RKPD PERUBAHAN 2016

259
RKPD PERUBAHAN 2016 KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA

Transcript of RKPD PERUBAHAN 2016

Page 1: RKPD PERUBAHAN 2016

RKPD

PERUBAHAN 2016

KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA

Page 2: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD-P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah - Perubahan( RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun2016

B . I | 1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Secara Umum produk hukum yang mengatur Sistem perencanaan di Indonesiadikeluarkan oleh dua Kementrian yaitu kementrian Perencanaan PembangunanNasional ( Bappenas )dan kementrian dalam Negeri ( Kemendagri ),Undang – Undangnomor 25 tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan yang di keluarkan olehBappenas dan Peraturan Pemerintah No 08 tahun 2008 tentang Tahapan, tatacarapenyusunan,pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah.Merupakan dasar hukum terkait dengan perencanaan,yang secara tehnis dijabarkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010,tentangpelaksanaan peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan,tata carapenyusunan pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.RKPD Perubahan Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016 disusun melalui suatuproses perencanaan Pembangunan Daerah yang dimulai dari Forum SKPD,.Pelibatanseluruh pemangku kepentingan menjadi sangat penting dalam upaya meningkatkantransparansi, akuntabilitas, efektivitas, efisiensi dan keadilan dalam seluruh prosespenyusunan dokumen RKPD Perubahan ini.Penyusunan RKPD Perubahan Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016 ini akanmenjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan oleh seluruh Satuan KerjaPerangkat Daerah yang memuat rencana kerja, program dan indikator kegiatan yangbersifat terukur dan berorientasi pada pendekatan fungsi pembangunan. RKPDPerubahan tahun 2016 juga menjadi dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan

Page 3: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD-P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah - Perubahan( RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun2016

B . I | 2

Umum Anggaran APBD-Perubahan ( KUAP-APBD-P)tahun 2016, Prioritas dan PlafonAnggaran Sementara Perubahan ( PPAS-P) tahun 2016,dan Rencana Kerja AnggaranSKPD ( RKA-SKPD) tahun 2016, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahPerubahan ( RAPBD-P ) tahun 2016. serta dukungan program pembangunan baik yangbersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),AnggaranPendapatan dan Belanja provinsi ( APBD Provinsi) maupun investasi swasta danpartisipasi masyarakat.1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNANDasar Hukum Penyusunan RKPD Perubahan Kabupaten Musi Rawas UtaraTahun 2016 adalah sebagai berikut :1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (LembaranNegara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4287);2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RINomor 4421);3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintan Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700);5. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RINomor 5587) Sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 9 Tahun2015 Tentang Perubahan kedua Atas Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014

Page 4: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD-P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah - Perubahan( RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun2016

B . I | 3

Tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara RI Nomor 58 Tahun 2015,Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5679);6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan KeuanganDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 140, TambahanNegara Ri Nomor 4578);7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian danEvaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Orgnisasi Perangkat Daerah;9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman EvaluasiPenyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 19 Tahun 2008 Tambahan Lemb. Negara RI Nomor 4815);10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan TugasPembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20 ,Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 481);11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan , Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah ( Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, TambahanLembaran Negara RI Nomor 4817);12. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang WilayahNasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Tambahan LembaranNegara RI Nomor 4725);13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PeedomanPengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMengteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan atas PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah;

Page 5: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD-P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah - Perubahan( RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun2016

B . I | 4

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang PelaksanaanPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah;1.3. HUBUNGAN RKPD DAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYAHubungan RKPD Perubahan Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016 dengandokumen perencanaan lainnya adalah sebagai berikut :1. RKPD Perubahan dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)Dokumen RKPD Perubahan Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016 merupakanmasukkan bagi penyusunan prioritas RKP Tahun 2016 terutama menyangkut tujuandan sasaran pembangunan, prioritas program dan kegiatan, serta kerangkapendanaan melalui mekanisme musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional(Musrenbangnas). Keterkaitan RKPD Perubahan Tahun 2016 dan RKP Tahun 2016juga menyangkut sinergi dan sinkronisasi kebijakan Pemerintah Kabupaten MusiRawas Utara dan Kebijakan Pemerintah dalam mendukung Percepatan PencapaianTujuan Pembangunan Milenium (SDGs); Percepatan Penanggulangan Kemiskinandilakukan melalui peningkatan sinergi dan efektivitas program denganmenggunakan Basis data terpadu tahun 2015, dalam kerangka MasterplanPercepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI);Pelaksanaan MP3EI, serta Penigkatan Ketahanan Pangan dan Perluasan KesempatanKerja.2. RKPD Perubahan dan RKPD provinsi

Page 6: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD-P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah - Perubahan( RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun2016

B . I | 5

RKPD Perubahan Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016 tidak terlepas darisalah satu focus penjabaran RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 yangmencantumkan agenda penting yaitu : Ketertiban keamanan dan kualitas pelayanan publik Penanggulangan kemiskinan dan pengurangan pengangguran Pengembangan kawasan ekonomi dan Pariwisata Pendidikan dan Kesehatan Berstandar Nasional dan ASEAN (MEA) Nilai Tambah dan Perdagangan Komoditas Unggulan Pariwisata Berstandar Nasional dan ASEAN (MEA ) Produktivitas dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Perkebunan, Kelautan danPerikanan Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian Partisipasi Masyarakat serta Kerjasama dan Kemitraan Dalam Pencegahandan Penaggulangan Karhutla Kawasan / Klaster Industri Sebagai Simpul Industri Pengolahan Infrastruktur Strategis Pendukung KEK Kesiapan Sumsel Sebagai Tuan Rumah ASIAN GAMES 2018 Pengelolaan industri hilir hasil perkebunan dan pertambangan Perubahan iklim dan penanggulangan bencana alam

3. RKPD Perubahan dan dokumen RPJMD Kabupaten Musi Rawas UtaraKabupaten Musi Rawas Utara telah melaksanakan pilkada pertama dan sudah memilikiBupati terpilih definitif, sesuai dengan amanat UU nomor 23 tahun 2014 dan SuratEdaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/795/SJ Tanggal 4 Maret 2016 TentangPenyusunan RPJMD dan RKPD Tahun 2017

Page 7: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD-P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah - Perubahan( RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun2016

B . I | 6

Dokumen RKPD Perubahan Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016 merupakanpenjabaran yang lebih nyata,operasional dan terukur,dan merupakan pelaksanaantahun pertama pada Dokumen RPJMD tahun 2016- 2021 .4. RKPD Perubahan dan Dokumen RENJA SKPDRKPD Perubahan merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA)SKPD yang memuat kebijakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok danfungsi setiap SKPD yang dikoordionasikan melalui Forum SKPD. Sebagai bagian darilangkah pembaharuan dalam penyusunan RKPD Perubahan Tahun 2016 dan RENJASKPD, setiap program dan kegiatan yang tercantum dalam RKPD Perubahan Tahun2016 dan RENJA SKPD Tahun 2016 harus memperlihatkan dokumen-dokumenperencanaan baik RPJP , RPJMD, maupun dokumen perencanaan Provinsi danNasional.5. RKPD Perubahan dan dokumen KUAP - PPASPRKPD Perubahan Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016 merupakan landasanPemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara dalam penyusunan rancangan KebijakanUmum APBD-Perubahan (KUA-P) dan rancangan Prioritas Plafon AnggaranSementara Perubahan (PPAS-P) tahun 2016.1.4 MAKSUD DAN TUJUANMaksud penyusunan RKPD Perubahan Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016adalah memberikan pedoman dan arah pembangunan bagi seluruh Satuan KerjaPerangkat Daerah dalam mendukung terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaranpembangunan Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016-2021Tujuan penyusunan RKPD Perubahan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 adalahsebagai berikut :

Page 8: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD-P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah - Perubahan( RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun2016

B . I | 7

1. Menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Musi Rawas UtaraTahun 2016-2021 dalam program dan kegiatan pembangunan yang rinci, terarah,terukur dan dapat dilaksanakaan pada Tahun 2016;2. Menyediakan satu acuan bagi DPRD Kabupaten Musi Rawas Utara, seluruh SatuanKerja Perangkat Daerah, Pemerintah Desa/Kelurahan di Kabupaten Musi RawasUtara dalam menentukan prioritas program dan kegiatan Tahun 2016 yang akandibiayai dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN;3. Menjadi pedoman dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum APBDPerubahan (KUA-P), rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Perubahan(PPAS-P) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan(APBD-P) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016;4. Memperkuat koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi pembangunan baikantar SKPD, antara Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara dengan PemerintahProvinsi Sumatera Selatan, dan antara Pemerintah Kabupaten Musi Rawas utaradengan Pemerintah;5. Menyedikan tolak ukur untuk menilai dan mengevaluasi kinerja setiap SKPDdilingkungan Kabupaten Musi Rawas Utara;6. Menciptakan iklim pemerintahan yang parsitipatif, responsif, dan kondusif dalammelaksanakan pembangunan yang berkelanjutan ;7. Menjadi acuan dalam pengembangan kerjasama dan kemitraan antara PemerintahKabupaten Musi Rawas Utara, swasta dan masyarakat.1.5 SISTEMATIKA RKPD PerubahanRencana kerja pemerintah daerah Perubahan (RKPD-P) kabupaten musirawas Utara tahun 2016 disusun berdasarkan permendagri nomor 54 tahun 2010tentang pelaksanakan peraturaran pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang

Page 9: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD-P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah - Perubahan( RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun2016

B . I | 8

tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencanapembangunan daerah dengan sistematika sebagai berikut:I. PENDAHULUANBab ini membuat tentang (1) latar belakang, (2)dasar hukumpenyusunan, (3) hubungan RKPD dengan dokumen perencanaanlainnya,(4) maksud dan tujuan , dan(5) sistematika RKPD.

II. KONDISI UMUM DAERAH DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPDTAHUN 2015 DAN CAPAIAN KINERJA TENTANG PENYELENGGARAANPEMERINTAHANBab ini memuat tentang (1) Kondisi Umum Daerah Kabupaten MusiRawas Utara , (2) Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPDsampai Tahun 2015 dan Realisasi RPJMD, (3) PermasalahanPembangunan Daerah Kabupten Musi Rawas Utara.III. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAHBab ini memaparkan rancangan kerangka ekonomi daerah besertakerangka keuangan yang mencakup kondisi ekonomi daerah tahun 2015,perkiraan tahun 2016, tantangan & prospek perekonomian daerah tahun2017.IV. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSIRAWAS UTARA TAHUN 2016

Page 10: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD-P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah - Perubahan( RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun2016

B . I | 9

Bab ini menguraikan (1) Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah, (2)Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah.V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH KABUPATENMUSI RAWAS UTARA TAHUN 2016Bab ini memuat rincian program dan kegiatan pokok SKPD tahun rencanadengan indikator kinerja yaitu capaian program daerah, keluarankegiatan, hasil kegiatan disertai pagu indikatifnya.

VI. PENUTUPSekapur sirih Bupati Musi Rawas Utara tentang Visi Misi RPJMDKabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016 – 2021.

Page 11: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 1

B.II.1

BAB II

Kondisi Umum Daerah Dan Evaluasi HasilPelaksanaan RKPD Tahun 2015 Dan Capaian Kinerja

Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan

2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

2.1.1. Aspek Geografi

A. Luas dan Letak WilayahKabupaten Musi Rawas Utara terletak di ujung barat wilayah ProvinsiSumatera Selatan dan merupakan Daerah Otonomi Baru hasil pemekaran dariKabupaten Musi Rawas berdasarkan UU Nomor 16 tahun 2013. Luas wilayahKabupaten Musi Rawas Utara mencapai 6.008,55 km². Secara administratif,Kabupaten Musi Rawas Utara membawahi tujuh kecamatan dan 89 desa.Kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Karang Dapo, Karang Jaya, Nibung,Rawas Ilir, Rawas Ulu, Rupit, dan Ulu Rawas. Ibukota Kabupaten Musi RawasUtara terletak di Muara Rupit, Kecamatan Rupit.Secara geografis, Kabupaten Musi Rawas Utara terletak antara102°4’0’’ BT-103°22’13’’ BT dan 2°19’15’’ LS-3°6’30’’ LS. Berikut bataswilayah Kabupaten Musi Rawas Utara: Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sarolangun, ProvinsiJambi Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Musi Banyuasin, ProvinsiSumatera Selatan Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas, ProvinsiSumatera Selatan Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lebong, ProvinsiBengkulu

Page 12: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 2

B.II.2

B. Kondisi TopografiHasil analisis peta topografi Kabupaten Musi Rawas Utaramenunjukkan bahwa kondisi topografi Kabupaten Musi Rawas Utara cukupbervariasi yang terdiri dari pegunungan, perbukitan dan dataran. Hampir30% dari luas wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara di sebelah barattermasuk deretan Pegunungan Bukit Barisan yang memanjang dari ujungProvinsi Nangroe Aceh Darussalam sampai ujung Provinsi Lampung.Pegunungan Bukit Barisan melintasi sebagian Kecamatan Ulu Rawas danKecamatan Karang Jaya di Kabupaten Musi Rawas Utara. Kemiringan lereng didaerah ini mencapai lebih dari 40% sehingga dikategorikan sebagaipegunungan dengan akses jalan yang relatif sulit untuk dilalui.Bagian tengah Kabupaten Musi Rawas Utara merupakan daerahdataran dengan kemiringan lereng kurang dari 25%. Terdapat dua sungaibesar dan beberapa anak sungai yang mengalir di daerah ini sehingga banyakmenghasilkan bentukan-bentukan fluvial. Daerah dataran ini mencapaihampir 50% dari luas wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara di bagian tengah.Topografi wilayah di bagian timur Kabupaten Musi Rawas Utara merupakanperbukitan dengan kemiringan lereng berkisar antara 25% sampai dengan40% dan elevasi antara 75 meter sampai 125 meter di atas permukaan air laut(dpal). Kondisi topografi tersebut sebagian besar terbentang di KecamatanNibung dan Kecamatan Rawas Ilir.C. Kondisi KlimatologiBerdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan dan HortikulturaKabupaten Musi Rawas dalam rentang waktu tujuh tahun terakhir, reratacurah hujan di Kabupaten Musi Rawas Utara cukup tinggi. Curah hujan rata-rata bulanan di Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2007-2013 cenderungfluktuatif. Curah hujan mulai naik pada bulan Oktober dan mencapai titikmaksimum pada bulan Januari. Curah hujan sempat mengalami penurunan di

Page 13: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 3

B.II.3

bulan Februari dan naik lagi di bulan Maret. Setelah itu curah hujanberangsur-angsur mengalami penurunan hingga akhirnya mencapai titikminimum pada bulan Agustus.Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson, tipe iklim diKabupeten Musi Rawas Utara termasuk dalam tipe iklim A atau tipe iklim yangsangat basah. Hal ini merujuk pada hasil perhitungan nilai Q yang merupakanperbandingan rerata bulan kering dengan rerata bulan basah selama tahun2007-2013. Nilai Q sebesar 0,03 menunjukkan bahwa curah hujan yang turundi Kabupaten Musi Rawas Utara tergolong tinggi dengan jumlah bulan basahmencapai 9-12 setiap tahunnya, sementara bulan kering hanya satu ataubahkan tidak ada setiap tahunnya. Intensitas hujan rata-rata mencapai 222mm/bulan.Sementara itu, hasil klasifikasi iklim menurut Oldeman yangdidasarkan pada zona agroklimat atau iklim pertanian menunjukkan bahwatipe iklim di Kabupaten Musi Rawas Utara termasuk dalam zona tipe iklim C1dengan rerata bulan basah mencapai enam dan rerata bulan kering hanyasatu. Tipe iklim C1 ini cocok diterapkan untuk tanaman padi satu kali panendan palawija dua kali panen.D. Kondisi GeologiKondisi geomorfologi Kabupaten Musi Rawas Utara secara garis besarterbagi atas tiga kenampakan morfologi, yaitu Pegunungan Bukit Barisan disebelah barat, Dataran Rendah Fluvial di bagian tengah dan PerbukitanLipatan di bagian timur. Pegunungan Bukit Barisan ini disusun oleh tigakenampakan morfologi yaitu: Cuesta, Perbukitan Terkikis dan Kipas Alluvial.Secara geologi, Pegunungan Bukit Barisan ini didominasi oleh batuan-batuanberumur tersier, diantaranya adalah dari Formasi Hulusimpang, FormasiKasiro dan Papanbetupang. Selain itu, ditemui juga batuan tua berumur Kapurdan Jura diantaranya adalah dari Formasi Peneta dan Formasi Rawas.

Page 14: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 4

B.II.4

Secara setempat juga muncul batuan terobosan Granit dan Andesit, baik yangberumur tersier maupun pra-tersier. Dataran Rendah Fluvial tersusun atasbatuan berumur Kuarter yaitu Formasi Kasai, Endapan Aluvial dan EndapanRawa. Di daerah dataran ini juga ditemui batuan terobosan seperti Andesit,Diorit dan Granit. Perbukitan lipatan tersusun oleh batuan tersier dariFormasi Muara Enim dan Formasi Air Benakat. Keduanya muncul secaraberselang seling mengikuti tubuh antiklin dan sinklin. Selain itu juga ditemuiEndapan Aluvial sungai dan Endapan Rawa.Pola aliran sungai (drainage pattern) merupakan tipe dendritic, trellishingga rectangular. Pola aliran trellis berarti sangat dipengaruhi oleh strukturgeologi yang berupa lipatan (antiklin dan sinklin) dengan perpotongan sungaiyang mendekati tegak lurus, sedangkan pola aliran rectangular sangatdipengaruhi oleh kekar (retakan) yang berarah barat laut-tenggara dan baratdaya-timur laut. Pola aliran sungai di Kabupaten Musi Rawas Utara umumnyaberarah barat daya-timur laut dan barat laut-tenggara.Kondisi struktur geologi Kabupaten Musi Rawas Utara berupa strukturlipatan antiklin dan sinklin yang berarah barat laut – tenggara, dan beberapaberarah barat daya – timur laut. Struktur sesar dan sekar umumnya memilikikelurusan barat daya – timur laut dan barat laut – tenggara. Kondisi strukturgeologi yang demikian disebabkan oleh pergerakan lempeng Samudera Hindiake arah timur laut dengan kecepatan rata-rata 6 cm/tahun yang menunjam kebawah Lempeng Eurasia. Pergerakan ini menghasilkan sistem sesar Sumaterayang dikenal dengan Patahan Semangko membentang dari utara hinggaselatan Pulau Sumatera dengan kelurusan barat laut–tenggara dan gerakanrelatif menganan (dekstral). Patahan semangko ini masihaktif hingga saat ini.

Page 15: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 5

B.II.5

E. Kondisi HidrologiKondisi Hidrologi Kabupaten Musi Rawas Utara dapat berupa airpermukaan dan air bawah permukaan (air tanah). Sumber air permukaanyang ada di kabupaten ini adalah Sungai Rawas, Sungai Rupit, Danau Raya danDanau Merung. Selain digunakan untuk kepentingan irigasi, sungai-sungai diMusi Rawas Utara juga menjadi sumber air, sarana transportasi dan fungsidomestik rumah tangga.Sungai Rawas memiliki hulu di Kecamatan Ulu Rawas dengan debitrata-rata 123,87 m³/detik, sedangkan Sungai Rupit melewati KecamatanRupit dan Karang Jaya dengan debit rata-rata 54,64 m³/detik. Kondisi air diSungai Rawas dan Rupit masuk dalam kategori tercemar ringan. Danau Rayayang terletak di Kecamatan Rupit selain berfungsi untuk irigasi, jugadirencanakan akan menjadi objek wisata. Danau Merung merupakan danauyang digunakan sebagai sarana irigasi untuk mengairi areal persawahan diKecamatan Rawas Ilir dan Kecamatan Rupit. Potensi air tanah di Musi RawasUtara didominasi oleh air tanah langka dengan luas wilayah 2.934 Ha danakuifer produktif sedang dengan penyebaran seluas 1.059 Ha. Akuifer jenisproduktif sedang yang menjadi sumber air paling baik tersebar di KecamatanKarang Dapo, Karangjaya bagian tenggara, Rawas Ilir bagian barat, Rupitbagian timur dan sedikit dari wilayah Nibung.F. Pemanfaatan LahanLahan di Kabupaten Musi Rawas Utara paling banyak dimanfaatkansebagai perkebunan campuran, yakni seluas 3.516,47 km² atau mencapai58,5% dari total luas lahan kabupaten dan tersebar di seluruh kecamatan.Lahan terbangun untuk permukiman hanya seluas 33,91 km² atau 0,56%dengan mayoritas permukiman berada di Kecamatan Nibung. Kecamatan UluRawas memiliki luasan lahan terbangun yang paling kecil dibandingkankecamatan lain. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi topografi dan geomorfologi

Page 16: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 6

B.II.6

wilayah yang relatif lebih terjal dibanding kecamatan lain sehinggapermukiman kurang berkembang disana. Sementara itu, 1.731,24 km² atau28,82% lahan di Kabupaten Musi Rawas Utara ini masih berupa hutan, baikhutan lindung maupun hutan lahan kering sekunder. Keberadaan tanahterbuka dan semak belukar masih relatif luas, hal ini menandakan masihbanyak lahan yang belum diolah dan dimanfaatkan.Penggunaan lahan di Kabupaten Musi Rawas Utara ditentukan jugadari kondisi tanahnya. Terdapat tujuh jenis tanah di Kabupaten Musi RawasUtara. Tanah podsolik merupakan jenis tanah terluas (49,55% dari luaskabupaten) dan tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Musi RawasUtara. Secara lengkap, jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Musi RawasUtara meliputi Aluvial, Litosol, Asosiasi Latosol, Regosol, Podsolik, AsosiasiPodsolik, dan Komplek Podsolik. Tanah aluvial cocok digunakan untuktanaman padi dan palawija, sedangkan podsolik baik untuk tanaman padisawah, padi ladang dan karet.G. Sumber Daya MineralSecara geologi, daerah Musi Rawas Utara memiliki potensi sumberdaya mineral yang besar,khususnya mineral logam. Data dari Badan Geologi Kementerian ESDMmenunjukkan daerah Musi Rawas Utara memiliki cadangan mineral stategisberupa emas, perak, tembaga, besi, seng, dan timbal.

a. Mineral Logam

Mineral logam dipengaruhi oleh banyaknya batuan terobosan(intrusi) yang berkaitan dengan aktivitas magmatik dan hidrothermal sertabanyaknya struktur geologi berupa kekar dan sesar. Pada peta geologiterlihat ada beberapa jenis batuan terobosan yang ada di Musi RawasUtara, yaitu Andesit (Tman), Granit (Tpgr & Kgr), Diorit (Tmdi) dan Dasit(Tmda). Struktur geologi berupa sesar dan kekar sangat dominan di daerahMusi Rawas Utara bagian timur ini.

Page 17: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 7

B.II.7

Asosiasi antara batuan terobosan dan struktur-struktur geologi inimenghasilkan cebakan-cebakan mineral logam, baik berupa emas, perak,tembaga, besi, timah hitam dan seng. Secara geologi endapan mineral yangada di daerah ini termasuk jenis epithermal dan porfiri yang dicirikandengan adanya batuan terobosan/intrusi hipabisal seperti Andesit-Basalt,Andesit-Diorit, Dasit dan batuan plutonik seperti Granit dan Granodiorit.Selain batuan terobosan, keberadaan mineral logam di daerah ini juga adayang terendapkan oleh aktivitas fluvial Sungai Rawas di masa lampau.b. Mineral Non-Logam

Mineral bukan logam atau bahan galian industri adalah bahan galiandi luar mineral logam, radioaktif, minyak, gas bumi dan batubara yangumumnya mempunyai kegunaan langsung untuk berbagai industri tanpabanyak memerlukan proses pengolahan yang rumit. Dalam PP No. 27/1980mengenai penggolongan bahan galian maka mineral bukan logam initermasuk bahan galian golongan C.Formasi-formasi batuan yang terdapat di daerah penyelidikan yangmempunyai hubungan dengan keterdapatan mineral non logam (non

metallic mineral bearings formation) adalah sebagai berikut: Formasi HuluSimpang (Tomh), Formasi Muara Enim (Tmpm), Formasi Kasai (QTk) danIntrusi Andesit. Masing-masing formasi tersebut yang dapat menjadikomoditi mineral bukan logam seperti Feldstat, Andesit, Endapan Pasir danPasir Vulkanik, Lempung dan Kayu terkersikkan.H. Wilayah Rawan BencanaKabupaten Musi Rawas Utara yang terletak di pantai barat PulauSumatera memiliki kondisi geografis yang sebagian berbukit, lembah dandilewati sungai sehingga menjadikan beberapa kawasan di Rencana Kerja

Page 18: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 8

B.II.8

Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2017kabupaten ini masuk dalam kawasan rawan bencana seperti gempa bumi,banjir, kebakaran hutan, longsor dan kekeringan.a. GempaSecara geografis Kabupaten Musi Rawas Utara berada cukup dekatdengan kedua sumber utama gempa di Sumatera. Jika dilihat dari jarakkabupaten Musi Rawas Utara dari zona pertemuan lempeng di barat pulauSumatera adalah sekitar 425 km, sedangkan jarak dari zona patahanSumatera adalah sekitar 90 km. Kabupaten ini juga bersebelahan denganProvinsi Bengkulu yang juga memiliki risiko gempa yang tinggi dan salahsatu yang terkenal adalah gempa di Pulau Enggano.b. BanjirBanjir merupakan salah satu bencana yang ada di Kabupaten MusiRawas Utara. Kejadian banjir sangat ditentukan oleh kondisi hidrologi,karena dapat memprediksi risiko kejadian banjir yang akan terjadi. Dalambeberapa tahun terakhir diketahui telah terjadi beberapa kali banjir didaerah ini, diakibatkan meluapnya Sungai Rawas maupun Sungai Rupit.Daerah terdampak banjir umumnya berada di daerah pertemuan antaraSungai Rawas dan Sungai Rupit, serta di sepanjang aliran kedua sungaitersebut. Dari data RTRW Kabupaten Musi Rawas tahun 2011 (sebelumpemekaran), kecamatan yang memiliki risiko tinggi terkena banjirdiantaranya adalah Kecamatan Rupit, Kecamatan Karang Dapo, KecamatanRawas Ulu dan Kecamatan Rawas Ilir. Sementara itu, untuk risiko banjirsedang berada di Kecamatan Ulu Rawas dan Kecamatan Karang Jaya danKecamatan Nibung.

Page 19: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 9

B.II.9

c. Kebakaran Hutan

Kabupaten Musi Rawas Utara mempunyai kawasan hutan yang luasdan berdasarkan data banyak terjadi kasus kebakaran hutan di wilayah ini.Penyebab kebakaran hutan dimungkinkan karena suhu ataupunulahmanusia. Berdasarkan data indeks kerawanan bencana yang dibuat olehBNPB, abupaten Musi Rawas Utara dikategorikan sebagai zona merah yangartinya berisiko tinggi mengalami kebakaran hutan. Masalahkebakaran dibeberapa kawasan hutan di Kabupaten Musi Rawas Utara ditandai denganperkembangan titik api (hotspot) teramati yang tersebar di berbagaikawasan hutan.d. Longsor

Kawasan TNKS yang terletak di bagian barat memiliki kemiringanlereng lebih dari 40% sehingga peka terhadap erosi. Faktor lain yangmenyebabkan bencana longsor adalah curah hujan dan jenis tanah. Hal iniharus menjadi perhatian terutama di musim penghujan dimana curahhujan yang tinggi dapat menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah ataupunlongsor. Gerakan tanah disini dapat berupa longsor maupunberupaamblesan. Dalam hal amblesan, umumnya terjadi di daerah denganjenis tanah yang banyak mengandung lempung atau tanah liat, atau padadaerah rawa-rawa.e. Kekeringan

Berdasarkan data indeks bencana BNPB, diketahui bahwa KabupatenMusi Rawas Utara termasuk dalam risiko kekeringan sedang. Perlu adanyakewaspadaan dari masyarakat dan pemerintah dengan melakukanpengelolaan dan konservasi sumber air untuk mengantisipasi bencanatersebut.

Page 20: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 10

B.II.10

2.1.2. Aspek Demografi

A. Perkembangan Jumlah Penduduk

Penduduk mempunyai fungsi sebagai obyek sekaligus subyek dalampembangunan suatu daerah. Dalam konteks pengembangan wilayah,penduduk berperan sebagai obyek karena menjadi sasaran utamapembangunan, sedangkan berperan sebagai subyek karena menjadipelaku/pelaksana pembangunan. Peranan krusial penduduk adalah sebagaisumber daya yang bertugas untuk mengelola dan memanfaatkan sumber dayayang ada di wilayahnya secara bijaksana dan berkelanjutan.Laju pertumbuhan penduduk Musi Rawas Utara antara tahun 2004-2013 sebesar 2%, sedangkan rata-rata pertumbuhan penduduknya adalahsebesar 1,67%. Pada tahun 2004, jumlah penduduk Kabupaten Musi RawasUtara adalah sebesar 151.774 sedangkan pada tahun 2013 telah meningkatmenjadi 177.800 jiwa.Jumlah penduduk terbanyak pada tahun 2013 adalah Kecamatan Rupitsebanyak 33.163 jiwa dan paling sedikit ada di Kecamatan Ulu Rawas yaitu11.305 jiwa. Kecamatan Rupit memiliki tingkat aksesibilitas tinggi karenadilewati oleh jalan lintas tengah Sumatera dan diapit 2 (dua) sungai. Letakyang strategis dan tingkat aksesibilitas tinggi membuat jumlah penduduk diRupit paling tinggi. Sementara itu, kondisi geografi Kecamatan Ulu Rawasyang memiliki kelerengan lebih dari 40% dan terdapat Taman NasionalKerinci Seblat menjadi hambatan untuk berkembangnya permukimanB. Proyeksi Jumlah Penduduk

Perhitungan proyeksi penduduk di Kabupaten Musi Rawas Utaradidasarkan data penduduk tiap kecamatan sebelum pemekaran tahun 2004-2013. Proyeksi jumlah penduduk di Kabupaten Musi Rawas Utaramenunjukkan jumlah penduduk di tahun 2015 akan berjumlah 182.728 jiwa,195.729 jiwa (2020), dan 209.655 jiwa (2025). Hasil proyeksi menunjukkan

Page 21: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 11

B.II.11

bahwa Kecamatan Rupit dan Rawas Ilir akan memiliki penduduk palingbanyak di masa yang akan datang. Penduduk Kecamatan Rawas Ilir akanberjumlah 43.595 jiwa dan Kecamatan Rupit sebesar 41.474 jiwa di tahun2025. Hal tersebut berbeda dengan kondisi eksisting dimana jumlahpenduduk terbanyak Kabupaten Musi Rawas Utara di Kecamatan Rupit.Proyeksi penduduk di Musi Rawas Utara dapat menjadi dasar pemerintahuntuk memperhitungkan fasilitas apa saja yang harus dibangun agarkebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.C. Kepadatan dan Sebaran Penduduk

Kepadatan penduduk di Musi Rawas Utara pada tahun 2014 mencapai31 jiwa/km2. Kecamatan yang memiliki kepadatan tertinggi adalahKecamatan Rupit yaitu 97 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Ulu Rawashanya 8 jiwa/km2. Kepadatan penduduk yang tidak merata di Musi RawasUtara membuat kegiatan ekonomi akan terpusat di beberapa lokasi seperti diRupit dan Rawas Ulu. Kepadatan penduduk di Kecamatan Rupit yang tinggiharus mendapatkan perhatian karena bencana banjir sering terjadi di daerahtersebut.Persebaran penduduk dapat dilihat dari dua aspek yaitu wilayah(perkotaan dan perdesaan) dan administratif. Data sensus penduduk tahun2010 menunjukkan bahwa 92% penduduk di Musi Rawas Utara tinggal diwilayah perdesaan dan hanya 8% yang di perkotaan. Wilayah perkotaan diKabupaten Musi Rawas Utara hanya terdapat di Kecamatan Rupit dan RawasUlu. Persebaran penduduk di Musi Rawas Utara relative merata, KecamatanRupit memiliki persentase tertinggi yaitu 19% dan paling rendah KecamatanUlu Rawas yang hanya 6%.

Page 22: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 12

B.II.12

D. Struktur Penduduk

1. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk laki-laki di Musi Rawas Utara lebih banyak dibandingkanpenduduk perempuan padatahun 2014, yaitu 96.370 jiwa penduduk laki-laki dan 90.514 jiwa perempuan. Sex ratio di Kabupaten Musi Rawas Utarayaitu 1,06 dengan sex ratio paling tinggi yaitu 1,12 di Kecamatan Nibungdan paling rendah yaitu 1,03 di Kecamatan Rupit. Hal ini dapat menjadipotensi pembangunan untuk Kabupaten Musi Rawas Utara karena tenagaproduktif untuk kegiatan pembangunan relatif banyak.2. Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia

Pada tahun 2014, diketahui bahwa persentase penduduk usiaproduktif (15-65 tahun) mencapai 75% dari total penduduk. Usia 0-14tahun hanya mencapai 20,89% dan penduduk usia lebih dari 65 tahunsebesar 3,83%. Struktur penduduk di Kabupaten Musi Rawas Utara adalahstruktur sedang. Banyaknya jumlah penduduk usia produktif merupakanpotensi Kabupaten Musi Rawas Utara karena dapat menjadi tenaga kerjauntuk pembangunan. Rendahnya jumlah penduduk usia tidak/belumproduktif dibandingkan usia produktif menandakan angka ketergantunganyang rendah, sehingga beban yang harus ditanggung oleh penduduk usiaproduktif relatif rendah dan pembangunan dapat berjalan dengan baik.3. Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat di Kabupaten MusiRawas Utara pada tahun 2014 adalah tamat SD/sederajat denganpersentase yaitu mencapai 33% dari total penduduk yang ada. Pendidikantertinggi lainnya yang ditamatkan oleh penduduk di kabupaten ini adalah

Page 23: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 13

B.II.13

belum tamat SD (21%), lulusan SMP/sederajat (13%) dan lulusanSMA/sederajat (12%) sementara 19% belum pernah mengenyampenddidikan sama sekali. Masih banyaknya penduduk yang tidakbersekolah serta minimnya penduduk yang melanjutkan pendidikanmenengah menunjukkan masih kurangnya kualitas SDM masyarakat diKabupaten Musi Rawas Utara, sehingga berdampak terhadappembangunan daerah.4. Penduduk Berdasarkan Lapangan Usaha

Mata pencaharian utama masyarakat Musi Rawas Utara adalah petani,terutama untuk komoditas karet dan sawit. Persentase penduduk yangbekerja di sektor pertanian mencapai 81,37%, sedangkan perdaganganmenempati terbanyak ke-2 yaitu 7,16%. Kegiatan ekonomi masyarakatmasih didominasi sector primer. Komoditas sawit dan karet merupakankomoditas utama dalam kegiatan ekonomi masyarakat.5. Penduduk Menurut Agama

Komposisi penduduk menurut agama di Kabupaten Musi Rawas Utaradidominasi oleh pemeluk agama Islam dengan persentase mencapai99,10%. Pemeluk agama lainnya terdiri dari agama Hindu 0,54%, Kristen0,31%, Katholik 0,04%, Konghucu hanya 0,01% dan Budha 0,002%. AgamaIslam menjadi mayoritas karena sebagian besar masyarakat di Sumaterabagian Selatan berasal dari rumpun Melayu yang menganut agama Islam.Agama Hindu menjadi pemeluk terbesar kedua di Musi Rawas Utara karenabanyaknya transmigran dari Pulau Bali di Musi Rawas Utara, terutama diKecamatan Nibung.

Page 24: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 14

B.II.14

E. Kelahiran

1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)

Angka Kelahiran Kasar menunjukkan banyaknya kelahiran di suatuwilayah pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahunyang sama. Jumlah kelahiran hidup tertinggi terdapat di Kecamatan RawasIlir dengan 536 kelahiran hidup dan terendah di Kecamatan Ulu Rawasyaitu 223 kelahiran hidup. Angka kelahiran kasar tertinggi yaitu diKecamatan Nibung dengan 19,65 sedangkan yang terendah di KecamatanRupit dengan 10,24.2. Anak Lahir Hidup dan Masih Hidup

Anak Lahir Hidup (ALH) adalah semua anak yang waktu lahirmemperlihatkan tanda-tanda kehidupan walaupun sesaat, seperti adanyadetak jantung, bernafas, menangis dan tanda-tanda kehidupan lainnya.Data menunjukkan bahwa semakin tua usia wanita semakin banyak anakyang dilahirkan hidup, sedangkan semakin muda semakin sedikit. ALHpaling tinggi di Kecamatan Ulu Rawas, yaitu dengan angka 2,51 danterendah di Kecamatan Nibung yang hanya 1,82. Angka anak masih hiduppaling tinggi terdapat di Kecamatan Ulu Rawas yaitu 2,06 dan palingrendah di Kecamatan Nibung yaitu 1,75. Semakin matang usia wanita makasemakin tinggi angka rata-rata anak yang masih hidup dan sebaliknya3. Rasio Anak dan Perempuan

Rasio anak dan perempuan adalah perbandingan antara anak dibawah usia lima tahun dengan jumlah penduduk perempuan usia produktif(15-49 tahun) di suatu wilayah dan waktu tertentu. Rasio anak danperempuan tertinggi di Kecamatan Nibung yaitu 35,25 sedangkan yangpaling rendah di Kecamatan Karang Jaya yaitu 23,75. Angka 35,25menunjukkan bahwa terdapat 36 anak balita (0-4 tahun) dari setiap 100

Page 25: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 15

B.II.15

penduduk perempuan usia produktif (15-49 tahun). Angka tersebut relatiftinggi karena satu dari tiga perempuan produktif sudah mempunyai anakdan mengindikasikan tingkat fertilitas yang masih cukup tinggi karenamasih besarnya jumlah anak balita.F. Migrasi

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetapdari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasiinternal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Selama tahun2010 hingga 2014, jumlah migrasi masih di Kabupaten Musi Rawas Utaramemiliki kecenderungan meningkat. Pada tahun 2014, terdapat 218penduduk yang masuk ke kabupaten ini. Salah satu factor banyaknya migrasimasuk dikarenakan terdapat beberapa desa transmigran di KecamatanNibung seperti Karya Makmur, Bumi Makmur, Sumber Sari, dan Jadi Mulya.G. Etnik

Suku asli yang mendiami Kabupaten Musi Rawas Utara adalah SukuRawas yang tersebar di sekitar Musi Rawas. Beberapa suku Anak Dalam yangmasih sering berpindah-pindah tempat tinggalnya, sehingga PemerintahKabupaten Musi Rawas Utara mencoba memfasilitasi ke dalam KomunitasAdat Terpencil (KAT) dengan membuatkan rumah tinggal permanen. Adanyafasilitas ini diharapkan suku Anak Dalam tidak berpindah-pindah dari satuhutan ke hutan yang lain hingga lintas batas administrasi Kabupaten.Berdasarkan data Potensi Desa tahun 2011 terdapat dua suku besar yangmendiami Kabupaten Kabupaten Musi RawasUtara yaitu Suku Rawas danSuku Jawa.Suku Rawas hampir merata mendiami di setiap desa di kecamatan–kecamatan, sementara suku Jawa banyak tersebar di Kecamatan Nibung,dikarenakan daerah Nibung merupakan daerah transmigrasi khususnya dariPulau Jawa. Ada lima desa yang terdiri atas suku Jawa di Kecamatan Nibung.

Page 26: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 16

B.II.16

Penduduk asli dan suku Jawa dapat hidup berdampingan. Sementara di DesaRawas Ilir terdapat total 13 desa, namun hanya 11 desa yang terdata didiamioleh suku Rawas. Komunitas suku Anak Dalam cenderung tertutup dengankomunitas di luar mereka dan beberapa suku Anak Dalam masih seringberpindah-pindah. Pemerintah setempat sebelumnya (Musi Rawas)melakukan pendataan untuk Komunitas.KAT ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah Musi Rawas Utara,seperti pemberian bantuan perumahan yang layak bagi KAT agar mereka mauhidup menetap, pemberian bantuan Jaminan Hidup (Jadup) selama masapembinaan, pemberian pembinaan dan penyuluhan teknis di bidangpertanian, ekonomi, sosial dan budaya serta pemberian bantuan peralatanpertanian.2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

A. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi KeuanganDaerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Dalam rentang waktu tahun 2010-2013, PDRB dengan migas atasdasar harga konstan (ADHK)Kabupaten Musi Rawas Utara menunjukkankecenderungan perkembangan yang positif dengan pertambahan nilaiPDRB mencapai 161,12 milyar rupiah. Pada tahun 2013, PDRB ADHKdengan migas mencapai 1,146 triliun rupiah sedangkan untuk PDRBADHK tanpa migas hanya sebesar 777,4 milyar rupiah atau memilikiselisih sebesar 369 milyar rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa migasmerupakan salah satu sektor yang berpengaruh terhadap perkembangannilai PDRB di Kabupaten Musi Rawas Utara. Apabila dilihat pada strukturperekonomiannya selama ini, Kabupaten Musi Rawas Utara didominasi

Page 27: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 17

B.II.17

oleh sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian dan pertambanganpenggalian. Pada tahun 2013, kedua sektor ini masing-masingmemberikan kontribusi terhadap PDRB sebesar 37% dan 38,2%.Kontribusi sector sekunder dan tersier masih sangat kecil, khususnyauntuk sektor listrik, gas dan air bersih serta pengangkutan dankomunikasi.2. Laju Inflasi

Harga yang digunakan dalam perhitungan PDRB merupakan hargapada tingkat produsen, bukan konsumen. Untuk menggambarkankenaikan harga barang dan jasa di tingkat produsen, maka digunakanpendekatan laju inflasi sektoral. Laju inflasi PDRB Kabupaten Musi RawasUtara pada tahun 2011-2013 relatif lebih tinggi bila dibandingkan denganKabupaten Musi Rawas maupun Provinsi Sumatera Selatan. Pada tahun2013, laju inflasi Kabupaten Musi Rawas Utara adalah sebesar 6,94sementara Kabupaten Musi Rawas adalah sebesar 6,50 dan ProvinsiSumatera Selatan sebesar 5,96. Relatif tingginya laju inflasi KabupatenMusi Rawas Utara menunjukkan bahwa kenaikan harga-harga dikabupaten ini relatif cukup besar jika dibandingkan dengan rata-rataprovinsi. Tingginya nilai inflasi bisa disebabkan oleh kegiatanperekonomian yang belum stabil. Hal ini menjadi wajar mengingatKabupaten Musi Rawas Utara merupakan Daerah Otonom Baru yangmasih berada pada tahap perkembangan.3. PDRB Per Kapita

PDRB per Kapita digunakan untuk melihat nilai PDRB per satu orangpenduduk. Indikator ini merupakan salah satu bentuk representasitingkat kesejahteraan penduduk pada suatu wilayah. Pada rentang tahun2010-2013, PDRB per kapita (dengan migas) Kabupaten Musi Rawas

Page 28: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 18

B.II.18

Utara terus menunjukkan perkembangan positif dengan kenaikan senilai3,98 juta rupiah.Apabila dibandingkan dengan Kabupaten Musi Rawas, PDRB perkapita Kabupaten Musi Rawas Utara relatif lebih rendah. Pada tahun2013, PDRB per kapita Kabupaten Musi Rawas mencapai 18,73 jutarupiah sementara Kabupaten Musi Rawas Utara hanya sebesar 14,27 jutarupiah. Sementara itu, untuk laju pertumbuhannya, Kabupaten MusiRawas juga masih lebih unggul yaitu sebesar 11,69% sedangkan lajupertumbuhan PDDB per kapita Kabupaten Musi Rawas Utara adalahsebesar 11,52%.4. Persentase Penduduk di Bawah Garis Kemiskinan

Definisi keluarga pra sejahtera mengacu pada definisi yangdikeluarkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional(BKKBN). Kelompok keluarga yang masuk ke dalam kategori pra sejahteramerupakan keluarga yang tidak memenuhi salah satu dari 6 (enam)indikator Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan dasarkeluarga” (basic needs).Pada tahun 2009, persentase ini mencapai 53% atau lebih dariseparuh total keluarga yang ada, sedangkan pada tahun 2012, angka initelah menurun menjadi 46%. Meskipun menunjukkan adanyakecenderungan penurunan, akan tetapi yang perlu diperhatikan adalahpersentase yang ada selama ini berada pada kisaran yang tinggi, sehinggadapat disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk di KabupatenMusi Rawas Utara selama ini masih cukup rendah dan perlu diwaspadai.

Page 29: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 19

B.II.19

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat

A. Pendidikan

1. Angka Melek HurufMenurut BPS, pengertian dari angka melek huruf adalah persentasependuduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis sertamengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari. Angkamelek huruf mencerminkan tingkat kemampuan membaca dan menulis,yang tentunya berkorelasi dengan tingkat pendidikan masyarakat.Berdasarkan profil kependudukan Kabupaten Musi Rawas 2012, padatahun 2012 angka melek huruf di Kabupaten Musi Rawas Utara adalahsebesar 99,24%, sementara menurut Dinas Pendidikan Kabupaten MusiRawas Utara tahun 2015, angka melek huruf ini kemudian meningkatmenjadi 99,60% untuk tahun 2014. Apabila dikaitkan dengan tingkatpendidikan, dapat disimpulkan bahwa secara umum sebagian besarpenduduk Kabupaten Musi Rawas Utara usia produktif sudah dapatmembaca dan menulis walaupun tidak semuanya mengenyam pendidikanmenengah dan pendidikan tinggi.2. Angka Rata-Rata Lama SekolahAngka rata-rata lama sekolah menunjukan seberapa lama pendudukmengenyam pendidikan dibangku sekolah. Berdasarkan hasildokumentasi Musrenbang, angka rata-rata lama sekolah di KabupatenMusi Rawas Utara adalah 6,2 tahun di tahun 2014. Hal tersebutmenunjukkan bahwa rata-rata penduduk di Kabupaten Musi Rawas Utarabaru mampu menempuh pendidikan sampai dengan kelas enam SD danputus sekolah pada saat hendak memasuki SMP.3. Angka Partisipasi Kasar SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMKAngka Partisipasi Kasar (APK) menunjukkan perbandingan antararasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat

Page 30: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 20

B.II.20

pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yangberkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Semakin tinggi nilai APKpada jenjang pendidikan apapun menunjukkan bahwa semakin besarjumlah siswa yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan, denganmengesampingkan aspek usia dari siswa yang bersekolah pada suatujenjang pendidikan.Capaian APK untuk jenjang SD/MI pada tahun 2008 menunjukkannilai capaian APK tertinggi adalah Kecamatan Karang Dapo (122,26%),sedangkan kecamatan yang memiliki nilai capaian terendah adalahKecamatan Karang Jaya (106,75%). Pada tahun 2014, capaian APK jenjangSD/MI tertinggi adalah di Kecamatan Rawas Ulu (128,21%), sedangkancapaian nilai APK jenjang SD/MI yang terendah adalah Kecamatan KarangJaya (102,65%). Jika dibandingkan dengan target RPJMN tahun 2014(119,1%), maka pada tahun 2014 hanya Kecamatan Rawas Ulu danKarang Dapo yang telah mencapai target RPJMN tahun 2014, yaitu dengannilai 128,21% dan 122,20%.Capaian APK untuk jenjang SMP/MTs pada tahun 2008menunjukkan nilai capaian APK untuk jenjang SMP/MTs tertinggi adalahKecamatan Karang Dapo (96,08%), sedangkan kecamatan yang memilikinilai capaian terendah adalah Kecamatan Karang Jaya (74,72%). Padatahun 2014, capaian APK jenjang SMP/MTs tertinggi adalah di KecamatanKarang Jaya (98,84%), sedangkan capaian nilai APK jenjang SMP/MTsyang terendah adalah Kecamatan Karang Dapo (92,86%). Selama kurunwaktu tahun 2008 sampai 2014, tidak terdapat kecamatan di KabupatenMusi Rawas Utara yang telah mencapai target RPJMN 2014.Capaian APK untuk jenjang SMA/MA pada tahun 2008 menunjukkannilai capaian APK untuk jenjang SMA/MA tertinggi adalah KecamatanKarang Dapo (60,15%), sedangkan kecamatan yang memiliki nilai capaianterendah adalah Kecamatan Karang Jaya (33,84%). Pada tahun 2014,capaian APK jenjang SMA/MA tertinggi adalah di Kecamatan Ulu Rawas

Page 31: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 21

B.II.21

(78,78%), sedangkan capaian nilai APK jenjang SMA/MA terendah adalahKecamatan Rawas Ilir (52,54%). Sementara itu, jika dibandingkan dengantarget RPJMN, capaian APK untuk jenjang SMA/MA di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara masih belum mencapai targetRPJMN 2010-2014.4. Angka Pendidikan yang DitamatkanAngka pendidikan yang ditamatkan merupakan indikator yangmengukur besaran dan persentase masyarakat pada tahun tertentu yangberada pada jenjang pendidikan tertentu. Dengan mengetahui angka rata-rata pendidikan tertinggi yang ditamatkan, maka dapat diketahui tingkatpartisipasi dan pendidikanmasyarakat pada jenjang pendidikan tertentu.Angka rata-rata pendidikan tertinggi yang ditamatkan ini terbagi menjadibeberapa kategori.Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Musi RawasUtara tahun 2015, diketahui bahwa pada tahun 2014 persentase tertinggiangka rata-rata pendidikan tertinggi yang ditamatkan ada pada jenjangSD/MI/Sederajat dengan persentase mencapai 55,86% dan selanjutnyadisusul oleh jenjang SMP/MTs sebesar 18,70% dan jenjang SMA sebesar12,38%. Secara umum, angka-angka ini menunjukkan bahwa diKabupaten Musi Rawas Utara saat ini lebih dari setengah totalpenduduknya telah menamatkan pendidikan dasar 6 tahun. Sementarauntuk jenjang lanjutan seperti SMP/MTS dan SMA/SMK masih relatif kecilapabila dibandingkan dengan tamatan SD.5. Angka Partisipasi Murni SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMKMenurut BPS, angka partisipasi murni adalah persentase siswadengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlahpenduduk di usia yang sama. Angka partisipasi murni (APM)menunjukkan besarnya partisipasi masyarakat usia sekolah yangbersekolah, yang berada pada jenjang sekolah tertentu.

Page 32: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 22

B.II.22

Pada tahun 2008 nilai capaian APM untuk jenjang SD/MI tertinggiadalah Kecamatan Rawas Ilir (99,89%), sedangkan kecamatan yangmemiliki nilai capaian terendah adalah Kecamatan Rupit (95%). Padatahun 2014, capaian APM tertinggi adalah di Kecamatan Rupit (99,93%),sedangkan capaian nilai APM terendah adalah Kecamatan Nibung(97,17%).Kecenderungan perkembangan APM jenjang SD/MI selama 7 tahunterakhir bersifat fluktuatif di tiap- tiap kecamatan di Kabupaten MusiRawas Utara. Pada tahun 2014, seluruh kecamatan telah berada di atasSPM 95% berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor129a/U/2004. Jika dibandingkan dengan target MDG’s, seluruhkecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara pada tahun 2014 belummencapai target tersebut.Sementara itu, APM untuk jenjang SMP/MTs menunjukkanperbandingan jumlah siswa usia 13-15 tahun yang bersekolah di jenjangpendidikan SMP/MTs dibandingkan dengan jumlah penduduk pada usia13- 15 tahun. Pada tahun 2008 kecamatan dengan capaian APM tertinggiadalah Kecamatan Rawas Ilir (87,58%), dan kecamatan dengan capaianAPM jenjang SMP/MTs terendah adalah Kecamatan Karang Jaya(71,64%). Perkembangan pada tahun 2014 menunjukkan kecamatandengan nilai capaian APM jenjang SMP/MTs tertinggi adalah KecamatanNibung (96,50%), sedangkan kecamatan dengan nilai capaian terendahadalah Kecamatan Karang Rawas Ilir (89,40%).Kecenderungan perkembangan APM jenjang SMP/MTs dalam 7tahun terakhir di kecamatan- kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utarabersifat fluktuatif (lihat lampiran gambar 2.2.2.A.13). Pada tahun 2014,hanya Kecamatan Ulu Rawas, Rupit, Rawas Ulu, dan Nibung yangmencapai SPM di atas 90% berdasarkan Keputusan Menteri PendidikanNasional Nomor 129a/U/2004. Pada tahun 2014, kecamatan- kecamatandi Kabupaten Musi Rawas Utara telah mencapai target RPJMN 2010-2014sebesar 76% karena angka APM jenjang SMP/MTs di tiap-tiap kecamatantelah melebihi target.

Page 33: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 23

B.II.23

APM jenjang SMA/MA adalah perbandingan jumlah siswa usia 16-18tahun yang bersekolah di jenjang SMA dengan jumlah seluruh pendudukyang berada pada jenjang umur tersebut. APM jenjang SMA/MA tertinggipada tahun 2008 adalah di Kecamatan Karang Dapo dengan nilai 56,46%.Sementara itu, kecamatan dengan capaian APM jenjang SMA/MA terendahadalah Kecamatan Karang Jaya dengan nilai 32,48%. Perkembangan padatahun 2014 menunjukkan kecamatan dengan capaian APM jenjang SMAsederajat tertinggi adalah Kecamatan Rupit dengan nilai 69,81%.Sementara itu, kecamatan dengan capaian APM jenjang SMA/MA terendahpada tahun 2014 adalah Kecamatan Karang Jaya dengan persentase53,54%.Perkembangan APM jenjang SMA/MA dalam enam tahun terakhirbersifat fluktuatif. Dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014,kecamatan yang secara konsisten mencapai SPM di atas 60% berdasarkanKeputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129a/U/2004 hanyakecamatan Karang Dapo dan Ulu Rawas. Sementara pada tahun 2014,kecamatan yang juga mulai memenuhi standar ini adalah KecamatanRupit. Hal tersebut menunjukkan bahwa di Kecamatan Ulu Rawas danKarang Dapo banyak terdapat penduduk usia sekolah jenjang SMA yangdapat bersekolah serta perkembangan yang positif banyak dialami olehKecamatan Rupit.B. KesehatanDerajat kesehatan masyarakat dapat digambarkan dari berbagai unsuryang mempengaruhinya, seperti kualitas hidup, mortalitas, morbiditas, danstatus gizi masyarakat. Unsur-unsur tersebut dapat dilihat dari berbagaiindikator derajat kesehatan. Indikator yang dinilai paling peka dan telahdisepakati secara nasional sebagai ukuran derajat kesehatan suatu wilayahantara lain: (1) angka kematian bayi, (2) angka kematian balita, (3) angkakematian ibu, (4) usia harapan hidup, dan (5) status gizi balita. Situasi derajatkesehatan di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara dapat dilihat pada uraianberikut:

Page 34: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 24

B.II.24

1. Angka Kematian BayiAngka Kematian Bayi (AKB) menunjukkan banyaknya kematian bayiberusia di bawah satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada suatu tahuntertentu. Kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada saat setelahbayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.Angka kematian bayi di Kabupaten Musi Rawas Utara pada tahun2013 adalah 10 tiap 1.000 kelahiran hidup. Target RPJMN 2010-2014 danMDG’s di tahun 2015 adalah menurunkan angka kematian bayi hinggamencapai 24 dan 23 per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian bayi diKabupaten Musi Rawas Utara relatif sedikit jika dibandingkan denganjumlah bayi kelahiran hidup serta berada di bawah target dari RPJMN2010-2014 dan MDG’s.Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Musi RawasUtara tahun 2014, kematian bayi sampai dengan bulan September 2014berjumlah 31 bayi. Jumlah kematian bayi paling banyak ada di KecamatanUlu Rawas dengan jumlah kematian sepuluh bayi. Jumlah kematian bayisampai dengan bulan September 2014 di Kecamatan Rupit berjumlahdelapan bayi, Kecamatan Karang Jaya berjumlah enam bayi, KecamatanRawas Ilir berjumlah empat bayi, dan Kecamatan Nibung berjumlah tigabayi. Sementara itu, jumlah kematian bayi sampai dengan BulanSeptember 2014 di Kecamatan Karang Dapo dan Ulu Rawas adalah nol.2. Angka Kematian Balita (AKABA)

Kematian Balita adalah kematian yang terjadi pada anak di bawahusia lima tahun. Angka KematianBalita (AKABA) menunjukkan banyaknyakasus kematian anak balita per 1.000 kelahiran hidup di suatu wilayahtertentu pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2013 hanya terdapat satukasus kematian balita sehingga nilai AKABA Kabupaten Musi Rawas Utarasangat rendah, yaitu 0,26.

Page 35: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 25

B.II.25

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas,pada tahun 2010 terdapat 30 kasus kematian pada balita. Sementara itu,untuk tahun 2011, terdapat 45 kasus kematian balita di Kabupaten MusiRawas Utara. Target MDG’s di tahun 2015 adalah menurunkan menjadi 32kasus kematian setiap 1.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian balita diKabupaten Musi Rawas Utara relatif sedikit jika dibandingkan denganjumlah bayi kelahiran hidup. Pada tahun 2012 sampai 2013, tidakterdapat kasus kematian balita. Sedangkan untuk tahun 2014, kematianbalita sampai dengan bulan September 2014 berjumlah satu balita diKecamatan Nibung. Sementara itu, jumlah kematian balita sampai denganbulan September 2014 di kecamatan lainnya adalah nol.3. Angka Kematian Ibu (AKI)

Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karenaperistiwa kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Angka Kematian Ibu(AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajatkesehatan perempuan. AKI dihitung per 100.000 kelahiran hidup dandapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan.AKI selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 terdapatpenurunan yang signifikan. Namun, sangat disayangkan bahwa padatahun 2013 kenaikan tajam terjadi hingga melampaui angka kematian ibudi tahun 2010. Angka 0 (nol) menunjukkan tidak ada kasus kematian ibudi kecamatan tersebut. Pada tahun 2013, AKI mencapai angka 238, dimana angka tersebut jauh melebihi target Indonesia sehat, RPJMN 2010-2014, dan MDG’s. Dalam rentang tahun 2010-2013 tersebut, hanya AKI ditahun 2012 yang berhasil memenuhi target Indonesia sehat, RPJMN 2010-2014, dan MDG’s karena tidak terdapat kasus kematian ibu di limakecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara.Jumlah kematian ibu sampai dengan Bulan September 2014berjumlah tujuh di Kabupaten Musi Rawas Utara berdasarkan data dariDinas Kesehatan Musi Rawas Utara, dan paling banyak terdapat di

Page 36: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 26

B.II.26

Kecamatan Karang Jaya dengan jumlah kematian tiga ibu. Jumlahkematian ibu di Kecamatan Rawas Ulu dan Rawas Ilir masing-masingberjumlah dua. Sementara itu, jumlah kematian ibu sampai dengan BulanSeptember 2014 di kecamatan lainnya adalah nol.4. Persentase Balita Gizi Buruk

Balita gizi buruk merupakan balita dengan status gizi menurut beratbadan (BB) dan umur (U) dengan Z-score kurang dari -3 SD dan ataudengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor, dan marasmus-

kwasiorkor). Persentase balita gizi buruk dihitung dari banyaknya balitayang berstatus gizi buruk di suatu wilayah tertentu selama satu tahundibandingkan dengan jumlah seluruh balita di wilayah tersebut padakurun waktu yang sama.Persentase balita gizi buruk di Kabupaten Musi Rawas Utara beradapada angka yang rendah yaitu tidak mencapai 1% dari tahun 2008 sampaidengan 2014. MDG’s Indonesia menargetkan prevalensi balita gizi burukdi Indonesia turun hingga berada pada angka 3,6% di tahun 2015. Dengandemikian, persentase gizi buruk di Kabupaten Musi Rawas Utara sudahmencapai target MDG’s.Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Musi Rawas Utara 2014,jumlah balita gizi buruk sampai dengan Bulan September 2014 adalah 21balita. Jumlah balita gizi buruk paling banyak terdapat di Kecamatan Rupitsebanyak sepuluh balita. Sementara itu, jumlah balita gizi buruk diKecamatan Rawas Ulu sebanyak sembilan balita dan di Kecamatan KarangJaya berjumlah dua balita. Balita gizi buruk sampai dengan BulanSeptember 2014 di kecamatan lainnya tidak ada.Data Musi Rawas Utara dalam Angka 2014 menampilkan data Balitayang berada pada Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 246 Balita (1,2 %dari jumlah balita pada tahun 2013). Sementara itu, data balita dengankondisi kurus sebanyak 94 balita dan paling banyak berasal dari dataPuskesmas Muara Kulam (sebanyak 35 balita).

Page 37: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 27

B.II.27

5. Angka Usia Harapan Hidup

Angka usia harapan hidup merupakan sebuah perhitungan yangdijadikan sebagai pendekatan untuk mengevaluasi kinerja pemerintahdalam meningkatkan kesejahteraan penduduk dan meningkatkan derajatkesehatan. Angka usia harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraanlama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan polamortalitas menurut umur. Berdasarkan hasil dokumentasi MusrenbangRPJPD Musi Rawas Utara, angka usia harapan hidup di Kabupaten MusiRawas Utara adalah 64,3 tahun pada tahun 2014. Angka harapan hidup diKabupaten Musi Rawas Utara masih jauh di bawah target RPJMN 2010-2014 (72 tahun).6. Penyakit

Data penyakit dapat digunakan untuk melihat derajat kesehatanmasyarakat maupun melihat adatidaknya KLB atau wabah yangmenyerang di Kabupaten Musi Rawas Utara. Wabah penyakit dapatdiartikan sebagai kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalammasyarakat yang jumlah penderitanyameningkat secara nyata melebihidari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu sertadapatmenimbulkan mala petaka (UU No 4 Tahun 1984).Pada tahun 2013 terdapat 2.263 penderita yang terserang diare.Jumlah tersebut merupakan jumlah penyakit terbanyak yang terjadidalam tahun 2013. Kabupaten Musi Rawas Utara secara geografis beradadi dekat hutan dan rawa sehingga daerah tersebut rentan terhadap wabahmalaria. Berdasarkan data di atas, jumlah penderita malaria pada tahun2013 adalah sebanyak 748 jiwa. Selain itu, kasus pneumonia pada anakjuga cukup banyak terjadi, yaitu terdapat 342 kasus. Di Kabupaten MusiRawas Utara juga ditemukan 192 jiwa yang terjangkit penyakit TBC BTA(+). Penyakit lain yang tercatat pernah menjangkit penduduk di

Page 38: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 28

B.II.28

Kabupaten Musi Rawas Utara adalah DBD dengan jumlah penderita 11jiwa.C. Pertanahan

1. Persentase penduduk yang memiliki lahanPersentase penduduk yang memiliki lahan merupakan hasilpersentase antara penduduk yang memiliki tanah dengan jumlahpenduduk. Indikator ini digunakan untuk melihat tingkat kepemilikantanah disuatu wilayah. Semakin besar persentase menunjukkan bahwatingkat kepemilikan lahan penduduk semakin besar yang dapat diartikanbahwa sertifikasi lahan di suatu wilayah telah dilakukan secaramenyeluruh dan juga dapat digunakan untuk melihat kesejahteraanmasyarakat semakin tinggi.Kepemilikan lahan di Kabupaten Musi Rawas Utara adalah sebesar0,026 penduduk/lahan melalui asumsi kepemilikan sertifikat tanahKabupaten Musi Rawas. Angka ini menunjukan bahwa kepemilikan tanahpenduduk Musi Rawas cenderung rendah. Indikator yang digunakandalam sektor pertanahan ini adalah persentase penduduk yang memilikilahan, apabila persentase penduduk yang mempunyai lahan semakintinggi maka kesejahteraan penduduk dimungkinkan lebih merata dansebaliknya.D. Ketenagakerjaan

1. Rasio Penduduk yang BekerjaPada tahun 2009 dan 2011, diketahui bahwa rasio penduduk yangbekerja di Kabupaten Musi Rawas Utara adalah sebesar 0,98. Angka inimenandakan bahwa penyerapan tenaga kerja di kabupaten ini sangatbaik. Sementara apabila dilihat setiap kecamatan, rata-rata masing-masing kecamatan juga menunjukkan besaran yang sama.

Page 39: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 29

B.II.29

Jumlah Grup Kesenian

2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga

A. Kebudayaan

1. Jumlah Grup KesenianJumlah grup kesenian digunakan sebagai salah satu indikator untukmelihat kondisi kebudayaan suatu daerah. Berdasarkan data dalamdokumen Musi Rawas dalam Angka tahun 2013 dan tahun 2014, jumlahgrup kesenian di Kabupaten Musi Rawas Utara mengalami penurunanjumlah grup kesenian dari yang bermula sebanyak tiga grup di tahun2012 menjadi satu grup di tahun 2013. Analisis pada data menunjukkanadanya indikasi penurunan minat masyarakat terhadap kesenian padatahun tersebut. Oleh karena itu, diperlukan dukungan pemerintah untukikut mendukung kegiatan grup kesenian agar ada wadah untukmelestarian kesenian di Kabupaten Musi Rawas Utara.B. Pemuda dan Olahraga

1. Jumlah Gedung OlahragaPerkembangan jumlah bangunan gedung olahraga digunakan dalammelihat perkembangan pusat kegiatan olahraga dan menjelaskan adanyapotensi penunjang sarana dan prasarana di bidang olahraga. Pada tahun2014 terdapat satu gedung olahraga di Kabupaten Musi Rawas Utara yangberlokasi di Kecamatan Rupit. Gedung olahraga menjadi pusat kegiatankebugaran masyarakat dan saat ini masih belum terdapat di kecamatanlain selain Rupit. Terbangunnya gedung olahraga menunjukkan bahwakegiatan pemuda dan olahraga sudah menjadi perhatian pemerintahdaerah, sehingga perlu pengelolaan secara rutin.

Page 40: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 30

B.II.30

2. Jumlah Pembibitan Cabang Olahraga dan Potensi PemudaPembibitan cabang olahraga dan potensi pemuda digunakan untukmenggambarkan akomodasi pemerintah dalam mendidik danPengembangkan potensi pemuda dalam bidang olahraga. Berdasarkanpersebaran pembibitan cabang olahraga dan potensi pemuda KabupatenMusi Rawas Utara Tahun 2014, diketahui bahwa jumlah pembibitancabang olahraga dan potensi pemuda pada tahun 2011 adalah sebanyaklima orang. Jumlah pembibitan cabang olahraga masih sangat minim jikadibandingkan dengan jumlah pemuda yang ada di Kabupaten Musi RawasUtara pada tahun 2012 sebanyak 57.454 orang.2.3 ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

A. Pendidikan

1. Pendidikan Dasar

1.1. Angka Partisipasi SekolahAngka partisipasi sekolah (APS) merupakan ukuran daya serapsistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS diketahuiberdasarkan jumlah murid kelompok usia pendidikan dasar (7-12 tahundan 13-15 tahun) yang masih menempuh pendidikan dasar per 1000jumlah penduduk usia pendidikan dasar.Pada tahun 2014, APS untuk jenjang SD/Mi di Kabupaten MusiRawas Utara adalah sebesar 27,77%. Hal ini menunjukkan bahwa sampaisaat ini, serapan penduduk usia sekolah oleh sistem pendidikan masihrelatif rendah apabila dibandingkan dengan standar SPM yang mencapai90% dan target MDG’s pada tahun 2015 sebesar 99%. Rendahnya APSperlu menjadi perhatian dalam segi peningkatan kualitas pelayananpendidikan bagi penduduk khususnya penduduk usia sekolah dikabupaten ini agar di masa mendatang terbentuk generasi dengan tarafpendidikan yang lebih baik.

Page 41: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 31

B.II.31

1.2. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia SekolahRasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolahmerupakan perbandingan antara jumlah sekolah dan penduduk usiasekolah tersebut dalam setiap 10.000 penduduk. Pada indikator ini yangdigunakan adalah jumlah sekolah jenjang pendidikan SD/MI danSMP/MTs dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 7-12 tahun dan13-15 tahun. Pada tahun 2014, rasio ketersediaan sekolah untuk jenjangSD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Musi Rawas Utara adalah sebesar50,96.1.3. Rasio Guru/Murid SD/MI dan SMP/MTsAngka rasio guru/murid merupakan perbandingan antara jumlahguru dengan jumlah siswa pada jenjang pendidikan tertentu. Rasioguru/murid menunjukkan rasio ketersediaan tenaga pengajar danmencerminkan berapa jumlah siswa yang harus diajar oleh seorang guru.Idealnya memang dalam satu kelas terdapat seorang guru, dan jumlahsiswa yang berada di ruangan tersebut tidak boleh terlalu besar, karenaakan menyulitkan siswa maupun guru tersebut dalam kegiatanpembelajaran.Pada tahun 2014 rasio guru/murid untuk SD/MI negeri dan swastadi Kabupaten Musi Rawas Utara adalah 63,80. Artinya, seorang guru dikabupaten tersebut akan mengajar 64 siswa SD/MI. Dengan demikian jikadibandingkan pada tahun 2009 terdapat peningkatan jumlah siswa yangrelatif besar. Hal tersebut bias diartikan sebagai keberhasilan stakeholdersetempat dalam meningkatkan minat penduduk usia sekolah untukmenempuh pendidikan dasar. Apabila dilihat dari rasio guru/murid, haltersebut menimbulkan suatu permasalahan baru di mana satu guru harusmengajar sebanyak 53 siswa pada tahun 2010. Padahal jika dibandingkandengan capaian pendidikan dasar tingkat nasional dalam RenstraKemendikbud 2010-2014, satu guru sebaiknya hanya mengajar 32 siswa.Capaian rasio guru/murid di Kabupaten Musi Rawas Utara masih di atascapaian nasional.

Page 42: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 32

B.II.32

Pada tahun 2014, rasio guru/murid untuk SMP/MTS negeri danswasta di Kabupaten Musi Rawas Utara adalah 41,68 yang artinya seorangguru di kabupaten tersebut akan mengajar 42 siswa SMP/MTs. Jikadibandingkan dengan capaian pendidikan dasar tingkat nasional dalamRenstra Kemendikbud 2010-2014, satu guru sebaiknya hanya mengajar32 siswa. Dengan demikian, jumlah guru SMP/MTs di Kabupaten MusiRawas Utara masih lebih sedikit dibandingkan dengan murid SMP/MTs.Kekurangan guru dapat menjadi salah satu permasalahan di manaperhatian dan keoptimalan guru dalam mengajar bisa menurun. Capaianrasio guru/murid jenjang SMP/MTs Kabupaten Musi Rawas Utara masihdi atas capaian nasional tersebut.2. Pendidikan Menengah

2.1. Angka Partisipasi SekolahAngka partisipasi sekolah (APS) SMA/SMK/MA merupakan ukurandaya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APSdiketahui berdasarkan jumlah murid kelompok usia pendidikanmenengah yaitu 16-18 tahun yang masih menempuh pendidikanmenengah per 1.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar.Pada tahun 2014, APS SMA/SMK/MA di Kabupaten Musi RawasUtara adalah sebesar 68,49% Apabila dibandingkan dengan SPM nasionalyaitu sebesar 60% maka diketahui bahwa APS di kabupaten ini sudahrelatif lebih tinggi meskipun dengan perbedaan yang tidak terlalusignifikan. Berbeda dengan APS pendidikan dasar yang belum mencapaistandar, APS pendidikan menengah ini perlu dipertahankan atau bahkanditingkatkan untuk mampu melampaui standar nasional yang telahditetapkan. Melalui upaya-upaya peningkatan yang dilakukan diharapkankualitas pendidikan khususnya untuk pendidikan menengah semakin baikdan mampu mempersiapkan generasi muda yang berkualitas dan siapmenghadapi era persaingan khususnya dalam aspek ketanagakerjaan.

Page 43: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 33

B.II.33

2.2. Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap Penduduk Usia SekolahRasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolahmerupakan perbandingan antarajumlah sekolah dan penduduk usiasekolah tersebut dalam setiap 10.000 penduduk. Pada indikator ini yangdigunakan adalah jumlah sekolah SMA/SMK/MA dibagi jumlah pendudukusia 16-18 tahun. Pada tahun 2014, rasio ketersediaan sekolah untukjenjang SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Musi Rawas Utara adalahsebesar 31,58.2.3. Rasio Guru/Murid SMA/SMK/MAPada tahun 2014, rasio guru/murid jenjang SMA/SMK/MA diKabupaten Musi Rawas Utara adalah85,89 yang artinya seorang guru dikabupaten tersebut akan mengajar 86 siswa SMA/SMK/MA. Jikadibandingkan dengan capaian pendidikan menengah tingkat nasionaldalam Renstra Kemendikbud 2010- 2014, satu guru sebaiknya hanyamengajar 17 siswa. Dengan demikian, jumlah guru SMA/SMK/MA diKabupaten Musi Rawas Utara masih lebih sedikit dibandingkan denganmurid SMA/SMK/MA. Capaian rasio guru/murid jenjang SMA/SMK/MA diKabupaten Musi Rawas Utara berada di atas capaian nasional tersebut.Kekurangan guru dapat menjadi salah satu permasalahan di manaperhatian dan keoptimalan guru dalam mengajar bisa menurun. Kondisiini bisa dikatakan tidak baik karena guru yang mengajar relatif sedikit,sehingga guru harus memperhatikan murid dalam jumlah yang melebihistandar yang ditetapkan.3. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)Rasio Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan perbandinganantara jumlah siswa yang belajar di Taman Kanak-Kanak (TK) denganjumlah anak yang berusia 4 sampai 6 tahun. Rasio PAUD mengindikasikanbesarnya persentase anak-anak usia 4 sampai 6 tahun yang mendapatkanpendidikan dasar, seperti sekolah di TK. Pada tahun 2014 rasio PAUD di

Page 44: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 34

B.II.34

Kabupaten Musi Rawas Utara adalah sebesar 76,92%. Itu artinya padatahun tersebut lebih dari 3/4 anak-anak usia 4-6 tahun di Kabupaten MusiRawas Utara telah mendapatkan pendidikan PAUD. Hal ini merupakansebuah permulaan yang baik untuk aspek pendidikan generasi muda dikabupaten ini oleh karena itu sebisa mungkin tingginya rasio PAUD dapatterus dipertahankan dan juga ditingkatkan.4. Angka Putus Sekolah (APS)Angka putus sekolah (APS) didefinisikan sebagai perbandinganantara jumlah murid putus sekolah pada jenjang pendidikan tertentu (SD,SLTP, SLTA dan sebagainya) dengan jumlah murid pada jenjangpendidikan tertentu dan dinyatakan dalam persentase. Hasil perhitunganAPS ini digunakan untuk mengetahui banyaknya siswa putus sekolah disuatu jenjang pendidikan tertentu pada wilayah tertentu. Pada tahun2014, APS di Kabupaten Musi Rawas Utara masing-masing adalah sebesar10% untuk jenjang SD/MI, 33,33% untuk jenjang SMP/MTs dan 40%untuk jenjang SMA/SMK/MA. Apabila dibandingkan dengan SPM Nasionaldimana angka putus sekolah untuk setiap jenjang ditargetkan berada dibawah 1%, maka diketahui bahwa APS di Kabupaten Musi Rawas Utarauntuk semua jenjang masih relatif sangat tinggi, khususnya untuk jenjangSMP/MTs dan pendidikan menengah SMA/SMK/MA.Seperti halnya informasi yang ditunjukkan oleh data angkapendidikan yang ditamatkan dimana sebagian besar penduduk kabupatenini baru sampai pada jenjang tamat SD/MI/Sederajat, maka hal inimenjelaskan tingginya Angka Putus Sekolah pada jenjang SMP/MTs danseterusnya. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan APS iniagar selain kuantitas, kualitas pendidikan di Kabupaten Musi Rawas Utarajuga menjadi semakin baik.

Page 45: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 35

B.II.35

5. Angka KelulusanAngka kelulusan merupakan perbandingan antara jumlah siswayang lulus ujian akhir atau ujian nasional dengan jumlah siswa yangmengikuti ujian nasional tersebut. Angka kelulusan yang tinggimenunjukkan prestasi dari sebuah institusi pendidikan. Pada tahun 2014,angka kelulusan di Kabupaten Musi Rawas Utara masing-masing adalahsebesar 95,96% untuk jenjang SD/MI, 96,61% untuk jenjang SMP/MTsdan 97,56% untuk jenjang SMA/SMK/MA. Tidak ada standar nasionaluntuk batas angka kelulusan akan tetapi apabila dilihat secara umum,angka kelulusan di Kabupaten Musi Rawas Utara sudah cukup tinggikarena rata-rata angka kelulusan pada setiap jenjang sudah berada di atas95%. Capaian pada tahun 2014 ini diharapkan akan mampu untuk terusmeningkat pada tahun-tahun selanjutnya.6. Angka MelanjutkanAngka melanjutkan sekolah adalah perbandingan antara jumlahsiswa yang melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dengan jumlahlulusan pada tahun sebelumya pada jenjang pendidikan sebelumnya.Angka melanjutkan merupakan cerminan keinginan masyarakat untukmelanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.Pada tahun 2014, angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs diKabupaten Musi Rawas Utara adalah sebesar 66,67%. Itu artinyasepertiga penduduk memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahsetelah lulus dari pendidikan dasar 6 tahun. Apabila dibandingkan denganSPM nasional yaitu 95%, maka diketahui bahwa angka melanjutkan darijenjang SD/MI ke SMP/MTs di kabupaten ini masih relatif kecil.Sementara untuk angka melanjutkan dari jenjang SMP/MTs keSMA/SMK/MA di Kabupaten Musi Rawas Utara adalah sebesar 60,00%sedangkan SPM nasional adalah 95%. Sama halnya dengan angkamelanjutkan pada jenjang di bawahnya, angka melanjutkan pada jenjangini relatif rendah dan perlu ditingkatkan lagi.

Page 46: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 36

B.II.36

7. Guru yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IVGuru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV merupakan perbandinganantara jumlah guru yangberijazah minimal S1/D-IV dengan total seluruhguru yang ada di kabupaten. Guru yang memenuhi kualifikasi pendidikanminimal S1/D-IV tentu akan memiliki kompetensi dan pemahamantentang materi yang lebih baik. Pemahaman kompetensi dan materi yangdimiliki seorang guru dengan berlatar pendidikan minimal S1/D-IVtentunya akan membuat siswa yang diajar memiliki pemahaman dan lebihmudah untuk menerima materi yang diajar.Pada tahun 2014, Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV diKabupaten Musi Rawas Utara adalah sebanyak 72,28%. Itu artinya,hampir ¾ guru yang ada di kabupaten ini telah memenuhi kualifikasi.Pada tahun-tahun selanjutnya diharapkan guru dengan kualifikasi inidapat terus ditingkatkan melalui berbagai upaya dari pemerintah daerahmaupun peran serta masyarakat.B. Kesehatan

1. Rasio Posyandu per Satuan BalitaPosyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukandari, oleh, dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait(Departemen Kesehatan RI. 2006). Pembentukan posyandu sebaiknyatidak terlalu dekat dengan puskesmas agar pendekatan pelayanankesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai. Sebuah posyandu idealnyadapat melayani 100 balita. Perhitungan rasio posyandu diperlukan untukmengetahui rasio ketersediaan posyandu di Kabupaten Musi Rawas Utara.Rasio posyandu per satuan balita di Kabupaten Musi Rawas Utaramengalami kenaikan dari tahun 2010 sampai dengan 2012, kemudianmengalami penurunan di tahun 2013 dan 2014. Secara umum, cakupanketersediaan dan pelayanan posyandu terhadap jumlah balita diKabupaten Musi Rawas Utara belum memenuhi target departemen

Page 47: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 37

B.II.37

kesehatan karena satu unit posyandu masih melayani lebih dari 100balita.

2. Rasio Puskesmas dan Puskesmas Pembantu per Satuan

PendudukPuskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan suatu unitpelayanan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanankesehatan. Indikator rasio puskesmas per 100.000 penduduk adalah salahsatu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauanpenduduk terhadap puskesmas.Di Kabupaten Musi Rawas Utara terdapat 8 puskesmas dan 48puskesmas pembantu yang tersebar di tiap-tiap kecamatan. Rasiopuskesmas per 100.000 penduduk di Kabupaten Musi Rawas Utaraberada di kisaran angka mendekati lima. Hal tersebut menandakan bahwaterdapat lima puskesmas setiap 100.000 penduduk atau satu puskesmasdi Kabupaten Musi Rawas Utara melayani 20.000 penduduk.Rasio puskesmas di Kabupaten Musi Rawas Utara pada tahun 2014adalah 4,50. Di Indonesia sendiri rasio Puskesmas per 100.000 pendudukpada tahun 2009-2013 mengalami kecenderungan perkembangan yangmeningkat dari kisaran 3,8–3,9 (Riset Kesehatan Dasar, 2013).Berdasarkan data tersebut, di Indonesia rata-rata satu puskesmas dapatmelayani 25.641 penduduk. Berdasarkan jumlah penduduk, rasiopuskesmas di Kabupaten Musi Rawas Utara lebih tinggi dibandingkandengan rata-rata rasio puskesmas di Indonesia.Penduduk desa-desa di Kabupaten Musi Rawas Utara rata-rata harusmenempuh jarak 6-15 km untuk mencapai puskesmas terdekat. Dilihatdari kemudahan mencapai akses, 20% desa di Kabupaten Musi RawasUtara dapat mengakses puskesmas dengan sangat mudah dan sekitar64,71% mengakses puskesmas dengan mudah. Sementara itu, 15,29%mengalami kesulitan untuk mencapai puskesmas.Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas terhadapmasyarakat di wilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana

Page 48: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 38

B.II.38

pelayanan kesehatan berupa puskesmas pembantu (puskesmaspembantu). Puskesmas pembantu merupakan sebuah unit pelayanankesehatan yang berfungsi menunjang dan membantu pelaksanaankegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup yang lebih kecil.Rasio puskesmas pembantu per 100.000 penduduk di KabupatenMusi Rawas Utara pada tahun 2014 adalah sebesar 27,55. Hal tersebutmenandakan bahwa terdapat 27 puskesmas pembantu setiap 100.000penduduk atau satu puskesmas pembantu di Kabupaten Musi RawasUtara melayani 3.704 penduduk. Rata-rata jarak tempuh penduduk didesa-desa Kabupaten Musi Rawas Utara untuk mencapai puskesmaspembantu terdekat adalah 1-6 km. Dilihat dari kemudahan mencapaiakses, 56,47% desa di Kabupaten Musi Rawas Utara dapat mengaksespuskesmas pembantu dengan sangat mudah dan sekitar 37,65%mengakses puskesmas pembantu dengan mudah. Sementara itu, 5,88%mengalami kesulitan untuk mencapai puskesmas pembantu.3. Rasio Rumah Sakit per Satuan PendudukRumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsimenyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan, asuhan keperawatansecara berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yangdiderita oleh pasien. Ketersediaan rumah sakit akan memudahkanmasyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.Dari tahun 2010 sampai dengan 2014, jumlah rumah sakit yang adadi Musi Rawas Utara berjumlah satu unit, yaitu RSUD di Rupit. KecamatanRupit adalah satu-satunya kecamatan yang memiliki rumah RSUD. RasioRumah Sakit (RS) per satuan penduduk digunakan untuk mengukurketersediaan fasilitas rumah sakit berdasarkan jumlah penduduk.Cakupan pelayanan rumah sakit terhadap jumlah penduduk di MusiRawas Utara pada tahun 2014 adalah 0,0056. Sejak tahun 2008 sampaidengan 2014, hanya terdapat satu unit RS di Kabupaten Musi RawasUtara. Hal tersebut membuat angka rasio RS per 1000 penduduksangatlah kecil. Perlu diperhatikan juga jarak sarana kesehatan dengan

Page 49: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 39

B.II.39

tempat tinggal masyarakat serta kemudahan mencapai sarana kesehatantersebut.Rata-rata desa-desa di Kabupaten Musi Rawas Utara harusmenempuh 6-91 km untuk mencapai RS terdekat. Dilihat dari kemudahanmencapai akses, 3,53% desa di Kabupaten Musi Rawas Utara dapatmengakses RS dengan sangat mudah dan sekitar 63,53% mengakses RSdengan mudah. Sementara itu, 24,71% mengalami kesulitan untukmencapai puskesmas dan 8,24% desa sangat sulit dalam mengaksespelayanan kesehatan di RS.4. Rasio Dokter per Satuan PendudukRasio dokter per satuan penduduk merupakan salah satu indikatoryang digunakan untuk mengukur cakupan pelayanan dokter dimasyarakat. Dokter dikelompokkan menjadi tiga yaitu dokter umum,dokter gigi, dan dokter spesialis yang memberikan pelayanan kesehatandi suatu wilayah, baik berstatus PNS maupun bukan PNS.Rasio dokter per 100.000 penduduk di Kabupaten Musi Rawas Utarapada tahun 2014 adalah sebesar 5,63 sementara pada tahun 2013 adalah12,38. Penurunan drastis rasio dokter ini diakibatkan oleh banyaknyadokter yang pindah wilayah kerja sehingga tidak lagi berada di KabupatenMusi Rawas Utara (Dinas Kesehatan Musi Rawas Utara, 2015).Berdasarkan jenis profesinya, rasio dokter berdasarkan IndikatorIndonesia Sehat 2010 dibedakan menjadi tiga yaitu rasio dokter umum,rasio dokter gigi dan rasio dokter spesialis. Rasio dokter per 100.000penduduk harus mencapai target 40 di tahun 2010. Sementara itu, rasiodokter gigi per 100.000 penduduk adalah 11, dan rasio dokter spesialisper 100.000 penduduk adalah 6.Rasio dokter umum di Kabupaten Musi Rawas Utara adalah 7,31 per100.000 penduduk di tahun 2013. Dengan demikian, tiap 100.000penduduk di Kabupaten Musi Rawas Utara hanya dapat dilayani olehtujuh dokter umum. Target yang ditetapkan untuk mencapai Indonesia

Page 50: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 40

B.II.40

sehat 2010 adalah 40 dokter per 100.000 penduduk. Berdasarkan rasio ditahun 2013 tersebut, Kabupaten Musi Rawas Utara masih belum mampumemenuhi target Indonesia Sehat 2010 tersebut.Apabila mengacu pada target Indonesia Sehat 2010 untuk rasiodokter gigi, pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 secarakeseluruhan Kabupaten Musi Rawas Utara masih jauh dari target 11dokter gigi per 100.000 penduduk. Pada tahun 2013, rasio dokter gigi per100.000 penduduk adalah 1,13. Dengan demikian, tiap 100.000 pendudukdi Kabupaten Musi Rawas Utara hanya dapat dilayani oleh satu dokter gigisaja. Jumlah dokter gigi di Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2013adalah dua dokter. Terdapat satu dokter gigi di Kecamatan Ulu Rawassejak tahun 2010, dan rasio dokter gigi per 100.000 penduduk dikecamatan tersebut sudah mendekati target, sedangkan sejak tahun 2012terdapat satu dokter gigi di RS Muara Rupit, Kecamatan Rupit.Sementara itu, angka rasio dokter spesialis di Kabupaten MusiRawas Utara pada tahun 2013 adalah 3,94. Dengan demikian, tiap100.000 penduduk di Kabupaten Musi Rawas Utara hanya dapat dilayanioleh empat dokter spesialis. Kabupaten Musi Rawas Utara belummencapai target rasio dokter spesialis yang ditetapkan Indonesia sehat2010 karena di Kabupaten Musi Rawas Utara masih kekurangan dokterspesialis. Dokter spesialis di RS Muara Rupit pada tahun 2012 berjumlahlima orang, dan bertambah menjadi tujuh orang pada tahun 2013.5. Rasio Tenaga Kesehatan per Satuan PendudukTenaga kesehatan yang dimaksud meliputi tenaga medis (dokterdan dokter gigi), tenaga keperawatan (perawat dan bidan), tenagakefarmasian (apoteker, analis farmasi, asisten apoteker), tenagakesehatan masyarakat (epidemiologi kesehatan, entomology kesehatan,mikrobiolog kesehatan, administrator kesehatan, dan sanitarian), tenagagizi (nutrisionis dan dietisien), tenaga keterapian fisik (fisioterapi,okupasiterapis, terapis wicara), serta tenaga keteknisan medis(radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis

Page 51: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 41

B.II.41

kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi danperekam medis).Pada tahun 2013 terdapat 108 bidan, 155 perawat, delapan tenagakefarmasian, lima ahli gizi, enam tenaga kesehatan masyarakat, enamteknisi medis, namun untuk tenaga fisioterapis belum ada.Seluruh rasio tenaga kesehatan kecuali tenaga sanitasi di KabupatenMusi Rawas Utara dari tahun 2010 sampai dengan 2014 belum memenuhiTarget Indonesia Sehat 2010. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan dapatmempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat yang ada di daerahtersebut. Berdasarkan data dari RSUD Rupit, tenaga medis dan tenagakesehatan dibagi menjadi dua berdasarkan status pekerjaannya sebagaiPegawai Negeri Sipil (PNS) atau Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Tenagamedis dan tenaga kesehatan yang diperbantukan untuk RSUD Rupit padatahun 2014 didominasi oleh Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Jumlah PNS diRSUD Rupit tahun 2014 berjumlah 25 orang, sedangkan jumlah TKS diRSUD Rupit mencapai 76 orang. TKS dari jenjang D III Keperawatanberjumlah paling banyak, yakni mencapai 32 orang. Sementara itu, dariPNS sendiri, dokter umum berjumlah paling banyak diantara spesifikasitenaga medis lainnya, yaitu berjumlah tujuh orang. Dari tahun ke tahunjumlah TKS terus meningkat, sedangkan jumlah PNS di RSUD Rupitbersifat fluktuatif.6. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang DitanganiCakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengankomplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif sesuai standaroleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukandi suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibandingkan denganjumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja padakurun waktu yang sama. Indikator ini mengukur kemampuan manajemenprogram KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secaraprofessional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi.Pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap

Page 52: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 42

B.II.42

kasus komplikasi kebidanan, yaitu komplikasi persalinan, dan komplikasidalam nifas.Cakupan komplikasi kebidanan yang berhasil ditangani diKabupaten Musi Rawas Utara pada tahun 2013 baru mencapai 30,61%dan menurun cukup signifikan pada tahun 2014 menjadi 18,30%. Padahalpada tahun 2011 cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani mencapai79,16%. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.741/Menkes/Per/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal (SPM)bidang kesehatan di kabupaten dan kota, Menkes RI menargetkancakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah sebesar 80% padatahun 2015. Itu artinya kemampuan Kabupaten Musi Rawas Utara dalammenangani komplikasi kebidanan masih relatif rendah dan perluditingkatkan setidaknya hingga mencapai target SPM.7. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga KesehatanCakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yangmemiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapatpertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensikebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator iniberfungsi untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA dalammenyelenggarakan pelayanan persalinan yang professional. Tenagakesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah tenaga kesehatan(dokter spesialis kebidanan, dokter umum, dan bidan) yang memilikikemampuan klinis kebidanan sesuai standar.Secara umum cakupan pertolongan persalinan oleh tenagakesehatan di Kabupaten Musi Rawas Utara pada rentang tahun 2010hingga 2014 terus mengalami fluktuasi akan tetapi telah berada di atas90%. Cakupan tersebut menunjukkan keberhasilan karena telah melebihitarget Indonesia Sehat 2010 yaitu sebesar 90% di tahun 2015. Akan tetapimeskipun angka cakupan pertolongan persalinan telah melebihi target,Kabupaten Musi Rawas Utara harus tetap mempertahankan pencapaiantersebut dan tetap meningkatkan pelayanan. Dengan demikian, hal ini

Page 53: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 43

B.II.43

diharapkan akan mampu mengurangi risiko kematian ibu dan bayi.8. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)adalah desa/kelurahan dimana 80%dari jumlah bayi yang ada di desatersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap (BCG 1 kali, DPT 3 kali,Hepatitis B 4 kali, Polio 4 kali, dan campak 1 kali) dalam waktu satu tahun.Standar Pelayanan Minimal menetapkan target 100% desa/kelurahan UCIpada tahun 2010. Pada tahun 2010-2013, cakupan desa/kelurahan UCI diKabupaten Musi Rawas Utara berada di atas 90% akan tetapi terusmenunjukkan penurunan meskipun tidak terlalu signifikan. Sementarapada tahun 2014, cakupan desa/kelurahan UCI telah mampu mencapai100% atau dengan kata lain memenuhi target Indonesia Sehat 2010.9. Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat PerawatanBalita adalah anak usia di bawah lima tahun (anak usia 0 s/d 4 tahun11 bulan) yang ada di Kabupaten/Kota. Balita gizi buruk merupakanbalita dengan status gizi menurut berat badan (BB) dan umur (U) denganZ-score kurang dari -3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus,

kwasiorkor, dan marasmus-kwasiorkor). Balita gizi buruk yang mendapatperawatan merupakan balita gizi buruk yang dirawat/ditangani di saranapelayanan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu,sesuai dengan tatalaksana gizi buruk.Di Kabupaten Musi Rawas Utara cakupan balita gizi buruk yangmendapatkan perawatan telah mencapai target SPM Nasional.Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar PelayananMinimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, Kemenkes menargetkanSPM untuk cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah sebesar100% di tahun 2010. Kabupaten Musi Rawas Utara sejak tahun 2010

Page 54: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 44

B.II.44

telah berhasil mencapai target tersebut dan mempertahankannya hinggatahun 2014.10. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC

BTA (+)Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA (+) (%)merupakan jumlah penderita baruTBC BTA (+) yang ditemukan dandiobati di suatu wilayah kerja selama satu tahun dibanding dengan jumlahperkiraan penderita baru TBC BTA (+) dalam kurun waktu yang sama.Dilihat dari segi jumlah, penderita penyakit TBC BTA (+) di KabupatenMusi Rawas Utara pada tahun 2010-2013 mengalami perkembanganfluktuatif dengan kecenderungan menurun. Sementara apabila dilihat daricakupan penemuan dan penanganannya secara umum berada padakisaran 66,67%-77,90%.Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar PelayananMinimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, Kemenkes menargetkanSPM untuk cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBCBTA (+) adalah sebesar 100% di tahun 2010. Apabila dibandingkandengan standar tersebut, maka Kabupaten Musi Rawas Utara belummencapai SPM yang ditetapkan. Masih rendahnya cakupan karena masihadanya sebagian masyarakat yang putus berobat (drop out) menyebabkankemungkinan penularan masih tetap tinggi. Peranan Pengawas MenelanObat (PMO) dalam membantu jalannya pengobatan TBC paru sangatpenting, sehingga perlu pemahaman PMO tentang penyakit TBC paru danbagaimana seharusnya prosedur pengobatan dijalankan merupakanaspekpenting untuk mencegah terjadinya putus berobat.11. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBDCakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD adalahpersentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di suatu wilayahdalam kurun waktu satu tahun dibandingkan dengan jumlah penderita

Page 55: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 45

B.II.45

DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yangsama. Penanganan penyakit DBD di Kabupaten Musi Rawas Utara padatahun 2014 telah terlaksana 100%. Angka tersebut telah mencapai SPMyang ditetapkan pada tahun 2010 di mana cakupan penemuan danpenanganan penyakit adalah 100%. Pada tahun 2010 bahkan tidakterdapat kasus DBD di Kabupaten Musi Rawas Utara. Hal ini menunjukkanbahwa penanganan terhadap penyakit DBD di Kabupaten Musi RawasUtara telah berjalan dengan baik dan dapat dipertahankan hingga saat ini.12. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat MiskinCakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskinadalah jumlah kunjungan pasienmasyarakat miskin di saranan kesehatanstrata 1 di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentudibandingkan dengan jumlah seluruh masyarakat miskin di wilayahtersebut. Sarana kesehatan strata 1 adalah tempat pelayanan kesehatanyang meliputi puskesmas, balai pengobatan pemerintah dan swasta,praktek bersama dan perorangan. Berdasarakan Indikator IndonesiaSehat 2010 untuk kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, target yangharus dicapai oleh kabupaten untuk indikator cakupan pelayanankesehatan dasar untuk pasien miskin adalah 100%. Pada tahun 2014,cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien miskin di Kabupaten MusiRawas Utara adalah 55,09%, itu berarti cakupan tersebut masih cukupjauh dari target 100%. Kecenderungan perkembangan cakupan pelayanankesehatan dasar untuk masyarakat miskin juga mengalami penurunanpada tahun-tahun sebelumnya.13. Cakupan Kunjungan BayiCakupan kunjungan bayi merupakan cakupan kunjungan bayi umur29 hari - 11 bulan di saranapelayanan kesehatan (polindes, puskesmaspembantu, puskesmas, rumah bersalin, dan rumah sakit) maupun dirumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya

Page 56: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 46

B.II.46

melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatanminimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari – 3 bulan, 1 kali pada umur3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan dan 1 kali pada umur 9 – 11bulan.Data cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Musi Rawas Utaramengalami kenaikan dari 91,61% di tahun 2010 menjadi 98,90% di tahun2014. Pada tahun 2011 cakupan kunjungan bayi mengalami penurunanbila dibandingkan dengan tahun 2010. Jumlah kunjungan bayi yangmendapat pelayanan kesehatan pada tahun 2011 sebanyak 3.520 bayi,jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan kunjungan bayi pada tahun2010 mencapai 3.648 bayi, namun cakupan di tahun 2011 mengalamipenurunan karena jumlah bayi meningkat dari 3.982 bayi menjadi 4.299bayi lahir hidup. Secara umum, perkembangan cakupan kunjungan bayi diKabupaten Musi Rawas Utara mengalami tren fluktuatif dengankecenderungan meningkat. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RINo. 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis StandarPelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, Kemenkesmenargetkan SPM untuk cakupan kunjungan bayi adalah sebesar 90% ditahun 2010. Bila dibandingkan dengan target SPM tersebut, cakupankunjungan bayi di Kabupaten Musi Rawas Utara di tahun 2014 sudahmemenuhi target.14. Cakupan PuskesmasCakupan puskesmas merupakan persentase jumlah puskesmasdibandingkan dengan jumlah kecamatan di suatu kabupaten. Berdasarkandata ketersediaan puskesmas di Musi Rawas Utara, jumlah puskesmasyang ada adalah 8 unit (data tahun 2008-2013). Jika dilihat dari jumlahkecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara sebanyak tujuh kecamatan,maka seluruh kecamatan sudah memiliki fasilitas puskesmas. Pada tahun2014, cakupan puskesmas di Kabupaten Musi Rawas Utara telahmencapai lebih dari 100%. Cakupan sebesar 114,29% menunjukkanjumlah puskesmas lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kecamatan

Page 57: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 47

B.II.47

yang ada, artinya setiap kecamatan sudah tersedia puskesmas.15. Cakupan Puskesmas PembantuCakupan puskesmas pembantu merupakan persentase jumlahpuskesmas pembantu dibandingkan dengan jumlah kecamatan di suatukabupaten. Pada tahun 2014, Kabupaten Musi Rawas Utara memiliki 45puskesmas pembantu dari 82 desa sehingga cakupan puskesmaspembantu di Kabupaten Musi Rawas Utara adalah 55,04%. Persentasecakupan puskesmas pembantu dari tahun ke tahun mengalami kenaikandan penurunan dikarenakan adanya penambahan atau penguranganpuskesmas pembantu dan pemekaran desa.

C. Pekerjaan Umum

1. Rasio Panjang Jaringan Jalan dalam Kondisi BaikStandar untuk ketersediaan jaringan jalan dalam kondisi baikmenurut SPM adalah 60% (Permen PU No. 14/PRT/M/2010). Kriteriakondisi jalan adalah berdasarkan kondisi dengan terminologi baik,sedang, rusak ringan, rusak berat dan tidak diketahui kondisinya.Pada tahun 2013, panjang jalan yang berkondisi baik adalahsepanjang 137,82 km atau sekitar 67,13% dari total panjang jalan yangada yaitu 205,28 km. Sementara itu, pada kondisi sedang adalahsepanjang 46,42 km atau sekitar 20,61% dari total panjang jalan yang ada.Untuk kondisi yang mengalami kerusakan ringan adalah sepanjang 16,04km atau sekitar 7,81% dari total panjang jalan yang ada dan kondisi yangrusak berat adalah sepanjang 5 km atau sekitar 2,43% dari total panjangjalan yang ada.Sementara pada tahun 2014 ada peningkatan kewenangan jalan daridata pada tahun 2013 yaitu dari sepanjang 205,28 km total jalan yangmenjadi wewenang Musi Rawas Utara meningkat menjadi 500,24 km atausekitar 2,44 kali lipat dari kewenangan awal yang ada sehingga terjadiperubahan yang cukup signifikan dalam hal kondisi jalan maupun panjang

Page 58: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 48

B.II.48

jalan yang ada. Perubahan ini disebabkan karena masih dalam tahaptransisi menjadi Daerah Otonomi Baru Kabupaten Musi Rawas Utarasehingga pendataan pada tahun 2013 sangat dimungkinkan berubahdengan drastis pada tahun 2014 seiring dengan berjalannya SKPD terkaityang lebih optimal di dalam melakukan pendataan mengenai kewenanganjalan yang dimiliki Kabupaten Musi Rawas Utara.Terkait dengan pengalihan kewenangan yang dijelaskan padaparagraph sebelumnya, pada tahun 2014 persentase jalan dengan kondisihanya sebesar 52,33% sementara kondisi sedang sebesar 25,79%, kondisirusak ringan 9,66% dan kondisi rusak berat sebesar 12,22%. Masihbanyaknya ruas jalan dengan kondisi buruk di Kabupaten Musi RawasUtara akan mempengaruhi aliran barang dan jasa keluar dan masukKabupaten termasuk produk perkebunan dari dalam Kabupaten MusiRawas Utara. Hal tersebut secara tidak langsung akan mengurangi minatinvestor untuk menanamkan modalnya. Padahal dengan umur KabupatenMusi Rawas Utara yang masih muda, peranan investor sangat diperlukandalam membantu perkembangan ekonomi Kabupaten Musi Rawas Utara.Selain itu kondisi jalan yang buruk juga menghambat mobilitas pendudukKabupaten Musi Rawas Utara.Selain masih banyaknya ruas jalan dengan kondisi buruk, sebagianbesar ruas jalan di Kabupaten Musi Rawas utamanya yang ada dikecamatan-kecamatan memiliki lebar ruas jalannya yang hanya berkisar 4meter. Hal tersebut menyebabkan kendaraan sulit berpapasan ketikabertemu pada ruas jalan tersebut. Padahal banyak truk-truk pengangkutsawit, karet, batubara yang keluar-masuk jalan yang cukup sempittersebut. Lambat laun kondisi tersebut akan menurunkan kualitas jalanyang dilewati oleh truk-truk dengan muatan berat tersebut.2. Rasio jaringan irigasiSektor irigasi pengairan di Kabupaten Musi Rawas Utaramengandalkan irigasi sungai dengan sumber air sungai. Irigasi ini

Page 59: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 49

B.II.49

biasanya digunakan untuk mengairi lahan perkebunan karet maupunperkebunan sawit baik itu perkebunan milik rakyat maupun perusahaanyang ada di kabupten Musi Rawas Utara. Panjang jaringan irigasi 52,35km tersebut belum dimanfaatkan secara sepenuhnya bahkan beberapamengalami kerusakan kategori sedang hingga berat sehingga perluadanya perbaikan agar dapat digunakan untuk keperluan irigasi di MusiRawas UtaraSumber air untuk irigasi sebagian besar didapatkan dari sungai.Beberapa danau yang mempunyai potensi untuk irigasi jikadikembangkan yaitu Waduk Merung di Kecamatan Rawas Ulu dan DanauRaya di Kecamatan Rupit. Waduk Merung dan Danau Raya saat ini belumdigunakan secara maksimal untuk sarana irigasi.3. Rasio Tempat Ibadah Per Satuan PendudukRasio tempat ibadah per satuan penduduk menunjukan indikatorketersediaan tempat ibadah bagi penduduk di Kabupaten Musi RawasUtara. Rasio tempat ibadah dihitung dari jumlah tempat ibadah dibagidengan jumlah pemeluk agama dikali 1000, sehingga dapat menjelaskanrasio ketersediaan tempat ibadah per 1000 penduduk. Jumlah tempatibadah yang dimaksud adalah jumlah total tempat ibadah yang tersedia,termasuk masjid, langgar, gereja, pura dan vihara.Berdasarkan data dari Kementrian Agama tahun 2010, rasio tempatibadah di Indonesia adalah1:812 penduduk, sehingga pada tahun 2013rasio tempat ibadah di Musi Rawas Utara telah melebihi rata-ratanasional. Pemeluk agama terbesar di Musi Rawas Utara adalah Muslim,sementara agama lain tinggal di wilayah – wilayah transmigrasikhususnya pemeluk agama Hindu yang berasal dari transmigran Bali dandengan tetangga desa pemeluk agama lain mereka dapat bersosialisasidengan cukup baik.

Page 60: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 50

B.II.50

4. Rasio Tempat Pembuangan Sampah Per Satuan PendudukPengelolaan persampahan di Kabupaten Musi Rawas Utara belumsepenuhnya terintegrasi, masihbanyak yang membakar sampah danmembuangnya dengan cara dikubur dalam tanah serta beberapa hanyaditimbun begitu saja. Pembakaran sampah menimbulkan polusi karbondan menghasilkan gas-gas beracun serta mencemari lingkungan,sementara pembuangan dengan dikubur di dalam tanah menyebabkanpencemaran pada tanah terutama jika yang dikubur adalah sampahanorganik. Sesuai dengan SNI 19-3964-1994, daerah yang belum memilikidata timbulan sampah maka di proyeksikan timbulan sampahnya 1,5 – 2ltr/orang/hari atau 0,3 – 0,4 kg/orang/hari untuk kota kecil/sedang.Kabupaten Musi Rawas Utara termasuk ke dalam kota kecil sehinggadiperkirakan jumlah timbulan sampahnya 1,75 liter/orang/hari.Berdasarkan hasil wawancara lapangan, untuk mengakomodasiproduksi sampah tersebut maka akan di bangun TPA di Kecamatan Rupit.Untuk menampung sampah yang dihasilkan masyarakat Musi RawasUtara, potensi sampah yang paling besar ada di Kecamatan Rawas Iliryaitu mencapai 105.434 liter/hari. Sementara pada tahun 2015 yangpaling banyak produksi sampahnya adalah Kecamatan Nibung yaitusebesar 60.239 liter/hari. Pada tahun 2025 produksi sampah terbesar adadi Kecamatan Rawas Ilir hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk diKecamatan Rawas Ilir relatif besar setiap tahunnya.5. Rasio Rumah Layak HuniBerdasarkan target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun2015, target rumah sehat yang hendak dicapai telah ditentukan sebesar80% (Depkes RI, 2003) atau sebesar 160 rumah/1000 penduduk.Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2010, persentase rumahsehat secara nasional sekitar 24,9% atau 50 rumah/1000 penduduk.

Page 61: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 51

B.II.51

Dari data mengenai jumlah rumah di Kecamatan Karang Jayasebanyak 6.798 unit, belum tersedia data mengenai jumlah rumah yanglayak huni. Berdasarkan hasil analisis data tahun 2013 tersebut, dapatdilihat rasio rumah layak huni di Kabupaten Musi Rawas sebesar 160,artinya 160 rumah/1.000 penduduk. Jika dibandingkan dengan targetMDG’s 2015 untuk rumah sehat sudah memenuhi harapan.6. Panjang Jalan yang Dapat Dilalui Roda 4Berdasarkan pedoman penentuan standar pelayanan minimalbidang penataan ruang, perumahan dan permukiman dan pekerjaanumum (Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.534/KPTS/M/2001), Standar Pelayanan Minimal Panjang Jalan dilaluiroda 4 adalah 0,6 km/1.000 penduduk.

Kabupaten Musi Rawas Utara secara umum sudah di atas batasstandar pelayanan minimal PU minimal 0,6 km/1000 penduduk yaitu2,29. Di dalam skala kecamatan juga sudah melebihi SPM dengan nilaipaling besar di Kecamatan Rawas Ilir yaitu sebesar 6,10. Hal inimenunjukan bahwa jalan yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara masihdapat untuk dilalui kendaraan roda empat.D. Perumahan

1. Rumah Tangga Pengguna Air BersihRumah tangga pengguna air bersih menunjukkan indikator jumlahrumah tangga pengguna air bersih di Kabupaten Musi Rawas Utara.Indikator ini dihitung dengan rumus jumlah rumah tangga pengguna airbersih dibandingkan dengan jumlah seluruh rumah tangga di KabupatenMusi Rawas Utara. Berdasarkan pedoman penentuan standar pelayananminimal bidang penataan ruang, perumahan dan permukiman danpekerjaan umum (Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana

Page 62: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 52

B.II.52

Wilayah No. 534/KPTS/M/2001), Standar Pelayanan Minimal pendudukterlayani akses air bersih adalah 55-75 %.Air bersih adalah aspek penting di dalam kehidupan untukmenunjang kehidupan masyarakat. Pada umumnya penduduk diKabupaten Musi Rawas Utara mendapatkan layanan air bersih berupalayanan non- perpipaan dari sumur gali dan sungai namun kondisinyabelum sepenuhnya layak untuk dikonsumsi. Sebagian penduduk yangtinggal di Kabupaten Musi Rawas Utara harus membeli air bersih daritangki dengan harga Rp 500.000 per tangki ukuran 5.000 liter (sumber:

hasil survei lapangan). Penduduk yang membeli air bersih tersebutbiasanya tinggal di wilayah yang jauh dari sungai dan sulit memperolehair sumur.Sementara apabila dilihat dari sebaran pemanfaatannya, belumsemua desa dan kecamatan terjangkau oleh layanan PAM. Air dari sumurseringkali sulit untuk diperoleh, selain itu kualitas air sungai dan sumuryang ada kurang baik untuk digunakan sebagai air minum.Melalui data daftar SPAM IKK tahun 2012, diketahui bahwakapasitas sambungan rumah (SR) untuk Kecamatan Karang Jaya masihmemiliki 1.700 sambungan dengan kapasitas terbesar namunpelanggannya masih sedikit hanya sekitar 23,82 % dari total sambunganatau 407 pelanggan. Di Kecamatan Karang Dapo dengan kapasitas yanghanya 750 sambungan rumah namun pelanggannya melebihi jumlahkapasitas yang tersedia yaitu 853 pelanggan, dengan kapasitas debitaliran 20 liter/detik. Sementara itu, di Kecamatan Rupit dengan kapasitas750 sambungan rumah (SR) dengan jumlah pelanggan 863 pelanggan.Masing – masing kapasitas debit aliran di Kecamatan Rupit dan KarangDapo sebesar 10 liter/detik. Kecamatan Rupit yang direncanakan sebagaiibukota kabupaten sebaiknya memiliki kapasitas debit aliran yang lebihbesar dan kapasitas sambungan yang lebih banyak sehingga mampumemenuhi kebutuhan air bersih Kecamatan Rupit di masa yang akandatang.

Page 63: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 53

B.II.53

2. Rumah Tangga Pengguna ListrikMelalui data jumlah desa/kelurahan yang terjangkau listrik PLNtahun 2013, diketahui bahwa di Kabupaten Musi Rawas jumlah pelangganterbesar ada di Kecamatan Karang Jaya dengan pelanggan 4.273 dan dayatersambung 4000 KVA atau setara 3.200.000 watt. Jumlah pelangganterbesar kedua adalah Kecamatan Rupit dengan pelanggan 3956 dan dayatersambung 3085 KVA atau setara 2.468.000 Watt. Pelayanan saat iniperlu ditingkatkan karena kecamatan-kecamatan yang ada belumsepenuhnya teraliri listrik ditambah lagi mahalnya harga solar apabilamenggunakan diesel secara pribadi. Adanya potensi Sungai Rawas danSungai Musi dapat dimanfaatkan sebagai potensi sumber energi alternatifmikro hidro untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Musi RawasUtara.3. Rumah Layak HuniRumah layak huni adalah indikator yang menunjukkan jumlahrumah layak huni yang ada diKabupaten Musi Rawas Utara. Indikator inidihitung dengan rumus jumlah rumah layak huni dibagi dengan jumlahrumah yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara.Berdasarkan target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun2015, target rumah sehat yang hendak dicapai telah ditentukan sebesar80% (Depkes RI, 2003). Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun2010, persentase rumah sehat secara nasional sekitar 24,9%. Jika diilihatdari jumlah rumah di Kabupaten Musi Rawas Utara, jumlah rumah layakhuni hampir mencapai 82%, sedangkan sisanya termasuk dalam kategoritidak layak huni. Pada tahun 2013, terdapat 28.519 rumah layak huni diMusi Rawas Utara, dengan total jumlah rumah yang ada di Musi RawasUtara sebanyak 34.864 rumah.

Page 64: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 54

B.II.54

E. Perencanaan Pembangunan

1. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD yang Telah

Ditetapkan dengan PERDARPJPD merupakan dokumen pembangunan yang menggambarkanvisi misi daerah dalam jangka panjang yaitu 20 tahun. Ketersediaan RPJPDmerupakan pedoman bagi SKPD atau pemimpin daerah untukmembangun daerahnya sesuai dengan visi misi yang akan dicapai dalam20 tahun mendatang. Hampir semua kabupaten/kota sudah memilikidokumen RPJPD, sedangkan untuk Kabupaten Musi Rawas Utaradokumen RPJPD sedang dalam proses penyusunan.2. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang Telah

Ditetapkan dengan PERDA/PERKADARPJMD merupakan dokumen pembangunan yang menjabarkanprogram-program selama lima tahun dan berpedoman terhadap RPJPD.Ketersediaan RPJMD merupakan bentuk langkah-langkah pemerintahdaerah di tiap lima tahun untuk mencapai visi misi kepala daerah. Sebagaicatatan, Kabupaten Musi Rawas Utara merupakan daerah otonomi baruyang dibentuk tahun 2013. Penyelenggaraan pemilihan kepala daerahbaru dilaksanakan pada akhir tahun 2015, sehingga pada tahun 2014 inibelum memiliki dokumen RPJMD. Saat ini, pemerintahan daerah masihdijalankan oleh pelaksana tugas (Plt).3. Tersedianya Dokumen Perencanaan: RKPD yang Telah

Ditetapkan dengan PERKADARKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) merupakan dokumenpembangunan yang dibuat oleh pemerintah daerah tiap tahun untukdijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan daerah. RKPD akanmenjadi dasar dalam penyusunan Renja SKPD dan RAPBD. PembuatanRKPD harus berpedoman kepada RPJPD dan RPJMD agar program

Page 65: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 55

B.II.55

pembangunan berkesinambungan untuk mencapai visi misi daerah. Saatini baru disusun RPJPD dan RPJMD Kabupaten Musi Rawas Utara,sehingga RKPD baru dapat disusun setelah kedua dokumen perencanaantersebut disahkan.4. Penjabaran Program RPJMD ke Dalam RKPDKesinambungan dokumen pembangunan mutlak diperlukan agarterdapat proses pencapaian visi suatu daerah apabila dokumenpembangunan tidak saling selaras maka pencapaian visi suatu daerahakan sulit tercapai. RKPD merupakan penjabaran detail (dalam bentukprogram) visi dan misi yang akan dicapai oleh suatu daerah. KarenaRPJMD masih dalam proses penyusunan, maka belum ada program yangdijabarkan dalam RKPD.

F. Perhubungan

1. Jumlah Arus Penumpang Transportasi AirJumlah arus penumpang transportasi air merupakan indikatoruntuk mengukur arus penumpang transportasi air per tahun. Indikator inimerupakan jumlah total arus penumpang transportasi air datang danberangkat di setiap Kabupaten. Berdasarkan Statistik KementerianPerhubungan Tahun 2012, jumlah arus penumpang penyeberangan dansungai rata-rata di pelabuhan Indonesia adalah 431.425 penumpang padatahun 2012. Transportasi air di Kabupaten Musi Rawas Utara hanyaberfungsi sebagai sarana penyeberangan menuju desa atau perkebunan diseberang sungai.Untuk saat ini terdapat dua buah dermaga yang melayanitransportasi air bagi masyarakat Musi Rawas Utara yaitu Dermaga MuaraRupit dan Dermaga Pauh yang menghubungkan antar dua desa yaitu DesaMuara Rupit dan Desa Pauh dengan total penumpang naik sebanyak48.317 jiwa dan penumpang turun sebanyak 48.317 jiwa.

Page 66: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 56

B.II.56

2. Angkutan DaratAngkutan darat merupakan indikator untuk mengukur ketersediaanangkutan darat terhadap jumlah penumpang yang ada di Kabupaten MusiRawas Utara. Indikator ini dihitung dengan rumus jumlah angkutan daratdibagi dengan jumlah penumpang angkutan darat. Angkutan umum diKabupaten Musi Rawas Utara masih belum memiliki trayek tetap,meskipun beberapa sudah ada yang memiliki ijin trayek namun waktuoperasi masih terbatas. Selain itu, angkutan penumpang dengan plathitam masih sering melakukan kegiatan layaknya kendaraan umum.Belum adanya terminal atau halte menyebabkan sebagianmasyarakat lebih memilih menggunakan angkutan plat hitam yangmampu menjangkau hingga ke dalam desa mereka, baik untukpenjemputan maupun pengantaran. Angkutan umum masih berupakendaraan pribadi berupa mobil avanza dengan tujuan ke KecamatanSingkut dan Kota Lubuklinggau, tergantung permintaan penumpang.Di Kecamatan Nibung, transportasi umum yang tersedia adalahmobil keluarga (family car) berplat hitam, rute transportasimenyesuaikan permintaan dari penumpang, biasanya mobil angkutanakan berkeliling desa untuk memenuhi kuota kemudian akan menuju ketempat tujuan yaitu meliputi Kecamatan Singkut, Kecamatan Rupit danKota Lubuklinggau. Kebutuhan transportasi umum yang dilakukanmasyarakat khususnya untuk memenuhi kebutuhan sekunder (TV, kulkas,kipas angin) karena di kecamatan ini sudahada pasar yang dapatmengakomodasi kebutuhan primer (beras, sayur, gas) meskipun masihbersifat mingguan. Transportasi berupa kendaraan pribadi cukup banyakdigunakan oleh pemilik warung atau kios dalam rangka menambahjumlah barang dagangan di warung atau kiosnya.Transportasi umum di Kecamatan Rawas Ulu berupa mobil pribadimampu menyediakan rutemenuju ke Kecamatan Ulu Rawas, Singkut,Nibung, Rupit, hingga Kota Lubuklinggau. Transportasi umum biasanyaberoperasi pada pagi hari saat penumpang dari Pasar Rawas Ulu menujuke daerah lain. Pada siang hari angkutan umum sudah jarang ditemui.

Page 67: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 57

B.II.57

Untuk angkutan umum berupa ojek masih tersedia hingga sore namunhanya untuk jarak dekat (ke Kecamatan Singkut). Angkutan umum didaerah Rawas Ulu sudah memiliki ciri khas sehingga mampu diketahuitujuannya, misalnya angkutan umum berupa colt warna putih akanmenuju ke Kota Lubuklinggau. Angkutan warna hitam berupa mobil pick

up yang memiliki atap akan mengantar ke Kecamatan Singkut. Untukkondisi kepadatan transportasi, transportasi di Kecamatan Rawas Ulubagian dekat jalan lintas dipadati oleh kendaraan umum, truk pengangkutmaterial dari daerah tambang, dan motor.3. Transportasi airTransportasi sungai angkutan barang yang ada di Kabupaten inidapat menggunakan dua jenis kendaraan air, yaitu ponton dan kapalmotor. Ponton biasanya digunakan oleh perusahaan besar untukangkutan batubara atau bahan galian lainnya. Sementara itu, kapal motorumumnya digunakan masyarakat untuk angkutan hasil bumi sepertiproduk pertanian dan perkebunan. Meskipun demikian, akan tetapi tidaksemua sungai di Kabupaten Musi Rawas dapat dilalui oleh ponton,dikarenakan kedalaman sungai yang banyak mengalami pendangkalan.Seperti misalnya bahan galian dapat diangkut dari Muara Rupit menujuRawas Ilir (Bingin Teluk). Secara teknis ponton hanya bisa digunakansampai ke Bingin Teluk. Kedalaman alur sungai sampai ke daerah inimemungkinkan pelayaran dengan angkutan ponton. Selebihnya, pada alursungai setelah Bingin Teluk kondisi alur sungainya pada bagian tertentumengalami pendangkalan sehingga tidak memungkinkan penggunaanponton sekalipun kelebaran sungai cukup lebar.

Hasil pengamatan lapangan menemukan salah satu dermaga yangada di Kecamatan Rawas Ilir dan masih digunakan oleh penduduk.Kondisi seperti itu menandakan bahwa sebenarnya transportasi sungaimasih dapat dikembangkan di Kabupaten Musi Rawas Utara akan tetapi

Page 68: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 58

B.II.58

ada kendala fisik. Daerah sungai di Rupit yang dulunya adalah sebuahdermaga kini sudah mengalami pendangkalan akibat adanya sedimentasi.Daerah tersebut bahkan biasanya dipakai warga untuk mandi, artinyakedalamannya sudah cukup dangkal. Di Kecamatan Karang Dapo,masyarakat masih menggunakan getek sebagai angkutan penyeberangansungai. Saat muka air sungai tinggi, maka akan cenderung berbahaya bilamenyeberang dengan menggunakan getek, sebaliknya saat muka airsungai rendah maka penyeberangan akan sulit untuk dilakukan. Hal inimenyebabkan kebun warga yang ada di seberang sungai menjadi kurangterawat. Karena ada transportasi darat yang dianggap lebih efektif dalamhal waktu tempuh maka transportasi darat lebih dipilih warga.Berdasarkan data Dokumen Daerah Dalam Angka Kabupaten MusiRawas Utara 2014, pergerakan moda angkutan air di Kabupaten MusiRawas Utara pada rentang waktu 2011 – 2012 per 31 desember 2013adalah total 62 kapal dengan rincian jumlah kapal yang tiba 32 kapal dan30 kapal berangkat di dermaga Muara Rupit. Sementara itu, di dermagaPauh total ada 45 kapal dengan rincian 24 kapal tiba dan 21 kapalberangkat.G. Lingkungan Hidup

1. Persentase Penduduk Berakses Air MinumPersentase penduduk berakses air minum adalah persentase jumlahpenduduk yang mendapatkan akses air minum dibandingkan denganjumlah penduduk dalam satuan keluarga. Semakin besar persentasenyaberarti semakin besar penduduk yang berakses minum sehingga dapatdisimpulkan kebutuhan air minumnya tercukupi. Kebutuhan pendudukakan akses minum dipenuhi melalui akses terhadap sumur gali/bormaupun akses terhadap sumur terlindung.Persentase di Kecamatan Nibung melebihi SPM dikarenakan datapembanding yang digunakan berbeda yaitu menggunakan data keluargaberakses air minum dibandingkan dengan data jumlah rumah tangga,

Page 69: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 59

B.II.59

sehingga didapatkan nilai 102,71%. Kondisi yang sebenarnya, beberapawarga kesulitan mendapatkan air bersih di Kecamatan Nibung dan harusmembeli tangki air seharga 500.000 ribu per tangki untuk mendapatkanair minum. Di Kecamatan Karang Jaya didapatkan persentase sebesar noldikarenakan data Rumah Tangga tidak tersedia untuk Kecamatantersebut. Sementara untuk kecamatan lain rata-rata masih di bawah SPMantara 39,08% hingga 64,44%.H. Pertanahan

1. Penyelesaian Ijin LokasiPenyelesaian ijin lokasi di Kabupaten Musi Rawas Utara meliputi ijinlokasi dalam berbagai kegiatan usaha oleh beberapa perusahaan.Berdasarkan Buku Laporan Up Dating Data Lingkungan BadanLingkungan Hidup (BLH) 2011 dan 2012 terdapat beberapa perusahaanyang memiliki ijin lokasi di Kabupaten Musi Rawas Utara. Pada tahun2011 terdapat sembilan izin lokasi yaitu pada usaha perkebunan kelapasawit dan kelapa. Jumlah izin lokasi pada tahun 2012 ada delapan yaitumasing – masing tujuh izin lokasi pada perkebunan kelapa sawit dankelapa dan satu izin lokasi karet remah (crum rubber).

I. Kependudukan dan Catatan Sipil

1. Rasio Kepemilikan Kartu TandaPenduduk (KTP)KTP (Kartu Tanda Penduduk) memiliki fungsi sebagai identitaswajib bagi warga negara Indonesia. Seseorang yang telah memiliki KTPberarti telah tercatat dalam basis data kependudukan secara nasional.Rasio kepemilikan KTP penduduk di Kabupaten Musi Rawas Utara padatahu 2014 adalah 10,76%. Itu artinya secara umum dari 10 pendudukhanya 1 penduduk yang memiliki KTP. Apabila dibandingkan denganStandar Pelayanan Minimal Nasional untuk kepemilikan KTP sebesar

Page 70: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 60

B.II.60

100%, maka pencapaian Kabupaten Musi Rawas Utara masih sangat jauhdi bawah target.Rendahnya rasio kepemilikan KTP di Kabupaten Musi Rawas Utarasalah satunya disebabkan oleh statusnya sebagai Daerah Otonom Baru(DOB) sehingga warganya masih banyak yang memakai KTP denganregistrasi wilayah kabupaten induk. Oleh karena itu, upaya peningkatankepemilikan KTP penduduk merupakan salah satu tindakan yang harusdiprioritaskan.2. Rasio Penduduk Berakta KelahiranAkta kelahiran merupakan salah satu komponen informasikependudukan yang penting untuk dimiliki agar setiap masyarakatmendapatkan haknya sebagai warga negara. Manfaat dari akta kelahiranadalah kemudahan mengakses pelayanan publik yang bersifat formalataupun menjadi syarat untuk pembuatan surat keterangan diripenduduk. Rasio kepemilikan akta kelahiran penduduk adalahperbandingan jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran terhadapjumlah penduduk.Pada tahun 2008, rasio kepemilikan akta kelahiran pendudukKabupaten Musi Rawas Utara adalah sebesar 5,25% dan meningkatmenjadi 9,79% pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa dari 10 jiwapenduduk, hanya ada satu jiwa yang memiliki akta kelahiran. Apabiladikaitkan dengan SPM nasional yang menargetkan rasio kepemilikan aktelahir adalah 100%, maka rasio yang dimiliki oleh Kabupaten Musi RawasUtara masih sangat minim.3. Ketersediaan Database Kependudukan Skala Provinsi

Database kependudukan merupakan suatu dokumen yang pentinguntuk mengetahui kondisi kependudukan suatu wilayah yang datanyadapat dianalisis untuk memudahkan stakeholder untuk merumuskan

Page 71: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 61

B.II.61

kebijakan. Database yang dimiliki oleh Kabupaten Musi Rawas Utarasesuai tabel adalah buku Daerah Dalam Angka. Semua kecamatanmemiliki buku Kecamatan Dalam Angka dari tahun 2008 – 2013.Kemudian pada tahun 2014 telah tersusun buku Musi Rawas Utara DalamAngka Tahun 2014. Selain dokumen Daerah Dalam Angka, DinasKependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas Utara jugamemiliki database kependudukan yang bersumber pada Hasil KonsolidasiAdminduk Depdagri Semester I Tahun 2014.4. Penerapan KTP Nasional Berbasis NIKPenerapan KTP nasional berbasis NIK diterapkan oleh pemerintahpusat untuk menyeragamkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuaidengan pasal 6 Perpres No.26 Tahun 2009. NIK berfungsi untukmemudahkan dalam identifikasi dan menghindaripemalsuan/penggandaan data. Semua kecamatan di Kabupaten MusiRawas Utara telah menerapkan KTP nasional berbasis NIK sejak 2011 –2013, sedangkan untuk sebelum tahun 2011 belum dapat dideskripsikankarena tidak tersedia data. Pendataan administrasi kependudukandiharapkan dapat berjalan dengan mudah karena telah menerapkan KTPberbasis NIK di Kabupaten Musi Rawas Utara.

J. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

1. Rasio Akseptor KBRasio akseptor KB adalah jumlah akseptor KB dalam periode 1(satu) tahun per 1000 Pasangan Usia Subur (PUS) pada tahun yang sama.Terjadi dinamika naik turun rasio akseptor KB selama 5 tahun terakhir diKabupaten Musi Rawas Utara. Pada tahun 2011, nilai rasio akseptor KBpaling tinggi adalah sebesar 28,8%, sedangkan pada tahun 2013 memilikirasio akseptor KB paling rendah sebesar 9,73%. Jumlah PUS selama limatahun terakhir cenderung meningkat pada setiap kecamatan, sedangkan

Page 72: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 62

B.II.62

jumlah akseptor KB naik turun. Rasio akseptor KB di Kabupaten MusiRawas Utara masih terbilang kecil.Pada tahun 2013 Kecamatan Rawas Ulu memiliki jumlah PUS palingbanyak sebanyak 7.220 PUS, tetapi untuk rasio akseptor KB menempatiposisi kedua paling rendah pada tahun 2013 sebesar 5,76%. Nilai tersebutberarti jumlah akseptor KB di daerah tersebut perlu ditingkatkan.Kecamatan Ulu Rawas memiliki jumlah PUS yang paling sedikit sebanyak2.842 PUS, namun memiliki jumlah rasio akseptor KB paling tingginilainya pada tahun 2013. Kecamatan Ulu Rawas dengan nilai rasioakseptor KB yang paling tinggi sebesar 20,09%, sedangkan KecamatanRawas Ilir dengan nilai rasio paling rendah sebesar 4,53%.2. Cakupan Peserta KB AktifPeserta KB aktif adalah pasangan usia subur yang salah satupasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi olehalat kontrasepsi tersebut. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangansuami istri yang istrinya berusia 15-49 tahun. Angka cakupan peserta KBaktif menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi di antara para PUS.Berdasarkan Peraturan Kepala BKKBN No 55/HK-010/B5/2010 targetSPM untuk indikator cakupan sasaran PUS menjadi peserta KB aktifadalah 65% pada tahun 2014.Terdapat peningkatan cakupan peserta KB aktif sepanjang tahun2009 – 2013, sehingga mengindikasikan semakin meningkatnya PUS diKabupaten Musi Rawas Utara yang memanfaatkan kontrasepsi. Padatahun 2010 standar pelayanan minimal nasional sebesar 70 % danKabupaten Musi Rawas Utara melewati target tersebut dengan mendapatpersentase sebesar 85,6%. Penurunan cukup besar dalam lima tahunterakhir terjadi di tahun 2013 dengan nilai cakupan peserta KB aktifsebesar 69,59%.

Page 73: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 63

B.II.63

3. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera IKeluarga Pra Sejahtera (KPS) adalah keluarga yang belum dapatmemenuhi salah satu atau lebih dari lima kebutuhan dasarnya (basic

needs) sebagai keluarga Sejahtera I, seperti kebutuhan akan pengajaranagama, pangan, papan, sandang dan kesehatan. Keluarga Sejahtera TahapI (KSI) adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhandasarnya secara minimal. Peningkatan jumlah presentase KPS pada tahun2012 ke 2013 dari 46,12% menjadi 46,59%. Dapat diartikan bahwaterjadi peningkatan jumlah KPS dan KSI yang perlu ditangani olehpemerintah. Untuk tahun sebelum 2012 tidak tersedia data.Perkembangan dari tahun 2012 ke 2013 pada setiap kecamatancenderung stabil dengan nilai yang masih rendah. Kecamatan Ulu Rawasmemiliki persentase yang paling besar selama dua tahun terakhir yaitusebesar 64,18% pada tahun 2012 dan 64,18% pada tahun 2013.Kecamatan Rawas Ilir dan Nibung juga memiliki presentasi lebih dari 50%dalam dua tahun terakhir. Kecamatan Karang Dapo, Rupit, Karang Jaya,Rawas Ulu, memiliki presentasi lebih dari 40 % dalam dua tahun terakhir.Secara keseluruhan nilai KPS dan KSI di Kabupaten Musi Rawas Utaramasih besar dengan rata-rata nilai selama dua tahun terakhir yaitu46,14% dan 46,59%. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih banyakmasyarakat yang rentan dengan kemiskinan.K. Sosial

1. Jumlah PMKS

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang,keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan,kesulitan atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, yangmenyebabkan tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidup jasmani, rohanidan sosial sebagai mana mestinya. PMKS terjadi karena hambatan,kesulitan dan gangguan berupa kemiskinan, keterlantaran,kecacatan,

Page 74: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 64

B.II.64

ketuna sosial, keterbelakangan, keterasingan dan perubahan lingkungansecara mendadak yang kurang mendukung seperti bencana.Jumlah PMKS cenderung mengalami penurunan dalam empat tahunterakhir. Jenis PMKS seperti anak terlantar, bekas narapidana, lanjut usiaterlantar, wanita rawan sosial ekonomi, keluarga fakir miskin dan anakjalanan masih terus bermunculan selama tahun 2009 – 2012. Keluargafakir miskin memiliki jumlah paling banyak selama empat tahun terakhirdibandingkan dengan jenis PMKS lainnya. Kemudian pada tahun 2010mulai terdapat data jenis PMKS lainnya yang ada di Kabupaten MusiRawas Utara seperti masyarakat tinggal di daerah rawan bencana, anakbalita terlantar, penderita HIV, penderita AIDS dan korban bencana alamwalaupun jumlahnya tidak banyak. Pada tahun 2013 dimungkinkanterjadi peningkatan bantuan sosial di Kabupaten Musi Rawas Utara haltersebut didukung dengan informasi yang ditunjukkan dari tabel. Dapatdikatakan bahwa terjadi penanganan yang baik terhadap penyelesaianatau pemberian bantuan social selama lima tahun terakhir.Pada tahun2010, Kabupaten Musi Rawas Utara memiliki jumlah jenis PMKS yangpaling tinggi sebesar 16.502 kasus. Kenaikan tersebut disebabkanpeningkatan jumlah keluarga fakir miskin yang teridentifikasi pada tahun2010. Namun secara keseluruhan selama lima tahun terakhir dapatdikatakan jumlah PMKS cenderung menurun.L. Ketenagakerjaan

1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) merupakan hasil perbandinganantara jumlah angkatankerja dengan penduduk usia kerja. Semakin tinggi TPAK, maka dapatdisimpulkan bahwa semakin banyak penduduk usia produktif yangterserap dalam lapangan usaha. TPAK Kabupaten Musi Rawas Utara padatahun 2009 adalah sebesar 72,04. Angka ini relatif tinggi apabiladibandingkan dengan TPAK Provinsi Sumatera Selatan yang hanya sebesar

Page 75: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 65

B.II.65

68,31. Pada tahun 2011, TPAK Kabupaten Musi Rawas Utara juga masihlebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Selatan. Hal inimengindikasikan bahwa di Kabupaten Musi Rawas Utara menunjukkanadanya kecenderungan positif dalam sektor ketenagakerjaan

2. Tingkat Pengangguran Terbuka

Sama halnya dengan tingkat partisipasi angkatan kerja, dari rentang tahun2009 dan2011Dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Musi Rawas Utararelatif lebih rendah bila dibandingkan Provinsi Sumatera Selatan denganselisih angka yang cukup jauh. Pada tahun 2009, TPT Kabupaten MusiRawas Utara adalah sebesar 2,23 sementara TPT Provinsi Sumatera Selatanadalah sebesar 7,61. Sedangkan pada tahun 2011, TPT Kabupaten MusiRawas Utara adalah sebesar 2,33 sementara Provinsi Sumatera Selatanadalah sebesar 6,65.M. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

1. Persentase Koperasi AktifIndikator persentase koperasi aktif digunakan untuk melihat kinerjaperkoperasian secara umumdalam menunjang kegiatan perekonomian masyarakat khususnya skalamikro dan kecil. Pada tahun 2013,diketahui bahwa jumlah koperasi diKabupaten Musi Rawas Utara sebanyak 311 unit. Dari total jumlahtersebut,koperasi yang aktif sebanyak 237 unit. Melalui angka tersebut, dapatdihitung bahwa persentase koperasi aktif di kabupaten ini adalah sebesar76%.Persentase koperasi aktif paling besar terdapat di Kecamatan Rupitdengan persentase mencapai 85%. Hal ini wajar mengingat KecamatanRupit merupakan kawasan perkotaan yang ada di Kabupaten Musi RawasUtara sehingga kegiatan perekonomian di kecamatan tersebut cenderung

Page 76: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 66

B.II.66

lebih berkembang dibandingkan dengan kecamatan lainnya.N. Kebudayaan

1. Jumlah Benda-benda BersejarahAdanya benda – benda bersejarah menandakan wilayah Kabupaten MusiRawas Utara pernahmenjadi bagian dari perkembangan sejarah. Berdasarkan data pada MusiRawas dalam Angka tahun 2013 dan tahun 2014, ditemukan sebanyak tigabenda yaitu Situs Tingkip, Candi Lesung Batu dan Meriam Naga yangberlokasi di Kecamatan Rawas Ulu. Situs-situs tersebut merupakan situsdari masa Hindu – Budha.Situs Candi Tingkip terletak di Desa Kikim Subur,Candi Lesung Batu yang dikenal dengan Bukit Candi terletak di DesaLesung Batu Muda. Pelestarian benda-benda bersejarah perlu menjadiperhatian pemerintah agar terus tetap terjaga dan menjadi salah satukekayaan budaya Kabupaten Musi Rawas Utara.O. Kepemudaan dan Olahraga

1. Jumlah Organisasi PemudaJumlah organisasi pemuda menunjukkan potensi pengembangankepemudaan dari sekelompokpemuda yang bekerjasama dalm suatu sistem tertentu yang terencana,untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Berdasarkan Kecamatan dalamangka tahun 2014 menunjukkan jumlah organisasi/kelompok pemudasebanyak 65 kelompok dengan total anggota 2.291 orang. Organisasi yangdimaksud adalah karang taruna.Jumlah karang taruna digunakan untukmelihat kepedulian pemuda dalam bersosialisasi untuk bergerak dibidangkepemudaan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.2. Jumlah Kegiatan KepemudaanJumlah organisasi pemuda menunjukkan potensi pengembangankepemudaan dari sekelompok

Page 77: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 67

B.II.67

pemuda yang bekerjasama dengan suatu perencanaan kerja dan peraturan-peraturan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan data dalamdokumen Kecamatan dalam angka tahun 2014, diketahui bahwa terdapat65 kelompok karang taruna dengan anggota mencapai 2.291 orang. Angkaini bahkan belum mencakup Kecamatan Rupit dan Karang Dapo karenaterhambat oleh ketiadaan data. Melalui jumlah karang taruna ini,kepedulian dan keaktifan pemuda dalam bersosialisasi untuk bergerak dibidang kepemudaan yang bermanfaat bagimasyarakat dapat dilihat.3. Gelanggang/Balai Remaja (Selain Milik Swasta)Di Kabupaten Musi Rawas Utara tidak terdapat gelanggang/balai remajabaik milik pemerintahmaupun milik swasta. Sebagai Daerah Otonomi Baru, perlu dukunganpemerintah untuk mengalokasikan penyediaan sarana/prasaranagelanggang sebagai pendukung kegiatan pemuda dan olahraga diKabupaten Musi Rawas Utara.4. Lapangan OlahragaLapangan olahraga menunjukkan sarana penunjang/pendukung kegiatanolahraga. Jumlah lapangan olahraga yang ada terdiri dari lapangan sepakbola sebanyak 40 lapangan, bola voli 86 lapangan, bulutangkis 63 lapangan,sepak takraw 5 lapangan dan lapangan basket sebanyak 3 lapangan. Totallapangan olahraga yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara sebanyak 197pada tahun 2012. Rasio jumlah lapangan per 1000 penduduk pada tahun2012 sebesar 1,13.5. Jumlah Karang TarunaJumlah karang taruna digunakan untuk melihat kepedulian pemuda dalambersosialisasi untukbergerak di bidang kepemudaan yang bermanfaat luas bagi masyarakatsekitar. Berdasarkan data pada Dokumen Kecamatan dalam Angka Tahun2014, diketahui bahwa terdapat 65 kelompok karang taruna dengan

Page 78: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 68

B.II.68

anggota mencapai 2.291 orang. Angka ini bahkan belum mencakupKecamatan Rupit dan Karang Dapo karena terhambat oleh ketiadaan data.Melalui jumlah karang taruna ini, kepedulian dan keaktifan pemuda dalambersosialisasi untuk bergerak di bidang kepemudaan yang bermanfaatbagimasyarakat dapat dilihatP. Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri

1. Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi

Masyarakat (Ormas) dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda

(OKP)Jumlah LSM, Ormas dan OKP digunakan untuk mengetahui seberapabanyak lembaga sosialkemasyarakatan yang ada di lingkungan masyarakat. Lembaga-lembagatersebut dibentuk oleh masyarakat biasanya untuk merespon isu-isu yangterjadi di lingkungan sekitarnya. Kabupaten Musi Rawas Utara memilikitotal LSM, Ormas dan OKP sebanyak tujuh lembaga. Kecamatan Rawas Ulumemiliki jumlah yang stabil dari tahun ke tahun sebanyak satulembaga.Terdapat tiga kecamatan yang tidak memiliki lembaga LSM, Ormasdan OKP yaitu Kecamatan Ulu Rawas, Rawas Ilir dan Karang Dapo. Jikadilihat untuk keseluruhan masih minim jumlah LSM, Ormas dan OKP diKabupaten Musi Rawas Utara.Q. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

1. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 pendudukIndikator ini digunakan untuk melihat rasio jumlah polisi pamong prajadibandingkan 10.000penduduk. Pada tahun 2013 jumlah polisi pamong praja di Kabupaten MusiRawas Utara sebanyak 86 orang dengan rasio 4,84. Sementara pada tahun2014 rasio ini meningkat menjadi 5,33. Akan tetapi meskipun mengalamipeningkatan, nilai rasio ini tetap masih terbilang kecil karena belum dapat

Page 79: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 69

B.II.69

dianggap mampu melayani jumlah penduduk yang ada. Perlu penambahanjumlah personil untuk mengantisipasi ancaman perubahan kondisikeamanan, misalnya saat terjadi ketidakstabilan kondisi politik ataukondisi ekonomi.2. Rasio Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 pendudukRasio jumlah limbas per jumlah 10.000 penduduk digunakan untuk melihatpotensi perbandinganpenjamin keamanan sosial di lingkungan masyarakat. Sejak tahun 2010,sudah ada linmas pada seluruh kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara.Pada tahun 2010, jumlah linmas adalah sebanyak 1.067 personil sedangkanpada tahun 2014 telah meningkat menjadi 1.107 atau bertambah sebanyak40 personil.Sementara apabila dilihat perbandingannya dengan jumlahpenduduk, dalam rentang 5 tahun terakhir rasio jumlah linmas mulai tahun2010 – 2014 di Kabupaten Musi Rawas Utara adalah 62,98%; 106,61%;63,30%;62,27%; dan 54,5%.Peningkatan jumlah personil limnas selama rentang waktu 2010-2014memang tidak sepesatperkembangan jumlah penduduk sehingga rasionya menurun. Akan tetapidengan peningkatan jumlah personil ini diharapkan upaya pemeliharaanketentraman dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Musi Rawas Utarasemakin baik dan menciptakan lingkungan hidup dan bermasyarakat yangkondusif.3. Rasio Pos Siskamling per Jumlah DesaRasio pos siskamling menggambarkan ketersediaan pos siskamling disetiap desa. Pos siskamlingtersebar pada seluruh kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara. Jumlahposkamling cenderung meningkat selama empat tahun terakhir.Peningkatan paling tinggi terjadi pada tahun 2011. Jumlah desa jugamengalami perkembangan pada tahun 2011 sebanyak tiga desa. Rasio possiskamling juga menggambarkan ketersedian kapasitas pemda dalam

Page 80: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 70

B.II.70

memberdayakan masyarakat untuk ikut berperan aktif dalampemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat serta keamananlingkungan. Berdasarkan data perkembangan jumlah pos siskamlingselama tahun 2010 sampai2014, diketahui bahwa jumlah pos siskampling mengalami peningkatanyaitu dari 85 unit menjadi 215 unit. Sementara apabila jumlah inidibandingkan dengan perkembangan jumlah penduduk maka didapatkanrasio pos siskampling sebesar 1,00 pada tahun 2010 dan meningkatmenjadi 2,44 pada tahun 2014.4. Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Administrasi PemerintahSistem informasi pelayanan perijinan dan administarasi pemerintahKabupaten Musi Rawas Utarasebelum pemekaran masih tergabung dengan Kabupaten Induk yaitu diBadan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten MusiRawas. Sampai tahun 2014 beberapa masih mengadaptasi sistem BPMPTKabupaten Musi Rawas. Jenis-jenis izin yang dilayani di BPMPT KabupatenMusi Rawas antara lain izin mendirikan bangunan, izin usaha industri, izintempat usaha, tenda daftar perusahaan, izin ganggunan, izin usahaperdagangan, izin usaha jasa kontruksi, izin reklame, izin angkutan jalandan izin tempat penyimpanan barang.5. Tingkat Waktu Tanggap (response in time) Daerah Layanan Wilayah

Manajemen Kebakaran ( WMK )Tingkat waktu tanggap daerah wilayah manajemen kebakaran digunakanuntuk mengetahuiseberapa cepat respon penanganan bencana kebakaran yang terjadi diwilayah Kabupaten Musi Rawas Utara. Jumlah bencana kebakaran yangtercatat pada tahun 2011 adalah sebanyak tiga kejadian, tahun 2012sebanyak dua kejadian dan tahun 2013 sebanyak delapan kejadian.Berdasarkan informasi dari BPBD Unit Kebakaran di Kabupaten MusiRawas, setelah menerima laporan pengaduan petugas pemadam kebakaran

Page 81: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 71

B.II.71

selalu siap siaga terjun ke lapangan, namun terdapat kendala fasilitas yangtersedia belum memadai. Pada tahun 2014, jumlah mobil pemadamkebakaran tercatat sebanyak 2 unit mobil akibatnya kemampuanpelayanan bencana kebakaran di Kabupaten Musi Rawas Utara masihsangat terbatas. Jumlah ini terus mengalami penurunan dari tahun-tahunsebelumnya dari yang tadinya berjumlah 5 unit karena mengalamikerusakan. Permasalahan lain yang terkadang dihadapi adalah jauhnyajarak antara kantor pemadamkebakaran dengan lokasi kejadian.6. Cakupan Sarana dan Prasarana Perkantoran PEMDA yang BaikCakupan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA untuk tahun sebelum2014 belum dapatdideskripsikan karena data tidak tersedia. Namun melalui pengamatan dansurvei lapangan tahun 2014, kondisi perkantoran PEMDA saat ini masihsangat terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya. Kantor SKPD/dinasKabupaten Musi Rawas Utara hampir semuanya berlokasi di KecamatanRupit, kecuali untuk Dinas Pekerjaan Umum yang berada di KecamatanKarang Jaya. Kegiatan perkantoran PEMDA yang ada saat ini masih banyakmenempati gedung bekas sekolah, rumah sakit dan ruko-ruko yangkemudian disewa untuk keperluan kantor.

R. Ketahanan PanganKetahanan merupakan sebuah isu penting baik dalam skala lokal, regionaldan bahkan nasional.Ketahanan pangan suatu wilayah diindikasikan melalui kecukupan,ketersediaan, keterjangkauan dan keberlanjutan terpenuhinya kebutuhanpangan baik secara kualitatif maupun kuantitatif bagi masyarakat untukmenuju masyarakat yang sehat sejahtera dan produktif.1. Ketersediaan Pangan UtamaKetersediaan pangan utama merupakan hal penting dikarenakanmasyarakat memerlukan makanan pokok untuk menjalani setiap aktivitas

Page 82: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 72

B.II.72

dan kegiatannya. Ketersediaan pangan utama dihitung berdasarkanketersediaan pangan utama per tahun (kg) dibagi dengan banyaknyajumlah penduduk. Ketersediaan pangan utama dapat didefinisikansebagai kemampuan daerah untuk memiliki dan menyediakan sejumlahpangan yang cukup untuk kebutuhan dasar masyarakatnya. Ketersediaanpangan untuk kabupaten Musi Rawas Utara menggunakan komoditastanaman padi (padi sawah dan padi ladang). Ketersediaan pangan utamadi Kabupaten Musi Rawas Utara masih didominasi oleh komoditas padiyang menghasilkan beras. Selama lima tahun terakhir, perkembanganketersediaan pangan di Kabupaten ini terus mengalami fluktuasi dengankecenderungan menurun. Pada tahun 2009, ketersediaan pangan utara dikabupaten ini adalah sebesar 1.793 Kg/kapita/tahun, sementara padatahun 2013 ketersediaan ini menurun sebesar 8,25% menjadi 1.645Kg/kapita/tahun.S. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1. Jumlah LSMJumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menunjukkan seberapa besarjumlah partisipasimasyarakat dalam merespon isu-isu yang terjadi di masyarakat. Tidaksemua kecamatan memiliki LSM, kondisi tersebut dialami Kecamatan UluRawas, Kecamatan Rawas Ilir dan Kecamatan Karang Dapo. Secarakeseluruhan jumlah LSM di Kabupaten Musi Rawas Utara cenderungfluktuatif jumlahnya. Dukungan pemerintah diperlukan untukmengaktifkan kegiatan LSM agar jumlahnya bisa stabil atau meningkat.2. Rasio Posyandu AktifPosyandu aktif menunjukkan seberapa aktif pelayanan posyandu yangdiberikan kepada bayi danbalita. Pelayanan yang diberikan akan berperan penting pada kondisikualitas kesehatan bayi dan balita di masing-masing kecamatan tersebut.Selama empat tahun terakhir, Kabupaten Musi Rawas Utara memiliki rasio

Page 83: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 73

B.II.73

posyandu aktif yang cenderung meningkat, mulai tahun 2010 – 2012 yaitu23,93% meningkat menjadi 39,44%, kemudian turun menjadi 27,46% danterakhir meningkat pada tahun 2013 menjadi 100,7%. Pencapaian 100%hampir di seluruh kecamatan pada tahun 2013 menggambarkan bahwaterjadi peningkatan pelayanan kualitas pada bayi dan balita di KabupatenMusi Rawas Utara.Kualitas pelayanan yang cukup stabil selama empattahun terakhir terjadi di Kecamatan Karang Dapo. Kecamatan yangmemiliki rasio cenderung naik adalah Kecamatan Ulu Rawas danKecamatan Rupit. Sementara itu, Kecamatan yang memiliki rasiocenderung menurun kemudian naik hingga 100% adalah Kecamatan RawasIlir dan Kecamatan Karang Jaya.T. Statistik

1. Ketersediaan Dokumen Daerah dalam AngkaDatabase dokumen dalam angka masuk ke dalam indikator karenadokumen ini menyimpan banyakdata penting yang diperlukan dalam proses pembuatan rencanapengembangan wilayah dari berbagai sector yang meliputi kependudukan,geografi, sosial, ekonomi dan lain sebagainya. Ketersediaan dokumendaerah dalam angka mengindikasikan bahwa pengelolaan databasewilayah berjalan dengan baik. Dokumen daerah dalam angka di KabupatenMusi Rawas Utara baru tersedia pada tahun 2014, dikarenakan daerah inimerupakan Daerah Otonomi Baru, sehingga data-data masih banyak yangberbasis dokumen daerah dalam angka Kabupaten Musi Rawas sebagaikabupaten induk.2. Ketersediaan Dokumen PDRB WilayahPDRB sebagai indikator makro ekonomi digunakan untuk mengetahuitingkat keberhasilanpembangunan ekonomi suatu daerah. Indikator tingkat keberhasilanekonomi antara lain dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi,

Page 84: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 74

B.II.74

perkembangan kegiatan ekonomi sektoral, sektor ekonomi andalan daerahdan PDRB perkapita setiap tahun. Dokumen PDRB di Kabupaten MusiRawas Utara tahun 2014 sudah tersedia.U. Komunikasi dan Informatika

1. Jumlah Jaringan KomunikasiSarana telekomunikasi merupakan sarana pendukung untuk meningkatkanperekonomianmasyarakat. Jumlah jaringan komunikasi adalah indikator yangmenunjukkan jumlah jaringan yang dapat digunakan untuk komunikasidan pertukaran informasi di Kabupaten Musi Rawas Utara. Jumlah jaringankomunikasi didapatkan dari perbandingan jumlah jaringan telepongenggam dengan jumlah stasioner.Terdapat 41 stasioner (BTS) yangtersebar di seluruh kecamatan. Jumlah stasioner paling banyak ditemukandi Karang Jaya dengan jumlah 11 stasioner, sedangkan di Karang Dapohanya terdapat dua stasioner saja. Jumlah jaringan komunikasi yang ada diKabupaten Musi Rawas Utara adalah 65 unit jaringan komunikasi.Sementara itu, untuk sarana telekomunikasi telepon kabel, baru terlayanidi beberapa wilayah saja seperti di Kecamatan Rupit di Desa LawangAgung, dan perlu adanya penambahan jaringan kabel mengingat bahwaakan ada rencana pembangunan Rencana Pita Lebar Nasional untuk tahun2014-2019 sehingga setiap wilayah terjangkau jaringan komunikasi selulerserta internet. Pada saat ini terdapat beberapa BTS (Base Transciever

Station) / stationer yang tersebar di setiap kecamatan. Selain jaringantelepon, sarana telekomunikasi yang tersedia di Kabupaten Musi RawasUtara adalah pos desa sebanyak tiga buah di Karang Jaya, Karang Dapo danNibung, sedangkan wilayah lain belum terlayani pos desa dan belum adakantor pos pembantu. Di beberapa kecamatan juga sudah ada MobilInternet Kecamatan yang melayani internet mobile seperti di Desa BumiMakmur, Kecamatan Nibung. Berdasarkan Standar Nasional Indonesiakebutuhan telepon adalah 0,13 sambungan per orang untuk sejumlahpenduduk di suatu wilayah. Untuk meningkatkan kelancaran komunikasi

Page 85: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 75

B.II.75

masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara maka diperlukan adanyaperencanaan kebutuhan sambungan telepon baik itu sambungan teleponkabel.2. Rasio Wartel/Warnet Terhadap PendudukRasio wartel/warnet di Kabupaten Musi Rawas Utara adalah nol,dikarenakan berdasarkan data dariDishubkominfo Musi Rawas (2014), di kecamatan-kecamatan di MusiRawas Utara tidak terdapat wartel /warnet.3. Jumlah Surat Kabar Nasional/LokalTerdapat 13 jenis surat kabar baik nasional maupun lokal yang beredar diKabupaten Musi Rawas.Surat kabar nasional yang beredar antara lain adalah Kompas, SuaraIndonesia, Media Indonesia, Republika, Koran Tempo, dan Suara Indonesia.Sementara itu, surat kabar lokal yang beredar yaitu Sumatra Ekspress,Sriwijaya Pos, Mura Ekspress, Linggau Pos, Palpos, Silampari Pos, danSumatera Pos. Diperkirakan surat kabar yang beredar di Kabupaten MusiRawas Utara sama dengan yang beredar di Kabupaten Musi Rawas.4. Jumlah Penyiaran Radio dan TVData penyiaran radio dan TV yang didapat merupakan data KabupatenMusi Rawas. Namun, datatersebut dapat dijadikan gambaran penyiaran radio dan TV yang ada diKabupaten Musi Rawas Utara karena kondisinya tidak jauh berbeda.Terdapat lima radio yang melakukan penyiaran. Sementara itu, untukpenyiaran TV, semua stasiun TV dapat beroperasi di Kabupaten MusiRawas apabila menggunakan Antena Parabola.5. Website milik pemerintahWebsite pemerintah kabupaten telah tersedia dihttp://www.muratarakab.go.id/. Website tersebut

Page 86: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 76

B.II.76

masih tergolong baru dan konten di dalamnya masih berada pada tahappengembangan. Namun, hal tersebut dapat memudahkan masyarakatuntuk memperoleh informasi tentang Kabupaten Musi Rawas Utara melaluimedia elektronik.V. PerpustakaanKabupaten Musi Rawas Utara belum memiliki perpustakaan karenakabupaten ini merupakanpemekaran dari Kabupaten Musi Rawas, sehingga indikator-indikatorseperti jumlah perpustakaan, jumlah pengunjung per tahun, dan koleksibuku belum dapat diketahui.

2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

A. Pertanian Tanaman PanganKomoditas pertanian tanaman pangan di Kabupaten Musi Rawas Utara yangutama adalah padisawah dan padi ladang. Selain kedua komoditas tersebut, tanaman pangan lainyang juga dibudidayakanguna menunjang kebutuhan pangan di kabupaten ini adalah ketela pohon, ketelarambat, jagung, kacangtanah, kacang hijau dan kedelai.1. Padi Sawah dan Padi LadangProduktivitas padi sawah dan padi ladang di Kabupaten Musi Rawas padarentang tahun 2009-2013mengalami perkembangan yang fluktuatif dengan kecenderungan positif. Padatahun 2009, produktivitasyang ada adalah sebesar 3,28 ton/ha sedangkan pada tahun 2013 naik menjadi3,46 ton/ha. Kabupaten Musi Rawas Utara perlu mengusahakan produktivitaslebih baik lagi dikarenakan pada tahun 2013 produktivitas padi nasionalmencapai angka 5,15 ton/ha.2. Bahan pangan utama lokal selain padi sawah dan padi ladang

Page 87: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 77

B.II.77

Bahan pangan utama lokal selain padi sawah dan padi ladang adalah ketelapohon, ketela rambat,jagung, kacang tanah, kacang hijau dan kedelai. Produktivitas bahan panganutama lokal selain padimenunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan ini merupakanindikasi positif dimana denganadanya peningkatan produktivitas maka kebutuhan terhadap pangan utamaselain padi akan tercukupi. Selain itu, melihat besarnya produktivitas tahun 2013sebesar 7,92 ton/ha maka dapat disimpulkan bahwa produksi yang ada akanmampu mencukupi kebutuhan masyarakat Musi Rawas Utara.B. PerkebunanDalam sektor perkebunan terdapat dua jenis komoditas utama yang menjadiandalan KabupatenMusi Rawas Utara, yaitu komoditas kelapa sawit dan karet. Apabila dilihat darisegi pengelolaannya, terdapat dua macam perkebunan yaitu perkebunan rakyatdan perkebunan besar swasta (PBS).1. KaretKaret merupakan komoditas paling besar dari sektor perkebunan di KabupatenMusi Rawas Utara.Selain diusahakan oleh perkebunan besar swasta, komoditi karet juga banyakdiusahakan oleh penduduksebagai mata pencaharian. Apabila dilihat perkembangannya pada rentang tahun2009-2013, diketahuibahwa terdapat perkembangan positif dimana rata-rata pertumbuhan produksiselama rentang waktu tersebut mencapai 31% sementara pertumbuhanproduktivitas mencapai 9,24%.2. Kelapa SawitSama halnya dengan karet, komoditas kelapa sawit juga merupakan komoditasyang banyakdiusahakan di Kabupaten Musi Rawas Utara. Komoditas ini juga diusahakan oleh

Page 88: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 78

B.II.78

perusahaan besar swastamaupun oleh rakyat. Apabila dilihat perkembangannya pada rentang tahun2009-2013, diketahui bahwaproduksi yang ada terus meningkat dengan rata-rata mencapai 247%. Akantetapi apabila dibandingkandengan produktivitasnnya, diketahui bahwa produktivitas komoditas ini terusmenunjukkan penurunan yangsangat signifikan dengan rata-rata pertumbuhan mencapai (-)35,38%.C. PeternakanTerdapat tiga jenis kategori komoditas dalam kegiatan peternakan yaitu ternakbesar, ternak kecildan unggas. Dalam lingkup Kabupaten Musi Rawas Utara, ternak besar terdiridari kerbau, sapi potong dansapi perah sedangkan ternak kecil terdiri dari kambing dan domba lalu untukunggas terdiri dari ayam ras,ayam petelur dan itik/entok.1. Produksi konsumsi daging hewan ternak besar dan kecil Kabupaten Musi

Rawas UtaraProduksi dan konsumsi daging hewan ternak besar dan ternak kecil diKabupaten Musi Rawas Utaracenderung seimbang. Pada tahun 2010, daging yang diproduksi mencapai 267ton, akan tetapi pada tahun-tahun berikutnya produksi terus menurun hingga pada tahun 2013 produksimenjadi hanya sebesar 256 ton.2. Produksi daging dan konsumsi daging unggas di Kabupaten Musi Rawas

UtaraSama halnya dengan ternak besar dan kecil, produksi dan konsumsi daginghewan unggas diKabupaten Musi Rawas Utara juga cenderung seimbang. Pada tahun 2010,produksi daging mencapai 372

Page 89: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 79

B.II.79

ton begitu pula dengan konsumsinya. Sementara itu pada tahun 2013, produksimencapai 482 ton.

D. PerikananTerdapat dua jenis sumber produk ikan di Kabupaten Musi Rawas Utara, yaituperikanan tangkapdan perikanan budidaya. Perikanan tangkap sepenuhnya memanfaatkan sumberdaya alam yang dihasilkandari sungai, danau dan waduk yang ada di kabupaten ini, sedangkan untukperikanan budidaya banyakdilakukan di kolam keramba maupun jaring apung.1. Perkembangan produksi perikananProduksi perikanan budidaya di Kabupaten Musi Rawas Utara jauh lebih banyakdibandingkandengan hasil perikanan tangkapnya. Pada tahun 2013, perikanan budidayamenghasilkan produk sebesar1.996 n atau sekitar lima kali lipat dari hasil perikanan tangkap. Sementara itu,apabila dilihat dariperkembangannya, selama rentang tahun 2009-2013, kedua jenis perikanan inimenunjukkan kecenderungan yang berbeda. Perikanan tangkap mengalamipenurunan produksi sebesar 116 ton atau -23,7%. Untuk perikanan budidayamenunjukkan kecenderungan perkembangan positif dengan pertambahanproduksi yang relatif sangat besar yaitu sebanyak 1.753 ton atau sekitar 689%.2. Rumah Tangga Perikanan (RTP)Rumah Tangga Perikanan mendukung produksi ikan untuk pemenuhanpermintaan ikan padatingkatan lokal maupun nasional. Rumah tangga perikanan akan meningkatsebanding dengan banyaknyawiraswasta yang menggeluti budidaya perikanan. Jumlah rumah tanggaperikanan di Kabupaten Musi Rawas Utara cukup fluktuatif dengan

Page 90: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 80

B.II.80

kecenderungan perkembangan positif. Pada tahun 2006, jumlah RTP adalahsebanyak 503 rumah tangga, sedangkan pada tahun 2012 menjadi sebanyak 665rumah tangga atau mengalami peningkatan sebesar 32%.E. KehutananHutan yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas Utara terdiri dari beraneka jenishutan yang meliputiHutan Suaka Alam (HAS), Hutan Lindung (HL), Hutan Produksi Tetap (HP),Hutan Produksi Terbatas (HPt) dan Hutan Produksi Konversi (HPKv). HutanSuaka Alam terdapat di Kecamatan Karang Jaya dan Ulu Rawas yang luasanareanya masih bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat yang tersebar diProvinsi Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Sementarauntuk Hutan Lindung yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara adalah HL. BukitCermin seluas + 119,52 Ha yang letaknya terdapat di Kecamatan Karang Jaya.Selain hutan yang difungsikan sebagai Hutan Lindung dan Hutan Suaka Alam,Kabupaten Musi Rawas Utara juga memiliki Hutan Produksi yang tersebar diberbagai kecamatan. Pada tahun 2014, tercatat Hutan Produksi Tetap terdiri darienam HP yang terletak di semua kecamatan dengan luas 101.206,64 Ha.Sementara itu, untuk luas Hutan Produksi Terbatas adalah sebesar 39.249,84 Hadan untuk luas HutanProduksi konversi adalah sebesar 2.667,61 Ha.

Kebakaran KehutananKebakaran hutan merupakan suatu keadaan dimana hutan dilanda api, sehinggamengakibatkankerusakan hutan atau hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomis ataunilai lingkungan. Selain itu,kebakaran hutan juga seringkali menyebabkan bencana asap yang mengganggukesehatan pernapasanmasyarakat. Berdasarkan pantauan satelit Terra/Aqua modis milik NASA yangmengidentifikasi titik apidengan luasan kebakaran satu hektar atau lebih pada tahun 2014, diketahuibahwa terdapat 109 titik api diKabupaten Musi Rawas Utara.

Page 91: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 81

B.II.81

F. Energi dan Sumber Daya MineralKabupaten Musi Rawas Utara memiliki berbagai potensi di bidang pertambangandan penggalianbaik pada sektor migas maupun non migas. Selain memiliki potensi migas,komoditas dari pertambangan dan penggalian non migas di Kabupaten MusiRawas Utara juga cukup beragam. Kelompok komoditas yang paling banyakdiproduksi adalah bahan tambang golongan B yang meliputi batu bara, timahhitam, seng dan batu besi. Apabila dilihat dari segi luas tambang, komoditas yangpaling besar di kabupaten ini adalah tambang batubara. Potensi batubaraterdapat di Kecamatan Nibung dan Rawas Ilir.1. Pertambangan Tanpa IzinBanyaknya potensi bahan tambang dan galian juga memicu munculnya berbagaikegiatanpertambangan tanpa ijin yang tersebar di beberapa kecamatan di KabupatenMusi Rawas Utara. Bahangalian yang banyak menjadi komoditas dalam pertambangan tanpa izin inimeliputi pasir dan emas. Tambang pasir banyak terdapat di sepanjang daerahaliran sungai, sementara pertambangan emas banyak terjadi di kecamatan-kecamatan yang menunjukkan adanya potensi emas seperti di Rawas Ulu danUlu Rawas.G. PariwisataBelum ada potensi wisata yang dimanfaatkan dan dikelola sebagai kawasanwisata di KabupatenMusi Rawas Utara sehingga belum ada kunjungan maupun kontribusi pariwisataterhadap PDRB. DiKabupaten Musi Rawas Utara memiliki potensi pariwisata yang dapatdikembangkan sebagai kawasanpariwisata dan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah adalah sebagai berikut:

1. Wisata AlamKawasan wisata alam diperuntukkan bagi pengembangan pariwisata dengan

Page 92: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 82

B.II.82

memanfaatkan potensialam berupa keindahan atau keunikan suatu kawasan yang sesuai dengankarakteristik alam dankarakteristik sosial budaya masyarakat setempat. Obyek Data Tarik Wisata(ODTW) yang masuk ke dalam kategori kawasan wisata alam di KabupatenMusi Rawas Utara meliputi danau, gua, sungai, air terjun dan bukit.2. Wisata BudayaKawasan wisata budaya diperuntukkan bagi pengembangan pariwisatadengan memanfaatkanpotensi budaya suatu kawasan. Potensi wisata budaya banyak yang berupabenda-benda cagar budaya atau benda kepurbakalaan. Salah satu obyek dayatarik wisata (ODTW) paling besar di Kabupaten Musi Rawas Utara adalahTaman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang sebagian kawasannya masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan Karang Jaya dan Kecamaran UluRawas. Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun2010-2025, TNKS masuk ke dalam kelompok Destinasi Pariwisata Nasional(DPN) dan juga kelompok Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).Pengelompokan ODTW ke dalam DPN maupun KSPN didasarkan pada dayatarik dari objek wisata itu sendiri. Salah satu daya tarik tersebutadalah kemampuan objek wisata dalam memberikan citra terhadapwilayahnya sehingga dikenal secara luas baik secara nasional maupuninternasional. ODTW Taman Nasional Kerinci Seblat dan sekitarnyamemberikan citra pariwisata nasional dengan brand city of heritage.

H. IndustriIndustri di Kabupaten Musi Rawas Utara cukup beragam apabila dilihat dari jenisindustri maupunskala usahanya. Pada tahun 2013, di kabupaten ini terdapat dua unit industribesar, sembilan industrimenengah serta 69 industri kecil dan rumah tangga dengan nilai investasi totalsebesar 67,84 milyar rupiah

Page 93: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 83

B.II.83

dan tenaga kerja sebanyak 1.184 orang. Keberadaan industri besar di KabupatenMusi Rawas Utaramemperkuat perekonomian di kabupaten ini dengan meningkatkan nilai tambahsektor primer. Selainmemberikan nilai tambah, keberadaan industri besar juga mampu menyeraptenaga kerja yang secaralangsung mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Industri kecil danrumah tangga di Kabupaten Musi Rawas Utara jauh lebih beragam dibandingkandengan industri menengah dan besarnya yang terfokus pada industri pengolahanhasil hutan dan perkebunan. Pada tahun 2013, tercatat ada 34 jenis industri kecildan menegah dengan jumlah unit industry sebanyak 69 unit. Industri ini meliputiindustri pengolahan hasil hutan dan perkebunan (kayu dan rotan, batok kelapa),pembuatan batu bata dan genteng, pengolahan makanan khas (kerupuk ikan,kemplang, nata de coco dll), pembuatan teralis serta pembuatan pisau, sabil,golok.I. PerdaganganTerdapat dua jenis perdagangan di Kabupaten Musi Rawas Utara, yaituperdagangan intra regionaldan inter regional. Perdagangan intra regional merupakan perdagangan yangmeliputi seluruh interaksiperdagangan barang dan jasa antar kecamatan di dalam Kabupaten Musi RawasUtara. Kategori keduaadalah perdagangan inter regional yang meliputi interaksi kecamatan-kecamatan di kabupaten ini dengankecamatan-kecamatan lain yang berada di luar wilayah Musi Rawas Utara dansudah masuk ke dalamkelompok kabupaten/kota disekitarnya maupun interaksi antara KabupatenMusi Rawas Utara dengankabupaten lain dalam lingkup yang lebih luas. Melalui hasil wawancara primerdan observasi lapangan pada tahun 2014, diketahui bahwa pada kedua kategoriperdagangan yang telah disebutkan sebelumnya, dalam memenuhi kebutuhan

Page 94: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 84

B.II.84

konsumsi penduduknya, Kabupaten Musi Rawas Utara masih banyakmengandalkan wilayah-wilayah di sekitarnya.2.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH

2.4.1 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

A. Perhubungan

1. Rasio Panjang Jalan Per Jumlah KendaraanRasio panjang jalan per jumlah kendaraan adalah indikator yangmenunjukkan tingkat pelayananjalan terhadap jumlah kendaraan yang ada. Indikator ini dihitung denganmenggunakan rumus panjang total jalan dibagi dengan jumlah kendaraanyang ada di kabupaten. Semakin besar rasionya berarti semakin baik dayadukung jalan terhadap pengakses jalan oleh kendaraan. Rasio terbesarpanjang jalan dan jumlah kendaraan ada di Rawas Ulu yaitu 1,29 km/unit.Hal ini menunjukkan masih jarang kendaraan sehingga masih dapatdikembangkan dan diperbaiki jalannya. Dari total panjang jalan yang adayaitu 406,24 km, jalan dengan jenis permukaan berupa kerikil masihsepanjang 206,58 km, untuk permukaan tanah atau belum tembus adalahsepanjang 98,61 km, sedangkan yang sudah diaspal baru 77,51 km (DinasPekerjaan Umum Kab. Musi Rawas Utara, 2014). Jalan dengan permukaankerikil tanpa aspal kualitasnya tidak bagus dan berbahaya untuk dilaluikendaraan dengan muatan berat dantidak dapat diakses dengan kecepatan tinggi. Hal tersebut membuat aruskendaraan tidak lancar dan waktu tempuh menjadi lama. Dapat dikatakanbahwa kualitas tidak baik karena hanya 19,08% dari total seluruh panjangjalan telah diaspal. Begitu juga dengan kualitas aspal yang ada belumsepenuhnya memenuhi criteria yaitu belum seluruh jalan diaspal hotmixuntuk khususnya kelas jalan utama yaitu jalan nasional dan provinsi.Sementara untuk daerah yang merupakan rawa–rawa perlu direncanakanpembangunan jalan beton khususnya kelas jalan nasional agar kualitasnyaawet dan tidak menghabiskan anggaran setiap tahun untuk perbaikan jalan.

Page 95: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 85

B.II.85

2. Jumlah Orang / Barang Melalui Dermaga Per TahunBerdasarkan data Kabupaten Musi Rawas dalam Angka Tahun 2014, jumlahorang yang melauidermaga di Kabupaten Musi Rawas Utara per 31 desember 2013 adalahsebesar 48.317 orang di dermaga Muara Rupit dan 48.317 melalui dermagaPauh. Kedua dermaga ini saling menghubungkan antar satudermaga dengandermaga yang lain utamanya untuk penyeberangan sungai antar dua desa diMusi Rawas Utara yaitu desa Muara Rupit dengan desa Pauh. Sementarauntuk jumlah barang yang melalui dermaga Muara Rupit adalah sebesar2.075.505 kg per tahun dengan rincian 1.125.000 kg barang dibongkar dan950.505 kg barang dimuat sementara yang melalui dermaga Pauh adalahsebesar 192.550 kg per tahun dengan rincian 105.000 kg barang dibongkardan 87.550 kg barang dimuat.B. Otonomi Daerah, Pemerintah Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

1. Jenis dan Jumlah Bank dan CabangTerdapat empat jenis bank yang dimaksudkan dalam indikator ini, yaitu bankumum pemerintah,bank umum swasta, bank pembangunan dan bank pengkreditan rakyat. Akantetapi karena tidak semuakecamatan memiliki data bank menurut jenisnya ini, maka dalam indikator inihanya dapat disajikan mengenai akumulasinya saja. Terdapat dua jenis bank diKabupaten Musi Rawas Utara, yaitu Bank Pemerintah Daerah Sumatera Selatan(BPD Sumsel) dan Bank Swasta Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI). Pada tahun2012, terdapat 2 unit bank BPD dan 3 unit Bank BRI. Hingga tahun 2014, jumlahbank BPD masih tetap 2 unit sementara untuk Bank BRI mengalami penambahanmenjadi 4 unit.2. Jenis, Kelas dan Jumlah RestoranRestoran dalam hal ini memiliki pengertian sebagai usaha pangan siap saji di

Page 96: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 86

B.II.86

suatu bangunan tetapdengan pembeli yang membayar pajak, sedangkan warung makan adalah usahapangan siap saji di suatubangunan tetap namun mpembelinya tidak membayar pajak. Jumlah tempatmakan/restoran di Kabupaten Musi Rawas Utara selama lima tahun terakhirmenunjukkan perkembangan. Pada tahun 2009, jumlah restoran yang ada adalahsebanyak 11 unit sementara pada tahun 2013, jumlah tersebut mengalamikenaikan sebesar 100% hingga menjadi sebanyak 22 unit.3. Jenis, Kelas dan Jumlah Penginapan/HotelBerdasarkan hasil survei primer tahun 2014, diketahui bahwa belum adapenginapan/hotel di Kabupaten Musi Rawas Utara.C. Lingkungan Hidup

1. Presentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Bersih

Rumah tangga pengguna air bersih adalah indikator yang mengukurpersentase rumah tanggapengguna air bersih di suatu kabupaten. Indikator ini dihitung denganmenggunakan rumus jumlah rumah tangga penguna air bersih dibandingkandengan jumlah seluruh rumah tangga. Indikator ini dihitung dengan rumusjumlah rumah tangga pengguna air bersih dibandingkan dengan jumlahseluruh rumah tangga di Kabupaten Musi Rawas Utara.Berdasarkan pedoman penentuan standar pelayanan minimal bidangpenataan ruang, perumahandan permukiman dan pekerjaan umum (Keputusan Menteri Permukiman danPrasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001), Standar Pelayanan Minimalpenduduk terlayani akses air bersih adalah 55-75%. Jika dilihat dari capaianpersentase rumah tangga yang menggunakan air bersih, Kabupaten MusiRawas Utara masih berada di bawah SPM yaitu hanya 22,86% dengankecamatan Nibung merupakan kecamatan dengan persentase 58,62% dan

Page 97: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 87

B.II.87

terendah adalah kecamatan Ulu Rawas 0%. Sistem penyediaan danpengelolaan air bersih di Kabupaten Musi Rawas Utara menggunakan systemperpompaan. Adapun tarif/retribusi pelanggan Badan Layanan Umum sistimPenyedian Air Minum (BLU SPAM) sebesar 1.245/M3. Jumlah pelanggan diMusi Rawas Utara adalah sebesar 2.733 pelanggan pada tahun 2012 denganjumlah pelanggan terbanyak ada di Kecamatan Rawas Ilir 861 pelanggan danRupit 824 pelanggan.D. Komunikasi dan Informatik

1. Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan ListrikRumah tangga pengguna listrik menunjukkan indikator persentase rumahtangga yangmenggunakan listrik di kabupaten. Indikator ini dihitung dengan menggunakanrumus dibandingkan dengan jumlah rumah tangga. Persentase rumah tanggayang menggunakan listrik mengindikasikam jumlah rumah tangga yang sudahmemiliki jaringan listrik untuk memenuhi berbagai kebutuhan.Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, rasio elektrifikasi di Indonesia saatini mencapai 80,54%dan ditargetkan pemerintah akan mencapai 100% pada tahun 2020. Jika dilihatdari persentase rumah tangga yang menggunakan listrik, Kabupaten MusiRawas Utara baru mencapai 26,98%, sehingga masih jauh berada di bawahtarget.2.4.2 Fokus Iklim Berinvestasi

A. Otonomi Daerah, Pemerintah Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

1. Angka KriminalitasAngka kriminalitas menunjukkan kondisi keamanan daerah bagi peluang ikliminvestasi. Jumlah tindak kriminal yang terjadi pada tahun 2013 adalah sebanyak29 kejadian yang terdiri atas penganiayaan sebanyak 1 kejadian, pencurian berat4 kejadian, pencurian kekerasan 6 kejadian, pencurian kendaraan bermotor 1

Page 98: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 88

B.II.88

kejadian, pembunuhan 3 kejadian, pembunuhan 3 kejadian, pengeroyokan 1kejadian dan perkelahian massal 5 kejadian. Jumlah tersebut tidak termasukdata pada Kecamatan Rawas Ulu, Karang Jaya dan Rawas Ilir karena data tidaktersedia. Angka kriminalitas Kabupaten Musi Rawas Utara pada tahun 2013diketahui sebesar 1,63. Angka tersebut termasuk kecil sehingga dapat dikatakanbahwa kondisi keamanan di Kabupaten Musi Rawas Utara baik. Jeniskriminalitas lain yang belum tercantum dalam lampiran dan wajib menjadiperhatian pemerintah daerah adalah kasus narkoba. Kasus narkoba diKabupaten Musi Rawas dan Musi Rawas Utara telah berkembang danmeresahkan masyarakat terutama karena mengancam generasi muda diKabupaten Musi Rawas Utara. Berdasarkan data dari Kepolisian ResorKabupaten Musi Rawas, selama tahun 2014 telah terdapat penanganan kasusnarkoba sebanyak 54 kasus dengan penduduk yang dinarapidanakan sebanyak79 orang. Data tersebut diperkuat dengan pemberitaan di media masa tentangkasus narkoba di Kabupaten Musi Rawas Utara dalam setahun terakhir. Selamatahun 2015, telah terjadi setidaknya 4 penangkapan baik pengguna maupunpengedar narkoba di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara.2. Jumlah DemoDemo merupakan kegiatan unjuk rasa yang dilakukan oleh karyawan dalamsuatu perusahaan atauoleh masyarakat akibat ketidakpuasan terhadap suatu kebijakan. Data tentangjumlah demo di KabupatenMusi Rawas Utara belum tersedia, sehingga menggunakan proporsi dataKabupaten Musi Rawas yangmenjadi induk Kabupaten sebelum pemekaran. Berdasarkan data dari kepolisianresor Kabupaten MusiRawas pada tahun 2010 – 2013 jumlah ujuk rasa secara berurutan yaitu 7kegiatan, 16 kegiatan, 20 kegiatan dan 24 kegiatan. Sementara pada tahun 2014,jumlah unjuk rasa yang tercatat di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten MusiRawas Utara adalah sebanyak 6 kegiatan. Selama 5 tahun terakhir terjadifluktuasi peningkatan angka unjuk rasa. Pada data tidak diketahui lokasi unjuk

Page 99: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 89

B.II.89

rasa juga jenis unjuk rasa apakah di bidang politik, ekonomi ataupun kasusketenagakerjaan.3. Lama Proses PerijinanPembentukan Kabupaten Mui Rawas Utara yang baru secara resmi disahkanpada tahun 2013menjadikan indikator lama proses perizinan belum sepenuhnya dimiliki olehkabupaten yang bersangkutan.Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten MusiRawas Utara yang merupakan SKPD yang memiliki kewenangan untuk mengelolaperizinan di kabupaten ini baru memiliki daftar perizinan yang akan dikeluarkan,sementara untuk lama proses perizinan masih mengadaptasi dari kabupateninduknya, Kabupaten Musi Rawas.Pada tahun 2014, tercatat bahwa terdapat 11 jenis izin yang dikeluarkan olehKantor PenanamanModal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Musi Rawas Utara. Izintersebut meliputi: (1) izinmendirikan bangunan, (2) izin usaha industri, (3) izin tempat usaha, (4) tandadaftar perusahaan, (5) izingangguan, (6) izin usaha perdagangan, (7) surat izin jasa konstruksi, (8) izinreklame, (9) izin usaha angkutan jalan, (10) izin tempat penyimpanan barang,serta (11) izin lokasi.4. Jumlah dan Macam Pajak dan Retribusi DaerahPajak dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerahyang nantinya akandigunakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Pajakterdiri dari bermacam-macam jenis tergantung dengan masing-masingkabupaten/kota. Retribusi biasanya terbagi ke dalam tiga kategori utama,yaitu retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, dan retribusi untuk izintertentu.Sama halnya dengan indikator sebelumnya, indikator jumlah dan macam

Page 100: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 90

B.II.90

pajak dan retribusi daerahKabupaten Musi Rawas Utara masih merupakan hasil adopsi dari kabupateninduknya, Kabupaten Musi Rawas. Analisis indikator jumlah dan jenis pajakdan retribusi Kabupaten Musi Rawas Utara didasarkan pada informasi yangtertuang dalam Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Musi Rawas UtaraBulan Juli 2014. Terdapat 9 (Sembilan) jenis pajak yang ditetapkan diKabupaten Musi rawas Utara tahun 2014, pajak tersebut meliputi: (1) PajakRestoran, (2) Pajak Hiburan, (3) Pajak Reklame, (4) PajakPenerangan Jalan,(5) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, (6) Pajak Parkir, (7) Pajak AirTanah, (8) Pajak Sarang Burung Walet, (9) Biaya Perolehan Hak Atas Tanahdan Bangunan.Sementara untuk retribusi, pada tahun 2014 tercatat ada 18 jenisretribusi yang ditetapkan di Kabupaten Musi Rawas Utara. Retribusi inimeliputi: (1) Pelayanan Kesehatan, (2) PelayananPersampahan/Kebersihan, (3) Penggantian Biaya Cetak KTP dan AkteCatatan Sipil, (4) Parkir di Tepi Jalan Umum, (5) Pelayanan Pasar, (6)Pengujian Kendaraan Bermotor, (7) Pemakaian Kekayaan Daerah (Sewa AlatBerat), (8) Pasar Grosir/Pertokoan, (9) Terminal, (10) Tempat Khusus parkir,(11) Rumah Potong Hewan, (12) Pelayanan Kepelabuhan, (13) PeningkatanHasil Pekebunan, (14) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), (15) IzinMendirikan Bangunan, (16) Izin Gangguan/Keramaian, (17) Izin Trayek dan(18) Izin Usaha Angkutan Jalan. Apabila dibandingkan dengan KabupatenMusi Rawas, terdapat empat jenis retribusi yang belum ditetapkan diKabupaten Musi Rawas Utara.2.4.3 Sumber Daya Manusia

A. Ketenagakerjaan

1. Rasio Lulusan S1/S2/S3Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkatpendidikan. Artinya semakintinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka

Page 101: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 91

B.II.91

semakin baik kualitas tenagakerjanya. Kualitas tenaga kerja pada suatu daerah dapat dilihat dari tingkatpendidikan penduduk yang telahmenyelesaiakan jenjang S1, S2 dan S3. Data menunjukkan bahwa kualitassumber daya manusia di Kabupaten Musi Rawas Utara masih rendah. Haltersebut diindikasikan dari sedikitnya rasio lulusan S1/S2/S3 di Musi RawasUtara. Hanya terdapat 69 orang lulusan S1/S2/S3 dari 10.000 penduduk. Datatiap kecamatan menunjukkan rasio lulusan S1/S2/S3 tertinggi di KecamatanRupit (92/10.000 penduduk) dan terendah di Kecamatan Karang Jaya(55/10.000 penduduk). Fasilitas pendidikan tinggi di Kabupaten Musi RawasUtara belum tersedia sehingga untuk meneruskan pendidikan lanjutan, makapenduduk harus ke Kota Lubuk Linggau atau Palembang. Jarak yang jauh danbiaya transportasi yang tinggi dapat mengurangi antusias masyarakat untukmelanjutkan ke pendidikan tinggi. Kualitas SDM harus menjadi prioritaspemerintah kabupaten Musi Rawas Utara agar dapat membangun daerah.Rendahnya kualitas SDM akan melemahkan daya saing SDM masyarakat MusiRawas Utara sehingga hanya menjadi “penonton” di daerah sendiri. RasioLulusan S1/S2/S3 Kabupaten Musi Rawas masih kalah dibandingkan dengankabupaten/kota lainnya di Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini harus menjadiprioritas pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara dalam memulaipembangunan daerahnya, agar tidak tertinggal dengan daerah lain.2. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlahpenduduk berumur0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkandengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio Ketergantungan menunjukkanbeban yang harus ditanggung usia produktif terhadap usia tidak produktif.Semakin tinggi rasio ketergantungan maka beban yang ditanggung oleh usiaproduktif semakin tinggi juga, demikian juga sebaliknya. Beban yang ditanggungsemakin tinggi akan berakibat terhadap pembangunan daerah karena pendudukusia kurang produktif lebih banyak dibandingkan penduduk usia produktif.

Page 102: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 92

B.II.92

Rasio Ketergantungan di Kabupaten Musi Rawas Utara di tahun 2013 relatifrendah yaitu 46 menurun dibandingkan tahun 2010, yang rasionya mencapai 58.Hal ini menandakan bahwa beban usia produktif terhadap usia belum/tidakproduktif rendah. Rendahnya angka ketergantungan akan mengurangi hambatandalam pembangunan di Musi Rawas Utara. Angka Ketergantungan tiapkecamatan menunjukkan bahwa Kecamatan Nibung dan Rawas Ulu memilikidependency ratio paling rendah yaitu 43 dan Kecamatan Ulu Rawas paling tinggiyaitu 53. Dependency ratio penduduk di tiap kecamatan semakin menurun antaratahun 2010-2013, Penduduk di Ulu Rawas didominasi oleh penduduk usiakurang dari 15 tahun (hamper 30%). Hal ini akan menghambat kegiatanekonomi di Kecamatan Ulu Rawas, karena usia produktif harus menanggungbeban dari usia tidak/belum produktif.

3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Indeks Pembangunan Manusia merupakan indikator penting yang digunakansebagai dasar merencanakan kebijakan dan evaluasi pembangunan. Indikator inimenjadi penting karena melalui IPM dapat diketahui sejauh mana keberhasilanpembangunan manusia yang telah dilaksanakan. Komponen IPM mencakup tigabidang pembangunan dasar manusia, yaitu harapan hidup (angka harapanhidup), pengetahuan (angka rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf), danstandar hidup layak. Sebagai daerah pemekaran baru, data IPM Kabupaten MusiRawas Utara yang tersedia adalah tahun 2013 sebesar 67,94. Angka IPM inipaling rendah dibandingkan kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan sertaberada di bawah rata-rata IPM Nasional (73,81). Hal ini menunjukkan bahwakualitas SDM Musi Rawas Utara masih kalah dengan kabupaten lain. PemerintahKabupaten Musi Rawas Utara diharapkan memprioritaskan pembangunanmanusia sebagai agenda pembangunan daerah agar daya saing SDM Musi RawasUtara dapat ditingkatkan.

Page 103: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 93

B.II.93

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2015 DanCapaian Kinerja Tentang Penyelenggaraan

Pemerintahan

1. DINAS PENDIDIKAN

1. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 69.979.053.889,00Realisasi Anggaran : Rp. 64.657.982.400,00Sisa Anggaran : Rp. 5.321.071.489,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di Dinas Pendidikan Sebesar : 92,40 %2. Output (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Pendidikan, di antaranya :3. Outcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada UrusanPendidikan, maka sektor pendidikan di Kabupaten Musi Rawas Utara dapat ditunjangdengan :1. Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini;2. Terpilihnya Siswa/Siswi yang Berprestasi dalam bidang olahraga, Seni danAkademik;3. Terwujudnya Peningkatan Akuntabilitas Managemen BOS di Sekolah;4. Meningkatnya aksesibilitas pelayanan pendidikan kepada seluruh masyarakat;5. Meningkatnya APK/APM Pendidikan Menengah;6. Terlaksananya Pembangunan USB;7. Terlaksanyanya Sosialisasi dan Publikasi Pengelolaan Kelembagaan PNF, sertameningkatnya Mutu PKBM,LKP dan TBM;8. Meningkatnya Kinerja dan Mutu Penyelenggaraan dan PTK Pendidikan Non Formal;9. Terlaksananya kegiatan Bantuan Teknis Pemberdayaan KKG;10. Meningkatnya kualitas pendidikan pada jenjang pendidikan SMA dan SMK.

Page 104: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 94

B.II.94

C. Permasalahan dan Solusi

1. PermasalahanProgram dan kegiatan Urusan Pendidikan pada periode 2015 cukup berjalan sesuaidengan yang diharapkan, namun masih terdapat permasalahan atau hambatan, antaralain minimnya tenaga pengajar serta kurangnya kualitas mutu pendidik dan tenagapendidikan karena hanya bertumpu pada penyediaan sarana prasarana pendidikansedangkan program yang menyentuh masyarakat langsung khususnya masyarakatkurang beruntung tidak optimal yang akan mempengaruhi pencapaian target APK danAPM.2. SolusiUpaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lain denganmenambah tenaga pengajar terutama untuk daerah terpencil, motivitas dan kompetensiprofesionalisme yang perlu ditingkatkan lagi, sehingga terukurnya hasil kinerja bidangpendidikan.2. DINAS KESEHATAN

a. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 37.662.394.333,25Realisasi Anggaran : Rp. 22.271.471.219,00Sisa Anggaran : Rp. 15.390.923.114,25Anggaran yang terserap tahun 2015 pada Dinas Kesehatan Sebesar : 59,13 %Output1. Tersedia kegiatan Bimtek dan diklat2. Tersedianya obat dan perbekes 1 paket3. Tersedianya masker 1200 kotak4. Tenaga kesehatan 5 kategori tenaga kesehatan teladan dan 1 paket puskesmasterbersih5. Pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin dan pelayanan kesehatanrujukan pasien masyarakat miskin 8 puskesmas dan 4 RSUD6. Pembangunan rumah sakit pratama 1 unit7. Penilaian lomba balita sehat 12 orangOutcome

Page 105: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 95

B.II.95

1. Terpenuhinya kebutuhan bimtek dan diklat2. Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekes3. Meningkatnya capaian program kesehatan lingkungan4. Tertambahnya dan terpilihnya tenaga kesehatan teladan dan puskesmasterbersih5. Persentase cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarkat miskin,pelayanan kesehatan rujukan pasien dan masyarakat miskin6. Terlaksananya pembangunan rumah sakit pratama7. Terpilihnya balita sehatPermasalahan dan solusi

Permasalahan1. Belum adanya ketersediaan tanah untuk pembangunan gudang farmasiKabupaten2. Keterbatasan sumber daya manusia ( SDM ) dalam menyusun rencana danpelaksanaan kegiatan3. Rincian anggaran kegiatan yang lebih rendah dari DPASolusi1. Ketersediaan tanah untuk pembangunan gudang farmasi Kabupaten2. Mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti diklat /Bimtek3. Evaluasi penyusunan anggaran sesuai kebutuhan

3. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

b. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan

1. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 38.109.503.950,00Realisasi Anggaran : Rp. 31.595.315.860,00Sisa Anggaran : Rp. 6.514.188.090,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di RSUD Sebesar : 82,91 %

Page 106: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 96

B.II.96

Outputbeberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yangdilaksanakan oleh Rumah Sakit Daerah di antaranya :1. Tersedianya kegiatan bimtek / pelatihan2. Tersedia BLUD Rumah Sakit3. Terlaksananya akreditasi Rumah Sakit4. Tersedianya pasien rujukan kelaurga miskin5. Tersedianya rawat inap rumah sakit6. Tersedianya peralatan kesehatan rumah sakit7. Tersedianya ambulan rumah sakit8. Tersedianya alat-alat kesehatan rumah sakitOutcamDengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada Rumah SakitUmum Daerah menghasilkan beberapa outcome di antaranya:1. Meningkatkan Profesionalisme, pengetahuan dan keterampilan pegawai2. Terlaksananya BLUD RSUD3. Terselenggarang kegiatan akreditasi Rumah Sakit4. Meningkatnya pelayanan pasien miskin5. Meningkatnya pelayanan rawat inap pasien6. Terpeliharanya peralalatan ruang operasi5. Permasalahan dan solusi

Permasalahan4. Jumlah tenaga Pegawai Negeri Sipil yang terbatas sehingga mengakibatkankurangnya untuk memberikan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatandirumah sakit5. Pembayaran dana Klaim Jamsoskes terlambat6. Terkendala teknis mengenai dana sharing provinsi7. Kurangnya informasi masyarakat tentang rujukan keluarga miskinSolusi4. Perbanyak tenaga kesehatan yang profesional5. Mohon dukungan dari pihak yang terkait untuk menyelesaikan masalah ini6. Melakukan sosialisa kepada masyarakat dan penyebaran informasi kepuskesmas/ pihak kecamatan mengenai rujukan keluarga miskin7. Selalu melakukan koordinasi mengenai dana sharing ke Provinsi

Page 107: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 97

B.II.97

4. DINAS PEKERJAAN UMUM

c. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 215.410.856.503,00Realisasi Anggaran : Rp. 208.842.237.933,00Sisa Anggaran : Rp. 6.568.618.570,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di Dinas Pekerjaan Umum Sebesar : 96,95 %Output (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Pekerjaan Umum di antaranya :1. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan dan Jembatan;2. Rekonstruksi Jalan;3. Terpeliharanya Jalan yang mantap;4. Tersedianya Jaringan Irigasi;5. Tercapainya Kelancaran Kegiatan DAK;6. dokumen Perencanaan Program Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana danPrasarana Fasilitas Pelayanan Pemerintahan & Publik7. Terlaksananya Bantuan Teknis Perencanaan Bangunan Gedung Milik Negara(BGMN) Kepada Dinas/Instansi; Terlaksananya Pemeliharaan Rutin SwakelolaInfrastruktur 1 kegiatan;8. Tersedianya Bangunan Penampung Air 1 unit;9. Optimalnya Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan 1 kegiatan;10. Optimalnya Pemeliharaan Infrastruktur Yang Dibangun Tahun ANggaransebelumnyaOutcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada Urusan PekerjaanUmum menghasilkan beberapa outcome di antaranya :1. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang ekonomi yang memadai;2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas serta terkelolanya jaringan irigasi danjaringan pengairan lainnya;3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan air minum dan air limbah;4. Meningkatnya kuantitas dan kualitas Infrastruktur Perdesaan;

Page 108: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 98

B.II.98

5. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana publik;6. Terbangun dan terpeliharanya sarana dan prasarana penunjang perekonomian;7. Terbangun dan terpeliharanya sarana dan prasarana fasilitas pelayananpemerintahan;8. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang ekonomi yang memadai;9. Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengawasan Pembangunan BidangInfrastruktur;10. Terpenuhinya Lingkungan Permukiman yang Layak;11. Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana TPA;12. Tersedianya Prasarana dan sarana persampahan.C. Permasalahan dan Solusi

1. PermasalahanPermasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Pekerjaan Umum selama iniadalah masih kurangnya koordinasi yang padu antara perencanaan dengan pelaksanaanprogram dan kegiatan, akibatnya banyak program atau kegiatan yang dilaksanakantidak sesuai dengan perencanaan. Program dan kegiatan tahun 2015 yang terdapatpada masing-masing fungsi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, namun darisekian program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 masih terdapatpermasalahan dalam pelaksanaannya yang menjadi penghambat, antara laindikarenakan Anggaran APBD yang kurang mencukupi, kurangnya koordinasi yangdilakukan oleh SKPD pemegang program/kegiatan, dan kemampuan SDM yang kurangmemadai.Beberapa permasalahan lainnya yang ditemui dalam pelaksanaan program dankegiatan dalam Urusan Pekerjaan Umum :1. Masih adanya kondisi jalan yang kurang baik pada beberapa lokasi tertentu.2. Masih adanya bangunan irigasi yang perlu diperbaiki, kerusakan tersebutdisebabkan oleh karena usia bangunan dan juga kerusakan yang disebabkan olehbencana alam

Page 109: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 99

B.II.99

2. SolusiUpaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah denganmelakukan sinkronisasi tahapan proses perencanaan pembangunan antarberbagai sektor sehingga pembangunan yang dilaksanakan sesuai harapan. Selain itueksistensi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai leading sektordalam perencanaan perlu dipertegas keberadaanya sehingga memudahkan dalam halkoordinasi.Upaya yang sudah dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang ada, antara lainmengkaji ulang kebijakan Pemerintah Daerah dalam hal Keuangan Daerah,meningkatkan koordinasi antar SKPD pemegang program/kegiatan, dan meningkatkankapasitas aparat melalui pembekalan atau pelatihan. Beberapa solusi yang perludilakukan sebagai berikut:Membuat data base kondisi jalan dan jembatan baik kondisinya masih bagus maupunyang sudah rusak.5. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 10.387.044.600,00Realisasi Anggaran : Rp. 5.938.771.692,00Sisa Anggaran : Rp. 6.568.618.570,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di Badan Perencanaan PembangunanDaerah Sebesar : 57,17 %Output (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Perencanaan Pembangunan di antaranya :1. Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi danpenanaman modal, terselenggaranya koordinasi perencanaan, pelaksanaan danevaluasi seluruh kegiatan di kabupaten Musi Rawas Utara2. Terlaksananya rapat koordinasi dan evaluasi;3. Terselenggaranya rapat koordinasi partisipatif;4. Tersusunnya dokumen perubahan IKU Kab. Musi Rawas Utara ;5. Tersusunnya dokumen sinkronisasi program pembangunan nasional dan daerah;

Page 110: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 100

B.II.100

6. Terselenggaranya rapat koordinasi perencanaan pembangunan;7. Tersedianya dokumen SDG's 2015;8. Tersusunnya dokumen RKPD tahun 2015;9. Tersusunnya dokumen KUA/PPAS dan KUPA/PPASP;10. Tersusunnya dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2015;11. Renja SKPD yang di asistensi setiap bidang yang ada di BAPPEDA;12. Validitas dokumen RKA dan RKAP SKPD lingkup pemerintah Kabupaten MusiRawas Utara;13. Tersusunnya dokumen Evaluasi RPJP Kab. MUSI RAWAS UTARA.Outcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada urusan PerencanaanPembangunan menghasilkan beberapa outcome di antaranya :1. Terlaksananya perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah yangberkualitas;2. Terkoordinasinya perencanaan dan pengendalian pembangunan.c. Permasalahan dan Solusi

1. PermasalahanPermasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan Perencanaan Pembangunandiantaranya:1. Masih kurang padunya antara koordinasi dan sinkronisasi perencanaan, akibatnyamasih ada program, sasaran/indikator program, outcome (hasil) belumsepenuhnya sesuai dengan perencanaan khususnya dengan yang tercantum dalamRPJMD Kab. Musi Rawas Utara.2. Belum optimalnya sumber daya aparatur untuk perencanaan, evaluasi danpelaporan khusunya pada tingkat perencanaan, evaluasi dan pelaporan SKPD.2. SolusiUpaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan dalam urusan PerencanaanPembangunan tersebut antara lain:

Page 111: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 101

B.II.101

1. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi antara kebijakan dengan pelaksanaan danhasil rencana pembangunan daerah.2. Melakukan asistensi dan penajaman dokumen perencanaan untukmenjagakesesuaian antara dokumen perencanaan.3. Revisi/perubahan Renstra SKPD.4. Peningkatan sumber daya aparatur perencana melalui bimbingan teknis.6. DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI

a. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 5.903.370.300,00Realisasi Anggaran : Rp. 5.134.898.029,00Sisa Anggaran : Rp. 768.472.271,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di Dinas Perhubungan, Komunikasi danInformasi Sebesar : 86,98 %Output (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Komunikasi dan Informatika yaitu :1. Terfasilitasinya Penyebaran Informasi Melalui Media Massa;2. Terfasilitasinya Pemeliharaan Website Dinas Perhubungan;3. Jumlah Pembinaan / Penyuluhan Bidang Kominfo.Outcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada Urusan Komunikasi danInformatika menghasilkan outcome yaitu Meningkatnya kualitas dan kuantitaskomunikasi, informasi dan media massa.c. Permasalahan dan Solusi

1. PermasalahanProgram dan kegiatan Urusan Komunikasi dan Informatika pada tahun 2015 cukupberjalan sesuai dengan yang diharapkan, namun masih terdapat permasalahan atauhambatan, yaitu Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) belum dapat

Page 112: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 102

B.II.102

dipahami secara luas dan belum diaturnya beberapa satuan belanja ke dalam AnalisisSatuan Belanja (ASB) Tahun 2015 sehingga dalam penyerapan anggaran tidak optimal.2. SolusiUpaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lain denganpeningkatan pengetahuan SDM itu sendiri mengenai pengetahuan teknologi jugapeningkatan pendanaan dan/atau efesiensi dan efektivitas pelaksanaanprogram/kegiatan dalam penanganan urusan Komunikasi dan Informatika, serta perludiselenggarakannya bimbingan teknis (bimtek) Sistem Informasi Pengelolaan KeuanganDaerah (SIPKD).7. BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 2.045.429.803,00Realisasi Anggaran : Rp. 1.842.480.854,00Sisa Anggaran : Rp. 202.948.949,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di Badan Penanaman Modal dan PelayananTerpadu sebesar : 90,08 %Output1. Tersedianya Pelayanan Perkantoran2. Tersedianya 7 jenis belanja perlengkapan kantor3. Tersedianya 3 jenis pengadaan mebeleur4. Pemeliharaan 1 kendaraan dinas operasaional kantor5. Partisipasi pameran investasi skala internasional6. Penerbitan 300 buku dan publikasi profil daerah Kab. Musi Rawas Utara skalainternasionalOutcome1. Terpenuhinya Pelayanan administrasi perkantoran2. Terpenuhinya perlengkapan kantor3. Terpenuhinya mebeleur kantor4. Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional kantor dengan baik5. Promosi sector unggulan kab. Musi Rawas Utara

Page 113: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 103

B.II.103

6. Terpublikasinya system jaringan internet skalac. Permasalahan dan Solusi

1. PermasalahanProgram dan kegiatan Urusan Penanaman Modal pada tahun 2015 cukup berjalansesuai dengan yang diharapkan, namun masih terdapat permasalahan atau hambatan,antara lain masih belum optimalnya mekanisme perizinan dan belum optimalnyapublikasidan sosialisasi standar pelayanan terpadu satu pintu meliputi informasimengenai waktu, biaya, persyaratan, dan prosedur perizinan. Disamping itu, masihrendahnya promosi dan investasi yang terkait dengan pengembangan potensi yangdimiliki olehKabupaten Musi Rawas Utara terutama pada bidang pariwisata, pertanian,kelautan, perikanan, pertambangan dan energi serta masih kurangnya anggaran APBDdalam penangananurusan tersebut.2. SolusiUpaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lain diperlukanperbaikan dan simplikasi mekanisme sistem perizinan serta meningkatkan transparansidan keterbukaan akses informasi kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayananpelayanan terpadu satu pintu. Disamping itu, meningkatkan kerjasama dalam promosidan investasi untuk mengembangkan pariwisata, pertambangan dan pertanian danpeningkatan pendanaan untuk efektivitas pelaksanaan program/kegiatan dalampengembangan Urusan Penanaman Modal.

8. DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN KETAHANAN PANGAN

d. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 3.231.168.000,-Realisasi Anggaran : Rp. 2.828.526.068,-Sisa Anggaran : Rp. 402.641.932,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Dinas Pertanian, Peternakan dan KatahananPangan sebesar : 87,54 %

Page 114: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 104

B.II.104

Output1. Terdapat penilaian kelompok tani dan operasional KTNA2. Pelaksanaan monitoring penyaluran pupuk bersubsidi3. Adanya dukungan daerah dalam pelaksanaan UPSUS jagung dan kedelai dari4. Tersedianya bahan untuk pameran peringatan hari pangan sedunia5. Tersedianya operasional UPT Pertanian6. Tersedianya penyuluhan PPL pertanian dan penyaluran uang kerja bimbinganpenyuluh pertanian7. Tersedianya vaksin dan alat-alat kedokteran/ kesehatan hewan8. jumlah pembangunan pagar kandang ternak9. terakomodirnya kegiatan gemarikan dan forikanOutcome1. Lancarnya operasional KTNA dan meningkatnya kelas kelompok tani2. Lancarnya pelaksanaan monitoring penyaluran pupuk bersubsidi dari provinsi3. Terakomodirnya bantuan pelaksanaan UPSUS jagung dan kedelai4. Keikutsertaan peserta pameran peringatan dari pangan sedunia5. Lancarnya pelaksanaan kegiatan pada UPT pertanian6. Lancaranya operasional penyuluhan PPL pertanian dan penyaluran uang kerjabimbingan penyuluhan pertanian7. Penyelenggaraan vaksinasi hewan dalam rangka pemeliharaan dan pencegahanpenyakit menular ternak8. Terbangunnya pagar kandang ternak9. Terlaksananya lomba Gemarikan dan pertemuan Forikan

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan1. Kurangnya koordinasi kelompok tani KTNA2. Terdapat dana yang sama penggaran antara Kabupaten dan Provinsi3. Kurangnya personil penyuluhan pertanianSolusi1. Mengadakan pertemuan dan tembug bersama kelompok tani dan KTNA

Page 115: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 105

B.II.105

2. Berkoordinasi dengan provinsi mengenai penganggaran3. Penambahan personil penyuluhan pertanian9. DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 1.449.046.500,00Realisasi Anggaran : Rp. 1.227.992.600,00Sisa Anggaran : Rp. 221.053.900,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasisebesar : 84,74 %Output (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Ketenagakerjaan, di antaranya :1. Jumlah pencari kerja yang dilatih keterampilan kerja;2. Jumlah pengawasan dan evaluasi ketenagakerjaan.Outcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada UrusanKetenagakerjaan dapat mengasilkan outcome (hasil), di antaranya :1. Terciptanya kesempatan kerja produktif dalam rangka mengurangipengangguran dan setengah penganggur serta memenuhi pasar kerja;2. Terlaksananya peningkatan keterampilan, keahlian, kualitas dan produktifitastenaga kerja melalui pendidikan formal dan informal;3. Peningkatan kualitas hubungan industrial antara pekerja dan pemberi kerjamelalui negosiasi bipartit serta kualitas pengawasan ketenagakerjaan,keselamatan dan kesehatan kerja.c. Permasalahan dan Solusi

PermasalahanProgram dan kegiatan Urusan Ketenagakerjaan pada tahun 2015 cukup berjalansesuai dengan yang diharapkan, namun masih terdapat permasalahan atauhambatan, antara lain :

Page 116: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 106

B.II.106

1. Masih terbatasnya aksesibilitas masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan.2. Kurang tersedianya lapangan kerja3. Kurangnya anggaran APBD dalam penanganan Urusan tersebut.4. Masih banyaknya tenaga kerja yang memerlukan peningkatan pelatihanketerampilan, keahlian, kualitas dan produktivitas tenaga kerja.SolusiUpaya yang dilakukan dalam dalam mengatasi permasalahan dalam UrusanKetenagakerjaan tersebut antara lain :1. Memberikan pembinaan dan pelatihan wirausaha terhadap penduduk usiakerja.2. Meningkatkan investasi di berbagai sektor usaha.3. Peningkatan pendanaan dan/atau efesiensi dan efektivitas pelaksanaanprogram/kegiatan dalam penanganan Urusan Ketenagakerjaan.4. Meningkatkan koordinasi antara dinas/instansi pemegang program/kegiatanbukan hanya dengan dinas/instansi baik itu dilakukan dengan dinas/instansihorizontal maupun vertikal khusunya terkait dengan masalah ketenagakerjaan.10. DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, PASAR DAN UKM

Program dan KegiatanProgram dan kegiatan yang terdapat dalam Urusan Industri pada tahun 2015sebanyak 2 Program dan 6 Kegiatan. Program yang dilaksanakan tersebut antaralain :1. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri / Usaha Potensial;2. Program Pembangunan/ Pengembangan Industri di Bidang Agribisnis.

b. Realisasi Pelaksanaan Program Dan KegiatanRealisasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam Urusan Industri tahun 2015,Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara telah menyediakan input untukmenghasilkan output dan outcome.

Page 117: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 107

B.II.107

Input (Masukan)Pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Industri tahun 2015 yangdilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi(DISPERINDAGKOP) Kabupaten Musi Rawas Utara dengan anggaranOutput (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Industri, di antaranya :1. Terselenggaranya bimbingan teknis dan praktek lapangan dalam memperkuatjaringan klaster;2. Meningkatnya jumlah dasar hulu berbasis komoditi unggulan3. Terlaksananya perajin yang dilatih dalam peningkatan kemampuan teknologiindustry4. Jumlah komoditi yang distandarkan proses produksinya;5. Berkembangnya Industri kecil menengah yang difasilitasi dan diberdayakandalam pemanfaatan sumber daya.Outcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada Urusan Industri,dengan sendirinya mengembangkan manajemen pembangunan partisipatif melaluikerjasama antar unsur stakeholders guna meningkatkan kualitas prosesperencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara. Beberapaoutcome (hasil) yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Industri, di antaranya :1. Meningkatnya mutu produk IKM dan desain kemasan;2. Pelatihan ketrampilan penguasaan teknologi sebagai tindak lanjut rencana aksipengembangan pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK);3. Terkembangnya industri di sektor agribisnis melalui peningkatan produk danpelatihan teknologi kemasan bagi industry kecil menengah.

c. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

Page 118: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 108

B.II.108

Program dan kegiatan Urusan Industri yang terdapat pada masing-masing fungsidapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, namun dari sekian program dankegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 masih terdapat permasalahan dalampelaksanaannya yang menjadi penghambat, antara lain dikarenakan AnggaranAPBD yang kurang mencukupi, kurangnya koordinasi yang dilakukan oleh SKPDpemegang program/kegiatan, dan kemampuan SDM yang kurang memadai. Berikutini adalah beberapa kendala yang ditemui dalam pelaksanaan program dan kegiatandalam urusan industri:1. Masih kurangnya tenaga penyuluh di sektor industri, dapat menghambatprogram pengembangan industri kecil dan menengah, program peningkatankemampuan teknologi industri, program penataan struktur industri.2. Adanya keterbatasan tenaga pelatihan keterampilan teknik produksi makananolahan.3. Terbatasnya jumlah alat modern.SolusiUpaya yang dilakukan dalam dalam mengatasi permasalahan tersebut adalahdengan melakukan sinkronisasi tahapan proses perencanaan pembangunan antarberbagai sektor sehingga pembangunan yang dilaksanakan sesuai harapan. Selainitu eksistensi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai leadingsector dalam perencanaan perlu dipertegas keberadaanya sehingga memudahkandalam hal koordinasi. Upaya yang sudah dilakukan dalam mengatasi permasalahanyang ada, antara lain mengkaji ulang kebijakan Pemerintah Daerah dalam halKeuangan Daerah, meningkatkan koordinasi antar SKPD pemegangprogram/kegiatan, dan meningkatkan kapasitas aparat melalui pembekalan ataupelatihan. Upaya lainnya yang perlu dilakukan adalah melakukan pengembanganpemasaran/peningkatan jaringan usaha melalui kegiatan pelatihan dan bimtekpenggunaan peralatan modern, meningkatkan pengetahuan dan keterampilanmelalui pelatihan dan pembinaan pemasaran dan teknologinya, juga menambahtenaga pelatih peralatan modern dan penambahan peralatan modern.

Page 119: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 109

B.II.109

1. Urusan Perdagangan

a. Program dan KegiatanProgram dan kegiatan yang terdapat dalam Urusan Perdagangan pada tahun 2015Program yang dilaksanakan tersebut antara lain :1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian KinerjaKeuangan;4. Program Peningkatan Pengembangan Dokumen Perencanaan Pelaporan danEvaluasi;5. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri;6. Program Penyediaan Peningkatan Sarana dan Prasarana PenunjangPerekonomian;7. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan.b. Realisasi Pelaksanaan Program Dan KegiatanRealisasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam Urusan Perdagangan tahun2015, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara telah menyediakan input untukmenghasilkan output dan outcome.Input (Masukan)Pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Perdagangan tahun 2015 yangdilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten MusiRawas Utara, dengan anggaranOutput (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Perdagangan, di antaranya :1. Terselenggaranya kegiatan pameran sebagai sarana sosialisasi peningkatanpengguna produk dalam negeri;2. Meningkatnya pemahaman pedagang yang diberikan pembinaan zat adiktifberbahaya sebanyak 1 kegiatan dan 60 orang;

Page 120: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 110

B.II.110

3. Tersedianya pasar yang respentatif sebagai sarana perdagangan4. Tersedianya laporan adminsitrasi konsultan perencanaan dan pengawasan

Outcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada UrusanPerdagangan, dengan sendirinya mengembangkan manajemen pembangunanpartisipatif melalui kerjasama antar unsur stakeholders guna meningkatkankualitas proses perencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara.Beberapa outcome (hasil) yang dihasilkan dari program dan kegiatan yangdilaksanakan dalam Urusan Perdagangan, di antaranya :1. Meningkatnya penggunaan produk dalam negeri;2. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi salar pasar dan sewakios;3. Terselenggaranya perlindungan bagi konsumen.c. Permasalahan dan Solusi

PermasalahanPermasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Perdagangan selama iniumumnya masih kurangnya koordinasi yang padu antara perencanaan denganpelaksanaan program dan kegiatan, akibatnya banyak program atau kegiatan yangdilaksanakan tidak sesuai dengan perencanaan.Program dan kegiatan tahun 2015 yang terdapat pada masing-masing fungsidapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, namun dari sekian program dankegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 masih terdapat permasalahan dalampelaksanaannya yang menjadi penghambat, antara lain dikarenakan AnggaranAPBD yang kurang mencukupi, kurangnya koordinasi yang dilakukan SKPDpemegang program/kegiatan, dan kemampuan SDM yang kurang memadai.Beberapa permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan program dan kegiatandalam Urusan Perdagangan di antaranya:

Page 121: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 111

B.II.111

1. Dalam rangka pelaksanaan program perlindungan konsumen dan pengamananperdagangan ditemui kendala belum maksimalnya pengendalian hargasembako dipasaran.2. Dalam upaya peningkatan efisiensi perdagangan dalam negri ditemui kesulitandalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri,3. Belum maksimalnya penataan dan pengelolaan pasar sebagai saranaperdagangan.4. Dalam rangka revitalisasi pasar pemerintah, ditemui masih kurangnyakesadaran dari pedagang membayar. berpengaruh sekali terhadap kondisiperekonomian pedagang pasar tradisional, karena barang-barang yangdiperjualbelikan di pasar waralaba hampir lebih lengkapdan harganya pulasangat memuaskan sekali sesuai dengan kebutuhan konsumen.SolusiPeningkatan perekonomian daerah melalui pemberdayaan ekonomi masyarakatprioritas ini diimplementasikan pada urusan perdagangan, dalam urusanperdagangan perlu lebih dioptimalkan kegiatan pengembangan/penataan saranapasar perdangan oleh karena akan membawa dampak pasar Kabupaten yang lebihpresentatif lagi, juga dapatmeningkatkan PAD serta dapat bersaing dengan pasarwaralaba. Tidak dapat dipungkiri seandainya keberadaan pasar tradisional ditatarapi sedemikian rupa maka sudah keberadaan pasar tradisional dapat bersaingdengan pasar waralaba. Perlu diadakanya sosialisasi Perda yang berkaitan denganretribusi dan perijinan sehingga diharapkan dapat menumbuhkembangkankesadaran bagi pelaku/pedagang untuk melaksanakan kewajibannya. Pemasaranmempunyai peranan yang cukup penting sekali dalam upaya mengembangkanperdagangan. Pengembangan pemasaran bertujuan untuk meningkatkan danmemperluas pangsa pasar dari suatu produk. Pengembanganpemasaran/peningkatan jaringan usaha ini dilaksanakan melalui kegiatanpromosi/pemasaran/kemitraan usaha (kerjasama) antar pengusaha besar maupunkecil.

2. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Page 122: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 112

B.II.112

a. Program dan KegiatanProgram dan kegiatan yang dilaksanakan pada Urusan Koperasi dan Usaha KecilMenengah pada tahun 2015. Program tersebut adalah :1. Program Pelayanan Administrasi Kantor;2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja danKeuangan;4. Program Peningkatan Pengembangan Dokumen Perencanaan Pelaporan danEvaluasi;5. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif;6. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UMKM;Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM;7. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan.b. Realisasi Pelaksanaan Program Dan KegiatanRealisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Koperasi dan Usaha KecilMenengah Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun Anggaran 2015 telahmenyediakan input untuk menghasilkan output dan outcome.Input (Masukan)Pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengahyang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah KabupatenMusi Rawas Utara dengan anggaranOutput (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, di antaranya :1. Terselenggaranya Pelatihan Kewirausahaan;2. Meningkatnya koperasi yang berkualitas dan kuantitas;3. Terlaksananya pembinaan kepada pengurus;4. Terlaksananya Promosi Produk UMKM;5. Terlaksananya Pembinaan, Pengawasan koperasi;

Page 123: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 113

B.II.113

6. Tersalurkannya bantuan modal usaha bagi UMKM.Outcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada Urusan Koperasidan Usaha Kecil Menengah dapat mengasilkan outcome (hasil), di antaranya :1. Meningkatnya kemampuan kewirausahaan dalam pengembangan usaha kecilmenengah;2. Meningkatkan aksesibilitas koperasi dan UMKM dalam pengembangan usaha;3. Meningkatnya kinerja kelembagaan dan usaha koperasi;4. Tersalurkannya Bantuan Modal Usaha Bagi UMKM.

c. Permasalahan dan Solusi

PermasalahanProgram dan kegiatan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2015cukup berjalan sesuai dengan yang diharapkan, namun masih terdapat permasalahanatau hambatan, antara lain :1. Masihrendahnya akses pasar bagi pendistribusian produk-produk unggulan UMKM.2. Masihterbatasnya akses dan fasilitas modal usaha bagi UMKMK.3. Masih terbatasnya teknologi pengolahan dalam pengembangan produk-produkunggulan UMKM.SolusiUpaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lain dengan :1. Meningkatkan usaha kemitraan dengan perusahaan-perusahaan BUMN, BUMD danswasta.2. Memberikan pembinaan dan pelatihan wirausaha (enterpreneurship) danpengembangan teknologi baru bagi produk-produk unggulan UMKMK.

Page 124: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 114

B.II.114

3. Meningkatkan diseminasi informasi untuk memfasilitas iakses permodalan bagiUMKMK.4. Peningkatan pendanaan dan/atau efesiensi dan efektivitas pelaksanaanprogram/kegiatan dalam penanganan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.11. DINAS KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 2.631.328.100,00Realisasi Anggaran : Rp. 2.523.428.566,00Sisa Anggaran : Rp. 107.899.534,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di Badan Kesatuan Bangsa dan Politiksebesar : 95,90 %Input (Masukan)Pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik DalamNegeri tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, KantorKesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Musi Rawas Utara.Output (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, di antaranya :1. Terselenggaranya kegiatan koordinasi forum dan tim monitoringstabilitas daerah;2. Terselenggaranya kegiatan pengawasan pelanggaran Perda, Perbup dan Trantibum3. Terselenggaranya Kegiatan Penegakan Pelanggaran Perda, Perbup dan Trantibum4. Terselenggaranya Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Minuman Keras danNarkoba;5. Terselenggaranya Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Praktek ProstitusiOutcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada Urusan KesatuanBangsa dan Politik Dalam Negeri menghasilkan outcome, di antaranya:1. Terwujudnya kantrantibmasn dengan baik.

Page 125: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 115

B.II.115

2. Terwujudnya situasi yang aman dan kondusif;3. Terciptanya personil pemadaman kebakaran yang handal dan professional;4. Meningkatnya stabilitas daerah;5. Terlaksananya kantibmas dan pencegahan tindak kriminal;6. Meningkatnya wawasan kebangsaan Ormas dan LSM;7. Terpetakannya daerah rawan bencana alam di Kabupaten Musi Rawas Utara.c. Permasalahan dan Solusi

1. PermasalahanProgram dan kegiatan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri padatahun 2015 cukup berjalan sesuai dengan yang diharapkan, namun masih terdapatpermasalahan atau hambatan, antara lain kurangnya anggaran APBD dalampenangananurusan tersebut, serta kurangnya koordinasi pemegang program/kegiatanurusan tersebut dalam pelaksanaan program/kegiatan di lapangan.2. SolusiUpaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara laindengan peningkatan pendanaan dan/atau efesiensi dan efektivitas pelaksanaanprogram/kegiatan dalam penanganan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik DalamNegeri, serta meningkatkan koordinasi antara dinas/instansi pemegangprogram/kegiatan bukan hanya dengan dinas/instansi baik itu dilakukan dengandinas/instansi horizontal maupun vertikal.

12. BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, KELUARGA BERENCANA DANPERLINDUNGAN ANAK

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 4.863.972.500,00Realisasi Anggaran : Rp. 4,624,248,235,00Sisa Anggaran : Rp. 239.724.265,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di Badan Pemberdayaan Perempuan, KeluargaBerencana dan Perlindungan Anak Sebesar : 95,07 %Output (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakan

Page 126: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 116

B.II.116

1. dalam Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, di antaranya :Terselenggaranya Kegiatan pelayanan KB Baru oleh petugas medis2. Terlayaninya Peserta KB3. Terbentuknya kesepakatan kerja antar lintas sektoral;4. Terlaksananya Pendataan seluruh keluarga sesuai dengan juklak dan juknispendataan;5. Meningkatnya pemahaman remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja;6. Terlaksananya Operasional KB;7. Terlaksananya Kerjasama Lintas Sektor dalam memajukan Program KB.8. Terlakasana gerakan sayang IbuOutcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada Urusan KeluargaBerencana dan Keluarga Sejahtera menghasilkan outcome di antaranya:1. Meningkatnya pelayanan KB;2. Meningkatnya peserta KB MOP;3. Meningkatnya dukungan politis dan kesepakatan lintas sektor kabupaten;4. Meningkatnya kualitas kader bina keluarga di Kabupaten Musi Rawas Utara;5. Meningkatnya peran serta remaja dalam program KB;6. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang program KB;7. Optimalnya penyelenggaraan Hari Keluarga Nasional.8. Meningkatnya kemampuan keterampilan ibu-ibuc. Permasalahan dan Solusi

PermasalahanProgram dan kegiatan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera padatahun 2015 cukup berjalan sesuai dengan yang diharapkan, namun masih terdapatpermasalahan atau hambatan, antara lain kurangnya anggaran APBD dalampenanganan urusan tersebut, serta kurangnya koordinasi pemegang program/kegiatanurusan tersebut dalam pelaksanaan program/kegiatan di lapangan.Solusi

Page 127: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 117

B.II.117

Upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lain denganpeningkatan pendanaan dan/atau efesiensi dan efektivitas pelaksanaanprogram/kegiatan dalam penanganan Urusan Keluarga Berencana dan KeluargaSejahtera, serta meningkatkan koordinasi antara dinas/instansi pemegangprogram/kegiatan bukan hanya dengan dinas/instansi baik itu dilakukan dengandinas/instansi horizontal maupun vertikal.13. DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 3.892.481.000,-Realisasi Anggaran : Rp. 3.391.863.228,-Sisa Anggaran : Rp. 500.617.772,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Dinas Perkebunan dan Kehutanan sebesar :87,14 %Pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Kehutanan tahun 2015 yangdilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas Utara dengananggaranOutput (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan KehutananOutcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada Urusan Kehutanan danperkebunanantara lain :1. Meningkatnya fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai berbasispemberdayaan masyarakat;2. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam gerakan RHL;3. Terwujudnya konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan;4. Meningkatnya dan termanfaatnya hutan rakyat;5. Terlaksananya penelitian dan pengembangan informasi IPTEK dan pembangunan.

Page 128: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 118

B.II.118

c. Permasalahan dan Solusi

1. PermasalahanPermasalahan yang dihadapi Urusan Kehutanan adalah antara lain :1. Banyak industri penggergajian kayu yang berada di wilayah Kabupaten Musi RawasUtara yang belum mempunyai perijinan yang sah sesuai dengan peraturanperundangundangan yang berlaku, akan tetapi industri tersebut tetap bisamenjalankan usahanya tanpa ada tindakan yang tegas dari pemerintah daerah,sehingga dengan kondisi seperti ini dapat menjadi kecemburuan sosial bagipengusaha industry penggergajian kayu yang telah mempunyai perijinan yang sah.2. Berkurangnya luas lahan kritis diluar kawasan hutan/lahan tidur danterpeliharanya kelestarian dan fungsi sumber mata air serta menurunnya lajusedimentasi pada badan-badan sungai. Peningkatan kualitas pelayanan kepadamasyarakat di bidang usaha hasil hutan sehingga terbinanya usaha industri primerhasil hutan rakyat dan terjaminnya pengelolaan dan penguasaan bahan baku kayudalam menunjang usaha perkayuan.3. Terwujudnya tertib administrasi kantor, tersedianya sarana prasarana yangmemadai dan ditunjang SDM yang berkualitas dalam menjalankan fungsi-fungsiorganisasi.4. Koordinasi dengan instansi terkait, baik dengan aparat penegak hukum, instansikehutanan tingkat Provinsi dan Pusat maupun instansi terkait lainnya masihkurang. Terkadang terjadi perbedaan dalam penafsiran peraturan dibuat secarageneral, tidak dibedakan antar tiap wilayah atau karakteristik wilayah, sehinggatidak semua paeraturan perundang-undangan yang berlaku tidak sinkron, adaketidaksesuaian dan sering kali berubah.2. SolusiUntuk menghadapi permasalahan di atas maka perlu diupayakan evaluasi sebagaiberikut :1. Kedepan perlu dilakukan penertiban terhadap industri yang belum memilikiperijinan yang sah. Tahap awal adalah melakukan pembinaan dan memberikesempatan terhadap pengusaha industri yang belum berijin untuk mengurusperijinan. Bila dalam waktu yang ditentukan pengusaha tersebut tidak mengurus

Page 129: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 119

B.II.119

perijinannya, maka dinas bekerjasama dengan Satpol PP atau pihak kepolisianuntuk menutup industri tersebut. Memperbaiki dan meningkatkan jumlahpenutupan vegetasi permanen pada daerah tangkapan dan sekitar mata air.2. Mengupayakan pemulihan lahan kritis dan lahan tidak produktif melalui kegiatan,sipil teknis dalam rangka peningkatan daya dukung lahan sebagai media produksibagi masyarakat.3. Koordinasi dengan instansi terkait, baik dengan aparat penegak hukum, instansikehutanan tingkat Provinsi dan Pusat maupun instansi terkait harus ditingkatkan,baik di tingkat pimpinan maupun di tingkat lapangan. Salah satu tujuan koordinasitersebut adalah untuk mendapatkan kesapahaman dalam penafsiran berbagaiperaturan perundang-perundangan yang berlaku.14. DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Program dan KegiatanProgram dan kegiatan yang terdapat dalam Urusan Energi dan Sumber DayaMineral pada tahun 2015 sebanyak. Program yangdilaksanakan tersebut antara lain :1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur;3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja DanKeuangan;5. Program Peningkatan Pengembangan Dokumen Perencanaan Pelaporan DanEvaluasi;6. Program Pembinaan Dan Pengawasan Bidang Pertambangan, Energi Dan SumberDaya Mineral;7. Program Pembangunan Dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan;8. Program Pengelolaan Air Tanah9. Program Pengentasan Desa Tertinggal;10. Program penelitian dan pengembangan informasi iptek dan pembangunan;11. Program Penanggulangan Bencana.

Page 130: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 120

B.II.120

b. Realisasi Pelaksanaan Program Dan KegiatanAnggaran : Rp. 23.972.302.925,-Realisasi Anggaran : Rp. 22.514.485.210,-Sisa Anggaran : Rp. 1.457.817.715,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Dinas Pertambangan, Energi danLingkungan Hidup sebesar : 93,92 %Input (Masukan)Pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Energi dan Sumber Daya Mineraltahun 2015 yang dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi danLingkungan Hidup (DISTAMBENLH) Kabupaten Musi Rawas Utara, dengananggaranOutput (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup, di antaranya :1. Terlaksananya Pengawasan Produksi Tambang;2. Tercapai dan terkendalinya Perusahaan yang Menggunakan SDAOutcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada Urusan Energi danSumber Daya Mineral, dengan sendirinya mengembangkan manajemenpembangunan partisipatif melalui kerjasama antar unsur stakeholders gunameningkatkan kualitas proses perencanaan pembangunan daerah di KabupatenMusi Rawas Utara. Beberapa outcome (hasil) yang dihasilkan dari program dankegiatan yang dilaksanakan dalam urusan Pertambangan, Energi dan LingkunganHidup, di antaranya :1. Terwujudnya Pengelolaan K3 dan Lingkungan;2. Adanya buku hasil laporan akhir kegiatan pengawasan pemanfaatan danpengusahaan dan air tanah;3. Terukurnya Produksi Bahan Galian di Kabupaten Musi Rawas Utara;4. Adanya Alat Hand Auger Untuk Pembuatan sumur-sumur Pori;5. Tersedianya Data Penggunaan Genset;

Page 131: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 121

B.II.121

6. Tanggap Terhadap Bencana Geologi Semakin Meningkat;7. Terpasangnya KWH meter bagi masyarakat kurang mampu;8. Dokumen Perencanaan Pembangunan IR/SR.c. Permasalahan dan Solusi

1. PermasalahanPermasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Pertambangan, Energi danLingkungan Hidup selama ini adalah masih kurangnya koordinasi yang padu antaraperencanaan dengan pelaksanaan program dan kegiatan, akibatnya banyakprogram atau kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan perencanaan.Permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2015 yang terdapatpada urusan Pertambangan, energi dan Lingkungan Hidup berjalan kurangmaksimal oleh karena dalam pelaksanaan kegiatannya masalah anggaran APBDyang kurang mencukupi, kurangnya koordinasi yang dilakukan oleh SKPDpemegang program/kegiatan, dan kemampuan SDM yang kurang memadai.Permasalahan lainnya yang ditemui yaitu sebagai berikut:1. Adanya keterbatasan sumber daya manusia yang berpotensi dalampelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengawasan terhadap bidangpertambangan, energi dan Lingkungan Hidup.2. Masih banyaknya perusahaan yang tidak memahami perlunya Pelestarianlingkungan guna menjaga kualitas dan kuantitas air dan masih banyaknyamasyarakat yang butuh akan listrik.3. Masih perlu adanya kerjasama antar Pemerintah Daerah Kabupaten MusiRawas Utara dengan pihak swasta (stakeholders) untuk pengelolaan potensibahan galian.2. SolusiUpaya yang dilakukan dalam dalam mengatasi permasalahan tersebut adalahdengan melakukan sinkronisasi tahapan proses perencanaan pembangunan antarberbagai sektor sehingga pembangunan yang dilaksanakan sesuai harapan. Selainitu eksistensi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai leadingsektor dalam perencanaan perlu dipertegas keberadaannya sehingga memudahkandalam hal koordinasi.

Page 132: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 122

B.II.122

Upaya lainnya dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lain :1. Meningkatkan koordinasi antar SKPD pemegang program/kegiatan danmeningkatkan kapasitas aparat melalui pembekalan dan pelatihan.2. Meningkatkan koordinasi dengan pihak dalam pengadaan alat ukur PLNterutama listrik serta menyusun program pengadaan sarana dan prasaranapenunjang kegiatan listrik terutama di pedesaan.3. Perlu anggaran yang sangat besar dan untuk mendapatkan listrik harus melaluibeberapa tahapan salah satunya harus melalui musrenbang agar dapat ditindaklanjuti.4. Meningkatkan pengetahuan pengusaha melalui sosialisasi dan meningkatkankesadaran dan pengetahuan pelaku usaha.5. Membuat database potensi alam, potensi sumberdaya mineral dan data daerahrawan bencana geologi.6. Diperlukan dukungan dari semua pihak dalam rangka menciptakankenyamanan para investor yang berinvestasi di Kabupaten Musi Rawas Utara.

15. BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA /

KELURAHAN

Realisasi Pelaksanaan Program Dan KegiatanAnggaran : Rp. 5.566.960.107,-Realisasi Anggaran : Rp. 3.535.617.406,-Silpa/ Sisa Anggaran : Rp. 2.031.342.701,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Badan Pemberdayaan Masyarakat danPemerintahan Desa / Kelurahan sebesar : 63,51 %Output (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakan1. dalam Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa, di antaranya : Terkoordinasikannyapelaksanaan musrenbang Desa/Kelurahan;2. Terselenggaranya monitoring dan evaluasi pengendalian bantuan keuangan

Page 133: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 123

B.II.123

3. Terselenggaranya pelatihan ketrampilan manajemen Usaha Milik Desa4. Terfasilitasinya potensi produk unggulan TTG Kab.Musi Rawas Utara5. Terselenggaranya kordinasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di desatertinggaldi 15 Desa Tertinggal.Outcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada UrusanPemberdayaanMasyarakat Desa, antara lain :1. Tercapainya Musrenbang Desa/Kelurahan secara berkesinambungan;2. Tersedianya tenaga manajemen Badan Usaha Milik Desa;3. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah di tingkat desa dan kelurahan;4. Terselenggaranya rapat koordinasi lintas sektoral antar lembaga pemerintahan daritingkat desa/kelurahan dan kabupaten;5. Percepatan pembangunan desa tertinggal.c. Permasalahan dan Solusi

1. PermasalahanProgram dan kegiatan Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa pada tahun 2015cukup berjalan sesuai dengan yang diharapkan, namun masih terdapat permasalahanatau hambatan, di antaranya :1. Koordinasi dengan instansi terkait maupun lembaga organisasi kemasyarakatanserta masyarakat di lapangan kurang berjalan lancar, karena terbatasnya waktuBelum terbentuknya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas, pada Badanpemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Rawas Utara,sehingga efisiensi dan efektifitas kinerja di lapangan belum optimal.2. Belum optimalnya fungsi dan peran kelembagaan masyarakat serta pemberdayaandan kesejahteraan keluarga.2. SolusiUpaya yang dilakukan dalam dalam mengatasi permasalahan tersebut antaralain :1. Meningkatnya pembinaan yang kontinyu terhadap para pengelola kegiatan/proyeksecara berjenjang /hirarki serta pengawasan kegiatan di lapangan/lokasi kegiatan.

Page 134: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 124

B.II.124

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pembekalan dan pelatihan dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa bagi aparatur, lembaga -lembaga desa/ kelurahan dan organisasi kemasyarakatan lainnya.3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penguasaan pemanfaatan teknologidalam mengelola sumberdaya alam.16. DINAS SOSIAL

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 3.727.980.000,00Realisasi Anggaran : Rp. 3.143.348.575,00Sisa Anggaran : Rp. 584.631.425,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di Dinas Sosial : 84,32 %Output1. Tersedianya Pelayanan Perkantoran2. Terselenggaranya pendistribusian raskin3. Terlaksananya pelatihan tagana dan bantuan sosial untuk keadaan darurat dankejadian luar biasa4. Tersedianya biaya makanan dan minuman panti5. Tersedianya alat bantu untuk penyandang cacat6. Jumlah Sumber daya manusia kesejahteraan masyarakat7. Terlaksananya kegiatan anjangsana/hari besarOutcome1. Terpenuhinya Pelayanan administrasi perkantoran2. Persentase masyarakat miskin yang menerima raskin3. Tertanganinya maslaah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepatdarurat dan kejadian luar biasa4. Terjaminnya kesejahteraan social penghuni panti5. Persentase para penyandang cacat yang memperoleh alat bantu6. Meningkatnya kualitas SDM kesejahteraan Sosial7. Terpeliharanya nilai-nilai dari keperintisan dna kejuangan

Page 135: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 125

B.II.125

Permasalahan dan solusi

Permasalahan1. Masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang2. Keadaan geografis yang sulit terjangkau desa-desa yang jauh terhadap evakuasimasalah bencana3. Kurangnya SDM untuk menangani bencana4. Belum terlaksananya temu karya daerah ( TKD ) untuk membentukkepengurusan Karang Taruna Kabupaten Musi Rawas UtaraSolusi1. Disediakan sarana dan prasarana yang mendukung2. Petakan daerah yang sulit terjangkau di buat posko bencana terdekat dankoordinasi dengan BNPB provinsi atau pusat untuk membantu masalah evakuasi3. Koordinasi dengan pusat agar ada BNPB kab/kota khusus menangani masalahbencana4. Membentuk Kepengurusan Karang Taruna Kabupaten Musi Rawas Utara

17. CAPIL

Realisasi Pelaksanaan Program Dan KegiatanAnggaran : Rp. 1.834.304.084,00Realisasi Anggaran : Rp. 1.492.030.896,00Sisa Anggaran : Rp. 342.273.188,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di Dinas Kependudukan dan Catatan SipilSebesar : 81,34 %Output (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil, di antaranya :1. Terselenggaranya Bimbingan Teknis Pencatatan Sipil ;2. Jumlah Pelaksanaan Sosialisasi Pelayanan Administrasi Kependudukan diDesa/Kelurahan;3. Jumlah Petugas Pembantu Pencatat Kelahiran;4. Terlaksananya Pelatihan Petugas Pengelola KTP Elektronik sebanyak 70 orang;

Page 136: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 126

B.II.126

5. Jumlah Pembinaan Penyusunan Laporan Perkembangan Kependudukan ke TingkatKecamatan;6. Jumlah Laporan Bulanan Perkembangan Kependudukan sebanyak 12 buku;7. Jumlah blanko kutipan Akta Kelahiran, Jumlah Blangko Kartu Keluarga dan JumlahBlanko Kartu Tanda Penduduk.Outcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada Urusan Kependudukandan Catatan Sipil menghasilkan outcome di antaranya:1. Meningkatnya penduduk yang memiliki dokumen administrasi kependudukan;2. Terkelolanya Arsip dan Dokumen Akta Kelahiran;3. Penduduk Memiliki KTP Elektronik (e-KTP);4. Meningkatnya Dukungan Stakehorders terhadap Program Pencatatan Kelahiran;5. Terlatihnya Operator e-KTP Kecamatan.c. Permasalahan dan Solusi

PermasalahanPermasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Kependudukan dan CatatanSipil selama ini adalah kurangnya koordinasi tentang penataan arsip-arsip atau data-data tentang kependudukan, serta belum optimalnya peran lembaga kearsipan dalammendukung penanganan urusan tersebut serta :1. Kurangnya pegawai PNS yang dimiliki sehingga untuk mengikuti BIMTEK keluardaerah tidak dapat terlaksana2. Kurang SDM operator SIAK3. Tidak adanya Mou dengan Depag untuk nikah masalSolusiUpaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lain denganpeningkatan koordinasi dalam pelaksanaan program/kegiatan penanganan urusanKependudukan dan Catatan Sipil, serta meningkatkan peran lembaga kearsipan daerahdan juga :1. Ditambah operator SIAK yang telah ada2. Anngaran dialihkan untuk effisiensi

Page 137: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 127

B.II.127

18. DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA

Realisasi Pelaksanaan Program Dan KegiatanAnggaran : Rp. 5.493.336.000,-Realisasi Anggaran : Rp. 5.200.834.256,-Sisa Anggaran : Rp. 292.501.744,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahragasebesar : 94,68 %Output (Keluaran)Beberapa keluaran yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang dilaksanakandalam Urusan Pemuda dan Olahraga, di antaranya :1. Terlaksananya kompetisi /turnamen olahraga aparatur sebanyak 4 kegiatan;2. Terlaksananya pengiriman atlet dan official POPDA 100 orang KontingenKabupaten Musi Rawas Utara ke Kabupaten dan propinsi;Outcome (Hasil)Dengan tersedianya keluaran pada program dan kegiatan pada Urusan Pemudadan Olahraga, antara lain :1. Terwujudnya Pemuda yang Memiliki Kompetensi dibidang Kewirausahaan;2. Termotifasinya Pemuda untuk lebih Produktif, Mandiri dan Memiliki Daya Saingdibidang Kepemudaan,Kelembagaan dan Organisasi Kepemudaan;3. Terwujudnya Masyarakat yang Sehat dan Meningkatnya Kegiatan Olahraga yangDilakukan Masyarakat;4. Meningkatnya Prestasi Olahraga Pelajar;5. Meningkatnya Prestasi dan Kompetisi Olahraga Bagi Aparatur;6. Meningkatnya Pembinaan dan Prestasi Olahraga;

Page 138: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 128

B.II.128

c. Permasalahan dan Solusi

PermasalahanProgram dan kegiatan Urusan Pemuda dan Olahraga pada periode tahun 2015cukup berjalan sesuai dengan yang diharapkan, namun masih terdapat permasalahanatau hambatan, antara lain masih minimnya sarana dan prasarana olahraga dan masihkurangnya pembinaan terhadap atlit olah raga.SolusiUpaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lainMeningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga yangrepresentative dengan menambah fasilitas olah raga dan pembinaan yang kontinyuterhadap atlit berprestasi. Maka kegiatan olahraga semakin mendapatkan tempat dimasyarakat sehingga tercipta masyarakat yang sehat jasmani dan rohani. Selain itu,sarana olahraga yang memadai dan siap pakai semakin meningkat dari segi kualitas dankuantitas dalam hubungannya dengan peningkatan taraf hidup sehat bagi masyarakat.

19. DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 10.165.820.000,00Realisasi Anggaran : Rp. 10.020.144.898,00Sisa Anggaran : Rp. 145.675.102,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebesar :98,57 %20. SATPOLPP

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp.3.123.958.000,00Realisasi Anggaran : Rp 2.755.916.709,00Sisa Anggaran : Rp. 368.041.291,00Anggaran yang terserap tahun 2015 di Kantor Satuan Polisi Pamong praja sebesar :88,22 %21. SEKRETARIAT DAERAH

Page 139: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 129

B.II.129

Realisasi Pelaksanaan Program dan KegiatanAnggaran : Rp. 43.351.115.465,-Realisasi Anggaran : Rp. 32.017.700.236,-Sisa Anggaran : Rp. 11.333.415.229,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Sekretariat daerah Sebesar : 73,86 %22. SEKRETARIAT DEWAN

a. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 24.464.013.085,-Realisasi Anggaran : Rp. 18.149.060.018,-Sisa Anggaran : Rp. 6.314.953.067,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Sekretariat DPRD Sebesar : 74,19 %23. INSPEKTORAT

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 2.921.294.217,-Realisasi Anggaran : Rp. 2.339.622.942,-Sisa Anggaran : Rp. 581.671.275,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Inspektorat Sebesar : 80,09 %Output1. Tersedianya Informasi perbaikan kinerja keuangan Daerah2. Peningkatan pengetahuan peserta3. Laporan Hasil Pemeriksaaan4. Perbaikan atas TLHP5. Terbentuknya JFA6. Trasnfer pengetahuan7. Peningkatan kelengkapan SOPOutcome1. Tersedianya informasi menuju opini2. Meningkatkan pengetahuan peserta3. Peningkatan peserta

Page 140: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 130

B.II.130

4. Peningkatan kompetensi teknis APIPPermasalahan dan solusi

Permasalahan1. Terdapat SKPD yang belum tuntas menindaklanjuti temuan2. Keterbatasan SDM APIP yang bersetifikasi auditor, sehingga kualitaspengawasan intern belum sejalan dengan standar audit3. Keterbatasan kouta keikutsertaab diklat di Pusdiklatwas4. Belum tersusunnya infrastruktur APIP standarSolusi1. SKPD/sekolah PSG segera menindaklanjuti temuan2. Ikut diklat pengaewasan dan diklat penunjang lainnya dan studi banding kepadaAPIP level II/III3. Pemantauan registrasi online dan kpomunitas ke PusdiklatwasPenyusunan insfrastruktur meliputi 41 KPA dan IACM

24. DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 9.620.534.836,-Realisasi Anggaran : Rp. 6.604.615.541,-Silpa/ Sisa Anggaran : Rp. 3.015.919.295,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangandan Aset Daerah sebesar : 68,65 %25. KECAMATAN KARANG DAPO

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 1.532.586.000,-Realisasi Anggaran : Rp. 1.487.985.832,-Sisa Anggaran : Rp. 44.600.168,-

Page 141: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 131

B.II.131

Anggaran yang terserap tahun 2015 di Kecamatan Karang Dapo sebesar :97,09 %26. KECAMATAN KARANG JAYA

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 1.401.428.000,-Realisasi Anggaran : Rp. 1.270.921.136,-Sisa Anggaran : Rp. 130.506.864,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Kecamatan Karang Jaya sebesar : 90,69 %27. KECAMATAN NIBUNG

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 1.362.685.000,-Realisasi Anggaran : Rp. 1.297.658.900,-Sisa Anggaran : Rp. 65.026.100,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Kecamatan Nibung sebesar : 95,23 %28. KECAMATAN RAWAS ILIR

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 1.386.360.000,-Realisasi Anggaran : Rp. 1.176.323.203,-Sisa Anggaran : Rp. 210.036.797,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Kecamatan Rawas Ilir sebesar : 84,85 %29. KECAMATAN RAWAS ULU

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 1.440.000.000,-Realisasi Anggaran : Rp. 1.245.331.775,-Sisa Anggaran : Rp. 194.668.225,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Kecamatan Rawas Ulu sebesar : 86,48 %

Page 142: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 132

B.II.132

30. KECAMATAN RUPIT

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 1.607.124.550,-Realisasi Anggaran : Rp. 1.454.243.500,-Silpa/ Sisa Anggaran : Rp. 152.881.050,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Kecamatan Rupit sebesar : 90,49 %31. KECAMATAN ULU RAWAS

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 1.409.094.900,-Realisasi Anggaran : Rp. 1.219.713.750,-Sisa Anggaran : Rp. 189.381.150,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Kecamatan Ulu Rawas sebesar : 86,56 %

32. SEKRETARIAT DAERAH

Realisasi Pelaksanaan Program dan KegiatanAnggaran : Rp. 43.351.115.465,-Realisasi Anggaran : Rp. 32.017.700.236,-Sisa Anggaran : Rp. 11.333.415.229,-Anggaran yang terserap tahun 2015 di Sekretariat daerah Sebesar : 73,86 %33. SEKRETARIAT DEWAN

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatanAnggaran : Rp. 24.464.013.085,-Realisasi Anggaran : Rp. 18.149.060.018,-Sisa Anggaran : Rp. 6.314.953.067,-

Page 143: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –Perubahan 2016 133

B.II.133

Anggaran yang terserap tahun 2015 di Sekretariat DPRD Sebesar : 74,19 %

Page 144: RKPD PERUBAHAN 2016

Rancangan RKPD – Perubahan tahun 2016

BAB III

Rancangan Kerangka Ekonomi Daerahdan Kebijakan Keuangan Daerah

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016Berdasarkan Undang-undang No. 16 tahun 2013 tentang Pembentukan KabupatenMusi Rawas Utara di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Rawas Utara menjadidaerah otonomi baru. Pada akhir tahun 2015 telah dilaksanakan Pemilihan Umum KepalaDaerah yang menghasilkan bupati dan wakil bupati terpilih dan pelaksanaan Pemilukadatersebut secara umum berlangsung dengan aman dan lancar. Pelaksanaan pemerintahandaerah telah dipimpin oleh Bupati definitif hasil pemilihan umum kepala daerah dan telahdilantik pada tanggal 17 Pebruari 2016. Sedangkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yangtelah ditunjuk dan telah aktif melaksanakan tugas yang anggotanya berasal dari daerahpemilihan diwilayah Kabupaten Musi Rawas Utara. Lembaga teknis daerah telah berjalansebagaimana mestinya walaupun masih kekurangan sumber daya manusia dan secaraumum pelaksananaan tugas-tugas pemerintahan telah berjalan sebagaimana mestinya.Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016 berjumlah Rp 790 milyarlebih, dari jumlah tersebut 71,05 % dialokasikan untuk belanja langsung yang digunakanuntuk keperluan peningkatan perekonomian masyarakat melalui pembangunaninfrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, sarana air bersih, gedung sekolah dan saranakesehatan serta peningkatan kualitas pendidikan melalui penyediaan bea siswa bagi muridkurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan peningkatanderajat kesehatan masyarakat khususnya yang berada dipedesaan.Kerangka ekonomi daerah pada tahun 2016 tetap diarahkan kepada peningkatanpendapatan masyarakat dan pengurangan kemiskinan melalui perluasan lapanganpekerjaan, pemberdayaan ekonomi pedesaan dan kelancaran tranportasi arus distribusibarang dari dan ke pedesaan serta ketersediaan listrik pedesaan.Kebijakan ekonomi Kabupaten Musi Rawas Utara masih diarahkan untuk mendukungpenguatan keterkaitan (konektivitas) pembangunan antar kabupaten/kota sebagai wujud

Page 145: RKPD PERUBAHAN 2016

Rancangan RKPD – Perubahan tahun 2016

dari pelaksanaan pembangunan berdimensi kewilayahan di Sumatera Selatan. Optimalisasipotensi ekonomi daerah kabupaten/kota melalui peningkatan daya saing daerah, danpenguatan keterkaitan ekonomi antar daerah sesuai dengan kebijakan Pemerintah yangdituangkan dalam empat strategi pembangunan (Four Track Strategy) : peningkatanpertumbuhan ekonomi (pro-growth), penurunan kemiskinan (pro-poor), penguranganpengangguran (pro-jobs) dan pengurangan dan pencegahan kerusakan lingkungan (pro-environment).3.2 Arah dan Kebijakan Keuangan DaerahArah dan kebijakan keuangan daerah Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016meliputi arah dan kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah.

Arah Kebijakan Pendapatan DaerahRencana pendapatan daerah dituangkan dalam APBD merupakan perkiraan pendapatanyang dihitung berdasarkan potensi yang ada dan memiliki dasar hukum pembagiannya.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)Pada APBD Induk tahun anggaran 2016 target pendapatan daerah yang bersumberdari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 26,4 milyar lebih, hal ini berdasarkanpertimbangan dan melihat potensi yang ada serta kondisi harga komoditi karet yangrendah dan daya beli masyarakat yang belum meningkat.Pada APBD Perubahan 2016 pendapatan daerah yang bersumber dari PADdirencanakan sebesar Rp 27,59 milyar dengan pertimbangan antara lain :a. Realisasi penerimaan pada tahun 2015 yang masuk ke kas daerah dandibukukan sebagai penerimaan daerah yang dipungut berdasarkan Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas dan melalui Peraturan Bupati MusiRawas Utara. Jenis penerimaan tersebut seperti pajak restoran, PBB sektorpedesaan dan perkotaan, BPHTB, pajak mineral bukan logam dan batuan (galianC), pajak reklame, pajak penerangan jalan PLN dan non PLN, retribusi pasar danterminal.

Page 146: RKPD PERUBAHAN 2016

Rancangan RKPD – Perubahan tahun 2016

b. Penerimaan daerah melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yakni RumahSakit Daerah Muara Rupit yang telah menjadi badan layanan umum daerah padatahun 2014 dan pada tahun 2016 telah mempunyai target penerimaan.c. Penerimaan yang bersumber dari penerbitan izin antara lain IMB, IUP, SIUP, danpenerbitan izin lainnya.d. PAD yang syah yang menjadi sumber penerimaan daerah yang potensial antarlain dari penerimaan bunga deposito atas dana daerah yang ditempatkan dibank pemerintah.2 Dana Perimbangana. Penerimaan daerah yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) didasarkanpada alokasi tahun 2015.b. Dana Bagi Hasil (DBH) pada APBD Perubahan tahun 2016 dari sektor minyakdan gas, pertambangan umum, kehutanan, perikanan dan cukai hasil tembakautermasuk Pajak Bumi dan Bangunan sektor migas, perkebunan, kehutanan danpertambangan non migas, didasarkan pada alokasi bagi hasil pada APBDPerubahan Tahun 2016 setelah membandingkan penerimaan pada tahun 2015dan mengantisipasi tidak tercapainya target realisasi lifting nasional dan hargamigas dunia, fluktuasi nilai dolar Amerika serta tidak tercapainya targetpenerimaan pajak secara nasional.c. Penerimaan daerah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) padatahun anggaran 2016 dapat diperoleh berdasarkan kebutuhan daerah antaralain bidang infrastruktur, kesehatan, transportasi, pertanian, air bersih,pendidikan, lingkungan hidup dan prasarana pemerintahan.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang SahPenerimaan Daerah yang bersumber dari lain-lain pendapatan daerah yang sahbersumber dari dana bagi hasil pajak provinsi, dana penyesuaian dari PemerintahPusat, hibah dan bantuan. Pada tahun 2016 dana bagi hasil pajak provinsi telahdiperoleh dengan telah beroperasinya UPTD Dispenda Provinsi (SAMSAT) diKabupaten Musi Rawas Utara. Sumber penerimaan dana penyesuian dari pusat

Page 147: RKPD PERUBAHAN 2016

Rancangan RKPD – Perubahan tahun 2016

adalah dana untuk pembayaran tunjangan sertifikasi dan tambahan penghasilanguru.Tabel …..

Pendapatan DaerahKabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

NO URAIANJUMLAH BERTAMBAH/

BERKURANG%

APBD INDUK 2016 APBD-P 2016

1 2 3 4 5 6

1.1.1.1.1.1.

PENDAPATAN DAERAHPendapatan Asli Daerah- Pajak Daerah

26.428.531.0918.840.823.091

27.596.443.89110.001.323.091

1.167.912.8001.160.500.000

4,4211,60

1.1.2. - Hasil Retribusi Daerah 573.800.000 581.212.800 7.412.800 1,28

1.1.3. - Hasil Pengelolaan Kekayaan yangdipisahkan

Nihil Nihil - -

1.1.4. - Lain-lain PAD yang sah 17.013.980.000 17.013.980.000 - 0

1.2. - Dana Perimbangan 641.367.097.560,25 695.964.461.058,96 54.597.363.552,71 7,98

1.2.1 - Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi HasilBukan Pajak

101.197.707.506,25 172.607.404.000 71.409.696.493,75 50,39

1.2.2 - Dana Alokasi Umum (DAU) 378.121.540.000 378.121.540.000 - 0

1.2.3. - Dana Alokasi Khusus (DAK)-

162.047.850.000 142.235.517.058,96 16.812.332.941,04 10,21

1.3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 98.159.388.000 143.282.824.561,81 45.123.436.561,81 31,66

1.3.1 - Bagi Hasil Pajak Provinsi 7.341.200.000 9.625.739.500 2.284.539.500 23,73

1.3.2. - Pendapatan Hibah - - -

1.3.4. - Dana Penyesuaian dan OtonomiKhusus

73.557.288.000 72.793.595.000 (763.693.000) (1.04)

1.3.6. - Pendapatan Lainnya 17.260.900.000 65.124.969.172,15 47.864.069.172,15 80.63

Jumlah Pendapatan 765.955.016,651,25 866.843.728.511,87 100.888.712.859,62 11,68

Proyeksi penerimaan daerah pada APBD Perubahan tahun 2016 sebagaimana tercantumdalam tabel diatas antara lain dari Dana Perimbangan, kenaikannya mencapai 6,31 % yaitudari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan asumsi adanya tambahan CPNS penerimaan tahun2015 dan dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Selain itu tambahan penerimaan daerah yangberasal dari Lain-lain pendapatan yang sah.

Page 148: RKPD PERUBAHAN 2016

Rancangan RKPD – Perubahan tahun 2016

Arah Kebijakan Belanja Daerah. Belanja daerah merupakan wujud dari pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanjadaerah yang dituangkan dalam Rencana Kerja Anggaran dan Daftar Pelaksanaan AnggaranSatuan Kerja Perangkat Daerah. Belanja daerah disusun berdasarkan prioritas-prioritaskebutuhan daerah melalui Musrenbang tingkat kecamatan sampai dengan nasional.Adapun rincian belanja terdiri dari :a. Belanja Tidak LangsungBelanja tidak langsung dianggarkan untuk keperluan belanja pegawai yaitu gaji dantunjangan PNS dan CPNS yang ada sekarang serta mengantisipasi menambahanPNS yang mengajukan pindah tugas ke Kabupaten Musi Rawas Utara.Belanja Hibah tetap dianggarkan pada APBD Perubahan tahun 2016 yaitudiperuntukan bagi keperluan masyarakat secara perorangan maupun kelompokyang berkecimpung dibidang keagamaan, sosial kemasyarakatan serta untukkepentingan sosial lainnya. Belanja Hibah juga diberikan kepada pihak lain dalamrangka menunjang keamanan lingkungan dan wilayah.Belanja Bantuan Sosial diberikan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkanperan dan keikutsertaan masyarakat dalam memajukan desa masing-masing sertameningkatkan kemampuan dalam perekonomian masyarakat.Belanja Bantuan Keuangan Kepada Pemerintahan Desa telah dianggarkan dandirealisir dalam rangka pelaksanaan Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentangDesa yang digunakan untuk membantu desa-desa meningkatkan kemampuanekonomi pedesaan melalui bantuan pada organisasi pemuda didesa, kelompok PKK,honorarium anggota BPD dan pembangunan desa yang dikerjakan secara swadaya.Belanja Tidak Terduga tetap dianggarkan untuk mengantisipasi terjadinya bencanaalam diwilayah Kabupaten Musi Rawas Utara yang sering terjadi misalnya banjir,tanah longsor, kebakaran dan lain sebagainya.b. Belanja LangsungKomposisi belanja langsung pada APBD Perubahan tahun 2016 direncanakan tetaplebih besar dari belanja tidak langsung. Belanja langsung digunakan untuk belanja

Page 149: RKPD PERUBAHAN 2016

Rancangan RKPD – Perubahan tahun 2016

pegawai dalam pelaksanaan kegiatan seperti honorarium pelaksana kegiatan,honorarium tim, dan prinsip efisiensi dalam pembayaran honorarium tersebut tetapdiutamakan.Belanja Barang dan Jasa dianggarkan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan SKPD,pengendalian belanja barang dan jasa tetap dilakukan berdasarkan prinsip tepatguna dan tepat sasaran.Belanja Modal pada APBD Perubahan tahun 2016 tetap dialokasikan melebihi jenisbelanja yang lain, mengingat belanja modal mempunyai dampak besar menambahkemampuan daerah untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur dan fasilitasumum dalam memacu kemajuan perekonomian masyarakat serta menambah nilaiaset daerah.Tabel …..

Belanja DaerahKabupaten Musi Rawas Utara TA. 2016

NO URAIANJUMLAH BERTAMBAH/

BERKURANG%

APBD INDUK 2016 APBD-P 2016

1 2 3 4 5 6

2.2.1.2.1.1.

BELANJA DAERAHBELANJA TIDAK LANGSUNG- Belanja Pegawai

264.316.682.529,56144.873.470.679

207.417.568.000 18.856.142.000 10,0

2.1.4. - Belanja Hibah 14.519.875.262

2.1.4. - Belanja Bantuan Sosial 10.857.643.752

2.1.7. - Belanja Bantuan Keuangankepada Pemerintahan Desa

68.087.216.792

2.1.8 - Belanja Tidak Terduga 40.389.351.306,56

2.2 BELANJA LANGSUNG 613.236.329.252 545.997.597.000 (2.759.361.022) (0,50)

2.2.1 - Belanja Pegawai 16.999.421.301

2.2.2 - Belanja Barang dan Jasa 215.922.089.366

2.2.3 - Belanja Modal 380.314.818.585

.

J U M L A H 737.318.384.598 753.415.165.000 16.096.780.402 2,18

3. PEMBIAYAAN DAERAH

3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah 26.128.961.679,75 11.487.978.106.39 (14.640.983.573,36) (56,03)

3.1.1 - S I L P A 26.128.961.679,75 11.487.978.106,39 (14.640.983.573,36) (56.03)

3.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 1.600.000.000 3.877.539.551 2.277.539.551 58,74

Page 150: RKPD PERUBAHAN 2016

Rancangan RKPD – Perubahan tahun 2016

3.2.3 - Pembayaran Pokok Utang 1.600.000.000 3.877.539.551 2.277.539.551 58,74

Pembiayaan Netto 24.528.961.679,75 7.610.438.555,39 (16.918.523.124,36) (76,03)

Arah Kebijakan Pembiayaan DaerahKebijakan Pembiayaan Daerah pada APBD Perubahan Kabupaten Musi Rawas UtaraTahun 2016 masih belum menjadi sumber pembiayaan daerah mengingat hanya berasaldari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SILPA), sedangkan pengeluaranpembiayaan dianggarkan untuk membiayai pembayaran hutang.

Page 151: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 1

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Prioritas dan sasaran pembangunan merupakan suatu program dan kegiatan yang menjadiprioritas utama karena program dan kegitan tersebut merupakan penjabaran tiap tahunprogram prioritas pembangunan di RPJMD untuk mencapai visi dan misi kepaladaerah.suatu prioritas pembangunan daerah merupakan sekumpulan program prioritasyang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunandaerah.perumusan prioritas pembangunan dilakukan dengan mengevaluasi lebih lanjutpermasalahan pembangunan daerah terkait,dihubungkan dengan program pembangunandaerah( RPJMD) pada tahun rencana dan kemungkinan perubahannya.prioritas dansasaran pembangunan dirumuskan berdasarkan hasil analisis terhadap pelaksanaan RKPDtahun lalu dan capaian kinerja yang di rencanakan dalam RPJMD. Identifikasi isu strategisdan masalah mendesak di tingkat daerah dan Nasional serta rancangan ekonomi daerahbeserta kerangka pendanaan. Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah sertaindikasi prioritas kegiatannya,juga memperhatikan apa yang di usulkan oleh SKPDberdasarkan prakiraan maju pada RKPD tahun sebelumnya.4.1 Tujuan dan sasaran PembangunanRKPD Perubahan Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016 merupakan penjabaran daripelaksanaan RPJMD Kabupaten Musi Rawas Utara tahun pertama 2016 -2021.

Page 152: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 2

Dengan memperhatikan situasi,kondisi,kekuatan,kelemahan,peluang,tantangan danmemperhitungkan kontinuitas dan sinergisitas pelaksanaan pembangunan sertamemperhatikan pengembangan Visi dan Misi menjadi tujuan dan sasaran tidak terlepasdari dukungan Urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi kewenangan pemerintahKabupaten Musi Rawas Utara sesuai dengan peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016Tentang pembagian urusan pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan DaerahProvinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota serta Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 tahun 2006 sebagaimana telah di ubah menjadi Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 59 tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah.Kabupaten Musi Rawas Utara merupakan DOB berdasarkan UU No.16 Tahun2013,pemilihan kepala daerah sudah dilaksanakan pada tahun 2015, setelah pelantikan akanmenyusun RPJMD yang merupakan wadah Visi dan Misi Bupati terpilih.Penguatan visi dan misi akan di tempuh melalui pelaksanaan urusan pemerintahan daerahyang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.penetapan urusan pemerintahan yangmendukung visi dan misi sangat penting,karena dari urusan pemerintahan ini akan dapatdijabarkan tujuan dan sasaran,serta cara ( strategi) untuk mencapai tujuan dan sasaran.Penguatan Visi dan Misi ke dalam urusan wajib dan urusan pilihan dapat di uraikan sbb;Visi dan Misi Bupati terpilih Kabupaten Musi Rawas Utara

Visi :Terwujudnya Kabupaten Musi Rawas Utara yang Makmur, Aman, Cerdas dan Bermartabat.Misi 1 : Mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan murah

Page 153: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 3

Program Stategis :Peningkatan kualitas pendidikan dengan cara:a. Peningkatan kesejahteraan dan mutu pendidik,tenaga kependidikanb. Peningkatan layanan pendidikan,sarana dan prasarana pendidikan,biayapendidikan yang gratis sampai tingkat SLTA serta pemberian bantuan biaya kuliahbagi mahasiswa yang tidak mampu yang diterima diperguruan tinggi negeri.SKPD terkait :

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Program :- Program Pendidikan Anak Usia DiniKegiatan : Pembangunan gedung sekolah Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah Penambahan ruang kelas sekolah Penambahan ruang guru sekolah Pembangunan ruang locker siswa Pembangunan sarana dan prasarana olahraga Pembangunan saranan dan prasarana bermain Pembangunan ruang serba guna/aula

Page 154: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 4

Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah Pembangunan ruang ibadah Pembangunan perpusatakaan sekolah Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya Pembangunan sarana air bersih dan sanitary Pengadan buku-buku dan alat tulis siwa Pengadaan pakaian seragam sekolah Pengadaan pakaian olahraga Pengadaaan alat praktik dan peraga siswa Pengadaan mebeluer sekolah Pengadaan perlengkapan sekolah Pengadaaan alat rumah tangga sekolah Pengadaaan sarana mobilitas sekolah Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas kepala sekolah, guru, penjagasekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana bermain Pemeliharaan rutin/berkala ruang serba guna/aula

Page 155: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 5

Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan uapacara dan fasilitas parkir Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah danperlengkapannya Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary Pemeliharaan rutin/berkala alat peraktik dan peraga siswa Pemeliharaan rutin/berkala meneluer sekolah Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga Rehabilitasi sedang/berat sarana bermain Rehabilitasi sedang/berat ruang serba guna/aula Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah

Page 156: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 6

Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah Rehabilitasi sedang/berat jaringan instalasi listrik dan perlengkapannya Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Pengembangan pendidikan anak usia dini Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini Pengembangan data dan informasi pendidikan anak usia dini Penyusunan kebijakan pendidikan anak usia dini Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran pendidikananak usia dini Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama pendidikan anak usia dini Perencanaan dan penyusunan program anak usia dini Publikasi dan sosialisasi pendidikan anak usia dini Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Kegiatan :

Pembangunan gedung sekolah Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah Penambahan ruang kelas sekolah Penambahan ruang guru sekolah Pembangunan ruang locker siswa

Page 157: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 7

Pembangunan sarana dan prasarana olahraga Pembangunan sarana dan prasarana bermain Pembangunan ruang serba guna/aula Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah Pembangunan ruang ibadah Pembangunan perpusatakaan sekolah Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya Pembangunan sarana air bersih dan sanitary Pengadan buku-buku dan alat tulis siwa Pengadaan pakaian seragam sekolah Pengadaan pakaian olahraga Pengadaaan alat praktik dan peraga siswa Pengadaan mebeluer sekolah Pengadaan perlengkapan sekolah Pengadaaan alat rumah tangga sekolah Pengadaaan sarana mobilitas sekolah Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas kepala sekolah, guru, penjagasekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa

Page 158: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 8

Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga Pemeliharaan rutin/berkala ruang serba guna/aula Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah danperlengkapannya Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary Pemeliharaan rutin/berkala alat peraktik dan peraga siswa Pemeliharaan rutin/berkala mebeluer sekolah Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah Rehabilitasi sedang/berat laboratorium dan praktikum sekolah Rehabilitasi sedang/berat sarana mobilitas sekolah Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga

Page 159: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 9

Rehabilitasi sedang/berat ruang serba guna/aula Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah Rehabilitasi sedang/berat jaringan instalasi listrik dan perlengkapannya Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Pelatihan kompetensi siswa berprestasi Pelatihan penyusunan kurikulum Pembinaan forum masyarakat peduli masyarakat Pembinaan SMP terbuka Penambahan ruang kelas baru SMP/MTS/SMPLB Penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB danSMP/MTS serta pesantren Salafiyah dan satuan pendidikan Non-Islam setaraSD dan SMP Penyediaan Biaya operasional madrasah Penyediaan buku pelajaran untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTS Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTS Penyelenggraan paket A setara SD Penyelenggraan paket B setara SMP Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajemen sekolah dengan penerapanmanajemen berbasis sekolah (MBS) di satuan pendidikan dasar

Page 160: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 10

Pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa Pengembangan comprehensive teaching and learning (CTL) Pengembangan materi belajar mengajar dan metode pembelajaran denganmenggunakan teknologi informasi dan komunikasi Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah Penyediaan beasiswa transisi Penyelenggaraan akreditasi sekolah dasar Penyelenggaraan Multi-Grade Teaching di daerah terpencil Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pendidikan Menengah

Kegiatan :

Pembangunan gedung sekolah Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah Penambahan ruang kelas sekolah Penambahan ruang guru sekolah Pembangunan laboratorium dsan ruang praktikum sekolah (laboratoriumbahasa, Komputer, IPA, IPS dan lain-lain) Pembangunan ruang locker siswa Pembangunan sarana dan prasarana olahraga Pembangunan ruang serba guna/aula Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir

Page 161: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 11

Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah Pembangunan ruang ibadah Pembangunan perpusatakaan sekolah Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya Pembangunan sarana air bersih dan sanitary Pengadan buku-buku dan alat tulis siwa Pengadaan pakaian seragam sekolah Pengadaan pakaian olahraga Pengadaaan alat praktik dan peraga siswa Pengadaan mebeluer sekolah Pengadaan perlengkapan sekolah Pengadaaan alat rumah tangga sekolah Pengadaaan sarana mobilitas sekolah Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas kepala sekolah, guru, penjagasekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga Pemeliharaan rutin/berkala ruang serba guna/aula Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan uapacara dan fasilitas parkir Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah

Page 162: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 12

Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah danperlengkapannya Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary Pemeliharaan rutin/berkala alat peraktik dan peraga siswa Pemeliharaan rutin/berkala mebeluer sekolah Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah Rehabilitasi sedang/berat laboratorium dan praktikum sekolah Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga Rehabilitasi sedang/berat ruang serba guna/aula Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah

Page 163: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 13

Rehabilitasi sedang/berat jaringan instalasi listrik dan perlengkapannya Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary Rehabilitasi sedang/berat sarana mobilitas sekolah Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Pelatihan penyusunan kurikulum Pembinaan forum masyarakat peduli pendidikan Pengembangan alternatif layanan pendidikan menengah untuk daerah-daerah pedesaaan, terpencil dan kepulauan Penyediaan bantuan operasional manajemen mutu (BOMM) Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu Penyelenggraan paket C setara SMU Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajem n sekolah dengan penerapanmanajemen berbasis sekolah (MBS) Pengembangan materi belajar mengajar dengan menggunakan teknologiinformasi dan komunikasi Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dan industri Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah Penyelenggaraan akreditasi sekolah menengah Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pendidikan Non Formal

Kegiatan :

Pemberdayaan tenaga pendidik non formal

Page 164: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 14

Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan Pengembangan pendidikan keaksaraan Pengembangan pendidikan kecakapan hidup Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan non formal Pengambangan data dan informasi pendidikan non formal Pengembangan kebijakan pendidikan non formal Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran pendidikannon formal Pengembangan sertifikasi pendidikan non formal Perencanaan dan penyusunan pendidikan non formal Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pendidikan Luar Biasa

Kegiatan :

Pembangunan gedung sekolah Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah Penambahan ruang kelas sekolah Penambahan ruang guru sekolah Pembangunan laboratorium dsan ruang praktikum sekolah (laboratoriumbahasa, komputer, IPA, IPS dan lain-lain) Pembangunan ruang locker siswa

Page 165: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 15

Pembangunan sarana dan prasarana olahraga Pembangunan ruang serba guna/aula Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah Pembangunan ruang ibadah Pembangunan perpusatakaan sekolah Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya Pembangunan sarana air bersih dan sanitary Pengadan buku-buku dan alat tulis siwa Pengadaan pakaian seragam sekolah dan kelengkapannya serta pakaianolahraga Pengadaaan alat praktik dan peraga siswa Pengadaan mebeluer sekolah Pengadaan perlengkapan sekolah Pengadaaan alat rumah tangga sekolah Pengadaaan sarana mobilitas sekolah Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas kepala sekolah, guru, penjagasekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga

Page 166: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 16

Pemeliharaan rutin/berkala ruang serba guna/aula Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah danperlengkapannya Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary Pemeliharaan rutin/berkala buku-buku ajar Pemeliharaan rutin/berkala alat peraktik dan peraga siswa Pemeliharaan rutin/berkala meneluer sekolah Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah Rehabilitasi sedang/berat laboratorium dan praktikum sekolah Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga Rehabilitasi sedang/berat ruang serba guna/aula

Page 167: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 17

Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah Rehabilitasi sedang/berat jaringan instalasi listrik dan perlengkapannya Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Pelatihan penyusunan kurikulum Pembinaan forum masyarakat peduli pendidikan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Kegiatan :

Pelaksanaan sertifikasi pendidik Pelaksanaan uji kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi Pembinaan kelompok kerja guru (KKG) Pembinaan lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP) Pembinaan pusat pendidikan dan pelatihan guru (PPPG) Pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagipendidik dan tenaga kependidikan

Page 168: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 18

Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenagakependidikan Pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap profesipendidik Pengembangan sistem perencanaan dan pengendalian programprofesipendidik dan tenaga kependidikan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Kegiatan :

Pemasyaraktan minat dan kebiasaan membaca untuk mendorongterwujudnya masyarakat pembelajar Pengembangan minat dan budaya baca Supervisi, pembinaan dan stimulasi pada perpustakaan umum, perpustakaankhusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan masyarakat Pelaksanaan Koordinasi pengembangan kepustakaan Penyediaan bantuan pengembangan perpustakaan dan minat baca di daerah Penyelenggaraan kordinasi pengembangan budaya baca Perencanaan dan penyusunan program budaya baca Publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 169: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 19

- Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Kegiatan :

Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan Pelaksanaan kerjasama secara kelembagaan di bidang pendidikan Pengendalian dan pengawasan penerapan azas efesiensi dan efektifitaspenggunaan dana dekonsentrasi dan dana pembantuan Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah di bidangpendidikan Pembinaan dewan pendidikan Pembinaan komite sekolah Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan Penyelenggaraan pelatihan, seminar dan lokakarya serta diskusi ilmiahtentang berbagai isu pendidikan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda )

- Program perencanaan sosial budaya

Kegiatan :

Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 170: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 20

Misi 2 : Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan lahan terlantar/ lahan tidur

Program Stategis :Peningkatan pembangunan pertanian,perkebunan,kehutanan, peternakan,dan perikanandengan cara:a. Pemanfaatan lahan terlantar/lahan tidurb. Menjaga kelestarian kawasan strategis nasionalTaman Nasional Kerinci Seblat(TNKS)c. Peningkatan kesejahteraan petani, tenaga penyuluh pertaniand. Mengoptimalkan produktivitas pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan danperikanane. Mengembangkan kegiatan pengolahan produk hilir pertanian, perkebunan,kehutanan, peternakan dan perikanan.SKPD yang terkait :

1. Dinas Pertambangan dan Energi.

Program :- Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Kegiatan :

Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-SumberAir

Page 171: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 21

Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-sumber Air Pengendalian dan Pengawasan pemanfaatan SDA Koordinasi pengelolaan konservasi SDA Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasiSDA Koordinasi peningkatan pengelolaan kawasan konservasi Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam.

Kegiatan :

Perencanaan dan penyusunan program pembangunan pengendalian sumberdaya alam dan lingkungan hidup Rehabilitasi hutan dan lahan Pengembangan kelembagaan rehabilitasi hutan dan lahan Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan pemulihancadangan SDA Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup.

Page 172: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 22

Kegiatan :

Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan Pengembangan data dan informasi lingkungan Penyusunan data sumberdaya alam dan neraca sumber daya hutan (NSDH)nasional dan daerah Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pengendalian kebakaran hutan.

Kegiatan :

Pengadaan alat pemadam kebakaran hutan Pemetaan kawasan rawan kebakaran hutan Koordinasi pengendalian kebakaran hutan Penyusunan norma, standar, prosedur dan manual pengendalian kebakaranhutan Sosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan

Kegiatan :

Penyusunan regulasi mengenai kegiatan penambangan bahan galian C Sosialisasi regulasi mengenai kegiatan penambangan bahan galian C Monitoring dan pengendalian kegiatan penambangan bahan galian C Koordinasi dan pendataan tentang hasil produksi dibidang pertambangan

Page 173: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 23

Pengawasan teritadap pelaksanaan kegiatan penambangan galian C Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi

merusak lingkungan

Kegiatan :

Pengawasan penertiban kegiatan pertambangan rakyat Monitoring, evaluasi dan pelaporan dampak kerusakan lingkungan akibatkeglatan pertambangan rakyat Penyebaran Peta Daerah Rawan Bencana Alam Geologi

2. Dinas Perkebunan dan Kehutanan

Program :- Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

Kegiatan :

Pembentukan kesatuan pengelolaan hutan produksi Pengembangan hutan tanaman Pengembangan hasil hutan non-kayu Perencanaan dan pengembangan hutan kemasyarakatan Optimalisasi PNBP Pengelolaan dan pemanfaatan hutan

Page 174: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 24

- Program rehabilitasi hutan dan lahan

Kegiatan :

Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan hutan Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan Penanaman pohon pada kawasan hutan industri dan hutan wisata Pemeliharaan kawasan hutan industri dan hutan wisata Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan danlahan Peningkatan pecan serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan

Kegiatan :

Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan Sosialisasi pencegahan dan dampak kebakaran hutan dan lahan Bimbingan teknis pengendalian kebakaran hutan dan lahan Penanggulangan kebakaran baton dan lahan Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak perusakan hutan

- Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan

Kegiatan :

Penyusunan peraturan daerah mengenai pengelolaan industri hasil hutan Sosialisasi peraturan daerah mengenai pengelolaan industri hasil hutan

Page 175: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 25

Pengawasan dan penertiban pelaksanaan peraturan daerah mengenaipengelolaan industri hasil hutan Perluasan akses layanan informasi pemasaran hasil hutan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program perencanaan dan pengembangan baton

Kegiatan :

Pengembangan hutan masyarakat adat Pendampingan kelompok usaha perhutanan rakyat

3. Dinas Pertanian, Peternakan dan ketahanan Pangan.

Program :- Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kegiatan :

Penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan dan produktivitas lahan tidur Peningkatan sistem insentif dan disnisentif bagi petani/kelompok tani

- Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan

Kegiatan :

Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan Pengembangan pertanian pada lahan kering

Page 176: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 26

Koordinasi perumusan kebijakan pertanahan dan infrastruktur pertaniandan perdesaan- Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

Kegiatan :

Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna Pengadaan sarana dan prasaranan teknologi pertanian/perkebunan tepatguna Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologipertanian/perkebunan tepat guna Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunantepat guna Pelatihan penerapan teknologipertanian/perkebunan modern bercocoktanam Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Kegiatan :

Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan Penyusunan kebijakan pencegahan alih fungsi lahan pertanian

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda )

Page 177: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 27

Program :- Program Perencanaan Tata Ruang

Kegiatan :

Penyusunan kebijakan tentang penyusunan tata ruang Penetapan kebijakan tentang RDTRK, RTRK, dan RTBL Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang rencana tata ruang Penyusunan rencana tata ruang wilayah Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan Penyusunan rencana teknis ruang kawasan Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang RTRW Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang Revisi rencana tata ruang Pelatihan aparat dalam perencanaan tata ruang Survey dan pemetaan Koordinasi dan fasilitasi penyusunan rencana tata ruang lintaskabupaten/kota Monitoring, evaluasi dan pelaporan rencana tata ruang

- Program Pemanfaatan Ruang

Kegiatan :

Penyusunan kebijakan perizinan pemanfaatan ruang

Page 178: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 28

Penyusunan norma, standar, dan kriteria pemanfaatan ruang Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang Survey dan pemetaan Pelatihan aparat dalam pemanfaatan ruang Sosialisasi kebijakan, norma, standar, prosedur dan manual pemanfaatanruang Koordinasi dan fasilitasi penyusunan pemanfaatan ruang lintaskabupaten/kota Monitoring, evaluasi dan pelaporan pemanfaatan tata ruang

- Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Kegiatan :

Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang Penyusunan prosedur dan manual pengendalian pemanfaatan ruang Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalianpemanfaatan ruang Pelatihan aparat dalam pengendalian pemanfaatan ruang Pengawasan pemanfaatan ruang Koordinasi dan fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang lintaskabupaten/kota Sosialisasi kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 179: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 29

- Program pembangunan sistem pendaftaran tanah ( Pertanahan )

Kegiatan :

Penyusunan sistem pendaftaran tanah Sosialisasi sistem pendaftaran tanah

- Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan

tanah ( Pertanahan )

Kegiatan :

Penataan penguasaan, pemilikan , penggunaan dan pemanfaatan tanah Penyuluhan hukum pertanahan

- Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan ( Pertanahan )

Kegiatan :

Fasilitasi penyelesaian konflik-konflik pertanahan- Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan ( Pertanahan )

Kegiatan :

Penyusunan sistem informasi pertanahan yang handal5. Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara

Program :- Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

Page 180: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 30

Kegiatan :

Fasilitasi pendataan / inventarisasi lahan tidur/lahan terlantar Fasilitasi pemanfaatan lahan terlantar/lahan tidur- Program Peningkatan Keberdayaan Partisipasi Masyarakat Dalam

Membangun Desa/Kelurahan

Kegiatan :

Kegiatan Pembinaan Kelompok Mambangun Desa Lomba Desa dan Program Pokok PKK

- Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Kegiatan :

Kegiatan Pembinaan Desa dan Kelurahan Kegiatan Pembinaan kelompok tani. Fasilitasi Alokasi Dana Desa

- Program Pemberdayaan Fakir Miskin,Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Kegiatan :

Pembinaan Komunitas Adat Terpencil ( KAT ) Fasilitas Penanggulangan Masalah Kemisikinan

Page 181: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 31

Misi 3 : Mewujudkan infrastruktur dasar di Kabupaten Musi Rawas Utara yang

merata dan berkualitas.

Program Stategis :Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar dengan cara:a. Pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatanb. Pembangunan serta peningkatan air bersih,listrik dan sanitasiSKPD terkait

1. Dinas Pekerjaan Umum

Program :- Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Kegiatan :

Perencanaan pembangunan jalan Survei kontur jalan dan jembatan Pembangunan jalan Perencanaan pembangunan jembatan Pembangunan jembatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Kegiatan :

Perencanaan Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Page 182: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 32

Survei kontur saluran drainase/gorong-gorong Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pembangunan turap/talud/brojong

Kegiatan :

Perencanaan turap/talud/brojong Survei kemiringan lereng turap/talud/bronjong Pembangunan turap/talud/bronjong Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Kegiatan :

Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jalan Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jembatan Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong

Kegiatan :

Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 183: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 33

- Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan

Kegiatan :

Inspeksi kondisi Jalan Inspeksi kondisi Jembatan Evaluasi dan pelaporan

- Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan

Kegiatan :

Rehabilitasi jalan dalam kondisi tanggap darurat Rehabilitasi jembatan dalam kondisi tanggap darurat Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan

Kegiatan :

Penyusunan sistem informasi/data base jalan Penyusunan sistem informasi/data base jembatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

Kegiatan :

Pembangunan gedung balai latihan kebinamargaan Pembangunan gedung workshop Pembangunan laboratorium kebinamargaan Pengadaan alat-alat berat

Page 184: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 34

Pengadaan peralatan dan perlengkapan bengkel alat-alat berat Pengadaan alat-alat ukur dan bahan labolatorium kebinamargaan Rehabilitasi/pemeliharaan gedung balai latihan kebinamargaan Rehabilitasi/pemeliharaan gedung workshop Rehabilitasi/pemeliharaan laboratorium kebinamargaan Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat berat Rehabilitasi/pemeliharaan peralatan dan perlengkapan bengkel alat-alatberat Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat ukur dan bahan labolatoriumkebinamargaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan

pengairan lainnya

Kegiatan :

Perencanaan pembangunan jaringan irigasi Perencanaan pembangunan reservoir Perencanaan pembangunan pintu air Perencanaan normalisasi saluran sungai Pembangunan jaringan air bersih/air minum Pembangunan reservoir Pembangunan pintu air Pelaksanaan normalisasi saluran sungai

Page 185: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 35

Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air bersih/air minum Rehabilitasi/pemeliharaan reservoir Rehabilitasi/pemeliharaan pintu air Rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi yang telah dibangun Rehabilitasi/pemeliharaan petani pemakai air Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program penyediaan dan pengolahan air baku

Kegiatan :

Pembangunan prasarana pengambilan dan saluran pembawa Rehabilitasi prasarana pengambilan dan saluran pembawa Pemeliharaan prasarana pengambilan dan saluran pembawa Pembangunan sumur-sumur air tanah Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air Peningkatan distribusi penyediaan air baku Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber

daya air lainnya

Kegiatan :

Pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya

Page 186: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 36

Pemeliharaan dan rehabilitasi embung dan bangunan penampung air lainnya Rehabilitasi kawasan kritis daerah tangkapan sungai dan danau Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, danau dansumber daya air lainnya Peningkatan konversi air tanah Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

Kegiatan :

Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakatberpenghasilan rendah Penyediaan prasarana dan sarana air limbah Pengembangan teknologi pengolahan air minum dan air limbah Fasilitasi pembinaan teknik pengolahan air limbah Fasilitasi pembinaan teknik pengolahan air minum Pengembangan distribusi air minum Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air minum Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pengendalian banjir

Kegiatan :

Pembangunan reservoir pengendali banjir Rehabilitasi/pemeliharaan reservoir pengendali banjir

Page 187: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 37

Rehabilitasi/pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai Pengembangan pengelolaan daerah rawa dalam rangka pengendali banjir Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penaggulangan banjir Mengendalikan banjir pada daerah tangkapan air dan badan-badan sungai Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali Peningkatan pembangunan pusat-pusat pengendali banjir Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

Kegiatan :

Perencanaan pengembangan infrastruktur Pembangunan/peningkatan infrastruktur

- Program pembangunan infrastruktur perdesaaan

Kegiatan :

Penataan lingkungan pemukiman penduduk perdesaan Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan Pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaaan Pembangunan pasar perdesaaan Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan perdesaaan Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih perdesaaan Rehabilitasi/pemeliharaan pasar pedesaaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 188: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 38

2. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Program :- Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Kegiatan :

Perencanaan pembangunan prasaranan dan fasilitas perhubungan Penyusunan norma, kebijakan, standar dan prosedur bidang perhubungan Koordinasi dalam pembangunan prasaranan dan fasilitas perhubungan Sosialisasi kebijakan di bidang perhubungan Pembangunan sarana dan prasarana jembatan timbang Peningkatan pengelolaan terminal angkutan sungai, danau danpenyebrangan Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Kegiatan :

Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana jembatan timbang Rehabilitasi/pemeliharaan terminal/pelabuhan

- Program peningkatan pelayanan angkutan

Kegiatan :

Kegiatan penyuluhan bagi para sopir/juru mudi untuk peningkatankeselamtan penumpang

Page 189: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 39

Kegiatan peningkatan disiplin masyarakat menggunakan angkutan Kegiatan temu wicara pengelola angkutan umum guna meningkatkankeselamatan penumpang Kegiatan uji kelayakan saran transportasi guna keselamtan penumpang Kegiatan pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di jalan raya Kegiatan penciptaan keamanan dan kenyamanan penumpang dilingkungantreminal Kegiatan pengawasan peralatan keamanan dalam keadaaan darurat danperlengkapan pertolongan pertama Kegiatan penataan tempat-tempat pemberhentian angkutan umum Kegiatan penciptaan disiplin dan pemeliharaan kebersihan di lingkunganterminal Kegiatan penciptaan layanan cepat, tepat, murah dan mudah Pengumpulan dan analisis data base pelayanan jasa angkutan Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan jasa angkutan Sosialisasi/penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan Kegiatan pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudik/awakkendaraaan angkutan umum teladan Koordinasi dalam peningkatan pelayanan angkutan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Kegiatan :

Pembangunan gedung terminal

Page 190: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 40

Pembangunan halte bus, taxi Pembangunan jembatan penyebrangan

- Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas

Kegiatan :

Pengadaan rambu-rambu lalu lintas Pengadaan marka jalan Pengadaan pagar pengaman jalan

- Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Kegiatan :

Fasilitasi penyempurnaan peraturan perundangan penyiaran dan KMIP Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi Pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Pengadaan alat studio dan komunikasi Pengkajian dan pengembangan sistem informasi Perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi dan informasi

- Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi

Kegiatan :

Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi- Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi

Page 191: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 41

Kegiatan :

Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi- Program kerjasama informsi dan media massa

Kegiatan :

Penyebarluasan informasi pembangunan daerah Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah Penyebarluasan informasi yang bersifat penyuluhan bagi masyarakat

3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda )

Program :- Program Kerjasama Pembangunan

Kegiatan :

Penyusunan dan analisis data informasi perencanaan pembangunan kawasanrawan bencana Koordinasi kerjasama wilayah perbatasan Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah Koordinasi dalam pemecahan masalah-masalah daerah Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar

Kegiatan :

Koordinasi penyelesaian permasalahan transportasi perkotaan

Page 192: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 42

Koordinasi penanggulangan dan penyelesaian bencana alam/sosial Koordinasi perencanaan penanganan perpakiran Koordinasi perencanaan pair minum, drainase dan sanitasi perkotaan Koordinasi penanggulangan limbah rumah tangga dan industri perkotaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

Kegiatan :

Koordinasi penyusunan masterplan prasarana perhubungan daerah Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana

Kegiatan :

Koordinasi penyusunan profile daerah rawan bencana Koordinasi pembangunan daerah rawan bencana Monitoring, evaluasi dan pelaporan

4. Dinas Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup ( amanat UU No 23 th

2014, Okt 2016 Energi dialihkan ke Dinas Pekerjaan Umum )Program :- Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

Kegiatan :

Koordinasi pengembangan ketenaga listrikan

Page 193: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 43

5. Kantor Kebersihan dan Pertamanan

Program :- Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Kegiatan :

Penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan sampah Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan Penyusunan kebijakan kerjasama pengelolaan persampahan Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan Pengembangan teknoligi pengolahan persampahan Bimbingan teknis persampahan Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan Kerjasama pengelolaan persampahan Kerjasama pengelolaan sampah antar daerah Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)Kegiatan : Penyusunan kebijakan, norma,standard prosedur dan manual pengelolaanRTH Sosialisasi kebijakan, norma, standard, prosedur dan manual pengelolaanRTH

Page 194: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 44

Penyusunan dan analisis data/informasi pengelolaan RTH Penyusunan program pengembahan RTH Penataan RTH Pemeliharaan RTH Pengembangan taman rekreasi Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH Monitoring dan evaluasi

6. Kecamatan dalam Kabupaten Musi Rawas Utara

Program :- Program Peningkatan Keberdayaan Partisipasi Masyarakat Dalam

Membangun Desa/KelurahanKegiatan : Fasilitasi Kerjasama Pengelolaan Sampah Fasilitasi Kerjasama pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.

Misi 4 : Mewujudkan hilirisasi komoditi unggulan Kabupaten Musi Rawas Utara

Program Stategis :Peningkatan pembangunan pertanian,perkebunan, kehutanan,peternakan,dan perikanandengan cara :a. Peningkatan kesejahteraan petani,tenaga penyuluh pertanianb. Pemanfaatan lahan terlantar/lahan tidur

Page 195: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 45

c. Mengoptimalkan produktivitas pertanian,perkebunan, kehutanan,peternakan danperikanand. Mengembangkan kegiatan pengolahan produk hilir pertanian,perkebunan,kehutanan,peternakan dan perikanane. menjaga kelestarian kawasan Strategis Nasional Taman Nasional Kerinci Seblat(TNKS)SKPD terkait.

1. Dinas Pertanian, peternakan dan Ketahanan Pangan.

Program :- Program kesejahteraan petani

Kegiatan :

Pelatihan petani dan pelaku agribisnis Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis Peningkatan kemampuan lembaga petani Peningkatan sistem insentif dan disnisentif bagi petani/kelompok tani Penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan dan produktivitas lahan tidur

- Program peningkatan ketahanan pangan pertamian/perkebunan

Kegiatan :

Penanganan daerah rawan pangan Penyusunan data base potensi produk pangan

Page 196: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 46

Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan Analisis rasio jumlah penduduk terhadap jumlah kebutuhan pangan Laporan berkala kondisi ketahanan pangan daerah Kajian rantai pasokan dan pemasaran pangan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan perberasan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat Pemantauan dan analisis akses harga pangan pokok Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian Pengembangan cadangan pangan daerah Pengembangan desa mandiri pangan Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija Pengembangan diverisifikasi tanaman Pengembangan pertanian pada lahan kering Pengembangan lumbung pangan desa Pengembangan model distribusi pangan yang efisien Pengembangan perbinihan/perbibitan Pengembangan sistem informasi pasar Peningkatan mutu dan keamanan pangan Koordinasi kebijakan perberasan Koordinasi perumusan kebijakan pertanahan dan infrastruktur pertaniandan perdesaan

Page 197: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 47

Penelitian dan pengembangan sumber daya pertanian Penelitian dan pengembangan teknologi biotekhnologi Penelitian dan pengembangan teknologi budi daya Penelitian dan pengembangan teknologi pasca panen Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan, produkpertanian Penyuluhan sumber pangan alternatif Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

Kegiatan :

Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksipertanian/perkebunan Fasilitasi kerjasama regioanal/nasioanal/internasional penyediaan hasilproduksi pertanian/perkebunan komplementer Pembangunan sarana dan prasarana pasar kecamatan/perdesaan produksihasil pertanian/perkebunan Pembangunan pusat-pusat etalase/eksibi/promosi atas hasil produksipertanian/perkebuanan Pemeliharan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar kecamatan/pedesaanproduksi hasil pertanian/perkebunan Pemeliharan rutin/berkala pusat-pusat etalase/eksibi/promosi atas hasilproduksi pertanian/perkebuanan Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah

Page 198: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 48

Penyuluhan pemasaran produksi pertanian/perkebunan guna menghindaritengkulak dan sistem ijon Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasilpertanian/perkabunan masyarakat yang akan dipasarkan pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksipertanian/perkebunan masyarakat Penyuluhan distribusi pemasaran atas hasil produksi pertanian/perkebunanmasyarakat Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksipertanian/perkebunan yang akan dipasarkan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

Kegiatan :

Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna Pengadaan sarana dan prasaranan teknologi pertanian/perkebunan tepatguna Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologipertanian/perkebunan tepat guna Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunantepat guna Pelatihan penerapan teknologipertanian/perkebunan modern bercocoktanam

Page 199: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 49

Monitoring, evaluasi dan pelaporan- Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Kegiatan :

Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Sertifikasi bibit unggul pertanian/perkebunan Penyusunan kebijakan pencegahan alih fungsi lahan pertanian Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

Kegiatan :

Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/perkebunan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan

- Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

Kegiatan :

Pendataan masalah peternakan Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik Pengawasan perdagangan ternak antar daerah Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 200: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 50

- Program peningkatan produksi hasil peternakan

Kegiatan :

Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Pembibitan dan perawatan ternak Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepadamasyarakat Penelitian dan pengolahan gizi dan pakan ternak Pembelian dan pendistribusian vaksin dan pakan temak Penyuluhan kualitas gizi dan pakan ternak Pengembangan agribisnis pertenakan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan

Kegiatan :

Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi peternakan Fasilitasi Kerjasama regional/nas'ronai/intemasional penyediaan hashproduksi petemakan komplementer. Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hash peternakan Pembangunan pusat-pusat etalase/eksebisi/promosi atas hasil produksipeternakan Pemeliharaan nutin/berkala sarana dan prasarana pasar produksi hasilpetemakan

Page 201: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 51

Pemeliharaan rutin/berkala pusat-pusat etalase/eksebisi/promosi atas hasilproduksi peternakan Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah. _ Penyuluhan pemasaran produksi peternakan Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasil peternakanmasyarakat Pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksi peternakanmasyarakat Penyuluhan distribusi pemasaran atas hasil produksi peternakan masyarakat Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peternakan yangakan dipasarkan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan penerapan teknologi petemakan

Kegiatan :

Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi peternakantepat guna Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna Monitoring, evaluasi dan pelaporan- Program pengembangan budidaya perikanan

Page 202: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 52

Kegiatan :

Pengembangan bibit ikan unggul Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pembinaan dan pengembangan perikanan

- Program pengembangan perikanan tangkap

Kegiatan :

Pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap Pembangunan tempat pelelangan ikan Pemeliharaan rutin/berkala tempat pelelangan ikan Rehabilitasi sedang/berat tempat pelelangan ikan Pengembangan lembaga usaha perdagangan perikanan tangkap

- Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan

Kegiatan :

Kajian sistem penyuluhan perikanan- Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

Kegiatan :

Kajian optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan- Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar

Kegiatan :

Kajian kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar

Page 203: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 53

2. Dinas Perkebunan dan kehutanan

Program :- Program peningkatan ketahanan pangan pertamian/perkebunan

Kegiatan :

Penanganan daerah rawan pangan Penyusunan data base potensi produk pangan Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan Analisis rasio jumlah penduduk terhadap jumlah kebutuhan pangan Laporan berkala kondisi ketahanan pangan daerah Kajian rantai pasokan dan pemasaran pangan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan perberasan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat Pemantauan dan analisis akses harga pangan pokok Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian Pengembangan cadangan pangan daerah Pengembangan desa mandiri pangan Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija Pengembangan diverisifikasi tanaman Pengembangan pertanian pada lahan kering

Page 204: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 54

Pengembangan lumbung pangan desa Pengembangan model distribusi pangan yang efisien Pengembangan perbinihan/perbibitan Pengembangan sistem informasi pasar Peningkatan mutu dan keamanan pangan Koordinasi kebijakan perberasan Koordinasi perumusan kebijakan pertanahan dan infrastruktur pertaniandan perdesaan Penelitian dan pengembangan sumber daya pertanian Penelitian dan pengembangan teknologi biotekhnologi Penelitian dan pengembangan teknologi budi daya Penelitian dan pengembangan teknologi pasca panen Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan, produkpertanian Penyuluhan sumber pangan alternatif Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

Kegiatan :

Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksipertanian/perkebunan Fasilitasi kerjasama regioanal/nasioanal/internasional penyediaan hasilproduksi pertanian/perkebunan komplementer

Page 205: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 55

Pembangunan sarana dan prasarana pasar kecamatan/perdesaan produksihasil pertanian/perkebunan Pembangunan pusat-pusat etalase/eksibi/promosi atas hasil produksipertanian/perkebuanan Pemeliharan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar kecamatan/pedesaanproduksi hasil pertanian/perkebunan Pemeliharan rutin/berkala pusat-pusat etalase/eksibi/promosi atas hasilproduksi pertanian/perkebuanan Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah Penyuluhan pemasaran produksi pertanian/perkebunan guna menghindaritengkulak dan sistem ijon Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasilpertanian/perkabunan masyarakat yang akan dipasarkan pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksipertanian/perkebunan masyarakat Penyuluhan distribusi pemasaran atas hasil produksi pertanian/perkebunanmasyarakat Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksipertanian/perkebunan yang akan dipasarkan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

Kegiatan :

Page 206: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 56

- Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Kegiatan :

- Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

Kegiatan :

- Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

Kegiatan :

Pembentukan kesatuan pengelolaan hutan produksi Pengembangan hutan tanaman Pengembangan hasil hutan non-kayu Perencanaan dan pengembangan hutan kemasyarakatan Optimalisasi PNBP Pengelolaan dan pemanfaatan hutan Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program rehabilitasi hutan dan lahan

Kegiatan :

Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan hutan Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan Penanaman pohon pada kawasan hutan industri dan hutan wisata Pemeliharaan kawasan hutan industri dan hutan wisata

Page 207: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 57

Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan danlahan Peningkatan pecan serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan

Kegiatan :

Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan Sosialisasi pencegahan dan dampak kebakaran hutan dan lahan Bimbingan teknis pengendalian kebakaran hutan dan lahan Penanggulangan kebakaran baton dan lahan Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak perusakan hutan

- Program pemanfaatan kawasan baton industry

Kegiatan :

Pertanian tanaman palawija, padi gogorancah- Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan

Kegiatan :

Penyusunan peraturan daerah mengenai pengelolaan industri hasil hutan Sosialisasi peraturan daerah mengenai pengelolaan industri hasil hutan Pengawasan dan penertiban pelaksanaan peraturan daerah mengenaipengelolaan industri hasil hutan

Page 208: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 58

Perluasan akses layanan informasi pemasaran hasil hutan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program perencanaan dan pengembangan baton

Kegiatan :

Pengembangan hutan masyarakat adat Pendampingan kelompok usaha perhutanan rakyat

3. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.

Program :- Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

Kegiatan :

Koordinasi modal ventura bagi industri berbasis teknologi Pelayanan pengambangan modal ventura dan inkubator Pengembangan Infrastruktur kelembagaan standarisasi Pengembangan kapasitas pranata pengukuran, standarisasi, pengujian dankualitas Pengembangan sistem inovasi teknologi industri Penguatan kemampuan industri berbasis teknologi

- Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Kegiatan :

Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumberdaya

Page 209: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 59

Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klasterindustri Penyusunan kebijakan industri terkait dan industri penunjang industri kecildan menengah Pemberian kemudahan izin usaha industri kecil dan menengah Pemberian fasilitas kemudahan akses perbankan bagi industri kecil danmenengah Fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah denganswasta

- Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Kegiatan :

Pembinaan kemampuan teknologi industri Pengembangan dan pelayanan teknologi industri Perluasan penerapan SNI untuk mendorong daya saing industri manufaktur Perluasan penerapan standar produk industri manufaktur

- Program Penataan Struktur Industri

Kegiatan :

Kebijakan keterkaitan industri hulu-hilir Penyediaan sarana maupun prasarana klaster industri Pembinaan keterkaitan produksi industri hulu hingga ke hilir

- Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial

Page 210: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 60

Kegiatan :

Pembangunan akses transportasi sentra-sentra indrustri potensial penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat

- Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan

Kegiatan :

Koordinasi peningkatan hubungan kerja dengan lembaga perlindungankonsumen Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah

- Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional

Kegiatan :

Penyiapan data base kuota setiap jenis barang dan jasa penyebarluasan informasi database kuota setiap jenis barang dan jasa Penyusunan tim daerah dalam perundingan perdagangan internasional Fasilitasi penyelesaian sengketa dagang Koordinasi pengelolaan isu-isu perdagangan internasional

- Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Kegiatan :

Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pengembangan industri Pengenbangan informasi peluang pasar perdagangan luar negri

Page 211: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 61

Sosialisasi kebijakan penyederhanaan prosedur dan dokumen ekspor danimpor Pengembangan data base informasi potensi unggulan kerjasama standardisasi mutu produk baik nasional, bilateral, regional, daninternasional Kerjasama dengan lembaga internasional dalam rangka pengembanganproduk Koordinasi penyelesaian masalah produksi dan distribusi sektor industri Membangun jejaring dengan eksportir Koordinasi program pengembangan ekspor dengan instansi terkait Pengembangan kluster produk ekspor peningkatan kapasitas lab penguji mutu barang ekspor dan impor Pembangunan promosi perdagangan internasional

- Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Kegiatan :

Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaanoperasional Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha Pengambangan pasar dan distribusi barang / produk Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan Pengambangan pasar lelang daerah Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan

Page 212: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 62

Sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negri- Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

Kegiatan :

Kegiatan pembinaan organisasi pedagang kakilima dan asongan Kegiatan penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kakilima dan asongan Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan Kegiatan fasilitasi modal usaha bagi pedagang kakilima dan asongan Kegiatan pengawasan mutu dagangan pedagang kakilima dan asongan Kegiatan pembangunan gudang penyimpanan barang pedagang kakilima danasongan

4. Dinas Pariwisata , Pemuda dan Olahraga

Program :- Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Kegiatan :

Analisa pasar untuk promosi dan pemasaran objek pariwisata Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata Pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri Pemantauan dan evaluas pelaksanaan program pengembangan pemasaranpariwisata Pengembangan Statistik Kepariwisataan

Page 213: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 63

Pelatihan pemandu wisata terpadu- Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kegiatan :

Pengembangan objek pariwisata unggulan Peningkatan pembangunan sarana dan perasarana pariwisata Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan Pelaksanaan koordinasi pembangunan objek pariwisata denganlembaga/dunia usaha Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan destinasipemasaran pariwisata Pengembangan daerah tujuan wisata Pengembangan, sosialisasi, dan penerapan serta pengawasan standardisasi Pengembangan objek pariwisata Desa- Program Pengembangan Kemitraan

Kegiatan :

Pengembangan dan penguatan,informasi dan database Pengembangan dan penguatan litbang, kebudayaan dan pariwisata Pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata bekerjasamadengan lembaga lainnya Fasilitasi pembentukan forum komunikasi antar pelaku industri pariwisatadan budaya Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program peningkatan kemitraan

Page 214: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 64

Pengembangan sumber daya manusia dan profesionalisme bidang pariwisata Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraanpariwisata Monitoring, evaluasi dan pelaporan

5. Badan penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan terpadu.

Program :- Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Kegiatan :

Peningkatan fasiliatasi terwujudnya kerjasama strategis antar usaha besardan Usaha Kecil Menengah Pengembangan potensi unggulan daerah Fasilitasi dan koordinasi percepatan pembangunan kawasan produksidaerah tertinggal (P2KPDT) Koordinasi antar lembaga dalam pengendalian pelaksanaan investasi PMDN/PMA Koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman modal Peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal denganinstansi pemerintah dan dunia usaha Pengawasan dan evaluasi kinerja dan aparatur Badan Penanaman ModalDaerah Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaanpenanaman modal

Page 215: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 65

Peningkatan kualitas SDM guna pengingkatan pelayanan investasi Penyelenggaraanpameran investasi Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Kegiatan :

Penyusunan kebijakan investasi bagi pembangunan fasilitas infrastruktur Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama di bidang investasi Penyusunan Cetak Biru (Master Plan) pengembangan penanaman modal Pengembangan System Informasi Penanaman Modal Penyusunan sistem informasi penanaman modal di daerah Penyederhanaan prosedur perijinan dan peningkatan pelayanan penanamanmodal Kajian Kebijakan penanaman modal Pemberian insentif investasi di wilayah tertinggal Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah

Kegiatan :

Kajian potensi sumberdaya yang terkait dengan investasi6. Bagian Adm. Perekonomian dan Sumberdaya Alam.

Program :- Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

Page 216: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 66

Kegiatan :

Penyusunan kebijakan tentang Usaha Kecil Menengah Sosialisasi kebijakan tentang Usaha Kecil Menengah Fasilitasi kemudahan formalisasi badan Usaha Kecil Menengah Pendirian unit penanganan pengaduan Pengkajian dampak regulasi/ kebijakan nasional Perencanaan, koordinasi dan pengembangan Usaha Kecil Menengah Pengembangan jaringan infrastruktur Usaha Kecil Menengah Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah Fasilitasi Permasalahan proses produksi Usaha Kecil Menengah Pemberian Fasilitasi Pengamanan kawasan Usaha Kecil Menengah Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha

Kecil Menengah

Kegiatan :

Fasilitasi pengembangan inkubator teknologi dan bisnis Memfasilitasi peningkatan kemitraan investasi Usaha Kecil Menengahdengan perusahaan asing Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi Usaha Mikro KecilMenengah Peningkatan kerjasama di bidang HAKI Fasilitasi Pengembangan sarana promosi hasil produksi

Page 217: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 67

Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/ KUD Sosialisasi HAKI kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Sosialisasi dan pelatihan pola pengelolaan limbah industri dalam menjagakelestarian kawasan Usaha Mikro Kecil Menengah Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil

Menengah

Kegiatan :

Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan Pengembangan klaster bisnis Koordinasi pemanfaatan fasilitas pemerintah untuk Usaha Kecil Menengahdan Koperasi Koordinasi penggunaan dana pemerintahan bagi Usaha Mikro KecilMenengah Pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi Usaha MikroKecil Menengah Pengembangan sarana pemasaran produk Usaha Mikro Kecil Menengah Peningkatan jaringan kerjasama antar lembaga Penyelenggaraan pembinaan industri rumah tangg, industri kecil danindustri menengah Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah Pengembangan Kebijakan dan program peningkatan ekonomi lokal

Page 218: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 68

Monitoring, evaluasi dan pelaporan- Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Kegiatan :

Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihanperkoperasian Pembangunan sistem informasi perencanaan pengembanganPerkoperasian Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian Permbinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi Penyebaran model-model pola pengembangan koperasi Rintisan penerapan teknologi sederhana/ manajemen modern pada jenis-jenis usaha koperasi Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Misi 5 : Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang berkualitas.Program Stategis :Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dengan cara:a. peningkatan kesejahteraan tenaga medis,b. peningkatan layanan kesehatan yang bermutu,

Page 219: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 69

c. peningkatan sarana dan prasarana kesehatan,d. tenaga medis yang berkualitase. berobat gratisSKPD terkait

1. Dinas Kesehatan

Program :- Program Obat dan Perbekalan KesehatanKegiatan : Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutamauntuk penduduk miskin Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Upaya Kesehatan MasyarakatKegiatan : Pelayanan kesehatan penduduk miskin dipuskesmas dan jaringannya Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmasdan jaringannya

Page 220: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 70

Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular danwabah Perbaikan gizi mayarakat Revitalisasi sistem kesehatan Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generikesensial Peningkatan kesehatan masyarakat Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Penyelenggaraan penyehatan lingkungan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pengawasan Obat dan MakananKegiatan : Fasilitasi pengembangan dan penelitian teknologi produksi tanaman obat Pengembanganstandarisasi tanaman obat bahan alam Indonesia Pengembanganstandarisasi tanaman obat bahan alam Indonesia Peningkatan promosi obat bahan alam indonesia di dalam dan di luar negeri Pengembangan sistem dan layanan informasi terpadu Peningkatan kerjasama antar lembaga penelitian dan industri terkait Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 221: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 71

- Program Pengembangan Obat Asli IndonesiaKegiatan : Fasilitasi pengembangan dan penelitian teknologi produksi tanaman obat Pengembanganstandarisasi tanaman obat bahan alam Indonesia Pengembanganstandarisasi tanaman obat bahan alam Indonesia Peningkatan promosi obat bahan alam indonesia di dalam dan di luar negeri Pengembangan sistem dan layanan informasi terpadu Peningkatan kerjasama antar lembaga penelitian dan industri terkait Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakatKegiatan : Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat Peningkatan pemanfaatna sarana kesehatan Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Perbaikan Gizi MasyarakatKegiatan : Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi Pemberian tambahan makanan dan vitamin

Page 222: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 72

Peanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguanakibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizimikro lainnya Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi Peningkatan gizi lebih Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pengembangan Lingkungan SehatKegiatan : Pengkajian pengembangan lingkungan sehat Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit MenularKegiatan : Penyemprotan/fogging sarang nyamuk Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging Pengadaan vaksin penyakit menular Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemic Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular Peningkatan Imunisasi

Page 223: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 73

Peningkatan surveillance epideminologi dan penaggulangan wabah Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (kie) pencegahan danpemberantasan penyakit Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Standarisasi Pelayanan KesehatanKegiatan : Penyusunan standar kesehatan Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesahtan Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan Penyusunan naskah akademis standar pelayanan kesehatan Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pelayanan Kesehatan Penduduk MiskinKegiatan : Pelayanan operasi katarak Pelayanan kesehatan THT Pelayanan operasi bibir sumbing Pelayanan sunatan masal Penanggulangan ISPA Penanggulangan penyakit cacingan Pelayanan kesehatan kulit dan kelamin

Page 224: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 74

Pelayanan kesehatan akibat gizi buruk/busung lapar Pelayanan kesehatan pasca bencana alam Pelayanan kesehatan akibat lumpuh kayu Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasaranapuskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannyaKegiatan : Pembangunan puskesmas Pembangunan puskesmas pembantu Pengadaaan puskesmas perairan Pengadaaan puskesmas keliling Pembangunan posyandu Pengadaaan sarana dan prasarana puskesmas Pengadaaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu Pengadaaan sarana dan prasarana puskesmas perairan Pengadaaan sarana dan prasarana Puskesmas keliling Peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap Peningkatan puskesmas pembantu menjadi puskesmas Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas Pemeliharaan rutin/berkala saranan dan prasarana puskesmas pembantu Pemeliharaan rutin/berkala saranan dan prasarana puskesmas perairan Pemeliharaan rutin/berkala saranan dan prasarana puskesmas keliling

Page 225: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 75

Pemeliharaan rutin/berkala saranan dan prasarana posyandu Peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap Peningkatan puskesmas pembantu menjadi puskesmas Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembatu Rehabilitasi sedang/berat puskesmas perairan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatanKegiatan : kemitraan asuransi kesehatan masyarakat kemitraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular kemitraan pengolahan limbah rumah sakit kemitraan alih teknologi kedokteran dan kesehatan kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balitaKegiatan : Penyuluhan kesehatan anak balita Imunisasi bagi anak balita Rekrutmen tenaga pelayanan kesehatan anak balita

Page 226: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 76

Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita Pembangunan sarana dan prasarana khusus pelayanan perawatan anakbalita Pembangunan panti asuhan anak terlantar balita Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan pelayanan kesehatan lansiaKegiatan : Pelayanan pemeliharaan kesehatan Lansia Rekruitmen tenaga perawat kesehatan Pendidikan dan pelatihan perawatan kesehatan Lansia Pembangunan pusat-pusat pelayanan kesehatan Lansia Pembangunan panti asuhan Lansia Pelayanan kesehatan lansia Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makananKegiatan : Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasilproduksi rumah tangga Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makananrestaurant Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 227: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 77

- Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anakKegiatan : Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu Perawatan berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu Pertolongan persalinan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu

2. Badan Pemberdayaan perempuan,Keluarga Berencana dan Perlindungan

Anak

Program :- Program Keluarga BerencanaKegiatan : Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin Pelayanan KIE Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu Promosi Pelayanan Khiba Pembinaan Keluarga Berencana Pengadaan sarana mobilitas tim KB keliling

- Program Kesehatan Reproduksi RemajaKegiatan : Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat

Page 228: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 78

- Program pelayanan kontrasepsiKegiatan : Pelayanan konseling KB Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB Pengadaan alat kontrasepsi Pelayanan KB medis operasi

- Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang madiriKegiatan : Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB

- Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan dimasyarakatKegiatan : Penyuluhan kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan dimasyarakat

- Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRRKegiatan : Pendirian pusat pelayanan informasi dan konseling KKR Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan kelompok sebayadiluar sekolah

Page 229: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 79

- Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDSKegiatan : Penyuluhan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS

- Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaantumbuh kembang anakKegiatan : Pengumpulan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuhkembang anak

- Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluargaKegiatan : Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di kecamatan

- Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADUKegiatan : Pengkajian pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU

3. Rumah Sakit Umum Daerah Rupit.

Program :- Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakitjiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mataKegiatan :

Page 230: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 80

Pembangunan rumah sakit Pembangunan ruang poliklinik rumah sakit Pembangunan gudang obat/apotik Penambahan ruang rawat inap rumah sakit (VVIP, VIP, Kelas I,II,III) Pengembangan ruang gawat darurat Pengambangan ruang ICU, ICCU, NICU Pengembangan ruang operasi Pengambangan ruang terapi Pengembangan ruang isolasi Pengembangan ruang bersalin Pengembangan ruang inkubator Pengembangan ruang bayi Pengembangan ruang rontgen Pengembangan ruang laboratorium rumah sakit Pembangunan kamar jenazah Pembangunan instalasi pengolahan limbah rumah sakit Rehabilitasi bangunan rumah sakit Pengadaan alat-alat rumah sakit Pengadaan obat-obatan rumah sakit Pengadaan ambulance/mobil jenazah Pengadaan mebeleur rumah sakit Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit (dapur, ruang pasien,laundry, ruang tunggu dan lain-lain)

Page 231: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 81

Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit Pengadaan pencetakan administrasi dan surat menyurat rumah sakit Pengembangan tipe rumah sakit Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumahsakit paru-paru/rumah sakit mataKegiatan : Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit Pemeliharaan rutin/berkala ruang poliklinik rumah sakit Pemeliharaan rutin/berkala gudang obat/apotik Pemeliharaan rutin/berkala ruang rawat inap rumah sakit (VVIP, VIP, KelasI,II,III) Pemeliharaan rutin/berkala ruang gawat darurat Pemeliharaan rutin/berkala ruang ICU, ICCU, NICU Pemeliharaan rutin/berkala ruang operasi Pemeliharaan rutin/berkala ruang terapi Pemeliharaan rutin/berkala ruang isolasi Pemeliharaan rutin/berkala ruang bersalin Pemeliharaan rutin/berkala ruang inkubator Pemeliharaan rutin/berkala ruang bayi Pemeliharaan rutin/berkala ruang rontgen Pemeliharaan rutin/berkala ruang laboratorium rumah sakit

Page 232: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 82

Pemeliharaan rutin/berkala kamar jenazah Pemeliharaan rutin/berkala instalasi pengolahan limbah rumah sakit Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit Pemeliharaan rutin/berkala ambulance/mobil jenazah Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur rumah sakit Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah sakit Monitoring, evaluasi dan pelaporan

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda )

Program :- Program perencanaan Sosial BudayaKegiatan : Penyusunan Masterplan Kesehatan Koordinasi perencanaan sosial budaya Penyusunan Capaian MDGs/ SDGs Koordinasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan Kemiskinan Penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan(LP2KD)

Misi 6 : Mewujudkan Kabupaten Musi Rawas Utara bebas Narkoba.

Program Stategis :Peningkatan keamanan diwilayah Kabupaten Musi Rawas Utara dengan cara:a. Selalu berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah(FKPD),

Page 233: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 83

b. Menerapkan berbagai inovasi dalam pemberantasan peredaran Narkoba melaluipengenaan insentif dan disinsentif bagi aparatur pemerintah maupun masyarakat,c. Rehabilitasi bagi pengguna Narkobad. Mengaktifkan poskamling di lingkungan masyarakatSKPD terkait

1. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

Program :- Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkobaKegiatan : Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda

Misi 7 : Mewujudkan tata kelola Pemerintahan Kabupaten Musi Rawas Utara yang

baik.

Program Stategis :1. Mewujudkan system dan standar pelayanan public yang baik2. Mewujudkan system regulasi penataan SDM dan pengelolaan tata pemerintahan3. Mewujudkan system data yang transparan dan akuntabel4. Mewujudkan system pengawasan penyelenggaraan pemerintahan yang optimal danprofesionalSKPD Terkait

Page 234: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 84

1.Misi 8 : Mewujudkan masyarakat yang mandiri, santun dan berakhlak mulia di

Kabupaten Musi Rawas Utara.

Program Stategis :Meningkatkan fungsi dan peran lembaga keagamaan dan adat diseluruh wilayahKabupaten Musi Rawas Utara dengan cara:a. Meningkatkan sarana dan prasarana keagamaan dan adatb. Meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan petugas lembaga keagamaan danlembaga adat.SKPD Terkait

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda )

Program :- Program perencanaan sosial budayaKegiatan : Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan Koordinasi penyusunan masterplan kesehatan Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya Penyusunan rencana Aksi daerah Penanggulangan Kemiskinan Penyusunan Rencana Aksi Daerah RAD Gangguan Keamanan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 235: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 85

- Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahanKegiatan : Fasilitasi penyelesaian konflik-konflik pertanahan Penyusunan Rencana Aksi Daerah RAD Gangguan Lahan Penyusunan Rencana Aksi Daerah RAD Penanggulangan kebakaran hutan.

2. Dinas Sosial

Program :- Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) danPenyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) LainnyaKegiatan : Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) petugas dan pendampingsosial pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin Fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin Pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin Pelatihan keterampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial

- Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan SosialKegiatan :

Page 236: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 86

Pengembangan Kebijakan tentang akses sarana dan prasarana publik bagipenyandang cacat dan lansia Pelayanan dan perlindungan sosial, hukum bagi korban eksploitasi,perdagangan perempuan dan anak Pelaksanaan KIE konseling dan kampanye sosial bagi Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial (PMKS) Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantartermasuk anak jalanan, anak cacat, anak nakal Pelayanan psikososial bagi PMKS di trauma centre termasuk bagi korbanbencana Pembentukan pusat informasi penyandang cacat dan trauma center Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasikesejahteraan sosial bagi PMKS Penyusunan kebijakan pelayanandan rehabilitasi sosial bagi penyandangmasalah kesejahteraan sosial Koordinasi perumusan kebijakan dan sikronisasi pelaksanaan upaya-upayapenanggulangan kemiskinan dan penurunan kesenjangan penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepatdarurat dan kejadian luar biasa Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pembinaan anak terlantarKegiatan : Pembangunan sarana dan prasarana tempat penampungan anak terlantar

Page 237: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 87

Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar Penyusunan data dan analisis permasalahan anak terlantar Pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar Peningkatan keterampilan tenaga pembinaan anak terlantar Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pembinaan para penyandang cacat dan traumaKegiatan : Pendataan penyandang cacat dan penyakit kejiwaan Pembangunan sarana dan prasarana perawatan para penyandang cacat dantrauma Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma Peningkatan keterampilan tenaga pelatihan dan pendidik

- Program pembinaan panti asuhan/ panti jompoKegiatan : Pembangunan sarana dan prasarana panti asuhan/ jompo Rehabilitasi sedang/ berat bangunan panti asuhan/ jompo Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/ jompo Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/ jompo Peningkatan keterampilan tenaga pelatihan dan pendidik Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 238: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 88

- Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkobadan penyakit sosial lainnya)Kegiatan : Pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi eks penyandangpenyakit sosial Pembangunan pusat bimbingan/ konseling bagi eks penyandang penyakitsosial Pemantauan kemajuan perubahan sikap mental eks penyandang penyakitsosial Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan SosialKegiatan : Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha Peningkatan jejaring kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosialmasyarakat Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat Pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial

3. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

Program :- Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

Page 239: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 89

Kegiatan : Pendataan potensi kepemudaan Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan pemuda Penelitian dan pengkajian kebijakan-kebijakan pembangunan kepemudaan Pengembangan sistem informasi manajemen kepemudaan berbasis E-YOUTH Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepemudaan Penyusunan pedoman komunikasi, informasi, edukasi dan advokasi tentangkepemimpinan pemuda Penyusunan rancangan pola kemitraan antar pemuda dengan masyarakat Perluasan penyusunan rencana aksi daerah bidang kepemudaan Perumusan kebijakan kewirausahaan bagi pemuda Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan peran serta kepemudaanKegiatan : Pembinaan Organisasi kepemudaan Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan Fasilitasi aksi bhakti sosial kepemudaan Fasilitasi pekan temu wicara organisasi pemuda Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan generasi muda Lomba kreasi dan karya tulis ilmiah dikalangan pemuda Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan Pameran prestasi hasil karya pemuda

Page 240: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 90

Monitoring, evaluasi dan pelaporan- Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hiduppemudaKegiatan :

Pelatihan kewirausahaan bagi pemuda Pelatihan keterampilan bagi pemuda Fasilitasi hari temu motivator interpreuner.- Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkobaKegiatan : Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda

- Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen OlahragaKegiatan : Peningkatan mutu organisasi dan tenaga keolahragaan Pengembangan sistem sertifikasi dan standarisasi profesi pengembangan perencanaan olahraga terpadu Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan olahraga Pembinaan manajemen organisasi olahraga Pengkajian kebijakan-kebijakan pembangunan olahraga Penyusunan pola kemitraan pemerintah dan masyarakat dalampembangunan dan pengembangan industri olahraga Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 241: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 91

- Program Pembinaan dan Pemasyarakatan OlahragaKegiatan : Pelaksanaan identifikasi bakat dan potensi pelajar dalam olahraga Pelaksanaan identifikasi dan pengembangan olahraga unggulan daerah Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat Pembinaan cabang olahraga prestasi di tingkat daerah Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi Penyelenggaraan kompetisi olahraga Pemassalan olahraga bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi danberprestasi Pengembangan dan Pemanfaatan IPTEK olahraga sebagai pendorongpeningkatan pretasi olahraga Pengembangan olahraga lanjut usia termasuk penyandang cacat Pengembangan olahraga rekreasi Peningkatan jaminan kesejahteraan bagi masa depan atlet, pelatih danteknisi olahraga Peningkatan jumlah kualitas serta kompetensi pelatih, peneliti, praktisi danteknisi olahraga Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat Peningkatan manajemen organisasi olahraga tingkat perkumpulan dantingkat daerah

Page 242: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 92

Peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pendanaan danpembinaan olahraga Kerjasama peningkatan olahragawan berbakat dan berprestasi denganlembaga/ instansi lainnya

4. Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Program :- Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga KerjaKegiatan : Penyusunan data base tenaga kerja daerah Pembangunan balai latihan kerja Pengadaan peralatan pendidikan dan keterampilan bagi pencari kerja Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur BLK Pengadaan bahan dan materi pendidikan dan keterampilan kerja Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja Pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan prasarana BLK Rehabilitasi sedang/ berat sarana dan prasarana BLK Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Peningkatan Kesempatan KerjaKegiatan : Penyusunan informasi bursa tenaga kerja

Page 243: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 93

Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja Kerjasama pendidikan dan pelatihan Penyiapan tenaga kerja siap pakai Pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan kewirausahaan Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasismasyarakat Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program Perlindungan Pengembangan Lembaga KetenagakerjaanKegiatan : Pengendalian dan pembinaan lembaga penyalur tenaga kerja Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubunganindustrial Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum danjaminan sosial ketenagakerjaan Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan Peningkatan pengawasan, perlindungandan penegakkan hukum tehadapkeselamatan dan kesehatan kerja penyusunan kebijakan standarisasi lembaga penyalur tenaga kerja Pemantauan kinerja lembaga penyalur tenaga kerja Monitoring, evaluasi dan pelaporan

5. Kantor Kesatuan Bangsa dan politik ( KesbangPol )

Program :

Page 244: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 94

- Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkunganKegiatan : Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan Pembangunan pos jaga/ ronda Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan Pengendalian kebisingan dan gangguan dari kegiatan masyarakat pengendalian keamanan lingkungan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminalKegiatan : Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahankejahatan Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi pamong praja denganTNI/ POLRI dan Kejaksaan Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa didaerah Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pengembangan wawasan kebangsaanKegiatan : Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial dikalangan masyarakat

Page 245: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 95

Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa- Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaanKegiatan :

Fasilitasi pencapaian halaqoh dan berbagai forum keagamaan lainnya dalamupaya peningkatan wawasan kebangasaan Seminar, talk show, diskusi peningkatan wawasan kebangasaan Pentas seni dan budaya, festifat, lomba cipta dalam upaya peningkatanwawasan kebangsaan

- Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamananKegiatan : Pembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat

- Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)Kegiatan : Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dannarkoba Penyuluhan pencegahan berkembangnya praktek prostitusi Penyuluhan pencegahan peredaran uang palsu Penyuluhan pencegahan dan penertiban aksi premanisme Penyuluhan pencegahan dan penertiban tindak penyelundupan Penyuluhan pencegahan praktek perjudian Penyuluhan pencegahan eksploitasi anak bawah umur

Page 246: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 96

Monitoring, evaluasi dan pelaporan- Program pendidikan politik masyarakatKegiatan :

Penyuluhan kepada masyarakat Fasilitasi penyelesaian perselisihan partai politik koordinasi forum-forum diskusi politik Penyusunan data base partai politik Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alamKegiatan : Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam Pengadaan tempat penampungan sementara dan evakuasi penduduk dariancaman/ korban bencana alam Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman/ korbanbencana alam Pengadaan logistik dan obat-obatan bagi penduduk di tempat penampungansementara

6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan

(BPMPDK)

Program :- Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan

Page 247: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 97

Kegiatan : Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat Penyelenggaraan Diseminasi Informasi bagi Masyarakat Desa

- Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaanKegiatan : Pelatihan ketrampilan usaha budidaya tanaman Pelatihan ketrampilan manajemen badan usaha milik desa (BumDes) Pelatihan ketrampilan usaha industri kerajinan Pelatihan ketrampilan usaha pertanian dan perternakan Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah di perdesaan Fasilitasi kemitraan swasta dan usaha mikro kecil dan menengah dipedesaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desaKegiatan : Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa Pelaksanaan musyawarah pembangunan desa Pemberian stimulan pembangunan desa Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

Page 248: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 98

Kegiatan : Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang pembangunan kawasanperdesaan Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang pengelolaan keuangandesa Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pemerintahandesa Monitoring, evaluasi dan pelaporan

- Program peningkatan peran perempuan di perdesaanKegiatan : Pelatihan perempuan di perdesaan dalam bidang usaha ekonomi produktif

7. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Program :- Program Penataan Administrasi KependudukanKegiatan : Pembangunan dan Pengoperasian SIAK secara terpadu Pelatihan tenaga pengelola SIAK Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan (membangun, updating,dan pemeliharaan) Pembentukan dan Penataan Sistem Koneksi (Inter-Phase Tahap Awal) NIK Koordinasi pelaksanaan kebijakan Kependudukan

Page 249: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD –P 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD- P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . I V . | 99

Pengolahan dalam penyusunan laporan informasi kependudukan Penyediaan informasi yang dapat diakses masyarakat Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan Pengembangan data base kependudukan Penyusunan kebijakan kependudukan Peningkatan kapasitas aparat kependudukan dan catatan sipil Sosialisasi kebijakan kependudukan Peningkatan kapasitas kelembagaan kependudukan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 250: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD Perubhan 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . V . | 1

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

Untuk mencapai tujuan Pembangunan yang di inginkan pada tahun 2016 denganmempertimbangkan pada kondisi internal maupun eksternal yang akan dihadapi,sertapermasalahan dan tantangan yang ada di berbagai bidang,maka rencana program dankegiatan prioritas daerah yang di jabarkan menurut urusan pemerintahan daerah yangmenjadi kewenangan pemerintah kabupaten Musi Rawas Utara, antara lain meliputiurusan wajib dan urusan pilihan yang selanjutnya dijabarkan kedalam bidang-bidangurusan yang dikelola oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD)sesuaidengan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undanganyang berlaku ( Perda No.7,8,9 dan 10 tahun 2015 ) Selanjutnya dari masing –masingurusan pemerintah daerah dan program/kegiatan dari masing-masing SKPD tersebutharus dapat menjelaskan/menggambarkan lebih lanjut,mengenai perencanaanprogram,indikator kinerja,target,satuan,pagu indikatif ,lokasi,SKPD yang bertanggungjawab dan keterkaitannya dengan prioritas dan sasaran pembangunan tahun 2016 adapunrincian SKPD pelaksanaan program dan kegiatan berdasarkan prioritas pembangunantahun 2016.

Page 251: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD Perubhan 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . V . | 2

Tabel B.V.1 PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS SKPDN

NO PRIORITAS FOKUS SKPD

1Mewujudkanpendidikanyangberkualitas danmurah

a. Peningkatankesejahteraan dan mutupendidik,tenagakependidikanb. Peningkatan layananpendidikan,sarana danprasaranapendidikan,biayapendidikan yang gratissampai tingkat SLTAserta pemberian bantuanbiaya kuliah bagimahasiswa yang tidakmampu yang diterimadiperguruan tingginegeri.

1. Dinas Pendidikan danKebudayaan.2. Badan PerencanaanPembangunan Daerah (Bappeda ).3.

Page 252: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD Perubhan 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . V . | 3

2Mewujudkanoptimalisasipemanfaatanlahanterlantar/lahan tidur

a. Pemanfaatan lahanterlantar/lahan tidurb. Menjaga kelestariankawasan strategisnasionalTaman NasionalKerinci Seblat (TNKS)c. Peningkatankesejahteraan petani,tenaga penyuluhpertaniand. Mengoptimalkanproduktivitas pertanian,perkebunan, kehutanan,peternakan danperikanane. Mengembangkankegiatan pengolahanproduk hilir pertanian,perkebunan, kehutanan,peternakan danperikanan.

1. Dinas PertambanganEnergi dan LingkunganHidup.2. Dinas Perkebunan danKehutanan.3. Dinas Pertanian,Peternakan danKetahanan Pangan.4. Badan PerencanaanPembangunan Daerah (Bappeda )5. Kecamatan dalam wilayahKabupaten Musi RawasUtara.

Page 253: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD Perubhan 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . V . | 4

3Mewujudkaninfrastrukturdasar diKabupatenMusi RawasUtara yangmerata danberkualitas.

a. Pembangunan danpeningkatan jalan danjembatanb. Pembangunan sertapeningkatan airbersih,listrik dan sanitasi

1. Dinas Pekerjaan Umum.2. Dinas Perhubungan,Komunikasi danInformatika.3. Badan PerencanaanPembangunan Daerah (Bappeda )4. Dinas PertambanganEnergi dan LingkunganHidup.5. Kantor Kebersihan danPertamanan.6. Kecamatan dalam wilayahKabupaten Musi RawasUtara.4

MewujudkanhilirisasikomoditiunggulanKabupatenMusi RawasUtara

a. Peningkatankesejahteraanpetani,tenaga penyuluhpertanianb. Pemanfaatan lahanterlantar/lahan tidurc. Mengoptimalkanproduktivitaspertanian,perkebunan,kehutanan,peternakandan perikanand. Mengembangkankegiatan pengolahanproduk hilir

1. Dinas Pertanian,Peternakan danKetahanan Pangan.2. Dinas Perkebunan danKehutanan.3. Dinas Perindustrian,Perdagangan danKopersai.4. Dinas Pariwisata, Pemudadan Olahraga.5. Badan Penanaman Modaldan Perizinan Terpadu.6. Bagian Adm.Perekonimiandan Sumberdaya alamSETDA,

Page 254: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD Perubhan 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . V . | 5

pertanian,perkebunan,kehutanan,peternakandan perikanane. menjaga kelestariankawasan StrategisNasional Taman NasionalKerinci Seblat (TNKS)5 Mewujudkan

derajatkesehatanmasyarakatyangberkualitas.

a. peningkatankesejahteraan tenagamedis,b. peningkatan layanankesehatan yang bermutu,c. peningkatan sarana danprasarana kesehatan,d. tenaga medis yangberkualitase. berobat gratis

1. Dinas Kesehatan2. Badan PemberdayaanPerempuan, KeluargaBerencana danPerlindungan Anak.3. Rumah Sakit UmumDaerah Rupit.4. Badan PerencanaanPembangunan Daerah(Bappeda )5.

6 MewujudkanKabupatenMusi RawasUtara bebasNarkoba.

a. Selalu berkoordinasidengan ForumKoordinasi PimpinanDaerah(FKPD),b. Menerapkan berbagaiinovasi dalam

1. Dinas Pariwisata,Pemuda danOlahraga.2. Badan KesatuanBangsa dan Politik( Kesbangpol )3. Kantor Sat.Pol.PP4. Bagian Kesra Setda5. Dinas Sosial6. DinasPerhubungan,Komunikasi dan

Page 255: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD Perubhan 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . V . | 6

pemberantasanperedaran Narkobamelalui pengenaaninsentif dan disinsentifbagi aparaturpemerintah maupunmasyarakat,c. Rehabilitasi bagipengguna Narkobad. Mengaktifkanposkamling dilingkungan masyarakat

Informatika.7. Kecamatan dalamKabupaten MusiRawas Utara

7 Mewujudkantata kelolaPemerintahanKabupatenMusi RawasUtara yangbaik.

1. Mewujudkan system danstandar pelayanan publicyang baik2. Mewujudkan systemregulasi penataan SDMdan pengelolaan tatapemerintahan3. Mewujudkan systemdata yang transparan

Page 256: RKPD PERUBAHAN 2016

Draf Rancangan akhir RKPD Perubhan 2016

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD-P ) Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016

B . V . | 7

dan akuntabel4. Mewujudkan systempengawasanpenyelenggaraanpemerintahan yangoptimal dan profesional8 Mewujudkan

masyarakatyang mandiri,santun danberakhlakmulia diKabupatenMusi RawasUtara.

a. Meningkatkan saranadan prasaranakeagamaan dan adatb. Meningkatkanpengetahuan dankesejahteraan petugaslembaga keagamaan danlembaga adat.

Dari SKPD pelaksana prioritas pembangunan tersebut maka dapat dilihat secara terperincikegiatan yang direncanakan sesuai dengaan Renja SKPD tahun 2016 sebagaimana dalamtabel berikut;

Page 257: RKPD PERUBAHAN 2016

RKPD perubahan 2016 B.VI. | 1

BAB VI

P E N U T U P

Dasar – dasar dalam menetapkan Kebijakan Umum Anggaran Perubahan dan PenetapanPlapon Anggaran Sementara Perubahan ( KUA P- PPAS P ) tahun 2016 ,yang selanjutnyamenjadi Rancangan APBD Perubahan Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016 adalahDokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan ( RKPD-P).seluruh kebijakandan program yang tercantum dalam RKPDP tahun 2016 ini selanjutnya akan dilaksanakanoleh SKPD melalui penyusunan Rencana Kerja (Renja)SKPD dan Rencana Kerja Anggaran (RKA)SKPD dengan menerapkan sistem perencanaan dan penganggaran yangterpadu,perencanaan berbasis kinerja dan penganggaran jangka menengah.Untuk keberhasilan pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Perubahan ( RKPD-P )Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016, sangat ditentukan oleh koordinasi dan sinergiantar SKPD,serta pengendalian dan evaluasi yang cermat dan akurat.oleh sebab itu,seluruhjajaran pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara harus melakukan langkah-langkahpenyempurnaan perencanaan,penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatanpembangunan sehingga setiap program dan kegiatan bermanfaat nyata bagi peningkatankesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kemajuan daerah.Dokumen RKPD Perubahan Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016 ini akan menjadiinstrumen utama bagi seluruh jajaran pemerintah kabupaten Musi Rawas Utara dan StakeHolder terkait dalam meningkatkan kinerja pembangunan melalui pembenahanadministrasi pemerintahan dan peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan kepadamasyarakat.Walaupun tantangan yang akan kita hadapai di tahun 2016 terasa berat,kita harusmengatasi tantangan tersebut bekerja lebih keras dan cerdas serta lebih bijak,memperkuatkoordinasi dan sinergi seluruh jajaran pemerintah kabupaten Musi rawas Utara dengan

Page 258: RKPD PERUBAHAN 2016

RKPD perubahan 2016 B.VI. | 2

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah pusat, meningkatkan partisipasimasyarakat dan membangun kerjasama yang sedang memberikan manfaat dengan parapelaku Usaha.Dengan langkah dan rasa kebersamaan,tak ada gelap yang tak berakhir,tak adaterik yang tak berlalu,seberat apapun tantangan pasti akan teratasi, untuk mewujudkankabupaten Musi Rawas Utara “Makmur, Aman, Cerdas dan bermartabat ”melalui upayaMewujudkan pendidikan yang berkualitas dan murah, Mewujudkan optimalisasipemanfaatan lahan terlantar/lahan tidur, Mewujudkan infrastruktur dasar di KabupatenMusi Rawas Utara yang merata dan berkualitas, Mewujudkan hilirisasi komoditiunggulan Kabupaten Musi Rawas Utara, Mewujudkan derajat kesehatan masyarakatyang berkualitas, Mewujudkan Kabupaten Musi Rawas Utara bebas Narkoba,Mewujudkan tata kelola Pemerintahan Kabupaten ,Musi Rawas Utara yang baik, danMewujudkan masyarakat yang mandiri, santun dan beraklak mulia di Kabupaten MusiRawas Utara , mendukung visi Sumatera Selatan Sejahtera lebih maju dan berdaya saingInternasional.Muara Rupit, Mei 2016

BUPATI MUSI RAWAS UTARA

H.M. SYARIF HIDAYAT

Page 259: RKPD PERUBAHAN 2016

RKPD perubahan 2016 B.VI. | 3