Analisis Perusahaan Kimia Farma
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of Analisis Perusahaan Kimia Farma
ANALISIS INFORMASI KEUANGAN
PT Kimia Farma Tbk
Disusun Oleh :
Bernanda Widya Santoso ( 20130420404 )
Tegar Pamungkas ( 20130420426 )
Allisa Mutiara Putri ( 20130420405 )
Hesty Aprillia ( 20130420423 )
Dita Permata ( 20130420420 )
Intan Hartin Safitri ( 20130420392 )
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadyah Yogyakarta
2014
BAB I
1.1 Pendahuluan
Pengertian analisis laporan keuangan (financial
statement analysis) menurut Soemarso (2006:430), adalah
hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan
angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah
perubahan (trend) suatu fenomena. Menganalisis laporan
keuangan, berarti melakukan suatu proses untuk membedah
laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-
masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan antara unsur-
unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan
pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan tersebut
(Dwi Prastowo, 2002:52).
Untuk membantu pembaca dalam menafsirkan data bisnis,
laporan keuangan biasanya dalam bentuk komparatif. Laporan
komparatif adalah laporan keuangan yang disajikan
berdampingan untuk dua tahun atau lebih (Simamora, 2003:515).
Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya, struktur modal perusahaan, distribusi aktivanya,
keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha/ pendapatan yang
telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta
nilai-nilai buku tiap lembar saham perusahaan yang
bersangkutan.
1.2 Profil Perusahaan
1.2.1 Kimia Farma
Kimia Farma adalah perusahaan
industry farmasi pertama di
Indonesia yang didirikan oleh
Pemerintah Hindia Belanda
tahun 1817. Nama perusahaan
ini pada awalnya adalah NV
Chemicalien Handle Rathkamp &
Co. Berdasarkan keputusan
nasionalisasi atas eks
perusahaan Belanda di masa
awal kemerdekaan, pada tahun
1958, Pemerintah Republik
Indonesia melakukan peleburan
sejumlah perusahaan farmasi
menjadi PNF (Perusahaan Negara
Farmasi) Bhinneka Kimia Farma.
Kemudian pada tanggal 16
Agustus 1971, bentuk badan
hukum PNF
diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama
perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).
1.2.2 Kalbe Farma
Sejarah Kalbe Farma
diawali dari garasi pendiri
Perseroan tahun 1966 sebagai
perusahaan produk farmasi
dengan prinsip-prinsip
dasar: inovasi, merek yang
kuat dan manajemen prima.
Dengan pedoman “Kalbe Panca
Sradha” sebagai nilai dasar
Perseroan, Kalbe berhasil
meraih pertumbuhan yang
solid dan mencatatkan
sebagai perusahaan publik
tahun 1991 di Bursa Efek
Jakarta (sekarang Bursa Efek
Indonesia).
1.2.3 IndoFarma
Peran Perusahaan dalam
bidang farmasi dan kesehatan
semakin penting dalam
memproduksi obat-obat esensial
untuk kesehatan masyarakat.
Pada tanggal 11 Juli 1981
status Perusahaan berubah
menjadi badan hukum berbentuk
Perusahaan Umum Indonesia
Farma (Perum Indofarma).
Status Perusahaan kembali
berubah pada tahun 1996
menjadi PT Indofarma (Persero)
berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia
(PP) No. 34 tahun 1995 dengan
akta pendirian berdasarkan
Akta No. 1 tanggal 2 Januari
1996 yang diubah dengan Akta
No. 134 tanggal 26 Januari
1996. Pada tanggal 17 April
2001 PT Indofarma (Persero)
Tbk melakukan penawaran saham
perdana di Bursa Efek
Indonesia dengan kode “INAF”.
1.3 Analisis Pesaing Perusahaan KIMIA FARMA TBK
Perusahaan yang menjadi pesaing perusahaan PT Kimia
Farma Tbk adalah PT. Kalbe Farma Tbk dan PT IndoFarma Tbk,
karena PT. Kalbe Farma Tbk dan PT IndoFarma Tbk sama – sama
bergerak dalam bidang yang sama yaitu dalam bidang “ Industri
Farmasi “.
Total aset PT. Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 jauh
lebih besar dari total aset perusahaan Kimia Farma Tbk pada
tahun yang sama, total aset PT. Kalbe Farma Tbk sebesar Rp
11.315.061.275.026. Sedangkan total aset Perusahaan Kimia
Farma Tbk adalah sebesar Rp 2.471.939.548.890. Sementara PT
IndoFarma Tbk memiliki total asset yang jauh lebih kecil dari
perusahaan lainnya, yaitu sebesar Rp 1.294.510.669.195.
Hal yang paling disorot oleh masyarakat umum adalah
jumlah Laba Bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. Kalbe
Farma Tbk yang menjadi market leader mempunyai jumlah laba
bersih yang paling besar yaitu sebesar Rp. 1.970.452.449.686.
Kimia Farma Tbk menempati posisi kedua dengan total Laba
Bersih sebesar Rp. 215.642.329.977. Sedangka PT IndoFarma Tbk
menempatai posisi teredah dari ketiga perusahaan ini yaitu
karena PT IndoFarma Tbk mengalami kerugian bersi sebesar Rp.
51.222.595.303.
1.4 Analisis Perusahaan Terhadap 4 Indikator Ekonomi
Secara sederhana, indikator ekonomi dapat dianggap
sebagai bagian dari informasi yang mencerminkan apa yang
sedang terjadi dalam perekonomian, biasanya skala ekonomi
makro. Perekonomian sebuah negara mirip makhluk hidup, yang
selalu bergerak terdorong oleh perilaku pelaku dan obyek
ekonomi. Karena jumlah pelaku dan obyek sangat banyak, maka
akan sulit untuk memahami apa yang terjadi dalam sebuah
perekonomian. Dengan bantuan dari berbagai indikator ekonomi,
investor akan lebih mampu menafsirkan kemungkinan investasi
saat ini atau masa depan dan menilai kesehatan ekonomi secara
keseluruhan. Semua investor, terutama mereka yang
berinvestasi terutama pada efek pendapatan tetap, khawatir
tentang inflasi, salah satu inditator utama perekonomian.
Ada empat Indikator Ekonomi yaitu :
1.4.1 GDP ( Gross Domestic
Product )
1.4.2 Inflasi
1.4.3 Kurs
1.4.4 Suku Bunga Bank
1.4.1 GDP ( Gross Domestic Product )
GDP adalah indicator utama untuk mengukur kekuatan
ekonomi suatu negara. Apabila pendapatan negara naik,
maka pertumbuhan ekonomi akan bergerak ke arah positif
atau surplus, hal tersebut akan menaikkan daya beli
masyarakat, dengan daya beli masyarakat yang tinggi,
akan membuat perusahaan lebih untung karena produk –
produk perusahaan akan lebih banyak terjual.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 tercatat
sebesar 5.78% mengalami pelambatan dibandingkan dengan
tahun 2012 yang mencapai 6.11%, Bank Indonesia menilai
bahwa perlambatan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari
pengeruh kebijakan stabilitas yang dilakukan pemerintah
dan bank Indonesia untuk membwaapertumbuhan ekonomi
kearah yang lebih sehat dan seimbang.
1.4.2 Inflasi
Inflasi adalah angka yang mengukur tingkat harga
barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Angka inflasi
yang tinggi, yang ditunjukan dengan naiknya harga-harga
barang, biasanya akan mendorong BI untuk menaikan suku
bunga. Dengan adanya kenaikan suku bunga tersebut akan
menyebabkan daya beli masyarakat turun, maka perusahaan
akan mendapat keuntungan yang lebih rendah apabila
terjadi inflasi.
Tingkat Inflasi pada tahun 2013 mencapai 8,38%. Hal
ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun
2012 yang hanya mencapai 4,30%. Faktor utama yang
menyebabkan kenaikan tingkat inflasi ini adalah adanya
kenaikan harga BBM bersubsidi yang cukup signifikan.
1.4.3 Kurs
Hampir semua atau mayoritas bahan baku produk
produk PT Kimia Farma Tbk di dapatkan dari impor, maka
kurs akan sangat berpengaruh terhadap keuntungan
perusahaan . Apabila Rupiah menguat terhadap dollar,
maka hal ini akan menguntungkan perusahaan, sebaliknya
apabila Rupiah melemah terhadap Dollar makan hal ini
tidak bagus untuk perusahaan.
Kurs Rupiah pada tahun 2013 mengalami penurunan
yang cukup signifikan. Kurs Rupiah turun sebesar Rp
2.230 dari tahun 2012 yaitu sebesar Rp 11.900. Hal ini
akan merugikan perusahaan dalam mendapatkan bahan baku
yang mereka butuhkan. Namun, di sisi lain, perusahaan
akan mengalami keuntungan saat mereka mengekspor
produknya ke anak perusahaan yang berada di luar negeri.
1.4.4 Suku Bunga bank
Suku bunga berpengaruh pada tingkat pengembalian
pinjaman dari bank. Suku bunga bank akan sangat
berpengaruh pada dana yang dipinjam oleh perusahaan.
Karena saat bunga rendah perusahaan akan menghasilkan
keuntungan yang lebih tinggi di banding saat suku
bunganya tinggi.
Suku bunga perusahaan pada tahun 2013 mencapai 7,50%.
Ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya
berjumlah 5,75%.
1.5 Analisis S.W.O.T ( Strenght Weakness Opportunity Treath )
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa
ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor
masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya
masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh
para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-
mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan
situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi
oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang
mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-
masalah yang dihadapi oleh organisasi.
1.5.1 Analisis Strenght dan Weakness
No Faktor-faktor
internal
perusahaan
a. Kekuatan
(Strenght)
b. Kelemahan
(Weakness)
1 Sumber daya
manusia
Apotek Kimia Farma
dipimpin oleh
tenaga Apoteker
yang bekerja full
timer sehingga
dapat melayani
informasi obat
dengan baik2 Fasilitas Menyediakan
pelayanan lain,
misalnya praktek
dokter, optik, dan
pelayanan OTC
(swalayan) serta
pusat pelayanan
informasi obat3 Produk 1. Banyak produk
kimia farma
menjadi
inovator
dengan
mengembangkan
obat-obatan
serta rumusan
baru kimia
baik dengan
kemampuan
sendiri
maupun
melalui
aliansi
strategis
dengan mitra
internasional
dan banyak
Variasi Kemasan
obat generik
memiliki penilaian
yang negatif,
sehingga managemen
perusahaan harus
melakukan tindakan
untuk menarik
perhatian konsumen
untuk memakai obat
generik
menghasilkan
produk-produk
baru yang
berbasis
teknologi
tinggi
2. Obat generik
adalah salah
satu produk
farmasi yang
kompetitif
karena
memiliki
keunggulan
yaitu harga
lebih murah
dan memiliki
kualitas yang
sama harga
obat
paten/merek
dagang
pertamanya4 Pemasaran Kebijakan
memasyarakatkan
dan memasarkan
obat generik yang
dilakukan oleh
perusahaan juga
sejalan dengan
meningkatnya
jumlah permintaan
konsumen akan obat
secara keseluruhan
yang mencapai
9,93% per kapita,
serta 92% potensi
pasar bisnis
industri farmasi
di Indonesia masih
belum terpenuhi.
Hal tersebut
menjadi peluang
bisnis yang
kompetitif bagi
200 industri
farmasi yang ada
di Indonesia
termasuk PT. Kimia
Farma Tbk. untuk
lebih
mengembangkan obat
generik sehingga
mampu memiliki
daya saing
strategis dan
dapat meningkatkan
kemampu labaan.
Guna
mengantisipasi
persaingan bisnis
yang kompetitif di
pasar industri
farmasi khususnya
dalam memasarkan
maka pihak
manajemen PT.
Kimia Farma Tbk.
harus mengupayakan
untuk menerapkan
strategi bersaing.5 Citra perusahaan 340 apotek yang
tersebar diseluruh
tanah air yang
memimpin pasar
dibidang
perapotikan dengan
penguasaan pasar
1.5.2 Analisis Opportunity dan Threat
NoFaktor-faktor
eksternal
perusahaan
a. Peluang
(Opportunity)
b. Ancaman
(Threat)
1 Kondisi
perekonomian
Adanya krisis
ekonomi
menyebabkan daya
beli obat rakyat
Indonesia menurun
sehingga mengancam
kelangsungan hidup
industri farmasi
nasional terutama
untuk pasar lokal2 Persaingan 1. Sistem Legal
belum dapat
menanggulangi
obat palsu
secara
efektif
sehingga
harga obat
menjadi lebih
sulit
dikontrol
2. Semakin
luasnya pasar
yang ingin
dicapai,
yaitu
menembus
pasar
internasional
akan semakin
meningkat
pula pesaing-
pesaing
bisnis
farmasi3 Kebijakan
pemerintah
Kebijakan
memasarkan obat
generik yang
dilakukan oleh
perusahaan dan
meningkatnya
jumlah permintaan
konsumen akan obat
secara keseluruhan
masih belum
terpenuhi4 Selera konsumen Besarnya penduduk
Indonesia dan
masih rendahnya
konsumsi obat
perkapita
menyebabkan pasar
potensial yang
bisa dikembangkan.
1.5.3 Matriks SWOT
IFAS
EFAS
Strenght (S)
1. Apotek Kimia
Farma dipimpin
oleh tenaga
Apoteker yang
bekerja full
timer sehingga
dapat melayani
informasi obat
dengan baik
2. Menyediakan
pelayanan
lain, misalnya
praktek
dokter, optik,
dan pelayanan
OTC (swalayan)
serta pusat
pelayanan
informasi obat
3. Banyak produk
kimia farma
menjadi
inovator
dengan
mengembangkan
obat-obatan
serta rumusan
Weaknesss (W)
1. Variasi
Kemasan obat
generik
memiliki
penilaian yang
negatif,
sehingga
managemen
perusahaan
harus
melakukan
tindakan untuk
menarik
perhatian
konsumen untuk
memakai obat
generik
Opportunoty (O)
1. Kebijakan
memasarkan
obat generik
yang dilakukan
oleh
perusahaan dan
meningkatnya
jumlah
permintaan
konsumen akan
obat secara
keseluruhan
masih belum
terpenuhi
2. Besarnya
penduduk
Indonesia dan
masih
rendahnya
konsumsi obat
perkapita
menyebabkan
pasar
potensial yang
bisa
dikembangkan.
Strategi S – O
1. Memasarkan
obat generik
yang merupakan
salah satu
produk farmasi
yang
kompetitif
karena
memiliki harga
yang murah dan
kualitas yang
baik sehingga
permintaan
terpenuhi.
2. Menyediakan
pelayanan
lain, misalnya
praktek
dokter, optik,
dan pelayanan
OTC (swalayan)
serta pusat
pelayanan
informasi obat
sehingga pasar
potensial bisa
dikembangkan
Strategi W – O
1. Perusahaan
memperbaiki
kemasan produk
obat generik
dan melakukan
kebijakan
memasarkan
produk
tersebut
sehingga
meningkatkan
permintaan
konsumen.
dengan baik
walaupun
sebagian
penduduk masih
rendah dalam
mengkonsumsi
obat.
Threat (T)
1. Adanya krisis
ekonomi
menyebabkan
daya beli obat
rakyat
Indonesia
menurun
sehingga
mengancam
kelangsungan
hidup industri
farmasi
nasional
terutama untuk
pasar lokal
2. Sistem Legal
belum dapat
menanggulangi
obat palsu
Strategi S – T
1. Memperkenalkan
obat generik
generik yang
merupakan
salah satu
produk farmasi
yang
kompetitif
karena
memiliki harga
yang murah dan
kualitas yang
baik sehingaa
meningkatkan
daya beli
rakyat
indonesia
setelah adanya
krisis
Strategi W- T
1. Mengecamkan
pada konsumen
bahwa obat
generik bukan
merupak obat
palsu dan
memperbaiki
kemasan
sehingga
kelangsungan
hidup industri
farmasi dapat
dipertahankan.
secara efektif
sehingga harga
obat menjadi
lebih sulit
dikontrol
3. Semakin
luasnya pasar
yang ingin
dicapai, yaitu
menembus pasar
internasional
akan semakin
meningkat pula
pesaing-
pesaing bisnis
farmasi
ekonomi.
2. Memberikan
kesan pada
konsumen bahwa
PT. Kimia
Farma tidak
pernah membuat
obat palsu
sehingga citra
produk dimata
konsumen
menjadi baik
sehingga harga
obat menjadi
mudah untuk
dikontrol.
3. Memperluas
apotek-apotek
yang tersebar
di seluruh
indonesia
sehingga mampu
menembus pasar
internasional,
lagi pula PT.
Kimia Farma
telah memimpin
pasar dibidang
perapotikan
dengan
penguasaan
pasar terbesar
di indonesia.
1.6 Analisis Strategi Perusahaan
Dengan menggunakan matrik SWOT diperoleh strategi bersaing
obat generik sebagai berikut:
1.6.1. Strategi yang memanfaatkan seluruh potensi kekuatan
untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
Jenis strategi-strategi alternatif yang masuk ke dalam
kelompok ini terdiri dari; menerapkan strategi penetrasi
pasar, menggunakan saluran distribusi yang telah
establish.
1.6.2. Strategi yang bertujuan untuk memperkecil kelemahan
internal perusahaan dan memanfaatkan peluang-peluang
eksternalnya. Jenis strategi yang masuk kedalam kelompok
ini adalah menerapkan strategi keunggulan biaya.
1.6.3. Strategi yang berusaha menggunakan kekuatan-
kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengurangi dampak
dari ancaman-ancaman eksternalnya. Jenis strategi yang
masuk kedalam kelompok ini terdiri dari ; strategi
pengembangan produk dan pembuatan perencanaan berupa peta
arsitektur informasi obat generik.
1.6.4. Strategi bertahan yang diarahkan guna mengurangi
kelemahan-kelemahan internal serta menghindari ancaman-
ancaman lingkungannya. Jenis strategi yang termasuk
kelompok ini adalah strategi promosi yang efektif.
Berdasarkan strategi bersaing yang disusun menggunakan
matrik SWOT, maka selanjutnya ditetapkan rencana implementasi
strategi yang didukung oleh aktivitas-aktivitas pendukungnya
baik teknis maupun sumber daya manusia berikut rencana
tindakannya.
Upaya memperbaiki persepsi konsumen terhadap kualitas obat
generik serta mengembangkan strategi-strategi alternatif yang
disusun dalam aktualisasi pelaksanaannya harus diterapkan dan
dilakukan secara terintegrasi satu dengan yang lainnya
sehingga memungkinkan dihasilkannya suatu strategi yang mampu
menghadapi persaingan bisnis obat generic.
1.7 Prospek
Kimia Farma memilih strategi bisnis hulu-hilir, dimana
perusahaan ini bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang
terintegrasi, yaitu: industri, marketing,distribusi, ritel,
laboratorium klinik, dan klinik kesehatan. Kimia Farma terus
melakukan transformasi bisnis dengan mengembangkan berbagai
layanan sector kesehatan untuk memberikan kemudahan bagi
masyarakat mendapatkan akses layanan pemeriksanaan
kesehatannya. Perluasan jaringan layanan merupakan bagian
untuk memenangkan persaingan dalam merebut pasar farmasi
nasioanal seiring dengan berlakunya Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) pada tahun 2014 nanti.
Salah satu cara perluasan jaringan yang dilakukan oleh
PT Kimia Farma (Persero) Tbk adalah melalui PT Kimia Farma
Apotek (KFA) yang mendekatkan dan memberikan layanan terbaik
kepada masyarakat. Sepanjang 2012 sebanyak 30 apotek dan 100
klinik baru telah dibuka di berbagai kota di Indonesia.
Langkah ini, sebagai bagian dari upaya Kimia Farma untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang menginginkan
pelayanan yang praktis, efisien, dan efektif dalam berbagai
aktivitasnya, termasuk dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Konsep One Stop Healthcare Solution (OSHS) merupakan salah
satu layanan dengan konsep modern yang diberikan oleh Kimia
Farma.
1.8 Risiko
Menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat khususnya bidang industri kimia, farmasi,
biologi, kesehatan, industri makanan serta minuman, dan
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha lainya,
bidang usaha yang dilakukan Perusahaan juga tidak terlepas
dari risiko yang disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan. Berkaitan dengan hal
ini, Perusahaan berupaya meminimalkan risiko dengan melakukan
pengamatan yang seksama terhadap risiko tersebut. Menurut
Manajemen, risiko-risiko usaha yang mungkin dihadapi
Perusahaan adalah sebagai berikut:
1.8.1 Risiko perubahan mata uang depresiasi nilai rupiah
terhadap valuta asing
1.8.2 Risiko pasokan bahan baku
1.8.3 Risiko persaingan usaha
1.8.4 Risiko perekonomian
1.8.5 Risiko kegagalan pengembangan usaha (Investasi)
1.8.6 Risiko pemalsuan obat
1.8.7 Risiko produk rusak
1.8.8 Risiko pemogokan karyawan
1.8.9 Risiko dampak lingkungan
BAB II
2.1 Analisis Komperatif
Analisis komparatif adalah teknik analisis yang
dilakukan dengan cara membuat perbandingan antar elemen
(laporan keuangan) yang sama untuk beberapa periode yang
berurutan. Tujuan analisis komparatif adalah untuk mempe-
roleh gambaran tentang arah dan kecenderungan (tendensi)
tentang perubahan yang mungkin akan terjadi pada setiap
elemen laporan keuangan di masa yang akan datang. Informasi
hasil analisis komparatif bermanfaat untuk memperediksi
tentang kemungkinan yang akan terjadi pada setiap elemen
laporan keuangan di masa yang akan datang.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPERATIF
PT Kimia Farma Tbk. Laba Rugi.
2013 2012 Jumlah Persentase
Penjualan Bersih
4,348,073,988,385
3,734,241,101,309
613,832,887,076 16.44%
Beban Pokok Penjualan
(3,055,921,946,994)
(2,559,074,130,367)
(496,847,816,627) 19.42%
LABA KOTOR
1,292,152,041,391
1,175,166,970,942
116,985,070,449 9.95%
Beban Usaha
Jumlah Beban Usaha
(1,042,618,886,755)
(912,599,414,375)
(130,019,472,380) 14.25%
LABA USAHA
249,533,154,636
262,567,556,567
(13,034,401,931) -4.96%
Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
Beban Bunga danProvisi Bank]
(9,639,641,584)
(6,872,403,387)
(2,767,238,197) 40.27%
Penghasilan Bunga dan Hasil Investasi
43,681,718,265
24,135,411,087
19,546,307,178 80.99%
Keuntungan ( Kerugian )
(1,546,112,21
kurs mata uang asing- Bersih 811,575,630 2) - -
Lain-Lain Bersih
(261,374,648)
-
-
-
Jumlah Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
34,592,277,663
15,716,895,488
18,875,382,175 120.10%
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK
284,125,432,299
278,284,452,055
5,840,980,244 2.10%
Beban ( Manfaat) Pajak
Pajak Kini -
-
-
-
Pajak Tangguhan -
-
-
-
Beban Pajak
(68,483,102,322)
(72,520,454,677)
4,037,352,355 -5.57%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
215,642,329,977
205,763,997,378
9,878,332,599 4.80%
PT. KALBE FARMA Tbk Laba Rugi
2013 2012 Jumlah Persentase
Penjualan Bersih
16,002,131,057,048
13,636,405,178,957
2,365,725,878,091 17.35%
Beban Pokok Penjualan
(8,323,017,600,990)
(7,102,971,372,126)
(1,220,046,228,864) 17.18%
LABA KOTOR
7,679,113,456,058
6,533,433,806,831
1,145,679,649,227 17.54%
Beban Usaha
Penjualan
(4,230,293,635,075)
(3,573,502,403,790)
(656,791,231,285) 18.38%
Umum dan Administrasi
(764,512,533,499)
(651,416,535,513)
(113,095,997,986) 17.36%
Penelitian dan pengembangan
(135,388,356,694)
(90,754,826,941)
(44,633,529,753) 49.18%
Jumlah Beban Usaha
(5,130,194,525,268)
(4,315,673,766,244)
(814,520,759,024) 18.87%
LABA USAHA
2,548,918,930,790
2,217,760,040,587
331,158,890,203 14.93%
Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
Beban Bunga danProvisi Bank]
(28,642,082,811)
(17,513,612,249)
(11,128,470,562) 63.54%
Penghasilan Bunga dan Hasil Investasi
50,425,100,828
74,469,005,621
(24,043,904,793) -32.29%
Keuntungan ( Kerugian ) kurs mata uang asing- Bersih
529,460,305
19,832,825,669
(19,303,365,364) -97.33%
Laba Atas Penjualan Aset Tetap
21,202,496,859
18,818,935,524
2,383,561,335 12.67%
Lain-Lain Bersih
(19,911,188,740)
(5,350,102,660)
(14,561,086,080) 272.16%
Jumlah Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
23,603,786,441
90,257,051,905
(66,653,265,464) -73.85%
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK
2,572,522,717,231
2,308,017,092,492
264,505,624,739 11.46%
Beban ( Manfaat) Pajak
Beban Pajak
(602,070,267,545)
(532,918,244,560)
(69,152,022,985) 12.98%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
1,970,452,449,686
1,775,098,847,932
195,353,601,754 11.01%
PT. INDOFARMATbk Laba Rugi.
2013 2012 Jumlah Persentase
Penjualan Bersih
1,337,498,191,710
1,156,050,256,720
181,447,934,990 15.70%
Beban Pokok Penjualan
(999,930,881,199)
(788,154,611,684)
(211,776,269,515) 26.87%
LABA KOTOR
337,567,310,511
367,895,645,036
(30,328,334,525) -8.24%
Beban Usaha
Penjualan
(201,391,590,690)
(159,823,241,736)
(41,568,348,954) 26.01%
Umum dan Administrasi
(150,886,637,544)
(119,479,588,756)
(31,407,048,788) 26.29%
Kerugian (keuntungan) lain-lain Neto
(17,595,171,485)
(5,283,919,562)
(12,311,251,923) 232.99%
Jumlah Beban Usaha
(369,873,399,719)
(284,586,750,054)
(85,286,649,665) 29.97%
LABA USAHA
(32,306,089,208)
83,308,894,982
- 0.00%
Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
Beban Bunga dan Provisi Bank]
30,862,196,026
20,925,936,771
9,936,259,255 47.48%
Bagian rugi 0.00%
(laba) dari entitas asosiasi (135,537,983) 650,856,445 - Jumlah Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
30,726,658,043
21,576,793,216
9,149,864,827 42.41%
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK
(63,032,747,251)
61,732,101,766
- 0.00%
Beban ( Manfaat )Pajak
Pajak Kini -
(16,773,132,018)
- 0.00%
Pajak Tangguhan 8,810,151,948
(2,573,854,766)
- 0.00%
Beban Pajak 8,810,151,948
(19,346,986,784)
- 0.00%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
(54,222,595,303)
42,385,114,982
- 0.00%
Dalam analisis laporan keuangan komparatif ini terlihat
bahwa PT Kalbe Farma Tbk mempunyai peningkatan laba bersih
setelah pajak yang paling tinggi yaitu sebesar 11%. Sedangkan
pada PT Kimia Farma hanya mengalami peningkatan sebesar 4%
sedangkan pada PT Indofarma Tbk tidak bisa mendapatkan hasil
komparatif yang signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa PT
Kalbe Farma bisa mengefisienkan biaya yang timbul sehingga
bisa meningkatkan total laba bersih setelah pajak mencapai
11%.
PT Kimia Farma Tbk. Neraca
2013 2012 Jumlah Persentase
Aset Lancar
1,810,614,614,537
1,505,798,399,164
304,816,215,373 20.24%
Aset Tidak lancar
661,324,934,353
570,549,181,621
90,775,752,732 15.91%
TOTAL ASET
2,471,939,548,890
2,076,347,580,785
395,591,968,105 19.05%
Kewajiban JangkaPendek
746,123,148,554
537,184,235,226
208,938,913,328 38.90%
Kewajiban JangkaPanjang
101,461,711,355
97,629,655,893
3,832,055,462 3.93%
Total Kewajiban
847,584,859,909
634,813,891,119
212,770,968,790 33.52%
Total Ekuitas
1,624,354,688,981
1,441,533,689,666
182,820,999,315 12.68%
TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS
2,471,939,548,890
2,076,347,580,785
395,591,968,105 19.05%
PT. KALBE FARMA Tbk Neraca
2013 2012 Jumlah Persentase
Aset Lancar
7,497,319,451,543
6,441,710,544,081
1,055,608,907,462 16.39%
Aset Tidak lancar
3,817,741,823,483
2,976,246,636,877
841,495,186,606 28.27%
TOTAL ASET
11,315,061,275,026
9,417,957,180,958
1,897,104,094,068 20.14%
Kewajiban Jangka 39.59%
Pendek2,640,590,023,748
1,891,617,853,724
748,972,170,024
Kewajiban Jangka Panjang
174,513,285,703
154,695,712,337
19,817,573,366 12.81%
Total Kewajiban
2,815,103,309,451
2,046,313,566,061
768,789,743,390 37.57%
Total Ekuitas
8,499,957,965,575
7,371,643,614,897
1,128,314,350,678 15.31%
TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS
11,315,061,275,026
9,417,957,180,958
1,897,104,094,068 20.14%
PT. INDOFARMATbk Neraca.
2013 2012 JumlahPersentas
e
Aset Lancar
848,840,281,014
777,629,145,880
71,211,135,134 9.16%
Aset Tidak lancar
445,670,388,181
410,989,644,530
34,680,743,651 8.44%
TOTAL ASET
1,294,510,669,195
1,188,618,790,410
105,891,878,785 8.91%
Kewajiban Jangka Pendek
670,902,756,535
369,863,736,712
301,039,019,823 81.39%
Kewajiban Jangka Panjang
32,814,544,771
168,652,876,710
(135,838,331,939) -80.54%
Total Kewajiban
703,717,301,306
538,516,613,422
165,200,687,884 30.68%
Total Ekuitas
590,793,367,889
650,102,176,989
(59,308,809,100) -9.12%
TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS
1,294,510,669
1,188,618,79
105,891,878,
8.91%
,195 0,411 784
Dalam analisis laporan keuangan komparatif di bagian
neraca, PT Kimia Farma Tbk lebih memfokuskan pada peningkatan
Aset Lancarnya yaitu dengan peningkatan sebesar 5% lebih
besar dari peningkatan asset tetapnya. Sedangkan dalam
mendapatkan pendanaan dari kreditor, peningkatan kewajiban
pada PT Kimia Farma Tbk lebih dominan dalam kewajiban jangka
pendeknya yaitu sebesar 30% dan untuk pendanaan dari
investor, PT kimia Farma Tbk hanya meningkat sebesar 12%.
Namun, pada PT Kalbe Farma Tbk, mereka lebih berfokus pada
penginvestasian pada asset tidak lancarnya yaitu dengan
peningkatan sebesar 28% dan dalam kewajiban dan ekuitasnya
tidak jauh berbeda dengan PT Kimia Farma Tbk. Dan dalam PT
Indofarma Tbk tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
2.2 Common Size
Analisis Common Size adalah analisis dengan pembacaan
data-data keuangan untuk beberapa periode (untuk mencari
trend-trend tertentu). Analisis common size disusun dengan
cara menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi
dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (utk laporan
laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).Analisis
common size perusahaan dianalisa dengan melihat trend yang
muncul.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN COMMON SIZE
Laba Rugi PT Kimia Farma Tbk
2013 2012 2011 2010 2009 2008
Penjualan Bersih 100.00%100.0
0%100.0
0%100.0
0%100.0
0%100.0
0%
Beban Pokok Penjualan -70.28%
-68.53
%
-70.18
%
-71.59
%
-72.38
%
-73.30
%
LABA KOTOR 29.72%31.47
%29.82
%28.41
%27.62
%26.70
%
Beban Usaha
Penjualan -
-
-14.02
%
-13.73
%
-13.80
%
-13.18
%
Umum dan Administrasi
-
-
-9.42%
-10.09
%-
9.90%-
9.57%
Jumlah Beban Usaha -23.98%
-24.44
%
-23.44
%
-23.82
%
-23.70
%
-22.75
%
LABA USAHA 5.74% 7.03% 6.38% 4.59% 3.92% 3.96% Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain Beban Bunga dan Provisi Bank] -0.22%
-0.18%
-0.35%
-0.45%
-0.89%
-0.62%
Penghasilan Bunga dan Hasil Investasi 1.00% 0.65% 0.07% 0.07% 0.06% 0.13% Keuntungan ( Kerugian ) kurs mata uang asing- Bersih 0.02%
-0.04% 0.01% 0.04%
-0.02%
-0.24%
Lain-Lain Bersih -0.01% - 0.55% 1.35% 0.43% 0.32%
Jumlah Penghasilan( Beban ) Lain-Lain 0.80% 0.42% 0.29% 1.02%
-0.43%
-0.40%
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK 6.53% 7.45% 6.66% 5.61% 3.49% 3.55% Beban ( Manfaat ) Pajak
Pajak Kini -
- 1.83% 1.37% 1.37% 1.57%
Pajak Tangguhan -
-
-0.10%
-0.12%
-0.06%
-0.06%
Beban Pajak -1.58%-
1.94% 1.73% 1.25% 1.30% 1.51% LABA BERSIH SETELAH PAJAK 4.96% 5.51% 4.93% 4.36% 2.19% 2.05%
Laba Rugi PT Kalbe Farma Tbk
2013 2012 2011 2010 2009 2008
Penjualan Bersih 100.0
0%100.00
%100.0
0%100.00
%100.0
0% 100.00%
Beban Pokok Penjualan
-52.01
%-
52.09%
-49.13
%-
49.48%
-50.35
% -51.71%
LABA KOTOR 47.99
% 47.91%50.87
% 50.52%49.65
% 48.29%
Beban Usaha
Penjualan
-26.44
%-
26.21%
-26.63
%-
26.40%
-25.84
% -27.14%
Umum dan Administrasi
-4.78% -4.78%
-5.38% -5.68%
-5.71% -5.72%
Penelitian dan pengembangan
-0.85% -0.67%
-0.84% -0.93%
-0.87% -0.92%
Jumlah Beban Usaha
-32.06
%-
31.65%
-32.84
%-
33.01%
-32.42
% -33.78%
LABA USAHA 15.93
% 16.26%18.04
% 17.51%17.23
% 14.51%
Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
Beban Bunga dan Provisi Bank]
-0.18% -0.13%
-0.12% -0.20%
-0.59% -0.66%
Penghasilan Bunga dan Hasil Investasi 0.32% 0.55% 0.89% 0.54% 0.72% 0.69% Keuntungan ( Kerugian ) kurs mata uang asing- Bersih
0.003% 0.15%
-0.11% -0.23%
-1.04% 0.54%
Laba Atas Penjualan Aset Tetap 0.13% 0.14% 0.05% 0.13% 0.17% 0.08%
Lain-Lain Bersih -
0.12% -0.04%-
0.53% -0.43%-
0.30% -0.20%
Jumlah Penghasilan( Beban ) Lain-Lain 0.15% 0.66% 0.18% -0.20%
-1.04% 0.45%
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK
16.08% 16.93%
18.21% 17.31%
16.19% 14.95%
Beban ( Manfaat ) Pajak
Pajak Kini -
-
-4.26% -4.20%
-4.59% -4.52%
Pajak Tangguhan -
- 0.01% 0.02%
-0.05% 0.05%
Beban Pajak -
3.76% -3.91%-
4.26% -4.17%-
4.64% -4.48%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
12.31% 13.02%
13.96% 13.14%
11.55% 10.48%
Laba Rugi PT IndoFarma Tbk
2013 2012 2011 2010 2009 2008
Penjualan Bersih 100.0
0%100.00
%100.00
%100.0
0%100.0
0% 100.00%
Beban Pokok Penjualan
-74.76
%-
68.18%-
67.08%
-69.61
%
-72.92
% -77.45%
LABA KOTOR 25.24
% 31.82% 32.92%30.39
%27.08
% 22.55%
Beban Usaha
Penjualan
-15.06
%-
13.82%-
16.09%
-16.22
%
-15.61
% -12.87%
Umum dan Administrasi
-11.28
%-
10.34% -9.19%-
8.79%-
7.39% -5.41% Kerugian (keuntungan) lain-lain Neto
-1.32% -0.46%
-
-
-
-
Jumlah Beban Usaha
-27.65
%-
24.62%-
25.28%
-25.00
%
-23.00
% -18.29%
LABA USAHA -
2.42% 7.21% 7.64% 5.39% 4.08% 4.26% Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain Beban Bunga dan Provisi Bank] 2.31% 1.81% -1.77%
-2.37%
-3.14% -2.05%
Bagian rugi (laba)dari entitas asosiasi
-0.01% 0.06%
-
-
-
-
Penghasilan Bunga -
- 0.10% 0.10% 0.20% 0.05%
Hasil Investasi -
-
-
-
-
-
Laba (rugi) kurs mata uang asing bersih
-
- -0.06% 0.01% 0.24% -1.14%
Penyisihan Persediaan
-
-
-
-
-0.31% -0.36%
Lain-Lain Bersih -
- -1.32%
-1.18% 0.05% -0.10%
Jumlah Penghasilan( Beban ) Lain-Lain 2.30% 1.87% -3.05%
-3.44%
-2.95% -3.59%
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK
-4.71% 5.34% 4.59% 1.95% 1.13% 0.67%
Beban ( Manfaat ) Pajak
Pajak Kini - -1.45% -1.74%
-1.09%
-0.66% -0.58%
Pajak Tangguhan 0.66% -0.22% 0.22% 0.34%-
0.27% 0.25%
Beban Pajak 0.66% -1.67% -1.52%-
0.75%-
0.94% -0.33% LABA BERSIH SETELAH PAJAK
-4.05% 3.67% 3.07% 1.20% 0.19% 0.34%
Dalam analisis laporan keuangan common size, PT Kalbe
Farma lagi-lagi menempati posisi teratas dibandingkan dengan
dua pesaing lainnya. PT Kalbe Farma mempunyai laba bersih
sebesar 12% dari total penjualannya. Sedangkan pada tahun
yang PT Kimia Farma hanya mempunyai laba bersih sebesar 4%
dan pada PT Indofarma Tbk mengalami kerugian sebesar 4% pada
tahun yang sama. Dari peningkatan laba bersih masing-masing
perusahaan, perusahaan cukup stabil dalam mempertahankan
peningkatan laba bersihnya kecuali pada PT Indofarma Tbk yang
sempat mengalami kerugian.
Neraca PT Kimia Farma Tbk
2013 2012 2011 2010 2009 2008
Aset Lancar73.25
% 72.52% 70.39%68.76
% 65.33% 65.76%
Aset Tidak lancar26.75
% 27.48% 29.61%31.24
% 34.67% 34.24%
TOTAL ASET100.0
0%100.00
% 100.00%100.0
0%100.00
%100.00
%
Kewajiban Jangka Pendek
30.18% 25.87% 25.62%
28.35% 32.69% 31.12%
Kewajiban Jangka Panjang 4.10% 4.70% 4.57% 4.43% 3.61% 3.32%
Total Kewajiban34.29
% 30.57% 30.19%32.78
% 36.30% 34.44%
Total Ekuitas65.71
% 69.43% 69.81%67.22
% 63.70% 65.56%TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS
100.00%
100.00% 100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Neraca PT Kalbe Farma Tbk
2013 2012 2011 2010 2009 2008
Aset Lancar66.26
% 68.40% 71.98%71.55
%72.53
% 73.07%
Aset Tidak lancar33.74
% 31.60% 28.02%28.45
%27.47
% 26.93%
TOTAL ASET100.0
0%100.00
%100.00
%100.0
0%100.0
0% 100.00%
Kewajiban Jangka Pendek
23.34% 20.09% 19.71%
16.30%
24.28% 21.92%
Kewajiban Jangka Panjang 1.54% 1.64% 1.55% 1.62% 1.81% 1.90%
Total Kewajiban24.88
% 21.73% 21.25%17.92
%26.09
% 23.83%
Total Ekuitas75.12
% 78.27% 78.75%82.08
%73.91
% 76.17%TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00% 100.00%
Neraca PT IndoFarma Tbk
2013 2012 2011 2010 2009 2008
Aset Lancar65.57
% 65.42% 63.37%79.43
%79.83
% 87.47%
Aset Tidak lancar34.43
% 34.58% 36.63%20.57
%20.17
% 12.53%
TOTAL ASET100.0
0%100.00
%100.00
%100.0
0%100.0
0% 100.00%
Kewajiban Jangka Pendek
51.83% 31.12% 41.21%
51.17%
51.77% 65.64%
Kewajiban Jangka Panjang 2.53% 14.19% 4.15% 6.42% 7.20% 3.59%
Total Kewajiban54.36
% 45.31% 45.36%57.59
%58.97
% 69.24%
Total Ekuitas45.64
% 54.69% 54.64%42.41
%41.03
% 30.76%
TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00% 100.00%
Dalam analisis laporan keuangan common size di pos
neraca, ketiga perusahaan berfokus pada jumlah asset
lancarnya dibandingkan dengan jmlah asset tidak lancar
masing-masing perusahaan. Jumlah asset lancar ketiga
perusahaan mewakili 60-70% total asset mereka pada tahun
2013. Dan dalam pendanaan untuk biaya operasionalnya, PT
Kimia Farma Tbk dan PT Kalbe Farma Tbk mempunyai pendaan dari
ekuitas sebesar 60-70% sedangka n pada PT Indofarma Tbk,
pendaannya 54% berasal dari kreditor pada tahun 2013.
2.3 Tren Angka Indeks
TREND ANGKA INDEKS
2008
2010
2012
-
40
80
120
160 Kimia FarmaPenjualan Harga Pokok PenjualanBeban Operasi HPP + Beban OperasiBeban Non Operasi PenjualanHarga Pokok Penjualan Beban OperasiHPP + Beban Operasi Beban Non Operasi
2008 2009 2010 2011 2012 2013 20 40 60 80 100 120 140 160
Kalbe Farma
Penjualan Harga Pokok Penjualan
Beban Operasi HPP + Beban OperasiBeban Non Operasi
2008
2010
2012
-
40
80
120
160 IndoFarma
Penjualan Harga Pokok Penjualan
Beban Operasi HPP + Beban Operasi
Beban Non Operasi
Pendapatan PT. Kimia Farma tahun 2009 mengalami
peningkatan dibandingan dengan tahun dasar. Pada tahun 2010
mengalami peningkatan dibanding tahun dasar dan tahun
sebelumnya. Di tahun 2011 pendapatannya menurun dibandingkan
dengan tahun sebelumnya tetapi meningkat dibandingkan tahun
dasar. Kemudian di tahun 2012 pendapatannya kembali mengalami
penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya. Di tahun 2013
pendapatannya meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Disini terlihat bahwa pendapatan PT.Kimia Farma belum stabil
6 tahun terakhir.
Pendapatan penjualan Kimia Farma pada tahun 2009 stabil
bila dibandingkan dengan HPP + beban operasi nya, di tahun
2010 penjualan terlihat lebih besar dibandingkan dengan
HPP+beban operasi. Kemudian di tahun 2011 penjualan masih
lebih besar dibanding dengan HPP+beban operasi. Ditahun 2012
penjualan dan HPP+beban operasi stabil. Dan di tahun 2013
HPP+beban operasi lebih besar dibanding dengan penjualan.
Bisa dilihat dari tahun ke tahun dari 2009 sampai 2013
beban operasi lebih besar dibandingkan dengan HPP.
Pada perusahaan pesaing yaitu PT. Kalbe Farma terlihat
jika pendapatan penjualan Kalbe Farma pada tahun 2009
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2008 sebagai tahun
dasar. Pada tahun 2010 pendapatan penjualan mengalami
penurunan dibanding tahun 2009. Pendapatan penjualan kembali
mengalami penurunan di tahun 2011. Kemuadian pada tahun 2012
pendapatan penjualan mengalami peningkatan dibanding tahun
2011 dan tahun tahun-tahun sebelumnya. Tetapi pendapatan
penjualan kembali pengalami penurunan di tahun 2013.
Pendapatan penjualan dibanding dengan HPP+beban operasi
Kalbe Farma selama tiga tahun yakni tahun 2009, 2010, 2011
terlihat bahwa pendapatan penjualan lebih besar dibandingkan
dengan HPP+beban operasi. Kemudian di tahun 2012 pendapatan
penjualan relatif lebih kecil dari pada HPP+beban operasinya.
Di tahun 2013 pendapatan penjualan relatif lebih besar
dibanding dengan HPP+beban operasi.
Pada Tahun 2009 HPP Kalbe farma lebih besar bila
dibandingkan dengan beban operasinya. Di tahun 2010 HPP kalbe
farma lebih rendah bila dibandingkan dengan beban operasinya.
Kemudian di tahun 2011 terlihat bahwa HPP dan Beban operasi
kalbe farma mengalami kestabilan. Di tahun 2012 HPP kembali
terlihat lebih besar dibanding dengan beban operasinya. Dan
di tahun 2013 HPP kembali lebih rendah dari pada beban
operasinya.
Pada perusahaan pesaing lainnya yakni PT.Indofarma
pendapatan penjualan Indo Farma pada tahun 2009 mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2008 sebagai tahun dasar. Di
tahun 2010 pendapatan penjualan mengalami peningkatan di
banding tahun 2009. Kemudian pada tahun 2011 pendapatan
penjualan mengalami peningkatan lumayan besar dibanding
tahun-tahun sebelumnya. Tetapi di tahun 2012 pendapatan
penjualan menurun dibandingkan tahun 2011. Di tahun 2013
pendapatan penjualan kembali mengalami peningkatan yang cukup
signifikan.
Di tahun 2009 penjualan dan HPP+beban operasi Indo Farma
sama-sama stabil. Di tahun 2010 dan tahun 2011 penjualan indo
farma lebih besar dibandingkan dengan HPP+beban operasi.
Kemudian di tahun 2012 penjualannya relatif lebih rendah
dibandingkan dengan HPP+beban operasi ditahun 2013 penjualan
indo farma lebih rendah dari pada HPP+beban operasinya.
Pada Tahun 2009 HPP Kalbe farma lebih besar bila
dibandingkan dengan beban operasinya. Di tahun 2010 HPP kalbe
farma lebih rendah bila dibandingkan dengan beban operasinya.
Kemudian di tahun 2011 terlihat bahwa HPP dan Beban operasi
kalbe farma mengalami kestabilan. Di tahun 2012 HPP kembali
terlihat lebih besar dibanding dengan beban operasinya. Dan
di tahun 2013 HPP kembali lebih rendah dari pada beban
operasinya.
Secara keseluruhan pendapatan, HPP, beban operasi, beban
non-operasi dan HPP + beban operasi mengalami kenaikan dan
penurunan yang tidak konsisten . Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan mampu beroperasi dengan baik tapi belum mampu
stabil.
2.4 Tren Harga Saham
Maret 2008
Juni 2008
Sep-08
Desember 2008
Maret 2009
Juni 2009
Sep-09
Desember 2009
Maret 2010
Juni 2010
Sep-10
Desember 2010
Maret 2011
Juni 2011
Sep-11
Desember 2011
Maret 2012
Juni 2012
Sep-12
Desember 2012
Maret 2013
Juni 2013
Sep-13
Desember 2013
0
1000
2000
3000
4000Tren Harga Saham
Kimia FarmaKalbe FarmaIndoFarma
Saham Kimia Farma dan Indofarma bisa dibilang sepadan atau sama dari tahun 2008 hingga
tahun 2010. Namun, pada saat memasuki tahun 2011, saham kimia Farma mulai menunjukkan
kenaikan yang lebih signifikan dibandingkan dengan saham indofarma. Hal ini terlihat dari
saham kimia farma yang mulanya berada pada titik 100 bergerak naik dan akhirnya mencapai
250 pada tahun 2011. Dari peningkatan saham kimia farma sendiri, perusahaan ini menurut
kami mengalami peningkatan yang cukup stabil pada awalnya dan kemudian meningkat drastic di
awal 2013 dan mengalami sedikit penurunan di akhir tahun 2013. Bila kimia farma dan
indofarma dibandingkan dengan kalbe farma, maka kedua perusahaan tersebut masih tertinggal
cukup jauh dalam perkembangan harga sahamnya. Hal ini dapat dilihat dari saham kalbe farma
yang rata-rata pada harga 100-1500 sedangkan kimia farma dan indofarma mempunyai harga
saham yang berkisar di antara 250-1000. Dari table ini, dapat dikatakan bahwa kalbe farma
merupakan perusahaan yang memiliki harga saham yang paling tinggi dia natara kimia farma
dan juga indofarma.
BAB IIIANALISIS RASIO
Analisis ratio adalah suatu metode analisa untuk
mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau
laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua
laporan tersebut. Analisis rasio ini juga merupakan bentuk
umum atau cara umum yang digunakan dalam analisis laporan
keuangan dengan kata lain diantara alat-alat analisis yang
selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan suatu
pereusahaan di bidang keuangan adalah analisi rasio keuangan.
1. Likuiditas
No Jenis Rasio 2013 2012 20111 Rasio Lancar 2,47
32,80 2,75
2 Rasio Cepat 1,27 1,45 1,293 Waktu Penagihan 42,7
641,87 39
4 Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan
61 61 63
No Jenis Rasio KF2013
Kalbe2013
Indofarma 2013
1 Rasio Lancar 2,473
2,84 1,27
2 Rasio Cepat 1,27 1,40 0,583 Waktu Penagihan 42,7
648,03 62
4 Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan
61 113 73
Rasio Lancar PT Kimia Farma Tbk pada tahun 2011
sebesar 2,75. Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 2,75 aset lancar. Rasio lancar perusahaan
yang normal adalah 1,5 sampai 2, rasio perusahaan pada tahun
2011 berada diatas nilai normal rasio lancar. Pada tahun 2012
Rasio Lancar sebesar 2,80. Hal ini berarti setiap Rp 1
Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,80 aset lancar. rasio
perusahaan pada tahun 2012 berada diatas nilai normal rasio
lancar. Pada tahun 2013 Rasio Lancar sebesar 2,473. Hal ini
berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,473
aset lancar. Rasio perusahaan pada tahun 2013 berada diatas
nilai normal rasio lancar. Sedangkan Perusahaan pesaing, PT
Kalbe Farma Tbk Tbk pada tahun 2013 mempunyai Rasio Lancar
sebesar 2,84. Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 2,84 aset lancar. Rasio perusahaan pada
tahun 2013 berada diatas nilai normal rasio lancar.
Perusahaan Pesaing lainnya, PT Indofarma Tbk memiliki Rasio
Lancar sebesar 1,27 .Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban
lancar dijamin oleh Rp 1,27 aset lancar. Rasio perusahaan
pada tahun 2013 berada di bawah nilai normal rasio lancar.
Rasio Cepat PT Kimia Farma tbk pada tahun 2011 sebesar
1,29. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin
oleh Rp 1,29 aset lancar. Pada tahun 2012 Rasio Cepat sebesar
1,45. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin
oleh Rp 1,45 aset lancar. Sedangkan pada tahun 2013 Rasio
Cepat sebesar 1,27. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban
lancar dijamin oleh Rp 1,27 aset lancar. Sementara perusahaan
pesaing Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 mempunyai Rasio Cepat
sebesar 1,40. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 1,40 aset lancar. Sementara pesaing lainnya,
PT Indofarma Tbk pada tahun 2013 Rasio Cepat sebesar 0,58.
Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp
0,58 aset lancar.
Pada tahun 2011, 2012 dan 2013 Waktu Penagihan PT Kimia
Farma Tbk naik secara berturut-turut sebesar 39, 41.87, dan
42.76 Hari. Hal ini berarti perusahaan Kimia Farma Tbk
memerlukan 39, 41.87, dan 42.76 Hari untuk merubah piutang
menjadi kas. Sedangkan perusahaan pesaing, PT Kalbe Farma Tbk
pada tahun 2013 Waktu Penagihan sebesar 48.03 Hari. Hal ini
berarti perusahaan memerlukan 48.03 hari untuk merubah
piutang menjadi kas. Lalu perusahaan pesaing lainnya, PT
Indofarma Tbk Waktu Penagihan sebesar 62 Hari. Hal ini
berarti perusahaan Indofarma Tbk memerlukan 62 hari untuk
merubah piutang menjadi kas.
Pada tahun 2011 Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan
sebesar 63 hari. Hal ini berarti antara proses produksi
hingga penjualan persediaan memerlukan waktu 63 hari. Pada
tahun 2012 DAN 2013 Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan
turun sebesar 61 hari. Hal ini berarti antara proses produksi
hingga penjualan persediaan memerlukan waktu 61 hari.. Pada
perusahaan pesaing PT Kalbe Farma Tbk Jumlah Hari Untuk
Menjual Persediaan sebesar 113 hari. Hal ini berarti antara
proses produksi hingga penjualan persediaan memerlukan waktu
113 hari. Sedangkan perusahaan pesaing lain PT Indofarma Tbk
Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan sebesar 73 hari. Hal ini
berarti antara proses produksi hingga penjualan persediaan
memerlukan waktu 73 hari.
2. Solvabilitas
No Jenis Rasio 2013
2012 2011
1 Total Utang Terhadap Ekuitas
0,52
0,44 0,43
2 Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas
0,06
0,07 0,07
3 Kelipatan Bunga Dihasilkan
30,47
42 20,24
No Jenis Rasio KF2013
Kalbe2013
Indofarma 2013
1 Total Utang Terhadap Ekuitas
0,52
0,25 1,19
2 Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas
0,06
0,02 0,06
3 Kelipatan Bunga Dihasilkan
30,47
90,82
3,04
Total Utang Terhadap Ekuitas Perusahaan Kimia Farma Tbk
pada tahun 2011 sebesar 0,43. Hal ini berarti bahwa setiap Rp
1 pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 0,76 kreditor. Kemudia
naik 0.01Total sebesar 0,44. Hal ini berarti bahwa setiap Rp
1 pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 0,44 kreditor. Dan
mengalami kenaikan kembali pada tahun 2013 sebesar 0.52, hal
ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didanai oleh
Rp 0,52 kreditor. Kemudian pada perusahaan pesaing, Total
Utang Terhadap Ekuitas Perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun
2013 sebesar 0,25. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1
pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 0,25 kreditor dan Total
Utang Terhadap Ekuitas Perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun
2013 sebesar 1,19. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1
pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 1,19 kreditor.
Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas perusahaan Kimia
Farma Tbk pada tahun 2011 dan 2012 sebesar 0,07. Hal ini
berarti setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didamai oleh Rp 0,07
utang jangka panjang. Kemudian Utang Jangka Panjang Terhadap
Ekuitas perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2013 menurun
sebesar 0,06. Hal ini berarti setiap Rp 1 pendanaan ekuitas
didamai oleh Rp 0,06 utang jangka panjang. Kemudian dalam
perusahaan pesaing, Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas
perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 0,02. Hal
ini berarti setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didamai oleh Rp
0,02 utang jangka panjang. Dan Utang Jangka Panjang Terhadap
Ekuitas perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar
0,06. Hal ini berarti setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didamai
oleh Rp 0,06 utang jangka panjang.
Kelipatan Kelipatan Bunga dihasilkan perusahaan Kimia
Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 20.24. Hal ini berarti Laba
sebelum pajak sebesar 20,24 kali dari beban bunga. Kemudian
meningkat pada tahun 2012 sebesar 41,49. Hal ini berarti Laba
sebelum pajak sebesar 41,49 kali dari beban bunga. Dan
kembali menurun pada tahun 2013 sebesar 30,47. Hal ini
berarti Laba sebelum pajak sebesar 30,47 kali dari beban
bunga. Kemudian pada perusahaan pesaing Kelipatan Bunga
dihasilkan perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar
90,82. Hal ini berarti Laba sebelum pajak sebesar 90,82 kali
dari beban bunga. Kelipatan Kelipatan Bunga dihasilkan
perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 3,04. Hal
ini berarti Laba sebelum pajak sebesar 3,04 kali dari beban
bunga.
3. Perputaran Aset
No Jenis Rasio 2011 2012 20131 Perputaran Kas 14,98 14,4
812,24
2 Perputaran Piutang Usaha
9,15 8,72 8,54
3 Perputaran Persediaan 5,80 5,19 5,224 Perputaran Modal Kerja 4,73 4,21 4,284 Perputaran Aset Tetap 2,90 2,70 7,066 Perputaran Total Aset 2,02 1,93 1,91No Jenis Rasio KF
2013Kalbe2013
Indofarma 2013
1 Perputaran Kas 12,24 9,74 8,462 Perputaran Piutang
Usaha8,54 7,60 5,90
3 Perputaran Persediaan 5,22 3,22 5.034 Perputaran Modal Kerja 4,28 3,40 6,584 Perputaran Aset Tetap 7,06 2,30 1,646 Perputaran Total Aset 1,91 1,54 1,08
Perputaran kas perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun
2011 sebesar 14,98 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas
berputar sebanyak 14,98 kali. Perputaran kas perusahaan Kimia
Farma Tbk pada tahun 2012 tidak jauh berbeda yaitu sebesar
14,48 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar
sebanyak 14,48 kali. Kemudian turun pada tahun 2013 sebesar
12,24 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar
sebanyak 12,24 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing,
Perputaran kas perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013
sebesar 9,74 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar
sebanyak 9,74 kali. Dan Perputaran kas perusahaan IndoFarma
Tbk pada tahun 2013 sebesar 8,46 kali. Hal ini berarti dalam
1 tahun kas berputar sebanyak 8,46 kali.
Perputaran piutang perusahaan Kimia Farma Tbk pada
tahun 2011 sebesar 9,15 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun
piutang berputar sebanyak 9,15 kali. Kemudian naik pada
tahun 2012 sebesar 14,48 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun
piutang berputar sebanyak 14,48 kali. Dan turun secara
siginifikan pada tahun 2013 sebesar 8,72 kali. Hal ini
berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 8,72 kali.
Kemudian pada perusahaan pesaing Perputaran piutang
perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 7,60
kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar
sebanyak 7,60 kali. Dan Perputaran piutang perusahaan
IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 5,90 kali. Hal ini
berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 5,90 kali.
Perputaran persediaan perusahaan Kimia Farma Tbk pada
tahun 2011 sebesar 5,8 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun
persediaan berputar sebanyak 5,8 kali. Kemudian naik secara
signifikan pada tahun 2012 sebesar 14,48 kali. Hal ini
berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 14,48 kali.
Dan turun kembali pada tahun 2013 sebesar 5,22 kali. Hal ini
berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,22 kali.
Kemudian pada perusahaan pesaing Perputaran persediaan
perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 3,22 kali.
Hal ini berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak
3,22 kali. Dan Perputaran persediaan perusahaan IndoFarma
Tbk pada tahun 2013 sebesar 5,03 kali. Hal ini berarti dalam
1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,03 kali.
Perputaran Modal Kerja perusahaan Kimia Farma Tbk
pada tahun 2011 sebesar 4,73 kali. Hal ini berarti dalam 1
tahun modal kerja berputar sebanyak 4,73 kali. Kemudian
mengalami penurunan pada tahun 2012 sebesar 2,7 kali. Hal ini
berarti dalam 1 tahun modal kerja berputar sebanyak 2,7
kali. Dan Perputaran Modal Kerja perusahaan Kimia Farma
Tbk pada tahun 2013 sebesar 4,28 kali. Hal ini berarti dalam
1 tahun modal kerja berputar sebanyak 4,28 kali. Kemudian
pada perusahaan pesaing Perputaran persediaan perusahaan
Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 3,22 kali. Hal ini
berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 3,22 kali.
Dan Perputaran Modal Kerja perusahaan IndoFarma Tbk pada
tahun 2013 sebesar 6,58 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun
modal kerja berputar sebanyak 6,58 kali.
Aset Tetap perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011
sebesar 2,9 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap
berputar sebanyak 2,9 kali. Kemudian turun pada tahun 2012
sebesar 2,7 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap
berputar sebanyak 2,7 kali. Dan kembali mengalami kenaikan
pada tahun 2013 sebesar 7,06 kali. Hal ini berarti dalam 1
tahun aset tetap berputar sebanyak 7,06 kali. Kemudian pada
perusahaan pesaing Aset Tetap perusahaan Kalbe Farma Tbk pada
tahun 2013 sebesar 2,30 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun
aset tetap berputar sebanyak 2,30 kali. Dan Aset Tetap
perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 1,64 kali.
Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap berputar sebanyak
1,64 kali.
Perputaran total aset perusahaan Kimia Farma Tbk pada
tahun 2011 sebesar 2,02. Hal ini berarti dalam 1 tahun total
kas berputar sebanyak 2,02 kali. Kemudian turun pada tahun
2012 sebesar 1,93. Hal ini berarti dalam 1 tahun total kas
berputar sebanyak 1,93 kali. Pada tahun 2013 perputaran total
asset tidak jauh berbeda yaitu sebesar 1,91. Hal ini berarti
dalam 1 tahun total kas berputar sebanyak 1,91 kali. Kemudian
pada perusahaan pesaing, Perputaran total aset perusahaan
Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 1,54. Hal ini berarti
dalam 1 tahun total kas berputar sebanyak 1,54 kali. Dan
Perputaran total aset perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun
2013 sebesar 1,08. Hal ini berarti dalam 1 tahun total kas
berputar sebanyak 1,08 kali.
4. Profitabilitas
No Jenis Rasio 2013 2012 20111 Margin Laba Kotor 30% 31% 29,82%2 Margin Laba Operasi 6% 7% 6,38%3 Margin Laba Bersih 5% 65 4,93%4 Tingkat Pengembalian
Aset9% 11% 10%
5 Tingkat Pengembalian Ekuitas
21% 23% 23%
No Jenis Rasio KF2013
Kalbe2013
Indofarma 2013
1 Margin Laba Kotor 30% 48% 25%2 Margin Laba Operasi 6% 48% -2%3 Margin Laba Bersih 5% 12% -4%4 Tingkat Pengembalian
Aset9% 19% -7%
5 Tingkat Pengembalian Ekuitas
21% 42% -27%
Margin Laba Kotor perusahaan Kimia Farma Tbk pada Tahun
2011 sebesar 29,82%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan
menghasilkan 29,82% atau Rp 0,2982 laba kotor. Margin Laba
Kotor perusahaan Kimia Farma Tbk naik pada Tahun 2012
sebesar 31,5%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan
menghasilkan 31,5% atau Rp 0,315 laba kotor. Kemudian sedikit
mengalami pelemahan pada Tahun 2013 sebesar 30%. Hal ini
berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan 30% atau Rp 0,3
laba kotor. Kemudian pada perusahaan pesaing, Margin Laba
Kotor perusahaan Kalbe Farma Tbk pada Tahun 2013 sebesar
48%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan 48%
atau Rp 0,48 laba kotor. Dan Margin Laba Kotor perusahaan
IndoFarma Tbk pada Tahun 2013 sebesar 25%. Hal ini berarti
setiap Rp1 penjualan menghasilkan 25% atau Rp 0,25 laba
kotor.
Margin Laba Operasi perusahaan Kimia Farma Tbk pada
tahun 2011sebesar 6,38/%. Hal ini berarti setiap Rp 1
penjualan menghasilkan 6,38% atau Rp 0,0638 laba operasi.
Kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 7/%. Hal
ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 7% atau Rp
0,07 laba operasi. Dan kembali menjadi 6% pada tahun 2013.
Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 6% atau Rp
0,06 laba operasi. Kemudian pada perusahaan pesaing, Margin
Laba Operasi perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun
2013sebesar 48/%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan
menghasilkan 48% atau Rp 0,48 laba operasi. Dan Margin Laba
Operasi perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013sebesar -2%.
Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan -2% atau
Rp -0,02 laba operasi.
Margin laba bersih perusahaan Kimia Farma Tbk pada
tahun 2011 sebesar 4,93%. Hal ini berarti setiap Rp 1
penjualan menghasilkan 4,93% atau Rp 0,0493 laba bersih.
Margin laba bersih perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun
2012 sebesar 5,5%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan
menghasilkan 5,5% atau Rp 0,055 laba bersih. Kemudian Margin
laba bersih perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2013
sebesar 5%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan
menghasilkan 5% atau Rp 0,05 laba bersih. Pada perusahaan
pesaing, Margin laba bersih perusahaan Kalbe Farma Tbk pada
tahun 2013 sebesar 12%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan
menghasilkan 12% atau Rp 0,12 laba bersih. Margin laba bersih
perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar -4%. Hal
ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan -4% atau Rp -
0,04 laba bersih.
Tingkat Pengembalian Aset perusahaan Kimia Farma Tbk
pada Tahun 2011 sebesar 10%. Hal ini berarti setiap Rp1
Investasi Aset menghasilkan 10% atau Rp 0,1 laba bersih.
Tingkat Pengembalian Aset perusahaan Kimia Farma Tbk naik
pada Tahun 2012 sebesar 11%. Hal ini berarti setiap Rp1
Investasi Aset menghasilkan 11% atau Rp 0,11 laba bersih.
Kemudian sedikit mengalami pelemahan pada Tahun 2013 sebesar
9%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Aset menghasilkan
9% atau Rp 0,09 laba bersih. Kemudian pada perusahaan
pesaing, Tingkat Pengembalian Aset perusahaan Kalbe Farma
Tbk pada Tahun 2013 sebesar 19%. Hal ini berarti setiap Rp1
Investasi Aset menghasilkan 19% atau Rp 0,19 laba bersih. Dan
Tingkat Pengembalian Aset perusahaan IndoFarma Tbk pada
Tahun 2013 sebesar -7%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi
Aset menghasilkan -7% atau Rp -0,07 laba bersih.
Tingkat Pengembalian Ekuitas perusahaan Kimia Farma Tbk
pada Tahun 2011 sebesar 23%. Hal ini berarti setiap Rp1
Investasi Ekuitas menghasilkan 23% atau Rp 0,23 laba bersih.
Tingkat Pengembalian Ekuitas perusahaan Kimia Farma Tbk
tetap pada Tahun 2012 sebesar 23%. Hal ini berarti setiap Rp1
Investasi Ekuitas menghasilkan 23% atau Rp 0,23 laba bersih.
Kemudian sedikit mengalami pelemahan pada Tahun 2013 sebesar
21%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Ekuitas
menghasilkan 21% atau Rp 0,21 laba bersih. Kemudian pada
perusahaan pesaing, Tingkat Pengembalian Ekuitas perusahaan
Kalbe Farma Tbk pada Tahun 2013 sebesar 42%. Hal ini berarti
setiap Rp1 Investasi Ekuitas menghasilkan 42% atau Rp 0,42
laba bersih. Dan Tingkat Pengembalian Aset perusahaan
IndoFarma Tbk pada Tahun 2013 sebesar -27%. Hal ini berarti
setiap Rp1 Investasi Ekuitas menghasilkan -27% atau Rp -0,27
laba bersih.
5. Nilai Pasar
Rasio
Harga
Terhadap
Laba
perusahaa
Kimia Farma
Tbk pad
tahun 2011
sebesar
6,45. Hal ini menunjukkan jumlah Rupiah yang dibayarkan investor
untuk setiap Rp 1 laba berjalan adalah sebesar Rp0,0645. Rasio
Harga Terhadap Laba perusahaa Kimia Farma Tbk pada tahun 2012
sebesar 5,41. Hal ini menunjukkan jumlah Rupiah yang dibayarkan
investor untuk setiap Rp 1 laba berjalan adalah sebesar Rp0,0541.
Rasio Harga Terhadap Laba perusahaa Kimia Farma Tbk pada tahun
No Jenis Rasio 2013 2012 20111 Rasio Harga Terhadap
Laba5,18 5,41 6,45
2 Hasil Laba 19% 19% 15,5%3 Hasil Dividen 10% 3% 2,5%
4 Tingkat Pembayaran Dividen 52% 16% 12,9%
No Jenis Rasio KF2013
Kalbe2013
Indofarma 2013
1 Rasio Harga Terhadap Laba
5,18 0,46 5,71
2 Hasil Laba 19% 21,6% 18%3 Hasil Dividen 10% 11,1% 21%
4 Tingkat Pembayaran Dividen 52% 51% 116%
2013 sebesar 5,18. Hal ini menunjukkan jumlah Rupiah yang
dibayarkan investor untuk setiap Rp 1 laba berjalan adalah
sebesar Rp0,0518. Kemudian pada perusahaan pesaing, Rasio
Harga Terhadap Laba perusahaa Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013
sebesar 0,46. Hal ini menunjukkan jumlah Rupiah yang
dibayarkan investor untuk setiap Rp 1 laba berjalan adalah
sebesar Rp0,046. Dan Rasio Harga Terhadap Laba perusahaa
IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 5,71. Hal ini
menunjukkan jumlah Rupiah yang dibayarkan investor untuk
setiap Rp 1 laba berjalan adalah sebesar Rp5,71.
Pada tahun 2011 Hasil laba PT Kimia Farma Tbk sebesar
15,5%. Hal ini berarti satiap Rp 1 harga pasar perlembar
saham terdapat 15,5% atau Rp 0,155 laba. Kemudian mengalami
kenaikan sebesar 19% pada tahun 2012 dan 2013. Hal ini
berarti satiap Rp 1 harga pasar perlembar saham terdapat 19%
atau Rp 0,19 laba. Kemudian pada perusahaan pesaing, PT Kalbe
Farma mempunyai Hasil laba sebesar 21,6% pada tahun 2013. Hal
ini berarti satiap Rp 1 harga pasar perlembar saham terdapat
21,6% atau Rp 0,216 laba. Dan pada PT Indofarma Tbk, Hasil
laba sebesar 18% 2013. Hal ini berarti satiap Rp 1 harga
pasar perlembar saham terdapat 18% atau Rp 0,18 laba.
Hasil dividen PT Kimia Farma tahun 2011 sebesar 2,5%.
Hal ini berarti setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham
terdapat 2,5% atau Rp 0,025 dividen bagi pemegang saham.
Kemudian pada tahun 2012 Hasil dividen sebesar 3%. Hal ini
berarti setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 3%
atau Rp 0,03 dividen bagi pemegang saham. Dan pada tahun
2013 Hasil dividen meningkat sebesar 10%. Hal ini berarti
setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 10% atau Rp
0,01 dividen bagi pemegang saham. Kemudian pada perusahaan
pesaing, PT Kalbe Farma Tbk mempunyai Hasil dividen sebesar
11,1%. Hal ini berarti setiap Rp 1 harga pasar per lembar
saham terdapat 11,1% atau Rp 1,11 dividen bagi pemegang
saham. Dan PT Indofarma Tbk mempunyai Hasil dividen sebesar
21%. Hal ini berarti setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham
terdapat 21% atau Rp 0,21 dividen bagi pemegang saham.
Tingkat Pembayaran dividen PT Kimia Farma Tbk tahun
2011 sebesar 12,9%. Hal ini berarti setiap Rp 1 laba per
lembar saham terdapat 12,9% atau Rp 0,129 dividen bagi
pemegang saham. Kemudian mengalami peningkatan pada tahun
2012 sebesar 16%. Hal ini berarti setiap Rp 1 laba per lembar
saham terdapat 16% atau Rp 0,16 dividen bagi pemegang saham.
Dan mengalami peningkatan yang sangat signifikan pada tahun
203 yaitu sebesar 52%. Hal ini berarti setiap Rp 1 laba per
lembar saham terdapat 52% atau Rp 0,52 dividen bagi pemegang
saham. Kemudian pada perusahaan pesaing, PT Kimia Farma Tbk
mempunyai Tingkat Pembayaran dividen sebesar 51%. Hal ini
berarti setiap Rp 1 laba per lembar saham terdapat 51% atau
Rp 0,51 dividen bagi pemegang saham. Dan pada PT Indofarma
Tbk mempunyai Tingkat Pembayaran dividen sebesar 116%. Hal
ini berarti setiap Rp 1 laba per lembar saham terdapat 116%
atau Rp 1,16 dividen bagi pemegang saham
BAB IV
LAMPIRAN
RASIO LAPORAN PT KIMIAFARMA 2013
LIKUIDITAS
Rasio Lancar =
Aset Lancar = $1,810,614,614,537 = 2.43
KewajibanLancar $746,123,148,554
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,43aktiva
lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu
Rp 2,43dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi
dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek.
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,796 pada
tahun 2012 menjadi 2,43 pada tahun 2012
Rasio Cepat =
Kas+Setara Kas+SuratBerharga+Piutang = $394,149,90
9,832 + $554,220,980,343 =
1.27 Kewajiban lancar $746,123,148,554
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,27aktiva
lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu
Rp 1,27 dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi
dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,456 pada
tahun 2011 menjadi 1,27 pada tahun 2012
Waktu Penagihan =
Piutang Rata-Rata = $554,220,980,34
3 + $464,466,907,480
/2
= 42.17
Penjualan/360 $4,348,073,988,385 / 360
Interpretasi :
Rata-rata dibutuhkan 42.17 hari untuk menagih piutang
menjadi kas
Jumlah hari utk menjual persediaan =
PersediaanRata-Rata = $554,220,980,3
43 +$464,466,907,
480/
2=
60.00
HPP/360 $3,055,921,946,994 / 360
Interpretasi :
Waktu yang diperlukan antara produksi dan penjualan
persediaan adalah 60 hari.
STRUKTUR MODAL DAN SOLVABILITAS
Total Utang Thd Ekuitas =
Total Kewajiban = $847,548,859,909 = 0.52
Ekuitas Pemegang Saham $1,624,354,688,981
Interpretasi :
202 % menunjukkan bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas, terdapat Rp 0,52pendanaan dari kreditor.
Utang Jangka Panjang Thd Ekuitas =
Kewajiban JangkaPanjang = $101,461,711,355 =
0.06 Ekuitas Pemegang Saham $1,624,354,688,981
Interpretasi:
Sebesar 6 % menunjukkan bahwa terdapat 0,06 pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk setiap Rp 1 pendanaan ekuitas
Kelipatan Bunga Dihasilkan =
Laba Sebelum Pajak +Beban Bunga = $284,125,432,
299 +$9,639,641,58
4=
30.47
Beban Bunga $9,639,641,584
Interpretasi :
Setiap Rp 1 beban bunga dijamin pembayarannya oleh Rp 30.47
laba usaha
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan termasuk tinggi yang
berarti menunjukkan situasi aman.
PROFITABILITAS
Margin Laba Kotor =
Penjualan – HPP = $4,348,073,988,385 -
$3,055,921,946,994 =
0.30 Penjualan $4,348,073,988,385
Interpretasi:
Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan bersih
sebesar Rp 0,30
Margin Laba Operasi =
LabaOperasi = $249,533,154,6
36 = 0.06
Penjualan $4,348,073,988,385
Laba sebelum Bunga dan Pajak (net operating income) oleh setiap rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp0,06.
Margin Laba Bersih =
Laba Bersih = $215,642,329,977 = 0.05
Penjualan $4,348,073,988,385
Keuntungan neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,05
Tingkat Pengembalian Aset
= LabaBersih = $215,642,329,977 =
0.09
Rata-RataTotalAset
$2,471,939,548,890 +
$2,076,347,580,785 /
2
Tingkat Pengembalian Ekuitas
= LabaBersih = $215,642,329,977 =
0.21
Rata-RataEkuitas
$1,064,491,465,983 +
$968,614,163,938 / 2
PEMANFAATAN ASET
Perputaran Kas =
Penjualan $4,348,073,988,385 = 12.24
Rata-Rata Kas danSetara Kas
$394,149,909,832 +
$316,497,879,806 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun kas berputarsebanyak 12,24 kali
Perputaran Piutang Usaha =
Penjualan = $4,348,073,988,385 = 8.54
Rata-Rata Piutang $554,220,980,343 + $464,466,907
,480 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun piutang usaha berputar sebanyak 8,54 kali
Perputaran Persediaan =
HPP $3,055,921,946,994 = 5.22
Rata-Rata Persediaan $640,909,360,172 +
$530,417,299,657 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,22 kali
Perputaran Modal Kerja =
Penjualan = $4,348,073,988,385 = 4.28
Rata-Rata ModalKerja
$1,064,491,465,983 +
$968,614,163,938 /
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun modal kerja dijamin 4.28
Perputaran Aset Tetap =
Penjualan $4,348,073,988,385 = 7.06
Rata-Rata AsetTetap
$661,324,934,353 + $570,549,181
,621 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun asset tetap berputar sebanyak 7,06 kali
Perputaran Total Aset =
Penjualan = $4,348,073,988,385 = 1.91
Rata-Rata TotalAset
$2,471,939,548,890 +
$2,076,347,580,785 /
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun total asset berputar sebanyak 1,91 kali
UKURAN PASAR
Rasio harga terhadap laba =
Harga Pasar per LembarSaham = $200 =
5.18 Laba Per Saham $39
Interpretasi:
Selembar saham PT Unilever dijual 5.18 kali jumlah laba per
saham pada akhir tahun 2013
Hasil laba =
Laba Per Saham $39 =
0.19 Harga Pasar per Lembar
Saham $200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 19% laba
per saham
Hasil dividen =
Dividen Tunai per Saham $20 = 0.10
Harga Pasar per LembarSaham $200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 0.10 %
dividen tunai per saham
Tingkat pembayaran dividen =
Dividen Tunai perSaham $20 =
0.52 Laba per Saham $39
Interpretasi:
Setiap Rp 1 laba per saham terdapat 52,0% dividen tunai
per saham
Harga terhadap nilai buku =
Harga Pasar per LembarSaham $200 =
2.00 Nilai Buku per Lembar
Saham $100
Interpretasi:
Setiap Rp 1 nilai buku per lembar saham terdapat 2.00 harga
pasar per lembar saham
RASIO LAPORAN PT KIMIAFARMA 2012
LIKUIDITAS
Rasio Lancar =
Aset Lancar = $1,505,798,399,164 = 2.80
Kewajiban Lancar $537,184,235,226
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,80aktiva
lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu
Rp 2,80dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi
dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek.
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,796 pada
tahun 2012 menjadi 2,80 pada tahun 2012
Rasio Cepat =
Kas+Setara Kas+SuratBerharga+Piutang = $
316,497,879,806
+ $464,466,907,480
= 1.45
Kewajiban lancar $537,184,235,226
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,45aktiva
lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu
Rp 1,45 dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi
dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,456 pada
tahun 2011 menjadi 1,45 pada tahun 2012
Waktu Penagihan =
Piutang Rata-Rata $
464,466,907,480
+ $392,230,031,555
/2
=
41.29
Penjualan/360 $3,734,241,101,309 / 360
Interpretasi :
Rata-rata dibutuhkan 41,29 hari untuk menagih piutang
menjadi kas
Jumlah hari utk menjual persediaan =
Persediaan Rata-Rata = $
464,466,907,480
+ $392,230,031,555
/2
=
60.26
HPP/360 $2,559,074,130,367 / 360
Interpretasi :
Waktu yang diperlukan antara produksi dan penjualan
persediaan adalah 60 hari.
STRUKTUR MODAL DAN SOLVABILITAS
Total Utang Thd Ekuitas =
Total Kewajiban = $634,813,891,119 = 0.44
Ekuitas PemegangSaham $1,441,533,689,666
Interpretasi :
202 % menunjukkan bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas, terdapat Rp 0,44pendanaan dari kreditor.
Utang Jangka Panjang Thd Ekuitas =
Kewajiban JangkaPanjang = $97,629,655,893 =
0.07 Ekuitas Pemegang
Saham $1,441,533,689,666
Interpretasi:
Sebesar 7 % menunjukkan bahwa terdapat 0,07pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk setiap Rp 1 pendanaan ekuitas
Kelipatan Bunga Dihasilkan =
Laba Sebelum Pajak +Beban Bunga = $
278,284,452,055 +$6,872,403,38
7=
41.49
Beban Bunga $6,872,403,387
Interpretasi :
Setiap Rp 1 beban bunga dijamin pembayarannya oleh Rp 41,49
laba usaha
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan termasuk tinggi yang
berarti menunjukkan situasi aman.
PROFITABILITAS
Margin Laba Kotor =
Penjualan – HPP = $
3,734,241,101,309 -
$2,559,074,130,367
= 0.31
Penjualan $3,734,241,101,309
Interpretasi:
Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan bersih
sebesar Rp 0,31
Margin Laba Operasi =
Laba Operasi = $262,567,556,567 = 0.07
Penjualan $3,734,241,101,309
Laba sebelum Bunga dan Pajak (net operating income) oleh setiap rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,07.
Margin Laba Bersih =
Laba Bersih = $205,763,997,378 = 0.06
Penjualan $3,734,241,101,309
Keuntungan neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,06
Tingkat Pengembalian Aset
= LabaBersih = $205,763,997,378 =
0.11
Rata-RataTotalAset
$2,076,347,58
0,785 +
$1,794,242,42
3,105 /
2
Tingkat Pengembalian Ekuitas
= LabaBersih = $205,763,997,378 =
0.23
Rata-Rata
Ekuitas$885,974,788,464
PEMANFAATAN ASET
Perputaran Kas =
Penjualan = $3,734,241,101,309 =
14.48
Rata-Rata Kas danSetara Kas
$316,497,879,806 +
$199,385,754,109 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun kas berputarsebanyak 14,48 kali
Perputaran Piutang Usaha =
Penjualan $3,734,241,101,309 = 8.72
Rata-Rata Piutang $
464,466,907,480
+ $392,230,031,555
/2
Interpretasi :
Selama 1 tahun piutang usaha berputar sebanyak 8,72 kali
Perputaran Persediaan =
HPP $2,559,074,130,367 = 5.19
Rata-Rata Persediaan $
530,417,299,657
+ $456,068,713,230
/2
Interpretasi :
Selama 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,19kali
Perputaran Modal Kerja =
Penjualan $3,734,241,101,309 = 4.21
Rata-Rata Modal Kerja $885,974,788,464
Interpretasi :
Selama 1 tahun modal kerja dijamin 4.21
Perputaran Aset Tetap =
Penjualan $3,734,241,101,309 = 2.70
Rata-Rata AsetTetap
$1,505,798,3
99,164 + $1,263,029,7
23,926/ 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun asset tetap berputar sebanyak 2.70 kali
Perputaran Total Aset =
Penjualan $3,734,241,101,309 = 1.93
Rata-Rata TotalAset
$2,076,347,580
,785 +
$1,794,242,42
3,105 /
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun total asset berputar sebanyak 1,93 kali
UKURAN PASAR
Rasio harga terhadap laba =
Harga Pasar per LembarSaham = $200 =
5.41 Laba Per Saham $37
Interpretasi:
Selembar saham PT Unilever dijual 5.41 kali jumlah laba per
saham pada akhir tahun 2013
Hasil laba =
Laba Per Saham $37 = 0.19
Harga Pasar per LembarSaham $200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 19% laba
per saham
Hasil dividen =
Dividen Tunai perSaham $6 =
0.03 Harga Pasar per Lembar
Saham $200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 0.3%
dividen tunai per saham
Tingkat pembayaran dividen =
Dividen Tunai perSaham $6 =
0.16 Laba per Saham $39
Interpretasi:
Setiap Rp 1 laba per saham terdapat 16,0% dividen tunai
per saham
Harga terhadap nilai buku =
Harga Pasar per LembarSaham $200 =
2.00 Nilai Buku per Lembar
Saham $100
Interpretasi:
Setiap Rp 1 nilai buku per lembar saham terdapat 2.00 harga
pasar per lembar saha
RASIO LAPORAN PT KIMIAFARMA 2011
LIKUIDITAS
Rasio Lancar =
Aset Lancar = $1,263,029,723,926 = 2.75
Kewajiban Lancar $459,694,310,937
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,75aktiva
lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu
Rp 2,75dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi
dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek.
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,796 pada
tahun 2012 menjadi 2,75 pada tahun 2012
Rasio Cepat =
Kas+Setara Kas+SuratBerharga+Piutang = $
199,385,754,109
+ $392,230,031,555
= 1.29
Kewajiban lancar $459,694,310,937
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,29aktiva
lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu
Rp 1,29 dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi
dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,456 pada
tahun 2011 menjadi 1,29 pada tahun 2012
Waktu Penagihan =
Piutang Rata-Rata = $
392,230,031,555
+ $368,619,203,011
/2
=
39.34
Penjualan/360 $3,481,166,441,259 / 360
Interpretasi :
Rata-rata dibutuhkan 39,34 hari untuk menagih piutang
menjadi kas
Jumlah hari utk menjual persediaan =
Persediaan Rata-Rata =
$456,068,713
,230 + $386,653,60
6,316/
2=
62.09
HPP/360 $2,443,150,487,283 / 360
Interpretasi :
Waktu yang diperlukan antara produksi dan penjualan
persediaan adalah 62 hari.
STRUKTUR MODAL DAN SOLVABILITAS
Total Utang Thd Ekuitas =
Total Kewajiban = $541,736,739,279 = 0.43
Ekuitas PemegangSaham $1,252,505,683,826
Interpretasi :
202 % menunjukkan bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas, terdapat Rp 0,43pendanaan dari kreditor.
Utang Jangka Panjang Thd Ekuitas =
Kewajiban JangkaPanjang = $82,042,428,342 =
0.07 Ekuitas Pemegang
Saham $1,252,505,683,826
Interpretasi:
Sebesar 7 % menunjukkan bahwa terdapat 0,07 pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk setiap Rp 1 pendanaan ekuitas
Kelipatan Bunga Dihasilkan =
Laba Sebelum Pajak +Beban Bunga =
$232,007,059
,693 +$12,059,178,3
98=
20.24
Beban Bunga $12,059,178,398
Interpretasi :
Setiap Rp 1 beban bunga dijamin pembayarannya oleh Rp 20,24
laba usaha
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan termasuk tinggi yang
berarti menunjukkan situasi aman.
PROFITABILITAS
Margin Laba Kotor =
Penjualan - HPP = $
3,481,166,259 -
$2,443,150,487,259
=
(700.82)
Penjualan $3,481,166,259
Interpretasi:
Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan bersih
sebesar Rp 700,82
Margin Laba Operasi =
Laba Operasi = $222,003,848,704 = 63.7
7 Penjualan $3,481,166,259
Laba sebelum Bunga dan Pajak (net operating income) oleh setiap rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 63.77.
Margin Laba Bersih =
Laba Bersih = $171,763,175,754 =
49.34
Penjualan $3,481,166,259
Keuntungan neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 49.34
Tingkat Pengembalian Aset
= LabaBersih = $171,763,175,754 =
0.10
Rata-RataTotal Aset
$1,794,242,423,105 +
$1,657,291,83
4,312 /
2
Tingkat Pengembalian Ekuitas
= LabaBersih = $171,763,175,754 =
0.23
Rata-RataEkuitas $736,530,793,745
PEMANFAATAN ASET
Perputaran Kas =
Penjualan = $3,481,166,441,259 =
14.98
Rata-Rata Kas danSetara Kas
$199,385,754,109 +
$265,445,594,112 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun kas berputarsebanyak 14,98 kali
Perputaran Piutang Usaha =
Penjualan $3,481,166,441,259 = 9.15
Rata-Rata Piutang $392,230,031,555 + $368,619,20
3,011 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun piutang usaha berputar sebanyak 9,15 kali
Perputaran Persediaan =
HPP $2,443,150,487,283 = 5.80
Rata-Rata Persediaan $456,068,713,230 + $386,653,60
6,316 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,80 kali
Perputaran Modal Kerja =
Penjualan $3,481,166,441,259 = 4.73
Rata-Rata Modal Kerja $736,530,793,745
Interpretasi :
Selama 1 tahun modal kerja dijamin 4.73
Perputaran Aset Tetap =
Penjualan $3,481,166,441,259 = 2.90
Rata-Rata AsetTetap
$1,263,029,723,926 + $1,139,548,8
49,755 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun asset tetap berputar sebanyak 2.90 kali
Perputaran Total Aset =
Penjualan $3,481,166,441,259 = 2.02
Rata-Rata TotalAset
$1,794,242,42
3,105 +
$1,657,291,83
4,312 /
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun total asset berputar sebanyak 2,02 kali
UKURAN PASAR
Rasio harga terhadap laba =
Harga Pasar per LembarSaham = $200 =
6.45 Laba Per Saham $31
Interpretasi:
Selembar saham PT Unilever dijual 6,45 kali jumlah laba per
saham pada akhir tahun 2013
Hasil laba =
Laba Per Saham $31 = 0.16
Harga Pasar per LembarSaham $200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 16% laba
per saham
Hasil dividen =
Dividen Tunai perSaham $5 =
0.03 Harga Pasar per Lembar
Saham $200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 3%
dividen tunai per saham
Tingkat pembayaran dividen =
Dividen Tunai perSaham $5 =
0.13 Laba per Saham $39
Interpretasi:
Setiap Rp 1 laba per saham terdapat 13,0% dividen tunai
per saham
Harga terhadap nilai buku =
Harga Pasar per LembarSaham $200 =
2.00 Nilai Buku per Lembar
Saham $100
Interpretasi:
Setiap Rp 1 nilai buku per lembar saham terdapat 2.00 harga
pasar per lembar saham
RASIO LAPORAN PT KALBEFARMA 2013
LIKUIDITAS
Rasio Lancar =
Aset Lancar = =
$7,497,319,451,543 2.84 Kewajiban Lancar $2,640,590,023,748
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,84aktiva
lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu
Rp 2,84dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi
dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek.
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,796 pada
tahun 2012 menjadi 2,84 pada tahun 2012
Rasio Cepat =
Kas+Setara Kas+SuratBerharga+Piutang = $
1,426,460,966,674
+ $2,273,378,788,416
= 1.40
Kewajiban lancar $2,640,590,023,748
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,40aktiva
lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu
Rp 1,40 dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi
dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,456 pada
tahun 2011 menjadi 1,40 pada tahun 2012
Waktu Penagihan =
Piutang Rata-Rata = $
2,273,378,788,416
+ $1,938,155,599,449
/2
=
47.37
Penjualan/360 $16,002,131,057,048 / 360
Interpretasi :
Rata-rata dibutuhkan 47,37 hari untuk menagih piutang
menjadi kas
Jumlah hari utk menjual persediaan =
Persediaan Rata-Rata =
$3,053,494,51
3,851 + $2,115,483,76
6,910/
2=
111.79
HPP/360 $8,323,017,600,990 / 360
Interpretasi :
Waktu yang diperlukan antara produksi dan penjualan
persediaan adalah 111 hari.
STRUKTUR MODAL DAN SOLVABILITAS
Total Utang Thd Ekuitas =
Total Kewajiban = $2,815,103,309,451 = 0.25
Ekuitas PemegangSaham $11,315,061,275,026
Interpretasi :
202 % menunjukkan bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas, terdapat Rp 0,25pendanaan dari kreditor.
Utang Jangka Panjang Thd Ekuitas =
Kewajiban JangkaPanjang = $174,513,285,703 =
0.02 Ekuitas Pemegang
Saham $11,315,061,275,026
Interpretasi:
Sebesar 2 % menunjukkan bahwa terdapat 0,02 pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk setiap Rp 1 pendanaan ekuitas
Kelipatan Bunga Dihasilkan =
Laba Sebelum Pajak +Beban Bunga =
$2,572,522,71
7,231 +$28,642,082,8
11=
90.82
Beban Bunga $28,642,082,811
Interpretasi :
Setiap Rp 1 beban bunga dijamin pembayarannya oleh Rp 90,82
laba usaha
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan termasuk tinggi yang
berarti menunjukkan situasi aman.
PROFITABILITAS
Margin Laba Kotor =
Penjualan - HPP = $
16,002,131,057,048 -
$8,323,017,600,990
= 0.48
Penjualan $16,002,131,057,048
Interpretasi:
Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan bersih
sebesar Rp 0,48
Margin Laba Operasi =
Laba Operasi = $7,679,113,456,058 = 0.48
Penjualan $16,002,131,057,048
Laba sebelum Bunga dan Pajak (net operating income) oleh setiap rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,48
Margin Laba Bersih =
Laba Bersih = $1,970,452,449,686 = 0.12
Penjualan $16,002,131,057,048
Keuntungan neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,12
Tingkat Pengembalian Aset
= LabaBersih = $1,970,452,449,686 =
0.19
Rata-RataTotalAset
$11,315,061,2
75,026 +
$9,417,957,1
80,958 /
2
Tingkat Pengembalian Ekuitas
= LabaBersih = $1,970,452,449,686 =
0.42
Rata-Rata
Ekuitas
$4,703,411,059,076
PEMANFAATAN ASET
Perputaran Kas =
Penjualan = $3,481,166,441,259 =
14.98
Rata-Rata Kas danSetara Kas
$199,385,754,109 +
$265,445,594,112 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun kas berputarsebanyak 14,98 kali
Perputaran Piutang Usaha =
Penjualan $3,481,166,441,259 = 9.15
Rata-Rata Piutang $392,230,031,555 + $368,619,20
3,011 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun piutang usaha berputar sebanyak 9,15 kali
Perputaran Persediaan =
HPP $8,323,017,600,990 = 3.22
Rata-RataPersediaan
$3,053,494,513,851 + $2,115,483,7
66,910 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun persediaan berputar sebanyak 3,22 kali
Perputaran Modal Kerja =
Penjualan $16,002,131,057,048 = 3.40
Rata-Rata Modal Kerja $4,703,411,059,076
Interpretasi :
Selama 1 tahun modal kerja dijamin 3,40
Perputaran Aset Tetap =
Penjualan $16,002,131,057,048 = 2.30
Rata-Rata AsetTetap
$7,497,319,451,543 + $6,441,710,5
44,081 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun asset tetap berputar sebanyak 2.30 kali
Perputaran Total Aset =
Penjualan $16,002,131,057,048 = 1.54
Rata-Rata TotalAset
$11,315,061,2
75,026 +
$9,417,957,1
80,958 /
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun total asset berputar sebanyak 1,54 kali
UKURAN PASAR
Rasio harga terhadap laba =
Harga Pasar per LembarSaham = $19 =
0.46 Laba Per Saham $41
Interpretasi:
Selembar saham PT Unilever dijual O,46 kali jumlah laba per
saham pada akhir tahun 2013
Hasil laba =
Laba Per Saham $41 = 2.16
Harga Pasar per LembarSaham $19
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 2,16%
laba per saham
Hasil dividen =
Dividen Tunai perSaham $21 =
1.11 Harga Pasar perLembar Saham $19
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 1%
dividen tunai per saham
Tingkat pembayaran dividen =
Dividen Tunai perSaham $21 =
0.51 Laba per Saham $41
Interpretasi:
Setiap Rp 1 laba per saham terdapat 51,0% dividen tunai
per saham
Harga terhadap nilai buku =
Harga Pasar per LembarSaham $19 =
0.76 Nilai Buku per Lembar
Saham $25
Interpretasi:
Setiap Rp 1 nilai buku per lembar saham terdapat 0,76 harga
pasar per lembar saham
RASIO LAPORAN PT INDOFARMA 2013
LIKUIDITAS
Rasio Lancar =
Aset Lancar = $848,840,281,014 = 1.27
Kewajiban Lancar $670,902,756,535
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,27aktiva
lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu
Rp 1,27dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi
dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek.
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,796 pada
tahun 2012 menjadi 1,27 pada tahun 2012
Rasio Cepat =
Kas+Setara Kas+SuratBerharga+Piutang = $
121,432,026,244
+ $270,549,638,177
= 0.58
Kewajiban lancar $670,902,756,535
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp O,58aktiva
lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu
Rp 0,58 dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi
dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,456 pada
tahun 2011 menjadi 0,58 pada tahun 2012
Waktu Penagihan =
Piutang Rata-Rata = $
270,549,638,177
+ $182,748,037,414
/2
=
61.00
Penjualan/360 $1,337,498,191,710 / 360
Interpretasi :
Rata-rata dibutuhkan 61.00 hari untuk menagih piutang
menjadi kas
Jumlah hari utk menjual persediaan =
Persediaan Rata-Rata =
$3,053,494,51
3,851 + $2,115,483,76
6,910/
2=
111.79
HPP/360 $8,323,017,600,990 / 360
Interpretasi :
Waktu yang diperlukan antara produksi dan penjualan
persediaan adalah 111 hari.
STRUKTUR MODAL DAN SOLVABILITAS
Total Utang Thd Ekuitas =
Total Kewajiban = $703,717,301,306 = 1.19
Ekuitas PemegangSaham $590,793,367,889
Interpretasi :
202 % menunjukkan bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas, terdapat Rp 1.19 pendanaan dari kreditor.
Utang Jangka Panjang Thd Ekuitas =
Kewajiban JangkaPanjang = $32,814,544,771 =
0.06 Ekuitas Pemegang
Saham $590,793,367,889
Interpretasi:
Sebesar 6 % menunjukkan bahwa terdapat 0,06 pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk setiap Rp 1 pendanaan ekuitas
Kelipatan Bunga Dihasilkan =
Laba Sebelum Pajak +Beban Bunga =
$63,032,747
,250 +$30,862,196,0
26=
3.04
Beban Bunga $30,862,196,026
Interpretasi :
Setiap Rp 1 beban bunga dijamin pembayarannya oleh RP 3,04
laba usaha
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan termasuk tinggi yang
berarti menunjukkan situasi aman.
PROFITABILITAS
Margin Laba Kotor =
Penjualan - HPP = $
1,337,498,191,710 -
$999,930,881,199
= 0.25
Penjualan $1,337,498,191,710
Interpretasi:
Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan bersih sebesar
Rp 0,25
Margin Laba Operasi =
Laba Operasi = -$32,306,089,208 =
(0.02)
Penjualan $1,337,498,191,710
Laba sebelum Bunga dan Pajak (net operating income) oleh setiap rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,02
Margin Laba Bersih =
Laba Bersih = -$54,222,595,302 =
(0.04)
Penjualan $1,337,498,191,710
Keuntungan neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,04
Tingkat Pengembalian Aset
= Laba Bersih = -$54,222,595,302 = (0.07)
Rata-RataTotal Aset
$848,840,281,014 + $777,629,145
,880 / 2
Tingkat Pengembalian Ekuitas
= Laba Bersih = -$54,222,595,302 = (0.27)
Rata-RataEkuitas $203,293,845,007
PEMANFAATAN ASET
Perputaran Kas =
Penjualan = $3,481,166,441,259 =
14.98
Rata-Rata Kas danSetara Kas
$199,385,754,109 +
$265,445,594,112 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun kas berputarsebanyak 14,98 kali
Perputaran Piutang Usaha =
Penjualan $3,481,166,441,259 = 9.15
Rata-Rata Piutang $392,230,031,555 + $368,619,20
3,011 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun piutang usaha berputar sebanyak 9,15 kali
Perputaran Persediaan =
HPP $8,323,017,600,990 = 3.22
Rata-RataPersediaan
$3,053,494,513,851 + $2,115,483,7
66,910 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun persediaan berputar sebanyak 3,22 kali
Perputaran Modal Kerja =
Penjualan $16,002,131,057,048 = 3.40
Rata-Rata Modal Kerja $4,703,411,059,076
Interpretasi :
Selama 1 tahun modal kerja dijamin 3,40
Perputaran Aset Tetap =
Penjualan $16,002,131,057,048 = 2.30
Rata-Rata AsetTetap
$7,497,319,451,543 + $6,441,710,5
44,081 / 2
Interpretasi :
Selama 1 tahun asset tetap berputar sebanyak 2.30 kali
Perputaran Total Aset =
Penjualan $16,002,131,057,048 = 1.54
Rata-Rata TotalAset
$11,315,061,2
75,026 +
$9,417,957,1
80,958 /
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun total asset berputar sebanyak 1,54 kali
UKURAN PASAR
Rasio harga terhadap laba =
Harga Pasar per LembarSaham = $100 =
5.71 Laba Per Saham $18
Interpretasi:
Selembar saham PT Unilever dijual 5,71 kali jumlah laba per
saham pada akhir tahun 2013
Hasil laba =
Laba Per Saham $18 = 0.18
Harga Pasar per LembarSaham $100
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 18% laba
per saham
Hasil dividen =
Dividen Tunai perSaham $21 =
0.21 Harga Pasar per Lembar
Saham $100
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 21%
dividen tunai per saham
Tingkat pembayaran dividen =
Dividen Tunai perSaham $21 =
1.17 Laba per Saham $18
Interpretasi:
Setiap Rp 1 laba per saham terdapat 1,17% dividen tunai
per saham
Harga terhadap nilai buku =
Harga Pasar per LembarSaham $100 =
0.50 Nilai Buku per Lembar
Saham $200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 nilai buku per lembar saham terdapat 0,50 harga
pasar per lembar saham
https://www.dropbox.com/s/n226snei7eh45z7/saham.xlsx?dl=0
https://www.dropbox.com/s/yn9l3zjl6ljz4jo/Ratio%2520Iki.xlsx?dl=0
https://www.dropbox.com/s/22pskolxo7wtb3q/Komparatif.xlsx?dl=0
https://www.dropbox.com/s/sujbmc9cwv40ieo/Common%20Size
%20Iki.xlsx?dl=0