MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

29
MAKALAH TRAUMA TUMPUL ABDOMEN Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Semester Dosen : Dudang, S.Kep., Ners Disusun Oleh : Galuh Jatnika 11DP277016 Kelas 2 A

Transcript of MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

Page 1: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

MAKALAH

TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Semester

Dosen : Dudang, S.Kep., Ners

Disusun Oleh :

Galuh Jatnika11DP277016

Kelas 2 A

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATANSTIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS

Jln. K. H. Ahmad Dahlan No. 20 2013

Page 2: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah

dengan mengambil pembahasan “Trauma Tumpul Abdomen”.

Dalam pembentukan makalah ini tentu banyak hambatan-hambatan yang

penulis temukan, akan tetapi atas bantuan dan dukungan semua pihak makalah ini

dapat terselesaikan, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini sehingga penulis dapat

menyelesaikannya dengan baik.

Penulis menyadari bahawa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,

hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Ciamis, Januari 2013

Penulis

i

Page 3: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................... iDAFTAR ISI................................................................................................... iiBAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................. 1B. Tujuan Penulisan.............................................................................. 2C. Metode Penulisan............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3A. Konsep Dasar Penyakit.................................................................... 3

1. Pengertian.................................................................................. 32. Etiologi / Faktor Penyebab........................................................ 33. Klasifikasi................................................................................. 44. Anatomi dan Fisiologi............................................................... 45. Pathofisiologi............................................................................ 56. Manifestasi Klinis..................................................................... 67. Komplikasi................................................................................ 88. Pemeriksaan Diagnostik............................................................ 89. Penatalaksanaan........................................................................ 9

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan................................................ 101. Pengkajian ................................................................................ 102. Diagnosa Keperawatan.............................................................. 133. Intervensi Keperawatan............................................................. 13

BAB III PENUTUP......................................................................................... 15A. Kesimpulan...................................................................................... 15B. Saran................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era Modernisasi kemajuan dibidang tekhnologi trasnportasi

dan semakin berkembangnya mobilitas manusia berkendaraan di jalan raya,

menyebabkan kecelakaan yang terjadi semakin meningkat serta angka

kematian semakin tinggi. Salah satu kematian akibat kecelakaan adalah

diakibatkan trauma abdomen. Kecelakaan laulintas merupakan penyebab

kematian 75 % trauma tumpul abdomen, sedangkan penyebab lainnya adalah

penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh dari tempat ketinggian,

sedangkan akibat dari penganiayaan ini disebabkan oleh karena senjata tajam

dan peluru. Oleh karena hal tersebut diatas akan mengakibatkan kerusakan

dan menimbulkan robekan dari organ – organ dalam rongga abdomen atau

mengakibatkan penumpukan darah dalam rongga abdomen yang berakibat

kematian. Di Rumah Sakit data kejadian trauma abdomen masih cukup tinggi.

Dalam kasus ini “ Waktu adalah nyawa ” dimana dibutuhkan suatu

penanganan yang professional yaitu cepat, tepat, cermat dan akurat, baik di

tempat kejadian ( pre hospital ), transportasi sampai tindakan definitif di

rumah sakit.

Tindakan definitif dengan jalan pembedahan sangatlah penting

dilakukan, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama antara pasien, keluarga

pihak dokter maupun perawat sebagai mitra kerja ataupun merupakan Team

Work dalam melaksanakan tindakan pembedahan sekaligus memberikan

Asuhan Keperawatan. Perawat merupakan ujung tombak dan berperan aktif

dalam memberikan pelayanan membantu klien mengatasi permasalahan yang

dirasakan baik dari aspek psikologis maupun aspek fisiologi secara

komprehensif. Mengingat kurangnya pengetahuan dan pengertian klien

maupun keluarga tentang penyakit atau sebab dan akibat dari trauma dan

alasan tindakan therapy pembedahan yang dilakukan, oleh karena itu

sangatlah diperlukan informasi yang adequat. Dengan demikian klien dan

keluarga akan kooperatif dan tingkat kecemasan berkurang.

1

Page 5: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

B. Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian, penyebab, klasifikasi, anatomi fisiologi,

perjalanan penyakit, Manifestasi klinis, Komplikasi, Pemeriksaan

diagnostic, dan pelaksanaan , beserta konsep dasar asuhan keperawatan.

2. Menggunakan proses keperawatan sebagai kerangka kerja untuk

perawatan pasien penderita trauma abdomen

3. Menguraikan prosedur perawatan yang digunakan untuk pasien penderita

trauma abdomen

C. Metode Penulisan

Metode yang dipakai dalam penulisan makalah ini adalah metode

kepustakaan, dengan menggunakan beberapa referensi dari buku- buku dan

internet.

2

Page 6: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Penyakit

1. Pengertian

Trauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis atau

emosional (Dorland, 2002).

Trauma abdomen adalah pukulan / benturan langsung pada

rongga abdomen yang mengakibatkan cidera tekanan/tindasan pada isi

rongga abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas, ginjal, limpa) atau

berongga (lambung, usus halus, usus besar, pembuluh – pembuluh darah

abdominal) dan mengakibatkan ruptur abdomen.

Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa

trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak

disengaja (Smeltzer, 2001).

Trauma perut merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi

dengan atau tanpa tembusnya dinding perut dimana pada

penanganan/penatalaksanaan lebih bersifat kedaruratan dapat pula

dilakukan tindakan laparatomi (FKUI, 1995).

Trauma Abdomen adalah terjadinya atau kerusakan pada organ

abdomen yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi sehingga terjadi

gangguan metabolisme, kelainan imonologi dan gangguan faal berbagai

organ (Sjamsuhidayat, 1997).

2. Etiologi / Faktor Penyebab

Kecelakaan lalu lintas, penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh

dari ketinggian. Menurut sjamsuhidayat, penyebab trauma abdomen

adalah, sebagai berikut :

a. Penyebab trauma penetrasi

1) Luka akibat terkena tembakan

2) Luka akibat tikaman benda tajam

3) Luka akibat tusukan

3

Page 7: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

b. Penyebab trauma non-penetrasi

1) Terkena kompresi atau tekanan dari luar tubuh

2) Hancur (tertabrak mobil)

3) Terjepit sabuk pengaman karna terlalu menekan perut

4) Cidera akselerasi / deserasi karena kecelakaan olah raga

3. Klasifikasi

Trauma pada dinding abdomen terdiri dari :

a. Kontusio dinding abdomen disebabkan trauma non-penetrasi.

Kontusio dinding abdomen tidak terdapat cedera intra abdomen,

kemungkinan terjadi eksimosis atau penimbunan darah dalam

jaringan lunak dan masa darah dapat menyerupai tumor.

b. Laserasi. Jika terdapat luka pada dinding abdomen yang menembus

rongga abdomen harus di eksplorasi. Atau terjadi karena trauma

penetrasi.

Trauma Abdomen adalah terjadinya atau kerusakan pada organ abdomen

yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi sehingga terjadi gangguan

metabolisme, kelainan imonologi dan gangguan faal berbagai organ.

4. Anatomi dan Fisiologi

Abdomen ialah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuk lonjong dan

meluas dari atas diafragma sampai pelvis dibawah.  Rongga abdomen

dilukiskan menjadi dua bagian – abdomen yang sebenarnya, yaitu rongga

sebelah atas dan yang lebih besar, dan pelvis yaitu rongga sebelah bawah

dan kecil.

Batasan – batasan abdomen. Di atas,  diafragma, Di bawah, pintu

masuk panggul dari panggul besar. Di depan dan kedua sisi, otot – otot

abdominal, tulang –tulang illiaka dan iga – iga sebelah bawah. Di

belakang, tulang punggung, dan otot psoas dan quadratrus lumborum.

Isi Abdomen. Sebagaian besar dari saluran pencernaan, yaitu

lambung, usus halus, dan usus besar. Hati menempati bagian atas,

terletak di bawah diafragma, dan menutupi lambung dan bagian pertama

4

Page 8: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

usus halus. Kandung empedu terletak dibawah hati. Pankreas terletak

dibelakang lambung, dan limpa terletak dibagian ujung pancreas. Ginjal

dan kelenjar suprarenal berada diatas dinding posterior abdomen. Ureter

berjalan melalui abdomen dari ginjal. Aorta abdominalis, vena kava

inferior, reseptakulum khili dan sebagaian dari saluran torasika terletak

didalam abdomen.

Pembuluh limfe dan kelenjar limfe, urat saraf, peritoneum dan

lemak juga dijumpai dalam rongga ini.

5. Pathofisiologi

Bila suatu kekuatan eksternal dibenturkan pada tubuh manusia

(akibat kecelakaan lalulintas, penganiayaan, kecelakaan olah raga dan

terjatuh dari ketinggian), maka beratnya trauma merupakan hasil dari

interaksi antara faktor – faktor fisik  dari kekuatan tersebut dengan

jaringan tubuh. Berat trauma yang terjadi berhubungan  dengan

kemampuan obyek statis (yang ditubruk) untuk menahan tubuh. Pada

tempat benturan karena terjadinya perbedaan pergerakan  dari jaringan

tubuh yang akan menimbulkan disrupsi jaringan. Hal ini juga

karakteristik dari permukaan  yang menghentikan tubuh juga penting.

Trauma juga tergantung pada elastitisitas dan viskositas dari jaringan

tubuh. Elastisitas adalah kemampuan jaringan untuk kembali pada

keadaan yang sebelumnya. Viskositas adalah kemampuan jaringan untuk

menjaga bentuk aslinya walaupun ada benturan. Toleransi tubuh

menahan benturan tergantung pada kedua keadaan tersebut.. Beratnya

trauma yang terjadi tergantung kepada seberapa jauh gaya yang ada akan

dapat melewati ketahanan jaringan. Komponen lain yang harus

dipertimbangkan  dalam beratnya trauma adalah posisi tubuh relatif

terhadap permukaan benturan. Hal tersebut dapat terjadi cidera organ

intra abdominal yang disebabkan beberapa mekanisme :

Meningkatnya tekanan intra abdominal yang mendadak dan hebat

oleh gaya tekan dari luar seperti benturan setir atau sabuk pengaman

yang letaknya tidak benar dapat mengakibatkan terjadinya ruptur dari

5

Page 9: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

organ padat maupun organ berongga.

Terjepitnya organ intra abdominal antara dinding abdomen anterior

dan vertebrae atau struktur tulang dinding thoraks.

Terjadi gaya akselerasi – deselerasi secara mendadak dapat

menyebabkan gaya robek pada organ dan pedikel vaskuler.

Pohon masalah:

Trauma(kecelakaan)

↓Penetrasi & Non-Penetrasi

↓Terjadi perforasi lapisan abdomen(kontusio, laserasi, jejas, hematom)

↓Menekan saraf peritonitis

↓Terjadi perdarahan jar.lunak dan rongga abdomen  →   Nyeri

↓Motilitas usus

↓Disfungsi usus  →   Resiko infeksi

↓Refluks usus output cairan berlebih

                            Gangguan cairan        Nutrisi kurang daridan eloktrolit           kebutuhan tubuh

↓Kelemahan fisik

↓Gangguan mobilitas fisik

(Sumber : Mansjoer,2001)

6. Manifestasi Klinis

Kasus trauma abdomen ini bisa menimbulkan manifestasi klinis

menurut Sjamsuhidayat (1997), meliputi: nyeri tekan diatas daerah

abdomen, distensi abdomen, demam, anorexia, mual dan muntah,

takikardi, peningkatan suhu tubuh, nyeri spontan.

Pada trauma non-penetrasi (tumpul) biasanya terdapat adanya:

Jejas atau ruftur dibagian dalam abdomen

Terjadi perdarahan intra abdominal.

6

Page 10: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

Apabila trauma terkena usus, mortilisasi usus terganggu sehingga

fungsi usus tidak normal dan biasanya akan mengakibatkan

peritonitis dengan gejala mual, muntah, dan BAB hitam (melena).

Kemungkinan bukti klinis tidak tampak sampai beberapa jam setelah

trauma.

Cedera serius dapat terjadi walaupun tak terlihat tanda kontusio pada

dinding abdomen.

Pada trauma penetrasi biasanya terdapat:

Terdapat luka robekan pada abdomen.

Luka tusuk sampai menembus abdomen.

Penanganan yang kurang tepat biasanya memperbanyak

perdarahan/memperparah keadaan.

Biasanya organ yang terkena penetrasi bisa keluar dari dalam

andomen.

Menurut (Hudak & Gallo, 2001) tanda dan gejala trauma

abdomen, yaitu :

a. Nyeri

Nyeri dapat terjadi mulai dari nyeri sedang sampai yang berat. Nyeri

dapat timbul di bagian yang luka atau tersebar. Terdapat nyeri saat

ditekan dan nyeri lepas.

b. Darah dan cairan

Adanya penumpukan darah atau cairan dirongga peritonium yang

disebabkan oleh iritasi.

c. Cairan atau udara dibawah diafragma

Nyeri disebelah kiri yang disebabkan oleh perdarahan limpa. Tanda

ini ada saat pasien dalam posisi rekumben.

d. Mual dan muntah

e. Penurunan kesadaran (malaise, letargi, gelisah)

Yang disebabkan oleh kehilangan darah dan tanda-tanda awal shock

hemoragi.

7

Page 11: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

7. Komplikasi

Segera : hemoragi, syok, dan cedera.

Lambat : infeksi (Smeltzer, 2001).

8. Pemeriksaan Diagnostik

a. Foto thoraks

Untuk melihat adanya trauma pada thorak.

b. Pemeriksaan darah rutin

Pemeriksaan Hb diperlukan untuk base-line data bila terjadi

perdarahan terus menerus. Demikian pula dengan pemeriksaan

hematokrit. Pemeriksaan leukosit yang melebihi 20.000/mm tanpa

terdapatnya infeksi menunjukkan adanya perdarahan cukup banyak

kemungkinan ruptura lienalis. Serum amilase yang meninggi

menunjukkan kemungkinan adanya trauma pankreas atau perforasi

usus halus. Kenaikan transaminase menunjukkan kemungkinan

trauma pada hepar.

c. Plain abdomen foto tegak

Memperlihatkan udara bebas dalam rongga peritoneum, udara bebas

retroperineal dekat duodenum, corpus alineum dan perubahan

gambaran usus.

d. Pemeriksaan urine rutin

Menunjukkan adanya trauma pada saluran kemih bila dijumpai

hematuri. Urine yang jernih belum dapat menyingkirkan adanya

trauma pada saluran urogenital.

e. VP (Intravenous Pyelogram)

Karena alasan biaya biasanya hanya dimintakan bila ada persangkaan

trauma pada ginjal.

f. Diagnostik Peritoneal Lavage (DPL)

Dapat membantu menemukan adanya darah atau cairan usus dalam

rongga perut. Hasilnya dapat amat membantu. Tetapi DPL ini hanya

alat diagnostik. Bila ada keraguan, kerjakan laparatomi (gold

standard).

8

Page 12: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

1) Indikasi untuk melakukan DPL adalah sebagai berikut :

Nyeri abdomen yang tidak bisa diterangkan sebabnya

Trauma pada bagian bawah dari dada

Hipotensi, hematokrit turun tanpa alasan yang jelas

Pasien cedera abdominal dengan gangguan kesadaran (obat,

alkohol, cedera otak)

Pasien cedera abdominal dan cedera medula spinalis (sumsum

tulang belakang)

Patah tulang pelvis

2) Kontra indikasi relatif melakukan DPL adalah sebagai berikut :

Hamil

Pernah operasi abdominal

Operator tidak berpengalaman

Bila hasilnya tidak akan merubah penatalaksanaan

g. Ultrasonografi dan CT Scan

Sebagai pemeriksaan tambahan pada penderita yang belum dioperasi

dan disangsikan adanya trauma pada hepar dan retroperitoneum.

9. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Medis :

a. Abdominal paracentesis

Menentukan adanya perdarahan dalam rongga peritonium,

merupakan indikasi untuk laparotomi.

b. Pemeriksaan laparoskopi

Mengetahui secara langsung penyebab abdomen akut.

c. Pemasangan NGT

Memeriksa cairan yang keluar dari lambung pada trauma abdomen.

d. Pemberian antibiotik

Mencegah infeksi.

e. Laparotomi

9

Page 13: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

Penatalaksanaan keperawatan:

a. Mulai prosedur resusitasi (memperbaiki jalan napas, pernapasan,

sirkulasi) sesuai indikasi.

b. Pertahankan pasien pada brankar atau tandu papan ; gerakkan dapat

menyebabkan fragmentasi bekuan pada pada pembuluh darah besar

dan menimbulkan hemoragi masif.

1) Pastikan kepatenan jalan napas dan kestabilan pernapasan serta

sistem saraf.

2) Jika pasien koma, bebat leher sampai setelah sinar x leher

didapatkan.

3) Gunting baju dari luka.

4) Hitung jumlah luka.

5) Tentukan lokasi luka masuk dan keluar.

c. Kaji tanda dan gejala hemoragi.

d. Kontrol perdarahan dan pertahanan volume darah sampai

pembedahan dilakukan.

e. Aspirasi lambung dengan selang nasogastrik. Prosedur ini membantu

mendeteksi luka lambung, mengurangi kontaminasi terhadap rongga

peritonium, dan mencegah komplikasi paru karena aspirasi.

f. Tutupi visera abdomen yang keluar dengan balutan steril, balutan

salin basah untuk mencegah kekeringan visera.

g. Pasang kateter uretra menetap untuk mendapatkan kepastian adanya

hematuria dan pantau haluaran urine.

h. Siapkan pasien untuk pembedahan jika terdapat bukti adanya syok,

kehilangan darah, adanya udara bebas dibawah diafragma, eviserasi,

atau hematuria.

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Aktifitas/istirahat

Data Subyektif : Pusing, sakit kepala, nyeri, mulas,

10

Page 14: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

Data Obyektif : Perubahan kesadaran, masalah dalam keseim

Bangan cedera (trauma)

b. Sirkulasi

Data Obyekti : Kecepatan (bradipneu, takhipneu), pola napas

(hipoventilasi, hiperventilasi, dll).

c. Integritas ego

Data Subyektif : Perubahan tingkah laku/ kepribadian (tenang atau

dramatis)

Data Obyektif : Cemas, Bingung, Depresi.

d. Eliminasi

Data Subyektif : Inkontinensia kandung kemih/usus atau

mengalami gangguan fungsi.

e. Makanan dan cairan

Data Subyektif : Mual, muntah, dan mengalami perubahan Selera

makan.

Data Obyektif : Mengalami distensi abdomen.

f. Neurosensori.

Data Subyektif : Kehilangan kesadaran sementara, vertigo

Data Obyektif : Perubahan kesadaran bisa sampai koma,

perubahan status mental,Kesulitan dalam

menentukan posisi tubuh.

g. Nyeri dan kenyamanan

Data Subyektif : Sakit pada abdomen dengan intensitas dan lokasi

yang berbeda, biasanya lama.

Data Obyektif : Wajah meringis, gelisah, merintih.

h. Pernafasan

Data Subyektif : Perubahan pola nafas.

i. Keamanan

Data Subyektif : Trauma baru/ trauma karena kecelakaan.

Data Obyektif : Dislokasi gangguan kognitif. Gangguan rentang

gerak.

11

Page 15: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul:

a. Defisit Volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan

b. Nyeri berhubungan dengan adanya trauma abdomen atau luka

penetrasi abdomen.

c. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan, tidak

adekuatnya pertahanan tubuh.

d. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status

kesehatan

e. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik

3. Intervensi Keperawatan

a. Defisit Volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan

perdarahan

Tujuan : Terjadi keseimbangan volume cairan.

K.H : Kebutuhan cairan terpenuhi

Intervensi :

1) Kaji tanda-tanda vital

R/ untuk mengidentifikasi defisit volume cairan

2) Pantau cairan parenteral dengan elektrolit, antibiotik dan vitamin

R/ mengidentifikasi keadaan perdarahan

3) Kaji tetesan infus

R/ awasi tetesan untuk mengidentifikasi kebutuhan cairan.

4) Kolaborasi : Berikan cairan parenteral sesuai indikasi.

R/ cara parenteral membantu memenuhi kebutuhan nuitrisi tubuh.

5) Tranfusi darah

R/ menggantikan darah yang keluar.

12

Page 16: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

b. Nyeri berhubungan dengan adanya trauma abdomen atau luka

penetrasi abdomen.

Tujuan : Nyeri teratasi

K.H : Nyeri berkurang atau hilang.

Intervensi :

1) Kaji karakteristik nyeri

R/ mengetahui tingkat nyeri klien.

2) Beri posisi semi fowler.

R/ mengurngi kontraksi abdomen

3) Anjurkan tehnik manajemen nyeri seperti distraksi

R/ membantu mengurangi rasa nyeri dengan mengalihkan

perhatian

4) Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi.

R/ analgetik membantu mengurangi rasa nyeri.

5) Managemant lingkungan yang nyaman

R/ lingkungan yang nyaman dapat memberikan rasa nyaman klien

c. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan, tidak

adekuatnya pertahanan tubuh.

Tujuan : Tidak terjadi infeksi

K.H : Tidak ada tanda-tanda infeksi

Intervensi :

1) Kaji tanda-tanda infeksi

R/ mengidentifikasi adanya resiko infeksi lebih dini.

2) Kaji keadaan luka

R/ keadaan luka yang diketahui lebih awal dapat mengurangi

resiko infeksi.

3) Kaji tanda-tanda vital

R/ suhu tubuh naik dapat di indikasikan adanya proses   infeksi.

4) Perawatan luka dengan prinsip sterilisasi

R/ teknik aseptik dapat menurunkan resiko infeksi nosokomial

5) Kolaborasi pemberian antibiotik

R/ antibiotik mencegah adanya infeksi bakteri dari luar

13

Page 17: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

d. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status

kesehatan

Tujuan : Ansietas teratasi

K.H : Klien tampak rileks

Intervensi :

1) Kaji perilaku koping baru dan anjurkan penggunaan ketrampilan

yang berhasil pada waktu lalu

R/ koping yang baik akan mengurangi ansietas klien.

2) Dorong dan sediakan waktu untuk mengungkapkan ansietas dan

rasa takut dan berikan penanganan

R/ mengetahui ansietas, rasa takut klien bisa mengidentifikasi

masalah dan untuk memberikan penjelasan kepada klien.

3) Jelaskan prosedur dan tindakan dan beri penguatan penjelasan

mengenai penyakit

R/ apabila klien tahu tentang prosedur dan tindakan yang akan

dilakukan, klien mengerti dan diharapkan ansietas berkurang

4) Pertahankan lingkungan yang tenang dan tanpa stres

R/ lingkungan yang nyaman dapat membuat klien nyaman dalam

menghadapi situasi

5) Dorong dan dukungan orang terdekat

R/ memotifasi klien

e. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik

Tujuan : Dapat bergerak bebas

K.H : Mempertahankan mobilitas optimal

Intervensi :

1) Kaji kemampuan pasien untuk bergerak

R/ identifikasi kemampuan klien dalam mobilisasi

2) Dekatkan peralatan yang dibutuhkan pasien

R/ meminimalisir pergerakan kien

3) Berikan latihan gerak aktif pasif

R/ melatih otot-otot klien

4) Bantu kebutuhan pasien

5) R/ membantu dalam mengatasi kebutuhan dasar klien

6) Kolaborasi dengan ahli fisioterapi.

7) R/ terapi fisioterapi dapat memulihkan kondisi klien

14

Page 18: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Trauma tumpul abdomen adalah pukulan / benturan langsung pada

rongga abdomen yang mengakibatkan cidera tekanan/tindasan pada isi rongga

abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas, ginjal, limpa) atau berongga

(lambung, usus halus, usus besar, pembuluh – pembuluh darah abdominal)

dan mengakibatkan ruptur abdomen. Trauma abdomen disebabkan oleh

Kecelakaan lalu lintas, penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh dari

ketinggian.

B. Saran

Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya trauma abdomen,

faktor tertinggi biasanyadisebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, kemudian

karena penganiayaan, kecelakaan olahraga dan jatuh dari ketinggian. Agar

tidak terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki, hendaknya kita harus selalu

berhati-hati dalam melakukan aktivitas, agar terhindar dari bahaya trauma

maupun cedera.

15

Page 19: MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen

DAFTAR PUSTAKA

Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan Ed.31. Jakarta: EGC

Carpenito, 1998 Buku saku: Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis, Edisi 6. Jakarta: EGC

Doenges. 2000.Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan Pendokumentasian perawatan pasien, Edisi 3. Jakarta: EGC

FKUI. 1995. Kumpulan Kuliah Ilmu bedah. Jakarta: Binarupa Aksara

http://noviethadhewi.blogspot.com/2012/08/trauma-abdomen.html

Hudak & Gallo. 2001. Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1.FKUI : Media Aesculapius

Sjamsuhidayat. 1998. Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and Suddarth   Ed.8 Vol.3. : Jakarta: EGC.

Suddarth & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Training. 2009. Primarytrauma care.(http ://www.primarytraumacare.org/ptcman/training/ppd/ptc_indo.pdf/ 10, 17, 2009, 13.10 1m,

16