ILMU GIZI. Keperawatan
-
Author
aan-nak-borneo -
Category
Documents
-
view
74 -
download
0
Embed Size (px)
description
Transcript of ILMU GIZI. Keperawatan

`BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa dimana terjadi
pertumbuhan fisik, mental dan emosional yang sangat cepat. Menurut WHO,
batasan usia remaja yaitu antara umur 10-19 tahun. Remaja harus didorong
untuk bertanggung jawab atas pemilihan kebutuhan gizinya yang sehat.
Karena dengan mengkonsumsi makanan yang cukup dan teratur remaja akan
tumbuh sehat sehingga akan mencapai prestasi yang gemilang, kebugaran, dan
sumber daya manusia yang berkualitas.
Makanan merupakan unsur zat gizi yang sangat diperlukan untuk
tubuh dan berkembang. Makanan juga merupakan salah satu kebutuhan
manusia yang pokok bagi setiap orang teutama usia remaja dan dewasa. Masa
remaja dan dewasa merupakan periode dari pertumbuhan dan periode
pematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan
bekelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan
mempengaruhi status kesehatan dan gizinya.
B. Tujuan1. Tujuan umum
a. Untuk menambah pengetahuan bagi pembaca, terutama masalah gizi
pada remaja maupun dewasa.
b. Untuk mengetahui kebutuhan energi dan gizi serta cara perhitungan
BB ideal.
2. Tujuan khusus
a. Untuk memenuhi tugas mata ajar Ilmu Gizi.
b. Agar mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang
kebutuhan gizi seimbang bagi anak remaja maupun dewasa.

c. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang prinsip gizi bagi anak
remaja dan dewasa, faktor-faktor yang mempengaruhi, karakteristik
pertumbuhan dan pentingnya nutrisi remaja, pengaruh status gizi
terhadap sistem reproduksi, gangguan pola makan remaja dan
perhitungan gizi pada orang dewasa.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Gizi Seimbang Pada Remaja Dan Orang Dewasa
Masa remaja merupakan masa yang paling sulit untuk dilalui oleh
individu. Masa ini dapat dikatakan sebagai masa yang paling kritis bagi
perkembangan pada tahap-tahap kehidupan selanjutnya. Ini dikarenakan pada
masa inilah terjadi begitu banyak perubahan dalam diri individu baik itu
perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan dari ciri kanak-kanak menuju
pada kedewasaan. Pada wanita ditandai dengan mulainya menstruasi atau
buah dada yang membesar sedangkan pada pria ditandai dengan perubahan
suara, otot yang semakin membesar serta mimpi basah. Inilah yang dinamakan
pertumbuhan remaja dari anak-anak menuju dewasa.
Dalam pertumbuhan, kebutuhan akan kecukupan gizi pada remaja
harus sesuai antara jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi. Ini harus
disesuaikan dengan kebutuhan fungsi tubuh sehingga bermanfaat bagi
terpeliharanya fungsi tubuh secara optimal. Kekurangan dalam mengkonsumsi
makanan yang baik jumlah maupun mutunya dapat menyebabkan kurang gizi
seperti kurang energi kronik ( KEK ), anemia, kurang vitamin A ( KVA ), dan
gangguan akibat kurang yodium ( GAKY ).
Gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari dapat mencegah terjadinya
keadaan gizi kurang atau gizi lebih. Hidangan gizi seimbang adalah makanan
yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur, yang
dikonsumsi oleh seseorang dalm dalam satu hari secara teratur sesuai dengan
kebutuhan gizi. Untuk proses tumbuh kembang tubuh memerlukan
karbohidrat, protein lemak, vitamin, mineral, air dan serat dalam jumlah yang
seimbang.

B. Prinsip Gizi Bagi Remaja Dan Orang Dewasa
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat
dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini
terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan
fungsi endokrin. Pada saat pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi
tubuh.
Makanan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang pokok bagi
setiap orang. Makanan mengandung unsur zat gizi yang sangat diperlukan
untuk tubuh dan berkembang. Pada masa remaja kudapan berkontribusi 30%
atau lebih dari total asupan kalori setiap hari. Remaja harus didorong untuk
bertanggung jawab atas pemilihan kudapan yang sehat. Dengan
mengkonsumsi makanan yang cukup dan teratur remaja akan tumbuh sehat
sehingga akan mencapai prestasi yang gemilang, kebugaran, dan sumber daya
manusia yang berkualitas. Remaja putri yang terpelihara kadar gizinya akan
terpelihara kesehatan reproduksinya. Jika kondisi sehat ini terus dipertahankan
sampai kondisi memasuki waktu hamil maka akan mendapatkan anak yang
sehat dan cerdas.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan Dewasa
1. Status individu
Biasanya wanita remaja yang telah menikah akan kesulitan dalam memilih
bahan makanan atau jenis makanan yang akan dihidangkan. Kadang dalam
menyusun hidangan makanan lebih memperhatikan orang lain daripada
dirinya, seperti keluarga dan anak jika ia telah menikah atau orang yang
dia saying lainnya. Wanita yang telah berumah tangga biasanya lebih
memilih mengonsumsi makanan ang tidak dihabiskan oleh keluarga
karena ia merasa saying apabila terbuang.
2. Status ekonomi
Wanita dengan tingkat ekonomi yang lebih tinggi tentunya akan berbeda
gizinya dengan orang dari tingkat ekonomi rendah.

3. Kemampuan keluarga untuk membeli makanan
4. Pendidikan gizi pada remaja dan dewasa
Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk
mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar.
Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan Depkes adalah :
a. Makanlah aneka ragam makanan
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan
produktif makan makanan ang mengandung unsure-unsur gizi yang
diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi,
mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
b. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energy
Setiap orang dianjurkan untuk meemnuhi makanan yang cukup kalori
(energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan
konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang
bebentuk jaringan lemak.
c. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan
energi
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan
sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks
berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi
karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan
energy sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan
pengatur.
d. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi
Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk
meningkatkan jumlah energy, membantu penyerapan vitamin (A, D, E
dan K) serat menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan
minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.

e. Gunakan garam beryodium
Kekurangan garam beryodium menyebabkan penyakit gondok.
f. Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurangan zat besi berakibat anemia gizi besi (AGB), terutama
diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
g. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-
ASI sesudahnya
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai
kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan
kejiwaan
h. Bisakan makan pagi
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat mamilihara ketahanan fisik,
daya tahan tubuh, meingkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan
produktivitas kerja.
i. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya
Aman berarti bersih dan bebas dari kuman.
j. Lakukan aktivitas fisik secara teratur
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan,
meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat
proses penuaan.
k. Hindari minum minuman beralkohol
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga
menimbulkan rasa haus. Alcohol hanya mengandung energi, tetapi
tidak mengandung zat kain.
l. Bacalah label pada makanan yang dikemas
m. Pekerjaan
Banyak wanita karier atau wanita yang banyak berhubungan dengan
public cenderung lebih mengonsumsi makanan diet tanpa lemak atau
hanya mengonsumsi buah-buahan daripada makanan sehat. Cara

pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makan kaleng
atau makanan dalam kotak.
D. Karakteristik Pertumbuhan Dan Pentingnya Nutrisi Remaja
Kebutuhan gizi remaja relative besar, karena mereka masih
mengalami pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktiitas
fisik lebih tinggi dibanding usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang
lebih banyak. Kecukupan gizinya harus sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan gizi dapat dilihat dari berat
badan seseorang.
Usia 10-12 tahun kebutuhan energinya 50-60 kal / kg BB / hari
Usia 13-18 tahun kebutuhan energinya 40-50 kal / kg BB / hari
1. Energi
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan
energi remaja adalah aktivitas fisik, seperti olahragayang didikuti baik
dalam kegiatan disekolah maupun diluar sekolah. Remaja dan eksekutif
muda yang aktif dan banyak melakukan olahraga memerlukan asupan
energi yang lebih besar dibandingkan yang kurang aktif.
Sejak lahir hingga usia 10 tahun, energi yang dibutuhkan relative
sama dan tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Pada masa
remaja terdapat perbedaan kebutuhan energi untuk laki-laki dan
perempuan karena perbedaan komposisi tubuh dan kecepatan
pertumbuhan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI (WKNPG VI)
tahun 1998 menganjurkan angka kecukupan gizi (AKG) energi untuk
remaja dan dewasa muda perempuan 2000-2200 kkal sedangkan untuk
laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari
AKG energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber
karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah beras, tepung terigu dan

hasil olahannya (mie, spaghetti, macaroni), umbi-umbian(ubi jalar,
singkong), jagung, gula dan lain-lain.
2. Protein
Kebutuhan protein juga meningkat pada usia remaja, karena proses
pertumbuhan yang sedang terjadi dengan cepat. Pada awal masa remaja,
kebutuhan protein remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki,
karena memasuki masa pertumbuhan cepat lebih dulu. Pada akhir masa
remaja, kebutuhan proteinlaki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan
karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein bagi remaja 1,5-
2,0 gr / kg BB / hari. AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48-
62gr per hari untuk perempuan dan 55-66gr perhari untuk laki-laki.
Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-
kacangan, hati telur, dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama
dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
3. Kalsium
Kebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena
akselerasi muskular, skeletal/kerangka dan perkembangan endokrin lebih
besar dibandingkan masa anak dan dewasa. Lebih dari 20 persen
pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50 persen massa tulang dewasa
diapai pada masa remaja. AKG kalsium untuk remaja dan dewasa muda
adalah 600-700 mg per hari untuk perempuan dan 500-700 mg untuk laki-
laki. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahannya.
Sumber kalsium lainnya ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau dan lain-
lain.
4. Besi
Kebutuhan zat besi pada remaja juga meningkat karena terjadinya
pertumnuhan cepat. Kebutuhan besi pada remaj laki-laki meningkat karena
ekspansivolume darah dan peningkatan konsntrasi hemoglobin (Hb).
Setelah dewasa kebutuhan besi menurun. Pada perempuan, kebutuhan

yang tinggi akan besi terutama disebabkan kehilangan zat besi selama
menstruasi. Hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan terhadap
anemia besi dibandingkan laki-laki.
Perempuan dengan konsumsi besi yang kurangatau mereka dengan
kehilangan besi yang meningkat, akan mengalami anemia gizi besi.
Sebaliknya defisiensi besi mungkin merupakan faktor pembatas untuk
petumbuhan pada masa remaja, mengakibatkan tingginya kebutuhan
mereka akan zat besi. Hal lain yang perlu diingat adalah bioavailabilitas
dari makanan umumnya sangat rendah yaitu <10 persen. Sumber besi dari
hewani mempunyai biovailabilitas yang lebih tinggi dibandingkan sumber
nabati.
Yang dapat meningkatkan penyerapan besidari sumber nabati
adalah vitamin C serta sumber protein hewani tertentu ( daging dan ikan ).
Sedangkan zat yang dapat menghambat penyerapan besi antara lain adalah
kafein, tannin, phfitat, zinc dan lain-lain. AKG besi untuk remaja dan
dewasa muda perempuan 19-26 mg setiap hari, sedangkan untuk laki-laki
13-23 mg perhari. Makanan yang mengandung zat besi yaitu hati, daging
merah (sapi,kambing,domba), daging putih (ayam,ikan), kacang-kacangan,
sayuran hijau.
5. Seng (zinc)
Seng diperlukan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual
remaja, terutama untuk remaja laki-laki. AKG seng adalah 15 mg perhari
untuk remaja dan dewasa muda perempuan dan laki-laki.
6. Vitamin
Kebutuhan vitamin juga meningkat selama masa remaja karena
pertumbuhan dan perkembangan cepat yang terjadi. Karena kebutuhan
energi meningkat, maka kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat,
antara lain yang berperan dalam metabolism karbohidrat menjadi energy
seperti vitamin B1, B2 dan Niacin. Untuk sintesa DNA dan RNA
diperlukan vitamin B6, asam folat dan vitamin B12, sedangkan untuk

pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Vitamin A, C dan
E diperlukan untuk pembentukan dan penggantian sel.
E. PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP SISTEM REPRODUKSI
Remaja yang kurang gizi atau terlalu kurus (KEK), anemia, kekurangan
kalsium, vitamin D, yodium, seng dan kekurangan vitamin serta mineral lainnya
akan mempengaruhi proses reproduksi. Khusus remaja putri yang mengalami
gangguan pertumbuhan, maka badan menjadi pendek dan tulang panggul tidak
sempurna akibatnya sulit melahirkan (calon iu TB < 145 cm, resiko tinggi
mengalami kesulitan pada waktu melahirkan). Sangat kurus (KEK) dengan
resiko melahirkan bayi dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang mempunyai
resiko kematian dan gangguan tumbuh kembang pada anak (calon ibu dengan BB
< 45 kg, resiko tinggi untuk melahirkan BBLR).
Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi dapat menebabkan
resiko pendarahan pada waktu melahirkan. Umumnya remaja putrid dan wanita
lebih mudah menderita anemia disbanding pria dan remaja putra. Wanita dan
remaja putrid membutuhkan 2x lebih banyak daripada pria atau remaja putra
karena mengalami haid dan banyak mengeluarkan darah waktu melahirkan dan
zat besi diperlukan untuk memproduksi darah (Hb). Tanda-tanda anemia sering
dikenal 5L yaitu lemah, letih, lesu, lelah, dan lunglai. Anemia sering disertai
dengan pusing, mata berkunang-kunang, muka dan tangan pucat.
F. GANGGUAN POLA MAKAN REMAJA
Gangguan makan merupakan penyakit kompleks yang dapat menyerang
anak dan remaja. Berdasarkan DSM IV ada tiga bentuk gangguan makan yaitu:
anoreksia nervosa (AN), bulimia nervosa (BN) dan gangguan makan ang tidak
tergolongkan. Gangguan tersebut dapat menyebabkan morbiditas biologik,
psikologik dan sosial serta kematian. Penyebab gangguan makan belum diketahui

dengan jelas, namun diduga terkait dengan berbagai faktor biologik, genetik dan
psikososial.
Masalah kesulitan makan dan gangguan makan pada anak sering dihadapi
oleh orangtua sehingga hal ini sering menjadi alasan bagi mereka untuk
berkonsultasi pada dokter. Pada masa anak-anak tanggung jawab makan ada pada
orang tua, tetapi dalam perkembangannya pada masa remaja tanggung jawab
tersebut ada pada anak itu sendiri.
Pada masa remaja tidak terdapat kecemasan akan kegemukan dan kelainan
psikologik maupun perilaku. Eating disorders (gangguan makan) merupakan
suatu sindrom psikiatrik yang ditandai oleh pola makan yang menyimpang yang
terkait dengan karakteristik psikologik yang berhubungan dengan makan, bentuk
tubuh dan berat badan. Berdasarkan DSM IV ada tiga bentuk gangguan makan
yaitu anoreksi nervosa (AN), blimia nervosa (BN) dan gangguan makan yang
tidak tergolongkan.
Dampak gangguan makan pada anak dan remaja tergantung pada berat dan
lamanya gangguan makan yang terjadi. Jika gangguan terjadi dalam waktu
beberapa hari saja terjadi deplesi energy yang akut tanpa gejala yang nyata, akan
tetapi bila berlangsung lama dapat berakibat hambatan pertumbuhan dan
perkembangan bahkan kematian.
G. PERHITUNGAN GIZI PADA ORANG DEWASA
Salah satu contoh penilaian status gizi dengan antropometri adalah Indeks
Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Indeks atau (BMI)
merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang
dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.
Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi,
sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit
degenerative.

Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan
seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang. Pedoman ini
bertujuan memberikan penjelasan tentang cara – cara yang di anjurkan untuk
mencapai berat badan normal berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan sehari
–hari yang lebih seimbang dan cara lain yang sehat.
Untuk memantau indeks massa tubuh orang dewasa digunakan timbangan
berat badan dan pengukur tinggi badan. Penggunaan IMT hanya untuk orang
dewasa berumur >18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja,
ibu hamil, dan olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan dihitung dengan
rumus berikut :
Berat badan (kg)
IMT = ________________________
Tinggi badan (m) X Tinggi Badan (m)
Pada akhirnya di ambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia
adalah sebagai berikut :
Kategori IMT
Kekurangan berat badan tingkat
Kurus <>
Berat
Kekurangan berat badan tingkat
Kurus sekali 17,0 – 18,4
Ringan
Normal normal 18,5 – 25,0
Gemuk kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
Obes kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

Untuk mengukur status gizi anak baru lahir adalah dengan menimbang
berat badannya yaitu : jika < 2500 gram maka dikategorikan BBLR (berat badan
lahir rendah) jika 2500 – 3900 gram normal dan jika > 4000 gram di anggap gizi
lebih.
BADAN ANDA KURUS ?
Penyebab
Karena konsumsi energi lebih rendah dari kebutuhan yang mengakibatkan
sebagian cadangan energi tubuh dalam bentuk lemak akan digunakan.
Kerugian
1. Penampilan cenderung kurang menarik
2. Mudah letih
3. Resiko sakit tinggi, beberapa resiko sakit yang dihadapi antara lain :
penyakit infeksi, depresi, anemia, dan diare.
4. Wanita kurus kalau hamil mempunyai resiko tinggi melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah.
5. Kurang mampu bekerja keras.
Cara menaikkan berat badan
1. Makanlah secara teratur 3x sehari dengan gizi seimbang.
2. Makanlah lebih banyak makanan sumber energi dan protein dari biasanya
seperti roti, nasi, umbi – umbian, ikan, daging, tempe, dan tahu.
3. Tetap berolahraga secara teratur.
4. Cukup istirahat.
BERAT BADAN ANDA NORMAL ?
Bisa diwujudkan dengan menkonsumsi energi sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan tubuh, sehingga tidak terjadi penimbunan energi, dalam bentuk lemak,
maupun penggunaan lemak sebagai sumber energi.

Keuntungan
1. Penampilan baik
2. Lincah
3. Resiko penyakit rendah
Cara mempertahankan berat badan normal
1. Pertahankan kibiasaan makan sehari – hari dengan susunan menu gizi
seimbang
2. Pertahankan kebiasaan olahraga yang teratur dan tetap melakukan
kebiasaan fisik sehari - hari.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan
cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa
ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena
pematangan fungsi endokrin. Pada saat pematangan fisik, juga terjadi
perubahan komposisi tubuh. Remaja adalah masa peralihan dari anak
menuju dewasa dimana terjadi pertumbuhan fisik, mental dan emosional
yang sangat cepat. Menurut WHO, batasan usia remaja yaitu antara umur
10-19 tahun.
B. SARAN

Diharapkan kepada mahasiswa/I STIKES YARSI PONTIANAK
dapat mengetahui atau memahami kebutuhan gizi seimbang pada usia
remaja maupun dewasa.
DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH ILMU GIZI
KEBUTUHAN GIZI ORANG DEWASA

DOSEN PEMBIMBINGAYU RAFIONY, S. Gz
DISUSUN OLEHAGUSTIANSYAH
ATHIAH DESTIARINI
DEWI KHARISMA FAJARWATI
ENIWATI
RISTU WINARTI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAKTAHUN AJARAN 2010/2011

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul KEBUTUHAN GIZI UNTUK ORANG
DEWASA untuk dijadikan mata pelajaran dalam mata kuliah Ilmu Gizi.
Kami menyadari bahwa dalam penusunan makalah mengalami beberapa
kesulitan, namun karena bantuan, dukungan serta dorongan dari berbagai pihak
akhirnya dapat terselesaikan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
khususnya kepada Ibu Ayu Rafiony, S. Gz sebagai dosen pembimbing dalam
penyusunan makalah ini.
Kami harap dengan dibuatnya makalah ini mampu memberi pengetahuan bagi
pembaca, agar dapat menguasai materi yang telah diberikan.
Dan juga tidak kami lupa, kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh
dari kesempurnaan, karena itu adalah keterbatasan dari kelompok kami. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini menjadi lebih
baik.
Pontianak, 4 November 2010
Penyusun
