TENGGELAM

3
TENGGELAM Hipoksia merupakan hal yang paling berperan terhadap terjadinya kerusakan organ vital pada orang yang tenggelam. Kerusakan yang terjadi dan harapan hidup tergantung dari lamanya keadaan hipoksia. Jadi oksigenasi, ventilasi dan perfusi harus diperbaiki secepat mungkin. Hal ini memerlukan tindakan segera, yakni bantuan hidup dasar dan aktifkan sistem layanan gawat darurat (emergency medical system ). Pasien yang mengalami spontanisasi sirkulasi dan pernafasan pada saat di rumah sakit hasilnya cukup baik. Korban atau pasien yang tenggelam dapat mengalami hipotermia primer atau sekunder. Jika tenggelam dalam air bersalju dengan suhu < 5 derajat celcius dapat cepat terjadi. Hipotermia sekunder terjadi sebagai komplikasi dari penyelamatan dan berkurangnya panas tubuh karena evakuasi saat resusitasi. Kondisi hipoksia itu sendiri dapat menyebabkan komplikasi pada paru dan memerlukan pertolongan ACLS. Pada hampir semua korban tenggelam karena menyelam dapat terjadi injuri pada kepala atau urat saraf tulang belakang. Penyelamatan dari air Bila menemukan orang tenggelam segera selamatkan orang tersebut dengan menggunakan kapal, perahu, dan lain- lain. Perlakukan semua orang tenggelam seperti penderita cedera susunan tulang belakang, imobilisasi tulang thorax dan juga keamanan diri sendiri pada waktu memberikan pertolongan tersebut Trauma atau nyeri pada saraf tulang belakang biasanya terjadi pada orang yang menyelam. Menyelam pada air yang dangkal dapat menyebabkan fraktur tulang leher dan paralysis, jika terjadi trauma

description

bfBWJQDO

Transcript of TENGGELAM

Page 1: TENGGELAM

TENGGELAM

Hipoksia merupakan hal yang paling berperan terhadap terjadinya kerusakan organ vital pada

orang yang tenggelam. Kerusakan yang terjadi dan harapan hidup tergantung dari lamanya keadaan

hipoksia. Jadi oksigenasi, ventilasi dan perfusi harus diperbaiki secepat mungkin. Hal ini memerlukan

tindakan segera, yakni bantuan hidup dasar dan aktifkan sistem layanan gawat darurat (emergency

medical system ).

Pasien yang mengalami spontanisasi sirkulasi dan pernafasan pada saat di rumah sakit

hasilnya cukup baik. Korban atau pasien yang tenggelam dapat mengalami hipotermia primer atau

sekunder. Jika tenggelam dalam air bersalju dengan suhu < 5 derajat celcius dapat cepat terjadi.

Hipotermia sekunder terjadi sebagai komplikasi dari penyelamatan dan berkurangnya panas tubuh

karena evakuasi saat resusitasi.

Kondisi hipoksia itu sendiri dapat menyebabkan komplikasi pada paru dan memerlukan

pertolongan ACLS. Pada hampir semua korban tenggelam karena menyelam dapat terjadi injuri pada

kepala atau urat saraf tulang belakang.

Penyelamatan dari air

Bila menemukan orang tenggelam segera selamatkan orang tersebut dengan menggunakan

kapal, perahu, dan lain- lain. Perlakukan semua orang tenggelam seperti penderita cedera susunan

tulang belakang, imobilisasi tulang thorax dan juga keamanan diri sendiri pada waktu memberikan

pertolongan tersebut

Trauma atau nyeri pada saraf tulang belakang biasanya terjadi pada orang yang menyelam.

Menyelam pada air yang dangkal dapat menyebabkan fraktur tulang leher dan paralysis, jika terjadi

trauma pada leher posisikan leher secara netral (tanpa flexi atau extensi ), jika pasien harus berpindah

posisi, lakukan kepala, leher, dada dan badan dengan posisi horizontal dan posisi supine/ terlentang.

Berikan bantuan nafas dengan posisi kepala netral, buka jalan nafas dengan menggunakan manuver

jaw thrust tanpa head tilt atau chinlift.

Penyelamatan pernafasan

Yang pertama dan terpenting untuk menyelamatkan orang tenggelam adalah pemberian nafas

buatan dari mulut ke mulut atau dapat juga menggunakan alat perintang (barrier device). Segera

berikan nafas buatan secepatnya dan tentunya perlindungan terhadap penolong. Mungkin sangat sulit

bagi penolong untuk menyumbat hidung korban, menopang kepala, dan membuka jalan nafas pada

air, anda dapat memberikan nafas buatan dari mulut ke mulut atau mulut ke hidung. Alat tambahan

misalnya (snorkel) untuk nafas buatan dari mulut ke snorkel memerlukan keahlian dari seseorang,

Page 2: TENGGELAM

tetapi jangan memperlambat bantuan nafas yang disebabkan oleh karena kurangnya alat – alat yang

tersedia.

Penolong yang tidak terlatih sebaiknya tidak menggunakan alat – alat tersebut. Tatalaksana

dari jalan nafas dan pernafasan pada orang tenggelam adalah sama dengan semua korban dengan henti

jantung paru. Tatalaksana jalan nafas pada bantuan hidup dasar dengan alat bantuan contoh ; bag

mask ventilasi dan intubasi dapat diberikan pada orang yang tenggelam.

Tidak perlu membersihkan jalan nafas yang teraspirasi air. Hemlich manuver tidak

direkomendasikan pada penanganan rutin orang yang tenggelam . Manuver Hemlich hanya

digunakan jika kita mencurigai jalan nafas orang tersebut tersumbat oleh benda asing, bersihkan

semua material padat pada mulut atau pharynx sebelum melakukan pembebasan jalan nafas.

Konsep kritis tatalaksana bantuan hidup dasar pda orang yang tenggelam.

1. Jika memungkinkan gunakan perahu alat mengapung untuk menyelamatkan orang dari air.

Segera berikan bantuan nafas seceparnya.

2. Jika terjadi kecelakaan pada penyelamatan atau injury pada kepala perlakukan leher pada

posisi netral, cegah leher untuk bergerak dan pindahkan korban dari air dengan menggunakan

papan jika memungkinkan. Jangan melakukan kompresi dada di dalam air. Jika

memungkinkan mulai kompresi dada sesegera mungkin setelah memindahkan korban dari air,

jangan coba mengeluarkan air dari dalam paru, keluarkan semua bahan – bahan organik dari

dalam air.

3. Rujuk semua korban tenggelam ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan segera.

Sumber :

1. Subagjo A, Achyar, Ratnaningsih E, Tantani S, Adrianus K, Reynold A; Bantuan Hidup

Jantung Dasar Indonesia. Resusitasi pada kondisi – kondisi khusus.Perhimpunan Dokter

Spesialis Kardiovaskuler Indonesia ; 2011; p.78 – 80.