Sepsis

download Sepsis

of 7

Transcript of Sepsis

SEPSIS

A. Definisi Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikkan oleh tanda-tanda klinis dan gejalagejala infeksi yang parah, yang dapat berkembang kearah septisemia dan syok sepsis. (Doenges, 2000) Sepsis adalah respon inflamasi yang dipengaruhi oleh sitoksin / mediator lain yang menyebabkan gangguan endotel (peningkatan permiabilitas, vasodilatasi) yang selanjutnya menyebabkan disfungsi multiple organ. (Halim, 2001) Sepsis adalah infeksi berat dengan gejala sistemik dan terdapat bakteri dalam darah. (Surasmi, 2003)

B. Etiologi Sepsis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri gram negative 70% (pseudomonas auriginosa , klebsiella, enterobakter, echoli, proteus, neiseria). Infeksi bakteri gram positif 20-40% (stafilokokus aureus, streptokokus, pneumokokus) Infeksi jamur 2-3% (dengue hemorrhagic fever, herpes viruses) Protozoa (malaria falciparum)

C. Manifestasi Klinis a. Tanda dan gejala umum - Hipertermi (jarang) atau hipotermi (umum) atau bahkan normal. - Aktivitas lemah atau tidak ada b. Sistem Pernafasan - Dispnoe - Takipnoe - Apnoe - Tampak tarikan otot pernafasan - Merintih - Mengorok - Pernafasan cuping hidung - Sianosis c. Sistem Kardiovaskuler - Hipotensi 0

- Kulit lembab dan dingin - Pucat - Takikardi - Bradikardi - Edema - Henti Jantung d. Sistem Pencernaan - Distensi Abdomen - Anoreksia - Muntah - Diare - Hepatomegali e. Sistem Saraf Pusat - Refleks Moro Abnormal - Intabilitas - Kejang - Hiporefleksi - Fontanel Anterior menonjol - Tremor - Koma - Pernafasan tidak teratur f. Hematologi - Ikterus - Ptekie - Purpura - Perdarahan - Splenomegali - Pucat - Ekimosis

D. Komplikasi 1. Meningitis a. Pencegahan dan Pengobatan Prinsip pengobatan pada sepsis adalah mempertahankan metabolisme tubuh dan memperbaiki keadaan umum dengan pemberian cairan intravena termasuk kebutuhan nutrisi. Menurut Yu Victor Y.H dan Hans E. Monintja pemberian antibiotic hendaknya memenuhi criteria efektif berdasarkan hasil 1

pemantauan mikrobiologi, murah dan mudah diperoleh, tidak toksis, dapat menembus sawar darah otak dan dapat diberi secara parenteral. Pilihan obat yang diberikan adalah ampisilin dan gentamisin dan kloramfenikol, eritromisin atau sefalosporin atau obat lain sesuai hasil tes resistensi.

b. Pemeriksaan Diagnostik dan Laboratorium Kultur darah dapat menunjukkan organisme penyebab Analisis kultur urine dan cairan serebrospinal (CSS) dengan Lumbal fungsi dapat mendeteksi organisme. DPL menunjukkan peningkatan hitung sel darah putih dengan peningkatan neutrofil immature yang menyatakan ada infeksi. Laju Endap Darah dan protein reaktif-c (CRP) akan meningkat menandakan adanya inflamasi.

E. Pengkajian Masalah yang timbul: Peningkatan suhu tubuh dan kerusakan integritas kulit.

F. Diagnosa Potensial diagnosa yanf akan muncul pada kasus sepsis adalah Resiko infeksi b/d penurunan system imun Hipertermia b/d peningkatan tingkat metabolisme, penyakit. Resiko tinggi terhadap perubahan jaringan b/d reduksi aliran darah pada arteri / vena. Resiko tinggi kekurangan cairan b/d peningkatan jelas pada vasodilatasi massif Resiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas b/d perubahan pada suplai oksigen. Kurang pengetahuan b/d kurang mengingat / kesalahan interpretasi informasi

Tetapi pada kasus hanya ditemui 2 diagnosa sesuai dengan prioritas masalah pada klien, diantaranya : Peningkatan suhu tubuh b/d proses penyakit

Diagnosa yang muncul kedua tidak sesuai dengan yang ada dengan teoritis,hal ini disebabkan karenaklien mempunyai ulkus pada kaki. Diagnosa tersebut adalah : Kerusakan integritas kulit b/d cedera tusuk (proses penyakit).

G. Intervensi

2

Dalam menyusun rencana tindakan keperawatan pada masing-masing diagnosa keperawatan yang ditemukan dalam tinjauan kasus maka penulis dapat menyusun dan melaksanakan acuan rencana yang terdapat pada tinjauan teoritis dan dapat diwujudkan dalam tindakan yang nyata, tetapi harus penulis sesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan pasien pada saat itu.

H. Implementasi Pada tahap melaksanakan tindakan keperawatan hamper seluruh tindakan keperawatan dapat diaplikasikan kedalam tindakan yang nyata. Hal ini dapat dilihat pada catatan keperawatan yang disajikan. Namun demikian pelaksanaan tindakan tersebut tidaklah mutlak seluruhnya dilakukan sendiri, melainkan bekerjasaman dengan perawat, keluarga dan pasien, sehingga pelaksanaan tindakan dapat berjalan lancar.

I.

Evaluasi Dari dua diagnosa yang muncul pada tinjauan kasus belum ada yang mencapai criteria yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena perawatan pada klien sepses harus diterapkan observasi lebih lanjut.

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmad dan hidayahnya hingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan yang berjudul SEPSIS.Dan tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih pada dosen pembimbing yang telah membimbing dan mempercayai penulis sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan / kejanggalan seperti ada pepatah tak ada gading yang tak retak.Untuk itu penulis mengharapkan pada pembaca agar dapat memberi saran, ide, kritik atau masukan yang sifatnya membangun. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih pada teman-teman atas bantuan dan kerjasamanya.

Pekanbaru,

April 2012

Penulis

4

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. A. Definisi ........................................................................................................... B. Etiologi ........................................................................................................... C. Manifestasi Klinis .......................................................................................... D. Komplikasi ..................................................................................................... E. Pengkajian ...................................................................................................... F. Diagnosa ........................................................................................................ G. Intervensi........................................................................................................ H. Implementasi .................................................................................................. I. Evaluasi .......................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA i ii i

ii

5

DAFTAR PUSTAKADoenges, Marilyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC. Halim. 2008. Asuhan Keperawatan Sepsis. http://nerstauby.blogspot.com. Diperoleh tanggal 15 november 2008. Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: EGC. Rohaendi. 2008. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Sepsis. http://rohaendi.blogspot.com. Diperoleh tanggal 15 november 2008.

6