Status Pasien
-
Upload
haruno-rosydz -
Category
Documents
-
view
23 -
download
0
description
Transcript of Status Pasien
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stroke adalah defisit neurologis, baik fokal maupun umum yang berlangsung secara mendadak atas dasar terjadi gangguan pembuluh darah otak yang berhubungan dengan waktu.
Klasifikasi stroke dibagi ke dalam stroke iskemik dan stroke hemoragik. Dimana stroke iskemik memliki angka kejadian 85% terhadap seluruh stroke dan terdiri dari 80% stroke aterotrombotik dan 20% stroke kardioemboli. Stroke hemoragik memiliki angka kejadian sebanyak 15% dari seluruh stroke, terbagi merata antara jenis stroke perdarahan intraserebral dan stroke perdarahan subaraknoid. Stroke adalah salah satu penyebab kematian tertinggi, yang berdasarkan laporan tahunan 2006 di RS dr. Saiful Anwar, Malang, angka kematian iniberkisar antara 16,31% (462/2832) dan menyebabkan 4,41% (1356/30096) pasien dirawat inapkan. Angka-angka tersebut tidak membedakan antara stroke iskemik dan hemoragik.Saya sebagai penulis membuat laporan kasus di RSIJ Pondok Kopi, berdasarkan ke ingin tahuan saya yang mendalam terhadap Stroke mulai dari cara anamnesis, pemeriksaan fisik, recana penunjang, hasil pemeriksaan hingga terapi yang digunakan. Penelitian ini meneliti pasien pada bangsal An-Nas 1 kamar 20125 dengan keluhan kelemahan anggota badan; lengan kanan dan tungkai kanan sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit, keluhan ini timbul disaat pasien beraktifitas, dari keluhan tersebutlah saya mengambil topik ini sebagai laporan kasus yang sebagaimana sudah menjadi tugas serta tanggung jawab saya selama menjalani koas stase saraf RSIJ Pondok Kopi.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk mengetahui secara lebih dalam mengenai pemeriksaan mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang yang tepat, serta managemen Stroke.BAB II
STATUS PASIEN2.1 Identitas Pasien1. Nama
: Ny.NN2. Usia
: 58 tahun3. Jenis Kelamin
: Perempuan4. Alamat
: Jl. Lip Muara II, Pondok Kopi5. Pekerjaan
: Ibu rumah tangga 6. Status perkawinan: Menikah
7. Masuk tgl
: 18/01/20142.2 Anamnesis1. Keluhan UtamaKelemahan lengan kanan dan tungkai kanan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 10 Januari 2014 SMRS, os mengeluhkan menjadi pelupa akan hal-hal kecil, seperti mencuci hingga membersihkan rumah, namun menulis, membaca dan memahami pembicaraan orang lain masih bisa dilakukan sebagaimana biasanya.Pada tanggal 17 Januari 2014 os datang ke UGD dengan keluhan kelemahan lengan kanan dan tungkai kanan, selama 2 jam (mulai dari pukul 07.00 09.00 a.m), keluhan tersebut dirasakan saat beraktifitas serta menetap. Os juga mengeluhkan menjadi pelupa akan hal-hal kecil, namun menulis hingga bersosialisasi masih dapat dilakukan sebagaiamananya. Keluhan seperti demam, nyeri kepala, pingsan, kejang, telinga berdenging, gangguan menelan, keram dan baal disangkal. Riwayat trauma kepala disangkal, os. mempunyai riwayat diabetes melitus dan hipertensi selama kurang lebih 10 tahun. Dari bagian UGD menyatakan agar konsul terlebih dahulu ke poli saraf untuk dilakukan penanganan selanjutnya.
Pada tanggal 18 Januari 2014 tepat pada pukul 12.00 a.m pasien masuk ke rawat inap dikarenakan keluhan yang dirasakan semakin memberat, os. juga mengeluhkan adanya penglihatan yang kabur pada ke dua matanya, terdapat mual namun tidak muntah. Keluhan pelupa dirasakan tidak membaik, namun menulis hingga bersosialisasi masih dapat dilakukan. Keluhan seperti demam, pingsan, nyeri kepala, kejang, telinga berdenging, gangguan menelan, keram dan baal disangkal.3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat trauma kepala disangkal, Os menderita diabetes melitus dan hipertensi selama 10 tahun tidak terkontrol. 4. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu os menderita Hipertensi5. Riwayat pengobatan
Os. Belum sempat mendapatkan pengobatan sebelumnya.2.3 Pemeriksaan Fisik1. Kesadaran : CM / E4 V5 M6 2. Keadaan umum : Sakit sedang3. Tanda vital
a. T. D : 150/100 mmHgb. Nadi : 65 x/menit, reguler, kuat angkatc. Napas : 18 x/menitd. Suhu : 36,10 C
4. Status Generalis : Baik
Paru-paru:Vesikuler
Jantung:BJ 1 & 2 Reguler
Hati:Tidak ada pembesaran
Limpa:Tidak ada pembesaran
5. Status Neurologik
Kesadaran:Compos Mentis
Kuantitatif:GCS (mata, bicara, motorik) : (__4___, ___5___, ___6___)
Orientasi:(tempat) (waktu) (orang) (sekitar) baik
Daya ingat kejadian:(baru) baik (lama) baik
Kemampuan bicara:Baik (Sikap tubuh) Baik
Cara berjalan:sulit dinilai (Gerakan abnormal) ___(-)___
Kepala :Bentuk normalSimetri simetrisUkuran normal
Pulsasi__(+)__Nyeri tekan__(-)___Bising__(-)__
Leher:Sikap tenangGerakan tidak terbatasKaku kuduk _(-)_
6. Pemeriksaan Nervus Cranialis N.I (OLFAKTORIUS)KananKiri
Daya pembauNormosmiaNormosmia
N. II (OPTIKUS)KananKiri
Daya penglihatanNormal
Pengenalan warnaNormal
Medan penglihatanNormal
Refleks cahaya (+)
N.III (OKULOMOTORIUS)KananKiri
Ptosis (-)
Gerak mata ke -(medial)Normal
(atas)Normal
(bawah)Normal
Ukuran pupil3 mm3 mm
Refleks cahaya langsungNormal
Bentuk pupilIsokor
N.IV (TROKHLEARIS)KananKiri
Gerak mata ke lateral bawahNormalNormal
Strabismus konvergenNegatif
DiplopiaNegatif
N.VI (ABDUSEN)KananKiri
Gerak mata ke lateralNormalNormal
Strabismus konvergenNegatif
DiplopiaNegatif
N.V (TRIGEMINUS)KananKiri
Menggigit(+)(+)
Membuka mulut(+)(+)
Sensibilitas muka(atas)Normal
(bawah)Normal
(tengah)Normal
N.VII (FASIALIS)KananKiriKeteranganKananKiri
Kerutan kulit dahiNormalDaya kecap lidah 2/3 depanBaik
Kedipan mata NormalMeringisNormal
Lipatan naso-labialNormalMengembungkan pipiNormal
Sudut mulutNormalMenutup mataNormal
Mengerutkan dahiNormalMengerutkan alisNormal
N.VIII (AKUSTIKUS)KananKiri
Gesekan TanganNormal
N.IX (GLOSOFARINGEUS)KananKiri
Daya kecap lidah 1/3 belakangNormal
Refleks muntahTidak dilakukan
Tersedak(-)
N.X (VAGUS)KananKiriKeteranganKananKiri
NadiReguler, kuat angkatMenelanNormal
BersuaraNormal
N.XI (AKSESORIUS)KananKiriKeteranganKananKiri
Memalingkan kepalaNormalMengangkat bahuNormal
Sikap bahuNormalTrofi otot bahu(-)
N.XII (HIPOGLOSUS)KananKiri
Tremor lidah(-)
Menjulurkan lidahNormal
6. Kekuatan ototKeteranganKananKiri
Pleksus Brakhialis22225555
Pleksus Lumbosakral22225555
7. Pemeriksaan Sensorik Ekstremitas
Keterangan KananKiri
Pleksus BrakhialisNormal
Pleksus LumbosakralNormal
8. Refleks Fisiologis :KeteranganKananKiri
Bisep(-)(+)
Triceps(-)(+)
Patella(-)(+)
Achilles(-)(+)
Klonus Patella(-)(+)
Klonus Dorsum Pedis(-)(+)
9. Refleks Patologis :
KeteranganKananKiri
Hoffman(-)(-)
Trommer(-)(-)
Chadok(-)(-)
Babinski(-)(-)
2.4 Rencana Pemeriksaan Penunjang1. Skor stroke
: Skor stroke Siriaj, skor Gadjah Mada2. CT-Scan otak3. Lab.
: Hemoglobin, hematokrit, eritrosit, leukosit, hitung jenis, trombosit, dan laju endap darah.
PT dan aPTT, agregasi trombosit, fibrinogen
Gula darah, profil lipid, kolesterol dan asam urat
4. Electrocardiogram (EKG)2.5 Hasil Pemeriksaan Penunjang1. Skor Siriaj
(2,5 x Derajat Kesadaran) + (2 x Muntah) + (2 x Nyeri Kepala) + (0,1 x Tekanan Diastolik) (3 x Ateroma) - 12
Hasil: Skor > 1 : Perdarahan supratentorial
Skor < 1 : Infark serebri
Pada pasien didapatkan :
(2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 100) (3 x 1) 12 = - 5
Hasil : Infark Serebri2. Skor Gadjah Mada
Penurunan kesadaranNyeri kepalaBabinski Jenis stroke
+++Perdarahan (subaraknoid)
+--Perdarahan (intraserebral)
-+-Perdarahan (intraserebral)
--+Iskemik
---Iskemik
Hasil : Iskemik3. Ro; CT-Scan
CT Scan ; kesan : Cerebral infarct didaerah capsula externa kiri dan para ventrikular lateral kiri. Cerebellum dan batang otak masih baik.4. Laboraturium
TESTRESULTUNITSREF. RANGES
CHEMISTRY
Cholesterol TotalH 255mg/dL120 200
Cholesterol HDLL 39mg/dL Normal Range : 60 : Negative Risk
40 59 (Men) : Borderline
50 59 (Woman) : Borderline
< 40 (Men) : High Risk
< 50 (Woman) : High Risk
Cholesterol LDLH 168mg/dLNormal Range : < 100 mg/dL : Optimal
100 129 : Near Optimal
130 159 : Borderline
160 189 : High
190 : Very High
TrigliserideH 310mg/dLNormal Range : < 150 : Optimal 150 199 : Borderline 200 499 : High 500 : Very High
Glukosa Fasting181.36mg/dL Normal : 70 99 Impaired Fasting Glukose : 100 125
Glukosa 2 PP207.00mg/dL Normal : 70 140
Impaired Fasting Glukose
: 141 200
Diabetes : > 200
Uric Acid4.7mg/dL3.5 7.2
TESTRESULTUNITSREF. RANGES
HEMATOLOGY
Hemoglobin
Leukocyte
Hematocrytes
Thrombocyte 14.0H 10.7
41
311mg/dL
10^3/uL
%
10^3/uL12.5 15.55.0 16.0
37 47
250 400
ELECTROLITE
NatriumKalium
Chloride 1383.78
107mmol/Lmmol/L
mmol/L132 1453.50 5.50
98 110
CHEMISTRY
Glukose RandomGlukose Urine
Urea
CreatinineH 264Tidak Ada Urine
23
6.6Mg/dLMg/dL
Mg/dL70 200Negative
10 50
0.51 0.95
2.7 ResumeSeorang wanita 58 tahun datang dengan keluhan hemi parese pleksus brakhialis dextra dan pleksus lumbosakral dextra, selama 2 jam (mulai dari pukul 07.00 09.00 a.m) SMRS. Sebelumnya tidak mengeluh apapun, saat itu os sedang beraktivitas, keluhan tersebut dirasakan menetap. Os mengeluhkan blur vision serta nausea tetapi tidak sampai vomitus. Os juga mengeluhkan Amnesia mengenai hal-hal kecil seperti mencuci baju hingga membersihkan rumah, namun menulis, membaca dan memahami pembicaraan orang lain masih dapat dilakukan sebagaimananya. Riwayat trauma kepala disangkal, os mempunyai riwayat Diabetes Melitus dan Hipertensi yang tidak terkontrol selama 10 tahun. Hasil pemeriksaan fisik Reflek Fisiologis (biseps, triseps, patela, achilles, klonus kaki) dan Reflek patologis (hoffman, trommer, babinski) pada extremitas dextra (-), serta hasil pemeriksaan penunjang skor siriaj menandakan bahwa skor pasien 1 < ; menandakan terjadinya infarct cerebri, skor Gadjah Mada menandakan terjadinya iskemik. CT-scan; infarct di daerah capsula externa lateral kiri, begitu pula dengan hasil pemeriksaan laboraturium menandakan hiperlipidemia dan hiperglikemia.2.8 Diagnosa
1. Diagnosa Klinis
: Hemi paresi dextra
2. Diagnosa Topik
: Hemisfer serebri sinistra3. Diagnosa Etiologi: Vaskuler4. Diagnosa Patologi: Stroke Iskemik2.9 Follow UpTgl : 21 Januari 2014
SOAP
Kelemahan lengan kanan dan tungkai kanan Susah berbicara TD : 150/100 mmHg N : 80 x/mnt
R : 20 x/mnt
Kekuatan otot 3
5
3
5
Refleks fisiologis : Biseps : -/+
Triseps : -/+
Patela : -/+
Achilles : -/+
Klonus Kaki : -/+
Refleks patologis : Hoffman : -/-
Trommer : -/-
Babinski : -/- Hiperlipidemia
Hiperglikemia
Hipertensi Hemi paresis sinistra Low Motor Neuron/Flahcid O2 1-2 Lt/mnt
Elevasi kepala 15-30o Assering inf (rL/12j) Nalim inf 2 x 500 mg
Condesatron tab 1 x 8 mg
Amlodipin tab 1 x 5 mg (Bila MAP 130)
*MAP = 83 mmHg
Tgl : 22 Januari 2014
SOAP
Jantung berdebar-debar
Kepala terasa berat
Lengan kanan dan tungkai kanan masih sukar digerakan TD : 150/90 mmHg
N : 92 x/mnt
R : 20 x/mnt
Kekuatan otot 3
5
3
5
Refleks fisiologis :
Biseps : -/+
Triseps : -/+
Patela : -/+
Achilles : -/+
Klonus Kaki : -/+
Refleks patologis :
Hoffman : -/-
Trommer : -/- Babinski : -/- Hipertensi
Hemi paresi sinistra Low Motor Neuron/Flahcid Obsevasi TTV
O2 1-2Lt/mnt
Elevasi kepala 15-30o Assering inf (rL/12j)
Nalim inf 2 x 500 mg
Condesatron tab 1 x 8 mg
Amlodipin tab 1 x 5 mg (Bila MAP 130)
*MAP = 110 mmHg
BAB IIIANALISA KASUS
3.1 Daftar Masalah
1. Mengapa diagnosa pasien stroke infark ?
2. Hubungan Hipertensi dengan terjadinya stroke infark ?
3. Bagaimana terapi menurut literatur serta terapi yang tepat bagi pasien ?
3.2 Pembahasan Masalah
1. Mengapa diagnosis pasien stroke infark
Definisi ; Stroke adalah defisit neurologis, baik fokal maupun umum yang berlangsung secara mendadak atas dasar terjadi gangguan pembuluh darah otak yang berhubungan dengan waktu.
Stroke Non HemoragikStroke Hemoragik
Kelumpuhan terjadi saat pasien istirahat (pada saat tidur atau pada saat pasien baru bangun tidur*)
Tidak terdapat tanda-tanda TTIK (nyeri kepala, muntah, kejang, penurunan kesadaran*)
Tekanan darah tidak meningkat tinggi Kelumpuhan terjadi saat pasien beraktivitas
Terdapat tanda-tanda TTIK (nyeri kepala, muntah, kejang, penurunan kesadaran)
Tekanan darah meningkat tinggi dari biasanya*
Pada pasien didapatkan adanya defisit neurologis berupa kelemahan pada lengan kanan dan tungkai kanan kelumpuhan terjadi saat pasien sedang beraktifitas dan tidak ada tanda-tanda TTIK, serta pasien mengeluhkan menjadi pelupa akan hal-hal kecil seperti mencuci baju dan membersihkan rumah, hasil dari pemeriksaan penunjang skor Siriaj pada pasien adalah -5 artinya skor tersebut 1 < itu menunjukkan adanya infark cerebri, begitu pula dengan skor Gadjah Mada menunjukkan iskemik karena pada keluhan serta pemeriksaan babinski pasien (-), CT-Scan menunjukkan adanya Cerebral infarct didaerah capsula externa kiri dan para ventrikular lateral kiri.. Jadi pasien ini didiagnosa stroke yang disebabkan karena infark serebri
2. Hubungan Hipertensi dengan stroke infarkMekanisme mengapa hipertensi dapat merangsang aterogenesis tidak diketahui dengan pasti, namun diketahui bahwa penurunan tekanan darah secara nyata menurunkan resiko terjadinya stroke. Diduga tekanan darah yang tinggi merusak endotel dan menaikkan permeabilitas dinding pembuluh darah terhadap lipoprotein. Selain itu juga diduga beberapa jenis zat yang dikeluarkan oleh tubuh seperti renin, angiotensin dan lain-lain dapat menginduksi perubahan seluler yang menyebabkan aterogenesis. Dari banyak penelitian didapatkan bahwa tekanan darah tinggi tidak berdiri sendiri, namun meliputi beberapa penyakit lain, sehingga dikenal dengan istilah sindroma hipertensi yang secara sendiri sendiri maupun bersama-sama dapat menjadi faktor resiko terjadinya aterosklerosis. Yang termasuk dalam sindroma hipertensi adalah gangguan profil lipid, resistensi insulin, obesitas sentral, gangguanfungsi ginjal. LVH dan penurunan kelancaran aliran darah arterial
3. Terapia. Tatalaksana diruang gawat darurat
Stabilisasi jalan napas dan pernapasan Pemantauan tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan, suhu, saturasi oksigen) dan status neurologis pasang IV line dan stabilisasi hemodinamik
b. Tatalaksana diruang rawat :
Rawat di bangsal Mobilisasi tirah baring, elevasi kepala 30 Cairan intravena Nutrisi oral Medikamentosa :
Antithrombotik : Clipidogrel 300 mg Antihipertensi : ACE Inhibitor (kaptopril 25 mg) Neuroproteksi : Sitikolin IV 1g/hr atau secara oral 200-600 mg/hari Hipirlipidemia : Statin 10 mg (malam hari)DAFTAR PUSTAKAKelompok studi serebrovaskuler & Neurogeriatri, PERDOSSI : Konsensus Nasional
Pengelolaan Stroke di Indonesia, Jakarta, 1999.
Kelompok studi serebrovaskuler & Neurogeriatri, PERDOSSI : Guideline Stroke 2000 Seri
Pertama, Jakarta, Mei 2000.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke: Classification of cerebrovascular
disease III. Stroke 1990, 21: 637-76.
17