Sinusitis

2
GEJALA.Berdasarkan data Rhinosinusitis Task Force of the American Academy of Otolaryngolog ead and !eck "urgery #$%%&'( ge)ala dan tanda rinosinusitis di*agi men)adi kriteria mayor minor. Ge)ala mayor antara lain + o*struksi hidung,sum*atan( adanya sekret hidun urulen( gangguan enghidu se erti ni/ersitas "umatera tara hi osmia,anosmia( di) sekret urulen ada emeriksaan hidung( nyeri 0a)ah se erti tertekan( kongesti 0a)ah # enuh dan demam #hanya ada rinosinusitis akut'. "edangkan ge)ala minor antara lain + sakit ke al demam #non-akut'( halitosis( lemah,letih( nyeri gigi( *atuk( nyeri telinga, se erti diteka merasa enuh di telinga. ntuk diagnosis rinosinusitis di*utuhkan 1 ge)ala mayor atau $ ge mayor dan 1 ge)ala minor #Benninger( 1223' ET4OLOG4.5enurut Andre0 6. Lane dan 7a/id 8. 9ennedy #122:'( faktor-faktor yang *erhu*unga dengan atogenesis rinosinusitis di*agi dalam 1 *esar( yaitu faktor manusia dan lingkungan Faktor manusia misalnya se erti genetik , kelainan kongenital #kista ;*rosis( sindrom sili alergi , kondisi imun tu*uh( kelainan anatomi( enyakit sistemik( kelainan endokrin( gangg meta*olik( dan keganasan. "edangkan faktor lingkungan misalnya se erti infeksi #/irus( *ak dan )amur'( trauma( *ahan kimia *er*ahaya( iatrogenik #medikamentosa atau un em*edahan'. "inusitis yang dise*a*kan oleh infeksi ada : agen enye*a*nya( yaitu /irus( *akteri( dan ) Rhinosinusitis aki*at /irus dise*ut common cold. <irus yang menginfeksi antara lain + rhin #=2>'( corona/irus #12>'( in?uen@a( arain?uen@a( res iratory syncytial /irus( adeno/irus d entero/irus. "ementara rinosinusitis *akterial akut dise*a*kan oleh "tre tococcus neumonia dan aemo hilus in?uen@a #sekitar 2> kasus rinosinusitis aki*at *akteri'. "isanya dise*a* oleh "tre tococcus gru A( "tre tococcus milleri( "ta hylococcus aureus( !eisseria s .( *as gram negatif( 9le*siella s .( 5ora ella catarrhalis( dan 6seudomonas s. 6atogen se erti 6e tostre tococcus( Bacteroides s .( dan Fuso*acteria ditemukan ada kasus sinusiti maksilaris yang meru akan infeksi sekunder terhada enyakit gigi #4ssing( 12$2'. Jenis )am yang aling sering menye*a*kan infeksi sinus aranasal ialah s esies As ergillus dan Candid #5angunkusumo( 12$2'.

description

Sinusitis

Transcript of Sinusitis

GEJALA.Berdasarkan data Rhinosinusitis Task Force of the American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery (1997), gejala dan tanda rinosinusitis dibagi menjadi kriteria mayor dan minor. Gejala mayor antara lain : obstruksi hidung/sumbatan, adanya sekret hidung yang purulen, gangguan penghidu seperti Universitas Sumatera Utara hiposmia/anosmia, dijumpai sekret purulen pada pemeriksaan hidung, nyeri wajah seperti tertekan, kongesti wajah (penuh), dan demam (hanya pada rinosinusitis akut). Sedangkan gejala minor antara lain : sakit kepala, demam (non-akut), halitosis, lemah/letih, nyeri gigi, batuk, nyeri telinga/ seperti ditekan dan merasa penuh di telinga. Untuk diagnosis rinosinusitis dibutuhkan 2 gejala mayor atau 1 gejala mayor dan 2 gejala minor (Benninger, 2008)ETIOLOGI.Menurut Andrew P. Lane dan David W. Kennedy (2003), faktor-faktor yang berhubungan dengan patogenesis rinosinusitis dibagi dalam 2 besar, yaitu faktor manusia dan lingkungan. Faktor manusia misalnya seperti genetik / kelainan kongenital (kista fibrosis, sindrom silia imotil), alergi / kondisi imun tubuh, kelainan anatomi, penyakit sistemik, kelainan endokrin, gangguan metabolik, dan keganasan. Sedangkan faktor lingkungan misalnya seperti infeksi (virus, bakteri, dan jamur), trauma, bahan kimia berbahaya, iatrogenik (medikamentosa ataupun pembedahan). Sinusitis yang disebabkan oleh infeksi ada 3 agen penyebabnya, yaitu virus, bakteri, dan jamur. Rhinosinusitis akibat virus disebut common cold. Virus yang menginfeksi antara lain : rhinovirus (50%), coronavirus (20%), influenza, parainfluenza, respiratory syncytial virus, adenovirus dan enterovirus. Sementara rinosinusitis bakterial akut disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenza (sekitar 60% kasus rinosinusitis akibat bakteri). Sisanya disebabkan oleh Streptococcus grup A, Streptococcus milleri, Staphylococcus aureus, Neisseria spp., basil gram negatif, Klebsiella sp., Moraxella catarrhalis, dan Pseudomonas sp. Patogen anaerobik seperti Peptostreptococcus, Bacteroides spp., dan Fusobacteria ditemukan pada kasus sinusitis maksilaris yang merupakan infeksi sekunder terhadap penyakit gigi (Issing, 2010). Jenis jamur yang paling sering menyebabkan infeksi sinus paranasal ialah spesies Aspergillus dan Candida (Mangunkusumo, 2010).