DSS - Indonesia Investments

264
DSS energy and infrastructure PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk ANNUAL REPORT 2011 BUILDING A BETTER TOMORROW

Transcript of DSS - Indonesia Investments

Page 1: DSS - Indonesia Investments

DSSenergy and infrastructure

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk

ANNUAL REPORT2011

BUILDINGA BETTER

TOMORROW

Page 2: DSS - Indonesia Investments
Page 3: DSS - Indonesia Investments

SEKILAS PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk

INFORMASI PERUSAHAAN

VISI, MISI, DAN NILAI

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

RINGKASAN KINERJA

IKHTISAR SAHAM

STRUKTUR PERUSAHAAN

STRUKTUR ORGANISASI

LINI BISNIS PERSEROAN

LAPORAN PRESIDEN KOMISARIS

LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR

PERISTIWA PENTING 2011

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

TATA KELOLA PERUSAHAAN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PROFIL DEWAN KOMISARIS

PROFIL DIREKSI

LAPORAN KOMITE AUDIT

PROFIL KOMITE AUDIT

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

AN OVERVIEW OF PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk

CORPORATE INFORMATION

VISION, MISSION, AND VALUES

FINANCIAL HIGHLIGHTS

PERFORMANCE HIGHLIGHTS

STOCK HIGHLIGHTS

CORPORATE STRUCTURE

ORGANIZATION STRUCTURE

THE BUSINESS LINES OF COMPANY

THE PRESIDENT COMMISSIONER’S REPORT

THE PRESIDENT DIRECTOR’S REPORT

EVENT HIGHTLIGHTS IN YEAR 2011

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS

AUDIT COMMITTEE’S REPORT

PROFILE OF THE AUDIT COMMITTEE

STATEMENT OF RESPONSIBILITY

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

table of contentdaftar isi

4

7

9

10

11

12

14

16

17

18

24

30

32

54

72

74

80

87

88

92

95

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 20113

Page 4: DSS - Indonesia Investments

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (Perseroan) didirikan di Jakarta pada tahun 1996 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas “PT Dian Swastatika Sentosa” No. 6 tanggal 2 Agustus 1996. Kantor Pusat Perseroan beralamat di Plaza BII, Menara II, Lantai 27, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta Pusat 10350, Telepon (021) 31990258, Faksimili (021) 31990259.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (the Company) was established in Jakarta in 1996 by the Deed of Establishment of Limited Company “PT Dian Swastatika Sentosa” No. 6 dated August 2, 1996. Company Headquarter is located at Plaza BII, Tower II, 27th Floor, Jl. M.H. No. Thamrin. 51, Central Jakarta 10350, Phone (021) 31990258, Fax (021) 31990259.

AN OVERVIEW OF PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk SEKILAS PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk

4PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 5: DSS - Indonesia Investments

Perseroan menjalankan kegiatan usaha utama di bidang penyediaan tenaga listrik dan uap, pertambangan batubara, perdagangan besar, serta infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Perseroan beroperasi secara komersial sejak 1 Januari 1998 dengan mulai mengoperasikan empat kompleks pembangkit listrik dan uap yang berlokasi di Tangerang, Serang, dan Karawang. Pembangkit listrik tersebut memiliki kapasitas 300 MW untuk listrik dan 1.336 ton/jam untuk uap dan telah memiliki Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 untuk operasi dan pemeliharaan. Pada tahun 2004 Perseroan melakukan penggabungan usaha dengan PT Supra Veritas dan melakukan diversifikasi usaha ke bidang perdagangan pulp, kertas, dan bahan kimia.

Pada tanggal 10 Desember 2009, Perseroan mencatatkan 770.552.320 lembar sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penjualan saham diinvestasikan untuk pengembangan pertambangan batubara di Sumatera dan Kalimantan dengan mengambilalih 99,99% kepemilikan saham PT Golden Energy Mines Tbk (dahulu bernama PT Bumi Kencana Eka Sakti). Langkah ini dilakukan Perseroan demi menjawab tantangan peluang pasar yang sangat besar di bidang usaha energi dan pertambangan.

Pada tanggal 23 Desember 2010, Perseroan mengambilalih PT Rolimex Kimia Nusamas, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan bahan kimia. Selanjutnya dalam rangka menciptakan sinergi usaha penyediaan tenaga listrik dan usaha penambangan batubara yang menjadi usaha inti Perseroan selama ini, pada tahun 2011 Perseroan mengikuti tender PT PLN (Persero) untuk pengadaan PLTU Mulut Tambang Sumsel-5 yang berkapasitas 2 x 150 MW (Proyek IPP Sumsel-5). Pada bulan Agustus 2011, Perseroan telah ditunjuk sebagai preferred bidder oleh PLN untuk pengadaan Proyek IPP Sumsel-5 tersebut. Sebagai tindak lanjut penunjukan tersebut, Perseroan kemudian mendirikan PT DSSP Power Sumsel (DSSP) sebagai Special Purpose Company (SPC) yang akan menjalankan Proyek IPP Sumsel-5. Pada tanggal 3 November 2011, DSSP telah menandatangani Power Purchase Agreement dengan PLN untuk pengadaan Proyek IPP Sumsel-5. Proyek IPP Sumsel-5 ini diharapkan dapat beroperasi secara komersial mulai tahun 2015.

Pada tanggal 17 November 2011, anak perusahaan Perseroan yaitu PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Bersamaan dengan pencatatan saham GEMS tersebut, Perseroan juga mengambil langkah penting dengan membentuk aliansi strategis dengan GMR Coal Resources Pte. Ltd., [sebelumnya bernama GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.], yang merupakan anak perusahaan GMR Group, sebuah kelompok usaha infrastruktur terkemuka di India. Dalam aliansi strategis tersebut, GMR Singapura menguasai 30% kepemilikan saham

The Company’s main business activities are power and steam generation, coal mining, wholesale trading, and telecommunication infrastructure in Indonesia. The Company started its commercial operation on January 1, 1998 by operating the four power plants located in Tangerang, Serang, and Karawang. The plants have total capacity of 300 MW of power and 1,336 tons/hour of steam and have Quality Management System ISO 9001 : 2000 for operation and maintenance. In 2004 the Company merged with PT Supra Veritas and diversified its business into pulp, paper, and chemical trading. On December 10, 2009, the Company listed 770,552,320 shares on the Indonesia Stock Exchange (BEI). The proceeds from sale of shares were invested in the development of coal mining in Sumatra and Kalimantan by taking over 99.99% shares ownership of PT Golden Energy Mines Tbk (formerly called PT Bumi Kencana Eka Sakti). This step was taken by the Company in order to respond to the challenges of the very large market opportunity in the field of energy and mining business. On December 23, 2010, the Company took over PT Rolimex Kimia Nusamas, a company engaged in chemical trading. Furthermore, in order to create the synergy between power and coal mining business, in 2011 the Company participated in the tender of PT PLN (Persero) for the Mine-Mouth Power Plant IPP Sumsel-5 Project with a capacity of 2 x 150 MW (IPP Sumsel-5 Project). In August 2011, the Company was appointed as preferred bidder by PLN for the procurement of IPP Sumsel-5 Project. As the follow up of the appointment, the Company then established PT DSSP Power Sumsel (DSSP) as a Special Purpose Company (SPC) which will run the IPP Sumsel-5 Project. On November 3, 2011, DSSP signed a Power Purchase Agreement with PLN for the IPP Sumsel-5 Project. IPP Sumsel-5 Project is expected to begin commercial operation in 2015. On November 17, 2011, the Company’s subsidiary, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), listed its shares on the Indonesia Stock Exchange. Along with GEMS stock listing, the Company also took an important step in establishing strategic alliance with GMR Coal Resources Pte. Ltd., [formerly known as GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte Ltd.], which was a subsidiary of GMR Group, a leading infrastructure business group in India. In this strategic alliance, the GMR Singapore has a 30% ownership

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 20115

Page 6: DSS - Indonesia Investments

pada GEMS yang diperoleh melalui penjualan dan pengalihan langsung 18% saham milik Perseroan dan pembelian saham IPO ekuivalen dengan 12% kepemilikan. Aliansi strategis ini mendukung pencapaian visi dan misi strategis Perseroan maupun GEMS untuk mengembangkan pasar batubara di Indonesia dan merealisasikan rencana ekspansi lanjutan di masa yang akan datang.

Dalam rangka optimalisasi aset dan sumber daya Perseroan serta untuk memungkinkan Perseroan melakukan investasi baru, maka Perseroan memutuskan untuk menjual dan mengalihkan 1.211 menara telekomunikasi milik Perseroan kepada PT Inti Bangun Sejahtera pada bulan Desember 2011.

Dengan profil keuangan yang sehat dan portofolio bisnis yang beragam, Perseroan akan terus bertumbuh seiring dengan pengembangan proyek baru di tahun-tahun mendatang. Perseroan berkomitmen untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang energi dan infrastruktur di Indonesia.

in GEMS obtained through the sale and transfer of 18% directly owned shares of the Company and the purchase of IPO shares representing 12% ownership. This strategic alliance is established to support the achievement of the Company’s as well as GEMS’ strategic vision and mission in order to develop coal market in Indonesia and to realize the expansion plan in the future. In order to optimize the Company’s assets and resources and to enable the Company to take new investments, the Company decided to sell and transfer 1,211 telecommunication towers owned by the Company to PT Inti Bangun Sejahtera in December 2011.

With a sound financial profile and a diverse business portfolio, the Company will continue to grow along with new projects in the years to come. The Company is committed to becoming a leading company in energy and infrastructure business in Indonesia.

6PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 7: DSS - Indonesia Investments

Nama Perseroan : PT Dian Swastatika Sentosa TbkTanggal Berdiri : 2 Agustus 1996Alamat Perseroan : Plaza BII, Menara II, Lantai 27 Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350No. Telepon : 62-21-31990258No. Faksimili : 62-21-31990259Tanggal Tercatat di Bursa : 10 Desember 2009Modal Dasar : 2.400.000.000 sahamModal Disetor : 770.552.320 sahamJumlah Saham Tercatat di Bursa : 770.552.320 sahamNilai Nominal per saham : Rp 250,-/sahamPemegang Saham : PT Sinar Mas Tunggal 59,899% Publik 40,101%Website : www.dss.co.idAkuntan Publik : Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Anggota Moore Stephens International Limited Menara Intiland Lantai 7 Jl. Sudirman Kav. 32 Jakarta Telepon : 62-21-5708111 Faksimili : 62-21-5722737Biro Administrasi Efek : PT Sinartama Gunita Plaza BII, Menara III, Lantai 12 Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta 10350 Telepon : 62-21-3922332 Faksimili : 62-21-3923003

Company’s Name : PT Dian Swastatika Sentosa TbkDate of Establishment : August 2, 1996Head Office Address : Plaza BII, Tower II, 27th Floor Jl. M.H. Thamrin No.51, Jakarta 10350Telephone Number : 62-21-31990258Facsimile Number : 62-21-31990259Listing Date : December 10 , 2009Authorized Capital : 2,400,000,000 sharesIssued Capital : 770,552,320 sharesThe Number of Shares Listedon Stock Exchange : 770,552,320 sharesNominal Value per Share : Rp 250,-/shareShareholders : PT Sinar Mas Tunggal 59.899 % Public 40.101 %Website : www.dss.co.idPublic Accountant : Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Member Firm of Moore Stephens International Limited Intiland Tower, 7th Floor Jl. Sudirman Kav.32 Jakarta Telephone : 62-21-5708111 Facsimile : 62-21-5722737Share Administration Bureau : PT Sinartama Gunita Plaza BII, Tower III, 12th Floor Jl. M.H. Thamrin No.51 Jakarta10350 Telephone : 62-21-3922332 Facsimile : 62-21-3923003

INFORMASI PERUSAHAANCORPORATE INFORMATION

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 20117

Page 8: DSS - Indonesia Investments

8PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 9: DSS - Indonesia Investments

VISI VISIONMenjadi perusahaan terkemuka

di bidang energi dan infrastruktur di Indonesia.

Becoming a leading energy and infrastructure company in

Indonesia.

MISI MISSIONMenciptakan pertumbuhan usaha

berkesinambungan dengan memberikan solusi terbaik

bagi pelanggan.

Creating sustainable growth for our business

by providing the right solutions for our customers.

NILAI VALUESINTEGRITAS

INTEGRITY

LOYALITASLOYALTY

SIKAP POSITIFPOSITIVE ATTITUDE

PENGEMBANGANBERKESINAMBUNGANCONTINUOUS IMPROVEMENT

INOVASIINNOVATION

KOMITMENCOMMITMENT

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 20119

Page 10: DSS - Indonesia Investments

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTINGFINANCIAL HIGHLIGHTS

* Disajikan kembali / Restated** Termasuk Hak Minoritas Proforma / Including Proforma Minority Interest

LAPORAN LABA RUGI 2011 2010 2009* 2008 2007 STATEMENT OF INCOME

Pendapatan Usaha 591.244.128 364.137.473 407.377.327 255.959.706 274.701.459 Revenues

Laba Kotor 129.218.140 69.944.046 45.067.045 38.630.419 43.995.140 Gross Profit

Laba Usaha 55.500.176 32.406.709 32.268.450 36.324.023 39.717.631 Income from Operations

Laba Bersih 33.109.275 24.264.104 5.583.319 29.054.893 32.483.080 Net Income

Jumlah Saham Beredar 770.552.320 770.552.320 770.552.320 69.849.200 69.849.200 Issued Share

Laba Bersih per Saham 0,043 0,031 0,008 - - Net Income per Share

NERACA BALANCE SHEET

Aset Lancar 796.202.183 225.746.235 231.847.384 148.725.774 142.239.158 Current Assets

Aset Tidak Lancar 487.556.777 439.368.149 420.432.840 419.032.280 345.051.139 Non-Current Assets

Jumlah Aset 1.283.758.960 665.114.384 652.280.224 567.758.054 487.290.297 Total Assets

Liabilitas Jangka Pendek 240.947.536 124.908.678 163.333.323 97.518.105 44.978.728 Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang 131.672.294 204.465.461 157.793.065 169.236.494 170.363.007 Non-Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 372.619.830 329.374.139 321.126.388 266.754.599 215.341.735 Total Liabilities

Kepentingan Non-pengendali 103.481.975 198.204 160.467 ** - - Non-controlling Interests

Jumlah Ekuitas 911.139.130 335.740.245 331.153.836 301.003.455 271.948.562 Total Equity

Modal Kerja Bersih 555.254.647 100.837.557 68.514.061 51.207.669 97.260.430 Net Working Capital

Jumlah Investasi Saham 47.138.999 15.271.166 21.196.738 21.137.636 21.080.442 Total Investment in Shares of Stocks

RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIO

Rasio Laba terhadap Aset 2,58% 3,65% 0,86% 5,12% 6,67% Return on Assets

Rasio Laba terhadap Ekuitas 3,63% 7,23% 1,69% 9,65% 11,94% Return on Equity

Rasio Lancar 330,45% 180,73% 141,95% 152,51% 316,24% Current Ratio

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 40,90% 98,10% 96,97% 88,62% 79,18% Debt to Equity Ratio

Rasio Liabilitas terhadap Aset 29,03% 49,52% 49,23% 46,98% 44,19% Debt to Assets Ratio

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

EBITDA terhadap Beban Bunga 446,42% 279,74% 244,50% 497,48% 691,16% EBITDA to Interest Expense

Tingkat Perputaran Persediaan 9,89 7,21 7,93 31,22 41,03 Inventory Turnover

Tingkat Perputaran Aset Tetap 2,36 1,44 1,58 0,94 0,99 Property & Equipment Turnover

Tingkat Perputaran Jumlah Aset 0,61 0,55 0,62 0,45 0,56 Total Assets Turnover

Marjin Laba Kotor 21,86% 19,21% 11,06% 15,09% 16,02% Gross Profit Margin

Disajikan dalam Dolar AS, kecuali untuk Jumlah Saham Beredar, Rasio Keuangan, dan Informasi LainnyaPresented in U.S. Dollars, except Issued Share, Financial Ratio, and Other Information

10PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 11: DSS - Indonesia Investments

RINGKASAN KINERJAPERFORMANCE HIGHLIGHTS

31 Dec 2011

31 Dec 2011

31 Dec 2010

31 Dec 2010

U.S. 591 juta/million

PendapatanRevenue

± 62,4%

EBITDA± 49,1%

Laba KotorGross Profit± 84,3%

Laba BersihNet Profit± 37,5%

Laba UsahaIncome from Operations

± 75%

Laba Komprehensif Comprehensive Income

± 168,8 %

U.S. 82 juta/million

U.S. 364 juta/million

U.S. 55 juta/million

U.S. 129 juta/million

U.S. 33 juta/million

U.S. 70 juta/million

U.S. 24 juta/million

U.S. 56 juta/million

U.S. 43 juta/million

U.S. 32 juta/million

U.S. 16 juta/million

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201111

Page 12: DSS - Indonesia Investments

IKHTISAR SAHAMSTOCK HIGHLIGHTS

KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM Saham Perseroan tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Desember 2009 dengan kode saham DSSA. Perseroan mencatatkan 770.552.320 lembar saham dengan harga saham Perseroan pada saat Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) adalah sebesar Rp 1.500,- per saham. Saham Perseroan ditutup pada harga Rp 11.450,- pada akhir tahun 2011, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 8.822.824.064.000,-.

KINERJA SAHAMPergerakan harga dan volume perdagangan saham Perseroan (DSSA) di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:

STOCK LISTING CHRONOLOGY Company shares were listed and traded on the Indonesia Stock Exchange on December 10, 2009 with stock code DSSA. The Company listed 770,552,320 shares with IPO price at Rp 1,500, per share. The closing price of share was Rp 11,450 ,- at the end of year 2011, with market capitalization of Rp 8,822,824,064,000,-.

STOCK PERFORMANCEThe movement of stock prices and trading volume at Indonesia Stock Exchange during the year 2011 is as follows:

Harga Saham / Share’s Price

Rata-rata Volume Perdagangan / Trading Volume

40.000(Rupiah)

Harga Saham / Share’s Price(Saham / Shares)

Volume Perdagangan / Trading Volume

140.000

35.000

Jan’11 Mar Apr Mei Jun Juli Agust Sept Okt Nov Des’11

30.000

120.000

25.000

100.000

20.00080.000

15.00050.000

10.000 40.000

5.000 20.000

0

18.600

27.889

19.175

116.643

41.575

8.7624.211 1.648

17.091

2.214

Tabel berikut menunjukkan harga saham kuartalan tertinggi, terendah dan penutupan serta volume perdagangan saham Perseroan selama tahun 2010 dan tahun 2011:

The following table shows the quarterly high prices, low prices, closing prices, and the trading volume of shares of the Company during the year 2010 and year 2011:

2011 2010

PERIODE Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 PERIOD

Tertinggi 36.200 35.000 19.700 17.100 6.250 7.200 7.700 18.050 Highest

Terendah 16.800 11.900 10.850 10.800 5.550 6.250 7.000 7.450 Lowest

Penutupan 33.000 15.250 12.300 11.450 6.200 7.100 7.600 18.050 Closing

Jumlah Saham Diperdagangkan

344.000 3.664.500 507.000 457.000 78.693.500 33.213.000 32.880.500 15.904.500Total Trading

Volume

* Selama bulan Februari 2011, perdagangan saham Perseroan dihentikan sementara oleh Bursa dan baru mulai diperdagangkan kembali pada tanggal 21 Maret 2011. During February 2011, trading of Company’s shares was temporarily suspended and be opened for trading again on March 21, 2011.

12.150

12PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 13: DSS - Indonesia Investments

STRUKTUR PERMODALAN DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMCAPITAL STRUCTURE AND SHAREHOLDERS’ COMPOSITION

Komposisi pemegang saham Perseroan berdasarkan catatan dari Biro Administrasi Efek, PT Sinartama Gunita, per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The composition of shareholders of the Company based on the records of Share Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of December 31, 2011 are as follows:

PEMEGANG SAHAM THE SHAREHOLDERS

Struktur Permodalan Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The capital structure of the Company as of December 31, 2011 is as follows:

PT SINAR MAS TUNGGAL59,899%

MASYARAKAT PUBLIC 40,101%

MODAL DASAR Authorized Capital

Jumlah Saham Number of Shares2.400.000.000

Nilai Nominal Nominal Value (Rupiah)600.000.000.000,-

MODAL DITEMPATKAN DAN DISETORIssued and Paid Up Capital

Jumlah Saham Number of Shares770.552.320

Nilai Nominal Nominal Value (Rupiah)192.638.080.000,-

SAHAM DALAM PORTEPEL Treasury Stocks

Jumlah Saham Number of Shares1.629.447.680

Nilai Nominal Nominal Value (Rupiah)407.361.920.000,-

Nilai Nominal Rp 250,- per saham Nominal Value of Rp 250,- per share

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201113

Page 14: DSS - Indonesia Investments

STRUKTUR PERUSAHAANCORPORATE STRUCTURE

Struktur kepemilikan Perseroan pada anak-anak perusahaan per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The Company’s ownership structure in its subsidiaries per December 31, 2011 is as follows:

PerseroanCompany

GEMS

BKES

RKN

DSSP

BBE

RCI

TKS

KIM

WAL

NIL

CAI

MAL

RSHP

NIP

BIB

BHBA

KCP

BNP

BBU

TBBU

* Efektif per tanggal 9 Januari 2012 Effective as of January 9, 2012

14PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 15: DSS - Indonesia Investments

KETERANGAN:Perubahan struktur perusahaan yang terjadi setelah tanggal 31 Desember 2011 adalah sebgai berikut:1. Pada tanggal 9 Januari 2012, BKES telah melakukan konversi atas Obligasi MAL sebesar Rp 20.000.000.000,-,

menjadi 20.000 saham dalam MAL atau mewakili 60,717% kepemilikan saham dalam MAL.2. Pada tanggal 9 Februari 2012, Perseroan membentuk Golden Coal Resources Pte. Ltd., berkedudukan di

Singapura, dengan persentase kepemilikan 100%.3. Pada tanggal 15 Februari 2012, BKES mengambilalih PT Andalan Satria Lestari (ASL) dengan cara

mengambil bagian sebanyak 87.000 saham baru yang dikeluarkan oleh ASL (atau setara dengan 99,828%), dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100.000,-. ASL mempunyai 8 anak perusahaan yaitu PT Buana Bara Ekapratama, PT Cahaya Nusa Pratama, PT Citra AlamCahaya, PT Duta Alam Ekapratama, PT Rimba Subur Lestari, PT Duta Alam Jaya, PT Buana Inti Citraprima dan PT Andalan Satria Abadi.

4. Selanjutnya pada tanggal 1 Maret 2012, BKES membeli 149 lembar saham dalam ASL dari PT Cakrawala Dinamika Lestari dengan harga pembelian sebesar Rp 100.000,- per saham, serta mengambil 220.000 lembar saham baru yang dikeluarkan ASL dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100.000,-. Pada tanggal 1 Maret 2012, Perseroan juga membeli 1 lembar saham dalam ASL dari PT Persada Bangun Lestari dengan harga pembelian sebesar Rp 100.000,-.

5. Pada tanggal 2 Maret 2012, ASL membeli 20.000 saham dalam MAL milik BKES, dengan harga pembelian sebesar Rp 1.000.000,- per saham. Selanjutnya pada tanggal 7 Maret 2012, ASL telah mengambil 2.000.000 lembar saham Seri B baru yang dikeluarkan oleh MAL, dengan nilai nominal masing-masing saham baru adalah sebesar Rp 1.000,- per saham Seri B.

6. Pada tanggal 19 Maret 2011 Perseroan dan PT Sinar Mas Tunggal mendirikan PT DSSP Energi Sejahtera (DSSE) yang bergerak dibidang perdagangan, pembangunan, industri, dan jasa. Modal Dasar DSSE adalah sebesar Rp 1.000.000.000.000,-, Modal Ditempatkan dan Disetor adalah sebesar Rp 361.000.000.000,- Persentase kepemilikan Perseroan dan SMT dalam DSSE masing-masing sebesar 99,9% dan 0,1%.

NOTES:The changes of corporate structure after December 31, 2011 are as follows:1. On January 9, 2012, BKES exercised MAL’s Convertible Bonds in the amount of Rp 20,000,000,000,-, into

20,000 shares in MAL or representing 60.717% shares ownership in MAL.2. On February 9, 2012, the Company established Coal Resources Pte. Ltd., incorporated in Singapura, with

ownership percentage of 100%.3. On February 15, 2012, BKES acquired PT Andalan Satria Lestari (ASL) by subscribing to 87,000 new shares

issued by ASL (or representing of 99.828%), with the nominal value of each share is Rp 100,000,-. ASL has 8 subsidiares among others PT Buana Bara Ekapratama, PT Cahaya Nusa Pratama, PT Citra AlamCahaya, PT Duta Alam Ekapratama, PT Rimba Subur Lestari, PT Duta Alam Jaya, PT Buana Inti Citraprima and PT Andalan Satria Abadi.

4. Furthermore, on March 1, 2012, BKES purchased 149 shares in ASL form PT Cakrawala Dinamika Lestari with the purchase price of Rp 100,000,- per share, and also subscribed to 220,000 new shares issued by ASL with the nominal values of each share is Rp 100,000,-. On March 1, 2012, the Company also purchased 1 share in ASL from PT Persada Bangun Lestari with the purchase price of Rp 100,000,-.

5. On March 2, 2012, ASL purchased 20,000 shares in MAL from BKES, with the purchase price of Rp 1,000,000,- per share. Furthermore, on March 7, 2012, ASL acquired 2,000,000 new Serie B shares issued by MAL, with the nominal values of Rp 1,000,- per new Serie B shares.

6. On March 19, 2012, the Company and PT Sinar Mas Tunggal established PT DSSP Energi Sejahtera (DSSE), which engages in trading, development, industry, and services. Authorized Shares of DSSE are Rp 1,000,000,000,000,-, Issued and Paid Up Capital are Rp 361,000,000,000,-. The percentage onwership of the Company and SMT in DSSE respectively are 99.9% dan 0.1%.

KeteranganNotes

RuangLingkup UsahaScope of Activity

Kepemilikan (%) Ownership (%)

Pemilikan Langsung / Direct Ownership

GEMS PT Golden Energy Mines Tbk Perdagangan Batubara / Coal Trading 66,99

RKN PT Rolimex Kimia Nusamas Perdagangan / Trading 99,50

BKES PT Bumi Kencana Eka Sejahtera Perdagangan Batubara / Coal Trading 99,99

DSSP PT DSSP Power Sumsel Penyediaan Tenaga Listrik / Generation of Electricity 98,35

BBE PT Buana Bumi Energi Penyediaan Tenaga Listrik / Generation of Electricity 99,90

Pemilikan Tidak Langsung / Indirect Ownership

RCI PT Roundhill Capital Indonesia Penyertaan Saham / Holding Company 67,32

BIB PT Borneo Indobara Pertambangan Batubara / Coal Mining 66,69

KIM PT Kuansing Inti Makmur Perdagangan dan Ekplorasi Batubara/ Trading and Coal Exploration 66,99

BHBA PT Bara Harmonis Batang Asam Pertambangan Batubara / Coal Mining 66,99

CAI PT Citra Alam Indah Perdagangan Besar/ Trading 99,99

KCP PT Karya Cemerlang Persada Pertambangan Batubara / Coal Mining 66,99

TKS PT Trisula Kencana Sakti Pertambangan Batubara / Coal Mining 46,89

TBBU PT Tanjung Belit Bara Utama Pertambangan Batubara / Coal Mining 66,99

MAL PT Manggala Alam Lestari Pertambangan Batubara / Coal Mining 99,99

NIL PT Nusantara Indah Lestari Pertambangan Batubara / Coal Mining 99,99

NIP PT Nusa Indah Permai Pertambangan Batubara / Coal Mining 99,99

WAL PT Wahana Alam Lestari Pertambangan Batubara / Coal Mining 99,99

BBU PT Bungo Bara Utama Pertambangan Batubara / Coal Mining 66,99

BNP PT Berkat Nusantara Permai Pertambangan Batubara / Coal Mining 66,99

RSHP PT Rolimex Suburin Hutani Persada Perindustrian dan Perdagangan Pupuk / Industry and Fertilizer Trading 69,65

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201115

Page 16: DSS - Indonesia Investments

STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

KEPALA AUDIT INTERNALHead of Internal Audit

MANAJER KEUANGANFinance Manager

MANAJER KEPATUHANCompliance Manager

MANAJER PROYEK IPPIPP Project Manager

MANAJER AKUNTANSI & PELAPORAN

Accounting & Reporting Manager

MANAJER SDMHR & GA Manager

MANAJER PEMBANGKIT CAPTIVE

Captive Power Manager

MANAJER PAJAK Tax Manager

MANAJER TIIT Manager

MANAJER LEGALLegal Manager

KOMITE AUDITAudit Committee

KEPALA BISNIS ENERGI

Energy Business Head

WAKIL PRESIDEN DIREKTUR/ KEPALA

PERDAGANGANVice President Director

/Trading Head

DIREKTUR KEUANGAN

Finance Director

Presiden DirekturPresident Director

DIREKTUR SDM & SEKRETARIS PERUSAHAAN

HR Director & Corporate Secretary

16PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 17: DSS - Indonesia Investments

LINI BISNIS PERSEROANTHE BUSINESS LINES OF COMPANY

PERSEROAN Company

Unit UsahaPertambangan

BatubaraCoal Mining

Business Unit

Unit Usaha Penyedia EnergiPower and Steam

GenerationBusiness Unit

Unit Usaha Perdagangan

Trading Business Unit

Unit Usaha Infrastruktur

Telekomunikasi Telecommunication

Infrastructure Business Unit

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201117

Page 18: DSS - Indonesia Investments

LAPORAN PRESIDEN KOMISARISTHE PRESIDENT COMMISSIONER’S REPORT

THE YEAR 2011 AND THE YEARS AHEAD UNDOUBTLY WILL MAKE ASIA AS THE REGION FOR ECONOMIC DEVELOPMENT.EVEN IT COULD BE SAID THAT ASIA IS THE GROWTH CENTER OF GLOBAL ECONOMY. FOR INDONESIA, IT IS NOW THE TIME TO WORK ON THIS BLESSING.

THE COMPANY AS A FUTURE-ORIENTED BUSINESS ENTITY, HAS PROVED ITS EXPERTISE IN RESPONDING TO THIS POSITIVE DEVELOPMENT. DUE TO MANAGEMENT VISION AS WELL AS ITS PROFESSIONAL INTEGRITY SUPPORTED BY ALL OF ITS COMPONENTS, THE COMPANY MANAGED TO RECORD GOOD PERFORMANCE. WE ARE VERY PROUD AND APPRECIATE THE ACHIEVEMENT IN THE YEAR 2011.

TAHUN 2011 DAN TAHUN-TAHUN KE DEPAN, TAK DIRAGUKAN LAGI BAHWA ASIA AKAN MENJADI KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI, BAHKAN DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN DAN KEKUATAN EKONOMI GLOBAL. BAGI INDONESIA, KINI TELAH TIBA SAATNYA UNTUK MEMETIK BERKAH ITU.

PERSEROAN SEBAGAI SALAH SATU ENTITAS BISNIS YANG SELALU BERUSAHA UNTUK BERORIENTASI KE DEPAN DI TANAH AIR, TELAH MEMBUKTIKAN KEPIAWAIANNYA DALAM MENANGGAPI PERKEMBANGAN POSITIF TERSEBUT. BERKAT KEJELIAN DAN INTEGRITAS PROFESIONAL JAJARAN MANAJEMEN YANG DIDUKUNG OLEH SELURUH KOMPONEN DI DALAMNYA, PERSEROAN BERHASIL MEMBUKUKAN KINERJA YANG MENGGEMBIRAKAN. KAMI SANGAT MENGAPRESIASI DAN BANGGA ATAS PRESTASI DI SEPANJANG TAHUN 2011 YANG LALU.

18PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 19: DSS - Indonesia Investments

FRANKY OESMAN WIDJAJAPresiden Komisaris, President Commissioner

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201119

Page 20: DSS - Indonesia Investments

DEAR SHAREHOLDERS, Representing the Board of Commissioners, we are happy to convey a sense of pride and joy for the management dedication, thought, and decisions in response to various external and internal developments that brought the success of the Company during the year 2011.

NEW ECONOMIC POWERHOUSEYear 2011 could be said as the year of recovery of global economic crisis after being hit by crisis, that was originated in the USA and Europe since the year 2008. The USA economy is currently showing early signs of recovery, while Europe is still dogged by uncertainty. China, as well as India, despite being Asia’s and world’s giant and economic powerhouse is slowing down in growth. At this time, Indonesia becomes one of the glimpsed countries by investors. Indonesia has tremendous potential, particularly domestic consumption, wealth of natural resources, and infrastructure development opportunities to support economic growth. Indonesia’s debt rating was raised by two international rating agencies recently, making Indonesia the investment- grade country. The relevant authorities must address this situation with a fairly sensible, consistent, and foresight manner. As we know, the economic growth in Indonesia in 2011 in the range of 6.3% has given a tremendous advantage. This is reflected in the increase of the middle class, additional employment opportunities, and poverty reduction. It is inevitably that the corporations in Indonesia, including the Company, need to perform a variety of strategic and anticipatory measures. Therefore, we on behalf of the Board of Commissioners, welcome and support the strategy and corporate actions which are planned, tested, and measured in order to face the various challenges and opportunities. PERFORMANCE OF THE COMPANY With the hard work, teamwork, and dedication of all employees of the Company during the year 2011 which are based on the basic values of the Company consisting of Integrity, Loyalty, Innovation, Continuous Improvement, Commitment and Positive Attitude, the Company had posted a satisfactory performance. The Company’s revenue increased 62% to 591 million U.S. dollars in 2011 from 364 million U.S. dollars in 2010. The Company’s gross profit increased 84% to 129 million U.S. dollars in 2011 from 70 million U.S. dollars in 2010. The Company’s net profit rose 37.5% to 33 million U.S. dollars in 2011 compared to net income in 2010 of

PARA PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,Mewakili Dewan Komisaris, kami dengan senang hati menyampaikan rasa bangga dan sukacita atas dedikasi, pemikiran, dan keputusan manajemen Perseroan dalam menyikapi berbagai perkembangan eksternal dan internal yang membawa keberhasilan Perseroan sepanjang tahun 2011.

KEKUATAN BARU EKONOMITahun 2011 dapat dikatakan merupakan tahun pemulihan krisis ekonomi global setelah dihantam krisis yang berpusat di Amerika Serikat dan Eropa semenjak tahun 2008 silam. Ekonomi Amerika saat ini memperlihatkan tanda-tanda awal pemulihan, sementara Eropa masih dirundung ketidakpastian. China, meski menjadi salah satu raksasa dan lokomotif ekonomi Asia dan dunia, mengalami pelambatan pertumbuhan, begitu pula dengan India.

Pada sat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang dilirik oleh investor. Potensi luar biasa dimiliki Indonesia, terutama konsumsi domestiknya, kekayaan sumber daya alamnya, dan peluang pengembangan infrastruktur untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Peringkat utang Indonesia yang telah dinaikkan oleh dua lembaga pemeringkat internasional baru-baru ini, menjadikan Indonesia sebagai “negara layak investasi”. Para pemegang otoritas terkait tentunya menyikapi situasi ini dengan cukup bijaksana, konsisten, dan jeli. Seperti dimaklumi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 yang berada di kisaran 6,3% telah memberikan keuntungan yang luar biasa. Hal tersebut tercermin dari peningkatan kelas menengah, tambahan lapangan kerja, dan pengurangan angka kemiskinan.

Suatu keniscayaan apabila korporasi di Indonesia, termasuk Perseroan, perlu melakukan berbagai langkah strategis dan antisipatif. Karena itu pula kami atas nama Dewan Komisaris Perseroan menyambut baik dan mendukung strategi dan aksi korporasi yang terencana, teruji, dan terukur dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang emas tersebut.

KINERJA PERSEROANDengan kerja keras, kerjasama, dan dedikasi dari segenap karyawan Perseroan sepanjang tahun 2011 berlandaskan nilai-nilai dasar Perseroan yang terdiri dari Integritas, Loyalitas, Inovasi, Pengembangan Berkesinambungan, Komitmen, dan Sikap Positif, Perseroan telah membukukan kinerja yang memuaskan. Pendapatan Perseroan meningkat 62% menjadi 591 juta dolar AS pada tahun 2011 dari 364 juta dolar AS pada tahun 2010. Laba kotor Perseroan meningkat 84% menjadi 129 juta dolar AS pada tahun 2011 dari 70 juta dollar AS pada tahun 2010. Laba bersih Perseroan meningkat 37,5% menjadi 33 juta dolar AS pada tahun 2011 dibandingkan dengan laba bersih tahun 2010 sebesar 24 juta dollar AS. Ekuitas Perseroan

20PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 21: DSS - Indonesia Investments

24 million U.S. dollars. The Company’s equity increased 171% to 911 million U.S. dollars in 2011 compared to equity in 2010 amounted to 336 million U.S. dollars. The increased revenue and profit was mainly due to increased sales volume and the sales value of the coal mining business. MANAGEMENT SUPERVISION AND EVALUATION We as the Board of Commissioners always continue to carry out the supervisory duties over stewardship and leadership that are run by Board of Directors and make recommendations whenever necessary to ensure the achievement of the Company’s goals. The Board of Commissioners and the Borad of Directors are the role model for all employees of the Company in applying the principles of Good Corporate Governance. Therefore, each member of the Board of Commissioners is always trying to give a good example to all Directors and employees of the Company to act in accordance with the principles of Good Corporate Governance.

The management performance is measured based on achievement of Key Performance Indicators which have been prepared for management. During the year 2011, the Board of Commissioners had conducted four times of Board of Commissioners Meeting, which were held in March, April, July and October 2011. In these meetings, the Company management presented the financial performance and business activities, and the Board of Commissioners actively reviewed the Company’s performance in the past and give suggestions to improve the performance of the Company in the future. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND THE ENVIRONMENT Board of Commissioners is also committed to the program and practice of Corporate Social Responsibility implemented by the Company and its subsidiaries, as this is a manifestation of the values and responsibility of the Company as part of the community. The involvement of the Company and its subsidiaries with the community is by helping local people to improve their welfare through educational programs and other programs. BUSINESS PROSPECTS In line with national economic development which is now conducive, including the status of investment grade achieved by Indonesia and attractive opportunities in energy, mining, infrastructure, and trade, the Board of Commissioners is optimistic that in 2012 the Company will be able to take advantage of existing opportunities. The Company is always open to new business development and acquisition

meningkat 171% menjadi 911 juta dolar AS pada tahun 2011 dibandingkan dengan ekuitas tahun 2010 sebesar 336 juta dolar AS. Peningkatan pendapatan dan laba tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya volume dan nilai penjualan dari usaha pertambangan batubara.

PENGAWASAN DAN PENILAIAN KINERJA MANAJEMENKami selaku Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas pengawasan terhadap kepengurusan dan kepemimpinan yang dijalankan oleh Direksi serta memberikan rekomendasi yang di pandang perlu demi memastikan tercapainya tujuan Perseroan.

Dewan Komisaris dan Direksi adalah panutan bagi seluruh karyawan Perseroan dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Oleh karena itu setiap anggota Dewan Komisaris senantiasa berupaya memberi contoh kepada seluruh Direksi dan karyawan Perseroan untuk bertingkah laku yang sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Kinerja manajemen Perseroan diukur berdasarkan pencapaian Indikator Kinerja Utama yang telah disusun untuk jajaran manajemen.

Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah melaksanakan empat kali Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan pada bulan Maret, April, Juli, dan Oktober 2011. Dalam rapat-rapat tersebut, manajemen Perseroan mempresentasikan kinerja keuangan dan kegiatan usaha, dan Dewan Komisaris secara aktif melakukan penelaahan atas kinerja Perseroan di masa lampau dan memberikan saran untuk meningkatkan kinerja Perseroan di masa yang akan datang.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANDewan Komisaris juga berkomitmen terhadap program dan praktek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang dilaksanakan oleh Perseroan maupun anak-anak perusahaan, karena hal ini merupakan perwujudan dari nilai dan tanggung jawab Perseroan sebagai bagian dari masyarakat. Keterlibatan Perseroan dan anak-anak perusahaan dengan masyarakat adalah dengan cara membantu masyarakat lokal meningkatkan kesejahteraan melalui program pendidikan dan program lainnya.

PROSPEK USAHASejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yang kondusif, termasuk status peringkat negara layak investasi yang diraih Indonesia dan peluang-peluang yang menarik di sektor energi, pertambangan, infrastruktur, dan perdagangan, Dewan Komisaris optimistik bahwa Perseroan pada tahun 2012 akan mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan cermat dan maksimal. Perseroan selalu terbuka terhadap peluang pengembangan

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201121

Page 22: DSS - Indonesia Investments

opportunities on prospective companies which provide synergy opportunities. CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on May 31, 2011, there had been changes in the composition of the Board of Commissioners. The President Commissioner formerly held by Mr. Fuganto Widjaja was replaced by Mr. Franky Oesman Widjaja, while the position of Vice President Commissioner formerly held by Mr. Michael J.P. Widjaja was replaced by Mr. Muktar Widjaja. The Company would like to thank them for the services and their contributions for the progress of the Company.

APPRECIATIONFinally, the Board of Commissioners would like to express appreciation and gratitude to the Board of Directors and all employees who have done their best performance. The achievement of the Company along year 2011 is an evidence of the sincerity and dedication in realizing the vision and mission of the Company. On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank all shareholders, business partners, employees, and other stakeholders for their support and trust in the Company. Through the support of all parties, the Company will continue to grow and achieve the new performance targets.

usaha baru dan kesempatan akuisisi perusahaan-perusahaan yang prospektif dan memberikan peluang sinergi.

PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DEWAN KOMISARISBerdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2011, telah terjadi perubahan komposisi di jajaran Dewan Komisaris. Presiden Komisaris yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Fuganto Widjaja digantikan oleh Bapak Franky Oesman Widjaja, sedangkan posisi Wakil Presiden Komisaris yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Michael J.P. Widjaja digantikan oleh Bapak Muktar Widjaja. Perseroan mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa dan sumbangan pikiran yang telah diberikan oleh anggota Dewan Komisaris sebelumnya guna kemajuan Perseroan.

APRESIASIAkhir kata, Dewan Komisaris Perseroan menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Direksi beserta karyawan yang telah melakukan kinerja yang terbaik. Pencapaian Perseroan sepanjang tahun 2011 membuktikan kesungguhan dan dedikasi dalam mewujudkan visi dan misi Perseroan. Kami atas nama seluruh Dewan Komisaris Perseroan juga mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, mitra usaha, karyawan, dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaannya kepada Perseroan. Melalui dukungan semua pihak, Perseroan akan terus berupaya untuk berkembang dan mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan.

Komposisi Dewan Komisaris Perseroan saat ini adalah sebagai berikut:Composition of the Board of Commissioners is currently as follows:• Presiden Komisaris President Commissioner : Franky Oesman Widjaja• Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner : Muktar Widjaja• Komisaris Commissioner : Ichsanto Gunawan• Komisaris Independen Independent Commissioner : Susiyati B. Hirawan• Komisaris Independen Independent Commissioner : H. Agus Tagor

FRANKY OESMAN WIDJAJAPresiden Komisaris

President Commissioner

Jakarta, 2 April 2012

22PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 23: DSS - Indonesia Investments
Page 24: DSS - Indonesia Investments

LAPORAN PRESIDEN DIREKTURTHE PRESIDENT DIRECTOR’S REPORT

PERSEROAN MEMBUKUKAN PENINGKATAN PENDAPATAN YANG SIGNIFIKAN PADA TAHUN 2011, YAITU DARI NILAI PENDAPATAN 364 JUTA DOLLAR AS TAHUN 2010 MENINGKAT 62% MENJADI 591 JUTA DOLAR AS. PERFORMA YANG MENGGEMBIRAKAN INI MERUPAKAN HASIL KERJA KERAS, KERJA SAMA, DAN KERJA CERDAS SEGENAP LINI PERSEROAN TERMASUK DUKUNGAN DAN ARAHAN TIM MANAJEMEN YANG SOLID, PROFESIONAL, VISIONER, INOVATIF DALAM MENJALANKAN KEPEMIMPINANNYA SERTA IKLIM USAHA YANG KONDUSIF.

THE COMPANY POSTED SIGNIFICANT REVENUE INCREASE IN 2011, I.E. 62% INCREASE FROM 364 MILLION U.S. DOLLARS IN YEAR 2010 TO 591 MILLION U.S. DOLLARS IN YEAR 2011. THIS ENCOURAGING PERFORMANCE RESULTED FROM HARD WORK, SMART WORK, AND TEAM WORK OF ALL COMPANY LINES INCLUDING SUPPORT AND DIRECTION OF THE SOLID, PROFESSIONAL, VISIONARY, INNOVATIVE MANAGEMENT TEAM AND CONDUCIVE BUSINESS CLIMATE.

24PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 25: DSS - Indonesia Investments

L. KRISNAN CAHYAPresiden Direktur, President Director

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201125

Page 26: DSS - Indonesia Investments

PARA PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Masa Esa sehingga kami dapat mempersembahkan Laporan Tahunan 2011 dengan hasil yang sangat menggembirakan.

Di tengah perekonomian global yang tidak menentu yang diakibatkan oleh belum pulihnya perekonomian yang terjadi di Amerika Serikat serta beberapa negara di Eropa, perkembangan perekonomian di Asia pada umumnya dan perekonomian Indonesia khususnya di sepanjang tahun 2011 justru semakin membaik dan menarik bagi para investor. Hal tersebut ditandai antara lain dengan meningkatnya penanaman modal di Indonesia sepanjang tahun 2011 yang mencapai Rp 251,3 triliun, naik 20,5% dibandingkan dengan nilai investasi tahun 2010 sebesar Rp 208,5 triliun. Kenaikan peringkat utang yang diberikan oleh dua pemeringkat internasional, Moody’s Investor Service dan Fitch Rating, di awal tahun 2012 ini memberikan sinyal bahwa Indonesia kini berstatus sebagai “negara layak investasi”. Sementara itu hasil survei Roy Morgan yang bekerjasama dengan Kadin mengungkapkan bahwa tingkat keyakinan konsumen Indonesia terhadap perekonomian nasional sepanjang tahun 2011 tetap stabil.

BERAWAL DARI PROSES KERJA YANG TERENCANA DAN TERUKURPerseroan bersyukur bahwa sepanjang tahun 2011 Perseroan berhasil meraih kinerja yang menggembirakan. Pendapatan Perseroan pada tahun 2011 meningkat secara signifikan dengan membukukan pendapatan 591 juta dolar AS, naik 62% dibandingkan dengan pendapatan 364 juta dolar AS pada tahun 2010, sedangkan laba bersih Perseroan meningkat 37,5% dari 24 juta dolar AS pada tahun 2010 menjadi 33 juta dolar AS pada tahun 2011.

Pencapaian yang menggembirakan tersebut, merupakan hasil dari sebuah proses kerja yang baik, terencana dan terukur dari semua unit kerja Perseroan. Kontribusi terbesar diberikan oleh unit usaha pertambangan batubara yang menyumbangkan pendapatan sebesar 330 juta dolar AS atau 56% terhadap keseluruhan pendapatan Perseroan. Disusul kontribusi unit usaha perdagangan yang menyumbangkan pendapatan sebesar 185 juta dolar AS atau 31% terhadap keseluruhan nilai pendapatan Perseroan, serta unit usaha penyedia energi yang menyumbangkan pendapatan sebesar 45 juta dolar AS atau 7,6% dari keseluruhan nilai pendapatan Perseroan dan unit usaha infrastruktur telekomunikasi yang menyumbangkan pendapatan sebesar 32 juta dolar AS atau 5,4% dari keseluruhan nilai pendapatan Perseroan.

Dibandingkan dengan tahun 2010, peningkatan kinerja usaha pertambangan batubara di tahun 2011, terutama disebabkan oleh meningkatnya volume produksi batubara yang dilaksanakan oleh anak-anak perusahaan Perseroan dan juga kenaikan harga jual

DEAR SHAREHOLDERS,First of all we would like to express our gratitude to God so that we could present this Annual Report 2011 with encouraging results. In the midst of global economy uncertainty caused by problems in the USA and several European countries, the economic development in Asia including Indonesia, in the year 2011 is getting better and more attractive to investors. It is characterized, among others, by increasing investment in Indonesia during the year 2011 which reached Rp 251.3 trillion, up 20.5% compared with the value of investments in year 2010, which amounted to Rp 208.5 trillion. The increase in debt rating given by the two international rating agencies, Moody’s Investors Service and Fitch Ratings, in early 2012 provides a signal that Indonesia has emerged as investment-grade country. Meanwhile, Roy Morgan survey in cooperation with the Indonesian Chamber of Commerce revealed that the level of consumer confidence in Indonesia on national economy remained stable throughout the year 2011. STARTING WITH PLANNED AND MEASURED WORK PROCESSWe are very thankful that during year 2011, the Company has achieved an encouraging performance. The Company revenues in year 2011 increased significantly by posting revenue of 591 million U.S. dollars, up 62% compared with revenues of 364 million U.S. dollars in 2010, while net profit increased 37.5% from 24 million U.S. dollars in 2010 to 33 million U.S. dollars in 2011. The above-mentioned encouraging achievement, is the culmination of well planned and measured work process from all units of the Company. The largest contribution is given by the coal mining business that contributed revenue of 330 million U.S. dollars or 56% of total Company revenues. Subsequent revenues were contributed by trading business of 185 million U.S. dollars or 31% of the total revenue, as well as the energy provider business of 45 million U.S. dollars or 7.6% of the revenue, and telecommunication infrastructure business of 32 million U.S. dollars, or 5.4% of the total value of the Company’s revenue. Compared to year 2010, the improved performance of coal mining business in year 2011, was primarily due to increased volume of coal production which is carried out by subsidiaries of the Company and also the increase in

26PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 27: DSS - Indonesia Investments

batubara baik di pasar domestik maupun luar negeri. Total produksi batubara anak-anak perusahaan Perseroan sepanjang tahun 2011 adalah 4,4 juta ton atau meningkat 159% dibanding produksi 1,7 juta ton pada tahun 2010.

Salah satu langkah penting yang dilakukan Perseroan pada tahun 2011 untuk mengembangkan kinerja unit usaha batubara adalah dengan melakukan aliansi stategis dengan GMR Coal Resources Pte. Ltd., [sebelumnya bernama GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.] (“GMR Singapura”), yang merupakan anak usaha dari GMR Group yang berpusat di India. Per 31 Desember 2011, GMR Singapura memiliki sebanyak 30% saham GEMS yang diperoleh melalui pembelian langsung dari Perseroan sebanyak 18% dan pembelian saham IPO pada tanggal 17 November 2011 sebanyak 12%. Dengan pembentukan aliansi strategis tersebut, Perseroan dan GMR Singapura akan bekerja sama dalam manajemen GEMS guna mengembangkan kegiatan usaha GEMS dan mengembangkan pasar batubara GEMS, yang pada akhirnya memberikan nilai lebih kepada pemegang saham Perseroan.

Di bidang usaha penyediaan energi, Perseroan juga berhasil mencatatkan prestasi membanggakan karena telah terpilih sebagai pemenang tender proyek PLTU IPP Sumsel-5 yang berkapasitas 2x150 MW oleh PT PLN (Persero). Melalui salah satu anak perusahaan, PT DSSP Power Sumsel (“DSSP”) sebagai pelaksana proyek, Perseroan telah menandatangani Power Purchase Agreement dengan PLN pada tanggal 3 November 2011. Pembangunan pembangkit listrik untuk Proyek IPP Sumsel-5 direncanakan berlangsung selama 3 tahun dan PLTU tersebut diharapkan dapat beroperasi secara komersial mulai tahun 2015.

Untuk pengembangan unit usaha perdagangan, anak perusahaan Perseroan yaitu PT Rolimex Kimia Nusamas telah mendirikan PT Rolimex Suburin Hutani Persada yang merupakan sebuah perusahaan joint venture dengan PT Saribumi Dewata Lestari. PT Rolimex Suburin Hutani Persada tersebut akan berusaha di bidang perindustrian dan perdagangan pupuk, termasuk namun tidak terbatas pada produksi dan perdagangan pupuk slow release.

Di bidang infrastruktur telekomunikasi, Perseroan memutuskan untuk mengalihkan 1.211 menara telekomunikasi milik Perseroan kepada PT Inti Bangun Sejahtera pada akhir Desember 2011. Langkah ini dilakukan Perseroan sebagai salah satu alternatif untuk melakukan optimalisasi aset dan sumber daya Perseroan serta memungkinkan Perseroan untuk melakukan investasi baru. Diharapkan Perseroan dapat berinvestasi dalam peluang-peluang usaha baru dengan tingkat pengembalian dan prospek pertumbuhan yang menarik yang pada akhirnya memberikan nilai tambah kepada pemegang saham Perseroan.

coal prices in both domestic market and abroad. The total coal production of the Company’s subsidiaries during the year 2011 was 4.4 million tons, an increase of 159% compared to production 1.7 million tons in 2010.

One important step performed by the Company in 2011 in order to develop coal business unit performance was by establishing a strategic alliance with GMR Coal Resources Pte. Ltd., [formerly known as GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.] (“GMR Singapore”), which is a subsidiary of GMR Group, based in India. As of December 31, 2011, GMR Singapore had 30% of the GEMS shares acquired through the direct purchase from the Company as much as 18% and the purchase of IPO shares on the date of November 17, 2011 by 12%. By establishing the strategic alliances, the Company and GMR Singapore will cooperate in GEMS management in order to develop GEMS business activities and develop GEMS coal market, which ultimately deliver more value to shareholders. In the field of energy supply business, the Company also managed to record the good achievements as the Company had been selected as the preferred bidder of IPP Sumsel-5 Power Plant project with a capacity of 2x150 MW by PT PLN (Persero). Through a subsidiary, PT DSSP Power Sumsel (“DSSP”) as the executor of the project, the Company has signed a Power Purchase Agreement with PLN on November 3, 2011. The construction of power plant for IPP Sumsel-5 Project is scheduled for 3 years and the plant is expected to begin commercial operation in 2015. For the development of trading business unit, the Company’s subsidiary, PT Rolimex Kimia Nusamas has established PT Rolimex Suburin Hutani Persada which is a joint venture with PT Saribumi Dewata Lestari. PT Rolimex Suburin Hutani Persada will engage in the fertilizer business, including but not limited to production and trade of slow release fertilizer. In the field of telecommunication infrastructure, the Company decided to transfer the 1,211 telecommunication towers owned by the Company to PT Inti Bangun Sejahtera at the end of December 2011. This step was carried out by the Company as one of the alternatives in order to optimize the Company’s assets and resources and enable the Company to make new investments. The Company is expected to invest in new business opportunities with attractive returns and growth prospects that ultimately deliver more value to shareholders of the Company.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201127

Page 28: DSS - Indonesia Investments

TATA KELOLA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANPencapaian yang membanggakan selama tahun 2011 tidak terlepas dari dukungan dan arahan tim manajemen Perseroan yang solid, profesional, sinergistik, visioner, kreatif dan inovatif dalam memimpin dan menjalankan roda organisasi dengan senantiasa berpegang teguh kepada nilai-nilai Perseroan yang diyakini, dipraktekkan, dan terus dikembangkan secara konsisten dari waktu ke waktu. Perseroan, sebagai perusahaan publik yang bertumbuh dan berkembang dengan baik, senantiasa berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara konsisten.

Berkenaan dengan Tata Kelola Perusahaan ini, manajemen Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan standar K3LH (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup) dengan mengacu kepada ketentuan perundangan yang berlaku di seluruh kegiatan operasi Perseroan. Perseroan memiliki komitmen untuk terus-menerus mengadakan perbaikan dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan dampak lingkungan di Perseroan maupun di anak-anak perusahaan Perseroan.

Perseroan menyadari bahwa sebagai bagian integral dari masyarakat, Perseroan mempunyai tanggung jawab untuk senantiasa melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Pada tahun 2011, Perseroan telah memberikan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa berprestasi di sekitar lingkungan perusahaan. Perseroan juga aktif di berbagai kegiatan sosial di sekitar lingkungan operasional Perseroan, antara lain untuk pemberdayaan masyarakat, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Komitmen Perseroan dalam melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan upaya Perseroan dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.

PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DIREKSIBerdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2011, telah terjadi perubahan komposisi di jajaran Direksi Perseroan. Perseroan telah menambah jumlah anggota Direksi dengan mengangkat Bapak Budi Christanto sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan. Selain itu, Bapak Priono Hari Saptawan telah mengundurkan diri sebagai Direktur Perseroan, dan sebagai ganti beliau, Perseroan telah mengangkat Bapak Hermawan Tarjono sebagai Direktur Perseroan yang baru. Perseroan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Priono Hari Saptawan yang telah memberikan kontribusi kepada Perseroan selama menjabat sebagai Direktur.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYA proud achievement during the year 2011 could not be separated from the support and direction of the solid, professional, synergistic, visionary, creative and innovative management team in leading and running the wheel of organization by continuing to cling to the values of the Company which are believed, practiced, and developed consistently over time. The Company, as a growing public company is always committed to appling the principles of Good Corporate Governance consistently. With regard to Corporate Governance, the Company’s management continues to strive to improve standards of SHE (Safety, Health and Environment) with reference to existing laws and regulations. The Company has a commitment to continuously making improvements in the management of occupational safety, health, and environment at the Company as well as subsidiaries of the Company. The Company realized that as an integral part of society, the Company has responsibility for always implementing Corporate Social Responsibility program. In 2011, the Company had provided scholarships to outstanding students who lived in company’s neighborhood. The Company was also active in various social activities in the neighborhood, among others, for community empowerment, education, health, and infrastructure development. The Company’s commitment in implementing Corporate Social Responsibility program is the Company’s efforts in creating a better life for the people of Indonesia. CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORSBased on the Annual General Meeting of Shareholders held on May 31, 2011, there had been changes in the composition of the Board of Directors of the Company. The Company had increased the number of members of the Board of Directors by appointing Mr. Budi Christanto as Vice President Director of the Company. In addition, Mr. Priono Hari Saptawan has resigned as Director of the Company, and in exchange, the Company has appointed Mr. Hermawan Tarjono as the new Director of the Company. The Company would like to thank Mr. Priono Hari Saptawan who had contributed to the Company during his tenure as Director.

28PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 29: DSS - Indonesia Investments

UCAPAN TERIMAKASIHMewakili Direksi Perseroan, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, kreditur, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaannya kepada Persoan. Dengan dukungan ini, kami yakin bahwa Perseoran akan dapat lebih meningkatkan kinerja dan mewujudkan rencana-rencana Perseroan di masa mendatang.

ACKNOWLEDGMENTSRepresenting the Board of Directors, I would like to thank all shareholders, creditors, employees and other stakeholders for their support and trust in the Company. With this support, we are confident that the Company will be able to further improve the performance and realize Company’s plans in the future.

Komposisi Direksi Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut:The Board of Directors composition of the Company is currently as follows:Presiden Direktur President Director : L. Krisnan CahyaWakil Presiden Direktur Vice President Director : Budi ChristantoDirektur Director : LannyDirektur / Sekretaris Perusahaan Director / Corporate Secretary : Hermawan TarjonoDirektur Tidak Terafiliasi Non Affiliated Director : Susi Susantijo, S.H., LL.M.

L. KRISNAN CAHYAPresiden DirekturPresident Director

Jakarta, 2 April 2012

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201129

Page 30: DSS - Indonesia Investments

PERISTIWA PENTING 2011EVENT HIGHTLIGHTS IN YEAR 2011

Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan, yang bertempat di Hotel Sari Pan Pacific, Ruang Istana Ballroom II, Jl. M.H. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat 10340.

Annual General Meeting of Shareholders of the Company, which is held at the Hotel Sari Pan Pacific, Ruang Istana Ballroom II, Jl. M.H. Thamrin No. 6, Central Jakarta 10340.

31 Mei 2011 May 31, 2011

Penunjukan Konsorsium Perseroan sebagai preferred bidder oleh PLN dalam tender Proyek IPP Sumsel-5.

The appointment of the Company’s consortium as the preferred bidder by PLN in IPP Sumsel-5 project.

4 Agustus 2011 August 4, 2011

11 Agustus 2011 August 11, 2011

23 Agustus 2011 August 23, 2011

18 Oktober 2011 October 18, 2011

Penandatanganan Conditional Sale and Purchase Agreement oleh dan antara Perseroan dalam kapasitasnya selaku penjual dan GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd, dalam kapasitasnya selaku pembeli, terkait dengan rencana pelaksanaan penjualan 18% saham milik Perseroan dalam PT  Golden Energy Mines Tbk.

Pembentukan Anak Perusahaan PT DSSP Power Sumsel. Establishment of Company’s Subsidiary PT DSSP Power Sumsel.

The signing of Conditional Sale and Purchase Agreement by and between the Company in its capacity as a seller and GMR Infrastructure Investments (Singapore)Pte. Ltd, in its capacity as a buyer, associated with the plan to sell 18% shares of PT Energy Mines Golden Tbk.

Transaksi penjualan tanah dan bangunan milik Perseroan yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 37-38, Jakarta Pusat kepada PT Sinar Mas Teladan, pihak yang terafiliasi dengan Perseroan.

The sale of land and building located at Jl. Ir. H. Juanda No. 37-38, Jakarta Pusat to PT Sinar Mas Teladan, Affiliated Company.

30PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 31: DSS - Indonesia Investments

Pengalihan 18% saham GEMS milik Perseroan kepada GMR Infrastructure Investment (Singapore) Pte. Ltd.

Sale of 18% ownership in GEMS to GMR Infrastructure Investment (Singapore) Pte. Ltd.

3 November 2011 November 3, 2011

9 November 2011 November 9, 2011

17 November 2011 November 17, 2011

5 Desember 2011 December 5, 2011

27 Desember 2011 December 27, 2011

Penyelenggaraan Public Expose Tahunan Perseroan, bertempat di Plaza    BII, Menara II, Lantai 39, Jln. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta Pusat 10350.

Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan, bertempat di Hotel Le Grandeur, Ruang Puri Pertiwi I, Jl.  Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat 10730.

Annual Public Expose, held at the Plaza BII, Tower II, 39th Floor, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Central Jakarta 10350.

Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company, held at Hotel Le Grandeur, Ruang Puri Petiwi I, Jl. Mangga Dua Raya, Central Jakarta 10730.

Penandatanganan Power Purchase Agreement dengan PLN untuk Proyek IPP Sumsel-5.

The signing of Power Purchase Agreement with PLN for IPP Sumsel-5 Project.

Transaksi penjualan dan pengalihan 1.211 menara telekomunikasi beserta sarana-sarana penunjangnya yang telah beroperasi penuh dan 93 menara telekomunikasi yang masih dalam tahap penyelesaian milik Perseroan kepada PT Inti Bangun Sejahtera.

Sale and transfer of 1,211 telecommunication towers and their supporting facilities which have been in full operation, and 93 towers in construction to PT Inti Bangun Sejahtera.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201131

Page 32: DSS - Indonesia Investments

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

IKLIM USAHA YANG KONDUSIF SELAMA TAHUN 2011 TELAH MEMBERIKAN PELUANG YANG POSITIF BAGI DUNIA USAHA. PERSEROAN MERESPON DENGAN CERMAT, SEHINGGA PERSEROAN BERHASIL MEMBUKUKAN KINERJA YANG MENGGEMBIRAKAN.

THE CONDUCIVE BUSINESS CLIMATE DURING THE YEAR 2011 HAS PROVIDED POSITIVE OPPORTUNITIES FOR BUSINESS ENTITIES. THE COMPANY RESPONDED CAREFULLY, SO THAT THE COMPANY MANAGED TO RECORD AN ENCOURAGING PERFORMANCE.

32PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 33: DSS - Indonesia Investments

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

KONDISI EKONOMI MAKRO

Dibayang-bayangi oleh ketidakpastian perekonomi global, khususnya krisis utang yang menimpa zona Eropa, dan perekonomian Amerika Serikat yang masih tarik-ulur ke arah pemulihan, perekonomian Asia menunjukkan geliat dan keperkasaannya yang dimotori oleh dua raksasa ekonomi Asia, yakni China dan India yang pada tahun 2011 perekonomiannya masing-masing tumbuh 9,2% dan 7,4%. Keperkasaan China tercermin pada cadangan devisanya senilai 3,2 triliun dolar AS dan kemampuannya menyedot investasi asing langsung sebanyak 116 miliar dolar AS tahun 2011, naik 9,7% dibanding tahun sebelumnya, sedangkan pendapatan per kapita perkotaannya menyodok menjadi 3.500 dolar AS (21.810 yuan), naik 14% dibanding tahun 2010. Posisi itu menempatkan China sebagai “raksasa” ekonomi nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat. Di tengah goncangan kondisi perekonomian Amerika Serikat yang belum sepenuhnya pulih dan perekonomian Eropa yang kerusakannya sampai ke titik nadir, pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang justru tumbuh di kisaran 6,2%. Sementara itu pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,5% dengan inflasi 3,79%. Yang berarti jauh di atas pertumbuhan ekonomi dunia yang berada di kisaran rata-rata 2,5-3%.

Walhasil, posisi atau status perekonomian Indonesia di sepanjang tahun 2011 tersebut telah menempatkan Indonesia bersama China dan India sebagai “negara yang layak untuk berinvestasi”. Besarnya jumlah penduduk dan tingginya konsumsi domestik, kali ini ternyata telah membawa banyak berkah, khususnya bagi dunia usaha. Perseroan beserta anak-anak perusahaannya telah berhasil menanggapi peluang yang ada dengan sebaik-baiknya selama tahun 2011 ini.

TINJAUAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROANPilar bisnis Perseroan adalah sebagai berikut:• Pertambangan batubara yang dijalankan oleh anak-

anak perusahaan Perseroan yaitu PT Golden Energy Mines Tbk dan PT Bumi Kencana Eka Sejatera dengan yang mengoperasikan 10 (sepuluh) konsesi batubara yang berlokasi di Sumatera dan Kalimantan.

• Penyedia energi, dimana Perseroan menjalankan 4 (empat) pembangkit listrik dan tenaga uap yang berlokasi di Serang, Tangerang, Karawang. Saat ini anak perusahaan Perseroan yaitu PT DSSP Power Sumsel juga telah ditunjuk untuk menjalankan proyek pembangkit listrik 2x150 MW yang berlokasi di Sumatra Selatan.

MACRO ECONOMIC CONDITIONS Overshadowed by the uncertainty of the global economy, especially the debt crisis that hit the Europe zone, and the economy of the USA which was still on a push-pull in the direction of recovery, the economy of Asia showed stretching and prowess that were driven by two economic giants of Asia, namely China and India whore economy grew respectively 9.2% and 7.4% in year 2011. The mighty of China was reflected in foreign exchange reserves, worth 3.2 trillion U.S. dollars and its ability to attract foreign direct investment as much as 116 billion U.S. dollars in 2011, up 9.7% over the previous year, while urban income per capita rose to 3,500 U.S. dollars (21,810 yuan), up 14% compared to that of the year 2010. Such condition puts China as the world’s second economy giant after the USA. In the midst of the USA economy which has not fully recoverd and European economy which is on the worst damage, the economic growth in developing countries in fact grew in the range of 6.2%. Meanwhile, Indonesia economy grew 6.5% with inflation rate 3.79%. In other words, the growth of Indonesia’s economy was above average of global economic growth which is in the range of 2.5-3%.

As a result, Indonesia’s economic position or status throughout of the year 2011 has put Indonesia together with China and India as “a viable state for investment”. The magnitude of population and the high domestic consumption, have brought many blessings, especially for businesses entities. The Company and its subsidiaries have successfully responded to the opportunities as well as possible during the year 2011.

REVIEW AND PROSPECTS OF THE COMPANYCompany’s business pillars are as follows:• The coal mining carried out by the Company’s

subsidiaries namely PT Golden Energy Mines Tbk and PT Bumi Kencana Eka Sejatera which operated 10 (ten) coal concessions located in Sumatra and Kalimantan.

• Energy provider, of which the Company runs 4 (four) steam and power plants located in Serang, Tangerang, and Karawang Currently, the Company’s subsidiary, PT DSSP Power Sumsel has also been appointed to build and operate a power plant project of 2x150 MW, located in South Sumatra.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201133

Page 34: DSS - Indonesia Investments

• Perdagangan yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Rolimex Kimia Nusamas antara lain produk pupuk, pestisida dan bahan kimia.

• Infrastruktur Telekomunikasi dengan menyewakan menara kepada operator-operator telekomunikasi.

Untuk memberikan gambaran prospek usaha Perseroan di tahun depan, berikut dibahas perkembangan kinerja Perseroan menurut masing-masing lini bisnis.

Pada tahun 2011 pendapatan bersih Perseroan naik 62% dari 364 juta dolar AS tahun 2010 menjadi 591 juta dolar AS, dengan kontribusi terbesar diberikan oleh unit usaha pertambangan batubara, yaitu sebanyak 56%, disusul kontribusi unit usaha perdagangan 31%, kontribusi unit usaha penyedia energi 7,6% dan unit usaha infrastruktur telekomunikasi 5,4%. Laba kotor Perseroan pada tahun 2011 meningkat sekitar 84%, dari 70 juta dolar AS tahun 2010 menjadi 129 juta dolar AS tahun 2011, sedangkan laba usaha naik 75% dari 32 juta dolar AS tahun 2010 menjadi 56 juta dolar AS tahun 2011. EBITDA naik 49% dari 55 juta dolar AS tahun 2010 menjadi 82 juta dolar AS tahun 2011. Laba bersih Perseroan meningkat 37,5% dari 24 juta dollar AS tahun 2010 menjadi 33 juta dolar AS tahun 2011. Laba Komprehensif naik secara signifikan, yaitu 169%, dari 16 juta dolar AS tahun 2010 menjadi 43 juta dolar AS tahun 2011.

Dibandingkan dengan kinerja tahun 2010, kontribusi masing-masing unit usaha terhadap pendapatan Perseroan terdapat pergeseran. Kontribusi unit usaha pertambangan batubara yang semula menyumbangkan pendapatan sebesar 28% dari keseluruhan pendapatan Perseroan pada tahun 2010 meningkat menjadi 56% tahun 2011. Persentase kontribusi unit usaha perdagangan menurun dari 52% tahun 2010 menjadi 31% tahun 2011. Kontribusi unit usaha penyedia energi juga mengalami penurunan dari 13% tahun 2010 menjadi 7,6% tahun 2011. Usaha infrastruktur telekomunikasi mengalami sedikit penurunan kontribusi terhadap pendapatan Perseroan dari 7% pada tahun 2010 menjadi 5,4% pada tahun 2011.

PERTAMBANGAN BATUBARA Meningkatnya pendapatan Perseroan dari segmen pertambangan batubara disebabkan meningkatnya produksi batubara yang dijalankan oleh PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) beserta anak-anak perusahaannya yaitu dari total produksi 1.764.822 ton tahun 2010 meningkat menjadi 4.390.328 ton pada tahun 2011.

Peningkatan tersebut merupakan respons terhadap permintaan pasar yang meningkat, baik di pasar domestik maupun pasar ekspor, khususnya China dan India. Terjadinya peningkatan produksi batubara adalah hasil peningkatan kapasitas produksi melalui akuisisi sejumlah perusahaan pertambangan batubara dan peningkatan infrastruktur

• Trading, conducted by PT Rolimex Kimia Nusamas which engages among others are fertilizer products, pesticides and chemicals.

• Telecommunication Infrastructures by renting out towers to telecommunication operators.

In order to provide an overview of the Company’s business prospects in next year, the following is the discussion about the development of the Company’s performance in each of its business lines.

In 2011, the Company’s net revenue rose 62% from 364 million U.S. dollars in 2010 to 591 million U.S. dollars, with the largest contribution was given by the coal mining business unit, which is about 56%, followed by the contribution of trading business unit of 31%, the contribution of a energy provider business unit 7.6% and telecomunication infrastructure business unit of 5.4%. The Company’s gross profit in 2011 increased by approximately 84%, from 70 million U.S. dollars in 2010 to 129 million U.S. dollars in 2011, while operating profit rise 75% from 32 million U.S. dollars in 2010 to 56 million U.S. dollars in 2011. EBITDA up 49% from 55 million U.S. dollars in 2010 to 82 million U.S. doll ar in 2011. The Company’s net profit increased 37.5% from 24 million U.S. dollars in 2010 to 33 million U.S. dollars in 2011. The comprehensive earnings rose significantly, which is 169%, from 16 million U.S. dollars in 2010 to 43 million U.S. dollars in 2011.

If compared to the performance in 2010, the contributions of each business unit to the Company’s revenues had shifted. The contribution of coal mining business unit which originally contributed revenues of 28% of total revenues for the year 2010 had increased to 56% in 2011. The contribution percentage of trading business unit had decreased from 52% in 2010 to 31% in 2011. The contribution of business unit in energy providers also decreased from 13% in 2010 to 7.6% in 2011. The telecommunication infrastructure business experienced a slight decline in contributions to the Company’s revenue from 7% in 2010 to 5.4% in 2011. COAL MININGThe increase of Company’s revenue from coal mining segment was due to the increase of coal production at PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) and its subsidiaries, from total production of 1,764,822 tons in 2010 to 4,390,328 tons in 2011.

This is a response to increasing market demand, both for domestic and export markets, particularly for China and India. The increase in coal production is the result of increased production capacity through the acquisition of a number of coal mines and the increase of production supporting infrastructure as

34PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 35: DSS - Indonesia Investments

pendukung produksinya dan efisiensi yang dijalankan di semua lini. Cadangan batubara (coal reserves) di konsesi yang diusahakan oleh anak-anak Perseroan mencapai sekitar 849 juta ton, sedangkan sumber daya (coal resource) lebih dari 1,93 miliar ton batubara. Ke depan, seiring dengan meningkatnya trend permintaan akan batubara di pasar Asia dan domestik, industri pertambangan batubara ini masih tetap menjadi “primadona”. Perseroan dan anak-anak perusahaan akan terus melanjutkan kegiatan eksplorasi dan program pengeboran lanjutan di tahun 2012 untuk meningkatkan jumlah cadangan batubara.

Permintaan batubara di Asia akan terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya. Negara-negara yang mengimpor batubara dari Indonesia antara lain China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Thailand, Filipina. Selain Asia, permintaan akan batubara juga datang dari negara-negara Eropa dan Amerika. Dengan keunggulan letak yang strategis, maka Indonesia memiliki keunggulan dari segi biaya pengiriman batubara ke negara-negara tujuan impor batubara jika dibandingkan dengan produsen-produsen batubara lain seperti Australia dan Afrika Selatan.

Secara umum strategi Perseroan untuk unit usaha pertambangan batubara adalah sebagai berikut:• Meningkatkan kapasitas produksi dengan membuka

areal pertambangan batubara baru; • Membangun dan memperbaiki infrastruktur dan

logistik, dengan membangun jalan dan pelabuhan.

PENYEDIA ENERGIHal yang juga menggembirakan adalah kinerja unit usaha penyedia energi yang dijalankan oleh Perseroan dengan mengoperasikan 4 (empat) Pusat Pembangkit Tenaga Listrik

well as efficiency that were carried out in all lines. The reserves of coal in concessions engaged by the Company’s subsidiaries reached about 849 million tons, while the coal resource is more than 1.93 billion tons. In the future, along with the increasing trend for demand of coal in Asia and domestic market, the coal mining industry is still a “primadonna”. The Company and its subsidiaries will continue their exploration activities and drilling up program in 2012 in order to increase the amount of Company’s coal reserves.

The coal demand in Asia will continue to increase significantly each year. The countries that import coal from Indonesia, among others are China, India, Japan, South Korea, Taiwan, Malaysia, Thailand, and Philippines. In addition to Asia, the demand for coal is also coming from European countries and America. With the advantage of its strategic location, Indonesia has a benefit in terms of coal shipping cost to coal import destination countries if compared with other competitors of coal producers such as Australia and South Africa.

In general, the Company’s strategy in coal mining unit business is as follows:• To increase the production capacity by opening a

new coal mining area; • To develop and improve the infrastructure and

logistics by developing roads and ports. ENERGY PROVIDERThe performance of energy provider business unit run by the Company through the operations of 4 (four) Power Plants in Serang, Tangerang, Karawang I and

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201135

Page 36: DSS - Indonesia Investments

di Serang, Tangerang, Karawang I dan Karawang II dengan total produksi listrik mencapai 300 MW.

Selain itu sejalan dengan permintaan dan kebutuhan listrik yang terus meningkat, baik untuk sektor industri dan komersial, maupun untuk rumah tangga dan transportasi, Perseroan melalui anak perusahaannya, PT DSSP Power Sumsel, sedang mempersiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap baru dengan kapasitas 2x150 MW yang berlokasi di Banyuasin, Sumatera Selatan, untuk memasok kebutuhan PT PLN (Persero). Penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) antara DSSP dan PLN untuk masa 25 tahun dengan pola kerjasama berbentuk kemitraan Build, Own, Operate and Transfer (BOOT). Pengerjaan proyek ini diharapkan akan selesai pada tahun 2015 mendatang. Pembangkit listrik ini bertenaga batubara yang didesain untuk mengkonsumsi batubara berkalori rendah. Nilai investasi proyek ini 400 juta dolar AS.

Pada masa mendatang, Perseroan berencana untuk mengikuti tender-tender PLN lainnya untuk proyek pengadaan listrik. Perseroan optimis bahwa prospek usaha penyedia energi ini di masa mendatang sangat baik.

Pertama, hal ini dikarenakan kebutuhan akan listrik senantiasa meningkat dari masa ke masa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan industri pemakainya.

Kedua, kebijakan pemasangan listrik ke seluruh pelosok Tanah Air yang digencarkan dan dicanangkan oleh Pemerintah belum mampu dipenuhi oleh PLN, sehingga perusahaan milik negara ini harus menjalin kerjasama dengan sejumlah pembangkit listrik swasta.

Ketiga, dengan adanya dukungan Pemerintah berupa program listrik swasta serta adanya kontrak jangka panjang dengan pelanggan, maka usaha penyedia energi memiliki prospek yang sangat baik. Ringkasnya, prospek usaha

Karawang II with a total electricity production capacity of 300 MW was also encouraging.

In line with the increasing demand for electricity, both for industrial and commercial sectors, as well as for household and transportation, the Company through its subsidiary, PT DSSP Power Sumsel, is preparing the construction of a new Coal-Fired Power Plant with a capacity of 2x150 MW located in Banyuasin, South Sumatra, to supply the needs of PT PLN (Persero). The signing of Power Purchase Agreement (PPA) between the DSSP and PLN for 25 year partnership is based on Build, Own, Operate and Transfer (BOOT) scheme. The undertaking of this project is expected to be completed in 2015. This coal-fired power plant is designed to consume low-calorie coal. The investment value of this project is 400 million U.S. dollars.

In the future, the Company plans to take part on other PLN tenders for power project. The Company is optimistic that the prospect of energy provider in the future is very good.

First, this is due to ever-increasing demand for electricity from time to time in line with the national economic growth and industrialization.

Second, the Government’s policy concerning the electrification to all corners of the country has not been able to be fulfilled by PLN, so that this state-owned enterprise should establish partnership with a number of private power plants.

Third, with the support of the Government in form of private power program as well as long-term contracts with customers, the business of energy provider has excellent prospects. In summary,

36PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 37: DSS - Indonesia Investments

penyedia energi merupakan usaha jangka panjang yang menjanjikan.

PERDAGANGANUnit usaha perdagangan, bagaimana pun tetap menarik dan menguntungkan untuk terus digeluti dan dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peritel asing yang memasuki pasar Indonesia, karena mereka melirik bahwa Indonesia sebagai pasar potensial. Pemulihan ekonomi global dan domestik serta berlangsungnya era perdagangan bebas juga akan meningkatkan kegiatan perdagangan di masa depan.

Perseroan melalui anak perusahaannya, PT Rolimex Kimia Nusamas menjalankan unit usaha perdagangan dengan memperdagangkan komoditas andalan, yaitu pupuk, kimia dan pestisida. Industri pupuk merupakan salah satu industri yang memiliki prospek yang sangat menarik di negeri agraris seperti Indonesia. Indonesia membutuhkan komoditas pupuk untuk mempertahankan kelangsungan sektor pertanian dan perkebunan.

Perseroan akan terus berupaya untuk melakukan diversifikasi usaha dengan mencari produk-produk dan peluang pasar baru untuk menciptakan sinergi unit usaha perdagangan di masa mendatang.

INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASIMerupakan sebuah kenyataan yang menarik bahwa masyarakat Indonesia “gemar berbicara” dan “gemar berkomunikasi”. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya pengguna telepon seluler oleh warga kota maupun warga pedesaan. Trend ini semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi. Untuk melayani kebutuhan dan kegemaran tersebut, Indonesia membutuhkan 150 ribu hingga 200 ribu menara BTS dalam kurun waktu 5-7 tahun mendatang. Sementara ketersediaan BTS saat ini baru mencapai 70 ribu unit.

Potensi unit usaha infrastruktur telekomunikasi ini mendapat dukungan pemerintah setelah dikeluarkannya Peraturan Menkominfo pada tahun 2008 yang menyatakan bahwa pembangunan menara BTS tertutup bagi investor asing. Ketentuan tersebut diperkuat SKB Menara Bersama pada tahun 2009 yang mengatur penggunaan bersama menara telekomunikasi.

RISIKO USAHA

Risiko usaha adalah bagian tak terpisahkan dalam setiap kegiatan usaha. Risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yang beberapa di antaranya berada di luar kendali Perseroan. Risiko usaha ini dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan.

the prospect of energy providers business is really a promising long-term business.

TRADINGThe trading business unit remains attractive and profitable to work at and developed. It could be seen from many foreign retailers who are entering the Indonesia market, because they are aware that Indonesia is a very potential market. The global and domestic economic recovery and the ongoing era of free trade will also increase the trading activities in the future.

The Company through its subsidiary, PT Rolimex Kimia Nusamas runs trading business unit by trading the favorite commodities, namely fertilizers, chemicals and pesticides. The fertilizer industry is one industry that has a very attractive prospect in an agrarian country such as Indonesia. Indonesia requires fertilizer in order to maintain the continuity of agriculture and plantation sectors.

The Company will continue its efforts to diversify the business by finding new products and new market opportunities for creating synergies of trading business unit in the future.

TELECOMMUNICATION INFRASTRUCTURESIt is an interesting fact that the people of Indonesia “love to talk” and “love to communicate”. This is reflected in the increasing number of mobile phone users by the city and rural residents. This trend is increasing along with advances in communications technology. In order to serve the above needs and preferences, Indonesia needs 150 thousand to 200 thousand of base station towers within the next 5-7 years. While the availability of currently base stations reaches only 70 thousand units.

The potential of telecommunication infrastructure business unit gets support from the government after the issuance of Minister of Communication’s Decree in 2008 which stated that the construction of BTS tower is closed for foreign investors. The provision is reinforced by SKB Menara Bersama in 2009 that regulates the joint usage of telecommunication towers.

BUSINESS RISK

The business risks are integral part of every business activity. Business risks faced by the Company may be caused by several factors, some of which are beyond the control of the Company. This business risks may affect the Company’s business activities.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201137

Page 38: DSS - Indonesia Investments

A. RISIKO PASAR1. Risiko Fluktuasi Harga Batubara yang Signifikan Pendapatan Perseroan dan anak-anak perusahaan

sangat bergantung pada hasil penjualan batubara yang ditentukan oleh harga batubara. Harga batubara yang dijual oleh anak-anak perusahaan ditentukan oleh berbagai faktor di luar kendali Perseroan seperti harga batubara dunia, yang dapat berfluktuasi secara signifikan mengikuti hukum permintaan-penawaran batubara, pola konsumsi batubara dari industri-industri pemakai batubara sebagai bahan bakar utama, keadaan cuaca, masalah distribusi, ketersediaan pasokan batubara dari produsen batubara lainnya, ketersediaan bahan bakar alternatif, perkembangan teknologi, dan faktor ketenagakerjaan.

2. Risiko Penurunan Kualitas Batubara Anak-anak perusahaan menjual batubara dengan

spesifikasi tertentu sesuai dengan kontrak penjualan dengan pelanggan. Kualitas batubara yang diproduksi anak-anak perusahaan dapat menurun seiring dengan habisnya cadangan batubara di beberapa wilayah operasi penambangan. Penurunan kualitas batubara tersebut dapat mengakibatkan penurunan harga penjualan batubara. Penurunan harga jual tersebut dapat berdampak negatif pada kondisi keuangan, kinerja operasi, dan prospek anak-anak perusahaan dan Perseroan.

3. Risiko Kelebihan Pasokan Batubara Pertumbuhan pasar batubara dunia dan peningkatan

permintaan dunia atas batubara telah menarik pemain-pemain baru dalam industri tersebut serta mendorong perkembangan tambang-tambang baru dan perluasan tambang-tambang yang telah ada di berbagai negara kesemuanya mengakibatkan peningkatan kapasitas produksi batubara global. Peningkatan laju pengembangan dan kelebihan pasokan batubara secara global di masa depan dapat menurunkan harga batubara global dan harga jual batubara Perseroan.

B. RISIKO OPERASIONAL1. Risiko Ketergantungan Perseroan terhadap Anak-

anak Perusahaan Saat ini, sebagian besar pendapatan Perseroan

diperoleh dari kegiatan usaha anak-anak Perusahaan. Oleh karena itu, kondisi keuangan Perseroan amat bergantung pada kinerja keuangan dan kebijakan dividen dari anak-anak Perusahaan. Gangguan pada kegiatan usaha atau perubahan kebijakan dividen oleh anak-anak Perusahaan atau pembatasan kemampuan anak-anak Perusahaan untuk mendistribusikan dividen sebagai akibat perjanjian tertentu, dapat berpengaruh pada kondisi keuangan Perseroan.

A. MARKET RISK1. Risk of Significant Fluctuations on Coal Price

The revenues of Company and its subsidiaries rely heavily on coal sales determined by the market coal price. The coal price sold by the subsidiaries is determined by numerous factors beyond the control of the Company such as world coal prices, which could fluctuate significantly following the law of demand-supply on coal, pattern of coal consumption by the coal user, the weather, the problem on distribution, availability of coal supply from other coal producers, the availability of alternative fuels, technological developments, and employment factors.

2. Risk of Coal Quality DecreaseThe Company’s subsidiaries sell coal with certain specifications in accordance with the contract of sale with customers. The quality of coal produced by subsidiaries may decline in line with the running-out of coal reserves in some of mining operations areas. The decline in coal quality could lead to lower sales prices of coal. The decline of prices could have a negative impact on financial condition, operating performance, and prospects of subsidiaries and the Company.

3. Risk of Coal OversupplyThe growth of world coal markets and the increase in world demand for coal has attracted new players in the industry and encouraged the exploration of new mines and development expansion of existing mines in many countries of which all resulted in an increase of coal production capacity at global level. The increase of expansion and global oversupply of coal in the future could reduce global coal prices and Company’s coal selling prices.

B. OPERATIONAL RISK1. Risk of Dependence of the Company on its

SubsidiariesCurrently, the majority of the Company’s revenue is derived from the business of its subsidiaries. Therefore, the Company’s financial condition is highly dependent on financial performance and dividend policy of Company’s subsidiaries. Disruption in operations or changes in dividend policy by subsidiaries or limitation of the ability of subsidiaries to distribute dividends as a result of certain agreements, may affect the Company’s financial condition.

38PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 39: DSS - Indonesia Investments

2. Risiko ketergantungan Perseroan dan Anak-anak Perusahaan terhadap Karyawan Kunci

Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan membutuhkan dukungan para karyawan kunci dan/atau manajemen senior tertentu yang memiliki keahlian khusus, termasuk para anggota Direksi. Dalam hal Perseroan kehilangan karyawan kunci dan/atau manajemen senior, dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan.

3. Risiko Sistem dan Teknologi Risiko sistem dan teknologi timbul sebagai akibat adanya

proses penyimpangan atau ketidaksesuaian sistem dan teknologi dalam operasi Perseroan. Risiko sistem dan teknologi dapat disebabkan karena ketiadaan suku cadang pengganti, usia mesin yang terus bertambah menyebabkan kemampuan mesin berkurang, dan perkembangan teknologi yang tidak selalu dapat diikuti Perseroan.

C. RISIKO HUKUM DAN PERIJINAN1. Risiko Perijinan Kegiatan penambangan batubara di Indonesia

secara umum tunduk dan diatur oleh Pemerintah melalui Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Pemerintah Daerah dimana

2. Risk of Company’s Dependence and Company’s Subsidiaries’ Dependece on Key EmployeesTo conduct its business, the Company relies on the support of key personnel and/or certain senior management who have special expertise, including members of the Board of Directors. In case the Company loses key employees and/or senior management team, it could adversely affect Company’s financial condition, operations results and business prospects of the Company.

3. Risk of Systems and TechnologyThe systems and technology risks arised as a result of the irregularities or discrepancies in systems and technology in Company’s operations. The systems and technology risk can be attributed to lack of replacement parts, increasing age of the engine causing the reduction of engine capacity, and technological advancement which may not be always followed by the Company.

C. RISKS OF LAW AND LICENSINGA. Licencing Risk

The coal mining activities in Indonesia are generally subject to and regulated by the Government through the Ministry of Energy and Mineral Resources, Ministry of Forestry, Ministry of Environment, Investment Coordinating Board

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201139

Page 40: DSS - Indonesia Investments

wilayah pertambangan berada. Anak-anak perusahaan merupakan pemegang IUP Eksplorasi Pengangkutan dan Penjualan. Anak-anak perusahaan memiliki hak untuk melakukan penambangan batubara yaitu melalui PKP2B maupun IUP Eksplorasi, Eksploitasi, Pengangkutan dan Penjualan batubara. Pengakhiran atau pembatalan atau pembatasan PKP2B dan/atau IUP dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan. Selain itu risiko juga dapat timbul akibat tidak diperolehnya atau tertundanya perolehan perizinan yang mencukupi atas kegiatan usaha yang digeluti oleh Perseroan.

2. Risiko Hukum Risiko hukum meliputi adanya ketidakpastian berkenaan

dengan penerapan aturan perundangan yang berlaku. Perseroan tidak dapat memastikan ada atau tidak adanya kemungkinan diterbitkan perubahan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dan/atau yang mempengaruhi industri ketenagalistrikan maupun pertambangan di Indonesia di kemudian hari. Perubahan peraturan perundang-undangan yang bersifat membatasi kegiatan usaha ketenagalistrikan atau kegiatan usaha penambangan di wilayah konsesi termasuk yang menyebabkan kegagalan Perseroan dalam memperoleh perpanjangan ijin dan persetujuan dapat berdampak negatif terhadap kondisi keuangan, kinerja operasi, dan prospek usaha Perseoran dan anak-anak perusahaan.

(BKPM) and local government where the mines are located. The Company’s subsidiaries are the holder of Coal Exploration, Exploitation, Transportation and Sales License (IUP). The subsidiaries have the rights to mine the coal through PKP2B as well as IUP. Termination or cancellation or restriction of PKP2B and/or IUP could adversely affect Company’s business activities, financial condition, operating results and business prospects of the Company. In addition it could also arise out of not obtaining or delay in obtaining an adequate license for business activities engaged by the Company.

2. Legal RiskThe legal risks include the uncertainty regarding the implementation of rules of existing law. The Company could not ensure the presence or absence of the possibility of changes in regulations which is related to legislation and/or affecting the electricity sector and the mining industry in Indonesia in the future. The changes in laws and regulations that are restricting the business activities of the electricity or mining activities in the area of concessions, including the causes of the failure of the Company in obtaining approval for an extension and could negatively impact the Company’s financial condition, operating performance and business prospects of the Company and its subsidiaries.

40PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 41: DSS - Indonesia Investments

D. RISIKO FINANSIAL1. Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi Regional atau

Global Krisis ekonomi global dapat menyebabkan penurunan

ketersediaan dana pinjaman, penurunan investasi asing secara langsung, kegagalan institusi keuangan global, penurunan nilai pada pasar saham global dan regional, melambatnya tingkat pertumbuhan ekonomi global dan penurunan permintaan terhadap beberapa komoditas. Krisis ekonomi yang terjadi baik secara global, regional, ataupun nasional, dapat mempengaruhi permintaan dan harga produk yang pada akhirnya berdampak pada kinerja Perseroan.

2. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau

arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga terhadap Perseroan terutama terkait dengan hutang kepada bank. Perseroan secara aktif melakukan pemantauan kondisi pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal dengan tingkat bunga yang menguntungkan bagi Perseroan.

3. Risiko Mata Uang Kinerja keuangan Perseroan dapat dipengaruhi oleh

perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Risiko tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan oleh Perseroan menggunakan mata uang selain mata uang Rupiah.

E. RISIKO ALAM Curah hujan yang tinggi dapat memperlambat dan

menghambat pekerjaan penambangan, kegagalan peralatan penambangan dan banjir di sekitar lokasi penambangan maupun di jalur angkutan batu bara. Kejadian alam tersebut dapat memberikan kerugian bagi Perseroan. Terjadinya perubahan cuaca dan bencana alam dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan prospek usaha Perseroan.

TINJAUAN KINERJA PERSEROAN

PENGARUH NILAI TUKAR TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERSEROANSebagian besar pendapatan dan biaya Perseroan diperoleh dan dibayarkan Perseroan dalam mata uang dolar AS. Sementara itu, laporan keuangan konsolidasian Perseroan juga dicatat dalam mata uang dolar AS. Dengan net open position dalam mata uang asing yang kurang lebih

D. FINANCIAL RISK1. Change on Regional or Global Economic

Conditions RiskGlobal economic crisis could lead to decrease of the availability of loan funds, the decline in foreign direct investment, global financial institution failure, and impairment of the global and regional stock markets, slowing of global economic growth rates and reduction of the demand for some commodities. The economic crisis both globally, regionally, or nationally, can affect the demand and product prices, which in turn affects the performance of the Company.

2. Interest Rate RiskInterest rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. Interest rate risk is primarily related to the Company’s loan debt to the bank. The Company is actively monitoring the financial markets in order to obtain the optimal source of funding with a favorable interest rate for the Company.

3. Currency RiskThe Company’s financial performance could be affected by the exchange rate of in Rupiah against foreign currencies arising from operational transactions. The risk arises because some transaction are carried out by the Company is in a currency other than Rupiah.

E. NATURE RISK

The high rainfall could slow down and hinder exploration and exploitation activities, the mining equipment failures and flooding in the vicinity of the mining and the coal transportation routes. This natural event could bring harm to the Company. The weather changes occurences and natural disasters could adversely affect the Company’s business, financial condition and business prospects of the Company.

REVIEW OF COMPANY’S PERFORMANCE

THE EFFECT OF EXCHANGE RATE ON COMPANY’S FINANCIAL STATEMENTS Most of the revenues earned and expenses paid by the Company were denominated in U.S. dollars. Meanwhile, the consolidated financial statements of the Company were also recorded in the U.S. dollar. With the net open position in foreign currencies are roughly balanced, the

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201141

Page 42: DSS - Indonesia Investments

seimbang, risiko fluktuasi kurs terhadap penafsiran angka pada laporan keuangan Perseroan relatif kecil. Pembahasan dan analisis manajemen berikut ini karenanya memaparkan kinerja operasi yang sesungguhnya, yang relatif terlepas dari pengaruh penguatan dolar AS di sepanjang tahun 2011.

TINJAUAN KINERJA OPERASI

Pendapatan UsahaPendapatan Perseroan merupakan kontribusi dari empat unit usaha Perseroan, yang terdiri dari unit usaha pertambangan batubara, unit usaha penyedia energi, unit usaha perdagangan dan unit usaha infrastruktur telekomunikasi. Di tahun 2011, Perseroan membukukan pendapatan sebesar 591 juta dolar AS, naik 62% dibandingkan dengan pendapatan Perseroan di tahun 2010 sebesar 364 juta dolar AS. Kenaikan pendapatan secara signifikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan secara signifikan pendapatan unit usaha pertambangan batubara sejalan dengan terjadinya peningkatan volume produksi, peningkatan penjualan batubara, dan kenaikan pada harga jual batubara.

Volume penjualan dan fluktuasi harga batubara merupakan dua faktor penentu utama bagi perolehan pendapatan unit usaha pertambangan batubara Perseroan. Nilai pendapatan karenanya berfluktuasi mengikuti pergerakan harga jual dan volume penjualan batubara, sebagaimana tercermin dalam perolehan pendapatan dalam dua tahun terakhir. Volume penjualan batubara tercatat selama tahun 2010 dan 2011 berturut-turut adalah sebanyak 2,1 juta ton dan 5,7 juta ton batubara. Kenaikan harga jual batubara sepanjang tahun 2011, ikut mendukung terjadinya kenaikan pendapatan unit usaha pertambangan. Secara rata-rata, harga jual batubara unit usaha Perseroan tahun 2011 adalah sebesar Rp 503,023 per ton batubara. Dibandingkan tahun 2010, harga rata-rata tahun 2011 ini mengalami kenaikan sebesar 12,01%.

Dengan kenaikan volume penjualan dan harga jual ini, nilai pendapatan dari unit usaha pertambangan batubara tercatat sebesar 330 juta dolar AS, meningkat sebesar 223% dari nilai pendapatan tahun 2010 sebesar 102 juta dolar AS. Peningkatan signifikan pada pendapatan unit usaha pertambangan batubara ini menyebabkan kontribusi unit usaha pertambangan batubara ke pendapatan Perseroan menjadi 56% di tahun 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 28%.

Beban Pokok PenjualanDi tahun 2011, beban pokok penjualan mencapai 462 juta dolar AS, naik 57% dibandingkan beban pokok penjualan Perseroan tahun 2010 sebesar 294 juta dolar AS. Kenaikan beban pokok penjualan ini disebabkan oleh kenaikan signifikan pada beban pokok penjualan unit usaha pertambangan batubara dari 75 juta dolar AS pada tahun 2010 menjadi 235 juta dolar AS pada tahun 2011.

risk of exchange rate fluctuations on the interpretation of the numbers on financial statements of the Company is relatively small. The following management discussion and analysis therefore expose the true operating performance, which is relatively independent from the influence of strengthening U.S. dollar throughout the year 2011.

OPERATIONS REVIEW

Operating RevenuesThe Company’s revenue is contributed by the Company’s four business units, which consist of the coal mining business unit, energy provider unit, trading unit and telecommunication infrastructure unit. In year 2011, the Company posted revenue of 591 million U.S. dollars, increasing 62% compared to revenues for the year 2010 which amounted to 364 million U.S. dollars. The significant increase in revenue is primarily due to significant increase of the coal mining income in line with the increase in production volume, the increase in coal sales, and the increase in coal selling price.

The sales volume and price fluctuations of coal were two main determining factors for the revenue of the coal mining business unit of the Company. The value of income therefore fluctuated following the movements of prices and sales volumes of coal, as reflected in the revenues in the last two years. The coal sales volumes recorded during 2010 and 2011 were respectively 2.1 million tons and 5.7 million tons of coal. The increase in coal prices during the year 2011, supported the mining business unit. On average, the price of the Company’s coal business unit in 2011 was Rp 503.023 per ton of coal. Compared to the year 2010, average price in 2011 had increased by 12.01%. By the increase in sales volume and selling price, the revenue from the coal mining business unit recorded amounting to 330 million U.S. dollars, increase of 223% of the revenues in 2010 which amounted to 102 million U.S. dollars. The significant increase in the coal mining business unit revenue is causing the coal mining business unit contributed to the Company’s revenue to 56% in 2011 compared with the previous year by 28%.

Cost of SalesIn 2011, cost of sales reached 462 million U.S. dollars, up 57% compared to cost of goods sold for fiscal year 2010 amounted to 294 million U.S. dollars. The increase in cost of sales was due to the significant increase in the cost of coal mining business unit sales of 75 million U.S. dollars in 2010 to 235 million U.S. dollars in 2011.

42PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 43: DSS - Indonesia Investments

Kenaikan beban pokok penjualan unit usaha pertambangan di tahun 2011 terjadi sejalan dengan terjadinya lonjakan volume produksi batubara di tahun 2011. Komponen terbesar, dengan kontribusi sebesar 30% atau sebanyak 68 juta dolar AS terhadap total beban pokok penjualan unit usaha penambangan, berasal dari biaya jasa penambangan batubara. Biaya jasa penambangan batubara ini di tahun 2011 meningkat sebesar 240% menjadi 68 juta dolar AS dibandingkan biaya jasa penambangan batubara sebesar 20 juta dolar AS pada tahun 2010. Laba KotorSejalan dengan kenaikan pendapatan, di akhir tahun 2011, Perseroan membukukan kenaikan laba kotor menjadi sebesar 129 juta dolar AS, naik sebesar 84% dari 70 juta dolar AS di tahun 2010. Marjin laba kotor karenanya juga mengalami peningkatan dari 19% menjadi 22%.

Beban UsahaBeban usaha Perseroan terdiri dari beban penjualan, beban umum dan administrasi dan beban eksplorasi. Di tahun 2011, Perseroan mencatat beban usaha sebesar 73 juta dolar AS. Kenaikan sebesar 92% dari sebesar 38 juta dolar AS di tahun 2010 ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban penjualan untuk ongkos angkut dan jasa dermaga seiring dengan peningkatan penjualan batu bara serta kenaikan beban umum dan administrasi pembayaran untuk jasa profesional sehubungan dengan transaksi penjualan 18% kepemilikan saham Perseroan pada anak perusahaan Perseroan, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), kepada GMR Singapura.

Piutang Usaha Pada tahun 2011, piutang usaha naik 44% menjadi 125 juta dolar AS dibandingkan dengan piutang usaha tahun 2010. Piutang usaha pihak ketiga naik 57% menjadi 47 juta dolar AS pada tahun 2011 dibandingkan dengan 30 juta dolar AS pada tahun 2010. Peningkatan saldo piutang usaha terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha Perseroan dan PT Rolimex Kimia Nusamas (RKN) masing-masing sebesar 11 juta dolar AS dan 18 juta dolar AS.

The increase in cost of goods sold in the mining business unit in 2011 occurred in line with the surge in the volume of coal production in 2011. The largest component, with a contribution of 30% or as many as 68 million U.S. dollars to the total cost of the sale of the mining business units, derived from the cost of coal mining services. The cost of this coal mining services in 2011 increased by 240% to 68 million U.S. dollars compared to 20 million U.S. dollars in year 2010.

Gross ProfitIn line with the increase in revenue, at the end of 2011, the Company recorded a gross profit increase of 129 million U.S. dollars, increasing 84% from 70 million U.S. dollars in 2010. The gross margin therefore also increased from 19% to 22%. Operating ExpensesThe Company’s operating expenses consisted of selling expenses, general and administrative expenses and exploration expenses. In 2011, the Company recorded operating expenses by 73 million U.S. dollars. Increase of 92% from 38 million U.S. dollars in 2010 was primarily due to higher selling expenses for freight and dock services in line with the increase in coal sales and increase on general expenses and administrative payments for professional services in connection with the transaction to sell 18% of Company share in the Company’s subsidiary, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), to the GMR Singapore.

Accounts ReceivableIn 2011, trade receivables increased 44% to 125 million U.S. dollars compared to accounts receivable in 2010. Third-party trade receivables increased 57% to 47 million U.S. dollars in 2011 compared with 30 million U.S. dollars in 2010. The increase in accounts receivable was primarily due to increases in accounts receivable of the Company and PT Rolimex Kimia Nusamas (RKN) each amounted to 11 million U.S. dollars and 18 million U.S. dollars.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201143

Page 44: DSS - Indonesia Investments

Laba UsahaLaba usaha tumbuh sebesar 75% menjadi 56 juta dolar AS pada tahun 2011 dari 32 juta dolar AS di tahun 2010, sehingga marjin laba usaha meningkat menjadi 9,5% di tahun 2011 dari 9% di tahun 2010.

Penghasilan (Beban) Lain-lainPerseroan mencatatkan beban lain-lain sebesar 13 juta dolar AS, turun 29,3% dibandingkan beban lain-lain yang dicatatkan pada tahun sebelumnya sebesar 17 juta dolar AS. Penurunan ini antara lain disebabkan karena pada tahun 2011, Perseroan membukukan penghasilan lain-lain berupa laba penjualan properti investasi dan aset tetap sebesar 12,5 juta dolar AS.

Laba BersihPerseroan berhasil memperoleh kenaikan sebesar 37,5% pada laba bersih tahun 2011 dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2010 sebesar 24 juta dolar AS. Laba bersih tercatat mencapai 33 juta dolar AS dan marjin laba bersih sebesar 6% pada tahun 2011.

PersediaanSaldo persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 mengalami peningkatan sebesar 22 juta dolar AS. Hal ini disebabkan oleh peningkatan persediaan pupuk RKN dan persediaan batubara GEMS masing-masing sebesar 17 juta dolar AS dan 5 juta dolar AS.

ASET, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS PERSEROAN

AsetAset LancarPada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memiliki aset lancar sebesar 796 juta dolar AS, naik sebesar 252% dari aset lancar tahun 2010 sebesar 226 juta dolar AS. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan signifikan sebesar 597% pada posisi kas dan setara kas Perseroan per 31 Desember 2011 sehubungan dengan dilakukannya transaksi penjualan 18% kepemilikan saham Perseroan pada anak perusahaan Perseroan, GEMS, kepada GMR Singapura.

Aset Tidak LancarPerseroan memiliki aset tidak lancar sebesar 488 juta dolar AS pada tanggal 31 Desember 2011. Kenaikan pada nilai aset tidak lancar sebesar 11% dari posisi aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 439 juta dolar AS ini, terutama disebabkan oleh kenaikan pada nilai investasi saham Perseroan sejalan dengan dilakukannya investasi saham di PT Atlas Resources Tbk sebesar 21 juta dolar AS.

Jumlah AsetKenaikan aset lancar dan aset tidak lancar menyebabkan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 mengalami

Operating ProfitThe operating profit grew by 75% to 56 million U.S. dollars in 2011 from 32 million U.S. dollars in 2010, so the operating margin increased to 9,5% in 2011 from 9% in 2010. Other Income (Expenses) The Company recorded other charges of 13 million U.S. dollars, down 29,3% compared to the other charges recorded in the previous year by 17 million U.S. dollars. This decline was partly because in 2011, the Company recorded other income in form of profit on sale of investment properties and fixed assets of 12.5 million U.S. dollars. Net ProfitThe Company managed to obtain a 37.5% increase in net profit in 2011 compared to net profit in 2010 which amounted to 24 million U.S. dollars. Net income totaled 33 million U.S. dollars and net profit margin was 6% in 2011.

InventoryThe inventory balance on December 31, 2011 increased by 22 million U.S. dollars. This was due to increased RKN’s fertilizer stock and GEMS’ coal inventories, each for 17 million U.S. dollars and 5 million U.S. dollars.

COMPANY’S ASSETS, LIABILITIES, AND EQUITY AssetCurrent AssetsOn December 31, 2011, the Company had current assets of 796 million U.S. dollars, an increase of 252% of current assets in 2010 which amounted to 226 million U.S. dollars. The increase was due to the significant increase of 597% in cash and cash equivalent position of the Company per December 31, 2011 in connection with the sale transaction of 18% shares of the Company at the Company’s subsidiary, GEMS, to the GMR Singapore. Non-current AssetsThe Company has non-current assets amounting to 488 million U.S. dollars on December 31, 2011. The increase in the value of non-current assets amounting to 11% of non-current assets position of the Company on December 31, 2010 amounting to 439 million U.S. dollars, was mainly due to an increase in value of investments in line with the Company’s shares on stock investment at PT Atlas Resources Tbk by 21 million U.S. dollars.

Total AssetsThe increase in current assets and noncurrent assets caused the assets of the Company on December 31, 2011

44PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 45: DSS - Indonesia Investments

peningkatan sebesar 93% jika dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 665 juta dolar AS.

LiabilitasLiabilitas Jangka PendekPada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memiliki liabilitas jangka pendek sebesar 241 juta dolar AS, naik sebesar 93% dari liabilitas jangka pendek tahun 2010 sebesar 125 juta dolar AS. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan utang usaha Perseroan sebesar 80% dari 46 juta dolar AS pada tahun 2010 menjadi 83 juta dolar AS pada tahun 2011, sejalan dengan terjadinya kenaikan penjualan Perseroan. Di samping itu, juga disebabkan oleh kenaikan liabilitas jangka panjang berupa pinjaman bank yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun karena Perseroan bermaksud untuk melunasi sebagian pinjaman bank di awal tahun 2012.

Liabilitas Jangka PanjangPerseroan memiliki liabilitas jangka panjang sebesar 132 juta dolar As pada tanggal 31 Desember 2011. Penurunan pada nilai liabilitas jangka panjang sebesar 35% dari posisi liabilitas jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 204 juta dolar AS ini, terutama disebabkan karena dilakukannya pembayaran pokok pinjaman kepada sejumlah bank dan lembaga keuangan.

Jumlah LiabilitasDengan kenaikan liabilitas jangka pendek yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan liabilitas jangka panjang, jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 mengalami peningkatan sebesar 13% jika dibandingkan dengan jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 329 juta dolar AS.

EkuitasJumlah ekuitas Perseroan pada akhir tahun 2011 tercatat mencapai 911 juta dolar AS, naik 171% dibandingkan jumlah ekuitas Perseroan yang tercatat pada akhir tahun 2010 sebesar 336 juta dolar AS. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh pencatatan selisih transaksi perubahan kepemilikan pada anak perusahaan dengan nilai total sebesar 429 juta dolar AS, terkait dengan dibukukannya selisih lebih nilai tercatat investasi pada saham GEMS terkait penawaran umum saham perdana sebanyak 882.353.000 saham GEMS dan keuntungan penjualan 18% kepemilikan saham Perseroan pada GEMS kepada GMR Singapura pada tanggal 17 November 2011. ARUS KASPerseroan mencatatkan arus kas positif sebesar 413 juta dolar AS pada tahun 2011. Peningkatan arus kas tersebut terutama disebabkan oleh arus kas positif dari aktivitas pendanaan

to increase by 93% when compared to total assets at December 31, 2010 which amounted to 665 million U.S. dollars. Liabilities Short-Term LiabilitiesOn December 31, 2011, the Company had short-term liabilities amounting to 241 million U.S. dollars, up by 93% of short-term liabilities in 2010 amounted to 125 million U.S. dollars. The increase was due to the increase in the Company’s business debt by 80% from 46 million U.S. dollars in 2010 to 83 million U.S. dollars in 2011, in line with the increase of sales of the Company. In addition, it was also due to higher long-term liabilities in the form of bank loans that will mature within one year as the Company intends to repay a portion of bank loans in early 2012.

Long-Term LiabilitiesThe Company had a long-term liabilities amounting to 132 million U.S. dollars as of December 31, 2011. The decline in the value of long-term liabilities by 35% from the long-term liabilities of the Company on December 31, 2010 amounting to 204 million U.S. dollars, was mainly due to payment of principal of loan on a number of banks and financial institutions. Number of LiabilityWith the greater increase in short-term liabilities than the decline in long-term liabilities, the total of liability of the Company on December 31, 2011 increased by 13% if compared to the total liabilities at December 31, 2010 which amounted to 329 million U.S. dollars.

EquityThe total Company’s equity at the end of 2011 recorded at 911 million U.S. dollars, up 171% compared to the carrying amount of the Company’s equity at year end 2010 which amounted to 336 million U.S. dollars. This increase was largely due to the recording of the difference in transaction due to change of ownership in subsidiaries with a total value of 429 million U.S. dollars, associated with the recording excess of the carrying value of investments in the shares of GEMS related to the initial public offering as many as 882,353,000 shares of GEMS and the gain on sale 18% share ownership of the Company at GEMS to GMR Singapore on November 17, 2011. CASH FLOWThe Company recorded a positive cash flow of 413 million U.S. dollars in 2011. Increased cash flow was primarily due to positive cash flow from financing activities derived from

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201145

Page 46: DSS - Indonesia Investments

yang berasal dari setoran modal saham dari kepentingan nonpengendali dan penerimaan atas penjualan investasi saham.

Arus Kas dari Aktivitas OperasiArus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar 52 juta dolar AS pada tahun 2011 yang dihasilkan dari penerimaan dari pelanggan sebesar 557 juta dolar AS, arus kas yang digunakan untuk pembayaran kepada kontraktor, pemasok dan lainnya sejumlah 490 juta dolar AS, pembayaran kepada karyawan sejumlah 19 juta dolar AS serta penerimaan pajak bersih sejumlah 4 juta dolar AS.

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiKas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar 137 juta dolar AS pada tahun 2011, terutama untuk penempatan dana yang dibatasi pencairannya, perolehan investasi saham dan perolehan aset tetap.

RASIO KEUANGAN

Rasio ProfitabilitasRasio profitabilitas menunjukkan bagaimana Perseroan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan keuntungan dan nilai bagi para pemegang saham. Rasio profitabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio margin laba bersih, imbal hasil aktiva, dan imbal hasil ekuitas. Imbal hasil ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar 3,63% dan 7,23%. Imbal hasil aktiva untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar 2,58% dan 3,65%. Dengan pertumbuhan produksi serta peningkatan harga jual batubara, rasio profitabilitas Perseroan sedikit menurun pada tahun 2011 dibanding dengan tahun 2010. Marjin Laba Bersih menurun menjadi 6% pada tahun 2011 dari 7% di tahun 2010, sementara rasio laba bersih terhadap jumlah aset juga menurun menjadi 3% pada tahun 2011 dari 4% di tahun 2010.

Rasio LikuiditasRasio likuiditas menggambarkan kemampuan Perseroan untuk  memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tahun 2011 adalah sebesar 283%, meningkat jika dibandingkan dengan rasio likuiditas Perseroan pada tahun 2010 yang mencapai sebesar 151%.

Rasio SolvabilitasRasio solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, termasuk kewajiban finansialnya yaitu hutang yang mengandung bunga (interest bearing liabilities). Tingkat solvabilitas ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tahun 2011 adalah sebesar 40,90% jika dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tahun 2010 yaitu sebesar 98,10%. Tingkat solvabilitas aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tahun 2011 adalah sebesar 29,03% jika dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tahun 2010 yaitu sebesar 49,52%.

the paid up capital stock of non-controlling interests and the gain from the sale of equity investments.

Cash Flows from Operating ActivitiesThe net cash provided from operating activities amounting to 52 million U.S. dollars in 2011 resulted from receipt of the customers of 557 million U.S. dollars, cash flow used for payments to contractors, suppliers and others some 490 million U.S. dollars, payments to employees of 19 million U.S. dollars and the tax revenue net amount of 4 million U.S. dollars.

Cash Flows from Investing ActivitiesThe net cash used for investing activities amounting to 137 million U.S. dollars in 2011, was mainly for the placement of limited fund redemption, gain of company shares and the gain of fixed assets.

FINANCIAL RATIOS

Profitability RatioThe Company’s profitability ratio indicated how Company utilized the available resources in order to generate profits and shareholder value. The profitability is among others measured by ratios of net profit margin, return on assets, and return on equity. Return on equity for the year ended December 31, 2011 and 2010 respectively amounted to 3.63% and 7.23%. Return on assets for the year ended December 31, 2011 and 2010 respectively amounted to 2.58% and 3.65%. With the growth of production and increasing prices of coal, the ratio of the Company’s profitability declined slightly in 2011 compared to 2010. Net profit margin decreased to 6% in 2011 from 7% in 2010, while the ratio of net profit to total assets also decreased to 3% in 2011 from 4% in 2010.

Liquidity RatioThe liquidity ratio shows the Company’s ability to meet short term obligations. The liquidity ratio of the Company for the period ending in 2011 amounted to 283%, increasing from 151% in year 2010. Solvency RatioThe solvency ratio indicated the ability of the Company in fulfilling all its obligations, including the financial obligation which is debt containing financial interest (interest bearing liabilities). The solvency level of the Company’s equity for the period ending in 2011 amounted to 40.90% if compared to 98.10% in year 2010. The level of assets solvency of the Company for the period ending in 2011 amounted to 29.03% if compared to 49.52% in year 2010.

46PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 47: DSS - Indonesia Investments

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANGPerseroan tidak mempunyai masalah terkait kolektibilitas piutang usaha, karena sebagian besar dari piutang usaha Perseroan termasuk piutang lancar. Kolektibilitas piutang masing-masing unit usaha Perseroan berbeda-beda. Kolektibilitas piutang unit usaha perdagangan relatif lebih panjang dibandingkan dengan kolektibilitas unit usaha lainnya. Pada tahun 2011, Perseroan mencadangkan 1 juta dolar AS sebagai penyisihan piutang ragu ragu untuk piutang usaha.

KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANGKemampuan membayar hutang Perseroan meningkat yang ditunjukkan dengan peningkatan rasio EBITDA / Interest Expense + Principle menjadi 446,42% pada tahun 2011 dari 279,74% pada tahun 2010. Selain itu juga terdapat penurunan rasio Debt/Equity Ratio menjadi 40,90% pada tahun 2011 dari 98,10% pada tahun 2010. Peningkatan kemampuan membayar hutang ini disebabkan oleh kinerja operasional yang membaik dan penurunan saldo hutang.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Seluruh saham Perseroan mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen. Kebijakan pembagian dividen dikaitkan antara lain dengan keuntungan yang didapat pada tahun fiskal, prospek industri dan rencana belanja modal, kewajiban mengalokasikan dana cadangan sesuai dengan peraturan yang berlaku, rencana Perseroan dan kondisi keuangan Perseroan dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi, Dewan Komisaris dan para pemegang saham.

Para pemegang saham menentukan pembayaran dividen berdasarkan rekomendasi dari Direksi dalam setiap Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembayaran dividen tunai dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

INFORMASI TRANSAKI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGANPerseroan tidak melakukan transaksi benturan kepentingan dengan pihak mana pun selama tahun 2011.

THE COLLECTIBILITY OF RECEIVABLESThe Company had no problem related to the collectibility of accounts receivable, as most of the accounts receivables of the Company are current receivables. The collectibility of accounts receivable of each Company’s business unit is different. The collectibility of trading business unit is relatively long compared to the collectibility of other business units. In 2011, the Company reserves 1 million U.S. dollars as an allowance for doubtful accounts receivable. ABILITY TO PAY DEBTSThe Company’s ability to repay debt increased as indicated by the increase in the ratio of EBITDA / Interest Expense + Principle to 446.42% in 2011 from 279.74% in 2010. In addition, there was a decrease in the ratio of Debt/Equity Ratio to 40.90% in 2011 from 98.10% in 2010. The increased ability to repay the debt was due to the improved operating performance and a decrease in debt balances.

DIVIDEND POLICY

All Company’s shares have equal rights and equal degree, including dividends. The dividend policy is associated, among others, with the profits earned in the fiscal year, the outlook for the industry and capital expenditure plans, the obligation in allocating reserve fund as per prevailing regulation, Company’s plan, and the Company’s financial condition and other factors considered relevant by the Board of Directors, the Board of Commissioners and shareholders.

The shareholders determine the dividend payment based on the recommendation of the Board of Directors in each Annual General Meeting of Shareholders by taking into accounts the applicable laws and regulations. The payment of dividend will be made after obtaining the approval from the Annual General Meeting of Shareholders.

INFORMATION ON AFFILIATED AND MATERIAL TRANSACTIONS

CONFLICT-OF-INTEREST TRANSACTIONSThe Company did not undertake any conflict-of-interest transaction with any party during the year 2011.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201147

Page 48: DSS - Indonesia Investments

TRANSAKSI AFILIASIPada tahun 2011, Perseroan melakukan transaksi afiliasi yaitu pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan Perseroan. Transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Perseroan antara lain berupa pemberian pinjaman kepada anak anak perusahaan yang digunakan antara lain untuk kebutuhan modal kerja maupun digunakan untuk kebutuhan pengembangan usaha batubara termasuk proyek infrastruktur dan prasarananya. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Perseroan melakukan transaksi penjualan tanah dan bangunan milik Perseroan yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 37-38, Jakarta Pusat kepada PT Sinar Mas Teladan, pihak yang terafiliasi dengan Perseroan. Perseroan berkomitemen bahwa dalam melakukan transaksi afiliasi, Perseroan selalu tunduk dan memenuhi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

TRANSAKSI MATERIALPerseroan melakukan transaksi material yaitu transaksi dengan nilai 20% atau lebih dari ekuitas Perseroan, yang dilakukan dalam satu kali atau dalam suatu rangkaian transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu, selama tahun buku 2011 sebagai berikut:1. Penjualan 18% saham milik Perseroan dalam GEMS kepada

GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd. pada tanggal 17 November 2011 dengan keseluruhan nilai transaksi sebesar Rp 2.647.058.750.000,- atau mencapai 83% dari ekuitas Perseroan yang berdasarkan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2011. Transaksi tersebut telah memperoleh persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 9 November 2011.

2. Penjualan 1.211 menara telekomunikasi beserta sarana-sarana penunjangnya yang telah beroperasi penuh dan 93 menara telekomunikasi yang masih dalam tahap penyelesaian milik Perseroan kepada PT Inti Bangun Sejahtera pada tanggal 27 Desember 2011 dengan keseluruhan nilai transaksi sebesar Rp 690.380.000.000,- atau mencapai 21% dari ekuitas Perseroan yang berdasarkan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2011. Perseroan telah mengumumkan Keterbukaan Informasi kepada Pemegang Saham Perseroan di surat kabar Neraca dan menyampaikan dokumen transaksi kepada Bapepam dan LK.

PERUBAHAN KEBIJAKANAKUNTANSIEfektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) sebagai berikut:

AFFILIATED TRANSACTIONS In 2011, the Company conducted affiliated transactions, i.e. transactions with the parties that have special relationship with the Company. The affiliated transactions undertaken by the Company included loans to subsidiaries which were used such as for working capital and for the coal business development requirements as well including infrastructure projects and its supporting facilities. On October 18, 2011, the Company made transaction of sale of land and buildings owned by the Company which is located at Jl. Ir. H. No Juanda. 37-38, Jakarta Pusat to PT Sinar Mas Teladan, a party affiliated with the Company. The Company is committed that in performing the affiliated transactions, the Company complies to the provisions of the legislation in force. MATERIAL TRANSACTIONSThe Company’s material transactions i.e transactions with a value of 20% or more of the equity of the Company, which are performed in a single transaction or in a series for a particular purpose or activity, during the fiscal year 2011 are as follows:1. Sales of 18% of the Company’s shares in GEMS

to GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd on November 17, 2011 with a total transaction value of Rp 2,647,058,750,000,- or equivalent to 83% of the Company’s equity based on the consolidated financial statements on June 30, 2011. The transaction got approval from the Company’s EGM held on November 9, 2011.

2. The sales of 1,211 telecommunication towers and their supporting facilities which were fully operational and 93 telecommunication towers that were still in construction owned by the Company to PT Inti Bangun Sejahtera on December 27, 2011 with total transaction value of Rp 690,380,000,000,- or at 21% of the Company’s equity based on the consolidated financial statements on June 30, 2011. The Company has announced the Information Disclosure to the Shareholders of the Company at the Neraca daily newspaper and submit the transaction documents to Bapepam and LK.

CHANGES IN ACCOUNTING POLICIESEffective on January 1, 2011, the Company implemented Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) as follows:

48PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 49: DSS - Indonesia Investments

1. PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain, mengenai tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi, dan memperkenalkan pengungkapan baru antara lain, estimasi dan pertimbangan untuk akun-akun utama, manajemen permodalan, pendapatan komprehensif lain, penyimpangan dari standar akuntansi dan pernyataan kepatuhan. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laba rugi secara bersama-sama dengan ”pendapatan komprehensif lainnya”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif, atau dua laporan yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Perseroan memilih untuk menyajikan dalam bentuk dua laporan dan menyajikan laporan keuangan periode-periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan pada tanggal 30 Desember 2010.

2. PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”, mengatur ketentuan minimal penyajian laporan keuangan interim, serta prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran baik untuk laporan keuangan lengkap maupun ringkas untuk periode interim.

3. PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diterapkan secara retrospektif kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan

1. PSAK 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” regulates the financial statements presentation, among others, the objectives, components of the financial statements, a fair presentation, materiality and aggregate, offset, the separation between current and noncurrent assets and short-term liabilities and long-term, comparative and consistency information, and introduce a new disclosure among others, estimates and considerations for major accounts, capital management, other comprehensive income, deviation from accounting standards and statements of compliance. These standards introduce comprehensive income statement that combines all the revenues and expenses recognized in the income statement together with “other comprehensive income”. The entities may choose to present a comprehensive income statement, or two report that is a separate income statement and comprehensive income statement. The Company chose to present in the form of two statements and present the financial statements of previous periods in accordance with PSAK for purposes of comparison with the financial statements on December 30, 2010.

2. PSAK No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Statements”, regulates the minimum provision of interim financial statements, as well as principles for recognition and measurement of both for the full financial statements or the summary as well for interim periods.

3. PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements”, which is applied retrospectively unless the following points are applied prospectively: (i) loss of a child entity that

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201149

Page 50: DSS - Indonesia Investments

saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali; (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Penerapan PSAK 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan interim konsolidasian.

4. PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Perseroan menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan pada tanggal 30 Desember 2010.

5. PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.

6. PSAK 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Perseroan:• Menghentikan amortisasi goodwill;• Mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi

goodwill terkait; dan• Melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan

PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Goodwill negatif yang diakui sebelum 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal periode tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2011. Penerapan PSAK 22 (Revisi 2010) tersebut juga memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut

causes a deficit balance for the non-controlling interests; (ii) loss of control in child entity, (iii) change of ownership in child entity that do not result in loss of control, (iv) the potential vote rights in determining the existence of control, and (v) consolidation of the child entity that have long-term restrictions. PSAK No. 4 (Revised 2009) regulate the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities that are in control of a parent entity, and accounting for investments in child entities, jointly controlled entities and entity association when a separate financial statements are presented as additional information. The application of SPAK No. 4 (Revised 2009) provides a meaningful impact on the financial statements following the related disclosure in consolidated interim financial statements.

4. PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, requires information to be reported in each operating segment in accordance with the information reported regularly to the operational decision-makers to make decisions about the resources allocated to the segment and assess its performance. This PSAK is refining the definition of operating segments and requires the “management approach” in presenting information using the same basic segments as well as internal reporting. The Company presents segment information for previous period in accordance with PSAK for purposes of comparison with the financial statements on December 30, 2010.

5. PSAK 7 (Revised 2010), “The disclosure of Related Parties”, requires disclosure of the related parties, transactions and balances, including commitments, in the financial statements.

6. PSAK 22 (Revised 2010) “Business Combinations”, describes the transaction or other event that meets the definition of business combinations in order to improve the relevance, reliability, and comparability of information conveyed by the reporting entity in financial statements concerning of the business combination and its impacts.

In accordance with the transitional provisions of PSAK 22 (Revised 2010), beginning on January 1, 2011, the Company:• Stopped the amortization of goodwill;• Eliminated the carrying amount of accumulated

amortization of related goodwill; and• Performed the goodwill impairment test in accordance

with PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”. The negative goodwill recognized before January 1, 2011 is derecognized by making adjustments to retained earnings as of the beginning of the fiscal year period beginning on January 1, 2011. The implementation of PSAK 22 (Revised 2010) will also create a significant influence over financial reporting including the

50PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 51: DSS - Indonesia Investments

pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan.

PERUBAHAN PERATURANPERUNDANG-UNDANGANPada tanggal 6 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah mengenai penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 9/2012 yang menggantikan Peraturan Pemerintah No. 45/2003. Peraturan ini memberikan penjelasan mengenai iuran eksploitasi dari bisnis mineral logam dan komoditas batubara yang sebelumnya tidak diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45/2003. PP ini juga memberikan arahan untuk imbalan tetap lainnya terkait dengan aktivitas mineral logam dan komoditas batubara dan imbalan lainnya yang tidak terkait dengan komoditas seperti kompensasi untuk informasi terkait dengan IUP dan IUPK area eksplorasi, biaya penggantian untuk penambangan batubara tertutup dan porsi bagian Pemerintah (4%) dari pemegang IUPK-Operasi Produksi berdasarkan pendapatan bersihnya. Tidak ada perubahan dari tarif iuran eksploitasi yang akan dikenakan kepada anak-anak perusahaan Perseroan yang merupakan pemegang IUP sebagai dampak dari penerapan PP ini.

INFORMASI DAN/ATAU FAKTA MATERIALSETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN1. Pada tanggal 9 Januari 2012 PT Bumi Kencana Eka Sejahtera

(BKES), anak perusahaan Perseroan telah melakukan konversi Obligasi PT Manggala Alam Lestari (MAL) sebesar Rp 20.000.000.000,-, sehingga setelah pelaksanaan konversi BKES mempunyai 60,717% kepemilikan saham dalam MAL.

2. Pada tanggal 26 Januari 2012, Perseroan dan United Fiber System Ltd, Singapura (UFS) menandatangani Head of Agreement terkait dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penjualan 3.941.166.500 saham GEMS (atau 66,9998% kepemilikan), yang dimiliki oleh Perseroan kepada UFS. Sebaliknya, UFS akan menerbitkan 44.275.533.621 saham baru dalam UFS (atau sebesar 92,7663% kepemilikan) kepada Perseroan sebagai pembayaran atas pembelian saham GEMS tersebut. Penyelesaian transaksi ini dilakukan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2012.

3. Pada tanggal 11 Febuari 2012, DSSP (sebagai pembeli) menandatangani Equipment Supply Contract dengan China National Electric Engineering Co., Ltd. (CNEEC) (sebagai penjual) dengan nilai kontrak sebesar 208.380.392 dolar AS. Peralatan tersebut digunakan untuk pembangunan Proyek IPP Sumsel-5. DSSP (sebagai Pemilik) juga

disclosures related to the Company’s consolidated financial statements.

CHANGES IN LAWS ANDREGULATIONSOn January 6, 2012, the Government of Indonesia issued a government regulation regarding non-tax state revenue which is applicable in the Ministry of Energy and Mineral Resources No. 9/2012 which replaces Government Regulation no. 45/2003. These regulations provide an explanation regarding the exploitation contribution of metallic minerals business and coal commodities that were not previously regulated by Government Regulation no. 45/2003. This Government Regulation also provides referrals to other fixed benefits associated with the activity of mineral metal and coal commodities and other rewards not linked to commodities such as compensation for information related to exploration area license (IUP and IUPK), the cost of replacement for closed coal mining and the portion of the government (4%) of the holder of IUPK-Production Operations based on net income. There is no change of exploitation contribution tariff that will impact to subsidiaries of the Company which is the holder of IUP as a result of this regulation.

SUBSEQUENT EVENTS AFTERREPORTING PERIOD1. On January 9, 2012 PT Bumi Kencana Eka Sejahtera

(BKES), Company’s subsidiary, exercised convertible bonds of PT Manggala Alam Lestari (MAL) of Rp 20,000,000,000,-, so that after the conversion, BKES has 60.717% ownership of shares in MAL.

2. On January 26, 2012, the Company and United Fiber System Ltd, Singapore (UFS) signed a Head of Agreement relating to the Company plan to sell 3,941,166,500 GEMS shares (or 66.9998% ownership), which are owned by Company to UFS. Additionally, UFS will issue 44,275,533,621 new shares in the UFS (or at 92.7663% ownership) to the Company as a payment for the purchase of GEMS shares. The completion of the transaction is carried out no later than December 31, 2012.

3. On 11 February 2012, DSSP (as buyer) signed the Equipment Supply Contract with China National Electric Engineering Co., Ltd. (CNEEC) (as seller) with a contract value of 208,380,392 U.S. dollars. The equipment is used for the construction of IPP-5 Sumsel-5 Project. DSSP (as owner) also signed

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201151

Page 52: DSS - Indonesia Investments

menandatangani Design Engineering Construction Contract dengan Harbin Power System Engineering & Research Institute Co., Ltd. (HPI) (sebagai kontraktor) dengan nilai kontrak sebesar 89.305.882 dolar AS.

4. Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 15 Februari 2012 dari Deni Thanur, SE., SH., MKn., Notaris di Jakarta, pemegang saham PT Andalan Satria Lestari (ASL) menyetujui peningkatan modal dasar dari sebesar Rp 50.000.000,- terbagi atas 500 saham menjadi Rp 34.860.000.000,- terbagi atas 348.600 saham dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000,- terbagi atas 150 saham menjadi Rp  8.715.000.000,- terbagi atas 87.150 saham dengan pengeluaran 350 saham dalam simpanan dan 86.650 saham baru yang seluruhnya diambil bagian oleh BKES, sehingga kepemilikan BKES atas ASL menjadi sebesar 99,83%. ASL mempunyai 8 anak perusahaan yaitu PT Buana Bara Ekapratama, PT  Cahaya Nusa Pratama, PT Citra Alam Cahaya, PT Duta Alam Ekapratama, PT Rimba Subur Lestari, PT Duta Alam Jaya, PT Buana Inti Citraprima dan PT Andalan Satria Abadi.

5. Pada tanggal 20 Februari 2012, Perseroan membeli 9 unit OWK Seri I dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp 100.000.000.000,- dan 1 unit OWK Seri II dengan nilai nominal Rp 100.000.000.000,- yang diterbitkan oleh PT Smartfren Telecom Tbk (dahulu PT  Mobile-8 Telecom Tbk) yang dimiliki oleh PT Valensia Persada.

6. Pada tanggal 1 Maret 2012, BKES membeli 149 lembar saham dalam ASL dari PT  Cakrawala Dinamika Lestari dengan harga pembelian sebesar Rp 100.000,- per saham, serta mengambil 220.000 lembar saham baru yang dikeluarkan ASL dengan nilai nominal masing masing saham sebesar Rp 100.000,-. Pada tanggal 1 Maret 2012, Perseroan juga membeli 1 lembar saham dalam ASL dari PT Persada Bangun Lestari dengan harga pembelian sebesar Rp.  100.000,-. Selanjutnya ASL membeli 20.000 saham dalam MAL milik BKES pada tanggal 2 Maret 2012, dengan harga pembelian sebesar Rp 1.000.000,- per saham. Pada tanggal 7 Maret 2012, ASL juga telah mengambil 2.000.000 lembar saham Seri B baru yang dikeluarkan oleh MAL, dengan nilai nominal masing-masing saham Seri B baru adalah sebesar Rp 1.000,- per saham Seri B.

7. Berdasarkan Akta No. 73 tanggal 19 Maret 2012 dari Desman, SH., M. Hum., MM., Notaris di Jakarta, Perseroan dan PT Sinar Mas Tunggal (SMT) mendirikan PT DSSP Energi Sejahtera (DSSE), yang akan bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, industri, dan jasa. Modal dasar DSSE adalah sebesar Rp 1.000.000.000.000,- yang terdiri dari 1.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000,- per saham. Modal yang telah ditempatkan pada DSSE sebesar Rp 361.000.000.000,- yang terdiri dari 361.000 saham, dengan kepemilikan Perseroan dan SMT atas saham DSSE masing-masing sebesar 99,9% dan 0,1%.

an Engineering Design Construction Contract with Harbin Power System Engineering & Research Institute Co., Ltd. (HPI) (as contractor) with a contract value of 89,305,882 U.S. dollars.

4. Based on the Deed No. 19 dated February 15, 2012 from Deni Thanur, SE., SH., MKn., Notary in Jakarta, PT Andalan Satria Lestari (ASL) shareholders approved an increase in authorized capital from Rp 50,000,000,- divided into 500 shares to become Rp 34,860,000,000,- divided into 348.600 shares and issued and paid-up capital from Rp 15,000,000,- divided into 150 shares to become Rp 8,715,000,000,- divided into 87,150 shares by issuing 350 shares from treasury and 86,650 new shares, whcih were fully taken by BKES, so that the ownership of BKES in ASL became 99.83%. ASL has 8 subsidiaries, PT Buana Bara Ekapratama, PT Cahaya Nusa Pratama, PT Citra Alam Cahaya, PT Duta Alam Ekapratama, PT Rimba Subur Lestari, PT Duta Alam Jaya, PT Buana Inti Citraprima and PT Andalan Satria Abadi.

5. On February 20, 2012, the Company purchased 9 units of OWK Series I with the nominal value amounting to Rp 100,000,000.000,-, and 1 unit of OWK Series II with a nominal value of Rp 100,000,000.000, - which issued by PT Smartfren Telecom Tbk (formerly PT Mobile-8 Telecom Tbk) owned by PT Valencia Persada.

6. On March 1, 2012, BKES bought 149 shares in ASL from PT Cakrawala Dinamika Lestari with a purchase price of Rp 100,000,- per share, and subscribed to the 220,000 newly issued shares of ASL with a nominal value of each share of Rp 100,000,-. On March 1, 2012, the Company also purchased 1 share in the ASL of PT Persada Bangun Lestari with a purchase price of Rp 100,000,-. Furthermore, ASL bought 20,000 shares in MAL owned by BKES on March 2, 2012, at a purchase price of Rp 1,000,000,- per share. On March 7, 2012, ASL also subscribed to 2,000,000 new shares of Series B issued by MAL, with a nominal value of each new Series B shares amounted to Rp 1,000,- per share of B Series.

7. Based on the Deed No. 73 dated March 19, 2012 from Desman, SH., M. Hum., MM., Notary in Jakarta, the Company and PT Sinar Mas Tunggal (SMT) established PT DSSP Energi Sejahtera (DSSE), which will be engaged in trading, construction, industry, and services. The autohized capital of DSSE is Rp 1,000,000,000,000,- consisting of 1,000,000 shares with a nominal value of Rp 1,000,000,- per share. The paid up capital of DSSE was Rp 361,000,000,000,- consisting of 361.000 shares, with the ownership of the Company and SMT over DSSE respectivelly 99.9% and 0.1%.

52PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 53: DSS - Indonesia Investments
Page 54: DSS - Indonesia Investments

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

TATA KELOLA PERUSAHAAN MUTLAK DAN WAJIB DIPAHAMI, DIHAYATI DAN DIAMALKAN OLEH SEGENAP JAJARAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BESERTA PARA EKSEKUTIF DAN KARYAWAN PERSEROAN DALAM UPAYA MERAIH TARGET, MENANGGAPI PELUANG DAN MENGATASI BERBAGAI TANTANGAN.

THE GOOD CORPORATE GOVERNANCE IS ABSOLUTE AND MUST BE UNDERSTOOD, INTERNALIZED AND PRACTICED BY BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS AND ALL EXECUTIVES AND EMPLOYEES OF THE COMPANY IN THE EFFORT OF ACHIEVING THE GOALS, RESPONDING TO OPPORTUNITIES, AND OVERCOMING VARIOUS CHALLENGES.

54PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 55: DSS - Indonesia Investments

TINJAUAN UMUM

Sebagai perusahaan publik, Perseroan sangat menyadari akan arti penting dan bermanfaatnya Tata Kelola Perusahaan dalam mengoperasikan roda kegiatan usaha yang terencana dan terukur. Untuk kepentingan itu Perseroan menyusun dan menerapkan suatu konsep tata kelola perusahaan yang komprehensif dan operasional yang bersumber pada prinsip tata kelola perusahaan yang baku dan standar, mengacu kepada Peraturan Bapepam dan LK, Peraturan Bursa Efek Indonesia, panduan internasional, praktik-praktik terpuji secara universal dan norma atau hukum positif yang berlaku di masyarakat, yang pada intinya adalah pengelolaan Perseroan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kewajaran, kesusilaan.

Manajemen memberikan panduan dan arahan serta mewajibkan agar seluruh individu Perseroan secara konsisten menerapkan dan mempraktekkan tata kelola perusahaan. Perseroan menyadari bahwa tata kelola perusahaan merupakan substansi penting dalam menjalankan operasional perusahaan dan bahkan panduan utama dalam menetapkan target atau tujuan Perseroan dan langkah-langkah untuk mencapai target tersebut. Perseroan memandang bahwa tata kelola perusahaan merupakan instrumen efektif untuk mencapai tujuan Perseroan serta meningkatkan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan usaha akan terpelihara dengan mendorong kegiatan usaha yang memiliki daya saing dan daya tumbuh di tengah ketatnya kompetisi pasar. Sementara transparansi dan sinergi kinerja akan terwujud bila dilandasi tekad untuk terus berjuang dengan semangat kerja keras dari seluruh elemen internal Perseroan tanpa terkecuali. Setiap personel wajib berkontribusi sesuai dengan bidang dan tanggungjawabnya. Sementara itu, para pemegang saham publik dapat mengikuti gerak tumbuh usaha secara transparan. Efisiensi di segala bidang serta melakukan langkah pengawasan terpadu akan membawa Perseroan ke jalur yang tepat sasaran. Pada akhirnya, Perseroan harus mampu menjadi tempat yang nyaman bagi setiap personelnya untuk memaksimalkan potensi dirinya dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan. Berkaitan dengan hal di atas, Perseroan telah mengangkat Komisaris Independen dan Sekretaris Perusahaan sejak Juli 2009. Selain itu, Perseroan juga telah mengangkat Direktur Tidak Terafiliasi sejak Agustus 2009. Untuk mengoptimalkan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris, Perseroan telah mengangkat Komite Audit dan membentuk Unit Audit Internal pada Maret 2010 yang memantau kinerja manajemen. Direksi dan manajemen menjalankan fungsinya sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

GENERAL OVERVIEW As a public company, the Company is aware of the importance and the advantage of Good Corporate Governance in operating the planned and measurable business activities wheels. Therefore, the Company prepares, develops, and implements a comprehensive corporate governance concept based on the principles of standard corporate governance, with reference to Bapepam-LK regulation, Indonesia Stock Exchange Regulation, international guidelines, universally commendable practices, and prevailing norms or positive law, which in essence is the management of the Company with the principles of transparency, accountability, responsibility, fairness, decency. The management provides integrated guidelines and directions and requires that all individuals of Company consistently apply and practice good corporate governance. The Company realizes that corporate governance is an important substance in conducting the Company’s operations and even the primary guidelines in determining the Company’s target or objectives and steps in order to achieve the target. The corporate governance is an effective instrument to achieve the Company’s goals and increase the long-term value for its shareholders and stakeholders. The stability and sustainability of business growth will be maintained by encouraging activities that have competitiveness and growth in the midst of intense of market competition. While the transparency and synergy of performance will be realized if they are based on a determination to keep fighting with spirit of hard work of all of the Company’s internal elements without exception. Each individual must contribute in accordance with the field and responsibilities. Meanwhile, the Company’s shareholders are able to follow the growth movement of business in a transparent manner. The efficiency in all sectors and integrated control measures will bring the Company on the right track. Eventually, the Company must be able to be a comfortable place for all of its personnel to maximize their potential and provide added value to the Company. In connection with the above situation, the Company has appointed the Independent Commissioner and Corporate Secretary since July 2009. In addition, the Company has appointed the Non-Affiliated Director since August 2009. In order to optimize supervision function by the Board of Commissioners, the Audit Committee has been established by the Company and an Internal Audit Unit has been set up since March 2010, whose function is to monitor the performance of management. The Directors and management perform their functions in accordance with their authority and responsibility.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201155

Page 56: DSS - Indonesia Investments

RAPAT UMUMPEMEGANG SAHAMUntuk melindungi kepentingan pemegang saham, Perseroan berkomitmen untuk memastikan agar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diselenggarakan pada waktunya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Bapepam dan LK. RUPS mempunyai kekuasaan dan wewenang tertinggi dalam Perseroan. Kewenangan RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta mengambil keputusan terkait tindakan korporasi atau keputusan strategis lainnya yang diajukan Direksi.

Pada tahun 2011, Perseroan telah menyelenggarakan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPST Perseroan diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2011 dan menetapkan keputusan-keputusan untuk menyetujui Laporan Tahunan Direksi dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010; penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2010; persetujuan laporan realisasi penggunaan seluruh dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana; penetapan gaji dan honorarium Direksi dan Dewan Komisaris; pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk mengangkat Akuntan Publik Independen untuk mengaudit buku-buku Perseroan tahun buku 2011 dan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

Pada tanggal 9 November 2011, Perseroan menyelenggarakan RUPSLB yang memutuskan untuk menyetujui rencana Perseroan melakukan transaksi material, sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menjual dan mengalihkan 18% saham milik Perseroan dalam GEMS kepada GMR Singapura.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi kebijakan yang dilaksanakan Direksi dan memberikan saran dan masukan kepada Direksi dalam melaksanakan tugas manajemennya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar, RUPS, peraturan

THE GENERAL MEETINGOF SHAREHOLDERSIn order to protect the interests of shareholders, the Company commits to ensuring that the General Meeting of Shareholders (GMS) is held on time in accordance with the Article of Association and Bapepam-LK Regulations. The GMS has the highest power and authority in the Company. The GMS’s authority are, among others, to appoint and dismiss the members of Board of Commissioners and Board of Directors, to evaluate the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors, to approve the amendment of Article of Association, to approve the Annual Report and to determine the type and amount of remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors and to take decisions related to corporate actions or other strategic decisions proposed by Board of Directors. In 2011, the Company has organized Annual General Meeting of Shareholders (AGM) once and Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGM) once. The Company’s AGM was held on May 31, 2011 to make the following decisions: approval of Annual Report of the Board of Directors and Company’s Consolidated Financial Statements ended December 31, 2010; determination of the use of profits of financial year 2010; approval of the use of IPO funds; determination of salary and honorarium of the Board of Directors and the Board of Commissioners; provision of authority to the Board of Commissioners to appoint the Independent Public Accountant to audit Company’s financial statements for fiscal year 2011 and changes in the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors. On November 9, 2011, the Company organized EGM which decided to approve the Company’s plan to undertake a material transaction, in connection with the Company’s plan to sell and transfer 18% Company’s shares in GEMS to GMR Singapore.

THE BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners is responsible to supervise the policies implemented by the Board of Directors and provides advice to the Board of Directors in carrying out its management duties in accordance with the provisions set out in Article of Association, Shareholders Meeting, applicable laws

56PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 57: DSS - Indonesia Investments

serta undang-undang yang berlaku. Dewan Komisaris memantau dan mengevaluasi pelaksanaan seluruh kebijakan strategis Perseroan, termasuk mengenai efektivitas manajemen risiko dan pengendalian internal. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit guna penerapan fungsi pengawasan agar dapat dilaksanakan secara maksimal.

KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 3 anggota. Penunjukan dan pemberhentian masing-masing anggota dilakukan melalui RUPS. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak RUPS yang mengangkat mereka sampai dengan penutupan RUPS yang kelima setelah tanggal pengangkatan mereka dan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Saat ini, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 5 anggota, 2 di antara anggotanya merupakan Komisaris Independen. Hal ini sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK yang mensyaratkan lebih dari 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.

RAPAT DEWAN KOMISARISRapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu. Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan. Rapat Dewan Komisaris dianggap sah dan mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggotanya hadir atau diwakili dalam rapat. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris Perseroan menyelenggarakan 4 kali Rapat Dewan Komisaris. Persentase kehadiran anggota Dewan Komisaris selama tahun 2011 dalam Rapat Dewan Komisaris adalah 60% (enam puluh persen).

REMUNERASI DEWAN KOMISARISDewan Komisaris menerima remunerasi dalam bentuk gaji dan benefit. Besar remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris pada tahun 2011 adalah sebesar 141.209,95 dolar AS.

and regulations. The Board of Commissioners monitors and evaluates the implementation the whole of Company’s strategic policies, including the effectiveness of risk management and internal control. The Board of Commissioners has established an Audit Committee for application of supervisory functions to be implemented in maximum manner. COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERSBased on the Article of Association, the Board of Commissioners consists of at least 3 members. The appointment and dismissal of individual member is conducted through GMS. The members of the Board of Commissioners are appointed by the GMS for 5 years from the appointment date without reducing of GMS’s rights to dismiss them at any time subject to the applicable law and regulations. Currently, the Board of Commissioners consists of 5 members, of which 2 among its members are Independent Commissioners. This is in accordance with Bapepam and LK regulations that require more than 30% of the total members of Board of Commissioners are Independent Commissioner.

THE BOARD OF COMMISSIONERS MEETINGThe Board of Commissioners Meeting could be organized at any time when considered necessary. The Board of Commissioners Meeting is held at the domicile of the Company or place of business activities of the Company. The Board of Commissioners Meeting is considered valid and binding if more than ½ (half ) of members are present or represented at the meeting. During year 2011, the Board of Commissioners held 4 meetings. The percentage of attendance of the Board of Commissioners Meeting is 60% (sixty percent). THE REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERSThe Board of Commissioners receive remuneration in form of salaries and benefit. The remuneration received by the Board of Commissioners in 2011 amounted to 141,209.95 U.S. dollars.

Susunan Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:Composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2011 is as follows:• Presiden Komisaris President Commissioner : Franky Oesman Widjaja• Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner : Muktar Widjaja• Komisaris Commissioner : Ichsanto Gunawan• Komisaris Independen Independent Commissioner : Susiyati B. Hirawan• Komisaris Independen Independent Commissioner : H. Agus Tagor

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201157

Page 58: DSS - Indonesia Investments

DIREKSI

Direksi menjalankan kepengurusan dan pengelolaan Perseroan sesuai dengan kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Direksi juga mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan. Direksi bertanggung jawab untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perseroan sesuai dengan rencana kerja tahunan yang telah disampaikan dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Direksi mengadakan pertemuan rutin dengan manajemen guna membahas strategi dan kegiatan operasional serta kinerja yang telah dicapai oleh Perseroan. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

KOMPOSISI DIREKSI Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi terdiri dari sedikitnya 3 anggota. Penunjukan dan pemberhentian masing-masing anggota dilakukan melalui RUPS. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak RUPS yang mengangkat mereka sampai dengan penutupan RUPS yang kelima setelah tanggal pengangkatan mereka dan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Saat ini, Direksi Perseroan terdiri dari 5 anggota, 1 di antaranya merupakan Direksi Tidak Terafiliasi.

THE BOARD OF DIRECTORS

The Board of Directors run the stewardship and management of the Company in accordance to the interests of the Company and in accordance to the purpose and objectives of the Company. The Board of Directors also represent Company, both in and out of the court in accordance with the provisions of the Article of Association. The Board of Directors has duties and responsibilities in accordance to assigned duties and responsibilities. The Board of Directors is responsible for retaining and improving the performance of the Company in accordance to annual work plan which has been submitted and approved by the Board of Commissioners. The Board of Directors holds a regular meeting with the management to discuss the strategies and operational activities and performance achieved by the Company. The Board of Directors is accountable for undertaking of its duties to shareholders through the GMS. COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORSUnder the Article of Association, the Board of Directors consists of at least 3 members. The appointment and dismissal of individual members is conducted through the GMS. The member of Directors is appointed by the GMS for a period of 5 years since the appointment date without reducing the rights of GMS to dismiss them at any time by considering the provision of applicable law and regulation. At present, the Board of Directors consists of 5 members, 1 of them is Non-Affiliated Director.

Susunan Direksi Perseroan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:Composition of the Board of Directors by December 31, 2011 is as follows:Presiden Direktur President Director : L. Krisnan CahyaWakil Presiden Direktur Vice President Director : Budi ChristantoDirektur Director : LannyDirektur/ Sekretaris Perusahaan Director/Corporate Secretary : Hermawan TarjonoDirektur Tidak Terafiliasi Non Affiliated Director : Susi Susantijo, S.H., LL.M.

58PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 59: DSS - Indonesia Investments

RAPAT DIREKSIRapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh anggota Direksi. Rapat Direksi diselenggarakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan. Rapat Direksi dianggap sah dan mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggotanya hadir dan diwakili dalam rapat. Selama tahun 2011, Direksi Perseroan menyelenggarakan 5 kali Rapat Direksi.

Direktur Jumlah Rapat yang Dihadiri Persentase

L. Krisnan Cahya 5 100%

Budi Christanto 2* 100%

Lanny 5 100%

Hermawan Tarjono 2* 100%

Susi Susantijo, SH., LL.M. 3 60%

*diangkat sebagai direktur sejak Juni 2011.

PELATIHAN DIREKSIPerseroan berkomitmen untuk memberikan kesempatan dan dukungan yang diperlukan bagi Direksi untuk terus-menerus mengembangkan kompetensi dan meningkatkan keterampilan manajemennya. Direksi Perseroan secara aktif berpartisipasi dan mengikuti berbagai program pelatihan, seminar, dan konferensi yang sesuai dan berhubungan dengan tanggung jawab dan keahliannya masing-masing.

REMUNERASI DIREKSIDireksi menerima remunerasi dalam bentuk gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Total remunerasi yang diberikan kepada Direksi Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar 648.764,30 dolar AS.

KOMITE AUDIT

Komite Audit bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen serta analisis atas kinerja operasional dan kinerja keuangan kepada Dewan Komisaris. Komite Audit mendorong terciptanya Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan terbentuknya struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan, serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan objektivitas akuntan publik. Dalam pelaksanaan tugasnya Unit Komite Audit dibantu oleh Internal Audit yang melakukan audit atas kinerja manajemen secara rutin.

Komite Audit beranggotakan 3 orang, yang terdiri dari 1 orang Ketua merangkap Komisaris Independen dan

THE BOARD OF DIRECTORS MEETINGThe Board of Directors Meeting may be held any time if considered necessary by members of the Board of Directors. The Board of Directors Meeting is held at the domicile of the Company or place of business activities of the Company. The Board of Directors Meeting is considered valid and binding if more than ½ (half ) members are present and represented at the meeting. During the year 2011, the Board of Directors held 5 meetings.

Director Number of Meetings Attended Percentage

L. Krisnan Cahya 5 100%

Budi Christanto 2* 100%

Lanny 5 100%

Hermawan Tarjono 2* 100%

Susi Susantijo, SH., LL.M. 3 60%

*appointed as of June 2011.

TRAINING OF DIRECTORSThe Company is committed to providing opportunities and supports necessary for the Board of Directors to continually develop their competence and increase their management skills. The members of Board of Directors of the Company actively participate in several training programs, seminars, and conferences which are suitable and related with their individual responsibilities and expertise. REMUNERATION OF DIRECTORSThe Board of Directors receive remuneration in the form of salaries, allowances, and other benefits. The total remuneration to the Board of Directors in 2011 amounted to 648,764.30 U.S. dollars.

AUDIT COMMITTEE

The Audit Committee is responsible for providing professional and independent opinion and analysis of both operational and financial performance to the Board of Commissioners. The Audit Committee encourages the realization of Good Corporate Governance and establishment of adequate internal control structure, improves the quality of disclosure and financial reporting, and assesses the scope, accuracy, independence and objectivity of public accountant. In performing its function the Audit Committee is assisted by the Internal Audit Unit which regularly conducts audit on management performance. The Audit Committee has 3 members, which consists of 1 Chairman of Audit Committee, acting also as Independent

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201159

Page 60: DSS - Indonesia Investments

2 orang anggota independen. Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:• Ketua Komite Audit : Susiyati B. Hirawan • Anggota : Edward Herawan Hadidjaja• Anggota : Agus Leman Gunawan

RAPAT KOMITE AUDITSelama tahun 2011, Komite Audit Perseroan menyelenggarakan 4 kali Rapat Komite Audit.

Komite Audit Jumlah Rapat yang Dihadiri Persentase

Susiyati B. Hirawan 4 100%

Edward Herawan Hadidjaja 4 100%

Agus Leman Gunawan 2 50%

Sepanjang tahun 2011, Komite Audit telah mengadakan pertemuan rutin dengan Auditor Internal dan Direksi untuk membahas rencana audit internal, kecukupan pengendalian internal, dan penelaahan hasil temuan audit dalam rangka peningkatan pengawasan internal. Komite Audit juga mengadakan pertemuan dengan Auditor Eksternal Perseroan untuk membahas mengenai rencana audit, ruang lingkup audit, temuan-temuan penting audit, kecukupan pengendalian internal, dan isu-isu terkait dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan kemudian mendiskusikannya dengan manajemen.

KOMITE LAINNYA

Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Nominasi maupun Komite Remunerasi. Perseroan menyadari pentingnya karyawan dan mempertahankan motivasi mereka melalui remunerasi yang pantas. Perseroan akan mempertimbangkan untuk membentuk komite-komite tersebut di masa yang akan datang.

AUDIT INTERNAL

Perseroan juga telah memiliki Unit Audit Internal dan Piagam Audit Internal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Unit Audit Internal berperan atas sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh Perseroan. Secara rutin Unit Audit Internal melakukan audit atas kegiatan operasional manajemen yang meliputi bidang keuangan dan operasional serta melaporkan hasilnya kepada Presiden Direktur dan Komite Audit Perseroan. Audit Internal Perseroan saat ini dijabat oleh Bapak Rudolfo Antonio Jr.

Commissioner and 2 other independent members. The composition of the Audit Committee as of December 31, 2011 is as follows:• Chairman of Audit Committee : Susiyati B. Hirawan• Member : Edward Herawan Hadidjaja• Member : Agus Leman Gunawan THE AUDIT COMMITTEE MEETINGDuring the year 2011, the Audit Committee held 4 meetings.

Audit Committee Number of Meetings Attended Persentage

Susiyati B. Hirawan 4 100%

Edward Herawan Hadidjaja 4 100%

Agus Leman Gunawan 2 50%

Throughout the year 2011, the Audit Committee had held regular meetings with the Internal Auditor and the Board of Directors to discuss the internal audit plan, the adequacy of internal control, and review the audit findings in order to improve internal controls. The Audit Committee also held a meeting with the External Auditor of Company to discuss the audit plan, the scope of audit, significant audit findings, adequacy of internal controls, and issues related to Consolidated Financial Statements of the Company and then discussed it with management.

OTHER COMMITTEES

Currently, the Company does not have Nomination and Remuneration Committee. The Company realizes the importance of employees and maintain their motivation through appropriate remuneration. The Company will consider establishing such committees in the future.

INTERNAL AUDIT

The Company has also established Internal Audit Unit and Internal Audit Charter in accordance with the applicable provisions. The Internal Audit Unit has important role over internal control system applied by the Company. The Internal Audit Unit carries out audit regularly on operational activities and reports the findings to the President Director and Audit Committee. The Company’s Internal Audit is currently held by Mr. Rudolfo Antonio Jr.

60PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 61: DSS - Indonesia Investments

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk membantu Perseroan dalam menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Sekretaris Perusahaan juga memastikan kepatuhan Perseroan terhadap aspek pengungkapan dan penyampaian informasi maupun terhadap peraturan bursa, pasar modal dan perundang-undangan lainnya yang berlaku, serta mengikuti perkembangan di Pasar Modal. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga bertugas untuk mengelola hubungan dengan publik dan mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris dan Direksi baik secara internal maupun eksternal. Sekretaris Perusahaan juga berperan dalam menjembatani kebutuhan informasi, data, dan kepentingan antara Perseroan dengan Bapepam dan LK, Bursa Efek Indonesia, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya. Sejak April 2011, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Bapak Hermawan Tarjono.

DIVIDEN

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2011, para Pemegang Saham sepakat dan setuju bahwa Perseroan tidak memberikan dividen kepada para pemegang saham. Hal ini dimaksudkan untuk investasi dan pengembangan usaha  jangka panjang Perseroan.  

CORPORATE SECRETARY

The Corporate Secretary is responsible for helping Company in running Good Corporate Governance. The Corporate Secretary also ensures the compliance of Company regarding the information disclosure as well as compliance to the regulations on stock exchange, capital markets and other applicable laws and regulations, and follows the developments in Capital Market. In addition, the Corporate Secretary is also responsible for managing relations with the public and coordinates the activities of the Board of Commissioners and the Board of Directors both internally and externally. The Corporate Secretary also plays a role in bridging the information needs, data, and interests between the Company and Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange, the community, and other stakeholders. Since April 2011, Corporate Secretary is held by Mr. Hermawan Tarjono.

DIVIDEND

At the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) of the Company held on May 31, 2011, the Shareholders agreed and approved that the Company did not provide any dividend to the shareholders. The profit is intended for investment and Company’s long term business development.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201161

Page 62: DSS - Indonesia Investments

SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan memahami akan pentingnya peran dan kedudukan sumber daya manusia dalam menunjang keberhasilan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Untuk kepentingan itu manajemen mengelola dan memperlakukan karyawan dengan sebaik-baiknya, termasuk memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap karyawan secara berkala dan berjenjang. Perseroan senantiasa berusaha untuk melaksanakan pengembangan SDM secara terencana dan selektif. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga keberlanjutan bisnis jangka panjang. Jumlah karyawan Perseroan per 31 Desember 2011 adalah 623 orang.

Perseroan melakukan rekrutmen dan seleksi karyawan secara terukur untuk mendapatkan calon karyawan yang terbaik sesuai dengan fungsi dan kebutuhan Perseroan. Perseroan melakukan seleksi dengan tes tertulis dan wawancara. Setelah menjadi karyawan, Perseroan juga melakukan pengkajian dan evaluasi atas kinerja karyawan tersebut. Perseroan selalu memperhatikan standar kualitas karyawannya agar Perseroan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Perseroan menyadari pentingnya pengembangan kompetensi sumber daya manusia dimana setiap karyawan merupakan aset penting bagi keberhasilan dan kesinambungan kinerja Perseroan. Untuk itu Perseroan melakukan pembinaan secara terencana dan berkesinambungan yang meliputi aspek pengembangan diri, perspektif bisnis dan manajemen, serta pengetahuan teknis. Diharapkan setiap karyawan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kemajuan dan pertumbuhan Perseroan. Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada para karyawan untuk mengikuti pelatihan. Pada tahun 2011, terdapat beberapa kegiatan pelatihan yang diikuti oleh karyawan Perseroan, baik yang diadakan secara internal maupun eksternal, antara lain Fundamentals of HR Management, Corporate Law and Governance, Power and Steam Generation, dan Accounting Standard. Penentuan gaji karyawan dilakukan dengan pertimbangan tanggungjawab dan jabatan, kondisi pasar tenaga kerja, dan kualifikasi individu. Perseroan juga memperhatikan kesejahteraan karyawan dalam bentuk kepesertaan program Jamsostek, bantuan kesehatan, asuransi kecelakaan, tunjangan pulsa telepon, cuti tahunan dan insidental, fasilitas perjalanan dinas. Perseroan juga memiliki Perjanjian Kerja Bersama untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara

HUMAN RESOURCES

The Company understands the importance of the role and position of human resources in supporting the success and sustainability of business in the long run. For the above interest the management manages and treats employees as well as possible, including providing training to improve knowledge, skills, and attitude of employees regularly and systematically. The Company continually seeks to implement planned and selective human resources development. It is intended in order to maintain business continuity in the long term. The number of employees of the Company as of December 31, 2011 was 623 persons.

The Company conducts employee recruitment and selection measurably in order to get the best people in accordance to the functions and needs of the Company. The Company conducts a written test and interview. The Company also reviews and evaluates the performance of hired employees. The Company always pays attention to quality standards of its employees in order to achieve the specified targets. The Company realizes the importance of human resources competence development of which each employee is important asset for the success and sustainability of the Company’s performance. Therefore, the Company performs a planned and continuous training programs covering the aspects of personal development, business and management perspective, and technical knowledge. It is expected that each employee can contribute optimally to the progress and growth of the Company. The Company provides equal opportunity to employees to participate in training. In 2011, there were several training activities attended by employees of the Company, held both internally and externally, among others are Fundamentals of HR Management, Corporate Law and Governance, Fire Protection, Power and Steam Generator, and Accounting Standard. Employee remuneration is based on consideration of the responsibilities and position, labor market conditions, and individual qualifications. The Company also provides employee benefit programs in the form of participation in Social Security Fund (Jamsostek), medical reimbursement, accident insurance, telephone allowance, annual and incidental leave, business trip facilities. The Company also has a Collective Labor Agreement to create a harmonious working relationship between

62PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 63: DSS - Indonesia Investments

Berdasarkan Status Kerja Based on Employment Status

Berdasarkan Pendidikan Based on Education

Berdasarkan Usia Based on Age

Berdasarkan Posisi Based on Position

Berdasarkan Jenis Kelamin Based on Gender

Kontrak Contract12%

31-40 tahun / years27%

41-50 tahun / years32%

21-30 tahun / years30%

>50 tahun /years8%

<21 tahun /years3%

Tetap Permanent

88%

SMU High School

81%

S1 Bachelor

13%

Diploma Diploma

5%

Non-Staf Non Staff

58%

Pria Male94%

Staf Staff

34%

Manajer Manager

8%

Wanita Female

6%

≥ S2 ≥ Master

1%

manajemen dan karyawan yang secara garis besar mengatur hal-hal berikut:• Hubungan kerja seperti tata cara penerimaan karyawan,

status karyawan, pengangkatan karyawan tetap, promosi-mutasi-demosi;

• Kehadiran dan absensi seperti waktu kerja normal, kerja lembur, absensi karyawan, cuti tanggungan perusahaan;

• Pengupahan seperti sistem penggajian, struktur gaji, PPh 21, Jamsostek, dan kenaikan gaji;

• Benefit karyawan seperti rawat jalan, rawat inap, persalinan, kacamata, pemeriksaan kesehatan berkala, pakaian seragam, peralatan keselamatan kerja, bantuan sosial;

• Tata tertib karyawan baik meliputi tata tertib umum, citra dan rahasia perusahaan, disiplin K3, disiplin kehadiran, berikut sanksi atas pelanggaran tata tertib tersebut;

• Pemutusan hubungan kerja, baik mengenai jenis pemutusan hubungan kerja, tata cara pemutusan hubungan kerja, dan kompensasi pemutusan hubungan kerja.

Profil karyawan Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 ditunjukkan dalam diagram sebagai berikut:

management and employees which generally arrange the following matters:• The working relationship such as employee hiring

procedures, employee status, the appointment of permanent employees, promotion-transfer-demotion;

• The presence and absence such as normal working hours, overtime, employee absenteeism, company paid leave;

• Wages such as the payroll system, salary structure, PPh 21, Social Security, and salary increases;

• Employee benefits such as out-patient, in-patient, childbirth, eye glasses, periodic medical examination, uniforms, safety equipment, social assistance;

• Codes of conduct for employees including public order, company image and confidentiality, K3 discipline, attendance, including sanctions for violations of such order;

• Termination of employment, both on the types of employment termination, termination procedures, and severance pay.

The profile of the Company’s employees as of December 31, 2011 is shown in the grafic as follows:

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201163

Page 64: DSS - Indonesia Investments
Page 65: DSS - Indonesia Investments

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJADAN LINGKUNGAN HIDUPSebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara, penyedia energi, infrastruktur telekomunikasi, dan perdagangan, Perseroan memperhatikan dan sangat peduli akan faktor Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH).

Untuk itu, manajemen semenjak awal menetapkan perlunya seluruh karyawan Perseroan beserta anak-anak perusahaan untuk memahami dan melaksanakan pedoman K3LH secara ketat dan konsisten di seluruh lingkungan kerja.

Perseroan menganggap bahwa K3LH merupakan salah satu instrumen penting dalam meraih tujuan jangka pendek dan jangka panjang Perseroan. Perseroan berkomitmen menyediakan lingkungan yang aman dan sehat bagi seluruh karyawan dan pihak ketiga yang terlibat dalam kegiatan usahanya. Perseroan berupaya penuh terhadap K3LH dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan menetapkan sasaran K3LH yang terukur dan melakukan manajemen risiko untuk mengidentifikasi setiap kemungkinan bahaya yang timbul di lingkungan kerja Perseroan. Perseroan juga mendorong anak-anak perusahaannya untuk meningkatkan manajemen K3LH demi menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi semua pihak.Perseroan juga turut serta dalam pelatihan dan simulasi akan ancaman bahaya dan penyelamatan karyawan dalam keadaan gawat darurat, baik dalam menghadapi gempa bumi, banjir, kebakaran. Dalam hal Lingkungan Hidup, Perseroan mewajibkan setiap anak-anak perusahaannya untuk menjaga dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, hijau, asri, dan nyaman. Perseroan dan anak perusahaannya terus berupaya meminimalisasi setiap dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan usahanya. Hal ini penting untuk mencapai produktivitas dan hasil.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Perseroan memiliki sistem pengendalian internal yang efektif untuk melindungi investasi para pemegang saham dan harta Perseroan. Sistem pengendalian internal Perseroan mencakup identifikasi, analisis, dan manajemen resiko. Perseroan menyadari bahwa kerangka tersebut dirancang untuk menanggulangi risiko dan bukan meniadakan risiko. Oleh karena itu, sistem ini tidak dapat memberikan jaminan yang mutlak terhadap kemungkinan tidak terjadinya kesalahan atau kehilangan yang bersifat material. Perseroan

SAFETY, HEALTH ANDENVIROMENTAs a company doing business in coal mining, energy generation, telecommunication infrastructure, and trading, the Company gives serious attention on the Occupational Safety, Health, and Environment (K3LH).

Therefore, since the beginning, the management emphasizes the importance of all Company’s employees to understand and implement safety guidelines consistently in the work environment.

The Company considers that K3LH is one important instrument in achieving short-term goals and long-term goals. The Company is committed to providing a safe and healthy environment for all employees and third parties. The Company seeks to take care K3LH by complying to laws and regulations.

The Company specifies the K3LH measurable goals and carries out risk management in order to identify any possible danger that may arise in the working environment of the Company. The Company also encourages its subsidiaries to improve K3LH management for the sake of creating a safe working environment for all parties. The Company also participates in training and simulation against the potential danger and rescue of workers in a state of emergency, whether for facing of earthquakes, floods, fires. In terms of the Environment, the Company requires each of its subsidiaries to maintain and create a healthy, green, beautiful, and comfortable work environment. The Company and its subsidiaries continue attempting to minimize any negative impacts that could be arised by their business activities. This matter is very important in order to achieve the productivity and optimal results.

INTERNAL CONTROL SYSTEM

The Company has an effective internal control system to protect the shareholders’ investments and property of the Company. The Company’s internal control system includes identification, analysis, and management of risks. The Company realizes that the framework is designed to cope with risk and does not eliminate the risk. Therefore, this system cannot provide an absolute assurance against the condition of zero errors occurrences or loss in material form.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201165

Page 66: DSS - Indonesia Investments

menyadari bahwa keseluruhan sistem pengendalian internal yang baik dan komprehensif dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaporan keuangan serta kepatuhan terhadap peraturan eksternal dan kebijakan internal.

Perseroan memiliki Unit Audit Internal, yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur Perseroan dan secara fungsional juga melapor kepada Komite Audit. Unit Audit Internal memiliki posisi yang independen terhadap kegiatan yang mereka audit. Tanggung jawab mereka mencakup tinjauan terhadap kerangka pengendalian tersebut secara berkala dan sistematik serta memberikan keyakinan yang cukup bahwa Perseroan memiliki kerangka pengendalian internal yang memadai dan kerangka tersebut telah diterapkan serta dijalankan secara efektif.

Manajemen Perseroan juga merancang dan memelihara sistem pengendalian internal yang memenuhi syarat guna memberikan tingkat keyakinan Direksi bahwa aktiva Perseroan telah dilindungi, risiko bisnis yang dihadapi dapat diidentifikasi, dievaluasi dan dikelola selayaknya, transaksi penting dilaksanakan sesuai dengan otorisasi manajemen, dan semua laporan keuangan layak untuk diterbitkan dan tidak melanggar hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

MANAJEMEN RISIKO

Perseroan menyadari bahwa untuk mengurangi dampak negatif risiko usaha yang timbul dapat bergantung pada bagaimana

The Company realizes that comprehensive internal control system could increase the effectiveness and efficiency in financial reporting and compliance with external regulations and internal policies. The Company has an Internal Audit Unit, which is responsible to President Director and functionally reports to the Board of Commissioners and the Audit Committee. The Internal Audit Unit has independent position over the activities they audit. Their responsibilities include reviewing the control framework on regular and systematic basis as well as provide sufficient assurance that the Company has adequate internal control framework and the framework has been applied and implemented effectively.

The Company management also designs and maintains an internal control system that meets the requirements in order to provide a level of confidence to Board of Directors that the assets of Company have been protected, the business risks faced by Company could be identified, evaluated and managed properly, the important transactions are implemented in accordance with authorizations of management, and all financial statements are eligible for publication and the applicable laws and regulations are not violated.

RISK MANAGEMENT

The Company realizes that reducing the negative impact of business risks may depend on how to manage

66PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 67: DSS - Indonesia Investments

cara Perseroan mengelola risiko. Perseroan menggunakan pendekatan yang proaktif dan sistematis untuk mengelola risiko dan terus meningkatkan kemampuan manajemen Perseroan dari waktu ke waktu. Pengelolaan risiko dilakukan dengan melakukan evaluasi dan mengidentifikasi serta mengurutkan semua risiko yang signifikan, termasuk menentukan pengendalian yang tepat untuk mengatasi risiko secara berkelanjutan. Perseroan melakukan penanganan secara fungsional untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul.

Perseroan melakukan tinjauan ulang atas risiko yang teridentifikasi pada tahun-tahun sebelumnya sekaligus melengkapi dengan berbagai risiko yang mungkin timbul akibat perubahan lingkungan internal maupun eksternal. Perseroan juga melakukan analisis terhadap langkah-langkah yang telah diambil dan kecukupan pengendalian internal atas risiko-risiko tersebut. Perseroan berupaya untuk terus mengkaji dan menyempurnakan kemampuan untuk mengelola risiko-risiko baru yang berpotensi timbul di kemudian hari.

PERKARA HUKUM

Perkara hukum yang sedang dihadapi oleh Perseroan telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan antara lain:1. Pada tanggal 27 Mei 2002, Perseroan (dahulu bernama

PT Supra Veritas) dan PT Simas Tunggal Centre mengajukan gugatan mengenai eksekusi pemulihan hak secara yuridis formal terhadap bidang tanah seluas kurang lebih 2,5 hektar yang terletak di Lengkong Gudang atas nama PT Simas Tunggal Centre dan Perseroan dengan Rusli Wahyudi sebagai Tergugat. Tanah-tanah sengketa dalam perkara No. 112/Pts.Pdt.G/1993/PN.TNG jo. No. 396/Pdt/1994/PT.Bdg masih berstatus tanah milik adat, sedangkan tanah yang dilaksanakan eksekusi pengosongan dan penyerahan kepada tergugat sudah bersertifikat atas nama Perseroan dan PT Simas Tunggal Centre.

Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang atas perkara No. 097/Pdt.G/2002/PN.Tng Majelis Hakim memutuskan telah menolak gugatan Perseroan dan PT Simas Tunggal Centre Perkara No. 097/Pdt.G/2002/PN.Tng. Perseroan mengajukan banding No. 494/Pdt/2004/PT.Bdg yang diputus tanggal 12 Januari 2005 yang hasilnya adalah menolak banding Perseroan dan PT Simas Tunggal Center, kemudian Perseroan dan PT Simas Tunggal Centre mengajukan Kasasi Perkara No. 2100/K/Pdt/2005 dan diputus tanggal 14 Juni 2005 dengan dikabulkan/dimenangkan oleh Perseroan dan PT Simas Tunggal Centre. Pihak lawan kemudian mengajukan Peninjauan Kembali Perkara No. 401 PK/PDT/2009, yang mana perkara sudah diputus dengan menolak Permohonan

the risks of the Company. The Company is using a proactive and systematic approach to manage risk and continue to improve management skills of the Company from time to time. The risk management is performed by evaluating and identifying all significant risks, including determining the appropriate controls to overcome the risks on an ongoing basis. The Company handles the matter functionally to minimize negative impacts that may arise.

The Company reviews the risks identified in previous years as well as contemplating them with a variety of risks that may arise due to changes in internal and external environment. The Company also performs an analysis of measures that have been taken and the adequacy of internal control over those risks. The Company seeks to continue to assess and improve the ability to manage new risks that potentially arise in the future.

LEGAL ISSUES

Legal issues that are being faced by the Company have been disclosed in the Consolidated Financial Statements of Company:1. On May 27, 2002, the Company (formerly PT Supra

Veritas) and PT Simas Tunggal Centre proposed lawsuit regarding the execution of a judicial formal redress to the land area of approximately 2.5 hectares located in Lengkong Gudang on behalf of PT Simas Tunggal Centre and Company with Rusli Wahyudi as a Defendant. The land disputed in the case No. 112/Pts.Pdt.G/1993/PN.TNG jo. No. 396/Pdt/1994/PT.Bdg is still a customary-owned land, while land executed for discharge and delivery to the defendant has been certified on behalf of the Company and PT Simas Tunggal Centre.

Based on Tangerang District Court over the case No. 097/Pdt.G/2002/PN.Tng the Panel of Judges decided to have rejected the claim of the Company and PT Simas Tunggal Centre case No. 097/Pdt.G /2002/PN.Tng. The Company filed an appeal No. 494/Pdt/2004/PT.Bdg which was decided on January 12, 2005 that the appeal by the Company and PT Simas Tunggal Center was rejected, then the Company and PT Simas Tunggal Centre filed Appeal to Suppreme Court case No. 2100/K/Pdt/2005 and decided on June 14, 2005 to be granted/won by the Company and PT Simas Tunggal Centre. The Defendant then filed a Judicial Review Case No. 401 PK/PDT/2009, of which it was

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201167

Page 68: DSS - Indonesia Investments

Peninjauan Kembali tersebut. Pada tanggal 10 Februari 2011, Pengadilan Negeri Tangerang telah melakukan pengecekan dan penyerahan atas lokasi tanah yang dimaksud sebagaimana yang tertuang dalam Berita Acara Pengecekan dan Penyerahan No. 10/PEN.EKS/2008/PN.TNG, tertanggal 10 Februari 2011.

2. Pada tanggal 7 April 2008, Perseroan sebagai Penggugat, menghadapi perkara gugatan mengenai sengketa kepemilikan atas tanah-tanah milik Perseroan untuk HGB No. 28/Pusaka Rakyat dan HGB No. 29/Pusaka Rakyat dengan PT Green Garden Ltd. sebagai Tergugat dan Badan Pertanahan Nasional Kodya Jakarta Utara sebagai Turut Tergugat. Berdasarkan Putusan atas Perkara No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah memutuskan untuk mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian. Pada tanggal 12 Mei 2009 diketahui bahwa kuasa PT Green Garden Ltd mengajukan upaya hukum banding. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta No. 11/PDT/2010/PT.DKI, Majelis Hakim Tingkat Banding memutuskan untuk memperbaiki Putusan Perkara No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut dan mengabulkan sebagian gugatan Penggugat.

Pada tanggal 14 Juni 2011, PT Green Garden Ltd mengajukan Kasasi terhadap Perkara No. 11/PDT/2010/PT.DKI jo. No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut. dan perkara ini sedang dalam proses.

3. Pada tanggal 2 November 2007, PT Borneo Indobara, anak Perseroan, sebagai Tergugat III, menghadapi perkara perdata yang terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan oleh G.E. Haryanto (Penggugat) berkaitan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Borneo Indobara atas pengalihan saham sebanyak 1.925 saham dari Penggugat kepada PT Saranakelola Investa (Tergugat I) pada tanggal 19 November 2003 dan dari Tergugat I kepada PT Roundhill Capital Indonesia (Tergugat II) pada tanggal 20 Oktober 2004. Selain itu gugatan juga ditujukan kepada Notaris Saal Bumela, S.H., (Tergugat IV) dan notaris Robensjah Sjachran, S.H., sebagai Turut Tergugat. Atas dasar gugatan tersebut Penggugat menuntut Tergugat secara tanggung renteng atas kerugian material sebesar Rp 106.000.000.000,- (kemudian berubah menjadi sebesar Rp 98.000.000.000,- dalam Replik) serta kerugian immaterial sebesar Rp 500.000.000.000,- (kemudian berubah menjadi sebesar Rp 100.000.000.000,-).

Pada tanggal 23 Juni 2008 pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Putusan atas gugatan No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST memutuskan menolak seluruh gugatan Penggugat. Selanjutnya pada tanggal 12 Januari 2009, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST tanggal 23 Juni 2008.

decided that the application for Judicial Review was rejected. On February 10 2011, the Tangerang District Court checked and delivered the land mentioned in the Minutes of Review and Delivery No. 10/PEN.EKS/2008/PN.TNG, dated February 10, 2011.

2. On April 7, 2008, the Company as the Plaintiff, faced lawsuits concerning disputes of ownership of the land owned by the Company for the HGB No. No 28/Pusaka Rakyat and HGB. 29/Pusaka Rakyat by PT Green Garden Ltd. as a defendant and The National Land Agency of North Jakarta Municipality as Co-defendant. Based on the decision on case No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut, North Jakarta District Court Judge has decided to grant Plaintiffs claim partially. On May 12, 2009 it was noted that the law-representative of the PT Green Garden Ltd filed an appeal. Pursuant to decision of Jakarta District Court No. 11/PDT/2010/PT.DKI, Assembly Judge of Appeal decided to fix Decision on Case No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut and granted in part Plaintiffs’ lawsuit.

On June 14, 2011, PT Green Garden Ltd filed Appeal to Supreme Court against Case No. 11/PDT/2010/PT.DKI jo. No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut. and this case is in the process.

3. On November 2, 2007, PT Borneo Indobara, a subsidiary of the Company, as a Defendant III, facing a civil case registered in the Central Jakarta District Court filed by G.E. Haryanto (Plaintiff ) relating to approval of the Extraordinary General Meeting of Shareholders PT Borneo Indobara regarding the transfer of 1,925 shares from Plaintiff to PT Saranakelola Investa (Defendant I) on November 19, 2003 and from the Defendant I to PT Roundhill Capital Indonesia (Defendant II) on dated October 20, 2004. Besides, the lawsuit was also addressed to the Notary Saal Bumela, SH, (Defendant IV) and notary Robensjah Sjachran, SH, also as Defendant. On the basis of the lawsuit the Plaintiffs sue Defendants jointly and severally the material losses of Rp 106,000,000,000,- (later changed to Rp 98,000,000,000,- in Replik) and immaterial losses amounting to Rp 500,000,000,000,- (later changed to amounting to Rp 100,000,000,000,-).

On June 23, 2008 the Central Jakarta District Court through decision on the lawsuit No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST decided to reject the entire lawsuit. Then on January 12, 2009, the Jakarta High Judgment Court decided to support the Central Jakarta District Court No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST dated June 23, 2008.

68PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 69: DSS - Indonesia Investments

Pada tanggal 24 Maret 2009 Penggugat mengajukan Memori Kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia, dan berdasarkan Relas Pemberitahuan isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1680/K/PDT/2009 jo. No. 363/PDT.G.2007/PN.JKT.PST tanggal 4 Mei 2010, memutuskan menolak permohonan kasasi dari Penggugat, hal ini diperkuat dengan Surat dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. W10.U.1./913/Pdt.02.I.2011.04 tanggal 21 Januari 2011 tentang keterangan bahwa perkara perdata No. 1680/K/PDT/2009 Jo. No. 608/PDT/2008/PT.DKI., Jo. No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST., telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde).

4. Perseroan sebagai Pengugat, mendaftarkan perkara di Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 29 November 2010, mengenai masalah gugatan cidera janji (wanprestasi), atas kewajiban PT Mitra Nelsy Abadi (sebagai Tergugat) kepada Perseroan. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi No. 148/Pdt.G/2011/PN.Bks, tanggal 22 September 2011 Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat sebagian, dimana diantaranya Tergugat dihukum untuk membayar gugatan kepada Pengugat sebesar Rp 886.992.640 secara tunai dan seketika. Panitera Pengadilan telah memberitahukan keputusan pengadilan ini kepada Tergugat pada tanggal 17 Oktober 2011.

On March 24, 2009 Plaintiff filed a Memory of Cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia, and based on the notification of the decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 1680/K/PDT/2009 jo. No. 363/PDT.G.2007/PN.JKT.PST dated May 4, 2010, it was decided to reject the appeal of Plaintiff. It was supported by a letter from the Central Jakarta District Court No. W10.U.1./913/Pdt.02.I.2011.04 dated January 21, 2011 about the statement that the civil case No. 1680/K/PDT/2009 Jo. No. 608/PDT/2008/PT.DKI. Jo. No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST, has been legally binding (in kracht van gewijsde).

4. The Company as Plaintiff, registered the case in Jakarta District Court on November 29, 2010, on the issue of breach of contract (default) by PT Mitra Nelsy Abadi (as the Defendant) to Company.

Based on the decision of Bekasi District Court No. 148/Pdt.G/2011/PN.Bks, dated September 22, 2011 the Assembly of the Judge approved the Plaintiff ’s claim in part, of which the Defendant was sentenced to pay a claim in cash amounting to Rp 886,992,640 immediately. The Clerk of Court has notified this court decision to the Defendant October 17, 2011.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201169

Page 70: DSS - Indonesia Investments

5. Pada tanggal 10 Maret 2010 Perseroan (dahulu Supra Veritas), PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Smart Telecom (sebagai Tergugat) digugat mengenai hak servitut dan minta agar dibuatkan jalan pengganti untuk Kasin Miih dkk sebagai Penggugat, lokasi di Desa Lengkong Gudang. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri atas perkara No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST, Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat sebagian.

Pihak Kasin Miih dkk mengajukan Banding tanggal 24 Maret 2010. Perseroan dan PT Bumi Serpong Damai Tbk juga mengajukan Banding tanggal 27 Mei 2010 serta mengajukan Kontra Memori Banding tanggal 7 Maret 2010, yang telah diputus pada tanggal 21 November 2011, dengan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST. Perseroan dan PT Bumi Serpong Damai Tbk diberitahukan pada tanggal 2 Maret 2012. Perkara ini masih dalam proses hukum di tingkat Kasasi.

Perseroan berkomitmen untuk menyelesaikan setiap perkara hukum yang dihadapi oleh Perseroan dengan sebaik-baiknya dan dengan memperhatikan peraturan perundang-udangan yang berlaku. Perkara hukum yang sedang dihadapi oleh Perseroan tidak mempengaruhi secara material kegiatan usaha Perseroan dan tidak berdampak secara signifikan terhadap kondisi keuangan Perseroan.

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak sedang menghadapi suatu perkara material baik perdata, pidana, kepailitan, maupun perkara arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) ataupun perkara hubungan industrial di Pengadilan Hubungan Industrial serta perkara perpajakan.

INFORMASI PERSEROAN

Pemegang saham, pemangku kepentingan atau anggota masyarakat lainnya yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut mengenai Perseroan dapat menghubungi Sekretaris Perusahaan Perseroan, pada setiap hari dan jam kerja Perseroan pada alamat tersebut di bawah ini:

5. On March 10, 2010 the Company (formerly Supra Veritas), PT Bumi Serpong Damai Tbk and PT Smart Telecom (Defendant) were sued on the servitut rights and requested that the road be made as substitute for Kasin Miih et al as a plaintiff, located at Lengkong Gudang Village. Based upon the decision of the District Court case No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST, the judges granted Plaintiffs claim in part.

Kasin Miih et al filed an Appeal on March 24, 2010. The Company and PT Bumi Serpong Damai Tbk also filed an Appeal dated May 27, 2010 and submited Contra Memory of Appeal on March 7, 2010, which was decided on November 21, 2011, to supporting Central Jakarta District Court No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST. The Company and PT Bumi Serpong Damai Tbk was notified on March 2, 2012. This case is still in the process of law at Supreme Court.

The Company is committed to resolve any legal issues faced by the Company in its best efforts in accordance to the applicable laws and regulation. The legal issues that are being faced by Company do not affect the Company business activities in material, and does not impact significantly to the Company’s financial condition.

The Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company are not facing any material legal issue such as civil, criminal, bankruptcy, and arbitration cases in Arbitration Nasional Indonesia (BANI) or industrial relation matters in Industrial Relations Court as well as tax cases.

CORPORATE INFORMATION

The shareholders, stakeholders or other parties who want to obtain further information about the Company may contact the Corporate Secretary of the Company, on every day and working hours of the Company at the below address:

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

PT Dian Swastatika Sentosa TbkPlaza BII, Tower II, Lantai 27 Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta Pusat 10350

Telepon: (021) 31990258 Faksimili: (021) 31990259 Email: [email protected]

www.dss.co.id

70PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 71: DSS - Indonesia Investments
Page 72: DSS - Indonesia Investments

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

 

     

 

     

 

 

SEBAGAI PERUSAHAAN PUBLIK, PERSEROAN MENJADI BAGIAN LANGSUNG DARI MASYARAKAT SEHINGGA PERSEROAN MEMPUNYAI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN UNTUK MENGEMBANGKAN DAN MEMBINA HUBUNGAN DENGAN KOMUNITAS. PERSEROAN MERASA TERPANGGIL UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN SECARA KONSISTEN DAN BERKELANJUTAN.

AS A PUBLIC COMPANY, THE COMPANY BECOMES PART OF THE COMMUNITY DIRECTLY SO THAT THE COMPANY HAS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO DEVELOP AND FOSTER RELATIONSHIPS WITH THE COMMUNITY. THE COMPANY COMMITS TO CARRYING OUT THE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAMS CONSISTENTLY AND SUSTAINABLY.

72PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 73: DSS - Indonesia Investments

Tanggung jawab sosial perusahaan mendorong Perseroan untuk senantiasa membangun komunikasi yang sehat dan setara dengan komunitas, serta bersama-sama komunitas melaksanakan pemberdayaan. Pemberdayaan komunitas tersebut meliputi pemberdayaan di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi.

Di bidang pendidikan, Perseroan maupun anak perusahaan memberikan bantuan dana pendidikan kepada pelajar dan mahasiswa berprestasi di Tangerang, Serang, Karawang dan Kalimantan Selatan. Selain itu Perseroan melalui anak perusahaan juga membantu melakukan perbaikan atau rehabilitasi gedung sekolah, yang terdiri dari sarana olahraga, kamar mandi, tempat cuci tangan, ruang belajar di Sembaban Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Untuk pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan juga dilaksanakan pelatihan pengembangan guru untuk menambah wawasan dan nilai tambah serta meningkatkan mutu para pendidik di wilayah Kalimantan Selatan.

Di bidang kesehatan, anak perusahaan Perseroan memberikan donasi untuk biaya pengobatan kepada warga di sekitar lingkungan usaha. Di bidang lingkungan dan infrastruktur, Perseroan melalui anak perusahaan membangun sarana air bersih, perbaikan jalan dan jembatan serta memberikan bantuan alat transportasi untuk masyarakat setempat. Di bidang pemberdayaan ekonomi, Perseroan melalui anak perusahaan memberikan bibit kambing untuk dibudidayakan oleh warga Sumber Makmur dan Wonorejo di Kabupaten Tanah Bumbu. Di dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan-Sumatera Barat, Perseroan melalui anak perusahaan merekrut warga setempat sebagai karyawan sehingga memberikan kesempatan kepada warga setempat untuk memiliki pekerjaan dan penghasilan.

Perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan tanggung jawab sosial perusahaan serta mengembangkan hubungan komunitas yang berfokus pada bidang pendidikan, kesehatan, dan penciptaan lapangan pekerjaan. Di masa mendatang, program dan kegiatan serupa akan lebih ditingkatkan lagi, sehingga keberadaan Perseroan dan anak perusahaan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

The Corporate Social Responsibility encourages the Company to continue building a healthy communication with the community, and together to implement the community empowerment. These include the empowerment in education, health, environment, and economy.

In education sector, the Company and its subsidiaries provided funding to high-achiever students in Tangerang, Serang, Karawang and South Kalimantan. Besides, the Company through its subsidiaries also provided assistance in making improvements or rehabilitation of school buildings, which consists of sports facilities, bathroom, sinks, and study rooms in Sembaban, District Tanah Bumbu, South Kalimantan. For community empowerment in education sector, it also carried out teacher training development program in order to broaden the horizon and add value and improve the quality of educators in South Kalimantan region.

In the health sector, a subsidiary of the Company provided donations for medical expenses to local community. In the field of environment and infrastructure, the Company through its subsidiaries built fresh water facilities, repaired roads and bridges as well as provided transportation support to local community. In the field of economy empowerment, the Company through its subsidiareis provided young goat to be cultivated by community of Sumber Makmur and Wonorejo in the District Tanah Bumbu. In Tanjung Belit Village, Jujuhan Sub-District West Sumatra, the Company through its subsidiaries recruited local residents in order to give opportunity to the local community to get a job and income.

The Company is committed to developing corporate social responsibility and community relationships focusing on education, health, and job creation. In the future, similar activities and programs will be further enhanced, so that the presence of the Company and its subsidiaries provides more benefits to the community.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201173

Page 74: DSS - Indonesia Investments

FRANKY OESMAN WIDJAJAPresiden Komisaris, President Commissioner

PROFIL DEWAN KOMISARISPROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

MUKTAR WIDJAJAWakil Presiden Komisaris, Vice President Commissioner

ICHSANTO GUNAWANKomisaris, Commissioner

SUSIYATI B. HIRAWANKomisaris Independen, Independent Commissioner

H. AGUS TAGORKomisaris Independen, Independent Commissioner

Page 75: DSS - Indonesia Investments

Warga Negara Indonesia, 54 tahun, menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Juni 2011. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT SMART Tbk, Wakil Komisaris Utama PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk Beliau terlibat aktif dalam berbagai organisasi dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) sektor Agribisinis, Pangan, dan Peternakan, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Penasehat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), anggota Dewan Pengarah Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) serta anggota Dewan Kehormatan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI). Memperoleh gelar Bachelor of Commerce dari Universitas Aoyama Gakuin, Jepang pada tahun 1979. Beliau memiliki berbagai pengalaman manajerial dan operasional yang luas yang diperolehnya dari posisinya di berbagai industri, seperti kertas, properti, kimia, jasa keuangan dan agribisnis, dalam kurun waktu tahun 1982 sampai 2003. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama (1991-1992) dan Wakil Direktur Utama (1992-2003) PT SMART Tbk, Wakil Direktur Utama (1994-2004) dan Komisaris Utama (2004-2007) PT Duta Pertiwi Tbk.

FRANKY OESMAN WIDJAJAPresiden Komisaris, President Commissioner

Indonesian citizen, 54 years. Mr. Franky Widjaja serves as President Commissioner of the Company since June 2011. He also serves as President Commissioner of PT SMART Tbk, Vice President Commissioner of PT Duta Pertiwi Tbk and PT Bumi Serpong Damai Tbk. He is actively involved in various organizations and currently serves as Vice Chairman of Indonesia Chamber of Commerce and Industry (Kadin) Agribusiness, Food, and Livestock Sector, Chairman of the Indonesian Palm Oil Board (DMSI), Counsel of Indonesian Palm Oil Association (GAPKI), a member of the Steering Board of Food & Beverage Association of Indonesia (GAPMMI) as well as members of the Honorary Board of the Indonesia Issuer Association (AEI). He earned his Bachelor of Commerce from Aoyama Gakuin University, Japan in 1979. He has a variety of managerial and operational experience in various industries, such as paper, property, chemicals, financial services and agribusiness, in the period 1982 to 2003. He had served as President Director (1991-1992) and Vice President Director (1992-2003) PT SMART Tbk, Vice President Director (1994-2004) and President Commissioner (2004-2007) PT Duta Pertiwi Tbk.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201175

Page 76: DSS - Indonesia Investments

Warga Negara Indonesia, 58 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak Juni 2011. Beliau juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT SMART Tbk, Komisaris Utama PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk Beliau memperoleh gelar Bachelor in Business Administration dari Universitas Concordia, Kanada pada tahun 1976. Mengawali karirnya dengan bergabung dalam bisnis keluarga kemudian memasuki bidang properti sejak tahun 1986. Dalam kurun waktu tahun 1982 sampai 2008, beliau memegang beberapa jabatan penting di berbagai perusahan di industri properti, jasa keuangan, agribisnis, kimia, dan kertas. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur atau Direktur Utama PT Duta Pertiwi Tbk, PT SMART Tbk, PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Tjiwi Kimia Tbk, Komisaris PT Sinar Mas Multiartha Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

MUKTAR WIDJAJAWakil Presiden Komisaris, Vice President Commissioner

Indonesian citizen, 58 years. Mr. Muktar Widjaja serves as Vice President Commissioner of the Company since June 2011. He also serves as Vice President Commissioner of PT SMART Tbk, President Commissioner of PT Duta Pertiwi Tbk and PT Bumi Serpong Damai Tbk. He earned a Bachelor in Business Administration from Concordia University, Canada in 1976. He began his career by joining the family business and then entered the field of property since 1986. In the period of 1982 to 2008, he held several important positions in various companies in the property industry, financial services, agribusiness, chemicals, and paper. He had served as a Director or President Director of PT Duta Pertiwi Tbk, PT SMART Tbk, PT Bumi Serpong Damai Tbk and PT Tjiwi Kimia Tbk, Commissioner of PT Sinar Mas Multiartha Tbk and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

76PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 77: DSS - Indonesia Investments

ICHSANTO GUNAWANKomisaris, Commissioner

Warga Negara Indonesia, 64 tahun, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2009. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Manggala Alam Lestari, Komisaris PT Nusantara Indah Permai. Sebelumnya antara lain menjabat sebagai Direktur PT Borneo Indobara (2007- 2011), Direktur Amplus Auto Body Pty. Ltd. (2004-2008), Direktur PT KIA Mobil Indonesia (2000-2004), Direktur Bentala Grup (1997-2000) dan Direktur PT Alfa Goldland (1994-1997). Pada tahun 1980 sampai dengan 1994 berkarir di PT Astra International. Beliau menjalani pendidikan dari Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Trisakti pada tahun 1968 hingga tahun 1972.

Indonesian citizen, 64 years. Mr. Ichsanto Gunawan serves as Commissioner of the Company since 2009. He currently also serves as Commissioner of PT Manggala Alam Lestari, Commissioner of PT Nusantara Indah Permai. Previously, he also served as Director of Borneo Indobara (2007-2011), Director of Amplus Auto Body Pty. Ltd. (2004-2008), Director of PT KIA Mobil Indonesia (2000-2004), Director of Bentala Group (1997-2000) and Director of PT Alfa Goldland (1994-1997). In 1980 up to 1994, he was developing his career at PT Astra International. He studied Electrical Engineering at University of Trisakti in 1968 until 1972.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201177

Page 78: DSS - Indonesia Investments

Warga Negara Indonesia, 65 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT SMART Tbk, serta sebagai Komisaris Independen PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. Beliau adalah pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia program sarjana, pasca sarjana, magister dan program doktor. Beliau memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia serta memperoleh gelar Master of Social Science in Development Administration dan Doctor of Philosophy dari University of Birmingham, Inggris. Pada tahun 2006, beliau dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Sebelumnya, beliau pernah menduduki posisi Komisaris di beberapa perusahaan milik negara seperti Perum Perumnas, PT Pupuk Sriwijaya, PT (Persero) ASABRI, PT Danareksa dan PT Rekayasa Industri. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Biro Analisa Keuangan Daerah - Badan Analisa Keuangan dan Moneter Departemen Keuangan RI, Direktur Jenderal Lembaga Keuangan - Departemen Keuangan RI, serta Deputi Bidang Ekonomi - Sekretaris Wakil Presiden RI.

Indonesian citizen, 65 years. Mrs. Susiyati B. Hirawan serves as an Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee. Currently, she also serves as an Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT SMART Tbk, PT Duta Pertiwi Tbk and also Independent Commissioner of PT Bumi Serpong Damai Tbk. She is a lecturer at the Faculty of Economics, University of Indonesia for undergraduate, master, and doctoral programs. She earned bachelor degree from the University of Indonesia majoring in Economics and received her Master of Social Science degree in Development Administration and Doctor of Philosophy degree from School of Public Policy, University of Birmingham, England. In 2006, she was confirmed as Professor at the Faculty of Economics, University of Indonesia.

Previously, she has held the position of Commissioner in several state-owned enterprises such as Perum Perumnas, PT Pupuk Sriwijaya, PT (Persero) ASABRI, PT Danareksa and PT Rekayaswa Industri. Formerly, she served as Chief of the Bureau of Local Financial Analysis - Financial Analysis and Monetary Board Ministry of Finance, Director General of Financial Institutions - Ministry of Finance, and Deputy Economy - Secretary of the Vice President of Republic of Indonesia.

SUSIYATI B. HIRAWANKomisaris Independen, Independent Commissioner

78PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 79: DSS - Indonesia Investments

H. AGUS TAGORKomisaris Independen, Independent Commissioner

Warga Negara Indonesia, 68 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Juli 2010. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Golden Energy Mines Tbk sejak Februari 2011, dan Koordinator Evaluasi dan Monitoring Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) sejak tahun 2009. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Negara Lingkungan Hidup RI (2004-2009), Anggota Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) (2001-2004), Konsultan Public Relation National Development Information Office (NDIO) (1998-2005), Direktur di PT SKH Indonesian Times (1992-1995), Anggota MPR RI (1977-1987), Anggota DPR RI (1990-1997), Advisor di Radio Kayumanis (1980-2004), Komisaris PT Gunung Batu Farmasi (1976-2005), Direktur Utama PT Radio Kauman Bogor (1974-2000), Direktur PT Bina Patria Indonesia (1968-1974). Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1962-1965) dan beberapa pendidikan dari Lemhanas, Tarpadnas Kadin II (1984) dan BP7 Pusat (1980).

Indonesian citizen, 68 years. Mr. H. Agus Tagor serves as an Independent Commissioner since July 2010. Currently, he also serves as an Independent Commissioner of PT Golden Energy Mines Tbk since February 2011, and Evaluation and Monitoring Coordinator of the National Agency on Climate Changes since 2009. Previously he served as Special Staff to the Minister of Environment Affairs of Republic Indonesia (2004-2009), Member of Commission for the Inspection of State Administrator’s Wealth (KPKPN) (2001-2004), Public Relations Consultant of the National Development Information Office (NDIO) (1998-2005), Director of the PT SKH Indonesian Times (1992-1995), Member of Assembly Parliament (1977-1987), Member of Parliament (1990-1997), Advisor on Radio Kayumanis (1980-2004), Commissioner of PT Gunung Batu Farmasi (1976-2005), President Director of PT Radio Kauman Bogor (1974-2000), Director of PT Bina Patria Indonesia (1968-1974). He studied in the Faculty of Medicine, University of Indonesia (1962-1965) and some training from National Defense Institute (Lemhanas), Tarpadnas Kadin II (1984) and BP7 Central (1980).

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201179

Page 80: DSS - Indonesia Investments

L. KRISNAN CAHYAPresiden Direktur, President Director

PROFIL DIREKSIPROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS

BUDI CHRISTANTOWakil Presiden Direktur, Vice President Director

LANNYDirektur, Director

HERMAWAN TARJONODirektur merangkap Sekretaris Perusahaan, Director and Corporate Secretary

SUSI SUSANTIJO, SH.,LL.M.Direktur Tidak Terafiliasi, Non-Affiliated Director

Page 81: DSS - Indonesia Investments

Warga Negara Indonesia, 51 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak Juli 2009. Saat ini beliau juga menjabat beberapa posisi penting pada anak perusahaan Perseroan antara lain Presiden Komisaris PT Golden Energy Mines Tbk sejak Januari 2012, Komisaris Utama PT Roundhill Capital Indonesia sejak tahun 2011, Presiden Komisaris PT Borneo indobara sejak tahun 2011 dan sebagai Wakil Komisaris Utama di PT DSSP Power Sumsel. Sebelumnya beliau menjabat antara lain sebagai Presiden Direktur PT Golden Energy Mines Tbk pada tahun 2011, Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (2005-2008), Komisaris dan Direktur PT Multipolar Tbk (2001-2008), serta menduduki beberapa posisi senior di PT Bank Bali Tbk (1995-2000) dan PT Bank Panin Tbk (1984-1995). Beliau adalah lulusan dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1986 dalam bidang Akuntansi dan merupakan anggota dari National Institute of Accountant Australia.

Indonesian citizen, 51 years. Mr. L. Krisnan Cahya is now serving as President Director of the Company since July 2009. Currently, he also serves several important positions in the subsidiaries of the Company, among others, President Commissioner of PT Golden Energy Mines Tbk since January 2012, President Commissioner of PT Roundhill Capital Indonesia since 2011, President Commissioner of PT Borneo Indobara since 2011 and as Vice President Commissioner of PT DSSP Power Sumsel. Previously he served among others as the President Director of PT Golden Energy Mines Tbk.in 2011, Director of PT Lippo Karawaci Tbk (2005-2008), Commissioner and Director of PT Multipolar Tbk (2001-2008), and held several senior positions at PT Bank Bali Tbk (1995-2000) and PT Bank Panin Tbk (1984-1995). He graduated from the University Tarumanagara in 1986 in the field of Accounting and is a member of the National Institute of Accountant of Australia.

L. KRISNAN CAHYAPresiden Direktur, President Director

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201181

Page 82: DSS - Indonesia Investments

Warga Negara Indonesia, 59 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun Juni 2011. Beliau bergabung dengan Sinar Mas Group pada tahun 2009 sebagai Presiden Direktur PT Rolimex Kimia Nusamas. Sebelumnya beliau berkarir di PT Branta Mulia Tbk, dan setelah melalui berbagai penugasan serta posisi, sejak tahun 1999 menjabat sebagai General Manager Tire Cord Fabrics & Yarn Operations, dan pada tahun 2005-2007 menjabat sebagai Direktur PT Branta Mulia Tbk dan anak perusahaan. Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Parahyangan pada tahun 1977 dan gelar Magister Manajemen di bidang Manajemen Internasional dari Universitas Indonesia pada tahun 1991.

Indonesian citizen, 59 years. Mr. Budi Christanto serves as Vice President Director of the Company since June 2011. He joined the Sinar Mas Group in 2009 as the President Director of PT Rolimex Kimia Nusamas. His previous career was with PT Branta Mulia Tbk., and after going through various assignments and positions, since 1999 has served as General Manager for Tire Cord Fabrics & Yarn Operations, and in 2005-2007 served as Director of PT Branta Mulia Tbk and its subsidiaries. He earned a Bachelor degree in Civil Engineering from the University of Parahyangan in 1977 and Master of Management degree majoring in International Management from University of Indonesia in 1991.

BUDI CHRISTANTOWakil Presiden Direktur, Vice President Director

82PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 83: DSS - Indonesia Investments

Warga Negara Indonesia, 41 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juli 2009. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer Perseroan sejak tahun 2003 dan memiliki pengalaman di bidang akuntansi dan keuangan di beberapa perusahaan manufaktur antara lain seperti PT Paramitra Gunakarya Cemerlang, sebuah produsen amplop (1997-1998), PT Putra Duta Anggada, sebuah perusahaan pengembangan dan konstruksi (1996-1997) dan PT Karet Murni Kencana, sebuah produsen sepatu (1995-1996). Beliau adalah lulusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara pada tahun 1994.

Indonesian citizen, 41 years. Mrs. Lanny serves as Director of the Company since July 2009. Previously, she served as Chief Financial Officer of the Company since 2003 and has experience in accounting and finance at several manufacturing companies such as PT Paramitra Gunakarya Cemerlang, an envelope manufacturer (1997-1998), PT Duta Putra Anggada, a developer and a construction company (1996 -1997) and PT Karet Murni Kencana, a shoe manufacturer (1995-1996). She graduated from the Faculty of Economics majoring in Accounting, Tarumanagara University in 1994.

LANNYDirektur, Director

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201183

Page 84: DSS - Indonesia Investments

Warga Negara Indonesia, 45 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak April 2011. Bergabung dengan Perseroan sejak 1998, sebelumnya menjabat sebagai Division Head of Human Resource & Information Technology Perseroan. Beliau pernah menjabat sebagai Assistant Building Manager dan Human Resource Manager di Aspac Property pada tahun 1993-1996, dan sebagai Senior Human Resource Manager di Bank Ciputra pada 1996-1998.

Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan mendapatkan beasiswa dari Prasetiya Mulya Business School untuk mengikuti program Magister Manajemen di sekolah tersebut hingga lulus pada 1993. Pada tahun 2010, beliau memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Ekonomi kekhususan Manajemen Jasa dari Universitas Trisakti.

Indonesian citizen, 45 years. Mr. Hermawan Tarjono serves as Director of the Company since June 2011. He has also been the Corporate Secretary since April 2011. Mr. Hermawan Tarjono joined the Company since 1998, previously served as Division Head of Human Resource & Information Technology. He had served as an Assistant Building Manager and Human Resource Manager at Aspac Property in 1993-1996, and as Senior Human Resource Manager in Ciputra Bank in 1996-1998.

He holds a Bachelor of Electrical Engineering degree from the University of Indonesia in 1991 and received a scholarship from the Prasetiya Mulya Business School to attend the Master in Management program at the school and graduated in 1993. In 2010, he obtained his Doctoral degree in Economics from the University of Trisakti majoring in Service Management.

HERMAWAN TARJONODirektur merangkap Sekretaris Perusahaan, Director and Corporate Secretary

84PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 85: DSS - Indonesia Investments

Warga Negara Indonesia, 50 tahun, menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak Agustus 2009. Di samping itu beliau juga menjabat sebagai Direktur Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan sejak 2006. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Fakultas Kedokteran di Universitas Pelita Harapan (2004-2006), Administrator di SD Lentera Kasih  Sunter (2002-2004), Corporate Secretary PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry (1998-2001), Head of Legal Department Sinar Mas Group - Pulp, Paper & Stationary Division (1996-2001), dan Head of Legal Department PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (1994-1996). Beliau lulus dari Murdoch University, Australia (2009), Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara (1986) serta pernah menjalani pendidikan pada Program Spesialis Notariat, Universitas Sumatera Utara (1990-1991).

Indonesian citizen, 50 years. Ms. Susi Susantijo serves as Non-Affiliated Director since August 2009. In addition, she also serves as Director of the Faculty of Law, University of Pelita Harapan since 2006. Previously, she served as Director of the Faculty of Medicine at University of Pelita Harapan (2004-2006), Administrator at Lentera Kasih Sunter Elementary School (2002-2004), Corporate Secretary of PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry (1998-2001), Head of Legal Department Sinar Mas Group - Pulp, Paper & Stationary Division (1996-2001), and the Head of Legal Department PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (1994-1996). She graduated from Murdoch University, Australia (2009), Faculty of Law, University of Sumatra Utara (1986) and has attended Notary Education Program at University of Sumatra Utara (1990-1991).

SUSI SUSANTIJO, SH.,LL.M.Direktur Tidak Terafiliasi, Non-Affiliated Director

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201185

Page 86: DSS - Indonesia Investments

RUDY HALIMKepala Bisnis Energi, Energy Business Head

Warga Negara Indonesia, 40 tahun, saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Bisnis Energi Perseroan dan juga sebagai Direktur Utama dan Chief Executive Officer PT DSSP Power Sumsel, anak perusahaan Perseroan yang sedang mengembangkan proyek IPP berkapasitas 2x150 MW di Sumatera Selatan. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT DSSP Energi Sejahtera dan Komisaris PT DSSA Mas Sejahtera. Sebelumnya beliau menduduki posisi sebagai Director dan Managing Director dalam beberapa bisnis investasi dan manajemen aset (Private Equity) yang berkedudukan di London, Malaysia dan Singapura dengan fokus di bisnis energi terutama sektor IPP dan perminyakan (Oil and Gas) di Indonesia, Afrika, dan Amerika Selatan dari tahun 2006-2011. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur di perusahaan-perusahaan penempatan modal ekuitas yang bertanggung jawab untuk mengembangkan skala bisnis guna mencapai target return on investment termasuk dengan cara merancang dan menerapkan beberapa arahan strategis antara lain upaya peningkatan dan penetrasi pasar dan key performance indicators. Beliau juga mempunyai pengalaman sebagai Partner-Level Advisor untuk beberapa perusahaan multinational terutama dalam bidang Project Development and Finance dan Mergers and Acquisitions. Beliau adalah lulusan dari University of Sydney pada tahun 1996 dengan gelar Bachelor of Commerce dan Bachelor of Law.

Indonesian citizen, 40 years. Mr. Rudy Halim serves currently as Energy Business Head of the Company and the President Director and Chief Executive Officer of PT DSSP Power Sumsel, a subsidiary of the Company which is developing IPP projects with capacity of 2x150 MW in South Sumatra. He also serves as the President Director of PT DSSP Energi Sejahtera and Commissioner of PT DSSA Mas Sejahtera. Previously he held positions as Director and Managing Director in several business investment and asset management (Private Equity) based in London, Malaysia and Singapore with a focus on the energy business, especially IPP and the petroleum sector (Oil and Gas) in Indonesia, Africa, and South America during the year 2006-2011. He also served as a Director in companies of equity capital placement which is responsible for developing the business scale in order to achieve the return on investment target, including by how to design and implement a strategic direction among others the efforts to increase market penetration and key performance indicators. He also has experience as a Partner-Level Advisor for several multinational companies, especially in the field of Project Development and Finance and Mergers and Acquisitions. He is a graduate of the University of Sydney in 1996 with the degrees Bachelor of Commerce and Bachelor of Law.

86PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 87: DSS - Indonesia Investments

Komite Audit Perseroan yang terdiri dari Susiyati B. Hirawan, Edward Herawan Hadidjaja, dan Agus Leman Gunawan selama tahun buku 2011 telah melakukan penelaahan terhadap Laporan Keuangan Triwulan Perseroan, dan membahasnya bersama manajemen Perseroan.

Komite Audit juga mengadakan pertemuan secara rutin dengan Auditor Internal Perseroan untuk membahas berbagai temuan audit internal dalam rangka peningkatan pengawasan internal.

Demikian pula Komite Audit telah mengadakan pertemuan dengan Auditor Eksternal dan manajemen guna membahas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang telah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan penelaahan dan pembahasan tersebut diatas, Komite Audit memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris agar Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang telah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dapat diterima dan dilaporkan dalam Laporan Tahunan Perseroan.

The Audit Committee consisting of Susiyati B. Hirawan, Edward Herawan Hadidjaja, and Agus Leman Gunawan during the financial year 2011 has conducted a review of the Quarterly Financial Statements of the Company, and discussed it with Company’s management.

The Audit Committee also held regular meetings with the Internal Auditor of the Company to discuss various findings by internal audit in order to improve internal controls.

Similarly, the Audit Committee had held meeting with the External Auditor and the Management to discuss the Consolidated Financial Statements of the Company which had been audited for the fiscal year ended December 31, 2011. The presentation of Consolidated Financial Statements of the Company is already in accordance with the existing standard.

Based on the above review and discussion, the Audit Committee provided recommendation to the Board of Commissioners that the audited Consolidated Financial Statements of Company for year ended December 31, 2011 be accepted and reported in the Company’s Annual Report.

Susiyati B. HirawanEdward Herawan HadidjajaAgus Leman Gunawan

LAPORAN KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE’S REPORT

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201187

Page 88: DSS - Indonesia Investments

PROFIL KOMITE AUDITPROFILE OF THE AUDIT COMMITTEE

SUSIYATI B. HIRAWANKetua Komite Audit, Chairman of Audit Committee

EDWARD HERAWAN HADIDJAJAAnggota Komite Audit, Member of Audit Committee

AGUS LEMAN GUNAWANAnggota Komite Audit, Member of Audit Committee

Page 89: DSS - Indonesia Investments

SUSIYATI B. HIRAWANKetua Komite Audit, Chairman of Audit Committee

Warga Negara Indonesia, 65 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT SMART Tbk, serta sebagai Komisaris Independen PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. Beliau adalah pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia program sarjana, pasca sarjana, magister dan program doktor. Beliau memperoleh gelar sarjana dari Universitas Indonesia serta memperoleh gelar Master of Social Science in Development Administration dan Doctor of Philosophy dari University of Birmingham, Inggris. Pada tahun 2006, beliau dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Sebelumnya, beliau pernah menduduki posisi Komisaris di beberapa perusahaan milik negara seperti Perum Perumnas, PT Pupuk Sriwijaya, PT (Persero) ASABRI, PT Danareksa dan PT Rekayasa Industri. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Biro Analisa Keuangan Daerah - Badan Analisa Keuangan dan Moneter Departemen Keuangan RI, Direktur Jenderal Lembaga Keuangan - Departemen Keuangan RI, serta Deputi Bidang Ekonomi - Sekretaris Wakil Presiden RI.

Indonesian citizen, 65 years. Mrs. Susiyati B. Hirawan serves as an Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee. Currently, she also serves as an Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT SMART Tbk, PT Duta Pertiwi Tbk and also Independent Commissioner of PT Bumi Serpong Damai Tbk. She is a lecturer at the Faculty of Economics, University of Indonesia for undergraduate, master, and doctoral programs. She earned bachelor degree from the University of Indonesia majoring in Economics and received her Master of Social Science degree in Development Administration and Doctor of Philosophy degree from School of Public Policy, University of Birmingham, England. In 2006, she was confirmed as Professor at the Faculty of Economics, University of Indonesia.

Previously, she has held the position of Commissioner in several state-owned enterprises such as Perum Perumnas, PT Pupuk Sriwijaya, PT (Persero) ASABRI, PT Danareksa and PT Rekayaswa Industri. Formerly, she served as Chief of the Bureau of Local Financial Analysis - Financial Analysis and Monetary Board Ministry of Finance, Director General of Financial Institutions - Ministry of Finance, and Deputy Economy - Secretary of the Vice President of Republic of Indonesia.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201189

Page 90: DSS - Indonesia Investments

EDWARD HERAWAN HADIDJAJAAnggota Komite Audit, Member of Audit Committee

Warga Negara Indonesia, 60 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit PT SMART Tbk Memperoleh gelar Bachelor of Mathematics dari University of Waterloo, Ontario, Kanada pada tahun 1975 dan Bachelor of Commerce dari University of Windsor, Ontario, Kanada pada 1976. Pernah menjabat sebagai Senior Marketing Officer PT Orient Bina Usaha Leasing, Kepala Bagian Akuntansi dan Asisten Manager Pemasaran PT Laurel Pharmaceutical Industry, Manager Akuntansi Continental Oil Company (CONOCO) Indonesia, Direktur Utama PT Sinar Mas Multiartha Tbk, Komisaris PT Cisco Mas Sekuritama, Komisaris Utama PT Sinar Mas Multifinance dan PT AB Sinar Mas Multifinance.

Indonesian citizen, 60 years. Mr. Edward Hadidjaja serves as member of the Audit Committee. Currently, he also serves as member of the Audit Committee of PT SMART Tbk. He earned Bachelor of Mathematics from the University of Waterloo, Ontario, Canada in 1975 and Bachelor of Commerce from University of Windsor, Ontario, Canada in 1976. He had served as Senior Marketing Officer PT Orient Bina Usaha Leasing, Head of Accounting and Assistant of Marketing Manager Laurel Pharmaceutical Industry, Accounting Manager of Continental Oil Company (CONOCO) Indonesia, President Director of PT Sinar Mas Multiartha Tbk, Commissioner of PT Cisco Mas Sekuritama, President Commissioner of PT Sinar Mas Multifinance and PT AB Sinar Mas Multifinance.

90PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 91: DSS - Indonesia Investments

AGUS LEMAN GUNAWANAnggota Komite Audit, Member of Audit Committee

Warga Negara Indonesia, 56 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit. Saat ini, beliau juga merupakan anggota Komite Audit di PT SMART Tbk dan penasehat senior di PT Bank Sinarmas serta Kepala Perwakilan Australia Institute of Management di Indonesia. Beliau memperoleh gelar akademis dari Portland State University, Oregon, AS yaitu Bachelor of Science pada bidang Administrasi Bisnis dan Ekonomi serta Master of Science pada bidang Pendidikan Bisnis selama tahun 1977 sampai 1983. Sepanjang tahun 1983 sampai 2008, berkarir di berbagai institusi perbankan antara lain sebagai Senior Vice President Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta, Executive Vice President PT Bank Danamon Indonesia, Senior Vice President Rabobank Indonesia dan Penasehat PT Bank Danamon Indonesia. Pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Voksel Cable, dan bertanggung jawab atas restrukturisasi, akuntansi dan keuangan pada tahun 2003 sampai 2005.

Indonesian citizen, 56 years. Mr. Agus Gunawan serves as member of the Audit Committee. Currently, he is also a member of the Audit Committee at PT SMART Tbk and Senior Advisor at PT Bank Sinarmas and Chief Representative of Australia Institute of Management in Indonesia. He holds academic degrees from Portland State University, Oregon, USA i.e. the Bachelor of Science in Business Administration and Economics, and Master of Science in Business Education during 1977 to 1983. Throughout the years 1983 to 2008, he had career in banking institutions, among others as Senior Vice President of Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta, Executive Vice President of PT Bank Danamon Indonesia, Senior Vice President Rabobank Indonesia and Advisory of PT Bank Danamon Indonesia. He had served as Finance Director of PT Voksel Cable, and was responsible for restructuring, accounting and finance in 2003 until 2005.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201191

Page 92: DSS - Indonesia Investments

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABANSTATEMENT OF RESPONSIBILITY

Dewan Komisaris Perseroan yang bertanda tangan dibawah ini bertanggung jawab penuh atas Laporan Tahunan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk tahun 2011 ini dan menjamin kebenaran atas seluruh informasi yang tercantum di dalamnya.

The Board of Commissioners undersigned below are fully responsible for the Annual Report 2011 of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk and the truth of all information contained in it.

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

FRANKY OESMAN WIDJAJAPresiden Komisaris

President Commissioner

MUKTAR WIDJAJAWakil Presiden Komisaris

Vice President Commissioner

ICHSANTO GUNAWANKomisaris

Commissioner

SUSIYATI B. HIRAWANKomisaris Independen

Independent Commissioner

H. AGUS TAGORKomisaris Independen

Independent Commissioner

92PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011

Page 93: DSS - Indonesia Investments

Direksi Perseroan yang bertanda tangan dibawah ini bertanggung jawab penuh atas Laporan Tahunan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk tahun 2011 ini dan menjamin kebenaran atas seluruh informasi yang tercantum di dalamnya.

The Board of Directors undersigned below are fully responsible for the Annual Report 2011 of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk and the truth of all information contained in it.

DIREKSIBoard of Directors

L. KRISNAN CAHYAPresiden DirekturPresident Director

BUDI CHRISTANTOWakil Presiden Direktur

Vice President Director

LANNYDirekturDirector

HERMAWAN TARJONODirektur & Sekretaris Perusahaan

Director & Corporate Secretary

SUSI SUSANTIJO, SH., LL.M.Direktur Tidak Terafiliasi

Non-Affiliated Director

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 201193

Page 94: DSS - Indonesia Investments

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANThis page is intentionally left blank

Page 95: DSS - Indonesia Investments

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Page 96: DSS - Indonesia Investments

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANThis page is intentionally left blank

Page 97: DSS - Indonesia Investments
Page 98: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010/

The Directors’ Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk and Its Subsidiaries as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010

Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report 1 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010/

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS- As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the years ended December 31, 2011 and 2010

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position 3 Laporan Laba Rugi Konsolidasian/Consolidated Statements of Income 5 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/Consolidated Statements of Comprehensive Income

6

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Equity 7

Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statements of Cash Flows 8 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/Notes to Consolidated Financial Statements 9

Page 99: DSS - Indonesia Investments
Page 100: DSS - Indonesia Investments
Page 101: DSS - Indonesia Investments
Page 102: DSS - Indonesia Investments
Page 103: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009

1 Januari 2010/31 Desember 2009/January 1, 2010/

Catatan/Notes 2011 2010 December 31, 2009

US$ US$ US$

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 2e,2f,2h,2j,5,28,39,40 481.385.444 68.784.724 28.637.634 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek 2e,2f,2i,2j,6,28,39,40 10.367.214 5.190.197 - Short-term investmentsPiutang usaha 2e,2j,7,20,24,26,28,40 Trade accounts receivable

Pihak berelasi setelah dikurangi penyisihan Related parties - net of allowance piutang ragu-ragu sebesar for doubtful accounts of US$ 799.419, US$ 785.544, dan nihil US$ 799,419, US$ 785,544 and nil as ofmasing-masing pada tanggal December 31, 2011 and 2010, and31 Desember 2011 dan 2010, dan January 1, 2010/December 31, 2009, 1 Januari 2010/31 Desember 2009 2f,39 78.898.747 56.946.158 123.688.490 respectively

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan Third parties - net of allowance for doubtful accounts piutang ragu-ragu sebesar of US$ 224,849, US$ 232,663, and US$ 224,638US$ 224.849, US$ 232.663, dan US$ 224.638 as of December 31, 2011 and 2010, andmasing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 January 1, 2010/31 December 2009,dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 46.535.124 30.171.148 16.430.803 respectively

Piutang lain-lain 2e,2j,8,28,40 Other receivablesPihak berelasi 2f,39 541.132 775.914 - Related partiesPihak ketiga 41 26.044.593 4.943.095 2.359.704 Third parties

Persediaan 2f,2k,9,20,26,39 57.520.854 35.915.804 45.700.419 InventoriesUang muka 10,41 30.424.211 12.971.030 6.796.349 AdvancesPajak dibayar dimuka 2x 2.276.735 3.725.620 4.113.072 Prepaid taxesBiaya dibayar dimuka 2f,2m,11,39 4.863.621 6.322.545 4.120.913 Prepaid expensesDana yang dibatasi pencairannya 26 57.344.508 - - Restricted fund

Jumlah Aset Lancar 796.202.183 225.746.235 231.847.384 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSPiutang usaha jangka panjang - pihak berelasi 2e,2f,2j,26,28,39,40 15.904.028 17.656.296 18.615.744 Long-term trade accounts receivable - a related partyPiutang dari pihak berelasi 2e,2f,2j - - 818.934 Due from related partiesBiaya dibayar dimuka jangka panjang 2m,11 5.310.363 18.244.903 16.454.970 Long-term prepaid expensesTaksiran tagihan pajak 2x,37 9.103.102 14.307.372 12.143.626 Estimated claims for tax refundInvestasi saham 2f,2j,2l,12,28,39,40 47.138.999 15.271.166 21.196.738 Investments in shares of stocksInvestasi obligasi konversi 2j,13,28,40,41 73.114.224 - - Investment in convertible bondAset pajak tangguhan 2x,37 4.566.851 2.844.030 285.715 Deferred tax assetsProperti investasi - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar Investment properties - net of accumulated depreciation US$ 172.942, US$ 11.034.572, dan US$ 6.762.302 of US$ 172,942, US$ 11,034,572, and US$ 6,762,302masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 2f,2n,2t,14,26, as of December 31, 2011 and 2010, and dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 33,34,39,41 4.548.486 68.040.683 71.387.624 January 1, 2010/December 31, 2009, respectively

Aset tetap - setelah dikurangi Property, plant, and equipment - net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of US$ 215.055.518, US$ 198.785.159, dan US$ 215,055,518, US$ 198,785,159, and US$ 181.606.449 masing-masing pada tanggal US$ 181,606,449 as of December 31, 2011 and 2010, 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/ 2f,2o,2p,2t,15,20, and January 1, 2010/December 31, 2009,31 Desember 2009 26,27,34,35,39 253.606.744 248.230.064 257.044.300 respectively

Properti pertambangan - setelah dikurangi Mining properties - net of accumulated amortization akumulasi amortisasi sebesar of US$ 1,723,013, US$ 999,075, US$ 591,216 US$ 1.723.013, US$ 999.075, dan US$ 591.216 as of December 31, 2011 and 2010, andmasing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 January 1, 2010/December 31, 2009,dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 2r,16 6.627.246 7.537.016 3.457.803 respectively

Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan 2q,2t,17 10.118.757 4.376.786 1.017.019 Deferred stripping costsBiaya eksplorasi dan pengembangan yang Deferred exploration and development costs -

ditangguhkan - setelah dikurangi net of accumulated amortization ofakumulasi amortisasi sebesar US$ 4,583,897, US$ 3,445,353, and US$ 4.583.897, US$ 3.445.353, dan US$ 2.426.500 US$ 2,426,500 as of December 31, 2011 andmasing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, January 1, 2010/December 31, 2009,2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 2q,2t,18 35.890.204 26.912.604 14.337.818 respectively

Aset tidak lancar lain-lain 2e,2f,2j,2r,19,28,35,39,40,41 21.627.773 15.947.229 3.672.549 Other noncurrent assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 487.556.777 439.368.149 420.432.840 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 1.283.758.960 665.114.384 652.280.224 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

31 Desember / December 31

- 3 -

Page 104: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009

1 Januari 2010/31 Desember 2009January 1, 2010/

Catatan/Notes 2011 2010 December 31, 2009

US$ US$ US$

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Pinjaman bank jangka pendek 2e,2j,7,9,15,19,20,28,40 26.223.743 21.619.285 30.559.650 Short-term bank loansUtang usaha 2e,2j,21,28,40 Trade accounts payable

Pihak berelasi 2f,39 7.397.003 11.000.784 20.358.500 Related partiesPihak ketiga 76.095.574 35.356.156 56.489.292 Third parties

Utang lain-lain 2e,2j,22,28,40 Other accounts payable Pihak berelasi 2f,39 428.014 301.343 - Related partiesPihak ketiga 4.474.649 11.233.062 13.900.648 Third parties

Uang muka dari pelanggan 2f,39 6.217.684 3.138.439 10.104.597 Advances from customers Pendapatan diterima dimuka 2f,2u - 565.439 954.811 Unearned revenuesUtang pajak 2x,23,37 23.047.266 2.830.897 2.083.670 Taxes payableLiabilitas anjak piutang 2e,2f,2j,7,24,25,28,39,40 1.000.000 1.000.000 1.531.915 Factoring payableBiaya yang masih harus dibayar 2e,2f,2j,20,24,25,26,28,39,40,41 10.771.861 6.424.659 4.239.348 Accrued expensesLiabilitas jangka panjang yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun: 2e,2f,28,39,40 Current portion of long-term liabilities:Pinjaman bank dan lembaga keuangan 2j,7,9,14,15,26 84.187.568 31.348.626 23.052.573 Loans payable to bank and financial institutionsSewa pembiayaan 2p,15,27 1.104.174 89.988 58.319 Lease liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 240.947.536 124.908.678 163.333.323 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES Liabilitas pajak tangguhan 2x,37 21.604.658 25.252.946 29.278.259 Deferred tax liabilitiesUtang kepada pihak berelasi 2e,2f,2j - - 157.596 Due to related partiesUang muka pelanggan - - 170.583 Advances from customers Goodwill negatif - bersih 2c - 144.455 134.962 Negative goodwill - net Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 2e,2w,36,40 6.051.476 5.034.432 3.963.375 Defined post-employment benefits reserveLiabilitas jangka panjang lainnya 2e,2z,40 1.623.417 - - Other noncurrent liabilitiesLiabilitas jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang akan jatuh tempodalam waktu satu tahun: 2e,2f,28,39,40 Long-term liabilities - net of current portion:Pinjaman bank dan lembaga keuangan 2j,7,9,14,15,26 100.921.287 174.002.387 118.525.581 Loans payable to bank and financial institutionsSewa pembiayaan 2p,15,27 1.471.456 31.241 202.709 Lease liabilities

Obligasi konversi 2e,2j - - 5.360.000 Convertible bonds

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 131.672.294 204.465.461 157.793.065 Total Noncurrent Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 372.619.830 329.374.139 321.126.388 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Equity Attributable to Owners

Pemilik Entitas Induk of the CompanyModal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Capital stock - Rp 250 par value per share

Modal dasar - 2.400.000.000 saham Authorized - 2,400,000,000 sharesModal ditempatkan dan disetor - 770.552.320 saham 29 72.498.628 72.498.628 72.498.628 Issued and paid-up - 770,552,320 shares

Tambahan modal disetor - bersih 2s,30 12.650.332 12.650.332 12.650.332 Additional paid-in capital - netSelisih transaksi perubahan kepemilikan Difference arising from change in ownership

pada anak perusahaan 4 428.558.420 - - interests in subsidiariesSelisih nilai transaksi restrukturisasi Difference in value of restructuring transactions

entitas sepengendali 2d (3.020.568) (3.020.568) - among entities under common controlKeuntungan (kerugian) yang belum direalisasi Unrealized gain (loss) on increase (decline)

atas kenaikan (penurunan) nilai investasi 2j,12 4.301.855 (8.151.793) - in value of investmentsSelisih kurs penjabaran 2e (1.790.174) 576.591 278.172 Foreign currency translation adjustmentEkuitas proforma dari transaksi Proforma equity arising from restructuring transaction

restrukturisasi entitas sepengendali - - 8.828.663 among entities under common controlSaldo laba Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya 31 200.000 100.000 - AppropriatedBelum ditentukan penggunaannya 294.258.662 260.888.851 236.737.574 Unappropriated

807.657.155 335.542.041 330.993.369Kepentingan Nonpengendali 2c,2d,32,46 103.481.975 198.204 160.467 Noncontrolling Interests

JUMLAH EKUITAS 911.139.130 335.740.245 331.153.836 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.283.758.960 665.114.384 652.280.224 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

31 Desember / December 31

- 4 -

Page 105: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Laba Rugi Konsolidasian Consolidated Statements of Income Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

2011 Catatan/Notes 2010

US$ US$

PENDAPATAN USAHA 591.244.128 2f,2u,14,33,39,41 364.137.473 REVENUES

BEBAN POKOK PENJUALAN 462.025.988 2f,2u,14,15,34,39,41 294.193.427 COST OF REVENUES

LABA BRUTO 129.218.140 69.944.046 GROSS PROFIT

Laba penjualan properti investasi Gain on sale of investment properties dan aset tetap 12.462.586 2u,14,15 1.676.514 and property, plant, and equipment

Pendapatan bunga 6.707.391 2u 950.365 Interest incomeBeban eksplorasi (562.335) 2u,35 (150.760) Exploration costsKerugian penurunan nilai wajar Loss on decline in fair value of

dari aset keuangan (3.019.433) 2u,2j,13 - financial assetKeuntungan (kerugian) selisih kurs

mata uang asing - bersih (5.485.660) 2e,2u 133.389 Loss on foreign exchange - net Beban bunga dan keuangan lainnya (18.515.406) 2u (19.735.811) Interest expense and other financial chargesBeban penjualan (30.867.512) 2u,2f,15,35,39 (17.190.799) Selling expensesBeban umum dan administrasi (42.288.117) 2f,2q,2w,15,35,36,39,41 (20.195.778) General and administrative expensesBeban lain-lain - bersih (4.658.088) 2r,2u (568.289) Other expenses - net

LABA SEBELUM PAJAK 42.991.566 14.862.877 INCOME BEFORE TAX

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 2x,37 TAX EXPENSE (BENEFIT) Kini 15.334.958 2.259.354 Current TaxTangguhan (5.452.667) (6.430.512) Deferred Tax

Beban (Penghasilan) Pajak - Bersih 9.882.291 (4.171.158) Tax Expense (Benefit) - Net

LABA SEBELUM RUGI PRA INCOME BEFORE PRE-ACQUISITION LOSSES AKUISISI ANAK PERUSAHAAN 33.109.275 19.034.035 OF A SUBSIDIARY

RUGI PRA AKUISISI ANAK PERUSAHAAN - 2d,4 5.230.069 PRE-ACQUISITION LOSSES OF A SUBSIDIARY

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 33.109.275 24.264.104 NET INCOME FOR THE YEAR

Laba (rugi) bersih yang dapat diatribusikan kepada: Net income (loss) attributable to:Pemilik entitas induk 33.325.356 24.251.277 Owners of the CompanyKepentingan nonpengendali (216.081) 2c 12.827 Noncontrolling interests

33.109.275 24.264.104

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DIATRIBUSIKAN KEPADA BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE PEMILIK ENTITAS INDUK 0,043 2y,38 0,031 TO OWNERS OF THE COMPANY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 5 -

Page 106: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Statements of Comprehensive Income Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

2011 Catatan/Notes 2010

US$ US$

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 33.109.275 24.264.104 NET INCOME FOR THE YEAR

PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Foreign exchange differences arising from

Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan (2.623.187) 2e 304.086 financial statements translationKeuntungan (kerugian) yang belum direalisasi Unrealized gain (loss) on increase (decline)

atas kenaikan (penurunan) nilai investasi 12.453.648 2j,12 (8.151.793) in value of investments

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 42.939.736 16.416.397 COMPREHENSIVE INCOME DURING THE YEAR

Laba (rugi) komprehensif yang dapatdiatribusikan kepada: Comprehensive income (loss) attributable to:Pemilik entitas induk 43.412.239 16.397.903 Owners of the CompanyKepentingan nonpengendali (472.503) 2c,32 18.494 Noncontrolling interests

42.939.736 16.416.397

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 6 -

Page 107: DSS - Indonesia Investments

PT D

IAN

SW

AST

ATI

KA

SEN

TOSA

Tbk

DA

N A

NA

K P

ERU

SAH

AA

N

PT D

IAN

SW

AST

ATI

KA

SEN

TOSA

Tbk

AN

D IT

S SU

BSI

DIA

RIE

SLa

pora

n Pe

ruba

han

Ekui

tas

Kon

solid

asia

nC

onso

lidat

ed S

tate

men

ts o

f Cha

nges

in E

quity

Unt

uk T

ahun

-tahu

n ya

ng B

erak

hir 3

1 D

esem

ber 2

011

dan

2010

Fo

r the

Yea

rs E

nded

Dec

embe

r 31,

201

1 an

d 20

10

Kep

entin

gan

Non

peng

enda

li

Ekui

tas

Prof

orm

aPr

ofor

ma

dari

Selis

ih

Selis

ih

Keu

ntun

gan

dari

Tran

saks

iTr

ansa

ksi

Tran

saks

iN

ilai T

rans

aksi

(Ker

ugia

n)R

estr

uktu

risas

i R

estr

uktu

risas

i P

erub

ahan

R

estr

uktu

risas

i ya

ng b

elum

Entit

asEn

titas

Kep

emili

kan

Entit

asD

ireal

isas

i ata

s Se

peng

enda

li/Se

peng

enda

li/P

ada

Sepe

ngen

dali/

Keu

ntun

gan

Perf

orm

a Eq

uity

N

onco

ntro

lling

A

nak

Peru

saha

an/

Diff

eren

ce in

Val

ue(P

enur

unan

) Nila

iA

risin

g fr

om

Inte

rest

s Fr

om

Diff

eren

ce A

risin

g of

Res

truc

turin

g In

vest

asi/

Selis

ih K

urs

Res

truc

turin

g R

estr

uctu

ring

Tam

baha

n fr

om C

hang

e in

Tr

ansa

ctio

nsU

nrea

lized

Gai

nPe

njab

aran

/Tr

ansa

ctio

ns

Kep

entin

gan

Tran

sact

ions

M

odal

Dis

etor

/O

wne

rshi

p A

mon

g En

titie

s (L

oss)

on

Incr

ease

Fore

ign

Cur

renc

yA

mon

g Te

lah

Dite

ntuk

anB

elum

Dite

ntuk

anN

onpe

ngen

dali/

Am

ong

Cat

atan

/M

odal

Sah

am/

Add

ition

al

Inte

rest

s in

U

nder

Com

mon

(Dec

line)

in V

alue

Tr

ansl

atio

nEn

titie

s U

nder

Pe

nggu

naan

nya/

Peng

guna

anny

a/Ju

mla

h/N

onco

ntro

lling

Entit

ies

Und

er

Jum

lah

Ekui

tas/

Not

esC

apita

l Sto

ckPa

id-in

Cap

ital

Subi

sdia

ries

Con

trol

of In

vest

men

tsA

djus

tmen

tC

omm

on C

ontr

olA

ppro

pria

ted

Una

ppro

pria

ted

Tota

l In

tere

sts

Com

mon

Con

trol

Tota

l Equ

ity

US$

US$

US$

US$

US$

US$

US$

US$

US$

US$

US$

US$

Sal

do p

ada

tang

gal 1

Jan

uari

2010

72.4

98.6

2812

.650

.332

--

-27

8.17

28.

828.

663

-23

6.73

7.57

433

0.99

3.36

911

6.47

143

.996

331.

153.

836

Bal

ance

as

of J

anua

ry 1

, 201

0

Eku

itas

prof

orm

a da

ri tra

nsak

si re

stru

ktur

isas

iP

rofo

rma

equi

ty a

risin

g fro

m re

stru

ctur

ing

entit

as s

epen

gend

ali

2d-

--

--

-(8

.828

.663

)-

-(8

.828

.663

)-

(43.

996)

(8.8

72.6

59)

trans

actio

ns a

mon

g en

titie

s un

der c

omm

on c

ontro

l

Pen

cada

ngan

sal

do la

ba31

--

--

--

-10

0.00

0(1

00.0

00)

--

--

App

ropr

iatio

n of

reta

ined

ear

ning

s

Aku

isis

i sah

am d

ari

Acq

uisi

tion

of s

hare

s fro

mke

pent

inga

n no

npen

gend

ali

1c-

--

--

--

--

-(3

33)

-(3

33)

nonc

ontro

lling

inte

rest

Kep

entin

gan

nonp

enge

ndal

i dar

i N

onco

ntro

lling

inte

rest

s ar

isin

g fro

m

kom

bina

si b

isni

s1c

--

--

--

--

--

63.5

72-

63.5

72bu

sine

ss c

ombi

natio

n

Sel

isih

nila

i tra

nsak

si re

stru

ktur

isas

i D

iffer

ence

in v

alue

of r

estru

ctur

ing

trans

actio

nen

titas

sep

enge

ndal

i2d

--

-(3

.020

.568

)-

--

--

(3.0

20.5

68)

--

(3.0

20.5

68)

amon

g en

titie

s un

der c

omm

on c

ontro

l

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

f 2e

,2j,1

2,46

--

--

(8.1

51.7

93)

298.

419

--

24.2

51.2

7716

.397

.903

18.4

94-

16.4

16.3

97To

tal c

ompr

ehen

sive

inco

me

Sal

do p

ada

tang

gal 3

1 D

esem

ber 2

010

72.4

98.6

2812

.650

.332

-(3

.020

.568

)(8

.151

.793

)57

6.59

1-

100.

000

260.

888.

851

335.

542.

041

198.

204

-33

5.74

0.24

5B

alan

ce a

s of

Dec

embe

r 31,

201

0

Sal

do p

ada

tang

gal 1

Jan

uari

2011

72.4

98.6

2812

.650

.332

-(3

.020

.568

)(8

.151

.793

)57

6.59

1-

100.

000

260.

888.

851

335.

542.

041

198.

204

-33

5.74

0.24

5B

alan

ce a

s of

Jan

uary

1, 2

011

Pen

ghen

tian

peng

akua

n goo

dwill

neg

atif

Der

ecog

nitio

n of

neg

ativ

e go

odw

ill in

acc

orda

nce

sesu

ai k

eten

tuan

tran

sisi

PS

AK

No.

22

with

tran

sitio

n pr

ovis

ion

of P

SA

K N

o. 2

2 (R

evis

i 201

0), k

ombi

nasi

bis

nis

2b,2

c-

--

--

--

-14

4.45

514

4.45

5-

-14

4.45

5(R

evis

ed 2

010)

, bus

sine

s co

mbi

natio

n

Sal

do p

ada

tang

gal 1

Jan

uari

2011

set

elah

B

alan

ce a

s of

Jan

uary

1, 2

011

afte

rpe

nyes

uaia

n72

.498

.628

12.6

50.3

32-

(3.0

20.5

68)

(8.1

51.7

93)

576.

591

-10

0.00

026

1.03

3.30

633

5.68

6.49

619

8.20

4-

335.

884.

700

adju

stm

ent

Pen

cada

ngan

sal

do la

ba31

--

--

--

-10

0.00

0(1

00.0

00)

--

--

App

ropr

iatio

n of

reta

ined

ear

ning

s

Aku

isis

i sah

am d

ari

Acq

uisi

tion

of s

hare

s fro

mke

pent

inga

n no

npen

gend

ali

1c-

--

--

--

--

-(1

11)

-(1

11)

nonc

ontro

lling

inte

rest

Div

iden

ana

k pe

rusa

haan

kep

ada

kepe

ntin

gan

nonp

enge

ndal

i-

--

--

--

--

-(1

18.8

10)

-(1

18.8

10)

Div

iden

d of

sub

sidi

arie

s to

non

cont

rolli

ng in

tere

sts

Set

oran

mod

al s

aham

dar

ike

pent

inga

n no

npen

gend

ali

4-

--

--

--

--

-24

4.96

1.99

3-

244.

961.

993

Pai

d-up

cap

ital f

rom

non

cont

rolli

ng in

tere

sts

Sel

isih

tran

saks

i per

ubah

an k

epem

ilika

n D

iffer

ence

aris

ing

from

cha

nge

in o

wne

rshi

p pa

da a

nak

peru

saha

an2c

,4-

-42

8.55

8.42

0-

--

--

-42

8.55

8.42

0(1

41.0

86.7

98)

-28

7.47

1.62

2in

tere

sts

in s

ubsi

diar

ies

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

f 2e

,2j,1

2-

--

-12

.453

.648

(2.3

66.7

65)

--

33.3

25.3

5643

.412

.239

(472

.503

)-

42.9

39.7

36To

tal c

ompr

ehen

sive

inco

me

Sal

do p

ada

tang

gal 3

1 D

esem

ber 2

0172

.498

.62 8

12.6

50.3

3242

8.55

8.42

0(3

.020

.568

)4.

301.

855

(1.7

90.1

74)

-20

0.00

029

4.25

8.66

280

7.65

7.15

510

3.48

1.97

5-

911.

139.

130

Bal

ance

as

of D

ecem

ber 3

1, 2

011

Liha

t cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

yang

mer

upak

an

See

acc

ompa

nyin

g no

tes

to c

onso

lidat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

ts

bagi

an y

ang

tidak

terp

isah

kan

dari

lapo

ran

keua

ngan

kon

solid

asia

n.w

hich

are

an

inte

gral

par

t of t

he c

onso

lidat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

ts.

Sald

o La

ba/R

etai

ned

Earn

ings

Ekui

tas

yang

Dap

at D

iatr

ibus

ikan

Kep

ada

Pem

ilik

Entit

as In

duk/E

quity

Attr

ibut

able

to th

e O

wne

rs o

f the

Com

pany

- 7 -

Page 108: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

2011 2010

US$ US$

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 557.257.350 238.099.953 Cash receipts from customersPembayaran kepada kontraktor, pemasok dan lainnya (489.903.059) (185.301.959) Cash paid to contractors, suppliers and othersPembayaran kepada karyawan (19.316.676) (12.825.404) Cash paid to employees

Kas diperoleh dari operasi 48.037.615 39.972.590 Net cash generated from operations

Penerimaan (pembayaran) pajak - bersih 3.612.210 (1.369.175) Cash receipt (paid) from tax - net

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 51.649.825 38.603.415 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Perolehan investasi jangka pendek (4.901.836) (5.168.336) Placement in short-term investmentsPenerimaan bunga 6.380.738 889.186 Interest receivedPenempatan dana yang

dibatasi pencairannya (57.344.508) - Placement of restricted fundPerolehan investasi saham (21.269.701) (2.223.533) Acquisition of investment in shares of stockArus kas pada tanggal akuisisi setelah dikurangi Cash flows for acquisition, net of cash

saldo kas anak perusahaan - (10.233.068) balance of subsidiariesPenerimaan dividen 49.432 24.734 Dividends receivedPerolehan properti investasi (9.140.729) (122.628) Acquisition of investment propertiesHasil penjualan properti investasi - 89.593 Proceeds from sale of investment propertiesPerolehan aset tetap (40.203.947) (14.178.643) Acquisition of property, plant, and equipmentHasil penjualan aset tetap 14.920.022 7.382.447 Proceeds from sale of property, plant and equipmentKenaikan aset tidak lancar (25.225.748) (3.075.193) Increase in noncurrent assets

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (136.736.277) (26.615.441) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan pinjaman bank 23.450.782 103.898.068 Proceeds from bank loansSetoran modal saham dari kepentingan nonpengendali 239.146.332 - Paid-up capital from noncontrolling interestsPenerimaan atas penjualan investasi saham 293.402.804 - Cash receipts from sale of investment in shares of stockPembayaran: Payments of:

Pinjaman bank dan lembaga keuangan (38.682.617) (45.163.285) Loans payable to bank and financial institutionsLiabilitas anjak piutang - (556.112) Factoring payableLiabilitas sewa pembiayaan (844.569) (26.347) Lease liabilitiesObligasi konversi - (6.650.000) Convertible bondsBunga dan beban keuangan lainnya (18.241.216) (16.737.403) Interest and other financial charges

Dividen anak perusahaan yang dibayarkan kepada kepentingan nonpengendali (118.810) - Dividend of subsidiaries paid to noncontrolling interest

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 498.112.706 34.764.921 Net Cash Provided by Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 413.026.254 46.752.895 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 68.784.724 28.637.634 OF THE YEARPengaruh perubahan kurs mata uang asing (425.534) 585.282 Effect of foreign exchange rate changesPengaruh penyesuaian proforma dari transaksi Effect of proforma adjustment arising from restructuring

restrukturisasi entitas sepengendali - (7.191.087) transaction among entities under common control

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 481.385.444 68.784.724 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Aktivitas investasi dan pendanaan yang Noncash investing and financing activities:

tidak mempengaruhi kas dan setara kasPerolehan investasi obligasi konversi melalui Acquisition of investment in convertible bond through sale

penjualan properti investasi dan aset tetap 76.581.253 - of investment properties and property, plant, and equipmentPerolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan 3.147.183 - Acquisition of property, plant, and equipment through finance leases

Reclassification of other noncurrent assets to property, plant, Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap 150.588 - and equipment

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 8 -

Page 109: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- 9 -

1. Umum 1. General a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 6 tanggal 2 Agustus 1996 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan No. 35 tanggal 8 Oktober 1996 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C2-9854.HT.01.01.TH.96 tanggal 28 Oktober 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1997, Tambahan No. 2258.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (the Company) was established on August 2, 1996 based on Notarial Deed No. 6 and was amended by Notarial Deed No. 35 dated October 8, 1996, both of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment and amendments were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C2-9854.HT.01.01.TH.96 dated October 28, 1996 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 46 dated June 10, 1997, Supplement No. 2258.

Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, termasuk penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada tahun 2008/2009, pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) dan perubahan status Perusahaan menjadi Perseroan Terbatas Terbuka pada tahun 2009, dan perubahan yang terakhir berdasarkan Surat Keputusan Para Pemegang Saham PT Dian Swastatika Sentosa yang didokumentasikan dalam Akta No. 55 tanggal 28 Agustus 2009 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan sebagaimana tercantum dalam pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan meliputi penyediaan listrik, perdagangan besar, jasa dan pembangunan perumahan dan infrastruktur. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-42753.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 1 September 2009.

The Articles of Association have been amended several times, including the revisions in the Company’s entire Articles of Association to be in accordance with the Provisions of Republic of Indonesia Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company in 2008/2009, the Initial Public Offering (IPO) and the change in the Company’s status to be a Listed Company in 2009, and the latest based on the Decision Letter of the Stockholders of PT Dian Swastatika Sentosa documented in Notarial Deed No. 55, dated August 28, 2009 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, in accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities was changed to engage mainly in generation of electricity and steam, trading, services and real estate and infrastucture. Latest amendment of the Company’s Articles of Association was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in its Decision Letter No. AHU-42753.AH.01.02. Tahun 2009 dated September 1, 2009.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. Perusahaan berkantor pusat di Jakarta, sedangkan pembangkit tenaga listrik dan uap berlokasi di Tangerang, Serang dan Karawang.

The Company started its commercial activities in 1998. The Company’s domicile is in Jakarta, while its power plants are in Tangerang, Serang and Karawang.

Dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan anak perusahaan secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.

In the consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as “the Group”.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Sinarmas.

The Company operates under the Sinarmas group of business.

Page 110: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 10

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of Shares Pada tanggal 30 November 2009, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) melalui surat No. S-10344/BL/2009 untuk penawaran umum perdana atas 100.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 250 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Desember 2009.

On November 30, 2009, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) in his Letter No. S-10344/BL/2009 for its offering to the public of 100,000,000 shares at Rp 250 per share. On December 10, 2009, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 770.552.320 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2011 and 2010, all of the Company’s shares totaling to 770,552,320 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.

c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan c. Consolidated Subsidiaries

Perusahaan mempunyai penyertaan saham, baik secara langsung maupun tidak langsung pada anak-anak perusahaan berikut ini:

The Company’s subsidiaries owned directly or indirectly are as follows:

TahunOperasi

Komersial/Start of

Domisili/ Jenis Usaha/ CommercialDomicile Nature of Business Operations 2011 2010 2011 2010

% % US$ US$Pemilikan Langsung/Direct Ownership:

PT Golden Energy Mines Tbk (GEM) Jakarta Perdagangan batubara/ 2010 66,999 99,999 366.155.923 124.265.375Coal trading

PT Rolimex Kimia Nusamas (RKN) Jakarta Perdagangan/Trading 1989 99,504 99,504 93.051.835 60.160.480

PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES) Jakarta Perdagangan batubara/ 2011 99,998 99,998 55.926.637 7.794.986 Coal trading

PT DSSP Power Sumsel (DSSP) Jakarta Penyediaan tenaga listrik/ - 98,350 - 7.608.352 -Generation of electricity

PT Buana Bumi Energi (BBE) Jakarta Penyediaan tenaga listrik/ - 99,900 - 24.471 -Generation of electricity

Pemilikan Tidak Langsung/Indirect Ownership:

PT Roundhill Capital Indonesia (RCI) Jakarta Penyertaan saham/ - 67,325 99,999 83.335.032 46.992.194(melalui/through GEM) Holding company

PT Borneo Indobara (BORNEO) Jakarta Pertambangan batubara/ 2005 66,699 99,070 82.789.264 46.870.571 (melalui/through RCI) Coal mining

PT Kuansing Inti Makmur (KIM) Jambi Perdagangan dan 2005 66,998 99,998 55.400.977 29.175.415 (melalui/through GEM) eksplorasi batubara/

Trading and coal exploration

PT Bara Harmonis Batang Asam (BHBA) Jambi Pertambangan batubara/ 2010 66,999 99,998 33.951.344 5.336.186 (melalui/through KIM) Coal mining

PT Citra Alam Indah (CAI) Jakarta Perdagangan besar/ 2011 99,998 99,806 27.406.402 949.680 (melalui/through BKES) Trading

PT Karya Cemerlang Persada (KCP) Jakarta Pertambangan batubara/ 2011 66,998 99,998 16.020.134 2.437.242 (melalui/through KIM) Coal mining

Kepemilikan Efektif/Effective Ownership

(Sebelum Eliminasi)/

Anak Perusahaan/Subsidiary

Jumlah Aset

Total Assets Interest (Before Elimination)

Page 111: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 11

TahunOperasi

Komersial/Start of

Domisili/ Jenis Usaha/ CommercialDomicile Nature of Business Operations 2011 2010 2011 2010

% % US$ US$

PT Trisula Kencana Sakti (TKS) Kalimantan Pertambangan batubara/ 2008 46,899 69,999 13.793.211 7.992.367 (melalui/through GEM) Tengah/ Coal mining

CentralKalimantan

PT Tanjung Belit Bara Utama (TBBU) Jambi Pertambangan batubara/ - 66,998 99,998 9.106.627 349.453 (melalui/through KCP) Coal mining

PT Manggala Alam Lestari (MAL) Jakarta Pertambangan batubara/ - 67,002 99,998 3.756.398 3.796.600(melalui/through GEM) Coal mining

PT Nusantara Indah Lestari (NIL) Jakarta Pertambangan batubara/ 2005 99,998 99,998 3.274.868 3.356.127(melalui/through BKES) Coal mining

PT Nusa Indah Permai (NIP) Sumatera Pertambangan batubara/ - 67,005 99,998 895.761 1.003.656 (melalui/through MAL) Selatan/ Coal mining

South Sumatera

PT Wahana Alam Lestari (WAL) Jakarta Pertambangan batubara/ 2007 99,998 99,998 561.508 554.115 (melalui/through BKES) Coal mining

PT Bungo Bara Utama (BBU) Jambi Pertambangan batubara/ - 66,998 99,998 314.215 24.240 (melalui/through KIM) Coal mining

PT Berkat Nusantara Permai (BNP) Jakarta Pertambangan batubara/ - 66,998 99,998 244.225 54.265 (melalui/through KIM) Coal mining

Kepemilikan Efektif/Effective Ownership

(Sebelum Eliminasi)/

Anak Perusahaan/Subsidiary

Jumlah Aset

Total Assets Interest (Before Elimination)

GEM GEM GEM didirikan berdasarkan Akta No. 81 tanggal 13 Maret 1997 dari Imam Santoso, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C2-7.922HT.01.01. TH.98 tanggal 30 Juni 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 30 tanggal 12 April 2002, Tambahan No. 3667.

GEM was established based on Deed No. 81 dated March 13, 1997 of Imam Santoso, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C2-7.922HT.01.01. TH.98 dated June 30, 1998 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 30 dated April 12, 2002, Supplement No. 3667.

Berdasarkan Akta No. 56 tanggal 20 Juli 2010 dan No. 74 tanggal 22 Oktober 2010, keduanya dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham GEM menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 48.802.000.000 menjadi Rp 228.802.000.000 dan selanjutnya menjadi Rp 500.000.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan. Kepemilikan langsung Perusahaan dalam GEM pada tahun 2010 sebesar 99,999%.

Based on Deeds No. 56 dated July 20, 2010 and No. 74 dated October 22, 2010, both of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of GEM agreed to increase its issued and paid-up capital from Rp 48,802,000,000 to Rp 228,802,000,000 and further to Rp 500,000,000,000 which were all acquired by the Company. The Company’s direct ownership interest in GEM in 2010 was 99.999%.

Pada tanggal 9 November 2011, GEM memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 882.353.000 saham seharga Rp 2.500 per saham kepada masyarakat.

On November 9, 2011, GEM obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of Bapepam-LK for its offering to the public of 882,353,000 shares at Rp 2,500 per share.

Page 112: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 12

Berdasarkan Akta No. 31 tanggal 9 November 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui rencana penjualan saham GEM kepada GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd. (GMR Singapura) sebanyak 1.058.823.500 saham dengan harga sebesar Rp 2.500 per saham. Perusahaan telah melakukan penjualan saham tersebut melalui bursa pada tanggal 17 November 2011. Kepemilikan Perusahaan atas saham GEM setelah transaksi penjualan saham kepada GMR Singapura dan penawaran umum saham perdana GEM mengalami penurunan dari 99,999% menjadi 66,999%.

Based on Deed No. 31 dated November 9, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company’s stockholders have agreed to the plan to sell the Company’s investment in shares of GEM to GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd. (GMR Singapore) totaling to 1,058,823,500 shares with selling price of Rp 2,500 per share. The Company sold such shares through stock exchange on November 17, 2011. The Company’s ownership in shares of GEM after the sale of shares transaction to GMR Singapore and GEM’s initial public offering decreased from 99.999% to 66.999%.

Pada tanggal 4 Februari 2011, berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 206.K/30/DJB/2011, GEM memperoleh Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan Batubara untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang.

On February 4, 2011, based on the Decision of the Ministry of Energy and Mineral Resource No. 206.K./30/DJB/2011, GEM obtained Particular License of IUP Operation Production for Transportation and Trade of Coal which is valid for three (3) years and can be extended.

RKN RKN

RKN didirikan berdasarkan Akta No. 80 tanggal 14 April 1947 yang dibuat oleh notaris Meester Karel Eduard Krijgsman. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Direktur Van Justitie dalam Surat Keputusan No. J.A./5/8/25 tanggal 15 Juli 1947 dan telah diumumkan dalam Javasche Courant tanggal 15 Juli 1947, Tambahan No. 55.

RKN was established based on Deed No. 80 dated April 14, 1947 of Meester Karel Eduard Krijgsman. The Deed of Establishment was approved by the Director of Van Justitie in its Decision Letter No. J.A./5/8/25 dated July 15, 1947 and was published in the Javasche Courant dated July 15, 1947, Supplement No. 55.

Berdasarkan Akta No. 193 tanggal 23 Desember 2010 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 77.314.710 saham RKN atau sebesar 99,504% kepemilikan dari PT Menara Madju, entitas sepengendali.

Based on Deed No. 193 dated December 23, 2010 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired from PT Menara Madju, an entity under common control, 77,314,710 shares of RKN or equivalent to 99.504% ownership interest.

BKES BKES BKES didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 8 November 2010 dengan nama PT Bangun Prakarsa Terus Jaya dari Herlianti, S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-55936.AH.01.01 Th 2010 tanggal 29 November 2010 .

BKES was established based on Deed No. 1 dated November 8, 2010 under the name PT Bangun Prakarsa Terus Jaya of Herlianti, S.H., public notary in Tangerang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-55936.AH.01.01 Th 2010 dated November 29, 2010.

Page 113: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 13

Berdasarkan Akta No. 81 dan 82 tanggal 20 Desember 2010 dari Hannywaty Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 50 saham dan 49 saham BKES masing-masing dari Nurlaela dan Wahyuningsih, pihak ketiga, yang merupakan 99,000% kepemilikan saham.

Based on Deeds No. 81 and 82 dated December 20, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 50 shares and 49 shares in BKES from Nurlaela and Wahyuningsih, third parties, respectively, representing a total of 99.000% ownership interest.

Berdasarkan Akta No. 80 tanggal 20 Desember 2010 dari notaris yang sama, para pemegang saham BKES menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 47.340.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan pada BKES dari 99,000% menjadi 99,998%.

Based on Deed No. 80 datedDecember 20, 2010 from the same public notary, the shareholders of BKES agreed to increase its issued and paid up capital from Rp 100,000,000 to Rp 47,340,000,000 which were all acquired by the Company, thus, increasing the Company’s ownership in BKES from 99.000% to 99.998%.

DSSP DSSP

DSSP didirikan berdasarkan Akta No. 45 tanggal 23 Agustus 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-44363.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 9 September 2011. DSSP didirikan oleh Perusahaan dan GEM dengan modal dasar sebesar Rp 10.000.000.000 yang terdiri dari 10.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 2.500.000.000. Perusahaan dan GEM memiliki kepemilikan dalam DSSP masing-masing sebesar 95,000% dan 5,000%.

DSSP was established based on DeedNo. 45 on August 23, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment and amendment thereto was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-44363.AH.01.01.Tahun 2011 dated September 9, 2011. DSSP was established by the Company and GEM with authorized capital amounting to Rp 10,000,000,000 consisting of 10,000 shares with nominal value of Rp 1,000,000 per share, and issued and paid up capital amounting to Rp 2,500,000,000. The Company and GEM have ownership interest in DSSP of 95.000% and 5.000%, respectively.

BBE BBE BBE didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1 Desember 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-61235.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011. BBE didirikan oleh Perusahaan dan PT Sinar Mas Tunggal (SMT), pihak berelasi, dengan modal dasar sebesar Rp 1.000.000.000 yang terdiri dari 4.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 250.000 per saham serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 250.000.000. Perusahaan dan SMT memiliki kepemilikan dalam BBE masing-masing sebesar 99,900% dan 0,100%.

BBE was established based on Deed No. 1 on December 1, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment and amendment thereto was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-61235.AH.01.01.Tahun 2011 dated December 13, 2011 and BBE was established by the Company and PT Sinar Mas Tunggal (SMT), a related party, with authorized capital amounting to Rp 1,000,000,000 consisting of 4,000 shares with nominal value of Rp 250,000 per share, and issued and paid up capital amounting to Rp 250,000,000. The Company and SMT have ownership interest in BBE of 99.900% and 0.100%, respectively.

Page 114: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 14

RCI RCI RCI didirikan berdasarkan Akta No. 65 tanggal 31 Januari 2003 dari Saal Bumela, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C-27211.HT.01.01.TH.2004 tanggal 1 November 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2005, Tambahan No. 295.

RCI was established based on Deed No. 65 dated January 31, 2003 of Saal Bumela, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C-27211.HT.01.01.TH.2004 dated November 1, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 3 dated January 11, 2005, Supplement No. 295.

Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 20 Juli 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham RCI menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 700.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor dari Rp 85.064.000.000 menjadiRp 185.064.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh GEM, sehingga kepemilikan GEM pada RCI meningkat dari 57,365% menjadi 80,403% sedangkan kepemilikan langsung Perusahaan pada RCI menurun dari 42,635% menjadi 19,597%.

Based on Deed No. 58 dated July 20, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of RCI agreed to increase its authorized capital from Rp 100,000,000,000 to Rp 700,000,000,000 and its issued and paid up capital from Rp 85,064,000,000 to Rp 185,064,000,000 which were all acquired by GEM, thus GEM’s ownership interest increased from 57.365% to 80.403%, while the Company’s direct ownership in RCI decreased from 42.635% to 19.597%.

Berdasarkan Akta No. 59 tanggal 15 April 2011 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, para pemegang saham RCI menyetujui antara lain perubahan klasifikasi saham RCI menjadi saham Seri A bernilai nominal Rp 1.000.000 dan saham Seri B bernilai nominal Rp 1.000 dan perubahan seluruh saham yang telah dikeluarkan menjadi saham Seri A serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 185.064.000.000 terbagi atas 185.064 saham menjadi Rp 188.564.000.000 terbagi atas 185.064 saham Seri A dan 3.500.000 saham Seri B yang diambil bagian seluruhnya oleh GEM sebanyak Rp 3.500.000.000 terbagi atas 3.500.000 saham Seri B. Dengan peningkatan modal tersebut, kepemilikan GEM pada RCI meningkat dari 80,403% menjadi 99,016%, sedangkan kepemilikan langsung Perusahaan pada RCI menurun dari 19,597% menjadi 0,984%.

Based on Deed No. 59 dated April 15, 2011 of Deni Thanur, S.E., S.H. M.Kn, public notary in Jakarta, the shareholders of RCI agreed, among others, to change the classification of RCI’s share into Series A share with nominal value per share of Rp 1,000,000 and Series B shares with nominal value per share of Rp 1,000 and to change all of the issued shares to Series A shares and increase the issued and paid up capital from Rp 185,064,000,000 consisting of 185,064 shares to Rp 188,564,000,000 consisting of 185,064 Series A shares and 3,500,000 Series B shares which were all acquired by GEM amounting to Rp 3,500,000,000 consisting of 3,500,000 Series B shares. Accordingly, with such an increase in the capital, GEM’s ownership interest in RCI increased from 80.403% to 99.016%, while the Company’s direct ownership in RCI decreased from 19.597% to 0.984%.

Page 115: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 15

BORNEO BORNEO BORNEO didirikan berdasarkan Akta No. 79 tanggal 21 Desember 1990 dari Bertha Suriati Ihalauw Halim, S.H., notaris di Banjarmasin, dan perubahannya dengan Akta No. 222 tanggal 26 Juni 1991 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C2-12.173.HT.01.01.TH.94 tanggal 12 Agustus 1994 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 100 tanggal 16 Desember 1994, Tambahan No. 10406.

BORNEO was established based on Deed No. 79 dated December 21, 1990 of Bertha Suriati Ihalauw Halim, S.H., public notary in Banjarmasin, and its amendment based on Notarial Deed No. 222 dated June 26, 1991 of Mohamad Said Tadjoedin, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establisment and its Amendment were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Minister Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C2-12.173.HT.01.01.TH.94 dated August 12, 1994 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 100 dated December 16, 1994, Supplement No. 10406.

Berdasarkan Akta No. 24 tanggal 6 Agustus 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham BORNEO menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 110.000.000.000 menjadi Rp 700.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor dari Rp 85.613.000.000 menjadi Rp 185.613.000.000 atau meningkat sebesar Rp 100.000.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh RCI, sehingga kepemilikan RCI pada BORNEO meningkat dari 97,982% to 99,070%.

Based on Deed No. 24 dated August 6, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, shareholders of BORNEO agreed to increase its authorized capital from Rp 110,000,000,000 to Rp 700,000,000,000 and its issued and paid up capital from Rp 85,613,000,000 to Rp 185,613,000,000 or an increase of Rp 100,000,000,000 which were all acquired by RCI accordingly, RCI ownership interest in BORNEO increased from 97.982% to 99.070%.

BORNEO memperoleh ijin Pengusahaan Pertambangan Batubara dari instansi-instansi berikut:

BORNEO obtained from the following its license to conduct coal mining activities:

1. Pemerintah Republik Indonesia diwakili oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (PTBA) dalamPerjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) No. 007/PK/PTBA-BI/1994 tanggal 15 Agustus 1994. Berdasarkan perubahan PKP2B antara PTBA dan BORNEO tanggal 27 Juni 1997, efektif sejak tanggal 1 Juli 1997 semua hak dan kewajiban PTBA dalam PKP2B beralih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

1. The Government of the Republic of Indonesia as represented by PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) (Persero) in Coal Contract of Work (CCoW) No. 007/PK/PTBA-BI/1994 dated August 15, 1994. Based on the changes in CCoW between PTBA and BORNEO dated June 27, 1997, effective July 1, 1997, all of the PTBA rights and obligations in CCoW have been transferred back to the Government of the Republic of Indonesia which was represented by the Ministry of Energy and Mineral Resources.

2. Keputusan Menteri Energi dan Sumber

Daya Mineral No. 10.K/40.00/DJB/2006 tanggal 17 Februari 2006 tentang Permulaan Tahap Kegiatan Produksi Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara seluas 24.100 hektar untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun.

2. Ministry of Energy and Mineral Resources in its Decision Letter No. 10.K/40.00/DJB/2006 dated February 17, 2006 which permits BORNEO to conduct its mining activities in accordance with CCoW within a parameter of 24,100 hectares of land for a period of thirty (30) years.

Page 116: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 16

KIM KIM KIM didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 20 Januari 2004 dari Dra. Butet, S.H., notaris di Padang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C-03598.HT.01.01.Th.2004 tanggal 13 Februari 2004, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 17 Maret 2009, Tambahan No. 7762.

KIM was established based on Deed No. 20 dated January 20, 2004 of Dra. Butet, S.H., public notary in Padang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C-03598.HT.01.01.Th.2004 dated February 13, 2004, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 22 dated March 17, 2009, Supplement No. 7762.

Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 12 Oktober 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham KIM menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 20.000.000.000 menjadi Rp 200.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 5.000.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh GEM, sehingga kepemilikan GEM pada KIM meningkat dari 99,980% menjadi 99,998%.

Based on Deed No. 14 dated October 12, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of KIM agreed to increase its authorized capital stock from Rp 20,000,000,000 to Rp 200,000,000,000 and its issued and paid up capital from Rp 5,000,000,000 to Rp 50,000,000,000 which were all acquired by GEM, thus, increasing ownership interest GEM’s in KIM from 99.980% into 99.998%.

Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, KIM telah memperoleh perijinan sebagai berikut:

In relation to its mining activities, KIM has obtained the following licenses:

Luas Area/ No. Surat Keputusan/ Masa Berlaku/

No. Ijin KP/Licenses Daerah/Location Area Decision Letter No. ValidityHektar/Hectare

1. IUP Operasi Produksi/ Kecamatan Jujuhan, 199 Keputusan Bupati Bungo/ 23 April 2010 s.d./up toProduction Operations Kabupaten Bungo, Decision of Bupati Bungo 22 April 2020

Provinsi/Province Jambi No. 251/DESDM Tahun 2010

2. IUP Operasi Produksi/ Kecamatan Jujuhan, Keputusan Bupati Bungo/ 23 April 2010 s.d./up toProduction Operations Kabupaten Bungo, Decision of Bupati Bungo 22 April 2018

Provinsi/Province Jambi No. 252/DESDM Tahun 2010

199

BHBA BHBA

BHBA didirikan berdasarkan Akta No. 30 tanggal 27 Mei 2008 dari Ahmad Yani, S.H., notaris di Muara Bungo. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-35632.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 25 Juni 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 105 tanggal 31 Desember 2010, Tambahan No. 42904.

BHBA was established based on Deed No. 30 dated May 27, 2008 of Ahmad Yani, S.H., public notary in Muara Bungo. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-35632.AH.01.01.Tahun 2008 dated June 25, 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 105 dated December, 31 2010, Supplement No. 42904.

Page 117: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 17

Berdasarkan Akta No. 30 tanggal 25 November 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham BHBA menyetujui penjualan 249 saham BHBA milik PT Andalan Satria Cemerlang, pihak ketiga, kepada KIM, dan 1 saham BHBA milik PT Persada Bangun Lestari, pihak ketiga, kepada GEM. Dengan pembelian saham tersebut, maka kepemilikan KIM pada BHBA menjadi 99,600%.

Based on Deed No. 30 dated November 25, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of BHBA agreed to sell 249 shares of BHBA owned by PT Andalan Satria Cemerlang, a third party, to KIM and 1 share of BHBA owned by PT Persada Bangun Lestari, a third party, to GEM. Accordingly, KIM’s ownership interest in BHBA became 99.600%.

Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, BHBA telah memperoleh perijinan sebagai berikut:

In relation to its mining activities, BHBA has obtained a license with details as follows:

Luas Area/ No. Surat Keputusan/ Masa Berlaku/

No. Ijin KP/Licenses Daerah/Location Area Decision Letter No. ValidityHektar/Hectare

1. IUP Operasi Produksi/ Dusun Tanjung Belit, 172 Keputusan Bupati Bungo/ 23 April 2010 s.d./up toProduction Operations Kecamatan Jujuhan, Decision of Bupati Bungo 22 April 2016

Kabupaten Bungo, No. 247/DESDM/Tahun 2010Provinsi/Province Jambi

CAI CAI

CAI didirikan berdasarkan Akta No. 16 tanggal 8 September 2008 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-82240.AH.01.01.Tahun. 2008 tanggal 5 November 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 3 Maret 2009, Tambahan No. 6128.

CAI was established based on Deed No. 16 dated September 8, 2008 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-82240.AH.01.01.Tahun.2008 dated November 5, 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 18 dated March 3, 2009, Supplement No. 6128.

Berdasarkan Akta No. 129 tanggal 30 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham CAI menyetujui penjualan 14 saham CAI yang dimiliki oleh PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga, kepada GEM dan 1 saham CAI yang dimiliki PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, pihak ketiga, kepada SMC, pihak berelasi, serta peningkatan modal dasar dari Rp 50.000.000 menjadi Rp 2.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 menjadi Rp 515.000.000, yang diambil bagian seluruhnya oleh GEM. Kepemilikan GEM dalam CAI adalah 99,806%.

Based on Deed No. 129 dated December 30, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of CAI agreed to sell 14 shares in CAI owned by PT Cakrawala Dinamika Permai, a third party, to GEM and 1 share in CAI owned by PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, third party, to SMC, a related party, and to increase its authorized capital from Rp 50,000,000 to Rp 2,000,000,000 and its issued and paid up capital from Rp 15,000,000 to Rp 515,000,000 which were all acquired by GEM. Accordingly, GEM’s effective ownership interest in CAI became 99.806%.

Page 118: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 18

Berdasarkan Akta No. 123 tanggal 24 Maret 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham CAI menyetujui penjualan 514 saham CAI yang dimiliki GEM kepada BKES, anak perusahaan, dan penjualan 1 saham CAI yang dimiliki SMC kepada Perusahaan, sehingga kepemilikan BKES dan Perusahaan dalam CAI masing-masing menjadi 99,806% dan 0,194%.

Based on Deed No. 123 dated March 24, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of CAI agreed to sell 514 shares in CAI owned by GEM to BKES, a subsidiary and 1 share in CAI owned by SMC to the Company. Accordingly, BKES and the Company’s ownership interest in CAI became 99.806% and 0.194%, respectively.

KCP KCP

KCP didirikan berdasarkan Akta No. 10 tanggal 11 September 2007 dari Hanita Sentono, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-07481 HT.01.01 TH.2007 tanggal 27 Desember 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58 tanggal 18 Juli 2008, Tambahan No. 12392.

KCP was established based on Deed No. 10 dated September 11, 2007 of Hanita Sentono, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-07481 HT.01.01 TH.2007 dated December 27, 2007 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 58 dated July 18, 2008, Supplement No. 12392.

Berdasarkan Akta No. 26 tanggal 11 Mei 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, KCP meningkatkan modal dasar dari Rp 50.000.000 menjadi Rp 20.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 menjadi Rp 12.015.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh KIM sebanyak 12.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham. Sehingga, KIM memiliki kepemilikan pada KCP sebesar 99,875%.

Based on Deed No. 26 dated May 11, 2010 of Deni Thanur, S.E, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of KCP agreed to increase its authorized capital from Rp 50,000,000 to Rp 20,000,000,000 and issued and paid up capital from Rp 15,000,000 to Rp 12,015,000,000 wherein 12,000 shares with nominal value per share of Rp 1,000,000 were all acquired by KIM, resulting to an ownership interest of KIM in KCP of 99.875%.

Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 28 Juni 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham KCP menyetujui penjualan 14 saham dalam KCP yang dimiliki oleh PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga, kepada KIM dan 1 saham dalam KCP yang dimiliki PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, pihak ketiga, kepada GEM, sehingga kepemilikan KIM pada KCP meningkat dari 99,875% menjadi 99,992%.

Based on Deed No. 28 dated June 28, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of KCP agreed to sell 14 shares in KCP owned by PT Cakrawala Dinamika Permai, a third party, to KIM and 1 share in KCP owned by PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, a third party, to GEM, thus, increasing KIM’s ownership interest in KCP from 99.875% to 99.992%

KCP telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:

KCP has obtained a coal mining license with details as follows:

Luas Area/ No. Surat Keputusan/ Masa Berlaku/

No. Ijin KP/Licenses Daerah/Location Area Decision Letter No. ValidityHektar/Hectare

1. IUP Operasi Produksi/ Dusun Tanjung Belit, 143 Keputusan Bupati Bungo/ 22 Juli/July 2009 s.d/up Production Operations Kecamatan Jujuhan, Decision of Bupati Bungo 21 Juli/July 2019

Kabupaten Bungo, No. 350/DESDM/Tahun 2009Provinsi/Province Jambi

Page 119: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 19

TKS TKS

TKS didirikan berdasarkan Akta No. 16 tanggal 21 September 2002 dari Gaby Siantori, S.H., notaris di Banjarmasin. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C-22648.HT.01.01.TH.2002 tanggal 18 November 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 10 Oktober 2003, Tambahan No. 9793.

TKS was established based on Deed No. 16 dated September 21, 2002 of Gaby Siantori, S.H., public notary in Banjarmasin. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C-22648.HT.01.01. TH.2002 dated November 18, 2002 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 81 dated October 10, 2003, Supplement No. 9793.

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 111 tanggal 29 Juni 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, GEM mengakuisisi 350 saham TKS yang merupakan 70% kepemilikan dari PT Citra Persada Abadi, pihak ketiga.

Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 111 dated June 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, GEM acquired ownership interest of 70% or 350 shares of TKS from PT Citra Persada Abadi, a third party.

Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, TKS telah memperoleh perijinan sebagai berikut:

In relation to its mining activities, TKS has obtained the following licenses:

Luas Area/ No. Surat Keputusan/ Masa Berlaku/

No. Ijin KP/Licenses Daerah/Location Area Decision Letter No. ValidityHektar/Hectare

1. IUP Operasi Produksi/ Desa Malateken, 4.748 Keputusan Bupati Barito Utara/ 26 April 2010 s.d./up toProduction Operations Gandring, Panaen, Liang Buah, Decision of Bupati - North Barito 25 April 2026

Kecamatan Teweh Tengah/Central No. 188.45/207/2010dan/and Teweh Timur/East ,

Kabupaten Barito Utara/North ,Provinsi/Province

Kalimantan Tengah/Central

2. IUP Operasi Produksi/ Desa Malateken 4.959 Keputusan Bupati Barito Utara/ 26 April 2010 s.d./up toProduction Operations Gandring dan/and Panaen, Decision of Bupati - North Barito 25 April 2028

Kecamatan Teweh Tengah/Central No. 188.45/208/2010dan/and Teweh Timur/East ,

Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central

3. IUP Operasi Produksi/ Desa Saing, Patung, Gandrung, 1.748 Keputusan Bupati Barito Timur/ 31 Desember/December 2009 Production Operations Kecamatan Dusun Tengah/Central Decision of Bupati - North Barito s.d./up to 13 Agustus/

dan/and Paku, No. 570 tahun/year 2009 August 2019Kabupaten Barito Timur/East ,

Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central

TBBU TBBU

TBBU didirikan berdasarkan Akta No. 6 tanggal 4 Agustus 2006 dari Suprayitno S.H., notaris di Muara Bungo. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W20-00025 HT.01.01.TH. 2007 tanggal 8 Maret 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 29 Oktober 2010, Tambahan No. 36525.

TBBU was established based on Deed No.6 dated 4 Agustus 2006 of Suprayitno, S.H., public notary in Muara Bungo. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W20-00025 HT.01.01TH.2007 dated March 8, 2007 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated October 29, 2010, Supplement No. 36525.

Page 120: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 20

Berdasarkan Akta No. 27 tanggal 11 Mei 2010 dari Deni Thanur S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham TBBU menyetujui antara lain penjualan 1 saham TBBU yang dimiliki oleh PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, pihak ketiga, kepada GEM. Kepemilikan KCP atas TBBU adalah 99,800%.

Based on Deed No. 27 dated May 11, 2010 from Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of TBBU agreed to sell 1 share of TBBU owned by PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, a third party, to GEM. The ownership interest of KCP in TBBU is 99.800%.

TBBU telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:

TBBU has obtained a coal mining license with details as follows:

Luas Area/ No. Surat Keputusan/ Masa Berlaku/

No. Ijin KP/Licenses Daerah/Location Area Decision Letter No. ValidityHektar/Hectare

1. IUP Operasi Produksi/ Dusun Tanjung Belit, 198 Keputusan Bupati Bungo/ 23 April 2010 s.d./up toProduction Operations Kecamatan Jujuhan, Decision of Bupati Bungo 22 April 2018

Kabupaten Bungo, No. 249/DESDM/Tahun 2010Provinsi/Province Jambi

MAL MAL MAL didirikan berdasarkan Akta No. 14 tanggal 27 Februari 2004 dari Yulia, S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C-13084 HT.01.01.TH.2004 tanggal 25 Mei 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 25 Juni 2004, Tambahan No. 6052.

MAL was established based on Deed No. 14 dated February 27, 2004 of Yulia, S.H., public notary in Tangerang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C-13084 HT.01.01.TH.2004 dated May 25, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 51 dated June 25, 2004 Supplement No. 6052.

Berdasarkan Akta No. 106 tanggal 31 Agustus 2010 dan No. 45 tanggal 12 Oktober 2010, keduanya dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 5.000.000.000 menjadi Rp 6.280.000.000 dan selanjutnya menjadi Rp 12.940.000.000, yang diambil bagian seluruhnya oleh GEM, sehingga kepemilikan GEM atas MAL meningkat dari 99,980% menjadi 99,992%.

Based on Deeds No. 106 dated August 31, 2010 and No. 45 dated October 12, 2010, both of Hannywati Gunawan S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to increase its issued and paid up capital from Rp 5,000,000,000 to Rp 6,280,000,000 and further to Rp 12,940,000,000, which were all acquired by GEM, thus, increasing GEM’s ownership interest in MAL from 99.980% into 99.992%.

Berdasarkan Akta No. 124 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui penjualan 12.939 saham MAL yang dimiliki GEM kepada BKES, anak perusahaan, dan 1 saham yang dimiliki oleh PT Sinar Mas Cakrawala (SMC), pihak berelasi, kepada Perusahaan.

Based on Deed No. 124 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to sell 12,939 shares of MAL owned by GEM to BKES, a subsidiary, and 1 share owned by PT Sinar Mas Cakrawala, a related party, to the Company.

Page 121: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 21

Berdasarkan Akta No. 68 tanggal 18 Februari 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui penjualan 12.939 saham MAL yang dimiliki BKES kepada GEM.

Based on Deed No. 68 dated February 18, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to sell 12,939 shares of MAL owned by BKES to GEM.

Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, MAL telah memperoleh perijinan sebagai berikut:

In relation to its mining activities, MAL has obtained the following licenses:

Luas Area/ No. Surat Keputusan/ Masa Berlaku/

No. Ijin KP/Licenses Daerah/Location Area Decision Letter No. ValidityHektar/Hectare

1. IUP Operasi Produksi/ Kecamatan Bayung Lencir Keputusan Bupati Musi Banyuasin / 11 September 2009 Production Operations Kabupaten Musi Banyuasin Decision of Bupati Musi Banyuasin s.d./up to 7 Maret/March 2017

Provinsi Sumatera Selatan/ No. 1259 Tahun 2009South Sumatera Province

2. SK Perubahan Masa - - Keputusan Bupati Musi Banyuasin/ 11 September 2009 s.d.Berlaku IUP Operasi Decision of Bupati Musi Banyuasin s.d./up to 8 Maret/March 2021Produksi/ No. 0672 Tahun 2010Decision Letter onChange in Validity Period of IUP Production Operations

4.836

NIL NIL NIL didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 25 Agustus 2004 dari Yulia, S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-24526 HT.01.01.TH.2004 tanggal 1 Oktober 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 15 Februari 2005, Tambahan No. 1601.

NIL was established based on Deed No. 5 dated August 25, 2004 of Yulia, S.H., public notary in Tangerang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-24526 HT.01.01.TH.2004 dated October 1, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 13 dated February 15, Supplement No. 1601.

Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 12 Oktober 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham NIL menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 5.000.000.000 menjadi Rp 29.300.000.000, yang diambil seluruhnya oleh GEM, sehingga kepemilikan GEM pada NIL meningkat dari 99,980% menjadi 99,997%.

Based on Deed No. 15 dated October 12, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of NIL agreed to increase its issued and paid up capital from Rp 5,000,000,000 to Rp 29,300,000,000, which were all acquired by GEM, thus, increasing GEM’s ownership interest in NIL from 99.980% into 99.997%.

Berdasarkan Akta No. 121 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham NIL menyetujui penjualan 29.299 saham NIL yang dimiliki GEM kepada BKES, anak perusahaan, dan 1 saham yang dimiliki oleh SMC, pihak berelasi, kepada Perusahaan. Kepemilikan BKES pada NIL sebesar 99,997%.

Based on Deed No. 121 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of NIL agreed to sell 29,299 shares of NIL owned by GEM to BKES, a subsidiary, and 1 share owned by SMC, a related party, to the Company. The ownership interest of BKES in NIL is 99.997%.

Page 122: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 22

Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, NIL telah memperoleh perijinan sebagai berikut:

In relation to its mining activities, NIL has obtained a license with details as follows:

Daerah/ Luas Area/ No. Surat Keputusan/ Masa Berlaku/

No. Ijin KP/License Location Area Decision Letter No. ValidityHektar/ Hectare

1. IUP Operasi Produksi/ Kecamatan Rakit Kulim, 2.000 Keputusan Bupati Indragiri Hulu/ 20 April 2010 s.d./up toProduction Operation Kabupaten Indragiri Hulu, Decision of Bupati Indragiri Hulu 5 Juni/June 2013

Provinsi/Province Riau 08/IUP/545-02/IV/2010

NIP NIP NIP didirikan berdasarkan Akta No. 11 tanggal 30 Januari 2004 dari Yulia, S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dalam Surat Keputusan No. C-13083 HT.01.01.TH.2004 tanggal 25 Mei 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 25 Juni 2004, Tambahan No. 6051.

NIP was established based on Deed No. 11 dated January 30, 2004 of Yulia, S.H., public notary in Tangerang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C-13083 HT.01.01.TH.2004 dated May 25, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 51 dated June 25, 2004, Supplement No. 6051.

Berdasarkan Akta No. 70 tanggal 27 September 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham NIP antara lain menyetujui penjualan 14 saham NIP yang dimiliki PT Andalan Satria Lestari, pihak ketiga, kepada MAL dan 1 saham yang dimiliki PT Persada Bangun Lestari, pihak ketiga, kepada GEM serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 menjadi Rp 1.295.000.000, yang diambil bagian seluruhnya oleh MAL. Kepemilikan MAL pada NIP adalah 99,923%.

Based on Deed No. 70 dated September 27, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of NIP agreed among others to sell 14 shares of NIP owned by PT Andalan Satria Lestari, a third party, to MAL and 1 share of NIP owned by PT Persada Bangun Lestari, a third party to GEM and to increase its issued and paid up capital from Rp 15,000,000 to Rp 1,295,000,000, which were all acquired by MAL. MAL’s ownership interest in NIP is 99.923%.

Berdasarkan Akta No. 127 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham NIP menyetujui penjualan 1 saham dalam NIP yang dimiliki GEM kepada BKES.

Based on Deed No. 127 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, shareholders of NIP agreed to sell 1 share of NIP owned by the GEM to BKES.

Berdasarkan Akta No. 156 tanggal 25 April 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham NIP menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 1.295.000.000 menjadi Rp 11.295.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh MAL. Dengan peningkatan tersebut, kepemilikan MAL atas NIP meningkat dari 99,923% menjadi 99,991%.

Based on Deed No. 156 dated April 25, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of NIP agreed to increase its issued and paid up capital from Rp 1,295,000,000 to Rp 11,295,000,000 which were all acquired by MAL. Accordingly with such issuance, MAL’s ownership interest in NIP increased from 99.923% to 99.991%.

Page 123: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 23

NIP telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:

NIP has obtained the following coal mining licenses:

Luas Area/ No. Surat Keputusan/ Masa Berlaku/

No. Ijin KP/Licenses Daerah/Location Area Decision Letter No. ValidityHektar/Hectare

1. IUP Operasi Produksi/ Kecamatan Bayung Lencir Keputusan Bupati Musi Banyuasin/ 11 September 2009 Production Operations Kabupaten Musi Banyuasin, Decision of Bupati Musi Banyuasin s.d/up to 7 Maret/March 2017

Provinsi Sumatera Selatan/ No. 1255 Tahun 2009South Sumatera Province

2. Persetujuan Perubahan Keputusan Bupati Musi Banyuasin/ Perpanjangan ijin sampai denganMasa Berlaku IUP Decision of Bupati Musi Banyuasin 8 Maret 2021 dan dapatOperasi Produksi/ No. 0671 Tahun 2010 diperpanjang kembali/Approval on the Change Extension of the Licenseof the Validity Period of IUP until March 8, 2021 and can beProduction Operations further extended

-

4.500

-

WAL WAL WAL didirikan berdasarkan Akta No. 15 tanggal 27 Februari 2004 dari Yulia, S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-12838 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Mei 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57 tanggal 16 Juli 2004, Tambahan No. 6872.

WAL was established based on Deed No. 15 dated February 27, 2004 of Yulia, S.H., public notary in Tangerang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-12838 HT.01.01.TH.2004 dated May 21, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 57 dated July 16, 2004, Supplement No. 6872.

Berdasarkan Akta No. 118 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham WAL menyetujui penjualan 4.999 saham WAL yang dimiliki GEM kepada BKES, anak perusahaan, dan 1 saham yang dimiliki oleh SMC, pihak berelasi, kepada Perusahaan, sehingga kepemilikan BKES pada WAL sebesar 99,980%.

Based on Deed No. 118 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of WAL agreed to sell 4,999 shares of WAL owned by GEM to BKES, a subsidiary, and 1 share owned by SMC, a related party, to the Company, accordingly interest ownership BKES in WAL was 99.980%.

Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, WAL telah memperoleh perijinan sebagai berikut:

In relation to its mining activities, WAL has obtained the following licenses:

Ijin KP/ Daerah/ Luas Area/ No. Surat Keputusan/ Masa Berlaku/

No. Licenses Location Area Decision Letter No. ValidityHektar/ Hectare

1. IUP Operasi Produksi/ Desa Lubuk Mandarsah, 195 Keputusan Bupati Tebo/ 12 April 2010 s.d./up toProduction Kecamatan Tengah Ilir, Decision of Bupati Tebo 11 April 2012Operations Kabupaten Tebo, No. 197/ESDM/2010

Provinsi/Province Jambi

2. IUP Operasi Produksi/ Desa Lubuk Mandarsah, 199 Keputusan Bupati Tebo/ 11 Maret/March 2010 s.d./up toProduction Kecamatan Tengah Ilir, Decision of Bupati Tebo 10 Maret/March 2013Operations Kabupaten Tebo, No. 160/ESDM/2010

Provinsi/Province Jambi

3. Perpanjangan IUP Desa Lubuk Mandarsah, 4.807 Keputusan Bupati Tebo/ 21 April 2010 s.d./up toEksplorasi/ Kecamatan Tengah Ilir, Decision of Bupati Tebo 20 April 2012Extension of IUP Kabupaten Tebo, No. 208/ESDM/2010Exploration Provinsi/Province Jambi

4. Perpanjangan IUP Desa Lubuk Mandarsah, 2.165 Keputusan Bupati Tebo/ 21 April 2010 s.d./up toEksplorasi/ Kecamatan Tengah Ilir, Decision of Bupati Tebo 20 April 2013Extension of IUP Kabupaten Tebo, No. 209/ESDM/2010Exploration Provinsi/Province Jambi

Page 124: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 24

Ijin KP/ Daerah/ Luas Area/ No. Surat Keputusan/ Masa Berlaku/No. Licenses Location Area Decision Letter No. Validity

Hektar/ Hectare

5. Perpanjangan IUP Desa Lubuk Mandarsah, 2.120 Keputusan Bupati Tebo/ 25 Januari/January 2010 s.d./up toEksplorasi/ Kecamatan Tengah Ilir, Decision of Bupati Tebo 24 Januari/January 2013Extension of IUP Kabupaten Tebo, No. 12/ESDM/2010Exploration Provinsi/Province Jambi

6. Perpanjangan IUP Desa Dusun Mudo, 1.079 Keputusan Bupati Tanjung Jabung 30 Desember/December 2011 s.d./up toEksplorasi/ Kecamatan Muara Papalik Decision of Bupati West Tanjung 29 Desember/December 2013Extension of IUP Kabupaten Tanjung Jabung Barat No. 596 Tahun 2011Exploration Provinsi/Province Jambi

BBU BBU

BBU didirikan berdasarkan Akta No. 38 tanggal 16 Oktober 2006 dari Suprayitno, S.H., notaris di Jambi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W20-00021.HT.01.01.Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 29 Oktober 2010, Tambahan No. 36526.

BBU was established based on Deed No. 38 dated October 16, 2006 of Suprayitno, S.H., public notary in Jambi. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W20-00021.HT.01.01.Tahun 2007 dated March 7, 2007 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated October 29, 2010, Supplement No. 36526.

Berdasarkan Akta No. 81 tanggal 21 Mei 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham BBU, pihak ketiga, menyetujui penjualan 499 saham BBU kepada KIM dan 1 saham BBU kepada GEM. Kepemilikan KIM atas BBU adalah 99,800%.

Based on Deed No. 81 dated May 21, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, shareholders of BBU, third parties, agreed to sell 499 shares shares in BBU to KIM and 1 share in BBU to GEM. The ownership interest of KIM in BBU is 99.800%.

BBU telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:

BBU has obtained the following coal mining licenses:

Luas Area/ No. Surat Keputusan/ Masa Berlaku/

No. Ijin KP/Licenses Daerah/Location Area Decision Letter No. ValidityHektar/Hectare

1. IUP Operasi Produksi/ Dusun Tanjung Belit, 199 Keputusan Bupati Bungo/ 23 April 2010 s.d./up toProduction Operations Kecamatan Jujuhan, Decision of Bupati Bungo 22 April 2018

Kabupaten Bungo, No. 250/DESDM/Tahun 2010Provinsi/Province Jambi

2. IUP Operasi Produksi/ Dusun Tanjung Belit, 1.301 Keputusan Bupati Bungo/ 9 Juli/July 2009 s.d./up toProduction Operations Kecamatan Jujuhan, Decision of Bupati Bungo 8 Juli/July 2029

Kabupaten Bungo, No. 341/DESDM/Tahun 2009Provinsi/Province Jambi

BNP BNP

BNP didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 13 Maret 2008 dari Heleni Ritliany, S.H., , notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-18286.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 11 April 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 6 Juni 2008, Tambahan No. 8096.

BNP was established based on Deed No. 20 dated March 13, 2008 of Heleni Ritliany, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-18286.AH.01.01.Tahun 2008 dated April 11, 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 46 dated June 6, 2008, Supplement No. 8096.

Page 125: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 25

Berdasarkan Akta No. 77 tanggal 17 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham BNP menyetujui penjualan 149 saham BNP yang dimiliki PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga, kepada KIM, dan 1 saham BNP yang dimiliki PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, pihak ketiga, kepada GEM serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 menjadi Rp 515.000.000, yang diambil bagian seluruhnya oleh KIM. Kepemilikan KIM dalam BNP adalah 99,981%.

Based on Deed No. 77 datedDecember 17, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of BNP agreed to sell 149 shares of BNP owned by PT Cakrawala Dinamika Permai, a third party, to KIM, and 1 share of BNP owned by PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, a third party, to GEM and to increase its issued and paid up capital from Rp 15,000,000 to Rp 515,000,000 which, were all acquired by KIM. KIM’s ownership interest in BNP is 99.981%.

BNP telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:

BNP has obtained a coal mining license with details as follows:

Luas Area/ No. Surat Keputusan/ Masa Berlaku/

No. Ijin KP/Licenses Daerah/Location Area Decision Letter No. ValidityHektar/Hectare

1. IUP Operasi Produksi/ Dusun Tanjung Belit, 199 Keputusan Bupati Bungo/ Desember/December 2010Production Operations Kecamatan Jujuhan, Decision of Bupati Bungo s.d./up to Oktober/October 2019

Kabupaten Bungo, No. 545/DESDM/Tahun 2010Provinsi/Province Jambi

d. Area Eksplorasi dan Eksploitasi d. Exploration and Exploitation Area

Grup memiliki area eksplorasi maupun eksploitasi/pengembangan sebagai berikut (tidak diaudit):

The details of the Group’s exploration and exploitation/development area are as follows (unaudited):

Jumlah Biaya Eksplorasi Penambahan Cadangandan Pengembangan yang Jumlah Cadangan Terbukti dan Terduga Jumlah Produksi Jumlah Cadangan

Ditangguhkan pada Tanggal Terbukti dan Terduga Karena Perluasan untuk Tahun yang Terbukti dan Terduga 31 Desember 2011/ pada Tanggal Area Pengeboran/ Berakhir pada Tanggal

Total Deferred Exploration 31 Desember 2010***)/ Addition in Proven 31 Desember 2011 ***)/ 31 Desember 2011***)/and Development Costs Total Proven and and Probable Reserves Total Production Total Proven and

Pemilik/ Nama Lokasi/ as of Probable Reserves as of Due to Expanded for the Year Ended Probable Reserves as ofLicense Owner Location December 31, 2011 December 31, 2010***) Drilling Area December 31, 2011 ***) December 31, 2011***)

US$ Jutaan ton/ Jutaan ton/ Jutaan ton/ Jutaan ton/Million Tons Million Tons Million Tons Million Tons

Blok/Block Batulaki ****) 4.829.970 8,72 - 0,94 7,78Blok/Block Sebamban ****) 2.881.254 18,93 - 1,21 17,72Blok/Block Kusan *) *****) 3.614.865 299,00 37,00 0,60 335,40Blok/Block Girimulya *) *****) 4.123.909 145,00 265,00 - 410,00

KIM Blok/Block - I Muara Bungo -Blok/Block - II Muara Bungo *) 6.092.979

KCP Blok/Block - Muara Bungo *) 1.077.113

TBBU Blok/Block - Muara Bungo *) 1.619.059 79,90 - 1,48 78,42

BBU Blok/Block - Muara Bungo *) 237.868

BNP Blok/Block - Muara Bungo *) 34.953

TKS Blok/Block Muara Teweh **) 6.638.996 33,16 - 0,16 33,00

MAL Blok/Block Bayung Lencir *) ****) 2.318.096 14,70 - - 14,70

NIP Blok/Block Bayung Lencir *) ****) 798.009 14,23 - - 14,23

NIL Blok/Block Indragiri Hulu 1.269.388 - - - -

WAL Blok/Block Indragiri Tebo 353.745 - - - -

Jumlah/Total 35.890.204 613,64 302,00 4,39 911,25

Catatan/Notes : *) Masih dalam tahap penggalian/Still in exploration stage**) Sebagian masih dalam tahap penggalian/Part is still in exploration stage***) Tidak diaudit/Unaudited****) Berdasarkan data internal/Based on internal data*****) Berdasarkan JORC Reserve Statement dari PT SMG Consultants, pihak independen per Maret 2011 setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan bulan Desember 2011 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from PT SMG Consultants, an independent party, as of March 2011, and after considering coal production up to December 2011 (if any)

BORNEO

Page 126: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 26

e. Cadangan Batubara e. Coal Reserves Jumlah cadangan yang dimiliki oleh Grup pada tanggal 31 Desember 2011 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:

The details of coal reserves owned by the Group as of December 31, 2011, are as follows (unaudited):

Terbukti/Proven Terduga/Probable Jumlah/TotalJutaan Ton/ Jutaan Ton/ Jutaan Ton/Million Tons Million Tons Million Tons

Blok/Block Kusan 238,40 97,00 335,40 *)Blok/Block Girimulya 176,00 234,00 410,00 *)Blok/Block KIM 60,22 18,20 78,42 **)Blok/Block Muara Teweh 30,43 2,57 33,00 ***)

505,05 351,77 856,82 Blok/Block Bayung Lencir 9,10 19,83 28,93 ****)Blok/Block Batulaki 7,78 - 7,78 ****)Blok/Block Sebamban 17,72 - 17,72 ****)

Jumlah/Total 539,65 371,60 911,25

Catatan/Notes :*)

**)

***)

****)Based on internal data after considering coal sales which were produced from the Group reserves during 2011 (if any)

Berdasarkan Laporan Independent Technical Study dari PT SMG Consultants, pihak independen, per Februari 2011, dan setelah memperhitungkanproduksi batubara sampai dengan Desember 2011(jika ada)/

Cadangan batubara/Coal ReservesLokasi/Location

Based on JORC Reserve Statement from PT SMG Consultants, an independent party, as of March 2011,and after considering coal production up toDecember 2011 (if any)

Berdasarkan JORC Reserve Statement dari PT SMG Consultants, pihak independen, per Maret 2011, dan setelah memperhitungkan produksi batubarasampai dengan Desember 2011 (jika ada)/

Berdasarkan Laporan Independent Technical Study dari PT Danmar Explorindo, pihak independen, per Februari 2011, dan setelah memperhitungkanproduksi batubara sampai dengan Desember 2011(jika ada)/

Berdasarkan data internal setelah memperhitungkan penjualan batubara yang diproduksi dari cadangan batubara Grup selama tahun 2011 (jika ada)/

Based on Independent Technical Study Report from PT Danmar Explorindo, an independent party, as of February 2011, and after considering coalproduction up to December 2011 (if any)

Based on Independent Technical Study Report from PT SMG Consultants, an independent party, as of February 2011, and after considering coalproduction up to December 2011 (if any)

Jumlah produksi batubara Grup (tidak diaudit) sebagai berikut:

Total Group’s coal productions (unaudited) are as follows:

2011 2010

Ton/Tons Ton/Tons

BIB 2.754.551 1.118.046 KIM 1.477.049 638.207 TKS 158.728 8.569

Jumlah/Total 4.390.328 1.764.822

Blok/Block

f. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan f. Board of Commissioners, Directors and Employees

Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta No. 21 tanggal 9 Juni 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2011, the members of the Company's Board of Commissioners and Directors based on Notarial Deed No. 21 dated June 9, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : Franky Oesman Widjaja : President Commissioner Wakil Komisaris Utama : Muktar Widjaja : Vice President Commissioner Komisaris : Ichsanto Gunawan : Commissioner Komisaris Independen : Prof. Dr. Susiyati B. Hirawan : Independent Commissioners Agus Tagor

Page 127: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 27

Direksi Directors Direktur Utama : Lay Krisnan Cahya : President Director Wakil Direktur Utama : Budi Christanto : Vice President Director Direktur : Lanny : Directors Dr. Hermawan Tarjono Direktur Tidak Terafiliasi : Susi Susantijo, S.H., LL.M. : Unaffiliated Director Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan Akta No. 51 tanggal 13 Juli 2010 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

The members of the Company's Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010, based on Notarial Deed No. 51 dated July 13, 2010 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Fuganto Widjaja : President Commissioner Wakil Komisaris Utama : Michael JP Widjaja : Vice President Commissioner Komisaris : Ichsanto Gunawan : Commissioner Komisaris Independen : Prof. Dr. Susiyati B. Hirawan : Independent Commissioners Agus Tagor Direksi Directors Direktur Utama : Lay Krisnan Cahya : President Director Direktur : Lanny : Directors Ir. Priono Hari Saptawan Direktur Tidak Terafiliasi : Susi Susantijo, S.H., LL.M. : Unaffiliated Director Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan Keputusan Sirkular Dewan Komisaris Perusahaan tanggal 22 Maret 2010, adalah sebagai berikut:

The members of Audit Committee of the Company as of December 31, 2011 and 2010 based on Circular Resolution of the Company’s Board of Commissioners dated March 22, 2010, are as follows:

Ketua : Prof. Dr. Susiyati B. Hirawan : Chairman Anggota : Edward H. Hadidjaja : Members Agus Leman Goenawan Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 9 Juni 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan telah menunjuk Dr. Hermawan Tarjono sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary).

Based on Deed No. 21, dated June 9, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company has appointed Dr. Hermawan Tarjono as the Corporate Secretary of the Company.

Jumlah karyawan Perusahaan (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 624 karyawan dan 607 karyawan. Jumlah karyawan tetap Grup (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 1.262 karyawan dan 1.192 karyawan.

As of December 31, 2011 and 2010, the Company has 624 and 607 employees (unaudited), respectively. As ofDecember 31, 2011 and 2010, the Group has 1,262 and 1,192 employees (unaudited), respectively.

Laporan keuangan konsolidasian PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 22 Maret 2012. Direksi bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The consolidated financial statements of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2011 were completed and authorized for issuance on March 22, 2012 by the Company’s Directors who are responsible for the consolidated financial statements.

Page 128: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 28

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

2. Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran

Laporan Keuangan Konsolidasian a. Basis of Consolidated Financial

Statements Preparation and Measurement

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) regulation No. VIII.G.7. regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 as amended with the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-554/BLI/2010 dated December 30, 2010, and Circular Letter No. SE-02/PM/2002 regarding “Guideliness on Preparation and Presentation of Financial Statements of Issuers or Public Listed Companies, as reaffirmed with Circular Letter No. SE-03/BL/2011 dated July 13, 2011. As disclosed further in relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations and cashflows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011.

The consolidated financial statements for the year December 31, 2011 are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” adopted on January 1, 2011.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

The said adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.

Page 129: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 29

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those addopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended PSAK effective January 1, 2011 as disclosed in this Note.

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.

The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Dolar Amerika Serikat (US$) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Kecuali dinyatakan secara khusus, angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat penuh.

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the U.S. Dollar (US$) which is also the functional currency of the Company. Unless otherwise stated, all amounts presented in the consolidated financial statements are stated in full amount of United States Dollar.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan oleh anak-anak perusahaan adalah mata uang Rupiah. Untuk tujuan pelaporan, laporan keuangan anak-anak perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan nilai tukar berikut:

The reporting currency used in the preparation of the financial statements of subsidiaries is the Indonesian Rupiah. For consolidation purposes, the accounts of subsidiaries are translated into U.S. Dollar on the following bases:

Akun-akun laporan posisi keuangan:

Menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal transaksi bank terakhir pada tahun yang bersangkutan (Rp 9.068 dan Rp 8.991 per US$ 1, masing-masing pada tanggal31 Desember 2011 dan 2010).

Statements of financial position accounts: The prevailing rate of exchange as at the last banking day of the year (Rp 9,068 and Rp 8,991 per US$ 1 as of December 31, 2011 and 2010, respectively).

Akun-akun laba-rugi:

Menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, digunakan kurs rata-rata selama tahun yang bersangkutan (Rp 8.779 dan Rp 9.085 per US$ 1, masing-masing pada tahun 2011 dan 2010).

Statements of income: The exchange rates prevailing at the date of transactions. For practical reasons, average rate during the year was used (Rp 8,779 and Rp 9,085 per US$ 1, in 2011 and 2010, respectively).

Page 130: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 30

Laba atau rugi yang timbul dari penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laba rugi disajikan sebagai “Selisih kurs penjabaran” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Gains or losses arising from translation of statement of financial position and statement of income accounts are presented as “Foreign currency translation adjustment” in the equity section of the consolidated statements of financial position.

b. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi

Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011

b. Adoption of Statements and Interpretations of Financial Accounting Standards Effective January 1, 2011

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut:

The Group has adopted the following Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) effective January 1, 2011:

(1) PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian

Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain, tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan untuk akun-akun utama, manajemen permodalan, dan pendapatan komprehensif lain. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan "pendapatan komprehensif lainnya”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif, atau dua laporan yang berkaitan yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Grup memilih untuk menyajikan dalam bentuk dua laporan dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011.

(1) PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, and other comprehensive income. This standard introduces a statement of comprehensive income that combines all items of income and expenses recognized in the profit and loss together with “other comprehensive income”. The entities may choose to present all items in one statement, or to present two linked statements, a separate statement of income and a statement of comprehensive income. The Group has elected to present two statements and has presented its prior periods’s consolidated financial statements in conformity with this PSAK to be comparative with the December 31, 2011 consolidated financial statements.

(2) PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan

Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada anak-anak perusahaan, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

(2) PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, provides for the preparation and presentation of the consolidated financial statements for a group of entities under the control of Company, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled, entities and associated entities when separate financial statements are prepared as additional information.

Page 131: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 31

(3) PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Grup menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.

(3) PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, which requires reporting information of each operating segment to be in accordance with the information which are regularly reported to the decision maker in operations to make decisions on resources that will be allocated to the segment and to value its performance. This PSAK has improved the definition of segment information using the same basis as in the internal reporting. The Group has presented prior period’s segment information in accordance with this PSAK to be comparative with the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011.

(4) PSAK No. 7 (Revisi 2010),

“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.

(4) PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosures of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements.

(5) PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi

Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

(5) PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, yang diterapkan untuk transaksi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal periode/tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.

The Group prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year/period commencing on or after January 1, 2011.

Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, saldo goodwill negatif yang telah diakui sebelum 1 Januari 2011 sebesar US$ 144.455 disesuaikan ke saldo laba pada awal tahun fiskal 1 Januari 2011 (Catatan 2c).

In accordance with the transitional provisions of PSAK No. 22 (Revised 2010), the balance of negative goodwill which is recognized before January 1, 2011 of US$ 144,455 thousand was adjusted to retained earnings as of the beginning of the fiscal year, January 1, 2011 (Note 2c).

Page 132: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 32

Berikut ini PSAK dan ISAK yang relevan dan diterapkan untuk tahun buku yang dimulai1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian:

The following are the PSAKs and ISAKs which are relevant and have been adopted effective January 1, 2011 but do not have material impact to the consolidated financial statements:

PSAK PSAK 1. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan

Arus Kas 1. PSAK No. 2 (Revised 2009),

Statements of Cash Flows 2. PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan

Keuangan Interim 2. PSAK No. 3 (Revised 2010), Interim

Financial Reporting 3. PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa

setelah Periode Pelaporan 3. PSAK No. 8 (Revised 2010), Events

after the Reporting Period 4. PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian

Partisipasi dalam Ventura Bersama 4. PSAK No. 12 (Revised 2009), Interest

in Joint Ventures 5. PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset

Takberwujud 5. PSAK No. 19 (Revised 2010),

Intangible Assets 6. PSAK No. 23 (Revisi 2010),

Pendapatan 6. PSAK No. 23 (Revised 2010),

Revenues 7. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

7. PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors

8. PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan

nilai aset 8. PSAK No. 48 (Revised 2009),

Impairment of Assets 9. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi,

Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

9. PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

ISAK ISAK 1. ISAK No. 9 (Revisi 2009), Perubahan

atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa

1. ISAK No. 9 (Revised 2009), Changes in Existing Decommissioning, Restoration, and Similar Liabilities

2. ISAK No. 12, Pengendalian Bersama

Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

2. ISAK No. 12, Jointly Controlled Entities - Nonmonetary Contributions by the Venturer

3. ISAK No. 17 (Revisi 2009), Laporan

Keuangan Interim dan Penurunan Nilai 3. ISAK No. 17 (Revisi 2009), Interim

Financial Reporting and Impairment

Berikut ini PSAK dan ISAK yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai1 Januari 2011, namun tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian:

The following are the PSAKs and ISAKs which are efective January 1, 2011 but are irrelevant to the consolidated financial statements:

PSAK ISAK 1. PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi

pada Entitas Asosiasi 1. PSAK No. 15 (Revised 2009),

Investments in Associates

2. PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

2. PSAK No. 58 (Revised 2009), Noncurrent Assets Held For Sale and Discontinued Operations

Page 133: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 33

ISAK ISAK

1. ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

1. ISAK No. 7 (Revised 2009), Consolidation - Special Purpose Entities

2. ISAK No. 10, Program Loyalitas

Pelanggan 2. ISAK No. 10, Customer Loyalty

Program 3. ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas

kepada Pemilik 3. ISAK No. 11, Distribution of Non-Cash

Assets to Owners 4. ISAK No. 14, Aset Takberwujud - Biaya

Situs Web 4. ISAK No. 14, Intangible Assets -

Website Costs

c. Prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis

c. Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination

Prinsip Konsolidasi Principles of Consolidation Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal sebagai berikut yang diterapkan secara prospektif, antara lain: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan nonpengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; dan (v) konsolidasi anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.

Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to noncontrolling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.

Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2011

Accounting Policies Effective January 1, 2011

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries mentioned in Note 1c.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.

Page 134: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 34

Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances even when the Group owns half or less of the voting power of an entity.

Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) (sebelum dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the Noncontrolling Interest (NCI) (formerly known as minority interest) even if that results in a deficit balance.

Perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.

Changes in ownership interest in a subsidiary that do not result in a loss of conttrol are accounted for as equity transactions.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu anak perusahaan, maka Grup:

In case of loss of control over a subsidiary, the Group:

• menghentikan pengakuan aset

(termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak perusahaan;

• derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;

• menghentikan pengakuan jumlah

tercatat setiap KNP; • derecognizes the carrying amount of

any NCI; • menghentikan pengakuan akumulasi

selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

• derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

• mengakui nilai wajar pembayaran yang

diterima; • recognizes the fair value of the

consideration received; • mengakui setiap sisa investasi pada

nilai wajarnya; • recognizes the fair value of any

investment retained; • mengakui setiap perbedaan yang

dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

• recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

• mereklasifikasi bagian entitas induk

perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

• reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

Page 135: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 35

Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2011

Accounting Policies Prior to January 1, 2011

Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anak-anak perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.

Prior to January 1, 2011, losses attributable to the NCI in certain non-wholly owned subsidiaries that have exceeded the NCI’s portion in the equity of the said subsidiaries were temporarily charged against the controlling shareholder unless the NCI has a binding obligation to cover these losses. Subsequent profits of the said subsidiaries shall be allocated to the controlling shareholder until the NCI's share of losses previously absorbed by the controlling shareholder has been recovered.

Kombinasi Bisnis Business Combination Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2011

Accounting Policies Effective January 1, 2011

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi.

Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition related costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi.

If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Page 136: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 36

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be measured until it is finally settled within equity.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto anak perusahaan yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquired are assigned to those CGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.

Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2011

Accounting Policies Prior to January 1, 2011

Sebagai perbandingan, kebijakan akuntansi kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:

In comparison to the above, the following were the accounting policies applied on business combination prior to January 1, 2011:

• kombinasi bisnis dicatat dengan

menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akusisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;

• business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI was measured at the book value of the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;

Page 137: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 37

• kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya; dan

• business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill; and

• imbalan kontinjensi diakui jika, dan

hanya jika, Perusahaan dan/atau anak perusahaan mempunyai kewajiban kini, kemungkinan besar arus ekonomis keluar akan terjadi, dan dapat diestimasi secara andal. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill.

• contingent consideration was recognized if, and only if, the the Company and/or its subsidiaries’ had a present obligation, the economic outflow was more likely than not and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.

d. Transaksi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali d. Restructuring Transactions of Entities

Under Common Control Akuisisi atau pelepasan anak perusahaan dari atau kepada entitas yang merupakan entitas sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaan-perusahaan di bawah pengendali yang sama (pooling of interest) dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38 tersebut, transfer aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset dan liabilitas yang ditransfer dicatat pada nilai bukunya seperti kombinasi bisnis yang menggunakan metode penyatuan kepemilikan.

Acquisition or disposal of a subsidiary from or to entities under common control which is a reorganization of companies under common control (pooling of interest) accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions among Entities Under Common Control”. Transfer of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership among entities under common control does not generate profit or loss for the group or to the individual company within the same group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as business combination using the pooling of interest method.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” sebagai bagian pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Any difference between the transfer price and book value of each restructuring transaction between entities under common control are recorded in the account “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control,” presented as a component of equity.

Page 138: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 38

Saldo “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini.

The balance of “Difference in value arising from restructuring transactions among entities on control” account is taken to the consolidated statements of income as realized gain or loss as a result of (1) loss of under common control substance, and (2) transfer of the assets, liabilities, equity or other ownerhip instruments to another party who is not under common control. On the other hand, when there are reciprocal transactions between entities under common control, the existing balance is set - off with the new transaction, hence creating a new balance of this account.

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan konsolidasian pada periode terjadinya restrukturisasi dan periode perbandingan yang disajikan, untuk tujuan komparatif, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak permulaan periode paling awal yang disajikan.

In applying the pooling of interest method, the components of the consolidated financial statements for the period of restructuring and comparative periods presented for comparative purposes, should be presented in such a way as if the restructuring has occurred since the beginning of the earliest period presented.

e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Nonfungsional e. Non-Functional Currency Transactions

and Balances

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang selain Dolar Amerika Serikat dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dolar Amerika Serikat disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.

The book of accounts of the Company are maintained in United States Dollar. Transactions during the year involving foreign currencies other than United States Dollar are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the consolidated statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than United States Dollar are adjusted using the Bank Indonesia’s middle rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Dolar Amerika Serikat pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.

The foreign exchange gains or losses on monetary items is the difference between amortized cost in United States Dollar at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into United States Dollar at the exchange rate at the end of the year.

Page 139: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 39

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs konversi yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2011 and 2010, the conversion rates used by the Group as follows:

Valuta Asing 2011 2010

US$ US$

1 Rupiah 0,00011 0,00011 1 Rupiah1 Yen Jepang 0,01288 0,01227 1 Japan Yen1 Dolar Singapura 0,76911 0,77640 1 Singapore Dollar 1 Euro 1,29455 1,32975 1 Euro1 Poundsterling 1,54050 1,54530 1 Great Britain Poundsterling

Foreign Currency

f. Transaksi Pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011

Accounting Policy Effective January 1, 2011

Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup:

A party is considered to be related to the Group if:

1. langsung, atau tidak langsung yang

melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak:

1. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party:

a. mengendalikan, atau dikendalikan

oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup;

a. controls, is controlled by, or is under common control with, the Group;

b. memiliki kepentingan dalam Grup

yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau

b. has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or

c. memiliki pengendalian bersama atas Grup;

c. has joint control over the Group;

2. perusahaan asosiasi; 2. the party is an associate of the Group;

3. perusahaan ventura bersama dimana

Grup sebagai venturer; 3. the party is a joint venture in which the

Group is a venturer;

4. pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk perusahaan;

4. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;

5. anggota keluarga dekat dari individu

yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 5. the party is a close member of the

family of any individual referred to in (1) or (4);

6. entitas yang dikendalikan, dikendalikan

bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau

6. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (4) or (5); or

7. suatu program imbalan pasca - kerja

untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup.

7. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.

Page 140: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 40

Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011

Accounting Policy Before January 1, 2011

Pihak-pihak berelasi adalah: 1. Perusahaan yang melalui satu atau

lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2. Perusahaan asosiasi;

Related parties consist of the following: 1. Companies that, through one

or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);

2. Associated companies;

3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

3. Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);

4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang

yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

4. Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company, including commissioners, directors and managers of the Company and close family members of such individuals; and

5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

5. Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company, and companies that have a common member of key management with that of the Company.

Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak, dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

Page 141: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 41

g. Penggunaan Estimasi g. Use of Estimates

Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.

Management makes estimates and assumptions in the preparation of the financial statements which affect the reported amounts of assets, liabilities, revenues and expenses. Actual results could differ from those estimates. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.

h. Kas dan Setara Kas h. Cash and Cash Equivalents

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversi menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.

i. Deposito Berjangka i. Time Deposits

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi.

Time deposits with maturities of three months or less from the date of placement which are used as collateral or are restricted and time deposits with maturities of more than three months from the date of placement are presented as investments.

j. Instrumen Keuangan j. Financial Instruments

Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan dalam kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.

The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position, if and only if, they become a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the settlement date.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.

Page 142: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 42

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, Group classifies its financial instruments in the following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities; and where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.

Page 143: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 43

Penentuan Nilai Wajar Determination of Fair Value Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.

The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statements of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments in unquoted equity securities are carried at cost net of impairment.

Laba/Rugi Hari ke-1 Day 1 Profit/Loss Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the consolidated statements of income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statements of income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.

Page 144: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 44

Aset Keuangan Financial Assets (1) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai

Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (1) Financial Assets at FVPL

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.

Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.

Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:

a. Penetapan tersebut

mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau

a. The designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis; or

b. Aset tersebut merupakan bagian

dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau

b. The assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or

c. instrumen keuangan tersebut

memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.

c. the financial instruments contains an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.

Page 145: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 45

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.

Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statements of income. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup telah mengklasifikasikan investasi pada unit reksa dana dan investasi obligasi konversi dalam kategori ini. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010, Grup mengklasifikasikan investasi pada unit reksa dana dalam kategori ini.

As of December 31, 2011, the Group has classified the investments in units of mutual fund and convertible bond in this category. While, as ofDecember 31, 2010, the Group has classified the investments in units of mutual fund in this category.

(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (2) Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statements of income.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, dana yang dibatasi pencairannya, piutang usaha jangka panjang, aset lancar lain-lain serta aset tidak lancar lain-lain (setoran jaminan dan dana yang dibatasi pencairannya) yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2011 and 2010, the Groups’ cash and cash equivalents, time deposits, trade accounts receivable, other receivables, restricted fund, long-term trade accounts receivable other current assets and other noncurrent assets (security deposits and restricted fund) are included in this category.

Page 146: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 46

(3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (3) HTM Investments Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan investasi tersebut harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.

HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Group’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Group sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and the investment are reclassified as AFS financial assets.

Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.

After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of income. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.

As of December 31, 2011 and 2010, the Group has not classified any financial asset as HTM investments.

(4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (4) AFS Financial Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.

AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.

Page 147: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 47

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari ekuitas.

After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income until the investment is derecognized, or determined to be impaired, at which time the cumulative gain or loss is reclassified to the profit and loss and removed from equity.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi investasi saham Grup sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasian.

As of December 31, 2011 and 2010, this category includes the Group’s investments in shares of stocks as disclosed in Note 12 to consolidated financial statements.

Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi Grup dalam saham tertentu sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 12 dinyatakan pada biaya perolehan, setelah dikurangi penurunan nilai, jika ada.

In the absence of a reliable basis for determining the fair value, the Group’s investments in certain shares of stock enumerated in Note 12 are carried at cost, net of any impairment.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities (1) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada

Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (1) Financial Liabilities at FVPL

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Grup memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.

Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Group elects to designate a financial liability under this category.

Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statements of income.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

As of December 31, 2011 and 2010, the Group has not classified any financial liability at FVPL.

(2) Liabilitas Keuangan Lain-lain (2) Other Financial Liabilities

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.

Page 148: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 48

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest rate method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas anjak piutang, biaya yang masih harus dibayar, liabilitas sewa pembiayaan, dan pinjaman bank dan lembaga keuangan jangka panjang yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2011 and 2010, the Group’s short-term bank loans, trade accounts payable, other accounts payable, factoring payable, lease liabilities, and long-term loans payable to bank and financial institutions are included in this category.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

Page 149: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 49

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.

The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.

(1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan

Diamortisasi (1) Assets Carried at Amortized Cost

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi konsolidasian.

If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or held to maturity investments carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statements of income.

Page 150: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 50

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.

(2) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya

Perolehan (2) Assets Carried at Cost

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset.

(3) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (3) AFS Financial Assets

Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.

In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the consolidated statements of comprehensive income is removed from equity and recognized in the consolidated statements of income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the consolidated statements of income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.

Page 151: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 51

Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian.

In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the consolidated statements of income. If, in subsequent year, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statements of income, the impairment loss is reversed through the consolidated statements of income.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

a. Hak kontraktual atas arus kas

yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

a. The rights to receive cash flows from the asset have expired;

b. Grup tetap memiliki hak untuk

menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

b. The Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or

c. Grup telah mentransfer haknya

untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

c. The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Page 152: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 52

Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.

Where Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset’s is recognized to the extent of Group’s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of income.

k. Persediaan k. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

Biaya perolehan persediaan pertambangan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Harga perolehan persediaan pertambangan terdiri dari bahan baku, tenaga kerja, penyusutan dan alokasi biaya overhead yang terkait dengan aktivitas penambangan.

The cost of mining inventories is determined using the moving average method. Cost of mining inventories consist of material, labour, depreciation and overhead cost related to mining activities.

Page 153: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 53

Biaya perolehan persediaan pupuk, pestisida dan bahan kimia ditentukan berdasarkan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO).

The cost of fertilizers, pesticide and chemicals are determined using the first-in, first-out (FIFO) method.

Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.

Allowances for inventory obsolescence and decline in values of inventories are provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values.

l. Bagian Partisipasi dalam Ventura

Bersama l. Interest in Joint Ventures

Grup memiliki bagian partisipasi dalam ventura bersama yang merupakan pengendalian bersama, dimana venturer memiliki perjanjian kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu aktivitas ekonomi. Grup mengakui bagian partisipasi dalam ventura bersama menggunakan metode ekuitas dalam pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan dimana bagian partisipasi (interest) pada joint venture pada awalnya dibukukan sebesar biaya perolehan (cost) dan selanjutnya disesuaikan terhadap perubahan dalam bagian venturer atas aset bersih (net asset) dari joint venture yang terjadi setelah perolehan (post acquisition). Bagian partisipasi Grup pada hasil operasi ventura bersama diakui sebagai bagian pada laba bersih dari ventura bersama.

The Group has interests in joint ventures which are jointly controlled, whereby the venturers have a contractual arrangement that establishes joint control over the economic activities. The Group recognizes its interest in the joint ventures using the equity method of accounting and reporting, whereby the interest in the joint venture is initially recorded at cost and adjusted thereafter for the post acquisition change in, the venturer’s share of net assets of the joint venture. The Group’s share in the results of operations of the joint venture is recognized as share in net income (loss) of the joint venture.

Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal Grup berhenti memiliki pengendalian bersama atas, atau berhenti memiliki pengaruh signifikan dalam, pengendalian bersama.

Equity method of accounting is discontinued from the date on which the Group ceases to have joint control on significant influence over the joint venture.

m. Biaya Dibayar Dimuka m. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

n. Properti Investasi n. Investment Properties

Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Investment properties, except for land, are measured at cost, including transaction costs, less accumulated depreciation and any impairment loss. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day-to-day servicing of an investment property. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.

Page 154: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 54

Properti yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tanah dan bangunan yang disewakan untuk menghasilkan pendapatan sewa dicatat sebagai properti investasi.

Properties that are integral part of the land or building being leased out to generate rental income are treated as investment properties.

Properti investasi, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat properti investasi sebagai berikut:

Investment properties, except for land, are depreciated on a straight-line basis over the following useful lives:

Tahun/Year

Prasarana tanah 20 Land improvements Infrastruktur telekomunikasi 20 Tower equipment Peralatan lainnya 5 Miscellaneous equipment Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Investment properties are derecognized when either they have been disposed of or when the investment properties are permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from their disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in the consolidated statements of income in the year of retirement or disposal.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by ending of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party or ending of construction or development. Transfers are made from investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sale.

o. Aset Tetap o. Property, Plant, and Equipment

Pemilikan Langsung Direct Acquisition Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Property, plant, and equipment, except for land, are carried at cost, excluding day-to- day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value, if any. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property, plant, and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property, plant and equipment to its working condition and location for its intended use.

Page 155: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 55

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Expenditures incurred after the property, plant, and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant, and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant and equipment.

Semua aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

All property, plant, and equipment, except for land, are depreciated using the straight-line method over the property, plant, and equipment’s useful lives as follows:

Tahun/ Year

Prasarana tanah 20 Land improvements Bangunan 5 - 20 Building Mesin dan peralatan berat 4 - 25 Machinery and heavy equipment Peralatan transportasi 4 - 8 Transportation equipment Peralatan pabrik, kantor, dan lainnya 4 - 5 Factory, office, and miscellaneous

equipment

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

The carrying values of property, plant, and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property, plant, and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

An item of property, plant, and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from de-recognition of property, plant, and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of income in the year the item is derecognized.

Page 156: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 56

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.

Aset dalam Konstruksi Construction in Progress Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.

Construction in progress represents property, plant and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective property, plant and equipment account and will be depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.

p. Transaksi Sewa p. Lease Transactions

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.

The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:

A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:

a. Terdapat perubahan dalam persyaratan

perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

a. There is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;

b. Opsi pembaruan dilakukan atau

perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

b. A renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;

c. Terdapat perubahan dalam penentuan

apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau

c. There is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or

d. Terdapat perubahan subtansial atas

aset yang disewa. d. There is a substantial change to the

asset.

Page 157: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 57

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.

Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c, or d and the date of renewal or extension period for scenario b.

1. Perlakuan Akuntansi untuk Lessee 1. Accounting Treatment as a Lessee

Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

Leases which transfer to the Group substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statements of income.

Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of income on a straight-line basis over the lease term.

2. Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor 2. Accounting Treatment as a Lessor

Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pendapatan sewa berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu sewa. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.

Leases where the Group retains substantially all the risks and benefits of ownership of the asset are classified as operating leases. Rental income is recognized on a straight line basis over the lease term. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income.

Page 158: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 58

q. Biaya Tangguhan q. Deferred Charges

Biaya Pengupasan Tanah yang Ditangguhkan

Deferred Stripping Costs

Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan Rasio Rata-rata Tanah Penutup. Dalam keadaan dimana Rasio Aktual Tanah Penutup (yaitu rasio antara kuantitas tanah/batuan yang dikupas pada periode tertentu terhadap kuantitas bagian cadangan yang diproduksi untuk periode yang sama) tidak berbeda jauh dengan rasio rata-ratanya, maka biaya pengupasan tanah yang timbul pada periode tersebut seluruhnya dapat dibebankan sebagai biaya produksi.

Stripping costs are charged as production costs based on Average Stripping Ratio. In situations where the Actual Stripping Ratio (which is the ratio between the quantity of land/rock which has been stripped for a certain period and the quantity of reserve produced for the same period) is not significantly different from the average stripping ratio, the whole stripping cost incurred during the period can be charged to expense as production costs.

Dalam hal rasio aktual berbeda jauh dengan rasio rata-ratanya, bila rasio aktual lebih besar dari rasio rata-ratanya, kelebihan biaya pengupasan ditangguhkan pembebanannya dan dibukukan sebagai “Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan”. Selanjutnya, biaya yang ditangguhkan ini dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana rasio aktual jauh lebih kecil dari rasio rata-ratanya.

When the actual stripping ratio is significantly different from the average stripping ratio, as in the case when the actual stripping ratio is higher than average stripping ratio, the excess stripping costs is deferred and recorded as “Deferred stripping costs”. Furthermore, these deferred costs are charged to production costs in periods where the actual stripping ratio is significantly lower than the average stripping ratio.

Perubahan atas estimasi rasio rata-rata pengupasan tanah terhadap umur tambang diperhitungkan secara prospektif sepanjang sisa umur tambang.

Changes in the estimated average life of mine stripping ratio are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.

Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan

Deferred Exploration and Development Costs

Biaya eksplorasi dan pengembangan untuk area of interest yang berpotensi secara signifikan terkait dengan cadangan mineral dimana hak pertambangan masih berlaku dan (i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan cadangan terbukti, atau (ii) kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk memastikan penentuan adanya cadangan yang secara ekonomis terbukti serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau sehubungan dengan area of interest tersebut masih berlangsung, ditangguhkan dan diamortisasi sejak dimulainya produksi secara komersial menggunakan metode unit produksi dengan memperhatikan masa PKP2B atau Ijin Usaha Pertambangan. Biaya eksplorasi dan pengembangan dibebankan dalam periode dimana Grup menentukan tidak adanya manfaat yang diharapkan di masa yang akan datang dari area of interest.

Exploration and development costs for a potential significant area of interest associated with a mineral deposit where the mining right is still valid and (i) such costs are expected to be recovered through exploitation or sale of proven reserves, or (ii) activities have not yet reached a stage permitting a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing, are deferred and amortized upon commencement of commercial production using the units of production method and considering the term of the Coal Contract of Work or Mining license (IUP). These costs are charged to expense in the period during which the Group determines that no future value is expected from the area of interest.

Page 159: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 59

Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya produksi komersial.

Deferred exploration and development expenditures represent the accumulated cost incurred in relation to general investigation, administration and licenses, geology and geophysics, and preparatory activities before the commencement of commercial productions.

Manajemen menelaah nilai tercatat biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan setiap tahun. Apabila nilai tercatat melebihi nilai kini taksiran produksi selama sisa umur tambang atau periode hak pertambangan yang mana yang lebih pendek, selisihnya dibebankan pada tahun berjalan.

Management makes an assessment of the carrying value of deferred exploration and development costs annually. If the carrying value of deferred exploration and development costs is higher than the present value of estimated ore production during the remaining life of the mine or the period of the mining right whichever is shorter, the difference is charged to operations.

Biaya-biaya yang berkaitan dengan unit pertambangan yang sedang berjalan dan biaya pengembangan untuk produksi yang sedang berlangsung dibebankan pada saat terjadinya.

Costs relating to mining units currently being exploited and ongoing development expenditures to maintain production are charged to operations as incurred.

r. Aset Takberwujud r. Intangible Assets

Piranti Lunak Software Aset takberwujud yang diperoleh terpisah dicatat pada biaya perolehannya dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Intangible assets acquired separately are carried at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses, if any.

Jumlah tersusutkan aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas ditentukan setelah dikurangi nilai residunya dan dialokasikan secara sistematis dengan metode garis lurus selama umur manfaatnya. Nilai residu ditelaah setidaknya setiap akhir tahun laporan keuangan. Amortisasi dimulai ketika aset tersedia untuk digunakan dan dihentikan pada waktu mana yang lebih dulu antara ketika aset tersebut digolongkan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan tanggal ketika aset dihentikan pengunaannya. Beban amortisasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

The unamortized value with limited useful life is determined after deduction of the residual value and allocated systematically on a straight-line basis over their estimated useful lives. The estimated useful life and amortization method are reviewed at the end of each annual reporting period, with the effect of any changes in estimate being accounted for on a prospective basis. Amortization starts when the asset ready for use and ceases whenever the asset is classified as held for sale and on the date the assets are no longer in use, whichever comes first. Amortization expense is recognized in the consolidated statements of income.

Properti Pertambangan Mining Properties Aset takberwujud diperoleh dari kombinasi bisnis dan diakui terpisah dari goodwill dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.

Intangible assets acquired in a business combination and recognized separately from goodwill are initially recognized at their fair value at the acquisition date (which is regarded as their cost).

Page 160: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 60

Properti pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar properti pertambangan yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan dinyatakan sebesar harga perolehan. Properti pertambangan diamortisasi selama umur manfaat properti menggunakan metode unit produksi, mulai sejak tanggal akuisisi dengan menggunakan basis estimasi cadangan. Umur manfaat properti pertambangan yang timbul dari hak kontraktual tidak lebih lama dari masa hak kontraktual tersebut kecuali jika hak kontraktual dapat diperbarui dengan tidak menimbulkan biaya yang signifikan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.

Mining properties represent the fair value adjustment of mining properties acquired at the date of acquisition and are stated at cost. Mining properties are amortized over the life of the property using the units of production method from the date of the acquisition based on estimated reserves. The useful lifes of mining properties pertaining to contractual rights not longer than the validity period of such rights except if the contractual rights can be renewed upon expiration without incurring significant costs for such renewal. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.

s. Biaya Emisi Saham s. Stock Issuance Costs

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

Stock issuance costs are deducted from the additional paid-in capital portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized.

t. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan t. Impairment of Non-Financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan maka, Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the consolidated statements of income as “Impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.

Page 161: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 61

Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.

If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses are recognized in the consolidated statements of income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may not longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

u. Pengakuan Pendapatan dan Beban u. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat masa depan akan mengalir ke Grup dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan pendapatan berikut harus dipenuhi sehingga pengakuan dapat diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition must also be met before revenue is recognized:

• Pendapatan dari penyediaan tenaga

listrik dan uap diakui pada saat didistribusikan kepada pelanggan.

• Revenues from electricity and steam are recognized when earned in accordance with the terms of Master Operating Agreements with its customers.

• Pendapatan dari perdagangan diakui

pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.

• Revenues from trading are recognized when the goods are delivered to the customers.

Page 162: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 62

• Pendapatan dari sewa diakui berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu sewa. Sewa diterima di muka ditangguhkan pengakuannya dan akan dibukukan sebagai pendapatan sesuai dengan masa manfaat pendapatan tersebut.

• Pendapatan atas penjualan ekspor

diakui sesuai dengan syarat penjualan, pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point).

• Revenues from rental are recognized on a straight line basis over the lease term. Unearned rent are deferred and recognized as income based on the lease term.

• Revenues from export sales is

recognized when the goods are shipped (FOB Shipping Point), in accordance with the terms of sale.

Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated financial statements of income on accrual basis using the effective interest rate method.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Transaction costs that are directly attributable to acquisition or issuance of a financial instrument that is not classified at FVPL are amortized over the term of the financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan dalam kategori investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, dan aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai.

If a financial asset or group of similar financial assets in the category classified as held to maturity, loans and receivables, and AFS are impaired, the interest income earned after the impairment loss is recognized based on the interest rate used for discounting future cash flows in calculating impairment losses.

v. Biaya Pinjaman v. Borrowing Costs

Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.

Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings) incurred in connection with the borrowing of funds.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Borrowing costs which are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying assets are capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying assets. Other borrowing costs are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Page 163: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 63

Jika Grup meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka Grup menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama tahun berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi sementara dari pinjaman tersebut.

To the extent that the Group borrows funds specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset, the entity shall determine the amount of borrowing costs eligible for capitalization as the actual borrowing costs incurred on that borrowing during the year less any investment income on the temporary investment of those borrowings.

Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.

The Group suspends capitalization of borrowing costs during extended periods in which it suspends active development of a qualifying asset.

Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.

The Group ceases capitalizing borrowing costs when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are complete.

w. Imbalan Kerja w. Employee Benefits

Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and social security (Jamsostek). Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the consolidated statement of financial position and as an expense in the consolidated statements of income.

Imbalan Pasca-kerja Post-employment Benefits Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

Post-employment benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.

Page 164: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 64

x. Pajak Penghasilan x. Income Tax Pajak Penghasilan Final Final Income Tax Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam penghitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.

In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.

Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

If the recorded value of an asset or liability related to final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as either deferred tax asset or liability.

Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.

The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak yang masih harus dibayar.

The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statements of income is recognized as either prepaid taxes or taxes payable, accordingly.

Pajak Penghasilan Tidak Final Non Final Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward of fiscal loss to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Page 165: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 65

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, atas dasar kompensasi, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

Perubahan terhadap liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assesment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.

y. Laba per Saham y. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat di distribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

z. Provisi z. Provisions

Provisi diakui saat kewajiban masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu kemungkinan besar akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya Perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi dan dapat diestimasi secara andal meskipun waktu pengeluarannya belum pasti. Kewajiban kini timbul dari adanya komitmen legal dan konstruktif yang merupakan hasil dari peristiwa masa lalu.

Provisions are recognized when present obligations as a result of a past event will probably lead to an outflow of economic resources and they can be estimated reliably even if the timing or amount of the outflow may still be uncertain. A present obligation arises from the presence of a legal or constructive commitment that has resulted from past events.

Provisi diukur berdasarkan hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini berdasarkan bukti yang paling andal yang tersedia pada akhir periode pelaporan, termasuk risiko dan ketidakpastian yang berhubungan dengan kewajiban kini tersebut. Saat ada beberapa kewajiban sejenis, kemungkinan adanya sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelesaiannya ditentukan dengan mempertimbangkan kelompok kewajiban tersebut secara keseluruhan. Jika dampak nilai waktu uang material, provisi jangka panjang didiskontokan ke nilai kini, menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar dan risiko yang terkait dengan kewajiban yang bersangkutan. Provisi ditelaah setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini.

Provisions are measured at the estimated expenditure required to settle the present obligation, based on the most reliable evidence available at the end of the reporting period, including the risks and uncertainties associated with the present obligation. When there are a number of similar obligations, the likelihood that an outflow will be required in settlement is determined by considering the class of obligations as a whole. When time value of money is material, long-term provisions are discounted to their present value, using a pretax rate that reflects market assessments and the risks specific to the obligation. Provisions are reviewed at the end of each reporting and adjusted to reflect the current best estimate.

Page 166: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 66

Dalam beberapa kasus dimana kemungkinan arus keluar sumber daya sebagai akibat kewajiban kini dianggap tidak mungkin atau jarang terjadi, tidak ada liabilitas yang dicatat di laporan keuangan. Demikian pula jika terdapat kemungkinan arus masuk manfaat ekonomi ke Grup yang belum memenuhi kriteria pengakuan aset dipertimbangkan sebagai aset kontijensi dan tidak diakui di laporan keuangan konsolidasian. Di lain pihak apabila sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan liabilitas diestimasi diganti oleh pihak ketiga, penggantian itu diakui sebagai aset, dengan nilai yang tidak melebihi nilai liabilitas diestimasi tersebut, hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti diterima pada saat perusahaan menyelesaikan kewajibannya.

In those cases where the possible outflow of economic resource as a result of present obligations is considered improbable or remote, or the amount to be provided for cannot be measured reliably, no liability is recognized in the financial statements. Similarly, possible inflows of economic benefits to the Group does not yet meet the recognition criteria of an asset are considered contingent assets, hence, are not recognized in the financial statements. On the other hand, any reimbursement that the Group can be virtually certain to collect from a third party with respect to the obligation is recognized as a separate asset not exceeding the amount of the related provision.

aa. Informasi Segmen aa. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.

Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Grup untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

Effective January 1, 2011, PSAK No. 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Group to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis

untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a) That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b) Hasil operasinya dikaji ulang secara

reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b) Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c) Tersedia informasi keuangan yang

dapat dipisahkan. c) For which discrete financial information

is available.

Page 167: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 67

Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.

bb. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan bb. Events after the Reporting Period

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen

3. Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected reported amounts of and disclosures on financial instruments in the consolidated financial statements.

Pertimbangan Judgments Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

a. Mata Uang fungsional a. Functional Currency

Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasar yang relevan terhadap Perusahaan, mata uang fungsional Perusahaan adalah Dolar Amerika Serikat. Dolar Amerika Serikat adalah mata uang dalam lingkungan ekonomi utama di mana Perusahaan beroperasi, dan merupakan mata uang transaksi pendapatan dan beban.

Based on the economic substance of the underlying circumstances relevant to the Company, the functional currency of the Company has been determined to be the United States Dollar. The United States Dollar is the currency of the primary economic environment in which the Company operates, it is the currency that mainly influences revenues and expenses.

Page 168: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 68

b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

b. Classification of Financial Assets and Financial Liabilities

Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2j.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2j.

c. Aset keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi

Harga di Pasar Aktif c. Financial Assets Not Quoted in Active

Market

Grup mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.

The Group classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available, and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.

d. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset

Keuangan d. Allowance for Impairment of Financial Assets

Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectibility such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.

Page 169: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 69

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

If there is objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Provision for decline in value is provided on accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for doubtfull accounts recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.

Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The carrying value of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010US$ US$

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesKas dan setara kas 481.385.444 68.784.724 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek - deposito 2.343.406 1.852.686 Short-term investments - time depositsPiutang usaha - bersih 125.433.871 87.117.306 Trade accounts receivable - netPiutang lain-lain 26.585.725 5.719.009 Other receivablesDana yang dibatasi

pencairannya 57.344.508 - Restricted fundPiutang usaha jangka panjang 15.904.028 17.656.296 Long-term trade account receivablesAset tidak lancar lain-lain 10.727.570 1.260.687 Other noncurrent assets

Jumlah 719.724.552 182.390.708 Total

e. Komitmen Sewa e. Lease Commitments

Komitmen sewa operasi - Grup sebagai lessee

Operating lease commitments - Group as lessee

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dan kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into various lease agreements for commercial spaces. The Group has determined that these are an operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.

Komitmen sewa operasi - Grup sebagai lessor

Operating lease commitments - Group as lessor

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into various lease agreements for commercial. The Group has determined that these are operating leases since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.

Page 170: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 70

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:

a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas

Keuangan

a. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable evidence derived from diversification (i.e. foreign exchange, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 28.

The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 28.

b. Estimasi Masa Manfaat Properti Investasi

dan Aset Tetap b. Estimated Useful Lives of Investment

Properties and Property, Plant, and Equipment

Masa manfaat dari masing-masing properti investasi dan aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap properti investasi dan aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat properti investasi dan aset tetap.

The useful lives of each of the item of the Group’s investment properties and property, plant, and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of investment properties and property, plant and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.

Page 171: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 71

Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat properti investasi dan aset tetap selama tahun berjalan. Estimasi masa manfaat properti investasi dan aset tetap diungkapkan pada Catatan 2n dan 2o.

There is no change in the estimated useful lives of investment properties and property, plant and equipment during the year. Estimated useful lives of investment properties and property, plant, and equipment are disclosed in Notes 2n and 2o.

Nilai tercatat properti investasi dan aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The carrying value of the investment properties and property, plant, and equipment as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010US$ US$

Properti investasi 4.548.486 68.040.683 Investment propertiesAset tetap 253.606.744 248.230.064 Property, plant, and equipment

Jumlah 258.155.230 316.270.747 Total

c. Imbalan Pasca Kerja c. Post-employment Benefits

Penentuan cadangan dan manfaat pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 36 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja.

The determination of the obligation and post-employment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 36 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of defined benefit post-employment reserve.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, cadangan imbalan pasti pasca-kerja masing-masing sebesar US$ 6.051.476 dan US$ 5.034.432 (Catatan 36).

As of December 31, 2011 and 2010, defined benefit post-employment reserve amounted to US$ 6,051,476 and US$ 5,034,432, respectively (Note 36).

d. Aset Pajak Tangguhan d. Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statement’s carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

Page 172: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 72

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo aset pajak tangguhan (bruto dari liabilitas pajak tangguhan) masing-masing sebesar US$ 5.305.969 dan US$ 3.531.601.

As of December 31, 2011 and 2010, gross deferred tax assets (gross of deferred tax liabilities) amounted to US$ 5,305,969 and US$ 3,531,601, respectively.

e. Biaya Pengupasan Tanah yang

Ditangguhkan e. Stripping Costs

Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana Rasio Aktual Tanah Penutup (yaitu rasio antara kuantitas tanah/batuan yang dikupas pada periode tertentu terhadap kuantitas bagian cadangan yang diproduksi untuk periode yang sama) jauh lebih kecil dari rasio rata-ratanya. Rasio Rata-rata Tanah Penutup yaitu perbandingan antara taksiran kuantitas lapisan batuan/tanah penutup terhadap taksiran ketebalan bahan galian batubara dan dinyatakan dalam satuan unit kuantitas. Bila terjadi perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Penutup, dapat bertampak material terhadap jumlah jumlah biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, perubahan ini merupakan perubahan estimasi. Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 10.118.757 and US$ 4.376.786.

Stripping costs are charged as production costs in situations where the Actual Stripping Ratio (which is the ratio between the quantity of land/rock which has been stripped for a certain period and the quantity of reserve produced for the same period) is not significantly different from the average stripping ratio. The average stripping ratio is the ratio of the estimated rock/land cover layer to the estimated amount of coal stated in unit quantity. Any change in average stripping ratio may materially effect the amount of deferred stripping costs. This change is considered a change in estimate. The balances of deferred stripping costs as of December 31, 2011 and 2010 amounted to US$ 10,118,757 and US$ 4,376,786, respectively.

f. Estimasi Cadangan dan Sumber Daya

Batubara f. Coal Reserve and Resources Estimates

Cadangan batubara diestimasi berdasarkan nilai batubara yang secara ekonomis dan legal dapat dihasilkan dari pertambangan Grup. Grup melakukan estimasi atas cadangan batubara dan sumber daya mineral berdasarkan informasi tentang data geologis, kedalaman dan bentuk batubara, dan pertimbangan geologis yang komplek yang dikumpulkan oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi yang layak. Perubahan pada estimasi cadangan dan sumber daya akan mempengaruhi nilai tercatat dari biaya eksplorasi ditangguhkan serta besarnya amortisasi.

Coal reserves are estimates of the amount of coal that can be economically and legally extracted from the Group’s mining properties. The Group estimates its coal reserves and mineral resources based on information compiled by appropriately qualified persons relating to the geological data on the size, depth and shape of the coal body, and requires complex geological judgments to interpret the data. Changes in the reserve or resource estimates may have impact on the carrying value of deferred exploration and development costs and amortization charges.

g. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan g. Impairment of Non-Financial Assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup. Tidak terdapat kerugian penurunan nilai yang diakui atas aset non-keuangan pada tahun 2011 dan 2010 .

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations . There is no impairment in value of non-financial assets in 2011 and 2010.

Page 173: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 73

Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The carrying value of these assets as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010US$ US$

Properti investasi 4.548.486 68.040.683 Investment propertiesAset tetap 253.606.744 248.230.064 Property, plant, and equipmentBagian partisipasi dalam

ventura bersama - bersih 180.377 - Interest in joint venture - net

Jumlah 258.335.607 316.270.747 Total

4. Akuisisi dan Divestasi Kepemilikan pada Anak Perusahaan

4. Acquisitions and Divestment of Interests in Subsidiaries

PT DSSP Power Sumsel (DSSP) PT DSSP Power Sumsel (DSSP) Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 23 Agustus 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan dan GEM, anak perusahaan, mendirikan DSSP, yang akan bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik, dengan modal dasar sebesar Rp 10.000.000.000 yang terdiri dari 10.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham. Modal yang telah ditempatkan pada DSSP sebesar Rp 2.500.000.000 yang terdiri dari 2.500 saham. Perusahaan dan GEM memiliki kepemilikan pada DSSP masing-masing sebesar 95,000% dan 5,000%.

Based on Deed No. 45 dated August 23, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company and GEM, a subsidiary, established DSSP, which will engange in providing electricity, with authorized capital amounting to Rp 10,000,000,000 consisting of 10,000 shares with nominal value or Rp 1,000,000 per share. Total paid-up capital of DSSP amounted to Rp 2,500,000,000 consisting of 2,500 shares. The Company and GEM have ownership interests in DSSP of 95.000% and 5.000%, respectively.

PT Buana Bumi Energi (BBE) PT Buana Bumi Energi (BBE) Berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1 Desember 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Sinar Mas Tunggal (SMT), pihak berelasi, mendirikan BBE, yang akan bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik, pembangunan dan perdagangan, dengan modal dasar sebesar Rp 1.000.000.000 yang terdiri dari 4.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 250.000 per saham. Modal yang telah ditempatkan pada BBE sebesar Rp 250.000.000 yang terdiri dari 1.000 saham. Perusahaan dan SMT memiliki kepemilikan pada BBE masing-masing sebesar 99,900% dan 0,100%.

Based on Deed No. 1 dated December 1, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company and PT Sinar Mas Tunggal (SMT), a related party, established BBE, which will engange in providing electricity, development and trading, with authorized capital amounting to Rp 1,000,000,000 consisting of 4,000 shares with nominal value or Rp 250,000 per share. Total paid-up capital of BBE amounted to Rp 250,000,000 consisting of 1,000 shares. The Company and SMT have ownership interests in BBE of 99.900% and 0.100%, respectively.

Page 174: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 74

PT Golden Energy Mines Tbk (GEM) PT Golden Energy Mines Tbk (GEM) Berdasarkan Akta No. 31 tanggal 9 November 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui rencana penjualan saham GEM kepada GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd. (GMR Singapura) sebanyak 1.058.823.500 saham dengan harga sebesar Rp 2.500 per saham.

Based on Deed No. 31 dated November 9, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company’s stockholders have agreed on the plan to sell the Company’s investment in shares of GEM to GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd. (GMR Singapore) totaling to 1,058,823,500 shares for a selling price of Rp 2,500 per share.

Pada tanggal 9 November 2011, GEM melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 882.353.000 saham seharga Rp 2.500 per saham kepada masyarakat. Kepemilikan Perusahaan pada saham GEM mengalami penurunan dari 99,999% menjadi 84,999%. Dampak atas perubahan kepemilikan tersebut, Perusahaan membukukan selisih lebih nilai tercatat investasi pada saham GEM sebesar US$ 191.930.131, sebagai “Selisih transaksi perubahan kepemilikan pada anak perusahaan” bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011.

On November 9, 2011, GEM conducted initial public offrering of 882,353,000 shares at Rp 2,500 per share. The Company’s ownership interest in shares of GEM decreased from 99.999% to 84.999%. As impact of such change in ownership interest, the such Company recorded the excess of carrying value of investment in shares of GEM amounting to US$ 191,930,131, as ”Difference arising from change in ownership interests in subsidiaries” account as part of equity in the 2011 consolidated statement of financial position.

Pada tanggal 17 November 2011, Perusahaan telah melakukan penjualan saham tersebut melalui bursa dengan nilai penjualan bersih sebesar Rp 2.642.082.279.550 (ekuivalen sebesar US$ 293.401.697). Kepemilikan Perusahaan atas saham GEM setelah transaksi dengan GMR Singapura kemudian mengalami penurunan dari 84,999% menjadi 66,999%. Selisih lebih penerimaan atas nilai tercatat kepemilikan yang dijual sebesar US$ 236.628.289 dicatat pada akun “Selisih transaksi perubahan kepemilikan pada anak perusahaan” bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011.

On November 17, 2011, the Company sold such shares through the stock exchange with proceeds amounting to Rp 2,642,082,279,550 (equivalent to US$ 293,401,697). The Company’s ownership in shares of GEM after this transaction with GMR Singapore further decreased from 84.999% to 66.999%. The excess of the proceeds over the carrying value of the ownership interest disposed amounting to US$ 236,628,289 was recorded under “Difference arising from change in ownership interests in subsidiaries” account as part of other components of equity in the 2011 consolidated statement of financial position.

PT Rolimex Kimia Nusamas (RKN) PT Rolimex Kimia Nusamas (RKN) Berdasarkan Akta No. 193 tanggal 23 Desember 2010 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 77.314.710 saham RKN atau sebesar 99,504% kepemilikan dari PT Menara Madju, entitas sepengendali, dengan harga perolehan sebesar Rp 63.000.000.000 (ekuivalen sebesar US$ 6.973.655). Akuisisi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).

Based on Deed No. 193 dated December 23, 2010 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired from PT Menara Madju, an entity under common control, 77,314,710 shares of RKN or equivalent to 99.504% ownership interest, at an acquisition cost of Rp 63,000,000,000 (equivalent to US$ 6,973,655), which was accounted for using the pooling of interest method.

Selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai buku RKN pada tanggal akuisisi sebesar Rp 27.287.807.879 (ekuivalen sebesar US$ 3.020.568) dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” sebagai pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The excess of the acquisition cost over the book value of net assets of RKN at acquisition date amounted to Rp 27,287,807,879 (equivalent to US$ 3,020,568) and was recorded as “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control” as part of equity in the consolidated statements of financial position.

Page 175: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 75

PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES) PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES) Berdasarkan Akta No. 81 dan 82 tanggal 20 Desember 2010 dari Hannywaty Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 50 saham dan 49 saham PT Bangun Prakarsa Terus Jaya (BPTJ) masing-masing dari Nurlaela dan Wahyuningsih, pihak ketiga, yang mencerminkan 99,000% kepemilikan dengan harga perolehan sebesar Rp 99.000.000 (ekuivalen sebesar US$ 10.959). Akuisisi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode pembelian (purchase method).

Based on Deeds No. 81 and 82 dated December 20, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 50 shares and 49 shares in PT Bangun Prakarsa Terus Jaya (BPTJ) from Nurlaela and Wahyuningsih, third parties, respectively, representing a total ownership interest of 99.000% at an acquisition cost of Rp 99,000,000 (equivalent to US$ 10,959), which was accounted for using the purchase method.

Berdasarkan Akta No. 80 tanggal 20 Desember 2010 dari notaris yang sama, para pemegang saham BPTJ menyetujui perubahan nama BPTJ menjadi PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES) serta peningkatan modal dasar dari Rp 200.000.000 menjadi Rp 180.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 47.340.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada BKES meningkat dari 99,000% menjadi 99,998%.

Based on Deed No. 80 dated December 2010 from the same public notary, the shareholders of BPTJ agreed to change the name of BPTJ to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), increase its authorized capital from Rp 200,000,000 to Rp 180,000,000,000, and its issued and paid up capital from Rp 100,000,000 to Rp 47,340,000,000 which were all acquired by the Company. After the additional investment, the Company’s ownership interest increased from 99.000% to 99.998%.

Arus kas yang timbul sehubungan dengan akuisisi RKN dan BKES pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:

The cash flows for the acquisition of RKN and BKES at the date of acquisition are as follows:

RKN BKESUS$ US$

Aset bersih yang diakuisisi 3.953.087 13.784 Net assets acquiredDifference in value of restructuring

Selisih ni lai transaksi restrukturisasi transactions among entities under entitas sepengendali 3.020.568 - common control

Goodwill negatif - (2.825) Negative goodwill

Harga beli 6.973.655 10.959 Purchase priceSaldo kas pada tanggal akuisisi (851.762) (15.111) Cash balance at acquisition date

Arus kas yang timbul untuk akuisisi Cash flows for acquisitionssetelah dikurangi saldo kas net of cash balance atpada tanggal akuisisi (dikurangi acquisition date (net of purchase pembayaran harga beli) 6.121.893 (4.152) price paid)

Page 176: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 76

5. Kas dan Setara Kas 5. Cash and Cash Equivalents

2011 2010US$ US$

Kas Cash on handRupiah (Catatan 40) 208.790 92.359 Rupiah (Note 40)Dolar Amerika Serikat 1.500 902 U.S. Dollar

Jumlah Kas 210.290 93.261 Total Cash on hand

Bank Cash in banksRupiah (Catatan 40) Rupiah (Note 40)

Pihak berelasi (Catatan 39) Related party (Note 39)PT Bank Sinarmas Tbk 5.697.315 1.430.920 PT Bank Sinarmas Tbk

Pihak ketiga Third partiesPT Bank Internasional Indonesia Tbk 13.335.445 133.445 PT Bank Internasional Indonesia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.385.679 160.796 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Mega Tbk 786.751 56.842 PT Bank Mega TbkPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 375.166 172.363 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 114.202 53.255 PT Bank Central Asia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 92.345 51.520 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 36.502 6.116 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Index Selindo 17.247 41.556 PT Bank Index SelindoPT Bank ICBC Indonesia 16.844 42.218 PT Bank ICBC IndonesiaCitibank, N.A. Indonesia 4.267 14.170 Citibank, N.A. IndonesiaPT Bank Permata Tbk 1.080 - PT Bank Permata TbkPT Bank Chinatrust Indonesia 708 779 PT Bank Chinatrust IndonesiaPT Bank Jasa Jakarta - 22.348 PT Bank Jasa JakartaPT ANZ Panin Bank - 4.741 PT ANZ Panin BankThe Royal Bank of Scotland - 1.646 The Royal Bank of ScotlandPT Bank Capital Indonesia Tbk - 53 PT Bank Capital Indonesia Tbk

Jumlah 29.863.551 2.192.768 Subtotal

Dolar Amerika Serikat U.S DollarPihak berelasi (Catatan 39) Related party (Note 39)

PT Bank Sinarmas Tbk 7.289.699 15.346.862 PT Bank Sinarmas TbkPihak ketiga Third parties

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3.599.784 2.832 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 688.496 384.687 PT Bank Central Asia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 397.084 161.464 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 281.448 197.101 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Mega Tbk 222.670 285.333 PT Bank Mega TbkPT Bank Internasional Indonesia Tbk 81.061 278.310 PT Bank Internasional Indonesia TbkCitibank, N.A. Indonesia 27.681 2.067 Citibank, N.A. IndonesiaPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 12.324 1.865 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Chinatrust Indonesia 5.409 5.439 PT Chinatrust IndonesiaStandard Chartered Bank 3.284 - Standard Chartered BankPT Bank Bukopin Tbk 2.471 2.266 PT Bank Bukopin TbkPT ANZ Panin Bank 1 1 PT ANZ Panin BankRoyal Bank of Scotland - 2.088 Royal Bank of Scotland

Jumlah 12.611.412 16.670.315 Subtotal

Yuan (Catatan 40) Yuan (Note 40)Pihak ketiga Third party

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.650 - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah Bank 42.476.613 18.863.083 Total Cash in banks

Page 177: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 77

2011 2010US$ US$

Deposito berjangka Time depositsRupiah (Catatan 40) Rupiah (Note 40)

Pihak berelasi (Catatan 39) Related party (Note 39)PT Bank Sinarmas Tbk 66.409.406 34.440.371 PT Bank Sinarmas Tbk

Pihak ketiga Third partiesPT Bank Mega Tbk 157.587.197 - PT Bank Mega TbkPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 71.680.635 - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkPT Bank Permata Tbk - unit usaha Syariah 60.652.901 - PT Bank Permata Tbk - Sharia business unit PT Bank Internasional Indonesia Tbk 41.023.379 - PT Bank Internasional Indonesia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 11.027.790 - PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank ICBC Indonesia 317.233 319.949 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 13.068.060 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah 408.698.541 47.828.380 Subtotal

Dolar Amerika Serikat U.S. DollarPihak berelasi (Catatan 39) Related party (Note 39)

PT Bank Sinarmas Tbk - 2.000.000 PT Bank Sinarmas TbkPihak ketiga Third party

PT Bank CIMB Niaga Tbk 30.000.000 - PT Bank CIMB Niaga TbkJumlah 30.000.000 2.000.000 Subtotal

Jumlah Deposito Berjangka 438.698.541 49.828.380 Total Time Deposits

Jumlah 481.385.444 68.784.724 Total

Suku bunga deposito per tahun: Time deposits’ interest rates per annumRupiah 3,58% - 8,25% 6,25% - 8,75% RupiahDolar Amerika Serikat 1,87% 2,25% U.S. Dollar

6. Investasi Jangka Pendek 6. Short-term Investments

2011 2010US$ US$

Pihak berelasi (Catatan 39 dan 40) Related parties (Notes 39 and 40)Unit reksa dana 3.612.692 3.337.511 Units of mutual fundDeposito berjangka - 1.852.686 Time deposits

Jumlah 3.612.692 5.190.197 Subtotal

Pihak ketiga (Catatan 40) Third parties (Note 40)Deposito berjangka 2.343.406 - Time depositsObligasi konversi Convertible bond

PT Mitra Kurnia Bartim 3.528.893 - PT Mitra Kurnia BartimPT Batubara Bandung Pratama 882.223 - PT Batubara Bandung Pratama

Jumlah 6.754.522 - Subtotal

Jumlah 10.367.214 5.190.197 Total

a. Unit Reksa Dana - Nilai Wajar Melalui

Laporan Laba Rugi a. Units of Mutual Fund - at Fair Value through

Profit and Loss

Perusahaan melakukan investasi pada unit Reksa Dana Danamas Stabil yang dikelola oleh PT Sinarmas Sekuritas, pihak berelasi (Catatan 39), sebagai manajer investasi. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010, investasi ini terdiri dari 16.043.699 unit dengan nilai aset bersih masing-masing sebesar Rp 32.759.891.000 dan Rp 30.007.564.604.

The Company has investments in units of Reksa Dana Danamas Stabil which are being managed by PT Sinarmas Sekuritas, a related party (Note 39), as the investment manager. As of December 31, 2011 and 2010, this investment both consists of 16,043,699 units, with net assets value of Rp 32,759,891,000 and Rp 30,007,564,604, respectively.

Page 178: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 78

b. Deposito Berjangka b. Time Deposits Pada tanggal 31 Desember 2011, BKES, anak perusahaan, memiliki deposito berjangka di PT Bank Permata Tbk - unit usaha Syariah, pihak ketiga, sebesar Rp 21.250.000.000.

As of December 31, 2011, BKES, a subsidiary, has placement in time deposits with PT Bank Permata Tbk - Sharia business unit, a third party, amounting to Rp 21,250,000,000.

Pada tanggal 31 Desember 2010, GEM, anak perusahaan, memiliki deposito berjangka di PT Bank Sinarmas Tbk, pihak berelasi (Catatan 39), sebesar Rp 16.657.500.000.

As of December 31, 2010, GEM, a subsidiary, has placement in time deposits with PT Bank Sinarmas Tbk, a related party (Note 39), amounting to Rp 16,657,500,000.

c. Obligasi Konversi - Nilai Wajar Melalui

Laporan Laba Rugi c. Convertible bonds - at Fair Value through

Profit and Loss

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli dan Transfer Obligasi Konversi tanggal 20 April 2011, BKES, anak perusahaan, membeli obligasi konversi yang diterbitkan PT Mitra Kurnia Bartim (MKB) dari PT Andalan Satria Lestari (ASL), pihak ketiga. BKES membeli obligasi konversi tersebut sebesar Rp 29.000.000.000 atau sebesar nilai nominal obligasi, dengan tingkat bunga 12% per tahun yang akan mulai dihitung sejak Maret 2011 hingga Februari 2012, dan akan jatuh tempo tanggal 28 Februari 2012. MKB setuju dan sepakat untuk membayar kembali obligasi pada tanggal jatuh tempo dan BKES berhak untuk mengkonversikan obligasi menjadi saham hasil konversi sebesar nilai nominal obligasi sebelum tanggal jatuh tempo. Pada tanggal 13 Juni 2011, BKES mengambil bagian dalam obligasi konversi yang dikeluarkan MKB sebesar Rp 3.000.000.000.

Based on Sale, Purchase and Transfer of Convertible Bond Agreement dated April 20, 2011, BKES, a subsidiary, purchased convertible bond which was issued by PT Mitra Kurnia Bartim (MKB) from PT Andalan Satria Lestari (ASL), a third party, for Rp 29,000,000,000 or at nominal of bond with interest of 12% per annum which will be computed starting March 2011 untill February 2012, and will mature on February 28, 2012. MKB agreed to buyback such bond on the maturity date and BKES is entitled to convert such bond into shares at nominal of bond before maturity date. On June 13, 2011, BKES participated in convertible bond issued by MKB amounting to Rp 3,000,000,000.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli dan Transfer Obligasi Konversi tanggal 20 April 2011, BKES membeli obligasi konversi yang diterbitkan PT Batubara Bandung Pratama (BBP) dari ASL. BKES membeli obligasi konversi tersebut sebesar Rp 8.000.000.000 atau sebesar nilai nominal obligasi, dengan tingkat bunga 12% per tahun sejak Maret 2011 hingga Februari 2012, dan akan jatuh tempo tanggal 28 Februari 2012. BBP setuju dan sepakat untuk membayar kembali obligasi pada tanggal jatuh tempo dan BKES berhak untuk mengkonversikan obligasi menjadi saham hasil konversi sebesar nilai nominal obligasi sebelum tanggal jatuh tempo.

Based on Sale, Purchase and Transfer of Convertible Bond Agreement dated April 20, 2011, BKES purchased convertible bond which was issued by PT Batubara Bandung Pratama (BBP) from ASL for Rp 8,000,000,000 or at nominal of bond with interest of 12% per annum which will start in March 2011 untill February 2012, and will mature on February 28, 2012. BBP agreed to buyback such bond on maturity date and BKES is entitled value convert such bond into shares at nominal value of bond before maturity date.

Page 179: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 79

7. Piutang Usaha 7. Trade Accounts Receivable a. Berdasarkan Pelanggan a. By Customer

2011 2010US$ US$

Pihak berelasi (Catatan 39) Related parties (Note 39)PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 23.338.222 18.868.043 PT Indah Kiat Pulp & Paper TbkPT Smart Telecom 15.443.200 9.695.985 PT Smart TelecomPT Pindo Deli Pulp and PT Pindo Deli Pulp and

Paper Mills 12.644.766 17.604.322 Paper MillsPT Tapian Nadenggan 5.404.675 837.555 PT Tapian NadengganPT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 2.986.091 3.763.932 PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia TbkPT Binasawit Abadipratama 2.965.400 965.523 PT Binasawit AbadipratamaPT Sinar Kencana Inti Perkasa 2.373.024 280.798 PT Sinar Kencana Inti PerkasaPT Satya Kisma Usaha 1.598.636 55.010 PT Satya Kisma UsahaPT Sinarmas Agro Resources and PT Sinarmas Agro Resources and

Technology Tbk 1.560.058 520.847 Technology TbkPT Kresna Duta Agroindo 1.375.208 938.078 PT Kresna Duta AgroindoPT Sumber Indahperkasa 1.178.472 38.781 PT Sumber IndahperkasaPT Ramajaya Pramukti 916.837 96.876 PT Ramajaya PramuktiPT Buana Wiralestari Mas 868.240 170.231 PT Buana Wiralestari MasPT Sawitakarya Manunggul 823.823 53.805 PT Sawitakarya ManunggulPT Ivo Mas Tunggal 816.504 195.460 PT Ivo Mas TunggalPT Djuandasawit Lestari 718.929 - PT Djuandasawit LestariPT Meganusa Intisawit 627.167 56.706 PT Meganusa IntisawitPT Bumi Sawit Permai 585.887 - PT Bumi Sawit PermaiPT Sawit Mas Sejahtera 373.456 - PT Sawit Mas SejahteraPT Buana Artha Sejahtera 303.787 76.368 PT Buana Artha SejahteraPT Agrokarya Primalestari 301.901 118.480 PT Agrokarya PrimalestariPT Sinar Syno Kimia 290.200 94.365 PT Sinar Syno KimiaPT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia 256.685 - PT Maskapai Perkebunan Leidong West IndonesiaPT Bumipermai Lestari 226.010 250.123 PT Bumipermai LestariPT Paramitra Internusa Pratama 197.073 213.891 PT Paramitra Internusa PratamaPT Cahayanusa Gemilang 188.028 - PT Cahayanusa GemilangPT Mitrakarya Agroindo 187.747 302.223 PT Mitrakarya AgroindoPT Kencana Graha Permai 178.058 - PT Kencana Graha PermaiPT Buana Adhitama 171.964 - PT Buana AdhitamaPT Kartika Prima Cipta 141.083 77.516 PT Kartika Prima CiptaPT Forestalestari Dwikarya 94.137 188.957 PT Forestalestari DwikaryaPT Agrolestari Mandiri 91.554 215.254 PT Agrolestari MandiriPT Persada Graha Mandiri 50.859 176.550 PT Persada Graha MandiriPT Agrolestari Sentosa 35.033 316.794 PT Agrolestari SentosaPT Satria Perkasa Agung - 522.977 PT Satria Perkasa AgungPT Wirakarya Sakti - 418.890 PT Wirakarya SaktiPT Arara Abadi - 268.536 PT Arara AbadiLain-lain (masing-masing Others (less than US$ 100,000

kurang dari US$ 100.000) 385.452 348.826 each)Jumlah 79.698.166 57.731.702 TotalPenyisihan piutang ragu - ragu (799.419) (785.544) Allowance for doubtfull accountsJumlah - bersih 78.898.747 56.946.158 Net

Page 180: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 80

2011 2010US$ US$

Pihak ketiga Thi rd partiesArrow Capita l Investment Pte Ltd 5.975.499 7.904 .741 Arrow Capi tal Investment Pte L tdZhongdian Resources (H.K.) Co ., Ltd 3.252.189 - Zhongdian Resources (H.K.) Co ., LtdPT Tanjung Batang Asam 3.067.523 - PT Tanjung Batang AsamHunan Xiangzhong Mining Group Ltd 2.899.800 - Hunan Xiangzhong Min ing Group LtdOleander Financial Pte. Ltd 2.819.441 3.535 .314 Oleander Financial Pte. LtdCargi ll International Trad ing 2.486.207 - Cargil l International Trad ingKoperasi Unit Desa Krida Se jahtera 2.321.659 - Koperasi Unit Desa K rida Se jahteraPT Transindo Makm ur Sejah tera 2.311.474 412 .102 PT Transindo Makmur Sejah te raLG International Corp 2.214.820 - LG Interna tional CorpPT Inti Bara Nusalima 2.134.898 - PT Inti Bara NusalimaPT Mulia Keramik Indahraya 2.115.415 1.205 .350 PT Mulia Keramik IndahrayaPT Mahkota Indosakti Prima 1.883.246 2.304 .237 PT Mahkota Indosakti PrimaPT Andalan Nusantara Sejah te ra 1.345.423 1.336 .546 PT Andalan Nusantara Sejahte raPT Bakrie Te lecom Tbk 997.667 477 .860 PT Bakrie Telecom TbkPT Dexter Timber Perkasa Indonesia 599.454 599 .795 PT Dexter Timber Perkasa IndonesiaKoperasi Unit Desa Gajah Mada 489.480 214 .204 Koperasi Unit Desa Gajah MadaPT Garuda Emas Niaga Internusac 479.173 - PT Garuda Emas Niaga InternusacPT Mapala Rabda 415.718 416 .101 PT Mapala RabdaPT Telekomunikasi Indonesia Tbk 414.464 76 .098 PT Telekomunikasi Indonesia TbkPT Persada Enam Utama 396.430 - PT Persada Enam UtamaPT Mora Telematika Indonesia 394.850 - PT Mora Telematika IndonesiaPT Axis Telekom Indonesia 387.387 145 .022 PT Axis Telekom IndonesiaPT Sentana Adidaya Pratama 312.739 305 .016 PT Sen tana Adidaya PratamaKoperasi Unit Desa Sadar Sejahtera 272.253 - Koperasi Unit Desa Sadar Se jahteraPT Sentrakarya Manunggal 262.719 147 .767 PT Sen trakarya ManunggalPT Dutanusa Lestari 251.004 - PT Dutanusa LestariPT Buana Tunas Se jahtera 244.888 115 .514 PT Buana Tunas SejahteraPT Graha Dinamika Sejahtera 221.776 - PT Graha Dinamika Se jahteraPT Sawit Mi lik Bersama 220.696 - PT Sawit Mil ik BersamaPT Victor Dua Tiga Mega 215.579 - PT Victor Dua Tiga MegaPT Tuah Sepakat Batang Uleh 207.257 - PT Tuah Sepakat Batang UlehPT Arthamulia Tatapra tam a 193.325 - PT Artham ulia TatapratamaPT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk 176.132 - PT Keramika Indonesia Asosiasi TbkPT Mitranusa Permata 175.611 - PT Mitranusa PermataPT Hanim Setia Cemerlang 169.020 40 .764 PT Hanim Setia CemerlangPT Mukti Jaya 168.045 169 .484 PT Mukti JayaPT Swadaya Bhakti Negara Mas 160.233 - PT Swadaya Bhakti Negara MasPT Anugerah Makmur Sejati 147.483 - PT Anugerah Makmur SejatiPT Timur Jaya Indomakmur 139.873 197 .772 PT Timur Jaya IndomakmurPT XL Axiata Tbk 125.509 - PT XL Axiata TbkPT Satrindo Jaya Agropalma 121.927 - PT Satrindo Jaya AgropalmaPT Mutiara Cemerlang Prima 120.942 - PT Mutiara Cemerlang Prim aPT Serba Indah Aneka Pangan 113.841 113 .841 PT Serba Indah Aneka PanganPT Nusamas Kimia Persada - 2.222 .978 PT Nusamas Kimia PersadaGlencore International AG - 908 .266 Glencore International AGPT Bumi Langgeng Perdanatrada - 562 .785 PT Bum i Langgeng PerdanatradaPT Tunas Inti Abadi - 471 .296 PT Tunas Inti AbadiPT REA Kaltim Plantations - 326 .515 PT REA Ka ltim P lantationsPT Bumi Andalas Permai - 313 .752 PT Bum i Andalas PermaiPT Surya Hutani Jaya - 263 .827 PT Surya Hutani JayaPT Ruas Utama Jaya - 250 .262 PT Ruas Utama JayaSBA Wood Industr ies - 212 .242 SBA Wood Industri esPT Sawit Sukses Sejahtera - 208 .990 PT Sawit Sukses Sejah te raPT Kapuasindo Palm Industry - 208 .740 PT Kapuasindo Palm IndustryPT Bumi Mekar Hijau - 191 .818 PT Bum i Mekar HijauPT Perawang Sukses Perkasa Industri - 183 .990 PT Perawang Sukses Perkasa IndustriPT Menthob i Makmur Lestar i - 179 .095 PT Menthobi Makmur LestariPT Bumi Bangka Lestar i - 166 .952 PT Bum i Bangka LestariPT Hanam pi Sejahte ra Kahuripan - 155 .100 PT Hanampi Sejah tera KahuripanPT Samudera Bahtera Kencana Sakti - 128 .493 PT Sam udera Bahtera Kencana SaktiPT Rimba Hutani Mas - 128 .284 PT Rimba Hutani MasPP London Sumatera Indonesia Tbk - 111 .755 PP London Sumatera Indonesia TbkPT Binapratama Sakatojaya - 108 .750 PT Binapratama SakatojayaLa in-lain (masing-masing

kurang dari US$ 100.000) 3.336.904 3.382 .393 Others (less than US$ 100 ,000 each)

Jumlah 46.759.973 30.403 .811 Subotal

Penyisihan piutang ragu - ragu (224.849) (232 .663) All owance fo r doubtfull accounts

Jumlah - bersih 46.535.124 30.171 .148 Net

Jumlah 125.433.871 87.117 .306 Total

Page 181: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 81

Pada tanggal 25 Mei 2009, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP), sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu pembayaran piutang dari IKPP. Piutang ini akan dibayar secara bertahap sampai dengan akhir tahun 2013. Bagian piutang yang akan jatuh tempo setelah 1 (satu) tahun pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 15.904.028 dan US$ 17.656.296, dan disajikan sebagai “Piutang usaha jangka panjang - pihak berelasi” (Catatan 39).

On May 25, 2009, the Company has signed an agreement with PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP), in relation to the extension in term of payment of trade accounts receivable from IKPP. These receivables will be paid by installments until the end of 2013. Long-term portion of such receivables as of December 31, 2011 and 2010 amounted to US$ 15,904,028 and US$ 17,656,296, respectively, and are stated as “Long-term trade accounts receivable - a related party” (Note 39).

b. Berdasarkan Umur Piutang b. By Age

2011 2010US$ US$

Belum jatuh tempo 25.824.211 31.564.419 Not yet dueJatuh tempo Past due

Kurang dari 1 bulan 60.790.821 26.956.160 Less than 1 month1 bulan - 2 bulan 18.932.633 7.855.738 1 month - 2 months2 bulan - 3 bulan 6.224.235 6.572.285 2 months - 3 monthsLebih dari 3 bulan 14.686.239 15.186.911 More than 3 months

Penyisihan piutang ragu - ragu (1.024.268) (1.018.207) Allowance for doubtful account

Jumlah 125.433.871 87.117.306 Total

c. Berdasarkan Mata Uang c. By Currency

2011 2010

US$ US$

Dolar Amerika Serikat 88.896.886 55.744.181 U.S. DollarRupiah (Catatan 40) 37.561.253 32.391.332 Rupiah (Note 40)

Jumlah 126.458.139 88.135.513 TotalPenyisihan piutang (1.024.268) (1.018.207) Allowance for doubtful accounts

Jumlah 125.433.871 87.117.306 Total

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

The changes in allowance for doubtful accounts are as follows:

2011 2010US$ US$

Saldo awal tahun 1.018.207 224.638 Balance at the beginning of the yearPenambahan tahun Provision during

berjalan - bersih 7.845 783.373 the year - netSelisih kurs penjabaran (1.784) 10.196 Foreign currency translation adjustment

Saldo akhir tahun 1.024.268 1.018.207 Balance at the end of the year

Page 182: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 82

Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2011 and 2010, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang.

Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable account as of December 31, 2011 and 2010, they believe that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.

Management believes that there is no significant concentration of credit risk on trade accounts receivable from third parties.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, piutang usaha RKN, anak perusahaan, masing-masing sebesar US$ 1.322.714 dan US$ 1.299.289 telah dialihkan kepada PT Sinar Mas Multifinance, pihak berelasi, sehubungan dengan Perjanjian Anjak Piutang seperti diungkapkan pada Catatan 24.

As of December 31, 2011 and 2010, accounts receivable of RKN, a subsidiary, totaling to US$ 1,322,714 and US$ 1,299,289, respectively, were assigned to PT Sinar Mas Multifinance, a related party, in relation to Factoring Receivable Agreement as disclosed in Note 24.

Pada tanggal 31 December 2011 dan 2010, piutang usaha masing-masing sebesar US$ 79.748.416 dan US$ 31.674.109 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Grup (Catatan 20 dan 26).

As of December 31, 2011 and 2010, accounts receivable amounting to US$ 79,748,416 and US$ 31,674,109, respectively, are used as collateral on the credit facilities obtained by the Group (Notes 20 and 26).

8. Piutang Lain-lain 8. Other Receivables

2011 2010

US$ US$Pihak berelasi (Catatan 39) Related parties (Note 39)

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 416.486 738.551 PT Pindo Deli Pulp and Paper MillsLain-lain (masing-masing kurang

dari US$ 100.000) 124.646 37.363 Others (less than US$ 100,000)

Jumlah 541.132 775.914 Subtotal

Pihak ketiga Third partiesPT Inti Bangun Sejahtera 15.630.611 - PT Inti Bangun SejahteraPT Transindo Makmur Sejahtera 3.241.064 - PT Transindo Makmur SejahteraPT Berkat Satria Jaya 2.578.346 - PT Berkat Satria JayaPT Persada Bangun Lestari 1.692.545 - PT Persada Bangun LestariPT Inti Bara Nusalima 641.826 - PT Inti Bara NusalimaPT Andalan Satria Cemerlang 397.000 - PT Andalan Satria CemerlangPT Mitra Kurnia Bartim 372.293 - PT Mitra Kurnia BartimPT Arthamulia Tatapratama 370.584 - PT Arthamulia Tatapratama PT Duta Alam Cemerlang 178.650 - PT Duta Alam CemerlangPT Asuransi Jaya Proteksi - 4.416.210 PT Asuransi Jaya ProteksiPT Kenkawajima Mitra Indonesia - 177.373 PT Kenkawajima Mitra IndonesiaLain-lain (masing-masing kurang

dari US$ 100.000) 941.674 349.512 Others (less than US$ 100,000 each)

Jumlah 26.044.593 4.943.095 Subtotal

Jumlah 26.585.725 5.719.009 Total

Page 183: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 83

Pada tanggal 31 Desember 2011, piutang dari PT Inti Bangun Sejahtera merupakan piutang terkait dengan penjualan infrastruktur telekomunikasi (Catatan 41r). Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang dari PT Asuransi Jaya Proteksi merupakan klaim asuransi divisi power plant. Pada tahun 2011, klaim asuransi ini telah dilunasi oleh PT Asuransi Jaya Proteksi.

As of December 31, 2011, receivable from PT Inti Bangun Sejahtera represent receivable related to sales of telecomunication infrastructure (Note 41r). As of December 31, 2010, receivable from PT Asuransi Jaya Proteksi represents insurance claims for power plant division. In 2011 , this claim was fully paid by PT Asuransi Jaya Proteksi.

Piutang lain-lain dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 179.980.077.233 (ekuivalen sebesar US$ 19.847.825) dan Rp 11.116.686.840 (ekuivalen sebesar US$ 1.236.424) (Catatan 40).

Other receivables in foreign currencies as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 179,980,077,233 (equivalent to US$ 19,847,825) and Rp 11,116,686,840 (equivalent to US$ 1,236,424) respectively (Note 40).

9. Persediaan 9. Inventories

2011 2010

US$ US$

Pupuk 33.978.071 17.201.696 FertilizersBatubara 10.608.448 5.624.583 CoalPeralatan listrik dan mekanikal 6.732.457 7.166.442 Electrical and mechanicalPestisida 3.186.620 2.442.256 PesticideBahan kimia 2.984.943 3.104.773 ChemicalsLainnya 30.315 376.054 Others

Jumlah 57.520.854 35.915.804 Total

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan masing-masing sebesar US$ 29.345.724 dan US$ 21.429.325 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Grup (Catatan 20 dan 26).

As of December 31, 2011 and 2010, inventories totaling to US$ 29,345,724 and US$ 21,429,325, respectively, are used as collaterals on the credit facilities obtained by the Group (Notes 20 and 26).

Persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dan PT Kali Besar Raya Utama, pihak berelasi (Catatan 39) terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan pada tanggal 31 Desember 2011 masing-masing sebesar US$ 9.843.076 dan US$ 19.903.900 sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010 persediaan diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas sebesar US$ 23.649.764. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2011, inventories are insured with PT Asuransi Sinar Mas and PT Kali Besar Raya Utama, a related party (Note 39) against losses from fire and other risks with insurance coverage totaling to US$ 9,843,076 and US$ 19,903,900, respectively and as of December 31, 2010 inventories are insured with PT Sinar Mas amounted to US$ 23,649,764. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Tidak dibentuk penyisihan barang usang karena manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan dapat terjual dan/atau digunakan sesuai dengan periode peruntukannya.

No allowance for obsolete inventories was provided since management believes that all inventories are saleable and/or usable within their intended period of usage.

Page 184: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 84

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya.

Management believes that the carrying value of inventories as of December 31, 2011 and 2010 has reflected the net realizable value of those inventories.

10. Uang Muka 10. Advances

2011 2010

US$ US$

Jasa penambangan (Catatan 41h) 14.461.806 2.255.965 Mining service fee (Note 41h)Pembelian solar 5.437.211 - Purchase of gasolinePembelian batubara (Catatan 41f) 3.907.626 - Purchase of coal (Note 41f)Ganti rugi lahan 2.417.982 - Land compensationKontraktor dan pemasok 2.006.935 9.698.363 Contractors and suppliersInfraktruktur & konstruksi 813.584 - Infrastructure & construction Ongkos angkut 464.732 377.062 FreightKaryawan 379.617 149.323 EmployeesLain-lain 534.718 490.317 Others

Jumlah 30.424.211 12.971.030 Total

11. Biaya Dibayar Dimuka 11. Prepaid Expenses

2011 2010

US$ US$

Pihak berelasi (Catatan 39) Related parties (Note 39)Asuransi 2.653.188 1.599.305 InsuranceSewa 274.989 332.549 Rental

Jumlah 2.928.177 1.931.854 Subtotal

Pihak ketiga Third partiesSewa 6.869.457 17.084.690 RentalAsuransi 156.903 102.621 InsurancePemeliharaan - 5.138.134 MaintenanceLain-lain 219.447 310.149 Others

Jumlah 7.245.807 22.635.594 Subtotal

Jumlah 10.173.984 24.567.448 Total

Dikurangi bagian jangka panjang 5.310.363 18.244.903 Less long-term portion

Jumlah bagian jangka pendek 4.863.621 6.322.545 Total current portion

Sewa dibayar dimuka merupakan pembayaran dimuka atas sewa tanah untuk lokasi menara BTS dan ruang kantor.

Prepaid rental mainly represents prepayment for lease of certain parcels of land where certain BTS towers are situated and lease of office space.

Page 185: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 85

12. Investasi Saham 12. Investments in Shares of Stocks

2011 2010US$ US$

Tersedia untuk dijual Available for saleNilai pasar At market value

PT Atlas Resources Tbk 20.642.657 - PT Atlas Resources TbkPT Sinar Mas Multiartha Tbk 18.894.930 18.460.983 PT Sinar Mas Multiartha TbkPT Bumi Serpong Damai Tbk 3.057.914 3.057.914 PT Bumi Serpong Damai TbkKeuntungan (kerugian) yang belum

direalisasi atas kenaikan (penurunan) Net unrealized gain (loss) on nilai - bersih 4.301.855 (8.151.793) increase (decline) in fair value

Jumlah - bersih 46.897.356 13.367.104 Net

Harga perolehan At costPT Ferro Mas Dinamika 61.266 61.790 PT Ferro Mas DinamikaPT Sinar Culindo Perkasa - 1.842.272 PT Sinar Culindo Perkasa

Jumlah 61.266 1.904.062 Total

Bagian partisipasi dalam ventura bersama Interest in joint venturePT Rolimex Suburin Hutani Persada PT Rolimex Suburin Hutani Persada

Harga perolehan 192.986 - At costAkumulasi bagian partisipasi atas rugi Accumulated interest in net loss

bersih ventura bersama (12.609) - of a joint venture

Jumlah - bersih 180.377 - Net

Jumlah 47.138.999 15.271.166 Total

Pada bulan Oktober 2011, Perusahaan melakukan pembelian 123.333.000 lembar saham PT Atlas Resources Tbk dengan harga sebesar Rp 1.500 per saham atau sebesar Rp 184.999.500.000 (ekuivalen sebesar US$ 20.642.657).

In October 2011, the Company purchased 123,333,000 shares of PT Atlas Resources Tbk at Rp 1,500 per share or totaling to Rp 184,999,500,000 (equivalent to US$ 20,642,657).

Pada bulan Desember 2011, Perusahaan membeli tambahan penyertaan saham pada PT Sinar Mas Multiartha Tbk sebanyak 7.900.440 saham dengan harga beli sebesar Rp 500 per saham atau sebesar Rp 3.950.220.000 (ekuivalen sebesar US$ 433.947).

In December 2011, the Company purchased additional shares of stock of PT Sinar Mas Multiartha Tbk totaling to 7,900,440 shares at a purchase price of Rp 500 per share or totaling to Rp 3,950,220,000 (equivalent to US$ 433,947).

Pada bulan Desember 2011, Perusahaan melakukan penjualan seluruh penyertaan sahamnya pada PT Sinar Culindo Perkasa kepada PT Sinar Bumi Indah Lestari, pihak ketiga.

In December 2011, the Company sold all of its investment in shares of PT Sinar Culindo Perkasa to PT Sinar Bumi Indah Lestari, a third party.

Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi dalam saham PT Sinar Culindo Perkasa dan PT Ferro Mas Dinamika dinyatakan pada biaya perolehan.

In the absence of a reliable basis for determining the fair value of investments in shares of stock of PT Sinar Culindo Perkasa and PT Ferro Mas Dinamika, such investments are carried at cost.

Page 186: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 86

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara RKN, anak perusahaan, dan PT Saribumi Dewata Lestari tanggal 15 Juli 2011, kedua belah pihak telah sepakat untuk mendirikan PT Rolimex Suburin Hutani Persada. RKN memiliki partisipasi modal sebesar Rp 1.750.000.000 atau 70% kepemilikan dan dicatat dengan metode ekuitas.

Based on Cooperation Agreement between RKN, a subsidiary, and PT Saribumi Dewata Lestari dated July 15, 2011, both parties agreed to establish PT Rolimex Suburin Hutani Persada. RKN has interest in capital amounting Rp 1,750,000,000 or 70% ownership interest and recorded using the equity method.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned assets as of December 31, 2011 and 2010.

13. Investasi Obligasi Konversi 13. Investment in Convertible Bond

Pada tanggal 31 Desember 2011, akun ini merupakan investasi pada obligasi konversi yang dikelompokkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

On December 31, 2011, this account represents investment in convertible bond which was classified as financial asset at FVPL.

Pada tanggal 27 Desember 2011, Perusahaan (sebagai Pemegang obligasi), menandatangani Perjanjian Penerbitan Obligasi Konversi denganPT Inti Bangun Sejahtera, pihak ketiga, (sebagai Penerbit), sebesar Rp 690.380.000.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 27 Desember 2013 dengan tingkat bunga 3% per tahun (Catatan 41r).

On December 27, 2011, the Company (as Bond holder), signed an Agreement for Issuance of Convertible Bond with PT Inti Bangun Sejahtera, a third party, (as Issuer), amounting to Rp 690,380,000,000 which will due on December 27, 2013 at 3% interest per annum (Note 41r).

Perusahaan mempunyai hak opsi untuk mengkonversi obligasi konversi tersebut menjadi saham pada saat tanggal jatuh tempo atau opsi untuk mendapatkan pembayaran kas sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian.

The Company has the options to convert the convertible bond into share of stock on due date or option for cash settlement in accordance with the provision stipulated in the agreement.

Nilai wajar investasi obligasi konversi pada tanggal 31 Desember 2011 sebesarRp 662.999.780.855 (ekuivalen sebesarUS$ 73.114.224).

The fair value of investment in convertible bond as of December 31, 2011 amounted to Rp 662,999,780,855 (equivalent to US$ 73,114,224).

14. Properti Investasi 14. Investment Properties

Akun ini merupakan tanah dan pengembangannya, infrastruktur telekomunikasi, dan peralatan lainnya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Base Transceiver Station (BTS) yang dimiliki oleh Perusahaan dan disewakan untuk menghasilkan pendapatan sewa.

This account represents land and its improvements, telecommunication infrastructures, and miscellaneous equipment which are integral to the Base Transceiver Stations (BTS) owned by the Company and are being leased out to generate rental income.

Nilai wajar dari 1.105 site BTS pada tanggal 15 Juni 2009 adalah sebesar Rp 704.270.000.000 yang ditentukan berdasarkan laporan PT Mega Appraisindo, penilai independen, tertanggal 13 Agustus 2009. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan atas nilai wajar tersebut sejak tanggal laporan penilai independen sampai dengan 31 Desember 2010.

The fair value of BTS sites (1,105 stations) as of June 15, 2009 amounted to Rp 704,270,000,000, which was determined based on report of PT Mega Appraisindo, independent appraiser, dated August 13, 2009. Management believes that there is no significant change in fair value of the investment properties from the date of independent appraiser’s report until December 31, 2010.

Page 187: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 87

1 Januari 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2011/January 1, 2011 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2011

US$ US$ US$ US$ US$

Biaya perolehan: At cost:Tanah 3.651.468 124.689 (20.811) - 3.755.346 Land Prasarana tanah 966.082 - - - 966.082 Land improvementsInfrastruktur telekomunikasi 71.091.342 9.016.040 (80.107.382) - - Tower equipmentPeralatan lainnya 3.366.363 - (3.366.363) - - Miscellaneous equipment

Jumlah 79.075.255 9.140.729 (83.494.556) - 4.721.428 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Prasarana tanah 124.638 48.304 - - 172.942 Land improvementsInfrastruktur telekomunikasi 9.151.164 3.930.236 (13.081.400) - - Tower equipmentPeralatan lainnya 1.758.770 673.273 (2.432.043) - - Miscellaneous equipment

Jumlah 11.034.572 4.651.813 (15.513.443) - 172.942 Total

Nilai Tercatat 68.040.683 4.548.486 Net Book Value

Perubahan selama tahun 2011/Changes during 2011

1 Januari 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2010/January 1, 2010 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2010

US$ US$ US$ US$ US$

Biaya perolehan: At cost:Tanah 3.722.895 18.166 (89.593) - 3.651.468 Land Prasarana tanah 888.412 77.670 - - 966.082 Land improvementsInfrastruktur telekomunikasi 70.199.048 - - 892.294 71.091.342 Tower equipmentPeralatan lainnya 3.339.571 26.792 - - 3.366.363 Miscellaneous equipment

Jumlah 78.149.926 122.628 (89.593) 892.294 79.075.255 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Prasarana tanah 78.062 46.576 - - 124.638 Land improvementsInfrastruktur telekomunikasi 5.596.603 3.554.561 - - 9.151.164 Tower equipmentPeralatan lainnya 1.087.637 671.133 - - 1.758.770 Miscellaneous equipment

Jumlah 6.762.302 4.272.270 - - 11.034.572 Total

Nilai Tercatat 71.387.624 68.040.683 Net Book Value

Perubahan selama tahun 2010/Changes during 2010

Akumulasi biaya pembangunan properti investasi sejak saat dimulainya pembangunan dicatat pada akun “Aset tetap” (Catatan 15) sebagai aset dalam penyelesaian dan akan dipindahkan dari akun “Aset tetap” ke akun “Properti investasi” setelah pembangunan proyek tersebut selesai.

Accumulated costs of investment properties since the start of construction were recorded in “Property, plant, and equipment” (Note 15) as construction in progress and were transferred from “Property, plant, and equipment” to “Investment properties” upon completion.

Pendapatan sewa properti investasi yang diakui pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 28.441.170 dan US$ 25.586.027 yang dilaporkan sebagai bagian dari “Pendapatan usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasian (Catatan 33). Beban penyusutan properti investasi pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 4.651.813 dan US$ 4.272.270, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” dalam laporan laba rugi konsolidasian (Catatan 34).

Rental income from investment properties recognized in 2011 and 2010 amounted to US$ 28,441,170 and US$ 25,586,027, respectively, which was reported as part of “Revenues” in the consolidated statements of income (Note 33). Depreciation of investment properties in 2011 and 2010, amounted to US$ 4,651,813 and US$ 4,272,270, respectively, which was recorded as part of “Cost of revenues” in the consolidated statements of income (Note 34).

Page 188: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 88

Pada tanggal 27 Desember 2011, Perusahaan menjual 1.211 infrastruktur telekomunikasi beserta sarana - sarana penunjangnya dan 93 infrastruktur telekomunikasi yang masih dalam tahap konstruksi (dicatat dalam akun “Aset tetap - aset dalam konstruksi” (Catatan 15)) kepada PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) dengan harga jual sebesar Rp 690.380.000.000. Pembayaran atas transaksi ini dilakukan IBS dengan menerbitkan obligasi konversi kepada Perusahaan (Catatan 41r).

On December 27, 2011, the Company sold 1,211 units of telecommunication infrastructure and its supporting facilities and 93 units of telecomunication infrastructure which were still under construction in progress (recorded under “Property, plant, and equipment – construction in progress” account (Note 15)) to PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) with selling price of Rp 690,380,000,000. IBS has issued convertible bond to the Company as payment of this transaction (Notes 41r).

Pada tanggal 31 Desember 2010, properti investasi dengan nilai tercatat sebesar US$ 65.022.030 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 26).

As of December 31, 2010, investment properties with carrying amount of US$ 65,022,030 are used as collateral on loans obtained by the Company from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 26).

Pada tanggal 31 Desember 2010, properti investasi diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi (Catatan 39) berupa “Property all risk insurance” dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 611.607.894.010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas properti investasi yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2010, investment properties are insured with PT Asuransi Sinar Mas, a related party (Note 39) on “Property all risk insurance” for Rp 611,607,894,010. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the investment properties insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas properti investasi.

Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned investment properties.

15. Aset Tetap 15. Property, Plant, and Equipment

Selisih KursPenjabaran/

ForeignCurrency

1 Januari 2011/ Translation Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2011/January 1, 2011 Adjustment Additions Deductions Reclassifications December 31, 2011

US$ US$ US$ US$ US$ US$

Harga perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 6.108.874 (10.585) 28.743 (303.155) 150.858 5.974.735 LandPrasarana tanah 1.078.569 - - - - 1.078.569 Land improvementsBangunan 19.988.031 (26.556) 1.208.537 (5.933.600) 3.800.043 19.036.455 BuildingsInfrastruktur - - - - 1.196.164 1.196.164 InfrastructureMesin dan peralatan berat 389.654.249 (14.630) 482.256 - 6.742.534 396.864.409 Machinery and heavy equipmentPeralatan transportasi 2.159.530 (13.293) 19.440.339 (91.124) 32 21.495.484 Transportation equipmentPeralatan pabrik, kantor, Factory, office, and dan lainnya 3.629.606 (19.785) 1.019.827 (29.773) 132.859 4.732.734 miscellaneous equipment

Aset sewaan Leased assetsKendaraan 418.786 (2.068) 3.147.183 - - 3.563.901 VehicleMesin 134.144 (2.627) - - - 131.517 Machinery

Aset dalam konstruksi 23.843.434 (87.391) 18.024.245 (15.320.362) (11.871.632) 14.588.294 Construction in progress

Jumlah 447.015.223 (176.935) 43.351.130 (21.678.014) 150.858 468.662.262 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Prasarana tanah 184.727 - 53.950 - - 238.677 Land improvementsBangunan 6.389.180 (19.386) 1.091.135 (3.388.643) - 4.072.286 BuildingsInfrastruktur - (2.621) 82.365 - - 79.744 InfrastructureMesin dan peralatan berat 187.745.763 (71.325) 17.361.776 - (32) 205.036.182 Machinery and heavy equipmentPeralatan transportasi 1.478.218 (14.422) 211.845 (65.720) 90.781 1.700.702 Transportation equipmentPeralatan pabrik, kantor, Factory, office, and dan lainnya 2.609.078 (29.230) 672.194 (8.567) 32 3.243.507 miscellaneous equipment

Aset sewaan Leased assetsKendaraan 280.994 (14.904) 393.431 - - 659.521 VehicleMesin 97.199 (1.328) 19.809 - (90.781) 24.899 Machinery

Jumlah 198.785.159 (153.216) 19.886.505 (3.462.930) - 215.055.518 Total

Nilai Tercatat 248.230.064 253.606.744 Net Book Value

Perubahan selama tahun 2011/Changes during 2011

Page 189: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 89

Selisih KursPenjabaran/

ForeignCurrency Anak

1 Januari 2010/ Translation Perusahaan/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2010/January 1, 2010 Adjustment Subsidiaries*) Additions **) Deductions Reclassifications December 31, 2010

US$ US$ US$ US$ US$ US$ US$

Harga perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 6.033.202 53.262 22.410 - - - 6.108.874 LandPrasarana tanah 1.061.462 - - 17.107 - - 1.078.569 Land improvementsBangunan 19.264.750 111.650 66.006 158.563 (707.252) 1.094.314 19.988.031 BuildingsMesin dan peralatan berat 389.022.719 55.853 294.780 70.490 (2.431) 212.838 389.654.249 Machinery and heavy equipmentPeralatan transportasi 1.739.280 56.393 - 395.953 (113.517) 81.421 2.159.530 Transportation equipmentPeralatan pabrik, kantor, Factory, office, and dan lainnya 3.233.050 94.441 45.489 261.412 (19.200) 14.414 3.629.606 miscellaneous equipment

Aset sewaan Leased assetsKendaraan 507.378 23.081 - - (30.252) (81.421) 418.786 VehicleMesin 184.453 8.391 - - - (58.700) 134.144 Machinery

Aset dalam konstruksi 17.604.455 289.611 - 13.503.047 (5.398.519) (2.155.160) 23.843.434 Construction in progress

Jumlah 438.650.749 692.682 428.685 14.406.572 (6.271.171) (892.294) 447.015.223 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Prasarana tanah 131.418 - - 53.309 - - 184.727 Land improvementsBangunan 5.874.556 29.593 1.540 869.664 (386.173) - 6.389.180 BuildingsMesin dan peralatan berat 171.826.759 35.592 151.699 15.671.786 (2.431) 62.358 187.745.763 Machinery and heavy equipmentPeralatan transportasi 1.297.445 42.243 - 185.602 (113.517) 66.445 1.478.218 Transportation equipmentPeralatan pabrik, kantor, Factory, office, and dan lainnya 2.127.042 55.005 18.128 445.879 (19.200) (17.776) 2.609.078 miscellaneous equipment

Aset sewaan Leased vehiclesKendaraan 234.127 11.902 - 120.318 (18.908) (66.445) 280.994 VehicleMesin 115.102 5.457 - 21.222 - (44.582) 97.199 Machinery

Jumlah 181.606.449 179.792 171.367 17.367.780 (540.229) - 198.785.159 Total

Nilai Tercatat 257.044.300 248.230.064 Net Book Value

*) Merupakan saldo anak perusahaan pada tanggal akuisisi/Property, plant, and equipment of subsidiaries at acquisition date

**) Penambahan pada tahun 2010, termasuk penambahan aset tetap RKN sebesar US$ 227.929/The additions in 2010 include RKN's addition of property, plant, and equipment amounting to US$ 227,929

Perubahan selama tahun 2010/Changes during 2010

Reklasifikasi tanah senilai US$ 150.858 merupakan reklasifikasi perolehan tanah di port Bunati dan kantor Angsana milik BORNEO, anak perusahaan, yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari “ Aset tidak lancar lain-lain”. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, saldo aset dalam penyelesaian terkait dengan selesainya proyek yang direklasifikasi ke akun aset tetap dan properti investasi (Catatan 14). Aset tetap Grup dengan nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, masing-masing sebesar US$ 361.365.776 dan US$ 203.920.868 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Grup (Catatan 20 dan 26).

Reclasification of land amounting to US$ 150,858 represents reclassification of land acquired in Bunati port and Angsana office owned by BORNEO, a subsidiary, which was previously recorded as part of “ Other noncurrent assets”. For the year ended December 31, 2010, the balance of construction in progress relating to the completed projects was reclassified to respective property, plant, and equipment and investment properties account (Note 14). Property, plant and equipment of the Group with carrying value of as of December 31, 2011 and 2010 amounting to US$ 361,365,776 and US$ 203,920,868, respectively, are used as collateral on loans obtained by the Group (Notes 20 and 26).

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset sewaan berupa kendaraan dan mesin digunakan sebagai jaminan atas liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 27).

As of December 31, 2011 and 2010, leased vehicles and machineries are used as collateral on lease liabilities (Note 27).

Page 190: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 90

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated as follows:

2011 2010US$ US$

Beban pokok penjualan (Catatan 34) 18.502.193 16.333.489 Cost of revenues (Note 34)Beban operasional (Catatan 35) 1.384.312 1.034.291 Operating expenses (Note 35)

Jumlah 19.886.505 17.367.780 Total

Aset tetap Grup diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi (Catatan 39), dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 318.973.000, Rp 1.477.500.000, dan EUR 125.400 pada tanggal 31 Desember 2011 (2010: sebesar US$ 425.014.000 dan Rp 43.726.391.000) dan kepada pihak ketiga dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 137.604.665, Rp 388.000.000, dan EUR 145.200 pada tanggal 31 Desember, 2011 (2010: sebesar Rp 765.735.825).

The Group’s property, plant, and equipment are insured with PT Asuransi Sinar Mas, a related party (Note 39), with insurance coverage totaling to US$ 318,973,000, Rp 1,477,500,000, and EUR 125,400 as of December 31, 2011 (2010: amounting to US$ 425,014,000 and Rp 43,726,391,000), and with third parties with insurance coverage totaling to US$ 137,604,665, Rp 388,000,000, and EUR 145,200 as of December 31, 2011 (2010: amounting to Rp 765,735,825).

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses from the assets insured.

Pengurangan aset dalam konstruksi pada tahun 2011, merupakan penjualan infrastruktur telekomunikasi dalam konstruksi kepada IBS (Catatan 14).

Deductions in construction in progress in 2011 represents sale of telecomunication infrastructure to IBS (Note 14).

Pengurangan aset tetap dan properti investasi yang merupakan penjualan dengan rincian sebagai berikut:

Deductions in property, plant and equipment and investment properties pertain to sales with details as follows:

2011 2010US$ US$

Harga jual 98.658.783 7.497.049 Selling priceNilai tercatat Net book value

Aset tetap (18.215.084) (5.730.942) Property, plant, and equipmentsProperti Investasi (Catatan 14) (67.981.113) (89.593) Investment properties (Note 14)

Jumlah (86.196.197) (5.820.535) Total

Laba penjualan aset tetap dan Gain on sale of property, plant, and properti investasi 12.462.586 1.676.514 equipment and investment properties

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap.

Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned property, plant, and equipment.

Page 191: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 91

16. Properti Pertambangan 16. Mining Properties

Properti pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar aset yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan dinyatakan sebesar harga perolehan. Properti pertambangan diamortisasi selama umur manfaat properti menggunakan metode unit produksi.

Mining properties represent fair value adjustment of assets which were acquired on the date of acquisition and stated at cost. Mining properties are amortized over the useful life using unit of production method.

17. Biaya Pengupasan Tanah yang Ditangguhkan 17. Deferred Stripping Costs

Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan akan dibebankan sebagai biaya produksi pada saat rasio pengupasan aktual secara signifikan lebih rendah dibandingkan estimasi rasio pengupasan rata-rata.

These represent costs that will be charged to production costs when the actual stripping ratio is significantly lower than estimated average stripping cost.

Rasio pengupasan rata-rata aktual pada area konsesi BORNEO, anak perusahaan, berkisar antara 3 : 1 sampai dengan 5,41 : 1 dan 3 : 1 sampai dengan 4 : 1, masing - masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.

The actual average stripping ratio on concession area of BORNEO, a subsidiary, ranges from 3 : 1 to 5.41 : 1 and 3: 1 to 4 : 1, for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.

Rasio pengupasan rata - rata aktual pada area konsesi TKS, anak perusahaan, sebesar 8,77 : 1 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.

The actual average stripping ratio on consession area of TKS, a subsidiary , is 8.77 : 1 for the year ended December 31, 2011.

18. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan

18. Deferred Exploration and Development Costs

2011 2010US$ US$

Biaya eksplorasi dan pengembangan yang Deferred exploration and developmentditangguhkan sehubungan dengan costs in the area of interest whicharea of interest yang pada tanggal as of the consolidated statements laporan posisi keuangan konsolidasian of financial position dates has not belum mencapai tahap produksi achieved production stage

Area Muara Bungo 7.984.858 5.273.899 Muara Bungo Area Area Girimulya 4.123.910 1.370.677 Girimulya Area Area Bayung Lencir 3.116.105 3.074.320 Bayung Lencir AreaArea Muara Teweh 2.305.245 353.685 Muara Teweh AreaArea Sebamban Atas 1.512.385 1.448.624 Upper Sebamban Area Area Indragiri Hulu 1.269.388 1.246.471 Upper Indragiri Area Area Tebo 353.745 318.952 Tebo AreaArea Kusan - 2.524.640 Kusan Area Area Batulaki Utara - 818.739 North Batulaki Area

Jumlah 20.665.636 16.430.007 Total

Page 192: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 92

2011 2010US$ US$

Biaya eksplorasi dan pengembangan yang Deferred exploration and development costs di tangguhkan sehubungan dengan in the area of interest which as of the area of interest yang pada tanggal consolidated statements laporan posisi keuangan konsolidasian of financial position dates is in telah mencapai tahap produksi production stages

Area Batulaki Selatan 6.963.479 7.023.115 South Batulaki AreaArea Muara Teweh 4.395.209 4.432.850 Muara Teweh AreaArea Kusan 3.623.997 - Kusan AreaArea Sebamban Bawah 2.450.995 2.471.985 Lower Sebamban AreaArea Batulaki Utara 1.268.927 - North Batulaki AreaArea Muara Bungo 1.105.858 - Muara Bungo Area

Jumlah 19.808.465 13.927.950 TotalAkumulasi amortisasi (4.583.897) (3.445.353) Accumulated amortization

15.224.568 10.482.597

Biaya ditangguhkan - bersih 35.890.204 26.912.604 Deferred costs - net

Amortisasi biaya eksplorasi yang ditangguhkan diakui sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 1.206.176 dan US$ 899.117 (Catatan 34). Selisih kurs penjabaran atas saldo akumulasi amortisasi pada tanggal31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 67.632 dan US$ 119.736

Amortization of deferred exploration costs presented as part of “Cost of revenues” in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2011 and 2010, amounted to US$ 1,206,176 and US$ 899,117, repectively (Note 34). Foreign curency translation adjustment on balance of accumulated amortization amounted to US$ 67,632 in 2011 and US$ 119,736 in 2010.

19. Aset Tidak Lancar Lain-lain 19. Other Noncurrent Assets

2011 2010US$ US$

Dana yang dibatasi pencairannya 8.486.428 664.910 Restricted fundsUang jaminan (Catatan 41e dan 41g) 6.314.171 1.200.870 Security deposits (Notes 41e and 41g)Uang muka konstruksi dan infrastruktur 2.445.608 - Advance for construction and infrastructurePiranti lunak 1.172.655 931.341 SoftwarePiutang lain-lain - jangka panjang Other receivables - long-term

PT Arthamulia Tatapratama 608.939 - PT Arthamulia TatapratamaPT Kirana Chatulistiwa (Catatan 41e) 598.316 603.440 PT Kirana Chatulistiwa (Note 41e)PT Inti Bara Nusalima 476.787 - PT Inti Bara NusalimaPT Transindo Makmur Sejahtera 370.831 374.007 PT Transindo Makmur Sejahtera

Uang muka karyawan 362.105 1.509.208 Advance to employeesUang muka pembelian batubara Advances for purchase of coal

(Catatan 41f) 275.695 8.907.000 (Note 41f)Advances for purchase of property,

Uang muka pembelian aset tetap 169.657 882.370 plant, and equipmentHak atas tanah - 410.252 LandrightsLain-lain 346.581 463.831 Others

Jumlah 21.627.773 15.947.229 Total

Page 193: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 93

Uang muka karyawan merupakan uang muka yang diberikan anak-anak perusahaan kepada karyawannya dalam rangka kegiatan pengeboran, penyelidikan umum, dan aktivitas pertambangan lainnya. Uang muka akan dipertanggungjawabkan oleh karyawan.

Advances to employees represent funds given by the subsidiaries to their employees for drilling, general investigation, and other mining activities related expenses. These advances will be accounted for and liquidated by the employees.

Piutang dari PT Kirana Chatulistiwa merupakan pinjaman yang diberikan BORNEO, anak perusahaan, pada tanggal 23 Maret 2009 sebesar Rp 5.425.530.807, sehubungan dengan pembiayaan kembali Dana Reboisasi Proyek Hutan Tanaman Industri.

Receivable from PT Kirana Chatulistiwa represents a loan granted by BORNEO, a subsidiary, on March 23, 2009 amounting to Rp 5,425,530,807 for refinancing its Industrial Forest Reforestation fund.

Mutasi piranti lunak sebagai berikut: Movements of software is as follows:

2011 2010US$ US$

Harga perolehan CostsSaldo awal 1.029.311 228.427 Beginning balanceSelisih kurs penjabaran (8.740) 9.992 Translation adjustmentsPenambahan tahun berjalan 450.959 790.893 Additions during the year

Jumlah 1.471.530 1.029.311 Total

Akumulasi amortisasi Accumulated amortizationSaldo awal 97.970 38.860 Beginning balanceSelisih kurs penjabaran (7.389) 2.296 Translation adjustmentsAmortisasi tahun berjalan 208.294 56.814 Amortization during the year

Jumlah 298.875 97.970 Total

Jumlah - bersih 1.172.655 931.341 Net

20. Pinjaman Bank Jangka Pendek 20. Short-term Bank Loans

2011 2010US$ US$

Pihak ketiga Third partiesRupiah (Catatan 40) Rupiah (Note 40)

PT Bank Mega Tbk 13.923.743 14.208.169 PT Bank Mega TbkPT Bank ICBC Indonesia - 2.780.558 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Jasa Jakarta - 2.224.446 PT Bank Jasa JakartaPT Bank CIMB Niaga Tbk - 556.112 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Jumlah 13.923.743 19.769.285 Subtotal

Dolar Amerika Serikat U.S. DollarPT Bank Mega Tbk 12.300.000 1.850.000 PT Bank Mega Tbk

Jumlah 12.300.000 1.850.000 Subtotal

Jumlah 26.223.743 21.619.285 Total

Page 194: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 94

PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk Pada tanggal 21 November 2003, RKN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Mega Tbk (Mega). Fasilitas pinjaman tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan perpanjangan. Berdasarkan Perubahan Perjanjian tanggal 20 Oktober 2011 dan 22 Juli 2010, fasilitas pinjaman yang diterima oleh RKN adalah sebagai berikut:

On November 21, 2003, RKN, a subsidiary, obtained loan facilities from PT Bank Mega Tbk (Mega). These loan facilities have been amended and extended several times. Based on Amendment Agreements dated October 20, 2011 and July 22, 2010, the loan facilities obtained by RKN, are as follows:

2011 2010Ekuivalen dalam US$/ Ekuivalen dalam US$/

Equivalent in US$ Equivalent in US$

Fasilitas Pinjaman/ Loan FacilityPinjaman Rekening Koran/Overdraft Rp 20.000.000.000 - 53.959Demand Loan (DL 1) Rp 121.267.500.000 4.286.557 4.434.490Demand Loan (DL 2) Rp 88.680.000.000 9.637.186 9.719.720Demand Loan (DL 3) US$ 15.000.000 12.300.000 1.850.000

Jumlah/Total 26.223.743 16.058.169

Pokok Pinjaman/Principal of LoanJumlah Fasilitas/Facility Amount

RKN juga memiliki fasilitas Letter of Credit, SKBDN, dan Bank Garansi dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 15.000.000 yang merupakan bagian (sub-limit) dari fasilitas kredit di atas. Pada tanggal 31 December 2011 dan 2010, fasilitas yang telah digunakan masing-masing sebesar US$ 2.780 dan US$ 6.535.858.

RKN also has Letter of Credit, SKBDN, and bank guarantee facilities totaling to US$ 15,000,000which are sub limit of the above credit facilities. As of December 31, 2011 and 2010, RKN has used the facilities amounting to US$ 2,780 and US$ 6,535,858 respectively.

Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun untuk fasilitas utang dalam mata uang Rupiah dan 8,5% per tahun untuk fasilitas utang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha (Catatan 7), persediaan (Catatan 9) dan aset tetap (Catatan 15).

These loan facilities bear interest rate at 13.5% per annum for loan facilities denominated in Rupiah and 8.5% per annum for loan facilities denominated in U.S. Dollar. These loan facilities are collateralized by trade accounts receivable (Note 7), inventories (Note 9) and property, plant, and equipment (Note 15).

Fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 21 November 2011 dan telah diperpanjang sampai dengan 21 November 2012.

These loan facililities matured on November 21, 2011 and have been extended up to November 21, 2012.

PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) Pada tanggal 22 Oktober 2009, MAL, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari ICBC dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 10.000.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 6,5% per tahun serta jatuh tempo 22 Oktober 2010. Pinjaman ini dijamin oleh jaminan perusahaan dari GEM, anak perusahaan. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Oktober 2011 dan dikenakan bunga 6,85% per tahun. Pada tanggal 28 April 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

On October 22, 2009, MAL, a subsidiary, obtained a working capital loan facility from ICBC for a maximum facility of Rp 10,000,000,000, bears interest rate at 6.5% per annum and due on October 22, 2010. This facility is collateralized by a corporate guarantee from GEM, a subsidiary. This loaan facility has been extended until October 22, 2011 and bears interest rate at 6.85% per annum. On April 28, 2011, this loan has been fully paid.

Page 195: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 95

Pada tanggal 28 Oktober 2009, NIP, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari ICBC dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 10.000.000.000 dan dikenakan bunga 6,5% per tahun serta jatuh tempo tanggal 27 Oktober 2010. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 28 Oktober 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari MAL, anak perusahaan. Pada tanggal 28 April 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

On October 28, 2009, NIP, a subsidiary, obtained a working capital loan facility from ICBC for a maximum facility of Rp 10,000,000,000, bears interest rate at 6.5% per annum and matured on October 27,2010 and has been extended up to October 28, 2011. This loan is collateralized by corporate guarantee from MAL, a subsidiary. On April 28, 2011, this loan has been fully paid.

Pada tanggal 3 Maret 2010, KCP, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari ICBC dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 2.000.000.000 dan dikenakan bunga 6,5% - 6,85% per tahun, serta jatuh tempo tanggal 4 Maret 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari GEM. Pada tanggal 3 Maret 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

On March 3, 2010, KCP, a subsidiary, obtained a credit facility from ICBC for a maximum facility of Rp 2,000,000,000, bears interest rate at 6.5% - 6.85% per annum and due on March 4, 2011. This loan is collateralized by a corporate guarantee from GEM. On March 3, 2011, this loan has been fully paid.

Pada tanggal 12 Maret 2010, TBBU, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari ICBC dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 3.000.000.000 dan dikenakan bunga 6,5% - 6,85% per tahun serta jatuh tempo tanggal 12 Maret 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari GEM. Pada tanggal 11 Maret 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

On March 12, 2010, TBBU, a subsidiary, obtained a credit facility from ICBC for a maximum facility of Rp 3,000,000,000, bears interest rate at 6.5% - 6.85% per annum and due on March 12, 2011. This loan is collateralized by a corporate guarantee from GEM. On March 11, 2011, this loan has been fully paid.

PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Jasa Jakarta

Pada tanggal 10 Desember 2009, TKS, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Jasa Jakarta dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 20.000.000.000, dikenakan bunga 7,5% - 8,75% per tahun dan jatuh tempo tanggal 10 Desember 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan 10 Desember 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari GEM. Pada tanggal 25 Maret 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

On December 10, 2009, TKS, a subsidiary, obtained from PT Bank Jasa Jakarta a working capital facility with maximum amount of Rp 20,000,000,000, bears interest rate at 7.5% - 8.75% per annum and matured on December 10, 2010 and has been extended up to December 10, 2011. This loan is collateralized by a corporate guarantee from GEM. On March 25, 2011, this loan has been fully paid.

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

Pada tanggal 23 November 2009, KCP, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000 dan dikenakan bunga 7,5% per tahun, serta jatuh tempo tanggal 25 November 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari GEM. Pada tanggal 29 Maret 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

On November 23, 2009, KCP, a subsidiary, obtained a loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk for a maximum facility of Rp 5,000,000,000, bears interest rate at 7.5% per annum and due on November 25, 2011. This loan is collateralized by a corporate guarantee from GEM. On March 29, 2011, this loan has been fully paid.

Page 196: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 96

21. Utang Usaha 21. Trade Accounts Payable Akun ini merupakan utang Grup kepada pemasok dan kontraktor sehubungan dengan kegiatan operasional Grup, dengan rincian sebagai berikut:

This account consists of the Group’s payable to suppliers and contractors in relation to Group’s operations, with details as follows:

a. Berdasarkan Pemasok/Kontraktor a. By Supplier/Contractors

2011 2010

US$ US$

Pihak berelasi (Catatan 39) Related parties (Note 39)PT Sinar Syno Kimia 3.159.878 5.440.096 PT Sinar Syno KimiaPT Ferro Mas Dinamika 2.209.557 1.226.782 PT Ferro Mas DinamikaPT SOCI MAS 1.324.522 1.706.705 PT SOCI MASPT Cakrawala Mega Indah 431.463 177.870 PT Cakrawala Mega IndahPT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 128.135 - PT Indah Kiat Pulp & Paper TbkPT Konverta Mitra Abadi 102.037 649.397 PT Konverta Mitra AbadiPT Ekamas Fortuna 28.006 953.085 PT Ekamas FortunaPT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 184 198.110 PT Pindo Deli Pulp and Paper MillsPT Smart Telecom - 528.850 PT Smart TelecomLain-lain (masing-masing kurang

dari US$ 100.000) 13.221 119.889 Others (less than US$ 100.000 each)

Jumlah 7.397.003 11.000.784 Subtotal

Pihak ketiga Third partiesPT Sentana Adidaya Pratama 39.496.904 16.539.037 PT Sentana Adidaya PratamaPT Sapta Indra Sejati 11.558.681 2.384.418 PT Sapta Indra SejatiPT Polytech Trading Limited 3.389.400 - PT Polytech Trading LimitedPT Siemens Indonesia 2.006.836 - PT Siemens IndonesiaPT Mitra Bahtera Sagara Sejati 1.989.065 - PT Mitra Bahtera Sagara SejatiPT Andalan Satria Cemerlang 1.988.642 - PT Andalan Satria CemerlangPT Wira Bumi Sejati 1.583.135 - PT Wira Bumi SejatiPT Golden Eagle Chemical 1.568.000 1.341.248 PT Golden Eagle ChemicalPT Bangun Artha Hutama 1.171.080 735.379 PT Bangun Artha HutamaPT Intibara Nusa Lima 972.730 1.004.267 PT Intibara Nusa LimaPT Henkel 661.734 335.794 PT HenkelPT Transindo Makmur Sejahtera 552.828 - PT Transindo Makmur SejahteraPT Tunas Inti Abadi 515.672 - PT Tunas Inti AbadiPT Total Oil Indonesia 448.983 330.284 PT Total Oil IndonesiaSichuan Tongya Industrial Co. Ltd. 444.239 145.549 Sichuan Tongya Industrial Co. Ltd.PT Borneo Bandar Segara 408.426 - PT Borneo Bandar SegaraCV Rasita Mulia 377.518 - CV Rasita MuliaPT Intan Sari Prakarsa 331.315 - PT Intan Sari PrakarsaPT Yuan Wira Perdana 310.040 - PT Yuan Wira PerdanaPT Geoservices 289.590 156.004 PT GeoservicesPT Lasung Indah Lestari 278.798 - PT Lasung Indah LestariCV X Dareh 264.246 1.447.211 CV X Dareh

Jumlah dipindahkan 70.607.862 24.419.191 Total carryforward

Page 197: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 97

2011 2010US$ US$

Pihak ketiga Third parties

Jumlah pindahan 70.607.862 24.419.191 Total backforward

CV Bangun Arta 237.960 - CV Bangun ArtaLadiono 232.135 - LadionoPT Bumi Riau Cemerlang 230.913 322.500 PT Bumi Riau CemerlangPT Mitrada Sinergy 229.150 - PT Mitrada SinergyPT Indobara Bahana 224.566 - PT Indobara BahanaPT Miyor 208.181 - PT MiyorPT Bukit Asam 141.258 - PT Bukit AsamPT Surya Persada Erasindo 134.770 318.688 PT Surya Persada ErasindoCV Erlianti 130.254 107.801 CV ErliantiPT Stevedore Putra Mandiri 127.802 - PT Stevedore Putra MandiriPT Aman Kokoh Mandiri 119.600 - PT Aman Kokoh MandiriCV Waletindo Setia Perkasa 116.612 601.126 CV Waletindo Setia PerkasaPT Cipta Mulia Semesta 116.112 - PT Cipta Mulia SemestaPT Era Bangun Persada 114.857 - PT Era Bangun PersadaPT Eternal Panelindo Persada 110.035 - PT Eternal Panelindo PersadaPT Malindo Mandiri Makmur 101.138 - PT Malindo Mandiri MakmurCV Riski Pratama Putra 61.465 1.345.788 CV Riski Pratama PutraPT Wira Bumi Sakti - 1.377.704 PT Wira Bumi SaktiPT Bara Pagmer Jaya - 1.029.423 PT Bara Pagmer JayaPT Asia Pupuk Guna Lestari - 866.800 PT Asia Pupuk Guna LestariPT Asia Pacific Coalindo - 714.067 PT Asia Pacific CoalindoPT Tanjung Bara Asam - 482.030 PT Tanjung Bara AsamPT Kiel Jaya Abadi - 271.148 PT Kiel Jaya AbadiPT Gemilang Eka Dharma - 264.709 PT Gemilang Eka DharmaPT Bukit Hijau Subur - 228.006 PT Bukit Hijau SuburHadi Prasetyo - 162.932 Hadi PrasetyoUnited China Enterprises, Ltd. - 143.250 United China Enterprises, Ltd.Iprochem Company Pte. Ltd. - 142.208 Iprochem Company Pte. Ltd.PT Bara Global Energy - 129.647 PT Bara Global EnergyPT Anugrah Borneo Coal - 115.501 PT Anugrah Borneo CoalLain-lain (masing-masing kurang

dari US$ 100.000) 2.850.904 2.313.637 Others (less than US$ 100,000 each)

Jumlah 76.095.574 35.356.156 Subtotal

Jumlah 83.492.577 46.356.940 Total

Page 198: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 98

b. Berdasarkan Umur b. By Age

2011 2010

US$ US$

Belum jatuh tempo 45.880.035 12.424.703 Not yet dueJatuh tempo Past due

Kurang dari 1 bulan 30.204.653 14.730.572 Less than 1 month1 bulan - 2 bulan 5.234.197 6.446.317 1 month - 2 months2 bulan - 3 bulan 28.313 7.401.270 2 months - 3 monthsLebih dari 3 bulan 2.145.379 5.354.078 More than 3 months

Jumlah 83.492.577 46.356.940 Total

c. Berdasarkan Mata Uang c. By Currency

2011 2010

US$ US$

Dolar Amerika Serikat 68.625.314 32.408.165 U.S. DollarRupiah (Catatan 40) 13.047.637 13.878.114 Rupiah (Note 40)Mata uang lainnya (Catatan 40) 1.819.626 70.661 Other currencies (Note 40)

Jumlah 83.492.577 46.356.940 Total

22. Utang Lain-lain 22. Other Accounts Payable

2011 2010

US$ US$

Pihak berelasi Related partiesPemasok 428.014 301.343 Supplier

Pihak ketiga Third partiesPemasok 4.143.081 1.043.947 SupplierUtang retensi 194.191 1.904.830 Retention payableUang muka penjualan - 8.008.008 Sales advancesLain-lain 137.377 276.277 Others

Jumlah 4.902.663 11.534.405 Total

Uang muka penjualan pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan uang muka yang diterima Perusahaan dari pihak ketiga sehubungan dengan penjualan material fasilitas pendukung telekomunikasi.

Sales advances as of December 31, 2010 represent advances received by the Company from third parties in relation to sales of materials for supporting telecommunication infrastructures.

Page 199: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 99

23. Utang Pajak 23. Taxes Payable

2011 2010US$ US$

Pajak penghasilan badan 11.562.622 852.994 Corporate income taxPajak Penghasilan Income Taxes

Pasal 4 ayat (2) 191.110 35.984 Article 4 (2)Pasal 15 26.036 1.529 Article 15Pasal 21 568.507 220.014 Article 21Pasal 23 433.302 303.926 Article 23Pasal 25 76.979 40.772 Article 25Pasal 26 - 42.499 Article 26

Pajak Ekspor 73.299 73.926 Export TaxPajak Pertambahan Nilai 10.115.411 1.259.253 Value Added Tax

Jumlah 23.047.266 2.830.897 Total

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang bersangkutan (self assessment). Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

The filing of tax returns is based on the Company and its subsidiaries own calculation of tax liabilities (self assessment). The tax authorities may conduct a tax audit on the Company and its subsidiaries within a certain period based on Law of General Provision and Administration of Taxation.

24. Liabilitas Anjak Piutang 24. Factoring Payable

2011 2010US$ US$

Total amount of receivables Jumlah piutang yang dialihkan (Catatan 7) 1.322.714 1.299.289 transferred (Note 7)Piutang retensi (322.714) (299.289) Retention

Liabil itas anjak piutang 1.000.000 1.000.000 Factoring payable

Berdasarkan Perjanjian Anjak Piutang tanggal 17 April 2008 dan 27 April 2008, RKN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas anjak piutang dengan recourse dari PT Sinar Mas Multifinance, pihak berelasi (Catatan 39), dengan jumlah fasilitas keseluruhan sebesar US$ 1.000.000 dan jatuh tempo pada bulan April 2009. Fasilitas anjak piutang tersebut telah mengalami beberapa kali perpanjangan, terakhir pada bulan April 2011, dimana jangka waktu fasilitas anjak piutang diperpanjang sampai dengan bulan April 2012. Pada tahun 2011 dan 2010, jumlah piutang yang dialihkan sehubungan dengan perjanjian anjak piutang tersebut masing-masing sebesar US$ 1.322.714 dan US$ 1.299.289.

Based on Factoring Receivable Agreements dated April 17, 2008 and April 27, 2008, RKN, a subsidiary, obtained factoring facilities with recourse totaling to US$ 1,000,000 from PT Sinar Mas Multifinance, a related party (Note 39). These factoring facilities matured in April 2009 and have been extended several times, the latest in April 2011, wherein the term of factoring facility was extended up to April 2012. In 2011 and 2010, total assigned trade accounts receivable amounted to US$ 1,322,714 and US$ 1,299,289, respectively.

Page 200: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 100

25. Biaya yang Masih Harus Dibayar 25. Accrued Expenses

2011 2010US$ US$

Iuran dana hasil produksi batubara (Catatan 41d) 2.797.560 1.878.451 Royalty (Note 41d)

Jasa profesional 1.817.196 212.646 Professional feePengangkutan (Catatan 41h) 1.232.669 1.471.122 Freight (Note 41h)Utilitas 1.079.483 - UtilitiesMaterial 849.181 390.171 MaterialsSewa 441.813 172.356 RentalPengeboran 415.096 - Drill ingBunga (Catatan 20, 24, dan 26) 287.065 331.939 Interest (Notes 20, 24, and 26)Pemeliharaan dan perbaikan jalan 170.019 - Road repair and maintenanceKontraktor 64.156 253.655 ContractorAsuransi 52.273 17.086 InsurancePenggarapan lahan 5.459 127.565 Land explorationJasa penambangan - 601.119 Mining services feeLain-lain 1.559.891 968.549 Others

Jumlah 10.771.861 6.424.659 Total

26. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan 26. Loans Payable to Bank and Financial

Institutions

2011 2010US$ US$

Pihak ketiga Third partiesRupiah (Catatan 40) Rupiah (Note 40)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 57.306.814 75.581.472 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Index Selindo 162.770 172.641 PT Bank Index Selindo

Jumlah 57.469.584 75.754.113 Subtotal

Dolar Amerika Serikat U.S. DollarPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 115.000.000 128.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 12.963.067 - PT Bank CIMB Niaga TbkPT Tifa Finance Tbk - 2.239.760 PT Tifa Finance Tbk

Jumlah 127.963.067 130.239.760 Subtotal

Jumlah 185.432.651 205.993.873 TotalBiaya transaksi yang belum diamortisasi (323.796) (642.860) Unamortized transaction costs

Jumlah - bersih 185.108.855 205.351.013 Net

Page 201: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 101

2011 2010US$ US$

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Less current portionPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 79.306.814 30.783.876 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 4.957.421 - PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Index Selindo 54.409 43.883 PT Bank Index SelindoPT Tifa Finance Tbk - 839.443 PT Tifa Finance Tbk

Jumlah 84.318.644 31.667.202 Total Biaya transaksi yang belum diamortisasi (131.076) (318.576) Unamortized transaction costs

Jumlah bersih 84.187.568 31.348.626 Net

Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun 100.921.287 174.002.387 Long-term portion

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) Pada tanggal 18 Desember 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi (KI) dari Mandiri dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$ 40.000.000 (KI I) dan US$ 90.000.000 (KI II). Fasilitas KI I digunakan untuk membiayai pembangunan pembangkit tenaga listrik dan uap (power plant) dengan kapasitas 30 MW (Mega Watt) yang berlokasi di Karawang sedangkan fasilitas KI II digunakan untuk membiayai pembangunan 1.105 unit menara Base Transceiver Station (BTS) dan fasilitas pendukungnya. Jadwal pembayaran pokok pinjaman mulai 2008 sampai dengan 2014. Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha (Catatan 7), persediaan (Catatan 9), properti investasi (Catatan 14), aset tetap (Catatan 15), dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Intrapersada Purimakmur, pihak berelasi (Catatan 39c).

On December 18, 2006, the Company obtained investment loan facilities (KI) from Mandiri with a maximum credit facility of US$ 40,000,000 (KI I) and US$ 90,000,000 (KI II). KI I’s facility was used to finance the construction of the Power Plant with maximum capacity of 30 MW (Mega Watt) in Karawang plant while KI II’s facility was used to finance the construction of 1,105 units of Base Transceiver Station (BTS) tower and its supporting facilities. These loans will be repaid on a quarterly basis from 2008 until 2014. These loans are collateralized with trade accounts receivable (Note 7), inventories (Note 9), investment properties (Note 14), property, plant, and equipment (Note 15), and corporate guarantee from PT Intrapersada Purimakmur, a related party (Note 39c).

Fasilitas KI I dikenakan bunga berkisar antara 4,75% - 5,50% per tahun. Jumlah pembayaran pokok pinjaman selama tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 6.000.000. Saldo pinjaman atas fasilitas KI I pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 22.000.000 dan US$ 28.000.000.

KI I’s facility bears interest ranging from 4.75% -5.50% per annum. Total principal payment during 2011 and 2010 amounted to US$ 6,000,000, respectively. The outstanding loan as of December 31, 2011 and 2010 amounted to US$ 22,000,000 and US$ 28,000,000, respectively.

Page 202: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 102

Fasilitas KI II telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada bulan Januari 2009, seluruh pokok pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat telah dikonversi seluruhnya ke dalam mata uang Rupiah. Saldo pinjaman atas fasilitas KI II setelah konversi adalah sebesar Rp 979.355.811.855. Fasilitas KI II dikenakan bunga sebesar 9% per tahun. Jumlah pembayaran pokok pinjaman selama tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 159.894.826.425. Saldo pinjaman atas fasilitas KI II pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 519.658.185.882 (ekuivalen sebesar US$ 57.306.814) dan Rp 679.553.012.633 (ekuivalen sebesar US$ 75.581.472).

KI II’s facility has been amended several times. In January 2009, the outstanding loan in U.S. Dollar has been fully converted into Rupiah. The outstanding loan under KI II’s facility after the conversion amounted to Rp 979,355,811,855. KI II’s facility bears interest at 9% per annum. Total principal payment during 2011 and 2010 both amounted to Rp 159,894,826,425. The outstanding loan as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 519,658,185,882 (equivalent to US$ 57,306,814) and Rp 679,553,012,633 (equivalent to US$ 75,581,472), respectively.

Berdasarkan Adendum Perjanjian Kredit tanggal 27 Desember 2011, Mandiri menyetujui perubahan jaminan atas kredit KI II yaitu berupa dana Perusahaan pada Mandiri sebesar Rp 520.000.000.000 (ekuivalen sebesar US$ 57.344.508).

Based on Amended Agreement dated December 27, 2011, Mandiri approved the change in collaterals of KI II to be the Company’s fund at Mandiri totaling to Rp 520,000,000,000 (equivalent to US$ 57,344,508).

Berdasarkan surat dari Mandiri tanggal 22 Maret 2012, Mandiri menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pembayaran dipercepat atas fasilitas KI II. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman atas KI II sebesar Rp 519.658.185.882 disajikan sebagai bagian dari pinjaman yang akan jatuh tempo dalam 1 (satu) tahun.

Based on letter from Mandiri date March 22, 2012, Mandiri approved the Company’s plan to prepay the outstanding loan from KI II’s facility. Oustanding loan as of December 31, 2011, amounting to Rp 519,658,185,882 is presented as part of current portion of loans.

Pada tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi (KI III) dari Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar US$ 100.000.000. Fasilitas KI III dikenakan bunga berkisar antara 4,75% - 5,50% per tahun dengan jadwal pembayaran pokok pinjaman mulai 2011 sampai dengan 2015. Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha (Catatan 7), persediaan (Catatan 9), aset tetap (Catatan 15), dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Intrapersada Purimakmur, pihak berelasi (Catatan 39c). Jumlah pembayaran pokok pinjaman selama tahun 2011 adalah sebesar US$ 7.000.000. Saldo pinjaman atas fasilitas KI III pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 93.000.000 dan US$ 100.000.000.

On June 29, 2010, the Company obtained investment loan facilities (KI III) from Mandiri with a maximum credit facility of US$ 100,000,000. KI III’s facility bear interest ranging from 4.75% - 5.00% per annum and to be repaid on a quarterly basis from 2011 until 2015. These loans are collateralized with trade accounts receivable (Note 7), inventories (Note 9), property, plant and equipment (Note 15), and corporate guarantee from PT Intrapersada Purimakmur, a related party (Note 39c). Total principal payment during 2011 amounted to US$ 7,000,000. The outstanding loan as of December 31, 2011 and December 31, 2010 amounted to US$ 93,000,000 and US$ 100,000,000, respectively.

Page 203: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 103

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Pada tanggal 12 Juli 2011, CAI, anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari CIMB Niaga Tbk, dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar US$ 18.000.000 (Tranche A) dan US$ 7.500.000 (Tranche B) masing-masing untuk pembiayaan kembali (refinancing) dan pembiayaan (financing) pembelian alat baru. Pinjaman tersebut dikenakan bunga 4,5% - 5,5% per tahun dan berjangka waktu tiga (3) tahun terhitung sejak tanggal penarikan. Pinjaman ini dijaminkan dengan jaminan perusahaan dari BKES, anak perusahaan, dan alat berat yang dimiliki CAI dengan nilai jaminan sebesar 125% dari outstanding fasilitas kredit.

On July 12, 2011, CAI, a subsidiary obtained loan facilities from CIMB Niaga, with maximum credit facility of US$ 18,000,000 (Tranche A) and US$ 7,500,000 (Tranche B) for refinancing and financing the purchase of new heavy equipment, respectively. The loan facilities bear interest at 4.5% - 5.5% per annum with term of three (3) year since the withdrawal date. These loan facilities are collateralized with corporate guarantee from BKES, a subsidiary, and heavy equipment owned by CAI with collateral value for 125% of outstanding loan facilities.

PT Bank Index Selindo PT Bank Index Selindo KIM, anak perusahaan, menandatangani perjanjian Kredit Multi Guna dengan jumlah fasilitas maksimum masing-masing sebesar Rp 3.000.000.000 dan Rp 510.000.000 dengan PT Bank Index Selindo, dengan jangka waktu kredit selama tiga (3) dan lima (5) tahun. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.475.996.317 (ekuivalen sebesar US$ 162.770) dan Rp 1.552.212.936 (ekuivalen sebesar US$ 172.641).

KIM, a subsidiary, entered into a Kredit Multi Guna agreements with PT Bank Index Selindo, a third party, for a maximum facilities amounting to Rp 3,000,000,000 and Rp 510,000,000, respectively, with terms of three (3) and five (5) years, respectively. The outstanding loan as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 1,475,996,317 (equivalent to US$ 162,770) and Rp 1,552,212,936 (equivalent to US$ 172,641), respectively.

PT Tifa Finance Tbk (TIFA) PT Tifa Finance Tbk (TIFA) Pinjaman dari TIFA merupakan pinjaman BORNEO, anak perusahaan, untuk port sebesar US$ 2.239.760 pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 8,5% - 11% per tahun dan diangsur setiap bulan sejak Juli 2010 hngga jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2013. Pada tanggal 11 Februari 2011, pinjaman dari TIFA telah dilunasi seluruhnya.

Loans payable to TIFA represent loan of BONEO, a subsidiary, for port amountng to US$ 2,239,760. These loans bear annual interest rate ranging from 8.5% - 11% and payable in monthly installments starting July 2010 until marturity date on June 30, 2013. On February 11, 2011, all loans payable to TIFA were settled.

Jadwal pembayaran pinjaman bank dan lembaga keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The payments schedule for the loans payable to bank and financial institutions as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010US$ dan US$ dan

ekuivalen dalam ekuivalen dalamUS$ /US$ and US$/US$ and

equivalent in US$ equivalent in US$

2011 - 31.667.202 20112012 84.318.644 42.969.430 20122013 34.018.343 51.771.063 20132014 37.073.651 49.578.524 2014Setelah 2014 30.022.013 30.007.654 After 2014

Jumlah 185.432.651 205.993.873 TotalBiaya transaksi yang belum diamortisasi (323.796) (642.860) Unamortized transaction cost

Jumlah - bersih 185.108.855 205.351.013 Total - net

YearTahun

Page 204: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 104

27. Liabilitas Sewa Pembiayaan 27. Lease Liabilities

Anak-anak perusahaan menandatangani perjanjian pembiayaan dengan PT AB Sinar Mas Multifinance, pihak berelasi (Catatan 39), PT BCA Finance dan PT Tifa Finance Tbk, pihak ketiga, berupa sewa pembiayaan kendaraan dan mesin sebagai berikut:

Subsidiaries entered into finance lease agreements with PT AB Sinar Mas Multifinance, a related party (Note 39), PT BCA Finance and PT Tifa Finance Tbk, third parties, for lease of vehicles and machinery as follows:

Anak

Tanggal/ Perusahaan/ Nilai Sewa/ Jangka Waktu/ Berakhir/ Tingkat Bunga/Date Subsidiaries Lease Amount Lease Period Expiration Interest Rate

PT Tifa Finance Tbk

21 Maret 2011/March 21, 2011 CAI US$ 3.550.800 3 tahun/years 2014 8% per tahun/annum

PT AB Sinar Mas Multifinance

4 Juni 2009/June 4, 2009 WAL Rp 260.000.000 3 tahun/years 2012 21% per tahun/annum12 Mei 2008/May 12, 2008 NIL Rp 151.000.000 4 tahun/years 2012 17% per tahun/annum2008 RKN Rp 592.844.880 3 tahun/years 2011 16,50% per tahun/annum14 Juni 2007/June 14, 2007 KIM Rp 185.000.000 4 tahun/years 2011 21% per tahun/annum

PT BCA Finance

2008 RKN Rp 1.762.470.000 4 tahun/years 2012 5,70% per tahun/annum10 Oktober 2008/October 10, 2008 KIM Rp 388.000.000 4 tahun/years 2012 13,27% per tahun/annum

Jadwal pembayaran liabilitas sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The schedule of lease payments as of December 31, 2011 and 2010 follows:

2011 2010

US$ US$Jumlah pembayaran liabilitas sewa

pembiayaan minimum 2.826.412 132.887 Total minimum lease payments Dikurangi: bunga atas pembayaran

liabilitas sewa pembiayaan minimum 250.782 11.658 Less: minimum interest payments

Nilai sekarang pembayaran liabilitas Present value of minimum lease sewa pembiayaan minimum 2.575.630 121.229 payments

Dikurangi: bagian liabi litas sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.104.174 89.988 Less: current portion

Liabil itas sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun 1.471.456 31.241 Long-term portion

28. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas

Keuangan 28. Fair Value of Financial Assets and Liabilities

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.

Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation.

Page 205: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 105

Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:

The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the Group’s financial assets and liabilities as of December 31, 2011 and 2010:

Nilai Tercatat Estimasi Nilai Wajar Nilai Tercatat Estimasi Nilai WajarCarrying Value Estimated Fair Value Carrying Value Estimated Fair Value

US$ US$ US$ US$

Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan setara kas 481.385.444 481.385.444 68.784.724 68.784.724 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek 10.367.214 10.367.214 5.190.197 5.190.197 Short-term investmentsPiutang usaha - bersih 125.433.871 125.433.871 87.117.306 87.117.306 Trade accounts receivable - netPiutang lain-lain 26.585.725 26.585.725 5.719.009 5.655.369 Other receivablesDana yang dibatasi pencairannya 57.344.508 57.344.508 - - Restricted fund

Jumlah Aset Keuangan Lancar 701.116.762 701.116.762 166.811.236 166.747.596 Total Current Financial Assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial AssetsPiutang usaha jangka panjang 15.904.028 15.904.028 17.656.296 17.192.410 Long-term trade accounts receivableInvestasi saham Investment in shares of stock

Tersedia untuk dijual - nilai pasar 46.897.356 46.897.356 13.367.104 13.367.104 Available for sale - at market valueTersedia untuk dijual - harga perolehan 61.266 61.266 1.904.062 1.904.062 Available for sale - at cost

Investasi obligasi konversi 73.114.224 73.114.224 - - Investment in convertible bondAset tidak lancar lain-lain 10.727.570 10.697.424 1.260.687 1.178.166 Other noncurrent assets

Jumlah Aset Keuangan Tidak lancar 146.704.444 146.674.298 34.188.149 33.641.742 Total Noncurrent Financial Assets

Jumlah Aset Keuangan 847.821.206 847.791.060 200.999.385 200.389.338 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesPinjaman bank jangka pendek 26.223.743 26.223.743 21.619.285 21.619.285 Short-term bank loansUtang usaha 83.492.577 83.492.577 46.356.940 46.356.940 Trade accounts payableUtang lain-lain 4.902.663 4.902.663 11.534.405 11.534.405 Other accounts payableLiabilitas anjak piutang 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 Factoring payableBiaya yang masih harus dibayar 10.771.861 10.771.861 6.424.659 6.424.659 Accrued expenses

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 126.390.844 126.390.844 86.935.289 86.935.289 Total Current Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Noncurrent Financial LiabilitiesPinjaman bank dan lembaga keuangan

jangka panjang (termasuk jangka pendek Loans payable to bank and financial dan panjang) 185.108.855 185.095.474 205.351.013 205.331.892 institutions (including current and noncurrent)

Sewa pembiayaan (termasuk jangka pendek Lease liabilitiesdan panjang) 2.575.630 2.575.630 121.229 121.229 (including current and noncurrent)

Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang 187.684.485 187.671.104 205.472.242 205.453.121 Total Noncurrent Financial Liabilities

Jumlah Liabilitas Keuangan 314.075.329 314.061.948 292.407.531 292.388.410 Total Financial Liabilities

2011 2010

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:

The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument:

Aset dan liabilitas keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek

Current financial assets and current financial liabilities

Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset (termasuk investasi dalam unit reksa dana) dan liabilitas keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya.

Due to the short term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets, including investments in units of mutual fund, and current financial liabilities approximate the estimated fair market values.

Nilai wajar investasi pada unit reksa dana (bagian dari investasi jangka pendek) ditentukan berdasarkan nilai aset bersih yang dipublikasikan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The fair value of investments in in units of mutual fund (included in short-term investments) is determined by using the net asset value published as of December 31, 2011 and 2010.

Page 206: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 106

Aset dan liabilitas keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang

Noncurrent financial assets and noncurrent financial liabilities

(1) Liabilitas keuangan jangka panjang dengan

suku bunga tetap dan variabel (1) Long-term fixed-rate and variable rate

financial liabilities

Terdiri dari sewa pembayaan dan utang kepada bank dan lembaga keuangan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.

Consist of lease liabilities and long-term bank loans and loans payable to financial institution. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.

(2) Aset keuangan dengan kuotasi harga

di pasar aktif (2) Financial assets quoted in active market

Terdiri dari investasi dalam saham. Nilai wajarnya ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar terakhir yang dipublikasikan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Consist of investments in shares. The fair values are determined based on the latest published quoted price as ofDecember 31, 2011 and 2010.

(3) Aset keuangan tidak lancar lainnya (3) Other long-term financial assets

Terdiri dari investasi obligasi konversi, dana yang dibatasi pencairannya dan aset tidak lancar lainnya. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.

Consist of investment in convertible bond, restricted funds and other non-current assets. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk using current market rates for similar instruments.

Aset keuangan tanpa kuotasi harga di pasar aktif. Financial assets without quoted price in an active

market. Instrumen keuangan berupa investasi dalam saham yang diklasifikasikan sebagai instrumen tersedia untuk dijual, nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal, dicatat pada biaya perolehan.

Investment in shares of stock classified as available for sale (AFS), the fair value cannot be reliably determinable, are carried at cost.

Page 207: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 107

29. Modal Saham 29. Capital Stock

Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2011 and 2010, the share ownership in the Company, based on the record of PT Sinartama Gunita, share’s registrar, is as follows:

Jumlah Persentase JumlahSaham/ Kepemilikan/ Modal Disetor/

Number of Percentage of Total Paid-upShares Ownership Capital Stock

% US$

PT Sinar Mas Tunggal 461.552.320 59,90 48.078.367 PT Sinar Mas TunggalMasyarakat lainnya (kepemilikan

masing-masing kurang dari 5%) 309.000.000 40,10 24.420.261 Public (each less than 5%)

Jumlah 770.552.320 100,00 72.498.628 Total

2011 dan/and 2010

Name of StockholdersNama Pemegang Saham

Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.

All of the shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange.

Manajemen Permodalan Capital Management Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

Grup mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Grup dan untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.

The Group manages its capital to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and benefits for other stakeholders, and to maintain optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Struktur permodalan Grup terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, selisih transaksi perubahan kepemilikan pada anak perusahaan, selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai investasi, selisih kurs penjabaran dan saldo laba) dan pinjaman utang (terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, liabilitas anjak piutang, sewa pembiayaan serta pinjaman bank dan lembaga keuangan.

The capital structure of the Group consists of equity attributable to owners of the Company (consists of share capital, difference arising from change in ownership interests in subsidiaries, difference in value of restructuring transactions among entities under common control unrealized gain (loss) on increase (decline) in value of investments, foreign currency translation adjustment and retained earnings) and loans and payables (consists of short term bank loans, factoring payable, lease liabilities, and loans payable to banks and financial institutions.

Page 208: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 108

Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 0,27 dan 0,68.

Ratio of debt to equity as of December 31, 2011 and 2010 are 0.27 and 0.68, respectively.

30. Tambahan Modal Disetor 30. Additional Paid-in Capital

Akun ini merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan:

This account represents additional paid-in capital in connection with the following:

2011 dan/and 2010

US$Tambahan modal disetor Additional paid-in capital

dari penebitan modal saham 13.247.138 from capital stock issuanceBiaya emisi saham (596.806) Share issuance costs

Jumlah - bersih 12.650.332 Net

31. Cadangan Umum 31. General Reserve

a. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 3 Juni 2011 dan 28 Juni 2010, Perusahaan membentuk cadangan umum, yang telah disetujui oleh para pemegang saham, masing-masing sebesar US$ 100.000.

a. Based on the Annual General Stockholders’ Meeting dated June 3, 2011 andJune 28, 2010, the Company provided general reserve, which was approved by the stockholders, both amounting to US$ 100,000.

b. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

saldo cadangan umum masing-masing sebesar US$ 200.000, dan US$ 100.000. Cadangan umum tersebut dibentuk sehubungan dengan ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mewajibkan Perusahaan untuk membentuk cadangan umum sedikitnya 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Tidak terdapat batas waktu yang ditetapkan atas pemenuhan kewajiban tersebut.

b. As of December 31, 2011 and 2010, the balance of general reserve amounted to US$ 200,000, and US$ 100,000, respectively. This general reserve was provided in relation with the Law of Republic of Indonesia No. 40/2007 dated regarding Limited Liability Company, which requires Companies to set up general reserve equivalent to at least 20% of the total issued and paid up capital. There is no timeline over which this amount should be appropriated.

Page 209: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 109

32. Kepentingan Nonpengendali 32. Noncontrolling Interests a. Kepentingan nonpengendali atas aset bersih

anak perusahaan: a. Noncontrolling interests in net assets of

subsidiaries:

2011 2010US$ US$

PT Golden Energy Mines Tbk 103.167.026 105 PT Golden Energy Mines TbkPT Borneo Indobara 263.506 177.948 PT Borneo IndobaraPT Kuansing Inti Makmur 41.080 135 PT Kuansing Inti MakmurPT Rolimex Kimia Nusamas 10.228 19.794 PT Rolimex Kimia NusamasPT Bumi Kencana Eka Sejahtera 111 111 PT Bumi Kencana Eka SejahteraPT Buana Bumi Energi 24 - PT Buana Bumi EnergiPT Citra Alam Indah - 111 PT Citra Alam Indah

Jumlah 103.481.975 198.204 Total

b. Kepentingan nonpengendali atas jumlah rugi

(laba) komprehensif anak perusahaan: b. Noncontrolling interests in total

comprehensive loss (income) of subsidiaries:

2011 2010US$ US$

PT Golden Energy Mines Tbk 708.247 - PT Golden Energy Mines TbkPT Rolimex Kimia Nusamas 9.566 (94) PT Rolimex Kimia NusamasPT Buana Bumi Energi 3 - PT Buana Bumi EnergiPT Borneo Indobara (41.064) (18.367) PT Borneo IndobaraPT Kuansing Inti Makmur (204.249) (33) PT Kuansing Inti Makmur

Jumlah 472.503 (18.494) Total

33. Pendapatan Usaha 33. Revenues

2011 2010

US$ US$

Pertambangan dan perdagangan batubara 329.448.913 102.053.676 Coal mining and tradingPerdagangan - bersih Trading operations - net

Pupuk 135.226.890 117.606.287 FertilizerBahan kimia 43.007.122 39.737.809 ChemicalsPestisida 6.218.345 6.538.546 PesticidePulp dan kertas - 22.614.262 Pulp and paper

Penyediaan tenaga Power generationUap dan listrik 45.181.737 47.900.859 Steam and Electricity

Sewa RentalBTS (Catatan 14 dan 41p) 28.441.170 25.586.027 Rental BTS (Notes 14 and 41p)Alat berat 3.551.887 - Heavy equipment

Lain-lain 168.064 2.100.007 Others

Jumlah 591.244.128 364.137.473 Total

Page 210: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 110

Pendapatan usaha yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

Revenue which represent more than 10% of the total revenues were generated from the following customers:

Jumlah Persentase dari jumlahPendapatan Usaha/ Pendapatan Usaha/

Total Percentage toRevenue Total Revenues

US$ %

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 116.640.142 19,73 PT Indah Kiat Pulp & Paper TbkOleander Financial Pte. Ltd 59.366.641 10,04 Oleander Financial Pte. Ltd

Jumlah 176.006.783 29,77 Total

Jumlah Persentase dari jumlahPendapatan Usaha/ Pendapatan Usaha/

Total Percentage toRevenue Total Revenues

US$ %

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 87.279.958 23,97 PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

2011

2010

Jumlah pendapatan usaha bersih yang diperoleh dari pihak berelasi sebesar US$ 261.666.912 tahun 2011 dan US$ 237.709.853 tahun 2010 atau sebesar 44,26% tahun 2011 dan 65,28% tahun 2010 dari jumlah pendapatan usaha bersih (Catatan 39)

Total net revenues from transactions with related parties amounted to US$ 261,666,912 in 2011 and US$ 237,709,853 in 2010 or 44.26% in 2011 and 65.28% in 2010 of the total net revenues (Note 39).

34. Beban Pokok Penjualan 34. Cost of Revenues

2011 2010US$ US$

Pertambangan dan perdagangan batubara 233.200.290 74.771.677 Coal mining and tradingPerdagangan - bersih Trading operations - net

Pupuk 124.876.737 113.567.313 Fertil izerBahan kimia 41.271.698 37.680.822 ChemicalPestisida 4.307.333 4.970.841 PesticidePulp dan kertas - 22.390.683 Pulp and paper

Penyediaan tenaga Power generationUap dan listrik 28.092.115 15.705.178 Steam and electricity

BTS 6.964.562 3.098.532 BTSPenyusutan (Catatan 14 dan 15) 23.154.006 20.605.759 Depreciation (Notes 14 and 15)Lain - lain 159.247 1.402.622 Others

Jumlah 462.025.988 294.193.427 Total

Jumlah beban pokok penjualan yang merupakan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebesar US$ 39.758.884 tahun 2011 dan US$ 55.763.283 tahun 2010 atau sebesar 8,60% tahun 2011 dan 18,95% tahun 2010 dari jumlah beban pokok penjualan (Catatan 39).

Total cost of revenues from transactions with related parties amounted to US$ 39,758,884in 2011 and US$ 55,763,283 in 2010 or 8.60% in 2011 and 18.95% in 2010 of the total cost of revenues (Note 39).

Page 211: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 111

35. Beban Usaha 35. Operating Expenses

2011 2010US$ US$

Beban Penjualan Selling ExpensesOngkos angkut 18.535.480 11.558.463 Freight Charges Jasa dermaga 8.273.348 2.262.122 Stock pileGaji dan tunjangan karyawan 1.458.427 1.055.316 Salaries and allowancesPenyusutan (Catatan 15) 377.100 325.032 Depreciation (Note 15)Sewa 316.506 271.102 RentalAsuransi 128.182 125.634 InsuranceLain-lain 1.778.469 1.593.130 Others

Jumlah 30.867.512 17.190.799 Total

Beban Umum dan Administrasi General and AdministrativeGaji dan tunjangan karyawan 17.684.898 10.902.073 Salaries and allowancesJasa profesional 9.074.444 647.776 Professional feesSewa 2.567.747 1.609.717 RentalPemeliharaan dan perbaikan 1.822.560 592.472 Repairs and maintenanceAsuransi 1.358.788 1.077.884 Insurance

Defined post-employment benefit Imbalan pasti pasca-kerja (Catatan 36) 1.258.050 967.926 expense (Note 36)Penyusutan (Catatan 15) 1.007.212 709.259 Depreciation (Note 15)Lain-lain 7.514.418 3.688.671 Others

Jumlah 42.288.117 20.195.778 Total

Beban eksplorasi 562.335 150.760 Exploration expenses

Jumlah 73.717.964 37.537.337 Total

36. Imbalan Pasca Kerja 36. Post-Employment Benefits

Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja tersebut.

The amount of post-employment benefits is determined based on the outstanding regulation Law No. 13 Year 2003. No funding of the benefits has been made to date.

Perhitungan aktuaria terakhir Perusahaan atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Padma Radya Aktuaria aktuaris independen, tertanggal 19 Maret 2012.

The latest actuarial valuation report of the Company on the defined post-employment benefits reserve was from PT Padma Radya Aktuaria an independent actuary, dated March 19, 2012.

Jumlah karyawan Grup yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut (tidak diaudit) sebanyak 1.222 karyawan pada tahun 2011 dan 1.164 karyawan pada tahun 2010.

Number of eligible employees (unaudited) of the Group in 2011 is 1,222 employees and 1,164 employees in 2010.

Page 212: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 112

Rekonsiliasi nilai kini cadangan imbalan pasti pasca-kerja yang tidak didanai dengan cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Reconciliation of the present value of unfunded defined-benefit reserve with the amount of defined post-employment benefits reserve presented in the consolidated statements of financial position is as follows:

2011 2010US$ US$

Nilai cadangan imbalan pasti yang tidak Present value of unfunded defined post-didanai 6.840.255 5.351.650 employment benefits reserve

Beban jasa lalu yang belum diakui (74.641) (94.566) Unrecognized past service costsKerugian aktuarial yang

belum diakui (714.138) (222.652) Unrecognized actuarial loss

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 6.051.476 5.034.432 Defined-benefit post-employment reserve

Rincian dari beban imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:

Defined-benefit post-employment expense consists of the following:

2011 2010US$ US$

Beban jasa kini 831.690 629.638 Current service costsBeban bunga 396.596 388.682 Interest costsBeban jasa lalu 19.408 19.865 Past service costsKerugian aktuarial 10.356 8.903 Actuarial lossesEfek mutasi karyawan - bersih - (79.162) Effect of transferred employees - net

Beban imbalan pasti pasca kerja 1.258.050 967.926 Defined post-employment benefit expense

Beban imbalan pasti pasca-kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 35).

Defined post-employment benefits expense is presented as part of "General and administrative expenses" (Note 35).

Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:

The movements of defined post-employment benefits reserve are as follows:

2011 2010US$ US$

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Defined-benefit post-employment reserveawal tahun 5.034.432 3.963.375 at the beginning of the year

Beban imbalan pasti pasca-kerja Defined-benefit post-employment tahun berjalan 1.258.050 967.926 expense during the year

Pembayaran selama tahun berjalan (178.202) (84.397) Payments made during the yearCadangan imbalan pasti pasca-kerja Transferred liability for transferred

karyawan yang ditransfer 1.708 - employeesPenyesuaian selisih kurs mata

uang asing (64.512) 187.528 Foreign exchange adjustment

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Defined-benefit post-employment reserveakhir tahun 6.051.476 5.034.432 at the end of the year

Page 213: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 113

Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja:

The principal assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefit are as follows:

2011 2010

Tingkat bunga diskonto 6,5% - 8% 8% - 9,5% Discount rateTingkat kenaikan gaji per tahun 7% - 10% 7% - 10% Annual salary increase rateUsia pensiun normal (tahun) 55 55 Normal retirement age (years)Table mortalita TMI-II 1999 TMI-II 1999 Mortality table

37. Pajak Penghasilan 37. Income Tax

a. Beban (penghasilan) pajak Grup terdiri dari: a. The Group’s tax expense (benefit) consists of the following:

2011 2010US$ US$

Pajak kini 15.334.958 2.259.354 Current taxPajak tangguhan (5.452.667) (6.430.512) Deferred tax

Jumlah 9.882.291 (4.171.158) Total

b. Pajak Kini b. Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and taxable income of the Company is as follows:

2011 2010US$ US$

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per consolidatedlaporan laba rugi konsolidasian 42.991.566 14.862.877 statement of income

Rugi (laba) sebelum pajak anak Loss (income) before tax of perusahaan (41.948.838) 3.006.141 subsidiaries

Laba sebelum pajak Perusahaan 1.042.728 17.869.018 Income before tax of the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences:Laba fiskal penjualan BTS 22.727.544 - Fiscal gain on sale of BTSPenyisihan piutang ragu-ragu 17.650 785.544 Provision for doubtful accounts

Defined-benefit post-employment Imbalan pasti pasca-kerja 261.529 224.100 expensePenyusutan (5.117.293) (9.364.136) DepreciationLain-lain 319.064 (642.860) Others

Jumlah - bersih 18.208.494 (8.997.352) Net

Page 214: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 114

2011 2010US$ US$

Perbedaan tetap: Permanent differences:Penghasilan yang tidak dikenakan

pajak (15.652.885) (2.721.687) Non-taxable incomeBiaya-biaya yang tidak dapat

dikurangkan 10.495.897 - Non-deductible expenses

Jumlah - bersih (5.156.988) (2.721.687) Net

Laba kena pajak (rugi fiskal) 14.094.235 6.149.979 Taxable income (fiscal loss)

Beban pajak kini Perusahaan 2.818.847 1.229.996 Current tax expense the CompanyBeban pajak kini anak perusahaan 12.516.111 1.029.358 Current tax expense of the subsidiaries

Jumlah 15.334.958 2.259.354 Total

Perhitungan beban dan utang pajak kini (pajak dibayar dimuka) Perusahaan adalah sebagai berikut:

The current tax expense and payable (prepaid taxes) of the Company are computed as follows:

2011 2010US$ US$

Beban pajak kini Current taxPerusahaan The Company

20% x US$ 14.094.235 tahun 2011 2.818.847 - 20% x US$ 14,094,235 year 201120% x US$ 6.149.979 tahun 2010 - 1.229.996 20% x US$ 6,149,979 year 2010

Dikurangi pembayaran pajak dimuka 2.107.811 1.902.595 Less prepaid income taxes

Utang pajak (Pajak dibayar dimuka) 711.036 (672.599) Taxes payable (Prepaid taxes)

Kelebihan pembayaran pajak Perusahaan disajikan dalam akun “Pajak dibayar dimuka” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The overpayment of the Company’s income tax were recorded as “Prepaid taxes” in consolidated statements of financial position.

c. Pajak Tangguhan c. Deferred Tax

Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:

The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:

Selisih kurs Dikreditkanpenjabaran/ ke laporan laba rugi

Foreign konsolidasian/Currency Credited to

1 Januari 2011/ Translation to consolidated 31 Desember 2011/January 1, 2011 Adjustment statement of income December 31, 2011

US$ US$ US$ US$Induk Perusahaan Parent Company

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)Cadangan imbalan pasti Defined-benefit post employment

pasca-kerja 530.462 - 48.772 579.234 reservePinjaman bank (128.572) - 63.813 (64.759) Bank loansPenyisihan piutang ragu-ragu 157.109 - 2.775 159.884 Allowance for doubtful accountsPenyusutan dan amortisasi (25.811.945) - 3.532.928 (22.279.017) Depreciation and amortization

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (25.252.946) - 3.648.288 (21.604.658) Deferred tax liabilities - net

Anak Perusahaan SubsidiariesAset pajak tangguhan - bersih 2.844.030 (81.558) 1.804.379 4.566.851 Deferred tax assets - net

Page 215: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 115

DikreditkanPengaruh dari (dibebankan)konsolidasi ke laporan

anak Selisih kurs laba rugiperusahaan/ penjabaran/ konsolidasian

Consolidation Foreign Credited toeffect Currency (charged in)

1 Januari 2010/ of acquired Translation consolidated statement 31 Desember 2010/January 1, 2010 subsidiaries Adjustment of income December 31, 2010

US$ US$ US$ US$ US$Induk Perusahaan Parent Company

Aset (kewajiban) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)Cadangan imbalan pasti Defined-benefit post employment

pasca-kerja 580.640 - - (50.178) 530.462 reservePinjaman bank - - - (128.572) (128.572) Bank loansPenyisihan piutang ragu-ragu - - - 157.109 157.109 Allowance for doubtful accountsPenyusutan dan amortisasi (29.858.899) - - 4.046.954 (25.811.945) Depreciation and amortization

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (29.278.259) - - 4.025.313 (25.252.946) Deferred tax liabilities - net

Anak Perusahaan SubsidiariesAset pajak tangguhan - bersih 285.715 115.093 38.023 2.405.199 2.844.030 Deferred tax assets - net

Pada bulan Desember 2007, Pemerintah mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan untuk Perseroan Terbuka yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008, apabila syarat-syarat tertentu mengenai komposisi pemegang saham terpenuhi. Perusahaan telah memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut dan karenanya telah mengaplikasikan penurunan tarif pajak dalam perhitungan pendapatan pajak tangguhan. Selanjutnya liabilitas pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah dihitung dengan menggunakan tarif tersebut. Dampak perubahan tarif pajak tersebut dalam perhitungan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar US$ 6.313.237 - bersih dan dibukukan sebagai bagian dari beban pajak pada laba rugi konsolidasian tahun 2010.

In September 2007, the Government issued a regulation to a further tax rate reduction of 5% from the applicable tax rates for publicily listed entities effective January 1, 2008, if they comply with certain requirements relating to shareholding composition. The Company has complied with these requirements and therefore has applied the reduced tax rate in determining its deferred tax expense (benefits). Further, the deferred tax liabilities as of December 31, 2011 and 2010 have been calculated using these enacted rates since the Company still expects to comply with the required shareholding composition at the time that these deferred tax will be realized. The impact of the change in tax rates in the calculation of the deferred tax liabilities as of December 31, 2010 amounting to US$ 6,313,237 - net, and was recorded as part of tax benefit in the 2010 consolidated statements of income.

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan di atas dapat terpulihkan seluruhnya dengan penghasilan kena pajak di masa yang akan datang sebelum manfaat pajak tersebut berakhir.

Management believes that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income before the tax benefits expire.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak yang dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Company is as follows:

2011 2010US$ US$

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per consolidatedlaporan laba rugi konsolidasian 42.991.566 14.862.877 statements of income

Rugi (laba) sebelum pajak Loss (income) before tax anak perusahaan (41.948.838) 3.006.141 of subsidiaries

Laba sebelum pajak Perusahaan 1.042.728 17.869.018 Income before tax of the Company

Beban pajak dengan tarif yang berlaku 208.545 3.573.804 Tax expense at effective tax rates

Page 216: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 116

2011 2010US$ US$

Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Tax effect of permanent differencesPenghasilan yang tidak dikenakan

pajak (3.130.577) (544.337) Non-taxable incomeBiaya-biaya yang tidak dapat

dikurangkan 2.099.180 - Non-deductible expenses

Jumlah - bersih (1.031.397) (544.337) Net

Jumlah (822.852) 3.029.467 Subtotal

Penyesuaian atas pajak tangguhan (6.589) 488.453 Adjustment on deferred tax Pengaruh perubahan tarif pajak

penghasilan - (6.313.237) Effect of changes in tax rate

Jumlah penghasilan pajak Perusahaan (829.441) (2.795.317) Total tax benefit of the CompanyBeban (penghasilan) pajak Tax expense (benefit) of

anak perusahaan 10.711.732 (1.375.841) the subsidiaries

Jumlah beban (penghasilan) pajak 9.882.291 (4.171.158) Total tax expense (benefits)

d. Pemeriksaan Pajak d. Tax Assessments

Taksiran tagihan pajak Grup terdiri dari: The Group’s estimated claims for tax refund consists of:

2011 2010

US$ US$

Perusahaan The Companykelebihan pembayaran The overpayment of corporatepajak badan income taxTahun 2006 - 7.862.806 Year 2006Tahun 2008 2.172.073 2.172.073 Year 2008Tahun 2009 976.528 1.315.415 Year 2009Tahun 2010 747.814 - Year 2010

Lain-lain 2.931.979 2.957.078 Others

Jumlah 6.828.394 14.307.372 Total

Anak perusahaan 2.274.708 - Subsidiary

Jumlah 9.103.102 14.307.372 Total

Page 217: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 117

1) Pajak Penghasilan Pasal 23 1) Income Tax Article 23

Pada tahun 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk pajak penghasilan pasal 23 tahun fiskal 2007 sebesar Rp 5.452.754.781. Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut. Pada tahun 2010, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak (SKDJP) yang menolak keberatan yang diajukan Perusahaan atas SKPKB tersebut. Perusahaan mengajukan banding atas SKDJP tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu keputusan dari Pengadilan Pajak.

In 2009, the Company received Assessment Letter of Tax Underpayment (SKPKB) for income tax article 23 for fiscal year 2007 amounting to Rp 5,452,754,781. The Company filed an objection letter to the Tax Office on the SKPKB. In 2010, the Company received Decision Letter of Directorate General of Taxation (SKDJP), rejecting the objection filed on the SKPKB. The Company has filed an appeal against the SKDJP. As of date of completion of the consolidated financial statements, the Company is still awaiting for the decision from the Tax Court.

2) Pajak Penghasilan Pasal 26 2) Income Tax Article 26

Pada tahun 2009, Perusahaan menerima 3 (tiga) SKPKB untuk pajak penghasilan pasal 26 tahun fiskal 2007 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 5.007.421.529. Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut. Pada tahun 2010 dan 2011, Perusahaan menerima SKDJP yang menolak keberatan yang diajukan Perusahaan. Perusahaan mengajukan banding atas SKDJP tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu keputusan dari Pengadilan Pajak.

In 2009, the Company received 3 (three) SKPKBs for income tax article 26 for fiscal year 2007 totaling to Rp 5,007,421,529. The Company filed an objection letter to the Tax Office on the SKPKBs. In 2010 and 2011, the Company received SKDJPs, rejecting the objection filed on SKPKBs. The Company has filed an appeal against the SKDJPs. As of date of completion of the consolidated financial statements, the Company is still awaiting for the decision from the Tax Court.

3) Pajak Pertambahan Nilai 3) Value Added Tax

Pada tahun 2010, Perusahaan menerima Putusan Pengadilan Pajak yang memutuskan mengabulkan seluruh gugatan yang diajukan Perusahaan atas Surat Tagihan Pajak (STP) (a.n. SV) untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun fiskal 2004 sebesar Rp 2.037.351.805. Direktur Jendral Pajak (DJP) mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut. Atas Memori PK yang diajukan oleh DJP, Perusahaan telah menyampaikan Kontra Memori PK. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu keputusan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia.

In 2010, the Company received Decision Letter from Tax Court, accepting all claims made by the Company on the Tax Collection Letter (STP) (cq SV) for VAT for fiscal year 2004 amounting to Rp 2,037,351,805. Directorate General of Taxation (DJP) filed a request for reconsideration (PK) on the Decision Letter from Tax Court. On “Memori PK” filed by DJP, the Company has filed a “Kontra Memori PK”. As of date of completion of the consolidated financial statements, the Company is still awaiting for the decision from the Supreme Court of Indonesia.

Page 218: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 118

Pada tahun 2009, Perusahaan menerima SKPKB untuk PPN tahun fiskal 2007 sebesar Rp 7.027.399.104. Pada tahun 2010, Perusahaan menerima SKDJP yang menerima sebagian keberatan yang diajukan Perusahaan atas SKPKB tersebut, sehingga SKPKB diturunkan menjadi sebesar Rp 6.497.477.972. Perusahaan mengajukan banding atas SKDJP tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu keputusan dari Pengadilan Pajak.

In 2009, the Company received SKPKB for VAT for fiscal year 2007 amounting to Rp 7,027,399,104. In 2010, the Company received SKDJP, accepting partially, the objection filed on the SKPKB, wherein SKPKB was reduced to be Rp 6,497,477,972. The Company has filed an appeal against the SKDJP. As of date of completion of the consolidated financial statements, the Company is still awaiting for the decision from the Tax Court.

Pada tahun 2010, Perusahaan menerima SKPKB dan STP untuk PPN tahun fiskal 2008 masing-masing sebesar Rp 63.747.256.066 dan Rp 7.365.674.524. Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut. Pada tahun 2011, Perusahaan menerima SKDJP yang menolak keberatan atas SKPKB tersebut dan kemudian mengajukan banding atas SKDJP tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu keputusan dari Pengadilan Pajak.

In 2010, the Company received SKPKB and STP for VAT for fiscal year 2008 amounting to Rp 63,747,256,066 and Rp 7,365,674,524, respectively. The Company has filed objection letters against the SKPKB. In 2011, the Company received SKDJP, rejecting the objection filed on the SKPKB and has filed an appeal against the SKDJP. As of date of completion of the consolidated financial statements, the Company is still awaiting for the decision from the Tax Court.

4) Pajak Penghasilan Badan - 2006 4) Corporate Income Tax – 2006

Pada tahun 2010, Perusahaan mengajukan permohonan pembetulan SKPKB untuk pajak penghasilan badan tahun fiskal 2006 sebesar US$ 2.803.354. DJP menolak permohonan yang diajukan Perusahaan dan Perusahaan mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak. Pada tahun 2011, Perusahaan menerima Putusan Pengadilan Pajak, yang memutuskan mengabulkan seluruh gugatan Perusahaan dan menerima kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun fiskal 2006 tersebut di atas.

In 2010, the Company filed a rectification letter on SKPKB for corporate income tax for fiscal year 2006 amounting to US$ 2,803,354. DJP rejected the Company’s request and the Company has filed a claim to the Tax Court. In 2011, the Company received the Decision Letter from Tax Court, accepting all claims made by the Company and received the abovementioned overpayment of corporate income tax for fiscal year 2006.

5) Pajak Penghasilan Badan - 2008 5) Corporate Income Tax - 2008

Pada tahun 2010, Perusahaan menerima SKPKB untuk pajak penghasilan badan tahun fiskal 2008 sebesar US$ 3.794.526. Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut. Pada tahun 2011, Perusahaan menerima SKDJP yang menolak keberatan atas SKPKB tersebut dan kemudian mengajukan banding atas SKDJP tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu keputusan dari Pengadilan Pajak.

In 2010, the Company received SKPKB for corporate income tax for fiscal year 2008 amounting to US$ 3,794,526. The Company has filed an objection letter against the SKPKB. In 2011, the Company received SKDJP, rejecting the objection filed on the SKPKB and has filed an appeal against the SKDJP. As of date of completion of the consolidated financial statements, the Company is still awaiting for the decision from the Tax Court.

Page 219: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 119

6) Pajak Penghasilan Badan - 2009 6) Corporate Income Tax - 2009

Pada tahun 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk pajak penghasilan badan tahun fiskal 2009 sebesar US$ 338.887.

In 2011, the Company received Assesment Letter of Tax Overpayment (SKPLB) for corporate income tax for fiscal year 2009 amounting to US$ 338,887.

38. Laba per Saham 38. Earnings per Share

Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:

The calculation of basic earnings per share is as follows:

2011 2010

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada Net income attributable to owners ofpemilik entitas induk (dalam US$) 33.325.356 24.251.277 the Company (in US$)

Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar Weighted average number of sharesselama tahun berjalan 770.552.320 770.552.320 outstanding during the year

Laba per saham dasar (dalam US$) 0,043 0,031 Basic earnings per share (in US$)

39. Transaksi dengan Pihak Berelasi 39. Transactions with Related Parties

Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah hubungan berada dibawah pengendalian bersama melaui sebagian kepemilikan yang sama dan/atau memiliki sebagian direksi dan/atau komisaris yang sama dengan Grup.

The nature of related party relantionship is mainly due to being under common control, i.e. having the same ownership and/or directors and/or commissioners with the Group.

Transaksi dengan pihak berelasi Transactions with Related Parties a. Akun-akun terkait transaksi dengan pihak

berelasi adalah sebagai berikut:

a. The accounts involving transactions with related parties are as follows:

2011 2010 2011 2010US$ US$ % %

Aset lancar Current Assets

Kas dan setara kas Cash and cash equivalentsPT Bank Sinarmas Tbk 79.396.420 53.218.153 6,18 8,00 PT Bank Sinarmas Tbk

Investasi jangka pendek Short term investmentPT Sinarmas Sekuritas - unit PT Sinarmas Sekuritas - units of

reksadana 3.612.692 3.337.511 0,28 0,50 mutual fundPT Bank Sinarmas Tbk - deposito PT Bank Sinarmas Tbk - time

berjangka - 1.852.686 - 0,28 deposits

Jumlah 3.612.692 5.190.197 0,28 0,78 Total

Persentase terhadap JumlahAset/Liabilitas/

Percentage to Total Assets/Liabilities

Page 220: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 120

2011 2010 2011 2010US$ US$ % %

Aset lancar Current Assets

Piutang usaha Trade accounts receivablePT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 23.338.222 18.868.043 1,82 2,84 PT Indah Kiat Pulp & Paper TbkPT Smart Telecom 15.443.200 9.695.985 1,20 1,46 PT Smart TelecomPT Pindo Deli Pulp and PT Pindo Deli Pulp and

Paper Mills 12.644.766 17.604.322 0,99 2,65 Paper MillsPT Tapian Nadenggan 5.404.675 837.555 0,42 0,13 PT Tapian NadengganPT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 2.986.091 3.763.932 0,23 0,57 PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia TbkPT Binasawit Abadipratama 2.965.400 965.523 0,23 0,14 PT Binasawit AbadipratamaPT Sinar Kencana Inti Perkasa 2.373.024 280.798 0,19 0,04 PT Sinar Kencana Inti PerkasaPT Satya Kisma Usaha 1.598.636 55.010 0,13 0,01 PT Satya Kisma UsahaPT Sinar Mas Agro Resources and PT Sinar Mas Agro Resources and

Technology Tbk 1.560.058 520.847 0,12 0,09 Technology TbkPT Kresna Duta Agroindo 1.375.208 938.078 0,11 0,14 PT Kresna Duta AgroindoPT Sumber Indahperkasa 1.178.472 38.781 0,09 0,01 PT Sumber IndahperkasaPT Ramajaya Pramukti 916.837 96.876 0,07 0,01 PT Ramajaya PramuktiPT Buana Wiralestari Mas 868.240 170.231 0,07 0,03 PT Buana Wiralestari MasPT Sawitakarya Manunggul 823.823 53.805 0,06 0,01 PT Sawitakarya ManunggulPT Ivo Mas Tunggal 816.504 195.460 0,06 0,03 PT Ivo Mas TunggalPT Djuandasawit Lestari 718.929 - 0,06 - PT Djuandasawit LestariPT Meganusa Intisawit 627.167 56.706 0,05 0,01 PT Meganusa IntisawitPT Bumi Sawit Permai 585.887 - 0,05 - PT Bumi Sawit PermaiPT Sawit Mas Sejahtera 373.456 - 0,03 - PT Sawit Mas SejahteraPT Buana Artha Sejahtera 303.787 76.368 0,02 0,01 PT Buana Artha SejahteraPT Agrokarya Primalestari 301.901 118.480 0,02 0,02 PT Agrokarya PrimalestariPT Sinar Syno Kimia 290.200 94.365 0,02 0,01 PT Sinar Syno KimiaPT Maskapai Perkebunan PT Maskapai Perkebunan

Leidong West Indonesia 256.685 - 0,02 - Leidong West IndonesiaPT Bumipermai Lestari 226.010 250.123 0,02 0,04 PT Bumipermai LestariPT Paramitra Internusa Pratama 197.073 213.891 0,02 0,03 PT Paramitra Internusa PratamaPT Cahayanusa Gemilang 188.028 - 0,01 - PT Cahayanusa GemilangPT Mitrakarya Agroindo 187.747 302.223 0,01 0,04 PT Mitrakarya AgroindoPT Kencana Graha Permai 178.058 - 0,01 - PT Kencana Graha PermaiPT Buana Adhitama 171.964 - 0,01 - PT Buana AdhitamaPT Kartika Prima Cipta 141.083 77.516 0,01 0,01 PT Kartika Prima CiptaPT Forestalestari Dwikarya 94.137 188.957 0,01 0,03 PT Forestalestari DwikaryaPT Agrolestari Mandiri 91.554 215.254 0,01 0,03 PT Agrolestari MandiriPT Persada Graha Mandiri 50.859 176.550 0,00 0,03 PT Persada Graha MandiriPT Agrolestari Sentosa 35.033 316.794 0,00 0,05 PT Agrolestari SentosaPT Satria Perkasa Agung - 522.977 - 0,08 PT Satria Perkasa AgungPT Wirakarya Sakti - 418.890 - 0,06 PT Wirakarya SaktiPT Arara Abadi - 268.536 - 0,04 PT Arara AbadiLain-lain (masing-masing Other (less than US$ 100,000

kurang dari US$ 100.000) 385.452 348.826 0,03 0,05 each)

Jumlah 79.698.166 57.731.702 6,20 8,70 Total

Piutang lain - lain Other receivablesPT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 416.486 738.551 0,03 0,11 PT Pindo Deli Pulp and Paper MillsPT Rolimex Suburin Hutani Persada 46.718 - 0,00 - PT Rolimex Suburin Hutani PersadaPT Ferro Mas Dinamika 4.193 - 0,00 - PT Ferro Mas DinamikaPT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 1.668 701 0,00 0,00 PT Indah Kiat Pulp & Paper TbkLain-lain 72.067 36.662 0,01 0,01 Others

Jumlah 541.132 775.914 0,04 0,12 Total

Biaya dibayar dimuka Prepaid expensesPT Asuransi Sinar Mas 2.621.952 1.599.305 0,20 0,24 PT Asuransi Sinar MasPT Royal Oriental 262.813 253.662 0,02 0,04 PT Royal OrientalLain-lain 43.412 78.887 0,00 0,01 Others

Jumlah 2.928.177 1.931.854 0,22 0,29 Total

Persentase terhadap JumlahAset/Liabilitas/

Percentage to Total Assets/Liabilities

Page 221: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 121

2011 2010 2011 2010US$ US$ % %

Aset tidak lancar Noncurrent Assets

Piutang usaha jangka panjang Long-term trade account receivablePT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15.904.028 17.656.296 1,23 2,65 PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

Investasi saham Investments in shares of stocksPT Sinar Mas Multiartha Tbk 18.622.839 6.326.679 1,45 0,95 PT Sinar Mas Multiartha TbkPT Bumi Sepong Damai Tbk 7.601.143 7.040.425 0,59 1,06 PT Bumi Sepong Damai TbkPT Rolimex Suburin Hutani Persada 180.377 - 0,01 - PT Rolimex Suburin Hutani PersadaPT Ferro Mas Dinamika 61.266 61.790 0,00 0,01 PT Ferromas Dinamika

Jumlah 26.465.625 13.428.894 2,05 2,02 Total

Aset tidak lancar lain - lain Other Noncurrent assetsPT Bank Sinarmas Tbk 2.646.670 11.324 0,21 0,00 PT Bank Sinarmas TbkPT Royal Oriental 223.797 17.209 0,02 0,00 PT Royal OrientalPT Bumi Serpong Damai Tbk 21.332 - 0,00 - PT Bumi Serpong Damai TbkPT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 14.291 - 0,00 - PT Indah Kiat Pulp & Paper TbkLain-lain 12.265 - 0,00 - Other

Jumlah 2.918.355 28.533 0,23 0,00 Total

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities

Utang usaha Trade accounts payablePT Sinar Syno Kimia 3.159.878 5.440.096 0,85 1,65 PT Sinar Syno KimiaPT Ferro Mas Dinamika 2.209.557 1.226.782 0,60 0,37 PT Ferro Mas DinamikaPT SOCI MAS 1.324.522 1.706.705 0,36 0,52 PT SOCI MASPT Cakrawala Mega Indah 431.463 177.870 0,12 0,05 PT Cakrawala Mega IndahPT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 128.135 - 0,03 - PT Indah Kiat Pulp & Paper TbkPT Konverta Mitra Abadi 102.037 649.397 0,03 0,20 PT Konverta Mitra AbadiPT Ekamas Fortuna 28.006 953.085 0,01 0,29 PT Ekamas FortunaPT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 184 198.110 0,00 0,06 PT Pindo Deli Pulp and Paper MillsPT Smart Telecom - 528.850 - 0,16 PT Smart TelecomLain-lain (masing-masing kurang Lain-lain (masing-masing kurang

dari US$ 100.000) 13.221 119.889 0,00 0,04 dari US$ 100,000)

Jumlah 7.397.003 11.000.784 2,00 3,34 Total

Utang lain-lain Other payablesPT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 345.472 259.198 0,09 0,08 PT Indah Kiat Pulp & Paper TbkPT Sinar Mas Tunggal 60.000 - 0,02 - PT Sinar Mas TunggalPT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 4.066 20.710 0,00 0,00 PT Pindo Deli Pulp and Paper MillsLain-lain 18.476 21.435 0,00 0,01 Others

Jumlah 428.014 301.343 0,11 0,09 Total

Uang muka dari pelanggan Advances from customersPT Finnantara Intiga 1.071.589 1.071.589 0,29 0,34 PT Finnantara IntigaPT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 956.612 125.900 0,26 0,02 PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

Jumlah 2.028.201 1.197.489 0,55 0,36 Total

Liabil itas anjak piutang Factoring payablePT Sinar Mas Multifinance 1.000.000 1.000.000 0,27 0,15 PT Sinar Mas Multifinance

Biaya yang masih harus dibayar Accrued expensesPT Bina Sinar Amity - 56.992 - 0,02 PT Bina Sinar AmityPT Paramitra Agung Cemerlang - 53.002 - 0,02 PT Paramitra Agung CemerlangPT Sinar Kencana Intermoda - 44.527 - 0,01 PT Sinar Kencana IntermodaPT Kali Besar Raya Utama - 13.769 - 0,00 PT Kali Besar Raya Utama

Jumlah - 168.290 - 0,05 Total

Sewa pembiayaan Lease liabilitiesPT AB Sinar Mas Multifinance 8.300 25.468 0,00 0,01 PT AB Sinar Mas Multifinance

Liabilitas Jangka Panjang Noncurrent Liabilities

Sewa pembiayaan Lease liablitiesPT AB Sinar Mas Multifinance - 8.300 - 0,00 PT AB Sinar Mas Multifinance

Persentase terhadap JumlahAset/Liabilitas/

Percentage to Total Assets/Liabilities

Page 222: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 122

Percentage to Total RespectiveRevenues/Expenses

2011 2010 2011 2010USD USD % %

Pendapatan usaha RevenuesPT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 116.640.142 87.279.958 19,73 23,97 PT Indah Kiat Pulp & Paper TbkPT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 20.845.068 28.965.224 3,52 7,95 PT Pindo Deli Pulp and Paper MillsPT Smart Telecom 20.471.467 18.986.250 3,46 5,21 PT Smart Telecom PT Tapian Nadenggan 13.938.211 7.777.073 2,36 2,14 PT Tapian NadengganPT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 10.502.107 20.810.955 1,78 5,72 PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia TbkPT Sinar Mas Agro Resources and PT Sinar Mas Agro Resources and

Technology Tbk 9.032.001 4.379.071 1,53 1,20 Technology TbkPT Sinar Kencana Inti Perkasa 8.300.756 4.203.534 1,40 1,15 PT Sinar Kencana Inti PerkasaPT Binasawit Abadipratama 7.088.354 5.929.596 1,20 1,63 PT Binasawit AbadipratamaPT Buana Wiralestari Mas 5.168.340 2.866.342 0,87 0,79 PT Buana Wiralestari MasPT Kresna Duta Agroindo 4.704.087 4.183.466 0,79 1,15 PT Kresna Duta AgroindoPT Ivo Mas Tunggal 3.763.293 3.030.125 0,64 0,83 PT Ivo Mas TunggalPT Ramajaya Pramukti 3.721.787 1.372.638 0,63 0,38 PT Ramajaya PramuktiPT Sumber Indahperkasa 3.269.194 878.428 0,55 0,24 PT Sumber IndahperkasaPT Satya Kisma Usaha 2.924.544 566.074 0,49 0,16 PT Satya Kisma UsahaPT Meganusa Intisawit 2.787.741 943.627 0,47 0,26 PT Meganusa IntisawitPT Lontar Papyrus Pulp and Paper PT Lontar Papyrus Pulp and Paper

Industry 2.355.524 2.415.858 0,40 0,66 IndustryPT Agrokarya Primalestari 2.301.807 1.588.046 0,39 0,44 PT Agrokarya PrimalestariPT Bumipermai Lestari 2.220.658 3.812.229 0,37 1,05 PT Bumipermai LestariPT Djuandasawit Lestari 2.220.658 1.578.476 0,38 0,43 PT Djuandasawit LestariPT Mitrakarya Agroindo 2.154.321 2.559.771 0,36 0,71 PT Mitrakarya AgroindoPT Sawitakarya Manunggul 1.985.279 1.511.358 0,34 0,41 PT Sawitakarya ManunggulPT Forestalestari Dwikarya 1.702.744 2.456.439 0,29 0,67 PT Forestalestari DwikaryaPT Buana Artha Sejahtera 1.555.043 1.477.979 0,26 0,41 PT Buana Artha SejahteraPT Bumipalma Lestaripersada 1.352.185 1.310.480 0,23 0,36 PT Bumipalma LestaripersadaPT Sinar Syno Kimia 1.318.167 574.414 0,23 0,16 PT Sinar Syno KimiaPT Maskapai Perkebunan Leidong PT Maskapai Perkebunan Leidong

West Indonesia 1.058.157 785.359 0,18 0,22 West IndonesiaPT Bumi Sawit Permai 1.042.823 741.621 0,18 0,20 PT Bumi Sawit PermaiPT Sawit Mas Sejahtera 731.058 1.149.130 0,12 0,32 PT Sawit Mas SejahteraPT Agrolestari Mandiri 723.224 1.850.233 0,12 0,51 PT Agrolestari MandiriPT Persada Graha Mandiri 699.836 760.149 0,12 0,21 PT Persada Graha MandiriPT Kartika Prima Cipta 635.771 268.367 0,11 0,07 PT Kartika Prima CiptaPT Aditunggal Mahajaya 626.228 437.810 0,11 0,12 PT Aditunggal MahajayaPT Kencana Graha Permai 601.347 274.052 0,10 0,07 PT Kencana Graha PermaiPT Paramitra Internusa Pratama 482.262 740.651 0,08 0,20 PT Paramitra Internusa PratamaPT Buana Adhitama 480.985 233.637 0,08 0,06 PT Buana AdhitamaPT Cahayanusa Gemilang 460.644 221.968 0,08 0,06 PT Cahayanusa GemilangPT Bangun Nusa Mandiri 453.033 227.879 0,08 0,06 PT Bangun Nusa Mandiri PT Agrolestari Sentosa 449.743 - 0,08 - PT Agrolestari SentosaPT Arara Abadi 435.718 2.718.619 0,07 0,75 PT Arara AbadiPT Sumalindo Hutani Jaya 128.316 - 0,02 - PT Sumalindo Hutani JayaPT Bina Sinar Amity 123.940 - 0,02 - PT Bina Sinar AmityPT Sinar Mas Tunggal 64.856 13.950.042 0,01 3,83 PT Sinar Mas TunggalPT Wirakarya Sakti 19.477 818.639 0,00 0,22 PT Wirakarya SaktiPT Satria Perkasa Agung - 587.823 - 0,16 PT Satria Perkasa AgungLain-lain (masing-masing kurang dari

US$ 100.000) 126.017 486.463 0,02 0,13 Others (less than US$ 100,000 each)

Jumlah 261.666.912 237.709.853 44,26 65,28 Total

Persentase terhadap JumlahPendapatan/Beban yang Bersangkutan

Page 223: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 123

Percentage to Total RespectiveRevenues/Expenses

2011 2010 2011 2010USD USD % %

Beban pokok penjualan Cost of revenuesPT Sinar Syno Kimia 19.607.438 18.725.225 4,24 6,36 PT Sinar Syno KimiaPT Ferro Mas Dinamika 5.626.877 4.305.611 1,22 1,46 PT Ferro Mas DinamikaPT SOCI MAS 4.936.445 5.310.435 1,07 1,80 PT SOCI MAS PT Smart Telecom 3.936.294 465.547 0,85 0,16 PT Smart TelecomPT Cakrawala Mega Indah 2.598.657 1.224.775 0,56 0,42 PT Cakrawala Mega IndahPT Asuransi Sinar Mas 2.043.173 2.375.365 0,44 0,81 PT Asuransi Sinar MasPT Konverta Mitra Abadi 807.712 778.945 0,18 0,26 PT Konverta Mitra AbadiPT Lontar Papyrus Pulp and Paper PT Lontar Papyrus Pulp and Paper

Industry - 9.254.382 - 3,15 IndustryPT Ekamas Fortuna - 13.136.301 - 4,47 PT Ekamas FortunaLain-lain (masing-masing kurang

dari US$ 100.000) 202.288 186.697 0,04 0,06 Others (less than US$ 100,000 each)

Jumlah 39.758.884 55.763.283 8,60 18,95 Total

Beban penjualan Selling expensesLain-lain (masing-masing kurang

dari US$ 100.000) 8.730 9.956 0,01 0,03 Others (less than US$ 100,000 each)

Beban umum dan administrasi General and administrative expensesPT Sinar Mas Multifinance 179.310 - 0,24 - PT Sinar Mas MultifinanceLain-lain (masing-masing kurang

dari US$ 100.000) 148.449 217.521 0,20 0,58 Others (less than US$ 100,000 each)

Jumlah 327.759 217.521 0,44 0,58 Total

Persentase terhadap JumlahPendapatan/Beban yang Bersangkutan

b. Grup mengasuransikan persediaan, properti

investasi, dan aset tetap kecuali tanah, kepada PT Asuransi Sinar Mas (Catatan 9, 14, dan 15).

b. The Group has insured its inventories, investment properties, and property, plant, and equipment (except landrights) with PT Asuransi Sinar Mas (Notes 9, 14, and 15).

c. Utang bank Perusahaan dijamin oleh

jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Intrapersada Purimakmur (Catatan 26).

c. The Company’s bank loans were secured by corporate guarantee fromPT Intrapersada Purimakmur (Note 26).

d. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan

PT Smart Telecom sehubungan dengan sewa menyewa infrastruktur telekomunikasi.

d. The Company has entered into an agreement with PT Smart Telecom covering the lease and telecommunication infrastructures.

e. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Perusahaan

(sebagai penjual) dan PT Sinar Mas Teladan (sebagai pembeli) menandatangani perjanjian jual beli tanah dan bangunan, yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda Raya dengan harga jual sebesar Rp 129.039.435.000 (Catatan 15).

e. On October 18, 2011, the Company (as seller) and PT Sinar Mas Teladan (of buyer) signed sale purchase agreement land and building, located in Jl. Ir. H. Juanda Raya with sales price amounted Rp 129,039,435,000 (Note 15).

f. Gaji dan tunjangan yang dibayar kepada

dewan komisaris dan direksi Perusahaan sebesar US$ 789.974 tahun 2011 dan US$ 291.368 tahun 2010.

f. Salaries and allowances provided and paid to the Company’s board of commissioners and directors amounted to US$ 789,974 in 2011 and US$ 291,368 in 2010.

Page 224: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 124

Semua transaksi-transaksi material dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All material transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

40. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko

Keuangan 40. Financial Risk Management Objectives and

Policies Manajemen Risiko Keuangan Financial Risk Management Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk, and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan pinjaman kepada bank dan lembaga keuangan, liabilitas anjak piutang, dan liabilitas sewa pembiayaan.

Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposure to interest rate risk relates primarily to loans payable to bank and financial institutions, factoring payable, and lease liabilities.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel. Manajemen Grup juga melakukan penelaahan atas suku bunga yang telah ditetapkan, apabila suku bunga pasar turun secara signifikan, Manajemen Grup akan melakukan negosiasi untuk menurunkan suku bunga tersebut. Manajemen Grup juga secara terus-menerus melakukan penelahaan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal dengan tingkat bunga yang menguntungkan bagi Grup.

To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost through a mix of fixed-rate and variable-rate debts. Management of the Group also conducts assessments on such rates and if market interest rate decreases significantly, management of the Group would negotiate with creditors for reduction in interest rates. Management also continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources in terms of the interest rate for the Group’s benefit.

Page 225: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 125

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:

The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk as of December 31, 2011 and 2010:

Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dariatau sama dengan 1 tahun/ atau sama dengan 1 tahun/

1 tahun/ More than 1 tahun/ More than Jumlah/Within 1 year 1 year Within 1 year 1 year Total

US$ US$ US$ US$ US$Aset AssetsKas dan setara kas 42.476.613 - 438.698.541 - 481.175.154 *) Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek - - 6.754.521 - 6.754.521 Short-term investmentsDana yang dibatasi

pencairannya - - 57.344.508 - 57.344.508 Restricted fundInvestasi obligasi konversi - - - 73.114.224 73.114.224 Investment in convertible bondAset tidak lancar lain-lain - - 8.486.198 1.456.557 9.942.755 Other noncurrent assets

Jumlah aset keuangan 42.476.613 - 511.283.768 74.570.781 628.331.162 Total financial assets

Liabilitas LiabilitiesPinjaman bank dan Loans payable to bank and lembaga keuangan 79.175.738 92.807.280 31.235.573 8.114.007 211.332.598 financial institutionsLiabil itas anjak piutang - - 1.000.000 - 1.000.000 Factoring payableLiabil itas sewa pembiayaan - - 1.104.174 1.471.456 2.575.630 Lease liabilities

Jumlah liabilitas keuangan 79.175.738 92.807.280 33.339.747 9.585.463 214.908.228 Total financial liabil ities

2011

Floating interest rate Fixed interest rateSuku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/

Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dariatau sama dengan 1 tahun/ atau sama dengan 1 tahun/

1 tahun/ More than 1 tahun/ More than Jumlah/Within 1 year 1 year Within 1 year 1 year Total

US$ US$ US$ US$ US$Aset AssetsKas dan setara kas 18.863.083 - 49.828.380 - 68.691.463 *) Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek - - 1.852.686 - 1.852.686 Short-term investmentsAset tidak lancar lain-lain - - 11.324 - 11.324 Other noncurrent assets

Jumlah aset keuangan 18.863.083 - 51.692.390 - 70.555.473 Total financial assets

Liabilitas LiabilitiesPinjaman kepada bank dan Loans payable to bank and lembaga keuangan 31.304.743 173.873.629 21.663.168 128.758 226.970.298 financial institutionsLiabil itas anjak piutang - - 1.000.000 - 1.000.000 Factoring payableLiabil itas sewa pembiayaan - - 89.988 31.241 121.229 Lease liabilities

Jumlah liabilitas keuangan 31.304.743 173.873.629 22.753.156 159.999 228.091.527 Total financial liabil ities

*) Tidak termasuk saldo kas/Excluding cash on hand

2010

Floating interest rate Fixed interest rateSuku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/

Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan pinjaman bank dan lembaga keuangan.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to the foreign exchange risk relates primarily to loans payable to bank and financial institution.

Page 226: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 126

Selain pinjaman bank dan lembaga keuangan, Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Transaksi yang menimbulkan risiko nilai tukar terutama dari utang kepada bank dan lembaga keuangan dalam mata uang Rupiah. Risiko ini dikurangi dengan pendapatan Grup dalam mata uang Rupiah. Selain itu, Grup juga meyakinkan bahwa eksposur bersih ditekan pada tingkat yang dapat diterima dengan cara membeli atau menjual mata uang asing pada harga pada saat dibutuhkan untuk mengatasi ketidakseimbangan jangka pendek.

Other than loans payable to bank and financial institutions, the Group has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty. The transaction giving rise to this risk is primarily loans payable to bank and financial institutions denominated in Rupiah. This risk is, to some extent, mitigated by the Group’s revenues denominated in Rupiah. Furthermore, the Group also ensures that the net exposure is kept to an acceptable level by buying or selling foreign currencies at spot rates where necessary to address short-term imbalances.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2011 and 2010, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

Saldo dalam Saldo dalamMata mata uang mata uanguang asal/ Ekuivalen asal/ Ekuivalenasal/ Balance in dalam US$/ Balance in dalam US$/

Original original Equivalent in original Equivalent incurrency currency US$ currency US$

Aset AssetsKas dan setara kas IDR 3.978.774.348.818 438.770.881 450.570.544.773 50.113.507 Cash and cash equivalents

CNY 10.396 1.650 - -Investasi jangka pendek IDR 94.009.900.668 10.367.214 46.665.064.604 5.190.197 Short term investmentsPiutang usaha IDR 340.605.437.948 37.561.253 291.230.462.827 32.391.332 Trade accounts receivablePiutang lain-lain IDR 179.980.077.233 19.847.825 11.116.686.840 1.236.424 Other receivablesDana yang dibatasi

pencairannya IDR 520.000.000.000 57.344.508 - - Restricted fundLong-term trade accounts

Piutang usaha jangka panjang IDR 23.411.955.700 2.581.821 23.411.955.700 2.603.932 receivableInvestasi obligasi konversi 662.999.780.874 73.114.224 - - Investment in convertible bondAset tidak lancar lain-lain IDR 77.691.855.321 8.567.695 25.667.245.146 2.854.771 Other noncurrent asset

Jumlah Aset 648.157.071 94.390.163,0 Total Assets

Liabil itas LiabilitiesPinjaman bank jangka pendek IDR 126.260.500.000 13.923.743 177.745.641.435 19.769.285 Short-term bank loansUtang usaha IDR 118.315.972.419 13.047.637 124.778.122.150 13.878.114 Trade accounts payable

SGD 19.531 15.022 7.317 5.681 JP¥ 690.960 8.900 290.930 3.569 EUR 1.387.126 1.795.704 38.329 50.968 GBP - - 6.758 10.443

Utang lain-lain IDR 43.048.323.866 4.747.279 102.751.512.161 11.428.263 Other accounts payableSGD 5.753 4.425 120 93 EUR 1.061 1.374 - -

Biaya yang masih harus dibayar IDR 53.320.492.726 5.880.631 41.019.625.157 4.562.298 Accrued expensesSGD - - 613 476 JP¥ - - 26.216 322 GBP - - 33.291 51.445 EUR 467.308 604.954 101.050 134.372

Liabilitas jangka panjang lainnya IDR 3.981.468.928 439.068 - - Other noncurrent assetsCadangan imbalan paska kerja Defined benefit post -

IDR 54.874.784.368 6.051.476 45.264.576.548 5.034.432 employment reservePinjaman bank dan Loans payable to bank and

lembaga keuangan IDR 521.134.187.712 57.469.584 681.105.225.569 75.754.113 financial institutionsLiabilitas sewa pembiayaan IDR 180.767.947 19.935 1.089.963.900 121.229 Lease liabilities

Jumlah Liabilitas 104.009.732 130.805.103 Total Liabilities

20102011

Page 227: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 127

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2e atas laporan keuangan konsolidasian.

As of December 31, 2011 and 2010, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2e to the consolidated financial statements.

Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.

Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:

The table below shows consolidated statements of financial position exposures related to credit risk as of December 31, 2011 and 2010:

2011 2010

Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/ Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/Gross Amounts Net Amounts Gross Amounts Net Amounts

US$ US$ US$ US$

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi At FVPLInvestasi jangka pendek - unit reksa dana 3.612.692 3.612.692 3.337.511 3.337.511 Short-term investment - units of mutual fundInvestasi jangka pendek - obligasi konversi 4.411.116 4.411.116 - - Short-term investment - convertible bondsInvestasi obligasi konversi 73.114.224 73.114.224 - - Investment in convertible bond

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesKas dan setara kas 481.175.154 481.175.154 68.691.463 68.691.463 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek - deposito berjangka 2.343.406 2.343.406 1.852.686 1.852.686 Short-term investment - time depositsPiutang usaha - bersih 126.458.139 125.433.871 88.135.513 87.117.306 Trade accounts receivable - netPiutang lain-lain 26.585.725 26.585.725 5.719.009 4.980.458 Other receivablesDana yang dibatasi pencairannya 57.344.508 57.344.508 - - Restricted fundPiutang usaha jangka panjang 15.904.028 15.904.028 17.656.296 17.656.296 Long-term trade accounts receivableAset tidak lancar lain-lain 10.727.570 10.727.570 1.260.687 1.260.687 Other noncurrent assets

Tersedia untuk dijual AFSInvestasi dalam saham 46.958.622 46.958.622 15.271.166 15.271.166 Investments in shares of stock

Jumlah 848.635.184 847.610.916 201.924.331 200.167.573 Total

Risiko Likuiditas Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitas.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang. Manajemen tidak mengharapkan bahwa arus kas yang dimasukkan ke dalam analisa jatuh tempo tersebut terjadi jauh lebih awal, atau dalam jumlah yang berbeda signifikan.

In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles. It is not expected that the cash flows included in the maturity analysis could occur significantly earlier, or at significantly different amounts.

Page 228: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 128

Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The table below summarizes the maturity profile of consolidated financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2011 and 2010.

<= 1 tahun/ >1 tahun-2 tahun/ >2 tahun-5 tahun/ > 5 tahun/ Jumlah/ Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/<= 1 year >1-2 years >2-5 years > 5 years Total Transaction costs As Reported

US$ US$ US$ US$ US$ US$ US$

Aset AssetsKas dan setara kas 481.385.444 - - - 481.385.444 - 481.385.444 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek 10.367.214 - - - 10.367.214 - 10.367.214 Short-term investmentsPiutang usaha - bersih 125.433.871 - - - 125.433.871 - 125.433.871 Trade accounts receivable - netPiutang lain-lain 26.585.725 - - - 26.585.725 - 26.585.725 Other receivableDana yang dibatasi pencairannya 57.344.508 - - - 57.344.508 - 57.344.508 Restricted fundPiutang usaha jangka panjang - 15.904.028 - - 15.904.028 - 15.904.028 Long-term trade accounts receivableInvestasi saham *) - - - 46.958.622 46.958.622 - 46.958.622 Investment in shares of stocks *)Investasi obligasi konversi - 73.114.224 - - 73.114.224 - 73.114.224 Investment in convertble bondAset tidak lancar lain-lain 8.486.428 2.241.142 - - 10.727.570 - 10.727.570 Other noncurrent assetsJumlah 709.603.190 91.259.394 - 46.958.622 847.821.206 - 847.821.206 Total

Liabilitas LiabilitiesPinjaman bank dan lembaga Loans payable to bank and financial

keuangan 110.542.387 71.091.994 30.022.013 - 211.656.394 (323.796) 211.332.598 institutionsUtang usaha 83.492.577 - - - 83.492.577 - 83.492.577 Trade accounts payableUtang lain-lain 4.902.663 - - - 4.902.663 - 4.902.663 Other account payableLiabilitas anjak piutang 1.000.000 - - - 1.000.000 - 1.000.000 Factoring payableBiaya yang masih harus dibayar 10.771.861 - - - 10.771.861 - 10.771.861 Accrued expensesLiabilitas sewa pembiayaan 1.104.174 1.471.456 - - 2.575.630 - 2.575.630 Lease liabilities

Jumlah 211.813.662 72.563.450 30.022.013 - 314.399.125 (323.796) 314.075.329 Total

Selisih aset dengan liabilitas 497.789.528 18.695.944 (30.022.013) 46.958.622 533.422.081 323.796 533.745.877 Maturity gap of assets and liabilities

2011

<= 1 tahun/ >1 tahun-2 tahun/ >2 tahun-5 tahun/ > 5 tahun/ Jumlah/ Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/<= 1 year >1-2 years >2-5 years > 5 years Total Transaction costs As Reported

US$ US$ US$ US$ US$ US$ US$

Aset AssetsKas dan setara kas 68.784.724 - - - 68.784.724 - 68.784.724 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek 5.190.197 - - - 5.190.197 - 5.190.197 Short-term investmentsPiutang usaha - bersih 87.117.306 - - - 87.117.306 - 87.117.306 Trade accounts receivable - netPiutang lain-lain 5.719.009 - - - 5.719.009 - 5.719.009 Other receivablePiutang usaha jangka panjang - 1.730.157 15.926.139 - 17.656.296 - 17.656.296 Long-term trade accounts receivableInvestasi saham - - - 15.271.166 15.271.166 - 15.271.166 Investment in shares of stocksAset tidak lancar lain-lain 818.079 68.601 374.007 - 1.260.687 - 1.260.687 Other noncurrent assets

Jumlah 167.629.315 1.798.758 16.300.146 15.271.166 200.999.385 - 200.999.385 Total

Liabilitas LiabilitiesPinjaman bank dan lembaga Loans payable to bank and financial

keuangan 53.286.487 42.969.430 131.357.241 - 227.613.158 (642.860) 226.970.298 institutionsUtang usaha 46.356.940 - - - 46.356.940 - 46.356.940 Trade accounts payableUtang lain-lain 11.534.405 - - - 11.534.405 - 11.534.405 Other accounts payableLiabilitas anjak piutang 1.000.000 - - - 1.000.000 - 1.000.000 Factoring payableBiaya yang masih harus dibayar 6.424.659 - - - 6.424.659 - 6.424.659 Accrued expensesLiabilitas sewa pembiayaan 89.988 31.241 - - 121.229 - 121.229 Lease liabilities

Jumlah 118.692.479 43.000.671 131.357.241 - 293.050.391 (642.860) 292.407.531 Total

Selisih aset dengan liabilitas 48.936.836 (41.201.913) (115.057.095) 15.271.166 (92.051.006) 642.860 (91.408.146) Maturity gap of assets and liabilities

2010

*) tidak termasuk investasi dalam ventura bersama

*) excluding investments in joint venture

Page 229: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 129

41. Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontijensi 41. Significant Agreements, Commitments, and Contingencies

a. Pada tanggal 16 Januari 1991, PT Supra

Veritas (SV) yang merupakan salah satu pemegang saham pendiri (Pendiri) PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD City) dan pemegang ijin lokasi beserta para Pendiri BSD City lainnya telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan BSD City. Perjanjian kerjasama tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu berdasarkan perjanjian tanggal 20 Maret 1997 dan 25 November 2004. Perjanjian kerjasama dan perubahannya tersebut mengatur antara lain:

a. On January 16, 1991, PT Supra Veritas (SV) as one of founder stockholders (Founders) of PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD City) and location rightholders and the others Founders of BSD City have signed a cooperation agreement with BSD City. The cooperation agreement has been amended for several times which were based on agreement dated March 20, 1997 and November 25, 2004. The cooperation agreement and its amendments consisted of the following:

1. Pemberian kuasa dengan hak

substitusi kepada BSD City untuk membebaskan tanah yang terletak dalam wilayah ijin lokasi dari masing-masing pemegang ijin lokasi, mengembangkan proyek serta menjual/mengalihkan dan/atau menyewakan tanah dan bangunan proyek.

1. Granting the authority with substitution right to BSD City to acquire land which are located in area of location rights of each location rightholders, to develop projects and sell/transfer and/or lease the land and building’s project.

2. BSD City akan mengusahakan dana

untuk mengembangkan proyek, namun pemegang ijin lokasi dan Pendiri BSD City akan bertindak sebagai penjamin utang.

2. BSD City will arrange the fund for developing the project, wherein the location rightholders and the Founders of BSD City will act as the guarantors.

3. Para Pendiri tidak akan menjual,

menggadaikan atau membebani dengan cara apapun saham mereka dalam BSD City, walaupun BSD City nantinya akan menjadi perseroan terbuka, kecuali disepakati lain oleh para Pendiri.

3. The Founders will not sell, secure or transfer their stocks in BSD City in any way, even though BSD City becomes a publicly listed company, except as otherwise agreed by the Founders.

4. Para Pendiri mengakui bahwa

meskipun semua tanah tersebut terdaftar atas nama Pendiri sebagai pemegang ijin lokasi, tanah tersebut sesungguhnya merupakan milik/aset/ persediaan BSD City, karena pembebasan tanah tersebut menggunakan biaya BSD City dan para Pendiri tidak akan mengakui dan membukukan tanah tersebut sebagai aset mereka.

4. The Founders have stated and confirmed that even though the land is registered under their names as the location rightholders, the land belongs to the BSD City because the acquisition of land using BSD City’s account. The Founders bind themselves not to record the land as their assets.

5. Para Pendiri akan menanggung segala

biaya sehubungan dengan kerugian yang mungkin diderita oleh BSD City dikarenakan adanya tuntutan dari kreditor para Pendiri.

5. The Founders guarantee the Company against all costs or losses that might be incurred by BSD City due to any prosecution from the Founders’ creditors.

Perjanjian ini berlaku surut mulai tanggal 1 Desember 1986. Masing-masing pihak mengikat diri untuk tidak membatalkan perjanjian kerjasama ini selama BSD City belum dibubarkan.

The agreement is valid retroactively from December 1, 1986. All parties involved bind themselves not to cancel the agreement until the BSD City is liquidated.

Page 230: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 130

Sejak SV menggabungkan diri dengan Perusahaan, perjanjian kerjasama tersebut di atas ditegaskan kembali oleh Perusahaan dan BSD City berdasarkan Penegasan Perjanjian Kerjasama tanggal 19 Januari 2009, dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta.

Since SV has been merged to the Company, the above cooperation agreement was reaffirmed by the Company and BSD City based on Reaffirmation of Cooperation Agreement dated January 19, 2009 from Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., public notary in Jakarta.

b. Pada tanggal 29 Desember 1997,

Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) dan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (PDPP) yang berlaku selama dua puluh lima (25) tahun, sebagai berikut:

b. On December 29, 1997, the Company and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) and PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (PDPP) entered into the following agreements which are valid for a period of twenty five (25) years:

• Asset Purchase Agreements

Perjanjian ini mengatur tentang harga dan ketentuan lainnya sehubungan dengan pembelian seluruh aset yang terletak di dalam komplek pembangkit tenaga listrik dan uap (power assets) antara Perusahaan, IKPP dan PDPP. Berdasarkan perjanjian ini, hanya power assets yang dijual kepada Perusahaan sedangkan tanah dimana power assets berada tetap menjadi milik IKPP dan PDPP. Tanah tersebut akan disewakan oleh IKPP dan PDPP kepada Perusahaan berdasarkan Lease Agreements.

• Asset Purchase Agreements

These agreements provide for price and other provisions in relation to the purchase of all assets which were located in complex of power assets between the Company, IKPP and PDPP. Based on the agreements, only power assets were sold to the Company while land wherein the power assets are located remain the properties of IKPP and PDPP. The land will be leased by the Company from IKPP and PDPP in accordance with the provisions of the Lease Agreements.

• Master Operating Agreements

Perjanjian ini berikut dengan perubahan-perubahannya memuat ketentuan-ketentuan dan prosedur operasional dari komplek pembangkit tenaga listrik dan uap (power plants). Perjanjian ini berlaku selama dua puluh lima (25) tahun dan dapat diperpanjang. Perusahaan akan tetap mengoperasikan power plants meskipun IKPP dan PDPP telah melakukan pembelian kembali power assets setelah berakhirnya Energy Services Agreements.

• Master Operating Agreements

These agreements and the amendments therein provide for certain provisions and operational procedures of power plants. These agreements are valid for a period of twenty five (25) years and can be extended. The Company will remain the operator of the power plants, even though IKPP and PDPP have repurchased the power assets after the Energy Services Agreements have expired.

• Energy Service Agreements

Perjanjian ini berikut dengan perubahan-perubahannya mengatur antara lain tentang tarif jasa penyediaan tenaga listrik dan uap. IKPP dan PDPP memiliki opsi untuk membeli kembali power assets pada saat berakhirnya perjanjian ini berdasarkan harga pasar.

• Energy Service Agreements

These agreements and the amendments therein provide certain provisions among others for tariff on steam and power processing services. IKPP and PDPP have options to repurchase the power assets at market price at the end of the term of these agreements.

Page 231: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 131

• Lease Agreements

Berdasarkan perjanjian ini berikut dengan perubahan dan tambahannya, IKPP dan PDPP akan menyewakan bagian tanah mereka kepada Perusahaan. Jangka waktu perjanjian akan diperpanjang mengikuti perpanjangan jangka waktu dari Energy Service Agreements. Perusahaan mencatat beban sewa selama tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 29.000.

• Lease Agreements

Based on these agreements and the amendments therein, IKPP and PDPP will lease to the Company a portion of their land. The terms of the lease agreements will be extended pursuant to extension in the term of the Energy Services Agreements. The Company recognized rental expense in 2011 and 2010 both amounting to US$ 29,000.

c. Pada tanggal 17 Juni 2005, Perusahaan

mengadakan Perjanjian Distributor (Distributor Agreement) dengan PT Ekamas Fortuna (Ekamas). Ekamas menunjuk Perusahaan sebagai penyalur produknya. Perjanjian ini dapat diakhiri dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.

c. On June 17, 2005, the Company entered into a Distributor Agreement with PT Ekamas Fortuna (Ekamas). Ekamas has appointed the Company as a distributor of its products. This agreement can be terminated upon written approval from both parties.

d. Iuran Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB)

dan Iuran Tetap d. Royalty and Deadrent

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 129/KMK.01/1997 tanggal 31 Maret 1997, perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara berkewajiban untuk menyetor DHPB sebesar 13,5% dari produksi batubara.

Based on the Decision Letter No. 129/KMK.01/1997 dated March 31, 1997 of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, all companies engaged in coal mining activities are required to pay royalty fee equivalent to 13.5% of coal produced from its activities.

Sehubungan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 129/KMK.01/1997, BORNEO, anak perusahaan, dan Pemerintah Republik Indonesia mengadakan Perjanjian Kerjasama Penjualan Batubara No. 32.KS/05/DJB/2009 tanggal 12 November 2009 yang berlaku sejak 1 Juli 2009 sampai dengan 31 Desember 2010 dan No. 49.BA/05/DJB/2011 tanggal 28 Maret 2011 yang berlaku sejak 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut BORNEO wajib menyetor hasil penjualan batubara bagian Pemerintah sebesar 13,5% dari penjualan yang diterima BORNEO.

In accordance with the Decision Letter No. 129/KMK.01/1997 of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, BORNEO, a subsidiary, and the Government of the Republic of Indonesia entered into Coal Sale agreement No. 32.KS/05/DJB/2009 dated November 12, 2009, which was valid starting July 1, 2009 until December 31, 2010 and No. 49.BA/05/DJB/2011 dated March 28, 2011 which is valid starting January 1, 2011 until December 31, 2015. As stated in the agreement, BORNEO is required to pay to Indonesia Government an amount equivalent to 13.5% of proceeds from sale of BORNEO’s coal.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003, seluruh perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 3% - 5% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan.

Further, based on Government regulation No. 45/2003, all companies holding mining rights have an obligation to pay an exploitation fee equivalent to certain percentage, ranging from 3% - 5% of sales, net of selling expenses.

Page 232: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 132

Iuran DHPB yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 25.368.277.802 (ekuivalen sebesar US$ 2.797.560) dan Rp 16.889.150.470 (ekuivalen sebesar US$ 1.878.451) disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 25). Beban DHPB untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 162.804.577.572 (ekuivalen sebesar US$ 18.543.740) dan Rp 44.512.743.168 (ekuivalen sebesar US$ 4.899.829) disajikan dalam “Beban pokok penjualan” (Catatan 34).

As of December 31, 2011 and 2010, accrued royalty fee amounted to Rp 25,368,277,802 (equivalent to US$ 2,797,560) and Rp 16,889,150,470 (equivalent to US$ 1,878,451), respectively, and is presented as part of “Accrued expenses” in the consolidated statements of financial position (Note 25). The royalty fee for the years ended December 31, 2011 and 2010, amounted to Rp 162,804,577,572 (equivalent to US$ 18,543,740) and Rp 44,512,743,168 (equivalent to 4,899,829), respectively, and was presented as part of “Cost of revenues (Note 34).

Sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), BORNEO diwajibkan untuk membayar iuran tetap kepada Pemerintah berdasarkan jumlah hektar yang termasuk dalam area PKP2B yaitu 24.100 hektar sesuai dengan tarif yang di tetapkan dalam PKP2B. Beban deadrent untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 845.311.796 (ekuivalen sebesar US$ 96.283) dan Rp 877.274.075 (ekuivalen sebesar US$ 96.568), disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 35).

In accordance with the Coal Contract of Work (CCoW), BORNEO is required to pay fixed payment (deadrent) to the Government based on total area of land of 24,100 hectares area and the rates stipulated therein. Deadrent for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 845,311,796 (equivalent to US$ 96,283) and Rp 877,274,075 (equivalent to US$ 96,568), respectively, and was presented as part of “General and administrative expenses” (Note 35).

e. Perjanjian Penggarapan Lahan dan

Pertambangan Batubara e. Land Exploitation Agreement

BORNEO mengadakan perjanjian penggarapan/eksploitasi lahan tambang batubara dengan beberapa pihak ketiga. Sesuai dengan perjanjian tersebut, BORNEO akan membayar pemilik lahan sejumlah nilai tertentu berdasarkan hasil produksi setiap bulan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama.

BORNEO had agreements with third parties relating to usage/ exploitation of a certain parcel of land in relation to its mining activities. Based on the aforementioned agreement, BORNEO will pay the land owner a certain sum of money calculated based on the production output for each month in accordance with the terms and conditions stipulated in the Agreement.

Berdasarkan Perjanjian Pemakaian Lahan tanggal 4 Juli 2008 antara PT Kirana Chatulistiwa (KIRANA), pihak ketiga, dengan BORNEO, KIRANA selaku pemilik hak atas Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) mengijinkan BORNEO melakukan kegiatan penambangan batubara didalam area HTI milik KIRANA, dimana sebagian areal PKP2B BORNEO berada di dalam areal HTI milik KIRANA. Perjanjian ini akan berakhir setelah BORNEO selesai melakukan penambangan di areal HTI. Sehubungan dengan perjanjian ini, pada tanggal 27 Agustus 2010, BORNEO telah menyerahkan uang jaminan kepada KIRANA sebesar Rp 5.000.000.000 (Catatan 19).

Based on Land Exploitation Agreement dated July 4, 2008 between PT Kirana Chatulistiwa (KIRANA), a third party, and BORNEO, KIRANA as the owner of the Industrial Forest Concession Rights (“Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI)”) allowed BORNEO to use a certain parcel of land in relation to its mining activities inside HTI’s area owned by KIRANA. The agreement shall be in force until BORNEO completed its mining activities. In relation to this agreement, on August 27, 2010, BORNEO has placed guarantee deposits to KIRANA amounting to Rp 5,000,000,000 (Note 19).

Page 233: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 133

Pada tanggal 23 Maret 2009, BORNEO memberikan pinjaman tanpa bunga kepada KIRANA, sehubungan dengan pembiayaan kembali Dana Reboisasi Proyek HTI KIRANA sebesar Rp 5.425.530.807 (Catatan 19). Pinjaman ini berjangka waktu sampai dengan 5 (lima) tahun.

On March 23, 2009, BORNEO granted a non-interest bearing loan to KIRANA, to pay KIRANA’s Industrial Forest Reforestation Fund amounting to Rp 5,425,530,807 (Note 19). The loan has a term for five (5) years.

Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO dan PT Buana Karya Bhakti (BKB), pihak ketiga, telah menandatangani Perjanjian Pemakaian Lahan Perkebunan BKB seluas 183,11 hektar di Batulaki Utara untuk keperluan eksploitasi/penambangan batubara BORNEO, dengan periode kegiatan penambangan selama 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2011 dengan toleransi perpanjangan waktu selama 1 (satu) tahun. Sehubungan dengan perjanjian ini, BORNEO memberikan ganti rugi lahan pada tahun 2011 sebesar Rp 10.000.000.000, uang jaminan atas ganti rugi lahan yang belum digunakan sebesar Rp 26.000.000.000 dan uang jaminan atas perbaikan sarana dan prasarana sebesar Rp 19.860.000.000 (Catatan 19).

On October 5, 2011, BORNEO and PT Buana Karya Bhakti (BKB), a third party, signed a Plantation Land Usage Agreement for an area of 183.11 hectares owned by BKB in North Batulaki for BORNEO’s coal exploitaiton/mining acitivities for a period of four (4) years since October 5, 2011 and can be extended for one (1) year. In relation to this agreement, BORNEO pays compensation for the land used in 2011 amounting to Rp 10,000,000,000, guarantee for unused land area amounting to Rp 26,000,000,000 and guarantee for infrastructure repair amounting to Rp 19,860,000,000 (Note 19).

f. Perjanjian Jual Beli Batubara f. Coal Sale and Purchase Agreement

Pada tanggal 20 April 2010, GEM, anak perusahaan, (sebagai pembeli) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), pihak ketiga (sebagai penjual), yang berlaku sampai dengan 30 April 2011. Sesuai dengan Adendum Perjanjian tanggal 5 Oktober 2010, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 31 Agustus 2012 dan GEM sepakat untuk memberikan uang muka pembelian batubara sebesar Rp 100.000.000.000 yang akan diperhitungkan dengan pembelian batubara setiap bulannya. Syarat dan ketentuan lainnya dinyatakan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo uang muka kepada ASC masing-masing sebesar Rp 17.131.576.625 (ekuivalen sebesar US$ 1.889.234) dicatat sebagai bagian dari “Uang muka” (Catatan 10) dan Rp 80.082.832.716 (ekuivalen sebesar US$ 8.907.000) dicatat sebagai bagian dari “Aset tidak lancar lain-lain” (Catatan 19) dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

On April 20, 2010, GEM, a subsidiary (as the buyer) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Andalan Satria Cemerlang (ASC) (as the seller), a third party, which shall be valid until April 30, 2011. Based on the Addendum of the Agreement dated October 5, 2010, the term of contract has been extended until August 31, 2012 and GEM agreed to pay advances for purchase of coal amounting to Rp 100,000,000,000 which will be reckoned with its monthly purchase of coal. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. As of December 31, 2011 and 2010, advance purchase of coal given to ASC amounting to Rp 17,131,576,625 (equivalent to US$ 1,889,234) was recorded as part of “Advance payment”(Note 10) and Rp 80,082,832,716 (equivalent to US$ 8,907,000) and recorded as “Other noncurrent asset” (Note 19), in the consolidated statements of financial position, respectively.

Page 234: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 134

Pada tanggal 30 September 2010, GEM dan anak-anak perusahaannya (sebagai penjual) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Purinusa Ekapersada dan anak-anak perusahaannya (sebagai pembeli), pihak berelasi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 29 September 2011 dan mencakup spesifikasi batubara dan syarat-syarat lainnya. Berdasarkan Adendum tanggal 23 September 2011, perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 30 September 2012.

On September 30, 2010, GEM and its subsidiaries (as the seller) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Purinusa Ekapersada and its subsidiaries (as the buyer), related parties. This agreement, which stated coal specifications and other terms, shall be valid until September 29, 2011. Based on Addendum dated September 23, 2011 the agreement has been extended until September 30, 2012.

Pada tanggal 31 Juli 2009, KIM, NIL, WAL dan MAL, anak-anak perusahaan, mengadakan Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Sinar Mas Tunggal (SMT), pihak berelasi, dimana anak-anak perusahaan akan menyediakan dan menjual batubara kepada SMT dengan spesifikasi standar dan kualitas yang akan disepakati oleh kedua belah pihak. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Agustus 2009 dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan dapat diperpanjang oleh SMT untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun.

On July 31, 2009, KIM, NIL, WAL and MAL, subsidiaries, entered into Coal Sale and Purchase Agreement with PT Sinar Mas Tunggal (SMT), a related party. The subsidiaries will provide and sell coal to SMT based on specification and quality of coal agreed by the parties. These agreements are effective on August 1, 2009 until July 31, 2019 and can be extended by SMT for another ten (10) years.

Pada tanggal 7 April 2011, KIM dan MAL mengadakan Pengakhiran Perjanjian Jual Beli Batubara dengan SMT yang berlaku efektif sejak tanggal perjanjian.

On April 7, 2011, KIM and MAL entered into Coal Sale and Purchase Termination Agreement with SMT which is effective from the date of the agreement.

g. Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Jalan g. Road Management Cooperation Agreement

Pada tanggal 8 Juni 2007, BORNEO mengadakan Perjanjian Kerjasama Operasional Pengelolaan Jalan eks PT Alam Unda sepanjang 21 km di Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan pihak ketiga. Perjanjian tersebut meliputi pengelolaan dan perawatan jalan, penyempurnaan jalan, pengendalian pemakaian jalan serta perawatan jalan untuk kepentingan pengangkutan hasil alam disekitar jalan. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 25 (dua puluh lima) tahun sejak tanggal perjanjian. Jaminan yang dibayarkan oleh BORNEO sehubungan dengan perjanjian tersebut sebesar Rp 2.300.000.000 disajikan sebagai bagian dalam “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 19).

On June 8, 2007, BORNEO entered into a Road Maintenance Agreement ex PT Alam Unda covering a land road for 21 km at Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, South Kalimantan with third parties. The said agreement includes provision for continuous road management and maintenance, completion of road construction, control of road usage with respect to transportation of natural resources products along the road. This agreement is valid for twenty five (25) years from the agreement date. Guarantee deposit paid by BORNEO in accordance with the agreement amounted to Rp 2,300,000,000 and was presented as part of “Other noncurrent assets” in the consolidated statements of financial position (Note 19).

Page 235: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 135

Pada tanggal 26 November 2010, BORNEO menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemeliharaan Jalan Hauling Batubara dengan PT Tunas Inti Abadi (Tunas), pihak ketiga. Perjanjian tersebut meliputi perawatan jalan sehingga dapat dilintasi BORNEO. Perjanjian ini berlaku sampai tercapainya volume jumlah 15.000.000 metrik ton atau untuk jangka waktu 5 tahun mana yang tercapai lebih dulu terhitung sejak ditandatanganinya berita acara dimulainya kegiatan sesuai perjanjian. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.

On November 26, 2010, BORNEO entered into Maintenance Road for Coal Hauling Cooperation Agreement with PT Tunas Inti Abadi (Tunas), a third party. This agreement includes road maintenance so that BORNEO can pass by. This agreement is valid until total volume achieved 15,000,000 metric tons or for 5 years period, whichever comes first, starting the date the memorandum of activity was signed. Other terms and conditions are stated in the agreement.

Pada tanggal 9 Agustus 2011, KIM dan anak perusahaan (KCP, BBU, BHBA, BNP dan TBBU) mengadakan Perjanjian Penggunaan dan Perawatan Jalan Akses untuk Kegiatan Pengangkutan Batubara dengan PT Wirakarya Sakti (WKS), pengelola kawasan HTI, serta PT Andalan Nusantara Sejahtera (ANS), perusahaan yang ditunjuk WKS untuk melakukan perawatan jalan akses sepanjang 126,61 km (Jalan Akses). WKS mengijinkan KIM dan anak perusahaan menggunakan Jalan Akses terhitung mulai 1 Agustus 2011 sampai selama KIM dan anak perusahaan melakukan kegiatan penambangan batubara dan selama ijin Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) WKS masih berlaku, mana yang berakhir lebih dahulu. Selama jangka waktu penggunaan jalan akses, maka KIM dan anak perusahaan wajib menanggung dan membayar biaya perawatan kepada ANS sebesar US$ 1,3 per ton batubara. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.

On August 9, 2011, KIM and its subsidiaries (KCP, BBU, BHBA, BNP, and TBBU) entered into a Use and Maintenance of Access Road for Coal Hauling Agreement with PT Wirakarya Sakti (WKS), management of an Industrial Forest Concession (HTI), and PT Andalan Nusantara Sejahtera (ANS). ANS has been appointed by WKS to conduct maintenance of access road of 126.61 km (Access Road). WKS permits KIM and its subsidiaries to use the access road starting August 1, 2011 as long as KIM and its subsidiaries conduct coal mining activities and as long as WKS’ Industrial Forest Concession Rights (HPHTI) is still valid, whichever comes first. During the use of the access road, KIM and its subsidiaries have to pay maintenance fee to ANS amounting to US$ 1.3 per ton of coal. Other terms and conditions are stated in the agreement.

Page 236: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 136

Pada tanggal 7 Oktober 2011, KIM dan anak perusahaan (KCP, BBU, BHBA, BNP dan TBBU) mengadakan Perjanjian Penggunaan dan Perawatan Jalan Akses untuk Kegiatan Pengangkutan Batubara dengan WKS, pengelola kawasan HTI, serta ANS, perusahaan yang ditunjuk WKS untuk melakukan perawatan jalan akses sepanjang 102,59 Km. WKS mengijinkan KIM dan anak perusahaan menggunakan Jalan Akses terhitung sejak tanggal rencana penggunaan jalan akses sesuai surat pemberitahuan resmi tertulis dari KIM dan anak perusahaannya kepada WKS, sampai selama KIM dan anak perusahaan melakukan kegiatan penambangan batubara dan selama HPHTI WKS masih berlaku, mana yang berakhir lebih dahulu. Selama jangka waktu penggunaan jalan akses, maka KIM dan anak perusahaan wajib menanggung dan membayar biaya perawatan setiap bulan yang ditanggung ANS ditambah 15% jumlah biaya perawatan, biaya perbaikan (jika ada), biaya penanganan dan kebersihan sehubungan dengan kegiatan penambangan KIM dan anak perusahaan sepanjang jalan akses (jika ada). Berdasarkan Adendum I tanggal 26 Oktober 2011, KIM dan anak perusahaan juga diharuskan untuk membayar jasa konsultasi teknis kepada ANS sebesar Rp 5.129.500.000 setiap tahun dan melaksanakan perawatan dan keamanan jalan akses. Berdasarkan Adendum II tanggal 7 November 2011, selama penggunaan jalan akses, KIM dan anak perusahaan bertanggung jawab penuh atas seluruh biaya pemeiharaan jalan akses. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.

On October 7, 2011, KIM and its subsidiaries (KCP, BBU, BHBA, BNP, and TBBU) entered into a Use and Maintenance of Access Road for Coal Hauling Agreement with WKS, management of an Industrial Forest Concession (HTI), and ANS. ANS has been appointed by WKS to conduct maintenance of access road of 102.59 Km. WKS permits KIM and its subsidiaries to use the access road starting from the date of the access road from the intended date of usage of the access road as stated in the formal notice letter from KIM and its subsidiaries to WKS, as long as KIM and its subsidiaries conduct coal mining activities and as long as WKS Industrial Forest Concession Rifghts (HPHTI) is still valid, whichever comes first. During the use of the access road, KIM and its subsidiaries have to pay maintenance fee to ANS for monthly costs incurred by ANS plus 15% of the total maintenance costs, (if any) and handling and cleaning costs due to coal mining activities conducted by KIM and its subsidiaries along the access road (if any). Based on Addendum I dated October 26, 2011, KIM and its subsidiaries also have to pay technical consultant fee to ANS amounting to Rp 5,129,500,000 per year and conduct maintenance and security of the access road. Based on Addendum II dated November 7, 2011, during the use of the access road, KIM and its subsidiaries are fully responsible for all access road maintenance costs. Other terms and conditions are stated in the agreement.

h. Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan

Batubara h. Coal Mining and Hauling Agreements

Pada tanggal 17 Oktober 2006, BORNEO menandatangani Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara dengan PT Sapta Indra Sejati, pihak ketiga, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun atau produksi 7.000.000 MT, mana yang tercapai terlebih dahulu. Berdasarkan amandemen perjanjian tanggal 19 Agustus 2009, kedua belah pihak sepakat untuk antara lain menambah proyek Batulaki dan meningkatkan kuantitas menjadi sebesar 10.000.000 metrik ton atau jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal amandemen ke 2 tanggal 19 Agustus 2009, mana yang lebih dulu. Berdasarkan amandemen ketiga tanggal 1 September 2010, keduabelah pihak sepakat untuk mengubah harga yang berlaku di pit Batulaki. Syarat dan ketentuan lain dalam kontrak tetap berlaku.

On October 17, 2006, BORNEO entered into a Coal Mining and Hauling Agreement with PT Sapta Indra Sejati, a third party, which is valid for a period of five (5) years or applies to 7,000,000 metric tons of coal, whichever comes first. Based on amendement dated August 19, 2009, both parties agreed, among others, to add Batulaki projects and to increase the quantity to 10,000,000 metric tons or within 5 (five) years since the 2nd amendement dated August 19, 2009, whichever comes first. Based on the third amendment dated September 1, 2010, both parties agreed to change the prices prevailing in Batulaki pit. Other terms and conditions in the contract remain valid.

Page 237: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 137

Pada tanggal 1 September 2010, BORNEO menandatangani Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara dengan PT Wira Bhumi Sejati, pihak ketiga, sebagai kontraktor, untuk produksi 4.000.000 metrik ton atau untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.

On September 1, 2010, BORNEO entered into a Coal Mining and Hauling Agreement with PT Wira Bhumi Sejati, a third party, as the contractor, for a production of 4,000,000 metric tons of coal or for a period of three (3) years, whichever comes first. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.

Pada tanggal 1 Februari 2010, KIM, anak perusahaan, mengadakan kontrak jasa penambangan dengan PT Inti Bara Nusalima (IBN), pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 30 April 2015 atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 2.980.000 metrik ton batubara yang dikirim ke stockpile, mana yang lebih dahulu terjadi. Berdasarkan Adendum tanggal 2 November 2010, KIM telah memberikan uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan yang akan diperhitungkan dengan tagihan jasa penambangan. Berdasarkan Addendum Kedua Kontrak Jasa Penambangan tanggal 13 Mei 2011, keduabelah pihak sepakat antara lain menambah jumlah-jumlah produksi batubara dari semula sebesar 2.980.000 ton menjadi 7.500.000 ton. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 21.344.129.688 (ekuivalen sebesar US$ 2.353.786) dan Rp 13.497.728.866 (ekuivalen sebesar US$ 1.501.249) disajikan sebagai bagian dari “Uang muka - jasa penambangan” (Catatan 10).

On February 1, 2010, KIM, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with PT Inti Bara Nusalima (IBN), a third party. The agreement is valid starting January 1, 2010 until April 30, 2015 or up to production of 2,980,000 metric tons of coal transported to stockpile, whichever comes first. Based on Addendum dated November 2, 2010, KIM has given advances for the work which will be calculated with the mining service charge by IBN. Based on Second Addendum to the Coal Mining Agreement dated May 13, 2011, both parties agreed to, among others, increase total coal production from 2,980,000 metric tons to 7,500,000 metric tons. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. As of December 31, 2011 and 2010, advances amounted to Rp 21,344,129,688 (equivalent to US$ 2,353,786) and Rp 13,497,728,866 (equivalent to US$ 1,501,249), respectively, was presented as part of “Advances - mining service fee” (Note 10).

Pada tanggal 1 Februari 2011, KIM mengadakan Perjanjian Pengangkutan Batubara dengan PT Transindo Makmur Sejahtera, pihak ketiga, untuk jangka waktu sejak tanggal 1 Februari 2011 sampai dengan tanggal 31 Januari 2015. Syarat, harga dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.

On February, 1 2011, KIM entered into Hauling, Agreement with PT Transindo Makmur Sejahtera, a third party, for the period from February 1, 2011 until January 31, 2015. Terms, price and other provisions are stipulated in the agreement.

Page 238: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 138

Pada tanggal 9 Desember 2009, TKS, anak perusahaan, mengadakan kontrak penambangan dengan PT Trinity Mine Resources, pihak ketiga. Jangka waktu kontrak adalah 5 (lima) tahun sejak dimulainya pekerjaan sesuai Surat Perintah Kerja atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 1.800.000 metrik ton, mana yang lebih dahulu terjadi. Berdasarkan adendum terakhir tanggal 24 Oktober 2011, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah ketentuan Satuan Nilai Jasa Penambangan dari single rate menjadi double rate dengan perhitungan harga penyesuaian sesuai harga BBM solar industri di Depo Banjarmasin. TKS telah memberikan uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan yang akan diperhitungkan dengan tagihan jasa penambangan. Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 15.462.804.607 (ekuivalen sebesar US$ 1.705.206) dan Rp 6.785.646.914 (ekuivalen sebesar US$ 754.715) disajikan sebagai bagian dari “Uang muka - jasa penambangan” (Catatan 10).

On December 9, 2009, TKS, a subsidiary, entered into Coal Mining Agreement with PT Trinity Mine Resources, a third party. The term of the contract is five (5) years starting at the time the work begins based on Work Instruction Letter or up to production of 1,800,000 metric tons, whichever comes first. Based on the latest addendum dated October 24, 2011, both parties agreed to change the basis of mining service fee from single rate to double rate using the adjusted industrial gasoline Banjarmasin depot. TKS has given an advance for the work which will be rekoned with the mining service. As of December 31, 2011 and 2010, advances amounting to Rp 15,462,804,607 (equivalent to US$ 1,705,206) and Rp 6,785,646,914 (equivalent to US$ 754,715), respectively, was recorded as part of “Advances - mining service fee” (Note 10).

Pada tanggal 23 Februari 2010, BHBA, anak perusahaan, mengadakan kontrak jasa penambangan dengan PT Artamulia Tatapratama, pihak ketiga, yang berlaku terhitung sejak tanggal 1 Maret 2010 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai habisnya cadangan batubara di area penambangan, mana yang lebih dulu terjadi. Perjanjian tersebut telah diubah berdasarkan addendum tanggal 2 November 2010 tentang uang muka yang telah dibayar. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo uang muka sebesar Rp 83.468.096.307 (ekuivalen sebesar US$ 9.204.686) dicatat sebagai bagian dari “Uang muka jasa penambangan” (Catatan 10). Saldo biaya yang masih harus dibayar - jasa penambangan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 4.530.360.039 (ekuivalen sebesar US$ 503.877) disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar” (Catatan 25).

On February 23, 2010, BHBA, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with PT Artamulia Tatapratama, a third party, which is valid from March 1, 2010 until March 1, 2015 or until the coal reserve in the area is completely consumed, whichever comes first. The agreement was amended based on addendum dated November 2, 2010 regarding the paid advance. As of December 31, 2011, advance amounted to Rp 83,468,096,307 (equivalent to US$ 9,204,686) was recorded as part of “Advance - mining service fee” (Note 10). As of December 31, 2010, accrued expenses - mining service amounted to Rp 4,530,360,039 (equivalent to US$ 503,877) was recorded as part of “Accrued expenses” (Note 25).

Page 239: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 139

Pada tanggal 3 Mei 2011, TBBU, anak perusahaan, menandatangani kontrak jasa penambangan dengan PT Artamulia Tatapratama untuk jangka waktu sejak 1 Februari 2011 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai tercapainya produksi 10.000.000 ton cadangan batubara, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Berdasarkan Adendum tanggal 4 Juli 2011, kedua belah pihak sepakat untuk menambah peralatan kontraktor sebagaimana tercantum dalam addendum tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011, uang muka sebesar Rp 600.725.818 (ekuivalen sebesar US$ 66.247) dicatat sebagai bagian “Uang muka - jasa penambangan” (Catatan 10).

On May 3, 2011, TBBU, a subsidiary, entered into mining service contract with PT Artamulia Tatapratama for a period starting from February 1, 2011 until March 1, 2015 or up to production volume of 10,000,000 tons coal reserve, whichever comes first. Other terms and conditions are stated in the agreement. Based on Addendum dated July 4, 2011, both parties agreed to add provision on contractor equipment as stated in the addendum. As of December 31, 2011, advance amounted to Rp 600,725,818 (equivalent to US$ 66,247) was recorded as part of “Advances - mining service fee” (Note 10).

Pada tanggal 14 Juni 2011, KCP, anak perusahaan, mengadakan kontrak jasa penambangan dengan PT Inti Bara Nusalima (IBN), pihak ketiga, untuk jangka waktu sejak tanggal 1 Februari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 4.000.000 metrik ton batubara yang dikirim ke stockpile, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Berdasarkan Adendum tanggal 4 Juli 2011, kedua belah pihak sepakat untuk menambah peralatan kontraktor sebagaimana tercantum dalam adendum tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011, uang muka sebesar Rp 10.263.897.516 (ekuivalen sebesar US$ 1.131.881) dicatat sebagai bagian “Uang muka - jasa penambangan” (Catatan 10).

On June 14, 2011, KCP, a subsidiariy, entered into mining service contract with PT Inti Bara Nusalima (IBN), a third party, for a period starting from February 1, 2011 until December 31, 2015 or up to production of 4,000,000 metric tons coal hauled to the stockpile, whichever comes first. Other terms and conditions are stated in the agreement. Based on Addendum dated July 4, 2011, both parties agreed to add provision on contractor equipment as stated in the addendum. As of December 31, 2011, advance amounted to Rp 10,263,897,516 (equivalent to US$ 1,131,881) was recorded as part of “Advances - mining service fee” (Note 10).

Page 240: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 140

i. Pada tanggal 25 Maret 2009, BORNEO, anak perusahaan, menerima Salinan Surat Paksa No. SP-1435/PUPNC.10/2008 dari Panitia Urusan Piutang Negara cabang DKI Jakarta sebesar Rp 5.071.289.634. Sehubungan dengan hal tersebut pada tanggal 2 April 2009, BORNEO mengajukan Surat Tanggapan dan Penjelasan kepada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Jakarta V. Menurut BORNEO, jumlah Piutang Negara tersebut berasal dari Pungutan Ekspor Batubara sebagaimana diatur dalam PMK No. 95/PMK.02/2005 dan No. 131/PMK.10/2005, yang telah dinyatakan batal oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam Putusannya No. 07P/HUM/2006 tanggal 21 Juli 2006. Berdasarkan Surat Tugas No. ST-208/D101/I/2011 tanggal 7 Maret 2011, Direktorat Pengawasan Fiskal dan Investasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan melaksanakan pemeriksaan atas pemenuhan kewajiban pungutan ekspor BORNEO untuk periode 11 Oktober 2005 sampai dengan 12 September 2006. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses pemeriksaan masih berlangsung.

i. On March 25, 2009, BORNEO received a copy of Distress Warrant No. SP-1435/PUPNC.10/2008 from the Committee for State Claim Affair Jakarta branch amounting to Rp 5,071,289,634. In this regard, BORNEO has responded to the State Receivable and Auction Service Office Jakarta V on April 2, 2009. As represented by BORNEO, such receivables pertain to Coal Export Levy in accordance with PMK No. 95/PMK.02/2005 and No. 131/PMK.10/2005, which have been cancelled by the Supreme Court of the Republic Indonesia in its Decision No. 07P/HUM/2006 dated July 21, 2006. Based on letter No. ST-208/D101/I/2011 dated March 7, 2011, the Directorate of Fiscal and Investment Monitoring, Monitoring Unit of Finance and Development conducted an audit on BORNEO’s export tax levy for a period since October 11, 2005 until September 12, 2006. Until the date of the completion of the consolidated financial statements, the audit process is still in progress.

j. Pada tanggal 23 Maret 2009, BORNEO

menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi No. 1046/87/DJB/2009, yang menetapkan Jaminan Reklamasi BORNEO sejumlah Rp 3.625.704.666 untuk 5 tahun sejak tahun 2009 sampai dengan 2013 yang ditempatkan dalam bentuk asuransi. Untuk tahun 2011 dan 2010, Jaminan Reklamasi ditetapkan masing-masing sebesar Rp 810.600.760 (ekuivalen sebesar US$ 89.391) dan Rp 849.446.135 (ekuivalen sebesar US$ 94.477) dalam bentuk asuransi pada PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) (ASEI).

j. On March 23, 2009, BORNEO received a letter from the Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal No. 1046/87/DJB/2009, stating that BORNEO’s Reclamation Guarantee amounting to Rp 3,625,704,666 can be in the form of insurance for 5 years from 2009 until 2013. For 2011 and 2010, the Reclamation Guarantee was determined to be Rp 810,600,760 (equivalent to US$ 89,391) and Rp 849,446,135 (equivalent to US$ 94,477), respectively, in the form of insurance to PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) (ASEI).

Deposito BORNEO pada PT Bank Sinarmas Tbk, pihak berelasi, sebesar Rp 101.813.950 (ekuivalen sebesar US$ 11.228, pada tanggal 31 Desember 2010) digunakan sebagai jaminan kepada ASEI sehubungan dengan penerbitan asuransi atas jaminan reklamasi dan dicatat sebagai bagian dari “Aset lain-lain - Dana yang dibatasi pencairannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

As of December 31, 2010 BORNEO’s time deposits in PT Bank Sinarmas Tbk amounting to Rp 101,813,950 (equivalent to US$ 11,288) was used as a guarantee to ASEI in relation to the insurance issuance of reclamation guarantee and recorded as part of “Other assets - Restricted funds” in the consolidated statements of financial position.

Page 241: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 141

Kemudian berdasarkan Surat No. 395/37.03/DBT/2011 tanggal 16 Februari 2011 dari Direktorat Jendral Mineral dan Batubara, BORNEO diminta untuk memperpanjang sisa Jaminan Reklamasi tahun 2009 sebesar Rp 168.693.350 dan Jaminan Reklamasi tahun 2010 sebesar Rp 849.446.135, keduanya untuk periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 dan menempatkan Jaminan Reklamasi tahun 2011 sebesar Rp 810.600.760. Sehubungan dengan hal tersebut BORNEO telah menempatkan deposito berjangka pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 1.828.740.245 (ekuivalen sebesar US$ 201.670) sebagai jaminan reklamasi dan dicatat sebagai bagian dari “Aset lain-lain - Dana yang dibatasi pencairannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011.

Furthermore, based on Letter No. 395/37.03/DBT/2011 dated February 16, 2011 from the Directorate General of Mineral and Coal, BORNEO was required to extend the remaining of reclamation guarantee for 2009 amounting to Rp 168,693,350 and Reclamation Guarantee for 2010 amounting to Rp 849,446,135, both for the period from January 1, 2011 until December 31, 2011 and place a Reclamation Guarantee for 2011 amounting to Rp 810,600,760. As such, BORNEO has placed time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to Rp 1,828,740,245 (equivalent to US$ 201,670) as a reclamation guarantee which is included as part of “Other assets - Restricted funds” in the 2011 consolidated statement of financial position.

k. Perjanjian Jasa Pelabuhan k. Port Service Agreement

Pada tanggal 20 September 2007, BORNEO menandatangani Surat Perjanjian Penyerahan Penggunaan Bagian Perairan Pelabuhan Kotabaru dengan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Kotabaru (Pelindo III), pihak ketiga, dimana Pelindo III menyerahkan kepada BORNEO penggunaan bagian perairan pelabuhan seluas ±200.000 m2 yang terletak di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan untuk mendirikan dermaga untuk kepentingan sendiri. Perjanjian berlaku sejak 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2017. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.

On September 20, 2007, BORNEO signed Letter of Delivery to Use Port Kotabaru Water Area with PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Kotabaru Branch (Pelindo III), a third party, wherein Pelindo III handed over the utilization of ±200.000 square meters port water area located in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan, to BORNEO to build dock for its private use. The agreement is valid starting July 1, 2007 until June 30, 2017. Other terms and provisions are stipulated in the agreement.

Pada tanggal 24 September 2007, BORNEO menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Pada Dermaga BORNEO, dengan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Kotabaru (Pelindo III), pihak ketiga. Perjanjian ini mengatur penyelenggaraan pelayanan jasa kepelabuhanan yang dilaksanakan untuk kegiatan di dermaga dan fasilitas-fasilitas pelabuhan milik BORNEO di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2017 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan keduabelah pihak. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.

On September 24, 2007, BORNEO signed Letter of Cooperation Agreement for Port Service at BORNEO Dock with PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Kotabaru Branch (Pelindo III), a third party. The agreement stipulates port service activities conducted in dock and BORNEO port facilities in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan. The agreement is valid starting July 1, 2007 until June 30, 2017 and can be extended upon agreement of both parties. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.

Page 242: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 142

l. Pada tanggal 25 April 2007, BORNEO menandatangani Perjanjian Kerjasama Sewa Alat Berat dan Jasa Pemuatan Batubara dengan CV Bangun Arta (BA), pihak ketiga, dengan Adendum tertanggal 9 Desember 2008, dimana BORNEO menyewa alat crusher dan conveyor milik BA serta menggunakan jasa BA untuk melakukan pemuatan batubara. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Mei 2007 sampai dengan 30 April 2012, atau apabila jumlah pemuatan batubara telah mencapai 3.000.000 metrik ton, dan dapat diperpanjang atas kesepakatan keduabelah pihak. Berdasarkan Adendum II tanggal 19 Januari 2012, perjanjian telah diperpanjang sampai 30 April 2017. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.

l. On April 25, 2007, BORNEO entered into Cooperation Agreement for Heavy Equipment Rental and Coal Loading with CV Bangun Arta (BA), a third party, with Addendum dated December 9, 2008, wherein BORNEO rents crusher and conveyor owned by BA and uses loading service provided by BA. This agreement is valid starting May 1, 2007 until April 30, 2012, or up to minimum 3,000,000 metric tons coal loaded, and can be extended upon agreement of both parties. Based on Addendum II dated January 19, 2012, the agreement has been extended until April 30, 2017. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.

m. Pada tanggal 18 Maret 2011, BORNEO,

menandatangani Perjanjian Coal Transhipment dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MITRABAHTERA), pihak ketiga. MITRABAHTERA memberikan jasa transhipment batubara dengan menggunakan Barge dari loading point (Bunati Jetty dan Abidin Jetty) di Satui, Kalimantan Selatan ke mother vessel dan syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 April 2011 sampai dengan tanggal 31 Maret 2012. Berdasarkan Adendum I tanggal 6 Desember 2011, keduabelah pihak setuju untuk, antara lain, mengubah loading point ke Bunati Jetty dan jangka waktu perjanjian menjadi sejak 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2014.

m. On March 18, 2011, BORNEO, entered into Coal Transhipment Agreement with PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MITRABAHTERA), a third party, wherein MITRABAHTERA provides coal transhipment service using barge from loading point (Bunati Jetty and Abidin Jetty) in Satui, South Kalimantan to mother vessel. Other terms and conditions are stipulated in the agreement, which is valid since April 1, 2011 until March 31, 2012. Based on Addendum I dated December 6, 2011, both parties agreed to change, among others, loading point to Bunati Jetty and the term of the agreement will be commencing from January 1, 2012 until December 31, 2014.

Pada tanggal 6 Desember 2011, BORNEO, menandatangani Perjanjian Coal Transhipment dengan MITRABAHTERA. MITRABAHTERA memberikan jasa transhipment batubara dengan menggunakan Barge dari loading point (Abidin Jetty) di Satui, Kalimantan Selatan ke mother vessel dan syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.

On December 6, 2011, BORNEO entered into Coal Transhipment Agreement with MITRABAHTERA, wherein MITRABAHTERA provides coal transhipment service using barge from loading point (Abidin Jetty) in Satui, South Kalimantan to mother vessel. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. The agreement is valid from January 1, 2012 until December 31, 2014.

Page 243: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 143

n. BKES n. BKES

Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 9 Mei 2011, BKES memberikan fasilitas pinjaman kepada PT Transindo Makmur Sejahtera (TMS) untuk kebutuhan pengembangan usaha pengangkutan batubara sebesar US$ 2.900.000 dan dikenakan bunga 8% per tahun. Jangka waktu pinjaman sampai dengan 31 Mei 2012 dan dapat diperpanjang atau diubah berdasarkan kesepakatan tertulis kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo piutang sebesar US$ 2.844.063 (termasuk piutang bunga sebesar US$ 64.063).

Based on Credit Agreement dated May 9, 2011, BKES, granted a loan facility to PT Transindo Makmur Sejahtera (TMS) amounting to US$ 2,900,000 for development of coal transportation business. This loan bears interest ar 8% per annum, with term until May 31, 2012 and can be extended or amended by written approval of both parties. As of December 31, 2011, oustanding receivable amounted to US$ 2,844,063 (including interest receivable of US$ 64,063).

o. Pada tanggal 18 Desember 2006,

Perusahaan mengadakan perjanjian Power and Steam Processing Service Agreement dengan PDPP. Perjanjian ini memuat antara lain tentang ketentuan-ketentuan, prosedur operasional dan tarif penyediaan tenaga listrik dan uap. Perjanjian ini berlaku selama dua puluh lima (25) tahun dan dapat diperpanjang.

o. On December 18, 2006, the Company entered into a Power and Steam Processing Service Agreement with PDPP. This agreement provides certain provisions on operational procedures, among others, and for tariff on steam and power processing services. This agreement is valid for twenty five (25) years and can be extended.

p. Perusahaan (sebagai lessor) mengadakan

perjanjian dengan beberapa perusahaan operator telepon seluler sehubungan dengan kegiatan sewa menyewa infrastruktur telekomunikasi dengan jangka waktu antara lima (5) sampai dengan dua belas (12) tahun.

p. The Company (as a lessor) has entered into agreements with certain cell phone operator companies in relation to lease of telecommunication infrastructures with terms ranging from five (5) to twelve (12) years.

q. Pada tanggal 11 September 2009,

Perusahaan menandatangani perjanjian sewa dengan PT Royal Oriental, pihak berelasi. Masa sewa adalah selama 2 tahun terhitung sejak 11 Agustus 2009 sampai dengan 10 Agustus 2011 dengan opsi 3 tahun. Perjanjian sewa ini telah diperpanjang sampai dengan 10 Februari 2014. Beban sewa disajikan sebagai bagian dari Beban umum dan administrasi (Catatan 35) dalam laporan laba rugi konsolidasian.

q. On September 11, 2009, the Company signed a rental agreement with PT Royal Oriental, a related party. The agreement is valid from August 11, 2009 up to August 10, 2011 with the renewal option of3 years. The agreement has been extended on up to February 10, 2014. The rent expense was presented as part of the General and administrative expenses (Note 35) in the consolidated statements of income.

Page 244: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 144

r. Pada tanggal 27 Desember 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian jual beli infrastruktur dengan PT Inti Bangun Sejahtera (IBS), pihak ketiga. Perusahaan menjual 1.211 menara telekomunikasi beserta sarana-sarana penunjangnya yang telah beroperasi penuh dan 93 menara telekomunikasi yang masih dalam tahap penyelesaian kepada IBS dengan harga jual sebesar Rp 690.380.000.000. IBS telah menerbitkan obligasi konversi kepada Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp 690.380.000.000 sebagai pembayaran atas transaksi jual beli menara telekomunikasi. Obligasi konversi tersebut jatuh tempo pada tanggal 27 Desember 2013 dengan tingkat bunga 3% per tahun.

r. On December 27, 2011, the Company has signed sales and purchase agreement of infrastructures with PT Inti Bangun Sejahtera (IBS), a third party. The Company sold 1,211 tower equipment and its supporting facilities which have been fully operated and ninety three (93) tower equipment under construction to IBS with selling price of Rp 690,380,000,000. IBS has issued a convertible bond to the Company with nominal value of Rp 690,380,000,000 as payment for such transaction. This convertible bond has interest rate of 3% per annum and will mature on December 27, 2013.

s. Pada tanggal 11 Agustus 2011, GEM, (penjual) dan GMR Coal Resources Pte. Ltd. (dahulu GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) (GMR) (pembeli) mengadakan Perjanjian Jual Beli Batubara (CSA) untuk jangka waktu 25 tahun sejak pengiriman batubara pertama kali.

s. On August 11, 2011, GEM, (as a seller) and GMR Coal Resources Pte. Ltd. (formerly GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) (GMR) (as a buyer) entered into a Coal Sales Agreement (CSA) for a period of twenty five (25) years since the date of first shipment of coal.

t. Pada tanggal 11 Agustus 2011, GMR, GEM

dan anak-anak perusahaan (supplier) yang terdiri dari BBU, BIB, BHBA, BNP, KCP, KIM, TBBU, dan TKS mengadakan Perjanjian Penunjang Jual Beli Batubara (CSSA). Perjanjian ini mengatur dukungan ketersediaan batubara dari anak-anak perusahaan kepada GEM sehingga GEM dapat memenuhi kewajibannya dalam CSA. Perjanjian ini berjangka waktu 25 tahun terhitung sejak tanggal pengiriman batubara pertama kali.

t. On August 11, 2011, GMR, GEM and subsidiaries, (suppliers) consisting of BBU, BIB, BHBA, BNP, KCP, KIM, TBBU, and TKS entered into a Coal Sales Support Agreement (CSSA). The agreement stipulates the support for coal availability from the subsidiaries to the GEM so that GEM can fulfill its obligations in the CSA. The agreement is valid for twenty five (25) years since the date of first shipment of coal.

u. Pada tanggal 11 Agustus 2011, GEM, dan

GMR (penyedia jasa) mengadakan Perjanjian Support Manajemen dan Teknis (MTSA) dalam rangka pemberian jasa konsultasi di bidang teknis terkait teknik persiapan dan pembakaran batubara, jasa pengelolaan dan penasehat teknis, termasuk perencanaan infrastuktur, jasa pengawasan pelaksanaan proyek infrastruktur dan penelaahan sistem, maupun pemusatan sistem pengadaan. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 8 tahun sejak tanggal pencatatan saham GEM di Bursa Efek.

u. On August 11, 2011, GEM, and GMR (service suppliers) entered into a Management and Technical Support Agreement (MTSA) relating to consultation service in technical preparation and incineration of coal, technical management and advisory services including infrastructure planning, infrastructure project monitoring service and system analysis, and procurement centralization. The agreement is valid for eight (8) years since the date of GEM share registration at the stock exchange.

Page 245: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 145

v. Pada tanggal 3 November 2011, DSSP, anak perusahaan, (sebagai Penjual) menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero), pihak ketiga. DSSP akan memasok listrik kepada PLN yang dihasilkan oleh 2 unit pembangkit listrik tenaga batu bara dengan kapasitas masing-masing sebesar 150 MW yang terletak di Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

v. On November 3, 2011, DSSP, a subsidiary, (as Seller) signed Power Purchase Agreement (PPA) with PT PLN (Persero), a third party. DSSP will supply electricy power to PLN which generated from 2 units coal fired power plant with capacity of 150 MV each located at Bayung Lencir, Musi Banyuasin, South Sumatera.

w. Berdasarkan Sponsors Agreement tanggal 3 November 2011 antara PLN dan DSSP (sebagai penjual), Perusahaan dan GEM, (keduanya sebagai sponsor), memiliki kewajiban untuk mengambil bagian atas saham dalam DSSP, memberikan subordinated loan kepada DSSP.

w. Based on Sponsors’ Agreement dated November 3, 2011 by and between PLN, and DSSP, and the Company and GEM, (both as sponsors), have obligations to subscribe and pay for shares of DSSP, make subordinated loans to DSSP, and provide funds for DSSP’s project.

42. Perkara Hukum 42. Legal Matters a. Pada tanggal 27 Mei 2002, Perusahaan

(dahulu bernama PT Supra Veritas) dan PT Simas Tunggal Centre mengajukan gugatan mengenai eksekusi pemulihan hak secara yuridis formal terhadap bidang tanah seluas kurang lebih 2,5 hektar yang terletak di Lengkong Gudang atas nama PT Simas Tunggal Centre dan Perusahaan dengan Rusli Wahyudi sebagai Tergugat. Tanah-tanah sengketa dalam perkara No. 112/Pts.Pdt.G/1993/PN.TNG jo. No. 396/Pdt/1994/PT.Bdg masih berstatus tanah milik adat, sedangkan tanah yang dilaksanakan eksekusi pengosongan dan penyerahan kepada tergugat sudah bersertifikat atas nama Perusahaan dan PT Simas Tunggal Centre.

a. On May 27, 2002, the Company (formerly PT Supra Veritas) and PT Simas Tunggal Centre filed a claim concerning on the formal and juridical execution of the recovery of right on approximately 2.5 hectares of land located in Lengkong Gudang under the name of PT Simas Tunggal Centre and the Company against Rusli Wahyudi as the Defendant. The parcels of land in dispute in case No. 112/Pts.Pdt.G/1993/PN.TNG jo. No. 396/Pdt/1994/PT.Bdg still have no certificates, while the executed, cleared, and handed-over parcels of land already have certificates under the name of the Company and PT Simas Tunggal Centre.

Page 246: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 146

Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang atas perkara No. 097/Pdt.G/2002/PN.Tng Majelis Hakim memutuskan telah menolak gugatan Perusahaan dan PT Simas Tunggal Centre Perkara No. 097/Pdt.G/2002/ON.Tng. Perusahaan mengajukan banding No. 494/Pdt/2004/PT.Bdg yang diputus tanggal 12 Januari 2005 yang hasilnya adalah menolak banding Perusahaan dan PT Simas Tunggal Center, kemudian Perusahaan dan PT Simas Tunggal Centre mengajukan Kasasi Perkara No. 2100/K/Pdt/2005 dan diputus tanggal 14 Juni 2005 dengan dikabulkan/dimenangkan oleh Perusahaan dan PT Simas Tunggal Centre. Pihak lawan kemudian mengajukan Peninjauan Kembali Perkara No. 401 PK/PDT/2009, yang mana perkara sudah diputus dengan menolak Permohonan Peninjauan Kembali tersebut.Pada tanggal 10 Februari 2011, Pengadilan Negeri Tangerang telah melakukan pengecekan dan penyerahan atas lokasi tanah yang dimaksud sebagaimana yang tertuang dalam Berita Acara Pengecekan dan Penyerahan No. 10/PEN.EKS/2008/PN.TNG, tertanggal 10 Februari 2011.

Based on the Decision of on Case No. 097/Pdt.G/2002/PN.Tng, Tangerang Distrct Court had rejected the claim of the Company and PT Simas Tunggal Centre. The Company filed an appeal No. 494/Pdt/2004/PT.Bdg which has been decided on January 12, 2005 and rejected the appeal from the Company and PT Simas Tunggal Center, thus the Company and PT Simas Tunggal Centre filed an appeal to the Supreme Court Case No. 2100/K/Pdt/2005, which had been decided on June 14, 2005, to accept the appeal of the Company and PT Simas Tunggal Centre. The Defendant filed a request for reconsideration (PK), Case No. 401 PK/PDT/2009, which such request for reconsideration (PK) has been rejected. On February 10, 2011 Tangerang Distrct Court has checked and handed-over the intended land, as stated in the Minutes of Checking and Handed-Over No. 10/PEN.EKS/2008/PN.TNG, dated February 10, 2011.

b. Pada tanggal 7 April 2008, Perusahaan

sebagai Penggugat, menghadapi perkara gugatan mengenai sengketa kepemilikan atas tanah-tanah milik Perusahaan untuk HGB No. 28/Pusaka Rakyat dan HGB No. 29/Pusaka Rakyat dengan PT Green Garden Ltd. sebagai Tergugat dan Badan Pertanahan Nasional Kodya Jakarta Utara sebagai Turut Tergugat.

b. On April 7, 2008, the Company as the Plaintiff, filed lawsuit against PT Green Garden Ltd., as the Defendant and the National Board of Land Affairs North Jakarta sector relating to land owned by the Company for HGB Certificate No. 28/Pusaka Rakyat and HGB Certificate No. 29/Pusaka Rakyat.

Berdasarkan Putusan atas Perkara

No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah memutuskan untuk mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian. Dan pada tanggal 12 Mei 2009 diketahui bahwa kuasa PT Green Garden Ltd. mengajukan upaya hukum banding. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta No. 11/PDT/2010/PT.DKI, Majelis Hakim Tingkat Banding memutuskan untuk memperbaiki Putusan Perkara No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut dan mengabulkan sebagian gugatan Penggugat.

Pada tanggal 14 Juni 2011, PT Green

Garden Ltd. Mengajukan Kasasi terhadap Perkara No. 11/PDT/2010/PT.DKI jo. No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut. dan perkara ini sedang dalam proses.

Based on the Decision on Case No. 95/Pdt/G/2008PN.Jkt.Ut, District Court of North Jakarta has accepted several claims made by the Plaintiff. On May 12, 2009, PT Green Garden Ltd. requested for judicial review. Based on Decision No. 11/PDT/2010/PT.DKI, Jakarta High Court has decided to revise the Decision on Case No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut and accepted several claims made by the Plaintiff.

On June 14, 2011, PT Green Garden Ltd. filed an appeal to the Supreme Court Case No. 11/PDT/2010/PT.DKI jo. No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut. and the case is still in process.

Page 247: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 147

c. Pada tanggal 2 November 2007, BORNEO, anak perusahaan, sebagai Tergugat III, menghadapi perkara perdata yang terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan oleh G.E. Haryanto (Penggugat) berkaitan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BORNEO atas pengalihan saham sebanyak 1.925 saham dari Penggugat kepada PT Saranakelola Investa (Tergugat I) pada tanggal 19 November 2003 dan dari Tergugat I kepada PT Roundhill Capital Indonesia (Tergugat II) pada tanggal 20 Oktober 2004. Selain itu gugatan juga ditujukan kepada notaris Saal Bumela, S.H., (Tergugat IV) dan notaris Robensjah Sjachran, S.H., sebagai Turut Tergugat. Atas dasar gugatan tersebut Penggugat menuntut Tergugat secara tanggung renteng atas kerugian material sebesar Rp 106.000.000.000 (kemudian berubah menjadi sebesar Rp 98.000.000.000 - dalam Replik) serta kerugian immaterial sebesar Rp 500.000.000.000 (kemudian berubah menjadi sebesar Rp 100.000.000.000).

c. On November 2, 2007 BORNEO, a subsidiary, as one of the Defendants (Defendant III), is a party to a lawsuit filed by GE Haryanto (Plaintiff), through civil case registered in Central Jakarta State Court, relating to the Extraordinary Meetings of the Shareholders of BORNEO on November 19, 2003 approving the transfer of 1,925 shares of stock owned by the Plaintiff to PT Saranakelola Investa (Defendant I) and on October 20, 2004 approving the transfer of the said shares from Defendant I to PT Roundhill Capital Indonesia (Defendant II). This case also includes Saal Bumela, S.H., notary, (Defendant IV) and Robensjah Sjahran, S.H., notary, as Co-Defendant. Based on the case filed against the Defendants, the Plaintiff is claiming charges for material losses incurred totaling to Rp 106,000,000,000 (subsequently changed to Rp 98,000,000,000) and immaterial losses totaling to Rp 100,000,000,000 (subsequently changed to Rp 100.000.000.000).

Pada tanggal 23 Juni 2008 pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Putusan atas gugatan No. 363/PDT.6/2007/PN.JKT.PST memutuskan menolak seluruh gugatan Penggugat. Selanjutnya pada tanggal 12 Januari 2009, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 363/PDT.6/2007/PN.JKT.PST tanggal 23 Juni 2008.

On June 23, 2008, the Central Jakarta State Court has denied the claims filed by the Plaintiff through its Decision on case register No. 363/PDT.6/2007/PN.JKT.PST. Moreover, on January 12, 2009, the Jakarta High Court Decision is in agreement with the Decision of Central Jakarta State Court No. 363/PDT.6/2007/PN.JKT.PST dated June 23, 2008.

Pada tanggal 24 Maret 2009 Penggugat mengajukan Memori Kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia, dan berdasarkan Relas Pemberitahuan isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1680.K/PDT/2009jo. No. 363/PDT.G.2007/PN JKT.Pst tanggal 4 Mei 2010, memutuskan menolak permohonan kasasi dari Penggugat, hal ini diperkuat dengan Surat dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.W10.U.1./ 913/Pdt.02.I.2011.04 tanggal 21 Januari 2011 tentang keterangan bahwa perkara perdata No. 1680/K/Pdt/2009 Jo. Nomor : 608/Pdt/2008/ PT.DKI., Jo. Nomor : 363/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Pst., telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde).

On March 24, 2009 the Plaintiff has filed an appeal to Supreme Court of Republic of Indonesia and based on Notification of Supreme Court Decision No. 1680.K/PDT/2009 jo No. 363/PDT.G.2007/PN JKT.Pst dated May 4, 2010, the filed case was rejected. This is substantiated by the letter from the Central Jakarta State Court No. W10.U.1./913/Pdt.02. I.2011.04 dated January 21, 2011 stating that the lawsuit No. 1680/K/Pdt/2009 Jo. No. 608/Pdt/ 2008/PT.DKI. Jo. No. 363/Pdt.G/2007/PN. JKT.Pst which has permanent legal force.

Page 248: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 148

d. Perusahaan sebagai Pengugat, mendaftarkan perkara di Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 29 November 2010, mengenai masalah gugatan cidera janji (wanprestasi), atas kewajiban PT Mitra Nelsy Abadi (sebagai Tergugat) kepada Perusahaan.

d. The Company as the Plaintiff, filed lawsuit against PT Mitra Nelsy Abadi as the Defendant, on November 29, 2010, to Bekasi State Court, on breach of contract by PT Mitra Nelsy Abadi (as Defendant).

Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi No. 148/Pdt.G/2011/PN.Bks, tanggal 22 September 2011 Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat sebagian, dimana diantaranya Pengugat dihukum untuk membayar gugatan kepada Pengugat sebesar Rp 886.992.640 secara tunai dan seketika. Panitera Pengadilan telah memberitahukan keputusan pengadilan ini kepada Tergugat pada tanggal 17 Oktober 2011.

Based on the Decision No. 148/Pdt.G/2011/PN.Bks dated September 22, 2011 the District Court of Bekasi has already decided to accept several claims made by the Plaintiff, by which the Defendant have to immediately pay the claim to Plaintiff in cash in the amount of Rp. 886,992,640. The clerk of court notified the Defendant about the decision on October 17, 2011.

e. Pada tanggal 10 Maret 2010 Perusahaan

(dahulu Supra Veritas), PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Smart Telecom (sebagai Tergugat) digugat mengenai hak servitut dan minta agar dibuatkan jalan pengganti untuk Kasin Miih dkk sebagai Penggugat, lokasi di Desa Lengkong Gudang. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri atas perkara No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST, Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat sebagian.

e. On March 10, 2010 the Company (formerly Supra Veritas), PT Bumi Serpong Damai Tbk and PT Smart Telecom (as Defendants)were sued a claim concerning the rights for new access road for Kasin Miih dkk, as Plantiff. Located on Lengkong Gudang Village. Based on the Decision No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST dated March 10, 2010, the District Court of Central Jakarta has already decided to accept several claims made by the Plaintiff.

Pihak Kasin Miih dkk mengajukan Banding tanggal 24 Maret 2010. Perusahaan dan PT Bumi Serpong Damai Tbk juga mengajukan Banding tanggal 27 Mei 2010 serta mengajukan Kontra Memori Banding tanggal 7 Maret 2010, yang telah diputus pada tanggal 21 November 2011, dengan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST. Perusahaan dan PT Bumi Serpong Damai Tbk diberitahukan pada tanggal 2 Maret 2012. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses hukum di tingkat kasasi.

Kasin Miih dkk filled an appeal on the above decision to High Court. The Company and PT Bumi Serpong Damai Tbk also filled an appeal to High Court and submit the “Kontra Memori Banding”, dated March 7, 2010, which have been decided on November 21, 2011 by affirming the Central Jakarta Decision No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST. The Company and PT Bumi Serpong Damai Tbk were notified about decision on March 2, 2012. As of date of completion of the consolidated financial statements, this case is still in process at the Supreme Court.

Page 249: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 149

43. Informasi Segmen 43. Segment Information Informasi segmen Grup disusun berdasarkan jenis usaha, yakni penyediaan tenaga listrik dan uap, perdagangan pupuk dan bahan kimia, sewa, dan pertambangan dan perdagangan batubara.

The Group’s segment information is presented based on their business, namely supply of steam and electricity, fertilizer and chemicals trading, rent, and coal mining and trading.

PenyediaanTenaga Perdagangan Pupuk Pertambangan dan

Listrik dan Uap/ dengan bahan PerdaganganSupply of Kimia/ Batubara/

Steam and Trading fertlizer Sewa/ Coal mining Eliminasi/ Jumlah/Electricity and chemicals Rental and trading Elimination Total

US$ US$ US$ US$ US$ US$

Pendapatan usaha 45.181.737 184.641.122 32.299.078 329.448.913 (326.722) 591.244.128 Revenues

Hasil segmen 891.666 13.847.562 18.863.611 95.615.301 - 129.218.140 Segment results

Laba usaha (4.460.039) 2.138.737 18.714.444 39.107.033 - 55.500.175 Income from operationsPendapatan bunga 6.707.391 Interest income

Interest expense and other Beban bunga dan keuangan lainnya (18.515.405) financial chargesKerugian selisih kurs

mata uang asing - bersih (5.485.660) Loss on foreign exchange - netLain-lain - bersih 4.785.065 Others - net

Laba sebelum pajak 42.991.566 Income before taxBeban pajak - bersih (9.882.291) Tax expense - net

Laba bersih 33.109.275 Net income

Aset segmen 636.205.143 122.383.100 119.320.817 392.765.766 (50.001.553) 1.220.673.273 Segment assetsInvestasi saham 47.138.999 Investment in shares of stockAset yang tidak dialokasikan 15.946.688 Unalocated assets

Jumlah aset 1.283.758.960 Total assets

Liabilitas segmen 131.677.697 93.188.189 89.187.618 65.172.046 (51.257.644) 327.967.906 Segment liabilitiesLiabilitas yang tidak dialokasikan 44.651.924 Unalocated liabilities

Jumlah Liabilitas 372.619.830 Total liabilities

Pengungkapan tambahan Additional disclosures

Penjualan berdasarkan lokasi geografis Sales based on geographical locationIndonesia 45.181.737 184.641.122 32.299.078 131.487.422 (326.722) 393.282.637 IndonesiaCina - - - 143.735.729 - 143.735.729 ChinaThailand - - - 29.306.403 - 29.306.403 ThailandIndia - - - 24.544.903 - 24.544.903 IndiaMalaysia - - - 374.456 - 374.456 Malaysia

Jumlah 45.181.737 184.641.122 32.299.078 329.448.913 (326.722) 591.244.128 Total

31 Desember/December 31, 2011

Page 250: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 150

Penyediaan Perdagangan Pertambangan danTenaga Pupuk dan Perdagangan

Listrik dan Uap/ bahan kimia/ Batubara/Supply of Fertilizer and Coal

Steam and Chemical Sewa/ Mining and Eliminasi/ Jumlah/Electricity Trading Rental Trading Elimination Total

US$ US$ US$ US$ US$ US$

Pendapatan usaha 47.900.860 204.006.211 25.586.027 102.053.675 (15.409.300) 364.137.473 Revenues

Hasil segmen 16.056.187 8.403.352 18.215.225 27.269.282 - 69.944.046 Segment results

Laba usaha 13.123.810 (4.449.006) 18.215.224 5.516.681 - 32.406.709 Income from operationsPendapatan bunga 950.365 Interest income

Interest expense and other Beban bunga dan keuangan lainnya (19.735.811) financial chargesKeuntungan selisih kurs

mata uang asing - bersih 133.389 Gain on foreign exchange - netLain-lain - bersih 1.108.225 Others - net

Laba sebelum pajak 14.862.877 Income before taxPenghasilan pajak - bersih 4.171.158 Tax benefit - net

Laba sebelum rugi pra-kuisisi Income before preacquisition losses anak perusahaan 19.034.035 of subsidiary

Rugi pra-akuisisi anak perusahaan 5.230.069 Pre-acquisition losses of a subsidiary

Laba bersih 24.264.104 Net income

Aset segmen 349.262.461 93.417.686 98.698.838 121.725.309 (41.675.114) 621.429.180 Segment assetsInvestasi saham 15.271.166 Investment in shares of stockAset yang tidak dialokasikan 28.414.038 Unalocated assets

Jumlah aset 665.114.384 Total assets

Liabilitas segmen 133.871.552 62.446.283 86.415.372 60.087.748 (41.675.114) 301.145.841 Segment liabilitiesLiabilitas yang tidak dialokasikan 28.228.298 Unalocated liabilities

Jumlah Liabilitas 329.374.139 Total liabilities

Pengungkapan tambahan Additional disclosures

Penjualan berdasarkan lokasi geografis Sales based on geographical locationIndonesia 47.900.860 204.006.211 25.586.027 63.864.861 (15.409.300) 325.948.659 IndonesiaThailand - - - 25.184.451 - 25.184.451 ThailandIndia - - - 11.754.785 - 11.754.785 IndiaCina - - - 1.249.578 - 1.249.578 China

Jumlah 47.900.860 204.006.211 25.586.027 102.053.675 (15.409.300) 364.137.473 Total

31 Desember/December 31, 2010

Page 251: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 151

44. Informasi Lainnya 44. Other Information a. Undang-Undang Pertambangan Mineral

dan Batubara a. Mineral and Coal Mining Law

Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (Undang-Undang). Saat ini Grup, sedang mengevaluasi dampak penerapan Undang-Undang yang baru tersebut terhadap operasinya, antara lain:

On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued Law No. 4 year 2009 regarding Mineral and Coal Mining (Law). Currently, the Group, is still evaluating the impact of this new Law on its operations, such as:

a. Ketentuan Peralihan atas PKP2B,

Undang-Undang yang baru menjelaskan bahwa PKP2B akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, Undang-Undang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang yang baru.

a. The CCoW transitional provisions, states that new Law will honor existing CCoW until their expiration. However, it also states that existing CCoW must be amended within one year to conform with the provisions of the new Law.

b. Keharusan bagi pemegang PKP2B

yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam jangka waktu satu tahun sejak diberlakuan Undang-Undang yang kbaru, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan Undang-Undang yang baru.

b. The requirement for CCoW holder which has already commenced with some form of activities to, within one year of enactment of the new Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area maybe reduced to that allowed for licenses under the new Law.

Sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4 tahun 2009, pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 dan 23 tahun 2010, yang mengatur hal-hal sebagai berikut:

In relation with the implementing regulation for Mining Law No. 4 year 2009, on February 1, 2010, the Government of Indonesia released two Government Regulation (PP) Nos. 22 and 23 year 2010, covering the following:

a. PP No. 22 mengatur tentang

pembentukan area pertambangan dengan menggunakan ijin usaha pertambangan yang baru (“Ijin Usaha Pertambangan” atau “IUP”).

a. PP No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new mining business license (“Ijin Usaha Pertambangan” or “IUP”).

b. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP dan juga menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah. Namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP.

b. PP No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. It also indicates that existing CCoW will be honored by the Government although any extension of existing CCoW will be through the issuance of an IUP.

Page 252: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 152

Pada tanggal 5 Juli 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 55 tahun 2010, yang mengatur mengenai pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.

On July 5, 2010, the Government of Indonesia released PP No. 55 year 2010, regarding the development and supervision of implementation of mineral and coal mining activities in Indonesia.

Grup terus memonitor perkembangan dari implementasi peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Pertambangan baru ini dan menganalisis pengaruhnya terhadap operasional Grup. Manajemen berpendapat bahwa implementasi peraturan ini tidak akan menimbulkan kerugian material pada operasional Grup.

The Group has monitored the development and implementation of new Mining Law and analyzed the impact on the Group’s operations. The Group’s management believes that the provisions of the new law will have no significant impact to the Group in the near term.

Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (PP No. 78) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18/2008 tanggal 29 Mei 2008.

On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 18/2008 dated May 29, 2008.

Ketentuan peraturan ini antara lain: The regulation requires among others:

a. Pemegang IUP-Eksplorasi, harus

memuat rencana reklamasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.

a. An IUP-Exploration holder, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.

b. Pemegang IUP-Operasi Produksi, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diizinkan); dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.

b. An IUP-Production Operation holder, must prepare (1) a five-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.

Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.

The requirement to provide reclamation and post-mine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.

Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.

The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that Coal Contract of Work holders are also required to comply with this regulation.

Page 253: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 153

Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, Grup telah membuat jaminan reklamasi dalam bentuk penempatan deposito berjangka di bank Pemerintah

As at the date of completion of the consolidated financial statements, the Group has placed reclamation guarantees in the form of time deposits placed in a state – owned bank.

b. Analisis Dampak Lingkungan Hidup b. Environmental Impact Assessment

BORNEO, anak perusahaan, telah memiliki persetujuan AMDAL pada kegiatan penambangan batubara yang dijalankannya berdasarkan Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2005 tentang Persetujuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) PT Borneo Indobara pada Kegiatan Penambangan Batubara Di Kecamatan Satui, Kecamatan Sei Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan (”SK 29/2005”) yang berlaku sejak tanggal ditetapkannya. SK 29/2005, antara lain, mengatur bahwa BORNEO dapat melaksanakan kegiatan penambangan batubara dan wajib mentaati ketentuan yang tersirat dalam dokumen Andal, RKL dan RPL yang telah disetujui.

BORNEO, a subsidiary, has an Environmental Impact Assessment (EIA) approval for its coal mining activities based on Decision of Bupati Tanah Bumbu No. 29 Tahun 2005 regarding Approval on Environmental Impact Assessment (Andal), Environment Management Plan (RKL) and Environment Monitoring Plan (RKL) of PT Borneo Indobara for Coal Mining Activities in Kecamatan Satui, Kecamatan Sei Loban and Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province (”SK 29/2005”) which is valid starting from date of the Decision. SK 29/2005, among others, stated that BORNEO can conduct coal mining activities and should comply with the terms stipulated in the approved Andal, RKL, and RPL documents.

Pada tanggal 6 Mei 2010, Bupati Tanah Bumbu telah menerbitkan Surat Keputusan Bupati Nomor 261 Tahun 2010 atas Kelayakan Lingkungan Kegiatan Tambang Batubara PT Borneo Indobara Kecamatan Satui, Di Kecamatan Angsana, Kecamatan Sungai Loban, Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan (”SK 261/2010”). SK 261/2010, antara lain mengatur, bahwa Andal, RKL dan RPL BORNEO dapat disetujui dan dapat melakukan kegiatan tambang batubara.

On May 6, 2010, Bupati of Tanah Bumbu issued Decision Letter No. 261 Tahun 2010 on the Environment Feasibility for Mining Activities of PT Borneo Indobara in Kecamatan Satui, Kecamatan Angsana, Kecamatan Sungai Loban, Kecamatan Kuranji and Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province (”SK 261/2010”). SK 261/2010, among others, stated that Andal, RKL and RPL of BORNEO could be approved and BORNEO could start coal mining activities.

Page 254: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 154

Sehubungan dengan kegiatan pelabuhan khusus stockpile batubara yang berlokasi di desa Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, BORNEO telah memiliki UKL dan UPL yang telah memperoleh persetujuan dari Bupati Tanah Bumbu sebagaimana ternyata dari Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 169 Tahun 2006 (”SK 169/2006”). Selanjutnya, pada tanggal 20 Juli 2010, Bupati Tanah Bumbu mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 379 Tahun 2010 atas Kelayakan Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional Terminal Khusus Batubara PT Borneo Indobara di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan (”SK 379/2010”). SK 379/2010 dimaksud mengatur, antara lain bahwa Andal, RKL, dan RPL BORNEO dapat disetujui dan dapat melakukan kegiatan terminal khusus.

In relation to the port activities specifically for coal stockpile located in Angsana Village, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan, BORNEO already obtained UKL and UPL which was approved by Bupati Tanah Bumbu as documented in his Decision Letter No. 169 Tahun 2006 (”SK 169/2006”). Furthermore, on July 20, 2010, Bupati Tanah Bumbu issued Decision Letter No. 379 Tahun 2010 on Environment Feasibility for Development and Operation of Specific Coal Terminal Activities of PT Borneo Indobara in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province (”SK 379/2010”). SK 379/2010 stated, among others, that Andal, RKL, and RPL of BORNEO could be approved and BORNEO could start specific terminal activities.

Pada tanggal 7 September 2011, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu (”Bapedalda”) mengeluarkan Surat Nomor 660/75/ BAPEDALDA/2011 yang pada intinya mencabut SK 261/2010 (”SK 660/75/2011”) dan Surat Nomor 660/76/BAPEDALDA/2011, yang mencabut SK 379/2010 (”SK 660/76/2011”).

On September 7, 2011, Control of Environmental Impact Body Kabupaten Tanah Bumbu Area (”Bapedalda”) issued Letter No. 660/75/BAPEDALDA/2011 which principally annulled SK 261/2010 (”SK 660/75/2011”) and Letter No. 660/76/ BAPEDALDA/2011, which annulled SK 379/2010 (”SK 660/76/2011”).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, BORNEO telah melakukan berbagai upaya untuk meminta klarifikasi terhadap pihak-pihak yang berwenang terhadap permasalahan tersebut di atas. Pada tanggal 8 September 2011, Badan Lingkungan Hidup Daerah Propinsi Kalimantan Selatan (”BLHD”) menerbitkan surat nomor 660/497-/APDL/BLHD perihal Klarifikasi tentang AMDAL Tambang PT Borneo Indobara (”Surat BLHD”) kepada BORNEO dan juga ditembuskan kepada Bapedalda. antara lain, mengklarifikasikan bahwa:

In relation to the above, BORNEO has exerted efforts to request clarification from the authorities. On September 8, 2011, Environment Body of South Kalimantan Province Area (”BLHD”) issued letter No. 660/497-A/APDL/BLHD regarding the Clarification on the Environment Impact Assessment of PT Borneo Indobara Mine (”Surat BLHD”) to BORNEO and also copied to Bapedalda. The letter includes clarifications that:

(1) BORNEO sudah memiliki dokumen

Amdal berdasarkan SK 29/2005 yang berlaku selama 5 tahun,

(1) BORNEO has owned EIA document based on SK 29/2005 which is valid for five years,

(2) berdasarkan kajian Amdal dalam

SK 29/2005 tahun 2005, BORNEO memiliki kapasitas produksi 5 juta ton/tahun dengan rencana produksi kegiatan sampai tahun ke 26, sesuai cadangan deposit yang ada sebesar 114,5 juta ton dan lingkup kajian seluruh areal PKP2B seluas 24.100 Ha,

(2) Based on EIA study in SK 29/2005 Tahun 2005, BORNEO has production capacity of 5 million tons/year with production plan until the 26th year, in accordance with coal reserves availability amounting to 114.5 million tons and study on the feasibility of PKP2B area of 24,100 Ha;

Page 255: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 155

(3) sesuai Pasal 25 dan Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, keputusan kelayakan lingkungan hidup (Amdal) pada dasarnya berlaku selama umur usaha dan/atau kegiatan, sepanjang Pemrakarsa tidak melakukan pemindahan lokasi, mengubah desain dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong,

(3) In accordance with Article 25 and 26 of Government Regulation No. 27 Tahun 1999 regarding EIA, decision on the environment feasibility is principally valid as long as the life of the business or the mining activities is carried out but subject to change of location, design and/or process and/or capacity and/or raw material and/or supplies decided by the owner;

(4) berkaitan dengan butir (3) di atas serta

berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilakukan dan keterangan yang disampaikan oleh BORNEO, kegiatan pertambangan BORNEO saat ini masih dalam kapasitas Amdal yang ada (tahun 2005),

(4) In relation to (3) above and based on verification result and information submitted by BORNEO, its mining activities is currently still within the capacity of valid EIA (year 2005); and

(5) berkaitan dengan keberlakuan SK

29/2005 selama 5 tahun dan dengan mengingat butir (3) di atas, maka disarankan kepada BORNEO agar meminta kepada Bapedalda untuk menerbitkan Perubahan atas SK/29/2005 tersebut.

(5) Regarding the validity of SK 29/2005 for five (5) years and referring to the (3) above, BORNEO was advised to request Bapedalda to issue an Amendment on SK/29/2005.

Sesuai dengan Surat BLHD tersebut di atas, BORNEO telah melakukan upaya permohonan klarifikasi kepada beberapa instansi terkait, antara lain:

In accordance with Surat BLHD, BORNEO has requested clarifications to below institutions, among others:

(1) kepada Bapedalda dengan suratnya

No. 088/BIB/GM-KTT/IX/2011 tanggal 9 September 2011, meminta agar Bapedalda menerbitkan surat perubahan atas SK 261/2010 yang telah dicabut berdasarkan SK 660/75/2011, serta meminta arahan mengenai penyusunan dokumen Amdal pelabuhan khusus;

(1) To Bapedalda with its letter No. 088/BIB/GM-KTT/IX/2011 dated September 9, 2011, requesting Bapedalda to issue an amendment on SK 261/2010 which was annulled based on SK 660/75/2011, and requesting guidance regarding the preparation of EIA documents for specific port;

(2) kepada Kementerian Lingkungan Hidup

dengan suratnya No. 087/BIB-JKT/IX/11 tanggal 12 September 2011, meminta arahan dan petunjuk mengenai SK 261/2010 agar dapat berlaku selama umur usaha atau kegiatan pertambangan berlangsung dan penyusunan dokumen lingkungan yang diperlukan atas Amdal BORNEO pada kegiatan pelabuhan khusus; dan

(2) To the Ministry of Environment with its letter No. 087/BIB-JKT/IX/11 dated September 12, 2011, requesting guidance regarding SK 261/2010 to be valid for the life of the business or as long as the mining activities is carried out and regarding the preparation of EIA documents for BORNEO in specific port; and

(3) kepada Kementerian ESDM dengan

suratnya No. 088/BIB-JKT/IX/11 tanggal 12 September 2011, meminta arahan dan petunjuk agar kegiatan operasional pertambangan batubara BORNEO dapat terus berjalan.

(3) To the Ministry of Economic of Human Resources with its letter No. 088/BIB-JKT/IX/11 dated September 12, 2011, requesting guidance so that coal mining operational activities of BORNEO can still be continued.

Page 256: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 156

Berdasarkan klarifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. B-8894/Dep.I/LH/09/2011 tanggal 30 September 2011 (Surat KLH No. 8894) dan surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2251/37.03/DBT/2011 tanggal 5 Oktober 2011 (Surat ESDM No. 2251), dijelaskan hal-hal sebagai berikut:

Based on clarifications from the Ministry of Environment of the Republic of Indonesia No. B-8894/Dep.I/LH/09/2011 dated September 30, 2011 (Surat KLH No. 8894) and a letter from the Directorate General of Mineral and Coal of the Ministry of Energy and Mineral Resources No. 2251/37.03/DBT/2011 dated October 5, 2011 (Surat ESDM No. 2251):

1. Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu

No. 29 Tahun 2005 tanggal 25 Februari 2005 atas BORNEO pada prinsipnya masih relevan dan dapat mengakomodir kegiatan operasi produksi pertambangan batubara BORNEO; dan

1. Decision Letter of Bupati Tanah Bumbu No. 29 Tahun 2005 dated February 25, 2005 for BORNEO is principally still relevant and can accommodate BORNEO’s production operational activities; and

2. Kegiatan pelabuhan khusus BORNEO

telah memiliki dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) yang telah disetujui melalui Surat Keputusan Bupati No.169 Tahun 2006 tentang Persetujuan UPL dan UKL. Apabila kegiatan pelabuhan khusus batubara BORNEO masih sesuai dengan lingkup kajian dokumen UKL dan UPL tersebut, maka lingkup kegiatan pada pelabuhan khusus masih relevan. Namun apabila terjadi perubahan-perubahan yang tidak termasuk dalam cakupan kajian dokumen UKL dan UPL tersebut, maka terhadap kegiatan pelabuhan khusus tersebut perlu dilakukan Audit Lingkungan, dimana Audit Lingkungan dilakukan pada kegiatan yang sedang beroperasi.

2. BORNEO’s specific port activities has Environment Management Effort (UKL) and Enviroment Monitoring Effort (UPL) which were approved by the Decision Letter of Bupati No. 169 Tahun 2006 regarding the Approval of UPL and UKL. If BORNEO’s specific port activities are relevant to the study regarding UKL and UPL documentations, then the scope of activities in the specific port is still relevant. However, if there were changes that were not included in the scope of the study on UKL and UPL documentations, then Environment Audit shall be conducted for the operational activities on the specific port.

Page 257: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 157

Pada tanggal 17 Oktober 2011, Bapedalda mengeluarkan Surat Keterangan dengan No. 660.4/762/APDL/BAPEDALDA/2011 (“Surat Bapedalda 660/2011”) yang isinya mengacu kepada Surat KLH No. 8894/2011 dan antara lain menerangkan sebagai berikut:

On October 17, 2011, Bapedalda issued Letter No. 660.4/762/APDL/BAPEDALDA/ 2011 (“Surat Bapedalda 660/2011”) which refers to Surat KLH No. 8894/2011 and describes, among others:

(1) AMDAL BORNEO sebagaimana

tercantum dalam SK 29/2005, berlaku selama 5 tahun, sedangkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pasal 24, 25, 26 dan 27 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, kecuali terjadi perubahan desain dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong dan/atau kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkannya keputusan, maka tidak ada batasan masa berlaku AMDAL, dan berdasarkan evaluasi, tidak terdapat perubahan pada kegiatan tambang batubara BORNEO;

(1) BORNEO’s EIA as described in SK 29/2005, is valid for five (5) years, however in Law No. 32 Tahun 2009 regarding Protection and Management of Environment and Articles 24, 25, 26 and 27, and Government Regulation No. 27 Tahun 1999 regarding EIA, unless there were changes in the design and/or process and/or capacity and/or raw material and/or supplies and/or the activity was not done within three (3) years since the Decision’s issuance date, then there is no limitation on the EIA, and based on evaluation, there is no change in BORNEO’s coal mining activities.

(2) Memperhatikan Surat KLH

No. 8894/2011, agar dilakukan addendum terhadap SK 29/2005 yang mencabut Diktum Keempat SK 29/2005 tersebut yang memuat klausula SK 29/2005 berlaku lima tahun sejak ditetapkan;

(2) Referring to Surat KLH No. 8894/2011, an addendum should be issued on SK 29/2005 to annul the Fourth Article of SK 29/2005 which stated that SK 29/2005 is valid for five years since the date of the Decision;

(3) Mengingat angka 1 dan 2 Surat

Bapedalda tersebut, maka SK 29/2005 saat ini sedang dalam proses addendum pencabutan Diktum keempat sebagaimana disebutkan dalam SK 29/2005 tersebut yang memuat klausula bahwa SK 29/2005 berlaku lima tahun sejak tanggal ditetapkan;

(3) Referring to Nos. 1 and 2 of Surat Bapedalda, therefore SK 29/2005 is currently under process for an amendment to cancel the fourth article in SK 29/2005, which stated that SK 29/2005 is valid for five (5) years since the date of the Decision;

(4) Terhadap AMDAL Pelabuhan Khusus

BORNEO saat ini dalam proses evaluasi dalam rangka Audit Lingkungan Wajib sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup dengan pedoman sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 2001 dan dalam melakukan kegiatannya, BORNEO mengacu kepada UKL-UPL sesuai dengan SK 169/2006 tentang persetujuan UKL dan UPL BORNEO pada kegiatan pelabuhan khusus dan stockpile batubara di Desa Angsana Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu propinsi Kalimantan Selatan.

(4) Relating to BORNEO’s EIA in specific port, an evaluation is in progress for Compliance Environment Audit in accordance with Law No. 32 Tahun 2009 regarding the Protection and Management of Environment which refers to the Decision of Ministry of Environment No. 30 Tahun 2001 and in its activities, BORNEO refers to UKL-UPL which confoms to SK 169/2006 regarding the Approval of UKL and UPL of BORNEO’s specific port activities and coal stockpile in Angsana Village, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province.

Page 258: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 158

Pada tanggal 25 November 2011, Bapedalda mengeluarkan surat No. 660.4/878/APDL/Bapedalda/2011 (“Surat Bapedalda No. 660.4/878”) perihal Amdal Rencana Peningkatan Produksi yang intinya menerangkan bahwa untuk kelancaran proses AMDAL peningkatan kapasitas produksi BORNEO dapat diproses dan dilakukan pembahasan pada Komisi AMDAL Provinsi Kalimantan Selatan dengan sekretariat pada BLHD Provinsi Kalimantan Selatan sambil menunggu adanya rekomendasi lisensi Kabupaten Tanah Bumbu.

On November 25, 2011, Bapedalda issued letter No. 660.4/878/APDL/Bapedalda/2011 (Surat Bapedalda No. 660.4/878) regarding EIA Plan on Increase Production which describes that for processing the increase in production EIA of BORNEO can be consulted with EIA Commission of South Kalimantan Province with its official at BLHD South Kalimantan Province while waiting for the license recommendation from Kabupaten Tanah Bumbu.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, BORNEO tidak menjalankan kegiatan usaha di luar ketentuan ataupun kapasitas sebagaimana diatur dalam Andal yang dimilikinya berdasarkan SK 29/2005. Sehubungan dengan hal tersebut dan dengan mengacu kepada Surat KLH No. 8894/2011, Surat Dirjen Minerba No.2251 dan Surat Bapedalda 660/2011, maka SK 29/2005 tetap berlaku sehingga BORNEO dapat menjalankan kegiatan usahanya. Selanjutnya, terkait dengan UKL dan UPL pelabuhan khusus BORNEO, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolodasian, Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat hal-hal yang dapat mengakibatkan SK 169/2006 menjadi dicabut ataupun hal-hal material yang dapat mengakibatkan perluasan daripada UKL dan UPL pelabuhan khusus BORNEO dimaksud menjadi tidak dapat dilaksanakan.

As of date of completion of the consolidated financial statements, BORNEO has no activities against the rule and capacity as stipulated in its Andal based on SK 29/2005. Therefore, and referring to Surat KLH No. 8894/2011, Surat Dirjen Minerba No.2251 and Surat Bapedalda 660/2011, SK 29/2005 is still valid so that BORNEO can continue its business activities. Furthermore, in relation to UKL and UPL for BORNEO’s specific port, until the date of consolidated financial statements, the Company believes that there are no events that will result in annulment of SK 169/2006 or other material events that resulted in the extension of UKL and UPL for BORNEO’s specific port to be cancelled.

45. Reklasifikasi Akun 45. Reclassification of Accounts

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) yang berlaku efektif 1 Januari 2011 (Catatan 2b) mengakibatkan reklasifikasi akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 agar sesuai dengan penyajian laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011.

The adoption of the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 1 (Revised 2009) which is effective January 1, 2011(Note 2b) has resulted to reclassification of accounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2010 and January 1, 2010/ December 31, 2009 to conform with presentation of the consolidated statement of financial position as of December 31, 2011.

Page 259: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 159

Sesudah Reklasifikasi/ Sebelum Reklasifikasi/After Reclassification Before Reclassification

US$ US$

Hak minoritas atas aset bersih Minority interests in net assets ofanak perusahaan - 198.204 subsidiaries

Ekuitas EquityKepentingan nonpengendali 198.204 - Noncontrolling interests

31 Desember 2010/December 31, 2010

Sesudah Reklasifikasi/ Sebelum Reklasifikasi/After Reclassification Before Reclassification

US$ US$

Hak minoritas atas aset bersih Minority interests in net assets ofanak perusahaan - 160.467 subsidiaries

Ekuitas EquityKepentingan nonpengendali 160.467 - Noncontrolling interests

1 Januari 2010/31 Desember 2009January 1, 2010/December 31, 2009

46. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru 46. Prospective Accounting Pronouncements Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setalah 1 Januari 2012 sebagai berikut:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised statements of financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK), which will be applicable for financial statement for periods beginning on or after January 1, 2012:

1. PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh

Perubahan Kurs Valuta Asing 1. PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of

Changes in Foreign Exchange Rates 2. PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti

Investasi 2. PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment

Property 3. PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap 3. PSAK No. 16 (Revised 2011), Property,

Plant, and Equipment 4. PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan

Pelaporan Program Manfaat Purnakarya 4. PSAK No. 18 (Revised 2010), Accounting

and Reporting by Retirement Benefit Plans 5. PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja 5. PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee

Benefits 6. PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman 6. PSAK No. 26 (Revised 2011), Borrowing

Costs 7. PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi

Kontrak Asuransi Kerugian 7. PSAK No. 28 (Revised 2011), Accounting for

Loss Insurance Contracts 8. PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa 8. PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases

Page 260: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 160

9. PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

9. PSAK No. 33 (Revised 2011), Accounting of Land Stripping Activities and Environmental Management in General Mining

10. PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak

Konstruksi 10. PSAK No. 34 (Revised 2010), Construction

Contract 11. PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi

Kontrak Asuransi Jiwa 11. PSAK No. 36 (Revised 2011), Accounting for

Life Insurance Contracts 12. PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan

Keuangan Entitas Nirlaba 12. PSAK No. 45 (Revised 2011), Financial

Reporting for Non-profit Entities 13. PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak

Penghasilan 13. PSAK No. 46 (Revised 2010), Accounting

Income Taxes 14. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen

Keuangan: Penyajian 14. PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial

Instruments: Presentation 15. PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran

Berbasis Saham 15. PSAK No. 53 (Revised 2010), Share-Based

Payment 16. PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 16. PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial

Instruments: Recognition and Measurement 17. PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per

Saham 17. PSAK No. 56 (Revised 2011), Earnings per

Share 18. PSAK No. 60, Instrumen Keuangan:

Pengungkapan 18. PSAK No. 60, Financial Instruments:

Disclosures 19. PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah

dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah 19. PSAK No. 61, Accounting of Government

Grants and Disclosure of Government Assistance

20. PSAK No. 62, Kontrak Asuransi 20. PSAK No. 62, Insurance Contracts 21. PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam

Ekonomi Hiperinflasi 21. PSAK No. 63, Financial Reporting in

Hyperinflationary Economies 22. PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan

Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

22. PSAK No. 64, Exploration for and Evaluation of Mineral Resources

ISAK ISAK 1. ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto

dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri 1. ISAK No. 13, Hedges of a Net Investment in

a Foreign Operation 2. ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan

Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya

2. ISAK No. 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements, and Their Interaction

3. ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa 3. ISAK No. 16, Service Concession

Agreement 4. ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah - Tidak

Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi 4. ISAK No. 18, Government Assistance -

No Specific Relation with Operating Activity

Page 261: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 161

5. ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

5. ISAK No. 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

6. ISAK No. 20, Pajak Penghasilan -

Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

6. ISAK No. 20, Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders

7. ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa:

Pengungkapan 7. ISAK No. 22, Service Concession

Arrangements: Disclosures 8. ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif 8. ISAK No. 23, Operating Leases-Incentives 9. ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa

Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa

9. ISAK No. 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease

10. ISAK No. 25, Hak atas Tanah 10. ISAK No. 25, Landrights 11. ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif

Melekat 11. ISAK No. 26, Reassessment of Embedded

Derivatives PPSAK PPSAK 1. PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44:

Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat

1. PPSAK No. 7, Withdrawal of PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities

2. PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27:

Akuntansi Perkoperasian 2. PPSAK No. 8, Withdrawal of PSAK 27:

Accounting for Cooperatives 3. PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5:

Interprestasi atas Par. 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual

3. PPSAK No. 9, Withdrawal of ISAK 5: Interpretation on Par. 14 PSAK 50 (1998) Regarding Reporting of Changes in Fair Value of Available for Sale Investment Securities

4. PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39:

Akuntansi Kerja Sama Operasi 4. PPSAK No. 11, Withdrawal of PSAK 39:

Accounting for Joint Venture Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

The Group is still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAK and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.

47. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 47. Events After the Reporting Period

a. Pada tanggal 6 Januari 2012, BORNEO, anak perusahaan, mengadakan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) New Line Loading Conveyor Agreement dengan PT Bangun Arta Hutama, pihak ketiga untuk pembangunan lajur loading conveyor baru di port Bunati, Kecamatan Angsana, Kalimantan Selatan dengan nilai kontrak sebesar Rp 71.750.000.000. Perjanjian ini berlaku sampai 13 November 2012. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.

a. On January 6, 2012, BORNEO, a subsidiary, entered into an Engineering, Procurement, and Construction (EPC) New Line Loading Conveyor Agreement with PT Bangun Arta Hutama, a third party, to build new line loading conveyor at Bunati Port, Kecamatan Angsana, South Kalimantan, with contract value of Rp 71,750,000,000. This agreement is valid until November 13, 2012. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.

Page 262: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 162

b. Pada tanggal 6 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah mengenai penerimaan negara bukan pajak yang berlaku di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 9/2012 yang menggantikan Peraturan Pemerintah No. 45/2003.

b. On January 6, 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue applied in Ministry of Energy and Mineral Resources GR No.9/2012 which replaced previous regulation GR No.45/2003.

Peraturan ini memberikan penjelasan mengenai iuran eksploitasi dari bisnis mineral logam dan komoditas batubara yang sebelumnya tidak diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45/2003. Peraturan ini juga memberikan arahan untuk imbalan tetap lainnya terkait dengan aktivitas mineral logam dan komoditas batubara dan imbalan lainnya yang tidak terkait dengan komoditas seperti kompensasi untuk informasi terkait dengan IUP dan IUPK area eksplorasi, biaya penggantian untuk penambangan batubara tertutup dan porsi bagian Pemerintah (4%) dari pemegang IUPK-Operasi Produksi berdasarkan pendapatan bersihnya.

This regulation provides clarification for obligation fees on metal mineral and coal commodities business which previously has not been set in GR No.45/2003. It also provides guidelines on other fixed fees related to metal mineral and coal mines activities and other fees which are not related to commodities such as compensation for information related to IUP and IUPK exploration areas, replacement costs for closed coal mines and portion of the Government’s share (4%) from IUPK-Production Operation holders based on its net income.

Tidak ada perubahan dari tarif iuran eksploitasi yang akan dikenakan kepada Grup sebagai pemegang IUP sebagai dampak dari penerapan regulasi ini.

There is no change in exploitation fee rate for the Group as an IUP holder based on the new regulation.

c. Pada tanggal 26 Januari 2012, Perusahaan

dan United Fiber System Ltd, Singapura (UFS) menandatangani Head of Agreement terkait dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penjualan 3.941.166.500 saham GEM, anak perusahaan, (atau sebesar 66,9998% kepemilikan), yang dimilikinya kepada UFS. Sebaliknya, UFS akan menerbitkan 44.275.533.621 saham baru dalam UFS (atau sebesar 92,7663% kepemilikan) kepada DSS sebagai pembayaran atas pembelian saham GEM tersebut. Penyelesaian transaksi akuisisi saham tersebut selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2012.

c. On January 26, 2012, the Company and United Fiber System of Ltd, Singapore (UFS) entered into a Head Agreement in relation to the Company’s plan to sell its investment in 3,941,166,500 shares of GEM, a subsidiary, (or 66.9998% ownership interest) to UFS. On the other hand, UFS will issue 44,275,533,621 new shares in UFS (or 92.7663% ownership interest) to DSS as payment for this purchase of shares in GEM. The completion of shares acquisition shall be no later than December 31, 2012.

d. Pada tanggal 11 Febuari 2012, DSSP, anak

perusahaan (sebagai pembeli) menandatangani Equipment Supply Contract dengan China National Electric Engineering Co., Ltd. (CNEEC) (sebagai penjual) dengan nilai kontrak sebesar US$ 208.380.392. Peralatan tersebut digunakan untuk proyek pembangunan dua (2) unit pembangkit listrik dengan kapasitas masing-masing 150 MW, yang terletak di Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Proyek).

d. On Febuary 11, 2012, DSSP, a subsidiary (as buyer) signed Equipment Supply Contract with China National Engineering Co., Ltd. (CNEEC) (as seller) with contract prices amounting to US$ 208,380,392. Those equipment will be used for construction project of two (2) units Coal fired power plant with a capacity of 150 MW each located Bayung Lencir, Musi Banyuasin, South Sumatera (Project).

Page 263: DSS - Indonesia Investments

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and

For the Years then Ended

- - 163

e. Pada tanggal 11 Februari 2012, DSSP, anak perusahaan (sebagai Pemilik) menandatangani Design Engineering Construction Contract dengan Harbin Power System Engineering & Research Institute Co., Ltd. (HPI) (sebagai kontraktor) dengan nilai kontrak sebesar US$ 89.305.882. Dalam kontrak ini, HPI akan melakukan desain, teknik, menerima peralatan di lokasi, menyimpan, memelihara dan menjaga, risiko kerugian, membangun, menginstal, memasang, dan pemeriksaan akhir sehubungan dengan Proyek.

e. On February 11, 2012, DSSP, a subsidiary (as Owner) signed Design Engineering Construction Contract with Harbin Power System Engineering & Research Institute Co., Ltd. (HPI) (as contractor) with contract prices amounting to US$ 89,305,882. Under this contact, HPI shall perform design, engineering, receive equipment at site, store, care and custody, risk of loss, construct, install, erect, and commission in respect of the Project.

f. Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 15 Februari

2012 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham PT Andalan Satria Lestari (ASL) menyetujui peningkatan modal dasar dari sebesar Rp 50.000.000 terbagi atas 500 saham menjadi Rp 34.860.000.000 terbagi atas 348.600 saham dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 terbagi atas 150 saham menjadi Rp 8.715.000.000 terbagi atas 87.150 saham dengan pengeluaran 350 saham dalam simpanan dan 86.650 saham baru yang seluruhnya diambil bagian oleh PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), anak perusahaan, sehingga kepemilikan BKES atas ASL sebesar 99,83%. Perubahan anggaran dasar ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-10575.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 27 Februari 2012.

f. Based on Deed No. 19 dated February 15, 2012 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of PT Andalan Satria Lestari (ASL) agreed to increase its authorized capital from Rp 50,000,000 consisting of 500 shares to Rp 34,860,000,000 consisting of 348,600 shares and its issued and paid-up capital from Rp 15,000,000 consisting of 150 shares to Rp 8,715,000,000 consisting of 87,150 shares by issuing 350 shares from the unissued shares and 86,650 new shares which will all be acquired by PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), subsidiary. Therefore, the ownership interest of BKES in ASL is 99.83%. The changes in the Article of Association were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-10575.AH.01.02 Tahun 2012 dated February 27, 2012.

g. Pada tanggal 20 Februari 2012, Perusahaan

melakukan pembelian Obligasi Wajib Konversi (OWK) Seri I dan Seri II yang diterbitkan oleh PT Smartfren Telecom Tbk, pihak berelasi, dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp 900.000.000.000 dan Rp 100.000.000.000 yang dimiliki oleh PT Valensia Persada.

g. On February 20, 2012, the Company purchase Mandatory Convertible Bonds (MCB) Series I and Series II issued by PT Smartfren Telekom Tbk, a related party, with nominal value of Rp 900,000,000,000 and Rp 100,000,000,000, respectively, which owned by PT Valensia Persada.

h. Berdasarkan Akta No. 73 tanggal 19 Maret

2012 dari Desman, S.H., M. Hum., M.M., notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Sinar Mas Tunggal (SMT), pihak berelasi, mendirikan PT DSSP Energi Sejahtera (DSSPES), yang akan bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, industri, dan jasa, dengan modal dasar sebesar Rp 1.000.000.000.000 yang terdiri dari 1.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham. Modal yang telah ditempatkan pada DSSPES sebesar Rp 361.000.000.000 yang terdiri dari 361.000 saham. Adapun kepemilikan Perusahaan dan SMT atas saham DSSPES masing-masing sebesar 99,900% dan 0,100%.

h. Based on Deed No. 73 dated March 19, 2012 of Desman, S.H., M. Hum., M.M., public notary in Jakarta, the Company and PT Sinar Mas Tunggal (SMT), a related party, established PT DSSP Energi Sejahtera (DSSPES), which will engange in trading, development, industry and services, with authorized capital amounting to Rp 1,000,000,000,000 consisting of 1,000,000 shares with nominal value or Rp 1,000,000 per share. Total paid-up capital of DSSPES amounting to Rp 361,000,000,000 consisting of 361,000 shares. The Company and SMT’s ownership in shares of DSSPES amounting to 99.900% and 0.100%, respectively.

********

Page 264: DSS - Indonesia Investments

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANThis page is intentionally left blank