Tugas 1 -- Ilmu Gizi
description
Transcript of Tugas 1 -- Ilmu Gizi
ILMU GIZI
KONSEP DASAR ILMU GIZI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 :
NAMA ANGGOTA : 1. FERIADIANTO
2. HENI MERIANI
3. KHENIA ARINI S. A.
4. NIDYA OKDWIANA
5. NOVA AYU WULANDARI
TINGKAT : II.B
DOSEN PEMBIMBING: HANA DAMANIK,
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
D IV KEPERAWATAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa gizi yang baik kita tidak bisa
merasakan indahnya hidup sehat, dan tanpa kesehatan kita tidak bisa menjalani hidup dengan
baik. Selain itu, gizi juga berkaitan erat dengan makanan. Status gizi seseorang ditentukan
oleh makanan yang dimakannya. Untuk itu diperlukan makanan-makanan sehat dan
seimbang agar kita bisa memperoleh gizi yang seimbang.
Gizi memiliki cakupan yang sangat luas. Tidak hanya mencakup masalah klinis, tapi juga
mencakup kehidupan masyarakat luas. Oleh karena itu, di zaman sekarang, penelitian-
penelitian dan pendidikan tentang ilmu gizi berkembang pesat agar masyarakat bisa dengan
mudah mendapatkan pengetahuan tentang gizi, sehingga mampu menerapkan gizi seimbang
dalam kehidupannya untuk mewujudkan hidup sehat dan sejahtera dengan asupan gizi yang
baik.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari ilmu gizi ?
b. Apa tujuan dari konsep dasar ilmu gizi ?
c. Bagaimana prinsip dari ilmu gizi ?
d. Apa saja nutrisi penting bagi tubuh dalam konsep dasar ilmu gizi ?
e. Bagaimana penilaian status gizi ?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari ilmu gizi
b. Untuk mengetahui tujuan dari konsep dasar ilmu gizi
c. Untuk mengetahui prinsip dari ilmu gizi
d. Untuk mengetahui nutrisi penting bagi tubuh dalam konsep dasar ilmu gizi
e. Untuk mengetahui penilaian status gizi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Menurut Gutrie (1983) prinsip-prinsip gizi dasar (Basic Principle Putrition) adalah
ilmu yang mempelajari makanan, zat gizi, proses pencernaan, metabolisme dan penyerapan
dalam tubuh, fungsi serta akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi bagi tubuh. Sediaoetama
(1987) menyatakan bahwa definisi ilmu gizi yang digunakan di Indonesia adalah ilmu yang
memepelajari hal ihwal makanan yang dikaitkan dengan kesehatan tubuh. Dari definisi
tersebut ada dua komponen penting, yaitu makanan dan kesehatan tubuh. Ahli gizi harus
mendalami persoalan pangan (makanan) dan kesehatan tanpa harus menjadi ahli pangan
maupun ahli kesehatan (dokter). Definisi lengkap ilmu gizi yang merupakan modifikasi dari
National Academy of Sciences (1994) oleh organisasi profesi yang berkaitkan dengan gizi
pada seminar pengembangan ilmu gizi pada tahun 2000, yaiu ilmu yang mempelajari zat-zat
dari pangan yang bermanfaat bagi kesehatan dan proses yang terjadi pada pangan sejak
dikonsumsi, dicerna, diserap, sampai dimanfaatkan tubuh serta dampaknya terhadap
pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup manusia serta faktor yang
mempengaruhinya ( Hardinsyah dan Victor dalam WKNPG VIII, 2004).
Beberapa istilah dalam gizi :
1. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.
2. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
3. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi , membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan.
4. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan/atau unsur-
unsur /ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh yang berguna bila
dimasukkan ke dalam tubuh.
6. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
7. Status adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi dan penggunaan zat-zat gizi.
2.2 Tujuan
Menetapkan kebutuhan unsur gizi yang lengkap dalam makanan untuk @ individu
Menetapkan jumlah optimal setiap unsur gizi
Menetapkan kombinasi makanan yang terbaik yg memenuhi kebutuhan
Perbedaan2 kebutuhan dalam siklus yang normal
Mengerti bagaimana faktor2 gizi mempengaruhi dan dipengaruhi keadaan trauma, infeksi maupun pengobatan. Sampai saat ini belumsatupun tujuan2 ini dicapai dengan sempurna
2.3 Prinsip
Urutan pemecahan energi
Karbohidrat Protein Lemak
Fungsi
Untuk mempertahankan kehidupan
Merangsang pertumbuhan
Mengganti unsur-unsur yang hilang
Menyediakan energi
Komponen diet yang dibutuhkan manusia
Mengatur proses tubuh
Makanan ideal bertahan dalam tubuh selama 4 jam
Komponen diet yang dibutuhkan tubuh
1. Karbohidrat (46%)
2. Lemak (42%)
3. Protein (12%)
menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan memperhatikan jaringan dari kerusakan protein
4. Vitamin
5. Mineral
6. Air
Tidak menghasilkan energi, tapi merupakan bagpenting dari mineral mekanisme kimia u/ penggunaan energi dan sintesis...
1 kKal / 1 Kal = 1000 kalori (u/ menaikkan suhu 1 liter air dar 14,5 C ke 15,5 C)
2.4 Nutrisi Penting Bagi Tubuh
Zat gizi berdasarkan banyaknya yang diperlukan oleh tubuh dikeolmokkan menjadi 2,
yaitu zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro (vitamin, mineral,
dan air).
a. Zat Gizi Makro
1. Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber
energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua
karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis klorofil
tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari
karbon dioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat
yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan
oksigen (O2) yang lepas di udara.
Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut
dalam air dan mudah diangkut keseluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian
dari gula sederhana ini kemudian mengalami polimerasi dan membentuk
polisakarida. Ada dua jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati dan non
pati.
Di negara-negara sedang berkembang kurang lebih 80% energi makanan berasal
dari karbohidrat. Menurut Neraca Bahan Makanan 1990 yang dikeluarkan oleh
Badan Pusat Statistik, di Indonesia energi berasal dari karbohidrat merupakan
72% jumlah energi rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh penduduk. Di negara-
negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat, angka ini lebih rendah,
yaitu rata-rata 50%. Nilai energi karbohidrat adalah 4 kkal per gram.
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 golongan, yaitu
karbohidrat sederhana yang terdiri dari monosakarida, disakarida, gula alkohol,
dan oligosakaradi dan karbohidrat kompleks yang terdiri dari polisakarida dan
serat.
Karbohidrat mempunyai banyak fungsi, yaitu :
Sumber energi, fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh.
Pemberi rasa manis pada makanan, karbohidrat memberi rasa manis pada
makanan, khususnya monosakarida dan disakarida. Frukotosa adalah gula
paling manis.
Penghemat protein, bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka
protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan
mengalahkan fungsi umumnya sebagai zat pembangun.
Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi
lemak yang tidak sempurna.
Membantu pengeluran feses, karbohidrat membantu pengeluaran feses
dengan cara peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses.
2. Lipida
Istilah lipida meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak
yang umum di kenal di dalam makanan, malam, fosfolipida, sterol, dan ikatan lain
sejenis yang terdapat di dalam makanan dan tubuh manusia. Lipida mempunyai
sifat yang sama, yaitu larut dalam pelarut nonpolar, seperti etanol, eter, kloroform,
dan benzema.
Lemak mempunyai fungsi sebagai berikut:
Sumber energi, lemak dan minyak merupakan sumber utama energi paling
padat, yang menghasilkan 9 kkal untuk tiap gram.
Sumber asam lemak esensial, lemak merupakan sumber asam lemak
esensial asam linoleat dan linolenat.
Alat angkut vitamin larut lemak, lemak membantu transportasi dan
absorpsi vitamin lemak yaitu A, D, E, dan K.
Menghemat protein, lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis
protein, sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi.
Memberi rasa kenyang dan kelezatan, lemak memperlambat sekresi asam
lambung dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak
memberi rasa kenyang yang lebih lama.
Sebagai pelumas, lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran
sisa pencernaan.
Memelihara suhu tubuh, lapisan lemak di bawah kulit mengisolasi tubuh
dan mencegah kehilangan panas tubuh secara cepat.
Pelindung organ tubuh, lapisan lemak menyelubungi organ-organ tubuh.
Klasifikasi yang penting dalam ilmu gizi menurut komposisi kimia dapat dilakukan sebagai
berikut:
a. Lipida sederhana
- Lemak netral
Monogliserida, digliserida, dan trigliserida (ester asam lemak dengan gliserol).
- Ester asam lemak dengan alkohol berbentuk molekul tinggi
Malam, ester sterol, ester nonsterol, dan ester vitamin A serta ester vitamin D.
b. Lipida majemuk (compound lipids)
- Fosfolipid
- Lipoprotein
c. Lipida turunan
- Asam lemak
- Sterol
- Kolesterol dan ergosterol
- Hormon steroida
- Vitamin D
- Garam empedu
d. Lain-lain:
- Karotenoid dan vitamin A
- Vitamin E
- Vitamin K
3. Protein (0,8g/Kg BB/hari)
Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos, yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus
ulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling
penting dalam setiap organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separonya ada di dalam otot,
seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan
selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai
hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya
adalah protein. Di samping itu asam amino yang berbentuk protein bertindak
sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekuk-
molekul yang esensial untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain,
yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Fungsi lain dari
protein adalah sebagai berikut:
- Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
- Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh
- Mengatur keseimbangan air
- Memelihara netralisasi tubuh
- Pembentukan antibodi
- Mengangkut zat-zat gizi
- Sumber energi
Protein adalah makro molekul yang mempunyai berat molekul antara lain lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen,
dan nitrogen; beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi,
sulfur, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di
dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur
nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan
keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. Berat molekul protein bisa
mencapai empat puluh juta; bandingkan dengan berat molekul glukosa yang besarnya 180.
Jenis protein sangat banyak, mungkin sampai 1010-1012. Ini dapat dibayangkan bila diketahui
bahwa protein terdiri atas sekian kombinasi berbagai jenis dan jumlah asam amino. Ada dua
puluh jenis asam amino yang diketahui sampai sekarang yang terdiri atas sembilan asam
amino esensial (asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus didatangkan dari
makanan) dan sebelas asam amino nonesensial.
Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan
protein murni pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anak-anak dibawah lima
tahun (balita). Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan
energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan marasmus. Sindroma gabungan antara
dua jenis kekurangan ini dinamakan Energi-Protein Malnutrition/EPM atau kurang energi-
protein/KEP atau kurang kalori protein/KKP. Sindroma ini merupakan salah satu masalah
gizi di Indonesia.
b. Zat Gizi Mikro
1. Vitamin
Funk dalam bukunya The Etiology of Deficiency Disease yang diterbitkan pada
tahun 1912 mengusulkan nama vitamine untuk faktor-faktor zat aktif tersebut.
Vita berarti esensial untuk untuk kehidupan, sedangkan faktor anti beri-beri yang
diduga berperan tersebut adalah suatu ikatan amine. Pada tahun 1920 istilah
vitamine diganti menjadi vitamin karena zat-zat antifaktor tersebut ternyata tidak
selalu dalam bentuk ikatan amine. Usul perubahan nama ini datang dari
Drummond, yang juga mengusulkan pemberian nomenklatur menurut abjad.
Penemuan vitamin A oleh McCollum dan Davis pada tahun 1913 menandakan era
vitamin dalam penelitian gizi. Vitamin kemudian diakui sebagai zat gizi yang
esensial untuk kehidupan dan kesehatan, yang mudah diperoleh dari susunan
makanan yang bervariasi (Almatsier, 2001).
Vitamin diberi nama menurut abjad (A, B, C, D, E, dan K). Vitamin B ternyata
terdiri dari beberapa unsur vitamin. Penelitian-penelitian kemudian membedakan
vitamin dalam dua kelompok; (1) vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan
K) dan (2) vitamin larut dalam air (vitamin B dan C).
Vitamin Larut Lemak
- Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara
luas, vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua
retinoid dan prekursor/provitamin A karotenoid yang mempunyai
aktivitas biologi sebagai retinol.
Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, dan mentega. Sumber
lainnya yaitu sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan yang
berwana kuning-jingga, seperti daun singkong, daun kacang,
kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung
kuning, pepaya, mangga, nangka masak, dan jeruk. Gejala-gejala mata
pada defisit vitamin A disebut xeroftalmia.
- Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di
mana tulang tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat
dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh mendapat
cukup sinar matahari konsumsi vitamin D melalui makanan tidak
dibutuhkan. Karena dapat disintesis di dalam tubuh, vitamin D dapat
dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak
mendapat cukup sinar matahari, vitamin D perlu dipenuhi melalui
makanan.
Bahan makanan yang kaya akan vitamin D ialah susu. Defisit vitamin
D memberikan penyakit rakhitis (rickets) atau disebut pula penyakit
Inggris karena mula-mula banyak terdapat dan dipelajari di negara
Inggris.
- Vitamin E
Berbagai biji-bijian merupakan sumber kaya vitamin E. Khususnya biji
yang sudah berkecambah dikenal mengandung vitamin E dalam
konsentrasi tinggi. Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan
hemolisis eritrosit, yang dapat diperbaiki dengan pemberian tambahan
vitamin E.
- Vitamin K
Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarna hijau,
kacang buncis, kacang polong, kol dan brokoli. Semakin hijau daun-
daunan semakin tinggi kandungan vitamin K-nya. Bahan makanan lain
yang mengandung vitamin K dalam jumlah lebih kecil adalah susu,
daging, telur, serealia, buah-buahan, dan sayuran lain. Kekurangan
vitamin K menyebabkan darah tidak dapat menggumpal, sehingga bila
ada luka atau pada operasi terjadi pendarahan.
Vitamin Larut Air
- Vitamin C
Pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan
buah terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya,
gandaria, dan tomat, vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran
daun-daunan dan jenis kol. Defisit vitamin C memberi gejala-gejala
penyakit skorbut. Kerusakan terutama terjadi pada jaringan rongga
mulut, pembuluh darah kapiler dan jaringan tulang.
- Vitamin B
Sumber utama vitamin B adalah beras dan serealia. Defisit vitamin B
menyebabkan penyakit beri-beri.
2. Air dan Cairan Tubuh
Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, tapi hanya
beberapa hari tanpa air. Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh,
yaitu 55-60% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa-
lemak (lean body mass). Angka ini lebih besar untuk anak-anak. Pada proses
menua manusia kehilangan air. Kandungan air bayi pada waktu lahir adalah 75%
berat badan, sedangkan pada usia tua menjadi 50%. Kehilangan ini sebagian besar
berupa kehilangan cairan ekstraselular.
Kandungan air tubuh relatif berbeda antarmanusia, bergantung pada proporsi
jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung relatif lebih banyak
otot mengandung lebih banyak air, sehingga kandungan air atlet lebih banyak
daripada nonatlet, kandungan air pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan,
dan kandungan air pada anak muda lebih banyak daripada orang tua. Sel-sel yang
aktif secara metabolik, seperti sel-sel otot dan visera (alat-alat yang terdapat dalam
rongga badan, seperti paru-paru, jantung, dan jeroan) mempunyai konsentrasi air
paling tinggi, sedangkan sel-sel jaringan tulang dan gigi paling rendah.
Air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, yaitu:
- Pelarut zat-zat gizi yang diperlukan tubuh dan mengangkut sisa
metabolisme
- Katalisator dalam berbagai reaksi biologi dalam sel
- Pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh
- Fasilitator pertumbuhan atau sebagai zat pembangun
- Pengatur suhu karena kemampuan air menyalurkan panas
- Peredam benturan dalam mata, jaringan saraf tulang belakang, dan
dalam kantung ketuban melindungi organ-organ tubuh dari benturan.
3. Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peran penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari
tulang, besi dari hemoglobin dalam seldarah merah, dan iodium dari hormon
tiroksin. Di samping itu mineral berperang dalam berbagai tahap metabolisme,
terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion
mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengatur pekerjaan enzim-enzim,
pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting
melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap
rangsangan.
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari
antara lain natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium dan sulfur.
Fungsi dari mineral makro berperan dalam keseimbangan cairan tubuh, untuk
transmisi saraf dan kontraksi otot, memberi bentuk (struktur) kepada tulang, dan
memegang peranan khusus di dalam tubuh.
Sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari antara lain besi,
seng, iodium, selenium, flour, molibdenum, dan kobal. Jumlah mineral mikro
dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini di kenal sebanyak 24 mineral
yang dianggap esensial. Jumlah ini setiap waktu bisa berubah.
2.5 Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi dapat dilakukan melalui empat cara (Supariasa, 2001), yaitu :
a. Secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara klinis sangat penting sebagai langkah pertama untuk
mengetahui keadaan gizi penduduk. Karena hasil penilaian dapat memberikan
gambaran masalah gizi yang nyata. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti
kulit, mata, rambut dan mukosa oral.
b. Secara Biokimia
Penilaian status gizi secara biokimia adalah pemeriksaan specimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang
digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti
hati dan otot. Salah satu ukuran yang sangat sederhana dan sering digunakan adalah
pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari anemia.
c. Secara Biofisik
Penilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan
melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari
jaringan. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda dan gejala kurnag gizi.
Pemeriksaan dengan memperhatikan rambut, mata, lidah, tegangan otot dan bagian
tubuh lainnya
d. Secara antropometri
Secara umum, antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Penilaian secara
antropometri adalah suatu pengukuran dimensi tubuh dan komposisi dari berbagai
tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri digunakan untuk melihat
ketidakseimbangan asupan protein dan energi
DAFTAR PUSTAKA
http://ai-sopwatunnajah.blogspot.co.id/2011/11/makalah-konsep-dasar-ilmu-gizi.html
http://hansyais.blogspot.co.id/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21602/4/Chapter%20II.pdf