Askep Anak Dengan Tetralogi Fallot Persentasi

download Askep Anak Dengan Tetralogi Fallot Persentasi

of 17

Transcript of Askep Anak Dengan Tetralogi Fallot Persentasi

Askep Anak Dengan Tetralogi FallotBy: kelompok @2

Pengertian Adalah Kelainan jantung dengan gangguan

sianosis yang di tandai dengan kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertropi ventrikel kanan. tetraloogi fallot adalah kelainan jantung sianosis paling banyak yang terjadi pada 5 dari 10.000 kelahiran hidup.

Etiologi Endogen dan eksogen:

faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Faktor endogen berbagai jenis penyakit genetic: kelainan kromosom anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantungbawaan adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetesmilitus, hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan eksogen

Lanjutan . . .2. faktor eksogen riwayat kehamilan ibu: sebelumnya ikut program KB oral atau suntik, minum obat-obatan tanpa resep dokter, (thalidomide, dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin, jamu) ibu menderita penyakit infeksi: rubella pajanan terhadap sinar X para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut jarang terpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan. diperkirakan lebih dari 90% kasus penyebab adalah multifactor.

Patofisiologi Kelainan daerah konotrunkal yang paling sering di

jumpai. Cacatnya di sebabkan oleh pemisahan konus yang tidak merata, karena pergeseran letak sekat trunkus dan konus ke depan. Sehingga pergeseran itu menimbulkan empat perubahan kardiovaskuler yaitu: 1. Stenosis infundibularis 2. Cacat yang besar pada septum interventrikularis. 3. Overriding aorta. 4. Hipertroffi dinding ventrikel karena tekanan sisi kanan yang lebih tinggi.

Manifestasi klinis1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Anak dengan TF umumnya akan mengalami keluhan: sesak saat beraktivitas berat badan bayi tidak bertambah petumbuhan berlangsung lambat jari tangan clubbing (seperti tabuh gendang) Kebiruan(sianosis) Squetting, anak sering jongkok setelah berjalan atau berlari. Gangguan pertumbuhan gigi dan perkembangan email gigi buruk. Jantung berbentuk sepatu (bood shape) Bunyi SI keras S2 lemah.

Pemeriksaan diaknostikPemeriksaan Laboratorium: peningkatan hemoglobin dan hematokrit (HT) akibat situasi oksigen yang rendah. 1. Radiologis: sinar X pada torak menunjukkan penurunan aliran darah, tidak ada pembesaran jantung, gambaran khas jantung tampak apeks jantung terangkat sehingga seperti sepatu.1.

3. elektrokardogram: pada EKG sumbu QRS hamper selalu berdeviasi ke kanan. tampak pula hipertrovi ventrikel kanan pada anak besar dijumpai P pulmonal. 4. ekokardiografi: memperlihatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasi ventrikel kanan, penurunan ukuran arteri pulmonals dan penurunan aliran darah ke paru-paru

5. Kateterisasi dilakukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui defek septum ventrikel multiple, mendeteksi kelainan arteri koronari dan mendeteksi stenosis pulmonal perifer. mendeteksi adanya penurunan saturasi oksigen peningkatan tekanan ventrikel kanan, dengan tekan pulmonalis normal atau rendah.

Komplikasi1.

2.3. 4. 5.

Trombosis pulmonal CVA thrombosis Abses otak Anemia Perdarahan relative

Penatalaksanaan Tatalaksana tetralogi fallot hanya bisa

disembuhkan melalui operasi. Operasi di rekomendasikan pada usia 1 tahun ke atas guna mencegah komplikasi kembali saat dewasa nantinya. TF dengan absent pulmonary valve atau tanpa adanya katup harus segera diatasi dengan adanya operasi. apabila tidak dilakukan maka penekan di jalan napas akan menimbulkan penyempitan jalan napas permanen.

Diagnosa keperawatangangguan pertukaran gas b.d penurunan aliran darah ke pulmonal. 2. penurunan kardiak output b.d sirkulasi yang tidak efektif sekunder degan adanya malformasi jantung. 3. gangguan perfusi jaringan b.d penurunan sirkulasi (anoxia kronik, serangan sianotok akut) 4. gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d fatik selama makan dan peningkatan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan.1.

Lanjutan . . .5. gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan. 6. intolerasi aktifitas b.d ketidak seimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. 7. koping keluarga tidak efektif b.d kurang pengetahuan keluarga tentang diaknosis/proknosis penyakit anak. 8. risti gangguan perfusi jaringan serebral b.d peningkatan tekanan intracranial sekunder abses otak, CVA thrombosis.

Intervensi keperawatan DX 1 monitor tanda-tanda vital, pulsasi perifer,

kapilerifil dengan membandikan pengukuran pada kedua eksrimitas dengan posisi berdiri, duduk dan tiduran jika memungkinkan. kaji dan catat deyut apical selama 1 menit penuh. observasi adanya serangan sianotik. berikan posisi knee-chest pada anak. obsevasi adanya tanda-tanda penurunan sesori: letargi, bingung dan disorientasi. monitor intek dan output secara adekuat.

Lanjutan . . . sediakan waktu istirahat yang cukup bagi anak

dan damping anak pada saat melakukan aktifitas. sajikan makan yang midah dii cerna dan kurangi konsumsi kafein. kolaborasi dalam: pemeriksaan serial ECK, foto torax, pemberian obat-obat distritmia. kolaborasi pemberian oksigen. kolaborasi pemberian cairan tubuh melalu infuse.

TERIMA KASIH