Materi 5, Cth Kasus Campak

52
M E A S L E S 1 Penyakit Campak dan Strategi Pencegaha n C D C C r e a t i v e S e r v i c e s 1 0 3 1 6 2

description

campak

Transcript of Materi 5, Cth Kasus Campak

Page 1: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Penyakit Campak

dan Strategi

Pencegahan

CD

C C

reative S

ervices 1

031

62

Page 2: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Campak—Penyebab Utama Kematian Anak

M E A S L E S 2

Penyebab Kematian 1.6 juta

anak karena PD3I selama

tahun 2000

Measles48%

(777,000 deaths)

Yellow Fever2%

Hib22%

NeonatalTetanus12%

Diphtheria0.2%Pertussi

s16%

Page 3: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Masalah kematian campak, di Dunia dan Asean, Laporan th 2002

GLOBAL: 777,000 kematian ASEAN: 202,000 kematian

Source: WHO/V&B/02.20

Page 4: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

WHO/UNICEF : Negara yang menjadi prioritas untuk menurunkan angka

kematian campak

AFRO ( n=20 ) EMRO ( n=5 ) SEARO ( N=6 ) WPRO ( n=4 )

94 % kematian kasus campak 94 % kematian kasus campak berasal dari 45 negaraberasal dari 45 negara

Page 5: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1M E A S L E S 6M E A S L E S 4

Page 6: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1M E A S L E S 6M E A S L E S 5

Page 7: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Karakteristik Campak

M E A S L E S 3

Sangat menular,disebabkan oleh virus

Penularan melalui percikan ludah saat penderita batuk atau bersin

Gejala: Demam, bercak merah (maculopapular rash), batuk, mata merah (conjunctivitis), dan beringus (coryza)

Komplikasi seperti pneumonia atau diare dapat mempercepat kematian

Pemberian Vitamin A menurunkan kematian 30–40%

M E A S L E S 6

Page 8: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Perjalanan Klinis Campak

M E A S L E S 7

-18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8

- 18 - 4 0+ 4

Masa Inkubasi( 7–18 hr sebelum rash)

rash(± 4–8 hr)

prodromal( ± 4 hr)

Periode sangat menular

18 hr sebelum rash adalah kemungkinan

tgl paling awal tertular

4 hr sebelum rash adalah

kemungkinan menularkan

Tgl mulai timbul rash

4 hr setelah rash adalah kemungkinan

akhir menularkan

Page 9: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Gambaran Klinis Campak Masa inkubasi:

14 hari (7–18 hari) Fase prodromal:

Demam tinggi Batuk, pilek/beringus, dan atau mata merah

(conjunctivitis) Rash:

Timbul 2–4 hari setelah fase prodromalBintik kemerahan (maculopapular)Dimulai dari belakang telinga, muka, badan, lengan

kemudian tungkaiRash terjadi selama 5–6 hariSelanjutnya rash berangsur-angsur memudar menjadi

kehitamanM E A S L E S 8

Page 10: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Campak Campak : :

Bercak Koplik

9

Page 11: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Definisi Kasus Campak

Suspek campak:Demam + Rash + salah satu dari Batuk,

Pilek/Beringus atau Conjunctivitis

Konfirm Lab:Suspek campak dengan IgM antibody [+], tidak

sedang mendapat imunisasi (4–8 weeks ago)

M E A S L E S 9

(Tahap Reduksi Campak)

Page 12: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Tatalaksana Kasus

Memberikan vitamin ATurunkan demam dengan antipiretikSampaikan kepada orang tua untuk pengobatan

selanjutnya jika kondisi penderita secara umum memburuk

Pengobatan malnutrisi dan diare dengan cairan cukup dan makanan yang bergizi

Pengobatab pneumonia dan otitis dengan antibiotik

“Isolasi kasus” untuk kasus yang dirawat.

M E A S L E S 10

Page 13: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Vitamin A untuk Tatalaksana Kasus Campak

Umur Pada saat di diagnosis

Hari berikutnya*

6 – 11 Bln 100 000 IU 100 000 IU

12 Bln 200 000 IU 200 000 IU

* Jika penderita mempunyai penyakit mata, berikan dosis ketiga 2 – 4 minggu setelah dosis kedua

M E A S L E S 11

Page 14: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Komplikasi Campak

M E A S L E S 12

pneumoni dan diare

Page 15: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1M E A S L E S 13

Kerusakan kornea, menyebabkan kebutaan

Komplikasi Campak

Page 16: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1M E A S L E S 14

encephalitis

Komplikasi Campak

Page 17: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Fase Pemberantasan Campak

Reduksi

Eliminasi

Eradikasi

Pencegahan KLB dan Kematian campak

Kasus jarang & case based surveillance

Virus campak musnah

15

SEARO + AFRO

4 Regional

Page 18: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

4 Strategi untuk mereduksiCampak dan kematiannya

1. Meningkatkan cakupan imunisasi campak dosis pertama melalui imunisasi rutin

2. Memberikan imunisasi campak dosis kedua melalui imunisasi rutin dan kampanye

3. Meningkatkan surveillance campak (case-based) dan monitoring cakupan imunisasi campak (management data dan analysis epidemiologi)

4. Meningkatkan management kasus, termasuk pemberian vit A dan antibiotik untuk kasus dengan komplikasi

M E A S L E S 15

Page 19: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Vaksin Campak — 1

Vaksin virus hidup yang dibekukan-dikeringkan (lyophilized)

Harus dicairkan dengan diluent (reconstituted) sebelum digunakan

Suhu penyimpanan 2°– 8°C(vaccin boleh beku, tetapi TIDAK boleh untuk diluent)

Jauhkan dari cahaya M E A S L E S 16

Page 20: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Vaksin Campak — 2

Setelah dicairkan dengan diluent, segera digunakansetelah 6 jam dicairkan dalam vial,

JANGAN digunakan dan singkirkanEfikasi:

85% at 9 months (Jadwal imunisasi rutin)

95% at 12–15 months (selama kampanye)

Lama kekebalan: seumur hidup

M E A S L E S 17

Page 21: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi)

Imunisasi Campak

Demam ~5–15%

Rash ~ 5%

Kerusakan Otak ~1 per 1 Juta

dosis

Shock Anaphylaxis ~1 per 1

Juta dosis M E A S L E S 18

Page 22: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Populasi Kebal = 68%M E A S L E S 19

500,000 Lahir hidup

Cakupan = 80%

400,000 di vaksinEfikasi Vaksin =

85%

340,000 kebal

100,000 tdk di vaksin

dan60,000 di vaksintapi tidak kebal

340,000 kebal 160,000 rentan

Page 23: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Efek Imunisasi Dosis Kedua untuk Anak umur >12 bulan

Setelah dosis kedua dengan Cakupan 90% 160.000 X 0.90 X 0.95 = 137.000 Kebal

Dosis Pertama + Kedua(340.000 + 137.000)/500.000 = 0.95 Kebal (95% Kebal)

Kekebalan Populasi dapat dicapai

M E A S L E S 20

Setelah dosis pertama pada umur 9 bln dengan Cakupan 80%

500.000 X 0.80 X 0.85 = 340.000 Kebal

Page 24: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Akumulasi kelompok rentanAkumulasi kelompok rentan

500.000 bayi lahir hidup, cakupan campak=90%, Effikasi Vaksin=90%Source: de Quadros, C.A., et al. (JAMA-January 17, 1996)

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11

Tahun pelaksanaan program

0

200

400

600

800

1000

1200Ribuan

3

Page 25: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Mengapa Perlu diberikan Imunisasi Dosis kedua?

Untuk mencapai anak yang sudah divaksin tetapi tidak terbentuk kekebalan serokonversi (-)

Untuk mencapai anak yang lolos saat pelayanan imunisasi rutin (drop-outs)

Menjamin kekebalan populasi pada level tinggi (herd immunity jika cakupan >95%)

M E A S L E S 26

Page 26: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Dosis Kedua menjamin Kekebalan Populasi pada Level

TinggiUntuk memutus transmisi,

minimum 95% populasi harus kebal terhadap campak

Cakupan tidak sama dengan kekebalan populasi

Satu dosis tidak cukup untuk mencapai 95% kebal, bahkan pada cakupan tinggi (>90%)

M E A S L E S 27

Page 27: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

2025

Note: routine strengthening assumes 2.5% annual improvement in routine immunization coverage until 95%

Proyeksi Dampak Kematian dari Perbedaan Strategi Imunisasi Campak di 45 Negara Prioritas WHO UNICEF

2000-2025

Rutin Konstan

Memperkuat Rutin

Kematian/th

Memperkuat Rutin + “catch-up” + “Im Dosis ke-2”

“Catch-up” + Rutin Konstan

Tahun

Page 28: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Mengapa Melakukan Surveilans Campak?

Identifikasi kasusIdentifikasi populasi resiko

tinggiDeteksi dan investigasi KLB

campakEvaluasi strategi imunisasi

untuk meningkatkan pencegahan campak

M E A S L E S 29

Page 29: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Jika ada suspek Campak, apa yang harus dilakukan?

Tatalaksana kasusCatat dalam format C-1Cek adanya kasus tambahan di

lapanganTerjadi KLB bila minimal 5 kasus

kluster dalam 3 minggu berturut-turut

Laporkan KLB ke kabupaten dengan format W1

M E A S L E S 30

Page 30: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Jika ada suspek Campak, apa yang harus dilakukan?

Ambil spesimen darah dari 5 kasus (saja) dengan rash > 3hr – 28hr

Setiap kasus diinvestigasi dengan format investigasi

Kompilasi kasus dalam format laporan C-1 KLB

Laporkan hasil investigasi KLBIsikan dalam laporan bulanan KLB

M E A S L E S 31

Page 31: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Definisi KLB Campak

Minimal 5 kasus suspek campak yang mengelompok secra epidemiologi dalam satu wilayah /puskesmas dalam periode 4 minggu berturut-turut.

M E A S L E S 32

(Untuk negara-2 yang masih dalam fase Reduksi)

Page 32: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Pengumpulan Spesimen Darah

Mengapa?—Untuk konfirm laboratoriumSetelah kampanye imunisasi campak (kelompok

umur akan melebar, incidence rendah), 80–95% kasus campak yang dilaporkan bukan karena campak

Kapan?—Waktu pengambilan spesimen darahPaling sensitive 3–28 hr setelah mulai timbul RashPada 0-2 hr setelah Rash, IgM+ hanya 70–80%Tetapi— Kumpulkan spesimen darah saat pertama

kali bertemu kasus, tanpa memperhatikan berapa hari setelah Rash

M E A S L E S 33

Page 33: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Pemeriksaan Laboratorium

Fase Reduksi Memeriksa 5-10 kasus pada saat KLB

campakMengetahui tipe virus campak asli

Indonesia (Urin)Menegakkan diagnosa campak (darah/IgM)

Fase Eliminasi dan EradikasiSemua kasus campak diperiksa IgM dan tipe virusnya.

Saat ini tipe Indonesia G-2, G-3 dan d9.

Page 34: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Genotype of Measles VirusIndonesia (up to 2006)

SUMUTSamosir: D9

SUMBARLimapuluh Koto: D9

JAMBIMerangin: G3

SUMSELMuara Enim: D9

RIAURokan Hulu: D9

LAMPUNGLampung Selatan: D9

Tanggamus: G3Lampung Tengah: D9

BANTENLebak: D9

Pandeglang: D9

JABARIndramayu: D9

Subang: D9Garut: D9

Bandung: D9

JATENGWonogiri: G2

Pekalongan: D9Banjarnegara: G3

Wonosobo: G3Kebumen: D9

DIYBantul: G2

DKIJakarta Pusat: D9

Jakarta Selatan: D9

JATIMGresik: G3

KALBARPontianak: D9

KALTENGKatingan: G3

KALSELTanah Laut: G3

SULSELMajene: G3

SULUTMinahasa: D9

: D9: G2: G3

Source: Puslitbang Biomedis, 2006

Genotype of Measles Virus

38

Page 35: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

0 7 14 21 28 35 42-7-14-210

2

4

6

8

10

Timbul Ras

IgG

IgM

Eksresi Virus4 hari seb.ras

s.d 4 hari ssd ras

Terpapar

Level relatifdari antibodi

Respons Antibodi infeksi virus campak

M E A S L E S 34

Page 36: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Pengumpulan dan Pengiriman Spesimen

Ambil 5 mL dengan venipuncture (minimum 1 mL) kedalam tube yang telah diberi label Nama dan Tanggal ambil

Darah jangan sampai BEKU—menyebabkan hemolysis

Kirim sampel darah ke Lab Campak Nasional (Litbang Jakarta, Biofarma Bandung, BLK Yogyakarta, dan BBLK Surabaya)

Hindari darah membeku sebelum tiba di Lab.Sampel dapat mencair selama perjalanan, mencair kemudian membeku akan merusak antibodi IgM

M E A S L E S 35

Page 37: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Definisi Kasus Campakuntuk Membantu Masyarakat

Melaporkan ke Fasilitas Kesehatan

M E A S L E S 36

SETIAP ORANG YANG DEMAM DAN BINTIK-2

MERAH

Page 38: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

rash + fever

M E A S L E S 37

measles

dengue mononucleosis

other viral exanthems

Kawasaki

meningococcemia

toxoplasmosis

roseolainfantum

scarlet fever

rubella

Page 39: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Informasi Penting Untuk Menemukan Suspek Campak

OrangUmur dan Jenis kelaminTanggal terakhir imunisasi campak Hasil spesimen darah

WaktuTanggal mulai timbul RashTanggal diambil spesimen darah

TempatTempat tinggal saat mulai timbul RashSumber penularan yang potensial (tempat,

orang)

M E A S L E S 38

Page 40: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Page 41: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Upaya Pengendalian Campak(Kajian dan RTL)

Pertemuan Penguatan Surveilans Campak

Page 42: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Virus Campak

Hanya pathogen pada manusia – tak ada binatang sebagai reservoir atau vektor

Sifat antigen stabil, hanya ada 1 serotype

Ada 20 genotype, semua vaksin efektif

Cepat rusak dengan sinar matahari, panas dan pH yang ekstrim, tahan lama bila disimpan pada suhu –20 °C to –70 °C.

Page 43: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Tentang komplikasi campak

Kelompok yang paling berisiko terkena komplikasi campak: - bayi

- penderita penyakit kronis - mempunyai masalah sistem kekebalan - kelainan gizi berat - defisiensi vitamin AJenis komplikasi:

- malnutrition - Pneumonia - Otitis media - Kelainan neurologis menetap - encephalitis (auto-immune, 1/1000 kasus) - SSPE, infeksi laten sistem syaraf pusat, 1/100 000 kasus.

Page 44: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Vaksin CampakDua kelompok strain vaksin dengan derivatnya:

- strain Edmonston: Schwarz, Edmonston–Zagreb, Moraten - strain lain: CAM-70,TD 97, Leningrad-16, Shanghai 19

penggunaan strain vaksin dari kelompok yang satu dapat diteruskan dengan vaksin dari kelompok yang lain

Vaksin hidup yang dilemahkan, - proses kultur pada embryo ayam atau sel

manusia - mengandung neomycin, sucrose, garam, asam

amino , albumin manusia - tidak mengandung thiomersal - dlm bentuk beku kering: sangat stabil pada –70

°C sampai –20 °C - setelah dilarutkan: stabil selama 1 minggu pada temperatur 37 °C , risiko kontaminasi staph aureus… ……Gunakan sebelum 6 jam (toxic shock syndrome)

Page 45: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Kekebalan campakInfeksi campak alamiah menginduksi

pembentukan antibodi yang lebih tinggi dibandingkan dengan imunisasi.

Bayi lahir di daerah non endemis campak yang lahir dari ibu yang mempunyai kekebalan campak melalui imunisasi, tidak terpapar booster alamiah. Selain memiliki kadar antibody maternal yang lebih rendah juga mengalami penurunan titer antibodi lebih cepat (secondary vaccine failure)

Tetap terbentuk pada:- Anak sakit ringan - Gizi kurang- HIV asymptomatik

Imunisasi campak tidak memperburuk penderita tuberculosis.

Page 46: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Hindari/tunda imunisasi- Demam tinggi - Gejala sakit berat- Kehamilan- Riwayat reaksi anaphylactic

terhadap neomycin- Gangguan sistem kekebalan

berat karena kelainan kongenital, infeksi HIV, leukemia berat atau, keganasan, dalam pengobatan steroid dosis tinggi/immunosuppressant.

Page 47: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Dampak Imunisasi campak

- Hilangnya SSPE (Subacut Sclerosing

Pan Encepalitis) di negara dimana campak telah berhasil dieliminasi

- Tidak ada cukup bukti yang mendukung laporan adanya hubungan antar imunisasi campak dengan penyakit radang usus maupun autism.

Page 48: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Rekomendasi penggunaan vaksin campak

Imunisasi rutin: Attack rates tinggi (..negara berkembang):

imunisasi dini, biasanya umur 9 bulan

serokonversi relatif rendah (80–85%)

Bayi dengan infeksi HIV: 6 bulan, diikuti dosis tambahan pada umur 9 bulan

Attack rate rendah (..negara industri):

umur 12 – 15 bulan, serokonversion > 90% Efektif untuk mencegah KLB. Apabila KLB sudah terjadi, imunisasi massal dalam

upaya pengendalian KLB mempunyai angka keberhasilan rendah.

Page 49: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Kesempatan kedua ..Strategi Imunisasi

Untuk mencapai Kekebalan kelompok yang optimal,

semua anak harus mendapatkan kesempatan ke 2

untuk imunisasi campak: - late .. Pada wkt masuk sekolah (4–6 tahun) - early.. Minimum 1 bulan setelah dosis ke 1 Cakupan campak: - minimal 95% untuk dosis pertama - minimal 80% untuk dosis ke 2

Page 50: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Strategi Global

Eradikasi campak secara tehnis memungkinkan…

Negara industri diikuti oleh 4 dari 6

regional WHO: melaksanakan strategi elimination secara bertahap

Negara berkembang ( yang terletak di 2 regional WHO) menerapkan strategi reduksi kematian campak

Page 51: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

Strategi Eliminasi Campak Satu kali catch up campaign

campak, dengan sasaran anak umur 9 bulan – 14 tahun

Mencakup kelompok khusus, dewasa muda (tentara,mahasiswa), petugas kesehatan,pengungsi,wisatawan/pengunjung daerah endemis campak.

Case-based surveillance, konfirmasi laboratorium terhadap setiap kasus diduga campak.

Page 52: Materi 5, Cth Kasus Campak

M E A S L E S 1

5 th 12-15 th6 bl

Strategi Reduksi Campak, Indonesia

Crash Program , 2005-2007 (ARC)

School-based catch upkl 1 s/d 6

2000 3 prov (JICA) 2003 1 prov (UNICEF) 3 prov (S. ARAB) 2004 8 prov (CDC Atlanta) 2005 -2007 18 prov (ARC)

Dosis 1, rutin +Backlog fighting

Dosis 2, rutin (BIAS Campak)

6 th

Dosis 2 Dosis 2

9 bl