rkpd 2012

187

description

rencana kerja pemerintah daerah provinsi jawa tengah tahun 2012

Transcript of rkpd 2012

Page 1: rkpd 2012
Page 2: rkpd 2012
Page 3: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................ i

DAFTAR TABEL ................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Dasar Hukum Penyusunan ...................................................... 2

C. Hubungan Antar Dokumen ...................................................... 5

D. Sistematika Dokumen RKPD .................................................... 5

E. Maksud dan Tujuan ................................................................ 7

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, EVALUASI HASIL

PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010 DAN CAPAIAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ................... 9

A. Gambaran Umum Kondisi Daerah. ........................................... 9

B. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah ................................... 18

C. Lingkungan Strategis .............................................................. 75

D. Isu Strategis ........................................................................... 80

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH ............................................................. 85

A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah .............................................. 85

B. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ............................................ 101

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH .......... 111

A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah 111

B. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah................................... 112

C. Sasaran Pembangunan Daerah ................................................ 113

D. Prioritas Pembangunan Daerah ................................................ 114

E. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah.............. 115

Page 4: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 ii

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

DAERAH TAHUN 2012 ........................................................... 137

A. Kewenangan Urusan Wajib ...................................................... 137

B. Kewenangan Urusan Pilihan..... ............................................... 171

BAB VI PENUTUP ............................................................................... 183

Page 5: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2009 . 10

Tabel 2.2 Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota

dan Jenis Kelamin Tahun 2010 ............................................... 15

Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut

Kabupaten/Kota Tahun 2010 ................................................. 16

Tabel 2.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah,

Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2009 - 2010 ...................... 19

Tabel 2.5 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat

dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 ...................................... 20

Tabel 2.6 Laju Inflasi Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat

dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 ....................................... 21

Tabel 2.7 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat

dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 ....................................... 22

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 . 22

Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat

dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 ....................................... 23

Tabel 2.10 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Tengah,

Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 ..................... 23

Tabel 2.11 IPG dan IDG Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa

Timur Tahun 2008 – 2009 ...................................................... 24

Tabel 2.12 Kondisi Pendidikan di Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 .......... 28

Tabel 2.13 Kondisi Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 .............. 30

Tabel 2.14 Capaian Produksi Komoditas Utama Pertanian Pada Tahun

2009 – 2010 ......................................................................... 53

Tabel 2.15 Capaian Produksi Komoditas Utama Peternakan Pada Tahun

2009 – 2010 ......................................................................... 54

Tabel 2.16 Capaian Produksi Komoditas Utama Perkebunan Pada Tahun

2009 – 2010 ......................................................................... 61

Page 6: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 iv

Tabel 2.17 Capaian Populasi komoditas Utama Peternakan Pada Tahun

2009 – 2010 ......................................................................... 62

Tabel 3.1 Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Berdasarkan Harga Berlaku

di Jawa Tengah .................................................................... 91

Tabel 3.2 Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Tengah

Tahun 2009 – 2011 ............................................................... 95

Tabel 3.3 Prediksi Indikator Makro Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2012**) 99

Tabel 3.4 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektor Tahun

2012 Berdasarkan Harga Berlaku ........................................... 99

Tabel 3.5 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2009 – 2013 (dalam Rp. 000) .......................... 102

Tabel 3.6 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2009 – 2011 (dalam Rp. 000) ...................................... 106

Tabel 3.7 Prediksi Persentase Indikasi Anggaran Belanja Langsung

Berdasarkan Urusan Kewenangan Tahun 2012 ........................ 107

Tabel 3.8 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 (dalam Rp. 000) ..... 109

Tabel 4.1 Matriks Prioritas Program Pembangunan Daerah ...................... 125

Page 7: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tingkat Inflasi di Jawa Tengah tahun 2008-2013 ...................... 20

Page 8: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2008–2013 dinyatakan bahwa tahun 2012-2013 merupakan tahap

ketiga (terakhir) bagi upaya perwujudan “Masyarakat Jawa Tengah yang

Semakin Sejahtera, Mandiri, Berkemampuan dan Berdaya Saing Tinggi”.

Sebagai konsekuensi dari pentahapan tersebut, maka Rencana Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berisi upaya

keras yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mengingat

dalam pelaksanaan pembangunan sampai dengan akhir tahun 2010, masih

terindikasi adanya indikator-indikator pembangunan yang belum sesuai

dengan harapan (belum mencapai target yang telah ditetapkan).

Berdasarkan tuntutan adanya usaha keras untuk mencapai visi

pembangunan pada tahun 2012-2013, maka RKPD Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2012 disusun dengan memperhatikan: (1) hasil evaluasi kinerja

pembangunan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya; (2) capaian

indikator masing-masing urusan; (3) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan

kondisi lingkungan strategis; dan (4) capaian indikator amanat afirmatif

seperti percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs),

pencapaian kesepakatan Pendidikan Untuk Semua (education for all), dan

implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM). Selain itu penyusunan RKPD

juga mempertimbangkan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar

wilayah, menampung aspirasi masyarakat dan dunia usaha, mengacu pada

peningkatan keterpaduan dan sinkronisasi kebijakan program/kegiatan yang

pro poor, pro job, pro growth dan pro environment.

Proses penyusunan RKPD dilakukan dengan berpedoman pada tiga

peraturan perundangan, yaitu: (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; (2) Peraturan

Lampiran I Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 30 Tahun 2011 Tanggal 22 Juni 2011

Page 9: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 2

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan

Daerah.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 di dalamnya mengatur RKPD

sekurang-kurangnya memuat tentang kerangka ekonomi daerah, program

prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta

prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu

indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) maupun sumber-sumber lain. Sementara itu dalam PP Nomor 8 Tahun

2008, mengatur penyusunan RKPD sekurang-kurangnya berisi pendahuluan,

evaluasi RKPD tahun 2010, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta

kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan dan rencana

program serta kegiatan prioritas. Penyusunan RKPD telah diupayakan untuk

memenuhi ketentuan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah memiliki 2

(dua) fungsi utama, yaitu: 1) acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam

menyusun RKPD; dan 2) pedoman penyusunan Renja SKPD, Kebijakan Umum

APBD Provinsi Jawa Tengah (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara

(PPAS).

B. Dasar Hukum Penyusunan

Penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 mendasarkan

pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi

Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Page 10: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 3

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi

Keuangan Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada

Masyarakat;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

Page 11: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 4

18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan

Tugas Pembantuan;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional;

21. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;

22. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja

Pemerintah (RKP) Tahun 2012;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2012;

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa

Tengah;

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah;

Page 12: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 5

28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah

tahun 2005-2025;

29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2008-2013;

30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029.

C. Hubungan Antar Dokumen

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2012 merupakan dokumen perencanaan pembangunan sebagai

penjabaran tahunan dari RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013,

serta diselaraskan dengan RKP Tahun 2012, dokumen perencanaan sektoral,

dokumen perencanaan lainnya antara lain Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi (Perda Nomor 6 Tahun 2010), Rencana Aksi Daerah Percepatan

Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium/MDGs (Pergub Nomor 20 Tahun

2011), Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD), Rencana Umum

Penanaman Modal Daerah (RUPMD), Rencana Aksi Daerah Pengurangan

Resiko Bencana (RAD PRB), Rencana Aksi Daerah Pendidikan Untuk Semua

(RAD PUS), dan Rencana Aksi Daerah Pemberdayaan Perempuan (RAD PP).

Berdasarkan uraian di atas, maka RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun

2012 memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan dokumen-dokumen

perencanaan lain, baik di tingkat nasional maupun provinsi.

D. Sistematika Dokumen RKPD

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun

2012 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar

dokumen perencanaan, sistematika dokumen RKPD serta maksud

dan tujuan.

Page 13: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 6

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, EVALUASI HASIL

PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010 DAN CAPAIAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Memuat kondisi eksisting wilayah Jawa Tengah berdasarkan aspek

geografi dan demografi, Evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2010

dan pencapaian target RPJMD 2008-2013, lingkungan strategis serta

isu strategis pembangunan daerah.

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH

Memuat tentang arah kebijakan ekonomi daerah (berisi kondisi

perekonomian nasional dan daerah tahun 2010 serta perkiraan

tahun 2011) dan arah kebijakan keuangan daerah (berisi arah

kebijakan pendapatan daerah, arah kebijakan belanja daerah, dan

arah kebijakan pembiayaan daerah).

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2012

Memuat visi dan misi pembangunan daerah jangka menengah,

tujuan pembangunan tahap ketiga RPJMD 2008-2013, kebijakan

umum pembangunan daerah, sasaran, prioritas pembangunan

daerah, prioritas program tahun 2012.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2012

Memuat Rencana Program dan fokus Kegiatan Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2012, meliputi Kewenangan Urusan Wajib dan

Kewenangan Urusan Pilihan.

BAB VI PENUTUP

Memuat harapan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan

guna terlaksananya kegiatan pembangunan daerah tahun 2012.

Page 14: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 7

E. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 adalah

untuk :

a. Menjabarkan RPJMD 2008-2013 ke dalam rencana program kegiatan

prioritas Jawa Tengah tahun 2012 dan mensinkronkan dengan sasaran dan

program RPJMN 2010-2014 dan RKP Tahun 2012.

b. Menciptakan sinergi program dan kegiatan pembangunan antar wilayah,

antar kewenangan urusan pembangunan dan antar tingkat pemerintahan.

c. Mewujudkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya nasional

dan daerah dalam rangka pembangunan daerah.

Tujuan penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 adalah

untuk menghasilkan pedoman dalam:

a. Penyusunan Rancangan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, baik

Rancangan APBD maupun Rancangan APBD Perubahan yang didahului

dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) ataupun KUA Perubahan

(KUPA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sesuai

dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Permendagri 21 Tahun 2011.

b. Penyelenggaraan pembangunan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

c. Penyusunan RKPD Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.

Page 15: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 8

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, EVALUASI HASIL

PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010 DAN CAPAIAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

A. Gambaran Umum Kondisi Daerah

1. Aspek Geografi

a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Jawa Tengah merupakan salah satu Provinsi di Pulau Jawa

yang terletak antara 5040’ dan 8030’ Lintang Selatan dan antara 108030’

dan 111030’ Bujur Timur. Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara

berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah selatan berbatasan dengan

Samudera Hindia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, di sebelah

barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat dan di sebelah Timur

berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Secara administratif Provinsi

Jawa Tengah terdiri dari 29 Kabupaten dan 6 Kota Wilayah Provinsi

Jawa Tengah seluas 3,25 juta hektar (25,04% dari luas Pulau Jawa

atau 1,70% dari luas Indonesia).

Dilihat dari topografi, Provinsi Jawa Tengah merupakan daratan

yang dilewati jajaran pegunungan Kendeng Utara dan didukung oleh

tata sungai yang cukup menguntungkan dalam mendukung sistem tata

air di provinsi ini. Kemiringan lahan di Provinsi Jawa Tengah relatif

bervariasi, yaitu sebesar 38% lahan dengan kemiringan 0-2%, 31%

lahan dengan kemiringan 2-15%, 19% lahan dengan kemiringan 15-

40% dan sisanya 12% lahan dengan kemiringan lebih dari 40%.

Kondisi hidrologis Jawa Tengah dibentuk oleh beberapa aliran sungai,

dengan Sungai Bengawan Solo sebagai salah satu sungai terpanjang

dan merupakan sumber daya air terpenting. Terdapat pula sungai lain

yang bermuara di Laut Jawa di antaranya Kali Pemali, Kali Comal dan

Kali Bodri serta sungai yang bermuara di Samudera Hindia di antaranya

Sungai Luk Ulo dan Citanduy.

Page 16: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 9

Keadaan iklim di Provinsi Jawa Tengah termasuk dalam tropis

basah. Pada tahun 2009 suhu udara di provinsi ini berkisar antara

24,50C - 28,20C dan kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 75%-

83%. Curah hujan tertinggi adalah 3.590 mm dan hari hujan terbanyak

207 hari.

b. Penggunaan Lahan

Luas lahan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 3.254.412 Ha,

terbagi atas lahan sawah seluas 991.652 Ha (30,47%) dan bukan

sawah seluas 2.262.760 Ha (69,53%). Lahan sawah terdiri dari sawah

pengairan teknis, pengairan ½ teknis, pengairan sederhana, pengairan

desa/non PU, tadah hujan, pasang surut, lebak, polder dan lainnya.

Adapun lahan bukan sawah terdiri dari bangunan/pekarangan,

tegalan/kebun, ladang/huma, padang rumput, hutan negara, hutan

rakyat, perkebunan negara, rawa, tambak, kolam/empang, lahan kering

yang sementara tidak diusahakan dan lain-lain. Penggunaan lahan

selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.1 Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2007 – 2009

No. Penggunaan

Lahan

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Luas (Ha)

% Luas (Ha)

% Luas (Ha)

%

1 Lahan Sawah 990.824 30,45 990.652 30,44 991.652 30,47

a Pengairan Teknis

386.033 38,96 382.643 38,63 383.262 38,65

b Pengairan 1/2 Teknis

130.048 13,13 129.630 13,09 133.769 13,49

c Pengairan Sederhana

137.824 13,91 136.796 13,81 136.635 13,78

d Pengairan

Desa/Non PU 52.364 5,28 57.032 5,76 52.596 5,30

e Tadah Hujan 281.919 28,45 281.919 28,46 282.521 28,49

Page 17: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 10

No. Penggunaan

Lahan

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Luas

(Ha) %

Luas

(Ha) %

Luas

(Ha) %

g Lebak, Polder,

Lainnya 1.075 0,11 1.071 0,11 1.256 0,13

2 Bukan Lahan Sawah

2.263.588 69,55 2.263.760 69,56 2.262.7

60 69,53

a Bangunan/ Pekarangan

521.769 16,03 524.465 16,12 503.923 15,48

b Tegal/Kebun 737.677 22,67 732.853 22,52 730.370 22,44

c Ladang/Huma 10.341 0,32 13.346 0,41 13.413 0,41

d Padang

Rumput 1.906 0,06 1.231 0,04 1.184 0,04

e Hutan Rakyat 94.090 2,89 95.550 2,94 103.402 3,18

f Hutan Negara 568.305 17,46 568.572 17,47 578.107 17,76

g Perkebunan

Negara 75.865 2,33 71.868 2,21 69.345 2,13

h Rawa 8.201 0,25 9.027 0,28 9.035 0,28

i Tambak 33.050 1,02 34.972 1,07 39.810 1,22

j Kolam/Empang 6.328 0,19 3.719 0,11 8.259 0,25

k Lahan kering

yang

sementara tidak

diusahakan

1.819 0,06 1.772 0,05 1.628 0,05

l Lain-lain 204.237 6,28 206.385 6,34 204.284 6,28

Jumlah (Ha) 3.254.412 100,00 3.254.412 100,00 3.254.4

12 100,00

Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, BPS, 2010

c. Kawasan Rawan Bencana

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010-2025, kawasan rawan bencana alam di Provinsi Jawa Tengah

terdiri atas kawasan rawan banjir, kawasan rawan tanah longsor,

kawasan rawan letusan gunung berapi, kawasan rawan gempa bumi,

kawasan rawan gelombang pasang, kawasan rawan tsunami, kawasan

Page 18: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 11

rawan kekeringan, kawasan rawan abrasi, kawasan rawan angin topan

dan kawasan rawan gas beracun, dengan uraian sebagai berikut :

1). Kawasan Rawan Banjir

Kawasan rawan bencana banjir di Provinsi Jawa Tengah

ditetapkan di 26 Kabupaten dan 4 Kota yaitu: Kabupaten Cilacap,

Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten

Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Magelang, Kabupaten

Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten

Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten

Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten

Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak,

Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang,

Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal,

Kabupaten Brebes, Kota Surakarta, Kota Semarang, Kota

Pekalongan dan Kota Tegal.

2). Kawasan Rawan Tanah Longsor

Kawasan rawan tanah longsor di Jawa Tengah ditetapkan di 27

Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten

Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara,

Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten

Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten

Klaten, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten

Grobogan, Kabupaten Sragen, Kabupaten Blora, Kabupaten

Rembang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara,

Kabupaten Semarang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten

Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten

Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan Kota

Semarang.

3). Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi

Kawasan rawan letusan gunung berapi berada di kawasan Gunung

Merapi (meliputi Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten

Page 19: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 12

Boyolalidan Kabupaten Klaten) dan kawasan Gunung Slamet

(meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga,

Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan

Kota Tegal).

4). Kawasan Rawan Gempa Bumi

Kawasan rawan gempa bumi di Provinsi Jawa Tengah meliputi 5

(lima) kabupaten yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen,

Kabupaten Purworejo, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Wonogiri.

5). Kawasan Rawan Gelombang Pasang

Kawasan rawan gelombang pasang berada di Kota/Kabupaten

yang mempunyai pantai terutama pantai yang landai, antara lain

di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo,

Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati,

Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal,

Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang,

Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Semarang, Kota

Pekalongan dan Kota Tegal.

6). Kawasan Rawan Tsunami

Kawasan rawan tsunami di Provinsi Jawa Tengah terletak di

wilayah pesisir selatan Pulau Jawa yang meliputi beberapa

kabupaten yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen,

Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonogiri.

7). Kawasan Rawan Bencana Kekeringan

Lokasi daerah rawan kekeringan di Jawa Tengah (dilihat dari

aspek ketersediaan air) adalah di Kabupaten Cilacap, Kabupaten

Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten

Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kabupaten

Grobogan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten Blora,

Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Demak,

Page 20: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 13

Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal

dan Kabupaten Brebes.

8). Kawasan Rawan Abrasi

Kawasan pantai yang rawan abrasi di Provinsi Jawa Tengah

terletak di beberapa kabupaten/kota yaitu Kabupaten Rembang,

Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten

Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten

Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Semarang,

Kota Pekalongan dan Kota Tegal.

9). Kawasan Rawan Angin Topan

Kawasan rawan angin topan berdasarkan RTRW Provinsi Jawa

Tengah 2009-2029 ditetapkan berada di Kabupaten Cilacap,

Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten

Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten

Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten

Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Blora, Kabupaten

Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak,

Kota Semarang dan Kota Pekalongan.

10). Kawasan Rawan Gas Beracun

Kawasan rawan gas beracun di Provinsi Jawa Tengah terletak di 2

(dua) kabupaten yaitu Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten

Wonosobo.

2. Aspek Demografi

a. Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jawa Tengah

Pertumbuhan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah

cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil Sensus

Penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Jawa Tengah sebanyak

32.380.687 orang. Bila dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk

tahun 2000 sebanyak 30.775.847 orang, maka laju pertumbuhan

Page 21: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 14

penduduk Jawa Tengah sebesar 0,37% per tahun. Hal ini merupakan

laju pertumbuhan penduduk terendah Provinsi di Indonesia.

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk perempuan di

Provinsi Jawa Tengah sebanyak 16.299.547 jiwa dan jumlah penduduk

laki-laki sebanyak 16.081.140 jiwa. Rasio jenis kelamin (rasio jumlah

penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan) sebesar

98,66 yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan di Jawa

Tengah lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki.

Jumlah penduduk berdasarkan kabupaten/kota dapat diketahui

bahwa jumlah penduduk tertinggi berada di Kabupaten Brebes sebesar

1.732.719 jiwadan terendah berada di Kota Magelang sebesar 118.316

jiwa. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.2

Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2010

No. Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Kab. Cilacap 823,394 817.637 1.641.031

2. Kab. Banyumas 777,568 776.334 1.553.902

3. Kab. Purbalingga 420,389 428.934 849.323

4. Kab. Banjarnegara 436,074 433.210 869.284

5. Kab. Kebumen 577,975 580.853 1.158.828

6. Kab. Purworejo 342,957 351.447 694.404

7. Kab. Wonosobo 383,232 371.466 754.698

8. Kab. Magelang 593,949 587.967 1.181.916

9. Kab. Boyolali 459.200 472.337 931.537

10. Kab. Klaten 554.715 575.147 1.129.862

11. Kab. Sukoharjo 408.424 415.376 823.800

12. Kab. Wonogiri 452.114 476.573 928.687

13. Kab. Karanganyar 402.530 410.629 813.159

14. Kab. Sragen 420.173 436.310 856.483

15. Kab. Grobogan 648.566 660.026 1.308.592

16. Kab. Blora 408.853 420.751 829.604

17. Kab. Rembang 295.236 296.381 591.617

18. Kab. Pati 578.046 612.775 1.190.821

19. Kab. Kudus 383.633 394.321 777.954

Page 22: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 15

No. Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Jumlah

20. Kab. Jepara 547.876 549.282 1.097.158

21. Kab. Demak 525.712 533.226 1.058.938

22. Kab. Semarang 457.987 473.054 931.041

23. Kab. Temanggung 355.568 352.541 708.109

24. Kab. Kendal 457.237 443.374 900.611

25. Kab. Batang 352.910 353.105 706.015

26. Kab. Pekalongan 417.012 421.242 838.254

27. Kab. Pemalang 625.642 636.371 1.262.013

28. Kab. Tegal 693.287 698.973 1.392.260

29. Kab. Brebes 872.135 860.584 1.732.719

30. Kota Magelang 58.334 59.982 118.316

31. Kota Surakarta 243.363 257.279 500.642

32. Kota Salatiga 83.721 87.346 171.067

33. Kota Semarang 762.621 791.157 1.553.778

34. Kota Pekalongan 141.339 140.798 282.137

35. Kota Tegal 119.368 122.759 242.127

Jumlah 2010 16.081.140 16.299.547 32.380.687

Sumber: Susenas, BPS Provinsi Jawa Tengah, 2010

b. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 mencapai

994,97 orang per km2. Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kota

Surakarta, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di

Kabupaten Blora. Data kepadatan penduduk Jawa Tengah tahun 2010

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.3

Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010

No Kabupaten/Kota Luas Daerah

(km2)

Jumlah

Penduduk

Kepadatan

Penduduk per km2

1. Kab. Cilacap 2.138,51 1.641.031 767,37

2. Kab. Banyumas 1.327,59 1.553.902 1.170,47

3. Kab. Purbalingga 777,65 849.323 1.092,17

4. Kab. Banjarnegara 1.069,74 869.284 812,61

5. Kab. Kebumen 1.282,74 1.158.828 903,40

6. Kab. Purworejo 1.034,82 694.404 671,03

Page 23: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 16

No Kabupaten/Kota Luas Daerah

(km2)

Jumlah

Penduduk

Kepadatan

Penduduk per km2

7. Kab. Wonosobo 984,68 754.698 766,44

8. Kab. Magelang 1.085,73 1.181.916 1.088,59

9. Kab. Boyolali 1.015,07 931.537 917,70

10. Kab. Klaten 655,56 1.129.862 1.723,51

11. Kab. Sukoharjo 466,66 823.800 176,52

12. Kab. Wonogiri 1.822,37 928.687 509,60

13. Kab. Karanganyar 772,20 813.159 1.053,04

14. Kab. Sragen 946,49 856.483 904,04

15. Kab. Grobogan 1.975,85 1.308.592 662,29

16. Kab. Blora 1.794,40 829.604 462,32

17. Kab. Rembang 1.014,10 591.617 583,33

18. Kab. Pati 1.491,20 1.190.821 798,56

19. Kab. Kudus 425,17 777.954 1.821,18

20. Kab. Jepara 1.004,16 1.097.158 1.092,61

21. Kab. Demak 897,43 1.058.938 1.179,97

22. Kab. Semarang 946,86 931.041 983,29

23. Kab. Temanggung 870,23 708.109 813,70

24. Kab. Kendal 1.002,27 900.611 898,57

25. Kab. Batang 788,95 706.015 894,87

26. Kab. Pekalongan 836,13 838.254 1.002,54

27. Kab. Pemalang 1.011,90 1.262.013 1.247,17

28. Kab. Tegal 879,70 1.392.260 1.582,65

29. Kab. Brebes 1.657,73 1.732.719 1.045,24

30. Kota Magelang 18,12 118.316 6.529,58

31. Kota Surakarta 44,03 500.642 11.370,47

32. Kota Salatiga 52,96 171.067 3.230,12

33. Kota Semarang 373,67 1.553.778 4.158,16

34. Kota Pekalongan 44,96 282.137 6.275,29

35. Kota Tegal 34,49 242.127 7.020,21

Jumlah 2010 32.544,12 32.380.687 994,97

2009 32.544,12 32.864.563 1.009,85

2008 32.544,12 32.626.390 1.002,53

Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, BPS, 2008 – 2009 dan Sensus Penduduk, BPS, 2010

c. Struktur Penduduk

Dilihat dari struktur penduduk, pada tahun 2009 penduduk Jawa

Tengah usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 21.598.118 jiwa,

kemudian untuk penduduk usia non produktif sebanyak 11.266.445 jiwa

Page 24: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 17

terdiri dari usia 0 – 14 th sebanyak 8.784.425 jiwa dan usia 64 tahun ke

atas sebanyak 2.482.020 jiwa. Berdasarkan data tersebut maka angka

dependency ratio pada tahun 2009 sebesar 52,16 lebih baik

dibandingkan tahun 2008 yaitu sebesar 52,29.

B. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah

1. Evaluasi Agregatif Pembangunan Jawa Tengah

Target pembangunan Jawa Tengah selama 5 (lima) tahun telah

ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Jawa Tengah dengan indikator agregat makro pembangunan,

yang dapat mencerminkan tingkat keberhasilan pembangunan suatu

daerah.

a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indikator keberhasilan pembangunan kualitas hidup manusia

yang menjadi salah satu ukuran kinerja pembangunan daerah adalah

Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ukuran IPM dibentuk oleh 3

(tiga) parameter yaitu angka usia harapan hidup, pencapaian

pendidikan dengan komponen rata-rata lama sekolah dan angka melek

huruf serta pengeluaran riil per kapita. IPM Jawa Tengah pada tahun

2010 sebesar 72,9 meningkat dari tahun 2009 sebesar 72,1dan telah

melampaui target RPJMD tahun 2010 sebesar 72,6, tetapi masih di

bawah target akhir RPJMD sebesar 74,3.

Apabila dibandingkan dengan kedua provinsi di Pulau Jawa

yang situasi dan kondisinya hampir sama dengan Jawa Tengah yaitu

Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, terlihat IPM Jawa Barat sebesar

71,64 (2009) dan sebesar 72,08 (2010), sedangkan IPM Jawa Timur

sebesar 71,06 (2009) dan sebesar 71,55 (2010).

Page 25: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 18

Tabel 2.4

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah,

Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010

No Provinsi Tahun 2009 Tahun 2010

1 Jawa Tengah 72,10 72,9

2 Jawa Barat 71,64 72,08

3 Jawa Timur 71,06 71,55

Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)

b. Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Jawa Tengah selama kurun waktu 3 tahun

(2008–2010) mengalami pertumbuhan yang relatif baik. Pertumbuhan

ekonomi pada tahun 2010 sebesar 5,8%, lebih tinggi dibandingkan

tahun 2009 sebesar 4,7%dan tahun 2008 sebesar 5,5%. Lapangan

usaha yang pertumbuhannya cukup tinggi yaitu sektor pertambangan

dan penggalian, meski kontribusi pertumbuhan masih disumbang tiga

sektor utama, yaitu sektor pertanian, sektor industri pengolahandan

sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Walaupun pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu 3 tahun

yang lalu mengalami peningkatan, namun jika dibandingkan dengan

target pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah sebesar 6,66%

(RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2008-2013) maka diperlukan

strategi dan upaya yang kuat, sebab kondisi pertumbuhan ekonomi

tahun 2010 baru mencapai 5,8%. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah

juga masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional

sebesar 6,1%.

Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa

Timur, terlihat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sebesar 4,19%

(2009) dan sebesar 6,09% (2010), sedangkan pertumbuhan ekonomi

Jawa Timur sebesar 5,01% (2009) dan sebesar 6,67% (2010).

Page 26: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 19

Tabel 2.5

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah,

Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010

No Provinsi Tahun 2009 Tahun 2010

1 Jawa Tengah 4,7% 5,8%

2 Jawa Barat 4,19% 6,09%

3 Jawa Timur 5,01% 6,67%

Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)

c. Laju Inflasi

Besarnya laju inflasi Jawa Tengah selama kurun waktu 2008 –

2010 termasuk rendah, tidak melampaui angka dua digit. Besarnya

inflasi pada tahun 2010 sebesar 6,88%, lebih rendah dibandingkan

inflasi nasional yaitu sebesar 6,96%. Inflasi di Jawa Tengah terutama

disebabkan oleh inflasi volatile foods, terkait terbatasnya pasokan

beberapa komoditas pangan, seperti beras dan kelompok aneka bumbu

sehubungan dengan pola musimannya. Sejauh ini, tekanan inflasi dari

sisi eksternal antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas

internasional, seperti emas dan gula, yang dapat dikompensasi dengan

kecenderungan apresiasi nilai tukar Rupiah. Perkembangan inflasi dari

tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 2.1

Tingkat Inflasi di Jawa Tengah Tahun 2008-2010 (%)

9,55

3,32

6,88

0

2

4

6

8

10

12

2008 2009 2010

Page 27: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 20

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2010

Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa

Timur, terlihat inflasi Jawa Barat sebesar 2,02% (2009) dan sebesar

6,62% (2010), sedangkan inflasi Jawa Timur sebesar 3,4% (2009) dan

sebesar 7,1% (2010).

Tabel 2.6

Laju Inflasi Provinsi Jawa Tengah,

Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010

No Provinsi Tahun 2009 Tahun 2010

1 Jawa Tengah 3,32% 6,88%

2 Jawa Barat 2,02% 6,62%

3 Jawa Timur 3,4% 7,1%

Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)

d. Indeks Gini dan Indeks Williamson

Indeks Gini di Jawa Tengah selama kurun waktu tahun 2008–

2009 menunjukkan penurunan dari sebesar 0,30 pada tahun 2008

menjadi 0,25 pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa

pemerataan hasil-hasil pembangunan di Jawa Tengah semakin baik.

Indeks Williamson Jawa Tengah selama kurun waktu dua tahun (2008

dan 2009) relatif tetap yaitu sebesar 0,66 artinya pemerataan hasil-

hasil pembangunan antar wilayah di Jawa Tengah cukup baik.

e. Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani (NTP) adalah untuk menunjukkan

kemampuan tukar barang-barang (produk pertanian) yang dihasilkan

petani dengan barang/jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah

tangga dan keperluan dalam memproduksi produk pertanian. Pada

tahun 2009, NTP Jawa Tengah sebesar 100,03 meningkat menjadi

103,12 pada tahun 2010.

Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa

Timur, terlihat NTP Jawa Barat sebesar 97,79 (2009) dan sebesar

Page 28: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 21

101,46 (2010), sedangkan NTP Jawa Timur sebesar 99,24 (2009) dan

sebesar 98,87 (2010).

Tabel 2.7

Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Tengah,

Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010

No Provinsi Tahun 2009 Tahun 2010

1 Jawa Tengah 100,03 103,12

2 Jawa Barat 97,79 101,46

3 Jawa Timur 99,24 98,87

Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)

f. Penduduk Miskin dan Pengangguran

Persentase penduduk miskin di Jawa Tengah mengalami

penurunan yaitu 17,72% (2009) menjadi 16,56% (2010), sedangkan

target akhir RPJMD tahun 2013 sebesar 13,27%. Kondisi ini

menggambarkan bahwa penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah

menunjukkan kinerja yang semakin baik, terutama karena

meningkatnya program-program penanggulangan kemiskinan dan

pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan secara berkelanjutan.

Namun demikian perlu kerja keras untuk pencapaian target RPJMD.

Besarnya jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah, dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Tengah Tahun 2008-2010

No Indikator 2008 2009 2010

∑ (ribu) % ∑ (ribu) % ∑ (ribu) %

1 Kota 2.556,5 16,34 2.420,9 15,41 2.258,9 14,33

2 Desa 3.633,1 21,96 3.304,7 19,89 3.110,2 18,66

3 Kota + Desa 6.189,6 19,23 5.725,7 17,72 5.369,2 16,56

Sumber data: BPS Provinsi Jawa Tengah (Susenas), 2010

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2009

sebanyak 1.252.267 orang (7,33%) dan tahun 2010 sebanyak

1.046.883 orang (6,21%) telah melampaui target akhir RPJMD sebesar

Page 29: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 22

7,34%. Kondisi ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja semakin

meningkat.

Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa

Timur, terlihat jumlah penduduk miskin di Jawa Barat pada tahun 2009

sebanyak 4.983 ribu (11,96%) dan tahun 2010 sebanyak 4.773 ribu

(11,27%), sedangkan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada

tahun 2009 sebanyak 6.022 ribu (16,68%) dan tahun 2010 sebanyak

5.529 ribu (15,26%). Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

di Jawa Barat pada tahun 2009 sebanyak 2.079.830 orang (10,96%)

dan tahun 2010 sebanyak 1.951.391 orang (10,33%), sedangkan TPT

di Jawa Timur pada tahun 2009 sebanyak 1.033.512 orang (5,08%)

dan tahun 2010 sebanyak 828.943 orang (4,25%).

Tabel 2.9

Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah,

Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010

No Provinsi 2009 2010

∑ (ribu) % ∑ (ribu) %

1 Jawa Tengah 5.725,7 17,72 5.369,2 16,56

2 Jawa Barat 4.983 11,96 4.773 11,27

3 Jawa Timur 6.022 16,68 5.529 15,26

Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)

Tabel 2.10

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Tengah,

Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010

No Provinsi 2009 2010

Jumlah % Jumlah %

1 Jawa Tengah 1.252.267 7,33 1.046.883 6,21

2 Jawa Barat 2.079.830 10,96 1.951.391 10,33

3 Jawa Timur 1.033.512 5,08 828.943 4,25

Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)

Page 30: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 23

g. IPG dan IDG

Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Tengah tahun 2008

sebesar 64,66 dan tahun 2009 mencapai 65,03. Sedangkan Indeks

Pemberdayaan Gender (IDG) tahun 2008 sebesar 59,76 dan tahun

2009 sebesar 59,96. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan IPG dan

IDG dari tahun 2008 ke 2009. Indeks Pembangunan Gender diukur dari

indikator komposit meliputi: 1) angka harapan hidup antara perempuan

dan laki-laki; 2) angka melek huruf perempuan dan laki-laki; 3) rata-

rata lama sekolah untuk perempuan dan laki-laki; dan 4) sumbangan

pendapatan. Kemudian untuk IDG diukur dari indikator komposit

meliputi: 1) keterlibatan perempuan di parlemen; 2) perempuan

sebagai tenaga manajer, profesional, administrasi, teknisi; dan

3) sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja.

Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa

Timur, terlihat IPG Jawa Barat sebesar 61,81 (2008) dan sebesar

61,84 (2009), sedangkan IPG Jawa Timur sebesar 62,97 (2008) dan

sebesar 63,48 (2009). Sementara IDG Jawa Barat sebesar 55,51

(2008) dan sebesar 55,77 (2009), sedangkan IDG Jawa Timur sebesar

59,81 (2008) dan sebesar 60,26 (2009).

Tabel 2.11

IPG dan IDG Provinsi Jawa Tengah,

Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2008 – 2009

No Provinsi IPG IDG

2008 2009 2008 2009

1 Jawa Tengah 64,66 65,03 59,76 59,96

2 Jawa Barat 61,81 62,97 55,51 55,77

3 Jawa Timur 62,97 63,48 59,81 60,26

Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)

Page 31: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 24

2. Evaluasi Kinerja Urusan Kewenangan Provinsi

a. Urusan Wajib

Evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan untuk urusan wajib

adalah sebagai berikut:

1). Pendidikan

Capaian kinerja pembangunan pendidikan, antara lain

ditunjukkan beberapa indikator sebagai berikut :

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); capaian APK PAUD tahun

2010 sebesar 68,41% sudah melampaui target akhir RPJMD

sebesar 65%. Dikaitkan dengan target Pendidikan Untuk Semua

(PUS) sebagaimana Deklarasi Dakar, APK PAUD perlu dipacu

untuk mencapai target 75% pada tahun 2015.

Pendidikan Dasar; APM SD/MI Tahun 2010 sebesar 97,08%,

namun masih di bawah target akhir RPJMD sebesar 98%.

Dikaitkan dengan rangkaian pencapaian target MDGs, target

capaian APM SD/MI pada tahun 2011 sebesar 97,67% dan tahun

2012 sebesar 98,25%. Apabila trend tersebut dapat

dipertahankan, diharapkan APM SD/MI pada tahun 2015 dapat

mencapai 100. APK SMP/MTs tahun 2010 sebesar 99,40%.

Capaian tersebut telah melampaui target RPJMD sebesar 98%. Hal

yang perlu dilakukan adalah mempertahankan capaian indikator

untuk menuju Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun. Tingkat kelulusan

Ujian Nasional (UN) SD/MI Tahun 2009/2010 sebesar 94,85%.

Angka tersebut dibawah target RPJMD sebesar 98%. Untuk

SMP/MTs tahun 2010/2011 sebesar 99,05% (500.570 siswa dari

505.393 siswa) Angka tersebut diatas target RPJMD sebesar 93%.

Pendidikan Menengah; APK SMA/SMK/MA dan sederajat

sebesar 64,62%, masih di bawah target akhir RPJMD sebesar

70%. Rasio Siswa SMK : SMA tahun 2010 adalah 60,90 : 39,10.

Hal yang perlu dipacu untuk mendukung Program Provinsi Vokasi

adalah peningkatan capaian rasio siswa SMK : SMA sebesar

Page 32: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 25

70 : 30 pada tahun 2013. Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN)

SMA/SMK/MA tahun 2010/2011 sebesar 98,43% (303.056 siswa

dari 307.888 siswa).

Pendidikan Non formal dan Informal, indikator kinerja antara

lain : (1) Pengembangan Desa Vokasi, sampai dengan tahun 2010

jumlah Desa Vokasi sebanyak 140 Desa, dengan target pada

tahun 2013 sebanyak 245 Desa; (2) Pengembangan Taman

Bacaan Masyarakat (TBM), Desa/Kelurahan di Jawa Tengah

memiliki TBM sebesar 9,00% namun masih di bawah target akhir

RPJMD 15%; (3) Kelulusan Paket A sebesar 96,50%, di bawah

target akhir RPJMD sebesar 97%; (4) Kelulusan Paket B 90,00%,

di bawah target akhir RPJMD 95%; (5) Kelulusan Paket C sebesar

86,00%, di bawah target akhir RPJMD 90%; (6) Angka buta

aksara usia >45 thn pada tahun 2010 sebesar 1%, sesuai terget

RPJMD sebesar <1%.

Pendidikan Khusus; APK Pendidikan Khusus sebesar 37,00%,

masih di bawah target akhir RPJMD sebesar 40%; Pendidikan

Khusus terakreditasi tahun 2010 sebesar 68,45%, di bawah target

akhir RPJMD sebesar 100%; Angka Naik Kelas sebesar 97%,

masih di bawah target akhir RPJMD sebesar 98%;

Tenaga Pendidik/Tenaga Kependidikan; sampai dengan

Tahun Anggaran 2010 jumlah pendidik di Jawa Tengah yang

berkualifikasi S1/D4 sebanyak 164.081 orang (41,96%) dan yang

belum memenuhi kualifikasi sebanyak 226.933 orang (58,04%).

Sedangkan pendidik yang telah bersertifikat pendidik sebanyak

117.864 orang (30,14%), sehingga masih terdapat 273.150 orang

(69,86%) yang belum tersertifikasi. Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah bertekad pada tahun 2013 seluruh pendidik di Jawa

Tengah telah memenuhi kualifikasi S1/D4 dan telah bersertifikat

pendidik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Dibandingkan dengan target RPJMD, Tenaga Pendidik

Page 33: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 26

berkualifikasi S1/D4 sampai dengan tahun 2010 pada PAUD

mencapai 18,83%, masih di bawah target RPJMD 30%; SD/SDLB

mencapai 34,11%, di bawah RPJMD 45%; SMP/SMPLB mencapai

76,03%; SMA /SMK/SMALB 89,83%, masih di bawah target akhir

RPJMD 93%.

Pendidikan Tinggi; kemitraan Perguruan Tinggi dengan

Pemda sebesar 18%, masih di bawah target akhir RPJMD sebesar

25%. Kemitraan tersebut akan ditingkatkan untuk mendukung

kualitas pembangunan pendidikan pada khususnya dan

pembangunan bidang lainnya (kesehatan, pertanian dan lainnya)

pada umumnya.

Manajemen Pelayanan Pendidikan dan Pendidikan

Berkelanjutan; Wawasan Kebangsaan melalui Fasilitasi Pembinaan

Nasionalisme Pendidikan sebesar 60%, masih di bawah target

akhir RPJMD sebesar 75%; Kearifan Lokal 100%, Sekolah di Jawa

Tengah melaksanakan kurikulum Bahasa Jawa sesuai target

RPJMD sebesar 100%.

Beberapa langkah konkrit yang perlu dilakukan guna

percepatan pencapaian target akhir RPJMD adalah perluasan

akses layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) secara holistik-

komprehensif, mempertahankan dan meningkatkan kualitas

layanan Pendidikan Dasar (DIKDAS), peningkatan mutu dan

relevansi Pendidikan Menengah (DIKMEN), pengembangan

layanan pendidikan inklusi, pengembangan Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS), akselerasi standarisasi (Akreditasi) satuan

pendidikan, peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik

secara berkelanjutan, peningkatan mutu layanan pendidikan, serta

pengembangan pendidikan berkarakter secara konsisten dan

berkelanjutan.

Page 34: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 27

Gambaran kondisi mengenai pendidikan Jawa Tengah

terdapat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.12 Kondisi Pendidikan di Jawa Tengah

Tahun 2008-2010

No. Variabel Indikator 2008 2009 2010

a) Angka Melek Huruf (%) 96 99 99,99

b) Rata-rata lama sekolah 6,8 6,86 7,2*

c) APK SD/MI (%) 106,79 107,31 108,00

d) APK SMP/MTs (%) 92,63 96,93 99,40

e) APK SMA/SMK/MA (%) 53,51 54,87 64,62

f) APM SD (%) 90,99 95,82 97,08

g) APM SMP/MTs (%) 71,5 75,29 76,87

h) APM SMA/SMK/MA (%) 48,78 49,19 50,12

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, data diolah

*Susenas, BPS, Juli 2010

2). Kesehatan

Usia harapan hidup di Jawa Tengah pada tahun 2009 dan

2010 sebesar 72 tahun, masih di bawah target akhir RPJMD yaitu

73,8 tahun.

Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2009 yaitu 114 per

100.000 kelahiran hidup dan tahun 2010 yaitu 104,97 per 100.000

kelahiran hidup, masih di bawah target RPJMD yaitu 102 per

100.000 kelahiran hidup. Menurunnya AKI antara lain disebabkan

oleh meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapatkan

pelayanan antenatal dan meningkatnya persalinan oleh tenaga

kesehatan. Masih perlu upaya serius terutama untuk

meningkatkan cakupan ibu hamil komplikasi yang ditangani.

Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2009 yaitu 9,7 per

1.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2010 yaitu 10,62 per 1.000

kelahiran hidup, masih di bawah target akhir RPJMD yaitu 9,8 per

1.000 kelahiran hidup. Hal yang perlu mendapat perhatian khusus

adalah penanganan neonates komplikasi.

Page 35: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 28

Kasus kekurangan gizi pada balita yang menyebabkan

terjadinya kelainan tinggi terhadap berat badan permanen (anak

pendek untuk umurnya/stunting) pada tahun 2007 (data riskesdas

2007) adalah 34,4 % dan Tahun 2010 sebesar 12,56%. Prevalensi

gizi buruk pada tahun 2009 sebesar 0,16% dan tahun 2010

sebesar 0,08% (data Riskesdas 2010), masih di bawah target

akhir RPJMD sebesar 0,82%. Untuk pencapaian target tersebut,

perlu peningkatan perbaikan gizi masyarakat terutama bagi

penduduk miskin melalui berbagai program lintas sektor.

Prioritas penanganan penyakit menular dititikberatkan pada

HIV/AIDS, TB Paru, Demam Berdarah, Malaria dan Kusta. Jumlah

kasus (penderita baru) HIV/AIDS tahun 2009 sebanyak 573 kasus

(72 orang meninggal), meningkat pada tahun 2010 sebanyak 874

kasus (160 orang meninggal). Meningkatnya penemuan jumlah

kasus penderita HIV/AIDS tersebut, dikarenakan semakin

efektifnya kegiatan sosialisasi pencegahan dan pendorongan

kelompok beresiko tinggi untuk melakukan pemeriksaan

(voluntary, concelling and testing).

Penemuan penderita baru penyakit Tubercolusis Paru (TB)

pada Tahun 2010 sebesar 53,72% meningkat dibanding tahun

2009 sebesar 48,5%, namun demikian masih di bawah target

akhir RPJMD yaitu 70%. Kondisi ini menunjukkan meningkatnya

aktivitas untuk penemuan penderita baru TB paru melalui

surveillance dan kegiatan pendamping minum obat.

Angka Kesakitan DBD pada tahun 2010 sebesar

59,5/100.000 penduduk dan angka kematian DBD sebesar 1%.

Target akhir RPJMD untuk Angka Kesakitan DBD adalah

<15/100.000 penduduk. Angka kematian karena DBD masih

belum mencapai target akhir RPJMD sebesar <1%. Peningkatan

angka kesakitan DBD antara lain disebabkan karena masih

rendahnya perilaku hidup bersih, belum optimalnya

Page 36: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 29

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pemanasan global yang

berdampak pada penularan penyakit DBD secara trans ovarian.

Pada tahun 2009 Angka Kesakitan Malaria sebesar 0,047 per

1.000 penduduk dan tahun 2010 sebesar 0,101 per 1.000, telah

mencapai target akhir RPJMD sebesar 1 per 1.000. Daerah

endemis malaria di Jawa Tengah adalah Kabupaten Purbalingga,

Banjarnegara, Purworejo dan Banyumas dengan prevalensi

Malaria (API) paling tinggi adalah Kabupaten Purbalingga.

Penanganan penderita gangguan jiwa yang dipasung sampai

dengan bulan Juni 2011 sebanyak 144 orang dari 333 kasus di 16

Kabupaten/Kota. Pada tahun 2012 Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah bertekad untuk mewujudkan Jawa Tengah Bebas Pasung.

Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan penanganan penderita

gangguan jiwa yang dipasung.

Gambaran kondisi mengenai kesehatan Jawa Tengah

terdapat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.13 Kondisi Kesehatan Jawa Tengah

Tahun 2008-2010

No. Variabel Indikator 2008 2009 2010

1. Angka Harapan Hidup (tahun) 71,1 72 72

2. Angka Kematian Ibu ( per 100.000 KH) 117 114 104,97

3. Angka Kematian Bayi ( per 1000 KH) 9,88 9,7 10,62

Sumber data: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, data diolah

3). Pekerjaan Umum

Panjang jalan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010

adalah 26.368,792 km, terdiri dari jalan nasional 1.390,571 km,

jalan provinsi 2.565,621 km dan jalan kabupaten/kota 22.412,60

km.

Kinerja jalan provinsi dalam kondisi baik 85% (2009) menjadi

85,36% (2010); kondisi sedang 14,61% (2009) menjadi 14,29%

(2010); kondisi rusak 0,39% (2009) menjadi 0,35% (2010),

Page 37: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 30

dengan target akhir RPJMD untuk kondisi jalan baik sebesar

86,54%. Sedangkan kinerja jalan Nasional tahun 2010 kondisi baik

sebesar 5,97%, kondisi sedang sebesar 65,71% dan kondisi rusak

sebesar 28,32%.

Panjang jembatan Provinsi adalah 25.335 m, dengan kondisi

baik pada tahun 2009 sebesar 75,46% dan tahun 2010 sebesar

76,35%, target RPJMD sebesar 79% di tahun 2013, sehingga

masih perlu dipacu untuk dapat mencapai target akhir RPJMD.

Pengadaan tanah untuk pembangunan Jaringan Jalan Lintas

Selatan (JJLS) di Jawa Tengah sampai dengan tahun 2010

mencapai 97,66 km (46,51%), sedangkan untuk pembangunan

konstruksi baru sepanjang 27,09 km (12,76%). Melalui Regional

Road Development Project (RRDP) Tranche I (2011 – 2013),

target sampai akhir tahun 2013 sepanjang 102,89 km (48,48%

dari total panjang JJLS yaitu 212,25 km).

Pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo sepanjang 75,67

km, sampai tahun 2010 pembangunan jalan tol Seksi I

(Semarang–Ungaran) sepanjang 14,1 km baru mencapai 93,34%

dikarenakan mundurnya waktu penyelesaian pembebasan tanah

pasca konsinyasi di Paket III (Penggaron-Beji), redesign

menyesuaikan kondisi struktur tanah pada lokasi STA 5 Paket

Gedawang-Penggaron di Dusun Karangpucung-Pudakpayung dan

terhambatnya pengeprasan bukit Ceper dan Cemorosewu karena

kondisi cuaca/intensitas hujan yang cukup tinggi. Selanjutnya

untuk Seksi II (Ungaran–Bawen) sepanjang 9 km, dalam tahap

pembebasan lahan (89,08%).

Hal-hal yang masih perlu mendapat perhatian adalah masih

banyaknya ruas jalan provinsi yang mempunyai kapasitas dan

kualitas struktur yang belum mantap, terutama di wilayah timur

Jawa Tengah, wilayah perbatasan antar Provinsi dan antar

Page 38: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 31

Kabupaten/Kota, daerah rawan bencana dan kawasan

pengembangan perekonomian wilayah.

Pada tahun 2010, kondisi jaringan irigasi baik mencapai 49%

tetapi kondisi ini masih perlu didorong untuk mencapai target

RPJMD sebesar 72%. Kondisi DAS kritis yang telah tertangani

sampai tahun 2010 sebanyak 16 DAS dari 35 DAS kritis yang

harus ditangani sesuai target RPJMD. Selain itu, luas genangan

banjir di tahun 2010 sebesar 186.456 Ha, berkurang dari tahun

2009 seluas 192.942 Ha, sehingga masih perlu penanganan untuk

mencapai target RPJMD seluas 167.000 Ha. Pemenuhan

kebutuhan air baku sampai tahun 2010 telah mencapai 44%

masih sesuai target RPJMD, namun demikian untuk

mengantisipasi dampak perubahan iklim masih dibutuhkan

pembangunan sarana prasarana air baku terutama di daerah

kritis. Panjang pantai kritis di tahun 2010 sebesar 140 km,

menurun dari tahun 2009 sepanjang 157 km, namun masih perlu

didukung untuk mencapai target RPJMD sepanjang 130 km.

Cakupan pelayanan air bersih di Jawa Tengah pada tahun

2009 di kawasan perkotaan (37%) dan kawasan pedesaan (9%)

meningkat pada tahun 2010 di kawasan perkotaan (38,7%) dan

kawasan pedesaan (10,4%). Cakupan layanan sanitasi tahun 2009

sebesar 54,73% meningkat pada tahun 2010 sebesar 57,70%.

Capaian tersebut masih sesuai dengan target RPJMD, apabila

dibandingkan dengan target MDGs khususnya untuk cakupan air

bersih pedesaan masih perlu percepatan pencapaian.

4). Perumahan

Pada tahun 2010, backlog rumah di Jawa Tengah sebanyak

755.493 unit. Salah satu penyebab tingginya backlog rumah

adalah bencana alam sehingga banyak keluarga yang kehilangan

rumah. Selain itu masih terdapatnya rumah tidak layak

huni/kumuh di perkotaan sebanyak 115.000 rumah tangga atau

Page 39: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 32

5% dari 2.300.000 rumah tangga yang dalam kondisi tidak layak

huni. Jumlah rumah tidak layak huni yang telah dipugar dari tahun

2008 sampai dengan tahun 2010 sebanyak 2.250 rumah.

Pada tahun 2009 jumlah rumah Rumah Tangga Miskin (RTM)

yang diperbaiki sebanyak 714 unitdan pada tahun 2010 sebanyak

591 unit, Bantuan Rumah Tangga Miskin pada tahun 2009

sebanyak 1.275 unit dan pada tahun 2010 sebanyak 575 unit,

serta Bantuan Rumah Panggung tahun 2009 sebanyak 40 unitdan

tahun 2010 sebanyak 50 unit.

Memperhatikan kondisi di atas, peran pemerintah provinsi

dalam pengembangan perumahan yang terbatas pada pemberian

stimulan perbaikan rumah dan peningkatan Prasarana dan Sarana

Dasar (PSD) masih perlu ditingkatkan dengan mendorong

swadaya masyarakat dan swasta yang secara tidak langsung akan

meningkatkan jumlah rumah layak huni.

5). Penataan Ruang

Sebagai pelaksanaan amanat UU No 26 Tahun 2007, Tahun

2010 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan Perda

No 6 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Tengah yang

berlaku sampai 20 tahun mendatang. Selain itu, juga telah

menyusun Rencana Rinci Tata Ruang sebagai penjabaran RTRW

sebanyak 2 buah, sosialisasi dan mitigasi kawasan rawan bencana.

Dalam fasilitasi penyusunan/penyesuaian Perda RTRW

Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah telah

mengeluarkan rekomendasi terhadap 31 Raperda RTRW

Kabupaten/Kota yang difasilitasi oleh BKPRD Provinsi Jawa

Tengah.

Penetapan Perda RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota, secara

normatif terlambat, tetapi hal ini dikarenakan keterlambatan

terbitnya pedoman penyusunan Perda RTRW Provinsi,

Kabupatendan Kota, sehingga keterlambatan tidak hanya terjadi

Page 40: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 33

pada Provinsi Jawa Tengah (beserta kabupaten/kota di Jawa

Tengah), tetapi juga terjadi secara nasional. Secara nasional,

penetapan Perda RTRW Provinsi Jawa Tengah relatif lebih cepat,

yaitu merupakan urutan ke-6 secara nasional.

Berkenaan dengan telah tersusunnya perda-perda RTRW

provinsi maupun kabupaten/kota, maka perlu ditindaklanjuti

dengan upaya konsistensi pemanfaatan dan pengendalian

pemanfaatan ruang.

6). Perencanaan Pembangunan

Capaian kinerja perencanaan pembangunan sampai tahun

2010 adalah tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan

yaitu RKPD Tahun 2011 melalui forum-forum perencanaan

pembangunan seperti Musrenbangwil, Musrenbangprov, Rakortas

dan Musyawarah Regional. Di samping itu, dalam rangka

mendukung kebijakan dan strategi pembangunan daerah,

dilakukan melalui penyusunan dokumen-dokumen di bidang

ekonomi, kesejahteraan rakyat, bidang pemerintahan

kependudukan dan bidang sarana prasarana wilayah antara lain

berupa Potensi Ekonomi Daerah Kawasan Kedungsapur,

Perencanaan Pembangunan Lingkungan Pedesaan, Kelembagaan

dan Pengelolaan Sumberdaya Air Energi Alternatif Pedesaan,

Pengembangan Kawasan Agropolitan, Rancangan Strategi

Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD), Pelaksanaan

Program Kelangsungan Hidup Perkembangan Perlindungan Ibu

dan Anak (KHPPIA), Pelaksanaan Program Pendidikan Untuk

Semua (PUS), Rencana Umum Program TNI Manunggal

Membangun Desa (TMMD), Rencana Pengelolaan Bencana

(Disaster Management Plan), Rencana Aksi Daerah Pengurangan

Resiko Bencana (RAD-PRB).

Di samping itu untuk mendukung penyusunan perencanaan

dan strategi pembangunan dilakukan kajian dan penelitian di

Page 41: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 34

bidang pertanian, kehutanan, perkebunan, teknologi air bersih,

penangkapan ikan, pengembangan usaha dan pemerintahan.

Dalam rangka pengendalian dan konsistensi kebijakan

pembangunan daerah telah dilakukan fasilitasi penyusunan RPJPD

dan RPJMD Kabupaten/Kota serta evaluasi kinerja program

pembangunan baik yang bersumber dari APBD maupun APBN.

7). Perhubungan

Jumlah trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Jawa Tengah

tahun 2010 sebanyak 840 trayekdan jumlah trayek Antar Kota

Dalam Provinsi (AKDP) sebanyak 367 trayek, relatif tetap dengan

tahun sebelumnya. Jumlah bus pada tahun 2009 sebanyak 11.825

unit menurun di tahun 2010 sebanyak 10.174 unit. Hal ini

disebabkan masyarakat cenderung memilih menggunakan

angkutan pribadi (sepeda motor). Jumlah Mobil Penumpang

Umum (MPU) relatif tetap sejumlah 397.667 unit.

Jumlah rambu lalu lintas tahun 2009 sebanyak 9.238 buah,

meningkat pada tahun 2010 sebanyak 10.436 buah. Sedangkan

jumlah jembatan timbang di Jawa Tengah sampai dengan tahun

2009-2010 sebanyak 17 unit dengan sistem komputerisasi, terdiri

dari kapasitas 40 ton sebanyak 9 unit dan kapasitas 80 unit

sebanyak 8 unit.

Jumlah penumpang Kereta Api (KA) di Jawa Tengah pada

tahun 2009 sebanyak 2.147.859 orang menurun pada tahun 2010

sebanyak 1.854.806 orang. Jumlah barang yang diangkut pada

tahun 2009 sebesar 19.179,65 ton meningkat pada tahun 2010

sebesar 19.982 ton. Pada tahun 2010 telah disusun Rencana

Induk Perkeretapian Jawa Tengahdan DED perlintasan tidak

sebidang pada 5 lokasi (Kabupaten Sragen, Purworejo, Kebumen,

Brebes dan Sukoharjo).

Untuk pelayanan SDP, selama tahun 2009 KM. Muria yang

melayani lintas Jepara-Karimunjawa PP mengangkut penumpang

Page 42: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 35

sebanyak 22.901 orang, menurun di tahun 2010 sebanyak 16.350

orang. Sedangkan untuk KM. Kartini yang melayani lintas

Semarang – Karimunjawa – Jepara PP selama tahun 2009

mengangkut penumpang sebanyak 13.257 orang meningkat di

tahun 2010 sebanyak 15.977 orang.

Jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Mas tahun

2009 sebanyak 1.398 Call atau 8.605.624 GT meningkat di tahun

2010 sebanyak 2.221 Call atau 12.556.730 GT. Jumlah cargo yang

diangkut tahun 2010 sebanyak 7.863.850 ton/m³/liter. Jumlah

container yang diangkut tahun 2009 sebesar 82.029 teus

meningkat di tahun 2010 sebesar 384.522 teus. Jumlah

penumpang domestik dan internasional tahun 2009 sebanyak

302.772 orang meningkat di tahun 2010 sebanyak 449.645 orang.

Jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap

pada tahun 2009 sebanyak 2.326 Call menurun pada tahun 2010

sebanyak 1.249 Call atau 21.882.020 GT. Jumlah bongkar muat

barang dan migas 23.895.627 ton/m³/liter dan hewan 24.952

ekor.

Jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Tegal tahun 2009

sebanyak 938 Call atau 295.668 GT meningkat pada tahun 2010

sebanyak 3.949 Call atau 426.768 GT. Jumlah bongkar muat

tahun 2009 sebesar 69.486 ton m³/liter menurun pada tahun

2010 sebesar 29.525 ton/m³/liter.

Jumlah penumpang domestik di Bandar Udara Ahmad Yani

Semarang selama tahun 2009 sebanyak 1.627.706 orang

meningkat selama tahun 2010 sebanyak 1.954.901 orang.

Sedangkan penumpang internasional pada tahun 2009 sebanyak

23.278 orang meningkat di tahun 2010 sebanyak 38.603

penumpang. Pergerakan pesawat sebanyak 16.328 penerbangan

domestik dan 508 penerbangan internasional. Barang yang

diangkut dalam penerbangan domestik pada tahun 2009 sebesar

Page 43: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 36

19.722.375 kg meningkat pada tahun 2010 sebesar 23.862.533

kg. Sedangkan barang yang diangkut dalam penerbangan

internasional tahun 2009 sebesar 456.709 kg meningkat ditahun

2010 sebesar 1.641.079 kg. Dalam rangka meningkatkan

pelayanan jasa transportasi udara telah dilakukan peningkatan

dan pengembangan sarana dan prasarana pada Bandar Udara

Ahmad Yani dengan dikembangkannya pembangunan terminal di

sisi utara tahun 2011 dan direncanakan selesai tahun 2013.

Jumlah Penumpang di Bandara Adi Soemarmo tahun 2009

sebanyak 686.410 orang meningkat pada tahun 2010 sebanyak

737.854 orang. Pergerakan pesawat domestik pada tahun 2009

sebanyak 4.646 meningkat di tahun 2010 sebanyak 5.106.

Sedangkan penerbangan internasional pada tahun 2009 sebanyak

1.056 menurun di tahun 2010 menjadi sebanyak 887.

Pengembangan Bandara Dewadaru Karimunjawa dengan

realisasi pembebasan tanah seluas 10.177 m² pada tahun 2010

dari total kebutuhan 155.831 m², sisanya diakomodir pada tahun

2011 sampai dengan tahun 2013.

Capaian urusan perhubungan secara umum sesuai dengan

tahapan yang direncanakan tetapi belum optimal yaitu kinerja

pelayanan untuk mendukung keselamatan lalu lintas,

pengembangan jalur kereta api regional dan pembangunan double

track, Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas melalui

pembangunan Terminal Kendal, Pengembangan Bandar Udara

Ahmad Yani serta Pengembangan Bandar Udara Dewadaru

Karimunjawa.

8). Lingkungan Hidup

Perlindungan dan konservasi sumber daya alam merupakan

salah satu program peningkatan fungsi kawasan lindung di luar

kawasan hutan dan daerah tangkapan air. Sampai dengan tahun

2010 penanganan lahan sekitar kawasan lindung di luar kawasan

Page 44: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 37

hutan telah tertangani 1.525,5 Ha dari target 11.137,95 ha (5%

dari seluruh luas kawasan lindung 222.759 ha) dan pelaksanaan

konservasi tanaman langka 279 jenis tanaman dari target 360

jenis. Selain konservasi secara vegetatif, dilakukan konservasi

secara sipil teknis meliputi : Pembangunan 200 unit sumur

rombong, pembangunan 15 PAH (Penampungan Air Hujan) dan

28 sumur resapan.

Penanganan kerusakan pesisir akibat abrasi pantai sampai

dengan tahun 2010 dilakukan dengan pembangunan sabuk pantai

sepanjang 1.475,5 m dan penanaman mangrove sebanyak

336.529 btg (109 ha), jauh dari target RPJMD yakni 3.000 m

sabuk pantai dan mangrove 200 Ha.

Penyusunan kajian daya tampung dan penetapan kelas air

sungai baru dilakukan di 4 sungai dari 6 sungai yang ditargetkan

RPJMD, termasuk kajian daya dukung lingkungan ditargetkan di 6

DAS/Sub DAS yang sampai saat ini belum dapat terealisasi

dikarenakan menunggu panduan pusat terkait penyusunan daya

dukung lingkungan.

Upaya peningkatan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di

10 Kabupaten diharapkan pada tahun 2013 dapat mencapai 20%,

dimana realisasi sampai tahun 2010 peningkatan kualitas RTH di 5

daerah baru seluas 80,16 Ha atau 0,26%, sehingga belum

mencapai target RPJMD yaitu 10 daerah.

Cadangan air tanah di Jawa Tengah diprediksi kurang lebih

sejumlah 12.168.523.000 m3, sedangkan sumur air tanah yang

berijin sampai Tahun 2010 jumlahnya mencapai 4.259 buah,

sumur P2AT 563 buah dan masih banyak lagi yang tidak

terdaftar. Pemanfaatan air tanah meningkat sehingga perlu

mendapat perhatian agar tidak terjadi krisis air.

Pada Tahun 2010 tercatat jumlah industri besar 764 buah,

industri kecil dan menengah 644.311 buah, rumah sakit 162 buah,

Page 45: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 38

Hotel Bintang dan Melati 1.196 buah. Pengendalian Pencemaran

dan perusakan lingkungan pada target RPJMD adalah

pengendalian dan pengawasan terhadap sumber pencemaran 10

kluster UMKM, 500 pelaku usaha menengah/besar dan 50 obyek

domestik. Sampai dengan tahun 2010 telah dilakukan upaya

pengendalian pencemaran terhadap 294 industri menengah/besar,

13 kluster UMKM dan 20 obyek domestik dengan membangun 23

unit bodigester bagi industri kecil tahu dan usaha ternak serta

fasilitasi pembuatan IPAL Komunal bagi 319 Industri Kecil di

Kabupaten Pekalongan, Pati, Sragen dan Tegal.

Upaya pengendalian kualitas udara dilakukan melalui uji

kualitas udara ambien di 25 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dan

penanaman tanaman pereduksi zat pencemar udara di Kabupaten

Brebes, Blora dan Kota Tegal.

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain

meliputi : peningkatan fungsi lindung pada kawasan lindung di

luar hutan, penanganan kerusakan ekosistem pesisir, penanganan

sumber-sumber pencemar, peningkatan RTH, pembangunan

sumur pantau dan sumur resapan sebagai upaya konservasi air

tanah dan kajian daya dukung lingkungan DAS/Sub DAS

Prioritas.

9). Pertanahan

Pembangunan pertanahan dilaksanakan melalui program

pengaturan penguasaan dan penatagunaan tanah. Melalui

program tersebut selama 2009-2010 telah dilaksanakan kegiatan

sertifikasi yang melibatkan partisipasi masyarakat di kawasan

lindung dan sawah lestari. Sertifikasi pada kawasan lindung pada

tahun 2009 seluas 4.284 hektar dan tahun 2010 seluas 4.564,2

hektar. Sertifikasi pada sawah lestari pada tahun 2010 seluas 21,8

hektar. Sertifikasi pada tanah kas desa juga telah dilakukan sejak

Page 46: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 39

tahun 2007-2009 seluas 72,05 hektar dan tahun 2010 menjadi

122.48 hektar.

Secara umum sampai tahun 2009 tanah yang sudah

disertifikatkan baru seluas 1.093.094,96 Ha atau 33,29% dari luas

tanah di Provinsi Jawa Tengah 3.283.609 Ha dengan perincian

capaian untuk kegiatan inventarisasi hak atas tanah yang meliputi

HGU sudah terinventarisasi 100% pada tahun 2006, HGB baru

mencapai 24,39% dari 410 lokasi dan HP baru mencapai 33% dari

175 lokasi.

10). Kependudukan Dan Catatan Sipil

Pembangunan bidang Kependudukan termasuk pelayanan

administrasi kependudukan dan pencatatan sipil merupakan

bagian tidak terpisahkan dari pembangunan secara keseluruhan,

sehingga penyediaan data kependudukan secara valid dan dinamis

sangat diperlukan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun

2010 telah menerapkan Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan (SIAK) di 15 Kabupaten/Kota, namun masih di

bawah target akhir RPJMD yaitu penerapan SIAK di 35

Kabupaten/Kota.

11). Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan pada

tahun 2009 lebih rendah dibanding laki-laki (56,29% : 82,69%),

sementara pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), tingkat

pengangguran laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan (7,75% :

6,74%). Pada penduduk usia 15 Tahun ke atas yang bekerja,

perbandingan jumlah pekerja yang tidak dibayar menunjukkan

persentase perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki (71,74% :

28,26%). Jumlah tenaga kerja Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

tahun 2009, jumlah perempuan lebih banyak dibanding laki-laki

(23.838 : 1.764) dan pada tahun 2010 menunjukkan kondisi yang

sama (23.030 : 5.652).

Page 47: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 40

Pada periode 2009 – 2014, persentase perempuan yang

menjadi anggota legislatif sebesar 16,19% meningkat dibanding

periode 2004 – 2009 sebesar 10,22%. Pada jabatan publik,

partisipasi perempuan pada Jabatan Eselon II yaitu sebesar 22%

(2009) turun menjadi 9% (2010), sedangkan pada Jabatan Eselon

III sebesar 15,40% (2009) meningkat menjadi 24,50% (2010).

Kasus kekerasan berbasis gender dan anak di

Kabupaten/Kota menunjukkan peningkatan yaitu sebanyak 2.512

kasus (2009) menjadi 2.829 kasus (2010). Kasus yang ditangani

oleh lembaga-lembaga anggota Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)

Provinsi Jawa Tengah sebanyak 250 kasus (2009), meningkat

menjadi 373 kasus (2010). Penanganan korban kekerasan di

Kabupaten/Kota dilakukan oleh PPT yang telah terbentuk di 35

Kabupaten/Kota dan Pelayanan Terpadu rujukan di Provinsi Jawa

Tengah.

Menyikapi berbagai persoalan kesenjangan gender yang

muncul, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010

mencanangkan uji coba penyusunan Perencanaan dan

Penganggaran Responsif Gender (PPRG) yang diimplementasikan

pada tahun anggaran 2011 di 15 SKPD.

Dalam hal perlindungan anak, akte kelahiran menjadi

indikator penting dari hak hidup anak. Cakupan Balita usia 0 – 5

tahun yang memiliki akte kelahiran sebesar 70,10%, sehingga

perlu didorong penerbitan akte kelahiran gratis terutama bagi

keluarga kurang mampu.

Pada tahun 2010, jumlah anak korban kekerasan fisik

sebanyak 254 anak, korban kekerasan psikis 146 anak, korban

kekerasan seksual/eksploitasi seksual 801 anak, korban

penelantaran 58 anakdan Anak Berkonflik dengan Hukum (AKH)

291 anak. Terkait hak partisipasi anak dalam proses pengambilan

Page 48: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 41

keputusan, telah terbentuk 29 Forum Anak di 29 Kabupaten/Kota,

meskipun belum berjalan maksimal.

Sebagai upaya meningkatkan komitmen pemerintah

Kabupaten/Kota dalam pengintegrasian Pengarusutamaan Hak

Anak, pada tahun 2010 dideklarasikan 2 (dua) Kabupaten/Kota

menuju Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), sehingga jumlah

keseluruhan sebanyak 6 kabupaten/kota menuju KLA (Rembang,

Klaten, Sragen, Grobogan, Kota Semarang dan Kota Surakarta).

12). Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera

Pembangunan bidang Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga

Sejahtera (KS) mempunyai peran penting untuk menekan angka

kelahiran guna mengendalikan pertumbuhan penduduk,

mengingat pada Tahun 2009 angka kelahiran usia produktif

cukup tinggi yaitu sebesar 2,29%. Sedang angka Total Fertility

Rate (TFR) atau angka kelahiran anak di Jawa Tengah sebesar

2,3, naik 0,2 jika dibanding angka TFR Tahun 2006 yaitu 2,1.

Jumlah peserta KB aktif (PA) di Jawa Tengah sebanyak

5.155.761 akseptor atau 78,25% dari 6.561.254 orang Pasangan

Usia Subur (PUS). Jumlah peserta KB diupayakan dengan adanya

peserta KB baru mencapai 997.425 pasangan atau 104,51 % dari

Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM). Peningkatan peserta KB

aktif yang tidak signifikan tersebut disebabkan karena

kelembagaan yang menangani KB hanya pada tingkat Provinsi,

sedangkan di Kabupaten/Kota penanganannya bersamaan dengan

fungsi lainnya sehingga kurang fokus.

Persentase Drop Out (DO) KB di Jawa Tengah tahun 2010

sebesar 13,86%, lebih tinggi dibanding tahun 2009 sebesar

11,69%, sedangkan Unmetneed (PUS yang belum terlayani) pada

tahun 2010 sebesar 11,59% mengalami penurunan dibandingkan

tahun 2009 sebesar 11,69%.

Page 49: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 42

13). Sosial

Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian serius terhadap

keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),

hal ini ditunjukkan dengan penanganan PMKS yang berdasarkan

data tahun 2010 tercatat sebagai berikut:

a. Anak terlantar, anak jalanan dan anak nakal sebanyak 138.439

orang, dengan jumlah penanganan Anak Nakal 40 anak (0,49%),

Anak Jalanan 1.766 (7,64%), Anak Terlantar 3.549 (2,85%);

b. Korban penyalahgunaan NAPZA sebanyak 1.766 orang yang

ditangani 180 orang;

c. Penyandang cacat sebanyak 234.256 orang yang dapat

tertangani sebanyak 2.790 orang (panti Pemerintah 435 orang,

Swasta 2.355 orang) dan di luar panti sebanyak 715 orang;

d. Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) sebanyak 164.813

orang, yang tertangani sebanyak 220 orang;

e. Lanjut Usia Terlantar sebanyak 191.037 orang telah tertangani

sebanyak 1.209 orang (0,63%);

f. Penderita HIV/AIDS sebanyak 846 orang ditangani 500 orang

(59,1%);

g. Tuna Susila sebanyak 5.108 orang ditangani 220 orang (4,31%);

h. Jumlah Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar sebanyak

5.640 orang ditangani 1.145 orang (21,085%);

i. Eks Narapidana sebanyak 13.098 orang tertangani sebanyak 30

orang (0,22%).

Pada tahun 2010 kerusakan dan kerugian akibat bencana

mencapai ± Rp.2,38 trilyun. Dalam rangka mewujudkan

penanggulangan bencana yang terencana, terpadu,

terkoordinasidan menyeluruh, telah terbentuk 29 lembaga BPBD di

kabupaten/kota sebagai upaya untuk melaksanakan

penanggulangan bencana baik pada waktu sebelum, saat dan

Page 50: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 43

sesudah terjadi bencana melalui tindakan yang bersifat preventif,

represif maupun rehabilitatif.

14). Ketenagakerjaan

Pada tahun 2010, jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah

tercatat 16.856.330 orang dengan komposisi jumlah yang bekerja

sebanyak 15.809.447 orang (93,79%) dan pengangguran terbuka

sebanyak 1.046.883 orang (6,21%). Sedangkan pada Tahun 2009

jumlah pengangguran terbuka sebesar 1.252.267 orang (7,33%),

sehingga secara persentase mengalami penurunan sebesar

1,12%.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja pada tahun 2010, sektor

yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah sektor pertanian

sebanyak 5.616.529 orang (35,53%), diikuti oleh sektor

perdagangan 3.388.450 orang (21,43%) dan sektor industri

2.815.292 orang (17,81%).

Antar Kerja Lokal (AKL) hingga tahun 2010 mencapai 71.855

orang (71% dari target RPJMD sebanyak 100.000 orang). Adapun

yang masih perlu dipacu adalah Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

yang baru mencapai 27.162 orang (36,21% dari target RPJMD

sebanyak 75.000 orang).

15). Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah

Pada tahun 2009 jumlah koperasi sebanyak 25.077 unit

menjadi 25.426 unit pada tahun 2010 (meningkat 1,39%) yang

terdiri dari koperasi aktif 19.617 unit dan koperasi tidak aktif 5.809

unit. Jumlah penyerapan tenaga kerja tahun 2009 sebanyak

56.987 orang meningkat menjadi 70.315 orang (2010). Jumlah

aset/modal usaha tahun 2009 sebesar Rp. 740,14 milyar

meningkat menjadi Rp. 11,058 trilyun (2010).

Jumlah KUD sampai akhir tahun 2010 sebanyak 590 unit

dengan jumlah KUD aktif 544 unit dan KUD tidak aktif 36 unit.

Dalam rangka revitalisasi KUD telah dicapai 49 unit KUD sebagai

Page 51: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 44

distributor pupuk meningkat 75% dibanding tahun 2009 sebanyak

28 unit.

Jumlah UMKM yang telah dibina pada tahun 2009 sebanyak

65.878 UMKM meningkat menjadi 67.616 UMKM di tahun 2010,

terdiri dari bidang Non pertanian sebanyak 20.682 unit (2009)

menjadi 21.205 unit (2010), bidang pertanian 9.385 unit (2009)

menjadi 9.775 unit (2010), bidang perdagangan 28.172 unit

(2009) menjadi 28.247 unit (2010) dan jasa 7.639 unit (2009)

menjadi 8.389 unit (2010). Penyerapan kerja tahun 2009

sebanyak 278.000 orang meningkat menjadi 285.335 orang di

tahun 2010.

Salah satu lembaga keuangan mikro alternatif yaitu Koperasi

Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam Koperasi (KSP/USP Koperasi)

juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini

dapat dilihat dari jumlah KSP/USP Koperasi pada tahun 2009

sebanyak 15.932 unit meningkat di tahun 2010 menjadi 19.129

unit. Peningkatan tersebut diikuti dengan kemampuan penyerapan

tenaga kerja sebanyak 42.124 orang (2009) menjadi 49.385 orang

(2010). Hal ini terlihat pada volume usaha yang meningkat dari

Rp. 14,096 trilyun (2009) menjadi Rp. 16,55 trilyun (2010).

Penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2010 sebesar

Rp. 4,795 trilyun. Jumlah debitur sebanyak 914.809 UMKM

dengan NPL rata-rata sebesar 1,8% melalui 7 (tujuh) Bank

Pelaksana (Bank Mandiri, BRI, BNI, BUKOPIN, Bank Syariah

Mandiri, BTN dan Bank Jateng).

Melihat kondisi di atas, masih perlu upaya pembinaan

terhadap koperasi maupun KUD yang tidak aktif di samping

peningkatan jumlah volume usaha baik koperasi maupun UMKM.

16). Penanaman Modal

Realisasi investasi dalam konteks Pembentukan Modal Tetap

Bruto (PMTB) tahun 2010 sebesar Rp. 72,279 trilyun terdiri dari :

Page 52: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 45

1) Investasi swasta senilai Rp. 9,619 trilyun (PMA senilai Rp. 0,794

trilyun, PMDN senilai Rp. 8,825 trilyun); 2) Investasi pemerintah

senilai Rp. 5,550 trilyun; 3) Investasi masyarakat senilai Rp. 21,

950 trilyun; dan 4) Investasi dari lembaga keuangan senilai Rp.

35,160 trilyun. Jumlah proyek yang dapat direalisasikan sejumlah

34 proyek dan total tenaga kerja yang terserap sebanyak 12.794

orang terdiri dari tenaga kerja Indonesia sebanyak 12.751 orang

dan 43 orang tenaga kerja asing.

Meskipun realisasi investasi PMTB tahun 2010 secara

keseluruhan telah melebihi target RPJMD sebesar Rp 55,502

trilyun, namun masih perlu adanya peningkatan realisasi investasi

untuk menopang target pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa

Tengah.

17). Kebudayaan

Terkait dengan Pembinaan dan Pengembangan Nilai

Kekayaan dan Keragaman Budaya, saat ini di Jawa Tengah

terdapat 56 candi, 142 situs dan 1.800 benda cagar budaya

bergerak maupun tidak bergerak serta 48 museum (47 Museum

Swasta dan Kabupaten/Kota dan 1 Museum Provinsi, yakni

Museum Jawa Tengah Ronggowarsito), 7.917 sanggar seni

budaya dan masyarakat pelaku seni budaya (3.541 kesenian

tradisional dan 4.376 kesenian non tradisional), 4.470 seniman

tari, 1.792 seniman teater, 383 dalang, 314 seniman seni rupa,

4.727 seniman musik dan 215 upacara tradisional.

Upaya pembinaan dan pengembangan yang telah dilakukan,

antara lain : konservasi 8 buah candi, 1 situs, optimalisasi tata

pameran 6 museum, pembinaan dan fasilitasi Juru Pelihara (200

orang), konservasi 5.834 buah koleksi Museum Jawa Tengah

Ranggawarsita (dari 59.784 koleksi), pembinaan 540

sanggar/kelompok seni, pembinaan 150 pengelola upacara

tradisional dan pembinaan 700 Pegiat Film.

Page 53: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 46

Selanjutnya berkaitan dengan Pembinaan Penghayat

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud dari

keberagaman budaya, Jawa Tengah memiliki kelompok-kelompok

masyarakat penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa sebanyak 58 Organisasi Pusat dan 232 Organisasi Cabang,

173 Pemuka Penghayat dengan jumlah pengikut 187.684 orang,

yang telah difasilitasi melalui pembinaan kepada 72 Organisasi

penghayat kepercayaan untuk mengembangkan nilai-nilai budaya

bangsa dan memperkuat pranata sosial dalam kehidupan

masyarakat.

18). Kepemudaan Dan Olah Raga

Di bidang Kepemudaan, jumlah generasi muda di Jawa

Tengah usia 16–30 tahun sampai dengan tahun 2010 sebanyak

8.628.700 orang (26,65% dari total penduduk Jawa Tengah) yang

terdiri dari 4.408.000 laki-laki (51,09%) dan 4.220.700 perempuan

(48,91%).

Jawa Tengah telah melakukan pembinaan dan

pemberdayaan pemuda, antara lain peningkatan ketrampilan

pemuda untuk kegiatan ekonomi produktif di bidang budidaya

ikan air tawar sebanyak 100 orangdan peningkatan kewirausahaan

pemuda berbasis klaster sebanyak 51 orang, membentuk 17

kelompok usaha di bidang perbengkelandan fasilitasi 8 orang

Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP3) dalam upaya

mengembangkan kepeloporan pemuda di pedesaan.

Di samping itu, pada tahun 2010 pemuda-pemuda Jawa

Tengah juga menunjukkan prestasi-prestasi yang cukup

membanggakan, antara lain sebagai Juara I Sarjana Penggerak

Pembangunan di Pedesaan (SP3) tingkat nasional, Juara III

Pemuda Pelopor tingkat nasional di bidang Teknologi Tepat Guna

(TTG) dan Juara III Pemuda Pelopor tingkat nasional di bidang

Page 54: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 47

kebaharian serta keikutsertaan dalam program kapal pemuda

nusantara.

Di bidang Keolahragaan, prestasi yang telah diraih atlet Jawa

Tengah pada tahun 2010 di tingkat regional dan nasional cukup

menggembirakan. Untuk tingkat regional, pada penyelenggaraan

Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) III di Semarang, Jawa

Tengah berhasil menjadi Juara Umum dan meloloskan semua

cabang olahraga untuk mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Nasional

(POPNAS) Tahun 2011 di Riau.

Untuk kompetisi di tingkat nasional, pada Pekan Olahraga

dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS) V

di Surabaya, Jawa Tengah berhasil menjadi Juara Umum II di

bawah Jawa Timur dengan memperoleh medali 11 emas 17 perak

15 perunggu. Pada Kejuaraan Nasional Siswa Sekolah Dasar di

Jakarta, Jawa Tengah berhasil menduduki peringkat III dengan

memperoleh medali 4 emas 6 perak 5 perunggu, tim Sepakbola

dan Tenis Meja Jawa Tengah menjadi Tim Indonesia 3 dalam

mengikuti APSO. Selanjutnya, pada Kejuaraan Nasional antar PPLP

Sepak Takraw, Tim Jawa Tengah berhasil menjadi Juara Umum

dengan memperoleh medali 2 emas dan 1 perunggu.

Kompetisi di tingkat internasional, pada Kejuaraan Sepak

Takraw ASEAN School di Malaysia, terdapat 6 orang atlet PPLP

Jawa Tengah yang memperkuat Tim Indonesia dan mendapat 2

perunggu. Pada penyelenggaraan Asian Games XVI Tahun 2010 di

Guangzhou China, dari 21 atlet Jawa Tengah yang dikirim

terdapat 9 atlet yang berhasil meraih medali terdiri dari 1 medali

perak dan 5 medali perunggu.

Selain itu terdapat 5 cabang olah raga (cabor) unggulan baru

yang mulai menunjukkan prestasi di tingkat nasional (PON Kaltim

tahun 2008), yaitu: Dayung (1 perak), Tenis Meja (1 perak), Tenis

(2 perak), Basket (1 perak) dan Tinju (4 perunggu). Selanjutnya

Page 55: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 48

pada POPNAS 2009, Dayung mendapat 2 perak, tenis 2 emas dan

tenis meja 1 emas, sedangkan untuk cabor basket dan tinju, pada

Kejurnas Basket tahun 2009 Jawa Tengah mendapat 1 emas dan

pada Kejurnas Tinju tahun 2010 mendapat 3 emas dan 1 perak.

Ke depan diharapkan prestasi kelima cabor unggulan daerah

diharapkan dapat meningkat lagi.

Namun demikian, pembibitan dan pembinaan perlu terus

dilakukan guna mendukung capaian prestasi olahraga Jawa

Tengah baik di tingkat regional, nasional maupun internasional,

khususnya untuk persiapan menghadapi Sea Games dan Asean

Games 2011, serta PON XVIII Tahun 2012 yang akan datang,

karena prestasi Jawa Tengah dalam PON XVII 2008 di Kalimantan

Timur belum dapat memenuhi target yang diharapkan yaitu

menempati peringkat V dengan perolehan medali 53 emas, 81

perak dan 80 perunggu.

Terkait dengan Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga,

masih perlu ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya dalam

upaya mendukung peningkatan prestasi olahraga di Jawa Tengah.

19). Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri

Keberhasilan pembangunan politik yang demokratis tidak

hanya dipengaruhi oleh situasi yang kondusif saja, tetapi berbagai

faktor pendukung lainnya seperti aspek deregulasi dan

debirokratisasi khususnya kebijakan-kebijakan makro juga

berpengaruh terhadap stabilitas nasional maupun regional pada

umumnya.

Pada Pemilu Legislatif Jawa Tengah tahun 2009 yang diikuti

oleh 38 partai politik, dengan jumlah masyarakat yang mempunyai

hak pilih sebanyak 26,19 juta orang dan yang menggunakan hak

pilih sebanyak 18,67 orang. Dari hasil Pemilu tersebut, Partai

Politik yang mempunyai keterwakilan di DPRD Provinsi Jawa

Tengah sebanyak 10 partai politik, yaitu PDIP (23 orang), Partai

Page 56: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 49

Demokrat (16 orang), Partai Golkar (11 orang), PAN (10 orang),

PKS ( 10 orang), PKB (9 orang), Partai Gerindra (9 orang), PPP

(7 orang), Partai Hanura (4 orang) dan PKNU (1 orang). Dari 10

(sepuluh) partai politik yang memperoleh kursi di DPRD Provinsi,

yaitu Fraksi PDIP, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar,

Fraksi PAN, Fraksi PKS, Fraksi Gerindra, Fraksi PKB, Fraksi PPP

dan Fraksi Hanuraku.

Terkait dengan keamanan dan ketertiban, pada tahun 2010

indikasi Jumlah Tindak Pidana (JTP) mengalami penurunan dari

tahun sebelumnya, yaitu dari 17.391 kasus turun menjadi 12.991

kasus (74,69%). Begitu pula dengan indikator Tindak Pidana

Menonjol (TPM) yang mengalami penurunan dari 6.555 kasus

turun menjadi 5.422 kasus (82,71%).

20). Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian

Pelaksanaan otonomi daerah berpengaruh terhadap

penyelenggaraan pemerintahan daerah, sehingga daerah harus

merespon secara proporsional terhadap dinamika perubahan.

Pada tahun 2010 di Jawa Tengah telah diselenggarakan 17 Pilkada

Kabupaten/Kota, meliputi Kabupaten Boyolali, Semarang,

Rembang, Kendal, Kebumen, Pemalang, Klaten, Sukoharjo, Blora,

Wonosobo, Wonogiri, Purworejo, Purbalingga serta Kota

Surakarta, Magelang, Semarang dan Pekalongan. Selanjutnya

telah dilakukan pelantikan oleh Gubernur Jawa Tengah pada

tahun 2010 kepada 12 Bupati dan 4 Walikota. Sedang khusus

Bupati Pemalang pelantikan dilaksanakan pada tahun 2011.

Pada Tahun 2010, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah

menyelenggarakan 3 jenis Diklat, yang diikuti oleh 6.393 Orang

yang terdiri dari Diklat Teknis sebanyak 935 Orang, Diklat

Fungsional 409 Orang dan Diklat Kepemimpinan 5.049 Orang. Di

Page 57: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 50

samping itu, yang sifatnya teknis dilaksanakan melalui bintek pada

SKPD terkait. Upaya lain yang dilakukan dalam rangka

meningkatkan kualitas SDM aparatur adalah peningkatan

pelayanan administrasi kepegawaian di Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah

Untuk mewujudkan produk hukum daerah yang mendorong

pencapaian akuntabilitas dan kondusivitas penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan, telah ditetapkan 9 Peraturan

Daerah, pengkajian terhadap 14 Rancangan Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Tengah, evaluasi Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Tengah terkait dengan 41 UPT-SKPD, evaluasi 204 Rancangan

Peraturan Daerah Kabupaten/ Kota serta klarifikasi 143 Peraturan

Daerah Kabupaten/Kota dan sosialisasi produk hukum kepada

masyarakat di 35 Kabupaten/Kota. Di samping itu, sebagai upaya

penegakan hukum atas pelanggaran Perda telah dilaksanakan

penertiban terhadap 234 pelanggar dan penindakan terhadap 166

pelanggar Perda Provinsi.

Tahun 2010 telah diterbitkan Perda yang merupakan

penjabaran Undang-undang dan Peraturan, antara lain Perda

tentang Pembentukan Dana Cadangan Pemilihan Umum Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun

2013, Perda tentang Penanaman Modal di Provinsi Jawa Tengah,

Perda tentang Retribusi Daerah, Perda tentang Pengelolaan Panas

Bumi di Provinsi Jawa Tengah, Perda tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Sebagai perwujudan transparansi publik dalam pelaksanaan

pengadaan barang/ jasa, telah dilaksanakan secara elektronik

(LPSE), yaitu untuk kegiatan pelelangan sebanyak 142 paket pada

40 SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan 37

paket pada 6 kabupaten, yaitu Kabupaten Kendal, Pati, Jepara,

Klaten, Brebes dan Cilacap.

Page 58: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 51

Di bidang pengawasan, dari hasil pemeriksaan Inspektorat

Provinsi terhadap SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota secara

keseluruhan sebanyak 95 obyek pemeriksaan, terdapat 1.610

temuan dan 2.006 rekomendasi, telah ditindaklanjuti sebanyak

1.224 (61,02%) selesai, dalam proses 420 (20,94%) dan 362

(18,04%) belum ditindaklanjuti. Di samping itu telah dilakukan

penanganan pengaduan masyarakat sebanyak 110 kasus dengan

rincian 5 kasus ditangani provinsi, 96 kasus dikerjasamakan

dengan Kabupaten/Kota, 5 kasus diserahkan kepada aparat

penegak hukum dan 4 kasus dikembalikan.

Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota se Jawa Tengah

sebesar Rp 1,04 Triliun dengan dana pendamping keseluruhan

sebesar Rp 127.071.365.800,- atau 16,07% dimaksudkan sebagai

stimulan kepada Kabupaten/Kota untuk menyelesaikan

permasalahan di wilayah masing-masing sekaligus mengurangi

kesenjangan antar wilayah. Sedangkan untuk percepatan

pembangunan di pedesaan, telah diberikan berbagai bantuan

kepada pemerintah desa.

Dalam rangka terciptanya pengelolaan aset daerah yang

tertib, telah dilakukan inventarisasi, pengamanan, penyelesaian

kasus dan pemanfaatan aset daerah . Berdasarkan Hasil Sensus

Barang dan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah yang dilakukan

oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi

Jawa Tengah terdapat aset tanah senilai Rp 8,828 Triliun;

peralatan dan mesin senilai Rp 882,04 Miliar; gedung dan

bangunan senilai Rp 1,244 Triliun; Jalan Irigasi dan jaringan

senilai Rp 1,013 Triliun; aset tetap lainnya senilai Rp 15,88 Miliar

dan Kontruksi dalam pengerjaan senilai Rp 12,63 Milyar.

Guna pengamanan aset daerah telah dilakukan pematokan

dan pemasangan label sebanyak 1.500 patok dan 150 label, serta

telah dilakukan sertifikasi tanah sebanyak 732 bidang.

Page 59: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 52

Untuk mendukung perwujudan penyelenggaraan

pemerintahan secara e-government ditempuh melalui

pengembangan Sistem Informasi Jawa Tengah on-line (SIJOLI)

yang didukung aplikasi sistem penunjang lainnya, seperti Sistem

Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD), system

Informasi Pengelolaan Keuangan daerah (SIPKD), Sistem

Informasi Pengendalian Pembangunan Daerah (SIMBANGDA),

Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) dan Layanan Pengadaan

secara Elektronik (LPSE).

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, sampai

dengan tahun 2010, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah

mendorong Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(PPTSP) atau One Stop Service (OSS) di seluruh Kabupaten/Kota

di Jawa Tengah. Sesuai dengan ketentuan, lamanya proses

perijinan di Jawa Tengah maksimal 15 hari sejak proses

pengajuan. Namun demikian penerapan OSS tersebut masih

menghadapi berbagai kendala terkait tarik ulur kewenangan

dengan dinas teknis, konsistensi regulasi dan kebijakan

pemerintah daerah, kompetensi sumberdaya manusiadan

keterbatasan sarana dan prasarana teknologi informasi.

21). Ketahanan Pangan

Kontribusi Jawa Tengah pada tahun 2010 terhadap

kebutuhan beras nasional sekitar 15,3%, sedangkan produksi

daging pada tahun 2009 memberikan kontribusi Nasional sekitar

19,27% (48,34 ribu ton).

Tahun 2010 produksi komoditas utama pertanian di Jawa

Tengah yaitu padi, jagung, kedelai dan ubi kayu mengalami

peningkatan dibanding capaian produksi pada Tahun 2009,

sedangkan komoditas kacang tanah mengalami penurunan

dikarenakan curah hujan tinggi sehinggga terjadi perubahan pola

tanam ke padi (Tabel. 2.14).

Page 60: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 53

Tabel. 2.14 Capaian Produksi Komoditas Utama Pertanian

Pada Tahun 2009 – 2010

No Komoditas Produksi 2009 (ATAP 2009)

Produksi 2010 (ASEM 2010)

Keterangan

1. Padi 9.600.415 Ton 10.110.830 Ton 5,32 %

2. Jagung 3.057.845 Ton 3.058.710 Ton 0,03 %

3. Kedelai 175.156 Ton 187.992 Ton 7,33 %

4. Kacang Tanah 162.430 Ton 161.222 Ton -0,74 %

5. Ubi Kayu 3.676.809 Ton 3.876.242 Ton 5,42 %

Sumber : : Dinas Pertanian dan TPH Prov. Jateng

Capaian produksi padi dan kedelai telah mencapai target

RPJMD yaitu peningkatan 1,5% per tahun. Komoditas ubi kayu

yang telah mencapai target sebesar 3% dalam 5 tahun.

Sedangkan untuk produksi jagung belum mencapai target RPJMD

yaitu 1,5% per tahun.

Capaian kinerja sektor peternakan tahun 2010 mengalami

peningkatan dibandingkan tahun 2009, sesuai dengan tabel

berikut:

Tabel 2.15 Capaian Produksi Komoditas Utama Peternakan

Pada Tahun 2009-2010

No Komoditas Produksi Tahun

2009 (kg)* Produksi Tahun

2010 (kg)* Kenaikan (%)

1. Daging 203.841.029 228.189.441 11,94

2. Telur 249.804.428 250.226.811 0,16

3. Susu 91.762.220 100.149.736 9,14

Sumber : Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi Jawa Tengah Keterangan : * (Angka Tetap)

Capaian produksi daging belum mencapai target RPJMD

sebesar 7% per tahun. Produksi telur mengalami kenaikan

sebesar 2,99% dan telah mencapai target RPJMD sebesar

2,3%/tahun. Kenaikan produksi susu sebesar 10,54% telah

mencapai target sebesar 3%/tahun.

Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat dalam rangka

mewujudkan Swasembada Gula Nasional tahun 2014, telah

Page 61: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 54

ditempuh langkah intensifikasi dan ekstensifikasi tebu. Produksi

tebu 3,21 juta ton (2009) menjadi sebesar 4,11 juta ton (2010)

atau naik 28,04%, sedangkan produksi gula meningkat 6,80%

dari sebesar 227,21 ribu ton (2009) menjadi 242,66 ribu ton

(2010).

Pembangunan pertanian di Jawa Tengah menghadapi

kendala yaitu adanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman

(Wereng Batang Coklat), yang mengakibatkan puso tanaman padi

seluas 4.149 Ha. Anomali cuaca telah menyebabkan bencana

banjir dan mengakibatkan puso pada tanaman padi seluas 10.324

Ha, palawija seluas 19.988 Ha dan hortikultura seluas 531 Ha.

Akibat erupsi Gunung Merapi, terjadi puso pada tanaman padi

seluas 1.515 Ha, palawija 1.688 Ha dan hortikultura seluas 2.057

Ha.

Target RPJMD untuk kualitas konsumsi pangan masyarakat

berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 90, dari skor

PPH ideal adalah 100 pada tahun 2013, dengan capaian tahun

2010 sebesar 86,02 meningkat 2,32% dibandingan tahun 2009

yaitu 83,7. Angka Kecukupan Energi (AKE) konsumsi makanan

pada tahun 2010 mencapai 2.015 Kkal/kap/hr dengan konsumsi

protein 57,81 gr/kap/hr di atas target AKE RPJMD yaitu konsumsi

energi 2000 Kkal/kap/hr dan protein 52 gr/kap/hr.

Untuk mewujudkan kemandirian pangan masyarakat

dilakukan Gerakan Kemandirian Pangan Masyarakat, yang

difokuskan di pedesaan. Sampai dengan Tahun 2010 telah

melaksanakan Program Aksi Desa Mandiri Pangan di 144 desa

(APBD 35 desa APBN 109 desa), memfasilitasi pengisian 45

lumbung pangan masyarakat (APBN : 16 kelompok, APBD : 29

kelompok), mengembangkan 78 LDPM (Lembaga Distribusi

Pangan Masyarakat), memfasilitasi penyediaan cadangan pangan

3

Page 62: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 55

sebanyak 110 ton untuk penanganan daerah rawan pangan

transien.

Upaya pembinaan peningkatan mutu pangan sampai tahun

2010 telah menghasilkan 9 sertifikat produk PRIMA 3 (aman

dikonsumsi) dengan 7 komoditas, yaitu Salak Nglumut di

Magelang (4 kelompok), Salak Pondoh, Mangga, Melon Orange,

Semangka, Melon Action (putih) dan Jambu Air Merah Delima

(Pemalang, Sragen, Pekalongandan Demak) dari target RPJMD

sebanyak 17 komoditas.

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah

peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan (padi,

jagung, kedelai, daging, telur, susu), peningkatan produksi tebu,

penanganan hama penyakit dan peningkatan konsumsi energi.

22). Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Keberhasilan pembangunan di bidang pemberdayaan

masyarakat pada Tahun 2010 antara lain berupa: Pelatihan

perencanaan partisipatif pembangunan masyarakat desa dan

metodologi pemberdayaan masyarakat 475 orang; Penumbuhan

kapasitas Lembaga Usaha Masyarakat 8.576 unit, Perbaikan

Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 575 unit dan perbaikan 50 unit

rumah panggung, perbaikan sarana prasarana lingkungan

permukiman perdesaan sebanyak 1.083 kelompok serta

pembangunan sarana prasarana air bersih dan sanitasi sebanyak

60 kelompok. Di samping itu dilakukan penguatan kapasitas

pemerintah desa melalui peningkatan kemampuan 600 orang

aparat desa, penyusunan profil desa di 70 desa/kelurahan.

Dalam rangka penguatan ekonomi dan sosial pedesaan

dilakukan antara lain melalui Pengembangan Lembaga Ekonomi

Masyarakat (LEM) 60 unit, pemberian Bantuan Keuangan Kepada

Pemerintah Desa senilai Rp 47,5 milyar untuk 475 desa,

Peningkatan wawasan 105 kader Posyandu dan pengembangan

Page 63: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 56

Posyantekdes di 12 Kabupaten/Kota, Pengelola Lingkungan,

peningkatan kualitas kader perencanaan pemberdayaan desa dan

Anak Indonesia Mencintai Budaya Damai, Penumbuhan semangat

gotong royong melalui Gerakan Bulan Bhakti Masyarakat di 34

Kabupaten/Kota dan Pemberian bantuan stimulan kegiatan bagi

10 kelompok (1 kelompok sejumlah 10 orang) di masing-masing

35 Kabupaten/Kota Kelompok Masyarakat Mitra di desa/kelurahan

lokasi P2MBG.

23). Statistik

Produk-produk statistik yang telah dihasilkan meliputi Jawa

Tengah Dalam Angka (JDA), Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Jawa Tengah, Tinjauan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Kabupaten/Kota dan Sistem Neraca Sosial Ekonomi

(SNSE)/Social Accounting Matrix (SAM) Jawa Tengah, data potensi

daerah (profil daerah), peta daerah melalui web aplikasi

penelusuran metadata pada Jaringan Database Spasial Daerah

(JDSD) Provinsi Jawa Tengah serta web aplikasi sistem informasi

perencanaan, data dan pengendalian.

24). Kearsipan

Pada Tahun 2010 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah

berhasil menyelamatkan arsip melalui alih media arsip tekstual

3.500 record, arsip rekaman suara 2.500 record MP 3, arsip foto

dan 3.500 record arsip ke DVD sebanyak 80 kaset. Dalam rangka

mendukung Program Gubernur Jawa Tengah Bali nDeso mBangun

Desodan sesuai dengan tupoksinya dilaksanakan kegiatan

diantaranya meningkatkan tertib administrasi kearsipan desa

melalui bimbingan teknis kearsipan bagi 500 sekretaris desa dan

pembenahan kearsipan di 232 desa, pembinaan kearsipan pada

16 desa di 4 Kabupaten (Blora, Brebes, Banjarnegaradan Batang).

Upaya peningkatan sumber daya aparatur telah dilakukan

pengembangan Sistem Jaringan Informasi Kearsipan (SJIK) di 15

Page 64: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 57

SKPD Provinsi. Selain itu dalam rangka peningkatan sarana

prasarana kearsipan di desa, maka Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah juga mengalokasikan dana bantuan kepada 2.350 desa di

29 Kabupaten digunakan untuk menunjang kearsipan desa untuk

memperlancar penyelenggaraan pemerintahan desa.

25). Komunikasi Dan Informatika

Di bidang kehumasan, pelaksanaan komunikasi dan informasi

dilaksanakan dalam rangka penyebarluasan kebijakan dan hasil

pembangunan, penyebarluasan peraturan perundang-undangan

dan untuk membangun citra positif pemerintah.

Di bidang informasi, untuk mendukung diberlakukannya UU

Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

maka berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 68 Tahun 2010

tentang Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah, di Provinsi Jawa

Tengah telah dibentuk Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah.

Tidak hanya itu, di Provinsi Jawa Tengah juga telah memiliki

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang telah

beroperasi sejak 10 Maret 2010.

Pelayanan jasa pos di Jawa Tengah pada tahun 2009 dilayani

di semua kantor pos yang ada dan tersebar di seluruh wilayah.

Jumlah kantor pemeriksa pos sebanyak 29 unit dan kantor pos

cabang sebanyak 540 unit yang siap melayani masyarakat. Jumlah

kantor pos yang sudah melayani pelanggan secara online

mencapai 494 unit (91,48%). Pelayanan jaringan telekomunikasi

di Jawa Tengah yang dilakukan oleh PT. Telkom Drive IV Jawa

Tengah yang meliputi Pekalongan, Purwokerto, Surakarta dan

Semarang. Sampai tahun 2009 jumlah sambungan telepon

mencapai 630.517 sambungan.

Di bidang penyiaran, pada Tahun 2010 dilakukan kegiatan

fasilitasi proses perijinan bagi lembaga penyiaran di Jawa Tengah

dengan jumlah pemohon ijin Penyelenggaraan Penyiaran

Page 65: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 58

sebanyak 66 Lembaga Penyiaran terdiri dari 53 lembaga penyiaran

radio, 3 lembaga penyiaran televisi komunitas, 1 lembaga

penyiaran televisi berlangganan dan 9 lembaga penyiaran televisi

dengan sistem siaran jaringan. Sedangkan untuk mewujudkan isi

siaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta menjaga

integritas bangsa, telah dimanfaatkan perangkat pemantauan isi

siaran televisi, yang hasilnya berupa teguran kepada lembaga

penyiaran televisi sejumlah 33 isi siaran, serta 87 isi siaran radio

swasta dan radio publik lokal.

Dalam rangka memperluas penyebaran informasi kepada

masyarakat menyangkut hasil pembangunan, di tahun 2010 telah

dilakukan pemetaan potensi Lembaga Komunikasi Masyarakat

(LKM) dan Forum Komunikasi Media Tradisional (FK METRA) di 35

Kabupaten/Kota dan fasilitasi pembentukan LKM di 14

Kabupaten/Kota serta mendorong pembentukan FK METRA di 8

Kabupaten/Kota. LKM merupakan suatu lembaga yang

mempublikasikan pengembangan produk–produk lokal yang

belum dikenal secara luas, sedangkan FK METRA merupakan

forum kelompok kesenian tradisional yang berfungsi sebagai

penyampai hasil-hasil pembangunan dalam bentuk seni tradisional

di daerah.

26). Perpustakaan

Pada tahun 2010 pengembangan kebiasaan membaca

masyarakat meningkat dibanding tahun 2009 antara lain :

(1) jumlah pengunjung Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa

Tengah dari 493.952 orang menjadi 494.665 orang; (2) tingkat

peminjaman koleksi perpustakaan dari 224.187 buku menjadi

225.188 buku; serta (3) jumlah peminjam dari 110.866 orang

menjadi 111.846 orang.

Upaya pengembangan budaya baca masyarakat dilakukan

dengan memberikan bantuan kepada Perpustakaan Desa

Page 66: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 59

sebanyak 659 desa, pengembangan Pojok Baca, fasilitasi

pembinaan bagi layanan perpustakaan keliling, serta rangkaian

promosi perpustakaan (meliputi : pameran buku perpustakaan,

penataan dan penambahan fasilitas ruang untuk pengunjung serta

kegiatan Bedah Buku).

Terkait dengan kapasitas perpustakaan, pada tahun 2010

jumlah perpustakaan di Jawa Tengah sebanyak 154.766 unit yang

meliputi 35 perpustakaan umum/Kabupaten dan Kota, 9.142

perpustakaan desa/kelurahan dan kecamatan, 115.182

perpustakaan khusus yang dimiliki oleh Instansi Pemerintah dan

swasta. Selain itu, guna mendekatkan layanan kepada masyarakat

dilakukan melalui layanan Mobil Perpustakaan Keliling, yang

sampai saat ini berjumlah 50 unit yang tersebar di 35

Kabupaten/Kota, 3 diantaranya milik Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah.

Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 43 Tahun

2007 tentang Perpustakaan melalui program/kegiatan di tahun

2010, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memfasilitasi

pengembangan perpustakaan melalui pembinaan di 500

Perpustakaan Desa, pembinaan 150 anggota organisasi

Pustakawan dan dukungan penyediaan 5.500 buku untuk 80

Perpustakaan. Selain itu juga telah dilakukan upaya penyelamatan

dan pelestarian koleksi perpustakaan.

b. Urusan Pilihan

Evaluasi terhadap layanan urusan pilihan dilakukan terhadap indikator-

indikator kinerja penyelenggaraan urusan pilihan pemerintah daerah

yaitu:

1). Pertanian

Kontribusi sektor pertanian dalam arti luas pada PDRB Jawa

Tengah 2010 sebesar 19,4% dan mampu meningkatkan

kesejahteraan petani yang diukur dari rata-rata Nilai Tukar Petani

Page 67: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 60

(NTP) sebesar 103,12 per Desember Tahun 2010 meningkat

3,09% dibanding periode yang sama Tahun 2009 sebesar 100,03

dan lebih tinggi dibandingkan angka nasional sebesar 102,75.

Ekspor komoditas hortikultura pada tahun 2010 meliputi

Buncis Perancis 38,651 ton, Lobak 6,82 ton, Bawang Daun 4,9

ton, Seledri 1,3 ton, Parsley 7,7 ku, Salak Magelang dan

Banjarnegara 322,3 ton.

Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas dilakukan

pengadaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan). Tahun 2010

ketersediaan alsintan antara lain traktor roda dua sebanyak

25.319 unit, meningkat dibanding tahun 2009 yaitu 22.639,

pompa air sebanyak 28.479 unit meningkat dibanding tahun 2009

yaitu 17.714 unit, power threser sebanyak 3.735 unit meningkat

dibanding tahun 2009 yaitu 3.255dan mesin pengering (dryer)

sebanyak 272 unit meningkat dibanding tahun 2009 yaitu 215

unit.

Areal perkebunan rakyat di Jawa Tengah pada tahun 2010

seluas 548.594 ha, dengan komoditas unggulan yaitu kopi, kelapa,

kakao, karet, nilam, teh dan cengkeh. Hasil capaian produksi

untuk komoditas perkebunan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 2.16 Capaian Produksi Komoditas Utama Perkebunan

Pada Tahun 2009 – 2010

No Komoditas Produksi 2009 Produksi 2010 Keterangan

1. Kopi 15.010 Ton 16.224 Ton 8,09 %

2. Kelapa 177.713 Ton 179.490 Ton 1,00 %

3. Kakao 1.231 Ton 1.510 Ton 22,66 %

4. Karet 795 Ton 1.187 Ton 49,31 %

5. Nilam 15.810 Ton 17.499 Ton 10,68 %

6. Teh 5.512 Ton 6.131 Ton 11,23 %

7. Cengkeh 6.108 Ton 6.552 Ton 7,27 %

Sumber : Dinas Perkebunan Prov. Jateng

Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

perkebunan, utamanya komoditas diatas melalui rehabilitasi,

Page 68: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 61

intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh

penyediaan benih bermutu, sarana produksi, perlindungan

perkebunan dan penanganan gangguan usaha secara optimal.

Capaian populasi sapi potong telah mencapai target RPJMD

sebesar 2%/tahun. Untuk capaian populasi komoditas utama

peternakan dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.17 Capaian Populasi Komoditas Utama Peternakan

Pada Tahun 2009-2010

No Komoditas Populasi Tahun 2009 (ekor)*

Populasi Tahun 2010 (ekor)*

Kenaikan (%)

1. Sapi Potong 1.525.250 1.554.650 1,92

2. Sapi Perah 120.677 122.489 1,50

3. Kambing 5.648.600 5.837.856 3,35 Sumber : Dinas Peternakan dan Keswan Prov. Jateng Keterangan : * (Angka Tetap)

Kelembagaan penyuluhan sangat diperlukan untuk

menunjang pencapaian sasaran produksi di sektor pertanian,

perikanan/kelautan dan kehutanan. Sampai tahun 2010 telah

terbentuk Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh) di 31

kabupaten/kota, dengan rincian dengan Perda 15 Kabupaten/Kota

dan Peraturan Bupati/Walikota di 16 Kab/Kota, sedangkan 3

kabupaten/kota baru kesanggupan membentuk yaitu Kota

Semarang, Magelang dan Kabupaten Kudus. Selain itu telah

terbentuk Balai Penyuluhan Model sebanyak 13 Unit dan

Posluhdes 26 unit, sehingga total sampai dengan tahun 2010

sebanyak 82 unit. Upaya peningkatan Sumber Daya Manusia

Kapasitas SDM Penyuluh PNS, THL-TBPP dan Penyuluh

Swasta/Swadaya telah dilakukan sampai dengan tahun 2010

sebanyak 3.825 orang. Untuk peningkatan SDM petani dilakukan

melalui demplot, Sekolah Lapang, Pelatihan dan Magang kepada

4.639 orang.

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah

peningkatan produksi komoditas hortikultura, ketersediaan

Page 69: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 62

alsintan dan alsinbun, peningkatan populasi sapi dan kambing,

peningkatan produksi komoditas perkebunan, peningkatan

kapasitas SDM penyuluh dan kelembagaan penyuluhan serta

peningkatan kesejahteraan petani.

2). Kehutanan

Sampai saat ini Provinsi Jawa Tengah mempunyai hutan

negara seluas 647.133 ha (19,88 % dari luas daratan) dan hutan

rakyat seluas 412.980,69 ha (12,69 % dari luas daratan) sehingga

luas kawasan yang berfungsi sebagai hutan di Provinsi Jawa

Tengah 1.060.113,69 ha (32,58 dari luas daratan). Namun

demikian luas lahan kritis di luar kawasan hutan masih cukup luas

yaitu 696.797 ha menurun dari tahun 2009 seluas 1,03 juta ha.

Sampai dengan tahun 2010 dilakukan rehabilitasi sebanyak

171,76 ribu ha, jauh melampaui target RPJM yaitu 25 ribu

ha/tahun. Hal tersebut ditunjang oleh peran partisipasi dalam

rangka antisipasi pemanasan global tahun 2009 telah dilaksanakan

penanaman satu juta pohon (One Man One Tree/OMOT) dengan

realisasi 41 juta batang dari target 36 juta batang dan

dilaksanakan gerakan pananaman satu milyar pohon (One Billion

Indonesia Trees/OBIT).

Tahun 2010 terjadi pencurian pohon sebanyak 7.407 pohon

menurun bila dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 8.272

pohon, dikarenakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat

(PHBM) dan swadaya masyarakat dengan melibatkan Lembaga

Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Selain itu karena musim hujan

yang hampir sepanjang tahun 2010 maka angka kebakaran hutan

tahun 2010 mencapai luas 160 Ha menurun dibandingkan Tahun

2009 dengan luas 3.850 Ha. Akibat kerusakan hutan selain

menimbulkan kerugian finansial juga menimbulkan gangguan

keseimbangan tata air, kekeringan, banjir dan lain-lain.

Page 70: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 63

Kebutuhan bahan baku kayu bulat untuk 481 unit industri

kayu di Provinsi Jawa Tengah sebanyak ± 4,4 juta m3 per tahun.

Kebutuhan kayu bulat tersebut dipenuhi dari produksi kayu bulat

dari Perum Perhutani saat ini ± 235.053 m3 dan dari hutan rakyat

± 2,5 juta m3, kekurangannya sebanyak ± 1,6 juta m3 dari hutan

alam luar Pulau Jawa.

Untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan sampai

tahun 2010 dilakukan peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan hutan secara lestari di sekitar kawasan hutan melalui

kegiatan pemantapan Lembaga Masyarakat Desa Hutan/LMDH

sebanyak 1.918 LMDH (137 adalah LMDH baru). Selain itu

dilakukan pemberian bantuan bibit 60.490 batang, pupuk organik

39.040 kg dan bantuan peralatan untuk 6 desa penyangga

kawasan hutan (KK).

Pengelolaan hutan secara lestari melalui sertifikasi ekolabel

dipandang sebagai sebuah langkah yang strategis, karena unit

manajemen yang telah mendapatkan sertifikasi akan menjadi

dasar dalam penerapan/ pemberlakukan Sistim Verifikasi Legalitas

Kayu (SVLK), sertifikasi perdagangan karbon (carbon trade) serta

mengimbangi geliat sertifikasi lacak balak bagi industri yang akan

tergantung dari bahan baku kayu dari hutan yang dikelola secara

lestari.

Prestasi yang diperoleh di tingkat nasional bidang kehutanan

Tahun 2010 adalah Penghargaan Wana Lestari sebagai Juara

Umum Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Tingkat Nasional

yang merupakan predikat sebagai Juara Umum untuk ke empat

kali secara berturut-turut sejak Tahun 2007.

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain :

Rehabilitasi hutan dan lahan, Peningkatan partisipasi masyarakat

sekitar kawasan hutan dalam pengelolaan hutan secara lestari,

Page 71: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 64

Pemantapan kawasan hutan dan meningkatnya fungsi konservasi

kawasan hutan.

3). Energi Dan Sumberdaya Mineral

Potensi sumber daya mineral di Jawa Tengah didominasi

oleh mineral jenis non logam. Jumlah perijinan usaha

pertambangan mineral pada Tahun 2008 dan 2009 telah

diterbitkan 107 buah ijin usaha pertambangan (SIPD), sedangkan

Tahun 2010, diterbitkan 42 buah (280% dari target), dimana

dalam RPJM ditargetkan sebanyak 140. Selain itu juga dilakukan

kegiatan pengawasan dan penertiban usaha pertambangan di 32

Kabupaten/Kota serta penerapan teknologi tepat guna 6 kelompok

penambang rakyat.

Pemenuhan kebutuhan air baku yang merupakan solusi

permanen penyediaan air bersih untuk masyarakat di daerah

rawan kering, sampai tahun 2010 telah dibangun 22 sumur yang

dimanfaatkan 3.751 KK, yang ditargetkan 30 sumur sampai tahun

2013. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan air untuk

pertanian/perkebunan di daerah kering pada tahun 2010 telah

dibangun sumur gali/pasak 17 unit. Untuk menjaga

keberlangsungan ketersediaan air tanah baik secara kualitas

maupun kuantitas sampai tahun 2010 telah dibangun sumur

pantau 6 buah dari target RPJMD 22 buah dan juga dilakukan

kegiatan pengawasan pemanfaatan air tanah di 35

kabupaten/kota.

Pada Bidang Ketenagalistrikan, sampai dengan Tahun 2010

telah dibangun 5 unit PLTMH, 655 PLTS SHS dengan kapasitas 25

KW dan 50 KW dan 1 unit PLTS Komunal berkapasitas 18 KWp,

serta 2 (dua) genset 100 KVA dan 250 KVA di Kec. Karimunjawa

Kab. Jepara. Selain itu dilakukan Pembangunan jaringan listrik

pedesaan dengan panjang jaringan tegangan menengah (JTM)

sepanjang 8,77 kms dan jaringan tegangan rendah (JTR)

Page 72: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 65

sepanjang 9,88 kms. Realisasi tersebut masih jauh dari target

RPJMD yaitu pembangunan PLTMH 8 unit, PLTS SHS 1.400 unit,

PLTS Komunal 3 unit, JTM 30 kms dan JTR 20 kms, dikarenakan

letaknya sangat terpencil, melewati kawasan hutan dan

komunitasnya menyebar serta membutuhkan biaya yang tinggi

untuk membangun pembangkit tenaga listrik dengan

memanfaatkan potensi energi setempat (PLTS komunal dan

PLTMH). Sedangkan untuk pengembangan Pembangkit Listrik

Tenaga Panas Bumi (PLTP) sampai dengan 2010 telah dilakukan

pelelangan 3 Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi,

yaitu : Gunung Ungaran (tahap eksplorasi), Guci dan Baturaden

dalam tahap penerbitan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) serta

proses penetapan 1 WKP Telomoyo.

Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Tengah

sangat banyak, antara lain : 1) Mikro Hidro dengan kapasitas

berkisar antara 3 KW sampai 6.174 KW terdapat di 12 Kabupaten;

2) Surya, berpotensi di semua wilayah Jawa Tengah; 3) Gas Rawa

(Biogenic) berpotensi di Kabupaten Pemalang, Magelang dan

Banjanegara, Grobogan dan Sragen; 4) Panas Bumi, terdapat di 5

komplek, yaitu : Gunung Ungaran (52 MW), Pegunungan Dieng

(280 MW), Gunung Slamet (92 - 185 MW), Gunung Telomoyo (+

92 MW) dan Gunung Lawu (+ 25 MW); 5) Gelombang laut di

Pantai selatan dan Pantai Utara; 6) Biogas dari kotoran ternak

sebesar 6.619,83 ton serta Bahan Bakar Nabati (BBN), yaitu :

Singkong di 8 Kabupaten, Nipah di Kabupaten Purbalingga (20

ha), Sorghum di Kabupaten Wonogiri (1.388 ha), Jarak Pagar

(249.381 Ha) di 5 Kabupatendan Nyamplung (427 Ha) di 4

Kabupaten. Selain itu juga ada potensi Biomassa yang terdapat di

35 Kabupaten/Kota dengan total potensi sebesar 23.936 m3

(sekam padi) dan 19.237 m3 (sampah).

Page 73: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 66

Untuk mengurangi korban bencana alam geologi sampai

dengan tahun 2010 dilakukan update peta rawan longsor di 27

kabupaten/kota, pemetaan geologi tata lingkungan 9

kabupaten/kota, pemasangan alat pantau gerakan tanah

sebanyak 2 unit dan sosialisasi mitigasi bencana alam geologi di

34 lokasi/kecamatan.

Dalam rangka investasi bidang migas Provinsi Jawa Tengah

melalui BUMD (PT.SPHC) ambil bagian sebesar 1,1% dalam

Participating Interest (PI) sebesar 10% yang ditawarkan oleh

Pemerintah untuk pengelolaan Blok Cepu dan telah melakukan

produksi sejak 31 Agustus 2009 s/d 31 Agustus 2010 sebesar

7.971.102,29 barrel (rata-rata 15.847,12 barrel/hari). Target

puncak produksi dari lapangan Banyuurip adalah sebesar 165.000

barrel/hari (direncanakan tercapai tahun 2014), apabila masalah

infrastruktur dapat diatasi. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

telah disetorkan melalui PT.SPJT sampai tahun 2010 sebesar Rp.

8.127.799.275.

Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain:

Peningkatan Rasio Elektrifikasi dan Pengembangan potensi energi

alternatif.

4). Pariwisata

Jawa Tengah memiliki 257 daya tarik wisata yang terdiri dari

54 daya tarik wisata budaya, 120 daya tarik wisata alam dan 83

daya tarik wisata buatan tersebar di 35 Kabupaten/Kota se Jawa

Tengah. Khusus desa wisata terjadi kenaikan 35,29 % dari 85

desa wisata menjadi 115 desa wisata. Fasilitas penunjang

pariwisata terdiri dari 118 hotel bintang, 1.034 hotel melati dan

377 pondok wisata/homestay, 106 restoran, 1.445 rumah makan

dan 308 biro perjalanan wisata.

Di samping itu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah

juga memiliki 6 (enam) Pusat Informasi Pariwisata (TIC-Tourist

Page 74: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 67

Information Centre) dengan jumlah pengunjung tahun 2009

sebesar 17.073 orang, tahun 2010 naik 14,96 % menjadi 19.628

orang. Adapun fasilitas hotel yang dikelola Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Jawa Tengah sebanyak 4 hotel meliputi Hotel

Pringgosari di Tawangmangu, Hotel Garuda di Kopeng, Hotel

Pondok Slamet di Baturaden dan Hotel Karimunjawa Inn di

Karimunjawa. Dimana di hotel Garuda Kopeng terjadi peningkatan

jumlah kamar dari 62 kamar menjadi 66 kamar.

Perkembangan pariwisata Jawa Tengah selama tahun 2010

menunjukkan angka capaian optimistis dengan jumlah wisatawan

22,59 Juta, yang terdiri dari wisatawan nusantara 22,28 Juta

orang dan wisatawan mancanegara 324.190 orang. Mengalami

peningkatan 18,33% dibanding tahun 2009 sebanyak 19,09 Juta

orang, yang terdiri dari wisatawan nusantara 18,78 juta orang dan

wisatawan mancanegara 308.519 orang. Sedangkan lama tinggal

wisatawan nusantara 1,98 hari meningkat 2,06% dibanding tahun

2009 1,94 hari dan wisatawan mancanegara 2,27 hari meningkat

7,07% dibanding tahun 2009 sebesar 2,12 hari, namun demikian

masih di bawah target RPJMD yaitu untuk lama inap wisatawan

nusantara selama 2 hari dan wisatawan mancanegara selama 2,3

hari.

Untuk pengeluaran belanja wisatawan nusantara sebesar Rp

250 ribu per hari dari target Rp. 336 ribu, sedangkan wisatawan

mancanegara sebesar 160 US dollar per hari dari target 200 US

dollar. Masih belum tercapainya terhadap target RPJMD

dikarenakan belum optimalnya dukungan dari pelaku pariwisata,

kurangnya diversifikasi produk dan paket wisata, produk usaha

pariwisata kurang memiliki daya saing. Jumlah kunjungan

wisatawan dengan kapal pesiar (cruise ship) 15 kapal (9.379

orang).

Page 75: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 68

Sebagai upaya untuk mewujudkan target RPJM, rencana

pembangunan kedepan difokuskan pada: (1) Pemasaran

Pariwisata; (2) Pengembangan Destinasi Pariwisata; dan (3)

Pengembangan Kemitraan.

5). Kelautan Dan Perikanan

Produksi perikanan tangkap di Jawa Tengah pada tahun

2010 sebanyak 219.659 ton, meningkat sebesar 14,17%

dibandingkan tahun 2009 sebesar 192.411,1 ton.

Nelayan di Jawa Tengah sebanyak 160.396 orang, sebagian

besar termasuk nelayan pandega (tidak memiliki kapal). Rata-rata

pendapatan nelayan di Jawa Tengah pada tahun 2010 sebesar

Rp 8.351.984,81 per kapita/tahun (Rp.695.998,73 per bulan),

meningkat dibandingkan tahun 2009 Rp 7.144.737,43 per

kapita/tahun dan tahun 2008 sebesar Rp 5.878.807,86 per

kapita/tahun. Pendapatan nelayan pada tahun 2010 tersebut

masih lebih rendah dibandingkan Kebutuhan Hidup Layak

Penduduk Jawa Tengah sebesar Rp 801.210,27 per bulan. Kondisi

ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan nelayan di Jawa

Tengah masih rendah.

Untuk mengurangi tingkat persaingan dan kepadatan jumlah

nelayan tradisional serta mengurangi over fishing, mulai tahun

2010 dilakukan modernisasi kapal penangkap ikan berukuran 30

GT yang dapat menjangkau jalur penangkapan >12 mil sebanyak

6 unit melalui APBN, tahun 2011 dialokasikan sebanyak 27 unit

kapal.

Kerusakan terumbu karang pada tahun 2010 yang mencapai

827,69 ha dari total luasan terumbu karang di Jawa Tengah

sebesar 3.212,66 ha, sedangkan terumbu karang yang dalam

kondisi rusak sedang seluas 76,28 ha. Kerusakan juga terjadi pada

ekosistem padang lamun, yang saat hanya dapat ditemui di

Perairan Jepara. Kerusakan karang dan lamun tersebut

Page 76: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 69

disebabkan oleh penggunaan alat tangkap yang tidak sesuai

standar dan tidak ramah lingkungan. Kawasan mangrove juga

mengalami kerusakan, dengan luas kawasan yang telah

terehabilitasi seluas 4.413,91 ha, sehingga sampai tahun 2010

total luas kawasan mangrove di Jawa Tengah 15.325,75 ha.

Dalam rangka meningkatkan kualitas ekosistem vital di

pesisir/laut yang hingga tahun 2010 dilakukan penanaman pohon

mangrove 360.510 batang, transplantasi karang 102 unit, terumbu

karang buatan 16 unit dan penebaran benih ikan di kawasan

konservasi sebanyak 1.268.100 ekor, hal tersebut jauh dari target

RPJM yaitu penanaman mangrove sebanyak 1.017 batang,

transplantasi karang 265 unit dan terumbu karang buatan 225

unit.

Produksi perikanan budidaya di Jawa Tengah mencapai

170,96 ribu ton pada tahun 2010, meningkat dibandingkan tahun

2009 sebesar 145,02 ribu ton. Tingkat kesejahteraan

pembudidaya ikan di Jawa Tengah tergolong masih rendah. Hal ini

dapat dilihat dari tingkat pendapatan pembudidaya ikan sebesar

Rp 2.973.325,00 per kapita/tahun, meningkat dibandingkan tahun

2009 sebesar Rp 2.525.396,50 per kapita/tahun.

Di Jawa Tengah peningkatan produksi perikanan budidaya

telah dilakukan melalui pengembangan minapolitan di Kabupaten

Banyumas dan Klaten. Di beberapa kabupaten juga dilakukan

pengembangan budidaya untuk jenis ikan tertentu, seperti

budidaya Patin di Kab. Semarang dan Banjarnegara, budidaya

Gurami di Kab. Banjarnegara, Cilacap dan Banyumas, budidaya

Nila di Kab. Klaten, Sragen, Sukoharjo, Karanganyar dan

Pekalongandan Rumput Laut di Kab Pemalang, Jepara, Rembang

dan Brebes. Selain itu, pengembangan Kawasan Minapolitan juga

didukung oleh Pemerintah Pusat, pada tahun 2010 meliputi

Kabupaten Banyumas (Gurami), Boyolali (Lele), Tegal (Nila),

Page 77: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 70

Demak (Lele), Purbalingga (Gurami), Magelang (Nila), Brebes

(rumput laut) dan untuk perikanan tangkap meliputi Kab. Pati,

Cilacap, Rembang, Kota Tegal dan Pekalongan.

Jumlah ekspor produk perikanan di Jawa Tengah secara

keseluruhan (perikanan tangkap dan budidaya) pada tahun 2010

sebanyak 16,552 ribu ton, mengalami penurunan (-0,26%)

dibandingkan tahun 2009 sebanyak 16,596 ribu ton. Tetapi secara

keseluruhan nilai ekspor tahun 2010 sebesar 66,12 juta US$,

mengalami peningkatan 9,97% dibandingkan tahun 2009 sebesar

60,12 juta US $. Sedangkan untuk konsumsi makan ikan pada

tahun 2010 mencapai 15,57 kg/kapita/tahun, lebih tinggi 2,23%

dibandingkan tahun 2009 sebesar 15,23 kg/kapita/tahun, tetapi

lebih rendah dari target RPJM yaitu meningkatnya konsumsi

makan ikan sebesar 2,45 pertahun dan ekspor produk perikanan

5,10% pertahun. Rendahnya ekspor produk perikanan

dikarenakan penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor,

sedangkan untuk tingkat konsumsi ikan karena dipengaruhi oleh

faktor daya beli masyarakat dan kesadaran masyarakat tentang

nilai gizi ikan yang masih kurang.

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah

peningkatan produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap

serta peningkatan Konsumsi Makan Ikan.

6). Perdagangan

Kinerja perdagangan luar negeri dilihat dari capaian nilai

ekspor non migas tahun 2010 yaitu sebesar US$ 3.674,04 Juta

meningkat 27,34% dibanding tahun 2009 sebesar US$ 2.885,30

Juta. Komoditas utama ekspor non migas merupakan produk

unggulan Jawa Tengah utamanya adalah Mebel dan pengolahan

kayu (13,70%), Tekstil dan Produk Tekstil (40,71%), Makanan

dan Minuman (2,47%), Logam (0,62%), Permesinan dan

perlengkapan elektronika & elektronika (3,43%). Sedangkan nilai

Page 78: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 71

impor non migas tahun 2010 mencapai US$ 4.071,64 Juta

meningkat 64,90% dibanding tahun 2009 sebesar US$ 2.469,19

Juta. Adapun komposisi komoditi impor non migas tersebut adalah

barang modal 45%, bahan penolong 45%dan barang konsumsi

sebesar 10%. Kondisi tersebut merupakan tantangan ke depan

untuk mewujudkan surplus neraca perdagangan, yaitu dengan

mengefisiensi impor bahan baku produksi industri manufaktur.

Jumlah Usaha Dagang Kecil dan Menengah yang telah dibina

sampai dengan tahun 2010 mencapai 62,34% atau sebanyak

3.117 unit usaha dari target RPJMD sebanyak 5.000 unit usaha.

Sedangkan pembinaan sarana perdagangan telah mencapai 28

unit pasar melampaui terget RPJMD sebanyak 25 pasar di Jawa

Tengah. Guna mendukung tertib ukur, tertib niaga dan

perlindungan konsumen dilakukan pelayanan kemetrologian di 35

Kabupaten/Kota melalui 6 (enam) Balai Metrologi Wilayah

Semarang, Pati, Tegal, Banyumas, Magelang dan Surakarta.

Jumlah pengusaha Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya

(UTTP) di Jawa Tengah tercatat sebanyak 60 unit usaha. Jumlah

UTTP yang telah ditera dan tera ulang tahun 2010 sebanyak

2.475.000 buah. Kegiatan pengawasan kemetrologian dalam

tahun 2010 dilakukan terhadap alat UTTP sebanyak 23.266 buah.

Sedangkan untuk pengawasan Barang yang Beredar tahun 2010

dilakukan sebanyak 39 kali; dengan sasaran jenis produk yang

diwajibkan memenuhi ketentuan dan telah memiliki sertifikasi SNI,

yaitu antara lain Besi Baja, Helm, Selang beserta kelengkapannya

dan tabung untuk kompor LPG, Makanan/Minuman, peralatan

makan, elektronika, sarana pertanian, kosmetika, bahan

berbahaya/kimia, pupuk, minyak goreng dan minyak tanah,

barang kena cukai di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Page 79: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 72

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian ke depan adalah

1) peningkatan akses pasar luar negeri dan 2) pemberdayaan

Usaha Dagang Kecil dan Menengah.

7). Industri

Dalam rangka meningkatkan daya saing industri di Jawa

Tengah, maka model pengembangan yang gunakan adalah

melalui pendekatan klaster industri prioritas berbasis kompetensi

inti industri daerah. Klaster industri prioritas yang dikembangkan

adalah (1) Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), (2) Industri

Mebeldan Pengolahan Kayu dan (3) Industri Komponen Otomotif,

(4) Industri Makanan dan Minuman, (5) Industri logam dan mesin

dan (6) Industri Aneka. Dari enam klaster tersebut IKM yang yang

telah dibina sampai dengan tahun 2010 sebanyak 1.494 IKM atau

99% dari target RPJMD yaitu sebanyak 1.500 IKM. Di samping itu

peningkatan dan pengembangan industri dilaksanakan melalui

pendekatan kawasan antara lain pemberdayaan IKM wilayah

Agropolitan dan pengembangan Kawasan Industri.

Jumlah unit usaha di Jawa Tengah tahun 2010 sebanyak

644.77 Ribu Unit usaha, terdiri dari 811 industri besar dan 643.96

Ribu IKM serta pengembangan melalui klaster sebanyak 570 Unit

usaha. Nilai produksi pada tahun 2009 sebesar Rp.225,76 Triliun

menjadi Rp. 236,06 Triliun pada tahun 2010 sedangkan jumlah

tenaga kerja disektor industri pada tahun 2010 sebesar 3,40 Juta

orang (1,08%) dibanding tahun 2009 sebesar 3,36 Juta orang.

Dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha industri dan

peningkatan kemampuan teknis, untuk mengurangi bahan baku

impor beberapa kegiatan yang dilaksanakan adalah pendidikan

dan pelatihan, bimbingan teknis, penerapan standar produk dan

bantuan peralatan produksi yaitu sampai dengan tahun 2010 telah

dilakukan pembinaan teknis sebanyak 2.625 IKM melebihi dari

target RPJMD sebanyak 1.000 IKM. Adapun salah satunya adalah

Page 80: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 73

fasilitasi industri pengecoran logam Batur Jaya Klaten yang

memproduksi komponen mesin, otomotif dan peralatn rumah

tangga, mendapatkan dana APBN sebesar Rp 980 juta untuk

pengadaan tungku induksi listrik cor logam dan dari APBD Provinsi

Jawa Tengah sebesar Rp 450 juta untuk instalasi listriknya.

Pemberdayaan kepada masyarakat dalam rangka

peningkatan kesempatan berusaha dibidang industri, pada tahun

2010 telah dilatih masyarakat usia produktif putus sekolah

sebanyak 5.030 orang meningkat 61,33 % dibanding tahun 2009

sebanyak 3.085 orang serta melebihi target RPJMD yaitu sebanyak

3.000 orang.

Hal–hal yang perlu mendapat perhatian utama pada

pembangunan urusan industri kedepan adalah : (1) penguatan

dan pengembangan IKM berbasis Klaster dan OVOP;

(2) peningkatan kemampuan SDM dan teknologi industri.

8). Ketransmigrasian

Pelaksanaan pembangunan ketransmigrasian adalah adanya

kebutuhan masyarakat bersama Pemerintah Daerah Provinsi dan

atau Kabupaten/Kota untuk mengatasi persoalan yang dihadapi

terutama dalam mengurangi masalah pengangguran di

daerahnya. Minat calon transmigran di Jawa Tengah cukup tinggi

yaitu sejumlah 5.455 orang pada tahun 2010, namun

pelaksanaannya tergantung jumlah kuota dari Pemerintah Pusat.

Penempatan transmigran Jawa Tengah pada tahun 2010

sesuai dengan kuota Pemerintah Pusat sebanyak 593 KK tersebar

di Provinsi Bengkulu 110 KK, Sumatera Selatan 5 KK, Kalimantan

Barat 200 KK, Kalimantan Tengah 50 KK, Kalimantan Selatan 25

KK, Kalimantan Timur 74 KK, Sulawesi Selatan 50 KK dan Sulawesi

Tengah 79 KK.

Target RPJMD urusan ketransmigrasian adalah sebanyak

7.500 KK, realisasi sampai dengan tahun 2010 sebanyak 2.406 KK

Page 81: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 74

sehingga masih tersisa sebanyak 5.094 KK. Hal ini dikarenakan

jumlah kuota yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat terbatas, di

samping itu terkendala juga adanya cuaca yang tidak menentu

sehingga penyiapan lahan transmigrasi menjadi tidak sesuai

jadwal yang ditentukan.

C. Lingkungan Strategis

1. Kondisi Lingkungan Internasional

a. Perubahan Iklim

Dunia kini sedang mengalami sebuah fenomena perubahan

iklim yang mengancam kehidupan umat manusia yang dipicu

meningkatnya efek Gas Rumah Kaca (GRK). Intergovernmental Panel

on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca

yang dihasilkan manusia, seperti karbondioksida, metanadan dinitrogen

oksida, khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis menaikkan

suhu Bumi. Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak

mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk,

pembabatan hutan, industri peternakandan penggunaan bahan bakar

fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan

menyumbang pada pemanasan global.

Dampak perubahan iklim global dapat menyebabkan dua

kondisi penting, yaitu peningkatan temperatur dan kenaikan tinggi

muka air laut. Akibat kenaikan muka air laut dapat menjadi ancaman

terhadap beberapa industri seperti anjungan minyak dan gas di laut,

ekowisata, industri perikanan, jasa pelayanandan diperkirakan 405.000

ha/tahun lahan pesisir dan pulau-pulau kecil akan tergenang. Curah

hujan semakin sulit diperkirakan dan hal tersebut tentunya akan

berdampak serius terhadap sektor pertanian, kesehatan dan

ketersediaan sumberdaya air. Kenaikan temperatur udara rata-rata

0,03°C/tahun dan kenaikan curah hujan sebesar 2 hingga 3 persen per

tahun. Namun demikian, dengan terjadinya perubahan iklim, hal

tersebut telah memberikan pengaruh terhadap siklus ENSO (El Nino

Page 82: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 75

Southern Oscillation). Siklus ENSO biasanya terjadi 3-7 tahun sekali,

namun sekarang berubah menjadi 2-5 tahun sekali. Dampak negatif

akibat perubahan tersebut berupa meningkatnya kekeringan dan

banjir/longsor di beberapa kawasan.

Perubahan iklim tersebut terjadi di seluruh dunia tidak

terkecuali di Indonesia. Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi ikut

merasakan dampak besar dari perubahan iklim tersebut. Sebagaimana

diketahui bahwa Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi dengan

keunggulan dalam bidang pertanian. Berbagai produk pertanian Jawa

Tengah mewarnai pasar kebutuhan nasional bahkan pada tingkat

internasional. Perubahan iklim secara tidak langsung maupun langsung

berdampak pada hasil pertanian. Perubahan iklim yang mengakibatkan

perubahan suhu, pergeseran periode curah hujan dan intensitas curah

hujan (berakibat banjir dan kekeringan), telah membuat kesulitan bagi

petani dalam menentukan masa tanam, terjadinya kerusakan tanaman

akibat meledaknya hama, serta kerugian petani akibat banjir atau puso.

Kasus kerusakan tanaman terjadi antara lain di Klaten, sukoharjo dan

Boyolali yang mendapat serangan organisme tanaman seperti hama

wereng batang coklat padi.

b. Krisis Pangan Dunia

Krisis pangan dunia merupakan salah satu krisis yang sangat

diwaspadai oleh negara-negara di dunia. Semakin bertambah padatnya

penduduk bumi, maka seyogyanya diimbangi dengan peningkatan

produksi pertanian guna menghasilkan pangan yang mencukupi.

Jumlah penduduk bumi yang semakin meningkat dan tidak disertai

peningkatan luas lahan pertanian, membuat ketersediaan pasokan

pangan semakin terbatas. Hal ini semakin diperparah dengan

perubahan iklim yang berpengaruh pada produksi hasil pertanian. Krisis

pangan membuat masyrakat kesulitan untuk mendapatkan bahan

pangan. Harga bahan pangan semakin menjulang tinggi membuat

masyarakat miskin kesulitan memperoleh bahan pangan. Kondisi ini

Page 83: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 76

perlu diwaspadai dan diantisipasi oleh Jawa Tengah mengingat masalah

kemiskinan masih menjadi permasalahan utama di Jawa Tengah.

c. Krisis Energi

Manusia merupakan salah satu mahluk Tuhan pengguna energi

yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber

energi yang digunakan selama ini didominasi oleh sumber energi yang

tidak terbarukan seperti minyak bumi, batu baradan lain-lain.

Meledaknya jumlah penduduk bumi rupanya tidak sejalan dengan

terciptanya energi yang terbarukan. Sebagaimana diketahui sebagian

besar energi yang digunakan oleh manusia adalah minyak mentah,

sumber energi yang memerlukan waktu jutaan tahun untuk dihasilkan.

Walaupun ditemukan beberapa energi alternatif, penggunaannya masih

belum memasyarakat secara luas terutama di Indonesia. Konsumsi

energi nasional perkapita pada 2010 adalah sebesar 2,28 BOE (Barrels

of Oil Equivalent). Hal ini berakibat krisis energi merupakan ancaman

yang tidak dapat dihindari ke depan. Keterbatasan sumber energi juga

merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi Jawa Tengah. Oleh karena

itu upaya dalam menumbuhkembangkan sumber energi alternatif harus

segera dilakukan. Sudah saatnya Indonesia beralih pada upaya

diversifikasi energi terutama pemanfaatan energi terbarukan. Eksplorasi

sumber energi terbarukan penting karena memenuhi dua unsur, suplai

energi jangka panjang (supply security) dan kesinambungan lingkungan

hidup (environtmental sustainability) karena sifatnya yang ramah

lingkungan. Oleh karena itu, pengembangan sumber-sumber energi

terbarukan, seperti biomassa (limbah), panas bumi, bahan bakar nabati

(biofuel), tenaga surya atau air bisa menjadi jalan keluar.

d. Krisis Air Bersih

Air adalah bagian dari salah satu hajat hidup orang banyak. Air

menjadi sumber kehidupan bagi semua mahluk. Kebutuhan akan air

bersih kini semakin meningkat sejalan dengan semakin bertambahnya

jumlah penduduk bumi. Ketersediaan akan air bersih kini semakin

Page 84: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 77

terancam dengan semakin minimnya sumber mata air bersih. Sumber

mata air bersih kini banyak yang tercemar akibat ulah tangan manusia.

Selain tercemar, juga terdapat sumber mata air bersih yang mengalami

kerusakan akibat hilangnya hutan penyanggah penyedia air bersih.

Kondisi krisis ketersediaan air bersih juga terjadi di beberapa daerah di

Jawa Tengah. Tindakan antisipatif harus segera dilakukan agar

ancaman terbatasnya ketersediaan air bersih semakin parah di Jawa

Tengah.

e. Pengaruh Ekonomi Global

Krisis ekonomi global yang terjadi seperti fluktuasi mata uang

dollar Amerika yang merupakan salah satu mata uang yang sering

digunakan oleh negara-negara di dunia sebagai alat tukar internasional,

krisis ekonomi Eropa yang berawal dari Yunani yang kemudian menjalar

ke negara-negara Eropa lainnya yang disebabkan pembengkakan defisit

fiskal, secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh

terhadap kondisi perekonomian negara-negara berkembang termasuk

Indonesia.

Pengaruh tersebut antara lain semakin menguatnya nilai mata

uang rupiah yang secara signifikan mampu mendorong peningkatan

nilai ekspor produk industri, terlebih lagi didukung dengan iklim

investasi yang semakin membaik yang diharapkan mampu

menggerakkan perekonomian daerah.

Provinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari Negara Indonesia

juga perlu memberikan perhatian dan melakukan antisipasi terhadap

dampak dan berbagai kebijakan yang timbul akibat krisis global

tersebut, sehingga perekonomian Jawa Tengah dapat tetap

dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.

2. Kondisi Lingkungan Nasional

a. Daya Saing Produk Nasional

Pasca Asian China Free Trade Agreement (ACFTA) yang mulai

berlaku pada Juni 2010, produk-produk asli Indonesia semakin terpukul

Page 85: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 78

keberadaannya. Indonesia kini semakin terdesak oleh banjirnya produk-

produk dari negara tirai bamboo tersebut. Tidak hanya untuk produk-

produk olahan akan tetapi juga untuk produk-produk hasil bumi.

Kondisi ini tidak hanya berdampak negatif pada perekonomian secara

nasional. Akan tetapi juga berdampak negatif pada kondisi

perekonomian Jawa Tengah. Sebagaimana diketahui salah satu produk

unggulan Jawa Tengah adalah batik. Batik sebagai kekayaan budaya

Indonesia kini sedang mengalami tren yang sangat baik. Tanpa disadari

ternyata kini China telah mampu mengadopsi secara sempurna

produksi batik tersebut dan dipasarkan ke Indonesia dengan harga

yang jauh lebih rendah. Hal ini harus segera diantisipasi agar hal yang

terjadi pada batik tidak dialami oleh produk-produk unggulan Jawa

Tengah yang lain. Antisipasi tersebut dapat dilakukan antara lain

melalui peningkatan mutu produk yang sesuai dengan Standar Nasional

Indonesia (SNI).

b. Bencana Alam

Kejadian bencana alam merupakan sesuatu yang tidak dapat

dihindari. Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah gempa

bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir bandang dan lain-lain,

yang kesemuanya telah menimbulkan kerusakan dan kerugian harta

benda serta menelan korban jiwa.

Berbagai bencana alam tersebut telah terjadi di Jawa Tengah.

Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada pertengahan tahun 2010 yang

kemudian disusul dengan kejadian banjir lahar dingin telah

mengakibatkan kerusakan sarana prasarana sosial dan ekonomi, serta

banyak keluarga kehilangan mata pencaharian dan tempat tinggal,

membuat kondisi perekonomian, sosial dan psikologis masyarakat yang

tertimpa bencana terpuruk, khususnya di wilayah 3 (tiga) kabupaten

yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali.

Mengingat Jawa Tengah merupakan daerah rawan bencana

maka diperlukan langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi risiko

Page 86: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 79

bencana melalui upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi

kejadian bencana.

c. Infrastruktur

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri

atas daratan dan lautan yang luas, sehingga ketersediaan infrastruktur

yang mendukung kelancaran lalu lintas barang dan orang antar pulau

dan antar provinsi berpengaruh terhadap kondisi perekonomian

Indonesia. Ketersediaan infrastruktur juga berpengaruh bagi Jawa

Tengah mengingat Jawa Tengah adalah jembatan ekonomi

(penghubung) antar Jawa Barat dan Jawa Timur. Kerusakan parah

yang terjadi di Jalur Pantai Utara dan belum selesainya pembangunan

Jalur Jalan Lintas Selatan ditengarai berdampak pada terhambatnya lalu

lintas barang dan orang.

d. Narkoba

Globalisasi yang telah menjalar sampai ke Indonesia, membawa

banyak dampak bagi budaya dan kehidupan sosial masyarakat

Indonesia. Dampak tersebut tidak hanya bersifat positif akan tetapi

juga negatif seperti merebaknya penyalahgunaan narkoba terutama di

kalangan generasi muda. Kondisi tersebut perlu mendapat perhatian

serius bagi Jawa Tengah, mengingat penyalahgunaan narkoba telah

mengakibatkan kerusakan jiwa dan mental generasi muda.

Penyalahgunaan narkoba tersebut tidak hanya melanda di wilayah

perkotaan tetapi ditengarai telah menjalar di pedesaan. Upaya

menyelundupkan narkoba seberat 1,4 kg ke Jawa Tengah melalui

Bandara Adi Soemarmo berhasil digagalkan. Namun demikian, langkah-

langkah untuk mencegah penyelundupan narkoba ke Jawa Tengah dan

menjauhkan generasi muda dari pengaruh terhadap narkoba tetap

terus dilakukan.

Page 87: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 80

D. Isu Strategis Pembangunan Daerah

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap capaian indikator makro, kinerja

pembangunan daerah dan memperhatikan lingkungan strategis maka dapat

dirumuskan berbagai isu strategis pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2012 sebagai berikut:

1. Kemiskinan dan Pengangguran

Jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah, meskipun dari tahun ke

tahun cenderung mengalami penurunan, namun demikian jumlahnya

relatif masih besar, demikian juga terkait dengan pengangguran. Pada

tahun 2008, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah sebesar 19,23%,

menurun menjadi 17,72% (2009) dan kembali mengalami penurunan

menjadi 16,56% (2010). Untuk jumlah Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada tahun 2008 sebanyak 6.701.000 orang

menurun menjadi 6.655.000 pada tahun 2009 dan menjadi 6.322.494

orang pada tahun 2010. Kemudian untuk Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) pada tahun 2008 sebesar 7,35% menurun menjadi 7,33% (2009)

dan kembali mengalami penurunan menjadi 6,21% pada tahun 2010.

Banyaknya penduduk miskin, pengangguran dan PMKS berdampak antara

lain pada rendahnya daya beli masyarakat, rendahnya akses terhadap

pendidikan dan kesehatan yang berpengaruh pada tingkat kesejahteraan

masyarakat.

Belum optimalnya upaya penurunan jumlah penduduk miskin dan

pengangguran dan PMKS antara lain disebabkan belum efektifnya

pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan serta

pemberdayaan sosial masyarakat. Terjadinya perubahan iklim turut

memberikan andil terhadap kondisi kemiskinan dan pengangguran,

mengingat terjadinya bencana banjir di beberapa daerah menyebabkan

kegagalan panen yang berdampak pada penghasilan petani dan

terhentinya kegiatan usaha/pekerjaan.

Page 88: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 81

2. Kualitas Hidup

Kualitas hidup masyarakat Jawa Tengah belum sepenuhnya

menunjukkan kondisi yang menggembirakan. Hal tersebut terlihat dari

masih tingginya Angka Kematian Ibu. Selain itu juga banyaknya temuan

kasus HIV/AIDS dan TB dan tingginya kasus enemi pada ibu hamil dan

nifas. Terjadinya penularan virus DBD melalui transovarial dan virulensi

virus demam berdarah, meningkatnya populasi nyamuk Aedes Agypte

serta belum optimalnya PSN di masyarakat berpengaruh pula terhadap

kualitas hidup masyarakat.

Belum optimalnya pemerataan dan akses pendidikan yang

disebabkan oleh rendahnya apresiasi masyarakat terhadap pendidikan dan

kualitas penyelenggaraan pendidikan yang ditandai masih terdapat

sekolah yang belum sepenuhnya sesuai Standar Nasional Pendidikan

(SNP) serta terkait dengan akreditasi sekolah. Selain itu, pemerataan dan

kualifikasi pendidik dan pengembangan pendidikan berkarakter

merupakan isu yang perlu mendapatkan perhatian dalam pembangunan

pendidikan.

Disisi lain rendahnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap

perempuan dan anak ditunjukkan antara lain dengan masih tingginya

angka kekerasan berbasis gender dan anak, serta rendahnya akses bagi

perempuan dan anak terhadap pelayanan sosial dasar. Hal ini disebabkan

antara lain budaya patriarkhi yang memaksa perempuan dan anak dalam

posisi subordinat dan termarjinalkan. Selain itu sistem pengelolaan

pembangunan sendiri belum sepenuhnya mengintegrasikan perspektif

gender dan hak anak ke dalam proses dan tahapan pembangunan.

3. Ketahanan Pangan

Pemenuhan hak pangan bagi masyarakat bukan hanya terkait

dengan ketersediaan pangan yang cukup, namun juga terciptanya

kemandirian pangan menuju kondisi ketahanan pangan yang mencakup

sub sistem ketersediaan, distribusi, konsumsidan keamanan ketersediaan

pangan.

Page 89: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 82

Permasalahan yang terjadi terkait dengan ketahanan pangan di

Jawa Tengah adalah terbatasnya sarana dan prasarana distribusi pangan

sehingga belum mampu menjangkau seluruh wilayah, utamanya wilayah

terpencil. Selain itu rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat

terhadap diversifikasi pangan; besarnya penduduk miskin yang

menyebabkan kemampuan akses pangan yang rendah; dan terbatasnya

ketersediaan bibit yang berkualitas.

4. Infrastruktur

Pembangunan Infrastruktur sebagai pendukung keberhasilan

pembangunan masih banyak terdapat permasalahan yang belum dapat

terselesaikan antara lain: a) masih terdapat jalan dan jembatan yang

rusak terutama di daerah perbatasan; b) terjadinya banjir yang

diakibatkan oleh kerusakan di Daerah Aliran Sungai (DAS), buruknya

sistem drainase di perkotaan serta dipengaruhi juga oleh padatnya

permukiman di bantaran sungai; c) pengelolaan sumberdaya air belum

dilaksanakan secara terpadu; d) rendahnya akses masyarakat miskin

terhadap perumahan, sanitasi dan air bersih; e) perubahan iklim global

yang menyebabkan tingginya curah hujan, gelombang pasang dan

naiknya permukaan air laut yang memicu terjadinya rob serta abrasi

pantai.

5. Daya Saing

Lemahnya daya saing produk industri kecil merupakan kendala

yang memerlukan perhatian serius. Saat ini pelaku usaha masih

menghadapi permasalahan antara lain kurangnya inovasi usaha, lemahnya

informasi pasar, rendahnya kemampuan akses perbankan serta semakin

gencarnya dominasi produk-produk dari Cina dengan harga yang sangat

murah. Kondisi ini pada tahap tertentu dapat mematikan industri kecil di

Jawa Tengah mengingat masih lemahnya daya saing produk.

Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa rendahnya daya saing

produk industri UMKM dapat dilihat dari nilai eksport non migas Jawa

Tengah tahun 2010 mencapai 3,67 Milyar US Dolar. Sedangkan nilai impor

Page 90: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 83

non migas Jawa Tengah tahun 2010, lebih tinggi dari nilai ekspor yaitu

sebesar 4,07 Milyar US Dolar. Kondisi ini menunjukkan ketergantungan

terhadap produk impor sangat tinggi yang mengindikasikan masih

lemahnya daya saing produk.

Upaya pengembangan daya saing produk industri dan UMKM saat

ini dirasa perlu untuk ditingkatkan antara lain dengan meningkatkan

pengembangan SDM pelaku usaha industri melalui berbagai pelatihan

serta memberikan fasilitasi dan pendampingan terhadap akses usaha

untuk meningkatkan daya saing industri.

6. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

Permasalahan lingkungan hidup masih banyak dijumpai di Jawa

Tengah antara lain: a) tingginya pencemaran lingkungan akibat limbah

industri, limbah pestisida, limbah kotoran ternak; b) bertambahnya lahan

kritis dan kerusakan hutan serta berkurangnya tutupan hutan; c) tingginya

kerusakan mangrove terutama di pantai utara Jawa; d) penanganan pasca

bencana yang belum optimal; e) masih rendahnya kesadaran masyarakat

akan upaya mitigasi bencana; f) masih rendahnya kapasitas kelembagaan

penanggulangan bencana; g) masih rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap perubahan iklim.

7. Pelayanan publik

Pelayanan publik di Provinsi Jawa Tengah belum optimal. Hal ini

terlihat dari antara lain: a) adanya tumpang tindih jenis pelayanan

perijinan di kabupaten/kota; b) pelayanan perijinan satu pintu (one stop

service) dirasakan belum optimal; c) keterbatasan sarana dan prasarana

teknologi informasi; d) belum optimalnya layanan pengadaan barang dan

jasa secara elektronik; e) penyelenggaraan pelayanan catatan sipil

dirasakan belum optimal; f) terbatasnya sarana prasarana jaringan sistem

informasi administrasi kependudukan online dan kemampuan SDM

pengelola SIAK; g) pelayanan akte pada kantor catatan sipil di

kabupaten/kota di rasakan belum optimal.

Page 91: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 84

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

1. Kondisi Ekonomi Nasional

Kondisi perekonomian secara makro di Indonesia cenderung

tumbuh secara positif, hal ini salah satunya ditunjukkan oleh laju inflasi

yang dapat ditekan pada angka yang paling rendah pada satu dekade ini.

Kondisi ini memperkuat pertumbuhan sektor perdagangan dan industri

karena didukung oleh kemampuan daya beli masyarakat yang juga cukup

kuat.

Pemulihan perekonomian global pada tahun 2010 membawa

dampak pada perekonomian domestik yang juga tumbuh secara linear.

Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1%, lebih tinggi

dari target pemerintah sebesar 5,8%, pertumbuhan ekonomi tersebut

juga jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya

tumbuh sebesar 4,5%. Pertumbuhan ekonomi secara global, meskipun

ditengah krisis global pertumbuhan ekonomi yang membaik juga

terkonfirmasi oleh peningkatan perekonomian daerah.

Secara umum, peningkatan kondisi perekonomian ditunjukkan

dengan semakin kuatnya kemampuan beli masyarakat, sehingga

menggerakkan sektor perdagangan kearah yang positif. Peningkatan juga

ditunjukkan semakin kuatnya kegiatan ekspor dan meningkatnya kegiatan

investasi di seluruh wilayah, yang juga didukung dengan meningkatnya

realisasi belanja modal Pemerintah Daerah (APBD) secara umum pada

akhir tahun 2010.

Sampai dengan tahun 2010 dominasi swasta dalam struktur

pertumbuhan ekonomi masih dominan. Sumbangan tertinggi terhadap

pertumbuhan ekonomi adalah dari konsumsi rumah tangga sebesar 2,7%.

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi menyumbang

sebesar 2%, sedangkan ekspor sebesar 6,4%. Disisi lain kegiatan impor

Page 92: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 85

masih cukup kuat yaitu sebesar 5,6%, sehingga mengurangi kontribusi

kekuatan perdagangan luar negeri menjadi sebesar 0,8%.

Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada

tahun 2010 mencapai Rp 6.422,9 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga

konstan sebesar Rp.2.310,7 triliun. PDB per kapita atas dasar harga

berlaku mengalami peningkatan, yaitu dari sebesar Rp. 23,9 juta pada

tahun 2009 menjadi Rp 27 juta pada tahun 2010. Selama tahun 2010

pada semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan, tertinggi terjadi

pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 13,5%, diikuti

sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 8,7%, sektor konstruksi

sebesar 7%, dan sektor jasa-jasa sebesar 6%. Pada tahun 2010, Nilai

Tukar Petani (NTP) nasional juga mengalami peningkatan dibandingkan

tahun sebelumnya yaitu dari 101,20 menjadi 102,75.

Penyerapan tenaga kerja sampai dengan bulan Agustus 2010

mengalami peningkatan menjadi 108,21 juta orang, meningkat sebesar

3,34 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 104,87 juta

orang (per Agustus 2009). Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1%

pada tahun 2010, maka setiap 1% pertumbuhan ekonomi menciptakan

lapangan kerja sebanyak 548 ribu orang (Bank Indonesia dan BPS).

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Tahun 2010 mencapai

6,96%, sebagai dampak dari kenaikan harga bahan pangan yang terjadi

pada akhir tahun. Kenaikan harga pangan tersebut merupakan fenomena

global dan telah menimbulkan tekanan inflasi di berbagai negara.

Tingginya inflasi juga didukung oleh harga pangan yang sering bergejolak

(volatille foods) sebesar 17,74% (yoy). Inflasi administered prices sebesar

5,40% (yoy), terutama karena kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Namun

tekanan inflasi inti masih terkendali yang tercatat sebesar 4,28%,

didorong oleh apresiasi Rupiah dan cukupnya kapasitas perekonomian.

Pemintaan investor asing di Indonesia juga semakin tumbuh yang

memperkuat pada sisi penanaman modal asing. Daya tarik ini

menunjukkan bahwa prospek dan ketahanan ekonomi di Indonesia

Page 93: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 86

semakin menguat. Namun investasi asing di Indonesia masih didominasi

bidang-bidang usaha yang tergolong resourced based, seperti

pertambangan. Hal ini terlihat dari aliran Foreign Direct Investment yang

mencapai US$ 12,6 miliar, hampir tiga kali lipat dari nilai tahun 2009 yang

hanya berada pada kisaran US$ 4,9 miliar.

Pada neraca pembayaran terlihat posisi yang cukup solid, yang

ditunjukkan oleh jumlah cadangan devisa semakin besar serta posisi

likuiditas eksternal (external liquidity) semakin kuat. Kombinasi kedua ratio

tersebut dibandingkan dengan ratio utang luar negeri terhadap PDB

menunjukkan penurunan (29,5% dari PDB per Oktober 2010). Hal ini juga

menunjukkan adanya peningkatan tingkat ketahanan eksternal yang

semakin membaik.

Neraca pembayaran yang surplus direprentasikan dengan nilai

tukar rupiah yang secara umum relatif stabil. Sepanjang tahun 2010, nilai

tukar rupiah menguat 4,2% atau antara Rp 9.100,00 sampai dengan

Rp 9.400,00. Hal ini konsisten dengan kondisi makro yang berlaku, salah

satunya laju inflasi yang cukup terkendali, sehingga menjadi salah satu

daya tarik dan memberikan kepastian bagi dunia usaha.

Meningkatnya kegiatan ekonomi selama tahun 2010 juga ditopang

oleh kinerja sektor perbankan yang terlihat dari meningkatnya fungsi

intermediasi dan terjaganya likuiditas dan stabilitas perputaran nilai kredit

yang berjalan. Hal ini tercermin dari ekspansi kredit selama 2010 yang

mencapai 22,8%, dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequancy

Ratio atau CAR) yang cukup tinggi, serta rasio kredit bermasalah (Non

Performing Loan atau NPL) yang cukup rendah, yaitu berada di bawah

5%. Secara keseluruhan ketahanan pasar keuangan domestik semakin

membaik yang secara linear berdampak pada kondisi keuangan daerah.

Meski kondisi nilai perputaran kredit sudah semakin membaik,

namun kondisi ini belum memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan

penguatan UMKM. Hal ini disebabkan suku bunga kredit untuk dunia

usaha masih berada pada kisaran 12%, karena spread (selisih) BI rate

Page 94: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 87

dengan suku bunga kredit masih berada antara 6,5% - 6,75%, sehingga

belum cukup terjangkau oleh mayoritas UMKM yang ada. Suku bunga

kredit perbankan yang kompetitif untuk dunia usaha diharapkan dapat

turun hingga dibawah 10%.

Dalam rangka mengantisipasi resiko global maupun domestik

selama tahun 2010, kebijakan moneter dan makro yang hati-hati telah

diimplementasikan. Untuk menghadapi derasnya arus masuk modal dan

masih tingginya akses likuiditas, respon terhadap tekanan inflasi dirasa

tidak dapat sepenuhnya bersandar pada instrumen kebijakan konvensional

seperti suku bunga. Oleh karena itu ditempuh dengan kebijakan untuk

menjaga stabilitas eksternal, seperti nilai tukar dan pengelolaan lalu lintas

modal, agar neraca pembayaran makin kuat secara berkesinambungan.

Sementara itu untuk menjaga stabilitas internal seperti harga dan

permintaan domestik, ditujukan untuk mencapai inflasi yang rendah dan

stabil, serta pertumbuhan yang berkualitas.

Berdasarkan asumsi makro perekonomian nasional tahun 2011,

peluang pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan semakin tinggi dan

sampai dengan bulan April 2011 telah mencapai 6,5%. Prospek

pertumbuhan ini akan ditopang oleh kinerja eksternal yang tetap solid.

Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar Rp 7.019,9 triliun, sementara itu laju

inflasi tahun kalender (yoy) sampai dengan bulan April 2011 sebesar

6,16%. Penguatan kegiatan ekonomi diperkirakan akan disertai

peningkatan tekanan inflasi, terutama yang berasal dari kenaikan harga

bahan pangan dan kemungkinan penyesuaian harga-harga pangan serta

penyesuaian harga-harga yang ditetapkan pemerintah. Nilai kurs rupiah

terhadap dollar akan berada pada kisaran Rp 9.250,-. Posisi ekspor akan

semakin terdiversifikasi dan tumbuh tinggi, sementara impor tumbuh

pesat seiring dengan semakin kuatnya kegiatan investasi dan konsumsi.

Harga minyak mentah Indonesia diasumsikan sebesar 80 US$/barrel dan

produksi minyak per hari sebesar 970.000 barrel.

Page 95: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 88

Penanaman modal langsung (FDI) diperkirakan akan mempunyai

peran yang besar dalam komposisi arus modal masuk. Secara

keseluruhan, neraca pembayaran pada tahun 2011 diperkirakan akan

mengalami surplus US$ 16,4 miliar, dengan cadangan devisa mancapai

US$ 112,6 miliar pada akhir tahun 2011. Jumlah tersebut diperkirakan

akan menutup 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri jangka

pendek, serta semakin memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dalam

memitigasi berbagai kejutan eksternal (self insurance). Kondisi

perekonomian diperkirakan masih terkendala peminatan investasi

terutama investasi asing yang memang cenderung belum begitu kuat.

Perlu ada penguatan infrastruktur dan penguatan iklim investasi yang

kondusif.

Bank Indonesia memiliki target untuk mengarahkan Suku

Bunga/BI rate guna mencapai target inflasi jangka menengah, menuju

kisaran 3,5%, sedangkan SBI 3 bulan diasumsikan 6,5%. Penetapan BI

rate ini dilakukan dengan takaran yang tepat agar inflasi mengarah pada

target inflasi tersebut, tanpa mengorbankan pertumbuhan.

Target inflasi jangka menengah yang rendah dan stabil disertai

perbaikan berbagai kendala struktural ini sangat relevan untuk menjaga

daya saing perekonomian domestik, terutama dalam menghadapi ASEAN

Economic Community pada tahun 2015.

Kedepan berbagai persoalan dan tantangan domestik masih perlu

diantisipasi, terutama dalam mentransformasikan ekonomi Indonesia

menjadi ekonomi yang lebih berdaya saing dan tumbuh secara

berkesinambungan. Meski secara makro struktur perekonomian semakin

menguat, namun secara sektoral, dinamika struktur pertumbuhan

ekonomi perlu dicermati, terutama pada sektor yang dapat menyerap

banyak tenaga kerja dan memfasilitasi alih teknologi, seperti industri

pengolahan yang kontribusinya semakin kecil. Mendasarkan pada hal

tersebut, prediksi Bank Indonesia, pada tahun 2012 pertumbuhan

Page 96: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 89

ekonomi akan berada pada kisaran 6,1%- 6,6% yang didorong oleh

konsumsi, investasi dan ekspor.

Tantangan selanjutnya adalah mengarahkan inflasi ke tingkat

yang lebih rendah dan stabil sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.

Oleh karena itu pada tahun 2012 tingkat inflasi diperkirakan menurun dan

berada pada kisaran 4,5 + 1%. Untuk itu kebijakan suku bunga (BI-rate),

nilai tukar, kepastian dunia usaha diarahkan agar tetap konsisten terhadap

pencapaian sasaran inflasi yang sudah ditetapkan.

Dalam skala regional, daya saing perbankan dari sisi efisiensi dan

permodalan masih kurang bila dibandingkan negara lain di kawasan

ASEAN. Kedepan perlu diarahkan pada peluang yang cukup potensial dan

cukup menarik bagi tumbuh kembang UMKM sebagai motor penggerak

perekonomian, karena selama ini UMKM yang mendominasi total kredit

perbankan. Oleh karena itu, bunga pinjaman pada sektor UMKM

diharapkan dapat diturunkan untuk memberikan manfaat yang lebih besar

dalam mendorong kegiatan perekonomian.

2. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2010 dan Perkiraan Tahun 2011

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2010

menunjukkan perkembangan yang positif dan meningkat cukup tinggi

(5,8%) dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar

4,7%. Kekuatan perekonomian masih terletak pada tiga sektor utama,

yaitu sektor pertanian, sektor industri, dan sektor perdagangan. Selain itu

hotel dan restoran (PHR) masih tumbuh cukup kuat dalam menopang

ekonomi Jawa Tengah tersebut.

Tahun 2010, besaran struktur kontribusi PDRB yang terbesar

adalah Sektor Industri Pengolahan sebesar 32,9%, disusul Sektor PHR

sebesar 19,6%, Sektor Pertanian sebesar 19,4% dan Sektor Jasa-jasa

sebesar 10,5% (Tabel 3.1). Namun bila dilihat dari pertumbuhannya,

Sektor Pertambangan dan Penggalian pada tahun 2010 mengalami

Page 97: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 90

kenaikan menjadi sebesar 7,1 % meskipun kontribusinya terhadap PDRB

relatif kecil yaitu 1,0%.

Tabel 3.1 Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB

Berdasarkan Harga Berlaku di Jawa Tengah

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2009-2010 (diolah).

Indeks Harga Konsumen (IHK) Jawa Tengah tercatat sebesar

6,88% (yoy) pada tahun 2010, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun

sebelumnya, yaitu sebesar 3,32%. Dari sisi perkembangan harga, tekanan

inflasi pada tahun 2010 menunjukkan peningkatan. Relatif tingginya inflasi

tersebut terutama disebabkan oleh inflasi volatille foods, yang terkait pada

terbatasnya pasokan beberapa komoditas pangan, seperti beras dan

kelompok aneka bumbu sehubungan dengan pola musimannya. Sejauh

ini, tekanan inflasi dari sisi eksternal antara lain disebabkan oleh kenaikan

harga komoditas internasional, seperti kenaikan harga emas dan gula.

Dari sisi perbankan, dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi di

Jawa Tengah tercermin pada pertumbuhan kredit yang cukup tinggi.

Selain itu, indikator kinerja perbankan lainnya juga menunjukkan

perkembangan yang menggembirakan. Aset bank dan DPK tumbuh cukup

No Sektor Pertumbuhan Kontribusi

2009 2010*) 2009 2010*)

1. Pertanian 4,40 2,5 19,9 19,4

2. Pertambangan dan Penggalian 5,50 7,1 1,0 1,0

3. Industri Pengolahan 1,80 6,9 32,8 32,9

4. Listrik, Gas dan Air Minum 5,60 8,4 1,0 1,0

5. Bangunan 6,80 6,9 6,1 6,1

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,00 6,1 19,7 19,6

7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,00 6,7 6,0 5,9

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 7,80 5,0 3,6 3,6

9. Jasa-jasa 7,80 7,4 9,9 10,5

TOTAL PDRB 4,70 5,8 100,00 100,0

Page 98: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 91

tinggi, dengan LDR berada pada level yang sangat baik serta rasio NPL

yang rendah.

Pada tahun 2011 perekonomian Jawa Tengah diharapkan masih

menunjukkan prospek positif, yang diperkirakan tumbuh sebesar 5,75% -

6,25% meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2010.

Berdasarkan Data BPS Jawa Tengah, pertumbuhan ekonomi (y-o-y)

sampai dengan triwulan pertama tahun 2011 telah mencapai 5,9%,

sedangkan secara q-to-q mencapai 6,4%. Kontribusi terbesar masih

didominasi 3 (tiga) sektor utama yaitu pertanian, industri pengolahan,

perdagangan, hotel dan restoran, yang diperkirakan masih menjadi

pendorong utama pertumbuhan tahun 2011.

Salah satu pendukung struktur perekonomian adalah pada industri

pengolahan yang berdasarkan hasil liaison KBI Semarang, tumbuh

kembangnya antara lain dipengaruhi oleh: Permintaan domestik pada

industri rokok yang tetap tumbuh cukup baik, Industri Tekstil dan Produk

Tekstil (TPT) dan mebel yang optimis mengalami peningkatan usaha,

serta rencana investasi pada salah satu industri TPT di Jateng senilai Rp.

1,02 Triliun. Namun, perlu diwaspadai dampak pemberlakuan kenaikan

TDL penuh pada industri mulai 1 Januari 2011 yang diperkirakan sedikit

berpengaruh pada industri, khususnya TPT.

Pembangunan berbagai proyek infrastruktur juga akan menjadi

pendorong yang kuat bagi perkembangan perekonomian di Jawa Tengah,

diantaranya akan beroperasinya jalan tol Semarang-Solo seksi I

Semarang- Ungaran, pembebasan tanah seksi II Ungaran – Bawen dan

Tol Trans Jawa dari Pejagan-Semarang, pembangunan waduk Jatibarang,

pembangunan Polder Kalibanger, pengembangan bandara Ahmad Yani,

peningkatan sarana prasarana pelabuhan Tanjung Mas dengan pelabuhan

Kendal, peningkatan jalan Pantura Timur serta pembangunan pabrik gula

di Blora. Pelaksanaan Pemilukada di 7 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah

pada tahun 2011 diperkirakan juga akan mempengaruhi kegiatan

perekonomian di Jawa Tengah.

Page 99: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 92

Laju inflasi Tahun 2011 diperkirakan akan mengalami penurunan

dibandingkan tahun sebelumnya yaitu berkisar antara 5,0–5,5%, namun

diperkirakan tekanan dari sisi volatille food masih akan terjadi. Dengan

gambaran tersebut tantangan yang dihadapi antara lain terkait upaya

untuk mendorong investasi terutama infrastruktur dan meningkatkan

penyaluran kredit dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi serta

pengendalian inflasi terkait gangguan pasokan dan distribusi.

Sampai dengan bulan Juni Tahun 2011 (y-o-y), angka inflasi dapat

ditekan yaitu sebesar 4,72%. Hal ini disebabkan adanya kenaikan harga

pada indeks kelompok bahan makanan (1,51%); sandang (0,38%);

kesehatan (0,32%); makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau

(0,24%); transportasi, komunikasi serta jasa keuangan (0,20%). Untuk

kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar tidak mengalami

perubahan indeks (stabil). Sedangkan kelompok yang mengalami

penurunan indeks (deflasi) yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan

olahraga (0,05%).

Strategi untuk mengendalikan inflasi pada tahun 2011, antara lain

akan ditempuh beberapa hal seperti: peningkatan koordinasi antar TPPH

se-Jawa Tengah dan DIY, pemetaan produksi dan distribusi komoditas

penting di Jawa Tengah, survei lapangan untuk pemantauan harga

kebutuhan pokok secara terpadu dan lintas, serta rekomendasi untuk

pembentukan Badan Penyangga Komoditas Daerah (Sumber: Bank

Indonesia) serta percepatan perbaikan infrastruktur prasarana jalan dan

irigasi.

Nilai Ekspor Non Migas pada tahun 2010 mengalami kenaikan

dibanding tahun 2009 yaitu dari 2.885,30 juta US$ menjadi 3.674,04 juta

US$, atau meningkat 27,34% dan ekspor migas juga meningkat dari

181,16 juta US$ menjadi 194,55 juta US$ atau meningkat (7,39%). Di sisi

lain nilai impor non migas mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari

2.469,19 juta US$ menjadi 4.071,64 juta US$ atau sebesar 64,90%, dan

nilai impor migas mengalami kenaikan dari 3.861,85 juta US$ menjadi

Page 100: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 93

5.573,41 juta US$ atau meningkat sebesar 44,32%, sehingga

berpengaruh pada defisit neraca perdagangan.

Target impor non migas tahun 2011 sebesar 2000 juta US$

sebagaimana target tahunan di dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun

2008-2013. Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi substitusi bahan baku

impor dan ketergantungan terhadap bahan baku impor, khususnya untuk

mendorong produk UMKM agar dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam

negeri dan mampu bersaing di pasar ekspor.

Kesenjangan pendapatan masyarakat yang ditunjukan oleh Indeks

Gini (IG) tahun 2009 sebesar 0,25 sedikit menurun dibandingkan tahun

2008 (0,30). Kesenjangan antar wilayah juga diharapkan semakin

menurun, yang ditunjukkan dengan Indeks Ketimpangan Regional (Indeks

Williamson/IW) yang pada tahun 2008-2009 relatif tetap yaitu 0,66 atau

lebih kecil dari target akhir RPJMD sebesar 0,69. Penurunan IG maupun

IW menunjukan kondisi kesenjangan pendapatan masyarakat dan

kesenjangan wilayah atau daerah semakin membaik.

Nilai Tukar Petani (NTP) dari tahun 2009 ke 2010 mengalami

pertumbuhan dari 100,03 menjadi 103,12. Peningkatan ini menunjukkan

bahwa tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan semakin

baik.

Jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 sebanyak 5,369 juta

jiwa (16,56%), tahun 2011 menurun menjadi 5,107 juta jiwa (15,76%).

Demikian pula dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga

persentasenya makin menurun, dari 6,21% (1.046.883 orang) pada tahun

2010 menjadi 6,07% (1.042.496 orang) sampai dengan Februari 2011.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2009 adalah 72,10

dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 72,90. Hal ini menunjukkan

kondisi yang semakin membaik karena terdapat peningkatan pendapatan

perkapita masyarakat, derajat kesehatan, angka melek huruf dan lama

sekolah.

Page 101: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 94

Secara rinci perkembangan indikator makro ekonomi tahun 2009 –

2010 dan target tahun 2011 tercantum pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Tengah

Tahun 2009 – 2011

No Indikator Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 **)

1. PDRB :

Atas dasar harga berlaku (trilyun rupiah)

Atas dasar harga konstan (trilyun rupiah)

397,903

176,673

444,396*

186,995*

471,058 198,214

2. PDRB/Kapita

Atas dasar harga berlaku (juta rupiah)

Atas dasar harga konstan (juta rupiah)

12,323

5,471

13,724*

5,774*

14,547

6,121

3. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,70 5,80* 5,75 – 6,25

4. Inflasi (%) 3,32 6,88* 5 – 5,5

5. Pembentukan Modal Tetap Bruto (trilyun rupiah):

a. Investasi Swasta

b. Investasi Pemerintah

c. Investasi Masyarakat

d. Investasi Lembaga Keuangan

75,945

10,108

5,833

23,064

36,940

72,279*

9,619*

5,550*

21,950*

35,160*

92,307

12,286

7,089

28,034

44,898

6. Ekspor Januari s/d Desember (juta US $)

- Migas

- Non Migas

181,16

2.885,30

194,55*

3.674,04*

N.A

3.515,40

7. Impor Januari s/d Desember (juta US $)

- Migas

- Non Migas

3.861,85

2.469,19

5.573,41*

4.071,64*

N.A

2.000

8. Jumlah Pengangguran (Juta Jiwa)

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

1,252

7,33

1,046

6,21

1,042 a) 6,07 a)

9. Jumlah Penduduk Miskin (Juta Jiwa) 5,725 5,369 5,107 b)

10. Prosentase Penduduk Miskin (%) 17,72 16,56 15,76 b)

11. Indeks Gini 0,28 0,25* 0,24

12. Indeks Ketimpangan Regional 0,66 0,72* 0,71

13. Nilai Tukar Petani (NTP) 100,03 103,12 103,30

14. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 72,6 72,9 73,7

15. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 65,03 - -

16. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 59,96 - -

Sumber : BPS, BPMD, RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2009 – 2011 (diolah) *) Angka Sementara **) Angka Prediksi

a) Periode Februari 2011 b) Periode Maret 2011

Page 102: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 95

Secara makro kondisi perekonomian di Jawa Tengah cenderung

mengalami peningkatan pada berbagai sisi. Hal ini menunjukkan semakin

kuatnya arah pembangunan pada berbagai sektor sehingga diharapkan

akan semakin menarik investasi baik PMA maupun PMDN. Penguatan

struktur perekonomian diharapkan dapat mengendalikan laju inflasi guna

menopang kemampuan daya beli masyarakat dan perputaran roda

perekonomian.

Berlakunya perdagangan bebas, khususnya ASEAN - China Free

Trade Agreement (ACFTA) diantisipasi dengan peningkatan kualitas dan

daya saing di pasar domestik maupun global melalui kebijakan kerjasama

ekonomi, perdagangan dan investasi yang lebih transparan, efektif dan

efisien antara negara-negara anggota untuk meminimalisir dampak negatif

perdagangan bebas.

3. Tantangan dan Prospek Ekonomi Daerah Tahun 2012

Pada Tahun 2012, kondisi perekonomian di Jawa Tengah

diharapkan akan mengalami peningkatan sejalan dengan kondisi

perekonomian Nasional, hal ini sejalan dengan gerakan “Bali nDeso

mBangun Deso” yang berorientasi pada pedesaan dan diarahkan pada

kegiatan yang langsung menyentuh pada masyarakat, bersifat padat karya

dan merupakan upaya konkrit dalam rangka mendorong perkembangan

sektor riil. Selain itu juga didukung dengan pembangunan yang lebih

menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan keberadaan

koperasi dan UMKM sebagai penopang ekonomi kerakyatan terbesar di

Jawa Tengah.

Kejadian bencana alam pasca erupsi Merapi, banjir lahar dingin,

iklim yang tidak menentu dan cenderung ekstrem, kemungkinan timbulnya

dampak negatif pasca Pemilukada, dan tuntutan kenaikan upah

ketenagakerjaan, secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja

sektor riil. Selain itu faktor eksternal antara lain dampak terjadinya

perubahan ekonomi global khususnya pasar bebas, fluktuasi

perekonomian negara-negara maju dan perubahan harga minyak dunia

Page 103: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 96

yang belum stabil akan menjadi perhatian sehingga tidak akan berdampak

serius terhadap kondisi perekonomian daerah.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional dan peranan

Provinsi Jawa Tengah dalam Koridor Ekonomi Jawa, maka tantangan ke

depan yang dihadapi adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas dan merata melalui peningkatan kualitas produk barang dan

jasa secara lebih kompetitif, perekonomian berbasis pertanian dan UMKM,

dengan mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing produk-produk

lokal dan UMKM di pasar regional ataupun global dengan tetap mengacu

pada Standar Mutu Nasional maupun Standar Mutu Internasional serta

kejelasan akan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Di sisi lain

meningkatkan pendapatan perkapita dan mengurangi pengangguran,

sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera,

mandiri, berkemampuan dan berdaya saing tinggi dalam lingkungan alam

yang lestari.

Pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi akan berada pada

kisaran 6,1 – 6,6%. Sejalan dengan target RPJMD sebesar 6,52% pada

tahun 2012, maka pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2012

diproyeksikan tidak jauh berbeda dari prediksi angka nasional maupun

RPJMD, yaitu berada pada kisaran 6,25 – 6,75%. Sementara angka laju

inflasi diperkirakan akan berada dibawah 2 digit berkisar antara 4 – 6%,

dengan perkiraan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) sebesar 3,5

dengan catatan harus dilakukan efisiensi.

PDRB menurut lapangan usaha berdasarkan harga berlaku

diprediksikan dapat mencapai kurang lebih Rp. 501,676 trilyun. Dengan

pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabilitas harga terjaga,

maka pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin akan semakin

menurun. Pengangguran terbuka diperkirakan turun menjadi 5,8% dari

angkatan kerja dan jumlah penduduk miskin diperkirakan turun menjadi

13,44% pada tahun 2012.

Page 104: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 97

Kebutuhan investasi sebagai komponen Pembentukan Modal

Tetap Bruto (PMTB), yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan

ekonomi sebesar 6,5%, diperkirakan akan mencapai Rp.110,805 Trilyun.

Diharapkan kebutuhan investasi tersebut dapat dipenuhi dari investasi

swasta (PMA/PMDN, migas, proyek PPP di Jawa Tengah) sebesar 14 – 18

%, investasi pemerintah (belanja modal APBD Provinsi dan Kab./Kota,

APBN di Jawa Tengah) sebesar 9 – 14 %, investasi masyarakat sebesar 30

– 38% dan investasi lembaga keuangan sebesar 40 – 45 %.

Untuk mendorong tercapainya pemenuhan kebutuhan investasi

swasta dan berkembangnya sektor riil, diperlukan berbagai kebijakan

pemerintah, meliputi: penciptaan iklim kondusif bagi dunia usaha,

peningkatan kerjasama Pemerintah dengan Swasta (Public Private

Partnership/PPP) peningkatan daya saing wilayah/daerah melalui promosi

terpadu, dorongan program intermediasi perbankan, kepastian hukum

untuk dunia usaha, peningkatan produktivitas tenaga kerja, penyediaan

infrastruktur yang memadai serta kebijakan penataan ruang yang

konsisten, optimalisasi layanan publik meliputi peningkatan sistem

pelayanan, sarana dan prasarana serta regulasi melalui One Stop Service

(OSS).

Perkembangan perekonomian tahun 2012 juga akan didukung

dengan rencana investasi yang besar antara lain pabrik semen di

Rembang, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Ungaran, perluasan

PLTU Geodipa di Dieng Wonosobo dengan kapasitas 1 x 60 MW,

pengembangan Bandara Ahmad Yani dan Adi Sumarmo, proyek lanjutan

pelebaran jalur Pantura Timur dan Barat, Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS),

Pembangunan jalan tol Solo – Kertosono, Pengoperasian KM Kalibodri

Kendal – Kumai, serta pembangunan jalur kereta api Semarang –

Kedungjati – Tuntang.

Penguatan struktur perekonomian tersebut akan semakin

mendekati riil dengan komposisi perkiraan berbagai indikator

perekonomian sebagai berikut :

Page 105: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 98

Tabel 3.3 Prediksi Indikator Makro Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2012 **)

No Indikator Tahun 2012

1. PDRB :

Atas dasar harga berlaku (Trilyun Rp)

Atas dasar harga konstan (Trilyun Rp)

501,676

211,097

2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,25 – 6,75

3. Inflasi (%) 4 – 6

4. PDRB/Kapita atas dasar harga berlaku (Juta Rp)

PDRB/Kapita atas dasar harga konstan (Juta Rp)

15,493

6,519

5. Kebutuhan investasi (Trilyun Rp.) 110,805

6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,8

7. Kemiskinan 13,44

Sumber : BPS Jawa Tengah dan Bank Indonesia (diolah) **) angka sangat sementara

Guna mendukung tercapainya target pertumbuhan ekonomi Jawa

Tengah sebesar 6,25 – 6,75% pada tahun 2012, maka diperlukan

pertumbuhan dan kontribusi sektor seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 3.4 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektor Tahun 2012

Berdasarkan Harga Berlaku

No Sektor 2012

Pertumbuhan (%) Kontribusi (%)

1. Pertanian 6,04 19,22

2. Pertambangan dan Penggalian 6,07 0,97

3. Industri Pengolahan 6,03 33,31

4. Listrik, Gas dan Air Minum 7,01 1,06

5. Bangunan 7,05 5,99

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,11 19,38

7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,13 6,20

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 6,05 3,44

9. Jasa – jasa 7,02 10,42

TOTAL PDRB 6,50 100

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah (angka perkiraan diolah)

Page 106: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 99

Berdasarkan kebijakan ekonomi makro nasional Tahun 2012 dan

upaya untuk mendorong target capaian RPJMD 2008 – 2013 maka

kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 secara umum

ditujukan dalam rangka mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang

semakin sejahtera, mandiri, berkemampuan dan berdaya saing serta

mendasarkan pada sasaran maupun prioritas pembangunan berkelanjutan

untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, menjaga

tingkat konsumsi masyarakat, meningkatkan investasi dan ekspor serta

mendorong industri pengolahan, melalui fokus kebijakan perekonomian

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, antara lain diarahkan pada :

peningkatan dan pengembangan peran UMKM, peningkatan dan

pengembangan perekonomian daerah, pengembangan potensi dan produk

unggulan daerah, peningkatan dan pengembangan produk dan

produktivitas pertanian dalam arti luas, peningkatan kualitas dan

diversifikasi produk, serta peningkatan ketahanan pangan, pengembangan

potensi ekonomi lokal serta didukung dengan peningkatan kualitas dan

kapasitas infrastruktur wilayah.

Pengembangan potensi ekonomi lokal dilakukan melalui kerjasama

lokal, regional dan antar wilayah guna meningkatkan daya tarik investasi,

dengan fokus sasaran pada peningkatan pembentukan jejaring kerjasama

antar daerah dan antar lembaga yang semakin mantap dan sinergis,

pemenuhan sarana dan prasarana pelaksanaan kerjasama antar lembaga

daerah dan wilayah, serta peningkatan partisipasi sektor swasta dalam

pembangunan daerah khususnya dalam bidang infrastruktur dan

peningkatan sistem pelayanan melalui OSS.

Peningkatan ketahanan pangan melalui sistem kewaspadaan

pangan dan gizi, lumbung pangan dan desa mandiri pangan,

meningkatnya produktivitas pertanian melalui pertanian terpadu, benih

bermutu, pengendalian hama terpadu, optimalisasi pupuk organik dan

penerapan teknologi tepat guna serta peningkatan kondisi infrastruktur

irigrasi dan air baku. Melalui pendekatan klaster dan kawasan diharapkan

Page 107: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 100

akan dapat mengakselerasi pengembangan ekonomi khususnya pertanian,

industri dan pariwisata. Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan

peningkatan kualitas forum pengembangan ekonomi daerah di

Kabupaten/Kota se Jawa Tengah serta peningkatan partisipasi dan

kelembagaan masyarakat, sumber daya manusia, sarana prasarana dan

kelembagaan aparatur.

Kebijakan pembangunan daerah tahun 2012 juga diarahkan untuk

mendukung pencapaian 7 (tujuh) Tujuan Pembangunan Millenium

(Millenium Development Goals atau MDGs), sebagai perwujudan

peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kualitas hidup lebih baik.

Adapun arah kebijakan dalam rangka percepatan target MDGs adalah :

menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar

untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan

perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan

ibu, memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya dan

memastikan kelestarian lingkungan hidup.

B. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Kondisi keuangan daerah Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat dari

realisasi pendapatan daerah, meliputi pendapatan asli daerah (PAD), dana

perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Dalam kurun waktu tiga

tahun (2008-2010) realisasi pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah

mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 9,80%.

Dalam kurun waktu yang sama rata-rata pertumbuhan PAD sebesar

10,43%, sedangkan rata-rata pertumbuhan dana perimbangan sebesar

6,87%.

Mendasarkan hal tersebut maka kenaikan PAD Tahun 2012

diperkirakan sekitar 2,94% dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu dari

Rp.4,72 Trilyun menjadi Rp. 4,86 Trilyun (Tabel 3.5). Kondisi ini

menunjukkan bahwa intensifikasi dan potensi pendapatan asli daerah

Page 108: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 101

meningkat. Kontribusi pendapatan terbesar PAD adalah sektor Pajak

Daerah, yaitu sebesar 83,33%. Pajak daerah yang menjadi sumber utama

pendapatan daerah yaitu Pajak Bea Balik Nama, Pajak kendaraan

Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Minyak.

Untuk mencapai target yang telah direncanakan Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah mengarahkan kebijakan pendapatan daerah tahun

2012, melalui:

1. Optimalisasi dan pengembangan Pajak Daerah, Retribusi Daerah serta

Penerimaan lain-lain;

2. Pemberdayaan dan peningkatan kontribusi BUMD serta peningkatan

pendapatan dari penyertaan modal;

3. Upaya peningkatan Dana Perimbangan dan Dana lainnya;

4. Mengoptimalkan pendayagunaan aset-aset daerah;

5. Upaya peningkatan kerjasama Pemerintah – Swasta (PPP).

Tabel 3.5 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2009 – 2013 (dalam Rp. 000)

No. Uraian Jumlah

2009 2010 2011 2012 2013

1. PAD 4.000.735.709 4.417.869.227 4.729.330.386 4.868.806.297 5.012.246.612

1.1. Pajak Daerah 3.236.777.063 3.893.699.996 3.900.000.000 4.000.000.000 4.100.000.000

1.2. Retribusi Daerah 127.405.510 127.685.944 57.527.332 62.177.859 65.286.752

1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan

153.848.189 195.688.500 208.365.967 218.181.967 229.091.065

1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

482.704.947 200.794.787 563.437.087 588.446.471 617.868.795

2. Dana Perimbangan

1.695.272.222 1.811.657.949 1.883.703.974 1.829.643.161 1.829.643.161

2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak

557,654.771 614.565.942 555.733.954 553.462.941 553.462.941

2.2. DAU 1.132.289.251 1.168.787.757 1.276.180.220 1.276.180.220 1.276.180.220

2.3. DAK 5.328.200 28.304.250 51.789.800 - -

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

- 24.590.163 27.209.938 - -

3.1. Dana Insentif Daerah

- 24.590.163 27.209.938 - -

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH(1+2+3)

5.696.007.931 6.254.117.339 6.640.244.298 6.698.449.458 6.841.889.773

Sumber : DPPAD Provinsi Jawa Tengah, 2009 – 2013 (diolah)

Page 109: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 102

Penerimaan retribusi pada tahun 2010 lebih tinggi dibandingkan

tahun 2011, dikarenakan dengan diberlakukannya UU No 28 Tahun 2009

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, beberapa potensi pendapatan

dialihkan kewenangannya ke Kab/Kota yaitu : Pajak Air Bawah Tanah

(ABT), Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan Bea Perolehan

Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Di samping itu juga disebabkan

oleh hilangnya potensi Retribusi kelebihan muatan, Pelayanan Jasa

Ketatausahaan, Ijin pengambilan Air Permukaan Tanah (APT) serta

retribusi pelayanan bidang perhubungan.

Capaian rata-rata pertumbuhan pendapatan asli daerah Provinsi

Jawa Tengah selama kurun waktu tahun 2008 – 2013 sebesar 4,14%

ternyata lebih rendah dibandingkan target yang tercantum dalam

dokumen RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 – 2013 sebesar 10%.

Pajak daerah yang diprediksikan mengalami peningkatan sebesar 7%,

ternyata terealisasi sebesar 5%. Kondisi ini menunjukkan bahwa target

yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD kurang sesuai dengan realisasi,

sehingga perlu dilakukan penghitungan ulang dalam penghitungan

kapasitas keuangan daerah tahun 2012.

Upaya pencapaian target pembangunan yang telah direncanakan

melalui serangkaian program dan kegiatan yang akan dibiayai melalui

dana APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, juga didukung oleh dana

APBN dan partisipasi masyarakat termasuk kalangan dunia usaha. Adapun

dana APBN Tahun 2012 yang akan dialokasikan untuk Provinsi Jawa

Tengah sesuai hasil desk/kesepakatan Pra Musrenbangnas RKP Tahun

2012 diperkirakan sebesar + Rp. 10, 58 Trilyun. Alokasi dana tersebut

digunakan untuk membiayai berbagai program dan kegiatan dalam rangka

harmonisasi pencapaian sasaran dan target pembangunan baik pusat

maupun daerah.

Page 110: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 103

2. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Belanja Daerah terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung

yang meliputi :

a. Belanja Tidak Langsung

Kebijakan Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2012 diarahkan

untuk:

1). Belanja Pegawai, antara lain :

Gaji dan Tunjangan Pegawai

Tunjangan Beras

Tambahan penghasilan pegawai

2). Belanja Hibah, pada APBD Tahun 2012 dialokasikan untuk

mendukung fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang

dilakukan oleh Pemerintah, Semi Pemerintah, Pemerintah Daerah

lainnya, Perusahaan Daerah serta masyarakat dan organisasi

kemasyarakatan;

3). Belanja Bantuan Sosial, pada APBD Tahun Anggaran 2012

dialokasikan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan sosial

dan ekonomi masyarakat;

4). Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi disesuaikan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5). Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota dan

Pemerintahan Desa pada Tahun Anggaran 2012 diutamakan

Bantuan yang diusulkan melalui mekanisme Musrenbang Provinsi

Jawa Tengah serta Bantuan kepada Partai Politik;

6). Belanja Tidak Terduga dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan yang

sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh

Pemerintah Daerah serta tidak biasa/tanggap darurat, yang tidak

diharapkan berulang dan belum tertampung dalam bentuk

Program dan Kegiatan pada Tahun Anggaran 2012.

Page 111: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 104

b. Belanja Langsung

Belanja Langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait secara

langsung dengan Program dan Kegiatan, dengan kebijakan diarahkan

untuk :

1). Belanja Pegawai antara lain untuk honorarium PNS, honorarium

non PNS, uang lembur, beasiswa pendidikan PNS, kursus,

pelatihan, sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS;

2). Belanja Barang dan Jasa antara lain untuk barang pakai habis,

bahan material, belanja barang untuk dihibahkan, jasa kantor,

premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak dan

penggandaan, sewa kendaraan bermotor, sewa alat berat, sewa

perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman,

pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan

hari-hari tertentu, belanja pemeliharaan, perjalanan dinas,

perjalanan pindah tugas dan pemulangan pegawai;

3). Belanja Modal antara lain untuk pengadaan tanah, alat-alat berat,

alat-alat angkutan darat bermotor, alat-alat tidak bermotor, alat-

alat angkutan di air bermotor, alat-alat angkutan di air tidak

bermotor, alat-alat bengkel, alat-alat pengolahan pertanian dan

peternakan, peralatan kantor, perlengkapan kantor, komputer

meubelair, peralatan dapur, penghias ruangan rumah tangga,

alat-alat studio, alat-alat komunikasi, alat-alat ukur, alat-alat

kedokteran, alat-alat laboratorium, kontruksi jalan, konstruksi

jembatan, konstruksi jaringan air, penerangan jalan, taman dan

hutan kota, instalasi listrik dan telepon, konstruksi/pembelian

bangunan, buku/kepustakaan, barang bercorak

kesenian/kebudayaan, hewan/ternak dan tanaman.

Page 112: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 105

Tabel 3.6 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2009 – 2011 (dalam Rp. 000)

No. Uraian Jumlah

2009 2010 2011 *)

1. Belanja Tidak

langsung

3.525.877.766 3.917.484.099 3.833.963.415

1.1. Belanja Pegawai 1.138.690.727 1.136.186.927 1.183.394.409

1.2. Belanja Bunga 0 0 0

1.3. Belanja Hibah 69.820.303 68.368.269 84.461.968

1.4. Belanja Bantuan

Sosial

431.545.754 354.506.325 269.005.980

1.5. Belanja Bagi Hasil 1.123.798.129 1.186.352.002 1.072.413.808

1.6. Belanja Bantuan

Keuangan

737.022.853 1.142.070.576 1.199.687.250

1.7. Belanja Tidak

Terduga

25.000.000 30.000.000 25.000.000

2. Belanja Langsung 2.166.734.610 2.345.962.370 2.228.186.583

2.1. Belanja Pegawai 242.916.811 230.178.173 206.957.607

2.2. Belanja Barang Jasa 1.335.571.106 1.653.980.474 1.592.170.854

2.3. Belanja Modal 588.246.693 461.803.723 429.058.122

TOTAL JUMLAH

BELANJA (1+2)

5.692.612.376 6.263.446.469 6.062.149.998

Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi Jateng Keterangan: *) APBD Murni

Sesuai dengan prediksi kebutuhan pembiayaan program dan

kegiatan tahun 2012 diperlukan belanja daerah sebesar Rp. 6,698

Trilyun terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 3,557 Trilyun

yang digunakan untuk belanja pegawai, hibah, bagi hasil, bantuan

sosial, belanja tidak terduga, bantuan keuangan ke Kabupaten/Kota

dan Belanja Langsung sebesar Rp. 3,141 Trilyun yang digunakan untuk

melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan tahap III

RPJMD Provinsi Jawa Tengah. Prediksi persentase indikasi anggaran

belanja langsung pada tiap-tiap urusan kewenangan dapat dilihat pada

tabel 3.7.

Page 113: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 106

Tabel 3.7

Prediksi Persentase Indikasi Anggaran Belanja Langsung

Berdasarkan Urusan Kewenangan Tahun 2012

No Urusan Persentase

Indikasi (%)

1 2 3

Urusan Wajib

1 Pendidikan 10,33 *)

2 Kesehatan 15,16 **)

3 Pekerjaan Umum 30,62

4 Perumahan 1,31

5 Penataan Ruang 0,24

6 Perencanaan Pembangunan 0,87

7 Perhubungan 1,50

8 Lingkungan Hidup 1,28

9 Pertanahan 0,20

10 Kependudukan dan Catatan Sipil 0,10

11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 0,70

12 Keluarga Berencana dan keluarga Sejahtera 0,34

13 Sosial 2,32

14 Ketenagakerjaan 1,10

15 Koperasi dan UKM 1,41

16 Penanaman Modal 0,35

17 Kebudayaan 0,69 *)

18 Kepemudaan dan Olah Raga 0,93 *)

19 Kesatuan Bangsa Politik dan Dalam Negeri 1,35

20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Persandian 11,84

21 Ketahanan Pangan 2,47

22 Pemberdayaan Masyarakat Desa 0,98

23 Statistik 0,06

24 Kearsipan 0,26

25 Komunikasi dan Informatika 1,00

26 Perpustakaan 0,36 *)

Urusan Pilihan

27 Pertanian 4,09

28 Kehutanan 0,68

Page 114: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 107

No Urusan Persentase

Indikasi (%)

1 2 3

29 Energi dan Sumberdaya Mineral 1,24

30 Pariwisata 0,58

31 Kelautan dan Perikanan 1,93

32 Perdagangan 1,01

33 Perindustrian 2,58

34 Transmigrasi 0,09

Keterangan : *) Alokasi Anggaran Pendidikan (20%) meliputi :

- 12,31% dari Belanja Langsung diarahkan untuk program/kegiatan pada Urusan Pendidikan termasuk kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan/Non Formal

pada 18 SKPD, Urusan Kebudayaan, PORA dan Perpustakaan.

- Bantuan Tidak Langsung, meliputi Bantuan Keuangan, Bantuan Sosial dan Hibah.

**) Persentase indikasi anggaran urusan kesehatan sudah tidak termasuk BLUD.

3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Kebijakan pembiayaan daerah diarahkan untuk :

a. Penerimaan Pembiayaan Daerah

Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya

(SiLPA) sebagai sumber penerimaan pada APBD tahun 2012.

Penerimaan pinjaman pokok Dana Talangan Pengadaan Pangan dan

Bergulir.

b. Pengeluaraan Pembiayaan Daerah

Menyisihkan SiLPA untuk pembentukan Dana Cadangan.

Penyertaan modal Pemerintah Daerah kepada BUMD untuk

perbaikan kinerja.

Pemberian Dana Talangan Pengadaan Pangan kepada

Kabupaten/Kota.

Pembiayaan daerah Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2009 – 2011

sebagian besar untuk pembayaran pembentukan cadangan dan

penyertaan modal. Jumlah SiLPA dari tahun 2009 – 2011 cenderung

fluktuatif. Selengkapnya pembiayaan daerah dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 115: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 108

Tabel 3.8 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 (dalam Rp. 000)

No.

Jenis Penerimaan

dan Pengeluaraan

Pembiayaan Daerah

Jumlah

2009 2010 2011 2012

1. Penerimaan

Pembiayaan

694.157.160 906.439.509 379.904.851 300.000.000

1.1. SiLPA 588.958.731 850.362.509 312.000.000 300.000.000

1.2. Penerimaan Dana Talangan Pengadaan

Pangan

50.000.000 50.000.000 50.000.000 0

1.3. Penerimaan Pinjaman

Pokok Dana Bergulir

0 1.000.000 17.904.851 0

1.4. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir

UKM & IKM

7.333.000 1.500.000 0 0

1.5. Penerimaan Pinjaman

Pokok Dana Bergulir Sapi Kereman

2.625.000 2.077.000 0 0

1.6. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir Peralatan utk IKM

3.000.000 1.500.000 0 0

1.7. Penerimaan Piutang Daerah

40.597.179 0 0 0

1.8 Penerimaan Dana Bergulir Penempatan TKI ke LN

1.575.000 0 0 0

1.9 Penerimaan Dana Bergulir Kemitraan

Hutan Rakyat

68.250 0 0 0

1.10 Pencairan Dana Cadangan

0 0 0 0

1.11 Penerimaan dana bergulir kpd kelompok

tani seluruh Kecamatan se Jateng

0 0 0 0

Jumlah Penerimaan Pembiayaan

694.157.160 906.439.509 379.904.851 300.000.000

2. Pengeluaran Pembiayaan

341.937.835 330.500.000 190.000.000 300.000.000

2.1. Pembentukan Dana Cadangan

0 150.000.000 100.000.000

200.000.000

2.2. Penyertaan Modal

(investasi)

143.156.000 130.500.000 40.000.000 50.000.000

Page 116: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 109

No.

Jenis Penerimaan

dan Pengeluaraan

Pembiayaan Daerah

Jumlah

2009 2010 2011 2012

2.3. Pemberian Dana Talangan Pengadaan

Pangan

50.000.000 50.000.000 50.000.000 0

2.4 Pembayaran Utang Daerah

148.781.835 0 0 50.000.000

2.5 Pemberian dana bergulir penempatan

TKI ke LN

0 0 0 0

2.6 Pemberian dana bergulir UKM dan IKM

0 0 0 0

2.7 Pemberian dana bergulir Perkuatan

permodalan bagi kel wanita produktif

0 0 0 0

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan

341.937.835 330.500.000 190.000.000 300.000.000

Jumlah Pembiayaan Netto 341.937.835 565.939.509 0

Sumber data: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah

Page 117: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

110

BAB IV

PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2012

A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah

Visi pembangunan Provinsi Jawa Tengah tahun 2008–2013 dalam

dokumen RPJMD 2008–2013 adalah: “Terwujudnya Masyarakat Jawa

Tengah Yang Semakin Sejahtera”

Peningkatan kesejahteraan yang dimaksudkan adalah kondisi

kemakmuran masyarakat yang terpenuhi kebutuhan ekonomi (materiil)

maupun sosial (spiritual) atau terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat lahir

dan batin secara adil dan merata. Hal ini merupakan prioritas tertinggi yang

akan dicapai selama masa pemerintahan Gubernur Jawa Tengah Periode

2008–2013, yang ditopang oleh kondisi aman, pemerintahan yang bersih dan

efektif, dengan masyarakat yang senantiasa menjunjung tinggi nilai–nilai

budaya dan kearifan lokal.

Dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan, dilaksanakan

dengan 6 (enam) Misi yaitu:

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional serta sikap

responsif aparatur sebagai pelayan masyarakat.

2. Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis agrobisnis, pertanian, UMKM,

dan industri padat karya.

3. Memantapkan kondisi sosial budaya agraris yang berbasis kearifan lokal.

4. Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi secara

berkelanjutan.

5. Peningkatan perwujudan pembangunan fisik dan infrastruktur

pembangunan pedesaan.

6. Mewujudkan kondisi aman dan rasa aman dalam kehidupan masyarakat

yang berkeadilan dan terjamin kepastian hukum.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun

2012 merupakan bagian dari tahun pertama tahap ketiga RPJMD Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2008-2013 yaitu Tahap Perwujudan Masyarakat Jawa Tengah

Page 118: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

111

yang Semakin Sejahtera, Mandiri, Berkemampuan dan Berdayasaing Tinggi

yang ditandai dengan kondisi aman, pemerintahan yang bersih dan efektif

serta masyarakat yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan

kearifan lokal.

Tahapan ketiga RPJMD (2012-2013) adalah untuk mewujudkan

tercapainya 2 (dua) butir tujuan yaitu:

1. Membangun dan mengembangkan jaringan bisnis ekonomi lokal melalui

usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang diarahkan pada

pengelolaan usaha oleh pelaku bisnis secara mandiri;

2. Mewujudkan masyarakat yang berkemampuan (empowered) dan berdaya

saing (competitive) yang mengarah pada kemandirian, melalui peran aktif

pemerintah, swasta dan masyarakat.

B. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah

Guna mencapai tujuan tahapan ketiga RPJMD (2012-2013) dan sejalan

dengan upaya mewujudkan Pembangunan Nasional yang adil dan merata serta

keterpaduan dan sinkronisasi program/kebijakan yang pro poor, pro job, pro

growth dan pro environment, dengan memperhatikan kebijakan Millenium

Development Goals (MDGs), keadilan untuk semua (justice for all), dan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) maka kebijakan umum Pembangunan

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 diarahkan pada :

1. Penanggulangan kemiskinan dan penurunan tingkat pengangguran melalui

pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, pemberdayaan masyarakat,

peningkatan efektivitas pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan,

penciptaan dan perluasan lapangan kerja. Penanggulangan kemiskinan dan

penurunan tingkat pengangguran difokuskan kepada kabupaten/kota

dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi. Upaya

penanggulangan kemiskinan dan pengangguran tersebut harus didukung

berbagai unsur terutama oleh kabupaten/kota yang bersangkutan.

2. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan derajat

kesehatan masyarakat, pemerataan dan akses serta peningkatan kualitas

pendidikan terutama bagi masyarakat miskin, efektivitas penanganan

Page 119: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

112

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan pemberdayaan

perempuan serta perlindungan anak.

3. Pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dengan memperbaiki iklim

investasi, mendorong daya saing, pengembangan pariwisata, meningkatkan

daya beli masyarakat dengan tetap memperhatikan daya dukung dan daya

tampung lingkungan serta mengupayakan pengembangan kawasan

strategis dan inovasi teknologi.

4. Pembangunan pertanian dalam arti luas untuk mewujudkan ketahanan

pangan yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim dan didukung

infrastruktur yang memadai serta pengendalian alih fungsi lahan

berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

5. Penanggulangan bencana melalui rehabilitasi dan rekonstruksi pasca

bencana untuk pemulihan kondisi wilayah bencana guna mendukung

tumbuh kembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya

masyarakat, peningkatan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, dan

pemulihan fungsi-fungsi ekologis wilayah pasca bencana.

6. Pembangunan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dengan meningkatkan

kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, penyediaan

data serta informasi yang lengkap dan akurat, optimalisasi pemanfaatan

aset daerah, peningkatan sinergi dan harmonisasi perencanaan

program/kegiatan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

C. Sasaran Pembangunan Daerah

Sasaran pembangunan daerah tahun 2012 yang akan dicapai adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan kualitas sumberdaya manusia

dalam rangka memperkuat daya saing.

2. Terbukanya akses untuk meningkatkan aktivitas perekonomian daerah yang

mampu menciptakan dan memperluas lapangan kerja sehingga

berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.

3. Pulihnya kondisi sosial ekonomi masyarakat korban bencana.

4. Pulihnya fungsi-fungsi ekologis akibat kerusakan lingkungan.

Page 120: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

113

5. Meningkatnya transparansi, akuntabilitas dan kualitas pelayanan publik

yang mampu meningkatkan kepuasan masyarakat.

D. Prioritas Pembangunan Daerah

Berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013, isu-isu

strategis, hasil evaluasi pelaksanaan RKPD 2010 serta dengan memperhatikan

kemampuan keuangan daerah dan tingkat kesenjangan pembangunan baik

sektoral, wilayah, dan masyarakat, maka pembangunan Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2012 diprioritaskan pada :

1. Pembangunan pertanian dalam arti luas yang meliputi peningkatan

ketahanan pangan, pengembangan agribisnis dan peningkatan

kesejahteraan petani dalam rangka percepatan pembangunan perdesaan,

dengan fokus upaya menuju perwujudan swasembada gula tahun 2013,

swasembada daging tahun 2014, peningkatan produksi dan produktivitas

tanaman pangan, produksi hortikultura serta produksi perikanan tangkap

dan budidaya.

2. Peningkatan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan aktivitas

perekonomian masyarakat, menciptakan dan memperluas kesempatan

kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan fokus

pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri

Kecil dan Menengah (IKM), pengambangan destinasi dan pemasaran

pariwisata berdasarkan lokalitas Daya Tarik Wisata (DTW), serta revitalisasi

Balai Latihan Kerja (BLK).

3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan sosial dasar

masyarakat dengan fokus peningkatan pemerataan, kualitas dan relevansi

pendidikan, peningkatan gizi, kesehatan ibu dan anak, keterjangkauan air

bersih dan sanitasi, pengendalian dan penanganan penyakit menular serta

optimalisasi program KB, peningkatan kualitas pelayanan dan rehabilitasi

sosial serta pemberdayaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial

(PSKS), pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (perwujudan

kesetaraan dan keadilan gender, peningkatan kualitas hidup serta

perlindungan perempuan dan anak), pelestarian seni budaya daerah,

Page 121: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

114

peningkatan pemberdayaan pemuda dan prestasi olahraga, serta

peningkatan budaya membaca masyarakat.

4. Peningkatan pembangunan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan

ekonomi dengan fokus pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan

dan jembatan, jaringan irigasi, transportasi, perumahan pemukiman, dan

energi.

5. Penanggulangan bencana guna memberikan perlindungan kepada

masyarakat terhadap ancaman dan dampak bencana dengan fokus

rehabilitasi dan rekonstruksi untuk memulihkan kondisi sosial ekonomi

masyarakat korban bencana Erupsi Merapi dan fungsi-fungsi ekologis serta

mitigasi bencana.

6. Peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan guna

mengembalikan fungsi-fungsi ekologis dengan fokus rehabilitasi hutan dan

lahan kritis, penanganan pencemaran lingkungan dan konservasi

sumberdaya alam.

7. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka peningkatan

akuntabilitas dan pelayanan publik serta pemeliharaan situasi dan kondisi

daerah agar lebih kondusif. Adapun prioritas peningkatan tata kelola

pemerintahan yang baik difokuskan pada optimalisasi pemanfaatan aset

daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), penyusunan

Standar Pelayanan Publik (SPP) dan peningkatan administrasi

kependudukan dalam rangka mendukung persiapan penerapan e-KTP.

E. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah

Berdasarkan pada Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah maka

Rencana Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah tahun 2012

ditetapkan sebagai berikut:

1. Pembangunan pertanian dalam arti luas.

Sebagai upaya untuk percepatan pembangunan perdesaan dan

peningkatan kesejahteraan petani, maka prioritas pembangunan pertanian

dalam arti luas difokuskan pada upaya perwujudan swasembada gula yang

berpihak terhadap petani tebu lokal, swasembada daging, peningkatan

Page 122: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

115

produksi dan produktivitas tanaman pangan, produksi hortikultura serta

peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya, adapun program

prioritas meliputi :

a. Program Ketahanan Pangan, dengan kegiatan prioritas yaitu

peningkatan : 1) produksi padi, jagung, kedelai; 2) produksi gula dan

tebu; 3) produksi daging, telur, susu; 4) Angka Kecukupan Energi;

5) Pola Pangan Harapan.

b. Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan prioritas yaitu

peningkatan : 1) produksi hortikultura; 2) produksi kopi; 3) produksi

kelapa; 4) populasi sapi potong; 5) populasi sapi perah; 6) populasi

kambing; 7) semen beku; 8) Optimalisasi Kesejahteraan hewan melalui

pengadaan obat dan vaksin; 9) Optimalisasi Kesmavet melalui Pengujian

specimen BAH.

c. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatan

prioritas yaitu : pemberdayaan petani melalui optimaliasi pemberdayaan

kelembagaan penyuluhan.

d. Program Pengembangan Perikanan Budidaya, dengan kegiatan

prioritas yaitu : 1) peningkatan produksi perikanan budidaya; dan

2) pengembangan minapolitan.

e. Program Pengembangan Perikanan Tangkap, dengan kegiatan

prioritas yaitu : peningkatan produksi perikanan tangkap.

f. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,

Rawa serta Jaringan Pengairan Lainnya, dengan kegiatan prioritas

yaitu 1) Peningkatan kondisi jaringan irigasi; 2) Pemeliharaan jaringan

irigasi.

2. Peningkatan ekonomi kerakyatan

Peningkatan ekonomi kerakyatan mempunyai arti penting dalam rangka

mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, dinamisasi

aktivitas perekonomian masyarakat, penciptaan dan perluasan kesempatan

kerja yang mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Adapun fokus

prioritas pembangunan ekonomi kerakyatan adalah pengembangan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil dan Menengah (IKM),

Page 123: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

116

pengambangan destinasi dan pemasaran pariwisata berdasarkan lokalitas

Daya Tarik Wisata (DTW), serta revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK).

Adapun program prioritas meliputi :

a. Program Pengembangan Diversifikasi Usaha dan Peningkatan

Daya Saing, dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Fasilitasi pengurusan

sertifikasi merk UMKM; 2) Penerapan teknologi untuk pengembangan

UMKM; 3) Fasilitasi ijin kesehatan; 4) Fasilitasi pengembangan KUD

sektor agribisnis.

b. Program peningkatan produktivitas, pemasaran dan jaringan

usaha, dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Pengembangan desain

kemasan produk UMKM; 2) Peningkatan wirausaha baru

UMKM/kelompok; dan 3) Peningkatan kualitas dan kapasitas produk

UMKM anggota sentra; 4) Penguatan usaha Waserda dibidang retail.

c. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional,

dengan kegiatan prioritas yaitu Peningkatan akses pasar produk

unggulan ke luar negeri.

d. Program Pengembangan Sentra/klaster industri potensial,

dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Pelatihan dan bantuan sarana

produksi IKM TPT; 2) Identifikasi produk unggulan berbasis OVOP dan

sertifikasi uji mutu produk makanan olahan; 3) Pelatihan dan bantuan

sarana produksi IKM Aneka; dan 4) Fasilitasi IKM komponen otomotif.

e. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, dengan

kegitan prioritas yaitu peningkatan sarana prasarana UPT.

f. Program Pemasaran Pariwisata, dengan kegiatan prioritas guna

menyongsong Visit Jawa Tengah 2013 yaitu : 1) Peningkatan Promosi

Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri; 2) Peningkatan Sarana Promosi

Pariwisata.

g. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan kegiatan

Pengembangan potensi keunikan lokal masyarakat dan alam menjadi

atraksi wisata.

h. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja,

dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Peningkatan kompetensi pengelola

tenaga kepelatihan, dan instruktur lembaga penyelenggara pelatihan

Page 124: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

117

pemerintah (BLK/LLK) dan swasta (LPK swasta/LPK perusahaan);

2) Pengadaan sarana dan prasarana pelatihan dan ketrampilan bagi

calon tenaga kerja di BLK.

3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan sosial

dasar masyarakat

Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan

sosial dasar masyarakat dilakukan dengan fokus peningkatan pemerataan,

kualitas dan relevansi pendidikan, peningkatan gizi, kesehatan ibu dan

anak, keterjangkauan air bersih dan sanitasi, pengendalian dan

penanganan penyakit menular serta optimalisasi program KB, peningkatan

kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial serta pemberdayaan Potensi dan

Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak (perwujudan kesetaraan dan keadilan gender,

peningkatan kualitas hidup serta perlindungan perempuan dan anak),

pelestarian seni budaya daerah, peningkatan pemberdayaan pemuda dan

prestasi olahraga, serta peningkatan budaya membaca masyarakat, adapun

program prioritas meliputi :

a. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dengan kegiatan

prioritas yaitu : 1) Pembangunan ruang kelas baru TK/RA;

2) Pengembangan kelembagaan Pos PAUD Non Formal; 3) Penyediaan

alat permainan edukatif.

b. Program Pendidikan Dasar, dengan kegiatan prioritas yaitu :

1) Rehabilitasi ruang kelas; 2) Pembangunan ruang kelas baru;

3) Pembangunan gedung perpustakaan; 4) Penyediaan alat

laboratorium RSBI dan Olimpiade Sains; 5) Penyediaan alat olahraga

siswa SD/MI.

c. Program Pendidikan Menengah, dengan kegiatan prioritas yaitu :

1) Pemberian beasiswa bagi keluarga kurang mampu; 2) Rehabilitasi

ruang kelas; 3) Pembangunan ruang kelas baru SMK; 4) Pembangunan

laboratorium dan tempat uji kompetensi; 5) Pengembangan RSBI/SBI.

Page 125: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

118

d. Program Pendidikan Non Formal dan Informal, dengan kegiatan

prioritas yaitu : 1) Penyelenggaraan pendidikan kesetaraan (Paket A, B

dan C); 2) Pengembangan Desa Vokasi; 3) Pelestarian melek huruf.

e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Peningkatan kualifikasi S1/D4

pendidik; 2) peningkatan kesejahteraan Guru Wiyata Bhakti.

f. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan kegiatan prioritas

yaitu peningkatan penjaringan, pencegahan, dan penanganan kasus gizi

kurang dan gizi buruk termasuk upaya pencegahan kelainan tinggi berat

badan permanen/stunting terhadap balita.

g. Program Akses Pelayanan Kesehatan Masyarakat, dengan

kegiatan prioritas yaitu peningkatan jaminan pelayanan bagi masyarakat

miskin melalui program Jamkesmas dan Jamkesda dan peningkatan

kesehatan ibu dan anak serta penanganan penderita gangguan jiwa

yang dipasung.

h. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, dengan

kegiatan prioritas yaitu surveillance, pencegahan, pengendalian dan

penanggulangan penyakit menular termasuk Kejadian Luar Biasa

(KLB)/bencana.

i. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan

Sanitasi dengan kegiatan prioritas yaitu pelayanan air bersih dan

sanitasi bagi Rumah Tangga Miskin (RTM) di perkotaan dan perdesaan.

j. Program Pelayanan KB dengan kegiatan prioritas yaitu Pelayanan KB

(MOW, MOP dan IUD) bagi keluarga pra KS dan KS 1.

k. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

dengan kegiatan prioritas yaitu penanganan dan pemberian bantuan

sosial (Usaha Ekonomi Produktif) terhadap PMKS, pekerja migran dan

korban tindak kekerasan.

l. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Pemberdayaan dan kerjasama dunia

Page 126: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

119

usaha; dan 2) Pembinaan dan pengembangan organisasi sosial yang

bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.

m. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas

Perempuan dan Anak dengan kegiatan prioritas yaitu Fasilitasi dan

advokasi kebijakan yang responsif gender dan anak dalam dokumen

perencanaan dan kebijakan lainnya.

n. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan dan Anak dengan kegiatan prioritas yaitu :

1) Peningkatan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar bagi

perempuan dan anak; 2) Peningkatan kualitas hidup perempuan dan

anak di segala bidang pembangunan; dan 3) Penanganan dan

pencegahan kekerasan berbasis gender dan anak.

o. Program Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

dengan kegiatan prioritas yaitu peningkatan serta penguatan

kelembagaan PUG dan PUHA di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

p. Program Pembinaan dan Pengembangan Nilai Kekayaan dan

Keragaman Budaya, dengan kegiatan prioritas pembinaan kesenian,

museum dan pelestarian Benda Cagar Budaya (BCB).

q. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Pemuda, dengan

kegiatan prioritas peningkatan kewirausahaan pemuda dan

pemberdayaan organisasi kepemudaan.

r. Program Pembibitan, Pembinaan dan Pemanduan serta

Pemasyarakatan Olahraga, dengan kegiatan prioritas pada

penyelenggaraan PPLP dan PPOP untuk peningkatan prestasi olahraga

di Jawa Tengah.

s. Program Pengembangan budaya baca, dengan kegiatan prioritas

pada pengembangan layanan perpustakaan keliling dan pengembangan

pojok baca.

4. Peningkatan pembangunan infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur mempunyai peran yang vital dalam mendukung

keberhasilan pembangunan di berbagai bidang sehingga berdampak pada

Page 127: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

120

meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu faktor yang dapat

mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adapun fokus dari

prioritas peningkatan infrastruktur adalah peningkatan jalan dan jembatan,

jaringan irigasi, konservasi DAS kritis, pembangunan sarana prasarana air

baku, transportasi, perumahan pemukiman dan energi.

Terkait dengan fokus prioritas tersebut maka program yang menjadi

prioritas ditetapkan sebagai berikut:

a. Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Penggantian

Jembatan, dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Pembangunan jalan

akses menuju bandara A.Yani (pendanaan melalui mekanisme bantuan

keuangan kepada Kota Semarang); 2) Pembebasan tanah untuk

Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS); 3) Peningkatan jalan di Kawasan

Pengembangan Perekonomian Wilayah Timur Provinsi Jawa Tengah

yang kondisi tanahnya labil; 4) Pengembangan Kawasan Blok Cepu;

5) Perbatasan antar provinsi; 6) Aksesibilitas Pantura-Pansela.

b. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai,

Danau dan Sumber Daya Air Lainnya dengan kegiatan prioritas

yaitu penanganan dan pengendalian konservasi DAS Kritis.

c. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku, dengan kegiatan

prioritas yaitu perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana air

baku (pembangunan 8 embung).

d. Program Pengembangan Perhubungan Udara dengan kegiatan

prioritas yaitu : 1) Pengembangan Bandara A.Yani (pembangunan fisik

oleh Pemerintah Pusat dan PT. Angkasa Pura sedangkan pemerintah

provinsi berperan melakukan fasilitasi); 2) Pengembangan Bandara

Dewandaru Karimunjawa (pembangunan fisik oleh Pemerintah Pusat

sedangkan pemerintah provinsi dan Kabupaten Jepara menyediakan

lahan serta melakukan fasilitasi).

e. Program Pengembangan Perhubungan Laut dengan kegiatan

prioritas yaitu pengembangan kawasan pelabuhan Tanjung Emas

(Terminal Kendal).

Page 128: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

121

f. Program Pengembangan Perhubungan Darat dengan kegiatan

prioritas yaitu : 1) pembangunan rel KA double track di Pantura

(Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung terwujudnya

pembangunan rel KA double track di Pantura yang sepenuhnya

ditangani oleh Pemerintah Pusat); dan 2) Pengembangan keselamatan

lalu lintas.

g. Program Pembangunan Perumahan dengan kegiatan prioritas yaitu

1) Pembangunan prasarana sarana umum permukiman;

2) Pembangunan Rusunawa; 3) Peningkatan kualitas permukiman; serta

4) Stimulan pembangunan rumah layak huni untuk RTM.

h. Program Ketenagalistrikan dan Migas, dengan kegiatan prioritas

yaitu: 1) Peningkatan Rasio Elektrifikasi dan Pengembangan sarana dan

prasarana kelistrikan untuk daerah terpencil dan belum berllistrik; dan

2) Pengembangan pemanfaatan dan diversifikasi potensi energi

alternatif.

5. Penanggulangan bencana.

Penyelenggaraan penanggulangan bencana yang meliputi upaya mitigasi

bencana, tanggap darurat, serta rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan

dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman,

risiko, dan dampak bencana. Adapun fokus upaya penanggulangan

bencana adalah rehabilitasi dan rekonstruksi untuk memulihkan kondisi

sosial ekonomi masyarakat korban bencana Erupsi Merapi dan bencana

lainnya, serta upaya mitigasi bencana untuk pengurangan risiko bencana,

adapun program dan kegiatan prioritas penanggulangan bencana adalah

sebagai berikut:

a. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Erupsi Merapi,

dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Stimulan Usaha Ekonomi Produktif;

2) Pemenuhan kebutuhan air bersih dan air baku; 3) Bantuan

pembangunan infrastruktur, fasilitas umum dan fasilitas sosial.

b. Pengurangan Risiko Bencana, dengan kegiatan prioritas yaitu :

1) Pemetaan daerah rawan bencana; 2) Penyediaan alat deteksi dini

Page 129: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

122

(early warning system); 3) Pengembangan jalur evakuasi; dan

4) Peningkatan masyarakat siaga bencana.

6. Peningkatan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan

Kejadian bencana alam yang semakin meningkat merupakan indikasi

kerusakan lingkungan yang semakin parah dan juga dipengaruhi oleh

perubahan iklim akibat pemanasan global. Sebagai upaya untuk

mengurangi kerusakan lingkungan adalah dengan peningkatan daya

dukung dan daya tampung lingkungan yang difokuskan pada rehabilitasi

hutan dan lahan, pengendalian pencemaran lingkungan dan konservasi

sumberdaya alam. Selanjutnya program yang ditetapkan sebagai prioritas

adalah sebagai berikut :

a. Program Rehabiltiasi Hutan dan Lahan, dengan kegiatan prioritas

yaitu : 1) Pemberian benih/bibit aneka usaha kehutanan; 2) Pemberian

bibit penghijauan; 3) Meningkatnya tutupan lahan dengan vegetasi

tanaman kehutanan dan Multi Purpose Trees Spesies (MPTS).

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Hidup, dengan kegiatan prioritas yaitu : peningkatan kinerja pelaku

usaha dan kegiatan dalam pengelolaan air limbah

c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam,

dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Peningkatan tutupan lahan pada

kawasan lindung di luar kawasan hutan dan daerah tangkapan air;

2) Penyediaan bibit tanaman konservasi, KEHATI dan kawasan Karst.

d. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya

Alam, dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Reklamasi lahan

pertambangan; 2) Pembangunan sabuk pantai; 3) Penanaman

Mangrove.

e. Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau, dengan kegiatan

prioritas peningkatan kualitas RTH di 4 kawasan perkotaan.

7. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik.

Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kinerja aparatur

pemerintah perlu disikapi melalui peningkatan tata kelola pemerintahan

Page 130: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

123

yang baik dalam rangka peningkatan akuntabilitas dan pelayanan publik

serta pemeliharaan situasi dan kondisi daerah agar lebih kondusif. Adapun

prioritas peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik difokuskan pada

optimalisasi pemanfaatan aset daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD), penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan

peningkatan administrasi kependudukan (e-KTP). Selanjutnya program

yang ditetapkan sebagai prioritas adalah sebagai berikut :

a. Program Pengelolaan Aset Daerah, dengan kegiatan prioritas yaitu

Pensertifikatan aset tanah daerah.

b. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Umum, dengan

kegiatan prioritas yaitu Penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP).

c. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan kegiatan

prioritas yaitu pelaksanaan e-KTP di Kabupaten/Kota.

Program prioritas yang mendukung prioritas pembangunan daerah Jawa

Tengah secara rinci dijabarkan dalam Tabel 4.1. Matriks Prioritas Pembangunan

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 di bawah ini.

Page 131: rkpd 2012

Target Capaian

1 2 3 4 5 6 7

1. - produksi tebu 4,745 jt ton

(10%/thn)

- Program Pengembangan Agribisnis

- Produksi gula 365.000 ton - Program Ketahanan Pangan

- produksi daging 247.802.156 kg

(7%/thn)

- Program Peningkatan Kesejahteraan

Petani

- Populasi sapi potong 1.675.044 ekor

(2%/thn)

-

- Populasi sapi perah 124.500 ekor

(0,6%/thn)

- Populasi kambing dan domba 7.090.600 ekor

(10%/thn)

- Produksi Semen beku 345.000 dosis

- Produksi telur 262.010.159 kg

(2,3%/thn)

- Produksi susu 106.248.855 lt

(3%/thn)

- Obat dan vaksin untuk kesrawan 200 pkt, 8.000

dosis

- Pengujian specimen BAH untuk kesmavet 12.000 sampel

- produksi padi 10.416.429,84 ton

(1,5%/thn)

- Produksi jagung 3.151.159,51 ton

(1,5%/thn)

- Produksi kedelai 195.586,88 ton

(2%/thn)

- Produksi kentang 300.000 ton

- Produksi Bawang merah 425.000 ton

- Produksi cabe merah 145.000 ton

- Produksi salak 240.000 ton

Program Pengembangan Jaringan

Irigasi, Rawa serta Jaringan

Pengairan lainnya

Pembangunan pertanian dalam

arti luas yang meliputi

peningkatan ketahanan pangan,

pengembangan agribisnis dan

peningkatan kesejahteraan

petani dalam rangka percepatan

pembangunan perdesaan,

dengan fokus upaya

perwujudan swasembada gula

yang berpihak terhadap petani

tebu lokal, swasembada daging,

peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman pangan,

produksi hortikultura serta

produksi perikanan tangkap dan

budidaya.

Dinpertan TPH, Dinas

Perkebunan,

Disnakkeswan, BKP,

Dinas PSDA

Prioritas Pembangunan Program / PembangunanKinerja Tahun 2012

Tabel 4.1

MATRIKS PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012

KeteranganNoIndikator

SKPD

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 124

Page 132: rkpd 2012

Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan

Kinerja Tahun 2012KeteranganNo

IndikatorSKPD

- Produksi kopi 15.800 ton

(5%/thn)

- Produksi kelapa 180.000 ton

(5%/thn)

- Produksi Perikanan Budidaya 194.344,33 ton

(6,62%/thn)

- Produksi Perikanan Tangkap 224.074,15 ton

(1%/thn)

- Minapolitan 4 kab dan 1 kota

- Angka Kecukupan Energi min 2.000 Kkal

/kapita/hari

- Pola Pangan Harapan 89,30

- Kondisi Irigasi Baik 60%

2. Peningkatan ekonomi kerakyatan

untuk meningkatkan aktivitas

perekonomian masyarakat,

menciptakan dan memperluas

- Jumlah UMKM yang memiliki sertifikat merek 80 - Program pengembangan

Diversifikasi Usaha dan Peningkatan

Daya Saing

Dinas Koperasi

UMKM, Dinperindag,

Disnakertransduk,

Dinbudpar- Jumlah UMKM yang memanfaatkan teknologi 20 - Program Peningkatan Produktivitas,

Pemasaran, dan Jaringan Usaha

- Jumlah UMKM yang mendapatkan ijin kesehatan 900 - Program Peningkatan Kerjasama

Perdagangan Internasional

- Jumlah KUD sektor Agribisnis yang difasilitasi

perkembangan usahanya

100 - Program Pengembangan

Sentra/Klaster Industri Potensial

- Jumlah UMKM yang menggunakan desain kemasan

produk

80 - Program Peningkatan Industri

Teknologi

- Jumlah wirausaha baru UMKM/kelompok 240 - Program Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja

- Jumlah anggota UMKM yang mengikuti pelatihan

peningkatan kualitas dan kapasitas produk

900 - Program Pengembangan Pariwisata

- Jumlah Waserda yang mendapatkan penguatan usaha

bidang retail

70 - Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata

- Pameran Produk Unggulan Daerah di luar negeri 7 negara

- Jumlah IKM TPT yang dilatih 150 Unit Usaha

Fasilitasi bantuan sarana produksi IKM TPT 7 paket

- Jenis produk unggulan berbasis OVOP yang

teridentifikasi

35 jenis

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 125

Page 133: rkpd 2012

Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan

Kinerja Tahun 2012KeteranganNo

IndikatorSKPD

- Sertifikasi uji mutu produk makanan olahan 20 Unit Usaha

- Jumlah IKM Aneka yang dilatih 90 Unit Usaha

- Fasilitasi sarana produksi IKM Aneka 8 paket

- Fasilitasi IKM Komponen Otomotif 13 paket

- Peningkatan sarana prasarana UPT 6 UPT

- Fasilitasi Forum Pengembangan Destinasi Pariwisata di

Kab/Kota

45 kawasan

- Penayangan Reportase Daya Tarik Wisata 35 DTW

- Pengembangan Destinasi berbasis Desa Wisata 20 DW

- Pengemasan keunikan lokal sebagai DTW 10 kegiatan

- Paritispasi pada event pariwisata Luar Negeri 3 event, 60 orang

- Pengelolaan TIC 6 lokasi

- Pelayanan informasi kepada calon wisatawan 20.000 orang

- Partisipasi BTM (Borobudur Travel Mart) 1 kali, 100 orang

- Gebyar Wisata Nusantara 150 orang

- Tourism Mart 100 orang

- Launching Visit Jawa Tengah 1 paket

- Jumlah tenaga kerja yang berkompeten 8500 orang

- Jumlah instruktur yang difasilitasi 60 orang

- Sarana prasarana Pelatihan 8 unit

3. Peningkatan kualitas sumber daya TK/BA/RA berakreditasi ≥ B 41,22% - Program Pendidikan Anak Usia Dinas Pendidikan,

manusia dan pelayanan sosial Dini (PAUD) Dinkes, BP3AKB,

dasar masyarakat denganAPK TK/BA/RA/TKLB 70,42% - Program Pendidikan Dasar Dinas Cipkataru,

fokus peningkatan pemerataan,SD/MI berakreditasi ≥ B 47,32% - Program Pendidikan Menengah Dinbudpar, Dinpora,

kualitas dan relevansi SMP/MTs berakreditasi ≥ B 43,15% - Program Pendidikan Non Formal

dan Informal

Badan Arpus, Dinas

pendidikan, peningkatan gizi, APK SD/MI/SDLB 109,06% - Program Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Kependidikan

Sosial

kesehatan ibu dan anak, APK SMP/MTs/SMPLB 100,49% - Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 126

Page 134: rkpd 2012

Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan

Kinerja Tahun 2012KeteranganNo

IndikatorSKPD

keterjangkauan air bersih dan APM SD/MI/SDLB 98,25% - Program Akses Pelayanan

Kesehatan Masyarakat

sanitasi, pengendalian dan APM SMP/MTs/SMPLB 77,79% - Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

pena Angka Putus Sekolah SD/MI/SDLB 0,16% - Program Pelayanan KB

Angka Putus Sekolah SMP/MTs/SMPLB 0,38% - Program Peningkatan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi

Angka Lulus Sekolah SD/MI/SDLB 97,44% - Program Pembinaan dan

Pengembangan Nilai Kekayaan dan

Keragaman Budaya

Angka Lulus Sekolah SMP/MTs/SMPLB 99,10% - Program Pengembangan dan

Pemberdayaan Pemuda

SMA/MA berakreditasi ≥ B 44,85% - Program Pembibitan, Pembinaan

dan Pemanduan serta

Pemasyarakatan Olahraga

SMK berakreditasi ≥ B 93,47% - Program Pengembangan Budaya

Baca

APK SMA/MA/SMK/SMALB 66,72% - Program Pelayanan dan Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial

APM SMA/MA/SMK/SMALB 51,33% - Program Keserasian Kebijakan

Peningkatan Kualitas Perempuan &

Anak

Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK/SMALB 0,08% - Program Peningkatan Kualitas Hidup

dan Perlindungan Perempuan dan

Anak

Angka Lulus Sekolah SMA/MA/SMK/SMALB 98,50% - Program Pelembagaan

Pengarusutamaan Gender dan Anak

Rasio SMA : SMK = 34 : 66 34 : 66

Jumlah desa vokasi 35 desa

Pasca Buta Aksara 2.500 kelompok

Operasional Penyelenggaraan Paket A 300 kelompok

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 127

Page 135: rkpd 2012

Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan

Kinerja Tahun 2012KeteranganNo

IndikatorSKPD

Operasional Penyelenggaraan Paket B 350 kelompok

Operasional Penyelenggaraan Paket c 410 kelompok

Taman Bacaan Masyarakat yang dikembangkan 140 desa

Jumlah pendidik kualifikasi S1/D4 3500 guru

Peningkatan kesejahteraan Guru Wiyata Bhakti 38.000 guru

- Prevalensi Balita dengan berat badan rendah /

kekurangan gizi

15,04%

Prevalensi Balita Gizi Buruk 2,84%

- Prevalensi Balita Gizi Kurang 12,20%

- Jumlah Kabupaten / Kota dengan pengembangan

kelembagaan Jamkesda

35 Kab/Kota

- Persentase Kab/Kota yang mengimplementasikan

Jamkesda

100%

- Angka Kematian Balita 12/1000 KH

- Cakupan Pelayanan kesehatan anak Balita 81%

- Angka Kematian Bayi 9/1000 KH

- Cakupan Kn 1 88%

- Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 86%

- Persentase Anak Usia 1 Th yang diimunisasi Campak 95%

- Angka Kematian Ibu 90/100.000 KH

- Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan

terlatih (%)

99%

- Prevalensi HIV 0,4

- Proporsi penduduk yang memiliki pengetahuan

komprehensif tentang HIV dan AIDS

70%

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 128

Page 136: rkpd 2012

Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan

Kinerja Tahun 2012KeteranganNo

IndikatorSKPD

- Angka kejadian tuberkulosis (insiden semua kasus/

100.000 penduduk/ tahun)

101

- Tingkat prevalensi tuberkulosis (per 100.000 penduduk) 228

- Tingkat kematian karena tuberculosis (per 100.000

penduduk)

<4,5

- Proporsi kasus TB yang ditemukan melalui DOTS 75

- Proporsi kasus TB yang disembuhkan melalui DOTS

(cure rate )

87

- Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk 0,025

- Angka Kesakitan DBD (per 100.000 penduduk) 50

- Angka Kematian DBD 1%

- Jumlah Keluarga Pra KS dan KS1 yang memperoleh

pelayanan KB

33.500 akseptor

- Proporsi RT dengan akses berkelanjutan terhadap :

- Air Minum Layak Perkotaan 63%

- Air Minum Layak Perdesaan 30,9%

- Sanitasi Layak 63%

- Pembinaan Organisasi Kesenian 120 orang

- Museum daerah yang dibina 3 museum

- Pelestarian Benda Cagar Budaya (BCB) 3 lokasi

- Pengembangan kewirausahaan pemuda 225 orang

- Pembinaan Organisasi Kepemudaan 72 OKP

- Jumlah atlit PPLPD (Pusat Pendidikan dan Latihan

Pelajar)

110 atlit

- Jumlah atlit PPOP (Pusat Pengembangan

Olahraga Prestasi)

450 atlit &100

pelatih

Dalam implementasinya

dilaksanakan oleh KONI Jateng

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 129

Page 137: rkpd 2012

Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan

Kinerja Tahun 2012KeteranganNo

IndikatorSKPD

- Layanan perpustakaan keliling yang terbina 35 unit

- Jumlah Pojok baca yang dikembangkan 3 lokasi

- Jumlah PMKS yang terehabilitasi :

- Penyandang cacat 360 orang

- Penyandang cacat eks kronis 560 orang

- Penderita Penyakit Menahun Terlantar (PPMT) 400 orang

- Penyandang cacat, penyandang bibir sumbing-katarak-

cacat lainnya

140 orang

- Penyandang cacat dalam loka bina karya 180 orang

- Anak Nakal/ABH 300 orang

- Anak Jalanan 360 orang

- Korban Narkoba 190 orang

-Tokoh Masyarakat 200 orang

- Penyantunan LU 520 orang

- LU non potensial 391 orang

- Komda Lansia 1 lbg

- Korban Tindak Kekerasan Pekerja Migran (KTK-PM)

yang terbina

618 orang

- Fasilitasi Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) 1000 orang

- Jumlah Jaminan Kesejahteraan Sosial Gotong Royong

(JKS-GR)

160 orang

- Pembinaan dan Pemberdayaan Karang Taruna 75 KT (610

anggota)

- Pemberdayaan dan kerjasama DU di bidang PMKS 1 unit DU

- Pembinaan dan pengembangan TKSS dan PSM 376 PSM

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 130

Page 138: rkpd 2012

Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan

Kinerja Tahun 2012KeteranganNo

IndikatorSKPD

- Panti sosial yang dikembangkan dan dibina 45 panti sosial

- Organisasi sosial yang dikembangkan dan dibina 51 orsos

- Ordes yang dikembangkan dan dibina 13 ordes

- Pemberdayaan TKSK 568 orang

- Akreditasi lembaga kesejahteraan sosial 27 Barehsos

- Peksos profesional dan TKSK yang bersertifikat 50 Peksos Dan

TKSS

- Pengelola bahresos dan urehsos yang kualitasnya

ditingkatkan

50 pengelola

Barehsos dan

Urehsos

- Jumlah tenaga penyuluh sosial swadaya masyarakat

yang ditingkatkan kualitasnya

125 tenaga

penyuluh sosial

- Raperda tentang Perlindungan Anak 1 dokumen

- Pengembangan Kabupaten/Kota Layanan Anak (KKLA) 12

kabupaten/kota

- Jaringan Perempuan Usaha Kecil Mikro 120 orang

- Jumlah SKPD dan kabupaten yang

mengimplementasikan PPRG

49 SKPD dan 5

Kab dengan IPG

rendah

- Persentase korban kekerasan berbasis gender dan anak

yang mengadu ke lembaga pelayanan terpadu

100%

- Implementasi Permendagri 15 tahun 2008 24 SKPD- Implementasi Pengarusutamaan Hak Anak 4 kab/kota

4. - Kondisi Jalan baik 86,16% - Program Pembangunan/Peningkatan

Jalan dan Penggantian Jembatan

- Kondisi Jalan sedang 13,52% - Program Penyediaan dan

Pengelolaan air baku

- Kondisi Jembatan Baik 78,12% - Pengembangan,pengelolaan dan

konservasi sungai, danau dan

Sumber Daya Air lainnya

- Kondisi Jembatan Sedang 21,17% - Program Pengembangan

Perhubungan Udara

Luas tanah yang dibebaskan untuk pembangunan JJLS 390.000m2 - Program Pengembangan

Perhubungan Laut

Dinas Bina Marga,

Dinas PSDA, Dinas

Hubkominfo, Dinas

ESDM, Ro. Keu

(Bankeu)

Peningkatan pembangunan

infrastruktur guna mendukung

pertumbuhan ekonomi dengan

fokus pembangunan, peningkatan

dan pemeliharaan jalan dan

jembatan, jaringan irigasi,

transportasi, perumahan

pemukiman, dan energi.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 131

Page 139: rkpd 2012

Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan

Kinerja Tahun 2012KeteranganNo

IndikatorSKPD

- Pemenuhan Air Baku 46% - Program Pengembangan

Perhubungan Darat

- Jumlah DAS kritis yang memperoleh penanganan dan

pengendalian konservasi

6 DAS - Program Pembangunan Perumahan

- Bandara A. Yani Semarang yang terbangun antara lain: - Program Ketenagalistrikan dan

Migas

-

- Panjang jalan akses menuju Bandara A. Yani 700 meter

- Urugan tanah, konstruksi apron, exit taxi way, gedung

terminal, dan sarana penunjang

50% APBN dan PT. Angkasa Pura I

- Luas tanah yang dibebaskan untuk pengembangan

Bandara Dewandaru Karimunjawa

3,5 Ha

- Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas / Terminal

Kendal antara lain :

1 Paket APBN

- Terminal Penumpukkan, pengerukan kolam

pelabuhan, jalan akses

- Panjang Rel KA double track di Pantura 35 km APBN

- Perlengkapan jalan

- Rambu 2.164 buah

- Marka 6.451.988 m

- Guardrail 11.579 beam

- Jumlah rumah yang terbangun untuk RTM 500 unit

- Rasio Elektrifikasi (RE) meningkat

2,45 %- Jaringan listrik pedesaan yang terbangun 10 kms

- Jumlah PLTMH yang terbangun 3 unit

- Jumlah PLTS SHS yang terbangun 777 unit

- Jumlah WKP panas bumi 1 unit

- Jumlah PLTS komunal yang terbangun 1 WKP

- Jumlah demplot biogas yang terbangun 9 lok

- Jumlah demplot pengolahan biofuel yang terbangun 2 lok

- Jumlah lokasi pemanfaatan biomassa 1 lok

- Jumlah demplot pemanfaatan gas rawa 3 lok

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 132

Page 140: rkpd 2012

Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan

Kinerja Tahun 2012KeteranganNo

IndikatorSKPD

5. - Rehabilitasi Rekonstruksi Erupsi Merapi : - Program Rehabilitasi/Pemeliharaan

Jalan dan Jembatan

- Jalan yang direhabilitasi 16.000 m (15 ruas

jalan)

- Program Pengendalian Banjir dan

Pengamanan Pantai

- Jembatan yang direhabilitasi 50 m (3 unit) - Program Peningkatan Sarana

Prasarana Kebinamargaan

- Kewenangan Provinsi sesuai RAD

- Rehabilitasi lahan dengan tanaman keras 3 paket (3 lokasi) - Program Pembangunan Perumahan

- Lokasi wisata yang direhabilitasi 1 lokasi - Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata

- Jumlah rumah yang terbangun kembali/terenovasi 1 paket - Program Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana

- Pembangunan jembatan di atas kolam broodstock

center

1 unit - Program Rehabilitasi Hutan dan

Lahan

- Pengadaan peralatan kolam dan hatchery 1 paket - Program Perikanan Budidaya

- Program Peningkatan Ketahanan

Pangan

- Mitigasi Bencana:

- Peta Risiko Bencana 1 buah

- Gladi Manajemen Bencana 2 kali

- Logistik dan Peralatan 1 paket

- Antisipasi bencana 1 paket

- Sarana dan Prasarana pengendali banjir dan

pengamanan pantai akibat banjir

200.000 lembar

karung plastik

- Penanggulangan akibat bencana alam 1 paket

- Pengadaan bahan jalan dan jembatan 1 paket

- Populasi sapi dan kambing -5 kelompok

peternak sapi

@40 ekor sapi; -

5 kelompok

peternak kambing

@40 ekor

kambing

- Untuk Rehab Rekon Merapi

menunggu perkembangan dari

Pemerintah Pusat (BNPB)

Penanggulangan bencana guna

memberikan perlindungan kepada

masyarakat terhadap ancaman dan

dampak bencana dengan fokus

rehabilitasi dan rekonstruksi untuk

memulihkan kondisi sosial ekonomi

masyarakat korban bencana Erupsi

Merapi dan fungsi-fungsi ekologis

serta mitigasi bencana.

Dinas Bina Marga,

Dinas PSDA, Dinas

Cipkataru, Dinas

Budpar, Dinas

Pertanian TPH,

Dinlutkan,

Dinakeswan, Ro Keu

(Bankeu)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 133

Page 141: rkpd 2012

Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan

Kinerja Tahun 2012KeteranganNo

IndikatorSKPD

6 - Luas hutan dan lahan yang terehabilitasi 25.000 Ha/thn - Program Rehabilitasi hutan dan

lahan

Dinhut, BLH, Dinas

ESDM

- Jumlah bibit penghijauan lingkungan 12.000 batang

(30 ha)

- Program Pengendalian Pencemaran

dan Kerusakan LH

- Jumlah bibit tanaman kehutanan untuk

peningkatan tutupan lahan dengan Multi Purpose

Trees Species (MPTS)

104.000 batang - Program Perlindungan dan

Konservasi Sumber Daya Alam

- Jumlah IPAL komunal industry kecil tapioka, alkohol, air

limbah domestik yang terbangun

3 unit -

-

- Program Peningkatan Ruang

- Jumlah bibit tanaman konservasi, Kehati dan kawasan

karst

3.000 batang; 3

kab; 8 ha

- Lahan pertambangan yang tereklamasi 3 lokasi

- Panjang sabuk pantai yang terbangun 800 m

- Jumlah mangrove 135.000 btg

- Jumlah Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 4 kawasan

7 - Jumlah aset tanah daerah yang bersertifikat 614 bidang - Program Pengelolaan Aset Daerah DPPAD, Biro Orpeg

- Program Penyelenggaraan

Pemerintahan Umum

- Program Penataan Administrasi

Kependudukan

2. Bersertifikat 5.316

3. Sertifikat jadi s/d Maret 2011

bertambah 5394. s/d Des 2011 target bertambah

500 sertifikat

5. Total s/d Des 2011=

(5.316+539+500)=6.355

6. Kekurangan (6.969-6.355)=614

bidang aset

- Jumlah SKPD yang menyusun Standar Pelayanan Publik

(SPP)

7 SKPD 2010=19 SKPD

2011=8 SKPD

2012=7 SKPD

- Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan e-KTP 35 Kab/Kota

Peningkatan daya dukung dan

daya tampung lingkungan guna

mengembalikan fungsi-fungsi

ekologis dengan fokus

rehabilitasi hutan dan lahan

kritis, penanganan pencemaran

lingkungan dan konservasi

sumberdaya alam.

Peningkatan tata kelola

pemerintahan yang baik dalam

rangka peningkatan akuntabilitas

dan pelayanan publik serta

pemeliharaan situasi dan kondisi

daerah agar lebih kondusif. Adapun

prioritas peningkatan tata kelola

pemerintahan yang baik difokuskan

pada optimalisasi pemanfaatan aset

daerah untuk meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD),

penyusunan Standar Pelayanan

Publik (SPP) dan peningkatan

administrasi kependudukan dalam

rangka mendukung persiapan

penerapan e-KTP.

Jumlah bibit tanaman kehutanan untuk meningkatkan

tutupan lahan pada kawasan lindung di luar kawasan

hutan dan daerah tangkapan air

76500 batang/

170 ha

1. Jumlah aset 10.897 bidang

dikonversi 6.321 bidang aset

berkembang karena geografis

menjadi 6.969 bid aset

Program Rehabilitasi dan Pemulihan

Cadangan Sumberdaya Alam

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 134

Page 142: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 135

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2012

Berdasarkan pada sasaran dan prioritas pembangunan sesuai yang tertuang

dalam Bab IV, maka guna mewujudkan pencapaian tujuan tahapan ketiga RPJMD

Tahun 2008-2013 yang merupakan tahap perwujudan masyarakat Jawa Tengah

yang semakin sejahtera, mandiri, berkemampuan dan berdaya saing tinggi,

direncanakan program dan kegiatan pembangunan secara menyeluruh

berdasarkan kewenangan urusan pembangunan di Jawa Tengah.

Adapun program dan fokus kegiatan yang mendukung pembangunan

secara menyeluruh tersebut dikelompokkan menjadi 26 kewenangan urusan wajib

dan 8 kewenangan urusan pilihan, sesuai pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 38

Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Masing-

masing urusan terdiri dari :

A. Kewenangan Urusan Wajib

1. Pendidikan

Program pendidikan yang akan dilaksanakan pada tahun 2012 adalah :

a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Fokus kegiatan diarahkan pada 3 (tiga) pilar pembangunan pendidikan

dengan penekanan pada upaya peningkatan mutu Pendidikan Anak

Usia Dini, dengan kegiatan pengembangan kelembagaan,

pengembangan sarana prasarana, kurikulum, pembinaan kesiswaan,

peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta

manajemen penyelenggaraan pendidikan.

b. Pendidikan Dasar

Fokus kegiatan diarahkan pada 3 (tiga) pilar pembangunan pendidikan

dengan penekanan pada upaya peningkatan mutu Pendidikan Dasar,

dengan kegiatan pengembangan kelembagaan, pengembangan

sarana prasarana, kurikulum, pembinaan kesiswaan, pengembangan

dan pengayaan sumber belajar Dikdas, peningkatan kualitas tenaga

Page 143: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 136

pendidik dan tenaga kependidikan, serta manajemen penyelenggaraan

pendidikan.

c. Pendidikan Menengah

Fokus kegiatan diarahkan pada 3 (tiga) pilar pembangunan pendidikan

dengan penekanan pada upaya peningkatan mutu Pendidikan

Menengah, dengan kegiatan pengembangan kelembagaan,

pengembangan sarana prasarana, kurikulum, pembinaan kesiswaan,

pengembangan dan pengayaan sumber belajar Dikmen, peningkatan

kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta manajemen

penyelenggaraan pendidikan.

d. Peningkatan Pendidikan Non Formal dan Informal

Fokus kegiatan diarahkan pada 3 (tiga) pilar pembangunan pendidikan

dengan penekanan pada upaya peningkatan mutu Pendidikan Non

Formal dan Informal, dengan kegiatan pengembangan kelembagaan,

pengembangan sarana prasarana, pembinaan warga belajar dan

pendidikan masyarakat, pengembangan kurikulum PNF, pembinaan

kesiswaan, pengembangan dan pengayaan sumber belajar PNF,

peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta

manajemen penyelenggaraan pendidikan.

e. Pendidikan Khusus

Fokus kegiatan diarahkan pada 3 (tiga) pilar pembangunan pendidikan

dengan penekanan pada upaya peningkatan mutu Pendidikan Khusus,

dengan kegiatan pengembangan kelembagaan, kesiswaan, kurikulum,

pengembangan dan pengayaan sumber belajar Pendidikan Khusus,

peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta

manajemen penyelenggaraan pendidikan.

f. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Fokus kegiatan memberikan kesempatan kepada pendidik dan tenaga

kependidikan guna meningkatkan kualifikasi dan kompetensi melalui

studi lanjut, pendidikan dan pelatihan, sertifikasi guru dan

Page 144: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 137

peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik

dan tenaga kependidikan.

g. Manajemen Pelayanan Pendidikan

Fokus kegiatan meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan

publik dalam penyelenggaraan pendidikan serta partisipasi

masyarakat.

h. Fasilitasi Pendidikan Tinggi

Fokus kegiatan mengoptimalkan peran Perguruan Tinggi dalam

pembangunan daerah, antara lain melalui kerjasama penjaringan

prestasi lulusan SMA/SMK berprestasi dan fasilitasi peningkatan

potensi mahasiswa.

i. Pendidikan Berkelanjutan

Fokus kegiatan memfasilitasi peningkatan wawasan kebangsaan,

kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam penyelenggaraan

pendidikan, antara lain melalui pembinaan nasionalisme pendidikan,

fasilitasi pendidikan untuk semua dan pengarustamaan gender dalam

pendidikan.

2. Kesehatan

Program kesehatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Perbaikan Gizi Masyarakat

Fokus kegiatan adalah peningkatan penjaringan, pencegahan dan

penanganan kasus gizi kurang dan gizi buruk melalui surveilance,

konseling, penyediaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan dan

asupan vitamin bagi ibu hamil dan balita serta penanganan penyakit

penyerta (TB anak, diare, ISPA).

b. Sumber Daya Kesehatan

Fokus kegiatan pemerataan tenaga kesehatan (dokter, dokter

spesialis, bidan, perawat dan sanitarian); peningkatan kualitas tenaga

kesehatan; tindak lanjut kerjasama dengan luar negeri; penyediaan

obat dan perbekalan kesehatan; pembinaan pengendalian dan

pengawasan dibidang farmasi, makanan minuman dan bahan

Page 145: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 138

berbahaya; pengembangan sistem informasi dan pengkajian bidang

kesehatan serta pemantapan perencanaan pembangunan kesehatan.

c. Akses Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Fokus prioritas kegiatan berkaitan dengan peningkatan pelayanan

kesehatan dasar dan sistem rujukan rumah sakit yang cepat dan tepat

melalui pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K), peningkatan kualitas PONED,

Penanganan terhadap penderita gangguan jiwa yang dipasung serta

peningkatan jaminan pelayanan bagi masyarakat miskin non kuota

Jamkesmas di 35 Kabupaten/Kota. Program Jamkesda merupakan

salah satu upaya untuk menurunkan kematian ibu.

d. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Fokus kegiatan surveilance, pencegahan, pengendalian dan

penanggulanan penyakit menular termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB)/

bencana dan penyakit tidak menular; melalui peningkatan kualitas

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN); penyuluhan, penemuan,

pengobatan kasus TB Paru; mengembangkan deteksi dini kanker leher

rahim dan promosi pola hidup sehat; meningkatkan penemuan kasus

HIV/AIDS melalui peningkatan pelayanan VCT; meningkatkan

kemitraan dengan kelompok peduli HIV/AIDS dan RS.

e. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Fokus kegiatan adalah promosi dalam rangka mendukung program

kesehatan dan meningkatkan kemandirian masyarakat untuk

mengatasi masalah kesehatan dan mewujudkan perilaku hidup bersih

dan sehat (termasuk penyalahgunaan Narkoba dan Zat Adiktif /

NAPZA).

f. Pengembangan Lingkungan Sehat

Fokus kegiatan peningkatan kualitas lingkungan (pemanfaatan air

bersih), rumah sehat, Tempat Tempat Umum (TTU), Tempat

Pengelolaan Makanan dan Minuman (TPM) melalui pemantapan

kebijakan.

Page 146: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 139

g. Farmasi dan Perbekalan Kesehatan

Fokus kegiatan peningkatan kualitas, penyediaan dan pemerataan

perbekalan kesehatan dalam jenis yang lengkap, jumlah yang cukup

dan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan termasuk bimbingan,

pengawasan dan pengendalian obat, makanan-minuman, bahan

berbahaya dan perbekalan kesehatan; pengembangan dan

pemanfaatan Obat Asli Indonesia (OAI) pada pelayanan kesehatan

formal.

3. Pekerjaan Umum

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pembangunan Jalan dan Jembatan.

Fokus kegiatan pada: Fasilitasi pembangunan jalan akses menuju

terminal penumpang Bandara Ahmad Yani Semarang; Fasilitasi

pembangunan JJLS di Jawa Tengah, Fasilitasi pembangunan jalan

lingkar (diantaranya : Lingkar Brebes – Tegal, Lingkar Selatan Pati,

Lingkar Sumpiuh, Lingkar Pemalang, Lingkar Utara Sragen); Fasilitasi

pembangunan jalan tol (Lanjutan Semarang – Solo & Solo – Sragen –

Mantingan); Fasilitasi pembangunan lanjutan ruas Cemorosewu,

Tawangmangu, Karanganyar.

b. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan.

Fokus kegiatan pada: Penanganan ruas jalan di wilayah timur yang

kondisi tanah dasarnya labil/ekspansif dengan konstruksi beton (rigid

pavement); Peningkatan aksesibilitas ruas jalan penghubung wilayah

Pantura – Pansela; Peningkatan ruas jalan perbatasan antar provinsi

dan Peningkatan ruas jalan yang mendukung pengembangan

perekonomian/kawasan strategis/pariwisata; serta Penggantian

jembatan yang kinerjanya sudah semakin menurun.

Sedangkan dukungan dari pusat diharapkan difokuskan untuk :

Peningkatan ruas jalan Pantura diantaranya : ruas Losari – Brebes, ruas

pantura timur di wilayah Kab. Pati dan Kab. Rembang (pelebaran 2-7-

Page 147: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 140

2); Peningkatan JJLS/pelebaran menjadi 7 m di ruas jalan Patimuan –

Sidareja – Jeruklegi (eks jalan Provinsi) dan jalan dalam Kota Cilacap;

Penanganan permanen ruas jalan Muntilan – Yogyakarta (Kawasan

Kaliputih, Jumoyo, Salam) yang terkena banjir lahar dingin;

Peningkatan kapasitas ruas jalan provinsi yang masuk dalam jalur

strategis nasional (Wiradesa – Kalibening – Wanayasa – Dieng,

Rembang – Blora – Cepu).

c. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

Fokus kegiatan pada : Pemeliharaan berkala jalan; Pemeliharaan Rutin

Jalan dan Jembatan; Rehabilitasi Jalan dan Jembatan; Pengendalian

program dan penanggulangan keadaan darurat/khusus untuk

menanggulangi ruas jalan kewenangan provinsi yang rawan bencana

alam longsor/ambles.

d. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan.

Fokus kegiatan pada : Pengadaan alat berat; Pengadaan dan

pendayagunaan bahan jalan dan jembatan; Perencanaan dan

pengawasan peningkatan jalan dan penggantian jembatan; Perbaikan

peralatan alat berat; Penyiapan program dan anggaran sistem jaringan

jalan/jembatan; Pembuatan leger jalan dan perhitungan lalu lintas;

Pemutakhiran data jembatan pendataan struktur jalan dan

Pemeliharaan dan peningkatan kompetensi laboratorium.

e. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa serta Jaringan

Pengairan Lainnya.

Fokus kegiatan Peningkatan kondisi sarana dan prasarana irigasi di 14

DI (15 Kab), operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Provinsi di

106 DI (86.252 Ha) yang termasuk di dalamnya penanggulangan

darurat prasarana dan sarana irigasi akibat bencana. Sedangkan

dukungan dari Pemerintah Pusat diharapkan difokuskan untuk kegiatan

operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Pusat di 31 DI seluas 298.879

Ha, pengembangan DI Cilopadang (Kab. Cilacap) dan DI Slinga (Kab.

Purbalingga); serta rehabilitasi DI Kaliwadas (Kab. Pekalongan dan

Page 148: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 141

Pemalang), DI Colo (Kab. Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Sragen dan

Karanganyar), DI Malahayu (Kab. Brebes) dan DI Comal (Kab.

Pemalang).

f. Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku.

Fokus kegiatan pada perbaikan dan pembangunan prasarana dan

sarana air baku melalui pembangunan Embung Sub DAS Kalong

(lanjutan) Kab. Kebumen, Embung Curug (lanjutan) Kab. Tegal,

Embung Triharjo Kab. Kendal, Embung Celep Kab. Sukoharjo, Embung

Sridadi Kab. Rembang, Embung Bumiayu Kab. Kendal, Embung Sub

DAS Blorong Hulu Kab. Kendal, Embung Gringsing Kab. Batang dan

Embung Desa Tlogo Kab. Rembang; serta operasi dan pemeliharaan

saluran air baku Klambu Kudu (Kab. Demak dan Kota Semarang).

Sedangkan dukungan dari Pemerintah Pusat diharapkan difokuskan

untuk kegiatan pembangunan Waduk Cileuweng (Kab. Kuningan dan

Brebes) dan Waduk Pidekso (Kab. Wonogiri); pembangunan Embung

Gubug (Kab. Boyolali), Embung Segoro Gunung (Kab. Karanganyar),

Embung Cikandang (Kab. Brebes), Embung Kali Sragi-Sengkarang (Kab.

Pekalongan), Embung Grawan (Kab. Rembang) dan Embung Musuk

(Kab. Boyolali) serta rehabilitasi Waduk Plumbon (Kab. Wonogiri).

g. Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai danau dan Sumber

Daya Air Lainnya.

Fokus kegiatan pada Peningkatan 7 Daerah Aliran Sungai (DAS/Sub

DAS) dan pembangunan Klante Rawapening, serta operasi dan

pemeliharaan prasarana dan sarana konservasi SDA di 6 Balai PSDA.

Sedangkan dukungan dari Pemerintah Pusat diharapkan difokuskan

untuk kegiatan pembangunan Waduk Jatibarang; pembangunan Cek

Dam Gandul (Kab. Boyolali) dan Embung Kwangen (Kab. Sragen); serta

rehabilitasi Waduk Cacaban (Kab. Tegal), Waduk Penjalin (Kab. Brebes)

dan Waduk Cengklik (Kab. Boyolali).

h. Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai.

Page 149: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 142

Fokus kegiatan pada perbaikan dan pembangunan prasarana dan

sarana pengendalian banjir dan pengamanan pantai melalui

peningkatan sarana dan prasarana pengendali banjir pada 7 sungai

(Sungai Blukar, Waridin, Bulanan, Kuto, Bodri, Silandak dan Siangker);

serta penanggulangan darurat akibat bencana banjir se-Jawa Tengah.

Sedangkan dukungan dari Pemerintah Pusat diharapkan difokuskan

untuk kegiatan penanganan Sungai Bengawan Solo; rehabilitasi Sungai

Cimeneng, Sungai Cikawung, Sungai Serayu, Sungai Keruh, Sungai

Kabuyutan dan Sungai Babakan; normalisasi Sungai Progo, Sungai

Juana, Sungai Wulan, Sungai Lusi, Sungai Banjir Kanal Barat (Kota

Semarang), Sungai Banjir Kanal Timur (Kota Semarang) dan Sungai

Bringin (Kota Semarang); perbaikan pintu air Wilalung (Kab. Kudus)

dan Demangan (Kota Surakarta); pengamanan Pantai Sluke dan Kragan

(Kab. Rembang), Kedung Semat (Kab. Jepara), Jeruk Sari (Kab.

Pekalongan) dan Randusanga Kulon (Kab. Brebes); proses

pembangunan Waduk Matenggeng (Kab. Cilacap dan Kab. Ciamis);

serta penanganan banjir lahan dingin Gunung Merapi melalui

penanganan secara bertahap pada Sungai Pabelan, Sungai Krasak dan

Sungai Woro.

i. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkotaan dan Pedesaan.

Fokus kegiatan pada pembangunan sarana prasarana Agropolitan,

pembangunan prasarana dan sarana perumahan penunjang Kawasan

Wisata dan Revitalisasi Kawasan Tradisional/Cagar Budaya, penataan

Kawasan perbatasan serta revitalisasi kawasan perkotaan kumuh di

PKN dan PKW.

j. Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi.

Fokus kegiatan pada peningkatan penyediaan sarana dan prasarana

sanitasi dan Air Bersih, Peningkatan pelayanan air minum (SPAM

Bregas: Brebes, Tegal, Slawi), Peningkatan Pengelolaan Persampahan

Regional, Peningkatan Sanitasi Komunal dan Sistem Pengelolaan Air

Page 150: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 143

Limbah, pendampingan Program Kebijakan Pembangunan Air Minum

dan Sanitasi (Pamsimas, Pokja AMPL dan PPSP).

k. Pembangunan dan Pengelolaan Bangunan Gedung serta

Pengembangan Jasa Konstruksi.

Fokus kegiatan pada peningkatan layanan uji laboratorium dan

informasi jasa konstruksi, pemberdayaan dan pengawasan jasa

konstruksi serta pengawasan teknis pengelolaan dan penyelenggaraan

gedung negara.

4. Perumahan

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Pembangunan Perumahan

Fokus Kegiatan pada program ini adalah fasilitasi perbaikan perumahan

rumah tidak layak huni dan stimulan pembangunan rumah bagi RTM

dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang meliputi

pembangunan PSD pada Kasiba/Lisiba, pembangunan rusunawa dan

pembangunan rumah sehat sederhana, serta stimulan perbaikan dan

pembangunan rumah dan sarpras akibat bencana.

b. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

Fokus kegiatan pada program ini adalah fasilitasi perbaikan lingkungan

permukiman berbasis masyarakat, Pembinaan dan Pengendalian

Pembangunan Perumahan di Daerah melalui kelembagaan BKP4K

(Badan Koordinasi Pengendalian Pembangunan Perumahan

Permukiman), fasilitasi Penanganan Lingkungan Perumahan dan

Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK), sebagai amanah

dari UU. No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman.

5. Penataan Ruang

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Perencanaan Tata Ruang

Page 151: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 144

Fokus kegiatan peningkatan kinerja penataan ruang, penyusunan

Rencana Rinci Tata Ruang penjabaran dari RTRWP, penyusunan

Indikasi Arahan Zonasi Sistem Provinsi, fasilitasi sosialisasi Perda RTRW

Kabupaten/Kota, pembinaan dan fasilitasi penyusunan Rencana Rinci

Tata Ruang sebagai penjabaran dari RTRW Kabupaten/Kota.

b. Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Tata Ruang

Fokus kegiatan Peningkatan kinerja POKJA Pengendalian Pemanfaatan

Ruang BKPRD Provinsi Jawa Tengah, fasilitasi peningkatan peran serta

masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang, koordinasi dan

fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang lintas kabupaten/kota

utamanya dalam pengendalian pemanfaatan kawasan lindung dan

lahan pertanian serta kawasan rawan bencana alam.

6. Perencanaan Pembangunan

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan

Daerah

Fokus kegiatan diarahkan untuk peningkatan kualitas aparatur

perencana melalui pengiriman diklat, lokakarya, seminar dan

pelaksanaan FGD; penelitian pengembangan dan penerapan IPTEK;

serta pengendalian dan evaluasi program/kegiatan APBN/APBD pada

SKPD Provinsi dan 35 Kabupaten/Kota.

b. Perencanaan Pembangunan Daerah

Fokus kegiatan pada penyusunan 1 (satu) buah Dokumen Peraturan

Gubernur tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun

2012; Fasilitasi penyelenggaraan rangkaian Musrenbang Provinsi

(Forum SKPD, Musrenbangwil, Dialog Interaktif Eksekutif - Legislatif);

Fasilitasi sinergitas perencanaan Pusat - Daerah (Musrenbang

Nasional); Kesepakatan Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan

Jateng - Jabar, Jateng - Jatim, Jateng - DIY dan Regional Jawa - Bali.

c. Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Page 152: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 145

Fokus kegiatan pada Fasilitasi koordinasi dan sinkronisasi pembangunan

perekonomian daerah, pemetaan potensi ekonomi daerah Pati, Kudus,

Jepara, Rembang dan Blora (Pakujembara) dan Surakarta, Boyolali,

Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten (Subosuka

Wonosraten); Pelaksanaan program PEL di 35 Kabupaten/Kota;

Fasilitasi dan sinkronisasi pembangunan agropolitan/minapolitan di 10

Kabupaten; Fasilitasi penanganan kawasan Dieng di 5 Kabupaten;

Primatani di 12 Kabupaten; Penyusunan Model pengelolaan dan

pengembangan mangrove di 2 Kabupaten dan rencana pengembangan

unit perbenihan rakyat di 3 Kabupaten.

d. Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya

Fokus kegiatan pada Pengembangan KHPPIA/SDM Dini Tahap II di 7

Kabupaten; Implementasi penanggulangan GAKI di 29 Kabupaten/Kota;

Fasilitasi Perencanaan Pembangunan Bidang Pendidikan (APM dan PUS)

SD/MI di 6 Kabupaten/Kota dan SMP/MTs di 14 Kabupaten;

Perencanaan pembangunan pedesaan melalui stimulasi sarana

Pemerintahan Desa di 7.810 desa, 476 desa berkembang, 760 desa

untuk kearsipan, kesehatan 500 desa dan 29 desa vokasi; Identifikasi

sarana prasana prioritas aparatur di 48 SKPD; Sosialisasi Indeks

Demokrasi Indonesia (IDI) di 35 Kabupaten/Kota; Penyusunan

Perencanaan Pembangunan TMMD Reguler di 9 Desa dan Sengkuyung

di 61 Desa; Fasilitasi dan advokasi Penyusunan Strategi

Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) di 35 Kabupaten/Kota;

Pendampingan dan Penguatan PUG/ARG di 35 Kabupaten/Kota dan

seluruh SKPD Provinsi; Fasilitasi Perencanaan bidang Perlindungan

Anak; dan Fasilitasi perencanaan bidang Kependudukan untuk

mencapai target unmedneed sebesar 8,4% dan DO KB sebesar 9,43%.

e. Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam

Fokus kegiatan pada Fasilitasi dan koordinasi perencanaan bidang

infrastruktur dan pengembangan wilayah; Bantuan Keuangan Tahun

2013; kegiatan APBN, Pendampingan WISMP dan PISP tahun 2012;

Page 153: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 146

Pengembangan intermoda transportasi kawasan Juwan a- Jepara –

Kudus – Pati (Wanarakuti) dan peningkatan Kerjasama Pemerintah dan

Swasta (KPS) dalam pembangunan infrastruktur.

7. Perhubungan

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pengembangan Perhubungan Darat.

Fokus kegiatan peningkatan pelayanan dan pengembangan

keselamatan perhubungan di 10 (sepuluh) wilayah UPP (wilayah Pati,

Semarang, Pekalongan, Magelang, Surakarta, Banyumas, Boyolali,

Wonogiri, Kebumen, Brebes), pengembangan Angkutan Sungai dan

Penyeberangan serta peningkatan dan pemeliharaan perlintasan

sebidang.

b. Pengembangan Perhubungan Laut.

Fokus kegiatan pengoperasian Kapal Motor Cepat Kartini 1 dan Kapal

Kemujan, Fasilitasi Pengembangan Pelabuhan dan Keselamatan

Pelayaran di Jateng.

c. Pengembangan Perhubungan Udara.

Fokus kegiatan Fasilitasi Bandara A. Yani Semarang, Bandara Adi

Soemarmo Surakarta, Bandara Ngloram Cepu serta pengadaan tanah di

Bandar Udara Dewandaru Karimunjawa, pemantauan dan pengawasan

ruang udara di Jateng, Pembinaan dan pemantauan usaha angkutan

udara, Posko Angkutan Haji di Bandara Adi Soemarmo Surakarta.

d. Pos, Telekomunikasi, Meterologi dan SAR.

Fokus kegiatan koordinasi dan optimalisasi pelaksanaan kewajiban

pelayanan universal bidang telekomunikasi dan internet pedesaan,

fasilitasi penyelenggaraan radio siaran bergerak, penertiban dan

pengawasan jasa titipan.

8. Lingkungan Hidup

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Page 154: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 147

Fokus kegiatan pengendalian dan pemulihan lingkungan akibat

pencemaran dari UMKM/IKM, menengah/besar, pertanian, domestik,

rumah sakit, hotel, transportasi, pembinaan laboratorium lingkungan,

implementasi produksi bersih, penanganan limbah B-3, penegakan

hukum lingkungan dan penetapan kelas air sungai serta peningkatan

kebersihan dan keteduhan lingkungan perkotaan serta pedesaan

(ADIPURA) dengan menitikberatkan pada Pembangunan IPAL komunal

industri kecil, Rekomendasi IPLC 15 perusahaan di Jawa Tengah,

Prokasih 125 perusahaan se-Jateng, Proper 80 industri, Pemantauan

kualitas air 130 titik untuk kebutuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

LH Sungai Lintas Kabupaten/Kota dan pemantauan kualitas sampel air

limbah UMKM 20 titik se–Jateng, Penetapan kelas air dan penghitungan

daya tampung sungai Tuntang, Peningkatan Kinerja Laboratorium

Lingkungan di Jawa Tengah, Pengumpulan Bahan Keterangan

(PULBAKET) 9 usaha/industri dan penyelesaian Sengketa Lingkungan

Hidup 10 usaha/kegiatan, Penataan rekomendasi AMDA/UKL-UPLL,

Penanganan Limbah B3, Penerapan teknologi ramah lingkungan dan

Penyusunan KLHS pada kawasan prioritas/pengembangan strategis

Jawa Tengah.

b. Pengembangan Jasa Lingkungan Kawasan-Kawasan Konservasi Laut

dan Hutan

Fokus kegiatan fasilitasi kerjasama penanganan kerusakan lingkungan

kawasan Dataran Tinggi, Daerah Tangkapan Air dan Kawasan Prioritas,

Daerah Resapan Air, Rawan Bencana serta Sumber Air menitikberatkan

pada kegiatan penerapan teknologi dan kerjasama pengendalian

kerusakan/pencemaran lingkungan secara vegetatif maupun sipil teknis

di Kabupaten Karanganyar, Boyolali, Magelang, Wonosobo,

Banjarnegara, Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Tegal,

Pemalang, Semarang, Kota Salatiga; dan Fasilitasi perbaikan lingkungan

kawasan prioritas dan daerah resapan air oleh para pemanfaat air di

DAS Garang, Serayu.

Page 155: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 148

c. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Fokus kegiatan identifikasi permasalahan dan fasilitasi penanganan

kawasan lindung di luar kawasan hutan dan Daerah Tangkapan

Air/Resapan sekitar Mata Air serta pelestarian keanekaragaman hayati,

pemberian penghargaan kepada masyarakat/kelompok masyarakat

pelaku konservasi dan yang berjasa dalam pengelolaan lingkungan

serta penanganan dampak sosial masyarakat yang bermasalah di

bidang lingkungan menitikberatkan pada kegiatan Fasilitasi program

stimulasi pengembangan K-3 di sekitar WKO di Kabupaten Grobogan,

Boyolali, Sragen dan konservasi kawasan karst; Fasilitasi penilaian dan

pemberian penghargaan LH (KALPATARU); Fasilitasi penyediaan bibit

tanaman konservasi bagi masyarakat se-Jateng; dan Pengembangan

usaha tani konservasi pada lahan kritis, DAS Daerah Tangkapan.

d. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Fokus kegiatan fasilitasi pengendalian aspek lingkungan pada

pengelolaan ruang terbuka hijau di 4 wilayah perkotaan yaitu

Kabupaten Wonosobo, Banyumas, Tegal, Kota Surakarta dan penyiapan

penghitungan daya tampung dan/atau daya dukung lingkungan Sub

DAS Serayu, Pemali, Gung.

e. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Fokus kegiatan Rehabilitasi kerusakan lingkungan pantai yang terkena

abrasi menitikberatkan pada kegiatan Pembangunan sabuk pantai

untuk penanganan abrasi pantai sepanjang 800 m di Kab. Demak,

Kendal, Pekalongan, Penanaman mangrove untuk mencegah terjadinya

kerusakan ekosistem pesisir secara vegetatif 135.000 mangrove di

Kabupaten Pati, Pekalongan, Brebes, Pemalang, Cilacap; Penanganan,

Mitigasi, Adaptasi dan Pencegahan Kerusakan Lingkungan Akibat

Bencana/Gangguan Lingkungan dan Pemanasan Global; Terbangunnya

sumur pantau air tanah dan alat GWLR 4 unit di Kab. Kudus,

Pekalongan, Tegal Pemalang, Terbangunnya sumur resapan dalam 4

lokasi (Kab. Pati, Kudus, Klaten dan Boyolali); Terbangunnya sumur

Page 156: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 149

resapan dangkal di 6 lokasi (Kab. Grobogan, Rembang, Pati, Kudus,

Jepara dan Blora); dan Terbangunnya demplot reklamasi lahan bekas

pertambangan di 3 Kab (Kab. Tegal, Pemalang dan Brebes) serta

penyusunan DED Reklamasi lahan bekas pertambangan di 3 lokasi

(Grobogan, Blora dan Wonogiri).

f. Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup

Fokus kegiatan pelatihan, peningkatan kapasitas kelembagaan dan

peningkatan aksi kepedulian masyarakat dan aparat dalam pengelolaan

sumber daya alam dan lingkungan hidup; Sinkronisasi dan evaluasi

program penanganan lingkungan hidup, Pembelajaran Lingkungan

Hidup Bagi Tokoh Masyarakat/Kader Lingkungan dan Kaum

perempuan; Fasilitasi Peningkatan Kualitas Lingkungan di Pondok

Pesantren di Kabupaten Batang; ADIWIYATA; Pelaksanaan Gerakan

Penanganan Lingkungan melalui Rangkaian Peringatan HKG PKK,

Harganas & Gerakan Wanita Tanam Pohon; Fasilitasi Penyiapan dan

Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tingkat Provinsi

dan Nasional se-Jateng; Fasilitasi Peringatan Hari Lingkungan Hidup

Agro Expo dan Gelar Teknologi Lingkungan.

g. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan LH

Fokus kegiatan pengembangan basis data dan informasi lingkungan,

penyediaan data dan informasi sumberdaya alam, daerah rawan

bencana serta kualitas lingkungan hidup menitikberatkan pada kegiatan

Penyusunan dan Penerbitan Buku Status Lingkungan Hidup Daerah

(SLHD) 100 set, Penyusunan dan Penerbitan Buku Statistik Lingkungan

Hidup Jawa Tengah 70 set dan Penyusunan/Penerbitan Bulletin Warta

Lingkungan Hidup Jawa Tengah 400 set.

9. Pertanahan

Program yang akan dilaksanakan adalah Program Penataan penguasaan,

pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dengan fokus kegiatan

dalam program diatas, pada Tahun 2012 diarahkan pada upaya

Page 157: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 150

pemenuhan kebutuhan akan data/informasi pertanahan, peningkatan

akses masyarakat dan aparat desa dalam penguasaan tanah serta

penurunan kasus pertanahan baik dalam alih fungsi lahan yang tidak

sesuai peruntukannya dan alih fungsi pemanfaatan tanah kas desa yang

menjadi aset Pemerintah Provinsi (HP dan HGU).

10. Kependudukan Dan Catatan Sipil

Program yang akan dilaksanakan adalah Program Penataan Administrasi

Kependudukan dengan fokus kegiatan Pembinaan dan fasilitasi

penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil (Adminduk

dan Capil) di 35 Kabupaten/Kota; Pengembangan Online Sistem Aplikasi

SIAK dari Kabupaten/Kota ke Provinsi dan Provinsi ke Pusat serta

Pembinaan kebijakan penyelenggaraan Adminduk.

11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

Fokus kegiatan keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan

perempuan melalui fasilitasi dan advokasi kebijakan pengembangan

pada 12 Kabupaten/Kota Layak Anak, penyusunan Perda Perlindungan

Anak, peningkatan kapasitas partisipasi perempuan dalam politik dan

advokasi peningkatan partisipasi politik perempuan pada partai politik.

b. Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Fokus kegiatan penguatan kelembagaan PUG dan PUHA di tingkat

Provinsi dan Kabupaten/Kota, fasilitasi dan advokasi kebijakan yang

responsif gender dan anak dalam dokumen perencanaan dan

kebijakan lainnya, fasilitasi dan advokasi anggaran responsif gender

melalui pengintegrasian penyusunan Perencanaan dan Penganggaran

Responsif Gender (PPRG) kedalam dokumen perencanaan di seluruh

SKPD Provinsi dan 5 Kabupaten dengan IPG rendah, pedoman umum

penganggaran dan indikator kinerja, 35 Kabupaten/Kota memahami

Pedoman PPRG, 10 Kabupaten/Kota mampu menyusun dokumen ARG,

pembentukan dan pengembangan P2TP2A, pengembangan materi KIE

Page 158: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 151

PUG, pengembangan sistem informasi gender dan anak, fasilitasi

Penguatan dan Pengembangan pada 12 Kabupaten/Kota Layak Anak.

c. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak

Fokus kegiatan peningkatan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar

bagi perempuan dan anak; peningkatan kualitas hidup perempuan dan

anak di segala bidang pembangunan; penanganan dan pencegahan

kekerasan berbasis gender dan anak termasuk tindak pidana

perdagangan orang (trafficking); advokasi dan fasilitasi peningkatan

peran dan posisi perempuan dalam proses pengambilan keputusan

serta perlindungan perempuan kelompok perempuan rentan; fasilitasi

dan advokasi anak yang berhadapan dengan hukum; fasilitasi dan

advokasi perlindungan perempuan dan anak di daerah rawan

bencana.

d. Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan

Fokus kegiatan penguatan organisasi kemasyarakatan dalam

pelaksanaan PUG dan PUHA; pemberdayaan masyarakat berperspektif

gender dan anak yang diarahkan dalam kerangka penanggulangan

kemiskinan; dan peningkatan partisipasi peran serta anak dalam

pembangunan.

12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pelayanan Keluarga Berencana

Peningkatan dan perluasan cakupan serta kualitas dan kuantitas

sarana prasarana pelayanan KB terhadap 1,4 juta Pasangan Usia Subur

(PUS) yang belum ber-KB di 6 Kabupaten/Kota yang unmetneed tinggi

serta 8 Kabupaten/Kota yang DO-nya tinggi; peningkatan peran serta

masyarakat dan lembaga masyarakat serta perusahaan dalam

mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui KB.

b. Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

Page 159: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 152

Peningkatan peran kelompok Pengelolaan Informasi dan Konsultasi

Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) melalui berbagai program

yang responsif terhadap kebutuhan remaja sehingga meningkatkan

kualitas remaja dalam memahami kesehatan reproduksi,

mempersiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja; peningkatan

pencegahan dan penanggulangan NAPZA, PMS dan HIV/AIDS di

sekolah dan masyarakat.

c. Pengembangan Model Operasional BKB, Posyandu dan PAUD

Pengembangan model integrasi operasional BKB, Posyandu dan PAUD;

peningkatan kualitas BKB, peningkatan peran lembaga masyarakat

dalam ber-KB dan KS; terwujudnya layanan informasi dalam

pelaksanaan KB-KS; difokuskan pada kegiatan fasilitasi TMKK, Kesatuan

Gerak PKK KB Kesehatan, Bhayangkara, KB Kesehatan, KB lestari dan

Harganas; peningkatan peran kelompok Bina Lingkungan Keluarga,

Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia.

d. Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB Mandiri

Peningkatan peran serta masyarakat dalam kesertaan pelaksanaan KB

Mandiri termasuk KB Pria; peningkatan akses bagi masyarakat miskin

dalam memperoleh pelayanan KB; Fasilitasi pendampingan/magang

kelompok UPPKS Mandiri/Paripurna.

e. Promosi Kesehatan Ibu Bayi dan Anak melalui Kelompok Bina Keluarga

dan Bina Balita

Peningkatan Komitmen, partisipasi dan minat Institusi Masyarakat

Pedesaan/Perkotaan (IMP) terhadap KB-KS melalui fasilitasi TMKK,

Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan, Bhayangkara KB Kesehatan, KB

Lestari, Keluarga Sejahtera (Harganas), Bhakti Sosial Muslimat NU,

Aisyiyah, PGRI dan Hari Ibu; peningkatan peran kelompok Bina

Lingkungan Keluarga, Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan

Bina Keluarga Lansia; Pembentukan jejaring kelembagaan keluarga

kecil berkualitas, Temu Kader IMP, pelaksanaan Jambore dan

Perkemahan Bhakti Saka Kencana.

Page 160: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 153

13. Sosial

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)

dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Fokus Kegiatan pada Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan

Rawan Sosial Ekonomi Wanita Rawan Sosial Ekonomi; Pemberdayaan

Sosial KAT; Fasilitasi Peningkatan Kesejahteraan bagi Perintis

Kemerdekaan/Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya difokuskan

dan diprioritaskan pada Warakawuri, Perintis Kemerdekaan dan

Keluarganya, Veteran dan keluarganya; Fasilitasi dan koordinasi

Program Keluarga Harapan (PKH); Fasilitasi Penyusunan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Keberhasilan Pembangunan Kesejahteraan

Sosial.

b. Program Pemberdayaan Kelembagaan kesejahteraan Sosial

Fokus kegiatan pada Pengembangan Sistim Jaminan Sosial Gotong

Royong (JS-GR), Penyuluhan Sosial dalam rangka peningkatan kualitas

tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial, Pemberdayaan dan

Kerjasama Dunia Usaha dibidang Kesejahteraan Sosial, Monitoring dan

Pengawasan Pelaksanaan Penarikan Undian di Jawa Tengah,

Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK),

Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kesejahteraan Sosial Sukarela

dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Pembinaan dan Pengembangan

Orsos yang bergerak dibidang Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS),

Pembinaan dan Pemberdayaan Karang Taruna, Rintisan Pelaksanaan

Akreditasi lembaga kesejahteraan sosial, Rintisan pelaksanaan

sertifikasi bagi pekerja sosial profesional dan tenaga kesejahteraan

sosial, Bimbingan Teknis organisasi manajemen entrepreneurship bagi

pengelola Balai Rehabilitasi Sosial dan Unit Rehabilitasi Sosial,

Page 161: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 154

Bimbingan Teknis Tenaga penyuluh sosial swadaya masyarakat

difokuskan dan diprioritaskan pada Tenaga Penyuluh.

c. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Fokus kegiatan pada Rehabilitasi Sosial terhadap anak nakal, anak

jalanan dan eks penyalahgunaan narkoba, Tokoh Masyarakat;

Rehabilitasi Sosial terhadap Penyandang Cacat, Eks Penyandang

Penyakit Kronis, Penderita Penyakit menahun terlantar, Penyandang

Cacat Bibir sumbing dan katarak, Penyandang cacat lewat Fasilitasi Unit

Pelayanan Sosial Keliling (UPSK); Fasilitasi Penyantunan terhadap lanjut

usia potensial, non potensial dan Lembaga; Peningkatan sarana dan

prasarana panti-panti Pemda Jawa Tengah; Penanganan dan

pemberian bantuan sosial terhadap pekerja migran dan korban tindak

kekerasan; Fasilitasi Rehabilitasi Psikososial dan Reintegrasi sosial bagi

korban kekerasan.

d. Program Pembinaan Eks penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana,

PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya)

Fokus kegiatan pada Pelayanan sosial terhadap Tuna Sosial difokuskan

dan diprioritaskan pada PGOT, Eks Napi, Eks WTS dan Penyandang

HIV/AIDS; Penjaringan dan pendampingan sosial bagi PGOT dan

kelompok rentan lainnya; Penjaringan Tuna Sosial.

e. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Fokus kegiatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat masyarakat dalam

menghadapi bencana alam secara cepat dan tepat baik sebelum

bencana (Pra bencana), pada saat (tanggap darurat) maupun sesudah

terjadinya bencana (pasca bencana).

14. Ketenagakerjaan

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja

Fokus kegiatan fasilitasi penempatan tenaga kerja melalui:

1) Mekanisme AKL, AKAD, AKAN, pengembangan kewirausahaan;

Page 162: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 155

2) Pemberian fasilitas dan mendorong sistem pendanaan pelatihan

berbasis masyarakat; 3) Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja

(BKO, BKK, JMF dan PBJ).

b. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Fokus kegiatan Penyiapan tenaga kerja yang kompeten, produktif

dan berdaya saing melalui : 1) Pendidikan formal dan informal,

pelatihan kerja dan pengembangan di tempat kerja serta uji

kompetensi sertifikasi tenaga kerja; 2) Meningkatkan kompetensi

pengelola dan instruktur lembaga penyelenggara pelatihan pemerintah

(BLK/LLK) atau swasta (LPK Swasta/LPK Perusahaan) dan

meningkatkan peran serta dan partisipasi lembaga – lembaga

pendidikan dalam penyiapan kualitas tenaga kerja;

3) Menyelenggarakan kerjasama dengan lembaga penyelenggara

pendidikan dan pelatihan tenaga kerja; 4) Pengadaan sarana dan

prasarana pelatihan dan keterampilan bagi calon tenaga kerja di BLK;

5) Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur BLK.

c. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Fokus kegiatan penciptaan suasana hubungan industrial yang harmonis

melalui : 1) Penetapan upah minimum, 2) Fasilitasi penyelesaian

prosedur perselisihan hubungan industrial, 3) Pembinaan lembaga

ketenagakerjaan, 4) Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja;

5) Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum

terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, serta pemantauan kinerja

lembaga penyalur tenaga pengendalian dan pembinaan lembaga

penyalur tenaga kerja.

15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM

Fokus pada Fasilitasi Pegawasan, pengendalian dan akuntabilitas

Koperasi Primer dan sekunder tingkat Provinsi melalui: a) Bintek

pengendalian sistem pengendalian internal koperasi 90 orang,

Page 163: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 156

Pengendalian, pembinaan dan pengawasan KSP dan USP Koperasi pada

350 koperasi; b) Perencanaan koordinasi dan sinergitas model sistem

penguatan KUMKM melalui pembentukan 1 koperasi dan 1 UMKM

pada Kabupaten/Kota yang memiliki sistem penguatan terpadu;

c) Pengembangan koperasi sentra-sentra ekonomi kerakyatan di 35

Kabupaten/Kota.

b. Pengembangan Diversifikasi Usaha dan Peningkatan Daya Saing

Fokus kegiatan: a) fasilitasi perlindungan produk UMKM melalui

penerbitan P-IRT bagi 900 UMKM di 35 Kabupaten/Kota; b) Pengurusan

Sertifikat Merk bagi 80 UMKM; dan c) fasiitasi pengembangan koperasi

dibidang agribisnis perdesaan melalui Pengembangan kualitas usaha,

sarana prasarana dan permodalan Koperasi di wilayah perdesaan

melalui temu usaha, aplikasi teknis dan magang pengembangan

koperasi pertanian di bidang agribisnis di 7 Kabupaten (35

Kabupaten/Kota).

c. Pengembangan Permodalan dan Jaringan Kemitraan Usaha

Fokus kegiatan : peningkatan dan pengembangan permodalan, linkage

program jaringan usaha, kemitraan, asosiasi KSP/USP/Koperasi Jasa

Keuangan Syariah (KJKS)/Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) melalui

fasilitasi akses permodalan KSP/USP/KJKS/UJKS, pengembangan

jaringan usaha/kemitraan/lingkage program, fasilitasi penyalur KUR

250 KSP/USP/KJKS/UJKS, Terbinanya LKM dibidang usaha simpan

pinjam 250 KSP/USP/KJKS/UJKS, Aplikasi sistem komputerisasi 4

KSP/USP/KJKS/ UJKS, peningkatan legalitas LKM menjadi koperasi 100

KSP/USP/KJKS/ UJKS lokasi Provinsi, 35 Kabupaten/Kota.

d. Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha, fokus

kegiatan : a) peningkatan kualitas produk sentra, penyediaan sarana

dan prasarana pendukung usaha bagi 211 UMKM dan fasilitasi

pemasaran produk UMKM melalui kegiatan kemitraan, misi dagang,

pameran dan gelar kiprah KUMKM 9 event dan pengembangan trading

house 1 paket; b) Fasilitasi penumbuhan wirausaha baru dan

Page 164: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 157

peningkatan kualitas produk sentra 240 UMKM lokasi 35

Kabupaten/Kota.

e. Peningkatan kualitas SDM Koperasi dan UMKM.

Fokus kegiatan: Peningkatan Penguatan Kualitas SDM melalui

peningkatan ketrampilan manajerial dan teknis SDM KUMKM di bidang

usaha, peningkatan kompetensi SDM pengelola KJKS/UJKS,

peningkatan kerjasama lembaga kompetensi SDM dengan sertifikasi

profesi pada 1.000 UMKM (35 Kabupaten/Kota).

16. Penanaman Modal

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;

Fokus pelaksanaan yaitu untuk : Meningkatnya kualitas dan kuantitas

informasi investasi kepada calon investor dan tercapainya realisasi

investasi meliputi profil 6 sektor usaha, promosi, temu usaha nasional

dan internasional serta up date website potensi investasi; Meningkatkan

jumlah kerjasama investasi dan kerjasama dalam negeri dengan

provinsi potensial serta kerjasama luar negeri.

b. Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi;

Fokus pelaksanaan yaitu untuk : Meningkatkan persetujuan realisasi

investasi, menurunkan gangguan keamanan penanaman modal dan

mempermudah aturan pelaksanaannya investasi, meningkatkan

kerjasama Pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/Kota Jawa Tengah

dalam menarik investasi, meningkatkan sinergitas perencanaan

pengembangan investasi antara pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota

c. Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah.

Fokus pelaksanaan yaitu untuk : Meningkatkan jumlah dan kualitas

infrastruktur pendukung investasi melalui kualitas jalan akses ekonomi

desa ke kota, peningkatan kualitas pelabuhan untuk ekspor/impor dan

dermaga peti kemas, meningkatkan kualitas bandara, peningkatan

energi telekomunikasi, air dan fasilitas kesehatan terkait investasi.

Page 165: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 158

17. Kebudayaan

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pembinaan dan Pengembangan Nilai Kekayaan dan Keberagaman

Budaya

Fokus kegiatan pembinaan dan pengembangan nilai, kekayaan dan

keragaman budaya, penyusunan data base budaya, promosi budaya,

serta fasilitasi kerjasama pengelolaan kekayaan budaya dan

permuseuman.

b. Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Fokus kegiatan pembinaan kepada organisasi dan masyarakat

kelompok penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

18. Kepemudaan dan Olah Raga

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pengembangan dan Pemberdayaan Kepemudaan

Fokus kegiatan antara lain pengembangan kewirausahaan pemuda

berbasis klaster, peningkatan keterampilan pemuda, pembinaan sarjana

penggerak pembangunan di pedesaan (SP3), peningkatan dan

pengembangan generasi muda meliputi pendidikan nasionalisme, nilai-

nilai agama dan pendidikan karakter pemuda, peningkatan daya tangkal

pemuda terhadap pengaruh destruktif, serta peningkatan kepedulian

pemuda terhadap lingkungan.

b. Pemberdayaan Lembaga/Organisasi Kepemudaan

Fokus kegiatan pengembangan kapasitas dan kualitas

kelembagaan/organisasi kepemudaan antara lain melalui pemantapan

paskibraka, keikutsertaan dalam pertukaran pemuda antar negara

(PPAN), serta revitalisasi organisasi kepemudaan dan kepramukaan

termasuk organisasi pelajar dan mahasiswa.

Page 166: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 159

c. Pembibitan, Pembinaan dan Pemanduan serta Pemasyarakatan

Olahraga.

Fokus kegiatan antara lain penyelenggaraan Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Pelajar Daerah (PPLPD), penyelenggaraan kompetisi olahraga,

pengembangan olahraga unggulan daerah, pengembangan olahraga

rekreasi dan kesegaran jasmani, serta pemassalan olahraga.

d. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan/Organisasi Olahraga.

Fokus kegiatan antara lain peningkatan mutu dan manajemen

organisasi olahraga, peningkatan kualitas SDM olahraga,

pengembangan dan pemanfaatan iptek olahraga, serta pengembangan

industri olahraga.

e. Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Fokus kegiatan antara lain peningkatan kualitas dan kuantitas sarana

dan prasarana olahraga bagi PPLPD dan klub olahraga pelajar/sekolah,

pengembangan data dan informasi keolahragaan, serta pengembangan

pola kemitraan.

19. Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.

Fokus kegiatan peningkatan fungsi koordinasi Komunitas Intelijen

Daerah (KOMINDA) di 35 Kabupaten/Kota, Pengawasan Orang Asing di

4 Kabupaten/Kota, koordinasi Pengamanan Wilayah di 35

Kabupaten/Kota, peningkatan koordinasi dan pemantapan kerjasama

antar daerah Kabupaten dan daerah perbatasan dalam rangka

peningkatan keamanan, peningkatan ketahanan ekonomi berbasis

kearifan lokal di 3 wilayah perbatasan, serta fasilitasi pembinaan

tranmas bagi petugas pengamanan.

b. Pengembangan Wawasan Kebangsaan;

Fokus kegiatan peningkatan kesadaran bela negara sebanyak 7

kegiatan, peningkatan pemahaman ideologi negara melalui 2 kali

kegiatan, penguatan rekonsiliasi elemen masyarakat dalam kerangka

Page 167: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 160

peningkatan wasbang melalui 2 kali kegiatan rekonsiliasi, pemeliharaan

dan pengembangan seni serta budaya daerah melalui 4 kali kegiatan,

pemeliharaan keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama serta

antar penghayat kepercayaan melalui dialog antar umat beragama

sebanyak 60 peserta, pemeliharaan solidaritas dan kesatupaduan

masyarakat serta akulturasi budaya melalui penyelenggaraan 4 kali

kegiatan serta pengkajian penanganan masalah sosial kemasyarakatan

sebanyak 2 kali kegiatan.

c. Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan;

Fokus kegiatan peningkatan apresiasi nilai-nilai kebangsaan,

pendayagunaan potensi organisasi kemasyarakatan melalui 2 kali

kegiatan dengan 60 peserta, pemeliharaan hubungan etnisitas dengan

negara sebanyak 60 peserta, penguatan penghayatan ideologi Pancasila

bagi aparatur dan elemen masyarakat, peningkatan etika budaya politik

dalam kerangka penguatan wawasan kebangsaan dan ideologi negara

serta fasilitasi pendidikan wawasan kebangsaan bagi masyarakat

pinggiran dan marginal dengan melibatkan 15 lembaga.

d. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan;

Fokus kegiatan fasilitasi pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini

Masyarakat (FKDM) sebanyak 12 kali kegiatan, Forum Komunikasi dan

Temu Konsultasi (FORKOMKON) penanganan tramtibum sebanyak 3

kegiatan, peningkatan kapasitas masyarakat sipil dalam penyelesaian

konflik sosial sebanyak 50 peserta, harmonisasi ruang publik dalam

rangka kondusifitas daerah dengan target sasaran 500 orang.

e. Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat;

Fokus kegiatan peningkatan dan penguatan peran politik ormas/LSM

dan Tomas/Toga sebanyak 250 orang, penguatan sistem dan

implementasi kelembagaan politik pemerintah dengan melibatkan 280

orang, penguatan sistem dan implementasi kelembagaan parpol

dengan anggota 225 orang, penguatan potensi politik masyarakat,

pendidikan politik bagi elemen masyarakat, penguatan sistem dan

Page 168: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 161

implementasi Pilkada serta penguatan budaya dan etika politik

masyarakat melalui penyelenggaraan FGD dengan 180 peserta.

f. Peningkatan Kemampuan Perlindungan Masyarakat (LINMAS) dan

Rakyat Terlatih (RATIH)

Fokus kegiatan fasilitasi kesejahteraan anggota Hansip/Linmas se

Jateng sebanyak 3 kegiatan, pembinaan dan pengerahaan

Hansip/Linmas se-Jateng, peningkatan keterampilan PAM Lingkungan

bagi Komandan Satlinmas sebanyak 35 orang, peningkatan

keterampilan penyelamatan di air dan menyelam sebanyak 60 orang,

monitoring dan evaluasi pemberdayaan Satlinmas, peningkatan

kemampuan Linmas di daerah rawan kamtibmas, peningkatan

kemampuan Linmas di wilayah perbatasan, peningkatan ketrampilan

Linmas dalam pengamanan lokasi bencana, peningkatan kemampuan

Linmas di daerah suhu politik tinggi, peningkatan ketrampilan Linmas

Siaga Merapi serta kegiatan operasional Menwa sebanyak 400 orang.

g. Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

Fokus kegiatan peningkatan koordinasi penyelenggaraan kerjasama

tramtib di daerah perbatasan, pengendalian dan penanganan

ketenteraman dan ketertiban umum, pengawasan, pengendalian dan

evaluasi kegiatan polisi pamong praja, kerjasama pengembangan

kemampuan aparat polisi pamong praja, peningkatan kapasitas aparat

dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa di daerah.

h. Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat;

Fokus kegiatan penyuluhan pencegahan penyalahgunaan Napza, Miras

dan penyakit masyarakat lainnya.

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Page 169: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 162

Fokus kegiatan penyusunan 7 Perda dan disahkannya 6 Perda Provinsi;

penyuluhan, pembinaan serta penindakan penegakan Perda Provinsi;

pengembangan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi (SJDI)

hukum; sosialisasi produk hukum; pelayanan penyelesaian sengketa

hukum; penghormatan HAM; serta koordinasi antar lembaga dalam

penyelesaian hukum.

b. Penyelenggaraan Pemerintahan Umum

Fokus kegiatan fasilitasi peningkatan penyelenggaraan pemerintahan

Desa/Kelurahan dan Kecamatan; penguatan peran Gubernur sebagai

wakil Pemerintah Pusat; penyusunan data dan kode wilayah

administrasi pemerintahan; penyusunan basis data Rupabumi/

Toponimi; penyusunan analisis pengembangan wilayah perbatasan;

fasilitasi tatakelola penataan dan pemetaan wilayah administrasi

pemerintahan antara lain melalui pembangunan 9 pilar batas dan

terpeliharanya 350 pilar batas daerah Provinsi Jawa Tengah – Jawa

Barat dan Jawa Timur; pengendalian pelaksanaan kinerja SKPD dan

bantuan/pembangunan daerah di 35 Kabupaten/Kota; pelaporan dan

analisis pelaksanaan pembangunan; peningkatan kegiatan prestasi

Jateng di tingkat nasional; pengembangan Simbangda; monitoring

dan evaluasi pemanfaatan DAK; koordinasi dan fasilitasi

dukungan pembangunan infrastruktur di Kabupaten/Kota se-Jawa

Tengah; pengendalian pelaksanaan dana Tugas Pembantuan (TP);

pertanggungjawaban pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah daerah

melalui penyusunan LKPJ, LAKIP dan EKPPD Provinsi Jawa Tengah;

peningkatan pelayanan ibadah haji (TPHD); Forum Komunikasi

Pendayagunaan Aparatur Negara Daerah (FORKOMPANDA); fasilitasi

penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 6 urusan wajib;

penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada SKPD;

pengukuran indeks kepuasan masyarakat melalui penerapan sertifikasi

ISO; Implementasi reformasi birokrasi Provinsi Jawa Tengah;

penyusunan Indeks Tata Kelola Kepemerintahan yang baik (good

Page 170: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 163

governance); evaluasi pelaksanaan Waskat; dukungan pelaksanaan

Inpres 5/2004; pelaksanaan Standar Kompetensi Jabatan Struktural

Eselon I, II, III dan IV; penyusunan standarisasi biaya kegiatan dan

honorarium biaya pemeliharaan dan standarisasi harga pengadaan

barang tahun 2013; Pembuatan naskah dan himpunan

sambutan/makalah/keynote speakers; perencanaan pengkajian dan

pengembangan Diklat; koordinasi, mediasi dan fasilitasi

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan lintas Kabupaten/

Kota di Wilayah Bakorlin I, II dan III; inventarisasi, pengelolaan dan

pengamanan barang milik daerah.

c. Peningkatan Pelaksanaan Otonomi Daerah

Fokus kegiatan peningkatan kapasitas dalam rangka peningkatan daya

saing; pengembangan kapasitas daerah yang berkelanjutan untuk

desentralisasi; sinkronisasi, sinergitas implementasi pembagian urusan

pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota; Desk Pilkada di 4

Kabupaten/Kota Provinsi Jateng; Analisis dan penyusunan LPPD dan

ILPPD; implementasi proses penggantian antar waktu (PAW) anggota

DPRD; fasilitasi penyelenggaraan otonomi daerah yang bertumpu pada

kapasitas daerah.

d. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi.

Fokus kegiatan pengembangan teknologi informasi melalui

pengembangan Sistem Informasi Jawa Tengah On line (SIJOLI) yang

didukung oleh aplikasi sistem informasi penunjang lainnya, seperti

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD), Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Sistem Informasi

Pengendalian Pembangunan Daerah (SIMBANGDA), Sistem Informasi

Kepegawaian (SIMPEG), Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

e. Peningkatan Kerjasama Pemerintah Daerah

Fokus kegiatan peningkatan kerjasama Pemda dengan Lembaga

Pemerintah dan Non Pemerintah dalam dan luar negeri.

f. Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan daerah

Page 171: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 164

Fokus kegiatan peningkatan penerimaan, penggalian dan penambahan

sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah termasuk penyediaan sarana

dan prasarananya serta pengelolaan keuangan daerah.

g. Pengelolaan Aset Daerah

Fokus kegiatan sertifikasi 100 bidang aset, penyelesaian 348 bidang,

500 patok dan 100 label kepemilikan; asuransi aset Provinsi meliputi

Gedung dan kendaraan; optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan

aset-aset milik Provinsi; penyempurnaan dan penggabungan jaringan

pengelolaan aset; revaluasi nilai aset serta pengawasan dan penertiban

pelanggar pemanfaatan aset.

h. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan

Kepala Daerah

Fokus kegiatan pengawasan internal secara berkala pada 94 Obrik;

penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemda; Pemeriksaan

Khusus/Strategis atas perintah pejabat berwenang serta Monitoring dan

Evaluasi, pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH; tindak

lanjut hasil temuan pengawasan; Koordinasi Pengawasan yang lebih

komprehensif dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah.

i. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparat

Pengawasan

Fokus kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan

Aparatur Pengawasan sebanyak 6 kegiatan..

j. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat daerah

Fokus kegiatan pembahasan 9 Raperda Provinsi Jawa Tengah;

Penyiapan, pengkajian dan penelahaan peraturan Perundangan-

undangan; Ekspose Interaktif Dewan melalui media elektronik dan

media cetak; kunjungan kerja dan kunjungan lapangan DPRD; reses

DPRD; pertemuan/dialog DPRD dengan Pakar, LSM, Pers dan

masyarakat; seminar DPRD; liputan kegiatan DPRD.

k. Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH/WKDH

Page 172: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 165

Fokus kegiatan koordinasi Pimpinan Daerah di 35 Kabupaten/Kota.

l. Penyelenggaraan Kepegawaian dan Perangkat Daerah

Fokus kegiatan pendidikan aparatur meliputi Diklat Teknis sebanyak

950 orang, Fungsional 560 orang, Kepemimpinan; pengadaan CPNS

Provinsi dan fasilitasi pada 35 Kabupaten/Kota, pengangkatan CPNS

dan kenaikan pangkat PNS; mutasi PNS; pengambilan Sumpah PNS;

penataan jabatan struktural, fungsional; tes potensi pejabat struktural

Provinsi dan fasilitasi pada 35 Kabupaten/Kota; ujian kedinasan;

layanan administrasi kepegawaian; pemetaan dan evaluasi kinerja

jabatan struktural dan fungsional; sosialisasi peraturan perundang-

undangan kepegawaian; pemberian tanda jasa; pengembangan

layanan administrasi kepegawaian; pemberian uang duka PNS yang

meninggal dunia; check up kesehatan dan perawatan serta pengobatan

bagi PNS; pembekalan bagi PNS yang akan purna tugas dan tenaga

honorer yang tidak bisa diangkat sebagai CPNS; penyelesaian

pelanggaran disiplin PNS; Evaluasi penempatan PNS dalam jabatan

fungsional umum.

m. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah Daerah

Fokus kegiatan Pembangunan/Penyempurnaan/Rehabilitasi Gedung

kantor dan penyediaan kendaraan dinas dalam rangka peningkatan

pelayanan publik.

n. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah daerah

Fokus kegiatan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM aparatur

pemerintah melalui Bimbingan Teknis (Bintek).

21. Ketahanan Pangan

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Peningkatan Ketahanan Pangan

Fokus kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman

Pangan seluas 12.975 Ha di 35 Kabupaten/Kota; Pengembangan

Perbenihan padi, jagung dan kedelai di 3 BBTPH dan 44 kebun benih;

Peningkatan sertfikasi benih padi, jagung, kedelai, sayur 6.725 Ha di

Page 173: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 166

BPSB; Pengembangan Cadangan Pangan Jawa Tengah di Jawa Tengah;

Penanaman dan Intensifikasi Tebu di 26 Kabupaten; Peningkatan

produksi dan produktivitas menggunakan benih/bibit unggul seluas 20

Ha di 13 Kabupaten; Peningkatan Produksi Peternakan melalui

pengembangan VBC 40 ekor di Jawa Tengah, Revitalisasi Persusuan 28

unit, restrukturisasi perunggasan 5 lokasi, pengembangan kawasan

terpadu 5 paket di Jawa Tengah.

b. Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan

Fokus kegiatan Pengembangan Diversifikasi Konsumsi dan

Penganekaragaman Pangan di Jawa Tengah.

c. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

Fokus kegiatan Penanganan Sertifikasi dan Pelabelan serta Pengawasan

Batas Maksimum Residu (BMR) Buah dan Sayuran Segar melalui

sertifikasi PRIMA III di Jawa Tengah.

22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Peningkatan Partisipasi Masyarakat,

Fokus kegiatan melalui penguatan Peran Aktif Masyarakat melalui

Gerakan Bhakti Gotong Royong Masyarakat desa/kelurahan di Jawa

Tengah; pemasyarakatan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna di

Pedesaan; pemantapan Koordinasi dan Keterpaduan Program

Pemberdayaan Masyarakat; peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam

Pengembangan Posyandu di Jawa Tengah; pengembangan dan

Pelestarian Adat istiadat Dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat;

Pemberdayaan Sosial Budaya Masyarakat dalam Rangka Peningkatan

Pemahaman tentang Hak Anak sebagai Anggota Masyarakat; fasilitasi

Pengembangan Partisipasi Masyarakat dalam Menunjang PNPM Mandiri

Pedesaan di Jawa Tengah.

b. Fasilitasi Pengembangan Masyarakat Desa,

Fokus kegiatan perencanaan partisipatif pembangunan masyarakat

desa; perlombaan desa dan kelurahan, sistem pendataan profil

Page 174: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 167

desa/kelurahan, fasilitasi bantuan 476 desa berkembang;

pengembangan kapasitas pemerintahan desa/kelurahan;

Pemberdayaan Masyarakat Pemberian Makanan Tambahan Anak

Sekolah (P2M-PMTAS).

c. Penguatan Kelembagaan Masyarakat.

Fokus kegiatan revitalisasi 90 unit pasar desa/tradisional, 90 UED-SP

dan 116 Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD) dan 200 lembaga

usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) serta 30 unit Badan

Usaha Milik Desa (BUMDES); penguatan kelembagaan Tim Koordinasi

PNPM – Mandiri; koordinasi dan Fasilitasi Masyarakat pelaksanaan

kebijakan penanganan kemiskinan.

23. Statistik

Program yang akan dilaksanakan adalah Program Pengembangan

Data/Informasi/Statistik Daerah, dengan fokus kegiatan pengumpulan,

penyusunan, pengolahan, analisis serta penyajian data dan informasi

statistik sesuai dengan kebutuhan perencanaan pembangunan daerah.

24. Kearsipan

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

Fokus kegiatan pembenahan kearsipan di 290 desa, pembinaan

kearsipan, pengembangan sistem jaringan informasi kearsipan,

peningkatan Sumber Daya Aparatur bidang kearsipan 500 orang dan

evaluasi kearsipan di 116 desa.

b. Penyelamatan Dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah.

Fokus kegiatan fasilitasi akuisisi dan penilaian arsip di Jateng;

Kerjasama Pengelolaan Kearsipan; Program Arsip Vital; Peningkatan

Kualitas Informasi Arsip; Penyimpanan dan Pelestarian 500 berkas arsip

Statis dan Digitalisasi Arsip Statis.

c. Peningkatan Pemasyarakatan Kearsipan Kepada Masyarakat

Fokus kegiatan pemasyarakatan kearsipan melalui pameran kearsipan.

d. Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi

Page 175: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 168

Fokus kegiatan pengembangan layanan informasi kearsipan.

25. Komunikasi dan Informatika

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Fokus kegiatan Fasilitasi peningkatan pelayanan informasi; Pembuatan

buletin/majalah/tabloid; Pengembangan Sumber Daya Informasi;

Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Informasi; Pengembangan Pengelolaan

Sistem Informasi; Diseminasi peraturan dan perundangan penyiaran;

Pemantauan penyiaran; Pengawasan Isi siaran di 23 Kabupaten/Kota;

Pembentukan Pokmas pemantau penyiaran; Fasilitasi proses perijinan

pada 45 lembaga penyiaran; peningkatan Pusat Informasi Bencana

(PIB) Provinsi Jawa Tengah; optimalisasi pemanfaatan teknologi

informasi.

b. Kerjasama Informasi dan Media Massa

Fokus kegiatan Dialog interaktif /pidato/siaran langsung/spot; Fasilitasi

sosialisasi pengarusutamaan gender di Media Massa, rubrik dan

sosialisasi pembangunan Jawa Tengah, konferensi pers dan peliputan,

sinkronisasi bidang kehumasan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;

Fasilitasi Forum Komunikasi Media tradisional (FK-Metra); Sosialisasi

hasil pembangunan melalui Ormas/LSM; Penyelenggaraan Keterbukaan

Informasi Publik dan Kemitraan dengan Media Lokal.

c. Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi

Fokus kegiatan Analisis naskah Berita dan Pendapat Umum serta

Diskusi Hasil Analisis terkait dengan kebijakan dan hasil-hasil

pembangunan; Pemuatan Informasi Pembangunan melalui Media

Massa; Sosialisasi dan fasilitasi Penerapan hasil penelitian dan

pengembangan

d. Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Kehumasan.

26. Perpustakaan

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

Page 176: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 169

a. Pengembangan Budaya Baca

Fokus kegiatan meningkatkan minat dan budaya membaca masyarakat

dengan fokus kegiatan antara lain promosi minat baca masyarakat,

pengembangan gerakan nasional gemar membaca pengembangan

otomasi perpustakaan daerah dan pendidikan bagi pemakai

perpustakaan serta pengembangan pojok baca.

b. Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Perpustakaan

Fokus kegiatan mengembangkan sarana prasarana perpustakaan,

meningkatkan presentase semua jenis perpustakaan dan meningkatkan

kualitas SDM perpustakaan dengan fokus antara lain, pengembangan

perpustakaan, pengembangan layanan perpustakaan, in house training

kepribadian dan ketrampilan, terisolasi atau terbelakang,

pengembangan jaringan kemitraan perpustakaan, pelatihan dan Bintek

bagi pengelola perpustakaan, organisasi perpustakaan dan

kepustakawanan, pengembangan dan perbaikan sarana prasarana

perpustakaan serta penambahan koleksi untuk perpustakaan

desa/kelurahan, keliling, rumah ibadah.

c. Penyelamatan dan Pelestarian Koleksi Perpustakaan

Fokus kegiatan melestarikan koleksi perpustakaan yang bernilai tinggi

dan mengandung unsur sejarah difokuskan pada penerbitan literatur

sekunder monitoring dan evaluasi pelaksanaan UU no. 4 tahun 1990,

alih media koleksi deposit (digital) dan transliterasi koleksi bahan

pustaka kuno & buletin perpustakaan.

B. Kewenangan Urusan Pilihan

1. Pertanian

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pengembangan Agribisnis

Fokus kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura 14

komoditas di 16 Kabupaten/Kota, Penanganan Panen, Pasca Panen dan

Pemasaran TPH di 35 Kabupaten/Kota, Pengelolaan Lahan Usaha Tani

TPH, Pengembangan Alsintan mendukung Produksi Tanaman Pangan

Page 177: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 170

dan hortikultura dengan pengujian 1 paket dan pengadaan alsintan 1

paket; Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman Perkebunan

untuk 6 komoditas di 29 Kabupaten; Optimalisasi Balai Inseminasi

Buatan melalui produksi semen beku 345.000 dosis.

b. Peningkatan Kesejahteraan Petani

Fokus kegiatan Pengembangan Usaha Pengelolaan Jasa Alsintan (UPJA)

di 35 Kabupaten/Kota, Peningkatan SDM dan Pemberdayaan

Kelembagaan P4S 12 angkatan di 12 Kabupaten/Kota; Fasilitasi

Lumbung Pangan Masyarakat melalui penyediaan cadangan pangan di

Jawa Tengah; Pengembangan Balai Penyuluhan Model dan Pos

penyuluhan Pedesaan di 35 Kabupaten/Kota; Fasilitasi Kebutuhan Dasar

Penyuluh melalui penyediaan sarana/alat peraga penyuluh se-Jawa

Tengah; Peningkatan Kapasitas SDM dan Kompetensi SDM Penyuluh

dan Pelaku Utama/Usaha melalui pelatihan peningkatan SDM penyuluh

dan THL-TBPP se Jawa Tengah; Kegiatan Peningkatan dan Penguatan

Kelembagaan Petani Perkebunan melalui pelatihan dan pertemuan

pengembangan jejaring kelembagaan se-Jawa Tengah.

2. Kehutanan

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Rehabilitas hutan dan lahan

Fokus kegiatan Fasilitasi bantuan bibit, perbenihan dan pengembangan

budidaya tanaman kehutanan di 20 Kabupaten, Pengembangan

perbenihan tanaman hutan di 5 Kabupaten, Rehabilitasi dan

penanganan DAS pada 8 DAS di 9 Kabupaten, Pengembangan usaha

hutan rakyat dan aneka usaha kehutanan di 6 Kabupaten.

b. Pembinaan dan penertiban Industri hasil Hutan

Fokus kegiatan Pengembangan Pengelolaan Hasil Hutan, Pemasaran

Hasil Hutan dan Restrukturisasi Industri Kehutanan di 8 Kabupaten,

Pembinaan Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Hasil Hutan di

BPPHH Wil I, Pembinaan Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan

Hasil Hutan di BPPHH Wil II, Pembinaan Pengendalian dan Pengawasan

Page 178: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 171

Pemanfaatan Hasil Hutan di BPPHH Wil III, Pembinaan Pengendalian

dan Pengawasan Pemanfaatan Hasil Hutan di BPPHH Wil IV.

c. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

Fokus kegiatan Pengembangan Jasa Lingkungan di 8 Kabupaten,

Pemantapan Pengendalian Penatausahaan Hasil Hutan dan

Pemanfaatan Hutan di 5 Kabupaten, Inventarisasi Hutan dan

Pengembangan Informasi Sumber Daya Hutan.

d. Perencanaan dan Pengembangan Hutan

Fokus kegiatan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan

Kehutanan, Koordinasi dan Pengendalian Perencanaan Pengelolaan

Hutan di 35 Kabupaten/Kota.

e. Rehabilitasi Perlindungan dan Konservasi Hutan

Fokus kegiatan Pengembangan Kawasan Pelestarian Alam Tahura KGPA

Mangkunegoro I, Pembangunan Kawasan Pelestarian Alam Kebun Raya

Baturraden, Rehabilitasi Pengelolaan dan Pengamanan Tahura KGPA

Mangkunegoro I (Pendampingan DAK Kehutanan).

f. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Deviosa Sumber Daya Alam

Fokus kegiatan Penatagunaan Hutan di 6 Kabupaten.

g. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Fokus kegiatan Perlindungan dan Pengamanan Hutan di 35

Kabupaten/Kota.

h. Pengelolaan dan pemanfaatan Kawasan Sumber Daya Hutan

Fokus kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Flora Fauna dan

Peningkatan Peran Serta Masyarakat di Bidang Kehutanan di 5

Kabupaten.

i. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan

Fokus kegiatan Pembangunan Daerah Penyangga Kawasan Konservasi

dan Pengendalian Pengelolaan Hutan Lindung di 11 Kabupaten,

Pengembangan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di 9

Kabupaten.

3. Energi dan Sumber Daya mineral

Page 179: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 172

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Peningkatan SDM Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Fokus kegiatan peningkatan kemampuan dan kapasitas tenaga teknis di

bidang energi dan sumber daya mineral melalui kegiatan bintek

pertambangan di 2 Kab. (Kab. Banjarnegara dan Kebumen), pembinaan

usaha pertambangan terhadap eks pengusaha tambang maupun PETI

dan penyusunan dokumen perencanaan tahun 2013 dan LKPJ Gubernur

Bidang ESDM serta terlaksananya sinergitas progam pembangunan dan

monev Bidang ESDM di 35 Kabupaten/Kota.

b. Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah

Fokus kegiatan penyusunan profil investasi, peningkatan promosi dan

kerjasama, pembinaan, pengawasan, penertiban dan pengendalian

usaha pertambangan dan air tanah (termasuk PETI dan pemanfaatan

air tanah tanpa ijin), pengembangan teknologi tepat guna, penataan

kawasan dan daerah resapan serta pemenuhan air baku di daerah

rawan kering dan identifikasi potensi sumber daya mineral dan air

tanah serta peningkatan pelayanan perijinan/rekomendasi usaha

pertambangan dan pemanfaatan air tanah, sehingga dapat

mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan

melalui pembangunan sumur bor daerah rawan kering 3 unit di Kab.

Purbalingga, Banyumas dan Magelang, penyediaan data potensi air

tanah dari survey geolistrik di 3 lokasi (Kabupaten Kendal, Grobogan

dan Batang), pembangunan sumur gali/pasak 22 unit di Kabupaten

Blora, Rembang, Pati, Kendal, Batang, Klaten dan Sukoharjo,

penyusunan peta konservasi air tanah di 3 CAT meliputi Kabupaten

Karanganyar, Boyolali, Kudus, Pati, Pekalongan dan Pemalang serta

antiklinorium Rembang, penanganan kebutuhan air baku pasca

bencana Gunung Merapi (Kab. Klaten), tersedianya 2 unit peralatan

pemotong batu dan grafir batu untuk peningkatan nilai tambah bahan

tambang di Kabupaten Purbalingga dan Kebumen.

c. Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas

Page 180: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 173

Fokus kegiatan peningkatan rasio elektrifikasi melalui pembangunan

jaringan listrik pedesaan (10 kms) di Kabupaten Cilacap, Kebumen,

Magelang, Pati dan Blora, pengembangan pembangkit energi alternatif

yaitu pembangunan 3 unit PLTMH di daerah terpencil di Kabupaten

Cilacap dan Pekalongan, Terbangunnya 1 Unit PLTS Komunal di

Banyumas dan 777 unit PLTS SHS di daerah terpencil (Kabupaten

Sragen, Wonogiri, Boyolali, Batang, Banyumas, Banjarnegara dan

Rembang), pengembangan desa mandiri energi melalui pengembangan

energi baru terbarukan yaitu pembangunan demplot biogas di 9

Kabupaten (Kabupaten Batang, Wonosobo, Banyumas, Kebumen,

Klaten, Pekalongan, Tegal, Brebes, Pemalang), demplot pengolahan

biofuel di 2 Kabupaten (Kabupaten Karanganyar dan Cilacap),

pemanfaatan biomassa di Kota Magelang, Identifikasi dan

pengembangan potensi gas rawa di (Kabupaten Magelang, Purworejo

dan Cilacap), pengembangan panas bumi melalui lelang 1 WKP Panas

Bumi Telomoyo, pelaksanaan wasdal usaha pertambangan panas bumi

di 4 WKP (Kabupaten Semarang, Pemalang, Brebes, Benyumas, Tegal,

Wonosobo, Banjarnegara), pengawasan manajemen dan operasional

ketenagalistrikan (captive power & EBT), wasdal jasa usaha penunjang

distribusi migas dan LPG, evaluasi dan penyusunan Rencana Umum

Ketenagalistrikan Daerah, penyusunan DED PLTMH di Pekalongan serta

audit energi gedung perkantoran Pemerintah Provinsi.

d. Pengembangan Mitigasi Bencana Alam dan Geologi

Fokus kegiatan meliputi pemetaan potensi mineral pasir di kawasan

Merapi, pemetaan daerah rawan bencana geologi vulkanik di 3

Kabupaten (Kabupaten Banyumas, Tegal dan Pemalang), tektonik di 3

Kabupaten (Kabupaten Cilacap, Kebumen dan Purworejo), geologi tata

lingkungan di 4 Kabupaten (Kabupataen Purworejo, Kebumen,

Temanggung dan Banjarnegara), geologi detail di 3 Kabupaten

(Kabupaten Purbalingga, Kebumen dan Purworejo) dan pemasangan

alat pantau (early warning system) pada daerah rawan longsor di 6

Page 181: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 174

Kabupaten (Kabupataen Magelang, Wonosobo, Karanganyar, Brebes,

Sragen dan Wonogiri) serta sosialisasi dan pengawasan mitigasi

bencana alam geologi sebagai informasi untuk meningkatkan

kewaspadaan, kesiapan dan kapasitas masyarakat serta pemangku

kepentingan.

4. Pariwisata

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Dengan fokus kegiatan Pelaksanaan Promosi Pariwisata dalam negeri

dan Pelaksanaan promosi pariwisata di luar negeri melalui Roadshow

Sail Indonesia di Karimunjawa, Partisipasi pada Gebyar Wisata

Nusantara di Jakarta, temu bisnis table top di Surakarta dan Semarang

serta partisipasi pada event pariwisata di Malaysia, Singapura, Australia

dan China, untuk meningkatkan jaringan pasar dan promosi secara

lintas wilayah yang dititikberatkan pada karakteristik wisatawan guna

memberikan masukan pada produk, kualitas pelayanan dan promosi.

b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Dengan fokus kegiatan Pengembangan Daya Tarik Wisata Unggulan

dan Pengembangan Potensi Keunikan Lokal Masyarakat dan Alam

menjadi atraksi wisata melalui Citra Pesona Wisata se-Jawa Tengah

(cipta award) 100 obyek, Festival Desa Wisata se-Jawa Tengah di 85

desa wisata dan Fasilitasi pengembangan destinasi pariwisata berbasis

desa wisata di 20 Desa Wisata, untuk pengembangan potensi sumber

daya wisata menjadi produk kolektif antar wilayah atau daerah,

peningkatan potensi keunikan lokal, budaya masyarakat dan alam

menjadi atraksi wisata termasuk kualitas produk, pengkayaan daya

tarik produk, peningkatan kualitas SDM pariwisata serta pengelolaan

manajemen produk pariwisata, peningkatan kualitas pelayanan bagi

wisatawan, pengembangan jaringan kemitraan dan kerjasama antar

kawasan wisata dengan perkuatan koordinasi, kerjasama antar institusi

Page 182: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 175

swasta dan lembaga pemerintah, antar wilayah, sektor, stakeholders

dan lembaga kepariwisataan serta swadaya masyarakat.

c. Program Pengembangan Kemitraan

Dengan fokus kegiatan Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan

Pariwisata Jawa Tengah melalui peningkatan jaringan kemitraan dan

kerjasama pariwisata antar pelaku antar daerah/wilayah di 9 Kabupaten

dalam rangka pengembangan jaringan kemitraan dan kerjasama antar

kawasan wisata dengan perkuatan koordinasi, kerjasama antar institusi

dan lembaga pemerintah, antar wilayah, sektor, stakeholders dan

lembaga Kepariwisataan serta Swadaya Masyarakat.

5. Kelautan dan perikanan

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Fokus kegiatan Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir melalui

pemberdayaan petambak garam 125 orang, wanita pesisir 225 orang

dan taruna pesisir 100 orang di 4 Kabupaten.

b. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Fokus kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Aktifitas Kelompok

Masyarakat Pesisir melalui pembinaan terhadap 12 kelompok pelestari

ekosistem pesisir di 6 Kabupaten dan operasi 10 kali.

c. Pengembangan Perikanan Tangkap

Fokus kegiatan Pengawasan, Pengendalian dan Pemulihan Sumberdaya

Perikanan dan Kelautan Pemulihan SDI tangkap di 6 Kabupaten;

Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana di 9 PPP;

Pemberdayaan Masyarakat Nelayan melalui pendampingan 27

kelompok penerima bantuan kapal.

d. Pengembangan Perikanan Budidaya

Fokus kegiatan Revitalisasi Perikanan Budidaya Air Tawar dan Air Payau

melalui pengembangan komoditas unggulan di 9 Kabupaten/Kota;

Page 183: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 176

Pengembangan Sarana dan Prasarana Perbenihan dan Budidaya ikan

Air Tawar di 2 satker BPBIAT dan 4 satker BPBIAPL.

e. Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Fokus kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Teknologi Pengolahan

dan Pemasaran Produk Hasil Perikanan melalui gelar produk perikanan

5 kali pameran tingkat Jawa Tengah dan Nasional serta pengembangan

sentra pengolahan 4 lokasi.

f. Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Fokus kegiatan Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan melalui penanaman mangrove 300.000 batang, terumbu

karang 95 unit, tranplantasi karang 62 unit, penebaran benih di 5

Kabupaten/Kota.

6. Perdagangan

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Pengembangan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.

Program ini difokuskan untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas

sistem distribusi barang dan jasa untuk menjamin pemenuhan

kebutuhan pokok dan penting masyarakat melalui pengembangan

sarana dan sarana perdagangan, perkuatan kelembagaan usaha

perdagangan, pengintegrasian pasar lokal dan regional, peningkatan

pembudayaan penggunaan produksi dalam negeri, pemantauan dan

pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat, pengembangan

pasar di pedesaan, pengembangan kemitraan antara usaha skala kecil

dan menengah dengan usaha skala besar; serta peningkatan koordinasi

dan sinergitas program bidang perdagangan dalam negeri.

b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.

Program ini difokuskan untuk mewujudkan : peningkatan ekspor non

migas Jawa Tengah melalui peningkatan dan perluasan akses pasar

luar negeri, pengembangan komoditi ekspor, pengendalian impor,

penerapan sistem manajemen mutu produk ekspor, pengujian dan

sertifikasi mutu komoditi ekspor.

Page 184: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 177

c. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan

Perdagangan.

Program ini difokuskan untuk: meningkatkan tertib niaga, tertib ukur

dan kepastian berusaha dalam rangka perlindungan konsumen dan

pengawasan barang beredar melalui peningkatan pelayanan

kemeteorologian, peningkatan pengawasan barang beredar dan

fasilitasi pengembangan lembaga perlindungan konsumen dan

pengawasan barang beredar.

d. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional.

Program ini difokuskan untuk : (i) meningkatkan ekspor non migas

Jawa Tengah; melalui peningkatanan perluasan akses pasar luar negeri,

pengembangan komoditi ekspor, pengendalian impor, penerapan

sistem manajemen mutu produk ekspor, pengujian dan sertifikasi mutu

komoditi ekspor, (ii) meningkatkan kerjasama jaringan usaha dan

pangsa pasar luar negeri melalui pengembangan jaringan kelembagaan

ekspor, partisipasi dalam kerjasama multilateral, regional, bilateral,

market intelligence, peningkatan kerjasama dengan Atase Perdagangan

dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC).

e. Program Pemberdayaan Usaha Dagang Kecil dan Menengah (UDKM).

Program ini difokuskan untuk: mewujudkan kelembagaan usaha

perdagangan yang produktif dan mampu beradaptasi terhadap

perubahan global melalui peningkatan kemampuan kelembagaan

UDKM.

7. Industri

Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Difokuskan untuk untuk mengembangkan IKM dengan kinerja yang

efisien dan kompetitif serta memiliki ketergantungan rendah terhadap

bahan baku impor, melalui peningkatan diversifikasi produk, kualitas

infrastruktur industri, peningkatan mutu dan standarisasi produk,

perkuatan kelembagaan usaha IKM, peningkatan penggunaan

Page 185: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 178

kandungan lokal produk industri, pengembangan industri substitusi

impor dan pengembangan industri padat karya di pedesaan.

b. Program Penataan Struktur Industri.

Difokuskan untuk (i) mendorong terciptanya struktur industri yang kuat

antara industri hulu dan hilir melalui fasilitasi peningkatan jaringan

produksi, pengembangan informasi produk industri hulu dan hilir,

peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang industri,

pengembangan kemitraan usaha antara industri skala kecil dan

menengah dengan industri skala besar, fasilitasi pengembangan akses

bahan baku industri dan pelayanan teknis di bidang industri;

(ii) mewujudkan efisiensi industri unggulan di Jawa Tengah melalui

pengembangan klaster industri penghela dan klaster pendukung

lainnya, perkuatan kelembagaan klaster IKM dan fasilitasi kerjasama

pengembangan klaster industri; (iii) meningkatkan kemampuan IKM

dalam penerapan teknologi dan pengembangan rekayasa teknologi

melalui fasilitasi bimbingan dan penerapan teknologi, penerapan,

pengembangan SDM industri di bidang teknologi; dan

(iv) mengembangkan SDM industri yang berkualitas, profesional dan

mempunyai kemampuan teknis tinggi guna mendukung peningkatan

produktivitas industri; melalui penyelenggaraan pendidikan dan latihan,

bimbingan teknis, magang kerja dan bantuan peralatan produksi tepat

guna.

c. Program Pengembangan Sentra/Klaster Industri Potensial.

Difokuskan untuk untuk mewujudkan efisiensi industri unggulan melalui

klaster.

d. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.

Difokuskan untuk meningkatkan kemampuan IKM dalam penerapan

teknologi dan pengembangan rekayasa teknologi melalui fasilitasi

bimbingan teknis dan pengembangan SDM industri dibidang teknologi,

pengembangan kerjasama, revitalisasi Unit Pelayanan Teknis dan

Page 186: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 179

penerapan teknologi informasi serta peningkatan koordinasi dan

sinergitas program dibidang pengembangan teknologi industri.

e. Program Peningkatan SDM, Pelatihan dan Bantuan Peralatan Industri.

Difokuskan untuk mengembangkan SDM industri yang berkualitas,

profesional dan mempunyai kemampuan teknis tinggi guna mendukung

peningkatan produktivitas industri melalui penyelenggaraan pendidikan

dan latihan, bimbingan teknis, magang kerja, bantuan peralatan

produksi tepat guna dan peningkatan koordinasi dan sinergitas program

pengembangan industri.

8. Ketransmigrasian

Program yang akan dilaksanakan adalah Program Pengembangan

Wilayah Transmigrasi, dengan fokus kegiatan: Fasilitasi penyiapan,

penempatan dan pemantapan transmigrasi serta pelatihan bagi 900 calon

transmigran; Pemantauan transmigrasi pasca penempatan serta Fasilitasi

dan Koordinasi bidang ketransmigrasian.

Rencana Program dan Fokus Kegiatan dimaksud dijabarkan lebih

rinci dalam Matriks Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja

SKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.

Page 187: rkpd 2012

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

180

BAB VI

PENUTUP

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun

2012 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013, yaitu memasuki tahun

pertama tahap ketiga (tahun 2012-2013) dalam rangka mewujudkan “Masyarakat

Jawa Tengah yang Semakin Sejahtera, Mandiri, Berkemampuan dan Berdaya

Saing Tinggi”.

Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2012 menjadi pedoman penyusunan Renja SKPD, Kebijakan Umum APBD

Provinsi Jawa Tengah (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

serta menjadi acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyusun RKPD.

Dalam rangka mengimplementasikan rencana program dan kegiatan yang

tertuang dalam RKPD, dipertimbangkan seluruh potensi pembiayaan yang ada,

baik yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, dunia usaha/swasta

dan masyarakat. Selanjutnya SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah secara konsisten mengupayakan tercapainya sasaran dan tujuan

pembangunan daerah sesuai dengan visi dan misi yang tercantum dalam RPJMD

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013. Selain itu SKPD juga menyusun Rencana

Kerja (Renja) dengan menggunakan prinsip-prinsip efisien, transparan, akuntabel

sesuai dengan standar kinerja yang telah ditentukan, memperhatikan penerapan

Standar Pelayanan Minimal dan Anggaran Responsif Gender.

Diharapkan kepada seluruh pemangku kepentingan dapat berpartisipasi

dalam pembangunan Jawa Tengah, sehingga visi pembangunan Jawa Tengah

sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor

4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 yaitu “Terwujudnya Masyarakat Jawa

Tengah yang Sejahtera” dapat dicapai.

GUBERNUR JAWA TENGAH

BIBIT WALUYO