Status Pasien Anak

32
BAB I STATUS PASIEN 1. PENDAHULUAN Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang terjadi di negara berkembang dan menyebabkan peningkatan mortalitas dan morbiditas terutama pada bayi dan anak-anak. Diare adalah perubahan abnormal pada defekasi dimana konsistensi feses cair atau setengah cair dengan kandungan air lebih banyak dari biasanya frekuensi lebih dari 3 kali sehari tanpa atau disertai dengan lendir maupun darah. Di Indonesia diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, dimana insidens angka kejadian diare pada tahun 2010 dengan jumlah penderita 4204 dan kematian sebanyak 73 orang. Prevalensi diare sedikit lebih tinggi pada anak laki-laki (14.8%) dibandingkan dengan anak perempuan (12.5%). Diare dibagi menjadi diare akut dan kronik dimana diare akut berlangsung kurang dari 2 minggu sedangkan diare kronis adalah penyakit diare non infeksi yang berlangsung lebih dari 2 minggu. 2. IDENTITAS PASIEN Nama : An Raka Satya Ramadhan Umur : 5 Tahun

description

hdgsvcjsvcjhdsvjhcvdsjcvhsdjvsjvjdshvjdshvcjdsvchjdsvjds hjhjdsbcjhbvsdjcvhsdvsjdhbjhvjhgjsdfdddddddjhjhdfgdhg

Transcript of Status Pasien Anak

BAB ISTATUS PASIEN

1. PENDAHULUAN Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang terjadi di negara berkembang dan menyebabkan peningkatan mortalitas dan morbiditas terutama pada bayi dan anak-anak. Diare adalah perubahan abnormal pada defekasi dimana konsistensi feses cair atau setengah cair dengan kandungan air lebih banyak dari biasanya frekuensi lebih dari 3 kali sehari tanpa atau disertai dengan lendir maupun darah. Di Indonesia diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, dimana insidens angka kejadian diare pada tahun 2010 dengan jumlah penderita 4204 dan kematian sebanyak 73 orang. Prevalensi diare sedikit lebih tinggi pada anak laki-laki (14.8%) dibandingkan dengan anak perempuan (12.5%). Diare dibagi menjadi diare akut dan kronik dimana diare akut berlangsung kurang dari 2 minggu sedangkan diare kronis adalah penyakit diare non infeksi yang berlangsung lebih dari 2 minggu.2. IDENTITAS PASIEN

Nama

: An Raka Satya RamadhanUmur

: 5 TahunJenis kelamin: Laki-laki

Alamat : Selokerto, MalangAgama

: islam

Suku

: Jawa

Tanggal periksa: 28 September 20133. ANAMNESA KELUHAN UTAMA

Diare KELUHAN PENYERTA

Demam, muntah, lemas

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang dibawa ke RSI hari Sabtu oleh orang tuanya dengan keluhan diare. Menurut orang tuanya pasien ini sudah buang air besar 20 kali dalam sehari. Berak pasien tersebut cair seperti air berwarna kekuningan tanpa disertai ampas kasar dengan jumlah yang sedikit, selain diare orangtua mengatakan bahwa pasien demam juga muntah cair berwarna putih sebanyak 1x.

Pasien ini diare dengan konsistensi cair tetapi tanpa darah maupun lendir dengan warna kekuningan. Sebelum diare pasien ini adalah anak yang aktif dan tidak pernah mengeluh ataupun rewel. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Riwayat dengue fever

: (-)

Riwayat demam tifoid

: (-)

Riwayat demam kejang: (-)

Riwayat morbili

: (-)

Riwayat difteri

: (-)

Riwayat pertusis

: (-)

Riwayat parotitis

: (-)

Riwayat varicela

: (-)

Riwayat tetanus

: (-)

Riwayat malaria

; (-)

Riwayat asma

: (-)

Riwayat alergi obat & makanan: (-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Riwayat dengue fever

: (-)

Riwayat demam tifoid

: (-)

Riwayat hipertensi

: (-)

Riwayat penyakit jantung: (-)

Riwayat DM

: (-)

Riwayat tumor payudara: (-)

Riwayat asma

: (-)

Riwayat alergi obat dan makanan: (-) RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Pasien adalah anak pertama dari kehamilan pertama pasangan Tn. D dan Ny E selama hamil ibu tidak pernah mengalami gangguan kehamilannya seperti perdarahan atau nyeri pada perutnya. Ibu tidak pernah mengalami sakit berat. Keluhan yang paling sering diderita Ny E adalah mual terutama pada trimester pertama tetapi sembuh sendiri.An.R lahir pada pada usia kehamilan 9 bulan dengan persalinan normal presentasi kepala.

Sejak lahir pasien ini mengkonsumsi ASI. Sejak sebelum dan setelah melahirkan siklus menstruasi Ny E normal dengan durasi rata-rata 5 hari. RIWAYAT IMUNISASIAnak: DPT (+)

BCG (+)

Polio (+)

Hepatitis B (+)

Campak (+) RIWAYAT GIZI. Pasien ini makan 2-3x sehari dengan nai dan lauk, rutin minum susu. Pasien tidak suka memakan sayur RIWAYAT PENYAKIT DAHULUPasien ini tidak pernah dirawat dirumah sakit. Selama ini yang sering dikeluhkan pasien hanya panas, batuk dan pilek namun langsung sembuh ketika dibawa ke bidan.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGAKedua orang tua pasien tidak pernah mengeluhkan penyakit yang berat

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Sebagai anak pertama kedua orang tua sangat menyayangi An.A sehingga kedua orang tuanya akan mengusahakan segala yang terbaik untuk anaknya. Ayah pasien bekerja sebagai wiraswasta dan ibu pasien sebagai tani.4. ANAMNESA SISTEM1. Kulit : warna kulit putih kecoklatan, pucat (+), kulit gatal (-), turgor kulit (+)2. Kepala: sakit kepala (-), pusing (-), rambut kepala rontok (-), luka pada kepala (-), benjolan/borok di kepala (-), cekungan ubun-ubun (-)3. Mata: pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan kabur (-/-), ketajaman penglihatan dalam batas normal, 4. Hidung: tersumbat (-/-), mimisan (-/-)5. Telinga: pendengaran berkurang (-/-), berdengung (-/-), keluar cairan (-/-)6. Mulut: sariawan (-) sering, mulut kering (-)7. Tenggorokan: sakit menelan (-), serak (-)8. Pernafasan : sesak nafas (-), batuk berdahak (-) 9. Kadiovaskuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)10. Gastrointestinal : muntah (+), diare (+), , BAB 20x sehari cair11. Neurologik: kejang (-) sering, lumpuh (-), kesemutan dan rasa tebal pada kedua kaki (-)12. Muskuloskeletal: kaku sendi (-), nyeri tangan dan kaki (-), nyeri otot (-)13. Ekstremitas atas : bengkak (-), sakit (-), telapak tangan pucat (-), kebiruan (-), luka (-), telapak tangan pucat (-)14. Ekstemitas bawah: bengkak (-), sakit (-), telapak tangan pucat (-), kebiruan (-), luka (-), telapak tangan pucat (-)5. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum: tampak lemas dan pucat, compos mentis GCS (E4 V5 M6) Tanda VitalBB

:14 kgTB

: cmTensi:-

Nadi:x/menitPernafasan :x/menit Suhu :380c Kulitsawo matang, turgor baik (-) menurun, ikterik (-), sianosis (-), pucat (+), spidernevi (-), petechie (-), eritem (-) Kepala Bentuk mesocephal , Luka (-), rambut rontok (-), makula (-), papula (-), nodula (- ). MataConjunctiva anemis ( - / - ), sklera ikterik (- / -), katarak (- / - ), strabismus (-/-) HidungNafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-/-), deformitas hidung (-/-), hiperpigmentasi (-) MulutBibir pucat (+), bibir kering (+), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), tepi lidah hiperemis (-), tremor (-). TelingaNyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal. TenggorokanTonsil membesar (-/-), pharing hiperemis (-). Leherlesi kulit (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-), deviasi trakea (-), tortikolis (-) Toraksbentuk normal, simetris, pernafasan abdominalthoraco, retraksi sela iga (-) spidernevi (-), sela iga melebar (-), massa (-),kelainan kulit (-), nyeri (-) Cor Inspeksi: ictus cordis tidak tampakPalpasi: ictus cordis tidak kuat angkatPerkusiBatas kiri atas : ICS II Linea para sternalis sinistra

Batas kanan atas: ICS II Linea para sternalis dekstraBatas kiri bawah : ICS V mid clavicula line parasternalis sinistra

Batas kanan bawah: ICS IV linea para sternalis dekstraAuskultasi: bunyi jantung I-II intensitas normal, regular, bising (-) Suara tambahan jantung : (-) Pulmo :Statis (depan dan belakang)Inspeksi: bentuk normal, simetrisPalpasi: fremitus raba kiri sama dengan kananPerkusi: sonor/sonorAuskultasi : suara dasar vesikuler wheezing ronki

Dinamis (depan dan belakang)Inspeksi: pergerakan dada kanan sama dengan dada kiri,irama regular, otot bantu nafas (-), pola nafas abnormal (-), usaha bernafas normal.Palpasi: fremitus raba kiri sama dengan kananPerkusi: sonor/sonorAuskultasi : suara dasar vesikuler wheezing ronki

Abdomen :Inspeksi

: datar/sejajar dinding dada, venektasi (-), massa (-), bekas jahitan (-)Palpasi

: nyeri epigastrium (-), hepar dan lien tdk teraba, turgor baik, massa (-), asites (-)Perkusi

: timpani seluruh lapangan perutAuskultasi: peristaltik (+) normal Ekstremitas : palmar eritem (-)--

--

Akral dingin

--

--

Oedem

Pemeriksaan NeurologikKesadaran : kompos mentis GCS (E4 V5 M6)Fungsi luhur: -

Fungsi Vegetatif: - Pemeriksaan Psikiatrik ( tidak dilakukan )Penampilan:

Kesadaran :

Afek

:

Psikomotor:

Proses pikir:

bentuk

:

isi

:

arus :

Insight

:

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkanDD: Gastroenteritis akut Gastroenteritis kronik Disentri

Kolera

Demam Thypoid

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Darah lengkap

Hb: g/dL

Leukosit: L

LED:

Trombosit: L

Ht: %

Eritrosit: juta/mm3

6. RESUME7. DIAGNOSA HOLISTIK Biologis Psikologis Social 8. PENATALAKSANAANMedikamentosa

Terapi cairan infuse Dekstrosa (D-5) Injeksi glosef 2x1 IV Neokaolana sirup 3x1cthIndikasi pencegahan asimtomatik nonspesifik

Kontra indikasi konstipasi dan obstruksi ususNon Medikamentosa Memberikan informasi Orang tua untuk mengkonsisikan pasien banyak istirahat/tirah baring Orang tua Pasien disarankaan banyak memberikan asupan minuman Orang tua pasien disarankan tidak memberikan susu yang tidak mengandung protein sapi Orang tua disarankan memberikan makanan yang diproses secara higienis Orang tua lebih menjaga aktifitas anak dan memberikan pengawasan terhadap makanan yang dikonsumsi pasienMenjaga kebersihan diri dan lingkungan9. FOLLOW UP

Tanggal 2 Oktober 2011

S: diare, demam, muntah dan lemas O: KU baik, compos mentis, gizi kesan kurang

Tanda vital:T: -

RR: 18 x/menitN: 110 x/menitS: 38,1oCA: diare akutP: Infus D-5, Tanggal 3 Oktober 2011

S: diare, demam, muntah dan lemas O: KU baik, compos mentis, gizi kesan kurang

Tanda vital:T: -

RR: 18 x/menitN: 90 x/menit

S: 37,7oCA: diare akut

P: Infus D-5, inj glosef, neokolat sirup 3x1, lacto-B Edukasi kelurga

Tanggal 4 Oktober 2011

S: diare, demam, muntah dan lemas O: KU baik, compos mentis, gizi kesan kurang

Tanda vital:T: -

RR: 18 x/menitN: 100x/menit S: 37,8oCA: diare akut

P: Infus D-5, neokolat sirup 3x1, lacto-B Edukasi kelurgaTanggal 5 Oktober 2011

S: diare, demam, muntah dan lemas O: KU baik, compos mentis, gizi kesan kurang

Tanda vital:T: -

RR: 18 x/menitN: 110 x/menitS: 37,7oCA: diare akut

P: Infus D-5, neokolat sirup 3x1, lacto-B Edukasi kelurga

10. FLOW SHEET

NOTanggalVital SignBB/TBBMI (kg/m2)Status LokalisKeluhanRencana

12/10/201107.30T: N:110 S: 38,1 Rr: 187,3/72Diare, demam, muntah, lemasInfus D-5, inj glosef, neokolat sirup 3x1, lacto-B dan Edukasi keluarga

12.00T: N:100 S: 38 Rr: 18

18.00T: N:100 S: 38,1 Rr: 18

23/10/201106.00T: N: 90 S: 37,7 Rr:187,3/72Diare, demam, muntah, lemasInfus D-5, inj glosef, neokolat sirup 3x1, lacto-B dan Edukasi keluarga

12.00T: N: 88 S: 37,9 Rr:18

18.00T: N: 96 S: 37,9 Rr:20

34/10/201106.00T: N: 100 S: 37,7 Rr:187,3/72Diare, demam, muntah, lemasInfus D-5, neokolat sirup 3x1, lacto-B dan Edukasi keluarga

12.00T: N: 110 S: 37,9 Rr:20

18.00T: N: 96 S: 37,7 Rr:18

45/10/201106.00T: N: 96 S: 37,7 Rr:187,3/72Pasien diijinkan pulangPasien diijinkan pulang dan Edukasi keluarga

12.00T: N: S: Rr:

18.00T: N: S: Rr:

5

BAB II

IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

1. FUNGSI HOLISTIK

Fungsi BiologisKeluarga An. A terdiri dari suami dan istri (Tn. F dan Ny. y) An. A adalah anak pertama dalam keluarga tersebut. An.A sebagai pasien diare akut sebelumnya pernah menderita diare namun tidak pernah dirawat rumah sakit dan hanya diperiksa di praktek bidan dan dokter Fungsi PsikologisSebagai keluarga baru hubungan antara kedua orang tua dan An. A saling menyayangi, saling mendukung dan saling memperhatikan Fungsi sosialDalam kehidupan sehari-hari, An.A dan keluarga hanya sebagai anggota masyarakat biasa, tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat. Dalam kehidupan sosial Au.A dan keluarga cukup berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhanPenghasilan sehari-hari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun bila kebutuhan banyak biasanya mereka berhutang.KesimpulanDari poin satu sampai empat dari fungsi holistik keluarga kesimpulannya adalah An. A umur 8bln dengan diagnose diare akut, fungsi psikologis dan fungsi sosial ekonomi cukup baik.2. FUNGSI FISIOLOGIS DENGAN ALAT APGAR SCORE Untuk menilai fungsi fisiologis digunakan APGAR score. APGAR score adalah skor yang digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya dengan anggota keluarga yang lain. APGAR score meliputi :1. Adaptasi Kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari anggota keluarga yang lain.2. Partnership Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut.3. Growth Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang dilakukan anggota keluarga tersebut.

4. Affection

Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota keluarga.

5. Resolve

Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.

Terdapat tiga kategori penilaian yaitu: nilai rata-rata 5 kurang, 6-7 cukup dan 8-10 adalah baik.APGAR score Tn F=9APGAR sdr D Terhadap Teman-teman asramaSering/selaluKadang-kadangJarang/

Tidak

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah(

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya(

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru (

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll(

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama(

Untuk Sdr. D APGAR score dapat dijelaskan sebagai berikut :

Adaptation : Dalam menghadapi masalah hidup, Tn F selalu mendapat dukungan dari keluarganya Score : 2Partnership : Komunikasi antara Tn F dengan keluarganya terjalin baik. Mereka sering saling memberi perhatian, masukan, dan bantuan jika ada yang terkena masalah. Score : 2Growth : Tn F kadang berdiskusi bersama kelurganya untuk menentukan keputusan Score : 1

Affection : Kasih sayang yang terjalin antara anggota keluarga terjalin baik Score : 2

Resolve : Tn F sering kumpul, makan, dan jalan bareng dengan kelurganya Score : 2APGAR score Ny Y=10APGAR sdr D Terhadap Teman-teman asramaSering/selaluKadang-kadangJarang/

Tidak

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah(

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya(

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru (

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll(

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama(

Untuk Sdr. D APGAR score dapat dijelaskan sebagai berikut :

Adaptation : Dalam menghadapi masalah hidup, Ny. Y selalu mendapat dukungan dari keluarganya Score : 2Partnership : Komunikasi antara Ny Y dengan keluarganya terjalin baik. Mereka sering saling memberi perhatian, masukan, dan bantuan jika ada yang terkena masalah. Score : 2Growth : Ny Y sering berdiskusi bersama kelurganya untuk menentukan keputusan Score : 2Affection : Kasih sayang yang terjalin antara anggota keluarga terjalin baik Score : 2Resolve : Ny. Y sering kumpul, makan, dan jalan bareng dengan kelurganya Score : 2APGAR score Ny Y=7APGAR sdr D Terhadap Teman-teman asramaSering/selaluKadang-kadangJarang/

Tidak

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah(

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya(

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru (

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll(

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama(

Untuk Sdr. D APGAR score dapat dijelaskan sebagai berikut :

Adaptation : Dalam menghadapi masalah hidup, Ny. Y kadang mendapat dukungan dari keluarganya Score : 1Partnership : Komunikasi antara Ny Y dengan keluarganya terjalin baik. Mereka sering saling memberi perhatian, masukan, dan bantuan jika ada yang terkena masalah. Score :2Growth : Ny Y jarang berdiskusi bersama kelurganya untuk menentukan keputusan Score : 1Affection : Kasih sayang yang terjalin antara anggota keluarga terjalin baik Score : 2Resolve : kadang-kadang merasa kurang dioerhatikan oleh keluarganya Score : 1

APGAR score Tn J= 7APGAR sdr D Terhadap Teman-teman asramaSering/selaluKadang-kadangJarang/

Tidak

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah(

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya(

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru (

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll(

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama(

Untuk Sdr. D APGAR score dapat dijelaskan sebagai berikut :

Adaptation : Dalam menghadapi masalah hidup, Tn J kadang mendapat dukungan dari keluarganya Score : 1Partnership : Komunikasi antara Tn J dengan keluarganya terjalin baik. Mereka sering saling memberi perhatian, masukan, dan bantuan jika ada yang terkena masalah. Score :2Growth : Tn j jarang berdiskusi bersama kelurganya untuk menentukan keputusan Score : 1Affection : Kasih sayang yang terjalin antara anggota keluarga terjalin baik Score : 2Resolve : kadang-kadang merasa kurang diperhatikan oleh keluarganya Score : 1APGAR score keluarga kos terhadap An A= (9+10+7) : 4 = 8Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga kos An.A cukup baik.3. FUNGSI PATOLOGIS DENGAN ALAT SCREEMFungsi patologis dari keluarga An. A dinilai dengan menggunakan alat S.C.R.E.E.M sebagai berikut.SCREEM keluarga penderitaSumberPatologis

SocialIkut berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungannya-

CultureMenggunakan adat istiadat Jawa dalm kehidupan sehari-ari-

ReligiousPemahaman terhadap ajaran agama cukup, demikian juga dalam ketaatannya dalam beribadah.-

EconomicPenghasilan keluarga relatif cukup-

EducationalTingkat pendidikan dan pengetahuan keluarga ini kurang karena lulus SMP-

MedicalDalam mencari pelayanan kesehatan, keluarga kos An. U pergi ke Rumah Sakit atau Balai Pengobatan-

Kesimpulan Keluarga An. A tidak memiliki fungsi patologi4. INFORMASI POLA INTERAKSI

Kesimpulan

Hubungan antara An A dengan semua anggota keluarga baik.

BAB IIIIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KELUARGA YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

1. IDENTIFIKASI FAKTOR PERILAKU DAN NON PERILAKU

Faktor perilaku keluarga

Keluarga memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan dengan tingkat pendidikan terahir SMA. Mereka mengetahui bahwa penyakit yang diderita oleh An.A bisa berasal dari makanan atau lingkungan yang kotor. Orang tua juga mengerti kondisi anak yang memiliki alergi terhadap susu sapi Mereka mengetahui bahwa perilaku anak yang kurang sehat juga dapat menyebabkan sakit. Perilaku An.A sendiri yang mungkin bermain di tempat-temapat yang berpotensi menularkan penyakit. Keluarga An.A perduli dengan anggota keluarga yang sedang sakit, sehingga bila ada anggota keluarga yang sakit mereka segera periksa ke tempat pelayanan kesehatan Faktor non perilaku keluarga

Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga cukup. Rumah yang dihuni oleh keluarga ini di pinggir jalan tapi agak menjorok ke dalam, berhimpitan dengan rumah tetangga. Luas bangunan yang sempit, pencahayaan kurang, dapur dekat dengan tempat memasak membuat rumah ini masih ada kekurangan dalam pemenuhan standar. Air yang digunakan cukup bersih, namun barang-barang dalam runagan kurang tertata rapi. Pelayanan kesehatan seperti praktek dokter, bidan cukup dekat dengan rumah keluarga ini.

Ket:

: Faktor Perilaku

: Faktor Non-perilaku2. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH Gambaran LingkunganKeluarga ini tinggal di sebuah rumah yang berdempetan dengan rumah tetangganya. Tidak memiliki pekarangan rumah dan pagar pembatas. Terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga sekaligus dengan ruang makan 3 kamar, satu dapur, dan 1 kamar mandi. Pintu masuk dan keluar ada satu. Pintu samping berbatasan dengan rumah tetangga. 1kamar depan memiliki 1 jendela dan 2 buah ventilasi 2 kamar lainya tidak memiliki jendela dan hanya memiliki 3 ventilasi sehingga sirkulasi udara tidak lancer, pengap dan lembab, jika siang hari sinar matahari masih bisa masuk karena penggunaan genteng dari kaca. Lantai rumah, kamar mandi cukup bersih. Menggunakan kerami. Rumah keluarga ini memiliki dinding yang sudah permanen dari batu-bata disemen dan dicat tetapi pada bagian tertentu karena kondiisi yang lembab ditutupi dengan perlak. Tidak ada tempat pembuangan limbah khusus, saluran air tampak kotor. Air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menggunakan PDAM. Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan termasuk praktek dokter, apotek dan sebagainya tergolong dekat dengan rumah An. a. Jika salah satu anggota kos ada yang yang sakit biasanya pergi berobat ke dokter praktek. Dan bila dirasa sakitnya parah mereka membawa ke RS untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik. Denah rumah An. ABAB IV

DAFTAR MASALAH

1. MASALAH MEDIS

2. MASALAH NON MEDIS

3. DIAGRAM PERMASALAHAN KELUARGA

4. MATRIKULASI MASALAH

BAB V

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP KESEHATAN ANAK

Keterangan

= interaksi baik

= interaksi buruk

Tn J

An A

Ny. Y

Tn F

Ny Y

Tindakan

Keluarga kos mengantarkan ke RS

Bila sakit berobat ke dokter praktek/RS

Sikap

Keperdulian terhadap sakit penderita

Tidak Memiliki penyakit keturunan

Sdr.D

Pengetahuan

Keluarga cukup memahami penyakit penderita

lingkungan kurang memenuhi syarat kes