ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami,...

28

Click here to load reader

Transcript of ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami,...

Page 1: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA KHILAFAH

BANI UMAYYAH

Dosen pembimbing : Prof. Dr. Budiharjo, M. Ag

MAKALAH

OLEH

D I R M A N : 1 5 1 3 6 1 0 4 0 0

DEWI CITRA YANTI : 1 5 1 3 6 1 0 4 1 1

MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2014

Page 2: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن الله بسمAlhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah menjadikan umat Islam sebagai umat

terbaik yang dibedakan dari makhluk lainnya, yang memerintahkan kepada kebaikan,

bertaqwa kepada-Nya serta melarang berbuat kemungkaran.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang tidak

berbicara dari hawa nafsu, semua pembicaraannya didasarkan atas wahyu yang diturunkan

kepadanya, keselamatan juga semoga dilimpahkan kepada keluarganya, sahabat dan para

pengikutnya hingga akhir zaman.

Berkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul "

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA KHILAFAH BANI UMAYYAH "

Dapat kami selesaikan, sekalipun di dalamnya masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan,

karena hanya itulah batas kemampuan kami dan karya ini tidak dapat kami selesaikan tanpa

adanya bantuan-bantuan dari pihak Iain, oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak

ternilai kepada kami haturkan kepada pihak yang telah membantu kami baik secara moril

maupun materil.

Dan untuk yang terakhir kalinya kami berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi

kami yang masih dalam proses belajar dan untuk orang lain secara umum agar tidak

terjerumus ke dalam jurang perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari syari'at Islam.

Semarang, 18 Januari 2014

Penulis,

Page 3: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................1

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN ........................................................................................................3

A. Sejarah berdirinya..........................................................................................................3

B. Kemajuan dibidang ekonomi.........................................................................................6

C. Kemajuan di bidang social budaya................................................................................7

D. Kemajuan di bidang politik...........................................................................................7

E. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan.........................................................................7

.........................................................................................................................................

1. Pengembagan bahasa arab......................................................................................8

2. Marbad kota pusat kegiatan ilmu............................................................................8

3. Ilmu qira’at.............................................................................................................8

4. Ilmu tafsir................................................................................................................8

5. Ilmu hadits..............................................................................................................8

6. Ilmu fiqih................................................................................................................9

F. Perluasan wilayah Khilafah Umayyah..........................................................................9

G. Pola pendidikan dan pusat pendidikan........................................................................10

H. Pola administrasi pemerintahan Umayyah..................................................................11

I. Kemunduran Bani Umayyah.......................................................................................11

.........................................................................................................................................

BAB III : PENUTUP..............................................................................................................13

A. Kesimpulan................................................................................................................13

B. Saran .........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

Page 4: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bani Umayyah adalah salah satu dari keluarga suku Quraisy, keturunan

Umayyah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf. Meskipun, pada umumnya Sejarawan

memandang negatif terhadap Muawiyah dalam cara perolehan legalitas

kekuasaannya dengan cara pemberlakuan sistem monarchihereditas (kerajaan turun

temurun). Namun demikian, kontribusi Khilafah Umayyah pun tidak bisa diabaikan,

salah satunya adalah tentang expansi atau perluasan wilayah ini yang bisa dikatakan

berhasil meskipun ditengah-tengah kondisi politik yang kurang mendukung. Hal

inilah yang menyebabkan bahwa masa Khilafah Umayyah diidentikkan dengan masa

perluasan wilayah. Kejayaan Bani Umayah dimulai pada masa Abdul Malik dan

berakhir pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Sepeninggal Umar, ke

Khalifahan mulai melemah dan akhirnya tumbang. Penyebabnya adalah para Khalifah

lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kepentingan umum. Adapun

demikian kemajuan-kemajuan di bidang arsitektur, kesenian dan perdagangan berhasil

dicapai pada masa Bani Umayah.

Oleh karena itu, pada makalah ini kami akan membahasa masalah bagaimana

sejarah berdirinya bani Umayyah, Khalifah-Khalifah pada pemerintahan Bani

Umayyah, bagaimana perkembangan ilmu pada masa itu serta penyebab kemunduran

dinasti Bani Umayyahtersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkana latar latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa

poin rumusan masalah yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah dalam makalah

ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah berdirinya Khilafah Bani Umayyah?

2. Apa saja yang diraih oleh Khilafah Bani Umayyah pada bidang ekonomi?

3. Bagaimana kemajuan Khilafah Bani Umayyah di bidang soisal budaya?

4. Bagaimana kemajuan Khilafah Bani Umayyah di bidang politik?

5. bagaimana kemajuan Khilafah Bani Umayyah di bidang ilmu

pengetahuan?

6. bagaimana kemajuan Khilafah Bani Umayyah di bidang perluasan

wilayah?

7. bagaimana pola pendidikan pada masa Khilafah Bani Umayyah?

8. bagaimana pola administratif pada masa Khilafah Bani Umayyah?

9. apa saja penyebab kemunduran Khilafah Bani Umayyah?

Page 5: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk dapat mengetahui sejarah berdirinya Khilafah Bani Umayyah

2. Agar dapat mengetahui kemajuan yang dicapai Khilafah Bani Umayyah di

bidang ekonomi

3. Agar dapat mengetahui kemajuan Khilafah Bani Umayyah di bidang soisal

budaya

4. Untuk dapat mengetahui kemajuan Khilafah Bani Umayyah di bidang

politik

5. Agar dapat mengetahui kemajuan Khilafah Bani Umayyah di bidang ilmu

pengetahuan

6. Mampu Untuk mengetahui kemajuan Khilafah Bani Umayyah di bidang

perluasan wilayah

7. Untuk dapat mengetahui pola pendidikan pada masa Khilafah Bani

Umayyah

8. Mampu mengetahui pola administratif pada masa Khilafah Bani Umayyah

9. Untuk dapat mengetahui apa saja penyebab kemunduran Khilafah Bani

Umayyah

Page 6: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya

Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali dinamakan periode Khilafah

Rasyidah. Para Khalifahnya disebut al-Khulafa al-Rasyidun, (Khalifah-Khalifah yang

mendapat petunjuk). Ciri masa ini adalah para Khalifah yang betul-betul teladan

menurut nabi. Mereka dipilih melalui proses baiat, yang dalam istilah sekarang disebut

demokratis. Setelah periode ini, kekuasaan diwariskan secara turun temurun, akan

tetapi mereka tetap menjadikan baiat sebagai legalitas kepemimpinan seorang

Khalifah. Selain itu, seorang Khalifah pada masa Khilafah Rasyidah, tidak pernah

bertindak sendiri ketika negara menghadapi kesulitan. Mereka selalu bermusyawarah

dengan pembesar-pembesar yang lain. Sedangkan, Khalifah-Khalifah sesudahnya

sering bertindak otoriter. Semasa Ali bin Abi Thalib (656-661), umat Islam dilanda

badai fitnah akibat terbunuhnya Utsman Ibn Affan. Gelombang perpecahan dan

pengkhianatan mewarnai dunia politik masa itu,hingga keKhalifahan jatuh ke tangan

Muawiyah. Bani Umayyah adalah salah satu dari keluarga suku Quraisy, keturunan

Umayyah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf.1

Menurut catatan Samsul Munir (2009) Muawiyah berhasil mendirikan

keKhilafahan Umayyah bukan semata-mata karena kemenangan diplomasi di siffin dan

terbunuhnya Ali bin Abi Thalib. Sejak semula Gubernur Suriah ini sudah memiliki

basis rasional bagi pembangunan politiknya pada masa depan.

Pertama, dukungan yang sangat kuat dari rakyat suriah dan pemuka

keluarga umayyah sendiri. Kedua, sebagai administrator Muawiyah sangat bijaksana

dalam menempatkan para pembantunya pada jabatan-jabatan penting. Ketiga,

Muawiyah mempunyai kemampuan yang menonjol sebagai negarawan sejati, bahkan

mencapai tingkat “hilm” tingkat tertinggi yang dimiliki oleh para pembesar Mekah

pada zaman dahulu.2

Menurut imam As Suyuthi dalam Tarikh Al Khulafa,3 setelah Khalifah Hasan

Bin Ali memerintah selama 6 bulan beberapa hari, Muawiyah yang mendapatkan

kekuasaan dengan tidak sah, datang menemuinya. Setelah itu, Al Hasan mengirim

utusan untuk menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah, dengan syarat setelah

Muawiyah mangkat, kekuasaan tersebut diserahkan kembali kepadanya. Muawiyah

1 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004). hlm. 422 Syafi’I Antonio, Ensiklopedi Peradadan Islam Damaskus, (Jakarta: Tazkia Publishing, 2012). Hal. 493 Tabloid media umat edisi 119, Rekonsiliasi Politik Hasan Bin Ali, (Jakarta Selatan: Pusat Kajian Islam Dan Peradaban, 2014) hal. 20

Page 7: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

juga diminta agar tidak menuntut apapun dari penduduk Madinah, Hijaz dan Irak atas

apa yang telah terjadi di masa pemerintahan Ayahandanya. Muawiyah juga diminta

untuk membayar hutang-hutang Al Hasan.

Muawiyah sepakat, dan terjadilah rekonsiliasi politik dalam sejarah Islam.

Peristiwa ini kemudian dikenal dengan istilah Am Al Jama’ah (tahun rekonsiliasi).

Baik Al Hasanmaupun Muawiyah saat itu sama-sama memenuhi janjinya. Peristiwa ini

menjadi pelajaran penting dalam sejarah dan fikih Islam. Menurut para ulama,

mundurnya Al Hasanyang dilihat dan didengarkan oleh para sahabat, sekaligus

menjadi dalil tentang kebolehan seorang Khalifah yang sah mundur, demi

kemaslahatan yang lebih besar, yaitu penyatuan umat Islam.

Selain itu, penyerahan kekuasaan dari Al Hasan kepada Muawiyah yang

asalnya mendapatkan kekuasaan yang tidak sah, yang dilakukan dihadapan para

sahabat, dan mereka dengarkan, sementara tidak ada penolakan dari mereka. Menjadi

dalil lain, bahwa setelah peristiwa rekonsiliasi ini, maka kekuasaan dari al hasan, yang

nota bene adalah Khalifah yang sah, kepada Muawiyah dengan suka rela.

Meskipun, pada umumnya Sejarawan memandang negatif terhadap Muawiyah

dalam cara perolehan legalitas kekuasaannya secara tidak sah dan dengan dengan cara

pemberlakuan sistem monarchihereditas (kerajaan turun temurun) dalam pergantian

keKhalifahan. Akan tetapi satu hal yang perlu dipahami bahwa sistem pemerintahan

yang dijalankan oleh Bani Umayyah pada waktu itu tetap sistem KeKhilafahan, bukan

Monarchy. Mengapa demikian? Karena mereka tetap menjadikan baiat sebagai metode

pengangkatan seorang pemimpin. Dan dalam sistem Khilafah, pemimpin tidak akan

pernah sah menduduki jabatan keKhalifahan tanpa proses baiat.

Dalam diri Khalifah wajib terpenuhi tujuh syarat sehingga ia layak menduduki

jabatan Khilafah dan sah akad baiat kepadanya dalam KeKhilafahan. Tujuh syarat

tersebut merupakan syarat in‘iqâd (syarat legal). Jika kurang satu syarat saja maka

akad keKhilafahannya tidak sah.

Pertama: Khalifah harus seorang Muslim. Sama sekali tidak sah Khilafah

diserahkan kepada orang kafir dan tidak wajib pula menaatinya, karena Allah SWT

telah berfirman:

Artinya : Allah sekali-sekali tidak akan memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang mukmin. (QS. An. Nisa: 141

Kedua: Khalifah harus seorang laki-laki. Khalifah tidak boleh seorang

perempuan, artinya ia harus laki-laki. Tidak sah Khalifah seorang perempuan. Hal ini

berdasarkan pada apa yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Abu Bakrah yang

berkata, ketika sampai berita kepada Rasulullah saw. Bahwa penduduk Persia telah

Page 8: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

mengangkat anak perempuan Kisra sebagai raja, Beliau bersabda: Tidak akan pernah

beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusannya kepada perempuan. (HR al-

Bukhari).

Ketiga: Khalifah harus balig. Khalifah tidak boleh orang yang belum balig. Hal

ini sesuai dengan riwayat Abu Dawud dari Ali bin Abi Thalib RA., bahwa Rasul Saw.

pernah bersabda: Telah diangkat pena (beban hukum, peny.) dari tiga golongan: dari

anak-anak hingga ia balig; dari orang yang tidur hingga ia bangun; dan dari orang

yang rusak akalnya hingga ia sembuh. (HR Abu Dawud).

Keempat: Khalifah harus orang yang berakal. Orang gila tidak sah menjadi

Khalifah. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. (yang artinya): Telah diangkat

pena dari tiga golongan ..., yang di antaranya disebutkan: orang gila yang rusak

akalnya hingga ia sembuh. Orang yang telah diangkat pena darinya bukanlah

Mukallaf. Sebab, akal merupakan manâth attaklîf (tempat pembebanan hukum) dan

syarat bagi absahnya aktivitas pengaturan berbagai urusan, sedangkan Khalifah jelas

mengatur berbagai urusan pemerintahan dan melaksanakan penerapan beban-beban

syariah.

Kelima: Khalifah harus seorang yang adil. Orang fasik tidak sah diangkat

sebagai Khalifah. Adil merupakan syarat yang harus dipenuhi demi keabsahan

KeKhilafahan dan kelangsungannya. Sebab, Allah SWT telah mensyaratkan— dalam

hal kesaksian, ed.—seorang saksi haruslah orang yang adil.

Keenam: Khalifah harus orang Merdeka. Sebab, seorang hamba sahaya adalah

milik tuannya sehingga ia tidak memiliki kewenangan untuk mengatur urusannya

sendiri.

Ketujuh: Khalifah harus orang yang mampu. Khalifah haruslah orang yang

memiliki kemampuan untuk menjalankan amanah KeKhilafahan. Sebab, kemampuan

ini merupakan keharusan yang dituntut dalam baiat.4

Kontribusi Khilafah Umayyah pun tidak bisa diabaikan, salah satunya adalah

tentang ekspansi atau perluasan wilayah ini yang bisa dikatakan berhasil meskipun

ditengah-tengah kondisi politik yang kurang mendukung. Hal inilah yang

menyebabkan bahwa masa Khilafah umayyah Diidentikkan dengan masa perluasan

wilayah. Memasuki masa kekuasaan Muawiyah yang menjadi awal kekuasaan Bani

Umayyah, pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchiheridetis

(kerajaan turun temurun).5 Dia memang tetap menggunakan istilah Khalifah, namun

dia memberikan interpretasi baru dari kata-kata itu untuk Abu Bakar, mengagungkan

jabatan tersebut. Dia menyebutnya, “Khalifah Allah” dalam pengertian “penguasa”

yang diangkat oleh Allah.6

Kekuasaan KeKhilafahan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun. Ibu

kota negara dipindahkan Muawiyah dari Madinah ke Damaskus, tempat ia berkuasa

4 Hizbut tahrir, Struktur Negara Khilafah, (Jakarta: HTI-Press, 2006) hal. 355 Istianah, Sejarah Peradaban Islam (Malang: UIN-Malang Press, 2008).hlm.43. 6 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004).hlm. 42

Page 9: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

sebagai gubernur sebelumnya.7 Pemerintahan ini berdiri setelah Khilafah Rasyidah dan

ditandai dengan terbunuhnya Ali bin Thalib pada tahun 40 H/ 661M. Pemerintahan

mereka dihitung sejak Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan pada Muawiyah bin Abi

Sufyan pada tanggal 25 Rabiul Awwal 41 H/661 M.8 Pemerintahan ini berakhir dengan

kekalahan Khalifah Marwan bin Muhammad di perang Zab pada bulan jumadil Ula

tahun 132 H/ 749 M.9 Dengan demikian, pemerintahan Bani Umayyah ini berlangsung

selama 91 tahun. Pemerintahan ini dikuasai oleh dua keluarga dan diperintah oleh 14

orang Khalifah dengan Damaskus sebagai ibukotanya.10

B. Kemajuan Di bidang Ekonomi

Pada masa pemerintahan Umayyah berada ditangan Khalifah abdul malik bin

marwan, kurang lebih 12 tahun, kondisi Khilafah Umayyah relative stabil.11 Kondisi

ini terjadi justru karena mendapatkan dukungan Al Hajjaj, seorang panglima penakluk

mekah yang bertangan besi, memimpin wilayah timur yang merupakan provinsi yang

sangat berbahaya dari segi keamanan.sementara itu, jabatan-jabatan provinsi lainnya

diberikan kepada keluarga khalifah. Oleh karena itu, menjelang akhir pemerintahan

Abd. Malik bin Marwan, berbagai kegiatan pemerintahan berada ditang orang yang

dipercayainya.12

Dengan adanya kerjasama yang baik antara Abdul Malik bin Marwan dengan

Al Hajjaj ini menghasilkan pemerintahan yang kuat yang ditandai dengan

meningkatnya anggaran pemerintahan untuk berbagai pekerjaan umum, diantaranya

adalah pembangunan prasarana dan mesjid-mesjid di berbagai provinsi, dan yang

terbesar ialah pembangunan Doom of the Rock (Qubbah al-Sahra) di atas mesjid Al

Aqsa di Jerussalem. Pada masa itu, Hajjaj juga mengeluarkan dana yang cukup besar

untuk beberaapa pembangunan irigasi antara sungai tigris dan eufrat untuk mengairi

lahan yang tak diolah di Irak waktu itu. Upaya pembangunan prasarana di atas,

menjadikan pertanian dapat berkembang dengan pesat dengan hasil yang menonjol,

seperti gandum, padi, tebu, jeruk, kapas dan sebagainya. Demikian juga industry kulit

dan tenun mengalami kemajuan yang cukup bagus. Hasil pertanian dan perindustrian

di pasarkan sampai ke India dan Asia Tengah. Kota-kota penting seperti Damaskus,

Baghdad dan Mekah, menjadi pusat perdagangan yang sangat ramai.

Pengganti khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah anaknya yang bernama

Walid bin Abdul Malik yang mewarisi dua hal penting. Pertama, kekayaan melimpah

dari hasil berbagai penaklukan. Kedua, mata uang arab yang telah dibakukan. Karena

itu, masa pemerintahan Walid ini dipandang sebagai puncak kejayaan Khilafah

Umayyah. Sedangkan pada masa-masa kekhalifahan setelahnya mulai terlihat tanda-

7 Ibid., hal. 438 Ahmad al-Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003).hlm. 1849 Ibid. hal.18410 Ibid., hal.185.11 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004). Hal. 44-4512 Philip K Hitti, History Of The Arabs, (London: The Mac Millan Press, 1974) hal. 24

Page 10: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

tanda kemerosotan dan hamper tak terlihat lahi peristiwa-peristiwa penting yang dapat

dikatakan sebagai kemajuan ekonomi. Di zaman Walidlah ekspansi militer islaam

kewilayah Barat dilakukan.13

C. Kemajuan Dalam Bidang Sosial Budaya

Dalam bidang sosial budaya, Khilafah Bani Umayyah telah membuka

terjadinya kontak antar bangsa-bangsa muslim (arab) dengan negeri-negeri taklukan

yang terkenal memiliki tradisi yan luhur seperti Persia, Mesir, Eropa, dan sebagainya.

Hubungan tersebut lalu melahirkan kreatifitas baru yang menakjubkan dibidang seni

dan ilmu pengetahuan. Dibidang seni, terutama seni bangunan (aristektur), Khilafah

Bani Umayyah mencatat suatu pencapaian yan gemilang, seperti Dome Of The Rock

(Qubah Ash-Shakhra) di Yerussalem menjadi monument terbaik yang hingga kini tak

henti-hentinya dikagumi orang. Perhatian terhadap sastra juga meningkat pada zaman

ini, terbukti dengan lahirnya tokoh-tokoh besar seperti Al Ahtal, Farazdag, Jurair dan

sebagainya.

Sekalipun pada masa Khilafah Umayyah ini banyak yang memandang negatif

dari satu sisi, namun dari segi ilmiah, bahasa, sastra, dan lainnya tetap maju, menonjol

dan mengambil kedudukan yang layak. Bangsa Arab adalah ahli syair, dan para

penggemarnya baik rakyat biasa maupun rakyat yang kaya memberikan kedudukan

khusus bagi para penyair itu dengan memberikan hadiah yang cukup besar dan

memuaskan.

D. Kemajuan Di Bidang Politik

Dalam bidang politik, Khilafah Umayyah menyusun tata pemerintahan yang

sama sekali baru, untuk memenuhi tuntutan perkembangan wilayah dan administrasi

kenegaraan yang semakin kompleks. Selain mengangkat Majelis penasihat sebagai

pendamping, Khalifah Bani Umayyah dibantu oleh beberapa orang Sekretaris untuk

membantu pelaksanaan tugas, yang meliputi :

1. Katib Ar rasail, sekretaris yang bertugas menyelenggarakan administrasi

dan surat menyurat dengan pembesar setempat.

2. Katib Al kharaj, sekretaris yang bertugas menyelenggarakan penerimaan dan

pengeluaran negara.

3. Katib Al jundi, sekretaris yang bertugas menyelenggarakan berbagai hal

yang berkaitan dengan ketentaraan.

4. Katib As syurtah, sekretaris yang bertugas menyelenggarakan pemeliharaan

keamanan dan ketertiban umum.

5. Katib Al qudat, sekretaris yang bertugas menyelenggarakan tertib hukum

melalui badan-badan peradilan dan hakim setempat.

E. Kemajuan Di Bidang Ilmu Pengetahuan

Menurut Jurji Zaidan sebagaimana dikutip oleh Samsul Munir Amin14,

bahwa beberapa kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan antara lain :

13 Imam Fuadi, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011) hal. 8114 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: AMZAH, 2010) hal. 133

Page 11: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

1. Pengembangan Bahasa Arab

Para Khalifah Bani Umayyah telah menjadikan Islam sebagai Daulah (Negara),

kemudian dikuatkannya dan dikembangkanlah Bahasa Arab sebagai bahasa

resmi dalam tata usaha negara dan pemerintahan sehingga pembukuan dan surat

menyurat harus menggunakan Bahasa Arab, yang sebelumnya menggunakan

Bahasa Romawi dan Persia didaerah-daerah bekas jajahan mereka dan Persia

sendiri.

Pada masa itu Abul Aswad Ad-Duali (w.681 M) menyusun Gramatika Arab

dengan memberi titik pada huruf-huruf Hijayah yang semula tidak bertitik. Usaha

ini besar artinya dalam mengembangkan dan memperluas Bahasa Arab, serta

memudahkan orang membaca, mempelajari, dan menjaga barisan yang

menentukan gerak kata dan bunyi suara serta ayunan iramanya, sehingga dapat

diketahui maknanya.15

2. Marbad kota pusat kegiatan ilmu

Khilafah Umayyah juga mendirikan sebuah kota kecil sebagai pusat kegiatan

ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Pusat kegiatan ilmu dan kebudayaan itu

dinamakan Marbad, kota satelit dari Damaskus. Di kota Marbad inilah

berkummpul para Pujangga, Filsuf, Ulama, Penyair, dan Cendekiawan lainnya,

sehingga kota ini diberi gelar Ukadz-nya Islam.

3. Ilmu Qiraat

Ilmu Qiraat adalah ilmu seni baca Al-Qur’an. Ilmu Qira’at merupakan ilmu

syariat tertua, yang telah dibina sejak zaman Khulafaur Rasyidin. Kemudian

Khilafah Umayyah dikembangluaskan sehingga menjadi cabang ilmu syariat

yang sangat penting. Pada masa ini lahir para ahli Qira’at ternama seperti

Abdullah bin Qushair (w.120 H) dan Ashim bin Nujud (w.127 H).

4. Ilmu tafsir

Untuk memahami Al-Qur’an sebagai kitab suci diperlukan interpretasi

pemahaman secara komprehensif. Minat untuk menafsirkan Al-Qur’an

dikalangan umat Islam bertambah. Pada masa perintisan ilmu tafsir, ulama yang

membukukan ilmu tafsir yaitu mujahid (w.104 H)

5. Ilmu Hadits

Ketika kaum muslimin telah berusaha memahami al-qur’an, ternyata ada satu hal

yang juga sangat mereka butuhkan, yaitu ucapan-ucapan Nabi yang disebut

Hadits. Oleh karena itu, timbullah usaha untuk mengumpulkan hadis,

menyelidiki asal usulnya, sehingga akhirnya menjadi satu ilmu yang berdiri

sendiri yang dinamakan ilmu hadits. Diantara para ahli hadits yang termasyhur

pada masa Khilafah Umayyah adalah Al Auzai Abdurrahman bin amru (w.159

H), Hasan Basri (w.110 H), Ibnu Abi Malikah (W.119 H), Dan Asya’bi Abu

Amru Bin Syurrahbil (w.104 H).

15 Fuad. Moh. Fachruddin, Perkembangan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1985) hal. 46

Page 12: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

6. Ilmu Fiqih

Setelah Islam menjadi Daulah, maka para penguasa sangat membutuhkan

adanya peraturan-peraturan untuk menjadikan pedoman dalam menyelesaikan

berbagai masalah. Mereka kembali kepada al-qur’an dan hadits dan

mengeluarkan syariat dari kedua sumber terssebut untuk mengatur pemerintahan

dan memimpin rakyat. Al-Qur’an adalah dasar fiqih Islam, dan pada zaman ini

ilmu fiqih telah menjadi satu cabang ilmu syariat yang berdiri sendiri. Diantara

ahli fiqih yang terkenal adalah sa’ud bin musib, abu bakar bin abdurrhaman,

qasim ubaidillah, urwah, dan kharijah.

F. Perluasan Wilayah Khilafah Umayyah

Masa pemerintahan Bani Umayyah terkenal dengan suatu era agresif,

dimana perhatian tertumpu pada usaha perluasan wilayah dan penaklukan yang

terhenti sejak zaman dua Khulafaur Rasyidin terakhir. Hanya dalam jangka waktu 90

tahun, banyak bangsa di empat penjuru mata angin beramai-ramai masuk kedalam

kekuasaan Islam, yang meliputi tanah Spanyol, seluruh wilayah Afrika Utara, Jazirah

Arab, Syiria, Palestina, sebagian wilayah Anatolia, Irak, Persia, Afghanistan, India,

dan negeri-negeri yang sekarang dinamakan Turkmenistan, Uzbekistan, dan

Kirgiztan yang termasuk Soviet Rusia.16

Menurut Prof. Ahmad Syalabi,17 penaklukan militer di zaman Umayyah

mencangkup tiga front penting, yaitu sebagai berikut :

1. Front melawan Bangsa Romawi di Asia kecil dengan sasaran utama

pengepungan di Ibukota Konstantinopel, dan penyerangan ke pulau-pulau di

Laut Tengah.

2. Front Afrika Utara, selain menundukan daerah hitam Afrika, pasukan

muslim juga menyebrangi Selat Gibraltar, lalu masuk ke Spanyol.

3. Front timur, menghadapi wilayah yang sangat luas, sehingga operasi ke jalur

ini dibagi menjadi dua arah. Yang satu menuju Utara kedaerah-daerah

diseberang sungai Jihun (Ammu Darya). Sedangkan yang lainnya kearah

Selatan menyusuri Sind, wilayah India bagian Barat.

Saat-saat yang paling mengesankan dalam ekspansi ialah terjadi pada paruh

pertama dari seluruh masa ke Khalifahan Bani Umayyah, yaitu ketika kedaulatan

dipegang oleh Muawiyah Bin Abi Sofyan dan tahun-tahun terakhir dari zaman

kekuasaan Abdul Malik. Pada masa pemerintahan Muawiyah diraih kemajuan besar

dalam perluasan wilayah, meskipun pada beberapa tempat masih bersifat rintisan.

Peristiwa paling mencolok ialah keberaniannya mengepung Konstatinopel melalui

suatu ekspedisi yang dipusatkan di Kota Pelabuhan Dardanela, setelah terlebih

dahulu menduduki pulau-pulau dilaut tengah seperti Rodhes, Kreta, Cyprus, Sicilia,

dan sebuah pulau yang bernama award, tidak jauh dari ibu kota romawi timur itu. Di

16 Samsul munir amin, sejarah peradaban islam, (Jakarta: AMZAH, 2010) hal. 12917 Ahmad syalabi, sejarah dan kebudayaan islam, Jilid II (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1983) hal. 124-

139

Page 13: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

belahan timur, Muawiyah berhasil menaklukan khurasan sampai ke Sungai Oxus dan

Afghanistan.

Ekspansi ke timur yang dirintis oleh Muawiyah, lalu disempurnakan oleh

Khalifah abdul malik bin marwan. Di bawah komando Gubernur Irak, Hajjaj Bin

Yusuf, tantara kaum muslimin menyeberangi sungai Ammu Darya dan menundukan

Balkh, Bukhara, Khawarizm, Farghana, Dan Samarkand. Pasukan Islam juga

melalui Makran masuk ke Balukhistan, Sind dan Punjab sampai ke Multan, Islam

menginjakkan kakinya pertama kali di Bumi India.18

G. Pola Pendidikan dan Pusat Pendidikan

Periode Khilafah Umayyah merupakan masa inkubasi. Pada masa ini

peletakan dasr-dasar dari kemajuan pendidikan dimunculkan. Intelektual muslim

berkembang pada masa ini.19

Pada masa Khilafah pola pendidikan bersifat desentralisasi, tidak memiliki

tingkatan dan standar umur. Kajian keilmuan yang ada pada periode ini berpusat di

Damaskus, Kuffah, Mekah, Madinah, Mesir, Cordova, dan beberapa kota lainnya,

seperti : Basrah dan Kuffah (Irak), Damsyik dan Palestina (Syam), Fistat (Mesir).20

Diantara ilmu-ilmu yang dikembangkannya, yaitu kedokteran, filsafat, astronomi,

atau perbintangan, ilmu mantiq, sastra, seni baik itu seni bangunan, seni rupa

maupun seni suara.

Jadi pendidikan tidak hanya berpusat di madinah seperti pada masa Nabi dan

Khulafaur Rasyidin, melainkan ilmu telah mengalami ekspansi seiring dengan

ekspansi territorial.21

Sebenarnya apa yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini sudah ada

formatnya di masa khulafaur rasyidin dan umayyah. Hal ini terlihat pada pola

pengajaran dengan system kuttab, tempat anak-anak belajar membaca dan menulis

Al-Qur’an serta ilmu agama lainnya. System ini dengan pola bertempat di rumah

guru, istana dan mesjid.

Dalam memberikan pelajaran dengan system kuttab pada masa khulafaur

rasyidin gurunya tidak dibayar, akan tetapi pada masa Khilafah Umayyah lain lagi

ceritanya. Pada periode ini berbagai kemajuan telah diperoleh, termasuk dalam

bidang ekonomi.22

Ada diantara penguasa yang membayar atau menggaji guru untuk mengajar putranya

bahkan disediakan tempat mukim untuk guru didalam istana. Disamping itu masih

ada juga yang melaksnakan pendidikan dengan cara lama, yaitu belajar dipekarangan

mesjid, terutama ini terjadi dikalangan siswa yang berlatar belakang ekonomi lemah.

Untuk model yang seperti ini, guru tidak dibayar sebagaimana system kuttab yang

18 Op.tic. hal. 13019 Philip K Hitti, History Of The Arabs, (London: The Mac Millan Press, 1974) hal. 24020 Mahmud yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1992) hal. 3321 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009) hal. 6022 Ibid. 61

Page 14: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

telah di kemukakan sebelumnya. Adapun materi ajar yang diberikan adalah baca

tulisyang secara umum diambil dari syair atau satra arab.23

H. Pola Administratif Pemerintahan Umayyah

Muawiyah merupakan orang yang pertama kali di dalam Islam yang

mendirikan suatu departemen pencatatan (Diwanul kahatan). Setiap peraturan yang

dikeluarkan oleh Khalifah harus disalin didalam suatu register, kemudian yang asli

harus disegel dan dikirim ke alamat yang dituju. Sebelumnya, yang dikirimkan adalah

perintah-perintah yang terbuka. Pernah terjadi Khalifah memberikan 1.000 dirham

kepada seseorang dari perbendaharaan provinsi. Surat yang berisi perintah itu dicegat

ditengah jalan dan jumlahnya diubah dengan angka yang lebih tinggi.24

Pelayanan pos (diwanul barid) kabarnya telah diperkenalkan oleh Muawiyah.

Barid (kepala Pos) member tahu pemerintah pusat tentang apa yang sedang terjadi

dalam pemerintahan provinsi. Dengan cara ini, Muawiyah melaksanakannkekuasaan

pemerintah pusat. Dia membentuk dua sekretariat imperium (pusat) yang medianya

bahasa arab, dan secretariat provinsi yang menggunakan bahasa Yunani dan bahasa

Persia. Sebagai seorang administrator yang berpandangan jauh, Muawiyah

memisahkan urusan keuangan dari urusan pemerintahan. Dia mengangkat seorang

gubernur disetiap provinsi untuk melaksanakan urusan pemerintahan.25

Akan tetapi, untuk memungut pajak, di masing-masing provinsi, dia

mengangkat seorang pejabat khusus dengan gelar sohibul kharaj. Pejabat ini tidak

terikat dengan Gubernur, dan dia diangkat oleh Khalifah. Dalam masalah keuangan,

Gubernur harus menggantungkan dirinya pada sohibul kharaj, dan hal ini membatasi

kekuasaannya. Demikianlah Muawiyah mengembangkan suatu keadaan yang teratur

dari kekacauan.

I. Kemunduran Bani Umayyah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan

membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah:

a. System pergantian Khalifah melalui garis keturunan dan pengaturannya

tidak jelas.

b. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan

dari konflik-konflik politik yang terjadi dimasa Ali.26

c. Pada masa kekuasaan bani umayyah, pertentangan teknis antara suku Arabia

utara (bani Qays) dan Arabia selatan (bani Kalb) yang sudah ada sejak

zaman sebelum Islam, makin meruncing.

d. Lemahnya pemerintahan Daulah Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap

hidup mewah dilingkungan Istana, sehingga anak-anak Khalifah tidak

23 Samsul Nizar, Sejarah Dan Pergolakan Pemikiran Pendidikan Islam, Potret Timur Tengah Era Awal dan Indonesia, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005) hal. 724 Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008) hal. 10525 Ibid. 10626 Istianah Abu Bakar, op. cit., hlm. 58-60.

Page 15: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi

kekuasaan. Disamping itu, golongan agama banyak yang kecewa karena

perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.

e. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Dinasti Bani Umayyah adalah

munculnya kekuasaan baru yang dipelopri oleh keturunan al-Abbas ibn Abd

Al-Muthalib.27

f. kekuasaan wilayah sangat luas dalam waktu yang singkat tidak berbanding

lurus dengan komunikasi dengan baik, menyebabkan kadang-kadang suatu

wilayah situasi keamanan dan kejadian-kejadian tidk segera diketahui oleh

pusat. Akibat komunikasi yang buruk maka sulit untuk mendeteksi gerak-

gerik lawan politik Umayah.28

Demikianlah masa pemerintahan Bani Umayyah. Sebuah masa yang penuh

dengan gerakan politik dan gerakan pemikiran. Tidak disangsikan bahwa masa

pemerintahan mereka tidak akan pernah tertandingi oleh masa yang lain dalam hal

penaklukan kota dan negeri, dan dari sisi banyaknya manusia yang memeluk Islam.

Masa pemerintahan mereka memiliki kelebihan tersendiri dalam lembaran sejarah

Islam. Patut menjadi kebanggan kaum muslimin hingga masa sekarang ini.29

27 Badri Yatim, Op. Cit. hlm. 48-49.28 M. Abdul karim, Sejarah Pemikiran dan Kebudayaan, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2012) hal. 13929 Ibid Ahmad al-Usairy, Op. Cit. hlm. 212.

Page 16: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan tentang sejarah peradaban islam pada masa Khilafah

Umayyah maka pada akhir pembahasan terakhir kali ini ada beberapa kesimpulan yang

dapat kami tarik yaitu:

1. Sejarah awal berdirinya Kekhilafahan bani Umayyah dimulai dari dengan

berakhirnya masa pemerintahan terakhir dari khulafau rasyidin yakni Ali bin Abi

Thalib yang kemudian Kekhalifahan beralih kepada anaknya Hasan bin Ali, akan

tetapi karena situasi pemerintahan sedang bergejolak, maka demi untuk

menyelematkan stabilitas keamanan Khalifah Hasan bin Ali bersedia melakukan

rekonsiliasi dengan Muawiyah bin Abi Sofyan. Dengan berkuasanya muawiyyah,

maka Kekhilafahan bani Umayyah pun dimulai dengan system pergantian khalifah

turun-temurun.

2. Kemajuan ekonomi pada pemerintahan Khilafah Bani Umayyah sangat meningkat

hal ini ditandai dengan meningkatnya anggaran pemerintahan untuk berbagai

pekerjaan umum, diantaranya adalah pembangunan prasarana dan mesjid-mesjid di

berbagai provinsi, dan yang terbesar ialah pembangunan Doom of the Rock

(Qubbah al-Sahra) di atas mesjid Al Aqsa di Jerussalem.

3. Kemajuan dibidang social budaya pada masa Khilafah Bani Umayyah telah

membuka terjadinya kontak antar bangsa-bangsa muslim (arab) dengan negeri-

negeri taklukan yang terkenal memiliki tradisi yan luhur seperti Persia, Mesir,

Eropa, dan sebagainya. Hubungan tersebut lalu melahirkan kreatifitas baru yang

menakjubkan dibidang seni dan ilmu pengetahuan. Dibidang seni, terutama seni

bangunan (aristektur), Khilafah Bani Umayyah mencatat suatu pencapaian yan

gemilang, seperti Dome Of The Rock (Qubah Ash-Shakhra) di Yerussalem menjadi

monument terbaik yang hingga kini tak henti-hentinya dikagumi orang.

4. Dalam bidang politik, Khilafah Umayyah menyusun tata pemerintahan yang sama

sekali baru, untuk memenuhi tuntutan perkembangan wilayah dan administrasi

kenegaraan yang semakin kompleks. Selain mengangkat Majelis penasihat sebagai

pendamping, Khalifah Bani Umayyah dibantu oleh beberapa orang Sekretaris

untuk membantu pelaksanaan tugas.

5. Menurut Jurji Zaidan sebagaimana dikutip oleh Samsul Munir Amin, bahwa

beberapa kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan antara lain :

a. Pengembangan bahasa arab

b. Marbad kota sebagai pusat kegiatan ilmu

c. Pengembangan ilmu Qira’at, tafsir, hadits, fiqih dan lain sebagainya yang

bukan hanya ilmu-ilmu agama akan tetapi ilmu yang bersifat saintis pun

dikembangkan

Page 17: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

6. Masa pemerintahan Bani Umayyah terkenal dengan suatu era agresif, dimana

perhatian tertumpu pada usaha perluasan wilayah dan penaklukan yang terhenti

sejak zaman dua Khulafaur Rasyidin terakhir. Hanya dalam jangka waktu 90

tahun, banyak bangsa di empat penjuru mata angin beramai-ramai masuk kedalam

kekuasaan Islam, yang meliputi tanah Spanyol, seluruh wilayah Afrika Utara,

Jazirah Arab, Syiria, Palestina, sebagian wilayah Anatolia, Irak, Persia,

Afghanistan, India, dan negeri-negeri yang sekarang dinamakan Turkmenistan,

Uzbekistan, dan Kirgiztan yang termasuk Soviet Rusia.

7. Pola pendidikan pada masa Khilafah Umayyah bersifat desentralisasi yakni

diserahkan kepada masing-masing wilayah untuk mengembangkan model

pendidikannya. Karena pada masa itu belum ada pola yang berstandar baku.

8. Pada masa pemerintahan Muawiyah, beliau merupakan orang yang pertama kali di

dalam Islam yang mendirikan suatu departemen pencatatan (Diwanul kahatan).

Hal ini menandakan pola administratif pertama kalinya dapat tersusun secara

sistematis.

9. Terakhir, faktor-faktor kemunduran Khilafah Umayyah adalah:

a. System pergantian Khalifah melalui garis keturunan dan pengaturannya tidak

jelas.

b. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari

konflik-konflik politik yang terjadi dimasa Ali.

c. Pada masa kekuasaan bani umayyah, pertentangan teknis antara suku Arabia

utara (bani Qays) dan Arabia selatan (bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman

sebelum Islam, makin meruncing.

d. Sikap hidup mewah yang dipraktekan oleh sebagian Khalifah

e. Munculnya entitas penguasa baru yakni Bani Abbasiyah

f. kekuasaan wilayah sangat luas dalam waktu yang singkat tidak berbanding

lurus dengan komunikasi dengan baik, menyebabkan kadang-kadang suatu

wilayah situasi keamanan dan kejadian-kejadian tidak segera diketahui oleh

pusat.

B. Saran

Demikianlah pembahasan tentang sejarah peradaban Islam pada masa Khilafah

Umayyah yang tentunya dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Bagi

orang yang benci terhadap islam maka mereka akan melihat dari sebagian khalifah

yang menyimpang dari dogma kekhilafahan yang dipraktekan oleh Rasulullah dan

Khulafaur Rasyidin. Sebaliknya bagi yang mau bersifat objektif, maka akan

memandang bahwa memang betul bahwa pada masa pemerintahan bani Umayyah

banyak terjadi penyimpangan akan tetapi kita juga tidak bisa menutup mata dengan

berbagai kemajuan gemilang yang telah mereka persembahkan pada islam yang

sampai saat ini pun masih dapat kita rasakan.

Page 18: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

Bahkan apabila kita mau objektif dengan melakukan perbandingan antara

system pemerintahan demokrasi dan Khilafah maka akan terlihat jelas perbedaanya,

dimana system demokrasi tidak mampu mengatur masyarakat yang heterogen serta

tidak mampu melindungi kaum muslimin diseluruh penjuru dunia dari berbagai macam

ancaman.

Bahkan menurut Dr. Muhammad Sayyid Al Waki (2009) sebagaimana yang

dikutip syafi’I Antonio mengatakan bahwa : “Khilafah adalah symbol persatuan

masyarakat dan wilayah islam diseluruh penjuru dunia. Dalam kondisi terlemah pun,

khilafah islamiyah jauh lebih baik bagi kaum muslimin daripada perpecahan yang

mengantarkan pada keruntuhan.” Apa yang disampaikan oleh sayyid al waki adalah

potret kaum muslimin dengan ketiadaan khilafah yang dapat melindungi mereka.

Sehingga segala keterjajahan, ketertindasan dan kemunduran dalam segala aspek

kehidupan seolah menjadi pemandangan keseharian kita. Oleh karena itu, umat islam

wajib untuk berjuang mengembalikan kehidupan Islam dalam naungan khilafah.

Page 19: ibnughony.files.wordpress.com€¦ · Web viewBerkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada kami, makalah ini yang berjudul " ... Pola administrasi pemerintahan Umayyah11. Kemunduran

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad al-Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX ,

Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003

2. Ahmad syalabi, Sejarah Dan Kebudayaan Islam, Jilid II, Jakarta: Pustaka Al Husna,

1983

3. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004

4. Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 2008

5. Fuad. Moh. Fachruddin, Perkembangan Kebudayaan Islam, Jakarta: Bulan Bintang,

1985.

6. Hizbut tahrir, Struktur Negara Khilafah, Jakarta: HTI-Press, 2006

7. Istianah, Sejarah Peradaban Islam, Malang: UIN-Malang Press, 2008.

8. Imam Fuadi, Sejarah Peradaban Islam,Yogyakarta: Teras, 2011.

9. Mahmud yunus, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Hidakarya Agung, 1992.

10. M. Abdul karim, Sejarah Pemikiran dan Kebudayaan, Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher, 2012

11. Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: AMZAH, 2010.

12. Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2009

13. Samsul Nizar, Sejarah Dan Pergolakan Pemikiran Pendidikan Islam, Potret Timur

Tengah Era Awal dan Indonesia, Jakarta: Quantum Teaching, 2005.

14. Syafi’I Antonio, Ensiklopedi Peradadan Islam Damaskus, Jakarta: Tazkia

Publishing, 2012

15. Tabloid media umat edisi 119, Rekonsiliasi Politik Hasan Bin Ali, Jakarta Selatan:

Pusat Kajian Islam Dan Peradaban, 2014.

16. Philip K Hitti, History Of The Arabs, London: The Mac Millan Press, 1974.