TETRALOGI FALLOT-1

download TETRALOGI FALLOT-1

of 25

Transcript of TETRALOGI FALLOT-1

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    1/25

    TETRALOGI FALLOT

    Lampita Dyah Kartikaningsih, S. Ked.052010101049

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    2/25

    PENDAHULUAN

    Penyakit jantung bawaan ( PJB) padabayi & anak cukup banyak di Indonesiapenelitian di luar negeri 6- 10 dari1000 bayi lahir hidup PJBTerjadinya PJB belum jelasdipengaruhi berbagai faktor (paparan

    sinar rontgen, trauma fisis & psikis,serta minum jamu atau pil K B)

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    3/25

    p endahuluan .

    PJB 2 kelom p ok:(1 ) Non -sianotik (75% )(2 ) Sianotik (25% )

    PJB sianotik ditandai sianosis sentralakibat p irau kanan ke kiriPJB sianotik yang pal ing b an ya kditemuk an Tetr al ogi F all ot (5 -7%da ri se lu ruh PJB)

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    4/25

    p endahuluan .

    Kela inan Tetr al ogi F all ot d ilap orkan t ahun 16 72 d iform ula sikan ol eh Fall ot pada t ahun 1888

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    5/25

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    6/25

    EpidemiologiTF PJB sianotik yg sering terjadiInsiden TF 5 -7% dari seluruh PJBTF urutan ke -4 PJB anak setelah VSD,

    ASD, dan PDADiantara PJB sianotik, TF 2/3 nya

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    7/25

    EtiologiSTIMULUS LINGKUNGAN:

    1. ibu dg DM2. konsumsi makanan mengandung asam

    retinoat selama trimester 13. ibu yg tdk mengontrol makannya yg

    mengandung fenilalanin selama masa

    kehamilan4. ibu yg sedang diobati dg trimethadione atauparamethadione selama hamil

    PREDISPOSISI GENETIK:

    1. DiGeorge syndrome2. Allagille syndrome3. William syndrome

    Lingkungan & genetik saling berinteraksi

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    8/25

    Patofisiologi

    Akhir minggu ke-3 s/d ke

    -4 intrauterintrunkus arteriosus terbagi mjd aorta &

    a.pulmonalis perputaran seperti spiralaorta berasal dari posterolateral & pangkal

    a.pulmonalis terletak antero-medialKesalahan pembagian trunkus letak aorta

    abnormal (over - riding ), infundibulumberlebihan pd jalan keluar ventrikel kanan &

    VSD krn septum dari trunkus gagal u/penutupan foramen interventrikel

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    9/25

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    10/25

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    11/25

    Ov er-ri ding aortapa ng kal aorta berp ind ah ke arah a n ter i or me ng arah ke septum

    Derajat o v er-r iding angi ogr af i Der ajat o v er riding ini be r sama VSD & d er ajat ste n os i s me n en tuka n besa rn ya p ir au ka n an ke k iri

    KLASIFIKASI MENURUT K JELLBERG:

    (1 ) Tid ak te rd apat o v er - riding sumbu ao r ta d ese nd en s me ng ar ahke belaka ng v en t ri kel k iri;

    (2 ) ov er - riding 25% sumbu ao r ta ase nd en s ke a r ah v er t i kalseh ingg a leb i h ku r ang 25% o ri f i si um ao r ta me ng ha d ap kev en t ri kel ka n an;

    (3 ) ov er - riding 50% sumbu ao r ta me ng ha d ap v en t ri kel ka n an;

    (4 ) ov er - riding 75%, sumbu ao r ta ase nd en s me ng ar ah ke d epa n v en t ri kel ka n an , septum se ring te r be n tuk ko n v eks ke a r ahv en t ri kel k iri , ao r ta sa ng at meleba r , v en t ri kel ka n an be r ongg a

    semp i t

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    12/25

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    13/25

    Hemodinamikperubahan hemodinamik ditentukan:besarnya VSD & derajat penyempitanstenosis pulmonal

    Yg terpenting obstruksi (stenosis pulmonal ).Misalnya Bila anak & jantung semakin besar(karena pertumbuhan ) derajat stenosismenjadi lebih berat, arah shunt dapat berubahBila keseimbangan ini terganggu (melakukanpekerjaan ) isi sekuncup bertambah tek.

    ventrikel kanan lebih tinggi dari tek.ventrikelkiri shunt menjadi dari kanan ke kirisianosis

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    14/25

    hipoksia mekanisme kompensasi:1. sirkulasi kolateral2. polisitemia

    mekanisme kompensasi hipoksiaanak yg sudah dapat berjalansquatting

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    15/25

    KlasifikasiSecara klinis menurut derajat beratnyakelainan:

    1. tidak sianosis, kemampuan kerjanormal

    2. Sianosis timbul waktu kerja,kemampuan kerja kurang.

    3. Sianosis timbul saat istirahat, kukuberbentuk gelas arloji, bila kerja fisiksianosis bertambah, juga ada

    dispnea.4. Sianosis & dispnea waktu istirahat, ada

    jari tabuh.

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    16/25

    Manifestasi Klinik1. Sianosis

    2. Squatting3. Jari tabuh (clubbing finger)4. Gangguan pertumbuhan gigi & hipertrofi gusi5. Kelainan ortopedi berupa skoliosis6. Takipneu saat istirahat & bertambah berat

    saat bekerja fisik sedikit saja6. Vena jugularis terisi penuh sehingga terlihat

    sedikit menonjol7. hepar sedikit membesar hepar ditekan

    v.jugularis akan tampak lebih berisi(hepatojugular reflux)8. auskultasi sangat khas Bisingnya 2 macambising sistolik keras dengan nada rendah &bising sistolik ejeksi dengan nada sedang

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    17/25

    Pemeriksaan Penunjang

    LaboratoriumHb dan Hematokrit indikator derajat hipoksemia

    Hb dan Hematokrit mekanismekompensasi akibat saturasi oksigenyang rendah

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    18/25

    Radiologis

    C ar dio-t h or acic r atio no r mal/sedikit membesa r pembesa r an vent r ikel kanan dg konus

    pulmonalis h ilang apeks jantungte r angkat se h ingga tampak sepe rt isepa t u (coe r en sabo t) C or akan pembulu h da r ah pa r u sanga t be r kur ang

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    19/25

    Elektrokardiografihipertrofi ventrikel kanan

    Ekokardiografi VSD besar, over-riding aorta, Infundibulum sempit

    Kateterisasi jantungKateterisasi jantung tdk diperlukan pd TF, bila dg

    ekokardiografi sudah jelasKateterisasi biasanya diperlukan sebelum tindakan

    bedah koreksi

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    20/25

    Komplikasi

    Sebelum dilakukan koreksi, komplikasiserius dapat timbul pada penderita TF

    a. Polisitemiab. Asidosis Metabolikc. Trombosis Otak dan Abses Otak

    d. Gagal Jantung Kongestif

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    21/25

    Penatalaksanaan1. Medikamentosa:

    k n ee-c h es t position Mo rphin e s ulfa t 0,1-0,2 mg/ k gBi k arb on as n a t ri k us 1 meq/ k g BB Prop ano lo l 0,01-0,25 mg/ k gKet am in 1-3 mg/ k g (ra t a-ra t a 2,2 mg/ k g)

    Va so k onst ri k to r m is al: ph eni leph rin e 0,02 mg/ k gPen amba h an vo lume ca i ran t ubu h de n ga n in fus

    Propanolol oral 2 -4 mg/kg/hari dapat digunakan

    untuk mencegah serangan dan menundatindakan bedah

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    22/25

    2. Tindakan bedah:

    2 pilihan koreksi total dan paliatif Operasi paliatif

    operasi pertolongan sebelum operasikoreksi total

    Operasi koreksi totalusia sejak lahir s/d 2 th

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    23/25

    Operasi paliatif 1. Anastomosis Blalock -Taussig

    menghubungkan salah satu a.subklavia &salah satu a.pulmonalis

    2. Anastomosis Pott menghubungkan sisi sama sisi antaraa.pulmonalis kiri dg aorta desendendi luar perikardium

    3. Anastomosis Watersonmenghubungkan sisi sama sisi antaraa.pulmonalis kanan dg aortaasendens

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    24/25

    Prognosis

    tanpa operasi tidak baikPasien dg dys p nea d'eff or t ja r ang da p at be r tahan sam p ai besa r Der ajat sedang da p at s/d umu r 15 tahun,sebagian kecil yang hidu p s/d dekade ketiga

  • 8/6/2019 TETRALOGI FALLOT-1

    25/25