Trauma Tumpul Abdomen

13
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN Trauma adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada masyarakat umum. setelah trauma kepala dan trauma extremitas, abdomen adalah daerah ketiga yang paling sering cedera pada pasien trauma. Trauma abdomen dapat dikaitkan dengan morbiditas yang signifikan dan mungkin memiliki tingkat kematian setinggi 8,5%. Abdomen adalah daerah yang umum terkena cedera fatal yang terlewatkan pada pasien trauma. Penatalaksanaan non operatif pada pasien trauma tumpul abdomen memiliki angka keberhasilan yang tinggi yaitu lebih besar dari 95% jika ditatalaksana oleh tenaga kesehatan yang tepat dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang anatomi dan fisiologi abdomen. A. Definisi 1

Transcript of Trauma Tumpul Abdomen

Page 1: Trauma Tumpul Abdomen

TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

Trauma adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada

masyarakat umum. setelah trauma kepala dan trauma extremitas, abdomen

adalah daerah ketiga yang paling sering cedera pada pasien trauma. Trauma

abdomen dapat dikaitkan dengan morbiditas yang signifikan dan mungkin

memiliki tingkat kematian setinggi 8,5%. Abdomen adalah daerah yang umum

terkena cedera fatal yang terlewatkan pada pasien trauma. Penatalaksanaan

non operatif pada pasien trauma tumpul abdomen memiliki angka

keberhasilan yang tinggi yaitu lebih besar dari 95% jika ditatalaksana oleh

tenaga kesehatan yang tepat dan memiliki pengetahuan yang mendalam

tentang anatomi dan fisiologi abdomen.

A. Definisi

Trauma tumpul abdomen adalah terjadinya trauma pada abdomen, dimana

trauma ini tidak memberikan kelainan yg jelas pada permukaan abdomen,

tetapi dapat mengakibatkan kontusio atau laserasi jaringan atau organ di

bawahnya.

B. Etiologi

Penyebab cedera tumpul abdomen antara lain

1. Benturan benda tumpul, akibatnya adalah :

a. Perforasi organ viscera abdomen

1

Page 2: Trauma Tumpul Abdomen

b. Perdarahan pada organ viscera padat

2. Cedera kompresi, akibatnya adalah :

a. Robekan dan hematom pada organ viscera padat

b. Ruptur pada organ viscera berongga, karena peningkatan tekanan

intraluminer

3. Cedera deselerasi, akibatnya adalah peregangan dan ruptur pada

jaringan ikat

C. Mekanisme Cedera

1. Trauma kompresi, terjadi karena bagian depan badan berhenti

bergerak, sedangkan bagian dalam tetap bergerak ke depan. Organ-

organ dalam terjepit dari belakang dinding torakoabdominal dan

kolumna vertebralis dan dari depan oleh struktur yang terjepit.

2. Trauma deselerasi, terjadi jika organ yang stabil berhenti bergerak

bersama badan tetapi organ yang mobil tetap bergerak kedepan

Mekanisme trauma berhubungan dengan roda dua :

1. Benturan frontal

2. Benturan lateral

3. Laying the bike down

D. Cedera Organ

Organ pada abdomen yang mengalami cedera adalah sebagai berikut :

1. Organ padat/solid (hepar, lien dan pancreas)

2. Organ viscus/hollow (lambung, usus dan kandung kemih)

2

Page 3: Trauma Tumpul Abdomen

E. Patofisiologi

Patofisiologi yang berhubungan dengan trauma tumpul abdomen adalah

sebagai berikut :

1. Terjadinya perpindahan cairan yang berhubungan dengan kerusakan

pada jaringan, mengakibatkan kehilangan darah dan syok

2. Terjadi permasalahan pada koagulasi atau pembekuan

3. Inflamasi dan infeksi yang disebabkan oleh sekresi saluran pencernaan

dan bakteri ke peritoneum. Hal ini menyebabkan keluarnya eksudat

fibrinosa yang menimbulkan perlengketan peritoneum. Kantong-

kantong nanah terbentuk diantara kantong fibrinosa yang membatasi

infeksi. Adanya perlengkatan antara peritoneum visceral dan parietal

menyebabkan aktivitas peristaltik usus berkurang sehingga dapat

menyebabkan ileus paralitik.

4. Perubahan nutrisi dan elektrolit yang terjadi akibat kerusakan integritas

rongga saluran abdomen

F. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala trauma tumpul abdomen :

1. Nyeri, dapat terasa sedang maupun berat, dapat timbul di daerah luka

maupun tersebar, terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas.

2. Mual dan muntah

3. Cairan atau udara dibawah diafragma

4. Perubahan perfusi jaringan

3

Page 4: Trauma Tumpul Abdomen

5. Penurunan kesadaran

Gejala dan tanda trauma tumpul abdomen dengan peritonitis adalah

sebagai berikut :

1. Nyeri abdomen, dapat lokal maupun difus

2. Demam, suhu lebih dari 38 ºC

3. Mual dan muntah

4. Kesulitan bernapas akibat dorongan cairan dalam abdomen ke arah

diafragma

5. Distensi abdomen disertai penurunan atau tidak terdengar bising

6. Defance muscular, dinding abdomen menjadi kaku

7. Nyeri tekan atau nyeri lepas

8. Takikardia akibat pelepasan mediator inflamasi

9. Tidak bisa buang air besar maupun flatus

G. Pemeriksaan Fisik

Evaluasi pasien dengan trauma tumpul abdomen harus dilakukan dengan

semua cedera merupakan prioritas. Pemeriksaan yang diperlukan adalah :

1. Pemeriksaan awal

a. Setelah survey primer dan resusitasi dilakukan, fokus dilakukan

pada survey sekunder abdomen.

b. Untuk cedera yang mengancam jiwa yang membutuhkan

pembedahan segera, survei sekunder yang komprehensif dapat

ditunda sampai kondisi pasien stabil.

4

Page 5: Trauma Tumpul Abdomen

c. Pada akhir pemeriksaan awal dilihat kembali luka-luka ringan

pada penderita. Banyak cedera yang samar dan baru

termanifestasikan kemudian.

2. Inspeksi

a. Area abrasi atau ekimosis

b. Pernapasan abdomen

c. Cullen sign (ekimosis periumbilical)

3. Auskultasi

a. Pada peritonitis bising usus dapat menurun bahkan menghilang

b. Bising jika terdengar di daerah thorak berarti adanya trauma

diafragmatica

4. Palpasi

a. Nyeri tekan, massa dan deformitas, konsistensi, dilatasi abdomen.

b. Krepitasi cavum thorak bagian bawah

c. Defance muscular (kaku, tahanan involunter)

5. Perkusi

nyeri pada perkusi menandakan adanya tanda peritoneal.

H. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan meliputi :

1. Pemeriksaan laboratorium

a. Pemeriksaan darah lengkap dan darah rutin sereal

b. Urin rutin

2. Pemeriksaan radiologi

5

Page 6: Trauma Tumpul Abdomen

a. Foto polos abdomen

Untuk melihat udara bebas, struktur litik atau sklerotik, serta

adanya fraktur iga.

b. USG

Untuk melihat bentuk, struktur, ukuran dan keutuhan organ.

c. CT scan abdomen

Gambaran lebih detail dan dapat melihat sumber perdarahan,

petunjuk manajemen nonoperatif pada cedera organ padat.

3. Diagnostic peritoneal lavage (DPL)

Dilakukan jika ada indikasi. Indikasi DPL pada trauma tumpul

abdomen adalah sebagai berikut :

a. Perubahan sensorium - cedera kepala, intoksikasi alkohol,

penggunaan obat terlarang

b. Perubahan perasaan - cedera medulla spinalis

c. Cedera pada struktur yang berdekatan – arcus costae, coxae dan

pelvis

d. Pemeriksaan fisik yang meragukan

e. Antisipasi kehilangan kontak yang panjang dengan pasien –

anesthesia umum untuk cedera selain abdomen, studi pemeriksaan

ronsen yang lama seperti angiografi.

6

Page 7: Trauma Tumpul Abdomen

I. Penatalaksanaan

1. Tatalaksana inisiasi

Penilaian, penanganan masalah yang mengancam nyawa, resustasi

awal.

2. Tatalaksana nonoperatif

pemberian oxygen, analgesik, hemostatik, pemberian antibiotik jika

ada tanda perlukaan intestinal, transfusi darah bila diperlukan,

resusitasi cairan dan monitor produksi urin.

3. Tatalaksana operatif

Laparatomi jika ada indikasi. Indikasi laparatomi adalah sebagai

berikut :

a. Indikasi berdasarkan pemeriksaan abdomen

1) Trauma tumpul abdomen dengan DPL positif atau ultrasound

2) Trauma tumpul abdomen dengan hipotensi yang berulang

walaupun diadakan resusitasi yang adekuat

3) Peritonitis dini atau yang menyusul

4) Hipotensi dengan luka abdomen tembus

5) Perdarahan dari gaster, dubur, atau daerah genitourunaru

akibat trauma tembus

6) Luka tembak melintas rongga peritoneum atau retroperitoneum

visceral/vascular

7) Eviscerasi (pengeluaran isi usus)

7

Page 8: Trauma Tumpul Abdomen

b. Indikasi berdasarkan pemeriksaan ronsen

1) Udara bebas, udara retroperitoneum atau ruptur hemidiafragma

setelah trauma tumpul

2) CT scan dengan kontras memperlihatkan ruptur traktus

gastrointestinalis, cedera kandung kemih intraperitoneal,

cedera renal pedicle, atau cedera organ visceral yang parah

setelah trauma tumpul atau tembus.

J. Komplikasi

Biasanya timbul akibat cedera yang terlewatkan, cedera iatrgenic,

intraabdomen sepsis atau abses, resusitasi yang tidak adekuat, ruptur lien

yang muncul kemudian.

K. Prognosis

Gambaran spesifik prognosis trauma tumpul abdomen sulit, angka

kematian pasien rawat inap berkisar antara 5-10%.

8

Page 9: Trauma Tumpul Abdomen

DAFTAR PUSTAKA

IKABI, Advanced Trauma Life Support for Doctor. USA : ACS, 1997

http://ariyanomanar.blogspot.com/2012/03/referat-bedah-trauma-tumpul-

abdomen.html

http://Ikextx.weebly.com

http://www.scribd.com/doc/37329683/trauma-tumpul-abdomen

http://www.scribd.com/doc/47364597/laporan-pendahuluan-trauma-tumpul-

abdomen

Pramod Kumar, Emergency MedicineTextbook of Trauma. New Delhi, India :

CBS, 2011

9