TP

7
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar dari permukaan bumi kita tertutup oleh air, air yang ada di permukaan bumi kita ini memiliki kegunaan masing-masing. Baik itu untuk konsumsi maupun untuk budidaya. Baik itu untuk konsumsi maupun untuk budidaya, air mesti memenuhi syarat-syarat tertentu yang dinamakan tingkat kualitas air. Kualitas air merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dan dijaga agar dapat dimanfaatkan dengan baik, oleh kita maupun oleh generasi kita kedepan. Khusunya untuk usaha budidaya, kualitas air suatu perairan sangatlah menentukan keberhasilan budidaya itu sendiri. Karena hal ini secara langsung berhubungan dengan organisme yang dibudidaya. Salah satu parameter kualitas air yang sangat berperan dalam usaha budidaya itu sendiri yakni alkalinitas. Alkalinitas merupakan kuantitas anion dalam perairan yang dapat menetralkan kation hidrogen sehingga tingkat keasaman suatu perairan dapat dinetralisir Alkalinitas selain berhubungan dengan pH air tentunya sangat berpengaruh pada tingkat produktivitas perairan. Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Sama halnya dengan larutan buffer, alkalinitas merupakan pertahanan air terhadap pengasaman. Alkalinitas adalah hasil reaksi-reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan sebuah analisa “makro” yang menggabungkan beberapa reaksi. Alkalinitas dalam air disebabkan oleh ion-ion karbonat (CO 3 2- ), bikarbonat (HCO 3 - ), hidroksida (OH - ) dan borat (BO 3 3- ), fosfat (PO 4 3- ), dan sebagainya.

description

tp

Transcript of TP

I. PENDAHULUAN1.1Latar Belakang

Sebagian besar dari permukaan bumi kita tertutup oleh air, air yang ada di permukaan bumi kita ini memiliki kegunaan masing-masing. Baik itu untuk konsumsi maupun untuk budidaya. Baik itu untuk konsumsi maupun untuk budidaya, air mesti memenuhi syarat-syarat tertentu yang dinamakan tingkat kualitas air. Kualitas air merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dan dijaga agar dapat dimanfaatkan dengan baik, oleh kita maupun oleh generasi kita kedepan. Khusunya untuk usaha budidaya, kualitas air suatu perairan sangatlah menentukan keberhasilan budidaya itu sendiri. Karena hal ini secara langsung berhubungan dengan organisme yang dibudidaya. Salah satu parameter kualitas air yang sangat berperan dalam usaha budidaya itu sendiri yakni alkalinitas. Alkalinitas merupakan kuantitas anion dalam perairan yang dapat menetralkan kation hidrogen sehingga tingkat keasaman suatu perairan dapat dinetralisir Alkalinitas selain berhubungan dengan pH air tentunya sangat berpengaruh pada tingkat produktivitas perairan.Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Sama halnya dengan larutan buffer, alkalinitas merupakan pertahanan air terhadap pengasaman. Alkalinitas adalah hasil reaksi-reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan sebuah analisa makro yang menggabungkan beberapa reaksi. Alkalinitas dalam air disebabkan oleh ion-ion karbonat (CO32- ), bikarbonat (HCO3- ), hidroksida (OH-) dan borat (BO33-), fosfat (PO43-), dan sebagainya.Alkalinitas adalah salah satu dari parameter kimia dalam perairan. Parameter ini dapat mempengaruhi keadaan dan kualitas dari perairan itu sendiri, sehinga setiap orang yang ingin membudidayakan ikan harus mengetahui masalah alkalinitas. Maka dari itu praktikum alkalinitas ini dilakukan.1.2Tujuan

Pada praktikum kali bertujuan agar mahasiswa dapat :

1. Menentukan kadar alkalinitas dalam perairan

2. Melakukan titrasi asidimetri

3. Mengetahui pengaruh alkalinitas dalam suatu perairan

II. ISI2.1Tinjauan Pustaka2.2.1Alkalinitas

Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air tuntuk nenetralkan asam atau kuantitas anion di dalam air yang dapat menetralkan kation hidrogen. Alkalinitas juga diartikan sebagai kapasitas penyangga terhadap perubahan pH perairan. Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas menyangga dari ion bikarbonat, dan sampai tahap terlentu terhadap ion karbonat dan hidroksida dalam air. Semakin tinggi alkalinitas maka kemampuan air untuk menyangga lebih tinggi sehingga fluktuasi pH perairan semakin rendah. Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam satuan ppm (mg/l) kalsium karbonat (Yulfiperius, 2004).Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan asam-asam lemah, meskipun asam lemah atau basa lemah juga dapat sebagai penyebabnya. Penyusun alkalinitas adalah anion bikarbonat (), karbonat (), dan hidroksida (). Garam dari asam lemah lain seperti : Borat (), Silikat (), fosfat (dan ), Sulfida (), dan Amonia (). Pengaruh anion bikarbonat sangat besar dalam pembentukan kerak (Aquarina, 2008).2.2.2Sumber AlkalinitasAlkalinitas adalah gambaran dari kapasitas air untuk menetralkan asam tanpa penurunan pH larutan atau yang biasa disebut dengan ANC (Acid Neutralizing Capacity). Selain itu, alkalinitas juga didefinisikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity) yang menetralkan perubahan pH perairan yang sering terjadi (Effendi, 2003).Alkalinitas merupakan kapasitas penyangga (buffer capacity) terhadap pH perairan yang terdiri atas anion-anion seperti anion bikarbonat (HCO3-), karbonat (CO32-) dan hidroksida (OH-), Borat (H2BO3-), silikat (HSiO3-), fosfat (HPO42- dan H2PO4-) sulfide (HS-) dan amonia (NH3) dalam perairan yang dapat menetralkan kation hidrogen. Namun pembentuk alkalnitas yang utama adalah bikarbonat, karbonat dan hidroksida (Irianto, 2005).

2.2.3Manfaat Alkalinitas dalam PerairanUnsur-unsur alkalinitas (karbonat dan bikarbonat) juga dapat bertindak sebagai buffer (penyangga) pH. Dalam kondisi basa ion bikarbonat akan membentuk ion karbonat dan melepaskan ion hidrogen yang bersifat asam, sehingga keadaan menjadi netral. Sebaliknya bila kedaan terlalu asam, ion karbonat dalam air akan mengalami hidrolisa menjadi ion bikarbonat dan melepaskan hidrogen oksida yang bersifat basa, sehingga kedaan menjadi netral (Kordi, 2007).

Alkalinitas yang terdapat dalam perairan secara langsung tidak mempengaruhi adanya organisme akuatik, karena alkalinitas dalam perairan berperan sebagai penetral keasaman pH dalam perairan. kemudian pH inilah yang mempengaruhi organisme akuatik. Alkalinitas merupakan faktor kapasitas untuk menetralkan asam. Oleh karenanya kadang-kadang penambahan alkalinitas lebih banyak dibutuhkan untuk mencegah supaya air itu tidak menjadi asam (Lesmana, 2005). Proses penetralan keasaman pH terjadi karena adanya ion karbonat dan ion bikarbonat yang saling bereaksi. Dalam kondisi basa, ion bikarbonat akan membentuk ion karbonat dan melepaskan ion hidrogen yang bersifat asam sehingga keadaan pH menjadi netral. Sebaliknya bila keadaan terlalu asam, ion karbonat akan mengalami hidrolisa menjadi ion bikarbonat dan melepaskan hidrogen oksida yang bersifat basa, sehingga keadaan kembali netral (Arsyad, 1989).

2.2.4Hubungan Alkalinitas dengan Parameter Lain

Konsentrasi total alkalinitas sangat erat hubungannya dengan konsentrasi total kesadahan air. Di lahan, umumnya total alkalintas mempunyai konsentrasi yang sama dengan total kesadahan air. Hal ini disebabkan karena kesadahan atau yang disebut juga sebgai konsentrasi ion-ion logam bervalensi 2 seperti Ca2+ dan Mg2+ dipasok dalam jumlah yang sama dari lapisan tanah dengan HCO3- dan CO22- yang merupakan unsur pembentuk total alkalinitas (Kordi, 2007).Tinggi dan rendahnya alkalinitas dalam suatu perairan tidak lepas dari pengaruh parameter lain seperti pH, suhu, udara, cahaya, dan sebagainya. Di mana semakin tinggi alkalinitas, maka semua parameter tersebut akan mengikuti. Konsentrasi total alkalinitas sangat erat hubungannya dengan konsentrasi total kesadahan air, umumnya total alkalinitas mempunyai konsentrasi yang sama dengan konsentrasi total kesadahan (Anang, 1991).Besarnya pH berkisar dari 0 (sangat asam) sampai dengan 14 (sangat basa/alkalis). Nilai pH yang kurang dari 7 menunjukkan lingkugan yang masam sedangkan nilai diatas 7 menunjukkan lingkungan yang basa (alkali). Sedangkan ph 7 disebut netral. Fluktuasi pH air sangat ditentukan oleh alkalinitas air tersebut. Apabila alkalinitasnya tinggi, maka air tersebut akan mudah mengembalikan pH nya (Sastrawijaya, 2000).

2.2.5Dampak Alkalinitas dan Penanggulangan Alkalinitas

Air dengan alkalinitas tinggi (pH tinggi) jarang dijumpai. Dalam akuakultur, penggunaan kolam semen baru memang akan menyebabkan pH meningkat, sehingga untuk pengoperasian kolam semen diperlukan tindakan pengisian air dan pengurasan berulang-ulang sebelum kolam semen siap digunakan untuk budidaya. Pemberian kapur (lime= kalsium hidroksida) ditujukan untuk meningkatkan pH. Kapur juga berperan sebagai desinfektan. Pemberian kapur yang berlebihan atau aliran air yang kurang baik dapat berakibat alkalinitas air tinggi dan dapat berakibat fatal bagi ikan (Irianto, 2005).Alkanitas yang rendah diperairan dapat diatas dengan pengapuran dengan doses 5 ppm. Jenis kapur yang digunakan disesuaikan kondisi PH air sehingga pengaruh pengapuran tidak membuat pH tinggi. Jenis kapur yang baik digunakan adalah Ca (OH)2 diaplikasikan untuk menaikkan alkanitas sekaligus menaikkan PH air (Irianto, 2005).Air yang baik digunakan dalam suatu budidaya sebaiknya air yang bersifat alkalis, sebab jika air yang bersifat alkalis dapat memungkinkan terjadinya proses perombakan bahan-bahan organik menjadi garam mineral yang dapat berlangsung dengan cepat (Effendi, 2003).Alkalinitas merupakan faktor kapasitas yang dapat menentukan kemasaman. pH Sehingga untuk mencegah penanggulangan terjadinya kemasaman tersebut, maka di netralkan dengan ion-ion bikarbonat yang memegang peranan penting dalam menentukan alkalinitas perairan (Rompas, 1998).2.2Contoh Kasus Alkalinitas dari Analisis