Review 1

download Review 1

of 11

description

journal ppendidikan

Transcript of Review 1

TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU RINGKASAN BUKU FILSAFAT ILMUJudulFilsafat Ilmu (Edisi Revisi)

Penulis Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A.

Tahun2004

PenerbitPT. RAJAGRAFINDO PERSADA

BAB IRUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

A. Ilmu sebagai Objek Kajian FilsafatIlmu memiliki dua macam objek, yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tubuh manusia adalah objek material ilmu kedokteran. Adapun objek formalnya adalah metode untuk memahami objek material tersebut, seperti pendekatan induktif dan deduktif. Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis dan radikal juga memiliki objek material dan objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Ada yang tampak adalah dunia empiris, sedangkan yang tidak tampak adalah alam metafisika. Adapun objek formal filsafat adalah sudut pandang yang menyeluruh, radikal, dan rasional tentang segala yang ada.Cakupan objek filsafat lebih luas dibandingkan dengan ilmu karena ilmu hanya terbatas pada persoalan yang empiris sedangkan filsafat mencakup yang empiris dan non empiris. Objek ilmu terkait dengan filsafat pada objek empiris. Oleh karena itu, filsafat disebut sebagai induk ilmu. Sebab, dari filsafatlah ilmu-ilmu modern dan kontemporer berkembang, sehingga manusia dapat menikmati ilmu sekaligus buahnya, yaitu teknologi. Filsafat teoritis mencakup metafisika, fisika, matematika, dan logika, sedangkan filsafat praktis adalah ekonomi, politik, hukum, dan etika.

B. Pengertian Filsafat Ilmu1. Filsfat dan HikmahBeberapa pengertian pokok tentang filsafat menurut kalangan filosof adalah:a. Upaya spekulatif b. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta nyata.c. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan: sumbernya, hakikatnya, keabsahannya, dan nilainya.d. Penyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan.e. Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu Anda melihat apa yang Anda katakan dan untuk mengatakan apa yang Anda lihat.

2. Pengertian IlmuDari keterangan para ahli, penulis dapat menyimpulkan ilmu adalah sebagiian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka, dan kumulatif.

3. Persamaan dan Perbedaan Filsafat dan IlmuPersamaannya adalah keduanya:a. Mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkpnya sampai ke akar-akarnyab. Memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian yang kita alamic. Hendak memberikan sintesis d. Mempunyai metode dan sisteme. Memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia, akan pengetahuan yang lebih mendasar.

Perbedaannya adalah:a. Objek material filsafat lebih luas dibanding ilmu.b. Objek formal filsafat bersifat non fragmentaris sedangkan ilmu fragmentaris.c. Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakn riset lewat pendekatan trial and errord. Filsafat memuat pertanyaan lebih mendalam sedangkan ilmu bersifat dikursif

C. Tujuan Filsafat IlmuTujuan Filsafat ilmu adalah :a. Memahami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.b. Memahami sejatah pertumbuhan, perkembangan dan pertumbuhan ilmu diberbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara histories.c. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam memahami studi di perguruan tingggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmian dan non ilmiah.d. Mendorong pada calon ilmuwan untuk konsisten dalam mendalalami ilmu dan mengembangkannya.e. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.

BAB IISEJARAH PERKEMBANGAN ILMU

A. Perkembangan Ilmu Zaman Islam1. Penyampaian Ilmu dan Filsafat Yunani ke Dunia IslamMenurut C.A. Qadir, proses penerjemahan dan penafsiran buku-buku Yunani di negeri-negeri Arab dimulai jauh sebelum lahirnya agama islam atau penaklukan Timur Dekat oleh bangsa Arab pada tahun 641 M2. Perkembangan Ilmu pada Masa Islam KlasikPada masa ini masuk unsur-unsur dari luar ke dalam Islam, khususnya unsur-unsur budaya Perso-Semitik dan budaya Hellenisme.

3. Perkembangan Ilmu pada Masa Kejayaan Islam Pemerintahan Al Mansur, proses penerjemahan karya-karya filosof Yunani ke dalam bahasa Arab berjalan dengan pesat. Pemerintahan Harun Al-Rasyid, proses penerjemahan masih terus berlangsung. Pada masa itu banyak diterjemahkan karya-karya dalam bidang kedokteran, astronomi. Pemerintahan al Khawarizmi Siddhanta membuat versi baru terjemahan dan diberikan komentar-komentar. Pemerintahan al Mamun, mengembangkan ilmu di dunia Islam dengan membangun Bait al-Hikmah, yang terdiri dari sebuah perpustakaan observatorium, dan sebuah departemen penerjemahan. Al Kindi, berminat besar dalam bidang matematika dan fisika AL Farabi, mengadakan penelitian dalam bidang geometri dan mekanika Ibn Bajah, Ibn Tufail, dan Ibn Rushd, bergelut secara intensif dalam bidang kedokteran Muhmmad Ibnu Zakaria Al Razi, dokter terbesar dalam Islam, terkenal karena orisinalitas dan pandangannya yang jernih dan kemampuannya menemukan jenis-jenis penyakit yang belum dikenal sebelumnya.

4. Masa Keruntuhan Tradisi Keilmuan dalam IslamDalam buku The Reconstruction of Religious Thought in Islam Iqbal menyatakan bahwa salah satu penyebab utama kematian semangat ilmiah di kalangan umat Islam adalah diterimanya paham Yunani mengenai realitas yang pada pokok-pokoknya bersifat statis, sementara jiwa Islam adalah dinamis dan berkembang. Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa semua aliran pemikiran Muslim bertemu dalam teori Ibn Miskawaih mengenai kehidupan sebagai suatu gerak evolusi dn pandangan Ibn Kaldun mengenai sejarah.

B. Kemajuan Ilmu Zaman Renaissance dan ModernPada masa renaissance banyak ditemukan berbagai teori, alat dan bahan yang memudahkan manusia untuk mengetahui tentang alam dan sekitarnya. Seperti ditetapkannya bahwa bentuk bumi ini bulat, bagaimana persinggungan antara satu planet dengan plent yang lain, bagaimana tentang teori penciptaan bumi dan galaksi Bima Sakti.Adapaun perkembangan yang paling mutakhir pada masa modern ialah ditemukannya berbagai alat yang dapat mempermudah aktivitas manusia, seperti mesin pembuat benang, mesin uap, telegraf, telepon dan sebagainya.

C. Kemajuan Ilmu Zaman KontemporerDalam bab terdahulu telah dikemukakan ciri-ciri dari suatu ilmu, ciri-ciri tersebut pada prinsipnya merupakan suatu yang normatif dalam suatu disiplin keilmuan. Namun dalam perkembangannya ilmu khususnya teknologi sebagai aplikasi dari ilmu telah banyak mengalami perubahan yang sangata cepat, perubahan ini berdampak pada pandangan masyarakat tentang hakekat ilmu, perolehan ilmu, serta manfaatnya bagi masyarakat, sehingga ilmu cenderung dianggap sebagai satu-satunya kebenaran dalam mendasari berbagai kebijakan kemasyarakatan, serta telah menjadi dasar penting yang mempengaruhi penentuan prilaku manusia.

Keadaan ini berakibat pada karakterisasi ciri ilmu modern, adapun ciri-ciri tersebut adalah :1. Bertumpu pada paradigma positivisme. Ciri ini terlihat dari pengembangan ilmu dan teknologi yang kurang memperhatikan aspek nilai baik etis maupun agamis, karena memang salah satu aksioma positivisme adalah value free yang mendorong tumbuhnya prinsip science for science.2. Mendorong pada tumbuhnya sikap hedonisme dan konsumerisme. Berbagai pengembangan ilmu dan teknologi selalu mengacu pada upaya untuk meningkatkan kenikmatan hidup , meskipun hal itu dapat mendorong gersangnya ruhani manusia akibat makin memasyarakatnya budaya konsumerisme yang terus dipupuk oleh media teknologi modern seperti iklan besar-besaran yang dapat menciptakan kebutuhan semu yang oleh Herbert Marcuse didefinisikan sebagai kebutuhan yang ditanamkan ke dalam masing-masing individu demi kepentingan sosial tertentu dalam represinya (M. Sastrapatedja, 1982 : 125)3. Perkembangannya sangat cepat . 4. Bersifat eksploitatif terhadap lingkungan.

BAB IIIPENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN

A. Definisi dan Jenis PengetahuanPengetahuan itu adalah semua milik atau isi fikiran dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari hasil usaha manusia untuk tahu, dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri.

B. Hakikat dan Sumber PengetahuanHakikat pengetahuan yang meliputi apa itu pengetahuan dan bagaimana memperoleh pengetahuan tersebut.Ada 2 teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan itu yaitu :1. Realisme, 2. Idealisme, Sumber Pengetahuan1. Empirisme, 2. Rasionalisme, 3. Intuisi, 4. Wahyu,

C. Ukuran Kebenaranteori yang menjelaskan episyimologis adalah sebagai berikut :1. Teori korespondensi, 2. Teori koherensi tentang kebenaran, 3. Teori Fragmatisme tentang kebenaran, 4. Agama sebagai teori kebenaran,

BAB IVDASAR-DASAR ILMUA. OntologiTerm ontologi pertamakali dikenalkan oleh rodolf goclenius pada tahun 1636 M, untuk menamai teori tentang hakikat yang ada yang bersifat metafisis, dalam perkembangannya Rudolf Wolf membagi metafisika menjadi 2 yaitu metafisika umum dan metafisika khusus, metafisika umum dimaksuidkan sebagai istilah lain ontology, dengan demikian metafisika umum atau ontology adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada, sedang metafisika khusus masih dibagi lagi menjadi kosmologi, psikologi dan teologi.Didalam pemahaman ontology dapat diketemukan pandangan pandangan pokok pemikiran sebagai berikut :1. Monoisme, 2. Dualisme, 3. Pluralime, 4. Nihilisme, 5. Agnotisisme

B. EpistimologiEpistimologi adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian dan dasar dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indera dan lain lain meiliki metode tersendiri dalam teori pengetahuan diantaranya adalah :1. Metode induktif, 2. Metode deduktif, 3. Metode positivisme, 4. Metode kontemplatif, 5. Metode dialektis,

C. AksiologiDari definisi mengenai aksiologi, terlihat jelas bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai, nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai, teori tentang nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika. Makna etika dipakai dalam 2 bentuk arti, pertama etika merupakan suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan perbuatan manusia, arti kedua etika merupakan suatu predikat yang dipakai untk membedakan hal hal, perbuatan perbuatan atau manusia manusia yang lain.Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan aksiologi disamakan dengan value and valuation:1. Nilai digunakan sebagai kata benda abstrak, 2. Nilai sebagai kata benda konkret. 3. Nilai juga dipakai sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai,

BAB VSARANA ILMIAHA. BahasaUnsur-unsur dalam bahasa : Simbol-simbol Simbol-simbol vokal Simbol-simbol vokal arbitrer Suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol yang arbitrer

1. Fungsi BahasaMenurut Halliday sebagaimana yang dikutip oleh Thaimah bahwa fungsi bahasa adalah sebagai berikut :a. Fungsi Instrumental b. Fungsi Regulatoris c. Fungsi Interaksional d. Fungsi personal e. Fungsi Heuristik f. Fungsi Imajinatif g. Fungsi Representasional

2. Bahasa Sebagai Sarana Berpikir IlmiahUntuk dapat berpikir ilmiah, seseorang selayaknya menuasai criteria maupun langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah. Dengan menguasai hal tersebut tujuan yang akan digapai akan terwujud. Di samping menguasai langkah-langkah tentunya kegiatan ini dibantu oleh sarana berupa bahasa, logika matematika, dan statistika.

3. Bahasa Ilmiah dan Bahasa AgamaAda dua pengertian mendasar tentang bahasa agamaa. bahasa agama adalah kalam ilahi yang terabadikan ke dalam kitab suci. b. bahasa agama merupakan ungkapan serta perilaku keagamaan dari seseorang atau sebuah kelompok social.

B. MatematikaDalam abad ke-20 ini, seluruh kehidupan manusia sudah mempergunakan matematika, baik matematika sangat sederhana hanya menghitung satu, dua, tiga, maupun yang sampai sangat rumit, misalnya perhitungan antariksa. Demikian pula ilmu-ilmu pengetahuan, semuanya sudah mempergunakan matematika, baik matematika sebagai pengembanagn aljabar maupun statistika. Hampir dapat dikatakan bahwa fungsi matematika sama luasnya dengan fungsi bahasa yang berhubungan dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan

1. Matematika Sebagai Bahasa2. Matematika Sebagai Sarana Berpikir Deduktif3. Matematika untuk Ilmu Alam dan Ilmu Sosial

C. Statistik1. Pengertian StatistikDari segi terminologi, dewasa ini istilah statistik terkandung berbagai macam pengertian. a. istilah statistik kadang diberi pengertian sebagai data statistic, yaitu kumpulan bahan keterangan berupa angka atau bilangan. b. sebagai kegiatan statistik kadang atau kegiatan perstatistikan. c. kadang juga dimaksudkan sebagai metode statistic yaitu cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun atau mengatur menyajikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angkaitu dapat berbicara atau dapat memberikan makna tertentu.d. istilah statistik dewasa ini juga dapat diberi pengertian sebagai ilmu statistik. Ilmu statistik tidak lain adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan memperkembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistik. Jadi statistika merupakan sekumpulan metode untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam keadaan yang tidak menentu.

2. Hubungan Antara Sarana Ilmiah Bahasa, Logika, Matematika, dan StatistikaDitinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu merupakan gabungan antara deduktif dan berpikir induktif. Untuk itu, penalaran ilmiah menyandarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika induktif. Matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam berpikir deduktif, sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Jadi keempat sarana ilmiah ini saling berhubungan erat satu sama lain. Bahasa merupakan sarana komunikasi, maka segala sesuatu yang berkaitan erat dengan komunikasi tidak terlepas dari bahasa. Seperti berpikir sistematis dalam menggapai ilmu dan pengetahuan. Dengan kata lain, tanpa mempunyai kemampuan berbahasa, maka seseorang tidak dapat melakukan kegiatan ilmiah secara sistematis dan teratur.

3. Tujuan Pengumpulan Data StatistikTujuan dari pengumpulan data statistika dapat dibagi ke dalam dua golongan besar: Secara kasar dapat dirumuskan sebagai tujuan kegiatan praktis dan kegiatan kelimuan. Kedua tujuan sebenarnya tidak mempunyai perbedaan yang hakiki karena kegiatan keilmuan merupakan dasar dari kegiatan praktis. Dalam bidang statistika, perbedaan yang penting dari kedua kegiatan ini dibentuk oleh kenyataan bahwa dalam kegiatan praktis hakikat alternative yang sedang dipertimbangkan telah diketahui, paling tidak secara prinsip, di mana konsekuensi dalam memilih salah satu dari alternative tersebut dapat di exaluasi berdasarkan serangkaian perkembangan yang akan terjadi.

4. Statistika dan Cara Berpikir InduktifPengambilan kesimpulan secara induktif menghadapkan kita kepada sebuag permasalahan mengenai banyaknya kasus yang kita hadapi. Dalam hal ini statistikka memberikan jalan keluar untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan. Statistika mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan yang ditarik tersebut, yakni makin besar contoh yang diambil, maka makin tinggi pula tingkat ketelitian kesimpulan tersebut.5. Peranan Statistika dalam Tahap-tahap Metode Keilmuan a. Observasi. b. Hipotesis. c. Dari hipotesis atau teori dikembangkanlah deduksid. Pengujuan kebenaran. 6. Penerapan StatistikaStatistika diterapkan secara luas dalam hampir semua pengambilan keputusan dalam bidang managemen. Statistika diterapkan dalam penelitian pasar, penelitian produksi, kebijaksanaan penanaman modal, control kualitas, seleksi pegawai, kerangka percobaan industry, ramalan ekonomi, auditing, pemilihan risiko dalam pemberian kredit, dan masih banyak lagi. Singkatnya statistika adalah alat yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam penelaahan secara empiris hampir disemua bidang.

D. LogikaLogika adalah sarana berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar dari pada satu.Hukum-hukum pikiran beserta mekanismenya dapat digunakan secara sadar dalam mengontrol perjalanan pikiran yang sulit dan panjang itu.1. Aturan Cara Berpikir yang BenarKondisi adalah hal-hal yang harus ada supaya sesuatu dapat terwujud, dapat terlaksana. Untuk berpikir baik, yakni berpikir benar, logis-dialektis, juga dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu:a. Mencintai kebenaranb. Ketahuilah (dengan sadar) apa yang sedang Anda kerjakanc. Ketahuilah (dengan sadar) apa yang Anda katakand. Buatlah distingsi (pembedaan) dan pembagian (klasifikasi) yang semestinyae. Cintailah definisi yang tepatf. Ketahuilah (dengan sadar) mengapa Anda menyimpulkan begini atau begitug. Hindarilah kesalahan-kesalahan dengan segala usaha dan tenaga, serta sangguplah mengenali jenis, macam, dan nama kesalahan, demikian juga mengenali sebab-sebab kesalahan pemikiran (penalaran)

E. KlasifikasiSebuah konsep klasifikasi, seperti panas atau dingin, hanyalah menempatkan objek tertentu dalam sebuah kelas. Pertimbangan yang berdasarkan klasifikasi tentu saja lebih baik daripada tak ada pertimbangan sama sekali.

Aturan DefenisiSedangkan pengertian definisi secara terminologi adalah sesuatu yang menguraikan makna lafadz kulli yang menjelaskan karakteristik khusus pada diri individu. Penulis member pengertian defenisi sebagai pengurai makna lafadz kulli karena lafadz juI tidak mempunyai pengertian terminology dengan adanya perubahan karasteristik yang konsisten menyertainya.

BAB VITANTANGAN DAN MASA DEPAN ILMUA. Kemajuan Ilmu dan Krisis KemanusiaanKemajuan ilmu dan teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya teknologi telah menimbulkan keresahandan ketakutan baru bagi kehidupan manusia ibarat cerita raja midas yang menginginkan setiap yang disentuhnya menjadi emas ternyata ketika keinginan dikabulkan dia tidak smakin senang tetapi semakin gila.Ternyata teknologi layar mampu membius manusia untuk tunduk kepada layar dan mengabaikan yang lain. Jika manusia tidak sadar akan hal ini maka dia akan kesepian dan kehilangan sesuatu yang amat penting dalam dirinya yakni kebersamaan hubungn kekeluargaan,dan,sosialyang,hangat.Karena itu, wajar kemudian timbul kontroversi di berbagai negara apakah pengembanan rekayasa genetik untuk manusia dibolehkan atau tidak. Bagi negara-negara liberal rekayasa genetik untuk manusia diperbolehkan bahkan didukung oleh pemerintah sedangkan para negara-negara yang konserpatif pengembangan fekayasa yang menjurus kepada perubahan manusia secara total amat ditentang. Pemusnahan embriao manusia tidak jadi diklon dianggap sebuah bentuk kekejian yang tidak normal.

B. Agama, Ilmu dan Masa Depan ManusiaAgama dan ilmu dalam beberapa hal berbeda, namun pada sisi tertentu memiliki kesamaan. Agama lebih mengedepankan moralitasdan menjaga tradisi yang sudah mapan (ritual) cenderung ekslusif, dan subjektif. Sementara ilmu selalu mencari yang baru. Tidak perlu terikat dengan etika progresif. Agama memberikan ketenangan dari segi batin karena ada janji kehidupan setelah mati, sedangkan ilmu memberi ketenangan dan sekaligus, kemudahan, bagi kehidupan,di,dunia.12