Makalah berjudul "Data"
-
Upload
abdul-azizi -
Category
Documents
-
view
57 -
download
0
description
Transcript of Makalah berjudul "Data"
BAHASA INDONESIA 2
TRI BUDIARTA
“DATA”
KELOMPOK 1 :
59413958 ABDUL AZIZI
50413849 ANDHIKA PUTRA ABDI PRATAMA
51413394 ARRADIZZIKRU ALFATH
59413926 ESTU SUSILO
54413396 INDRA SUBAGJA
55413500 MIRACLE RUMONDOR
57413504 REZA IRFAN FAUZY
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan bimbingan-Nya yang selalu menyertai kami di dalam memahami
ilmu-ilmu yang kami pelajari dan aplikasikan di dalam kehidupan. Makalah ini
kami buat berdasarkan tugas yang diberikan oleh dosen Mata Kuliah Bahasa
Indonesia 2 Bapak Tri Budiarta.
Dalam tugas makalah ini kita membahas lebih detail apa saja yang bisa
kita pelajari mengenai Data itu sendiri. Tugas makalah ini kami tunjukan untuk
kami sendiri sebagai pelajar yang belajar mamahami mengenai Data, kemudian
untuk dosen pengajar kami Tri budiarta, dan bentuk pengabdian kami terhadap
kedua orang tua kami untuk selalu terus belajar
Adapun sumber-sumber dalam pembuatan makalah ini didapatkan dari
media internet. Kami sebagai penyusun makalah ini sangat berterima kasih kepada
penyedia sumber walau tidak dapat secara langsung mengucapkannya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya. Dan dapat memberikan manfaat bagi kami memahami
tentang Data, memberika manfaat bagi teman teman ataupun orang lain yang
membaca, dan kepada bapak Tri Budiarta sebagai pengajar kami. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk
itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan.
Jakarta,April 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai mahasiswa di era teknologi yang telah mencapai puncaknya,
khususnya yang menempuh pendidikan di bidang informatika tentunya tidak
asing dengan istila “data”. Bahkan istilah tersebut dikenali pula oleh
masyarakat umum lainnya. Mulai dari ruang lingkup pemilu, internet, bisnis,
perdagangan, jurnalistik, bahkan hingga pelaku ekonomi mikro sekalipun
kerap kali mendengarnya.
Data bukanlah hal yang paling serius di bidang ilmu pengetauan,
namun bukan pula hal yang laik disepelekan. Oleh karenanya, kami
membahas mengenai data secara general, secara spesifik, maupun secara
klasifikasif sesuai tuntutan tugas makalah mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan data?
2. Apa saja jenis-jenis data?
3. Apa saja metode pengambilan data?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu data, dan pendefinisiannya secara ilmiah
2. Memahami klasifikasi dan karakteristik data
3. Mengetahui macam-macam cara dalam memperoleh sumber data
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN DATADalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, data diartikan sebagai keny-
ataan yang ada yang berfungsi sebagai bahan sumber untuk menyusun suatu
pendapat, keterangan yang benar, dan keterangan atau bahan yang dipakai un-
tuk penalaran dan penyelidikan. Dari kata ini lahir beberapa istilah lain,
seperti data analog yang diartikan sebagai komponen data yang dinyatakan
dalam bentuk bersinambung. Demikian pula dengan data dasar pasien yang
diartikan sebagai data yang diperoleh dari klien atau pasien yang dapat di-
jadikan dasar oleh tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau
pelayanan kesehatan.
Data merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil
pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.(Arikunto:2002)
Dalam pengertian lain, data adalah semua keterangan seseorang yang
dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen, baik
dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian.
2.2 FUNGSI DATAa. Untuk membuat keputusan.
b. Sebagai dasar suatu perencanaan.
c. Sebagai alat pengendali terhadap pelaksanaan atau implementasi suatu
aktivitas.
d. Sebagai dasar evaluasi terhadap suatu kegiatan.
2.3 PENGGOLONGAN DATASesuai dengan macam atau jenis variabel, maka data atau hasil pencatatannya
juga mempunyai jenis sebanyak variabel. Data dapat dibagi dalam kelompok
tertentu berdasarkan kriteria yang menyertainya, misalnya menurut susunan,
sifat, waktu pengumpulan, dan sumber pengambilan.
2.3.1 Pembagian data menurut susunannya:
Menurut susunannya, data dibagi atas data acak atau tunggal dan data
berkelompok.
1. Data Acak atau Data Tunggal
Data acak atau tunggal adalah data yang belum tersusun atau
dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval.
Contoh:
Data hasil oengukuran berat siswa kelas IX (dalam kg):
35 37 39 47 39 32 34 45 50 39
2. Data berkelompok
Data berkelompok adalah data yang sudah tersusun atau
dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval. Data kelompok
disusun dalam bentuk distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
Contoh:
Data nilai siswa dan jumlah siswa yang memperoleh nilai tertentu
untuk mata pelajaran matematika kelas IX.
Nilai Turus Frekuensi
1 – 2 III 3
3 – 4 IIIII 5
5 – 6 IIIII IIIII 10
7 – 8 IIIII IIIII IIIII 15
9 – 10 IIIII II 7
Data berkelompok ini terbagi menjadi:
A. Data Kelompok Diskrit
Data yang diperolej dari hasil menghitung termasuk dalam data
diskrit.
Contoh :
jumlah anak, dll.
B. Data kelompok kontinyu
Sebuah data dinyatakan berkontribusi kontinu apabila data
tersebut diukur dalam skala kontinu atau data yang didapat dari
hasil mengukur.
Contoh :
tinggi badan, berat badan, hasil belajar, motivasi belajar dan
lain-lain.
2.3.2 Pembagian data menurut sifatnya
Menurut sifatnya, data dibagi atas data data kualitatif dan data
kuantitatif.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan. Data
kualitatif berbentuk pernyataan verbal, simbol atau gambar.
Contoh:
Warna, jenis kelamin, status perkawinan, dll.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan, atau data
kualitatif yang diangkakan.
Contoh:
Tinggi, umur, jumlah, skor hasil belajar, temperatur, dll.
2.3.3 Pembagian Data menurut waktu pengumpulannya
Menurut waktu pengumpulannya, data dibagi atas data berkala (time
series) dan data cross section.
1. Data Berkala (Time series)
Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk
memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan/fenomena.
Contoh:
Data perkembangan harga 9 macam bahan pokok selama 10 bulan
terakhir yang dikumpulkan setiap bulan.
2. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang terkumpul pada suatu waktu
tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan keadaan atau
kegiatan pada waktu itu.
Contoh:
Data sensus penduduk tahun 2000, data hasil UN siswa SMA tahun
2012, dsb.
2.3.4 Pembagian data menurut sumber pengambilannya
Menurut sumber pengambilannya, data dapat dibedakan atas dua jenis,
yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Intern
Data intern adalah data yang diperoleh atau bersumber dari dalam
suatu instansi ( lembaga/organisasi ).
2. Data Ekstern
Data ekstern adalah data yang diperoleh atau bersumber dari luar in-
stansi/instansi yang lain.
Data ekstern dapat dibagi menjadi:
A. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukannya. Data primer disebut juga data asli atau data
baru.
B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
dari sumber-sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh
dari perpustakaann atau laporan-laporan/dokumen peneliti yang
terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.
B.3.5 Pembagian data menurut skala pengukurannya
Skala pengukuran adalah peraturan penggunaan notasi bilangan dalam
pengukuran. Menurut skala pengukurannya, data dapat dibedakan atas
empat jenis, yaitu: data nominal, data ordinal, data interval, dan data
rasio.
1. Data Nominal
Data nominal adalah data yang diberikan pada objek atau kategori
yang tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut
terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya sekedar label atau
kode saja. Data ini hanya mengelompokkan objek/kategori ke dalam
kelompok tertentu. Data nominal memiliki ciri hanya dapat
dibedakan antara satu dengan lainnya dan tidak bisa
diurutkan/dibandingkan.
Data ini mempunyai ciri, yakni:
a. Kategori data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada
satu kelompok saja).
b. Kategori data tidak disusun secara logis
Contoh data berskala nominal:
Warna rambut, jenis kelamin, etnis/suku, agama dan lain-lain.
2. Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang penomoran objek atau kategorinya
disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat
tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus
sama. Data ini memiliki ciri seperti ciri data nominal ditambah satu
ciri lagi, yaitu kategori data dapat disusun/diurutkan berdasarkan
urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh data berskala ordinal yaitu:
Tingkat pendidikan, golongan pegawai, kasta, dan lain-lain.
3. Data Interval
Data interval adalah data dengan objek/kategori yang dapat
dibedakan antara data satu dengan lainnya, dapat diurutkan
berdasarkan suatu atribut dan memiliki jarak yang memberikan
informasi tentang interval antara tiap objek/kategori sama. Besarnya
interval dapat ditambah atau dikurangi. Data ini memiliki ciri sama
dengan ciri pada data ordinal ditambah satu ciri lagi, yaitu urutan
kategori data mempunyai jarak yang sama. Dalam data interval tidak
memiliki nilai nol mutlak.
Contoh data berskala interval yakni:
Temperatur, skor IQ, skor hasil belajar, dll
4. Data Rasio
Data rasio adalah data yang memiliki sifat-sifat data nominal, data
ordinal, dan data interval, dilengkapi dengan kepemilikan nilai atau
titik nol absolut/mutlak dengan makna empirik. Data rasio dapat
dibagi atau dikali. Jadi, data rasio memiliki sifat; dapat dibedakan,
diururkan, punya jarak, dan punya nol mutlak.
Contoh data berskala rasio:
Umur, tinggi badan, berat, dll.
B.4MACAM-MACAM TEKNIK PENGUMPULAN DATAA. Angket (Kuesionare)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden
untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut
Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket
merupakan hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan.
Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi), disusun
tabel-tabel dan dianalisa secara statistik untuk menarik kesimpulan
penelitian.
Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah (a) untuk memperoleh
informasi yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, dan (b)
untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas yang tinggi.
Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kuesioner,
pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai dengan hipotesa dan
tujuan penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto, sebelum kuesioner disusun memperhatikan
prosedur sebagai berikut:
1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
2) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
3) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-sub variabel yang lebih
spesifik dan tunggal.
4) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus unit
analisisnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kuesioner, antara
lain:
1) Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam kuesioner juga harus sesuai
dengan variebel-veriabel penelitian, yang biasanya sudah didefinisikan
dalam definisi operasional, yang mengandung indikator-indikator
penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian.
2) Tiap pertanyaan dalam kuesiner adalah bagian dari penjabaran definisi
operasional, sehingga dapat dianalisa dengan tepat untuk menjawab
permasalahan penelitian.
Dalam kusioner, pertanyaan-pertanyaan yang diajaukan biasanya
pertanyaan mengenai hal-hal sebagai berikut:
1) Pertanyaan tentang fakta. Misalnya umur, pendidikan, status dan
agama.
2) Pertanyaan tentang pendapat dan sikap, yang menyangkut masalah
perasaan dan sikap respondsen tentang sesuatu.
3) Pertanyaan tentang informasi. Pertanyaan yang menyangkut apa yang
diketahui oleh responden.
4) Pertanyaan tentang persepsi diri. Responden menilai perilakunya diri
dalam hubungannya dengan orang lain.
Ditinjau dari segi cara pemakain kuesioner, ada beberapa cara yang bisa
dilakukan oleh peneliti, antara lain:
1) Kuesioner digunakan dalam wawancara tatap muka dengan responden.
2) Kuesioner diisi sendiri oleh responden.
3) Wawancara melalui telepon.
4) Kuesioner dikirim melalui pos.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan/menyusun
angket,antara lain:
1) Pakailah bahasa yang sederhana yang dapat dipahami oleh responden.
2) Pakailah kalimat yang pendek yang mudah difahami.
3) Jangan terlampau cepat menganggap bahwa responden telah memiliki
pengetahuan atau pengalaman tentang masalah penelitian.
4) Lindungi harga diri responden.
5) Bila ingin menanyakan suatu perasaan atau tanggapan yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan, tanyakan terlebih dahulu hal-
hal yang menyenangkan.
6) Pertimbangkan pertanyaan bersifat langsung atau tidak langsung.
7) Tentukan pertanyaan terbuka atau tertutup.
8) Masukkan hanya satu buah pikiran dalam tiap pertanyaan.
9) Rumusan pertanyaan jangan sampai memalukan responden. (lihat,
Nasution, 2006:135-137)
Contoh Angket......
1) Angket Terbuka, yaitu angket dimana responden diberi kebebasan untuk
menjawab.
Contoh: Metode apa yang digunakan oleh Bapak/ibu dalam pengajaran
PAI dikelas?
a......................
b......................
c......................
d......................
2) Angket Tertutup, apabila jawaban pertanyaan sudah disediakan oleh
peneliti.
Contoh: Apakah Bapak/Ibu senantiasa memeriksa hasil pekerjaan anak
dikelas?
a. Selau
b. Sering
c. Jarang sekali
3) Angket semi terbuka, yaitu jawaban pertanyaan sudah diberikan oleh
peneliti, tetapi diberi kesempatan untuk menjawab sesuai kemauan
responden
Contoh: Apa metode yang Bapak?Ibu gunakan dalam pengajaran PAI
a. Diskusi
b. Ceramah
c. ............
B. TES
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Ditinjau dari sasaran atau obyek yang akan dievaluasi, ada beberapa
macam tes dan alat ukur.
1) Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk
mengungkap kepribadian seseorang, seperti self–concept, kreativitas,
disiplin, kemampuan khusus, dan sebagainya.
2) Tes bakat atau abtitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
atau mengetahui bakat seseorang.
3) Tes intelegensi atau intellegence test, yaitu tes yang digunakan untuk
mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual
seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang
akan diukur intelegensinya.
4) Tes sikap atau attitude test, yang sering disebut dengan istilah kala
sikap, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran
terhadap berbagai sikap seseorang.
5) Tes minat atau measures test yaitu tes yang digunakan untuk
menggali minat seseorang terhadap sesuatu.
6) Tes prestasi atau achievement test yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
C. Wawancara
Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat
menentukan dalam proses penelitian. Dengan wawancara data yang
diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau
pendapat secara detail. Oleh karena itu dalam pelaksanaan wawancara
diperlukan ketrampilan dari seorang peneliti dalam berkomunikasi
dengan responden. Seorang peneliti harus memiliki ketrampilan dalam
mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan rasa aman, artinya tidak ragu
dan takut dalam menyampaikan wawancara. Seorang peneliti juga harus
bersikap netral, sehingga responden tidak merasa ada tekanan psikis
dalam memberikan jawaban kepada peneliti.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:
1) Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara
yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Dalam hal ini
perlu adanya kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan
pedoman wawancara model ini sangat tergantung pada pewawancara.
2) Pedoman pewawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
disusun secara terperinci sehingga menyerupai chek-list.
Pewawancara hanya tinggal memberi tanda v (check).
Menurut Nasution, ada beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam
wawancara, antara lain:
a. Pengalaman
b. Pendapat
c. Perasaan
d. Pengetahuan
e. Pengeinderaan
f. Latar belakang pendidikan.
Dalam pelaksanaan wawancara, sering kita temukan dilapangan adanya
perbedaan persepsi pandangan tentang hal-hal tertentu yang berkaitan
dengan masalah penelitian, antara peneliti dengan orang yang
diwawancarai. Berdasar hal tersebut, yang perlu diketahui bahwa dalam
penelitian kualitatif naturalistik, ada dua istilah yaitu informasi emic dan
etic. Informasi emicadalah informasi yang berkaitan dengan bagaimana
pandangan responden terhadap dunia luar berdasar perspektifnya sendiri,
sedangkan yang berdasar perspektif peneliti disebut informasi etic.
D. Dokumen
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber
manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara.
Sumber lain yang bukan dari manusia (non-human resources),
diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Dokumen terdiri bisa
berupa buku harian, notula rapat, laporan berkala, jadwal kegiatan,
peraturan pemerintah, anggaran dasar, rapor siswa, surat-surat resmi dan
lain sebagainya.
Selain bentuk-bentuk dokumen tersebut diatas, bentuk lainnya
adalah foto dan bahan statistik. Dengan menggunakan foto akan dapat
mengungkap suatu situasi pada detik tertentu sehingga dapat memberikan
informasi deskriptif yang berlaku saat itu. Foto dibuat dengan maksud
tertentu, misalnya untuk melukiskan kegembiraan atau kesedihan,
kemeriahan, semangat dan situasi psikologis lainya. Foto juga dapat
menggambarkan situasi sosial seperti kemiskinan daerah kumuh, adat
istiadat, penderitaan dan berbagai fenomena sosial lainya.
Selain foto, bahan statistik juga dapat dimanfaatkan sebagai
dokumen yang mampu memberikan informasi kuantitatif, seperti jumlah
guru, murid, tenaga administrasi dalam suatu lembaga atau organisasi.
Data ini sangat membantu sekali bagi peneliti dalam menganalisa data,
dengan dokumen-dokumen kuantitatif ini analisa data akan lebih
mendalam sesuai dengan kebutuhan penelitian.
E. Observasi
Agar observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil
yang maksimal, maka perlu dilengkapi format atau blangko pengamatan
sebagai instrumen. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti bukan hanya
sekedar mencatat, tetapi juga harus mengadakan pertimbangan kemudian
mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat.
Seorang peneliti harus melatih dirinya untuk melakukan
pengamatan. Banyak yang dapat kita amati di dunia sekitar kita
dimanapun kita berada. Hasil pengamatan dari masing-masing individu
akan berbeda, disinilah diperlukan sikap kepekaan calon peneliti tentang
realitas diamati. Boleh jadi menurut orang lain realitas yang kita amati,
tidak memiliki nilai dalam kegiatan penelitian, akan tetapi munurut kita
hal tersebut adalah masalah yang perlu diteliti.
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi
partisipasi dan non-partisipan. Observasi partisipasi dilakukan apabila
peneliti ikut terlibat secara langsung, sehingga menjadi bagian dari
kelompok yang diteliti. Sedangkan observasi non partisipan adalah
observasi yang dilakukan dimana peneliti tidak menyatu dengan yang
diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai pengamat.
Menurut Nasution, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan observasi, antara lain:
1) Harus diketahu dimana observasi dapat dilakukan, apakah hanya
ditempat-tempat pada waktu tertentu atau terjadi diberbagai lokasi?
2) Harus ditentukan siapa-siapa sajakah yang dapat diobservasi,
sehingga benar-benar representatif?
3) Harus diketahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan
sehingga relevan dengan tujuan penelitian.
4) Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data, terutama
berkaitan dengan izin pelaksanaan penelitian.
5) Harus diketahui tentang cara-cara bagaimana mencatat hasil observasi.
B.5MEMBUAT INSTRUMEN PENGUMPULAN DATAAda beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam penyusunan instrumen,
antara lain:
a. Mengindentifikasikan variabel-variabel yang diteliti.
b. Menjabarkan variabel-variabel dalam beberapa dimensi.
c. Mencari indikator-indikator setiap dimensi.
d. Mendeskripsikan kisi-kisi instrumen.
e. Merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen.
f. Petunjuk pengisian
Hal lain yang perlu diperhatikan agar instrumen yang disusun tepat sesuai
sasaran yang ingin dicapai adalah:
a. Menetapkan sebuah konstruk, yaitu membuat batasan mengenai variabel
yang diteliti.
b. Menetapkan dimensi-dimensi, yaitu merumuskan unsur-unsur atau
bagian-bagian yang ada pada sebuah kontrak.
c. Menyusun item-item pertanyaan atau pernyataan, yaitu menjabarkan
sebuah dimensi-dimensi ke dalam beberapa pertanyaan, untuk
menerangkan konstruk variabel yang hendak diteliti.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Data merupakan kumpulan fakta yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, dapat berupa angka, huruf, simbol, gambar, maupun suara yang belum diola menjadi informasi. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data akan diolah menjadi informasi.
Data berfungsi untuk menarik suatu keputusan, menyusun perencanaan, mengendalikan suatu pelaksanaan, dan mengevaluasi sebuah pelaksanaan. Data mampu dipertanggung jawabkan, diperbaarui, diprediksi dimasa depan, dan dimanfaatkan dalam informasi lainnya.
Data dapat diperoleh melalui angket, tes, wawancara, dokumen, hingga observasi. Namun data yang didapat haruslah akurat, objektif, empiris, dan relevan. Jika tidak, data tersebut akan diragukan tingkat kepercayaannya, bahkan tidak laik untuk dijadikan sebuah bahan sebuah informasi karena bersifat subjektif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Agustini, Lani Citra. “Pengertian Data”. 6 April 2015.
http://lanicitraagustini.blogspot.com/2013/04/pengertian-data.html
2. Muhammadiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. “Dokumen Data”. 6 April
2015.
http://stiemj.ac.id/statistik1/dokumen_data.doc
3. Olyvia, Winda. “Pengertian Data” . 7 April 2015.
http://windaolyvia.blogspot.com/2011/06/pengertian-data.html
4. Hurdi, Said. “Jenis dan Teknik atau Metode Pengumpulan Data”. 7 April
2015.
http://expresisastra.blogspot.com/2013/10/jenis-dan-teknik-atau-metode.html