A; Pengkajian Primer
2; Keluhan UtamaKeluarga An. D mengatakan sesak nafas
3; Riwayat Kesehatana; Riwayat Kesehatan Sekarang
An. D usia 8 tahun dirawat di ruang PICU kamar 2 sejak tanggal 17September 2015 dengan keluhan sesak nafas sudah 3 bulan yang lalu.Sebelum masuk rumah sakit selain mengalami sesak nafas, An. Dmengalami kebiruan disekitar mulut serta menjalar ke seluruh tubuh yangnampak hingga sekarang. Keadaan pasien lemah, kesadaran composmentis, terpasang NGT, ETT yang tersambung ke ventilator mekanikdengan mode SIMV PS, PEEP 5, IPL 10, I:E 1:2, FiO2 40%, sertaterpasang OPA. Tanda-tanda vital HR 134x/menit, RR 38x/menit, S 376
C, TD 130/82 mmHg, serta SpO2 81 %. Terapi yang diberikan KAENMG3 25 tetes/jam menggunakan infus pump, morfin 1ml/jam melaluisyringe pump, midazolam 1ml/jam melalui syringe pump, dobutamin1ml/jam melalui syringe pumpvankomisin 3x300mg/syringe pump,meropenem 3x800mg/ syringe pump, paracetamol 200mg (kalau perlu),omeprazole 2x20mg/ syringe pump, fluconazole 1x230mg/ syringepump, dan proponolol 4x10mg/NGT.
b; Riwayat Kesehatan DahuluPada usia 3 bulan An. D mengalami keluhan yang sama seperti sesaknafas, pernah dibawa ke rumah sakit didaerah Tasik. Keluarga
1; Identitas a; Pasien1; Nama : An. D2; Tanggal Lahir : 28 Desember 20073; Umur : 8 tahun4; Alamat : Ciamis5; No. RM : 75262
b; Penanggungjawab1; Nama : Tn. S2; Hubungan : Ayah kandung3; Umur : 38 tahun4; Alamat : Ciamis
Tanggal Pengkajian : 5 November 2015
Nama Pengkaji : Barkah Waladani
Ruang : PICUDiagnosa Media : TOF
mengatakan disarankan untuk melakukan tindakan operasi kepada An. Dpada saat An. D berusia 1 tahun, tetapi keluarga tidak melakukan itudengan alasan tidak ada biaya.
c; Riwayat Penyakit KeluargaKeluarga tidak ada yang mengalami permasalahan yang dirasakan ataudikeluhkan oleh An. D serta tidak memiliki penyakit keturunan sepertihipertensi, diabetes mellitus maupun yang lain.
4; Riwayat Kehamilan dan persalinana; Riwayat kehamilano Menurut ibu klien: kehamilan cukup bulan, pemeriksaan kehamilan di
puskesmas, imunisasi saat hamil lengkap.b; Riwayat persalinano Persalinan ditolong oleh dokter di rumah sakit islam, lahir normal
dengan BB 2100 grc; Riwayat imunisasio Bayinya mendapat imunisasi: BCG, DPT lengkap, Polio lengkap,
Hepatitis 5; Riwayat tumbuh kembang
An. D bisa berjalan pada saat usia 1, 5 tahunB; Pemeriksaan Sekunder1; Pemeriksaan Fisik
a; Kepala : warna rambut pirang, pendek dan jarang, ada luka decubitusdengan kondisi basah, lebar 5cm, ditutup dengan kassa kering, tidakteraba edema.
b; Mata : conjungtiva ananemis, sclera anikterik, pupil isokhor, tidakmenggunakan alat bantu penglihatan
c; Hidung : terpasang NGT , nampak menggunakan nafas cuppinghidung
d; Telinga : simetrise; Mulut : sianosis, terpasang OPA no 8, ETT dengan kedalaman 19cm
yang tersambung ke mesin ventilatorf; Leher : tidak ada jejas, tidak ada luka bekas jahitan, nampak adam
aple, tidak teraba pembesaran vena jugularis, tidak teraba pebesarantyroid.
g; Dada
1; Paru- Inspeksi: bentuk dada simestris, ada retraksi dinding dada- Palpasi : expansi dada simettris- Perkusi : sonor- Auskultasi : terdengar suara mengi
2; Jantung- Inspeksi: tidak nampak pembesaran jantung- Palpasi : ictus cordis teraba- Perkusi : pekak- Auskultasi : terdengar suara murmur pada ICS 4 sebelah sternum
h; Abdomen : tidak ada jejas, tidak ada luka, datar, tidak teraba distensiabdomen, tympani.
i; Ekstremitas1; Tangan : kanan dan kiri terpasang iv line dengan tri way untuk
disambungkan ke syringe pump, tangan kiri terpasang infus KAENMG3 dengan infus pump 10tetes/jam, jari tangan CRT >3.
2; Kaki : kanan dan kiri mengalami atrofi, tidak teraba edema.j; Kulit : sianosis, elastisitas kulit baik, tidak ada ruam
C; Fokus 6B1; Breath
An. D terpasang ETT dengan kedalaman 19cm, OPA no 8, ada retraksidinding dada, nafas dalam dan cepat, IPL 10, bunyi asukultasi parumengi.
2; BloodTD: 130/82 mmHg, N: 134x/menit, bunyi jantung murmur
3; BrainGCS E4M6VT, reflek pupil
4; BladderTidak terpasang DC
5; BowelBAB lembek warna kuning, mukosa bibir kering
6; BoneKedua kaki mengalami atropi, elastisitas turgor kulit baik, bising usus.....
D; Data Penunjang
1; Laboratorium
No. Tanggal Nama pemeriksaan lab Hasil Normal Satuan
1 30/10 Hematologi- Haemoglobin- Hematokrit- Leukosit- Eritrosit- Trombosit
Kimia Klinik- GDS- CRP Koan- Natrium- Kalium- Klorida
Analisa Gas Darah- pH- PCO2- PO2- HCO3- TCO2- Base Excesss- SaO2
22.26810.5008.1763.000
8044.71303.897
7.3923843.322.443.8-1.376.5
11.5-15.535-45
4.500-13.5004.19-5.96150-450/rbu
E; Therapy
No Tanggal Nama therapi Dosis
1. 5/11/15 a; Morfinb; Midazolamc; Dobutamind; Vancomisine; Proponololf; Meropenemg; Parasetamolh; Omeprazol i; fluconazole
1ml/jam/syringe pump1ml/jam/syringe pump1ml/jam/syringe pump3x300 mg4x10 mg3x800 mg1x260 mg2x20 mg1x230 mg
2. 6/11/15 a; Morfinb; Midazolamc; Vancomisind; Proponolole; Meropenemf; Parasetamolg; Omeprazolh; fluconazole
1ml/jam/syringe pump1ml/jam/syringe pump3x300 mg4x10 mg3x800 mg1x260 mg2x20 mg1x230 mg
7/11/15 a; Morfinb; Midazolamc; Vancomisind; Proponolole; Meropenemf; Parasetamolg; Omeprazolh; fluconazole
1ml/jam/syringe pump1ml/jam/syringe pump3x300 mg4x10 mg3x800 mg1x200 mg2x20 mg1x230 mg
F; Analisa Data
Tanggal No Data Fokus Etilogi Problem
5/11 1. Ds: -Do:- Tanda-tanda vital HR
134x/menit, RR38x/menit, S 376 C, TD130/82 mmHg, serta SpO281 %
- dyspnea, napas cepat dandalam, sianosis
- suara asukultasi jantung
sirkulasi yang tidak efektif sekunder dengan adanya malformasijantung
Perfusi jaringan kardiopulmunal tidak efektif
murmur- Capilary refill time > 3
detik- Urin output 1-2
ml/kgBB/jam-
5/11 2. Ds: -Do:- Terpasang ETT- Terpasang OPA no 8- Suara auskultasi paru
bunyi mengi- Dyspnea- Ada retraksi dinding dada
Akumulasi sekret yang berlebih
Bersihan jalan nafas tidak efektif
5/11 3. Ds:-Do:- Ada dekubitus dibagian
kepala belakang selebar 5 cm dengan kondisi basah
sirkulasi yang tidak efektif karena suply oksigen yang kurang
infeksi
7/11 4. Ds: keluarga mengatakanbahwa An. D badannya darisemalam panasDs: - S 402 C- Badan teraba hangat- HR 146x/menit- RR 43x/menit- Ada luka decubitus lebar
5cm dibagian kepalabelakang
Peningkatan metabolisme
Hipertemi
G; Diagnosa Keperawatan1; Perfusi jaringan kardiopulmonal tidak efektif b/d sirkulasi yang tidak
efektif sekunder dengan adanya malformasi jantung2; Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d akumulasi sekret yang berlebih3; Infeksi b.d sirkulasi yang tidak efektif karena suply oksigen yang kurang4; Hipertermi b.d peningkatan metabolisme
H; Intervensi Keperawatan
No.Diagnosa
Keperawatan/Masalah
Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Perfusi jaringankardiopulmonal tidak efektif b/d gangguan afinitas Hb oksigen, penurunan konsentrasi Hb, Hipervolemia, Hipoventilasi, gangguan transport O2, gangguan aliran arteri dan vena
DS:- Nyeri dada- Sesak nafasDO- AGD abnormal- Aritmia- Bronko spasme- Kapilare refill > 3
NOC :- Cardiac pump Effectiveness- Circulation status- Tissue Prefusion : cardiac, periferal- Vital Sign Statusl
Setelah dilakukan asuhan selama3x24 jam ketidakefektifan perfusijaringan kardiopulmonal teratasidengan kriteria hasil:- Tekana n systole dan diastole
dalam rentang yang diharapkan- CVP dalam batas normal- Nadi perifer kuat dan simetris- Tidak ada oedem perifer dan asites- Denyut jantung, AGD, ejeksi fraksi
dalam batas normal- Bunyi jantung abnormal tidak ada- Nyeri dada tidak ada- Kelelah an yang ekstrim tidak ada
NIC :- Monitor nyeri dada (durasi, intensitas dan faktor-faktor
presipitasi)- Observasi perubahan ECG- Auskultasi suara jantung dan paru- Monitor irama dan jumlah denyut jantung- Monitor angka PT, PTT dan AT- Monitor elektrolit (potassium dan magnesium)- Monitor status cairan- Evaluasi oedem perifer dan denyut nadi- Monitor peningkatan kelelahan dan kecemasan- Instruksikan pada pasien untuk tidak mengejan selama
BAB- Jelaskan pembatasan intake kafein, sodium, kolesterol
dan lemak- Kelola pemberian obat-obat: analgesik, anti koagulan,
nitrogliserin, vasodilator dan diuretik.- Tingkatkan istirahat (batasi pengunjung, kontrol
stimulasi lingkungan)
2. Bersihan Jalan Nafastidakefektif berhubungandengan:- Infeksi, disfungsi
neuromuskular,hiperplasia dindingbronkus, alergijalan nafas, asma,trauma
- Obstruksi jalannafas : spasmejalan nafas, sekresitertahan,banyaknya mukus,adanya jalan nafasbuatan, sekresibronkus,adanya eksudat dialveolus, adanyabenda asing di jalannafas.
DS:- DispneuDO:- Penurunan suaranafas
NOC:- Respiratory status :
Ventilation- Respiratory status : Airway patency
- Aspiration ControlSetelah dilakukantindakan keperawatanselama 3x24 jam pasienmenunjukkan keefektifanjalan nafas dibuktikandengan kriteria hasil :
- Mendemonstrasikanbatuk efektif dansuara nafas yang bersih,tidak ada sianosis dandyspneu (mampumengeluarkan sputum,bernafas denganmudah, tidak ada pursedlips
- Menunjukkan jalan nafasyang paten (klien tidakmerasa tercekik, iramanafas, frekuensipernafasan dalamrentang normal, tidak
NIC;- Pastikan kebutuhan oral / tracheal
suctioning.- Berikan O2 sesuai kebutuhan- Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas
dalam- Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi- Lakukan fisioterapi dada jika perlu Keluarkan
sekret dengan batuk atau suction- Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan- Monitor status hemodinamik- Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
Lembab- Kolaborasi peberian antibiotik :- Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.- Monitor respirasi dan status O2- Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk
mengencerkan sekret- Jelaskan pada pasien dan keluarga
tentang penggunaan peralatan : O2,Suction, Inhalasi.
3. INFEKSI Definisi : Peningkatan resiko masuknya organismepatogen.Faktor-faktor resiko :- Prosedur Invasif- Ketidakcukupan
pengetahuan untuk menghindari paparan patogen.
- Trauma- Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan lingkungan
- Ruptur membran amnion
- Agen farmasi (imunosupresan)
- Malnutrisi- Peningkatan paparan
lingkungan patogen- Imunosupresi- Ketidakadekuatan imun
buatan- Tidak adekuat
pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)
- Tidak adekuat
NOCSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama 3x24jam pasien menunjukkanpenurunan infeskidibuktikan dengan kriteriahasil :- Tidak ada tanda-tanda infeksi- Hasil laboratorium dalam batas
normal- Tanda tanda vital dalam batas
normal
Kontrol Infeksi- Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan
sebelum dan setelah meninggalkan ruangan pasien
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
- Lakukan universal precautions- Lakukan perawatan aseptic pada semua jalur IV- Lakukan teknik perawatan luka yang tepat- Tingkatkan asupan nutrisi- Anjurkan asupan cairan- Anjurkan istirahat- Berikan terapi antibiotik
Perawatan luka- Buka plester- Catat karakteristik luka- Catat karakteristik drainase- Bersihkan luka dengan NaCl (normal saline)- Berikan perawatan daerah luka- Masase area sekitar luka untuk meningkatkan
sirkulasi- Pertahankan teknik steril dalam perawatan luka- Inspeksi luka setiap melakukan dreesing- Laporkan adanya perubahan pada luka- Atur posisi untuk mencegah tekanan pada
daerah luka- Ajarkan pada pasien/anggota keluarga tentang
prosedur perawatan luka
4. HipertermiaBerhubungan dengan :- penyakit/ trauma- peningkatan
metabolisme- aktivitas yang
berlebih- dehidrasi
DO/DS:- kenaikan suhu
tubuh diatas rentang normal
- serangan atau konvulsi (kejang)
- kulit kemerahan pertambahan RR
NOC:ThermoregulasiSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama 1 x 7 jampasien menunjukkan :Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil:- Suhu 36-370 C- Nadi dan RR dalam rentang normal- Tidak ada perubahan warna kulit
dan tidak ada pusing, merasa nyaman
NIC :- Monitor suhu sesering mungkin- Monitor warna dan suhu kulit- Monitor tekanan darah, nadi dan RR- Monitor penurunan tingkat kesadaran- Monitor WBC, Hb, dan Hct- Monitor intake dan output- Berikan anti piretik:- Kolaborasi pemberian Antibiotikasi- Selimuti pasien- Berikan cairan intravena- Kompres pasien pada lipat paha dan aksila- Tingkatkan sirkulasi udara- Tingkatkan intake cairan dan nutrisi- Monitor TD, nadi, suhu, dan RR- Catat adanya fluktuasi tekanan darah- Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban
membran mukosa)
I; Implementasi Keperawatan
Tanggal Jam Dx. Kep Implementasi Respon TTD5/11/15 10.00
10.0010.0010.00
11.00
12.00
13.00
14.00
1,2111,2,3
- melakukan auskultasi suara jantung dan paru
- memonitor irama dan jumlah denyut jantung
- memonitor oedem perifer dan denyut nadi
- memononitor statushemodinamik
- suara paru mengi dan jantungmurmur
- irama jantung irreguler- tidak ada edema dan nadi
134x/menit- HR 134x/menit, RR 38x/menit, S
376 C, TD 130/82 mmHg, serta SpO281 %
- HR 124x/menit, RR 30x/menit, S3714 C, TD 122/74 mmHg, sertaSpO2 79 %
- HR 122x/menit, RR 29x/menit, S
11.0011.0011.0012.0013.00
1,,32233 - memonitor kebutuhan oral /
tracheal suctioning.- melakukan kolaborasi peberian
antibiotik: meropenem- memonitor respirasi dan status
O2- memberikan nutrisi berupa susu
cair/NGT 125cc- melakukan perubahan posisi
(miring kanan)
372 C, TD 126/74 mmHg, serta SpO278 %
- HR 112x/menit, RR 29x/menit, S370 C, TD 119/72 mmHg, serta SpO279 %
- HR 98x/menit, RR 28x/menit, S 373C, TD 102/82 mmHg, serta SpO2 84%
- Close suction - 1ml/jam/syringe pump
- Nafas cepat dan dalam- Tidak ada residu, susu masuk
125cc/NGT- Pasien nampak nyaman
6/11/15 08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
1 - mengobservasi hemodinamik, menggantibalutan luka decubitus,
- HR 134x/menit, RR 38x/menit, S376 C, TD 130/82 mmHg, serta SpO281 %
- HR 124x/menit, RR 30x/menit, S3714 C, TD 122/74 mmHg, sertaSpO2 79 %
- HR 122x/menit, RR 29x/menit, S372 C, TD 126/74 mmHg, serta SpO278 %
- HR 112x/menit, RR 29x/menit, S370 C, TD 119/72 mmHg, serta SpO279 %
- HR 98x/menit, RR 28x/menit, S 373C, TD 102/82 mmHg, serta SpO2 84
09.0009.0012.00
10.00
11.00
1,2,33,43
1,2
21
2
- kolaborasi pemberian propanolol, meropenem, vankomisin
- memberikan nutrisi berupa susu 175 cc/NGT
- memberikan posisi semifowler dan kneechest untuk memperlancarkan ventilasi
- memberikan motivasi untukmeniningkatkan istirahat (batasipengunjung, kontrol stimulasilingkungan)
- melakukan reinfuse- mengambil spesimen darah untuk
memonitor hasil bakteri dan cairan elektrolit
- melakukan suctioning
%- HR 98x/menit, RR 28x/menit, S 373
C, TD 102/82 mmHg, serta SpO2 84%
- HR 98x/menit, RR 28x/menit, S 373C, TD 102/82 mmHg, serta SpO2 84%
- Luka decubitus masih basah,dengan lebar kurang lebih 5cm
- Obat masuk melalui syringe pump- Tidak ada residu, susu masuk
175cc/NGT- Sesak nafas pasien berkurang,
terjadi perubahan hemodinamik- Keluarga pasien memahami dan
melakukannya
- Infus terpasang dilengan kanan
- Close suction, pasien berkurangsesak nafasnya
7/11 14.00
15.00
16.00
17.00
1,2,3,41,3
- mengobservasi hemodinamik, menggantibalutan luka decubitus,
- memonitor suhu sesering mungkin
- HR 146x/menit, RR 43x/menit, S402 C, TD 134/84 mmHg, sertaSpO2 76 %
- HR 122x/menit, RR 40x/menit, S401 C, TD 126/74 mmHg, sertaSpO2 78 %
- HR 112x/menit, RR 41x/menit, S401 C, TD 130/72 mmHg, serta
18.00
19.00
20.00
21.00
15.00
18.00
16.00
3,41,43,41,3,41,2,3,444
- memberikan nutrisi berupa susu 175 cc/NGT
- kolaborasi pemberian propanolol/NGT- memonitor warna dan suhu kulit- kolaborasi pemberian
paracetamol/syringe pump- Memberikan penutup badan berupa
selimuti pasien- Memberikan kompres pasien pada
lipat paha dan aksila- memonitor hidrasi seperti turgor kulit,
kelembaban membran mukosa)
SpO2 79 %- HR 112x/menit, RR 39x/menit, S
400 C, TD 124/82 mmHg, sertaSpO2 80 %
- HR 102x/menit, RR 38x/menit, S400 C, TD 122/72 mmHg, sertaSpO2 80 %
- HR 108x/menit, RR 35x/menit, S400 C, TD 102/68 mmHg, sertaSpO2 79 %
- HR 121x/menit, RR 32x/menit, S393 C, TD 122/74 mmHg, sertaSpO2 81 %
- Luka decubitus mulai kering- Suhu 402 C
- Tidak ada residu, muntah berupasusu
- Obat keluar bersama muntahan- Kulit teraba hangat- Paracetamol 20cc/syringe pump- Pasien mulai mengeluarkan
keringat- Kompres hangat dibagian ketiak
dan dahi - Mukosa bibir lembab, turgor kulit
baik
J; Evaluasi Keperawatan
Tanggal Dx. KeperawatanSOAP TTD
6/11 1 S :
O : pasien nampak lemah, GCS E4M6VT, tanda-tanda vital HR 121x/menit, RR32x/menit, S 373 C, TD 112/74 mmHg, serta SpO2 79 %, dyspnea, napas cepat dandalam, sianosis, suara asukultasi jantung murmur, Capilary refill time > 3 detikA : masalah keperawatan gangguan perfusi kardiopulmunal belum teratasiP : melanjutkan intervensi
- monitor hemodinamik- monitor bunyi jantung- Kolaborasi pemberian propanolol 4x20mg/oral- Berikan perubahan posisi dengan knee chest
2 S :O : pasien nampak sesak, pernafasan menggunakan otot bantu nafas, terpasang ETTtersambung ke mesin ventilator, auskultasi paru bunyi mengi, RR 32x/menitA : masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasiP : lanjutkan intervensi
- Monitor akumulasi sekret- Lakukan suctioning sesuai kebutuhan- Monitor frekuensi pernafasan
3 S : O : luka decubitus lebar 5cm ditutup dengan balutan luka modern (hidrokoloid)dibagian kepala belakang, kondisi luka masih basah, tidak ada pus, A : masalah keperawatan infeksi belum teratasiP : lanjutkan intervensi
- Monitor luka decubitus
- Monitor hasil laboratorium- Ganti balutan - Kolaborasi pemberian obat vankomisin 3x300mg/syringe pump
7/11/15 1 S : -
O : pasien nampak lemah, GCS E4M6VT, tanda-tanda vital HR 121x/menit, RR32x/menit, S 393 C, TD 122/74 mmHg, serta SpO2 80 %, dyspnea, napas cepat dandalam, sianosis, suara asukultasi jantung murmur, Capilary refill time > 3 detikA : masalah keperawatan gangguan perfusi kardiopulmunal belum teratasiP : melanjutkan intervensi
- monitor hemodinamik- monitor bunyi jantung- Kolaborasi pemberian propanolol 4x20mg/oral- Berikan perubahan posisi knee chest
2 S : -O : pasien nampak sesak, pernafasan menggunakan otot bantu nafas, terpasang ETTtersambung ke mesin ventilator, auskultasi paru bunyi mengi, RR 32x/menitA : masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasiP : lanjutkan intervensi
- Monitor akumulasi sekret- Lakukan suctioning sesuai kebutuhan- Monitor frekuensi pernafasan
3 S : O : luka decubitus lebar 5cm ditutup dengan balutan luka modern (hidrokoloid)dibagian kepala belakang, kondisi luka mulai kering, tidak ada pus, leukosit 9.400/dLdan trombosit
128.000/mm3A : masalah keperawatan infeksi belum teratasiP : lanjutkan intervensi
- Monitor luka decubitus- Monitor hasil laboratorium- Ganti balutan - Kolaborasi pemberian obat vankomisin 3x300mg/syringe pump
4. S : keluarga mengatakan An. D masih panas badannyaO : badan teraba hangat, HR 121x/menit, RR 32x/menit, S 393 C, terdapat kompresdibagian lipatan ketiak kanan dan dahi, keringat mulai banyak keluarA : masalah hipertermi belum teratasiP : lanjutkan intervensi
- Monitor suhu- Berikan kompres air biasa- Evaluasi suhu setiap pemberian kompres- Kolaborasi pemberian antipiretik
Laporan Kasus
Asuhan Keperawatan pada An. D dengan Tetralogy of Fallot (TOF)
di Ruang Pediatric Intensive Care Unit
Rumah Sakit Hasan Sadikin
Bandung
Pembimbing: Sari Fatimah, SKp. MKes.
OLEH
Barkah Waladani
2201201400020
Program Magister Keperawatan
Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
Bandung
2015