rkpd 2012
-
Upload
dwi-pramono -
Category
Documents
-
view
216 -
download
1
description
Transcript of rkpd 2012
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................ i
DAFTAR TABEL ................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Dasar Hukum Penyusunan ...................................................... 2
C. Hubungan Antar Dokumen ...................................................... 5
D. Sistematika Dokumen RKPD .................................................... 5
E. Maksud dan Tujuan ................................................................ 7
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, EVALUASI HASIL
PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010 DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ................... 9
A. Gambaran Umum Kondisi Daerah. ........................................... 9
B. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah ................................... 18
C. Lingkungan Strategis .............................................................. 75
D. Isu Strategis ........................................................................... 80
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN
KEUANGAN DAERAH ............................................................. 85
A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah .............................................. 85
B. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ............................................ 101
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH .......... 111
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah 111
B. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah................................... 112
C. Sasaran Pembangunan Daerah ................................................ 113
D. Prioritas Pembangunan Daerah ................................................ 114
E. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah.............. 115
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 ii
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN
DAERAH TAHUN 2012 ........................................................... 137
A. Kewenangan Urusan Wajib ...................................................... 137
B. Kewenangan Urusan Pilihan..... ............................................... 171
BAB VI PENUTUP ............................................................................... 183
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2009 . 10
Tabel 2.2 Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota
dan Jenis Kelamin Tahun 2010 ............................................... 15
Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2010 ................................................. 16
Tabel 2.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2009 - 2010 ...................... 19
Tabel 2.5 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 ...................................... 20
Tabel 2.6 Laju Inflasi Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 ....................................... 21
Tabel 2.7 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 ....................................... 22
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 . 22
Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 ....................................... 23
Tabel 2.10 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 ..................... 23
Tabel 2.11 IPG dan IDG Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa
Timur Tahun 2008 – 2009 ...................................................... 24
Tabel 2.12 Kondisi Pendidikan di Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 .......... 28
Tabel 2.13 Kondisi Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 .............. 30
Tabel 2.14 Capaian Produksi Komoditas Utama Pertanian Pada Tahun
2009 – 2010 ......................................................................... 53
Tabel 2.15 Capaian Produksi Komoditas Utama Peternakan Pada Tahun
2009 – 2010 ......................................................................... 54
Tabel 2.16 Capaian Produksi Komoditas Utama Perkebunan Pada Tahun
2009 – 2010 ......................................................................... 61
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 iv
Tabel 2.17 Capaian Populasi komoditas Utama Peternakan Pada Tahun
2009 – 2010 ......................................................................... 62
Tabel 3.1 Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Berdasarkan Harga Berlaku
di Jawa Tengah .................................................................... 91
Tabel 3.2 Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Tengah
Tahun 2009 – 2011 ............................................................... 95
Tabel 3.3 Prediksi Indikator Makro Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2012**) 99
Tabel 3.4 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektor Tahun
2012 Berdasarkan Harga Berlaku ........................................... 99
Tabel 3.5 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2009 – 2013 (dalam Rp. 000) .......................... 102
Tabel 3.6 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2009 – 2011 (dalam Rp. 000) ...................................... 106
Tabel 3.7 Prediksi Persentase Indikasi Anggaran Belanja Langsung
Berdasarkan Urusan Kewenangan Tahun 2012 ........................ 107
Tabel 3.8 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 (dalam Rp. 000) ..... 109
Tabel 4.1 Matriks Prioritas Program Pembangunan Daerah ...................... 125
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkat Inflasi di Jawa Tengah tahun 2008-2013 ...................... 20
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008–2013 dinyatakan bahwa tahun 2012-2013 merupakan tahap
ketiga (terakhir) bagi upaya perwujudan “Masyarakat Jawa Tengah yang
Semakin Sejahtera, Mandiri, Berkemampuan dan Berdaya Saing Tinggi”.
Sebagai konsekuensi dari pentahapan tersebut, maka Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berisi upaya
keras yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mengingat
dalam pelaksanaan pembangunan sampai dengan akhir tahun 2010, masih
terindikasi adanya indikator-indikator pembangunan yang belum sesuai
dengan harapan (belum mencapai target yang telah ditetapkan).
Berdasarkan tuntutan adanya usaha keras untuk mencapai visi
pembangunan pada tahun 2012-2013, maka RKPD Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 disusun dengan memperhatikan: (1) hasil evaluasi kinerja
pembangunan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya; (2) capaian
indikator masing-masing urusan; (3) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan
kondisi lingkungan strategis; dan (4) capaian indikator amanat afirmatif
seperti percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs),
pencapaian kesepakatan Pendidikan Untuk Semua (education for all), dan
implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM). Selain itu penyusunan RKPD
juga mempertimbangkan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar
wilayah, menampung aspirasi masyarakat dan dunia usaha, mengacu pada
peningkatan keterpaduan dan sinkronisasi kebijakan program/kegiatan yang
pro poor, pro job, pro growth dan pro environment.
Proses penyusunan RKPD dilakukan dengan berpedoman pada tiga
peraturan perundangan, yaitu: (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; (2) Peraturan
Lampiran I Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 30 Tahun 2011 Tanggal 22 Juni 2011
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 2
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
(3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan
Daerah.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 di dalamnya mengatur RKPD
sekurang-kurangnya memuat tentang kerangka ekonomi daerah, program
prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta
prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu
indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) maupun sumber-sumber lain. Sementara itu dalam PP Nomor 8 Tahun
2008, mengatur penyusunan RKPD sekurang-kurangnya berisi pendahuluan,
evaluasi RKPD tahun 2010, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta
kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan dan rencana
program serta kegiatan prioritas. Penyusunan RKPD telah diupayakan untuk
memenuhi ketentuan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah memiliki 2
(dua) fungsi utama, yaitu: 1) acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
menyusun RKPD; dan 2) pedoman penyusunan Renja SKPD, Kebijakan Umum
APBD Provinsi Jawa Tengah (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara
(PPAS).
B. Dasar Hukum Penyusunan
Penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 mendasarkan
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi
Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 3
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Masyarakat;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 4
18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
21. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
22. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Tahun 2012;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2012;
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa
Tengah;
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 5
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah
tahun 2005-2025;
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008-2013;
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029.
C. Hubungan Antar Dokumen
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 merupakan dokumen perencanaan pembangunan sebagai
penjabaran tahunan dari RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013,
serta diselaraskan dengan RKP Tahun 2012, dokumen perencanaan sektoral,
dokumen perencanaan lainnya antara lain Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (Perda Nomor 6 Tahun 2010), Rencana Aksi Daerah Percepatan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium/MDGs (Pergub Nomor 20 Tahun
2011), Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD), Rencana Umum
Penanaman Modal Daerah (RUPMD), Rencana Aksi Daerah Pengurangan
Resiko Bencana (RAD PRB), Rencana Aksi Daerah Pendidikan Untuk Semua
(RAD PUS), dan Rencana Aksi Daerah Pemberdayaan Perempuan (RAD PP).
Berdasarkan uraian di atas, maka RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun
2012 memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan dokumen-dokumen
perencanaan lain, baik di tingkat nasional maupun provinsi.
D. Sistematika Dokumen RKPD
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun
2012 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar
dokumen perencanaan, sistematika dokumen RKPD serta maksud
dan tujuan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 6
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, EVALUASI HASIL
PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010 DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Memuat kondisi eksisting wilayah Jawa Tengah berdasarkan aspek
geografi dan demografi, Evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2010
dan pencapaian target RPJMD 2008-2013, lingkungan strategis serta
isu strategis pembangunan daerah.
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN
KEUANGAN DAERAH
Memuat tentang arah kebijakan ekonomi daerah (berisi kondisi
perekonomian nasional dan daerah tahun 2010 serta perkiraan
tahun 2011) dan arah kebijakan keuangan daerah (berisi arah
kebijakan pendapatan daerah, arah kebijakan belanja daerah, dan
arah kebijakan pembiayaan daerah).
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2012
Memuat visi dan misi pembangunan daerah jangka menengah,
tujuan pembangunan tahap ketiga RPJMD 2008-2013, kebijakan
umum pembangunan daerah, sasaran, prioritas pembangunan
daerah, prioritas program tahun 2012.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN 2012
Memuat Rencana Program dan fokus Kegiatan Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2012, meliputi Kewenangan Urusan Wajib dan
Kewenangan Urusan Pilihan.
BAB VI PENUTUP
Memuat harapan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan
guna terlaksananya kegiatan pembangunan daerah tahun 2012.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012 7
E. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 adalah
untuk :
a. Menjabarkan RPJMD 2008-2013 ke dalam rencana program kegiatan
prioritas Jawa Tengah tahun 2012 dan mensinkronkan dengan sasaran dan
program RPJMN 2010-2014 dan RKP Tahun 2012.
b. Menciptakan sinergi program dan kegiatan pembangunan antar wilayah,
antar kewenangan urusan pembangunan dan antar tingkat pemerintahan.
c. Mewujudkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya nasional
dan daerah dalam rangka pembangunan daerah.
Tujuan penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 adalah
untuk menghasilkan pedoman dalam:
a. Penyusunan Rancangan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, baik
Rancangan APBD maupun Rancangan APBD Perubahan yang didahului
dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) ataupun KUA Perubahan
(KUPA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sesuai
dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Permendagri 21 Tahun 2011.
b. Penyelenggaraan pembangunan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
c. Penyusunan RKPD Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 8
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, EVALUASI HASIL
PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010 DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
A. Gambaran Umum Kondisi Daerah
1. Aspek Geografi
a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Jawa Tengah merupakan salah satu Provinsi di Pulau Jawa
yang terletak antara 5040’ dan 8030’ Lintang Selatan dan antara 108030’
dan 111030’ Bujur Timur. Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara
berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah selatan berbatasan dengan
Samudera Hindia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, di sebelah
barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat dan di sebelah Timur
berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Secara administratif Provinsi
Jawa Tengah terdiri dari 29 Kabupaten dan 6 Kota Wilayah Provinsi
Jawa Tengah seluas 3,25 juta hektar (25,04% dari luas Pulau Jawa
atau 1,70% dari luas Indonesia).
Dilihat dari topografi, Provinsi Jawa Tengah merupakan daratan
yang dilewati jajaran pegunungan Kendeng Utara dan didukung oleh
tata sungai yang cukup menguntungkan dalam mendukung sistem tata
air di provinsi ini. Kemiringan lahan di Provinsi Jawa Tengah relatif
bervariasi, yaitu sebesar 38% lahan dengan kemiringan 0-2%, 31%
lahan dengan kemiringan 2-15%, 19% lahan dengan kemiringan 15-
40% dan sisanya 12% lahan dengan kemiringan lebih dari 40%.
Kondisi hidrologis Jawa Tengah dibentuk oleh beberapa aliran sungai,
dengan Sungai Bengawan Solo sebagai salah satu sungai terpanjang
dan merupakan sumber daya air terpenting. Terdapat pula sungai lain
yang bermuara di Laut Jawa di antaranya Kali Pemali, Kali Comal dan
Kali Bodri serta sungai yang bermuara di Samudera Hindia di antaranya
Sungai Luk Ulo dan Citanduy.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 9
Keadaan iklim di Provinsi Jawa Tengah termasuk dalam tropis
basah. Pada tahun 2009 suhu udara di provinsi ini berkisar antara
24,50C - 28,20C dan kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 75%-
83%. Curah hujan tertinggi adalah 3.590 mm dan hari hujan terbanyak
207 hari.
b. Penggunaan Lahan
Luas lahan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 3.254.412 Ha,
terbagi atas lahan sawah seluas 991.652 Ha (30,47%) dan bukan
sawah seluas 2.262.760 Ha (69,53%). Lahan sawah terdiri dari sawah
pengairan teknis, pengairan ½ teknis, pengairan sederhana, pengairan
desa/non PU, tadah hujan, pasang surut, lebak, polder dan lainnya.
Adapun lahan bukan sawah terdiri dari bangunan/pekarangan,
tegalan/kebun, ladang/huma, padang rumput, hutan negara, hutan
rakyat, perkebunan negara, rawa, tambak, kolam/empang, lahan kering
yang sementara tidak diusahakan dan lain-lain. Penggunaan lahan
selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2007 – 2009
No. Penggunaan
Lahan
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Luas (Ha)
% Luas (Ha)
% Luas (Ha)
%
1 Lahan Sawah 990.824 30,45 990.652 30,44 991.652 30,47
a Pengairan Teknis
386.033 38,96 382.643 38,63 383.262 38,65
b Pengairan 1/2 Teknis
130.048 13,13 129.630 13,09 133.769 13,49
c Pengairan Sederhana
137.824 13,91 136.796 13,81 136.635 13,78
d Pengairan
Desa/Non PU 52.364 5,28 57.032 5,76 52.596 5,30
e Tadah Hujan 281.919 28,45 281.919 28,46 282.521 28,49
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 10
No. Penggunaan
Lahan
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Luas
(Ha) %
Luas
(Ha) %
Luas
(Ha) %
g Lebak, Polder,
Lainnya 1.075 0,11 1.071 0,11 1.256 0,13
2 Bukan Lahan Sawah
2.263.588 69,55 2.263.760 69,56 2.262.7
60 69,53
a Bangunan/ Pekarangan
521.769 16,03 524.465 16,12 503.923 15,48
b Tegal/Kebun 737.677 22,67 732.853 22,52 730.370 22,44
c Ladang/Huma 10.341 0,32 13.346 0,41 13.413 0,41
d Padang
Rumput 1.906 0,06 1.231 0,04 1.184 0,04
e Hutan Rakyat 94.090 2,89 95.550 2,94 103.402 3,18
f Hutan Negara 568.305 17,46 568.572 17,47 578.107 17,76
g Perkebunan
Negara 75.865 2,33 71.868 2,21 69.345 2,13
h Rawa 8.201 0,25 9.027 0,28 9.035 0,28
i Tambak 33.050 1,02 34.972 1,07 39.810 1,22
j Kolam/Empang 6.328 0,19 3.719 0,11 8.259 0,25
k Lahan kering
yang
sementara tidak
diusahakan
1.819 0,06 1.772 0,05 1.628 0,05
l Lain-lain 204.237 6,28 206.385 6,34 204.284 6,28
Jumlah (Ha) 3.254.412 100,00 3.254.412 100,00 3.254.4
12 100,00
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, BPS, 2010
c. Kawasan Rawan Bencana
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2010-2025, kawasan rawan bencana alam di Provinsi Jawa Tengah
terdiri atas kawasan rawan banjir, kawasan rawan tanah longsor,
kawasan rawan letusan gunung berapi, kawasan rawan gempa bumi,
kawasan rawan gelombang pasang, kawasan rawan tsunami, kawasan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 11
rawan kekeringan, kawasan rawan abrasi, kawasan rawan angin topan
dan kawasan rawan gas beracun, dengan uraian sebagai berikut :
1). Kawasan Rawan Banjir
Kawasan rawan bencana banjir di Provinsi Jawa Tengah
ditetapkan di 26 Kabupaten dan 4 Kota yaitu: Kabupaten Cilacap,
Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten
Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Magelang, Kabupaten
Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten
Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten
Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak,
Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang,
Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal,
Kabupaten Brebes, Kota Surakarta, Kota Semarang, Kota
Pekalongan dan Kota Tegal.
2). Kawasan Rawan Tanah Longsor
Kawasan rawan tanah longsor di Jawa Tengah ditetapkan di 27
Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten
Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara,
Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten
Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Klaten, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Sragen, Kabupaten Blora, Kabupaten
Rembang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara,
Kabupaten Semarang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten
Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten
Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan Kota
Semarang.
3). Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi
Kawasan rawan letusan gunung berapi berada di kawasan Gunung
Merapi (meliputi Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 12
Boyolalidan Kabupaten Klaten) dan kawasan Gunung Slamet
(meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga,
Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan
Kota Tegal).
4). Kawasan Rawan Gempa Bumi
Kawasan rawan gempa bumi di Provinsi Jawa Tengah meliputi 5
(lima) kabupaten yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen,
Kabupaten Purworejo, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Wonogiri.
5). Kawasan Rawan Gelombang Pasang
Kawasan rawan gelombang pasang berada di Kota/Kabupaten
yang mempunyai pantai terutama pantai yang landai, antara lain
di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo,
Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati,
Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal,
Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang,
Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Semarang, Kota
Pekalongan dan Kota Tegal.
6). Kawasan Rawan Tsunami
Kawasan rawan tsunami di Provinsi Jawa Tengah terletak di
wilayah pesisir selatan Pulau Jawa yang meliputi beberapa
kabupaten yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen,
Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonogiri.
7). Kawasan Rawan Bencana Kekeringan
Lokasi daerah rawan kekeringan di Jawa Tengah (dilihat dari
aspek ketersediaan air) adalah di Kabupaten Cilacap, Kabupaten
Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten Blora,
Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Demak,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 13
Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal
dan Kabupaten Brebes.
8). Kawasan Rawan Abrasi
Kawasan pantai yang rawan abrasi di Provinsi Jawa Tengah
terletak di beberapa kabupaten/kota yaitu Kabupaten Rembang,
Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten
Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten
Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Semarang,
Kota Pekalongan dan Kota Tegal.
9). Kawasan Rawan Angin Topan
Kawasan rawan angin topan berdasarkan RTRW Provinsi Jawa
Tengah 2009-2029 ditetapkan berada di Kabupaten Cilacap,
Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten
Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten
Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Blora, Kabupaten
Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak,
Kota Semarang dan Kota Pekalongan.
10). Kawasan Rawan Gas Beracun
Kawasan rawan gas beracun di Provinsi Jawa Tengah terletak di 2
(dua) kabupaten yaitu Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten
Wonosobo.
2. Aspek Demografi
a. Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jawa Tengah
Pertumbuhan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah
cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil Sensus
Penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Jawa Tengah sebanyak
32.380.687 orang. Bila dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk
tahun 2000 sebanyak 30.775.847 orang, maka laju pertumbuhan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 14
penduduk Jawa Tengah sebesar 0,37% per tahun. Hal ini merupakan
laju pertumbuhan penduduk terendah Provinsi di Indonesia.
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk perempuan di
Provinsi Jawa Tengah sebanyak 16.299.547 jiwa dan jumlah penduduk
laki-laki sebanyak 16.081.140 jiwa. Rasio jenis kelamin (rasio jumlah
penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan) sebesar
98,66 yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan di Jawa
Tengah lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki.
Jumlah penduduk berdasarkan kabupaten/kota dapat diketahui
bahwa jumlah penduduk tertinggi berada di Kabupaten Brebes sebesar
1.732.719 jiwadan terendah berada di Kota Magelang sebesar 118.316
jiwa. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.2
Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2010
No. Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Kab. Cilacap 823,394 817.637 1.641.031
2. Kab. Banyumas 777,568 776.334 1.553.902
3. Kab. Purbalingga 420,389 428.934 849.323
4. Kab. Banjarnegara 436,074 433.210 869.284
5. Kab. Kebumen 577,975 580.853 1.158.828
6. Kab. Purworejo 342,957 351.447 694.404
7. Kab. Wonosobo 383,232 371.466 754.698
8. Kab. Magelang 593,949 587.967 1.181.916
9. Kab. Boyolali 459.200 472.337 931.537
10. Kab. Klaten 554.715 575.147 1.129.862
11. Kab. Sukoharjo 408.424 415.376 823.800
12. Kab. Wonogiri 452.114 476.573 928.687
13. Kab. Karanganyar 402.530 410.629 813.159
14. Kab. Sragen 420.173 436.310 856.483
15. Kab. Grobogan 648.566 660.026 1.308.592
16. Kab. Blora 408.853 420.751 829.604
17. Kab. Rembang 295.236 296.381 591.617
18. Kab. Pati 578.046 612.775 1.190.821
19. Kab. Kudus 383.633 394.321 777.954
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 15
No. Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Jumlah
20. Kab. Jepara 547.876 549.282 1.097.158
21. Kab. Demak 525.712 533.226 1.058.938
22. Kab. Semarang 457.987 473.054 931.041
23. Kab. Temanggung 355.568 352.541 708.109
24. Kab. Kendal 457.237 443.374 900.611
25. Kab. Batang 352.910 353.105 706.015
26. Kab. Pekalongan 417.012 421.242 838.254
27. Kab. Pemalang 625.642 636.371 1.262.013
28. Kab. Tegal 693.287 698.973 1.392.260
29. Kab. Brebes 872.135 860.584 1.732.719
30. Kota Magelang 58.334 59.982 118.316
31. Kota Surakarta 243.363 257.279 500.642
32. Kota Salatiga 83.721 87.346 171.067
33. Kota Semarang 762.621 791.157 1.553.778
34. Kota Pekalongan 141.339 140.798 282.137
35. Kota Tegal 119.368 122.759 242.127
Jumlah 2010 16.081.140 16.299.547 32.380.687
Sumber: Susenas, BPS Provinsi Jawa Tengah, 2010
b. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 mencapai
994,97 orang per km2. Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kota
Surakarta, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di
Kabupaten Blora. Data kepadatan penduduk Jawa Tengah tahun 2010
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.3
Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010
No Kabupaten/Kota Luas Daerah
(km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk per km2
1. Kab. Cilacap 2.138,51 1.641.031 767,37
2. Kab. Banyumas 1.327,59 1.553.902 1.170,47
3. Kab. Purbalingga 777,65 849.323 1.092,17
4. Kab. Banjarnegara 1.069,74 869.284 812,61
5. Kab. Kebumen 1.282,74 1.158.828 903,40
6. Kab. Purworejo 1.034,82 694.404 671,03
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 16
No Kabupaten/Kota Luas Daerah
(km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk per km2
7. Kab. Wonosobo 984,68 754.698 766,44
8. Kab. Magelang 1.085,73 1.181.916 1.088,59
9. Kab. Boyolali 1.015,07 931.537 917,70
10. Kab. Klaten 655,56 1.129.862 1.723,51
11. Kab. Sukoharjo 466,66 823.800 176,52
12. Kab. Wonogiri 1.822,37 928.687 509,60
13. Kab. Karanganyar 772,20 813.159 1.053,04
14. Kab. Sragen 946,49 856.483 904,04
15. Kab. Grobogan 1.975,85 1.308.592 662,29
16. Kab. Blora 1.794,40 829.604 462,32
17. Kab. Rembang 1.014,10 591.617 583,33
18. Kab. Pati 1.491,20 1.190.821 798,56
19. Kab. Kudus 425,17 777.954 1.821,18
20. Kab. Jepara 1.004,16 1.097.158 1.092,61
21. Kab. Demak 897,43 1.058.938 1.179,97
22. Kab. Semarang 946,86 931.041 983,29
23. Kab. Temanggung 870,23 708.109 813,70
24. Kab. Kendal 1.002,27 900.611 898,57
25. Kab. Batang 788,95 706.015 894,87
26. Kab. Pekalongan 836,13 838.254 1.002,54
27. Kab. Pemalang 1.011,90 1.262.013 1.247,17
28. Kab. Tegal 879,70 1.392.260 1.582,65
29. Kab. Brebes 1.657,73 1.732.719 1.045,24
30. Kota Magelang 18,12 118.316 6.529,58
31. Kota Surakarta 44,03 500.642 11.370,47
32. Kota Salatiga 52,96 171.067 3.230,12
33. Kota Semarang 373,67 1.553.778 4.158,16
34. Kota Pekalongan 44,96 282.137 6.275,29
35. Kota Tegal 34,49 242.127 7.020,21
Jumlah 2010 32.544,12 32.380.687 994,97
2009 32.544,12 32.864.563 1.009,85
2008 32.544,12 32.626.390 1.002,53
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, BPS, 2008 – 2009 dan Sensus Penduduk, BPS, 2010
c. Struktur Penduduk
Dilihat dari struktur penduduk, pada tahun 2009 penduduk Jawa
Tengah usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 21.598.118 jiwa,
kemudian untuk penduduk usia non produktif sebanyak 11.266.445 jiwa
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 17
terdiri dari usia 0 – 14 th sebanyak 8.784.425 jiwa dan usia 64 tahun ke
atas sebanyak 2.482.020 jiwa. Berdasarkan data tersebut maka angka
dependency ratio pada tahun 2009 sebesar 52,16 lebih baik
dibandingkan tahun 2008 yaitu sebesar 52,29.
B. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
1. Evaluasi Agregatif Pembangunan Jawa Tengah
Target pembangunan Jawa Tengah selama 5 (lima) tahun telah
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Jawa Tengah dengan indikator agregat makro pembangunan,
yang dapat mencerminkan tingkat keberhasilan pembangunan suatu
daerah.
a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indikator keberhasilan pembangunan kualitas hidup manusia
yang menjadi salah satu ukuran kinerja pembangunan daerah adalah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ukuran IPM dibentuk oleh 3
(tiga) parameter yaitu angka usia harapan hidup, pencapaian
pendidikan dengan komponen rata-rata lama sekolah dan angka melek
huruf serta pengeluaran riil per kapita. IPM Jawa Tengah pada tahun
2010 sebesar 72,9 meningkat dari tahun 2009 sebesar 72,1dan telah
melampaui target RPJMD tahun 2010 sebesar 72,6, tetapi masih di
bawah target akhir RPJMD sebesar 74,3.
Apabila dibandingkan dengan kedua provinsi di Pulau Jawa
yang situasi dan kondisinya hampir sama dengan Jawa Tengah yaitu
Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, terlihat IPM Jawa Barat sebesar
71,64 (2009) dan sebesar 72,08 (2010), sedangkan IPM Jawa Timur
sebesar 71,06 (2009) dan sebesar 71,55 (2010).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 18
Tabel 2.4
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No Provinsi Tahun 2009 Tahun 2010
1 Jawa Tengah 72,10 72,9
2 Jawa Barat 71,64 72,08
3 Jawa Timur 71,06 71,55
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
b. Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Jawa Tengah selama kurun waktu 3 tahun
(2008–2010) mengalami pertumbuhan yang relatif baik. Pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2010 sebesar 5,8%, lebih tinggi dibandingkan
tahun 2009 sebesar 4,7%dan tahun 2008 sebesar 5,5%. Lapangan
usaha yang pertumbuhannya cukup tinggi yaitu sektor pertambangan
dan penggalian, meski kontribusi pertumbuhan masih disumbang tiga
sektor utama, yaitu sektor pertanian, sektor industri pengolahandan
sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Walaupun pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu 3 tahun
yang lalu mengalami peningkatan, namun jika dibandingkan dengan
target pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah sebesar 6,66%
(RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2008-2013) maka diperlukan
strategi dan upaya yang kuat, sebab kondisi pertumbuhan ekonomi
tahun 2010 baru mencapai 5,8%. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah
juga masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional
sebesar 6,1%.
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sebesar 4,19%
(2009) dan sebesar 6,09% (2010), sedangkan pertumbuhan ekonomi
Jawa Timur sebesar 5,01% (2009) dan sebesar 6,67% (2010).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 19
Tabel 2.5
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No Provinsi Tahun 2009 Tahun 2010
1 Jawa Tengah 4,7% 5,8%
2 Jawa Barat 4,19% 6,09%
3 Jawa Timur 5,01% 6,67%
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
c. Laju Inflasi
Besarnya laju inflasi Jawa Tengah selama kurun waktu 2008 –
2010 termasuk rendah, tidak melampaui angka dua digit. Besarnya
inflasi pada tahun 2010 sebesar 6,88%, lebih rendah dibandingkan
inflasi nasional yaitu sebesar 6,96%. Inflasi di Jawa Tengah terutama
disebabkan oleh inflasi volatile foods, terkait terbatasnya pasokan
beberapa komoditas pangan, seperti beras dan kelompok aneka bumbu
sehubungan dengan pola musimannya. Sejauh ini, tekanan inflasi dari
sisi eksternal antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas
internasional, seperti emas dan gula, yang dapat dikompensasi dengan
kecenderungan apresiasi nilai tukar Rupiah. Perkembangan inflasi dari
tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 2.1
Tingkat Inflasi di Jawa Tengah Tahun 2008-2010 (%)
9,55
3,32
6,88
0
2
4
6
8
10
12
2008 2009 2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 20
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2010
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat inflasi Jawa Barat sebesar 2,02% (2009) dan sebesar
6,62% (2010), sedangkan inflasi Jawa Timur sebesar 3,4% (2009) dan
sebesar 7,1% (2010).
Tabel 2.6
Laju Inflasi Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No Provinsi Tahun 2009 Tahun 2010
1 Jawa Tengah 3,32% 6,88%
2 Jawa Barat 2,02% 6,62%
3 Jawa Timur 3,4% 7,1%
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
d. Indeks Gini dan Indeks Williamson
Indeks Gini di Jawa Tengah selama kurun waktu tahun 2008–
2009 menunjukkan penurunan dari sebesar 0,30 pada tahun 2008
menjadi 0,25 pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa
pemerataan hasil-hasil pembangunan di Jawa Tengah semakin baik.
Indeks Williamson Jawa Tengah selama kurun waktu dua tahun (2008
dan 2009) relatif tetap yaitu sebesar 0,66 artinya pemerataan hasil-
hasil pembangunan antar wilayah di Jawa Tengah cukup baik.
e. Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah untuk menunjukkan
kemampuan tukar barang-barang (produk pertanian) yang dihasilkan
petani dengan barang/jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah
tangga dan keperluan dalam memproduksi produk pertanian. Pada
tahun 2009, NTP Jawa Tengah sebesar 100,03 meningkat menjadi
103,12 pada tahun 2010.
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat NTP Jawa Barat sebesar 97,79 (2009) dan sebesar
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 21
101,46 (2010), sedangkan NTP Jawa Timur sebesar 99,24 (2009) dan
sebesar 98,87 (2010).
Tabel 2.7
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No Provinsi Tahun 2009 Tahun 2010
1 Jawa Tengah 100,03 103,12
2 Jawa Barat 97,79 101,46
3 Jawa Timur 99,24 98,87
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
f. Penduduk Miskin dan Pengangguran
Persentase penduduk miskin di Jawa Tengah mengalami
penurunan yaitu 17,72% (2009) menjadi 16,56% (2010), sedangkan
target akhir RPJMD tahun 2013 sebesar 13,27%. Kondisi ini
menggambarkan bahwa penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah
menunjukkan kinerja yang semakin baik, terutama karena
meningkatnya program-program penanggulangan kemiskinan dan
pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Namun demikian perlu kerja keras untuk pencapaian target RPJMD.
Besarnya jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah, dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Tengah Tahun 2008-2010
No Indikator 2008 2009 2010
∑ (ribu) % ∑ (ribu) % ∑ (ribu) %
1 Kota 2.556,5 16,34 2.420,9 15,41 2.258,9 14,33
2 Desa 3.633,1 21,96 3.304,7 19,89 3.110,2 18,66
3 Kota + Desa 6.189,6 19,23 5.725,7 17,72 5.369,2 16,56
Sumber data: BPS Provinsi Jawa Tengah (Susenas), 2010
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2009
sebanyak 1.252.267 orang (7,33%) dan tahun 2010 sebanyak
1.046.883 orang (6,21%) telah melampaui target akhir RPJMD sebesar
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 22
7,34%. Kondisi ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja semakin
meningkat.
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat jumlah penduduk miskin di Jawa Barat pada tahun 2009
sebanyak 4.983 ribu (11,96%) dan tahun 2010 sebanyak 4.773 ribu
(11,27%), sedangkan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada
tahun 2009 sebanyak 6.022 ribu (16,68%) dan tahun 2010 sebanyak
5.529 ribu (15,26%). Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
di Jawa Barat pada tahun 2009 sebanyak 2.079.830 orang (10,96%)
dan tahun 2010 sebanyak 1.951.391 orang (10,33%), sedangkan TPT
di Jawa Timur pada tahun 2009 sebanyak 1.033.512 orang (5,08%)
dan tahun 2010 sebanyak 828.943 orang (4,25%).
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No Provinsi 2009 2010
∑ (ribu) % ∑ (ribu) %
1 Jawa Tengah 5.725,7 17,72 5.369,2 16,56
2 Jawa Barat 4.983 11,96 4.773 11,27
3 Jawa Timur 6.022 16,68 5.529 15,26
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
Tabel 2.10
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No Provinsi 2009 2010
Jumlah % Jumlah %
1 Jawa Tengah 1.252.267 7,33 1.046.883 6,21
2 Jawa Barat 2.079.830 10,96 1.951.391 10,33
3 Jawa Timur 1.033.512 5,08 828.943 4,25
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 23
g. IPG dan IDG
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Tengah tahun 2008
sebesar 64,66 dan tahun 2009 mencapai 65,03. Sedangkan Indeks
Pemberdayaan Gender (IDG) tahun 2008 sebesar 59,76 dan tahun
2009 sebesar 59,96. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan IPG dan
IDG dari tahun 2008 ke 2009. Indeks Pembangunan Gender diukur dari
indikator komposit meliputi: 1) angka harapan hidup antara perempuan
dan laki-laki; 2) angka melek huruf perempuan dan laki-laki; 3) rata-
rata lama sekolah untuk perempuan dan laki-laki; dan 4) sumbangan
pendapatan. Kemudian untuk IDG diukur dari indikator komposit
meliputi: 1) keterlibatan perempuan di parlemen; 2) perempuan
sebagai tenaga manajer, profesional, administrasi, teknisi; dan
3) sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja.
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat IPG Jawa Barat sebesar 61,81 (2008) dan sebesar
61,84 (2009), sedangkan IPG Jawa Timur sebesar 62,97 (2008) dan
sebesar 63,48 (2009). Sementara IDG Jawa Barat sebesar 55,51
(2008) dan sebesar 55,77 (2009), sedangkan IDG Jawa Timur sebesar
59,81 (2008) dan sebesar 60,26 (2009).
Tabel 2.11
IPG dan IDG Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2008 – 2009
No Provinsi IPG IDG
2008 2009 2008 2009
1 Jawa Tengah 64,66 65,03 59,76 59,96
2 Jawa Barat 61,81 62,97 55,51 55,77
3 Jawa Timur 62,97 63,48 59,81 60,26
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 24
2. Evaluasi Kinerja Urusan Kewenangan Provinsi
a. Urusan Wajib
Evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan untuk urusan wajib
adalah sebagai berikut:
1). Pendidikan
Capaian kinerja pembangunan pendidikan, antara lain
ditunjukkan beberapa indikator sebagai berikut :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); capaian APK PAUD tahun
2010 sebesar 68,41% sudah melampaui target akhir RPJMD
sebesar 65%. Dikaitkan dengan target Pendidikan Untuk Semua
(PUS) sebagaimana Deklarasi Dakar, APK PAUD perlu dipacu
untuk mencapai target 75% pada tahun 2015.
Pendidikan Dasar; APM SD/MI Tahun 2010 sebesar 97,08%,
namun masih di bawah target akhir RPJMD sebesar 98%.
Dikaitkan dengan rangkaian pencapaian target MDGs, target
capaian APM SD/MI pada tahun 2011 sebesar 97,67% dan tahun
2012 sebesar 98,25%. Apabila trend tersebut dapat
dipertahankan, diharapkan APM SD/MI pada tahun 2015 dapat
mencapai 100. APK SMP/MTs tahun 2010 sebesar 99,40%.
Capaian tersebut telah melampaui target RPJMD sebesar 98%. Hal
yang perlu dilakukan adalah mempertahankan capaian indikator
untuk menuju Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun. Tingkat kelulusan
Ujian Nasional (UN) SD/MI Tahun 2009/2010 sebesar 94,85%.
Angka tersebut dibawah target RPJMD sebesar 98%. Untuk
SMP/MTs tahun 2010/2011 sebesar 99,05% (500.570 siswa dari
505.393 siswa) Angka tersebut diatas target RPJMD sebesar 93%.
Pendidikan Menengah; APK SMA/SMK/MA dan sederajat
sebesar 64,62%, masih di bawah target akhir RPJMD sebesar
70%. Rasio Siswa SMK : SMA tahun 2010 adalah 60,90 : 39,10.
Hal yang perlu dipacu untuk mendukung Program Provinsi Vokasi
adalah peningkatan capaian rasio siswa SMK : SMA sebesar
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 25
70 : 30 pada tahun 2013. Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN)
SMA/SMK/MA tahun 2010/2011 sebesar 98,43% (303.056 siswa
dari 307.888 siswa).
Pendidikan Non formal dan Informal, indikator kinerja antara
lain : (1) Pengembangan Desa Vokasi, sampai dengan tahun 2010
jumlah Desa Vokasi sebanyak 140 Desa, dengan target pada
tahun 2013 sebanyak 245 Desa; (2) Pengembangan Taman
Bacaan Masyarakat (TBM), Desa/Kelurahan di Jawa Tengah
memiliki TBM sebesar 9,00% namun masih di bawah target akhir
RPJMD 15%; (3) Kelulusan Paket A sebesar 96,50%, di bawah
target akhir RPJMD sebesar 97%; (4) Kelulusan Paket B 90,00%,
di bawah target akhir RPJMD 95%; (5) Kelulusan Paket C sebesar
86,00%, di bawah target akhir RPJMD 90%; (6) Angka buta
aksara usia >45 thn pada tahun 2010 sebesar 1%, sesuai terget
RPJMD sebesar <1%.
Pendidikan Khusus; APK Pendidikan Khusus sebesar 37,00%,
masih di bawah target akhir RPJMD sebesar 40%; Pendidikan
Khusus terakreditasi tahun 2010 sebesar 68,45%, di bawah target
akhir RPJMD sebesar 100%; Angka Naik Kelas sebesar 97%,
masih di bawah target akhir RPJMD sebesar 98%;
Tenaga Pendidik/Tenaga Kependidikan; sampai dengan
Tahun Anggaran 2010 jumlah pendidik di Jawa Tengah yang
berkualifikasi S1/D4 sebanyak 164.081 orang (41,96%) dan yang
belum memenuhi kualifikasi sebanyak 226.933 orang (58,04%).
Sedangkan pendidik yang telah bersertifikat pendidik sebanyak
117.864 orang (30,14%), sehingga masih terdapat 273.150 orang
(69,86%) yang belum tersertifikasi. Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah bertekad pada tahun 2013 seluruh pendidik di Jawa
Tengah telah memenuhi kualifikasi S1/D4 dan telah bersertifikat
pendidik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Dibandingkan dengan target RPJMD, Tenaga Pendidik
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 26
berkualifikasi S1/D4 sampai dengan tahun 2010 pada PAUD
mencapai 18,83%, masih di bawah target RPJMD 30%; SD/SDLB
mencapai 34,11%, di bawah RPJMD 45%; SMP/SMPLB mencapai
76,03%; SMA /SMK/SMALB 89,83%, masih di bawah target akhir
RPJMD 93%.
Pendidikan Tinggi; kemitraan Perguruan Tinggi dengan
Pemda sebesar 18%, masih di bawah target akhir RPJMD sebesar
25%. Kemitraan tersebut akan ditingkatkan untuk mendukung
kualitas pembangunan pendidikan pada khususnya dan
pembangunan bidang lainnya (kesehatan, pertanian dan lainnya)
pada umumnya.
Manajemen Pelayanan Pendidikan dan Pendidikan
Berkelanjutan; Wawasan Kebangsaan melalui Fasilitasi Pembinaan
Nasionalisme Pendidikan sebesar 60%, masih di bawah target
akhir RPJMD sebesar 75%; Kearifan Lokal 100%, Sekolah di Jawa
Tengah melaksanakan kurikulum Bahasa Jawa sesuai target
RPJMD sebesar 100%.
Beberapa langkah konkrit yang perlu dilakukan guna
percepatan pencapaian target akhir RPJMD adalah perluasan
akses layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) secara holistik-
komprehensif, mempertahankan dan meningkatkan kualitas
layanan Pendidikan Dasar (DIKDAS), peningkatan mutu dan
relevansi Pendidikan Menengah (DIKMEN), pengembangan
layanan pendidikan inklusi, pengembangan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS), akselerasi standarisasi (Akreditasi) satuan
pendidikan, peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik
secara berkelanjutan, peningkatan mutu layanan pendidikan, serta
pengembangan pendidikan berkarakter secara konsisten dan
berkelanjutan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 27
Gambaran kondisi mengenai pendidikan Jawa Tengah
terdapat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.12 Kondisi Pendidikan di Jawa Tengah
Tahun 2008-2010
No. Variabel Indikator 2008 2009 2010
a) Angka Melek Huruf (%) 96 99 99,99
b) Rata-rata lama sekolah 6,8 6,86 7,2*
c) APK SD/MI (%) 106,79 107,31 108,00
d) APK SMP/MTs (%) 92,63 96,93 99,40
e) APK SMA/SMK/MA (%) 53,51 54,87 64,62
f) APM SD (%) 90,99 95,82 97,08
g) APM SMP/MTs (%) 71,5 75,29 76,87
h) APM SMA/SMK/MA (%) 48,78 49,19 50,12
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, data diolah
*Susenas, BPS, Juli 2010
2). Kesehatan
Usia harapan hidup di Jawa Tengah pada tahun 2009 dan
2010 sebesar 72 tahun, masih di bawah target akhir RPJMD yaitu
73,8 tahun.
Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2009 yaitu 114 per
100.000 kelahiran hidup dan tahun 2010 yaitu 104,97 per 100.000
kelahiran hidup, masih di bawah target RPJMD yaitu 102 per
100.000 kelahiran hidup. Menurunnya AKI antara lain disebabkan
oleh meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan antenatal dan meningkatnya persalinan oleh tenaga
kesehatan. Masih perlu upaya serius terutama untuk
meningkatkan cakupan ibu hamil komplikasi yang ditangani.
Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2009 yaitu 9,7 per
1.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2010 yaitu 10,62 per 1.000
kelahiran hidup, masih di bawah target akhir RPJMD yaitu 9,8 per
1.000 kelahiran hidup. Hal yang perlu mendapat perhatian khusus
adalah penanganan neonates komplikasi.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 28
Kasus kekurangan gizi pada balita yang menyebabkan
terjadinya kelainan tinggi terhadap berat badan permanen (anak
pendek untuk umurnya/stunting) pada tahun 2007 (data riskesdas
2007) adalah 34,4 % dan Tahun 2010 sebesar 12,56%. Prevalensi
gizi buruk pada tahun 2009 sebesar 0,16% dan tahun 2010
sebesar 0,08% (data Riskesdas 2010), masih di bawah target
akhir RPJMD sebesar 0,82%. Untuk pencapaian target tersebut,
perlu peningkatan perbaikan gizi masyarakat terutama bagi
penduduk miskin melalui berbagai program lintas sektor.
Prioritas penanganan penyakit menular dititikberatkan pada
HIV/AIDS, TB Paru, Demam Berdarah, Malaria dan Kusta. Jumlah
kasus (penderita baru) HIV/AIDS tahun 2009 sebanyak 573 kasus
(72 orang meninggal), meningkat pada tahun 2010 sebanyak 874
kasus (160 orang meninggal). Meningkatnya penemuan jumlah
kasus penderita HIV/AIDS tersebut, dikarenakan semakin
efektifnya kegiatan sosialisasi pencegahan dan pendorongan
kelompok beresiko tinggi untuk melakukan pemeriksaan
(voluntary, concelling and testing).
Penemuan penderita baru penyakit Tubercolusis Paru (TB)
pada Tahun 2010 sebesar 53,72% meningkat dibanding tahun
2009 sebesar 48,5%, namun demikian masih di bawah target
akhir RPJMD yaitu 70%. Kondisi ini menunjukkan meningkatnya
aktivitas untuk penemuan penderita baru TB paru melalui
surveillance dan kegiatan pendamping minum obat.
Angka Kesakitan DBD pada tahun 2010 sebesar
59,5/100.000 penduduk dan angka kematian DBD sebesar 1%.
Target akhir RPJMD untuk Angka Kesakitan DBD adalah
<15/100.000 penduduk. Angka kematian karena DBD masih
belum mencapai target akhir RPJMD sebesar <1%. Peningkatan
angka kesakitan DBD antara lain disebabkan karena masih
rendahnya perilaku hidup bersih, belum optimalnya
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 29
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pemanasan global yang
berdampak pada penularan penyakit DBD secara trans ovarian.
Pada tahun 2009 Angka Kesakitan Malaria sebesar 0,047 per
1.000 penduduk dan tahun 2010 sebesar 0,101 per 1.000, telah
mencapai target akhir RPJMD sebesar 1 per 1.000. Daerah
endemis malaria di Jawa Tengah adalah Kabupaten Purbalingga,
Banjarnegara, Purworejo dan Banyumas dengan prevalensi
Malaria (API) paling tinggi adalah Kabupaten Purbalingga.
Penanganan penderita gangguan jiwa yang dipasung sampai
dengan bulan Juni 2011 sebanyak 144 orang dari 333 kasus di 16
Kabupaten/Kota. Pada tahun 2012 Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah bertekad untuk mewujudkan Jawa Tengah Bebas Pasung.
Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan penanganan penderita
gangguan jiwa yang dipasung.
Gambaran kondisi mengenai kesehatan Jawa Tengah
terdapat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.13 Kondisi Kesehatan Jawa Tengah
Tahun 2008-2010
No. Variabel Indikator 2008 2009 2010
1. Angka Harapan Hidup (tahun) 71,1 72 72
2. Angka Kematian Ibu ( per 100.000 KH) 117 114 104,97
3. Angka Kematian Bayi ( per 1000 KH) 9,88 9,7 10,62
Sumber data: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, data diolah
3). Pekerjaan Umum
Panjang jalan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010
adalah 26.368,792 km, terdiri dari jalan nasional 1.390,571 km,
jalan provinsi 2.565,621 km dan jalan kabupaten/kota 22.412,60
km.
Kinerja jalan provinsi dalam kondisi baik 85% (2009) menjadi
85,36% (2010); kondisi sedang 14,61% (2009) menjadi 14,29%
(2010); kondisi rusak 0,39% (2009) menjadi 0,35% (2010),
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 30
dengan target akhir RPJMD untuk kondisi jalan baik sebesar
86,54%. Sedangkan kinerja jalan Nasional tahun 2010 kondisi baik
sebesar 5,97%, kondisi sedang sebesar 65,71% dan kondisi rusak
sebesar 28,32%.
Panjang jembatan Provinsi adalah 25.335 m, dengan kondisi
baik pada tahun 2009 sebesar 75,46% dan tahun 2010 sebesar
76,35%, target RPJMD sebesar 79% di tahun 2013, sehingga
masih perlu dipacu untuk dapat mencapai target akhir RPJMD.
Pengadaan tanah untuk pembangunan Jaringan Jalan Lintas
Selatan (JJLS) di Jawa Tengah sampai dengan tahun 2010
mencapai 97,66 km (46,51%), sedangkan untuk pembangunan
konstruksi baru sepanjang 27,09 km (12,76%). Melalui Regional
Road Development Project (RRDP) Tranche I (2011 – 2013),
target sampai akhir tahun 2013 sepanjang 102,89 km (48,48%
dari total panjang JJLS yaitu 212,25 km).
Pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo sepanjang 75,67
km, sampai tahun 2010 pembangunan jalan tol Seksi I
(Semarang–Ungaran) sepanjang 14,1 km baru mencapai 93,34%
dikarenakan mundurnya waktu penyelesaian pembebasan tanah
pasca konsinyasi di Paket III (Penggaron-Beji), redesign
menyesuaikan kondisi struktur tanah pada lokasi STA 5 Paket
Gedawang-Penggaron di Dusun Karangpucung-Pudakpayung dan
terhambatnya pengeprasan bukit Ceper dan Cemorosewu karena
kondisi cuaca/intensitas hujan yang cukup tinggi. Selanjutnya
untuk Seksi II (Ungaran–Bawen) sepanjang 9 km, dalam tahap
pembebasan lahan (89,08%).
Hal-hal yang masih perlu mendapat perhatian adalah masih
banyaknya ruas jalan provinsi yang mempunyai kapasitas dan
kualitas struktur yang belum mantap, terutama di wilayah timur
Jawa Tengah, wilayah perbatasan antar Provinsi dan antar
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 31
Kabupaten/Kota, daerah rawan bencana dan kawasan
pengembangan perekonomian wilayah.
Pada tahun 2010, kondisi jaringan irigasi baik mencapai 49%
tetapi kondisi ini masih perlu didorong untuk mencapai target
RPJMD sebesar 72%. Kondisi DAS kritis yang telah tertangani
sampai tahun 2010 sebanyak 16 DAS dari 35 DAS kritis yang
harus ditangani sesuai target RPJMD. Selain itu, luas genangan
banjir di tahun 2010 sebesar 186.456 Ha, berkurang dari tahun
2009 seluas 192.942 Ha, sehingga masih perlu penanganan untuk
mencapai target RPJMD seluas 167.000 Ha. Pemenuhan
kebutuhan air baku sampai tahun 2010 telah mencapai 44%
masih sesuai target RPJMD, namun demikian untuk
mengantisipasi dampak perubahan iklim masih dibutuhkan
pembangunan sarana prasarana air baku terutama di daerah
kritis. Panjang pantai kritis di tahun 2010 sebesar 140 km,
menurun dari tahun 2009 sepanjang 157 km, namun masih perlu
didukung untuk mencapai target RPJMD sepanjang 130 km.
Cakupan pelayanan air bersih di Jawa Tengah pada tahun
2009 di kawasan perkotaan (37%) dan kawasan pedesaan (9%)
meningkat pada tahun 2010 di kawasan perkotaan (38,7%) dan
kawasan pedesaan (10,4%). Cakupan layanan sanitasi tahun 2009
sebesar 54,73% meningkat pada tahun 2010 sebesar 57,70%.
Capaian tersebut masih sesuai dengan target RPJMD, apabila
dibandingkan dengan target MDGs khususnya untuk cakupan air
bersih pedesaan masih perlu percepatan pencapaian.
4). Perumahan
Pada tahun 2010, backlog rumah di Jawa Tengah sebanyak
755.493 unit. Salah satu penyebab tingginya backlog rumah
adalah bencana alam sehingga banyak keluarga yang kehilangan
rumah. Selain itu masih terdapatnya rumah tidak layak
huni/kumuh di perkotaan sebanyak 115.000 rumah tangga atau
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 32
5% dari 2.300.000 rumah tangga yang dalam kondisi tidak layak
huni. Jumlah rumah tidak layak huni yang telah dipugar dari tahun
2008 sampai dengan tahun 2010 sebanyak 2.250 rumah.
Pada tahun 2009 jumlah rumah Rumah Tangga Miskin (RTM)
yang diperbaiki sebanyak 714 unitdan pada tahun 2010 sebanyak
591 unit, Bantuan Rumah Tangga Miskin pada tahun 2009
sebanyak 1.275 unit dan pada tahun 2010 sebanyak 575 unit,
serta Bantuan Rumah Panggung tahun 2009 sebanyak 40 unitdan
tahun 2010 sebanyak 50 unit.
Memperhatikan kondisi di atas, peran pemerintah provinsi
dalam pengembangan perumahan yang terbatas pada pemberian
stimulan perbaikan rumah dan peningkatan Prasarana dan Sarana
Dasar (PSD) masih perlu ditingkatkan dengan mendorong
swadaya masyarakat dan swasta yang secara tidak langsung akan
meningkatkan jumlah rumah layak huni.
5). Penataan Ruang
Sebagai pelaksanaan amanat UU No 26 Tahun 2007, Tahun
2010 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan Perda
No 6 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Tengah yang
berlaku sampai 20 tahun mendatang. Selain itu, juga telah
menyusun Rencana Rinci Tata Ruang sebagai penjabaran RTRW
sebanyak 2 buah, sosialisasi dan mitigasi kawasan rawan bencana.
Dalam fasilitasi penyusunan/penyesuaian Perda RTRW
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah telah
mengeluarkan rekomendasi terhadap 31 Raperda RTRW
Kabupaten/Kota yang difasilitasi oleh BKPRD Provinsi Jawa
Tengah.
Penetapan Perda RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota, secara
normatif terlambat, tetapi hal ini dikarenakan keterlambatan
terbitnya pedoman penyusunan Perda RTRW Provinsi,
Kabupatendan Kota, sehingga keterlambatan tidak hanya terjadi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 33
pada Provinsi Jawa Tengah (beserta kabupaten/kota di Jawa
Tengah), tetapi juga terjadi secara nasional. Secara nasional,
penetapan Perda RTRW Provinsi Jawa Tengah relatif lebih cepat,
yaitu merupakan urutan ke-6 secara nasional.
Berkenaan dengan telah tersusunnya perda-perda RTRW
provinsi maupun kabupaten/kota, maka perlu ditindaklanjuti
dengan upaya konsistensi pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
6). Perencanaan Pembangunan
Capaian kinerja perencanaan pembangunan sampai tahun
2010 adalah tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan
yaitu RKPD Tahun 2011 melalui forum-forum perencanaan
pembangunan seperti Musrenbangwil, Musrenbangprov, Rakortas
dan Musyawarah Regional. Di samping itu, dalam rangka
mendukung kebijakan dan strategi pembangunan daerah,
dilakukan melalui penyusunan dokumen-dokumen di bidang
ekonomi, kesejahteraan rakyat, bidang pemerintahan
kependudukan dan bidang sarana prasarana wilayah antara lain
berupa Potensi Ekonomi Daerah Kawasan Kedungsapur,
Perencanaan Pembangunan Lingkungan Pedesaan, Kelembagaan
dan Pengelolaan Sumberdaya Air Energi Alternatif Pedesaan,
Pengembangan Kawasan Agropolitan, Rancangan Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD), Pelaksanaan
Program Kelangsungan Hidup Perkembangan Perlindungan Ibu
dan Anak (KHPPIA), Pelaksanaan Program Pendidikan Untuk
Semua (PUS), Rencana Umum Program TNI Manunggal
Membangun Desa (TMMD), Rencana Pengelolaan Bencana
(Disaster Management Plan), Rencana Aksi Daerah Pengurangan
Resiko Bencana (RAD-PRB).
Di samping itu untuk mendukung penyusunan perencanaan
dan strategi pembangunan dilakukan kajian dan penelitian di
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 34
bidang pertanian, kehutanan, perkebunan, teknologi air bersih,
penangkapan ikan, pengembangan usaha dan pemerintahan.
Dalam rangka pengendalian dan konsistensi kebijakan
pembangunan daerah telah dilakukan fasilitasi penyusunan RPJPD
dan RPJMD Kabupaten/Kota serta evaluasi kinerja program
pembangunan baik yang bersumber dari APBD maupun APBN.
7). Perhubungan
Jumlah trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Jawa Tengah
tahun 2010 sebanyak 840 trayekdan jumlah trayek Antar Kota
Dalam Provinsi (AKDP) sebanyak 367 trayek, relatif tetap dengan
tahun sebelumnya. Jumlah bus pada tahun 2009 sebanyak 11.825
unit menurun di tahun 2010 sebanyak 10.174 unit. Hal ini
disebabkan masyarakat cenderung memilih menggunakan
angkutan pribadi (sepeda motor). Jumlah Mobil Penumpang
Umum (MPU) relatif tetap sejumlah 397.667 unit.
Jumlah rambu lalu lintas tahun 2009 sebanyak 9.238 buah,
meningkat pada tahun 2010 sebanyak 10.436 buah. Sedangkan
jumlah jembatan timbang di Jawa Tengah sampai dengan tahun
2009-2010 sebanyak 17 unit dengan sistem komputerisasi, terdiri
dari kapasitas 40 ton sebanyak 9 unit dan kapasitas 80 unit
sebanyak 8 unit.
Jumlah penumpang Kereta Api (KA) di Jawa Tengah pada
tahun 2009 sebanyak 2.147.859 orang menurun pada tahun 2010
sebanyak 1.854.806 orang. Jumlah barang yang diangkut pada
tahun 2009 sebesar 19.179,65 ton meningkat pada tahun 2010
sebesar 19.982 ton. Pada tahun 2010 telah disusun Rencana
Induk Perkeretapian Jawa Tengahdan DED perlintasan tidak
sebidang pada 5 lokasi (Kabupaten Sragen, Purworejo, Kebumen,
Brebes dan Sukoharjo).
Untuk pelayanan SDP, selama tahun 2009 KM. Muria yang
melayani lintas Jepara-Karimunjawa PP mengangkut penumpang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 35
sebanyak 22.901 orang, menurun di tahun 2010 sebanyak 16.350
orang. Sedangkan untuk KM. Kartini yang melayani lintas
Semarang – Karimunjawa – Jepara PP selama tahun 2009
mengangkut penumpang sebanyak 13.257 orang meningkat di
tahun 2010 sebanyak 15.977 orang.
Jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Mas tahun
2009 sebanyak 1.398 Call atau 8.605.624 GT meningkat di tahun
2010 sebanyak 2.221 Call atau 12.556.730 GT. Jumlah cargo yang
diangkut tahun 2010 sebanyak 7.863.850 ton/m³/liter. Jumlah
container yang diangkut tahun 2009 sebesar 82.029 teus
meningkat di tahun 2010 sebesar 384.522 teus. Jumlah
penumpang domestik dan internasional tahun 2009 sebanyak
302.772 orang meningkat di tahun 2010 sebanyak 449.645 orang.
Jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
pada tahun 2009 sebanyak 2.326 Call menurun pada tahun 2010
sebanyak 1.249 Call atau 21.882.020 GT. Jumlah bongkar muat
barang dan migas 23.895.627 ton/m³/liter dan hewan 24.952
ekor.
Jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan Tegal tahun 2009
sebanyak 938 Call atau 295.668 GT meningkat pada tahun 2010
sebanyak 3.949 Call atau 426.768 GT. Jumlah bongkar muat
tahun 2009 sebesar 69.486 ton m³/liter menurun pada tahun
2010 sebesar 29.525 ton/m³/liter.
Jumlah penumpang domestik di Bandar Udara Ahmad Yani
Semarang selama tahun 2009 sebanyak 1.627.706 orang
meningkat selama tahun 2010 sebanyak 1.954.901 orang.
Sedangkan penumpang internasional pada tahun 2009 sebanyak
23.278 orang meningkat di tahun 2010 sebanyak 38.603
penumpang. Pergerakan pesawat sebanyak 16.328 penerbangan
domestik dan 508 penerbangan internasional. Barang yang
diangkut dalam penerbangan domestik pada tahun 2009 sebesar
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 36
19.722.375 kg meningkat pada tahun 2010 sebesar 23.862.533
kg. Sedangkan barang yang diangkut dalam penerbangan
internasional tahun 2009 sebesar 456.709 kg meningkat ditahun
2010 sebesar 1.641.079 kg. Dalam rangka meningkatkan
pelayanan jasa transportasi udara telah dilakukan peningkatan
dan pengembangan sarana dan prasarana pada Bandar Udara
Ahmad Yani dengan dikembangkannya pembangunan terminal di
sisi utara tahun 2011 dan direncanakan selesai tahun 2013.
Jumlah Penumpang di Bandara Adi Soemarmo tahun 2009
sebanyak 686.410 orang meningkat pada tahun 2010 sebanyak
737.854 orang. Pergerakan pesawat domestik pada tahun 2009
sebanyak 4.646 meningkat di tahun 2010 sebanyak 5.106.
Sedangkan penerbangan internasional pada tahun 2009 sebanyak
1.056 menurun di tahun 2010 menjadi sebanyak 887.
Pengembangan Bandara Dewadaru Karimunjawa dengan
realisasi pembebasan tanah seluas 10.177 m² pada tahun 2010
dari total kebutuhan 155.831 m², sisanya diakomodir pada tahun
2011 sampai dengan tahun 2013.
Capaian urusan perhubungan secara umum sesuai dengan
tahapan yang direncanakan tetapi belum optimal yaitu kinerja
pelayanan untuk mendukung keselamatan lalu lintas,
pengembangan jalur kereta api regional dan pembangunan double
track, Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas melalui
pembangunan Terminal Kendal, Pengembangan Bandar Udara
Ahmad Yani serta Pengembangan Bandar Udara Dewadaru
Karimunjawa.
8). Lingkungan Hidup
Perlindungan dan konservasi sumber daya alam merupakan
salah satu program peningkatan fungsi kawasan lindung di luar
kawasan hutan dan daerah tangkapan air. Sampai dengan tahun
2010 penanganan lahan sekitar kawasan lindung di luar kawasan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 37
hutan telah tertangani 1.525,5 Ha dari target 11.137,95 ha (5%
dari seluruh luas kawasan lindung 222.759 ha) dan pelaksanaan
konservasi tanaman langka 279 jenis tanaman dari target 360
jenis. Selain konservasi secara vegetatif, dilakukan konservasi
secara sipil teknis meliputi : Pembangunan 200 unit sumur
rombong, pembangunan 15 PAH (Penampungan Air Hujan) dan
28 sumur resapan.
Penanganan kerusakan pesisir akibat abrasi pantai sampai
dengan tahun 2010 dilakukan dengan pembangunan sabuk pantai
sepanjang 1.475,5 m dan penanaman mangrove sebanyak
336.529 btg (109 ha), jauh dari target RPJMD yakni 3.000 m
sabuk pantai dan mangrove 200 Ha.
Penyusunan kajian daya tampung dan penetapan kelas air
sungai baru dilakukan di 4 sungai dari 6 sungai yang ditargetkan
RPJMD, termasuk kajian daya dukung lingkungan ditargetkan di 6
DAS/Sub DAS yang sampai saat ini belum dapat terealisasi
dikarenakan menunggu panduan pusat terkait penyusunan daya
dukung lingkungan.
Upaya peningkatan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
10 Kabupaten diharapkan pada tahun 2013 dapat mencapai 20%,
dimana realisasi sampai tahun 2010 peningkatan kualitas RTH di 5
daerah baru seluas 80,16 Ha atau 0,26%, sehingga belum
mencapai target RPJMD yaitu 10 daerah.
Cadangan air tanah di Jawa Tengah diprediksi kurang lebih
sejumlah 12.168.523.000 m3, sedangkan sumur air tanah yang
berijin sampai Tahun 2010 jumlahnya mencapai 4.259 buah,
sumur P2AT 563 buah dan masih banyak lagi yang tidak
terdaftar. Pemanfaatan air tanah meningkat sehingga perlu
mendapat perhatian agar tidak terjadi krisis air.
Pada Tahun 2010 tercatat jumlah industri besar 764 buah,
industri kecil dan menengah 644.311 buah, rumah sakit 162 buah,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 38
Hotel Bintang dan Melati 1.196 buah. Pengendalian Pencemaran
dan perusakan lingkungan pada target RPJMD adalah
pengendalian dan pengawasan terhadap sumber pencemaran 10
kluster UMKM, 500 pelaku usaha menengah/besar dan 50 obyek
domestik. Sampai dengan tahun 2010 telah dilakukan upaya
pengendalian pencemaran terhadap 294 industri menengah/besar,
13 kluster UMKM dan 20 obyek domestik dengan membangun 23
unit bodigester bagi industri kecil tahu dan usaha ternak serta
fasilitasi pembuatan IPAL Komunal bagi 319 Industri Kecil di
Kabupaten Pekalongan, Pati, Sragen dan Tegal.
Upaya pengendalian kualitas udara dilakukan melalui uji
kualitas udara ambien di 25 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dan
penanaman tanaman pereduksi zat pencemar udara di Kabupaten
Brebes, Blora dan Kota Tegal.
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain
meliputi : peningkatan fungsi lindung pada kawasan lindung di
luar hutan, penanganan kerusakan ekosistem pesisir, penanganan
sumber-sumber pencemar, peningkatan RTH, pembangunan
sumur pantau dan sumur resapan sebagai upaya konservasi air
tanah dan kajian daya dukung lingkungan DAS/Sub DAS
Prioritas.
9). Pertanahan
Pembangunan pertanahan dilaksanakan melalui program
pengaturan penguasaan dan penatagunaan tanah. Melalui
program tersebut selama 2009-2010 telah dilaksanakan kegiatan
sertifikasi yang melibatkan partisipasi masyarakat di kawasan
lindung dan sawah lestari. Sertifikasi pada kawasan lindung pada
tahun 2009 seluas 4.284 hektar dan tahun 2010 seluas 4.564,2
hektar. Sertifikasi pada sawah lestari pada tahun 2010 seluas 21,8
hektar. Sertifikasi pada tanah kas desa juga telah dilakukan sejak
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 39
tahun 2007-2009 seluas 72,05 hektar dan tahun 2010 menjadi
122.48 hektar.
Secara umum sampai tahun 2009 tanah yang sudah
disertifikatkan baru seluas 1.093.094,96 Ha atau 33,29% dari luas
tanah di Provinsi Jawa Tengah 3.283.609 Ha dengan perincian
capaian untuk kegiatan inventarisasi hak atas tanah yang meliputi
HGU sudah terinventarisasi 100% pada tahun 2006, HGB baru
mencapai 24,39% dari 410 lokasi dan HP baru mencapai 33% dari
175 lokasi.
10). Kependudukan Dan Catatan Sipil
Pembangunan bidang Kependudukan termasuk pelayanan
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil merupakan
bagian tidak terpisahkan dari pembangunan secara keseluruhan,
sehingga penyediaan data kependudukan secara valid dan dinamis
sangat diperlukan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun
2010 telah menerapkan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK) di 15 Kabupaten/Kota, namun masih di
bawah target akhir RPJMD yaitu penerapan SIAK di 35
Kabupaten/Kota.
11). Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan pada
tahun 2009 lebih rendah dibanding laki-laki (56,29% : 82,69%),
sementara pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), tingkat
pengangguran laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan (7,75% :
6,74%). Pada penduduk usia 15 Tahun ke atas yang bekerja,
perbandingan jumlah pekerja yang tidak dibayar menunjukkan
persentase perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki (71,74% :
28,26%). Jumlah tenaga kerja Antar Kerja Antar Negara (AKAN)
tahun 2009, jumlah perempuan lebih banyak dibanding laki-laki
(23.838 : 1.764) dan pada tahun 2010 menunjukkan kondisi yang
sama (23.030 : 5.652).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 40
Pada periode 2009 – 2014, persentase perempuan yang
menjadi anggota legislatif sebesar 16,19% meningkat dibanding
periode 2004 – 2009 sebesar 10,22%. Pada jabatan publik,
partisipasi perempuan pada Jabatan Eselon II yaitu sebesar 22%
(2009) turun menjadi 9% (2010), sedangkan pada Jabatan Eselon
III sebesar 15,40% (2009) meningkat menjadi 24,50% (2010).
Kasus kekerasan berbasis gender dan anak di
Kabupaten/Kota menunjukkan peningkatan yaitu sebanyak 2.512
kasus (2009) menjadi 2.829 kasus (2010). Kasus yang ditangani
oleh lembaga-lembaga anggota Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)
Provinsi Jawa Tengah sebanyak 250 kasus (2009), meningkat
menjadi 373 kasus (2010). Penanganan korban kekerasan di
Kabupaten/Kota dilakukan oleh PPT yang telah terbentuk di 35
Kabupaten/Kota dan Pelayanan Terpadu rujukan di Provinsi Jawa
Tengah.
Menyikapi berbagai persoalan kesenjangan gender yang
muncul, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010
mencanangkan uji coba penyusunan Perencanaan dan
Penganggaran Responsif Gender (PPRG) yang diimplementasikan
pada tahun anggaran 2011 di 15 SKPD.
Dalam hal perlindungan anak, akte kelahiran menjadi
indikator penting dari hak hidup anak. Cakupan Balita usia 0 – 5
tahun yang memiliki akte kelahiran sebesar 70,10%, sehingga
perlu didorong penerbitan akte kelahiran gratis terutama bagi
keluarga kurang mampu.
Pada tahun 2010, jumlah anak korban kekerasan fisik
sebanyak 254 anak, korban kekerasan psikis 146 anak, korban
kekerasan seksual/eksploitasi seksual 801 anak, korban
penelantaran 58 anakdan Anak Berkonflik dengan Hukum (AKH)
291 anak. Terkait hak partisipasi anak dalam proses pengambilan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 41
keputusan, telah terbentuk 29 Forum Anak di 29 Kabupaten/Kota,
meskipun belum berjalan maksimal.
Sebagai upaya meningkatkan komitmen pemerintah
Kabupaten/Kota dalam pengintegrasian Pengarusutamaan Hak
Anak, pada tahun 2010 dideklarasikan 2 (dua) Kabupaten/Kota
menuju Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), sehingga jumlah
keseluruhan sebanyak 6 kabupaten/kota menuju KLA (Rembang,
Klaten, Sragen, Grobogan, Kota Semarang dan Kota Surakarta).
12). Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera
Pembangunan bidang Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga
Sejahtera (KS) mempunyai peran penting untuk menekan angka
kelahiran guna mengendalikan pertumbuhan penduduk,
mengingat pada Tahun 2009 angka kelahiran usia produktif
cukup tinggi yaitu sebesar 2,29%. Sedang angka Total Fertility
Rate (TFR) atau angka kelahiran anak di Jawa Tengah sebesar
2,3, naik 0,2 jika dibanding angka TFR Tahun 2006 yaitu 2,1.
Jumlah peserta KB aktif (PA) di Jawa Tengah sebanyak
5.155.761 akseptor atau 78,25% dari 6.561.254 orang Pasangan
Usia Subur (PUS). Jumlah peserta KB diupayakan dengan adanya
peserta KB baru mencapai 997.425 pasangan atau 104,51 % dari
Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM). Peningkatan peserta KB
aktif yang tidak signifikan tersebut disebabkan karena
kelembagaan yang menangani KB hanya pada tingkat Provinsi,
sedangkan di Kabupaten/Kota penanganannya bersamaan dengan
fungsi lainnya sehingga kurang fokus.
Persentase Drop Out (DO) KB di Jawa Tengah tahun 2010
sebesar 13,86%, lebih tinggi dibanding tahun 2009 sebesar
11,69%, sedangkan Unmetneed (PUS yang belum terlayani) pada
tahun 2010 sebesar 11,59% mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2009 sebesar 11,69%.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 42
13). Sosial
Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian serius terhadap
keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),
hal ini ditunjukkan dengan penanganan PMKS yang berdasarkan
data tahun 2010 tercatat sebagai berikut:
a. Anak terlantar, anak jalanan dan anak nakal sebanyak 138.439
orang, dengan jumlah penanganan Anak Nakal 40 anak (0,49%),
Anak Jalanan 1.766 (7,64%), Anak Terlantar 3.549 (2,85%);
b. Korban penyalahgunaan NAPZA sebanyak 1.766 orang yang
ditangani 180 orang;
c. Penyandang cacat sebanyak 234.256 orang yang dapat
tertangani sebanyak 2.790 orang (panti Pemerintah 435 orang,
Swasta 2.355 orang) dan di luar panti sebanyak 715 orang;
d. Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) sebanyak 164.813
orang, yang tertangani sebanyak 220 orang;
e. Lanjut Usia Terlantar sebanyak 191.037 orang telah tertangani
sebanyak 1.209 orang (0,63%);
f. Penderita HIV/AIDS sebanyak 846 orang ditangani 500 orang
(59,1%);
g. Tuna Susila sebanyak 5.108 orang ditangani 220 orang (4,31%);
h. Jumlah Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar sebanyak
5.640 orang ditangani 1.145 orang (21,085%);
i. Eks Narapidana sebanyak 13.098 orang tertangani sebanyak 30
orang (0,22%).
Pada tahun 2010 kerusakan dan kerugian akibat bencana
mencapai ± Rp.2,38 trilyun. Dalam rangka mewujudkan
penanggulangan bencana yang terencana, terpadu,
terkoordinasidan menyeluruh, telah terbentuk 29 lembaga BPBD di
kabupaten/kota sebagai upaya untuk melaksanakan
penanggulangan bencana baik pada waktu sebelum, saat dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 43
sesudah terjadi bencana melalui tindakan yang bersifat preventif,
represif maupun rehabilitatif.
14). Ketenagakerjaan
Pada tahun 2010, jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah
tercatat 16.856.330 orang dengan komposisi jumlah yang bekerja
sebanyak 15.809.447 orang (93,79%) dan pengangguran terbuka
sebanyak 1.046.883 orang (6,21%). Sedangkan pada Tahun 2009
jumlah pengangguran terbuka sebesar 1.252.267 orang (7,33%),
sehingga secara persentase mengalami penurunan sebesar
1,12%.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja pada tahun 2010, sektor
yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah sektor pertanian
sebanyak 5.616.529 orang (35,53%), diikuti oleh sektor
perdagangan 3.388.450 orang (21,43%) dan sektor industri
2.815.292 orang (17,81%).
Antar Kerja Lokal (AKL) hingga tahun 2010 mencapai 71.855
orang (71% dari target RPJMD sebanyak 100.000 orang). Adapun
yang masih perlu dipacu adalah Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)
yang baru mencapai 27.162 orang (36,21% dari target RPJMD
sebanyak 75.000 orang).
15). Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah
Pada tahun 2009 jumlah koperasi sebanyak 25.077 unit
menjadi 25.426 unit pada tahun 2010 (meningkat 1,39%) yang
terdiri dari koperasi aktif 19.617 unit dan koperasi tidak aktif 5.809
unit. Jumlah penyerapan tenaga kerja tahun 2009 sebanyak
56.987 orang meningkat menjadi 70.315 orang (2010). Jumlah
aset/modal usaha tahun 2009 sebesar Rp. 740,14 milyar
meningkat menjadi Rp. 11,058 trilyun (2010).
Jumlah KUD sampai akhir tahun 2010 sebanyak 590 unit
dengan jumlah KUD aktif 544 unit dan KUD tidak aktif 36 unit.
Dalam rangka revitalisasi KUD telah dicapai 49 unit KUD sebagai
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 44
distributor pupuk meningkat 75% dibanding tahun 2009 sebanyak
28 unit.
Jumlah UMKM yang telah dibina pada tahun 2009 sebanyak
65.878 UMKM meningkat menjadi 67.616 UMKM di tahun 2010,
terdiri dari bidang Non pertanian sebanyak 20.682 unit (2009)
menjadi 21.205 unit (2010), bidang pertanian 9.385 unit (2009)
menjadi 9.775 unit (2010), bidang perdagangan 28.172 unit
(2009) menjadi 28.247 unit (2010) dan jasa 7.639 unit (2009)
menjadi 8.389 unit (2010). Penyerapan kerja tahun 2009
sebanyak 278.000 orang meningkat menjadi 285.335 orang di
tahun 2010.
Salah satu lembaga keuangan mikro alternatif yaitu Koperasi
Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam Koperasi (KSP/USP Koperasi)
juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah KSP/USP Koperasi pada tahun 2009
sebanyak 15.932 unit meningkat di tahun 2010 menjadi 19.129
unit. Peningkatan tersebut diikuti dengan kemampuan penyerapan
tenaga kerja sebanyak 42.124 orang (2009) menjadi 49.385 orang
(2010). Hal ini terlihat pada volume usaha yang meningkat dari
Rp. 14,096 trilyun (2009) menjadi Rp. 16,55 trilyun (2010).
Penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2010 sebesar
Rp. 4,795 trilyun. Jumlah debitur sebanyak 914.809 UMKM
dengan NPL rata-rata sebesar 1,8% melalui 7 (tujuh) Bank
Pelaksana (Bank Mandiri, BRI, BNI, BUKOPIN, Bank Syariah
Mandiri, BTN dan Bank Jateng).
Melihat kondisi di atas, masih perlu upaya pembinaan
terhadap koperasi maupun KUD yang tidak aktif di samping
peningkatan jumlah volume usaha baik koperasi maupun UMKM.
16). Penanaman Modal
Realisasi investasi dalam konteks Pembentukan Modal Tetap
Bruto (PMTB) tahun 2010 sebesar Rp. 72,279 trilyun terdiri dari :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 45
1) Investasi swasta senilai Rp. 9,619 trilyun (PMA senilai Rp. 0,794
trilyun, PMDN senilai Rp. 8,825 trilyun); 2) Investasi pemerintah
senilai Rp. 5,550 trilyun; 3) Investasi masyarakat senilai Rp. 21,
950 trilyun; dan 4) Investasi dari lembaga keuangan senilai Rp.
35,160 trilyun. Jumlah proyek yang dapat direalisasikan sejumlah
34 proyek dan total tenaga kerja yang terserap sebanyak 12.794
orang terdiri dari tenaga kerja Indonesia sebanyak 12.751 orang
dan 43 orang tenaga kerja asing.
Meskipun realisasi investasi PMTB tahun 2010 secara
keseluruhan telah melebihi target RPJMD sebesar Rp 55,502
trilyun, namun masih perlu adanya peningkatan realisasi investasi
untuk menopang target pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa
Tengah.
17). Kebudayaan
Terkait dengan Pembinaan dan Pengembangan Nilai
Kekayaan dan Keragaman Budaya, saat ini di Jawa Tengah
terdapat 56 candi, 142 situs dan 1.800 benda cagar budaya
bergerak maupun tidak bergerak serta 48 museum (47 Museum
Swasta dan Kabupaten/Kota dan 1 Museum Provinsi, yakni
Museum Jawa Tengah Ronggowarsito), 7.917 sanggar seni
budaya dan masyarakat pelaku seni budaya (3.541 kesenian
tradisional dan 4.376 kesenian non tradisional), 4.470 seniman
tari, 1.792 seniman teater, 383 dalang, 314 seniman seni rupa,
4.727 seniman musik dan 215 upacara tradisional.
Upaya pembinaan dan pengembangan yang telah dilakukan,
antara lain : konservasi 8 buah candi, 1 situs, optimalisasi tata
pameran 6 museum, pembinaan dan fasilitasi Juru Pelihara (200
orang), konservasi 5.834 buah koleksi Museum Jawa Tengah
Ranggawarsita (dari 59.784 koleksi), pembinaan 540
sanggar/kelompok seni, pembinaan 150 pengelola upacara
tradisional dan pembinaan 700 Pegiat Film.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 46
Selanjutnya berkaitan dengan Pembinaan Penghayat
Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud dari
keberagaman budaya, Jawa Tengah memiliki kelompok-kelompok
masyarakat penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa sebanyak 58 Organisasi Pusat dan 232 Organisasi Cabang,
173 Pemuka Penghayat dengan jumlah pengikut 187.684 orang,
yang telah difasilitasi melalui pembinaan kepada 72 Organisasi
penghayat kepercayaan untuk mengembangkan nilai-nilai budaya
bangsa dan memperkuat pranata sosial dalam kehidupan
masyarakat.
18). Kepemudaan Dan Olah Raga
Di bidang Kepemudaan, jumlah generasi muda di Jawa
Tengah usia 16–30 tahun sampai dengan tahun 2010 sebanyak
8.628.700 orang (26,65% dari total penduduk Jawa Tengah) yang
terdiri dari 4.408.000 laki-laki (51,09%) dan 4.220.700 perempuan
(48,91%).
Jawa Tengah telah melakukan pembinaan dan
pemberdayaan pemuda, antara lain peningkatan ketrampilan
pemuda untuk kegiatan ekonomi produktif di bidang budidaya
ikan air tawar sebanyak 100 orangdan peningkatan kewirausahaan
pemuda berbasis klaster sebanyak 51 orang, membentuk 17
kelompok usaha di bidang perbengkelandan fasilitasi 8 orang
Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP3) dalam upaya
mengembangkan kepeloporan pemuda di pedesaan.
Di samping itu, pada tahun 2010 pemuda-pemuda Jawa
Tengah juga menunjukkan prestasi-prestasi yang cukup
membanggakan, antara lain sebagai Juara I Sarjana Penggerak
Pembangunan di Pedesaan (SP3) tingkat nasional, Juara III
Pemuda Pelopor tingkat nasional di bidang Teknologi Tepat Guna
(TTG) dan Juara III Pemuda Pelopor tingkat nasional di bidang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 47
kebaharian serta keikutsertaan dalam program kapal pemuda
nusantara.
Di bidang Keolahragaan, prestasi yang telah diraih atlet Jawa
Tengah pada tahun 2010 di tingkat regional dan nasional cukup
menggembirakan. Untuk tingkat regional, pada penyelenggaraan
Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) III di Semarang, Jawa
Tengah berhasil menjadi Juara Umum dan meloloskan semua
cabang olahraga untuk mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Nasional
(POPNAS) Tahun 2011 di Riau.
Untuk kompetisi di tingkat nasional, pada Pekan Olahraga
dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS) V
di Surabaya, Jawa Tengah berhasil menjadi Juara Umum II di
bawah Jawa Timur dengan memperoleh medali 11 emas 17 perak
15 perunggu. Pada Kejuaraan Nasional Siswa Sekolah Dasar di
Jakarta, Jawa Tengah berhasil menduduki peringkat III dengan
memperoleh medali 4 emas 6 perak 5 perunggu, tim Sepakbola
dan Tenis Meja Jawa Tengah menjadi Tim Indonesia 3 dalam
mengikuti APSO. Selanjutnya, pada Kejuaraan Nasional antar PPLP
Sepak Takraw, Tim Jawa Tengah berhasil menjadi Juara Umum
dengan memperoleh medali 2 emas dan 1 perunggu.
Kompetisi di tingkat internasional, pada Kejuaraan Sepak
Takraw ASEAN School di Malaysia, terdapat 6 orang atlet PPLP
Jawa Tengah yang memperkuat Tim Indonesia dan mendapat 2
perunggu. Pada penyelenggaraan Asian Games XVI Tahun 2010 di
Guangzhou China, dari 21 atlet Jawa Tengah yang dikirim
terdapat 9 atlet yang berhasil meraih medali terdiri dari 1 medali
perak dan 5 medali perunggu.
Selain itu terdapat 5 cabang olah raga (cabor) unggulan baru
yang mulai menunjukkan prestasi di tingkat nasional (PON Kaltim
tahun 2008), yaitu: Dayung (1 perak), Tenis Meja (1 perak), Tenis
(2 perak), Basket (1 perak) dan Tinju (4 perunggu). Selanjutnya
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 48
pada POPNAS 2009, Dayung mendapat 2 perak, tenis 2 emas dan
tenis meja 1 emas, sedangkan untuk cabor basket dan tinju, pada
Kejurnas Basket tahun 2009 Jawa Tengah mendapat 1 emas dan
pada Kejurnas Tinju tahun 2010 mendapat 3 emas dan 1 perak.
Ke depan diharapkan prestasi kelima cabor unggulan daerah
diharapkan dapat meningkat lagi.
Namun demikian, pembibitan dan pembinaan perlu terus
dilakukan guna mendukung capaian prestasi olahraga Jawa
Tengah baik di tingkat regional, nasional maupun internasional,
khususnya untuk persiapan menghadapi Sea Games dan Asean
Games 2011, serta PON XVIII Tahun 2012 yang akan datang,
karena prestasi Jawa Tengah dalam PON XVII 2008 di Kalimantan
Timur belum dapat memenuhi target yang diharapkan yaitu
menempati peringkat V dengan perolehan medali 53 emas, 81
perak dan 80 perunggu.
Terkait dengan Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga,
masih perlu ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya dalam
upaya mendukung peningkatan prestasi olahraga di Jawa Tengah.
19). Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri
Keberhasilan pembangunan politik yang demokratis tidak
hanya dipengaruhi oleh situasi yang kondusif saja, tetapi berbagai
faktor pendukung lainnya seperti aspek deregulasi dan
debirokratisasi khususnya kebijakan-kebijakan makro juga
berpengaruh terhadap stabilitas nasional maupun regional pada
umumnya.
Pada Pemilu Legislatif Jawa Tengah tahun 2009 yang diikuti
oleh 38 partai politik, dengan jumlah masyarakat yang mempunyai
hak pilih sebanyak 26,19 juta orang dan yang menggunakan hak
pilih sebanyak 18,67 orang. Dari hasil Pemilu tersebut, Partai
Politik yang mempunyai keterwakilan di DPRD Provinsi Jawa
Tengah sebanyak 10 partai politik, yaitu PDIP (23 orang), Partai
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 49
Demokrat (16 orang), Partai Golkar (11 orang), PAN (10 orang),
PKS ( 10 orang), PKB (9 orang), Partai Gerindra (9 orang), PPP
(7 orang), Partai Hanura (4 orang) dan PKNU (1 orang). Dari 10
(sepuluh) partai politik yang memperoleh kursi di DPRD Provinsi,
yaitu Fraksi PDIP, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar,
Fraksi PAN, Fraksi PKS, Fraksi Gerindra, Fraksi PKB, Fraksi PPP
dan Fraksi Hanuraku.
Terkait dengan keamanan dan ketertiban, pada tahun 2010
indikasi Jumlah Tindak Pidana (JTP) mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya, yaitu dari 17.391 kasus turun menjadi 12.991
kasus (74,69%). Begitu pula dengan indikator Tindak Pidana
Menonjol (TPM) yang mengalami penurunan dari 6.555 kasus
turun menjadi 5.422 kasus (82,71%).
20). Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
Pelaksanaan otonomi daerah berpengaruh terhadap
penyelenggaraan pemerintahan daerah, sehingga daerah harus
merespon secara proporsional terhadap dinamika perubahan.
Pada tahun 2010 di Jawa Tengah telah diselenggarakan 17 Pilkada
Kabupaten/Kota, meliputi Kabupaten Boyolali, Semarang,
Rembang, Kendal, Kebumen, Pemalang, Klaten, Sukoharjo, Blora,
Wonosobo, Wonogiri, Purworejo, Purbalingga serta Kota
Surakarta, Magelang, Semarang dan Pekalongan. Selanjutnya
telah dilakukan pelantikan oleh Gubernur Jawa Tengah pada
tahun 2010 kepada 12 Bupati dan 4 Walikota. Sedang khusus
Bupati Pemalang pelantikan dilaksanakan pada tahun 2011.
Pada Tahun 2010, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah
menyelenggarakan 3 jenis Diklat, yang diikuti oleh 6.393 Orang
yang terdiri dari Diklat Teknis sebanyak 935 Orang, Diklat
Fungsional 409 Orang dan Diklat Kepemimpinan 5.049 Orang. Di
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 50
samping itu, yang sifatnya teknis dilaksanakan melalui bintek pada
SKPD terkait. Upaya lain yang dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas SDM aparatur adalah peningkatan
pelayanan administrasi kepegawaian di Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah
Untuk mewujudkan produk hukum daerah yang mendorong
pencapaian akuntabilitas dan kondusivitas penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan, telah ditetapkan 9 Peraturan
Daerah, pengkajian terhadap 14 Rancangan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Tengah, evaluasi Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Tengah terkait dengan 41 UPT-SKPD, evaluasi 204 Rancangan
Peraturan Daerah Kabupaten/ Kota serta klarifikasi 143 Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota dan sosialisasi produk hukum kepada
masyarakat di 35 Kabupaten/Kota. Di samping itu, sebagai upaya
penegakan hukum atas pelanggaran Perda telah dilaksanakan
penertiban terhadap 234 pelanggar dan penindakan terhadap 166
pelanggar Perda Provinsi.
Tahun 2010 telah diterbitkan Perda yang merupakan
penjabaran Undang-undang dan Peraturan, antara lain Perda
tentang Pembentukan Dana Cadangan Pemilihan Umum Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2013, Perda tentang Penanaman Modal di Provinsi Jawa Tengah,
Perda tentang Retribusi Daerah, Perda tentang Pengelolaan Panas
Bumi di Provinsi Jawa Tengah, Perda tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Sebagai perwujudan transparansi publik dalam pelaksanaan
pengadaan barang/ jasa, telah dilaksanakan secara elektronik
(LPSE), yaitu untuk kegiatan pelelangan sebanyak 142 paket pada
40 SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan 37
paket pada 6 kabupaten, yaitu Kabupaten Kendal, Pati, Jepara,
Klaten, Brebes dan Cilacap.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 51
Di bidang pengawasan, dari hasil pemeriksaan Inspektorat
Provinsi terhadap SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota secara
keseluruhan sebanyak 95 obyek pemeriksaan, terdapat 1.610
temuan dan 2.006 rekomendasi, telah ditindaklanjuti sebanyak
1.224 (61,02%) selesai, dalam proses 420 (20,94%) dan 362
(18,04%) belum ditindaklanjuti. Di samping itu telah dilakukan
penanganan pengaduan masyarakat sebanyak 110 kasus dengan
rincian 5 kasus ditangani provinsi, 96 kasus dikerjasamakan
dengan Kabupaten/Kota, 5 kasus diserahkan kepada aparat
penegak hukum dan 4 kasus dikembalikan.
Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota se Jawa Tengah
sebesar Rp 1,04 Triliun dengan dana pendamping keseluruhan
sebesar Rp 127.071.365.800,- atau 16,07% dimaksudkan sebagai
stimulan kepada Kabupaten/Kota untuk menyelesaikan
permasalahan di wilayah masing-masing sekaligus mengurangi
kesenjangan antar wilayah. Sedangkan untuk percepatan
pembangunan di pedesaan, telah diberikan berbagai bantuan
kepada pemerintah desa.
Dalam rangka terciptanya pengelolaan aset daerah yang
tertib, telah dilakukan inventarisasi, pengamanan, penyelesaian
kasus dan pemanfaatan aset daerah . Berdasarkan Hasil Sensus
Barang dan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah yang dilakukan
oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi
Jawa Tengah terdapat aset tanah senilai Rp 8,828 Triliun;
peralatan dan mesin senilai Rp 882,04 Miliar; gedung dan
bangunan senilai Rp 1,244 Triliun; Jalan Irigasi dan jaringan
senilai Rp 1,013 Triliun; aset tetap lainnya senilai Rp 15,88 Miliar
dan Kontruksi dalam pengerjaan senilai Rp 12,63 Milyar.
Guna pengamanan aset daerah telah dilakukan pematokan
dan pemasangan label sebanyak 1.500 patok dan 150 label, serta
telah dilakukan sertifikasi tanah sebanyak 732 bidang.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 52
Untuk mendukung perwujudan penyelenggaraan
pemerintahan secara e-government ditempuh melalui
pengembangan Sistem Informasi Jawa Tengah on-line (SIJOLI)
yang didukung aplikasi sistem penunjang lainnya, seperti Sistem
Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD), system
Informasi Pengelolaan Keuangan daerah (SIPKD), Sistem
Informasi Pengendalian Pembangunan Daerah (SIMBANGDA),
Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) dan Layanan Pengadaan
secara Elektronik (LPSE).
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, sampai
dengan tahun 2010, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah
mendorong Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PPTSP) atau One Stop Service (OSS) di seluruh Kabupaten/Kota
di Jawa Tengah. Sesuai dengan ketentuan, lamanya proses
perijinan di Jawa Tengah maksimal 15 hari sejak proses
pengajuan. Namun demikian penerapan OSS tersebut masih
menghadapi berbagai kendala terkait tarik ulur kewenangan
dengan dinas teknis, konsistensi regulasi dan kebijakan
pemerintah daerah, kompetensi sumberdaya manusiadan
keterbatasan sarana dan prasarana teknologi informasi.
21). Ketahanan Pangan
Kontribusi Jawa Tengah pada tahun 2010 terhadap
kebutuhan beras nasional sekitar 15,3%, sedangkan produksi
daging pada tahun 2009 memberikan kontribusi Nasional sekitar
19,27% (48,34 ribu ton).
Tahun 2010 produksi komoditas utama pertanian di Jawa
Tengah yaitu padi, jagung, kedelai dan ubi kayu mengalami
peningkatan dibanding capaian produksi pada Tahun 2009,
sedangkan komoditas kacang tanah mengalami penurunan
dikarenakan curah hujan tinggi sehinggga terjadi perubahan pola
tanam ke padi (Tabel. 2.14).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 53
Tabel. 2.14 Capaian Produksi Komoditas Utama Pertanian
Pada Tahun 2009 – 2010
No Komoditas Produksi 2009 (ATAP 2009)
Produksi 2010 (ASEM 2010)
Keterangan
1. Padi 9.600.415 Ton 10.110.830 Ton 5,32 %
2. Jagung 3.057.845 Ton 3.058.710 Ton 0,03 %
3. Kedelai 175.156 Ton 187.992 Ton 7,33 %
4. Kacang Tanah 162.430 Ton 161.222 Ton -0,74 %
5. Ubi Kayu 3.676.809 Ton 3.876.242 Ton 5,42 %
Sumber : : Dinas Pertanian dan TPH Prov. Jateng
Capaian produksi padi dan kedelai telah mencapai target
RPJMD yaitu peningkatan 1,5% per tahun. Komoditas ubi kayu
yang telah mencapai target sebesar 3% dalam 5 tahun.
Sedangkan untuk produksi jagung belum mencapai target RPJMD
yaitu 1,5% per tahun.
Capaian kinerja sektor peternakan tahun 2010 mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2009, sesuai dengan tabel
berikut:
Tabel 2.15 Capaian Produksi Komoditas Utama Peternakan
Pada Tahun 2009-2010
No Komoditas Produksi Tahun
2009 (kg)* Produksi Tahun
2010 (kg)* Kenaikan (%)
1. Daging 203.841.029 228.189.441 11,94
2. Telur 249.804.428 250.226.811 0,16
3. Susu 91.762.220 100.149.736 9,14
Sumber : Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi Jawa Tengah Keterangan : * (Angka Tetap)
Capaian produksi daging belum mencapai target RPJMD
sebesar 7% per tahun. Produksi telur mengalami kenaikan
sebesar 2,99% dan telah mencapai target RPJMD sebesar
2,3%/tahun. Kenaikan produksi susu sebesar 10,54% telah
mencapai target sebesar 3%/tahun.
Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat dalam rangka
mewujudkan Swasembada Gula Nasional tahun 2014, telah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 54
ditempuh langkah intensifikasi dan ekstensifikasi tebu. Produksi
tebu 3,21 juta ton (2009) menjadi sebesar 4,11 juta ton (2010)
atau naik 28,04%, sedangkan produksi gula meningkat 6,80%
dari sebesar 227,21 ribu ton (2009) menjadi 242,66 ribu ton
(2010).
Pembangunan pertanian di Jawa Tengah menghadapi
kendala yaitu adanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman
(Wereng Batang Coklat), yang mengakibatkan puso tanaman padi
seluas 4.149 Ha. Anomali cuaca telah menyebabkan bencana
banjir dan mengakibatkan puso pada tanaman padi seluas 10.324
Ha, palawija seluas 19.988 Ha dan hortikultura seluas 531 Ha.
Akibat erupsi Gunung Merapi, terjadi puso pada tanaman padi
seluas 1.515 Ha, palawija 1.688 Ha dan hortikultura seluas 2.057
Ha.
Target RPJMD untuk kualitas konsumsi pangan masyarakat
berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 90, dari skor
PPH ideal adalah 100 pada tahun 2013, dengan capaian tahun
2010 sebesar 86,02 meningkat 2,32% dibandingan tahun 2009
yaitu 83,7. Angka Kecukupan Energi (AKE) konsumsi makanan
pada tahun 2010 mencapai 2.015 Kkal/kap/hr dengan konsumsi
protein 57,81 gr/kap/hr di atas target AKE RPJMD yaitu konsumsi
energi 2000 Kkal/kap/hr dan protein 52 gr/kap/hr.
Untuk mewujudkan kemandirian pangan masyarakat
dilakukan Gerakan Kemandirian Pangan Masyarakat, yang
difokuskan di pedesaan. Sampai dengan Tahun 2010 telah
melaksanakan Program Aksi Desa Mandiri Pangan di 144 desa
(APBD 35 desa APBN 109 desa), memfasilitasi pengisian 45
lumbung pangan masyarakat (APBN : 16 kelompok, APBD : 29
kelompok), mengembangkan 78 LDPM (Lembaga Distribusi
Pangan Masyarakat), memfasilitasi penyediaan cadangan pangan
3
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 55
sebanyak 110 ton untuk penanganan daerah rawan pangan
transien.
Upaya pembinaan peningkatan mutu pangan sampai tahun
2010 telah menghasilkan 9 sertifikat produk PRIMA 3 (aman
dikonsumsi) dengan 7 komoditas, yaitu Salak Nglumut di
Magelang (4 kelompok), Salak Pondoh, Mangga, Melon Orange,
Semangka, Melon Action (putih) dan Jambu Air Merah Delima
(Pemalang, Sragen, Pekalongandan Demak) dari target RPJMD
sebanyak 17 komoditas.
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah
peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan (padi,
jagung, kedelai, daging, telur, susu), peningkatan produksi tebu,
penanganan hama penyakit dan peningkatan konsumsi energi.
22). Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Keberhasilan pembangunan di bidang pemberdayaan
masyarakat pada Tahun 2010 antara lain berupa: Pelatihan
perencanaan partisipatif pembangunan masyarakat desa dan
metodologi pemberdayaan masyarakat 475 orang; Penumbuhan
kapasitas Lembaga Usaha Masyarakat 8.576 unit, Perbaikan
Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 575 unit dan perbaikan 50 unit
rumah panggung, perbaikan sarana prasarana lingkungan
permukiman perdesaan sebanyak 1.083 kelompok serta
pembangunan sarana prasarana air bersih dan sanitasi sebanyak
60 kelompok. Di samping itu dilakukan penguatan kapasitas
pemerintah desa melalui peningkatan kemampuan 600 orang
aparat desa, penyusunan profil desa di 70 desa/kelurahan.
Dalam rangka penguatan ekonomi dan sosial pedesaan
dilakukan antara lain melalui Pengembangan Lembaga Ekonomi
Masyarakat (LEM) 60 unit, pemberian Bantuan Keuangan Kepada
Pemerintah Desa senilai Rp 47,5 milyar untuk 475 desa,
Peningkatan wawasan 105 kader Posyandu dan pengembangan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 56
Posyantekdes di 12 Kabupaten/Kota, Pengelola Lingkungan,
peningkatan kualitas kader perencanaan pemberdayaan desa dan
Anak Indonesia Mencintai Budaya Damai, Penumbuhan semangat
gotong royong melalui Gerakan Bulan Bhakti Masyarakat di 34
Kabupaten/Kota dan Pemberian bantuan stimulan kegiatan bagi
10 kelompok (1 kelompok sejumlah 10 orang) di masing-masing
35 Kabupaten/Kota Kelompok Masyarakat Mitra di desa/kelurahan
lokasi P2MBG.
23). Statistik
Produk-produk statistik yang telah dihasilkan meliputi Jawa
Tengah Dalam Angka (JDA), Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Jawa Tengah, Tinjauan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Kabupaten/Kota dan Sistem Neraca Sosial Ekonomi
(SNSE)/Social Accounting Matrix (SAM) Jawa Tengah, data potensi
daerah (profil daerah), peta daerah melalui web aplikasi
penelusuran metadata pada Jaringan Database Spasial Daerah
(JDSD) Provinsi Jawa Tengah serta web aplikasi sistem informasi
perencanaan, data dan pengendalian.
24). Kearsipan
Pada Tahun 2010 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah
berhasil menyelamatkan arsip melalui alih media arsip tekstual
3.500 record, arsip rekaman suara 2.500 record MP 3, arsip foto
dan 3.500 record arsip ke DVD sebanyak 80 kaset. Dalam rangka
mendukung Program Gubernur Jawa Tengah Bali nDeso mBangun
Desodan sesuai dengan tupoksinya dilaksanakan kegiatan
diantaranya meningkatkan tertib administrasi kearsipan desa
melalui bimbingan teknis kearsipan bagi 500 sekretaris desa dan
pembenahan kearsipan di 232 desa, pembinaan kearsipan pada
16 desa di 4 Kabupaten (Blora, Brebes, Banjarnegaradan Batang).
Upaya peningkatan sumber daya aparatur telah dilakukan
pengembangan Sistem Jaringan Informasi Kearsipan (SJIK) di 15
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 57
SKPD Provinsi. Selain itu dalam rangka peningkatan sarana
prasarana kearsipan di desa, maka Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah juga mengalokasikan dana bantuan kepada 2.350 desa di
29 Kabupaten digunakan untuk menunjang kearsipan desa untuk
memperlancar penyelenggaraan pemerintahan desa.
25). Komunikasi Dan Informatika
Di bidang kehumasan, pelaksanaan komunikasi dan informasi
dilaksanakan dalam rangka penyebarluasan kebijakan dan hasil
pembangunan, penyebarluasan peraturan perundang-undangan
dan untuk membangun citra positif pemerintah.
Di bidang informasi, untuk mendukung diberlakukannya UU
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
maka berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 68 Tahun 2010
tentang Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah, di Provinsi Jawa
Tengah telah dibentuk Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah.
Tidak hanya itu, di Provinsi Jawa Tengah juga telah memiliki
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang telah
beroperasi sejak 10 Maret 2010.
Pelayanan jasa pos di Jawa Tengah pada tahun 2009 dilayani
di semua kantor pos yang ada dan tersebar di seluruh wilayah.
Jumlah kantor pemeriksa pos sebanyak 29 unit dan kantor pos
cabang sebanyak 540 unit yang siap melayani masyarakat. Jumlah
kantor pos yang sudah melayani pelanggan secara online
mencapai 494 unit (91,48%). Pelayanan jaringan telekomunikasi
di Jawa Tengah yang dilakukan oleh PT. Telkom Drive IV Jawa
Tengah yang meliputi Pekalongan, Purwokerto, Surakarta dan
Semarang. Sampai tahun 2009 jumlah sambungan telepon
mencapai 630.517 sambungan.
Di bidang penyiaran, pada Tahun 2010 dilakukan kegiatan
fasilitasi proses perijinan bagi lembaga penyiaran di Jawa Tengah
dengan jumlah pemohon ijin Penyelenggaraan Penyiaran
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 58
sebanyak 66 Lembaga Penyiaran terdiri dari 53 lembaga penyiaran
radio, 3 lembaga penyiaran televisi komunitas, 1 lembaga
penyiaran televisi berlangganan dan 9 lembaga penyiaran televisi
dengan sistem siaran jaringan. Sedangkan untuk mewujudkan isi
siaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta menjaga
integritas bangsa, telah dimanfaatkan perangkat pemantauan isi
siaran televisi, yang hasilnya berupa teguran kepada lembaga
penyiaran televisi sejumlah 33 isi siaran, serta 87 isi siaran radio
swasta dan radio publik lokal.
Dalam rangka memperluas penyebaran informasi kepada
masyarakat menyangkut hasil pembangunan, di tahun 2010 telah
dilakukan pemetaan potensi Lembaga Komunikasi Masyarakat
(LKM) dan Forum Komunikasi Media Tradisional (FK METRA) di 35
Kabupaten/Kota dan fasilitasi pembentukan LKM di 14
Kabupaten/Kota serta mendorong pembentukan FK METRA di 8
Kabupaten/Kota. LKM merupakan suatu lembaga yang
mempublikasikan pengembangan produk–produk lokal yang
belum dikenal secara luas, sedangkan FK METRA merupakan
forum kelompok kesenian tradisional yang berfungsi sebagai
penyampai hasil-hasil pembangunan dalam bentuk seni tradisional
di daerah.
26). Perpustakaan
Pada tahun 2010 pengembangan kebiasaan membaca
masyarakat meningkat dibanding tahun 2009 antara lain :
(1) jumlah pengunjung Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa
Tengah dari 493.952 orang menjadi 494.665 orang; (2) tingkat
peminjaman koleksi perpustakaan dari 224.187 buku menjadi
225.188 buku; serta (3) jumlah peminjam dari 110.866 orang
menjadi 111.846 orang.
Upaya pengembangan budaya baca masyarakat dilakukan
dengan memberikan bantuan kepada Perpustakaan Desa
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 59
sebanyak 659 desa, pengembangan Pojok Baca, fasilitasi
pembinaan bagi layanan perpustakaan keliling, serta rangkaian
promosi perpustakaan (meliputi : pameran buku perpustakaan,
penataan dan penambahan fasilitas ruang untuk pengunjung serta
kegiatan Bedah Buku).
Terkait dengan kapasitas perpustakaan, pada tahun 2010
jumlah perpustakaan di Jawa Tengah sebanyak 154.766 unit yang
meliputi 35 perpustakaan umum/Kabupaten dan Kota, 9.142
perpustakaan desa/kelurahan dan kecamatan, 115.182
perpustakaan khusus yang dimiliki oleh Instansi Pemerintah dan
swasta. Selain itu, guna mendekatkan layanan kepada masyarakat
dilakukan melalui layanan Mobil Perpustakaan Keliling, yang
sampai saat ini berjumlah 50 unit yang tersebar di 35
Kabupaten/Kota, 3 diantaranya milik Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah.
Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 43 Tahun
2007 tentang Perpustakaan melalui program/kegiatan di tahun
2010, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memfasilitasi
pengembangan perpustakaan melalui pembinaan di 500
Perpustakaan Desa, pembinaan 150 anggota organisasi
Pustakawan dan dukungan penyediaan 5.500 buku untuk 80
Perpustakaan. Selain itu juga telah dilakukan upaya penyelamatan
dan pelestarian koleksi perpustakaan.
b. Urusan Pilihan
Evaluasi terhadap layanan urusan pilihan dilakukan terhadap indikator-
indikator kinerja penyelenggaraan urusan pilihan pemerintah daerah
yaitu:
1). Pertanian
Kontribusi sektor pertanian dalam arti luas pada PDRB Jawa
Tengah 2010 sebesar 19,4% dan mampu meningkatkan
kesejahteraan petani yang diukur dari rata-rata Nilai Tukar Petani
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 60
(NTP) sebesar 103,12 per Desember Tahun 2010 meningkat
3,09% dibanding periode yang sama Tahun 2009 sebesar 100,03
dan lebih tinggi dibandingkan angka nasional sebesar 102,75.
Ekspor komoditas hortikultura pada tahun 2010 meliputi
Buncis Perancis 38,651 ton, Lobak 6,82 ton, Bawang Daun 4,9
ton, Seledri 1,3 ton, Parsley 7,7 ku, Salak Magelang dan
Banjarnegara 322,3 ton.
Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas dilakukan
pengadaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan). Tahun 2010
ketersediaan alsintan antara lain traktor roda dua sebanyak
25.319 unit, meningkat dibanding tahun 2009 yaitu 22.639,
pompa air sebanyak 28.479 unit meningkat dibanding tahun 2009
yaitu 17.714 unit, power threser sebanyak 3.735 unit meningkat
dibanding tahun 2009 yaitu 3.255dan mesin pengering (dryer)
sebanyak 272 unit meningkat dibanding tahun 2009 yaitu 215
unit.
Areal perkebunan rakyat di Jawa Tengah pada tahun 2010
seluas 548.594 ha, dengan komoditas unggulan yaitu kopi, kelapa,
kakao, karet, nilam, teh dan cengkeh. Hasil capaian produksi
untuk komoditas perkebunan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 2.16 Capaian Produksi Komoditas Utama Perkebunan
Pada Tahun 2009 – 2010
No Komoditas Produksi 2009 Produksi 2010 Keterangan
1. Kopi 15.010 Ton 16.224 Ton 8,09 %
2. Kelapa 177.713 Ton 179.490 Ton 1,00 %
3. Kakao 1.231 Ton 1.510 Ton 22,66 %
4. Karet 795 Ton 1.187 Ton 49,31 %
5. Nilam 15.810 Ton 17.499 Ton 10,68 %
6. Teh 5.512 Ton 6.131 Ton 11,23 %
7. Cengkeh 6.108 Ton 6.552 Ton 7,27 %
Sumber : Dinas Perkebunan Prov. Jateng
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman
perkebunan, utamanya komoditas diatas melalui rehabilitasi,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 61
intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh
penyediaan benih bermutu, sarana produksi, perlindungan
perkebunan dan penanganan gangguan usaha secara optimal.
Capaian populasi sapi potong telah mencapai target RPJMD
sebesar 2%/tahun. Untuk capaian populasi komoditas utama
peternakan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.17 Capaian Populasi Komoditas Utama Peternakan
Pada Tahun 2009-2010
No Komoditas Populasi Tahun 2009 (ekor)*
Populasi Tahun 2010 (ekor)*
Kenaikan (%)
1. Sapi Potong 1.525.250 1.554.650 1,92
2. Sapi Perah 120.677 122.489 1,50
3. Kambing 5.648.600 5.837.856 3,35 Sumber : Dinas Peternakan dan Keswan Prov. Jateng Keterangan : * (Angka Tetap)
Kelembagaan penyuluhan sangat diperlukan untuk
menunjang pencapaian sasaran produksi di sektor pertanian,
perikanan/kelautan dan kehutanan. Sampai tahun 2010 telah
terbentuk Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh) di 31
kabupaten/kota, dengan rincian dengan Perda 15 Kabupaten/Kota
dan Peraturan Bupati/Walikota di 16 Kab/Kota, sedangkan 3
kabupaten/kota baru kesanggupan membentuk yaitu Kota
Semarang, Magelang dan Kabupaten Kudus. Selain itu telah
terbentuk Balai Penyuluhan Model sebanyak 13 Unit dan
Posluhdes 26 unit, sehingga total sampai dengan tahun 2010
sebanyak 82 unit. Upaya peningkatan Sumber Daya Manusia
Kapasitas SDM Penyuluh PNS, THL-TBPP dan Penyuluh
Swasta/Swadaya telah dilakukan sampai dengan tahun 2010
sebanyak 3.825 orang. Untuk peningkatan SDM petani dilakukan
melalui demplot, Sekolah Lapang, Pelatihan dan Magang kepada
4.639 orang.
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah
peningkatan produksi komoditas hortikultura, ketersediaan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 62
alsintan dan alsinbun, peningkatan populasi sapi dan kambing,
peningkatan produksi komoditas perkebunan, peningkatan
kapasitas SDM penyuluh dan kelembagaan penyuluhan serta
peningkatan kesejahteraan petani.
2). Kehutanan
Sampai saat ini Provinsi Jawa Tengah mempunyai hutan
negara seluas 647.133 ha (19,88 % dari luas daratan) dan hutan
rakyat seluas 412.980,69 ha (12,69 % dari luas daratan) sehingga
luas kawasan yang berfungsi sebagai hutan di Provinsi Jawa
Tengah 1.060.113,69 ha (32,58 dari luas daratan). Namun
demikian luas lahan kritis di luar kawasan hutan masih cukup luas
yaitu 696.797 ha menurun dari tahun 2009 seluas 1,03 juta ha.
Sampai dengan tahun 2010 dilakukan rehabilitasi sebanyak
171,76 ribu ha, jauh melampaui target RPJM yaitu 25 ribu
ha/tahun. Hal tersebut ditunjang oleh peran partisipasi dalam
rangka antisipasi pemanasan global tahun 2009 telah dilaksanakan
penanaman satu juta pohon (One Man One Tree/OMOT) dengan
realisasi 41 juta batang dari target 36 juta batang dan
dilaksanakan gerakan pananaman satu milyar pohon (One Billion
Indonesia Trees/OBIT).
Tahun 2010 terjadi pencurian pohon sebanyak 7.407 pohon
menurun bila dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 8.272
pohon, dikarenakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat
(PHBM) dan swadaya masyarakat dengan melibatkan Lembaga
Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Selain itu karena musim hujan
yang hampir sepanjang tahun 2010 maka angka kebakaran hutan
tahun 2010 mencapai luas 160 Ha menurun dibandingkan Tahun
2009 dengan luas 3.850 Ha. Akibat kerusakan hutan selain
menimbulkan kerugian finansial juga menimbulkan gangguan
keseimbangan tata air, kekeringan, banjir dan lain-lain.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 63
Kebutuhan bahan baku kayu bulat untuk 481 unit industri
kayu di Provinsi Jawa Tengah sebanyak ± 4,4 juta m3 per tahun.
Kebutuhan kayu bulat tersebut dipenuhi dari produksi kayu bulat
dari Perum Perhutani saat ini ± 235.053 m3 dan dari hutan rakyat
± 2,5 juta m3, kekurangannya sebanyak ± 1,6 juta m3 dari hutan
alam luar Pulau Jawa.
Untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan sampai
tahun 2010 dilakukan peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan hutan secara lestari di sekitar kawasan hutan melalui
kegiatan pemantapan Lembaga Masyarakat Desa Hutan/LMDH
sebanyak 1.918 LMDH (137 adalah LMDH baru). Selain itu
dilakukan pemberian bantuan bibit 60.490 batang, pupuk organik
39.040 kg dan bantuan peralatan untuk 6 desa penyangga
kawasan hutan (KK).
Pengelolaan hutan secara lestari melalui sertifikasi ekolabel
dipandang sebagai sebuah langkah yang strategis, karena unit
manajemen yang telah mendapatkan sertifikasi akan menjadi
dasar dalam penerapan/ pemberlakukan Sistim Verifikasi Legalitas
Kayu (SVLK), sertifikasi perdagangan karbon (carbon trade) serta
mengimbangi geliat sertifikasi lacak balak bagi industri yang akan
tergantung dari bahan baku kayu dari hutan yang dikelola secara
lestari.
Prestasi yang diperoleh di tingkat nasional bidang kehutanan
Tahun 2010 adalah Penghargaan Wana Lestari sebagai Juara
Umum Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Tingkat Nasional
yang merupakan predikat sebagai Juara Umum untuk ke empat
kali secara berturut-turut sejak Tahun 2007.
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain :
Rehabilitasi hutan dan lahan, Peningkatan partisipasi masyarakat
sekitar kawasan hutan dalam pengelolaan hutan secara lestari,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 64
Pemantapan kawasan hutan dan meningkatnya fungsi konservasi
kawasan hutan.
3). Energi Dan Sumberdaya Mineral
Potensi sumber daya mineral di Jawa Tengah didominasi
oleh mineral jenis non logam. Jumlah perijinan usaha
pertambangan mineral pada Tahun 2008 dan 2009 telah
diterbitkan 107 buah ijin usaha pertambangan (SIPD), sedangkan
Tahun 2010, diterbitkan 42 buah (280% dari target), dimana
dalam RPJM ditargetkan sebanyak 140. Selain itu juga dilakukan
kegiatan pengawasan dan penertiban usaha pertambangan di 32
Kabupaten/Kota serta penerapan teknologi tepat guna 6 kelompok
penambang rakyat.
Pemenuhan kebutuhan air baku yang merupakan solusi
permanen penyediaan air bersih untuk masyarakat di daerah
rawan kering, sampai tahun 2010 telah dibangun 22 sumur yang
dimanfaatkan 3.751 KK, yang ditargetkan 30 sumur sampai tahun
2013. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan air untuk
pertanian/perkebunan di daerah kering pada tahun 2010 telah
dibangun sumur gali/pasak 17 unit. Untuk menjaga
keberlangsungan ketersediaan air tanah baik secara kualitas
maupun kuantitas sampai tahun 2010 telah dibangun sumur
pantau 6 buah dari target RPJMD 22 buah dan juga dilakukan
kegiatan pengawasan pemanfaatan air tanah di 35
kabupaten/kota.
Pada Bidang Ketenagalistrikan, sampai dengan Tahun 2010
telah dibangun 5 unit PLTMH, 655 PLTS SHS dengan kapasitas 25
KW dan 50 KW dan 1 unit PLTS Komunal berkapasitas 18 KWp,
serta 2 (dua) genset 100 KVA dan 250 KVA di Kec. Karimunjawa
Kab. Jepara. Selain itu dilakukan Pembangunan jaringan listrik
pedesaan dengan panjang jaringan tegangan menengah (JTM)
sepanjang 8,77 kms dan jaringan tegangan rendah (JTR)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 65
sepanjang 9,88 kms. Realisasi tersebut masih jauh dari target
RPJMD yaitu pembangunan PLTMH 8 unit, PLTS SHS 1.400 unit,
PLTS Komunal 3 unit, JTM 30 kms dan JTR 20 kms, dikarenakan
letaknya sangat terpencil, melewati kawasan hutan dan
komunitasnya menyebar serta membutuhkan biaya yang tinggi
untuk membangun pembangkit tenaga listrik dengan
memanfaatkan potensi energi setempat (PLTS komunal dan
PLTMH). Sedangkan untuk pengembangan Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi (PLTP) sampai dengan 2010 telah dilakukan
pelelangan 3 Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi,
yaitu : Gunung Ungaran (tahap eksplorasi), Guci dan Baturaden
dalam tahap penerbitan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) serta
proses penetapan 1 WKP Telomoyo.
Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Tengah
sangat banyak, antara lain : 1) Mikro Hidro dengan kapasitas
berkisar antara 3 KW sampai 6.174 KW terdapat di 12 Kabupaten;
2) Surya, berpotensi di semua wilayah Jawa Tengah; 3) Gas Rawa
(Biogenic) berpotensi di Kabupaten Pemalang, Magelang dan
Banjanegara, Grobogan dan Sragen; 4) Panas Bumi, terdapat di 5
komplek, yaitu : Gunung Ungaran (52 MW), Pegunungan Dieng
(280 MW), Gunung Slamet (92 - 185 MW), Gunung Telomoyo (+
92 MW) dan Gunung Lawu (+ 25 MW); 5) Gelombang laut di
Pantai selatan dan Pantai Utara; 6) Biogas dari kotoran ternak
sebesar 6.619,83 ton serta Bahan Bakar Nabati (BBN), yaitu :
Singkong di 8 Kabupaten, Nipah di Kabupaten Purbalingga (20
ha), Sorghum di Kabupaten Wonogiri (1.388 ha), Jarak Pagar
(249.381 Ha) di 5 Kabupatendan Nyamplung (427 Ha) di 4
Kabupaten. Selain itu juga ada potensi Biomassa yang terdapat di
35 Kabupaten/Kota dengan total potensi sebesar 23.936 m3
(sekam padi) dan 19.237 m3 (sampah).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 66
Untuk mengurangi korban bencana alam geologi sampai
dengan tahun 2010 dilakukan update peta rawan longsor di 27
kabupaten/kota, pemetaan geologi tata lingkungan 9
kabupaten/kota, pemasangan alat pantau gerakan tanah
sebanyak 2 unit dan sosialisasi mitigasi bencana alam geologi di
34 lokasi/kecamatan.
Dalam rangka investasi bidang migas Provinsi Jawa Tengah
melalui BUMD (PT.SPHC) ambil bagian sebesar 1,1% dalam
Participating Interest (PI) sebesar 10% yang ditawarkan oleh
Pemerintah untuk pengelolaan Blok Cepu dan telah melakukan
produksi sejak 31 Agustus 2009 s/d 31 Agustus 2010 sebesar
7.971.102,29 barrel (rata-rata 15.847,12 barrel/hari). Target
puncak produksi dari lapangan Banyuurip adalah sebesar 165.000
barrel/hari (direncanakan tercapai tahun 2014), apabila masalah
infrastruktur dapat diatasi. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
telah disetorkan melalui PT.SPJT sampai tahun 2010 sebesar Rp.
8.127.799.275.
Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain:
Peningkatan Rasio Elektrifikasi dan Pengembangan potensi energi
alternatif.
4). Pariwisata
Jawa Tengah memiliki 257 daya tarik wisata yang terdiri dari
54 daya tarik wisata budaya, 120 daya tarik wisata alam dan 83
daya tarik wisata buatan tersebar di 35 Kabupaten/Kota se Jawa
Tengah. Khusus desa wisata terjadi kenaikan 35,29 % dari 85
desa wisata menjadi 115 desa wisata. Fasilitas penunjang
pariwisata terdiri dari 118 hotel bintang, 1.034 hotel melati dan
377 pondok wisata/homestay, 106 restoran, 1.445 rumah makan
dan 308 biro perjalanan wisata.
Di samping itu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah
juga memiliki 6 (enam) Pusat Informasi Pariwisata (TIC-Tourist
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 67
Information Centre) dengan jumlah pengunjung tahun 2009
sebesar 17.073 orang, tahun 2010 naik 14,96 % menjadi 19.628
orang. Adapun fasilitas hotel yang dikelola Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Jawa Tengah sebanyak 4 hotel meliputi Hotel
Pringgosari di Tawangmangu, Hotel Garuda di Kopeng, Hotel
Pondok Slamet di Baturaden dan Hotel Karimunjawa Inn di
Karimunjawa. Dimana di hotel Garuda Kopeng terjadi peningkatan
jumlah kamar dari 62 kamar menjadi 66 kamar.
Perkembangan pariwisata Jawa Tengah selama tahun 2010
menunjukkan angka capaian optimistis dengan jumlah wisatawan
22,59 Juta, yang terdiri dari wisatawan nusantara 22,28 Juta
orang dan wisatawan mancanegara 324.190 orang. Mengalami
peningkatan 18,33% dibanding tahun 2009 sebanyak 19,09 Juta
orang, yang terdiri dari wisatawan nusantara 18,78 juta orang dan
wisatawan mancanegara 308.519 orang. Sedangkan lama tinggal
wisatawan nusantara 1,98 hari meningkat 2,06% dibanding tahun
2009 1,94 hari dan wisatawan mancanegara 2,27 hari meningkat
7,07% dibanding tahun 2009 sebesar 2,12 hari, namun demikian
masih di bawah target RPJMD yaitu untuk lama inap wisatawan
nusantara selama 2 hari dan wisatawan mancanegara selama 2,3
hari.
Untuk pengeluaran belanja wisatawan nusantara sebesar Rp
250 ribu per hari dari target Rp. 336 ribu, sedangkan wisatawan
mancanegara sebesar 160 US dollar per hari dari target 200 US
dollar. Masih belum tercapainya terhadap target RPJMD
dikarenakan belum optimalnya dukungan dari pelaku pariwisata,
kurangnya diversifikasi produk dan paket wisata, produk usaha
pariwisata kurang memiliki daya saing. Jumlah kunjungan
wisatawan dengan kapal pesiar (cruise ship) 15 kapal (9.379
orang).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 68
Sebagai upaya untuk mewujudkan target RPJM, rencana
pembangunan kedepan difokuskan pada: (1) Pemasaran
Pariwisata; (2) Pengembangan Destinasi Pariwisata; dan (3)
Pengembangan Kemitraan.
5). Kelautan Dan Perikanan
Produksi perikanan tangkap di Jawa Tengah pada tahun
2010 sebanyak 219.659 ton, meningkat sebesar 14,17%
dibandingkan tahun 2009 sebesar 192.411,1 ton.
Nelayan di Jawa Tengah sebanyak 160.396 orang, sebagian
besar termasuk nelayan pandega (tidak memiliki kapal). Rata-rata
pendapatan nelayan di Jawa Tengah pada tahun 2010 sebesar
Rp 8.351.984,81 per kapita/tahun (Rp.695.998,73 per bulan),
meningkat dibandingkan tahun 2009 Rp 7.144.737,43 per
kapita/tahun dan tahun 2008 sebesar Rp 5.878.807,86 per
kapita/tahun. Pendapatan nelayan pada tahun 2010 tersebut
masih lebih rendah dibandingkan Kebutuhan Hidup Layak
Penduduk Jawa Tengah sebesar Rp 801.210,27 per bulan. Kondisi
ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan nelayan di Jawa
Tengah masih rendah.
Untuk mengurangi tingkat persaingan dan kepadatan jumlah
nelayan tradisional serta mengurangi over fishing, mulai tahun
2010 dilakukan modernisasi kapal penangkap ikan berukuran 30
GT yang dapat menjangkau jalur penangkapan >12 mil sebanyak
6 unit melalui APBN, tahun 2011 dialokasikan sebanyak 27 unit
kapal.
Kerusakan terumbu karang pada tahun 2010 yang mencapai
827,69 ha dari total luasan terumbu karang di Jawa Tengah
sebesar 3.212,66 ha, sedangkan terumbu karang yang dalam
kondisi rusak sedang seluas 76,28 ha. Kerusakan juga terjadi pada
ekosistem padang lamun, yang saat hanya dapat ditemui di
Perairan Jepara. Kerusakan karang dan lamun tersebut
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 69
disebabkan oleh penggunaan alat tangkap yang tidak sesuai
standar dan tidak ramah lingkungan. Kawasan mangrove juga
mengalami kerusakan, dengan luas kawasan yang telah
terehabilitasi seluas 4.413,91 ha, sehingga sampai tahun 2010
total luas kawasan mangrove di Jawa Tengah 15.325,75 ha.
Dalam rangka meningkatkan kualitas ekosistem vital di
pesisir/laut yang hingga tahun 2010 dilakukan penanaman pohon
mangrove 360.510 batang, transplantasi karang 102 unit, terumbu
karang buatan 16 unit dan penebaran benih ikan di kawasan
konservasi sebanyak 1.268.100 ekor, hal tersebut jauh dari target
RPJM yaitu penanaman mangrove sebanyak 1.017 batang,
transplantasi karang 265 unit dan terumbu karang buatan 225
unit.
Produksi perikanan budidaya di Jawa Tengah mencapai
170,96 ribu ton pada tahun 2010, meningkat dibandingkan tahun
2009 sebesar 145,02 ribu ton. Tingkat kesejahteraan
pembudidaya ikan di Jawa Tengah tergolong masih rendah. Hal ini
dapat dilihat dari tingkat pendapatan pembudidaya ikan sebesar
Rp 2.973.325,00 per kapita/tahun, meningkat dibandingkan tahun
2009 sebesar Rp 2.525.396,50 per kapita/tahun.
Di Jawa Tengah peningkatan produksi perikanan budidaya
telah dilakukan melalui pengembangan minapolitan di Kabupaten
Banyumas dan Klaten. Di beberapa kabupaten juga dilakukan
pengembangan budidaya untuk jenis ikan tertentu, seperti
budidaya Patin di Kab. Semarang dan Banjarnegara, budidaya
Gurami di Kab. Banjarnegara, Cilacap dan Banyumas, budidaya
Nila di Kab. Klaten, Sragen, Sukoharjo, Karanganyar dan
Pekalongandan Rumput Laut di Kab Pemalang, Jepara, Rembang
dan Brebes. Selain itu, pengembangan Kawasan Minapolitan juga
didukung oleh Pemerintah Pusat, pada tahun 2010 meliputi
Kabupaten Banyumas (Gurami), Boyolali (Lele), Tegal (Nila),
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 70
Demak (Lele), Purbalingga (Gurami), Magelang (Nila), Brebes
(rumput laut) dan untuk perikanan tangkap meliputi Kab. Pati,
Cilacap, Rembang, Kota Tegal dan Pekalongan.
Jumlah ekspor produk perikanan di Jawa Tengah secara
keseluruhan (perikanan tangkap dan budidaya) pada tahun 2010
sebanyak 16,552 ribu ton, mengalami penurunan (-0,26%)
dibandingkan tahun 2009 sebanyak 16,596 ribu ton. Tetapi secara
keseluruhan nilai ekspor tahun 2010 sebesar 66,12 juta US$,
mengalami peningkatan 9,97% dibandingkan tahun 2009 sebesar
60,12 juta US $. Sedangkan untuk konsumsi makan ikan pada
tahun 2010 mencapai 15,57 kg/kapita/tahun, lebih tinggi 2,23%
dibandingkan tahun 2009 sebesar 15,23 kg/kapita/tahun, tetapi
lebih rendah dari target RPJM yaitu meningkatnya konsumsi
makan ikan sebesar 2,45 pertahun dan ekspor produk perikanan
5,10% pertahun. Rendahnya ekspor produk perikanan
dikarenakan penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor,
sedangkan untuk tingkat konsumsi ikan karena dipengaruhi oleh
faktor daya beli masyarakat dan kesadaran masyarakat tentang
nilai gizi ikan yang masih kurang.
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah
peningkatan produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap
serta peningkatan Konsumsi Makan Ikan.
6). Perdagangan
Kinerja perdagangan luar negeri dilihat dari capaian nilai
ekspor non migas tahun 2010 yaitu sebesar US$ 3.674,04 Juta
meningkat 27,34% dibanding tahun 2009 sebesar US$ 2.885,30
Juta. Komoditas utama ekspor non migas merupakan produk
unggulan Jawa Tengah utamanya adalah Mebel dan pengolahan
kayu (13,70%), Tekstil dan Produk Tekstil (40,71%), Makanan
dan Minuman (2,47%), Logam (0,62%), Permesinan dan
perlengkapan elektronika & elektronika (3,43%). Sedangkan nilai
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 71
impor non migas tahun 2010 mencapai US$ 4.071,64 Juta
meningkat 64,90% dibanding tahun 2009 sebesar US$ 2.469,19
Juta. Adapun komposisi komoditi impor non migas tersebut adalah
barang modal 45%, bahan penolong 45%dan barang konsumsi
sebesar 10%. Kondisi tersebut merupakan tantangan ke depan
untuk mewujudkan surplus neraca perdagangan, yaitu dengan
mengefisiensi impor bahan baku produksi industri manufaktur.
Jumlah Usaha Dagang Kecil dan Menengah yang telah dibina
sampai dengan tahun 2010 mencapai 62,34% atau sebanyak
3.117 unit usaha dari target RPJMD sebanyak 5.000 unit usaha.
Sedangkan pembinaan sarana perdagangan telah mencapai 28
unit pasar melampaui terget RPJMD sebanyak 25 pasar di Jawa
Tengah. Guna mendukung tertib ukur, tertib niaga dan
perlindungan konsumen dilakukan pelayanan kemetrologian di 35
Kabupaten/Kota melalui 6 (enam) Balai Metrologi Wilayah
Semarang, Pati, Tegal, Banyumas, Magelang dan Surakarta.
Jumlah pengusaha Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya
(UTTP) di Jawa Tengah tercatat sebanyak 60 unit usaha. Jumlah
UTTP yang telah ditera dan tera ulang tahun 2010 sebanyak
2.475.000 buah. Kegiatan pengawasan kemetrologian dalam
tahun 2010 dilakukan terhadap alat UTTP sebanyak 23.266 buah.
Sedangkan untuk pengawasan Barang yang Beredar tahun 2010
dilakukan sebanyak 39 kali; dengan sasaran jenis produk yang
diwajibkan memenuhi ketentuan dan telah memiliki sertifikasi SNI,
yaitu antara lain Besi Baja, Helm, Selang beserta kelengkapannya
dan tabung untuk kompor LPG, Makanan/Minuman, peralatan
makan, elektronika, sarana pertanian, kosmetika, bahan
berbahaya/kimia, pupuk, minyak goreng dan minyak tanah,
barang kena cukai di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 72
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian ke depan adalah
1) peningkatan akses pasar luar negeri dan 2) pemberdayaan
Usaha Dagang Kecil dan Menengah.
7). Industri
Dalam rangka meningkatkan daya saing industri di Jawa
Tengah, maka model pengembangan yang gunakan adalah
melalui pendekatan klaster industri prioritas berbasis kompetensi
inti industri daerah. Klaster industri prioritas yang dikembangkan
adalah (1) Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), (2) Industri
Mebeldan Pengolahan Kayu dan (3) Industri Komponen Otomotif,
(4) Industri Makanan dan Minuman, (5) Industri logam dan mesin
dan (6) Industri Aneka. Dari enam klaster tersebut IKM yang yang
telah dibina sampai dengan tahun 2010 sebanyak 1.494 IKM atau
99% dari target RPJMD yaitu sebanyak 1.500 IKM. Di samping itu
peningkatan dan pengembangan industri dilaksanakan melalui
pendekatan kawasan antara lain pemberdayaan IKM wilayah
Agropolitan dan pengembangan Kawasan Industri.
Jumlah unit usaha di Jawa Tengah tahun 2010 sebanyak
644.77 Ribu Unit usaha, terdiri dari 811 industri besar dan 643.96
Ribu IKM serta pengembangan melalui klaster sebanyak 570 Unit
usaha. Nilai produksi pada tahun 2009 sebesar Rp.225,76 Triliun
menjadi Rp. 236,06 Triliun pada tahun 2010 sedangkan jumlah
tenaga kerja disektor industri pada tahun 2010 sebesar 3,40 Juta
orang (1,08%) dibanding tahun 2009 sebesar 3,36 Juta orang.
Dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha industri dan
peningkatan kemampuan teknis, untuk mengurangi bahan baku
impor beberapa kegiatan yang dilaksanakan adalah pendidikan
dan pelatihan, bimbingan teknis, penerapan standar produk dan
bantuan peralatan produksi yaitu sampai dengan tahun 2010 telah
dilakukan pembinaan teknis sebanyak 2.625 IKM melebihi dari
target RPJMD sebanyak 1.000 IKM. Adapun salah satunya adalah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 73
fasilitasi industri pengecoran logam Batur Jaya Klaten yang
memproduksi komponen mesin, otomotif dan peralatn rumah
tangga, mendapatkan dana APBN sebesar Rp 980 juta untuk
pengadaan tungku induksi listrik cor logam dan dari APBD Provinsi
Jawa Tengah sebesar Rp 450 juta untuk instalasi listriknya.
Pemberdayaan kepada masyarakat dalam rangka
peningkatan kesempatan berusaha dibidang industri, pada tahun
2010 telah dilatih masyarakat usia produktif putus sekolah
sebanyak 5.030 orang meningkat 61,33 % dibanding tahun 2009
sebanyak 3.085 orang serta melebihi target RPJMD yaitu sebanyak
3.000 orang.
Hal–hal yang perlu mendapat perhatian utama pada
pembangunan urusan industri kedepan adalah : (1) penguatan
dan pengembangan IKM berbasis Klaster dan OVOP;
(2) peningkatan kemampuan SDM dan teknologi industri.
8). Ketransmigrasian
Pelaksanaan pembangunan ketransmigrasian adalah adanya
kebutuhan masyarakat bersama Pemerintah Daerah Provinsi dan
atau Kabupaten/Kota untuk mengatasi persoalan yang dihadapi
terutama dalam mengurangi masalah pengangguran di
daerahnya. Minat calon transmigran di Jawa Tengah cukup tinggi
yaitu sejumlah 5.455 orang pada tahun 2010, namun
pelaksanaannya tergantung jumlah kuota dari Pemerintah Pusat.
Penempatan transmigran Jawa Tengah pada tahun 2010
sesuai dengan kuota Pemerintah Pusat sebanyak 593 KK tersebar
di Provinsi Bengkulu 110 KK, Sumatera Selatan 5 KK, Kalimantan
Barat 200 KK, Kalimantan Tengah 50 KK, Kalimantan Selatan 25
KK, Kalimantan Timur 74 KK, Sulawesi Selatan 50 KK dan Sulawesi
Tengah 79 KK.
Target RPJMD urusan ketransmigrasian adalah sebanyak
7.500 KK, realisasi sampai dengan tahun 2010 sebanyak 2.406 KK
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 74
sehingga masih tersisa sebanyak 5.094 KK. Hal ini dikarenakan
jumlah kuota yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat terbatas, di
samping itu terkendala juga adanya cuaca yang tidak menentu
sehingga penyiapan lahan transmigrasi menjadi tidak sesuai
jadwal yang ditentukan.
C. Lingkungan Strategis
1. Kondisi Lingkungan Internasional
a. Perubahan Iklim
Dunia kini sedang mengalami sebuah fenomena perubahan
iklim yang mengancam kehidupan umat manusia yang dipicu
meningkatnya efek Gas Rumah Kaca (GRK). Intergovernmental Panel
on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca
yang dihasilkan manusia, seperti karbondioksida, metanadan dinitrogen
oksida, khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis menaikkan
suhu Bumi. Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak
mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk,
pembabatan hutan, industri peternakandan penggunaan bahan bakar
fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan
menyumbang pada pemanasan global.
Dampak perubahan iklim global dapat menyebabkan dua
kondisi penting, yaitu peningkatan temperatur dan kenaikan tinggi
muka air laut. Akibat kenaikan muka air laut dapat menjadi ancaman
terhadap beberapa industri seperti anjungan minyak dan gas di laut,
ekowisata, industri perikanan, jasa pelayanandan diperkirakan 405.000
ha/tahun lahan pesisir dan pulau-pulau kecil akan tergenang. Curah
hujan semakin sulit diperkirakan dan hal tersebut tentunya akan
berdampak serius terhadap sektor pertanian, kesehatan dan
ketersediaan sumberdaya air. Kenaikan temperatur udara rata-rata
0,03°C/tahun dan kenaikan curah hujan sebesar 2 hingga 3 persen per
tahun. Namun demikian, dengan terjadinya perubahan iklim, hal
tersebut telah memberikan pengaruh terhadap siklus ENSO (El Nino
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 75
Southern Oscillation). Siklus ENSO biasanya terjadi 3-7 tahun sekali,
namun sekarang berubah menjadi 2-5 tahun sekali. Dampak negatif
akibat perubahan tersebut berupa meningkatnya kekeringan dan
banjir/longsor di beberapa kawasan.
Perubahan iklim tersebut terjadi di seluruh dunia tidak
terkecuali di Indonesia. Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi ikut
merasakan dampak besar dari perubahan iklim tersebut. Sebagaimana
diketahui bahwa Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi dengan
keunggulan dalam bidang pertanian. Berbagai produk pertanian Jawa
Tengah mewarnai pasar kebutuhan nasional bahkan pada tingkat
internasional. Perubahan iklim secara tidak langsung maupun langsung
berdampak pada hasil pertanian. Perubahan iklim yang mengakibatkan
perubahan suhu, pergeseran periode curah hujan dan intensitas curah
hujan (berakibat banjir dan kekeringan), telah membuat kesulitan bagi
petani dalam menentukan masa tanam, terjadinya kerusakan tanaman
akibat meledaknya hama, serta kerugian petani akibat banjir atau puso.
Kasus kerusakan tanaman terjadi antara lain di Klaten, sukoharjo dan
Boyolali yang mendapat serangan organisme tanaman seperti hama
wereng batang coklat padi.
b. Krisis Pangan Dunia
Krisis pangan dunia merupakan salah satu krisis yang sangat
diwaspadai oleh negara-negara di dunia. Semakin bertambah padatnya
penduduk bumi, maka seyogyanya diimbangi dengan peningkatan
produksi pertanian guna menghasilkan pangan yang mencukupi.
Jumlah penduduk bumi yang semakin meningkat dan tidak disertai
peningkatan luas lahan pertanian, membuat ketersediaan pasokan
pangan semakin terbatas. Hal ini semakin diperparah dengan
perubahan iklim yang berpengaruh pada produksi hasil pertanian. Krisis
pangan membuat masyrakat kesulitan untuk mendapatkan bahan
pangan. Harga bahan pangan semakin menjulang tinggi membuat
masyarakat miskin kesulitan memperoleh bahan pangan. Kondisi ini
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 76
perlu diwaspadai dan diantisipasi oleh Jawa Tengah mengingat masalah
kemiskinan masih menjadi permasalahan utama di Jawa Tengah.
c. Krisis Energi
Manusia merupakan salah satu mahluk Tuhan pengguna energi
yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber
energi yang digunakan selama ini didominasi oleh sumber energi yang
tidak terbarukan seperti minyak bumi, batu baradan lain-lain.
Meledaknya jumlah penduduk bumi rupanya tidak sejalan dengan
terciptanya energi yang terbarukan. Sebagaimana diketahui sebagian
besar energi yang digunakan oleh manusia adalah minyak mentah,
sumber energi yang memerlukan waktu jutaan tahun untuk dihasilkan.
Walaupun ditemukan beberapa energi alternatif, penggunaannya masih
belum memasyarakat secara luas terutama di Indonesia. Konsumsi
energi nasional perkapita pada 2010 adalah sebesar 2,28 BOE (Barrels
of Oil Equivalent). Hal ini berakibat krisis energi merupakan ancaman
yang tidak dapat dihindari ke depan. Keterbatasan sumber energi juga
merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi Jawa Tengah. Oleh karena
itu upaya dalam menumbuhkembangkan sumber energi alternatif harus
segera dilakukan. Sudah saatnya Indonesia beralih pada upaya
diversifikasi energi terutama pemanfaatan energi terbarukan. Eksplorasi
sumber energi terbarukan penting karena memenuhi dua unsur, suplai
energi jangka panjang (supply security) dan kesinambungan lingkungan
hidup (environtmental sustainability) karena sifatnya yang ramah
lingkungan. Oleh karena itu, pengembangan sumber-sumber energi
terbarukan, seperti biomassa (limbah), panas bumi, bahan bakar nabati
(biofuel), tenaga surya atau air bisa menjadi jalan keluar.
d. Krisis Air Bersih
Air adalah bagian dari salah satu hajat hidup orang banyak. Air
menjadi sumber kehidupan bagi semua mahluk. Kebutuhan akan air
bersih kini semakin meningkat sejalan dengan semakin bertambahnya
jumlah penduduk bumi. Ketersediaan akan air bersih kini semakin
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 77
terancam dengan semakin minimnya sumber mata air bersih. Sumber
mata air bersih kini banyak yang tercemar akibat ulah tangan manusia.
Selain tercemar, juga terdapat sumber mata air bersih yang mengalami
kerusakan akibat hilangnya hutan penyanggah penyedia air bersih.
Kondisi krisis ketersediaan air bersih juga terjadi di beberapa daerah di
Jawa Tengah. Tindakan antisipatif harus segera dilakukan agar
ancaman terbatasnya ketersediaan air bersih semakin parah di Jawa
Tengah.
e. Pengaruh Ekonomi Global
Krisis ekonomi global yang terjadi seperti fluktuasi mata uang
dollar Amerika yang merupakan salah satu mata uang yang sering
digunakan oleh negara-negara di dunia sebagai alat tukar internasional,
krisis ekonomi Eropa yang berawal dari Yunani yang kemudian menjalar
ke negara-negara Eropa lainnya yang disebabkan pembengkakan defisit
fiskal, secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh
terhadap kondisi perekonomian negara-negara berkembang termasuk
Indonesia.
Pengaruh tersebut antara lain semakin menguatnya nilai mata
uang rupiah yang secara signifikan mampu mendorong peningkatan
nilai ekspor produk industri, terlebih lagi didukung dengan iklim
investasi yang semakin membaik yang diharapkan mampu
menggerakkan perekonomian daerah.
Provinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari Negara Indonesia
juga perlu memberikan perhatian dan melakukan antisipasi terhadap
dampak dan berbagai kebijakan yang timbul akibat krisis global
tersebut, sehingga perekonomian Jawa Tengah dapat tetap
dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.
2. Kondisi Lingkungan Nasional
a. Daya Saing Produk Nasional
Pasca Asian China Free Trade Agreement (ACFTA) yang mulai
berlaku pada Juni 2010, produk-produk asli Indonesia semakin terpukul
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 78
keberadaannya. Indonesia kini semakin terdesak oleh banjirnya produk-
produk dari negara tirai bamboo tersebut. Tidak hanya untuk produk-
produk olahan akan tetapi juga untuk produk-produk hasil bumi.
Kondisi ini tidak hanya berdampak negatif pada perekonomian secara
nasional. Akan tetapi juga berdampak negatif pada kondisi
perekonomian Jawa Tengah. Sebagaimana diketahui salah satu produk
unggulan Jawa Tengah adalah batik. Batik sebagai kekayaan budaya
Indonesia kini sedang mengalami tren yang sangat baik. Tanpa disadari
ternyata kini China telah mampu mengadopsi secara sempurna
produksi batik tersebut dan dipasarkan ke Indonesia dengan harga
yang jauh lebih rendah. Hal ini harus segera diantisipasi agar hal yang
terjadi pada batik tidak dialami oleh produk-produk unggulan Jawa
Tengah yang lain. Antisipasi tersebut dapat dilakukan antara lain
melalui peningkatan mutu produk yang sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI).
b. Bencana Alam
Kejadian bencana alam merupakan sesuatu yang tidak dapat
dihindari. Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah gempa
bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir bandang dan lain-lain,
yang kesemuanya telah menimbulkan kerusakan dan kerugian harta
benda serta menelan korban jiwa.
Berbagai bencana alam tersebut telah terjadi di Jawa Tengah.
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada pertengahan tahun 2010 yang
kemudian disusul dengan kejadian banjir lahar dingin telah
mengakibatkan kerusakan sarana prasarana sosial dan ekonomi, serta
banyak keluarga kehilangan mata pencaharian dan tempat tinggal,
membuat kondisi perekonomian, sosial dan psikologis masyarakat yang
tertimpa bencana terpuruk, khususnya di wilayah 3 (tiga) kabupaten
yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali.
Mengingat Jawa Tengah merupakan daerah rawan bencana
maka diperlukan langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi risiko
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 79
bencana melalui upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi
kejadian bencana.
c. Infrastruktur
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri
atas daratan dan lautan yang luas, sehingga ketersediaan infrastruktur
yang mendukung kelancaran lalu lintas barang dan orang antar pulau
dan antar provinsi berpengaruh terhadap kondisi perekonomian
Indonesia. Ketersediaan infrastruktur juga berpengaruh bagi Jawa
Tengah mengingat Jawa Tengah adalah jembatan ekonomi
(penghubung) antar Jawa Barat dan Jawa Timur. Kerusakan parah
yang terjadi di Jalur Pantai Utara dan belum selesainya pembangunan
Jalur Jalan Lintas Selatan ditengarai berdampak pada terhambatnya lalu
lintas barang dan orang.
d. Narkoba
Globalisasi yang telah menjalar sampai ke Indonesia, membawa
banyak dampak bagi budaya dan kehidupan sosial masyarakat
Indonesia. Dampak tersebut tidak hanya bersifat positif akan tetapi
juga negatif seperti merebaknya penyalahgunaan narkoba terutama di
kalangan generasi muda. Kondisi tersebut perlu mendapat perhatian
serius bagi Jawa Tengah, mengingat penyalahgunaan narkoba telah
mengakibatkan kerusakan jiwa dan mental generasi muda.
Penyalahgunaan narkoba tersebut tidak hanya melanda di wilayah
perkotaan tetapi ditengarai telah menjalar di pedesaan. Upaya
menyelundupkan narkoba seberat 1,4 kg ke Jawa Tengah melalui
Bandara Adi Soemarmo berhasil digagalkan. Namun demikian, langkah-
langkah untuk mencegah penyelundupan narkoba ke Jawa Tengah dan
menjauhkan generasi muda dari pengaruh terhadap narkoba tetap
terus dilakukan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 80
D. Isu Strategis Pembangunan Daerah
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap capaian indikator makro, kinerja
pembangunan daerah dan memperhatikan lingkungan strategis maka dapat
dirumuskan berbagai isu strategis pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 sebagai berikut:
1. Kemiskinan dan Pengangguran
Jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah, meskipun dari tahun ke
tahun cenderung mengalami penurunan, namun demikian jumlahnya
relatif masih besar, demikian juga terkait dengan pengangguran. Pada
tahun 2008, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah sebesar 19,23%,
menurun menjadi 17,72% (2009) dan kembali mengalami penurunan
menjadi 16,56% (2010). Untuk jumlah Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada tahun 2008 sebanyak 6.701.000 orang
menurun menjadi 6.655.000 pada tahun 2009 dan menjadi 6.322.494
orang pada tahun 2010. Kemudian untuk Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) pada tahun 2008 sebesar 7,35% menurun menjadi 7,33% (2009)
dan kembali mengalami penurunan menjadi 6,21% pada tahun 2010.
Banyaknya penduduk miskin, pengangguran dan PMKS berdampak antara
lain pada rendahnya daya beli masyarakat, rendahnya akses terhadap
pendidikan dan kesehatan yang berpengaruh pada tingkat kesejahteraan
masyarakat.
Belum optimalnya upaya penurunan jumlah penduduk miskin dan
pengangguran dan PMKS antara lain disebabkan belum efektifnya
pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan serta
pemberdayaan sosial masyarakat. Terjadinya perubahan iklim turut
memberikan andil terhadap kondisi kemiskinan dan pengangguran,
mengingat terjadinya bencana banjir di beberapa daerah menyebabkan
kegagalan panen yang berdampak pada penghasilan petani dan
terhentinya kegiatan usaha/pekerjaan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 81
2. Kualitas Hidup
Kualitas hidup masyarakat Jawa Tengah belum sepenuhnya
menunjukkan kondisi yang menggembirakan. Hal tersebut terlihat dari
masih tingginya Angka Kematian Ibu. Selain itu juga banyaknya temuan
kasus HIV/AIDS dan TB dan tingginya kasus enemi pada ibu hamil dan
nifas. Terjadinya penularan virus DBD melalui transovarial dan virulensi
virus demam berdarah, meningkatnya populasi nyamuk Aedes Agypte
serta belum optimalnya PSN di masyarakat berpengaruh pula terhadap
kualitas hidup masyarakat.
Belum optimalnya pemerataan dan akses pendidikan yang
disebabkan oleh rendahnya apresiasi masyarakat terhadap pendidikan dan
kualitas penyelenggaraan pendidikan yang ditandai masih terdapat
sekolah yang belum sepenuhnya sesuai Standar Nasional Pendidikan
(SNP) serta terkait dengan akreditasi sekolah. Selain itu, pemerataan dan
kualifikasi pendidik dan pengembangan pendidikan berkarakter
merupakan isu yang perlu mendapatkan perhatian dalam pembangunan
pendidikan.
Disisi lain rendahnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap
perempuan dan anak ditunjukkan antara lain dengan masih tingginya
angka kekerasan berbasis gender dan anak, serta rendahnya akses bagi
perempuan dan anak terhadap pelayanan sosial dasar. Hal ini disebabkan
antara lain budaya patriarkhi yang memaksa perempuan dan anak dalam
posisi subordinat dan termarjinalkan. Selain itu sistem pengelolaan
pembangunan sendiri belum sepenuhnya mengintegrasikan perspektif
gender dan hak anak ke dalam proses dan tahapan pembangunan.
3. Ketahanan Pangan
Pemenuhan hak pangan bagi masyarakat bukan hanya terkait
dengan ketersediaan pangan yang cukup, namun juga terciptanya
kemandirian pangan menuju kondisi ketahanan pangan yang mencakup
sub sistem ketersediaan, distribusi, konsumsidan keamanan ketersediaan
pangan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 82
Permasalahan yang terjadi terkait dengan ketahanan pangan di
Jawa Tengah adalah terbatasnya sarana dan prasarana distribusi pangan
sehingga belum mampu menjangkau seluruh wilayah, utamanya wilayah
terpencil. Selain itu rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
terhadap diversifikasi pangan; besarnya penduduk miskin yang
menyebabkan kemampuan akses pangan yang rendah; dan terbatasnya
ketersediaan bibit yang berkualitas.
4. Infrastruktur
Pembangunan Infrastruktur sebagai pendukung keberhasilan
pembangunan masih banyak terdapat permasalahan yang belum dapat
terselesaikan antara lain: a) masih terdapat jalan dan jembatan yang
rusak terutama di daerah perbatasan; b) terjadinya banjir yang
diakibatkan oleh kerusakan di Daerah Aliran Sungai (DAS), buruknya
sistem drainase di perkotaan serta dipengaruhi juga oleh padatnya
permukiman di bantaran sungai; c) pengelolaan sumberdaya air belum
dilaksanakan secara terpadu; d) rendahnya akses masyarakat miskin
terhadap perumahan, sanitasi dan air bersih; e) perubahan iklim global
yang menyebabkan tingginya curah hujan, gelombang pasang dan
naiknya permukaan air laut yang memicu terjadinya rob serta abrasi
pantai.
5. Daya Saing
Lemahnya daya saing produk industri kecil merupakan kendala
yang memerlukan perhatian serius. Saat ini pelaku usaha masih
menghadapi permasalahan antara lain kurangnya inovasi usaha, lemahnya
informasi pasar, rendahnya kemampuan akses perbankan serta semakin
gencarnya dominasi produk-produk dari Cina dengan harga yang sangat
murah. Kondisi ini pada tahap tertentu dapat mematikan industri kecil di
Jawa Tengah mengingat masih lemahnya daya saing produk.
Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa rendahnya daya saing
produk industri UMKM dapat dilihat dari nilai eksport non migas Jawa
Tengah tahun 2010 mencapai 3,67 Milyar US Dolar. Sedangkan nilai impor
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 83
non migas Jawa Tengah tahun 2010, lebih tinggi dari nilai ekspor yaitu
sebesar 4,07 Milyar US Dolar. Kondisi ini menunjukkan ketergantungan
terhadap produk impor sangat tinggi yang mengindikasikan masih
lemahnya daya saing produk.
Upaya pengembangan daya saing produk industri dan UMKM saat
ini dirasa perlu untuk ditingkatkan antara lain dengan meningkatkan
pengembangan SDM pelaku usaha industri melalui berbagai pelatihan
serta memberikan fasilitasi dan pendampingan terhadap akses usaha
untuk meningkatkan daya saing industri.
6. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
Permasalahan lingkungan hidup masih banyak dijumpai di Jawa
Tengah antara lain: a) tingginya pencemaran lingkungan akibat limbah
industri, limbah pestisida, limbah kotoran ternak; b) bertambahnya lahan
kritis dan kerusakan hutan serta berkurangnya tutupan hutan; c) tingginya
kerusakan mangrove terutama di pantai utara Jawa; d) penanganan pasca
bencana yang belum optimal; e) masih rendahnya kesadaran masyarakat
akan upaya mitigasi bencana; f) masih rendahnya kapasitas kelembagaan
penanggulangan bencana; g) masih rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap perubahan iklim.
7. Pelayanan publik
Pelayanan publik di Provinsi Jawa Tengah belum optimal. Hal ini
terlihat dari antara lain: a) adanya tumpang tindih jenis pelayanan
perijinan di kabupaten/kota; b) pelayanan perijinan satu pintu (one stop
service) dirasakan belum optimal; c) keterbatasan sarana dan prasarana
teknologi informasi; d) belum optimalnya layanan pengadaan barang dan
jasa secara elektronik; e) penyelenggaraan pelayanan catatan sipil
dirasakan belum optimal; f) terbatasnya sarana prasarana jaringan sistem
informasi administrasi kependudukan online dan kemampuan SDM
pengelola SIAK; g) pelayanan akte pada kantor catatan sipil di
kabupaten/kota di rasakan belum optimal.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 84
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
1. Kondisi Ekonomi Nasional
Kondisi perekonomian secara makro di Indonesia cenderung
tumbuh secara positif, hal ini salah satunya ditunjukkan oleh laju inflasi
yang dapat ditekan pada angka yang paling rendah pada satu dekade ini.
Kondisi ini memperkuat pertumbuhan sektor perdagangan dan industri
karena didukung oleh kemampuan daya beli masyarakat yang juga cukup
kuat.
Pemulihan perekonomian global pada tahun 2010 membawa
dampak pada perekonomian domestik yang juga tumbuh secara linear.
Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1%, lebih tinggi
dari target pemerintah sebesar 5,8%, pertumbuhan ekonomi tersebut
juga jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya
tumbuh sebesar 4,5%. Pertumbuhan ekonomi secara global, meskipun
ditengah krisis global pertumbuhan ekonomi yang membaik juga
terkonfirmasi oleh peningkatan perekonomian daerah.
Secara umum, peningkatan kondisi perekonomian ditunjukkan
dengan semakin kuatnya kemampuan beli masyarakat, sehingga
menggerakkan sektor perdagangan kearah yang positif. Peningkatan juga
ditunjukkan semakin kuatnya kegiatan ekspor dan meningkatnya kegiatan
investasi di seluruh wilayah, yang juga didukung dengan meningkatnya
realisasi belanja modal Pemerintah Daerah (APBD) secara umum pada
akhir tahun 2010.
Sampai dengan tahun 2010 dominasi swasta dalam struktur
pertumbuhan ekonomi masih dominan. Sumbangan tertinggi terhadap
pertumbuhan ekonomi adalah dari konsumsi rumah tangga sebesar 2,7%.
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi menyumbang
sebesar 2%, sedangkan ekspor sebesar 6,4%. Disisi lain kegiatan impor
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 85
masih cukup kuat yaitu sebesar 5,6%, sehingga mengurangi kontribusi
kekuatan perdagangan luar negeri menjadi sebesar 0,8%.
Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada
tahun 2010 mencapai Rp 6.422,9 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga
konstan sebesar Rp.2.310,7 triliun. PDB per kapita atas dasar harga
berlaku mengalami peningkatan, yaitu dari sebesar Rp. 23,9 juta pada
tahun 2009 menjadi Rp 27 juta pada tahun 2010. Selama tahun 2010
pada semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan, tertinggi terjadi
pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 13,5%, diikuti
sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 8,7%, sektor konstruksi
sebesar 7%, dan sektor jasa-jasa sebesar 6%. Pada tahun 2010, Nilai
Tukar Petani (NTP) nasional juga mengalami peningkatan dibandingkan
tahun sebelumnya yaitu dari 101,20 menjadi 102,75.
Penyerapan tenaga kerja sampai dengan bulan Agustus 2010
mengalami peningkatan menjadi 108,21 juta orang, meningkat sebesar
3,34 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 104,87 juta
orang (per Agustus 2009). Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1%
pada tahun 2010, maka setiap 1% pertumbuhan ekonomi menciptakan
lapangan kerja sebanyak 548 ribu orang (Bank Indonesia dan BPS).
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Tahun 2010 mencapai
6,96%, sebagai dampak dari kenaikan harga bahan pangan yang terjadi
pada akhir tahun. Kenaikan harga pangan tersebut merupakan fenomena
global dan telah menimbulkan tekanan inflasi di berbagai negara.
Tingginya inflasi juga didukung oleh harga pangan yang sering bergejolak
(volatille foods) sebesar 17,74% (yoy). Inflasi administered prices sebesar
5,40% (yoy), terutama karena kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Namun
tekanan inflasi inti masih terkendali yang tercatat sebesar 4,28%,
didorong oleh apresiasi Rupiah dan cukupnya kapasitas perekonomian.
Pemintaan investor asing di Indonesia juga semakin tumbuh yang
memperkuat pada sisi penanaman modal asing. Daya tarik ini
menunjukkan bahwa prospek dan ketahanan ekonomi di Indonesia
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 86
semakin menguat. Namun investasi asing di Indonesia masih didominasi
bidang-bidang usaha yang tergolong resourced based, seperti
pertambangan. Hal ini terlihat dari aliran Foreign Direct Investment yang
mencapai US$ 12,6 miliar, hampir tiga kali lipat dari nilai tahun 2009 yang
hanya berada pada kisaran US$ 4,9 miliar.
Pada neraca pembayaran terlihat posisi yang cukup solid, yang
ditunjukkan oleh jumlah cadangan devisa semakin besar serta posisi
likuiditas eksternal (external liquidity) semakin kuat. Kombinasi kedua ratio
tersebut dibandingkan dengan ratio utang luar negeri terhadap PDB
menunjukkan penurunan (29,5% dari PDB per Oktober 2010). Hal ini juga
menunjukkan adanya peningkatan tingkat ketahanan eksternal yang
semakin membaik.
Neraca pembayaran yang surplus direprentasikan dengan nilai
tukar rupiah yang secara umum relatif stabil. Sepanjang tahun 2010, nilai
tukar rupiah menguat 4,2% atau antara Rp 9.100,00 sampai dengan
Rp 9.400,00. Hal ini konsisten dengan kondisi makro yang berlaku, salah
satunya laju inflasi yang cukup terkendali, sehingga menjadi salah satu
daya tarik dan memberikan kepastian bagi dunia usaha.
Meningkatnya kegiatan ekonomi selama tahun 2010 juga ditopang
oleh kinerja sektor perbankan yang terlihat dari meningkatnya fungsi
intermediasi dan terjaganya likuiditas dan stabilitas perputaran nilai kredit
yang berjalan. Hal ini tercermin dari ekspansi kredit selama 2010 yang
mencapai 22,8%, dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequancy
Ratio atau CAR) yang cukup tinggi, serta rasio kredit bermasalah (Non
Performing Loan atau NPL) yang cukup rendah, yaitu berada di bawah
5%. Secara keseluruhan ketahanan pasar keuangan domestik semakin
membaik yang secara linear berdampak pada kondisi keuangan daerah.
Meski kondisi nilai perputaran kredit sudah semakin membaik,
namun kondisi ini belum memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan
penguatan UMKM. Hal ini disebabkan suku bunga kredit untuk dunia
usaha masih berada pada kisaran 12%, karena spread (selisih) BI rate
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 87
dengan suku bunga kredit masih berada antara 6,5% - 6,75%, sehingga
belum cukup terjangkau oleh mayoritas UMKM yang ada. Suku bunga
kredit perbankan yang kompetitif untuk dunia usaha diharapkan dapat
turun hingga dibawah 10%.
Dalam rangka mengantisipasi resiko global maupun domestik
selama tahun 2010, kebijakan moneter dan makro yang hati-hati telah
diimplementasikan. Untuk menghadapi derasnya arus masuk modal dan
masih tingginya akses likuiditas, respon terhadap tekanan inflasi dirasa
tidak dapat sepenuhnya bersandar pada instrumen kebijakan konvensional
seperti suku bunga. Oleh karena itu ditempuh dengan kebijakan untuk
menjaga stabilitas eksternal, seperti nilai tukar dan pengelolaan lalu lintas
modal, agar neraca pembayaran makin kuat secara berkesinambungan.
Sementara itu untuk menjaga stabilitas internal seperti harga dan
permintaan domestik, ditujukan untuk mencapai inflasi yang rendah dan
stabil, serta pertumbuhan yang berkualitas.
Berdasarkan asumsi makro perekonomian nasional tahun 2011,
peluang pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan semakin tinggi dan
sampai dengan bulan April 2011 telah mencapai 6,5%. Prospek
pertumbuhan ini akan ditopang oleh kinerja eksternal yang tetap solid.
Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar Rp 7.019,9 triliun, sementara itu laju
inflasi tahun kalender (yoy) sampai dengan bulan April 2011 sebesar
6,16%. Penguatan kegiatan ekonomi diperkirakan akan disertai
peningkatan tekanan inflasi, terutama yang berasal dari kenaikan harga
bahan pangan dan kemungkinan penyesuaian harga-harga pangan serta
penyesuaian harga-harga yang ditetapkan pemerintah. Nilai kurs rupiah
terhadap dollar akan berada pada kisaran Rp 9.250,-. Posisi ekspor akan
semakin terdiversifikasi dan tumbuh tinggi, sementara impor tumbuh
pesat seiring dengan semakin kuatnya kegiatan investasi dan konsumsi.
Harga minyak mentah Indonesia diasumsikan sebesar 80 US$/barrel dan
produksi minyak per hari sebesar 970.000 barrel.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 88
Penanaman modal langsung (FDI) diperkirakan akan mempunyai
peran yang besar dalam komposisi arus modal masuk. Secara
keseluruhan, neraca pembayaran pada tahun 2011 diperkirakan akan
mengalami surplus US$ 16,4 miliar, dengan cadangan devisa mancapai
US$ 112,6 miliar pada akhir tahun 2011. Jumlah tersebut diperkirakan
akan menutup 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri jangka
pendek, serta semakin memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dalam
memitigasi berbagai kejutan eksternal (self insurance). Kondisi
perekonomian diperkirakan masih terkendala peminatan investasi
terutama investasi asing yang memang cenderung belum begitu kuat.
Perlu ada penguatan infrastruktur dan penguatan iklim investasi yang
kondusif.
Bank Indonesia memiliki target untuk mengarahkan Suku
Bunga/BI rate guna mencapai target inflasi jangka menengah, menuju
kisaran 3,5%, sedangkan SBI 3 bulan diasumsikan 6,5%. Penetapan BI
rate ini dilakukan dengan takaran yang tepat agar inflasi mengarah pada
target inflasi tersebut, tanpa mengorbankan pertumbuhan.
Target inflasi jangka menengah yang rendah dan stabil disertai
perbaikan berbagai kendala struktural ini sangat relevan untuk menjaga
daya saing perekonomian domestik, terutama dalam menghadapi ASEAN
Economic Community pada tahun 2015.
Kedepan berbagai persoalan dan tantangan domestik masih perlu
diantisipasi, terutama dalam mentransformasikan ekonomi Indonesia
menjadi ekonomi yang lebih berdaya saing dan tumbuh secara
berkesinambungan. Meski secara makro struktur perekonomian semakin
menguat, namun secara sektoral, dinamika struktur pertumbuhan
ekonomi perlu dicermati, terutama pada sektor yang dapat menyerap
banyak tenaga kerja dan memfasilitasi alih teknologi, seperti industri
pengolahan yang kontribusinya semakin kecil. Mendasarkan pada hal
tersebut, prediksi Bank Indonesia, pada tahun 2012 pertumbuhan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 89
ekonomi akan berada pada kisaran 6,1%- 6,6% yang didorong oleh
konsumsi, investasi dan ekspor.
Tantangan selanjutnya adalah mengarahkan inflasi ke tingkat
yang lebih rendah dan stabil sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.
Oleh karena itu pada tahun 2012 tingkat inflasi diperkirakan menurun dan
berada pada kisaran 4,5 + 1%. Untuk itu kebijakan suku bunga (BI-rate),
nilai tukar, kepastian dunia usaha diarahkan agar tetap konsisten terhadap
pencapaian sasaran inflasi yang sudah ditetapkan.
Dalam skala regional, daya saing perbankan dari sisi efisiensi dan
permodalan masih kurang bila dibandingkan negara lain di kawasan
ASEAN. Kedepan perlu diarahkan pada peluang yang cukup potensial dan
cukup menarik bagi tumbuh kembang UMKM sebagai motor penggerak
perekonomian, karena selama ini UMKM yang mendominasi total kredit
perbankan. Oleh karena itu, bunga pinjaman pada sektor UMKM
diharapkan dapat diturunkan untuk memberikan manfaat yang lebih besar
dalam mendorong kegiatan perekonomian.
2. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2010 dan Perkiraan Tahun 2011
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2010
menunjukkan perkembangan yang positif dan meningkat cukup tinggi
(5,8%) dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar
4,7%. Kekuatan perekonomian masih terletak pada tiga sektor utama,
yaitu sektor pertanian, sektor industri, dan sektor perdagangan. Selain itu
hotel dan restoran (PHR) masih tumbuh cukup kuat dalam menopang
ekonomi Jawa Tengah tersebut.
Tahun 2010, besaran struktur kontribusi PDRB yang terbesar
adalah Sektor Industri Pengolahan sebesar 32,9%, disusul Sektor PHR
sebesar 19,6%, Sektor Pertanian sebesar 19,4% dan Sektor Jasa-jasa
sebesar 10,5% (Tabel 3.1). Namun bila dilihat dari pertumbuhannya,
Sektor Pertambangan dan Penggalian pada tahun 2010 mengalami
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 90
kenaikan menjadi sebesar 7,1 % meskipun kontribusinya terhadap PDRB
relatif kecil yaitu 1,0%.
Tabel 3.1 Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB
Berdasarkan Harga Berlaku di Jawa Tengah
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2009-2010 (diolah).
Indeks Harga Konsumen (IHK) Jawa Tengah tercatat sebesar
6,88% (yoy) pada tahun 2010, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun
sebelumnya, yaitu sebesar 3,32%. Dari sisi perkembangan harga, tekanan
inflasi pada tahun 2010 menunjukkan peningkatan. Relatif tingginya inflasi
tersebut terutama disebabkan oleh inflasi volatille foods, yang terkait pada
terbatasnya pasokan beberapa komoditas pangan, seperti beras dan
kelompok aneka bumbu sehubungan dengan pola musimannya. Sejauh
ini, tekanan inflasi dari sisi eksternal antara lain disebabkan oleh kenaikan
harga komoditas internasional, seperti kenaikan harga emas dan gula.
Dari sisi perbankan, dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Jawa Tengah tercermin pada pertumbuhan kredit yang cukup tinggi.
Selain itu, indikator kinerja perbankan lainnya juga menunjukkan
perkembangan yang menggembirakan. Aset bank dan DPK tumbuh cukup
No Sektor Pertumbuhan Kontribusi
2009 2010*) 2009 2010*)
1. Pertanian 4,40 2,5 19,9 19,4
2. Pertambangan dan Penggalian 5,50 7,1 1,0 1,0
3. Industri Pengolahan 1,80 6,9 32,8 32,9
4. Listrik, Gas dan Air Minum 5,60 8,4 1,0 1,0
5. Bangunan 6,80 6,9 6,1 6,1
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,00 6,1 19,7 19,6
7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,00 6,7 6,0 5,9
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 7,80 5,0 3,6 3,6
9. Jasa-jasa 7,80 7,4 9,9 10,5
TOTAL PDRB 4,70 5,8 100,00 100,0
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 91
tinggi, dengan LDR berada pada level yang sangat baik serta rasio NPL
yang rendah.
Pada tahun 2011 perekonomian Jawa Tengah diharapkan masih
menunjukkan prospek positif, yang diperkirakan tumbuh sebesar 5,75% -
6,25% meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2010.
Berdasarkan Data BPS Jawa Tengah, pertumbuhan ekonomi (y-o-y)
sampai dengan triwulan pertama tahun 2011 telah mencapai 5,9%,
sedangkan secara q-to-q mencapai 6,4%. Kontribusi terbesar masih
didominasi 3 (tiga) sektor utama yaitu pertanian, industri pengolahan,
perdagangan, hotel dan restoran, yang diperkirakan masih menjadi
pendorong utama pertumbuhan tahun 2011.
Salah satu pendukung struktur perekonomian adalah pada industri
pengolahan yang berdasarkan hasil liaison KBI Semarang, tumbuh
kembangnya antara lain dipengaruhi oleh: Permintaan domestik pada
industri rokok yang tetap tumbuh cukup baik, Industri Tekstil dan Produk
Tekstil (TPT) dan mebel yang optimis mengalami peningkatan usaha,
serta rencana investasi pada salah satu industri TPT di Jateng senilai Rp.
1,02 Triliun. Namun, perlu diwaspadai dampak pemberlakuan kenaikan
TDL penuh pada industri mulai 1 Januari 2011 yang diperkirakan sedikit
berpengaruh pada industri, khususnya TPT.
Pembangunan berbagai proyek infrastruktur juga akan menjadi
pendorong yang kuat bagi perkembangan perekonomian di Jawa Tengah,
diantaranya akan beroperasinya jalan tol Semarang-Solo seksi I
Semarang- Ungaran, pembebasan tanah seksi II Ungaran – Bawen dan
Tol Trans Jawa dari Pejagan-Semarang, pembangunan waduk Jatibarang,
pembangunan Polder Kalibanger, pengembangan bandara Ahmad Yani,
peningkatan sarana prasarana pelabuhan Tanjung Mas dengan pelabuhan
Kendal, peningkatan jalan Pantura Timur serta pembangunan pabrik gula
di Blora. Pelaksanaan Pemilukada di 7 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
pada tahun 2011 diperkirakan juga akan mempengaruhi kegiatan
perekonomian di Jawa Tengah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 92
Laju inflasi Tahun 2011 diperkirakan akan mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya yaitu berkisar antara 5,0–5,5%, namun
diperkirakan tekanan dari sisi volatille food masih akan terjadi. Dengan
gambaran tersebut tantangan yang dihadapi antara lain terkait upaya
untuk mendorong investasi terutama infrastruktur dan meningkatkan
penyaluran kredit dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi serta
pengendalian inflasi terkait gangguan pasokan dan distribusi.
Sampai dengan bulan Juni Tahun 2011 (y-o-y), angka inflasi dapat
ditekan yaitu sebesar 4,72%. Hal ini disebabkan adanya kenaikan harga
pada indeks kelompok bahan makanan (1,51%); sandang (0,38%);
kesehatan (0,32%); makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
(0,24%); transportasi, komunikasi serta jasa keuangan (0,20%). Untuk
kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar tidak mengalami
perubahan indeks (stabil). Sedangkan kelompok yang mengalami
penurunan indeks (deflasi) yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan
olahraga (0,05%).
Strategi untuk mengendalikan inflasi pada tahun 2011, antara lain
akan ditempuh beberapa hal seperti: peningkatan koordinasi antar TPPH
se-Jawa Tengah dan DIY, pemetaan produksi dan distribusi komoditas
penting di Jawa Tengah, survei lapangan untuk pemantauan harga
kebutuhan pokok secara terpadu dan lintas, serta rekomendasi untuk
pembentukan Badan Penyangga Komoditas Daerah (Sumber: Bank
Indonesia) serta percepatan perbaikan infrastruktur prasarana jalan dan
irigasi.
Nilai Ekspor Non Migas pada tahun 2010 mengalami kenaikan
dibanding tahun 2009 yaitu dari 2.885,30 juta US$ menjadi 3.674,04 juta
US$, atau meningkat 27,34% dan ekspor migas juga meningkat dari
181,16 juta US$ menjadi 194,55 juta US$ atau meningkat (7,39%). Di sisi
lain nilai impor non migas mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari
2.469,19 juta US$ menjadi 4.071,64 juta US$ atau sebesar 64,90%, dan
nilai impor migas mengalami kenaikan dari 3.861,85 juta US$ menjadi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 93
5.573,41 juta US$ atau meningkat sebesar 44,32%, sehingga
berpengaruh pada defisit neraca perdagangan.
Target impor non migas tahun 2011 sebesar 2000 juta US$
sebagaimana target tahunan di dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun
2008-2013. Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi substitusi bahan baku
impor dan ketergantungan terhadap bahan baku impor, khususnya untuk
mendorong produk UMKM agar dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam
negeri dan mampu bersaing di pasar ekspor.
Kesenjangan pendapatan masyarakat yang ditunjukan oleh Indeks
Gini (IG) tahun 2009 sebesar 0,25 sedikit menurun dibandingkan tahun
2008 (0,30). Kesenjangan antar wilayah juga diharapkan semakin
menurun, yang ditunjukkan dengan Indeks Ketimpangan Regional (Indeks
Williamson/IW) yang pada tahun 2008-2009 relatif tetap yaitu 0,66 atau
lebih kecil dari target akhir RPJMD sebesar 0,69. Penurunan IG maupun
IW menunjukan kondisi kesenjangan pendapatan masyarakat dan
kesenjangan wilayah atau daerah semakin membaik.
Nilai Tukar Petani (NTP) dari tahun 2009 ke 2010 mengalami
pertumbuhan dari 100,03 menjadi 103,12. Peningkatan ini menunjukkan
bahwa tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan semakin
baik.
Jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 sebanyak 5,369 juta
jiwa (16,56%), tahun 2011 menurun menjadi 5,107 juta jiwa (15,76%).
Demikian pula dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga
persentasenya makin menurun, dari 6,21% (1.046.883 orang) pada tahun
2010 menjadi 6,07% (1.042.496 orang) sampai dengan Februari 2011.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2009 adalah 72,10
dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 72,90. Hal ini menunjukkan
kondisi yang semakin membaik karena terdapat peningkatan pendapatan
perkapita masyarakat, derajat kesehatan, angka melek huruf dan lama
sekolah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 94
Secara rinci perkembangan indikator makro ekonomi tahun 2009 –
2010 dan target tahun 2011 tercantum pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Tengah
Tahun 2009 – 2011
No Indikator Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 **)
1. PDRB :
Atas dasar harga berlaku (trilyun rupiah)
Atas dasar harga konstan (trilyun rupiah)
397,903
176,673
444,396*
186,995*
471,058 198,214
2. PDRB/Kapita
Atas dasar harga berlaku (juta rupiah)
Atas dasar harga konstan (juta rupiah)
12,323
5,471
13,724*
5,774*
14,547
6,121
3. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,70 5,80* 5,75 – 6,25
4. Inflasi (%) 3,32 6,88* 5 – 5,5
5. Pembentukan Modal Tetap Bruto (trilyun rupiah):
a. Investasi Swasta
b. Investasi Pemerintah
c. Investasi Masyarakat
d. Investasi Lembaga Keuangan
75,945
10,108
5,833
23,064
36,940
72,279*
9,619*
5,550*
21,950*
35,160*
92,307
12,286
7,089
28,034
44,898
6. Ekspor Januari s/d Desember (juta US $)
- Migas
- Non Migas
181,16
2.885,30
194,55*
3.674,04*
N.A
3.515,40
7. Impor Januari s/d Desember (juta US $)
- Migas
- Non Migas
3.861,85
2.469,19
5.573,41*
4.071,64*
N.A
2.000
8. Jumlah Pengangguran (Juta Jiwa)
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
1,252
7,33
1,046
6,21
1,042 a) 6,07 a)
9. Jumlah Penduduk Miskin (Juta Jiwa) 5,725 5,369 5,107 b)
10. Prosentase Penduduk Miskin (%) 17,72 16,56 15,76 b)
11. Indeks Gini 0,28 0,25* 0,24
12. Indeks Ketimpangan Regional 0,66 0,72* 0,71
13. Nilai Tukar Petani (NTP) 100,03 103,12 103,30
14. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 72,6 72,9 73,7
15. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 65,03 - -
16. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 59,96 - -
Sumber : BPS, BPMD, RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2009 – 2011 (diolah) *) Angka Sementara **) Angka Prediksi
a) Periode Februari 2011 b) Periode Maret 2011
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 95
Secara makro kondisi perekonomian di Jawa Tengah cenderung
mengalami peningkatan pada berbagai sisi. Hal ini menunjukkan semakin
kuatnya arah pembangunan pada berbagai sektor sehingga diharapkan
akan semakin menarik investasi baik PMA maupun PMDN. Penguatan
struktur perekonomian diharapkan dapat mengendalikan laju inflasi guna
menopang kemampuan daya beli masyarakat dan perputaran roda
perekonomian.
Berlakunya perdagangan bebas, khususnya ASEAN - China Free
Trade Agreement (ACFTA) diantisipasi dengan peningkatan kualitas dan
daya saing di pasar domestik maupun global melalui kebijakan kerjasama
ekonomi, perdagangan dan investasi yang lebih transparan, efektif dan
efisien antara negara-negara anggota untuk meminimalisir dampak negatif
perdagangan bebas.
3. Tantangan dan Prospek Ekonomi Daerah Tahun 2012
Pada Tahun 2012, kondisi perekonomian di Jawa Tengah
diharapkan akan mengalami peningkatan sejalan dengan kondisi
perekonomian Nasional, hal ini sejalan dengan gerakan “Bali nDeso
mBangun Deso” yang berorientasi pada pedesaan dan diarahkan pada
kegiatan yang langsung menyentuh pada masyarakat, bersifat padat karya
dan merupakan upaya konkrit dalam rangka mendorong perkembangan
sektor riil. Selain itu juga didukung dengan pembangunan yang lebih
menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan keberadaan
koperasi dan UMKM sebagai penopang ekonomi kerakyatan terbesar di
Jawa Tengah.
Kejadian bencana alam pasca erupsi Merapi, banjir lahar dingin,
iklim yang tidak menentu dan cenderung ekstrem, kemungkinan timbulnya
dampak negatif pasca Pemilukada, dan tuntutan kenaikan upah
ketenagakerjaan, secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja
sektor riil. Selain itu faktor eksternal antara lain dampak terjadinya
perubahan ekonomi global khususnya pasar bebas, fluktuasi
perekonomian negara-negara maju dan perubahan harga minyak dunia
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 96
yang belum stabil akan menjadi perhatian sehingga tidak akan berdampak
serius terhadap kondisi perekonomian daerah.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional dan peranan
Provinsi Jawa Tengah dalam Koridor Ekonomi Jawa, maka tantangan ke
depan yang dihadapi adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas dan merata melalui peningkatan kualitas produk barang dan
jasa secara lebih kompetitif, perekonomian berbasis pertanian dan UMKM,
dengan mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing produk-produk
lokal dan UMKM di pasar regional ataupun global dengan tetap mengacu
pada Standar Mutu Nasional maupun Standar Mutu Internasional serta
kejelasan akan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Di sisi lain
meningkatkan pendapatan perkapita dan mengurangi pengangguran,
sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera,
mandiri, berkemampuan dan berdaya saing tinggi dalam lingkungan alam
yang lestari.
Pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi akan berada pada
kisaran 6,1 – 6,6%. Sejalan dengan target RPJMD sebesar 6,52% pada
tahun 2012, maka pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2012
diproyeksikan tidak jauh berbeda dari prediksi angka nasional maupun
RPJMD, yaitu berada pada kisaran 6,25 – 6,75%. Sementara angka laju
inflasi diperkirakan akan berada dibawah 2 digit berkisar antara 4 – 6%,
dengan perkiraan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) sebesar 3,5
dengan catatan harus dilakukan efisiensi.
PDRB menurut lapangan usaha berdasarkan harga berlaku
diprediksikan dapat mencapai kurang lebih Rp. 501,676 trilyun. Dengan
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabilitas harga terjaga,
maka pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin akan semakin
menurun. Pengangguran terbuka diperkirakan turun menjadi 5,8% dari
angkatan kerja dan jumlah penduduk miskin diperkirakan turun menjadi
13,44% pada tahun 2012.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 97
Kebutuhan investasi sebagai komponen Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB), yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi sebesar 6,5%, diperkirakan akan mencapai Rp.110,805 Trilyun.
Diharapkan kebutuhan investasi tersebut dapat dipenuhi dari investasi
swasta (PMA/PMDN, migas, proyek PPP di Jawa Tengah) sebesar 14 – 18
%, investasi pemerintah (belanja modal APBD Provinsi dan Kab./Kota,
APBN di Jawa Tengah) sebesar 9 – 14 %, investasi masyarakat sebesar 30
– 38% dan investasi lembaga keuangan sebesar 40 – 45 %.
Untuk mendorong tercapainya pemenuhan kebutuhan investasi
swasta dan berkembangnya sektor riil, diperlukan berbagai kebijakan
pemerintah, meliputi: penciptaan iklim kondusif bagi dunia usaha,
peningkatan kerjasama Pemerintah dengan Swasta (Public Private
Partnership/PPP) peningkatan daya saing wilayah/daerah melalui promosi
terpadu, dorongan program intermediasi perbankan, kepastian hukum
untuk dunia usaha, peningkatan produktivitas tenaga kerja, penyediaan
infrastruktur yang memadai serta kebijakan penataan ruang yang
konsisten, optimalisasi layanan publik meliputi peningkatan sistem
pelayanan, sarana dan prasarana serta regulasi melalui One Stop Service
(OSS).
Perkembangan perekonomian tahun 2012 juga akan didukung
dengan rencana investasi yang besar antara lain pabrik semen di
Rembang, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Ungaran, perluasan
PLTU Geodipa di Dieng Wonosobo dengan kapasitas 1 x 60 MW,
pengembangan Bandara Ahmad Yani dan Adi Sumarmo, proyek lanjutan
pelebaran jalur Pantura Timur dan Barat, Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS),
Pembangunan jalan tol Solo – Kertosono, Pengoperasian KM Kalibodri
Kendal – Kumai, serta pembangunan jalur kereta api Semarang –
Kedungjati – Tuntang.
Penguatan struktur perekonomian tersebut akan semakin
mendekati riil dengan komposisi perkiraan berbagai indikator
perekonomian sebagai berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 98
Tabel 3.3 Prediksi Indikator Makro Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2012 **)
No Indikator Tahun 2012
1. PDRB :
Atas dasar harga berlaku (Trilyun Rp)
Atas dasar harga konstan (Trilyun Rp)
501,676
211,097
2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,25 – 6,75
3. Inflasi (%) 4 – 6
4. PDRB/Kapita atas dasar harga berlaku (Juta Rp)
PDRB/Kapita atas dasar harga konstan (Juta Rp)
15,493
6,519
5. Kebutuhan investasi (Trilyun Rp.) 110,805
6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,8
7. Kemiskinan 13,44
Sumber : BPS Jawa Tengah dan Bank Indonesia (diolah) **) angka sangat sementara
Guna mendukung tercapainya target pertumbuhan ekonomi Jawa
Tengah sebesar 6,25 – 6,75% pada tahun 2012, maka diperlukan
pertumbuhan dan kontribusi sektor seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.4 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektor Tahun 2012
Berdasarkan Harga Berlaku
No Sektor 2012
Pertumbuhan (%) Kontribusi (%)
1. Pertanian 6,04 19,22
2. Pertambangan dan Penggalian 6,07 0,97
3. Industri Pengolahan 6,03 33,31
4. Listrik, Gas dan Air Minum 7,01 1,06
5. Bangunan 7,05 5,99
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,11 19,38
7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,13 6,20
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 6,05 3,44
9. Jasa – jasa 7,02 10,42
TOTAL PDRB 6,50 100
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah (angka perkiraan diolah)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 99
Berdasarkan kebijakan ekonomi makro nasional Tahun 2012 dan
upaya untuk mendorong target capaian RPJMD 2008 – 2013 maka
kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 secara umum
ditujukan dalam rangka mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang
semakin sejahtera, mandiri, berkemampuan dan berdaya saing serta
mendasarkan pada sasaran maupun prioritas pembangunan berkelanjutan
untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, menjaga
tingkat konsumsi masyarakat, meningkatkan investasi dan ekspor serta
mendorong industri pengolahan, melalui fokus kebijakan perekonomian
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, antara lain diarahkan pada :
peningkatan dan pengembangan peran UMKM, peningkatan dan
pengembangan perekonomian daerah, pengembangan potensi dan produk
unggulan daerah, peningkatan dan pengembangan produk dan
produktivitas pertanian dalam arti luas, peningkatan kualitas dan
diversifikasi produk, serta peningkatan ketahanan pangan, pengembangan
potensi ekonomi lokal serta didukung dengan peningkatan kualitas dan
kapasitas infrastruktur wilayah.
Pengembangan potensi ekonomi lokal dilakukan melalui kerjasama
lokal, regional dan antar wilayah guna meningkatkan daya tarik investasi,
dengan fokus sasaran pada peningkatan pembentukan jejaring kerjasama
antar daerah dan antar lembaga yang semakin mantap dan sinergis,
pemenuhan sarana dan prasarana pelaksanaan kerjasama antar lembaga
daerah dan wilayah, serta peningkatan partisipasi sektor swasta dalam
pembangunan daerah khususnya dalam bidang infrastruktur dan
peningkatan sistem pelayanan melalui OSS.
Peningkatan ketahanan pangan melalui sistem kewaspadaan
pangan dan gizi, lumbung pangan dan desa mandiri pangan,
meningkatnya produktivitas pertanian melalui pertanian terpadu, benih
bermutu, pengendalian hama terpadu, optimalisasi pupuk organik dan
penerapan teknologi tepat guna serta peningkatan kondisi infrastruktur
irigrasi dan air baku. Melalui pendekatan klaster dan kawasan diharapkan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 100
akan dapat mengakselerasi pengembangan ekonomi khususnya pertanian,
industri dan pariwisata. Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan
peningkatan kualitas forum pengembangan ekonomi daerah di
Kabupaten/Kota se Jawa Tengah serta peningkatan partisipasi dan
kelembagaan masyarakat, sumber daya manusia, sarana prasarana dan
kelembagaan aparatur.
Kebijakan pembangunan daerah tahun 2012 juga diarahkan untuk
mendukung pencapaian 7 (tujuh) Tujuan Pembangunan Millenium
(Millenium Development Goals atau MDGs), sebagai perwujudan
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kualitas hidup lebih baik.
Adapun arah kebijakan dalam rangka percepatan target MDGs adalah :
menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar
untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan
ibu, memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya dan
memastikan kelestarian lingkungan hidup.
B. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Kondisi keuangan daerah Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat dari
realisasi pendapatan daerah, meliputi pendapatan asli daerah (PAD), dana
perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Dalam kurun waktu tiga
tahun (2008-2010) realisasi pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah
mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 9,80%.
Dalam kurun waktu yang sama rata-rata pertumbuhan PAD sebesar
10,43%, sedangkan rata-rata pertumbuhan dana perimbangan sebesar
6,87%.
Mendasarkan hal tersebut maka kenaikan PAD Tahun 2012
diperkirakan sekitar 2,94% dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu dari
Rp.4,72 Trilyun menjadi Rp. 4,86 Trilyun (Tabel 3.5). Kondisi ini
menunjukkan bahwa intensifikasi dan potensi pendapatan asli daerah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 101
meningkat. Kontribusi pendapatan terbesar PAD adalah sektor Pajak
Daerah, yaitu sebesar 83,33%. Pajak daerah yang menjadi sumber utama
pendapatan daerah yaitu Pajak Bea Balik Nama, Pajak kendaraan
Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Minyak.
Untuk mencapai target yang telah direncanakan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah mengarahkan kebijakan pendapatan daerah tahun
2012, melalui:
1. Optimalisasi dan pengembangan Pajak Daerah, Retribusi Daerah serta
Penerimaan lain-lain;
2. Pemberdayaan dan peningkatan kontribusi BUMD serta peningkatan
pendapatan dari penyertaan modal;
3. Upaya peningkatan Dana Perimbangan dan Dana lainnya;
4. Mengoptimalkan pendayagunaan aset-aset daerah;
5. Upaya peningkatan kerjasama Pemerintah – Swasta (PPP).
Tabel 3.5 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2009 – 2013 (dalam Rp. 000)
No. Uraian Jumlah
2009 2010 2011 2012 2013
1. PAD 4.000.735.709 4.417.869.227 4.729.330.386 4.868.806.297 5.012.246.612
1.1. Pajak Daerah 3.236.777.063 3.893.699.996 3.900.000.000 4.000.000.000 4.100.000.000
1.2. Retribusi Daerah 127.405.510 127.685.944 57.527.332 62.177.859 65.286.752
1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan
153.848.189 195.688.500 208.365.967 218.181.967 229.091.065
1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
482.704.947 200.794.787 563.437.087 588.446.471 617.868.795
2. Dana Perimbangan
1.695.272.222 1.811.657.949 1.883.703.974 1.829.643.161 1.829.643.161
2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak
557,654.771 614.565.942 555.733.954 553.462.941 553.462.941
2.2. DAU 1.132.289.251 1.168.787.757 1.276.180.220 1.276.180.220 1.276.180.220
2.3. DAK 5.328.200 28.304.250 51.789.800 - -
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
- 24.590.163 27.209.938 - -
3.1. Dana Insentif Daerah
- 24.590.163 27.209.938 - -
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH(1+2+3)
5.696.007.931 6.254.117.339 6.640.244.298 6.698.449.458 6.841.889.773
Sumber : DPPAD Provinsi Jawa Tengah, 2009 – 2013 (diolah)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 102
Penerimaan retribusi pada tahun 2010 lebih tinggi dibandingkan
tahun 2011, dikarenakan dengan diberlakukannya UU No 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, beberapa potensi pendapatan
dialihkan kewenangannya ke Kab/Kota yaitu : Pajak Air Bawah Tanah
(ABT), Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Di samping itu juga disebabkan
oleh hilangnya potensi Retribusi kelebihan muatan, Pelayanan Jasa
Ketatausahaan, Ijin pengambilan Air Permukaan Tanah (APT) serta
retribusi pelayanan bidang perhubungan.
Capaian rata-rata pertumbuhan pendapatan asli daerah Provinsi
Jawa Tengah selama kurun waktu tahun 2008 – 2013 sebesar 4,14%
ternyata lebih rendah dibandingkan target yang tercantum dalam
dokumen RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 – 2013 sebesar 10%.
Pajak daerah yang diprediksikan mengalami peningkatan sebesar 7%,
ternyata terealisasi sebesar 5%. Kondisi ini menunjukkan bahwa target
yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD kurang sesuai dengan realisasi,
sehingga perlu dilakukan penghitungan ulang dalam penghitungan
kapasitas keuangan daerah tahun 2012.
Upaya pencapaian target pembangunan yang telah direncanakan
melalui serangkaian program dan kegiatan yang akan dibiayai melalui
dana APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, juga didukung oleh dana
APBN dan partisipasi masyarakat termasuk kalangan dunia usaha. Adapun
dana APBN Tahun 2012 yang akan dialokasikan untuk Provinsi Jawa
Tengah sesuai hasil desk/kesepakatan Pra Musrenbangnas RKP Tahun
2012 diperkirakan sebesar + Rp. 10, 58 Trilyun. Alokasi dana tersebut
digunakan untuk membiayai berbagai program dan kegiatan dalam rangka
harmonisasi pencapaian sasaran dan target pembangunan baik pusat
maupun daerah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 103
2. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Belanja Daerah terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung
yang meliputi :
a. Belanja Tidak Langsung
Kebijakan Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2012 diarahkan
untuk:
1). Belanja Pegawai, antara lain :
Gaji dan Tunjangan Pegawai
Tunjangan Beras
Tambahan penghasilan pegawai
2). Belanja Hibah, pada APBD Tahun 2012 dialokasikan untuk
mendukung fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
dilakukan oleh Pemerintah, Semi Pemerintah, Pemerintah Daerah
lainnya, Perusahaan Daerah serta masyarakat dan organisasi
kemasyarakatan;
3). Belanja Bantuan Sosial, pada APBD Tahun Anggaran 2012
dialokasikan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan sosial
dan ekonomi masyarakat;
4). Belanja Bagi Hasil Pajak dan Retribusi disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5). Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota dan
Pemerintahan Desa pada Tahun Anggaran 2012 diutamakan
Bantuan yang diusulkan melalui mekanisme Musrenbang Provinsi
Jawa Tengah serta Bantuan kepada Partai Politik;
6). Belanja Tidak Terduga dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan yang
sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh
Pemerintah Daerah serta tidak biasa/tanggap darurat, yang tidak
diharapkan berulang dan belum tertampung dalam bentuk
Program dan Kegiatan pada Tahun Anggaran 2012.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 104
b. Belanja Langsung
Belanja Langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait secara
langsung dengan Program dan Kegiatan, dengan kebijakan diarahkan
untuk :
1). Belanja Pegawai antara lain untuk honorarium PNS, honorarium
non PNS, uang lembur, beasiswa pendidikan PNS, kursus,
pelatihan, sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS;
2). Belanja Barang dan Jasa antara lain untuk barang pakai habis,
bahan material, belanja barang untuk dihibahkan, jasa kantor,
premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak dan
penggandaan, sewa kendaraan bermotor, sewa alat berat, sewa
perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman,
pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan
hari-hari tertentu, belanja pemeliharaan, perjalanan dinas,
perjalanan pindah tugas dan pemulangan pegawai;
3). Belanja Modal antara lain untuk pengadaan tanah, alat-alat berat,
alat-alat angkutan darat bermotor, alat-alat tidak bermotor, alat-
alat angkutan di air bermotor, alat-alat angkutan di air tidak
bermotor, alat-alat bengkel, alat-alat pengolahan pertanian dan
peternakan, peralatan kantor, perlengkapan kantor, komputer
meubelair, peralatan dapur, penghias ruangan rumah tangga,
alat-alat studio, alat-alat komunikasi, alat-alat ukur, alat-alat
kedokteran, alat-alat laboratorium, kontruksi jalan, konstruksi
jembatan, konstruksi jaringan air, penerangan jalan, taman dan
hutan kota, instalasi listrik dan telepon, konstruksi/pembelian
bangunan, buku/kepustakaan, barang bercorak
kesenian/kebudayaan, hewan/ternak dan tanaman.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 105
Tabel 3.6 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2009 – 2011 (dalam Rp. 000)
No. Uraian Jumlah
2009 2010 2011 *)
1. Belanja Tidak
langsung
3.525.877.766 3.917.484.099 3.833.963.415
1.1. Belanja Pegawai 1.138.690.727 1.136.186.927 1.183.394.409
1.2. Belanja Bunga 0 0 0
1.3. Belanja Hibah 69.820.303 68.368.269 84.461.968
1.4. Belanja Bantuan
Sosial
431.545.754 354.506.325 269.005.980
1.5. Belanja Bagi Hasil 1.123.798.129 1.186.352.002 1.072.413.808
1.6. Belanja Bantuan
Keuangan
737.022.853 1.142.070.576 1.199.687.250
1.7. Belanja Tidak
Terduga
25.000.000 30.000.000 25.000.000
2. Belanja Langsung 2.166.734.610 2.345.962.370 2.228.186.583
2.1. Belanja Pegawai 242.916.811 230.178.173 206.957.607
2.2. Belanja Barang Jasa 1.335.571.106 1.653.980.474 1.592.170.854
2.3. Belanja Modal 588.246.693 461.803.723 429.058.122
TOTAL JUMLAH
BELANJA (1+2)
5.692.612.376 6.263.446.469 6.062.149.998
Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi Jateng Keterangan: *) APBD Murni
Sesuai dengan prediksi kebutuhan pembiayaan program dan
kegiatan tahun 2012 diperlukan belanja daerah sebesar Rp. 6,698
Trilyun terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 3,557 Trilyun
yang digunakan untuk belanja pegawai, hibah, bagi hasil, bantuan
sosial, belanja tidak terduga, bantuan keuangan ke Kabupaten/Kota
dan Belanja Langsung sebesar Rp. 3,141 Trilyun yang digunakan untuk
melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan tahap III
RPJMD Provinsi Jawa Tengah. Prediksi persentase indikasi anggaran
belanja langsung pada tiap-tiap urusan kewenangan dapat dilihat pada
tabel 3.7.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 106
Tabel 3.7
Prediksi Persentase Indikasi Anggaran Belanja Langsung
Berdasarkan Urusan Kewenangan Tahun 2012
No Urusan Persentase
Indikasi (%)
1 2 3
Urusan Wajib
1 Pendidikan 10,33 *)
2 Kesehatan 15,16 **)
3 Pekerjaan Umum 30,62
4 Perumahan 1,31
5 Penataan Ruang 0,24
6 Perencanaan Pembangunan 0,87
7 Perhubungan 1,50
8 Lingkungan Hidup 1,28
9 Pertanahan 0,20
10 Kependudukan dan Catatan Sipil 0,10
11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 0,70
12 Keluarga Berencana dan keluarga Sejahtera 0,34
13 Sosial 2,32
14 Ketenagakerjaan 1,10
15 Koperasi dan UKM 1,41
16 Penanaman Modal 0,35
17 Kebudayaan 0,69 *)
18 Kepemudaan dan Olah Raga 0,93 *)
19 Kesatuan Bangsa Politik dan Dalam Negeri 1,35
20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Persandian 11,84
21 Ketahanan Pangan 2,47
22 Pemberdayaan Masyarakat Desa 0,98
23 Statistik 0,06
24 Kearsipan 0,26
25 Komunikasi dan Informatika 1,00
26 Perpustakaan 0,36 *)
Urusan Pilihan
27 Pertanian 4,09
28 Kehutanan 0,68
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 107
No Urusan Persentase
Indikasi (%)
1 2 3
29 Energi dan Sumberdaya Mineral 1,24
30 Pariwisata 0,58
31 Kelautan dan Perikanan 1,93
32 Perdagangan 1,01
33 Perindustrian 2,58
34 Transmigrasi 0,09
Keterangan : *) Alokasi Anggaran Pendidikan (20%) meliputi :
- 12,31% dari Belanja Langsung diarahkan untuk program/kegiatan pada Urusan Pendidikan termasuk kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan/Non Formal
pada 18 SKPD, Urusan Kebudayaan, PORA dan Perpustakaan.
- Bantuan Tidak Langsung, meliputi Bantuan Keuangan, Bantuan Sosial dan Hibah.
**) Persentase indikasi anggaran urusan kesehatan sudah tidak termasuk BLUD.
3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Kebijakan pembiayaan daerah diarahkan untuk :
a. Penerimaan Pembiayaan Daerah
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya
(SiLPA) sebagai sumber penerimaan pada APBD tahun 2012.
Penerimaan pinjaman pokok Dana Talangan Pengadaan Pangan dan
Bergulir.
b. Pengeluaraan Pembiayaan Daerah
Menyisihkan SiLPA untuk pembentukan Dana Cadangan.
Penyertaan modal Pemerintah Daerah kepada BUMD untuk
perbaikan kinerja.
Pemberian Dana Talangan Pengadaan Pangan kepada
Kabupaten/Kota.
Pembiayaan daerah Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2009 – 2011
sebagian besar untuk pembayaran pembentukan cadangan dan
penyertaan modal. Jumlah SiLPA dari tahun 2009 – 2011 cenderung
fluktuatif. Selengkapnya pembiayaan daerah dapat dilihat pada tabel
berikut:
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 108
Tabel 3.8 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 (dalam Rp. 000)
No.
Jenis Penerimaan
dan Pengeluaraan
Pembiayaan Daerah
Jumlah
2009 2010 2011 2012
1. Penerimaan
Pembiayaan
694.157.160 906.439.509 379.904.851 300.000.000
1.1. SiLPA 588.958.731 850.362.509 312.000.000 300.000.000
1.2. Penerimaan Dana Talangan Pengadaan
Pangan
50.000.000 50.000.000 50.000.000 0
1.3. Penerimaan Pinjaman
Pokok Dana Bergulir
0 1.000.000 17.904.851 0
1.4. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir
UKM & IKM
7.333.000 1.500.000 0 0
1.5. Penerimaan Pinjaman
Pokok Dana Bergulir Sapi Kereman
2.625.000 2.077.000 0 0
1.6. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir Peralatan utk IKM
3.000.000 1.500.000 0 0
1.7. Penerimaan Piutang Daerah
40.597.179 0 0 0
1.8 Penerimaan Dana Bergulir Penempatan TKI ke LN
1.575.000 0 0 0
1.9 Penerimaan Dana Bergulir Kemitraan
Hutan Rakyat
68.250 0 0 0
1.10 Pencairan Dana Cadangan
0 0 0 0
1.11 Penerimaan dana bergulir kpd kelompok
tani seluruh Kecamatan se Jateng
0 0 0 0
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
694.157.160 906.439.509 379.904.851 300.000.000
2. Pengeluaran Pembiayaan
341.937.835 330.500.000 190.000.000 300.000.000
2.1. Pembentukan Dana Cadangan
0 150.000.000 100.000.000
200.000.000
2.2. Penyertaan Modal
(investasi)
143.156.000 130.500.000 40.000.000 50.000.000
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 109
No.
Jenis Penerimaan
dan Pengeluaraan
Pembiayaan Daerah
Jumlah
2009 2010 2011 2012
2.3. Pemberian Dana Talangan Pengadaan
Pangan
50.000.000 50.000.000 50.000.000 0
2.4 Pembayaran Utang Daerah
148.781.835 0 0 50.000.000
2.5 Pemberian dana bergulir penempatan
TKI ke LN
0 0 0 0
2.6 Pemberian dana bergulir UKM dan IKM
0 0 0 0
2.7 Pemberian dana bergulir Perkuatan
permodalan bagi kel wanita produktif
0 0 0 0
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
341.937.835 330.500.000 190.000.000 300.000.000
Jumlah Pembiayaan Netto 341.937.835 565.939.509 0
Sumber data: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
110
BAB IV
PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2012
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah
Visi pembangunan Provinsi Jawa Tengah tahun 2008–2013 dalam
dokumen RPJMD 2008–2013 adalah: “Terwujudnya Masyarakat Jawa
Tengah Yang Semakin Sejahtera”
Peningkatan kesejahteraan yang dimaksudkan adalah kondisi
kemakmuran masyarakat yang terpenuhi kebutuhan ekonomi (materiil)
maupun sosial (spiritual) atau terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat lahir
dan batin secara adil dan merata. Hal ini merupakan prioritas tertinggi yang
akan dicapai selama masa pemerintahan Gubernur Jawa Tengah Periode
2008–2013, yang ditopang oleh kondisi aman, pemerintahan yang bersih dan
efektif, dengan masyarakat yang senantiasa menjunjung tinggi nilai–nilai
budaya dan kearifan lokal.
Dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan, dilaksanakan
dengan 6 (enam) Misi yaitu:
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional serta sikap
responsif aparatur sebagai pelayan masyarakat.
2. Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis agrobisnis, pertanian, UMKM,
dan industri padat karya.
3. Memantapkan kondisi sosial budaya agraris yang berbasis kearifan lokal.
4. Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi secara
berkelanjutan.
5. Peningkatan perwujudan pembangunan fisik dan infrastruktur
pembangunan pedesaan.
6. Mewujudkan kondisi aman dan rasa aman dalam kehidupan masyarakat
yang berkeadilan dan terjamin kepastian hukum.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun
2012 merupakan bagian dari tahun pertama tahap ketiga RPJMD Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008-2013 yaitu Tahap Perwujudan Masyarakat Jawa Tengah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
111
yang Semakin Sejahtera, Mandiri, Berkemampuan dan Berdayasaing Tinggi
yang ditandai dengan kondisi aman, pemerintahan yang bersih dan efektif
serta masyarakat yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan
kearifan lokal.
Tahapan ketiga RPJMD (2012-2013) adalah untuk mewujudkan
tercapainya 2 (dua) butir tujuan yaitu:
1. Membangun dan mengembangkan jaringan bisnis ekonomi lokal melalui
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang diarahkan pada
pengelolaan usaha oleh pelaku bisnis secara mandiri;
2. Mewujudkan masyarakat yang berkemampuan (empowered) dan berdaya
saing (competitive) yang mengarah pada kemandirian, melalui peran aktif
pemerintah, swasta dan masyarakat.
B. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah
Guna mencapai tujuan tahapan ketiga RPJMD (2012-2013) dan sejalan
dengan upaya mewujudkan Pembangunan Nasional yang adil dan merata serta
keterpaduan dan sinkronisasi program/kebijakan yang pro poor, pro job, pro
growth dan pro environment, dengan memperhatikan kebijakan Millenium
Development Goals (MDGs), keadilan untuk semua (justice for all), dan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) maka kebijakan umum Pembangunan
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 diarahkan pada :
1. Penanggulangan kemiskinan dan penurunan tingkat pengangguran melalui
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, pemberdayaan masyarakat,
peningkatan efektivitas pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan,
penciptaan dan perluasan lapangan kerja. Penanggulangan kemiskinan dan
penurunan tingkat pengangguran difokuskan kepada kabupaten/kota
dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi. Upaya
penanggulangan kemiskinan dan pengangguran tersebut harus didukung
berbagai unsur terutama oleh kabupaten/kota yang bersangkutan.
2. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan derajat
kesehatan masyarakat, pemerataan dan akses serta peningkatan kualitas
pendidikan terutama bagi masyarakat miskin, efektivitas penanganan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
112
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan pemberdayaan
perempuan serta perlindungan anak.
3. Pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dengan memperbaiki iklim
investasi, mendorong daya saing, pengembangan pariwisata, meningkatkan
daya beli masyarakat dengan tetap memperhatikan daya dukung dan daya
tampung lingkungan serta mengupayakan pengembangan kawasan
strategis dan inovasi teknologi.
4. Pembangunan pertanian dalam arti luas untuk mewujudkan ketahanan
pangan yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim dan didukung
infrastruktur yang memadai serta pengendalian alih fungsi lahan
berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
5. Penanggulangan bencana melalui rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana untuk pemulihan kondisi wilayah bencana guna mendukung
tumbuh kembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya
masyarakat, peningkatan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, dan
pemulihan fungsi-fungsi ekologis wilayah pasca bencana.
6. Pembangunan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dengan meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, penyediaan
data serta informasi yang lengkap dan akurat, optimalisasi pemanfaatan
aset daerah, peningkatan sinergi dan harmonisasi perencanaan
program/kegiatan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
C. Sasaran Pembangunan Daerah
Sasaran pembangunan daerah tahun 2012 yang akan dicapai adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan kualitas sumberdaya manusia
dalam rangka memperkuat daya saing.
2. Terbukanya akses untuk meningkatkan aktivitas perekonomian daerah yang
mampu menciptakan dan memperluas lapangan kerja sehingga
berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.
3. Pulihnya kondisi sosial ekonomi masyarakat korban bencana.
4. Pulihnya fungsi-fungsi ekologis akibat kerusakan lingkungan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
113
5. Meningkatnya transparansi, akuntabilitas dan kualitas pelayanan publik
yang mampu meningkatkan kepuasan masyarakat.
D. Prioritas Pembangunan Daerah
Berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013, isu-isu
strategis, hasil evaluasi pelaksanaan RKPD 2010 serta dengan memperhatikan
kemampuan keuangan daerah dan tingkat kesenjangan pembangunan baik
sektoral, wilayah, dan masyarakat, maka pembangunan Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 diprioritaskan pada :
1. Pembangunan pertanian dalam arti luas yang meliputi peningkatan
ketahanan pangan, pengembangan agribisnis dan peningkatan
kesejahteraan petani dalam rangka percepatan pembangunan perdesaan,
dengan fokus upaya menuju perwujudan swasembada gula tahun 2013,
swasembada daging tahun 2014, peningkatan produksi dan produktivitas
tanaman pangan, produksi hortikultura serta produksi perikanan tangkap
dan budidaya.
2. Peningkatan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan aktivitas
perekonomian masyarakat, menciptakan dan memperluas kesempatan
kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan fokus
pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri
Kecil dan Menengah (IKM), pengambangan destinasi dan pemasaran
pariwisata berdasarkan lokalitas Daya Tarik Wisata (DTW), serta revitalisasi
Balai Latihan Kerja (BLK).
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan sosial dasar
masyarakat dengan fokus peningkatan pemerataan, kualitas dan relevansi
pendidikan, peningkatan gizi, kesehatan ibu dan anak, keterjangkauan air
bersih dan sanitasi, pengendalian dan penanganan penyakit menular serta
optimalisasi program KB, peningkatan kualitas pelayanan dan rehabilitasi
sosial serta pemberdayaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS), pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (perwujudan
kesetaraan dan keadilan gender, peningkatan kualitas hidup serta
perlindungan perempuan dan anak), pelestarian seni budaya daerah,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
114
peningkatan pemberdayaan pemuda dan prestasi olahraga, serta
peningkatan budaya membaca masyarakat.
4. Peningkatan pembangunan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan
ekonomi dengan fokus pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan
dan jembatan, jaringan irigasi, transportasi, perumahan pemukiman, dan
energi.
5. Penanggulangan bencana guna memberikan perlindungan kepada
masyarakat terhadap ancaman dan dampak bencana dengan fokus
rehabilitasi dan rekonstruksi untuk memulihkan kondisi sosial ekonomi
masyarakat korban bencana Erupsi Merapi dan fungsi-fungsi ekologis serta
mitigasi bencana.
6. Peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan guna
mengembalikan fungsi-fungsi ekologis dengan fokus rehabilitasi hutan dan
lahan kritis, penanganan pencemaran lingkungan dan konservasi
sumberdaya alam.
7. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka peningkatan
akuntabilitas dan pelayanan publik serta pemeliharaan situasi dan kondisi
daerah agar lebih kondusif. Adapun prioritas peningkatan tata kelola
pemerintahan yang baik difokuskan pada optimalisasi pemanfaatan aset
daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), penyusunan
Standar Pelayanan Publik (SPP) dan peningkatan administrasi
kependudukan dalam rangka mendukung persiapan penerapan e-KTP.
E. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah
Berdasarkan pada Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah maka
Rencana Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah tahun 2012
ditetapkan sebagai berikut:
1. Pembangunan pertanian dalam arti luas.
Sebagai upaya untuk percepatan pembangunan perdesaan dan
peningkatan kesejahteraan petani, maka prioritas pembangunan pertanian
dalam arti luas difokuskan pada upaya perwujudan swasembada gula yang
berpihak terhadap petani tebu lokal, swasembada daging, peningkatan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
115
produksi dan produktivitas tanaman pangan, produksi hortikultura serta
peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya, adapun program
prioritas meliputi :
a. Program Ketahanan Pangan, dengan kegiatan prioritas yaitu
peningkatan : 1) produksi padi, jagung, kedelai; 2) produksi gula dan
tebu; 3) produksi daging, telur, susu; 4) Angka Kecukupan Energi;
5) Pola Pangan Harapan.
b. Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan prioritas yaitu
peningkatan : 1) produksi hortikultura; 2) produksi kopi; 3) produksi
kelapa; 4) populasi sapi potong; 5) populasi sapi perah; 6) populasi
kambing; 7) semen beku; 8) Optimalisasi Kesejahteraan hewan melalui
pengadaan obat dan vaksin; 9) Optimalisasi Kesmavet melalui Pengujian
specimen BAH.
c. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatan
prioritas yaitu : pemberdayaan petani melalui optimaliasi pemberdayaan
kelembagaan penyuluhan.
d. Program Pengembangan Perikanan Budidaya, dengan kegiatan
prioritas yaitu : 1) peningkatan produksi perikanan budidaya; dan
2) pengembangan minapolitan.
e. Program Pengembangan Perikanan Tangkap, dengan kegiatan
prioritas yaitu : peningkatan produksi perikanan tangkap.
f. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa serta Jaringan Pengairan Lainnya, dengan kegiatan prioritas
yaitu 1) Peningkatan kondisi jaringan irigasi; 2) Pemeliharaan jaringan
irigasi.
2. Peningkatan ekonomi kerakyatan
Peningkatan ekonomi kerakyatan mempunyai arti penting dalam rangka
mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, dinamisasi
aktivitas perekonomian masyarakat, penciptaan dan perluasan kesempatan
kerja yang mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Adapun fokus
prioritas pembangunan ekonomi kerakyatan adalah pengembangan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil dan Menengah (IKM),
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
116
pengambangan destinasi dan pemasaran pariwisata berdasarkan lokalitas
Daya Tarik Wisata (DTW), serta revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK).
Adapun program prioritas meliputi :
a. Program Pengembangan Diversifikasi Usaha dan Peningkatan
Daya Saing, dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Fasilitasi pengurusan
sertifikasi merk UMKM; 2) Penerapan teknologi untuk pengembangan
UMKM; 3) Fasilitasi ijin kesehatan; 4) Fasilitasi pengembangan KUD
sektor agribisnis.
b. Program peningkatan produktivitas, pemasaran dan jaringan
usaha, dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Pengembangan desain
kemasan produk UMKM; 2) Peningkatan wirausaha baru
UMKM/kelompok; dan 3) Peningkatan kualitas dan kapasitas produk
UMKM anggota sentra; 4) Penguatan usaha Waserda dibidang retail.
c. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional,
dengan kegiatan prioritas yaitu Peningkatan akses pasar produk
unggulan ke luar negeri.
d. Program Pengembangan Sentra/klaster industri potensial,
dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Pelatihan dan bantuan sarana
produksi IKM TPT; 2) Identifikasi produk unggulan berbasis OVOP dan
sertifikasi uji mutu produk makanan olahan; 3) Pelatihan dan bantuan
sarana produksi IKM Aneka; dan 4) Fasilitasi IKM komponen otomotif.
e. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, dengan
kegitan prioritas yaitu peningkatan sarana prasarana UPT.
f. Program Pemasaran Pariwisata, dengan kegiatan prioritas guna
menyongsong Visit Jawa Tengah 2013 yaitu : 1) Peningkatan Promosi
Pariwisata di Dalam dan Luar Negeri; 2) Peningkatan Sarana Promosi
Pariwisata.
g. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan kegiatan
Pengembangan potensi keunikan lokal masyarakat dan alam menjadi
atraksi wisata.
h. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja,
dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Peningkatan kompetensi pengelola
tenaga kepelatihan, dan instruktur lembaga penyelenggara pelatihan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
117
pemerintah (BLK/LLK) dan swasta (LPK swasta/LPK perusahaan);
2) Pengadaan sarana dan prasarana pelatihan dan ketrampilan bagi
calon tenaga kerja di BLK.
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan sosial
dasar masyarakat
Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan
sosial dasar masyarakat dilakukan dengan fokus peningkatan pemerataan,
kualitas dan relevansi pendidikan, peningkatan gizi, kesehatan ibu dan
anak, keterjangkauan air bersih dan sanitasi, pengendalian dan
penanganan penyakit menular serta optimalisasi program KB, peningkatan
kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial serta pemberdayaan Potensi dan
Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak (perwujudan kesetaraan dan keadilan gender,
peningkatan kualitas hidup serta perlindungan perempuan dan anak),
pelestarian seni budaya daerah, peningkatan pemberdayaan pemuda dan
prestasi olahraga, serta peningkatan budaya membaca masyarakat, adapun
program prioritas meliputi :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dengan kegiatan
prioritas yaitu : 1) Pembangunan ruang kelas baru TK/RA;
2) Pengembangan kelembagaan Pos PAUD Non Formal; 3) Penyediaan
alat permainan edukatif.
b. Program Pendidikan Dasar, dengan kegiatan prioritas yaitu :
1) Rehabilitasi ruang kelas; 2) Pembangunan ruang kelas baru;
3) Pembangunan gedung perpustakaan; 4) Penyediaan alat
laboratorium RSBI dan Olimpiade Sains; 5) Penyediaan alat olahraga
siswa SD/MI.
c. Program Pendidikan Menengah, dengan kegiatan prioritas yaitu :
1) Pemberian beasiswa bagi keluarga kurang mampu; 2) Rehabilitasi
ruang kelas; 3) Pembangunan ruang kelas baru SMK; 4) Pembangunan
laboratorium dan tempat uji kompetensi; 5) Pengembangan RSBI/SBI.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
118
d. Program Pendidikan Non Formal dan Informal, dengan kegiatan
prioritas yaitu : 1) Penyelenggaraan pendidikan kesetaraan (Paket A, B
dan C); 2) Pengembangan Desa Vokasi; 3) Pelestarian melek huruf.
e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Peningkatan kualifikasi S1/D4
pendidik; 2) peningkatan kesejahteraan Guru Wiyata Bhakti.
f. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan kegiatan prioritas
yaitu peningkatan penjaringan, pencegahan, dan penanganan kasus gizi
kurang dan gizi buruk termasuk upaya pencegahan kelainan tinggi berat
badan permanen/stunting terhadap balita.
g. Program Akses Pelayanan Kesehatan Masyarakat, dengan
kegiatan prioritas yaitu peningkatan jaminan pelayanan bagi masyarakat
miskin melalui program Jamkesmas dan Jamkesda dan peningkatan
kesehatan ibu dan anak serta penanganan penderita gangguan jiwa
yang dipasung.
h. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, dengan
kegiatan prioritas yaitu surveillance, pencegahan, pengendalian dan
penanggulangan penyakit menular termasuk Kejadian Luar Biasa
(KLB)/bencana.
i. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan
Sanitasi dengan kegiatan prioritas yaitu pelayanan air bersih dan
sanitasi bagi Rumah Tangga Miskin (RTM) di perkotaan dan perdesaan.
j. Program Pelayanan KB dengan kegiatan prioritas yaitu Pelayanan KB
(MOW, MOP dan IUD) bagi keluarga pra KS dan KS 1.
k. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
dengan kegiatan prioritas yaitu penanganan dan pemberian bantuan
sosial (Usaha Ekonomi Produktif) terhadap PMKS, pekerja migran dan
korban tindak kekerasan.
l. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Pemberdayaan dan kerjasama dunia
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
119
usaha; dan 2) Pembinaan dan pengembangan organisasi sosial yang
bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.
m. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas
Perempuan dan Anak dengan kegiatan prioritas yaitu Fasilitasi dan
advokasi kebijakan yang responsif gender dan anak dalam dokumen
perencanaan dan kebijakan lainnya.
n. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan dan Anak dengan kegiatan prioritas yaitu :
1) Peningkatan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar bagi
perempuan dan anak; 2) Peningkatan kualitas hidup perempuan dan
anak di segala bidang pembangunan; dan 3) Penanganan dan
pencegahan kekerasan berbasis gender dan anak.
o. Program Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
dengan kegiatan prioritas yaitu peningkatan serta penguatan
kelembagaan PUG dan PUHA di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
p. Program Pembinaan dan Pengembangan Nilai Kekayaan dan
Keragaman Budaya, dengan kegiatan prioritas pembinaan kesenian,
museum dan pelestarian Benda Cagar Budaya (BCB).
q. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Pemuda, dengan
kegiatan prioritas peningkatan kewirausahaan pemuda dan
pemberdayaan organisasi kepemudaan.
r. Program Pembibitan, Pembinaan dan Pemanduan serta
Pemasyarakatan Olahraga, dengan kegiatan prioritas pada
penyelenggaraan PPLP dan PPOP untuk peningkatan prestasi olahraga
di Jawa Tengah.
s. Program Pengembangan budaya baca, dengan kegiatan prioritas
pada pengembangan layanan perpustakaan keliling dan pengembangan
pojok baca.
4. Peningkatan pembangunan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur mempunyai peran yang vital dalam mendukung
keberhasilan pembangunan di berbagai bidang sehingga berdampak pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
120
meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu faktor yang dapat
mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adapun fokus dari
prioritas peningkatan infrastruktur adalah peningkatan jalan dan jembatan,
jaringan irigasi, konservasi DAS kritis, pembangunan sarana prasarana air
baku, transportasi, perumahan pemukiman dan energi.
Terkait dengan fokus prioritas tersebut maka program yang menjadi
prioritas ditetapkan sebagai berikut:
a. Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Penggantian
Jembatan, dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Pembangunan jalan
akses menuju bandara A.Yani (pendanaan melalui mekanisme bantuan
keuangan kepada Kota Semarang); 2) Pembebasan tanah untuk
Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS); 3) Peningkatan jalan di Kawasan
Pengembangan Perekonomian Wilayah Timur Provinsi Jawa Tengah
yang kondisi tanahnya labil; 4) Pengembangan Kawasan Blok Cepu;
5) Perbatasan antar provinsi; 6) Aksesibilitas Pantura-Pansela.
b. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air Lainnya dengan kegiatan prioritas
yaitu penanganan dan pengendalian konservasi DAS Kritis.
c. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku, dengan kegiatan
prioritas yaitu perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana air
baku (pembangunan 8 embung).
d. Program Pengembangan Perhubungan Udara dengan kegiatan
prioritas yaitu : 1) Pengembangan Bandara A.Yani (pembangunan fisik
oleh Pemerintah Pusat dan PT. Angkasa Pura sedangkan pemerintah
provinsi berperan melakukan fasilitasi); 2) Pengembangan Bandara
Dewandaru Karimunjawa (pembangunan fisik oleh Pemerintah Pusat
sedangkan pemerintah provinsi dan Kabupaten Jepara menyediakan
lahan serta melakukan fasilitasi).
e. Program Pengembangan Perhubungan Laut dengan kegiatan
prioritas yaitu pengembangan kawasan pelabuhan Tanjung Emas
(Terminal Kendal).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
121
f. Program Pengembangan Perhubungan Darat dengan kegiatan
prioritas yaitu : 1) pembangunan rel KA double track di Pantura
(Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung terwujudnya
pembangunan rel KA double track di Pantura yang sepenuhnya
ditangani oleh Pemerintah Pusat); dan 2) Pengembangan keselamatan
lalu lintas.
g. Program Pembangunan Perumahan dengan kegiatan prioritas yaitu
1) Pembangunan prasarana sarana umum permukiman;
2) Pembangunan Rusunawa; 3) Peningkatan kualitas permukiman; serta
4) Stimulan pembangunan rumah layak huni untuk RTM.
h. Program Ketenagalistrikan dan Migas, dengan kegiatan prioritas
yaitu: 1) Peningkatan Rasio Elektrifikasi dan Pengembangan sarana dan
prasarana kelistrikan untuk daerah terpencil dan belum berllistrik; dan
2) Pengembangan pemanfaatan dan diversifikasi potensi energi
alternatif.
5. Penanggulangan bencana.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana yang meliputi upaya mitigasi
bencana, tanggap darurat, serta rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan
dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman,
risiko, dan dampak bencana. Adapun fokus upaya penanggulangan
bencana adalah rehabilitasi dan rekonstruksi untuk memulihkan kondisi
sosial ekonomi masyarakat korban bencana Erupsi Merapi dan bencana
lainnya, serta upaya mitigasi bencana untuk pengurangan risiko bencana,
adapun program dan kegiatan prioritas penanggulangan bencana adalah
sebagai berikut:
a. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Erupsi Merapi,
dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Stimulan Usaha Ekonomi Produktif;
2) Pemenuhan kebutuhan air bersih dan air baku; 3) Bantuan
pembangunan infrastruktur, fasilitas umum dan fasilitas sosial.
b. Pengurangan Risiko Bencana, dengan kegiatan prioritas yaitu :
1) Pemetaan daerah rawan bencana; 2) Penyediaan alat deteksi dini
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
122
(early warning system); 3) Pengembangan jalur evakuasi; dan
4) Peningkatan masyarakat siaga bencana.
6. Peningkatan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Kejadian bencana alam yang semakin meningkat merupakan indikasi
kerusakan lingkungan yang semakin parah dan juga dipengaruhi oleh
perubahan iklim akibat pemanasan global. Sebagai upaya untuk
mengurangi kerusakan lingkungan adalah dengan peningkatan daya
dukung dan daya tampung lingkungan yang difokuskan pada rehabilitasi
hutan dan lahan, pengendalian pencemaran lingkungan dan konservasi
sumberdaya alam. Selanjutnya program yang ditetapkan sebagai prioritas
adalah sebagai berikut :
a. Program Rehabiltiasi Hutan dan Lahan, dengan kegiatan prioritas
yaitu : 1) Pemberian benih/bibit aneka usaha kehutanan; 2) Pemberian
bibit penghijauan; 3) Meningkatnya tutupan lahan dengan vegetasi
tanaman kehutanan dan Multi Purpose Trees Spesies (MPTS).
b. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Hidup, dengan kegiatan prioritas yaitu : peningkatan kinerja pelaku
usaha dan kegiatan dalam pengelolaan air limbah
c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam,
dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Peningkatan tutupan lahan pada
kawasan lindung di luar kawasan hutan dan daerah tangkapan air;
2) Penyediaan bibit tanaman konservasi, KEHATI dan kawasan Karst.
d. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya
Alam, dengan kegiatan prioritas yaitu : 1) Reklamasi lahan
pertambangan; 2) Pembangunan sabuk pantai; 3) Penanaman
Mangrove.
e. Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau, dengan kegiatan
prioritas peningkatan kualitas RTH di 4 kawasan perkotaan.
7. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik.
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kinerja aparatur
pemerintah perlu disikapi melalui peningkatan tata kelola pemerintahan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
123
yang baik dalam rangka peningkatan akuntabilitas dan pelayanan publik
serta pemeliharaan situasi dan kondisi daerah agar lebih kondusif. Adapun
prioritas peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik difokuskan pada
optimalisasi pemanfaatan aset daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD), penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan
peningkatan administrasi kependudukan (e-KTP). Selanjutnya program
yang ditetapkan sebagai prioritas adalah sebagai berikut :
a. Program Pengelolaan Aset Daerah, dengan kegiatan prioritas yaitu
Pensertifikatan aset tanah daerah.
b. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Umum, dengan
kegiatan prioritas yaitu Penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP).
c. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan kegiatan
prioritas yaitu pelaksanaan e-KTP di Kabupaten/Kota.
Program prioritas yang mendukung prioritas pembangunan daerah Jawa
Tengah secara rinci dijabarkan dalam Tabel 4.1. Matriks Prioritas Pembangunan
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 di bawah ini.
Target Capaian
1 2 3 4 5 6 7
1. - produksi tebu 4,745 jt ton
(10%/thn)
- Program Pengembangan Agribisnis
- Produksi gula 365.000 ton - Program Ketahanan Pangan
- produksi daging 247.802.156 kg
(7%/thn)
- Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani
- Populasi sapi potong 1.675.044 ekor
(2%/thn)
-
- Populasi sapi perah 124.500 ekor
(0,6%/thn)
- Populasi kambing dan domba 7.090.600 ekor
(10%/thn)
- Produksi Semen beku 345.000 dosis
- Produksi telur 262.010.159 kg
(2,3%/thn)
- Produksi susu 106.248.855 lt
(3%/thn)
- Obat dan vaksin untuk kesrawan 200 pkt, 8.000
dosis
- Pengujian specimen BAH untuk kesmavet 12.000 sampel
- produksi padi 10.416.429,84 ton
(1,5%/thn)
- Produksi jagung 3.151.159,51 ton
(1,5%/thn)
- Produksi kedelai 195.586,88 ton
(2%/thn)
- Produksi kentang 300.000 ton
- Produksi Bawang merah 425.000 ton
- Produksi cabe merah 145.000 ton
- Produksi salak 240.000 ton
Program Pengembangan Jaringan
Irigasi, Rawa serta Jaringan
Pengairan lainnya
Pembangunan pertanian dalam
arti luas yang meliputi
peningkatan ketahanan pangan,
pengembangan agribisnis dan
peningkatan kesejahteraan
petani dalam rangka percepatan
pembangunan perdesaan,
dengan fokus upaya
perwujudan swasembada gula
yang berpihak terhadap petani
tebu lokal, swasembada daging,
peningkatan produksi dan
produktivitas tanaman pangan,
produksi hortikultura serta
produksi perikanan tangkap dan
budidaya.
Dinpertan TPH, Dinas
Perkebunan,
Disnakkeswan, BKP,
Dinas PSDA
Prioritas Pembangunan Program / PembangunanKinerja Tahun 2012
Tabel 4.1
MATRIKS PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012
KeteranganNoIndikator
SKPD
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 124
Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan
Kinerja Tahun 2012KeteranganNo
IndikatorSKPD
- Produksi kopi 15.800 ton
(5%/thn)
- Produksi kelapa 180.000 ton
(5%/thn)
- Produksi Perikanan Budidaya 194.344,33 ton
(6,62%/thn)
- Produksi Perikanan Tangkap 224.074,15 ton
(1%/thn)
- Minapolitan 4 kab dan 1 kota
- Angka Kecukupan Energi min 2.000 Kkal
/kapita/hari
- Pola Pangan Harapan 89,30
- Kondisi Irigasi Baik 60%
2. Peningkatan ekonomi kerakyatan
untuk meningkatkan aktivitas
perekonomian masyarakat,
menciptakan dan memperluas
- Jumlah UMKM yang memiliki sertifikat merek 80 - Program pengembangan
Diversifikasi Usaha dan Peningkatan
Daya Saing
Dinas Koperasi
UMKM, Dinperindag,
Disnakertransduk,
Dinbudpar- Jumlah UMKM yang memanfaatkan teknologi 20 - Program Peningkatan Produktivitas,
Pemasaran, dan Jaringan Usaha
- Jumlah UMKM yang mendapatkan ijin kesehatan 900 - Program Peningkatan Kerjasama
Perdagangan Internasional
- Jumlah KUD sektor Agribisnis yang difasilitasi
perkembangan usahanya
100 - Program Pengembangan
Sentra/Klaster Industri Potensial
- Jumlah UMKM yang menggunakan desain kemasan
produk
80 - Program Peningkatan Industri
Teknologi
- Jumlah wirausaha baru UMKM/kelompok 240 - Program Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
- Jumlah anggota UMKM yang mengikuti pelatihan
peningkatan kualitas dan kapasitas produk
900 - Program Pengembangan Pariwisata
- Jumlah Waserda yang mendapatkan penguatan usaha
bidang retail
70 - Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
- Pameran Produk Unggulan Daerah di luar negeri 7 negara
- Jumlah IKM TPT yang dilatih 150 Unit Usaha
Fasilitasi bantuan sarana produksi IKM TPT 7 paket
- Jenis produk unggulan berbasis OVOP yang
teridentifikasi
35 jenis
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 125
Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan
Kinerja Tahun 2012KeteranganNo
IndikatorSKPD
- Sertifikasi uji mutu produk makanan olahan 20 Unit Usaha
- Jumlah IKM Aneka yang dilatih 90 Unit Usaha
- Fasilitasi sarana produksi IKM Aneka 8 paket
- Fasilitasi IKM Komponen Otomotif 13 paket
- Peningkatan sarana prasarana UPT 6 UPT
- Fasilitasi Forum Pengembangan Destinasi Pariwisata di
Kab/Kota
45 kawasan
- Penayangan Reportase Daya Tarik Wisata 35 DTW
- Pengembangan Destinasi berbasis Desa Wisata 20 DW
- Pengemasan keunikan lokal sebagai DTW 10 kegiatan
- Paritispasi pada event pariwisata Luar Negeri 3 event, 60 orang
- Pengelolaan TIC 6 lokasi
- Pelayanan informasi kepada calon wisatawan 20.000 orang
- Partisipasi BTM (Borobudur Travel Mart) 1 kali, 100 orang
- Gebyar Wisata Nusantara 150 orang
- Tourism Mart 100 orang
- Launching Visit Jawa Tengah 1 paket
- Jumlah tenaga kerja yang berkompeten 8500 orang
- Jumlah instruktur yang difasilitasi 60 orang
- Sarana prasarana Pelatihan 8 unit
3. Peningkatan kualitas sumber daya TK/BA/RA berakreditasi ≥ B 41,22% - Program Pendidikan Anak Usia Dinas Pendidikan,
manusia dan pelayanan sosial Dini (PAUD) Dinkes, BP3AKB,
dasar masyarakat denganAPK TK/BA/RA/TKLB 70,42% - Program Pendidikan Dasar Dinas Cipkataru,
fokus peningkatan pemerataan,SD/MI berakreditasi ≥ B 47,32% - Program Pendidikan Menengah Dinbudpar, Dinpora,
kualitas dan relevansi SMP/MTs berakreditasi ≥ B 43,15% - Program Pendidikan Non Formal
dan Informal
Badan Arpus, Dinas
pendidikan, peningkatan gizi, APK SD/MI/SDLB 109,06% - Program Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan
Sosial
kesehatan ibu dan anak, APK SMP/MTs/SMPLB 100,49% - Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 126
Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan
Kinerja Tahun 2012KeteranganNo
IndikatorSKPD
keterjangkauan air bersih dan APM SD/MI/SDLB 98,25% - Program Akses Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
sanitasi, pengendalian dan APM SMP/MTs/SMPLB 77,79% - Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
pena Angka Putus Sekolah SD/MI/SDLB 0,16% - Program Pelayanan KB
Angka Putus Sekolah SMP/MTs/SMPLB 0,38% - Program Peningkatan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi
Angka Lulus Sekolah SD/MI/SDLB 97,44% - Program Pembinaan dan
Pengembangan Nilai Kekayaan dan
Keragaman Budaya
Angka Lulus Sekolah SMP/MTs/SMPLB 99,10% - Program Pengembangan dan
Pemberdayaan Pemuda
SMA/MA berakreditasi ≥ B 44,85% - Program Pembibitan, Pembinaan
dan Pemanduan serta
Pemasyarakatan Olahraga
SMK berakreditasi ≥ B 93,47% - Program Pengembangan Budaya
Baca
APK SMA/MA/SMK/SMALB 66,72% - Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
APM SMA/MA/SMK/SMALB 51,33% - Program Keserasian Kebijakan
Peningkatan Kualitas Perempuan &
Anak
Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK/SMALB 0,08% - Program Peningkatan Kualitas Hidup
dan Perlindungan Perempuan dan
Anak
Angka Lulus Sekolah SMA/MA/SMK/SMALB 98,50% - Program Pelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak
Rasio SMA : SMK = 34 : 66 34 : 66
Jumlah desa vokasi 35 desa
Pasca Buta Aksara 2.500 kelompok
Operasional Penyelenggaraan Paket A 300 kelompok
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 127
Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan
Kinerja Tahun 2012KeteranganNo
IndikatorSKPD
Operasional Penyelenggaraan Paket B 350 kelompok
Operasional Penyelenggaraan Paket c 410 kelompok
Taman Bacaan Masyarakat yang dikembangkan 140 desa
Jumlah pendidik kualifikasi S1/D4 3500 guru
Peningkatan kesejahteraan Guru Wiyata Bhakti 38.000 guru
- Prevalensi Balita dengan berat badan rendah /
kekurangan gizi
15,04%
Prevalensi Balita Gizi Buruk 2,84%
- Prevalensi Balita Gizi Kurang 12,20%
- Jumlah Kabupaten / Kota dengan pengembangan
kelembagaan Jamkesda
35 Kab/Kota
- Persentase Kab/Kota yang mengimplementasikan
Jamkesda
100%
- Angka Kematian Balita 12/1000 KH
- Cakupan Pelayanan kesehatan anak Balita 81%
- Angka Kematian Bayi 9/1000 KH
- Cakupan Kn 1 88%
- Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 86%
- Persentase Anak Usia 1 Th yang diimunisasi Campak 95%
- Angka Kematian Ibu 90/100.000 KH
- Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan
terlatih (%)
99%
- Prevalensi HIV 0,4
- Proporsi penduduk yang memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV dan AIDS
70%
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 128
Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan
Kinerja Tahun 2012KeteranganNo
IndikatorSKPD
- Angka kejadian tuberkulosis (insiden semua kasus/
100.000 penduduk/ tahun)
101
- Tingkat prevalensi tuberkulosis (per 100.000 penduduk) 228
- Tingkat kematian karena tuberculosis (per 100.000
penduduk)
<4,5
- Proporsi kasus TB yang ditemukan melalui DOTS 75
- Proporsi kasus TB yang disembuhkan melalui DOTS
(cure rate )
87
- Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk 0,025
- Angka Kesakitan DBD (per 100.000 penduduk) 50
- Angka Kematian DBD 1%
- Jumlah Keluarga Pra KS dan KS1 yang memperoleh
pelayanan KB
33.500 akseptor
- Proporsi RT dengan akses berkelanjutan terhadap :
- Air Minum Layak Perkotaan 63%
- Air Minum Layak Perdesaan 30,9%
- Sanitasi Layak 63%
- Pembinaan Organisasi Kesenian 120 orang
- Museum daerah yang dibina 3 museum
- Pelestarian Benda Cagar Budaya (BCB) 3 lokasi
- Pengembangan kewirausahaan pemuda 225 orang
- Pembinaan Organisasi Kepemudaan 72 OKP
- Jumlah atlit PPLPD (Pusat Pendidikan dan Latihan
Pelajar)
110 atlit
- Jumlah atlit PPOP (Pusat Pengembangan
Olahraga Prestasi)
450 atlit &100
pelatih
Dalam implementasinya
dilaksanakan oleh KONI Jateng
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 129
Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan
Kinerja Tahun 2012KeteranganNo
IndikatorSKPD
- Layanan perpustakaan keliling yang terbina 35 unit
- Jumlah Pojok baca yang dikembangkan 3 lokasi
- Jumlah PMKS yang terehabilitasi :
- Penyandang cacat 360 orang
- Penyandang cacat eks kronis 560 orang
- Penderita Penyakit Menahun Terlantar (PPMT) 400 orang
- Penyandang cacat, penyandang bibir sumbing-katarak-
cacat lainnya
140 orang
- Penyandang cacat dalam loka bina karya 180 orang
- Anak Nakal/ABH 300 orang
- Anak Jalanan 360 orang
- Korban Narkoba 190 orang
-Tokoh Masyarakat 200 orang
- Penyantunan LU 520 orang
- LU non potensial 391 orang
- Komda Lansia 1 lbg
- Korban Tindak Kekerasan Pekerja Migran (KTK-PM)
yang terbina
618 orang
- Fasilitasi Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) 1000 orang
- Jumlah Jaminan Kesejahteraan Sosial Gotong Royong
(JKS-GR)
160 orang
- Pembinaan dan Pemberdayaan Karang Taruna 75 KT (610
anggota)
- Pemberdayaan dan kerjasama DU di bidang PMKS 1 unit DU
- Pembinaan dan pengembangan TKSS dan PSM 376 PSM
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 130
Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan
Kinerja Tahun 2012KeteranganNo
IndikatorSKPD
- Panti sosial yang dikembangkan dan dibina 45 panti sosial
- Organisasi sosial yang dikembangkan dan dibina 51 orsos
- Ordes yang dikembangkan dan dibina 13 ordes
- Pemberdayaan TKSK 568 orang
- Akreditasi lembaga kesejahteraan sosial 27 Barehsos
- Peksos profesional dan TKSK yang bersertifikat 50 Peksos Dan
TKSS
- Pengelola bahresos dan urehsos yang kualitasnya
ditingkatkan
50 pengelola
Barehsos dan
Urehsos
- Jumlah tenaga penyuluh sosial swadaya masyarakat
yang ditingkatkan kualitasnya
125 tenaga
penyuluh sosial
- Raperda tentang Perlindungan Anak 1 dokumen
- Pengembangan Kabupaten/Kota Layanan Anak (KKLA) 12
kabupaten/kota
- Jaringan Perempuan Usaha Kecil Mikro 120 orang
- Jumlah SKPD dan kabupaten yang
mengimplementasikan PPRG
49 SKPD dan 5
Kab dengan IPG
rendah
- Persentase korban kekerasan berbasis gender dan anak
yang mengadu ke lembaga pelayanan terpadu
100%
- Implementasi Permendagri 15 tahun 2008 24 SKPD- Implementasi Pengarusutamaan Hak Anak 4 kab/kota
4. - Kondisi Jalan baik 86,16% - Program Pembangunan/Peningkatan
Jalan dan Penggantian Jembatan
- Kondisi Jalan sedang 13,52% - Program Penyediaan dan
Pengelolaan air baku
- Kondisi Jembatan Baik 78,12% - Pengembangan,pengelolaan dan
konservasi sungai, danau dan
Sumber Daya Air lainnya
- Kondisi Jembatan Sedang 21,17% - Program Pengembangan
Perhubungan Udara
Luas tanah yang dibebaskan untuk pembangunan JJLS 390.000m2 - Program Pengembangan
Perhubungan Laut
Dinas Bina Marga,
Dinas PSDA, Dinas
Hubkominfo, Dinas
ESDM, Ro. Keu
(Bankeu)
Peningkatan pembangunan
infrastruktur guna mendukung
pertumbuhan ekonomi dengan
fokus pembangunan, peningkatan
dan pemeliharaan jalan dan
jembatan, jaringan irigasi,
transportasi, perumahan
pemukiman, dan energi.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 131
Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan
Kinerja Tahun 2012KeteranganNo
IndikatorSKPD
- Pemenuhan Air Baku 46% - Program Pengembangan
Perhubungan Darat
- Jumlah DAS kritis yang memperoleh penanganan dan
pengendalian konservasi
6 DAS - Program Pembangunan Perumahan
- Bandara A. Yani Semarang yang terbangun antara lain: - Program Ketenagalistrikan dan
Migas
-
- Panjang jalan akses menuju Bandara A. Yani 700 meter
- Urugan tanah, konstruksi apron, exit taxi way, gedung
terminal, dan sarana penunjang
50% APBN dan PT. Angkasa Pura I
- Luas tanah yang dibebaskan untuk pengembangan
Bandara Dewandaru Karimunjawa
3,5 Ha
- Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas / Terminal
Kendal antara lain :
1 Paket APBN
- Terminal Penumpukkan, pengerukan kolam
pelabuhan, jalan akses
- Panjang Rel KA double track di Pantura 35 km APBN
- Perlengkapan jalan
- Rambu 2.164 buah
- Marka 6.451.988 m
- Guardrail 11.579 beam
- Jumlah rumah yang terbangun untuk RTM 500 unit
- Rasio Elektrifikasi (RE) meningkat
2,45 %- Jaringan listrik pedesaan yang terbangun 10 kms
- Jumlah PLTMH yang terbangun 3 unit
- Jumlah PLTS SHS yang terbangun 777 unit
- Jumlah WKP panas bumi 1 unit
- Jumlah PLTS komunal yang terbangun 1 WKP
- Jumlah demplot biogas yang terbangun 9 lok
- Jumlah demplot pengolahan biofuel yang terbangun 2 lok
- Jumlah lokasi pemanfaatan biomassa 1 lok
- Jumlah demplot pemanfaatan gas rawa 3 lok
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 132
Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan
Kinerja Tahun 2012KeteranganNo
IndikatorSKPD
5. - Rehabilitasi Rekonstruksi Erupsi Merapi : - Program Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan
- Jalan yang direhabilitasi 16.000 m (15 ruas
jalan)
- Program Pengendalian Banjir dan
Pengamanan Pantai
- Jembatan yang direhabilitasi 50 m (3 unit) - Program Peningkatan Sarana
Prasarana Kebinamargaan
- Kewenangan Provinsi sesuai RAD
- Rehabilitasi lahan dengan tanaman keras 3 paket (3 lokasi) - Program Pembangunan Perumahan
- Lokasi wisata yang direhabilitasi 1 lokasi - Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
- Jumlah rumah yang terbangun kembali/terenovasi 1 paket - Program Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
- Pembangunan jembatan di atas kolam broodstock
center
1 unit - Program Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
- Pengadaan peralatan kolam dan hatchery 1 paket - Program Perikanan Budidaya
- Program Peningkatan Ketahanan
Pangan
- Mitigasi Bencana:
- Peta Risiko Bencana 1 buah
- Gladi Manajemen Bencana 2 kali
- Logistik dan Peralatan 1 paket
- Antisipasi bencana 1 paket
- Sarana dan Prasarana pengendali banjir dan
pengamanan pantai akibat banjir
200.000 lembar
karung plastik
- Penanggulangan akibat bencana alam 1 paket
- Pengadaan bahan jalan dan jembatan 1 paket
- Populasi sapi dan kambing -5 kelompok
peternak sapi
@40 ekor sapi; -
5 kelompok
peternak kambing
@40 ekor
kambing
- Untuk Rehab Rekon Merapi
menunggu perkembangan dari
Pemerintah Pusat (BNPB)
Penanggulangan bencana guna
memberikan perlindungan kepada
masyarakat terhadap ancaman dan
dampak bencana dengan fokus
rehabilitasi dan rekonstruksi untuk
memulihkan kondisi sosial ekonomi
masyarakat korban bencana Erupsi
Merapi dan fungsi-fungsi ekologis
serta mitigasi bencana.
Dinas Bina Marga,
Dinas PSDA, Dinas
Cipkataru, Dinas
Budpar, Dinas
Pertanian TPH,
Dinlutkan,
Dinakeswan, Ro Keu
(Bankeu)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 133
Target CapaianPrioritas Pembangunan Program / Pembangunan
Kinerja Tahun 2012KeteranganNo
IndikatorSKPD
6 - Luas hutan dan lahan yang terehabilitasi 25.000 Ha/thn - Program Rehabilitasi hutan dan
lahan
Dinhut, BLH, Dinas
ESDM
- Jumlah bibit penghijauan lingkungan 12.000 batang
(30 ha)
- Program Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan LH
- Jumlah bibit tanaman kehutanan untuk
peningkatan tutupan lahan dengan Multi Purpose
Trees Species (MPTS)
104.000 batang - Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya Alam
- Jumlah IPAL komunal industry kecil tapioka, alkohol, air
limbah domestik yang terbangun
3 unit -
-
- Program Peningkatan Ruang
- Jumlah bibit tanaman konservasi, Kehati dan kawasan
karst
3.000 batang; 3
kab; 8 ha
- Lahan pertambangan yang tereklamasi 3 lokasi
- Panjang sabuk pantai yang terbangun 800 m
- Jumlah mangrove 135.000 btg
- Jumlah Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 4 kawasan
7 - Jumlah aset tanah daerah yang bersertifikat 614 bidang - Program Pengelolaan Aset Daerah DPPAD, Biro Orpeg
- Program Penyelenggaraan
Pemerintahan Umum
- Program Penataan Administrasi
Kependudukan
2. Bersertifikat 5.316
3. Sertifikat jadi s/d Maret 2011
bertambah 5394. s/d Des 2011 target bertambah
500 sertifikat
5. Total s/d Des 2011=
(5.316+539+500)=6.355
6. Kekurangan (6.969-6.355)=614
bidang aset
- Jumlah SKPD yang menyusun Standar Pelayanan Publik
(SPP)
7 SKPD 2010=19 SKPD
2011=8 SKPD
2012=7 SKPD
- Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan e-KTP 35 Kab/Kota
Peningkatan daya dukung dan
daya tampung lingkungan guna
mengembalikan fungsi-fungsi
ekologis dengan fokus
rehabilitasi hutan dan lahan
kritis, penanganan pencemaran
lingkungan dan konservasi
sumberdaya alam.
Peningkatan tata kelola
pemerintahan yang baik dalam
rangka peningkatan akuntabilitas
dan pelayanan publik serta
pemeliharaan situasi dan kondisi
daerah agar lebih kondusif. Adapun
prioritas peningkatan tata kelola
pemerintahan yang baik difokuskan
pada optimalisasi pemanfaatan aset
daerah untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD),
penyusunan Standar Pelayanan
Publik (SPP) dan peningkatan
administrasi kependudukan dalam
rangka mendukung persiapan
penerapan e-KTP.
Jumlah bibit tanaman kehutanan untuk meningkatkan
tutupan lahan pada kawasan lindung di luar kawasan
hutan dan daerah tangkapan air
76500 batang/
170 ha
1. Jumlah aset 10.897 bidang
dikonversi 6.321 bidang aset
berkembang karena geografis
menjadi 6.969 bid aset
Program Rehabilitasi dan Pemulihan
Cadangan Sumberdaya Alam
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 134
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 135
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2012
Berdasarkan pada sasaran dan prioritas pembangunan sesuai yang tertuang
dalam Bab IV, maka guna mewujudkan pencapaian tujuan tahapan ketiga RPJMD
Tahun 2008-2013 yang merupakan tahap perwujudan masyarakat Jawa Tengah
yang semakin sejahtera, mandiri, berkemampuan dan berdaya saing tinggi,
direncanakan program dan kegiatan pembangunan secara menyeluruh
berdasarkan kewenangan urusan pembangunan di Jawa Tengah.
Adapun program dan fokus kegiatan yang mendukung pembangunan
secara menyeluruh tersebut dikelompokkan menjadi 26 kewenangan urusan wajib
dan 8 kewenangan urusan pilihan, sesuai pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Masing-
masing urusan terdiri dari :
A. Kewenangan Urusan Wajib
1. Pendidikan
Program pendidikan yang akan dilaksanakan pada tahun 2012 adalah :
a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Fokus kegiatan diarahkan pada 3 (tiga) pilar pembangunan pendidikan
dengan penekanan pada upaya peningkatan mutu Pendidikan Anak
Usia Dini, dengan kegiatan pengembangan kelembagaan,
pengembangan sarana prasarana, kurikulum, pembinaan kesiswaan,
peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta
manajemen penyelenggaraan pendidikan.
b. Pendidikan Dasar
Fokus kegiatan diarahkan pada 3 (tiga) pilar pembangunan pendidikan
dengan penekanan pada upaya peningkatan mutu Pendidikan Dasar,
dengan kegiatan pengembangan kelembagaan, pengembangan
sarana prasarana, kurikulum, pembinaan kesiswaan, pengembangan
dan pengayaan sumber belajar Dikdas, peningkatan kualitas tenaga
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 136
pendidik dan tenaga kependidikan, serta manajemen penyelenggaraan
pendidikan.
c. Pendidikan Menengah
Fokus kegiatan diarahkan pada 3 (tiga) pilar pembangunan pendidikan
dengan penekanan pada upaya peningkatan mutu Pendidikan
Menengah, dengan kegiatan pengembangan kelembagaan,
pengembangan sarana prasarana, kurikulum, pembinaan kesiswaan,
pengembangan dan pengayaan sumber belajar Dikmen, peningkatan
kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta manajemen
penyelenggaraan pendidikan.
d. Peningkatan Pendidikan Non Formal dan Informal
Fokus kegiatan diarahkan pada 3 (tiga) pilar pembangunan pendidikan
dengan penekanan pada upaya peningkatan mutu Pendidikan Non
Formal dan Informal, dengan kegiatan pengembangan kelembagaan,
pengembangan sarana prasarana, pembinaan warga belajar dan
pendidikan masyarakat, pengembangan kurikulum PNF, pembinaan
kesiswaan, pengembangan dan pengayaan sumber belajar PNF,
peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta
manajemen penyelenggaraan pendidikan.
e. Pendidikan Khusus
Fokus kegiatan diarahkan pada 3 (tiga) pilar pembangunan pendidikan
dengan penekanan pada upaya peningkatan mutu Pendidikan Khusus,
dengan kegiatan pengembangan kelembagaan, kesiswaan, kurikulum,
pengembangan dan pengayaan sumber belajar Pendidikan Khusus,
peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta
manajemen penyelenggaraan pendidikan.
f. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Fokus kegiatan memberikan kesempatan kepada pendidik dan tenaga
kependidikan guna meningkatkan kualifikasi dan kompetensi melalui
studi lanjut, pendidikan dan pelatihan, sertifikasi guru dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 137
peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik
dan tenaga kependidikan.
g. Manajemen Pelayanan Pendidikan
Fokus kegiatan meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan
publik dalam penyelenggaraan pendidikan serta partisipasi
masyarakat.
h. Fasilitasi Pendidikan Tinggi
Fokus kegiatan mengoptimalkan peran Perguruan Tinggi dalam
pembangunan daerah, antara lain melalui kerjasama penjaringan
prestasi lulusan SMA/SMK berprestasi dan fasilitasi peningkatan
potensi mahasiswa.
i. Pendidikan Berkelanjutan
Fokus kegiatan memfasilitasi peningkatan wawasan kebangsaan,
kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam penyelenggaraan
pendidikan, antara lain melalui pembinaan nasionalisme pendidikan,
fasilitasi pendidikan untuk semua dan pengarustamaan gender dalam
pendidikan.
2. Kesehatan
Program kesehatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Perbaikan Gizi Masyarakat
Fokus kegiatan adalah peningkatan penjaringan, pencegahan dan
penanganan kasus gizi kurang dan gizi buruk melalui surveilance,
konseling, penyediaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan dan
asupan vitamin bagi ibu hamil dan balita serta penanganan penyakit
penyerta (TB anak, diare, ISPA).
b. Sumber Daya Kesehatan
Fokus kegiatan pemerataan tenaga kesehatan (dokter, dokter
spesialis, bidan, perawat dan sanitarian); peningkatan kualitas tenaga
kesehatan; tindak lanjut kerjasama dengan luar negeri; penyediaan
obat dan perbekalan kesehatan; pembinaan pengendalian dan
pengawasan dibidang farmasi, makanan minuman dan bahan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 138
berbahaya; pengembangan sistem informasi dan pengkajian bidang
kesehatan serta pemantapan perencanaan pembangunan kesehatan.
c. Akses Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Fokus prioritas kegiatan berkaitan dengan peningkatan pelayanan
kesehatan dasar dan sistem rujukan rumah sakit yang cepat dan tepat
melalui pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K), peningkatan kualitas PONED,
Penanganan terhadap penderita gangguan jiwa yang dipasung serta
peningkatan jaminan pelayanan bagi masyarakat miskin non kuota
Jamkesmas di 35 Kabupaten/Kota. Program Jamkesda merupakan
salah satu upaya untuk menurunkan kematian ibu.
d. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Fokus kegiatan surveilance, pencegahan, pengendalian dan
penanggulanan penyakit menular termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB)/
bencana dan penyakit tidak menular; melalui peningkatan kualitas
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN); penyuluhan, penemuan,
pengobatan kasus TB Paru; mengembangkan deteksi dini kanker leher
rahim dan promosi pola hidup sehat; meningkatkan penemuan kasus
HIV/AIDS melalui peningkatan pelayanan VCT; meningkatkan
kemitraan dengan kelompok peduli HIV/AIDS dan RS.
e. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Fokus kegiatan adalah promosi dalam rangka mendukung program
kesehatan dan meningkatkan kemandirian masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan dan mewujudkan perilaku hidup bersih
dan sehat (termasuk penyalahgunaan Narkoba dan Zat Adiktif /
NAPZA).
f. Pengembangan Lingkungan Sehat
Fokus kegiatan peningkatan kualitas lingkungan (pemanfaatan air
bersih), rumah sehat, Tempat Tempat Umum (TTU), Tempat
Pengelolaan Makanan dan Minuman (TPM) melalui pemantapan
kebijakan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 139
g. Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
Fokus kegiatan peningkatan kualitas, penyediaan dan pemerataan
perbekalan kesehatan dalam jenis yang lengkap, jumlah yang cukup
dan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan termasuk bimbingan,
pengawasan dan pengendalian obat, makanan-minuman, bahan
berbahaya dan perbekalan kesehatan; pengembangan dan
pemanfaatan Obat Asli Indonesia (OAI) pada pelayanan kesehatan
formal.
3. Pekerjaan Umum
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pembangunan Jalan dan Jembatan.
Fokus kegiatan pada: Fasilitasi pembangunan jalan akses menuju
terminal penumpang Bandara Ahmad Yani Semarang; Fasilitasi
pembangunan JJLS di Jawa Tengah, Fasilitasi pembangunan jalan
lingkar (diantaranya : Lingkar Brebes – Tegal, Lingkar Selatan Pati,
Lingkar Sumpiuh, Lingkar Pemalang, Lingkar Utara Sragen); Fasilitasi
pembangunan jalan tol (Lanjutan Semarang – Solo & Solo – Sragen –
Mantingan); Fasilitasi pembangunan lanjutan ruas Cemorosewu,
Tawangmangu, Karanganyar.
b. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan.
Fokus kegiatan pada: Penanganan ruas jalan di wilayah timur yang
kondisi tanah dasarnya labil/ekspansif dengan konstruksi beton (rigid
pavement); Peningkatan aksesibilitas ruas jalan penghubung wilayah
Pantura – Pansela; Peningkatan ruas jalan perbatasan antar provinsi
dan Peningkatan ruas jalan yang mendukung pengembangan
perekonomian/kawasan strategis/pariwisata; serta Penggantian
jembatan yang kinerjanya sudah semakin menurun.
Sedangkan dukungan dari pusat diharapkan difokuskan untuk :
Peningkatan ruas jalan Pantura diantaranya : ruas Losari – Brebes, ruas
pantura timur di wilayah Kab. Pati dan Kab. Rembang (pelebaran 2-7-
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 140
2); Peningkatan JJLS/pelebaran menjadi 7 m di ruas jalan Patimuan –
Sidareja – Jeruklegi (eks jalan Provinsi) dan jalan dalam Kota Cilacap;
Penanganan permanen ruas jalan Muntilan – Yogyakarta (Kawasan
Kaliputih, Jumoyo, Salam) yang terkena banjir lahar dingin;
Peningkatan kapasitas ruas jalan provinsi yang masuk dalam jalur
strategis nasional (Wiradesa – Kalibening – Wanayasa – Dieng,
Rembang – Blora – Cepu).
c. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
Fokus kegiatan pada : Pemeliharaan berkala jalan; Pemeliharaan Rutin
Jalan dan Jembatan; Rehabilitasi Jalan dan Jembatan; Pengendalian
program dan penanggulangan keadaan darurat/khusus untuk
menanggulangi ruas jalan kewenangan provinsi yang rawan bencana
alam longsor/ambles.
d. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan.
Fokus kegiatan pada : Pengadaan alat berat; Pengadaan dan
pendayagunaan bahan jalan dan jembatan; Perencanaan dan
pengawasan peningkatan jalan dan penggantian jembatan; Perbaikan
peralatan alat berat; Penyiapan program dan anggaran sistem jaringan
jalan/jembatan; Pembuatan leger jalan dan perhitungan lalu lintas;
Pemutakhiran data jembatan pendataan struktur jalan dan
Pemeliharaan dan peningkatan kompetensi laboratorium.
e. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa serta Jaringan
Pengairan Lainnya.
Fokus kegiatan Peningkatan kondisi sarana dan prasarana irigasi di 14
DI (15 Kab), operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Provinsi di
106 DI (86.252 Ha) yang termasuk di dalamnya penanggulangan
darurat prasarana dan sarana irigasi akibat bencana. Sedangkan
dukungan dari Pemerintah Pusat diharapkan difokuskan untuk kegiatan
operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Pusat di 31 DI seluas 298.879
Ha, pengembangan DI Cilopadang (Kab. Cilacap) dan DI Slinga (Kab.
Purbalingga); serta rehabilitasi DI Kaliwadas (Kab. Pekalongan dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 141
Pemalang), DI Colo (Kab. Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Sragen dan
Karanganyar), DI Malahayu (Kab. Brebes) dan DI Comal (Kab.
Pemalang).
f. Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku.
Fokus kegiatan pada perbaikan dan pembangunan prasarana dan
sarana air baku melalui pembangunan Embung Sub DAS Kalong
(lanjutan) Kab. Kebumen, Embung Curug (lanjutan) Kab. Tegal,
Embung Triharjo Kab. Kendal, Embung Celep Kab. Sukoharjo, Embung
Sridadi Kab. Rembang, Embung Bumiayu Kab. Kendal, Embung Sub
DAS Blorong Hulu Kab. Kendal, Embung Gringsing Kab. Batang dan
Embung Desa Tlogo Kab. Rembang; serta operasi dan pemeliharaan
saluran air baku Klambu Kudu (Kab. Demak dan Kota Semarang).
Sedangkan dukungan dari Pemerintah Pusat diharapkan difokuskan
untuk kegiatan pembangunan Waduk Cileuweng (Kab. Kuningan dan
Brebes) dan Waduk Pidekso (Kab. Wonogiri); pembangunan Embung
Gubug (Kab. Boyolali), Embung Segoro Gunung (Kab. Karanganyar),
Embung Cikandang (Kab. Brebes), Embung Kali Sragi-Sengkarang (Kab.
Pekalongan), Embung Grawan (Kab. Rembang) dan Embung Musuk
(Kab. Boyolali) serta rehabilitasi Waduk Plumbon (Kab. Wonogiri).
g. Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai danau dan Sumber
Daya Air Lainnya.
Fokus kegiatan pada Peningkatan 7 Daerah Aliran Sungai (DAS/Sub
DAS) dan pembangunan Klante Rawapening, serta operasi dan
pemeliharaan prasarana dan sarana konservasi SDA di 6 Balai PSDA.
Sedangkan dukungan dari Pemerintah Pusat diharapkan difokuskan
untuk kegiatan pembangunan Waduk Jatibarang; pembangunan Cek
Dam Gandul (Kab. Boyolali) dan Embung Kwangen (Kab. Sragen); serta
rehabilitasi Waduk Cacaban (Kab. Tegal), Waduk Penjalin (Kab. Brebes)
dan Waduk Cengklik (Kab. Boyolali).
h. Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 142
Fokus kegiatan pada perbaikan dan pembangunan prasarana dan
sarana pengendalian banjir dan pengamanan pantai melalui
peningkatan sarana dan prasarana pengendali banjir pada 7 sungai
(Sungai Blukar, Waridin, Bulanan, Kuto, Bodri, Silandak dan Siangker);
serta penanggulangan darurat akibat bencana banjir se-Jawa Tengah.
Sedangkan dukungan dari Pemerintah Pusat diharapkan difokuskan
untuk kegiatan penanganan Sungai Bengawan Solo; rehabilitasi Sungai
Cimeneng, Sungai Cikawung, Sungai Serayu, Sungai Keruh, Sungai
Kabuyutan dan Sungai Babakan; normalisasi Sungai Progo, Sungai
Juana, Sungai Wulan, Sungai Lusi, Sungai Banjir Kanal Barat (Kota
Semarang), Sungai Banjir Kanal Timur (Kota Semarang) dan Sungai
Bringin (Kota Semarang); perbaikan pintu air Wilalung (Kab. Kudus)
dan Demangan (Kota Surakarta); pengamanan Pantai Sluke dan Kragan
(Kab. Rembang), Kedung Semat (Kab. Jepara), Jeruk Sari (Kab.
Pekalongan) dan Randusanga Kulon (Kab. Brebes); proses
pembangunan Waduk Matenggeng (Kab. Cilacap dan Kab. Ciamis);
serta penanganan banjir lahan dingin Gunung Merapi melalui
penanganan secara bertahap pada Sungai Pabelan, Sungai Krasak dan
Sungai Woro.
i. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkotaan dan Pedesaan.
Fokus kegiatan pada pembangunan sarana prasarana Agropolitan,
pembangunan prasarana dan sarana perumahan penunjang Kawasan
Wisata dan Revitalisasi Kawasan Tradisional/Cagar Budaya, penataan
Kawasan perbatasan serta revitalisasi kawasan perkotaan kumuh di
PKN dan PKW.
j. Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi.
Fokus kegiatan pada peningkatan penyediaan sarana dan prasarana
sanitasi dan Air Bersih, Peningkatan pelayanan air minum (SPAM
Bregas: Brebes, Tegal, Slawi), Peningkatan Pengelolaan Persampahan
Regional, Peningkatan Sanitasi Komunal dan Sistem Pengelolaan Air
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 143
Limbah, pendampingan Program Kebijakan Pembangunan Air Minum
dan Sanitasi (Pamsimas, Pokja AMPL dan PPSP).
k. Pembangunan dan Pengelolaan Bangunan Gedung serta
Pengembangan Jasa Konstruksi.
Fokus kegiatan pada peningkatan layanan uji laboratorium dan
informasi jasa konstruksi, pemberdayaan dan pengawasan jasa
konstruksi serta pengawasan teknis pengelolaan dan penyelenggaraan
gedung negara.
4. Perumahan
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Pembangunan Perumahan
Fokus Kegiatan pada program ini adalah fasilitasi perbaikan perumahan
rumah tidak layak huni dan stimulan pembangunan rumah bagi RTM
dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang meliputi
pembangunan PSD pada Kasiba/Lisiba, pembangunan rusunawa dan
pembangunan rumah sehat sederhana, serta stimulan perbaikan dan
pembangunan rumah dan sarpras akibat bencana.
b. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Fokus kegiatan pada program ini adalah fasilitasi perbaikan lingkungan
permukiman berbasis masyarakat, Pembinaan dan Pengendalian
Pembangunan Perumahan di Daerah melalui kelembagaan BKP4K
(Badan Koordinasi Pengendalian Pembangunan Perumahan
Permukiman), fasilitasi Penanganan Lingkungan Perumahan dan
Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK), sebagai amanah
dari UU. No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
5. Penataan Ruang
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Perencanaan Tata Ruang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 144
Fokus kegiatan peningkatan kinerja penataan ruang, penyusunan
Rencana Rinci Tata Ruang penjabaran dari RTRWP, penyusunan
Indikasi Arahan Zonasi Sistem Provinsi, fasilitasi sosialisasi Perda RTRW
Kabupaten/Kota, pembinaan dan fasilitasi penyusunan Rencana Rinci
Tata Ruang sebagai penjabaran dari RTRW Kabupaten/Kota.
b. Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Tata Ruang
Fokus kegiatan Peningkatan kinerja POKJA Pengendalian Pemanfaatan
Ruang BKPRD Provinsi Jawa Tengah, fasilitasi peningkatan peran serta
masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang, koordinasi dan
fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang lintas kabupaten/kota
utamanya dalam pengendalian pemanfaatan kawasan lindung dan
lahan pertanian serta kawasan rawan bencana alam.
6. Perencanaan Pembangunan
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Fokus kegiatan diarahkan untuk peningkatan kualitas aparatur
perencana melalui pengiriman diklat, lokakarya, seminar dan
pelaksanaan FGD; penelitian pengembangan dan penerapan IPTEK;
serta pengendalian dan evaluasi program/kegiatan APBN/APBD pada
SKPD Provinsi dan 35 Kabupaten/Kota.
b. Perencanaan Pembangunan Daerah
Fokus kegiatan pada penyusunan 1 (satu) buah Dokumen Peraturan
Gubernur tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun
2012; Fasilitasi penyelenggaraan rangkaian Musrenbang Provinsi
(Forum SKPD, Musrenbangwil, Dialog Interaktif Eksekutif - Legislatif);
Fasilitasi sinergitas perencanaan Pusat - Daerah (Musrenbang
Nasional); Kesepakatan Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan
Jateng - Jabar, Jateng - Jatim, Jateng - DIY dan Regional Jawa - Bali.
c. Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 145
Fokus kegiatan pada Fasilitasi koordinasi dan sinkronisasi pembangunan
perekonomian daerah, pemetaan potensi ekonomi daerah Pati, Kudus,
Jepara, Rembang dan Blora (Pakujembara) dan Surakarta, Boyolali,
Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten (Subosuka
Wonosraten); Pelaksanaan program PEL di 35 Kabupaten/Kota;
Fasilitasi dan sinkronisasi pembangunan agropolitan/minapolitan di 10
Kabupaten; Fasilitasi penanganan kawasan Dieng di 5 Kabupaten;
Primatani di 12 Kabupaten; Penyusunan Model pengelolaan dan
pengembangan mangrove di 2 Kabupaten dan rencana pengembangan
unit perbenihan rakyat di 3 Kabupaten.
d. Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya
Fokus kegiatan pada Pengembangan KHPPIA/SDM Dini Tahap II di 7
Kabupaten; Implementasi penanggulangan GAKI di 29 Kabupaten/Kota;
Fasilitasi Perencanaan Pembangunan Bidang Pendidikan (APM dan PUS)
SD/MI di 6 Kabupaten/Kota dan SMP/MTs di 14 Kabupaten;
Perencanaan pembangunan pedesaan melalui stimulasi sarana
Pemerintahan Desa di 7.810 desa, 476 desa berkembang, 760 desa
untuk kearsipan, kesehatan 500 desa dan 29 desa vokasi; Identifikasi
sarana prasana prioritas aparatur di 48 SKPD; Sosialisasi Indeks
Demokrasi Indonesia (IDI) di 35 Kabupaten/Kota; Penyusunan
Perencanaan Pembangunan TMMD Reguler di 9 Desa dan Sengkuyung
di 61 Desa; Fasilitasi dan advokasi Penyusunan Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) di 35 Kabupaten/Kota;
Pendampingan dan Penguatan PUG/ARG di 35 Kabupaten/Kota dan
seluruh SKPD Provinsi; Fasilitasi Perencanaan bidang Perlindungan
Anak; dan Fasilitasi perencanaan bidang Kependudukan untuk
mencapai target unmedneed sebesar 8,4% dan DO KB sebesar 9,43%.
e. Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam
Fokus kegiatan pada Fasilitasi dan koordinasi perencanaan bidang
infrastruktur dan pengembangan wilayah; Bantuan Keuangan Tahun
2013; kegiatan APBN, Pendampingan WISMP dan PISP tahun 2012;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 146
Pengembangan intermoda transportasi kawasan Juwan a- Jepara –
Kudus – Pati (Wanarakuti) dan peningkatan Kerjasama Pemerintah dan
Swasta (KPS) dalam pembangunan infrastruktur.
7. Perhubungan
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pengembangan Perhubungan Darat.
Fokus kegiatan peningkatan pelayanan dan pengembangan
keselamatan perhubungan di 10 (sepuluh) wilayah UPP (wilayah Pati,
Semarang, Pekalongan, Magelang, Surakarta, Banyumas, Boyolali,
Wonogiri, Kebumen, Brebes), pengembangan Angkutan Sungai dan
Penyeberangan serta peningkatan dan pemeliharaan perlintasan
sebidang.
b. Pengembangan Perhubungan Laut.
Fokus kegiatan pengoperasian Kapal Motor Cepat Kartini 1 dan Kapal
Kemujan, Fasilitasi Pengembangan Pelabuhan dan Keselamatan
Pelayaran di Jateng.
c. Pengembangan Perhubungan Udara.
Fokus kegiatan Fasilitasi Bandara A. Yani Semarang, Bandara Adi
Soemarmo Surakarta, Bandara Ngloram Cepu serta pengadaan tanah di
Bandar Udara Dewandaru Karimunjawa, pemantauan dan pengawasan
ruang udara di Jateng, Pembinaan dan pemantauan usaha angkutan
udara, Posko Angkutan Haji di Bandara Adi Soemarmo Surakarta.
d. Pos, Telekomunikasi, Meterologi dan SAR.
Fokus kegiatan koordinasi dan optimalisasi pelaksanaan kewajiban
pelayanan universal bidang telekomunikasi dan internet pedesaan,
fasilitasi penyelenggaraan radio siaran bergerak, penertiban dan
pengawasan jasa titipan.
8. Lingkungan Hidup
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 147
Fokus kegiatan pengendalian dan pemulihan lingkungan akibat
pencemaran dari UMKM/IKM, menengah/besar, pertanian, domestik,
rumah sakit, hotel, transportasi, pembinaan laboratorium lingkungan,
implementasi produksi bersih, penanganan limbah B-3, penegakan
hukum lingkungan dan penetapan kelas air sungai serta peningkatan
kebersihan dan keteduhan lingkungan perkotaan serta pedesaan
(ADIPURA) dengan menitikberatkan pada Pembangunan IPAL komunal
industri kecil, Rekomendasi IPLC 15 perusahaan di Jawa Tengah,
Prokasih 125 perusahaan se-Jateng, Proper 80 industri, Pemantauan
kualitas air 130 titik untuk kebutuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
LH Sungai Lintas Kabupaten/Kota dan pemantauan kualitas sampel air
limbah UMKM 20 titik se–Jateng, Penetapan kelas air dan penghitungan
daya tampung sungai Tuntang, Peningkatan Kinerja Laboratorium
Lingkungan di Jawa Tengah, Pengumpulan Bahan Keterangan
(PULBAKET) 9 usaha/industri dan penyelesaian Sengketa Lingkungan
Hidup 10 usaha/kegiatan, Penataan rekomendasi AMDA/UKL-UPLL,
Penanganan Limbah B3, Penerapan teknologi ramah lingkungan dan
Penyusunan KLHS pada kawasan prioritas/pengembangan strategis
Jawa Tengah.
b. Pengembangan Jasa Lingkungan Kawasan-Kawasan Konservasi Laut
dan Hutan
Fokus kegiatan fasilitasi kerjasama penanganan kerusakan lingkungan
kawasan Dataran Tinggi, Daerah Tangkapan Air dan Kawasan Prioritas,
Daerah Resapan Air, Rawan Bencana serta Sumber Air menitikberatkan
pada kegiatan penerapan teknologi dan kerjasama pengendalian
kerusakan/pencemaran lingkungan secara vegetatif maupun sipil teknis
di Kabupaten Karanganyar, Boyolali, Magelang, Wonosobo,
Banjarnegara, Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Tegal,
Pemalang, Semarang, Kota Salatiga; dan Fasilitasi perbaikan lingkungan
kawasan prioritas dan daerah resapan air oleh para pemanfaat air di
DAS Garang, Serayu.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 148
c. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Fokus kegiatan identifikasi permasalahan dan fasilitasi penanganan
kawasan lindung di luar kawasan hutan dan Daerah Tangkapan
Air/Resapan sekitar Mata Air serta pelestarian keanekaragaman hayati,
pemberian penghargaan kepada masyarakat/kelompok masyarakat
pelaku konservasi dan yang berjasa dalam pengelolaan lingkungan
serta penanganan dampak sosial masyarakat yang bermasalah di
bidang lingkungan menitikberatkan pada kegiatan Fasilitasi program
stimulasi pengembangan K-3 di sekitar WKO di Kabupaten Grobogan,
Boyolali, Sragen dan konservasi kawasan karst; Fasilitasi penilaian dan
pemberian penghargaan LH (KALPATARU); Fasilitasi penyediaan bibit
tanaman konservasi bagi masyarakat se-Jateng; dan Pengembangan
usaha tani konservasi pada lahan kritis, DAS Daerah Tangkapan.
d. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Fokus kegiatan fasilitasi pengendalian aspek lingkungan pada
pengelolaan ruang terbuka hijau di 4 wilayah perkotaan yaitu
Kabupaten Wonosobo, Banyumas, Tegal, Kota Surakarta dan penyiapan
penghitungan daya tampung dan/atau daya dukung lingkungan Sub
DAS Serayu, Pemali, Gung.
e. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
Fokus kegiatan Rehabilitasi kerusakan lingkungan pantai yang terkena
abrasi menitikberatkan pada kegiatan Pembangunan sabuk pantai
untuk penanganan abrasi pantai sepanjang 800 m di Kab. Demak,
Kendal, Pekalongan, Penanaman mangrove untuk mencegah terjadinya
kerusakan ekosistem pesisir secara vegetatif 135.000 mangrove di
Kabupaten Pati, Pekalongan, Brebes, Pemalang, Cilacap; Penanganan,
Mitigasi, Adaptasi dan Pencegahan Kerusakan Lingkungan Akibat
Bencana/Gangguan Lingkungan dan Pemanasan Global; Terbangunnya
sumur pantau air tanah dan alat GWLR 4 unit di Kab. Kudus,
Pekalongan, Tegal Pemalang, Terbangunnya sumur resapan dalam 4
lokasi (Kab. Pati, Kudus, Klaten dan Boyolali); Terbangunnya sumur
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 149
resapan dangkal di 6 lokasi (Kab. Grobogan, Rembang, Pati, Kudus,
Jepara dan Blora); dan Terbangunnya demplot reklamasi lahan bekas
pertambangan di 3 Kab (Kab. Tegal, Pemalang dan Brebes) serta
penyusunan DED Reklamasi lahan bekas pertambangan di 3 lokasi
(Grobogan, Blora dan Wonogiri).
f. Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
Fokus kegiatan pelatihan, peningkatan kapasitas kelembagaan dan
peningkatan aksi kepedulian masyarakat dan aparat dalam pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup; Sinkronisasi dan evaluasi
program penanganan lingkungan hidup, Pembelajaran Lingkungan
Hidup Bagi Tokoh Masyarakat/Kader Lingkungan dan Kaum
perempuan; Fasilitasi Peningkatan Kualitas Lingkungan di Pondok
Pesantren di Kabupaten Batang; ADIWIYATA; Pelaksanaan Gerakan
Penanganan Lingkungan melalui Rangkaian Peringatan HKG PKK,
Harganas & Gerakan Wanita Tanam Pohon; Fasilitasi Penyiapan dan
Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tingkat Provinsi
dan Nasional se-Jateng; Fasilitasi Peringatan Hari Lingkungan Hidup
Agro Expo dan Gelar Teknologi Lingkungan.
g. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan LH
Fokus kegiatan pengembangan basis data dan informasi lingkungan,
penyediaan data dan informasi sumberdaya alam, daerah rawan
bencana serta kualitas lingkungan hidup menitikberatkan pada kegiatan
Penyusunan dan Penerbitan Buku Status Lingkungan Hidup Daerah
(SLHD) 100 set, Penyusunan dan Penerbitan Buku Statistik Lingkungan
Hidup Jawa Tengah 70 set dan Penyusunan/Penerbitan Bulletin Warta
Lingkungan Hidup Jawa Tengah 400 set.
9. Pertanahan
Program yang akan dilaksanakan adalah Program Penataan penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dengan fokus kegiatan
dalam program diatas, pada Tahun 2012 diarahkan pada upaya
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 150
pemenuhan kebutuhan akan data/informasi pertanahan, peningkatan
akses masyarakat dan aparat desa dalam penguasaan tanah serta
penurunan kasus pertanahan baik dalam alih fungsi lahan yang tidak
sesuai peruntukannya dan alih fungsi pemanfaatan tanah kas desa yang
menjadi aset Pemerintah Provinsi (HP dan HGU).
10. Kependudukan Dan Catatan Sipil
Program yang akan dilaksanakan adalah Program Penataan Administrasi
Kependudukan dengan fokus kegiatan Pembinaan dan fasilitasi
penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil (Adminduk
dan Capil) di 35 Kabupaten/Kota; Pengembangan Online Sistem Aplikasi
SIAK dari Kabupaten/Kota ke Provinsi dan Provinsi ke Pusat serta
Pembinaan kebijakan penyelenggaraan Adminduk.
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
Fokus kegiatan keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan
perempuan melalui fasilitasi dan advokasi kebijakan pengembangan
pada 12 Kabupaten/Kota Layak Anak, penyusunan Perda Perlindungan
Anak, peningkatan kapasitas partisipasi perempuan dalam politik dan
advokasi peningkatan partisipasi politik perempuan pada partai politik.
b. Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Fokus kegiatan penguatan kelembagaan PUG dan PUHA di tingkat
Provinsi dan Kabupaten/Kota, fasilitasi dan advokasi kebijakan yang
responsif gender dan anak dalam dokumen perencanaan dan
kebijakan lainnya, fasilitasi dan advokasi anggaran responsif gender
melalui pengintegrasian penyusunan Perencanaan dan Penganggaran
Responsif Gender (PPRG) kedalam dokumen perencanaan di seluruh
SKPD Provinsi dan 5 Kabupaten dengan IPG rendah, pedoman umum
penganggaran dan indikator kinerja, 35 Kabupaten/Kota memahami
Pedoman PPRG, 10 Kabupaten/Kota mampu menyusun dokumen ARG,
pembentukan dan pengembangan P2TP2A, pengembangan materi KIE
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 151
PUG, pengembangan sistem informasi gender dan anak, fasilitasi
Penguatan dan Pengembangan pada 12 Kabupaten/Kota Layak Anak.
c. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak
Fokus kegiatan peningkatan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar
bagi perempuan dan anak; peningkatan kualitas hidup perempuan dan
anak di segala bidang pembangunan; penanganan dan pencegahan
kekerasan berbasis gender dan anak termasuk tindak pidana
perdagangan orang (trafficking); advokasi dan fasilitasi peningkatan
peran dan posisi perempuan dalam proses pengambilan keputusan
serta perlindungan perempuan kelompok perempuan rentan; fasilitasi
dan advokasi anak yang berhadapan dengan hukum; fasilitasi dan
advokasi perlindungan perempuan dan anak di daerah rawan
bencana.
d. Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
Fokus kegiatan penguatan organisasi kemasyarakatan dalam
pelaksanaan PUG dan PUHA; pemberdayaan masyarakat berperspektif
gender dan anak yang diarahkan dalam kerangka penanggulangan
kemiskinan; dan peningkatan partisipasi peran serta anak dalam
pembangunan.
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pelayanan Keluarga Berencana
Peningkatan dan perluasan cakupan serta kualitas dan kuantitas
sarana prasarana pelayanan KB terhadap 1,4 juta Pasangan Usia Subur
(PUS) yang belum ber-KB di 6 Kabupaten/Kota yang unmetneed tinggi
serta 8 Kabupaten/Kota yang DO-nya tinggi; peningkatan peran serta
masyarakat dan lembaga masyarakat serta perusahaan dalam
mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui KB.
b. Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 152
Peningkatan peran kelompok Pengelolaan Informasi dan Konsultasi
Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) melalui berbagai program
yang responsif terhadap kebutuhan remaja sehingga meningkatkan
kualitas remaja dalam memahami kesehatan reproduksi,
mempersiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja; peningkatan
pencegahan dan penanggulangan NAPZA, PMS dan HIV/AIDS di
sekolah dan masyarakat.
c. Pengembangan Model Operasional BKB, Posyandu dan PAUD
Pengembangan model integrasi operasional BKB, Posyandu dan PAUD;
peningkatan kualitas BKB, peningkatan peran lembaga masyarakat
dalam ber-KB dan KS; terwujudnya layanan informasi dalam
pelaksanaan KB-KS; difokuskan pada kegiatan fasilitasi TMKK, Kesatuan
Gerak PKK KB Kesehatan, Bhayangkara, KB Kesehatan, KB lestari dan
Harganas; peningkatan peran kelompok Bina Lingkungan Keluarga,
Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia.
d. Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB Mandiri
Peningkatan peran serta masyarakat dalam kesertaan pelaksanaan KB
Mandiri termasuk KB Pria; peningkatan akses bagi masyarakat miskin
dalam memperoleh pelayanan KB; Fasilitasi pendampingan/magang
kelompok UPPKS Mandiri/Paripurna.
e. Promosi Kesehatan Ibu Bayi dan Anak melalui Kelompok Bina Keluarga
dan Bina Balita
Peningkatan Komitmen, partisipasi dan minat Institusi Masyarakat
Pedesaan/Perkotaan (IMP) terhadap KB-KS melalui fasilitasi TMKK,
Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan, Bhayangkara KB Kesehatan, KB
Lestari, Keluarga Sejahtera (Harganas), Bhakti Sosial Muslimat NU,
Aisyiyah, PGRI dan Hari Ibu; peningkatan peran kelompok Bina
Lingkungan Keluarga, Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan
Bina Keluarga Lansia; Pembentukan jejaring kelembagaan keluarga
kecil berkualitas, Temu Kader IMP, pelaksanaan Jambore dan
Perkemahan Bhakti Saka Kencana.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 153
13. Sosial
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Fokus Kegiatan pada Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan
Rawan Sosial Ekonomi Wanita Rawan Sosial Ekonomi; Pemberdayaan
Sosial KAT; Fasilitasi Peningkatan Kesejahteraan bagi Perintis
Kemerdekaan/Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya difokuskan
dan diprioritaskan pada Warakawuri, Perintis Kemerdekaan dan
Keluarganya, Veteran dan keluarganya; Fasilitasi dan koordinasi
Program Keluarga Harapan (PKH); Fasilitasi Penyusunan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Keberhasilan Pembangunan Kesejahteraan
Sosial.
b. Program Pemberdayaan Kelembagaan kesejahteraan Sosial
Fokus kegiatan pada Pengembangan Sistim Jaminan Sosial Gotong
Royong (JS-GR), Penyuluhan Sosial dalam rangka peningkatan kualitas
tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial, Pemberdayaan dan
Kerjasama Dunia Usaha dibidang Kesejahteraan Sosial, Monitoring dan
Pengawasan Pelaksanaan Penarikan Undian di Jawa Tengah,
Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK),
Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kesejahteraan Sosial Sukarela
dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Pembinaan dan Pengembangan
Orsos yang bergerak dibidang Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS),
Pembinaan dan Pemberdayaan Karang Taruna, Rintisan Pelaksanaan
Akreditasi lembaga kesejahteraan sosial, Rintisan pelaksanaan
sertifikasi bagi pekerja sosial profesional dan tenaga kesejahteraan
sosial, Bimbingan Teknis organisasi manajemen entrepreneurship bagi
pengelola Balai Rehabilitasi Sosial dan Unit Rehabilitasi Sosial,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 154
Bimbingan Teknis Tenaga penyuluh sosial swadaya masyarakat
difokuskan dan diprioritaskan pada Tenaga Penyuluh.
c. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Fokus kegiatan pada Rehabilitasi Sosial terhadap anak nakal, anak
jalanan dan eks penyalahgunaan narkoba, Tokoh Masyarakat;
Rehabilitasi Sosial terhadap Penyandang Cacat, Eks Penyandang
Penyakit Kronis, Penderita Penyakit menahun terlantar, Penyandang
Cacat Bibir sumbing dan katarak, Penyandang cacat lewat Fasilitasi Unit
Pelayanan Sosial Keliling (UPSK); Fasilitasi Penyantunan terhadap lanjut
usia potensial, non potensial dan Lembaga; Peningkatan sarana dan
prasarana panti-panti Pemda Jawa Tengah; Penanganan dan
pemberian bantuan sosial terhadap pekerja migran dan korban tindak
kekerasan; Fasilitasi Rehabilitasi Psikososial dan Reintegrasi sosial bagi
korban kekerasan.
d. Program Pembinaan Eks penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana,
PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya)
Fokus kegiatan pada Pelayanan sosial terhadap Tuna Sosial difokuskan
dan diprioritaskan pada PGOT, Eks Napi, Eks WTS dan Penyandang
HIV/AIDS; Penjaringan dan pendampingan sosial bagi PGOT dan
kelompok rentan lainnya; Penjaringan Tuna Sosial.
e. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Fokus kegiatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat masyarakat dalam
menghadapi bencana alam secara cepat dan tepat baik sebelum
bencana (Pra bencana), pada saat (tanggap darurat) maupun sesudah
terjadinya bencana (pasca bencana).
14. Ketenagakerjaan
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja
Fokus kegiatan fasilitasi penempatan tenaga kerja melalui:
1) Mekanisme AKL, AKAD, AKAN, pengembangan kewirausahaan;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 155
2) Pemberian fasilitas dan mendorong sistem pendanaan pelatihan
berbasis masyarakat; 3) Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja
(BKO, BKK, JMF dan PBJ).
b. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Fokus kegiatan Penyiapan tenaga kerja yang kompeten, produktif
dan berdaya saing melalui : 1) Pendidikan formal dan informal,
pelatihan kerja dan pengembangan di tempat kerja serta uji
kompetensi sertifikasi tenaga kerja; 2) Meningkatkan kompetensi
pengelola dan instruktur lembaga penyelenggara pelatihan pemerintah
(BLK/LLK) atau swasta (LPK Swasta/LPK Perusahaan) dan
meningkatkan peran serta dan partisipasi lembaga – lembaga
pendidikan dalam penyiapan kualitas tenaga kerja;
3) Menyelenggarakan kerjasama dengan lembaga penyelenggara
pendidikan dan pelatihan tenaga kerja; 4) Pengadaan sarana dan
prasarana pelatihan dan keterampilan bagi calon tenaga kerja di BLK;
5) Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur BLK.
c. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Fokus kegiatan penciptaan suasana hubungan industrial yang harmonis
melalui : 1) Penetapan upah minimum, 2) Fasilitasi penyelesaian
prosedur perselisihan hubungan industrial, 3) Pembinaan lembaga
ketenagakerjaan, 4) Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja;
5) Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, serta pemantauan kinerja
lembaga penyalur tenaga pengendalian dan pembinaan lembaga
penyalur tenaga kerja.
15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM
Fokus pada Fasilitasi Pegawasan, pengendalian dan akuntabilitas
Koperasi Primer dan sekunder tingkat Provinsi melalui: a) Bintek
pengendalian sistem pengendalian internal koperasi 90 orang,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 156
Pengendalian, pembinaan dan pengawasan KSP dan USP Koperasi pada
350 koperasi; b) Perencanaan koordinasi dan sinergitas model sistem
penguatan KUMKM melalui pembentukan 1 koperasi dan 1 UMKM
pada Kabupaten/Kota yang memiliki sistem penguatan terpadu;
c) Pengembangan koperasi sentra-sentra ekonomi kerakyatan di 35
Kabupaten/Kota.
b. Pengembangan Diversifikasi Usaha dan Peningkatan Daya Saing
Fokus kegiatan: a) fasilitasi perlindungan produk UMKM melalui
penerbitan P-IRT bagi 900 UMKM di 35 Kabupaten/Kota; b) Pengurusan
Sertifikat Merk bagi 80 UMKM; dan c) fasiitasi pengembangan koperasi
dibidang agribisnis perdesaan melalui Pengembangan kualitas usaha,
sarana prasarana dan permodalan Koperasi di wilayah perdesaan
melalui temu usaha, aplikasi teknis dan magang pengembangan
koperasi pertanian di bidang agribisnis di 7 Kabupaten (35
Kabupaten/Kota).
c. Pengembangan Permodalan dan Jaringan Kemitraan Usaha
Fokus kegiatan : peningkatan dan pengembangan permodalan, linkage
program jaringan usaha, kemitraan, asosiasi KSP/USP/Koperasi Jasa
Keuangan Syariah (KJKS)/Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) melalui
fasilitasi akses permodalan KSP/USP/KJKS/UJKS, pengembangan
jaringan usaha/kemitraan/lingkage program, fasilitasi penyalur KUR
250 KSP/USP/KJKS/UJKS, Terbinanya LKM dibidang usaha simpan
pinjam 250 KSP/USP/KJKS/UJKS, Aplikasi sistem komputerisasi 4
KSP/USP/KJKS/ UJKS, peningkatan legalitas LKM menjadi koperasi 100
KSP/USP/KJKS/ UJKS lokasi Provinsi, 35 Kabupaten/Kota.
d. Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha, fokus
kegiatan : a) peningkatan kualitas produk sentra, penyediaan sarana
dan prasarana pendukung usaha bagi 211 UMKM dan fasilitasi
pemasaran produk UMKM melalui kegiatan kemitraan, misi dagang,
pameran dan gelar kiprah KUMKM 9 event dan pengembangan trading
house 1 paket; b) Fasilitasi penumbuhan wirausaha baru dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 157
peningkatan kualitas produk sentra 240 UMKM lokasi 35
Kabupaten/Kota.
e. Peningkatan kualitas SDM Koperasi dan UMKM.
Fokus kegiatan: Peningkatan Penguatan Kualitas SDM melalui
peningkatan ketrampilan manajerial dan teknis SDM KUMKM di bidang
usaha, peningkatan kompetensi SDM pengelola KJKS/UJKS,
peningkatan kerjasama lembaga kompetensi SDM dengan sertifikasi
profesi pada 1.000 UMKM (35 Kabupaten/Kota).
16. Penanaman Modal
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
Fokus pelaksanaan yaitu untuk : Meningkatnya kualitas dan kuantitas
informasi investasi kepada calon investor dan tercapainya realisasi
investasi meliputi profil 6 sektor usaha, promosi, temu usaha nasional
dan internasional serta up date website potensi investasi; Meningkatkan
jumlah kerjasama investasi dan kerjasama dalam negeri dengan
provinsi potensial serta kerjasama luar negeri.
b. Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi;
Fokus pelaksanaan yaitu untuk : Meningkatkan persetujuan realisasi
investasi, menurunkan gangguan keamanan penanaman modal dan
mempermudah aturan pelaksanaannya investasi, meningkatkan
kerjasama Pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/Kota Jawa Tengah
dalam menarik investasi, meningkatkan sinergitas perencanaan
pengembangan investasi antara pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
c. Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah.
Fokus pelaksanaan yaitu untuk : Meningkatkan jumlah dan kualitas
infrastruktur pendukung investasi melalui kualitas jalan akses ekonomi
desa ke kota, peningkatan kualitas pelabuhan untuk ekspor/impor dan
dermaga peti kemas, meningkatkan kualitas bandara, peningkatan
energi telekomunikasi, air dan fasilitas kesehatan terkait investasi.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 158
17. Kebudayaan
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pembinaan dan Pengembangan Nilai Kekayaan dan Keberagaman
Budaya
Fokus kegiatan pembinaan dan pengembangan nilai, kekayaan dan
keragaman budaya, penyusunan data base budaya, promosi budaya,
serta fasilitasi kerjasama pengelolaan kekayaan budaya dan
permuseuman.
b. Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Fokus kegiatan pembinaan kepada organisasi dan masyarakat
kelompok penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
18. Kepemudaan dan Olah Raga
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pengembangan dan Pemberdayaan Kepemudaan
Fokus kegiatan antara lain pengembangan kewirausahaan pemuda
berbasis klaster, peningkatan keterampilan pemuda, pembinaan sarjana
penggerak pembangunan di pedesaan (SP3), peningkatan dan
pengembangan generasi muda meliputi pendidikan nasionalisme, nilai-
nilai agama dan pendidikan karakter pemuda, peningkatan daya tangkal
pemuda terhadap pengaruh destruktif, serta peningkatan kepedulian
pemuda terhadap lingkungan.
b. Pemberdayaan Lembaga/Organisasi Kepemudaan
Fokus kegiatan pengembangan kapasitas dan kualitas
kelembagaan/organisasi kepemudaan antara lain melalui pemantapan
paskibraka, keikutsertaan dalam pertukaran pemuda antar negara
(PPAN), serta revitalisasi organisasi kepemudaan dan kepramukaan
termasuk organisasi pelajar dan mahasiswa.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 159
c. Pembibitan, Pembinaan dan Pemanduan serta Pemasyarakatan
Olahraga.
Fokus kegiatan antara lain penyelenggaraan Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pelajar Daerah (PPLPD), penyelenggaraan kompetisi olahraga,
pengembangan olahraga unggulan daerah, pengembangan olahraga
rekreasi dan kesegaran jasmani, serta pemassalan olahraga.
d. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan/Organisasi Olahraga.
Fokus kegiatan antara lain peningkatan mutu dan manajemen
organisasi olahraga, peningkatan kualitas SDM olahraga,
pengembangan dan pemanfaatan iptek olahraga, serta pengembangan
industri olahraga.
e. Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Fokus kegiatan antara lain peningkatan kualitas dan kuantitas sarana
dan prasarana olahraga bagi PPLPD dan klub olahraga pelajar/sekolah,
pengembangan data dan informasi keolahragaan, serta pengembangan
pola kemitraan.
19. Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
Fokus kegiatan peningkatan fungsi koordinasi Komunitas Intelijen
Daerah (KOMINDA) di 35 Kabupaten/Kota, Pengawasan Orang Asing di
4 Kabupaten/Kota, koordinasi Pengamanan Wilayah di 35
Kabupaten/Kota, peningkatan koordinasi dan pemantapan kerjasama
antar daerah Kabupaten dan daerah perbatasan dalam rangka
peningkatan keamanan, peningkatan ketahanan ekonomi berbasis
kearifan lokal di 3 wilayah perbatasan, serta fasilitasi pembinaan
tranmas bagi petugas pengamanan.
b. Pengembangan Wawasan Kebangsaan;
Fokus kegiatan peningkatan kesadaran bela negara sebanyak 7
kegiatan, peningkatan pemahaman ideologi negara melalui 2 kali
kegiatan, penguatan rekonsiliasi elemen masyarakat dalam kerangka
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 160
peningkatan wasbang melalui 2 kali kegiatan rekonsiliasi, pemeliharaan
dan pengembangan seni serta budaya daerah melalui 4 kali kegiatan,
pemeliharaan keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama serta
antar penghayat kepercayaan melalui dialog antar umat beragama
sebanyak 60 peserta, pemeliharaan solidaritas dan kesatupaduan
masyarakat serta akulturasi budaya melalui penyelenggaraan 4 kali
kegiatan serta pengkajian penanganan masalah sosial kemasyarakatan
sebanyak 2 kali kegiatan.
c. Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan;
Fokus kegiatan peningkatan apresiasi nilai-nilai kebangsaan,
pendayagunaan potensi organisasi kemasyarakatan melalui 2 kali
kegiatan dengan 60 peserta, pemeliharaan hubungan etnisitas dengan
negara sebanyak 60 peserta, penguatan penghayatan ideologi Pancasila
bagi aparatur dan elemen masyarakat, peningkatan etika budaya politik
dalam kerangka penguatan wawasan kebangsaan dan ideologi negara
serta fasilitasi pendidikan wawasan kebangsaan bagi masyarakat
pinggiran dan marginal dengan melibatkan 15 lembaga.
d. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan;
Fokus kegiatan fasilitasi pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini
Masyarakat (FKDM) sebanyak 12 kali kegiatan, Forum Komunikasi dan
Temu Konsultasi (FORKOMKON) penanganan tramtibum sebanyak 3
kegiatan, peningkatan kapasitas masyarakat sipil dalam penyelesaian
konflik sosial sebanyak 50 peserta, harmonisasi ruang publik dalam
rangka kondusifitas daerah dengan target sasaran 500 orang.
e. Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat;
Fokus kegiatan peningkatan dan penguatan peran politik ormas/LSM
dan Tomas/Toga sebanyak 250 orang, penguatan sistem dan
implementasi kelembagaan politik pemerintah dengan melibatkan 280
orang, penguatan sistem dan implementasi kelembagaan parpol
dengan anggota 225 orang, penguatan potensi politik masyarakat,
pendidikan politik bagi elemen masyarakat, penguatan sistem dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 161
implementasi Pilkada serta penguatan budaya dan etika politik
masyarakat melalui penyelenggaraan FGD dengan 180 peserta.
f. Peningkatan Kemampuan Perlindungan Masyarakat (LINMAS) dan
Rakyat Terlatih (RATIH)
Fokus kegiatan fasilitasi kesejahteraan anggota Hansip/Linmas se
Jateng sebanyak 3 kegiatan, pembinaan dan pengerahaan
Hansip/Linmas se-Jateng, peningkatan keterampilan PAM Lingkungan
bagi Komandan Satlinmas sebanyak 35 orang, peningkatan
keterampilan penyelamatan di air dan menyelam sebanyak 60 orang,
monitoring dan evaluasi pemberdayaan Satlinmas, peningkatan
kemampuan Linmas di daerah rawan kamtibmas, peningkatan
kemampuan Linmas di wilayah perbatasan, peningkatan ketrampilan
Linmas dalam pengamanan lokasi bencana, peningkatan kemampuan
Linmas di daerah suhu politik tinggi, peningkatan ketrampilan Linmas
Siaga Merapi serta kegiatan operasional Menwa sebanyak 400 orang.
g. Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Fokus kegiatan peningkatan koordinasi penyelenggaraan kerjasama
tramtib di daerah perbatasan, pengendalian dan penanganan
ketenteraman dan ketertiban umum, pengawasan, pengendalian dan
evaluasi kegiatan polisi pamong praja, kerjasama pengembangan
kemampuan aparat polisi pamong praja, peningkatan kapasitas aparat
dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa di daerah.
h. Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat;
Fokus kegiatan penyuluhan pencegahan penyalahgunaan Napza, Miras
dan penyakit masyarakat lainnya.
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 162
Fokus kegiatan penyusunan 7 Perda dan disahkannya 6 Perda Provinsi;
penyuluhan, pembinaan serta penindakan penegakan Perda Provinsi;
pengembangan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi (SJDI)
hukum; sosialisasi produk hukum; pelayanan penyelesaian sengketa
hukum; penghormatan HAM; serta koordinasi antar lembaga dalam
penyelesaian hukum.
b. Penyelenggaraan Pemerintahan Umum
Fokus kegiatan fasilitasi peningkatan penyelenggaraan pemerintahan
Desa/Kelurahan dan Kecamatan; penguatan peran Gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat; penyusunan data dan kode wilayah
administrasi pemerintahan; penyusunan basis data Rupabumi/
Toponimi; penyusunan analisis pengembangan wilayah perbatasan;
fasilitasi tatakelola penataan dan pemetaan wilayah administrasi
pemerintahan antara lain melalui pembangunan 9 pilar batas dan
terpeliharanya 350 pilar batas daerah Provinsi Jawa Tengah – Jawa
Barat dan Jawa Timur; pengendalian pelaksanaan kinerja SKPD dan
bantuan/pembangunan daerah di 35 Kabupaten/Kota; pelaporan dan
analisis pelaksanaan pembangunan; peningkatan kegiatan prestasi
Jateng di tingkat nasional; pengembangan Simbangda; monitoring
dan evaluasi pemanfaatan DAK; koordinasi dan fasilitasi
dukungan pembangunan infrastruktur di Kabupaten/Kota se-Jawa
Tengah; pengendalian pelaksanaan dana Tugas Pembantuan (TP);
pertanggungjawaban pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah daerah
melalui penyusunan LKPJ, LAKIP dan EKPPD Provinsi Jawa Tengah;
peningkatan pelayanan ibadah haji (TPHD); Forum Komunikasi
Pendayagunaan Aparatur Negara Daerah (FORKOMPANDA); fasilitasi
penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 6 urusan wajib;
penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada SKPD;
pengukuran indeks kepuasan masyarakat melalui penerapan sertifikasi
ISO; Implementasi reformasi birokrasi Provinsi Jawa Tengah;
penyusunan Indeks Tata Kelola Kepemerintahan yang baik (good
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 163
governance); evaluasi pelaksanaan Waskat; dukungan pelaksanaan
Inpres 5/2004; pelaksanaan Standar Kompetensi Jabatan Struktural
Eselon I, II, III dan IV; penyusunan standarisasi biaya kegiatan dan
honorarium biaya pemeliharaan dan standarisasi harga pengadaan
barang tahun 2013; Pembuatan naskah dan himpunan
sambutan/makalah/keynote speakers; perencanaan pengkajian dan
pengembangan Diklat; koordinasi, mediasi dan fasilitasi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan lintas Kabupaten/
Kota di Wilayah Bakorlin I, II dan III; inventarisasi, pengelolaan dan
pengamanan barang milik daerah.
c. Peningkatan Pelaksanaan Otonomi Daerah
Fokus kegiatan peningkatan kapasitas dalam rangka peningkatan daya
saing; pengembangan kapasitas daerah yang berkelanjutan untuk
desentralisasi; sinkronisasi, sinergitas implementasi pembagian urusan
pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota; Desk Pilkada di 4
Kabupaten/Kota Provinsi Jateng; Analisis dan penyusunan LPPD dan
ILPPD; implementasi proses penggantian antar waktu (PAW) anggota
DPRD; fasilitasi penyelenggaraan otonomi daerah yang bertumpu pada
kapasitas daerah.
d. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Fokus kegiatan pengembangan teknologi informasi melalui
pengembangan Sistem Informasi Jawa Tengah On line (SIJOLI) yang
didukung oleh aplikasi sistem informasi penunjang lainnya, seperti
Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD), Sistem
Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Sistem Informasi
Pengendalian Pembangunan Daerah (SIMBANGDA), Sistem Informasi
Kepegawaian (SIMPEG), Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
e. Peningkatan Kerjasama Pemerintah Daerah
Fokus kegiatan peningkatan kerjasama Pemda dengan Lembaga
Pemerintah dan Non Pemerintah dalam dan luar negeri.
f. Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan daerah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 164
Fokus kegiatan peningkatan penerimaan, penggalian dan penambahan
sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah termasuk penyediaan sarana
dan prasarananya serta pengelolaan keuangan daerah.
g. Pengelolaan Aset Daerah
Fokus kegiatan sertifikasi 100 bidang aset, penyelesaian 348 bidang,
500 patok dan 100 label kepemilikan; asuransi aset Provinsi meliputi
Gedung dan kendaraan; optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan
aset-aset milik Provinsi; penyempurnaan dan penggabungan jaringan
pengelolaan aset; revaluasi nilai aset serta pengawasan dan penertiban
pelanggar pemanfaatan aset.
h. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan
Kepala Daerah
Fokus kegiatan pengawasan internal secara berkala pada 94 Obrik;
penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemda; Pemeriksaan
Khusus/Strategis atas perintah pejabat berwenang serta Monitoring dan
Evaluasi, pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH; tindak
lanjut hasil temuan pengawasan; Koordinasi Pengawasan yang lebih
komprehensif dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah.
i. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparat
Pengawasan
Fokus kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan sebanyak 6 kegiatan..
j. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat daerah
Fokus kegiatan pembahasan 9 Raperda Provinsi Jawa Tengah;
Penyiapan, pengkajian dan penelahaan peraturan Perundangan-
undangan; Ekspose Interaktif Dewan melalui media elektronik dan
media cetak; kunjungan kerja dan kunjungan lapangan DPRD; reses
DPRD; pertemuan/dialog DPRD dengan Pakar, LSM, Pers dan
masyarakat; seminar DPRD; liputan kegiatan DPRD.
k. Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH/WKDH
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 165
Fokus kegiatan koordinasi Pimpinan Daerah di 35 Kabupaten/Kota.
l. Penyelenggaraan Kepegawaian dan Perangkat Daerah
Fokus kegiatan pendidikan aparatur meliputi Diklat Teknis sebanyak
950 orang, Fungsional 560 orang, Kepemimpinan; pengadaan CPNS
Provinsi dan fasilitasi pada 35 Kabupaten/Kota, pengangkatan CPNS
dan kenaikan pangkat PNS; mutasi PNS; pengambilan Sumpah PNS;
penataan jabatan struktural, fungsional; tes potensi pejabat struktural
Provinsi dan fasilitasi pada 35 Kabupaten/Kota; ujian kedinasan;
layanan administrasi kepegawaian; pemetaan dan evaluasi kinerja
jabatan struktural dan fungsional; sosialisasi peraturan perundang-
undangan kepegawaian; pemberian tanda jasa; pengembangan
layanan administrasi kepegawaian; pemberian uang duka PNS yang
meninggal dunia; check up kesehatan dan perawatan serta pengobatan
bagi PNS; pembekalan bagi PNS yang akan purna tugas dan tenaga
honorer yang tidak bisa diangkat sebagai CPNS; penyelesaian
pelanggaran disiplin PNS; Evaluasi penempatan PNS dalam jabatan
fungsional umum.
m. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah Daerah
Fokus kegiatan Pembangunan/Penyempurnaan/Rehabilitasi Gedung
kantor dan penyediaan kendaraan dinas dalam rangka peningkatan
pelayanan publik.
n. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah daerah
Fokus kegiatan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM aparatur
pemerintah melalui Bimbingan Teknis (Bintek).
21. Ketahanan Pangan
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Peningkatan Ketahanan Pangan
Fokus kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman
Pangan seluas 12.975 Ha di 35 Kabupaten/Kota; Pengembangan
Perbenihan padi, jagung dan kedelai di 3 BBTPH dan 44 kebun benih;
Peningkatan sertfikasi benih padi, jagung, kedelai, sayur 6.725 Ha di
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 166
BPSB; Pengembangan Cadangan Pangan Jawa Tengah di Jawa Tengah;
Penanaman dan Intensifikasi Tebu di 26 Kabupaten; Peningkatan
produksi dan produktivitas menggunakan benih/bibit unggul seluas 20
Ha di 13 Kabupaten; Peningkatan Produksi Peternakan melalui
pengembangan VBC 40 ekor di Jawa Tengah, Revitalisasi Persusuan 28
unit, restrukturisasi perunggasan 5 lokasi, pengembangan kawasan
terpadu 5 paket di Jawa Tengah.
b. Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan
Fokus kegiatan Pengembangan Diversifikasi Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan di Jawa Tengah.
c. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Fokus kegiatan Penanganan Sertifikasi dan Pelabelan serta Pengawasan
Batas Maksimum Residu (BMR) Buah dan Sayuran Segar melalui
sertifikasi PRIMA III di Jawa Tengah.
22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Peningkatan Partisipasi Masyarakat,
Fokus kegiatan melalui penguatan Peran Aktif Masyarakat melalui
Gerakan Bhakti Gotong Royong Masyarakat desa/kelurahan di Jawa
Tengah; pemasyarakatan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna di
Pedesaan; pemantapan Koordinasi dan Keterpaduan Program
Pemberdayaan Masyarakat; peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam
Pengembangan Posyandu di Jawa Tengah; pengembangan dan
Pelestarian Adat istiadat Dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat;
Pemberdayaan Sosial Budaya Masyarakat dalam Rangka Peningkatan
Pemahaman tentang Hak Anak sebagai Anggota Masyarakat; fasilitasi
Pengembangan Partisipasi Masyarakat dalam Menunjang PNPM Mandiri
Pedesaan di Jawa Tengah.
b. Fasilitasi Pengembangan Masyarakat Desa,
Fokus kegiatan perencanaan partisipatif pembangunan masyarakat
desa; perlombaan desa dan kelurahan, sistem pendataan profil
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 167
desa/kelurahan, fasilitasi bantuan 476 desa berkembang;
pengembangan kapasitas pemerintahan desa/kelurahan;
Pemberdayaan Masyarakat Pemberian Makanan Tambahan Anak
Sekolah (P2M-PMTAS).
c. Penguatan Kelembagaan Masyarakat.
Fokus kegiatan revitalisasi 90 unit pasar desa/tradisional, 90 UED-SP
dan 116 Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD) dan 200 lembaga
usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) serta 30 unit Badan
Usaha Milik Desa (BUMDES); penguatan kelembagaan Tim Koordinasi
PNPM – Mandiri; koordinasi dan Fasilitasi Masyarakat pelaksanaan
kebijakan penanganan kemiskinan.
23. Statistik
Program yang akan dilaksanakan adalah Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik Daerah, dengan fokus kegiatan pengumpulan,
penyusunan, pengolahan, analisis serta penyajian data dan informasi
statistik sesuai dengan kebutuhan perencanaan pembangunan daerah.
24. Kearsipan
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
Fokus kegiatan pembenahan kearsipan di 290 desa, pembinaan
kearsipan, pengembangan sistem jaringan informasi kearsipan,
peningkatan Sumber Daya Aparatur bidang kearsipan 500 orang dan
evaluasi kearsipan di 116 desa.
b. Penyelamatan Dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah.
Fokus kegiatan fasilitasi akuisisi dan penilaian arsip di Jateng;
Kerjasama Pengelolaan Kearsipan; Program Arsip Vital; Peningkatan
Kualitas Informasi Arsip; Penyimpanan dan Pelestarian 500 berkas arsip
Statis dan Digitalisasi Arsip Statis.
c. Peningkatan Pemasyarakatan Kearsipan Kepada Masyarakat
Fokus kegiatan pemasyarakatan kearsipan melalui pameran kearsipan.
d. Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 168
Fokus kegiatan pengembangan layanan informasi kearsipan.
25. Komunikasi dan Informatika
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Fokus kegiatan Fasilitasi peningkatan pelayanan informasi; Pembuatan
buletin/majalah/tabloid; Pengembangan Sumber Daya Informasi;
Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Informasi; Pengembangan Pengelolaan
Sistem Informasi; Diseminasi peraturan dan perundangan penyiaran;
Pemantauan penyiaran; Pengawasan Isi siaran di 23 Kabupaten/Kota;
Pembentukan Pokmas pemantau penyiaran; Fasilitasi proses perijinan
pada 45 lembaga penyiaran; peningkatan Pusat Informasi Bencana
(PIB) Provinsi Jawa Tengah; optimalisasi pemanfaatan teknologi
informasi.
b. Kerjasama Informasi dan Media Massa
Fokus kegiatan Dialog interaktif /pidato/siaran langsung/spot; Fasilitasi
sosialisasi pengarusutamaan gender di Media Massa, rubrik dan
sosialisasi pembangunan Jawa Tengah, konferensi pers dan peliputan,
sinkronisasi bidang kehumasan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;
Fasilitasi Forum Komunikasi Media tradisional (FK-Metra); Sosialisasi
hasil pembangunan melalui Ormas/LSM; Penyelenggaraan Keterbukaan
Informasi Publik dan Kemitraan dengan Media Lokal.
c. Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi
Fokus kegiatan Analisis naskah Berita dan Pendapat Umum serta
Diskusi Hasil Analisis terkait dengan kebijakan dan hasil-hasil
pembangunan; Pemuatan Informasi Pembangunan melalui Media
Massa; Sosialisasi dan fasilitasi Penerapan hasil penelitian dan
pengembangan
d. Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Kehumasan.
26. Perpustakaan
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 169
a. Pengembangan Budaya Baca
Fokus kegiatan meningkatkan minat dan budaya membaca masyarakat
dengan fokus kegiatan antara lain promosi minat baca masyarakat,
pengembangan gerakan nasional gemar membaca pengembangan
otomasi perpustakaan daerah dan pendidikan bagi pemakai
perpustakaan serta pengembangan pojok baca.
b. Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Perpustakaan
Fokus kegiatan mengembangkan sarana prasarana perpustakaan,
meningkatkan presentase semua jenis perpustakaan dan meningkatkan
kualitas SDM perpustakaan dengan fokus antara lain, pengembangan
perpustakaan, pengembangan layanan perpustakaan, in house training
kepribadian dan ketrampilan, terisolasi atau terbelakang,
pengembangan jaringan kemitraan perpustakaan, pelatihan dan Bintek
bagi pengelola perpustakaan, organisasi perpustakaan dan
kepustakawanan, pengembangan dan perbaikan sarana prasarana
perpustakaan serta penambahan koleksi untuk perpustakaan
desa/kelurahan, keliling, rumah ibadah.
c. Penyelamatan dan Pelestarian Koleksi Perpustakaan
Fokus kegiatan melestarikan koleksi perpustakaan yang bernilai tinggi
dan mengandung unsur sejarah difokuskan pada penerbitan literatur
sekunder monitoring dan evaluasi pelaksanaan UU no. 4 tahun 1990,
alih media koleksi deposit (digital) dan transliterasi koleksi bahan
pustaka kuno & buletin perpustakaan.
B. Kewenangan Urusan Pilihan
1. Pertanian
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pengembangan Agribisnis
Fokus kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura 14
komoditas di 16 Kabupaten/Kota, Penanganan Panen, Pasca Panen dan
Pemasaran TPH di 35 Kabupaten/Kota, Pengelolaan Lahan Usaha Tani
TPH, Pengembangan Alsintan mendukung Produksi Tanaman Pangan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 170
dan hortikultura dengan pengujian 1 paket dan pengadaan alsintan 1
paket; Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman Perkebunan
untuk 6 komoditas di 29 Kabupaten; Optimalisasi Balai Inseminasi
Buatan melalui produksi semen beku 345.000 dosis.
b. Peningkatan Kesejahteraan Petani
Fokus kegiatan Pengembangan Usaha Pengelolaan Jasa Alsintan (UPJA)
di 35 Kabupaten/Kota, Peningkatan SDM dan Pemberdayaan
Kelembagaan P4S 12 angkatan di 12 Kabupaten/Kota; Fasilitasi
Lumbung Pangan Masyarakat melalui penyediaan cadangan pangan di
Jawa Tengah; Pengembangan Balai Penyuluhan Model dan Pos
penyuluhan Pedesaan di 35 Kabupaten/Kota; Fasilitasi Kebutuhan Dasar
Penyuluh melalui penyediaan sarana/alat peraga penyuluh se-Jawa
Tengah; Peningkatan Kapasitas SDM dan Kompetensi SDM Penyuluh
dan Pelaku Utama/Usaha melalui pelatihan peningkatan SDM penyuluh
dan THL-TBPP se Jawa Tengah; Kegiatan Peningkatan dan Penguatan
Kelembagaan Petani Perkebunan melalui pelatihan dan pertemuan
pengembangan jejaring kelembagaan se-Jawa Tengah.
2. Kehutanan
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Rehabilitas hutan dan lahan
Fokus kegiatan Fasilitasi bantuan bibit, perbenihan dan pengembangan
budidaya tanaman kehutanan di 20 Kabupaten, Pengembangan
perbenihan tanaman hutan di 5 Kabupaten, Rehabilitasi dan
penanganan DAS pada 8 DAS di 9 Kabupaten, Pengembangan usaha
hutan rakyat dan aneka usaha kehutanan di 6 Kabupaten.
b. Pembinaan dan penertiban Industri hasil Hutan
Fokus kegiatan Pengembangan Pengelolaan Hasil Hutan, Pemasaran
Hasil Hutan dan Restrukturisasi Industri Kehutanan di 8 Kabupaten,
Pembinaan Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Hasil Hutan di
BPPHH Wil I, Pembinaan Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan
Hasil Hutan di BPPHH Wil II, Pembinaan Pengendalian dan Pengawasan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 171
Pemanfaatan Hasil Hutan di BPPHH Wil III, Pembinaan Pengendalian
dan Pengawasan Pemanfaatan Hasil Hutan di BPPHH Wil IV.
c. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Fokus kegiatan Pengembangan Jasa Lingkungan di 8 Kabupaten,
Pemantapan Pengendalian Penatausahaan Hasil Hutan dan
Pemanfaatan Hutan di 5 Kabupaten, Inventarisasi Hutan dan
Pengembangan Informasi Sumber Daya Hutan.
d. Perencanaan dan Pengembangan Hutan
Fokus kegiatan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
Kehutanan, Koordinasi dan Pengendalian Perencanaan Pengelolaan
Hutan di 35 Kabupaten/Kota.
e. Rehabilitasi Perlindungan dan Konservasi Hutan
Fokus kegiatan Pengembangan Kawasan Pelestarian Alam Tahura KGPA
Mangkunegoro I, Pembangunan Kawasan Pelestarian Alam Kebun Raya
Baturraden, Rehabilitasi Pengelolaan dan Pengamanan Tahura KGPA
Mangkunegoro I (Pendampingan DAK Kehutanan).
f. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Deviosa Sumber Daya Alam
Fokus kegiatan Penatagunaan Hutan di 6 Kabupaten.
g. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Fokus kegiatan Perlindungan dan Pengamanan Hutan di 35
Kabupaten/Kota.
h. Pengelolaan dan pemanfaatan Kawasan Sumber Daya Hutan
Fokus kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Flora Fauna dan
Peningkatan Peran Serta Masyarakat di Bidang Kehutanan di 5
Kabupaten.
i. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan
Fokus kegiatan Pembangunan Daerah Penyangga Kawasan Konservasi
dan Pengendalian Pengelolaan Hutan Lindung di 11 Kabupaten,
Pengembangan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di 9
Kabupaten.
3. Energi dan Sumber Daya mineral
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 172
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Peningkatan SDM Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
Fokus kegiatan peningkatan kemampuan dan kapasitas tenaga teknis di
bidang energi dan sumber daya mineral melalui kegiatan bintek
pertambangan di 2 Kab. (Kab. Banjarnegara dan Kebumen), pembinaan
usaha pertambangan terhadap eks pengusaha tambang maupun PETI
dan penyusunan dokumen perencanaan tahun 2013 dan LKPJ Gubernur
Bidang ESDM serta terlaksananya sinergitas progam pembangunan dan
monev Bidang ESDM di 35 Kabupaten/Kota.
b. Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah
Fokus kegiatan penyusunan profil investasi, peningkatan promosi dan
kerjasama, pembinaan, pengawasan, penertiban dan pengendalian
usaha pertambangan dan air tanah (termasuk PETI dan pemanfaatan
air tanah tanpa ijin), pengembangan teknologi tepat guna, penataan
kawasan dan daerah resapan serta pemenuhan air baku di daerah
rawan kering dan identifikasi potensi sumber daya mineral dan air
tanah serta peningkatan pelayanan perijinan/rekomendasi usaha
pertambangan dan pemanfaatan air tanah, sehingga dapat
mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan
melalui pembangunan sumur bor daerah rawan kering 3 unit di Kab.
Purbalingga, Banyumas dan Magelang, penyediaan data potensi air
tanah dari survey geolistrik di 3 lokasi (Kabupaten Kendal, Grobogan
dan Batang), pembangunan sumur gali/pasak 22 unit di Kabupaten
Blora, Rembang, Pati, Kendal, Batang, Klaten dan Sukoharjo,
penyusunan peta konservasi air tanah di 3 CAT meliputi Kabupaten
Karanganyar, Boyolali, Kudus, Pati, Pekalongan dan Pemalang serta
antiklinorium Rembang, penanganan kebutuhan air baku pasca
bencana Gunung Merapi (Kab. Klaten), tersedianya 2 unit peralatan
pemotong batu dan grafir batu untuk peningkatan nilai tambah bahan
tambang di Kabupaten Purbalingga dan Kebumen.
c. Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 173
Fokus kegiatan peningkatan rasio elektrifikasi melalui pembangunan
jaringan listrik pedesaan (10 kms) di Kabupaten Cilacap, Kebumen,
Magelang, Pati dan Blora, pengembangan pembangkit energi alternatif
yaitu pembangunan 3 unit PLTMH di daerah terpencil di Kabupaten
Cilacap dan Pekalongan, Terbangunnya 1 Unit PLTS Komunal di
Banyumas dan 777 unit PLTS SHS di daerah terpencil (Kabupaten
Sragen, Wonogiri, Boyolali, Batang, Banyumas, Banjarnegara dan
Rembang), pengembangan desa mandiri energi melalui pengembangan
energi baru terbarukan yaitu pembangunan demplot biogas di 9
Kabupaten (Kabupaten Batang, Wonosobo, Banyumas, Kebumen,
Klaten, Pekalongan, Tegal, Brebes, Pemalang), demplot pengolahan
biofuel di 2 Kabupaten (Kabupaten Karanganyar dan Cilacap),
pemanfaatan biomassa di Kota Magelang, Identifikasi dan
pengembangan potensi gas rawa di (Kabupaten Magelang, Purworejo
dan Cilacap), pengembangan panas bumi melalui lelang 1 WKP Panas
Bumi Telomoyo, pelaksanaan wasdal usaha pertambangan panas bumi
di 4 WKP (Kabupaten Semarang, Pemalang, Brebes, Benyumas, Tegal,
Wonosobo, Banjarnegara), pengawasan manajemen dan operasional
ketenagalistrikan (captive power & EBT), wasdal jasa usaha penunjang
distribusi migas dan LPG, evaluasi dan penyusunan Rencana Umum
Ketenagalistrikan Daerah, penyusunan DED PLTMH di Pekalongan serta
audit energi gedung perkantoran Pemerintah Provinsi.
d. Pengembangan Mitigasi Bencana Alam dan Geologi
Fokus kegiatan meliputi pemetaan potensi mineral pasir di kawasan
Merapi, pemetaan daerah rawan bencana geologi vulkanik di 3
Kabupaten (Kabupaten Banyumas, Tegal dan Pemalang), tektonik di 3
Kabupaten (Kabupaten Cilacap, Kebumen dan Purworejo), geologi tata
lingkungan di 4 Kabupaten (Kabupataen Purworejo, Kebumen,
Temanggung dan Banjarnegara), geologi detail di 3 Kabupaten
(Kabupaten Purbalingga, Kebumen dan Purworejo) dan pemasangan
alat pantau (early warning system) pada daerah rawan longsor di 6
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 174
Kabupaten (Kabupataen Magelang, Wonosobo, Karanganyar, Brebes,
Sragen dan Wonogiri) serta sosialisasi dan pengawasan mitigasi
bencana alam geologi sebagai informasi untuk meningkatkan
kewaspadaan, kesiapan dan kapasitas masyarakat serta pemangku
kepentingan.
4. Pariwisata
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Dengan fokus kegiatan Pelaksanaan Promosi Pariwisata dalam negeri
dan Pelaksanaan promosi pariwisata di luar negeri melalui Roadshow
Sail Indonesia di Karimunjawa, Partisipasi pada Gebyar Wisata
Nusantara di Jakarta, temu bisnis table top di Surakarta dan Semarang
serta partisipasi pada event pariwisata di Malaysia, Singapura, Australia
dan China, untuk meningkatkan jaringan pasar dan promosi secara
lintas wilayah yang dititikberatkan pada karakteristik wisatawan guna
memberikan masukan pada produk, kualitas pelayanan dan promosi.
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Dengan fokus kegiatan Pengembangan Daya Tarik Wisata Unggulan
dan Pengembangan Potensi Keunikan Lokal Masyarakat dan Alam
menjadi atraksi wisata melalui Citra Pesona Wisata se-Jawa Tengah
(cipta award) 100 obyek, Festival Desa Wisata se-Jawa Tengah di 85
desa wisata dan Fasilitasi pengembangan destinasi pariwisata berbasis
desa wisata di 20 Desa Wisata, untuk pengembangan potensi sumber
daya wisata menjadi produk kolektif antar wilayah atau daerah,
peningkatan potensi keunikan lokal, budaya masyarakat dan alam
menjadi atraksi wisata termasuk kualitas produk, pengkayaan daya
tarik produk, peningkatan kualitas SDM pariwisata serta pengelolaan
manajemen produk pariwisata, peningkatan kualitas pelayanan bagi
wisatawan, pengembangan jaringan kemitraan dan kerjasama antar
kawasan wisata dengan perkuatan koordinasi, kerjasama antar institusi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 175
swasta dan lembaga pemerintah, antar wilayah, sektor, stakeholders
dan lembaga kepariwisataan serta swadaya masyarakat.
c. Program Pengembangan Kemitraan
Dengan fokus kegiatan Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan
Pariwisata Jawa Tengah melalui peningkatan jaringan kemitraan dan
kerjasama pariwisata antar pelaku antar daerah/wilayah di 9 Kabupaten
dalam rangka pengembangan jaringan kemitraan dan kerjasama antar
kawasan wisata dengan perkuatan koordinasi, kerjasama antar institusi
dan lembaga pemerintah, antar wilayah, sektor, stakeholders dan
lembaga Kepariwisataan serta Swadaya Masyarakat.
5. Kelautan dan perikanan
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Fokus kegiatan Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir melalui
pemberdayaan petambak garam 125 orang, wanita pesisir 225 orang
dan taruna pesisir 100 orang di 4 Kabupaten.
b. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Fokus kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Aktifitas Kelompok
Masyarakat Pesisir melalui pembinaan terhadap 12 kelompok pelestari
ekosistem pesisir di 6 Kabupaten dan operasi 10 kali.
c. Pengembangan Perikanan Tangkap
Fokus kegiatan Pengawasan, Pengendalian dan Pemulihan Sumberdaya
Perikanan dan Kelautan Pemulihan SDI tangkap di 6 Kabupaten;
Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana di 9 PPP;
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan melalui pendampingan 27
kelompok penerima bantuan kapal.
d. Pengembangan Perikanan Budidaya
Fokus kegiatan Revitalisasi Perikanan Budidaya Air Tawar dan Air Payau
melalui pengembangan komoditas unggulan di 9 Kabupaten/Kota;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 176
Pengembangan Sarana dan Prasarana Perbenihan dan Budidaya ikan
Air Tawar di 2 satker BPBIAT dan 4 satker BPBIAPL.
e. Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan
Fokus kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Teknologi Pengolahan
dan Pemasaran Produk Hasil Perikanan melalui gelar produk perikanan
5 kali pameran tingkat Jawa Tengah dan Nasional serta pengembangan
sentra pengolahan 4 lokasi.
f. Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Fokus kegiatan Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan melalui penanaman mangrove 300.000 batang, terumbu
karang 95 unit, tranplantasi karang 62 unit, penebaran benih di 5
Kabupaten/Kota.
6. Perdagangan
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
Program ini difokuskan untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas
sistem distribusi barang dan jasa untuk menjamin pemenuhan
kebutuhan pokok dan penting masyarakat melalui pengembangan
sarana dan sarana perdagangan, perkuatan kelembagaan usaha
perdagangan, pengintegrasian pasar lokal dan regional, peningkatan
pembudayaan penggunaan produksi dalam negeri, pemantauan dan
pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat, pengembangan
pasar di pedesaan, pengembangan kemitraan antara usaha skala kecil
dan menengah dengan usaha skala besar; serta peningkatan koordinasi
dan sinergitas program bidang perdagangan dalam negeri.
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.
Program ini difokuskan untuk mewujudkan : peningkatan ekspor non
migas Jawa Tengah melalui peningkatan dan perluasan akses pasar
luar negeri, pengembangan komoditi ekspor, pengendalian impor,
penerapan sistem manajemen mutu produk ekspor, pengujian dan
sertifikasi mutu komoditi ekspor.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 177
c. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan.
Program ini difokuskan untuk: meningkatkan tertib niaga, tertib ukur
dan kepastian berusaha dalam rangka perlindungan konsumen dan
pengawasan barang beredar melalui peningkatan pelayanan
kemeteorologian, peningkatan pengawasan barang beredar dan
fasilitasi pengembangan lembaga perlindungan konsumen dan
pengawasan barang beredar.
d. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional.
Program ini difokuskan untuk : (i) meningkatkan ekspor non migas
Jawa Tengah; melalui peningkatanan perluasan akses pasar luar negeri,
pengembangan komoditi ekspor, pengendalian impor, penerapan
sistem manajemen mutu produk ekspor, pengujian dan sertifikasi mutu
komoditi ekspor, (ii) meningkatkan kerjasama jaringan usaha dan
pangsa pasar luar negeri melalui pengembangan jaringan kelembagaan
ekspor, partisipasi dalam kerjasama multilateral, regional, bilateral,
market intelligence, peningkatan kerjasama dengan Atase Perdagangan
dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC).
e. Program Pemberdayaan Usaha Dagang Kecil dan Menengah (UDKM).
Program ini difokuskan untuk: mewujudkan kelembagaan usaha
perdagangan yang produktif dan mampu beradaptasi terhadap
perubahan global melalui peningkatan kemampuan kelembagaan
UDKM.
7. Industri
Program yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Difokuskan untuk untuk mengembangkan IKM dengan kinerja yang
efisien dan kompetitif serta memiliki ketergantungan rendah terhadap
bahan baku impor, melalui peningkatan diversifikasi produk, kualitas
infrastruktur industri, peningkatan mutu dan standarisasi produk,
perkuatan kelembagaan usaha IKM, peningkatan penggunaan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 178
kandungan lokal produk industri, pengembangan industri substitusi
impor dan pengembangan industri padat karya di pedesaan.
b. Program Penataan Struktur Industri.
Difokuskan untuk (i) mendorong terciptanya struktur industri yang kuat
antara industri hulu dan hilir melalui fasilitasi peningkatan jaringan
produksi, pengembangan informasi produk industri hulu dan hilir,
peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang industri,
pengembangan kemitraan usaha antara industri skala kecil dan
menengah dengan industri skala besar, fasilitasi pengembangan akses
bahan baku industri dan pelayanan teknis di bidang industri;
(ii) mewujudkan efisiensi industri unggulan di Jawa Tengah melalui
pengembangan klaster industri penghela dan klaster pendukung
lainnya, perkuatan kelembagaan klaster IKM dan fasilitasi kerjasama
pengembangan klaster industri; (iii) meningkatkan kemampuan IKM
dalam penerapan teknologi dan pengembangan rekayasa teknologi
melalui fasilitasi bimbingan dan penerapan teknologi, penerapan,
pengembangan SDM industri di bidang teknologi; dan
(iv) mengembangkan SDM industri yang berkualitas, profesional dan
mempunyai kemampuan teknis tinggi guna mendukung peningkatan
produktivitas industri; melalui penyelenggaraan pendidikan dan latihan,
bimbingan teknis, magang kerja dan bantuan peralatan produksi tepat
guna.
c. Program Pengembangan Sentra/Klaster Industri Potensial.
Difokuskan untuk untuk mewujudkan efisiensi industri unggulan melalui
klaster.
d. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
Difokuskan untuk meningkatkan kemampuan IKM dalam penerapan
teknologi dan pengembangan rekayasa teknologi melalui fasilitasi
bimbingan teknis dan pengembangan SDM industri dibidang teknologi,
pengembangan kerjasama, revitalisasi Unit Pelayanan Teknis dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 179
penerapan teknologi informasi serta peningkatan koordinasi dan
sinergitas program dibidang pengembangan teknologi industri.
e. Program Peningkatan SDM, Pelatihan dan Bantuan Peralatan Industri.
Difokuskan untuk mengembangkan SDM industri yang berkualitas,
profesional dan mempunyai kemampuan teknis tinggi guna mendukung
peningkatan produktivitas industri melalui penyelenggaraan pendidikan
dan latihan, bimbingan teknis, magang kerja, bantuan peralatan
produksi tepat guna dan peningkatan koordinasi dan sinergitas program
pengembangan industri.
8. Ketransmigrasian
Program yang akan dilaksanakan adalah Program Pengembangan
Wilayah Transmigrasi, dengan fokus kegiatan: Fasilitasi penyiapan,
penempatan dan pemantapan transmigrasi serta pelatihan bagi 900 calon
transmigran; Pemantauan transmigrasi pasca penempatan serta Fasilitasi
dan Koordinasi bidang ketransmigrasian.
Rencana Program dan Fokus Kegiatan dimaksud dijabarkan lebih
rinci dalam Matriks Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja
SKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
180
BAB VI
PENUTUP
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun
2012 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013, yaitu memasuki tahun
pertama tahap ketiga (tahun 2012-2013) dalam rangka mewujudkan “Masyarakat
Jawa Tengah yang Semakin Sejahtera, Mandiri, Berkemampuan dan Berdaya
Saing Tinggi”.
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 menjadi pedoman penyusunan Renja SKPD, Kebijakan Umum APBD
Provinsi Jawa Tengah (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
serta menjadi acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyusun RKPD.
Dalam rangka mengimplementasikan rencana program dan kegiatan yang
tertuang dalam RKPD, dipertimbangkan seluruh potensi pembiayaan yang ada,
baik yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, dunia usaha/swasta
dan masyarakat. Selanjutnya SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah secara konsisten mengupayakan tercapainya sasaran dan tujuan
pembangunan daerah sesuai dengan visi dan misi yang tercantum dalam RPJMD
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013. Selain itu SKPD juga menyusun Rencana
Kerja (Renja) dengan menggunakan prinsip-prinsip efisien, transparan, akuntabel
sesuai dengan standar kinerja yang telah ditentukan, memperhatikan penerapan
Standar Pelayanan Minimal dan Anggaran Responsif Gender.
Diharapkan kepada seluruh pemangku kepentingan dapat berpartisipasi
dalam pembangunan Jawa Tengah, sehingga visi pembangunan Jawa Tengah
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor
4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 yaitu “Terwujudnya Masyarakat Jawa
Tengah yang Sejahtera” dapat dicapai.
GUBERNUR JAWA TENGAH
BIBIT WALUYO