Status Pasien Edit

35
STATUS PASIEN A. Identitas Pasien Nama : An. A Jenis Kelamin: Perempuan Umur : 8 bulan Alamat : Gang. Salon RT 004/ RW 03 Sukapura Agama : Islam Suku : Betawi Tempat : Puskesmas Kecamatan Cilincing Tanggal berobat : Jumat, 11 September 2015 B. Anamnesa Alloanamnesis kepada ibu pasien yang dilakukan pada tanggal 11 September 2015 di poli Gizi Puskesmas Kecamatan Cilincing : 1. Keluhan Utama Batuk berdahak sejak ± 1 minggu yang lalu 2. Keluhan Tambahan Pilek disertai demam sejak ± 1 hari yang lalu 3. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dibawa oleh ibunya ke puskesmas Kecamatan Cilincing dengan keluhan batuk berdahak sejak ± 1 minggu yang lalu. Ibu pasien mengatakan bahwa saat batuk pasien tidak dapat mengeluarkan dahaknya. Batuk 1

description

diagnosis holistik

Transcript of Status Pasien Edit

Page 1: Status Pasien Edit

STATUS PASIEN

A. Identitas Pasien

Nama : An. A

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 8 bulan

Alamat : Gang. Salon RT 004/ RW 03 Sukapura

Agama : Islam

Suku : Betawi

Tempat : Puskesmas Kecamatan Cilincing

Tanggal berobat : Jumat, 11 September 2015

B. Anamnesa

Alloanamnesis kepada ibu pasien yang dilakukan pada tanggal 11

September 2015 di poli Gizi Puskesmas Kecamatan Cilincing :

1. Keluhan Utama

Batuk berdahak sejak ± 1 minggu yang lalu

2. Keluhan Tambahan

Pilek disertai demam sejak ± 1 hari yang lalu

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dibawa oleh ibunya ke puskesmas Kecamatan Cilincing

dengan keluhan batuk berdahak sejak ± 1 minggu yang lalu. Ibu pasien mengatakan

bahwa saat batuk pasien tidak dapat mengeluarkan dahaknya. Batuk dikeluhkan

hampir sepanjang hari dan semakin sering saat malam hari. Keluhan ini disertai

adanya pilek berupa cairan jernih yang keluar dari hidung pasien serta demam yang

berlangsung terus menerus. Keluhan mual, muntah dan sesak nafas tidak ada. BAB

dan BAK tidak ada keluhan. Biasanya pasien BAB satu kali dalam sehari dengan

konsistensi lunak padat. Ibu pasien mengatakan belum mengobati keluhan anaknya

ke fasilitas kesehatan yang lain. Pasien selalu ingin minum ASI.

1

Page 2: Status Pasien Edit

Sekitar 1 bulan yang lalu, pasien datang ke puskesmas dengan keluhan diare.

Pada saat itu pasien diperiksakan ke poli MTBS, kemudian dari hasil pemeriksaan

didapatkan pula bahwa berat badan pasien tidak sesuai dengan tinggi badan dan

umur pasien oleh karena itu pasien di rujuk ke poli Gizi. Setelah itu, diketahui

bahwa pasien sulit sekali makan makanan yang diberikan oleh ibunya. Bila makan,

pasien hanya mau menelan ± 3 sendok makan cerelac. Pasien makan sebanyak tiga

kali dalam sehari tanpa adanya makanan selingan. Pasien masih mengkonsumsi

ASI tanpa disertai dengan susu formula.

3 minggu yang lalu pasien diminta untuk kontrol ke poli Gizi. Saat itu berat

badan pasien sudah mulai naik sekitar 0,2 kg dan keluhan diare sudah tidak

dirasakan.

2 minggu yang lalu pasien datang untuk kontrol kembali ke poli Gizi tetapi

berat badan pasien tidak mengalami peningkatan.

Saat kontrol kemarin berat badan pasien masih tetap sama dengan

sebelumnya. Selain itu ditemukan juga adanya keluhan yang lain seperti batuk,

pilek dan demam.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien sering dibawa ke poli Gizi Puskesmas Kecamatan Cilincing

karena berat badan pasien dinyatakan kurang menurut tinggi badan dan

usianya.

Riwayat mengalami gejala batuk pilek sebelumnya tidak ada

Riwayat menderita penyakit paru-paru tidak ada

Terdapat riwayat alergi susu

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga tidak ada yang menderita keluhan serupa

Terdapat riwayat alergi yaitu ibu pasien yang mengalami gatal-gatal

saat makan makanan laut seperti udang

Riwayat menderita TB paru atau batuk lama dalam keluarga tidak ada

Riwayat menderita asma dalam keluarga tidak ada

2

Page 3: Status Pasien Edit

6. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien merupakan anak pertama dari Tn. T dan Ny. S. Tn. T merupakan

tulang punggung keluarga. Pekerjaan Tn. T sebagai karyawan swasta dengan

rata-rata pendapatan Rp. 1.400.000,-/ bulan dan Ny. S sebagai ibu rumah

tangga. Penghasilan keluarga cukup untuk kebutuhan sehari-hari namun

tidak dapat untuk ditabung.

7. Riwayat Pribadi

a. Riwayat Kehamilan

Selama hamil ibu pasien memeriksakan kehamilan ke rumah sakit sekitar

1 bulan sekali. Ibu hamil By. A pada usia 22 tahun. Ini adalah kehamilan

pertama. Selama kehamilan ibu tidak mempunyai keluhan penyakit berat.

Riwayat menggunakan obat-obatan selama kehamilan tidak ada.

b. Riwayat Kelahiran

By. A lahir cukup bulan di RS Medirosa ditolong oleh bidan. Pasien

merupakan anak pertama. Pasien lahir spontan dan langsung menangis.

Berat lahir 2900 gr, panjang badan 48 cm. Diakui ibu tidak terdapat

penyulit saat persalinan.

8. Riwayat Pemberian Makanan

Pasien dibeikan ASI sejak lahir hingga sekarang. Pernah diberikan susu

formula saat diganti badan pasien muncul ruam merah, oleh karena itu ibu

pasien tidak pernah memberikan susu formula lagi. Ibu pasien juga

memberikan makanan lain selain susu yaitu bubur cerelac yang diberikan

saat pasien berumur 6 bulan. Sekitar 3 minggu terakhir ibu pasien

memberikan makanan bubur saring yang dicampur dengan wortel, brokoli

dan ikan serta buah-buahan seperti alpokat sebagai makanan selingan,

namun pasien sulit sekali makan dan hanya mau makan sebanyak ± 3

sendok.

3

Page 4: Status Pasien Edit

9. Riwayat Tumbuh Kembang

Usia Motorik

Kasar

Motorik Halus Bicara Sosialisasi

0-3

bula

n

Berusaha

untuk belajar

mengangkat

kepala

Mempertahankan

barang yang

dipegang/genggam

Mulai

mengoceh

dan

bergumam

serta bereaksi

terhadap

rangsangan

berupa

suara/bunyi

Bisa

mengenali

ibunya

melalui

penglihatan,

pendengaran,

kontak

langsung

3-6

bula

n

Mampu untuk

mengangkat

kepala tegak

lurus dan

mengangkat

dada

(bertopang

dengan

tangan)

Mulai meraih

benda dan

meletakkannya

dalam mulut

Bereaksi jika

dipanggil

namanya

Tersenyum

bila diajak

bermain

6-8

bula

n

Mampu untuk

duduk sendiri,

tengkurap

serta

merangkak

Melakukan

gerakan

memindahkan

benda dari satu

tangan ke tangan

yang lain

Berbicara

menggunakan

bahasa yang

tidak

dimengerti

(bahasa bayi)

Bisa

berkomunikasi

Kesan : Perkembangan sesuai dengan usia

4

Page 5: Status Pasien Edit

10. Riwayat Imunisasi

BCG : 1x (1 bulan)

DPT : -

Polio : -

Hep. B : - (ibu pasien tidak mengetahui apakah pasien telah diimunisasi saat

lahir)

Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos mentis

2. Vital Sign

a. Tekanan darah : tidak dilakukan

b. Nadi : 100 kali/menit

c. Respirasi : 32 kali/menit

d. Suhu (aksila) : 37,80C

3. Status Gizi (WHO Z-Score)

Berat badan : 5,2 kg

Panjang badan : 64,5 cm

5

Page 6: Status Pasien Edit

Gambar 1. Grafik Berat Badan Menurut Umur

Kesan : Berat badan menurut umur berada < -3SD dengan kesan Gizi Buruk

Gambar 2. Grafik Panjang Badan Menurut Umur

6

Page 7: Status Pasien Edit

Kesan : Panjang badan menurut umur berada antara -2 SD dan 2 SD dengan kesan

Normal

Gambar 3. Grafik Berat Badan Menurut Panjang Badan

Kesan : Berat badan menurut panjang badan terletak < - 3 SD dengan kesan sangat

kurus

Gambar 4. Tabel Growth Chart WHO

4. Status Generalis

7

Page 8: Status Pasien Edit

a. Kepala

Bentuk : Normocephal

Rambut : Hitam, lurus, tumbuh sedikit, tidak mudah dicabut

Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil ODS

bulat, isokor

Hidung : Septum tidak deviasi, secret (+), nafas cuping hidung (-)

Telinga : bentuk normal, tidak terdapat sekret

b. Leher : Tidak terdapat pembesaran KGB, trakea ditengah

c. Thorax

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, retraksi

sela iga (-)

Palpasi : Fremitus vokal sulit dinilai, iktus kordis tidak teraba

Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi: Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur dan

gallop

d. Abdomen :

Inspeksi : datar, lembut, tidak ada sikatrik

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Palpasi : Turgor kembali cepat, hepar dan lien tidak teraba membesar

Perkusi : Seluruh lapang abdomen timpani

e. Ekstrimitas: Akral hangat, edema (-), sianosis (-)

f. Kulit : tidak ada kelainan

BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga

Nama Ayah : Tn. T

Umur : 21 tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Karyawan Swasta8

Page 9: Status Pasien Edit

b. Identitas Pasangan

Nama Ibu : Ny. S

Umur : 23 tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

c. Struktur Komposisi Keluarga

Bentuk keluarga ini merupakan keluarga hidup bersama (Extended

Family)

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah

No NamaKedudukan dalam keluarga

Gender UmurPendidik-

anPekerjaan

Keterangan

1Tn. T

Kepala Keluarga

Laki-laki

21 tahun

SMAKaryawan swasta

Ayah Pasien

2Ny. S Istri

Perempuan

23 tahun

SMAIbu Rumah

tanggaIbu Pasien

3.Ny. U Nenek

Perempuan

61 tahun

SDIbu rumah

tanggaNenek Pasien

4. An. A Anak

Perempuan

8 bulan - - Pasien

2. Genogram

a. Bentuk Keluarga:

Bentuk keluarga ini adalah keluarga yang tinggal bersama (extended

family) keluarga yang terdiri dari kepala keluarga (Tn. T), istri (Ny. S), anak

(An.A) dan seorang mertua (Ny.U) hidup bersama berbagi hak dan tanggung

jawab serta memiliki kekayaan bersama.

b. Tahapan Siklus Keluarga

9

Page 10: Status Pasien Edit

Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari

Duvall (1985) dan Friedman (1998), tahapan siklus keluarga pasien termasuk

pada Tahap II, Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi- 30 bulan).

c. Family Map

Gambar 5. Family Map

Keterangan Gambar :

= Laki-laki = Pernikahan

= Perempuan = Keturunan

= Pasien = Serumah

= Meninggal = Meninggal

3. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan Tempat Tinggal : Pemukiman Padat Penduduk

10

Tn. L (alm)

Tahun)

Tn. K(38 tahun)

Ny. U(61 tahun)

Ny. T (alm) Tn. A (alm)

Tn. S(21 tahun)

Tn. T(21 tahun)

Tn. M(28 tahun)

Tn. R(47 tahun)

An. A (8 bulan)

Ny. A(36 tahun)

Ny. S(23 tahun)

Ny. N(25 tahun)

Ny. N(25 tahun)

Page 11: Status Pasien Edit

Tabel 2. Lingkungan Tempat TinggalStatus kepemilikan rumah: milik sendiri

Daerah perumahan: padat penduduk

Karakteristik rumah dan lingkungan Kesimpulan

Luas rumah : 8,5 m x 5 m2 An. A tinggal di rumah priibadi keluarga Ny.

U bersama kedua orang tuanya. Rumah

terdiri dari 3 kamar tidur, ruang keluarga,

kamar mandi dan dapur. Rumah berukuran

8,5 x 5 m2 dengan cahaya dan ventilasi yang

kurang. Kondisi lingkungan tempat tinggal

pasien cukup padat penduduk.

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 orang

Bertingkat/ tidak bertingkat: tidak bertingkat

Lantai rumah dari : keramik

Dinding rumah dari : Tembok

Jamban keluarga: ada

Daya listrik : 900 watt

Ketersediaan air bersih: ada

Tempat pembuangan sampah: ada

Kesan : Dilihat dari karakteristik dan lingkungan rumah keluarga Tn.T

belum cukup memenuhi syarat rumah sehat.

b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga

Keluarga ini memiliki barang–barang seperti sebuah sepeda motor, satu

buah televisi berwarna, satu buah magic jar, tiga buah kipas angin, satu

buah kompor gas, satu buah kulkas.

c. Denah Rumah

Gambar 6. Denah rumah keluarga Tn. T

8, 5 m

11

Ruang keluarga

Kamar 2

Kamar 3

Kamar mandi

Dapur

Page 12: Status Pasien Edit

5m

Keterangan:Pintu kamarJendela & ventilasi

4. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

a. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit

Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga Tn. T berobat ke

Puskesmas Kecamatan Cilincing. Selain karena pengobatan di Puskesmas

tidak dipungut biaya, juga karena tempatnya yang tidak jauh dari rumah,

dan dapat di tempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi.

b. Perilaku Terhadap Makanan

Keluarga Tn. T memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Makanan yang

dimakan lebih sering masakan yang di buat oleh Ny. S.

c. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan

Keluarga Tn. T memiliki jaminan kesehatan BPJS. Tetapi An. A baru akan

dibuatkan BPJS.

Kesan : Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga terlihat bahwa

keluarga Tn. T memiliki kepedulian tentang kesehatan keluarga dan kesadaran

membuat jaminan kesehatan BPJS untuk setiap anggota keluarganya.

5. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai

pusat pelayanan

kesehatan

Dengan kendaraan

motor pribadi.

Pasien dibawa keluarga pasien berobat ke

Puskesmas kecamatan Cilincing karena

dinilai dekat dari rumah. Pasien datang

untuk mendapatkan pengobatan tentang

12

Kamar 1 Teras depan

Page 13: Status Pasien Edit

keluhan-keluhannya. Untuk mencapai

Puskesmas pasien dan keluarganya

menggunakan kendaraan motor pribadi.

Pelayanan kesehatan di Puskesmas cukup

memuaskan. Tarif Puskesmas gratis.

Tarif pelayanan

kesehatan Gratis

Kualitas pelayanan

kesehatan

Cukup memuaskan

6. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan Makan

Keluarga Tn.T makan dengan pola makan yang teratur, makan

sebanyak dua sampai tiga kali sehari dengan menu makanan yang

bervariasi dan dimasak sendiri. Pasien masih mengkonsumsi ASI.

Setelah usia 6 bulan, pasien juga mengkonsumsi serelac. Pasien sulit

untuk diberi makan dengan porsi yang sesuai, tiap kali makan hanya 3

sendok saja kemudian pasien menolak bila di beri makanan lagi. Ny. S

kurang mengerti dalam pengolahan makanan yang baik untuk An.A.

b. Menerapkan pola gizi seimbang

Keluarga Tn. T selalu berusaha menerapkan pola makan dengan gizi

seimbang. Mereka makan dengan lauk-pauk seperti nasi, ikan, telor,

ayam, sayur sop, sayur bayam dan tempe. Dan biasanya menu makan

sering berganti. Ny. S belakangan baru membuat bubur dicampur dengan

ceker, wortel atau brokoli untuk pasien.

c. Status gizi An. A :

BB : 5,2 kg

PB : 64,5 cm

Gizi : Buruk

d. Kebutuhan energi An. A : 100/kgBB/hari

= 100 x 5,2 kg

= 520 kalori/hari

e. Kebutuhan protein adalah sebesar 10% dari total kebutuhan energi

sehari, dapat dihitung : (10% x Total Energi Harian)

= 10% x 520

= 52 kal/hari

13

Page 14: Status Pasien Edit

f. Kebutuhan lemak yaitu sebesar 20% dari total energi harian yaitu :  (20%

x Total Energi Harian)

= 20% x 520

= 104 kal/hari

g. Kebutuhan Karbohidrat adalah 70 % dari total energi harian :

= 70 % x 520 = 364 kal/hari

Tabel 4. Food Recall Pola Makan An. A Selama Tiga Hari Terakhir

Hari Waktu Makanan Jumlah Kalori

8 September 2015 Pagi ASI 100 cc (70 kal)

Bubur saring + ikan 100 gr

70

77,5

Siang ASI 100 cc (70 kal)

Bubur saring + ikan 100 gr

70

77,5

Malam ASI 100 cc (70 kal)

Bubur saring + ikan 100 gr

70

77,5

Total Kalori : 442,5 kalori

Hari Waktu Makanan Jumlah Kalori

9 September 2015 Pagi ASI 100 cc (70 kal)

Bubur saring + brokoli 100 gr

70

77,5

Siang ASI 100 cc (70 kal)

Bubur saring + brokoli 100 gr

70

77,5

Malam ASI 100 cc (70 kal)

Bubur saring + brokoli 100 gr

70

77,5

Total Kalori : 442,5 kal

Hari Waktu Makanan Jumlah Kalori

10 September

2015

Pagi ASI 100 cc (70 kal)

Bubur saring + wortel 100 gr

70

58,75

Siang ASI 100 cc (70 kal)

Bubur saring + wortel 100 gr

70

58,75

Malam ASI 100 cc (70 kal)

Bubur saring + wortel 100 gr

70

58,75

Total Kalori : 386, 25 kal

14

Page 15: Status Pasien Edit

Kesimpulan :

Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall pasien

selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa

rata-rata (442,5 + 442,5 + 386,25 : 3 = 423,8) asupan ASI dan MP-ASI pasien

kurang dari jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya.

7. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga

Ny. S rutin memeriksakan anaknya (An. A, 8 bulan) ke puskesmas.

Terdapatnya kendaraan pribadi yang dapat mempermudah akses berobat ke

puskesmas sehingga lebih menghemat tenaga dan waktu.

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga

Kurangnya perhatian orang tua terhadap asupan gizi anaknya.

Kebiasaan makan pasien yang sedikit yaitu 3 sendok makan saja membuat

ibu pasien malas untuk menyuapi makan sesuai porsi yang baik. Disamping

itu, adanya kekhawatiran ibu jika disuapi terus membuat pasien

memuntahkan seluruh makanan yang telah masuk.

Dalam keluarga ini hubungan antara orang tua dan anak cukup baik.

Akan tetapi karena ayahnya bekerja di kota yang berbeda dan hanya pulang

seminggu sekali sehingga tidak bisa mengetahui keadaan anaknya secara

langsung.

8. Dinamika Keluarga

Keluarga ini baru pindah ke rumah orang tuanya pada bulan juni lalu

karena ibu mertua Tn. T tinggal sendiri dan juga Ny. S merasa ingin

merawat An. A dekat dengan ibunya.

9. Fungsi Keluarga :

a. Fungsi Biologis

Keluarga pasien mengaku ingin fokus mengurusi pasien terlebih dahulu

sebelum memiliki anak lagi. Selain itu keluarga ini menerapkan program

15

Page 16: Status Pasien Edit

keluarga berencana maka fungsi keluarga ini sedikit terkontrol. Dalam

keluarga ini tidak ada yang memiliki kecacatan dan penyakit menular

b. Fungsi Psikologis

Pasien tinggal di lingkungan extended family dan berada dibawah

pengawasan keluarga Ny. S dan Tn. T, Ny. S tinggal bersama dengan

ibunya yaitu Ny. U. Tn. T dan An. A cukup jarang melakukan komunikasi

disebabkan karena pekerjaan Tn. T yang mengakibatkan ia hanya bisa

bertemu dengan anaknya sekitar seminggu sekali.

c. Fungsi Ekonomi

Penghasilan Tn. T sebagai karyawan swasta dirasakan hanya cukup untuk

keperluan sehari-hari sehingga keluarga ini sulit menyisihkan uang untuk

ditabung setiap bulannya.

d. Fungsi Sosial

Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat penduduk

di dalam sebuah gang. Ny. S baru pindah di rumahnya saat ini sekitar 3

bulan yang lalu. Hal ini menyebabkan Ny. S belum terlalu mengenal

lingkungan daerah sekitar rumahnya.

B. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga

1. Kurangnya perhatian Ibu terhadap berat badan anak.

2. Kurangnya pengetahuan Ibu tentang pemberian makanan dengan gizi

seimbang dan sesuai kebutuhan pada anak.

3. Penghasilan keluarga hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari.

4. Kekhawatiran yang berlebihan ibu pasien terhadap An.A

5. Ayah pasien yang hanya pulang seminggu sekali menyebabkan tidak bisa

mengetahui keadaan anaknya secara langsung

C. Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

16

Page 17: Status Pasien Edit

a. Kedatangan : Pasien dibawa berobat ke Puskesmas diantar oleh ibunya

dengan keluhan batuk berdahak sejak 1 minggu yang lalu sekaligus

kontrol ke poli gizi.

b. Harapan : ibu pasien berharap anaknya cepet sembuh dan berat badannya

bisa normal sesuai dengan usia dan tinggi badannya.

c. Kekhawatiran : Ibu pasien khawatir jika keluhan pasien tambah parah

dan keadaan pasien sekarang (gizi buruk) bisa menghambat tumbuh

kembangnya. Ibu pasien juga memiliki ketakutan setiap kali anaknya

muntah saat disuapi.

2. Aspek Klinik (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

Diagnosis kerja : dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien

didiagnosis ISPA dan Gizi Buruk.

Diagnosis Banding : Asma, Pneumonia, TB Paru

3. Aspek Resiko Internal (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah

kesehatan pasien)

Kurangnya asupan makan pada pasien secara tidak langsung mempengaruhi

masalah kesehatan yang dialaminya saat ini

4. Aspek Psikososial Keluarga (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

masalah kesehatan pasien)

Kesibukan Tn. T dalam mencari nafkah dan Ny. S yang menjadi ibu rumah

tangga menyebabkan cenderung mengabaikan hal-hal penting yang

seharusnya mereka perhatikan. Ibu pasien kurang memperhatikan asupan

makanan dan berat badan anaknya yang kurang. Ibu pasien juga terlalu

memiliki kekhawatiran yang berlebihan saat anaknya demam setelah

diimunisasi sehingga takut untuk melakukan imunisasi kembali. Lingkungan

rumah pasien juga terkesan kurang sehat.

5. Aspek Fungsional (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari

baik didalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)

Skala 2 karena pasien tampak sedikit lemas, kurang aktif dan agak rewel

17

Page 18: Status Pasien Edit

18

Page 19: Status Pasien Edit

D. Rencana Pelaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

Aspek

Personal

Edukasi pada orang tua pasien tentang

penyakit yang diderita pasien bahwa

penyakit ini tidak berbahaya dan dapat

dicegah

Menginformasikan kepada orang tua

bahwa keluhan yang dialami pasien saat

ini dapat dicegah dengan pemberian

makanan dengan gizi seimbang sehingga

jika gizinya baik maka kekebalan tubuh

anaknya akan lebih baik.

Memotivasi orang tua agar terus

mencoba menyuapi anaknya walaupun

anaknya muntah

Pasien dianjurkan untuk kontrol sampai

pasien sembuh dari sakitnya dan berat

badan yang diharapkan tercapai

Orang tua

An. A

Puskesma

s v dan

kunjungan

rumah

Orang tua dapat memahami dengan baik

tentang penyakit yang sedang diderita

anaknya sehingga di kemudian hari ia dapat

mengupayakan pencegahan untuk

penyakitnya tersebut.

Orang tua pasien tidak khawatir lagi untuk

menyuapi pasien jika pasien muntah

Pasien dapat sembuh dengan sempurna dan

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Aspek Meminumkan obat secara teratur : Orang Tua Puskesma Pasien dapat minum obat dengan teratur

19

Page 20: Status Pasien Edit

Klinik PCT syr 3 x ½ cth

Ambroxol syr 2 x ½ cth

Asam folat 5 mg/hari

Vit. B Komplek 1 tab/hari (di puyer)

Resomal jika muntah

ASI diteruskan

Gizi kurang :

Memberikan edukasi mengenai 10

pedoman gizi seimbang (terlampir)

Memberikan contoh menu pola makan

yang sesuai untuk pasien (terlampir)

Memberikan edukasi seputar gizi

seperti:

1. Memberikan ASI setiap kali bayi

menginginkan

2. Menambahkan telur/ayam/

ikan/tempe/tahu/daging sapi/

wortel/bayam/kacang hijau.

3. Memberikan bubur tim 3 kali sehari.

4. Memberikan makanan selingan 2

An.A s

dan

kunjungan

rumah

Gejala pasien dapat sembuh

Gizi kurang :

Pasien mengalami perbaikan menjadi gizi

baik

Kalori makanan yang dibutuhkan pasien

menjadi cukup (520 kal/hari).

20

Page 21: Status Pasien Edit

kali sehari diantaranya waktu makan

seperti biskuit, dan sebagainya

5. Memberikan buah-buahan/sari buah

Aspek

Risiko

Internal

Memberikan edukasi kepada orang tua

untuk mensiasati cara pemberian makan

pada anaknya seperti makan sambil

bermain atau jalan ke luar rumah agar

anaknya memiliki keinginan untuk

menghabiskan makanannya

Memberikan edukasi kepada orang tua

merubah pola makan anaknya sesuai

yang dianjurkan Puskesmas.

Orang tua

pasien

Pada saat

kunjungan

ke rumah

Agar pasien mendapatkan kalori sesuai

dengan kebutuhannya sehari-hari sekaligus

menghindari pasien dari segala macam

penyakit yang bisa menyertai

Aspek

Psikososial

Keluarga

Mengingatkan orang tua pasien untuk

lebih memperhatikan pasien khususnya

memberikan perhatian terhadap tumbuh

kembang pasien.

Menganjurkan melakukan kunjungan

posyandu rutin agar mengetahui

pertumbuhan pasien.

Memberikan edukasi kepada orang tua

bahwa demam setelah imunisasi pada

Orang tua

pasien

Pada saat

kunjungan

ke rumah

Pasien mendapat perhatian lebih dari orang tuanya.

Pasien selalu mengikuti penimbangan rutin di posyandu

Imunisasi dasar anak lengkap Rumah yang pasien tinggali dapat menjadi

rumah sehat

21

Page 22: Status Pasien Edit

anak itu tidak berbahaya serta motivasi

kepada orang tua untuk meneruskan

imunisasi anaknya hingga lengkap

sebagai bentuk pencegahan dari

berbagai penyakit dikemudian hari

Memberikan informasi mengenai

rumah sehat

Aspek

Fungsional

Menyarankan orangtua menjaga

kesehatan pasien dengan cara minum

obat dan menjalankan pola makan

seimbang

Orang tua

pasien

Pada saat

kunjungan

ke rumah

Pasien dapat melakukan aktifitasnya seperti

sebelumnya dari skala ICPC 2 (tampak sedikit

lemas, kurang aktif dan agak rewel) menjadi

skala ICPC 1 (sehat/segar, aktif dan tidak

rewel)

22

Page 23: Status Pasien Edit

E. Prognosis

1. Quo Ad Vitam : ad bonam

2. Quo Ad Sanacionam : ad bonam

3. Quo Ad Functionam : ad bonam

23

Page 24: Status Pasien Edit

Lampiran

10 pola gizi seimbang yaitu

1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan;

2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;

3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi;

4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam  makanan pokok;

5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;

6. Biasakan Sarapan;

7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;

8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan;

9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;

10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

Contoh Menu Makanan Untuk Pasien :

WAKTU DIET JUMLAH KALORI

06.00 ASI 150 CC 100

08.00 BUBUR NASI + WORTEL 6 SDM 50

10.00 PISANG YANG DIHALUSKAN ½ buah 25

12.00 BUBUR NASI + WORTEL 6 SDM 50

15.00 ASI 150 CC 100

18.00 BUBUR NASI + WORTEL 6 SDM 50

20.00 PISANG YANG DIHALUSKAN ½ buah 25

21.00 ASI 180 CC 120

JUMLAH 520

24