Screening EPIDEMIOLOGI

28
Screening Yayi Manggarsari Era Muliana S

Transcript of Screening EPIDEMIOLOGI

ScreeningYayi Manggarsari

Era Muliana S

Sreening adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit yg belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yg dapat dgn cepat memisahkan antara orang yg mungkin menderita penyakit dgn orang yg mungkin tdk menderita.

Yg menderita d lakukan pemeriksaan intensif untuk menentukan apakah yg bersangkutan memang sakit atau tdk kmdian yg sakit d lakukan pengobatan yg intensif agar tdk membahayakan bagi dirinya dan lingkungannya, khususnya bagi penyakit2 menular.

Pengertian

Bahwa penyakit yg ada d masyarakat ibarat puncak gunung es, karena hanya sebagian kecil yg tergambar/ terdata.

Diagnosa dini dan pengobatan secara tuntas memudahkan kesembuhan.

Menghindari terjadinya penyakit pd tahap penyakit lanjut

Penderita tanpa gejala berpotensi menularkan penyakit.

Dasar pemikiran

Penderita penyakit KRONIS;• Infeksi bakteri ( Lepra,TBC, dll)• Infeksi Virus ( hepatitis )

• Penyakit non infeksi :– hipertensi– Diabetus miletus– Penyakit jantung– Karsinoma serviks– Prostat, dan– glaukoma

• Aids

Sasaran

1. Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dgn gejala tdk khas terhadap orang-orang yg tampak sehat,tetapi mgkin menderita penyakit yaitu orang-orang yg mempunyai risiko tinggi untuk terkena penyakit.

2. Dengan ditemukannya penderita tanpa gejala dapat dilakukan pengobatan secara tuntas hingga mudah disembuhkan dan tdk membahayakan dirinya maupun lingkungannya dan tdk menjadi sumber penularan hingga epidemi dpt d hindari.

Tujuan

Proses Sreening /Uji tapis terdiri dari dua tahap :

1. Melakukan pemeriksaan terhadap kelompokpenduduk yang dianggap mempunyairisiko tinggi menderita penyakit dan bilahasil test negative maka dianggap orangtersebut tidak menderita penyakit.

2. Bila hasil positif maka dilakukan pemeriksaan diagnostic.

Hasilnya positif mk dianggap sakit d mendpat pengobtan.

Prinsip pelaksanaan

1. Penyaringan Massal (Mass Screening)Yaitu Penyaringan yang melibatkan populasi secara keseluruhan.

2. Selective ScreeningPenyaringan yang dilakukan pada Kelompok Penduduk tertentu.Contoh : Screening pada pekerja pabrik yang terpapar dengan bahan Timbal.

Jenis Sreening

3. Single Disease Screening.Penyaringan yg dilakukan pada suatu jenis penyakit

tertentuyang spesifik.Misal : Screening untuk mengetahui Penyakit TB Paru.

4. Multiphase ScreeningPenyaringan yang dilakukan untuk mengetahui

kemungkinanterdapatnya peny. pd bbrp Individu. Misal : Screening

kesehatan pd pegawai yg mendaftar/akan diseleksi.

Adi Heru Utomo, dkk (2010)

1. Sifat Penyakita) Seriusb) Prevalensi tinggi pada tahap praklinikc) Periode yg panjang diantara tanda – tanda pertamasampai timbulnya penyakit

2. Uji Diagnostika) Sensitif dan Spesifikb) Sederhana dan Murahc) Aman dan Dapat Diterimad) Reliable

3. Pengobatana) Efektif dan dapat diterimab) Pengobatan yg aman telah tersedia

Kriteria Screening (WHO)

Validitas : kemampuan tes / screening untukmenentukan individu mana yg benar sakit danmana yang tidak sakit. Indikator untuk menilaivaliditas hasil Screening adalah Sensitivitas danSpesifisitas

Reliabilitas : adalah bila tes yang dilakukanberulang ulang menunjukan hasil yang konsisten.

Yield (Hasil dr Suatu Tes/Uji) : jumlah peny. Yg terdiagnosis dan terobati sebagaihasil dari uji tapis yg sebelumnya tidak diketahui.

Kriteria evaluasi/menilai screening

Indikator validitas hasil tes SENSITIVITAS = Kepekaan

Adalah Proporsi dari orang – orang yang benar –benar sakit yang ada di dalam populasi yangdisaring, yang diidentifikasi dengan menggunakan uji penyaringan sebagai penderita sakit.

SPESIFISITAS = KecermatanAdalah proporsi dari orang – orang yang benar –benar sehat, yang juga diidentifikasi denganmenggunakan uji penyaringan sebagai individu sehat

Validitas hasil tes Screening

Kemampuan dari suatu tes Screening untuk mengidentifikasi secara BENAR orang-orang yg BERISIKO (mempunyai RISIKO Penyakit) Kemampuan suatu tes Screening untuk menemukan Orang2 yg MENDERITA Penyakit ygsdg dicari.

RUMUS : Jml Subjek yg didiagnosis penyakit tttusecara tepat (True Positive) ‘dibagi’ Jml seluruhSubjek dgn Penyakit tsb (Population at Risk).

Sensitivitas = kepekaan

Rumus SensitivitasHasil tes Penyakit (+) Penyakit (-)

Tes (+) ‘a’True positive

‘b’False positive

a+b

Tes (-) ‘c’False negative

‘d’True negative

c+d

a+c b+d

subjek dgn diagnosa DAN penyakit

sensitivitas= positive jmlh seluruh subjek

dgn penyakit (+)

True positiveSensitivitas =

true positive + false negative

(a)Sensitivitas=

(a+c)

Screening test dilakukan pada 1000 ibu hamil. Data ygdiperoleh adalah : terdapat 200 ibu hamil yg menderitaPenyakit X dan 800 ibu hamil lainnya Tidak memilikiPenyakit X. Setelah dilakukan pemeriksaan Laboratorium(:kadar Hb) pada 200 ibu yg menderita Penyakit X tsbdidapatkan 150 ibu hamil POSITIF menderita Penyakit X,sedangkan yg 50 ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800 ibu hamil yg dlm screening Tidak memiliki Penyakit X, setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratorium ternyata 40 orang diantaranya POSITIF menderita Penyakit X tersebut.

Berapa SENSITIVITAS nya...???

Contoh ;

Contoh soalPenyakit (+) Penyakit (-)

Tes (+) ‘a’True positive

= 150

‘b’False positive

=40

a+b

Tes (-) ‘c’False negative

=50

‘d’True negative

=760

c+d

a+c=200

b+d=800

1000

(a)Sensitivitas=

(a+c)

150

2000,75

SENSITIVITAS 0,75 atau 75% artinya : Subjek yg dlm Sreening (+) atau yg memiliki Tanda & Gejala terkait dgn Penyakit X yg mgkin diderita itu besarnya adalah 75% dari SEMUA Subjek yg BENAR-BENAR SAKIT.

1. Makin BESAR Persentase Sensitivitas makin BAIK.

Karena akan mengurangi Risiko Penularan atau Kematian yg disebabkan oleh Penyakit tsb.

2. Makin KECIL Persentase Sensitivitas makin BERBAHAYA.

Karena makin Banyak orang yg sebenarnya Sakit tapi Tidak Merasa Sakit. shg Tidak Berobat/diobati.

Karena akan dapat Menularkan Penyakitnya ke Orang lain.

(bila Screeningnya pd Penyakit Menular).

Interpretasi hasil sensitivitas

Kemampuan dari tes Screening untuk mengidentifikasi secara BENAR orang-orang yg SEHAT (Tidak Berisiko). Kemampuan untuk menemukan orang-orang yg

TIDAK Menderita Penyakit.

Rumus : Jml. Subjek yg didiagnosis TIDAKberpenyakit scr Tepat (True Negative) ‘dibagi’Jml. Seluruh Subjek yg TIDAK Menderita penyakit.

Spesitivitas = kecermatan

Penyakit (+ ) Penyakit ( - )

Tes ( + ) ‘ a ‘(True Positive )

‘ b ‘(False positive)

a + b

Tes ( - ) ‘ c’(False

negative )

‘ d ‘(True negative )

C + d

a + c b + d

Rumus spesifisitas

Spesifisifias= Subjek dgn diagnosa dan penyakit (-)

Jmlh seluruh subjek dgn penyakit (-)

Spesifisifias= True negative

False positive+true negative

Spesifisifias= (d)

(b+d)

Sreening test dilakukan pd 1000 ibu hamil, data yg d peroleh adalah ; terdapat 200 ibu hamil yg menderita penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya tdk memiliki penyakit X, setelah d lakukan pemeriksaan Laboratorium (Kadar Hb) pd 200 ibu yg menderita penyakit X tsb d daptkan 150 ibu hamil P0SITIf menderita peny. , sedangkan yg 50 ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800 ibu hamil yg dalam sreening tdk memiliki peny. X, setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium ternyata 40 org diantaranya POSITIF menderita penyakit X tsb.

Berapa SPESIFISITAS nya.........???

Contoh ;

Penyakit X ( + )

Penyakit X (-)

Tes ( + ) ‘a’(True Positive)= 150

‘b’(False positive)= 40

a + b

Tes ( - ) ‘ c ‘(False Negative )= 50

‘ d ‘(True Negative )= 760

c + d

a + c = 200 b + d = 800 1000

(d)Spesifisitas = b+d

760/ 800=0,18

Spesifisitas 0,18 atau 18 % artinya; Subjek yg negatif atau tdk menderita/ memiliki penyakit dr Sreening tsb sebesar 18 % dr semua subjek yg tdk sakit.

1. Makin BESAR presentase Spesifisitas makin BAIK.

Karena akan mengurangi kesalahan pengobatan atau perawatan. Shg org yg sehat TIDAK dikira Sakit dan tdk perlu dilakukan pengobatan.

2. Makin kecil persentase Spesifisitas makin merugikan. Karena dpt menyebabkan pemberian pelayanan

kesehatan/ pengobatan yg salah, krn memungkinkan pemberian Yankes/ pengobatan kpd org yg tdk sakit.

Membuang tenaga dan biaya.

Interpretasi hasil Spesifisitas

SENSITIVITAS : Probabilitas hasil uji yg positif pd org-org yg mengidap penyakit. { a/ ( a + c)}.

SPESIFISITAS: Probabilitas hasil uji Negatif pd org-org yg tidak mengidap penyakit. { d (b+d)}.

Catatan ;

Adalah‘ Nilai probabilitas Prediksi’ suatu penyakit dri hasil suatu tes atau pemeriksaan.

Untuk menilai sejauh mana Efikasi (= Kemanjuran/ kemujaraban) dari suatu tes Sreening.

Predictive Value Probability

Positive predictive value : Probabilitas yg MENDERITA penyakit

terhadap semua hasil tes positif. { a / (a + b ) }

Negative Predictive value : Probabilitas yg TDK MENDERITA penyakit

terhadap semua hasil tes negatif. { d/(c+d)}

Predictive value Probability ada 2 :( “ nilai ramalan”)

Positive Predictive Value ;Adalah berapa proporsi subjek/penduduk yg d sreening yg benar-benar positif ( menderita penyakit) dari semua subjek/ penduduk yg ditemukan menderita SAKIT oleh uji diagnostik.

Negative Predictive Value ;Adalah berapa proporsi subjek/penduduk yg d temukan Benar-benar NEGATIF ( tdk menderita penyakit ) dri semua yg d temukan TDK menderita Penyakit (-).

Dengan kata lain ;

Terima Kasih