Laporan Lengkap Bioteknologi
-
Upload
uin-alauddin -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of Laporan Lengkap Bioteknologi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bioteknologi berasal dari dua kata, bio artinya
hidup atau organisme hidup dan kata teknologi
artinya suatu cara atau teknik. Kata bioteknologi
mulai muncul pada tahun 1917 dari seorang ilmuan
asal Hungaria yang bernama Karll Ercky untuk
menjelaskan penggunaan gula hasil fermentasi sebagai
pakan ternak babi. Namun pada saat, orang belum
tertarik memahami istilah bioteknologi (Fahrudin.
2010; 60).
Baru pada tahun 1961 Carl Garon Heden ahli
mikrobiologi menerbitkan jurnal ilmiah bioteknologi
dan bioenginering. Banyak mempublikasikan hasil
penelitiannya dalam jurnal tersebut yaitu mengenai
untuk kebutuhan manusia. Kemudian muncul definisi
bioteknologi yang diartikan sebagai pemanfaatan
jasad hidup dalam industri untuk menghasilkan barang
dan jasa. Bioteknologi pada umumnya mengaitkan pada
kegiatan mikroorganisme, sistem dan proses biologi
(Fahrudin. 2010; 61).
Penggunaan organisme terus berkembang dalam
menghasilkan produk untuk kesejahteraan manusia
seperti berbagai jenis produk makanan yang sangat
bermanfaat dan dikemas secara modern seperti
yoghurt, roti, bir, dll (Fauzi, Sirajuddin. 2010;
1).
Dalam dunia farmasi, soyghurt dan yoghurt
berkaitan dalam bidang bioteknologi fermentasi atau
hal-hal yang melibatkan mikroorganisme ataupun
mikroba sebagai bahan pembentuk barang atau produk,
tergolong dalam bidang bioteknologi.
Berdasarkan uraian di atas dibuatlah laporan
ini dengan judul percobaan “pembuatan yoghurt dan
soyghurt”. Dengan menggunakan bahan dasar susu dalam
pembuatan yoghurt dan sari kacang kedelai dalam
pembuatan soyghurt dengan fermentasi oleh bakteri
lactobacillus bulgaricus dan streptacoccus
thermophylus.
B. Maksud dan Tujuan Percobaan
1. Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami proses pembuatan
soyghurt dan yoghurt dengan metode fermentasi.
2. Tujuan Percobaan
a. Untuk mengetahui cara pembuatan yoghurt dari
fermentasi susu dengan bantuan bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.
b. Untuk mengetahui cara pembuatan sayghurt dari
fermentasi susu kedelai oleh bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophyilus.
C. Prinsip Percobaan
1. Pembuatan yoghurt menggunakan susu hilo sebanyak
30 gram dan ditambahkan air dan gula kemudian
pasteurisasi pada suhu 60℃ selama 15 menit.
Ditambahan starter Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophylus dan essens kemusian
diinkubasi 1 – 2 hari. Diamati warna, bau, rasa ,
tekstur dan PH.
2. Pembuatan soyghurt menggunakan sari kacang kedelai
sebanyak 1 kg, ditambahkan gelatin dan glukosa,
kemudian dilakukan pasteurisasi pada suhu 80℃selama 15 menit. Ditambahkan starter bakteri dari
yakult dan essens kemudian diinkubasi 1 x 24 jam
dan diamati bau, rasa, warna, dan PH.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori umum
Pada awal abad ke 20 tepatnya 1907, seorang
peneliti berkebangsaan Rusia bernama Elie Metch
Nikof membuat hipotesis yang spektakuler. Ahli
biologi ini menyatakan ada hubungan yang erat antara
harapan hidup yang tinggi masyarakat atau suku-suku
di pegunungan di Bulgaria dan kebiasaan mereka
mengkonsumsi susu fermentasi dalam jumlah banyak.
Susu fermentasi itu dikenal dengan nama yoghurt.
Yoghurt umumnya dibuat dari susu skim adalah bagian
susu yang tertinggal setelah skim mengandung semua
komponen gizi dari susu yang tidak dipindahkan
kecuali lemak dan fitamin yang larut dalam lemak
(Fauzi, Sirajuddin. 2010; 1).
Bakteri baik yang terdapat di dalam yoghurt
adalah lactobasilus bulgaricus dan stretcacoccus
thermophilus. Kedua bakteri itu mengurangi laktosa (
gula ) susu menjadi asam laktat dengan berbagai
komponen aroma dan cita rasa. Karna itu, kedua
bakteri ini dikenal sebagai bakteri asam laktat.
Lactobacillus berperan dalam pembentukan aroma
sedangkan streptacoccus lebih berperan dalam
pembentukan cita rasa. Berkut ini karakteristik
kedua jenis asam laktat.
Jenis bentukkarakt
er
Temperatu
r
pertumbuh
an
optimal
Jenis
fermentasi
Streptaco
ccus
thermophi
llus
Bulat
atau
lonjon
g
Gram
positi
f
Sekitar
450
Aerobik
homoferment
atif
Lactobaci
llus
bulgaricu
s
batang
Gram
positi
f
Sekitar
450
homoferment
atif
( Fauzi, Sirajuddin.
2010; 4).
Bakteri streptacoccus thermophilus dan
lactobacillus bulgaricus termasuk bakteri asam
laktat homofermentatif, artinya glukosa yang
difermentasikan akan menghasilkan asam laktat
sebagai satu-satunya produk. Kedua bakteri ini juga
termasuk bakteri gram positif yaitu bakteri yang
menunjukkan respon positif terhadap pewarnaan gram
yakni berwarna ungu (Fauzi, Sirajuddin. 2010; 4).
Yoghurt merupakan salah satu hasil produk
fermentasi yang banyak mengandung gizi proses
fermentasi yang terjadi pada yoghurt akan menambah
kandungan gizinya. Komposisi zat gizi yoghurt mirip
dengan susu. Bahkan, ada beberapa komponen yang
jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan susu,
seperti vitamin B kompleks, kalsium (ca), dan
protein. Selama proses fermentasi susu menjadi
yoghurt terjadi sintesis fitamin B kompleks
khususnya bhiyamin (vitamin B1) dan riboflafin
(vitamin B2), serta beberapa asam amino penyusun
protein (Fauzi, Sirajuddin. 2010; 7).
Kandungan beberapa vitamin penyusun susu dan
yoghurt:
Vitamin
( unit/100
gram
Susu Yoghurt
Murni Skim
Kadar
lemak
tinggi
Kadar
lemak
rendahVitamin A
(lu)148 - 140 70
Thiamin (B1)
(mg)37 40 30 42
Riboflavin
(B2) (mg)160 180 190 200
Piridoksin
(B6) (mg)46 42 46 46
Stanokobalam
in (B12) (mg)0,39 0,4 - 0,23
Vitamin C 1,5 1,0 - 07
(mg)Vitamin D
(lu)1,2 - - -
(Fauzi, Sirajuddin. 2010; 8).
Yoghurt dibuat dari susu murni atau susu skim.
Selanjutnya susu tersebut diinkubasi dengan kultur
starter yang umumnya mengandung lactobacillus
bulgaricus dan streptacoccus thermophilus. Bakteri
tersebut merombak laktosa yang terkandung dalam susu
menjadi asam laktat sehingga menyebabkan susu
tersebut menjadi kental (dadih) dan membentuk
yoghurt (Rukmana, Ahmad. 2004; 24).
Soyghurt adalah suatu produk fermentasi susu
kedelai yang menggunakan kultur (biakan murni)
bakteri streptacoccus thermophilus dan lactobacillus
bulgaricus yang telah umum dipakai dalam prose
pembuatan yoghurt (Fahrudin. 2010; 71).
Di dalam susu sapi, terdapat protein yang
disebut kasein dan karbohidrat berupa laktosa (gula
susu). Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam
susu yang dapat digunakan oleh kultur starter
lactobacilus bulgaricus dan streptacoccus
thermophilus sebagai sumber karbon dan energi untuk
pertumbuhan. Laktosa dihidrolisasi oleh kedua
bakteri tersebut dan hasil akhir berupa asam
piruvat. Asam piruvat ini lalu diubah menjadi asam
laktat oleh enzim laktat dehidrogenese yang
dihasilkan oleh kedua bakteri tersebut (Fahrudin.
2010; 72).
Asam laktat yang dihasilkan menyebabkan
penurunan PH susu atau menungkatkan keasaman susu.
Kasein merupakan protein utama dalam susu yang
terpengaruh oleh perubahan PH atau keasaman ini.
Jika PH susu menjadi sekitar 4,6 atau lebih rendah
maka keasan susu akan menjadi tidak stabil dan
terkoagulasi (menggumpal) dan membentuk gel yoghurt.
Gel yoghurt ini berbentuk semsolid (setengah padat
dan menentukan tekstur yoghurt). Asam laktat juga
memberikan ketajaman rasa, rasa asam, dan
menimbulkan aroma khas pada yoghurt (Fahrudin. 2010;
72).
Soyghurt pada dasarnya adalah yoghurt yang
dibuat dari sari kedelai. Bakteri yoghurt akan
melakukan fermentasi asam laktat pada sari kedelai.
Bakteri yoghurt yang digunakan diantaranya
streptacoccus thermophilus, lactobacillus
bulgaricus, atau lactobacilus shrirota (Wansno dan
Kess Dahana. 2010; 101).
Bibit bakteri dapat berasal dari biakan murni
atau dari yoghurt yang belum dipasteurisasi
(dimatikan bakterinya). Secara umum, yoghurt terbagi
menjadi dua jenis, yakni yang belum dan sudah
dipasteurisasi. Yoghurt yang belum dipasteurisasi
biasanya disimpan di lemari pendingin (Wansno dan
Kess Dahana. 2010; 101).
Persiapan Alat dan Bahan
1. Alat-alat
Peralatan yany diperlukan untuk membuat
soyghurt hampir sama dengan pembuatan susu
kedelai. Proses awal pembuatan soyghurt adalah
membuat susu kedelai. Peralata yang dibutuhkan
sebagai berikut.
a. Ember atau bak
Ember atau bak digunakan untuk mencuci dan
merendam kedelai. Apabila bahan baku tidak
terlalu banyak dapat menggunakan ember.
Pengolahan dalam skala besar dapat menggunakan
drum plastik atau bak tembok dengan ukuran
tertentu sesuai dengan skala usaha.
b. Alat penggiling kedelai
Alat penggiling kedelai ada beberapa
jenis, diantaranya penggiling bani, blender,
adau penggiling bermesin diesel. Penggiling
bermesin diesel biasanya digunakan untuk
produksi skala besar.
c. Kompor dan panci
Kompor dan panci digunakan untuk merebus
sari kedelai menjadi susu kedelai dan merebus
air saat penggilingan. Tampa perebusan, kedelai
akan mengeluarkan enzim berbau langu yang akan
memengaruhi rasa soyhgurt yang dihasilkan.
d. Wadah fermentasi
Wadah fermentasi dapat terbuat dari gelas
atau plastik yang diberi tutup. Bakteri yoghurt
merupakan bakteri anaerob yang tidak
membutuhkan udara dalam proses asam laktat.
e. Inkubator berpengatur suhu
Inkubator digunakan untuk meletakkan wadah
fermentasi yang berisi susu kedelai yang telah
diinokulasi bakteri yoghurt. Apabila tidak
memiliki inkubator, maka dapat diganti dengan
kotak yang dilengkapi lampu bohlam 15 watt.
Suhu inkobator diatur sekitar 400-500 C. Dengan
suhu ruang pun proses yoghurt dapat dilakukan
tetapi memakan waktu yang lama.
2. Bahan
a. Bahan untuk membuat soyghurt terlebih dahulu
dibuat susu kedelai.
Bahan-bahan susu kedelai seperti kedelai,
air, gula, CMC, soda kua atau soda abu,
diperlukan juga dalam proses pembuatan
soyghurt.
b. Bibit murni atau yoghurt hidup
Starter yoghurt dapat berasal dari bibit
murni atau yoghurt yang belum dipasteurisasi.
Bibit yoghurt murni bisa diperoleh pada
beberapa lembaga pemerintah yang terkait dengan
mikrobiologi atau teknologi pangan.
c. Proses inkubasi atau fermentasi
Setelah diinokulasi atau diberi starter,
masukkan susu kedelai kedalam wadah kemudian
tutup rapat. Simpan wadah tersebut diinkubatus
suhu 400-450 C selama 5 jam. Setelah 5 jam,
yoghurt setelah siap dikonsumsi. Inkubasi juga
dapat berlangsung suhu ruang, tetapi memakan
waktu lebih lama, sekitar 1-2 hari.
d. Pasteurisasi
Soyghurt yang dihasilkan dapat
dipasteurisasi atau tidak dipasteurisasi.
Soyghurt yang tidak dipasteurisai tingkat
keasamannya dapat meningkat dari hari kehari.
Selain itu, soyghurt juga memiliki masa
kadaluarsa yang lebih pendek. Umumnya berkisar
antara 3-4 hari dengan syarat kemasan tertutup
rapat dan disimpan dalam lemari pendingin.
Proses pasteurisasi soyghurt dapat dilakukan
denganmemasukkan botol kaca berisi soyghurt
kedalam air mendidih selama 5 menit. Selama
dimasukkan, botol diputar-putar agar panas
merata.
e. Penyimpanan
Agar lebih awal, simpan soyghurt di lemari
es dengan suhu sekitar 00-50 C. Khusus untuk
soyghurt yang masi hidup, penyimpanan harus
dilakukan pada suhu 40-50 C. Itulah sebabnya
produksi yoghurt selalu disimpan di lemari
pendingin. Jika tidak, maka ada kemungkinan
produk tersebut mengalami kerusakan (Wansno dan
Kress Dahana. 2010; 101-108).
Soyghurt adalah yoghurt yang dibuat dari susu
kedelai. Cara membuatnya juga hampir sama dengan
pembuatan yoghurt. Pertama-tama, susu kedelai
dipasteurisasi yaitu direbus dengan suhu 800-900 C
selama 30 menit. Kemudian ditambahkan 5 gram gula
untuk 100 ml susu kedelai. Untuk menjaga bentuk
soyghurt lebih baik dan mempunyai tekstur lebih
lembut, dapat ditambahkan goketin sebanyak 1 gram
untuk 100 ml susu kedelai. Kemudian dinginkan
sehingga suhu menjadu 430C. Kemudian ditambahkan
starter (ragi) dengan perbandingan yang sama antara
lactobacillus bulgaricus dan lactobacillus
termophilus sebanyak 5% dari jumlah suus kedelai.
Kemudian disimpan dalam suhu 450 C selama 3 jam,
kemudian dismpan dalam suhu ruangan selama 12 jam.
Setelah itu baru disimpan dalam lemari es agar
soyghurt dapat bertahan lama (Moaris Hindia. 2008;
6).
Produk-produk susu fermentasi (dengan
penambahan mikroorganisme hidup seperti bakteri)
sudah lama dikenal diseluru dunia. Proses fermentasi
maksudkan untuk memperpanjang umur simpan susu yang
mudah rusak, menambah aroma dan rasa, serta
memperkaya kandungan nutrisi. Pada zaman dahulu,
susu fermentasi dibuat secara sederhana dengan
gelatin, mendiamkan suhu ruang dan membiarkan
mikroorganisme yang sudah ada dalam susu untuk
melakukan fermentasi. Namun, saat ini produk susu
fermentasi dibuat dengan cara menambahkan
mikroorganisme penghasil asam laktat ke dalam susu
untuk menurunkan pH susu. Dengan penambahan
mikroorganisme tersebut, dihasilkan berbagai macam
produk, tergantung pada jenis mikroorganismenya.
Contoh produk-produk susu fermentasi antara lain
yoghurt, sus asam, keju, dan mentega. Sumatera Barat
dan sekitarnya dikenal produk susu fermentasi dari
susu kerbau yang disebut dengan dadi (Rukmana,
Rahmat. 2004; 14).
Secara umum, yoghurt diklasifikasikan ke dalam
empat kelompok, yaitu berdasarkan metode
pembuatannya dan struktur fisik yoghurt, cita rasa,
kandungan lemak, dan proses pasca fermentasi
(Rukmana, Rahmat. 2004; 14).
B. Uraian Bahan
1. Aquadest (Dirjen POM. 1979: 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Aquadest, air suling, aqua
depurata
Berat molekul : 18,02
Rumus molekul : H2O
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau,
tidak berasa, tidak
berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. Gelatin (Dirjen POM. 1979; 265)
Nama resmi : GELATINUM
Nama lain : Gelatin
Rumus molekul : C3H8O3
Berat molekul : 92,09
Rumus struktur :
Pemerian : Lembaran, kepingan, serbuk
atau butiran,
tidak berwarna atau
kekuningan, rasa lemah
Kelarutan : Jika direndam dalam air
mengembang dan
menjadi lunak. Angsur–angsur
menyerap air
10 kali bobotnya larut dalam air
panas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Penstabil soyghurt
3. Gula (Dirjen POM. 1995; 762)
Nama resmi : SUCROSUM
Nama Lain : Sukrosa, Sakarosa
Rumus molekul : C12H27O12
Berat molekul : 342,30
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna,
masa hablur atau
berbentuk kubus, atau serbuk
hablur putih, tidak
berbau , rasa manis.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air,
lebih mudah larut
dalam air mendidih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Pemanis
4. Kacang Kedelai (Gembong Tjitrosoepomo, 2010; 29)
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledome
Ordo : Fabales
Family : Fabalaceae
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max
5. Komposisi susu hilo
Komposisi :
Susu bubuk skim, gula pasir, maltodekstrim,
krim nabati, susu bubuk fullcream, premiks
vitamin, dan mineral, perisa artificial vanilla,
alga merah, colin, perisa artificial karamel, dan
kromium pikolinat.
C. Uraian Bakteri
1. Klasifikasi Lactobacillus bulgaricus (www.wikipedia.org)
Kingdom : Bacteria
Divisi : Pirmiacutes
Kelas : Bacillus
Ordo : Lactobacillales
Famili : Lactobacillaceane
Genus : Lactobacillus
Spesies : Lactobacillus bulgaricus
Morfologi
Bakteri ini banyak termasuk bakteri asam
laktat mono fermentatif, artinya glukosa yang di
fermentasikan akan menghasilkan asam laktat
sebagai satu-satunya produk. Tergolong bakteri
gram positif, berbentuk batang, temperatur,
pertumbuhan sekitar 450 C. Respon positif
pewarnaan gram yakni berwarna ungu.
2. Klasifikasi Streptococcus thermophillus
(www.wikipedia.org)
Kingdom : Bacteria
Divisi : Pirmiacutes
Kelas : Bacillus
Ordo : Lactobacillales
Famili : Lactobacillaceane
Genus : Lactobacillus
Spesies : Lactobacillus thermophillus
Morfologi
Berbentuk bulat atau lonjong, tergolong
bakteri gram positif, temperatur pertumbuhan
optimal 450 C. Bersifat Homofermentatif. Respon
pewarnaan adalah berwarna ungu. Tergolong bakteri
asam laktat.
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan yaitu baskom,
blender, gelas steril, gelas ukur, inkubator,
kompor, lap halus, lap kasar, panci, sendok,
termometer, dan stopwatch.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan yaitu air, essens,
gelatin, gula pasir, kacang kedelai, yakult,
starter (bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermopylus) dan susu hilo 30 gram.
B. Cara kerja
1. Yoghurt
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Dilarutkan 30 gram susu hilo dalam 100 ml air.
c. Ditambahkan gula 4 gram.
d. Dipasteurisasi 80oC ± 15 menit.
e. Diturunkan suhunya 45oC, ditambahkan starter
(yakult).
f. Ditambahkan essense secukupnya.
g. Diinkubasi 1-2 hari dalam suhu 37oC.
h. Diamati bau, rasa, warna, tekstur, dan pH.
2. Soyhurt
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Direndam kacang hijau ± 8 jam, lalu dikupas
kulitnya.
c. Direbus dalam suhu 90oC ± 3 jam lalu diblender
d. Diambil sari 100 ml dan ditambahkan glukosa 4
gram dan gelatin 1 gram.
e. Dipanaskan selama 15 menit.
f. Didinginkan dan ditambahkan starter (yakult)
sebanyak 10 ml.
g. Ditambahkan essense secukupnya.
h. Diinkubasi 1x24 jam dan diamati bau, rasa,
warna, tekstur, dan pH
As. dekarboksila
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Pengamatan
1. Starter Bakteri
Produk pH Rasa Warna Tekstur
SoyhurtAsam (pH
= 5)Asam
Coklat
mudaHalus
YoghurtAsam (pH
= 5)Asam
Coklat
mudaHalus
2. Starter Yakult
Produk pH Rasa Warna TeksturSoyhur
t
Asam (pH
= 5)Asam
Orang
e
Agak
kasarYoghur
t
Asam (pH
= 5)
Manis
keasaman
Orang
eLembut
B. Reaksi
C6H12O6L. S. CO2 + Asam laktatEtil
C6H12O6ATPADP
CO2
(Glukos (asam
Alkohol dehidrogenaseNADH ∩ NAD
(etanol)
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMUKESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
PRAKTIKUM : BIOTEKNOLGI
PERCOBAAN : YOGHURT
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMUKESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
PRAKTIKUM : BIOTEKNOLGI
PERCOBAAN : YOGHURT
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIJURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMUKESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSARPRAKTIKUM : BIOTEKNOLOGI
PERCOBAAN : YOGHURT
DIMASUKKAN SUSU HILO KEDALAM PANCI
KETERANGAN : PROSES PERENDAMAN KACANG KEDELAI
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIJURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMUKESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSARPRAKTIKUM : BIOTEKNOLOGI
PERCOBAAN : SOYOGHURT & YOGHURT
PENIMBANGAN BAHAN
KETERANGAN : PROSES PERENDAMAN KACANG KEDELAI
C. Gambar
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMUKESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
PRAKTIKUM : BIOTEKNOLGI
PERCOBAAN : YOGHURT
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMUKESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
PRAKTIKUM : BIOTEKNOLGI
PERCOBAAN : YOGHURT
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIJURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMUKESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
PRAKTIKUM : BIOTEKNOLGIPERCOBAAN : YOGHURT
SUSU DIMASUKKAN KEDALAM GELAS UNTUK PROSES FERMENTASI
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIJURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMUKESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
PRAKTIKUM : BIOTEKNOLGIPERCOBAAN : SOYOGHURT
PENAMBAHAN STARTER YAKULT DAN ESSENS VANILLA
D. Pembahasan
Yoghurt adalah salah satu olahan susu dengan
cara fermentasi yang berbentuk semi solid dengan
menggunakan asam laktat. Bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophyllus menguraikan laktosa dan
gula susu menjadi asam laktat yang menyebabkan
menjadi asam. Proses pengasaman dan penggumpalan
protein pada yoghurt membuat yoghurt mudah diterima
oleh tubuh (Fauzi, Sirajudin. 2010; 7).
Soyhurt adalah produk fermentasi susu kedelai
yang menggunakan kultur (biakan murni). Dibandingkan
dengan yoghurt susu, soyhurt mempunyai bebrapa
keuntungan yang lebih baik sedikit memerlukan bibit
(starter). Pembuatannya dapat dilakukan pada suhu
kamar biasa dan lebih kaya akan atau rasa (Fahrudin.
2010; 71).
Adapun keuntungan dari yoghurt :
1. Yoghurt terbentuk dari dua buah bakteri baik yang
bermanfaat bagi kesehatan, bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophyllus. Selain
bakteri tersebut, yoghurtbisa mengandung vitamin
B. Kompleks yaitu B1, B2, B3, dan B6, serta asam
folat, asam pentotenat dari biotin.
2. Dua bakteri bermanfaat untuk menetralkan racun,
mencegah diare, kanker sedangkan kandungan vitamin
dalam yoghurt bermanfaat untuk meningkatkan
kesehatan reproduksi, kekebalan tubuh, dan
mempertajam fungsi berpikir.
Adapun kandungan dalam yoghurt adalah sebagai
berikut :
1. Yoghurt terbentuk dari dua buah bakteri baik yang
bermanfaat bagi kesehatan, bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Selain dari
bakteri tersebut yoghurt juga mengandung vitamin B
kompleks yaitu B1, B2, B3 dan B6, serta asam folat,
asam pentotenat.
2. Dua bakteri yang terkandung dalam yoghurt
bermanfaat untuk menetralkan racun, mencegah
diare, kanker, radang paru-paru menguatkan jantung
dari mengurangi susah tidur.
3. Mengandung mineral, seperti kalsium dan fosfor
dalam yoghurt berguna untuk tulang yang kuat dan
mencegah osteoporosis (Fahrudin. 2010; 74)
Selain itu juga kandungan dari soyhurt hampir
sama dengan yoghurt tapi ada beberapa hal yang
membedakan soyhurt dari bahan kedelai mempunyai
antioksidan yang lebih besar dalam mencegah oksidasi
lemak. Jika dibandingkan kasein pada susu sapi,
tidak mengandung laktosa maupun kolesterol, juga
terdapat senyawa anti kolesterolamina yang lebih
tinggi dibandingkan susu non fermentasi (Fahrudin.
2010; 75).
Adapun manfaat mengonsumsi yoghurt dan soyhurt
dibandingkan dengan susu, yaitu :
1. Sangat cocok dikonsumsi oleh orang yang sensitif
dengan susu karena laktosa yang terkandung pada
susu biasa sudah disederhanakan dalam proses
fermentasi yoghurt maupun soyhurt.
2. Bila dikonsumsi seara rutin bahkan maupun
menghambat kadar kolesterol dalam darah karena
yoghurt dan soyhurt mengandung bakteri Lactobacillus.
Lactobacillus berfungsi menghambat pembentukan
kolesterol dalam darah yang berasal dari makanan
yang kita makan seperti daging.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh kita karena yoghurt
mengandung banyak bakteri baik sehingga secara
otomatis dapat mengembangkan bakteri jahat.
4. Menjaga kekebalan tubuh terhadap bakteri jahat.
5. Mendukung proses pencernaan laktosa dibandingkan
susu tanpa proses fermentasi.
6. Melancarkan pencernaan, kandungan probiotik yang
merupakan bakteri baik dalam yoghurt mampu membuat
keseimbangan mikroflora dalam usus yang berperan
penting dalam proses pencernaan usus dan mencegah
kebugaran tubuh (Wasno dan Kess Dahana. 2010;
102).
Pada proses pembuatan soyhurt maupun yoghurt
diperlukan adanya proses fermentasi. Mekanisme
fermentasi yaitu terjadi hidrolisis enzimatis
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Selanjutnya
glukosa akan diuraikan kembali melalui beberapa
tahap dekomposisi, sehingga menghasilkan asam
laktat. Pada tahap ini, belum terjadi perubahan
struktur fisik yang nyata pada susu, disebut
fermentasi. Galaktosa tidak akan digunakan selama
glukosa dan laktosa masih tersedia untuk fermentasi.
Setelah terjadi penurunan pH maka gel mulai
terbentuk secara bertahap sampai titik isoeletrik
pada pH 4,65. Proses ini disebut fermentasi utama.
Pembentukan gel diikuti dengan perubahan viskositas.
Pada umumnya fermentasi dilakukan pada suhu 40-45oC
selama 2,5 – 3 jam. Namun suhu dan waktu fermentasi
bisa berubah tergantung pada jenis bakteri kultur
starter yang digunakan (Fahrudin. 2010; 74).
Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophyllus paling cepat tumbuh pada suhu 45 – 45oC.
Oleh sebab itu digunakan starter tersebut dapat
digunakan dalam proses fermentasi (Fahrudin. 2010;
74).
Pada percobaan ini mula-mula disiapkan alat dan
bahan. Dalam fermentasi soyhurt dilakukan beberapa
tahap. Pertama-tama soyhurt terlebih dahulu direndam
selama ± 8 jam, hal ini dilakukan agar mempercepat
pengelupasan. Setelah pengelupasan pada kacang
kedelai atau kacang hijau sebanyak 100 ml. Kemudian
dipasteurisasi untuk menginaktifkan enzim dan juga
membunuh mikroba patogen. Suhu pasteurisasi 85oC
selama 5–10 menit. Dengan perlakuan pemanasan dapat
mengurangi koagulasi, karena setelah pemanasan
terjadi penurunan pH. Sementara pemanasan,
ditambahkan gula sebanyak 4 gram untuk memberikan
rasa manis dan juga sebagai sumber karbon bagi
mikroba. Ditambahkan gelatin sebanyak 1 gram, untuk
memberi tekstur yang lebih kental. Setelah itu
didinginkan hingga suhu 45oC, agar pada saat
penambahan starter bakteri yang terdapat dalam
starter bakterinya tidak mati dan juga unbtuk
menghindari terjadinya kontaminasi. Kemudian
ditambahkan starter yakult 10 ml yang membantu dalam
proses fermentasi dimana dalam starter yakult
mengandung bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophyllyus yang membantu dalam pembentukan asam dan
zat–zat cita rasa dari gula yang ada dalam susu.
Dimana didalam susu terhadap protein yang disebut
kasein dan karbohidrat berupa laktosa (gula susu).
Laktosa akan dihidrolisis oleh kedua bakteri
tersebut dan hasil akhirnya berupa asam piruvat.
Asam piruvat ini dirubah menjadi asam laktat oleh
amin lakta dehidrogenase, kemudian ditambahkan
essens sebagai perasa dan pengaroma, untuk
meningkatkan nilai estetikanya lalu diinkubasi
selama 1x24 jam dalam oven pada suhu 40-45oC agar
bakteri yang digunakan berkembang biak dan membantu
proses fermentasi. Kemudian diamati pH, rasa, warna,
dan teksturnya.
Di dalam proses fermentasi akan terjadi
denaturasi protein. Denaturasi adalah perubahan
susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul
protein, tanpa terjadinya pemecahan ikatan-ikatan
kovalen. Dalam fermentasi terjadi perubahan NAD+ yang
direduksi menjadi NAD. Fermentasi menhghasilkan
banyak NADH. Akumulasi NADH menyebabkan masalah pada
reaksi anaerob. NADH yang terlalu banyak akan
mencegah oksidasi lebih lanjut dari substrat karena
kurangnya NAD+ untuk menerima elektron. Dalam lajur
fermentasi banyak langkah-langkah setelah produksi
energi dilakukan sebagai untuk menyingkirkan NADH.
Piruvat sebagai perantara penting. Piruvat adalah
perantara yang berharga karen adapat bertindak dan
memberikan fleksibelitas mikroba. Energi berasal
dari substrat tingkat fosforilasi substrat diubah
menjadi senyawa terfosfoniasi dan dalam reaksi
sebelumnya fosfat energi ditransfer ke ATP.
Fermentasi dapat melibatkan setiap molekul dapat
mengalami oksidasi. Substrat umumtermasuk gula dan
asam amino. Produk khas tergantung pada substrat
tetapi bisa termasuk asam-asam organik (misalnya
asam laktat).
Pada pembuatan yughurt, pertama-tama disiapkan
alat dan bahan, ditimbang susu hilo 30 gram dan
dimasukkan kedalam panci lalu ditambahkan air 100 ml
untuk melarutkan susu tersebut. Ditambahkan gula 4
gram untuk memberikan rasa manis dan juga sebagai
makanan mikroba dan dipanaskan hingga 80oC untuk
mematikan bakteri-bakteri jahat yang ada dalam bahan
serta menambah larutan gula. Kemudian, didinginkan
hingga suhu 450C agar pada penambahan starter
bakteri yang terdapat dalam starter tidak mati.
Ditambahkan starter yakult 10 ml yang akan membantu
proses fermentasi dan proses denaturasi protein
karna mengandung bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus. Yang akan menghidrolisis
laktosa yang terdapat dalam susu yang akan
menghasilkan asam pirufat kemudian asam pirufat ini
akan diubah menjadi asam laktat oleh enzim laktat
dehidrogenase kemudian ditambahkan perasa secukupnya
untuk meningkatkan nilai estetikanya dan inkubasi
1x24 jam dalam oven untuk mengembangbiakkan bakteri
tersebut dan diamati pH, rasa, warna, dan tekstur.
Hasil yang diperoleh dalam percobaan yoghurt
dapat dikatakan berhasil dimana dari segi pH
diperoleh pH 5, rasa asam kemanisan, warna orange
(sesuai essense yang digunakan) dan teksturnya
lembut. Sedangkan pada pembuatan soyhurt, jika
dilihat dari segi pH dapat dikatakan berhasil karena
pH yang diperoleh adalah pH 5. Sedangkan jika
dilihat dari segi rasa, dan teksturnya dikatakan
tidak berhasil karena tidak membentuk gel (semisolid
atau setengah padat) dan rasanya berasa asam karena
terbentuknya asam laktat.
Hal ini sesuai dengan literatur yoghurt pH =
4,6–5 dengan rasa yang asam, bertekstur lembut dan
beraroma asam. Hubungan percobaan ini dengan
perbandingan literatur dari hasil didapatkan
soyghurt dengan pH = 5 ( Asam ) dan yoghurt dengan
pH = 5 ( asam ) hal ini sesuai dengan literatur
pembentukan produk fermentasi selama penyimapanan PH
akan turun menjadi 4–5 sebagai akibat kegiatan
bakteri asam laktat (Natsir. 2012; 26).
Adapun faktor kesalahan yang mempengaruhi hasil
percobaan tidak telitian dalam mencampur bahan,
tidak sterilnya alat, pada saat pemanasan tidak
tercapai suhu 800C hanya mendekati pada suhu tersebut
jadi menyebabkan masih adanya kontaminasi dari
mikroba yang ada yang akan mengganggu aktivitas
starter bakteri. Dan pada saat pendinginan suhu,
lebih rendah dari 450C pada saat penambahan starter
sehingga bakteri tidak terinokulasi dengan baik.
Hubungan percobaan ini dengan farmasi adalah
pemanfaatan mikrorganisme yang menguntungkan bagi
tubuh untuk membuat produk farmasi, yang kandungan
nutrisinya lebih tinggi dibandingkan dengan atau
tanpa pengolahan dari mikrorganisme.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh produk
yang menggunakan starter yakult, pada soyghurt dan
yoghurt memiliki pH 5 (asam), warna orange sesuai
essens yang digunakan, rasa pada yoghurt manis
keasaman sedangkan soyghurt asam, dan tekstur pada
yoghurt lembut dan pada soyghurt agak kasar.
Pada produk yang menggunakan starter bakteri
laktobacillus bulgaricus dan s. Thermophillus. Pada soyghurt
dan yoghurt memiliki pH 5 (asam), rasa asam. Warna
coklat sesuai essens yang digunakan. Namun dalam
segi tekstur yoghurt lebih halus, sedangkan soyghurt
kasar.
B. Saran
1. Labolatorium
Sebaiknya alat dan bahan dilengkapi
2. Asisten
Terimakasih atas bimbingannya kak.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. 1997. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta :
Depkes RI.
Fahruddin. 2010. Bioteknologi Lingkungan. Bandung :
Arfabeta.
Fauzi, Surajudin. 2010. Yoghurt Susu Fermentasi Yang
Menyehatkan. Jakarta : Gramedia.
Handayani, Gemy Nastiti dan Andi Armisman Edy
Paturusi. 2014. Penuntun Praktikum Bioteknologi
Farmasi. Makassar : UIN Press.
Mudris. Hindah. 2008. Susu Kedelai Tinggi Protein dan
Rendah Kolesterol. Jakarta : Gramedia.
Rukmana, Rahmat. 2004. Yoghurt dan Karamel Susu.
Surabaya : Teknologi Tepat Guna.
Warisno dan Fres Dahana. 2010. Meraup Untung Dari Olahan
Kedelai. Bandung : Yudistira.
SKEMA KERJA
A. Pembuatan Soyghurt
Rendam kacang kedelai
Kupas
+ gula 4 gram
Panaskan hingga 90oC ± 3-
Dipanaskan
Sari Kedelai
Blender
+ starter
Dinginkan hingga
+ gelatin 4
+ perasa
Amati (pH, rasa, warna
Inkubasi 1x24
B. Pembuatan Yoghurt
30 gr susu hilo
+ 100 ml air
Dipasteurisasi 600 C
Ditambahkan gula 4 %
Didinginkan 450 C
Ditambahkan starter bakteri dan essens
Diaduk dan dipindahkan dalam wadah gelas lalu
ditutup rapat
Diinkubasi 1 x 24 jam
Amati (pH, rasa, warna,
LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
PERCOBAAN
PEMBUATAN SOYHURT DAN YOGHURT
OLEH
KELOMPOK V (LIMA)
GOLONGAN I (SATU)
ANDI TENRI RAWE (70100112007)
AGUSTIANTO LUKMAN (70100112024)
RAHMA IRIANI ASLAM (70100112025)
QORI’ATUL AINI (70100112030)
LATRY D. AMAHORU (70100112045)
NURJANNA (70100112064)
NURUL AZIZAH (70100112074)
HUSNUL KHATIMAH (70100112110)
ASISTEN PENANGGUNG JAWAB
NURFADILAH
RADIYAH
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI