BAB IV VALIDITAS Firqih Arum Wahyudi

53
Firqih Eka Iswara (5235139010) Wahyudi (5235131572) Emas Arum Nurdin (5235136296) Nama Kelo mpok :

Transcript of BAB IV VALIDITAS Firqih Arum Wahyudi

Firqih Eka Iswara (5235139010)

Wahyudi (5235131572)Emas Arum Nurdin (5235136296)

Nama K

elompo

k :

BAB IVValiditas Dalam

Pengukuran

PengukuranPengukuran merupakan• adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. 

Level-level pengukuran tergantung pada• Bagaimana caranya suatu konstruk• Dikonseptualisasikan.

Level pengukuran tersebut akan berdampak pada• Berbagai indikator yang dipilih dan dikaitkan• Dengan asumsi-asumsi dasar dalam sebuah• Definisi konstruk baik yang bersifat kontinu maupun diskrit.

Apa itu Valid ?Menurut Gronlund (1985), dapat diartikan sebagai ketepatan interprestasi yang dihasilkan dari skor tes atau instrumen evaluasi.

Menurut Gay (1983) dan Johnson (2002), instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Validitas itu apa?

B. Menurut BahasaValiditas yaitu kebenaran.Validitas test adalah derajat test yang sebenarnya untuk mengukur apa itu menunjukan sesungguhnya untuk pengukuran.

Validitas berasal dari kata “validity” yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

A. Menurut Para AHLI: Menurut Gronlund dan Linn (1990): Validitas adalah ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi.

Menurut Anastasi (1990): Validitas adalah ketepatan mengukur konstruk, menyangkut; “What the test measure and how well it does”

Menurut Sukadji (2000): Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur.

Menurut Azwar (1986):Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.

Nunnaly (Surapranata, 2004) menyatakan bahwa pengertian validitas senantiasa dikaitkan dengan penelitian empiris dan pembuktian-pembuktiannya bergantung kepada macam validitas yang digunakannya.

Menurut Arikunto (1995): Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur.

TES VALID

Tes yang mampu mengukur apa yang hendak

diukur.

Jadi….

Faktor yang mempengaruhi Validitas•Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil suatu evaluasi sehingga menjadi bias, menyimpang dari keadaan yang sebenarnya untuk suatu penggunaaan yang dimaksudkan.

•Beberapa diantaranya adalah berasal dari dalam alat evaluasi itu sendiri. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar matematika, faktor-faktor ini akan dapat mengurangi fungsi pokok uji sesuai dengan yang diharapkan segingga bisa merendahkan validitas alat evaluasi tersebut.

1. Faktor tes itu sendiri•Arahan yang tidak jelas•Bahasa yang digunakan susah dimengerti•Level tes dan level siswa berbeda•Kekurangan pembentukan item tes•Tidak jelas•Tes terlalu singkat•Penyusunan tes yang tidak wajar ( susah ke gampang)

2. Faktor pelaksanaan dan penilaian :• Waktu pengerjaan tidak cukup sehingga siswa dalam memberikan jawaban dalam situasi yang tergesa-gesa.

• Adanya kecurangan dalam test sehingga tidak bisa membedakan antara siswa yang belajar dengan yang melakukan kecurangan.

• Pemberian petunjuk dari pengawas yang tidak dapat dilakukan pada semua siswa.

• Teknik pemberian skor yang tidak konsisten, misalnya pada test esai, juga dapat mengurangi validitas tes evaluasi.

• Siswa tidak dapat mengikuti arahan yang diberikan dalam tes baku.

• Adanya joki (orang lain bukan siswa) yang masuk dan menjawab item tes yang diberikan.

3. Faktor respon siswa :Meliputi emosi pelajar sewaktu mengerjakan soal.

Faktor yang mempengaruhi Validitas• Ketidak jelasan petunjuk tes.• Kesulitan siswa dalam memahami padanan kata dan struktur kalimat.

• Tingkat kesulitan butir soal.• Pembuatan butir soal.• Kedwimukaan (ambiguity).• Butir soal kurang baik.• Butir soal terlalu pendek.• Penyusunan butir soal dalam tes.• Pola-pola jawaban.

Konsep

Validita

s Tes

Konsep Validitas Tes, dibedakan atas 3 macam :•Validitas Isi•Validitas Konstruk•Validitas Empiris/Kriteria

Validita

s Isi

Validitas Isi• Validitas isi (Content Validity) adalah ketepatan suatu alat ukur ditinjau dari isi alat ukur tersebut.

•Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas isi apabila isi atau materi atau bahan alat ukur tersebut betul-betul merupakan bahan yang representatif  terhadap bahan pembelajaran yang diberikan.

•Artinya, isi alat ukur diperkirakan sesuai dengan apa yang telah diajarkan berdasarkan kurikulum.

…Lanjutan…•Menurut Gregory (2000) validitas isi menunjukkan sejauh mana pertanyaan, tugas atau butir dalam suatu tes atau instrument mampu mewakili secara keseluruhan dan proporsional perilaku sampel yang dikenai tes tersebut.

Bagaimana Mengetahuinya?

Valid Tidak

Dilakukan Melalui penelaahan kisi-kisi tes untuk memastikan bahwa soal-soal tes itu sudah mewakili keseluruhan konten atau materi yang seharusnya dikuasai secara proporsional.

Salah Satu cara yang biasa dilakukan untuk memperbaiki isi suatu tes adalah dengan menggunakan Blue-Print untuk menentukan kisi-kisi tes

Validita

s

Konstruk

Validitas Konstruk•Validitas Konstruk adalah validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh item-item tes yang mampu mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan.

Tujuan Validitas Kostruk•Variabel konstruk adalah variabel yang abstrak hasil konstruksi para pakar, misalnya

•Sikap ▪ motivasi•Inteligensi ▪ minat•Kecemasan ▪ kegelisahan•Frustrasi ▪ sosiabilitas

Validitas konstruk menunjukkan seberapa tepat pengukuran variabel itu terhadap maksud sesungguhnya dari variabel itu

Validitas konstruk dikemukakan oleh L. J. Cronbach dan P. E. Meehl pada tahun 1955

Validita

s

Empiris/

Kriteri

a

Validitas Empiris•Validitas Empiris sama dengan validitas kriteria yang berarti bahwa validitas ditentukan berdasarkan kriteria, baik kriteria internal maupun kriteria eksternal

Kriteria Internal adalah tes atau instrument itu

sendiri

Kriteria Eksternal adalah hasil ukur instrument atau tes

lain di luar instrument itu

sendiri yang menjadi kriteria

Tujuan Validitas EmpirisKegunaan•Untuk memperbaiki alat ukur melalui uji coba alat ukur

Sasaran Ukur•Ada dua sasaran ukur yakni sasaran ukur prediktor (menghasilkan sekor prediktor) dan sasaran ukur kriteria (menghsailkan sekor kriteria). Misal:•Sasaran ukur prediktor adalah ujian penerimaan karyawan baru atau mahasiswa baru

•Sasaran ukur kriteria adalah keberhasilan mereka sebagai karyawan atau sebagai mahasiswa

Validitas Internal•Validitas Internal termasuk kelompok validitas kriteria yang merupakan validitas yang diukur dengan besaran yang menggunakan instrumen sebagai suatu kesatuan sebagai kriteria untuk menentukan validitas item atau butir instrumen itu.

•Dengan demikian validitas internal mempermasalahkan validitas butir suatu instrumen dengan menggunakan hasil ukur instrumen sebagai suatu kesatuan sebagai kriteria sehingga biasa disebut juga validitas butir.

… Lanjutan•Validitas butir diperlihatkan dari seberapa jauh hasil ukur butir tersebut konsisten dengan hasil ukur instrumen secara keseluruhan.

•Oleh karena itu validitas butir tercermin pada besaran koefesien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen.

•Jika koefesien korelasi antara skor butir dam skor total instrumen positif dan signifikan maka butir tersebut dapat dianggap valid berdasarkan ukuran validitas internal.

•Apabila besaran koefesien korelasi antara skor butir dengan skor total bernilai positif, makin besar koefisien korelasi maka validitas butir juga makin tinggi.

Validitas Eksternal•Validitas eksternal adalah jenis validitas empiris yaitu validitas yang diukur berdasarkan kriteria eksternal.

•Kriteria eksternal itu dapat berupa hasil ukur instrumen baku atau instrumen yang dianggap baku dapat pula hasil ukur lain yang sudah tersedia dan dapat dipercaya sebagai ukuran dari suatu konsep atau variable yang hendak diukur.

Lanjutan ……•Makin tinggi Koefisien relasi yang di dapat, maka validitas instrumen yang dikembangkan juga makin baik. Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas eksternal adalah nilai r (r-table).

•Jika Koefisien Korelasi antara skor hasil ukur instrumen yang dikembangkan dengan skor hasil ukur instrumen baku lebih besar dari ada r-table maka instrumen yang dikembangkan dapat dianggap valid berdasarkan kriteria eksternal.

Validitas Eksternal terbagi menjadi dua :Prediktif•Apabila kriteria eksternal yang digunakan adalah ukuran atau penampilan masa yang akan datang

•Contoh :• Menguji validitas tes masuk

suatu perguruan tinggi dengan menggunakan indeks prestasi semester satu (sebagai kriteria eksternal) signifikan, maka tes ujian masuk tersebut dapat dikatakan valid)

Kongruen•Apabila kriteria eksternal yang digunakan adalah ukuran atau penampilan saat ini atau saat yang bersamaan dengan pelaksanaan pengukuran.

•Contoh :• Menguji validitas tes sumatif yang

dimaksud untuk mengukur penguasaan materi pelajaran selama satu semester dengan menggunakan hasil ulangan-ulangan harian semester yang bersamaan dengan kriteria eksternal dengan nilai ulangan yang signivikan, maka tes sumatif dapat dikatakan valid

Uji Validitas

Pengertian UJI VALIDITAS•Menurut Sugiyono (2006)Uji validitas adalah suatu

langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.

Tujuan Uji Validitas•Mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya. •Agar data yang diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut.

Cara mengukur validitas•Berupa kuesioner•Yang diukur adalah korelasi antar skor masing – masing variabel dengan skor totalnya.

•Suatu variabel dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya.

•Tehnik yang digunakan “korelasi pearson product moment (r)

Koefisie

n Pearso

n

Product

Moment (

Kontinum

)

 Uji Validitas KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT (Kontinum)•Sering disebut Korelasi Product Moment (KPM) merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio.

•KPM dikembangkan oleh Karl Pearson (Hasan, 1999).

• KPM merupakan salah satu bentuk statistik parametris karena menguji data pada skala interval atau rasio.

Oleh karena itu, ada beberapa persyaratan untuk dapat menggunakan KPM, yaitu :

1. Sampel diambil dengan teknik random (acak)

2. Data yang akan diuji harus homogeny3. Data yang akan diuji juga harus

berdistribusi normal4. Data yang akan diuji bersifat

linier Fungsi KPM sebagai salah satu statistik inferensia adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi) hasil penelitian.

5. Adapun syarat untuk bisa menggunakan KPM selain syarat menggunakan statistik parameteris, juga ada persyaratan lain, yaitu variabel independen (X) dan variabel harus berada pada skala interval atau rasio.

                  

Koefisien Korelasi Product Moment

Keterangan : X = Variabel XY = Variabel Yrxy = Koefisiensi relasi personn = Jumlah Sampel/ Jumlah Responden

Jika Skor butir dikotomi (misal 0,1)

Contoh Soal 1 : •Untuk keperluan uji linearitas data disusun seperti tabel dibawah ini skor Variabel X dan Variabel YNo X Y X² Y² XY

1 57 60 3249 3600 34202 54 60 2916 3600 34203 49 60 2401 3600 29404 65 60 4225 3600 39005 62 60 3844 3600 37206 66 60 4356 3600 39607 55 60 3025 3600 33008 59 60 3481 3600 35409 73 61 5329 3721 445310 65 61 4225 3721 3965

Jumlah

605 602 37051 36242 36438

•Keterangan : karena hasilnya r >= 0,3jadi jawabannya valid

Contoh Soal 2 : •Contoh Perhitungan Korelasi Butir untuk soal bentuk uraian

No Responden

No ButirTotal Xt (Y)1 2 3 4 5 6 7

1 5 4 3 5 3 5 3 282 5 4 3 4 3 4 3 263 4 4 2 4 3 4 3 244 4 3 3 3 4 3 4 245 5 5 3 4 5 5 4 316 3 3 2 3 2 3 1 177 3 3 2 3 2 2 2 178 3 2 2 3 2 2 2 169 2 2 1 2 1 2 1 1110 2 1 1 1 1 1 1 8

Jumlah 36 31 22 32 26 31 24 202

Silahkan

Hitung

Validita

s butir

3?

No Responden

Nomor Butir Total

Xt (Y)X² Y² X1Xt (X.Y)

3 (X)

1 3 28 9 784 842 3 26 9 676 783 2 24 4 576 484 3 24 9 576 725 3 31 9 961 936 2 17 4 289 347 2 17 4 289 348 2 16 4 256 329 1 11 1 121 1110 1 8 1 64 8

Jumlah 22 202 54 4592 494

•Keterangan : karena hasilnya r >= 0,3jadi jawabannya valid

= 0,9

Koefisie

n Korela

si

Biserial

(Dikoto

mi)

Koefisien Korelasi Biserial rbis =

Keterangan : rbis = Koef. Korelasi biserial antara skor butir soal nomor i dengan skor totalMp = Rerata skor total dari responden yang menjawab benar butir soal nomor iMt = Rerata skor total semua respondenp = Proporsi jawaban benarq = Proporsi jawaban salah

Contoh Soal: No Siswa

Nomor SoalX X²

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Rina 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7 492 Azizah 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 6 363 Dedy 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1214 Yuz 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 9 81

5 Nurjanah 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 49

6 Riant 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 8 647 Azmi 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6 368 Reni 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 6 369 Dody 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10010 Tanto 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100

Jumlah (Σ) 80 672

Silahkan

Hitung

Validita

s butir

5?

•Menghitung Validitas butir no. 5

Diketahui :p = 8q = 2Mp =

Mt =

Evaluasi Pembelajaran_UNJ_Firqih Eka Iswara_5235139010_Sem100

= 1,78

• Keterangan : karena hasilnya r < 0,3jadi jawabannya tidak valid

Terimakasih ^_^