Tatalaksana DSS

download Tatalaksana DSS

of 3

Transcript of Tatalaksana DSS

  • 8/18/2019 Tatalaksana DSS

    1/3

     Tatalaksana

    Pada dasarnya pengobatan DBD bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan

    plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan sebagai akibat

    perdarahan. Pasien DBD dirawat di ruang perawatan biasa, tetapi pada kasus DBD

    dengan komplikasi diperlukan perawatan intensif. Diagnosis dini dan edukasi untuksegera dirawat bila terdapat tanda syok, merupakan hal yang penting untuk

    mengurangi angka kematian.

    Fase Demam

     Tatalaksanan DBD fase demam bersifat simtomatik dan suportif yaitu pemberian

    cairan oral untuk mencegah dehidrasi. Apabila cairan tidak dapat diberikan oleh

    karena tidak mau minum, muntah, atau nyeri perut yang berlebihan, maka cairan

    intravena rumatan perlu diberikan. Antipiretik kadangkadang diperlukan, tetapi

    perlu diperhatikan bahwa antipiretik tidak dapat mengurangi lama demam pada

    DBD. Parasetamol direkomendasikan untuk mempertahankan suhu dibawah !"

    #

    $dengan dosis %#%& mg'kgBB'kali atau dapat disederhanakan. Bila ter(adi ke(ang

    demam, di samping antipiretik diberikan antikonvulsif selama masih demam.

    Pemberian )ksigen

     Terapi dengan * liter per menit harus selalu diberikan pada semua pasien syok.

    Dian(urkan pemberian oksigen dengan mempergunakan masker, tetapi harus

    diingat pula pada anak seringkali men(adi makin gelisah apabila dipasang masker

    oksigen.

    +oreksi angguan -etabolik dan lektrolit

    /iponatremia dan asidosis metabolik sering menyertai pasien DBD'D00, maka

    pemeriksaan analisis gas darah dan kadar elektrolit harus selalu diperiksa pada

    DBD berat. Apabila asidosis tidak dikoreksi, akan memicu ter(adinya D1$

    2disseminated intravascular coagulation3 sehingga tatalaksana pasien men(adi lebih

    kompleks. Pada umumnya, apabila penggantian cairan plasma diberikan

    secepatnya dan dilakukan koreksi pada asidosis dengan natrium bikarbonat, maka

    perdarahan sebagai akibat D1$ tidak akan ter(adi sehingga heparin tidak diperlukan.

  • 8/18/2019 Tatalaksana DSS

    2/3

    A4)51T-A P6ATA4A+0A6AA6 D67 0/)$+ 086D5)-

    Pemberian cairan harus tetap diberikan walaupun tanda vital telah membaik dan

    kadar hematokrit turun. Tetesan cairan segera diturunkan men(adi %#ml'kgBB'(am,dan kemudian disesuaikan tergantung dari kehilangan plasma yang ter(adi selama

    *99: (am. Pemasangan $;P kadang diperlukan pada pasien D00 berat, untuk

    mengetahui kebutuhan cairan.

    $airan intravena dapat dihentikan apabila hematokrit telah turun sekitar 9#

  • 8/18/2019 Tatalaksana DSS

    3/3

    syok teratasi. Apabila cairan tetap diberikan pada saat ter(adi reabsorpsi plasma

    dari ekstravaskular 2ditandai dengan penurunan kadar hematokrit setelah

    pemberian cairan rumatan3, maka akan menyebabkan hipervolemia, dengan akibat

    ter(adi edema paru dan gagal (antung. Penurunan hematokrit pada saat reabsorpsi

    plasma ini (angan dianggap sebagai tanda perdarahan, tetapi disebabkan oleh

    hemodilusi. 6adi yang kuat, tekanan darah normal, dieresis cukup, tanda vital baik,merupakan tanda ter(adinya fase reabsorpsi.

     =enis $airan

    4arutan kristaloid yang direkomendasikan oleh >/) adalah larutan ringer laktat

    2543 atau dekstrosa &< dalam larutan ringer laktat 2D&'543, ringer asetat 25A3 atau

    dekstrosa &< dalam larutan ringer asetat 2D&'5A3, 6a$l #."< atau dekstrosa &<

    dalam larutan garam faali. 0edangkan larutan koloid adalah dekstran9# dan

    plasma darah.

    -onitoring

     Tanda vital dan kadar hematokrit harus dimonitor dan dievaluasi secara teratur

    untuk menilai hasil pengobatan. /alhal yang harus diperhatikan pada monitoring

    adalah nadi, tekanan darahm respirasi, dan temperature harus dicatat setiap %&!#

    menit atau lebih sering, sampai syok dapat teratasi, kadar hematokrit harus

    diperiksa setiap 9? (am sampai keadaan klinis pasien stabil. 0etiap pasien harus

    mempunyai formulir pemantauan, mengenai (enis cairan, (umlah, dan tetesan,

    untuk menentukan apakah cairan yang diberikan sudah mencukupi, kemudian (uga

     (umlah serta frekuensi dieresis.

    +riteria memulangkan pasien

    Pasien dapat dipulangkan apabila tidak demam selama *9 (am tanpa antipiretik,

    nafsu makan membaik, tampak perbaikan secara klinis, hematokrit stabil, tiga hari

    setelah syok teratasi, (umlah trombosit @ .###'ul dan cenderung meningkat,

    serta tidak di(umpai distress pernafasan 2disebabkan oleh efusi pleura atau

    asidosis3.

    07-B5

    >orld /ealth )rganiation. uide for diagnosis, treatment, and control of dengue

    haemorrhagic fever. *nd ed. >/) eneva %":#.