagaimana
hasil NGT pada langkah 2 kami diuji korelasinya dan
signifikansinya terhadap masalah utamanya dengan menggunakan
Diagram Scatter.
3.1.1. Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara
Sosialisasi Peraturan Walikota No. 17 tahun 2011 masih
kurang (X1) dengan SDM PNFI kurang (Y1)
X1 10 9 9 9 8 10 10 8 9 9Y1 9 8 8 7 6 8 8 7 7 7
Indikator :
X1 : Sosialisasi Peraturan Walikota No. 17 tahun 2011
masih kurang
Hal 23 dari 60
Y1 : SDM PNFI Kurang
Kesimpulan :
Berdasarkan scatter diagram diatas, dapat disimpulkan
adanya korelasi sebesar r2 = 0,635 atau r = 0,797
sehingga layak ditangani sebagai penyebab dominan.
3.1.2. Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara
Pembinaan terhadap Lembaga Pendidikan Yang telah berijin
belum maksimal (X2) dengan Tidak ada Penghargaan
Terhadap Lembaga Pendidikan Berprestasi (Y2)
X2 8 8 7 6 7 8 8 7 7 7Y2 6 5 5 4 5 5 6 4 5 5
Indikator :
X2 : Pembinaan terhadap Lembaga Pendidikan Yang telah
berijin belum maksimal
Y2 : Tidak ada Penghargaan Terhadap Lembaga
Pendidikan Berprestasi
Kesimpulan :
Hal 24 dari 60
Berdasarkan scatter diagram diatas, dapat disimpulkan
adanya korelasi sebesar r2 = 0,548 atau r = 0,740
sehingga layak ditangani sebagai penyebab dominan.
3.1.3. Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara
Standar Operasional (SOP) pelayanan belum efektif dan
efisien (X3) dengan Belum adanya tindakan tegas terhadap
lembaga pendidikan non formal yang beroperasi tanpa ijin
(Y3)
X3 5 5 4 6 4 4 4 6 6 5Y3 4 3 3 3 2 3 2 5 5 4
Indikator :
Hal 25 dari 60
X3 : Standar Operasional (SOP) pelayanan belum
efektif dan efisien
Y3 : Belum adanya tindakan tegas terhadap lembaga
pendidikan non formal yang beroperasi tanpa ijin
Kesimpulan :
Berdasarkan scatter diagram diatas, dapat disimpulkan
adanya korelasi sebesar r2 = 0,570 atau r = 0,755
sehingga layak ditangani sebagai penyebab dominan.
3.1.4. Scatter Diagram untuk membuktikan korelasi antara
Belum jelasnya job Desktription dalam Unit PNFI (X4)
dengan Infrastruktur gedung belum memadai (Y4)
X4 2 2 4 5 3 3 3 3 4 4Y4 2 1 3 3 2 2 2 2 3 3
Indikator :
X4 : Belum jelasnya job Desktription dalam Unit PNFI
Y4 : Infrastruktur gedung belum memadai
Kesimpulan :
Hal 26 dari 60
Berdasarkan scatter diagram diatas, dapat disimpulkan
adanya korelasi sebesar r2 = 0,774 atau r = 0,880
sehingga layak ditangani sebagai penyebab dominan.
Tabel Calon Penyebab yang diduga Dominan
NO. Penyebab
NilaiJml. KumAnggota
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1Sosialisasi Peraturan Walikota No. 17 tahun 2011 masih kurang
10 9 9 9 8 1
010 8 9 9 91 91
2 SDM PNFI kurang 9 8 8 7 6 8 8 7 7 7 75 166
3
Pembinaan terhadap Lembaga Pendidikan Yangtelah berijin belum maksimal
8 8 7 6 7 8 8 7 7 7 73 239
4Tidak ada Penghargaan Terhadap Lembaga Pendidikan Berprestasi
6 5 5 4 5 5 6 4 5 5 50 289
5Standar Operasional (SOP) pelayanan belum efektif dan efisien
5 5 4 6 4 4 4 6 6 5 49 338
6
Belum adanya tindakan tegas terhadap lembaga pendidikan non formal yang beroperasi tanpa ijin
4 3 3 3 2 3 2 5 5 4 34 372
7Belum jelasnya job Desktription dalam UnitPNFI
2 2 4 5 3 3 3 3 4 4 33 405
8 Infrastruktur gedung belum memadai 2 1 3 3 2 2 2 2 3 3 23 428
Hal 27 dari 60
Gambaran kesimpulan dari seluruh masalah dalam diagram Piesebagai berikut :
Calon penyebab yang diduga dominan menggunakan rumus NGT = ½nyaitu : ½ x 16 = 8. Dari rumus tersebut maka kelompok KBKSMILE menetapkan 8 penyebab utama (dominan) yang akandianalisa lebih lanjut dan dicarikan solusinya, sebagaiberikut :
1. Sosialisasi Peraturan Walikota No. 17 tahun 2011 masih kurang
2. SDM PNFI kurang3. Pembinaan terhadap Lembaga Pendidikan Yang telah berijin
belum maksimal4. Tidak ada Penghargaan Terhadap Lembaga Pendidikan
Berprestasi5. Standar Operasional (SOP) pelayanan belum efektif dan
efisien 6. Belum adanya tindakan tegas terhadap lembaga pendidikan
non formal yang beroperasi tanpa ijin7. Belum jelasnya job Desktription dalam Unit PNFI8. Infrastruktur gedung belum memadai
Hal 28 dari 60
LANGKAH IV :
MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN & MELAKSANAKAN PERBAIKAN
4.1. MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN
Tabel Rencana Perbaikan dengan Tabel 5W+2 H
FAKTORDOMINAN WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW
MUCHSosialisasi Peraturan Walikota No.17 tahun 2011 masih kurang
Sosialisasi Peraturan Walikota No. 17 Tahun 2011 harus dilakukan dengan maksimal karena dengan sosialisi tersebut masyarakat menjadi mengetahui aturan yang benar untuk memperoleh perijinan, kebijakan-kebijakan pemerintah, serta efek hukum terkait dengan perijinan tersebut
Sosialisasi langsung kepada lembagapendidikan nonformal yang bermasalah dengan perijinan ataumelalui Media Massa Cetak dan Elektronik.
Semua Lembaga Non Formal Bermasalah Perijinan di Kota Madiun ,RRI dan Jawa Post
Minggu Ke-2 Juli
Unit PNFI
Petugas PNFI datangi lembagayang bermasalahkemudian memberikan Pembinaan. PNFImenjalin kerjasama dengan RRI Madiun dan JawaPost untuk melakukan sosialisasi
98%
SDM PNFI kurang
SDM yang ada di dalam unit PNFI saat ini perluuntuk ditambah terkait dengan wilayah kerja yang luas dan jumlah lembaga pendidikan non formal yang harus dibinacukup banyak sehingga
Penambahan tenaga SDM pada unit PNFIatau perbantuan tugas dari unit lain yangkelebihan SDM
Unit PNFI
Minggu Ke-2 Juli
Ketenagaan Dinas Dikbudmudora dan Unit PNFI
Evaluasi kebutuhan tenaga SDM padaUnit PNFI oleh Bagian Ketenagaan untuk kemudian mengusulkannya
100%
FAKTORDOMINAN WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW
MUCHmemungkinkan untuk terjadinya pelayanan yang efektif dan efisiien
tetapi volume kerjanya sedikit
kepada Pemerintah KotaMadiun
Pembinaan terhadap Lembaga Pendidikan Yang telah berijin belum maksimal
Pembinaan terhadap lembaga-lembaga pendidikan non formal yang telah beijin sangatlah penting sebagai wujud perhatian pemerintah melalui DinasPendidikan agar penyelenggaraan kegiatandalam lembaga berjalan dengan baik dan lancar.
Mengadakan pelatihan-pelatihan manajemen dan keadministrasian yang terkait denganpelaksanaan operasional lemabaga pendidikan formal
Dinas Dikbudmudora
Minggu Ke-3 Juli
Unit PNFI
Mengadakan Pelatihan Administrasi dan Manajemen Lembaga Pendidikan Formal
95%
Tidak ada Penghargaan Terhadap Lembaga Pendidikan Berprestasi
Penghargaan secara berkala terhadap lembaga-lembaga pendidikan non formal yang berprestasi sangat penting dilakukan sebagai wujud empati Pemerintah Daerah kepadaLembaga pendidikan non formal yang berprestasi,sehingga muncul doronganpada masing-masing lembaga pendidikan
Merencanakan kegiatan penilaian dan penghargaan terhadap lembaga pendidikan nonformal yang berijin resmi dan berprestasi secara berkala2 tahun
Dinas Dikbudmudora
Minggu ke-3
Dinas Dikbudmudora bersamaUnit PNFI
Menyusun Prososal rencana Kegiatan Penghargaan Kepada Lembaga Pendidikan Non Formal Berprestasi
90%
FAKTORDOMINAN WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW
MUCHformal untuk berkompetisi dan meningkatkan prestasi
sekali.
Standar Operasional (SOP) pelayanan belum efektif dan efisien
Standar Operasional sebagai bagian dari faktor utama kelancaran pelayanan kepada publik sangat penting untuk dilakukan penyesuaian/refisi agar pelayanan terhadap masyarakat terutama dalam proses perijinan dapat berjalan lebih efektif dan efisien
Merefisi SOP yang lama dan disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan prima.
Unit PNFI
Minggu ke-4 Juli
Unit PNFI dan TIMKBK
Hiering dan Brainstorming bersama KBK danUnit PNFI
100%
Belum adanyatindakan tegas terhadap lembaga pendidikan non formal yang beroperasi tanpa ijin
Tindakan tegas terhadap lembaga-lembaga pendidikan nonformal yang menyalahi PeraturanDaerah No. 17 tahun 2011perlu untuk dipertegas agar menjadi sock terapibagi lembaga-lembaga lainnya yang berimbas kepada semakin meningkatnya kesadaran hukum bagi penyelenggara-penyelenggara pendidikan
Memberikan tindakan tegassesuai dengan peraturan daerah No. 17 tahun 2011 BABVI pasal 22 tentang SANKSIADMINISTRATIF ayat 1 s.d 2
Turun kelapanganbeserta aparat terkait yang bertindak sebagai eksekutor (Pemerintah KotaMadiun/S
Minggu ke-4 Juli
Dinas Dikbudmudora bersamaUnit PNFI bersamaPemerintah Kota Madiun (AparatTerkait)
Bersama aparat terkait melakukan penindakan terhadap lembaga bermasalah perijinan sesuai ketentuan pasal22
97%
FAKTORDOMINAN WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW
MUCHnon formal atpol
PP)Belum jelasnya jobDesktriptiondalam Unit PNFI
Job Deskription dibuat untuk mewujudkan "The Right Man On The Right Job" sehingga tujuan kerja dari unit PNFI dapat tercapai dengan baik (Efektif dan Efisien).
Menata kembalistruktur dan jabatan dalam unit PNFI beserta denganpembagian tugasnya yang telah disesuikan dengan kebutuhan kerja dan layanan unit PNFI dengan mempertimbangkan kemampuan masing-masing SDM
Unit PNFI
Minggu Ke-2 Juli
Unit PNFI bersamaTIM KBK
Hiering dan Brainstorming bersama KBK danUnit PNFI
100%
Infrastruktur gedung belum memadai
Sarana Prasarana pendukung kegiatan pelayanan PNFI seharusnya menjadi perhatian bagi pimpinan untuk menyediakan tempat/gedung yang layak, nyaman dan dilengkapi dengan
Merencanakan Renovasi dan Penataan ruangpelayanan UnitPNFI.
Unit PNFI
Minggu ke-4 Juli 2013 s.d Mei2014 (Smt II)
Subag Perencanaan
Mengajukan analisa kebutuhan dan proposal perbaikan gedung kepada subag Perencanaan untuk
90%
FAKTORDOMINAN WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW
MUCHperalatan yang dibutuhkan untuk bekerja, sehingga pelayanan dapat semakin lancar.
ditindaklanjutidan dianggarkanpada tahun 2014
4.2. MENETAPKAN INTERMEDIATE TARGET
4.2.1. Pengukuran atau perkiraan seberapa besar penyebab
utama bisa dikurangi.
Sesuai dengan target awal dari kelompok KBK SMILE
pada bagian awal dari risalah ini adalah 90% maka
semaksimal mungkin target tersebut dapat terpenuhi, yaitu
dari rata-rata rencana perbaikan sebesar 96% dimungkinkan
besar pengurangan penyebab adalah 10% sehingga kemungkinan
terpenuhinya target rata-rata 96%. Dapat digambarkan
dengan tabel dan grapik berikut ini :Tabel Perbandingan Rencana dengan Target
No. Faktor Penyebab Dominan
RencanaPerbaikan (%)
Target
(90%)
Rencana-Target
(%)1 Sosialisasi Peraturan Walikota
No. 17 tahun 2011 masih kurang98 88,2 9,80
2 SDM PNFI kurang 100 90 10,003 Pembinaan terhadap Lembaga
Pendidikan Yang telah berijin belum maksimal
95 85,5 9,50
4 Tidak ada Penghargaan Terhadap Lembaga Pendidikan Berprestasi
90 81 9,00
5 Standar Operasional (SOP) pelayanan belum efektif dan efisien
100 90 10,00
6 Belum adanya tindakan tegas terhadap lembaga pendidikan nonformal yang beroperasi tanpa ijin
97 87,3 9,70
7 Belum jelasnya job Desktriptiondalam Unit PNFI
100 90 10,00
8 Infrastruktur gedung belum memadai
90 81 9,00
RATA-RATA 96 87 10
4.2.2.Intermediate Target.
KBK SMILE Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah
Raga Kota Madiun, berusaha untuk melaksanakan rencana
program KBK SMILE yang telah disusun dengan merumuskan
Intermediate Target Goals berdasarkan rata-rata penyebab
terkurangi adalah 96%.
4.2.3.Initial Goals yang ditetapkan pertama kali
Tim KBK SMILE Dinas Dikbudmudora Kota Madiun menetapkan
Initial Goals sebesar 90% berdasarkan tabel masalah
berikut ini:
No. Masalah Frekuen
si %
1 Lembaga Pendidikan Komputer 10 29,42 Lembaga Pendidikan Bahasa 9 26,53 Lembaga Bimbingan Belajar 7 20,64 Lembaga Kursus Keterampilan 4 11,85 Lembaga Pendidikan Kesehatan 3 8,8
6 Lembaga Pendidikan Pariwisata danPerhotelan 1 2,9
Berdasarkan pada tabel masalah diatas Tim merumuskan
Initial Goals sebagai berikut :
atau
Sehingga initial goals : 90 %
Gambar Grafik Batang perbandingan : Masalah Utama versus Initial Goal versus Intermediate Target.
No. Masalah
SEBELUMNo. Masalah
SESUDAH
Frek.
F.Kum %
%Kumulatif
Frek. F.Kum %
%Kumulatif
1.
Lembaga Pendidikan Non Formal yang telah habis masa berlaku ijinya
34 34 82,93 82,93 1.
Lembaga Pendidikan Nonformal yang sudah pernah mengajukan ijin namun belum memenuhi syarat
5 5 62,50 62,50
2.
Lembaga Pendidikan Nonformal yang sudah pernah mengajukan ijin namun belum memenuhi syarat
5 39 12,20 95,12 2.
Lembaga yang belum berijin dan belum pernah mengajukan perijinan
2 7 25,00 87,50
3.
Lembaga yang belum berijin dan belum pernah mengajukan perijinan
2 41 4,88 100,00 3.
Lembaga Pendidikan Non Formal yang telah habis masa berlaku ijinya
1 8 12,50 100,00
Jumlah 41 100,00 Jumlah 8 100,0
0
KETERANGAN :
INITIAL GOALS = 90% (31)
INTERMEDIATE TARGET = 96% (33)
HASILNYA :
Dari permasalahan utama sebanyak 34 mampu diturunkan menjadi
1 atau = 97% setelah diadakan perbaikan, itu artinya dari
initial goals 90% menjadi 97,1% atau selisih dari initial
Goals = 7,1%. Dengan demikian permasalahan diatas mampu
ditekan sebesar 97%
4.2.4.Komentar dan persetujuan dari Pimpinan.
Komentar Pimpinan :……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Madiun, …...... Juli 2013
Diajukan oleh : Disetujui oleh : Diajukan oleh :Ketua KBK,
Slamet Hariyadi, S.PdNIP. 19681229 199308 1
002
Kepala Dinas PendidikanKebudayaan Pemuda dan Olah
Raga Kota Madiun,
Suyoto, S.IP.NIP. 19681107 198809 1 001
Fasilitator,
Endang Liliek Utami,M.Pd.
NIP. 19611125 198403 2005
4.3. SUSUNAN RENCANA PERBAIKAN DENGAN TABEL 5W + 2H
FAKTORDOMINAN WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW
MUCHSosialisasi Peraturan Walikota No.17 tahun 2011 masih kurang
Sosialisasi Peraturan Walikota No. 17 Tahun 2011 harus dilakukan dengan maksimal karena dengan sosialisi tersebut masyarakat menjadi mengetahui aturan yang benar untukmemperoleh perijinan, kebijakan-kebijakan pemerintah, serta efek hukum terkait dengan perijinan tersebut
Sosialisasi langsung kepada lembaga pendidikan non formal yang bermasalah dengan perijinan atau melalui Media Massa Cetak dan Elektronik.
Semua Lembaga Non FormalBermasalahPerijinan di Kota Madiun , RRI dan Jawa Post
Minggu Ke-2 Juli
Unit PNFI
Petugas PNFI datangi lembagayang bermasalahkemudian memberikan Pembinaan. PNFImenjalin kerjasama dengan RRI Madiun dan JawaPost untuk melakukan sosialisasi
98%
SDM PNFI kurang
SDM yang ada di dalam unit PNFI saat ini perlu untuk ditambah terkait dengan wilayah kerja yang luas dan jumlah lembaga pendidikan non formal yang harus dibina cukupbanyak sehingga memungkinkan untuk terjadinya pelayanan yang efektif dan efisiien
Penambahan tenaga SDM pada unit PNFI atau perbantuan tugas dari unit lain yang kelebihan SDMtetapi volumekerjanya sedikit
Unit PNFI Minggu Ke-2 Juli
Ketenagaan Dinas Dikbudmudora dan Unit PNFI
Evaluasi kebutuhan tenaga SDM padaUnit PNFI oleh Bagian Ketenagaan untuk kemudian mengusulkannya kepada Pemerintah KotaMadiun
100%
FAKTORDOMINAN WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW
MUCHPembinaan terhadap Lembaga Pendidikan Yang telah berijin belum maksimal
Pembinaan terhadap lembaga-lembaga pendidikan non formal yang telah beijin sangatlah penting sebagai wujud perhatianpemerintah melalui Dinas Pendidikan agar penyelenggaraan kegiatan dalam lembaga berjalan dengan baik dan lancar.
Mengadakan pelatihan-pelatihan manajemen dankeadministrasian yang terkait dengan pelaksanaan operasional lemabaga pendidikan formal
Dinas Dikbudmudora
Minggu Ke-3 Juli
Unit PNFI
Mengadakan Pelatihan Administrasi dan Manajemen Lembaga Pendidikan Formal
95%
Tidak ada Penghargaan Terhadap Lembaga Pendidikan Berprestasi
Penghargaan secara berkala terhadap lembaga-lembaga pendidikan non formal yang berprestasi sangatpenting dilakukan sebagai wujud empati Pemerintah Daerah kepada Lembaga pendidikan non formal yang berprestasi, sehingga muncul dorongan pada masing-masing lembaga pendidikan formal untukberkompetisi dan meningkatkan prestasi
Merencanakan kegiatan penilaian danpenghargaan terhadap lembaga pendidikan non formal yang berijin resmi dan berprestasi secara berkala 2 tahun sekali.
Dinas Dikbudmudora
Minggu ke-3
Dinas Dikbudmudora bersamaUnit PNFI
Menyusun Prososal rencana Kegiatan Penghargaan Kepada Lembaga Pendidikan Non Formal Berprestasi
90%
FAKTORDOMINAN WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW
MUCHStandar Operasional (SOP) pelayanan belum efektif dan efisien
Standar Operasional sebagai bagian dari faktor utama kelancaranpelayanan kepada publiksangat penting untuk dilakukan penyesuaian/refisi agarpelayanan terhadap masyarakat terutama dalam proses perijinan dapat berjalan lebih efektif dan efisien
Merefisi SOP yang lama dandisesuaikan dengan kebutuhan pelayanan prima.
Unit PNFI Minggu ke-4 Juli
Unit PNFI dan TIMKBK
Hiering dan Brainstorming bersama KBK danUnit PNFI
100%
Belum adanyatindakan tegas terhadap lembaga pendidikan non formal yang beroperasi tanpa ijin
Tindakan tegas terhadaplembaga-lembaga pendidikan nonformal yang menyalahi Peraturan Daerah No. 17tahun 2011 perlu untuk dipertegas agar menjadisock terapi bagi lembaga-lembaga lainnyayang berimbas kepada semakin meningkatnya kesadaran hukum bagi penyelenggara-penyelenggara pendidikan non formal
Memberikan tindakan tegas sesuai dengan peraturan daerah No. 17tahun 2011 BAB VI pasal 22 tentang SANKSI ADMINISTRATIFayat 1 s.d 2
Turun ke lapangan beserta aparat terkait yang bertindak sebagai eksekutor (Pemerintah Kota Madiun/Satpol PP)
Minggu ke-4 Juli
Dinsa Dikbudmudora bersamaUnit PNFI bersamaPemerintah Kota Madiun (AparatTerkait)
Bersama aparat terkait melakukan penindakan terhadap lembaga bermasalah perijinan sesuai ketentuan pasal22
97%
Belum jelasnya jobDesktription
Job Deskription dibuat untuk mewujudkan "The Right Man On The Right
Menata kembali struktur dan
Unit PNFI Minggu Ke-2 Juli
Unit PNFI bersama
Hiering dan Brainstorming bersama KBK dan
100%
FAKTORDOMINAN WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW
MUCHdalam Unit PNFI
Job" sehingga tujuan kerja dari unit PNFI dapat tercapai dengan baik (Efektif dan Efisien).
jabatan dalamunit PNFI beserta dengan pembagian tugasnya yangtelah disesuikan dengan kebutuhan kerja dan layanan unit PNFI dengan mempertimbangkan kemampuanmasing-masingSDM
TIM KBK Unit PNFI
Infrastruktur gedung belum memadai
Sarana Prasarana pendukung kegiatan pelayanan PNFI seharusnya menjadi perhatian bagi pimpinanuntuk menyediakan tempat/gedung yang layak, nyaman dan dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan untuk bekerja, sehingga pelayanan dapat semakin
Merencanakan Renovasi dan Penataan ruang pelayanan Unit PNFI.
Unit PNFI Minggu ke-4 Juli 2013 s.d Mei2014 (Smt II)
Subag Perencanaan
Mengajukan analisa kebutuhan dan proposal perbaikan gedung kepada subag Perencanaan untuk ditindaklanjutidan dianggarkanpada tahun 2014
90%
LANGKAH V :
MENELITI HASIL
5.1. PENELITIAN HASIL5.1.1. Tabel Lembaga yang Masih Harus Mengurus Perijinan Lembaga
Pendidikan (Sebelum Perbaikan)
Sumber Data : Data Perijinan Lembaga Pendidikan Masyarakat
Periode Data : Juni s/d Juli 2013
Pencatat/Pengolah Data : Sawal Harianto, S.Sos.
No. Masalah
Frekuensi
%%
Kumulatif
1 Lembaga Pendidikan Komputer 10 10 29,42 Lembaga Pendidikan Bahasa 9 19 26,53 Lembaga Bimbingan Belajar 7 26 20,64 Lembaga Kursus Keterampilan 4 30 11,85 Lembaga Pendidikan Kesehatan 3 33 8,86 Lembaga Pendidikan Pariwisata dan
Perhotelan 1 34 2,9
Jumlah34
100,00
\\
Sumber Data : Data perijinan lembaga Pendidikan Masyarakat
Periode Masalah : Juni s/d Juli 2013
No. Masalah
Frekuensi
%%
Kumulatif
1. Lembaga Pendidikan Non Formal yang telah habis masa berlaku ijinya
34 82,93
82,93
2. Lembaga Pendidikan Nonformal yang sudah pernah mengajukan ijin namun belum memenuhi syarat
5 12,20
95,12
3. Lembaga yang belum berijin dan belum pernah mengajukan perijinan
2 4,88 100,00
Jumlah 41 100
5.1.2. Tabel Lembaga yang Masih Harus Mengurus Perijinan Lembaga
Pendidikan (Setelah Perbaikan)
Sumber Data : Data Perijinan Lembaga Pendidikan Masyarakat
Periode Data : Agustus s/d September 2013
Pencatat/Pengolah Data : Sawal Harianto, S.Sos.
No. Masalah
Frekuensi %
%Kumulatif
1 Lembaga Bimbingan Belajar 1 100 1002 Lembaga Pendidikan Komputer 0 0 03 Lembaga Pendidikan Bahasa 0 0 04 Lembaga Kursus Keterampilan 0 0 05 Lembaga Pendidikan Kesehatan 0 0 06 Lembaga Pendidikan Pariwisata dan 0 0 0
Perhotelan Jumlah 1 100
Sumber Data : Data perijinan lembaga Pendidikan Masyarakat
Periode Masalah : Agustus s/d September 2013
No. Masalah Frekuensi
% %Kumulatif
1. Lembaga Pendidikan Nonformal yang sudah pernah mengajukan ijin namunbelum memenuhi syarat
5 62,50 62,50
2. Lembaga yang belum berijin dan belum pernah mengajukan perijinan
2 25,00 87,50
3. Lembaga Pendidikan Non Formal yangtelah habis masa berlaku ijinya
1 12,50 100,00
5.1.3. Pareto Perbandingan Lembaga yang Masih Harus Mengurus Perijinan
(Sebelum dan Setelah Perbaikan)
Sumber Data : Data Perijinan Lembaga Pendidikan Masyarakat
Periode Data : Agustus s/d September 2013
Pencatat/Pengolah Data : Sawal Harianto, S.Sos.
No. Masalah Fre
k % %Kum
No. Frek % %Kum
1.Lembaga Pendidikan Non Formal yang telah habis masa berlaku ijinya
34 82,93
82,93 3 5 62,5
062,50
2.
Lembaga Pendidikan Nonformal yang sudah pernah mengajukan ijin namun belum memenuhi syarat
5 12,20
95,12 2 2 25,0
087,50
3.Lembaga yang belum berijindan belum pernah mengajukan perijinan
2 4,88 100 1 1 12,50
100,00
Jumlah 41 100 8 100
PARETO PERBANDINGAN SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN
Sebelum Sesudah
5.2. DAMPAK PERBAIKANa. Dampak Positif :
1. Perbaikan yang telah dilakukan pada peningkatan SDM
pelayanan publik berdampak pada meningkatnya mutu pelayanan,
sehingga walaupun beban pekerjaan berbanding lebih besar
daripada pekerjaan yang harus dilakukan tetapi kinerja telah
mampu ditingkatkan.
2. Peningkatan dibidang infrastruktur dan sarana-prasarana
penunjang berdampak pada semakin efektif dan efisien
pelaksanaan pekerjaan sehingga mampu memangkas waktu
pekerjaan.
3. Walaupun sampai saat ini belum dapat dilakukan pelayanan
satu atap (untuk perijinan Lembaga Pendidikan) namun dengan
adanya fasilitas Online proses perijinan menjadi lebih cepat
dari waktu sebelumnya, hal ini berdampak pada kepuasan
masyarakat yang melakukan proses pengurusan perijinan.
4. Adanya peningkatan mutu pelayanan terhadap pengurusan ijin
pendirian lembaga pendidikan berdampak pada semakin
banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang mau mengurus ijin
pendirian, dari yang tercatat sebelumnya lembaga yang telah
berijin sebanyak 110 Lembaga dan lembaga dengan permasalahan
perijinan sebanyak 34 Lembaga menjadi 143 Lembaga Telah
Berijin dan yang masih mempunyai masalah perijinan hanya 1
lembaga artinya dari data tersebut terjadi peningkatan
sebesar : 97%.
5. Data lembaga berijin yang telah mengalami peningkatan
sebesar 97% merupakan wujud dari keberhasilan usaha
perbaikan yang telah dilakukan oleh tim KBK SMILE Dinas
Dikbudmudora Kota Madiun yang menetapkan Initial Goals
sebesar 90% selama 3 bulan.
b. Dampak Negatif :
1. Dengan belum dilaksanakannya sanksi secara tegas atas
kelalaian atau ketidak pedulian lembaga memperpanjang dan
mengurus perijinan pendirian lembaga pendidikan berdampak
pada masih adanya lembaga yang belum mengurus
perijinan/memperpanjang perijinan (Operasional Lembaga).
LANGKAH VI :
MEMBUAT STANDAR BARU
Belajar dari permasalahan yang ada dan proses perbaikan yang
telah dilakukan maka perlu adanya standar baru dalam pelayanan
publik terkait dengan standar pelayanan yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan (Pelayanan Prima). Dalam hal ini kelompok KBK
SMILE menetapkan standar baru pelayanan perijinan lembaga pendidikan
masyarakat sebagai berikut :
6.1. TUJUAN STANDAR BARU
Standar baru ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan (Pelayanan Prima), dengan
mengusung istilah PECEL NYAMPLENG (Pelayanan Cepat, Lancar, Nayaman,
Pasti dan Lengkap) serta SMILE (Sosialisasikan, Masyarakatkan,
Implementasikan, Legalkan dan Empati), kelompok KBK SMILE berharap
dengan ini pelayanan yang diberikan akan berdampak positif dan
signifikan terhadap peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengurus
perijinan.
6.2. STANDAR PROSEDUR PELAYANAN SMILE
1. Lakukan Sosialisasi Peraturan Daerah Tentang Ijin Pendirian
Lembaga Pendidikan di Kota Madiun kepada Masayarakat melalui media
masa baik cetak, elektronik maupun online serta dalam bentuk
edaran dan surat pemberitahuan kepada lembaga dan penerbitan
Leaflet untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat mendapatkan
informasi tentang prosedur dan proses pengurusan perijinan.
2. Masyarakatkan Peraturan Daerah Tentang Ijin Pendirian Lembaga
Pendidikan di Kota Madiun dengan cara langsung terjun kepada
masyarakat dlam bentuk penyuluhan dan bimbingan kepada lemabaga
pendidikan baik dengan cara kunjungan langsung ke lapangan ataupun
dalam bentuk workshop dan pelatihan.
3. Implementasikan pelayanan dengan prinsip PECEL NYAMPLENG
(Pelayanan Cepat, Lancar, Nyaman, Pasti, dan Lengkap)
Prosedur dan proses pelayanan yang telah ditentukan sebelumnya
dalam pelayanan perijinan dibuat dan disesuikan untuk memberikan
kemudahan dan kenyamanan dalam pelayanan bagi masyarakat sebagai
berikut :
a. Pastikan persyaratan yang dibutuhkan dalam proses pengurusan
ijin telah sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku saat
ini, jika belum berikan kesempatan kepada lembaga untuk
melakukan revisi.
b. Persayaratan yang telah sesuai lakukan proses Verifikasi dan
Validasi pada unit Tata Usaha PNFI sekurang-kurangnya dalam
waktu 2 x 24 Jam (2 hari kerja)
c. Lakukan proses Entri data Lembaga untuk memastikan bahwa
lembaga telah diterima pengajuan permohonan operasionalnya dan
berikan tanda terima Entri Data.
d. Dengan persetujuan Kepala Dinas buat dan susun layout Surat
Keputusan Pendirian Lembaga Pendidikan yang telah terstandar
untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan naskah Surat
keputusan.
e. Melalui Komputer secara online kirimkan naskah Surat Keputusan
tersebut kepada Skretariat Kota untuk dicetak dan diteruskan
kepada Wali Kota Madiun untuk mendapatkan persetujuan dan
ditantangani secara resmi.
f. Pastikan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 6 hari kerja
Surat Keputusan tersebut telah diterimakan kepada Lembaga
Pendidikan.
g. Lakukan pengarsipan secara Hardcopy dan Softcopy seluruh
petikan naskah Surat Keputusan yang telah diberikan.
h. Berikan peringatan secara resmi dan tertulis kepada lembaga
yang telah habis masa berlaku operasional/ijin lembaganya untuk
kemudian berikan saran untuk memperpanjang kembali perijinan
yang telah habis masa berlakunya tersebut.
i. Wujudkan Empati dengan memastikan pelayanan yang diberikan
adalah Tanpa Biaya.
4. Kirimkan secara berkala dan periodik angket tingkat kepuasan
pelayanan perijinan kepada Lembaga yang telah melakukan pengurusan
perijinan sebagai salah satu variable kepuasan pelanggan terhadap
mutu dari standar pelayanan SMILE.
5. Sediakan Kotak saran sebagai wujud keterbukaan layanan publik.
6. Berikan penghargaan terhadap lembaga pendidikan non formal yang
telah berijin dan berprestasi secara berkala (2 tahun sekali).
7. Bantulah Lembaga Pendidikan jika ada kesulitan dalam melengkapi
keadministrasian perijinan.
6.3. MANFAAT PENERAPAN STANDAR PELAYANAN SMILE
Standar pelayanan SMILE diharapkan dapat berdampak positif
terhadap perkembangan Lembaga Pendidikan masyarakat yang semakin
sadar dengan kebutuhan Legalitas Lembaga untuk meningkatkan mutu
Pendidikan Masyarakat Kota Madiun pada Khususnya dan pada
perkembangan mutu pendidikan secara umum.
Komentar Pimpinan :………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Madiun, …...... Agustus 2013
Diajukan oleh : Disetujui oleh : Diajukan oleh :Ketua KBK,
Slamet Hariyadi, S.PdNIP. 19681229 199308 1
002
Kepala Dinas PendidikanKebudayaan Pemuda dan Olah
Raga Kota Madiun,
Suyoto, S.IP.NIP. 19681107 198809 1 001
Fasilitator,
Endang Liliek Utami,M.Pd.
NIP. 19611125 198403 2005
LANGKAH VII :
MENGUMPULKAN DATA BARU & RENCANA BERIKUTNYA
7.1.INVENTARISASI MASALAHSumber Data : Monitoring PNFIPeriode Masalah : Agustus s.d September 2013
No. Masalah Usulan/Data1 Belum tegasnya penerapan sanksi Anggota KBK dan PNFI
2 Masih Rendahnya Pemahaman prosedur Perijinan
Anggota KBK dan PNFI
3 Sikap apatis lembaga Anggota KBK dan PNFI
4 Layanan Online Belum Maksimal Anggota KBK dan PNFI
7.2.STRATIFIKASI DATA MASALAH
No. Masalah Frekuens
i % %Kumulatif
1.
Lembaga Pendidikan Nonformal yang sudah pernah mengajukan ijin namun belum memenuhi syarat
5 62,50 62,50
2.
Lembaga yang belum berijin dan belum pernah mengajukan perijinan
2 25,00 87,50
3.
Lembaga Pendidikan Non Formal yang telahhabis masa berlaku ijinya
1 12,50 100,00
Sumber Data : Data Perijinan Lembaga Pendidikan Masyarakat
Periode Data : Agustus s/d September 2013
Pencatat/Pengolah Data : Sawal Harianto, S.Sos.
No. Masalah
Frekuensi %
%Kumulatif
1 Lembaga Pendidikan Komputer 1 3 42,862 Lembaga Pendidikan Bahasa 2 5 28,573 Lembaga Bimbingan Belajar 1 6 14,294 Lembaga Kursus Keterampilan 1 7 14,29
Jumlah 5 100,00
Kesimpulan:
Berdasarkan Diagram Pareto di atas, masalah terbesar adalah masih ada 5
lembaga yang sampai saat ini belum mengurus perijinannya sehingga KBK
SMILE sepakat untuk menetapkan TEMA:
“Menekan Jumlah Lembaga Tidak Berijin Melalui SMILE Sebesar 95 % Selama
3 Bulan di Dinas Dikbudmudora Kota Madiun”
7.3.JADWAL RENCANA SELANJUTNYA
LANGKAH KEGIATANTAHUN 2013 JUMLAH
PERTEMUANSept Okt Nop RENC REAL
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PLAN
1
.Menentukan Tema & Judul
`1
2
.Menganalisa Penyebab 2
3
.
Menguji & Menentukan
Penyebab Dominan3
DO4
.
Membuat Rencana Perbaikan &
Melakukan Perbaikan3
CHECK5
.Meneliti Hasil 3
ACTION
6
.Membuat Standar Baru 1
7
.
Mengumpulkan Data Baru &
Rencana Berikutnya1
Keterangan RENCANA REALISASI TOTALMINGGU 14