Refleksi kasus Campak

7
REFLEKSI KASUS MORBILI Oleh : Ratna Helyani 0708015007 Disusun untuk melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UNMUL-RSUD A.W Sjahranie

description

Refleksi kasus Campak

Transcript of Refleksi kasus Campak

Page 1: Refleksi kasus Campak

REFLEKSI KASUS

MORBILI

Oleh :

Ratna Helyani

0708015007

Disusun untuk melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik

Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UNMUL-RSUD A.W Sjahranie

LABORATORIUM/SMF ILMU KESEHATAN ANAK

FK UNMUL – RSUD A.W SJAHRANIE

SAMARINDA

2011

Page 2: Refleksi kasus Campak

RESUME STATUS PASIEN

ANAMNESA

Alloanamnesa diberikan oleh ibu kandung pasien pada hari ke-1 masuk RS:

Pasien atas nama EHB, perempuan, umur 5 tahun

Badan panas sejak 5 hari sebelum masuk RS, dirasakan mendadak dan terus-

menerus serta hilang timbul dengan parasetamol

Tidak nafsu makan

BAB cair sebanyak 6 kali saat hari pertama keluhan

Bercak-bercak merah di kulit hari ke-1 demam yang dimulai dari belakang

telinga dan leher kemudian secara bertahap menyebar ke seluruh tubuh

Kedua mata merah, berair, tidak mau membuka mata pada hari ke-1 demam

Sariawan dan luka-luka di mulut hari ke-2 demam

Batuk pilek hari ke-4 demam

Tetangga pasien juga mengalami keluhan yang sama

Riwayat imunisasi: masing-masing 1 kali termasuk imunisasi campak, namun

ibu lupa untuk waktu pemberiannya.

PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada hari ke-1 masuk RS:

Takikardi dengan denyut nadi 120x/menit

Demam dengan suhu tubuh 39,4oC

Gizi kurang dengan berat badan 12 kg

Pemeriksaan kepala pada konjungtiva hiperemis dengan sekret purulen dan

epiforia. Tidak ditemukan kekeruhan kornea

Pada mulut didapatkan bibir kering dan lidah ditutupi membran putih

Faring dan tonsil tidak hiperemis

Tidak ditemukan limfadenopati maupun splenomegali

Pada pemeriksaan umum didapatkan ruam makulopapuler di seluruh tubuh

PEMERIKSAAN PENUNJANG

2

Page 3: Refleksi kasus Campak

Pemeriksaan Laboratorium Darah

Leukosit : 5.100/µL

DIAGNOSA BANDING:

Morbili

Rubella

DIAGNOSIS KERJA SEMENTARA: Morbili

PENATALAKSANAAN :

1. Tirah baring di tempat tidur dengan rawat inap

2. Vitamin A 100.000 IU dengan tujuan untuk mengatasi penurunan cadangan

vitamin A selama serangan morbili sehingga dapat menurunkan morbiditas

3. Pemberian cairan D5 ½ NS 1100 x 15 = 11,5 ≈ 12 Tpm (makro)

24 x 60

4. Antipiretik (Paracetamol sirup 3x1 cth)

5. Obat batuk dan pilek (Ambroxol sirup 3x1 cth)

6. Suplemen nutrisi (Imboost sirup 2x1 cth) dengan tujuan untuk meningkatkan

sistem imunitas tubuh

7. Jika masih ada keluhan, lanjutkan tetes mata kloramfenikol dan albothyl.

Tetes mata kloramfenikol untuk mengatasi konjungtivitis dengan sekret

purulen. Albothyl untuk mengatasi sariawan dan luka pada mulut yang

ditutupi membran putih

PROGNOSA :

Bonam dengan pengobatan adekuat

ANALISIS KASUS

3

Page 4: Refleksi kasus Campak

NO. FAKTA TEORI

1.Pasien berumur 5 tahun dan tinggal di daerah

jauh dari perkotaan

Di daerah perkotaan padat, insiden paling

tinggi pada usia 1-5 tahun. Di daerah

pedesaan insiden paling tinggi pada usia 5-10

tahun.

2.

Pasien mengeluh demam dan diare saat hari

pertama keluhan kemudian konjungtivitis

pada hari ke-1 demam dan batuk pilek hari

ke-4 demam

Tanda pertama penyakit adalah demam dan

malaise kemudian diikuti batuk, pilek, dan

konjungtivitis. Selain itu, terdapat pula

keluhan yang sering seperti sakit kepala, nyeri

abdomen, muntah, diare.

3

Bercak-bercak merah dari belakang telinga

dan leher timbul pada hari ke-1 setelah

demam

Ruam timbul 4 hari setelah tanda pertama

penyakit dan diawali oleh bintik koplik 2 hari

sebelumnya.

4.Tidak ditemukan limfadenopati maupun

splenomegali

Limfonodi pada sudut rahang dan daerah

servikal posterior biasanya membesar serta

terdapat splenomegali ringan.

5.Tidak ditemukan tanda-tanda mengalami

komplikasi

Komplikasi utama adalah otitis media,

pneumonia, dan ensefalitis

KEPUSTAKAAN

1. Behrman, R. E., Kliegman, R. M., Arvin, A. M. 2000. Ilmu Kesehatan

Anak Nelson (Vol.2, 15th ed.). Jakarta: EGC.

2. Rudolph, A. M., Hoffman, J. I. E., Rudolph, C. 2006. Buku Ajar Pediatri

Rudolph (Vol.1, 20th ed.). Jakarta: EGC.

3. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2004. Standar Pelayanan Medis

Kesehatan Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.

4