laporan kasus tetralogi of fallot

download laporan kasus tetralogi of fallot

of 20

description

praktek aplikasi diruang pediatric intensive care unit RSHS Bandung

Transcript of laporan kasus tetralogi of fallot

  • A; Pengkajian Primer

    2; Keluhan UtamaKeluarga An. D mengatakan sesak nafas

    3; Riwayat Kesehatana; Riwayat Kesehatan Sekarang

    An. D usia 8 tahun dirawat di ruang PICU kamar 2 sejak tanggal 17September 2015 dengan keluhan sesak nafas sudah 3 bulan yang lalu.Sebelum masuk rumah sakit selain mengalami sesak nafas, An. Dmengalami kebiruan disekitar mulut serta menjalar ke seluruh tubuh yangnampak hingga sekarang. Keadaan pasien lemah, kesadaran composmentis, terpasang NGT, ETT yang tersambung ke ventilator mekanikdengan mode SIMV PS, PEEP 5, IPL 10, I:E 1:2, FiO2 40%, sertaterpasang OPA. Tanda-tanda vital HR 134x/menit, RR 38x/menit, S 376

    C, TD 130/82 mmHg, serta SpO2 81 %. Terapi yang diberikan KAENMG3 25 tetes/jam menggunakan infus pump, morfin 1ml/jam melaluisyringe pump, midazolam 1ml/jam melalui syringe pump, dobutamin1ml/jam melalui syringe pumpvankomisin 3x300mg/syringe pump,meropenem 3x800mg/ syringe pump, paracetamol 200mg (kalau perlu),omeprazole 2x20mg/ syringe pump, fluconazole 1x230mg/ syringepump, dan proponolol 4x10mg/NGT.

    b; Riwayat Kesehatan DahuluPada usia 3 bulan An. D mengalami keluhan yang sama seperti sesaknafas, pernah dibawa ke rumah sakit didaerah Tasik. Keluarga

    1; Identitas a; Pasien1; Nama : An. D2; Tanggal Lahir : 28 Desember 20073; Umur : 8 tahun4; Alamat : Ciamis5; No. RM : 75262

    b; Penanggungjawab1; Nama : Tn. S2; Hubungan : Ayah kandung3; Umur : 38 tahun4; Alamat : Ciamis

    Tanggal Pengkajian : 5 November 2015

    Nama Pengkaji : Barkah Waladani

    Ruang : PICUDiagnosa Media : TOF

  • mengatakan disarankan untuk melakukan tindakan operasi kepada An. Dpada saat An. D berusia 1 tahun, tetapi keluarga tidak melakukan itudengan alasan tidak ada biaya.

    c; Riwayat Penyakit KeluargaKeluarga tidak ada yang mengalami permasalahan yang dirasakan ataudikeluhkan oleh An. D serta tidak memiliki penyakit keturunan sepertihipertensi, diabetes mellitus maupun yang lain.

    4; Riwayat Kehamilan dan persalinana; Riwayat kehamilano Menurut ibu klien: kehamilan cukup bulan, pemeriksaan kehamilan di

    puskesmas, imunisasi saat hamil lengkap.b; Riwayat persalinano Persalinan ditolong oleh dokter di rumah sakit islam, lahir normal

    dengan BB 2100 grc; Riwayat imunisasio Bayinya mendapat imunisasi: BCG, DPT lengkap, Polio lengkap,

    Hepatitis 5; Riwayat tumbuh kembang

    An. D bisa berjalan pada saat usia 1, 5 tahunB; Pemeriksaan Sekunder1; Pemeriksaan Fisik

    a; Kepala : warna rambut pirang, pendek dan jarang, ada luka decubitusdengan kondisi basah, lebar 5cm, ditutup dengan kassa kering, tidakteraba edema.

    b; Mata : conjungtiva ananemis, sclera anikterik, pupil isokhor, tidakmenggunakan alat bantu penglihatan

    c; Hidung : terpasang NGT , nampak menggunakan nafas cuppinghidung

    d; Telinga : simetrise; Mulut : sianosis, terpasang OPA no 8, ETT dengan kedalaman 19cm

    yang tersambung ke mesin ventilatorf; Leher : tidak ada jejas, tidak ada luka bekas jahitan, nampak adam

    aple, tidak teraba pembesaran vena jugularis, tidak teraba pebesarantyroid.

    g; Dada

  • 1; Paru- Inspeksi: bentuk dada simestris, ada retraksi dinding dada- Palpasi : expansi dada simettris- Perkusi : sonor- Auskultasi : terdengar suara mengi

    2; Jantung- Inspeksi: tidak nampak pembesaran jantung- Palpasi : ictus cordis teraba- Perkusi : pekak- Auskultasi : terdengar suara murmur pada ICS 4 sebelah sternum

    h; Abdomen : tidak ada jejas, tidak ada luka, datar, tidak teraba distensiabdomen, tympani.

    i; Ekstremitas1; Tangan : kanan dan kiri terpasang iv line dengan tri way untuk

    disambungkan ke syringe pump, tangan kiri terpasang infus KAENMG3 dengan infus pump 10tetes/jam, jari tangan CRT >3.

    2; Kaki : kanan dan kiri mengalami atrofi, tidak teraba edema.j; Kulit : sianosis, elastisitas kulit baik, tidak ada ruam

    C; Fokus 6B1; Breath

    An. D terpasang ETT dengan kedalaman 19cm, OPA no 8, ada retraksidinding dada, nafas dalam dan cepat, IPL 10, bunyi asukultasi parumengi.

    2; BloodTD: 130/82 mmHg, N: 134x/menit, bunyi jantung murmur

    3; BrainGCS E4M6VT, reflek pupil

    4; BladderTidak terpasang DC

    5; BowelBAB lembek warna kuning, mukosa bibir kering

    6; BoneKedua kaki mengalami atropi, elastisitas turgor kulit baik, bising usus.....

    D; Data Penunjang

  • 1; Laboratorium

    No. Tanggal Nama pemeriksaan lab Hasil Normal Satuan

    1 30/10 Hematologi- Haemoglobin- Hematokrit- Leukosit- Eritrosit- Trombosit

    Kimia Klinik- GDS- CRP Koan- Natrium- Kalium- Klorida

    Analisa Gas Darah- pH- PCO2- PO2- HCO3- TCO2- Base Excesss- SaO2

    22.26810.5008.1763.000

    8044.71303.897

    7.3923843.322.443.8-1.376.5

    11.5-15.535-45

    4.500-13.5004.19-5.96150-450/rbu

  • E; Therapy

    No Tanggal Nama therapi Dosis

    1. 5/11/15 a; Morfinb; Midazolamc; Dobutamind; Vancomisine; Proponololf; Meropenemg; Parasetamolh; Omeprazol i; fluconazole

    1ml/jam/syringe pump1ml/jam/syringe pump1ml/jam/syringe pump3x300 mg4x10 mg3x800 mg1x260 mg2x20 mg1x230 mg

    2. 6/11/15 a; Morfinb; Midazolamc; Vancomisind; Proponolole; Meropenemf; Parasetamolg; Omeprazolh; fluconazole

    1ml/jam/syringe pump1ml/jam/syringe pump3x300 mg4x10 mg3x800 mg1x260 mg2x20 mg1x230 mg

    7/11/15 a; Morfinb; Midazolamc; Vancomisind; Proponolole; Meropenemf; Parasetamolg; Omeprazolh; fluconazole

    1ml/jam/syringe pump1ml/jam/syringe pump3x300 mg4x10 mg3x800 mg1x200 mg2x20 mg1x230 mg

    F; Analisa Data

    Tanggal No Data Fokus Etilogi Problem

    5/11 1. Ds: -Do:- Tanda-tanda vital HR

    134x/menit, RR38x/menit, S 376 C, TD130/82 mmHg, serta SpO281 %

    - dyspnea, napas cepat dandalam, sianosis

    - suara asukultasi jantung

    sirkulasi yang tidak efektif sekunder dengan adanya malformasijantung

    Perfusi jaringan kardiopulmunal tidak efektif

  • murmur- Capilary refill time > 3

    detik- Urin output 1-2

    ml/kgBB/jam-

    5/11 2. Ds: -Do:- Terpasang ETT- Terpasang OPA no 8- Suara auskultasi paru

    bunyi mengi- Dyspnea- Ada retraksi dinding dada

    Akumulasi sekret yang berlebih

    Bersihan jalan nafas tidak efektif

    5/11 3. Ds:-Do:- Ada dekubitus dibagian

    kepala belakang selebar 5 cm dengan kondisi basah

    sirkulasi yang tidak efektif karena suply oksigen yang kurang

    infeksi

    7/11 4. Ds: keluarga mengatakanbahwa An. D badannya darisemalam panasDs: - S 402 C- Badan teraba hangat- HR 146x/menit- RR 43x/menit- Ada luka decubitus lebar

    5cm dibagian kepalabelakang

    Peningkatan metabolisme

    Hipertemi

    G; Diagnosa Keperawatan1; Perfusi jaringan kardiopulmonal tidak efektif b/d sirkulasi yang tidak

    efektif sekunder dengan adanya malformasi jantung2; Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d akumulasi sekret yang berlebih3; Infeksi b.d sirkulasi yang tidak efektif karena suply oksigen yang kurang4; Hipertermi b.d peningkatan metabolisme

  • H; Intervensi Keperawatan

    No.Diagnosa

    Keperawatan/Masalah

    Kolaborasi

    Rencana keperawatan

    Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

    1. Perfusi jaringankardiopulmonal tidak efektif b/d gangguan afinitas Hb oksigen, penurunan konsentrasi Hb, Hipervolemia, Hipoventilasi, gangguan transport O2, gangguan aliran arteri dan vena

    DS:- Nyeri dada- Sesak nafasDO- AGD abnormal- Aritmia- Bronko spasme- Kapilare refill > 3

    NOC :- Cardiac pump Effectiveness- Circulation status- Tissue Prefusion : cardiac, periferal- Vital Sign Statusl

    Setelah dilakukan asuhan selama3x24 jam ketidakefektifan perfusijaringan kardiopulmonal teratasidengan kriteria hasil:- Tekana n systole dan diastole

    dalam rentang yang diharapkan- CVP dalam batas normal- Nadi perifer kuat dan simetris- Tidak ada oedem perifer dan asites- Denyut jantung, AGD, ejeksi fraksi

    dalam batas normal- Bunyi jantung abnormal tidak ada- Nyeri dada tidak ada- Kelelah an yang ekstrim tidak ada

    NIC :- Monitor nyeri dada (durasi, intensitas dan faktor-faktor

    presipitasi)- Observasi perubahan ECG- Auskultasi suara jantung dan paru- Monitor irama dan jumlah denyut jantung- Monitor angka PT, PTT dan AT- Monitor elektrolit (potassium dan magnesium)- Monitor status cairan- Evaluasi oedem perifer dan denyut nadi- Monitor peningkatan kelelahan dan kecemasan- Instruksikan pada pasien untuk tidak mengejan selama

    BAB- Jelaskan pembatasan intake kafein, sodium, kolesterol

    dan lemak- Kelola pemberian obat-obat: analgesik, anti koagulan,

    nitrogliserin, vasodilator dan diuretik.- Tingkatkan istirahat (batasi pengunjung, kontrol

    stimulasi lingkungan)

  • 2. Bersihan Jalan Nafastidakefektif berhubungandengan:- Infeksi, disfungsi

    neuromuskular,hiperplasia dindingbronkus, alergijalan nafas, asma,trauma

    - Obstruksi jalannafas : spasmejalan nafas, sekresitertahan,banyaknya mukus,adanya jalan nafasbuatan, sekresibronkus,adanya eksudat dialveolus, adanyabenda asing di jalannafas.

    DS:- DispneuDO:- Penurunan suaranafas

    NOC:- Respiratory status :

    Ventilation- Respiratory status : Airway patency

    - Aspiration ControlSetelah dilakukantindakan keperawatanselama 3x24 jam pasienmenunjukkan keefektifanjalan nafas dibuktikandengan kriteria hasil :

    - Mendemonstrasikanbatuk efektif dansuara nafas yang bersih,tidak ada sianosis dandyspneu (mampumengeluarkan sputum,bernafas denganmudah, tidak ada pursedlips

    - Menunjukkan jalan nafasyang paten (klien tidakmerasa tercekik, iramanafas, frekuensipernafasan dalamrentang normal, tidak

    NIC;- Pastikan kebutuhan oral / tracheal

    suctioning.- Berikan O2 sesuai kebutuhan- Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas

    dalam- Posisikan pasien untuk memaksimalkan

    ventilasi- Lakukan fisioterapi dada jika perlu Keluarkan

    sekret dengan batuk atau suction- Auskultasi suara nafas, catat adanya

    suara tambahan- Monitor status hemodinamik- Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl

    Lembab- Kolaborasi peberian antibiotik :- Atur intake untuk cairan mengoptimalkan

    keseimbangan.- Monitor respirasi dan status O2- Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk

    mengencerkan sekret- Jelaskan pada pasien dan keluarga

    tentang penggunaan peralatan : O2,Suction, Inhalasi.

  • 3. INFEKSI Definisi : Peningkatan resiko masuknya organismepatogen.Faktor-faktor resiko :- Prosedur Invasif- Ketidakcukupan

    pengetahuan untuk menghindari paparan patogen.

    - Trauma- Kerusakan jaringan dan

    peningkatan paparan lingkungan

    - Ruptur membran amnion

    - Agen farmasi (imunosupresan)

    - Malnutrisi- Peningkatan paparan

    lingkungan patogen- Imunosupresi- Ketidakadekuatan imun

    buatan- Tidak adekuat

    pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)

    - Tidak adekuat

    NOCSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama 3x24jam pasien menunjukkanpenurunan infeskidibuktikan dengan kriteriahasil :- Tidak ada tanda-tanda infeksi- Hasil laboratorium dalam batas

    normal- Tanda tanda vital dalam batas

    normal

    Kontrol Infeksi- Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan

    sebelum dan setelah meninggalkan ruangan pasien

    - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

    - Lakukan universal precautions- Lakukan perawatan aseptic pada semua jalur IV- Lakukan teknik perawatan luka yang tepat- Tingkatkan asupan nutrisi- Anjurkan asupan cairan- Anjurkan istirahat- Berikan terapi antibiotik

    Perawatan luka- Buka plester- Catat karakteristik luka- Catat karakteristik drainase- Bersihkan luka dengan NaCl (normal saline)- Berikan perawatan daerah luka- Masase area sekitar luka untuk meningkatkan

    sirkulasi- Pertahankan teknik steril dalam perawatan luka- Inspeksi luka setiap melakukan dreesing- Laporkan adanya perubahan pada luka- Atur posisi untuk mencegah tekanan pada

    daerah luka- Ajarkan pada pasien/anggota keluarga tentang

    prosedur perawatan luka

  • 4. HipertermiaBerhubungan dengan :- penyakit/ trauma- peningkatan

    metabolisme- aktivitas yang

    berlebih- dehidrasi

    DO/DS:- kenaikan suhu

    tubuh diatas rentang normal

    - serangan atau konvulsi (kejang)

    - kulit kemerahan pertambahan RR

    NOC:ThermoregulasiSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama 1 x 7 jampasien menunjukkan :Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil:- Suhu 36-370 C- Nadi dan RR dalam rentang normal- Tidak ada perubahan warna kulit

    dan tidak ada pusing, merasa nyaman

    NIC :- Monitor suhu sesering mungkin- Monitor warna dan suhu kulit- Monitor tekanan darah, nadi dan RR- Monitor penurunan tingkat kesadaran- Monitor WBC, Hb, dan Hct- Monitor intake dan output- Berikan anti piretik:- Kolaborasi pemberian Antibiotikasi- Selimuti pasien- Berikan cairan intravena- Kompres pasien pada lipat paha dan aksila- Tingkatkan sirkulasi udara- Tingkatkan intake cairan dan nutrisi- Monitor TD, nadi, suhu, dan RR- Catat adanya fluktuasi tekanan darah- Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban

    membran mukosa)

    I; Implementasi Keperawatan

    Tanggal Jam Dx. Kep Implementasi Respon TTD5/11/15 10.00

    10.0010.0010.00

    11.00

    12.00

    13.00

    14.00

    1,2111,2,3

    - melakukan auskultasi suara jantung dan paru

    - memonitor irama dan jumlah denyut jantung

    - memonitor oedem perifer dan denyut nadi

    - memononitor statushemodinamik

    - suara paru mengi dan jantungmurmur

    - irama jantung irreguler- tidak ada edema dan nadi

    134x/menit- HR 134x/menit, RR 38x/menit, S

    376 C, TD 130/82 mmHg, serta SpO281 %

    - HR 124x/menit, RR 30x/menit, S3714 C, TD 122/74 mmHg, sertaSpO2 79 %

    - HR 122x/menit, RR 29x/menit, S

  • 11.0011.0011.0012.0013.00

    1,,32233 - memonitor kebutuhan oral /

    tracheal suctioning.- melakukan kolaborasi peberian

    antibiotik: meropenem- memonitor respirasi dan status

    O2- memberikan nutrisi berupa susu

    cair/NGT 125cc- melakukan perubahan posisi

    (miring kanan)

    372 C, TD 126/74 mmHg, serta SpO278 %

    - HR 112x/menit, RR 29x/menit, S370 C, TD 119/72 mmHg, serta SpO279 %

    - HR 98x/menit, RR 28x/menit, S 373C, TD 102/82 mmHg, serta SpO2 84%

    - Close suction - 1ml/jam/syringe pump

    - Nafas cepat dan dalam- Tidak ada residu, susu masuk

    125cc/NGT- Pasien nampak nyaman

    6/11/15 08.00

    09.00

    10.00

    11.00

    12.00

    13.00

    14.00

    1 - mengobservasi hemodinamik, menggantibalutan luka decubitus,

    - HR 134x/menit, RR 38x/menit, S376 C, TD 130/82 mmHg, serta SpO281 %

    - HR 124x/menit, RR 30x/menit, S3714 C, TD 122/74 mmHg, sertaSpO2 79 %

    - HR 122x/menit, RR 29x/menit, S372 C, TD 126/74 mmHg, serta SpO278 %

    - HR 112x/menit, RR 29x/menit, S370 C, TD 119/72 mmHg, serta SpO279 %

    - HR 98x/menit, RR 28x/menit, S 373C, TD 102/82 mmHg, serta SpO2 84

  • 09.0009.0012.00

    10.00

    11.00

    1,2,33,43

    1,2

    21

    2

    - kolaborasi pemberian propanolol, meropenem, vankomisin

    - memberikan nutrisi berupa susu 175 cc/NGT

    - memberikan posisi semifowler dan kneechest untuk memperlancarkan ventilasi

    - memberikan motivasi untukmeniningkatkan istirahat (batasipengunjung, kontrol stimulasilingkungan)

    - melakukan reinfuse- mengambil spesimen darah untuk

    memonitor hasil bakteri dan cairan elektrolit

    - melakukan suctioning

    %- HR 98x/menit, RR 28x/menit, S 373

    C, TD 102/82 mmHg, serta SpO2 84%

    - HR 98x/menit, RR 28x/menit, S 373C, TD 102/82 mmHg, serta SpO2 84%

    - Luka decubitus masih basah,dengan lebar kurang lebih 5cm

    - Obat masuk melalui syringe pump- Tidak ada residu, susu masuk

    175cc/NGT- Sesak nafas pasien berkurang,

    terjadi perubahan hemodinamik- Keluarga pasien memahami dan

    melakukannya

    - Infus terpasang dilengan kanan

    - Close suction, pasien berkurangsesak nafasnya

    7/11 14.00

    15.00

    16.00

    17.00

    1,2,3,41,3

    - mengobservasi hemodinamik, menggantibalutan luka decubitus,

    - memonitor suhu sesering mungkin

    - HR 146x/menit, RR 43x/menit, S402 C, TD 134/84 mmHg, sertaSpO2 76 %

    - HR 122x/menit, RR 40x/menit, S401 C, TD 126/74 mmHg, sertaSpO2 78 %

    - HR 112x/menit, RR 41x/menit, S401 C, TD 130/72 mmHg, serta

  • 18.00

    19.00

    20.00

    21.00

    15.00

    18.00

    16.00

    3,41,43,41,3,41,2,3,444

    - memberikan nutrisi berupa susu 175 cc/NGT

    - kolaborasi pemberian propanolol/NGT- memonitor warna dan suhu kulit- kolaborasi pemberian

    paracetamol/syringe pump- Memberikan penutup badan berupa

    selimuti pasien- Memberikan kompres pasien pada

    lipat paha dan aksila- memonitor hidrasi seperti turgor kulit,

    kelembaban membran mukosa)

    SpO2 79 %- HR 112x/menit, RR 39x/menit, S

    400 C, TD 124/82 mmHg, sertaSpO2 80 %

    - HR 102x/menit, RR 38x/menit, S400 C, TD 122/72 mmHg, sertaSpO2 80 %

    - HR 108x/menit, RR 35x/menit, S400 C, TD 102/68 mmHg, sertaSpO2 79 %

    - HR 121x/menit, RR 32x/menit, S393 C, TD 122/74 mmHg, sertaSpO2 81 %

    - Luka decubitus mulai kering- Suhu 402 C

    - Tidak ada residu, muntah berupasusu

    - Obat keluar bersama muntahan- Kulit teraba hangat- Paracetamol 20cc/syringe pump- Pasien mulai mengeluarkan

    keringat- Kompres hangat dibagian ketiak

    dan dahi - Mukosa bibir lembab, turgor kulit

    baik

    J; Evaluasi Keperawatan

  • Tanggal Dx. KeperawatanSOAP TTD

    6/11 1 S :

    O : pasien nampak lemah, GCS E4M6VT, tanda-tanda vital HR 121x/menit, RR32x/menit, S 373 C, TD 112/74 mmHg, serta SpO2 79 %, dyspnea, napas cepat dandalam, sianosis, suara asukultasi jantung murmur, Capilary refill time > 3 detikA : masalah keperawatan gangguan perfusi kardiopulmunal belum teratasiP : melanjutkan intervensi

    - monitor hemodinamik- monitor bunyi jantung- Kolaborasi pemberian propanolol 4x20mg/oral- Berikan perubahan posisi dengan knee chest

    2 S :O : pasien nampak sesak, pernafasan menggunakan otot bantu nafas, terpasang ETTtersambung ke mesin ventilator, auskultasi paru bunyi mengi, RR 32x/menitA : masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasiP : lanjutkan intervensi

    - Monitor akumulasi sekret- Lakukan suctioning sesuai kebutuhan- Monitor frekuensi pernafasan

    3 S : O : luka decubitus lebar 5cm ditutup dengan balutan luka modern (hidrokoloid)dibagian kepala belakang, kondisi luka masih basah, tidak ada pus, A : masalah keperawatan infeksi belum teratasiP : lanjutkan intervensi

    - Monitor luka decubitus

  • - Monitor hasil laboratorium- Ganti balutan - Kolaborasi pemberian obat vankomisin 3x300mg/syringe pump

    7/11/15 1 S : -

    O : pasien nampak lemah, GCS E4M6VT, tanda-tanda vital HR 121x/menit, RR32x/menit, S 393 C, TD 122/74 mmHg, serta SpO2 80 %, dyspnea, napas cepat dandalam, sianosis, suara asukultasi jantung murmur, Capilary refill time > 3 detikA : masalah keperawatan gangguan perfusi kardiopulmunal belum teratasiP : melanjutkan intervensi

    - monitor hemodinamik- monitor bunyi jantung- Kolaborasi pemberian propanolol 4x20mg/oral- Berikan perubahan posisi knee chest

    2 S : -O : pasien nampak sesak, pernafasan menggunakan otot bantu nafas, terpasang ETTtersambung ke mesin ventilator, auskultasi paru bunyi mengi, RR 32x/menitA : masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasiP : lanjutkan intervensi

    - Monitor akumulasi sekret- Lakukan suctioning sesuai kebutuhan- Monitor frekuensi pernafasan

    3 S : O : luka decubitus lebar 5cm ditutup dengan balutan luka modern (hidrokoloid)dibagian kepala belakang, kondisi luka mulai kering, tidak ada pus, leukosit 9.400/dLdan trombosit

  • 128.000/mm3A : masalah keperawatan infeksi belum teratasiP : lanjutkan intervensi

    - Monitor luka decubitus- Monitor hasil laboratorium- Ganti balutan - Kolaborasi pemberian obat vankomisin 3x300mg/syringe pump

    4. S : keluarga mengatakan An. D masih panas badannyaO : badan teraba hangat, HR 121x/menit, RR 32x/menit, S 393 C, terdapat kompresdibagian lipatan ketiak kanan dan dahi, keringat mulai banyak keluarA : masalah hipertermi belum teratasiP : lanjutkan intervensi

    - Monitor suhu- Berikan kompres air biasa- Evaluasi suhu setiap pemberian kompres- Kolaborasi pemberian antipiretik

  • Laporan Kasus

    Asuhan Keperawatan pada An. D dengan Tetralogy of Fallot (TOF)

    di Ruang Pediatric Intensive Care Unit

    Rumah Sakit Hasan Sadikin

    Bandung

    Pembimbing: Sari Fatimah, SKp. MKes.

    OLEH

    Barkah Waladani

    2201201400020

    Program Magister Keperawatan

    Fakultas Keperawatan

    Universitas Padjadjaran

    Bandung

  • 2015