Dss Portofolio Reska

34
Portofolio Kasus DSS (Dengue Syok Syndrome) No. ID dan Nama Peserta : dr. Reska Ayu Puspita Dewi No. ID dan Nama Wahana : RS Muhammadiyah Roemani, Kota Semarang Topik : DSS Tanggal (kasus) : 21 Oktober 2014 Nama pasien : An. ARD No. RM : 0374923 Tanggal presentasi : 10 Desember 2014 Nama pendamping : dr. Asdiyati Tempat presentasi : RS Muhammadiyah Roemani, Kota Semarang Objektif presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegara Tinjauan Pustaka Diagnostik √ Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia □ Bumil Deskripsi : Seorang anak laki-laki 5 tahun datang dengan keluarganya ke IGD RS Muhammadiyah Roemani pukul 15:30 WIB dengan keluhan tiba-tiba saat bangun tidur teraba dingin seluruh badan terutama tangan dan kaki. Pasien juga mengeluh lemas(+), pusing(+), mual (+), muntah (+) berupa yang dimakan, nyeri perut(+) ulu hati, mimisan (+) 1x sebelum dibawa ke RS, jumlah sedikit, warna darah merah segar, gusi tidak berdarah, tidak ada bintik-bintik merah. BAB seperti biasa, 1 x/hari, warna 1

description

dss,dengue

Transcript of Dss Portofolio Reska

Page 1: Dss Portofolio Reska

Portofolio Kasus DSS (Dengue Syok Syndrome)

No. ID dan Nama Peserta : dr. Reska Ayu Puspita Dewi

No. ID dan Nama Wahana : RS Muhammadiyah Roemani, Kota Semarang

Topik : DSS

Tanggal (kasus) : 21 Oktober 2014

Nama pasien : An. ARD No. RM : 0374923

Tanggal presentasi : 10 Desember 2014 Nama pendamping : dr. Asdiyati

Tempat presentasi : RS Muhammadiyah Roemani, Kota Semarang

Objektif presentasi :

□ Keilmuan  √  □ Keterampilan □ Penyegara □ Tinjauan  Pustaka 

□ Diagnostik  √      □ Manajemen  □ Masalah  □ Istimewa 

□ Neonatus □ Bayi   □ Anak   √ □ Remaja  □ Dewasa   □ Lansia    □ Bumil 

□ Deskripsi :  

Seorang anak laki-laki 5 tahun datang dengan keluarganya ke IGD RS

Muhammadiyah Roemani pukul 15:30 WIB dengan keluhan tiba-tiba saat bangun tidur

teraba dingin seluruh badan terutama tangan dan kaki. Pasien juga mengeluh lemas(+),

pusing(+), mual (+), muntah (+) berupa yang dimakan, nyeri perut(+) ulu hati, mimisan (+)

1x sebelum dibawa ke RS, jumlah sedikit, warna darah merah segar, gusi tidak berdarah,

tidak ada bintik-bintik merah. BAB seperti biasa, 1 x/hari, warna kekuningan, konsistensi

lembek, tidak ada darah, tidak berwarna seperti petis, tidak ada lendir. BAK lancar seperti

biasa 3-4 x/hari, warna kuning jernih, jumlah cukup, tidak nyeri saat kencing. Nafsu makan

menurun (+), batuk (-), pilek (-).

Sebelumnya 5 hari yang lalu pasien demam tinggi (+) secara mendadak, mual (+),

muntah (+) berupa yang dimakan, lemas (+), nyeri perut (+) bagian ulu hati, kemudian pada

hari ke-3 demam, diperiksakan orang tua nya ke bidan, diberi antibiotik, obat penurun panas

dan vitamin, panas turun namun kemudian naik lagi. Pada hari ke-4, demam turun, namun

keluar keringat dingin.

□ Tujuan:   

Menganalisis etiologi timbulnya manifestasi keluhan penderita.

Menentukan diagnosis yang tepat sehingga mendapatkan penanganan yang tepat pula.

1

Page 2: Dss Portofolio Reska

Menentukan faktor yang memperparah kesakitan.

Bahan bahasan:  □ Tinjauan Pustaka  □ Riset  □ Kasus √  □ Audit 

Cara membahas □ Diskusi  □ Presentasi dan diskusi  √  □ E‐mail  □ Pos 

A. IDENTITAS PENDERITA

Nama : An. ARD

Umur : 5 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : TK B

Agama : Islam

Suku : Jawa

Alamat : Pucung, Pudak Payung, Banyumanik

Masuk RS : 21 Oktober 2014

Berat badan : 32 kg

B. DATA DASAR

1. Anamnesis

Alloanamnesis dengan Ibu penderita dan autoanamnesis dengan pasien dilakukan

pada tanggal 21 Oktober 2014 pukul 15.30 WIB di IGD dan didukung dengan

catatan medis.

Keluhan utama : dingin seluruh badan

Keluhan tambahan : mimisan

Riwayat Penyakit Sekarang :

Seorang anak laki-laki 5 tahun datang dengan keluarganya ke IGD RS

Muhammadiyah Roemani pukul 15:30 WIB dengan keluhan tiba-tiba saat bangun

tidur teraba dingin seluruh badan terutama tangan dan kaki. Pasien juga mengeluh

lemas(+), pusing(+), mual (+), muntah (+) berupa yang dimakan, nyeri perut(+)

ulu hati, mimisan (+) 1x sebelum dibawa ke RS, jumlah sedikit, warna darah

merah segar, gusi tidak berdarah, tidak ada bintik-bintik merah. BAB seperti

biasa, 1 x/hari, warna kekuningan, konsistensi lembek, tidak ada darah, tidak

berwarna seperti petis, tidak ada lendir. BAK lancar seperti biasa 3-4 x/hari,

2

Page 3: Dss Portofolio Reska

warna kuning jernih, jumlah cukup, tidak nyeri saat kencing. Nafsu makan

menurun (+), batuk (-), pilek (-).

Sebelumnya 5 hari yang lalu pasien demam tinggi (+) secara mendadak,

mual (+), muntah (+) berupa yang dimakan, lemas (+), nyeri perut (+) bagian ulu

hati, kemudian pada hari ke-3 demam, diperiksakan orang tua nya ke bidan, diberi

antibiotik, obat penurun panas dan vitamin, panas turun namun kemudian naik

lagi. Pada hari ke-4, demam turun, namun keluar keringat dingin.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien tidak pernah didiagnosa sakit demam berdarah

Riwayat pernah sakit panas, batuk, pilek tapi tidak sampai mondok di

rumah sakit.

Pasien tidak pernah mengalami perdarahan sulit berhenti bila luka

Riwayat tidak pernah memar atau kebiru-biruan pada badan dan anggota

gerak.

Riwayat Penyakit Keluarga dan Lingkungan sekitar :

Tidak ada anggota keluarga yang sakit demam berdarah

Tidak ada tetangga di rumahnya yang sakit demam berdarah.

Teman sekelasnya ada yang sakit demam berdarah dan mondok di rumah

sakit. Di sekolah terdapat kolam yang airnya tidak mengalir.

Riwayat Persalinan dan Kehamilan :

Anak laki-laki lahir dari ibu G2P1A0 hamil aterm, lahir secara spontan

ditolong oleh dokter, anak lahir langsung menangis, warna kemerahan, berat

badan lahir 3050 gram, panjang badan 48 cm.

Kesan: neonatus aterm, lahir spontan, bayi sehat

Riwayat Pemeliharaan Prenatal :

Ibu memeriksakan kandungannya ke bidan secara teratur sebulan sekali.

Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan. Riwayat perdarahan saat

3

Page 4: Dss Portofolio Reska

hamil disangkal. Riwayat trauma saat hamil disangkal. Riwayat minum obat tanpa

resep dokter ataupun minum jamu disangkal. Obat – obat yang diminum selama

kehamilan adalah vitamin dan tablet tambah darah.

Riwayat Pemeliharaan Postnatal :

Pemeliharaan postnatal dilakukan di posyandu dan anak dalam keadaan sehat.

Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Anak

Pertumbuhan :

Berat badan lahir 3050 gram, panjang badan lahir 48 cm, berat badan sekarang 32

kg, tinggi badan sekarang 110 cm. Berat badan bulan lalu 31 kg.

Perkembangan :

Senyum : 2 bulan

Tengkurap : 4 bulan

Duduk : 8 bulan

Merangkak : Ibu lupa

Berdiri : 10 bulan

Berjalan ditetah : 12 bulan

Berkata 1-2 kata : 12 bulan

Merangkai 2 kata, berjalan : 15 bulan

Berjalan naik turun : 18 bulan

Berlari, naik tangga : 24 bulan

Membuat kalimat dengan 2-3 kata : 24 bulan

Membuat kalimat dengan 10 kata : 36 bulan

Anak masuk TK kecil : 4 th

Anak masuk TK besar : 5 th

Anak dapat mengikuti kegiatan belajar selama TK

Saat ini anak duduk di bangku kelas TK B. Anak tidak pernah tinggal kelas dan

anak dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik. Hubungan dengan teman-

teman maupun guru di sekolah juga baik.

Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur.

4

Page 5: Dss Portofolio Reska

Riwayat Makan dan Minum Anak :

0-6 bulan : ASI hanya diberikan 0-3 bulan, disambung dengan susu

formula. Tidak eksklusif karena ibu bekerja dan ASI

sedikit keluar.

6-8 bulan : ASI+Susu SGM 2 sebanyak 3x/hari, @3 sendok teh+90

cc air, habis. Bubur susu, 3x/hari, @1 bungkus habis.

9-12 bulan : ASI+Susu SGM 2 3x/hari, @3 sendok teh+90 cc air,

habis. Nasi tim 3x/hari lauk telur, ikan, sayur wortel,

sayur sawi @ 1 piring habis. Pisang dikerok 1

buah/hari, habis.

12-18 bulan : Susu SGM 3 6x/hari, @3 sendok teh+90 cc air, habis.

Nasi 3x/hari @1 piring, lauk pauk ayam, tempe dan sayur

bayam, sayur sop, selalu habis. Pepaya 1 potong/hari,

habis.

18 bulan-3 tahun : Nasi 3x/hari @1 piring, lauk pauk ayam, tempe dan

sayur bayam, sayur sop, selalu habis. Pepaya 1

potong/hari, habis. Susu Bebelac, 6x/hari, @3 sendok

teh+90 cc air, habis.

3-5 tahun : Nasi 3x/hari @1 piring, lauk pauk ayam, tempe dan

sayur bayam, sayur sop, selalu habis. Susu Indomilk,

4x/hari, @7 sendok teh+200 cc air, habis.

Kesan : Kualitas dan kuantitas makanan dan minum cukup baik .

ASI tidak ekslusif

Riwayat Imunisasi :

No Imunisasi Berapa kali Umur Booster

1 BCG 1x 1 bulan -

2 DPT 3x 2, 4, 6 bulan 18 bulan, 5 th

3 Polio 4x 0, 2, 4, 6 bulan 18 bulan, 5 th

4 Hepatitis B 4x 0, 2, 4, 6 bulan -

5

Page 6: Dss Portofolio Reska

5 Campak 1x 9 bulan -

Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai umur

Riwayat Keluarga Berencana :

Ibu penderita menggunakan KB suntik.

Riwayat Sosial Ekonomi :

Pasien adalah anak kedua, tinggal bersama kedua orang tuanya.

Penghasilan ayah kurang lebih Rp 2.000.000,00/bulan. Biaya pengobatan

ditanggung sendiri.

Kesan sosial ekonomi: cukup.

2. Pemeriksaan Fisik

Tanggal 21 Oktober 2014, pukul 15.30 WIB

Anak laki-laki usia 5 tahun, berat badan 32 kg, tinggi badan 110 cm

Kesan umum : gelisah, tampak sakit berat, petekie (-),

Tanda tanda vital

- Tekanan darah : tidak terukur

- Nadi : 120 lemah kecil

- Laju nafas : 26x/ menit

- Suhu : 36,8° C ( axilla )

Status Internus

Kepala : Mesocephale

Rambut dan kulit kepala : Hitam, tumbuh merata

Kulit : petechie (-), turgor kurang

Mata : mata cekung (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)

Hidung : Epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)

Telinga : Discharge (-/-), nyeri tekan tragus (-/-)

Mulut : Gusi berdarah (-), bibir kering (-), bibir pucat (+).

6

Page 7: Dss Portofolio Reska

Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Tenggorok : hiperemis (-), tonsil ukuran T1-T1

Dinding thorax

Paru

Inspeksi : Simetris, Retraksi (-)

Pergerakan Hemithorax dextra = hemithorax sinistra

Palpasi : Stem fremitus hemithorax dextra sama dengan sinistra

Perkusi : pekak pada paru kanan bawah

Auskultasi: Suara dasar : Vesikuler

Suara tambahan : ronkhi ( -), wheezing (-)

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV 2 cm medial linea mid clavicula

sinistra, tidak kuat angkat

Perkusi : Redup

Batas atas : ICS II linea parasternalis sinistra

Batas pinggang : ICS III linea parasternal sinistra

Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra

Batas kiri bawah: ICS IV 2 cm medial linea mid clavicula sinistra

Kesan : Konfigurasi jantung dalam batas normal

Auskultasi : BJ I-II regular, bising (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : datar

Auskultasi : bising usus (+) normal

Perkusi : Timpani(+)

Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+)

Hepar : tidak teraba

Lien : tidak teraba

Alat kelamin : Laki-laki, fimosis (-), OUE hiperemis (-)

Anorektal : Dalam batas normal

Ekstremitas : Superior Inferior

7

Page 8: Dss Portofolio Reska

Akral dingin +/+ +/+

Akral sianosis +/+ +/+

Oedem -/- -/-

Rumple leed +/+ -/-

3. Pemeriksaan Penunjang

a. Darah

Tanggal 21 Oktober 2014 pukul 16.30 WIB

Hb : 17,8 gr/ dl

Leukosit : 10.200/ mm3

Trombosit : 61.000/mm3

Hematokrit : 55,6 %

Diff.count

Eosinofil : 0,8%

Basofil : 5,1%

N. Segmen : 55,7%

Limfosit : 27,3%

Monosit : 11,1%

Kesan: Terdapat tombositopeni, dan peningkatan hematokrit

b. X Foto Thorax AP/RLD

8

Page 9: Dss Portofolio Reska

RLD :Tampak kesuraman homogeny dilateral hemithorax kanan

(PEI = 1/7X100% =14 %)

Kesan

Pulmo:Peningkatan vaskuler paru,

Efusi pleura dextra(PEI=14%)

MONITORING

Tanggal/jam keluhan Vital sign Px.penunjang ruangan

21-10-2014

15.30

Panas hari ke 5

gelisah

Keringat

dingin,dingin

seluruh

badan,terutama

tangan dan

kaki., mual (+)

muntah (+),

nyeri perut (+)

TD:tidak

terukur

HR:120

kecil,lemah

S:36,8

RR:24

Hb :17,8

Leukosit :10.200

Trombosit :61 rb

Ht :55,6

PICU

21-10-2014

22.00

Panas hari ke 5 TD:80/55

HR:136

S:35,9

RR:28

Hb :12,4

Leukosit :5200

Trombosit :45 rb

Ht :36,6

PICU

22-10-2014

08.55

Panas hari ke 6 TD:130/80

HR:140

S:38,6

RR:58

Hb :11,4

Leukosit :4500

Trombosit :52 rb

Ht :33,2

PICU

23-10-2014

00.30

Panas hari ke 7 TD:120/80

HR:122

S:37,5

RR:46

Hb :11,3

Leukosit :9800

Trombosit :96 rb

Ht :33,2

PICU

22-10-2014 Panas hari ke 7 TD:120/80 Hb :12,7 PICU

9

Page 10: Dss Portofolio Reska

06.23

HR:106

S:37,2

RR:44

Leukosit :7400

Trombosit :115 rb

Ht :38,7

23-10-2014

08.11

Panas hari ke 8 TD:130/80

HR:108

S:37

RR:35

Hb :10,9

Leukosit :7200

Trombosit :135 rb

Ht :31,7

PICU

23-10-2014

18.45

Panas hari ke 8 TD:120/80

HR:102

S:37

RR:24

Hb :10,7

Leukosit :7500

Trombosit :138 rb

Ht :31,5

Bangsal

anak

24-10-2014

09.35

Panas hari ke 8 TD:130/80

HR:100

S:36,5

RR:20

Hb :11,0

Leukosit :8000

Trombosit :148 rb

Ht :32,4

Bangsal

anak

C. RESUME

Seorang anak laki-laki 5 tahun datang dengan keluarganya ke IGD RS

Muhammadiyah Roemani pukul 15:30 WIB dengan keluhan tiba-tiba saat bangun

tidur teraba dingin seluruh badan terutama tangan dan kaki. Pasien juga mengeluh

lemas(+), pusing(+), mual (+), muntah (+) berupa yang dimakan, nyeri perut(+)

ulu hati, mimisan (+) 1x sebelum dibawa ke RS, jumlah sedikit, warna darah

merah segar, gusi tidak berdarah, tidak ada bintik-bintik merah. BAB seperti

biasa, 1 x/hari, warna kekuningan, konsistensi lembek, tidak ada darah, tidak

berwarna seperti petis, tidak ada lendir. BAK lancar seperti biasa 3-4 x/hari,

warna kuning jernih, jumlah cukup, tidak nyeri saat kencing. Nafsu makan

menurun (+).

Sebelumnya 5 hari yang lalu pasien demam tinggi (+) secara mendadak,

mual (+), muntah (+) berupa yang dimakan, lemas (+), nyeri perut (+) bagian ulu

hati, kemudian pada hari ke-3 demam, diperiksakan orang tua nya ke bidan, diberi

10

Page 11: Dss Portofolio Reska

antibiotik, obat penurun panas dan vitamin, panas turun namun kemudian naik

lagi. Pada hari ke-4, demam turun, namun keluar keringat dingin.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan:

Kesan umum : gelisah, tampak sakit berat, petekie (-)

Tanda tanda vital

- Tekanan darah : Tidak terukur

- Nadi : 110x/ menit, lemah kecil

- Laju nafas : 24 x/ menit

- Suhu : 36,8° C ( axilla )

Status Internus

- Kulit : petechie (-), turgor kurang

- Mata : mata cekung (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)

- Mulut : Gusi berdarah (-), bibir kering (-), bibir pucat (+)

Paru

Inspeksi : Simetris, Retraksi (-)

Pergerakan Hemithorax dextra = hemithorax sinistra

Palpasi : Stem fremitus hemithorax dextra sama dengan sinistra

Perkusi : pekak pada paru kanan bwh

Auskultasi: Suara dasar : Vesikuler

Suara tambahan : ronkhi ( -), wheezing (-)

Abdomen

Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+)

Hepar : tidak teraba

Lien : tidak teraba

Ekstremitas : Superior Inferior

Akral dingin +/+ +/+

Akral sianosis +/+ +/+

Oedem -/- -/-

Rumple leed +/+ -/-

11

Page 12: Dss Portofolio Reska

Dari pemeriksaan penunjang didapatkan:

Terdapat tombositopeni, dan peningkatan hematokrit

Pulmo:Peningkatan vaskuler paru,

Efusi pleura dextra(PEI=14%)

D. DIAGNOSIS BANDING

I. Febris 5 hari :

DSS

Demam Berdarah Dengue grade 3

Demam Dengue

Demam Chikungunya

E. DIAGNOSIS SEMENTARA

I. DSS

F. TERAPI (MEDIKAMENTOSA dan DIETETIK)

I. Beri oksigen 2-4 L permenit

II. Resusitasi dengan cairan kristaloid isotonic (RL) intravena 10-20

ml/kgbb berupa bolus dalam 10-20 menit

III. Periksa dan pantau hematokrit

IV. Apabila syok telah teratasi

Berikan cairan 10 ml/kgbb /jam selama 1-2 jam

Jika sirkulasi stabil cairan dikurangi secara bertahap menjadi

7,5,5,3,1,5 ml/kgbb/jam

PO : Paracetamol syr 3 x 1 tab (500 mg) (bila perlu)

Program :

Evaluasi keadaan umum, TTV, tanda-tanda syok, tanda perdarahan, monitoring

Hb, Ht, trombosit tiap 4 jam.

Diet:

12

Page 13: Dss Portofolio Reska

3x makanan lunak

Kalori: 2100 kkal/hari

Protein: 42 gram/hari

G. PROGNOSA

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad sanam : dubia ad bonam

Quo ad fungsionam : dubia ad bonam

H. NASEHAT

- Edukasi orang tua apabila anak panas >38°C , diberi penurun panas

- Edukasi orang tua apabila anak mengalami tanda-tanda bahaya demam

(BAB hitam, nyeri perut hebat, pucat, tidak mau makan minum, ujung

tangan dan kaki dingin), segera memberitahu dokter

- Edukasi orang tua untuk membantu mengawasi tetesan infus

- Pasien diberitahu agar banyak minum yang banyak dan makan teratur

- Pasien diberitahu agar istirahat cukup

- Edukasi mengenai pentingnya kebersihan diri dan lingkungan

13

Page 14: Dss Portofolio Reska

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI DAN ETIOLOGI

Infeksi Dengue dapat ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis di seluruh

dunia, utamanya daerah perkotaan dan pinggir kota. Faktor-faktor yang

mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus infeksi dengue sangat

kompleks, yaitu pertumbuhan penduduk yang tinggi, urbanisasi yang tidak

terencana & tidak terkendali, tidak adanya kontrol vektor nyamuk yang efektif di

daerah endemis, dan peningkatan sarana transportasi. Penyebab utama penyakit

demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili

Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan

penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-

3, dan DEN-4. Keempat type virus tersebut telah ditemukan diberbagai daerah di

Indonesia dan yang terbanyak adalah type 2 dan type 3. Penelitian di Indonesia

menunjukkan Dengue type 3 merupakan serotype virus yang dominan

menyebabkan kasus yang berat. Gejala demam berdarah baru muncul saat

seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue

mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda.1,3

B. PATOGENESIS INFEKSI DENGUE

Patogenesis infeksi dengue seringkali masih menjadi kontroversi. Banyak

teori yang dikembangkan untuk menjelaskan segala proses yang terjadi pada

infeksi virus dengue mulai dari teori genetika, imunopatologi, virologi, dan

hematopatologi.5

14

Page 15: Dss Portofolio Reska

Berbagai manifestasi yang timbul merupakan efek dari reaksi tubuh terhadap

masuknya virus. Viremia segera terjadi sejak 2 hari sebelum timbul gejala sampai

5 hari setelah gejala demam mulai.1 Pada infeksi virus dengue akan terbentuk

antibodi yang secara in vivo berperan pada dua hal :

1. Antibodi netralisasi atau neutralizing antibody bersifat serotipe spesifik.

2. Antibodi non netralising atau enhancing, menimbulkan cross reaction dan

meningkatkan infeksi yang berperan dalam patogenesis DBD dan SSD.

Infeksi Sekunder

Teori infeksi sekunder yang dikembangkan oleh Haalstead, yaitu manifestasi

klinis yang muncul pada infeksi sekunder lebih berat daripada infeksi primer,

seseorang yang mendapatkan infeksi primer dari satu jenis virus akan mempunyai

kekebalan terhadap jenis virus tersebut untuk jangka waktu yang lama. Pada

Infeksi primer terbentuk reaksi antibodi yang bersifat monotipik, sedangkan pada

infeksi sekunder bersifat heterotipik. Pada infeksi selanjutnya oleh virus jenis lain,

antibodi yang telah terbentuk dari infeksi primer akan membentuk kompleks

dengan virus jenis lain dari infeksi sekunder, kompleks ini tidak menetralisasi

virus justru membentuk kompleks yang infeksius.5

C. MANIFESTASI KLINIS INFEKSI DENGUE

Manifestasi klinis infeksi dengue yang ditimbulkan dapat beragam, berbeda–

beda pada masing-masing orang tergantung dari berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi daya tahan tubuh. Status gizi dikatakan dapat mempengaruhi

derajat berat DBD walaupun penelitian tentang hubungan status gizi dan derajat

DBD masih sedikit dan hasilnya bervariasi. Halstead jarang menemukan SSD

15

Page 16: Dss Portofolio Reska

dengan anak gizi kurang. Keadaan yang timbul pada infeksi dengue mulai dari

tanpa gejala, demam ringan yang tidak spesifik (undifferentiated fever), demam

dengue, DBD sampai SSD.6,7

Gambar 1. Perjalanan penyakit dengue (dikutip dari Eric M. Torres).

Manifestasi klinis yang timbul akibat demam dengue antara lain demam, sakit

kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan tulang, mual muntah, petechie.

Dapat ditemukan leukopenia dan trombrositopoeni. Pada beberapa kasus demam

dengue dapat disertai dengan komplikasi perdarahan seperti epistaksis, gusi

berdarah, perdarahan gastrointestinal, hematuria, menorragia. Penting untuk

membedakan demam dengue dengan perdarahan dan DBD, pada DBD terjadi

peningkatan permeabilitas vaskular yang ditunjukkan dengan hemokonsentrasi.

Pada DBD lebih dominan gejala perdarahan mukosa/saluran cerna/saluran

kemih seperti epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hematuri, dan

hepatomegali, perembesan plasma (efusi pleura, efusi perikard, atau perembesan

16

Page 17: Dss Portofolio Reska

ke rongga peritoneal). Pada DSS (Dengue Syok Syndrome) manifestasi klinis

seperti DBD, disertai kegagalan sirkulasi (syok). Gejala syok anatara lain anak

gelisah, hingga terjadi penurunan kesadaran, sianosis, nafas cepat, nadi teraba

lembut hingga tidak teraba, tekanan darah turun, tekanan nadi < 10 mmHg, akral

dingin, capillary refill turun, diuresis turun, hingga anuria.

D. DIAGNOSIS DEMAM DENGUE/ DEMAM BERDARAH DENGUE

Tabel 2. Kriteria infeksi dengue WHO 1997. Dikutip dari departemen kesehatan

RI6

DD/DBD Derajat Gejala Laboratorium

DD Demam disertai 2 atau

lebih tanda;sakit

kepala,nyeri retro

orbital,mialgia,artralgia

1.Leukopeni

2.Trombositopeni tanpa

ditemukan bukti kebocoran

plasma

3.Serologi Dengue positif

DBD I Gejala DD ditambah uji

bending positif

Trombositopeni (<100.000/µl)

dengan bukti ada kebocoran

plasma

DBD II Gejala DBD derajat I

ditambah perdarahan

spontan

1.Trombositopeni

(<100.000/µl) dengan bukti

ada kebocoran plasma

2.Hemostasis bisa abnormal

*DBD III Gejala DBD derajat II

ditambah kegagalan

sirkulasi (kulit dingin

1.Trombositopeni

(<100.000/µl) dengan bukti

17

Page 18: Dss Portofolio Reska

dan lembab serta

gelisah )

ada kebocoran plasma

2.Hemostasis bisa abnormal

*DBD IV Syok berat disertai

dengan tekanan darah

dan nadi tidak terukur

1.Trombositopeni

(<100.000/µl) dengan bukti

ada kebocoran plasma

2.Hemostasis bisa abnormal

*DBD derajat III dan IV juga disebut Sindrom Syok Dengue (SSD).

Untuk menegakkan diagnosis DBD digunakan kriteria klinis dan laboratoris

menurut WHO 1999.6

a. Kriteria klinis :

- Demam tinggi dengan onset akut.

- Terdapat manifestasi perdarahan :

Uji torniket positif, petekia, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,

hematemesis, melena.

- Hepatomegali.

- Terdapat tanda-tanda syok atau kegagalan sirkulasi :

nadi cepat dan lemah, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan

pasien tampak gelisah.

b. Kriteria laboratoris :

- Trombositopenia ( < 100.000/mm3).

- Hemokonsentrasi .

Peningkatan Ht > 20% menurut umur dan jenis kelamin.

Efusi pleura atau hipoalbuminemia dapat menunjang penentuan diagnosis

DBD.5 Kebocoran plasma menjadi dasar terjadinya syok pada DBD yang

18

Page 19: Dss Portofolio Reska

membedakan dengan demam dengue.6 Dua kriteria klinis yang pertama ditambah

satu kriteria laboratoris atau minimal kenaikan hematokrit cukup untuk

menegakkan diagnosis DBD. Sedangkan untuk diagnosis pasti dapat ditegakkan

melalui tes serologi dan isolasi virus.6 Baku emas untuk diagnosis serologis yaitu

uji hemaglutinasi inhibisi (HI) yang bersifat sensitif namun tidak spesifik yang

berarti tidak dapat menunjukkan tipe virus yang menginfeksi.

DBD dapat diklasifikasikan menurut derajat berat penyakitnya dengan

kriteria menurut WHO 1999.5

- Derajat 1: Demam disertai gejala yang tidak spesifik dan satu-satunya

manifestasi perdarahan adalah uji torniket positif.

- Derajat 2: Seperti derajat 1 tetapi disertai perdarahan spontan biasanya di kulit

atau di tempat lain.

- Derajat 3: Terdapat kegagalan sirkulasi ditandai dengan nadi cepat dan lemah,

tekanan nadi menurun atau hipotensi, kulit dingin dan lembab,

tampak gelisah.

- Derajat 4: Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur

Algoritma 1. Diagnosis Demam Dengue dan DBD

19

Page 20: Dss Portofolio Reska

Algoritma 2. Tatalaksana DBD Derajat II

20

Page 21: Dss Portofolio Reska

Algoritma 3. Tatalaksana DBD Derajat III/IV atau DSS

21

Page 22: Dss Portofolio Reska

22

Page 23: Dss Portofolio Reska

DAFTAR PUSTAKA

1. Sri Rezeki, Soegeng Soegijanto, Suharyono Wuryadi, Thomas Suroso,

editors. Tatalaksana demam dengue/demam berdarah dengue. Edisi

pertama. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 1999.

2. Hendarwanto. Dengue. Di dalam : Sjaifoellah Noer, Sarwono Waspadji, A

Muin Rachman dkk, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid 1. Edisi

ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 1997 : 417-26.

3. Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku kuliah ilmu kesehatan

anak jilid 2. Rusepno Hassan, Husein Alatas, editors. Edisi ketujuh.

Jakarta : Infomedika, 1997 : 607-21.

4. Subdit Arbovirus ,Ditjen PPM dan PLP .1 januari sampai 31 desember

1999

5. Scott B.Halstead. Dengue fever/Dengue Hemorrhagic

Fever.Nelson.Textbook of pediatri.16thedition,WB Saunder Company.A

division of hartcourt Brace and Company

6. Sumarmo, Wydia MS. Dengue Hemorrhagic Fever Klinis, Dignosis dan

Pengobatan. Dalam : Sumarmo, Tjokronegoro, editor Demam Berdarah

Dengue Sepuluh Tahun Penelitian Pada Anak di Jakarta. Jakarta : Balai

Penerbit FKUI, 1985: 1 – 17.

7. Hasyimi. Pemeriksaan Laboratorium Penderita Demam Berdarah Dengue:

Mengapa Uji HI. Media Litbangkes, 1992; IV: 13 – 6.

23