Munkinkah pulau padang tenggelam
-
Author
raflis-ssi -
Category
Documents
-
view
1.030 -
download
0
Embed Size (px)
Transcript of Munkinkah pulau padang tenggelam

Pulau Padang akan Tenggelam dalam Waktu 60 tahun
Mungkinkah??
Tahun
Kenaikan Permukaan laut
4mm/tahun 6 mm/tahun 8 mm/tahun
1 0.004 0.006 0.008
10 0.04 0.06 0.08
20 0.08 0.12 0.16
30 0.12 0.18 0.24
40 0.16 0.24 0.32
50 0.2 0.3 0.4
60 0.24 0.36 0.48
70 0.28 0.42 0.56
80 0.32 0.48 0.64
90 0.36 0.54 0.72
100 0.4 0.6 0.8
Oleh: Rafliswww.raflis.wordpress.com
Disampaikan Pada: Diskusi Panel "Klarifikasi Kerentanan Lahan Gambut Pulau Padang Untuk Pengembangan Hutan Tanaman Lestari"
Menara Peninsula Hotel, Jakarta Senin 12 Nov 2012

Dasar Pertemuan ini
Tuntutan Masyarakat
Tim Mediasi
Tim Kerentanan Lingkungan dan Gambut
Menhut
Amar ke 2 SK 118/Menhut-VI/2012Pengukuran , Pelaporan dan Verifikasi Kerentanan Lingkungan dan gambut
Diskusi Panel Klarifikasi Kerentanan Lahan Gambut Pulau Padang untuk Pengembangan
Hutan Tanaman Lestari
Hipotesa Awal Tenggelamnya Sebuah Pulau
Apakah Menjawab Substansi Tuntutan
Masyarakat ???

Aspek Hukum
UU 26 / 2007 dan PP 26/2008
UU 27/ 2007
4
Permohonan Persyaratan Admin&Teknis (Proptek)
Baplan
Mentri Kehutanan
Dirjen BPK
Penyusunan Amdal
Baplan
SekjenMentri KehutananSK IUPHHK-HT
Pembayaran IUPHH
Kelengkapan Administrasi
Rekomendasi Gubernur
Rekomendasi Bupati
Analisis Fungsi Kawasan Dishut/BKPH
Terhadap RTRWP
Terhadap RTRWK
Terhadap TGHK
1
Konfirmasi Areal
2
Dokumen Amdal
Komisi Amdal
Izin Lingkungan
3
Persyaratan Adminsitrasi
Peta Areal Kerja
Tindak Pidana Tata Ruang
Beberapa Masukan yang sudah diberikan, apakah sudah dianalisis?
Selengkapnya : Silahkan baca Bahan Masukan terhadap Tim Mediasi Konflik Pulau Padang DKN

Konteks Pertemuan
Apakah dalam forum ini debat ilmiah atau debat opini (menggiring opini publik?)
Jika kita berbicara tentang dampak bencana kenapa yang diundang hanya: Kementrian Kehutanan, Pemerintah Kabupaten, Tim Verifikasi Kerentanan Lingkungan dan Gambut, Tim Pemantau Tata Batas, Himpunan Ahli Gambut Indonesia, Himpunan Ilmu Tanah Indonesia, DPR RI, Pemerintah Kabupaten, Pengusaha (APHI, APKI, GAPKI, PT RAPP)
Bagaimana dengan : BNPB, LIPI, Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian Kelautan, Bappenas, Ahli Geologi, Ahli Hidrologi, Masyarakat penerima dampak

Fenomena ini tidak hanya di Pulau Padang tapi juga Pulau Lainnya
P Rupat
P Bengkalis
P Bakung
P Tebing Tinggi
P Rangsang
P Padang

Fenomena Tenggelamnya Pulau(Dampak Bencana)
• Mulai Tenggelam jika:
Tinggi Daratan = Tinggi Permukaan Laut• Tinggi daratan:
Mengalami penurunan karena Subsidence • Tinggi Permukaan laut:
Mengalami kenaikan karena Pemanasan Global

Dampak Bencana (Hipotesa Awal Tenggelamnya Pulau)
• Penurunan relatif daratan terhadap permukaan laut sekitar 7 sampai 8 cm/tahun.
• Beda elevasi antara darat dan laut rata rata 5 meter
• Perkiraan waktu pulau tenggelam 60 - 70 tahun.
http://raflis.wordpress.com/2010/12/20/hipotesa-awal-tenggelamnya-sebuah-pulau/

Dampak Pemanasan Global• 94.000 orang yang tinggal di Pulau Kiribati yang ada di daratan rendah harus memindahkan rumah mereka. Presiden
Kiribati, Anote Tong telah menyampaikan ucapan terima kasihnya atas bantuan Selandia Baru yang mengizinkan keluarga Kiribati yang terkena dampak ini untuk berimigrasi dan berharap agar negara lain akan bertindak sama. Selandia Baru dan Kiribati juga telah menandatangani deklarasi bersama yang akan menyediakan Kiribati US$30 juta dalam pendanaan untuk upaya seperti proyek kota yang berkelanjutan.
• Laporan baru dari pemerintah federal Kanada mengatakan bahwa kenaikan permukaan laut satu meter dapat memberi dampak kepada 220.000 orang yang hidup di area pantai Vancouver. Permukaan air laut telah naik 4 sampai 5 mm setiap tahunnya. Laporan juga menyatakan bahwa jika air laut terus naik, maka 4600 hektar lahan pertanian dan 15.000 hektar area pemukiman di Kolumbia akan terkena banjir. Lois Jackson, walikota dari Delta, Kolombia, berkata: “Fenomena ini sekarang telah terjadi, dan bukan teori lagi.”
• Setengah dari penduduk kepulauan Torres Strait 18 Australia mengalami banjir dalam dua tahun terakhir sebagai akibat dari air pasang yang terus-menerus. Penduduk lokal percaya bahwa peningkatan banjir yang terus-menerus ini disebabkan oleh pemanasan global. Dr. Donna Green, seorang ilmuwan di Universitas New South Wales Australia, telah memulai bantuan secara pribadi kepada penduduk dengan mengatur lokakarya dan pertemuan untuk membantu mereka beradaptasi terhadap pengaruh perubahan iklim. Saat ini ada diskusi tentang berpindah ke area yang lebih tinggi sebagai satu-satunya cara melindungi mereka dari naiknya permukaan air laut.
• Kenaikan permukaan air laut sehubungan dengan perubahan iklim telah mengakibatkan lebih dari 100 keluarga dari Desa Satabhaya dan Kanhupur mencari tempat penampungan di pedalaman. Air diperkirakan telah naik paling sedikit 9 meter ke arah Desa Kanhupur hanya tahun ini saja dan telah membanjiri rumah-rumah, lahan pertanian, sekolah dasar, dan sumur yang digunakan oleh penduduk setempat. Di Satabhaya, sebuah kuil berusia 800 tahun yang berdiri dua kilometer dari laut 10 tahun yang lalu, sekarang berdiri di atas air pada waktu pasang.
• Ilmuwan University of Colorado AS mengatakan peningkatan permukaan air laut dunia mencapai satu meter pada 2100 atau lebih dari dua kali lipat dibanding perkiraan Badan Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC). Pada 2007, IPCC menyebut permukaan air laut akan naik antara 0,2 hingga 0,5 meter pada 2011 akibat pemanasan global.

Kenaikan Permukaan Air Laut• Ahli Klimatolog Laut Dr. Ibnu Sofyan, yang menjadi Peneliti pada
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, menjelaskan bahwa di Lombok bagian Utara kenaikan permukaan air laut sekitar 6 mm per tahun, sedangkan di selatan 4 mm per tahun. pada 2030, tinggi permukaan air laut di pantau utara dan selatan Pulau Lombok mencapai 10,5-24 sentimeter dan akan meningkat menjadi 28-55 sentimeter pada 2080
• Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Departemen Kelautan dan Perikanan, Saut Hutagalung mengatakan pulau yang akan hilang paling banyak terjadi di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Pemanasan global telah mengakibatkan kenaikan air laut. Di Jakarta saja 5 hinga 8 milimeter tiap tahunnya.

Kenaikan Permukaan air laut
TahunKenaikan Permukaan laut
4mm/tahun
6 mm/tahun
8 mm/tahun
1 0.004 0.006 0.008
10 0.04 0.06 0.08
20 0.08 0.12 0.16
30 0.12 0.18 0.24
40 0.16 0.24 0.32
50 0.2 0.3 0.4
60 0.24 0.36 0.48
70 0.28 0.42 0.56
80 0.32 0.48 0.64
90 0.36 0.54 0.72
100 0.4 0.6 0.8
1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1000
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
4 mm/tanun
6 mm/tahun
8 mm/tahun
Ibnu sofyan 4-6 mm/tahunSaut Hutagalung 5-8 mm/tahun

Subsidence
• Belum ada kajian tentang Subsidence di Pulau Padang (Amdal 2004 dan 2006 tidak menjelaskan dengan baik tentang subsidence)
• Empat tahun pertama diprediksi subsidence sebesar 128 cm (Amdal 2004 dan 2006)
• Prediksi kumulatif subsidence Y = 0,612 ln (X) + 0,380 (Jika terjadi kebakaran 20%) dan y = 0,51ln(x) + 0,317 (0% kebakaran) (Kalsim 2012)

Amdal 2004 dan 2006Kedalaman Gambut• Pengamatan Tanah (III-9): Pengamatan ketebalan gambut dilakukan dengan menggunakan bor gambut
pada jenis tanah organosol; Tidak ada penjelasan berapa sampling yang diambil.• Cadangan Air Tanah (V-16) dalam penghitungan air tanah , ketebalan gambut dirata ratakan sebesar 3
meter. Tingkat kematangan fibrik dengan asumsi total porositas 90% , dengan luas 64.870 ha mampu menyimpan air sebesar 1.751.490.000 m3
• Jenis Tanah (V-20) Ketebalan gambut 0,5-2m• Ketebalan gambut (V-31) Secara umum kurang dari 2,5 m namun sebagian kecil ada yang 2,5-5 m
(Sumber: Peta satuan lahan dan tanah lembar siak sri indrapura dan tanjungpinang skala 1:250.000)• Kedalaman gambut (V-36) Tanah organosol yang ada pada daerah studi memiliki kedalaman yang relatif
dalam (sebagian besar lebih dari 250 cm)• Subsidensi tanah (VI-11) dengan perhitungan bahwa kedalaman drainase 3m, kedalaman gambut 3 m
serta porositas tanah 15%, maka subsidensi tanah total yang mungkin terjadi mencapai 38 cmPorositas• Cadangan Air Tanah (V-16) dalam penghitungan air tanah , ketebalan gambut dirata ratakan sebesar 3
meter. Tingkat kematangan fibrik dengan asumsi total porositas 90% , dengan luas 64.870 ha mampu menyimpan air sebesar 1.751.490.000 m3
• Porositas (V-36) porositas tanah gambut sulit diukur dengan pasti, karena persentasenya besar sekali dan hampir selalu dalam keadaan jenuh.
• Subsidensi tanah (VI-11) dengan perhitungan bahwa kedalaman drainase 3m, kedalaman gambut 3 m serta porositas tanah 15%, maka subsidensi tanah total yang mungkin terjadi mencapai 38 cm

Amdal 2004 dan 2006(lanjutan)Subsidensi• Potensi Subsidensi Tanah (III-9) diamati berdasarkan parameter parameter yang berpengaruh
terhadap subsidensi tanah, yaitu ketebalan gambut dan porositas tanah; • Subsidensi Tanah (III-13) perkiraan potensi subsidensi digunakan persamaan:
S=DT(exp)0.707(0.05+1/(100-P); S=permukaan tanah (cm); T= ketebalan lapisan gambut; D=kedalaman saluran drainase; P=Nilai Porositas Total
• Potensi Subsidensi tanah (V-41) gejala subsidensi tanah organik sulit untuk dapat diamati di lapangan• Subsidensi tanah (VI-11) dengan perhitungan bahwa kedalaman drainase 3m, kedalaman gambut 3 m
serta porositas tanah 15%, maka subsidensi tanah total yang mungkin terjadi mencapai 38 cm– Referensi lain: Untuk HTI laju subsidensi tahun pertama 55 cm dan pada tahun berikutnya menurun setinggi 33
cm , 25 cm dan 15 cm/tahun; Untuk sawit pada tahun pertama 50 cm, dan 8 tahun berikutnya rata rata 12 cm.– Dampak subsidensi bersifat kumulatif dan tidak dapat berbalik, dalam keadaan tak terkendali permukaannya
dapat menyamai atau lebih rendah dari permukaan sungai sehingga areal tersebut rawan banjir. Dengan demikian dampak subsidence dinilai sebagai dampak negatif penting.
Topografi• Fisiografi (V-5) seluruh areal merupakan dataran rendah dengan topografi datar (kemiringan lereng 0-
8%)• Hidro Oseanografi (V-21) Pengaruh pasang surut terjadi secara langsung, pada sungai besar dapat
mencapai 8 km.

Point Penting dari Amdal 2004
• Tidak ada kejelasan data tentang kedalaman gambut
• Porositas tidak dihitung• Belum dapat memprediksi subsidence (ada 3
asumsi yang berbeda)
Subsidence Subsidence HTI (4 tahun) Subsidence Sawit (9 tahun)
38 cm 128 cm 146 cm

Kalsim 2012


• Amdal 2004 dan Amdal 2006
Subsidence/ Penurunan Permukaan Gambut
1 2 3 40
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
Chart Title
Subsidence

Subsidence/ Penurunan Permukaan Gambut
• Kalsim 2012
1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1000
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
20% Kebakaran
Tanpa Kebakaran
Tahun 20% Kebakaran
Tanpa Kebakaran
1 0.38 0.317
10 1.789182077 1.608750237
20 2.213388151 1.997605805
30 2.461532798 2.225071731
40 2.637594226 2.386461374
50 2.774158079 2.511644906
60 2.885738872 2.613927299
70 2.980079088 2.700405831
80 3.0618003 2.775316942
90 3.133883518 2.841393225
100 3.198364154 2.900500474

Subsidence/ Penurunan Permukaan Gambut
• Kombinasi Amdal 2004, 2006 memprediksi Subsidence 128 cm untuk HTI di riau dan jambi• Amdal (4 tahun pertama) + kalsim (tahun ke 5)
1 2 3 4 5 14 24 34 44 54 64 74 84 94 1040
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
20% Kebakaran
Tanpa Kebakaran
Tahun 20% Kebakaran
Tanpa Kebakaran
1 0.55 0.55
2 0.88 0.88
3 1.13 1.13
4 1.28 1.28
5 1.66 1.597
14 3.069182077 2.888750237
24 3.493388151 3.277605805
34 3.741532798 3.505071731
44 3.917594226 3.666461374
54 4.054158079 3.791644906
64 4.165738872 3.893927299
74 4.260079088 3.980405831
84 4.3418003 4.055316942
94 4.413883518 4.121393225
104 4.478364154 4.180500474

Topografi• Data yang digunakan
(Bakosurtanal 1975)• Elevasi yang digunakan 5 m• Tinggi Relatif terhadap
permukaan laut saat ini (2012) adalah: Elevasi 5m- (2012-1975)X laju kenaikan permukaan laut
• Jika skenario terendah 4mm dan tertinggi 8 mm maka terjadi kenaikan permukaan laut sebesar 0.148m -0.296m dan elevasi saat ini adalah sampai 4.852m- 4.704m
• Dalam penghitungan selanjutnya T(nol) ditetapkan tahun 2012

Perkiraan TenggelamElevasi 5 m dan kenaikan permukaan laut 4 mm/tahun
1 2 3 4 5 14 24 34 44 54 64 74 84 94 104 114 124 134 144 154 164 174
-1
0
1
2
3
4
5
20% Kebakaran
Tanpa Kebakaran
Kenaikan Permukaan laut 4mm/tahun

1 2 3 4 5 14 24 34 44 54 64 74 84 94 104 114 124 134 144 154 164 174
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
20% Kebakaran
Tanpa Kebakaran
Kenaikan Permukaan Laut 8 mm/tahun
Perkiraan TenggelamElevasi 5 m dan kenaikan permukaan laut 8 mm/tahun
A B
60 tahun dari sekarang (2072)
84 tahun dari sekarang 2096

Perkiraan TenggelamKenaikan Permukaan Laut 3,6 mm/tahun (Kalsim 2012)
Tahun S1+sl(3.6) S2+sl(3.6)1 0.3836 0.32062 0.811406 0.6777053 1.063151 0.8880924 1.242812 1.038415 1.382976 1.1558136 1.498157 1.2523977 1.596097 1.3346148 1.681418 1.4063159 1.757101 1.469985
10 1.825182 1.52731811 1.887112 1.57952712 1.943963 1.62750213 1.996549 1.67192414 2.045503 1.71331915 2.091327 1.75210616 2.134424 1.7886217 2.175127 1.82313918 2.213708 1.8558919 2.250397 1.88706420 2.285388 1.916823
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 200
0.5
1
1.5
2
2.5
Kebakaran 20%
Kebakaran 0%

Perkiraan TenggelamKenaikan Permukaan Laut 3,6 mm/tahun (Kalsim 2012)
10 30 50 70 90110
130150
170190
210230
250270
290310
330350
370390
410430
4500.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
Kebakaran 20%
Kebakaran 0%
TahunKebakaran 20%
Kebakaran 0%
1 0.38 0.32
10 1.83 1.53
20 2.29 1.92
30 2.57 2.16
40 2.78 2.34
50 2.95 2.49
60 3.10 2.62
70 3.23 2.74
80 3.35 2.84
90 3.46 2.94
100 3.56 3.03
110 3.65 3.11
120 3.74 3.19
130 3.83 3.27
140 3.91 3.34
150 3.99 3.41
160 4.06 3.48
170 4.14 3.55
180 4.21 3.61
190 4.28 3.68
200 4.34 3.74
210 4.41 3.80
220 4.47 3.86
230 4.54 3.92
240 4.60 3.98
250 4.66 4.03
260 4.72 4.09
270 4.78 4.14
280 4.84 4.20
290 4.89 4.25
300 4.95 4.31
310 5.01 4.36
320 5.06 4.41
330 5.12 4.46
340 5.17 4.51
350 5.23 4.56
360 5.28 4.61
370 5.33 4.66
380 5.38 4.71
390 5.44 4.76
400 5.49 4.81
410 5.54 4.86
420 5.59 4.91
430 5.64 4.96
440 5.69 5.01
450 5.74 5.05
TahunKebakaran
20%Kebakaran
0%10 1.83 1.5360 3.10 2.62
100 3.56 3.03160 4.06 3.48250 4.66 4.03310 5.01 4.36440 5.69 5.01
y = 0,612ln(x) + 0,380 + 0,036x (Kebakaran 20%)y = 0,51ln(x) + 0,317 + 0,036x (Kebakaran 0%)

Perbedaan Kalsim dan RaflisPenggunaan data Topografi
Sumber Data tidak dijelaskanElevasi minimum 47,5 mPada elevasi 48,8 pulau akan mulai tenggelam setelah 1100 tahun
Sumber Data Peta Topografi BakosurtanalElevasi sampel yang diambil 5 mPada elevasi 5 m pulau akan mulai tenggelam setelah 60 tahun

A

B

C

D

Mungkinkah di pinggir laut elevasinya lebih dari 40 m?
Menurut Amdal 2004 dan 2006Pasang Surut air laut terjadi pada sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat
Garis kontur yang rapat biasanya menunjukkan kemiringan yang tinggi Mungkinkah itu terjadi pada lahan gambut?

Mungkinkah di pinggir laut elevasinya lebih dari 40 m?
Menurut Amdal 2004 dan 2006Pasang Surut air laut terjadi pada sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat
Garis kontur yang rapat biasanya menunjukkan kemiringan yang tinggi Mungkinkah itu terjadi pada lahan gambut?

Mungkinkah di pinggir laut elevasinya lebih dari 40 m?
Menurut Amdal 2004 dan 2006Pasang Surut air laut terjadi pada sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat
Garis kontur yang rapat biasanya menunjukkan kemiringan yang tinggi Mungkinkah itu terjadi pada lahan gambut?

Mungkinkah di pinggir laut elevasinya lebih dari 40 m?
Menurut Amdal 2004 dan 2006Pasang Surut air laut terjadi pada sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat
Garis kontur yang rapat biasanya menunjukkan kemiringan yang tinggi Mungkinkah itu terjadi pada lahan gambut?

Sungai Dedap
Sungai Melintasi garis kontur 43 mMungkinkah ??
Menurut Amdal 2004 dan 2006Pasang Surut air laut terjadi pada sungai sungai yang ada sampai 8 km kearah darat

Banjir di Pulau Padang
Teluk Belitung
Bagan MeliburBagan Melibur
Bagan Melibur Bagan Melibur

Pernyataan Masyarakat Kepulauan Meranti
– “HTI mengakibatkan saat ini dan yang akan datang terjadi pasang air asin, abrasi pada pulau pulau secara besar besaran dalam wilayah kabupaten kepulauan meranti”
– ” Izin IUPHHK pada HTI yang dikeluarkan oleh menhut RI berada pada tanah gambut yang melebihi kedalaman 3 meter, yang menurut aturan tidak diperbolehkan”
Sumber: Surat Permohonan Dukungan Penolakan IUPHHK pada HTI PT SRL, PT LUM & PT RAPP di kab kepulauan Meranti dari Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Kabupaten Kepualauan Meranti

Fakta awal: Banjir di Selat Panjang• Banjir sering terjadi pada setiap
kali musim hujan bersamaan dengan pasang air laut.
• Kejadian ini sudah terjadi selama 10 tahun terakhir
• Waktunya terjadi setiap akhir tahun tepatnya pada Desember.
• Kita hanya berupaya menunggu air surut atau turun, baru setelahnya kita membersihkan rumah masing-masing.
Di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang, tepatnya sekitar pukul 11.00 WIB, Ahad (25/12), para penumpang kapal yang hendak berangkat ataupun datang ke selatpanjang, terpaksa harus menyingsingkan celana sampai ke lutut dan menenteng sepatu ataupun sendal yang dipakai, agar tidak basah, karena air pasang laut naik dan menggenangi seluruh lahan parkir di pelabuhan internasional itu.
Semua lahan di lahan parkir, kecuali ruang tunggu, rata dengan air laut akibat pasang,’’ ujar Emit ibu satu anak yang hendak ke Pekanbaru itu kepada Riau Pos saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Harapan.(jrr)
http://www.riaupos.co/berita.php?act=full&id=7179&kat=3

Fakta awal: Banjir di Selat Panjang
http://selatpanjanghariini.blogspot.com/2011/12/selat-panjang-kepulauan-meranti-banjir.htmlhttp://pamlalang.wordpress.com/2011/02/18/banjir-di-kepulauan-meranti/

Apakah yang terjadi Banjir Rob??
• APBD Provinsi Riau: Pembuatan Bangunan Pengendali Banjir di Kota Selat Panjang Kabupaten Kepulauan Meranti (Lanjutan), dengan nilai investasi Rp. 900.000.000,-
• Untuk mengatasi hal itu, warga hanya berharap Pemkab bisa memasang tanggul atau pintu klip di muara sungai Mat Tahir Desa Alahair, sehingga dapat menjadi penghalang air laut hingga tidak sampai merendam pemukiman warga, paling tidak menghambat rob tidak semakin parah.

Fakta Lain (Indragiri Hilir)• Selama ini terkesan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir tidak peduli terhadap nasib petani kelapa di
Inhil, terutama di kawasan pesisir yang banyak areal kebun kelapa petani yang terendam banjir pasang, akibat rusaknya tanggul pengaman perkebunan kelapa.
• Desa Sungai Undan Kecamatan Reteh sangat mengharapkan pembangunan tanggul untuk pengaman kebun kelapa. kini, hampir seluruh Kebun di Desa Sungai Undan tenggelam oleh aliran air ketika pasang tinggi, terutama disaat akhir tahun.
• jebolnya tanggul pengaman kebun, akibatnya air asin masuk dan merendam kebun masyarakat• Tembilahan, Ibukota Kabupaten Indragiri Hilir kembali digenangi banjir rob, banjir air pasang. Hampir
semua jalanan di pusat kota terendam banjir hingga 40 sentimeter• Meski sudah 3 bulan, banjir pasang akibat luapan sungai Indragiri belum menunjukkan tanda-tanda
surut• Hampir setiap tahun wilayah Indragiri selalu digenangi air pasang ini, khususnya di akhir tahun sampai
awal tahun.• Dinas Perkebunan mengusulkan sekitar Rp5 miliar untuk pembangunan tanggul • http://video.tvonenews.tv/video/47561• http://www.youtube.com/watch?v=UNBWzHcDcPc• banjir akibat pasang air laut ini sudah rutin terjadi setiap tahun di Tembilahan• Intrusi air laut di Inhil kian ganas. 300 hektar kebun kelapa warga Desa Sungai Terap, Tanah Merah
rusak dan tak bisa lagi menghasilkan buah untuk kopra.

Kesimpulan
• Dibutuhkan Pembuktian Ilmiah Lebih Lanjut• Lebih baik berhati hati dengan mengambil
skenario terburuk• Jadikanlah Sebagai Perdebatan Ilmiah, dan
hindari politisasi apalagi melegalkan kesalahan masa lalu dengan justifikasi ilmiah.

Aktor yang terlibat