Sinusitis

14
SINUSITIS

description

kjnioj

Transcript of Sinusitis

SINUSITIS

SINUSITISDEFINISISinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal. Sesuai anatomi sinus yang terkena, dapat dibagi menjadi sinusitis maksila, sinusitis etmoid, sinusitis sfenoidYang paling sering ditemukan ialah sinusitis maksila dan sinusitis etmoid,sinusitis frontal dan sinusuitis sfenoid lebih jarang

-Sinus MaksillaSinus maksila disebut juga antrum High more, merupakan sinus yang sering terinfeksi.KENAPA Sinus Maksila PALING SERING TERINFEKSI??oleh karena :merupakan sinus paranasal yang terbesarletakostiumnya lebih tinggi dari dasar, sehingga aliran sekret atau drainase dari sinus maksila hanya tergantung dari gerakan siliadasar sinus maksila adalah dasar akargigi (prosesus alveolaris), sehingga infeksi gigi dapat menyebabkan sinusitis maksilaostium sinus maksila terletak di meatus medius , disekitar hiatus semilunaris yang sempit, sehingga mudah tersumbatANATOMISinus maksila merupakan sinus paranasal yang terbesar. Saat lahir sinus maksila bervolume 6-8 ml. Sinus maksila berbentuk segitiga.

Gambar . Sinus paranasal dan ostiumnya

KLASIFIKASIKlasifikasi sinusitis bakteriSinusitis bakterial akut : infeksi sampai 4 minggu, gejala hilang totalSinusitis bakterial subakut : infeksi antara 4 sampai 12 mingguSinusitis bakterial kronik : infeksi lebih dari 12 minggu

Gejala khas dari kelainan pada sinus adalah sakit kepala yang dirasakan ketika penderita bangun pada pagi hari. Sinusitis akut dan kronis memiliki gejala yang sama, yaitu nyeri tekan dan pembengkakan pada sinus yang terkena, tetapi ada gejala tertentu yang timbul berdasarkan sinus yang terkena:1. Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi dan sakit kepala. 2. Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi. 3. Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis juga bisa menyebabkan nyeri bila pinggiran hidung di tekan, berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat. 4. Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun belakang, atau kadang menyebabkan sakit telinga dan sakit leher.

Fungsi sinus paranasal dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:pertahanan mukosilierostium sinus yang tetap terbukapertahanan tubuh baik lokal maupun sistemik.

Seperti pada mukosa hidung, di dalam sinus juga terdapat mukosabersilia dan palut lendir di atasnya. Di dalam sinus silia bergerak secara teratur untukmengalirkan lendir menuju ostium alamiahnya mengikuti jalur-jalur yang sudahtertentu polanya.

Infeksi

edema di kompleks osteomeatal

mukosa yang letaknyaberhadapan akan saling bertemu

sehingga silia tidak dapat bergerak dan lendir tidakdapat dialirkan

Maka terjadi gangguan drainase dan ventilasi didalam sinus

Sehingga silia menjadi kurang aktif dan lendir yang di produksi mukosa sinus menjadi lebih kental

merupakan media yang baik untuk tumbuhnya bakteri patogen. PATOFISIOLOGI

Gambar . Perubahan silia pada sinusitis

Bila sumbatan berlangsung terus, akan terjadi hipoksia dan retensi lendir sehingga timbul infeksi oleh bakteri anaerob.Bakteri yang sering ditemukan pada sinusitis kronikadalahStreptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis,Streptococcus B hemoliticus Staphylococcus aureus, kuman anaerob jarang ditemukan.Selanjutnya terjadi perubahan jaringan menjadi hipertrofi, polipoid ataupembentukan polip dan kista.