Tugas Fieldtrip Pedagang Warteg (Moi Dan Fitra)
-
Upload
john-duhammel -
Category
Documents
-
view
21 -
download
4
Transcript of Tugas Fieldtrip Pedagang Warteg (Moi Dan Fitra)
LAPORAN PENGAMATAN KESEHATAN KERJA
“TINJAUAN ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PEDAGANG WARUNG TEGAL (WARTEG)”
SISTEM IKAKOM
Pembimbing
dr. Abdul Baktiansyah, MKK. Sp.OK
Di Susun Oleh :
Fitra Hadi 2012730127
Ilhami muttaqin 2012730133
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan pengamatan kesehatan dan keselamatan
kerja pada pedagang warung tegal (warteg)..
Tujuan pembuatan laporan ini adalah agar dapat memahami secara mendalam
mengenai materi yang telah didiskusikan dan dipelajari selama kuliah dan diskusi mandiri.
Laporan ini menjelaskan tentang Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada pedagang
warung tegal (warteg) dan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat untuk digunakan.
Terima kasih kepada dr. Abdul Baktiansyah, MKK. Sp.OK yang telah banyak
membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini. Dalam membuat laporan ini, kami
melakukan pengamatan langsung pada salah satu warung tegal disekitar kampus Universitas
Muhammadiyah Jakarta Cempaka putih.
Kami berharap laporan ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca. Dan kami
meminta maaf atas kekurangan dari laporan ini, tetapi kami sudah berusaha dalam
menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Kami mohon kritik dan saran dari
pembaca, terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Jakarta, 9 Mei 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO/ILO keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu upaya untuk
mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang
setinggi-tingginya bagi pekerja disemua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan
diantara pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, dan penempatan serta
pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kapabilitas
fisiologis dan psikologisnya. Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada
manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.
Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga.
Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau
perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan
atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi
kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa
cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan
dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan
yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian
secara cermat dilakukan atau tidak.
Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut:
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik,
sosial, dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi
kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
Disini kami mengambil penelitian mengenai kesehatan kerja pada salah satu pedagang
warung tegal (warteg) disekitar kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta Cempaka Putih
umumnya para pedagang warteg ini menggunakan alat pelindung diri (APD) yang minim,
seperti hanya menggunakan apron/celemek. Bagi mereka penambahan alat pelindung diri
selain apron hanya menghambat dan memperlambat pekerjaan mereka.
B. Tujuan
Pengamatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi penyakit akibat kerja pada salah satu
pedagang warung tegal (warteg) disekitar kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta
Cempaka putih
C. Manfaat
Dapat mengetahui dan memahami penyakit akibat kerja pada kuli pedagang warung tegal
(warteg) dan mampu menentukan alat pelindung diri yang diperlukan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hasil Wawancara
Tanggal pengamatan : 9 Mei 2015
Pukul : 13.00-14.30 WIB
I. Identitas
Nama : Ibu. Nurjannah
Umur : 58 tahun
Alamat : Jln. Cempaka Putih Timur no.14 RT 16 RW 03
Jenis Kelamin : Perempuan
Kedudukan dalam keluarga : Ibu rumah tangga
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
II. Riwayat Penyakit
Keluhan yang sering dirasakan : Pegal dipundak, tangan, kaki, dan punggung.
Masuk angin.
Riwayat penyakit sekarang : Pegal dipundak, kaki dan punggung. Juga
pegal ditangan dikarenakan sering mencuci beras
Riwayat penyakit dahulu : Typhoid
Riwayat penyakit keluarga : Suami: sering pusing.
III. Riwayat Pekerjaan
Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan Alat yang digunakan Tempat kerja Lama kerja
Pedagang warteg Penggorengan
Pisau
Kompor gas
Warung 1 tahun
Uraian tugas pekerjaan :
03.00 : Bangun tidur
03.00-04.30 : Belanja kebutuhan warung (ayam, ikan, dll)
04.30-05.15 : Mandi, berbenah, dan bersiap kewarung.
05.15-05.30 : Pergi ketempat kerja dengan berjalan kaki
05.30-06.30 : Persiapan alat, persiapan bahan2 masakan , dan masak
06.30-11.00 : Masakan sudah siap, dan bekerja melayani pelanggan
11.00-13.00 : Jam makan siang pelanggan banyak yang datang, tidak
istirahat karena melayani pelanggan
13.00-15.00 : Agak sepi pelanggan dan bisa beristirahat
15.00-17.30 : Jam pulang kerja dan kuliah, pelanggan juga banyak yang
datang
17.30-18.00 : Bersih-bersih dan persiapan untuk pulang
18.00-18.15 : Pulang jalan kaki kerumah
18.15-19.00 : Istirahat, mandi, dan shalat
19.00-19.30 : Belanja kebutuhan warung ( sayur, rempah2 dapur dll)
19.30-22.00 : Beres-beres rumah, cuci piring, ngurus anak dll, serta
persiapan untuk tidur
22.00-03.00 : Tidur
Belanja kebutuhan warung dini hari tidak dilakukan ibu nurjannah setiap hari,
terkadang dia bergantian dengan temannya sesama pekerja warteg. Pekerjaan ini
dilakukan setiap hari termasuk hari sabtu dan minggu. Ibu nurjannah bisa
mendapatkan liburan jika dia izin dan pekerjaannya digantikan oleh teman
sesama pekerja warteg
Bahaya potensial dan gangguan kesehatan yang timbul
Kegiatan
Bahaya Potensial
Fisik Gangg. Kes Kimia Gangg. Kes Biologis Gangg.
Kes
Ergonomis Gangg
. Kes
Psikososial Gangg. Kes
Belanja
kebutuhan
warung
dipasar
Suhu dingin,
debu
Influenza,
demam,
alergi, ispa
- - Bakteri,
virus,
jamur
Diare,
tifoid
- - - -
Berangkat
kerja
dengan
berjalan
kaki
Paparan suhu
dingin, debu
Influenza,
Demam,
ISPA,
Alergi,
patah
tulang,
perdarahan,
- - Virus,
Bakteri
Influenza - - - -
kematian
Memasak
dan
mengolah
makanan
Tergores
pisau, paparan
debu, bising
dari
kendaraan
yang lewat.
luka gores,
ispa, fungsi
pendengara
n berkurang
Terkena
minyak
panas
luka lepuh Bakteri,
Jamur,
parasit
Diare,
Tifoid
Duduk tanpa
sandaran,
berdiri saat
memasak
Back
Injury
- -
Melayani
pelanggan
- - - - - - Berdiri saat
mengambil
makanan
untuk
pelanggan
back
injury
Istirahat
diwarung
Paparan sinar
matahari,
debu
ISPA,
Dermatitis
Paparan
CO2 dari
kendaraa
n yang
lewat
Respiratory
Diseases
- - - - - -
Alat pelindung diri yang digunakan : Celemek (apron)
Risiko kecelakaan kerja : Terciprat minyak panas ditangan, tangan teriris pisau,
terkena penggorengan atau panci panas.
IV. Analisa hubungan pekerjaan dengan penyakit yang sering menjadi keluhan
Kondisi tempat kerja : Lingkungan kotor, tabung gas diletakkan diluar dan dapat
terpapar sinar matahari langsung, tempatnya dipinggir jalan tanpa ada jendela
atau pintu jadi terkena polusi kendaraan langsung setiap harinya.
V. Kategori kesehatan
Kesehatan cukup baik dengan kelaianan yang dapat dipulihkan karena pasien masih
bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
B. Standar Alat Pelindung Diri (APD) untuk koki
APD umum untuk koki:
- Baju pelindung ; dapat berupa afron / celemek yang biasa di gunakan oleh para koki atau
yang lainnya.
- Penutup kepala ; dengan berbagai macam variasi baik itu seperti topi koki ataupun berupa
pelindung yang di balutkan di kepala seperti helm. Karena bertujuan untuk mencegah
jatuhnya rambut ke produk maka pastikan anda memakai tutup kepala yang bener2 menutupi
rambut
- Sarung tangan ; dibutuhkan supaya makanan tidak terkontamitasi bakteri dari tangan si
koki
- Alas kaki ; gunakan alas kaki khusus selama di dalam ruang produksi untuk memastikan
bahwa sepatu yang dipakai pada saat bepergian kerja tidak menjadi pembawa penyakit ke
dalam ruang produksi
- Masker mulut / hidung ; berguna untuk mencegah bila karyawan sakit dan bisa
menularkan bakteri dan virus pada produk makanan.
Pada pedagang warteg yang kami temui, dia hanya memakai apron atau celemek pada saat
memasak. Seharusnya dibutuhkan APD diatas seperti penutup kepala, sarung tangan, serta
masker.
C. Keluhan yang Mungkin timbul dan Keluhan Keseahatan Pada Pedagang
Warung Tegal (Warteg)
Dari jam kerja sehari bisa sampai 12 jam sehari yang dimana seharusnya pekerja hanya boleh
bekerja 8 jam sehari dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan dan menurunkan daya
tahan tubuh pedagang tersebut karena jam kerja yang terlalu lama, serta kurangnya
konsentrasi dari pedagang tersebut yang akan mengakibatkan kecelakaan kerja karena sudah
terlalu kelelahan. Kemudian ditinjau dari tempat warung yang kurang memadai dan dapat
terpapar oleh suhu dingin ketika hujan, panas terik matahari, debu, asap dan bising kendaraan
bermotor yang lewat, pedagang tersebut dapat menderita gangguan pernapasan seperti Infeksi
Saluran Pernapasan Atas (ISPA), influenza, demam, fungsi pendengaran yang berkurang.
Dan ditinjau pada saat dia bekerja memasak, kecelakaan yang dapat terjadi seperti tangan
yang teriris pisau, terciprat minyak panas, terkena penggorengan atau panci yang panas, dan
yang menarik perhatian kami adalah tabung gas yang digunakan tidak disimpan didalam
lemari supaya terhindar dari cahaya matahari langsung, ini dapat menyebabkan kecelakaan
kerja berupa meledaknya tabung gas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terhadap salah satu pedagang warung tegal
(warteg) disekitar kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta Cempaka Putih,
kesadaran akan Alat Pelindung Diri (APD) masih kurang, dan tempat warung yang
kurang memadai hanya berupa gerobak dan tenda seadanya yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan. Serta kesadaran kondisi lingkungan pekerjaan yang kurang
contohnya seperti tabung gas yang tidak ditutup dan dijauhkan dari sinar matahari dan itu
dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang fatal.
B. Saran
Walaupun pedagang warteg ini dikelola sendiri/wirausaha komponen Alat Pelindung
Diri yang kurang seharusnya dipenuhi, kondisi lingkungan pekerjaan yang dibenahi
seperti menjauhkan tabung gas dari paparan sinar matahari, dan dari segi tempat yang
kami harap disediakan tempat untuk beristirahat yang tertutup dan jauh dari paparan
debu ataupun asap kendaraan.
C. Lampiran foto