Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

22
KEMUNDURAN TIGA KERAJAAN BESAR (1700 – 1800 M) Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam Disusun Oleh : Nama : M. Akhi Yusuf NIM : 0809010010 Jurusan : Pendidikan Agama Islam SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA 1

Transcript of Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

Page 1: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

KEMUNDURAN

TIGA KERAJAAN BESAR

(1700 – 1800 M)

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

Disusun Oleh :

Nama : M. Akhi Yusuf

NIM : 0809010010

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA

( STAIS ) LAN TABOER

JAKARTA 2010

1

Page 2: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan inayah-Nya

bagi kami melalui ilmu-Nya Yang Maha Luas dan Tak Terkira sehingga kami bisa sedikit

menuliskan setetes dari lautan ilmu-Nya kedalam sebuah makalah sederhana ini. Shalawat serta

salam kami tujukan kepada suri teladan kami, Nabi Muhammad SAW beserta seluruh

pengikutnya hingga akhir zaman.

Kami bersyukur bahwa akhirnya kontribusi dapat diwujudkan dengan diiringi kesadaran

bahwa segala keterbatasan masih mengiringi makalah yang masih perlu untuk terus dikoreksi ini

agar dapat mencapai kesempurnaan. Makalah ini dibuat tidak dengan proses yang instant namun

memerlukan proses yang cukup panjang untuk menciptakan sebuah makalah yang dapat

membuat pembaca semakin mengenal, mengerti dan memahami Pentingnya Al-Qur’an bagi

manusia dalam sejarah peradabanya yang bermula dari peradaban sejarah islam menuju

peradaban modern.

Akhirnya, kami berharap makalah ini menjadi kontributif yang positif yang tidak ada

hentinya. Tak henti untuk terus dikoreksi, tak henti untuk melahirkan berbagai motivasi dan

inovasi serta tak henti untuk memberikan inspirasi kepada orang lain untuk juga memberikan

kontribusi yang jauh lebih baik dari kami. Semoga.

Jakarta, Mei 2010

Penulis

2

Page 3: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………..………… i

Daftar Isi ……………………………………………………………………………… ii

BAB I : Pendahuluan …………………………………………………………... 1

BAB II : Pembahasan

a. Sejarah Singkat Kerajaan (Safawi, Mughal dan Usmani) …… 2

b. Kemunduran Tiga Kerajaan Besar (100-1800) ……………….. 4

BAB III : Kesimpulan……………………………………………………………. 10

BAB IV : Penutup ……………………………………………………………….. 11

Daftar Pustaka ….……………………………………………………………………… 12

3

Page 4: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

BAB I

PENDAHULUAN

Setelah khalifah Abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara Mongol, kekuatan

politik islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayah kekuasaannya tercabik-cabik dalam

beberapa Kerajaan kecil yang satu sama lain bahkan saling memerangi. Beberapa peninggalan

budaya dan peradaban islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa Mongol itu. Namun,

kemalangan tidak berhenti sampai di situ. Timur Lenk, sebagai mana telah disebut,

menghancurkan pusat-pusat kekuasaan islam yang lain.

Setelah Bani Abbas mengalami kehancuran, umat islam bangkit kembali dengan adanya

kerajaan-kerajaan Usmani, Mughal dan Safawi. Kerajan-kerajaan tersebut merupakan tiga

kerajaan terbesar pada masa itu. Akan tetapi dalam perjalanannya, ketiga kerajaan tersebut juga

mengalami kemunduran dan kehancuran. Apa penyebab kehancuran dan kemunduran ketiga

kerajaan tersebut ?

Makalah ini akan membahas bagaimana kehancuran dan kemunduran tiga kerajaan besar

bagi umat islam tersebut yaitu kerajaan Safawi, Mughal dan Usmani.

4

Page 5: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Kerajaan (Safawi , Mughal dan Usmani)

1. Kerajaan Safawi di Persia

Kerajaan safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat di Ardabil, sebuah kota di

Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat Safawiyah, di dirikan pda waktu yang

hampir bersamaan dengan berdirinya kerajaan usmani. Nama Safawiyah diambil dari

nama pendirinya, Safi Al-Din (1252-1334 M) dan nama safawi itu rerus

dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan, nama itu

dilestarikan setelah gerakan ini mendirikan kerajaan.

Safi Al-Din berasal dari keturunan orang yang berbeda dan memilih sufi sebaga

jalan hidupnya. Ia keturunan dari iman syi’ah yang ke enam. Musa Al-Kazim.

Gurunya bernama syaikh Taj Al-Din Ibrahim Zahidi (1216-1301 M) yang dikenal

dengan julukan Zahid Al-Din diambil menantu oleh gurunya tersebut. Safi Al-Din

mendirikan tarekat Safawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus

meertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut torekat ini sangat teguh memegang

ajaran agama. Pada mulanya gerakan tasawuf Safawiyah bertujuan memerangi oran-

orang ingkar.

2. Kerajaan Mughal di India

Kerajaan mughal berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan Safawi.

Jadi, di antara tiga kerajaan besar Islam tersebut, kerajaan inilah yang termuda.

Kerajaan mughal bukanlah kerajaan Islam pertama anak benua India. Awal

kekuasaan islam di wilayah india terjadi pada masa kalifah Al-Walid, dari Dinasti

Bani Umayah, penaklukan wilayah ini dilakukan oleh tentara Bani Umayah di bawah

pimpinan Muhammad Ibn Qasim.

5

Page 6: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

Kerajaan Mughal atau Mogul di India diasaskan oleh Babur pada tahun 1526,

apabila dia mengalahkan Ibrahim Lodi, sultan terakhir dalam kesultanan Delhi dalam

Pertempuran pertama Panipat. Kebanyakannya telah ditawan oleh Sher Shah semasa

pemerintahan Humayun, tetapi di bawah Akbar, ia berkembang dengan lebih luas,

dan terus berkembang sehingga akhir pemerintahan Aurangzeb. Selepas

kemangkatan Aurangzeb pada tahun 1707, kerajaan Mughal semakin lemah,

walaupun ia kekal sebagai kuasa memerintah di benua India selama 150 tahun

berikutnya. Dalam tahun 1739 ia dikalahkan oleh tentera Persia di bawah

pemerintahan Nadir Shah. Pada tahun 1756 tentera Ahmad Shah merompak Delhi

sekali lagi. Kekalahan terakhir ditangan Empire British pada tahun 1857, walaupun ia

telahpun menjadi gelaran kehormatan sahaja, tanpa kuasa pemerintahan sebenar.

3. Kerajaan Usmani.

Pendiri kerajaan ini adalah dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol

dan daerah utara Cina. Dalam jangka waktu kira-kira tiga abad, mereka pindah ke

Turkistan kemudian Persia dan Irak. Mereka masuk Islam sekitar abad ke sembilan

atau kesepuluh, ketika mereka menetap di Asia Tengah. Di bawah tekanan serangan-

serangan Mongol pada abad ke 13 M, mereka melarikan diri ke daerah barat dan

mencari tempat pengungsian di tengah-tengah saudara-saudara mereka orang-orang

Turki Saljuk, di dataran tinggi Asia kecil. Di sana, di bawah pimpinan Erthogrul,

mereka mengabdikan diri ke Sultan Alaudin II, Sultan Saljuk yang kebetulan sedang

berperang melawan Bizantium. Berkat bantuan mereka, Sultan Alaudin mendapat

kemenangan. Berkat jasa baik itu, Alauddin menghadiahkan sebidang tanah di Asia

kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak itu mereka terus membina wilayah

barunya dengan memilih kota Syukud sebagai ibu kota.

Ertoghrul meninggal dunia tahun 1289 M. Kepemimpinan dilanjutkan oleh

putranya, Usman. Putra Ertoghrul inilah yang dianggap pendiri Kerajaan Usmani.

Usman memerintah antara tahun 1290 M dan 1326 M. Sebagaimana ayahnya ia

banyak berjasa kepada Sultan Aliuddin II dengan keberhasilannya ia menduduki

6

Page 7: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

benteng-benteng Bizantium yang berdekatan dengan kota Broessa. Pada tahun 1300

M, bangsa Mongol menyerang Kerajaan Saljuk dan sultan Alauddin terbunuh.

Kerajaan Saljuk ini kemudian terpecah-pecah dalam beberapa Kerajaan kecil. Usman

pun menyatakan kemerdekaannya dan berkuasa penuh atas daerah yang didudukinya.

Sejak itulah, kerajaan Usmani dinyatakan berdiri. Penguasa pertamanya adalah

Usman yang sering disebut juga Usman I.

Setelah Usman I mengumumkan dirinya sebagai Padisyah Al-Usman (raja besar

keluarga Usman) tahun 699 H (1300 M), setapak demi setapak wilayah kerajaan

dapat di perluasnya. Ia menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukan

kota Broessa tahun 1317 M, kemudian, pada tahun 1326 M dijadikan sebagai ibu

kota Kerajaan. Pada masa pemerintahan Orkhan (726 H/ 1326 M-761 H/ 1359 M)

Kerajaan Turki Usmani ini dapat menaklukkan Azmir (Smirna) tahun 1327 M,

Thawasyanli (1330M), Uskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Gallipoli (1356

M) daerah ini adalah bagian benua Eropa yang pertama kali di duduki Kerajaan

Usmani.

B. KEMUNDURAN TIGA KERAJAAN BESAR (1700-1800 M)

1. Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Safawi

Sepeninggal Abbas I Kerajaan Safawi berturut-turut Diperintah oleh enam raja,

yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M),

Husain (1694-1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M), dan abas III (1733-1736) pada

masa raja-raja tersebut kerajaan safawi tidak menunjukan grafik naik dan

berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa

kepada kehancuran.

7

Page 8: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

Sebab-sebab kemunduran Kerajaan Safawi, antara lain:

1. Para Pemimpin yang lemah.

Safi Mirza, cucu abbas I, adalah seorang pemimpin yang lemah. Ia sangat kejam

terhadap pembesar-pembesar kerajaan karena sifat pencemburunya. Kemajuan yang

pernah dicapai oleh abbas I segera menurun. Kota Qondahar (sekarang termasuk

wilayah afganistan ) lepas dari kekuasaan kerajaan safawi, diduduki oleh kerajaan

mughal yang ketika itu dipimpin oleh Sultan Syah Jehan, sementara baghdad direbut

oleh kerajaan Usmani.

2. Para Pemimpin suka minum-minuman keras.

Abbas II adalah raja yang suka minum-minuman keras sehingga ia jatuh sakit

dan meninggal. Meskipun demikian, dengan bantuan wajir-wajirnya, pada masa kota

Qandahar dapat direbut kembali. Sebagaimana Abbas II, Sulaiman juga seorang

pemabuk. Ia bertindak kejam terhadap para pembesar yang dicurigainya. Akibatnya,

rakyat bersifat masa bodoh terhadap pemerintah. Ia diganti oleh Shah Husein yang

alim. Pengganti sulaiman ini meberi kekuasaan yang besar kepada para ulama Syi’ah

yang sering memaksakan pendapatnya terhadapa penganut aliran Sunni. Sikap ini

membangkitkan kemarahan golongan sunni Afhganistan, sehingga mereka berontak

dan berhasil mengakhiri kekuasaan dinasti Safawi.

3. adanya dekadensi moral yang melanda sebagian pemimpin. Hal ini juga turut

mempercepat proses kehancuran kerajaan Safawi.

4. konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani yang beraliran Syi’ah.

karena pasukan ghulam (pasukan budak) yang dibentuk oleh Abbas I tidak

memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.

5. adanya konflik internal kerajaan, dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan

keluarga istana.

8

Page 9: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

2. Kemunduran dan Runtuhnya Kerajaan Mughal

Setelah satu setengah abad dinasti mughal berada dipuncak kejayaannya, para

pelanjut Aurangzeb tidak sanggup mempertahankan kebesaran yang telah dibina oleh

sultan-sultan sebelumnya. Pada abad ke 18 M kerajaan ini memasuki masa-masa

kemunduran. Kekuatan politiknya mulai merosot, suksesi kepemimpinan di tingkat

jpusat menjadi ajang perebutan, gerakan separatis Hindu semakin lama semakin

mengancam. Sememntara itu pedagang inggris untuk pertamakalinya diizinkan oleh

Jehangir menanamkan modal di India, dengan didukung oleh kekutan bersenjata

semakin kuat menguasai wilayah pantai.

Pada masa Aurangzeb, pemberontakan terhadap pemerintah pusat memang sudah

muncul tapi dapat diatasi. Pemberontakan ini bermula dari tindakan aurangzeb yang

dengan keras menerapkan pemikiran Puritanisme-nya. Setelah ia wafat, penerusnya

rata-rata ia lemah dan tidak mampu menghadapi problema yang ditinggalkannya.

Ada beberapa faktor juga yang menyebabkan kekuasaan dinasti mughal mundur

pada satu setengah abad terakhir dan membawa kepada kehancuran pada tahun

1858M, yaitu :

1. Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik, yang

mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara.

2. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau ”kasar” dalam melaksanakan ide-ide

puritan sehingga konflik antar agama sangat sukar diatasi oleh sultan sesudahnya.

3. Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah

dalam bidang kepemimpinan

4. Terjadi stagnasi dalam pembinaan militer sehingga oprasi militer inggris di

wilayah-milayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim

Mughal.

9

Page 10: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

3. Kemunduran Kerajaan Usmani

Setelah Sultan Sulaiman Al-Qanuni wafat ( 1566 M) kerajaan turki usmani mulai

mengalami fase kemundurannya. Akan tetapi, sebagai sebuah kerajaan yang sangat

besar dan kuat, kemunduran itu tidak langsung terlihat. Sultan Sulaiman Al-Qanuni

diganti oleh Salim II (1566-1573 M). Dimasa pemerintahannya terjadi pertempuran

antara armada laut kerajaan usmani dengan armada laut Bundukia , angkatan sri paus,

dan sebagian kapal para pendeta Malta yang dipimpin Don Juan dari sepanyol.

Pertempuran ini, Turki usmani mengalami kekalahan yang mengakibatkan Tunisia

dapat direbut oleh musuh. Baru pada masa sultan berikutnya, Sultan Murad III pada

tahun 1575 M tunisia dapat direbut kembali.

Banyak faktor yang menyebabkan Kerajaan Usmani itu mengalami kemundruan,

diantaran adalah :

1. Wilayah kekuasaan yang sangat luas. Administrasi pemerintahan yang sangat luas

wilayahnya sangat rumit dan kompleks, sementara administrasi kerajaan Usmani

tidak beres.

2. Heterogenitas penduduk. Dengan luasnya wilayah secara otomatis terdapat

perbedaan bangsa dan agama dari berbagai wilayah. Oleh karena itu, perbedaan

bangsa dan agama sering kali melatarbelakangi terjadinya pemberontakan dan

peperangan.

3. Kelemahan para penguasa. Sepeninggal Sulaiman al-Qanuni, Kerajaan Usmani

dipimpin oleh sultan-sultan yang lemah, baik dalam kepribadian maupun

kepemimpinannya, akibatnya pemerintah menjadi kacau dan tidak kondusif.

4. Budaya pungli atau kalau penulis boleh katakan dengan istilah “korupsi sudah

membudaya”. Setiap jabatan yang hendak diraih seseorang, maka harus “dibayar”

dengan sogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan tersebut.

10

Page 11: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

5. Pemberontakan tentara Jenissari. Jernissari adalah tentara kerajaan Usmani yang

bertugas dalam ekspansi militer dalam memperluas wilayahnya. Akan tetapi,

tentara Jenissari sendiri melakukan pemberontakan. Bahkan pemberontakan

dilakukan sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727 M dan

1826.

6. Merosotnya ekonomi. Hal ini dikarenakan perang yang tak pernah berhenti,

sehingga anggaran digunakan untuk kepentingan perang, sedangkan pendapatan

berkurang dan belanja negara banyak.

7. Terjadinya stagnasi dalam lapangan ilmu dan teknologi. Hal ini dikarenakan

kerajaan Usmani kurang berhasil dalam pengembangan ilmu dan teknologi, dan

hanya mementingkan pengembangan kekuatan militer.

Demikian beberapa faktor kemunduran atau kehancuran kerajaan Usmani, yang

pada waktu bersamaan pula, menjadi awal dari kekuatan-kekuatan Eropa untuk

menduduki wilayah-wilayah yang pernah diduduki oleh kerajaan Usmani.

4. Kemajuan Eropa (Barat)

Bersama waktunya dengan kemunduran tiga kerajaan Islam di periode

pertengahan sejarah Islam, Eropa Barat (biasa disebut dengan ”Barat” saja).

Sedangkan mengalami kemajuan dengan pusat. Hal ini berbanding terbalik dengan

masa klasik sejarah Islam. Ketika itu, perabadan Islam dapat dikatakan paling maju,

memamncarkan sinarnya ke seluruh dunia, sementara Eropa sedang berada dalam

kebodohan dan keterbelakangan.

Kemajuan Eropa (Barat) memang bersumber dari khazanah ilmu pengetahuan

dan metode berpikir Islam yang rasional. Di antara saluran masuknya peradaban

Islam ke Eropa itu adalah perang Salib, Sacilia, dan yang penting adalah Spanyol

Islam. Ketika islam mengalami kejayaan di Spanyol, banyak orang eropa yang

belajar ke sana kemudian menerjemahkan karya – karya ilmiah umat islam. Hal ini

11

Page 12: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

dimulai sejak abad ke-12 M. Setelah mereka pulang ke negeri masing-masing,

mereka mendirikan universitas dengan meniru pola islam dan mengejarkan ilmu yang

dipelajari di universitas-universitas islam itu. Dalam perkembangan selanjutnya

keadaan ini melahirkan renaissance, repormasi, dan rasionalisme di Eropa.

Gerakan-gerakan renaisans melahirkan perubahan-perubahan besar dalam sejarah

dunia. Abad ke -16 dan 17 merupakan abad yang paling penting bagi Eropa,

sementara pada akhir abad ke-17 itu pula, dunia islam mulai mengalami kemunduran.

Dengan lahirnya renaisans, eropa bangkit kembali untuk mengejar ketinggalan

mereka pada masa kebodohan dan kegelapan.

Dengan organisasi dan persenjatan moderen pasukan perang Eropa mampu

melancarkan pukulan telak terhadap daerah-daerah kekuasaan islam, seperti ketika

kerajaan usmani berhadapan dengan kekuatan-kekuatan eropa dan kerajaan mughal

berhadapan dengan inggris. Daerah-daerah kekuasaan islam lainnya mulai berjatuhan

ketangan eropa, seperti asia tenggara, bahkan mesir, salah satu pusat peradaban islam

terpenting diduduki Napoleon Bonaparte dari Prancis pada tahun 1798 M.

Benturan-benturan antara kerajaan Islam dengan kekuatan eropa itu menyadarkan

umat islam bahwa mereka memang sudah jauh tertinggal dari Eropa. Kesadaran

itulah yang menyebabkan umat islam terpaksa harus banyak belajar dari Eropa.

Perimbangan kekuatan umat islam dan eropa berubah dengan cepat. Di antara

kemajuan Eropa dan kemunduran islam terbentang jurang yang sangat lebar dan

dalam. Dalam perkembangan berikutnya, daerah-daerah Islam hampir seluruhnya

berada di bawah kekuasaan bangsa Eropa.

12

Page 13: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian singkat tentang kemunduran tiga kerajaan besar islam (Usmani, Mughal dan

Syafawi) di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, tiga kerajaan tersebut merupakan kerajaan

islam terbesar, karena dalam waktu kurun yang panjang setelah Bani Abbas mengalami

keruntuhan dengan ditandainya jatuhnya kota Baghdad ke tangan bangsa Nongol pada tahun

1258 M, setelah itu umat islam mengalami kemunduran. Umat islam bangkit kembali dengan

adanya kerajaan Usmani yang mendiami daerah Nongol dan daerah utara Cina, kemudaian

kerajaan Safawi di Persia dan kerajaan Mughal di India.

Akan tetapi, dalam perjalanannya ketiga kerajaan tersebut mengalami kemunduran. Hal

yang paling urgen penyebab kemunduran ketiga kerajaan tersebut antara lain adalah :

a. Adanya dekadensi moral yang melanda para pemimpin

b. Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah dalam

bidang kepemimpinan

c. Adanya tradisi korupsi

d. Perebutan kekuasaan

e. Dan terjadinya stagnasi militer.

13

Page 14: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

BAB IV

PENUTUP

Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan kami sadar

makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap saran dan

kritik dari pembaca budiman, demi kesempurnaan makalah ini.

14

Page 15: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

DAFTAR PUSTAKA

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1995

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajawali Pers

Mubarok, Dr. H. Jaih, Sejarah Peradaban Islam, Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2004

http://warungbaca.blogspot.com/2008/09/masa-kemunduran-tiga-kerajaan-besar.html

15

Page 16: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

KEMUNDURAN

TIGA KERAJAAN BESAR

(1700 – 1800 M)

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

Disusun Oleh :

Nama : M. Akhi Yusuf

NIM : 0809010010

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

16

Page 17: Makalah Kemunduran Tiga Kerajaan Islam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA

( STAIS ) LAN TABOER

JAKARTA 2010

17