SPO 008-Pengecekan Mesin Anestesi

3
Rumah Sakit Khusus Bedah RAWAMANGUN PENGECEKAN MESIN ANESTESI (BED SIDE MONITOR, VENTILATOR SODA LINE) No. Dokumen : 008/SPO/OK No. Revisi : - Halaman : 1/2 SPO Tanggal Terbit 12 Mei 2014 Ditetapkan oleh Direktur dr. Elviera Darmayanti, MM Pengertian Pengecekan adalah Pemeriksaan adanya kebocoran sirkuit anestesi dan pemeriksaan fungsi mesin anestesi. Tujuan 1. Untuk mencegah kecelakaan dalam anestesi. 2. Untuk keamanan pasien.. Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.519/MENKES/PER/ IV/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di RS 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 31 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Anestesi 3. Keputusan Direktur RS. Khusus Bedah Rawamangun No. 020/SK/DIR/RSKBR/V/2014 tentang Perubahan Struktur Organisasi RS. Khusus Bedah Rawamangun dan pemberlakuan Standar Prosedur Operasional , Uraian Tugas, Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis di Unit RS. Khusus Bedah Rawamangun 4. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun …./SK/DIR/RSKB/…../2014 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital by Laws) Prosedur 1. Hubungkan mesin anestesi ke sumber O 2 dan sumber gas N2 O dan ke sumber listrik jika ada ventilatornya. 2. Pastikan O 2 dan N2 O tersambung baik dengan memutar tombol ” flow meter ”. 3. Tutup bagian “ Y-piece” dengan telapak tangan, kemudian isi “bag” dengan oksigen. Jika bag sudah mengembang penuh, lakukan pemompaan. 4. Kalau tidak ada kebocoran, mesin anestesi siap digunakan. 5. Jika ada ventilator, pasangkan ” tes lung” pada Y-piece ” dan ” On ” kan ventilator, kemudian lihat apakah ventilator berfungsi sesuai dengan

description

SPO

Transcript of SPO 008-Pengecekan Mesin Anestesi

Page 1: SPO 008-Pengecekan Mesin Anestesi

Rumah Sakit Khusus Bedah

RAWAMANGUN

PENGECEKAN MESIN ANESTESI(BED SIDE MONITOR, VENTILATOR SODA LINE)

No. Dokumen :008/SPO/OK

No. Revisi :-

Halaman :1/2

SPO Tanggal Terbit12 Mei 2014

Ditetapkan olehDirektur

dr. Elviera Darmayanti, MM

PengertianPengecekan adalah Pemeriksaan adanya kebocoran sirkuit anestesi dan pemeriksaan fungsi mesin anestesi.

Tujuan1. Untuk mencegah kecelakaan dalam anestesi.2. Untuk keamanan pasien..

Kebijakan1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.519/MENKES/PER/ IV/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan

Anestesiologi dan Terapi Intensif di RS2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 31 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Anestesi3. Keputusan Direktur RS. Khusus Bedah Rawamangun No. 020/SK/DIR/RSKBR/V/2014 tentang Perubahan

Struktur Organisasi RS. Khusus Bedah Rawamangun dan pemberlakuan Standar Prosedur Operasional , Uraian Tugas, Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis di Unit RS. Khusus Bedah Rawamangun

4. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun …./SK/DIR/RSKB/…../2014 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital by Laws)

Prosedur1. Hubungkan mesin anestesi ke sumber O2 dan sumber gas N2O dan ke sumber listrik jika ada

ventilatornya.2. Pastikan O2 dan N2O tersambung baik dengan memutar tombol ” flow meter ”.3. Tutup bagian “ Y-piece” dengan telapak tangan, kemudian isi “bag” dengan oksigen. Jika bag sudah

mengembang penuh, lakukan pemompaan.4. Kalau tidak ada kebocoran, mesin anestesi siap digunakan.5. Jika ada ventilator, pasangkan ” tes lung” pada Y-piece ” dan ” On ” kan ventilator, kemudian lihat

apakah ventilator berfungsi sesuai dengan yang kita set. Jika sesuai, ventilator siap digunakan.6. Jika mesin anestesi ada kebocoran dan ventilator tidak sesuai dengan yang di set, dicoba dicari

kelainannya. Jika tidak teratasi sampaikan kerusakan pada teknisi (unit pemeliharaan) untuk selanjutnya

Unit Kerja Terkait :

Rumah Sakit Khusus Bedah

RAWAMANGUN

STATUS PENGISIAN ANESTESIA

No. Dokumen :005/SPO/OK

No. Revisi :-

Halaman :1/2

1. Beritanda (√ ) pada kotak yang disediakan seperti ijin operasi, suplai silinder oksigen, elektroda EKG terpasang,

Page 2: SPO 008-Pengecekan Mesin Anestesi

kateter urin, perhiasan dilepas, rambut ditutup, gigi palsu dilepas, ukuran kanul IV yang digunakan.

2. Isi dengan lengkap lokasi kanul IV yang digunakan, petugas yang melakukan pemasangan IV-line, jenis cairan,

volume dan kecepatan pemberian cairan yang diberikan.

3. Lakukan pengecekan mesin anesthesia seperti suplai listrik, breathing system, CO2 absorbent, ventilator serta

status akhir mesin seperti vaporizer dalam keadaan off, APL Value open, Bag Mode, flow meter posisi O,

suction unit, laringoskop, oropharyngeal Airway, Laryngeal Mask airway, plester, introducer, persiapan obat-

obatan, cek monitor setelah melakukan beritanda (√ ) pada kotak yang disediakan

4. Sesaat sebelum induksi dilakukan asesmen pra induksi yang mencakup kondisi terakhir pasien yaitu

kesadarannya ( Compos Mentis “CM”, Apatis “A”, Somnolen “S”, Soporocomatis “SC”, Koma “K” ), tekanan

darah, denyut jantung ( gambaran EKG) dan SpO2 dan datanya dicatat dalam status anestesi.

5. Pada tabel monitoring pasien harus diisi lengkap (SPO 06/SPO/OK)