Trauma Tumpul Abdomen Ppt

43
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN Oleh : Puti Intan Shubury (1102009227) Pembimbing : dr. Risman Fadjar, Sp. B

description

referat

Transcript of Trauma Tumpul Abdomen Ppt

TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

TRAUMA TUMPUL ABDOMEN Oleh : Puti Intan Shubury (1102009227)Pembimbing : dr. Risman Fadjar, Sp. BANATOMI

ANATOMI

DEFINISI TRAUMA ABDOMEN Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau yang menusuk (Ignativicus & Workman, 2006).Trauma tumpul abdomen paling sering mengakibatkan cedera pada lien (40-45%), kemudian diikuti cedera pada hepar(35-45%) dan usus halus (5-10%). Sebagai tambahan 15% mengalami hematoma retroperitoneal.

LIEN, HEPAR, USUS HALUS

DUODENUM, JEJUNUM, ILEUM

MEKANISME CEDERA Trauma kompresiterjadi bila bagian depan dari badan berhenti bergerak, sedangkan bagian belakang dan bagian dalam tetap bergerak ke depan. Organ-organ terjepit dari belakang oleh bagian belakang thorakoabdominal dan kolumna vetebralis dan di depan oleh struktur yang terjepit.Trauma sabuk pengaman (seat belt)Karena pemakaian sabuk pengaman yang salah. Bila dipakai terlalu tinggi (di atas SIAS) maka hepar, lien, pankreas, usus halus, diodenum, dan ginjal akan terjepit di antara sabuk pengaman dan tulang belakang, dan timbul burst injury atau laserasi. Hiperfleksi vetebra lumbalis akibat sabuk yang terlalu tinggi mengakibatkan fraktur kompresi anterior dan vetebra lumbal.

Cedera akselerasi / deselerasi.Trauma deselerasi terjadi bila bagian yang menstabilasi organ, seperti pedikel ginjal, ligamentum teres berhenti bergerak, sedangkan organ yang distabilisasi tetap bergerak.ANAMNESISfatalitas dari kejadian ?tipe kendaraan dan kecepatan ?apakah kendaraan terguling ?bagaimana kondisi penumpang lainnya ?lokasi pasien dalam kendaraan ?tingkat keparahan rusaknya kendaraan ?

apakah korban menggunakan sabuk pengaman? Tipe sabuk pengaman?apakah airbag di samping dan depan korban berfungsi ketika kejadian?apakah ada riwayat pengunaan alkohol dan obat-obatan sebelumnya?

PERIKSA TANDA-TANDA VITALInitial resuscitation dan penatalaksanaan pasien trauma berdasarkan pada protokol Advanced Trauma Life Support. Penilaian awal (Primary survey) mengikuti pola ABCDE, yaitu Airway, Breathing, Circulation, Disability (status neurologis), dan Exposure.

PEMERIKSAAN FISIK InspeksiPerut depan dan belakang, dan juga bagian bawah dada dan perineum, harus diperiksa apakah ada goresan, robekan, ekimosis, luka tembus, benda asing yang tertancap, keluarnya omentum atau usus kecil, dan status hamil.

Seat belt sign, dengan tanda konstitusi atau abrasi pada abdomen bagian bawah, sangat berhubungan dengan cedera intraperitoneal.Perhatikan adanya distensi abdominal, yang biasanya berhubungan dengan pneumoperitoneum, dilatasi gaster, atau ileus sebagai akibat dari iritasi peritoneal Adanya kebiruan yang melibatkan region flank, punggung bagian bawah (Grey Turner sign) menandakan adanya perdarahan retroperitoneal yang melibatkan pankreas, ginjal, atau fraktur pelvis. Kebiruan di sekitar umbilicus (Cullen sign) menandakan adanya perdarahan peritoneal biasanya selalu melibatkan perdarahan pankreas, akan tetapi tanda-tanda ini biasanya baru didapati setelah beberapa jam atau hariFraktur costa yang melibatkan dada bagian bawah, biasanya berhubungan dengan cedera lien atau hepar.

AuskultasiPenurunan bising usus dapat berasal dari adanya peritonitis kimiawi karena perdarahan atau ruptur organ berongga. Adanya bising usus pada thorax menandakan adanya cedera pada diafragma.

Perkusidapat menunjukkan adanya peritonitis yang masih meragukandapat menunjukkan adanya bunyi timpani di kuadran atas akibat dari dilatasi lambung akut atau bunyi redup bila ada hemoperitoneum.

PalpasiTujuan Apakah didapati nyeri serta menentukan lokasi nyeri tekan superficial, nyeri tekan dalam, atau nyeri lepas tekanNyeri lepas tekan biasanya menandakan adanya peritonitis yang timbul akibat adanya darah atau isi usus.

Untuk menilai stabilitas pelvis, yaitu dengan cara menekankan tangan pada tulang-tualng iliaka untuk membangkitkan gerakan abnormal atau nyeri tulang yang menandakan adanya fraktur pelvis.

Walaupun tidak ditemukan tanda dan gejala, adanya perubahan sensoris atau cedera extraabdominal yang disertai nyeri pada pasien trauma tumpul abdomen harus lebih mengarahkan kepada cedera intrabdominal.

Pada pasien sadar tanpa cedera luar yang terlihat, gejala yang paling terlihat dari trauma tumpul abdomen adalah nyeri dan peritoneal findings. Pada 90% kasus, pasien dengan cedera visceral datang dengan nyeri lokal atau nyeri general.

cedera intrabdominal bisa didapati pada pasien sadar dan tanpa nyeri.

Hipotensi pada trauma tumpul abdomen sering sebagai akibat dari perdarahan organ padat abdomen atau cedera vasa abdominal

LIEN Merupakan organ yang paling sering terkena kerusakan yang diakibatkan oleh trauma tumpul. Sering terjadi perdarahan masif yang berasal dari lien yang ruptur sehingga semua upaya dilakukan untuk memperbaiki kerusakan di lien

Trauma limpa dibagi 3 :Cedera simpaiCedera parenkimCedera hilus

Diagnosis :Rudapaksa dalam anamnesisTanda kekerasan di pinggang kiri / perut kiri atasPatah tulang iga kiri bawahTanda umum perdarahan (hipotensi, takikardi, anemia)Tanda massa di perut kiri atasTanda cairan bebas di dalam rongga perutTanda Kehr

Penatalaksanaan :Transfusi darah SplenorafiSplenektomi

HEPAR Karena ukuran dan letaknya, hati merupakan organ yang paling sering terkena kerusakan yang diakibatkan oleh luka tembus dan sering kali kerusakan disebabkan oleh trauma tumpul. Hal utama yang dilakukan apabila terjadi perlukaan dihati yaitu mengontrol perdarahan dan mendrainase cairan empedu.

Jenis kerusakan hepatobilier :ParenkimPembuluh darahSistem empedu (hemobilia)

Tindakan bedah untuk mengatasi perdarahan hepatobilier :Sementara :Kempaan langsung TamponadePerasat PringleKlem ligamentum hepatoduodenaleMenetap : Ligasi jahitan pembuluh langsung Debridemen dan ligasi Ligasi A. hepatikaDebridemen ekstensif dan reseksi Terapi terbaik trauma kandung empedu : kolesistektomi

ESOFAGUS dan LAMBUNG Kadang-kadang perlukaan esofagus bawah disebabkan oleh luka tembus. Karena lambung fleksibel dan letaknya yang mudah berpindah, sehingga perlukaan jarang disebabkan oleh trauma tumpul tapi sering disebabkan oleh luka tembus langsung.

PANKREAS dan DUODENUM Walaupun jarang terjadi. Tetapi trauma pada abdomen yang menyebabkan tingkat kematian yang tinggi disebkan oleh perlukaan di pankreas dan duodenum, hal ini disebabkan karena letaknya yang sulit terdeteksi apabila terjadi kerusakan.

Usus halus :

Kerusakan dapat berupa robekan usus, perforasi, kontusio memar, terlepasnya usus dari mesentrium, atau cedera mesentrium, hematom / udem pada mesentrium, dan hematom dinding ususGejala :NyeriDefans muskularIleus paralitik

LeukositosisUdara bebas di bawah diafragma pada foto polos abdomenLakukan pemeriksaan endoskopi diagnostikTindak bedah segera bila tanda perdarahan / peritonitis menjadi jelas

Ginjal :

American Association for Surgery of Trauma membagi 5 grade :Grade I : kontusio ginjal ; terdapat perdarahan di ginjal tanpa adanya kerusakan jaringan, kematian jaringan, maupun kerusakan kaliks. Hematuria dapat mikroskopik / makroskopik, pencitraan normal.Grade II : hematom subkapsular / perineal yang tidak meluas, tanda kelainan parenkimGrade III : laserasi ginjal tidak melebihi 1 cm dan tidak mengenai pelviokaliks dan tidak terjadi ekstravasasi Grade IV : laserasi lebih dari 1 cm dan tidak mengenai pelviokaliks / ekstravasasi urin. Laserasi yang mengenai korteks, medula, dan pelviokaliks Grade V : cedera pembuluh darah utama, avulsi pembuluh darah yang mengakibatkan gangguan perdarahan ginjal, laserasi luas pada beberapa tempat/ginjal yang terbelah

Gambaran klinis :Jejas di daerah lumbal Riwayat trauma kostovertebra disertai nyeri dan jejas di daerah kostovertebra Palpasi : nyeri tekan, ketegangan otot pinggangHematuria makroskopik/mikroskopik merupakan tanda utama cedera saluran kemih Diagnosis : pemeriksaan IVP

Vesica Urinaria :

Gambaran Klinis :Umumnya fraktur tulang pelvis, anemia syokNyeri tekan daerah suprapubikPenderita mengeluh tidak bisa BAK Kadang keluar darah dari uretra

Pemeriksaan Laboratorium Blood typingHematocrit/Darah lengkap SerialUrinalisis

Pemeriksaan Penunjang KhususRadiologiCT-scan USG dengan metode FAST (Focused Abdominal Sonogram for Trauma)Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL) Laparatomi (Gold Standard)Algoritma Prosedur Pemeriksaan Trauma Tumpul Abdomen

INDIKASI LAPARATOMI Berdasarkan Evaluasi Klinik :1.Trauma tumpul dengan hasil DPL dan USG adanya internal bleeding2.Trauma tumpul dengan hipotensi terus menerus walaupun dilakukan resusitasi adekuat3.Adanya tanda-tanda peritonitis dini atau lanjut

Berdasarkan Evaluasi Radiologis (rontgen)

1.Adanya udara bebas (air sickle) atau ruptura diafragma2.CT-Scan memperlihatkan adanya ruptur organ organ berongga intraabdominal.

PENATALAKSANAAN Bed rest, puasaIVFDAntibiotik profilaksisPasang NGT, DCMonitoring : KU, Tanda-tanda vital, lingkar abdomen, isi NGT, produksi urine, Hb serial tiap 1 2 jamBila dalam 2 x 24 jam keadaan baik (stabil) :NGT di klem, dengan kelanjutan diet halus, dan mobilisasiBila terdapat tensi turun, nadi meningkat, suhu meningkat, RR meningkat, muntah kita harus memikirkan adanya perforasi atau peritonitisBila ada tanda tanda peritonitis, perforasi, internal bleeding maka harus dilakukan laparotomi.

DAFTAR PUSTAKAAmerican College of Surgeon. 2004. Advanced Trauma Life Support. Terjemahan IKABI (Ikatan Ahli Bedah Indonesia). First Impression :USAJong, Wim de. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2 . EGC : JakartaKing, Maurice . 2002. Bedah Primer Trauma. EGC : JakartaMarijata. 2006. Pengantar Dasar Bedah Klinis. Unit Pelayanan Kampus fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada : YogyakartaRichard A Hodin, MD. 2007. General Approach to Blunt Abdominal Trauma in Adult. UpToDateSabiston, David C. 1994. Buku Ajar Bedah Bagian 1. EGC : JakartaSandy Craig, MD. 2006. Abdominal Blunt Trauma. E-Medicine

TERIMA KASIH